34
AL-QUR’AN SEBAGAI KUNCI PENEMUAN BARZAKH ANTARA AIR TAWAR DAN AIR ASIN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur’an merupakan mukjizat sepanjang masa yang bersifat universal, di dalamnya terdapat berbagai bahasan yang memuat berbagai bidang keilmuan. Dari Al-Qur’an itu manusia dianjurkan untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknnya darinya. Keabsahan Al-Qur’an dapat dibuktikan dengan adanya penemuan modern yang saling berkaitan dengan Al- Qur’an itu sendiri. Al- Qur’an adalah kitab induk, rujukan utama bagi segala rujukan, sumber dari segala sumber, basis bagi segala sains dan ilmu pengetahuan, sejauh mana keabsahan ilmu harus diukur standarnya adalah Al-Qur’an. Ia adalah buku induk ilmu pengetahuan, di mana tidak ada satu perkara apapun yang terlewatkan. 1 Kemudian daripada itu, banyak ilmuan yang mengkorelasikan penemuan-penemuannya dengan Al- Qur’an. Banyak pula ahli tafsir yang menyimpulkan 1 A. Baiquni, Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern (Bandung: Pustaka. 1983), hlm. 1 1

AL-QUR'AN SEBAGAI KUNCI PENEMUAN BARZAKH ANTARA AIR TAWAR DAN AIR ASIN BAB I PENDAHULUAN

  • Upload
    suka

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

AL-QUR’AN SEBAGAI KUNCI PENEMUAN

BARZAKH ANTARA AIR TAWAR DAN AIR ASIN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an merupakan mukjizat sepanjang masa

yang bersifat universal, di dalamnya terdapat

berbagai bahasan yang memuat berbagai bidang

keilmuan. Dari Al-Qur’an itu manusia dianjurkan

untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknnya darinya.

Keabsahan Al-Qur’an dapat dibuktikan dengan adanya

penemuan modern yang saling berkaitan dengan Al-

Qur’an itu sendiri.

Al- Qur’an adalah kitab induk, rujukan utama

bagi segala rujukan, sumber dari segala sumber,

basis bagi segala sains dan ilmu pengetahuan, sejauh

mana keabsahan ilmu harus diukur standarnya adalah

Al-Qur’an. Ia adalah buku induk ilmu pengetahuan, di

mana tidak ada satu perkara apapun yang terlewatkan.1

Kemudian daripada itu, banyak ilmuan yang

mengkorelasikan penemuan-penemuannya dengan Al-

Qur’an. Banyak pula ahli tafsir yang menyimpulkan

1A. Baiquni, Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern (Bandung: Pustaka. 1983), hlm. 1

1

bahwa di dalam Al-Qur’an ini menyimpan kunci

berbagai pengetahuan yang mungkin akan terkuak pada

kemudian hari. Dengan demikian, perlu adanya

pembahasan mengenai korelasi antara Al-Qur’an dan

penemuan ilmiah modern. Pada makalah ini,

spesifikasi pembahasan terfokus pada penemuan ilmiah

yakni adanya barzakh antara air laut asin dan air

sungai tawar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka pokok

masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah:

1. Bagaimanakah ihwal pemisahan air asin dengan air

tawar?

2. Adakah ayat Al-Qur’an yang menerangkan perihal

pemisahan air asin dan air tawar?

3. Apakah bukti adanya korelasi antara ayat Al-Qur’an

tersebut dengan ihwal pemisahan air asin dengan

air tawar?

C. Tujuan Makalah

Secara general makalah ini bertujuan untuk:

1. Menelaah ihwal pemisahan air asin dengan air

tawar.

2. Mengetahui ayat Al-Qur’an yang menerangkan

perihal pemisahan air asin dan air tawar.

2

3. Menemukan bukti adanya korelasi antara ayat Al-

Qur’an tersebut dengan ihwal pemisahan air asin

dengan air tawar.

D. Manfaat Makalah

1. Dapat menambah pengetahuan tentang sains Al-

Qur’an.

2. Mendorong umat untuk mentafakkuri isi Al-Qur’an.

3.Semakin meyakini bahwasanya Al-Qur’an adalah

mukjizat Allah yang nyata.

E. Ruang Lingkup

Makalah ini terbatas pada pembahasan barzakh

(dinding pembatas) antara air asin dengan air tawar

serta korelasinya dengan tafsir ayat-ayat Al-Qur’an.

F. Metode Penulisan

Metode yang penulis gunakan dalam menyusun

makalah ini adalah studi kepustakaan, yaitu dengan

mengumpulkan sumber dari buku-buku maupun tulisan-

tulisan lain yang menjadi acuan penulis.

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Modern

Al-Qur’an merupakan firman Allah SWT yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat

baginya. Al-Qur’an juga merupakan kitab universal

yang diperuntukkan kepada umat Nabi Muhammad SAW

hingga akhir zaman. Sejalan dengan perkembangan

zaman yang diiringi dengan kemajuan ilmu

pengetahuan, maka banyak ditemukan berbagai fenomena

ilmiah yang tidak berbantahan dengan Al-

Qur’an.Kemudian daripada itu banyak yang

menghubungkan fenomena itu dengan ayat Al-Qur’an

yang semakna dengannya.

