Upload
unisba
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Latar Belakang MasalahMasa remaja sering dikenal dengan
istilah masa pemberontakan. Pada masa-masa ini, seorang anak yang baru mengalami pubertas seringkali menampilkan beragam gejolak emosi, menarik diri dari keluarga, serta mengalami banyak masalah, baik di rumah, sekolah, atau di lingkungan pertemanannya. Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat diungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang. Meningkatnya tingkat kriminal di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, tetapi banyak juga dari kalangan para remaja.
Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakan diatas dapat dirumuskan sebagai berikut:•Apa yang dimaksud dengan kenakaln remaja?
•Bentuk-bentuk kenakalan remaja?•Apa yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja?
•Bagaimana cara mengatasi kenakalan remaja?
Tujuan :Adapu tujuan pembahasan Kasus kenakalan remaja ini adalah untuk mengetahui kenakalan remaja dan cara mengantisipasi agar dapat mengurangi tingkat kenakalan remaja tersebut dan mengolahnya dengan cara berfikir secara system.
Faktor terjadinya “Kenakalan Remaja”
Faktor Internal1.Krisis identitas2.Kontrol diri yang lemahFaktor Eksternal3.Kurangnya perhatian dari orang tua, serta kurangnya kasih saying
4.Minimnya pemahaman tentang keagamaan
5.Pengaruh dari lingkungan sekitar
Penjelasan Diagram :Kenalakaln remaja terjadi
diakibatkan oleh banyak factor. Diantaranya adalah ksibukan orang tua, lingkungan yang buruk, salah didikan dari orangtua sebagai contoh bagi anak-anak mereka. Apabila kesibukan orangtua meningkat, maka perhatian terhadap anak-anaknya akan berkurang dan menyebabkan kenakalan remaja.Apabila kurang perhatian ditambah dengan kurangnya pengetahuan tentang ilmu agama dan minimnya keimanan maka sang remaja tersebut dapat melakukan atau mencoba-coba hal yang buruk seperti narkoba, minum-minuman keras, pergaulan bebas dsb. Selanjutnya, niat yang berawal dari coba-coba kemudian semakin meningkatkan kenakalan remaja yang mengakibatkan rusaknya generasi muda Indonesia.
Menurut McNamara (2003), secara mendasar systems thinking merupakan suatu cara membantu orang untuk memandang dunia, termasuk organisasinya dari perspektif yang luas melibatkan struktur-struktur, polapola dan peristiwa-peristiwa daripada hanya melihat peristiwa-peristiwanya saja.
Analisis Struktur berdasarkan Kasus “Kenakalan Remaja”
• Kejadian (Event) : Polda Metro Jaya menutup tahun 2012 dengan berbagai catatan penting, diantaranya adalah pada tahun 2012 Kasus kenakalan sebesar 36,66% dari tahun 2011.
• Perilaku Sistem: Kasus kenakalan remaja erat hubungannya antara waktu yang dimiliki orang tua dengan keingintahuan anak terhadap hal-hal baru yang negative.
• Struktur Sistem: Terdapat hubungan aantara waktu yang dimiliki orangtua dengan keingintahuan anak terhadap hal-hal negative aadalah hubungan tak langsung, yaitu keimanan atau pengetahuan keagamaan seorang anak yang sangat minim.
Berdasarkan hasil beberapa penelitian ditemukan bahwa salah satu faktor penyebab timbulnya kenakalan remaja adalah tidak berfungsinya orangtua sebagai figur tauladan bagi anak (Hawari, 1997). Selain itu suasana keluarga yang meninbulkan rasa tidak aman dan tidak menyenangkan serta hubungan keluarga yang kurang baik dapat menimbulkan bahaya psikologis bagi setiap usia terutama pada masa remaja.Menurut Hirschi (dalam Mussen dkk, 1994)
orangtua dari remaja nakal cenderung memiliki aspirasi yang minim mengenai anak-anaknya, menghindari keterlibatan keluarga dan kurangnya bimbingan orangtua terhadap remaja. Sebaliknya, suasana keluarga yang menimbulkan rasa aman dan menyenangkan akan menumbuhkan kepribadian yang wajar dan begitu pula sebaliknya.
Usulan Pemecahan Masalah
Membentuk lingkungan yang baik.• Caranya ialah agar anak-anak itu lebih banyak berkumpul dan bergaul dengan orang-orang yang takut akan Allah atau memilih teman yang dekat dengan Tuhan.
• sekolah untuk memulai perbaikan remaja, diantaranya melakukan program mentoring pembinaan remaja lewat kegiatan kerohanian.
• Pembinaan dalam keluarga
Orangtua adalah orang yang paling bertanggungjawab dengan akhlak dan perilaku anaknya. Orangtua harusnya memberikan perhatian lebih terhadap anak-anak mereka. Perlu kita ingat bahwa kelengahan,
keteledoran dari salah satu lingkungan, merupakan kegagalan dalam pembinaan remaja dan akan berarti sia-sialah atau gagallah pembinaan oleh lingkungannya.