22
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA PADA Tn. GM DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG JATI RSJ SAMBANG LIHUM Ruangan Rawat: Ruang Jati (Ruang Akut Pria) Tanggal Dirawat: 3 September 2013 A. IDENTITAS KLIEN 1. Inisial : Tn. GM (L / P) 2. Umur : 19 Tahun 3. Pendidikan : SLTP 4. Pekerjaan : Tidak bekerja 5. Informan : Ny. M (Ibu Pasien), pasien, dan rekam medik 6. Status perkawinan : Belum menikah 7. No.RMK : 01-52-54 8. Tanggal Pengkajian : 11 September 2013 B. ALASAN MASUK Mengamuk tanpa sebab saat di rumah. C. KELUHAN/KEADAAN PASIEN SAAT INI Subjektif: Pasien mengatakan tidak ada keluhan dengan perasaan pasien saat ini. Pasien mengatakan terkadang masih sering mendengar bisikan-bisikan yang menyuruhnya untuk marah-marah dan memukul orang lain. Pasien mengatakan saat ini tidak ada mendengar bisikan-bisikan tersebut. Pasien tidak ada melihat bayangan.

4. BAB III adalah bab

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jangan

Citation preview

PAGE

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA PADA Tn. GMDENGAN HALUSINASI PENDENGARAN

DI RUANG JATI RSJ SAMBANG LIHUMRuangan Rawat: Ruang Jati (Ruang Akut Pria)

Tanggal Dirawat: 3 September 2013A. IDENTITAS KLIEN 1. Inisial

: Tn. GM (L / P)

2. Umur

: 19 Tahun

3. Pendidikan

: SLTP4. Pekerjaan : Tidak bekerja5. Informan

: Ny. M (Ibu Pasien), pasien, dan rekam medik6. Status perkawinan : Belum menikah7. No.RMK : 01-52-548. Tanggal Pengkajian: 11 September 2013B. ALASAN MASUKMengamuk tanpa sebab saat di rumah.C. KELUHAN/KEADAAN PASIEN SAAT INI

Subjektif:

Pasien mengatakan tidak ada keluhan dengan perasaan pasien saat ini. Pasien mengatakan terkadang masih sering mendengar bisikan-bisikan yang menyuruhnya untuk marah-marah dan memukul orang lain. Pasien mengatakan saat ini tidak ada mendengar bisikan-bisikan tersebut. Pasien tidak ada melihat bayangan.Objektif:Pasien tampak sehat, tenang dan sadar. Pasien mampu menjawab dan membalas sapaan perawat. Pasien mampu berkomunikasi dengan baik. Kontak mata baik (+), dapat dipertahankan. Pasien menerima kehadiran perawat, kooperatif. Pasien menggunakan baju seragam RSJD Sambang Lihum, pasien tampak rapi, bersih.D. FAKTOR PRESIPITASIAllo anamnesa: Ibu dan kakak pasien

Dua hari SMRS pasien ada mengamuk, pasien mengamuk dengan menghamburkan barang, dan mencoba mengancam orang-orang disekitar. Pasien ada juga membenturkan diri sendiri. Pasien tidak pernah menceritakan masalahnya. Ibu pasien mulai merasa 5 bulan terakhir ini sering melamun. Pasien kadang-kadang terlihat bicara sendiri. Pasien juga pernah mengamuk sejak 3 bulan yang lalu. Pasien mengamuk seperti menyakiti dirinya sendiri, tetapi tidak ada niat mengganggu orang lain. Pasien sehari-hari bekerja sebagai buruh angkut air mineral. Pasien masih bisa bekerja dan beraktivitas seperti biasa. Ibu pasien mengaku anaknya seperti ada yang membicarakannya seperti membilangnya orang gila. Ibu pasien merasa pasien tidak punya masalah tetapi hanya merasa pasien dibicarakan orang lain. Pasien mulai terlihat mengamuk. Dulu pernah bekerja di pencucian motor, tetapi berhenti tanpa sebab. Lalu pasien mulai merenung karena tidak punya uang. Pasien juga terkadang memikirkan ekonominya, karena ibunya tidak bekerja. Ibu pasien mengaku, waktu pasien kecil sangat sering berkelahi dan punya banyak teman. Pasien berhenti sekolah saat kelas 2 SLTP karena pindah sekolah dan sering berkelahi. Dua bulan ini pasien tidak mau sholat dan puasa. Pasien tidak pernah dibawa berobat. Auto anamnesis:

