View
246
Download
6
Category
Preview:
DESCRIPTION
alsintan
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM MESIN DAN PERALATAN TANAMAN
PANGAN
(Acara V)
PENGOLAHAN TANAH SEKUNDER DENGAN BAJAK ROTARY
Disusun oleh
M. Yuwan Kilmi
131710201007
(TEP – A)
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
2014
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengolahan tanah sangatlah diperlukan bagi tanaman sebelum memasuki
masa tanam. Menurut jenis pengolahannya, pengolahan tanah dibedakan menjadi
dua macam yaitu pengolahan tanah primer dan pengolahan tanah sekunder. Dari
masing – masing jenis pengolahan tanah tersebut, memiliki tujuan berbeda – beda
khususnya pengolahan tanah sekunder. Pengolahan tanah sekunder merupakan
pengolahan tanah kedua yang dilakukan setelah pengolahan tanah primer.
Pengolahan tanah sekunder bertujuan untuk meratakan tanah, memecah
bongkahan – bongkahan tanah akibat dari pengolahan tanah primer, dan lain
sebagainya. Biasanya pengolahan tanah sekunder menggunakan garu sebagai
instrumennya. Disamping menggunakan garu, pengolahan tanah sekunder juga
bisa menggunakan bajak jenis rotary. Bajak rotary dapat juga disebut garu rotary
bila digunakan untuk memecah tanah setelah pengolahan tanah primer. Rotary
tidak dapat mengolah tanah sedalam yang dilakukan oleh bajak singkal maupun
bajak piringan. Kedalaman dari bajak rotary untuk melakukan pengolahan tanah
yaitu sekitar 10 sampai 25 cm.
Rotari merupakan mesin yang efesien karena dapat melakukan pengolahan
tanah, memecah tanah, meratakan tanah dan lain sebagainya, dalam satu proses
(pembajakan dan penggaruan sekaligus). Sumber tenaga putar rotary di dapat dari
putaran PTO traktor. Kecepatan dari putaran bajak rotary sebanding atau dapat
dikatakan sama dengan kecepatan dari putaran roda traktor tersebut.
1.2 Tujuan Praktikum
Berangkat dari latar belakang diatas, maka tujuan praktikan dalam
pembuatan laporan praktikum ini adalah sebagai berikut :
a) menjelaskan mekanisme kerja bajak rotari,
b) menjelaskan apasajakah kendala-kendala yang terjadi saat praktikum,
c) menjelaskan review praktikum yang telah dilakukan oleh praktikan,
d) menjelaskan kapasitas kerja lapang.
1.4 Manfaat
Laporan praktikum ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
a) mampu menjelaskan mekanisme kerja bajak rotari,
b) mampu menjelaskan kendala-kendala yang terjadi saat praktikum,
c) mampu menjelaskan review praktikum yang dilakukan oleh praktikan,
d) mampu menjelaskan kapasitas kerja lapang.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Pengolahan tanah adalah suatu usaha untuk mempersiapkan lahan bagi
pertumbuhan tanaman dengan cara menciptakan kondisi tanah yang siap tanam.
Tujuan utama dari pengolahan tanah adalah menciptakan kondisi tanah yang
paling sesuai untuk pertumbuhan tanaman dengan usaha yang seminimun
mungkin. Sedangkan tujuan khususnya adalah menciptakan struktur tanah yang
dibutuhkan untuk persemaian atau tempat tumbuh benih; meningkatan kecepatan
infiltrasi akan menurunkan run off dan mengurangi bahaya erosi (Bainer et al,
1972).
2.1 Pengolahan Tanah Sekunder
Dalam pengolahan tanah kedua, bongkah-bongkah tanah dan sisa-sisa
tanaman yang telah terpotong pada pengolahan tanah pertama akan dihancurkan
menjadi lebih halus dan sekaligus mencampurnya dengan tanah (Imfrantoni,
2012). Selain untuk mengahncurkan bongkahan – bongkahan tanah tujuan lain
dari pengolahan tanah sekunder atau tanah kedua adalah untuk.
a) Memberantas gulma.
b) Memperbaiki struktur tanah agar lebih baik untuk pertumbuhan tanaman.
c) Menempatkan seresah agar terdekomposisi dengan baik.
d) Menurunkan laju erosi dengan cara pengolahan yang sesuai.
e) Meratakan tanah.
f) Mencampur pupuk dengan tanah.
g) Mempersiapkan tanah untuk pemberian air irigasi.
