View
11
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
SKRIPSI
STRATEGI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DALAM
MENAMBAH INVESTOR BARU PASAR MODAL
(Studi Kasus Pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
Kantor Cabang Bandar Lampung)
Oleh
ERIK PUJIANTO
NPM. 1602100256P
Jurusan SI Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1440H / 2019M
ii
SKRIPSI
STRATEGI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
DALAM MENAMBAH INVESTOR BARU PASAR MODAL
(Studi Kasus Pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar Lampung)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E)
Oleh:
Erik Pujianto
NPM. 1602100256P
Pembimbing I : Dra. Hj. Siti Nurjannah, M.Ag
Pembimbing II: Rina El Maza, S.H.I, M.S.I
Jurusan S1 Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1440H / 2019M
iii
iv
v
HALAMAN PENGESAHAN
vi
ABSTRAK
STRATEGI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
DALAM MENAMBAH INVESTOR BARU PASAR MODAL
(STUDI KASUS PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
KANTOR CABANG BANDAR LAMPUNG)
Pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar keuangan (financial
market), disamping pasar uang (money market) yang sangat penting perannya bagi
pembangunan nasional pada umumnya, khususnya bagi pengembangan dunia
usaha sebagai salah satu alternatif sumber pembiayaan eksternal oleh perusahaan.
Dilihat dari sisi pemodal (investor), pasar modal sebagai salah satu sarana
investasi dapat bermanfaat untuk menyalurkan dananya ke berbagai sektor
produktif dalam rangka meningkatkan nilai tambah terhadap dana yang
dimilikinya. Singkatnya pasar modal adalah tempat bertemunya pihak pemilik
modal dengan pihak yang membutuhkan/kekurangan modal untuk bertransaksi
dalam jangka waktu yang panjang atau lebih dari satu tahun. Menyadari hal
tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar Lampung melakukan
berbagai strategi dalam upaya menambah investor baru pasar modal.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi Bursa Efek
Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar Lampung dalam menambah investor baru
pasar modal. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research),
sedangkan sifat penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan tekhnik
pengumpulan data yaitu wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan
terhadap ketua Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar Lampung, Staf
Trainer, dan masyarakat yang berada di Provinsi Lampung. Tekhnik analisis data
dilakukan dengan cara berfikir induktif.
Berdasarkan hasil penelitian, Penambahan investor baru pasar modal
sangat erat kaitannya dengan strategi yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia
Kantor Cabang Bandar Lampung. Beberapa strategi yang sudah dilakukan
diantaranya dalam bentuk sosialisasi, edukasi serta kerjasama dengan media dan
iklan. Bentuk sosialisasi yang dilakukan berupa kegiatan seminar dan sosialisasi
Go Public. Kegiatan dalam bidang edukasi meliputi mendirikan Galeri Investasi,
Sekolah Pasar Modal, kegiatan Forum Calon Investor, Forum Investor, Klinik
Investasi, Edukasi Publik, serta Fundamental dan Teknikal. Strategi dengan media
meliputi Workshop Wartawan dan kerjasama dengan media cetak Lampung Post,
Radar Lampung, dan Tribun News. Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar
Lampung juga menggunakan Instagram sebagai sarana penyebaran informasi
pasar modal. Selain itu, Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung
membuat desa nabung saham yang letaknya di desa Sidorejo, Lampung selatan.
Desa nabung saham merupakan desa kedua yang ada di Indonesia, dimana desa
nabung saham yang pertama terletak di Kalimantan Timur.
vii
viii
MOTTO
...
...
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri
(QS. Ar Ra’d, Ayat 11)
ix
PERSEMBAHAN
Puji syukur alhamdulillah atas Rahmat Allah SWT yang teah
dianugerahkan kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaiakan tugas
skripsi, dalam rangka memenuhi tugas sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi Syariah (S.E).
Hasil ini peneliti persembahkan kepada:
1. Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Sutarjo dan Ibu Harwati) yang telah
memberi support moral dan materil, dan atas segala pengorbanan yang
tanpa pamrih dan rasa mengeluh. Termikasih atas segala keluasan hati dan
pikiran dua orang yang sangat luar biasa.
2. Pembimbing I Ibu Dra. Hj. Siti Nurjannah, M.Ag dan pembimbing II Ibu
Rina Elmaza, S.H.I, M.S.I. Beliau-beliau ini adalah dosen yang selalu
memberikan bimbingan yang tiada henti dan memberikan kritikan serta
masukan yang membangun, pada akhirnya terselesaikannya skripsi ini
sebagai tugas akhir mahasiswa.
3. Kakak Indri Purwati dan Fuji Yanti yang memberikan suppot moral dan
selalu menghadirkan semangat untuk terselesaikannya skripsi ini.
4. Teman-teman seperjuangan yang telah sama-sama berjuang dan
memberikan motivasi, termikasih atas dukungan teman-teman semua.
5. Almamater organisasi, KSEI Filantropi, LDK Al Ishlah, Pramuka,
KAMMI, Bank Sampah Cangkir Hijau dan Majelis Kamisan, karena salah
x
satu dari ilmu organisasilah yang menjadi pendorong untuk
terselesaikannya masa kuliah ini.
6. Almamater pendidikan, Jurusan S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro Lampung
Peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua yang telah memberikan
motivasinya.
xi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur peneliti haturkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan rahmat serta hidayahNya dan tak lupa memberikan
petunjuk jalan bagi makhlukNya. Shalawat teriring salam tak lupa peneliti
sanjungkan kepada Nabi akhir zaman, beliau adalah seorang pembuka jalan untuk
menuju syurganya Allah, yaitu Nabi Muhammad SAW.
Penyusunan skripsi merupakan sebagian dari persyaratan yang harus
dipenuhi untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro guna
memperoleh gelar sarjana S.E.
Dalam penyelesaian skripsi ini, peneliti banyak menerima masukan,
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rektor IAIN Metro Ibu Prof. Dr. Hj. Enizar, M. Ag
2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Ibu Dr. Widhiya Ninsiana,
M. Hum
3. Pembimbing I Ibu Dra. Hj. Siti Nurjannah, M.Ag dan pembimbing II
Ibu Rina Elmaza, S.H.I, M.S.I yang telah banyak memberikan arahan
dan bimbingannya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas
penyusunan skripsi ini
4. Seluruh jajaran dosen pengajar dan karyawan Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Metro yang telah memberikan pemahaman secara
teoritis maupun praktis
5. Rekan-rekan seperjuangan dan semua pihak yang telah bersedia
melakukan kerjasama dan membantu dalam penyusunan skripsi ini.
xii
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
HALAMAN ORISINALITAS PENELITIAN .............................................vii
HALAMAN MOTTO ................................................................................... viii
PERSEMBAHAN .......................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Pertanyaan Penelitian .......................................................................... 11
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 11
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 11
E. Penelitian Relevan ................................................................................ 12
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 15
A. Strategi Bursa Efek Indonesia (BEI) ..................................................... 15
1. Pengertian Bursa Efek Indonesia ................................................... 15
2. Mekanisme Perdagangan Di Bursa Efek ........................................ 16
3. Strategi Bursa Efek Indonesia ........................................................ 18
B. Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)......................................... 23
C. Pasar Modal ........................................................................................ 26
1. Pengertian Pasar Modal ................................................................. 26
2. Investor Pasar Modal ..................................................................... 27
xiv
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Berinvestasi di Bursa
Efek Indonesia ............................................................................... 28
4. Instrumen atau Produk yang Diperdagangkan di Pasar Modal ......... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 33
A. Jenis dan Sifat Penelitian ...................................................................... 33
1. Jenis Penelitian .............................................................................. 33
2. Sifat Penelitian .............................................................................. 33
B. Sumber Data......................................................................................... 34
1. Sumber Data Primer ...................................................................... 34
2. Sumber Data Sekunder .................................................................. 35
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 36
1. Wawancara .................................................................................... 36
2. Dokumentasi ................................................................................. 38
D. Teknik Analisis Data ............................................................................ 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 41
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................. 41
1. Sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar
Lampung ....................................................................................... 41
2. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar
Lampung ...................................................................................... 42
3. Produk Pasar Modal Pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang
Bandar Lampung .......................................................................... 43
4. Perkembangan Pasar Modal Pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor
Cabang Bandar Lampung ............................................................. 46
a. Kondisi Real Pasar Modal Pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
Kantor Cabang Bandar Lampung ............................................. 46
xv
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pasar Modal di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar Lampung . 47
c. Kendala Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar
Lampung Dalam Penambahan Investor Baru Pasar Modal ....... 51
B. Strategi Bursa Efek Indonesia (BEI) Dalam Menambah Investor Baru
Pasar Modal ....................................................................................... 53
C. Analisis Terhadap Strategi Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang
Bandar Lampung Dalam Menambah Investor Baru Pasar Modal ........ 59
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 63
A. Kesimpulan ........................................................................................ 63
B. Saran .................................................................................................. 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Outline
2. Alat Pengumpul Data (APD)
3. Surat Keterangan Pembimbing Skripsi
4. Surat Izin Research
5. Surat Tugas
6. Surat Keterangan Bebas Pustaka
7. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi
8. Dokumentasi (Foto)
9. Daftar Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan industri keuangan global memang telah memberikan
pengaruh bagi industri keuangan Indonesia, sehingga industri keuangan di
Indonesia mengalami perkembangan yang begitu pesat dengan semakin
banyaknya lembaga-lembaga keuangan yang berdiri, termasuk pasar modal.1
Pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar keuangan
(financial market), disamping pasar uang (money market) yang sangat penting
perannya bagi pembangunan nasional pada umumnya, khususnya bagi
pengembangan dunia usaha sebagai salah satu alternatif sumber pembiayaan
eksternal oleh perusahaan. Dilihat dari sisi pemodal (investor), pasar modal
sebagai salah satu sarana investasi dapat bermanfaat untuk menyalurkan
dananya ke berbagai sektor produktif dalam rangka meningkatkan nilai
tambah terhadap dana yang dimilikinya.2 Singkatnya pasar modal adalah
tempat bertemunya pihak pemilik modal dengan pihak yang
membutuhkan/kekurangan modal untuk bertransaksi dalam jangka waktu
yang panjang atau lebih dari satu tahun.3
Otoritas jasa keuangan (OJK) mendefinisikan pasar modal merupakan
suatu wadah/tempat untuk memperdagangkan berbagai instrumen jangka
1 Ismail Nawawi, Fikih Mualamah Klasik dan Kontemporer (Bogor: Ghalia Indonesia, 2012)
h. 274. 2 Irsan Nasarudin, Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, (Jakarta: Kencana,
2004), h. ix 3 Ismail Nawawi, Fikih Mualamah., h. 274
2
panjang, baik dalam bentuk modal maupun hutang.4 Produk-produk yang
ditawarkan pasar modal pun beragam, berupa saham biasa (common stock),
bukti right (right issue), obligasi (bonds), saham preferens atau saham
istimewa (preferred stock), waran (warrant), maupun reksadana (mutual
fund).5
Sejarah pasar modal Indonesia dimulai sejak tahun 1912 di Jakarta.
Efek yang diperdagangkan pada saat itu adalah saham dan obligasi
perusahaan milik Belanda serta obligasi milik pemerintah Hindia Belanda.
Aktivitas ini berhenti pada perang dunia kedua. Memasuki era kemerdekaan
bursa efek diaktifkan kembali dengan diterbitkan obligasi pemerintah RI
tahun 1950. Pengaktifan ini didukung dengan Undang-Undang Darurat
tentang Bursa No. 13 Tahun 1951 yang kemudian ditetapkan dengan UU No.
Tahun 1952.6
Untuk meningkatkan aktivitas pasar modal pemerintah membentuk
Badan Pelaksana Pengawas Pasar Modal. Untuk merangsang perusahaan
melakukan emisi, pemerintah memberikan keringanan atas pajak perseroan
terbatas 10%-20% selama 5 tahun sejak perusahaan yang bersangkutan go
public. Selain itu, untuk investor WNI yang membeli saham melalui pasar
modal tidak dikenakan pajak pendapatan atas capital gain, pajak atas bunga,
dividen dan royalti serta pajak atas nilai saham/bukti penyertaan modal.
