128
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM 117 TAHUN 2021 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN LABUAN BAJO, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015, setiap pelabuhan wajib memiliki Rencana Induk Pelabuhan; b. bahwa Rencana Induk Pelabuhan untuk Pelabuhan Utama dan Pelabuhan Pengumpul ditetapkan oleh Menteri Perhubungan setelah terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari Gubernur dan Bupati/Walikota mengenai kesesuaian dengan Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota; c. bahwa Rencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo Provinsi Nusa Tenggara Timur disusun dengan telah memperhatikan Rencana Induk Pelabuhan Nasional, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Manggarai Barat, keserasian dan keseimbangan dengan kegiatan lain terkait di lokasi Pelabuhan Labuan Bajo, kelayakan teknis, ekonomis dan lingkungan serta keamanan dan keselamatan lalu lintas kapai; d. bahwa ...

JDIH | Kementerian Perhubungan

Embed Size (px)

Citation preview

M ENTERI P E R H U B U N G A N R E PU B LIK IN D O N E SIA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR KM 117 TAHUN 2021

TENTANG

RENCANA INDUK PELABUHAN LABUAN BAJO,

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

M enim bang : a. bahw a b e rd asa rk an U ndang-U ndang Nomor 17

T ahun 2008 ten tan g Pelayaran d an P era tu ran

Pem erin tah Nomor 61 T ahun 2009 ten tang

K epelabuhanan sebagaim ana telah d iu b ah dengan

P e ra tu ran Pem erin tah Nomor 64 T ahun 2015, setiap

p e lab u h an wajib memiliki R encana Induk Pelabuhan;

b. bahw a R encana Induk P e labuhan u n tu k Pelabuhan

U tam a d an P e labuhan Pengum pul d ite tapkan oleh

M enteri P erhubungan setelah terlebih d ah u lu

m en d ap a t rekom endasi dari G u b ern u r dan

B upati/W aliko ta m engenai k esesu a ian dengan Tata

R uang W ilayah Provinsi dan K abupaten /K ota ;

c. bahw a R encana Induk P elabuhan L abuan Bajo

Provinsi N usa Tenggara T im ur d isu su n dengan telah

m em perhatikan R encana Induk P elabuhan Nasional, R encana T ata R uang W ilayah Provinsi N usa Tenggara

T im ur dan K abupaten M anggarai B arat, keserasian

d an keseim bangan dengan kegiatan lain terkait di

lokasi Pelabuhan L abuan Bajo, kelayakan teknis,

ekonom is dan lingkungan se rta keam anan

d an keselam atan lalu lin tas kapai;

d . b a h w a ...

- 2 -

M engingat

d. bahw a berd asark an pertim bangan sebagaim anad im aksud dalam h u ru f a, h u ru f b, d an h u ru f c, se rta u n tu k m em berikan pedom an bagi p em bangunan dan pengem bangan Pelabuhan L abuan Bajo perlum ene tapkan K eputusan M enteri P erh u b u n g an ten tang R encana Induk Pelabuhan L abuan Bajo, Provinsi N usa Tenggara Tim ur.

1. U ndang-U ndang Nomor 17 T ahun 2008 ten tang Pelayaran (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2008 Nomor 64, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 4849);

2. P e ra tu ran Pem erintah Nomor 61 T ahun 2009 ten tang K epelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia T ahun 2009 Nomor 151, T am bahan L em baran Negara Republik Indonesia Nomor 5070) sebagaim ana telah d iu b ah dengan P e ra tu ran P em erin tah Nomor 64 T ahun 2015 ten tang P eru b ah an a ta s P era tu ran Pem erin tah Nomor 61 T ahun 2009 ten tang K epelabuhanan (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2015 Nomor 193, T am bahan L em baran Negara Republik Indonesia Nomor 5731);

3. P e ra tu ran Presiden Nomor 7 T ahun 2015 ten tang O rganisasi K em enterian Negara (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2015 Nomor 8);

4. P e ra tu ran Presiden Nomor 40 T ahun 2015 ten tang K em enterian P erhubungan (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2015 Nomor 75);

5. P e ra tu ran Menteri P erhubungan Nomor KM 62 T ahun 2010 ten tang O rganisasi dan T ata Kerja Kantor U nit Penyelenggara P elabuhan sebagaim ana telah d iu b ah beberapa kali te rak h ir dengan P era tu ran M enteri P erhubungan Nomor PM 77 T ahun 2018 ten tan g P erubahan Ketiga a ta s P e ra tu ran M enteri P erhubungan Nomor KM 62 T ahun 2010 ten tang O rganisasi dan Tata Kerja K antor U nit Penyelenggara P e labuhan (Berita Negara Republik Indonesia T ahun 2018 Nomor 1184);

6. P e ra tu ran M enteri ...

- 3 -

M em perhatikan:

M enetapkan

PERTAMA

6. P e ra tu ran M enteri P erhubungan Nomor PM 51T ahun 2015 ten tan g Penyelenggaraan P e labuhan Laut (Berita Negara Republik Indonesia T ahun 2015 Nomor 311) sebagaim ana telah d iubah te rak h ir dengan P e ra tu ran M enteri P erhubungan Republik Indonesia Nomor PM 146 T ahun 2016 ten tan g P erubahan a ta s P e ra tu ran M enteri P erhubungan Nomor PM 51T ahun 2015 ten tang Penyelenggaraan P elabuhan Laut (Berita Negara Republik Indonesia T ahun 2016 Nomor 1867);

7. P e ra tu ran M enteri P erhubungan Nomor PM 122T ahun 2018 ten tan g O rganisasi dan T ata Kerja K em enterian P erhubungan (Berita Negara Republik Indonesia T ahun 2018 Nomor 1756);

8. K epu tusan M enteri P erhubungan Nomor KP 432T ahun 2017 ten tang R encana Induk Pelabuhan Nasional;

1. S u ra t Wakil G ubernu r N usa Tenggara T im ur Nomor B U .8 5 2 /0 2 D ish u b /2 0 2 1 tanggal 27 J a n u a r i 2021 perihal R ekom endasi R encana Induk P elabuhan (RIP) P elabuhan Pengum pul L abuan Bajo;

2. S u ra t S ekretaris D aerah K abupaten M anggarai B arat Provinsi N usa Tenggara T im ur Nomor Ekbang 5 0 0 /1 1 /1 /2 0 2 1 tanggal 20 J a n u a r i 2021 ten tang R ekom endasi K esesuaian RTRW;

MEMUTUSKAN:KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN LABUAN BAJO, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR.

M enetapkan R encana Induk P elabuhan L abuan Bajo, Provinsi N usa Tenggara Tim ur, sebagai pedom an dalam pem bangunan , pengoperasian, pengem bangan pe labuhan dan p en en tu an b a ta s-b a ta s D aerah L ingkungan Kerja (DLKr) d an D aerah L ingkungan K epentingan (DLKp) P e labuhan L abuan Baio.

KEDUA: ...

- 4 -

KEDUA : U n tuk m enyelenggarakan keg iatan k ep e lab u h an an pada

P elabuhan L abuan Bajo yang m eliputi pe layanan ja sa

k ep e lab u h an an , pe laksanaan kegiatan ekonom i dan

p em erin tahan lainnya, se rta pengem bangannya sesuai

R encana Induk P e labuhan L abuan Bajo, d ib u tu h k a n areal

d a ra ta n total se luas 3 ,80 Ha d an areal pe ra iran se luas

920 ,10 Ha, m eliputi:

a. a real d a ra tan eksisting di P elabuhan L abuan Bajo

se luas 1,94 Ha dan areal d a ra ta n pengem bangan

P elabuhan L abuan Bajo se luas 3 ,80 Ha;

b. a real pera iran Pelabuhan L abuan Bajo se luas

920 ,10 Ha, terdiri a ta s :

1. areal labuh se luas 85,51 Ha;

2. areal sa n d a r se luas 5,38 Ha;

3. areal kolam p u ta r se luas 16,02 Ha;

4. areal a lu r pelayaran se luas 43 ,38 Ha;

5. areal d a ru ra t se luas 5,89 Ha;

6. areal kapal m ati se luas 5,89 Ha;

Sedangkan u n tu k pengem bangan Term inal M ultipurpose

Wae K elam bu sesuai dengan R encana Induk P e labuhan

L abuan Bajo, d ib u tu h k an areal d a ra ta n se lu as 37,56 Ha

d an areal pera iran se luas 700,00 Ha, m eliputi:

a. areal d a ra tan eksisting di P elabuhan L abuan Bajo

se luas 3,69 Ha dan areal d a ra tan pengem bangan

P elabuhan L abuan Bajo se luas 37 ,56 Ha;

b. a real pera iran P elabuhan L abuan Bajo se luas

700,00 Ha, terdiri atas:

1. areal labuh se luas 50,03 Ha;

2. areal sa n d a r se luas 13,19 Ha;

3. areal kolam p u ta r se luas 15,21 Ha;

4. areal a lu r pelayaran se luas 592,33 Ha;

5. a real d a ru ra t se luas 12,81 Ha;

6. areal kapal m ati se luas 3,92 Ha.

KETIGA: ...

- 5 -

KETIGA

KEEMPAT

KELIMA

: R encana pem bangunan dan pengem bangan fasilitas

P e labuhan L abuan Bajo dan Term inal M ultipurpose Wae

K elam bu u n tu k m em enuhi k eb u tu h a n pelayanan ja sa

k ep e lab u h an an d ilakukan b e rd asa rk an perkem bangan

a n g k u tan lau t, sebagai berikut:

a. jan g k a pendek, dari T ahun 2020 sam pai dengan

T ahun 2024;

b. jan g k a m enengah, dari T ahun 2020 sam pai dengan

T ahun 2029; dan

c. jan g k a panjang, dari T ahun 2020 sam pai dengan

T ahun 2039;

dengan rincian sebagaim ana te rcan tu m dalam Lam piran

yang m eru p ak an bagian yang tidak te rp isah k an dari

K epu tu san M enteri ini.

: Penyelenggara P e labuhan L abuan Bajo m en y u su n dokum en

desain tekn is u n tu k p e lak san aan pem b an g u n an dan

pengem bangan fasilitas P elabuhan L abuan Bajo.

: Fasilitas P elabuhan L abuan Bajo yang d iren can ak an u n tu k

d ibangun dan d ikem bangkan sebagaim ana te rcan tu m

dalam Lam piran yang m eru p ak an bag ian yang tidak

te rp isah k an dari K epu tusan M enteri ini, d ilak sanakan

dengan m em pertim bangkan prio ritas k e b u tu h a n , tingkat

penggunaan fasilitas pe labuhan yang su d a h te rbangun dan

kem am puan p en d an aan sesua i p e ra tu ran perundang-

u n d an g an serta wajib d ilakukan dengan m em perhatikan

aspek lingkungan, d idahu lu i dengan s tud i lingkungan.

KEENAM : ...

- 6 -

KEENAM

KETUJUH

KEDELAPAN

R encana penggunaan dan pem anfaa tan lah an unt.uk

keperluan pen ingkatan pelayanan ja s a kepe labuhanan ,

p e lak san aan kegiatan pem erin tahan dan keg iatan ekonom i

lainnya se rta pengem bangan P elabuhan L abuan Bajo dan

sek ita rnya sebagaim ana te rcan tu m dalam L am piran yang

m eru p ak an bagian yang tidak te rp isah k an dari K eputusan

M enteri ini.

D alam hai penggunaan d an pem anfaa tan lahan

sebagaim ana d im aksud dalam D iktum KEENAM terdapat

areal yang d ikuasai p ihak lain, m aka pem anfaa tannya

h a ru s d id asark an pada k e ten tu an p e ra tu ran perundang-

u n d an g an .

: R encana Induk Pelabuhan L abuan Bajo d a p a t d itin jau dan

dikaji u lang 1 (satu) kali dalam 5 (lima) ta h u n a ta u sesuai

k eb u tu h an .

KESEMBILAN: ...

- 7 -

KESEMBILAN : D irek tur Jen d era l P erhubungan L aut m elakukan

pem binaan dan pengaw asan tekn is te rh a d ap pe laksanaan

K epu tusan Menteri ini.

KESEPULUH : K epu tusan M enteri ini m ulai berlaku pada tanggal

d ite tapkan .

D itetapkan di J a k a r ta

pada tanggal 11 Mei 2021

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

BUDI KARYA SUMADI

SALINAN K eputusan ini d isam paikan kepada:1. M enteri K oordinator B idang Perekonom ian;2. M enteri K oordinator B idang K em aritim an dan Investasi;3. Menteri Dalam Negeri;4. Menteri H ukum dan Hak Asasi M anusia;5. Menteri P erindustrian ;6. Menteri Perdagangan;7. Menteri B adan U saha Milik Negara;8. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;9. Kepala S taf TNI A ngkatan Laut;10. G ubernu r N usa Tenggara Timur;11. B upati M anggarai B arat N usa Tenggara Tim ur;12. Sekretaris Jen d era l, In sp ek tu r Jen d era l dan D irek tur Jendera l

P erhubungan L aut K em enterian P erhubungan;13. Kepala K antor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas I L abuan Bajo.

Salinan sesuai dengan aslinya

Plt. KEPALA BIRO HUKUM,

YUSTINUS DANANG RUSDIHANTO

̻JS

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN

NOMOR : KM 117 Tahun 2021 TANGGAL : 11 Mei 2021

RENCANA INDUK PELABUHAN LABUAN BAJO PRO VINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Executive SummaryRencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

Daftar IsiDaftar Isi............................................................................................................................................................................... i

Daftar Tabe!................................................................................................................................................................. .iii

Daftar Gambar................................................................................................................................................. .................. v

1 Pendahuluan............................................................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................................................1

1.2 Landasan Hukum................................................................................................................................................1

1.3 Maksud dan Tujuan............................................................................................................................................ 2

1.4 Hierarki Pelabuhan............................................................................................................................................. 2

1.5 Lokasì Studi........................................................................................................................................................2

2 Gambaran Umum Wilayah...................................................................................................................................... 32.1 Gambaran Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur....................................................................................... 3

2.1.1 Letak dan Administratif Provinsi Nusa Tenggara Timur................................................................... 3

2.1.2 Kondisi Fisik dan Klimatologi Provinsi Nusa Tenggara Timur.......................................................3

2.1.3 Kondisi Kependudukan Provinsi Nusa Tenggara Timur...................................................................4

2.1.4 Kondisi Perekonomian Provinsi Nusa Tenggara Timur.................................................................... 4

2.1.5 Sektor Unggulan Potensi Provinsi Nusa Tenggara Timur.................................................................5

2.1.6 Data Jaringan Transportasi Provinsi Nusa Tenggara Timur............................................................. 6

2.1.7 Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Pengembangan/Kebijakan Wilayah Provinsi NusaTenggara Timur.........................................................................................................................................................92.1.8 Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulai Kecil Provinsi Nusa Tenggara Timur.........10

2.2 Gambaran Umum Kabupaten Manggarai Barat.......................................................................................... 17

2.2.1 Letak dan Administratif Kabupaten Manggarai Barat...................................................................... 17

2.2.2 Kondisi Fisik dan Klimatologi Kabupaten Manggarai Barat.......................................................... 17

2.2.3 Kondisi Perekonomian Kabupaten Manggarai Barat....................................................................... 18

2.2.4 Kondisi Kependudukan Kabupaten Manggarai Barat...................................................................... 19

2.2.5 Sektor Unggulan Potensi Kabupaten Manggarai Barat.................. 19

2.2.6 Data Jaringan Transportasi Kabupaten Manggarai Barat................................................................ 19

2.2.7 Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Pengembangan/Kebijakan Wilayah KabupatenManggarai Barat..................................................................................................................................................... 21

3 Kondisi Eksisting Pelabuhan................................................................................................................................ 27

3.1 Pelabuhan Labuan Bajo............................................................................................. 27

3.1.1 Gambaran Umum....................................................................................................................................27

3.1.2 Fasilitas Eksisting......................... 36

3.1.3 Data Operasional......................................................................................................................... 39

3.1.4 Jaringan Trayek Kapal Eksisting.......................................................................................................... 41

3.1.5 Data Sarana Bantu Navigasi Pelayaran..............................................................................................41

3.2 T erminal Multipurpose.................................................................................................................................42

3.2.1 Gambaran Umum................................................................................................................. ................. 42

3.2.2 Fasilitas Eksisting.....................................................................................................................................52

3.2.3 Data Operasional......................................................................................................................................53

3.2.4 Trayek Kapal Eksisting.......................................................................................................................... 53

3.2.5 Data Sarana Bantu Navigasi Pelayaran...............................................................................................53

4 Analisis Prakiraan Permintaan Jasa Angkutan Laut....................................................................................... 54

4.1 Melode A nalisis.............................................................................................................................................. 54

4.1.1 Metode Trend Linier................................................................ .............................................................54

4.1.2 Metode Trend Geometrik......................................................................................................................... 54

4.1.3 Metode Regresi Linier........................................................................................................................... 54

4.1.4 Metode Pertumbuhan Logistik.............................................................................................................. 54

4.2 Analisis Perkembangan W ilayah............................................................................................................... 55

4.2.1 Analisis Perkembangan Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur................................................... 55

4.2.2 Analisis Perkembangan Wilayah Kabupaten Manggarai Barat.................................................... 56

4.2.3 Analisis Sektor Basis dan Potensi Sektor Wilayah Kabupaten Manggarai Barat.......................58

4.3 Analisis dan Proyeksi Trafik Penumpang................................................................................................. 59

4.3.1 Asumsi yang Digunakan........................................................................................................................59

4.3.2 Proyeksi DemandPenumpang............................................................................................................. 59

4.4 Analisis dan Proyeksi Trafik Barang..........................................................................................................61

4.4.1 Asumsi yang Digunakan.........................................................................................................................61

4.4.2 Proyeksi Demand Barang......................................................................................................................624.4.3 Pembagian Demand Barang Kargo dan Peti Kemas........................................................................ 63

4.5 Potensi Demand Curah Cair......................................................................................................................... 64

4.6 Analisis dan Proyeksi Trafik Kapal............................................................................................................ 65

4.6.1 Rencana Spesifikasi Kapal..................................................................................................................... 654.6.2 Proyeksi Kunjungan Kapal....................................................................................................................65

4.7 Pola Operasi Angkutan Laut......................................................................................................................... 66

5 Rencana Pengembangan Pelabuhan.....................................................................................................................68

5.1 Rencana Pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo.....................................................................................68

5.1.1 Analisis Kebutuhan Fasilitas Pelabuhan Labuan Bajo.....................................................................68

5.1.2 Analisis Kebutuhan Fasilitas Perairan Pelabuhan Labuan B ajo.................................................... 70

5.1.3 Rencana Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo............................................ 70

5.1.4 Rancangan Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp)Pelabuhan Labuan B ajo........................................................................................................................................ 80

5.2 Rencana Pengembangan Terminal Multipurpose..................................................................................... 83

i

Executive SummaryRencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

5.2.1 Analisis Kebutuhan Fasilitas Terminal Multipurpose...................................................................... 83

5.2.2 Analisis Kebutuhan Fasilitas Perairan Terminal Multipurpose..................................................... 88

5.2.3 Rencana Pembangunan dan Pengembangan Terminal Multipurpose............................................89

5.2.4 Rancangan Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp)Terminal Multipurpose.........................................................................................................................................104

6 Analisis Ekonomi dan Finansial......................................................................................................................... 107

6.1 Pelabuhan Labuan Bajo................................................................................................................................107

6.1.1 Analisis Biaya Investasi........................................................................................................................107

6.1.2 Analisis Ekonomi.................................................................................................................................. 107

6.1.3 Analisis Finansial.................................................................................................................................. 1086.2 Terminal Multipurpose.................................................................................................................................108

6.2.1 Analisis Biaya Investasi....................................................................................................................... 108

6.2.2 Analisis Ekonomi................................................................................................................................ 111

6.2.3 Analisis Finansial................................................................................................................................ 111

7 Kajian Rona Awal Lingkungan..........................................................................................................................1137.1 Analisis Dampak Pencemaran Lingkungan............................................................. 113

1.2 Konsep Greenport I Ecoport..................................................................................................................... 113

7.3 Rekomendasi Studi Lingkungan yang Dilakukan....................................................................................114

i i

Executive SummatyRencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

Daftar TabelTabel 1.1 Penetapan Lokasi dan Hierarki Pelabuhan di Kabupaten Manggarai Barat...........................................2Tabel 1.2 Penetapan Lokasi Terminal Umum (Bagian dari Pelabuhan yang Dapat Berubah MengikutiPerkembangan Pelabuhan)................................................................................................................................................ 2Tabel 2.1 Luas Wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur.........................................................3Tabel 2.2 Luas Wilayah dan Persentase Luas Wilayah Berdasarkan Kabupaten/Kota di Provinsi NusaTenggara Timur...................................................................................................................................................................3Tabel 2.3 Rekapitulasi Suhu Udara, Curah Hujan dan Kecepatan Angin di Provinsi Nusa Tenggara TimurTahun 2018 ..........................................................................................................................................................................4Tabel 2.4 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Tahun2 0 1 4 -2 0 1 8 .................................................................................................. ..................................................................... 4Tabel 2.5 Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan Provinsi NTT Tahun 2014-2018............................................................................................................................................................................ 5Tabel 2.6 Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku Provinsi NTT Tahun2014-2018................................................................................ ..........................................................................................5Tabel 2.7 Jumlah Total Wisatawan Provinsi NTT Tahun 2014-2018..................................................................... 6Tabel 2.8 Panjang Jalan di Provinsi NTT Menurut Rondisi Jalan Tahun 2018................................................... 7Tabel 2.9 Arus Transportasi Udara Provinsi NTT Tahun 2018................................................................................ 9Tabel 2.10 Luas Wilayah Kabupaten Manggarai Barat Berdasarkan Kecamatan................................................. 17Tabel 2.11 Rekapitulasi Rondisi Iklim Berupa Suhu Udara, Curah Hujan dan Kecepatan Angin di KabupatenManggarai Barat................................................................................................................................................................ 17Tabel 2.12 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010 di Kabupaten Manggarai Baratpada Tahun 2014-2018........................................................................... 18Tabel 2,13 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku 2010 di Kabupaten Manggarai Baratpada Tahun 2014-2018.................................................................................................................................................... 18Tabel 2.14 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Manggarai Barat pada Tahun 2 0 1 4 -2 0 1 8 ........................................................................................................................................................................ 19Tabel 2.15 Data Kunjungan Rapai, Turun-Naik Penumpang, serta Bongkar-Muat Barang di KabupatenManggarai Barat.............................................................................................................................................................. 19Tabel 2.16 Program Masterplan Transportasi untuk Transportasi Laut dan Penyebrangan KabupatenManggarai Barat Tahun 2 0 1 7 .......................................................................................................................................20Tabel 2.17 Jenis Permukaan Jalan dan Rondisi Jalan Berdasarkan Status Jalan di Kabupaten Manggarai Barat

21Tabel 2.18 Jumlah Penumpang, Barang, dan Bagasi melalui Bandar Udara Komodo, Kabupaten ManggaraiBarat....................................................................................................................................................................................21Tabel 3.1 Lokasi Pelabuhan Laut yang Digunakan untuk Melayani Angkutan Laut di Kabupaten ManggaraiBarat..................................................................................................................... 29Tabel 3.2 Konstanta Harmonik Pasang Surut di Area Perairan Pelabuhan Labuan Bajo...................................34Tabel 3.3 Nilai Elevasi Penting Pasang Surut di Area Perairan Pelabuhan Labuan Bajo................................. 34Tabel 3.4 Rekapitulasi Kecepatan Arus Maksimum pada Titik Tinjau di perairan Pelabuhan Labuan Bajo 34 Tabel 3.5 Perioda Ulang Gelombang Berdasarkan Hindcasting Data Angin ECMWF pada Lokasi PelabuhanLabuan Bajo.......................................................................................................................................................................35Tabel 3.6 Tinggi Gelombang Hasil Pemodelan di Pelabuhan Labuan Bajo.........................................................36Tabel 3.7 Fasilitas Eksisting Pelabuhan Labuan Bajo...............................................................................................37Tabel 3.8 Dimensi Fasilitas Dermaga Pelabuhan Labuan Bajo.............................................................................. 38Tabel 3.9 Spesifikasi Rapai Perintis KM Sabuk Nusantara 7 9 ............................................................................... 38Tabel 3.10 Spesifikasi Rapai PELNI KM Binaiya....................................................................................... 39

Tabel 3.11 Spesifikasi Rapai Peti Kemas MV. Bahar M as.................................................................................. 39Tabel 3.12 Rekapitulasi Jumlah Kunjungan Rapai di Pelabuhan Labuan Bajo pada Tahun 2010 sampai 2018.......................................................................................................................................................................................... 39

Tabel 3.13 Rekapitulasi Arus Bongkar Muat di Pelabuhan Labuan Bajo pada Tahun 2010-2018................ 39Tabel 3.14 Rekapitulasi Arus Bongkar Muat Peti Kemas di Pelabuhan Labuan Bajo pada Tahun 2017-2019............................ ............................................................................................ .................... ............................................40

Tabel 3.15 Rekapitulasi Kegiatan Turun Naik Penumpang di Pelabuhan Labuan Bajo.................................. 40Tabel 3.16 Perbandingan Data Operasional Eksisting dengan Proyeksi RIP Labuan Bajo 2015...................41Tabel 3.17 Trayek Rapai Perintis yang Melalui Pelabuhan Labuan Bajo Tahun 2020......................................41Tabel 3.18 Trayek Rapai PELNI yang Melalui Pelabuhan Labuan Bajo Tahun 2020.......................................41Tabel 3.19 Rekapitulasi SBNI di Alur Pelayaran Pelabuhan Labuan Bajo........................................................41Tabel 3.20 Batas Area Lahan Darat Terminal Multipurpose yang Telah Terdapat Sertifikat HGB.............. 42Tabel 3.21 Konstanta Harmonik Pasang Surut di Area Perairan Terminal Multipurpose................................. 48Tabel 3.22 Nilai Elevasi Penting Pasang Surut di Area Perairan Terminal Multipurpose................................48Tabel 3.23 Mawar Angin untuk di Sekitar Lokasi Studi Tahun 2008-2019 untuk Setiap Bulannya.............50Tabel 3.24 Perioda Ulang Gelombang Berdasarkan Hindcasting Data Angin BMKG.................................... 51Tabel 3.25 Rekapitulasi Hasil Pemodelan Gelombang di Lokasi Terminal Multipurpose...............................51Tabel 3.26 Fasilitas Eksisting di Terminal Multipurpose........................................................................................52Tabel 4.1 Proyeksi Pertumbuhan Jumlah Penduduk Provinsi N TT...................................................................... 55Tabel 4.2 Proyeksi Pertumbuhan Jumlah Penduduk Provinsi N TT...................................................................... 55Tabel 4.3 Proyeksi Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kabupaten Manggarai Barat.............................................56Tabel 4.4 Proyeksi Pertumbuhan Jumlah Penduduk Provinsi N TT...................................................................... 57Tabel 4.5 Nilai LQ dan Sektor Basis Wilayah Kabupaten Manggarai Barat Berdasarkan PDRB Atas DasarHarga Konstan Tahun 2018 ............................................................................ 58Tabel 4.6 Hasil Analisis Klasifikasi Tipologi Klassen Sektor PDRB Wilayah Kabupaten Manggarai Barat58 Tabel 4.7 Klasifikasi Masing-masing Sektor di Kabupaten Manggarai Barat Berdasarkan Analisis TipologiKlassen.............................................................................................................................................................................. 59Tabel 4.8 Hasil Proyeksi Demand Penumpang Pelabuhan Bajo Untuk Tiap Skenario Rencana....................59Tabel 4.9 Proyeksi Demand Penumpang pada Terminal Penumpang Labuan Bajo......................................... 60Tabel 4.10 Persentase Pembagian Peti Kemas Dengan Cargo Terhadap Trafik Barang Total....................... 61Tabel 4.11 Parameter Sert Variabel Bebas Untuk Analisis Regresi Linear Proyeksi Barang.......................... 61Tabel 4.12 Hasil Proyeksi Variabel Bebas Untuk Analisis Regresi Linear Proyeksi Barang........................... 62Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Untuk Skenario Proyeksi Demand Barang....................................................62Tabel 4.14 Hasil Proyeksi Demand Barang Terminal Multipurpose Pelabuhan Bajo Untuk Tiap SkenarioRencana............................................................................................................................................................................. 62Tabel 4.15 Hasil Akhir Proyeksi Demand Barang Terminal Multipurpose........................................................ 63Tabel 4.16 Proporsi Demand Barang Kargo dan Peti Kemas Terminal Multipurpose.................................... 64Tabel 4.17 Proyeksi Potensi Demand Curah Cair di Terminal Multipurpose.....................................................64Tabel 4.18 Proyeksi Kunjungan Rapai di Terminal Penumpang Pelabuhan Labuan Bajo................................ 66Tabel 4.19 Proyeksi Kunjungan Rapai di Terminal Multipurpose........................................................................66Tabel 5.1 Perhitungan Kebutuhan Panjang Dermaga Rapai Wisata Pelabuhan Labuan Bajo.........................68Tabel 5.2 Perhitungan Kebutuhan Panjang Dermaga Rapai Penumpang PELNI/Perintis Pelabuhan LabuanBajo........................................................................................................................................ 68Tabel 5.3 Perhitungan Kebutuhan Terminal Penumpang Pelabuhan Labuan Bajo.............................................69Tabel 5.4 Perhitungan Kebutuhan Luas Lahan Parkir Kendaraan Penumpang Pelabuhan Labuan Bajo......69Tabel 5.5 Kebutuhan Luas Area Fasilitas Perairan Pelabuhan Labuan Bajo......................................................70Tabel 5.6 Rekapitulasi Rencana Pembangunan dan Pengembangan Fasilitas Darat Pelabuhan Labuan Bajo.................................................................................................................................................................................... 70

Tabel 5.7 Koordinat SBNP Eksisting Pelabuhan Labuan B ajo ..................................................... 71

iii

Executive SummaryReiicana Indiik Pclabulian Labuan Bajo

Tabel 5.8 Koordinat Rancangan Lokasi Penempatan SBNP Tambahan Pelabuhan Labuan Bajo..................71Tabel 5.9 Fasilitas Pokok yang Direncanakan Untuk Dikcmbangkan Berdasarkan Jenis Komoditas........... 83Tabel 5.10 Perhitungan Kebutuban Panjang Dermaga Multipurpose Terminal Multipurpose........................83Tabel 5.11 Perhitungan Kebutuhan Panjang Dermaga Curah Cair Terminal Multipurpose............................ 84Tabel 5.12 Kebutuhan Luas Lapangan Penumpukan Peti Kemas Terminal Multipurpose............................. 84Tabel 5.13 Kebutuhan Luas Arca Konsolidasi Peti Kemas Terminal Multipurpose........................................ 85Tabel 5.14 Kebutuhan Luas Gudang dan Lapangan Penumpukan Barang Cargo Terminal Multipurpose... 85Tabel 5.15 Rencana Jumlah Pegawai Kantor Pelabuhan..................................................................................... 85Tabel 5.16 Kebutuhan Luas Kantor Peneglola Terminal Multipurpose............................................................ 86Tabel 5.17 Kebutuhan Luas Kantor Penyelenggara Pelabuhan di Terminal Multipurpose............................. 86Tabel 5.18 Kebutuhan Jumlah Truk Peti Kemas Terminal Multipurpose......................................................... 87Tabel 5.19 Kebutuhan Jumlah Reach Stacker dan Forklift Terminal Multipurpose........................................ 87Tabel 5.20 Rekapitulasi Kebutuhan Perniatali Bongkar Muat Peti Kemas........................................................87Tabel 5.21 Rekapitulasi Kebutuhan Pengembangan Fasilitas Terminal Multipurpose....................................88Tabel 5.22 Kebutuhan Luas Area Fasilitas Perairan Terminal Multipurpose................................................... 88Tabel 5.23 Kebutuhan Alur Pelayaran Terminal Multipurpose..........................................................................89Tabel 5.24 Rekapitulasi Rencana Pembangunan dan Pengembangan Fasilitas Terminal Multipurpose.......89Tabel 5.25 Rekomendasi Penempatan SBNP di Sekitar Terminal Multipurpose.............................................91Tabel 6.1 Indikasi Kebutuhan Biaya Investasi Pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo...............................107Tabel 6.2 Perhitungan Analisis Kelayakan Ekonomi Pelabuhan Labuan Bajo............................................... 107Tabel 6.3 Rekapitulasi Kelayakan Ekonomi Pelabuhan Labuan B ajo.............................................................108Tabel 6.4 Perhitungan Analisis Kelayakan Finansial Pelabuhan Labuan Bajo............................................... 108Tabel 6.5 Rekapitulasi Kelayakan Ekonomi Pelabuhan Labuan B ajo.............................................................108Tabel 6.6 Indikasi Kebutuhan Biaya Investasi Pembangunan Terminal Multipurpose Jangka Pendek.108Tabel 6.7 Indikasi Kebutuhan Biaya Investasi Pembangunan Terminal Multipurpose Jangka Menengah. 109Tabel 6.8 Indikasi Kebutuhan Biaya Investasi Pembangunan Terminal Multipurpose Jangka Panjang............110Tabel 6.9 Perhitungan Analisis Kelayakan Ekonomi Terminal Multipurpose...............................................111Tabel 6.10 Rekapitulasi Kelayakan Ekonomi Terminal Multipurpose..........................................................111Tabel 6.11 Perhitungan Analisis Kelayakan Finansial Terminal Multipurpose............................................ 112Tabel 6.12 Rekapitulasi Kelayakan Ekonomi Terminal Multipurpose..........................................................112Tabel 7.1 Identifikasi Awal Dampak Lingkungan...........................................................................................113

IV

Executive SummaryRencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

Daftar Gambar

Gambar 1.1 Lokasi Pelabuhan Labuan (inset; lokasi terhadap Kabupaten Manggarai Barat)............................ 2Gambar 1.2 Lokasi Terminal Multipurpose (inset: lokasi terhadap Kabupaten Manggarai Barat)...................2Gambar 2.1 Peta Administrasi Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur................................................................3Gambar 2.2 Peta Pola Ruang Provinsi Nusa Tenggara Timur berdasarkan RTRW 2010 .................... ........... 11Gambar 2.3 Zoom Peta Pola Ruang Provinsi Nusa Tenggara Timur berdasarkan RTRW 2 0 1 0 ......................12Gambar 2.4 Peta Struktur Ruang Provinsi Nusa Tenggara Timur berdasarkan RTRW 2010 ...........................13Gambar 2.5 Zoom Peta Struktur Ruang Provinsi Nusa Tenggara Timur berdasarkan RTRW 2010................ 14Gambar 2.6 Peta Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau - Pulau Kecil Kecamatan Komodo danSekitamya, Provinsi Nusa Tenggara Timur............................................................................................................... 15Gambar 2.7 Zoom Peta Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau - Pulau Kecil Kecamatan Komodo danSekitamya, Provinsi Nusa Tenggara Timur............................................................................................................... 16Gambar 2.8 Peta Administrasi Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur....................................... 17Gambar 2.9 Peta Destinasi Wisata Kabupaten Manggarai Barat DPD Komodo dan Sekitamya.................... 21Gambar 2.10 Peta Destinasi Wisata Kabupaten Manggarai Barat DPD Sano Nggoang dan Sekitamya......22Gambar 2.11 Peta Destinasi Wisata Kabupaten Manggarai Barat DPD Istana Ulat dan Sekitamya.............. 22Gambar 2.12 Peta Destinasi Wisata Kabupaten Manggarai Barat DPD Watu Timbang Raung dan Sekitamya......... ...................................................................................................................................................................................22Gambar 2.13 Peta Pola Ruang Kabupaten Manggarai Barat..................................................................................23Gambar 2.14 Zoom Peta Pola Ruang Kabupaten Manggarai Barat.......................................................................24Gambar 2.15 Peta Struktur Ruang Kabupaten Manggarai Barat............................................................................25Gambar 2.16 Zoom Peta Struktur Ruang Kabupaten Manggarai Barat................................................................26Gambar 3.1 Lokasi Pelabuhan Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur...................................................27Gambar 3.2 Lokasi Wilayah Kerja UPP Kelas II Labuan Bajo.............................................................................27Gambar 3.3 Layout lahan berdasarkan Sertifikat Tanah........................................................................................... 28Gambar 3.4 Overlay layout Lahan Berdasarkan Sertifikat Tanah terhadap kondisi eksisting Pelabuhan..... 28Gambar 3.5 Citra satelit kondisi wilayah Pelabuhan Labuan Bajo.......................................................................28Gambar 3.6 Dokumentasi aerial wilayah darat sekitar Pelabuhan Labuan Bajo.................................................29Gambar 3.7 Lokasi Pelabuhan Laut yang digunakan untuk melayani angkutan laut di Kabupaten ManggaraiBarat................................ 29Gambar 3.8 Hinterland Pelabuhan Labuan B ajo......................................................................................................30Gambar 3.9 Kondisi Akses Jalan Menuju Pelabuhan Labuan Bajo......................................................................30Gambar 3.10 Detail Peta Laut Lokasi Pelabuhan Labuan Bajo............................................................................. 31Gambar 3.11 Peta Hasil Survei Bathimetri area Pelabuhan....................................................................................32Gambar 3.12 Peta topografi area eksisiting Pelabuhan Labuan Bajo.....................................................................33Gambar 3.13 Lokasi titik tinjau kecepatan arus terhadap lokasi Pelabuhan Labuan B ajo...............................34Gambar 3.14 Pola Arus saat Menuju Surut Pumama (Kiri) dan Menuju Pasang Pumama (Kanan) di sekitarLokasi Pelabuhan Labuan Bajo......................................................................................................................................34Gambar 3.15 Pola Arus saat Menuju Surut Pcrbani (Kiri) dan Menuju Pasang Perbani (Kanan) di sekitarLokasi Pelabuhan Labuan Bajo......................................................................................................................................35Gambar 3.16 Mawar angin berdasarkan data angin ECMWF di sekitar Pelabuhan Labuan Bajo pada tahun2006-2016.......................................................................................................................................................................... 35Gambar 3.17 Mawar gelombang di area perairan Pelabuhan Labuan Bajo berdasarkan data angin ECMWFpada tahun 2006 hingga 2 016 ........................................................................................ 35Gambar 3.18 Tinggi Gelombang Arah Utara (Kiri) dan Barat Laut (Kanan) pada Periode Ulang 50 Tahun 36 Gambar 3.19 Tinggi Gelombang Arah Barat (Kiri) dan Barat Daya (Kanan) pada Periode Ulang 50 Tahun ..............................................................................................................................................................................................36

Gambar 3.20 Tinggi Gelombang Arah Selatan pada Periode Ulang 50 Tahun.................................................36Gambar 3.21 Kedalaman Perairan Sebelum Pemodelan (Kiri) dan Setelah Pemodelan pada Timestep 360(Kanan)............................................................................................................................................................................ 36Gambar 3.22 Layout fasilitas eksisting yang diberada di lokasi Pelabuhan Labuan Bajo.................................37Gambar 3.23 Reach Stacker yang Terdapat di Pelabuhan Labuan B ajo..............................................................38Gambar 3.24 Grafik Arus Bongkar Muat di Pelabuhan Labuan Bajo pada Tahun 2010-2018....................... 40Gambar 3.25 Grafik Arus Turun Penumpang di Pelabuhan Labuan Bajo pada Tahun 2013-2018.................40Gambar 3.26 Arus Naik Penumpang di Pelabuhan Labuan Bajo pada Tahun 2013-2018................................40Gambar 3.27 Lokasi SBNP di wilayah perairan Pelabuhan Labuan Bajo........................................................... 41Gambar 3.28 Lokasi Terminal Multipurpose.............................................................................................................42Gambar 3.29 Area lahan darat yang telah terdapat sertifikat HGB....................................................................... 42Gambar 3.30 Citra lokasi Terminal Multipurpose dari foto udara........................................................................ 43Gambar 3.31 Kondisi akses jalan utama menuju lokasi Terminal Multipurpose................................................ 43Gambar 3.32 Altematif rute Pelabuhan Labuan Bajo - Terminal Multipurpose beserta jaraknya..................43Gambar 3.33 Kondisi karang di sekitar perairan Terminal Multipurpose............................................................ 44Gambar 3.34 Lokasi kawasan budidaya mutiara terhadap Terminal Multipurpose............................................44Gambar 3.35 Dokumentasi benchmark yang berada di lokasi Terminal Multipurpose.................................... 44Gambar 3.36 Detail Peta Laut Lokasi Terminal Multipurpose.............................................................................. 45Gambar 3.37 Peta bathimetri Terminal Multipurpose..............................................................................................46Gambar 3.38 Peta topografi area eksisiting Terminal Multipurpose.....................................................................47Gambar 3.39 Lokasi survei pasang surut di Teluk Rangko terhadap lokasi Terminal Multipurpose.............. 48Gambar 3.40 Grafik pasang surut hasil pengamatan manual dan otomatis di Teluk Rangko..........................48Gambar 3.41 Lokasi survei arus terhadap lokasi Terminal Multipurpose............................................................49Gambar 3.42 Mawar kecepatan arus dan arah arus...................................................................................................49Gambar 3.43 Profil kecepatan arus hasil survei menggunakan alat ADCP di Teluk Rangko..........................49Gambar 3.44 Kondisi arus ketika pumama di lokasi Terminal Multipurpose hasil pemodelan...................... 49Gambar 3.45 Kondisi arus ketika perbani di lokasi Terminal Multipurpose hasil pemodelan.........................50Gambar 3.46 Mawar gelombang hasil hindcasting data BMKG Tahun 2008-2018...........................................51Gambar 3.47 Contoh hasil pemodelan gelombang di lokasi Teluk Rangko........................................................ 51Gambar 3.48 Hasil pemodelan sedimetasi di lokasi Terminal Multipurpose selama 1 Tahun.........................52Gambar 3.49 Grafik tingkat sedimentasi pada titik pengamatan di sekitar lokasi Terminal Multipurpose... 52Gambar 3.50 Dokumentasi dari udara Lokasi Terminal Multipmpose................................................................ 53Gambar 4.1 Grafik Proyeksi Pertumbuhan Jumlah Penduduk Provinsi NTT...................................................... 55Gambar 4.2 Grafik Proyeksi Pertumbuhan PDRB Provinsi NTT..........................................................................56Gambar 4.3 Grafik Proyeksi Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kabupaten Manggarai Barat........................... 57Gambar 4.4 Grafik Proyeksi Pertumbuhan PDRB Kabupaten Manggarai Barat................................................ 57Gambar 4.5 Grafik Hasil Proyeksi Demand Penumpang Pelabuhan Labuan Bajo.............................................60Gambar 4.6 Grafik Hasil Proyeksi Demand Barang Terminal Multipurpose.......................................................63Gambar 4.7 Sistem pola operasi kegiatan bongkar muat barang di Terminal Multipurpose............................ 67Gambar 5.1 Layout Eksisting Pelabuhan Labuan Bajo............................................................................................72Gambar 5.2 Rencana Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo Jangka Pendek (2020-2024).............................................................................................................................................................................................73

Gambar 5.3 Rencana Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo Jangka Menengah (2020-2029)................................................................................................................................................................................... 74Gambar 5.4 Rencana Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo Jangka Panjang (2020-2039).............................................................................................................................................................................................75

Gambar 5.5 Zonasi Perairan Pelabuhan Labuan Bajo Berdasarkan KP 898 Tahun 2018 ................................76Gambar 5.6 Rancangan Zonasi Perairan Pelabuhan Labuan Bajo Alea Terminal Penumpang...................... 77Gambar 5.7 Sebaran lokasi SBNP Eksisting di Wilayah Perairan Pelabuhan Labuan Bajo..............................78

Executive SummaryRencana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

Gambar 5.8 Rancangan Penyesuaian Penempatan SBNP di Wilayah Perairan Peiabuhan Labuan Bajo......79Gambar 5.9 Cuplikan Sertifikat Hak Milik Peiabuhan Labuan Bajo Area Terminal Penumpang.................. 80Gambar 5.10 Peta Rancangan DLKr Daratan Peiabuhan Labuan Bajo Area Terminal Penumpang............. 81Gambar 5.11 Peta Rancangan DLKr Perairan dan DLKp Peiabuhan Labuan Bajo Area Terminal Penumpang............................................................................................................................................................................................. 82Gambar 5.12 Rencana Zonasi Area Darat Terminal Multipurpose........................................................................ 92Gambar 5.13 Rencana Pola Operasional Bongkar Muat Barang Kargo Terminal Multipurpose....................93Gambar 5.14 Rencana Pola Operasional Bongkar Muat Peti Kemas Terminal Multipurpose.........................94Gambar 5.15 Rencana Pembangunan dan Pengembangan Terminal Multipurpose Jangka Pendek (2020-2024).............................................................................................................................................................................................. 95Gambar 5.16 Detail Rencana Pembangunan dan Pengembangan Terminal Multipurpose Jangka Pendek(2020-2024)............................................................................................................................................................... 96Gambar 5.17 Rencana Pembangunan dan Pengembangan Terminal Multipurpose Jangka Menengah (2020-2029)................................. 97Gambar 5.18 Detail Rencana Pembangunan dan Pengembangan Terminal Multipurpose Jangka Menengah(2020-2029).......................................................................................................................................................................98Gambar 5.19 Rencana Pembangunan dan Pengembangan Terminal Multipurpose Jangka Panjang (2020-2039)................................................................................... 99Gambar 5.20 Detail Rencana Pembangunan dan Pengembangan Terminal Multipurpose Jangka Panjang(2020-2039).................................................................................................. 100Gambar 5.21 Rencana Zonasi Perairan Terminal Multipurpose........................................................................... 101Gambar 5.22 Detail Rencana Zonasi Perairan Terminal Multipurpose............................................................... 102Gambar 5.23 Rekomendasi Lokasi Penempatan SBNP di Sekitar Perairan Terminal Multipurpose...........103Gambar 5.24 Area Lahan Darat Terminal Multipurpose yang Telah Terdapat Sertifikat HG B.....................104Gambar 5.25 Peta Rancangan DLKr Daratan Peiabuhan Labuan Bajo Area Terminal Multipurpose........ 105Gambar 5.26 Peta Rancangan DLKr Perairan dan DLKp Peiabuhan Labuan Bajo Area Terminal Multipurpose.................................................................................................................................................................... 106

vi

Executive SummaryRencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

1 Pendahiiluan

1.1 Latar BelakangDalam sistem transportasi, pelabuhan merupakan suatu simpul dari mata rantai kelancaran muatan angkutan laut dan darat, yang selanjutnya berfungsi sebagai kegiatan peralihan antar moda transportasi. Pentingnya peran pelabuhan dalam suatu sistem transportasi, mengharuskan setiap pelabuhan memiliki kerangka dasar rencana pengembangan dan pembangunan pelabuhan. Kerangka dasar tersebut tertuang dalam suatu rencana pengembangan tata ruang yang kemudian dijabarkan dalam suatu tahapan pelaksanaan pembangunan jangka pendek, menengah dan panjang. Hai ini diperlukan untuk menjamin kepastian usaha dan pelaksanaan pembangunan pelabuhan yang terencana, terpadu, tepat girna, efisien dan berkesinambungan.

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, bahwa setiap pelabuhan wajib memiliki Rencana Induk Pelabuhan yang merupakan pengaturan ruang pelabuhan berupa peruntukan tanah dan perairan di Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan. Untuk menjamin adanya sinlàonisasi antara rencana pengembangan pelabuhan dengan rencana pengembangan wilayah, maka dalam penyusunan Rencana Induk, Daerah Lingkungan Kerja, dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus memperhatikan rencana tata ruang dan wilayah baik di tingkat kabupaten, kota maupun provinsi.

Pelabuhan Labuan Bajo merupakan pelabuhan di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak di ujung Barat Pulau Flores dan merupakan pintu gerbang pergerakan barang dan pariwisata di Pulau Flores. Saat ini Pelabuhan Labuan Bajo melayani kegiatan bongkar muat barang berupa generai cargo dan peti kemas, juga naik turun penumpang. Perencanaan pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo untuk mengakomodir kegiatan bongkar muat barang dan naik turun penumpang telah tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 183 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Adapun seiring berkembangnya wilayah Labuan Bajo dan mengacu pada Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016, Kawasan Labuan Bajo termasukke dalam lOKawasan Strategis Pariwisata Nasional. Lebih lanjutpada tahun 2019, Labuan Bajo ditetapkan sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas berdasarkan arahan Presiden Republik Indonesia. Dengan demikian, diperlukan perencanaan pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo untuk dapat mengakomodir pelabuhan sebagai destinasi pariwisata dan juga mengakomodir kebutuhan pergerakan barang di wilayah tersebut.