Pasien mengaku satu tahun yang lalu ada mempunyai ilmu kuat (dengan cara memasukkan bulu kijang putih) gunanya agar pasien kuat. Pasien mengaku kalau dipukul tidak sakit dan kalau disayat berdarah tapi tidak merasa sakit. Sejak saat itu pasien pasien ada mendengar bisikan-bisikan, kadang-kadang bisikan menyuruh marah-marah. Pasien mengaku sekarang tidak lagi memiliki ilmu, karena sudah dibuang (diubah). Pasien mengaku sadar kalau mengamuk. Pasien mengaku merasa kecewa kepada orang yang pertama kali memasukkan ilmu tadi. Pasien mengaku takut ada orang yang dendam kepadanya saat kejadian dia dulu. Pasien merasa setelah diberi kajian pasien melihat orang seperti marah kepada pasien. Hingga saat ini, terkadang pasien masih mendengar bisikan-bisikan yang menyuruhnya untuk marah-marah dan memukul orang lain. E. FAKTOR PREDISPOSISI1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Ya Tidak2. Pengobatan sebelumnyaBerhasil Kurang berhasilTidak berhasil3. Trauma

Pelaku/UsiaKorban/Usia Saksi/UsiaAniaya fisik

Aniaya seksual

Penolakan

Kekerasan dalam keluarga

Tindakan kriminal Jelaskan No. 1, 2, 3: 1. Klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu. 2. Pasien tidak pernah mendapatkan pengobatan sebelumnya3. Trauma: Ibu pasien mengaku, waktu pasien remaja (SLTP) sangat sering berkelahi dan punya banyak teman. Ketika dewasa umur 17 tahun klien pernah menjadi korban aniaya, dipukul oleh teman-teman di kampungnya. Klien dipukuli hingga berdarah, karena masalah saling mengejek.Masalah keperawatan:

Gangguan pertumbuhan dan perkembangan

Gangguan proses keluarga

Respon pasca trauma

Resiko perilaku kekerasan

Berduka disfungsional

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Ya

Tidak

Hubungan keluarga: Tante dari pasienGejala: Mengamuk/seperti klienRiwayat pengobatan/perawatan : Di Puskesmas/tidak berhasilMasalah Keperawatan : Koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan

Koping keluarga tidak efektif : Penurunan

Koping keluarga : potensial pertumbuhan5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Pasien pernah menjadi korban perilaku kekerasan/dipukuli oleh teman-temannya.

Masalah Keperawatan : Gangguan pertumbuhan dan perkembangan

Gangguan proses keluarga

Respon pasca traumaF. PEMERIKSAAN FISIK1. Tanda vital: TD : 110/80 mmHg; N : 86 x/menit; R : 22 x/menit; T : 36, 6(C2. Ukur

: TB : 167 cm; BB : 53 Kg3. Keluhan fisik: Ya

Tidak

Jelaskan: 1. Tanda vital semuanya dalam batas normal3. Pasien tidak ada keluhan fisik. Namun, tampak membrane mukosa oral pasien kering.Masalah Keperawatan : Resiko gangguan suhu tubuh

Defisit volume cairan

Kelebihan volume cairan

Resiko infeksi

Gangguan nutrisi < dari kebutuhan tubuh

Gangguan nutrisi > dari kebutuhan tubuh

Gangguan menelan Kerusakan integritas kulit

Kerusakan integritas jaringan

gangguan eliminasi feses

gangguan eliminasi urin

perubahan membrane mukosa oral

G. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

Keterangan:

