20
Diplomasi Matrimornial ala Rasulullah SAW Romi Maulidi Ahmad Harakan Jamal Dyan Asmoro S Tajalli Yahya Musfianto

Diplomasi Matrimornial ala Rasulullah SAW

Embed Size (px)

Citation preview

Diplomasi Matrimornial ala Rasulullah SAW

Romi MaulidiAhmad Harakan Jamal

Dyan Asmoro STajalli Yahya

Musfianto

“MAKA KAWINILAH WANITA-WANITA (LAIN) YANG KAMU SENANGI: DUA, TIGA ATAU EMPAT. KEMUDIAN JIKA KAMU TAKUT TIDAK AKAN DAPAT BERLAKU ADIL,

MAKA (KAWINILAH) SEORANG SAJA, ATAU BUDAK-BUDAK YANG KAMU MILIKI.” (QS AN-NISÂ’ [4]: 3)

Pendahuluan• Seluruh umat mu’min dilarang menikah melebihi jatahnya. (4 wanita bagi setiap laki-laki)

• nabi Muhammad SAW telah beristri lebih dari empat wanita. (beristri 12 wanita)

• al-ahzab : 50, “khalisatan laka min dunil mu’minin.” (sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin)

• Dari pernikahan nabi yaitu sebagai sarana dalam berdiplomasi dengan orang lain atau bahkan dengan kabilah lain?

• Mengapa?

Isteri-isteri nabi Muhammad SAW

• 1. Khadijah binti Khuwailid r.a.• 2. Saudah binti Zum'ah r.a.• 3. Aisyah binti Abu Bakar r.a.• 4. Hafsah binti Omar Al-Khattab r.a.• 5. Zainab bin Jahsyin r.a.• 6. Zainab binti Khuzaimah r.a.• 7. Ummu Salamah (Hindon binti Abi Umaiyah) r.a.• 8. Ummu Habibah (Ramlah binti Abi Sufian) r.a.• 9. Juwairiyah binti Al-Harith r.a.• 10. Maimunah binti Al-Harith-• 11. Safiah binti Hoiyi bin Ahtab r.a.• 12. Mariyah Al-Qibtiyah

Anak-anak Rasulullah SAW• Khadijah mempunyai 6 anak, yaitu:

• 1. Al-Qasim (meninggal semasa berumur 2 tahun)

• 2. Abdullah (meninggal semasa bayi)• 3. Zainab• 4. Ruqaiyah• 5. Ummu Kalthum• 6. Fatimah • Anak Rasulullah dengan Mariyah Al-Qibtiyah :

• 1. Ibrahim

Khodijah binti Khuwailid RA

• Dinikahi Rasulullah SAW di Mekkah ketika usia beliau 25 tahun dan Khodijah 40 tahun.

• 15 tahun setelah menikah dengan Khadijah, Nabi Muhammad SAW pun diangkat menjadi Nabi, pada usia 40 tahun.

• Rasulullah SAW tidak menikah dengan wanita lain selama Khodijah masih hidup.

Mengangkat derajat sebagai ummul mukminin

• Saudah binti Zam’ah RA• seorang janda yang ditinggal mati oleh suaminya yang bernama As-Sakron bin Amr.

• Tujuannya: menikahinya dalam rangka untuk menanggungnya dan mengangkat martabatnya menjadi Ummul Mukminin.

• Shofiyyah binti Huyay bin Akhtob RA• Salah seorang pemuka kaum Yahudi.

• Kaum muslim kepada nabi: “Shafiyah adalah pemuka bani Qurayzhah dan bani Nadhir. Ia tidak layak, kecuali untuk engkau.”

• Tujuannya: Hal itu merupakan pemeliharaan baginya, membebaskannya dari perbudakan akibat menjadi sabî dalam peperangan, sekaligus mengangkat martabatnya.

Menghidupi keluarga kedua sahabat beliau

yang telah wafat• Zainab binti Khuzaimah RA• Isteri Ubaydah ibn al-Hârits ibn al-Muthalib yang syahid dalam Perang Badar.