Seiring dengan ditetapkannya Labuan Bajo sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas, maka untuk mendukung kegiatan tersebut pemanfaatan Pelabuhan Labuan Bajo kemudian diarahkan sebagai pelabuhan untuk kegiatan pariwisata sehingga diperlukan pemisahan kegiatan penumpang dan barang di Pelabuhan Labuan Bajo. Untuk itu direncanakan pemindahan pelayanan barang ke lokasi baru sehingga lokasi Pelabuhan Labuan Bajo eksisting dapat digunakan untuk penumpang yang dapat mendorong akitivitas ekonomì pada umumnya serta aktivitas pariwisata.

Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 31 Tahun 2020, telah terpilih yang direncanakan dikembangkan sebagai Terminal Multipurpose Labuan Bajo yang terletak di Wae Kelambu. Dengan adanya penyesuaian kegiatan Pelabuhan Labuan Bajo untuk kegiatan pariwisata serta pengembangan Terminal Multipurpose untuk pelayanan kegiatan barang, maka diperlukan reviu atau tinjauan kembali terhadap rencana pengembangan pelabuhan dalam Rencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo.

1.2 Landasan HukumLandasan hukum untuk dokumen Rencana Induk Pelabuhan ini antara lain:

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria;2. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun

2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5025);6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;8. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;9. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian;10. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan Lingkungan Maritim;IL Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan;

13. Keputusan Presiden No. 62 Tahun 2007 tentang Fasilitas Umum;14. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 26 Tahun 2011 tentang Telekomunikasi Pelayaran;15. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 93 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan

Angkutan Laut;16. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 20 Tahun 2015 tentang Standar Keselamatan Pelayaran;17. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 Tahun 2015 tentang Pemanduan dan Penundaan Kapal;18. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 129 Tahun 2015 tentang Alur Pelayaran di Laut dan

Bangunan dan/atau Instalasi di Perairan;19. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut sebagaimana

dirubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 Tahun 2020 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut;

20. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 112 Tahun 2017 tentang Pedoman dan Proses Perencanaan di Lingkungan Kementerian Perhubungan;

21. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 77 Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan;

22. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 432 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 30 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 432 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional;

23. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 31 Tahun 2020 tentang Penetapan Lokasi Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo;

24. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2010 - 2030;

25. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2017 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017 - 2037;

26. Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Barat Nomor 9 Tahim 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2012 - 2032.

t

Executive SummaryRencana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

1.3 Maksud dan TujuanMaksud dari penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah untuk menyediakan pedoman perencanaan pembangunan dan pengembangan Pelabuhan sehingga pelaksanaan kegiatan pembangunan dapat dilakukan secara terstruktur, menyeluruh dan tuntas, mulai dari perencanaan, konstruksi, operasi dan pcmeliharaan, pembiayaan serta partisipasi masyarakat dalam proses pemeliharaan pelabuhan yang sudah direncanakan.

Adapun tujuannya adalah sebagai acuan dalam pelaksanaan penanganan Pelabuhan Labuan Bajo dan Terminal Multipurpose Pelabuhan Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur sehingga kegiatan pembangunan yang ada dapat optimal dalam pengoperasian pelabuhan serta menjamin kesclamatan pelayaran. Pelabuhan Labuan Bajo yang tercakup dalam rencana pengembangan dalam dokumen Rencana Induk Pelabuhan ini mencakup pelabuhan eksisting yang kemudian menjadi Terminal Penumpang dan rencana pembangunan Terminal Multipurpose.

1.4 Hierarki PelabuhanSesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 432 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional sebagaimana dirubah dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 30 Tahun 2020 tentang Pcrubahan atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 432 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional, Pelabuhan Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai Pelabuhan Pengumpul sampai dengan tahun 2037 dan Terminal Multipurpose Wae Kelambu ditetapkan sebagai lokasi Terminal Umum.

Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 bcrikut menunjukkan daftar hierarki pelabuhan dan terminal umum di wilayah Kabupaten Manggarai Barat.

Tabel 1.1 Penetapan Lokasi dan Hierarki Pelabuhan di Kabupaten Manggarai Barat

NoRJPN No Kabupaten /Kota Pelabuhan/Terminal

HierarkiPelabuhan/Terminal Keterangan

2017 2022 2027 2037

P ro v in s i : N u sa T en g g a ra T im u r

239 26 Manggarai barat Labuan Bajo PP PP PP PP */DW

2 4 0 27 M a n g g a ra i b a rat K om o d o PL PL PL PL

Sumber : Sub Lampiran A 1, KP 432 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional JO KM 30 Tahun 2020

Keterangan:PL = Pelabuhan Pengumpan Lokal; PP = Pelabuhan Pengumpul

Tabel 1.2 Penetapan Lokasi Terminal Umum (Bugiati dari Pelabuhan yang Dapat Berubah Mengikuti Perkembangan Pelabuhan)

No.Penetapan Lokasi Terminal Umum

KeteranganKabupaten /Kota No. Pelabuhan/Terminal

X V II . P ro v in si N u sa T en g g a ra T im ur

33. S um ba T im u r I P e lra W ain g ap u P c lab u h a n W ain g ap u

33a. Manggarai barat 2 Terminal M ultipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan BajoSumber : Sub Lampiran A3, KP 432 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional JO KM 30 Tahun 2020

Adapun lokasi pelabuhan dengan hierarki Pelabuhan Pengumpul (PP) memiliki kriteria teknis sebagai berikut:

a. Berada dekat dengan jalur pelayaran nasional kurang dari 50 mil;b. Memiliki jarak dengan pelabuhan pengumpul lainnya minimal 50 mil;

c. Kedalaman kolam pelabuhan mulai -7 hingga dengan -9 mLWS;d. Memiliki dermaga dengan kapasitas minimal 3,000 DWT;e. Panjang dermaga 120 hingga 350 m ’;f. Memiliki peralatan bongkar muat sesuai dengan jenis angkutan barang.

1.5 Lokasi Studi

Lokasi Pelabuhan Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Adapun lokasi Terminal Multipurpose berada di Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kedua lokasi Pclabuhan Labuan Bajo dan Terminal Multipurpose dapat dilihat pada Gambar 1.1 dan Gambar 1.2.

Gambar L I Lokasi Pelabuhan Labuan (insei: lokasi terhadap Kabupaten Manggarai Barat)

Sumber: Google Earth dengan Penvesuaian, 2020

Lokasi Pelabuhan Labuan Bajo dan Terminal Multipurpose Wae Kelambua *N P it.v<£» * 1 * « h t i VI 5 A»

'l’eia bum

l.tgtndito fdjteiu» tto i.« Bv

Gambar 1.2 Lokasi Terminal Multipurpose (inset: lokasi terhadap Kabupaten Manggarai Barat)

Sumber: Google Partii dengan Penvesuaian, 2020

2

Executive SummaryRencana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

2 Gambaran Umum Wilayah

2.1 Gambaran Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur

2.1.1 Letak dan Administratif Provinsi Nusa Tenggara TimurProvinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) secara geografis berada di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Indonesia dan Laut Flores. Secara astronomis, Provinsi NTT terletak antara 8°-12° Lintang Selatan dan 118°-125 0 Bujur Timur. Provinsi NTT memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut.

• Batas Utara• Batas Selatan• Batas Timur• Batas Barat

: Laut Flores : Samudera Hindia : Negara Timor Leste : Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Ibukota provinsi terletak di Kota Kupang. Luas wilayah Provinsi NTT adalah seluas 47.931,54 km2. Berikut luas wilayah Provinsi NTT berdasarkan kabupaten/kota disajikan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kabupaten/Kota di Provìnsi Nusa Tenggara Tinnir

No Kabupaten/Kota Ibukota Kabupaten/Kota Luas Wilayah (Km2)

1 Sumba Barat Waikabubak 737,422 Sumba Timur Waingapu 7.005,003 Kupang Oelamasi 5.525,834 Timor Tengali Selatan Soe 3.947,005 Timor Tengah Utara Kefamenanu 2.669,706 Belu Atambua 1.248,947 Alor Kalabahi 2.928,888 Lembata Lewoleba 1.266,399 Flores Timur Larantuka 1.754,9810 Sikka Mau mere 1.731,9111 Ende Ende 2.068,0012 Ngada Bajawa 1.722,2413 Manggarai Ruteng 1.915,6214 Rote Ndao Ba'a 1.284,4115 M anggarai Barat Labuan Bajo 3.141,4716 Sumba Tengah Waibakul 1.817,8817 Sumba Barat Daya Tambolaka 1.445,3218 Nagekeo Mbay 1.416,9619 Manggarai Tinnir Borong 2.502,2420 Sabu Raijua Seba 460,4721 Malaka Behun 1.160,6122 Kota Kupang Kupang 180,27Provinsi Nusa Tenggara Timur 47.931,54

Sumber: UPS Provinsi Nusa Tenggara Tinnir, 2019

Peta administrasi Provinsi NTT dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Cìambar 2.1 Peta Administrasi Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur

Sumber: Pela Tematkindo, 2013

2.1.2 Kondisi Fisik dan Klimatologi Provinsi Nusa Tenggara TimurProvinsi Nusa Tenggara Timur terdiri dari lima pulau besar, yaitu Pulau Flores, Sumba, Timor, Alor dan Lembata, serta terdapatjugapulau-pulaukecil lainnya. Total luas wilayah daratan Provinsi NTT adalah seluas 47.931,54 km2. Secara administratif, provinsi ini terdiri dari 21 kabupaten dan 1 kota, dengan wilayah tcrluas dimiliki oleh Kabupaten Sumba dengan luas 7.005 km2 dan wilayah terkecil adalah Kota Kupang dengan luas 180,27 km2. Daftar lengkap luas wilayah kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Luas Wilayah dan Persenlase Luas Wilayah Berdasarkan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Tinnir

No Kabupaten/Kota IbukotaKabupaten/Kota

LuasWilayah

Persentase Luas Wilayah

1 Sumba Barat Waikabubak 737,42 1,54%2 Sumba Timur Waingapu 7.005,00 14,61%3 Kupang Oelamasi 5.525,83 11,53%4 Timor Tengah Selatan Soe 3.947,00 8,23%5 Timor Tengah Utara Kefamenanu 2.669,70 5,57%6 Belu Atambua 1.248,94 2,61%7 Alor Kalabahi 2.928,88 6,11%8 Lembata Lewoleba 1.266,39 2,64%

3

Executive SummaryRcncana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

No Kabupaten/Kota IbukotaKabupaten/Kota

LuasWilayah

Persentase Luas Wilayah

9 Flores Timur Larantuka 1.754,98 3,66%10 Sikka Maumere 1.731,91 3,61%11 Ende Ende 2.068,00 4,31%12 Ngada Bajawa 1.722,24 3,59%13 Manggarai Ruteng 1.915,62 4,00%14 Rote Ndao Ba'a 1.284,41 2,68%15 Manggarai Barat Labuan Bajo 3.141,47 6,55%16 Sumba Tengah Waibakul 1.817,88 3,79%17 Sumba Barat Daya Tambolaka 1.445,32 3,02%18 Nagekeo Mbay 1.416,96 2,96%19 Manggarai Timur Borong 2.502,24 5,22%20 Sabu Raijua Seba 460,47 0,96%21 Malaka Beh un 1.160,61 2,42%22 Kota Kupang Kupang 180,27 0,38%Provinsi Nusa Tenggara Timur 47.931,54 100,00%

Sumher: BPS Provinsi NTT, 2019

Berdasarkan data yang dih impuri melalui Provinsi Nusa Tenggara Tinnir Dalam Angka Tahun 2019, curali hujan tertinggi berkisar pada bulan Januari, dengan rentang bulan basah/musim hujan pada bulan November hingga Aprii. Rata-rata suhu udara tertinggi tcrjadi pada bulan November sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Agustus. Bulan dengan rata-rata kecepatan angin tertinggi terjadi pada bulan Mei, dan rata-rata kecepatan angin terendah terjadi pada bulan November. Rekapitulasi curali hujan, suhu udara dan kecepatan angin dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Rekapitulasi Suhu Udara, Curali Hujan dan Kecepatan Angin di Provìnsi Nusa Tenggara Tinnir Taluni 2018

Bulan

Suhu Udara (°C) Curah Hujan (mm) Kecepi(

jtan Angin knot)

Maksimum Minimum Rata­rata

CurahHujan(mm)

HariHujan(hari)

Rata­rata Maksimum

Januari 30,50 25,10 27,50 499,40 27 7,00 25,00Februari 31,10 24,60 27,50 230,00 10 3,90 19,00Maret 31,50 24,60 27,50 91,40 10 4,50 16,00Aprii 33,50 24,00 27,90 56,20 5 5,70 22,00Mei 32,20 24,50 28,10 - 0 12,30 28,00Juni 32,60 22,80 27,20 2,00 1 6,90 18,00Juli 32,50 22,00 26,40 - 0 11,60 28,00Agustus 32,10 22,10 26,30 4,10 2 5,20 19,00Septcmber 33,20 21,70 27,30 0,50 1 8,90 27,00Oktober 33,00 23,00 28,00 - 0 8,00 22,00November 32,90 24,70 28,90 179,00 15 3,40 15,00Desember 31,70 25,20 28,50 310,00 14 5,30 18,00

Sumher: BPS Pro vinsi NTT, 2019

2.1.3 Rondisi Kependudukan Provinsi Nusa Tenggara TinnirBerdasarkan data proyeksi dalam dokumen Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam angka, penduduk Provinsi NTT pada tahun 2018 berjumlah sebanyak 5.371.519 jiwa yangterdiri atas 2.660.613 laki-laki dan 2.710.906 perempuan. Jumlah ini meningkat sebanyak 84.217 jiwa dibandingkan tahun 2017. Kabupaten Timor Tengali Selatan merupakan wilayah dengan penduduk terbanyak dengan 465.970 jiwa. Adapun Kabupaten Sumba Tcngah merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terendah dengan jumlah penduduk 71.800 jiwa. Untuk laju pertumbuhan penduduk Provinsi NTT tahun 2017-2018 memiliki nilai sebesar 1,59%. Kota Kupang merupakan wilayah dengan laju pertumbuhan penduduk tertinggi dengan laju pertumbuhan 3,94%, sedangkan wilayah dengan laju pertumbuhan terendah adalah Kabupaten Ende dengan laju pertumbuhan 0,33%. Rekapitulasi jumlah penduduk dan laju pertumbuhan penduduk Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun 2014-2018 dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Tahun 2014 - 20/8

Kabupaten/KotaJumlah Penduduk (r bu jiwa)

2014 2015 2016 2017 2018Sumba Barat 119,91 121,92 123,91 125,78 127,87Sumba Timur 243,01 246,29 249,61 252,70 255,60Kupang 338,42 348,01 360,23 372,78 387,48Timor Tengah Selatan 456,15 459,31 461,68 463,98 465,97Timor Tengah Utara 242,08 244,71 247,22 249,71 251,99Belli 203,28 206,78 210,31 213,60 216,78Alor 198,20 199,92 201,52 202,89 204,38Lembata 129,48 132,17 134,57 137,71 140,39Flores Timur 244,49 246,99 248,89 251,61 253,82Sikka 311,41 313,51 315,48 317,29 318,92Ende 268,31 269,72 270,89 272,08 272,99Ngada 152,52 154,69 156,10 159,08 161,20Manggarai 314,49 319,61 324,01 329,20 333,91Rote Ndao 142,11 147,78 153,79 159,61 165,81Manggarai Barat 245,82 251,69 257,58 263,21 269,03Sumba Tengah 67,39 68,52 69,61 70,72 71,80Sumba Barat Daya 312,51 319,12 325,70 331,89 338,43Nagekeo 137,92 139,58 141,31 142,80 144,41Manggarai Timur 268,42 272,51 276,62 280,12 283,31Sabu Raijua 83,50 85,97 88,83 91,51 94,41Malaka 177,40 180,38 183,39 186,31 189,22Kota Kupang 380,08 390,89 402,29 412,71 423,80Nusa Tenggara Timur 5.036,90 5.120,07 5.203,51 5.287,30 5.371,52Laju Pertumbuhan 1,65% 1,63% 1,61% 1,59%Sumher: BPS Pro vinsi NTT, 2019

2.1.4 Rondisi Perekonomian Provinsi Nusa Tenggara TimurBesarnya pcranan berbagai lapangan usaha ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa sangat menentukan struktur ekonomi suatu daerah. Struktur ekonomi yang terbentuk dari nilai tambah yang diciptakan oleh setiap lapangan usaha menggambarkan seberapa besar ketergantungan suatu daerah terhadap kemampuan berproduksi dari setiap lapangan usaha.

4

Executive SuntmaryReneana Indulc Pela bu han Labuan Bajo

fo n d is i perekonomian Provinsi NTT yang disajikan akan divvakilkan oleh nilai Produk Domestik Regional B ruto (PDRB) mcnurut lapangan usaha. Sumbangan terbesar untuk PDRB menurut lapangan usaha Atas ^ a s a r Harga Konstan (ADHK) adalah dari Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 27,11%. Berikutnya adalah dari lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 12,84%, kemudian Sektor Pcrdagangan Bcsar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Scpcda Motor sebesar 1 1,79%. Berdasarkan nilai PDRB mcnurut lapangan usaha Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB), ketiga sektor tersebut juga menjadi tiga sektor terbesar penyumbang PDRB Provinsi NTT. Nilai PDRB ADHK dan ADHB M enurut lapangan usaha di Provinsi NTT disajikan secara bcrturut-turut pada Tabel 2.5 dan Tabcl 2.6.

label 2.5 Nilai Produk Domestik Regional Unito (PDRB) Atas Dasar /larga Konstan Provinsi NTT Tahun 2014-2018

Lapangan UsahaPDRB Atas Dasar Harga Kon stan (juta rupiah)

2014 2015 2016 2017 2018Bertauian, Kehutanan, dan

j^erikanan 15.613.952,5 16.123.170,4 16.512.693,3 17.341.988,8 17.875.722,6Bertambangan dan

J^enggalian 794.588,4 832.954,5 877.787,8 894.369,8 913.271,3

J n d u s tr i Pcngolahan 674.620,8 709.889,6 745.232,4 800.106,2 841.401,3_ Bejgadaan Listrik dan Gas 35.779,1 40.919,6 46.896,5 47.223,4 51.741,2

Bengadaan Air, I^engelolaan Sampah,

_Lìnibah dan Daur Ulang39.153,9 39.965,5 40.116,2 40.691,7 42.918,5

ilConstruksi 5.733.391,5 5.985.126,1 6.443.585,6 6.819.202,3 7.254.894,2Pcrdagangan Besar dan Hceran; Reparasi Mobil cign Sepeda Motor

6.121.599,3 6.493.339,8 6.933.163,7 7.241.395,5 7.772.386,9

1 *Tian sportasi dan 1 Pergridangan 2.702.256,7 2.852.860,4 3.036.416,4 3.269.004,5 3.527.868,5

Penyediaan Akomodasi j dm Makan Minum 318.293,6 337.927,5 386.795,8 439.343,8 492.783,2

1 Informasi dan Komunikasi 4.595.314,3 4.923.562,1 5.256.293,2 5.524.285,1 5.794.250,1Jjsa. Keuangan dan

1 ^suransi2.058.287,3 2.176.828,1 2.361.144,2 2.500.289,5 2.585.844,8

1 T.eal Estate 1.402.817,9 1.456.810,5 1.506.471,8 1.581.248,0 1.657.866,5Jasa Perusahaan 157.716,1 164.983,1 169.655,9 172.085,6 174.962,3

1 Administrasi 1 pemerintahan, Pertahanan 1 Jarn Jaminan Sosial Wajib

6.785.670,3 7.248.102,4 7.656.376,2 7.883.246,5 8.468.814,0

1 .'asa Pendidikan 4.753.474,9 4.956.238,5 5.159.080,5 5.441.238,6 5.572.360,61 jasa Kcsehatan dan liCegiatan Sosial 1.148.837,3 1.212.281,4 1.287.361,0 1.382.046,5 1.480.288,7

basa lainnya 1.172.220,5 1.215.833,8 1.258.942,0 1.346.954,6 1.434.038,7IpORB Atas Dasar Harga Konstan 54.107.974,2 56.770.793,3 59.678.012,4 62.724.720,5 65.941.413,6Sm ber. BPS Provinsi NTT, 2019

Tabe! 2.6 Nilai Produk Domestik I d io m i Bruto (PDRB) Atos Dosar Harga Berlaku Proem i ATT Tabu,, 2014-2018

Lapangan Usaha PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (juta rupiah)2014 2015 2016 2017 2018

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 20.456.313,6 22.752.446,4 24.309.282,7 26.168.119,6 28.145.405,9Pertambangan dan Penggalian 986.038,1 1.073.475,1 1.164.179,1 1.181.370,5 1.207.240,7Industri Pcngolahan 843.707,7 940.861,5 1.034.288,8 1.147.211,2 1.252.963,5 |Pengadaan Listrik dan Gas 33.612,2 43.569,1 59.408,5 66.389,0 75.072,7 1Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

45.529,0 47.150,4 48.990,4 50.483,5 53.566,9

Konstruksi 7.095.979,0 7.845.053,5 8.957.209,6 9.719.302,8 10.744.877,9Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

7.296.703,0 8.272.330,6 9.212.311,9 9.940.200,9 11.054.067,5

I ransportasi dan Pergudangan 3.566.949,6 3.996.753,3 4.524.929,9 4.938.940,1 5.458.619,5Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 422.442,8 487.091,2 579.170,4 667.179,9 756.613,7Informasi dan Komunikasi 5.134.426,1 5.477.448,6 5.878.512,6 6.194.544,6 6.569.830,6Jasa Keuangan dan Asuransi 2.698.906,3 2.991.514,5 3.357.415,1 3.735.986,0 4.066.116,9Reai Estate 1.860.877,7 2.054.341,0 2.179.209,1 2.315.519,0 2.475.130 4Jasa Perusahaan 210.878,8 235.528,0 257.185,0 279.075,0 292.137,0AdministrasiPemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Waiib

8.392.731,6 9.374.990,7 10.664.988,8 11.697.015,5 13.220.247,0

Jasa Pendidikan 6,543.780,8 7.303.246,2 7.976.286,5 8.769.875,9 9.466.186,2Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.414,584,0 1.585.475,4 1.767.997,1 1.941.036,8 2.150.818,8Jasa lainnya 1.496.973,5 1.63 9.515,4 1.771.424,8 1.945.361,3 2.098.356,8PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Sumber: BPS Pro vinsi NTT. 2019

68.500.433,9 76.120.790,9 83.742.790,3 90.757.611,5 99.087.252,1

^ u g g u m i i i u i c i i m rruvmsi rNtisa lenggara TinnirBerdasarkan profil Perekonomian wilayah Provinsi NTT, Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan merupakan sektor dengan kontribusi terbesar di wilayah Provinsi NTT. Adapun selain potensi di bidang pertanian, pariwisata juga mcmiliki potensi yang tinggi di Provinsi NTT.

2.1.5.1 Potensi Sektor Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan

Berdasarkan data BPS Provinsi NTT, pada tahun 2018 penduduk Provinsi NTT sebagian besar bekerja pada sektor pertanian. Dari seluruh penduduk yang bekerja, 54,73% bekerja pada sektor pertanian. Selain itu,sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 28,40% terhadap PDRB Atas Harga Berlaku Provinsi NTT pada tahun 2018.

5

Executive SummaryRoncana liiduk Pelabuhan Labuan Bajo

a. Sektor Tanaman Pangan

Luas panen padi di Provinsi NTT tahun 2018 adalah 200.877 Ha. Data ini diperoleh dari metode Kerangka Saniple Arca (KSA) yang dilaksanakan BPS bckcrja sama dengan Badan Pcngkajian dan Penerapan Tcknologi (BPPT), Kemcnterian Agraria dan Tata Ruang (ATR), Badan Informasi dan Gcospasial (BIG) serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Provinsi NTT sebagai provinsi yang beriklim keringmemiliki potensi lahan pertanian bukan sawah yang cukup menjanjikan yaitu sekitar 3,6 juta Ha. Lahan tersebut scbagian besar diusahakan untuk mcnanam tanaman palawija seperti jagung dan umbi-umbian.

b % Sektor HortikulturaKomoditas sayuran pada tahun 2018 yang paling banyak diproduksi adalah Petsai dengan total produksi scbanyak 101.878 kwintal dengan luas panen 1.970 Ha. Kabupaten Timor Tengali Sclatan adalah kabupatcn dengan nilai produksi untuk Petsai terbesar di Provinsi NTT (38.310 kwintal). Buah-buahan yang paling banyak di produksi adalah buah Pisang, sebanyak 1.051.292 kwintal pada tahun 2018. Kabupaten Sumba Barat dan Sikka, adalah kabupaten dengan produksi pisang lebih dari 150.000 kwintal di tahun 2018.

c . Sektor PerkebunanKomoditas perkebunan pada tahun 2018 dengan luas tanam terbesar berturut-turut adalah kelapa, kopi dan kakao. Produksi kelapa pada tahun 2018 adalah sebanyak 69.597 ton, kopi sebanyak 20.457 ton dan kakao sebanyak 19.508 Ton.

d. Sektor PetcrnakanCopulasi ternak yang paling banyak di Provinsi NTT adalah babi dengan jumlah 2.141.246 ekor pada tahun 2018. Selain babi, sapi juga merupakan ternak unggulan dari Provinsi NTT dengan populasi mencapai 1027.256 pada tahun 2018.

e Sektor Perikanan

Troduksi perikanan tangkap di laut pada tahun 2018 mencapai 72 ribu ton dengan nilai produksi sebesar 1,8 triliun rupiah. Provinsi NTT merupakan penghasil produksi rumput laut terbesar kedua di Indonesia setelah Trovinsi Sulawesi Selatan. Produksi rumput laut ini memberi nilai tambah sebesar 2,9 triliun rupiah.

t Sektor Kehutanan

Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Scrta Tata Guna Hutan Kesepakatan TGHK) tahun 2016, luas kawasan hutan di Provinsi NTT sebesar 1,7 juta hektar. Ada sekitar 900 ribu hektar lahan yang berstatus kritis dan 17 ribu hektar yang berstatus sangat kritis.

1.1.5.2 Potensi Sektor PariwisataPotensi sektor pariwisata di Provinsi NTT terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang mcningkat di tiap labunnya. Data kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara di Provinsi NTT yang dihimpun dari Dinas Pariwisata Provinsi NTT dapat dilihat pada Tabcl 2.7.

Tabel2.7 Jumlah Total Wisatawan Provinsi NTT Tahun 2014-201S

No Kabupaten/KotaJumlah Wisatawan Total

2014 2015 2016 2017 20181 Kota Kupang - 192.505 209.494 250.500 285,3362 Kupang - 55.400 76.445 51.967 36,7663 Timor Tengah Selatan - 46.659 45.886 45.977 57,2334 Timor Tengah Utara 45.724 46.380 64.454 55.957 70,5345 Bclu - 10.126 11.218 14.170 6,056

No Kabupaten/Kota Jumlah Wisatawan Total2014 2015 2016 2017 2018

6 Malaka - 469 573 334 -

7 Lcmbata - 4.342 6.921 4.237 23.1868 Alor 10.451 8.524 9.144 11.235 51.6859 Flores Timur - 13.257 14.846 26.502 -

10 Sikka - 39.165 45.115 36.774 50.23211 Ende - 62.957 81.322 73.417 87.49812 Nagekeo - 3.553 9.279 8.377 -

13 Ngada - 81.336 91.226 75.935 -

14 Manggarai Timur - 10.844 12.839 14.290 14.89515 Manggarai - 13.947 11.888 16.495 21.24916 Manggarai Barat - 61.257 83.712 45.148 126.59917 Sumba Timur - 29.275 30.738 24.587 36.46518 Sumba Tengah - 900 1.300 2.874 2.15319 Sumba Barat - 13.792 4.778 7.484 -

20 Sumba Barat Daya - 4.322 4.687 4.650 8.21421 Rote Ndao - 2.645 3.290 1.585 3.86122 Sabu Raijua - 1.769 9.951 9.145 109.284Provinsi Nusa Tenggara Timur 56.175 703.424 829.106 781.640 991.246

Sumber: BPS Provìnsi NTT, 2019

2.1.6 Data Jaringan Transportasi Provinsi Nusa Tenggara Tinnir2.1.6.1 Jaringan Transportasi Laut

Jaringan transportasi laut merupakan jaringan transportasi yang mempunyai pcran penting dan dominan dalam menunjang kelancaran angkutan barang serta angkutan penumpang di dalam provinsi maupun dengan provinsi lain. Berdasarkan Perda Provinsi NTT Nomor 1 Tahun 2011 Provinsi Nusa Tenggara Tinnir tentang RTRW Provinsi Nusa Tenggara Tinnir, tatanan pelabuhan di Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah sebagai bcrikut.

1. Pelabuhan Utama, yaitu Pelabuhan Nusa Lontar-Tenau di Kota Kupang2. Pelabuhan Pengumpul, terdiri atas:

a. Pelabuhan Waingapu di Kabupaten Sumba Timur;b. Pelabuhan Maumere di Kabupaten Sikka;c. Pelabuhan Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara;d. Pelabuhan Ippi di Kabupaten Ende;e. Pelabuhan Larantuka di Kabupaten Flores Timur;f. Pelabuhan Waiwadan di Kabupaten Flores Timur;g. Pelabuhan Atapupu di Kabupaten Bclu;h. Pelabuhan Maritaing di Kabupaten Alor; dani. Pelabuhan Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat.

3. Pelabuhan Pengumpan, terdiri atas:a. Pclabuhan Balauring di Kabupaten Lcmbata;b. Pelabuhan Wuring di Kabupaten Sikka;c. Pclabuhan Wairiang di Kabupaten Lcmbata;d. Pelabuhan Baranusa di Kabupaten Alor;e. Pelabuhan Paitoko di Kabupaten Alor;f. Pclabuhan Kalabahi di Kabupaten Alor;

6

Suntmary^ cncana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

8- Pelabuhanh. Pelabuhani. PelabuhanJ. Pelabuhank. Pelabuhan1. Pelabuhanm . Pelabuhann . Pelabuhano. PelabuhanP. Pelabuhanq. Pelabuhanr. Pelabuhans. Pelabuhant. Pelabuhanu. PelabuhanV . PelabuhanM. PelabuhanX Pelabuhany Pelabuhanz Pelabuhanaa. PelabuhanJb. Pelabuhan(C. PelabuhanJd. Pelabuhanee. Pelabuhan

Komodo di Kabupaten Manggarai Barat; Maropokot di Kabupaten Nagekeo;Reo di Kabupaten Manggarai;Seba di Kabupaten Sabu Raijua;Waikclo di Kabupaten Sumba Barat Daya; Almere di Kabupaten Ngada;Biu di Kabupaten Sabu Raijua;Baa di Kabupaten Rote Ndao;Batutua di Kabupaten Rote Ndao;Boking di Kabupaten Kupang;Kolana di Kabupaten Alor;Kabir di Kabupaten Alor;Lewoleba di Kabupaten Lembata;Mborong di Kabupaten Manggarai Tinnir; Maurole di Kabupaten Ende;Mdaing di Kabupaten Sumba Tinnir; Nangalili di Kabupaten Labuan Bajo;Ndao di Kabupaten Rote Ndao;Oelaba di Kabupaten Rote Ndao;Papcla di Kabupaten Rote Ndao;Robek di Kabupaten Manggarai Timur;Rua di Kabupaten Sumba Barat;Raijua di Kabupaten Sabu Raijua; Waiwerang di Kabupaten Flores Timur; dan Naikliu di Kabupaten Kupang.

A.<T2pun alur pelayaran yang terdapat dalam RTRW Provinsi NTT adalah sebagai berikut:

£ t. Alur pelayaran intcrnasional meliputi jalur:• Kupang - Timor Leste;• Atapupu - Timor Leste;• Kalabahi - Timor Leste.

Alur pelayaran nasional meliputi jalur• Kupang - Lewoleba - Maumere - Makasar - Pare Pare - Nunukan - Tarakan;• Larantuka - Makasar - Batu Licin - Semarang - Tanjung Priuk - Tanjung Pinang;• Ende - Waingapu - Benoa - Surabaya - Dumai - Surabaya.

Alur pelayaran regional meliputi jalur• Kupang - Ndao - Sabu - Raijua - Ende - Pulau Ende - Maumbawa - Mborong - Waingapu -

Waikelo - Labuan Bajo• Kupang - Naikliu - Wini - Kalabahi - Maritaing - Lirang - Kisar - Leti;• Kupang - Mananga - Lewoleba - Balauring - Baranusa - Kalabahi - Atapupu;• Kupang - Mananga - Maumere - Marapokot - Reo - Labuan Bajo - Bima;• Kupang - Sabu Raijua - Raijua - Sabu Raijua - Kupang;• Kupang - Mananga - Maumere - Sukun - Palue - Maurole - Marapokot - Reo - Labuan Bajo

- Bima.

2.1.6.2 Jaringan Transportasi I)arat

- « ---------1------- — v«. VH.MIM111 n ic ia iu i K oncusi Ijaringan jalan di Provinsi NTT dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabe! 2.8 Panjang Jalan di Provinsi NTT Menanti Kondisi Jalan Tahun 2018

I Kabupatcn/Kota ____ Kondisi JalanBaik Sedang RusakSumba Barat 58,72 2,47 2,43 24 08Sumba 1 imur 99,31 32,80 20,40 121 84Kupang 160,97 23,42 54,90 108Timor Tengali Selatan 165,18 5,70 5,65 118 23Timor Tengali Utara 128,56 3,20 0,65 0 60Belu 56,52 5,90 0,60 0 40Alor 31,86 9,20 35,11 47 66Lembata 18,26 4,36 16 35Flores Timur 89,54 15,32 10,29 34 75Sikka 66,51 8,25 3,69 11 90Ende 105,59 15,25 6,08 19 24Ngada 115,61 3,80 31,98 47 85Manggarai 56,71 21,80 11,80 7 79Rote Ndao 23,01 5,00

Manggarai Barat 29,91 18,74 20,50 72 65Sumba Tcngah 18,58 5,10 1,97 0 80Sumba Barat Daya 76,77 0,07 6 23Nagekeo 52,80 4,20 7,00 1 1 37Manggarai Timur 34,70 17,60 5,80 54 90Sabu Raijua 17,60 5,00 9,20 7 20Malaka 64,15 3,00 0,55 0 23Kota Kupang 26,72 L00 0,35Frovmsi Nusa Tenggara TimurSamba-: BPS Pro vinsi NTT. 2019

1.497,58 211,10 228,66 712,63

^ ^ __. . . . . y I% UUUpillUl lVJClll^gclI (Uterdapat dalam RTRW Provinsi NTT adalah sebagai berikut:

1. Jaringan jalan arteri primer, dengan status jalan nasional,a. Jalan Lintas Pulau Flores meliputi mas jalan:

• Labuan Bajo - Malwatar; •• Malwatar - Bts Kota Ruteng; •• Jln Komodo (Kota Ruteng); •• Bts Kota Ruteng - Km 210; •• Jln A. Yani (Kota Ruteng); •• Jln Ranaka (Kota Ruteng); •• Km 210 - Bts Kab. Manggarai; •• Bts Kab. Manggarai - Sp. Bajawa; •• Bts Kota Bajawa - Malanuza;• Jl. Gatot Subroto (Bajawa);

Barat, khususnya kawasan Labuan Bajo yang

meliputi:

Detusoko - Wologai;Wologai - Junction;Junction - Wolowaru;Wolowaru - Lianunu;Lianunu - Hepang;Hepang - Nita;Nita - Woloara;Woloara - Bts Kota Maumere;Jl. Gajahmada (Maumere);Jl. Nongmeak (Maumere);

7

Executive SummaryRencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

• Jl. A.Yani (Bajawa);• Jl. Soekarno-Hatta (Bajawa);• Malanuza - Gako;• Gako - Aegela;• A egela-B tsK otaE n de;• Jl. Arah Bajawa (Ende);• Jl. Perwira (Ende);• Jl. Soekarno (Ende);• Jl. Katedral (Ende);• Bts Kota Ende - Detusoko;• Jl. A. Yani (Ende);• Jl. Gatot Subroto (Ende);

Jl. Sugiyo Pranoto (Maumere);Jl. Kontercius (Maumere);Bts Kota Maumere ~ Waepare;Jl. A. Yani (Maumere);Waepare - Km 180;Km 180 - Waerunu;Waenuru - Bts Kota Larantuka;Jl. Basuki Rahmat (Larantuka);Jl. Hcrmanfernandes (Larantuka);Jl. Yoakim Bl. Derosari (Larantuka); Jl. Renha Rosari (Larantuka);Jl. Yos Sudarso (Larantuka).

2. Jaringan jalan kolektor primer, dengan status jalan Provinsi, meliputi ruas jalan:• Jaringan jalan yang ada di Pulau Sumba, meliputi ruas jalan;

1) Waitabula (Tambolaka) - Kodi Utara - Kodi - Lamboya - Wanokaka - Waikabubak - Loli - Mamboro;

2) Waingapu - Umalulu - Rindi - Wula Waijelu - Ngadu Ngala - Karera - Tabundung - Katala Hamu Lingu; dan

3) Waingapu - Kambaera - Matawai La Pawu - Paberiwai.4) jaringan jalan yang ada di Pulau Flores, meliputi ruas jalan:5) Maumere - Magepanda - Maurole - Wewaria - Aesesa - Riung - Sambi Rampas - Reok -

Labuan Bajo (Flores Utara);6) Ende - Wewaria;7) Aesesa - Boawae - Mauponggo - Golewa;8) Bajawa - Wolomese - Riung;9) Satar Mese - Langke Rembong - Cibai - Reok; dan10) Nangalili - Lembor.

Adapun untuk rencana jaringan prasarana ìalu lintas di wilayah Labuan Bajo yang terdapat dalam RTRW Provinsi NTT adalah sebagai berikut:

1. Jaringan prasarana lalu lintas sebagaimana terdiri atas:a. Terminal tipe A terdapat di Kabupaten Kupang;b. Terminal tipe B terdapat di Waingapu di Kabupaten Sumba Timur, Soe di Kabupaten Timor Tengah

Selatan, Ruteng di Kabupaten Manggarai, Kefamenanu di Kabupaten Timor Tengah Utara, dan Ende di Kabupaten Ende; dan

o. Terminal tipe C terdapat di Kalabahi, Maumere, Ende, Bajawa.2. Rencana pengembangan terminal Tipe A terdapat di Mota’ain sebagai penghubung perbatasan antar

negara disesuaikan dengan kapasitas pelayanan dan jumlah penumpang.3. Rencana pengembangan terminal Tipe B terdapat di:

a. Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat;b. Maumere di Kabupaten Sikka;c. Kefamenanu di Kabupaten Timor Tengah Utara;d. Ende di Kabupaten Ende; dane. Tambolaka di Kabupaten Sumba Barat Daya

Rencana Jaringan transportasi sungai yang terdapat dalam RTRW Provinsi NTT adalah sebagai berikut:

1. Pelabuhan penyeberangan lintas Provinsi terdiri atas:a. Pelabuhan Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat;

b. Pelabuhan Waikelo di Kabupaten Sumba Barat Daya;c. Pelabuhan Waingapu di Kabupaten Sumba Timur; dand. Pelabuhan Tenau di Kota Kupang.Pelabuhan penyeberangan lintas Kabupaten/Kota terdiri atas:a. Pelabuhan Bolok di Kabupaten Kupang;b. Pelabuhan Waingapu di Kabupaten Sumba Timur;c. Pelabuhan Balauring dan Pelabuhan Lewoleba di Kabupaten Lembata;d. Pelabuhan Larantuka di Kabupaten Flores Timur;e. Pelabuhan Ende di Kabupaten Ende;f. Pelabuhan Aimere di Kabupaten Ngada;g. Pelabuhan Seba di Kabupaten Sabu Raijua;h. Pelabuhan Pantai Baru di Kabupaten Rote Ndao;i. Pelabuhan Maritaing dan Kalabahi di Kabupaten Alor;j. Pelabuhan Labuan Bajo dan Komodo di Kabupaten Manggarai Barat;k. Pelabuhan Maumere di Kabupaten Sikka; danl. Pelabuhan Teluk Gurita di Kabupaten Belu.Lintas penyeberangan, terdiri atas:a. Rute Lintas Penyeberangan Kalabahi - Ilwaki, Pelabuhan Maropokot, Bolok Hansisi, Larantuka - P.

Solor dan Sabu-Raijua;b. Lintas penyeberangan antar provinsi terdiri atas jalur;

• Labuan Bajo - Sape (Bima);• Komodo - Sape (Bima);• Maumere - Surabaya;• Ende - Surabaya;• Teluk Gurita - Kisar (Maluku);• Waikelo - Bima; dan• Waingapu - Bima.

c. Lintas penyeberangan yang menghubungkan titik-titik pergerakan antar pulau dan antar kabupaten/kota dalam wilayah Provinsi, terdiri atas jalur:• Kupang - Pantai Baru;• Kupang - Seba;• Kupang - Aìmere;• Kupang - Larantuka;• Kupang - Lewoleba;• Kupang - Waingapu;• Kupang - Maritaing;• Larantuka - Lewoleba - Baranusa;• Baranusa - Atapupu;• Waingapu - Seba;• Waikelo - Aimere;• Baranusa - Balauring;• Labuan Bajo - Komodo;• Kupang - Ende; dan• Kupang - Maumere.

8

Executive futtimary**encana induk Pclabuhan Labuan Bajo

^•1.6.3 Jaringan Transportasi UdaraDari 22 kabupaten/kota yang ada di Provinsi NTT, sudali tersedia sebanyak 14 pelabuhan dengan total lebih dari 35 ribu pcnerbangan pada tahun 2018. Rondisi transportasi udara mcnurut arus transportasi udara dapat dilihat padaTabel 2.9.

Tabe12.9 Arus Transportasi Udara Provinsi NTT Tahun 2018

Kabupaten/KotaPelabuhan

UdaraKunjungan Pesawat Jumlah PenumpangDatang Berangkat Datang Berangkat

Sumba Barat - - - -

Sumba TimurUmbu Mehang Kunda

1.689 1.689 83.768 90.046

Kupang - - - - -

Timor Tengali Selatan - - - - -

Timor Tengali Utara - - - - -

Belu Haliwen 1.069 1.069 50.804 51.842

Alor Mali 894 894 52.702 53.202

Lembata Wunopito 451 451 15.459 14.752

Flores Timur Gewayantana 926 926 50.058 51.992

Sikka Frans Seda 1.928 1.928 101.879 109.719

IndeH.H.Aroebusman

2.737 2.737 106.707 105.881

Agalla Turuleleo 1.147 1.147 36.934 40.691

Manggarai Frans Sales Lega 424 424 14.242 14.513

Rote Ndao Lekurik 684 683 33.300 33.831

Via negar ai Barat Komodo 5.050 5.013 291.778 298.411

Sumba Tengah - - - - -

Sumba Barat Daya Tambolaka 2.454 2.455 125.315 122.152

Nagckco - - - - -

Manggarai Timur - - - - -

Sabu Raijua Terdamu 672 672 6.662 6.880

Malaka - - - - -

Kota Kupang E1 Tari 15.012 14.975 1.041.669 991.370

Provinsi Nusa Tenggara Timur 35.137 35.063 2.011.277 1.985.282iuniber: UPS Provinsi ATT, 2019

R e n a n a Jaringan transportasi udara yang terdapat dalam RTRW Provinsi NTT adalah sebagai berikut:

1 . tencana pcningkatan kclas Bandar Udara Komodo di Kabupatcn Manggarai Barat mcnjadi bandai' jdara pengumpul skala tersier sesuai dengan peningkatan jumlah penumpang dan kapasitas pelayanan.

2 . Rencana pengcmbangan Bandar Udara Surabaya II di Kabupatcn Nagakeo mcnjadi bandai udarapengumpan.

3 . Ruang udara untuk penerbangan antara lain berupa jalur penerbangan, terdiri atas:• Jalur penerbangan dari luar Provinsi menuju Bandara HI Tari di Kota Kupang, Wai Oti/Frans Seda

di Kabupaten Sikka, Umbu Mehang Kunda di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Tambolaka di Kabupaten Sumba Barat Daya, dan Komodo di Manggarai Barat.Jalur penerbangan lokal, terdiri atas:»

• Jalur pcnerbangan dari Bandara HI Tari kc Bandara Haliwen, Mali, Wunopito, Gcwayantana, Wai Oti/Frans Seda, Hasan Aroboesman, Surabaya II, SoA, Satar Tacik, Komodo, Umbu Mehang Kunda, Tambolaka, Lekunik dan Tardamu;

• Jalur penerbangan dari Bandara Wai Oti dan Komodo ke Bandara Haliwen, Mali, Wunopito, Gewayantana, Umbu Mehang Kunda, Tambolaka, Lekunik dan Tardamu; dan

• Jalur penerbangan dari Umbu Mehang Kunda dan Tambolaka kc Haliwen, Mali, Wunopito, Gewayantana, Komodo, Lekunik dan Tardamu.

2.1.7 Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Pengembangan/Kebijakan Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur

2.1.7.1 Rencana Pengeinbangan Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur

Berdasarkan RTRW Provinsi Nusa Tenggara Timur sesuai dengan Perda No 1 Tahun 2011, terdapat beberapa poin kebijakan wilayah yang dikhususkan untuk pengembangan di sekitar Labuan Bajo, antara lain:

1. Pengembangan terminal Tipe B di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat;2. Rencana peningkatan kelas Bandar Udara Komodo di Kabupaten Manggarai Barat menjadi bandar udara

pengumpul skala tersier sesuai dengan peningkatan jumlah penumpang dan kapasitas pelayanan;3. Keberadaan Kawasan Taman Nasional Komodo dan Kawasan Taman Nasional Laut Komodo di

Kabupaten Manggarai Barat;4. Terdapat kawasan pcruntukan wisata alam yaitu Kawasan Taman Nasional Komodo di Kabupatcn

Manggarai Barat;5. Kawasan Strategis Nasional dari sudut kepentingan ftingsi dan daya dukung lingkungan hidup yaitu

Kawasan Taman Nasional Komodo;6. Kawasan Strategis Provinsi dari sudut ekonomi yaitu Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp) Labuan

Bajo, Kabupaten Manggarai Barat;7. Kawasan andalan di provinsi yaitu Kawasan Komodo dan Sckitarnya, yang memiliki sektor unggulan

pertanian, industri, pariwisata, perikanan dan perkebunan.

2.1.7.2 Peta Pola Ruang/Tata Guna Lahan Provìnsi Nusa Tenggara Timur

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur ditetapkan dalam Perda 1 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2010 - 2030. Lokasi Pclabuhan Labuan Bajo berada pada Daerah Pemukiman sedangkan lokasi Terminal Multipurpose berada pada Kawasan Pertanian Lahan Kering berdasarkan peta Pola Ruang RTRW Provinsi NTT. Peta pola ruang Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat dilihat pada Gambar 2.2. Adapun detail peta di lokasi Terminal Multipurpose dapat dilihat melalui Gambar 2.3.

2.1.7.3 Peta Struktur Ruang Provinsi Nusa Tenggara Timur

Terdapat 6 (enam) buah sistem pusat kegiatan pada Provinsi Nusa Tengara Timur yang terdiri dari pusat kegiatan berikut: Pusat Kegiatan Nasional (PKN); Pusat Kegiatan Nasional Promosi (PKNp); Pusat Kegiatan Wilayah (PKW); Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp); Pusat Kegiatan Lokal (PKL); dan Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp). Kabupatcn Manggarai Barat, dimana wilayah tersebut merupakan lokasi Pclabuhan Labuan Bajo dan Terminal Multipurpose, tcrmasuk kc dalam sistem Pusat Kegiatan Wilayah (PKW). PKW adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten/kota. Peta pola ruang Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat dilihat pada Gambar 2.4. Adapun detail peta di lokasi Terminal Multipurpose dapat dilihat melalui Gambar 2.5.

