Upload
stikepppnijabar
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIAMakalah
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Community Nursing
Program II yang di bimbing oleh Bhakti Permana S.Kep., M.Kep.,
M.Si.
disusun oleh:
Dea Fairuz Hasna Latifah : 043-315-13-1-008
Difa Juliana : 043-315-13-1-011
Hesti Ariyanti : 043-315-13-1-016
Irma Nurmala : 043-315-13-1-020
Juan Carlo Triatmaka : 043-315-13-1-022
Lisa Tri Astuti : 043-315-13-1-026
Mahesa Abirestu Sidiq : 043-315-13-1-027
Neng Risma : 043-315-13-1-028
Yola Laudia : 043-315-13-1-042
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang MahaEsa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah “ASUHANKEPERAWATAN PADA LANSIA” ini sebatas pengetahuan dan kemampuanyang penulis miliki. Penulis berterima kasih kepada PakBhakti Permana S.Kep., Ners., M.Kep., M.Si selaku tutoryang telah memberikan tugas ini kepada tim penulis.
Tiada gading yang tak retak. Andaipun retak jadikanlahsebagai ukiran, begitupun dengan makalah ini masih jauh darikesempurnaan. Untuk itu melalui kata pengantar ini timpenulis sangat terbuka menerima kritik serta saran yangmembangun sehingga penulis dapat memperbaikinya.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalamrangka menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembacanyamengenai asuhan keperawatan pada lansia. Penulis jugamenyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapatkekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan.
Makalah ini membahas mengenai proses pengkajian kasuspada lansia, diagnose, hingga intervensi keperawatan yangdiberikan kepada lansia berdasarkan kasus. Semoga makalahsederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.Sekali lagi penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahankata-kata yang kurang berkenan serta memohon kritik dansaran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Bandung, 27 April 2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................2DAFTAR ISI......................................................3BAB I...........................................................4PENDAHULUAN.....................................................41.1 Latar Belakang............................................41.2 Rumusan Masalah...........................................41.3 Tujuan....................................................41.4 Manfaat...................................................4
BAB II..........................................................5PEMBAHASAN......................................................52.1 Pengkajian................................................52.2 Diagnosa..................................................52.3 Intervensi................................................5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat
dihindari, terus-menerus, dan berkesinambungan.
Selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomis,
fisiologis, dan biokimia pada tubuh, sehingga akan
mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan
(Maryam, 2008). Secara umum kondisi fisik seseorang yang
telah memasuki usia lanjut mengalami perubahan, dan
sebagian besar perubahan itu terjadi ke arah yang
memburuk/ mengalami penurunan, misalnya, organ reproduksi
lebih cepat usang dibanding organ yang lain, perubahan
penampilan, perubahan panca indra, perubahan seksual
(Hurlock, 1999).
Bertambahnya usia selalu meninggalkan bekas pada
setiap makhluk hidup.,dan prinsip ini berlaku bagi semua
tingkat oragnisasi(molekul,sel, organ, danorganism).
Rentang hidup manusia menunjukkan periode perkembangan
secara bertahap dengan meningkatnya efisiensi tubuh pada
masa anak-anak dan remaja sampa mencapai tingkat
kematangan. Setelah melalui periode yang panjang dengan
perubahan yang kecil, terjadilah penurunan bertahap dalam
kekuatan ,khususnya kekuatan fisik. Ini biasa disebut
periode menua.(Zarb G.A,2002).
Proses penuaan adalah proses yang tersembunyi, dan
permulaannya berbeda-beda antara tiap individu, demikian
pula kecepatan penurunannya. Perubahan ini meliputi
perubahan kekuatan jantung, penurunan sekresi cairan
pencernaan ,penurunan aktivitas endokrin. Pada tingkatan
psikologis, proses penuaan ini ditandai dengan
melambatnya waktu beraksi, melambatnya proses belajar,
serta penurunan daya ingat dan efisiensi intelektual.
(G.A, 2000).
1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, dapat merumuskan apa
saja yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Apa dan bagaimana pengkajian pada lansia?
2. Apa saja diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan
pada lansia ini?
3. Bagaimana intervensi keperawatan pada lansia tersebut?
1.3 TujuanBerdasarkan latar belakang diatas, dapat diperoleh tujuan
apa saja yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengkajian pada lansia.
2. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan yang dapat
ditegakkan pada lansia ini
3. Untuk mengetahui intervensi keperawatan pada lansia
tersebut.
1.4 ManfaatBerdasarkan latar belakang diatas, dapat diperoleh
manfaat apa saja yang akan dibahas dalam makalah ini,
yaitu :
1. Bagi dosen:
Untuk bahan ajar kepada mahasiswa.
2. Bagi mahasiswa:
Mampu mengetahui cara mengkaji lansia dengan baik dan
benar serta mampu menentukan diagnose pada lansia
hingga dapat menegakan intervensi yang sesuai.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengkajian1. Identitas Kliena. Nama : Nenek (Oma) M. Magdalenab. Umur : 03 April 1947, 68 tahunc. Agama : Kristen Katholikd. Pendidikan : SKP (SMA)e. Pekerjaan : Tukang Pijatf. Suku/bangsa : Indonesia / Bekas orang Belanda(Holland)
g. Status marital : -h. Tanggal pengkj : 21 April 2015i. Ruang : ruang 09j. Alamat : Jl Sungki Gg. Haji Nur No.35Cimahi.
2. Identitas Penanggungjawaba. Nama : Ibu Istiana Riastutib. Umur : 34 Tahunc. Agama : Katholikd. Pendidikan : D1 Keperawatane. Pekerjaan : Pengurus Panti Wreda Karitasf. Hub. Dgn klien: Pengurus Pantig. Alamat : Jl. Sungki Gg. Haji Nur No. 35Cimahi
3. Status Kesehatan Saat IniKesehatan saat ini tidak terlalu baik (tangan kanan klientidak dapat digerakan, pada kaki kanan klien terjadideformitas tulang, dan pada kaki kiri klien terdapat lukacedera)
4. Riwayat Kesehatana. Riwayat kesehatan sekarangPasien mengeluh kesakitan pada saat berjalan dan duduk akibat cedera pada kakinya.
b. Kesehatan dahuluPasien memiliki riwayat terkena Diabetes Melitus (DM) dan Hipertensi.
c. Kesehatan keluargaTidak terkaji
5. Pemeriksaan Fisika. Keadaan umumTingkat kesadaran : Compos Mentis (Kesadaranpenuh)Penampilan : Rapih & bersihTanda vital : (tidak terkaji)Tekanan Darah : (tidak terkaji)Nadi : (tidak terkaji)Respiratory Rate : (tidak terkaji)Suhu : (tidak terkaji)
b. Kepala dan leherTidak terkaji
c. Sistem respirasiTidak terkaji
d. Sistem kardiovaskulerTidak terkaji
e. Sistem gastrointestinalTidak terkaji
f. Sistem genitourinariaTidak terkaji
g. Sistem musculoskeletalTidak terkaji
h. Sistem integumentTidak terkaji
i. Sistem neurosensoriTidak terkaji
j. Sistem endokrinTidak terkaji
6. Pengkajian Psikososial dan Spiritual1) PsikososialKondisi psikososialnya baik (klien bersahabat), akantetapi klien cenderung menyendiri dan menarik diri.
2) EmosionalKondisi emosional stabil
Identifikasi masalah emosional :Pertanyaan tahap I
Apakah klien mengalami sukar tidur ?Tidak
Apakah klien sering merasa gelisahIya (kadang-kadang)
Apakah klien sering murung atau menangis sendiri?Tidak
Apakah klien sering was-was atau khawatir ?
Iya
Lanjutkan ketahap 2 bila minimal ada satu jawaban “ya” padatahap I
Pertanyaan tahap II Keluhan lebih dari 3 bulan/lebih dari 1 kali dalam 1bulan? Tidak
Ada masalah atau banyak pikiran ?Klien sering memikirkan keadaan cucu dan anak-anaknya
Ada gangguan/masalah dengan keluarga klien ? Tidak
Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter ?Tidak menggunakan obat
Cenderung mengurung diri ?Iya, klien cenderung mengurung diri (lebih suka di kamardaripada di luar)
Jika ada minimal 1 jawaban “ya” maka : masalah emosional(+)
Masalah emosisonal klien : (+)
3) SpiritualBaik, klien rajin beribadah (mengikuti apel/ibadah pagi,sore, dan malam hari)
7. Pengkajian Fungsional Kliena. Kartz IndeksA. Mandiri dalam makan, kontinensia
(BAB/BAK), menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu fungsi diatas
C. Mandiri kecuali mandi dan salah satu fungsi yang lain
D. Mandiri kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain
E. Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan salah satu fungsi yang lain
F. Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan salah satu fungsi yang lain
G. Ketergantungan semua fungsi di atasH. Lain-lain
b. Bartel Indeks
No Kriteria DenganBantuan
Mandiri Ket
1.
