Upload
upnyk-id
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
FORMATBAGIAN UTAMA SKRIPSI
1. Bab Pendahuluan
2. Bab Tinjauan Umum
3. Bab Landasan Teori
4. Bab Hasil Penelitian
5. Bab Pembahasan (analisis hasil penelitian)
6. Bab Kesimpulan dan Saran
Kuliah ke-3
Kuliah ke-4
BAB IPENDAHULUAN
210 mm
297 mm
4 cm
3 cm
3 cm
4 cm
Font 12 Spasi 1,5
BAB I
PENDAHULUAN
5 spasi
1.1. Latar Belakang Berisi tentang kondisi di lapangan berdasarkan hasil observasi sehingga dijumpai suatu permasalahan yang menarik untuk diteliti lebih jauh. Propinsi Kalimantan Barat sudah dikenal lama kaya akan berbagai bahan galian, antara lain emas, Emas Placer , feldspar, kaolin, pasir kwarsa dan lain lain. Sebagian dari bahan galian tersebut telah diusahakan, namun sebagian besar belum diusahakan. Semenjak diberlakukannya otonomi daerah tahun 2001, dengan dilimpahkannya kewenangan pengelolaan ke daerah maka minat pengusahaan berbagai bahan galian di berbagai daerah meningkat tajam. Peningkatan minat usaha bidang pertambangan ini dipicu juga dengan meningkatnya
5 ketukan
11,5 cm
Font 12 Spasi 1,5 Bold
Bold
BAB IPENDAHULUAN(lanjutan)
210 mm
297 mm
3 cm
3 cm
3 cm
4 cm
Font 12 Spasi 1,5
1.2. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain: 1. Menentukan kriteria wilayah keprospekan kawasan pertambangan 2. Menentukan dan membuat peta rekomendasi jalur pengangkutan batubara 3. Menentukan sistem penambangan dengan melakukan analisis Break Event Stripping Ratio (BESR) 4. Melakukan analisis kepekaan nilai BESR terhadap perubahan (naik/turun) harga jual batubara.
1.3. Batasan Masalah Berikut adalah batasan–batasan masalah dalam penelitian ini : 1. Perhitungan potensi sumberdaya menggunakan metode daerah pengaruh mengacu pada SNI No. 13-4726-1998 tentang klasifikasi sumberdaya. 2. Perhitungan rencana biaya menggunakan parameter biaya biaya yang terdahulu. 3. Daerah yang tidak memiliki data kualitas batubara tidak akan dilakukan perhitungan dan pembahasan.
21,5 cm
Bold
BAB IITINJAUANUMUM
210 mm
297 mm
4 cm
3 cm
3 cm
4 cm
Font 12 Spasi 1,5
BAB II
TINJAUAN UMUM
5 spasi
2.1. Lokasi dan Kesampaian Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan kabupaten yang terletak di Provinsi Jambi yang mempunyai luas wilayah 5.009,82 km2 atau sekitar 9,38% dari total luas Provinsi Jambi. Secara geografis terletak anatara 237.896 - 341.902 mE dan 9.839.299 - 9.917.859 mN. Lokasi ini dapat dicapai dari kota Jambi dengan perjalanan darat. Perjalanan tersebut dapat ditempuh kurang lebih 120 menit dan menempuh jarak kurang lebih 125 km. Dalam lingkup provinsi, letak Kabupaten Tanjung Jabung Barat berada di wilayah bagian utara Provinsi Jambi dan merupakan daerah dataran rendah atau pesisir1). Kabupaten Tanjung Jabung Barat dilihat secara administrasi berbatasan dengan (lihat Gambar 2.1) :1. Sebelah utara berbatasan dengan Selat Berhala dan Provinsi Riau
51,5 cm
Font 12 Spasi 1,5 Bold
Bold
1) Nomer urut Daftar Pustaka
210 mm
297 mm
3 cm
3 cm
3 cm
4 cm
Font 12 Spasi 1,5
Sumber: Dinas ESDM Kabupaten Tanjung Jabung Barat 9)
Gambar 2.1Peta Administrasi Kabupaten Tanjung Jabung
Barat
2. Sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Riau dan Kabupaten
Tebo3. Sebelah selatan berbatasan dengan
Kabupaten Tebo, Muaro Jambi, dan Batanghari.4. Sebelah timur berbatasan dengan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
61,5 cm
BAB IITINJAUANUMUM(lanjutan)
BAB IIILANDASANTEORI
210 mm
297 mm
4 cm
3 cm
3 cm
4 cm
Font 12 Spasi 1,5
BAB III
LANDASAN TEORI
5 spasi
3.1. Evaluasi Pendahuluan Pada dasarnya aspek penelitian dalam evaluasi pendahuluan atau pra studi kelayakan tidak jauh berbeda dengan studi kelayakan. Meskipun dalam pengerjaannya dilakukan dengan cara yang sama dengan seperti studi kelayakan tetapi memiliki tingkat akurasi kebenaran yang berbeda yakni -15% + 20% (lihat Gambar 3.1).
