View
231
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7/24/2019 STOMATITIS APHTOSA REKUREN
1/6
STOMATITIS APHTOSA REKUREN (SAR)
Definisi
Stomatitis Aphtosa Rekuren (SAR) adalah penyakit mukosa mulut berupa
inflamasi ringan yang sering terjadi kurang lebih 20% dari populasi. Penyakit ini
disebut juga recurrent aphtous ulcer atau canker sores. lkus timbul di non-
keratinized mucosayaitu bibir bagian dalam! ginggi"a! lidah! mukosa bukal! mukosa
labia! u"ula! dansoft palatese#ara berulang namun tidak dapat terjadi di hard palate
dan ginggi"a marginal. SAR merupakan salah satu penyakit inflamasi mukosa mulut
yang paling menyebabkan nyeri terutama saat makan! menelan! dan berbi#ara. $okasi
ulkus menentukan tingkat keparahan penyakit ini. lkus di lidah dapat menyebabkanberbi#ara dan mengunyah terganggu! sedangkan ulkus di soft palatedan di esofagus
menyebabkan menelan menjadi sangat sakit terutama saat makan makanan asam.
SAR biasanya timbul pada usia dibaah &0 tahun dan lebih sering terjadi pada
anita. 'apat tumbuh * ulkus yang sangat sakit dan berlangsung selama 0 sampai
+ hari tanpa adanya komplikasi. ,ari pertama sampai keempat biasanya yang paling
menumbulkan gejala. Aalnya pasien akan merasa seperti sensasi terbakar atau
tingling pada tempat yang akan tumbuh ulkus. lkus dapat mun#ul berulang setiap
bulan sampai setahun sekali.
Etiologi
-tiologi SAR tidak begitu diketahui! namun se#ara histologis menunjukkan
adanya ulkus nonspesifik dengan infiltrasi dari sel inflamatorik akut dan kronis.
erdapat banyak sel dan sitokin /1. SAR tidak menular namun mun#ul karena
adanya stress! trauma! alergi! hormonal (fase luteal menstruasi) dan auto-immune
disorder (A'S). 'efisiensi 3at besi! "itamin 42! dan asam folat juga menimbulkan
SAR. Selain itu! gluten sensitive enteropathy juga memiliki relasi dengan SAR.
/amun SAR tidak ada hubungannya dengan ,S5. 6emungkinan terjadinya SAR
yang memiliki orang tua dengan penyakit SAR yaitu 70% dan 20% kemungkinan
untuk orangtuanya tidak memiliki SAR. SAR akan lebih parah dan akan mun#ul di
usia muda pada pasien yang memiliki riayat keluarga dengan SAR.
Saat pre ulseratif terdapat infiltrasi limfosit 8'9: dan sel /6 karena adanya
antigen keranitocyte-associated.$alu mun#ul / 1 oleh sel yang menyebabkan
7/24/2019 STOMATITIS APHTOSA REKUREN
2/6
keratinosit lisis diikuti dengan pembengkakan papular membentuk erythematous halo.
Papul lalu menjadi ulkus yang dilapisi membran fibrosa dan sembuh dengan
regenerasi epitel.
Klasifikasi
lkus menimbulkan rasa nyeri! berbatas tegas! bulat atau o"al dengan bagian
tengah yang nekrosis dangkal dilapisi pseudomembran berarna kuning keabuan
dengan erythematous halo. 4erdasarkan kriteria klinisnya! SAR diklasifikasikan
menjadi minor! ulkus herpetiform! major! dansevere aphtous ulcers;
a. SAR
7/24/2019 STOMATITIS APHTOSA REKUREN
3/6
d. Severe aphtous ulcers
Pasien biasanya selalu mengalami ulkus
berulang yang menyebabkan sakit kronik
sehingga dapat menyebabkan penurunan berat
badan dan malnutrisi. Pasien memiliki ulkus
multipel setiap saat dengan ulkus baru saat ulkus
lama sudah mulai sembuh.
7/24/2019 STOMATITIS APHTOSA REKUREN
4/6
+. kg>hari dalam dosis untuk pasien dengan SAR yang parah dan
harus di turunkan perlahan dosisnya setelah 2 minggu. -fek samping
prednisolon dapat timbul karena pemakaian lebih dari 2 minggu. ntuk
7/24/2019 STOMATITIS APHTOSA REKUREN
5/6
mengurasi dosis prednisolon dapat diberikan a3athioprine *0mg>kg>hari.
SAR dapat di#egah dengan thalidomide dan pentoDifylline yang dapat
menghambat sintesis /1. halidomide diberikan 00 atau 200 mg>hari.
pengobatan lainnya yaitu dengan elektrokautri! chemical cautry! dan laser
untuk mengubah ulkus menjadi luka.
Efek samping pe!nisolon !an a"at#iopine
Pe!nisolon nsomnia! ner"ous! nafsu makan meningkat! gangguan pen#ernaan!
diabetes mellitus! hirsutism! sakit sendi! glaukoma
A"at#iopine rombositopenia! leukopenia! infeksi sekunder! anemia! mual! muntah!
anoreksia! diare! nonhodgkin=s lymphoma
7/24/2019 STOMATITIS APHTOSA REKUREN
6/6
Recommended