9

Executive Snmtnary^ciicaua Induk Pelabuhan Labuan Bajo

2.1 .8 Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulai Kecil Provinsi Nusa Tenggara Timur

R encana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Provinsi NTT telali ditetapkan melalui bercia Nomor 4 Tahun 2017 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017-2037.T o k asj Pelabuhan Labuan Bajo berada pada Zona Pelabuhan (KPU-PL-DLK-30) sedangkan lokasi Term inal Multipurpose berada pada kawasan Zona Perikanan Budidaya, Sub-Zona Budidaya Laut berdasarkan peta yang terlampir di Perda RZWP3K Provinsi Nusa Tenggara Timur. Lokasi Pelabuhan Labuan Bajo sudah tercantumkan dalam RZWP3K Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai lokasi pelabuhan. Z o n a Perikanan Budidaya membentang pada bagian utara Kccamatan Komodo hingga Kecamatan Bolcng d en g an luas 2,648.45 Ha.LetuRZW P3K Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat dilihat pada Gambar 2.6. Untuk dctail lokasi Terminal hfuliipurpose terhadap Peta RZWP3K dapat dilihat pada Gambar 2.7.

10

Executive SwnmaryRencana Induk Pclabulian Labuan Bajo

Sumber Pela :I /Y!t t** MMtii ,W tifi; mieti u n ™ i h •«««*•» w w i ;c-u ■ !ty.

STUDI RENCANA INDUK PELABUHAN PEMINDAHAN TERMINAL BARANG

PELABUHAN LABUAN BAJO PROVINSI NUSA TENGGARA T1MUR

Peta Rencana Pola Ruang Provlnsi Nusa Tenggara Tlmur

Skala 1:2.300 000

*M4*t 1 SCO

A dm lnN IrasIC<® llx jko la P rov in i!

ItmkOU Katiu(i<i1uo— • — B a ia» Provili»!- - - B a ia * Kabupateo

Jarlngan Jalan ■"■■■ JeWm A lte ri Prime*

• Ja lan KcfckkM Pera Iran

, / ‘J S ung »94, o.iikiu— (to ri» Pania!

Rencana Pola Ruang

( § £ | | B anda 'U dara

{§ j§ 5 f Cagar A lani

| O a*rah Pemokiman

W B I . O .if-m h W iia l. i

j H u liin 8 -ika j

| Hutan In d ir '> y

Mutan P fo J u kv

Hulan P'O iKik*) Konveir-

Hutan P 'o d u k*i Tv'lunas

| K n n a M n L im itino Ocotogi

I Kaw a tan R e ta panA ir

K a n i iw n Sekita i D j ’M j a '.nr W U .k

BattemelrlU f f 0' 50Cm

H § f SCO-«COm

1COO - XCOrh

m i « 0 SttO n-

m i > 5000 oi SI» lem Tran*porta»i

Q P e ln M ia n • f Banda/a

Kcbun C om p ì* an

Pertanlan Lahan Bas-ih

Portorean la h a n Kering

Sem padan Pania!

Sempadan Sungal

Suaka Marg.is.iSva

SungaiO anan

Tamari Bu>u

Tamari N a tio na l

fansan W s a t. l Alam

Gambar 2.2 Peta Polo Ruang Provinsi Nusa Tenggara Tinnir berdasarkan RTRW20I0

Sumber: IÌP4I) Provinsi NTT dengan Penvesuaian, 2010

8'40'0'S

8"30'0*S

8°20'0"S

Executive SummaryRencana Iiiduk Pelabuhan Labuan Bajo

119‘4 0 '0 'E 119‘ 50 '0"E 120‘ 0 0 'E 120*10 0 ’E

Terminal M ultipurpose

Pelabuhan Labu

ara Barat

Peta P ro y e k s i R encana Lokasl P em in d a h an T e rm in a l B arang

P e lab u h an L a b u a n Bajo Terhadap P eta P o la Ruang

R en can a Tata R uang W ilayah P ro v in s i N usa T e n g g a ra T im ur Tahun 2010

K etera n g a n :

Koordinat P e labuhan Labuan Bajo 0 8 '2 9 4 6 00" LS 119*5308 07" BT

Koordinat Term inal Barang Wae Kelambu 08*28 00 11- LS 119'55'21 25" BT

Legenda© Term inal M ultipurpose @ Pelabuhan Labuan Bajo

Bttmmdd - C-JOOtt

mP f f 1(00'3000 m HattxPO-MOOm

A M nM rail• IfciAota Pruvinai f) IfciAot» Kabup«l«n

— Bit»» P iw i rial Batta KllXJfXtWI

Jaringte Jritn — — J**dAr*«1 Prtfrw

JrfjtnKoIrtdBr Panim i

Burlaim— «fetì» P arliliRanca» Pela Ruuif

| 1 Banda/Utore

¥M\( j | Oaarah tMmuklman

D urali W m ® f / . j l«j'jn Q sk.u

I H HjtunLkidma

Mutili Predak*l

Mutui ProduiuUKenv arai

HutanPioduK»! Tettato»

L _ J ! Kawaaon Unding Ooobgl

I . . . J RascpcnAIrKim w Batter Danni M ui Waduk

! >H0QaifSatemTrunpprUil

H Ptlabihan Bandura

Wibun Carepuian

Pe Herdan latori Bea*

Peiwnlan UtoflKerkig Se m u d ili Putti

Sampadin Strpai

& j* a UregaaaK»

aungtkOarBu TteianBuni

ÌW n a n M i d o n a i

U lt i ItnanMMiMini

Gambar 2.3 Zoom Peta Pola Ruang Provinsi Nusa Tenggara Tinnir berdasarkan RTRfY 2010

Stilli ber: RP41) Provinsi N'IT dengan Penyesuaian, 2010

Executive SunwuiryRcncana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

’rov. SulàwésjEJj

' t fu r t i . .

STUDI RENCANA INDUK PELABUHAN PEMINDAHAN TERMINAL BARANG

PELABUHAN LABUAN BAJO PROVINSI NUSA TENGGARA T1MUR

Peta Rencana Struktur Ruang Provlnsl Nusa Tenggara Tlmur

ii> 0 195 190 760 uro 1 500 Skala 1:2.300000

AtimlnnltHfl Bathimtlrl® Ib u k o l* P rov in ti 0 -J 0 0 n

ib u ko U K»t>u paleo g |s s j MOWCOw

------- B a ia i Karxjpateo lOCO-MOn

Jarlngan Jalan JOM.MOO»

j i i ia o A rb r i Prim o rJOCOm

- JalW tKoicklo i Sls'.em TrasportasiPera Iran Pclabuhan

Sungat *4 * Sondar»

• 4 c w ,------- 0 * 1 » P .n l. l l

Ternvnai

Satuan Wiliyah Pcngcmbangan Sislem PerkotaanSVVP l Timor. Roto. Alor. Sabu 0 p k l

l ) S W P II Flores, lo m b a li! & PKLp[ 5 3 SVVP IH S u n *» . PKNHlerarlilKetamatan it i PKN'p

A p KSN\ PKW

J

• V . 4A PKWp

Sumber Pela :l />,'* Pum Suro («taf le tiWìitt ì V W / « K v u n V . l l U n.' M i ■ iW »

Gambar 2.4 Pela Struktur Rucmg Provimi Nusa Tenggara Tinnir berdasarkan RTRW2010

Sumber: RP4I) Provimi NTT dengan Penyesuaian, 2010

13

Executive SummaryRencana induk Pclabuhan Labuan Bajo

Pelabuhan Lai

Terminal M ultip urpose

Peta P ro y eks i R encana Lokasi P em in d a h an T e rm in a l B arang

P e lab u h an L ab u an Bajo Terhadap Peta S tru k tu r Ruang

R en can a Tata R u an g W ilayah P ro v in s i N usa Tenggara T ìm u rT a h u n 2010

K e tera n g a n :

Koord inat P e labuhan Labuan Bajo 08*29'46 00“ LS 119*53 08 0 7 ” BT

Koordinat Term inal Barang Wae Kelambu 08* 28'00 11 "LS 119*55*21.25" BT

Legen da© Term inal M ultipurpose © Pelabuhan Labuan BajoAdmtaMfMj

® lUNob Provimi O lbt*0M Ktbopitwi

— Batta Pro» Inai— - Batta Katoupaton

.'irh g in Jtlafih b b Jatar Arterl Prirw

Jatan Kotattnr

/£***■*M*™--- (tari* PjrtilM in a W layth PaiBimbtngan

«WPI Tirar, Rota, Abr, Baby I ' 1 6VVP N Fiorai, lambiik \ M sw p ri surra*HbrMtlKieimataA

1

Ò&4

BNhfciMtri0-500 mM0-W0« 1000 -sonni

3000 • 5000 m >5000m

S M n Tran» porta»! PalabUian Bardai* TariróW

l

Sbrani Parto»**)

O «<L0»A A A A A (*wp

PRU»PKN

PKHp

PKS*

PKW

Gambar 2.5 Zoom Peto Struktur Ruang Provinsi Nusa Tenggara Tinnir berdasarkan RTR W20KI

Sumbcr: BP41) Provìnsi NTT dengan Penyesuaian, 2010

Executive SwnmaryRcncana Iuduk Pdabuhaii Labuan Bajo

: . • ■■•■vi, '

^ PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

-

RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU ■ PULAU KECIL ( RZWP3K |

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PETA RZWP3KPROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

IS M R 4 A 1

SKALAI: SW.toO

TUònuilw *'P ro y e k s i U n iv e rs a ) T r a n iv w ie k le ic a to fS ls te m Grid G a o f l r a f iD o m il i H o r i i o n l f l l : W « l d G e o d o lc 8 y > lc m 19 84 ( W O S 1 9 8 4 )

J A A M A * TRANS PORTA#' • P i< ibS»> h k n u iW J

i J f t / o h a i i v P utivi

<5 M M t r tonai

P o n il i» !P t la w m a P o iw y o n

LEGENDABATAB A M IA ATRA #

• b u T s ù P n n lr»M O U W ^TEEI t o l l l f c r lM l

• • P jlM Lay! lu ta ti- - - Ealai — — P a l li P v i ' i I— a m i K o s a w

E a la i K a u n a u n U M I I M C o -«P ara i

ì ’ S a» K.... fcm i u>uv.

C . ' . ' i S a rw i K<ttJW> o r P » « » T l ^ l g

RTWP1A PP0V4ISIHTTK iv a ia . P im in l iu a n U n » » A b o liv i

I m p g ik r u i i A li* R a lly ano' i t 'm P i'x rH ' l i T c n a lV u r E n y n “ V1 Tona P o r la , « i

I Tarn I V lana-i B a l ia » K o n u iM i l

-------- A W U U H W M 1 P 4 M 1 IAlar P a» ,to in N a to -a i A lv i P tiay to n i Rottomi

! " ' ! Kortoo-Ain Ito l i» Ka»Aavor U l v e : 4

K e m w i Ko o u nvk I tos-aro-i 1 » » K a iW o-A U iP a liri'»Tonasi K a w n a ii K o n ia v a i i Patto»» A N n P N u tU M I n n tL i v t

3 Torà In iT o r i PamaVaa-on

_____T c riP o -.o r« n 6 < n a U r1i i i iC D T t r iU iW )»

To rn ii U a ac ril Siila 'io t.itoi T s m a n W iM A im o A

H B T o n iti Bj %Kaaaaan S tonati» National Tartanhi

L’ . ' . 'J K a a a n S l* » j iH a » - j „ l

K iM ir t n a a in to lu il •*iM torcer ani pmxim1 Biair ha

K 6 IE R A N 0 A N RfIYAYAT PETA- Baia» • t o u »jmàvae»»i ntstor al # j r c »n o r i Ir to o -e il p s * trn to r t c a rra i k i t o p ti - P i# r i l - j l à n u l e T v - « in i r a r - ^ 'a 3 a h t t o ' ! ( A r i a i - . - V ia * r n c l t a l r*rr.inre

S U tia fR RETA-C a b Ctoni IV m t to s » ' Punto» M I V i n N U- Pati NsfiM ( I S * W H a ;ia to l to b - * i lo C» v * - * r n O r n i » * # ' t i r . » • «■ fa i» S9: P - o im ì f U i ' a v i * * C im i, B a ia i l - f trv a » O l i t i l i t»i n » 1 J- P m U N P r j i l i H l i T l M , B a i a l i ./e m on i Oo m w Oj1 V i » i SOIJ- = tO iP I Pto. i i I IN .u T n -y i» » T r-» i Bantu l r 'o m > I O r a ; « a i Tarar K U - P i# i» . 1 P . i r i f t M T Y J i- =aU ATRA P lM - t Na ia V - j j n TWa- TW JI T3I1 • N a ti S o le r THC T r f . i M IC • » I 4

Guru bar 2.6 Patii Ranaana /omisi Wilayah Pesisti- dati Palali - Palati Kacil Kecumatan Komodo dan Sakitamya, Provinsi Naso Tenggara Tinnir

(Sumber: Peraturan Daerah Provinsi Naso Tenggara Tinnir Nomar 4 Taluni 2017 Tentang R/WPÌK)

15

8'30‘0'S

8'28’0'S

8<26‘0‘S

Executive SummaryRencana Induk Fclabuhai» Labuan Bajo

Termin Multipurpose

Pelabuhan Labuan Baio

Peta P ro y ek s l R encana Lokas l P e m ln d a h a n T e rm ln a l Barang P elabuhan

L ab u an B ajo T erhadap Peta Z o n a s i P era iran

R encana Z onasi W ilayah Pesisir dan Pulau-Pulau K ecil Tali un 2017 Provlnsl Nusa Tenggara Tinnir

K etera n g a n :Koordinat P e labuhan Labuan Bajo 08*29'46 00“ LS 119*53 08 0 7 “ BT

Koord ina l Term inal Barang Wae Kelambu 08*28 00 11" LS 119*55*21.25“ BTLegenda

9 Term inal Barang W ae Kelambu

9 Pelabuhan Labuan BajoBAIAI AD HNitTftAJI MMMOMTMNtfOfrOUl• fellKotlPloiM va Pi li botai InèrMcr*o ItuKeti KAupabn Pilt&ubM totani

— HE $ PtlttuM.i R*foi*U/vtaitonSMn Ù (Vlibuhen LokalSitai Uutlartlortii & Petabuhi.i lOiuaa

— - MuNtflVl $ Pili buVi fafl«MA— Bratto»** A PdabuMn Bwytbtrmai— Botai Mattatori— orai Manta'"V/ uieuuflb G r t P i r *

Bunj*.. Bitta IW UulCTJ

imi lUwn

I I 7anaPM*Mi [ ,.J ZmNtoh* tl'-J TenePweitnw m Patto**) Tv apUl 204fVto*!

A ir La*A h r M jin a----- H t LHM Mentii• - AbPtojMnNtov*

MtMumnm+i* k s m w a ì i i m m k ^ u i u v

K H M W l i n r a l l M vl» l— l)« W in ta lto * t» 2nMira FVantotaiZeni Atrluran tonUfnnj»Iran Itomi Ouala Mi 'gutbm M i m t m u / m i M t tarar Bu\

l taratati» Ha*»'* Urtar*/

k. i MMorMmijwu A t a /* p t fe M ln * )U *• ••• K M ìM iru ilH l 0 B MdvAur^tiuMi

Ganihar 2.7 Zoom Peta Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Palali - Piiiau Kecil Kecaniatan Komodo dan Sekitarnya. Provinsi Nusa Tenggara Tinnir

(Sumber: Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Tinnir Nomar 4 Taluni 2017 Tentang RZWP3K dengan Penycsuaian)

Executive SttmmaryReneana Induk Pelabuhan Laburni Bajo

2.2 Gami)aran Umum Kabupaten Manggarai Barat

2.2.1 Letak dan Àdministratif Kabupaten Manggarai BaratKabupaten Manggarai Barat terletak di sisi paling barat dari Pulau Flores. Secara astronomis terletak di sebelah selatan garis khatulistivva, memanjang dari Utara kc Sciata» diantara 08° 14’ - 09°00’ Lintang Sclatan da» membcntang dari Barat kc Timur diantara 119°21 ’ - 120°20’ Bujur Timur.

berdasarkan letak geografisnya, Kabupaten Manggarai Barat memiliki batas-batas sebagai berikut:

• Batas Utara• Batas Selatan• Batas Barat• Batas Timur

Laut Flores Laut Sawu Selat SapeKabupaten Manggarai

W ilayah administrasi Kabupaten Manggarai Barat ditampilkan pada Gambar 2.8.

Gamhar 2.8 Peto Administrasi Kabupaten Manggarai Barai, Naso Tenggara Tinnir

Sumber: Pela Tematìk Indonesia, 2018

22.2 Kondisi Fisik dan Klimatologi Kabupaten Manggarai Baratlìtui»aliti Manggarai Barat sebagian besar berada di daratan Pulau Sumbawa, serta mencakup Pulau lomodo Pulau Rinca, Pulau Padar, serta pulau-pulau kecil lainnya. Total luas wilayah daratan Kabupaten J a n g g a a i Barat adalah seluas 3.141,47 km2. Secara administratif, kabupaten ini terdiri dari 10 kecamatan,

dengan wilayah terluas dimiliki oleh Kecamatan Komodo dengan luas 813,53 km2 dan wilayah terkecil adalah Kecamatan Kuwus Barat dengan luas 42,66 km2. Daftar lengkap luas wilayah Kabupaten Manggarai Barat berdasarkan kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.10.

label 2.1(1 Luas Wilayah Kabupaten Manggarai Barai Berdasarkan Kecamatan

No Kecamatan Ibukota Kecamatan Luas (mJ)1 Komodo Labuan Bajo 813,5323

Boleng Tcrang 486,56Sano Nggoang Werang 360,19

4 Mbeliling Warsawe 231,535 Lembor Wac Nakcng 145,686 Welak Orong 319,197 Lembor Selatan Lengkong Cepang 275,878 Kuwus Golo Welu 54,559 Ndoso Ndoso 124,9510 Kuwus Barat Landong 42,6611 Macang Pacar Bari 174,6412 Pacar Pacar 112,12

Kabupaten Manggarai Barat 3.141,47Sumber: lì PS Kabupaten Manggarai Barai, 2019

Berdasarkan data yang dihimpun melalui Kabupaten Manggarai Barat dalam Angka Tahun 2019, curah hujan tertinggi berkisar pada bulan Januari, dengan rentang buia» basah/musim hujan pada bulan Novembcr hingga Aprii. Rata-rata suhu udara tertinggi terjadi pada bulan Oktober sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Januari. Bulan dengan rata-rata kecepatan angin tertinggi terjadi pada bulan November, dan rata-rata kecepatan angin terendah terjadi pada bulan Juli. Rekapitulasi curah hujan, suhu udara dan kecepatan angin dapat dilihat pada Tabel 2.11.

label 2.1 / Rekapitulasi Kondisi Iklim Benipa Suini Udara, Curati Hujan dan Kecepatan Angin di Kabupaten Manggarai Barat

Bulan

Suhu Udara Curah Hujan (mm) Kecepatan Angin

Maksimuni Minimum Rata­rata

CurahHujan(mm)

HariHujan(hari)

ArahRata-Rata

(Knot)Januari 32,2 22,0 26,9 229,4 17 Barat Laut 21Februari 32,6 22,6 27,2 115,4 13 Barat Laut 22Maret 34,2 23,0 27,7 73,3 8 Barat Laut 18Aprii 34,0 20,4 27,9 29,7 6 Barat Laut 18Mei 34,4 20,0 28,0 2,1 1 Tenggara 13Juni 33,6 19,0 27,3 7,9 1 Selatan 13Juli 34,2 17,8 26,8 6,4 1 Barat Laut 12Agustus 33,2 19,2 26,6 1,2 1 Barat Laut 19September 33,0 17,8 27,2 - 0 Barat Laut 16Oktober 38,0 21,0 28,1 4,6 2 Barat Laut 19Novembcr 34,2 22,4 28,2 134,2 13 Selatan 26Desember 34,0 22,2 28,1 92,7 10 Selatan 18

Sumber: BPS Kabupaten Manggarai Barai, 2019

17

Executive SummavyRcneana Indiik Pelabuhan Labuan Bajo

2.2.3 Kondisi Perekonoinian Kabupaten Manggarai Barat^erdasarkan data yang dihimpun dari Kabupaten Manggarai Barat Dalam Angka dari Badan Pusat Statisik Kabupaten Manggarai Barat, nilai total Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan (PDRB ADHK) 2010 Kabupaten Manggarai Barat dalam 5 tahun terakhir selalu mengalami kenaikan. Dalam periode 2Ol4>2018, tiga lapangan usaha yang mendominasi adalah sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; Administrasi Pemerintahan; dan Konstruksi.

Lapangan usaha yang memberikan kontribusi tcrtinggi pada periode tersebut adalah bidang Pertanian, kehutanan, dan Perikanan, dimana pada tahun 2018 memberikan kontribusi terhadap PDRB ADHK 2010 sebesar 886.787,9 juta rupiah atau sekitar 41,64% dari total angka pada tahun tersebut. Sedangkan untuk sek to r Administrasi Pemerintahan; dan Konstruksi berkontribusi sebesar 12,55% dan 12,54% secara kerurutan dari total nilai PDRB ADHK 2010 Kabupaten Manggarai Barat pada tahun 2018. Tabulasi PDRB A D H K 2010 Kabupaten Manggarai Barat dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 2.12.

Lapangan usaha yang memberikan kontribusi tertinggi pada periode tersebut adalah bidang Pertanian, kehu tanan , dan Perikanan, dimana pada tahun 2018 memberikan kontribusi terhadap PDRB ADHB sebesar 1351.880,41 juta rupiah atau sekitar 41,64% dari total angka pada tahun tersebut. Sedangkan untuk sektor Administrasi Pemerintahan; dan Konstruksi berkontribusi sebesar 12,55% dan 12,54% secara berurutan dari to t a l nilai PDRB ADHB Kabupaten Manggarai Barat pada tahun 2018. Tabulasi PDRB ADHB Kabupaten M anggarai Barat dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 2.13.

Jabel 2.12 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010 di Kabupaten Manggarai Barat pada Tahun 2014-2018

Lapangan UsahaPDRB Atas Dasar Harga Konstan (juta rupia h)

2014 2015 2016 2017 2018Pertanian, Kehutanan dan Terikanan

779.662,8 802.662,2 825.585,8 859.157,2 886.787,9

Bertambangan & LPenggalian

31.855,2 33.957,6 35.884,7 37.532,1 38.399,0

J n d iu s tr i pcngolahan 7.983,6 8.282,8 8.598,1 9.232,5 9.577,4^JDengadaan Listrik dan Gas 665,9 744,0 838,0 850,4 1.001,8

Pengadaan Air,_ Pergelolaan Sampah 19,6 20,1 20,3 20,5 21,0

Kxtfstruksi 195.651,2 209.402,6 229.131,7 243.069,1 267.000,0Pedagangan Besar dan B aran

166.759,4 176.045,5 186.615,4 197.844,7 210.996,3

i Trasportasi dan 1 Pe:gudangan

73.848,3 77.064,8 82.249,1 88.757,2 95.827,3

Pejyediaan Akomodasi 1 d # Nlakan Minum

10.467,6 11.122,0 12.454,2 13.981,6 15.740,6

l Informasi & Komunikasi 137.374,0 144.505,4 151.997,8 159.831,2 168.028,7i J#a Keuangandan

Auransi11.127,7 11.520,6 11.956,1 12.608,4 13.285,8

i p:aL Estate 54.880,9 57.261,0 59.562,2 62.850,8 66.129,4J^a Perusahaan 9.455,8 9.690,5 10.124,5 10.629,0 11.213,1

I Administrasi Rmerintalian

212.026,0 225.112,9 238.944,3 252.598,9 267.181,0

| Jjììl Pendidikan 48.201,2 50.029,3 51.900,5 54.128,9 56.512,1

Lapangan Usaha PDRB Atas Dasar Harga Kon stan (juta rupi ah)2014 2015 2016 2017 2018

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosia! 15.848,C 16.560, 17.330, i 18.311,f 19.318,1Jasa Lainnya 2.040,6 2.067,( 2.196,9 2.351,2 2.496,7PDRB Atas Dasar Harga Konstan 1.757.867,8 1.836.049,C 1.925.390,1 2.023.755,2 2.129.516,2

ounmet. a n Kabupaten Manggarai Barat, 2019 ' ......... ................ “ ------------------------------

Tabel 2.13 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku 2010 di Kabupaten Manggarai Barat pada Tahun 20/4-2018

Lapangan Usaha PBRB Atas Dasar Harga Berlaku (iuta rupiah)2014 2015 2016 2017 2018

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 950.803,45 1.042.891,19 1.130.441,32 1.221.615,27 1.351.880,41Pertambangan & Penggalian 42.968,47 48.369,44 51.831,73 54.422,63 56.718,96

Indrustri pcngolahan 9.704,76 10.627,59 11.607,64 12.894,59 13.995,88Pengadaan Listrik dan Gas 694,69 852,02 1.060,83 1.194,29 1.451,69Pengadaan Air, Pcngelolaan Sampah 22,65 23,59 24,51 25,64 26,68

Konstruksi 255.381,87 287.326,42 326.406,61 371.243,18 416.366,38Perdagangan Besar dan Eceran 201.367,13 224.346,78 250.346,58 275.957,62 305.465,96Transportasi dan Pergudangan 93.105,11 102.976,46 118.385,87 129.655,50 144.629,29Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 13.616,44 15.525,65 18.156,57 21.230,64 24.632,71

Informasi & Komunikasi ~Ì65.7ÒÌL9lÌ 173.697,14 184.633,76 196.155,06 210.444,31Jasa Keuangan dan Asuransi 13.421,71 14.606,11 15.721,85 17.298,20 19.204,88

Reai Estate 76.081,80 83.640,13 90.027,37 97.616,30 104.777,96Jasa Perusahaan 11.048,75 11.831,01 12.913,11 14.228,90 15.257,02AdministrasiPemerintahan

271.640,01 299.802,61 33 5.656,48 372.271,58 409.943,68

Jasa Pendidikan 67.168,35 72.815,34 78.130,51 85.951,20 94.965,52Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 22.320,59 25.329,3 6 28.156,20 31.141,38 33.950,66

Jasa Lainnya 2.807,96 3.062,46 3.380,78 3.739,81 4.053,00PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2.197.862,7 1 2.417.723,3 2.656.881,7 2.906.641,8 3.207.765,0

òttmoer: tflJò Kabupaten Manggarai Barat, 2019 -----------------

Executive SummaryUcncana Iiidiik Pelabuhan Labuan Bajo

2.2.4 Rondisi Kependudukan Kabupaten Manggarai BaratM enurut data Kabupaten Manggarai Barat Dalam Angka Taliun 2019 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Manggarai Barat Jum lah penduduk Kabupaten Manggarai Barat pada taliun 2018 adalah sebanyak 263.069 jiwa yang terdiri dari 133.003 laki-laki dan 136.026 perempuan. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Manggarai Barat pada taliun 2017-2018 adalah sebesar 2.21%. Rasio jenis kelamin dari total penduduk pada tahun 2018 adalah 97.78 yang bcrarti dari 100 perempuan terdapat 97-98 laki-laki.

Luas wilayah Kabupaten Manggarai Barat adalah sebesar 3.141,47 km2, dimana luas tersebut terbagi pada sebagian wilayah Pulau Flores, Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Longos, dan banyak pulau-pulau kccil lainnya. Kepadatan penduduk Kabupaten Manggarai Barat adalah 85.64 jiwa per km2. Pada tahun 2018, Kecamatan Komodo memiliki persentase penduduk yang paling banyak dibandingkan kecamatan lainnya di Kabupaten Manggarai Barat, yaitu sebesar 19.86%, sedangkan Kecamatan Kuwus Barat memiliki persentase penduduk terendah, yaitu sebesar 4.11% dari total penduduk Kabupaten Manggarai Barat. Rekapitulasi jumlah penduduk dan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Manggarai Barat dapat dilihat pada Tabel 2.14.

label 2.14 Jumlah Penduduk dan Ixtju Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Manggarai Parai pada Tahun 2014 - 2018

Kabupaten/KotaJumlah Penduduk (ribu jiwa)

2014 2015 2016 2017 2018Komodo 47,288 48,812 50,356 51,868 53,439Boleng 18,391 18,834 19,278 19,702 20,140Sano Nggoang 14,196 14,441 14,683 14,906 15,134Mbeliling 12,855 13,058 13,258 13,441 13,629Lembor 32;016 32,753 33,491 34,190 34,914Welak 21,061 21,533 22,004 22,451 22,912Lembor Selatan 22,998 23,538 24,080 24,595 25,127Kuwus 24,266 24,788 25,310 25,801 15,263Ndoso 19,343 19,579 19,807 20,006 20,212Kuwus Barat - - - - 11,045Macang Pacar 33,403 34,353 35,315 36,247 18,270Pacar - - - - 18,944M anggarai Barat 245,817 251,689 257,582 263,207 269,029Laiu Pertumbuhan 2,39% 2,34% 2,18% 2,21%

Sumber: BPS Kabupaten Manggarai Parai. 2019

2.2.5 Sektor Unggulan Potensi Kabupaten Manggarai BaratPotcnsi wilayah Kabupaten Manggarai Barat sesuai dengan arahan Misi Pembangunan dalam Profil Daerah Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2016 yang didapatkan dari Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengcmbangan Daerah (BP4D) Kabupaten Manggarai Barat, adalah kopcrasi dan kepariwisataan. Sclain sektor pariwisata, rencana prioritas pembangunan dalam bidang ekonomi juga mcnyebutkan pembangunan perkebunan di 6 wilayah, pembangunan perikanan tambak (budidaya), serta pengelolaan potensi pertambangan.jika melihat pada sumbangsih sektor usaha terhadap PDRB, terlihat bahwa lapangan usaha pertanian, kehutanan dan peternakan memberikan sumbangsih tertinggi di Kabupaten Manggarai Barat. Lapangan usaha pertanian merupakan lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja tertinggi di Kabupaten Manggarai Barat, yaitu sebesar 73% dari total penduduk yang sudali bekerja. Tanaman pangan yang memberikan persentase kontribusi produksi tertinggi adalah Padi Sawah, yaitu sebesar 87,25% dari total produksi tanaman pangan.

Kecamatan yang menjadi produsen tertinggi tanaman Padi Sawah adalah Kecamatan Lembor. Total produksi Panama» Padi Sawah pada tahun 2018 di Kabupaten Manggarai Barat adalah sebesar 280.083,40 ton.

Dalam keberjalanannya, Labuan Bajo diangkat menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau KSPN. Dengan masuknya Labuan Bajo menjadi KSPN, maka hai tersebut diharapkan menjadi pemicu kegiatan pariwisata di sana, dimana kedatangan wisatawan lokal maupun mancanegara diharapkan untuk terus melonjak. Salah satu aspek yang harus memadai untuk mengakomodir itu semua adalah akses dan transportasi mcnuju dan dari Labuan Bajo, atau dalam hai lebih luasnya Kabupaten Manggarai Barat, dimana akses dan transportasi eksisting yang biasa wisatawan gunakan untuk menuju Labuan Bajo adalah akses udara dan laut.

Sektor pengembangan pariwisata merupakan salah satu fokus utama dalam perkembangan Kabupaten Manggarai Barat, dimana pariwisata dianggap sebagai maskot perekonomian daeran dan pengembangan PAD. Dalam menunjang pembangunan di Kabupaten Manggarai Barat, maka sektor Konstruksi juga diprediksi akan terus naik, seperti tahun-tahun sebelumnya. Keberadaan Labuan Bajo sebagai KSPN juga akan meningkatkan PDRB sektor Konstruksi, dimana pembangunan infrastruktur Kabupaten seperti sarana jalan dan perhubungan, pcnerangan, air bcrsili dan lain-lain scita pembangunan sektor swasta seperti hotel dan penginapan turut andil dalam perkembangan Kabupaten Manggarai Barat.

2.2.6 Data Jaringan Transpoitasi Kabupaten Manggarai Barat2.2.6.1 Jaringan Transportasi Laut

Berdasarkan data yang didapatkan dari Badan Pusat Statisik Kabupaten Manggarai Barat, kegiatan kunjungan kapal selalu naik setiap tahunnya pada 5 tahun terakhir, dimana data pada tahun 2018 menyebutkan angka sebesar 24.046 kunjungan kapal pada tahun tersebut. Selain itu, data arus naik-turun penumpang juga mengalami peningkatan dalam 5 tahun terakhir, dimana penumpang naik pada tahun 2018 menunjukan angka 222.026 orang dan penumpang naik sebesar 218.454 orang. Tren kenaikan pada kunjungan kapal dan arus naik-tiirun penumpang berbanding terbalik dengan bongkar muat barang, dimana angka terakhir pada tahun 2018 menunjukan bahwa barang bongkar sebesar 126.916 ton dan barang muat hanya sebanyak 900 ton.Tabulasi data kunjungan lengkap, turun-naik penumpang, dan bongkar-muat barang dapat dilihat pada Tabel

Tabel 2.15 Data Kunjungan Kapal, Turun-Naik Penumpang, verta Bongkar-Muat Barang di Kabupaten Manggarai Parai

Kegiatan Tahun2014 2015 2016 2017 2018

Kapal 6.669 5.727 6.222 15.928 24.046Penumpang

(orang)Turun 94.370 78.363 113.239 161.191 218.454Naik 86.767 88.700 110.929 169.525 222.026

Barang (ton) Bongkar 111.842 124.109 108.498 86.023 126.916Muat 41.318 31.186 25.851 6.631 900

Sumber: BPS Kabupaten Manggarai Barat, 2019

Berdasarkan RTRW Kabupaten Manggarai Barat, tatanan kepelabuhan di Kabupaten Manggarai Barat adalah sebagai berikut:

1. Pelabuhan umum yang terdiri dari:a. Pelabuhan pengumpul, yaitu Pelabuhan Niaga/Pcti Kemas di Desa Bari Kecamatan Macang Pacar;b. Pelabuhan Penumpang dan Pelabuhan Wisata Internasional di Labuan Bajo; danc. Pelabuhan pengumpan yang terdiri atas:

• Pelabuhan di Kecamatan Boleng;• Pelabuhan di Kecamatan Lembor Selatan; dan• Pelabuhan di Kecamatan Macang Pacar.

19

2. Terminal pelabuhan laut yang terdiri dari:a. Terminal pclabuhan laut Labuan Bajo di Kccamata Komodo;b. Terminal pelabuhan laut Bari di Kecamatan Macang Pacar; danc. Terminal pelabuhan laut (ASDP) di Kecamatan Komodo.

Sedangkan rencana alur pelayaran yang terdapat dalam RTRW Kabupaten Manggarai Barat adalah sebagai berikut:

1. Surabaya - Labuan Bajo;2. Makassar - Labuan Bajo;3. Benoa - Lcmbar - Bima - Labuan Bajo - Makassar;4 . Surabaya - Benoa - Bima - Labuan Bajo - Marpokot - Maumere - Marpokot - Makassar;5. Kupang - Pulau Solor - Maumere - Marpokot - Reok - Labuan Bajo - Bima; dan6 . Labuan Bajo - Wac Kclo (Sumba Barat Daya).

D alam MasterpUm Transportasi Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2017, program trasportasi laut dan penyebrangan memberikan fokus pada pengembangan Labuan Bajo dan sekitarnya untuk menjadi kawasan pariwisata, sehingga rencana pengembangan kedepannya difokuskan untuk melayani dan memenuhi kebutuhan pariwisata khususnya di Labuan Bajo. Selain itu, terdapat juga rencana pembangunan dua Pelabuhan bara, yaitu Pelabuhan Bari, Kecamatan Macang Pacar dan Pelabuhan Nangalili, Kecamatan Dembor. Program Masterplan Transportasi Kabupaten Manggarai Barat untuk transportasi laut dan pelayaran dapat di lihat pada Tabel 2.16.

Executive Smtmaryl u c a n a Induk Pclabuhan Labuan Bajo

label 2. 16 Program Masterplan Transportasi untuk Transportasi Laut dan Penyebrangan Kabupaten Manggarai Parai Tahun 2017

Program Masterplan TransportasiWaktu Pclaksanaan

2017-2023 2023-2028 2028-2033JARINGAN PELAYANAN

1Untuk Kapal Niaga, rute pelayaran yang diarahkan dari Surabaya dan Makassar

V

2Untuk Kapal PELNI, rute pelayaran yang diarahkan dari Benoa-Lembar-Bima-Labuhan Bajo-Makassar.

7

3Untuk Kapal Perintis, rute yang dilayani yaitu Kupang- Pulau Solor-Maumere-Marpokot-Reok-Labuhan Bajo- Bima.

V

4 Peinbukaaan kembali rute ASDP Labuan Bajo - Jampea 75 Pembukaan Rute ASDP Labuan Bajo - Waingapu ?

6Peningkatan frekuensi trayek angkutan kapal penumpang untuk perjalanan masyarakat lokal

7Studi penetapan jalur trayek kapal motor <7GT dan regulasi untuk retribusi perijinan.

V

8Optimalisasi standar fasilitas keamanan pada kapal trayek angkutan penumpang (life jackels)

V

| Penyediaan sarana penyeberangan Pariwisata lintas Pulau Rinca, Pulau Padar, Pulau Komodo, Pulau Kanawa, Pulau Bidadari dengan tipe pelayanan murali dan terjadwal.

V

JA RINCAN PRASARANA|r 1 Pengembangan Pelabuhan PT.ASDP menjadi Pelabuhan

Marina- Studi Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) V

DE Pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo 7 7

Program Masterplan Transportasi Waktu Pclaksanaan2017-2023 2023-2028 2028-2033

- Penambahan akses keluar / masuk3 Rencana pembangunan Pelabuhan Bari i —

- FS & DED Penyediaan akses jalan arah ke Labuan Bajo dan ke Ruteng

~ T ~

- Survey inventarisasi Desain (SID) Fasilitas Perlengkapan Jalan

' .... v "

' Pcngadaan Fasilitas Perlengkapan Jalan ~ T ~4 Rencana pembangunan Pelabuhan Nangalili

- Penyediaan akses jalan ~ T ~- Survey Inventarisasi Desain (SID) Fasilitas Perlengkapan Jalan

V

___ - Pengadaan Fasilitas Perlengkapan Jalan5 Pembangunan dermaga pelabuhan rakyat pada daerah-

daerah pesisir dan pulau-pulau kecil untuk peningkatan akses masyarakat dan distribusi barang ringan melalui laut.

V

6 Penambahan Simpul Transportasi pada Pelabuhan PT. ASDP dan Pelabuhan Labuan Bajo untuk angkutan integrasi antar moda

r7 Pembangunan Dermaga Wisata Pink Beach8 Perbaikan Dermaga Pulau Seraya Besar ì9 Penertiban Fungsi Dermaga Kapal ?10 Rencana pembangunan dermaga kapal angkutan

pariwisata di Labuan Bajo.V

11 Rencana peningkatan infrastruktur pelabuhan perikanan T ~12 Rencana Pengembangan Pelabuhan Perikanan untuk

mendukung pengembangan Kawasan Minapolitan di Kec. Komodo, Kec. Boleng & Kec. Macane Pacar

T “

13 Penyediaan Pelabuhan khusus penyediaan bahan bakar v14 Pengerukan Laut antara Bari dengan Pulau Longos ~ T ~15 Pengurukan didepan Kota Bari sebagai Pemecah Ombak ~ T ~

Slitti ber: Dinas Perhubungan Kabupaten Manggarai Barat, 20/7

2.2.6.2 Jaringan Transportasi Darat

Berdasarkan data yang dihimpun dari Data dalam Angka 2019, total panjang Jalan Negala, Jalan Provinsi, dan Jalan Kabupaten di Kabupaten Manggarai Barat adalah sepanjang 1496,84 km. Dari total panjang jalan tersebut, 8,43% berstatus Jalan Negara, 9,47% adalah Jalan Provinsi, dan 81,97% adalah Jalan Kabupaten. Sedangkan untuk kondisi jalan, 38,24% dari total jalan memiliki kondisi baik, 18,28 mcmiliki kondisi sedang, 6,07% memiliki kondisi rusak, dan 37,40% memiliki kondisi rusak berat. Tabulasi linci panjang jalan berdasarkan jenis permukaan dan kondisi jalan dapat dilihat pada Tabel 2.17.

20

Executive SummaryRcncana Induk Pclabuhan Laburni Bajo

Tabe! 2.17 Jenis Pennukaan Jalan clan Mondisi Jalan Berdasarkan Status Jalan di Kabupaten Manggarai Barat

ParameterStatus Jalan

Jalan Negara Jalan Provinsi Jalan Kabupaten2017 2018 2017 2018 2017 2018

Jenis PermukaanHotmix 89,7 126,15 19 22 46,19 71,56Aspai 88,2 93,43 570,07 474,98Kerikil 22,6 26,37 298,58 377,19Tanah 12 312,05 303,16

Rondisi JalanBaik 72 86,2 44,5 23,6 567,13 462,66Sedang 4,7 34,25 33 47 209,23 192,44Rusak 10,7 4,9 31 15,6 234,08 70,35Rusak Berat 2,3 0,8 33,3 55,6 216,39 503,44

Sumber: Badali Pusat Statìstik Kabupaten Manggarai Barat, 2019

Jaringan prasarana lalu lintas yang terdapat dalam RTRW Kabupaten Manggarai Barat adalah sebagai berikut:

1. Terminal Tipe A, terdapat di Kecamatan Komodo;2. Terminal Tipe B, terdapat di Desa Nggorang; dan3. Terminal Tipe C, terdapat di seluruh ibukota kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat.

Jaringan layanan lalu lintas dan angkutan jalan (trayek angkutan penumpang) yang terdapat dalam RTRW Kabupaten Manggarai Barat adalah sebagai berikut:

1. Angkutan antar kota dalam provinsi terdiri atas trayek:a. Labuan Bajo - Ruteng - Bajawa; danb. Labuan Bajo - Ruteng - Ende.

2. Angkutan kota; dan3. Angkutan pedesaan.

Jaringan angkutan sungai, danau dan penyebrangan (ASDP), yaitu Pelabuhan Penyebrangan Labuhan Bajo, yang terdapat dalam RTRW Kabupaten Manggarai Barat adalah sebagai berikut:

1. Labuan Bajo - Sape;2. Labuan Bajo - Pulau Jampea - Pulau Selayar - Bira; dan3. Labuan Bajo - Wae Ngapu/Wae Kelo.

2.2.6.3 Jaringan Transportasi Udara

Tatanan kebandarudaraan sesuai dengan RTRW Kabupaten Manggarai adalah sebagai berikut:

1. Bandar udara pengumpan, yaitu Bandar Udara Koniodo di Kecamatan Komodo; dan2. Rencana pembangunan Bandar Udara pengumpul sckunder dengan skala pelayanan internasional di

Kecamatan Lembor Selatan.

Berdasarkan data yang didapatkan dari Badali Pusat Statisik Kabupaten Manggarai Barat, kegiatan datang- berangkat penumpang selalu naik setiap tahunnya pada 3 taluni terakhir. Hai tersebut juga berlaku untuk kegiatan bongkar muat-barang dan bongkar-muat bagasi penumpang. Angka terakhir pada tahun 2018 menunjukan bahwa total penumpang yang datang melalui Bandar Udara Komodo mencapi 291.778 orang dan peniuupang berangkat mencapai 298.411 orang. Tabulasi kegiatan datang-berangkat penumpang, bongkar-muat barang dan bagasi dapat dilihat pada Tabel 2.18.

TabeI 2.! 8 Jumlah Penumpang, Barang, dan Bagasi melalui Bandar Udara Komodo, Kabupaten Manggarai Barat

Kegiatan Tahun2016 2017 2018

Penumpang(orang)

Datang 189.755 238.287 291.778Berangkat 174.404 217.922 298.411

Barang(kg)

Bongkar 430.886 511.406 617.787Muat 134.110 130.538 194.196

Bagasi (kg)Bongkar 1.696.207 1.899.345 2.494.801Muat 1.835.626 1.937.376 2.694.160

Sumber: Badati Pusat Statistik Kabupaten Manggarai Barat, 2019

2.2.7 Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Pengembangan/Kebijakan Wilayah Kabupaten Manggarai Barat

2.2.7.1 Rencana Pengenibangan Wilayah

Pengembangan Kabupaten Manggarai Barat berdasarkan dokumen Profik Daerah Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2016 direncanakan untuk mengembangkan pariwisata daerah sebagai materi utama untuk pengembangan daerah. Keberadaan Taman Nasional Komodo di kabupaten ini menjadikan pariwisata sebagai maskot untuk pembangunan daerah. Hai tersebut juga didukung oleh Labuan Bajo sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional serta Labuan Bajo sebagai salah satu dari lima destinasi utama wisata Indonesia. Pengembangan daerah untuk mengedepankan pariwisata daerah juga didukung oleh jumlah wisatawan yang terus naik setiap tahunnya, salah satu parameter yang menggambarkan banyaknya wisatawan yang datang ke Kabupaten Manggara Barat adalah jumlah wisatawan yang masuk ke Taman Nasional Komodo.

Keberadaan Taman Nasional Komodo sebagai destinasi wisata yang popular juga membuat destinasi wisata disekitamya bermunculan. Dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2014-2025, yang sudah disahkan dalam bentuk Perda Nomor 3 Tahun 2014, program-program yang tertera dikhususkan untuk memunculkan destinasi baru hingga rencana induk daerah wisata tersebut. Rencana pembangunan sektor kepariwisataan daerah dibagi ke dalam 4 wilayah utama seperti yang dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2.9 Pela Destinasi Wisata Kabupaten Manggarai Barai DPI) Komodo dan Sekitarnya

Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat, 20/4

21

Executive SummaryRcncana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

j i

* ^

PFTA D E S TIN AS I R A R IW lS A TA IM F RAM K A B U P A U N M A N G G A R A I B A R A I RR O PINS I N I /S A T fN liG A A A TIM O R

D P O S A N O N G O D A N O D A N SCKITARNYA

Kmiwi Prtnbjniunan Pariwkau Dmrih :KPPU N i r r> c d M S s c iu n i y i IR T O W e r a r g C e n s i to d i n S o k 'i.n n y i- APPO A f k A S d l i S f U l r v , !APPO S e iw y , 3 j " , V i - I m I j n . n f c k U d iv i APPO M i- O i ' . | r S lA .U r« y .i m u Mjntjng dm StuHimy»»:!-TU 'Un V k . i . ir i /y - i

K a w js a n V ira te s i P j i iw is a u D J P i. tf i lA S P ; M u s l l l i i g J a n 5 u M « r r .v . r i t i V J -» ’ .f.S 'V . i f d m V o ' V n y i ASPO W j t i i P .T s s f i l N H U H R tiA t t S r c l i i n y t

R eno n» P lr i(* m b m £ m :B u d a 1/ » P c M '-.» /a ÌJ n S i- a la li (Sudava T in i» tMÌKff H i , l ioD a n aA l i T f i 'j i j f t

RETA D PD S A N O N 6 G 0 A N G O A N SCKITARNYA

Gambar 2. IO Reta Destinasi Wisata Kabupaien Manggarai li a rat DPI) Sano Nggoang don Sekitarnya

Suntber: Dinas Pariwisata Kabupaien Manggarai Sarai, 2014

f IT A W S n M A S l P ia iW lS À T A O A C M M ►AUUf'A! IN MAAC.UAKAI «AHAI MiOTIHy NlKA HHCGA** llMuH0 P P IH A N A U U IM 1>AN V IN I fA H N V A

K4W 4>«<I O rfU frflt |M 'f - D C i f c r m t f / r k M « r r y «kPN‘jr»'0*i cf.Vi “l IjJfly*K *» W Kj I-ì j u , H j iA **»f > x - n a r r / ir f ’ iM) I n *s-Vi» Ufi, I

l « ; t i

K i m v v m S ir j f r g » Pj m »v .v U D -u -r V» j U u r j O '* - V«>

► tri!» llviC -» r« ^ f*oU l c J f tS r k - f .A fn / . i

B e l ) , if i u t i# , 4 I l o ! »

t» K iÌ0 * l H i« |4 r Alf V | W

irvnoR%KAI AN

P IT A DPD ISTANA ULAR OAN SCKITARNYA

na—hìh

<• J

Gambar 2.11 Peta Destinasi Wisata Kalmpaten Manggarai Barai DPD Istana Ulat dan Sekitarnya

Sutnber: Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barai, 2014

P fT A DPO W A TU T IM B A N G R A U N G O A N S fK ITAR N YA

j cy-'\'■ o...w

:A..

v

, < 2 ì ?

