Upload
diska-gasti
View
1.701
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Penelitian sederhana mengenai analisa strategi komunikasi Iklan Layanan Masyarakat WWF #SOSHARK di Indonesia. Iklan Layanan Masyarakat ini memiliki keunikan yang tidak dimiliki iklan layanan masyarakat lain yang cenderung membosankan dan penuh dengan berbagai pesan yang berbelit.
Citation preview
KAJIAN STRATEGI KOMUNIKASI
IKLAN LAYANAN MASYRAKAT WWF (WORLD WILDLIFE FUND OF NATURE)
TENTANG KAMPANYE #SOSHARK (SAVE OUR SHARK) DI INDONESIA
UJIAN TENGAH SEMESTER
ESSAY
TEORI KOMUNIKASI
OLEH
DISKA RAHMITA GASTI
27113049
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER DESAIN
NOVEMBER 2013
A. IKLAN LAYANAN MASYARAKAT (ILM) a. Pengertian
Menurut Kasali (1992:136) Iklan Layanan Masyarakat
adalah iklan yang digunakan dalam menggerakkan solidaritas
masyarakat manakala menghadapi suatu masalah sosial. Dalam
iklan tersebut disajikan pesan sosial untuk membangkitkan
kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus
dihadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keserasian dan
kehidupan umum. Menurut Nuradi (1996:136) Iklan Layanan
Masyarakat adalah jenis periklanan yang dilakukan oleh
pemerintah, suatu organisasi komersial maupun non komersial
untuk mencapai tujuan sosial atau sosio-ekonomis, terutama
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan dua pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa ILM adalah alat untuk menyampaikan pesan sosial kepada
masyarakat yang pada prosedur pembuatannya mengacu pada
pembuatan iklan komersial.
b. Tujuan Iklan Layanan Masyarakat
Menurut (Miryam, 1984:22) tujuan dari Iklan Layanan
Masyarakat ini adalah agar kelompok tertentu dalam masyarakat
mau memikirkan sesuatu dan terlibat secara aktif seperti yang
dimaksudkan oleh pesan dalam ILM tersebut. (Tinarbuko,
2010:37). ILM dibuat pada dasarnya sama dengan iklan komersial,
yaitu agar masyarakat mengubah pola pikir atau mempersuasi
target iklan agar bertindak atau berpikir sesuai dengan pesan
sosial yang terdapat di ILM.
c. Sejarah Iklan Layanan Masyarakat di Indonesia
Menurut (Subakti, 1993:57) keberadaan ILM di Indonesia
sudah lama, dimungkinkan usianya hampir sama dengan iklan
komersial. Akan tetapi, pada awalnya isi pesan ILM hanya
terbatas pada hal-hal tertentu yang diketahui masyarakat.
Sehingga, kegunaannya hampir sama dengan media penerangan.
(Tinarbuko, 2010:37).
d. Contoh Iklan Layanan Masyarakat di Indonesia
Gambar 1a. Berbagai Iklan Layanan Masyarakat saat ini
B. WORLD WILDLIFE FUND OF NATURE (WWF)
a. Sejarah WWF di Indonesia
World Wide Fund for Nature (WWF) mulai bekerja di
Indonesia sebagai kantor program dari WWF Internasional di awal
tahun 1961, dibawah pengawasan Kementrian Kehutanan. Pada
tahap awal ini aktivitas utama WWF adalah berupa penelitian dan
survey terhadap spesies mamalia, terutama Badak dan Harimau
di pulau Jawa dan Sumatra, dimana kedua hewan tersebut
termasuk binatang yang terancam punah.
WWF kemudian memulai berbagai inisiatif konservasi
terestrial /wilayah daratan di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi,
dan Papua. Selama setengah periode pertama di era 80-an, tim
program WWF berkolaborasi dengan pemerintah didalam
mengembangkan strategi untuk konservasi kelautan.
Pengimplementasian dari program konservasi kelautan kemudian
baru dilaksanakan di awal era 90-an.
WWF-Indonesia mendapatkan entitas legal di Indonesia,
dan kemudian didaftarkan sebagai yayasan, di tahun 1996.
Dengan status hukum yang baru, dan adanya status kantor
nasional dari WWF Internasional, maka WWF-Indonesia
membentuk dewan komisaris tersendiri, dan mendapatkan lebih
banyak fleksibilitas didalam pengumpulan dana dan
pengembangan program di seluruh wilayah Indonesia.