Al-Qur’an Al-Karim begitu menaruh perhatian

terhadap alam, seakan-akan alam diletakkan pada

suatu tempat dan Al-Qur’an pada tempat yang lainnya,

sehingga keduanya tampak saling mengimbangi.Inilah

keseimbangan antara alam dan wahyu, keduanya saling

berkaitan.Sisi keajaiban lain dari Al-Qur’an adalah

pemberitaannya terlebih dahulu mengenai sejumlah

peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang.2 Dan

pada kenyataannya dizaman modern ini Al-Qur’an telah

2Al-Qur’anulkarim Miracle The Reference, cetakan I (Jawa Barat: Sygma Publishing, 2010), hlm 806.

4

membuktikan bahwa tidak ada keraguan mengenai apa

yang telah difirmankan oleh Allah SWT dengan

fenomena-fenomena yang terjadi.

Diantara fenomena yang menjadi topik pembahasan

ilmuwan dan para ulama akhir-akhir ini adalah adanya

barzakh yang memisahkan antara air laut dan air

sungai agar tidak bercampur satu sama lain.

Sebagaimana telah ditafsirkan bahwa Allah membedakan

antara dua macam laut, ada yang sangat tawar airnya

seperti air danau, dan ada yang asin airnya, tidak

enak rasanya, seperti air laut asin. Allah

mengadakan batas antara keduanya, sehingga tidak

bercampur antara satu dengan yang lain. Menurut

pendapat ahli ilmu pengetahuan sekarang, bahwa

sebabnya air laut itu asin, ialah karena air laut

tidak ada mempunyai aliran, airnya berkurang tiap-

tiap hari hanya karena menguap lantaran panas

matahari, sehingga zat-zat garam yang ada dalam air

itu tetap tertinggal dalam laut itu. Akhirnya karena

zat garam itu telah bertambah sedikit demi sedikit

hingga menjadi banyak, maka menjadi asin airnya itu.

Tetapi air danau yang mempunyai aliran maka zat

garamnya mengalir bersama air danau itu, hingga zat

garamnya tidak tertinggal tetap dalam danau.Sebab

5

itu, danau yang tidak mengalir airnya menjadi asin

juga airnya lama kelamaan.3

Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan upaya

untuk mengeksplorasi misteri semesta, manusia mulai

menyelidiki cara laut bertemu dengan sungai, dan

mempelajari sampel air dari daerah di mana sungai

bertemu laut.Ilmu pengetahuan modern telah menemukan

bahwa setiap tempatdimana dua laut berbeda bertemu,

ada sebuah penghalang. Pengahalang ini memisahkan

kedua lautan itu dimana setiap laut memiliki

temperatur, kadar garam, dan kepadatannya masing-

masing.

Demikianlah Allah menurunkan Al-Qur’an dan

menjadikannya sebagai petunjuk bagi siapa saja yang

hendak mentafakkurinya. Di dalamnya tersembunyi

berbagai rahasia tentang kehidupan dan alam semesta.

B. BertemunyaAir Asin danAir Tawar

Pada abad ke-20 para ilmuwan mulai menemukan

berbagai contoh perihal bertemunya laut air asin dan

sungai air tawar. Mereka juga mempelajari bagaimana

kedua air tersebut dapat berada dalam satu tempat

yang sama, namun tidak saling tercampur.

3 Prof. Dr. H. Mahmud Yunus, Tafsir Qur’an Karim, cetakan LXXII (Jakarta: PT Hidakarya Agung, 2004), hlm 531.

6

Para ahli mempelajari tentang bertemunya air

laut dan air sungai yang terpisah, dan meneliti

sebab-sebab mengapa air laut dan air sungai itu

tidak dapat bercampur.Mereka juga melakukan survei

keberbagai tempat dimana bertemunya air laut dan air

sungai.Adanya penghalang yang memisahkan dua jenis

air sungai berbeda ini, juga sudah diteliti dan

dibenarkan oleh hasil riset ilmu pengetahuan modern.

Ini bisa dijelaskan secara ilmiah bahwa setiap laut

memiliki temperatur, kadar garam, dan kepadatan

masing-masing.

Cape Town, Afrika Selatan

Misalnya di bagian selatan dekat Cape Town,

Afrika Selatan, terdapat dua sungai yang berbeda,

pertama sungai air asin, sementara yang lainnya

adalah sungai air tawar yang mana saling bertemu.

Namun, keduanya tidak pernah bercampur.Kedua aliran

sungai itu bagaikan dibatasi oleh satu

penghalang.Ombak besar, arus yang kuat, dan laut

pasang seolah-olah tidak membuat keduanya mampu

melampaui penghalang itu.4

Tampak dari kedua jenis sungai yang tidak

bercampur itu, sungai air tawar dan sungai air asin,

bahwasanya memiliki alasan mengapa keduanya tidak4sumber:philq8.wordpress/interspacingdesign.wordpress/allmarine.blogspot/others.

