View
38
Download
7
Category
Preview:
DESCRIPTION
tuigiu
Citation preview
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Klien yang dirawat di rumah sakit jiwa atau ruang jiwa umumnya
dengan keluhan tidak dapat diatur di rumah, misalnya amuk, diam saja, tidak
mandi, keluyuran, mengganggu orang lain dan sebagainya. Setelah berada dan
dirawat di rumah sakit, hal yang sama sering terjadi, banyak klien diam,
menyendiri tanpa ada kegiatan. Hari – hari perawatan dilalui dengan makan,
minum obat dan tidur.
Mayoritas dari klien yang berada di RSU Provinsi NTB mempunyai
diagnosa medis skizofrenia. Dan dari diagnosa medis tersebut akan muncul
banyak diagnosa keperawatan yang harus mendapatkan intervensi
keperawatan diantaranya isolasi sosial, menarik diri, harga diri rendah dan
banyak lainnya. Dan khusus untuk ketiga diagnosa keperawatan diatas,
Mahasiswa STIKES Yarsi Mataram Program Profesi Ners akan membuat
terapi aktivitas kelompok yakni Stimulasi sensori khusus untuk pasien-pasien
dengan kriteria kurangnya respon pasien terhadap rangsangan yang diberikan
sehingga membuat pasien kurang dapat berinteraksi dengan yang lainnya
khususnya di ruang flamboyan.
Untuk itu terapi aktivitas kelompok: Stimulasi sensori diharapkan
mampu memberikan stimulus untuk semua panca indra (sensori) agar pasien
mampu memberikan respon yang adekuat terhadap objek yang akan
dipergunakan dalam terapi aktivitas kelompok tersebut yang berupa suara-
suara, gambar, viodeo, dan nantinya juga akan membuat klien lebih
termotivasi untuk merubah perilaku-perilaku sebelumnya.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Klien dapat merespon terhadap stimulus panca indra yang diberikan.
2
1.2.2 Tujuan khusus
1. Klien mampu berespon terhadap suara yang didengar
2. Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat
3. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.
3
BAB 2
LANDASAN TEORI
Terapi aktivitas kelompok merupakan tindakan keperawatan, oleh
karena itu, perlu dimasukkan dalam rencana tindakan keperawatan pada
masalah keperawatan tertentu. Terapi aktivitas kelompok dibagi dalam 4
yaitu: terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas
kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas kelompok realita, dan terapi
aktivitas kelompok sosialisasi.
Terapi aktivitas kelompok( TAK ) : stimulasi sensori adalah upaya
menstimulasi semua panca indra (sensori) agar memberi respon yang adekuat.
Aktivitas stimulasi sensori dapat berupa stimulus berupa penglihatan,
pendengaran, dan lain-lainnya seperti: gambar,video,tarian, dan nyanyian.
Klien yang mempunyai indikasi TAK simulasi sensori adalah klien
isolasi sosial, menarik diri, harga diri rendah yang disetai kurang komunikasi
verbal. Aktivitas digunakan sebagai stimulus sensori klien kemudian
diobservasi reaksi sensori klien terhadap stimulus yang disediakan, berupa
ekspresi perasaan secara non verbal (ekspresi wajah dan gerakan tubuh).
Biasanya klien yang tidak mau mengungkapkan komunikasi verbal
akan terstimulasi emosi dan perasaannya serta menampilkan respon. Aktivitas
yang digunakan sebagai stimulus adalah musik, seni, menyanyi dan menari.
Jika hobi klien diketahui sebelumnya dapat dipakai sebagai stimulus, misalnya
lagu kesukaan klien dapat digunakan sebagai stimulus.
4
BAB 3
MEKANISME KERJA TAK STIMULUS SENSORI
3.1 TAK stimulasi sensori memiliki 3 sesi
1. Sesi 1 : Mendengarkan music
2. Sesi 2 : Menggambar
3. Sesi 3 : Menonton Video
3.2 Klien
1. Karakteritik klien
Klien yang mempunyai indikasi TAK simulasi sensori adalah klien
isolasi sosial, menarik diri, harga diri rendah yang disetai kurang
komunikasi verbal.
2. Proses seleksi
a. Mengkaji klien dengan tanda isolasi sosial, menarik diri,harga diri
rendah.
b. Mengkomunikasikan dengan perawat ruangan
c. Mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing
d. Kontrak dengan pasien yang telah masuk dalam karakteristik klien.
3. Data klien
Daftar nama klien:
a. …
b. …
c. …
d. …
e. …
f. …
g. …
h. …
i. …
5
3.3 Pengorganisasian
Pelaksanaan
1. Sesi 1
Hari : Rabu
Tanggal : 31 Juli 2013
Pukul : 09.00 WITA.