Pada bulan April 1998, Kantor program WWF-
Internasional di Indonesia bertransformasi menjadi WWF-
Indonesia, dan telah sah secara hukum sebagai organisasi
nasional dengan status yayasan.
Hingga 2004, WWF-Indonesia telah membantu pemerintah
didalam pembentukan berbagai area konservasi hutan, termasuk
Taman Nasional Wasur, Taman Nasional Lorentz, dan Cagar Alam
Arfak Strict di Papua; Taman Nasional Kayan Mentarang dan
Betung Kerihun di Kalimantan; Taman Nasional Bukti Tigapuluh
di Sumatra. Didalam pengembangan rencana pengelolaan untuk
area-area tersebut, WWF mengutamakan perlunya peranan dari
komunitas lokal didalam pengelolaan cagar alam dan mendorong
pengakuan yang sah secara hukum untuk akses bagi hak adat dan
pemanfaatan cagar alam untuk mata pencaharian bagi
komunitas lokal atau masyarakat sekitar kawasan lindung, tanpa
merusak kawasan tersebut.
WWF-Indonesia juga telah memfasilitasi dan mendukung
pembangunan ekonomi alternatif berkelanjutan bagi komunitas
lokal . Hal ini juga telah dilaksanakan di Aru Tenggara, Maluku,
Takabone Rate dan Taman Laut Bunaken di Sulawesi, serta
Taman Nasional Cendrawasih di Papua. Pada saat ini, WWF-
Indonesia terus berupaya didalam peningkatan kapasitas didalam
penerapan pengelolaan area konservasi yang lebih baik.
Saat ini, WWF-Indonesia berada di 27 wilayah kerja , yang
tersebar di 17 provinsi di Indonesia.
Gambar 1b. Perubahan logo WWF dari masa ke masa
b. Kampanye #SOShark di Indonesia
Gambar 1c. Header kampanye #SOShark WWF Indonesia
Kampanye #SOShark di Indonesia yang dilaksanakan oleh
WWF dimulai pada 10 Mei 2013 dan hingga pada awal Oktober
2013, jumlah petisi yang masuk berjumlah 11.000 dan 10.000
tandatangan. Bahkan, wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama atau dikenal dengan Ahok, turut bergabung dalam
kampanye. Dalam pernyataannya, pihaknya menyampaikan akan
merumuskan peraturan daerah untuk menyejajarkan Jakarta
seperti kota lainnya di dunia untuk memberantas perdagangan
sirip hiu.
Gambar 1.d Poster Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam kampanye #SOShark
Kampanye juga terdapat dalam bentuk testimonial atau
petisi dari 20 publik figur Indonesia, diantaranya penyanyi Nugie,
Direktur Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, mantan puteri
Indonesia, Nadine Chandrawinata, Artis dan model seperti Titi
Rajo Bintang dan Alexandra Gotardo, Pasangan artis dan
fotografer, Denada dan Jerry Aurum bahkan kritisi makanan dan
chef terkenal Indonesia, Bondan Winarno, William Wongso dan
Andrian Ishak. Petisi dari publik figur ini hadir dalam bentuk
video dan juga adprint.
Gambar 1e. Adprint kampanye #SOShark oleh publik figur Indonesia
Masing-masing publik figur memberikan apresiasi masing-
masing mengenai ikan Hiu dan bagaimana mereka mengajak
masyarakat untuk tidak mengkonsumsi hiu atau menangkap hiu
dalam bentuk dan cara apapun.
Gambar 1f. Highlight kampanye #SOShark yang muncul disetiap petisi dari publik figur
dalam videonya.
C. KOMUNIKASI
a. Definisi Komunikasi
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa
Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”,
communico, communicatio atau communicare yang berarti
“membuat sama” (to make common). Istilah pertama
(communis) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi,
yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip.
Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna,
atau suatu pesan dianut secara sama. Namun, definisi
kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada cara
berbagi hal-hal tersebut, seperti dalam kalimat “kita berbagi
pikiran”, “kita mendiskusikan makna”, dan “ kita mengirimkan
pesan”. (Mulyana, Deddy hal. 46)
Menurut Littlejohn, ada 3 batasan komunikasi yaitu,
pertama, komunikasi harus terbatas pada pesan yang secara
disengaja diarahkan kepada orang lain dan diterima oleh mereka.
Kedua, komunikasi harus mencakup semua perilaku yang
bermakna bagi penerima, apakah disengaja atau tidak. Ketiga,
komunikasi harus mencakup pesan-pesan yang dikirimkan secara
sengaja, namun sengaja ini sulit ditentukan.