: laki-laki

: perempuan

: meninggal

: meninggal

: pasien

: tinggal serumahJelaskan: Pasien merupakan anak tunggal dari suami ke 2. 1 tahun yang lalu ayahnya meninggal dunia. Pasien tinggal serumah dengan ibunya. Tante dari pasien saudara ibu kandung pasien menederita gangguan jiwa yang sama seperti pasien. Masalah Keperawatan : Koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan

Koping keluarga tidak efektif : penurunan

Koping keluarga : potensial pertumbuhan2. Konsep diri a Gambaran diri : pasien menyukai seluruh anggota tubuh pasien..b Identitas: pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 19 tahun dan belum menikah. Pendidikan terakhir pasien kelas 2 SLTP dan tidak memiliki pekerjaan tetap.c Peran : dalam keluarga, pasien seorang yang tidak bekerja dan tinggal dengan ibunya. Pasien hanya kadang-kadang bekerja sebagai buruh angkut air mineral.d Ideal diri : pasien mengatakan ingin menjadi anak yang berguna bagi ibunyae Harga diri : pasien merasa kurang dapat membahagiakan ibunya karena belum mempunyai pekerjaan yang tetapMasalah Keperawatan : Gangguan citra tubuh

Gangguan identitas pribadi

Gangguan konsep diri

Harga diri rendah

3. Hubungan Sosiala Orang yang berarti : Ibu pasienb Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : pasien tidak pernah memiliki kegiatan kelompok atau kegiatan sosial di masyarakatc Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : pasien kurang berinteraksi dengan pasien lain.Masalah Keperawatan : Hambatan komunikasi verbal

Isolasi sosial

Hambatan interaksi sosial

Perubahan performa peran4. Spirituala Nilai dan keyakinan : Pasien beragama islamb Kegiatan ibadah : Sebelum sakit: pasien rajin sholat, Saat sakit: pasien tidak pernah sholat selama di rumah sakit.Masalah Keperawatan : Distress spiritualH. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Tidak rapi

Penggunaan pakaian

Cara berpakaian tidak seperti

tidak sesuai

biasanya

Penjelasan: Pasien berpakaian cukup rapi dan bersih, menggunakan seragam pasien. Rambut dan kuku terpotong pendekMasalah Keperawatan : Defisit perawatan diri2. Pembicaraan

Cepat

Keras

Gagap

Inkoheren

Apatis

Lambat

Membisu

Tidak mampu memulai

PembicaraanLoghorea

EcholaliaPenjelasan: Pada saat wawancara pasien berbicara lancar, dapat dimengerti, jawaban sesuai terhadap apa yang ditanyakan, mampu mengungkapkan perasaan. Pembicaraan Koheren dan relevan.Masalah Keperawatan : Hambatan komunikasi verbal3. Aktivitas Motorik:

Lesu

Tegang

Gelisah

Agitasi

TIK

Grimasen

Tremor

Kompulsif

Penjelasan:

Pada saat wawancara pasien bersikap kooperatif dan tenang. Pasien mampu beraktivitas rutin di ruangan seperti makan, mandi, sikat gigi, dan membereskan tempat tidur secara mandiri. Masalah Keperawatan : Resiko cedera

Intoleransi aktivitas4. Alam perasaaan

Sedih

Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira berlebihan

Penjelasan:

Klien dalam keadaan baik. Tidak sedang sedih dan gelisah.Masalah Keperawatan : Resiko cedera

Ansietas

Ketakutan

Ketidakberdayaan

Ketidakmampuan

Resiko membahayakan diri sendiri5. Afek

Datar

Tumpul

Labil

Tidak sesuai

Penjelasan:

Afek pasien sesuai dengan stimulus yang diberikan. Ekspresi sesuai dengan yang dirasakannya. Emosi klien dalam keadaan stabil

Masalah Keperawatan : Resiko cedera

Hambatan komunikasi

perubahan performa peran6. lnteraksi selama wawancara

bermusuhan

Tidak kooperatif

Mudah tersinggung

Kontak mata (-)Defensif

Curiga

Penjelasan:

Pasien kooperatif, kontak mata (+) dapat dipertahankan, sikap tenang.Masalah Keperawatan : Hambatan komunikasi verbal