4 Ibid., 5 Martelena, Maya Malinda, Pengantar Pasar Modal, (yogyakarta:Andi Offset, 2011) h.3. 6 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi Edisi 4,
(Yogyakarta: Ekonisia, 2012), h. 200
3
Berdasarkan pengalaman dimasa lalu, pasar modal ibarat lazimnya
suatu pasar selalu akan mengalami pasang surut, yang ditunjukkan dengan
tanda-tanda bullish7 atau bearish8, sehingga karenanya dalam hal berinvestasi
tiada suatu investasi tanpa resiko. Pasar modal Indonesia dalam abad ke-20,
pernah mengalami kondisi yang marak (booming) pada sekitar akhir Juni
1997 dimana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencuat sampai pada
angka 740. Namun dalam selang beberapa bulan, pada akhir September 1998,
setelah krisis multidimensi, krisis moneter-ekonomi berlanjut pada kekacauan
sosial yang bermuara pada krisis politik, ISHG meluncur secara drastis
hingga menyentuh level terendah 259, dan pada tanggal 23 Januari 2004
Bursa Efek Jakarta kembali mencatat sejarah dengan ISHG tertinggi, yaitu
785, 879, hal ini sangat menggembirakan kita semua.9
Pasar modal memiliki dua peranan penting yaitu peran dibidang
ekonomi dan peran dibidang keuangan. Peranan pasar modal dibidang
ekonomi adalah sebagai tempat bertemunya antara pihak-pihak yang
berkepentingan untuk investasi (investor) dan perusahaan sebagai penerbit
instrumen/efek menjadi pihak yang membutuhkan dana sedangkan peranan
7 Suatu kondisi dimana pasar saham sedang mengalami tren naik atau menguat. Kenaikan
pasar saham ini dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di suatu negara bahkan diseluruh dunia
sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Sektor usaha dan bisnis berkembang. Tingkat
pendapatan perkapita naik, pertumbuhan laba perusahaan yang meningkat, dan faktor lainnya. 8 Suatu kondisi dimana pasar saham sedang mengalami tren turun atau melemah. Penurunan
pasar saham ini dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang melambat bahkan turun dari tahun
sebelumnya. Tingkat pengangguran bertambah, defisit neraca perdagangan. laba perusahaan yang
tumbuh negatif dan faktor lainnya 9 Irsan Nasarudin, Indra Surya, Aspek Hukum., h.ix
4
pasar modal bidang keuangan yaitu pasar modal memberikan kesempatan atas
pengembalian baik dalam hal investasi atau jual beli efek.10
Instrumen pasar modal yang berkembang di Indonesia terbagi atas dua
yaitu instrumen pasar modal konvensional dan syariah. Pasar modal syariah
adalah pasar modal yang didalamnya ditransaksikan instrumen keuangan atau
modal yang sesuai dengan syariat Islam dan dengan cara-cara yang
berlandaskan syariah pula atau pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip
syariah.11
Instrumen yang ada di pasar modal pasti memiliki resiko. Biasanya
setiap resiko selalu diikuti dengan keuntungan yang sepadan. Berikut adalah
beberapa keuntungan yang bisa didapatkan jika berinvestasi di pasar modal:12
1. Capital Gain
Capital Gain adalah keuntungan yang didapatkan ketika Anda membeli
saham pada harga yang rendah kemudian menjualnya pada harga yang
lebih tinggi.
2. Pendapatan Pasif
Dividen merupakan salah satu bentuk pendapatan pasif, artinya Anda
tidak perlu bekerja untuk mendapatkan pendapatan tersebut. Aset yang
Anda milikilah yang bekerja untuk menghasilkan pendapatan. Dalam hal
ini, saham adalah aset yang dapat menghasilkan pendapatan pasif.
10 Khairul Umam, Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar modal syariah, (Bandung:
Pustaka Setia, 2011) h. 34. 11 Ibid., 12 Martelena, Maya Malinda, Pengantar Pasar., h. 13
5
3. Likuiditas
Dalam investasi di pasar modal, seluruh investasi relatif sangat likuid.
Artinya, investasi Anda akan mudah dicairkan.
4. Fleksibilitas
Kelebihan lain berinvestasi di pasar modal adalah fleksibilitas. Anda
dapat keluar masuk suatu pasar kapanpun Anda mau.
5. Dapat dikontrol
Sebenarnya transaksi saham dapat dikontrol jika Anda benar-benar
melakukan analisa. Investor yang sebenarnya bukanlah investor yang
bermain tebak-tebakan dalam bertransaksi saham. Anda dapat mengontrol
berapa besar risiko yang ingin ditanggung berdasarkan pilihan dan
prioritas sendiri.
6. Leverage
Leverage adalah daya ungkit. Dalam transaksi saham, Anda dapat
menggunakan modal kecil untuk bertransaksi dalam jumlah yang besar.
Fasilitas ini biasanya disebut denganmargin dalam transaksi saham.
Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu lembaga yang
terbentuk melalui penggabungan Bursa Efek Jakarta dan Bursa efek
Surabaya. Bursa Efek Indonesia yang dulunya adalah perusahan BUMN saat
ini sudah menjadi perusahaan swasta karena menghindari adanya intervensi
dari pihak pemerintah. Sampai saat ini perusahaan yang tergabung di Bursa
Efek Indonesia/pasar modal berjumlah 555 dan dari jumlah tersebut, 60%
6
atau 361 sudah masuk dalam kategori perusahaan yang tergabung dalam
pasar modal syariah.13
Berikut ini adalah 10 dari 555 daftar perusahaan go public di Bursa
Efek Indonesia (BEI): 14
Tabel 1.1
Data Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI)
No Kode Nama Tanggal IPO
1 AALI Astra Argo Lestari Tbk 09 Desember 1997
2 ABBA Mahaka Media Tbk 3 April 2002
3 ABDA Asuransi Bina Dana Arta Tbk 6 Juli 1989
4 ABMM ABM Investama Tbk 6 Desember 2011
5 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk 6 November 2007
6 ACST PT. Acset Indonusa Tbk 24 Juni 2013
7 ADES Akasha Wira International Tbk 13 Juni 1994
8 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk 18 Maret 2004
9 ADMF Adira Dinamika Multi Finance Tbk 31 Maret 2004
10 ADMG Polychem Indonesia Tbk 20 Oktober 1993
Perkembangan Bursa Efek Indonesia secara Nasional cukup bagus,
dalam hal penambahan investor dan penambahan perusahaan yang masuk ke
pasar modal (emiten). Jika dilihat pertumbuhan investor di Indonesia memang
tidak terlalu menggembirakan, hal tersebut terlihat dari banyaknya penduduk
Indonesia yang mencapai 240.000.000 jiwa namun yang tercatat menjadi
13 Bapak Hendi Prayogi Kepala Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung,
Interview, 20 Februari 2018.
14https://www.sahamok.com/perusahaan-publik-terbuka-tbk-emiten-bei-bursa-efek-
indonesia/ diunduh tanggal 20 Maret 2018
7
investor di pasar modal baru sekitar 500.000 jiwa. Berdasarkan data tersebut
dapat dikatakan bahwa pertumbuhan investor yang ada di Indonesia terbilang
cukup kecil, namun sisi positifnya adalah banyak peluang atau potensi yang
dapat digali di pasar modal tersebut.15
Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung adalah kantor
cabang dari Bursa Efek Indonesia pusat. Tujuan utama BEI kantor cabang
Lampung ini adalah mengenalkan dan memberi literasi,
pemahaman/wawasan (edukasi) pada masyarakat, produk-produk/instrumen-
instrumen yang ada di pasar modal konvensional maupun pasar modal
syariah.16
Perkembangan Bursa Efek Indonesia di Bandar Lampung sendiri
dapat dikatakan cukup signifikan. Hal tersebut sesuai dengan tabel di bawah
ini: 17
Tabel 1.2
Data investor Bursa Efek Indonesia (BEI)
Kantor Cabang Bandar Lampung
Tahun Jumlah Investor (Jiwa)
2014 2.729
2015 3.302
2016 4.417
2017 5.537
2018 9.318
15 Bapak Hendi Prayogi Kepala Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung,
Interview, 20 Februari 2018. 16 Ibid., 17 Ibid.,
8
Berdasarkan survey yang dilakukan di Bursa Efek Indonesia Kantor
Cabang Bandar Lampung, penambahan investor baru yang terjadi di Bursa
Efek Indonesia (BEI) sangatlah lambat dibandingkan dengan negara-negara
lainnya. Hal itu terjadi karena beberapa permasalahan diantaranya: kurangnya
literasi masyarakat terhadap pemahaman pasar modal itu sendiri, kurangnya
informasi dan sosialisasi di daerah-daerah, kurangnya publikasi dari Bursa
Efek Indonesia dan traumanya masyarakat terhadap jenis investasi abal-
abal/bodong.18
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh OJK pada tahun 2013, bahwa
dalam menyusun strategi OJK melakukan survei nasional terhadap 8.000
responden yang tersebar di 40 wilayah pada 20 provinsi. Dari hasil survei
tersebut menunjukan bahwa masyarakat Indonesia memiliki:19
1. Indeks literasi keuangan 21.84%
Dalam hal finansial, literasi keuangan dapat diartikan sebagai
kecakapan atau kesanggupan dalam hal keuangan. Berikut tingkat literasi
keuangan penduduk Indonesia:
a. Well literate (21,84%), yakni memiliki pengetahuan dan keyakinan
tentang lembaga jasa keuangan serta produk jasa keuangan, termasuk
fitur manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa
keuangan, serta memiliki keterampilan dalam menggunakan produk
dan jasa keuangan. Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa
21,84 % masyarakat memiliki pengetahuan dan keyakinan terhadap
18 Ibid., 19 OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2016, h. 2
9
lembaga keuangan serta memiliki keterampilan dalam menggunakan
produk dan jasa keuangan.
b. Sufficient literate (75,69 %), memiliki pengetahuan dan keyakinan
tentang lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan,
termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk
dan jasa keuangan. Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa
75,69 % masyarakat memiliki pengetahuan dan keyakinan terhadap
lembaga keuangan namun tidak memiliki keterampilan dalam
menggunakan produk dan jasa keuangan.
c. Less literate (2,06 %), hanya memiliki pengetahuan tentang lembaga
jasa keuangan, produk dan jasa keuangan. Dari pengertian diatas dapat
dikatakan bahwa 2,06 % masyarakat hanya memiliki pengetahuan
namun tidak memiliki keyakinan dan keterampilan dalam
menggunakan produk dan jasa keuangan.
d. Not literate (0,41%), tidak memiliki pengetahuan dan keyakinan
terhadap lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan, serta
tidak memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa
keuangan. Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa 0,41 %
masyarakat tidak mengetahui sama sekali terkait dengan lembaga
keuangan maupun produk-produknya. 20
20 Ibid.,
10
2. Indeks inklusi keuangan 59.74%
Inklusi keuangan adalah suatu kondisi dimana semua orang berusia
kerja mampu mendapatkan akses yang efektif terhadap kredit, tabungan,
sistem pembayaran dan asuransi dari seluruh penyedia layanan finansial.
Akses yang efektif juga termasuk layanan yang nyaman dan bertanggung
jawab, pada harga yang terjangkau untuk masyarakat dan berkelanjutan
untuk penyedia. Diharapkan pada akhirnya, masyarakat dapat
memanfaatkan layanan finansial yang formal daripada layanan finansial
yang informal.21
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh peneliti terhadap
Pimpinan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar Lampung,
Hendi Prayogi mengatakan, telah melakukan berbagai riset, penyebaran
kuesioner, wawancara dan lain-lain kepada masyarakat awam, ternyata
masalahnya terletak pada literasi, dimana banyak sekali di jumpai alasan
masyarakat tidak bergabung dan berinvestasi di pasar modal ternyata bukan
karena tidak memiliki modal untuk berinvestasi tetapi belum mengertinya
masyarakat terhadap pasar modal.22
Penelitian ini menjadi penelitian menarik karena masyarakat Indonesia
yang menjadi investor hanya sedikit dibandingkan dengan jumlah masyarakat
Indonesia, banyaknya peluang dan potensi yang dimiliki namun belum
dimaksimalkan oleh Bursa Efek Indonesia, serta berinvestasi pada pasar
modal memiliki keuntungan yang beragam dibandingkan dengan jenis
21 Ibid., 22 Ibid.,
11
investasi lain. Maka hal itulah yang melatarbelakangi dan mendorong peneliti
untuk melakukan penelitian terhadap “Strategi Bursa Efek Indonesia (BEI)
Kantor Cabang Bandar Lampung Dalam Menambah Investor Baru Pasar
Modal ”
B. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan
penelitian sebagai berikut: Bagaimana Strategi Bursa Efek Indonesia (BEI)
Kantor Cabang Bandar Lampung Dalam Menambah Investor Baru Pasar
Modal ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui strategi Bursa Efek
Indonesia (BEI) dalam menambah investor baru pasar modal kantor
cabang Bandar Lampung.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan penulis adalah sebagai
berikut:
a. Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah menambah khazanah keilmuan
tentang strategi Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam menambah investor
baru pasar modal sekaligus memperdalam ilmu pengetahuan yang tidak
didapatkan dibangku kuliah.