7

bisa menyatu dan bercampur. Hal tersebut karena

sungai air asin di bagian selatan dekat Cape Town

memiliki kadar salinitas yang lebih tinggi jika

dibandingkan dengan sungai air tawar yang memiliki

kadar salinitas yang lebih rendah. Selain itu pula

bahwa sungai air asin lebih banyak mengalami

penguapan dibandingkan sungai air tawar yang lebih

sering mengalirkan airnya dari pada menguap.

Terpisahnya kedua air itu juga menciptakan

warna yang berbeda pula. Air asin cenderung berwarna

kecoklatan dan keruh, sedangkan air tawar lebih

bening dan segar. Kedua air itu bak terpisahkan oleh

dinding pembatas yang menyekat diantara keduanya.

Mediterania dan Samudera Atlantik, Selat Gibraltar

Contoh yang lain adalah air Laut Tengah

(Mediterania) yang terasa hangat, asin, dan ringan.

Ketika air Laut Mediterranea memasuki Benua Atlantik

melewati selat Gibraltar, yang manaSelat Gibraltar

itu memisahkan benua Afrika dan Eropa, tepatnya

antara negera Maroko dan Spanyol, terdapatair yang

bergerak beberapa ratus kilometer memasuki kedalaman

Benua Atlantik hingga sekitar 1000 meter. Namun,

karakteristik airnya tetap hangat, asin, dan dengan

kepadatan yang ringan juga.

8

Arus Selat Gibraltar memang sangat besar di

bagian bawahnya. Dalam penelitian modern bidang

oseanografi ternyata membuktikan bahwa batas yang

menghalangi kedua laut tersebut tak dapat bercampur

adalah karena adanya perbedaan salinitas (kadar

garam), densitas (kepadatan) dan suhu dari keduanya.

Laut Mediterania mempunyai suhu 11,5 derajat C,

salinitas > 36,5 per mil, dan kepadatan yang tinggi.

Sedangkan Lautan Atlantik memiliki suhu 10 derajat

C, salinitas < 36 per mil, dengan kepadatan lebih

rendah dari Laut Mediterania.5

Air laut di Laut Tengah memiliki kerapatan dan

kadar garam yang lebih tinggi dari air laut yang ada

di Samudera Atlantik. Menurut sifatnya, air akan

bergerak dari kerapatan tinggi ke daerah dengan

kerapatan air yang lebih rendah. Sehingga arus di

Selat Gibraltar bergerak ke barat, menuju Samudera

Atlantik.

Namun air laut dari Laut Tengah yang menuju

Samudera Atlantik tidak dapat tercampur. Seakan ada

sekat yang memisahkan kedua jenis air ini. Bahkan

batas antara kedua air dari dua buah laut ini sangat

jelas. Air laut dari Samudera Atlantik berwarna biru

lebih cerah.Sedangkan air laut dari Laut Tengah5Ibrahim, I. A. (1997), A Brief Illustrated Guide To Understanding Islam, 2nd Ed., Publisher: Darussalam, Texas-USA.

9

berwarna lebih gelap.Inilah keajaiban alam. Tidak

hanya itu yang aneh dari perilaku dari kedua air

laut ini. Sebagaimana telah disebutkan, bahwa air

laut dari laut Tengah yang tidak mau bercampur

dengan air laut dari SamuderaAtlantik ini menyusup

hingga kedalaman 1000 meter di bawah air laut yang

berasal dari Samudera Atlantik.6

Amazon

Dua anak sungai yakni Rio Negro dan Rio

Salimoes yang bertembungan di wilayah Amazonas,

Brazil membentuk sungai induk Amazon.Kedua anak

sungai yang membentuk sungai Amazon ini menurun

kira-kira 5.000 meter menuju Samudra Atlantik.

Pertemuan air Rio Negro, sebuah sungai dengan

air hitam (hampir semua berwarna hitam), dengan

Sungai Amazon atau Rio Salimoes yang berwarna pasir

adalah bagian atas hutan Amazon, Brazil. Sepanjang 6

kilometer air sungai ini berjalan beriringan tanpa

bercampur.

Fenomena ini disebabkan oleh perbedaan suhu,

kecepatan dan kepadatan dari kedua sungai. Rio Negro

mengalir dengan kecepatan hampir 2 km per jam dengan

suhu 28˚C, sedangkan Rio Salimoes mengalir dengan

6http://ltqalhikmah.com/feed/

10

kecepatan antara 4 sampai 6 km per jam dengan suhu

22˚C.7

C. Ayat Al-Qur’an yang Berbicara tentang Ihwal

Pemisahan Air Asin dan Air Tawar

Pada abad ke-20 para ilmuwan mulai menemukan

berbagai contoh perihal bertemunya laut air asin dan

sungai air tawar. Dari sanalah diketahui bahwasanya

kedua jenis air tersebut tidak saling bercampur.

