Upload
khangminh22
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii DAFTAR TABEL ………………………………………………………………….……..……………………………. iv DAFTAR GRAFIK …..…………………………………………………………………………………………………. vi DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………………………………………..…….. vii I. BAB I PENDAHULUAN
A. Maksud dan Tujuan ..................................................................................... 1 B. Ruang Lingkup ............................................................................................. 2 C. Visi dan Misi Ditjen Perhubungan Udara ......................................................... 2 D. Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi .............................................................. 3
II. PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2020
A. Sekretariat 1. Bagian Perencanaan ................................................................................. 10 2. Bagian Keuangan .................................................................................... 30 3. Bagian Hukum ......................................................................................... 46 4. Bagian Kepegawaian dan Organisasi …………………………………... .................. 50 5. Bagian Kerjasama Internasional, Hubungan Masyarakat dan Umum ............. 63
B. Direktorat
1. Direktorat Angkutan Udara ...................................................................... 74 2. Direktorat Bandar Udara .......................................................................... 90 3. Direktorat Keamanan Penerbangan .......................................................... 121 4. Direktorat Navigasi Penerbangan ............................................................. 129 5. Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara ...................... 138
C. Balai-Balai
1. Balai Kesehatan Penerbangan .................................................................. 153 2. Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan ............................................... 163 3. Balai Teknik Penerbangan ....................................................................... 177
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 iii
III. PERMASALAHAN DAN SARAN TINDAK LANJUT A. Permasalahan ............................................................................................. 171 B. Saran Tindak Lanjut .................................................................................... 173
IV. PENUTUP ......................................................................................................... 185
Lampiran : Peraturan perundangan di bidang Perhubungan Udara…………………………………………………
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 iv
DAFTAR TABEL
NO. TABEL
U R A I A N
HAL
Tabel : 2.1 Tabel : 2.2 Tabel : 2.3 Tabel : 2.4 Tabel : 2.5
Self Assesement oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan
Estimasi dan Realisasi Pendapatan Realisasi Belanja Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Ringkasan Neraca per 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019 (audited) Rincian Pagu Anggaran DJU Per Jenis Belanja
15 31 31 32 33
Tabel : 2.6 Tabel : 2.7 Tabel : 2.8 Tabel : 2.9 Tabel : 2.10
Rincian Pagu Anggaran Ditjen Perhubungan Udara Berdasarkan Sumber Dana Matriks Perkembangan Pagu Anggaran Ditjen Perhubungan Udara dari Tahun 2018 s.d 2020 Target Dan Pagu Pnbp/Blu Ta.2020 (Perpres 54/2020) Target Dan Pagu Pnbp/Blu Ta.2020 (Perpres 72/2020) Selisih Target dan Pagu PNBP/BLU TA.2020
33 34
38 38 38
Tabel : 2.11 Tabel : 2.12 Tabel : 2.13 Tabel : 2.14 Tabel : 2.15
Realisasi Pagu Penggunaan Blu Per 31 Desember 2020 Realisasi Pagu Penggunaan Pnbp Per 31 Desember 2020 Posisi Badan Layanan Umum (Blu) Tahun 2020 Jenis Regulasi Yang diterbitkan Tahun 2020 Kesepakatan Bersama (Mou) Ditjen Perhubungan Udara dengan Lembaga, Pemda, dan TNIi Tahun 2020
39 39 41 47 48
Tabel : 2.16 Tabel : 2.17 Tabel : 2.18 Tabel : 2.19 Tabel : 2.20
Perjanjian Kerjasama (Pks) Ditjen Perhubungan Udara dengan Lembaga, Pemda, dan TNIi Tahun 2020 Rekapitulasi Pengenaan Sanksi Administratif Sesuai PM 78 Tahun 2017 Tahun 2020 Penetapan Satuan Pelayanan diluar KM 56 Tahun 2019 Zona Integritas Penempatan Calon Pegawai Negeri Sipil Formasi PKN STAN di ingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun Anggaran 2019
49
49
52
54
Tabel : 2.21 Tabel : 2.22 Tabel : 2.23 Tabel : 2.24 Tabel : 2.25
Penempatan CPNS Tahun Anggaran 2019 Berdasarkan Formasi Jabatan dilLingkungan Ditjen Perhubungan Udara Kebutuhan Pegawai T.A 2020 sampai dengan 2024 Rekapitulasi Kebutuhan SDM Kebutuhan SDM pada Bandara baru yang akan beroperasi Perbedaan LHKPN dan LHKASN
57
59 60 61
Tabel : 2.26 Tabel : 2.27 Tabel : 2.28 Tabel : 2.29 Tabel : 2.30
Jumlah Produksi video tahun 2020 Persetujuan Rute Tahun 2020 Persetujuan Terbang (FA) Tahun 2020 Jumlah Penerbangan pada 7 (tujuh) Maskapai Nasional Tahun 2020 Penerbangan Tepat Waktu, Keterlambatan, dan Pembatalan di Tahun 2020
69 74 74 78 78
Tabel : 2.31 Tabel : 2.32 Tabel : 2.33 Tabel : 2.34 Tabel : 2.35
Armada Operator Angkutan Udara Perintis TA. 2020 Jumlah Keberangkatan Penumpang Angkutan Udara Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 Pembangunan Bandar Udara di Kawasan Perbatasan 15 Bandara yang dikelola PT. Angkasa Pura I (Persero) 15 Bandara yang dikelola PT. Angkasa Pura II (Persero)
82 88
98 106 107
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 v
NO. TABEL
U R A I A N
HAL
Tabel : 2.36 Tabel : 2.37 Tabel : 2.38 Tabel : 2.39 Tabel : 2.40
Jumlah Sertifikat Peralatan Bandar Udara Yang Diterbitkan sampai Tahun 2020 Kegiatan Sertifikat Peralatan Bandar Udara Januari s.d Desember 2020 Data Penerbitan Lisensi Personil Bandar Udara Jumlah Lisensi Personil Bandar Udara Januari s.d Desember 2020 IATA Three Letter Code 5 (lima) Bandar Udara yang akan Diresmikan Tahun 2020
110 109 110 111 114
Tabel : 2.41 Tabel : 2.42 Tabel : 2.43 Tabel : 2.44 Tabel : 2.45
Permohonan Three Letter Code Pengukuran Tingkat Layanan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali Pengukuran Tingkat Layanan Bandar Udara Internasional El Tari – Kupang izin operasi kegiatan jasa terkait Bandar udara yang telah terbit dari Januari s.d awal Desember tahun 2020 Kerjasama bidang Keamanan Luar Negeri
114 116 116 116
120 128
Tabel : 2.46 Tabel : 2.47 Tabel : 2.48 Tabel : 2.49 Tabel : 2.50
Kerjasama bidang Keamanan Penerbangan dengan Negara Asean , Australia dan Amerika Kerjasama Dalam Negeri Respon State Letter Ramp Inspection event Kegiatan Sertifikasi Organisasi
129 129 135 135 141 142
Tabel : 2.51 Tabel : 2.52 Tabel : 2.53 Tabel : 2.54 Tabel : 2.55
Pencapaian Kegiatan Sertifikasi Organisasi AOC/OC Distribusi masing masing area Satisfactory PQ Design Organization Approval Rekapitulasi kegiatan terkait PUTA yang dilaksanakan pada tahun 2020
142 143 144 145 147
Tabel : 2.56 Tabel : 2.57 Tabel : 2.58 Tabel : 2.59 Tabel : 2.60
Verified Emissions Report dan Verification Report Enviromental Protection Sanksi Administratif terhadap pelanggaran peraturan Perundangan Penerbangan Jumlah Kunjungan Medex Tahun 2020 Pelaksanaan Kegiatan Random Check Narkoba Tahun 2020
149 149 152 153 154
Tabel : 2.61 Tabel : 2.62 Tabel : 2.63 Tabel : 2.64 Tabel : 2.65 Tabel : 2.66 Tabel : 2.67
Kerjasama Balai Kesehatan Penerbangan dengan Target Jam terbang Realisasi Jam terbang Kegiatan Jaminan Mutu Teknik dan Operasi Pesawat Udara Jumlah peralatan yan dikalibrasi Pelaksanaan Kalibrasi Peralatan BBKFP Capaian Kinerja BTP
157 164 164 165 166 167 168
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 vi
DAFTAR GRAFIK
NO. GRAFIK
U R A I A N
HAL
Grafik 2.1 Grafik 2.2 Grafik 2.3 Grafik 2.4 Grafik 2.5
Trend Perkembangan Pagu Anggaran Ditjen Perhubungan Udara dari Tahun 2018 sd 2020 Perkembangan Pagu Anggaran Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 Perbandingan jumlah peraturan perundang-undangan yang diterbitkan Tahun 2015 sd 2020 Perbandingan Target dan Realisasi Tindak lanjut ICAO 2017 sd 2020 Prosentase Capaian OTP Sektor Transportasi Udara
34
35 47
64 64
Grafik 2.6 Grafik 2.7 Grafik 2.8 Grafik 2.9 Grafik 2.10
Total Jumlah Penerbangan 7 (tujuh) Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri Tahun 2020 Pertumbuhan Penumpang Pertumbuhan Kargo Lalu Lintas Angkutan Udara Perintis Penumpang Tahun 2020 Lalu Lintas Perintis Kargo Tahun 2020
77
79 80 81 82
Grafik 2.11 Grafik 2.12 Grafik 2.13 Grafik 2.14 Grafik 2.15
Keberangkatan Pesawat, Penumpang Dan Kargo Domestik Periode 7 Mei 2020 sd 7 Juni 2020 dibandingkan Tahun Sebelumnya Komposisi Share Penumpang Domestik Berangkat Untuk Kriteria Perjalanan Orang Bekerja Pada Lembaga Pemerintahan atau Swasta Periode pelarangan Mudik Dengan Pengecualian Di 50 Bandar Udara Penumpang Berangkat Penerbangan Domestik dan Internassional Pelaksanaan SBU dan RBU Tahun 2020 PQs on Progress
84
85
89 108 122
Grafik 2.16 Grafik 2.17 Grafik 2.18 Grafik 2.19 Grafik 2.20
Average Effective Implementation of Critical Element Pemegang rating personel fasilitas keamanan penerbangan Peralatan yang telah tersertifikasi Pengesahan Program Keamanan Avsec Online
123 124 125 126 126
Grafik 2.21 Grafik 2.22 Grafik 2.23 Grafik 2.24 Grafik 2.25
Capaian penerbitan Lisensi Personel Avsec Jumlah Instruktur Keamanan Penerbangan Tersertifikasi Periode 2016-2020 Pelaksanaan Surveillance 2020 Pergerakan Pesawat AOC 121 Tahun 2020 Pergerakan Pesawat AOC 135 Tahun 2020
127 127 139 140 141
Grafik 2.26 Grafik 2.27 Grafik 2.28 Grafik 2.29 Grafik 2.30
Pelaksanaan Ramp Check Rutin Tahun 2020 Chart Jam Terbang Pesawat kurun waktu 2020 Chart Jam Terbang Pesawat kurun waktu 10 tahun terakhir Rekapitulasi Pelaksanaan Penerbangan Kalibrasi dan penerbangan lainnya Capaian Kinerja Kegiatan Balai Teknik Penerbangan
141 164 164 165 169
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 vii
DAFTAR GAMBAR
NO. GAMBAR
U R A I A N
HAL
Gambar : 2.1 Gambar : 2.2 Gambar : 2.3 Gambar : 2.4 Gambar : 2.5
Narasumber dari BPKP menyampaikan materi SPIP Narasumber dan peserta Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Penyelenggaaan SPIP di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Sesditjen Perhubungan Udara beserta para peserta Bimtek Penyusunan SAKIP di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara Sesditjen Perhubungan Udara beserta para peserta Bimtek Penyusunan SAKIP di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara Dirjen Perhubungan Udara melakukan kunjungan kerja meninjau pelaksanaan program Padat Karya
15 15
23
23
25
Gambar : 2.6 Gambar : 2.7 Gambar : 2.8 Gambar : 2.9 Gambar : 2.10
Dapil Provinsi Jawa Timur Komisi V DPR RI , Kepala Kantor Otoritas Bandara Wil. III Surabaya dan Kepala Kantor UPBU Pejabat Eselon II DJPU bersama tenaga upah Padat Karya di Bandar Udara Ngloram Cepu Kepala Otband Wil V Makassar, Kabandara Haluoleo Kendari dan perwakilan tenaga upah Padat Karya Pembukaan Rakor Otoritas Bandara dibuka Menteri Perhubungan di 2 lokasi (Bandara Soetta dan di DI. Yogyakarta) Dirjen Perhubungan Udara berfoto bersama Para Kepala Kantor Otoritas wilayah I sd X dan Sesditjen Perhubungan Udara pada acara Rakor Otoritas Bandara Peta sebaran SDM Ditjen Perhubungan Udara
26
27
27
30
58 Gambar : 2.11 Gambar : 2.12 Gambar : 2.13 Gambar : 2.14 Gambar : 2.15
Dirjen Perhubungan Udara di acara Jumpa Pers Stimulus Penerbangan bersama Direktur Angkutan Udara , Sesditjen Perhubungan Udara , dan Direktur Bandar Udara Pemberian Materi Sosialisasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Pemberian Materi Sosialisasi di Pondok Gede- Jakarta Timur Lomba Fotografi Hari Perhubungan Nasional Peresmian Runway 3 Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta oleh Presiden RI Joko Widodo
66
68
Gambar : 2.16 Gambar : 2.17 Gambar : 2.18 Gambar : 2.19 Gambar : 2.20
Penandatanganan Perjanjian KPBU Komodo - Labuan Bajo Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Ditjen Hubud dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat, Pemkab Manokwari, Pemkab Fakfak dan Pemkab Pegunungan Arfak tentang Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Penandatanganan kerjasama Memorandum of Understanding (MoU) pemberian stimulus penerbangan melalui tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) dan pemberian stimulus Pelayanan Jasa Kalibrasi Fasilitas Telekomunikasi Penerbangan dan Alat Bantu Pendaratan Visual Peta Lokasi Koordinator wilayah /KPA subsidi perintis Dirjen Udara sedang check suhu tubuh oleh petugas Avsec di Bandara Soekarno Hatta saat monitoring Angkutan Lebaran
73 73
73
81 86
Gambar : 2.21 Gambar : 2.22 Gambar : 2.23 Gambar : 2.24 Gambar : 2.25
Dirjen Udara bersama Direksi PT. Angkasa Pura II dan Kepala Kantor Otoritas Bandara meninjau situasi mudik Lebaran pada masa pandemik Covid Bandar Udara Tana Toraja-Buntukunik Bandar Udara Baru - Haji Muhammad Sidik Pembangunan Bandar Udara Siau Terminal dan Runway Bandar Udara Baru Tambelan
88
90 91 92 93
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 viii
NO. GAMBAR
U R A I A N
HAL
Gambar : 2.26 Gambar : 2.27 Gambar : 2.28 Gambar : 2.29 Gambar : 2.30
Terminal Penumpang Bandar Udara Kabir – Pantar Terminal Keberangkatan Bandar Udara Baru Tebelian-Sintang Pembangunan Terminal Baru Bandar Udara Kuabang Kao Pembangunan Bandar Udara Nabire Baru Pembangunan Bandar Udara Mandailing Natal
93 95 96 96 97
Gambar : 2.31 Gambar : 2.32 Gambar : 2.33 Gambar : 2.34 Gambar : 2.35
Pekerjaan Sisi Udara pembangunan Bandar Udara Siboru Fakfak Pembangunan Bandar Udara Mentawai Baru Gedung Terminal Bandar Udara Komodo Menteri Perhubungan bersama Menteri Keuangan pada Prosesi Pengumuman Pemenang Pemilihan Badan Usaha Pelaksana Bandar Udara Komodo Conceptual Design Terminal Penumpang (Perspektif Sisi Udara (Kediri)
97 97 100 101 102
Gambar : 2.36 Gambar : 2.37 Gambar : 2.38 Gambar : 2.39 Gambar : 2.40
Conceptual Design Terminal Penumpang (Perspektif Sisi Udara) Pengukuran Tingkat Layanan (Level of Service) Bandar Udara Internasional El Tari (KOE) Sertifikasi peralatan Keamanan Penerbangan dan Supervisi Peralatan Keamanan Penerbangan Pesawat Type N219 Karyawan Balai Kesehatan Penerbangan setelah malakukan Rampcheck Personil Penerbangan dan ASN
104 117
125
145 154
Gambar : 2.41 Gambar : 2.42 Gambar : 2.43
Menteri Perhubungan berfoto bersama setelah mengikuti Rampcheck Personil Penerbangan dan ASN Seminar Healthy heart Healthy Sky Bhakti Sosial Dalam Rangka HUT Perhubungan
154
155 156
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 1 - 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Maksud dan Tujuan
ub Sektor Perhubungan Udara memiliki peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi geografis Indonesia, dilihat dari kemampuan jangkauannya
secara ekonomis dan kecepatan pencapaian ke daerah-daerah terpencil yang terdiri atas pulau-pulau. Maksud Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara selama Tahun 2020 adalah untuk mengetahui sejauhmana peranan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dalam meningkatkan pembangunan infraastruktur dan sumber daya manusia di jajarannya, maka diperlukan Laporan Tahunan pada setiap akhir tahun anggaran. Disamping itu Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2020 adalah untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan kegiatan dan menemukenali berbagai permasalahan yang dihadapi dan saran tindak lanjut, serta untuk mengetahui program kerja mendatang yang akan dilaksanakan guna penyempurnaan dan peningkatan pelayanan jasa transportasi udara pada masa mendatang . Adapun, tujuan penyusunan Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara ini adalah untuk memberikan masukan kepada semua pihak yang membutuhkan terutama di segenap jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui kinerja di unit terkait di lingkungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara yang meliputi kegiatan operasional, administrasi dan pembangunan selama Tahun 2020.
2. Untuk dapat memberikan gambaran dan langkah-langkah strategis pemecahan masalah guna pengambilan kebijakan oleh pimpinan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
B. Ruang Lingkup Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2020 ini mencakup hasil-hasil kegiatan yang telah dilakukan dari unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara masih mengacu pada tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 122 Tahun 2018 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan.
S
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 1 - 2
C. Visi dan Misi
1. Pernyataan Visi Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara: ”Terwujudnya penyelenggaraan transportasi udara yang andal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah”.
Penjelasan VISI Direktorat Jenderal Perhubungan Udara secara garis besar adalah: a) Andal : Mempunyai keunggulan dan memenuhi aspek ketersediaan, ketepatan
waktu, kelaikan, keselamatan dan keamanannb dalam menyelenggarakan transporatasi udara;
b) Berdaya Saing : Efektif, efisien, berkualitas, ramah lingkungan, berkelanjutan, SDM yang profesional, mandiri dan produktif;
c) Nilai tambah : Dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. Pernyataan Misi
Misi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara : a) Memenuhi standar keamanan, keselamatan penerbangan dan pelayanan; b) Menyediakan sarana, prasarana dan jaringan transportasi udara yang andal,
optimal dan terintegrasi; c) Mewujudkan iklim usaha jasa transportasi udara yang kompetitif dan
berkelanjutan (sustainable) ; d) Mewujudkan kelembagaan yang efektif, efisien didukung oleh SDM
yang profesional dan peraturan perundang-undangan yang komprehensif serta menjamin kepastian hukum;
D. Kedudukan Tugas Dan Fungsi
Kedudukan, Tugas, fungsi dan kewenangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penerbangan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyelenggarakan fungsi :
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 1 - 3
1. perumusan kebijakan di bidang perhubungan udara 2. pelaksanaan kebijakan di bidang perhubungan udara; 3. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang di bidang perhubungan
udara; 4. pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perhubungan udara; 5. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di di bidang perhubungan udara; 6. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; dan 7. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, terdiri atas: 1. Sekretariat Direktorat Jenderal; 2. Direktorat Angkutan Udara; 3. Direktorat Bandar Udara; 4. Direktorat Keamanan Penerbangan; 5. Direktorat Navigasi Penerbangan; dan 6. Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara.
Adapun tugas pokok dan fungsi masing-masing unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, adalah sebagai berikut :
1. Sekretariat Direktorat Jenderal Tugas : melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian pelayanan dukungan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Fungsi : a. penyiapan koordinasi penyusunan rencana dan tinjau ulang rencana jangka panjang
dan menengah, program dan evaluasi, serta pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan, akuntabilitas kinerja unit kerja, serta pengelolaan data dan pengembangan sistem informasi manajemen;
b. penyiapan koordinasi, pembinaan, penyusunan Laporan Keuangan dan laporan e-monitoring, revisi DIPA, penatausahaan Barang Milik Negara, pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), pembinaan dan verifikasi pengelola anggaran, evaluasi dan penyusunan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 1 - 4
(PK-BLU),penyusunan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), penyiapan bahan dan tindak lanjut hasil audit;
c. penyiapan penyusunan telaahan hukum dan peraturan perundang-undangan, pemrosesan dan pemberian advokasi, serta legal opinion terhadap penyelesaian masalah dan perselisihan hukum, pelaksanaan kajian dan evaluasi terhadap berita acara pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang penerbangan;
d. penyiapan urusan administrasi kepegawaian, pengadaan, pengangkatan, kepangkatan, pengembangan, mutasi, pemberhentian dan pensiun pegawai, penyiapan kebijakan di bidang organisasi, tata laksana, serta reformasi birokrasi;
e. penyiapan pelaksanaan kegiatan dan administrasi pemerintah pada organisasi penerbangan sipil internasional dan/atau lembaga internasional lainnya, penanganan kegiatan ICAO Desk, penelaahan, koordinasi, dan penyusunan materi kerjasama luar negeri di bidang keselamatan dan keamanan penerbangan, penyiapan ratifikasi, juru bicara hubungan masyarakat dan pelaksanaan kehumasan; dan
f. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan.
2. Direktorat Angkutan Udara Tugas : melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang angkutan udara. Fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang sistem informasi dan pelayanan angkutan
udara, angkutan udara niaga berjadwal, angkutan udara niaga tidak berjadwal dan bukan niaga, kerja sama angkutan udara, serta bimbingan usaha dan tarif jasa angkutan udara;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang sistem informasi dan pelayanan angkutan udara, angkutan udara niaga berjadwal, angkutan udara niaga tidak berjadwal dan bukan niaga, kerja sama angkutan udara, serta bimbingan usaha dan tarif jasa angkutan udara;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sistem informasi dan pelayanan angkutan udara, angkutan udara niaga berjadwal, angkutan udara niaga
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 1 - 5
tidak berjadwal dan bukan niaga, kerja sama angkutan udara, serta bimbingan usaha dan tarif jasa angkutan udara;
d. penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang sistem informasi dan pelayanan angkutan udara, angkutan udara niaga berjadwal, angkutan udara niaga tidak berjadwal dan bukan niaga, kerja sama angkutan udara, serta bimbingan usaha dan tarif jasa angkutan udara;
e. penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang sistem informasi dan pelayanan angkutan udara, angkutan udara niaga berjadwal, angkutan udara niaga tidak berjadwal dan bukan niaga, kerjasama angkutan udara, serta bimbingan usaha dan tarif jasa angkutan udara; dan
f. penyiapan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian dan rumah tangga Direktorat.
3. Direktorat Bandar Udara
Tugas : melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang bandar udara Fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang standardisasi bandar udara, tatanan
kebandarudaraan dan lingkungan, prasarana bandar udara, peralatan dan utilitas bandar udara, serta penyelenggaraan bandar udara;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang standardisasi bandar udara, tatanan kebandarudaraan dan lingkungan, prasarana bandar udara, peralatan dan utilitas bandar udara, serta penyelenggaraan bandar udara;
c. penyiapan penyusunan, norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang standardisasi bandar udara, tatanan kebandarudaraan dan lingkungan, prasarana bandar udara, peralatan dan utilitas bandar udara, serta penyelenggaraan bandar udara;
d. penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang standardisasi bandar udara, tatanan kebandarudaraan dan lingkungan, prasarana bandar udara, peralatan dan utilitas bandar udara, serta penyelenggaraan bandar udara;
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 1 - 6
e. penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang standardisasi bandar udara, tatanan kebandarudaraan dan lingkungan, prasarana bandar udara, peralatan dan utilitas bandar udara, serta penyelenggaraan bandar udara; dan
f. penyiapan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian dan rumah tangga Direktorat.
4. Direktorat Keamanan Penerbangan Tugas : melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang keamanan penerbangan. Fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang standardisasi, kerjasama dan program
keamanan penerbangan, pelayanan darurat, Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan personel keamanan penerbangan, fasilitas keamanan penerbangan, kargo dan barang berbahaya, serta kendali mutu keamanan penerbangan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang standardisasi, kerjasama dan program keamanan penerbangan, pelayanan darurat, Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan personel keamanan penerbangan, fasilitas keamanan penerbangan, kargo dan barang berbahaya, serta kendali mutu keamanan penerbangan;
c. penyiapan penyusunan, norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang standardisasi, kerjasama dan program keamanan penerbangan, pelayanan darurat, Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan personel keamanan penerbangan, fasilitas keamanan penerbangan, kargo dan barang berbahaya, serta kendali mutu keamanan penerbangan;
d. penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang standardisasi, kerjasama dan program keamanan penerbangan, pelayanan darurat, Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan personel keamanan penerbangan, kargo dan barang berbahaya, serta kendali mutu keamanan penerbangan;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang standardisasi, kerjasama dan program keamanan penerbangan, pelayanan darurat, Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan personel keamanan penerbangan, fasilitas keamanan penerbangan, kargo dan barang berbahaya, serta kendali mutu keamanan penerbangan;
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 1 - 7
f. penyiapan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian dan rumah tangga Direktorat yang meliputi perencanaan, pengelolaan sistem
g. teknologi informatika, dan dokumentasi teknis, penyiapan bahan pelaporan, serta administrasi PNBP.
5. Direktorat Navigasi Penerbangan Tugas : melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang navigasi penerbangan. Fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang standardisasi dan prosedur navigasi
penerbangan, operasi navigasi penerbangan, teknik navigasi penerbangan, personel navigasi penerbangan, pengawasan dan data keselamatan navigasi penerbangan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang standardisasi dan prosedur navigasi penerbangan, operasi navigasi penerbangan, teknik navigasi penerbangan, personel navigasi penerbangan, pengawasan dan data keselamatan navigasi penerbangan;
c. penyiapan penyusunan, norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang standardisasi dan prosedur navigasi penerbangan, operasi navigasi penerbangan, teknik navigasi penerbangan, personel navigasi penerbangan dan pengawasan dan data keselamatan navigasi penerbangan;
d. penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang standardisasi dan prosedur navigasi penerbangan, operasi navigasi penerbangan, teknik navigasi penerbangan, personel navigasi penerbangan dan, pengawasan dan data keselamatan navigasi penerbangan;
e. penyiapan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang standardisasi dan prosedur navigasi penerbangan, operasi navigasi penerbangan, teknik navigasi penerbangan, personel navigasi penerbangan serta, pengawasan dan data keselamatan navigasi penerbangan; dan
f. penyiapan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian dan rumah tangga Direktorat yang meliputi perencanaan, pengelolaan sistem teknologi informatika, dokumen teknis, pembinaan dan program pengembangan personel inspektur navigasi penerbangan dan penyiapan bahan pelaporan, serta administrasi Penerimaan Negara Bukan Pajak.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 1 - 8
6. Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Tugas : melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang kelaikudaraan dan pengoperasian pesawat udara. Fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang standardisasi, rekayasa, produk
aeronautika, serta operasi dan perawatan pesawat udara; b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang standardisasi, rekayasa, produk
aeronautika, serta operasi dan perawatan pesawat udara; c. penyiapan penyusunan, norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
standardisasi, rekayasa, produk aeronautika, serta operasi dan perawatan pesawat udara;
d. penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang standardisasi, rekayasa, produk aeronautika, serta operasi dan perawatan pesawat udara;
e. penyiapan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang standardisasi, rekayasa, produk aeronautika, operasi dan perawatan pesawat udara; dan
f. pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian dan rumah tangga Direktorat yang meliputi perencanaan, pengelolaan sistem teknologi informatika, dan dokumentasi teknis, penyiapan bahan pelaporan, serta administrasi PNBP.
Jumlah Pegawai Direktorat Jenderal Perhubungan Udara berdasarkan Pangkat/Gol Ruang berjumlah 6.384 orang.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 1 - 9
Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sesuai Peraturan Menteri Nomor 122 Tahun 2018 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan adalah sebagai berikut :
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 10
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
DAN PROGRAM
A. Sekretariat 1. Bagian Perencanaan
a. Telah terbit Renstra Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2020-2024 Nomor KP 13 Tahun 2021 tanggal 15 Januari 2021 memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun dengan berpedoman pada Peraturan Presiden RI no.18 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 dan Renstra Kementerian Perhubungan Tahun 2020-2024 Nomor PM.80 tahun 2020.
Renstra Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2020-2024 merupakan dasar acuan bagi seluruh unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA-KL) yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
b. Telah terbit Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2020-2024 tanggal 23 Desember 2020 yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2020-2024 didalamnya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan program serta kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara selama kurun waktu 2020-2024 serta menjadi acuan dan pedoman dalam penyusunan rencana kerja program bagi setiap unit kerja di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
c. Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Pemerintahan dan E-Government Ditjen Perhubungan Udara 1) Pengembangan portal website Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yaitu:
a) Penataaan ulang tampilan Website Ditjen Perhubungan Udara antara lain: (1) Penataan tampilan halaman depan Website. (2) Penataan halaman menu bandar udara. (3) Penataan halaman peraturan.
b) Penataan halaman Admin Website Ditjen Perhubungan Udara : (1) Penataan halaman Admin data umum Bandar Udara.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 11
(2) Penataan halaman Admin data lalulintas Angkutan Udara. Telah disosialisasikan tata cara update data bandar udara dan data lalu lintas angkutan udara kepada UPBU di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara pada kegiatan pembahasan pagu kebutuhan (satuan 1). Disamping itu itu akan dilakukan integrasi dengan sistem informasi data lalu lintas angkutan udara (bulanan) pada website Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan data 50 (lima puluh) bandara pada Aplikasi Sisfoangud yang telah dibahas bersama pada kegiatan Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Website Ditjen Perhubungan Udara.
2) Portal Ditjen Perhubungan Udara Berdasarkan Peraturan Dirjen Perhubungan Udara Nomor KP 17 tahun 2019 tentang Penetapan dan Pemanfaatan Bersama Portal Ditjen Perhubungan Udara, sebagai portal resmi Ditjen Perhubungan Udara yang merupakan wadah bagi seluruh pegawai guna mewujudkan efisiensi dan efektifitas kerja pegawai dalam sebuah sistem yang berbasis teknologi informasi dalam menjalankan tupoksi masing-masing. Telah dilakukan pengembangan pada Portal Ditjen Perhubungan Udara dalam rangka mendukung tugas pokok dan fungsi terkait pembangunan aplikasi Work From Home (Absensi Online & Keterangan Kesehatan, Laporan Kerja Harian, Jadwal Tugas WFO dan WFH, Nota Dinas/Surat Dinas QR Code Online).
3) Reviu Usulan Kegiatan TIK di Lingkungan Ditjen Perhubungan Udara. Berdasarkan KP. 69 Tahun 2020 tentang Standar Reviu Teknologi Informasi dan Komunikasi di Lingkungan Kementerian Perhubungan, telah dilaporkan hasil reviu Triwulan I sampai Triwulan IV guna data dukung untuk kegiatan dimaksud oleh Direktorat Navigasi Penerbangan dan Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan. Selain itu, telah dilakukan reviu terhadap usulan kegiatan TIK tahun anggaran 2021 dari : a) Direktorat Navigasi Penerbangan (11 kegiatan) b) Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (3 kegiatan) c) Setditjen Perhubungan Udara (1 kegiatan) Berdasarkan Surat Edaran Menkominfo Nomor 5 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Permintaan Clearance dari Kementerian/Lembaga Atas Pengadaan Belanja Perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pemerintah TA 2021, terdapat
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 12
beberapa kriteria pengadaan belanja TIK K/L yang harus mendapat clearance dari Menkominfo. Berdasarkan usulan kegiatan TIK di lingkungan Ditjen Perhubungan ada 3 (tiga) usulan kegiatan TIK yang memenuhi kriteria tersebut, 1 (kegiatan) dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara terkait usulan pengadaan server, dan 2 (kegiatan) dari Direktorat Navigasi Penerbangan terkait pengadaan server dan pembuatan aplikasi umum.
4) Mewujudkan Tata Kelola E-Government yang baik melalui Website dan Portal. Memasuki era digital berbasis teknologi 4.0 diperlukan pemahaman, pengertian dan antisipasi ketertinggalan teknologi di masa depan. Dalam kegiatan "Indonesia Industrial Summit" tanggal 4 April 2018 lalu, pemerintah telah meluncurkan “Making Indonesia 4.0” yang berarti mewujudkan dan membangun Indonesia ke era baru, yaitu era digital. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara turut berpartisipasi dalam mendukung program yang telah ditetapkan sebagai agenda nasional. Untuk itu, Ditjen Perhubungan Udara telah menggelar kegiatan sosialisasi Portal Perhubungan Udara yang memiliki fungsi integrasi data administrasi, data teknis dan data keselamatan penerbangan. Hal ini merupakan tindak lanjut Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 17 Tahun 2019 tentang Penetapan dan Pemanfaatan Bersama Portal Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Ditjen Perhubungan Udara mempunyai tugas dan fungsi melayani jasa transportasi udara. Untuk itu, dalam menyelenggarakan transportasi udara harus selalu mampu menjawab setiap perubahan, khususnya ketika bentuk kegiatan dialihkan ke bentuk komputerisasi berbasis digital. Sejak tahun 2006 Ditjen Hubud telah mempunyai website (http://hubud.dephub.go.id) yang merupakan cikal bakal pertumbuhan dan perkembangan aplikasi serta sistem informasi di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara. Website tersebut merupakan salah satu yang melatarbelakangi lahirnya Portal Perhubungan Udara yaitu IMSIS (Integrated Managemant Safety Information System) yang dapat diakses melalui http://imsis-djpu.dephub.go.id. Data sangat diperlukan untuk menunjang fungsi pelayanan kepada stakeholder Perhubungan Udara seperti maskapai penerbangan, bengkel pesawat dan lainnya. Integrasi data diperlukan juga sebagai fungsi kontrol dan monitoring serta fungsi pengambilan keputusan dari manajemen di kantor pusat maupun Otoritas Bandar
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 13
Udara (OBU) dan Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) sehingga akan didapat data yang cepat, akurat, informatif dan transparan. "Sistem ini merupakan jawaban terhadap tantangan digitalisasi untuk mendukung dalam mewujudkan penyediaan data dan informasi yang akurat dan terpercaya. Portal ini mengintegrasikan 3 data yaitu data administrasi, data teknis dan data keselamatan penerbangan," Untuk itu perlu konsistensi sistem tersebut dalam memberikan data dan informasi yang terkini melalui kontribusi semua pihak yaitu para pimpinan Eselon II, III dan IV, baik di kantor pusat, OBU dan UPBU, serta di lingkungan Ditjen Perhubungan agar secara konsisten menggunakan portal sebagai sarana mewujudkan e-government. Telah dilakukan sosialisasi peraturan teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara pada kegiatan rapat koordinasi kelompok kerja pengelolaan website di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara, diantaranya : a) Surat Edaran Menkominfo Nomor 5 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Permintaan Clearance dari Kementerian/Lembaga Atas Pengadaan Belanja Perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pemerintah TA 2021, terdapat beberapa kriteria pengadaan belanja TIK K/L yang harus mendapat clearance dari Menkominfo.
b) KP 69 Tahun 2020 tentang Standar Reviu Teknologi Informasi dan Komunikasi di Lingkungan Kementerian Perhubungan.
Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dalam melakukan pengaturan, pengendalian dan pengawasan penerbangan sipil, saat ini sedang disusun rancangan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Penggunaan serta Pemanfaatan Bersama Situs Web dan Portal Web Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
d. Penyusunan Buku Profil DJU Telah diterbitkan buku profil Direktorat Jenderal Perhubungan Udara edisi Maret, Juni, September, dan Desember Tahun 2020. Buku profil DJU berisikan data dan informasi strategis yang dihimpun dan diolah dari seluruh unit kerja di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara dan data tidak diperkenankan untuk digunakan pada kegiatan penerbangan atau operasional.
e. Penyusunan Buku Data dan Informasi untuk Pimpinan
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 14
Untuk mendukung kebutuhan akan informasi fasilitas umum bandar udara, rute penerbangan, lalu lintas angkutan udara, informasi PNBP dan anggaran pembangunan Bandar Udara UPT DJU dan Bandar Udara di bawah pengelolaan PT. Angkasa Pura I (Persero) dan PT. Angkasa Pura II (Persero). Dilakukan updating terhadap Master Data project profile Bandar Udara untuk mendukung kebutuhan akan data sarana dan prasarana, LLAU, rute penerbangan, masterplan bandar udara, program dan kegiatan serta permasalahan yang dihadapi oleh Bandar Udara UPT DJU dan Bandar udara di bawah pengelolaan PT. Angkasa Pura I (Persero) dan PT. Angkasa Pura II (Persero).
f. Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2020. 1) Telah diumumkan hasil penjaminan kualitas (Quality Assurance) maturitas SPIP di
Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tahun 2019 oleh tim dari BPKP dengan hasil 2.93. Nilai ini masih belum memenuhi target yang telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan yaitu sebesar 3 (tiga).
Tingkat Maturitas Penyelenggaraan SPIP adalah tingkat kematangan/ kesempurnaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah dalam mencapai tujuan pengendalian intern sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
2) Telah dilaksanakan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Penyelenggaaan SPIP di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan peserta dari para Direktorat di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Setditjen Perhubungan Udara dengan narasumber dari Inspektorat Jenderal, Biro Perencanaan dan BPKP pada tanggal 9 sampai dengan 11 Oktober 2020 di Hotel Novotel Tangerang. Kegiatan sosialisasi dimaksudkan sebagai upaya untuk menyamakan persepsi antara masing-masing eselon II di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
3) Telah dilaksanakan asistensi penilaian maturitas SPIP kepada Inspektorat Jenderal selaku evaluator di tingkat internal Kementerian Perhubungan pada tanggal 28 sd 30 September 2020 dan BPKP selaku evaluator di tingkat pusat pada tanggal 7 Oktober 2020. Asistensi kepada para evaluator diharapkan terdapat kesamaan persepsi antara unit kerja yang dievaluasi (evaluatan) dan Inspektorat Jenderal serta BPKP selaku evaluator.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 15
4) Telah dilaksanakan survei CEE (Control Environment Evaluation) kepada 130 (seratus tiga puluh) responden di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
5) Telah disusun KKE (Kertas Kerja Evaluasi) guna Penilaian Maturitas SPIP tahun 2020 beserta data dukung pada 25 (dua puluh lima) sub unsur yang merupakan indikator penilaian maturitas SPIP dan telah dilakukan self assessment oleh Inspektorat Jenderal yang selanjutnya dilakukan penilaian oleh BPK dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 2.1 Self Assesement oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan
No. Unit Kerja Nilai Level Tingkat Maturitas
1. Setditjen Perhubungan Udara 3.060 3 Terdefinisi 2. Dit. Keamanan Penerbangan 3.000 3 Terdefinisi 3. Dit. KPPU 3.000 3 Terdefinisi 4. Dit. Navigasi Penerbangan 2.950 2 Berkembang 5. Dit. Bandar Udara 3.083 3 Terdefinisi 6. Dit. Angkutan Udara 3.000 3 Terdefinisi
Gb. 2.1 : Narasumber dari BPKP menyampaikan secara interaktif terkait SPIP
Gb. 2.2: Narasumber dan peserta Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Penyelenggaaan SPIP di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
g. Pengelolaan Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) 1) Telah ditandatangani Loan Agreement ADB No.3793-INO (Loan 1) dan No. 3792-
INO (Loan 2) : Emergency Assistance for Rehabilitation and Reconstruction (EARR) antara Pemerintah Indonesia c.q Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko dengan Asian Development Bank (ADB) pada tanggal 30 September 2019. Ditjen Perhubungan Udara akan menggunakan dana loan sebesar 30,47 juta USD atau sebesar 327 Milyar Rupiah untuk kegiatan rekonstruksi dan rehabilitasi pada Bandara Mutiara Sis Al Jufri – Palu.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 16
2) Telah dibentuk Central Project Management Unit (CPMU) berdasarkan KP.359/DJPL/2020 dalam Rangka Pelaksanaan Loan Agreement Nomor: 3792-INO Emergency Assistance For Rehabilitation and Reconstruction (EARR) Asian Development Bank (ADB) Component 2 Transportation Infrastructure.
3) Penyampaian persetujuan perubahan Executing Agency Loan ADB No 3792-INO : Emergency Assistance For Rehabillitation and Reconstruction (EARR) dari yang semula Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan menjadi Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melalui surat Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko tanggal 21 Mei 2020 (Surat nomor S-399/PR/2020).
Menteri Perhubungan pada tanggal 12 Agustus 2020 telah menetapkan pemenang seleksi pekerjaan consulting service (CS) 1 Airport : Design and Construction Supervison (DSC) Emergency Assistance for Rehabilitation and Reconstruction (EARR) Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufri – Palu. Tanda-tangan kontrak pekerjaan Design Construction & Supervision telah dilaksanakan pada 31 Agustus 2020 dan konsultan memulai pekerjaan tanggal 9 September 2020. Saat ini pekerjaan design sedang berlangsung dan dijadwalkan selesai awal Januari 2021. Paket pekerjaan civil work (airside & landside) dijadwalkan mulai lelang awal Triwulan I Tahun 2021 dan pekerjaan fisik paling cepat pada Triwulan II Tahun 2021. Dari alokasi 5.000.000.000 di Tahun 2020 yang terserap adalah 4.382.580.724 dan sisanya adalah 617.419.276 yang diluncurkan ke TA 2021.
h. Pembiayaan proyek pembangunan bandara melalui SBSN: Pembiayaan infrastruktur melalui skema pembiayaan alternatif salah satunya adalah dengan sumber dana SBSN (Surat Berharga Syari’ah Negara). Direktorat Jenderal Perhubungan Udara pada Tahun Anggaran 2020 telah menentukan 10 (sepuluh) kegiatan untuk didanai dengan skema SBSN yang diperkuat dengan penetapan Daftar Prioritas Proyek (DPP) oleh Bappenas, yaitu Pembangunan Bandar Udara Nabire Baru, Pembangunan Bandar Udara Siboru-Fakfak, Pembangunan Bandar Udara Baru Mentawai, Pengembangan Bandara Udara Sultan M.Salahuddin-Bima, Pembangunan Bandar Udara Marinda Raja Ampat (luncuran 2019), Pengembangan Bandara SM Salahuddin-Bima Tahap II, Pengembangan Bandara Wamena, Pengembangan Bandara Ewer, Pengembangan Bandara Kepi, dan
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 17
Pembuatan Pararel Taxiway dan Right Angle Bandar Udara APT. Pranoto. Adapun progress kegiatan SBSN TA 2020 adalah sebagai berikut : 1) Pembangunan Bandar Udara Waisai Raja Ampat Progres kegiatan fisik sampai dengan Maret 2020 sebesar 100% (Lanjutan dari
TA 2019 dengan memanfaatkan mekanisme penyelesaian 90 hari kerja di TA 2020). Pekerjaan selesai di Bulan Maret Tahun 2020.
2) Pembangunan Bandar Udara Nabire Baru Progres penyerapan keuangan sampai dengan akhir Desember 2020 adalah
94,5% untuk pekerjaan fasilitas sisi udara dan 99.9% untuk pekerjaan fasilitas sisi darat. Sedangkan untuk progres fisik sebesar 35,92% untuk pekerjaan sisi udara dan 0.67% untuk pekerjaan sisi darat. Progress penyeerapan keuangan manajemen konstruksi sebesar 51% dengan progres fisik 0%.
3) Pembangunan Bandar Udara Siboru - Fakfak Progres penyerapan keuangan sampai dengan akhir Desember 2020 adalah 15%
untuk pekerjaan fasilitas sisi udara, 0% untuk pekerjaan fasilitas sisi darat, dan 2.6% untuk Manajemen Konstruksi. Sedangkan untuk progres fisik sebesar 1,1% untuk pekerjaan fasilitas sisi udara, 0% untuk progress pekerjaan fasilitas fisik sisi darat dan 2.6% untuk manajemen konstruksi. Pembebasan lahan oleh pemerintah tahap 3 (final) masih dalam proses.
4) Pembangunan Bandar Udara Baru Mentawai Progres penyerapan keuangan sampai dengan akhir Desember 2020 adalah
3.14% untuk pekerjaan fasilitas sisi udara, 0% untuk pekerjaan fasilitas sisi darat, dan 0% untuk Manajemen Konstruksi. Sedangkan untuk progres fisik sebesar 3.21% untuk pekerjaan fasilitas sisi udara, 0% untuk progress pekerjaan fasilitas fisik sisi darat dan 0% untuk manajemen konstruksi. Adapun progres kegiatan Pembangunan Bandar Udara Baru Mentawai adalah: Proses lelang sisi darat pada awal Tahun 2021.
5) Pengembangan Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin - Bima Progres penyerapan keuangan sampai dengan akhir Desember 2020 adalah 100%
untuk pekerjaan fasilitas sisi darat, dan pengawasan. Pekerjaan pengembangan sisi udara, 100% dan pengawasan .
Sedangkan untuk progres fisik sebesar 97.20% untuk pekerjaan fasilitas sisi darat, dan pekerjaan pengembangan sisi udara, 100% dan pengawasan.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 18
6) Pengembangan Bandar Udara Wamena Progres penyerapan keuangan sampai dengan akhir Desember 2020 adalah
100% sedangkan untuk progres fisik sebesar 60%. Tidak terdapat kendala dalam pengembangan Bandar Udara Wamena dan realisasi keuangan 100% karena termin II dan termin III (retensi) sudah dilakukan Bank Garansi.
7) Pengembangan Bandar Udara Ewer Progres penyerapan keuangan sampai dengan akhir Desember 2020 adalah
100% sedangkan untuk progres fisik sebesar 85%. 8) Pengembangan Bandar Udara Kepi Progres penyerapan keuangan sampai dengan akhir Desember 2020 adalah 80%
sedangkan untuk progres fisik sebesar 80.66%. 9) Pembuatan Pararel Taxiway dan Right Angle Bandar Udara APT Pranoto –
Samarinda Progres penyerapan keuangan sampai dengan akhir Desember 2020 adalah 15%
sedangkan untuk progres fisik sebesar 0%. Adapun progres kegiatan Pembangunan Bandar Udara Baru Mentawai yaitu proses pengajuan uang muka 15% sehingga untuk tahun anggaran 2020 kemampuan penyerapan sebesar 15% sehingga sisanya direncanakan meluncur ke TA 2021.
i. Pembahasan Program Tahun 2021 Berdasarkan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM 186 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran, dapat disampaikan langkah-langkah Peyusunan RKA-K/L Tahun Anggaran 2021 yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : 1) Penyusunan Pagu Kebutuhan tingkat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara pada
tanggal 14 Januari s.d 7 Februari 2020 dan didapat alokasi Pagu Kebutuhan TA. 2021 tingkat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sebesar Rp 19.656.166.138.000,-
2) Pembahasan Pagu Kebutuhan Terpadu tingkat Kementerian Perhubungan pada 10 s.d 28 Februari 2020 dengan Pagu Kebutuhan RKA-K/L TA. 2021 Rp. 19.656.166.138.000,-.
3) Rapat Pleno Pagu Kebutuhan TA. 2021 Ditjen Perhubungan Udara tanggal 26 Februari 2020 menetapkan pagu KEBUTUHAN Ditjen Perhubungan Udara sebesar Rp. 19.656.166.138.000,-.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 19
4) Penyusunan Pagu Indikatif Direktorat Jenderal Perhubungan Udara TA. 2021 sebesar Rp. 9.178.810.786.000,- dengan berdasarkan pagu sesuai lampiran Surat Edaran Bersama Menteri PPN/Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor : S-376/MK.02/2020 dan B.310/M.PPN/D.8/PP.04.02/05/2020 tanggal 8 Mei 2020 perihal Pagu Indikatif Belanja K/L TA 2021.
5) Musrenbangnas Pada tanggal 4 s.d 11 Mei 2020, Bappenas menyelenggarakan Persidangan online (online desk) Musrenbangnas dalam rangka penyusunan RKA-K/L TA 2021 yang bertujuan untuk menyinkronkan dan menajamkan program atau kegiatan prioritas nasional antara Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah guna penyempurnaan rancangan Rencana Kerja Pemerintah (RKP).