12
b. Manfaat praktis dalam penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
masukan bagi pengelola Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang
Bandar Lampung dalam menambah investor baru pasar modal.
E. Penelitian Relevan
Untuk menghindari dari kegiatan duplikasi, maka peneliti melakukan
penelusuran terlebih dahulu terhadap penelitian-penelitian sebelumnya. Hasil
penelusuran sebelumnya, didapatkan permasalahan penelitian yang berkaitan
dengan masalah yang akan diteliti, yaitu:
Judul skripsi “Pengaruh Overconfidence Effect Pada Investor Di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2011-2015.” Oleh Jaya Riadi
NIM.12010112130146, Universitas Diponegoro Semarang.23 Permasalahan
yang diteliti dalam skripsi ini ialah peneliti ingin melihat pengaruh efek
overconfidence (percaya diri yang berlebihan) terhadap investor di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2011 hingga 2015.
Judul skripsi “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham
Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-
2014.” Oleh Suharno NIM.12804241026, Universitas Negeri Yogyakarta.24
Permasalahan yang diteliti dalam skripsi ini ialah peneliti ingin melihat
pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham perusahaan farmasi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2014, baik
23 Jaya Riadi, Pengaruh Overconfidence Effect Pada Investor Di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Pada Tahun 2011-2015, Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang, 2016. 24 Suharno, Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014, Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta,
2016.
13
secara parsial maupun simultan. Rasio keuangan yang diteliti yaitu: current
ratio (CR), debt to equity ratio (DER), return on assets (ROA), total assets
turnover (TATO) dan price earning ratio (PER).
Judul skripsi “Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan
Harga Saham Perusahaan Pertambangan Go Public Di Bursa Efek Indonesia.”
Oleh Volanda Aziz Saleh NIM.0741031089, Universitas Lampung.25
Permasalahan yang diteliti dalam skripsi ini ialah peneliti ingin melihat
pengaruh informasi akuntansi terhadap perubahan harga saham perusahaan
pertambangan go public di Bursa Efek Indonesia.
Judul skripsi “Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Syariah Terhadap
Perkembangan Pasar Modal Syariah.” Oleh Ahmad Syariful Mubaroq
NPM.13102114, ), IAIN Metro Lampung.26 Permasalahan yang diteliti dalam
skripsi ini ialah peneliti ingin mendeskripsikan penerapan prinsip-prinsip
syariah di Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung sesuai
dengan aturan yang berlaku dan kaitannya dengan perkembangan pasar modal
syariah.
Berdasarkan beberapa judul penelitian yang dilakukan di atas, dapat
diketahui bahwa penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti memiliki kajian
yang berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh Jaya Riadi membahas terkait
dengan people, Suharno dan Volanda Aziz Saleh membahas terkait price, dan
Ahmad Syariful Mubaroq membahas terkait dengan physical evidence/bukti
25 Volanda Aziz Saleh, Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham
Perusahaan Pertambangan Go Public Di Bursa Efek Indonesia, Mahasiswa Universitas Lampung,
2012. 26 Ahmad Syariful Mubaroq, Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Syariah Terhadap
Perkembangan Pasar Modal Syariah, Mahasiswa IAIN Metro Lampung, 2017.
14
fisik perusahaan terkait dengan karakteristik yang menjadi persyaratan yang
bernilai tambah bagi konsumen. Walaupun memiliki fokus kajian yang sama
pada tema tema tertentu. Akan tetapi, dalam penelitian yang dikaji oleh
peneliti ini, lebih ditekankan pada promotion dalam strategi Bursa Efek
Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar Lampung dalam menambah investor
baru. Hal ini menegaskan bahwa penelitian dengan judul “Strategi Bursa Efek
Indonesia (BEI) Dalam Menambah Investor Baru Pasar Modal (Study Kasus
Pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar Lampung)”
merupakan tindak lanjut/pengembangan dari penelitian yang sudah ada
sebelumnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi Bursa Efek Indonesia (BEI)
1. Pengertian Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia adalah lembaga/perusahaan yang
menyelenggarakan atau menyediakan fasilitas sistem pasar untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek antara berbagai
perusahaan/perorangan yang terlibat dalam tujuan memperdagangkan efek
perusahaan-perusahaan yang telah tercatat di bursa efek. Menurut Undang-
Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995, Bursa Efek Indonesia adalah
pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana
untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain
dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka.27
Bursa Efek menurut Kepres No. 53 adalah suatu tempat pertemuan
termasuk sistem elektronik tanpa tempat pertemuan yang diorganisir dan
digunakan untuk menyelenggarakan pertemuan jual-beli atau perdagangan
efek.28 Selain pendapat diatas, Bursa Efek Indonesia juga diartikan sebagai
suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan pembeli dan penjual
efek yang dilakukan baik langsung maupun dengan menempatkan wakil-
27 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi Edisi 4 ,
(Yogyakarta: Ekonisia, 2013), h. 204 28 Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, (Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN, 2011), h. 46
16
wakilnya.29 Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
Bursa Efek Indonesia adalah lembaga yang menyediakan fasilitas sistem
pasar untuk menyelenggarakan pertemuan penawaran jual dan beli dengan
tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.
2. Mekanisme Perdagangan Di Bursa Efek
Perdagangan efek di bursa dapat dibagi menjadi beberapa tahap,
mulai dari peroses pembukaan rekening efek dan penyampaian order dari
nasabah kepada anggota bursa (AB), pemrosesan order, pelaksanaan
transaksi (matching), proses kliring, penjaminan, dan penyelesaian
transaksi secara umum, tahapan tersebut berlaku untuk semua jenis efek
yang di perdagangkan di BEI.30
Bagan 2.1
Proses Perdagangan Efek di Bursa Efek Indonesia31
f
Proses Perdagangan
Proses Penyelesaian
29 Johan Halim dan Marcories, “Analisis Pengaruh Pergerakan Bursa Internasional
Terhadap Pergerakan Bursa Indonesia”, Journal Of Applied Finance and Accounting 3 (2), h. 186 30Khaerul Umam, Pasar Modal Syariah & Praktik Pasar Modal Syariah, (Bandung: Pustaka
Setia, 2013), h. 61 31 Ibid., h. 62
Nasabah
Beli
Lantai Bursa
Order
Entry
Trader Trader Anggota
Bursa Sistem Perdagangan
Bursa (JATS)
Nasabah
Jual
Anggota
Bursa
KPEI-KSEI
Sistem Penjamin &
Penyelesaian Transaksi
Transfer
Data
Transfer
Efek
BAE
17
Keterangan Bagan
1. Nasabah jual maupun nasabah beli sebelum melakukan transaksi
terlebih dahulu harus menjadi nasabah di perusahaan efek dengan
cara membuka rekening kepada trader (seseorang yang berdagang
di pasar valuta asing / pasar saham). Nasabah jual maupun nasabah
beli setelah resmi terdaftar baru dapat melakukan kegiatan
transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI)
2. Penyampaian order nasabah dapat dilaksanakan dengan tiga cara ,
yaitu dilakukan secara manual melalui trader di lantai bursa
(Trader Floor), perdagangan jarak jauh (Remote Tranding), input
order dari internet (Online Trading). Pelaksanaan perdagangan
efek tersebut menggunakan sistem perdagangan bursa Jakarta
Automated Trading System (JATS), yang merupakan sistem
komputerisasi yang diterapkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).32
3. Perdagangan efek di bursa hanya dapat dilakukan oleh perusahaan
efek dan anggota bursa yang telah menjadi anggota kliring
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai penyimpan dan
penyelesaian di pasar modal. Transaksi yang dilakukan melalui
BEI, dikenakan biaya atas transaksi, kliring dan penyelesaian
sebesar 0,03 % dari nilai transaksi yang dibagi secara profesional
kepada BEI, KPEI dan KSEI. Kliring Penjamin Efek Indonesia
32 Ibid.,
18
(KPEI) sendiri merupakan penyedia jasa kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar dan efisien.
4. Selanjutnya anggota bursa mentransfer data maupun efek kepada
KPEI dan KSEI. Selanjutnya data maupun efek akan di proses oleh
KPEI dan KSEI.
5. Selanjutnya Biro Administrasi Efek (BAE) sebagai pihak yang
berdasarkan kontrak dengan emiten melaksanakan pencatatan
pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek.33
Dari pengertian di atas mekanisme perdagangan di Bursa Efek
dilakukan secara sistematis dan melibatkan berbagai pihak dengan tugas
dan tanggung jawab yang berbeda-beda.
3. Strategi Bursa Efek Indonesia
Dalam rangka mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang
memiliki motif investasi dan dilandasi akan keyakinan potensi
berkembangnya pasar modal Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
telah menyusun Master Plan Pasar Modal dan Sektor Jasa Keuangan
Indonesia 2015-2019 dalam memacu pertumbuhan dan menjawab
tantangan sektor jasa keuangan, kini dan nanti.34
33 Ibid., h. 72 34 Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia 2015-2019, Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
Memacu Pertumbuhan dan Menjawab Tantangan Sektor Jasa Keuangan, Kini dan Nanti, 44
19
Strategi Bursa Efek Indonesia (BEI) erat kaitanya dengan strategi
pasar modal dan perbankan, dengan demikian digunakan strategi pasar
modal dan perbankan sebagai strategi Bursa Efek Indonesia dalam
menambah investor baru.
Terdapat strategi pengembangan perbankan dan pasar modal, yaitu:
a. Mengembangkan produk keuangan dan investasi
Pengembangan produk keuangan dan investasi perlu dilakukan
dalam rangka menjamin peran sektor jasa keuangan yang lebih optimal
dalam kegiatan ekonomi. Pengembangan produk investasi tersebut
adalah reksa dana penawaran umum dalam bentuk reksa dana dengan
mayoritas investasi pada efek asing. 35
Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa Bursa Efek
Indonesia (BEI) akan mengembangkan produk investasi berupa reksa
dana yang sebagian besar akan di investasikan pada efek asing.
b. Meningkatkan layanan dan aktivitas di sektor jasa keuangan.
Dengan semakin meningkatnya kemakmuran masyarakat,
kebutuhan akan produk dan layanan sektor jasa keuangan juga
semakin tinggi. Untuk itu, sektor jasa keuangan harus senantiasa
meningkatkan keragaman produk dan standar layanan yang diberikan,
yang sekaligus juga berfungsi untuk meningkatkan daya saing sektor
jasa keuangan, dengan tetap memperhatikan efisiensi dan
keandalannya. Dalam konteks ini, OJK akan mendorong agar bank
35 Ibid.,
20
kustodian berfungsi sebagai settlement agent (agen penyelesaian akhir
transaksi) yang dapat melakukan proses konfirmasi afirmasi kliring
secara otomatis. 36
Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa Bursa Efek
Indonesia (BEI) harus meningkatkan layanan yang juga berfungsi
sebagai meningkatkan daya saing dan mendorong bank kustodian
dapat melakukan proses konfirmasi afirmasi kliring secara otomatis.
c. Menyusun peraturan yang mendukung pengembangan pendanaan yang
berkelanjutan.
Peraturan tersebut akan mencakup aspek pengembangan
pendanaan yang berkelanjutan, penyempurnaan pedoman pengawasan
dalam rangka penerapan keuangan berkelanjutan, dan penerapan
kewajiban penyampaian laporan pertanggungjawaban sosial dan
lingkungan (kepatuhan atas aturan analisis mengenai dampak
lingkungan (AMDAL), izin gangguan, dan sertifikat clean and clear
atas daerah penambangan). Selain itu OJK mengagendakan pemberian
insentif bagi sektor jasa keuangan yang menerapkan kegiatan usaha
ramah lingkungan yang berkelanjutan.37
Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa usaha yang
dilakukan harus dibarengi dengan aturan yang mendukung
pengembangan pendanaan yang berkelanjutan seperti kepatuhan
terhadap AMDAL, izin gangguan, serta sertifikat clean and clear atas
36 Ibid., h. 45 37 Ibid., h. 46
21
daerah penambangan. Selain itu, sebagai apresiasi OJK akan
memberikan insentif bagi sektor jasa keuangan yang ramah
lingkungan.
d. Meningkatkan dan mendorong partisipasi investor domestik.