; ^ . ■•c f

t?cW s

L !... . ( ■ f i \Y Y*

D.S/ "■•A-,-

P IT A D E S TIN AS I P A R IW ISATA D A E R A II K A B U P A U N M A N G G A R A I B A R A I P R O P IN S IN O S A T f N G O A R A TIM O R

DPO WATU TIMBANG RAUNG

B a u m a n P e m b a n g u n .n P a i lv i l ia la C la e M h ■APPO K fg n d a n S t l i i m y l K P P O P a T .ll l i- in ‘ c k i l i f H y .KPPO Bari <Jan S cU - jn y j «PRO in n iir £ d in S* i Un iva KPPt» ftd'o VA? il i l io V - l i n i Y i KPPO Rjrggj d j> l e i m in a

IH am » a S u s w j l Parti»™ al» U»ei»N IKSóO P.« .i l Vt/u dan S -k i.m ya ■STO kvbunn Tu» N j f t 'm j d i r S d M trn fi

; K iP IJW I lo Inn’.o . s R i- i i . s c . n S r la j i iA I

R e riK an » Pongtrrbjngtn :Sudivi ElnìRl* j . l« i ild -o i

.M i T r i,u n

Gambar 2.12 Paia Destinasi Wisata Kabupaten Manggarai Barai DPD Watu Timbang Raung dan Sekitarnya

Sutnber: Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barai, 2014

2.2.7.2 Peta Pola Ruang/Tata Guna Lalian Kabupaten Manggarai Barat

Lokasi Pelabuhan Labuan Bajo berada pada Kavvasan Perniukinian, sedangkan lokasi rencana Terminal Multipurpose berada pada Kawasan Budidaya Perkebunan berdasarkan peta Pola Ruang RTRW Kabupaten Manggarai Barat. Peta pola ruang Kabupaten Manggarai Barat dapat dilihat pada Gambar 2.13 dan Gambar 2.14.

2.2.7.3 Peta Struktur Ruang Kabupaten Manggarai Barat

Terdapat 4 (empat) buah sistem pusat kegiatan pada Kabupaten Manggarai Barat yang terdiri dari pusat kegiatan berikut: Pusat Kegiatan Wilayah (PKW); Pusat Kegiatan Lokal (PKL); Pusat Pelayanan Kawasan (PPK); dan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL). Kawasan Perkotaan Labuan Bajo, dimana wilayah tersebut merupakan lokasi Pelabuhan Labuan Bajo dan Terminal Multipurpose, termasuk ke dalam sistem Pusat Kegiatan Wilayah (PKW). PKW adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten/kota. Peta struktur ruang Kabupaten Manggarai Barat dapat dilihat pada Gambar 2.15 dan Gambar 2.16.

22

Ca

Executive SummaryRcncana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

S U M B A

K A B U P A TE NM A N G G A R A I

PEM ER INTAH DAERAH KABUPATEN M ANG G ARAI BARAT

PR O PIN SI NUSA TENG G AR A TIM UR RENCANA TATA RUANG WILAYAH

(RTRW) 2010JUDUL PETA : RENCANA

POLA RUANGKABUPATEN MANGGARAI BARAT

LEGENDA :( O ) Ib u k o ta K a b u p a te n ----------J a la n A lte r i• Ibukota Kecamatan Jalan KolektorJJ Bandara ~ Jalan Lokal

g l Pelabuhan ™ Dana“- — -Batas Kabupaten-------Batas Kecamatan

Batas Desa Sungai

Kawasan BudldayaC a g a r A lam

H u ta n L indung

H u ta n Bakau Kawasan Budidaya

■'% H u ta n P ro d u k s i Te tap P errnuk lm an

H u ta n P ro d u ks i T a rba tas K aw a sa n IndustriH u ta n R akya t K aw a sa n P e rke b u na n

K aw a sa n P e rtan ian

jK a w a s a n A n d a la n K o m o d o d sk

N o. Peta : ,14

S um ber Peta :- Rupa Burnì Indonesia Tahun 2009

INSET

Gambar 2.13 Peta Pota Ruang Kabupaten Manggarai Parai

Sumber: BP4D Kabupaten Manggarai Barai, 20IO

8*3010’S

Executive SummaryRcncana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

119 '54 '0 'E 119S56’0"EPeta P ro y eks l R encana Lokasi P e m in d ah an T erm in a l B arang

P e lab u h an L ab uan Bajo Terhadap P eta Po la Ruang

R en can a Tata R uang W ilayah K ab u p aten M a n g g a ra l B arat Tahun 2010

P ro v in s i N usa Tenggara T im ur

K etera n g a n :

Koordinat P e labuhan Labuan Bajo 08--29 46 00 ' LS 119s53 08 07" BT

Koordinat Term inal Barang Wae Kelambu 08s23 00 11" LS 119’ 55'21 25" BT

Legenda

& Term inal Barang W ae Kelambu

$ Pelabuhan Labuan Bajo» Ibukota Kabupaten---------JaJanArtori

• Ibukota Kecamatan JaJan Kolektor■ Bandura ---------JaJnn Lottai■---Pelabuhan ilJ fD e n a u

---------Beta» Kabupaten-------- Bota» Keoamatan-------- BataaDeaa

SunguJKcvwMn Buddaya

| CeearAiamHutan Lindung

Hutan Bteu»u KnwMMn Buddaya

Hut<n ProcMte letap Hutan Profetai Tabuli» Hutan Rflkynt Km k w Partabunan KAvnan Partanlar»

["™ "]K »tf«an Andate) Komodo dik

Pawtigman

Kvraaan hduatrì

i■I- i\

0 .5 1 2urmzmmmmm KilometersSkala 1 50,000

Gamba? 2.14 7.noni Peta Pota Ruang Kabupaten Manggarai Parar

Sani ber: BP4I) Kabupaten Manggarai Darai, 2010

Executive SummaryRencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

S E L A

P. RINCA K A B U P A T E NM A N G G A R A I

P E M E R IN T A H D A E R A H K A B U P A T E N M A N G G A R A I B A R A T

P R O P IN S I N U S A T E N G G A R A T IM U R RENCANA TATA RUANG WILAYAH

(RTRW ) 2010JUDULPETA: RENCANA

STRUKTUR RUANG KABUPATEN MANGGARAI BARAT

LE G E N D A :Ibukota Kabupaten---------Jaian Arteri

• Ibukota Kecamatan Jaian Kolektora Bandara —Jaian Lokal« Pelabuhan

- —--B atas Kabupaten-------Batas Kecamatan

Batas Desa Sungai

Struktur Ruang// i \ PKW 0 PPK

■ P K L P 0 P P L

fgjgj R encana Bandara

* PLTD■ TPA

s i / P elabuhan N iaga \$ / Pelabuhan R akya;

L in tas P enyebrangan Penghubung Sabuk ---------L intas Penyebrangan S abuk Selatan

N o. Pota :10

S um ber Peta :- Rupa Burnì Indonesia Tahun 2009

IN SET

#

'..— —....

!: i f r . 'W

‘ - , M M tvWTVH UOO*J P»| • » t* r

Cani bar 2.15 Peto Struktur Ruang Kabupaten Manggarai Barat

Sumber: BP4D Kabupaten Manggarai Barat, 2010

8°30'0‘S

8"28'0“S

8*26'0,,S

Executive SummaryRencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

119‘ 56 '0-E 119, 58'0"EPeta P ro y eks i R encana Lokasi P e m in d ah an T erm in a l B arang

P e lab u h an L ab u an Bajo Terhadap Peta S tru k tu r R uang

R en can a Tata R uang W ila ya h K ab u p aten M a n g g a ra i B arat Tahun 2010

P ro v in s i N usa Tenggara T im ur

K etera n q a n :

Koordinat P elabuhan Labuan Bajo 08; 29'46 00" LS 119s53 ’08 07" BT

Koordinat Term inal Barang Wae Kelambu 08*28 00 11" LS 119’ 55‘21 .25-BT

Legenda

O Term inal Barang W ae Kelambu

£ ) Pelabuhan Labuan Bajoo Ibukota K abupaten--------Jalan M a r i• Ibukota Kecamatan Jalan Kolektor■ B andara Jalan Lokal■--Pelabuhan ì f Danau

---------Beta» Kabupaten---------Batata Kecam atan-------- Batate Deaa

SungeJ

Struktur Ruang

^ncw 0 ppk[ • ] PKLP 0 PPL

Renani Bendili

f PtTD W T P A

l y iPrtàbUnnWaoi ^ PalibuhinRDaf*- — LI maa P«iy*ran(j»n Pen^ubung Subu*---Unta P«nvcfc»wein8iMi8eiit»t

» <* u * f . o r 1 *

' 3 i 8 £ T :

"•"■ ‘■ ■ ■ ibi i r - * “ IW iB?.-,.

T ...... r .i ' .....• f '

—w«V.

k * ' * - ■ • • •a —n

»• V;/j1 ■- ...> ---• <•

________________________ I I I 1' tV H U --------------------

0 0.5 1iKilometersSkala 1 50,000

S

Gambar 2.16 Zoom Peto Struktur Ruang Kabupaten Manggarai Rarat

Sumber: R N D Kabupaten Manggarai Rarat dengan Penyesuctìan, 2010

26

Executive SummatyRoncami Induk Pelabuhan Labuan Bajo

3 Kondisi Eksisting PclabuhanPelabuhan Labuan Bajo merupakan pclabuhan eksisting yang tercantum dalam Rencana Induk Pclabuhan Nasional (RIPN) KP 432 Tahun 2017 sebagai Pelabuhan Pengumpul. Dalam pengembangannya, Pelabuhan Labuan Bajo direncanakan pemisahan pelayanan kegiatan penumpang dan pelayanan kegiatan barang. Kegiatan naik turun penumpang direncanakan untuk dilayani di lokasi Pelabuhan Labuan Bajo eksisting. Kegiatan pelayanan bongkar muat barang akan dilakukan di lokasi Terminal Multipurpose yang akan dibangun di wilayah Kelurahan Wae Kelambu, sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 31 Tahun 2020.

3.1 Pelabuhan Labuan Bajo

3.1.1 Gambaran Umum3.1.1.1 Letak Administratif

Pelabuhan Labuan Bajo secara administratif terletak di Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Tinnir.

3.1.1.2 Koordinat Geografis

Pelabuhan Labuan Bajo secara koordinat geografis berada pada 8° 29' 46" LS dan 119° 53' 08.07" BT. Lokasi Terminal Penumpang Labuan Bajo dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Lokasi Pelabuhan Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Sumber: Google Earth dengan Penvesuaian, 2020

3.1.1.3 Wilayah Kerja

Pelabuhan Labuan Bajo merupakan terminal di bawah UPP Kelas li Labuan Bajo sebagai penyelenggara pelabuhan. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan. Pelabuhan Labuan Bajo memiliki 4 wilayah kerja yang

tersebar di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Keempat wilayah kerja tersebut antara lain:

• Wilayah Kerja Komodo;• Wilayah Kerja Rinca;• Wilayah Kerja Bari; dan• Wilayah Kerja Nangalili.

Sebaran wilayah Kerja UPP Kelas II Labuan Bajo berdasarkan PM Nomor 77 Tahun 2018 dapat dilihat padaGambar 3.2.

L . g .n < !

iS V,*«

^Wiiker Bari

Wilker Komodo 9» A M , ó

N u s a T e n g g a ra T iro u r , In d o n e s ia

W ilayah K*rja K U PP K sla s II Labuan BajoI t yùe « M I pi-1 Tm»

■ 1 - v: ■ ■ usj

P elab u h an L abuan Bajo

• m y

... .« * ’.A'

^Wilk'er Nangalili

CÓOgkooMM

Gambar 3.2 Lokasi Wilayah Kerja UPP Kelas II Labuan Bajo

Sumber: Google Earth dengan Penvesuaian, 2020

Adapun di wilayah kerja Pelabuhan Labuan Bajo direncanakan untuk dilakukan pengembangan pembangunan Terminal Multipurpose di Kelurahan Wae Kelambu sesuai dengan KM Nomor 31 Tahun 2020. Dalam KM 30 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 432 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional, telali ditetapkan lokasi terminal ini merupakan bagian dari Pelabuhan Labuan Bajo.

3.1.1.4 Status Kepemilikan Lahan Darat

Area lahan darat Pelabuhan Labuan Bajo memiliki status hak milik atas nama Kementerian Perhubungan Republik Indonesia CQ. Direktorat Jendral Perhubungan Laut, dengan luas tanah sebesar 19.390 m2. Layout lahan berdasarkan sertifikat tanah yang dimiliki dapat dilihat pada Gambar 3.3. Adapun overlay layout lahan dalam sertifikat lahan terhadap peta Pelabuhan Labuan Bajo eksisting dapat dilihat pada Gambar 3.4.

27

fot

qrt

iri «

nrq

Executive SummaryRcncana Induk Pelabuhan Labuan Hajo

Gambar 3.3 Layout lahan berdasarkan Sertijìkat Tanah

Sumber: Badan Pertanaltan Nasionai 2014

Gambar 3.4 Overlay layout Lahan Berdasarkan Sertifìkat Tonali terhadap kondisi eksisting Pelabitlian.

3.1.1.5 Kegiatan yang Dilayani Secara Umum

Pelabuhan Labuan Bajo beroperasi sebagai pelabuhan untuk kapal penumpang dan barang. Dalam RIPN 2017, Pciabuhan Labuan Bajo tercatat sebagai destinasi wisata. Kondisi daerah Labuan Bajo yang merupakan destinasi wisata membuat area perairan sekitar pelabuhan dipadati olch kapal-kapal wisata. Berdasarkan data operasional historis Pelabuhan Labuan Bajo melayani kegiatan sebagai berikut:

1) Kegiatan naik - turun penumpang domestik;2) Kegiatan bongkar - muat barang kargo;3) Kegiatan bongkar - muat barang peti kcmas.

Arahan pengembangan ke depannya, Pelabuhan Labuan Bajo hanya melayani kegiatan penumpang berupa kegiatan naik turun penumpang pelayaran domestik dan juga kegiatan naik turun penumpang kapal wisata/emise. Kegiatan bongkar muat barang dan peti kemas dialihkan ke lokasi Terminal Multipurpose.

3.1.1.6 Kondisi Wilayah Sekitar

1. Kondisi Wilayah Darat

Pelabuhan Labuan Bajo terletak di Kecamatan Komodo yang juga berada di wilayah Ibukota Kabupaten Manggarat Barat, sehingga kegiatan administrasi dan ekonomi untuk Kabupaten Manggarai Barat berpusat pada kawasan ini. Batas fisik Pelabuhan Labuan Bajo adalah sebagai berikut:

• Sebelah Utara berbatasan dengan Pelabuhan Pcnyebrangan ASDP;• Sebelah Timur perairan Teluk Labuan Bajo;• Sebelah Sciatali berbatasan dengan pemukiman warga dan Pelabuhan Umum;• Sebelah Barat berbatasan dengan jalan raya dan pemukiman warga.

Akscs jalan arca menuju lokasi cukup sempit, sehingga sering terjadi antrian kendaraan ketika ada kapal perintis sandar ke Pelabuhan Labuan Bajo. Selain itu, wilayah di sekitar pelabuhan ini sudah dipadati oleh pemukiman warga. Citra satelit dari Pelabuhan Labuan Bajo dapat dilihat pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5 Citra satelit kondisi wilayah Pelabuhan Labuan Bajo

Sumber: Google Partii dengan Penyesuaian, 2020

28

Executive SummaryRencana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

Dokumentasi kondisi wilayah daratan di sekitar Pelabuhan Labuan Bajo berdasarkan foto aerial dapat dilihat melalui Gambar 3.6.

Gambar 3.6 Dokumentasi aerial wilayah darai sekitar Pelabuhan Labuan Bajo.

Sumber: Dokumentasi Konsultan, 2019

2. Kondisi Wilayah Perairan

Pelabuhan Labuan Bajo berada di Selat Labuan Bajo dengan posisi yang relatif terlindung dengan adanya Pulau Monyet dan Pulau Bajo di sisi depan (Tinnir) dermaga. Meski demikian, area Pelabuhan di sisi Barat Daya Pelabuhan yang merupakan area tempat labuh kapal masih terpengaruh oleli gelombang perairan yang tinggi pada saat musini gelombang perairan. Adapun kondisi kedalaman perairan di wilayah perairan Pelabuhan Labuan Bajo berada di kedalaman sekitar 10-30 m dan terdapat satu area dangkal dengan kedalaman 2 m.

3.1.1.7 Pelabuhan di Sekitar Lokasi

Berdasarkan KM 30 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 432 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional, terdapat beberapa Pelabuhan yang berada di sekitar Pelabuhan Labuan Bajo, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabe13 .1 Lokasi Pelabuhan Laut yang Digunakan untuk Melayani Angkutan Laut di Kabupaten Manggarai Barai

NoRIPN No Kabupaten /Kota Pelabuhan/Terminal

HierarkiPelabuhan/T erminal Keterangan

2017 2022 2027 2037237 24 Manggarai Reo PP PP PP PP *

238 25 Manggarai P. Mules PL PL PL PL239 26 Manggarai Barat Labuan Bajo PP PP PP PP */DW240 27 Manggarai Barat Komodo PL PL PL PL

Sumber : Sub Lampiran Al, RIPNKP 432 Tahun 2017 Keterangan:PL = Pengumpan Lokal PP - Peiigumpul

Selain lokasi Pelabuhan Laut yang digunakan untuk melayani angkutan laut, juga terdapat penetapan lokasi untuk Terminal Umilili yang menjadi bagian dari pelabuhan. Terdapat penetapan Terminal Multipurpose Wac Kelambu yang ditetapkan sebagai bagian dari Pelabuhan Labuan Bajo. Gambar 3.7 menunjukkan sebaran lokasi pelabuhan dan terminal di sekitar Pelabuhan Labuan Bajo.

Gambar 3.7 Lokasi Pelabuhan Laut yang digunakan untuk melayani angkutan laut di Kabupaten Manggarai Barat

Sumber: Google Partii dengan Penyesuaian, 2020

Pelabuhan lain yang berada di sekitar Pelabuhan Labuan Bajo dan dalam Wilayah Perkotaan Labuan Bajo adalah Pelabuhan Penyebrangan ASDP dan Rencana Pelabuhan Kampung Ujung. Selain pelabuhan yang berada di RIPN, terdapat juga Pelabuhan Pelelangan Ikan di sekitar Pelabuhan Labuan Bajo.

3.1.1.8 Hinterland

Terdapat 2 pelabuhan dengan hierarki Pelabuhan Pengumpul di wilayah Barat Pulau Flores, yaitu Pelabuhan Labuhan Bajo yang terletak di Kabupaten Manggarai Barat dan Pelabuhan Reo yang terletak di Kabupaten Manggarai. Adapun jarak antara kedua pelabuhan adalah ± 70 Km apabila ditarik garis lurus pada peta.

Akses jalan eksisting di wilayah Kabupaten Manggarai Barat yang terletak di Pulau Flores masih cukup terbatas. Tidak semua kawasan di Kabupaten Manggarai Barat terdapat jalan akses langsung menuju Pelabuhan Labuan Bajo. Beberapa kawasan yang terletak di sisi Timur Laut dari Kabupaten Manggarai Barat ccnderung memiliki akses yang lebih mudali untuk mencapai Pelabuhan Reo dibandingkan dengan akses menuju Pelabuhan Labuan Bajo. Dengan demikian, dapat dikatakan area hinterland Pelabuhan Labuan Bajo mencakup Sebagian kawasan Kabupaten Manggarai Barat yang terletak di Pulau Flores.

Selain itu, Pelabuhan Labuan Bajo juga masih menjadi akses sebagai pintu masuk/keluar barang yang akan didistribusikan dari/keluar pulau-pulau di sekitar Kabupaten Manggarai Barat. Sehingga dapat dikatakan kawasan ini masih merupakan bagian dari hinterland Pelabuhan Labuan Bajo.

Kawasan hinterland untuk Pelabuhan Labuan Bajo dapat dilihat pada Gambar 3.8.

29

Executive SummaryRcncana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

Hinterland Pelabuhan Labuan B ^ o

Gambar 3.8 Hinterland Pelabuhan Labuan Bajo

Sumber: Google Parili dengan Peityesuaian, 2020

3.1.1.9 Rondisi Jalan Akses di Sekitar

Rondisi jalan akses menuju Pelabuhan Labuan Bajo memiliki lebar 6 meter (kapasitas dua lajur kendaraan roda empat) dan merupakan jalan raya yang berada sangat dekat dengan pusat kota Labuan Bajo. Jalan akses ini merupakan jalan satu arali dari arali Utara menuju arah Selatan. Rondisi fisik jaringan jalan menuju lokasi pelabuhan dalam kondisi baik dan sudali berlapiskan aspai. Rondisi jalan akses menuju Pelabuhan Labuan Bajo dapat dilihat pada Gambar 3.9.

Gambar 3.9 Kondisi Akses Jalan Menuju Pelabuhan Labuan Bajo

Sumber: Dokuntenlasi Konsultun, 2019

Rondisi jalan akses yang berdekatan dengan kawasan kegiatan warga dan lebar jalan yang relatif sempit diperparah dengan kendaraan yang parkir di pinggir jalan, membuat sering terjadinya kepadatan di jalan menuju Pelabuhan Labuan Bajo ketika ada kapal Perintis/PELNI yang sandar di pelabuhan.

.• 1 • ‘ f i - .

> / • :

V y -?

l'olàBuliaaLabuari Bajo p;

»

* ■’ ’ ’ -

......................... '

terminal SlUtipurpose j

k ■ y l

v.«m «i'ói'.'i*

-■ 0 ' - 5 .

■ A .J. •

£ 9 ^ 9

G o o g le t-arth

3.1.1.10 Kondisi Bathimetri Perairan

Rondisi batimetri di depan dermaga Pelabuhan Labuan Bajo relatif dalam di mana kedalaman perairan berada di kedalaman > 10 m. Adapun di area alur pelayaran Pelabuhan Labuan Bajo berada di kedalaman rata-rata 10 sampai dengan 30 m. Terdapat satu area dangkal di area alur-pelayaran yang berada di kedalaman 1,9 m yang terlihat melalui Peta Laut Dishidros.

Peta batimetri di area perairan Pelabuhan Labuan Bajo dapat dilihat melalui Peta Laut Dishidros yang disajikan pada Gambar 3.10 dan melalui peta survei yang disajikan pada Gambar 3.11.

3.1.1.11 Kondisi Topografi

Gambaran topografi area Pelabuhan Labuan Bajo dapat dilihat pada Gambar 3.12. Area Pelabuhan Labuan Bajo berada di elevasi rata-rata 3 m.

30

Executive SummaiyRencana Induk Pelabulian Labuan Bajo

Gemi bar 3.10 Detail Pela Ioni Lokasi Pclabulian Labuan Bajo

Sumber: Pela Laut Dìshìdros No. 296, 2016

31

Executive SummaryRcncana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

Cuunbar 3.11 Peto Basii Storci Bathimetri arca Pelabtt/um

Sumber: Studi DED Fasilitas Pelabuliaii Latti Labuan Bajo, Ditjen Hitbla, 2018

Executive SuntmaryRencana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

Gambar 3.12 Pela topografi area eksisiting Pelabuhan Labuan Bajo

Sumber: Studi DED Fasilitas Pelabulian Laut Labuan Bajo, Ditjen Hubla, 2018

33

Executive SummavyRencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

3.1.1.12 Rondisi Pasang Surut

Pasang Surut di area perairan Pelabuhan Labuan Bajo memiliki tipe Pasang Surut Campuran Condong ke Harian Ganda, dengan bilangan formzahl adalah 0,82, dimana setiap harinya terjadi dua kali pasang dan dua kali surut. Konstanta harmonik pasang surut untuk lokasi Pelabuhan Labuan Bajo berdasarkan data pasang surut Badali Informasi Geospasial dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabe! 3.2 Konstanta Harmonik Pasang Sarai dì Area Perairan Pelabuhan Labuan Bajo

No Konstituen Sinibol Deskripsi g° H (cm)Fasa

1 Average water Level So 0° 164,02 Main lunar constituent m 2

Semidiurnal

124° 43,03 Main solar constituent s 2 260° 8,7

4Lunar constituent, due to earth moon distance

n 2 110° 9,2

5

Soli-lunar constituent, due to thè change of declanation

k 2 159° 2,3

6 Soli-lunar constituent K,Diurnal

179° 29,77 Main lunar constituent Oi 156" 17,98 Main solar constituent Pi 179" 9,89 Main lunar constituent m 4 Quarterly

69° 68,810 Soli-lunar constituent m s 4 303° 302,7

Siimber: Stadi DED Fasilitas Pelabuhan Laat Labuan Bajo, Ditjen Hubla, 20 Hi

Tunggang pasut hasil peramalan pasang surut menggunakan metode Least Square yaitu 1,98 ni, dengan nilai HWS adalah 2,63 ni dan nilai LWS adalah 0,64 m. Elevasi penting untuk menggambarkan kondisi pasang surut di area perairan Pelabuhan Labuan Bajo dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Nilai Elevasi Penting Pasang Surut di Area Perairan Pelabuhan Labuan Bajo

Jenis Elevasi Elevasi terhadap LWS (m)

Highest Water Spring (HWS) 1,98Meati High Water Spring (MHWS) 1,51Meati Sea Level (MSL) 0,99Meati Low Water Spring (MLWS) 0,48Lo west Water Spring (LWS) 0

Tunggang Pasang Surut 1,98Swnber: Studi DED Fasilitas Pelabuhan Laut Labuan Bajo, Ditjen Hubla, 2018

3.1.1.13 Kondisi Arus dan Gelombang

1. Kondisi Arus

Kecepatan arus diperoleh pada dua titik tinjau dengan kecepatan arus maksimum pada dua titik tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.4 dan lokasi titik tinjau kecepatan arus terhadap lokasi perairan Pelabuhan Labuan Bajo dapat dilihat pada Gambar 3.13.

Gambar 3.13 Lokasi titik tinjau kecepatan arus terhadap lokasi Pelabuhan Labuan Bajo

Sutnber: Google Earth dengan Penyesuaian, 2020

Selain menggunakan data hasil peninjauan di lapangan, kondisi arus di sekitar lokasi Pelabuhan Labuan Bajo juga dilihat menggunakan hasil pemodelan hidrodinamika. Pemodelan arus dilakukan menggunakan perangkat lunak SMS-8 dengan rnodul RMA2. Kondisi arus hasil pemodelan dapat dilihat pada Gambar 3.14 dan Gambar 3.15.

Gambar 3.14 Fola Arus saat Menuju Surut Purnama (Kiri) dan Menuju Pasang Puniamo (Kanan) di sekitar Lokasi Pelabuhan Labuan Bajo

Sumber: Studi DED Fasilitas Pelabuhan Laut Labuan Bajo, Ditjen Hubla, 2018

. 1 L tO « n d

* T<1 111»;Lokasi Titik Tinjau Kecepatan A ru s di Pelabuhan Labuan Bajo

Mjn)3* v 8 w ». P ivo t» r,sT*s«n iT*< /

Tabel 3.4 Rekapitulasì Kecepatan Arus Maksimum pada Titik Tinjau di perairan Pelabuhan Labuan Bajo

TitikKoordinat Geografis Arus

Latitude Longitude Kecepatan (m/s) Arah (°)C.l 8°19'39,9" LS 119°52'27,7" BT 0,15 230C.2 8°19'44,7" LS 119°52'31,7" BT 0,13 225

Sumber: Studi DED Fasilitas Pelabuhan Laut Labuan Bajo, Ditjen Hubla, 2018

34

Executive SummaryRencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

Gumbar 3.15 Pala Anis sant Menuju Surut Perbani (Kiri) clan Memiju Pasang Perbani (Kanan) ili sekitar Lokasi Petabuhan Labuan Bajo

Sumber: Studi DED Fasilitas Pelabuhan Laut Labuan Bajo, Ditjen llubla, 2018

Berdasarkan hasil pemodelan di perairan sekitar lokasi Pelabuhan Labuan Bajo menunjukan pola aliran dari Utara ke Sciatali maupun sebaliknya, dengan besar kecepatan kecepatan arus 0,005 - 0,2 ni/s. Dengan kondisi tersebut, kecepatan arus yang terjadi di perairan sekitar Pelabuhan Labuan Bajo dapat dikatakan aman untuk kegiatan operasional pelabuhan.

2. Kondisi Angin dan Gelonibang

Data angin yang digunakan adalah data angin dari ECMWF (European Centre fa r Medium-Range Weather Forecasts) pada lokasi terluar perairan Bajo (Laut Sawu), dengan interval waktu sdama 10 tahun yaitu tahun 2006 hingga 2016. Berdasarkan data angin tersebut, mawar angin untuk lokasi sekitar Pelabuhan Labuan Bajo dapat dilihat pada Gambar 3.16.

Resi/Hant V e d o r

>K

/

EST\ ’

EASVINO SPEEDdm/*

mrZi NO-3*5 I I 1I0-23J I I 10 0 • il 3I I 10. 10.0□ 0 0 - IOC»m» 901%

Gambar 3.16 Mawar angin berdasarkan data angin ECMWF di sekitar Pelabuhan Labuan Bajo pada tahun 2006-2016

Sumber: Studi DED Fasilitas Pelabuhan Laut Labuan Bajo, Ditjen llubla, 2018

Analisis gelombang yang bcrpengaruh di area perairan Pelabuhan Labuan Bajo dilakukan dengan menggunakan data angin dari ECMWF yang sudah dijabarkan pada pembahasan sebelumnya. Berdasarkan Analisa yang dilakukan tersebut, gelombang yang paling berpengaruh terhadap lokasi Pelabuhan Labuan Bajo merupakan gelombang yang datang dari arali barat, kcmudian ada pengaruh yang tidak cukup signifikan dari

arah barat laut, utara, selatan dan barat daya. Mawar gelombang untuk lokasi Pelabuhan Labuan Bajo berdasarkan data angin ECMWF pada tahun 2006 hingga 2016 dapat dilihat pada Gambar 3.17

W AV C SP ffD<m/«

FU »i#} f~~l SOO-tMOn «o-$oo I I *J0-«0□ 2 3 0 - 4 0 0

n 00-200C»Vr. !S » %Gambar 3.17 Mayvar gelombang di area perairan Pelabuhan Labuan Bajo berdasarkan data angin ECMWF pada tahun 2006 hingga 2016

Sumber: Studi DED Fasilitas Pelabuhan Laut Labuan Bajo, Ditjen Llubla, 2018

Analisis pcriode ulang gelombang dilakukan untuk melihat tinggi gelombang ekstrim dalam rentang waktu ulang 50 tahun berdasarkan data angin yang dimiliki. Data ini yang kemudian dijadikan input untuk melakukan pemodelan gelombang, berdasarkan arah datang gelombang yang berpengaruh langsung terhadap Pclabuhan Labuan Bajo. Periode ulang gelombang dalam 50 tahun berdasarkan hindcasting data angin ECMWF di Pelabuhan Labuan Bajo dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Label 3.5 Perioda Ulang Gelombang Berdasarkan Hindcasting Data Angin ECMWF pada Lokasi Pelabuhan Labuan Bajo

Sumber: Studi DED Fasilitas Pelabuhan Laut Labuan Bajo, Ditjen llubla, 2018

Berdasarkan hasil pemodelan, didapatkan bahwa tinggi gelombang di kolam Pelabuhan Labuan Bajo memiliki nilai < 50 cm untuk semua arah datang gelombang yang berpengaruh. Tinggi gelombang tertinggi setelah transformasi datang dari arah barat dengan tinggi gelombang di sekitar kolam terminal sebesar 30 cm. Rekapitulasi tinggi gelombang hasil pemodelan di laut dalam dan setelah terjadi transformasi di kolam terminal dapat dilihat pada Tabel 3.6

35

Executive SummaryRcncana Induk Pelabuhaii Labuan Bajo

Tabe! 3.6 Tinggi Gelombang Hasil Pemodelan di Pelabuhan Labuan Bajo

Gambar 3.18 Tinggi Gelombang Arali Giara (Kiri) don Barai I.aul (Kanan) pada Perioda Ulang 50 Tabuli

Sumber: Studi DED Fasilitas Pelabuhan Laut Labuan Bajo, Ditjen Hubla, 2018

Gambar 3.19 Tinggi Gelombang Arali Barai (Kiri) don BaraI Daya (Kanan) pada Perioda Ulang 50 Tabuli

Sumber: Sludi DED Fasilitas Pelabuhan Laut Labuan Bajo, Ditjen Hubla, 2018

Arah Datang Gelombang

Tinggi Gelombang (cm)Laut Dalam Kolam Pelabuhan

Utara 197,1 0,10Selatan 77,2 25,00Barat Daya 52,2 1,80Barat 237,4 30,00Barat Laut 312,1 0,23

Sumber: Sludi DED Fasilitas Pelabuhan Laut Labuan Bajo, Ditjen Hubla, 2018

Berdasarkan hasil pemodelan gelombang, area kolam Pelabuhan Labuan Bajo cenderung aman dari gelombang tinggi dikarenakan karakteristik lokasi pelabuhan yang terlindung dari pulau-pulau kecil yang berada di depan area pelabuhan. Dapat dikatakan, pelabuhan dapat digunakan selama 1 tahun penuh. Meski demikian, perlu diperhatikan kemungkinan kejadian gelombang tinggi di wilayah perairan lepas akibat angin yang datang dari arah Barat dan Barat Laut yang dominan terjadi pada bulan Januari - Maret. . Hasil pemodelan transformasi gelombang dapat dilihat pada Gambar 3.18, Gambar 3.19 dan Gambar 3.20.

Sumber: Studi DED Fasilitas Pelabuhan Laut Labuan Bajo, Ditjen Hubla, 2018

3.1.1.14 Kondisi Sedimentasi

Kondisi sedimentasi di Pelabuhan Labuan Bajo didapatkan dengan menggunakan pemodelan hidrodinamika dengan aplikasi SMS-8.1 pada modul SED2D. Input untuk pemodelan ini menggunakan data hasil pemodelan arus sebelumnya, dengan konsentrasi sedimen laying sebesar 0,005 g/1. Perbedaan kedalaman dalam jangka waktu satu tahun dicuplik dari titik tertentu di sckitar lokasi pelabuhan untuk melihat kondisi sedimentasi yang terjadi di sana. Hasil pemodelan sedimentasi yang dilakukan dapat dilihat pada

Gambar 3.21 Kedalaman Perairan Sebelum Pemodelan (Kiri) dan Setelah Pemodelan pada Timestep 360 (Kanan)

Sumber: Studi DED Fasilitas Pelabuhan Laut Labuan Bajo, Ditjen Hubla, 2018

Dari hasil pemodelan kemudian dicuplik nilai keccpatan sedimentasi pada titik observasi. Hasil pemodelan menunjukan bahwa terjadi kenaikan tinggi sebesar 0.000083 meter untuk pemodelan selama 15 hari, atau 0.0019 meter per tahun di sekitar lokasi Pelabuhan Labuan Bajo.

3.1.2 Fasilitas Eksisting3.1.2.1 Layout Fasilitas Eksisting

Saat dokumen ini disusun, seluruh pelayanan kegiatan kepelabuhanan Pelabuhan Labuan Bajo masih dilaksanakan di Kawasan Pelabuhan Labuan Bajo, baik kegiatan naik turun penumpang maupun kegiatan bongkar muat barang. Dokumentasi udara yang memperlihatkan layout fasilitas darat eksisting area Pelabuhan Labuan Bajo dapat dilihat pada Gambar 3.22.

36

Executive SummaryRcncana Induk Peiabuhan Labuan Bajo

1. D e rm a g a (245 x 12 n r )2. T re s t le 1 (134 x 6 m ; )3. T re s t le 2 (134 x 6 m ; )4. T re s t le 3 (90 x 6 m ! )5. D e rm a g a W ìs a ta (90 x 6 m J)6. T re s t le D erm aga W ìs a ta (38 x 6 m ; )7. G u d a n g P e ia b u h a n8. T e rm in a l P en um pa ng9. L a p a n g a n P e n u m p u ka n10. K a n to r P e ia b u h a n11. R um ah G en se t12. K a n tin P e ia b u h a n13. IPAL14. L a m p u P e ia b u h a n15. Pos P e ia b u h a n16. A rea P e n ge m b ang an

Gambar 3,22 Layout fasilitas eksisting yang diberada di loìcasi Peiabuhan Labuan Bajo

Sumber: Dokumentasi Komultan, 2019

3.1.2.2 Fasilitas Pokok dan Penunjang

Fasilitas eksisting di lokasi Peiabuhan Labuan Bajo saat ini selain fasilitas dermaga terdiri dari Kantor Peiabuhan, Gudang, Lapangan Penumpukan, Terminal Penumpang, Pagar Peiabuhan, Rumah Dinas, Rumah Genset, Pos Jaga serta Pos Pas Masuk. Rekapitulasi fasilitas tambat dan fasilitas darat di lokasi Peiabuhan Labuan Bajo dapat dilihat pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Fasilitas Eksisting Peiabuhan Labuan Bajo

Fasilitas Dimensi(m2)

Keterangan Rondisi Dokumentasi

Fasilitas Tainbat

Dermaga I 245 x 12Tahun

Pembangunan2004

Baik1 * » m 1

Trestle I 134x6 Baik

Trestle II 134x6 Baik

Fasilitas

Trestle III

KantorPeiabuhan

Gudang

LapanganPenumpukan

TerminalPenumpang

Pagar Peiabuhan Pagar BRC Pagar Tembok

RumahDinas

Dimensi...-(m_2)__

9 0 x 6

Keterangan Rondisi

Baik

Fasilitas Darat

125

311

10.500

298

TahunPembangunan

2004

TahunPembangunan

2004

285180

TahunPembangunan

2004Reno vasi Tahun

2015

TahunPembangunan

2004

LT 286,72 LB 100

TahunPembangunan

1994(eks kantor peiabuhan)_

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

37

Executive SummaryRcncana Induk Pelabultan Laburni Bajo

Fasilitas Dimensi(m2)

Pos PasMasukPclabuhan

Keterangan Rondisi

BaikTahun

Pembangunan2010

Dokunientasi

TahunPembangunan

2004BaikRumah

Gcnset

Sumber: UPP Kelas II Labium Bajo clan basii su/rei Iconsultali, 2018

3.1.2.3 Spesifikasi Dermaga

Terdapat satu buah dermaga pada Pclabuhan Labuan Bajo dan tiga buah trestle sebagai penghubung dermaga dengan daratan. Untuk spesifikasi fisik berupada dimensi dermaga dan trestle di Pelabuhan Labuan Bajo dapat dilihat pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Dimensi Fasilitas Dermaga Pclabuhan Labuan Bajo

Fasilitas Dimensi (m2)Dermaga I (2004) 245 x 12Trestle I 134x6Trestle II 134x6Trestle III 9 0 x 6

Sumber: KUPP Kelas II Labuan Bajo, 2019

Rondisi dermaga masih baik, tidak ada kerusakan signifìkan yang terlihat pada saat kunjungan lapangan. Dermaga ini awalnya dibangun pada tahun 2004 dengan pernilik sekarang adalah Ditjen Hubla. Kapasitas dermaga eksisting dapat disandarkan kapal hingga 6528 Ton/m2. Fasilitas lain yang terdapat pada dermaga adalah 22 buat bolder 70 ton, 11 buat bolder 50 ton, dan 6 buah bolder 35 ton, selain itu terdapat juga fender ukuran besar sebanyak 16 buah dan fender ukuran kecil sebanyak 16 buah.

3.1.2.4 Kedalaman Kolam dan Alur

Kedalaman kolam di depan dermaga Pelabuhan Labuan Bajo sekitar 8 mLWS, dengan luas 490 m2. Sedangkan kedalaman pada alur pelayaran berkisar antara 8-14 mLWS dengan panjang alur sekitar 1,44 mil

dan lebar 250 meter. Rondisi kedalaman kolam dan alur Pelabuhan Labuan Bajo dapat dilihat melalui Peta Laut yang telali disajikan pada Gambar 3.36.

3.1.2.5 Peralatan Bongkar Muat

Berdasarkan informasi dari UPP Relas II Labuan Bajo, peralatan bongkar muat pelabuhan yang terdapat di Pelabuhan Labuan Bajo antara lain 1 unit reach stacker dan 2 unit forklift.

Gambar 3.23 Reach Stacker yang Terdapat di Pelabuhan Labium Bajo

Sumber: Dokunientasi Konsultan, 2019

3.1.2.6 Spesifikasi Kapal yang Tambat

Rapai yang paling sering bersandar pada dermaga Pelabuhan Labuan Bajo adalah kapal barang, kapal penumpang dan kapal peti kemas. Berikut spesifikasi kapal terbesar yang tambat di Pelabuhan Labuan Bajo berdasarkan jenis pelayanannya.

1. KM Sabuk Nusantara 79 (Kapal Perintis)

RM Sabuk Nusantara 79 merupakan kapal yang melayani jaringan perintis trayek R-103 yang singgah di Pelabuhan Labuan Bajo. Kapal ini memiliki spesifikasi sebagai berikut.

Tabel 3.9 Spesifikasi Kapal Perintis KM Sabuk Nusantara 79

Nama Rapai KM Sabuk Nusantara 79Tipe Perintis

SpesifikasiLoA 68,5 mB 14 mdraft 2,9 mGT 2.086 Ton

Sumber: Biro Klasijikasi Indonesia, 2020

38

Executive SummaryRcncana Induk Pclabulian Laburni Bajo

2. KM Binaiya (Kapal PELNI)

KM Binaiya merupakan kapal milik PT. PELNI yang melayani angkutan penumpang yang singgah di Pclabulian Labuan Bajo. Kapal ini memiliki spcsifikasi sebagai berikut.

Tubel 3.10 Spesiifkasi Kapal PELNI KM Binaiya

Nama Kapal KM BinaiyaTipe PELNI

SpesifikasiLoA 99,8 mB 18 mdraft 4,2 mGT 6.022 TonDWT 1.418 Ton

Sumber: Biro Klasijìkasi Indonesia, 2020

3. MV. Bahar Mas (Kapal Peti Kemas)

Kapal MV. Bahar Mas merupakan kapal peti kemas terbesar yang bersandar yang memiliki spesifikasi sebagai berikut.

Tabe13.11 Spesifikasi Kapal Peli Kemas MV. Bahar Mas

Nania Kapal MV. Bahar MasTipe Container Ship

SpesifikasiLoA 113,1 mB 19 mdraft 6,44 mGT 4.990 TonDWT 6.652 Ton

Sumber: Marine Fendering System

3.1.3 Data Operasional3.1.3.1 Data Arus Kunjungan Kapal

Arus kunjungan kapal di Pelabuhan Labuan Bajo sejak tahun 2010 hingga 2018 cenderung tidak ada pola stabil, dimana pada tahun 2011 terjadi penurunan cukup drastis disbanding tahun sebelumnya, tahun 2015 terjadi penurunan namun tidak terlalu signifikan, sedangkan tahun 2017 dan 2018 terjadi lonjakan signifikan pada kunjungan kapal. Rekapitulasi arus kunjungan kapal di Pelabuhan Labuan Bajo saat tahun 2010 hingga 2018 dapat dilihat pada Tabel 3.12.

Tabe/ 3.12 Rekapitulasi Jum/ah Kunjungan Kapal di Pelabuhan Labuan Bajo pada Tahun 2010 sampai 2018

Jumlah Kunjungan Kapal

Tahun Tiba Berangkat Benderà KapalCali GRT Cali GRT Indonesia Asing

2010 8545 8.545 8.444 1012011 4840 4.840 4.783 572012 4910 4.910 4.869 412013 5.277 1.978.222 5.277 1.820.315 4.888 43

Jumlah Kunjungan Kapal

Tahun Tiba Berangkat Benderà KapalCali GRT Cali GRT Indonesia Asing

2014 6.720 2.329.017 6.720 2.329.017 6.627 932015 5.727 2.910.590 5.727 2.910.590 5.627 1002016 6.407 3.809.795 6.407 3.809.795 6.294 1132017 15.458 5.061.901 15.458 5.061.901 15.299 1542018 23.482 3.565.091 23.482 3.565.091 23.441 76

"Sumber: KUPP Kelas 1 /Labuan Bajo, 2019

3.1.3.2 Data Arus Bongkar Muat Barang

Arus bongkar di Pelabuhan Labuan Bajo secala umum terdiri dari bahan-bahan kebutuhan rumahan dan konstruksi, seperti sembako dan semen. Barang-barang tersebut kebanyakan datang dari Surabaya dan Makassar. Untuk barang yang di muat di Pelabuhan Labuan Bajo kebanyakan adalah kulit kemiri dan sebagian kecil dari total arus muat adalah botol minuman keras. Rekapitulasi arus bongkar muat barang dan hewan di Pelabuhan Labuan Bajo dapat dilihat pada Tabel 3.13.

Label 3.13 Rekapitulasi Arus Bongkar Muat di Pelabuhan Labuan Bajo pada Tahun 2010-2018

Bongkar Muat Barang dan Hewan

TahunBongkar Muat Total

Komoditi(Ton/M3)

Hewan(Ekor)

Komoditi(Ton/M3)

Hewan(Ekor)

Komoditi(Ton/M3)

Hewan(Ekor)

2010 51.257 3.728 54.9852011 82.589 53.589 136.1782012 65.995 43.610 109.6052013 91.677 188 41.189 364 132.866 5522014 111.010 0 41.318 0 152.328 02015 121.813 0 31.198 0 153.011 02016 111.268 0 30.840 305 142.108 3052017 96.592 0 5.047 383 101.639 3832018 127.647 0 0 321 127.647 321

Sumber: KUPP Kelas l i Labuan Bajo. 2019

39

Executive SummaryRcncana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

Arus Bongkar Muatdi Pelabuhan Labuan BajoLokasi: Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NusaTenggara Timur

Waktu: 2010-2018

140.000 sr 120,000

100.000 o 80,000

'Z 60,000 § 40,000

“ 20,000 0

2010■ Bongkar 51,257

■ Muat 3,728

2011 201282.589 65,99553.589 43,610

2013 201491,677 111,01041,189 41,318

2015 2016121,813 111,26831,198 30,840

2017 201896,592 127,6475,047 0

■ Bongkar «Muat

Gambar 3.24 Grafite Arus Bongkar Muat dì Pelabuhan Labuan Bajo pada Taluni 2010-20!8

Sumber: KUPP Kelas II I.abuan Bajo, 2010

3.1.3.3 Data Arus Bongkar Muat Peti Kemas

Arus bongkar peti kemas di Pelabuhan Labuan Bajo diakomodir oleh pihak swasta, yaitu PT. Mentari Mas Multimoda, dimana komoditas yang biasa terlayani dalam kegiatan bongkar peti kemas adalah barang-barang sembako dan bahan bangunan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak shipping line, dalam satu kali kedatangan kapal yang mengangkut peti kemas berisikan 150-160 TEUs. Untuk barang yang diangkut biasanya terdiri dari botol minuman keras dan kulit kemiri, dimana dalam satu kali kedatangan kapal biasanya memuat 1-2 TEUs saja. Rekapitulasi arus bongkar-muat peti kemas di Pelabuhan Labuan Bajo pada tahun 2017-2019 dapat dilihat pada Tabel 3.14.

Tabe! 3.14 Rekapitulasi Arus Bongkar Muat Peti Kemas di Pelabuhan Labuan Bajo pada Tahun 2017-2019

Data Historis Peti Kemas (Ton)

TahunBongkar (Ton) Mua (Ton)Isi Kosong Isi Kosong

2017 39.670 - 785 17.7652018 65.387 - 1.477 9.3032019 39.262 - 182 4.582

Sumber: KUPP Kelas II Labuan Bajo, 2019

3.1.3.4 Data Arus Naik Turun Penumpang

Arus turun naik penumpang di Pelabuhan Labuan Bajo didominasi oleh turun naik penumpang asing pada tahun 2018, dimana pada tahun 2013 jumlah turun naik penumpang masih lebih banyak penumpang umum dibandingkan penumpang asing. Hai tersebut besar kemungkinan terkait dengan destinasi wisata di sekitar Labuan Bajo yang semakin popular. Tercatat pada data milik KUPP Kelas II Labuan Bajo bahwa terjadi kenaikan signifikan penumpang asing pada tahun 2017. Rekapitulasi kegiatan turun naik penumpang di Pelabuhan Labuan Bajo pada tahun 2013 hingga 2018 dapat dlihat pada Tabel 3.15.