6) Trilateral meeting Pembahasan Trilateral Meeting I yg diikuti 3 pihak yaitu Bappenas, Kemenkeu dan Kemenhub (diikuti unit eselon-1) diselenggarakan pada tanggal 2 Juni 2020 guna membahas postur dan fokus anggaran tahun 2021 dalam rangka penyusunan rencana kegiatan prioritas tahun 2021 (RKP 2021)
7) Pada tanggal 23 s.d 25 Juli 2020 dengan media zoom meeting, Sesditjen Perhubungan Udara menyelenggarakan pertemuan dengan seluruh satker di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara guna terkait dengan Sosialisasi Aplikasi SAKTI TA. 2021 dan melakukan pendampingan input data RKA-K/L TA. 2021 dan KPJM melalui aplikasi SAKTI.
8) Penyusunan Pagu Anggaran Direktorat Jenderal Perhubungan Udara TA. 2021 sebesar Rp 10.558.628.167.000,- sesuai surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas No.S-692/MK.02/2020 dan B.636/M.PPN/ D.8/KU.01.01/08/2020 tanggal 5 Agustus 2020 perihal Pagu Anggaran K/L dan Penyelesaian Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/ Lembaga Tahun Anggaran 2020.
9) Penelitian Pagu Anggaran oleh Biro Perencanaan dan Reviu Pagu Anggaran oleh Inspektorat Jenderal dilaksanakan secara online melalui aplikasi e-planning untuk kelengkapan data dukung RKA-K/L TA. 2021 dengan pagu sebesar Rp. 10.558.628.167,- pada tanggal 24 Agustus – 12 September 2020.
10) Raker dan RDP
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 20
Untuk pemenuhan proses perencanaan dilaksanakan rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI, terkait pembahasan program/postur RKA-KL TA. 2021 sesuai amanat Undang-Undang Keuangan Negara, Undang-Undang MD3. Dalam rangka penyusunan APBN TA 2021, telah dilaksanakan Rapat Kerja pada tanggal 2 September 2020 dan Rapat Dengar Pendapat pada tanggal 10 September 2020 dengan Komisi V DPR RI.
11) Sesuai surat Menteri Perhubungan Nomor : PR.001/1/7/PHB 2020 tanggal 2 Oktober 2020 perihal Usulan Rekomposisi Pagu Anggaran Kementerian Perhubungan TA 2021, Ditjen Perhubungan udara terdapat pengurangan anggaran sebesar Rp 81.598.013 sehingga Pagu Anggaran Ditjen Perhubungan Udara menjadi Rp. 10.477.030.154.000,-. Adapun rincian rekomposisi tersebut adalah sebagai berikut : a) Pengurangan anggaran belanja pegawai sebesar Rp. 1.598.013.000,- b) Penguraangan anggaran sebesar Rp 80.000.000.000 pada program konektivitas
untuk kegiatan pembangunan prasarana di BPSDM. 12) Sesuai surat Menteri Keuangan Nomor : S-903/MK.02/2020 tanggal 2 Oktober
2020 perihal Penyampaian Pagu Alokasi Anggaran K/L TA 2021 dan Hasil Rapat Pembahasan Panitia Kerja Belanja Pemerintah Pusat dalam Rangka Pembicaraan Tingkat I/Pembahasan RUU tentang APBN TA 2021, ditetapkan Pagu Alokasi Anggaran Ditjen Perhubungan Udara sebesar Rp10.558.628.167.000,-
13) Sesuai surat Direktur Jenderal Anggaran, Direktur Anggaran Bidang Perekonomian dan Kemaritiman Nomor S-174/AG/AG.3/2020 tanggal 16 Oktober 2020 perihal Pengesahan Revisi Pengesahan Revisi Pergeseran Anggaran Bagian Anggaran 999.08 BA BUN Pengelolaan Belanja Lainnya Ke BA Kementerian Perhubungan C.Q Ditjen Perhubungan Udara (Revisi Ke -7), ditetapka stimulus transportasi udara sebesar Rp 216.561.217.000,- dengan rincian sebagai berikut : a) Subsidi biaya pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U) sebesar
Rp. 175.748.305,- b) Subsidi biaya Kalibrasi Fasilitas Penerbangan sebesar Rp. 40.812.912.000
14) Penelitian dan Reviu Pagu Alokasi Anggaran dengan Biro Perencanaan dan Inspetorat Jenderal untuk kelengkapan data dukung RKA-K/L TA. 2021 dengan pagu sebesar Rp. 10.558.628.167.000,- dilaksanakan pada tanggal 21 sd 30 Oktober 2020.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 21
15) Penetapan Hasil Pembahasan Alokasi Anggaran dan Program Kementerian/Lembaga Mitra Kerja Komisi V DPR RI dalam Nota Keuangan RAPBN TA 2021 Ditjen Perhubungan Udara sebesar Rp. 10.558.628.167.000 tanggal 21 Oktober 2020.
16) Berdasarkan rekapitulasi hasil penelitian dan reviu bersama dengan Biro Perencanaan dan Inspektorat Jenderal untuk kelengkapan data dukung Pagu Alokasi Anggaran RKA-K/L TA 2021 per tanggal 23 Oktober 2020, dari total pagu sebesar Rp. 10.558.628.167.000,- terdapat catatan halaman IV DIPA adalah sebagai berikut: a) Catatan Halaman IV A (diblokir) sebesar Rp. 161.395.166.000,- dikarenakan
data dukung belum lengkap (TOR dan RAB belum di tanda tangani direktorat teknis) .
b) Catatan Halaman IVB sebesar Rp 417.513.827.000,-. Dapat dicairkan setelah dokumen yang dipersyaratkan dilengkapi.
17) Berdasarkan hasil penelaahan secara online pagu alokasi anggaran bersama Direktorat Jenderal Anggaran dan Bappenas diperoleh blokir sebesar Rp 14.647.164.000,- dikarenakan alokasi pengaanggaran (Pengadaan Kendaraan Bermotor, BBM Kendaraan dan alokasi yang tidak sesuai tusi). Berdasarkan hasil penelaahan, total blokir Ditjen Perhubungan Udara sebesar Rp 176.042.330.000,-.
18) DIPA Induk Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tahun 2021 terbit dengan Nomor : SP DIPA - 022.05-0/2021 tanggal 22 November 2021 Total pagu Rp 10.558.628.167.000,-
19) Dalam penyusunan RKA-K/L, secara paralel dilakukan pula penyusunan pada Aplikasi KRISNA dan Sinkronisasi KRO serta RO dengan tujuan terintegrasinya antara aplikasi KRISNA dengan Aplikasi SAKTI.
20) Alokasi Anggaran Tahun 2021 Jumlah UPBU/Satker Ditjen Perhubungan Udara TA. 2021 sebanyak 173 UPBU/Satker Rp. 10.558.628.167.000,- a) Rincian per sumber dana
RM : Rp. 8.097.657.922.000,- PHLN : Rp 48.000.000.000,- PNBP : Rp. 885.112.677.000,- BLU : Rp. 302.027.637.000,- SBSN : Rp. 1.225.829.931.000,-
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 22
b) Rincian per jenis belanja Belanja Pegawai : Rp. 848.332.061.000,- Belanja barang mengikat : Rp. 768.860.754.000,- Belanja barang tidak mengikat : Rp.2.473.907.685.000,- Belanja modal :Rp. 6.467.527.667.000,-
j. Pemenuhan Dokumen SAKIP di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara 1) Pemenuhan Dokumen (SAKIP) yang disampaikan Tahun 2020 tercapai 100 %.
Dokumen SAKIP dimaksud adalah Dokumen Renstra Reviu, Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2020i, Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2020, Dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019, Revisi Perjanjian Kinerja Tahun 2019 dan Dokumen Rencana Aksi Tahun 2020. Terhadap Implementasi SAKIP Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 telah dilakukan evaluasi oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan dengan hasil evaluasi 81,80 atau dengan kategori A. Hasil Evaluasi ini menurun dari Tahun sebelumnya namun bukan berarti kinerja menurun tetapi lebih dikarenakan adanya perbedaan cara penilaian oleh Inspektorat Jenderal setelah berkoordinasi dengan Kemenpan. Berikut adalah Nilai SAKIP Ditjen Perhubungan Udara dari tahun ke tahun : Tahun 2016 : 84,75 Tahun 2017 : 90,01 Tahun 2018 : 84.08 Tahun 2019 : 81,80
2) Pada awal Tahun 2020 telah dilakukan beberapa Bimbingan Teknis terkait Penyusunan Dokumen SAKIP maupun terkait Aplikasi Kinerja untuk meningkatkan kemampuan SDM yang menangani Akuntabilitas Kinerja. Bimbingan Teknis Penyusunan Dokumen SAKIP kepada unit kerja yang ada di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara yaitu Kantor Otoritas Bandar Udara, Kantor UPBU di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara, Kantor Balai dan Kantor Pusat.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 23
Disamping itu dilakukan juga Bimbingan Teknis di tiap unit kerja Kantor UPBU dan Kantor Otoritas Bandar Udara terhadap masing-masing RENSTRA.
Gb. 2.3: Sesditjen Perhubungan Udara beserta para peserta
Bimtek Penyusunan SAKIP di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara
Gb. 2.4 : Sesditjen Perhubungan Udara beserta para peserta
Bimtek Penyusunan SAKIP di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 24
k. Program Padat Karya Tahun 2020 Fungsi dan tujuan Program Padat Karya di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara tidak
hanya dalam rangka memperbaiki gizi buruk namun juga diharapkan dapat mengurangi beban pekerja yang terdampak covid-19. Selain itu dalam upaya menjalankan Instruksi pemerintah yang antara lain adalah untuk menciptakan lapangan kerja di desa, meningkatkan keterampilan masyarakat lokal, juga mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat.
Ditjen Perhubungan Udara menargetkan pelaksanaan Program Padat Karya dilaksanakan di Terealisasi di 25 Provinsi di 93 Desa & KabupatenABUPATEN menyerap 6.486 TENAGA KERJA dengan Rp. 13,9 MILIAR BIAYA UPAH29 Provinsi, 149 desa & Kabupaten, dengan alokasi biaya upah sebesar 19,5 Milyar yang diharapkan dapat menyerap 4.506 Orang tenaga kerja di seluruh Indonesia.
Kegiatan Padat Karya diimplementasikan melalui kegiatan sederhana atau kegiatan yang tidak memerlukan keterampilan khusus, yang terkait dengan pembangunan dan pemeliharaan Bandar udara antara lain adalah : pemotongan rumput airstrip, pembersihan saluran, pengecatan dan pembersihan terminal, pengecatan dan pembersihan gedung kantor & gedung operasional, pengecatan marka runway, perbaikan jalan lingkungan, pembersihan pagar pengaman bandara dan, pembuatan saluran drainase bandar udara dan Kegiatan kegiatan lainnya yang terkait kegiatan pemeliharaan dilingkungan Bandar Udara.
Dalam pelaksanaan Program Padat Karya Ditjen Perhubungan Udara, diagendakan sebanyak 10 lokasi bandar udara yang dihadiri oleh anggota dan pimpinan Komisi V DPR RI yaitu di Bandara Wamena (Papua), Bandara Ngloram (Jawa Tengah), Bandara Haluoleo Kendari (Sulawesi tenggara), Bandara Tebelian (Kalimantan Barat) sebagai berikut: 1) Padat Karya UPBU APT. Pranoto Samarinda , memiliki bangunan terminal baru
seluas 12.700 m2, Ruang VIP seluas 743,60, landas pacu (runway) 2.250 m x 45m. Kehadiran Bandar Udara APT. Pranoto diharapkan dapat mendukung konektifitas nasional, meningkatkan arus penumpang dan barang ke Samarinda sehingga mampu mendorong perekonomian Samarinda dan sekitarnya. Dalam program padat karya ini melibatkan sekitar 70 orang tenaga kerja dari masyarakat sekitar bandara yang melakukan kegiatan reinstalisasi pipa air bersih dan pembersihan saluran air drainase.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 25
Gambar 2.5: Dirjen Perhubungan Udara melakukan kunjungan kerja meninjau pelaksanaan
program padat karya di Bandar Udara APT. Pranoto Samarinda
2) Padat Karya UPBU Tebelian Kalimantan Barat Pelaksanaan Padat Karya di Bandar Udara Tebelian Sintang dihadiri juga oleh Ketua Komisi V DPR RI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dapil Kalimantan Barat, Lasarus S.Sos, M.Si, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Wakil Ketua DPRD Sintang, Bupati Sintang, dan para pejabat daerah serta perwakilan dari stakeholder di lingkungan Kementerian Perhubungan.
3) Padat Kara UPBU Andi Djemma Masamba Pelaksanaan Padat Karya di Bandar Udara Andi Djemma, Masamba Sulawesi Selatan yang diresmikan pada tanggal 31 Agustus 2020, sekitar 50 warga yang tinggal disekitar Bandar Udara Andi Djemma dilibatkan dalam program Padat Karya, dengan tujuan membantu ekonomi masyarakat akibat pandemi Covid-19.
4) Padat Karya UPBU Ngloram menyerap 75 tenaga kerja lokal “Kehadiran Bandara Ngloram tidak lepas dari antusiasme warga yang tinggi dan dukungan pemerintah daerah, mitra kerja Kemenhub, Komisi V DPR RI. Dukungan menjadikan motivasi dan dorongan Ditjen Hubud untuk dapat memberikan yang terbaik bagi masyarakat Blora,”.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 26
Gambar 2.6: Dapil Provinsi Jawa Timur Komisi V DPR RI , Kepala Kantor Otoritas Bandara Wil. III
Surabaya dan Kepala Kantor UPBU Pejabat Eselon II DJPU bersama tenaga upah Padat Karya di Bandar Udara Ngloram Cepu
5) Padat Karya UPBU Wamena.
Program padat karya di Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Wamena Sabtu 22 Agustus 2020 diperuntukkan bagi masyarakat disekitar Bandar Udara Wamena terutama bagi warga yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat pandemi Virus Corona (Covid-19), sebanyak 40 warga yang ikut dalam kegiatan padat karya, alat kerja yang digunakan berupa parang, sabit, cangkul dan sekop. Program padat karya ini berlangsung sampai bulan November 2020.
6) Padat Karya UPBU Haluoleo Kendari Kegiatan Padat Karya di Bandar Udara Halu Oleo Kendari dilaksanakan tanggal 17 Oktober 2020 dihadiri Bapak Ir. RIDWAN BAE Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai Golkar untuk Dapil Sulawesi Tenggara,Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar, Komandan Lanud Halu Oleo Kendari dan Camat Ranomeeto serta Kepala Desa Ambaipua Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan Kegiatan Padat Karya di Bandar Udara Haluoleo pada awal tahun telah melaksanakan kegiatan padat karya sesuai anggaran dalam DIPA 2020, dengan kegiatan pemeliharaan jalan masuk dan jalan inspeksi yang melibatkan masyarakat sekitar sebanyak 30 orang, pekerjaan pemeliharaan taman dan halaman sebanyak 40 orang. Adapun upah harian tunai yang diberikan dalah sebesar Rp.110.000,- perhari/orang.(standard sesuai PM Rp. 95.000). Kegiatan lanjutan di bulan Oktober adalah pemeliharaan bak penampungan air bersih dengan melibatkan masyarakat sebanyak 70 orang, pemeliharaan saluran sebanyak 40
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 27
orang dan pemeliharaan pagar sebanyak 32 orang. Dengan upah harian per orang per hari Rp. 110.000,-
Gb. 2.7: Kepala Otband Wil V Makassar, Kabandara Haluoleo Kendari
dan perwakilan tenaga upah Padat Karya
l. Realisasi Pelaksanaan Insentif Transportasi Kepariwisataan Program Pemulihan Ekonomi Nasional TA.2020 • Subsidi PJP2U di 13 Bandara (Rp.255,19 Miliar) Realisasi s.d 30 Desember 2020
Rp.255,19 Miliar (100 %) Realisasi s.d 30 Desember 2020 • Rp.38,81 Miliar (100 %) Subsidi Biaya Kalibrasi (Rp.38,81 Miliar) Keterangan: Semula Pagu sebesar Rp 175,74 Miliar dan penambahan pagu sebesar Rp.79,45 Miliar dari realokasi internal Kementerian (termasuk Rp 2,36 Miliar dari Subsidi Biaya Kalibrasi) Semula Pagu Rp 40,81 Miliar dan dialihkan sebesar Rp 2,36 Miliar ke subsidi PJP2U di 13 Bandara.
m. Rakor Kantor Otoritas Bandar Udara di lingkungan DJPU Rapat Koordinasi Otoritas Bandar Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2020 dilaksanakan di 2 tempat yaitu Terminal 3 Bandar Udara Soekarno-Hatta dan di Hotel Mercure Yogyakarta. Dilaksanakan dari Tanggal 17 sd 19 Juli 2020. Kegiatan Rakor Otoritas Bandar Udara menerapkan protocol Covid 19, di era kebiasaan baru, dengan melakukan social distancing di ruang Ball Room, peserta
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 28
menggunakan masker dilakukan check suhu dengan thermo gun , disediakan hand sanitizer dan disediakan pemeriksaan Rapid Test . Acara dibuka oleh Menteri Perhubungan melalui Teleconference di Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta didampingi Direktur Keamanan Penerbangan, Direktur Bandar Udara Ditjen Perhubungan Udara dan para Direksi PT. Angkasa Pura II (Persero). Peserta Rakor Otoritas Bandara adalah Para Pejabat Kantor pusat dilingkungan Ditjen Perhubungan Udara , Para Kepala Kantor wilayah I sd X: serta Kepala Kantor UPBU Kelas I Utama Juwata tarakan. Mengundang Pejabat Para Eselon I di lingkungan Kementerian Perhubungan, Pemda DI. Yogyakarta, Komandan Lapangan Udara Adi Sutjipto Yogyakarta, Dirut PT. Airnav Indonesia, Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Batam, Para Pimpinan Stakeholder yang terkait yaitu GM PT. Angkasa Pura I (Persero), GM PT. Angkasa Pura II (Persero), Maskapai Penerbangan dan Organisasi/ Himpunan/Asosiasi Bidang Transportasi Udara. Tujuan diselenggarakannya Rakor Otoritas Bandar Udara tahun 2020 adalah untuk mencapai kinerja yang optimal dan komitmen yang tinggi terkait peran Otoritas Bandar Udara di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara dalam Pengawasan dan Pengendalian Penyelenggaraan Penerbangan di Era Adaptasi Kebiasaan Baru dalam rangka mencapai masyarakat Produktif dan Aman Covid 19. Disamping itu untuk menciptakan sinergi antara tugas dan fungsi maupun peran Otoritas Bandar Udara sebagai kepanjangan tangan dari regulator yang memegang tugas dalam hal pengawasan dan pengendalian di bidang penerbangan yang memenuhi standar keselamatan, keamanan dan pelayanan serta upaya pelestarian lingkungan dengan para stakeholder yaitu Operator penerbangan dan pelaku industri penerbangan agar terus dilakukan koordinasi terkait dengan Era Adaptasi Kebiasaan Baru dalam rangka mencapai masyarakat Produktif dan Aman Covid 19. Tema yang diambil: ”Peran Otoritas Bandar Udara dalam Pengawasan dan Pengendalian Penyelenggaraan Penerbangan di Era Adaptasi Kebiasaan Baru dalam rangka mencapai masyarakat Produktif dan Aman Covid 19”. Dalam pembukaan Rapat Koordinasi Otoritas Bandar Udara Direktur Jenderal Perhubungan Udara Perhubungan Udara menekankan pada hal hal sebagai berikut:
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 29
1) Harus menjaga keseimbangan dan keberlangsungan terhadap regulasi yang dikeluarkan, regulasi mana yang perlu ada perbaikan, karena Ditjen Perhubungan Udara berharap mendapat kritikan terhadap regulasi yang sifatnya dinamis dan masih bisa diperbaiki.
2) Khususnya kepada para inspektur penerbangan harus lebih paham pada aturan, harus lebih comply daripada pasar.
3) Harapannya dari Rakor OBU mendapat masukan yang maksimal dan perbaikan bagi kita semua melalui sosialisasi kepada masyarakat luas bahwa bepergian dengan pesawat udara itu aman, sehat, bersih dan terkendali.
Pelaksanaan Rakor terdiri dari 2 sesi yaitu dengan materi pokok : 1) Sesi I : System pengawasan dan pengendalian yang efektif efisien dalam
adaptasi baru. Panelis sesi I yaitu: a) Mokhammad Khatim Direktur Operasional Airnav Indonesia; b) Girardi Soejatman; Pengamat Penerbangan c) Muhamad Wasid Direktur Operasi dan Pelayanan PT. Angkasa Pura II; d) Ida Ayu Wayan Sri Gotami , General Manager PT. Garuda Indonesia
Yogyakarta; e) Moderator : Agoes Soebagio Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah VI-
Padang 2) Sesi 2 : Membangun kepercayaan publik pada penerbangan nasional di masa
pandemic a) Rizky Handayani, Deputi Bidang Produk Wisata dan Event, Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) b) Alvin Lie , Pengamat Penerbangan c) Stuart Collins Traveller enthusiast and influencers d) Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono, MT.IPU e) Moderator : Ibu Adita Irawati (Juru Bicara Menhub)
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 30
Gb. 2.8 : Pembukaan Rakor Otoritas Bandara dibuka Menteri Perhubungan di 2 lokasi (Bandara Soetta dan di DI. Yogyakarta)
Gb. 2.9: Dirjen Perhubungan Udara berfoto bersama Para Kepala Kantor Otoritas wilayah I sd X dan Sesditjen Perhubungan Udara pada acara Rakor Otoritas Bandara
2. Bagian Keuangan
Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang lebih transparan, akurat, dan akuntabel. Penyusunan Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2020 sesuai dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Nomor : S-947/PB/2020
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 31
tanggal 30 Desember 2020 perihal Jadwal Rekonsiliasi, Penyusunan, dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) Tahun 2020 Unaudited serta Perlakuan Akuntansi atas Transaksi Akhir Tahun, Jadwal Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Perhubungan akan dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2021. Posisi Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Semester II T.A 2020 adalah sebagai berikut: a. Penyusunan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2020. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020 Unaudited adalah sebesar Rp1.080.329.128.577,- atau mencapai 103,00% dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp.1.044.476.393.000,-. Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi pada Tabel berikut :
Tabel 2.2. Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Realisasi Belanja Direktorat Jenderal Perhubungan Udara pada 31 Desember 2020 Unaudited adalah sebesar Rp.5.481.792.247.764,- atau sebesar 94 persen dari anggaran senilai Rp.5.806.575.875.000,-. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja 31 Desember 2020 pada tabel berikut :
Tabel 2.3. Realisasi Belanja Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Uraian Unaudited 2020
Anggaran Realisasi % Real Angg Belanja Pegawai 742.631.070.000 733.438.761.154 99%
Belanja Barang 2.423.672.383.000 2.262.008.936.133 93% Belanja Modal 2.640.272.422.000 2.486.344.550.477 94%
Jumlah 5.806.575.875.000 5.481.792.247.764 94%
Uraian Unaudited 2020 Anggaran Realisasi % Real Angg
Pendapatan PNBP 1.044.476.393.000 1.080.329.128.577 94% Jumlah 1.044.476.393.000 1.080.329.128.577 94%
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 32
b. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada 31 Desember 2020 (unaudited) dan 31 Desember 2019 (audited). Nilai Aset per 31 Desember 2020 (unaudited) dicatat dan disajikan sebesar
Rp. 166.302.465.240.492,- yang terdiri dari:
Tabel 2. 4 : Ringkasan Neraca per 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019 (audited)
(dalah)
c. Analisa Realisasi Anggaran Target Prosentase Realisasi Anggaran Belanja Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 adalah 92,17 % dan Realisasi 94,41 . Capaian Kinerja Kegiatan 102, 41 % . Pagu Awal DIPA Tahun Anggaran 2020 Ditjen Perhubungan Udara pada tahun 2020 adalah Rp. 8.472.209.765.000. Periode sampai dengan akhir tahun anggaran 2020 (31 Desember 2020) terdapat beberapa kali revisi anggaran yang mengakibatkan perubahan total pagu Ditjen Perhubungan Udara menjadi sebesar Rp.5,806,575,875,000,- dengan rincian pagu berdasarkan belanja sebagaimana pada tabel berikut :
Uraian 31 Des 2020 (unaudited)
31 Des 2019 (audited)
Kenaikan/Penurunan Rp %
ASET Aset Lancar
703,764,035,855
668,051,239,335
241,107,499,477 36.09%
Aset Tetap 153,638,233,451,959
164,602,029,590,263
(1,859,818,208,406)
-1.13%
Piutang Jk. Panjang
5,600,000
13,816,250
3,529,750
25.55%
Aset Lainnya 11,960,462,152,678
4,389,039,469,371
(57,216,806,514)
-1.30%
Jumlah Aset 166,302,465,240,492
169,659,134,115,219
(1,675,923,985,693)
-0.99%
KEWAJIBAN Kewajiban Jk. Pendek
83,563,554,982
107,343,421,326
72,024,914,641
67.10%
Jumlah Kewajiban 83,563,554,982
107,343,421,326
72,024,914,641 67.10%
EKUITAS DANA Ekuitas
166,218,901,685,510
169,551,790,693,893
(1,747,948,900,334) -1.03%
Jumlah Ekuitas Dana
166,218,901,685,510 169,551,790,693,893
(1,747,948,900,334)
-1.03%
Jumlah Kewajiban & Ekuitas
166,302,465,240,492 169,659,134,115,219
(1,675,923,985,693)
-0.99%
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 33
Tabel 2.5: Rincian Pagu Anggaran DJU Per Jenis Belanja
Jenis Belanja Pagu Awal Penghematan Pagu Akhir
Belanja Pegawai 901.424.952.000 (158.793.882.000) 742,631,070,000 Belanja Barang 3.167.293.745.000 (743.621.362.000) 2,423,672,383,000 Belanja Modal 4.403.491.068.000 (1.763.218.646.000) 2,640,272,422,000
Total 8.472.209.765.000 (2.665.633.890.000) 5,806,575,875,000
Pagu anggaran tahun 2020 Ditjen Perhubungan Udara berdasarkan Sumber Dana sebagai berikut:
Tabel 2. 6 Rincian Pagu Anggaran Ditjen Perhubungan Udara
Berdasarkan Sumber Dana Jenis Belanja Pagu Awal Tahun Pagu Akhir Tahun
Rupiah Murni 5.978.225.652.000 4,072,240,849,000 PNBP 1.032.202.793.000 634,356,827,000 Pinjaman Luar Negeri 5.000.000.000 5.000.000.000 Badan Layanan Umum (BLU) 665.580.617.000 303,777,496,000 Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) 791.200.703.000 791,200,703,000 Total 8.472.209.765.000 5,806,575,875,000 Pagu tersebut dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan program yang ada dalam DIPA Tahun Anggaran 2020 dengan rincian sebagai berikut : 1) Pengembangan Angkutan Udara Perintis sebesar Rp. 373,565,756,000,- ; 2) Pembangunan, Rehabilitasi Dan Pemeliharaan Prasarana Bandar Udara sebesar
Rp. 2,702,561,601,000,-; 3) Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Keamanan Penerbangan
sebesar Rp. 33,028,309,000,-; 4) Pengawasan dan Pembinaan Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara
sebesar Rp. 197,156,061,000,-; 5) Pembangunan, Rehabilitasi Dan Pemeliharaan Prasarana Navigasi Penerbangan
sebesar Rp. 277,500,371,000,-; 6) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara sebesar Rp 2,222,763,777,000,- Perkembangan pagu anggaran di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dalam rangka pelaksanaan program pengelolaan dan penyelenggaraan transportasi udara disajikan pada tabel dan grafik berikut:
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 34
Tabel 2.7 Matriks Perkembangan Pagu Anggaran Ditjen Perhubungan Udara
dari Tahun 2018 s.d 2020
Tahun Pagu Awal Pagu Akhir
2018 9.162.040.051.000 9,177,698,362,000
2019 7.194.866.000.000 7.330.321.493.000
2020 8.472.209.765.000 5,806,575,875,000
Grafik 2. 1 :
Grafik Tren Perkembangan Pagu Anggaran Ditjen Perhubungan Udara dari Tahun 2018 – 2020
Realisasi Anggaran Belanja Ditjen Perhubungan Udara pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp.5.481.792.247.764,- atau 94,41 persen dari anggaran belanja sebesar Rp.5.806.575.875.000,-.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 35
Grafik 2.2 : Pagu Anggaran Ditjen Perhubungan Udara
dari Tahun 2018 – 2020
Dari grafik 2.2 di atas dapat dijelaskan bahwa nilai target dan realisasi keuangan Ditjen Perhubungan Udara sampai dengan bulan Desember 2020 masih cukup baik dimana garis realisasi (berwarna jingga) memiliki kecenderungan berimpit terhadap garis target (berwarna biru) sejak bulan Januari 2020. Realisai anggaran pada 31 Desember 2020 adalah sebesar 94,41% atau setara dengan Rp.5.481.792.247.764,-. Adapun sisa anggaran yang tidak terealisasi adalah sebagai berikut : 1) Anggaran bersumber dana rupiah murni sisa tidak terserap sebesar
Rp. 56.596.747.857,- merupakan sisa belanja pegawai, sisa kegiatan belanja perjalanan dinas, biaya rapat, langganan daya, gaji pegawai honorer dan ATK pada 172 satker di Lingkungan Ditjen Perhubungan Udara.
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov DecTarget 2020 1.15 4.23 8.41 13.33 18.42 24.65 34.1 44.17 55.61 65.25 74.19 92.17Realisasi 2020 1.21 5.14 8.48 18 22.34 27.61 32.96 37.45 51.8 57.47 71.29 94.41Realisasi 2019 1.21 3.73 7.28 12.93 20.59 25.49 33.00 40.59 47.79 59.18 70.96 90.65
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pers
enta
se
Axis Title
Target 2020 Realisasi 2020 Realisasi 2019
92.17
90.65
Realisasi
Target 2020
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 36
2) Anggaran bersumber dana pinjaman luar negeri tidak terserap sebesar Rp. 616.020.704,- merupakan sisa kontrak belanja pinjaman luar negeri.
3) Anggaran bersumber dana Penerimaan Negara Bukan Pajak tidak terserap sebesar Rp.98.034.190.435,- merupakan nilai pagu yang tidak teralokasikan maksimum pencaiaran (MP) karena tidak tercapainya pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak.
4) Anggaran bersumber dana Badan Layanan Umum tidak terserap sebesar Rp. 53.358.385.236,- merupakan pagu belanja yang tidak dapat direalisasikan karena tidak tercapainya pendapatan dan alokasi anggaran bersumber dana BLU pada 4 satker yang dilakukan kerjasama pemanfaatan aset (Lampung, Jayapura, Bengkulu dan Belitung).
5) Revisi DIPA Ditjen Perhubungan Udara Tahun Anggaran 2020 beserta Data Dukung Bandara yang melakukan revisi DIPA .
6) Anggaran bersumber dana Surat Berharga Syariah Negara tidak terserap Rp.116.358.460.806,- merupakan sisa kontrak dan anggaran yang sudah berkontrak tetapi tidak dapat direalisasikan pada Bandar Udara APT. Pranoto.
Adapun langkah langkah strategis yang dilakukan Ditjen Perhubungan udara untuk meningkatkan prorsentase penyerapan sampai dengan akhir tahun sehingga target dapat tercapai adalah sebagai berikut: 1) Monitoring dan evaluasi secara maksimal terhadap kegiatan-kegiatan yang
berpotensi mengalami hambatan/keterlambatan maupun yang berpotensi tidak selesai sampai dengan periode Tahun 2020.
2) Meningkatkan Realisasi Anggaran khususnya Belanja Barang pada Satker-Satker yang memiliki Anggaran bersumber dana PNBP dan BLU yang besar.
3) Menginstruksikan kepada para KPA untuk meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam rangka pelaksanaan dan percepatan kegiatan Tahun 2020.
4) Berkoordinasi ditingkat Kementerian terhadap hal hal yang berpotensi menghambat pelaksanaan di lapangan khususnya hambatan hambatan yang terkait pihak ketiga seperti masalah tanah maupun perizinan.
5) Realokasi anggaran terhadap pekerjaan pekerjaan yang belum dilelangkan dan dimungkinkan terlambat pada perioda triwulan II untuk kegiatan yang lebih membutuhkan dan dimungkinkan percepatan dalam pelaksanaannya.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 37
6) Pemotongan kegiatan belanja Barang khususnya terkait kegiatan perjalanan dinas yang dimungkinkan tidak dilaksanakan akibat adanya Pandemic Covid19.
d. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Pada dasarnya, penerimaan negara terbagi atas 2 jenis penerimaan, yaitu penerimaan dari pajak dan penerimaan bukan pajak yang disebut penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Menurut Undang Undang no. 9 tahun 2018 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak, PNBP adalah Penerimaan Negara Bukan pajak yang selanjutnya disingkat PNBP adalah pungutan yang dibayar oleh orang pribadi atau badan dengan memperoleh manfaat langsung maupun tidak langsung atas layanan atau pemanfaatan sumber daya dan hak yang diperoleh negara, berdasarkan peraturan perundang-undangan, yang menjadi penerimaan pemerintah pusat di luar penerimaan perpajakan dan hibah dan dikelola dalam mekanisme anggaran pendapatan dan belanja negara. Menurut jenisnya PNBP terdiri atas : 1) PNBP Fungsional, yaitu PNBP yang bersumber dari hasil penyelenggaraan
tugas/fungsi teknis suatu kementerian/Lembaga, dasar hukum dari pengenaan PNBP fungsional ini adalah UU No.9 Tahun 2018, dan pada Kementerian Perhubungan diturunkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 15 Tahun 2016 dan terkait dengan persetujuan penggunaan sebagian dana PNBP yang berasal dari Jasa Transportasi Udara pada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menggunakan dasar KMK Nomor 20 Tahun 2012 yaitu sebesar 77,28% .
2) PNBP Badan Layanan Umum (BLU), adalah PNBP yang dikenakan oleh Badan Layanan Umum kepada konsumennya, meskipun BLU tidak dibentuk untuk mencari keuntungan, namun dapat menarik PNBP untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan. Dasar hukum terhadap PNBP BLU adalah Undang Undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharan Negara, diturunkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan BLU, serta KMK tentang Penetapan Satker masing-masing BLU dan PMK tentang Tarif Layanan masing-masing Satker BLU.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 38
3) PNBP Pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) atau dikenal dengan PNBP Umum, yaitu PNBP yang dipungut bukan karena pelayanan / tugas fungsi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Target dan Pagu PNBP Ditjen Perhubungan Udara TA. 2020 berdasar Perpres 54 Tahun 2020 adalah sebagai berikut :
Tabel 2. 8 : TARGET DAN PAGU PNBP/BLU TA.2020 (PERPRES 54/2020)
JENIS PENERIMAAN
TARGET
PAGU PENGGUNAAN
PNBP 1.242.858.620.357 960.481.073.000 B L U 622.923.032.000 622.923.032.000 UMUM 36.841.027.597 -
TOTAL 1.902.622.679.954 1.583.404.105.000
Usulan Target dan Pagu PNBP TA.2020 berdasar Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara TA.2020 sebagai berikut :
Tabel 2. 9 : TARGET DAN PAGU PNBP/BLU TA.2020 (PERPRES 72/2020)
JENIS PENERIMAAN
TARGET
PAGU PENGGUNAAN
PNBP 820.855.194.000 684.133..611.600 B L U 254.000.711.400 254.000.711.400 UMUM 21.336.389.600 - TOTAL 1.096.192.295.000 938.134.323.000
Terdapat selisih Target dan Pagu PNBP/BLU TA.2020 berdasar Perpres 54 Tahun 2020 dengan Usulan Target dan Pagu PNBP/BLU TA.2020 berdasar Perpres 72 Tahun 2020 adalah :
Tabel 2. 10 : SELISIH TARGET DAN PAGU PNBP/BLU TA.2020
JENIS PENERIMAAN
TARGET
PAGU PENGGUNAAN
PNBP 422.003.426.357 276.347.461.400 B L U 368.922.320.600 368.922.320.600 UMUM 15.504.637.997 - TOTAL 806.430.384.954 645.269.782.000
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 39
Tabel 2. 11 : REALISASI PAGU PENGGUNAAN BLU PER 31 DESEMBER 2020
JENIS BELANJA PAGU BLU REALISASI %
BELANJA BARANG 270.612.946.000 218.884.497.337 80,88
BELANJA MODAL 33.164.550.000 31.534.613.427 95,09
TOTAL 303.777.496.000 250.419.110.764 82,44
Tabel 2.12 : REALISASI PAGU PENGGUNAAN PNBP PER 31 DESEMBER 2020
JENIS BELANJA PAGU PNBP ALOKASI MP REALISASI %
BELANJA BARANG 403.053.868.000 332.330.368.364 82,45
BELANJA MODAL 231.302.959.000 203.992.268.201 88,19
TOTAL 634.356.827.000 539.659.320.000 536.322.636.565 99,38
Realisasi atas target PNBP Fungsional tidak terpenuhi karena :
1) Terdapat perjanjian konsesi Jasa Kebandarudaraan antara Ditjen Perhubungan Udara dengan PT.Angkasa Pura I (Persero) dan PT. Angkasa Pura II (Persero) yang masih dalam proses revisi ;
2) Realisasi atas target PNBP Umum sebagian besar tidak terpenuhi disebabkan potensi PNBP berupa sewa aset tanah Ditjen Perhubungan Udara pada 5 (lima) Bandara Udara yang diusahakan oleh Badan Usaha Bandar Udara, yaitu : Bandar Udara Juanda-Surabaya, Bandar Udara Hasanuddin-Makassar, Bandar Udara Depati Amir-Bangka, Bandar Udara Bandar Udara Sultan Thaha-Jambi dan Bandar Udara Minangkabau-Padang sesuai dengan surat Persetujuan Sewa Atas Barang Milik Negara (BMN) berupa Tanah dan/atau Bangunan pada Kementerian Perhubungan Nomor S-403/MK.6/2018 tanggal 28 Agustus 2018 senilai Rp.1.204.035.135.000,- sudah habis masa berlakunya dan belum diusulkan kembali, menunggu surat dari PT.Angkasa Pura I (Persero) dan PT.Angkasa Pura II (Persero) sebagai Mitra yang merupakan salah satu persyaratan dalam pengusulan sewa sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 57/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Sewa Barang Milik Negara;
3) Penetapan kedaruratan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) yang mempengaruhi dampak ekonomi kepada dunia usaha transportasi udara, saat ini telah dilakukan Pencairan Dana Penggunaan PNBP secara terpusat dengan penyetoran tersebar. Berdasarkan Surat Kementerian Keuangan Nomor : S-
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 40
501/MK.02/2019 tanggal 2 Juli 2019, Kementerian Keuangan telah menyetujui Penerapan Mekanisme Pencairan secara terpusat dengan penyetoran tersebar pada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Direktur Jenderal Perhubungan Udara telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2019 tentang Mekanisme Maksimum Pencairan Penerimaan Negara Bukan Pajak. Untuk optimalisasi penggunaan Dana PNBP, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan optimalisasi penggunaan dana PNBP pada unit kerja Direktorat Navigasi Penerbangan, Direktorat Bandar Udara, dan Kantor Pusat Ditjen Perhubungan Udara dengan melakukan subsidi pagu penggunaan pada unit kerja lain yang membutuhkan mengingat keterbatasan anggaran Rupiah Murni Belanja Barang dan Belanja Modal pada tingkat Eselon I Ditjen Perhubungan Udara. Program kerja Tahun 2021 Penyusunan Target dan Penggunaan PNBP di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah disusun rencana Target dan Penggunaan PNBP 2021, penyusunan melibatkan seluruh satker di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, baik Satker UPBU, Satker Kantor Otoritas Bandar Udara, maupun Satker Direktorat Teknis dan Kantor Pusat. Target PNBP tahun 2021 yang ditetapkan sebesar Rp1.629.034.247.000,,- Sedangkan pagu penggunaan PNBP juga telah ditetapkan untuk 174 (seratus tujuh puluh empat) satker, dengan total pagu sebesar Rp.1.187.140.314.000,- meliputi pagu PNBP sebesar Rp.885.112.677.000,- dan pagu BLU sebesar Rp 302.027.637.000,-
e. Badan Layanan Umum Konsep Pengelolaan Keuangan BLU tertuang dalam Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Pola pengelolaan keuangan pada BLU merupakan pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan negara pada umumnya. Yang
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 41
dimaksud dengan praktik bisnis yang sehat adalah proses penyelenggaraan fungsi organisasi berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam rangka pemberian layanan yang bermutu dan berkesinambungan. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memiliki 10 (sepuluh) satker yang telah ditetapkan sebagai satker BLU.
Tabel 2. 13 : Posisi Badan Layanan Umum (BLU) Tahun 2020
No
Satker BLU
Penyusunan Tarif
Remunerasi
Pedoman Sistem Akuntansi BLU
SPI
Dewas
1 BALAI BESAR KALIBRASI FASILITAS PENERBANGAN
PMK Nomor 69/PMK.05/ 2017
PMK Nomor : 562/KMK.05/2017
Kep. Menhub KP318 Tahun
2018
Sdh Kep.Menhub No. KP.396 Tahun 2020
2 BALAI KESEHATAN
PENERBANGAN PMK Nomor
58/PMK.05/2018 PMK Nomor :
585/KMK.05/2018 Kep. Menhub KP1797 Tahun
2018
Sdh Kep.Menhub No. KP.398 Tahun 2020
3 UPBU FATMAWATI BENGKULU
PMK Nomor 174/PMK.05/ 2018
4 UPBU RADIN INTEN II LAMPUNG
PMK Nomor 130/PMK.05/2018
5 UPBU JUWATA TARAKAN
PMK Nomor 124/PMK.05/2018
Proses di Kemenkeu
Proses di Biro Keuangan
Blm Proses di Biro Keuangan
6 UPBU SENTANI JAYAPURA
PMK Nomor 120/PMK.05/2018
7 UPBU DJALALUDDIN GORONTALO
PMK Nomor 173/PMK.05/2018
Proses di Kemenkeu
Proses di Biro Keuangan
Blm Proses di Biro Keuangan
8 UPBU MUTIARA SIS AL JFRI PALU
PMK Nomor 163/PMK.05/2018
Proses di Kemenkeu
PM 111 Tahun 2019
Blm Proses di Biro Keuangan
9 UPBU HAS HANANJUDDIN-BELITUNG
PMK Nomor 172/PMK.05/2018
10 UPBU KALIMARAU-BERAU
PMK Nomor 179/PMK.05/2018
Proses di Kemenkeu
Proses di Biro Keuangan
Blm Proses di Biro Keuangan
Keterangan :
Pada tahun 2020 telah dicabut status penerapan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum oleh Kementerian Keuangan sesuai dengan PMK Nomor 89/PMK.05/2020 tentang Pencabutan status UPBU Sentani, UPBU Fatmawati Soekarno-Bengkulu, UPBU UPBU Radin Inten II-Lampung dan UPBU HAS Hanandjoeddin-Tanjung Pandan sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 42
f. Tindak Lanjut Temuan Hasil Audit Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan dan BPK yang ditindaklanjuti. 1) Tindak Lanjut atas Laporan Hasil Audit (LHA) Itjen Kementerian Perhubungan
sampai dengan Triwulan II tahun 2020 jumlah temuan hasil audit Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan sejumlah 3.143 temuan dengan nilai Rp 165.634.602.256,94 dan U$ 186.470,05, terhadap temuan tersebut sudah dilakukan tindak lanjut, dengan hasil sebagai berikut : a) Sebanyak 2.321 temuan dengan nilai Rp 90.920.964.003,09 dan U$D
56.489,10 dinyatakan tuntas (73,85%) ; b) Sebanyak 692 temuan dengan nilai 68.470.853.530,75 dan U$D
129.980,95 masih dalam proses (22,01%); c) Sebanyak 123 temuan dengan nilai Rp 4.215.940.259,01 belum dapat
ditindaklanjuti (3,91%); d) Sebanyak 7 temuan dengan nilai Rp 2.026.844.464,09 dinyatakan tidak
dapat ditindaklanjuti (0,23%); Lambatnya penyelesaian tindak lanjut Laporan Hasil Audit (LHA) Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan oleh audit disebabkan : a) Belum adanya kriteria dalam menyelesaikan temuan hasil audit yang
berlarut-larut; b) Adanya rekomendasi yang penyelesaiannya berkaitan dengan instansi/unit
kerja lain diluar instansi Kementerian Perhubungan; c) Penanggungjawab tindak lanjut Laporan Hasil Audit (LHA) telah meninggal
dunia/pensiun; d) Pada saat pergantian pengelola anggaran di UPT/Satker tidak dilakukan
serah terima posisi hasil audit ataupun tindak lanjut sehingga pejabat yang baru tidak mengetahui permasalahan hasil audit atau tindak lanjut yang akan dilakukan;
e) Terdapat keterlambatan diterimanya Laporan Hasil Audit (LHA) Inspektorat Jenderal oleh auditi khususnya yang berada di daerah pedalaman.
2) Tindak Lanjut atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI sampai dengan Semester I Tahun 2020, terdapat 83 Temuan Pemeriksaan dengan nilai Rp. 14.498.893.440,44 terdiri 171 Rekomendasi dengan nilai
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 43
Rp 11.611.541.331,94, terhadap temuan tersebut sudah dilakukan upaya tindak lanjut dengan hasil sebagai berikut : a) Sebanyak 162 (seratus enam puluh dua) rekomendasi dengan nilai
Rp 11.141.429.749,83 dinyatakan sesuai dengan Rekomendasi; b) Sebanyak 6 (enam) rekomendasi dengan nilai Rp 445.000.001,11
dinyatakan Belum Sesuai dan dalam proses Tindak Lanjut; c) Sebanyak 3 (tiga) rekomendasi dengan nilai Rp 0,- Belum Ditindaklanjuti; d) Sebanyak 0 (nol) rekomendasi dengan nilai Rp Rp 25.111.581,- Tidak
Dapat Ditindaklanjuti (TDTL) dengan alasan yang sah. Upaya-Upaya Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan dan Ganti Kerugian Negara : a) Melaksanakan Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan
BPK RI ke Satker/UPT yang bersangkutan; b) Berkoordinasi dengan Instansi Pemerintah/Lembaga lainnya yang terkait
untuk menyelesaian Kerugian Negara dan rekomendasi yang harus ditindaklanjuti dan diselesaikan
c) Membuat Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) sebagai Pernyataan bersedia bertanggungjawab atas Kerugian Negara yang dilibatkannya;
d) Jika ada BUMN yang memiliki kewajiban menyetorkan PNBP dan belum diselesaikan dapat dimohonkan bantuan kepada Kementerian BUMN untuk membantu melakukan penagihan terhadap BUMN tersebut
g. Program Kerja Tahun 2021 1) Peningkatan capaian target PNBP 2021; 2) Akan diusulkan 4 (empat) Satuan Kerja Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
untuk dapat menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) yaitu UPBU Aji Pangeran Tumenggung (APT).Pranoto-Samarinda, UPBU Babullah-Ternate, UPBU Domine Eduard Osok (Deo)-Sorong dan UPBU Rendani-Manokwari
3) Percepatan penyelesaian atas tindak lajut Laporan Hasil Audit (LHA) Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan dan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK-RI.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 44
h. Penyertaan Modal Pemerintah Pusat (PMPP). Penyertaan Modal Pemerintah Pusat (PMPP) atas Barang Milik Negara dilakukan dalam rangka pendirian, memperbaiki struktur permodalan dan/atau meningkatkan kapasitas usaha Badan Usaha Milik Negara atau badan hukum lainnya yang dimiliki negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penyertaan Modal Pemerintah Pusat dapat dilakukan dengan pertimbangan: 1) Barang Milik Negara yang dari awal pengadaannya sesuai dokumen
penganggaran (seperti Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) atau Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)) diperuntukkan bagi Badan Usaha Milik Negara atau badan hukum lainnya yang dimiliki negara dalam rangka penugasan pemerintah; atau
2) Barang Milik Negara/Daerah lebih optimal apabila dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara/Daerah atau badan hukum lainnya yang dimiliki negara, baik yang sudah ada maupun yang akan dibentuk.