Untuk mendorong peningkatan investor, baik dari sisi jumlah
maupun jangkauan wilayah, OJK akan melakukan pemetaan wilayah
layanan jasa keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi
wilayah setempat, serta optimalisasi jaringan kantor atau layanan
perbankan untuk mendukung perluasan basis investor domestik.38
Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa dalam upaya
meningkatkan dan mendorong partisipasi investor domestik OJK akan
melakukan pemetaan serta optimalisasi kantor dan layanan.
e. Mempermudah persyaratan untuk menjadi investor dan konsumen
Pemberian kemudahan persyaratan untuk menjadi konsumen dan
investor di sektor jasa keuangan akan terus ditingkatkan.39
f. Mempermudah akses ke pasar modal sebagai sumber pendanaan
1) Menyederhanakan proses dan prosedur penawaran umum
Proses dan prosedur penawaran umum akan terus
disederhanakan untuk meningkatkan penggalangan dana melalui
pasar modal dengan tetap menjaga kualitas keterbukaan informasi
kepada publik.
38 Ibid., 39 Ibid., h. 47
22
Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa proses dan
prosedur akan terus dibuat sesederhana mungkin dengan tetap
menjaga kualitas dan keterbukaan informasi.
2) Menyederhanakan kewajiban keterbukaan informasi.
Keterbukaan informasi merupakan hal penting yang harus
dilakukan emiten atau perusahaan publik kepada investor, untuk
membantu investor mengambil keputusan investasi.40
g. Melakukan edukasi secara sinergis, terstruktur, masif dan
komprehensif di seluruh sektor jasa keuangan
1) Kampanye awareness (kesadaran) konsumen untuk memahami
fitur, manfaat, resiko, biaya, hak dan kewajiban terkait produk dan
layanan.
Upaya meningkatkan pemahaman terhadap produk dan
layanan jasa keuangan diantaranya dilakukan dengan menerbitkan
Iklan Layanan Masyarakat (ILM). Materi ILM menitik beratkan
pada aspek manfaat, risiko, biaya, hak dan kewajiban konsumen.
Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa dalam
melakukan edukasi dan kesadaran masyarakat dilakukan dengan
menggunakan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) dengan cara
memberikan informasi pada iklan, aplikasi, brosur dan media yang
lain.
40 Ibid., h. 48
23
2) Melaksanakan edukasi dan sosialisasi yang menjangkau seluruh
wilayah dan lapisan masyarakat.
Kegiatan edukasi dan sosialisasi keuangan dilakukan
melalui mekanisme non formal dan formal. Untuk kegiatan edukasi
non formal dilakukan dengan target berbagai komunitas antara
lain, ibu rumah tangga, nelayan, UMKM, TKI, dan sebagainya.41
Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa dalam
melakukan edukasi terhadap masyarakat juga dilakukan sosialisasi
kepada masyarakat baik bersifat formal maupun non formal.
B. Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan
pelanggan yang kuat dan menguntungkan, diperlukan strategi pemasaran
yang handal. Strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan
berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang
menguntungkan.42
Perusahaan memutuskan pelanggan mana yang akan dilayaninya
(segmentasi dan penetapan target) dan bagaimana cara perusahaan
melayaninya (diferensiasi dan positioning). Perusahaan mengenali
keseluruhan pasar, lalu membaginya menjadi segmen-segmen yang lebih
kecil, memilih segmen yang paling menjanjikan, dan memusatkan perhatian
pada pelayanan dan pemuasan pelanggan dalam segmen ini.
41 Ibid., 42 Kotler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2008), h. 58
24
Selanjutnya, perusahaan merancang bauran pemasaran yang terintegrasi
untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran. Dengan
strategi pemasaran yang andal, perusahaan merancang bauran pemasaran
terintegrasi yang terdiri dari 7P yaitu:
1. Product
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan pada pasar agar
menarik perhatian, akusisi, penggunaan atau konsumsi yang dapat
memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Selanjutnya, produk dalam arti
luas meliputi objek-objek fisik, jasa, cara, orang, tempat, organisasi, ide atau
bauran entitas-entitas ini.43
2. Price
Harga adalah sejumlah uang yang berfungsi sebagai alat tukar untuk
memperoleh produk atau jasa. Harga dapat juga diartikan penentuan nilai
produk di benak konsumen.
3. Place
Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis,
menyenangkan, dan efisien.44
4. Promotion
Bauran promosi (promotion mix) juga disebut bauran komunikasi
pemasaran (marketing communication mix) perusahaan merupakan paduan
spesifik iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan
personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk
43 Ibid., h. 58 44 Ibid.,
25
mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun
hubungan pelanggan
5. Peopole
Bauran pemasaran people, berhubungan dengan perencanaan sumber daya,
job specification, job description, rekrutmen, seleksi karyawan, pelatihan
karyawan, dan motivasi kerja.
6. Process
Sebuah strategi proses atau transformasi adalah sebuah pendekatan
organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Tujuan
strategi proses adalah menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa
yang memenuhi persyaratan pelanggan dan spesifikasi produk yang berada
dalam batasan biaya dan manajerial lain. Proses yang dipilih akan
mempunyai dampak jangka panjang pada efisiensi dan produksi, begitu juga
pada fleksibilitas biaya dan kualitas barang yang diproduksi.45
7. Physicl Evidence
Lingkungan fisik (physical evidence) adalah keadaan atau kondisi yang di
dalamnya juga termasuk suasana. Karakteristik lingkungan merupakan segi
paling nampak dalam kaitannya dengan situasi. Yang dimaksud dengan
situasi ini adalah situasi dan kondisi geografi dan lingkungan institusi,
dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya, cuaca, peletakkan dan layout yang
nampak sebagai objek.
45 Ibid., h. 60
26
C. Pasar Modal
1. Pengertian Pasar Modal
Istilah pasar biasanya digunakan istilah bursa, exchange dan
market. Sementara untuk istilah modal sering digunakan istilah efek,
securities, dan stock.46 Pasar modal secara umum adalah suatu sistem
keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank
komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta
keseluruhan surat-surat berharga yang beredar.47 Dalam arti sempit, pasar
modal adalah suatu pasar (tempat berupa gedung) yang disiapkan guna
memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat
berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek.
Pasar modal menurut Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang
Pasar Modal Pasal 1 Ayat (12) adalah kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek.48 Sedangkan yang dimaksud dengan efek pada
pasal 1 ayat (5) adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat
berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit persyaratan,
kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek dan setiap derivatif
dari efek.49
46 Andri Soemitra, Bank & Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2009), h.109 47 Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar.., h. 4 48 Andri Soemitra, Bank & Lembaga Keuangan... h. 109 49 Ibid.,
27
Secara sederhana, pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar
yang memperjualbelikan berbagai instrumen keuangan (sekurtitas) jangka
panjang, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri yang diterbitkan
oleh perusahaan swasta.50 Dari berbagai pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa pasar modal adalah pasar untuk instrumen keuangan
jangka panjang yang dapat diperjualbelikan dalam bentuk obligasi atau
saham.
2. Investor Pasar Modal
Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan
penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang
modal dan perlengkapan-perlengkapan untuk menambah kemampuan
memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam
perekonomian.51
Sedangkan investor adalah orang atau lembaga baik domestik atau
non domestik yang melakukan suatu investasi (bentuk penanaman modal
sesuai dengan jenis investasi yang dipilihnya) baik dalam jangka pendek
atau jangka panjang. Tujuan investor melakukan kegiatan investasi ialah
untuk mencari (memperoleh) pendapatan atau tingkat pengembalian
investasi (return) yang akan diterima dimasa depan.52
50 Irsan Nasarudin, Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, (Jakarta: Kencana,
2004), h. 13 51 Rini Sulistiawati, “Pengaruh Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Penyerapan
Tenaga Kerja Serta Kesejahteraan Masyarakat Di Propinsi Di Indonesia”, Jurnal Ekonomi Bisnis
dan Kewirausahaan 2012, Vol. 3, No. 1, 29-50, h. 35 52 Ibid.,
28
Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa investor pasar
modal adalah orang atau lembaga yang melakukan suatu investasi di pasar
modal baik dalam bentuk penanaman modal dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan dimasa depan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat berinvestasi di Bursa
Efek Indonesia
Sebagai upaya untuk pengembangan perekonomian Indonesia
sangat diperlukannya peran investor yang mana peningkatan minat
berinvestasi di pasar modal di pengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini:53
a. Faktor internal
Faktor internal meliputi kehalalan investasi, diversifikasi54 investasi,
return investasi (hasil yang diperoleh dari investasi), dan pengetahuan
investor.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal meliputi regulasi55 dan kondisi ekonomi.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi masyarakat dalam berinvestasi di bursa efek di pengaruhi
oleh faktor internal (pengetahuan investor, kehalalan investasi,
53 Ahmad Dahlan Malik, “Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat
Berinvestasi Di Pasar Modal Syariah Melalui Bursa Galeri Investasi UISI”, Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Islam, Vol. 3, No. 1, Januari-Juni 2017, h. 65 54 Kegiatan atau tindakan untuk membuat sesuatu menjadi lebih beragam atau tidak terpaku
hanya pada satu jenis saja. Di dalam dunia bisnis, diversifikasi seringkali diidentikkan dengan
ungkapan “tidak menaruh telur di dalam satu keranjang”. 55 suatu peraturan yang dibuat untuk membantu mengendalikan suatu kelompok, lembaga/
organisasi, dan masyarakat demi mencapai tujuan tertentu dalam kehidupan bersama,
bermasyarakat, dan bersosialisasi.
29
diversifikasi investasi dan return investasi) dan faktor eksternal (regulasi
dan kondisi ekonomi).
4. Instrumen atau Produk yang Diperdagangkan di Pasar Modal
a. Saham Biasa (Common Stocks)
Saham Biasa (Common Stocks) adalah surat berharga dalam bentuk
piagam atau sertifikat yang memberikan pemegangnya bukti atas hak-
hak dan kewajiban menyangkut andil kepemilikan dalam suatu
perusahaan.56
Dari pengertian di atas dapat juga dikatakan bahwa saham biasa
adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti
pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi
perusahaan.
b. Saham Preferen (Prefered Stocks)
Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik
gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan
pendapat tetap (seperti bunga obligasi), Tetapi juga bisa tidak
mendatanngkan hasil seperti yang di kehendaki investor.57
Dari pengertian di atas dapat juga dikatakan bahwa saham preferen
suatu surat berharaga yang dijual oleh suatu perusahaan dengan
menunjukan nilai nominal (rupiah, dolar, yen dan sebagainya) yang
dapat memberi pengembangannya berupa pendapatan yang tetap
dalam bentuk deviden yang akan diterima setiap kuartal (tiga bulan).
56 Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar.., h. 48 57 Ibid., h. 49
30
c. Obligasi (Bond)
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak
antara pemberi dana (dalam hal ini pemodal) dengan yang di beri dana
(emiten).58
Dari pengertian di atas dapat juga dikatakan bahwa obligasi
merupakan salah satu jenis surat berharga yang dapat memberikan
keuntungan kepada para pemegangnya. Obligasi biasanya diterbitkan
oleh perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tambahan modal dari
pihak luar perusahaan (pihak eksternal).
d. Obligasi Konversi (Convertible Bond)
Obligasi konversi, sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi biasa,
misalnya, memberikan kupon yang tetap, memiliki waktu jatuh tempo
dan memiliki nilai pari. Hanya saja, obligasi konversi memiliki
keunikan, yaitu bisa di tukar dengan saham biasa.59
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa obligasi
konversi memiliki kesamaan dengan obligasi biasa namun
keunikannya dapat ditukar dengan saham biasa.
e. Right
Right merupakan surat berharga yang memberikan hak bagi
pemodal untuk membeli saham baru yang di keluarkan emiten. Right
merupakan produk derivatif atau turunan dari saham.
58 Ibid., h. 52 59 Ibid.,
31
f. Waran
Waran seperti halnya right adalah hak untuk membeli saham biasa
pada waktu dan harga yang sudah ditentukan. Biasanya waran dijual
bersamaan dengan surat berharga lain, misalnya, obligasi atau saham.
g. Reksa Dana
Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi
masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang
tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko
atas investasi mereka.
h. Efek Derivatif
Derivatif merupakan kontrak finansial antara 2 (dua) atau lebih
pihak-pihak guna memenuhi janji untuk membeli atau menjual
assets/commodities yang dijadikan sebagai obyek yang
diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan kesepakatan
bersama antara pihak penjual dan pihak pembeli.
i. Efek Syariah
Pasar modal syariah sangat potensial menjadi alternatif investasi
yang selama ini dibutuhkan oleh para calon investor. Sesuai keputusan
ketua Bapepam-LK No. 208/BL/2010 tentang daftar efek syariah,
instrumen pasar modal berbasis syariah yang terbit sampai dengan saat
ini adalah: saham syariah, sukuk/obligasi syariah unit penyertaan
32
kontrak investasi, kolektif reksa dana syariah, surat berharga syariah
negara.60
Dari pengertian tersebut efek syariah merupakan investasi yang
dibutuhkan dan diharapkan oleh masyarakat, dimana investasi syariah
menjadi hal baru yang dapat memikat dan mendorong investor untuk
dapat bergabung.