Sedangkan Al-Qur’an telah menyebutkan ihwal

pemisahan kedua jenis air tersebut lebih dari 1400

tahun yang lalu. Sebagaimana Al-Qur’an Surat Al-

Furqon (25): 53 menjelaskan:

عل وج�� اج ج�� لح أ�� أ م� ذ� ��رأت� وه� ت� ف� ذ� أ ع� ذ� ه� ن ي � حر ب� أل� ي� مرج ذ� و أل� وه��

- ورأ- ٥٣ � حج� رأ م� ح� ا وح� ج�� رر� ما ب�� ه� ن� ي> ب�?“Dan Dia (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir

(berdampingan), ini tawar lagi segar, dan yang lain asin lagi pahit,

dan Dia jadikan diantara keduanya dinding dan batas yang

menghalangi.”

Ini berarti bahwa ada pemisah yang diciptakan

Allah pada lokasi-lokasi tempat bertemunya laut dan7http//:www.uniknya.com/category/berita

11

sungai itu.Dalam ayat tersebut Allah menyebutkan

adanya sebuah pemisah, yakni barzakh.

Secara sepintas ada yang berpendapat bahwa

pemisah yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah

diciptakan oleh Allah laut lebih besar dan banyak

airnya dari sungai, dan pada saat yang sama di

lokasi-lokasi pertemuan laut dan sungai itu, laut

diciptakan dalam posisi lebih rendah dari sungai.

Sedangkan air sungai, karena lebih sedikit

dibandingkan dengan air laut, walaupun posisinya

lebih tinggi, ia tidak dapat menjadikan air laut itu

tawar dan segar.8

Pendapat ini kemudian ditinjau kembali,

khususnya setelah kemajuan-kemajuan yang dicapai

manusia dalam bidang ilmu kelautan.Hal ini dimulai

dengan perjalanan ilmiah yang dilakukan oleh sebuah

kapal berkebangsaan Inggris “Challenger” (1872-1876)

hingga penggunaan alat-alat canggih di angkasa guna

penelitian dan pemotretan jarak jauh ke dasar laut.

Harus di ingat bahwa ketika pengetahuan tentang laut

masih amat terbatas, namun demikian, seperti terbaca

tadi, Al-Qur’an telah menginformasikan apa yang

diistilahkan-Nya dengan ن ي � حAAAAAAAAAر maraja)مAAAAAAAAAرج أل�ب� al-bahrain) dan

8 Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur’an: Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah, dan Pemberitaan Gaib, cetakan II (Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2007), hlm 181.

12

bahwa antara laut dan suungai ada ج� رر� ��AAAب (barzakh) dan رأ �AAAح�ح

ورأ .(hijran mahjura) م�حج�

Kata (maraja) dalam مAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAرج kamus-kamus bahasa

mempunyai dua arti: pertama berarti bercampur dan

kedua berarti kepergiandan kepulangan, keterombang-

ambingan, dan kegelisahan. Demikian Ibnu Paris dalam

bukunya, Mu’jam Maqayis Al-Lughoh, dan Ar-Raghib Al-Isfahani

dalam Mufradat fi Gharib Al-Qur’an. Sedangkan kata ح�ح�ر(hijr)

dalam kamus-kamus bahasa diartikan sebagai larangan,

halangan, atau penyempitan. Jika demikian, hijran mahjura

adalah suatu halangan yang menjadikan apa yang

terdapat di sana (makhluk hidup) terhalang untuk

dapat keluar dan hidup di dalam lokasi yang sempit

(terhalang) itu dibandingkan dengan luasnya samudra.

Dari bunyi ayat tersebut, diketahui bahwa ada

sungai yang رأت� � �AAAت� ف ذ� �AAAع (‘adzbun furat). ‘adzb berarti tawar

dan furat berarti amat segar. Dapat diperhatikan

perhatikan bahwa ayat itu tidak menyatakan رأت� � �AAAAت� و ف ذ� �AAAAعadzbun wa furat (tawar dan segar) tetapi menggabungkan

keduanya tanpa kata penghubung “dan” sehingga airnya

benar-benar sangat tawar lagi segar. Ini berarti

13

bahwa air yang tidak terlalu asin, atau tidak

terlalu tawar, tidak termasuk dalam pembicaraan ayat

ini.

Setiap orang dapat melihat ada air sungai yang

terjun ke laut dan apabila diamati terbukti bahwa

air sungai itu sedikit demisedikit berubah warna dan

rasanya sejauh percampuran dengan air laut. Dari

kenyataan tersebut dapat dipahami bahwa ada jenis

air sungai dan laut yang telah bercampur, namun

tidak dinamai رأت� � �AAAAAAAت� ف ذ� �AAAAAAAع‘azbun furat (tawar lagi segar)

atau sebaliknya اج ��AAAAAAAم�لح أج milhun ujaj (asin yang asangat

pahit). Air ini berada pada satu lokasi yang

memisahkan antara laut dan sunga, pergi-pulang,

terombang-ambing, sesuai dengan pasang-surut laut

serta melimpah dan keringnya sungai.Bertambah

keragamannya dan berkurang ketawarannya apabila

mendekati ke laut, dan berkurang kegaramannya serta

bertambah rasa tawarnnya apabila mendekat ke sungai.