Tabel 3.15 Rekapitulasi Kegiatan Turun Naik Penumpang di Pelabuhan I.abuan Bajo

Penumpang

Tahun Naik Turun TotalUmum Asing Total Umum Asing Total

2013 42.344 29.503 42.498 29.0692014 46.321 41.512 87.833 49.904 44.859 94.763 182.5962015 47.693 30.789 78.482 52.571 36.010 88.581 167.0632016 60.490 54.246 114.736 67.127 53.562 120.689 235.4252017 52.590 126.179 178.769 47.026 114.592 161.618 340.3872018 55.331 180.627 235.958 53.410 189.168 242.578 478.536

Sumber: KUPP Kelas II Labuan Bajo, 20 J 9

200,000

150,000*3ro 100,000 o

50,000

Arus Turun Penumpang di Pelabuhan Labuan BajoLokasi: Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Waktu: 2013-2018

■■ ■■ l a . 102013 2014 2015 2016 2017 2018

■ Umum 42,498 49,904 52,571 67,127 47,026 53,410■ Asing 29,069 44,859 36,010 53,562 114,592 189,168

■ Umum ■ Asing

Gambar 3.25 Grajìk Arus Turun Penumpang di Pelabuhan Labuan Bajo pada Tahun 2013-2018

Sumber: KUPP Kelas II Labuan Bajo, 2019

Arus Naik Penumpang di Pelabuhan Labuan BajoLokasi: Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NusaTenggara Timur

Waktu: 2013-2018

200,000

150,000&Ò§ 100,000 o

50,000

0

■ Umum■ Asing

■ ■ HI He2013 2014 2015

42,344 46,321 47,69329,503 41,512 30,789

2016 2017 201860,490 52,590 55,33154,246 126,179 180,627

■ Umum H Asing

Gambar 3.26 Arus Naik Penumpang dì Pelabuhan Labuan Baio pada Tahun 2013-2018

Sumber: KUPP Kelas / / Labium Bajo, 2019

40

Executive SummaryRencana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

3.1.3.5 Pcrbandingan Data Operasional Eksisting dcngan Proyeksi RIP Labuan Bajo Tahun 2015

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo sebelumnya telah ditetapkan melalui PM Nomor 183 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo. Di dalam RIP Pelabuhan Labuan Bajo ini memuat proyeksi opcrasional Pelabuhan Labuan Bajo untuk generai cargo, hewan dan penumpang. Proyeksi operasional peti kemas tidak tertera karena belum tersedianya data historis pada saat studi tersebut berlangsung. Rekapitulasi perbandingan hasil proyeksi RIP Labuan Bajo 2015 dengan data operasional eksisting pada tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 3.16.

Tabe! 3.16 Pcrbandingan Data Operasional Eksisting dengan Proyeksi RIP Labuan Bajo 2015

Surnber: KUPP Kelas II Labuan Bajo dan RIP Labuan Bajo, 2019 dan 2015

3.1.4 Jaringan Trayek Kapal EksistingPelabuhan Labuan Bajo dilalui oleh 5 (lima) trayek kapal perintis swasta dan terdapat 5 (lima) trayek pelayaran kapal PELNI yang dilayani oleh 4 (empat) buah kapal. Trayek kapal perintis swasta dan trayek kapal PELNI dapat dilihat pada Tabel 3.17 dan Tabel 3.18.

Tabe13.17 Trayek Kapal Perintis yang Melalui Pelabuhan Labuan Bajo Tahun 2020

No. Kode Trayek Jaringan Trayek Target Frekuensi Dalam 1 Tahun

Kapal yang Digunakan

1 R-18 Surabaya-Kalianget-Kagean-Sapeken- Celukan Bawang-Carik-Badas-Bima-

Labuan Bajo-Waikelo-Labuan Bajo- Bima-Badas-Carik-Celukan Bawang-

Sapeken-Kangean-Kalianget-Surabaya

23 KM Bukit Patung

2 R-107 Bima-Labuhan Bajo-Bonarate-Selayar- Bau Bau-Selayar-Bonerate-Labuan

Bajo-Bima

33

3 R-26 Kupang-Mananga-Maumere-Palue- Marapokot-Reo-Labuan Bajo-Bima- Labuan Bajo-Reo-Marapokot-Palue-

Maumere-Mananga-Kupang

30

4 R-28 Maumere-Palue-Maurole-Marapokot- Reo-Labuan Bajo-Bima-Labuan Bajo-

Reo-Marapokot-Maurole-Palue- Maumere

40 KM Nadelin

5 R-103 Waingapu-Mamboro-Binanatu-Waikelo- Labuan Bajo-Bima-Kayangan-Bcnoa-

Kayangan-Bima-Labuan Bajo- Waikelo-Binanatu-Mamboro-Waingapu

33 KM Sabuk Nusantara 79

Surnber: Keputusan Direktur Tenderai Perhubungan Laut, Nomor: KP.815/DJPL/2019

Tabel 3.18 Trayek Kapal PELNI yang Melalui Pelabuhan Labuan Bajo Tahun 2020

No. Nama Kapal Trayek1 KM. Binaiya Benoa - Bima - Labuan Bajo - Makassar - Awerange - Bontang

2 KM. LeuserSurabaya - Benoa - Bima - Labuan Bajo - Makassar - Bau Bau - Wanci - Namrole - Ambon - Saumlaki - Tual - Dobo - Timika - Agats - Merauke

3 KM. Tilongkabila Benoa - Lembar - Bima - Labuan Bajo - Makassar - Bau Bau - Raha - Kendari - Luwuk - Gorontalo - Bitung

4 KM. Wilis

Batu Licin - Makassar - Labuan Bajo - Bima - Waikelo - Waingapu - Ende - KupangBatu Licin - Makassar - Bima - Labuan Bajo - Kalabahi - Kupang - Rote - Sabu

Surnber: PT. PELNI (Persero), 20/9

3.1.5 Data Sarana Bantu Navigasi PelayaranBerdasarkan KP 898 Tahun 2018 tentali Penetapan Alur Pelayaran Labuan Bajo, terdapat empat sarana bantu navigasi-pelayaran (SBNP) yang terdapat di alur pelayaran Pelabuhan Labuan Bajo. SBNP tersebut terdiri dari satu buat Lampu Pelabuhan, satu buah SBNP Bahaya Terpencil, satu buah Pelsu Merah dan satu bauh Pelsu Hijau. Rekapitulasi SBNP di alur pelayaran Pelabuhan Labuan Bajo dapat dilihat pada Tabel 3.19, serta lokasi SBNP dalam peta dapat dilihat pada

Tabel 3.19 Rekapitulasi SBNI di Alur Pelayaran Pelabuhan Labuan Bajo

No Nama dan Jenis SBNP NoDSI

PosisiLatitude Longitude

1 Lampu Pelabuhan 4266 08°29'15.1784" LS 119°52'34.4191" BT2 Bahaya Terpencil 08°30'26.1085" LS 119°50'22.7332" BT3 Pelsu Merah 08°29'51.5000" LS 119°52'04.9000" BT4 Pelsu Hijau 08°29'55.0000" LS 119°52'24.5000" BT

Surnber: KP 898 Tahun 2018

l . g c n d9 SUuyilifwncJ • u m e v W jW o n

9 Pattinila Fthutfcnh

L o k a s i S B N P d i A lu r P e la ya ra n P e la b u h a n L a b u a n B a joMwjjvsB.i'*. Piò**!

Gambar 3.27 Lokasi SBNP di wìlayah perairan Pelabuhan Labuan Bajo

Surnber: Google Earth dengan Penyesuaian, 2019

41

Executive SummaryRencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

3.2 Terminal M u l t i p u r p o s e

3.2.1 Gambaran Umum3.2.1.1 Letak Administratif

Lokasi Terminal Multipurpose berada pada Keluiahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

3.2.1.2 Koordinat Geografis

Lokasi Terminal Multipurpose secara koordinat geografis berada pada 08°28'00.11" LS dan 119°55'21.25" BT. Lokasi Terminal Multipurpose dapat dilihat pada Gambar 3.28.

Gamhar 3.28 Lokasi Terminal Multipurpose

Sumber: Google Earth dengan Penyesuaian, 2020

3.2.1.3 Status Kepemilikan Lahan Darat

Area lahan darat lokasi Terminal Multipurpose Labuan Bajo merupakan area lahan yang telali terdapat Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama PT. Pelindo III (Persero) seluas ± 3,6 Ha yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Manggarai Barat. Lokasi area lahan darat tersebut terbagi ke 3 area sertifikat lahan dengan batas-batas serperti yang dapat dilihat pada Tabel 3.20 dan Gambar 3.29.

Tabe! 3.20 Batas Area Lahan Darai Terminal Multipurpose yang Telali Terdapat Sertifikat HGB

ID Batas Sertifikat Koordinat GeografisLintang Bujur

1 Sertifikat HGB 00016 8° 27’ 58,028” LS 119° 55’ 24,128” BT2 Sertifikat HGB 00016 8° 28’ 01,652” LS 119° 55’ 25,616” BT3 Sertifikat HGB 00016 8° 28’ 02,296” LS 119° 55’ 23,637” BT4 Sertifikat HGB 00016 8° 28’ 02,906” LS 119° 55’ 18,963” BT5 Sertifikat HGB 00016 8° 28' 01,606” LS 119° 55’ 18,595” BT6 Sertifikat HGB 00016 8° 27’ 59,866” LS 119° 55’ 18,225” BT

ID Batas Sertifikat Koordinat GeografisLintang Bujur

7 Sertifikat HGB 00017 8° 28’ 01,571” LS 119° 55’ 18,698” BT8 Sertifikat HGB 00017 8° 27’ 59,595” LS 119° 55’ 18,220” BT9 Sertifikat HGB 00017 8° 27’ 59,609” LS 119° 55’ 14,858” BT10 Sertifikat HGB 00017 8° 28’ 02,903” LS 119° 55’ 16,420” BT11 Sertifikat HGB 00018 8° 27’ 58,607” LS 119° 55’ 10,765” BT12 Sertifikat HGB 00018 8° 27’ 59,133” LS 119° 55’ 11,674” BT13 Sertifikat HGB 00018 8° 28’ 01,295” LS 119° 55’ 12,664” BT14 Sertifikat HGB 00018 8° 28’ 02,590” LS 119° 55’ 14,130” BT15 Sertifikat HGB 00018 8° 28’ 02,773” LS 119° 55’ 14,775” BT

Sumber: PI'. Pelindo III (Persero). 2020.

Gambar 3.29 Area lahan darat yang telali terdapat sertifikat HGB

Sumber: PT. Pelindo III (Persero), 2020

3.2.1.4 Kegiatan yang Dilayani Secara Umum

Terminal ini masih dalam tahap perencanaan pembangunan sehingga belum terdapat kegiatan eksisting yang dilakukan. Meski demikian, Terminal Multipurpose direncanakan sebagai lokasi untuk melayani kegiatan bongkar muat barang kargo dan peti kemas serta untuk kegiatan bongkar muat barang curah cair.

42

3.2.1.5 Rondisi Wilayah Sekitar

1. Rondisi Wilayah Darat

Terminal Multipurpose masih berada pada satu kecamatan yang sama dengan Pelabuhan Labuan Bajo, namun berbeda kelurahan. Batas fisik Terminal Multipurpose adalah sebagai berikut:

• Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Rangko;• Sebelah Timiir lahan milik pribadi;• Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan raya dan lahan milik pribadi;• Sebelah Barat berbatasan dengan lahan milik pribadi.

Rondisi wilayah sekitar berdasarkan foto udara dari untuk Terminal Multipurpose dapat dilihat pada Gambar 3.30.

Executive SummaryRcncana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

Gambar 3.30 d ira lokasi Terminai Multipurpose (lari foto udara

Sumber: Dokumentasi Pelindo IH (Persero). 20/9

3.2.1.6 Rondisi Jalan Akses di Sekitar

Rondisi jalan akses Terminal Multipurpose yang tcrletak di Relurahan Wac Rclambu memiliki lebar sekitar 6 meter, dengan kapasitas dua lajur kendaraan roda empat. Jalan raya ini merupakan jalan lintas pantai utara Rabupaten Manggarai Barat yang mulai dibangun pada tahun 2018. Rontur yang berbukit-bukit di sekitar lokasi ini menyebabkan jalan yang dilewati mengikuti kondisi tersebut serta berkelok-kelok. Rondisi fisik jalan akses sudali berlapiskan aspai dan baik. Rondisi jalan akses Terminal Multipurpose dapat dilihat pada Gambar 3.31.

Gambar 3.3/ Kondisi akses jalan ulama menuju lokasi Terminal Multipurpose

Sumber: Dokumentasi Konsultan, 2019

Terdapat beberapa alternatifrute dari lokasi eksisting Pelabuhan Labuan Bajo menuju Terminal Multipurpose Dari beberapa alternatif rute tersebut, terdapat 3 rute dari Pelabuhan Labuan Bajo menuju Terminal Multipurpose dan 1 rute dari Terminal Multipurpose menuju Pelabuhan Labuan Bajo yang disorot sebagai rute utama, hai ini didasari oleh tipe jalan berdasarkan arali (satu arali atau dua arali), jenis permukaan jalan (aspai), serta lebar jalan (cukup untuk lalu lintas kendaraan berat roda empat). Alternatif rute pelabuhan Labuan Bajo - Terminal Multipurpose beserta jaraknya dapat dilihat pada Gambar 3.32.

e rm m a l M u lt ip u rp o s e W a e K e la m b u

Lokasi Pclabuhan Labuan Bajo dan Terminal Multipurpose Wae KelambuI SS’ ». P r iv i-,0 B V

L « o * n d

® PliWir, Lata»! B/f>® '{«'ino» Ujtyrwit Kifvmm

,T v f* A- <*i*: ' s sj % n-

mmdà

‘ ■ i i n I . i iM i . v i B .ijC ^

txw leearlh fi P ro v in s i N u sa fe n g g a ra T im u r

Gambar 3.32 Alternatifrute Pelabuhan Labuan Bajo - Terminal Multipurpose beserta jaraknya

Sumber: Google Barili dengan Penyesuaian, 2020

2. Rondisi Wilayah Perairan

Area perairan di sekitar Terminal Multipurpose merupakan area yang dipenuhi karang dengan kondisi kedalaman perairan berkisar sampai dengan -2,0 mLWS sampai dengan jarak 700 ni dari garis pantai. Adapun setelah area tersebut, kondisi kedalaman menurun secara curam sampai dengan kedalaman -14,0 mLWS. Rondisi kedalaman perairan akan disajikan pada Subbab 3.2.1.7 Rondisi Bathimetri Perairan.

43

Executive SuutmaryRcncana Induk Pclabulian Labuan Bajo

Adapun kondisi karang di sekitar perairan Terminal Multipurpose telah dilakukan survei oleh tini hidro- oseanografi PT. Pelindo 3. Gambaran kondisi karang di sekitar perairan Terminal Multipurpose dapat dilihat melalui gambar berikut.

T erum bu K argtng K ondisi Bàgus

T eru m b u K arang/ Rubble K o n d is i Ftusak X

Lamun \\

B asir '\pé :5 : : < M \

/

t . .v _GtXK^

Gambar 3.33 Kondisi karang di sekitar perairan Terminal Multipurpose.

Sumber: Studi Hidrooseanografì Pembangunan Pelabuhan dì Labuan Bajo, PTPclindo III, 2019

Selain itu, di sisi Barat dari area perairan Terminal Multipurpose terdapat kawasan yang menjadi kawasan budidaya mutiara. Area tersebut berada di sekitar area Wae Watu dan Batu Cermin. Gambaran lokasi kawasan budidaya mutiara terhadap Terminal Multipurpose dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.34 Lokasi kawasan budidaya mutiara terhadap Terminal Multipurpose

Sumber: Google Partii dengan Penyesuaiun, 2020

3.2.1.7 Kondisi Bathimetri Perairan

Kondisi bathimetri didapatkan dari hasil survei bathimetri yang dilaksanakan oleh PT. Pelindo III (Persero) dan Peta Laut yang dikeluarkan oleh Dishidros dengan kode peta 345. Dari kedua data tersebut dapat dilihat jika kedalaman di lokasi sekitar lokasi Terminal Multipurpose memiliki jarak yang cukup jauh, yaitu sekitar ±700 meter tegak lurus dari garis pantai menuju kedalaman 10 meter. Peta hasil survei bathimetri dapat dilihat pada Gambar 3.37.

3.2.1.8 Kondisi Topografi

Kondisi topografi di Terminal Multipurpose didapatkan melalui survei yang dilaksanakan oleh PT. Pelindo III (Persero). Survei topografi di lokasi dilakukan dengan titik acuan benchmark (BM) pada koordinat 08°28'00,49" LS dan 119°55’ 18,53” BT. Dokumentasi BM yang berada di lokasi Terminal Multipurpose dapat dilihat pada Gambar 3.35.

Gambar 3.35 Dokumentasi benchmark yang berada di lokasi Terminal Multipwpo.se

Sumber: PT. Pelindo III (Persero), 2020

Peta topografi area Terminal Multipurpose dapat dilihat pada Gambar 3.38. Area darat lokasi Terminal Multipurpose berada di elevasi 1,0 sampai dengan 4,0 m.

44

ttoncvon t<*$■

( fo ro Batu londa

/c-yj'-- ' AOilibodo

vduk LevjliaAÌWaEmpi <

?$6 Ò$TokosarlH n / t a n n ?

WJL g

Scraya Br / $ ^Teliik Terang

' J A$ l &) te

P Scraya K c l

rullik Boleti J ..- - 55...‘ ■'30

T o ro W odurfliiibaJ <1'J '

A\ }j *H/f"^ ■ m a V b o M , v f * <

m v * i v

Te / » k

P K ukusnn iR a n R k o h

hì>vhmV<A _ \,iJ O r w r tO W iò v ,

. Ì 'W ? ‘ iS i .A

Executive SummaryRencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

Gambar 3.36 Detail Pela Latti Lokasi Terminal Mullìpurpose

Sumber: Pela Laul Disiti dras No. 345, 201

120 *

\y> r ■ " / . a

%Xr~

mvj-V-

•'Po 11,1

V

FLORES - PANTAI UTARASERAYA h in g o a TANJUNG PETABARISEKALA 1 : 100 000

m t m w m .j . .. _ t__ ____j g j ____ .2WO.. . . . JJM____ w o w no

Executive SummaryRencana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

K E M E N T E R IA N P E R H U B U N G A N CREKICfiAT JENCEWL PERHUBUNGAN U ’JT Sanai K«j» P u n t a i Fur^ A w b iu h jw Pumi

J tf;',[ : Kwiluf

}-'•>%] -Su. 1

□ __| ■ DM (0<mch Mwk)

Su a 1:60090 60 125

R E N C A N A I N D U K P E L A B U H A N P E L A B U H A N L A B U A N B A J O T E R M IN A L M U L T IP U R P O S E

K A B U P A T E N M A N G G A R A I B A R A TP R O V IN S l N U S A T E N G G A R A T IM U R

II.COI HT»

P E T A T O P O G R A F I B A T H IM E T R I

Gantbar 3.37 Pcki hathinietri Terminal Muhipurpose

Sumber: PT. Pelindo Ut (Persero), 2019

Executive SumrnaryRcncana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

II*»- iii's ntAvn? i r # « < ? ? c w r n r iiv «»«5-ori l * < * v o j * n r iirwi* wnr

; f'

I I * S y i l K V l I I i i «/ » i ' j } o * r u t i i u *yjs w m i i v 5 v : « s : r H ii iv 5<‘iM9nn

KEMENTERIAN PERHUBUNGANm a r n i a m . perwbwgàn iajt $ A * i K ra P rà g tt»

^ K o u lU f

S I : Suikjm

f.' l J ' BM (Bcncft Marti)

Su» i ra» 0 20

R E N C AN A INDUK PELABUHAN PELABU H AN LABUAN BAJO TERM INAL M ULTIPURPOSE

l M A S I

KAB U P ATE N M ANGG ARAI BARAT PR O V IN S I N U S A TENGG ARA TIMUR

P E T A TO PO GR AFI D ARAT

Gambar 3.38 Pela topografi area éksisiting Terminal Multipurpose

Sumber: P 7 Pelindo HI (Perselo), 2019

Executive SuntmaryR e n a n a Induk Pelabuhan Laburni Bajo

3,2.1.9 Rondisi Pasang SurutSurvei Pasang Surut dilakukan pada tanggal 14 Agustus 2019 sampai dengan 29 Agustus 2019. Koordinat lokasi pengamatan pasang surut bcrada di 8°27'10.46"LS dan 119°57'4.51"BT. Lokasi pcngamatan pasang surut tcrhadap lokasi Terminal Multipurpose dapat dilihat pada Gambar 3.39, sedangkan grafik nilai elevasi tnuka air hasil pengamatan atau survei dapat dilihat pada Gambar 3.40.

Gambar 3.39 Lokasi surveipasang surut di TelUkRangko terhadap lokasi Terminal Multipurpose

Sumber: Google Earth dengan Penyesuaian, 2020

14 VujJ 10/8/2019 15/8/2020 15/8/2021 15/8/2022 15/8/2023|15/6/2024 15/8/2025 15/8/2026 15/8/2027 15/8/2028 15/8/2029 15/8/2O30|15/8/2O3l| 15/8/20 32\ 8 /S/20fj3

•Bacaan Palm (M a nu a l) — Bacaan RBR (O tom a tls )

ItMndL o k a s i S u rv e i P a s a n g S u ru tl l > ì i r . f . f ' K j - . j f c v ' u t

K iC M IM M ) M a r - » » * » v * . N i ' * ' • • 1. ' v.u

Gambar 3.40 Grafik pasang surut basii pengamatan manual dan otomatis di Teluk Rangku

Sumber: Studi Hidrooseanografl Pembangunan Pelabuhan di Labium Bajo, PTPelindo HI, 20/9

Hasil pengamatan pasang surut yang telah dilakukan, yaitu berupa nilai elevasi air dalam deret waktu, kemudian dianalisis untuk mendapatkan konstanta harmonik pasang surut, elevasi penting (LWS, MSL dan HWS) dan mengetahui jenis pasang surut berdasarkan konstanta tersebut. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode least square.

Hasil perhitungan konstanta pasang surut yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 3.21, dimana dari hasil perhitungan nilai konstanta pasang surut tersebut didapatkan nilai bilangan formzahl sebesar 1.07. Nilai tersebut menunjukan bahwa jenis pasang surut di Perairan Teluk Rangko yaitu pasang surut campuran, dengan pasang surut harian ganda lebih dominali.

Tabe! 3.21 konstanta Harmonik Pasang Surut di Area Perairan Terminal Multipurpose

No Ronstituen Simbol Deskripsi 8° H (cm)Fasa

1 Average water Level So 0° 2802 Main limar constituent m 2

Semidiurnal

137° 283 Main solar constituent s 2 280" 13

4Lunar constituent, due to earth moon distance n 2 342° 12

5

Soli-lunar constituent, due to thè change of declanation

k 2 321° 35

6 Soli-lunar constituent K,Di urnal

87° 257 Main lunar constituent 0 , 352° 28 Main solar constituent Pi 81° 19 Main lunar constituent m 4

Quarterly 280° 310 Soli-lunar constituent m s 4 321° 11

Sumber: Studi Hidrooseanografl Pembangunan Pelabuhan di Labium Bajo, PT Pelindo HI, 2019

Elevasi penting pasang surut hasil analisis konsultan dapat dilihat pada Tabel 3.22. berdasarkan hasil analisis, diketahui tinggi tunggang pasang surut di lokasi adalah sebesar 2,01 cm.

Tabel 3.22 Nilai Elevasi Penting Pasang Stavi di Area Perairan Terminal Multipurpose

Jenis Elevasi Elevasi terhadap LWS (ni)

Highest Water Spring (HWS) 2,01Meati High Water Spring (MHWS) 1,42Mean Sea Level (MSL) 1,01Mean Low Water Spring (MLWS) 0,59Lowest Water Spring (LWS) 0

Tunggang Pasang Surut 2,01Sumber: Studi Hidrooseanografl Pembangunan Pelabuhan di Labium Bajo, PT Pelindo III, 20/9

3.2.1.10 Rondisi Arus dan Gelonibang

1. Rondisi Arus

Pelaksanaan survei untuk melihat kondisi arus di sekitar lokasi studi dilakukan pada tanggal 15-20 Agustus 2019. Pengukuran nilai kecepatan arus dilakukan menggunakan alat Acoustic Dopller Current Profila- atau

48

Executive SummaryRcncana Indiik Pclabuhan Laburni Bajo

ADCP, dengan interval waktu pengambilan data setiap 10 menit dalam periode waktu pelaksanaan. Lokasi survci arus dapat dilihat pada Gambar 3.41.

L«0«nd• ic M S iS U M t iX n x

Lokasi Survei Arus■ KxvKvabvi fiwnvtanTrsjKiT*»»

N u sa T c r ip a r a Timur, In d o n e s ia

Gambar 3.41 Lokasi survei ants terhadup lokasi Tem inal Multipurpose

Sumber: Google Eartb dengan Penyesuaian, 2020

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, arali arus rata - rata dominali ke arah Tenggara dan Barat Daya d;ngan Mawar Kecepatan Arus dan Arah Arus dapat dilihat pada Gambar 3.42. Untuk kecepatan arus tcrtinggi terjadi di kedalaman sekitar permukaan, dengan nilai kecepatan sebesar 50-70 cm/s. Hasil pjngukuran kecepatan arus dengan grafik kecepatan arus yang telali diolah berdasarkan survei lapangan dapatdilihat pada Gambar 3.43.

Cunirt S i i l i in i)A b a . l e 30 0 2 C - 0 3 0 0I! - fi 20 3 10-0 1! 0M.fi 10

Gambar 3.42 Mawar kecepatan arus dan arali arus

Sumber; Studi Hidrooseanograjì Pembangunan Pclabuhan di labium Bajo, PT Pel indo III, 2019

1 M W V 1 9 1(V08'2U1!> «riOMOi» i»«woie itvofrzoi»

8 8 8 8 8 8 8 8888888 8 S 8 8 S S : 20062019

VnliKlIy(aii/i)

Gambar 3.43 Projìl kecepatan arus hasil starei menggunakan alat ADCP di Teluk Rangko

Sumber: Studi IL idroose anagrafi Pembangunan Pelabulian di I.abuan Bajo, PT Pelindo HI, 20/9

Dapat dilihat pada Gambar 3.43, arus dengan kecepatan tinggi terjadi ketika kondisi menuju pasang, dengan rentang waktu kecepatan lebih besar dari 0,5 m/s berlangsung sekitar 2-3 jam dalam kurun waktu 24 jam. Kondisi arah arus yang dominali terjadi di lokasi survei menunjukan kc arah Tenggara, Sclatan dan Barat Daya.

Sclain menggunakan data hasil peninjauan di lapangan, kondisi arus di sekitar lokasi Terminal Multipurpose juga dilihat menggunakan hasil pemodelan hidrodinamika. Pemodelan arus dilakukan menggunakan perangkat lunak Mike 21. Kondisi arus hasil pemodelan dapat dilihat pada Gambar 3.44 dan Gambar 3.45.

Current speed [nVsJ Above 0.1045 0 0971 - 0 1045 0 .089 6 -0 .09 71 0 0821 - 0 0896 0 0 7 4 7 -0 0821 0 .0 6 7 2 - 0 0747 0 0597 - 0 0672 0.0523 - 0.0597 0 0 4 4 8 -0 0523 0 0374 - 0 0448 0 0299 - 0 0374 0 0 2 2 4 -0 0299 0 .0 1 5 0 -0 0224 0 .0 0 7 5 -0 .0 1 5 0 0 0000 - 0 0075 Below 0 0 0 0 0

Gambar 3.44 Kondisi arus ketika purrnuna di lokasi Terminal Multipurpose hasil pemodelan

49

Executive SummaiyRcncana Induk Peiabuhan Labuan Bajo

Sumber: Studi Hidrooseanograjì Pembangunan Pelabuhatt di Labium Bajo, PT Pelindo III, 2019

Current speed [nVslA b o v e 0 1 0 4 5 0 .0971 -0 .1 0 4 5 0 .0 8 9 6 -0 .0 9 7 1 0.0821 - 0 .089 6 0 .0 7 4 7 -0 .0 8 2 1 0 0 6 7 2 -0 .0 7 4 7 0 .0 5 9 7 - 0 .067 2 0 .0 5 2 3 - 0 .0597 0 .0 4 4 8 -0 .0 5 2 3 0 .0 3 7 4 -0 .0 4 4 8 0 0 2 9 9 - 0 .0374 0 .0 2 2 4 - 0 .029 9 0 .0 1 5 0 -0 .0 2 2 4 0 .0 0 7 5 -0 .0 1 5 0 0 .0 0 0 0 -0 .0 0 7 5 B elow 0 .000 0

Gambar 3.45 Kondisi anis ketika perbani di /oliasi Terminal Multipli/pose basiipemodelan

Sumber: Studi Hidrooseanograjì Pcmbangunan Peiabuhan di Labuan Ba jo, PT Pelindo III, 2019

Berdasarkan hasil pemodelan yang dilakukan, kccepatan arus di perairan sekitar lokasi Terminal Multipurpose Wae Kelambu berkisar <0,3 m/s. Dengan kondisi tersebut, kecepatan arus yang terjadi di perairan sekitar Terminal Multipurpose Wae Kelambu dianggap tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kegiatan operasional peiabuhan.

2. Kondisi Angin dan Gelombang

Data angin yang telah diolah oleh perencana ditunjukkan dalam Grafik IVindrose dari bulan Januari hingga Descmber dan diperolch dari Stasiun Pengamatan BMKG UPT Nusa Tenggara Timur. Tcrlihat dari grafìk tersebut bahwa dominasi arah angin bertiup dari Arali Utara dan Barat Laut dengan kecepatan bervariasi pada 3 - 1 1 m/s. Hasil pengolahan data angin dalam bentuk Mawar Angin dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabe! 3.23 Mawar Angin untu/c di Sekitar Lokasi Studi Ta/tun 2008-2019 untali Setiap Bulannya

Ja n ua ri Februarl

Maret A p rii

Mei Ju n l

A gu s tus

Executive SummaryRencana lnduk Pclabuhan Labium Bajo

S ep te m b e r O k to b o r

N o ve m ve r D esem ber

Sumber: Studi Hidrooseanograjì Pembangunan Pelabuhan di I.abuan Bajo, PTPelindo III, 2019

Analisti data kondisi eksisling gelombang dilakukan dengan menggunakan dna sumber data, yaitu menggunakan hindeasting data angin BMKG serta menggunakan data citra saldi/ Copcrnieus Clim ate Change Service (2017) duri Europcan Centro for Medium-Rango W cather Forecasts

(ECMWF) untuk analisti kurun waktu 2008-2018. Untuk data duri ECMWF diambii dori grid terdekat dengan Teluk Rangko. Berdasarkan data gelombang basii hindeasting data angin BMKG yang telali dijelaskan pada suhbab sebeìumnya, didapatkan gelombang /nomai duri Barai Laut, Utara, Tinnir Laut dan Tinnir seperti ditunjukan pada Gambar 3.46, sedangkan hasil dori analisis perioda ulang gelombang tahunan untuk daerali Teluk Rangko dapat dililiatpada Sumber: Studi Hidrooseanograjì Pembangunan Pelabuhan di Laburni Bajo, PT Pelindo 111,

20/9

Tabel 3.24.

M B O.f'D - 0,75

I I 0,25 - 0.50

I 1 0 .0 5 -0 .2 5

SOUTH C * lm 5 :

Gambar 3.46 Manar gelombang basii hindeasting data BMKG Tabuli 2008-2018

Sumber: Studi Hidrooseanograjì Pembangunan Pelabuhan di Labuan Bajo, PT Pelindo 111, 2019

Tabel 3.24 Perioda Ulang Gelombang Berdasarkan Hindeasting Data Angin BMKG

ReturnPeriod

Barat Laut Tim ur Tim ur Laut UtaraH T H T H T H T

100 1.77 5.9 0.84 4.06 1.14 4.73 1.41 5.2750 1.65 5.7 0.78 3.92 1.14 4.73 1.41 5.2725 1.53 5.48 0.72 3.76 1.13 4.71 1.41 5.2710 1.35 5.15 0.64 3.55 1.13 4.71 1.41 5.275 1.21 4.88 0.56 3.32 1.13 4.71 1.41 5.27

Sumber: Studi Hidrooseanograjì Pembangunan Pelabuhan di Labuan Bajo, PT Pelindo III, 2019

Hasil pemodelan gelombang berdasarkan data hindeasting dari data angin BMKG memperlihatkan hasil dari arali dominan gelombang hasil analisis berasal dari Barat Laut, Utara, Timur Laut dan Tinnir. Pemodelan gelombang di lokasi Terminal Multipurpose menunjukan arah gelombang dari Timur Laut dan Timur terefraksi menjadi arah utara, sedangkan untuk arah Barat Laut tidak mengalami refraksi. Pada lokasi Terminal Multipuipose yang terletak di luar cekungan teluk dan terbuka membuat gelombang datang dari pembangkitan model tidak mengalami refraksi atau pembelokan arah, hanya terjadi reduksi ketinggian gelombang. Berdasarkan hasil pemodelan yang dilakukan, tinggi gelombang yang lebih dari 0,5 meter terjadi jika gelombang datang dari arah utara, dengan tinggi gelombang dapat mencapai 0,8 meter.

Tabel 3.25 Rekapilitiasi Hasil Pemodelan Gelombang di Lokasi Terminal Multipurpose

Ketinggian Gelombang di Area DermagaKondisi Perairan Pasang Surut

Arah Datang Tinggi (m) Arah Tinggi (m )...... ArahBarat Laut 0,42 Utara 0,32 UtaraUtara 0,8 Utara 0,33 UtaraTimur Laut 0,28 Timur Laut 0,25 Timur LautTimur 0,05 Utara 0,32 Utara

Sumber: Studi Hidrooseanograjì Pembangunan Pelabuhan di Labuan Bajo, IH'Pelindo III, 2019

S&n.WeveHeljM |m] | A b e v e 0 .70

0 6 5 - 0 . 7 0 o.eo-0.65 0 65 - 0 60 0 5 0 - 0 SS 0 . 4 5 - 0 .6 0 0 . 4 0 - 0 .4 5 0 3 5 - 0 * 0 0 . 3 0 - 0 .3 5 0 . 2 5 - 0 .3 0 0 2 0 - 0 . 2 5 0 15-0 20 0 .1 0 - 0 .1 5 0 0 5 - 0 . 1 0 0,00-o.cs

I Below 0 00

Gambar 3.47 Con toh hasil pemodelan gelombang di lokasi Teluk Rangko

Sumber: Studi Hidrooseanograjì Pembangunan Pelabuhan di Labuan Bajo, P T Pelindo 111, 2019

51

Executive SummaryRcncana Indiik Pclabuhan Labuan Bajo

Adapun di lokasi Terminal Multipurpose, berdasarkan data gelombang historis yang didapatkan, diketahui bahwa Terminal Multipurpose dapat dioperasikan secara penuh sciama 8 bulan yaitu pada bulan Desembcr - Juli. Adapun di 4 bulan lainnya yaitu pada bulan Agustus - November, kejadian gelombang di wilayah perairan dominan merupakan gelombang tinggi yang datang dari arah datang gelombang Utara, sehingga diperkirakan pada bulan AgusUis - November Terminal Multipurpose tidak dapat beropcrasi secara penuh.

3.2.1.11 Kondisi Sedimentasi

Kondisi sedimentasi di sekitar Terminal Multipurpose Wae Kelambu diketahui dengan menggunakan pemodclan sedimentasi pada aplikasi Mike 21. Pemodelan dilakukan dalam jangka waktu satu tahun, dengan input data kondisi arus dari hasil pemodelan arus di sekitar lokasi Terminal Multipurpose Wae Kelambu yang sudali dibahas pada subbab sebelumnya. Hasil pemodelan sedimentasi dapat dilihat pada Gambar 3.48 dan grafik sedimentasi yang terjadi hasil pemodelan pada Gambar 3.49.

9064000

9063500

9063000

9062500

9062000

Bedlevel Change (m)

0.0099

W aeW atu'7-------------- ~“ i ■— r ------- ------- — ------------ r— ”— -------r— ------- — r819500 820000 820500 821000 821500 822000 822500

0.0079

0.0059

0,0039

0.0019

•0.0001

Gambar 3.48 Hasil pemodelan sedimetasi di lokasi Terminal Multipurpose sciama 1 Tahun

Sumber: Studi Hidrooseanografi Pembangunan Pelabuhan di Labuan Bajo, PTPelindo III, 2019

0 0004 50 0004 0 0.0003 Se-£ ■ 0 0 0 0 3 0coA) 0 0 0 0 2 5 Xu- £ 0.00320

03T= 0.00015co 0.C0010

0.00005ocoooo

W a e Kelambu

12 14Stilan Ke-

Gambar 3.49 Grafite tingkat sedimentasi pada titikpengamatan di sekitar lokasi Terminal Multipurpose

Sumber: Studi Hidrooseanografi Pembangunan Pelabuhan di Labuan Bajo, PT Pelindo HI, 2019

Berdasarkan hasil pemodelan yang dilakukan, perubahan dasar di sekitar lokasi Terminal Multipurpose Wae Kelambu berkisar pada 0,0004 meter per tahun. Kccepatan sedimentasi yang terjadi tersebut dianggap sangat kecil dan tidak mempengaruhi kondisi operasional pelabuhan dalam jangka waktu panjang di lokasi Terminal Multipurpose Wae Kelambu.

3.2.2 Fasilitas Eksisting3.2.2.1 Layout Fasilitas Eksisting

Fasilitas eksisting di Terminal Multipurpose ditunjukkan pada Tabel 3.26.Tabe! 3. 26 Fasilitas Eksisting di Terminal Multipurpose

No Fasilitas Eksisting Satuan Ukuran Keterangan

1 Lahan eksisting m2 36.300 Lahan kosong dengan beberapa titik vegetasiSumber: Dokumentasi {Consultati, 2019

Foto udara lokasi Terminal Multipurpose ditunjukkan pada Gambar 3.50.

52

Executive SummaryRcncana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

Gambar 3.50 Dokumentasi devi udara I.okasi Terminal Multipurpose

Sumber: Dokumentasi PT. Pelindo III (Persero), 2019

3.2.2.2 Fasilitas Pokok dan Penunjang

Terminal ini masih dalam tahap perencanaan pembangunan sehingga belum terdapat fasilitas pokok dan penunjang terminal yang dimiliki.

3.2.2.3 Spesifikasi Dermaga

Terminal ini masih dalam tahap perencanaan pembangunan sehingga belum terdapat dermaga yang dimiliki.

3.2.2.4 Kedalaman Kolain dan Alur

Kedalaman perairan di sekitar Terminal Multipurpose cenderung dangkal, dengan kedalaman perairan sekitar < 2 meter hingga ±700 meter tegak lurus ke arah perairan dari darat, dimana kedalaman perairan setelah area perairan yang dangkal langsung memiliki kontur terjal hingga kedalaman -14 mLWS.

3.2.2.5 Peralatan Bongkar Muat

Terminal ini masih dalam tahap perencanaan pembangunan sehingga belum terdapat peraltan bongkar muat yang dimiliki.

3.2.2.6 Spesifikasi Kapal yang Tanibat

Terminal ini masih dalam tahap perencanaan pembangunan sehingga belum terdapat kunjungan kapal.

3.2.3 Data OperasionalTerminal ini masih dalam tahap perencanaan pembangunan sehingga belum terdapat data operasional terminal yang dimiliki.

3.2.4 Trayek Kapal EksistingBelum terdapat trayek kapal eksisting yang singgah di wilayah Terminal Multipurpose.

3.2.5 Data Sat ana Bantu Navigasi PelayaranTerminal ini masih dalam tahap perencanaan pembangunan sehingga belum terdapat sarana bantu navigasi pelayaran yang dimiliki.

53

Executive SummaryRcneana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

4 Analisis Prakiraan Permintaan Jasa Angkutan Laut

4.1 Melode Analisis

Proyeksi permintaan jasa angkutan laut dapat dianalisis menggunakan melode proyeksi pertumbuhan perekonomian dan kependudukan di masa depan. Untuk perekonomian, indikator yang biasanya digunakan adalah nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sedangkan untuk aspek kependudukan indikator yang biasa digunakan adalah jumlah penduduk. Adapun dalam analisis prakiraan permintaan jasa angkutan laut ini, tahap analisis yang dilakukan adalah:

1. Peninjauan variabel-variabel bebas yang diperkirakan mempengaruhi kegiatan kepelabuhanan (dalam kasus ini arus bongkar muat barang);

2. Pemilihan variabel-variabel bebas untuk tiap kegiatan kepelabuhanan. Variabel bebas ini dipilih berdasarkan analisis awal terhadap kondisi eksisting kegiatan kepelabuhanan serta hasil analisis perkembangan ekonomi wilayah. Tiap variabel bebas yang digunakan akan dipilih menjadi satu skenario proyeksi kegiatan kepelabuhanan nantinya. Terdapat masing-masing 3 skenario yang akan digunakan dalam proyeksi;

3. Proyeksi nilai dari setiap variabel bebas yang digunakan;4. Regresi linear data kegiatan kepelabuhanan terhadap variabel bebas yang digunakan;5. Proyeksi kegiatan kepelabuhanan untuk tiap skenario dari tiap variabel bebas yang digunakan;6. Pemilihan skenario yang digunakan dalam proyeksi barang atau penumpang.

Banyak model atau formulasi untuk memproyeksi kondisi perekonomian dan kependudukan suatu wilayah. Beberapa model formulasi yang digunakan adalah sebagai berikut.

4.1.1 Metode Trend LinierMelode trend linear adalah teknik predikisi yang paling sederhana dari seluruh model trend. Model ini menggunakan persamaan derajat pertama (first degree equatiorì). Asumsinya adalah jumlah produksi atau hai lainnya yang dipredikisikan akan terus tumbuh atau terus menurun setiap tahun dengan jumlah tetap. Angka pertumbuhan diperoleh dari data historis tahun sebelumnya. Secara sederhana metode trend linier dapat dijelaskan dengan persamaan:

Pt = Po * ( 1 + r t )

Dimana:

Pt = jumlah penduduk atau PDRB pada tahun rencana/prediksi

P0 = jumlah penduduk atau PDRB pada tahun awal

r = angka pertumbuhan

t = selisih tahun rencana/prediksi dengan tahun awal

4.1.2 Metode Trend GeometrikMetode trend geometrik menggunakan asumsi dasar yang sama dengan metode trend linier dimana jumlah produksi yang dipredikisikan akan terus tumbuh atau terus menurun. Perbedaannya adalah pada metode geometrik bukan jumlah pertambahan predikisi yang sama, melainkan angka atau persentase pertumbuhannya. Hai ini dikarenakan angka pertumbuhan yang digunakan merupakan fungsi kuadrat dari waktu sehingga kurva yang terbentuk tidak linier tetapi membentuk kurva. Secara sederhana, dapat dijelaskan dengan persamaan:

Pt = P0 * (1+r)*

Dimana:

Pt = jumlah produksi pada tahun rencana/prediksi

P0 = jumlah produksi pada tahun awal

r = angka pertumbuhan

t - selisih tahun rencana/prediksi dengan tahun awal

4.1.3 Metode Regresi LinierMetode regresi hampir sama dengan metode trend linier. Perbedaaanya terletak pada jumlah predikisi maupun angka pertumbuhannya yang fluktuatif setiap waktu namun tetap berbentuk garis linier. Hai ini dikarenakan rumus yang terbentuk merupakan hasil dari analisis keterkaitan yang melibatkan variabel bebas (waktu) dan variabel tetap (hai yang diprediksikan atau jumlah produksi) dengan menggunakan data historisnya. Pada metode ini kita tidak perlu menghitung terlebih dahulu angka pertumbuhannya, melainkan fungsi atau persamaan yang dihasilkan. Secara sederhana dapat dirumuskan:

Y — OyXy + O.2 X 2 "K . . + f l nX n + bDimana:

Y - jumlah produksi pada tahun rencana/prediksi (variabel terikat)

a = nilai atribut untuk variabel bebas

X = variabel bebas (tahun)

b - intercept atau konstanta

4.1.4 Metode Pertumbuhan LogistikMetode ini memiliki bentuk kurva S yang merupakan hasil kombinasi pertumbuhan geometrik pada populasi rendah dengan penurunan pertumbuhan pada saat populasi tertentu. Persamaan proyeksi logistik dapat dirumuskan dengan persamaan berikut:

Pt =

\Psat\ =

sat1 + ea+bAt2P0P1P2 +P±2(P0 + P2)

a = In

P0P2 ~ PiPsat ~ P2

, 1 P oiP sa t-P l)n UPi(Psat-Po)

Di mana:

Pt = populasi pada saat waktu-t

P0 = populasi awal

Psat = populasi saat titikjenuh

Pi, P2 = populasi pada saat periode 1 dan 2

n = waktu inter vai antara Pi dan P2

Àt = selisih waktu dengan populasi awal

54

Executive SummaryRencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

4.2 Analisis Perkembangan Wilayah

4.2.1 Analisis Perkembangan Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur4.2.1.1 Analisis dan Proyeksi Kependudukan Provinsi Nusa Tenggara Timur

Data penduduk yang digunakan untuk proyeksi jumlah penduduk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT. Adapun berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan rata-rata laju pertumbuhan penduduk Provinsi NTT tahun 201 1-2018 adalah sebesar 1,69% per tahun. Besar rata-rata laju pertumbuhan tersebut akan digunakan sebagai faktor angka pertumbuhan dalam perhitungan proyeksi laju pertumbuhan jumlah penduduk. Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan nilai proyeksi pertumbuhan penduduk di Provinsi NTT yang dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut.

Tabel 4.1 Proyeksi Pertumbuhan Jumlah Penduduk Provinsi N'IT

Keterangan Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

2014 5.036.8972015 5.120.071

Data 2016 5.203.5142017 5.287.3022018 5.371.5202019 5.462.3762020 5.554.7692021 5.648.7252022 5.744.2702023 5.841.4312024 5.940.2362025 6.040.7122026 6.142.8882027 6.246.7922028 6.352.453

Proyeksi2029 6.459.9012030 6.569.1672031 6.680.2812032 6.793.2752033 6.908.1802034 7.025.0282035 7.143.8532036 7.264.6882037 7.387.5 662038 7.512.5232039 7.639.5932040 7.768.813

Surnber: Analisis Konsidtan. 2020

9,000,000

Proyeksi Perkem bangan Penduduk Prov. NTT

2 , 3,000,000

2,000,000

1,000 ,0» )

02010 201S 2020 2025 2030 2035 2CM0

Tahun

■Data -P royeks i P enduduk

Gambar 4. / Grajìk Proyeksi Pertumbuhan Jumlah Penduduk Provinsi NTT

Surnber: Analisis Konsultan. 2020

Adapun hasil perhitungan nilai R2 dari hasil proyeksi pertumbuhan penduduk di atas adalah sebesar 0,99. sehingga nilai proyeksi pertumbuhan penduduk telali mewakili kondisi pertumbuhan sebelumnya. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut. diproyeksikan pada tahun 2040 jumlah penduduk Provinsi NTT adalah sebanyak 7,7 juta jiwa.

4.2.1.2 Analisis dan Proyeksi Perckonomian Provinsi Nusa Tenggara Timur

Data PDRB Atas Dasar Harga PDRB Atas Dasar Harga Konstan Provinsi NTT tahun 2011-2018 digunakan sebagai parameter kondisi perekonomian wilayah Provinsi NTT. Nilai rata-rata laju pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Provinsi NTT adalah sebesar 5,17%. Besar rata-rata laju pertumbuhan tersebut akan digunakan sebagai faktor angka pertumbuhan dalam perhitungan proyeksi nilai PDRB. Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan nilai proyeksi pertumbuhan PDRB di Provinsi NTT yang dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut.