60 Ibid.,
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field riseach).
Penelitian lapangan adalah penelitian yang bertujuan untuk mempelajari
secara intensif tentang latar belakang, keadaan sekarang dan interaksi
lingkungan sesuai unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau
masyarakat.61
Penelitian lapangan ini, data diperoleh dari informasi yang benar-
benar dibutuhkan. Informasi yang dibutuhkan dalam hal ini adalah strategi
Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berada di kantor cabang Bandar Lampung
dalam menambah investor baru pasar modal.
2. Sifat Penelitian
Sifat penelitian ini adalah Penelitian deskriptif. Sumadi Surya
menyatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan pemikiran yang
dilakukan untuk pencandraan (deskriptif) secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai situasi-situsai tau kejadian.62 Metode deskriptif juga
dapat diartikan sebagai pencarian fakta dengan intepretasi yang tepat.63
61 Cholid Narbuko dan Abu Achamid, Metodolodi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
cet 10, h. 46. 62 Mardalis, Metodologi Penelitian , (Jkarta: Bumi Aksara, 1999) h. 28. 63 Morrison, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 22
34
Sedangkan penelitian kualitatif merupakan penelitian yang diungkapkan
dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian, bahkan dapat cerita pendek.64
Berdasarkan kutipan di atas dapat dipahami bahwa penelitian ini
menafsirkan data secara sistematis dan akurat berkenaan dengan fakta
serta fenomena yang terjadi pada saat penelitian berlangsung mengenai
Strategi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berada di kantor cabang Bandar
Lampung dalam Menambah Investor Baru Pasar Modal yang mengacu
pada teori dan konsep yang ada.
B. Sumber Data
Sumber data ialah subjek data yang diperoleh dari sebuah penelitian.65
Berdasarkan teori tersebut, peneliti mengunakan sumber data yakni:
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah data yang diperoleh dan digali langsung
oleh sumber pertama atau subjek penelitian.66 Sumber data Primer dalam
penelitian ini adalah subyek penelitian (informan) itu sendiri yang berkaitan
dengan pasar modal pada Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar
Lampung. Secara spesifik sumber data primer dalam penelitian ini yaitu:
Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar Lampung, Staf
Trainer, masyarakat yang telah menjadi investor dan yang belum menjadi
investor di Pasar Modal.
64 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2013), h.
124. 65 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009),
h.22 66 Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), h. 103
35
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data kedua sesudah sumber
data primer. Sumber data sekunder merupakan informasi yang diperoleh
dari sumber lain yang mungkin tidak berhubungan langsung dengan
peristiwa tersebut.67 Sumber penunjang dalam penelitian ini diambil dari
berbagai literatur buku, artikel penelitian, jurnal, media kabar, data
dokumentasi Bursa Efek Indonesia dan lainnya yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti.
Sebagai data sekunder, peneliti menggunakan literatur sebagai berikut:
a. Andri Soemitra, Bank & Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2009
b. Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan
Ilustrasi Edisi 4 , Yogyakarta: Ekonisia, 2013
c. Irsan Nasarudin, Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia,
Jakarta: Kencana, 2004
d. Khaerul Umam, Pasar Modal Syariah & Praktik Pasar Modal Syariah,
Bandung: Pustaka Setia, 2013
e. Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Yogyakarta: Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2011
f. Johan Halim dan Marcories, “Analisis Pengaruh Pergerakan Bursa
Internasional Terhadap Pergerakan Bursa Indonesia”, Journal Of Applied
Finance and Accounting 3 (2)
67Ibid., h. 105
36
g. Master Plan Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank 2010-2014,
Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan
h. Rini Sulistiawati, “Pengaruh Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
dan Penyerapan Tenaga Kerja Serta Kesejahteraan Masyarakat Di
Propinsi Di Indonesia”, Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan 2012,
Vol. 3, No. 1, 29-50
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara pengumpulan data yang
dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.68 Jenis penelitian ini
merupakan penelitian lapangan yang dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Kantor Cabang Bandar Lampung mengenai Strategi Bursa Efek Indonesia
(BEI) Dalam Menambah Investor Baru Pasar Modal. Jadi, teknik pengumpulan
data yang dilakukan yaitu dengan melakukan penelitian langsung kepada
karyawan Bursa Efek Indonesia kantor cabang Bandar Lampung serta
masyarakat sebagai investor maupun calon investor.
Dalam penelitian lapangan ini peneliti mengunakan beberapa teknik
pengumpulan data, antara lain:
1. Wawancara
Metode wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
68 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian :Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah,
(Jakarta : Kencana, 2013), cet ke 3, h. 138
37
pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau
tanpa menggunakan pedoman wawancara.69
Wawancara ini dilakukan guna memperoleh data yang mempunyai
kaitan dengan penelitian ini, peneliti mengunakan bentuk wawancara bebas
terpimpin yaitu wawancara yang tidak didasarkan pada suatu sistem atau
daftar pertanyaan yang ditetapkan sebelumnya.70 Namun metode wawancara
seperti ini bagi pewawancara tetap memiliki pedoman secara garis besar
tentang hal-hal yang ditanyakan. Dalam konteks ini hubungan pewawancara
dengan yang diwawancarai semi terstruktur dalam suasana wajar tetapi
pertanyaan dan jawaban berjalan seperti pembicaraan dalam kehidupan
sehari-hari.71
Wawancara yang dilakukan yaitu dengan melakukan perbincangan
dengan pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar Lampung
dengan pertanyaan yang telah tersusun dan tidak serta merta ditanyakan
secara khusus, namun dalam konteks pembicaraan dengan alur maju.
Adapun yang akan menjadi sasaran wawancara adalah pegawai Bursa
Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung dan masyarakat.
Wawancara kepada pegawai Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar
Lampung diantaranya Bapak Hendi Prayogi selaku ketua dan Bapak Fahmi
Al Kahfi selaku Staf Trainer. Selanjutnya peneliti membagi masyarakat
menjadi dua bagian, yaitu masyarakat akademisi dan masyarakat umum.
69 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian, h. 133. 70 Cholid Narbuko dan Abu Achamid, Metodolodi Penelitian, h. 85. 71 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, h. 50.
38
Masyarakat akademisi yang peneliti wawancara adalah Dr. Suhairi, S.Ag.,
MH selaku Wakil Rektor I IAIN Metro, Hanafi Zuardi, SHI., MSI selaku
Manager GIS (Galeri Investasi Syariah), Hj. Siti Zulaikha, S.Ag., M.H
selaku Wakil Dekan Syariah, Evy Septiana Rachman, M.H selaku Dosen
FUAD serta Elva Murdiana, M.Hum dan Sukma Sari Dewi Chan, S.TH.I,
M.Ud selaku Dosen FEBI. Sedangkan masyarakat umum yang peneliti
wawancara adalah Rina Novania, S.Pd, selaku Guru SDIT AL JIHAD Kota
Metro, Santoso selaku pengusaha nasi goreng, Anyta, M.J selaku perias
pengantin, Pendi Siswoyo selaku sopir, Nur Habib Ruba’i selaku Pegiat
PAYUNGI (Pasar Yosomulyo Pelangi), Nur Khusaini selaku pegiat Bank
Sampah Cangkir Hijau, Indri Purwati selaku pedagang sembako, Wahyu
Eko Prasetyo selaku Ketua KSEI Filantropi, Nur Wahid Amrullah selaku
mahasiswa Matematika, Anarrudin selaku mahasiswa Ekonomi Syariah,
Irvan Saputra dan Sukma sebagai Mahasiswa Bahasa Inggris, serta Welvan
dan Handi selaku ojek online. Wawancara ini dilakukan dengan
menggunakan purposive sampling.
2. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, berarti: “barang-barang
tertulis. Didalam melaksanakan metode dokumentasi, penulis menyelediki
benda- benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-
peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.”72
72 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2006), h. 149
39
Dalam hal ini dokumentasi yang digunakan adalah dokumen-dokumen
atau arsip-arsip, baik itu berupa sejarah BEI, visi dan misi dan data yang
berkaitan dengan variabel penelitian yaitu Strategi Bursa Efek Indonesia
(BEI) Kantor Cabang Bandar Lampung Dalam Menambah Investor Baru
Pasar Modal.
D. Teknis Analisis Data
Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi mengungkapkan analisa data
adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dipahami
dibaca dan diinterprestasikan.73 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode analisis data secara kualitatif, karena data yang diperoleh merupakan
data kualitatif yaitu berupa keterangan-keterangan dalam bentuk uraian-uraian
dan bukan berbentuk angka-angka. Analisis data adalah upaya yang dilakukan
dengan jalan bekerja dengan data, menemukan pola, memilih-milihnya
menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola,
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan menemukan apa
yang dapat diceritakan kepada orang lain.74 Data tersebut dianalisa dengan
menggunakan cara berfikir induktif.
73 Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi, Metode Penelitian Survay, (Jakarta: LP3ES, 1989),
h. 217 74 Lexy J. Moleong, Metode penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013),
h. 248
40
Berfikir induktif adalah pengambilan kesimpulan dimulai dari
pernyataan/fakta khusus didasarkan pengamatan di lapangan/pengalaman
empiris disusun, diolah dan dikaji kemudian untuk ditarik maknanya dalam
bentuk pernyataan/kesimpulan yang bersifat umum.75
Peneliti menarik kesimpulan menggunakan metode induktif yaitu
penarikan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat khusus ke hal-hal bersifat
umum. Maksudnya berangkat dari sebuah peristiwa, fakta, dan data secara
khusus ditarik generalisasinya menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Cara
seperti ini digunakan untuk melakukan pembahasan dan mencari informasi
terkait strategi Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar Lampung
dalam menambah investor baru pasar modal.
75 Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karia Ilmiah, (Bandung: Sinar Baru, 2011) h. 7.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar
Lampung
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia
merdeka. Meskipun pasar modal telah ada sejak dulu, perkembangan dan
pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan
pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti gejolak ekonomi dan
politik, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak
dapat berjalan sebagimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia
mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun
kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai
insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.76
Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto yang pada
saat itu dibentuk Bursa Efek Jakarta (BEJ). BEJ dijalankan dibawah
BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Pengaktifan kembali pasar
modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai
emiten pertama. Sistem perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem
computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems). Kemudian pada
76 Dokumentasi Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung, dapat dilihat di
www.idx.co.id, diunduh tanggal 6 Desember 2018.
42
tahun 1989 Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh
Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya, karena
kurang berjalan secara efektif akhirnya pada tahun 1995 Bursa Efek
Jakarta merger77 dengan Bursa Efek Surabaya.78
Secara resmi pada tahun 2009 Peresmian Perdana Bursa Efek
Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung. Sejak saat itu Bursa Efek
Indonesia banyak mendirikan Kantor cabang di kota-kota besar di
Indonesia sebagai langkah untuk meningkatkan penetrasi dan kinerja
Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar
Lampung sendiri diresmikan pada tanggal 02 Maret 2009 yang beralamat
di Jl. Jend. Sudirman No. 5D, Bandar Lampung.79
2. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar
Lampung
Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar
Lampung sama dengan Visi dan Misi Bursa Efek Nasional yaitu:
a. Visi
Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia.
77 Proses difusi atau penggabungan dua perseroan dengan salah satu diantaranya tetap
berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama dan
kekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut. 78 Dokumentasi Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung, dapat dilihat di
www.idx.co.id, diunduh tanggal 6 Desember 2018. 79 Dokumentasi Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung, dapat dilihat di
www.idx.co.id, diunduh tanggal 6 Desember 2018.
43
b. Misi
Membangun bursa efek yang mudah diakses dan memfasilitasi
mobilisasi dana jangka panjang. untuk seluruh lini industri dan semua
segala bisnis perusahaan. Tidak hanya di Jakarta tapi diseluruh
Indonesia. Tidak hanya bagi institusi, tapi juga bagi individu yang
memenuhi kualifikasi mendapatkan pemerataan melalui pemilikan.