• Ia dikenal dengan kebajikan dan kedermawanannya sehingga digelari Umm al-Masâkîn.

• Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah RA

• Ia dahulunya adalah isteri Abu Salamah.

• Empat bulan setelah kematian Abu Salamah, Rasulullah SAW melamar Ummu Salamah untuk menjadi isteri beliau.

• Tujuannya: pernikahan Rasulullah SAW tersebut tidak lain semata-mata untuk menghidupi keluarga kedua sahabat beliau yang telah wafat.

Mempererat hubungan dengan wazir/pembantu rasul dalam

pemerintahan• Aisyah binti Abu Bakar RA• Ia dinikahi ketika berusia 6 tahun.

• Ia adalah seorang gadis dan Rasulullah SAW tidak pernah menikahi seorang gadis selain Aisyah.

• Tujuannya: Beliau menjadikan pembantu (wazîr) sekaligus sahabat beliau yaitu Abû Bakar menjumpai beliau di rumah beliau di sisi putrinya.

• Hafsoh binti Umar bin Al-Khotob RA• Seusai Perang Badar dan sebelum Perang Uhud, Rasulullah SAW menikahi Hafshah binti ‘Umar ibn al-Khaththâb.

• Tujuannya: Nabi SAW menjadikan pembantu (wazîr) sekaligus sahabat beliau yaitu Umar ibn al-Khaththâb menjumpai beliau di rumah beliau di sisi putrinya.

Mempererat silaturahmi dengan kabilah lain

• Juwairiyah binti Al-Harits RA• Dalam Peperangan Bani Mushthaliq, Nabi SAW menikahi Juwayriah binti al-Harits ibn Abî Dharar.

• Merupakan tawanan perang yang sahamnya dimiliki oleh Tsabit bin Qais bin Syimas.

• Tujuannya: dalam rangka mempererat hubungan dengan ayahnya dan demi mengangkat kedudukan Juwayriyah sendiri.

• Maimunah binti Al- Harits • Maymunah, saudara perempuan Ummu al-Fadhl, isteri ‘Abbâs ibn ‘Abd al-Muthalib.

• Ketika Maymunah melihat keadaan kaum Muslim pada peristiwa Umrah al-Qadhâ’, ia pun menyiarkan dirinya masuk Islam.

• Tujuannya: ingin menjadikan pernikahan dengan Maymunah RA menjadi wasilah untuk meningkatkan saling pengertian antara beliau dengan orang-orang Quraisy.

• Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan RA

• Sebelumnya ia dinikahi oleh Ubaidillah bin Jahsy dan hijrah bersamanya ke Habsyah. Suaminya tersebut murtad dan menjadi nashroni dan meninggal di sana.

• Tujuannya: mempererat hubungan dengan kabilah quraisy karena ayah ummu habibah merupakan puteri pemuka mekkah dan pemimpin kaum musyrik.

Menghilangkan kebiyasaan jahiliyah

• Zainab binti Jahsyi bin Royab RA• Puteri dari Umaymah binti ‘Abdul Muthalib.

• Nabi SAW melamarnya untuk dikawinkan dengan Zayd, mawla beliau.

• Tujuannya:• 1. Merupakan bagian dari penetapan hukum atas beberapa perkara.

• 2. sebagai penetapan hukum (tasyrî’an) untuk meruntuhkan kepercayaan yang sudah mengakar dalam diri orang-orang.

• 1. Merupakan bagian dari penetapan hukum atas beberapa perkara.

• 2. sebagai penetapan hukum (tasyrî’an) untuk meruntuhkan kepercayaan yang sudah mengakar dalam diri orang-orang.

• 3. Nabi SAW ingin menghilangkan anggapananggapan semacam itu dari jiwa orang-orang yang fanatik terhadap kesukuan (‘ashabiyah).

Kesimpulan• Mengangkat derajat sebagai ummul mukminin

• menghidupi keluarga kedua sahabat beliau yang telah wafat

• mempererat hubungan dengan wazir/pembantu rasul dalam pemerintahan

• Mempererat silaturahmi dengan kabilah lain

• Menghilangkan kebiyasaan jahiliyah