Tempat : Ruang Flamboyan
Terapis
Leadear : Abdul Khasim
Co Leader : Wastan Suja’
Observer : Yema Lini
Fasilitator : L. Wiredarme
Zahir Utama
M. Ilham Saputra
Feni Rosdiana
2. Sesi 2
Hari : Kamis
Tanggal : 1 Agustus 2013
Pukul : 09.00 WITA
Tempat : Ruang Flamboyan
Terapis
Leadear : Wastan Suja’
Co Leader : Yema Lini
Observer : Abdul Khasim
Fasilitator : L. Wiredarme
Zahir Utama
M. Ilham Saputra
Feni Rosdiana
3. Sesi 3
Hari : Jum’at
Tanggal : 2 Agustus 2013
Pukul : 09.00 WIB
6
Tempat : Ruang Flamboyan
Terapis
Leadear : Yema Lini
Co Leader : Abdul Khasim
Observer : Wastan Suja’
Fasilitator : L. Wiredarme
Zahir Utama
M. Ilham Saputra
Feni Rosdiana
3.4 Job Description
1. Leader
a. Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok
sebelum kegiatan dimulai
b. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya
c. Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib
d. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
e. Menjelaskan permainan
2. Co-Leader
a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas
klien
b. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
c. Mengatur alur permainan
3. Fasilitator
a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
b. Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan
4. Observer
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b. Mencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan
berlangsung
7
3.5 Seting tempat
1. Terapis dan klien duduk membentuk lingkaran
2. Ruangan nyaman dan terang
3.6 Cara Kerja
3.6.1 Sesi 1 : Mendengar musik
1. Tujuan
a. Klien mampu mengenali musik yang didengar
b. Klien mempu memberi respon terhadap music
c. Klien mampu menceritakan perasannya setelah mendengarkan
music
2. Setting
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
a. Laptop
b. Lagu dangdut, slow music, rohani (religius)
4. Metode
a. Diskusi
b. Sharing persepsi
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan
indikasi menarik diri, harga diri rendah dan tidak mau
bicara
2) Mempersiakan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
2) Evaluasi atau validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
8
3) Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaiu
mendengarkan music
b) Terapis menjelaskan aturan main berikut :
- Jika ada klien yang ingin meningalkan kelompok,
harus minta ijin kepada terapis
- Lama kegiatan 30 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
c. Tahap kerja
1) Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri
( nama, dan nama panggilan ) dimulai dari terapis secara
berurutan searah jarum jam.
2) Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri,
terapis mengajak semua klien untuk bertepuk tangan.
3) Terapis dan klien memakai papan nama.
4) Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh
tepuk tangan atau berjoget sesuai dengan irama lagu.
Setelah lagu selesai klien akan diminta mencritakan isi dari
lagu tersebut dan perasaan klien setelah mendengan lagu.
5) Terapis memutar lagu, klien mendengar boleh berjoget,
tepuk tangan (kira-kira 15 menit) music yang diputar boleh
diulang beberapa kali. Terapis mengobservasi respon klien
terhadap musik
6) Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan
perasaannya. Sampai semua klie mendapat giliran.
7) Terapis memberiikan pujian, setiap klien menceritakan
perasaannya, dan mengajak klien lain bertepuk tangan.
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
9
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK.
b) Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan
kelompok.
2) Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan music
yang disukai dan brmakna dalam kehidupannya.
3) Kontrak yang akan dating
a) Menyepakati TAK yanag akan dating yaitu
menggambar.
b) Menyepakati waktu dan tempat.
6. Evaluasi Dan Dokumentasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja.aspek yang dievaluasi adlah kemampuan klien
sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi sensori
mendengar musik, kemampuan klien yang diharapkan dalah
mengikuti kegiatan , respon terhadap musi, memberi pendapat
tentang musik yang didengar dan perasaan sat mendengar music.
Formulir evaluasi sebagai berikut:
SESI 1: TAK STIMULASI SENSORI MENDENGAR MUSIK “KEMAMPUAN
MEMBERI RESPON PADA MUSIK”
No ASPEK YANG DINILAI
NAMA KLIEN
…. …. …. …. …. …. …. ….
1 Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2Memberii respon ( ikut benyanyi/ menari/ joget/ menggerakkan tangan dan kaki dagu sesuai irama)
3 Memberii pendapat tetang music yang didengar
4 Menjelaskan perasaan setelah mendengar lagu
10
Petunjuk
1) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2) Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti,
merespon, memberi pendapat, mennyampaikan perasaan tentang music
yang didengar (√) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 1, TAK
stimulasi sensori mendengar music. Klien mengikuti kegiatan sampai akhir
dan menggerakkan jari sesuai dengan irama music namun belum mampu
memberi pendapat dan perasaan tentang music. Latih klien untuk
mendengarkan music diruang rawat.