Kembali kepada ayat tadi, di sana dijelaskan

bahwa Allah SWT telah menciptakanا ج�� barzakh (pemisah) ب��رر�

yang memelihara ciri masing-masing air laut dan

sungai sehingga walaupun air sungai terjun dengan

derasnya dari tempat yang tinggi, ciri-ciri tersebut

tetap terpelihara (‘azbun furat dan milhun ujaj). Barzakh ini

14

berfungsi menghalangi kedua air tersebut, sehingga

tidak satupun dari keduanya yang dapat menghapus

sama sekali ciri-cirinya.9

Dalam ayat yang lain disebutkan dalam suratAr-

Rahman (19-20), yang berbunyi:

- ٢٠ - ان ي� غ� ب� ا ي�> ج� ل رر� ما ب�� ه� ن� ي> - ١٩ -ب�? ان ي� ق� لب� ي�� ن ي � حر ب� أل� مرج“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya

kemudian bertemu (19) Antara keduanya ada batas yang tidak

dilampaui masing-masing. (20) ”(QS Ar Rahman:19-20)

Jauh sebelum penemuan sains modern ini, Al

Quran telah membicarakan perbedaan antara air tawar

dan air asin. Dimana kedua air tersebut mengalir

ketempat yang sama, yakni di lautan. Bukti atas hal

tersebut dikemukakan dengan tafsir, bahwa jika kata

“al-bahr” disebut tanpataqyid (unsur keterangan atau

sifat pembatas), maka ia berarti air laut yang asin,

kemudian jika Al Quran menyebut istilah “dua lautan

mengalir yang kemudian bertemu”, maka keduanya

berarti ada dua aliran yang saling bertemu dan kedua

air itu tidak bercampur dengan rujukan kalimat “dua

laut”. Pembedaan antara lafal Al Quran ini

9 Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur’an: Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah, dan Pemberitaan Gaib, cetakan II (Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2007), hlm 183

15

mengisyaratkan petunjuk ilmiah yang mendalam

mengenai adanya dua jenis air yang berbeda. Kemudian

dilihat dari kata barzakhun berarti dinding

penyekatyang menghalangi antara keduanya hingga

tidak saling mengkooptasi dan merusak spesifikasi

satu sama lain.Ini semakin membuktikan bahwa kedua

air tersebut tidak dapat tercampur dan tetap pada

sifatnya masing-masing.

Ayat di atas dapat dikuatkan lagi dengan firman

Allah yang lainnya, yang terdapat dalam surat  An-

Naml (61)

عل علوج�� رض� ج�� �رأرأ ألا� عل ف� ها وج�� لال� هارأ ج�� ن�� عل أ� ها وج�� روأسي� ل�ن م� أ�

- ٦١ي>ن ب�� ن ي � حر ب� أ أل� ر� اج�� له ج� aأ ع أ� م� ل أهلل م ب�� ه�� ثgر� iك ون لا أ� علم� - ي��“ Bukankah dia (Allah) telah menjadikan bumi sebagai tempat

berdiam, yang menjadikan sungai-sungai di celahnya, yang

menjadikan gunung-gunung untuk (mengokohkan)nya dan

menjadikan dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah

di samping Allah ada tuhan (yang lain) ? sebenarnya kebanyakan

mereka tidak mengetahui” (QS. An Naml: 61)

16

Hampir seperti penafsiran yang sebelumnya,

bahwa adanya sebuah barzakh yang memisahkan dua laut

tersebut.Semakin tampak bahwa di antara keduanya

terdapat sesuatu yang membatasi kedua air tersebut.

D. Korelasi Antara Al-Qur’an dan Ihwal Pemisahan Air

Asin dan Air Tawar dengan Penemuan Modern

Pada abad ke-20 baru kita ketahui ihwal

pemisahan kedua jenis air melalui berbagai fenomena

yang telah disebutkan sebelumnya. Namun sebenarnya

fenomena alam yang menakjubkan itu sudah disebutkan

dalam Al-Qur'an sejak 1400 tahun yang lalu. Al-

Qur’an menyebutkan bahwa ada penghalang di antara

dua laut yang bertemu dan keduanya tidak bisa

melampauinya.

Dari Al-Qur’an surah Al-Furqon dapat digaris

bawahi bahwasanya Allah berfirman “Dia yang membiarkan

dua laut mengalir (berdampingan) ini tawar lagi segar, dan yang lain

asin lagi pahit,….” Akhir-akhir ini ilmuan membenarkan

adanya korelasi antara ayat Al-Qur’an dan bukti

pemisahan dua lautan (air asin dan air tawar) dengan

ditemukannya dua jenis air yang memiliki kadar

berbeda, dimana keduanya bersisihan dan tidak saling

bercampur satusama lain lantaran adanya perbedaan

densitas (kepadatan) dan salinitas (kadar garam).

17

Berikut adalah penjelasan lebih mendetail dari

densitas dan salinitas dari kedua air yang berbeda

tersebut.