2.2 Spesifikasi Traktor Mini
Spesifikasi merupakan ciri khas serta suatu hal yang menjadi pembeda
dengan traktor – traktor yang lain. spesifikasi dari traktor mini roda empat, antara
yang satu dengan yang lain sangatlah bermacam – macam dan berbeda. Salah
satunya adalah traktor mini merk kubota jenis M 9540. Traktor kubota M 9540
memiliki spesifikasi sebagai berikut.
1. Model : M9540
2. Engine : V3800 DI-T
3. Type (make Kubota) : E-CDIS, Direct injection
4. No.of cylinders / aspiration : 4 / Turbocharged
5. Engine groos power HP (KW) : 98.7 (73.6)
6. Engine net power HP (KW) : 95 (70.8)
7. PTO power HP (KW) : 84 (62.7)
8. Total displacement CC : 3769
9. Engine rpm : 2600
10. Fuel Tank Capacity : 90
11. Altenator : 45
12. Transmission
13. Np.of speeds : 8 forward / 8 revers
14. Main gear shift : Fully synchronised
15. Shuttle : Synchro-Shuttle
16. Main clutch Type : Mechanical dry disc
17. Brake type : Mechanical wet disc
18. Differential lock (front/rear) : Limited slip differential /
mechanical standard
19. PTO
20. PTO type : Live independent, hydraulic,
wet clutch
21. Speed rpm : 540
22. Hydraulics
23. Pump capacity (3 point hitch) i/min.(rpm) : 64.3
24. 3 point hitch : Category II
25. Control system : Position, draft & mix.control
26. Lift capacity at linked kg : 2900
27. Lift capacity at 24 in kg : 2500
28. cylinder type : Two external cylinders
29. No.of standard remote valves : 1
30. Other features
31. Steering : hydraulic power steering
32. Hood type : Full open, slanted type
33. Deck type : Semi flat deck
34. Panel type : Electronic
35. Standard Tire Size
36. front : 12.4 - 24
37. Rear : 18.4 - 30
38. Dimension
39. Over length mm : 3760
40. Over width (minimum) mm : 2030
41. Over height (W/ROPS) mm : 2350
42. Wheelbase mm : 2250
43. Ground clearance (drawber) mm : 450
44. Tread Front / Rear mm : 1540 - 1660 / 1540 - 1940
45. Weight
46. Weight (w/ROPS) Kg : 2710
Sedangkan tipe traktor yang digunakan ketika praktikum, menurut
pendapat praktikan adalah traktor mini TA 3304. Spesifikasi dari traktor tersebut
adalah sebagai berikut.
Spesifikasi :
- Motor : SD 2100
- Tenaga Maximum / Max Output : 33
- Putaran : 2200 Rpm
- Tipe Berpendingin : Diesel 4 Langkah
- Jumlah Silinder : 2
- Volume Langkah : 1.806 cc
- Garis Tengah x Langkah : 100 x 115 mm
- Kapasitas Tangki Bahan Bakar : 48 liter
- Accu / Battery : 120 AH / 12 V
- Dimensi ( P x L x T) : 3090 x 1450 x 1960 mm
- Lebar Roda : Depan....
2.3 Bajak Rotary
Pengolahan tanah dengan menggunakan bajak, akan diperoleh bongkah-
bongkah yang masih cukup besar, biasanya masih diperlukan tambahan
pengerjaan untuk mendapatkan keadaan tanah yang lebih halus lagi. Dengan
menggunakan bajak putar maka pengerjaan tanah dapat dilakukan sekali tempuh.
Bajak putar/bajak rotary dapat digunakan untuk pengolahan tanah kering ataupun
tanah sawah. Kadang-kadang bajak putar ini digunakan untuk mengerjakan tanah
kedua dan juga dapat digunakan untuk melakukan penyiangan ataupun
pendangiran.
Penggunaan bajak putar untuk pengolahan tanah dapat diharapkan
hasilnya baik, bila tanah dalam keadaan cukup kering atau basah sama sekali.
Untuk mengatasi lengketnya tanah pada pisau dapat dilakukan dengan
mengurangi jumlah pisau dan mempercepat putaran dari rotor dan memperlambat
gerakan maju. Makin cepat perputaran rotor akan lebih banyak daya yang
digunakan tetapi diperoleh hasil penggemburan yang lebih halus. Dalam
penggunaan, dipilih kebutuhan daya yang terkecil tetapi memenuhi persyaratan
ukuran partikel tanah yang dituntut oleh tanaman. Salah satu masalah dari
penggunaan bajak putar ialah apabila di dalam tanah terdapat benda-benda keras:
untuk itu biasanya diadakan pengamanan (dilengkapi per-per pada pisaunya,
adanya pengamanan slip pada mesinnya).