Menurut Pace dan Faules yang teorinya selaras dengan
Tubbs dan Moss adalah komunikasi terdiri dari dua bentuk umum
yang biasanya dilakukan orang yaitu penciptaan pesan dan
penafsiran pesan. Pesan ini tidak harus menggunakan kata-kata,
namun bisa juga secara non-verbal.
Tetapi, definisi komunikasi sangat luas mengingat
penggunanya adalah setiap makhluk di dunia baik hewan maupun
manusia. Setiap pelaku yang mengalami hal yang berhubungan
dengan komunikasi, mereka akan memiliki definisi masing-
masing.
b. Fungsi Komunikasi
1. Komunikasi Sosial
Fungsi komunikasi sosial disini adalah untuk
menunjukkan bagaimana komunikasi menjadi sebuah
alat dalam bersosialisasi antar manusia. Bisa dikatakan
manusia yang tidak pernah berkomunikasi bisa
dikatakan ‘tersesat’ karena dia tidak sempat menata
dirinya dalam suatu lingkungan sosial. Komunikasialah
yang memungkinkan manusia membangun suatu
kerangka rujukan dan menggunakannya sebagai
panduan untuk menafsirkan situasi apapun yang ia
hadapi. Tanpa komunikasi manusia tidak akan bisa tahu
bagaimana berbicara, makan, tidur dan sebagainya.
Komunikasi sosial ini juga berhubungan erat
dengan komunikasi kultural. Budaya menjadi bagian dari
perilaku komunikasi dan pada gilirannya komunikasi pun
turut menentukan, memelihara, mengembangkan atau
mewariskan budaya.
2. Komunikasi Ekspresif
Seperti ekspresi, itulah fungsi komunikasi, tidak
harus berinteraksi dengan orang lain tapi untuk
menunjukkan seperti apa emosi manusia. Emosi itu
disampaikan secara non verbal.
3. Komunikasi Ritual
Ritual tidak selalu berhubugan dengan kegiatan
beragama, ritual bisa diartikan sebagai kebiasaan.
Contohnya mengucapkan salam setiap pagi atau
bermaaf-maafan di hari raya. Ritual semacam ini akan
terasa aneh jika tidak dilaksanakan, bahkan ritual lain
seperti upacara adat jika tidak dikerjakan bisa
berakibat pada masalah sosial orang tersebut.
Contohnya saja jika ada orang meninggal maka setiap 7
hari, 40 hari, 1 tahun dan 3 tahun nya selalu diperingati
dalam bentuk acara berdoa bersama atau yasinan. Jika
hal ini tidak dikerjakan, besar kemungkinan yang
tertanggung akan menjadi bahan pembicaraan kaum
sosialnya.
4. Komunikasi Instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa
tujuan umum: menginformasikan, mengajar,
mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan
mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan dan
juga menghibur. Jika dipersingkat, maka semua tujuan
tersebut dapat disebut membujuk atau persuasif.
Komunikasi yang berfungsi menginformasikan atau
menerangkan mengandung muatan persuasif dalam arti
bahwa pembicara menginginkan pendengarnya
mempercayai bahwa fakta atau informasi yang
disampaikannya akurat dan layak diketahui. Ketika
seorang dosen menyatakan bahwa ruang kuliah kotor,
pernyataannya dapat membujuk mahasiswa untuk
membersihkan ruang kuliah tersebut. Bahkan
komunikasi yang menghibur pun secara tidak langsung
membujuk khalayak untuk melupakan persoalan hidup
mereka.
c. Persepsi Komunikasi
Persepsi manusia sebenarnya terbagi menjadi dua, yaitu:
persepsi terhadap objek atau lingkungan fisik dan persepsi
terhadap manusia.
Latar belakang pengalaman,budaya dan suasana psikologis
yang berbeda juga membuat persepsi kita berbeda atas suatu
objek.
D. ANALISA STRATEGI KOMUNIKASI IKLAN VIDEO KAMPANYE #SOSHARK
Selain dalam bentuk iklan cetak adprint, kampanye #SOShark
juga dikemas dalam bentuk video yang berbentuk petisi yang dilakukan
oleh publik figur Indonesia. Ada 2 versi mengenai kampanye video ini,
yang pertama masing-masing individu publik figur melakukan satu take
video mengenai petisi mereka dan satu versi lain yaitu penggabungan
petisi-petisi publik figur menjadi satu.