Pada periode tahun 2019-2020 telah terbit Peraturan Pemerintah tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia kepada Badan Usaha Bandar Udara di Indonesia dalam hal ini PT. Angkasa Pura II (Persero) yaitu PP Nomor 38 Tahun 2020 tanggal 16 Juli 2020, dengan total jumlah penambahan PMN sebesar Rp881.022.753.453,34 meliputi hasil pekerjaan tahun 2012 pada Bandar Sultan Thaha – Jambi, hasil pekerjaan tahun 2007, 2009, 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2017 pada Bandar Udara Kualananamu – Medan, hasil pekerjaan tahun 2009, 2010 dan 2011 pada Bandara Internasiona Minangkabau, hasil pekerjaan tahun 2009, 2010 dan 2011 pada Bandar Udara Supadio – Pontianak, dan hasil pekerjaan tahun 1998/1999, 2001, 2003-2012 pada Bandar Udara Silangit.
i. Pengelolaan BMN Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN), BMN adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. BMN yang merupakan bagian dari aset pemerintah pusat harus dikelola dengan baik sehinga dapat menunjang pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan BMN meliputi perencanaan, pengadaan,
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 45
penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, pemindahtanganan, penghapusan, penatausahaan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian. Nilai BMN pada Laporan Barang Pengguna Eselon I Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahunan per 31 Desember 2020 (Unaudited) adalah sebesar Rp. 190.687.340.994.971,00 (Seratus sembilan puluh triliun enam ratus delapan puluh tujuh milyar tiga ratus empal puluh juta sembilan ratus tujuh puluh satu rupiah). 1) Progress Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) BMN
Kerjasama Pemanfaatan adalah pendayagunaan BMN oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan sumber pembiayaan lainnya. Ketentuan Pokok KSP tidak mengubah status BMN. Sarana dan prasarana yang menjadi bagian dari pelaksanaan KSP adalah BMN sejak pengadaannya dan jangka waktu KSP paling lama 30 tahun dan dapat diperpanjang. Terkait dengan manfaat yang diterima oleh negara dalam hal ini adalah penerimaan negara yang wajib disetorkan mitra KSP terdiri atas kontribusi tetap dan pembagian keuntungan hasil pendapatan KSP. Penghitungan nilai BMN dilakukan oleh penilai yang ditugaskan Pengelola Barang. Mitra KSP ditentukan melalui tender, namun dalam hal ini pengelolaan bandar udara merupakan BMN yang bersifat khusus, sehingga dapat ditunjuk langsung. Seluruh biaya yang timbul dalam tahap persiapan dan pelaksanaan KSP menjadi beban Mitra KSP. Untuk KSP pada Ditjen Perhubungan Udara yang sudah mendapatkan penetapan baru KSP pada UPBU Tjilik Riwut – Palangkaraya oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) dengan masa KSP selama 30 (tiga Puluh) tahun, sedangkan yang masih dalam proses penetapan yaitu : KSP pada UPBU Radin Inten II – Lampung, UPBU Fatmawati Soekarno - Bengkulu dan UPBU Hanandjoedin – Tanjung Pandan oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) serta UPBU Sentani – Jayapura oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) persetujuan dari Kemenkeu sudah terbit, namun belum dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 46
Sampai dengan triwulan ke-4 tahun 2020 telah dilakukan proses KSP untuk sebagian lahan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III, saat ini posisi masih dalam proses penerbitan persetujuan KSP oleh Ditjen Kekayaan Negara.
2) Pemanfaatan Tanah Pemanfaatan Tanah merupakan pendayagunaan BMN yang tidak digunakan sesuai tugas pokok dan fungsi kementerian / lembaga / satuan kerja dalam bentuk sewa, pinjam pakai, kerja sama pemanfaatan, dan bangun serah guna / bangun guna serah dengan tidak mengubah status kepemilikan. Hingga saat ini pemanfaatan aset tanah idle yang dimiliki oleh Ditjen Perhubungan Udara baru dilakukan pada Bandara Juanda – Surabaya, Bandara Hasanuddin – Makassar, Bandara Depati Amir – Pangkal Pinang, bandara Sultan Thaha – Jambi diantaranya dengan pola sewa, oleh PT. Pertamina (Persero) untuk pipanisasi bahan bakar pesawat.
j. Revaluasi Revaluasi BMN merupakan proses penilaian kembali terhadap BMN sehingga diperoleh nilai wajar terkini. Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) telah melaksanakan kegiatan revaluasi yang dimulai pada tahun 2017 dan berakhir pada akhir tahun 2020. Salah satu tujuan pelaksanaan revaluasi BMN adalah untuk memperoleh nilai BMN yang sesuai dengan nilai barang saat ini. Berdasarkan monitoring hasil pelaksanaan Revaluasi BMN sampai dengan triwulan ke-4 tahun 2020, Total NUP yang telah selesai dilakukan revaluasi dari total sebanyak 7.589 NUP, sebanyak 6.756 NUP telah selesai, dan 833 NUP dalam proses penyelesaian revaluasi.
3. Bagian Hukum
a. Peraturan perundang-undangan yang diterbitkan 1) Peraturan perundang-undangan yang diterbitkan pada tahun 2020 dari target 75
dokumen terealisasi 103 dokumen dengan capaian kinerja 137%.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 47
Tabel 2.14 : Jenis Regulasi Yang diterbitkan Tahun 2020
No. JENIS REGULASI JUMLAH
1 Peraturan Presiden Tahun 2020 1
2 Peraturan Menteri Perhubungan Tahun 2020 11
3 Keputusan Menteri Perhubungan Tahun 2020 22
4 Instruksi Menteri Perhubungan Tahun 2020 -
5 Surat Edaran Menteri Perhubungan Tahun 2020 5
6 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2020 9
7 Keputusan Direktur Jendral Perhubungan Udara Tahun 2020 39
8 Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2020 1
9 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2020 15
TOTAL REALISASI PERATURAN 103 Target 75
Grafik 2.3 Perbandingan jumlah peraturan perundang-undangan yang diterbitkan Tahun 2015 sd 2020
b. Kesepakatan Bersama (Mou) Ditjen Perhubungan Udara dengan Lembaga, Pemda, Dan TNI Tahun 2020
Tahun2015
Tahun2016
Tahun2017
Tahun2018
Tahun2019
Tahun2020
Target 88 30 68 68 68 75Realisasi 163 76 103 142 126 103
020406080
100120140160180
Doku
men
Jumlah peraturan perundang-undangan yang diterbitkan
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 48
Tabel 2. 15 : KESEPAKATAN BERSAMA (MoU) DITJEN PERHUBUNGAN UDARA DENGAN
LEMBAGA, PEMDA, DAN TNI TAHUN 2020 NO.
TUGAS/KEGIATAN
1. Telah dilakukan penandatanganan terkait MoU pada tanggal 15 Januari 2020 Kesepakatan Bersama antara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara Tentang Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Bukit Malintang di Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara
2. Telah dilakukan penandatanganan terkait MoU pada tanggal 12 Februari 2020 Kesepakatan Bersama antara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan Pemerintah Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat Tentang Pembangunan Dan Pengembangan Bandar Udara Siboru di Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat
3. Telah dilakukan penandatanganan terkait MoU pada tanggal 12 Februari 2020 Kesepakatan Bersama antara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan Pemerintah Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat Tentang Pembangunan Dan Pengembangan Bandar Udara Rendani di Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat
4. Telah dilakukan penandatanganan terkait MoU pada tanggal 12 Februari 2020 Kesepakatan Bersama antara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan Pemerintah Kabupaten Pegunungan Arfak Provinsi Papua Barat Tentang Pembangunan Dan Pengembangan Bandar Udara Anggi di Kabupaten Pegunungan Arfak Provinsi Papua Barat
5. Telah dilakukan penandatanganan terkait MoU pada tanggal 24 Februari 2020 Kesepakatan Bersama antara Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI, Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian RI, Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Haks Asasi Manusia RI, Badan Karantina Pertanan Kementerian Pertanian RI, Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI, Staf Operasi Panglima Tentara Nasional Indonesia, Perusahaan Umum (PERUM) Lembaga Penyelenggaraan Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia, PT. Angkasa Pura I (Persero), PT. Angkasa Pura II (Persero) tentang Penanganan Pesawat Udara Asing Setelah Pemaksaan Mendarat (Force Down)
6 Telah dilakukan penandatanganan terkait MoU pada tanggal 22 Oktober 2020 Kesepakatan Bersama antara Direktur Navigasi Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dengan Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan, PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) tentang Pemberian Stimulus Pelayanan Jasa Kalibrasi Fasilitas Penerbangan
7 Telah dilakukan penandatanganan terkait MoU pada tanggal 22 Oktober 2020 Kesepakatan Bersama antara Direktur Bandar Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dengan, PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), Badan Pengusahaan Batam dan Unit Penyelenggara Bandar Udara Komodo tentang Penyelenggaraan Pemberian Stimulus Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) Pada 13 (Tiga Belas) Bandar Udara Pendukung Destinasi Pariwisata
8 Telah dilakukan penandatanganan terkait MoU pada tanggal 22 Oktober 2020 Kesepakatan Bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan Direktorat Jenderal Energi Baru terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian energy dan Sumber Daya Mineral
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 49
Tabel 2.16 : PERJANJIAN KERJASAMA (PKS) DITJEN PERHUBUNGAN UDARA DENGAN LEMBAGA, PEMDA, DAN TNI TAHUN 2020
NO
KEGIATAN
1. Telah dilakukan penandatanganan terkait Perjanjian KPBU pada tanggal 7 Februari 2020 antara Kementerian Perhubungan dengan Badan Usaha Pelaksana Bandar Udara Komodo – Labuan Bajo.
2. Telah dilakukan penandatanganan terkait Perjanjian Regres pada tanggal 7 Februari 2020 antara Kementerian Perhubungan dengan PT PII
3. Telah dilakukan penandatanganan terkait PKS pada tanggal 4 Mei 2020 Perjanjian Kerjasama antara Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penaggulangan Terorisme dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Tentang Penanggulangan Terorisme di Bidang Penerbangan
4. Telah dilakukan penandatanganan terkait Perjanjian Kerjasama pada tanggal 14 Juli 2020 Pelaksanaan Penggunaan Sementara Barang Milik Negara (BMN) berupa sebagian tanah Kementerian Pertahanan/TNI C.Q. TNI A Lanud Wiriadinata oleh Kementerian Perhubungan
5 Telah dilakukan penandatanganan terkait PKS pada tanggal 10 Desember 2020 Perjanjian Kerja Sama antara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dengan Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen tentang Pengamanan Pembangunan Strategis di Bidang Penerbangan
6 Telah dilakukan penandatanganan terkait PKS pada tanggal 10 Desember 2020 Perjanjian Kerja Sama antara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dengan Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Republik Indonesia tentang Penanganan Masalah Hukum Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
7 Telah dilakukan penandatanganan terkait PKS pada tanggal 30 Desember 2020 Perjanjian Kerja Sama antara Sekretariat Jenderal Perhubungan Udara dengan PT. Nayag Citra Baliem tentang Sewa Menyewa Tanah Bandar Udara Sentani Untuk Pembangunan Gudang Kargo Angkutan Udara
Tabel 2. 17 : REKAPITULASI PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF SEESUAI PM 78 TAHUN 2017 TAHUN 2020
No.
Bidang Jumlah Pengenaan Sanksi Administratif
1. Angkutan Udara 8 2 Kelaikudaraan dan Pengoperasian
Pesawat Udara 27
3 Keamanan penerbangan 40
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 50
3. Bagian Kepegawaian dan Organisasi a. Penataan Organisasi
1) Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara a) Telah tersusun Naskah Akademis revisi Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun
2015 Tentang Organisasi Kementerian Perhubungan, Naskah berisi justifikasi kebutuhan struktur organisasi menjadi 7 Direktorat menampung tugas dan fungsi untuk memperkuat pencapaian visi-misi pemerintah serta untuk memenuhi standar organisasi atas audit internasional (ICAO USOAP).
Draft revisi Perpres 40 Tahun 2015 telah diusulkan ke Kementerian PAN-RB dan telah ditindaklanjuti dengan beberapa kali rapat mengundang Kemenkeu, Kemenkumham, dan Kemen Setneg. Saat ini posisi usulan masih di Kementerian Sekretariat Negara yang belum memutuskan pengecualian organisasi menjadi 7 Direktorat tersebut.
b) Telah tersusun Naskah Akademis revisi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.122 Tahun 2018 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan, naskah telah dikirimkan ke Sekretariat Jenderal untuk mendapat pembahasan dengan Tim Kementerian PAN RB. Pada Naskah Akademis telah dituangkan konsep pengembangan organisasi DJPU 7 Direktorat, dengan pembagian ulang tugas dan fungsi sehingga beberapa nomenklatur dilakukan perubahan. Pada Konsep penataan ini organisasi DJPU juga menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah tentang penyederhanaan birokrasi, sehingga berdasarkan analisis seluruh jabatan eselon IV di Kantor Pusat dialihkan ke Jabatan fungsional yang relevan kecuali Subbagian Tata Usaha. Sedangkan untuk Jabatan Eselon III diusulkan dapat pengecualian dari penyetaraan Jabatan Administrasi dan telah disusun justifikasi kepentingan mempertahankan Jabatan Eselelon III yang mempunyai wewenang sebagai pelaksana kendali mutu bidang Pengaturan, Pengendalian (perizinan), dan Pengawasan karena luasnya lingkup obyek pengawasan sehingga dibutuhkan satu layer Jabatan Struktural dibawah Direktur.
c) Pada Tahap Awal Penyederhanaan Birokrasi telah dilakukan pelantikan penyetaraan Jabatan Administrasi Eselon III dan Eselon IV ke Jabatan
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 51
fungsional yang berkesesuaian pada tanggal 28 Desember 2020, Sehingg diberlakukan pemangku Jabatan Administrasi adalah Pelaksana Tugas.
2) Penataan Organisasi Kantor Otoritas Bandar Udara a) Telah tersusun Naskah Akademis Penataan Organisasi Kantor Otoritas Bandar
Udara dan inventarisir Kewenangan dan Uraian Kegiatan b) Dalam Kajian Naskah Akademis terdapat beberapa isu strategis yang diusulkan
antara lain: (1) Harmonisasi nomenklatur dan kegiatan antara kantor pusat dengan kantor
Otoritas Bandar Udara. (2) Pembagian ulang wilayah kerja (3) Penyesuaian eselonering.
c) Usulan ini memerlukan penyesuaian naskah akademis dikarenakan adanya konsep baru penataan organisasi Kantor Pusat dan rencana penyederhanaan birokrasi, dimana organisasi Kantor Otoritas Bandar Udara merupakan perpanjangan tangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sehingga juga menjalankan fungsi birokrasi dengan wacana penyederhanaan.
d) Saat ini sedang dalam penyesuaian naskah akadenmis dan akan diusulkan ulang paralel dengan penataan Organisasi Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
3) Penataan Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BBKFP) Telah dilakukan Evaluasi Organisasi Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BBKFP) pasca penetapan sebagai PPK-BLU, evaluasi bersama tim Kementerian PAN RB Pada Bulan Agustus 2021, mengindikasikan belum diperlukan penataan organisasi akibat penerapan PK-BLU. Evaluasi juga menelaah efektifitas SOP-SOP sesuai dengan bisnis proses organisasi untuk pencapaian tujuan.
4) Penataan Balai Kesehatan Penerbangan Penataan Organisasi Balai Kesehatan Penerbangan pasca penetapan sebagai instansi yang menerapkan PK-BLU, telah dilakukan iventarisasi permasalahan, namun belum dibahas lanjut dengan tim kementerian PAN-RB. Direncanakan akan dilakukan pendalaman dan pembahasan secatra menyeluruh terhadap kebutuhan organisasi Balai Kesehatan Penerbangan.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 52
5) Balai Teknik Penerbangan a) Telah dilaksanakan Evaluasi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 33
Tahun 2012 tentang Organisasi Balai Teknik Penerbangan. b) Telah dilakukan rapat terkait penambahan fungsi BTP sebagai penyelenggara
sertifikasi namun diputuskan bahwa sertifikasi tetap menjadi kewenangan Direktorat terkait.
c) Balai Teknik Penerbangan dapat mengeluarkan Surat Rekomendasi atau Keterangan Pengujian Peralatan sebagai salah satu persyaratan memperoleh Sertifikat Kelaikan Peralatan.
d) Sedang disusun bisnis proses baru tentang sertifikasi peralatan sehingga akan ditemukan pembagian yang jelas tugas-tugas yang berhubungan dengan pengujian peralatan;
6) Penataan Unit Penyelenggara Bandar Udara Sesuai perkembangan penyelenggaraan bandar udara, terdapat beberapa bandar
udara baru yang siap dioperasikan serta adanya hibah asset bandar udara dari pemerintah daerah sehingga telah ditetapkan sebagai Satuan Pelayanan Bandar Udara dengan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara. Selain itu terdapat Penetapan Satuan Pelayanan diluar KM 56 Tahun 2019, Satuan Pelayanan tersebut antara lain:
Tabel 2. 18 : Penetapan Satuan Pelayanan diluar KM 56 Tahun 2019
No Uraian 1 Satuan Pelayanan Atung Bungsu. Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara No.171 tahun 2019 tentang Satuan pelayanan Bandar Udara Atung Bungsu di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan;
2 Satuan Pelayanan Wiriadinata. Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nomor 98 tahun 2019 tentang Satuan Pelayanan Bandar Udara Wiriadinata di Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat;
3 Satuan Pelayanan Ngloram. Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nomor 170 tahun 2019 tentang Satuan Pelayanan Bandar Udara Ngloram di Kabupaten Blora Provinsi JawaTengah;
4 Satuan Pelayanan Tira Tangka Balang. Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nomor 203 tahun 2019 tentang Satuan Pelayanan Bandar Udara Tira Tangka Balang di Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah;
5 Satuan Pelayanan Gatot Subroto. Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nomor 135 tahun 2019 tentang Satuan Pelayanan Bandar Udara Gatot Subroto di Way Tuba Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung;
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 53
No Uraian 6 Satuan Pelayanan Sitaro. Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Nomor 164 tahun 2020 tentang Satuan Pelayanan Bandar Udara Sitaro di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Provinsi Sulawesi Utara;
7 Satuan Pelayanan Tambelan. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 165 tahun 2020 tentang Satuan Pelayanan Bandar Udara Tambelan di Kabupaten Bintan Provinsi Riau.
8 Satuan Pelayanan Anggi. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 269 tahun 2020 tentang Pelayanan Bandar Udara Anggi di Pegunungan Arfak Provinsi Papua Barat;
9 Satuan Pelayanan Bandar Udara Syekh Hamzah Fansyuri-Aceh Singkil sedang menunggu Berita Acara Pengalihan Operasi.
b. Ketatalaksanaan
1) Kegiatan review SOP Organisasi a) Inventarisir dan review seluruh SOP di Direktorat Kelaikudaraan dan
Pengoperasian Pesawat Udara, Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV – Denpasar, Kantor UPBU Kelaimarau – Berau dan Kantor Balai Kesehatan Penerbangan untuk mendorong peningkatan pelayanan publik menuju organisasi berpredikat WBBM.
b) Telah Dilakukan Evaluasi terkait tata kerja perijinan online dengan melakukan harmonisasi dengan Online Single Submission (OSS) Kementerian Perhubungan.
c) Telah dievaluasi SOP Perizinan di Direktorat Navigasi Penerbangan yang telah masuk Quick Wins RB2020
2) Reformasi Birokrasi a) Telah dilaksanakan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
(PMPRB), dan Tim Kementerian PAN RB telah melakukan evaluasi pada tanggal 29 September ke Unit Eselon I DJPU, seluruh data dukung telah diupload ke sistem PMPRB Kementerian PAN-RB yang meliputi 8 area perubahan yaitu antara lain: (1) Manajemen Perubahan (2) Penataan Perundang-Undangan (3) Penataan Organisasi (4) Penataan Tata Laksana; (5) Pembinaan Sumber Daya Manusia
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 54
(6) Akuntabilitas, (7) Pengawasan, (8) Pelayanan Publik
Pada Penilaian ini Unit Eselon I Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah melakukan penilaian mandiri berdasarkan LKE PMPRB dengan hasil akhir angka 83.
b) Pada Tahun 2020 telah ditetapkan pembangunan zona integritas pada 16 unit organisasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Pusat dan UPT), yaitu:
Tabel 2. 19 : Zona integritas
No. Uraian No Uraian 1. Direktorat Kelaikudaraan dan
Pengoperasian Pesawat Udara 9. Kantor Otoritas Bandar Udara
Wilayah V 2. Direktorat Angkutan Udara
10. Kantor Otoritas Bandar Udara
Wilayah VI 3. Direktorat Navigasi Penerbangan 11. Kantor Otoritas Bandar Udara
Wilayah VII 4. Kantor Otoritas Bandar Udara
Wilayah I 12. Kantor Otoritas Bandar Udara
Wilayah VIII 5. Kantor Otoritas Bandar Udara
Wilayah II 13. Balai Kesehatan Penerbangan
6. Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III
14. Kantor UPBU Kalimarau -Berau
7. Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV
15. Kantor UPBU Mutiara Sis Aljufri – Palu
8. Kantor UPBU APT. Pranoto – Samarinda
16. Kantor UPBU Gusti Syamsir Alam – Kota Baru
Setelah dilakukan evaluasi oleh Tim Penilai Nasional dari Kementerian PAN-RB, terdapat 5 Unit yang mendapatkan predikat WBK yaitu: Direktorat Angkutan Udara, Direktorat Navigasi Penerbangan, Kantor Otoritas Bandar Udara wilayah III, Kantor Otoritas Bandar Udara wilayah VI, Kantor Otoritas Bandar Udara wilayah VII.
c) Telah ditetapkan 9 Agen Perubahan RB, dan salah satunya telah dievaluasi program kerjanya bersama Tim Biro KIP dan Tim Menpan pada bulan November 2020 yaitu Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayan VI Padang.
d) Quick Wins pada tahun 2020 telah terlaksana pembangunan/pengembangan Sstem Informasi Perizinan Emergency Locator Transmitters (ELT), Perizinan
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 55
Mode-S, dan Perizinan Aircraft Aeronautical Station License (AASL) di Direktorat Navigasi Penerbangan.
3) Pemenuhan penambahan SDM Ditjen Perhubungan Udara Dalam rangka mengisi lowongan formasi Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 412 Tahun 2019 Tentang Penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2019, Kementerian Perhubungan memberi kesempatan bagi Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri SIpil (CPNS) Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2019 dalam Pengumuman Nomor : PG. 33 Tahun 2019 tanggal 11 Nopember 2019. Pemenuhan penambahan SDM Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 adalah sebagai berikut: Pada Tahun 2020 ditargetkan pemenuhannya 39 % dan realisasi 5,31 %. Target penambahan SDM pada tahun 2020 dari sejumlah 3.712 orang dapat terealisasi dengan diterima 197 orang. Sehingga capaian kinerja dalam pemenuhan penambahan SDM Ditjen Perhubungan Udara yaitu 13,61 %. Dari target tersebut telah diupayakan beberapa hal antara lain : a) Telah mengajukan permohonan penambahan kuota formasi CPNS ke
Kementerian PAN dan RB dan dari jumlah usulan tersebut mendapatkan hasil penerimaan CPNS sebanyak 167 orang untuk ditempatkan pada unit kerja di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara .
b) Telah melakukan upaya kerjasama dengan Instansi Luar Ditjen Perhubungan Udara agar dapat melakukan mutasi PNS ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan jumlah total yang mutasi sebanyak 30 (tiga puluh) orang.
Menurut data di Biro Kepegawaian dan Organisasi Kementerian Perhubungan, jumlah pelamar yang Memenuhi Syarat (MS) sejumlah 29.485 orang dan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) sejumlah 9.295 orang pada Seleksi Administrasi. CPNS dari PKN STAN Formasi Tahun Anggaran 2019 sebanyak 7 orang telah diserahterimakan dari Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara pada tanggal 4 Maret 2020 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan. Selanjutnya didistribusikan ke 7 Kantor Unit
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 56
Penyelenggara Bandar Udara di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Tabel 2.20 : Penempatan Calon Pegawai Negeri Sipil Formasi PKN STAN di lingkungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun Anggaran 2019
NO UNIT KERJA CPNS PKN STAN
1 Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan. 1 2 Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I Utama Juwata Tarakan. 1 3 Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I Domine Eduard Osok
Sorong. 1
4 Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I APT. Pranoto Samarinda.
1
5 Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I Mutiara Sis-Al Jufri Palu.
1
6 Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I Djalaluddin Gorontalo. 1 7 Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I Kalimarau Berau. 1
Jumlah 7
Berdasarkan Pengumuman Nomor : PG. 9 Tahun 2020 Tanggal 30 Oktober 2020 Tentang Pengumuman Hasil Kelulusan Seleksi Akhir Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Perhubungan Formasi Tahun 2019, menetapkan dari jumlah formasi untuk Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sebanyak 185, terisi sebanyak 167 formasi, dan sebanyak 18 formasi kosong. Serah terima CPNS Tahun Anggaran 2019 dari Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2020 bertempat di Ruang Mataran Gedung Karya Kementerian Perhubungan. Sedangkan serah terima CPNS Tahun Anggaran 2019 dari Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kepada Para Direktur Di Lingkungan Ditjen Perhubungan Udara, Para Kepala Balai di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara, Para Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara dan Para Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara serta Para Kepala Satuan Pelayanan Bandar Udara di lingkungan Ditjen
Perhubungan Udara dilaksanakan pada tanggal 28 Desember 2020 secara virtual.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 57
Tabel 2.21 : PENEMPATAN CPNS TAHUN ANGGARAN 2019 BERDASARKAN FORMASI JABATAN DI LINGKUNGAN DITJEN PERHUBUNGAN UDARA
NO JABATAN JUMLAH
1
AHLI PERTAMA - ANALIS KEPEGAWAIAN
1
2 AHLI PERTAMA – DOKTER 1 3 AHLI PERTAMA - INSPEKTUR ANGKUTAN UDARA 15 4 AHLI PERTAMA - INSPEKTUR BANDAR UDARA 12 5 AHLI PERTAMA - INSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGAN 13 6 AHLI PERTAMA – PERAWAT 1 7 AHLI PERTAMA – PERENCANA 2 8 AHLI PERTAMA - PRANATA HUBUNGAN MASYARAKAT 2 9 ANALIS ANGKUTAN UDARA 4 10 ANALIS HUKUM 1 11 ANALIS PENERBANGAN 4 12 OPERATOR ALAT BERAT 2 13 PELAKSANA/TERAMPIL - ASISTEN INSPEKTUR ANGKUTAN
UDARA 5
14 PELAKSANA/TERAMPIL - ASISTEN INSPEKTUR BANDAR UDARA 13 15 PELAKSANA/TERAMPIL - TEKNISI PENERBANGAN 31 16 PEMELIHARA BANGUNAN 3 17 PENERBANG 1 18 PENGELOLA FASILITAS PENGUJIAN, PEMERIKSA DAN
PERAWATAN 4
19 PENYUSUN RENCANA KEBIJAKAN 5 20 PETUGAS APRON MOVEMENT CONTROL (AMC) 9 21 PETUGAS AVIATION SECURITY (AVSEC) 16 22 PETUGAS MEKANIK BANDARA 3 23 PETUGAS PERTOLONGAN KECELAKAAN PENERBANGAN DAN
PEMADAM KEBAKARAN (PKP-PK) 9
24 TEKNISI ELEKTRONIK 4 25 TEKNISI LISTRIK DAN JARINGAN 6
TOTAL 167
Adapun kendala yang dihadapi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara: 1) Adanya pandemic Covid-19 sehingga pengembangan kompetensi terhenti. 2) Lembaga Diklat di bawah PPSDM Perhubungan Udara telah berubah fungsi
menjadi BLU sehingga mengharuskan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menganggarkan dana untuk pengembangan kompetensi SDM.
Solusi yang diambil oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara - Menganggarkan melalui DIPA Direktorat Jenderal Perhubungan Udara guna
pemenuhan kompetensi SDM Ditjen Perhubungan Udara.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 58
c. Pemenuhan Jumlah Personel Bandar Udara Pada tahun 2020 jumlah Pegawai Ditjen Perhubungan Udara yang ada saat ini sebanyak 6.311 yang tersebar di 181 unit kerja yang terdiri dari Kantor Pusat, Kantor Otoritas Bandar Udara, Balai dan Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Gb. 2. 10 : Peta sebaran SDM Ditjen Perhubungan Udara
Berdasarkan dari unit kerja tersebut Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah melakukan penghitungan kebutuhan SDM (Analisis Beban Kerja) baik jabatan yang bersifat Teknis Operasional, Inspektur Penerbangan dan Administrasi yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam bentuk Peraturan Direktur Jenderal pada masing – masing unit kerja. Peraturan dimaksud yaitu : 1) Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP. 606 2015 tentang
Perencanaan Sumber Daya Manusia Inspektur Penerbangan di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
2) Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP. 229 2017 tentang Perencanaan Sumber Daya Manusia Inspektur Penerbangan di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (untuk Inspektur Navigasi Penerbangan)
3) Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP. 297 2017 tentang Perencanaan Sumber Daya Manusia Inspektur Penerbangan di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (untuk Inspektur Bandar Udara)
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 59
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 JABATAN INSPEKTUR PENERBANGAN 2.702 868 1.832 545 315 230 2 1 0 1 2 321 116 102 62 27 14
2 JABATAN TEKNIS OPERASIONAL 12364 2544 9820 7583 7211 372 34 35 17 21 10 7328 2272 1945 1439 1163 509
3 JABATAN ADMINISTRASI 3547 1761 1786 1714 1687 27 29 25 18 29 20 1808 1324 394 31 36 23
4 JABATAN STRUKTURAL 733 662 71 0 0 0 34 23 18 27 20 0 0 0 0 0 0
5 - 476 - - - - - - - - - - - - - - -
Belum dapat dimasukan dalam unit kerja lain mengingat adanya pemilihan status yang masih berubah-ubah
19.346 6.311 13.509 9.842 9.213 629 99 84 53 78 52 9.457 3.712 2.441 1.532 1.226 546JUMLAH TOTAL
4 KANTOR UPBU YANG AKAN DIALIHKAN KE PT. ANGKASA PURA (MASA TRANSISI) TAHUN 2020
TAHUN 2020
TAHUN 2024
TAHUN 2023
TAHUN 2022
TAHUN 2021
TAHUN 2020
TAHUN 2021
TAHUN
2022
TAHUN
2023
TAHUN
2024
USULAN CPNS 5 TAHUN
RENCANA PENAMBAHAN PNS 5 TAHUN DARI PENGHITUNGAN ABK DAN
PENSIUN
KET.
2
PNS USIA PENSIUN 5 TAHUN
NO NAMA SATUAN ORGANISASI/JABATAN KEBUTUHAN (ABK)
Exsisting PNS (PNS Tahun
2020)KEKURANGAN
TOTAL USULAN
TAMBAHAN
USULAN CPNS (50 %
DARI USULAN
TAMBAHAN)
USULAN NON -CPNS (50 % DARI
USULAN TAMBAHAN)
4) Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP. 198 Tahun 2017 tentang Perencanaan Sumber Daya Manusia Pada Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
5) Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP. 200 2017 tentang Perencanaan Sumber Daya Manusia pada Jabatan Fungsional Umum di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
6) Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP. 224 Tahun 2017 tentang Perencanaan Sumber Daya Manusia pada Jabatan Fungsional Umum di Lingkungan Kantor Otoritas Bandar Udara.
Berdasarkan 6 (enam) peraturan tersebut, jumlah kebutuhan ideal SDM pada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Kantor Pusat, Balai – Balai, Kantor Otoritas Bandar Udara dan Kantor UPBU) sebanyak 19.346 orang dengan jumlah pegawai saat ini sebanyak 6.311 orang sehingga kekurangan pegawai sebanyak 13.509 orang dan rencana penambahan dalam waktu 5 tahun ke depan yaitu tahun 2020 sampai dengan 2024 sebanyak 9.457 orang. Adapaun rincian
kekurangan sebagai berikut :
Tabel 2.22 : Kebutuhan Pegawai T.A 2020 sampai dengan 2024
Selain penghitungan Analisis Beban Kerja pada 181 unit kerja existing, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan penghitungan dan rencana penambahan SDM untuk beberapa issu strategis tahun 2020 sampai dengan 2024 antara lain :
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 60
Adanya rencana pembangunan Bandar Udara baru tahun 2020-2024 secara keseluruhan berjumlah 21 bandar udara yang terdiri dari pembangunan 17 Bandar Udara Baru yang dikelolah oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Pembangunan 4 bandar udara baru yang dikelola oleh BUMN/Pemda/Swasta, dari 17 Bandar Udara baru yang akan dibangun ditargetkan 10 Bandar udara yang sudah beroperasi pada rentang waktu 2020 sampai dengan 2024. Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP. 198 Tahun 2017 tentang Perencanaan Sumber Daya Manusia Pada Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara bahwa telah ditetapkan jumlah kebutuhan Pegawai pada setiap Kelas Bandar Udara sebagai berikut : Dari data penghitungan Analisis Beban Kerja Pegawai Bahwa untuk 10 Bandar Udara Baru yang direncanakan beroperasi maka akan ditetapkan menjadi klasifikasi Bandar Udara kelas III dengan rekapitulasi penghitungan kebutuhan SDM sebagai berikut :
Tabel 2.23 : Rekapitulasi Kebutuhan SDM
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 61
Tabel 2.24 : Kebutuhan SDM pada Bandara baru yang akan beroperasi
NO RENCANA 10 BANDARA BARU OPERASI
JUMLAH KEBUTUHAN KETERANGAN STRUKTURAL ADMINISTRASI TEKNIS
OPERASIONAL 1 Bandar Udara Bukit
Malintang 3 14 74 Rencana Kelas III
2 Bandar Udara Ngloram 3 14 74 Rencana Kelas III 3 Bandar Udara Pohuwato 3 14 74 Rencana Kelas III 4 Bandar Udara Bolaang
Mongondow 3 14 74 Rencana Kelas III
5 Bandar Udara Banggai Laut 3 14 74 Rencana Kelas III 6 Bandar Udara Siboru 3 14 74 Rencana Kelas III 7 Bandar Udara Nabire Baru 3 14 74 Rencana Kelas III 8 Bandar Udara Sobaham 3 14 74 Rencana Kelas III 9 Bandar Udara Buntukunik 3 14 74 Rencana Kelas III 10 Bandar Udara Singkawang 3 14 74 Rencana Kelas III
JUMLAH 30 140 740 TOTAL 910
d. Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan Laporan Harta
Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN) Perbedaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN)
Tabel 2.25 :Perbedaan LHKPN dan LHKASN
e. Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Pada Tahun 2020, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara terdapat 1.686 Wajib Lapor. Dari hasil Monitoring Kepatuhan Penyelenggara Negara, wajib lapor LHKPN di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sebanyak 1.686 orang sudah 100 % lapor LHKPN.
No Uraian LHKPN LHKPN
1. Subyek Pejabat Negara dan Pejabat Strategis Serta Potensial/rawan KKN Seluruh ASN selain Wajib LHKPN
2. Tujuan Penyampaian KPK Pimpinan Organisasi melalui APIP 3. Pengelolaan KPK APIP 4. Lampiran Bukti Wajib Melampirkan Bukti Tidak Wajib Melampirkan Bukti
5. Waktu Penyampaian 2 bulan setelah menjabat atau berhenti dari jabatan
1 bulan setelah menjabat atau berhenti dari jabatan
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 62
f. Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN) Dapat diartikan Laporan Harta Kekayaan Apratur Sipil Negara merupakan
dokumen penyampaian daftar harta kekayaan ASN yang dimiliki dan dikuasai sebagai bentuk transparansi Aparatur Sipil Negara. Dalam Tahun 2020, pada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara terdapat 6.291 Wajib Lapor. Dari hasil Monitoring Kepatuhan Penyelenggara Negara, wajib lapor LHKASN di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sebanyak 6.291 orang sudah 100 % lapor LHKASN.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 63
g. Penyelenggaraan Bimtek Analisa Beban Kerja Tahun 2020 pada :
a) Kantor Pusat Ditjen Perhubungan Udara b) Kantor Otoritas Bandar Udara c) Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara d) Balai - Balai Bimtek Penghitungan Analisa Beban Kerja kepada unit kerja dilaksanakan dengan tujuan : a) Unit kerja mengirimkan hasil penghitungan Analisis Beban Kerja kepada
Bagian Kepegawaian dan Organisasi Setditjen Perhubungan Udara. b) Selanjunya usulan pengadaan formasi ASN unit kerja yang didapatkan
dari hasil penghitungan dimaksud akan diinput pada aplikasi e-formasi Kementerian PAN dan RB.
5. Bagian Kerjasama Internasional, Humas dan Umum a. Prosentase ICAO state letter yang ditindaklanjuti
Prosentase tindak lanjut ICAO State Letter berupa perjanjian internasional ICAO yang diratifikasi, working paper, serta information paper sidang-sidang ICAO berupa pendistribusikan State Letter kepada unit kerja terkait di liingkungan Ditjen Perhubungan Udara. Realisasi State Letter yang telah didistribusikan selama Tahun 2020 adalah sebagai berikut: 1) ICAO Headquartes Montreal sebanyak 118 State Letter. 2) ICAO Asia Pacific Bangkok sebanyak 241 State Letter. 3) ICAO European and North Atlantic (EUR/NAT) Office sebanyak 16 State
Letter. Sedangkan State Letter yang berupa Invitation untuk menghadiri pertemuan/workshop/ Training sebanyak 96 State Letter. Total: 435 State Letter telah terdistribusikan . Capaian kinerja 100% . Indikator Prosentase tindak lanjut ICAO state letter tahun 2020 capaian kinerja sebesar 100 %. Jika dibandingkan dengan tahun 2019 capaian kinerja sebesar 105,26%, dan Tahun 2018 capaian kinerja 112 % mengalami penurunan. (Tahun
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 64
2018 sd 2019 merupakan IKK Renstra Tahun 2015 sd 2019 dengan target dibawah 100 %). Pada Tahun 2020 telah terdistribusi sebanyak 435 state letter yang diterima, jika dibandingkan dengan Tahun 2019 sebanyak 220 state letter dan dibandingkan dengan Tahun 2018, Tahun 2020 terlihat lebih banyak menerima dan mendistribusikan state letter. Jika melihat grafik capaian kinerja berikut, di Tahun 2019 dan 2018 merupakan Indikator Kinerja Kegiatan Renstra Setditjen Perhubungan Udara Tahun 2015 sd 2019 dengan target dibawah 100 % dan capaian kinerja melebihi dari 100%.
Grafik 2.4 Perbandingan Target dan Realisasi Tindak lanjut ICAO 2017 sd 2020
Pendistribusian, pemantauan dan pemberian tanggapan terhadap ICAO State Letter yang dilakukan seluruh Direktorat Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan unit terkait lainnya memerlukan pembahasan dan penyelesaian lebih lanjut di level Direktorat Teknis sebelum dinyatakan closed, Capaian kinerja kegiatan 100 %. Pendistribusian, pemantauan dan pemberian tanggapan terhadap ICAO State Letter dilakukan dengan mengacu kepada Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 158 tahun 2017 tentang Pendistribusian, pemantauan dan pemberian tanggapan ICAO State Letter dan KP. 291 tahun 2017 Perihal Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan
Tahun2015
Tahun2016
Tahun2017
Tahun2018
Tahun2019
Tahun2020
Target - - 80 85 90 100Realisasi - - 80 95 100 100
0
20
40
60
80
100
120
Pros
enta
se
Persentase tindak lanjut ICAO state letter
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 65
Udara Nomor KP 158 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Pendistribusian, Pemberian Tanggapan dan Pemantauan ICAO State Letter. Mengacu kepada peraturan-peraturan dimaksud, secara aktif melakukan distribusi seluruh ICAO State Letter kepada unit kerja terkait melalui surat elektronik (email). Namun, guna optimalisasi tindak lanjut Indonesia maka sejumlah State Letter yang dinilai sangat crucial tidak hanya didistribusikan melalui surat elektronik akan tetapi juga didistribusikan dalam bentuk surat fisik. Dalam rangka efektifitas dan efesiensi kegiatan pendistribusian, pemantauan dan pemberian tanggapan ICAO State Letter, pada tahun 2018 telah ditandatangani Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 225 Tahun 2018 tentang Kelompok Kerja Pendistribusian, Pemberian Tanggapan dan Pemantauan ICAO State Letter.
b. Penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan Kehumasan Sehubungan dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan pengalihan anggaran kegiatan guna pencegahan penyebaran Corona Virus Disease -19 (Covid-19), maka pelaksanaan kegiatan pelatihan kehumasan dan beberapa penyelenggaraan kegiatan kehumasan yang bersifat menimbulkan kerumunan tidak dapat dilaksanakan setelah diberlakukannya kebijakan tersebut, berikut beberapa kegiatan kehumasan yang terlaksana sebelum masa PSBB: 1) Pelaksanaan Jumpa Pers
Dalam rangka memperkuat strategi dan sinergi kehumasan sektor transportasi udara, maka dipandang perlu diadakan Forum Komunikasi Publik (Kehumasan) Sektor Transportasi Udara Tahun 2020. Berikut kegiatan forum komunikasi tersebut: a) Jumpa Pers dilaksanakan tanggal 25 Februari 2020 di Jakarta dihadiri
Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto, Sesditjen Perhubungan Udara Nur Isnin Istiartono, Direktur Angkutan Udara Maria Kristi Endah Murni dan Juru Bicara Menteri Perhubungan Adita Irawati serta para wartawan media cetak, online dan elektronik. Kegiatan ini membahas terkait pemberian stimulus tarif pesawat untuk tingkatkan sektor pariwisata di Indonesia oleh pemerintah karena penyebaran Covid-19, sesuai hasil Rapat Terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo. Stimulus ini berupa insentif yang diberikan terhadap tarif penerbangan menuju daerah pariwisata yaitu Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 66
Bajo, Lombok, Malang, Manado, Toba (Silangit), Tanjung Pandan dan Tanjung Pinang selama tiga bulan.
b) Jumpa Pers dilaksanakan tanggal 1 Maret 2020 di Angkasa Pura Space Bandara Soekarno-Hatta. Dihadiri Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Riyanto R mendampingi Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi pada acara press conference pemberian stimulus bagi transportasi pariwisata Indonesia akibat menurunnya wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara akibat penyebaran virus Korona (COVID 19). Stimulus yang telah ditetapkan dalam 3 bulan berupa pemberian insentif sebesar hampir 50% dari tarif yang dibayarkan oleh penumpang setelah diterbitkan tiket (tariff rill) dengan batasan hanya 25% dari kapasitas pesawat yang berlaku selama Maret sampai Mei 2020.
Gb. 2. 11 : Dirjen Perhubungan Udara di acara Jumpa Pers Stimulus Penerbangan
bersama Direktur Angkutan Udara , Sesditjen Perhubungan Udara , dan Direktur Bandar Udara
2) Kampanye Keselamatan Penerbangan
Sehubungan dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan pengalihan anggaran kegiatan guna pencegahan penyebaran Corona Virus Disease-19 (Covid-19), maka pelaksanaan kegiatan yang bersifat menimbulkan kerumunan tidak dapat dilaksanakan pada tahun ini, sehingga kegiatan kampanye hanya sebatas pemberian materi kampanye kepada masyarakat dengan implementasi protokol kesehatan.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 67
Gb. 2.12 : Pemberian Materi Sosialisasi di Bandara
Internasional Soekarno-Hatta Gb. 2.13 : Pemberian Materi Sosialisasi di
Pondok Gede- Jakarta Timur
3) Pelaksanaan Hari Perhubungan Nasional
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara pada tahun 2020 menjadi tuan rumah penyelenggaraan Hari Perhubungan Nasional, dengan melaksanakan: a) Launching Logo dan Tema Harhubnas 2020 yang dihadiri Menteri
Perhubungan dengan didampingi Sekretaris Jenderal Kemenhub, Dirjen Perhubungan Udara dan pimpinan tinggi madya Kemenhub serta diikuti secara virtual oleh insan perhubungan diseluruh Indonesia pada tanggal 7 September 2020 bertempat di Ruang Mataram Kantor Pusat Kemenhub;
b) Do’a dan renungan dilaksanakan tanggal 16 September di Ruang Mataram dan diikuti secara virtual oleh seluruh insan perhubungan termasuk Marsekal (Purn) Cheppy Hakim yang juga memberi ceramah kebangsaan serta dihadiri secara virtual oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar yang juga bertindak untuk memimpin do’a;
c) Upacara HARHUBNAS telah dilaksanakan tanggal 17 September 2020 dipimpin Menteri Perhubungan dengan didampingi Sekretaris Jenderal Kemenhub dan Dirjen Perhubungan Udara serta diikuti oleh Peserta upacara lain secara virtual;
d) Selanjutnya telah dilaksanakan kegiatan Bakti Sosial, antara lain: (1) Tanggal 16 September 2020, Melakukan penyemprotan disinfectan
pada 3 tempat fasilitas umum yaiutu Masjid Alhidayah Dirgantara Kemayoran, Stasiun Kereta Api Kemayoran dan Terminal Type B Rawamangun;
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 68
(2) Tanggal 21 September 2020 bertempat di Kantor Pusat Angkasa Pura 1 Kemayoran, melakukan penyerahan alat kesehatan berupa APD kepada Panti Werda;
(3) Tanggal 24 September 2020 bertempat di Kantor Pusat Kemenhub, Penyerahan paket sembako dan daya tahan tubuh kepada 5 orang perwakilan driver taxi Bandara Soekarno Hatta dan Halim Perdanakusuma oleh Ibu Endang Budi Karya Sumadi.
e) Lomba Karaoke Harhubnas 2020: (1) Pemenang I : Amanda Beatrix Tewil dari Kantor UPBU Kelas III
Teminabuan; (2) Pemenag II : Nurma Karima Sari dari Setditjen Perhubungan Laut;
dan (3) Pemenang III : Raudya Tuzzahra Haswinanda dari Kantor Otoritas
Bandar Udara Wilayah I Kelas Utama Soekarno-Hatta.
Gb.2. 14 : Lomba Fotografi Hari Perhubungan Nasional
4) Publikasi Pembuatan Konten Digital Konten Publikasi yang dibuat merupakan kebijakan, regulasi penerbangan dan informasi penerbangan yang dikemas seringan dan se-informatif mungkin, baik dengan format gambar tidak bergerak dan gambar bergerak sehingga mudah dimengerti masyarakat (warganet/ Netizen). Seluruh konten publikasi harus melewati prosedur koreksi data dan informasi dari Unit Kerja Teknis terkait dan Persetujuan Pimpinan Struktural.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 69
Jumlah Produksi video tahun 2020 adalah 44 sebagai berikut: Tabel 2.26
Jumlah Produksi video tahun 2020 No Materi Tanggal
1 Hal-hal apa saja yang menyebabkan keterlambatan pesawat udara? 03/01/2020
2 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara terus tingkatkan keamanan penerbangan
pada Liburan Nataru 2019/2020, melalui kebijakan pengawasan pada bagasi tercatat
dan kabin.
5/01/2020
3 tips menunggu pesawat di bandara! 10/01/2020
4 kompensasi dari maskapai atas masalah teknis yang menyebabkan delay nya
pesawat.
15/01/2020
5 Jembatan Udara Untuk Negeri 20/01/2020
6 Profil Direktorat Jenderal Perhubungan Udara 2020 10/02/2020
7 pengawasan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dalam upaya pengendalian
penyebaran virus corona (COVID-19) di Bandara Soekarno Hatta.
11/02/2020
8 ditengah merebaknya penyebaran virus corona (covid-19), Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara tetap mengutamakan pelayanan bagi masyarakat, selaku
pengguna layanan jasa transportasi udara.
19/03/2020
9 memastikan langkah antisipatif penyebaran virus corona (Covid-19) di bandar udara. 20/03/2020
10 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara trus bersinergi untuk mengantisipasi
penyebaran virus Covid-19 di Seluruh Bandar Udara di Indonesia.
24/03/2020
11 Bandar Udara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo, akan mulai dioperasikan
penuh.
28/03/2020
12 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengapresiasi beroperasinya Bandar Udara
Internasional Yogyakarta secara penuh, yang dimulai pada hari ini.
29/03/2020
13 Tunda Mudik Kala Pandemik 21/04/2020
14 Marhaban yaa Ramadan 24/04/2020
15 kangen terbang gak sih #sobataviasi? 13/05/2020
16 Terbang Aman dan Sehat dengan Transportasi Udara Kl: Stuart Collins 20/07/2020
17 Jurnal Aviasi, Perjalanan Inspektur Bandar Udara ke Bandar Udara Toraja 23/07/2020
18 Transportasi Sebagai Jembatan Keberagaman 13/08/2020
19 Pesawat dan Kerinduan 15/08/2020
20 Dirgahayu Republik Indonesia 16/08/2020
21 Indonesia Raya 17/08/2020
22 Hai #SobatAviasi, tahukah kalian, di wilayah Barito Utara terdapat bandar udara
baru?
18/08/2020
23 Hai #SobatAviasi, dalam perjalanan kali ini, kita akan melihat keindahan Bandara
Tambelan dan Kepulauan Tambelan yang berada di wilayah terluar dari Kepulauan
Riau.
19/08/2020
24 Catatan Harian Udara di Atas Langit 21/08/2020
25 Amankah udara di dalam pesawat? Kl: Deni Sumargo 26/08/2020
26 Transportasi Siap Menuju Adaptasi Baru 07/09/2020
27 Dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional 2020, mari Wujudkan Asa,
Majukan Indonesia! dengan transportasi selamat, aman, nyaman, dan sehat.
