Upload
mina-audina
View
382
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI I
PERCOBAAN 1 “Uji Kualitatif Golongan Alkohol ”
Jumat, 11 September 2015
Mina Audina
31113030
Farmasi 3A
Absen Besar
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
STIKes BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2015
III. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan tentang uji kualitatif alkohol.
Praktikkum ini bertujuan agar praktikkan mampu melakukan pemeriksaan
pendahuluan pada senyawa alkohol dan mengidentifikasi senyawa alkohol pada
suatu sampel secara kualitatif. Prinsip percobaan pada uji kualitatif golongan
alkohol ini adalah dengan cara membedakan alkohol monovalen dan polivalen.
Alkohol monovalen dengan cara esterifikasi dengan asam-asam karboksilat, dan
alkohol polivalen dengan cara mempertinggi keasaman asam borat , reaksi cupril,
reaksi landwer 4, reaksi carletti dan reaksi iodoform.
Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh
rantai atau cincin hidrokarbon. Rumus umum alkohol R-OH, dengan R adalah suatu
alkil baik alifatis maupun siklik. Dalam alkohol, semakin banyak cabang semakin
rendah titik didihnya. Sedangkan dalam air, metanol, etanol, propanol mudah larut
dan hanya butanol yang sedikit larut. Alkohol dapat berupa cairan encer dan mudah
bercampur dengan air dalam segala perbandingan.
Pada percobaan pertama dilakukan uji pendahuluan pada sampel No. 13. Uji
pendahuluan meliputi uji organoleptis yang terdiri dari bentu, bau, rasa, warna dan
kelarutan. Sampel No. 13 berbentuk cairan jernih, tidak berwarna, bau mirip dengan
campuran etanol, aseton dan menyengat, rasa agak pahit dan kelarutan larut dalam
air, benzena, KI, aseton, gliserin dan eter. Kemudian dilakukan uji penggolongan
alkohol dengan cara esterifikasi dengan asam asetat dengann katalisnya yaitu H2SO4
dan dipanaskan menghasilkan bau ester. Dengan reaksi nya yaitu:
C3H7OH + CH3COOH H2SO4 CH3COOC3H7 + H2O
Hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel tersebut termasuk golongan alkohol
monovalen. Alkohol monovalen adalah Setelah itu dilakukan uji kualitatif reaksi
golongan dengan reaksi pertama yaitu sampel direaksikan dengan vanilin dan H2SO4
pekat menghasilkan cincin warna kuning yang lama-kelamaan berubah warna
menjadi warna merah dan bila ditambah air akan menjadi warna ungu. Dengan
reaksi:
2C3H7OH + C8H3OH+ H2SO4 → (C3H7) 2SO4 + C8H3O3 + H2O
Reaksi kedua yaitu sampel direaksikan dengan CuSO4 dan kobalt nitrat
menghasilkan warna bening kekuningan. Dengan reaksi:
C3H7OH + CuSO4 + CO(NO3) 2 → C3H7OH + CuSO4 + CO(NO3) 2
Reaksi ketiga yaitu sampel direaksikan dengan pereaksi nessler dan iodin
menghasilkan warna bening kekuningan. Reaksi keempat yaitu sampel direaksikan
dengan asam benzoat, K2CrO4, fehling B dan cupril menghasilkan warna kuning
kehijauan. Dengan reaksi:
C3H7OH + C7H6O2 → C3H7OH + C7H6O2
Berdasarkan data yang diperoleh dan uji yang dilakukan dapat dipastikan bahwa
sampel No. 13 adalah isopropil alkohol (C3H7OH).
Pada percobaan kedua dilakukan uji pendahuluan pada sampel No.
55. Uji pendahuluan meliputi uji organoleptis yang terdiri dari bentu, bau, rasa,
warna dan kelarutan. Sampel No. 13 berbentuk serbuk hablur mengalir bebas,
berwarna putih, tidak berbau, rasa manis lemah dan kelarutan larut dalam air, sukar
larut dalam etanol, dan tidak larut dalam pelarut organik. Kemudian dilakukan uji
penggolongan alkohol dengan direaksikan dengan reaski cupripil dimana sampel
dibasakan dengan NaOH lalu ditambahkan CuSO4 dengan hasil nya yaitu terjadi
kompleks Cu yang jernih . Dengan reaksi nya yaitu:
C6H14O6 + 2NaOH + CuSO4 → C6H14O6 + Ca(OH) 2 + Na2SO4
Hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel tersebut termasuk golongan alkohol
polivalen. Setelah itu dilakukan uji kualitatif reaksi golongan dengan reaksi pertama
yaitu sampel direaksikan dengan diazo 1 menghasilkan sampel yang larut didalam
pereaksi diazo tersebut dan berwarna bening. Reaksi kedua yaitu sampel direaksikan
dengan pereaksi tollens menghasilkan sampel yang larut didalam peeaksi tollens
tersebut dan berwarna bening. Dengan reaksi:
C6H14O6 + AgNO3 + NaOH → C6H14O6 + AgOH+ NaNO3
Reaksi ketiga yaitu sampel direaksikan dengan H2SO4 dan NaOH menghasilkan
larutan bening keruh. Dengan reaksi:
C6H14O6 + H2SO4+ NaOH → C6H14O6 + Na2SO4+ 2H2O
Reaksi keempat yaitu sampel direaksikan dengan NaOH dan CuSO4 menghasilkan
warna biru keruh reaksi ini disebut juga dengan reaksi cupripil. Berdasarkan data
yang diperoleh dan uji yang dilakukan dapat dipastikan bahwa sampel No. 55
adalah manitol (C6H14O6).
IV. KESIMPULAN
Dari data hasil pengamatan dan pembahasan di atas dapat disimpulkan:
1. Sampel No. 13 adalah isopropil alkohol.
Struktur Kimia :
Isopropil alkohol mempunyai ciri-ciri spesifik yaitu berbentuk cairan jernih,
tidak berwarna, bau mirip dengan campuran etanol, aseton dan menyengat,
rasa agak pahit.
2. Sampel No. 55 adalah manitol.
Struktur Kimia:
Manitol mempunyai ciri-ciri spesifik yaitu berbentuk serbuk hablur mengalir
bebas, berwarna putih, tidak berbau, rasa manis lemah.
V. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia . (1979). Farmakope Indonesia
Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasatr Kimia
Organik. Jakarta: Bina Aksara.
Underwood, A.L.(2002). Analisis Kimia Kualitatif. Jakarta: Erlangga