Serta meningkatkan reputasi Bursa Efek Indonesia, melalui pemberian
Layanan yang berkualitas dan konsisten kepada seluruh stekeholders
perusahaan.80
3. Produk Pasar Modal Pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor
Cabang Bandar Lampung.
Instrumen atau produk pasar modal pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
Kantor Cabang Bandar Lampung, yaitu:
a. Saham (Stock)
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal
seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau
perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak
tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset
perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).81
80 Hasil interview dengan Bapak Hendi Prayogi Kepala Bursa Efek Indonesia Kantor
Cabang Bandar Lampung, 6 Desember 2018. 81 Dokumentasi Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung, dapat dilihat di
www.idx.co.id, diunduh tanggal 6 Desember 2018.
44
b. Surat Utang (Obligasi)
Surat utang (obligasi) adalah surat utang jangka menengah panjang
yang dapat dipindahtangankan, yang berisi janji dari pihak yang
menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode
tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan
kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Obligasi dapat diterbitkan oleh
korporasi maupun negara.
c. Right
Right adalah surat berharga yang memberikan hak bagi pemodal
untuk membeli saham baru yang dikeluarkan emiten. Right merupakan
produk derivatif atau turunan dari saham.
d. Waran
Waran sama halnya right adalah hak untuk membeli saham biasa
pada waktu dan harga yang sudah ditentukan. Biasanya waran dijual
bersamaan dengan surat berharga lain, misalnya, obligasi atau saham.
e. Reksa Dana
Reksa dana merupakan suatu wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat/pemodal untuk selanjutnya di
investasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi. Reksa dana
merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal,
khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak
45
waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.82
Reksa dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana
dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk
melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan
yang terbatas. Selain itu, reksa dana juga diharapkan dapat
meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal
Indonesia.
f. Exchange Traded Fund (ETF)
Exchange Traded Fund (ETF) merupakan reksa dana berbentuk
kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di
bursa efek. Meskipun ETF pada dasarnya adalah reksa dana, produk
ini diperdagangkan seperti saham-saham yang ada di bursa efek.
g. Derivatif
Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian yang nilai atau
peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. Aset lain ini
disebut sebagai underlying assets.83 Dalam pengertian yang lebih
khusus, derivatif merupakan kontrak finansial antara 2 (dua) atau lebih
pihak-pihak guna memenuhi janji untuk membeli atau menjual assets/
commodities yang dijadikan sebagai obyek yang diperdagangkan pada
82 Dokumentasi Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung, dapat dilihat di
www.idx.co.id, diunduh tanggal 6 Desember 2018. 83 Obyek yang menjadi dasar transaksi penerbitan sukuk
46
waktu dan harga yang merupakan kesepakatan bersama antara pihak
penjual dan pihak pembeli.84
Dari berbagai macam produk pasar modal pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar Lampung, seperti; Saham,
Obligasi, Right, Waran, Reksa Dana, Exchange Traded Fund (ETF)
dan Derivatif, produk yang paling diminati masyarakat adalah saham.
4. Perkembangan Pasar Modal pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor
Cabang Bandar Lampung.
a. Kondisi Real Pasar Modal pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
Kantor Cabang Bandar Lampung
Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu lembaga
yang terbentuk melalui penggabungan Bursa Efek Jakarta dan Bursa
efek Surabaya. Bursa Efek Indonesia yang dulunya adalah perusahan
BUMN saat ini sudah menjadi perusahaan swasta karena menghindari
adanya intervensi dari pihak pemerintah. Sampai saat ini, perusahaan
yang tergabung di Bursa Efek Indonesia/pasar modal berjumlah 557
dan dari jumlah tersebut, 60% atau 361 sudah masuk dalam kategori
perusahaan yang tergabung dalam pasar modal syariah.85
84 Dokumentasi Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung, dapat dilihat di
www.idx.co.id, diunduh tanggal 6 Desember 2018. 85 Hasil interview dengan Bapak Hendi Prayogi Kepala Bursa Efek Indonesia Kantor
Cabang Bandar Lampung, 6 Desember 2018.
47
Perkembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang
Bandar Lampung dapat dikatakan kurang signifikan, hal itu terlihat
dari lemahnya pemahaman masyarakat terhadap pasar modal dan juga
jumlah investor yang dapat dikatakan baru beberapa persen saja
dibandingkan dengan jumlah masyarakat Lampung. Namun demikian
perkembangan investor Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar
Lampung dari awal diresmikannya terus mengalami peningkatan setiap
tahunnya.86
Pada tahun 2013 jumlah investor sebanyak 2.287, 2014
sebanyak 2.729, 2015 sebanyak 3.302, 2016 sebanyak 4.417,
2017 sebanyak 5.537, dan hingga Oktober 2018 jumlah investor
mencapai 9.318.87
Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa jumlah investor
ditahun 2018 mengalami peningkatan yang signifikan yaitu hampir dua
kali lipat dibandingkan dengan tahun 2017.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pasar modal di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar Lampung.
Perkembangan pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Kantor Cabang Bandar Lampung dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya adalah:
86 Hasil interview dengan Bapak Hendi Prayogi Kepala Bursa Efek Indonesia Kantor
Cabang Bandar Lampung, 6 Desember 2018. 87 Hasil interview dengan Bapak Hendi Prayogi Kepala Bursa Efek Indonesia Kantor
Cabang Bandar Lampung, 6 Desember 2018.
48
a. Edukasi
Edukasi sendiri adalah proses pembelajaran yang bertujuan
untuk mengembangkan potensi diri pada peserta didik dalam hal
ini adalah masyarakat dan mewujudkan proses pembelajaran yang
lebih baik. Dalam konteks pasar modal edukasi bertujuan untuk
memberi pemahaman serta mendorong masyarakat untuk
bergabung menjadi investor di pasar modal.88
Menurut Hendi Prayogi selaku Kepala Bursa Efek Indonesia
Kantor Cabang Bandar Lampung mengatakan bahwa mayoritas
masyarakat belum mengetahui serta memahami tentang adanya
pasar modal. Sebagian masyarakat ada juga yang mengatakan
bahwa pasar modal sama dengan investasi bodong.
Dengan adanya statement tersebut, Bursa Efek Indonesia
Kantor Cabang Bandar Lampung tidak hanya berpangku tangan,
melainkan berusaha membuktikan bahwa apa yang disampaikan
oleh sebagian masyarakat itu tidak benar. Hal itu dilakukan dengan
cara menunjukkan data-data dan realita yang sebenarnya terjadi.89
Dengan demikian proses edukasi menjadi hal yang penting
yang seharusnya terus menerus dilakukan sebagai upaya edukasi
masyarakat terkait dengan pasar modal. Selain itu, edukasi menjadi
88 Hasil interview dengan Bapak Hendi Prayogi Kepala Bursa Efek Indonesia Kantor
Cabang Bandar Lampung, 6 Desember 2018. 89 Hasil interview dengan Bapak Hendi Prayogi Kepala Bursa Efek Indonesia Kantor
Cabang Bandar Lampung, 6 Desember 2018.
49
faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan pasar modal di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar Lampung.
b. Keterbatasan pegawai
Keterbatasan pegawai juga menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi perkembangan pasar modal pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar Lampung. Jumlah pegawai
yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar
Lampung hanya terdiri dari 4 orang saja, yaitu; Kepala Bursa Efek
Indonesia, staf Trainer, staf admin dan Office Boy. Jumlah pegawai
tersebut tidak sebanding dengan luas wilayah lampung yang terdiri
dari 14 Kabupaten/Kota.90
c. Media Massa
Perkembangan pasar modal pada Bursa Efek Indonesia
(BEI) Kantor Cabang Bandar Lampung dipengaruhi juga oleh
media massa. Media komunikasi massa atau media massa
merupakan berbagai alat dan sistem yang digunakan dalam konteks
komunikasi massa. Media massa memiliki peranan penting dalam
kehidupan masyarakat. Peran media massa sangat menentukan
dalam penyampaian informasi serta penyebarannya. Media massa
dianggap mempunyai keunggulan yang dapat mempengaruhi
pikiran manusia sehingga gaya hidup dapat berubah.91
90 Hasil interview dengan Bapak Hendi Prayogi Kepala Bursa Efek Indonesia Kantor
Cabang Bandar Lampung, 6 Desember 2018. 91 Hasil interview dengan Bapak Hendi Prayogi Kepala Bursa Efek Indonesia Kantor
Cabang Bandar Lampung, 6 Desember 2018.
50
Pada era sekarang ini, penyampaian informasi lebih mudah
karena adanya media sosial. Masyarakat semakin dipermudah
dengan adanya media sosial karena penyampaian informasi yang
menjadi lebih cepat.92
Keberadaan media mempermudah Bursa Efek Indonesia
Kantor Cabang Bandar Lampung dalam mensosialisasikan pasar
modal kepada masyarakat luas. Dengan harapan masyarakat akan
lebih mudah memahami pasar modal dan menjadi investor pada
Bursa Efek Indonesia. Sehingga jumlah investor pada Bursa Efek
Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung terus meningkat setiap
tahunnya.
d. Pengalaman investor pasar modal
Pengalaman investor pasar modal juga dapat
mempengaruhi perkembangan pasar modal di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar Lampung. Pengalaman
yang diperoleh oleh investor akan dibagikan kepada masyarakat
yang belum menjadi investor pada pasar modal. Bukan hanya itu,
biasanya investor akan mengajak keluarga, saudara, kerabat dan
masyarakat yang belum menjadi investor untuk bergabung menjadi
investor pada pasar modal.93
92 Hasil interview dengan Bapak Hendi Prayogi Kepala Bursa Efek Indonesia Kantor
Cabang Bandar Lampung, 6 Desember 2018. 93 Hasil interview dengan Bapak Hendi Prayogi Kepala Bursa Efek Indonesia Kantor
Cabang Bandar Lampung, 6 Desember 2018.
51
c. Kendala Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar
Lampung dalam penambahan investor baru pasar modal.
Dalam proses penambahan investor baru pasar modal, Bursa Efek
Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung menemui beberapa
kendala, diantaranya:
1) Akses
Keinginan untuk terus melakukan sosialisasi maupun
edukasi Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung
terkendala dengan jauhnya jarak tempuh antara kantor Bursa Efek
Indonesia Cabang Bandar Lampung dengan wilayah-wilayah yang
ada di Provinsi Lampung.94
Selain jarak tempuh, kondisi jalan yang rusak, serta
keamanan yang kurang mendukung dibeberapa wilayah
menjadikan Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar
Lampung harus selalu was-was ketika sedang bepergian. Tidak
sedikit juga terjadi tindak kriminalitas, seperti pembegalan,
pembunuhan dan lainnya. Sehingga hal tersebut menjadi alasan
Bursa Efek Indonesia sedikit membatasi ruang gerak dalam
mensosialisasikan pasar modal kepada masyarakat.
Melihat kendala tersebut, Bursa Efek Indonesia Kantor
Cabang Bandar Lampung memanfaatkan digital sebagai solusi
dalam menghadapi permasalahan tersebut. Digital yang dimaksud
94 Hasil interview dengan Bapak Hendi Prayogi Kepala Bursa Efek Indonesia Kantor
Cabang Bandar Lampung, 6 Desember 2018.
52
dalam hal ini adalah pemanfaatan website dan media sosial
instagram sebagai penyebaran informasi terkait pasar modal. Selain
itu, perusahaan sekuritas saat ini sudah dapat mendaftar secara
online, dengan demikian masyarakat tidak perlu susah payah
datang ke Bandar Lampung untuk membuka akun saham.
2) Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam melakukan sosialisasi maupun edukasi di wilayah
Lampung dibutuhkan SDM yang banyak, agar proses sosialisasi
dan edukasi dapat dilakukan secara efektif. Namun realitanya SDM
yang dimiliki Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar
Lampung hanya memiliki 4 orang pegawai saja. Jumlah tersebut
tidak sebanding dengan banyaknya Kabupaten/Kota yang ada di
Provinsi Lampung.
Saat ini Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar
Lampung belum bisa melakukan perekrutan pegawai. Hal tersebut
dikarenakan Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar
Lampung harus mematuhi ketentuan dari kantor pusat dan
keputusan dari direksi.
Untuk mengantisipasi terbatasnya SDM dan penyebaran
informasi terkait dengan pasar modal, Bursa Efek Indonesia Kantor
Cabang Bandar Lampung membuka Galeri Investasi diberbagai
kampus yang berada di Kota Metro dan Bandar Lampung. Bukan
hanya membuka Galeri Investasi saja, namun Bursa Efek Indonesia
53
Kantor Cabang Bandar Lampung juga membentuk KSPM
(Kelompok Studi Pasar Modal) ditingkat perguruan tinggi dan
melakukan Mou (Memorandum Of Understanding) kepada
kampus-kampus yang bersangkutan.