07/09/2020
28 Kembali Terbang 12/10/2020
29 foto pemenang Lomba Fotografi Harhubnas 2020 yang berjudul “PELAYANAN
MAKSIMAL”
14/10/2020
30 Pelayanan Maksimal Bandara Saat Pandemi 15/10/2020
31 BincangBincangAviasi Eps. 1: Pembangunan Bandara Tambelan Part I 19/10/2020
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 70
No Materi Tanggal
32 BincangBincangAviasi Eps. 1: Pembangunan Bandara Tambelan Part II 19/10/2020
33 BincangBincangAviasi Eps. 1: Pembangunan Bandara Tambelan Part III 19/10/2020
34 Adaptasi Kebiasaan Baru 19/10/2020
35 foto pemenang Lomba Fotografi Harhubnas 2020 yang berjudul “PESAWAT GARUDA
PAKAI MASKER”
23/10/2020
36 Hai #SobatAviasi, kalian pasti tau tentang keindahan Toraja! Yap, tanah dengan
kekayaan alam dan budaya yang mendunia.
09/11/2020
37 Pahlawan Perhubungan Udara 10/11/2020
38 Testimoni Wisatawan dengan Kehadian Bandara Toraja 20/11/2020
39 Terima kasih kepada para penumpang dan petugas operator bandara serta operator
penerbangan yang terus mematuhi protokol kesehatan.
24/11/2020
40 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan terus melakukan
Pengawasa (Ramp Check) guna memastikan kelaikan pesawat udara yang beroperasi
di seluruh Indonesa, demi tercapainya keselamatan, keamanan, kenyamanan dan
kesehatan di dalam dunia penerbangan Indonesia tetap terjaga.
25/11/2020
41 Video penerapan protokol kesehatan saat bekerja, berwisata. 8/12/2020
42 Video Terminal Baru Bandar Udara Trunojoyo, Sumenep 12/12/2020
43 Video Testimoni Masyarakat Kepulauan Tambelan 14/12/2020
44 Video Kemenhub Bentuk Posko di 50 Bandara 18/12/2020
5) Jumlah Produksi Infografis tahun 2020 adalah 274 pada akun media sosial
Instagram. 6) Penerbitan Siaran Pers
Walaupun media sosial telah menjamur dimasyarakat, kebutuhan publikasi melalui media konvensional berbasis media online, media cetak dan media elektronik (TV/ Radio) tetap diperlukan karena masih ada beberapa kalangan mengkonsumsi informasi melalui media konvensional tersebut, sehingga produksi informasi melalui siaran pers tetap dilaksanakan untuk diteruskan melalui media yang berada di lingkungan Kementerian Perhubungan seperti Forwahub maupun media lain. Konsep siaran pers harus melewati prosedur koreksi data dan informasi dari Unit Kerja Teknis terkait dan Persetujuan Pimpinan Struktural. Jumlah siaran pers yang diterbitkan selama tahun 2020 mencapai 76 redaksi, yang berisikan informasi terkini dunia penerbangan sipil maupun klarifikasi pemberitaan penerbangan.
7) Advertorial Dalam mempublikasikan kebijakan/ regulasi penerbangan dan capaian kinerja, Kehumasan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara bekerjasama dengan media cetak, online dan elektronik dengan perjanjian yang telah
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 71
ditentukan baik dari unsur administrasi maupun substansi konten yang akan dipublikasi sehingga sesuai dengan kebutuhan instansi konten yang akan dipublikasi. Selama tahun 2020, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah bekerjasama dengan beberapa media dan telah tercetak di beberapa media, yaitu: a) Majalah Airmagz edisi 59, Januari 2020: b) Harian Kompas, 11 Januari 2020, “Angkutan Udara Perintis WujudNyata
Tingkatkan Konektivitas”; c) DetikNews.com, 3 Maret 2020, “Merapi Erupsi, Kemenhub Alihkan
Penerbangan dari Bandara Solo”; d) DetikNews.com, 3 Maret 2020, “Pemeriksaan Corona di Bandara,
Kemenhub Berlaku bagi semua penumpang”; e) DetikNews.com, 6 Maret 2020, “Cek Fasilitas Cegah Virus Corona di
Soetta, Kemenhub Pastikan Optimal”; f) DetikFinance.com, 7 Maret 2020, “Penampakan Fasilitas Tangkal
Corona di Bandara Soetta”; g) Detikflash.com, 7 Maret 2020, “Dirjen Perhubungan Udara Monitoring
SOP Pencegahan Corona di Bandara Soetta”; h) DetikNews.com, 10 Maret 2020, “Begini Suasana Pencegahan Corona di
Bandara Ngurah Rai Bali”; i) Tabloid Berita Trans Edisi 256, 31 Maret 2020,”Jangan Sembarangan
Tutup Bandara”; j) Harian Koran Tempo, 18 Mei 2020, “Mobilitas Transportasi Udara di
Tengah Pandemi Covid-19, Memenuhi Kebutuhan Logistik dengan Cepat”;
k) Majalah TRUST edisi 15 Agustus - 15 September 2020,“Menata Ulang Bandara Indonesia”.
8) Keprrotokolan Pada Tahun 2020, telah melakukan beberapa kegiatan, baik peresmian infrastruktur, Penandatanganan Kesepakatan Bersama dan kegiatan lain yang bersifat resmi dan tidak resmi yang dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, Menteri Perhubungan dan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 72
serta Pejabat Tinggi Pratama yang mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Udara sebagai berikut: a) Penandatanganan dan Penyerahan Kontrak Angkutan Udara Perintis
Penumpang, Perintis Kargo dan Subsidi Angkutan Udara Kargo Tahun 2020, 9 Januari 2020;
b) Penandatanganan Kesepakatan Bersama Kemenhub Dengan Pemkab Mandailing Natal, Untuk Pembangunan Bandar Udara Bukit Malintang, 15 Januari 2020;
c) Peresmian Runway 3 Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta oleh Presiden RI Joko Widodo di Gedung VIP Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang-Banten, 23 Januari 2020;
d) Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bandar Udara Komodo - Labuan Bajo di Kantor Kementerian Perhubungan, 7 Februari 2020;
e) Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Ditjen Hubud dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat, Pemkab Manokwari, Pemkab Fakfak dan Pemkab Pegunungan Arfak tentang Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara. Penandatanganan dilakukan oleh Sesditjen Hubud, Nur Isnin Istiartono, mewakili Dirjen Hubud, di Kantor Kemenhub, 12 Februari 2020;
f) Penandatanganan kerjasama Memorandum of Understanding (MoU) perihal pemberian stimulus penerbangan melalui tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) dan pemberian stimulus Pelayanan Jasa Kalibrasi Fasilitas Telekomunikasi Penerbangan dan Alat Bantu Pendaratan Visual, berlangsung di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, 22 Oktober 2020.
g) Penyerahan Type Certificate Pesawat N219 kepada PT. Dirgantara Indonesia selaku Pelaksana Rancang Bangun Pesawat N219 yang merupakan totalitas karya anak bangsa dan telah dilakukan evaluasi teknis dan pengujian sesuai dengan standard dan aturan yang berlaku oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Type certificate tersebut diterbitkan oleh pemerintah terhadap design suatu pesawat, yang telah melalui evaluasi teknis dan pengujian
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 73
sesuai dengan standard dan aturan yang berlaku. Sertifikat tipe ini wajib dimiliki sebelum pesawat diproduksi secara massal untuk dapat dioperasikan secara komersial. Acara berlangsung di Ruang Mataram Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, 28 Desember 2020.
Gb. 2.15 : Peresmian Runway 3 Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta oleh Presiden RI Joko Widodo
Gb. 2.16 :Penandatanganan Perjanjian KPBU Komodo - Labuan Bajo
Gb. 2.17 : Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Ditjen Hubud dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat, Pemkab Manokwari, Pemkab Fakfak dan Pemkab Pegunungan Arfak tentang Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara
Gb. 2.18 : Penandatanganan kerjasama Memorandum of Understanding (MoU) perihal pemberian stimulus penerbangan melalui tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) dan pemberian stimulus Pelayanan Jasa Kalibrasi Fasilitas Telekomunikasi Penerbangan dan Alat Bantu Pendaratan Visual
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 74
B. Direktorat 1. Direktorat Angkutan Udara
a. Perizinan Angkutan Udara Online Perizinan Angkutan Udara Online bertujuan untuk memberikan keterbukaan informasi kepada masyarakat umum dan industri penerbangan sipil tentang proses pemberian perizinan di bidang angkutan udara secara cepat, mudah, akurat dan transparan dengan memanfaatkan teknologi informasi secara online. 1) Produksi Persetujuan Rute / Persetujuan Terbang Angkutan Udara Niaga
Berjadwal Dalam Negeri dan Luar Negeri Produksi / penerbitan rute penerbangan berjadwal dalam negeri dan luar negeri selama tahun 2020 periode bulan Januari sd Desember 2020 sebanyak 2.361 surat persetujuan rute yang terdiri dari 1.733 surat persetujuan rute dalam negeri dan 628 surat persetujuan rute luar negeri sebagai berikut:
Tabel 2.27 : Persetujuan Rute Tahun 2020
Persetujuan Rute Dalam Negeri Luar Negeri Baru 137 31 Perpanjangan 1.376 526 Penundaan 5 0 Perubahan 194 66 Pencabutan 21 5 Total 1.733 628
2) Penerbitan persetujuan terbang (flight approval)
Penerbitan persetujuan terbang (flight approval) berjadwal dalam negeri dan luar negeri selama tahun 2020 periode Januari – Desember 2020 sebanyak 42.383 dokumen FA yang terdiri dari 30.464 FA berjadwal dalam negeri dan 11.919 FA berjadwal luar negeri. Adapun rincian penerbitan FA selama 2020 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.28 : Persetujuan Terbang (FA) Tahun 2020
Persetujuan Terbang (FA) Dalam Negeri Luar Negeri Change Aircraft Type 930 Change Flight Number 7 26 Change Schedule 1.139 227 Charter Cargo 2.660 392 Charter Flight 4.276 780 Extra Cargo 7.378 3.425
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 75
Persetujuan Terbang (FA) Dalam Negeri Luar Negeri Extra Flight 13.779 1.465 Ferry Flight 43 Over Flying 3.920 Positioning Flight 1.122 242 Re-Route 103 469 Total 30.464 11.919
b. Pengaturan Kegiatan Penerbangan Niaga Berjadwal
Pengaturan kegiatan penerbangan niaga berjadwal di beberapa lokasi bandara udara sebagai berikut: 1) Pengaturan penerbangan di Bandar Udara Adisutjipto – Yogyakarta (JOG) dan
Bandara Internasional Yogyakarta - Kulonprogo (YIA); 2) Penataan rute penerbangan di Bandar Udara Internasional Husein
Sastranegara, Bandung (BDO) dan Bandar Udara Internasional Kertajati, Majalengka (KJT);
3) Penghentian sementara operasi penerbangan pada periode Summer 20 ke/dari RRT sebagai tindak lanjut upaya membatasi potensi masuknya penyebaran virus corona melalui akses transportasi udara dalam penerbangan internasional;
4) Pengaktivan kembali operasi penerbangan ke/dari RRT oleh Air China, China Southern Airlines dan Xiamen Airlines.
Pada awal pandemi COVID-19, pemerintah melakukan pelarangan masuk terhadap WNA baik dari negara tertentu maupun dari semua negara sebagai tindak lanjut upaya membatasi potensi masuknya penyebaran virus COVID-19 melalui akses transportasi udara dalam penerbangan luar negeri. Hal ini memerlukan pengaturan khusus bagi penerbangan luar negeri. Sebagai tindak lanjut Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menerbitkan surat nomor AU.008/1/16/DJPU.DAU-2020 tanggal 3 Februari 2020 perihal Penghentian Sementara Operasi Penerbangan ke/dari RRT sebagai bentuk pengaturan penerbangan berjadwal luar negeri dalam rangka membatasi potensi masuknya penyebaran virus COVID-19 melalui akses transportasi udara. Beberapa operator penerbangan baik Badan Usaha Angkutan Udara maupun Perusahaan Angkutan Udara Asing mengajukan perizinan terbang pengangkutan khusus kargo meskipun tidak memiliki persetujuan rute kargo, bahkan tidak
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 76
memiliki pesawat khusus kargo. Pengangkutan khusus kargo ini dilakukan tidak hanya di compartment cargo tetapi juga di compartment penumpang. Sebagai alat kontrol, penerbangan khusus kargo oleh pesawat konfiguasi penumpang tersebut menggunakan persetujuan terbang (flight approval) extra cargo maupun charter cargo.
c. Pengelolaan Slot Time Penerbangan Indonesia Tahun 2020 terdapat penambahan 5 (lima) Bandar Udara yang dikoordinasikan oleh Indonesia Airport Slot Management (IASM) melalui Surat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara nomor: AU.003/1/7/DRJU.DAU-2020 tanggal 23 Juli 2020, yaitu: 1) Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Samarinda (AAP) 2) Bandar Udara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo (YIA) 3) Bandar Udara Kertajati, Majalengka (KJT) 4) Bandar Udara Banyuwangi, Banyuwangi (BWX) 5) Bandar Udara H.AS. Hanandjoeddin, Tanjung Pandan (TJQ) Mulai periode Winter 2020, IASM resmi melakukan pengelolaan slot regular di 5 (lima) bandar udara tersebut.
d. Prosentase Pencapaian On Time Performance (OTP) Tingkat ketepatan waktu penerbangan (On Time Perfomance/OTP) 7 (tujuh) Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri (PT. Batik Air, PT. Citilink, PT. Garuda Indonesia, PT. Indonesia Air Asia, PT. Lion Mentari Airlines, PT. Nam Air, PT.Sriwijaya Air) pada tahun 2020 sebesar 86.01% dengan total penerbangan yang
tepat waktu sebanyak 263.776 dari jumlah total penerbangan 306.692.
Grafik: 2.5 : Prosentase Capaian OTP Sektor Transportasi Udara
2018 2019 2020CAPAIAN 91,85% 97,42% 100,01%
85,00%
90,00%
95,00%
100,00%
105,00%
Pers
enta
se
Perbandingan Capaian Indikator "Persentase Capaian On Time Performance (OTP) sektor Transportasi Udara" Tahun 2018 s.d 2020
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 77
Berdasarkan grafik diatas didapatkan tingkat keberhasilan Indikator Kinerja ini mencapai nilai 100,01%. Dari grafik tingkat OTP jika dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya dapat terlihat bahwa capaian kinerja terkait OTP terus mengalami peningkatan, dilihat dari garis trendline yang terus menanjak selama 3 tahun terakhir. Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja 3 tahun terakhir dapat dicapai dengan sangat baik dengan rata-rata capaian di atas 90% terhadap target dimana tingkat keberhasilan mencapai nilai 97,42% hal ini berarti bahwa Ditjen Perhubungan Udara telah berhasil mempertahankan tingkat On Time Performance Pesawat udara pada angka OTP di atas 90% sepanjang 3 tahun terakhir, hal ini tidak luput dari usaha keras semua pihak terkait dalam mewujudkannya. Salah satu upaya strategis yang telah dilaksanakan dalam upaya pencapaian kinerja yang baik ini adalah melalui implementasi punishment terhadap maskapai penerbangan sesuai peraturan perundangan yang berlaku secara progresif dengan tetap memperhatikan keberlangsungan usaha penerbangan nasional.
Grafik 2.6: Total Jumlah Penerbangan 7 (tujuh) Badan Usaha Angkutan Udara
Niaga Berjadwal Dalam Negeri Tahun 2020
Berdasarkan grafik di atas, jumlah total penerbangan selama tahun 2020 periode 1 Januari 2020 s.d 31 Desember 2020 sebanyak 306.692 penerbangan dengan rincian sebagai berikut:
PT. BatikAir
Indonesia
PT.Citilink
Indonesia
PT.Garuda
Indonesia, TBK
PT.IndonesiaAir Asia
PT. LionMentariAirlines
PT. NamAir
PT.Sriwijaya
Air
Maskapai 57.591 65.192 62.557 9.787 86.488 10.286 14.791
020.00040.00060.00080.000
100.000
JUMLAH PENERBANGAN
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 78
Tabel 2.29 Jumlah Penerbangan pada 7 (tujuh) Maskapai Nasional Tahun 2020
Secara lengkap dapat dijelaskan terkait OTP, Delay dan Cancel angkutan udara tahun 2020 periode 1 Januari 2020 s/d 31 Desember 2020 sebagai berikut:
Tabel 2.30 : Penerbangan Tepat Waktu, Keterlambatan, dan Pembatalan di Tahun 2020
Penyebab keterlambatan, antara lain sebagai berikut: a) Faktor Teknis Operational (TO) . b) Faktor Management Airlines (MA) 10 (seratus sepuluh) penerbangan. c) Faktor Cuaca (CUA) . d) Faktor Lain.
Ditjen Perhubungan Udara untuk menunjang terlaksananya OTP melaksanakan monitoring terhadap pelaksanaan pemberlakuan adanya kompensasi terhadap maskapai yang melakukan pelanggaran waktu pelayanan (terlambat) sebagaimana
No Badan Usaha Angkutan Udara Total Penerbangan 1 PT. Batik Air Indonesia 57.591 2 PT. Citilink Indonesia 65.192 3 PT. Garuda Indonesia, TBK 62.557 4 PT. Indonesia Air Asia 9.787 5 PT. Lion Mentari Airlines 86.488 6 PT. Nam Air 10.286 7 PT. Sriwijaya Air 14.791
TOTAL 306.692
NO AIRLINES TOTAL PENERBANGAN
TEPAT WAKTU KETERLAMBATAN PEMBATALAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 PT. Batik Air Indonesia 57.591 50.290 87,32 7.225 12,55 76 0,13
2 PT. Citilink Indonesia 65.192 59.151 90,73 6.025 9,24 16 0,02
3 PT. Garuda Indonesia, TBK 62.557 60.463 96,65 2.094 3,35 0 0
4 PT. Indonesia AirAsia 9.787 8.314 84,95 1.473 15,05 0 0
5 PT. Lion Mentari Airlines 86.488 64.634 74,73 21.799 25,2 55 0,6
6 PT. Nam Air 10.286 8.613 83,74 1.494 14,52 179 1,74
7 PT. Sriwijaya Air 14.791 12.311 83,23 2.426 16,4 54 0,37
TOTAL 306.692 263.776 86,01 42.536 13,87 380 0,12
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 79
tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 88 tahun 2015 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara, selain itu juga menghimbau Maskapai penerbangan memudahkan penumpang terhadap khusus nya masalah refund apabila gagal terbang yang disebabkan oleh adanya aturan protokol kesehatan. Regulator dengan operator juga lebih intens komunikasi diskusi sehingga bisa melakukan improvement pelayanan dalam menghadapi dinamika tantangan baru era new normal.
e. Jumlah Penumpang dan Kargo Tahun 2020 1) Jumlah Penumpang sebanyak 42.432.822 orang atau sebesar 101,1% dari
target sebanyak 41.974.047 penumpang. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar -63,66% jika jika dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan penumpang sangat tajam dikarenakan dampak pandemi covid-19, dimana terdapat banyak pembatasan perjalanan dalam dan luar negeri serta kewajiban persyaratan kesehatan yang ketat, yaitu sebesar minus 63,66% dibandingkan tahun 2019. Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mendongkrak pergerakan penumpang melalui insentif atau stimulus biaya Kalibrasi dan PJP2U serta meningkatkan kepercayaan publik melalui protocol kesehatan ketat dan peningkatan peran serta stakeholder terkait.
Grafik 2.7: Pertumbuhan Penumpang
2) Sedangkan Jumlah Kargo yang diangkut Jumlah Kargo yang diangkut, capaian realisasi tahun 2020 adalah 733.027 TON atau sebesar 81,74% dari target
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 80
896.732 TON. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar minus 33,02% jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Terdapatnya kebijakan kargo sebagaimana dampak pandemic Covid-19, mengakibatkan penurunan kargo diperkirakan minus 33,02% (Kondisi Target Tercapai) dibandingkan tahun 2019.
Kedepannya akan dikembangkan 11 Bandar Udara Kargo dengan pusat Transhipment di Bandar Udara Bali dan Bali Utara, Soekarno Hatta sebagai Bandar Udara Kargo Village 3 Cluster BPN MDC dan DPS diproyeksikan untuk pusat Kargo Dunia (Global Supply Chain).
Grafik 2.8: Pertumbuhan Kargo
f. Angkutan Udara Perintis
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara nomor: KP. 270 tahun 2019 tentang Rute dan Penyelenggara Angkutan Udara Perintis Untuk Penumpang serta Penyelenggara dan Lokasi Subsidi Angkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) Pesawat Udara Tahun Anggaran 2020, jumlah Kuasa Pengguna Anggaran sebagai penyelenggara angkutan udara perintis pada tahun anggaran 2020 terdapat 20 (dua puluh) KPA/Korwil yang melayani rute penerbangan perintis sebanyak 118 rute penumpang. Sedangkan KP.272 tahun 2019 tentang Penyelenggara Perintis subsidi kargo dan perintis kargo terdapat 27 rute kargo, dan 1 rute subsidi kargo, subsidi BBM Penumpang : 8.471 Drum, BBM Kargo : 2.191 Drum.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 81
Gb. 2.19 : Peta Lokasi Koordinator wilayah /KPA subsidi perintis
Grafik 2. 9 : Lalu Lintas Angkutan Udara Perintis Penumpang Tahun 2020
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 82
Grafik 2.10 : Lalu Lintas Perintis Kargo Tahun 2020
1) Tarif penerbangan perintis yang diberlakukan menggunakan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 140 Tahun 2020 tentang Tarif Penumpang Angkutan Udara Perintis Tahun 2020.
2) Jumlah pesawat/armada yang digunakan untuk melayani penerbangan perintis
tahun 2020 dengan masing-masing operator, adalah sebagai berikut: Tabel 2.31: Armada Operator Angkutan Udara Perintis TA. 2020
No. OPERATOR PESAWAT LOKASI PELAYANAN TERDAFTAR OPERASI PERINTIS
1. SMART CAKRAWALA AVIATION 3 Unit 3 unit DHC6 3 LOKASI
2. ASIAN ONE AIR 2 Unit 2 unit C208B 2 LOKASI
3. ASI PUDJIASTUTI 41 unit 32 unit terdiri dari 26 unit C208B; 5 unit Pilatus; dan 1 unit LET 17 LOKASI
4. MARTA BUANA 8 unit 2 unit C208B 2 LOKASI 5. TRIGANA AIR 3 unit 1 unit B737F 1 LOKASI
JUMLAH 40 Unit
g. Angkutan Lebaran
Sesuai Surat Edaran Gugus Tugas No. 4 dan No. 5 Tahun 2020 dimana terdapat Kriteria Pembatasan dan Petunjuk Operasional Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dalam Rangka Percepatan Penanganan COVID-19. Kriteria Pengecualian dengan Persyaratan tertentu terhadap penggunaan sarana transportasi udara
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 83
periode 07 Mei s.d 07 Juni 2020. Adapun kriteria penumpang yang dikecualikan tersebut antara lain: ü Perjalanan Orang Bekerja pada lembaga pemerintahan atau Swasta; ü Perjalanan Pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan darurat; ü Perjalanan Orang yang anggota intinya (orang tua, suami/istri, anak, saudara
kandung) sakit keras/meninggal dunia; ü Repatriasi (pemulangan) Pekerja Migran Indonesia (PMI), WNI dan
pelajar/mahasiswa yang berada di luar negeri serta pemulangan orang dengan alasan khusus oleh Pemerintah sampai ke daerah asal sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Namun demikian dalam melaksanakan aktifitas perjalanan udara tersebut, maka tetap dipersyaratkan adanya dokumen perjalanan dan dokumen kesehatan (hasil rapid test / PCR test), sehingga pengendalian dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 dapat tetap berjalan dengan baik. Kondisi pada periode ini memunculkan adanya kembali pergerakan keberangkatan penumpang domestik. Gelombang peningkatan pertama terjadi pada tanggal 10 Mei 2020 sampai dengan 23 Mei 2020, sekitar 3-6 persen penumpang berangkat pada periode tersebut dengan puncak pada tanggal 22 Mei 2020, atau 2 hari sebelum Hari Raya Idul Fitri. Sebanyak 7.848 orang penumpang domestik diberangkatkan pada hari itu. Gelombang kedua terjadi pada tanggal 1 Juni 2020 sampai dengan akhir periode, 7 Juni 2020. Pada gelombang kedua ini, puncak pergerakan penumpang terjadi pada tanggal 4 Juni 2020, di mana sekitar 11%. Dapat disimpulkan bahwa jumlah penumpang transportasi udara pada masa Hari Raya Idul Fitri 2020 ini sangat jauh lebih rendah dibandingkan kondisi masa normal. Puncak tertinggi hanya sebesar 11% dibandingkan dari jumlah penumpang periode yang sama tahun lalu atau mengalami penurunan 89%. Kebijakan pelarangan mudik periode yang seharusnya menjadi periode peak season.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 84
20.000 18.999
18.000
14.000 12.88712.632
12.000 10.044
10.000 9.226
7.585 7.848 8.000 7.396
6.447 5.806
6.000 5.384 4.844 4.870
4.111 4.205 4.336
4.000 3.237
2.000
2.446
1.541
2.808 3.019 2.324 2.288
1.798 1.999 2.145 1.970 1.926
231 206 223 245 230 295 272 275 318 230 190 236 282 341 317 328 187 43431637110344142435178 217 239 226 140 355 386 397 414 353 294 281 1.064 914 1.510 1.4341.446 1.742
1.032 798 1.084 970 1.075 1.109 1.163 1.346 873 955 802 936 779 554 957 931 750 600 700 962 1.026 1.081 1.110 891
Grafik 2.11:
Keberangkatan Pesawat, Penumpang Dan Kargo Domestik Periode 7 Mei 2020 sd 7 Juni 2020 dibandingkan Tahun Sebelumnya
Dalam rentang 7 Mei s/d 7 Juni 2020 pergerakan keberangkatan pesawat domestik pada 50 bandara dipantau terendah berada di tanggal 24 Mei 2020 sebesar 44 pergerakan dengan jumlah penumpang sebanyak 336 orang bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, sedangkan pergerakan pesawat tertinggi berada di tanggal 4 Juni 2020 dengan pergerakan sebesar 414 dengan jumlah penumpang sebanyak 1.899 orang, merupakan akhir dari masa untuk menghadapi new normal. Khusus angkutan kargo terendah berada di tanggal 4 Juni 2020 sebesar 137 Ton sedangkan kargo tertinggi berada di tanggal 20 Mei 2020 dengan kargo diangkut sebesar 1.798 Ton.
07- May
08- May
09- May
10- May
11- May
12- May
13- May
14- May
15- May
16- May
17- May
18- May
19- May
20- May
21- May
22- May
23- May
24- May
25- May
26- May
27- May
28- May
29- May
30- May
31- May
01- Jun
02- Jun
03- Jun
04- Jun
05- Jun
06- Jun
07- Jun
PSWT 231 206 223 245 230 295 272 275 318 230 190 236 282 341 317 328 187 44 110 142 178 217 239 226 140 355 386 397 414 353 294 281
PNP 1.06 914 1.44 4.11 2.44 4.20 3.23 4.84 4.87 2.80 4.33 5.38 5.80 7.58 6.44 7.84 2.32 336 2.28 3.01 1.99 2.14 1.97 1.74 1.92 12.8 12.6 13.6 18.9 7.39 9.22 10.0
KRGO (Ton) 1.5 1.4 1.0 798 1.5 1.0 970 1.0 1.1 1.1 873 955 1.1 1.7 802 936 779 137 344 435 554 1.3 957 931 750 600 700 962 1.0 1.0 1.1 891
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 85
Grafik 2.12
Komposisi Share Penumpang Domestik Berangkat Untuk Kriteria Perjalanan Orang Bekerja Pada Lembaga Pemerintahan atau Swasta Periode Pelarangan Mudik Dengan
Pengecualian Di 50 Bandar Udara
Meski secara umum jumlah penumpang angkutan udara pada periode Angkutan
Lebaran Tahun 2020 ini mengalami penurunan yang sangat signifikan dalam rangka tercapainya pemutusan penyebaran virus covid-19 di seluruh wilayah indonesia, namun sesuai PM 18 tahun 2020, Badan Usaha Angkutan Udara nasional dapat melaksanakan penerbangan untuk kegiatan angkutan khusus kargo dengan persetujuan rute yang telah dimiliki atau belum dimiliki (charter) dan dapat menggunakan konfigurasi pesawat penumpang untuk distribusi logistik dalam mendukung pengiriman kebutuhan medis dan pangan di seluruh indonesia selama masa pandemi Covid-19. Maka setiap operator penerbangan yang akan menggunakan kabin penumpang dalam mengangkut barang diwajibkan menggunakan Flight Approval Extra Flight Cargo atau Charter Flight Cargo.
Extra Flight Kargo yang diterbitkan melalui online (Angud Online /AOL) sampai dengan tanggal 07 Juni 2020 untuk penerbangan dalam negeri sebesar 2.318 flight, dengan realisasi sebesar 39,82 %. Sedangkan Extra Flight Kargo yang diterbitkan melalui online sampai dengan tanggal 07 Juni 2020 untuk penerbangan luar negeri sebesar 428 flight, dengan realisasi sebesar 5,14 %.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 86
Secara Total Extra Flight Kargo dan Charter Flight Kargo sampai dengan tanggal 07 Juni 2020 untuk penerbangan dalam negeri dan luar negeri sebesar 3.952 flight, dengan realisasi sebesar 24,17 %. Angka realisasi yang rendah ini menunjukkan bahwa demand kargo belum dapat sepenuhnya menutupi revenue yang hilang dari demand penumpang untuk penerbangan niaga berjadwal.
Gb. 2.20 : Dirjen Udara sedang check suhu tubuh oleh petugas Avsec di Vabdara Soekarno Hatta saat monitoring Angkutan Lebaran
Gb.2.21 : Dirjen Udara bersama Direksi PT. Angkasa Pura II dan Kepala Kantor Otoritas Bandara meninjau situasi mudik Lebaran pada masa pandemik Covid
Pusat Koordinasi Angkutan Lebaran Tahun 2020 pada masa pandemi Covid-19 sub sektor Perhubungan Udara dilakukan secara virtual di 50 (lima puluh) Bandara Pemantauan, fasilitas Aplikasi Pusat Koordinasi (Posko) melalui website. Secara keseluruhan, pelaksanaan posko pengendalian transportasi angkutan udara dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 sebagai berikut : Jumlah penumpang transportasi udara pada masa pandemi Covid-19 ini sangat jauh lebih rendah dibandingkan kondisi masa normal. Kebijakan pelarangan mudik dari pemerintah ditambah dengan kesadaran dari masyarakat itu sendiri akan pentingnya upaya pencegahan penyebaran Covid-19 berkontribusi pada anjloknya demand transportasi udara pada periode yang seharusnya peak season ini. Realisasi jumlah penumpang domestik dan internasional pada masa pandemi Covid-19 anjlok menjadi hanya 234.859 penumpang dari sekitar 10.200.714 penumpang pada Tahun 2019 yang lalu, atau turun sebesar 97,70%. Sejak diterapkannya PM 25 Tahun 2020 dalam rentang 24 April 2020 s/d 6 Mei 2020 pergerakan pesawat pada
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 87
50 bandara di pantau terendah berada di tanggal 26 April 2020 sebesar 81 pergerakan.
h. Angkutan Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021 1) Pelaksanaan Angkutan Udara Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 masih
terdampak pandemi Covid-19. Namun demikian, pada paruh kedua Tahun 2020 penerbangan dalam negeri sudah menunjukkan proses recovery yang perlahan mengalami peningkatan pergerakan pesawat, jumlah penumpang dan kargo secara konsisten setiap bulannya. Sementara, pada penerbangan luar negeri jumlah penumpang masuk/keluar Indonesia masih terlihat stagnan, hal ini dikarenakan adanya persyaratan perjalanan udara yang sangat ketat pada setiap negara dalam rangka pencegahan penyebaran virus covid-19 oleh penumpang internasional. Operasional Angkutan Udara Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 didasarkan pada peraturan sesuai Surat Edaran Ketua Pelaksana Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 3 Tahun 2020 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Orang selama Libur Hari Raya Natal dan Menyambut Tahun Baru 2021 Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), kemudian diadopsi oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melalui Surat Edaran Dirjen Udara Nomor 22 Tahun 2020 dan Perubahannya SE Nomor 24 Tahun 2020 tentang Petunjuk Pelaksanan Perjalanan Orang Dengan Transportasi Udara Selama Masa Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Menindaklanjuti hal tersebut Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menerbitkan Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : INST 2 Tahun 2020 Tentang Pengendalian Transportasi Udara Hari Raya Natal Tahun 2020 Dan Tahun Baru 2021 Dalam Masa Kegiatan Masyarakat Produktif Dan Aman Dari Corona Virus Disease (Covid-19) dan membentuk Posko Pelaporan Data Angkutan Udara melalui Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara nomor : KP 267 Tahun 2020 tentang Pembentukan Posko Pengendalian Transportasi Udara Hari Raya Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021 Dalam Masa Kegiatan Masyarakat Produktif dan Aman dari Corona Virus Disease (Covid-19). Adapun jumlah Bandar Udara yang dipantau sebanyak 50 (lima puluh) Bandar Udara yang tersebar di semua wilayah Indonesia, dimana 12
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 88
(dua belas) diantaranya merupakan bandara Internasional yang melayani penerbangan Internasional dimasa pandemi. 50 (lima puluh) Bandar Udara.
2) Pusat Koordinasi Pemantauan Angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 khususnya Sub Sektor Perhubungan Udara dilaksanakan mulai tanggal 18 Desember 2020 sampai dengan tanggal 4 Januari 2021. Berikut data keberangkatan penumpang selama masa Angkutan Udara Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Tabel 2.32 Jumlah Keberangkatan Penumpang Angkutan Udara
Natal 2020 dan Tahun Baru 2021
PERIODE NATARU ( 18 Des s.d 04 Jan ) DOMESTIK INTERNASIONAL
TOTAL DOMESTIK DAN
INTERNASIONAL
2019/2020 4.352.311 1.034.035 5.384.474
2020/2021 2.104.620 22.420 2.127.040
Prediksi 2020/2021 2.554.270 37.752 2.592.022
% Δ 2020/2021 terhadap 2019/2020
- 51,64% - 97,83% - 60,50%
% capaian terhadap prediksi 2020/2021 82,40% 59,39% 82,06%
3) Jumlah penumpang domestik tanggal 18 Desember 2020 sd. 4 Januari 2021 sebesar 2.104.620, dibandingkan tahun sebelumnya terjadi penurunan sebesar -51,64% sedangkan jumlah penumpang internasional periode yang sama sebesar 22.420, dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan sebesar -97,83%. Total jumlah penumpang domestik dan internasional pada Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 sebesar 2.127.040, atau mengalami penurunan sebesar -60,50% sedangkan apabila dibandingkan dengan prediksi/target jumlah penumpang domestik mencapai 82,40% dari prediksi.
Secara total penurunan jumlah penumpang angkutan Nataru 2020/2021 dan tidak tercapainya jumlah penumpang yang diprediksi memang secara sistematis adalah sesuatu yang diharapkan mengingatkan kondisi pandemi dan kenaikan kasus harian yang semakin meningkat manakala setelah berakhirnya masa liburan.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 89
Pada Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 tidak semua bandara mengalami penurunan penumpang, terdapat kenaikan penumpang domestik di Bandar Udara Kulon Progo (YIA) -Yogjakarta dan Bandar Udara Rendani-Manokwari. Sedangkan pada penumpang internasional, masih terdapat sebesar 22.420 penumpang yang memiliki minat ke luar negeri untuk keperluan esensial meskipun dengan dokumen dan persyaratan yang sangat ketat pada negara tujuan maupun untuk masuk atau keluar Indonesia, jumlah ini masih sangat kecil atau mengalami penurunan sebanyak 97,67% jika dibandingkan dengan jumlah penumpang internasional pada Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
4) Penerbangan Domestik dan Internasional : Total penumpang berangkat arus mudik (H-7 s.d. H+4) dalam negeri dan luar negeri di 50 bandar udara yaitu sebesar 2.127.040, terjadi penurunan sebesar minus 59.96%. Puncak Arus liburan Natal 2020 terjadi pada H – 1 ( 24 Desember 2020) sebesar 154.301 penumpang atau turun sebesar minus 46.61% dibandingkan dengan hari yang sama pada tahun sebelumnya. sedangkan puncak Arus Balik Tahun Baru 2021 terjadi pada H + 3 (03 Januari 2021) sebesar 144.001 penumpang atau naik sebesar -51.47% dibandingkan tahun sebelumnya.
Grafik 2.13: Penumpang Berangkat Penerbangan Domestik dan Internassional
H - 7 H - 6 H - 5 H - 4 H - 3 H - 2 H - 1 H 1 H 2 H 3 H 4 H 5 H 6 H 7 H + 1 H + 2 H + 3 H + 4
Penumpang Berangkat Penerbangan Domestik dan Internasional di 50 Bandara Pemantauan
2019/2020 2020/2021
NATAL
2020
TAHUN
BARU
2021
Puncak ArusLiburan 24Desember 2020(H-1)
Puncak Arus Balik 03 Januari
2021(H+3)
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 90
2. DIREKTORAT BANDAR UDARA a. Bandar Udara yang telah selesai dibangun , sudah beroperasi dan siap diresmikan.
Dalam rangka meningkatkan konektivitas antar wilayah dengan mewujudkan pelayanan transportasi udara yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah, pada tahun 2020 terdapat 6 (enam) Bandar Udara Baru dan 1 (satu) Terminal Baru yang telah selesai dibangun dan siap diresmikan. 1) Bandar Udara Baru Tana Toraja-Buntukunik
Bandar Udara Tata Toraja - Buntukunik adalah bandar udara yang terletak di Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Indonesia. Bandar udara ini dibangun untuk menggantikan Bandar Udara Pongtiku di Rantetayo yang tidak memungkinkan untuk dikembangkan.
Pembangunan Bandar Udara Tana Toraja-Buntukunik di Tana Toraja dilaksanakan untuk meningkatkan konektivitas transportasi udara. Untuk tahap pertama dapat melayani pesawat sejenis ATR-72 dengan panjang Landas Pacu terbangun 2000 meter x 30 meter, luas gedung terminal 1.152 meter dan dapat menampung 45.000 penumpang pertahun.
Telah beroperasi sejak tanggal 4 September 2020, dengan rute penerbangan Toraja - Makassar dengan pesawat Wings Air dan Citilink dan siap diresmikan Presiden RI pada Tahun 2021.
Pembangunan bandar udara ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di Tana Toraja.
Gb. 2. 22 : Bandar Udara Tana Toraja-Buntukunik
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 91
2) Bandar Udara Baru Haji Muhammad Sidik -Muara Teweh
Lokasi berada di Desa Tringsing, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Beroperasi sejak 10 September 2020, dapat melayani pesawat sejenis ATR-72 dengan panjang landas pacu 1400 mx 30 m dan Terminal penumpang dengan kapasitas ruang seluas 1.250 m2. Beroperasinya Bandar Udara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh diharapkan dapat membuka daerah tertinggal, meningkatkan aksesibilitas masyarakat dan meningkatkan ekonomi secara merata di jantung pulau Kalimantan.
Gb. 2. 23 : Bandar Udara Baru - Haji Muhammad Sidik
3) Bandar Udara Baru Sitaro - Siau
Pulau Siau merupakan kawasan perbatasan di utara Pulau Sulawesi, tepatnya di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (SITARO). Kawasan lautnya yang berbatasan langsung dengan Negara Filipina dan lautan pasifik memiliki potensi bahari hasil perikanan yang sangat besar, tetapi pada bulan-bulan tertentu kondisi cuaca bisa berubah ekstrim sehingga dengan adanya pembangunan bandar udara baru dapat meningkatkan pelayanan transportasi dan membuka keterisolasian pulau tersebut.
Kapasitas bandar udara dapat melayani pesawat sekelas ATR-72 dengan luas terminal 600 m2 sehingga secara signifikan mampu meningkatkan roda perekonomian masyarakat serta mendorong investasi bagi kawasan yang memiliki komoditas unggulan yaitu buah Pala “Siau nutmeg”, yang terkenal mempunyai kalitas nomor satu di dunia. Bandar Udara Baru ini telah siap diresmikan.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 92
Gambar 2. 24: Pembangunan Bandar Udara Siau
4) Bandar Udara Baru Tambelan Pulau Tambelan merupakan salah satu pulau terluar Indonesia. Secara
geografis, sebelah Utara berbatasan dengan Perairan Kecamatan Midai, sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Karimata, sebelah Barat berbatasan dengan Perairan Laut Cina Selatan, dan sebelah Timur berbatasan dengan Perairan Provinsi Kalimantan Barat. Bandar Udara ini berada di wilayah tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan (3TP) di Indonesia. Rencananya bandar udara ini akan melayani operasi penerbangan perintis. Pembangunan bandar udara di wilayah terluar seperti Tambelan, juga berorientasi agar potensi-potensi wisata dan percepatan pembangunan dapat lebih optimal.
Bandar Udara Tambelan direncanakan memiliki Landasan Pacu (Runway) 1.200 meter x 30 meter dan Luas Terminal 600 meter2. Bandar Udara Baru ini telah beroperasi tanggal 4 Agustus 2020 dan siap untuk diresmikan pada Tahun 2021.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 93
Gb 2. 25: Terminal dan Runway Bandar Udara Baru Tambelan
5) Bandar Udara Baru Kabir- Pantar
Pulau Pantar merupakan kawasan daerah perbatasan dengan negara tetangga Timor Leste. Pembangunan Bandar Udara Baru Kabir di Pulau Pantar akan membuka keterisolasian wilayah, menjadi pendorong dan penunjang kegiatan industri, perdagangan dan pariwisata serta penanganan bencana. Bandar Udara ini berjarak ± 50 km dari Bandar Udara Mali di Alor. Fungsi utamanya adalah menjadi jembatan lalu lintas barang dan penumpang ke Pulau Kabir, Kabupaten Alor. Panjang Runway 90 meterx30 meter dengan luas terminal 800 m² dapat menampung 36.000 penumpang pertahun. Daerah wisata di sekitar bandara adalah, Pantai Pasir tiga warna, Pantai Delaki, Gunung Sirung, Pantai Didi. Bandar Udara Pantar Kabir siap diresmikan Tahun 2021.
Gambar 2.26 :Terminal Penumpang Bandar Udara Kabir – Pantar
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 94
6) Pembangunan Bandar Udara Baru Tebelian- Sintang Bandar udara Tebelian terletak di Kabupaten Tebelian merupakan pendukung daerah perbatasan, membuka gerbang ekonomi dan menumbuhkan sektor ekonomi daerah Kalimantan Barat . Memiliki Landas Pacu 1.820 meter x 30 meter, dapat didarati pesawat berjenis ATR 72. Luas Terminal 2000 meter2 dapat menampung 70.000 penumpang pertahun. Bandar Udara Tebelian-Sintang merupakan pengganti Bandar Udara Soesilo Sintang yang sudah tidak dapat dikembangkan lagi. Filosofi nama bandara adalah nama kayu paling kuat di Provinsi Kalimantan Barat yaitu Kayu Tebelian atau Kayu Ulin. Adapun desain terminal Bandara merupakan transformasi arsitektural motif khas suku Dayak dan Melayu Kabupaten Sintang. Bandara Tebelian mulai beroperasi 26 April 2018. Siap diresmikan pada Tahun 2021.
Gb. 2. 27 : Terminal Keberangkatan Bandar Udara Baru Tebelian-Sintang
7) Terminal Baru Bandar Udara Kuabang – Kao
Bandar Udara Kuabang Kao terletak di Desa Jati, Kecamatan Halmahera Utara, Maluku Utara. Untuk menampung penumpang yang terus bertambah, telah dibangun Terminal Baru dengan luas 3.500 m². Operasional terminal ini sejalan dengan upaya pemerintah mengembangkan sektor pariwisata yang bisa menjadi penggerak perekonomian daerah. Bandar Udara Kuabang Kao merupakan salah satu bandar udara representatif dan seringkali dijadikan sebagai salah satu alternatif jika Gunung Gamalama Ternate
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 95
erupsi, maka seluruh aktivitas penerbangan dialihkan ke bandar udara tersebut.
Terminal Baru Kuanang – Kao telah dioperasikan dan siap untuk diresmikan.
Gb. 2. 28 : Pembangunan Terminal Baru Bandar Udara Kuabang Kao
b. Pembangunan Bandar Udara Baru Tahun 2020 Pada tahun 2020 sedang dilaksanakan dan dimulai pembangunan 4 (empat)
Bandar Udara Baru dengan Progres pembangunan sebagai berikut . 1) Bandar Udara Nabire Baru dibangun dengan Multiyears Contract tahun 2020
s.d 2021 dengan tahapan pekerjaan sebagai berikut : a) Pekerjaan Manajemen Konstruksi, dilaksanakan oleh PT. VIRAMA KARYA
(PERSERO) Cabang Makassar. b) Pekerjaan Fasilitas Sisi Udara, dilaksanakan oleh NINDYA – MODERN,
KSO. c) Pekerjaan Fasilitas Sisi Darat Bandar Udara Tahap I.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 96
Gb. 2. 29 : Pembangunan Bandar Udara Nabire Baru
2) Bandar Udara Mandailing Natal
Pembangunan Bandar Udara Mandailing telah dimulai pada tahun 2020 dan direncanakan selesai tahun 2024. Pada tahun 2020 telah dilaksanakan pekerjaan berupa Pekerjaan Tanah telah selesai 100% per 31 Desember 2020.
Gb. 2.30 : Pembangunan Bandar Udara Mandailing Natal
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 97
3) Bandar Udara Siboru – Fak-Fak Pembangunan Bandar Udara Baru Siboru – Fak-Fak telah dimulai tahun 2020 dan direncanakan selesai tahun 2022. Pekerjaan tahun 2020 terdiri dari : a) Pekerjaan Manajemen Konstruksi . b) Pekerjaan Fasilitas Sisi Udara c) Pekerjaan Sisi darat direncanakan tahun 2021.
Gb. 2. 31: Pekerjaan Sisi Udara pembangunan Bandar Udara Siboru Fakfak
4) Bandar Udara Rokot – Mentawai
Pembangunan Bandar Udara Rokot – Mentawai telah dimulai tahun 2020 dan direncanakan selesai tahun 2022. Pekerjaan tahun 2020 masih proses lelang yaitu: a) Pekerjaan Manajemen Konstruksi. b) Pekerjaan Fasilitas Sisi Udara. c) Pekerjaan Sisi darat direncanakan tahun 2021
Gb. 2. 32 : Pembangunan Bandar Udara Mentawai Baru
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 98
k. Pengembangan Bandar Udara Perbatasan Pada tahun 2020 sedang dilakukan pengembangan dan pembangunan Bandar Udara dikawasan perbatasan di 17 lokasi yaitu Ranai- Natuna, Seibati - Tj Balai Karimun, DC Saudale – Rote, Mali-Alor, Pangsuma – Putussibau, Tebelian - Sintang, Nunukan, Malinau, Yuvai Semaring - Long Bawan, Long Apung, Dobo - Pulau Aru, Mathilda Bathlayeri – Saumlaki, Senggeh, Kiwirok, Sarmi, Tanah Merah dan Nop Goliath Dekai. Dari 17 lokasi tersebut, peningkatan dan pemeliharaan fasilitas sisi udara untuk menunjang keselamatan penerbangan (safety) di 7 lokasi, peningkatan kapasitas dan pelayanan sisi darat untuk menunjang pelayanan di 8 lokasi, pembangunan pagar pengaman di 5 lokasi untuk meningkatkan keamanan penerbangan serta studi konsultansi di 5 lokasi, dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 2.33
Pembangunan Bandar Udara di Kawasan Perbatasan
No Bandar Udara Keterangan
1 Ranai Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup 2 Seibati - Tj Balai Karimun Pemenuhan panjang Runway Th 09 termasuk pembuatan
turning area dan Marking, Perluasan, pelapisan (500 M2) dan penataan landscape parkir terminal, Pembuatan RTT Sisi Darat.
3 DC Saudale – Rote Penyusunan Studi KKOP, DLKr, dan DLKp, Penyusunan RTT Sisi Darat dan Sisi Udara
4 Mali-Alor Lanjutan Pembangunan Gedung Terminal 4000 m2 Tahap III.
5 Pangsuma - Putussibau Review Master Plan, termasuk KKOP, BKK, DLKr dan DLKp
6 Tebelian Sintang Pekerjaan Timbunan Tanah persiapan Perpanjangan Landas Pacu Threshold RW. 09 dan Pengadaan Kendaraan PKP-PK Type IV.
7 Nunukan Pekerjaan Timbunan Tanah (34.320 m3) dan Pembuatan Talud (1.560 m3) untuk Pemenuhan Runway Strip Runway 31, Pekerjaan Pembuatan Drainase Sisi Udara, dan Pembuatan jalan lingkungan.