Berdasarkan atas sistem pengambilan daya untuk menggerakkan motor
dan pisau dari bajak putar, jenis bajak putar secara garis besar dibedakan menjadi
dua, yaitu:
a) bajak putar dengan tenaga pemutar pisau dari mesin tersendiri terpisah dari
tenaga traktor sebagai sumber daya penariknya (self propelled unit).
b) bajak putar dengan tenaga pemutar pisau dati pto traktor, yang sekaligus
traktor tersebut sebagai sumber daya penariknya (pto drives tractor).
Bagian-bagian bajak putar
a) Pisau, berfungsi untuk mencacah tanah pada waktu pengolahan tanah
dengan bajak putar dilakukan. Pisau ini juga cukup baik untuk mencacah
gulma maupun seresah, namun tidak dapat menutupnya dengan tanah
secara baik seperti bila menggunakan bajak singkal maupun bajak
piringan. Besar dan jumlah pisau disesuaikan dengan daya penggerak dan
keperluannya. Cara pemasangan pisau dalam hubungannya dengan bentuk
permukaan dan hasil pengolahan tanah dapat dilihat pada gambar.
b) Poros putar, berfungsi untuk memutar rotor-rotor bajak putar.
c) Rotor, berfungsi sebagai tempat pemasangan pisau-pisau dari bajak putar.
d) Penutup belakang (rear shield), berfungsi membantu penghancuran tanah.
e) Roda dukung (land wheel), berfungsi untuk mengatur kedalaman
pengolahan tanah.
1) Sistem pemasangan pisau
Pemasangan pisau dengan jumlah yang lebih sedikit akan memperoleh sedikit
hambatan karena adanya seresah pada tanah dan pisau dapat masuk lebih dalam
pada tanah sehingga seresah dapat bercampur dengan tanah. Juga dapat
mengurangi kemungkinan macetnya alat pada waktu kerja di tanah yang basah
dan lengket. Namun hasil pengolahan diperoleh bongkah yang lebih besar.
2) Tipe tanah
Pada tanah berat kandungan lempung lebih banyak, sehingga kohesi partikel
tanah cukup besar hingga kemungkinan hasil pengerjaan tanah dapat bervariasi
dari halus sampai kasar.
3) Kecepatan perputaran pisau
Pada kecepatan maju tetap, makin cepat perputaran pisau akan diperoleh
pemotongan yang semakin halus; makin lambat perputaran pisau maka hasil
pemotongan akan besar-besar. Pada kecepatan rendah, kemungkinan
penyumbatan oleh tanah dan seresah makin besar tetapi kecepatan yang besar
akan dapat merusak struktur tanah dan mengurangi umur pemakaian pisau.
4) Posisi penutup (rear shield)
Adanya penutup akan memungkinkan tanah lebih hancur karena tanah yang
terlempar dari pisau terbentur pada penutup. Posisi dari penutup akan
mempengaruhi benturan tanah terhadap pentup. Posisi yang memungkinkan
adanya benturan yang lebih keras akan menghasilkan penghancuran tanah yang
lebih besar.
5) Kandungan air tanah
Bila tanah dikerjakan pada kandungan air dimana ikatan partikel kecil maka
hasil pengerjaan tanah akan lebih halus.
BAB 3. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu Dan Tempat
Hari : Jum’at
Tanggal : 30 Mei 2014
Pukul : 13.00 – selesai
Tempat : Laboratorum motor bakar FTP Unej
3.2 Alat Yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut.
1) Traktor medium roda empat.
2) Bajak rotary.
3.3 Prosedur Praktikum
Mulai
Menyesuaikan kedalaman kerja, lebar kerja, kecepatan kerja, dan putaran poros rotary. Untuk menyesuaikan kedalaman
kerja, digunakan tuas dengan kendali hidrolik tiga titik gandeng.
Memasangkan Pin gandeng kiri bawah dari bajak pada lubang titik gandeng kiri bawah traktor.
Memasangkan pin gandeng bawah kanan bajak pada lubang gandeng kanan traktor, dengan cara mengatur panjang dari
batang angkat.
Memasangkan penggandeng atas pada lubang titik gandeng atas bajak dengan cara memasangkan pinnya.
Menyambungkan poros PTO dengan “universal joint” menuju poros alat yang digerakkan jika alat yang dipasangkan juga
memanfaatkan putaran PTO.