Video petisi yang dilakukan masing-masing individu adalah
sebagai berikut:
Gambar 1g dan 1h. Potongan video kampanye #SOShark oleh Nugie
Dari potongan video diatas, teknik komunikasi
yang digunakan adalah secara tidak langsung. Nugie
memberikan petisinya mengenai ikan hiu yang
dianalogikan seperti musik dalam kehidupannya.
Analogi tersebut ingin menunjukkan kepada penerima
pesan, bahwa hiu sangat penting dalam kehidupan
manusia.
Gambar 1j dan 1k. William Wongso dalam video petisi #SOShark
Pakar makanan sebagai orang yang dipercaya oleh masyarakat
dalam urusan makanan dan gizi memberikan petisi bahwa mengkonsumsi
hiu bukanlah sebuah kebanggan dan dia mengajak masyarakat untuk
berhenti makan hiu. Teknik komunikasi seperti ini untuk membuat
masyarakat percaya dan ikut serta untuk tidak mengkonsumsi hiu karena
sumber yang terpercaya juga menyebutkan seperti itu.
Gambar 1l dan 1m. Petisi mengenai kecantikan
Selain musisi dan pakar makanan, ada juga artis
dan model wanita yang mengusung tema bahwa
mengkonsumsi hiu berarti merusak kecantikan dana
mempengaruhi kesehatan wanita. Dengan menjabarkan
fakta bahwa hiu mengandung merkuri yang tinggi dan
justru bahaya bagi kesehatan manusia menjadi dasar
dari petisi 3 wanita ini. Tujuannya, untuk
mempengaruhi wanita karir dan wanita dewasa untuk
tidak makan hiu.
Gambar 1n dan 1o. Petisi Daniel Manantha
Dengan menggunakan bahasa inggris,
komunikasi ini ditujukan untuk kaum muda yang
sekarang bergerak dalam dunia globalisasi dan modern.
Sehingga bahasa Inggris bukanlah suatu yang asing bagi
kaum muda sekarang. Untuk lebih meyakinkan kaum
muda, Daniel menggunakan kata yang agak kasar dan
menusuk perasaan untuk mengajak kaum muda
berhenti mengkonsumsi hiu dan melindungi hiu.
Gambar 1p dan 1q. Petisi dari Ringgo dan direktu konservasi WWF Indonesia
Kalimat yang digunakan dalam dua petisi diatas
mengungkapkan kalimat persuasif yang menarik.
Dengan mengatakan “Saya Cinta Hiu” berarti Ringgo
mengajak masyarakat untuk mencintai hiu, dan kenapa
bukan ajakan untuk tidak mengkonsumsi hiu?karena
dengan mencintai sesuatu atau seseorang, maka kita
akan melakukan hal apapun untuk melindungi, menjaga
dan melestarikan dalam hal ini hiu tersebut.
Sedangkan kalimat dari Nazir Foead, direktur
konservasi WWF ID berbunyi lengkap seperti ini “Ayo
Indonesia, jangan ketinggalan!” kalimat ini berbunyi
mengajak yang penuh semangat, dengan menyebut
Indonesia berarti Nazir bermaksud mengajak segala
aspek masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pelestarian dan perlindungan hiu di Indonesia.
Gambar 1r, 1s dan 1t. Petisi dari Direktur konservasi kelautan dan ikan kementrian RI
Petisi dari wakil kementrian RI memberikan
kesan yang kuat mengenai kampanye ini. Sebuah usaha
besar yang didukung oleh pemerintah biasanya lebih
mengena kepada masyarakat apalagi jika didukung
dengan berbagai kebijakan yang mendukung kampanye
#SOShark.
Gambar 1u dan 1v. Petisi dari Direktur Program kelautan WWF ID
Sama dengan petisi dari wakil kementrian RI,
petisi dari WWF juga mempunyai pesan yang kuat
untuk mengajak semua orang agar berpartisipasi dalam
misi kampanye #SOShark.
Di setiap akhir video petisi selalu ada fakta-
fakta mengenai hiu yang disampaikan dan ditutup
dengan highlight kampanye #SOShark seperti dalam
potongan gambar berikut.
Gambar 1w dan ix. Fakta dan penutup video petisi
Fakta yang disampaikan untuk menjelaskan
lebih mengenai hiu. Sedangkan penutup mengenai
anjuran dukung petisi disebutkan untuk mengingatkan
pemirsa untuk terus mendukung dan memberika
informasi bagaimana caranya untuk memberikan
dukungan.
DAFTAR RUJUKAN
Tinarbuko, Sumbo. 2010. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra
Widyatama, Rendra. 2009. Pengantar Periklanan. Yogyakarta: Pustaka Book
Publisher