18

a.Densitas

Densitas air laut merupakan jumlah massa air

laut per satu satuan volume. Densitas merupakan

fungsi langsung dari kedalaman laut, serta

dipengaruhi juga oleh salinitas, temperatur, dan

tekanan. Pada umumnya nilai densitas (berkisar

antara 1,02-1,07 gr/cm3) akan bertambah sesuai

dengan bertambahnya salinitas dan tekanan serta

berkurangnya temperatur.10 Pada suhu 4 C (3,95 C )

air murni mempunyai kepadatan yang maksimum yaitu

1 (satu), sehingga kalau suhu air naik, lebih

tinggi dari 4 C kepadatan air atau berat jenisnya

akan turun, demikian juga kalau suhunya lebih

rendah dari 4 C. Sifat kepadatan air yang demikian

itu, maka akan terjadi pelapisan-pelapisan suhu

air pada danau atau perairan dalam, yaitu pada

lapisan dalam suatu perairan suhu air makin rendah

dibanding pada permukaan air. Akan tetapi bila air

membeku jadi es, es tersebut akan terapung.

Akibat dari sifat kepadatan air tersebut akan

menimbulkan pergolakan atau perpindahan massa air

dalam perairan tersebut, baik secara vertikal

maupun horizontal. Sifat kepadatan air ini

mengakibatkan pada perairan didaerah yang beriklim

10 Eka Djunarsjah, Hidrogafi II Sifat-Sifat Fisik Air Laut, bag IV (2005)

19

dingin yang membeku perairannya hanya pada bagian

atasnya saja sedangkan pada bagian bawahnya masih

berupa cairan sehingga kehidupan organisme akuatik

masih tetap berlangsung. Selain itu keuntungan

adanya gerakan air ini dapat mendistribusikan atau

menyebarkan berbagai zat ke seluruh perairan,

sebagai sumber mineral bagi fitoplankton dan

fitoplankton sebagai makanan ikan maupun hewan air

lainnya.11 Semua hal tersebut terjadi karena  Tuhan

menciptakan sifat dari kepadatan air yang unik.

Sementara dasar perairan merupakan akumulasi

pengendapan mineral-mineral yang merupakan

persediaan “nutrient” yang akan dimanfaatkan oleh

mahluk hidup (yang pada umumnya tinggal didaerah

permukaan air karena mendapatkan sinar matahari

yang cukup). Pada perairan yang oligotrof (cukup

banyak mengandung mineral), aliran vertikal tidak

banyak membawa keberuntungan, justru sebaliknya

dapat mengendapkan mineral-mineral yang datang

dari tempat lain kedasar perairan, mineral-mineral

tersebut akan diabsorbsi oleh dasar perairan.

Sedangkan kerugian adanya aliran air yang

disebabkan kepadatan air  ini adalah terutama

aliran air yang vertikal sering menimbulkan

11http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/kepadatan-air-density-air- berat-jenis

20

“upwalling” pada danau-danau, sehingga menyebabkan

keracunan dan kematian ikan secara masal. Hal ini

disebabkan kondisi air yang anaerob (oksigen

rendah) dan zat - zat beracun dari dasar perairan

akan naik kepermukaan air karena kepadatan air nya

bervariasi.

b.Salinitas

Salinitas adalah tingkat keasinan atau

kadar garam yang terlarut dalam air. Salinitas

juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam

tanah.Kandungan garam pada sebagian besar danau,

sungai, dan saluran air alami sangat kecil

sehingga air di tempat ini dikategorikan

sebagai air tawar. Kandungan garam sebenarnya pada

air ini, secara definisi, kurang dari 0,05%. Jika

lebih dari itu, air dikategorikan sebagai air

payau atau menjadi saline bila konsentrasinya 3

sampai 5%. Lebih dari 5%, ia disebut brine.

Air laut secara alami merupakan

air saline dengan kandungan garam sekitar 3,5%.

Beberapa danau garam di daratan dan beberapa

lautan memiliki kadar garam lebih tinggi dari air

laut umumnya. Sebagai contoh, Laut Mati memiliki

kadar garam sekitar 30%.12

12 Goetz, P. W. (ed.): "The New Encyclopaedia Britannica (15th edn)", Vol. 3, p.937, Encyclopaedia Britannica Inc., Chicago, 1986

21

Istilah teknik untuk keasinan lautan

adalah halinitas, dengan didasarkan bahwa halida-

halida, terutama kloridaadalah anion yang paling

banyak dari elemen-elemen terlarut.

Dalam oseanografi, halinitas biasa dinyatakan

bukan dalam persen tetapi dalam “bagian perseribu”

(parts per thousand , ppt) atau permil (‰), kira-kira

sama dengan jumlah garam untuk setiap liter

larutan. Sebelum tahun 1978, salinitas atau

halinitas dinyatakan sebagai ‰ dengan didasarkan

pada rasio konduktifitas elektrik sampel terhadap

"Copenhagen water", air laut buatan yang digunakan

sebagai standar air laut dunia.13 Pada 1978,

oseanografer meredifinisikan salinitas

dalam Practical Salinity Units (Unit Salinitas Praktis):

rasio konduktivitas sampel air laut terhadap

larutan KCL standar.1415 Rasio tidak memiliki unit,

sehingga tidak bisa dinyatakan bahwa 35 psu sama

dengan 35 gram garam per liter larutan.16

13 Lewis, E.L. (1980). The Practical Salinity Scale 1978 and its antecedents. IEEE J. Ocean. Eng., OE-5(1): 3-8.

14 Unesco (1981a). The Practical Salinity Scale 1978 and the International Equationof State of Seawater 1980. Tech. Pap. Mar. Sci., 36: 25 pp.