Mengencangkan rantai yang ada pada batang gandeng bawah kiri dan kanan traktor
Selesai
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kendala Saat Praktikum
Berdasarkan kegiatan praktikum kemarin, beberapa kendala yang mungkin
dapat praktikan sampaikan adalah, pertama waktu kegiatan praktikum. Waktu kegiatan
praktikum kemarin, menurut praktikan sangatlah sedikit sehingga mempengaruhi
pelaksanaan praktikum tersebut harus dilakukan dengan cepat dan kesempatan
praktikan untuk mengendarai traktor mini sambil membajak lahan hanya sebentar.
Disamping itu juga, waktu pelaksanaan praktikum dilaksanakan siang hari
sehingga membuat praktikan sangat tidak nyaman dikarenakan panasnya terik
matahari pada waktu itu. Kendala kedua yaitu, luas area lahan yang dibajak. Luas
area yang dibajak pada waktu praktikum kemaren sangatlah minim artinya lahan
praktek tersebut itu kecil, sehingga sangatlah tidak efisien dan tidak efektif baik
dari segi pengalaman praktikan waktu membajak maupun dari segi tanah yang
dibajak. Kendala selanjutnya adalah penjelasan tentang materi. Penjelasan tentang
materi yang dipaparkan oleh para asisten sangatlah kurang misalnya saja tentang
efek dari tingkat kecepatan bajak dan penggunaan perseneleng terhadap pengaruh
tanah yang dibajak tidak dijelaskan sehingga membuat praktikan kurang faham
tentang pengaruh tersebut. Kendala keempat adalah kapasitas jumlah traktor.
Kapasitas jumlah traktor yang tersedia dengan jumlah peserta praktikan sangatlah
tidak sebanding sehingga para praktikan harus menunggu pergiliran untuk
melakukan praktek tersebut.
4.2 Review Dari Praktikum
Pada waktu praktikum kemarin, proses pengolahan tanah sekunder
dilakukan dengan menggunakan traktor mini roda empat. Traktor mini tersebut
digandengkan dengan bajak rotary untuk proses pembajakan. Bajak rotary
berfungsi untuk meratakan tanah, memecah bongkahan – bongkahan tanah setelah
dari proses pengolahan tanah primer. Untuk mengoperasikan traktor mini,
pastikan terlebih dahulu tuas persneleng dalam posisi netral. Untuk
menjalankannya, injak penuh kopling dengan kaki kiri, lalu masukkan tuas
persneleng ke posisi yang diinginkan. Pada traktor mini, tuas kecepatannya diatur
menggunakan tangan. Tarik ke belakang tuas hidrolik untuk menurunkan elemen
(bajak rotary) yang ada di belakang traktor. Lepaskan secara perlahan-lahan
kopling dan traktor akan berjalan. Saat akan berbelok ke kanan maupun ke kiri,
kita hanya perlu mengendalikannya dengan stand kemudi. Jika ingin mundur,
injak penuh kopling dan masukkan tuas persneling pada posisi R. Traktor mini
tersebut, diatur oleh praktikan dengan menggunakan perseleneng dua dan
kecepatan yang stabil. Penggunaan perseneleng dua tersebut dilakukan praktikan
agar kecepatan traktor dapat berjalan dengan cepat sehingga mengefisienkan
terhadap waktu. Pengolahan tanah sekunder menggunakan tipe pengolahan tepi,
pola membajak tanah tepi adalah praktikan membajak tanah dari bagian tepi
lahan. Bagian – bagian tepi lahan tersebut dibajak dengan cara mengelilingi lahan
tersebut, ketika bagian tepi selesai baru memasuki lahan yang disebelahnya
setelah dibajak tadi. Penggunaan bajak rotari diturunkan sampai bajak tersebut
menyentuh tanah ketika traktor mini bergerak atau berjalan lurus sedangkan
ketika mengalami belokan, implemen dari traktor tersebut yaitu bajak harus
dangkat begitu seterusnya sampai posisi dari traktor tersebut berada di bagian
tengah lahan.
4.3 Mekanisme Kerja Bajak Rotari
Mekanisme atau prinsip kerja dari bajak rotary yaitu pisau-pisau rotari
dipasang pada rotor secara melingkar hingga beban terhadap mesin merata dan
dapat memotong tanah secara bertahap. Pada waktu rotor berputar dan alat
bergerak maju pisau akan memotong tanah. Luas tanah yang terpotong dalam
sekali pemotongan tergantung pada kedalaman dan kecepatan maju. Gerakan
putaran rotor yang memutar pisau-pisau diakibatkan daya dari motor yang
diteruskan melalui sistem penerusan daya khusus sampai ke rotor tersebut. Sistem
penerusan daya untuk ukuran bajak putar kecil yang digerakkan dengan traktor
tangan biasanya menggunakan sistem hubungan roda cakra dengan rantai. Untuk
bajak putar ukuran besar yang digerakkan dengan traktor besar, biasanya
menggunakan universal joint.