Makan
10
Frekuensi : 3x sehariJumlah : seimbangJenis : sayur dan lauk
2.
Minum
10
Frekuensi : SeringJumlah : SeimbangJenis : Air putih
3.
Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur atau sebaliknya
15
4.
Personal toilet (cuci muka, menyisir rambut, dan gosok gigi)
0
Frekuensi :Ditntukan oleh perawat
5.
Keluar masuk toilet (mencuci pakaian, menyeka tubuh, atau menyiram)
5Klien dimandikan dansering BAK sembarangan
6. Mandi 5 Frekuensi : 1x sehari
7. Jalan di permukaandatar 5 Dapat berjalan
dengan baik8. Naik turun tangga 5 Tidak mampu
9. Mengenakan pakaian 5 Dipakaikan oleh perawat
10.
Kontrol bowel5
Frekuensi : terkadang sembarangan
11.
Kontrol bladderOlahraga dan latihan
5Frekuensi : jarangJenis : olahraga senam
12.
Rekreasi dan pemanfaatan waktu luang 5
Klien tidak merajut,tidak melakukan aktivitas, hanya duduk-duduk
Total Score :
Klien Ketergantungan sebagianJadi bartel indeks klien, termasuk kategori :Mandiri : 130Ketergantungan sebagian : 65-125Ketergantungan total : < 60
70
8.Pengkajian Status Mental Gerontika. Short Portable Mental Status Quisioner
Benar Salah No PertanyaanX 1 Tanggal berapa hari ini ?X 2 Hari apa sekarang ?
X 3 Apa nama tempat ini ?X 4 Dimana alamat anda ?X 5 Berapa umur anda ?X 6 Kapan anda lahir ?
X 7 Siapa presiden Indonesia sekarang ?
X 8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
X 9 Sebutkan nama ibu anda ?X 10 Kurang 3 dari 20 terus menerus
secara menurun
Total score :
Jadi klien mengalami :Fungsi intelektual utuh : jika jumlah salah 0-3Fungsi intelektual ringan : jika jumlah salah 4-5Fungsi intelektual sedang : jika jumlah salah 6-8Fungsi intelektual berat : jika jumlah salah 9-10
Salah 4
b. Mini Mental Status Exam
No Aspekkognitif
NilaiMaks
NilaiKlien Kriteria
1 Orientasi 5 3
Menyebutkan dengan benaro Tahuno Musimo Tanggalo Hario Bulan
Orientasi 5 5
Dimana kita berada ?o Negara Indonesiao Provinsi Jawa Barato Kota Bandungo PSTW.......o Wisma ......
2 Registrasi 3 3
Sebutkan nama 3 objek oleh pemeriksa masing-masing 1 detik kemudian minta klien untuk menyebutkan ulang ketiga objek tersebut ?o Objek .....o Objek .....o Objek .....