Tabel 4.2 Proyeksi Pertumbuhan Jumlah Penduduk Provinsi NTT

Keterangan Tahun PDRB(Juta Rupiah)

Data

2014 54.107.9742015 56.770.7932016 59.678.0122017 62.724.7212018 65.941.414

Proyeksi

2019 69.351.0072020 72.936.8992021 76.708.2042022 80.674.5092023 84.845.8982024 89.232.975

55

Executive SummaryRcncana Induk Pclabuhan Labuan Hajo

Keterangan Tahun PDRB(Juta Rupiah)

2025 93.846.8922026 98.699.3772027 103.802.7682028 109.170.0362029 114.814.8262030 120.751.4882031 126.995.1142032 133.561.5752033 140.467.5642034 147.730.6382035 155.369.2582036 163.402.8442037 171.851.8192038 180.737.6592039 190.082.9542040 199.911.460

Stimber: Analisi.? Konsultan. 2020

Proyeksi Perkem bangan PDRB Prov. NTT;so,ooo,ooo ;

200,000,000

150,000.000

100,000,000

so,ooo,ooo :

o2010 201S 202 0 202S 203 0 203 5 204 0

Tahun

•D a ia • P royeksi PDRB

Gambar 4.2 Grafite Proyeksi Pertumbuhan PDRB Provinsi NTT

Sumber: Analisis Konsultan. 2020

Adapun hasil perhitungan nilai R2 dari hasil proyeksi pcrtumbuhan pcnduduk di atas adalah sebesar 0,99. sehingga nilai proyeksi pertumbuhan penduduk telali mewakili kondisi pertumbuhan sebelumnya. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diproyeksikan pada tahun 2040 nilai PDRB Provinsi NTT adalah sebesar 199 Miliar Rupiah.

4.2.2 Analisi» Perkembangan Wilayah Kabupaten Manggarai Barat4.2.2.1 Analisis dan Proyeksi Kependudukan Kabupaten Manggarai Barat

Data penduduk yang digunakan untuk proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Manggarai Barat merupakan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Manggarai Barat. Adapun berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan rata-rata laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Manggarai Barat tahun 2011- 2018 adalah sebesar 2,21% per tahun. Besar rata-rata laju pertumbuhan tersebut akan digunakan sebagai faktor angka pertumbuhan dalam perhitungan proyeksi laju pertumbuhan jumlah penduduk. Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan nilai proyeksi pertumbuhan penduduk di Kabupaten Manggarai Barat yang dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut.

Tabe/ 4.3 Proyeksi Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kabupaten Manggarai Barat

Keterangan Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

2014 245.8172015 251.689

Data 2016 257.5822017 263.2072018 269.0292019 274.9632020 281.0282021 287.2272022 293.5632023 300.0392024 306.6572025 313.4212026 320.3352027 327.4012028 334.623

Proyeksi2029 342.0042030 349.5482031 357.2582032 365.1392033 373.1932034 381.4252035 389.8392036 398.4382037 407.2272038 416.2102039 425.3912040 434.774

Sumber: Analisis Konsultan. 2020

56

Executive SummaryMoicana Induk Fclabuhan Labuan Bajo

P roy ek s i P e r k e m b a n g a n P e n d u d u k K a b . M a n g g a ra i Barat

S00.000

“ * 150,000

100.000 ;5 0.000

0) 0 Ì 0 7015 >020 2025 203 0 203 5 2040Tahun

—• — D ata ' ♦ - P io y e k ii

Gambar 4.3 Grafik Proyeksi Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kabupaten Manggarai Parai

Sani ber: Analisis Konsultan. 2020

A^ciapun hasil perhitungan nilai R2 dari basii proyeksi pertumbuhan penduduk di atas adalah sebesar 0,98. sehingga nilai proyeksi pertumbuhan penduduk telah mewakili kondisi pertumbuhan sebclumnya. Heidasarkan hasil perhitungan tersebut. diproyeksikan pada tahun 2040 jumlah penduduk Kabupaten iVtsnggarai Barat adalah sebanyak 434 ribu jiwa.

«4.22.2 Analisis dan Proyeksi Perekonomian Kabupaten Manggarai Barat

X ^ a PDRB Atas Dasar Harga PDRB Atas Dasar Harga Konstan Provinsi NTT tahun 2011-2018 digunakan sm agai parametcr kondisi perekonomian wilayah Provinsi NTT. Nilai rata-rata laju pertumbuhan PDRB Atas X^i$ar Harga Berlaku Kabupaten Manggarai Barat adalah sebesar 4,56%. Besar rata-rata laju pertumbuhan t^rjcbut akan digunakan scbagai faktor angka pertumbuhan dalam perhitungan proyeksi nilai PDRB. tìffdasarkan hasil perhitungan, didapatkan nilai proyeksi pertumbuhan PDRB di Kabupaten Manggarai Barat V tfg dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut.

Tabe! 4.4 Proyeksi Pertumbuhan Jumlah Penduduk Provinsi NTT

Keterangan Tahun PDRB(Juta Rupiah)

Data

2014 1.757.8682015 1.836.0492016 1.925.3902017 2.023.7552018 2.129.516

Proyeksi

2019 2.226.9832020 2.328.9102021 2.435.5032022 2.546.9742023 2.663.5472024 2.785.456

Keterangan Tahun PDRB(Juta Rupiah)

2025 2.912.9442026 3.046.2672027 3.185.6932028 3.331.5002029 3.483.9802030 3.643.4392031 3.810.1972032 3.984.5872033 4.166.9592034 4.357.6782035 4.557.1262036 4.765.7032037 4.983.8262038 5.211.9322039 5.450.4792040 5.699.944

Snmber: Analisis Konsultan. 2020

Proyeksi P e rk e m b a n g a n PDRB Kab. M a n g g a ra i Barat6,000,000 j

1,000,000

o ; .......... - U -------------------- i — ----------------- L . ......................2010 2015 202 0 2025 203 0 2035 2040 j

Tahun

—• — G ala ■ ♦ ■ P ioyeks i PDRU

Gambar 4.4 Grafik Proyeksi Pertumbuhan PDRB Kabupaten Manggarai Barat

Sumber: Analisis Konsultan. 2020

Adapun hasil perhitungan nilai R2 dari hasil proyeksi pertumbuhan penduduk di atas adalah sebesar 0,99. sehingga nilai proyeksi pertumbuhan penduduk telah mewakili kondisi pertumbuhan sebelumnya. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diproyeksikan pada tahun 2040 nilai PDRB Kabupaten Manggarai Barat adalah sebesar 5,2 Miliar Rupiah.

57

Executive SummaryRcncana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

4.2.3 Analisis Sektor Basis dan Potensi Sektor Wilayah Kabupaten Manggarai Barat4.2.3.1 Analisis Sektor Basis Wilayah Kabupaten Manggarai Barat

Analisis sektor basis (dominan) digunakan untuk mengetahui sektor yang memberikan sumbangan/kontribusi relatif yang cukup besar terhadap PDRB di Kabupaten Manggarai Barat. Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran potensi wilayah yang dapat ditangkap oleh Pelabuhan Labuan Bajo.

Untuk mengetahui jenis sektor basis di Kabupaten Manggarai Barat, maka digunakan analisis Location Quotient seperti yang telali dijelaskan pada Subbab 6.1.2. Berdasarkan pendekatan tersebut diperoleh nilai LQ dari masing-masing sektor yang ada di Kabupaten Manggarai Barat sebagai berikut.

Tei bel 4.5 Nilai LQ dan Sektor Basis Wilayah Kabupaten Manggarai Barat Berdasarkan PDRB Atos Dosar Harga Konstan Tali un 201S

Sektor PDRBPDRB 2018

LQ SektorKabupaten Provi n si

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 886.787,88 17.875.722,60 1,54 Sektor BasisPertambangan dan Penggalian 38.399,05 913.271,30 1,30 Sektor BasisIndustri Pengolahan 9.577,40 841.401,30 0,35 Sektor Non BasisPengadaan Listrik dan Gas 1.001,84 51.741,20 0,60 Sektor Non BasisPengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 20,96 42.918,50 0,02 Sektor Non Basis

Konstruksi 266.999,96 7.254.894,20 1,14 Sektor BasisPerdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 210.996,26 7.772.386,90 0,84 Sektor Non Basis

Transportasi dan Pergudangan 95.827,29 3.527.868,50 0,84 Sektor Non BasisPenyediaan Akomodasi dan Makan Minum 15.740,64 492.783,20 0,99 Sektor Non Basis

Informasi dan Komunikasi 168.028,72 5.794.250,10 0,90 Sektor Non BasisJasa Keuangan dan Asuransi 13.285,84 2.585.844,80 0,16 Sektor Non BasisReai Estate 66.129,36 1.657.866,50 1,24 Sektor BasisJasa Perusahaan 11.213,08 174.962,30 1,98 Sektor BasisAdministrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 267.181,00 8.468.814,00 0,98 Sektor Non Basis

Jasa Pendidikan 56.512,08 5.572.360,60 0,31 Sektor Non BasisJasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 19.318,08 1.480.288,70 0,40 Sektor Non BasisJasa lainnya 2.496,66 1.434.038,70 0,05 Sektor Non BasisTOTAL PDRB 2.129.516,10 65.941.413,40

Sani ber: Analisis Konsultan, 2020

Berdasarkan hasil analisis tersebut, terlihat bahwa sektor-sektor PDRB yang menjadi sektor basis Kabupaten Manggarai Barat antara lain:

• Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan;• Sektor Pertambangan dan Penggalian;• Sektor Konstruksi;• Sektor Reai Estate; dan• Sektor Jasa Perusahaan.

Adapun Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum memiliki nilai LQ sebesar 0.99 di mana nilai tersebut cukup mendekati syarat sebaga Sektor Basis. Sektor-sektor tersebut kemudian akan menjadi

pertimbangan dalam penentuan variabel dalam analisis prakiraan permintaan jasa angkutan laut dalam bab sclanjutnya.

4.2.3.2 Analisis Potensi Sektor Wilayah Kabupaten Manggarai Barat

Sektor ekonomi yang memiliki potensi sampai tahun perencanaan adalah sektor unggulan atau sektor basis wilayah yang memiliki keunggulan komparatif dan berpotensi ekspor. Sektor/komoditas potensial adalah sektor atau kegiatan ekonomi yang mempunyai potensi, kinerja dan prospek yang lebih baik dibandingkan sektor lainnya sehingga diharapkan mampu menggerakkan kegiatan usaha ekonomi turunan lainnya, sehingga dapat tercipta kemandirian pembangunan wilayah.

Untuk mengetahui sektor unggulan di Kabupaten Manggarai Barat, dapat dilakukan analisis dengan menggunakan alat analisis Klassen Typology (Tipologi Klassen). Sebagai input terhadap analisis Tipologi Klassen, berikut ini diuraikan tentang data mengenai laju pertumbuhan PDRB dan kontribusi sektor terhadap PDRB beserta dengan hasil klasifìkasi untuk tiap sektor PDRB yang ditinjau.

Tabe! 4.6 Hasil Analisis Klasi/ìkasi Tipologi Klassen Sektor PDRB Wilayah Kabupaten Manggarai Barat

Sektor PDRBPertumbuhan PDRB Persentase Distribusi PDRB

KlasifìkasiKabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,18 3,48 43,01 27,94 Sektor

BerkembangPertambangan dan Penggalian 5,06 4,30 1,84 1,44 Sektor Prima

Industri Pengolahan 4,43 5,22 0,45 1,26SektorTerbelakang

Pengadaan Listrik dan Gas 12,37 11,82 0,04 0,07 Sektor Potensial

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

1,94 2,83 0,00 0,07 SektorTerbelakang

Konstruksi 7,33 5,89 11,80 10,76 Sektor PrimaPerdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

5,94 5,94 9,69 11,54 SektorTerbelakang

Transportasi dan Pergudangan 6,40 6,83 4,31 5,13

SektorTerbelakang

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 10,14 10,53 0,66 0,65 Sektor

TerbelakangInformasi dan Komunikasi 5,23 6,31 7,87 8,71

SektorTerbelakang

Jasa Keuangan dan Asuransi

4,48 6,00 0,63 3,90 SektorTerbelakang

Reai Estate 4,42 3,70 3,11 2,54 Sektor PrimaJasa Perusahaan 4,71 3,09 0,53 0,28 Sektor PrimaAdministrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

5,96 5,75 12,35 12,71 Sektor Potensial

58

Executive StunmavyRcncana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

Sektor PDRBPcrtumbuhan PDRB Pcrsentasc Distribusi PDRB

KlasitikasiKabupaten Provlnsi Kabupaten Provinsi

Jasa Pendidikan 4,26 4,42 2,70 8,66 SektorTerbelakang

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4,30 5,97 0,90 2,17 Sektor

Terbelakang

Jasa lainnya 4,61 5,02 0,12 2,15 SektorTerbelakang

Su ni ber: Analisis Kunsultan. 2020

Berdasarkan data dan analisis pada kedua tabel diatas, maka tiap sektor/lapangan usaha dapat dibagi menjadi 4 klasifikasi scsuai dengan Tipologi Klasscn. Hasil dari analisis Tipologi Klassen tcrsebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.7 Klasifikasi Masing-masing Sektor di Kabupaten Manggarai Barai Berdasarkan Analisis Tipologi Klassen

Kontribusi Sektor (y)

Yi > Yn Y i< Yn

Laj

ur P

ertu

mbu

han

(r)

Ri >

Rn

Kuadran I (Sektor Prima) Kuadran III (Sektor Potensial)• Pertambangan dan Penggalian• Konstruksi• Reai Estate• Jasa Perusahaan

• Pengadaan Listrik dan Gas• Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib

3V2

Kuadran II (Sektor Berkembang) Kuadran IV (Sektor Terbelakang)• Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan • Industri Pengolahan

• Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

• Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

• Transportasi dan Pcrgudangan• Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum• Informasi dan Komunikasi• Jasa Keuangan dan Asuransi• Jasa Pendidikan• Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial• Jasa lainnya

Sumber: Analisis Konsullan. 2020

Seperti halnya pada analisis Sektor Basis Wilayah, hasil dari analisis potensi sektor wilayah ini akan menjadi dasar dan pertimbangan dalam analisis perkiraan permintaan jasa angkutan laut pada bab selanjutnya.

4.3 Analisis dan Proyeksi Trafik Penumpang

4.3.1 Asumsi yang Digunakan4.3.1.1 Proporsi Dentanti Penumpang Naik dan Tur un

Proporsi penumpang naik dan turun pada Pclabuhan Labuan Bajo berdasarkan data historis trafik penumpang tahun 2013 hingga tahun 2018 sebesar 49% untuk penumpang naik dari total trafik penumpang.

4.3.1.2 Proporsi Penumpang Kapal PELNI/Perintis dan Penumpang Kapal Pariwisata

Proporsi penumpang kapal PELNI/Perintis dan Kapal Pariwisata pada Pelabuhan Labuan Bajo berdasarkan hasil wawancara ke pihak KSOP sebesar 15% untuk penumpang Kapal PELNI/Perintis dari total trafik penumpang.

4.3.2 Proyeksi Demand PenumpangProyeksi Demand penumpang Pelabuhan Labuan Bajo menggunakan data naik-turun penumpang domestik dan internasional dalam rentang tahun 2013 hingga tahun 2018. Terdapat tiga buali skenario yang dilakukan untuk melakukan proyeksi Demand penumpang pada Pelabuhan Labuan Bajo, ketiga buah skenario dijelaskan sebagai berikut:

Skenario 1:

Penumpang naik domestik; penumpang naik internasional; penumpang turun domestik; dan penumpang turun internasional, masing-masing akan diproyeksikan dengan menggunakan persamaan trendline (dengan memilih nilai R2 terbesar diantara persamaan garis Linier, Logaritmik, Ekponensial, dan Power) hingga jangka akhir tahun pengembangan. Demand yang dihasilkan pada skenario 1 merupakan penjumlahan ke- empat hasil proyeksi.

Skenario 2:

Jumlah penumpang naik dan jumlah penumpang turun, masing-masing akan diproyeksikan dengan menggunakan persamaan trendline (dengan memilih nilai R2 terbesar diantara persamaan garis Linier, Logaritmik, Ekponensial, dan Power) hingga jangka akhir tahun pengembangan. Demand yang dihasilkan pada skenario 2 merupakan penjumlahan ke-dua hasil proyeksi.

Skenario 3:

Jumlah penumpang total akan diproyeksikan dengan menggunakan persamaan trendline (dengan memilih nilai R2 terbesar diantara persamaan garis Linier, Logaritmik, Ekponensial, dan Power) hingga jangka akhir tahun pengembangan. Demand penumpang yang dihasilkan pada skenario 3 merupakan hasil proyeksi. Proporsi penumpang naik dan turun menggunakan proporsi sebesar 49% untuk penumpang naik dari total trafik penumpang.

Hasil proyeksi untuk ketiga skenario tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 4.8 Hasil Proyeksi Demand Penumpang Pelabuhan Bajo Untuk Tiap Skenario Hencana

Keterangan Tahun Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3Demand Total Demand Total Demand Total

Jangka Pendek Pengembangan

2020 477.206 479.640 479.6402021 538.677 486.645 542.9932022 599.888 534.401 606.3462023 660.892 581.473 669.6992024 721.724 627.955 733.052

Jangka Menengah Pengembangan 2025 782.413 673.922 796.405

59

Executive SummavyRcncana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

Keterangan Tahun Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3Demand Total Demand Total Demand Total

2026 842.979 719.434 859.7582027 903.439 764.539 923.1112028 963.807 809.276 986.4642029 1.024.094 853.681 1.049.817

Jangka Panjang Pengembangan

2030 1.084.308 897.783 1.113.1702031 1.144.459 941.605 1.176.5232032 1.204.550 985.170 1.239.8762033 1.264.590 1.028.496 1.303.2292034 1.324.581 1.071.600 1.366.5822035 1.384.529 1.114.497 1.429.9352036 1.444.436 1.157.200 1.493.2882037 1.504.306 1.199.720 1.556.6412038 1.564.142 1.242.069 1.619.9942039 1.623.946 1.284.255 1.683.347

Skenario Moderat Pesimis OptimisSumber: Analisi's Konstilian. 2020

Berdasarkan hasil proyeksi tersebut, terlihat bahwa pada akhir tahun tinjauan, Skenario 1 menghasilkan trafik penumpang sebesar 1,62 juta penumpang, Skenario 2 menghasilkan trafik penumpang sebesar 1,28 juta penumpang, dan Skenario 3 menghasilkan trafik penumpang sebesar 1,68 juta penumpang. Dari hasil tersebut, menunjukkan bahwa Skenario 1 menghasilkan model Moderai, Skenario 2 menghasilkan model Pesiniis, dan Skenario 3 menghasilkan model Optimis relatif terhadap ketiga skenario.

Kemudian, dari ketiga skenario tersebut akan diambii 1 nilai yang menjadi nilai akhir Demandi penumpang yang diprediksi akan dilayani di Terminal. Menurut T.M. Wiliams (1995) penentuan Demand didapatkan melalui formula:

a + 4 m + b

Di mana:Y = Nilai prediksia = Prediksi pesimism = Prediksi moderatb = Prediksi optimis

Sehingga, dari ketiga skenario yang didapatkan, didapatkan nilai akhir proyeksi Demand penumpang yang akan dilayani di Terminal Penumpang Pelabuhan Labuan Bajo sebagai berikut.

Tabe! 4.9 Proyeksi Demand Penumpang pada Terminai Penumpang Labuan Bajo

Keterangan Tahun Naik Turun Total

Jangka Pendek Pengembangan

2020 238.572 239.445 478.0182021 269.702 261.023 530.7242022 300.745 289.305 590.0502023 331.719 317.405 649.1232024 362.635 345.349 707.984

Jangka Menengah Pengembangan 2025 393.504 373.159 766.6632026 424.332 400.852 825.185

Keterangan Tahun Naik Turun Total2027 455.125 428.443 883.5682028 485.887 455.941 941.8282029 516.622 483.357 999.9792030 547.332 510.699 1.058.0312031 578.022 537.972 1.115.9942032 608.692 565.183 1.173.8752033 639.344 592.336 1.231.681

Jangka Panjang Pengembangan2034 669.981 619.437 1.289.4182035 700.602 646.489 1.347.0912036 731.211 673.494 1.404.7052037 761.807 700.457 1.462.2642038 792.391 727.380 1.519.7722039 822.965 754.266 1.577.231

Sumber: Analisis Kunsuttan. 2020

Berdasarkan hasil proyeksi, jumlah penumpang yang dilayani oleh Terminal Penumpang Pelabuhan Labuan Bajo pada akhir tahun rencana sebanyak 1,5 juta orang pada tahun 2039.

Proyeksi Volume Demand Penumpang Pelabuhan Labuan Bajo2.000.000

1.800.000

1.600.000

c 1.'100.000 2 o'5 1 200.000

£ 1.000.000

. ^ v v v v v vTahun

■ Odici — • — Skenario 1 ~ — Skenario 2 — • — Skenario 3 ■ Proyeksi Akhir Demand

Gambar 4.5 Grafik Hasil Proyeksi Demand Penumpang Pelabuhan Labuan Bajo

Sumber: Analisis Konsultan. 2020

60

Executive SummaryRencana Induk Pclabulian Labuan Bajo

4.4 Analisis dan Proyeksi Trafik Barang

4.4.1 Asumsi yang Digunakan4.4.1.1 Proporsi Demand Kargo dan Peti Kemas

Proyeksi bongkar muat barang akan dilakukan untuk analisis barang yang diangkut berupa barang kargo dan peti kemas. Basis data yang digunakan adalah data eksisting kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Labuan Bajo. Di karenakan keterbatasan data yang dimiliki, dimana data historis yang dimiliki adalah volume total, maka metode proyeksi yang akan digunakan adalah melalui gabungan volume barang kargo dan peti kemas yang diproyeksikan untuk satu nilai dan kemudian ditinjau persentase volume barang yang akan diangkut melalui peti kemas. Besar persentase volume barang yang akan diangkut menggunakan peti kemas ditinjau melalui proyeksi persentase volume peti kemas terhadap volume barang total.

Persentase pembagian muatan barang kargo dan peti kemas dihitung berdasarkan data historis bongkar muat peti kemas pada tahun 2017 hingga tahun 2019. Nilai persentase untuk barang peti kemas setiap tahun akan meningkat dengan asumsi terjadinya cargo shifting atau perpindahan moda kemasan barang cargo menjadi moda peti kemas. Asumsi kenaikan shifting didasarkan kepada peningkatan berdasarkan data historis dengan menggunakan persamaan garis. Tabel berikut menunjukan besarnya nilai persentase terhadap traffic barang untuk barang cargo dan peti kemas, hingga jangka pengembangan panjang.

Tabel 4.10 Persentase Pembagian Peti Kemas Dengan Cargo Terhadap Trà/ìk Barang Total

Tahun Cargo : Barang PK : BarangProyeksi (% ) Proyeksi (% )

2017 41,07% 41,07%2018 51,22% 51,22%2019 43,66% 56,34%2020 49,12% 50,88%2021 47,63% 52,37%2022 46,39% 53,61%2023 45,31% 54,69%2024 44,36% 55,64%2025 43,51% 56,49%2026 42,73% 57,27%2027 42,03% 57,97%2028 41,37% 58,63%2029 40,76% 59,24%2030 40,19% 59,81%2031 39,66% 60,34%2032 39,15% 60,85%2033 38,68% 61,32%2034 38,22% 61,78%2035 37,79% 62,21%2036 37,38% 62,62%2037 36,98% 63,02%2038 36,60% 63,40%

Tahun Cargo : Barang Proyeksi (%)

PK : Barang Proyeksi (%)

2039 36,24% 63,76%Sumber: Analisis Konsultan. 2020

Persentase peti kemas secara bertahap naik hingga perpindahan moda kemasan barang cargo menjadi peti kemas sebesar 63.76% hingga tahun 2039. Basis data yang akan digunakan dalam analisis pergerakan barang merupakan gabungan data volume barang kargo dan peti kemas. Adapun volume rata-rata peti kemas diasumsikan untuk 1 TEU muatan berisi 15 Ton, dengan dasar rata-rata muatan untuk 1 TEU lebih besar dari 15 ton/tahun padarentang tahun 2017 hingga tahun 2019.

4.4.1.2 Variabel Bebas yang Digunakan dalam Analisis Regresi Linear Proyeksi Demand Barang

Berdasarkan basii wawancara dan kunjungan lapangan, dikctahui bahwa komoditas barang dominati yang dibongkar di Pelabuhan Labuan Bajo adalah berupa barang konsumsi/sembako dan barang bahan konstruksi. Perkembangan Kabupaten Manggarai sendiri saat ini cukup pesat khususnya di sektor pariwisata. Pembangunan daerah sedang gencar dilaksanakan untuk kegiatan pembangunan yang menunjang pariwisata daerah.

Adapun berdsasarkan basii analisis LQ dan Klasifikasi Klassen yang telali dijabarkan pada bab sebelumnya, didapatkan hasil bahwa sektor PDRB yang cukup berpengaruh di wilayah Kabupaten Manggarai Barat antara lain:

• Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan;• Sektor Pertambangan dan Pcnggalian;• Sektor Konstruksi;• Sektor Reai Estate;• Sektor Jasa Perusahaan; dan• Sektor Penyediaan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum.

Dengan kcdua pertimbangan tersebut di atas, akan dipilih bcberapa variabcl yang menjadi variabel bebas untuk analisis Regresi Linear dalam analisis permintaan jasa angkutan yang mewaikili parameter kondisi wilayah sebagai berikut.

Tabel 4.11 Parameter Seri Variabel Bebas Untuk Analisis Regresi Linear Proyeksi Barang

No Param eter Variabel yang Digunakan1 Kcpendudukan Jumlah Penduduk Kabupaten Manggarai Barat2 Perekonomian Wilayah PDRB Total Kabupaten Manggarai Barat3 Pembangunan Wilayah PDRB Sektor Konstruksi Kabupaten Manggarai

Barat4 Wisata PDRB Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum Kabupaten Manggarai Barat5 Wisata Jumlah Wisatawan Kabupaten Manggarai Barat

Sumber: Analisis Konsultan. 2020

Kelima variabel tersebut akan dilakukan proyeksi untuk mendapatkan gambaran nilai di masa depan sebagai basis untuk perhitungan proyeksi demand barang masuk. Proyeksi yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode proyeksi pertumbuhan barang dengan asumsi sampai jangka waktu tinjauan (tahun 2039) perkembangan variabel tersebut masih belum mencapai titik jenuh. Hasil proyeksi dari tiap variabel tersebut ditunjukkan pada tabel berikut.

61

Executive SummaryRcncana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

Tabel 4.12 Hasil Proyeksì Varìahet li e ha,s Untuk Analisis R agirsi Linear Proyeksi Barimg

TahunPenduduk

Kab.PDRB ADHK

Kab.

PDRBKonstruksi

Kab.

PDRBPenyediaanAkomodasi

JumlahWisatawan

(Jiwa) (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) (Jiwa)2019 274.963 2.226.983 271.037,98 15.860,97 105.392,432020 281.028 2.328.910 284.584,48 16.852,88 114.899,972021 287.227 2.435.503 298.130,98 17.844,78 124.407,522022 293.563 2.546.974 311.677,48 18.836,69 133.915,072023 300.039 2.663.547 325.223,98 19.828,59 143.422,622024 306.657 2.785.456 338.770,48 20.820,50 152.930,162025 313.421 2.912.944 352.316,98 21.812,40 162.437,712026 320.335 3.046.268 365.863,48 22.804,31 171.945,262027 327.401 3.185.693 379.409,98 23.796,21 181.452,812028 334.623 3.331.500 392.956,48 24.788,12 190.960,352029 342.004 3.483.981 406.502,98 25.780,02 200.467,902030 349.548 3.643.440 420.049,47 26.771,93 209.975,452031 357.258 3.810.198 433.595,97 27.763,83 219.483,002032 365.139 3.984.588 447.142,47 28.755,74 228.990,542033 373.193 4.166.960 460.688,97 29.747,64 238.498,092034 381.425 4.357.679 474.235,47 30.739,55 248.005,642035 389.839 4.557.127 487.781,97 31.731,45 257.513,192036 398.438 4.765.703 501.328,47 32.723,36 267.020,742037 407.227 4.983.826 514.874,97 33.715,26 276.528,282038 416.210 5.211.933 528.421,47 34.707,17 286.035,832039 425.391 5.450.479 541.967,97 35.699,07 295.543,38

Sumber: Analisis Konsultan. 2020

4.4.2 Proyeksi Dem and BarangAnalisis proyeksi demand barang dilakukan dengan menggunakan beberapa skenario. Pcncntuan skenario tersebut ditentukan dari kombinasi antar variabel yang telah disebutkan pada bab sebelumnya. Berdasarkan hasil analisis, dipilih 3 skenario berdasarkan masing-masing kombinasi antara variabel bebas tersebut. Ketiga skenario yang dipilih dan persamaan pengatur tiap skenario tersebut dapat dilihat pada tabel bcrikut.

Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Untuk Skenario Proyeksi Demand Barang

Skenario Hasil Analisis Regresi

Skenario 1 Statistik RegresiR 0,91918R Square 0,84489Adjusted R Square 0,63809

Persamaan Modely = -232.246,27664 + 0,36733 Xi + 0,38233 X2 - 2,31338 X3 +

0,51330 X4Keterangan:

Skenario Hasil Analisis Regresi

Xi = Jumlah Penduduk Kabupaten X2 = PDRB Total Kabupaten X3 = PDRB Sektor Konstruksi Kabupaten X4 = Jumlah Wisatawan Kabupaten

Skenario 2 Statistik RegresiR 0,92602R Square 0,85752Adjusted R Square 0,66754

Persamaan Modely = -270.141,18318 + 0,31158 Xi + 0,29251 X2 - 23,55707 X3 +

0,47550 X4Keterangan:X\ = Jumlah Penduduk Kabupaten X2 = PDRB Total KabupatenX3 = PDRB Sektor Penyediaan Akomodasi Kabupaten X4 = Jumlah Wisatawan Kabupaten

Skenario 3 Statistik RegresiR 0,87521R Square 0,76599Adjusted R Square 0,45398

Persamaan Modely = -140.834,82089 + 0,56285 Xi - 22,01641 X2 + 1,53399 X3 +

0,45997 X4Keterangan:Xi = Jumlah Penduduk Kabupaten X2 = PDRB Sektor Penyediaan Akomodasi Kabupaten X3 = PDRB Sektor Konstruksi Kabupaten X 4 = Jumlah Wisatawan Kabupaten

Sumber: Analisis Konsultan. 2020

Kemudian dengan memasukan hasil proyeksi untuk masing-masing variabcl pada Tabel 4.12 ke dalam persamaan model masing-masing skenario, didapatkan hasil proyeksi untuk ketiga skenario tersebut sebagai beri kut.

Tabel 4.14 Hasil Proyeksi Demand Barang Terminal Multipurpose Pelabuhan Bajo Untuk Tiap Skenario Rancami

Keterangan TahunSkenario Proyeksi

Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3

Jangka Pendek Pengembangan

2020 135.703,03 156.273,68 162.022,342021 142.507,39 170.538,64 178.594,982022 149.388,87 186.273,34 197.083,222023 156.349,14 203.544,01 217.573,512024 163.389,34 222.419,59 240.155,87

JangkaMenengah

Pengembangan

2025 170.511,72 242.972,76 264.925,142026 177.718,52 265.279,45 291.980,422027 185.010,87 289.418,42 321.424,56

62

Executive SummaryRencana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

Keterangan TahunSkenario Proyeksi

Skenario 1 Skenario 2 Skenario 32028 192.391,03 315.472,60 353.365,802029 199.860,69 343.528,36 387.916,93

JangkaPanjang

Pengembangan

2030 207.422,08 373.676,29 425.196,172031 215.076,91 406.010,76 465.326,772032 222.827,99 440.631,03 508.438,272033 230.676,44 477.639,92 554.664,962034 238.625,07 517.145,82 604.148,362035 246.676,15 559.261,75 657.035,992036 254.831,35 604.105,50 713.481,712037 263.093,49 651.800,83 773.647,102038 271.464,83 702.476,80 837.700,672039 279.947,61 756.268,32 905.818,60

Skenario Pesimis Moderat OptimisSumber: Analisis Konsultan. 2020

Berdasarkan hasil proyeksi tersebut, terlihat bahwa pada akhir tahun tinjauan, Skenario 1 menghasilkan volume sebesar 288 ribu Ton, Skenario 2 menghasilkan volume sebesar 813 ribu Ton, dan Skenario 3 menghasilkan volume sebesar 978 ribu Ton. Dari hasil tersebut, menunjukkan bahwa Skenario 1 menghasilkan model Pesiniis, Skenario 2 menghasilkan model Moderat, dan Skenario 3 menghasilkan model Optimis relatif tcrhadap kctiga skenario.

Kemudian, dari kctiga skenario tersebut akan diambii 1 nilai yang menjadi nilai akhir demand barang yang diprcdiksi akan dilayani di Terminal. Menurut T.M. Wiliams (1995) penentuan demand didapatkan melalui formula:

a + 4m + b

Di mana:Y = Nilai prediksia = Prediksi pesimism = Prediksi moderatb = Prediksi optimis

Sehingga, dari ketiga skenario yang didapatkan, didapatkan nilai akhir proyeksi Demand barang yang akan dilayani di Terminal Multipurpose sebagai berikut.

Tabe! 4.15 Hasil Akhir Proyeksi Demand Barang Terminal Multipurpose

Keterangan Tahun Demand Barang (Ton)

Jangka Pendek Pengembangan

2020 153.803,352021 167.209,492022 181.927,572023 198.016,452024 215.537,262025 234.554,652026 255.136,12

Keterangan Tahun Demand Barang (Ton)

JangkaMenengah

Pengembangan

2027 277.351,522028 301.274,542029 326.981,84

JangkaPanjang

Pengembangan

2030 354.553,902031 384.074,452032 415.631,732033 449.316,842034 485.226,122035 523.459,862036 564.122,512037 607.323,982038 653.178,792039 701.806,58

Sumber: Analisis Konsultan. 2020

Perbandingan antara hasil proyeksi dan total volume Demand yang digunakan dapat dilihat melalui grafik pada gambar berikut.

Proyeksi Volume Demand Barang Terminal Multipurpose Pelabuhan Labuan Bajo

i. ooo.ooo, oo

9 0 0 .0 0 0 . 0 0

8 0 0 .0 0 0 . 0 0

7 0 0 .0 0 0 ,0 0c

t - 6 0 0 .0 0 0 ,0 0 g>w 5 0 0 .0 0 0 ,0 0

Cd

§ ■100.000,00

>3 0 0 .0 0 0 ,0 0

f i f i f i f i f i f i f i f i f i f i f i f i f i 5? f i f i f i f i f i f i f i f i f i f i f i f iTahun

■Data — • - S k e n a rio 1 - -A — S k e n a rio ?. — • — S k e n a rio 3 Proyeksi Akhir Demand

Gambar 4.6 Grafik Hasil Proyeksi Demand Barang Terminal Multipurpose

Sumber: Analisis Konsultan. 2020

4.4.3 Pembagian Dem and Barang Kargo dan Peti KemasHasil proyeksi yang telah dijabarkan sebelumnya merupakan hasil proyeksi total demand barang yang masuk di Terminal Multipurpose. Adapun dari hasil proyeksi tersebut, kemudian akan dilakukan pembagian proporsi untuk Demand barang kargo dan demand peti kemas. Seperti telah dijelaskan pada Subbab 4.3.1.1 Proporsi

63

Executive SummaryRencana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

Dentami Kargo dan Peti Kemas, pembagian proporsi volume demand barang kargo dan peti kemas dapat dilihat pada Tabel 4.10. Berikut volume barang kargo dan peti kemas di Terminal Muìtipurpose berdasarkan hasil pembagian proporsi demand ioidi.

Tabel 4.16 Proporsi Dentami Barang Kargo clan Peli Kemas Terminal Muìtipurpose

Keterangan TahunBarang Kargo Peti Kenias

(Ton) (Ton) (TEUs)

Jangka Pendek Pengembangan

2020 75.544,92 78.258,42 5.2182021 79.645,08 87.564,41 5.8382022 84.388,28 97.539,29 6.5032023 89.718,94 108.297,51 7.2202024 95.609,28 119.927,98 7.996

JangkaMencngah

Pengembangan

2025 102.047,02 132.507,63 8.8342026 109.028,96 146.107,17 9.7412027 116.557,54 160.793,97 10.7202028 124.639,70 176.634,84 11.7762029 133.285,29 193.696,55 12.914

JangkaPanjang

Pengembangan

2030 142.506,80 212.047,11 14.1372031 152.318,58 231.755,88 15.4512032 162.737,03 252.894,71 16.8602033 173.779,69 275.537,16 18.3702034 185.465,98 299.760,14 19.9852035 197.816,55 325.643,31 21.7102036 210.853,24 353.269,27 23.5522037 224.599,47 382.724,52 25.5152038 239.079,80 414.098,98 27.6072039 254.320,13 447.486,45 29.833

Sumber: Analisis Konsultan. 2020

Berdasarkan hasil tersebut, didapatkan pada akhir tahun tinjauan, volume barang kargo yang masuk di Terminal Muìtipurpose adalah sebesar 254 ribu Ton dan untuk volume peti kemas sebesar 29.8 ribu TEUs.

4.5 Potensi D e m a n d Curah CairRencana pengembangan kawasan Labuan Bajo sebagai kawasan pariwisata tentu akan meningkatkan volume kunjungan pesawat di Bandara Komodo, Labuan Bajo. Seiring dengan peningkatan volume kunjungan pesawat tersebut, tentu juga kebutuhan bahan bakar pesawat akan meningkat.

Kebutuhan rata-rata avtur untuk memenuhi kebutuhan penerbangan di Bandara Komodo sebesar 20 KL per bari. Secara reguler, suplai untuk Labuan Bajo dikirimkan melalui jalur darat dari Terminal BBM Reo, Kabupaten Manggarai dan Terminal BBM Ende.1 Dengan melihat lokasi Terminal BBM Pertamina yang berada di kabupaten di luar Kabupaten Manggarai Barat, tentunya terdapat potensi yang dapat diambii oleh Terminal Muìtipurpose untuk pclayanan curah cair untuk dapat mengakomodir kebutuhan pasokan Avtur tersebut.

1 Fachry Latief, “Pertamina Siapkan Alternatif Suplai Ke Labuan Bajo” , https://petrominer.com/pertamina-siapkan-alternatif- suplai-ke-labuan-bajo/, (diakses pada 25 Januari 2020)

Selain kebutuhan avtur, kebutuhan bahan bakar curah cair di kawasan Labuan Bajo yang berpotensi untuk masuk di Terminal Muìtipurpose merupakan bahan bakar minyak {gasoline) dengan jenis Pertamax, Premium, Biosolar dengan kebutuhan perhari sebesar 120kL/hari dan Diesel (Gasoil) sebesar 32 kL/hari.

Dengan koreksi volume terhadap berat dari ketiga jenis komoditas curah cair tersebut, didapatkan potensi total curah cair per tahun pada tahun 2019 adalah sebesar 49.066.22 Ton. Adapun untuk proyeksi peningkatan demand curah cair akan digunakan data realisasi jenis BBM Solar dan Premium pada Provinsi Nusa Tenggara Timur2. Tabel realisisasi serta pertumbuhan solar dan premium untuk tahun 2015 hingga tahun 2018 disajikan sebagai berikut:

Tahun Rea isasi Pertumbuhan RealisasiPremium Solar Premium Solar

2015 270.560,93 137.507,15 - -

2016 284.249,00 157.288,00 5,06% 14,39%2017 274.313,00 161.690,45 -3,50% 2,80%2018 259.303,00 173.292,39 -5,47% 7,18%

Rata-Rata -1,30% 8,12%Sumber: BPHMigas.go.id clan Analisis Konsultan, 2020

Dengan menggunakan pendekatan yang sama dengan pendekatan pada volume barang untuk volume yang akan diambii berdasarkan ketiga skenario di atas, didapatkan hasil analisis potensi Demand curah cair sebagai berikut.

Tabel 4.17 Proyeksi Potensi Demand Curah Cair di Terminal Muìtipurpose

Keterangan TahunVolume C urah Cair (Ton)

Optimis M oderat Pesimis Rencana

Jangka Pendek Pengembangan

2020 51.519,53 50.292,88 49.556,88 50.374,652021 54.095,51 51.550,20 50.052,45 51.724,792022 56.800,28 52.838,95 50.552,98 53.118,182023 59.640,30 54.159,93 51.058,51 54.556,422024 62.622,31 55.513,92 51.569,09 56.041,18

JangkaMenengah

Pengembangan

2025 65.753,43 56.901,77 52.084,78 57.574,222026 69.041,10 58.324,32 52.605,63 59.157,332027 72.493,15 59.782,42 53.131,69 60.792,422028 76.117,81 61.276,99 53.663,00 62.481,462029 79.923,70 62.808,91 54.199,63 64.226,50

JangkaPanjang

Pengembangan

2030 83.919,89 64.379,13 54.741,63 66.029,672031 88.115,88 65.988,61 55.289,04 67.893,232032 92.521,68 67.638,33 55.841,94 69.819,492033 97.147,76 69.329,28 56.400,35 71.810,882034 102.005,15 71.062,52 56.964,36 73.869,932035 107.105,40 72.839,08 57.534,00 75.999,292036 112.460,68 74.660,06 58.109,34 78.201,712037 118.083,71 76.526,56 58.690,44 80.480,06

2 https:/Àvww.bphmigas.go.id/kuota-dan-realisasi-jenis-bbm-tertenlu/#1571813760828-dle43851-443f https://www.bphmigas.go.id/alokasi-dan-realisasi-jenis-bbm-khusus-penugasan/#tahun201564

Executive SummmyRcncana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

Keterangan TahunVolume Curah Cair (Ton)

Optimis Moderat Pesimi? Rencana

Jangka Pendek Pengembangan

2020 51.519,53 50.292,88 49.556,88 50.374,652021 54.095,51 51.550,20 50.052,45 51.724,792022 56.800,28 52.838,95 50.552,98 53.118,182023 59.640,30 54.159,93 51.058,51 54.556,422024 62.622,31 55.513,92 51.569,09 56.041,182038 123.987,89 78.439,72 59.277,34 82.837,352039 130.187,29 80.400,71 59.870,11 85.276,71

Sumber: Analisis Konsultan. 2020

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, terlihat potensi demcmd curah cair yang dapat dilayani di Terminal Multipurpose adalah sebesar 85 ribu Ton pada akhir tahun rencana.

4.6 Analisis dan Proyeksi Trafik KapalKegiatan kepelabuhanan di wilayah Pelabuhan Labuan Bajo seperti telah disebutkan sebelumnya akan dibagi di 2 lokasi, yaitu Pelabuhan Labuan Bajo untuk kegiatan pelayanan penumpang, dan Terminal Multipurpose untuk kegiatan pelayanan barang, Dalam perencanaannya, kapal yang akan masuk di wilayah Pelabuhan Labuan Bajo terbagi menjadi jenis kapal dan pelayanannya. Di Pelabuhan Labuan Bajo yang akan melayani kegiatan penumpang, direncanakan kapal yang akan masuk adalah kapal angkutan penumpang (PELNI, Perintis, Ro-ro) dan kapal wisata. Sedangkan di Terminal Multipurpose direncanakan akan masuk kapal peti kemas, generai cargo, dan kapal curah cair.

4.6.1 Rencana Spesiflkasi Kapal4.6.1.1 Kapal Penumpang

Kapal penumpang terbesar yang bersandar pada Pelabuhan Labuan Bajo adalah kapal KM. Binaiya dengan operator PT. PELNI. Kapal KM. Binaiya mcmiliki spesiflkasi teknis sebagaì berikut

Bobot kapal : 6.022 DWTPanjang kapal (LOA) : 99,8 m Lebar kapal (B) ; 18 mDraft kapal (T) : 4,2 mJumlah Penumpang : 970 orang

4.6.1.2 Kapal Peti Kemas

Kapal peti kemas eksisting terbesar yang masuk di Pelabuhan Labuan Bajo adalah Kapal MV Bahar Mas dengan spesiflkasi berikut.

• Bobot kapal : 6.652 DWT• Panjang kapal (LOA) : 113,1 m• Lebar kapal (B) : 1 9 m• Draft kapal (T) : 6,5 m

Spesiflkasi kapal tersebut akan digunakan dalam perencanaan jangka pendek Terminal Multipurpose. Pertimbangan tersebut digunakan karena pembangunan Terminal Multipurpose dirancang untuk pemindahan kegiatan barang dari pelabuhan eksisting.

Adapun untuk pengembangan jangka pendek dan panjang, direncanakan Terminal Multipurpose akan melayani kapal peti kemas yang lebih besar dengan ukuran 10.000 DWT dengan spesiflkasi kapal mengacu pada FENTEK Catalogne sebagai berikut.

• Bobot kapal• Panjang kapal (LOA)• Lebar kapal (B)• Draft kapal (T)

10.000 DWT 130 m 21,2 m 7,3 m

Selain kapal peti kemas yang direncanakan untuk dilayani, direncanakan juga untuk kebutuhan pembangunan struktur dermaga Multipurpose adalah dengan kapal peti kemas dengan ukuran 25.000 DWT. Hai ini direncanakan agar kekuatan struktur dermaga sanggup untuk melayani kapal dengan ukuran tersebut untuk masa yang akan datang. Selain untuk kebutuhan kekuatan struktur, kapal peti kemas dengan ukuran 25.000 DWT juga akan digunakan untuk perencanaan kebutuhan fasilitas perairan. Spesiflkasi kapal 25.000 DWT yang digunakan mengacu pada FENTEK Catalogue sebagai berikut.

• Bobot kapal• Panjang kapal (LOA)• Lebar kapal (B)• Draft kapal (T)

25.000 DWT 195 m28,5 m10.1 m

4.6.1.3 Kapal General Cargo

Kapal generai cargo yang biasa dilayani di Pelabuhan Labuan Bajo merupakan kapal dengan ukuran kecil- sedang. Untuk kapal generai cargo rencana digunakan kapal dengan spesiflkasi sebagai berikut.

• Bobot kapal : 1,400 DWT• Panjang kapal (LOA) ; 60.09 m• Lebar kapal (B) : 11 m• Draft kapal (T) : 4,4 m

4.6.1.4 Kapal Curah Cair

Kapal curah cair yang direncanakan untuk dilayani di Terminal Multipurpose adalah kapal curah cair ukuran 5.000 DWT. dengan spesifikasi sebagai berikut.

• Bobot kapal• Panjang kapal (LOA)• Lebar kapal (B)• Draft kapal (T)

5.000 DWT 104 m 16,2 m 6,5 m

4.6.2 Proyeksi Kunjungan Kapal4.6.2.1 Proyeksi Kunjungan Kapal PenumpangKapal penumpang yang masuk di Pelabuhan Labuan Bajo terdiri dari 2 jenis kapal, yaitu kapal penumpang ukuran besar (PELNI, Perintis, Ro-ro), serta kapal wisata. Sehingga dalam analisisnya, kunjungan kapal coba didekatkan dengan pendekatan untuk total kedua jenis kapal. Analisis proyeksi kunjungan kapal dilakukan dengan menggunakan pendekatan pembagian hasil proyeksi Demand dengan kapasitas penumpang maksimal kapal. Kapasitas penumpang untuk kapal penumpang dan pariwisata yang digunakan dalam analisis adalah sebagai berikut.

• Kapal Penumpang (KM. Binaiya) : 970 penumpang / kunjungan kapal; dan• Kapal Wisata : 20 penumpang / kunjungan (nilai asumsi);

65

Exec utive SummatyRcncana Induk Pelabuhan Labium Bajo

Sehingga didapatkan hasil proyeksi kunjungan kapal di Terminal Penumpang Pelabuhan Labuan Bajo adalah sebagai berikut.

Tabe14.18 Proyeksi Kunjungan Kapal di Terminal Penumpang Pelabuhan Labuan Bajo

Tahun KapalPenumpang Kapal Wisata Total

2020 47 10.140 10.1872021 53 11.463 11.5162022 59 12.782 12.8412023 65 14.099 14.1642024 71 15.413 15.4842025 77 16.724 16.8012026 83 18.035 18.1182027 88 19.343 19.4312028 94 20.651 20.7452029 100 21.957 22.0572030 106 23.262 23.3682031 112 24.566 24.6782032 118 25.870 25.9882033 124 27.173 27.2972034 130 28.475 28.6052035 136 29.776 29.9122036 142 31.077 31.2192037 148 32.377 32.5252038 154 33.677 33.8312039 160 34.977 35.137

Sumber: Analisis Konsiiltan. 2020

4.6.2.2 Proyeksi Kunjungan Kapal Barang

Analisis proyeksi kunjungan kapal dilakukan dengan menggunakan pendekatan pembagian hasil proyeksi Demand untuk tiap-tiap barang yang dilayani dengan rata-rata muatan per kunjungan kapal. Volume rata-rata muatan kapal yang digunakan dalam analisis adalah sebagai berikut.