8 Malinau Renovasi Gedung Terminal Penumpang dan halaman parkir kendaraan.
9 Yuvai Semaring - Long Bawan Lanjutan Pembuatan Saluran Terbuka Sisi Udara Type III dan Pengadaan kendaraan PKP-PK Type III.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 99
No Bandar Udara Keterangan
10 Long Apung Pekerjaan Pemotongan Obstacle Bukit Area Perpanjangan Landas Pacu Tahap I dan Pelebaran Runway dari 840 m x 23 m menjadi 840 m x 30 m sampai dengan Aspal Kolakan Termasuk Marking.
11 Dobo - Pulau Aru Pembuatan Jalan Akses, Jalan GSE dan Parkir Terminal termasuk Landscape.
12 Mathilda Bathlayeri – Saumlaki Pekerjaan Pembuatan Pagar Pengaman Sisi Udara dan Pembuatan Pagar Batas Lahan Bandar Udara.
13 Senggeh Standarisasi Pagar (Pemasangan Kawat Duri dan Pemindahan Lokasi Baru 2.150 m) dan Pemasangan Pagar Batas Lahan 2.800 m, dan Studi Penyusunan BKK, DLKr dan DLKp.
14 Kiwirok Pembangunan Gedung Operasional Type 36 termasuk meubelair.
15 Sarmi Pembuatan Pagar Sisi Darat dan jalan akses penumpang.
16 Tanah Merah Perluasan Gedung Terminal dan Pembangunan Talud Penahan tanah runway Strip.
17 Nop Goliath Dekai Lanjutan Pemenuhan Runway Strip akibat perpanjangan landas pacu runway 25 Tahap II, Pembangunan Gedung Operasional, dan Pembangunan Gedung Kantor.
l. Rencana Kerjasama Operasi Pemerintah dengan Badan Usaha Bandar Udara
(BUBU) Untuk Pelayanan Jasa Kebandarudaraan 1) Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)
Pada tahun 2020 terdapat 3 (tiga) bandar udara yang sedang dalam proses KPBU yaitu Bandar Udara Komodo – Labuan Bajo, Bandar Udara Baru di Kediri dan Bandar Udara Baru di Singkawang. a) Bandar Udara Komodo – Labuan Bajo
Labuan Bajo merupakan Ibu Kota Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, termasuk dalam 10 destinasi prioritas pariwisata (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional oleh Kementerian Pariwisata RI). Bandara Komodo yang terletak di Labuan Bajo memiliki peran penting sebagai pintu gerbang utama wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, untuk memasuki wilayah Flores. Dalam mendukung program pemerintah serta mengakomodir perkiraan pertumbuhan permintaan akan transportasi udara dari dan/atau ke Labuan Bajo, maka perlu adanya pengembangan Bandar Udara Komodo.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 100
Progress Pelaksanaan: Tanggal Efektif Perjanjian KPBU, yang direncanakan berlaku paling lambat pada 07 Agustus 2020 yang lalu, belum dapat terlaksana diakibatkan oleh Penyataan BUP bahwa pandemi COV-19 tergolong keadaan kahar (force majeure) dan mempengaruhi kelayakan rencana bisnis. Hal ini juga menyebakan kesulitan BUP untuk mendapatkan Kebutuhan Pembiayaan Proyek (Financial Close). Sehingga atas pertimbangan tersebut, Badan Usaha Pelaksana (Konsorsium yaitu PT. Cardig Aero Services, Changi Airports International Pte Ltd, dan Changi Airports MENA PTE LTD) belum dapat memberi kepastian kesanggupan untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana tertuang didalam Perjanjian KPBU; Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) telah melakukan koordinasi dan diskusi dengan stakeholders serta permintaan agar memperpanjang masa berlaku Jaminan Penawaran dan Kewajiban PJPK, melalui UPBU Komodo, berupa Pekerjaan Perpanjangan Konstruksi Runway, Pemotongan Bukit dan Pengadaan Lahan masih terus berjalan dan selesai pada akhir Tahun 2020.
Gb. 2.33: Gedung Terminal Bandar Udara Komodo
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 101
Gb 2. 34: Menteri Perhubungan bersama Menteri Keuangan pada Prosesi Pengumuman Pemenang Pemilihan Badan Usaha Pelaksana Bandar Udara Komodo
Timeline KPBU Bandar Udara Komodo
b) Bandar Udara Baru di Kediri Produk Domestik Regional Bruto Kota Kediri dan Kabupaten Kediri termasuk tertinggi ketiga di Jawa Timur, setelah aglomerasi Surabaya dan Malang Raya. Oleh karena itu, ketersediaan transportasi udara di wilayah Kediri menjadi suatu kebutuhan. Memahami adanya kebutuhan layanan transportasi udara, PT. Gudang Garam Tbk, mengajukan diri menjadi badan usaha pemrakarsa Proyek KPBU Bandar Udara Internasional Kediri (“Proyek”). Bandar udara ini merupakan infrastruktur transportasi udara yang direncanakan akan melayani penumpang domestik dan internasional, serta pergerakan barang. Pembangunan Bandar Udara Baru Kediri diharapkan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat melalui pembangunan konektivitas
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 102
Kabupaten Kediri dengan pusat-pusat kegiatan ekonomi baik di skala nasional maupun di tingkat global.
Gb. 2. 35 Conceptual Design Terminal Penumpang (Perspektif Sisi Udara)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Progres Pelaksanaan (a) PT. Gudang Garam Tbk sebagai Pemrakarsa Proyek KPBU telah
menyerahkan Studi Kelayakan dan Dokumen Pendukung pada tanggal 23 April 2020 serta diperbaharui pada tanggal 03 Agustus 2020, selanjutnya Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah mengusulkan Proyek KPBU Bandar Udara Baru di Kabupaten Kediri kedalam PPP Book yang diterbitkan oleh Bappenas, dan telah dilaksanakan Konsultasi Publik bertempat di Kabupaten Kediri pada tanggal 19 Agusutus 2020 dengan hasil berupa dukungan dari
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 103
Bupati Kediri, Forkopimda Kabupaten Kediri dan elemen masyarakat perwakilan di Kediri terhadap rencana Pembangunan Bandar Udara di Kediri.
(b) Setelah itu Bappenas mereviu terhadap dokumen Studi Kelayakan beserta tanggapan terhadap permohonan penyertaan proyek kedalam PPP Book melalui Surat Nomor 14174/Dt.8.5/11/2020 tanggal 18 November 2020.
(c) Penetapan Badan Usaha sebagai Pemrakarsa Proyek KPBU dapat dilakukan setelah tersedianya dokumen yang menunjukkan Pemenuhan Kualifikasi Teknis Badan Usaha, terpenuhinya standar perencanaan teknis pada dokumen studi serta diharapkan telah tercantumnya Proyek kedalam PPP Book yang diterbitkan oleh Bappenas.
Timeline KPBU Bandar Udara Baru di Kediri
c) Bandar Udara Baru di Singkawang Pembangunan Bandar Udara di Singkawang dibutuhkan dalam rangka optimalisasi waktu tempuh pengguna jasa transportasi udara yang dari 4 (empat) kota dari dan/atau ke Bandara Supadio di Pontianak. Selain itu, adanya bandar udara baru di Singkawang dapat berfungsi sebagai bandar udara alternatif untuk Bandar Udara Supadio-Pontianak untuk melayani wilayah Kalimantan Barat. Dengan adanya bandar udara baru di Singkawang juga akan memberikan multiplier effect bagi sektor pariwisata dan ekonomi wilayah sekitar.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 104
Gb 2. 36: Conceptual Design Terminal Penumpang (Perspektif Sisi Udara)
Progres Pelaksanaan: (1) Telah dilaksanakan penandatanganan Kesepakatan Induk antara
Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan Kementerian Perhubungan Nomor : DK-7/PR/2020, Nomor : SK.3113 Tahun 2020 tanggal 23 November 2020 tentang Penyediaan Fasilitas Penyiapan Proyek dan Pendampingan Transaksi pada Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Bandar Udara Singkawang;
(2) Terhadap rencana dukungan sebagian konstruksi terhadap proyek akan dievaluasi secara mendalam pada penyusunan Final Business Case (FBC).
Timeline KPBU Bandar Udara Baru di Singkawang
m. Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) Barang Milik Negara (BMN) Pembangunan bandar udara di Indonesia pada umumnya masih menggunakan APBN, serta sebagian besar manajemen operasional masih dijalankan oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU). Selain itu, kondisi terminal di beberapa bandar
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 105
udara di Indonesia saat ini sudah cukup padat sehingga membutuhkan penambahan kapasitas bandara serta fasilitas pendukung terminal lainnya guna meningkatkan kualitas pelayanan. Memperhatikan kondisi tersebut, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan berinisiatif untuk melakukan Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) Barang Milik Negara (BMN) dengan pihak pengelola barang melalui calon mitranya yaitu PT. Angkasa Pura I (Persero) dan PT. Angkasa Pura II (Persero). Pada tahun 2018 s.d. 2020 telah dilaksanakan Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) Barang Milik Negara (BMN) terhadap 5 (lima) Bandar Udara yaitu Bandar Udara Sentani - Jayapura, Bandar Udara Tjilik Riwut - Palangkaraya, Bandar Udara Radin Inten II - Lampung, Bandar Udara Fatmawati Soekarno - Bengkulu dan Bandar Udara HAS Hanandjoeddin - Tanjung Pandan.
n. Proyek Strategis Nasional (PSN) Pengembangan dan pembangunan Bandar Udara yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) telah dimulai sejak tahun 2016 sebagai berikut: Dari target 7 (tujuh) bandar udara yang masuk dalam PSN, telah selesai sejumlah 6 (enam) bandar udara yaitu Bandara Sultan Baabullah-Ternate, Tjilik Riwut- Palangkaraya, Syamsuddin Noor- Banjarmasin, Ahmad Yani-Semarang, Kertajati, New International Yogyakarta dan Kediri. Pada tahun 2020 Bandar Udara New International Yogyakarta diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Sedangkan untuk Bandar Udara Kediri, pembangunannya menggunakan Skema KPBU dan dimulai pada tahun 2020.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 106
o. Perizinan Jasa Kebandarudaraan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan Pasal 233 dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 56 tahun 2015 tentang Kegiatan Pengusahaan di Bandar Udara bahwa pelayanan jasa kebandarudaraan dapat diselenggarakan oleh Badan Usaha Bandar Udara untuk bandar udara yang diusahakan secara komersial setelah memperoleh izin dari Menteri (yang selanjutnya disebut sebagai Izin Badan Usaha Bandar Udara). Adapun Izin Badan Usaha Bandar Udara yang telah diterbitkan yaitu sebagai berikut : 1) Izin Badan Usaha Bandar Udara PT. Angkasa Pura I (Persero) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 26 Tahun 2020 tentang PT.
Angkasa Pura I (Persero) sebagai Badan Usaha Bandar Udara, terbit sehubungan dengan perluasan pengelolaan bandar udara dengan adanya penambahan pengelolaan Bandar Udara Sentani-Jayapura, sehingga PT. Angkasa Pura I (Persero) mengelola 15 (lima belas) bandar udara yaitu :
Tabel 2. 34 : 15 Bandara yang dikelola PT. Angkasa Pura I (Persero)
No. Bandar Udara No. Bandar Udara 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Bandar Udara Yogyakarta – Kulonprogo, DIY Bandar Udara Adi Suctjipto , DIY Bandar Udara Adi Soemarmo – Boyolali, Jawa Tengah Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani – Semarang, Jawa Tengah Bandar Udara Juanda – Sidoarjo Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai – Badung, Bali Bandar Udara Zainuddin Abdul Madjid – Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat Bandar Udara El Tari – Kupang, Nusa Tenggara Timur
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman – Balikpapan, Kalimantan Timur Bandar Udara Syamsuddin Noor – Banjarbaru, Kalimantan Selatan Bandar Udara Sultan Hasanuddin – Maros, Sulawesi Selatan Bandar Udara Sam Ratulangi – Manado, Sulawesi Utara Bandar Udara Pattimura – Ambon, Maluku Bandar Udara Frans Kaisiepo – Biak, Papua Bandar Udara Sentani – Jayapura, Papua
2) Izin Badan Usaha Bandar Udara PT. Angkasa Pura II (Persero)
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 110 Tahun 2019 tentang PT. Angkasa Pura II (Persero) sebagai Badan Usaha Bandar Udara untuk mengelola 16 (enam belas) bandar udara yaitu :
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 107
Tabel 2. 35 : 15 Bandara yang dikelola PT. Angkasa Pura II (Persero)
No. Bandar Udara
No. Bandar Udara
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Bandar Udara Soekarno Hatta – Tangerang, Banten Bandar Udara Halim Perdanakusuma – Jakarta, DKI Jakarta Bandar Udara Husein Sastranegara – Bandung, Jawa Barat Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang, Sumatera Selatan Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah – Tanjung Pinang, Kepulauan Riau Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru, Riau Bandar Udara Minangkabau – Padang, Sumatera Barat Bandar Udara Kualanamu – Deli Serdang, Sumatera Utara
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Bandar Udara Sultan Iskandar Muda – Aceh Besar, Nangroe Aceh Darussalam Bandar Udara Supadio – Pontianak, Kalimantan Barat Bandar Udara Depati Amir – Pangkal Pinang, Bangka Belitung Bandar Udara Sultan Thaha – Jambi, Jambi Bandar Udara Raja Sisingamaraja XII – Tapanuli Utara, Sumatera Utara Bandar Udara Banyuwangi – Banyuwangi, Jawa Timur Bandar Udara Kertajati – Majalengka, Jawa Barat Bandar Udara Tjilik Riwut – Palangkaraya, Kalimantan Tengah
PT. Angkasa Pura II (Persero) mengajukan permohonan perluasan Izin Badan Usaha Bandar Udara untuk Bandar Udara yang dikelola melalui Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) yaitu, Bandar Udara Radin Inten II – Lampung, Bandar Udara Fatmawati Soekarno – Bengkulu dan Bandar Udara H.AS. Hanandjoeddin – Tanjung Pandan, dan saat ini sedang proses perluasan Izin BUBU di Kementerian Perhubungan untuk revisi KM 110 Tahun 2019.
3) Izin Badan Usaha Bandar Udara Badan Pengusahaan Batam Badan Koordinasi Penanaman Modal melalui Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor : I/I/50-BANDARUDARA/PMDN/2017 tentang Pemberian Izin Usaha kepada Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam yang diterbitkan sehubungan dengan pengelolaan Bandar Udara Hang Nadim – Batam.
p. Sertifikasi dan Registrasi Bandar Udara Penerbitan Sertifikat Bandar Udara dan Register Bandar Udara bulan Januari s.d.
Desember 2020 sebagai berikut : 1) Jumlah SBU initial dan recurrent tahun 2020 sebanyak 35 SBU. 2) Jumlah RBU initial dan recurrent tahun 2020 sebanyak 34 RBU yang terdiri
dari:
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 108
a) Bandar Udara Umum 21 SBU b) Bandar Udara Khusus tidak ada c) Bandar Udara Khusus Non Penumpang 13 RBU
3) Register Bandar Udara Perairan tidak terdapat proses initial dan recurrent pada Tahun 2020.
4) Jumlah Register Heliport initial dan recurrent tahun 2020 sebanyak 57 register dibagi empat kriteria, yaitu : a) Surface : 14 register b) Elevated : 10 register c) Shipboard : 13 register d) Helideck : 20 register
Grafik 2.14: Pelaksanaan SBU dan RBU Tahun 2020
Sehubungan dengan pandemi Covid-19 proses pelaksanaan Audit SBU/RBU dilakukan dengan metode audit virtual dengan catatan bahwa terhadap elemen tertentu akan dilakukan pemeriksaan teknis lapangan setelah pandemi Covid -19 berakhir.
q. Sertifikasi Peralatan dan Kompetensi Personel Bandar Udara 1) Sertifikat Peralatan Bandara
Mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 77 Tahun 2015, pasal 4, untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan dalam pelayanan, setiap fasilitas bandar udara yang baru, mengalami perubahan atau dipindahkan wajib memiliki sertifikat fasilitas bandar udara yang laik operasi. Sertifikat fasilitas bandar udara, terdiri dari Prasarana bandar Udara dan Peralatan dan Utilitas Bandar Udara.
SBU RBU HeliportTotal 35 34 57
0
20
40
60
Jum
lah
Pelaksanaan SBU / RBU Tahun 2020
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 109
Sertifikasi yang telah dilakukan terhadap Peralatan Bandar Udara dengan jumlah 23.023 sertifikat dengan rincian jenis sertifikasi sebagai berikut:
Tabel 2.36: Jumlah Sertifikat Peralatan Bandar Udara Yang Diterbitkan sampai Tahun 2020
No. Jenis Sertifikasi Jumlah
1. Peralatan Ground Support Equipment 18190
2. Peralatan Airfield Lighting System 1090 3. Peralatan Catu Daya Listrik 728 4. Peralatan Elektrikal dan Mekanikal 2445 5. Peralatan Utilitas Bandar Udara 188 6. Peralatan Pemeliharaan Bandar Udara 116 7. Peralatan Sistem Informasi dan
Elektronika 36
8. Peralatan Sistem Pengaman Kelistrikan 61 9. Pelayanan PKP-PK 29 10. Kendaraan PKP-PK 54 11. Dokumen AEP 86
JUMLAH 23.023 Disamping Peralatan dan Utilitas bandar udara bahwa, setiap unit penyelenggara bandar udara dan badan usaha bandar udara wajib menyediakan dan memberikan pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) sesuai standar teknis dan operasional pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) serta kategori bandar udara untuk Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) yang dipersyaratkan. Jumlah Sertifikat Peralatan Bandar Udara dan Peralatan PKP-PK serta Pelayanan kategori yang diterbitkan sebanyak 1.167 Sertifikat dan Dokumen. Pada program tahun 2020 Jumlah Sertifikat Peralatan Bandar Udara yang diterbitkan sampai dengan bulan Desember 2020 sebagaimana dalam Tabel 2.37:
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 110
Tabel 2.37 Kegiatan Sertifikat Peralatan Bandar Udara Januari s.d Desember 2020
No. Uraian Jenis Sertifikat /
Dokumen Jumlah
1 Peralatan Ground Support System Sertifikat 547
2 Peralatan Airfield Lighting System Sertifikat 108 3 Peralatan Catu Daya Listrik Sertifikat 77
4 Peralatan Elektrikal dan Mekanikal Sertifikat 271 5 Peralatan Utilitas Bandar Udara Lisensi / Licence 1 6 Peralatan Pemeliharaan Bandar Udara Sertifikat 19 7 Peralatan Sistem Informasi dan Elektronika Sertifikat 14
8 Peralatan Sistem Pengaman Kelistrikan Sertifikat 8 9 Pelayanan PKP-PK Sertifikat 29 10 Kendaraan PKP-PK Sertifikat 54 11 Dokumen AEP Dokumen 39
Jumlah 1167
2) Sertifikat kompetensi Personel Bandara Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 83 tahun 2017
tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 (Civil Aviation Safety Regulation Part 139) Tentang Bandar Udara (Aerodrome) bahwa personel bandar udara terdiri dari :
Tabel 2. 38: Data Penerbitan Lisensi Personil Bandar Udara
No Jenis Personel Jumlah (Lisensi)
1. Personel Teknik Bandar udara 1.574 2. Personel Elektronika Bandar Udara 1.839
3. Personel Listrik Bandar Udara 1.919
4. Personel Mekanikal Bandar Udara 1.067
5. Personel Pengatur Pergerakan Pesawat Udara (Apron Movement Control / AMC)
1.475
6. Personel Peralatan Pelayanan Darat Pesawat Udara (Ground Support Equipment / GSE)
9.952
7. Personel Pemandu Parkir Pesawat Udara (Aircraft Mashaller)
4.892
8. Personel Pelayanan Garbarata (Aviobridge Operator)
1.078
9. Personel Pelayanan Pendaratan Helikopter (Helicopter Landing Officer / HLO)
3.739
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 111
No Jenis Personel Jumlah (Lisensi)
10. Personel Kecelakaan Penerbangan Pemadam Kebakaran (PKP-PK)
3.638
11. Personel Salvage 339 12. Personel Pengelola dan Pemantau Lingkungan -
Jumlah 31.512
Tabel 2.39 Jumlah Lisensi Personil Bandar Udara Januari s.d Desember 2020
No. Uraian / Description Jenis Lisensi /
Type of Licence Jumlah
1 Pemandu Parkir Pesawat Udara / Aircraft Marshaller Lisensi / Licence 213 2 Operator Garbarata / Aviobridge Operator Lisensi / Licence 41 3 Operator Peralatan Pelayanan Darurat Pesawat
Udara / Ground Support Equipment Operator Lisensi / Licence 213
4 Petugas Pelayanan Pendaratan Helicopter / Helicopter landing Officer
Lisensi / Licence 258
5 Personel Teknik Bandar Udara/ Airport Engineering Personnel
Lisensi / Licence 66
6 Personel Listrik Bandar Udara/ Airport Electric Personnel
Lisensi / Licence 243
7 Personel AMC Bandar Udara / Apron Movement Control Personnel
Lisensi / Licence 174
8 Personel Mekanikal Bandar Udara /Airport Mechanical Personnel
Lisensi / Licence 94
9 Personel Elektronika Bandar Udara /Airport Electronics Personnel
Lisensi / Licence 234
10 Personel Kecelakaan Penerbangan Pemadam Kebakaran (PKP-PK)
Lisensi / Licence 144
11 Personel Salvage Lisensi / Licence -
12 Personel Pengelola dan Pemantau Lingkungan Lisensi / Licence -
Jumlah/Total 1.680
r. Implementasi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 178 Tahun 2015 Tentang
Standar Pelayanan Pengguna Jasa Bandar Udara. 1) Perumusan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria.
Kegiatan perumusan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria yang dilaksanakan yaitu Penyusunan Revisi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 178 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Pengguna Jasa Bandar Udara.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 112
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 178 Tahun 2015 tersebut hanya berupa standar pelayanan berikut penilaian untuk pelayanan penumpang dimana sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan bahwa objek pelayanan jasa kebandarudaraan meliputi pelayanan kepada pesawat, penumpang, barang dan pos.
Objek pelayanan jasa kebandarudaraan dapat diuraikan menjadi 5 (lima) kegiatan pelayanan, yaitu : a) Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U); b) Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat
Udara (PJP4U); c) Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara (PJKP2U); d) Pelayanan Garbarata (Aviobridge); dan e) Pelayanan Check-In Counter.
Revisi PM 178 Tahun 2015 dilaksanakan karena adanya perubahan fundamental terhadap dokumen referensi yang diacu dalam penyusunan PM 178 Tahun 2015, yaitu IATA Airport Development Reference Manual (ADRM). PM 178 Tahun 2015 mengacu kepada IATA ADRM Edisi ke-9, sedangkan saat ini IATA ADRM telah berkembang hingga IATA ADRM Edisi ke-11.
Perubahan fundamental dalam dokumen tersebut adalah pengkategorian tingkat layanan tidak lagi dibagi menjadi 6 tingkat namun dibagi hanya menjadi 4 tingkat pelayanan. Kategori juga tidak hanya berdasarkan luasan yang tersedia namun juga mempertimbangkan waktu proses, sehingga klasifikasinya menjadi : 1) Optimum; 2) Sub-optimum; 3) Over-Design; 4) Under-Provided. Selain perubahan referensi pada IATA dokumen, PM 178 Tahun 2015 perlu disinkronkan dengan PM 19 Tahun 2017 tentang Pedoman Standar Pelayanan Di Lingkungan Kementerian Perhubungan, terutama terkait dengan komponen standar pelayanan terhadap service delivery dan pengelolaan pelayanan internal.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 113
Revisi PM 178 Tahun 2015 juga mempertimbangkan kesederhanaan peraturan yang mengatur pada area bidang yang hampir sama seperti PM 129 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Tingkat Layanan (Service Level Agreement) Dalam Pemberian Layanan Kepada Pengguna Jasa Bandar Udara dan KP 205 Tahun 2016 tentang Penataan Area Komersial Pada Area Terminal Penumpang, sehingga nantinya revisi PM 178 Tahun 2015 tidak hanya mengatur terkait standar pelayanan, namun juga mengatur terkait Penataan Area Komersial dan Perjanjian Tingkat Layanan.
Melalui penyederhanaan peraturan tersebut diharapkan memudahkan penyelenggara bandar udara dalam melaksanakan pelayanan kepada pengguna jasa bandar udara.
Konsep revisi PM 178 Tahun 2015 sudah pada tahap penyusunan lampiran yang berisi checklist pelaksanaan tiap jenis pelayanan jasa kebandarudaraan. Tantangan yang dihadapi adalah pada penyusunan pengukuran level of service untuk Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara (PJKP2U) di Terminal Kargo. Rapat pembahasan bersama Penyelenggara Bandar Udara sudah dilakukan beberapa kali untuk merumuskan konsep standar pelayanan pada terminal kargo, namun perlu pematangan bisnis proses yang dilakukan pada terminal kargo dengan melakukan peninjauan lokasi dan uji petik secara langsung di terminal kargo, yang saat ini masih terkendala Covid-19.
2) Pelaksanaan Pengawasan dan Pembinaan Penyelenggaraan dan Pelayanan Bandar Udara
Pelaksanaan Pengawasan dan Pembinaan Penyelenggaraan dan Pelayanan Bandar Udara meliputi kegiatan rencana peresmian dan pengoperasian 5 (lima) bandar udara baru di tahun 2020, dimana menindaklanjuti surat Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Nomor : UM.006/3018PHB2020 tanggal 12 Mei 2020 perihal Penyampaian Daftar Kegiatan Infrastruktur Transportasi yang akan diresmikan dan telah diverifikasi 5 (lima) Bandar Udara yaitu : a) Bandar Udara Buntu Kunik – Tana Toraja b) Bandar Udara Haji Muhammad Sidik - Muara Teweh c) Bandar Udara Kabir – Pantar
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 114
d) Bandar Udara Sitaro – Siau Tangguladang Biaro e) Bandar Udara Tambelan – Tambelan 3) Permohonan IATA Three Letter Code
Untuk mendukung operasional pelayanan bandar udara dalam melayani pengguna jasa utamanya yaitu maskapai, maka diperlukan IATA Three Letter Code. IATA three letter code berguna dalam mendukung aktivitas komersial maskapai dan bandar udara.
Dalam hal pengajuan permohonan IATA Three Letter Code, Penyelenggara Bandar Udara mengajukan langsung permohonan melalui maskapai anggota IATA, yaitu Garuda Indonesia dan Batik Air.
Pada tahun 2020 terdapat 5 (lima) bandar udara yang akan beroperasi, sehingga memerlukan IATA Three Letter Code. Direktorat Bandar Udara melakukan pembinaan terkait permohonan yang dilakukan oleh bandar udara. Berikut progress IATA Three Letter Code 5 (lima) bandar udara yang akan diresmikan pada tahun 2020.
Tabel 2.40 IATA Three Letter Code 5 (lima) Bandar Udara yang akan Diresmikan Tahun 2020
No. Bandar Udara Three Letter
Code Status Keterangan
1 Haji Muhammad Sidik - Muara Teweh
HMS Approved 19 Agustus 2020
2 Siau BRG Waiting - 3 Tambelan TBX Approved 31 Agustus 2020 4 Toraja TRT Approved 21 Agustus 2020
5 Pantar AXO Approved 14 Agustus 2020
Selain 5 (lima) bandar udara di atas, terdapat 3 (tiga) bandar udara yang juga mengajukan permohonan Three Letter Code kepada IATA, yaitu:
Tabel 2.41
Permohonan Three Letter Code
No. Bandar Udara Three Letter Code
Status Keterangan
1 Alas Leuser LSR Approved 29 September 2020 2 Sangia
Nibandera KXB Approved 25 Agustus 2020
3 Blangkejeren GYO Waiting -
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 115
4) Pelaksanaan Penilaian Pemenuhan Standar Pelayanan Pengguna Jasa Bandar Udara.
Dalam melaksanakan pelayanan jasa kebandarudaraan, Penyelenggara Bandar Udara baik Badan Usaha Bandar Udara maupun Unit Penyelenggara Bandar Udara wajib memberikan pelayanan kepada pengguna jasa bandar udara berdasarkan standar pelayanan yang ditetapkan Menteri Perhubungan sesuai amanah dari Pasal 234 UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Amanah pelaksanaan pelayanan berdasarkan standar pelayanan sebagaimana dimaksud dijewantahkan ke dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 178 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Pengguna Jasa Bandar Udara.
Ruang lingkup standar pelayanan kepada pengguna jasa bandar udara meliputi: a) Fasilitas yang digunakan pada proses keberangkatan dan kedatangan
penumpang; b) Fasilitas yang memberikan kenyamanan terhadap penumpang; c) Fasilitas yang memberikan nilai tambah; d) Kapasitas terminal bandar udara dalam menampung penumpang pada
jam sibuk. e) Nilai minimum pada fasilitas yang dinilai dengan tingkat pelayanan (level
of service) adalah C (baik). Pada periode Januari – Desember 2020, telah dilaksanakan pengukuran
tingkat layanan (level of service) pada 2 (dua) bandar udara, yaitu Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali dan Bandar Udara Internasional El Tari – Kupang. Pelaksanaan kegiatan pengukuran tingkat layanan pada 2 (dua) bandar udara tersebut dilaksanakan pada bulan Januari tahun 2020. Penyesuaian rencana pelaksanaan pengukuran tingkat layanan pada bandar udara perlu dilakukan dikarenakan adanya pembatasan pergerakan orang atau dikenal dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19 di berbagai daerah di Indonesia. Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung sejak Maret 2020 di Indonesia, membawa dampak siginifikan terhadap trafik penumpang pesawat udara, produksi penumpang pesawat udara turun lebih dari 50% dari tahun 2019. Covid-19 mengharuskan Penyelenggara Bandar Udara untuk menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dalam rangka mengurangi potensi
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 116
penyebaran COVID-19 sesuai dengan PM 41 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menetri Perhubungan Nomor PM 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan SE 13 Tahun 2020 tentang Operasional Transportasi Udara Dalam Masa Kegiatan Masyarakat Produktif dan Aman dari Corona Virus Disease 2019 (COVID-19. Penerapan protokol kesehatan pada terminal penumpang berdampak terhadap standar pelayanan pengguna jasa bandar udara, seperti adanya pembatasan kapasitas, pemeriksaan dokumen kesehatan dan jaga jarak. Beberapa hal ini menjadi kendala dalam pelaksanaan pengukuran standar pelayanan pengguna jasa bandar udara. Pelaksanaan pengukuran tingkat layanan yang telah dilaksanakan secara on site pada tahun 2020, yaitu: a) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali
Tabel 2.42
Pengukuran Tingkat Layanan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali
b) Bandar Udara Internasional El Tari – Kupang
Tabel 2.43: Pengukuran Tingkat Layanan Bandar Udara Internasional El Tari – Kupang
No. BANDARA Kapasitas Terminal (PM 178/2015)
Fasilitas Pelayanan
Keberangkatan & Kedatangan Kenyamanan Nilai
Tambah
1 I Gusti Ngurah Rai – Bali (DPS) Terminal Domestik 135,5% 12,8 m2 A A A
2 I Gusti Ngurah Rai – Bali (DPS) Terminal Internasional 119% 17,6 m2 A A A
No. BANDARA Kapasitas Terminal
(PM 178/2015)
Fasilitas Pelayanan
Keberangkatan & Kedatangan Kenyamanan Nilai
Tambah
1 El Tari – Kupang (KOE) Terminal Domestik
187,59% 5.82 m2 A B A
2 El Tari – Kupang (KOE) Terminal Internasional 37% 45.9 m2 A B A
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 117
Gb. 2.37: Pengukuran Tingkat Layanan (Level of Service)
Bandar Udara Internasional El Tari (KOE)
3) Penerbitan Izin Operasi Kegiatan Jasa Terkait Bandar Udara
Sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, pada pasal 232 ayat (1) menyebutkan bahwa kegiatan pengusahaan bandar udara terdiri atas: a) Pelayanan Jasa Kebandarudaraan;
Jasa terkait untuk menunjang kegiatan pelayanan operasi pesawat udara di Bandar udara, terdiri atas : (1) Penyediaan Hanggar Pesawat Udara; (2) Perbengkelan Pesawat Udara; (3) Pergudangan; (4) Katering Pesawat Udara; (5) Pelayanan Teknis Penanganan Pesawat Udara di Darat (Ground
Handling); (6) Pelayanan Penumpang dan Bagasi; (7) Penanganan Kargo dan Pos.
b) Pelayanan Jasa Terkait Bandar Udara. Jasa terkait untuk menunjang kegiatan pelayanan penumpang dan barang, terdiri atas : (1) Penyediaan Penginapan / Hotel dan Transit hotel; (2) Penyediaan Toko dan Restoran; (3) Penyimpanan Kendaraan Bermotor; (4) Pelayanan Kesehatan; (5) Perbankan dan/atau Penukaran Uang; dan
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 118
(6) Transportasi darat. Jasa terkait untuk memberikan nilai tambah bagi pengusahaan Bandar
udara, terdiri atas : (1) Penyediaan tempat bermain dan rekreasi; (2) Penyediaan fasilitas perkantoran; (3) Penyediaan fasilitas olah raga; (4) Penyediaan fasilitas pendidikan dan pelatihan; (5) Pengisian bahan bakar kendaraan bermotor; dan (6) Periklanan. Sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 56 Tahun 2015 tentang Kegiatan Pengusahaan di Bandar Udara, pasal 38 ayat (1) menyebutkan bahwa penyelenggaraan kegiatan jasa terkait untuk menunjang kegiatan pelayanan operasi pesawat udara di Bandar udara, harus memiliki sertifikat operasi dari Menteri Perhubungan dengan masa berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diperbarui. Dalam melakukan kegiatan jasa terkait di setiap Bandar udara, pemegang sertifikat operasi jasa terkait harus memiliki izin operasi kegiatan jasa terkait Bandar udara dari Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara , dengan masa berlaku 5 (lima) tahun dan dapat diperbarui.
s. Dalam rangka percepatan dan penanaman modal dan berusaha, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Berizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik. Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission yang selanjutnya disebut OSS adalah Perizinan Berusaha yang diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/walikota kepada Pelaku Usaha melalui sistem elektronik yang terintegrasi. Setiap pelaku usaha wajib memiliki identitas pelaku usaha yang disebut Nomor Induk Berusaha (NIB) yang diterbitkan oleh Lembaga OSS (Online Single Submission). Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 88, Pasal 89, Pasal 98 dan Pasal 101 pada PP Nomor 24 Tahun 2018, Kementerian Perhubungan menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 90 Tahun 2018 tentang Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Sektor Perhubungan di Bidang Udara. Di dalam pasal 2 ayat (3) huruf p PM 90 Tahun 2018 menyebutkan
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 119
bahwa izin operasi kegiatan jasa terkait Bandar udara termasuk dalam Izin Komersial atau Operasional. Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Berizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 90 Tahun 2018 tentang Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Sektor Perhubungan Di Bidang Udara, maka Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 56 Tahun 2015 tentang Kegiatan Pengusahaan di Bandar Udara perlu dilakukan revisi terkait dengan penyelenggaraan kegiatan jasa terkait untuk menunjang kegiatan pelayanan operasi pesawat udara di bandar udara. Untuk menjembatani PM 90 Tahun 2018 dan sambil menunggu revisi PM 56 Tahun 2015, maka diterbitkan Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SE 03 Tahun 2019 tentang Tata Cara Memperoleh Izin Operasi Jasa Terkait Bandar Udara, dimana Sertifikat Operasi yang diterbitkan oleh Menteri Perhubungan dan Izin Operasi yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara diubah menjadi Izin Operasi Kegiatan Jasa Terkait Bandar Udara yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara atas nama Menteri Perhubungan.
Berdasarkan SE 03 Tahun 2019 tentang Tata Cara Memperoleh Izin Operasi Jasa Terkait Bandar Udara, bidang usaha yang diterbitkan izin operasinya adalah bidang usaha Pelayanan Teknis Penanganan Pesawat Udara Di Darat (Ground Handling), bidang usaha Pelayanan Penumpang dan Bagasi, serta bidang usaha Penanganan Kargo dan Pos. Masa berlaku izin operasi adalah sejak tanggal diterbitkan dan sepanjang pemegang izin masih menjalankan kegiatan jasa terkait Bandar udara, dimana setiap 5 (lima) tahun dievaluasi oleh Direktorat Bandar Udara. Izin operasi hanya berlaku per station bandara dimana perusahaan jasa terkait melakukan kegiatan pelayanan jasa terkait Bandar udara. Sesuai Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Direktorat Bandar Udara Tahun 2020, bahwa jumlah pelaksanaan penerbitan izin operasi kegiatan jasa terkait Bandar udara adalah sebanyak 12 (dua belas) izin operasi. Jumlah izin operasi kegiatan jasa terkait Bandar udara yang diterbitkan dari awal Januari s/d awal Desember tahun 2020, jumlah izin yang diterbitkan berjumlah 46 (empat puluh enam).
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 120
Tabel 2.44 : izin operasi kegiatan jasa terkait Bandar udara yang telah terbit
dari Januari s.d awal Desember tahun 2020 : NO NAMA PERUSAHAAN LOKASI BIDANG USAHA 1 PT. AFM Aviasi Industri Halim Perdanakusuma Penumpang dan Bagasi 2 PT. Angkasa Aviasi Servis Juanda Ground handling, Kargo dan Pos,
Penumpang dan Bagasi 3 PT. Angkasa Aviasi Servis Sam Ratulangi Ground handling, Kargo dan Pos,
Penumpang dan Bagasi 4 PT. Angkasa Aviasi Servis Sultan Hasanuddin Ground handling, Kargo dan Pos,
Penumpang dan Bagasi 5 PT. Angkasa Pura Kargo Banyuwangi Kargo dan Pos 6 PT. Angkasa Pura Kargo H. AS. Hanandjuddin Kargo dan Pos 7 PT. Angkasa Pura Kargo Raja Haji Fisabilillah Kargo dan Pos 8 PT. Angkasa Pura Kargo Sultan Iskandar Muda Kargo dan Pos 9 PT. Angkasa Pura Kargo Sultan Syarif Kasim II Kargo dan Pos 10 PT. Angkasa Pura Kargo Tjilik Riwut Kargo dan Pos 11 PT. Angkasa Pura Logistik Adi Sutjipto Kargo dan Pos 12 PT. Angkasa Pura Logistik Yogyakarta
Internasional Airport Kargo dan Pos
13 PT. Arta Multikarya Mandiri Halim Perdanakusuma Ground Handling, Penumpang dan Bagasi
14 PT. Aviako Sepinggan Aji Pangeran Tumenggung Prawoto
Ground Handling, Penumpang dan Bagasi
15 PT. Gapura Angkasa Aji Pangeran Tumenggung Pranoto
Ground handling, Kargo dan Pos, Penumpang dan Bagasi
16 PT. Gemalindo Air support Hang Nadim Ground handling, Kargo dan Pos, Penumpang dan Bagasi
17 PT. Gemalindo Air support Raja Haji Fisabilillah Ground handling, Kargo dan Pos, Penumpang dan Bagasi
18 PT. Gloria Mutiara Duta Papua
Rendani Katering Pesawat
19 PT. Graha Dirgantara Servis Fatmawati Soekarno Kargo dan Pos 20 PT. JAS Aero Engineering
Services Yogyakarta Internasional Airport
Ground Handling
21 PT. JAS Aero Engineering Services
Zainuddin Abdul Madjid Ground Handling
22 PT. Jasa Angkasa Semesta Kertajati Ground handling, Kargo dan Pos, Penumpang dan Bagasi
23 PT. Karisma Bahana Aviasi Denpasar Ground Handling, Penumpang dan Bagasi
24 PT. Kokapura Avia Sejahtera
Adi Sutjipto Ground Handling, Penumpang dan Bagasi
25 PT. Kokapura Avia Sejahtera
Yogyakarta Internasional Airport
Ground Handling, Penumpang dan Bagasi
26 PT. Kusuma Eka Gusti Sjamsir Alam Ground Handling, Penumpang dan Bagasi
27 PT. Mitra Adira Utama Aji Pangeran Tumenggung Pranoto
Kargo dan Pos
28 PT. Mitra Adira Utama Soekarno Hatta Kargo dan Pos 29 PT. Myglobal Logistik Soekarno Hatta Kargo dan Pos
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 121
NO NAMA PERUSAHAAN LOKASI BIDANG USAHA International
30 PT. Natra Abadinugraha Utama Putra
Ketapang Ground Handling
31 PT. Natra Abadinugraha Utama Putra
Rendani Ground Handling
32 PT. Wahana Dirgantara Soekarno Hatta Ground Handling 33. PT Raja Sonang Angkasa Mozez Kilangin Ground Handling, Penumpang
dan Bagasi, Kargo dan Pos 34. PT Cahaya Alam Agung Rendani Ground Handling, Kargo dan Pos 35. PT Catur Boga Kreasi Yogyakarta
Internasional Airport Ground Handling
36. PT Jasa Angkasa Semesta Yogyakarta Internasional Airport
Ground Handling, Penumpang dan Bagasi
37. PT Tiranapolis Nusantara Satu
Mozes Kilangin Ground Handling, Kargo dan Pos
38. PT Pengembangan Jaya Papua
Mozes Kilangin Ground Handling
39. PT Citra Dunia Angkasa Juwata Ground Handling, Penumpang dan Bagasi, Kargo dan Pos
40. PT Semuwa Dirgantara Mopah Ground Handling, Penumpang dan Bagasi
41. PT Menzies Aviation Indonesia
Soekarno Hatta Ground Handling, Penumpang dan Bagasi, Kargo dan Pos
42. PT Myglobal Aviasi Servis Soekarno Hatta Ground Handling, Kargo dan Pos 43. PT JAS Aero Engineering
Sevices Supadio Ground Handling
44. PT Pos Logistik Indonesia Soekarno Hatta Kargo dan Pos 45. PT Angkasa Pura Kargo Radin Inten Kargo dan Pos 46. PT Mitra Adira Utama Husein Sastranegara Kargo dan Pos
3. DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN
a. Kegiatan Untuk Meningkatkan Keamanan Penerbangan 1) Progres ICAO Universal Security Audit Program (USAP) Continous Monitoring
Approach (CMA) a) Pengesahan Regulasi
Dalam rangka pemenuhan temuan ICAO USAP, maka pada tahun 2020 telah diterbitkan PM 51 Tahun 2020 tentang Keamanan Penerbangan Nasional dan KM 211 Tahun 2020 tentang Program Keamanan Penerbangan Naisonal. Kedua regulasi ini dapat menutup 11 Protocol Questions (PQs). Selain itu, PM 51 dan KM 211 merupakan dasar untuk menyusun regulasi terkait lainnya dimana regulasi-regulasi terkait tersebut dapat menutup 28 PQs finding.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 122
1 1 1
9
1 2 1 1 1
12
1 1 1 1 1 1 1
02468
101214
PKS BIN
& DJU
Revisi P
M 33 & 167
Funding u
tk…
Revisi P
M137
Eviden
ce tr
aining…
Pelaksan
aan tr
aining…
Revisi S
KEP 160
Sistem pelap
oran…
Panduan
tekn
ologi…
Revisi S
KEP 240
vulnerab
ility…
Internati
onal Fli
ght…
mainten
ance
&…
Penggunaa
n ETD…
langk
ah2…
Perlindunga
n kargo
…
Pemeriksaa
n…
b) Analisa USAP Submission 2020
Pada pemenuhan USAP 2020, Indonesia berencana untuk menyampaikan target CAP finding sebanyak 56 PQs. Dari PQs tersebut diperoleh rincian sebagaimana berikut : (1) 20 PQs dengan status Clear dan evidence siap untuk dikirimkan (2) 34 PQs dengan status On Progress atau masih dalam proses
pembahasan terutama terkait dengan Regulasi turunan dari PKP & PKPN, Program Keamanan Operator, Training, dan lain-lain
(3) 2 PQs dengan status Over Target maksudnya adalah, PQs tersebut merupakan target tahun 2021, namun di tahun 2020 ini dapat diselesaikan lebih awal.
Grafik 2.15 : PQs on Progress
On Progress61%
Clear36%
Over Target3%
Total PQs 2020
on Progress Clear Over Target
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 123
c) Estimated Target Achievement ICAO USAP Estimated target achievement ICAO USAP atau estimasi pencapaian target pemenuhan yang kita susun. Estimasi ini adalah perkiraan target yang dibuat oleh Direktorat Kemanan Penerbangan bertujuan mengukur dan memacu untuk mencapai target pemenuhan finding ICAO. Jika dilihat pada 2017, ini merupakan nilai setelah audit. Average Effective Implementation terhadap Critical ELement sebesar 67,89% dan Indicative Compliance with Annex 17 sebesar 49,75%. Kemudian, pada bulan Februari tahun 2019, menindaklanjuti hasil temuan USAP dan menyampaikan evidence serta pemenuhannya sehingga berdasarkan perkiraan dan perhitungan yaitu Average Effective Implementation terhadap Critical ELement meningkat menjadi 81,75 % dan Indicative
Compliance with Annex 17 juga meningkat menjadi 53,17%
Pada tahun 2020 pencapaian ICAO USAP sampai bulan Agustus 2020 :
(1) Average Effective Implementation of CEs (Self Assessment) : 89,75% (2) Indicative Compliance with Annex 17 Standards : 66,88%
Grafik 2. 16
Average Effective Implementation of Critical Element
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 124
Adapun tantangan yang dihadapi untuk Pemenuhan Findings ICAO USAP ini antara lain : (1) Adanya RPP NSPK & Omnibuslaw membuat beberapa regulasi yang
sudah diproses di biro hukum mengalami penyesuaian sesuai dengan amanat pemerintah
(2) Waktu yang terbatas membuat Beberapa regulasi kampen (turunan dari PKP & PKPN) belum dapat dituntaskan .
(3) Di masa pandemic ini, intensitas untuk pembahasan regulasi & implementasi pemenuhan mengalami penundaan dan keterbatasan
(4) Beberapa PQs, masih memiliki evidence yang belum dilengkapi sehingga belum dapat menutup findings.
b. Perizinan Di Bidang Keamanan Penerbangan
Grafik 2. 17
Pemegang rating personel fasilitas keamanan penerbangan
PEMEGANG RATING PERSONEL FASILITAS KEAMANAN PENERBANGAN
5569
132
40
412
1910
47
165 1
4955
118
0 07
0
20
40
60
80
100
120
140
UPBU PT. AP I PT. AP II PT. AngkasaPura Support
PT. AngkasaPura Logistik
Lain Lain
P3B P3O P3UK
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 125
Grafik 2.18:
Peralatan yang telah tersertifikasi
Gb.2.38 : Sertifikasi peralatan Keamanan Penerbangan dan Supervisi Peralatan Keamanan Penerbangan
X-RAY WTMD HHMD
BodyInspectio
nMachine
liquiddetector
explosivedetector CCTV PIDS
UPT 511 325 572 3 14 16 42 7PT ANGKASA PURA II 169 135 169 27 0 14 32 0PT ANGKASA PURA I 231 136 177 15 0 41 38 0REGULATED AGENT 115 53 41 0 0 53 53 0LPPNPI 0 2 0 0 0 0 44 0
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%100%
PERALATAN YANG TELAH TERSERTIFIKASI
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 126
Grafik 2. 19 : Pengesahan Program Keamanan
c. Avsec Online (Lisensi Personel Keamanan Penerbangan)
Personel pengamanan penerbangan berlisensi s.d. Desember 2020 berjumlah 25.307 orang dengan jumlah personel dengan kualifikasi Basic berjumlah 16.597 orang, junior berjumlah 6.531 orang, dan senior berjumlah 2.179 orang.
Grafik 2.20 : Avsec Online
PKBU PKAU PKKP PKPNPBandara PT AP I 15 0 0
Bandara AP II 19 0 0Bandara UPBU 105 0 0 0
Bandara UPTD 4 0 0 0
Bandara Khusus 5 0 0 0
Airlines Lokal 0 53 0 0
Airlines Asing 0 46 0 0Regulated Agent 0 0 37 0
LPPNPI 0 0 0 27
0
20
40
60
80
100
120PENGESAHAN PROGRAM KEAMANAN PENERBANGAN
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 127
0
500
1000
1500
Initial (Penerbitan baru) Recurent (Perpanjangan)
1330
1166
220
577
0
434
Capaian Penerbitan LisensiPersonel Avsec (Periode Jan-Des 2020)
Basic
Junior
Senior
10648%
2813%
7936%
73%
JUMLAH INSTRUKTUR KEAMANAN PENERBANGAN TERSERTIFIKASI PERIODE
2016-2020
Basic Avsec Junior Avsec Senior Avsec Advance Avsec
Grafik 2.21: capaian penerbitan Lisensi Personel Avsec
Sejak dimulainya sertifikasi instruktur keamanan penerbangan di tahun 2016 sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.137 Tahun 2016 jo PM.94 Tahun 2016 maka pada saat ini terdapat instruktur keamanan penerbangan yang telah tersertifikasi berjumlah 220 orang dengan rincian sebagai berikut:
Grafik 2.22
Jumlah Instruktur Keamanan Penerbangan Tersertifikasi Periode 2016-2020
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 128
d. Kerjasama Bidang Keamanan Penerbangan terdiri dari : 1) Kerjasama Luar Negeri.