3Perhatian
dankalkulasi
5 5
Minta klien untuk memulai angka 100 dikurangi 7 sampai 5 kali/tingkato 93o 86o 79o 72o 65
4 Mengingat 3 3
Minta klien untuk mengingatobjek pada nomor 2 (registrasi) dan nilai 1 poin untuk jawaban benar untuk masing-masing objek
5 Bahasa 9 4
Tunjukkan pada klien suatu benda dan minta pada klien menyebutkan namanyao Jam tangano Pulpen
Minta klien untuk mengulang kata-kata berikut “tak ada jika atau tetapi”
Pernyataan benar 2 buah: tak ada, tetapi
Minta klien untuk mengikuti perintah yang terdiri dari 3 langkah :“ambil kertas ditangan anda, lipat dua dan taruh dilantai”
o Ambil kertas ditangan anda
o Lipat duao Taruh dilantai
Perintahkan klien untuk mengikuti hal berikut :
o “Tutup mata anda”
Perintahkan klien untuk membuat kalimat dan suatu gambaro Tulis satu kalimato Manyalin gambar
TotalNilai
30 23
Total Score : Aspek kognitif dan fungsi mental baik : jika total skor > 23Kerusakan aspek fungsi mental ringan : jika total skor 18-22Terdapat kerusakan aspek fungsi : jika total skor < 17mental berat
9. Pengkajian Status Mental GerontikNilai 1 : Jika klien menunjukkan kondisi di bawah iniNilai 0 : Jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini
Komponenutamadalam
bergerak
Langkah Kriteria Nilai
Perubahanposisi/gerakan keseimbangan
Mata dibukaBangun dari kursi
Tidak bangun dari tempat duduk dengansatu gerakan, tetapi mendorong tubuhnya keatas
1
dengan tangan atau bergerak ke depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali
Duduk kekursi
Menjatuhkan diri kekursi, tidak duduk ditengah kursi
1
Menahandoronganpadasternum
Pemeriksa mendorongsternum (perlahan-lahan sebanyak 3 kali). Klien menggerakkan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-sisinya
1
MataditutupBangun dari kursi
Kriteria sama dengan kriteria untuk mata terbuka
1
Duduk kekursi
Kriteria sama dengan kriteria untuk mata terbuka
1
Menahan dorongan pada sternum
Kriteria sama dengan kriteria untuk mata terbuka
1
Perputaran leher
Menggerakkan kaki, memegang obyek
untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-sisinya, keluhan vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil
0
Gerakanmenggapaisesuatu
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi max, sementara berdiri pada ujung-ujung jari kaki tidak stabil, memegang sesuatu untuk dukungan
1
Membungkuk
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil dari lantai, memegang objek untuk bisa berdiri, memerlukanusaha-usaha multiple untuk bangun
1
Gaya berjalan dan gerak
Minta klien untuk berjalan ke tempatyang ditentukan
Ragu-ragu tersandung, memegang objek untuk dukungan
1
Ketinggia Kaki tidak naik
n langkahkaki(saat berjalan)
dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret kaki), mengangkat kaki terlalu tinggi (>50cm)
1
Kontinuitas langkah kaki (diobservasi dari sampinh klien)
Setelah langkah-langkah awal, langkah-langkah menjadi tidak konsisten, memulai mengangkat satu kaki sementara yanglain menyentuh tanah
1
Kesimetrisan langkah (diobservasi dari samping klien)
Tidak berjalan padagaris lurus, bergelombang dari sisi ke sisi
0
Penyimpangan jalurpada saatberjalan (diobservasi dari belakang klien)
Tidak berjalan padagaris lurus, bergelombang dari sisi ke sisi 0
Berbalik Berhenti sebelum berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang, memegangobyek untuk
1
dukungan
Total Score :
0-5 : Resiko jatuh rendah6-10 : Resiko jatuh sedang11-15 : Resiko jatuh tinggi
Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAHBerdasarkan datapengkajian data diatas diperoleh lahdata sebagai berikut.1) DO:
- Ditemukandeformitas padatulang lututklien
- Klien memilikiriwayathipertensi
DS:- Klien mengeluh
kesakitan padakakinya dan terusmemegang kakinya
- Klien mengeluhkesakitan ketikaberjalan.
a. Klienmengalamideformitastulang akibatkecelakaanbeberapa tahunsilam
b. Ketikamengalamiperubahan padaposisitulangnya,klien tidakditangani olehpetugas medis(dokter)
c. Akibatposisi kakiklien yang
Gangguan mobilisasi(gerak)
11
- Klien mengatakantangan kanannyasulit untukdigerakkan
2) DO:- Pada kaki kiri
klien ditemukansejumlah luka danterdapat balutanluka yang masihbasah.
- Klien memilikiriwayat DiabetesMelitus (DM)
DS:- Klien mengeluh
kaki kirinyasakit dan terusmemegang balutanluka.
- Klien mengatakankakinya seringterantuk /tersandung.