15 Unesco (1981b). Background papers and supporting data on the Practical SalinityScale 1978. Tech. Pap. Mar. Sci., 37: 144 pp.

16 Unesco (1985). The International System of Units (SI) in Oceanography. Tech.Pap. Mar. Sci., 45: 124 pp.

22

Pada kelanjutan dari QS Al-Furqon:53, dapat

diketahui pula jika Allah telah menekankan adanya

barzakh antara dua jenis air asin dan tawar yang

disebabkab oleh adanya perbedaan densitas dan

salinitas tersebut. “…, dan Dia jadikan di antara keduanya

dinding dan batas yang menghalangi.”

Kemudian daripada itu para ilmuwan kembali

menghubungkan dengan yang dimaksud diciptakannya

barzakh oleh Allah dalam ayat tersebut dengan

munculnya peristiwa-peristiwa alamiah yang mencegah

percampuran antara kedua jenis air tersebut.

Peristiwa atau fenomena yang terjadi itu menyebabkan

terlihatnya batas yang jelas antara keduanya.

Menurut modern sains, sifat kedua lautan ketika

bertemu tidak bisa bercampur satu sama lain. Hal ini

telah dikemukakan oleh ahli kelautan baru-baru ini.

Peristiwa tersebut dikarenakan adanya perbedaan masa

jenis, dan gaya fisika yang disebut ‘tegangan

permukaan’ dari masing-masing air, sehingga keduanya

tidak bercampur dan seolah-olah terdapat dinding

tipis yang memisahkannya. Menurut modern ini yang

dimaksudkan dengan barzakh, yaitu sebuah fenomena yang

lazim disebut Halocline dan Pinocline.

Halocline adalah layer/lapisan yang memisahkan air

yang mempunyai salinitas (kadar garam dalam air)

23

yang berbeda.17 Laut Mediterania (Laut Tengah)

mempunyai salinitas, kepadatan air dan suhu yang

lebih tinggi dibandingkan Lautan Atlantik. Ketika

air dari Laut Tengah memasuki Lautan Atlantik

melalui Selat Gibraltar, air tersebut mengalir

beberapa ratus kilometer ke Samudera Atlantik di

kedalaman sekitar 1000 meter dengan membawa sifatnya

sendiri yang suhunya, salinitas dan kepadatannya

yang lebih tinggi.

Pycnocline adalah layer atau lapisan yang

memisahkan kedua air tawar dan air asin yang

mempunyai densitas (kerapatan air) yang

berbeda.18 Zona pycnocline ditandai dengan adanya

diskontinuitas kerapatan yang memisahkan dua

lapisan.Kejadian seperti ini dapat ditemui di Manaus

Amazon. Di mana dua aliran air (sungai) bertemu,

bahkan jelas terlihat perbedaan warna airnya, namun

mereka tidak saling bercampur karena perbedaan suhu

dan kecepatan aliran.

17http://en.wikipedia.org/wiki/Halocline  (29/01/2012).18 http://en.wikipedia.org/wiki/Pycnocline (29/01/2012).

24

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan kemajuan ilmu pengetahuan di zaman

modern, dan upaya untuk mengeksplorasi misteri

semesta, manusia mulai menyelidiki cara laut bertemu

dengan sungai, dan mempelajari sampel air dari

daerah di mana sungai bertemu laut. Ilmu pengetahuan

modern telah menemukan bahwa setiap tempat dimana

dua laut berbeda bertemu, ada sebuah penghalang.

Pengahalang ini memisahkan kedua lautan itu dimana

setiap laut memiliki temperatur, kadar garam, dan

kepadatannya masing-masing.

Pada abad ke-20 para ilmuwan mulai menemukan

berbagai contoh perihal bertemunya laut airasin dan

sungai air tawar. Dari sanalah diketahui bahwasanya

kedua jenis air tersebut tidak saling bercampur.

Sedangkan Al-Qur’an telah menyebutkan ihwal

pemisahan kedua jenis air tersebut lebih dari 1400

tahun yang lalu. Sebagaimana dikutip dalam Al-Qur’an

Surat Al-Furqon ayat 53:

“Dan Dia (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir

(berdampingan), ini tawar lagi segar, dan yang lain asin lagi pahit,

25

dan Dia jadikan diantara keduanya dinding dan batas yang

menghalangi.”

Ayat di atas merupakan bukti jika benar Al-

Qur’an merupakan kitab petunjuk yang menjadi rujukan

serta kunci ditemukannya berbagai pengetahuan

modern.