Tabel 2.45 : Kerjasama bidang Keamanan Luar Negeri
KERJASAMA DENGAN ICAO NO KEGIATAN WAKTU TEMPAT 1. 8th Annual Technical and Operational
Meeting (ATOM) CASP AP 5-6 Februari 2020 Denpasar-Bali
2. Special Meeting of the Collaborative Arrangement for the Prevention and Management of Public Health Events in Civil Aviation Asia Pacific (CAPSCA-AP/SP)
21 Mei 2020 Ruang Rapat Direktorat Keamanan Penerbangan - Video Teleconference melalui WEBEX
3. Video Teleconference ICAO APAC AVSEC & FAL
4 Juni 2020 Ruang Rapat Direktorat Keamanan Penerbangan - Video Teleconference melalui WEBEX
4. First Meeting of the ICAO APAC Covid-10 Contingency and Recovery Planning Group (ACCRPG/1) Web-Conference
5 juni 2020 Ruang Rapat Direktorat Keamanan Penerbangan - Video Teleconference melalui Microsoft Team
5. Second COVID-19 Information Sharing Teleconference Session with APAC CAA Director Generals – 19 June 2020
19 Juni 2020 Ruang Rapat Mulawarman Gedung Karsa - Video Teleconference melalui Microsoft Team
6. Third Meeting of the ICAO APAC Covid-10 Contingency and Recovery Planning Group (ACCRPG/3) Web-Conference
26 Juni 2020 Ruang Rapat Direktorat Keamanan Penerbangan - Video Teleconference melalui Microsoft Team
7. 13th CAPSCA-AP (SP) - “Harmonized Implementation of CART Take-off Guidance for air travel through COVID-19”
16 Juli 2020 Ruang Rapat Direktorat Keamanan Penerbangan - Video Teleconference melalui Microsoft Team
8. Fourth Meeting of the ICAO APAC Covid-10 Contingency and Recovery Planning Group (ACCRPG/4) Web-Conference
17 Juli 2020 Ruang Rapat Direktorat Keamanan Penerbangan - Video Teleconference melalui Microsoft Team
9. Fifth Meeting of the ICAO APAC Covid-10 Contingency and Recovery Planning Group (ACCRPG/5) Web-Conference
7 Agustus 2020 Ruang Rapat Direktorat Keamanan Penerbangan - Video Teleconference melalui Microsoft Team
10. Rapat Regional Aviation Security Coordination Forum Asia Pacific Ke-8 Tahun 2020
1 - 2 Desember 2020
Video Teleconference melalui Microsoft Team Meeting
11. ICAO Cargo Security and Mail Course, Virtual Training by Aviation Security Training Center Hongkong
14 - 18 Desember Virtual Training melalui Zoom Cloud Meeting
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 129
Tabel 2.46 : Kerjasama bidang Keamanan Penerbangan dengan Negara Asean ,
Australia dan Amerika
No Kegiatan 1. ASEAN Europe Meeting Transport Senior Offcials' Meeting Teleconference, Ministry for
Innovation and Technology of Hungary, 12 Mei 2020 2. The 18th Asean-Japan Senior Transport Officials Meeting (18Th STOM Japan) Leaders
Conference, 15 September 2020
3. Rapat 42nd ASEAN – ATWG, 21 - 22 Oktober 2020
4. Trusted Insider Workshop Regional V, 29 – 31 Januari 2020
5. Roundtable Discussion Air Cargo Security, 28 Januari 2020 6. Identity Security Forum , 27 – 28 Februari 2020 7. Pelatihan Pendeteksian Dokumen Palsu, Kerjasama dengan Konsulat Jenderal Amerika
Serikat di Surabaya, 23 – 24 Januari 2020 8. Rapat dengan Atase Transport Security Administration (TSA) Amerika membahas progress
kerja sama DKP dan TSA serta persiapan Workshop on Aviation Security Soft Target Protection in an Aviation Ecosystem , 2 Oktober 2020
2) Kerjasama Dalam Negeri
Tabel 2.47 : Kerjasama Dalam Negeri
No Kegiatan 1. Rapat Koordinasi Pengawasan Pencegahan Wabah Pneumonia Berat Masuk ke Indonesia
melalui Bandara Internasional dengan mengundang perwakilan dari seluruh Kantor Otban, stakeholder penerbangan serta Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan (Kemenkes) , Tanggal 29 Januari 2020
2. Rapat dengan Komite FAL dalam rangka Penghentian Sementara Penerbangan , 3 Februari 2020
3. Rapat terkait Peningkatan Penyebaran Virus Corona (Covid-19), Conference Room Sainath Tower pada tanggal 5 Februari 2020, 5 Maret 2020 dan 9 Maret 2020
4. Rapat Komite Nasional Keamanan Penerbangan Tahun 2020, Tanggal 8 September, 11 November dan 10 Desember 2020
5. Rapat Komite Nasional Fasilitasi Udara tanggal 27 )ktober 2020
4. Direktorat Navigasi Penerbangan a. Standarisasi dan Prosedur Navigasi Penerbangan telah melaksanakan :
1) Dalam rangka meningkatkan Keselamatan Bidang Navigasi Penerbangan dengan tersedianya peraturan bidang Navigasi Penerbangan yang update guna pemenuhan kebutuhan (Compliance) dengan ICAOsARPs sebagai berikut: : a) Peraturan Menteri Perhubungan nomor 18 Tahun 2020 tentang pengendalian
transportasi dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19;
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 130
b) Peraturan Menteri Perhubungan nomor 37 Tahun 2020 tentang pengoperasian pesawat udara tanpa awak di ruang udara yang dilayani Indonesia;
c) Peraturan Menteri Perhubungan nomor 43 Tahun 2020 tentang CASR 172 penyelenggara pelayanan lalu lintas penerbangan;
d) Keputusan Dirjen Perhubungan Udara Nomor 41 Tahun 2020 tentang MOS 170-05 pedoman penyusunan surat perjanjian koordinasi operasional (Letter of Operational Coordination Agreement/LOCA) antar unit pelayanan lalu lintas penerbangan (ATS Unit);
e) Keputusan Dirjen Perhubungan Udara Nomor 62 Tahun 2020 tentang AC 19-06 implementasi sistem manajemen keselamatan pada penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan;
f) Keputusan Dirjen Perhubungan Udara Nomor 166 Tahun 2020 tentang MOS 69-01 lisensi, rating, pelatihan dan kecakapan personil pemandu lalu lintas penerbangan;
g) Keputusan Dirjen Perhubungan Udara Nomor 202 Tahun 2020 tentang Perubahan kedua KP 222 Tahun 2017 tentang Indikator Kinerja Keselamatan (Safety Performance Indicator/SPI) untuk penyelenggara bandar udara dan penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan dan tata cara perhitungan tingkat kinerja keselamatan yang dapat diterima (Acceptable Level Of Safety Performance/ALOsP) untuk penyedia jasa penerbangan;
h) Keputusan Dirjen Perhubungan Udara Nomor 203 Tahun 2020 tentang penetapan indikator kinerja keselamatan (safety performance Indicator/SPI) dan tingkat kinerja keselamatan yang dapat diterima (Acceptable Level Of Safety Performance/ALOsP) bidang navigasi penerbangan periode 2020-2021.
2) Telah dilakukan Validasi IAP (Instrument Approach Procedure), IFP (Instrument Flight Procedure), dan ILS sebanyak 34 lokasi yaitu : Torea, Haji Asan Aroeboesman, Partimura, Gusti Syamsir Alam, Sentani, Heliport ENSCO 67, Tebelian, Heliport Edrill-2, Helliport Petroleum Winners, Haluoleo, Jenderal Besar Sudirman, Heliport Srikandi Afrika, Heliport Soehanah,Heliport Timas 1201, Heliport Raniworo, Heliport Zhaosang Hallong 6, Heliport Star Onyx, Heliport Duta 7, Mozes Kilangin, Blimbingsarii, Sultan Thaha, Radin Inen II, I Gusti Ngurah Rai, Juanda, Ahmad Yani, Sultan Bantilan, Tambelan, Helideck
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 131
Timas 1201, Hang Nadim, , Silampari, Tambelan, Sisingamangaraja XII, Heliport Soehanah.
3) Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pelayanan navigasi penerbangan yang efektif dan efisien sesuai dengan peraturan perundangan, telah dilaksanakan : a) Rekonsiliasi biaya jasa pelayanan navigasi penerbangan tahun 2020; b) Penetapan persetujuan Investasi Perum LPPNPI tahun 2020; c) Pembahasan perubahan rencana investasi tahun 2020.
4) Verifikasi Parking Stand Pada tahun 2020 kegiatan tersebut dilaksanakan sebanyak 5 bandara yaitu : Eltari, Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepingggan, Terminal 2 Soekarno Hatta, Apron Delta dan Remote Apron Delta Terminal 3 Soekarno Hatta, Sultan Mahmud Badaruddin II.
5) Verifikasi Koordinat Navigasi Penerbangan pada tahun 2020 dilaksanakan sebanyak 10 bandara yaitu : Silampari, Torea, Tjilik Riwut, Sam Ratulangi, Sultan Thaha, Muara Bogo, Kalimarau, Budiarto, Frans Kaisiepo, Bandara Internasional Yogyakarta.
6) Ijin Pengoperasian Pesawat Udara Tanpa Awak (Drone) tahun 2020 telah diterbitkan sebanyak 76 surat ijin,.
7) Kegiatan Kajian aeronautika pada tahun 2020 telah dilakukan sebanyak 9 (Sembilan) Bandar Udara dengan lokasi sebagai berikut : Siau – Kep Riau, Kabir – Pantar, Nabire Baru, Siboru – Fakfak, Bali Utara, Sibisa, Mentawai dan Ngloram.
8) Pengelolaan distribusi dan tindaklanjut ICAO state letter bidang navigasi penerbangan pada bulan Januari s.d Desember 2020.
9) Melaksanakan Pengisian Electronic Filling of differences (EFOD) Annex 3, Annex 4, Annex 12 dan Annex 15.
b. Melakukan peninjauan ulang jalur penerbangan yang ada, untuk disusun ulang dengan prinsip mengkoneksikan antara bandara-bandara kecil, atau kombinasi yang sesuai dengan kebutuhan pendistribusian penumpang dan barang yaitu : 1) 5 ATS Route PBN (T5, T6, T7, T8, T10) dan prosedur untuk aerodrome
bandara/helicopter di tahun 2020. 2) Melaksanakan validasi prosedur penerbangan instrument berbasis PBN,
konvensional dan visual sebanyak 36 validasi, dengan rincian sebagai berikut :
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 132
Fix Wing 2020, SMAC Pangkal Pinang, IFP Ende, IFP Fakfak, Rute W11 dan W12, IAP Sintang, IAP Wirasaba, IFP Lampung BSN, IFP Tanjung Pinang, IFP Jambi, IFP Rote, IFP Semarang ILS, IFP Toli-toli, VFR Jakarta, IAP Banyuwangi, IFP Muara Teweh, IAP Biak, IAP Pangkal Pinang, IAP Surabaya, IAP :Lampung Konvensial, IAP Silampari, IAP Tarakan. IAP Silangit, IAP Bali, IAP Buntu Kunik, IAP Kota Baru, IAP Ambon, IAP Heli Petrolium Winner, IAP Heli Timas 1201, IAP Heli Soehanah, IAP Heli Raniworo, Heliport Eka Nusantara 3000, IAP Heli NSO A, IAP Heli Point A, IAP Heli Salpem 3000, IAP Heli Kepodang.
3) Melaksanakan Bimbingan teknis, workshop & sosialisasi terkait peraturan, FGD personel, FGD SAR, PUTA, prosedur penerbangan, pengukuran koordinat, dll.
4) Melanjutkan Progres implementasi Performance Based Navigation (PBN) dan pengembangan konsep Air Traffic Flow Management (ATFM) di Indonesia.
c. Operasi Navigasi Penerbangan telah melaksanakan : 1) Penerbitan Sertifikasi Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (CASR
172) sebanyak 5 sertifikat. Masa berlaku sertifikat ini selamanya dan dievaluasi selama 5 tahun sebagai berikut :
a) Seko : Aerodrome Flight Information Service (AFIS) b) Rampi : Aerodrome Flight Information Servce (AFIS) c) Buol : Aerodrome Flight Information Servce (AFIS) d) Bone : Aerodrome Flight Information Servce (AFIS) e) Pasir Pangairan : Aerodrome Flight Information Service (AFIS) f) Pekon Serai : Aerodrome Flight Information Service (AFIS) g) Tana Toraja : Aerodrome Flight Information Service (AFIS) h) Muara Teweh : Aerodrome Flight Information Service (AFIS
2) Jumlah data Aeronautical Information Publication (AIP) sebanyak 54 dokumen, dengan rincian sbb : a) AMDT : 22 dokumen b) SUP : 23 dokumen c) AIC : 9 dokumen
3) Penerbitan sertifikat CASR 175 pada tahun 2020 sebanyak 1 (satu) sertifikat yang mencakup pelayanan Informasi Aeronautika, pelayanan Informasi Aeroanutika bandar udara dan pelayanan NOTAM pada Perum LPPNPI.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 133
4) Aktif dalam upaya mendukung kegiatan Kelompok Kerja Penanganan Perubahan Iklim dan Emisi Gas Rumah Kaca Sub Sektor Transportasi Udara Tahun 2019-2021 sebagai Tim Tenaga Ahli Penanganan Perubahan Iklim dan Emisi Gas Rumah Kaca Sub Sektor Transportasi Udara Tahun 2019-2021 melalui Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 304 Tahun 2019 tanggal 25 November 2019. Pada kegiatan tersebut upaya menurunkan emisi gas rumah kaca dari sisi navigasi penerbangan yaitu: a) Implementasi Performance-Based Navigation (PBN) pada TMA dan ENR; b) Implementasi ATFM; c) Uji Coba Implementasi User Preferred Routed (UPR).
d. Berpartisipasi pada pertemuan ICAO CAEP tahun 2020 1) Review hasil pertemuan ICAO CAEP WG yang terkait dengan navigasi
penerbangan: a) WG 2-3 => 23 s.d 26 Maret 2020 (Boston, USA) (Virtual Conference); b) WG2-4 => 30 Juni s.d 2 Juli 2020 (Rome Italy) (Virtual Conference); c) WG2-5 => 16 s.d 20 November 2020 (Vancouver, Canada) (Virtual
Conference). 2) Menghadiri pertemuan CAEP Steering Group secara virtual (5 s.d 9 Oktober
2020). 3) Menghadiri ICAO Aviation Green Recovery Seminar secara virtual (23 s.d 24
November 2020). e. Terjalinnya kesepakatan kerjasama luar negeri, antara lain :
1) Penerapan 50 NM Spacing dengan Filipina; 2) Penentuan Batas FIR dengan negara tetangga; 3) Koordinasi penentuan batas FIR dengan ICAO.
f. Verifikasi dan persetujuan dokumen konsep operasi, terhadap 6 (enam) konsep operasi pelayanan bandara baru yaitu Bandar Udara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh; BandarUdara Tana Toraja; Bandar Udara Kabir; Bandar Udara Siau, Bandar Udara Tambelan; dan Bandar Udara Jendral Soedirman.
g. Melaksanakan Kegiatan pengkajian, antara lain : 1) Kajian aspek ergonomis dan kenyamanan lingkungan kerja dalam pelayanan
lalu lintas penerbangan;
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 134
2) Kajian kebutuhan fasilitas mobile survillence system untuk penanganan kondisi darurat;
3) Kajian sistem evaluasi, monitoring dan development personil lalu lintas penerbangan;
4) Identifikasi posisi Indonesia terhadap ASEAN Air Navigation Services (ANS) Plan;
5) Justifikasi bagi Indonesia untuk mengajukan pencalonan sebagai anggota dewan ICAO Part 2;
6) Kajian bahan masukan aspek ruang udara terhadap rencana penetapan lokasi bandar udara baru di kota Singkawang, Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Halmahera Barat.
h. Memberikan rekomendasi ATM Contingency Plan, antara lain ; 1) Penyampaian laporan kepada ICAO; 2) Pengisian survei yang secara rutin disampaikan oleh ICAO; 3) Penetapan bandara untuk keperluan emergency; 4) Penerapan prosedur Remote AFIS, TIBA dan Flight Watch 5) Monitoring kesiapan pelayanan operasi navigasi penerbangan selama masa
pandemik; 6) Penyusunan konsep kebijakan dan prosedur masa pandemik.
i. Melaksanakan Kerjasama Sipil – Militer, antara lain : 1) Pembahasan Penetapan Prohibited Area dan Restricted Are; 2) Koordinasi dengan KASAU terkait Pemindahan APP Jogja dari Bandar Udara
Adi Sutjipto ke Bandara YIA; 3) Penerapan prosedur pelayanan remote AFIS, TIBA dan Flight Watch selama
masa pandemik; 4) Koordinasi Dukungan Pangkohanudnas dan Kadisbangops dalam kegiatan uji
coba implementasi UPR; 5) Koordinasi Penyesuaian Restricted Area di wilayah Perairan Internasional
(WAR-1) menjadi Danger Area; 6) Pengisian ICAO Survey terkait Civil – Military Cooperation; 7) Evaluasi prosedur investigasi untuk penanganan pelanggaran wilayah udara
Indonesia dari sisi operasi; 8) Penyusunan Konsep FUA di Indonesia;
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 135
9) Pendataan pelanggaran ruang udara Indonesia oleh pesawat sipil atau Pesawat Negara Asing.
j. Melaksanakan kegiatan Restrukturisasi ruang udara meliputi 14 (empat belas) lokasi, yaitu : 1) Wilayah Sumatera
a) Pembentukan CTR di Silangit; b) Pembentukan CTR di Tanjung Pandan; c) Restrukturisasi ruang udara Medan CTR-TMA; d) Restrukturisasi Aceh CTR; e) Restrukturisasi Ruang Udara Palembang TMA; f) Restrukturisasi Ruang Udara Pangkal Pinang CTR-TMA.
2) Wilayah Jawa a) Restrukturisasi Jakarta Lower; b) Penyesuaian VFR Corridor Jakarta Area; c) Pembentukan KPT Majalengka; d) Penerapan UPR.
3) Wilayah Kalimantan ; Restrukturisasi Ruang Udara Pontianak TMA 4) Wilayah Sulawesi ; Penerapan Separasai 50 NM dengan Manila ACC dan
Penerapan UPR. 5) Wilayah Papua
a) Pembentukan CTR di Nabire; b) Restrukturisasi Biak CTR-TMA; c) Pembentukan CTR Sorong; d) Penyesuaian Jayapura CTR-TMA; e) Restrukturisasi FIC Jayapura.
k. 50 (lima puluh) Respon State Letter ICAO Tabel 2. 48 : Respon State Letter
No. Respon State Letter ICAO
1. PfA : 41 (empat puluh satu) respon surat 2. Indonesia’s response to Asia/Pacific State Civil-Military Cooperation Survey :
1 (satu) respon surat 3. Indonesia’s Current Status for ATFM, ATM CP, AIM & SAR : 1 (satu) respon
surat 4. Asia/Pacific A-CDM Survey Questionnaire, 2020 (AN 3/3-AP109/20 (AGA) : 2
(dua) respon surat 5. APAC COVID-19 ATM Contingency Coordination : 1 (satu) respon surat 6. Survey on COVID-19-Related ATM Capacity : 1 (satu) respon surat
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 136
l. Melaksanakan Penyusunan dan evaluasi mekanisme pengumpulan eTOD dan
Aerodrome Mapping data dalam rangka implementasi AIS to AIM 1) Penyusunan Data Product Specification (DPS) dan Data Quality Requirement
(DQR); 2) Penyusunan MOS Produk Informasi Aeronautika.
m. Menjamin kualitas data dan informasi aeronautika: accuracy, resolution, integrity, timeliness, tracebility and completeness : 1) Penyusunan Revisi PKPS 175; 2) Penyusunan SLA PIA dengan Data Originator; 3) Penyusunan Juklak Pengelolaan 5LNC; 4) Evaluasi data AIP di web AIM Indonesia.
n. Terlaksananya monitoring pengambilan keputusan Bersama (Collaborative Decission Making/CDM) penanganan dampak abu vulkanik bagi operasi navigasi penerbangan melalui media IWISH;
1) Data erupsi gunung berapi yang terjadi sepanjang tahun 2020, antara lain Dukono, Ibu, Merapi, Sinabung, Semeru, Lewotolo, Kerinci, Anak Krakatau dan Raung;
2) Jumlah ASTAM/NOTAM; 3) Jumlah Penutupan/Pengalihan Rute terdampak; 4) Jumlah penutupan Bandar Udara terdampak.
o. Tersediannya informasi aeronautika yang berkualitas, tepat waktu, terintegrasi dengan informasi meteorologi, vulkanologi dan dapat diakses di mana dan kapan saja dalam mendukung pelayanan navigasi yang efektif dan efisien melalui peningkatan fasilitas otomation. 1) Evaluasi dan Pengesahan publikasi, sbb;
a) AIRAC AIP AMDT Volume I, II, III: Nomor 87/20 s.d 99/20 (13 nomor) b) AIRAC AIP AMDT Volume IV (ALA): Nomor 38/20 s.d 48/20 (11 nomor) c) AIRAC AIP AMDT Volume V (Helicopter): Nomor 4/2020 s.d 06/2020 (3
nomor); d) AIP Supplement : Nomor 01/20 s.d 06/20 (6 nomor); e) AIC : Nomor 01/20 s.d nomor 15/20 (15 nomor)
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 137
Pengembangan Integrated Web-based Aeronauitcal Information System Handling (IWISH);
p. Pelaksanaan Implementasi AIS Quality 1) Penyusunan MOS QMS for AIS; 2) Publikasi Informasi Aeronautika pada Web aimindonesia.
q. Terlaksananya implementasi AIS to AIM 1) Penyusunan dokumen Road map implementasi AIS to AIM; 2) Penyusunan Revisi MOS Penyelenggara; 3) Melakukan kajian teknis terhadap Pusat Informasi Aeronautika; 4) Melakukan Kajian Ergonomis Pelayanan Informasi Aeronautika; 5) Dokumen progres implementasi AIS to AIM sesuai Regional AIM Plan
Monitoring and Reporting Form; 6) Tersedianya data AIP dalam format AIXM di dalam IWISH; 7) Mengikuti pertemuan ICAO AAITF/15.
r. Peningkatan pelayanan meteorologi penerbangan 1) Pelaksanaan SIGMET Test; 2) Pelaksanaan Trial Disseminate OPMET dalam format IWXXM dengan RODB
Singapore; 3) Evaluasi hasil OPMET monitoring; 4) Mengikuti pertemuan ICAO, antara lain MET/IE WG/18, MET/S WG 10, MET/R
WG/9, Seminar IWXXM dan MET/SG/24. 5) Tersedianya IWXXM dalam rangka mendukung konsep SWIM
a) Pembuatan data OPMET dalam format IWXXM version 3.0; b) Penyusunan prosedur trial disseminate OPMET dalam format IWXXM
s. Peningkatan pelayanan pencarian dan pertolongan 1) Evaluasi Pelayanan SAR sesuai dengan ICAO Regional SAR Plan; 2) Mengikuti Pertemuan ICAO APSAR WG/5
t. Pemenuhan Regional SAR Plan 1) Penyusunan Perka Badan SAR terkait batas wilayah SSR Indonesia; 2) Pelaksanaan english proficiency personel RCC; 3) Penyusunan draft LOA dengan India; 4) Pelaksanaan visitasi dengan ATS unit dan Airline Operator; 5) Penyusunan SOP Disposal Beacon
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 138
5. DIREKTORAT KELAIKUDARAAN DAN PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA
a. Pengawasan Terhadap Pemegang Sertifikat Organisasi Kegiatan pengawasan tersebut dilaksanakan dengan schedule yang telah di tentukan oleh masing – masing Group Principle Operation Inspector dengan menggunakan checklist dan panduan dari Staff Instruction yang berlaku serta data – data dari organisasi tersebut.
Grafik 2. 26 : Pelaksanaan Surveillance 2020
Berdasarkan grafik diatas jumlah total surveillance tahun 2020 pada AOC 121 sejumlah 187 Kegiatan dam AOC 135 sejumlah 311 Kegiatan, merupakan jumlah total dari semua sertifikat holder AOC 121 dan AOC 135. Ketidaksesuaian antara rencana dan realisasi pelaksanaan surveillance diakibatkan beberapa faktor antara lain seperti operator penerbangan yang tidak lagi beroperasi, sedang dilakukannya proses resertifikasi, ataupun jadwal pelaksanaan surveillance yang bertepatan dengan pelaksanaan audit, serta beberapa mengalami kendala kondisi saat ini Pandemic Covid-19.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 139
b. Pengawasan terhadap pemegang Sertifikat Air Operator Certificate AOC 121, AOC 135, 1) Rencana pengawasan dibuat di awal tahun oleh Principle Operation Inspector
yang ditunjuk untuk mengawasi masing-masing pemegang Air Operator Certificate AOC 121 dan AOC 135 menggunakan data risk based dari tahun sebelumnya.
2) Untuk pelaksanaan pengawasan dilakukan mengacu kepada rencana tahun 2020, pengawasan dilakukan di kantor pusat maupun on site dan base masing – masing Operator.
3) Dalam pelaksanaan pengawasan selalu didampingi oleh key person masing – masing Operator yang bertanggung jawab dalam dalam kegiatan perawatan maupun dokumen – dokumen operator.
4) Random check adalah pelaksanaan pengawasan diluar dari jadwal area bulanan dan rencana tahunan yang telah dibuat sebelumnya.
c. Pengawasan terhadap Pemegang Sertifikat Operasi OC 91 1) Pelaksanaan pengawasan Operating Certificate 91 berada di bawah Koordinator
OC 91 yang nantinya menunjuk Principle Operation Inspektur untuk melaksanakan pengawasan langsung ke kantor atau base dari OC 91.
2) Pelaksanaan pengawasan OC 91 belum terlaksana dikarenakan Pandemic COVID-19.
3) Pelaksanaan pengawasan dilakukan langsung ke kantor atau base operasional menggunakan checklist surveillance yang berlaku yaitu DAAO Forn No. 91-11.
d. Pengawasan selama Pandemic Covid-19: • Data pergerakan pesawat selama Pandemic Covid-19 sampai 3 Desember 2020
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 140
Grafik 2. 24 : Pergerakan Pesawat AOC 121 Tahun 2020
Grafik 2. 25 : Data Pergerakan Pesawat AOC 135 Tahun 2020
e. Pelaksanaan Ramp Inspection / Ramp Check Pengawasan terhadap organisasi dan pengawasan terhadap pesawat yang dioperasikan oleh pemegang sertifikat Air Operator Certificate 121, dan 135 dengan pemeriksaan pesawat saat transit maupun maintenance. Panduan pemeriksaan
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 141
Ramp Inspection menggunakan form terkait Staff Instruction yang berlaku (SI 8900-6.2). Ramp Inspection ini dilaksanakan bersama personil Otoritas Bandar Udara di wilayah kerja masing-masing. Dalam pelaksanaan Ramp Inspection terbagi menjadi dua, yaitu : Ramp Inspection rutin dan Ramp Inspection Event. 1) Ramp Inspection Rutin
Kegiatan ramp check rutin dilakukan oleh Inspektur Penerbangan (Airworthiness inspector, Flight operation inspector, Cabin safety inspector dan Aircraft dispatcher inspector dari bulan Januari sampai dengan Desember 2020 sejumlah 2.336 inpeksi dan 2.287 Registrasi Pesawat.
Grafik 2. 26: Pelaksanaan Ramp Check Rutin Tahun 2020
2) Ramp Inspection Event Pelaksanaan Ramp Inspection Event yang dilaksanakan pada saat event tertentu, yaitu Lebaran, keberangkatan Haji dan Natal Tahun Baru. Ramp Inspection ini dilaksanakan untuk seluruh pesawat yang beroperasi saat event tersebut berlangsung dan dilaksanakan di banyak bandara di Indonesia. Berikut ini adalah hasil dari Ramp Inspection Event :
Tabel 2.49: Ramp Inspection event
No Event Waktu Pelaksanaan Total Inspeksi
Total Registrasi
1. Ramp Check Natal 2019 dan Tahun Baru 2020
15 Desember 2019 – 10 Januari 2020
1195 989
2. Rampcheck Khusus Wilayah Papua
Periode Februari – Maret 2020
65 30
3. Ramp Check persiapan armada Lebaran Idul Fitri 1440 H / 2020
Maret – April 2020 581 301
1195
204
55180 142 122 104 133 134
50 17 0
989
16554
156 123 98 98 119 11745 16 0
Januari
Februari
Maret
April MeiJuni
Juli
Agustu
s
September
Oktober
November
Desember
Rampcheck Tahun 2020Jumlah Pemeriksaan Jumlah Registrasi
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 142
No Event Waktu Pelaksanaan Total Inspeksi
Total Registrasi
4. Ramp Check persiapan armada Lebaran Idul Adha 1440 H / 2020
Juli – Agustus 2020 226 140
5. Ramp Check Natal 2020 dan Tahun Baru 2021
21 Desember 2020 – 10 Januari 2021
x x
Keterangan: • Sehubungan dengan Pandemi Covid-19, sejak bulan April – Juni 2020 pelaksanaan Ramp Check Idulfitri
1440 Hijriah ditiadakan sesuai arahan dari Pemerintah untuk tidak melakukan perjalanan (mudik). • Ramp Check Pesawat Haji Tahun 1440 H ditiadakan dikarenakan pelaksanaan ibadah Haji untuk Jamaah
Calon Haji Indonesia dibatalkan oleh Pemerintah Arab Saudi. Ramp Check Nataru 2020/2021 dilakukan pada tanggal 21 Desember 2020 sampai dengan 10 Januari 2021, dilaksakan pada 39 Bandar Udara di seluruh wilayah Indonesia.
f. Kegiatan Sertifikasi Organisasi AOC/OC Tabel 2.50 : Kegiatan Sertifikasi Organisasi
NO ORGANISASI APLIKASI KET. PENERBITAN PERPANJANGAN PERUBAHAN
1 65 AOC 6 28 -
2 23 OC 10 5 -
Dengan hasil evaluasi dan proses sertifikasi sebagai berikut: 1) Proses Penerbitan : 3 organisasi/ perusahaan AOC 121, 3
perusahaan/organisasi AOC 135 dan 10 perusahaan/organisasi OC 91/137. 2) Proses Perpanjangan: 8 organisasi/perusahaan AOC 121, 20 perusahaan/
organisasi AOC 135 dan 5 perusahaan/organisasi OC 91/137.
Tabel. 2.51 : Pencapaian Kegiatan Sertifikasi Organisasi AOC/OC NO KATEGORI KEGIATAN JENIS KEGIATAN TARGET CAPAIAN/APLIKASI
1
Air Operator Certificate (AOC)
Initial Issued 2 4 200 % Renewal/Audit 28 28 100 % New Type Certification
6 15 250 %
2 Operator Certificate (OC)
Initial Issued 5 8 160 % Renewal/Audit 5 5 100 %
Berdasarkan data-data yang ada jumlah organsiasi Organisasi AOC/OC yang aktif dengan masa berlaku tahun 2017 sampai dengan 2021 untuk AOC 121 berjumlah 17 organisasi dan untuk AOC 135 berjumlah 45 organisasi. Detail organisasi sebagai berikut:
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 143
g. Kegiatan Sertifikasi Organisasi AOC 129 (Foreign Airlines) Kegiatan pemeriksaan, evaluasi dan merekomendasi penerbitan (certification), pembaharuan (renewal audit), perubahan (amendment) sertifikat atau otorisasi organisasi penerbangan asing (AOC 129) pada sisi Operasi pesawat udara berkoordinasi dengan Subdit Kelaikudaraan.
h. Kegiatan Tindak Lanjut ICAO USOAP ICVM tahun 2020 area OPS. 1) USOAP CAP
Berdasarkan hasil ICVM tahun 2017 dimana Indonesia mendapatkan nilai Effective Implementation (EI) sebesar 80,84% dan menyisakan sebanyak 164 Unsatisfactory PQs yang harus dibuat rencana tindakan korektif (corrective action plan/CAP) . Sampai dengan tahun 2020 telah dilaksanakan CAP dengan menyelesaikan sebanyak 57 PQs atau sebesar 34,75%. Berikut ini disampaikan distribusi penyelesaian CAP oleh masing-masing area, yang selanjutnya dapat dievaluasi kembali untuk meng-update evidence yang sudah outdated dan merevisi target penyelesaian terhadap target CAP yang sudah expired.
Tabel 2.52: Distribusi masing masing area
2) USOAP Self-Assessment Hasil ICVM tahun 2017 terdapat sejumlah 692 Satisfactory PQs, dimana sampai saat ini status evidence sudah OUTDATED sehingga wajib dilakukan update data dengan menggunggah data yang current ke portal ICAO. Berikut disampaikan data satisfactory PQs yang sudah outdated evidence-nya, untuk dapat dibuat status dan target penyelesaiannya.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 144
Tabel 2.53: Satisfactory PQ AREA Satisfactory PQ PQ yang sudah
UPDATE Target Update Evidence
Keterangan
OPS
117 - - Review 117 PQ pada semester 1 2021
3) ICAO CC/EFOD Compliance
Terhadap status pemenuhan ketentuan Standard and Recommended Practices (SARP) ICAO Annex, terlampir disampaikan data amandemen Annex terkini, agar dapat diisi kolom Status Update CC/EFOD yaitu tanggal update online CC/EFOD, dan kolom CASR Status yaitu status revisi regulasi/CASR terkait. Kolom Keterangan dapat digunakan seperlunya.
i. Sertifikasi Tipe Pesawat / Engine / Propeller 1) Program Sertifikasi N219
PT. Dirgantara Indonesia (PT.DI) sebagai pemegang Design Organization Approval (DOA) kelas D telah mengajukan proses sertifikasi N219 berdasarkan surat kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan tertanggal 4 Februari 2014, perihal Permohonan Proses Sertifikasi Rancang Bangun Pesawat Udara N219. Sesuai Civil Aviation Safety Regulation (CASR) Part 21 masa sertifikasi berlaku hingga 3 tahun. Pesawat terbang N219 PD-1 dengan registrasi PK-XDT memiliki jam terbang sekitar ± 275.11 Flight Hours (FH) dan 250 Flight Cycle (FC) sedangkan pesawat PD-2 dengan registrasi PK-XDP memiliki jam terbang PK-XDP sekitar ± 175.56 Flight Hours (FH) dan 142 Flight Cycle (FC). Kegiatan Final Type Certification Board Meeting (TCBM) telah dilakukan pada tanggal 18 Desember 2020 sebagai kegiatan paripurna untuk penerbitan sertifikat tipe untuk pesawat terbang N219. Pada tanggal 22 Desember 2020 diterbitkan Type Certificate bernomor A118 untuk Pesawat N219 dengan data teknis dan limitasi dari pesawat terbang N219 tercantum dalam Type Certificate Data Sheet (TCDS) sebagai bagian dari type certificate pesawat terbang N219. Pada tahun 2021, direncanakan akan dilakukan proses improvement untuk pesawat terbang N219 dan akan dilakukan proses delivery ke costumer.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 145
Gb. 2.39 : Pesawat Type N219
2) Program Sertifikasi N219 Amphibi Untuk program pesawat terbang N219 amphibi telah dimulai dengan rapat awal untuk pembahasan float sebagai wahana sertifikasi. Float tersebut akan dilakukan proses sertifikasi dalam wahana sertifikasi TC pesawat terbang N219. Pada tahun 2020 telah dilakukan rapat awal untuk proses sertifikasi pesawat terbang N219 amphibi sebanyak 2 (dua) kali.
3) Validasi Sertifikasi Tipe Pesawat / Engine / Propeller pada tahun 2020 menerbitkan sebanyak 12 sertifikat, yaitu: 5 sertifikat pesawat udara, 3 sertifikat helicopter, 3 sertifikat engine, dan 1 sertifikat propeller.
4) Sertifikasi Tipe Tambahan Pesawat / Engine / Propeler yang dilaksanakan pada tahun 2020 menerbitkan sebanyak 4 sertifikat.
5) Validasi Sertifikasi Tipe Tambahan Pesawat / Engine / Propeller yang dilaksanakan pada 2020 menerbitkan sebanyak 32 sertifikat.
6) Sertifikasi Design Organization Approval (DOA) yang dilaksanakan pada 2020 menerbitkan sebanyak 2 sertifikat.
Tabel 2. 54: Design Organization Approval
No Nama Perusahaan Status Keterangan 1. PT. Tri Mitra Rekayasa
Dirgantara Terlaksana Terbit sertifikat DOA dengan nomor
DOA.21J.008 2. PT. Dinamika Aviasi
Indonesia Terlaksana Terbit sertifikat DOA dengan nomor
DOA.21J.009
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 146
j. Pesawat Udara Tanpa Awak (PUTA) Pesawat Udara Tanpa Awak (PUTA) atau biasa disebut drone memiliki banyak manfaat diantaranya untuk hobi dan rekreasi, fotografi dan videografi udara, pemetaan bahkan untuk pengantaran kargo dan penumpang. Kebutuhan PUTA semakin meningkat serta industry PUTA di Indonesia sudah mulai bermunculan dan siap berkembang. Ditjen Perhubungan Udara perlu melakukan persiapan guna menyambut perkembagangan teknologi dan pemanfaatan PUTA di Indoneia khususnya dalam hal regulasi dan infrastruktur yang baik. Dari sisi regulasi, Direktorat Kelaikudaraan dan pengoperasian Pesawat Udara telah menerbitkan CASR 107 Small Unmanned Aircraft System amandement 0. Sampai dengan tahun 2020, masih dalam pembahasan beberapa regulasi terkait yaitu: Draft CASR 107 Amdt 1, SI 8900-12.02 (Remote Pilot Certification), SI 8900-12.03 (Specific Operations Risk Assessment), ICAO Annex 1 dan 8, serta draft Staff Instruction untuk personil licensing dan Remote Pilot Training Center. Tahun 2020 telah dilakukan webinar dan roadshow guna melakukan sosialisasi dan membangun kolaborasi dengan industri dan pegiat PUTA di Indonesia sebagai berikut: 1) Webinar tanggal 13,15,17 Juli 2020 yang diikuti oleh 314 peserta 2) Roadshow di Jogja tanggal 8-10 September 2020 yang diikuti oleh 6 institusi
10-20 peserta. 3) Roadshow di Bandung tanggal 19-23 Oktober 2020 yang diikuti oleh 26
institusi dan 75-90 peserta. Selain membangun regulasi, SPU juga telah meluncurkan web aplikasi pendaftaran drone dan pilot drone bernama “SIDOPI” pada bulan Desember 2020 guna mempermudah aplikan dalam melakukan registrasi untuk pilot dan perangkat Pesawat Udara Kecil Tanpa Awak. Aplikasi “SIDOPI” dapat diakses pada link https://imsis-djpu.dephub.go.id/drone/
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 147
Sejak tahun 2018-2020 telah terdaftar total 205 remote pilot dan 120 Pesawat Udara Kecil Tanpa Awak untuk non hobi dan rekreasi. Remote Pilot dan Pesawat Udara Kecil Tanpa Awak untuk hobi dan rekreasi ini dikelola oleh FASI dan dalam supervisi Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, Direktorat Navigasi Penerbangan dan Airnav Indonesia. Juga melakukan supervisi kepada Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI).
Tabel 2. 55 : Rekapitulasi kegiatan terkait PUTA yang dilaksanakan pada tahun 2020
No Kegiatan Rencana
Pelaksanaan Remarks
Permintaan Narasumber Drone 1 Narasumber Sosialisasi Regulasi Drone
di PPPI Jan 2020 Telah terlaksana
2 Narasumber Sosialisasi Regulasi Drone di Otoritas Bandara Wil 7 Balikapapn
Feb 2020 Telah terlaksana
3 Narasumber Sosialisasi Regulasi Drone di LAPAN
Feb 2020 Telah terlaksana
4 Narasumber Sosialisasi Regulasi Drone di Roadmap Penerbangan Kemenristek/BRIN
April 2020 Telah terlaksana secara virtual
5 Narasumber Sosialisasi Regulasi Drone di APDI
Mei 2020 Telah terlaksana secara virtual
6 Narasumber Drone Paradox di Atase Perhubungan untuk Kanada
Juni 2020 Telah terlaksana secara virtual
7 Narasumber Drone di Poltekbang Surabaya
Juni 2020 Telah terlaksana secara virtual
8 Narasumber Drone di Komunitas Pengamat Penerbangan
Agustus 2020 Telah terlaksana secara virtual
9 Narasumber Sosialisasi Regulasi Drone di APDI
Oktober 2020 Telah terlaksana secara virtual
10 Narasumber Sosialisasi Regulasi Drone November 2020 Telah terlaksana secara
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 148
No Kegiatan Rencana Pelaksanaan
Remarks
di APDI virtual 11 Narasumber Drone di Terra Drone
Webinar Des 2020 Telah terlaksana secara
virtual
Penerbitan sUAS Operator Certificate dan sUAS Registration 2020 1 sUAS Operator Certificate 13 Surat 58 Operator Certificate 2 sUAS Registration Certificate 15 Surat 34 sUAS registration 3 Drone special operation authorization 4 Surat 2 night ops, 2 BVLOS,
1 moving vehicle ops.
k. Enviromental Protection
1) Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) Menindaklanjuti implementasi ICAO Annex 16 Volume IV tentang Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dimana kegiatan monitoring konsumsi avtur untuk penerbangan internasional telah dimulai sejak 1 Januari 2019 hingga sekarang, maka sesuai ketentuan dalam ICAO Annex 16 Volume IV perlu dilaksanakan penyusunan laporan emisi (Emissions Report) oleh operator pesawat udara serta verifikasi laporan tersebut (Verification Report) oleh lembaga verifikator independent untuk hasil monitoring tahun 2019. Sehubungan hal tersebut, progres implementasi skema CORSIA meliputi penyusunan regulasi, serta penyerahan Verified Emissions Report dan Verification Report. Draft penyusunan regulasi CASR CORSIA, telah menyelesaikan seluruh chapter dalam ICAO Annex 16 Vol. 4, draft Staff Instruction (SI) dan draft Advisory Circular (AC). Sedangkan terkait penyerahan Verified Emissions Report dan Verification Report oleh 8 operator, namun dengan adanya pandemic COVID-19, Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Peawat Udara memberikan surat perpanjangan deadline penyerahan laporan pada 8 Mei 2020 untuk penyerahan paling lambat 31 Juli 2020. Hingga saat ini telah diterima 5 Verified Emissions Report dan 3 draft laporan. Garuda Indonesia dan Citilink sedang dalam tahap verifikasi laporan oleh independent verifikator.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 149
Tabel 2. 56 : Verified Emissions Report dan Verification Report
Operator Tanggal Periksa Total Emisi Tahun 2019 (Ton CO2e)
Catatan
Batik Air 3 Sept 2020 104.539,00 laporan terverifikasi Lion Air 3 Sept 2020 572.204,43 laporan terverifikasi Indonesia AirAsia 3 Sept 2020 39.275,70 laporan terverifikasi Indonesia AirAsia Extra 3 Sept 2020 452.915,00 laporan terverifikasi Sriwijaya Air 3 Nov 2020 90.143,00 laporan terverifikasi Garuda Indonesia 13 Nov 2020 2.344.256,63 *in-progress verifikasi Citilink Indonesia 71.023,41 **in-progress verifikasi MyIndo Airlines 29 Nov 2020 14.260,02 penyusunan laporan
dengan estimasi CERT 3.655.093, 32
*draft laporan sudah final, menunggu persetujuan verifikator independent ***draft laporan belum final dan dalam fase pemeriksaan oleh verifikator independent
Terkait keterlambatan pelaporan karena pengaruh pandemic COVID-19, ICAO Council telah mengeluarkan notifikasi pada 1 Juli 2020 (hasil 221th Council Meeting) bahwa deadline pelaporan negara ke ICAO tetap 31 Agustus 2020 dengan fleksibilitas per masing-masing negara dapat menginformasikan langsung ke ICAO jika masih membutuhkan waktu untuk mengirimkan laporan final. Indonesia CORSIA Focal Point pada kesempatan terakhir telah menyampaikan kepada ICAO laporan pada akhir November 2020.
l. Kegiatan Impelementasi, Penyusunan Kebiajakan, Capacity Building dan Kerjasama Internasional Kegiatan environmental protection yang dilaksanakan tahun 2020 sebagai berikut:
Tabel 2. 57 : Enviromental Protection
No Kegiatan Rencana Pelaksanaan
Remarks
Implementasi 1 Assessment calon verification body (VB)
untuk skema CORSIA April Desember 2020
Telah terlaksana secara online untuk TUV Rheinland dan Intertek.
2 Kick-off rapat penentuan bandara untuk program airport Environmental Management System (EMS)
Jan 2020 Lead by Direktorat Bandar Udara
3 Penyusunan CORSIA Emissions Report oleh operator pesawat udara
Jan-August 2020 Terlaksana
4 Ground test penggunaan bio-avtur oleh Pertamina dan ITB di Hanggar GMF AeroAsia
Feb 2020 Diundur ke awal 2021
5 Kick-off evaluasi IT system untuk data base dan inventori data laporan emisi
May – Dec 2020 Virtual
6 Melaksanakan CORSIA Magnitude Check Jun-Nov 2020 Virtual
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 150
No Kegiatan Rencana Pelaksanaan
Remarks
terhadap Emissions Report dari airlines 7 Submission aggregate CORSIA report ke
ICAO Sekretariat Dec2020 Melalui portal CORSIA Central
Registry 8 Updating Indonesia State Action Plan Des 2020 Diundur Penyusunan Kebijakan 9 Finalisasi CASR CORSIA dengan Bagian
Standar, Bagian Hukum dan Biro Hukum Feb-Dec 2020 Posisi draft CASR saat ini sudah
di Subdit Standar 10 Finalisasi Staff Instruction CORSIA Nov 2020 Posisi draft SI dan AC saat ini
sudah di Subdit Standar Capacity Building 11 Recurrent training penyusunan CORSIA
Emissions Report disponsori oleh EASA under EU-SEA CCCA project
Jul 2020 Virtual
12 Training CORSIA Magnitude Check by State Authority oleh EASA under EU-SEA CCCA project
August 2020 Virtual
13 State Action Plans – Online Regional Seminars 2020
5-6 Aug 2020 Virtual
14 Melaksanakan ICAO Regional Seminar on CORSIA 2020 for Asia Pacific Region
April 2020 Dibatalkan
15 Melaksanakan CORSIA Verification Course
27-29 Mei 2020 Virtual
16 Persiapan Secondment Program di ICAO mulai 31 Jan 2021
Sep 2020 Terlaksana. MOU ICAO dan DGCA ditandatangani Okt 2020.