3) DO:- Klien terlihat
lelah danmengantuk
DS:- Klien berkata
tidak sesuai,klien seringmerasakannyeri.
d. Pengaruhdari hipertensiyangmenyebabkantangan kliensulitdigerakkan.
a. Rasa sakityang dirasakanklien akibatsejumlah lukayang disebabkankaki klienterbentur.
b. Luka padakaki kliensulit sembuhdikarenakanklien menderitaDM
c. Kaki kliensering terantukkarena kakiklien cedera,ditambah faktorusia.
Gangguan Rasa Nyeri(Persepsi sensori)
Gangguan psikososial(ansietas)
Resiko tinggiterjadinya cederadan terjatuh
klien mengalamikesulitan tidur.
4) DO:- Bentuk tulang
klien tidak sama(simetris)
- Klien tidak mampuuntuk berjalandengan baik
DS:- Klien berkata
pernah beberapakali terjatuh
- Klien berkatakalau klienpernah beberapakali dibantuuntuk berjalan.
- Klien berkatatakut untuk senamatau beraktivitas(jarangberaktivitas)
a. Rasamengantuk kliendisebabkankarena klienkurang/kesulitan untuk tidur.
b. Klien sulittidur karenaklien seringmemikirkankeluarganya(anak dan cucu-cucunya)
a. Klien pernahterjatuh akibatposisi tulangkaki yang tidakbaik(deformitastulang)
b. Klienkesulitanberjalan akibatrasa nyeri dankondisi kakiyang kurangbaik
c. Klien malasuntukberaktivitasdikarenakanrasa nyeri yangditimbulkan
ketikaberjalan.
Tabel prioritas masalah
NoDiagnosa
KeperawatanKriteria Jumla
hKeterangan
A B C D E1. Gangguan rasa
nyeri
berhubungan
dengan trauma
jaringan
akibat jatuh
5 4 3 2 3 17 Diagnosa 1
2. Gangguan
mobilitas
fisik yang
berhubungan
dengan
keterbataan
rentang
gerak.
4 3 2 3 2 14 Diagnosa 2
3. Ansietas
(Cemas)
berhubungan
dengan
psikososial
dengan
3 2 2 2 2 11 Diagnosa 3
keluarga4. Resiko tinggi
jatuh /
cedera
berhubungan
dengan
gangguan
fisiologis
(Deformitas
tulang lutut
kaki kanan)
4 4 1 2 0 11 Diagnosa 4
Keterangan Kriteria:
A. Besar dan Seringnya
masalah
B. Besarnya kerugian yang
ditimbulkan
C. Kecukupan ilmu
pengetahuan dan
teknologi
D. Ketersediaan sumber
E. Kesiapan masyarakat
terhadap program
Pembobotan
:
1. Sangat
rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat
6. Sangat
tinggi
2.2 Diagnosa1. Gangguan rasa nyeri berhubungan dengan trauma
jaringan akibat jatuh
2. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan
keterbataan rentang gerak.
3. Ansietas berhubungan dengan psikososial dengan
keluarga
4. Resiko tinggi jatuh berhubungan dengan gangguang
fisiologis (Deformitas tulang lutut kaki kanan)
2.3 Intervensi1. Gangguan nyaman nyeri yang berhubungan dengan trauma
jaringan akibat jatuh Tujuan atau kriteria hasil yang
diharapkan:
- Klien menyatakan nyeri terkontrol
- Klien mampu membatasi fungsi posisi dengan
pembatasan kontraktur
- Klien mampu mempertahankan atau meningkatkan
kekuatan dan fungsi kompensasi tubuh.
- TTV dalam batas normal
Intervensi Keperawatan Rasional
1. Evaluasi atau lanjutkan
pemantauan tingkat
inflamasi atau rasa sakit
pada sendi.
2. Bantu dan ajari keluarga
klien untuk pertahankan
istirahat tirah baring atau
duduk jika diperlukan,
jadwal aktifitas untuk
memberikan periode
istirahat yang terus
menerus dan tidur dimalam
Tingkat aktifitas atau
latihan tergantung dari
perkembangan atau resolusi
dari proses inflamasi
Istirahat sistemik
dianjurkan selama
eksaserbasi akut dan
seluruh fase penyakit yang
penting untuk mencegah
kelelahan dan
mempertahankan kekuatan.
hari yang tidak terganggu.