Hambatan interaksi sosial

Resiko membahayakan diri sendiri Isolasi sosial

Resiko perilaku kekerasan

Perubahan performa peran

7. Persepsi

Pendengaran

Penglihatan

Perabaan

Pengecapan

Penghidu

Penjelasan:

Halusinasi pendengaran. Pasien mengaku mendengar bisikan yang menyuruh pasien untuk mengamuk dan membunuh orang. Ketika bisikan datang pasien mencoba dengan membaca zikir dan shalawat.Masalah Keperawatan : Gangguan sensoris / persepsi

8. Proses Pikir

sirkumtansial

tangensial

kehilangan asosiasi

flight of idea

blocking

pengulangan pembicaraan/persevarasi

NeologismePenjelasan:

Pasien tidak mengalami gangguan dalam proses pikir. Pembicaraan pasien dapat dipahami, runut, dan mampu memulai pembicaraan. Pasien juga mampu mengungkapkan apa yang dirasakannya dengan baik

Masalah Keperawatan : Gangguan proses pikir9. Isi Pikir

Obsesi

Fobia

Hipokondria

depersonalisasiide yang terkaitpikiran magis

Waham

Agama

Somatik

Kebesaran Curiga

nihilistic

sisip pikir

Siar pikir Kontrol pikir

Penjelasan:

Pasien tidak memiliki gangguan dalam isi pikir maupun waham.

Masalah Keperawatan : Gangguan proses pikir10. Tingkat kesadaran

bingung

sedasi

stupor

Disorientasi

waktu

tempat

orang

Penjelasan:

Kesadaran compos mentis. Pasien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat maupun orang. Pasien mengetahui saat ini sedang berada di RSJ, pasien dapat membedakan antara siang, malam maupun pagi, dan pasien dapat mengenal teman-temannya di dalam ruangan dan perawat-perawatnya.Masalah Keperawatan : Gangguan proses pikir

Resiko cedera11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang

gangguan daya ingat jangka pendek

gangguan daya ingat saat ini

konfabulasi

Penjelasan:

Pasien tidak memiliki gangguan memori baik jangka pendek maupun jangka panjang. Pasien dapat mengingat kejadian-kejadian yang pernah di alami pasien.Masalah Keperawatan : Gangguan proses pikir12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

mudah beralih tidak mampu konsentrasiTidak mampu berhitung sederhana

Penjelasan:

Pasien mampu berkonsentrasi dengan baik.Masalah Keperawatan : Gangguan proses pikir

Isolasi sosial13. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan

gangguan bermakna

Penjelasan:

Pasien tidak memiliki gangguan dalam kemampuan penilaian. Masalah Keperawatan : Gangguan proses pikir14. Daya tilik diri

mengingkari penyakit yang diderita

menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Penjelasan:

Pasien tidak mengingkari penyakit yang dialaminya, pasien sadar akan sakit yang dideritanya.Masalah Keperawatan : Ketidak efektifan penatalaksanaan program terapeutik

Ketidakpatuhan (resti)

Gangguan proses pikirI. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan

Bantuan minimal

Bantuan total

Penjelasan: Pasien makan dengan mandiri.

2. BAB/BAK

Bantuan minimal

Bantual total

Penjelasan: Pasien mampu BAB dan BAK secara mandiri

3. Mandi

Bantuan minimal

Bantuan total

Penjelasan: Pasien perlu mendapatkan arahan untuk mandi

4. Berpakaian/berhias

Bantuan minimal

Bantual total

Penjelasan: Pasien mampu berpakaian mandiri

5. Istirahat dan tidurTidur siang lama: 14.00 s/d 16.00 WITA

Tidur malam lama : 20.00 s/d 06.00 WITA

Kegiatan sebelum / sesudah tidur

Penjelasan : Kebutuhan tidur pasien terpenuhi6. Penggunaan obat

Bantuan minimal

Bantual total

Penjelasan: Pasien dapat minum obat mandiri dan teratur sesuai anjuran dengan pengawasan dan arahan dari perawat7. Pemeliharaan Kesehatan

Perawatan lanjutan

Ya

tidak

Perawatan pendukung

Ya

tidak

Penjelasan: Setelah pulang pasien memerlukan perawatan lanjutan yaitu minum obat secara teratur sehingga diperlukan pengawas minum obat agar mengingatkan untuk minum obat dan memastikan pasien sudah meminum obat sehingga tidak terjadi putus obat kembali. Perawatan pendukung juga diperlukan agar pasien tidak mengalami putus obat dan kambuh lagi.