• Kapal Peti Kemas : 150 TEUs/kunjungan kapal (berdasarkan volume rata-rata eksisting);• Kapal General Cargo : 500 Ton/kunjungan (nilai asumsi);• Kapal Curah Cair : 1.000 Ton/kunjungan (nilai asumsi).

Sehingga didapatkan hasil proyeksi kunjungan kapal di Terminal Multipurpose adalah sebagai berikut.Tabe! 4.10 Proyeksi Kunjungan Kapal di Terminal Multipurpose

TahunKunjungan Kapal (Cali)

Peti Kemas GenCar C urah Cair Total2020 35 152 51 2382021 39 160 52 2512022 44 169 54 2672023 49 180 55 2842024 54 192 57 3032025 59 205 58 322

TahunKunjungan Kapal (Cali)

Peti Kemas GenCar Curah Cair Total2026 65 219 60 3442027 72 234 61 3672028 79 250 63 3922029 87 267 65 4192030 95 286 67 4482031 104 305 68 4772032 113 326 70 5092033 123 348 72 5432034 134 371 74 5792035 145 396 76 6172036 158 422 79 6592037 171 450 81 7022038 185 479 83 7472039 199 509 86 794

Sumber: Analisis Konsiiltan. 2020

4.7 Pola Operasi Angkutan LautPola operasi kegiatan yang direncanakan di Terminal Multipurpose dapat dilihat melalui diagram alir pada Gambar 4.7.

66

Executive SummaryRencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

Gambar 4.7 Sistem poto operasi kegiatan bongkar munì ha rati g dì Terminal Multipurpose

Situi ber: Analisis Koimiltan. 2020

Lebih lanjut pola operasi kegiatan bongkar muat barang di Terminal Multipurpose akan disajikan melalui peta rancangan pola operasional yang akan disajikan pada Subbab 5.5 Rencana Pengembangan Terminal Multipurpose.

67

Executive SummaiyRoncami Induk Pelabuhan Labuan Bajo

5 Rencana Pengembangan PelabuhanPerhitungan rencana kcbutuhan fasilitas Pelabuhan Labuan Bajo akan ditinjau untuk 3 jangka waktu pengembangan:

• Jangka Pendek (2020-2024);• Jangka Menengah (2020-2029);• Jangka Panjang (2020-2039).

Perhitungan kebutuhan fasilitas darat mengacu pada Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan dan Pedoman Perencanaan Fasilitas Darat pada Pelabuhan Pengumpul, Pelabuhan Pengumpan Regional, dan Pelabuhan Pengumpan Lokal di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

Dalam perencanaannya, kegiatan bongkar muat barang direncanakan akan dipindahkan dari lokasi Pelabuhan Labuan Bajo eksisting ke lokasi rencana Terminal Multipurpose. Pelabuhan Labuan Bajo direncanakan akan dikhususkan untuk pelayanan kegiatan pcnumpang dan wisata. Sehingga fasilitas yang direncanakan untuk dikembangkan di Pelabuhan Labuan Bajo adalah fasilitas yang dapat mendukung kegiatan tersebut. Adapun fasilitas kegiatan bongkar muat barang akan direncanakan dibangun di lokasi Terminal Multipurpose.

5.1 Rencana Pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo

5.1.1 Analisis Kebutuhan Fasilitas Pelabuhan Labuan Bajo5.1.1.1 Analisis Kebutuhan Fasilitas Darat

Area darat Pelabuhan Labuan Bajo direncanakan akan dikembangkan menjadi suatu pintu wisata di Kawasan Labuan Bajo dan sekitarnya. Sehingga arah rencana pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo selain untuk kegiatan kepelabuhanan, juga direncanakan sebagai suatu objek wisata di area Labuan Bajo.

1. Kebutuhan Fasilitas Dermaga

Kebutuhan fasilitas dermaga akan dianalisis dengan dasar nilai proyeksi kapal penumpang rencana dan kapasitas kapal penumpang yang telah dijabarkan pada Sub-bab 4.6.4 Proyeksi Kunjungan Kapal Penumpang. Pada analisis yang dilakukan akan mclihat kondisi jika pembagian pcruntukan dermaga untuk kapal wisata serta dermaga untuk kebutuhan sandar kapal PELNI / perintis.

Dalam perhitungan kebutuhan fasilitas dermaga ini, digunakan beberapa asumsi sebagai berikut.

• Kapal wisata diasumsikan sandar sciama 45 mcnit dalam satu waktu untuk mcmcnuhi kebutuhan naik turun penumpang;

• Waktu dalam 1 hari untuk pelayanan kapal wisata adalah 15 jam;• Lama waktu maksimal kapal PELNI / Perintis sandar dalam 1 waktu adalah 6 jam;• Waktu dalam 1 hari untuk pelayanan kapal PELNI / Perintis adalah 24 jam.

Berikut hasil analisis kebutuhan dermaga berdasarkan rencana peruntukanya.Tabe! 5.1 Perhitungan Kebutuhan Panjang Dermaga Kapal IVisata Pelabuhan Labuan Bajo

KoefisienJangkaPendek

JangkaMenengah

JangkaPanjang

2020-2024 2020-2029 2020-2039KAPAL PENUMPANG WISATAKapasitas Penumpang (Orang) 20 20 20Jumlah Penumpang Naik (Orang) 308.240 439.128 699.521

KoefisienJangkaPendek

JangkaMenengah

Jangka Panjang___

2020-2024 2020-2029 2020-2039Jumlah Kunjungan Kapal (kapal/tahun) 15.413 22.057 34.977Jumlah Kunjungan Kapal (kapal/minggu) 297 425 673Hari Kerja (Hari/Minggu) 7 7 7Waktu Efektif (Jam/Hari) 15 15 15Desain Jumlah Tambatan 4 5 8Handling Rate (Orang/Jam) 30 30 30Rata-Rata Berthing Time (Jam/Kapal) 0,67 0,66 0,67Berth Occupancy Ratio (%) 50,94% 63,50% 62,25%LOA (ni) 14,00 14,00 14,00Kebutuhan Panjang Dermaga (mcter) 61,60 77,00 123,20Desain Panjang Dermaga (meter) 70,00 80,00 130,00

Sttmber: Analisis Konsultan. 2020

Tabe15.2 Perhitungan Kebutuhan Panjang Dermaga Kapal Penumpang PELNI/Perintis Pelabuhan Labuan Bajo

KoefisienJangkaPendek

JangkaMenengah

JangkaPanjang

2020-2024 2020-2029 2020-2039KAPAL PELNI / PERINTISSpck Kapal Desain (DWT) 1.418 1.418 1.418Jumlah Penumpang Naik (Orang) 54.395 77.493 123.445Jumlah Kunjungan Kapal (kapal/tahun) 71 100 160Jumlah Kunjungan Kapal (kapal/minggu) 2 2 4Hari Kerja (Hari/Minggu) 7 7 7Waktu Efektif (Jam/Hari) 24 24 24Desain Jumlah Tambatan 1 1 1Handling Rate (Orang/Jam) 100 100 100Berthing Time (Jam/Kapal) 6 6 6Berth Occupancy Ratio (%) 4,63% 6,53% 10,44%LOA (m) 99,80 99,80 99,80Kebutuhan Panjang Dermaga (meter) 109,78 109,78 109,78Desain Panjang Dermaga (meter) 110,00 110,00 110,00

Sumber: Analisis Konsultan. 2020

Dengan panjang kapal rencana sepanjang 14 m, kebutuhan panjang dermaga ponton/pariwisata di Pelabuhan Labuan Bajo sepanjang minimal 130 m untuk kebutuhan 8 tambatan dalam 1 waktu hingga akhir taluni rencana pengembangan 2039. Adapun untuk panjang dermaga untuk kebutuhan sandar kapal PELNI/Perintis di Pelabuhan Labuan Bajo adalah sepanjang 110 m. Sehingga untuk memenuhi kegiatan sandar kapal di Pelabuhan Labuan Bajo, kebutuhan minimal panjang dermaga adalah sepanjang 240 m.

Panjang dermaga eksisting Pelabuhan Labuan Bajo adalah sepanjang 245 m secal a kebutuhan minimum telah memenuhi kebutuhan panjang dermaga sampai dengan pengembangan jangka panjang. Akan tetapi, dengan rencana pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo sebagai pinti! bagi wisatawan, direncanakan penambahan panjang dermaga sebagai area untuk pemisahan kegiatan sandar kapal penumpang besar (PELNI/Perintis)

68

Executive SummaryRcncana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

dengan kapal-kapal wisata sepanjang 35,00 m. Sehingga untuk pengembangannya, direncanakan panjang total dermaga adalah sepanjang 270,00 m. Peningkatan panjang dermaga ini direncanakan dilakukan di jangka pendek pengembangan.

2. Kclnitulian Fasilitas Terminal Penumpang

Kebutuhan luasan terminal penumpang dihitung berdasarkan formula yang terdapat pada Petunjuk Teknis Perhitungan Fasilitas Darat Kementrian Pcrhubungan. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan asumsi tertinggi, dimana kapal rencana yang datang akan mungkin mengakomodir penumpang sesuai dengan kapasitas maksimum kapal yaitu sebanyak 970 orang penumpang di waktu sibuk.

Hasil perhitungan kebutuhan luasan dari masing-masing fasilitas terminal penumpang dapat dilihat pada label berikut.

Tabe! 5.3 Perhitungan Kebutuhan Terminal Penumpang Pclabuhan I.abuan Bajo

No Fasilitas litania Terminal Penumpang Satuan Dimensi1 Teras Keberangkatan & Kedatangan

Panjang m 73,72Lebar m 5,00Luas teras keberangkatan m2 368,60

2 Loket tiketJumlah loket Unit 8,00Luas per loket m2 4,80Luas total kebutuhan loket m2 38,40

3 Hall Keberangkatan & KedatanganLuas area hall m2 698,40

4 Ruang tunggu keberangkatanLuas ruangan m2 1.138,13

5 Fasilitas PenunjangToilet m2 40,00Janitor m2 6,00Mushola m2 8,00Ruang staff m2 44,00Ruang merokok m2 30,00Ruang menyusui m2 24,00Ruang pelayanan pelayaran m2 12,00Ruang karantina hewan m2 6,00Kebutuhan Luas Terminal Penumpang ni2 2.483,37Desain Luas Terminal Penumpang (+ 5% Sirkulasi) m2 2.600,00

Sumber: Analisis Konsultan. 2020

Dari perhitungan di atas, terlihat kebutuhan minimal terminal penumpang adalah scluas 2.483 m 2 atau dengan luas 2.600 m2 dengan kebutuhan area sirkulasi. Fasilitas terminal penumpang eksisting adalah seluas 298 m2. Dalam perencanaannya, direncanakan relokasi fasilitas terminal penumpang eksisting ke area bara.

Adapun kebutuhan fasilitas yang diperhitungkan adalah kebutuhan fasilitas dengan luasan sesuai standar Petunjuk Teknis yang diberikan. Fasilitas yang terdapat di terminal penumpang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dalam pembangunannya ke depan.

3. Kebutuhan Fasilitas Lapangan Parkir Kendaraan Penumpang

Perhitungan rencana kebutuhan lapangan parkir kendaraan penumpang Pelabuhan Labuan Bajo diperhitungkan untuk kebutuhan luas lahan kendaraan roda 2 dan kendaraan roda 4. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan asumsi sebagai berikut.

• Perhitungan didasarkan kepada jumlah penumpang maksimum yang mungkin dilayani, menyesuaikan dengan kapasitas maksimal kapal yaitu sebanyak 970 penumpang;

• Asumsi 50% penumpang datang atau diantar dengan menggunakan kendaraan roda 2;• Asumsi 12,5% penumpang datang atau diantar dengan menggunakan kendaraan roda 4;• Luas kebutuhan ruang untuk kendaraan menyesuaikan dengan Petunjuk Teknis Fasilitas Darat, yaitu

seluas 2 m2 untuk kendaraan roda 2 dan 12,5 m2 untuk kendaraan roda 4;• Luas desain akhir untuk lahan parkir dilakukan dengan menambahkan 30% luasan untuk kebutuhan

sirkulasi kendaraan.

Hasil perhitungan luasan untuk masing-masing lahan parkir kendaraan penumpang dapat dilihat pada tabe! berikut.

Tabe15.4 Perhitungan Kebutuhan Luas Lahan Parkir Kendaraan Penumpang Pelabuhan Labuan Bajo

Koefisien UnitJangkaPendek

JangkaMenengah

JangkaPanjang

2020-2024 2020-2029 2020-2039Kendaraan Roda 2Jumlah Desain Kendaraan Roda 2 Unit 450 450 450Luas Kebutuhan Ruang 1 Unit Kend. R2 m2 2,00 2,00 2,00Luas Kebutuhan Lahan Parkir Kend. R2 m2 900,00 900,00 900,00Kendaraan Roda 4Jumlah Desain Kendaraan Roda 4 Unit 120 120 120Luas Kebutuhan Ruang 1 Unit Kend. R4 m2 12,50 12.50 12.50Luas Kebutuhan Lahan Parkir Kend. R4 m2 1.500,00 1,500.00 1,500.00Kebutuhan Lahan Parkir m2 2.400 2.400 2.400Desain Lahan Parkir (dengan area sirkulasi 30% dari kebutuhan) m2 3.200 3.200 3.200

Sumber: Analisis Konsultan. 2020

5.1.1.2 Analisis Kebutuhan Fasilitas Penunjang

Dengan rencana pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo sebagai pintu wisata di Kawasan Labuan Bajo,direncanakan juga pengembangan fasilitas-fasilitas penunjang untuk kegiatan wisata di Pelabuhan LabuanBajo. Adapun pengembangan fasilitas penunjang ini juga disesuaikan dengan rencana pengembanganKawasan Labuan Bajo sebagai Area Waterfront Zona 3.

Fasilitas penunjang yang direncanakan antara lain:

a) Pusat Informasi, sebagai tempat untuk informasi kegiatan kepelabuhanan dan juga untuk informasi kegiatan wisata di Kawasan Labuan Bajo. Pusat informasi direncanakan dibangun seluas 3.196,00;

b) Arca Plaza, merupakan area terbuka di sisi darat pelabuhan untuk kegiatan pengguna pelabuhan dan juga wisatawan. Direncanakan dibangun dengan luas 14.308,00 m2;

c) Amphiteater, merupakan area terbuka yang direncanakan dibangun di area antara trestle eksisting untuk kegiatan pengguna pelabuhan dan juga wisatawan. Direncanakan dibangun dengan luas 14.321,00 m2;

d) Area Sculpture, merupakan suatu objek tugu yang menjadi ikon Pelabuhan Labuan Bajo sebagai waterfront area Kawasan Labuan Bajo;

e) Fasilitas Vessel Traffìc Service (VTS), untuk peningkatan kegiatan pengawasan keamanan pelayaran di area perairan Pelabuhan Labuan Bajo;

f) ToiletUmum

69

Executive SummaryRcncana Induk Pclabuhan Labuan Rajo

Pengembangan fasilitas penunjang ini direncanakan dilakukan di area yang sekarang digunakan sebagai lapangan penumpukan, dan juga di area sisi dalam dermaga melalui penambahan luas fasilitas darat melalui kegiatan pembangunan deck on /?//e/reklamasi.

5.1.2 Analisis Kebutuhan Fasilitas Perairan Pelabuhan Labuan BajoKebutuhan fasilitas perairan yang direncanakan di Pelabuhan Labuan Bajo antara lain:

• Area Labuh;• Area Tempat Kapal Sandar;• Area Kolam Putar;• Alur Pelayaran;• Area Alili Muat Kapal;• Area Keadaan Darurat;• Area Kapal Mati.

Adapun untuk area alih muat dan pindah labuh tidak direncanakan karena tidak ada kegiatan alih muat antar kapal dan juga kedalaman perairan mencukupi untuk kapal rencana sehingga tidak memerlukan area pindah labuh. Perhitungan kebutuhan dilakukan menggunakan dasar perhitungan yang tertera dalam Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor: PP 001/5/2/DJPL-17 Petunjuk Teknis Penyusunan Batas-Batas Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp) Pelabuhan.

Berikut disajikan kebutuhan area perairan Pelabuhan Labuan Bajo.Tabe! 5.5 Kebutuhan Luas Area Fasilitas Perairan Pelabuhan Labuan Bajo

No UraianKebutuhan Luas Rencana(m2) (Ha) (Ha)

I. Area Labuh Kapal*'1 Area Labuh Kapal Perintis & PELNI 133.316,63 13,33

2 Area Labuh Kapal Penumpang Wisata 17.203,36 1,72

3 Area Labuh Kapal Cruise 490.166,99 49,02 85,514 Area Labuh Kapal Negara 138.544,24 13,85

5 Area Labuh Kapal Yacht 17.203,36 1,72

II. Kolam Putar Pelabuhan6 Kolam Putar 66.966,19 6,70 16,02

III. Area Sandar7 Area Sandar Dermaga 57.553,20 5,76 5,38

IV. Area Lainnya (Alea Dalam DLKp)8 Area Keperluan Keadaan Darurat 57.304,22 5,73 5,89

9 Area Kapal Mati 57.304,22 5,73 5,89*' Pengembangan Area Labuh direncanakan terbagi kc beberapa area. Pembagian kawasan Area Labuh ini nantinya diserahkan kepada UPP untuk penyesuaian pemanfaatan area tersebut melalui SOPlabuh kapal.

Siati ber: Analisis Konsu/tan. 2020

Alur pelayaran serta area perairan ini telah sesuai dengan KM 323 Tahun 2020 tentang Penetapan Alur- Pelayaran, Sistem Rute, Tata Cara Berlalu Lintas, dan Daerah Labuh Kapal Sesuai Dengan Kepentingannya di Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Labuan Bajo, Wae Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo.

5.1.3 Rencana Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo5.1.3.1 Rencana Pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo

Pelabuhan Labuan Bajo akan difokuskan untuk kegiatan penumpang. Dengan demikian, rcncana pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo difokuskan untuk kegiatan pelayanan penumpang. Adapun seluruh rencana kegiatan pembangunan dan pengembangan pelabuhan untuk mengakomodir kegiatan pelayanan penumpang ini direncanakan dilakukan di Jangka Pendek (2020-2024). Kegiatan bongkar muat barang eksiting akan dilakukan di Terminal Multipurpose.

Tabel 5.6 menunjukkan rencana pembangunan dan pengembangan fasilitas darat Pelabuhan Labuan Bajo.Tabe15.6 Rekapitulasi Rencana Pembangunan dan Pengembangan Fasilitas Darat Pelabuhan Labuan Bajo

No Fasilitas Unit Eksisting

Rencana PengembanganJangkaPendek

JangkaMenengah

JangkaPanjang

2020-2024 2020-2029 2020-2039A. DermagaA.l Dermaga Penumpang

Panjang m 245,00 280,00 280,00 280,00Lebar m 12,00 12,00 12,00 12,00

B. Kantor Pelabuhan

B.l Kantor Pengelola Pelabuhan*' m2 125,00 1.232,00 1.232,00 1.232,00

C. Fasilitas Penumpang

C.l Ruang Tunggu Penumpang*' m2 298,00 2.600,00 2.600,00 2.600,00

C.2 Pusat Informasi m2 - 3.196,00 3.196,00 3.196,00C.3 Toilet Tipe B m2 - 140,00 140,00 140,00C.4 Area Parkir Kcndaraan m2 6.118,00 6.118,00 6.118,00D. Fasilitas Penunjang LainnyaD.l Area Plaza m2 - 14.308,00 14.308,00 14.308,00D.2 Amphiteater m2 - 14.321,00 14.321,00 14.321,00D.3 Area Sculpture Unit - 1 1 1D.4 VTS m2 - (15 x 12) (15x12) (15 x 12)

Sumber: Analisis Konsullan. 2020

A. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Jangka Pendek (2020-2024)

Pembangunan dan pengembangan yang direncanakan dilakukan di jangka pendek antara lain:

1. Pengembangan dermaga dengan dimensi 35 x 12 ni2;2. Layoutìng fasilitas area darat beserta jalan akses di dalam pelabuhan;3. Relokasi dan pembangunan Kantor Pelabuhan seluas 1.232,00 m2;4. Pembangunan fasilitas Ruang Pusat Informasi Pelabuhan seluas 3.196,00 m2;5. Relokasi dan pembangunan fasilitas Ruang Tunggu Penumpang / Terminal Penumpang seluas 2.600 m 2;6. Pembangunan toilet umum tipe A dan tipe B seluas masing-masing 106,00 m2 dan 140,00 m2;

70

Executive SummaryRcncann Induk Pclabuhan Labuan Bajo

7. Pembangunan fasilitas wisata berupa Area Plaza seluas 14.308,00 m2 clan Area Sculpture seluas 14.321,00m2;

8. Pembangunan fasilitas IPAL dengan luas 12 x 34 m.

Secara lengkapnya, rencana pembangunan clan pengembangan terminal di jangka pcndek dapat dilihat pada Gambar 5.2.

B. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Jangka Menengah (2020-2029)

Di jangka menengah, tidak direncanakan pembangunan dan pengembangan fasilitas pclabuhan. Rencana pengembangan yang dilakukan di jangka menengah adalah berupa pemeliharaan fasilitas darat pclabuhan. Rencana pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo di jangka menengah dapat dilihat pada Gambar 5.3.

C. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Jangka Panjang (2020-2039)

Di jangka panjang, tidak direncanakan pembangunan dan pengembangan fasilitas pelabuhan. Rencana pengembangan yang dilakukan di jangka panjang adalah berupa pemeliharaan fasilitas darat pelabuhan. Rencana pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo di jangka panjang dapat dilihat pada Gambar 5.4

5.1.3.2 Rencana Zonasi Perairan

Terdapat dokumen terkait rencana zonasi perairan Pclabuhan Labuan Bajo yang telah ditctapkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP 898 Tahun 2018 tentang Penetapan Alur- Pelayaran, Sistem Rute, Tata Cara Berlalu Lintas, dan Daerah Labuh Kapal Sesuai dengan Kepentingannya di Alur-Pelayaran Pelabuhan Labuan Bajo dan Alur-Pelayaran Pulau Komodo. Peta zonasi perairan Pelabuhan Labuan Bajo sesuai pada KP 898 Tahun 2018 dapat dilihat pada Gambar 5.5.

Adapun zonasi perairan yang dirancang, menyesuaikan dengan lokasi zonasi perairan yang telah ditetapkan dalam dokumen tersebut dengan penyesuaian luasan sesuai dengan kebutuhan hasil perhitungan yang telah disajikan pada Subbab 5.3.1. Analisis Kebutuhan Fasilitas Perairan Terminal Penumpang Pelabuhan Labuan Bajo. Khusus untuk pengembangan Area Labuh, seperti telah disebutkan sebelumnya akan direncanakan terbagi ke 4 Area Labuh dengan luas total rencana 81,62 Ha. Pembagian kawasan Area Labuh ini nantinya akan diserahkan kepada UPP untuk penyesuaian pemanfaatan area tersebut melalui SOP labuh kapal yang masuk di wilayah perairan Pelabuhan Labuan Bajo.

Peta rancangan zonasi perairan arca Terminal Penumpang disajikan pada Gambar 5.6.

5.1.3.3 Rencana Sarana Bantu Navigasi Pelayaran

Sama seperti halnya zonasi perairan, lokasi SBNP di Pelabuhan Labuan Bajo telah ditetapkan dalam KP 898 Tahun 2018. Berikut disajikan koordinat lokasi SBNP di Pelabuhan Labuan Bajo dalam tabel berikut.

label 5.7 Koordinat SBNP Eksistìng Pelabuhan Labuan Bajo

No Nama dan Jenis SBNPPosisi

Latitude Longitude1 Lampu Pelabuhan 08°29'38.5800" LS 119°52'36.8000" BT2 Bahaya Terpeneil 08°30'26.1085" LS 119°50'22.7332" BT3 Pelsu Merah 08°29'51.5000" LS 119°52'04.9000" BT4 Pelsu Hijau 08°29'55.0000" LS 119°55'57.8784" BT

Gambar 5.7 menunjukkan sebaran lokasi SBNP eksisting di area Terminal Penumpang Pelabuhan Labuan Bajo. Adapun sesuai dengan penyesuaian rencana zonasi perairan Terminal Penumpang, rencana penempatan SBNP disesuaikan dengan kondisi rencana zonasi perairan. Berikut rencana lokasi penempatan SBNP tambahan di Pelabuhan Labuan Bajo.

Tabel 5.8 Koordinat Rancangan Lokasi Penempatan SBNP Tambahan Pelabuhan Labuan Bajo

No Nama dan Jenis SBNPPosisi

Latitude Longitude1 Kardinal Selatan 08°29'34.7162" LS 119°50'35.4570" BT2 Bahaya Terpeneil 08°30T5.4130" LS 119°49'54.9639" BT3 Pelsu Hijau 08°30'06.4874" LS 119°52'00.4667" BT4 Kardinal Utara 08°29'41.2220" LS 119°49’38.3884" BT5 MPMT 08°30T8.0208" LS 119051'24.7959" BT

71

Executive SummaryRencana Induk Pclabuhan Laburni Bajo

i trtru M9fr nysmjKHTno-snowBr 1 1 9 - jn f .O J J 'B T IIS - Ì1 M -5 I6 -B T l l fO T U B T r

m'ttormm- i i r > r * u u v rnrmninrriinw.ntvr iifjnsmivf «••«lui m iiwrouim

* • $tk7ZfXOOO > • I C$0 M09COI • •IOTA

1 • I M P U Mìi -

O r b KEMENTER1AN PERHUBUNGAN } WREKTORAT JESC€RAL PERHUBUNGM LAL/T

h ± {/ y S*t»n Ptfr>5<at>n Fuogtì Pustì

M I :KoniSwngd: Gatto Pantal

i : Jalan

: BM (Bone* W*V)1 . Damaga (245 * 12) m2. Cemaga Wlssta II (60 x 0) n>3. Traslto I (134x 8)m4. Traila II (134 x fi) m5. Trostio III (90x 6)m8. Trestìa Dormaga Wtoala II (Mx 6) m7. Oudang 300 m28. Tarn Inai Panumpang 288 m29. Gsdung Kantof 125 m210. Rumah Gensal 30 m211. Poa 0 m2

Sia* 1:2000 0 20

RENCANA INDUKPELABUHAN PELABUHAN LABUAN BAJO

IQ K A S I :

KABUPATEN MANGGARAI BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

LAYOUT EKSI8TING

Gambar 5.1 Layout Rksisting Pelabuhun I.abitati Bajo

72

Executive SummaryRencana lnduk Pelabuhan Labuan Bajo

Gamba/' 5.2 Rencana Pembangunan don Pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo Jangka Pendek (2020-2024)

Executive SummaryRcncana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

Gambar 5.3 Rancami Pembangunan don Pengembangan Pelabulum Labuan Bajo Jangka Menengab (2020-2029)

Executive SummaryRcncana Induk Pclabulian Labuan Bajo

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN QREK70R*! .SUDERAI PERHL6WGAW UJT Salar Krja P^tyiW Funp K$#fefrÀKao Pumi

C3

K t QlATAN l i H Q f iW SC tA h

I Sf p g K G f ìa m rfw* k. m&x&aI K*rkTP (1 ?3?.0 f m?;2. P im i l'Ijfiw ») (3 106.QC fn2)3. N vtì PiUA (U yX ,Q 0n2)t {14 3 ? liX ìm 2 |fi. A/*» fru irà0. R-d'g Tjn9v»J P«rwnp«nu (2 eoOOW) t. /W » f n \ t Kunctoiwr <6 11400 *21 e vrs («»if.«*»?> n T'tW rlT^O {140.0010 rVntprtUffrvi D itn ^ 05.Or » 1200 rtfj O B PtNO tM O A NO A N JAM>KA M tS iN O A h 20202033

■ ■ rPNf,fMflA»f^N.V^CKAPA)*iANO20 .Mra

S to # 1 VÌA Q 20

R E N C A N A IN D U K P ELABU H AN P ELA BU H A N LABUAN BAJO

TE R M IN A L PENUM PANG

IC*>SI.

K AB U P ATE N M AN G G AR AI BARAT PR O V IN S I N U S A T E N G G A R A TIM UR

dinw ffr*P EN G EM B A N G A N JANGKA P AN JA N G

(2020-2039)

Gamba r 5.4 Rencana Pembangunan don Pengembangan Pelabuhcm Labuan Bajo Jangka Panjang (2020-2039)

Executive SummavyRcncana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

II9-5WM 2VOV uni turar IIVJJ-JOW-Bfll*-J0'J9A '»-Ln

KAPALt*YAROAHRAH LA9UH KAPAl CRUISE KAPAl MATI

RENERAIOAERAH AUH MUAT

DAERAHEMERGENCV

M9, K ,JfS W liT iifwsusDrns'jrwwiir iie,5ra2.U5in I I M / J U M I TM9- S «9.*!«’tlT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN HREKTORAfJEHOEfW.P3W8t*G«tA.'T

y / SsUn Ke j Pw ngyai Funga V ty U ttii» Pus!

V» n n iu o

6*W 1: 13X00 0 1»

K fT fP A K fiA H :

( V J ; KOfìtur [ Z \ . i . Sungai □ : Gwtl Pallai[ ’ ]I I ! ; B M ( S o r e h S 'a .V )

KETF-RANGAN ZONASI :

A. OAERAHLABUH KAPAl.KSCIl.il I U A S : « H .

CZJ 5. D A fR A M L À 8 U M G E N I**! CARGO IU A S « H i

u n ». D A E U A H A liliM U A T IU A B A ll»

□ f O A tH M FM E R G FN C Y IU A S 4 H i

[ ~ 1 » O A fR A M IA hU M KAPAl c n u a e IU A S ?5Ha

[ZZI 9 OAtRAM LAflUM IW A 1 LAVAR IU A 6 2 i K«

L_J IO D A tK A ji K A P A l MA f i IU A S S I H i

R E N C AN A INDUK P ELABUHAN PELA BU H A N LABUAN BAJO

tO K A S I ;

KABU PATEN MANGGARAI BARAT PR O VIN SI N U S A TENGGARA TIMUR

P E T A Z O N ASI PERAIRAN

Gamba r 5.5 Zonasi Pera inai Pelabuhan Labuan Bajo Berdasarkan KP 898 Taluni 2018

Executive SummaryRencana Induk Pelabulian Labuan Bajo

Gambar 5.6 Rancangan V.oliasi Pentirai1 Pelabuhan Labuan fìajo Area Terminal Penumpang

Executive SummaryRcncana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DfflEKIORAT JÉNOEfW. PERHLBUIGAN I M SatanKFerfi5*atJiFi»i)iil(ip9!*A3fSiiPus8t

1 . y ’; , ' . Sungal □ : Givi* PanisiL U :j#,an! 0 : BM (Bench Ma/V)

SWa 1 ; 20.000 0 200

R E N C AN A IN D U K PELA8U H AN PELA BU H A N LAB U A N BAJO

TE R M IN A L PENU M PAN G

K AB U P ATE N M A N G G AR A I BARAT PR O VIN SI N U S A TE N G G A R A TIM UR

P E T A SBNP

Gambar 5.7 Sebo rem lokasì SBNP Eksisting di Wilayah Pemiran Pclabuhan Labuan Bajo

Executive SmnmuryRcncana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

Gambar5.fi Rancangau Penyesuaian Penempatan SBNPdi IVilayah Pentitali Pelabuhan Labuan Rajo

79

Executive SummaryRoncami Induk Pelalwhan Laburni Bajo

5.1.4 Rancangan Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp) Pelabuhan Labuan Bajo

5.1.4.1 Status Kepemilikan Lahan Darat Pelabuhan Labuan Bajo

Di area lahan darat Pelabuhan Labuan Bajo lokasi Terminal Penumpang tclah terdapat Sertifikat Hak Milik atas nama pcmegang hak adalah Kemcnterian Perhubungan Cq. Direktorat Jcnderal Pcrhubungan Laut. Surat ini dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Kabupaten Manggarai Barat dengan nomor sertifikat Hak Milik No. 00172 dengan luas area 19.390 m2. Area yang telah tcrmasuk ke dalam arca dalam sertifikat ini adalah area eksisting Pelabuhan Labuan Bajo yang direncanakan menjadi Terminal Penumpang sampai dengan area trestle dan dermaga. Gambar 5.9 menunjukkan cuplikan Sertifikat Tanah area Terminal Penumpang Pelabuhan Labuan Bajo.

§• m m * * p *ù n w i m i W *•».»ta.Lù,:: .

•h? ' - : ' ■ • ■ :■ ì- ;■. ■- I H S tónS S i

M , o w K-tOMT■ '..'C... \i'i' Tuifj i uu (mmi

itiùtm t !* •■ « 1

1----- 1 " ••■V-’’. 1—------1 •.. •>*•. , , - . ,

#4 ' 1 ' www* **i '*■■■■»»ft f 1 K tfii P«ixszé.tù■ ié li.U .t- ‘ ‘f r & y p : ,w .. :

N A 'J E I.» S a N ! b i u * Ù i ik I> In i '

Gambar 5.9 Cuplikan Sertifikat Hak Milik Pelabuhan Labuan lìajo Area Terminai Penumpang.

Sumber: UPP Kelas III Labuan Bajo, 20/9

5.1.4.2 Rancangan Batas DLKr dan DLKp Pelabuhan Labuan Bajo

Rancangan DLKr Darat Pelabuhan Labuan Bajo disusun berdasarkan sertifikat lahan darat yang telah dimiliki serta rancangan pengembangan sampai jangka panjang. Adapun luas rancangan DLKr Darat Pelabuhan Labuan Bajo adalah seluas 3,80 Ha. Peta rancangan batas DLKr Darat Pelabuhan Labuan Bajo di area Terminal Penumpang dapat dilihat mclalui Gambar 5.10.

Rancangan DLKr Perairan serta DLKp Pelabuhan Labuan Bajo disusun berdasarkan rencana zonasi perairan Pelabuhan Labuan Bajo. Adapun luas DLKr Perairan dan DLKp Pelabuhan Labuan Bajo secara berturut-turut adalah seluas 434,07 Ha dan 486,03 Ha. Peta rancangan DLKr Perairan dan DLKp Pelabuhan Labuan Bajo area Terminal Penumpang dapat dilihat pada Gambar 5.11.

80

Executive SummaryRencana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

Gambcir 5.10 Pela Rancangan DLKr Daratait Pelabuhan Laburni Bajo Area Terminal Penumpang

81

Executive SummaryRcncana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

iirmiMm iir»mw«Twwum’BT «HUUBirHrtntAtm 11W W JW BT

T1TÌK K O C r o W A T D L K p P e W I M N

« - W f tr

miumIIHMKWVr« f .Iabolong

/ 1 L p y ^imma Kecó

l ì l jm jì

ursn\Mirti I W S M O W B TII»*»32.I61"BT iiwiuam llW l'SliO TBTI I9 *4 W 4 .M 1 -B T

H T A 10K AS I :

KEMENTER1AN PERHUBUNQAN DKKTOWIJBCSytPBWLRNGWIlAUT Si!un fX f P r t * * r ftpd*hm .i Mst

« T O W N O A H i

:8urc«l: G i r t i P w W

: Jttan

□ □ : B U ( B a n d i M ir t i )

] : Z o n u l Pera rati

| : Ooerah U nglang in Kotfr On/atan (3.80 Ha)

: Ooerah Uaglaii)9»n Ket)» P era tw i (431 A 3 He)

: Operati UnflkuiBin KcperUngan (440.03 Ha)

KETERANOAN TONASI

1. ALURPELAYARAN

2. KOLAM PUTAR

5. AREA SANDAR

4. AREA LAB UHI

6. AREA LAB UH II

fl. AREA LAB UH III

T. AREA LAB UH IV DAN AREA l/BU H V

8, AREA KAPAL MATI

B. AREA DAHURAT

8 k a li 1 :1 8 0 0 00 180 450 90 0 m

0 1 » 5 a n

R E N C A N A IN D U K PELA BU H A N P E LA B U H A N LABUAN BAJO

T E R M IN A L PENU M PAN G

LOKASI !

K A B U P A T E N MANGO A R A I B AR A T PR O V IN S I N U S A TE N G G A R A T IM U R

JUOUL P IT A ■

R A N C AN G A N D L K rD L K p

T A M X U i. I

G am barS.il Pela Rancangan DLKr Penairan don DLKp Pelabuhan Labuan Bajo Area Terminal Penumpang

Executive SummaryRencana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

5.2 Rencana Pengembangan Terminal M u l t i p u r p o s e

5.2.1 Analisis Kebutuhan Fasilitas Terminal M ultipurpose

5.2.1.1 Analisis Kebutuhan Fasilitas Darat

Analisis kebutuhan darat Terminal Multipurpose direncanakan untuk kebutuhan kegiatan bongkar muat komoditas yang direncanakan dilakukan di terminal. Adapun komoditas yang akan dilayani di lokasi terminal beserta fasilitas pokok yang direncanakan untuk diakomodir dapat dilihat melalui tabel berikut. 1

label 5.9 Fasilitas Pokok yang Direncanakan Untuk Dikembangkan Berdasarkan Jenis Komoditas

No Komoditas Fasilitas yang Direncanakan

1 Peti Kemas

• Dermaga (merupakan dermaga Multipurpose untuk kapal peti kemas dan generai cargo)

• Lapangan Penumpukan dan Area Konsolidasi (untuk penumpukan peti kemas kosong dan kegiatan striping dan stuffing)

• Peralatan bongkar muat

2 General Cargo

• Dermaga (merupakan dermaga Multipurpose untuk kapal peti kemas dan generai cargo)

• Lapangan Penumpukan• Gudang Penyimpanan

3 Curah Cair • Dermaga curah cair• Peralatan bongkar muat dan pipa penyalur

Selain fasilitas-fasilitas pokok untuk kegiatan bongkar muat komoditas tersebut, juga direncanakan untuk dikembangkan fasilitas lain seperti kantor pelabuhan, dan fasilitas penunjang seperti area parkir, menara suar pclabuhan, gudang workshop, dan bangunan untuk kebutuhan utilitas pelabuhan.

1. Kebutuhan Panjang Dermaga

Dermaga yang direncanakan untuk dibangun merupakan 2 dermaga, yaitu dermaga Multipurpose untuk memenuhi kebutuhan sandar kapal peti kemas dan kapal generai cargo, serta dermaga curali cair. Perhitungan kebutuhan panjang dermaga dibatasi untuk nilai Berth Occupany Ratio (BOR) sebesar 70%.

a) Dermaga Multipurpose

Dalam perencanaan kebutuhan dermaga Multipurpose, akan diperhitungkan untuk kegiatan sandar kapal peti kemas, kapal generai cargo, dan kapal curali cair. Adapun untuk kegiatan kapal curali cair direncanakan pada jangka waktu pengembangan jangka pendek dan jangka menengah. Di jangka panjang, kegiatan sandar kapal curah cair direncanakan untuk dilakukan di Dermaga Curah Cair sesuai dengan rencana pembangunan Dermaga Curah Cair.

Dalam perhitungan, diasumsikan nilai handling rate untuk kegiatan bongkar muat dengan peralatan bongkarmuat sebagai berikut.

• Handling rate bongkar muat peti kemas 6 TEUs/jam (dengan shipcrane) pada jangka pendek dan jangka menengah, dan meningkat menjadi 20 TEUs/jam (dengan quay arane) pada jangka panjang;

• Handling rate bongkar muat barang kargo 72 ton/jam dengan peralatan shipcrane dan bantuan Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan;

• Handling rate bongkar muat curah cair diasumsikan sebesar 100 Ton/jam.

Adapun desain kapal yang digunakan antara lain:

• Desain rencana kapal Peti Kemas di jangka pendek menyesuaikan dengan panjang kapal cksisting (6.652 DWT), di jangka menengah desain ditingkatkan menjadi 10.000 DWT, dan di jangka panjang desain kapal menjadi 25.000 DWT.

• Desain rencana kapal generai cargo adalah ukuran kapal 1.400 DWT dengan panjang kapal 60,09 ni;• Desain rencana kapal curah cair adalah kapal ukuran 5.000 DWT dengan panjang kapal 104,00 m.

Hasil perhitungan kebutuhan panjang dermaga Multipurpose disajikan pada tabel berikut.Tabel 5.10 Perhitungan Kebutuhan Panjang Dermaga Multipurpose Terminal Multipurpose

KoefisienJangkaPendek

JangkaMenengah

JangkaPanjang

2020-2024 2020-2029 2020-2039Dermaga Multipurpose

Kapal Peti KemasSpek Kapal Desain (DWT) 6.652 10.000 25.000Jumlah Bongkar Muat (TEUs) 7.996 12.914 29.833Jumlah Kunjungan Kapal (kapal/tahun) 54 87 199Jumlah Kunjungan Kapal (kapal/minggu) 2 2 4Hari Kerja (Hari/Minggu) 7 7 7Waktu Efektif (Jam/Hari) 24 24 24Desain Jumlah Tambatan 1 1 1Handling Rate (TEUs/Jam) 6 6 20Rata-Rata Berthing Time (Jam/Kapal) 25 25 7Berth Occupancy Ratio (%) 14,97% 22,11% 15,48%LOA (m) 113,10 130,00 195,00Kebutuhan Panjang Dermaga (mcter) 124,41 143,00 214,50Desain Panjang Dermaga (meter) 120,00 150,00 220,00Kapal General CargoSpek Kapal Desain (DWT) 1.400 1.400 1.400Jumlah Bongkar Muat (Ton) 95.609,28 133.285,29 254.320,13Jumlah Kunjungan Kapal (kapal/tahun) 152 231 494Jumlah Kunjungan Kapal (kapal/minggu) 3 5 10Hari Kerja (Hari/Minggu) 7 7 7Waktu Efektif (Jam/Hari) 24 24 24Desain Jumlah Tambatan 1 1 1Handling Rate (Ton/Jam) 72 72 72Berthing Time (Jam/Kapal) 9 8 7Berth Occupancy Ratio (%) 14,10% 19,65% 37,49%LOA (m) 60,09 60,09 60,09Kebutuhan Panjang Dermaga (meter) 66,10 66,10 66,10Desain Panjang Dermaga (meter) 70,00 70,00 70,00Kapal Curah CairSpek Kapal Desain (DWT) 5.000 5.000 -Jumlah Bongkar Muat (Ton) 56.041,18 64.226,50 -

83

Executive SummaryRcncana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

KoetlsienJangkaPendek

JangkaMenengah

JangkaPanjang

2020-2024 2020-2029 2020-2039Dermaga Multipurpose

Jumlah Kunjungan Kapal (kapal/tahun) 57 65 -Jumlah Kunjungan Kapal (kapal/minggu) 2 2 -

Hari Kerja (Hari/Minggu) 7 7 -Waktu Efektif (Jam/Hari) 24 24 -Desain Jumlah Tambatan 1 1 -Handling Rate (Ton/Jam) 100 100 -Berthing Time (Jam/Kapal) 10 10 -Berth Occupancy Ratio (%) 5,81% 6,66% -LOA (m) 104,00 104,00 -Kebutuhan Panjang Dermaga (meter) 114,40 114,40 -Desain Panjang Dermaga (meter) 120,00 120,00 -Review Pemenuhan BORDesain Jumlah Tambatan 1,00 1,00 1,00Total Nilai Berth Occupancy Ratio (%) 34,88% 48,42% 52,97%BOR Memenuhi/Tidak YA YA YADesain Panjang Dermaga (m) 120,00 150,00 220,00

Sumber: Analisis Konsultan. 2020

Penentuan kebutuhan panjang dermaga didasarkan kepada pemenuhan nilai BOR < 70% untuk jumlah tambatan dan panjang maksimum dari ukuran kapal rencana untuk tiap jenis kapal. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, desain panjang dermaga Multipurpose Terminal Multiputpose adalah sepanjang 120 m sampai dengan jangka pendek dan direncanakan 150 m di jangka menengah dan 220 m di jangka pendek untuk mengakomodir peningkatan rencana kapal yang sandar. Desain panjang dermaga tersebut adalah untuk tambat 1 kapal dengan nilai BOR pada tahun akhir diprediksi sebesar 52,97%.

b) Dermaga Curah Cair

Rencana pembangunan dermaga curah cair direncanakan pada jangka panjang pengembangan. Adapun untuk pelayanan sandar kapal curah cair direncanakan untuk dilakukan di Dermaga Multipurpose pada jangka pendek dan jangka menengah.

Dalam perencanaan kebutuhan dermaga cair, diasumsikan nilai handling rate untuk kegiatan bongkar muat adalah sebesar 100 Ton/jam. Desain kapal yang digunakan adalah kapal 5.000 DWT. Hasil perhitungan kebutuhan panjang dermaga curah cair disajikan pada tabel berikut.

label 5 , /1 Perhitungan Kebutuhan Panjang Dermaga Curah Cair Terminal Multipurpose

KoefisienJangkaPendek

JangkaMenengah

JangkaPanjang

2020-2024 2020-2029 2020-2039Dermaga Curah Cair

Spek Kapal Desain (DWT) - - 5.000Jumlah Bongkar Muat (Ton) - - 85.276,71Jumlah Kunjungan Kapal (kapal/tahun) - - 85Jumlah Kunjungan Kapal (kapal/minggu) - - 2

KoefisienJangkaPendek

JangkaMenengah

JangkaPanjang

2020-2024 2020-2029 2020-2039Dermaga Curah Cair

Hari Kerja (Hari/Minggu) - - 7Waktu Efektif (Jam/Hari) - - 24Desain Jumlah Tambatan - - 1Handling Rate (Ton/Jam) - - 100Rata-Rata Berthing Time (Jam/Kapal) - - 10Berth Occupancy Ratio (%) - - 8,84%LOA (m) - - 104,00Kebutuhan Panjang Dermaga (meter) - - 114,40Desain Panjang Dermaga (meter) - - 120,00

Sumber: Analisis Konsultan. 2020

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, desain panjang dermaga curah cair Terminal Multipurpose adalah sepanjang 120 m di jangka panjang di mana desain panjang dermaga tersebut adalah untuk tambat 1 kapal dengan nilai BOR pada tahun akhir diprediksi sebesar 8,84%.

2. Kebutuhan Lapangan Penumpukan Peti Keinas

Perhitungan luas kebutuhan lapangan penumpukan peti kemas diperhitungkan menggunakan kebutuhan lahan untuk penyimpanan dan juga kebutuhan lahan area kosolidasi untuk kegiatan stripping dan stuffing peti kemas dan juga penumpukan peti kemas kosong. Adapun dalam perhitungan lapangan penumpukan peti kemas digunakan beberapa asumsi diantaranya:

1. Lama waktu dwelling time diasumsikan 14 hari di jangka pendek, 10 hari di jangka menengah, dan 7 hari di jangka panjang;

2. Peralatan yang digunakan adalah reach stacker dengan penumpukan peti kemas 3-4 tumpuk di jangka pendek sampai jangka menengah dan 4-5 tumpuk di jangka panjang;

3. Nilai faktor dalam perhitungan yang digunakan:a. Luas untuk 1 TEU (Ajru) : 20 m2/TEU untuk jangka pendek dan jangka panjang, dan 18 m2/TEU

di jangka panjang, sesuai dengan rencana penumpukan;b. Broken Stewage (BS) : 25%;

Hasil perhitungan kebutuhan luas lahan penumpukan peti kemas dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 5.12 Kebutuhan Luas Lapangan Penumpukan Peti Kemas Terminal Multipurpose

Koefisien UnitJangkaPendek

JangkaMenengah

JangkaPanjang

2020-2024 2020-2029 2020-2039Arus Peti Kemas (T) TEUs 7.996 12.914 29.833Dwelling Time (D) Hari 14 10 7

Luas 1 TEU (Atbu) m2 20,00 20,00 20,00

Broken Stewage (BS) % 25% 25% 25%Luas Kebutuhan m2 5.841,83 9.434,89 13.731,35

Desain Lapangan Penumpukan m2 5.800,00 9.500,00 13.700,00Sumber: Analisis Konsultan. 2020

84

Executive SummatyRcncana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

Adapun untiik luas area konsolidasi penumpukan peti kemas kosong dan area striping dan stuffing peti kemas direncakan seluas 60% dari luas lapangan penumpukan peti kemas untuk jangka pcndek dan jangka menengah dengan pertimbangan kondisi di lapangan di mana kondisi eksisting peti kemas tidak dapat dibawa ke luar area pelabuhan dikarenakan keterbatasan fasilitas penunjang wilayah, dan 45% untuk jangka panjang dengan asumsi peningkatan fasilitas prasarana jalan untuk kegiatan peti kemas telali dikembangkan di wilayah Labuan Bajo. Hasil perhitungan kcbutuhan luas area konsolidasi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.13 Kebuluhan Luas Area Konsolidasi Peli Kemas Terminal Mullìpurpose

Koefisien UnitJangkaPendek

JangkaMenengah

JangkaPanjang

2020-2024 2020-2029 2020-2034Kebutuhan Luas Area Konsolidasi (60% dari total Luas Lapangan Penumpukan)

m2 3.505,10 5.660,93 6.179,11

Desain Luas Area Konsolidasi iti2 3.500,00 5.700,00 6.200,00Sumber: Analisis Konsultan. 2020

3. Kebutuhan Gudang Penyìmpanan dan Lapangan Penumpukan Barang Kargo

Kebutuhan gudang penyimpanan dan lapangan penumpukan barang di Terminal Multipurpose dibutuhkan sebagai tempat penyimpanan barang sebelum dimuat atau setelah dibongkar dari kapal. Dalam perhitungan digunakan beberapa asumsi diantaranya:

1. Asumsi demand dibawa langsung keluar pelabuhan adalah 10% dari total volume barang;2. Asumsi demand masuk kc gudang adalah 35% dari total volume barang;3. Asumsi demand masuk ke lapangan penumpukan adalah 55% dari total volume barang.