Kerjasama Internasional 17 Menghadiri 41th Air Transport Working
Group meeting di Clark, Filipina April 2020 Virtual
18 Menghadiri ICAO CAEP Working Group 1 Noise di Montreal dan Stockholm
27 Apr – 1 May 2020 13-17 Jul 2020
Virtual
19 Menghadiri ICAO CAEP Working Group 4 CORSIA di Seattle
4-8 May 2020 19-23 Okt 7-11 Dec
Virtual
20 Menghadiri ICAO CAEP Working Group 3 Emissions di Thun dan Boston
8-12 Jun 2020 2-6 Nov
Virtual
21 Menghadiri ICAO CAEP Working Group 2 Operations di Boston dan Roma
23-27 Mar 2020 30 Jun-3 Jul 2020
Virtual
22 Menghadiri ICAO CAEP FTG meeting di Montreal dan Madrid
9-13 Feb 2020 15-19 Jun 2020 19-23 Oct 2020
Virtual
23 Menghadiri ICAO CAEP Steering Group meeting 2020 di Tokyo, Jepang
Oct 2020 Virtual
24 Menghadiri 42nd Air Transport Working Group meeting di Manila, Filipina
Oct 2020 Virtual
25 Kerjasana dengan EASA dibawah skema EU-SEA CCCA Project
2020 Terlaksana
26 Kerjasama dengan CAA Thailand dalam implememtasi CORSIA dan Airport EMS
2020 Terlaksana
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 151
m. Lisensi Personil Perawatan dan Pengoperasian Pesawat Udara, sebagai berikut: 1) Training
a) Recurrent Training ITS FCN 4503 Approved Training Organization diselenggarakan dari tanggal 22 s.d. 23 September 2020 dengan peserta dari PEL Airworthiness sebanyak 11 orang;
b) Recurrent Training ITS FCN 4003 Personnel Licensing Procedure diselenggarakan dari tanggal 24 s.d. 25 September 2020 dengan peserta dari PEL Airworthiness sebanyak 7 orang;
c) Recurrent Training ITS FCN 4001 Personnel Licensing Procedure diselenggarakan dari tanggal 12 s.d. 13 Oktober 2020 dengan peserta dari PEL Operation sebanyak 2 orang
d) Recurrent Training ITS FCN 5001 Compliance and Enforcement-Airworthiness diselenggarakan dari tanggal 20 s.d. 21 October 2020 dengan peserta dari PEL Airworthiness sebanyak 3 orang;
e) Initial Training ITS FCN 4203 Designated Examiner Procedure diselenggarakan dari tanggal 22 s.d. 24 October 2020 dengan peserta dari PEL Airworthiness sebanyak 11 orang;
f) Initial Training ITS FCN 4.201 Designated Examiner Procedure diselenggarakan pada 18 s.d. 22 Oktober 2020 dengan peserta dari PEL Operation sebanyak 8 orang.
g) Initial Training ITS FCN 4.501 Approved Training Organization (ATO) diselenggarakan pada 21 s.d. 25 September 2020 dengan peserta dari PEL Operation sebanyak 8 orang;
h) Initial Training ITS FCN 5.001 Law enforcement diselenggarakan pada 01 s.d. 07 November 2020 dengan peserta dari PEL Operation sebanyak 4 orang.
i) Initial Training Type Rating Air Tractor AT-802 yang diselenggarakan oleh PT. Pelita Air Services dari tanggal 14 s.d. 23 Juli 2020 dengan peserta dari PEL Airworthiness sebanyak 1 orang;
n. Penegakan hukum dan sanksi administrasi terhadap operator penerbangan yang melakukan pelanggaran terhadap regulasi . Sesuai dengan PM 78 Tahun 2017 tentang Pengenaan Sanksi Administratif terhadap pelanggaran Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Penerbangan,
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 152
Subdirektorat Lisensi Personil Perawatan dan Pengoperasian Pesawat Udara, Seksi Lisensi Personil Perawatan Pesawat Udara pada Tahun 2020 telah melakukan tindakan penegakan hukum kepada para pihak yang telah melanggar pelanggaran Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Penerbangan sebagai berikut:
Tabel 2. 58 : Sanksi Administratif terhadap pelanggaran peraturan Perundangan Penerbangan
SANKSI ADMINISTRATIF PELANGGAR KETERANGAN
1. Denda Administratif Rp 25.000.000
CPL 10370 HK.104/2/18/DRJU.KUM.2020
2. Denda Administratif Rp 25.000.000
ATPL 4648 HK.104/2/20/DRJU.KUM.2020
3. Denda Administratif Rp 300.100.000
BATAM TEKNIK HK.104/3/9/DRJU.KUM.2020
4. Denda Administratif Rp 50.000.000
LION AIR HK.104/3/22/DRJU.KUM.2020
5. Denda Administratif Rp 25.000.000
BATIK AIR HK.104/3/23/DRJU.KUM.2020
6. Denda Administratif Rp 25.000.000
SRIWIJAYA AIR HK.104/24/DRJU.KUM.2020
7. Denda Administratif Rp 100.100.000
AMA HK.104/4/2/DRJU.KUM.2020
8. Denda Administratif Rp 25.000.000
LION AIR HK.104/4/4/DRJU.KUM.2020
9. Denda Administratif Rp 50.000.000
BATIK AIR HK.104/4/3/DRJU.KUM.2020
10. Pembekuan AOC 30 hari ALFA TRANS DIRGANTARA
HK.104/1/1/DRJU.KUM.2020 (AOC Dicabut)
11. Pembekuan Lisensi 30 hari CPL 7514 HK.104/2/17/DRJU.KUM.2020
12. Pembekuan Lisensi 60 hari AMEL 6444 HK.104/3/15/DRJU.KUM.2020 (Process Release)
13. Pembekuan Lisensi 60 hari AMEL 8690 HK.104/3/16/DRJU.KUM.2020 (Process Release)
14. Pembekuan Lisensi 90 hari AMEL 8714 HK.104/3/14/DRJU.KUM.2020 (Process Release)
15. Pembekuan Lisensi 30 hari CPL 8297 HK.104/3/18/DRJU.KUM.2020 (Release)
16. Pembekuan Lisensi 45 hari ATPL 4426 HK.104/3/19/DRJU.KUM.2020 (Release)
17. Pembekuan Lisensi 90 hari ATPL 3244 HK.104/3/2/DRJU.KUM.2020 (Belum Release)
18. Pembekuan Lisensi 120 hari ATPL 4249 HK.104/4/1/DRJU.KUM.2020 (Belum Release)
19. Pencabutan AOC ALFA TRANS DIRGANTARA
HK.104/1/4/DRJU.KUM.2020
20. Pencabutan Lisensi COMA C68 HK.104/3/10/DRJU.KUM-2020
21. Pencabutan Lisensi ATPL 3218 HK.104/3/8/DRJU.KUM-2020
22. Pencabutan LOA & CCP CAPT. SUKARDI
HK.704/1/25/DRJU.KUM-2020
23. Tidak diperkenankan terbang kembali di Indonesia
CAPT. DAN CRISTIAN
MUNTEANU
AU.402/4/9/DKPPU-2020 (Black List)
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 153
SANKSI ADMINISTRATIF PELANGGAR KETERANGAN
24. Surat Teguran CITILINK INDONESIA
AU.402/1/9/DKPPU-2020
25. Surat Teguran AIR PACIFIC UTAMA
AU.402/1/13/DKPPU-2020
26. Surat Teguran JHONLIN AIR TRANSPORT
AU.402/1/14/DKPPU-2020
27. Surat Teguran TRANSNUSA AU.402/2/17/DKPPU-2020
28. Surat Teguran ERSA EASTERN
AU.402/3/3/DJPU.DKPPU-2020
29. Surat Teguran CITILINK INDONESIA
AU.402/2/23/DKPPU-2020
30. Surat Teguran GARUDA INDONESIA
AU.402/3/18/DRJU.DKPPU-2020
31. Surat Teguran INTAN ANGKASA
AU.402/3/23/DRJU.DKPPU-2020
32. Surat Teguran BATIK AIR AU.402/3/20/DRJU.DKPPU-2020
33. Surat Teguran LION AIR AU.402/3/19/DRJU.DKPPU-2020
34. Surat Teguran GARUDA INDONESIA
AU.402/3/21/DRJU.DKPPU-2020
B. BALAI BALAI
1. Balai Kesehatan Penerbangan a. Pemeriksaan dan Pengujian Kesehatan Personel Penerbangan.
Jumlah kunjungan personel yang melakukan pemeriksaan dan pengujian kesehatan (Medex) di Balai Kesehatan Penerbangan.
Tabel 2.59 : Jumlah Kunjungan Medex Tahun 2020 No Keterangan Jumlah 1. Personel Penerbangan Kelas I 10.757 2. Personel Penerbangan Kelas II 7.017 3. Personel Penerbangan Kelas III 1.825 4. Pegawai Kemenhub 1.762 5. Recheck 834
Total 22.195
b. Pemeriksaan dan Pengujian Kesehatan di Daerah-daerah c. Pelaksanaan Pemeriksaan & Pengujian Kesehatan di Lingkungan Kementerian
Perhubungan Tahun 2020 sejumlah 3.217 orang. d. Rapid Urine NAPZA Random Check
Dalam upaya mendukung keamanan dan keselamatan penerbangan, BLU Balai Kesehatan Penerbangan mempunyai kontribusi berperan aktif dalam dunia penerbangan sipil di bidang kesehatan dengan melaksanakan kegiatan
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 154
Rampcheck Narkoba kepada personel penerbangan. Sebagai dasar hukum BLU Balai Kesehatan Penerbangan melaksanakan kegiatan tersebut adalah Kesepakatan Bersama Antara Kementerian Perhubungan dengan Badan Narkotika Nasional Nomor : PJ 23 Tahun 2017 dan nomor : NK/43/X/2017/BNN tentang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap narkotika dan Prekursor Narkotika tanggal 10 Oktober 2017. Tahun 2020 Balai Kesehatan Penerbangan telah melaksanakan kegiatan random check narkoba sebanyak 5 (Lima) kali dan sebagai perbantuan medis tes urine dalam diklat Ujian Dinas, Bahasa Inggris dan Barang Jasa juga melaksanakannya di BLU Balai Kesehatan Penerbangan setiap harinya dalam bentuk pengambilan sampel secara acak kepada personel penerbangan yang melakukan medical check up.
Tabel 2. 60
Pelaksanaan Kegiatan Random Check Narkoba Tahun 2020 No PERSONEL YANG DIPERIKSA JUMLAH Ket (terindikasi
positif) 1 Pilot 1.467 Orang - 2 Calon Penerbang 300 Orang - 3 Cabin Crew 773 Orang - 4 Calon Cabin Crew 476 Orang - 5 ATC 16 Orang - 6 Teknisi 10 Orang - 7 FOO 20 Orang - 8 Calon FOO/ATC 157 Orang - 9 Avsec 0 Orang -
10 FE 3 Orang - 11 Personel Bandar Udara/DLL 11 Orang -
TOTAL 3.233 Orang -
Gb. 2.40: Karyawan Balai Kesehatan Penerbangan setelah malakukan Rampcheck Personil Penerbangan dan ASN
Gb. 2. 41: Menteri Perhubungan berfoto bersama setelah mengikuti Rampcheck Personil Penerbangan dan ASN
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 155
e. Pengujian Lingkungan Kerja Personel Penerbangan (Hygiene Sanitasi) Pada tahun 2017 nomenklatur hygiene dan sanitasi di ganti menjadi pengujian lingkungan kerja personel penerbangan sesuai dengan Tugas dan fungsi BLU Balai Kesehatan Penerbangan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 55 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Kesehatan Penerbangan (revisi : SK 38/OT 002/Phb-83 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Kesehatan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara). Pada tahun 2020, pengujian lingkungan kerja dilaksanakan di Kantor Badan Layanan Umum Balai Kesehatan Penerbangan dan Kantor UPBU-Ditjen Perhubungan Udara.
f. Medical Flight Test Pemeriksaan dan pengujian medical flight test melakukan pengujian pada penerbang pasca operasi jantung dan post PTCA dengan pemasangan holter monitoring dan pemeriksaan ABPM (Automatic Blood Pressure Monitoring). Pemeriksaan ini dilakukan oleh 1 (satu) orang dokter dan 1 (satu) orang perawat Dilakukan sebanyak 17 kali.
g. Seminar-Seminar/Workshop/Sosialisasi Dalam menunjang pelayanan yang sesuai dengan standar Badan Layanan Umum serta mengikuti standar nasional dan internasional, Balai Kesehatan Penerbangan memberi kesempatan kepada pegawai untuk meningkatkan kompetensi dengan melakukan seminar-seminar yang berhubungan dengan bidang pelayanan yang dilakukan di balai kesehatan penerbangan. Adapun seminar-seminar/ Workshop/ Sosialisasi tersebut terdiri dari : 1) Seminar Healthy heart Healthy Sky: A Research Based Approach To Keep You
Flying dilaksanakan di BLU Balai Kesehatan Penerbangan pada tanggal 3 Desember 2020.
Gb. 2. 42: Seminar Healthy heart Healthy Sky
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 156
2) Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Aplikasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Balai Kesehatan Penerbangan melaksanakan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Aplikasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (AP2KP) di laksanakan di Hotel Grand Mercure Kemayoran. Aplikasi AP2KP ini merupakan proses untuk mendapatkan Tunjangan Kinerja. “Sejak Balai Kesehatan Penerbangan menjadi Badan Layanan Umum (BLU) tidak lagi mendapatkan tunjangan kinerja walaupun begitu Aplikasi AP2KP harus dilaksanakan di lingkungan Balai Kesehatan Penerbangan untuk mempermudah pegawai menginput kegiatan harian pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Balai Kesehatan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dalam membuat Penilaian Prestasi Kerja Pegawai pada Akhir Tahun.”
3) Bhakti Sosial Dalam Rangka HUT Perhubungan 2020 Kegiatan dilaksanakan di Stasiun Kereta Api Kemayoran, Masjid Alhidayah Dirgantara, dan Terminal Rawamangun pada 16 September 2020 untuk memperingati Hari Perhubungan Nasional 17 September 2020
Gb. 2.43: Bhakti Sosial Dalam Rangka HUT Perhubungan
h. Kegiatan Strategis Badan Layanan Umum Balai Kesehatan Penerbangan (PK-BLU) 1) Perjanjian dan Kerjasama
Balai Kesehatan Penerbangan telah melakukan beberapa kerjasama dengan pihak lain yaitu :
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 157
Tabel 2.61 :Kerjasama Balai Kesehatan Penerbangan dengan No Kerjasama Perihal Waktu
1 HK.201/I/1/HATPEN/2020 ATM MANDIRI 1 Jan 2020 - 31 Des 2020 2 HK.201/I/2/HATPEN/2020 Sewa AMC a.n Evi
Herawati 2 Jan 2020 - 31 Des 2020
3 HK.201/I/3/HATPEN/2020 Sewa AMC a.n Hananto
2 Jan 2020 - 31 Des 2020
4 HK.201/I/4/HATPEN/2020 Sewa AMC a.n Sopiah 2 Jan 2020 - 31 Des 2020 5 HK.201/I/5/HATPEN/2020 Sewa AMC a.n Nova
Ester Wuisan 2 Jan 2020 - 31 Des 2020
6 HK.201/I/6/HATPEN/2020 Sewa AMC a.n Afrizal 2 Jan 2020 - 31 Des 2020 7 HK.201/I/7/HATPEN/2020 ATM BRI 4 Jan 2020 - 3 Jan 2021 8 HK.201/III/8/HATPEN/2020 BNI Virtual Account 12 Maret 2020 - 11 Maret
2023 9 HK.201/III/9/HATPEN/2020-ad add AMC a.n Evi
Herawati 2 Jan 2020 - 31 Maret
2020 10 HK.201/III/10/HATPEN/2020-ad add AMC a.n Hananto 2 Jan 2020 - 31 Maret
2020 11 HK.201/III/11/HATPEN/2020-ad add AMC a.n Sopiah 2 Jan 2020 - 31 Maret
2020 12 HK.201/III/12/HATPEN/2020-ad add AMC a.n Nova
Ester Wuisan 2 Jan 2020 - 31 Maret
2020 13 HK.201/III/13/HATPEN/2020-ad add AMC a.n Afrizal 2 Jan 2020 - 31 Maret
2020 14 HK.201/V/14/HATPEN/2020 PKS Hatpen dg
Ditangud test Covid19 Genre Xpert
18 Mei 2020 - 18 Mei 2020
15 HK.201/VI/15/HATPEN/2020 PKS Hatpen dg DitNavPen test RAPID
Covid19
8 Juni 2020 - 30 Juni 2020
16 HK.201/VI/16/HATPEN/2020 PKS dengan LION GROUP
4 Juni 2020 - 3 Juni 2023
17 HK.201/VI/17/HATPEN/2020 PKS dengan LION MENTARI
4 Juni 2020 - 3 Juni 2023
18 HK.201/VI/18/HATPEN/2020 PKS dengan WINGS AIR
4 Juni 2020 - 3 Juni 2023
19 HK.201/VI/19/HATPEN/2020 PKS dengan BATIK AIR 4 Juni 2020 - 3 Juni 2023 20 HK.201/VI/20/HATPEN/2020 PKS Sewa Kantin AMC
a.n Sopiah 18 Juni 2020 - 31 Des
2020 21 HK.201/VI/21A/HATPEN/2020 PKS Sewa Kantin AMC
a.n Evi Herawati 22 Juni 2020 - 31 Des
2020 HK.201/VI/21B/HATPEN/2020 PKS Sewa Kantin AMC
a.n Hananto 22 Juni 2020 - 31 Des
2020 HK.201/VI/21C/HATPEN/2020 PKS Sewa Kantin AMC
a.n Nova Ester 22 Juni 2020 - 31 Des
2020 HK.201/VI/21D/HATPEN/2020 PKS Sewa Kantin AMC
a.n Afrizal 22 Juni 2020 - 31 Des
2020 22 HK.201/VI/22/HATPEN/2020 adendum PKS dg
DitNavPen test RAPID Covid19
29 Juni 2020 - 31 Des 2020
23 HK.201/VI/23/HATPEN/2020 PKS dengan DBU, medek dan rapid Test
29 Juni 2020 - 31 Des 2020
24 HK.201/VII/25/HATPEN/2020 PKS sewa lt.13 oleh TSA
6 Juli 2020 - 5 Nov 2020
25 HK.201/VII/26/HATPEN/2020 PKS dengan KEPEG SESDIT HUBUD test
Covid
1 Juli 2020 - 17 Juli 2020
26 HK.201/VII/27/HATPEN/2020 PKS dengan BPTJ test 15 Juli 2020 - 31 Des 2020
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 158
No Kerjasama Perihal Waktu
rapid/swabb Covid 27 HK.201/VII/28/HATPEN/2020 PKS GIA-Hatpen ttg
Med Assesment 20 Juli 2020 - 19 Juli 2023
28 HK.201/VII/29/HATPEN/2020 PKS dengan BIRO UMUM test
rapid/swabb Covid
22 Juli 2020 - 31 Des 2020
29 HK.201/VII/30/HATPEN/2020-ad Add PKS DBU HK.201/VII/23/HATPE
N/2020
21 Juli 2020 - 30 Des 2020
30 HK.201/VII/31/HATPEN/2020 PKS dengan BIRO KEPEG test SWABB
Covid19
27 Juli 2020 - 30 Des 2020
31 HK.201/VII/33/HATPEN/2020 PKS dengan PPIC (STPI) ttg Medek
29 Juli 2020 -31 Des 2020
32 HK.201/VIII/35/HATPEN/2020 PKS LIMBAH dengan PT. PHS
1 Agustus - 31 Juli 2021
33 HK.201/IX/39/HATPEN/2020 PKS dg Balai Kesehatan Kerja Pelayaran (BKKP)
8 Septr - 30 Novr 2020
34 HK.201/IX/40/HATPEN/2020 PKS LPPNPI/AIRNAV 9 Sept 2020 - 17 Juli 2023 35 HK.201/IX/43/HATPEN/2020 PKS Citilink-Hatpen ttg
Med Assesment 29 Sept 2020 - 28 Sept
2023 36 HK.201/X/45/HATPEN/2020 PKS KSOP Marunda-
Hatpen ttg Swabb 1 Okt 2020 - 15 Des 2020
37 HK.201/X/48/HATPEN/2020 PKS Balai Teknik Penerbangan-Hatpen ttg Rapid Test dan
Swabb
2 Okt 2020 - 15 Des 2020
38 HK.201/XI/50/HATPEN/2020 PKS TSA NOV-DES 4 Nov 2020 - 3 Jan 2021 38 HK.201/XI/51/HATPEN/2020 PKS Direktorat Lalu
Lintas dan Angkutn Laut DITJENPERLA
9 Nov 2020 - 30 Nov 2020
2) Kunjungan Penilaian WBBM dari Kemenpan-RB Badan Layanan Umum (BLU) Balai Kesehatan Penerbangan (Balai Hatpen) mendeklarasikan Pencanangan Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) tahun 2020. Deklarasi ini merupakan ikrar komitmen bersama seluruh pegawai digemakan di Kantor BLU Balai Hatpen.
i. Kegiatan dimasa Pandemi Covid-19 Strategi BLU Balai Kesehatan Penerbangan dalam menghadapi pandemic covid 19 yaitu dengan membuat mitigasi covid-19. Mitigasi Covid-19 BLU Balai Kesehatan Penerbangan sebagai berikut: 1) Mitigasi Pelayanan Pemeriksaan dan Pengujian Kesehatan
a) Edukasi dan Sosialisasi teridiri dari : (1) Edukasi digital terkait covid 19 di website dan berbagai media
sosial BLU Balai Kesehatan Penerbangan.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 159
(2) Edukasi digital terkait covid 19 pada tempat layanan BLU Balai Kesehatan Penerbangan.
(3) Edukasi atau konsultasi oleh medical examiner pada saat pengujian Kesehatan.
(4) Pemasangan Banner dan Spanduk. b) Protokol Pelaksanaan Layanan
(1) Pendaftaran online dengan mengutamakan advance booking, sehingga data rekam medis applicant lebih mudah ditelusuri.
(2) Penilaian risiko pribadi terkait Covid 19 pada saat pendaftaran online sehingga dapat memberikan tata laksana lanjut yang sesuai dengan tingkat risiko bahkan sehak pendaftaran.
(3) Membatasi kuota layanan 60 orang perhari. (4) Membagi waktu layanan pendaftaran pada jam 07.00 – 10.00. (5) Mengoptimalkan hari layanan pada pertengahan bulan April yaitu
pada hari kerja Senin Kamis. (6) Mewajibkan applicant yang dating untuk cuci tangan dan memakai
masker. (7) Skrining nomor registrasi dan penilaian risiko pada saat kedatangan. (8) Skrining suhu tubuh pada semua pengunjung yang dating termasuk
pegawai. (9) Memberikan disinfektan pada barang yang dibawa pada semua
pengunjung yang dating termasuk pegawai. (10) Meminimalkan penggunaan kiosk komputer hanya bagi yang sulit
mengakses akun. (11) Membagi jalur pelaayanan applicant pengujian rutin maupun
applicant yang butuh konsultasi sehingga dapat mempercepat proses sertifikasi.
(12) Medesai ruangan periksa elevator tangga ruang tunggu dan daerah umum lainya dengan ketentuan physical distancing.
(13) Menyediakan hand sanitizer di berbagai ruangan layanan periksa dan fasillitas umum.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 160
(14) Menyarankan agar applicant segera melanjutkan aktifitas lainya setelah menyelesaikan oemeriksaan sehingga mengurangi kerumunan.
(15) Menekankan pelarangan merokok diseluruh area. (16) Melayani konsultasi melalui email atau telepon bagi applicant yang
perlu tindakan lanjut. (17) Menggunakan Alat Proteksi Dasar (APD) bagi petugas medis
registrasi dan satpam. (18) Mengharuskan pegawai untuk mandi setelah selesai tugas dan
melepas APD. (19) Menyemprotkan disenfektan pada setiap ruangan layanan termasuk
ruang periksa fasilitas umum, elevator, tangga, dan lainya setelah seluruh pelayanan selesai setiap hari.
(20) Menerapkan Langkah sanitasi dengan disinfektan segera setelah setiap melayani 1 orang applicant disetiap ruangan periksa berdasarkan Standar Operasional prosedur (SOP) pelayanan masing-masing pemeriksaan.
(21) Meniadakan layanan berisiko tinggi yang tidak termasuk dalam persyaratan pengujian berdasarkan PM 69 Tahhun 2017 tentang CASR part 67 yaitu pemeriksaan gigi layanan fisioterapi dan x-ray panoramic.
(22) Menerapkan petunjuk tatalaksanan diagnosis Covid 19 bagi applicant dengan Riwayat berpergian atau hasil pengujiandengan diagnosis suspek Covid 19, termasuk Orang Tanppa Gejala (OTG), Orang Dalam Pengawasan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tata laksana Kesehatan pegawai.
c) Kontigensi terhadap penerbitan Sertifikat Kesehatan BLU Balai Kesehatan Penerbangan proaktif mengevaluasi langkah kontingensi yang diperlukan untuk menyikapi kendala pelayanan pengujian kesehatan tersebut. Medical Assessor bersama Kepala Balai. Kesehatan Penerbangan merujuk pada kebijakan langkah kontingensi yang dilakukan oleh negara-negara ICAO terdampak Covid-19, serta berkoordinasi intensif dalam hal Personel Licensing dengan Direktorat
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 161
Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) dan Direktorat Navigasi Penerbangan. Selama diskusi, kami menganalisis beberapa kebijakan pemerintah terkait Covid-19 seperti penetapan bencana nasional oleh BNPB, penanganan Covid-19 oleh Kementerian Kesehatan, pengaturan tugas aparatur sipil oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (PAN-RB), dan pelaksanaan PSBB oleh gugus tugas Covid-19 dan Gubernur. Melalui diskusi tersebut, kami menerbitlkan langkah kontigensi dalam hal penerbitan medical certificate yaitu Direktur Jenderal Perhubungan Udara memberikan “perpanjangan masa berlaku medical certificate selama 2 bulan bagi personel penerbangan yang medical certificatenya expire pada bulan Maret – Mei 2020” berdasarkan Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: HK. 705/0001/DRJ U. HATPEN 2020 Tanggal 31 Maret 2020 Tentang perpanjangan masa b e r l a k u Medical Certificate pada masa Pandemic Covid-19. Bukanlah keputusan yang mudah bagi BLU Balai Kesehatan Penerbangan untuk mengusulkan penetapan tersebut kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara, namun penting sekali untuk menyikapi hal ini dengan bijaksana mengingat pandemi Covid-19 telah menjadi kondisi dunia yang memberikan dampak kepada penerbangan internasional, sehingga sebagian besar negara anggota ICAO melaksanakan kontingensi perpanjangan masa berlaku medical certificate. Upaya kontingensi tersebut dievaluasi bersama oleh ICAO pusat maupun regional Asia Pacific di Bangkok, sehingga terbentuklah Covid-19 Contingecy Related Differences yang merupakan media diskusi antara negara anggota untuk saling mengetahui perkembangan differences masing-masing negara anggota terhadap ICAO Annexes, saling memberikan saran rencana kontigensi, dan terutama adalah “Apakah negara anggota dapat saling menertima differences yang berlaku pada negara anggota lainnya dalam hal personel penerbangan yang melanjutkan tugas terbang Internasional maupun yang membutuhkan validasi atau konversi lisensi”.
2) Mitigasi Keuangan dan SDM
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 162
a) Melakukan review dan Analisa pedapatan BLU Balai Kesehatan Penerbangan selama pandemic corona disease yaitu membuat 3 alternatif prognosa pendapatan yaitu prognosa pendapat semester 1 dengan kondisi pandemic corona, prognosa pendapatan semester 2 dengan kondisi normal tanpa pandemic dan prognosa pendapatan semester 2 dengan kondisi pandemic belum berakhir.
b) Melakukan revisi dan evaluasi target pendapatan BLU Balai Kesehatan dimana dengan adanya pandemic corona disease pendapatan BLU Balai Kesehatan Penerbangan mengalami penurunan sebesar 40% dari target awal.
c) Melakukan revisi anggaran untuk kegiatan pencegahan dan penanganan Covid 19 di BLU Balai Kesehatan Penerbangan yaitu pembeliana APD, Handsanitazer, Vitamin dan obat-obatan, alcohol dll.
d) Pengadaan Alat Polimerase Chain Reaction yang dapat digunakan untuk tes Covid 19 dan Pengadaan Rapid Test.
e) Pengembangan usaha dengan membuka layanan rapid tes covid kepada personil penerbangan berdasarkan surat edaran direktur kelaikan dan pengoperasian pesawat udara bahwa setiap personil penerbangan diwajibkan untuk melakukan rapid tes dan rapi tes untuk inatansi.
f) Menyusun tarif untuk uji tes menggunakan alat PCR dan Rapid test covid 19.
g) Melakukan Kerjasama dengan Instansi yang akan melakukan rapid tes dan uji covid 19 sehingga dapat dibuat jadwal pelaksanaannya.
h) Melakukan efisiensi pengeluaran keuangan yaitu dengan memprioritaskan kegiatan untuk belanja operasional kantor BLU Balai Kesehatan Penerbangan.
i) Penggunaan Saldo Awal BLU untuk pembelian alat Kesehatan dengan adanya pemotongan anggaran oleh Kementerian Keuangan yang akan digunakan untuk penanganan covid 19 sebesar 29 M sehingga anggaran Rupiah Murni diprioritaskan untuk pembangunan Gedung Tahap III.
j) Pemanfaatan Gedung Baru untuk pengujian tes covid menggunakan alat Polimerase Chain Reaction.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 163
k) Melakukan Investasi yaitu dengan penambahan nilai Deposito saldo pendapatan BLU Balai Kesehatan Penerbangan sebesar 37 M.
l) Membuat SK Pembentukan Tim Tanggap Pencegahan dan Pengendalian Virus Corona (Covid-19) nomer KP.210/HATPEN/III/2020 tanggal 9 Maret 2020.
m) Membuat perubahan target kinerja di bagian seksi pemeriksaan & pengujian dan seksi pelayanan & Kerjasama selama melaksanakan WFH.
n) Membuat SK Kebijakan Pembayaran Remunerasi pada saat Kebijakan Pembayaran Remunerasi saat Penerapan Work From Home (WFH) di masa Pandemic Corona Disease nomor SK.211/HATPEN/III/2020 tanggal 30 Maret 2020. Pembayaran Remunerasi disesuaikan dengan revisi target pendapatan selama pandemic corona disease.
o) Pengembangan aplikasi e-office terkait dengan absensi online dan pelaporan secara online, tata persuratan menggunakan system barcode.
p) Pembatasan bagi pegawai BLU Balai Kesehatan Penerbangan kegiatan bepergian keluar daerah dan atau Mudik.
2. Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan a. Pelaksanaan kegiatan Seksi Rekayasa dan Perawatan Pesawat Tahun 2020
diantaranya sebagai berikut: 1) Chart Jam Terbang Pesawat Tahun 2020
Grafik 2. 27: Chart Jam Terbang Pesawat
PK-CAK PK-CAC PK-CAN PK-CAO PK-CAR PK-CAP PK-CAQ PK-CAY PK-CAW2.9 354.84 611.24 185.86 257.98 387.6 212 64.55 254.7
2.9
354.84
611.24
185.86257.98
387.6
212
64.55
0100200300400500600700
PK-CAK PK-CAC PK-CAN PK-CAO PK-CAR PK-CAP PK-CAQ PK-CAY
FLIG
HT
HO
UR
S
AIRCRAFT REGISTRATION
C H A R T JA M T E R BA N G P E SAWAT TA H U N 2 0 2 0
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 164
2) Chart Jam Terbang Pesawat Kurun Waktu 10 Tahun Terakhir
Grafik 2. 28: Chart Jam Terbang Pesawat kurun waktu 10 tahun terakhir
b. Pelaksanaan kegiatan pada Seksi Operasi Penerbangan tahun 2020 dengan rencana target dan realisasi sebagai berikut :
Tabel 2.62: Target Jam terbang
Kegiatan Jam Terbang Kegiatan Jam Terbang Pelaksanaan kalibrasi 1.292,00 jam
Flight Training 50,00 jam
Surveillance Check 300,00 jam Charter Flight 350,00 jam Test Flight 50,00 jam Maintenance Flight - jam
Proficiency Check 10,00 jam Test Flight Console 10,00 jam
Simulator 704,00 jam
TOTAL 2.766,00 jam
Tabel 2.63: Realisasi Jam terbang
Kegiatan
Jam Terbang Kegiatan Jam Terbang
Pelaksanaan kalibrasi 1.321,66 jam
Flight Training
38,50 jam
Surveillance Check 176,00 jam Charter Flight 739,91 jam Test Flight 16,65 jam Maintenance Flight 27,20 jam
Proficiency Check 11,75 jam Test Flight Console - jam
Simulator 335,30 jam TOTAL 2.666,97 jam
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 165
Program Pembelian Avtur tahun 2020 sebanyak 603.258 Liter, untuk Pelaksanaan Penerbangan Kalibrasi terhadap fasilitas yang dioperasikan oleh : 1) Perum LPPNPI 2) Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) 3) PT. AP I (Persero) 4) PT. AP II (Persero) 5) Bandar Udara Lainnya
Grafik 2. 29 : Rekapitulasi Pelaksanaan Penerbangan Kalibrasi dan penerbangan lainnya
c. Pelaksanaan kegiatan Jaminan Mutu Teknik dan Operasi Pesawat Udara :
Tabel 2.64: kegiatan Jaminan Mutu Teknik dan Operasi Pesawat Udara
1321,66
739,91
17638,5 11,75 16,65 0 27,20
335,30
0
500
1000
1500
jam terbang
REKAPITULASI PELAKSANAAN PENERBANGAN KALIBRASI DAN PENERBANGAN LAINNYA
Kalibrasi Charter Flight Surveillance Flight
Flight Training Proficiency Check Test Flight
Test Console Maintenance Flight Simulator
NO TRAINING PESERTA KETERANGAN Line Maintenance Training
1 Initial Training Maintenance Hawker 900XP
4 Peserta April dan Oktober 2020
2 Recurrent Training Maintenance King Air B200C/GT
2 Peserta Juni 2020
3 Recurrent Training Maintenance King Air 350i
2 Peserta Juli 2020
4 Recurrent Training Maintenance Hawker 900XP
1 Peserta Agustus 2020
Mandatory Training 5 Recurrent Human Factor 25 Peserta Januari dan Oktober
2020 6 Inspector Course 4 Peserta Mei 2020
Other Training 7 Training of Trainer (TOT) 2 Peserta Juli 2020 8 Maintenance Programm and
Realibility 1 Peserta Agustus 2020
9 Basic Engineer and PPC 5 Peserta Agustus s.d. September
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 166
d. Pelaksanaan kegiatan bidang Keselamatan dan Pengujian: 1) Survey Koordinat di Bandara International-Banyuwangi dan Bandara New
Yogyakarta Int’l Airport – Kulon Progo. 2) Safety Site Monitoring dilaksanakan di Bandara sebagai berikut :
a) Bandara Kertajati b) Bandara Sam Ratulangi – Manado c) Bandara Minangkabau – Padang d) Bandara Sultan Aji M. Sulaiman Sepinggan – Balikpapan e) Bandara Sultan Hasanuddin – Makassar f) Bandara Ahmadyani – Semarang g) Bandara Halim Perdanakusuma – Jakarta h) Bandara Adisutjipto – Yogyakarta i) Bandara Ir. H. Juanda – Surabaya
e. Pelaksanaan Training, sebagai berikut : 1) Procedure Validation Training Course 2) Training Penunjang Keselamatan dan Keamanan Penerbangan :
- Initial Crew - Emergency Training - Avsec - Risk Manajemen dan Kesiapan Gempa Bumi - Damkar (Pemadam Kebakaran)
3) Training Avionic 4) Performance Based Navigation (PBN) Airspace Design 5) On The Job Training Peningkatan Kompetensi dan Kualifikasi dalam
Pengecekan RADAR. f. Rekapitulasi jumlah peralatan yang dikalibrasi Tahun 2020
Tabel 2.65: Jumlah peralatan yan dikalibrasi No. Peralatan yang
Dikalibrasi Jumlah Keterangan
1 ILS 61 Unit 6 Unit Flight Comm, 55 Unit Periodik 2 PAPI 118 Unit 15 Unit Flight Comm, 103 Unit Periodik 3 NDB 19 Unit 19 Unit Periodik
2020 10 Pelatihan Petugas Proteksi Radiasi
Tk. I, Tk. 2 dan Medik Tk. 1 5 Peserta Agustus s.d. September
2020 11 R1-Radiografi Level 1 3 Peserta Oktober 2020 12 Ahli Radiografi 2 Peserta Nopember s.d.
Desember 2020
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 167
No. Peralatan yang Dikalibrasi
Jumlah Keterangan
4 DVOR/DME 79 Unit 4 Unit Flight Comm, 75 Unit Periodik 5 IFP 3 Prosedur 3 Prosedur Flight Comm 6 RADAR 3 Unit 3 Unit Periodik
Tabel 2.66: Pelaksanaan Kalibrasi Peralatan BBKFP
NO BANDARA PELAKSANAAN TOTAL REALISASI PERALATAN
1. Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie - Palu DVOR/DME "PAL"Bandara Kasinguncu - Poso DVOR/DME "PSJ" dan NDBBandara Sultan Bantilan - Toli-toli 2 PAPI (Rwy 11 & 29) dan NDB
2. Bandara Hang Nadim - Batam ILS dan PAPI (Rwy 04)Bandara Ranai - Natuna 2PAPI (Rwy 18 & 36) dan DVOR/DME "NTA"
3. Bandara Patimura - Ambon
4. Kertajati - Majalengka Comm DVOR/DME "KTJ"
5 Bandara Haluoleo - Kendari Comm ILSBandara Betoambari - Baubau DVOR/DME "BUT" dan 2 PAPI (Rwy 04 & 22)Bandara Matahora - Wakatobi NDB "WI" dan 2 PAPI (Rwy 14 & 32)
6 Bandara Frans kaisiepo - Biak ILS, DVOR/DME "BIK" dan PAPI (Rwy 11)Bandara Sentani - Jayapura DVOR/DME "JPA"Bandara Mozes Kilangin - Timika ILS dan PAPI (Rwy 12)
7 Bandara Husein Sastranegara - Bandung Februari 6 - 7, 2020 2 DVOR/DME (IMU & BND) dan NDB (OY)
8 Bandara Sultan Iskandar Muda Internasional - Aceh ILS, PAPI (Rwy 17) dan DVOR/DME "BAC"Bandara Rembele - Takengon 2PAPI (Rwy 09 & 27)Bandara Cut Nyak Dhien - Nagan Raya DVOR/DME "MLH"
9 Bandara H.A.S Hanandjoeddin - Tanjung Pandan ILS, PAPI (Rwy 36) dan DVOR/DME "TPN"Bandara Depati Amir - Pangkal Pinang 2PAPI (Rwy 16 & 34) dan DVOR/DME "PKP"
10 Bandara Budiarto - Curug NDB "TN"Bandara Halim Perdanakusuma - Jakarta ILS dan PAPI (Rwy 24)Bandara Fatmawati Soekarno - Bengkulu ILS dan PAPI (Rwy 13)
11 Bandara Haluoleo Kendari Com ILS (Rwy 26) dan PAPI (Rwy 26)Bandara Syukur Aminuddin Amir - Luwuk DVOR/DME "LWK" dan 2 PAPI (Rwy 04 & 22)Bandara H. Aroepalla - Selayar NDB "SL"
12 Bandara Samratulang - Manado Maret 5 - 10, 2020 2ILS, 2 PAPI (Rwy 36 & 18) dan 2 DVOR (MWB & MNO)Bandara Djalaludin - Gorontalo DVOR/DME "GTL"
13 Bandara Tampa Padang - Mamuju DVOR/DME dan PAPIBandara Andi Jemma - Masamba NDB "MA"Bandara Sultan Babullah - Ternate Com PAPI (Rwy 32) dan DVOR/DMEBandara Lagaligo - Bua PAPI (Rwy 17)Bandara Sangia Nibandera - Kolaka 2PAPI (Rwy 18 & 36)
14 Banadara Kualanamu - Deliserdang Medan Maret 12 - 16, 2020 ILS, PAPI (Rwy 23) dan 2DVOR (DES &MDN)Bandara Lasikin - Sinabang PAPI (Rwy 07)
15 Bandara Internasional Banyuwangi Comm 2 PAPI (Rwy 08 & 26)
16 Bandara Sultan Hasanuddin - Makassar 3ILS, 3PAPI (Rwy 03, 13 & 21)
17 Bandara Samsuddin Noor - Banjarmasin ILS dan PAPI (Rwy 10)Bandara A.P.T Pranoto - Samarinda Comm 2 PAPI (Rwy 04 & 22)Bandara Rahadi Oesman - Ketapang DVOR/DME dan 2PAPI (Rwy 17 & 35)
18 Bandara Patimura - Ambon Comm ILS, PAPI (Rwy 04) dan Com DVOR/DME
19 Bandara Sultan Aji M. Sulaiman Sepinggan - Balikpapan 2PAPI (Rwy 25 & 07)Bandara Juanda - Surabaya 2PAPI (Rwy 28 & 10)
20 Bandara Soekarno Hatta - Cengkareng
21 Bandara Buntu Kunik - Tana Toraja Comm PAPI, IFPBandara Muara Teweh - Beringin Comm PAPI, IFPBandara Tambelan - Kepulauan Riau IFP
22 Bandara Kualanamu - Medan ILS dan PAPI (Rwy 05)
23 Bandara Minangkabau - Padang ILS, PAPI (Rwy 33), Com PAPI (Rwy 15) dan DVOR/DMEBandara Raja Haji Fisabilillah - Tanjung Pinang PAPI (Rwy 4)
24 Bandara Sepinggan - Balikpapan ILSBandara Tjilik Riwut - Palangkaraya ILS, 2 PAPI (Rwy 16 dan 34) dan DVOR/DME
25 Bandara Adisutjipto - Yogyakarta ILS, PAPI (Rwy 09), DVOR/DMEBandara Kertajati - Jawabarat PAPI (Rwy 14) dan Comm PAPI (Rwy 32)
28.05
Maret 30 - April 6, 2020
Agustus 28 - 31, 2020 11.55
Com 2ILS (Rwy 07R dan 25L), 2ILS (Rwy 07L dan 25R), 4 PAPI (Rwy
07R, 07L, 25L dan 25R)
Agustus 11 - 13, 2020 15.25
Agustus 10 - 14, 2020 16.20
38.70
Agustus 18 - 22, 2020 17.90
Agustus 27 - 29, 2020
Agustus 3 - 14, 2020
22.65
14.15
Januari 28 - Februari 4, 2020
20.10
40.55
23.30
Februari 18 - 21, 2020 23.25
Februari 17 - 19, 2020
Januari 28 - 31, 2020
Februari 26 - 28, 2020
6.40
April 15 - 20,2020
32.50
13.35
Maret 17 - 18, 2020
24.80
29.45
8.24
PELAKSANAAN KALIBRASI PERALATAN TAHUN 2020BALAI BESAR KALIBRASI FASILITAS PENERBANGAN
Januari 14 - 17, 2020
Januari 20 -23, 2020
Januari 8 - 11, 2020 21.75
22.50
ILS (Rwy04), 2PAPI (Rwy 04& 22), 2DVOR/DME (PMA & AMN) dan
NDB "OH"
8.30
22.70
Januari 6 - 10, 2020
BULAN JANUARI - DESEMBER 2020
30.85
Mei 19 - 21, 2020
26.15
26.55
Maret 3 -7, 2020
Maret 10, 11, 16 - 19, 2020
April 1 - 4, 2020
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 168
3. Balai Teknik Penerbangan
Beberapa hasil dari pencapaian kinerja pada masing-masing fungsi baik perbaikan maupun pengujian pada Balai Teknik Penerbangan tahun 2020 sampai dengan dari triwulan kesatu sampai dengan triwulan keempat.
Tabel 2.67 : Capaian Kinerja BTP No Fungsi Satuan Pencapaian
TW I TW II TW III TW IV 1. Perbaikan Peralatan Elektronika
Penerbangan Kegiatan 4 3 1 4
2.
Perbaikan Peralatan Listrik Penerbangan
Kegiatan 4 0 2
3. Pelaksanan Bantuan Teknis bidang Elektronika Penerbangan
Kegiatan 4 3 1 4
4. Pelaksanan Bantuan Teknis bidang Listrik Penerbangan
Kegiatan 2 0 2
5. Pengujian kemampuan Daya Dukung (HWD) Runway Bandar Udara
Kegiatan 3 2 4 3
6. Pengujian Kekesatan Runway Bandar Udara (Skid Resistance)
Kegiatan 2 0 0 4
7. Pengujian Kondisi Permukaan Perkerasan (RME)
Kegiatan 0 1 1 0
Grafik 2. 30 : Capaian Kinerja Kegiatan Balai Teknik Penerbangan
00,5
11,5
22,5
33,5
44,5
Perbaikan
Peralata
n…
Perbaikan
Peralata
n…
Pelaksan
an Ban
tuan…
Pelaksan
an Ban
tuan…
Pengujia
n kemam
puan…
Pengujia
n Kekesat
an…
Pengujia
n Kondisi…
Capaian Kinerja Balai Teknik Penerbangan Tw 1 sd Tw 4
Pencapaian TW I Pencapaian TW II Pencapaian TW III Pencapaian TW IV
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 169
Kegiatan Balai Teknik Penerbangan Kegiatan pada Seksi Elektronika Penerbangan maupun Seksi Listrik Penerbangan memiliki trend menurun namun pada triwulan keempat terjadi sedikit peningkatan pada Seksi Eleektronika penerbangan. Penurunan Pencapian kegiatan pada kedua Seksi sedikit berbeda yaitu pada Seksi Elektronika Penerbangan pencapaiannya mengalami penurunan secara perlahan dari triwulan pertama hingga triwulan ketiga. Sedangkan pada Seksi Listrik Penerbangan Penurunan sangat drastis pada triwulan kedua dan kembali naik sedikit pada triwulan ketiga Hal tersebut merupakan akibat dari dampak banyaknya penutupan jalur penerbangan. Faktor Pandemi Covid-19 pada akhir triwulan pertama dan awal triwulan kedua memberikan pengaruh terhadap banyaknya penutupan jalur penerbangan dari beberapa UPBU, sehingga beberapa kegiatan perbaikan peralatan Elektronika Penerbangan maupun peralatan Listrik Penerbangan belum terlaksana optimal. Kemudian pada kegiatan bantuan teknis pada Seksi Elektronika Penerbangan mengalami penurunan. Penurunan pencapaian pada Seksi Elektronika Penerbangan dari triwulan pertama hingga triwulan ketiga mengalami penurunan perlahan. Pada kegiatan bantuan teknis Seksi Listrik Penerbangan pada triwulan kedua mengalami penurunan dan menguat lagi pada triwulan ketiga. Pencapaian pada triwulan pertama dan ketiga adalah sama. Faktor penyebab utama adalah pandemi Covid-19 yang menjadikan beberapa penerbangan harus tutup sementara. Sehingga beberapa kegiatan bantuan teknis belum terlaksana. Di Seksi teknik sipil pencapaian jumlah kegiatan bervariasi menurut jenis peralatannya. Pengujian Kekesatan (Skid Resistance) cenderung naik dari triwulan kedua ke triwulan ketiga yang cukup signifikan. Seperti terlihat pada tabel di atas, bahwa kegiatan pengujian kemampuan Daya Dukung (HWD) cenderung menurun walaupun terdapat fluktuasi yaitu terdapat penurunan dari triwulan pertama ke triwulan kedua. Pencapaian tetringgi terjadi pada triwulan ketiga. Pada pengujian kondisi permukaan (RME) terjadi penurunan dari triwulan pertama dan selanjutnya terjadi stagnasi pada triwulan keempat. Selain permasalahan beberapa fungsi diambil alih oleh Lembaga lain yaitu fungsi Telekomunikasi dan Navigasi Penerbangan, pada dasarnya secara struktur tugas dan fungsi Balai Teknik Penerbangan dalam proses revisi. Revisi tersebut dimaksudkan supaya terbentuk fungsi baru yaitu Pengujian Teknis yang sebelumnya belum
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 2 - 170
optimal. Pada rencana reorganisasi Pengujian teknis akan dilaksanakan oleh kedua Seksi yaitu Seksi Elektronika Penerbangan dan Seksi Mekanikal dan Listrik Penerbangan. Pada bidang Listrik Penerbangan permasalahan yang ada salah satunya merupakan belum cukupnya persiapan suku cadang dalam rangka mendukung kegiatan perbaikan peralatan maupun bantuan teknis di lapangan. Hal tersebut terkait usulan anggaran yang pada tahun 2019 yang disetujui tidak sebesar pada tahun-tahun sebelumnya. Selain hal tersebut rencana reorganisasi pada Seksi Mekanikal dan Listrik Penerbangan yaitu penambahan fungsi perbaikan dan pengujian peralatan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK). Sementara pada Seksi Teknik Sipil dan Lingkungan permasalahan lebih pada optimalisasi pemanfaatan Sumber Daya Manusia (SDM) Teknisi Penerbangan pada bidang bangunan dan Landasan. Hal tersebut untuk mencukupi kebutuhan kegiatan pengujian pada beberapa lokasi. Selain hal tersebut juga optimalisasi fungsi pengujian Lingkungan Bandar Udara yang harus dicukupi dengan beberapa personel penguji.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 3 - 171
BAB III
PERMASALAHAN DAN TINDAKLANJUT
A. Permasalahan 1. Izin Badan Usaha Bandar Udara
a. Izin Badan Usaha Bandar Udara saat ini melekat pada perusahaan/entitas terlepas dari berapa jumlah bandar udara yang dikelola. Hal ini menjadi hambatan khususnya untuk penerapan kemitraan strategis pada bandara cabang yang dikelola oleh BUMN ataupun kemungkinan adanya bentuk kerjasama pengelolaan bandar udara lainnya
b. Pada proses penerbitan izin BUBU terdapat persyaratan manajemen yang harus dipenuhi, yaitu kemampuan personil dan organisasi pengoperasian bandar udara sesuai CASR 139. Proses verifikasi untuk persyaratan tersebut dilakukan oleh inspektur bandar udara saat proses verifikasi penerbitan Sertifikat Bandar Udara (SBU). Sampai proses verifikasi dokumen administrasi syarat penerbitan Izin BUBU selesai, dimungkinkan verifikasi atas personil dan organisasi tersebut belum selesai, sehingga harus menunggu proses penerbitan SBU selesai.