3. Bantu dan ajari
keluarga dengan rentang
gerak aktifatau pasif,
demikian juga latihan
resistif dan isometric jika
memungkinkan.
4. Ajari klien dan
keluarga ubah posisi dengan
sering dengan personel
cukup serta demonstrasikan
atau bantu tehnik
pemindahan dan penggunaan
bantuan mobilitas, mis:
trapeze.
5. Dorong klien
mempertahankan postur tegak
dan duduk tinggi, berdiri,
berjalan.
6. Ajarkan keluarga untuk
memberikan lingkungan yang
aman, mis: menaikkan kursi
atau kloset, menggunakan
Mempertahankan atau
menigkatkan fungsi sendi,
kekuatan otot dan stamina
umum. Catatan: latihan
yang tidak adekuat dapat
menyebabkan kekakuan sendi
Menghilangkan tekanan
pada jaringan dan
meningkatkan sirkulasi,
tehnik pemindahan yang
tepat dapat mencegah
robekan abrasi kulit.
Memaksimalkan fungsi
sendi, mempertahankan
mobilitas.
Menghindari cedera akibat
kecelakaan atau jatuh.
pegangan tangga pada bak
atau pancuran dan toilet,
penggunaan alat bantu
mobilitas atau kursi roda
2. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan
keterbatasan rentang gerak
Tujuan atau kriteria hasil yang diharapkan:
- Klien mampertahankan kekuatan dan ketahanan sistem
muskuloskeletal dan fleksibilitas sendi-sendi
dibuktikan oleh tidak adanya kontraktur.
Intervensi Keperawatan Rasional
1. Observasi tanda dan
gejala penurunan
mobilitas sendi, dan
kehilangan ketahanan
2. Observasi status
respirasi dan fungsi
jantung klien.
3. Observasi lingkungan
terhadap bahaya-bahaya
keamanan yang potensial.
Ubah lingkungan untuk
menurunkan bahaya-bahaya
keamanan.
Memberikan informasi
sebagai dasar dan
pengawasan keefektifan
intervensi.
Memberikan informasi
tentang status respirasi
dan fungsi jantung klien.
Mencegah risiko cedera
pada lansia
4. Ajarkan tentang tujuan
dan pentingnya latiha
5. Ajarkan penggunaan alat-
alat bantu yang tepat
Meningkatkan harga diri:
meningkatkan rasa kontrol
dan kemandirian klien
Membantu perawatan diri
dan kemandirian pasien.
3. Ansietas berhubungan dengan psikososial dengan keluarga
Tujuan dan kriteria hasil yang diinginkan:
Intervensi Keperawatan Rasional1. Mengkaji tingkat cemas
klien
2. 2. Mencatat
pembatasan focus pikiran
3. Mengobservasi pola
bicara klien apakah
cepat atau lambat
4. Mendiskusikan dengan
klien tentang apa yang
dicemaskan oleh klien
5. Menanyakan mekanisme
koping yang digunakan
oleh klien jika sedang
cemas
1.
BAB III
PENUTUP
3.1 KesimpulanProses menua adalah suatu proses menghilangnya secara
perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya
sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakan yang diderita (Nugroho, 2000).
Proses penuaan dapat ditinjau dari aspek biologis,
sosial dan psikologik. Teori-teori biologis sosial dan
fungsional telah ditemukan untuk menjelaskan dan
mendukung berbagai definisi mengenai proses penuaan.
pendekatan multi disiplin mengenai teori penuaan, perawat
harus memiliki kemampuan untuk mensintesa berbagai teori
tersebut dan menerapkannya secara total pada lingkungan
perawatan klien usia lanjut termasuk aspek fisik,
mental/emosional dan aspek-aspek sosial. Dengan demikian
pendekatan eklektik akan menghasilkan dasar yang baik saat
merencanakan suatu asuhan keperawatan berkualitas pada
klien lansia.
3.2 SaranPenulis sadari dalam penyusunan makalah ini
terdapat banyak kesalahan dan mungkin jauh dari tahapan
kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan demi
tercapainya penyusunan makalah yang jauh lebih baik
dimasa yang akan datang