3.6.2 Sesi 2 : Menggambar
1. Tujuan
a. Klien dapat mengekspresikan perasaan melalui gambar
b. Klien dapat memberii makna gambar
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
a. Kertas HV A
b. Pensil 2B (bila tersedia krayon juga dapat digunakan)
4. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti
sesi 1
11
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Terapis dan klien memakai papan nama
c. Evaluasi / validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
d. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menggambar
dan menceritakannya kepada orang lain
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut :
a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus minta izin kepada terapis
b) Lama kegiatan 45 menit
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
e. Tahap kerja
1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan,
yaitu menggambar dan menceritakan hasil gambar kepada
klien lain
2) Terapis membagikan kertas dan pensil untuk tiap klien
3) Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan
yang diinginkan saat ini
4) Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling,
dan memberii penguatan kepada klien untuk terus
menggambar. Jangan mencela klien.
5) Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta
masing-masing klien untuk memperlihatkan dan
menceritakan gambar yang telah dibuatnya pada klien lain.
Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan apa makna
gambar tersebut untuk klien.
12
6) Kegiatan point e dilakukan sampai semua klien mendapat
giliran.
7) Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis
mengajak klien lain bertepuk tangan.
f. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK.
b) Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan
kelompok.
2) Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan
perasaan melalui gambar.
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu menonton
TV.
b) Menyepakati waktu dan tempat.
g. Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,
khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
stimulasi sensori menggambar, kemampuan klien yang
diharapkan adalah mampu mengikuti kegiatan, menggambar,
menyebutkan apa yang digambar dan menceritakan makna
gambar.
SESI 2: TAK STIMULASI SENSORI MENGGAMBAR “KEMAMPUAN
MEMBERI RESPON TERHADAP MENGGAMBAR”
No ASPEK YANG DINILAI
NAMA KLIEN
…. …. …. …. …. …. …. ….
1 Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2 Menggambar sampai selesai
13
3 Menyebutkan gambar apa
4 Menceritakan makna gambar
Petunjuk :
1) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2) Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti,
menggambar, menyebutkan gambar dan menceritakan makna gambar. Beri
tanda (√) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien contoh : klien mengikuti sesi 2 TAK
stimulasi sensori menggambar. Klien mengikuti sampai selesai. Klien mampu
menggambar, menyebutkan nama gambar, dan menceritakan makna gambar.
Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaan melalui gambar.
3.6.3 Sesi 3 : Menonton TV / Video
1. Tujuan
a. Klien dapat memberii respons terhadap tontonan TV/Video
(jika menonton TV, acara tontonan hendaknya dipilih yang
positif dan bermakna terapi untuk klien).
b. Klien menceritakan makna acara yang ditonton.
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk membentuk setengah lingkaran
didepan televise.
b. Ruangan nyaman dan tenang.
3. Alat
Video/CD player dan video tape/CD (film motivasi)
4. Metode
Diskusi
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan klien yang tlah mengikuti
TAK sesi 2
14
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Terapis dank lien memakai papan nama
2) Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
3) Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menonton
TV/video dan menceritakannya
c. Terapis menjelaskan aturan main berikut
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin kepada terapis
2) Lama kegiatan 45 menit
3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
d. Tahap kerja
1) Terapus menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan,
yaitu menonton TV/video petikan film “laskar pelangi” dan
menceritakan makna yang telah ditonton.
2) Terapis memutar TV/VCD yang telah disiapkan.
3) Terapis mengobservasi klien selama menonton TV/video
4) Setelah menonton, masing-masing klien diberi kesempatan
menceritakan isi tontonan dan maknanya untuk kehidupan
klien. Berurutan searah jarum jam, dimulai dari klien yang
ada disebelah kiri terapis. Sampai semua klien mendapat
giliran.
5) Setelah selesai klien menceritakan persepsinya, terapis
mengajak klien lain bertepuk tangan dan memberiikan
pujian.
e. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
15
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK
b) Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan
kelompok
2) Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menonton acara TV
yang baik
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati TAK yang akan dating sesuai dengan
indikasi klien
b) Menyepakati waktu dan tempat
f. Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,
khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk stimlasi
sensori menonton, kemampuan klien yang diharapkan adalah
mengikuti kegiatan, berespon terhadap tontonan, menceritakan
isi tontonan, dan mengungkapkan perasaan saat menonton.
Formulir evaluasi sebagai berikut :
SESI 3: TAK STIMULASI SENSORIS MENONTON “KEMAMPUAN
MEMBERI RESPON PADA TONTONAN”
No ASPEK YANG DINILAI
NAMA KLIEN
…. …. …. …. …. …. …. ….
1 Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir TAK
2Memberi respon pada saat menonton (senyum, sedih, dan gembira)
3 Menceritakan cerita dalam TV/video
4 Menceritakan perasaan saat menonton
Petunjuk :
1) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
16
2) Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti,
berespon, menceritakan, dan menyampaikan perasaan saat menonton. Beri
tanda (√) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contohnya : klien mengikuti sesi 3
TAK stimulasi sensori menonton. Klien mengikuti kegiatan sampai selesai,
ekspresi datar, dan tanpa respon, klien tidak dapat menceritakan isi tontonan
dan perasaannya. Tingkatkan stimulus diruangan, ulang kembali dengan
stimulus yang berbeda.
17
Recommended