Seperti yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an

bahwa diantara laut air asin dan sungai air tawar

terdapat suatu barzakh, yang mana dalam pengetahuan

sains modern diketahui sebagai peristiwa halocline dan

pinocline.

26

B. Saran

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan

maka perlu kami sampaikan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Hendaklah kita kaum muslimin sebagai umat yang

memeliki Al-Qur’an, sebagaimana yang telah kita

ketahui bahwasanya Al-Qur’an adalah kitab yang

mencakup ilmu pengetahuan yang ada di daalamnya,

senantiasa mempelajari isi kandungan Al-Qur’an.

2. Baiknya bagi kita untuk menjadikan Al-Qur’an

sebagai rujukan ilmu baru yang telah kita

dapatkan.

27

DAFTAR PUSTAKA

Baiquni, A. 1983.Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern. Bandung:

Pustaka.

2010. Al-Qur’anulkarim Miracle The Reference , cetakan I. Jawa

Barat:

Sygma Publishing.

Davis, Richard A., Jr. 1972, Principles of Oceanography.

Addison: Wesley

Publishing.

Goetz, P. W. (ed.). 1986. The New Encyclopaedia Britannica

(15th edn). Chicago:

Encyclopaedia Britannica Inc.

Ibrahim, I. A. 1997.  A Brief Illustrated Guide To Understanding

Islam, 2nd Ed.,

Publisher: Darussalam, Texas-USA.

Lewis, E.L. 1980. The Practical Salinity Scale 1978 and its

antecedents. IEEE J.

Ocean. Eng.

Shihab, Quraish. 2007. Mukjizat Al-Qur’an: Ditinjau dari Aspek

Kebahasaan,

Isyarat Ilmiah, dan Pemberitaan Gaib. Bandung: PT. Mizan

Pustaka.

Unesco. 1981. The Practical Salinity Scale 1978 and the International

Equation

of State of Seawater 1980. Tech. Pap. Mar. Sci..

28

. 1981. Background papers and supporting data on the

Practical Salinity

Scale 1978. Tech. Pap. Mar. Sci.

. 1985. The International System of Units (SI) in

Oceanography. Tech.

Pap.Mar. Sci.

Yunus, Mahmud. 2004. Tafsir Qur’an Karim. Jakarta: PT

Hidakarya Agung.

http//: philq8.wordpress/interspacingdesign.wordpress/

allmarine.blogspot/other

http://ltqalhikmah.com/feed/

http//:www.uniknya.com/category/berita

http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/kepadatan-air-

density-air-berat-jenis

http://en.wikipedia.org/wiki/Pycnocline (29/01/2012).

http://en.wikipedia.org/wiki/Halocline (29/01/2012).

29

CURICULUM VITAE

Nama : Choirunnisa

Tempat dan Tanggal Lahir : Balikpapan, 27 Agustus 1996

Alamat : Karanggeneng RT 3/I, Kel. Sumurrejo Kec. Gunungpati, Semarang

Nomor Telepon : 085712557484

E-Mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan : RA. Al Islam Sumurrejo

MIN Sumurrejo

MTs. Al Islam Sumurrejo

MAPK MAN 1 Surakarta

Karya Ilmiah yang Telah dibuat : Al Qur’an di Era

Modern

Sejarah Tafsir pada Masa

Tabi’in

Syiah dan Sekte-sekte di

dalamnya

Peradaban Islam pada Dinasti

Abbasiyyah

Prestasi yang Telah Diraih : Juara 1 LKIQ “Al Qur’an di Era Modern”

30

31

CURICULUM VITAE

Nama : Dwi Riska Widayati

Tempat dan Tanggal Lahir : Salatiga, 22 Maret 1996

Alamat : Baru’an, Rt 08/02 Kel. GilingKec. Pabelan Kab. Semarang

Nomor Telepon : 085712557484

E-Mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan : RA Hidayatus Sibyan

MI Tarbiyatul Aulad

Mts Tarqiyyatul Himmah

MAPK MAN 1 Surakarta

Karya Ilmiah yang Telah dibuat : Al Qur’an di Era

Modern

Sejarah Tafsir pada Masa

Sahabat

Syiah dan Sekte-sekte di

dalamnya

Peradaban Islam pada Dinasti

Umayyah

Bahaya Khomr Bagi Tubuh Manusia

Prestasi yang Telah Diraih : Juara 1 LKIQ “Al Qur’an di Era Modern”

32

33

CURICULUM VITAE

Nama : Syarifah Layli

Tempat dan Tanggal Lahir : Sragen, 7 April 1996

Alamat : Tenggak, RT 14/05 Kec. Sidoharjo Kab. Sragen

Nomor Telepon : 085712557484

E-Mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan : RA Aisyiyah 1

MI Muhammadiyah sragen

SMP Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen

MAPK MAN 1 Surakarta

Karya Ilmiah yang Telah dibuat : Sejarah Tafsir Pada Masa Sahabat

Keajaiban Dari Setetes Air

Peradaban Islam Pada Masa TurkiUtsmani

Prestasi yang Telah Diraih : Juara 2 Essay tentang KPOP dikalangan Remaja

Juara 2 Kliping tentang KORUPSI

34