2. Penundaan pelaksanaan investasi pada beberapa bandar udara yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) melalui skema Kerja Sama Pemanfaatan sehubungan dengan pandemi COVID-19
3. Permohonan keringanan pembayaran kontribusi tetap tahun ke-2 serta penyesuaian pelaksanaan investasi pada Bandar Udara Sentani – Jayapura yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) melalui skema Kerja Sama Pemanfaatan sehubungan dengan pandemi COVID-19
4. Tanggal Efektif Perjanjian KPBU, yang direncanakan berlaku paling lambat pada 07 Agustus 2020, belum dapat terlaksana diakibatkan oleh Penyataan BUP bahwa pandemi COV-19 tergolong keadaan kahar (force majeure) dan mempengaruhi kelayakan rencana bisnis. Hal ini juga menyebakan kesulitan BUP untuk mendapatkan Kebutuhan Pembiayaan Proyek (Financial Close). Sehingga atas pertimbangan tersebut, BUP belum dapat memberi kepastian kesanggupan untuk melaksanakan kewajiban BUP sebagaimana tertuang didalam Perjanjian KPBU.
5. Masih terdapat Operator yang tidak memahami cara membuat dokumen sertifikasi dan modifikasi.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 3 - 172
6. Permasalahan yang dapat diidentifikasikan pada Balai Kalibrassi Fasilitas Penerbangan sebagai berikut: a. Adanya pandemi covid-19 mengakibatkan turunnya pengguna jasa transportasi
udara. Hal ini berdampak pada turunnya pendapatan penyelenggara bandar udara yang merupakan pengguna jasa utama BBKFP. Penyelenggara bandar udara seperti PT. Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, dan Perum LPPNPI menyatakan tidak sanggup untuk membayar tagihan jasa kalibrasi. Mengakibatkan penyelenggaraan kalibrasi terhenti selama 3 bulan dari pertengahan bulan Mei sampai pertengahan bulan Agustus 2020.
b. BBKFP sulit mendapatkan spare part pesawat yang berasal dari luar negeri karena pengiriman barang dari luar negeri selama tahun 2020 terhambat dengan adanya pandemi covid-19.
7. Kekurangan personil ahli pada bidang tertentu antara lain : Performance Based Navigation, Upset Prevention Recovery Training, Unmmaned Aircraft System, Mountanius Operation, Seaplane Operation, Competency Based Training and Assessment (CBTA).
8. Tindak Lanjut atas Laporan Hasil Audit (LHA) Itjen Kementerian Perhubungan sampai dengan Triwulan II tahun 2020 jumlah temuan hasil audit Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan sejumlah 3.143 temuan dengan nilai Rp 165.634.602.256,94 dan U$ 186.470,05, terhadap temuan tersebut sudah dilakukan tindak lanjut, dengan hasil sebagai berikut : a) Sebanyak 2.321 temuan dengan nilai Rp 90.920.964.003,09 dan U$D
56.489,10 dinyatakan tuntas (73,85%) ; b) Sebanyak 692 temuan dengan nilai 68.470.853.530,75 dan U$D 129.980,95
masih dalam proses (22,01%); c) Sebanyak 123 temuan dengan nilai Rp 4.215.940.259,01 belum dapat
ditindaklanjuti (3,91%); d) Sebanyak 7 temuan dengan nilai Rp 2.026.844.464,09 dinyatakan tidak dapat
ditindaklanjuti (0,23%); Lambatnya penyelesaian tindak lanjut Laporan Hasil Audit (LHA) Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan oleh audit disebabkan :
a) Belum adanya kriteria dalam menyelesaikan temuan hasil audit yang berlarut-larut;
b) Adanya rekomendasi yang penyelesaiannya berkaitan dengan instansi/unit kerja lain diluar instansi Kementerian Perhubungan;
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 3 - 173
c) Penanggungjawab tindak lanjut Laporan Hasil Audit (LHA) telah meninggal dunia/pensiun;
d) Pada saat pergantian pengelola anggaran di UPT/Satker tidak dilakukan serah terima posisi hasil audit ataupun tindak lanjut sehingga pejabat yang baru tidak mengetahui permasalahan hasil audit atau tindak lanjut yang akan dilakukan;
e) Terdapat keterlambatan diterimanya Laporan Hasil Audit (LHA) Inspektorat Jenderal oleh auditi khususnya yang berada di daerah pedalaman.
9. Tindak Lanjut atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI sampai dengan Semester I Tahun 2020, terdapat 83 Temuan Pemeriksaan dengan nilai Rp. 14.498.893.440,44 terdiri 171 Rekomendasi dengan nilai Rp 11.611.541.331,94. terhadap temuan tersebut sudah dilakukan upaya tindak lanjut dengan hasil sebagai berikut : a) Sebanyak 162 (seratus enam puluh dua) rekomendasi dengan nilai
Rp 11.141.429.749,83 dinyatakan sesuai dengan Rekomendasi; b) Sebanyak 6 (enam) rekomendasi dengan nilai Rp 445.000.001,11 dinyatakan
Belum Sesuai dan dalam proses Tindak Lanjut; c) Sebanyak 3 (tiga) rekomendasi dengan nilai Rp 0,- Belum Ditindaklanjuti; d) Sebanyak 0 (nol) rekomendasi dengan nilai Rp Rp 25.111.581,- Tidak Dapat
Ditindaklanjuti (TDTL) dengan alasan yang sah.
B. Tindak Lanjut
1. Izin Badan Usaha Bandar Udara a. Permasalahan izin BUBU, saat ini telah dilakukan usulan rancangan perubahan
Permenhub terkait Kegiatan Pengusahaan di Bandara Udara serta Permenhub terkait Perjanjian Konsesi dan Kerjasama lainnya terhadap Penyediaan Jasa Kebandarudaran guna mendukung iklim investasi pada pengusahaan bandar udara.
b. Permasalahan proses penerbitan, pada checklist verifikasi dokumen administrasi penerbitan Izin BUBU, diberi catatan untuk verifikasi aspek personil dan peralatan paralel dikerjakan bersamaan dengan proses penerbitan SBU.
2. Pembahasan antara Pihak PT. Angkasa Pura II (Persero) dengan Kementerian Perhubungan untuk menjelaskan detail pekerjaan investasi yang akan ditunda selama masa wabah Covid-19, dengan menyertakan justifikasi penundaan serta lama waktu penundaan.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 3 - 174
3. Terkait dengan penundaan dimaksud, dilakukan hal-hal sebagai berikut: a. Kementerian Perhubungan PT. Angkasa Pura I (Persero) terkait pemberitahuan
force majeure pada masa penanggulangan COVID-19 dalam KSP Bandar Udara Sentani – Jayapura
b. PT. Angkasa Pura I (Persero) akan menyampaikan laporan laba-rugi Bandar Udara Sentani – Jayapura (unaudited), kajian detail terkait kondisi saat ini serta proyeksi bisnis dan keuangan kedepannya atas dampak pandemi COVID-19;
c. Kementerian Perhubungan akan melakukan evaluasi terlebih dahulu terhadap kajian dimaksud sebelum disampaikan kepada Kementerian Keuangan
4. Terkait perjanjian KPBU, akan dilakukan rapat konfirmasi oleh Para Pengambil Kebijakan Proyek guna menentukan tindak lanjut keberlangsungan Proyek KPBU. Berdasarkan rapat dan koordinasi dapat disampaikan bahwa Pengkategorian Force Majeure akibat dari COVID-19 dapat dilihat secara spesifik di dalam definisi Perjanjian KPBU, namun terhadap permintaan BUP terkait Revisi Bussines Plan, Amandemen Perjanjian dan Restruktrurisasi Kepemilikan perlu kajian khusus tersendiri terutama dalam kaitannya secara langsung Keadaan Kahar dengan permohonan tersebut. Dalam hal ini, penundaan tanggal efektif yang direncanakan dapat diakomodasi dengan memperhatikan sejauh mana dampak COV-19 menghalangi kemampuan BUP didalam memenuhi persyaratan pendahuluannya.
5. Operator yang tidak memahami cara membuat dokumen sertifikasi dan modifikasi diberikan : a. Pemahaman proses sertifikasi kepada operator b. Menyarankan agar operator meningkatkan kemampuan engineering c. Operator yang tidak memahami proses sertifikasi modifikasi dianjurkan
melakukan aplikasi melalui DOA yang sudah ada di Indonesia. 6. BBKFP diharapkan segera mendapatkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
atau stimulus ekonomi sehingga pelaksanaan kegiatan kalibrasi bisa berjalan sesuai rencana. a. BBKFP segera melaksanakan proses lelang spare part pesawat. b. Melakukan perencanaan yang matang atas training SDM BBKFP dengan
mempertimbangkan training yang memungkinkan untuk dilakukan di masa pandemic covid-19, terutama mandatory training dan training luar negeri.
7. Mendatangkan personil ahli atau memberikan training bagi personil yang tersedia
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 3 - 175
8. Perlunya koordinasi antar lintas unit kerja secara intensif terhadap beberapa penyebab kendala dalam menyelelesaikan temuan hasil audit yang berlarut-larut.
9. Upaya-Upaya Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan dan Ganti Kerugian Negara : a) Melaksanakan Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan
BPK RI ke Satker/UPT yang bersangkutan; b) Berkoordinasi dengan Instansi Pemerintah/Lembaga lainnya yang terkait untuk
menyelesaian Kerugian Negara dan rekomendasi yang harus ditindaklanjuti dan diselesaikan
c) Membuat Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) sebagai Pernyataan bersedia bertanggungjawab atas Kerugian Negara yang dilibatkannya;
d) Jika ada BUMN yang memiliki kewajiban menyetorkan PNBP dan belum diselesaikan dapat berkoordinasi dengan Kementerian BUMN untuk membantu melakukan penagihan terhadap BUMN tersebut.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 4 - 176
BAB IV
PENUTUP
Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2020 mencakup hasil-hasil kegiatan yang telah dilakukan dari unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengacu pada tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 122 Tahun 2018 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan, berisikan hasil kegiatan selama kurun waktu Tahun 2020, Permasalahan dan Saran Tindak Lanjut dan beberapa program Tahun 2021. Kegiatan yang dilaksanakan tiap unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menunjukan hasil penyelesaian kegiatan yang cukup baik diantaranya: 1. Telah terbit Renstra Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2020-2024 Nomor
KP 13 Tahun 2021 tanggal 15 Januari 2021 memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun dengan berpedoman pada Peraturan Presiden RI no.18 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 dan Renstra Kementerian Perhubungan Tahun 2020-2024 Nomor PM.80 tahun 2020. Renstra Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2020-2024 merupakan dasar acuan bagi seluruh unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA-KL) yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
2. Telah terbit Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2020-2024 tanggal 23 Desember 2020 yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2020-2024.
3. Pelaksanaan Insentif Transportasi Kepariwisataan Program Pemulihan Ekonomi Nasional TA.2020 • Subsidi PJP2U di 13 Bandara (Rp.255,19 Miliar) Realisasi s.d 30 Desember 2020
Rp.255,19 Miliar (100 %) Realisasi s.d 30 Desember 2020 Keterangan : Semula Pagu sebesar Rp 175,74 Miliar dan penambahan pagu sebesar Rp.79,45 Miliar dari realokasi internal Kementerian (termasuk Rp 2,36 Miliar dari Subsidi Biaya Kalibrasi).
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 4 - 177
• Rp.38,81 Miliar (100 %) Subsidi Biaya Kalibrasi (Rp.38,81 Miliar). Keterangan : Semula Pagu Rp 40,81 Miliar dan dialihkan sebesar Rp 2,36 Miliar ke subsidi PJP2U di 13 Bandara.
4. Tindak Lanjut atas Laporan Hasil Audit (LHA) Itjen Kementerian Perhubungan sampai dengan Triwulan II tahun 2020 jumlah temuan hasil audit Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan sejumlah 3.143 temuan dengan nilai Rp 165.634.602.256,94 dan U$ 186.470,05, terhadap temuan tersebut sudah dilakukan tindak lanjut, dengan hasil sebagai berikut : a. Sebanyak 2.321 temuan dengan nilai Rp 90.920.964.003,09 dan U$D 56.489,10
dinyatakan tuntas (73,85%) ; b. Sebanyak 692 temuan dengan nilai 68.470.853.530,75 dan U$D 129.980,95
masih dalam proses (22,01%); c. Sebanyak 123 temuan dengan nilai Rp 4.215.940.259,01 belum dapat
ditindaklanjuti (3,91%); d. Sebanyak 7 temuan dengan nilai Rp 2.026.844.464,09 dinyatakan tidak dapat
ditindaklanjuti (0,23%); Lambatnya penyelesaian tindak lanjut Laporan Hasil Audit (LHA) Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan oleh audit disebabkan : a. Belum adanya kriteria dalam menyelesaikan temuan hasil audit yang berlarut-
larut; b. Adanya rekomendasi yang penyelesaiannya berkaitan dengan instansi/unit kerja
lain diluar instansi Kementerian Perhubungan; c. Penanggungjawab tindak lanjut Laporan Hasil Audit (LHA) telah meninggal
dunia/pensiun; d. Pada saat pergantian pengelola anggaran di UPT/Satker tidak dilakukan serah
terima posisi hasil audit ataupun tindak lanjut sehingga pejabat yang baru tidak mengetahui permasalahan hasil audit atau tindak lanjut yang akan dilakukan;
e. Terdapat keterlambatan diterimanya Laporan Hasil Audit (LHA) Inspektorat Jenderal oleh auditi khususnya yang berada di daerah pedalaman.
5. Peraturan perundang-undangan yang diterbitkan pada tahun 2020 dari sejumlah 103 dokumen .
6. Penegakan Hukum terkait Pengenaan Sanksi Administratif sesuai PM 78 Tahun 2017 Tahun 2020 pada bidang Angkutan Udara sebanyak 27, bidang Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara sebanyak 27 sanksi, Bidang Keamanan Penerbangan sebanyak 40 sanksi.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 4 - 178
7. Hasil Evaluasi Tim Penilai Nasional dari Kementerian PAN-RB, terdapat 5 Unit kerja
yang mendapatkan predikat WBK yaitu: Direktorat Angkutan Udara, Direktorat Navigasi Penerbangan, Kantor Otoritas Bandar Udara wilayah III, Kantor Otoritas Bandar Udara wilayah VI-Padang, Kantor Otoritas Bandar Udara wilayah VII-Balikpapan.
8. Pemberian stimulus bagi transportasi pariwisata Indonesia akibat menurunnya wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara akibat penyebaran virus Corona (COVID 19). Stimulus yang telah ditetapkan dalam 3 bulan berupa pemberian insentif sebesar hampir 50% dari tarif yang dibayarkan oleh penumpang setelah diterbitkan tiket (tariff rill) dengan batasan hanya 25% dari kapasitas pesawat yang berlaku selama Maret sampai Mei 2020.
9. Telah selesai dibangun Bandar Udara baru dan sudah beroperasi serta siap diresmikan yaitu Bandar Udara Tana Toraja, Bandar Udara Baru Haji Muhammad Sidik -Muara Teweh, Bandar Udara Baru Sitaro-Siau, Bandar Udara Baru Tambelan, Bandar Udara Baru Kabir- Pantar, Pembangunan Bandar Udara Baru Tebelian- Sintang, Terminal Baru Bandar Udara Kuabang-Kao.
10. Telah selesainya pengembangan dan pembangunan Bandar Udara yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) telah dimulai sejak tahun 2016 ada 7 proyek yang terbagi kedalam : a. Revitalisasi pada Bandar Udara Sultan Baabullah Ternate, Bandar Udara Tjilik
Riwut, Bandar Udara Syamsuddin Noor. b. Pengembangan pada Bandar Udara A. Yani Semarang c. Pembangunan pada Bandar Udara Kertajati, Bandar Udara Yogyakarta
Internasional Airport dan 1 dimulai tahun 2020 Bandar Udara Kediri.
Kegiatan strategis yang masih harus ditindaklanjuti di Tahun 2021 adalah :
1. Refocusing Anggaran Tahun 2021 unit kerja Eselon 1 yang masih terkait dengan kegiatan : mengamankan pelaksanaan pengadaan vaksin dan program vaksinasi nasional, penanganan pandemi covid-19, Dukungan anggaran perlindungan sosial kepada masyarakat serta percepatan pemulihan ekonomi nasional.
2. Tindak Lanjut atas Laporan Hasil Audit (LHA) Itjen Kementerian Perhubungan sampai dengan Triwulan II tahun 2020 yang masih 73,85 % dinyatakan tuntas, 22,01 %
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 BAB 4 - 179
masih proses, 3,91 % belum dapat ditindaklanjuti dan 0,23 % tidak dapat ditindaklanjuti.
3. Beberapa perjanjian KPBU yang terkendala kondisi pandemi COV-19 dan menyatakan tergolong keadaan kahar (force majeure) dan mempengaruhi kelayakan rencana bisnis.Hal ini juga menyebakan kesulitan BUP untuk mendapatkan Kebutuhan Pembiayaan Proyek (Financial Close). Sehingga atas pertimbangan tersebut, BUP belum dapat memberi kepastian kesanggupan untuk melaksanakan kewajiban BUP sebagaimana tertuang didalam Perjanjian KPBU.
4. Penundaan pelaksanaan investasi pada beberapa bandar udara yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) melalui skema Kerja Sama Pemanfaatan sehubungan dengan pandemi COVID-19.
5. Masih terdapat Operator yang tidak memahami cara membuat dokumen sertifikasi dan modifikasi.
6. Kekurangan personil ahli pada bidang tertentu pada Navigasi Penerbangan antara lain: Performance Based Navigation, Upset Prevention Recovery Training, Unmmaned Aircraft System, Mountains Operation, Seaplane Operation, Competency Based Training and Assessment (CBTA) sehingga perlu diikutkan pada training kegiatan dimaksud.
7. Pengembangan Bandar Udara Terisolir & Perbatasan 8. Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Skema Pendanaan SBSN 9. Lanjutan Pembangunan Bandar Udara Baru 10. Pengembangan Bandara Penunjang Bencana 11. Pengembangan Bandar Udara Hub Kargo Pendukung Jembatan Udara 12. Menindaklanjuti beberapa instruksi Presiden yang telah dikeluarkan.
Demikian Buku Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun Anggaran 2020 ini dibuat sebagai bahan pertimbangan pimpinan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan-kebijakan yang lebih baik untuk masa yang akan datang.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 - 1
LAMPIRAN 1 :
PERATURAN PRESIDEN RI TAHUN 2020 DI BIDANG PERHUBUNGAN UDARA YANG TELAH DITETAPKAN
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
Catatan
1 Presiden Presiden Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2020
Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Papua Nugini terkait Angkutan Udara (Aggrement Between Government of the Republic of Indonesia anf the Government of the Independent State of Papua New Guinea relating to Air Transport)
Ditetapkan: 18 Maret 2020 Diundangkan: 23 Maret 2020 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 80)
DAU
PERATURAN PRESIDEN RI TAHUN 2020 BERKAITAN DENGAN PERHUBUNGAN YANG TELAH DITETAPKAN
No.
Nama Regulasi Tentang Keterangan Catatan
1 Presiden Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2020
Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabek-Punjur
Ditetapkan: 13 April 2020 Diundangkan: 16 April 2020 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 101) Mencabut: Perpres Nomor 54 Tahun 2008
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 - 2
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN RI TAHUN 2020 DI BIDANG PERHUBUNGAN UDARA YANG TELAH DITETAPKAN
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
Catatan
1 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 2 Tahun 2020
Pengecualian dari Kewajiban Pemenuhan Standar Keselamatan Penerbangan Sipil
Ditetapkan: 9 Januari 2020 Diundangkan: 13 Januari 2020 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 14) Mencabut: Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 67 Tahun 2017 tentang Pengecualian dari Kewajiban Pemenuhan Standar Keselamatan Penerbangan Sipil (Exemption) (Beritan Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1103).
DKP
2 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomorn PM 27 Tahun 2020
Pencabutan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 155 Tahun 2016 tentang Batas Usia Pesawat Udara yang digunakan untuk Kegiatan Angkutan Udara Niaga
Ditetapkan: 13 Mei 2020 Diundangkan: 18 Mei 2020 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 493) Mencabut: Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 155 Tahun 2016 tentang Batas Usia Pesawat Udara yang digunakan untuk Kegiatan Angkutan Udara Niaga (Beritan Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 93).
DAU
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 - 3
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
Catatan
3 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 32 Tahun 2020
Kriteria, Tata Cara dan Persyaratan Pengenaan Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak Terhadap Kegiatan Tertentu
Ditetapkan: 18 Mei 2020 Diundangkan: 26 Mei 2020 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 522)
Keuangan
4 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 35 Tahun 2020
Pencabutan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 113 Tahun 2016 tentang Peta Jabatan dan Uraian Jenis Kegiatan Jabatan Di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan
Ditetapkan: 2 Juni 2020 Diundangkan: 8 Juni 2020 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 577) Mencabut: Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 113 Tahun 2016 tentang Peta Jabatan dan Uraian Jenis Kegiatan Jabatan di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1404)
Kepegawaian
5 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 37 Tahun 2020
Pengoperasian Pesawat Udara Tanpa Awak di Ruang Udara yang Dilayani Indonesia
Ditetapkan: 2 Juni 2020 Diundangkan: 8 Juni 2020 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 579) Mencabut: 1. Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM 180 Tahun 2015 tentang Pengendalian Pengoperasian Sistem Pesawat Udara Tanpa Awak di Ruang Udara yang Dilayani Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1773);
2. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 47 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 180 Tahun
DNP
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 - 4
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
Catatan
2015 tentang Pengendalian Pengoperasian Sistem Pesawat Udara Tanpa Awak di Ruang Udara yang Dilayani Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 689),
6 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 40 Tahun 2020
Program Pelatihan bagi Inspektur Penerbangan
Ditetapkan: 8 Juni 2020 Diundangkan: 12 Juni 2020 (Beritan Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 612). Mencabut: Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 144 Tahun 2016 tentang Inspector Training System (ITS) bagi Inspektur Penerbangan di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1823)
Kepegawaian
7 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 43 Tahun 2020
Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 172 tentang Penyelenggara Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan
Ditetapkan: 16 Juni 2020 Diundangkan: 19 Juni 2020 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 646). Mencabut: Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 49 Tahun 2011 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 172 (Civil Aviation Safety Regulation Part 172) tentang Penyelenggara Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan (Air Traffic Services Provider)
DNP
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 - 5
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
Catatan
8 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 51 Tahun 2020
Program Keamanan Penerbangan Nasional
Ditetapkan: 16 Juli 2020 Diundangkan: 22 Juli 2020 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 816). Mencabut: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 80 Tahun 2017 Program Keamanan Penerbangan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1237).
9 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 56 Tahun 2020
Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 78 Tahun 2017 tentang Pengenaan Sanksi Administratif Terhadap Pelanggaran Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Penerbangan
Ditetapkan: 11 Agustus 2020 Diundangkan: 18 Agustus 2020 (Beritan Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 927). Merubah: Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 78 Tahun 2017 tentang Pengenaan Sanksi Administratif Terhadap Pelanggaran Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Penerbangan
Bagian Hukum
10 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 64 Tahun 2020
Pencabutan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 45 Tahun 2015 tentang Persyaratan Kepemilikan Modal Badan Usaha Di Bidang Transportasi
Ditetapkan: 1 September 2020 Diundangkan: 4 September 2020 (Beritan Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 992). Mencabut: Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 45 Tahun 2015 tentang Persyaratan Kepemilikan Modal Badan Usaha Di Bidang Transportasi
DAU
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 - 6
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
Catatan
11 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 66 Tahun 2020
Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 79 Tahun 2017 tentang Kriteria dan Penyelenggaraan Kegiatan Angkutan Udara Perintis dan Subsidi Angkutan Udara Kargo
Ditetapkan: 25 September 2020 Diundangkan: 28 September 2020 (Beritan Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1125). Merubah: Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 79 Tahun 2017 tentang Kriteria dan Penyelenggaraan Kegiatan Angkutan Udara Perintis dan Subsidi Angkutan Udara Kargo
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN RI TAHUN 2020 SELURUH SEKTOR TRANSPORTASI YANG TELAH DITETAPKAN
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
Catatan 1 Peraturan Menteri Perhubungan
Republik Indonesia Nomor PM 18 Tahun 2020
Pengendalian Transportasi dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
Ditetapkan: 9 April 2020 Diundangkan: 9 April 2020 (Beritan Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 361).
2 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 24 Tahun 2020
Integrasi Pelayanan Perizinan Berusaha secara Elektronik Sektor Perhubungan
Ditetapkan: 23 April 2020 Diundangkan: 11 Mei 2020 (Beritan Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 465). Mencabut: Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 3 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bidang Perhubungan di Badan Koordinasi Penanaman Modal
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 - 7
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
Catatan
3 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomorn PM 25 Tahun 2020
Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijriah dalam rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
Ditetapkan: 23 April 2020 Diundangkan: 23 April 2020 (Beritan Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 405). Mencabut: ketentuan mengenai pengendalian transportasi untuk kegiatan mudik tahun 2020 sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 361)
4 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomorn PM 41 Tahun 2020
Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
Ditetapkan: 8 Juni 2020 Diundangkan: 8 Juni 2020 (Beritan Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 587). Merubah: Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 - 8
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN RI TAHUN 2020 DI BIDANG PERHUBUNGAN UDARA YANG TELAH DITETAPKAN
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
Catatan 1 Keputusan Menteri Perhubungan
Republik Indonesia Nomor KM 8 Tahun 2020
Izin Mendirikan Bangunan Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani Semarang Provinsi Jawa Tengah
Ditetapkan: 16 Januari 2020 DBU
2 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 26 Tahun 2020
PT. Angkasa Pura I (Persero) Sebagai Badan Usaha Bandar Udara
Ditetapkan: 4 Februari 2020 Mencabut: Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 122 Tahun 2019 tentang PT. Angkasa Pura I (Persero) sebagai Badan Usaha Bandar Udara
DBU
3 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 28 Tahun 2020
Penetapan Lokasi Bandar Udara baru di Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur
Ditetapkan: 4 Februari 2020
DBU
4 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 86 Tahun 2020
Tarif Penumpang Angkutan Udara Perintis 2020
Mei DAU
5 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 101 Tahun 2020
Izin Mendirikan Bangunan Bandar Udara Khusus Adijaya Mulia Di Desa Adijaya Distrik Buruway Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat
Ditetapkan: 12 Mei 2020 DKPPU
6 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 103 Tahun 2020
Rencana Induk Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah di Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau
Ditetapkan: 15 Mei 2020 DBU
7 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 111 Tahun 2020
Penetapan Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan Bandar Udara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
Ditetapkan: 19 Mei 2020 DBU
8 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 115 Tahun 2020
Batas Usia Pesawat Udara Yang Digunakan Untuk Kegiatan Angkutan Udara Niaga
Ditetapkan: 22 Mei 2020 DAU
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 - 9
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
Catatan
9 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 132 Tahun 2020
Pengenaan tarif sampai dengan Sebesar Rp. 0,00 (Nol Rupiah) terhadap Keadaan Tertentu pada Jenis Jasa Transportasi Udara
Ditetapkan: 2 Juni 2020
Keuangan
10 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 140 Tahun 2020
Tarif Penumpang Angkutan Udara Perintis 2020
Ditetapkan: 8 Juni 2020 Mencabut: Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 86 Tahun 2020 tentang Tarif Penumpang Angkutan Udara Perintis Tahun 2020
DAU
11 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 159 Tahun 2020
Komite Nasional Keamanan Penerbangan Ditetapkan: 16 Juni 2020 Mencabut: Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 247 Tahun 2015 tentang Komite Nasional Keamanan Penerbangan
DKP
12 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 161 Tahun 2020
Peta Jabatan dan Uraian Jenis Kegiatan Jabatan Di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Ditetapkan: 18 Juni 2020
Kepegawaian
13 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 188 Tahun 2020
Pendelegasian Kewenangan Pemberian Izin Khusus Pengoperasian Pesawat Udara Asing untuk Kegiatan Bencana Alam dan Alat Bantuan Kemanusiaan
Ditetapkan: 6 Juli 2020
14 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 225 Tahun 2020
Penetapan Nama Bandar Udara Toraja di Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan
Ditetapkan: 25 Agustus 2020 DBU
15 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 226 Tahun 2020
Rencana Induk Bandar Udara Gamar Malamo Di Kabupaten Halmahera Utara Provinsi Maluku Utara
Ditetapkan: 25 Agustus 2020 DBU
16 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 227 Tahun 2020
Rencana Induk Bandar Udara Emalamo Di Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara
Ditetapkan: 26 Agustus 2020
DBU
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 - 10
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
Catatan
17 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 255 Tahun 2020
Tata Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Kedalam Jabatan Fungsional Inspektur Keamanan Penerbangan Dan Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan Melalui Penyesuaian (Inpassing)
Ditetapkan: 28 September 2020 Kepegawaian
18 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 259 Tahun 2020
Tata Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Kedalam Jabatan Fungsional Inspektur Bandar Udara Dan Asisten Inspektur Bandar Udara Melalui Penyesuaian (Inpassing)
Ditetapkan: 28 September 2020 Kepegawaian
19 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 262 Tahun 2020
Tata Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Kedalam Jabatan Fungsional Inspektur Angkutan Udara Dan Asisten Inspektur Angkutan Udara Melalui Penyesuaian (Inpassing)
Ditetapkan: 28 September 2020 Kepegawaian
20 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 314 Tahun 2020
Rencana Induk Bandar Udara Muhammad Taufik Kiemas Di Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung
Ditetapkan: 2 Desember 2020 DBU
21 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 315 Tahun 2020
Penetapan Batas Kawasan Kebisingan Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Ditetapkan: 2 Desember 2020 DBU
22 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 335 Tahun 2020
Penetapan Lokasi Bandar Udara Bukit Malintang di Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara
Ditetapkan: 17 Desember 2020 Mencabut: Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KP 1278 Tahun 2018 tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara Bukit Malintang di Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara
DBU
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 - 11
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN RI TAHUN 2020 SELURUH SEKTOR TRANSPORTASI YANG TELAH DITETAPKAN
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
Catatan
1 Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 285 Tahun 2020
Pembentukan Panitia Antarkementerian Dan Antarnonkementerian Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Tentang Cipta Kerja Pada Sektor Transportasi
Ditetapkan: 2 November 2020
INSTRUKSI MENTERI PERHUBUNGAN RI TAHUN 2020 SELURUH SEKTOR TRANSPORTASI YANG TELAH DITETAPKAN
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
Catatan
1 Instruksi Menteri Perhubungan Nomor 4 Tahun 2020
Pencegahan, Pemantauan Dan Pelaporan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Di Lingkungan Kementerian Perhubungan
Dikeluarkan: 4 Desember 2020 Instruksi Menteri ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan sampai dengan ditetapkannya penghentian status pandemi COVID-19 di wilayah Republik Indonesia.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 - 12
SURAT EDARAN MENTERI PERHUBUNGAN RI TAHUN 2020 DI BIDANG PERHUBUNGAN UDARA YANG TELAH DITETAPKAN
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
Catatan
1 Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2020
Operasional Transportasi Udara dalam Masa Kegiatan Masyarakat Produktif dan Aman dari Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
Ditetapkan: 8 Juni 2020 Surat Edaran ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan ditetapkannya Keputusan Presiden yang mengakhiri Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan dapat dievaluasi sesuai dengan kondisi epidemiologi.
DJU
2 Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 22 Tahun 2020
Petunjuk Pelaksana Perjalanan Orang Dengan Transportasi Udara Selama Masa Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
Ditetapkan: 19 Desember 2020
3 Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 23 Tahun 2020
Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dengan Transportasi Perkeretaapian Selama Masa Natal Tahun 2020 Dan Tahun Baru 2021 Dalam Masa Pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-2019)
Ditetapkan: 19 Desember 2020
4 Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 24 Tahun 2020
Perubahan Atas Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor SE 22 Tahun 2020 Tentang Petunjuk Pelaksana Perjalanan Orang Dengan Transportasi Udara Selama Masa Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
Ditetapkan: 19 Desember 2020 Merubah: SE 22 Tahun 2020
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 - 13
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
Catatan
5 Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dengan Transportasi Udara untuk PelakuPerjalanan Luar Negeri dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
Ditetapkan: 28 Desember 2020 Catatan: SE 22 Tahun 2020 dan SE 24 Tahun 2020 tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan SE ini.
SURAT EDARAN MENTERI PERHUBUNGAN RI TAHUN 2020 SELURUH SEKTOR TRANSPORTASI YANG TELAH DITETAPKAN
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
Catatan
1 Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 3 Tahun 2020
Kewaspadaan Terkait Virus Corona (Covid-19) Ditetapkan: 4 Maret 2020
2 Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 4 Tahun 2020
Tindak Lanjut Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Di Lingkungan Kementerian Perhubungan
Ditetapkan: 16 Maret 2020 Surat Edaran ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan terbitnya kebijakan/pemyataan lebih lanjut dari Pimpinan Kementerian Perhubungan.
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 - 14
PERATURAN DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2020 DIBIDANG PERHUBUNGAN UDARA YANG TELAH DITETAPKAN
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
DIREKTORAT
1 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 36 Tahun 2020
Pedoman Teknis Operasional Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 120-03 (Advisory Circular Part 120-03) tentang Pelatihan Manajemen Sember Daya KRU (Crew Resources Management Training).
Ditetapkan: 17 Februari 2020 DKPPU
2 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 40 Tahun 2020
Pedoman Teknis Operasional Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 120-04 (AC 120-04) tentang Panduan Operator Pesawat Udara untuk Efektifitas Penggunaan Peralatan Terrain Awareness Warning System (TAWS)
Februari DKPPU
3 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 41 Tahun 2020
Standar Teknis dan Operasi Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 170-05 (Manual of Standard Part 170-05) Pedoman Penyusunan Surat Perjanjian Koordinasi Operasional (letter of Operational Coordination Agreement (LOCA)) antar Unit Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan (ATS Unit)
Ditetapkan: 19 Februari 2020 DNP
4 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 47 Tahun 2020
Pedoman Teknis Operasional Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 120-CSEA 001 (Advisory Circular Part 120-CSEA 001) tentang Panduan untuk Operator Pesawat Udara tentang Program Pelatihan Penggunaan Terrain Awareness and Warning System (TAWS)
Ditetapkan: 26 Februari 2020 DKPPU
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 - 15
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
DIREKTORAT
5 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 62 Tahun 2020
Pedoman Teknis Operasional Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 19-06 (Advisory Circular Part 19-06) Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan (Safety Management System) pada Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan
Ditetapkan: 3 Maret 2020
DNP
6 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 63 Tahun 2020
Pedoman Teknis Operasional Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 120-06 (Advisory Circular Part 120-06) tentang Program Pelatihan Controlled Flight Into Terrain (CFIT) dan Approach and Landing Accident Reduction (ALAR)
Ditetapkan: 6 Maret 2020 DKPPU
7 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 89 Tahun 2020
Pengendalian Transportasi dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pada Transportasi Udara
Ditetapkan: 15 April 2020 DJU
8 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 104 Tahun 2020
Pedoman Teknis Operasional Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 120-07 (Advisory Circular 120-07) tentang Kebijakan Pengesahan Rating PEsawat Bagi Pilot Menggunakan Level ‘D’ Simulator (Type Rating Endorsement Policy for Pilots Using Level ‘D’ Simulator)
Ditetapkan: 8 Juni 2020 DKPPU
9 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 114 Tahun 2020
Tata Cara Tetap Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan, Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Ditetapkan: 15 Juni 2020 Mencabut: KP 10 Tahun 2015
Bagian Hukum
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 - 16
KEPUTUSAN DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2020 DIBIDANG PERHUBUNGAN UDARA YANG TELAH DITETAPKAN
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
DIREKTORAT
1 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 7 Tahun 2020 restricted
Tim Pengelola Layanan Contact Center 151 Kementerian Perhubungan di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun Anggaran 2020
Ditetapkan: 27 Januari 2020 Bagren
2 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 10 Tahun 2020 restricted
Tim Mitigasi Resiko Pengoperasian Landas Pacu 06/24 di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta
Ditetapkan: 27 Januari 2020 DBU
3 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 13 Tahun 2020 restricted
Tim Pengelola Aplikasi Sistem Informasi ELT 406 MHz
Ditetapkan: 30 Januari 2020 DNP
4 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 14 Tahun 2020 restricted
Tim Pengelola Aplikasi Sistem Informasi Izin Stasiun Radio Penerbangan
Ditetapkan: 30 Januari 2020 DNP
5 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 15 Tahun 2020 restricted
Tim Monitoring dan Pengolahan Data Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B)
Ditetapkan: 30 Januari 2020 DNP
6 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 23 Tahun 2020
Penetapan Inspektur Angkutan Udara Tahun 2020
Ditetapkan: 11 Februari 2020 DAU
7 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 25 Tahun 2020
Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara Sam Ratulangi, Manado Tahun 2020-2023
Ditetapkan: 18 Februari 2020 DKP
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 - 17
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
DIREKTORAT
8 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 26 Tahun 2020
Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara Soekarno-Hatta, Banten Tahun 2020-2023
Ditetapkan: 18 Februari 2020 DKP
9 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 27 Tahun 2020
Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara Kertajati, Majalengka Tahun 2020-2023
Ditetapkan: 18 Februari 2020 DKP
10 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 46 Tahun 2020
Penetapan Indikator Kinerja Keselamatan (Safety Performance Indicator (SPI)) dan Tingkat Kinerja Keselamatan yang dapat Diterima (Acceptable Level of Safety Performance (ALoSP)) Bidang Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara pada Operator Penerbangan Air Operator Certificate (AOC) 121 dan 135
Ditetapkan: 26 Februari 2020 DKPPU
11 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 56 Tahun 2020 restricted
Tim Verifikasi Dara Secondary Surveillance Radar (SSR) Mode-S
Ditetapkan: 28 Februari 2020
DNP
12 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 57 Tahun 2020 restricted
Tim Pelaksana Aplikasi Online Sistem Infoemasi Sertifikasi Stasiun Penerbangan di Pesawat Udara (Aircraft Aeronautical Station License)
Ditetapkan: 28 Februari 2020
DNP
13 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 74 Tahun 2020 restricted
Tim Reformasi Birokrasi di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Ditetapkan: 24 Maret 2020
DJU
14 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 78 Tahun 2020 restricted
Kelompok Kerja (Task Force) Pemetaan dan Penataan Alokasi Frekuensi Radio Penerbangan
Ditetapkan: 30 Maret 2020 DNP
15 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 80 Tahun 2020
Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara Kelas I Utama Juwata-Tarakan Tahun 2020-2023
Ditetapkan: 30 Maret 2020 DKP
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 - 18
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
DIREKTORAT
16 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 81 Tahun 2020 restricted
Pembentukan Kelompok Kerja Penyelesaian Corrective Action Plan (CAP) ICAO Universal Security Audit Programme Continuous Monitoring Approach (USAP-CMA) Tahun 2020
Ditetapkan: 30 Maret 2020 Mencabut: Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 151 Tahun 2019 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Penyelesaian Corrective Action Plan (CAP) ICAO Universal Security Audit Programme Continuous Monitoring Approach (USAP-CMA) Tahun 2019
KSIHUM
17 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 88 Tahun 2020
Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan Tahun 2020-2023
Ditetapkan: 8 April 2020
DKP
18 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 92 Tahun 2020
Penetapan Inspektur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Tahun 2020
Ditetapkan: 17 April 2020
DKPPU
19 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 97 Tahun 2020 restricted
Penetapan Tim Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bandar Udara Baru di Kota Singkawang Provinsi Kalimantan Barat
Ditetapkan: 19 Mei 2020 DBU
20 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 98 Tahun 2020
Penetapan Inspektur Navigasi Penerbangan Tahun 2020
Ditetapkan: 20 Mei 2020
DNP
21 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 111 Tahun 2020
Penetapan Inspektur Keamanan Penerbangan
Ditetapkan: 15 Juni 2020
DKP
22 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 112 Tahun 2020
Penetapan Inspektur Bandar Udara Tahun 2020
Ditetapkan: 15 Juni 2020
DBU
23 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 113 Tahun 2020
Penetapan Inspektur Keamanan Penerbangan Bidang Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) dan Salvage Tahun
Ditetapkan: 15 Juni 2020
DKP
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 - 19
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
DIREKTORAT
2020 24 Keputusan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara Nomor KP 149 Tahun 2020
Pengawasan Penyelenggaraan Angkutan Udara Berbasis Teknologi Informasi bagi Inspektur Penerbangan Bidang Angkutan Udara
Ditetapkan: 16 Juli 2020
DAU
25 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 150 Tahun 2020
Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara Kelas I Mopah-Merauke Tahun 2020-2023
Ditetapkan: 16 Juli 2020
DKP
26 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 151 Tahun 2020
Penunjukan Sementara Penyelenggara Bandar Udara Haji Muhammad Sidik di Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah
Ditetapkan: 16 Juli 2020
Kepegawaian
27 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 152 Tahun 2020
Penunjukan Sementara Penyelenggara Bandar Udara Baru di Kabupaten Tana Toraja Provinsi Sulawesi Selatan
Ditetapkan: 16 Juli 2020
Kepegawaian
28 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 154 Tahun 2020 Restricted
Point of Contact (PoC) Keamanan Siber Penerbangan
Ditetapkan: 21 Juli 2020 DKP
29 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 164 Tahun 2020
Satuan Pelayanan Bandar Udara Sitaro di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Provinsi Sulawesi Utara
Ditetapkan: 6 Agustus 2020
Kepegawaian
30 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 165 Tahun 2020
Satuan Pelayanan Bandar Udara Tambelan di Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau
Ditetapkan: 6 Agustus 2020
Kepegawaian
31 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 166 Tahun 2020
Penetapan Standar Teknis dan Operasi Bagian 69-01 (Manual of Standard Part 69-01) Lisensi, Rating, Pelatihan dan Kecakapan Personel Pemandu Lalu Lintas Penerbangan
Ditetapkan: 15 Juli 2020 Mencabut:
1. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 287 Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis Operasional Bagian 69-01 (Advisory Circular
DNP
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 - 20
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
DIREKTORAT
Part 69-01) tentang Lisensi, Rating, Pelatihan dan Kecakapan Personel Pemandu Lalu Lintas Penerbangan;
2. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 218 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 287 Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis Operasional Bagian 69-01 (Advisory Circular Part 69-01) tentang Lisensi, Rating, Pelatihan dan Kecakapan Personel Pemandu Lalu Lintas Penerbangan; dan
3. Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 20 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (On the Job/OJT) di Bidang Pemanduan Lalu Lintas Penerbangan;
32 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 179 Tahun 2020 restricted
Kelompok Kerja Program Keselamatan Penerbangan Nasional (State Safety PRogramme Task Force)
Ditetapkan: 19 Agustus 2020 Mencabut: Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 276 Tahun 2019 tentang Gugus Tugas Program Keselamatan Penerbangan Nasional (Task Force National State Safety Programme Group)
DJU
33 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 183 Tahun 2020
Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Bandar Udara
Ditetapkan: 27 Agustus 2020 DBU
34 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP
Panitia Penanggung Jawab Penyelenggara Peringatan Hari Perhubungan Nasional Tahun
Ditetapkan: 4 September 2020 DJU
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 - 21
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
DIREKTORAT
184 Tahun 2020 2020 35 Keputusan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara Nomor KP 215 Tahun 2020
Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara Internasional H. AS. Hanandjoeddin, Tanjung Pandan Tahun 2020-2023
Ditetapkan: 6 Oktober 2020 DKP
36 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 216 Tahun 2020
Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang Tahun 2020-2023
Ditetapkan: 6 Oktober 2020 DKP
37 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 217 Tahun 2020
Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang Tahun 2020-2023
Ditetapkan: 6 Oktober 2020 DKP
38 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 218 Tahun 2020
Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya Tahun 2020-2023
Ditetapkan: 6 Oktober 2020 DKP
39 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 266 Tahun 2020
Perubahan Kedua atas Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 270 Tahun 2019 tentang Rute dan Penyelenggara Angkutan Udara Perintis untuk Penumpang serta Penyelenggara dan Lokasi Subsidi Angkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) Pesawat Udara untuk Kegiatan Angkutan Udara Perintis Penumpang Tahun Anggaran 2020
Ditetapkan: 23 Oktober 2020 Merubah: KP 270 Tahun 2019 Perubahan ke-1: Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 320 Tahun 2019
DAU
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 - 22
INSTRUKSI DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2020 DIBIDANG PERHUBUNGAN UDARA YANG TELAH DITETAPKAN
No.
Nama Regulasi
Tentang
Keterangan
Direktorat 1 Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan
Udara Nomor INST 01 Tahun 2020 Penerapan Kebijakan Peralatan Penunjang Pelayanan Darat Pesawat Udara (Ground Support Equipment/GSE)
Ditetapkan: 17 Februari 2020
DBU
SURAT EDARAN DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA TAHUN 2020 DIBIDANG PERHUBUNGAN UDARA YANG TELAH DITETAPKAN
No.
Nama Regulasi Tentang Keterangan Direktorat
1 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SE 01 Tahun 2020
Penanganan Pesawat Khusus Kargo dari Republik rakyat Tiongkok (China Daratan)
Ditetapkan: 5 Februari 2020 DKP, DAU, DBU
2 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 5 Tahun 2020
Pengangkutan Sampel Infections Substances Covid-19 dalam rangka percepatan penanganan pandemi
Ditetapkan: 13 Maret 2020 DJU
3 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 6 Tahun 2020
Pengangkutan Sampel Infections Substances Covid-19 dalam Rangka Percepatan Penanganan Pandemi
Ditetapkan: 17 Maret 2020 Mencabut: Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 5 Tahun 2020
DJU
4 Surat Edaran Direktur Jenderal Nomor 10 Tahun 2020
Pencegahan Penyebaran Corona Virus Diseases (Covid-19) dalam Penerbangan
Ditetapkan: 23 Maret 2020 DJU
5 Surat Edaran Direktur Jenderal Nomor 16 Tahun 2020
Penerapan Pengaturan Tempat Duduk Penumpang dengan Sistem Jaga Jarak Aman (Social Distancing)
Ditetapkan: 4 April 2020 DKPPU
6 Surat Edaran Direktur Jenderal Nomor Nomor 17 Tahun 2020
Pesawat Konfigurasi Penumpang yang Digunakan untuk Mengangkut Kargo di dalam Kabin Penumpang (Passenger Compartment)
Ditetapkan: 5 April 2020 DKPPU
7 Surat Edaran Direktur Jenderal Nomor 21 Tahun 2020
Penundaan Sementara Pelayanan Sertifikasi Fasilitas Bandar Udara dan Lisensi Personel Bandar Udara
Ditetapkan: 8 April 2020 DBU
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 - 23
No.
Nama Regulasi Tentang Keterangan Direktorat
8 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SE 25 Tahun 2020
Pelaporan Personel Penerbangan yang Mengalami Penurunan Kondisi Medis
Ditetapkan: 16 April 2020 Balai Hatpen
9 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SE 31 Tahun 2020
Pengaturan Penyelenggaraan Transportasi Udara Selama masa Dilarang Mudik Idul Fitri 1441 Hijriah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
Ditetapkan: 16 Mei 2020 DJU
10 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SE 32 Tahun 2020
Petunjuk Operasional Transportasi Udara untuk Pelaksanaan Pembatasan Perjalanan orang Dalam rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
Ditetapkan: 8 Mei 2020 Mencabut: SE 31 Tahun 2020
DJU
11 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SE 37 Tahun 2020
Perubahan atas Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SE 32 Tahun 2020 tentang Petunjuk Operasional Transportasi Udara untuk Pelaksanaan Pembatasan Perjalanan orang Dalam rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
Ditetapkan: 28 Mei 2020 Merubah: SE 32 Tahun 2020
DJU
12 Surat Edaran Direktur Jenderal Nomor 39 Tahun 2020
Pelayanan Sertifikasi Fasilitas Bandar Udara dan Lisensi Personel Bandar Udara
Ditetapkan: 21 Juli 2020 DBU
13 Surat Edaran Direktur Jenderal Nomor 40 Tahun 2020
Pedoman Langkah-Langkah Keamanan Penerbangan Dalam Masa Kegiatan Masyarakat Produktif dan Aman dari Corona Virus Diseases (Covid-19)
Ditetapkan: 21 Juli 2020 Surat Edaran ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan ditetapkannya Keputusan Presiden yang mengakhiri Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan dapat dievaluasi kembali.
DJU
14 Surat Edaran Direktur Jenderal Nomor 41 Tahun 2020
Panduan Pelayanan Direktorat Keamanan Penerbangan Dalam Masa Kegiatan Masyarakat Produktif dan Aman Dari Corona Virus Diseases 20019 (Covid-19)
Ditetapkan: 23 Juli 2020 Surat Edaran ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan ditetapkannya
DJU
Laporan Tahunan Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020 - 24
No.
Nama Regulasi Tentang Keterangan Direktorat
Keputusan Presiden yang mengakhiri Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan dapat dievaluasi kembali.
15 Surat Edaran Direktur Jenderal Nomor 47 Tahun 2020
Kegiatan Operasional Penerrbangan pada Kondisi Weather Minima
Ditetapkan: 6 Oktober 2020
DJU