8. Kegiatan di dalam rumah

Mempersiapkan makanan

Ya

tidak

Menjaga kerapihan rumah Ya

tidak

Mencuci pakaian

Ya

tidak

Pengaturan keuangan

Ya

tidak

Penjelasan: Pasien mengatakan tidak pernah mempersiapkan makan, menjaga kerapihan rumah, mencuci pakaian, serta mengatur keuangan.

9. Kegiatan di luar rumah

Belanja

Ya

tidak

Transportasi

Ya

tidak

Lain-lain

Ya

tidak

Penjelasan : Pasien dapat bepergian dan belanja secara mandiri ketika masih di rumahMasalah Keperawatan :

Gangguan pemeliharaan kesehatan

Gangguan eliminasi

Defisit perawatan diri

Gangguan nutrisi

Gangguan pola tidur

Ketidak efektifan penatalaksanan program terapeutik

Ketidakpatuhan

Konflik pengambilan keputusan

J. MEKANISME KOPING

Adaptif

Maladaptif

Bicara dengan orang lain

Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah

reaksi lambat/berlebih

Teknik relaksasi

bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif

menghindar

Olahraga

mencederai diri

Penjelasan: Pasien masih belum bisa menggunakan koping yang adaptif, berdasarkan rekam medik saat pasien mengalami halusinasi reaksi pasien adalah mengamuk yang dapat mencederai dirinya sendiri.

Masalah Keperawatan : gangguan penyesuaian diri

koping individu tidak efektifK. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN:

Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik Pasien tidak memiliki masalah dengan kelompok atau teman-temannya,

Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik Pasien tampak tidak ada masalah dengan lingkungan dan orang sekitar di RSJ Sambang Lihum. Pasien mampu berinteraksi dengan baik pada orang-orang di sekelilingnya.

Masalah dengan pendidikan, spesifik Pasien hanya sekolah sampai kelas 2 SLTP.

Masalah dengan pekerjaan, spesifik Pasien tidak memiliki pekerjaan tetap, pernah bekerja sebagai buruh angkut air mineral, dan dulu pernah bekerja dipencucian motor, tetapi berhenti tanpa sebab.Masalah dengan perumahan, spesifik Pasien tinggal di martapura bersama ibunya.

Masalah ekonomi, spesifikKeluarga pasien bermasalah dengan keuangan, hingga pasien pernah merenung karena masalah keuangan, ibu pasien juga tidak bekerja.

Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik Selama pasien sakit mendengar bisikan ketika di rumah, tidak pernah dibawa ke puskesmas maupun tempat pelayanan kesehatan lain, hanya ibu pasien membawa pasien ke dukun-dukun atau orang pintar yang ada di kampung pasien.

Masalah Keperawatan : Gangguan pemeliharaan kesehatan

Gangguan konsep diri

Ketidak berdayaan

Ketidak mampuan

Konflik peran menjadi orang tua

Sindrom stres akibat pindahL. KURANG PENGETAHUAN TENTANG:

Penyakit jiwa

sistem pendukung

Faktor presipitasi

penyakit fisik

Koping

obat-obatan

Lainnya :Pasien tidak mengetahui penyakit yang dialaminya secara rinci, faktor pencetus, bagaimana koping yang adaptif, sistem pendukung, penyakit fisik yang mungkin terjadi dan obat-obatan yang digunakanMasalah Keperawatan : Ketidakefektifan penatalaksanan program terapetik

Ketidakpatuhan

Defisit pengetahuan tentang penyakit

17

13

Tn. GM

Tn. GM

PAGE