Gambar 3.1Pengaruh Studi Terhadap Tingkat Akurasi
Kebenaran4)
311,5 cm
Font 12 Spasi 1,5 Bold
Bold
210 mm
297 mm
3 cm
3 cm
3 cm
4 cm
Font 12 Spasi 1,5
3.2. Tahapan Dalam Perencanaan Tahapan dalam perencanaan menurut LEE (1984) dan Taylor (1977) dapat terbagi tiga tahap 3) :3.2.1. Studi Konseptual Studi pada tahap pekerjaan awal ini merepresentasikan suatu transformasi dari suatu ide proyek kedalam usulan investasi yang luas dengan menggunakan metoda perbandingan dari definisi ruang lingkup dan teknik-teknik estimasi biaya . 3.2.2. Pra Studi Kelayakan Studi ini adalah suatu pekerjaan pada tingkat menengah (intermedia) dan secara normal tidak untuk mengambil keputusan. 3.2.3. Studi Kelayakan Sering pula disebut sebagai bankable feasibility study. Hasilnya merupakan suatu bankble document yang hampir selalu ditujukan untuk mencari modal untuk membiayai usaha tersebut7)
...............(3.1)
411,5 cm
BAB IIILANDASANTEORI(lanjutan)
BAB IVHASILPENELITIAN
210 mm
297 mm
4 cm
3 cm
3 cm
4 cm
Font 12 Spasi 1,5
BAB IV
HASIL PENELITIAN
5 spasi
Potensi sumberdaya batubara merupakan endapan batubara yang terdapat di alam yang diharapkan bernilai ekonomis yang telah melalui tahap penyelidikan umum berupa survey tinjau dan prospeksi dengan menggunakan metode tertentu.
5 ketukan
11,5 cm
Font 12 Spasi 1,5 Bold
Bold 4.1. Potensi Sumberdaya Batubara4.1.1. Singkapan (Outcrop) Kegiatan pencarian outcrop dipusatkan pada daerah yang termasuk dalam daerah yang tergolong terindikasi adanya endapan batubara .4.1.2. Sumberdaya Batubara Untuk menentukan sumberdaya batubara berdasarkan hasil penyelidikan lapangan menggunakan metode daerah pengaruh (area of influence).
210 mm
297 mm
3 cm
3 cm
3 cm
4 cm
Font 12 Spasi 1,5
4.2. Kondisi Batubara Kondisi batubara di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sangat beragam dikarenakan adanya perbedaan kondisi geologi dan iklim yang mempengaruhi kualitas batubara tersebut. Dengan adanya perbedaan kualitas batubara akan berpengaruh besar terhadap harga jual batubara, semakin tinggi kualitas batubara maka harga jual batubara semakin tinggi, sebaliknya semakin rendah kualitas batubara maka harga jual batubara tersebut semakin rendah
21,5 cm
Bold
4.2.1. Kualitas Batubara Kualitas batubara merupakan data yang sangat penting dalam pra studi kelayakan untuk mengetahui kualitas potensi sumberdaya di daerah penelitian
4.3. Kawasan Pertambangan Kawasan pertambangan merupakan daerah dimana potensi batubara tersebut berada. Secara umum letak daerah penyebaran Blok potensi batubara di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tersebar di kawasan pertanian milik warga setempat.
BAB IVHASILPENELITIAN
BAB VPEMBAHASAN
210 mm
297 mm
4 cm
3 cm
3 cm
4 cm
Font 12 Spasi 1,5
BAB V
PEMBAHASAN
5 spasi
5.1. Wilayah Keprospekan Kawasan Pertambangan Tujuan penetapan kriteria wilayah keprospekan kawasan pertambangan adalah terdapatnya suatu kriteria yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap suatu daerah yang memiliki potensi sumberdaya batubara untuk ditentukan sebagai wilayah keprospekan kawasan pertambangan, agar pengembangan pemanfaatan potensi sumberdaya batubara secara optimal bagi peningkatan pendapatan dan perekonomian daerah dan nasional dapat dilakukan dengan baik. Berdasarkan keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Tahun 2003, maka kawasan pertambangan untuk Blok 1-5 termasuk dalam Wilayah Keprospekan Kawasan Pertambangan Pengembangan (WKKPP)
51,5 cm
Font 12 Spasi 1,5 Bold
Bold
210 mm
297 mm
3 cm
3 cm
3 cm
4 cm
5.2. Break Event Stripping Ratio (BESR) Berdasarkan hasil perhitungan
BESR (lampiran H) makadiperoleh nilai BESR seperti yang terlihat
pada Tabel 5.2 di bawahini. Blok 1 dapat ditambang dengan
sisten tambang bawah tanah,sedangkan pada Blok 2 , Blok 3,
Blok 4, dan Blok 5 dapatditambang dengan sistem tambang terbuka.
Tabel 5.2Hasil Perhitungan Break Event Stripping Ratio
61,5 cm
BAB VPEMBAHASAN
Deskripsi Blok 1
Blok 2
Blok 3
Blok 4
Blok 5
Target Produksi
(Ton/Tahun)
40.000
40.000
40.000
40.000
40.000
ReV/ Ton (US$)
31.26 63.92 38.91 55.94 67.90
PC / Ton (US$)
27.99 34.45 22.91 34.45 34.79
SC/ Ton (US$)
10.61 13.06 8.69 11.90 12.02
BESR 0,31 2,26 1,84 1,81 2,765.3. ............
5.4. ............
BAB VIKESIMPULAN
210 mm
297 mm
4 cm
3 cm
3 cm
4 cm
Font 12 Spasi 1,5
BAB VI
KESIMPULAN
5 spasi
6.1. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat ambil dari pembahasan Bab sebelumnya antara lain :1. Dari hasil analisis wilayah keprospekan
kawasan pertambangan dengan cara evaluasi faktor kelas
sumberdaya, faktor lahan, faktor pangsa pasar dan faktor pencapaian daerah Blok 1 – 5 termasuk dalam Wilayah Keprospekan Kawasan Pertambangan Pengembangan (WKKPP)
2. .........................................3. .........................................6.2. SaranAdapun saran yang dapat di ambil dari kesimpulan di atas yaitu :4. Perlu dilakukan eksplorasi lanjutan untuk
memperoleh kelas potensi sumberdaya yang lebih tinggi.
51,5 cm
Font 12 Spasi 1,5 Bold
Bold