3) Rendahnya literasi masyarakat terhadap Pasar Modal
Tidak dapat dipungkiri bahwa mayoritas masyarakat
Lampung saat ini belum banyak yang mengerti dan memahami
tentang pasar modal. Hal tersebut tergambar dari sedikitnya jumlah
investor yang sudah tergabung pada Bursa Efek Indonesia
dibandingkan dengan banyaknya masyarakat yang tinggal di
Provinsi Lampung.
Melihat hal demikian, Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang
Bandar Lampung mengajak dan mengundang ibu-ibu rumah
tangga untuk mengikuti kegiatan sosialisasi dan edukasi pasar
modal. Selain itu, Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar
Lampung juga melakukan sosialisasi ke semua kalangan
masyarakat baik swasta, pemerintah, kampus, komunitas dan lain
sebagainya.
B. Strategi Bursa Efek Indonesia (BEI) Dalam Menambah Investor Baru
Pasar Modal.
Dalam upaya menambah investor baru pasar modal, Bursa Efek Indonesia
(BEI) Kantor Cabang Bandar Lampung memiliki beberapa strategi,
diantaranya:
54
1. Dalam bentuk sosialisasi
Kegiatan yang dilakukan Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar
Lampung dalam bentuk sosialisasi adalah dengan cara melaksanakan
kegiatan seminar dan Sosialisasi Go Public pada masyarakat, swasta,
pemerintah, komunitas, dinas, dan kampus-kampus yang berada di
Provinsi Lampung. Sosilaisasi ini bertujuan untuk mengenalkan dan
memahamkan pasar modal kepada masyarakat, baik dari pemuda maupun
orang dewasanya.95
2. Dalam Bentuk Edukasi
Pertama, Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung
biasanya dilakukan edukasi dengan mendirikan Galeri Investasi Bursa
Efek Indonesia (BEI). Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah
sarana untuk memperkenalkan Pasar Modal sejak dini kepada dunia
akademisi. Galeri Investasi BEI berkonsep 3 in 1 yang merupakan
kerjasama antara BEI, Perguruan Tinggi dan Perusahaan Sekuritas
diharapkan tidak hanya memperkenalkan Pasar Modal dari sisi teori saja
akan tetapi juga prakteknya.96 Sejauh ini Galeri Investasi yang sudah
didirikan sebanyak 6 kantor yang tersebar diberbagai perguruan tinggi di
Provinsi Lampung. Perguruan tinggi tersebut meliputi: IAIN Metro, IBI
Dharmajaya, UIN Raden Intan Lampung, UNILA dan Saburai. Tujuan di
95 Hasil interview dengan Bapak Hendi Prayogi Kepala Bursa Efek Indonesia Kantor
Cabang Bandar Lampung, 6 Desember 2018. 96 Dokumentasi Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung, dapat dilihat di
www.idx.co.id, diunduh tanggal 6 Desember 2018.
55
dirikannya Galeri Investasi adalah untuk mendatangkan investor baru dari
kalangan milenial ditingkat mahasiswa maupun akademisi.
Kedua, Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung
melakukan edukasi dengan cara mendatangi beberapa perusahaan, swasta,
pemerintah, kampus dan juga kemasyarakat umum. Tujuan kedatangan
tersebut sebagai bentuk upaya memperkenalkan pasar modal kepada
golongan menengah keatas dan juga sekaligus ajakan menjadi investor di
pasar modal.
Ketiga, Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung
melakukan edukasi dengan melakukan sekolah pasar modal bagi
mahasiswa maupun masyarakat umum yang berkeinginan dan bersedia
mengikuti pelatihan tersebut. Sekolah pasar modal bertujuan memberikan
informasi tentang mekanisme untuk menjadi investor saham, memberikan
informasi tentang lembaga-lembaga di pasar modal yang memberi fasilitas
dan perlindungan kepada investor, memberikan edukasi yang benar
tentang investasi, memberikan edukasi tentang saham, memberikan
edukasi tentang teori pemilihan saham untuk diinvestasikan dan
meningkatkan awareness97 bahwa investasi saham itu mudah dan
terjangkau.98 Selain pasar modal, Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang
Bandar Lampung juga melakukan kegiatan Forum Calon Investor, Forum
97 Suatu bentuk kesadaran yang dimiliki oleh setiap individu untuk selalu waspada
terhadap segala sesuatu yang ada disekitarnya 98 Dokumentasi Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung, dapat dilihat di
www.idx.co.id, diunduh tanggal 6 Desember 2018.
56
Investor, Klinik Investasi, Edukasi Publik, serta Fundamental dan
Teknikal.
Keempat, Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung
melakukan edukasi dengan menerbitkan komik yang berisi penjelasan
serta pentingnya berinvestasi mulai sejak dini. Komik ini sengaja
diterbitkan guna menarik perhatian masyarakat yang ingin mengetahui
pasar modal namun malas untuk membaca. Diharapkan dengan komik ini
masyarakat dapat mengenal pasar modal dengan cara yang menyenangkan,
karena komik tersebut dilengkapi dengan berbagai macam gambar.
3. Dengan menggunakan media.
Strategi ini dilakukan mengingat minimnya jumlah pegawai di
Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung yang hanya
memiliki 4 pegawai saja. Sedangkan sosialisasi dan edukasi harus
dilakukan secara menyeluruh dan terus menerus kepada masyarakat yang
ada di perkotaan maupun di pedesaan. Dengan demikian, media dirasa
pilihan yang tepat untuk sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat yang
berada di kota maupun di desa, sehingga masyarakat dapat mengerti dan
memahami pasar modal.
Sebelum melakukan edukasi pada media, ketua Bursa Efek
Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung terlebih dahulu memberikan
Workshop Wartawan. Dalam sebulan sekali wartawan dikumpulkan dan
diberi edukasi langsung dengan tujuan agar wartawan dapat mengerti dan
memahami pasar modal. Sehingga wartawan yang akan membuat berita
57
maupun opini dapat lebih percaya diri dalam menulis dan
mempublikasikannya.99
Selama ini sudah hampir semua media cetak di Lampung yang
telah bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar
Lampung untuk penyebaran informasi pasar modal. Media cetak tersebut
antara lain; Lampung Post, Radar Lampung, dan Tribun News.
Selain media cetak tersebut, Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang
Bandar Lampung juga menggunakan media sosial. Sejauh ini Bursa Efek
Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung hanya fokus diinstagram
sebagai penyebaran informasi terkait pasar modal. Nama akun instagram
pasar modal Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung
adalah idx_lampung.
Dengan demikian masyarakat yang berada di daerah pinggiran
dapat mengetahui informasi terkait pasar modal dan dapat menjadi
investor pada pasar modal.
4. Dengan menggunakan iklan
Dalam konteks ini Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar
Lampung juga melakukan sosialisasi dan edukasi dengan menggunakan
iklan. Iklan yang dimaksud adalah iklan yang berisi tentang informasi dan
ajakan kepada masyarakat untuk memulai menjadi investor baru pasar
99 Hasil interview dengan Bapak Hendi Prayogi Kepala Bursa Efek Indonesia Kantor
Cabang Bandar Lampung, 6 Desember 2018.
58
modal. Sejauh ini Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung
hanya menempatkan iklan pada media cetak saja.100
Fahmi Al Kahfi selaku staf Trainer menambahkan bahwa selain
dari keempat strategi tersebut, Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang
Bandar Lampung juga membuat desa nabung saham. Desa nabung saham
dilaunching pada bulan Mei 2018 oleh direktur Bursa Efek Indonesia
Pusat. Desa nabung saham ini merupakan desa kedua yang ada di
Indonesia. Desa nabung saham yang pertama berada di kalimantan timur
dan yang kedua berada di desa Sidorejo Lampung Selatan.101
Desa nabung saham ini adalah desa yang dibina langsung oleh
Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung dengan
memberikan bimbingan setiap minggunya. Alhasil masyarakat yang
awalnya menganggap pasar modal ini sama dengan investasi bodong
sekarang sudah tidak lagi. Jumlah investor dari desa nabung saham
sebanyak 300 orang. Bahkan saat ini pasar modal bukan lagi menjadi
barang mewah melainkan sudah dapat dinikmati masyarakat kecil. Ini
terbukti dari desa Sidorejo Lampung Selatan yang mayoritas penduduknya
adalah petani sekarang sudah banyak yang melakukan transaksi di pasar
modal atau sudah menjadi investor.102
100 Hasil interview dengan Bapak Hendi Prayogi Kepala Bursa Efek Indonesia Kantor
Cabang Bandar Lampung, 6 Desember 2018. 101 Hasil interview dengan Bapak Fahmi Al Kahfi selaku staf Trainer Bursa Efek
Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung, 6 Desember 2018. 102 Hasil interview dengan Bapak Fahmi Al Kahfi selaku staf Trainer Bursa Efek
Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung, 6 Desember 2018.
59
Dari berbagai bentuk edukasi yang dilakukan Bursa Efek Indonesia
Kantor Cabang Bandar Lampung, edukasi secara langsunglah yang memiliki
dampak besar pada pertumbuhan investor pasar modal. Dimana masyarakat
yang membaca maupun mendengarkan informasi terkait dengan pasar modal
belum tentu paham secara keseluruhan. Namun jika dilakukan secara
langsung, masyarakat dapat berkonsultasi terkait dengan keraguan dan ketidak
pahamannya.
C. Analisis terhadap strategi Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang
Bandar Lampung dalam menambah investor baru pasar modal.
Bursa Efek Indonesia adalah lembaga/perusahaan yang
menyelenggarakan atau menyediakan fasilitas sistem pasar untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek antara berbagai perusahaan/
perorangan yang terlibat dalam tujuan memperdagangkan efek perusahaan-
perusahaan yang telah tercatat di bursa efek.
Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung sendiri
diresmikan pada tanggal 02 Maret 2009 yang beralamat di Jl. Jend. Sudirman
No. 5D, Bandar Lampung. Sejauh ini perkembangan investor Bursa Efek
Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung dari awal diresmikannya terus
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2013 jumlah investor
sebanyak 2.287, 2014 sebanyak 2.729, 2015 sebanyak 3.302, 2016 sebanyak
60
4.417, 2017 sebanyak 5.537, dan hingga Oktober 2018 jumlah investor
mencapai 9.318.103
Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa jumlah investor ditahun 2018
mengalami peningkatan yang signifikan yaitu hampir dua kali lipat
dibandingkan dengan tahun 2017.
Peningkatan jumlah investor pasar modal tersebut dipengaruhi oleh
beberapa strategi yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor
Cabang Bandar Lampung. Dimana Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang
Bandar Lampung melakukan berbagai strategi guna meningkatkan jumlah
investor, diantaranya strategi dengan bentuk sosialisasi dan edukasi serta
strategi dengan menggunakan media dan iklan. Selain itu, Bursa Efek
Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung juga membuat desa nabung
saham.
Sosialisasi dan edukasi yang telah dilakukan oleh Bursa Efek
Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung dapat dikatakan baik, namun akan
lebih baik lagi jika Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung
terus melakukan edukasi bukan hanya sosialisasi, edukasi secara langsung,
namun juga memaksimalkan media sosial sebagai penyebaran informasi.
Sejauh ini, Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung hanya
fokus keinstagram saja dan alangkah lebih baik jika Bursa Efek Indonesia
Kantor Cabang Bandar Lampung juga mulai menambah jenis media sosial
lain, diantaranya; facebook, twitter, line, whatsapp, twitter, youtube dan lain
103 Hasil interview dengan Bapak Hendi Prayogi Kepala Bursa Efek Indonesia Kantor
Cabang Bandar Lampung, 6 Desember 2018.
61
sebagainya. Selain itu Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung
harus meningkatkan sosialisasi dan edukasinya menggunakan media televisi,
radio, website, iklan di media sosial, baliho dan banner. Dengan demikian
masyarakat dengan lebih mudah mengetahui informasi pasar modal dari
segala sumber.
Hasil interview dari 20 responden yang terdiri dari akademisi dan
masyarakat umum, tercatat hanya 8 responden saja yang mengetahui adanya
pasar modal, selebihnya belum mengetahui dan memahami pasar modal.
Bahkan ada 2 responden yang tidak memahami sama sekali pasar modal. Dari
8 responden yang mengetahui adanya pasar modal baru 3 responden yang
menjadi investor di pasar modal.