4.4 Kapasitas Lapang
Kapasitas lapang dalam hal pengolahan tanah dibedakan menjadi dua
macam yaitu kapasitas lapang teoritis dan kapasitas lapang efektif.
4.4.1 Kapasitas Lapang Teoritis
Kapasitas lapang teoritis adalah kemampuan kerja suatu alat atau mesin
pengolah tanah untuk menyelesaikan pekerjaan mengolah suatu bidang tanah
Apabila alat/mesin tersebut memenuhi fungsinya seratus persen dari seluruh
waktu yang tersedia dengan kecepatan maju dan lebar olah seratus persen juga.
Secara empiris kapasitas lapang teoritis pengolahan tanah dapat ditunjukkan
sebagai berikut:
KLT=0,36 (V x Lp)
Dimana : KLT = kapasitas lapang teoritis, ha/jam
Vt = kecepatan maju teoritis, m/detik
Vt = Va / (1-S)
Va = kecepatan maju aktual, m/detik
S = slip roda penggerak, %
0.36 = faktor koreksi m2/detik ke ha/jam ( 1 m2/detik = 0.36 ha/jam)
Lt = lebar olah teoritis, m
4.4.2 Kapasitas Lapang Efektif
Kapasitas lapang efektif adalah kemampuan kerja lapang rata-rata yang
efektif dari suatu alat dan mesin pengolah tanah untuk menyelesaikan pekerjaan
yang didasarkan atas waktu lapang total. Secara empiris kapasitas lapang efektif
pengolahan tanah dapat ditunjukkan sebagai berikut:
KLE= AT
Dimana : KLE = kapasitas lapang efektif, ha/jam
A = luas tanah terolah, ha
T = waktu lapang total, jam
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, dapat ditarik beberapa
kesimpulan diantaranya sebagai berikut.
1. Prinsip kerja putaran dari bajak rotari sebanding atau sama dengan kecepatan
putaran dari roda mesin traktor.
2. Kapasitas lapang teoritis adalah kemampuan kerja suatu alat atau mesin
pengolah tanah untuk menyelesaikan pekerjaan mengolah suatu bidang tanah.
Sedangkan kapasitas lapang efektif adalah kemampuan kerja lapang rata-rata
yang efektif dari suatu alat dan mesin pengolah tanah untuk menyelesaikan
pekerjaan yang didasarkan atas waktu lapang total.
3. Kendala saat kegiatan praktikum berlangsung dikarenakan kurangnya alat
yaitu traktor, sempitnya lahan untuk mengolah tanah, sedikitnya waktu
praktikum dan waktu pelaksanaan praktikum dalaksanakan siang hari serta
kurangnya penjelasan tentang materi praktikum.
5.2 Saran
Saran yang mungkin dapat disampaiakan oleh penyusun laporan yaitu
untuk kegiatan praktikum, adalah sebaiknya waktu pelaksanaan praktikum
dilakukan pada waktu pagi hari sehingga para praktikan akan lebih semangat lagi
dalam kegiatan praktikum. Disamping itu juga waktu pelaksanaan praktikum agar
labih lama sehingga kesempatan para praktikan untuk dapat mengendarai dan
mengolah tanah agar lebih lama dan tidak terburu – buru.
DAFTAR PUSTAKA
Bainer, R., R.A. Kepner, E.L. Barger. 1972. Principle of Farm Machinery, 3rd
Edition, AVI Publishing Company, Inc., Westport, pp. 112-113, 136-159, 506-508.
Distributor Industri Pertanian. 2013. DIP Traktor Mini Kubota M 9540.
http://www.distributorindustripertanian.com/produk-467-dip-mini -
traktor-kubota-m9540.html. [1 Juni 2014].
Darmanto. 2010. Macam – Macam Traktor. http://darmanto12mpyahoocom-darmanto.blogspot.com/2010/02/macam2-traktor.html. [1 Juni 2014].
Imfrantoni, P. 2012. Pengolahan Tanah Menggunakan Traktor Besar.
http://imfran-imfranpurba.blogspot.com/2012/04/pengolahantanah -
menggunakantraktor.html. [1 Juni 2014].
Universitas Sumatera Utara. Tanpa Tahun. Alat Dan Mesin Pengolah Tanah.
http://ocw.usu.ac.id/course/download/313-MESIN
-PERALATAN/tep.202_handout_alat_dan_mesin_pengolahan_tanah.p
df. [1 Juni 2014].
Recommended