Speech Delay

Preview:

Citation preview

speech delay

speech delay

words: tari sandjojo

Bentuk komunikasi pertama anak adalah dengan tangisan saat lahir.

Di usia 2-3 bulan, jenis tangisannya lebih beragam.

Misal, tangis akibat tidak nyaman (lapar atau basah) dan tangisan untuk menarik perhatian atau marah.

Di usia 3-4 bulan, bayi mulai 'babbling' secara acak. Artinya, dia mulai mengeksplorasi

bentuk bunyi yang berbeda.

Di usia 5-6 bulan, bayi mulai 'babbling' secara berirama.

Ia bisa memilih bunyi yang disukai dan melakukan pengulangan.

Saat usia ini, bayi melihat dan mendengar respon orang-orang di sekitarnya terhadap bunyi

yang dibuatnya. Komunikasi pun makin terjalin.

Sampai dengan usia 1 tahun, bayi mulai meniru bunyi,

sejalan dengan pemahamannya bahwa bunyi mendekatkan dirinya dengan orang lain.

Pengucapan kalimat penuh akan berkembang cepat setelah usia 1-2 tahun,

sejalan dengan kosakata yang meningkat.

Walaupun ada tahap perkembangan bicara yang umum, kenyataannya, ada yang berkembang lebih cepat,

lebih lambat, atau tumpang tindih.

Terlambat bicara bisa disebabkan oleh: 1. Paparan terhadap 2 bahasa atau lebih. 2. Gangguan pendengaran 3. Autistik atau hal lain yang mengganggu/merusak

kemampuan interaksi sosial dan komunikasi anak.

Apa pun sebabnya, terapi bisa membantu untuk mengejar ketinggalan.

Terlambat bicara adalah gejala. Yang harus diatasi adalah penyebabnya.

Jika kita sudah tahu penyebabnya, gejalanya akan lebih mudah diatasi.

Misalnya, terlambat bicara karena gangguan pendengaran.

Begitu alat pendengarannya diobati, maka bisa fokus mengejar kemampuan bicaranya.

Jika sudah terlanjur terlambat bicara karena 2 bahasa, idealnya, kita kontrol lingkungannya.

Pilih 1 bahasa dulu dan maksimalkan di situ.

Misal, jangan masukkan anak ke sekolah bilingual. Maksimalkan lingkungan yang berbahasa ibu.

Setelah lancar, baru lanjutkan ke bahasa kedua.

Pada dasarnya, terlambat bicara karena paparan 2 bahasa relatif lebih mudah diatasi.

Kadang, otak anak hanya butuh waktu lebih untuk memetakan rangsang dan respons 2 bahasa tadi.

Tahapan umum perkembangan bahasa yang dijelaskan tadi bisa menjadi peringatan awal.

Misal, hingga usia 2 tahun, anak tidak melakukan imitasi kata apa pun.

Atau hingga 1 tahun, 'babbling'-nya sangat minim.

Berkomunikasi rutin dengan anak bisa membantu kita untuk lebih cepat mendeteksi.

Seringlah 'ngobrol' dengan bayi, meskipun dia masih diam saja.

Saat bicara, lihat matanya, sabar menunggu responnya.

Seringlah membaca buku, menyanyi, deskripsikan apa yang terjadi.

Perhatikan responnya. Pasti akan terlihat jika bayi tidak 'peduli'.

Jika ada tanda-tanda awal seperti tadi, sebaiknya segera berkonsultasi dengan ahlinya

agar bisa segera dibantu.

Recommended