13
BAB 4 APRESIASI SENI TEATER TRADISIONAL NUSANTARA

Bab 4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SENI TEATER XI SMA

Citation preview

Page 1: Bab 4

BAB 4

APRESIASI SENI TEATER TRADISIONAL NUSANTARA

Page 2: Bab 4

Indikator :

1. Mengidentifikasi makna, simbol/filosofi, serta peranteater tradisional dalam konteks kehidupan budayamasyarakat

2. Menunjukkan pesan moral (kearifan lokal) teatertradisional Nusantara

Page 3: Bab 4

A. Penafsiran Simbol atau nilai Filosofi Teater

Istilah filosofi berasal dari kata Yunani “philosophia” yangberarti “cinta kearifan”. Kata lain dari filosofi adalah filsafah,falsafah, falsafat), yang berarti pengetahuan dan penyelidikandengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada. Sebab, asal,dan hukumnya. Definisi lain, ilmu yang berintikan logika, estetika,metafisika, dan epistemologi. Sementara Kamus Umum BahasaIndonesia susunan WJS Poerwadarminta didefinisikan dengan :pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab,asas hukum, dan sebagainya tentang segala yang ada dalam alamsemesta, ataupun mengenai kebenaran arti “adanya” sesuatu.

Filsafat menurut anggapan orang Jawa ialah, usaha manusiauntuk memperoleh pengertian dan pengetahuan tentang hidupmenyeluruh dengan mempergunakan kemampuan rasio plus inderabatin (cipta-rasa). Maka bagi kita, berfilsafat berarti “cintakesempurnaan” (ngudi kasampurnan, ngudi kawicaksanan) danbukan semata-mata “cinta kearifan”.

Page 4: Bab 4

A. Penafsiran Simbol atau nilai Filosofi Teater

Jika orang jawa menyebut bahwa wayang mengandung filsafatyang dalam, dunia perwayangan memberi peluang bagi orang Jawauntuk melakukan suatu pengkajian filsafi dan mistis sekaligus. Duniaperwayangan kaya sekali dengan lambang atau pasemon, bahkanhampir seluruh eksistensi wayang itu sendiri adalah “pasemon”.

Penggarap teater , baik itu sutradara, pemain maupun parapenata merupakan seniman seniman penafsir. Mereka bertugasuntuk menafsirkan simbol-simbol yang terdapat dalam sastradrama dan mentransformasikannya kedalam seni pentas. Dalamsastra drama terdapat simbol-simbol yang terdapat simbol-simbolatau nilai-nilai bahasa, watak, tokoh dan setting. Simbol-simboltersebut 0leh dramawan ditafsirkan kedalam bentuk pertunjukan.Setelah jadi karya teateratau pertunjukan. Dikomunikasikan kepadapenonton untuk ditafsirkan kembali oleh penonton.

Page 5: Bab 4

B. Makna dan Peran Pertunjukan Teater

Keberadaan teater untuk memenuhi kebutuhan manusiaakan rasa, rasa senang, puas, haru, heran, kagum dansebagainya. Seni teater merupakan sarana pemenuhankebutuhan batin seseorang, dalam jiwa manusia terdapat unsurcipta (pikiran), rasa (perasaan), dan karsa (kemauan).Perkembangan ketiga aspek kejiwaan manusia harus seimbang,sehingga manusia dapat hidup seimbang antara kondisi lahirdengan kondisi batin untuk mewujudkan manusia utuh.Memahami makna dan peran dalam pertunjukan teater sangatkeduanya berkaitan erat, karena peran atau fungsi sebuahpertunjukan memiliki makna tertentu pada kelompok masyarakatpendukung maupun masyarakat penikmatnya. Lebih jelas untukmemahami makna dan peran suatu pertunjukan diuraikansebagai berikut:

Page 6: Bab 4

B. Makna dan Peran Pertunjukan Teater

1. Peran dan Makna Teater Untuk Upacara

a. Teater untuk upacara keagamaan, misal (1) kegiatan upacara Ngaben

masyarakat hindu di Bali sebagai upacara pembakaran jasad orang yangmeninggal memiliki makna menuju kesempurnaan roh yang meninggal, (2)upacara Tiwah di masyarakat Dayak memiliki makna untuk kesempurnaankehidupan akhir roh nenek moyang yang telah meninggal dikehidupan alamatas.

b. Teater berfungsi untuk upacara adat berkaitan peristiwa alamiah, misalupacara adat masyarakat di lereng gunung Tengger melakukan upacaradengan tujuan memohon keselamatan masyarakat yang hidup di lingkungansekitar gunung Tengger.

Page 7: Bab 4

B. Makna dan Peran Pertunjukan Teater

2. Makna dan Peran Teater Sebagai Hiburan

Teater berfungsi sebagai hiburan merupakan pertunjukkanteater untuk memberikan kepuasan penikmat. Fungsi teatersebagai hiburan mengedepankan kepuasan, keakraban, pemaindengan penonton, dan kadang jarak pemain dengan penontontidak berbeda dimana penonton dapat ikut menari. Berbagaiteater tradisi yang berfungsi untuk hiburan misalnyapertunjukan ludruk di acara khitanan.