Hanafi Zuardi, SHI. MSI selaku Manager GIS (Galeri Investasi
Syariah) mengetahui informasi adanya pasar modal melalui website,
sosialisasi, media cetak dan media sosial. Sejauh ini beliau sudah memiliki
15.700 lot saham syariah dan jutaan unit obligasi.
Hal ini berbeda dengan Annuarudin selaku mahasiswa ekonomi
syariah IAIN Metro mengatakan bahwa alasan dirinya tidak bergabung
menjadi investor dikarenakan masih bingung dengan keuntungan dan kerugian
serta cara berinvestasi pada pasar modal. Padahal dirinya sangat
menginginkan menjadi investor sebagai investasi dimasa yang akan datang.
Berbeda dengan Rina Novania S. Pd. selaku guru kelas SDIT AL JIHAD Kota
Metro mengatakan alasan tidak bergabung menjadi investor pasar modal
dikarenakan masalah ekonomi dan kurang pahamnya terkait pasar modal.
62
Beliau juga masih ragu dan takut berinvestasi di pasar modal, beliau
menganggap bahwa berinvestasi di pasar modal akan sama dengan
berinvestasi pada investasi bodong.
Dari 20 responden termasuk Annuarudin dan Rina Novania S. Pd.
merupakan sampel masyarakat Lampung yang belum semuanya mengerti
adanya pasar modal. Dengan ini menandakan bahwa penyebaran informasi
terkait dengan pasar modal belum membumi pada masyarakat lampung. Dari
hasil penelitian diatas, Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung
belum melakukan secara keseluruhan strategi Bursa Efek Indonesia pusat.
Kritik dan saran yang diberikan 20 responden kepada Bursa Efek
Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung adalah perbanyak sosialisasi,
membangun trust, edukasi dan promosi baik secara langsung maupun dengan
menggunakan media cetak, televisi, radio dan juga media sosial. Wahyu Eko
Prasetyo juga menginginkan adanya layanan konsultasi secara online yang
difasilitasi oleh Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung.
Hanafi Zuardi, SHI. MSI menambahkan bahwa sebaiknya Bursa Efek
Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung memberikan pemahaman dengan
bahasa yang merakyat terkait pasar modal, keuntungan, kerugian dan juga
resiko yang mungkin terjadi. Sehingga masyarakat akan lebih siap
menghadapi sesuatu yang akan terjadi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti telah lakukan, penambahan
investor baru pasar modal sangat erat kaitannya dengan strategi yang dilakukan
oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar Lampung. Beberapa
strategi yang sudah dilakukan seperti sosialisasi berupa seminar dan sosialisasi
Go Public, edukasi berupa pendirikan Galeri Investasi, Sekolah Pasar Modal,
kegiatan Forum Calon Investor, Forum Investor, Klinik Investasi, Edukasi
Publik, serta Fundamental dan Teknikal. Strategi dengan media dan iklan
berupa Workshop Wartawan dan kerjasama dengan media cetak Lampung
Post, Radar Lampung, dan Tribun News. Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang
Bandar Lampung juga menggunakan Instagram sebagai sarana penyebaran
informasi pasar modal. Selain itu, Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar
Lampung membuat desa nabung saham yang letaknya di desa Sidorejo,
Lampung selatan. Desa nabung saham merupakan desa kedua yang ada di
Indonesia, dimana desa nabung saham yang pertama terletak di Kalimantan
Timur. Dengan demikian Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar
Lampung belum seluruhnya melaksanakan beberapa strategi yang telah dibuat
oleh Bursa Efek Indonesia Pusat.
64
B. SARAN
Pada dasarnya masyarakat umum belum terlalu mengenal adanya
investasi di pasar modal, karena investasi bodong terlebih dahulu telah
mendominasi perannya dalam dunia investasi di Indonesia. Ditambah lagi
dengan asumsi masyarakat yang menyamakan antara investasi pasar modal
dangan investasi bodong. Hal ini menjadi bahan pemikiran dan evaluasi Bursa
Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung dalam menyusun strategi
yang tepat. Bursa Efek Indonesa Kantor Cabang Bandar Lampung diharapkan
memperbanyak sosialisasi, edukasi dan promosi baik secara langsung maupun
dengan menggunakan media cetak, televisi, radio dan juga memaksimalkan
media sosial. Dengan demikian masyarakat dengan lebih mudah mengetahui
informasi pasar modal dari segala sumber.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Dahlan Malik, “Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Masyarakat Berinvestasi Di Pasar Modal Syariah Melalui Bursa Galeri
Investasi UISI”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol. 3, No. 1, Januari-Juni
2017.
Ahmad Syariful Mubaroq, Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Syariah
Terhadap Perkembangan Pasar Modal Syariah, Mahasiswa IAIN Metro
Lampung, 2017.
Andri Soemitra, Bank & Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2009.
Cholid Narbuko dan Abu Achamid, Metodolodi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara,
2009, cet 10.
Dokumentasi Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Bandar Lampung
www.idx.co.id
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi
Edisi 4, Yogyakarta: Ekonisia, 2012.
https://www.sahamok.com/perusahaan-publik-terbuka-tbk-emiten-bei-bursa-efek-
indonesia/
Irsan Nasarudin, Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, Jakarta:
Kencana, 2004.
Ismail Nawawi, Fikih Mualamah Klasik dan Kontemporer, Bogor: Ghalia
Indonesia, 2012.
Jaya Riadi, Pengaruh Overconfidence Effect Pada Investor Di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Pada Tahun 2011-2015 Mahasiswa Universitas Diponegoro
Semarang, 2016.
Johan Halim dan Marcories, “Analisis Pengaruh Pergerakan Bursa Internasional
Terhadap Pergerakan Bursa Indonesia”, Journal Of Applied Finance and
Accounting 3 (2).
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian :Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah, Jakarta : Kencana, 2013, cet ke 3.
Khairul Umam, Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar modal syariah,
Bandung: Pustaka Setia, 2011.
Kotler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 2008
Lexy J. Moleong, Metode penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2013.
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi, Jakarta: Kencana,
2013.
Mardalis, Metodologi Penelitian , Jakarta: Bumi Aksara, 1999.
Martelena, Maya Malinda, Pengantar Pasar Modal, Yogyakarta: Andi Offset,
2011.
Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi, Metode Penelitian Survay, Jakarta:
LP3ES, 1989.
Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia 2015-2019, Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), Memacu Pertumbuhan dan Menjawab Tantangan Sektor Jasa
Keuangan, Kini dan Nanti.
Morrison, Metode Penelitian Survei, Jakarta: Kencana, 2012.
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2008.
Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karia Ilmiah, Bandung: Sinar Baru, 2011.
OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan
2016
Rini Sulistiawati, “Pengaruh Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan
Penyerapan Tenaga Kerja Serta Kesejahteraan Masyarakat Di Propinsi Di
Indonesia”, Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan 2012, Vol. 3, No. 1,
29-50.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,
2009.
Suharno, Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan
Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014,
Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, 2016.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006.
Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Yogyakarta: Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen YKPN, 2011.
Volanda Aziz Saleh, Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga
Saham Perusahaan Pertambangan Go Public Di Bursa Efek Indonesia,
Mahasiswa Universitas Lampung, 2012.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
OUTLINE SKRIPSI
STRATEGI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DALAM MENAMBAH
INVESTOR BARU PASAR MODAL
(STUDI KASUS PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
KANTOR CABANG BANDAR LAMPUNG)
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
HALAMAN ORISINALITAS PENELITIAN
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Pertanyaan Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Penelitian Relevan
BAB II LANDASAN TEORI
A. Strategi Bursa Efek Indonesia (BEI)
1. Pengertian Bursa Efek Indonesia
2. Mekanisme Perdagangan Di Bursa Efek
3. Strategi Bursa Efek Indonesia
B. Pasar Modal
1. Pengertian Pasar Modal
2. Investor Pasar Modal
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Berinvestasi di Bursa
Efek Indonesia
4. Instrumen atau Produk yang Diperdagangkan di Pasar Modal
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian
B. Sumber Data
C. Teknik Pengumpulan Data
D. Teknis Analisis Data
ALAT PENGUMPUL DATA (APD)
STRATEGI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DALAM MENAMBAH
INVESTOR BARU PASAR MODAL
(STUDI KASUS PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
KANTOR CABANG BANDAR LAMPUNG)
A. Wawancara
1. Wawancara Kepada Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor
Perwakilan Lampung :
a. Bagaimana perkembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor
Perwakilan Lampung ?
b. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan Pasar Modal di
Lampung?
c. Apa saja instrumen atau produk Pasar Modal yang ada di Bursa Efek
Indonesia Kantor Perwakilan Lampung?
d. Bagaimana strategi Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Lampung
dalam menambah investor baru Pasar Modal ?
1) Dalam bentuk sosialisasi ?
2) Dalam bentuk iklan ?
3) Dalam bentuk edukasi ?
4) Ataukah ada sosialisasi dalam bentuk lain ?
e. Kendala apa saja yang dihadapi oleh Bursa Efek Indonesia Kantor
Perwakilan Lampung, khususnya dalam penambahan investor baru
Pasar Modal ?
2. Wawancara Kepada Staf Trainer Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan
Lampung:
a. Apa saja syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi investor di Pasar
Modal ?
b. Strategi apa saja yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI)
untuk menambah investor baru Pasar Modal ?
c. Apa saja kendala yang dihadapi oleh Bursa Efek Indonesia dalam
proses sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
3. Wawancara Kepada Masyarakat yang telah menjadi investor :
a. Apa yang anda ketahui tentang Pasar Modal ?
b. Dari mana anda mengetahui informasi adanya pasar modal?
c. Pernahkah anda mengikuti sosialisasi ?
d. Apa yang menjadi alasan dan motif anda untuk bergabung menjadi
investor Pasar Modal ?
e. Apa kritik dan saran untuk pihak Bursa Efek Indonesia Kantor
Perwakilan Lampung dalam menambah dan meningkatkan investor
baru pasar modal ?
4. Wawancara Kepada Masyarakat yang belum menjadi investor :
a. Apa yang anda ketahui tentang Pasar Modal ?
b. Apakah anda pernah mengikuti sosialisasi pasar modal ?
c. Apa yang menjadi alasan anda untuk tidak bergabung menjadi investor
Pasar Modal ?
d. Apakah ada keinginan anda menjadi seorang investor Pasar Modal ?
e. Apa kritik dan saran untuk pihak Bursa Efek Indonesia Kantor
Perwakilan Lampung dalam menambah dan meningkatkan investor
baru pasar modal ?
Lampiran 1. Dokumentasi Lokasi Penelitian
Lampiran 2. Dokumentasi Wawancara dengan Kepala Bursa Efek Indonesia
Kantor Perwakilan Lampung
Lampiran 3. Dokumentasi Wawancara dengan Staf Trainer Bursa Efek Indonesia
Kantor Perwakilan Lampung
RIWAYAT HIDUP
Peneliti bernama Erik Pujianto, Lahir di Rejosari
Mataram, Kecamatan Seputih Mataram, Kabupaten Lampung
Tengah, Provinsi Lampung 23 tahun silam. Bertepatan tanggal
27 Februari 1994. Peneliti merupakan anak bungsu dari 3
bersaudara, buah hati pasanagan dari Ayahanda Sutarjo dan
Ibunda Harwati. Peneliti menyelesaikan masa belajar di SDN 2 Rejosari Mataram,
Seputih Mataram dan lulus pada tahun 2006.
Setelah itu masa studi peneliti dilanjutkan disebuah Sekolah Menengah
Pertama Negeri (SMPN) 2 Seputih Mataram, Kabupaten Lampung Tengah hingga
selesai tahun 2009. Tanpa menyia-nyiakan waktu, peneliti langsung melanjutkan
ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) YPI Seputih Mataram, Kabupaten
Lampung Tengah dengan jurusan akuntansi dan selesai pada tahun 2012. Pada
Agustus 2012 peneliti tercatat sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Jurai Siwo Metro, Tepatnya Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam
dengan Program Studi DIII Perbankan Syariah dan selesai pada 24 Maret 2016.
Setelah itu, peneliti melanjutkan kembali studinya di Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Metro, Lampung, tepatnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI)
dengan jurusan S1 Perbankan Syariah.
Memasuki akhir masa studi peneliti di jurusan S1 Perbanksan Syariah
IAIN Metro, Lampung ini, peneliti mempersembahkan sebuah Skripsi yang
berjudul “STRATEGI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DALAM
MENAMBAH INVESTOR BARU PASAR MODAL (Studi Kasus Pada
Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Cabang Bandar Lampung)”.
Recommended