Page 8: Bab 4

B. Makna dan Peran Pertunjukan Teater

3. Makna dan Peran Teater Sebagai Pertunjukkan

Teater sebagai pertunjukkan mengedepankan aspekkeindahan dialog dan akting, musik, tata busana, tata rias, tatacahaya, dan tata panggung. Teater untuk pertunjukkan dapatberasal dari teater tradisi, atau jenis teater modern yang telahdiolah, diperindah, sehingga memiliki keindahan dalampementasan. Fungsi teater untuk pertunjukkan berbeda denganfungsi teater untuk hiburan, jenis teater untuk pertunjukkanpemain dan penonton berbeda maksudnya pemain menyajikanteater pada tempat khusus, lebih mengedepankan aspekartistik, dan estetis, misal pementasan teater dilakukan acaratertentu dan tempat tertentu seperti acara peringatan sumpahpemuda.

Page 9: Bab 4

B. Makna dan Peran Pertunjukan Teater

4. Makna dan Peran Teater Sebagai Media Pendidikan

Fungsi teater sebagai media pendidikan merupakanpenyajian teater yang bertujuan untuk pembelajaran, misalpertunjukkan teater yang diadakan untuk ujian akhir studi,suatu pertunjukan teater yang diadakan untuk dilakukan analisistertentu dalam rangka penelitian, teater yang diajarkan disekolah, dan lain-lain. Jenis teater yang digunakan untuk mediapendidikan dapat teater tradisi kerakyatan, teater klasik,maupun teater modern.

Page 10: Bab 4

C. Sikap Apresiatif terhadap Keun ikan TeaterNusantara

Keunikan keunikan yang terdapat pada teater nusantara memiliki suatukeistimewaan dan ciri khas yang berbeda beda. Perbedaan perbedaan itulahyang menjadikan keanekaragaman jenis teater nusantara. Sikap Apresiatifterhadap perbedaan perbedaan tersebut membawa sikap untuk salingmenghargai dan menghormati. Di bawah ini ada beberapa kunikan keunikanyang ada pada teater nusantara

A. Randai

Di dalam penyajiannya , dalam sebuah kelompok randai terdiri atas 14sampai 25 pemain. Hal ini tergantung dari lakon / cerita yang dimainkan.Para pemain berdiri dalam sebuah lingkaran besar. Sebelum adegandimulai,mereka menari,menyanyi,dan tepuk tangan dan kaki sehinggaterdapat bunyi "hep ta". Pencak silat ditampilkan pada awalpertunjukan,akhir pertunjukan,peralihan antara adegan dan adeganperkelahian. Busana yang dikenakan berupa celana longgar warna hitamatau putih,kemeja hitam berkerah dan berlengan panjang, ikat kepalaberenda dan bermanik manik,serta sapu tangan yang dililit di pinggang.Pada busana pimpinan pemain dan kepala desa (dubalang) ditambahdengan membawa belati atau pisau.

Page 11: Bab 4

C. Sikap Apresiatif terhadap Keun ikan TeaterNusantara

B. Makyong

Di dalam penyajianya,pertunjukan makyong menggunakan tari dan lagu.Terdapat lagu untuk berjalan,perang,cinta,pembuka dialog. Tokoh makyong ,meliputi Pak yong (raja) , pak Yong muda (putra Mahkota), Mak yong (Ratu),Putri Makyong (putri), Cik Awang (penasihat),dan beberapa pelayan muda.Biasanya semua peran dimainkan oleh perempuan , kecuali peranyangmemakai topeng diperankan oleh pria. Terdapat sekumpulan topeng tokohjahat , gajah , rusa , hrimau , kuda , kera , peramal , penasihat , pemuda , makinang , Betara Guru , dan Jin.

C. Mamanda

Teater Mamanda berasal dari kalimantan selatan. Dalampementasanya,mamanda dibuka dengan tari dan lagu.Busana yangdikenakan adalah busana adat setempat yang dihiasi dengan pernak-pernikseperti epolet yang bergetar ketika tokoh pria menggerakan tubuhnya.

Page 12: Bab 4

D. Sikap Apresiatif terhadap Pesan Moral TeaterNusantara

Setiap Teater Nusantara yang dipertunjukan memilikimaksud atau pesan yang disampaikan oleh penontonya.Kebaikan selalu mendapat kemengangan dari hal hal yangtidak baik (dalam hal ini kejahatan dan keburukan) . Berikutini,beberapa contoh pesan moral pertunjukan teaternusantara.

a. Bengkel Teater

Bengkel teater didirikan oleh W.S. Rendra. Dalam setiappertunjukannya menyajikan karya karya yang

mencerminkan tentang kesewenangan budaya feodaldalam kebijakan pemerintahan Orde baru.

Page 13: Bab 4

D. Sikap Apresiatif terhadap Pesan Moral TeaterNusantara

b. Teater Kecil

Teater Kecil ini Didirikan oleh Arifin C. Noor pada tahun 1968. MenyajikanKaryanya yang menjadikan ciri kuatnya adalah simpatinya kepada kaummiskin yang tidak berdaya dan korban pembangunan dan modernnisasi.Selain tersebut diatas, banyak teater nusantara yang mengangkat ceritadari kisah kisah rakyat dahulu maupun kisah kisah dari kehidupanmasyarakat saat ini, yang semuanya pada intinya memberikan pesan moralkepada penonton mengenai keluhuran budi seperti kejujuran ,kebijakasanaan , kasih sayang , keadilan , dan patuh kepada Orang tua.c. Lerok Besutan

teater ini merupakan teater rakyat Jawa Timur. Dalam teater besutanpesan moral yang ingin disampaikan melalui busana para pemainya,yaitutokoh besut yang mengenakan busana peci Turki merah,celana panjanghitam , Sarung berwarna putih, dan bertelanjang dada. Hal inimelambangkan rakyat kecil yang polos dan murni secara batin. TokohAsmunah mengenakan kebaya dan kain batik melambangkan wanita masakini.