Selain kedua asumsi Demand tersebut, beberapa faktor yang digunakan dalam perhitungan antara lain sebagai berikut. Nilai faktor tersebut telali menyesuaikan dengan faktor yang diberikan buku Perencanaan Pelabuhan (Triatmodjo, 2009).

1. Storage Factor (SF)2. Stocking Height (StFI)3. Broken Stewage (BS)4. Transit Time (TrT)

0,67 untuk gudang, 1 untuk lapangan penumpukan;2,5 ni untuk gudang, 1,5 ni untuk lapangan penumpukan;20%;14 Ilari untuk gudang, dan 14 Ilari untuk lapangan penumpukan.

Hasil perhitungan kebutuhan luas gudang dan lapangan penumpukan generai cargo adalah sebagai berikut.Tabel 5.14 Kebutuhan Luas Gudang dan Lapangan Penumpukan Barang Cargo Terminal Multipurpose

Koefisien UnitJangkaPendek

JangkaMenengah

JangkaPanjang

2020-2024 2020-2029 2020-2039Troughput Total (T) Ton 95.609,28 133.285,29 254.320,13Troughput Dikirim Langsung Ton 9.560,93 13.328,53 25.432,01Troughput Disimpan di Gudang Ton 33.463,25 46.649,85 89.012,04Troughput Disimpan di Lapangan Ton 52.585,10 73.306,91 139.876,07Gudang General CargoTransit Time (TrT) Hari 14 14 14Storage Factor (SF) 0,67 0,67 0,67Jumlah Hari Kerja Hari 365 365 365Stacking Height (StH) m 2,50 2,50 2,50

Koefisien UnitJangkaPcndek

JangkaMenengah

JangkaPanjang

2020-2024 2020-2029 2020-2039Broken Stewage (BS) % 20% 20% 20%Kebutuhan Luas (A) m2 429,98 599,42 1.143,74Luas Desain (A) in2 430,00 600,00 1.200,00Lapangan Penumpukan General CargoTransit Time (TrT) Hari 14 14 14Storage Factor (SF) 1,00 1,00 1,00Jumlah Hari Kerja Hari 365 365 365Stacking Height (StH) m 1,50 1,50 1,50Broken Stewage (BS) % 20% 20% 20%Kebutuhan Luas (A) m2 1.680,80 2.343,14 4.470,92Luas Desain (A) in2 1.700,00 2.400,00 4.500,00

Sumber: Analisis Konsultan. 2020

Kebutuhan gudang direncanakan akan dibangun di jangka pcndek untuk kebutuhan sampai jangka panjang. Salali satu hai yang menjadi pertimbangan adalah karena lokasi gudang yang berada di lahan reklamasi dan di antara lokasi penumpukan peti kemas dan barang kargo, sehingga rencana pembangunan untuk jangka panjang agar tidak mcngganggu kegiatan penumpukan peti kemas dan kargo ke depannya.

4. Kebutuhan Kantor Operasional Pengelola Terminal

Rencana kebutuhan kantor direncanakan untuk memenuhi kebutuhan jumlah pegawai yang direncanakan. Rencana jumlali pegawai kantor yang akan diakomodir disajikan pada tabel berikut.

Tabel 5.15 Rencana Jumlah Pegawai Kantor Pelabuhan

Posisi Jumlah (Orang)Perkantoran 8General Manager 1Bagian Kcuangan 1Bagian Hukum dan Humas 1Bagian Fasilitas dan Pengawasan 1Bagian Usaha Jasa Kepelabuhanan 1Bagian Desain dan Pembangunan 1Bagian Analisa, Evaluas, dan Tarif 1Resepsionis 1Operasional 11Foreman 4Tally 4Teknisi 2IT 1

Berdasarkan jumlah tersebut, dan untuk rencana fasilitas ruang kantor yang akan disiapkan, maka luas kebutuhan kantor pelabuhan adalah sebagai berikut.

85

Executive SummaryRcncana Induk Pclabuhan Labuan Hajo

Tobel 5.16 Kebutuhan Luas Kantor Peueglola Terminal Multipurpose

Fasilitas Kebutuhan Luas KeteranganR. Kepala Pelabuhan 24,0 1 Kepala KantorR. Kepala Bagian 60,0 6 Kepala BagianR. Staff 44,0Lobby + Resepsionis 8,0 Asumsi 5 tamu + 1 resepsionisR. Rapat 40,0R. Tamu 12,0R. Arsip 35,2R. Server Telekomunikasi 10,0Toilet 10,0 2 UnitPantry 15,0Gudang 6,0Janitor 6,0

Total Kebutuhan Luas Kantor 270,2Sirkulasi 81,1 30% Kebutuhan LuasKebutuhan Minimal Luas Kantor 351,3Desain Luas Kantor 400,0 Pembulatan Kebutuhan

Sumber: Analisis KonsitUan. 2020

Luas tersebut merupakan kebutuhan berdasarkan kebutuhan fasilitas minimum untuk kantor operasional dan diasumsikan sama untuk kebutuhan pengembangan jangka pendek sampai dengan jangka panjang. Fasilitas yang direncanakan dan luas masing-masing fasilitas kantor tersebut dapat menyesuaikan dengan kebutuhan operasional nantinya.

5. Kebutuhan Kantor Operasional Perwakilan Unit Penyelenggara Pelabuhan

Lokasi Terminal Multipurpose yang terletak di lokasi yang berbeda dengan Pelabuhan Labuan Bajo, tentu juga akan membutuhkan fasilitas kantor operasional untuk perwakilan dari Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Labuan Bajo di area terminal. Berikut perhitungan kebutuhan luas kantor operasional untuk perwakilan UPP di Terminal Multipurpose.

Tabe! 5.17 Kebutuhan Luas Kantor Penyelenggara Pelabuhan di Terminal Multipurpose

Fasilitas Kebutuhan Luas KeteranganR. Kepala Pelabuhan 24,0 1 KepalaR. Kepala Bagian 30,0 Asumsi 3 Kepala BagianR. Staff 22,0 Asumsi 7 orang staffLobby + Resepsionis 8,0 Untuk 10 orangR. Rapat 40,0R. Tamu 12,0R. Arsip 7,2Toilet 10,0 2 Unit @ 5 m2Gudang 4,0Janitor 4,0

Total Kebutuhan Luas Kantor 161,2

Fasilitas Kebutuhan Luas KeteranganSirkulasi 48,4 30% Kebutuhan LuasDesain Luas Kantor 216,0 Pembulatan Kebutuhan

Sumber: Analisis Konsultan. 2020

Luas tersebut merupakan kebutuhan berdasarkan kebutuhan fasilitas minimum untuk kantor operasional dan diasumsikan sama untuk kebutuhan pengembangan jangka pendek sampai dengan jangka panjang. Fasilitas yang direncanakan dan luas masing-masing fasilitas kantor tersebut dapat menyesuaikan dengan kebutuhan operasional nantinya.

6. Kebutuhan Fasilitas Penunjang Lainnya

Beberapa fasilitas penunjang pelabuhan dibutuhkan untuk keperluan operasional pelabuhan. Berikut fasilitas penunjang yang direncanakan dibangun di Terminal Multipurpose untuk menunjang kegiatan operasional pelabuhan.

g) Lampo Suar Pelabuhan

Fasilitas lampu suar di area pelabuhan diperlukan sebagai Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) penanda lokasi pelabuhan. Adapun di Terminal Multipurpose saat ini masih belum tersedia lampu suar sehingga direncanakan untuk dibangun 1 unit lampu suar pelabuhan.

h) Gerbang Terminal

Gerbang pclabuhan direncanakan untuk ditcmpatkan di pintu masuk/pintu keluar pelabuhan. Direncanakan untuk dibangun 1 gerbang terminal di Terminal Multipurpose yang ditempatkan di area causeway menuju area rcklamasi.

i) Signpost dan Signage Terminal

Signpost pelabuhan merupakan salali satu fasilitas penunjang sebagai fasilitas penanda pelabuhan yang ditempatkan di sisi darat pelabuhan yang menghadap ke area perairan dan merupakan salah satu fasilitas minimum pelabuhan sesuai Pedoman Teknis Pcrencanaan Fasilitas Darat. Selain signpost, juga direncanakan untuk dibangun signage sebagai penanda pelabuhan yang ditempatkan di area depan pelabuhan.

j) Gedung Workshop

Untuk kebutuhan operasional serta perawatan peralatan pelabuhan, direncanakan untuk dibangun gedung workshop di area Terminal Multipurpose. Luas gedung ini direncanakan seluas 360 m2 dengan asumsi kebutuhan gedung workshop untuk pengembangan sampai dengan jangka panjang.

k) Gedung Substation

Kebutuhan listrik untuk menunjang kegiatan operasional pelabuhan akan disiapkan menggunakan sumber listrik dari PLN serta generator (genset). Untuk kebutuhan prasarana listrik tersebut, direncanakan untuk dibangun suatu gedung substation sebagai satu ruangan untuk penyimpanan fasilitas pembangkit listrik di area pclabuhan. Luas rencana pembangunan gedung substation adalah seluas 225 m2 yang terbagi menjadi ruang untuk PLN, ruang trafo, ruang panel LVDMP, dan ruang untuk genset. Di jangka panjang direncanakan untuk dibangun suatu ruang tambahan untuk cadangan ruang genset seluas 81 m2.

l) Rumali Pompa

Untuk kebutuhan sirkulasi air bersih di arca pelabuhan, direncanakan dengan menggunakan pompa yang diletakkan di suatu rumah pompa. Rumali pompa yang dibangun direncanakan seluas 143 in2.

86

Executive SutnmaiyRencana Indiik Pelabuhan Labuan Bajo

m) Fasilitas Sea Water Reverse Osmosis (SWRO)

Kebutuhan air bersih di lokasi terminal juga direncanakan nntuk dibangun fasilitas Sea Water Reverse Osmosis (SWRO). SWRO merupakan fasilitas penyaringan air laut menjadi air bersih.

n) Rumali Ibadah (Masjid)

Untuk memenuhi kebutuhan kegiatan ibadah di kawasan Terminal Multipurpose, direncanakan dibangun 1 masjid di area terminal dengan luas rencana 140 m2.

5.2.1.2 Analisis Kebutuhan Peralatan

Kebutuhan peralatan pelabuhan direncanakan untuk memenuhi kebutuhan kegiatan bongkar muat di pelabuhan. Peralatan yang direncnakan adalah untuk kegiatan bongkar muat peti kemas dan bongkar muat curah cair. Adapun untuk kegiatan bongkar muat barang generai cargo direncanakan untuk dilakukan oleh Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan.

Dalam rencana pengembangannya, kegiatan bongkar muat peti kemas di Terminal Multipurpose di jangka pendek direncanakan dengan memanfaatkan shipcrane atau orane yang terdapat pada kapal. Kemudian pada pengembangannya di jangka menengah, direncanakan untuk digunakan quay orane atau orane dermaga untuk mempercepat kegiatan bongkar muat.

Untuk memenuhi kebutuhan bongkar muat peti kemas dan kegiatan transfer peti kemas dari dermaga menuju lapangan penumpukan, dibutuhkan peralatan berupa truk peti kemas. Kebutuhan jumlah truk peti kemas dirancang untuk memenuhi desain lama sandar kapal di dermaga menyesuaikan dengan peralatan bongkar muat peti kemas di kapal. Perhitungan kebutuhan jumlah truk disajikan pada tabel berikut.

Tabe! 5. J8 Kebutuhan Jumlah Truk Peti Kemas Terminal Multipurpose

Koefisien UnitJangkaPendek

JangkaMenengah

JangkaPanjang Keterangan

2020-2024 2020-2029 2020-2039Dentanti Peti Kemas & KapalDemand Peti Kemas TEUs 7.996 12.914 29.833Kunjungan Kapal Cali 54 87 199Rata-Rata Muatan Per Kunjungan TEUs 148 148 150

Waktu Transportasi

Waktu B/M Peti Kemas dari Kapal Jam 0,17 0,17 0,05

Jangka pendek dan menengah dengan

orane kapal, jangka panjang dengan

bantuan quay craneWaktu Transportasi Dermaga - Lapangan

Jam 0,17 0,17 0,17 Asumsi 10 menit

Waktu B/M Peti Kemas di Lapangan Penumpukan Jam 0,08 0,08 0,08 Asumsi 5 menit /

Peti KemasWaktu Transportasi Lapangan - Dermaga Jam 0,08 0,08 0,08 Asumsi 5 menit

Total Waktu Transportasi Truk Jam 0,50 0,50 0,38

Kebutuhan Truk

Koetisien UnitJangkaPendek

JangkaMenengah

JangkaPanjang Keterangan

2020-2024 2020-2029 2020-2039Lama Waktu Cycle Crane BM Peti Kemas Jam 0,17 0,17 0,05

Kebutuhan Juinlah Truk Unit 3 3 8Sttmber: Analisis Konsultan. 2020

Kemudian, untuk mengakomodir kegiatan penumpukan peti kemas di lapangan penumpukan, direncanakan untuk digunakan reach stacker dengan bantuan forklift. Sama sepcrti pada perhitungan kebutuhan truk, desain kebutuhan reach stacker dan forklift direncanakan untuk dapat memenuhi lama waktu sandar kapal di dermaga saat kegiatan bongkar muat. Berikut hasil perhitungan kebutuhan reach stacker dan forklift di Terminal Multipurpose.

Tabel 5.19 Kebutuhan Jumlah Reach Stacker dan Forklift Terminal Multipurpose

Koefisien UnitJangkaPendek

JangkaMenengah

JangkaPanjang Keterangan

2020-2024 2020-2029 2020-2039Demand Peti Kemas TEUs 7.996 12.914 29.833Kunjungan Kapal Cali 63 87 199Rata-Rata Muatan Per Kunjungan TEUs 127 148 150

Cycle Time Jam 0,08 0,08 0,08 Asumsi 5 menit / Peti Kemas

Total Kebutuhan Waktu di Lapangan Jam 11 12 12

Max Berth Time Jam 21 25 7Kebutuhan Reach Stacker Unit 1 1 2Kebutuhan Forklift Unit 1 1 2

Sumber: Analisis Konsultan. 2020

Selain kebutuhan reach stacker dan forklift untuk kegiatan di lapangan penumpukan, juga direncanakan 1 unit masing-masing untuk ditempatkan di area konsolidasi peti kemas. Dengan demikian, rencana peralatan di Terminal Multipurpose adalah sebagai berikut.

Tabel 5.20 Rekapitubisi Kebutuhan Peralatan Bongkar Muat Peti Kemas

Koetisien UnitJangkaPendek

JangkaMenengah

JangkaPanjang Keterangan

2020-2024 2020-2029 2020-2039Quay Crane Unit - - 1Truk Peti Kemas Unit 3 3 8

Reach Stacker Unit 1 1 2

Forklift Unit 1 1 2Sumber: Analisis Konsultan, 2020

87

Executive SummaryRencana Induk Pclabulian Laburni Bajo5.2.1.3 Rckapitulasi Kcbutuhan Pcngcnibangan Terminal Multipurpose

Berdasarkan hasil perhitungan yang telali dilakukan, didapatkan rekaputulasi kebutuhan minimal pcngembangan Terminal Multipurpose sebagai berikut.

'label 5.21 Rckapitulasi Kebutuhan Pcngembangan Fusilitas Terminal Multipurpose

No Fasilitas Unit Eksisting

Kebutuhan LuasJangkaPendek

JangkaMenengah

JangkaPanjang

2020-2024 2020-2029 2020-2039A. DermagaA.l Dermaga Multipurpose

Panjang Minimal m - 120,00 150,00 220,00Lebar m - 20,00 20,00 20,00

A.2 Dermaga Curali CairPanjang Total Minimal m - - - 120,00

B. Kebutuhan Penyinipanan Barang Kar goB.l Gudang Barang Kargo m2 - 430,00 600,00 1.200,00

B.2 Lapangan Penumpukan Barang Kargo m2 - 1.700,00 2.400,00 4.500,00

C. Kebutuhan Penyimpanan Peti Kemas

C.l Lapangan Penumpukan Peti Kemas m2 - 5.800,00 9.500,00 13.700,00

C.2 Area Konsolidasi Peti Kemas m2 - 3.500,00 5.600,00 6.200,00

D. Fasilitas PerkantoranD.l Kantor Pengelola Terminal m2 - 400,00 400,00 400,00D.2 Kantor Perwakilan UPP n r - 216,00 216,00 216,00E. Fasilitas PenunjangE. 1 Gedung Workshop m2 - 360,00 360,00 360,00E.2 Gedung Substation m2 - 225,00 225,00 225,00E.3 Rumali Pompa m2 - 135,00 135,00 135,00E.4 Signpost Unit - 1 1 1E.5 Signage Unit - 1 1 1E.6 Gerbang Pelabuhan Unit - 1 1 1E.7 Menara Suar Unit - 1 1 1E.8 Fasilitas SWRO Unit - l 1 1E.9 Masjid n r - 140,00 140,00 140,00

F. Peralatan PelabuhanF.l Quay Crane Unit - - - 1F.2 Truk Peti Kemas Unit - 3 8 8F.3 Reach Stacker Unit - 1 2 2F.4 Forklift Unit - 1 2 2F.5 Alat Pemadam Kebakaran Unit - 1 ì 1

No Fasilitas Unit Eksisting

Kebutuhan LuasJangkaPendek

JangkaMenengah

JangkaPanjang

2020-2024 2020-2029 2020-2039G Pengenibangan Area Sekitar Terin nal

G.l Pembangunan Jalan Akses Luar Terminal m - - - 150

G.2 Pengembangan Lahan untuk Area Pendukung Terminal Ha

______-

________________3,90 28,4

Sumber: Analisis Konsullan. 2020

5.2.2 Analisis Kebutuhan Fasilitas Perairan Terminal MultipurposeKebutuhan fasilitas perairan yang direncanakan di Terminal Multipurpose antara lain:

• Area Labuh;• Area Tempat Kapal Sandar;• Area Kolam Putar;• Alur Pelayaran;• Area Keadaan Darurat;• Area Kapal Mati.

Adapun untuk area alih muat dan pindah labuh tidak direncanakan karena tidak ada kegiatan alili muat antar kapal dan juga kedalaman perairan mencukupi untuk kapal rencana sehingga tidak memerlukan area pindah labuh. Perhitungan kebutuhan dilakukan menggunakan dasar perhitungan yang tertera dalam Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor: PP 001/5/2/DJPL-17 Petunjuk Teknis Penyusunan Batas-Batas Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp) Pelabuhan.

Perhitungan kebutuhan luasan didasarkan kepada spesifikasi kapal rencana yang telali dijabarkan pada Subbab 4.6.1 Rencana Spesifikasi Kapal. Kebuthan fasilitas perairan disajikan pada tabel berikut.

Tabel 5.22 Kebutuhan Luas Area Fasilitas Perairan Terminal Multipurpose

No UraianKebutuhan Luas Rencana

(Ha)(m2) (Ha)I. Area Labuh Kapal

1 Area Labuh Kapal Peti Kemas 256.251,42 25,63 32,63

2 Area Labuh Kapal General Cargo 42.631,16 4,26 5,43

3 Area Labuh Kapal Curah Cair 94.024,73 9,40 11,97

II. Kolam Putar Pelabuhan4 Kolam Putar 119.459,06 11,95 15,21

III. Area Sandar5 Area Sandar Dermaga Multipurpose 102.667,50 10,27 10,27

6 Area Sandar Dermaga Curah Cair 29.203,20 2,92 2,92

IV. Area Lainnya (Area Dalam DLKp)7 Area Keperluan Keadaan Darurat 128.125,71 12,81 12,81

8 Area Kapal Mati 39.204,00 3,92 3,92Sumber: Analisis Konsullan. 2020

88

Executive SummaiyRcncana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

Adapun untuk rencana alur pelayaran Terminal Multipurpose digunakan spesifikasi kapal rencana terbesar yaitu kapal peti kemas dengan ukuran 25.000 DWT. Hasil perhitungan kebutuhan alur pelayaran dapat dilihat pada tabel berikut.

label 5.23 Kebutuhan Alur Pelayaran Terminal Multipurpose

No Uraian Ketcrangan Desain Formula Perhitungan Kebutuhan(m)

Rencana(ni)

1 Lebar AlurPelayaran

2 Jalur - Kapal dengan Frekuensi Rendah -

Alur MembelokW = 6B + 30 m 201,00 500,00

2 Jari-Jari Belokan Alur Pelayaran R > 4L 780,00 -

3 Kedalaman Alur Pelayaran d = 1.10 D 11,11 15,00-

60,00Sumber: Amlisis Konsultan. 2020

Alur pelayaran serta area perairan ini telali sesuai dengan KM 323 Tahun 2020 tentang Penetapan Alur- Pelayaran, Sistem Rute, Tata Cara Berlalu Lintas, dan Daerah Labuh Kapal Sesuai Dengan Kepentingannya di Alur-Pelayaran Masuk Pclabuhan Labuan Bajo, Wae Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo.

5.2.3 Rencana Pembangunan dan Pengembangan Terminal MultipurposeUntuk kebutuhan pembangunan dan pengembangan Terminal Multipurpose direncanakan pembangunan fasilitas terminal berada di area reklamasi. Kegiatan pembangunan area reklamasi seluas 3 Ha tersebut direncanakan dibangun untuk kebutuhan hingga jangka panjang. Selain daripada area reklamasi, juga disiapkan area darat seluas 3,7 Ha untuk menunjang rencana pengembangan pelabuhan.

5.2.3.1 Rencana Zonasi Area Darat Terminal Multipurpose

Berdasarkan rekapitulasi kebutuhan, kemudian dapat direncanakan zonasi area darat terminal berdasarkan fungsi dari masing-masing zona tersebut. Dalam perencanaannya, direncanakan beberapa zona antara lain:

1. Zona Peti Kemas

Zona atau kawasan ini merupakan zona yang dikhususkan untuk kegiatan penumpukan dan bongkar muat peti kemas. Zona ini selain dilengkapi dengan area lapangan penumpukan peti kemas, juga disiapkan area konsolidasi peti kemas untuk kegiatan penumpukan peti kemas kosong dan juga area untuk kegiatan bongkar muat isi dari peti kemas.

2. Zona Multipurpose

Zona atau kawasan ini merupakan zona yang direncanakan sebagai zona Lini I kegiatan bongkar muat dan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan komoditas yang masuk di Terminal Multipurpose. Fasilitas yang terdapat di zona ini antara lain adalah lapangan penumpukan dan gudang penyimpanan untuk barang yang memerlukan perlindungan terhadap cuaca. Di zona ini juga diproyeksikan sebagai area untuk pengembangan kawasan penumpukan curah cair nantinya apabila dalam perkembangannya komoditas curah cair membutuhkan fasilitas penumpukan di kawasan Terminal Multipurpose.

3. Zona Penunjang Multipurpose

Zona atau kawasan ini merupakan kawsan yang disiapkan sebagai kawasan penunjang dan back up area untuk kegiatan Multipurpose di Terminal. Di zona ini dapat dibangun atau dikembangkan fasilitas yang berada di Lini IL

4. Zona Perkantoran dan Fasilitas Umum

Zona atau kawasan ini merupakan zona yang diperuntukkan untuk keperluan operasional maupun perkantoran jasa pelabuhan. Selain arca perkantoran, di zona ini juga direncanakan sebagai zona ditcmpatkannya fasilitas umum dan penunjang pelabuhan sepcrti gudang substation, rumali pompa air, gudang workshop, dan fasilitas pendukung kegiatan kepelabuhanan lainnya.

5. Zona Pengembangan Area Pendukung Terminal

Zona atau kawasan ini merupakan zona yang diperuntukkan sebagai kawasan cadangan untuk pengembangan area pendukung terminal.

Rancangan zonasi area darat terminal dapat dilihat pada Gambar 5.12. Adapun Gambar 5.13 dan Gambar5.14 menunjukkan rancangan pola operasional Terminal Multipurpose.

5.2.3.2 Rencana Pembangunan dan Pengembangan Terminal Multipurpose

Berdasarkan rekapitulasi kebutuhan luasan seperti yang telah ditunjukkan pada Tabel 5.21, direncanakan pembangunan dan pengembangan fasilitas terminal seperti yang dapat dilihat pada Tabel 5.24 berikut. Adapun kebutuhan gudang dan lapangan penumpukan yang sebelumnya dihitung diperuntukkan untuk kebutuhan barang kargo, akan direncanakan untuk kebutuhan Multipurpose menyesuaikan dengan rencana zonasi dan kebutuhan pengembangan ke depannya.

Tabel 5.24 Rekapitulasi Rencana Pembangunan clan Pengembangan Fasilitas Termina! Multipurpose

No Fasilitas Unit Eksisting

Rencana Pembangunan dan PengembanganJangkaPendek

JangkaMenengah

JangkaPanjang

2020-2024 2020-2029 2020-2039Reklamasi dan Pematangan Lahan Darat

I Reklamasi Sisi Barat Causeway

m2 - 100X 100 100 x 100 100x 100

II Reklamasi Sisi Timur Causeway m2 - 200 x 100 200 x 100 200 x 100

III Pematangan Lahan Darat m2 - 36.914,00 36.914,00 36.914,00A. DermagaA.l Dermga Multipurpose

Panjang m - 120,00 150,00 220,00Lebar ni - 20,00 20,00 20,00

A.2 Dermaga Curah CairPanjang TotaP m - - - 120,00

Pembangunan Dermaga dilakukan dengan sistem dolphin mela pi a tforni, br casting dolphin, breasting dolphin, dan catwalk.

ui pembangunan mooring

A.3 fresilePanjang m - 60,00 60,00 60,00Lebar m - 12,00 12,00 12,00

A.4 CausewayPanjang m - 690,00 690,00 690,00Lebar m - 20,00 20,00 20,00

B. Area MultipurposeB.l Gudang Multipurpose | m2 - 1.200,00 | 1.200,00 1.200,00

89

Executive SiwimaiyRcncana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

No Fasilitas Unit Eksistìng

Rcncana Pembangunan dan PengembanganJangkaPendek

JangkaMenengah

JangkaPanjang

2020-2024 2020-2029 2020-2039

B.2Lapangan Penumpukan Multipurpose

m2 - 1.700,00 2.400,00 4.500,00

B.3Pengembangan Selanjutnya Lapangan Penumpukan Multipurpose

m2 - - - 3.175,00

C. Area Peti Kemas

C.lLapangan Penumpukan Peti Kemas

m2 - 5.800,00 9.500,00 13.700,00

C.2Area Konsolidasi Peti Kemas

m2 - 3.500,00 5.600,00 6.200,00

D. Fasilitas PerkantoranD.l Kantor Opcrator Terminal ni2 - 400,00 400,00 400,00

D.2 Kantor Pcrwakilan UPP ni2 - 216,00 216,00 216,00E. Fasilitas Penunjang dan Utilitas PelabuhanE. 1 Gedung Workshop ni2 - 360,00 360,00 360,00

E.2 Gedung Substation ni2 - 225,00 225,00 225,00

E.3 Rumah Pompa m2 - 135,00 135,00 135,00

E.4 Signpost Unit - 1 1 1

E.5 Signage Unit - 1 1 1

E.6 Gerbang Terminal Unit - 1 1 1

E.7 Menara Suar Unit - 1 1 1

E.8 Fasilitas SWRO Unit - 1 1 1

E.9 Masjid m2 - 140,00 140,00 140,00F. Peralatan PelabuhanF.l Quay Grane Unit - - - 1

F.2 Truk Peti Kemas Unit - 3 3 8

F.3 Reach Stacker Unit - 1 1 2

F.4 Forklift Unit - 1 1 2

F.5 Alat Pemadam Kebakaran Unit - 1 1 1G. Pengembangan Area Sekitar Terminal

G.lPembangunan Jalan Akses Luar Terminal

m - - - 150

G.2Pengembangan Lahan untuk Arca Pendukung Terminal

Ha - - 3,90 24,5

Penjabaran lebih lanjut mengenai seluruh tahapan pembangunan dan pengembangan terminal secala linci adalah sebagai berikut.

A. Prasyarat Pembangunan Terminal Multipurpose

Prasyarat yang perlu dipenuhi sebelum dapat dilakukan pengembangan jangka pendek antara lain:

1. Lokasi rencana pembangunan Terminal Multipurpose di Kelurahan Wae Kelambu belum termasuk ke dalam peta RZWP3K Provinsi Nusa Tenggara Tinnir. Perlu adanya kepastian review terhadap dokumen RZWP3K di lokasi rencana pembangunan terminal;

2. Status lahan area darat masih berupa Surat Perjanjian Ikatan Jual Beli. Perlu adanya kepastian status lahan sampai berupa Sertifikat Hak Milik atau Sertifikat Hak Guna Lahan sebelum dilakukan pembangunan di sisi darat agar menghindari konflik lahan ke depannya.

Apabila prasyarat pembangunan tersebut telali dipenuhi, maka pembangunan dan pengembangan TerminalMultipurpose dapat dilakukan.

B. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Jangka Pendek (2020-2024)

Pembangunan dan pengembangan yang dilakukan di jangka pendek antara lain:

1. Pembangunan fasilitas sandar berupa dermaga terminal yang terdiri dari dermaga Multipurpose dengan dimensi 120 x 20 m2. Kekuatan struktur dermaga direncanakan untuk mengakomodir kapal dengan ukuran 25.000 DWT;

2. Pembangunan akses dari area darat mcnuju dermaga berupa causeway dengan dimensi 690 x 20 m2 dan trestle dengan dimensi 60 x 12 m2;

3. Reklamasi area terminal seluas total 3 Ha yang terdiri dari area seluas 1 Ha di Sisi Barat causeway dan seluas 2 Ha di sisi Timur causeway. Seluruh area reklamasi kemudian dilakukan perkerasan untuk kebutuhan lapangan penumpukan dan pembangunan fasilitas terminal lainnya;

4. Pematangan lahan dan perkerasan lahan sisi darat seluas 3,7 Ha;5. Penyiapan fasilitas penumpukan peti kemas seluas 5.800 m2 dan 3.500 n r untuk arca konsolidasi.

Sedangkan area yang tersisa di sisi Tinnir, dapat digunakan sebagai Transit Area;6. Pembangunan fasilitas Multipurpose berupa gudang penyimpanan seluas 1.200 ni2;7. Penyiapan lahan penumpukan Multipurpose seluas 1.700 m2;8. Pembangunan fasilitas kantor berupa Kantor Opcrator Terminal seluas 400 ni2 dan Kantor Pcrwakilan

UPP seluas 216 m2, serta penyiapan lahan parkir kendaraan;9. Pembangunan fasilitas untuk kebutuhan utilitas dan fasilitas penunjang lainnya berupa gedung workshop

seluas 360 m2, gedung substation seluas 225 n r , rumali pompa seluas 135 m2, dan 1 unit Sea Water Reverse Osmosis (SWRO). Selain bangunan untuk kebutuhan utilitas tersebut, juga direncakan pembangunan fasilitas penunjang lainnya berupa masjid seluas 140 ni2, signpost terminal, signage terminal, gerbang masuk terminal, dan menara suar terminal;

10. Penyiapan peralatan pelabuhan berupa truk peti kemas, reach stacker, forklift, dan alat pemadam kebakaran;

11. Layouting area jalan akses terminal dengan membuat markajalan.

Secara lengkapnya, rencana pembangunan dan pengembangan terminal di jangka pendek dapat dilihat melaluiGambar 5.15 dan Gambar 5.16.

C. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Jangka Menengali (2020-2029)

Pembangunan dan pengembangan yang dilakukan di jangka menengah antara lain:

1. Pengembangan dermaga Multipurpose dengan dimensi 30 x 20 ni2, sehingga total panjang dermaga Multipurpose menjadi 150 m;

2. Penyiapan lahan penumpukan peti kemas seluas 3.700 m2 dan 2.100 ni2 untuk area konsolidasi;3. Penyiapan lahan penumpukan Multipurpose seluas 700 ni2;4. Penambahan peralatan pelabuhan berupa truk peti kemas, reach stacker, forklift, dan alat pemadam

kebakaran;

90

Executive SummaryRencana Induk Pelabuha» Labuan Bajo

5. Pengembangan lahan darat untuk Area Pendukung Terminal seluas 3,90 Ha di sekitar area darai terminal.

Secara lengkapnya, rencana pembangunan dan pengembangan terminal di jangka menengah dapat dilihat melalui Gambar 5.17 dan Gambar 5.18.

D. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Jangka Panjang (2020-2039)

Pembangunan dan pengembangan yang dilakukan di jangka panjang antara lain:

1. Pengembangan dermaga Multipurpose dengan dimensi 70x20 m2, sehingga total panjang dermaga Multipurpose menjadi 220 m;

2. Pembangunan dermaga curah cair berupa sistem loadingpìatform dengan breasting dolphin serta mooring dolphin dengan panjang total 120 m;

3. Penyiapan lahan penumpukan peti kemas seluas 4.200 m2 dan 600 m2 untuk area konsolidasi;4. Penyiapan lahan penumpukan Multipurpose seluas 2.100 m2;5. Penyiapan lahan untuk pengembangan lapangan penumpukan Multipurpose seluas 3.175 m2;6. Pembangunan fasilitas penimbunan barang curah cair berupa tanki timbun, pumphouse, dan fasilitas

penunjang lainnya;7. Penambahan peralatan pelabuhan berupa quay crune, truk peti kemas, reach stacker, dan forklift;8. Pembangunan jalan akses bara untuk memisahkan jalan akses menuju terminal dan jalan akses untuk

masyarakat umum dengan panjang menyesuaikan kebutuhan di lapangan;9. Pengembangan lahan untuk Area Pendukung Terminal seluas 24,5 Ha di sekitar area darat terminal.10. Pengembangan jalan bara di area pendukung terminal;

Secara lengkapnya, rencana pembangunan dan pengembangan terminal di jangka panjang dapat dilihat melalui Gambar 5.19 dan Gambar 5.20,

5.2.3.3 Rencana Zonasi Perairan

Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan, kemudian dapat dilakukan plot untuk rencana zonasi perairan. Adapun di perairan masuk Terminal Multipurpose, berdasarkan Pela Laut Dishidros diketahui terdapat beberapa area dangkal, sehingga direncanakan alur-pelayaran masuk Terminal Multipurpose dari perairan lepas menuju area terminal. Rencana zonasi perairan Terminal Multipurpose dapat dilihat pada Gambar 5.21 dan Gambar 5.22.

5.2.3.4 Rencana Sarana Bantu Navigasi Pelayaran

Lokasi perairan menuju Terminal Multipurpose merupakan lokasi yang cukup jauh dari alur-pelayaran laut, serta ditemukan beberapa area dangkal di sekitar perairan berdasarkan kepada Peta Laut. Dengan demikian, direkomendasikan untuk ditempatkan SBNP di sekitar wilayah perairan. Rekomendasi jenis dan lokasi penempatan SBNP dapat dilihat pada Tabel 5.25.

Tabel 5.25 Rekomendasi Penempatan SBNP di Sekitar Terminal Multipurpose

No Nama dan Jenis Lokasi Latitude Longitude

1 Lateral Sisi Kanan Alur 8°24'23.041" LS 119o54'09.168" BT

2 Lateral Sisi Kiri Alur 8°24’32.367n LS 119054'47.135" BT

3 Lateral Sisi Kanan Alur 8°25'51.856" LS 119°54,56-155" BT

4 Lateral Sisi Kiri Alur &°26'31A07" LS 119°55'57.874" BT

5 Lampu Pelabuhan Pelabuhan 8°27’49.992" LS 119°55T3.813" BT

Lokasi rekomendasi penempatan SBNP dapat dilihat pada Gambar 5.23.

91

Executive SummaryRcncana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

I I V J f J ' l R I ' l l lnv5M».4irfii i*iii I I 1» Mi i v J 5w .v4» *i» r «i‘r.*vi6 4^ur

aI \i!x;4i|ìjL 11A

- -n, S \> \

A \■aa^ v a a a . a ^a a a a a\ \

\> a$ \\>?, • M à ò ; r I > ; r 11 : » ; n 1 ; -t ; ■ ; ' ! I A

/ V . , • . •■ \\

/i . ; ò i i

U iV itM

VUVH.W

3 \ /— -

|4' \\ ÉÉjK' I \

kSì

V

. .

i nAri-rir: J» J i ^

s m.w j> ' /. . .

i i ,/-J, « f i * -i»rIIVMVUI?imiI I '» *1 ln .4 "« -H I l | i , < i ; . , M f l l lI IV « J V I in* fm«4vni

s u a 1 : 4X C

K E M E N T E R IA N P ER H U BU N G AN ORE<TORAT .f'OERàl P£f»«jeUMWIAUT S3a*i Kjfji P w # « n f u i f i K **tìM tfW Rsit

F T T T I Z O N A P E T I K E M A S ( 3 0 0 0 0 n t ì )

( 7 1 2 3 Z O N A M U U T P U R P O S IM tO 0 0 0 m ? l

0 5 3 Z O N A P C N U N J A N G M U L T IP U R P O S C IU 9 0 0 m Z )

S O Z O N A P C R K A N T O R A N O A N U M U M (1 3 0 0 0 m 2 )

L l ' J Z O N A P E N G E M B A N G A N A R E AP E N O U K U N G T E R M IN A L < 2 84 .000 A l2 )

Z00i>

RENCANA INDUK PELABUHAN PELABUHAN LABUAN BAJO TERM INAL MULTIPURPOSE

I0 K A 5 I

KABU PATEN MANGGARAI BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

ZO N ASI FASILITAS DARAT

Gambar 5.12 Rcncana Zonasi Arca Darai Terminal Multipurpuse

Executive SummaryRcncana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

119 ?S>1>4V01 I I V M ’. I . W U I 1 iv M . 'I . I V I H I I ' * .V' JO.121111

p Q o Q o

I II 1*ifiW A V

KEMENTERIAN PERHUBIJNGAN ORE <70RAT .C'JOHRAI FfRHUOl/KGAN IAJT &U1 Kffji toreri fi/ip» KjpfilftiWM Puwi

K l ’ IR A M iA N

A K K i. lM t t w t w r .flAMng ra ro .r t .v t 'ro .u l r»i*suK u * v B r d x w f lm *'»).! n-e.i p « *ij’r< » A ir

( E *c .ng y t r y c»Po'<jU' c*r U p . i l d * r j u l mdru.u pdff.n3 i.kw i’ nr<ui f i r g t rg tìw*g< j M I *w «■** < *n pw nlH

p*«lbu Wi •A*'» P*"»W d.vi

RENCANA INDUK PELABUHAN PELABUHAN LABUAN BAJO TERM INAL MULTIPURPOSE

IMAM

KABU PATEN MANGGARAI BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

M ID I f fT A

PO LA O PER A3IO N AL TERMINAL BONG KAR MUAT BARANG KARGO

Gambar 5.13 Rencana Polo Operasional Bongkar Mual Barang Kargo Terminal Multipurpose

Executive SummaryRcncana Induk Pclabuhan Labium Bajo

RENCANA INDUK PELA8UHAN PELABUHAN LABUAN BAJO TERMINAL MULTIPURPOSE

l««lKABUPATEN MANGGARAI BARAT

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Atta H U

POLA OPERASIONAL TERMINAL BONGKAR MUAT PEII KEMAS

T/SgoTT ""

K E M E N T E R IA N PER H U BU N G AN ORf G0W T .C'TOERAl FFRIUfMJIiGAN LAUl S «u i Kn’j i PemijU-a f injil K ^ 1.» A M Ptóit

Gamba? 5.14 Rcncana Pota Opemsional Rungkar Muut Peli Kemas Terminal Multipurpose

Executive SummaryRencana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

T A M t fA l

KCTÉftANGANK E Q UTA N P E >JG €,V B ^G A N

r — I FIM CE M BA N O AH JANGKA P€NCCK 2 9 2 M U 4 PER S iA P AN L * H * N TEflM'.MAL1 R e t t a m i ta n r e r v e r y .s n u h a n s u t e r * ( i tt< x io o m2j l i R e M a m A s ia a n P s rV ^ ra s m u M n fta J T lm u r iM O * 100 m2) IH P an a ta ng an r tìn P e rv e rs a r U h a n A f a D a ra i (36 914 m2)

PEMBANOUMAN O E P M 4G A TERMINAII . P e m to o g ira n D e i m ag a M u ty jp o ie (1 2 0 x 20 m)2 P e m ta rt fu > a n T iw C e (6 0 x 12 m)3 P « rn r« n g ir8 n e M i? e w 5 /(6 9 J x 2 0 m)P E M 8 V IG U M A N F A S U T A S POKOK TERMINAL a L a p a n g in P e m /rp iJ a n Peti K 'fm w (9 fiGO m f l5 A /8 ik o n » o l3 » ! ( 3 S M f r 2 )6 C a p a r lo Penvr.p Jon lA A puqpose (17 0 0 it2)? Pe* torturar GyJing Mi wpcae ( 1200 m2) P E M 8A N 0U M A N F A S U T A S PENUNJANG T É R M M * .6 F a r r b if i p r - a r K a n to r O c ? r * » F e k b i/ ia r» (00 m 2)9 P e .t tn r g u 'a n K a r to rP é r * a K s n U P P «216 m2)10 P e irb a n g jn a n G s d i^ g w o rk s h o p (3 6 0 m ?)11 P e rr ib o n t^ in a n P o ^ e rH o o « (2 2 5 m ?)12 F e irb a n o jn a n P u rn a n F c t m ( M 3 m2)13 P « irb a n » ;n a n F a t i la » S W PO (1 Ornt)14 P e irb a n t^ m a n ln s ta a tì P engaahan U r t a l i (1 Uni*)15 P e /rb a f© x ia fiM e jj> < J (l4 0 fr2 )16 p«T03f K’dnBa:-<upAr€aMji)p-jrpos® (fl WO m2)17. P fifp b a rv jn a n S ig ra g e T w t fw l (1 U n i)18 P e T b a n o ^ ja n G e ija o g T e rr in a (1 U n i)19 P flit^ a n G J n a n S -g rp o s T e -t in a l (1 un *)20 F e .tf la n p r .a n M A n a ra S y y T « rn .n ii ( i u n i )21 P « * to a n g jn a n .» a t3 n A K s a M ® u k P e :a tx r a r ( 6 6 * I5 m 2 )2 2 P M 'b a n o x n a n V e a P a r t ir Se^ada Motor2 3 P e frb a ry jn a n A /e a P a rV jr votoli24 P e f i 'b a n t f jn a n P M lJ * P tn s ia n y Pe/vancuan

R E N C A N A IN D U K P E L A B U H A N P E LA B U H A N L A B U A N BAJO T E R M IN A L M U L T IP U R P O S E

1 0 K A S I :

K A B U P A T E N M A N G G A R A I B A R A T P R O V IN S I N U S A T E N G G A R A T IM U R

JUOU. K T A ;

P E N G E M B A N G A N J A N G K A P E N D E K (2020-2024)

KEMENTERIAN PERHUBUNGANWREKIORAT JEN06RAL P6 WUBUNGA/J WUT Satin Kaji P « itin$ fti F insi Kw MUw m Pisa!

Gamba? 5.15 Rencana Pembangunan clan Pengemhangan Terminal Multipurpose Jangka Pendck (2020-2024)

Executive SummaiyRcneana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

119*55-36 gl BT n^-31 i?irprI IQ*55'32 853'6TW T W i W B f lifSyiOtìVM

GARIS PANIA!

- : ; p ' i:v -S

S t U S è a i

U f5 5 '3 1 5 W B I1 l9‘5>'J2,S53'Br 119'55'M P3«-ET119‘JJ‘M (03'B rH9'»»5M ‘BT

Xf* Ca 'OU-, $%•

i .% w .L S O

2(00

KEMENTERIAN PERHUBUNGANDIREKFCRAT J&K'OEfM. P0MIBUM5A1IAUT$*.nKeij* tanfataFunga Puai

[email protected]

r ~ l PC4QO W 04IN OKA PtJ.&€K 2&2CV2C24

FtRSUFAR IAK4W TERMNALI Rahlomitf diaP»rk«»as»n Lshaa Sia e»'i( (100 *10) n 2;II Raldania^i dan Paiia'aaao Lahan S»i Tr-.a (2C0 » 100 n2) I» Pairatang» dafiPorksratartLahOrtAiaiDa'atpSOU m2)

PEMtJAflGUNAN OER W*GA TERUrW.I Ppmbr-gu'nn Pennaga M tl?jfpo*a (120 * 20 n)2. Pamb ar.gunan Ira f k (00 * 12 ir)3 P«fttargurtan Cvis**»; jpOO «20 «••)

FEMeVIOUNA^ FASVTAS POKOK TfcPMKAL4 Lipvflir.FtropifvV ifl Pad Kair.iMSMOm?)5 A»m KefrtOì-d»»i(3.500 m2)è Lapangar. Forumpukin Muftlpu'pow (1 /00 m2)7 PnibargunAn Oud«ng MalipuipOM (1.300 *2) P 6 M B M 0 U N A N FASHiTAS PEWHJA.N0 TBVMINAL8 Pampa» gema Kantor 0pa»6loi FtlabiAir (400 ra2)9 Pambargun4nKir*totPar*iHanUPP(2l6 rtt2)10. Pambanggran C advrg V to te to p (380 ru'JII Pam l»n 7 jrarPii«*rrt3u4* (2 25 mi)12. Pambanyaitn R v r th Pompi (M3 *2}13 Ptmb*ng**.et> F a ta ta SVvRO (1 U'rt)14. PémbangvnanlnMilwi PénjoHhanLlirbah (1 Uni)15. PambarguMn MaqW (140 m2)16. PémbanQ'jnan Eadrup A «» Murtipinpeii (p OCA <r?) 1F.P«m U figxanfi’jri«y» Touramlfl Ihb18 P«mbartgur.apGwbjngT«nr:.nal{| U-pj 13 P«mb*ngL*apS»gr.f>crl Tgm*iM(l Otf)20 P*mban^jnin Matura SuarT«m bji (I UhK)21. P*mb«n7*i«i Jota" M i t i M in* PlMvlMr JE8 / 15 n2 \ 2? Pan'banijunan A'ea Parli» Sap«d* M#o»23 PartilMfì{i<jrian Aia* Panica Mobl24. Partibangi^iin Faifila» Pemin|ang Parla "turar,

R E N C A N A IN D U K P ELA 8U H A N PELABU H AN LABUAN BAJO TE R M IN AL M ULTIPURPO SE

ICtfAi! i

K AB U P ATE N M ANGGARAI BARAT PR O VIN SI MUSA TEN G G AR A TIMUR

,‘I.OOL PETA.

P EN G EM B A N G A N JANGKA PENDEK (2020-2024)

Gambar 5.16 Detail Rencana Pembangunan don Pengembangan Terminal Multlpurpose Jangka Pendek (2020-2024)

96

Exec utive SummaryRcncana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

KETERANGANKEGiATAW PPJGCMBANGAH

I I PEMOEMBAMQAN JAJ.GK* PESCC* 232MD24 PERS IA PAN IA M /N TERMINAL1 R e c a s i d a r P e rv e r« s m .jn a n S i» 8 v a (100 x ICC m2)l i R e w a ru a ila a riP s * * ra s jn L A fla n 3 i« T lm u r {2 C 0 * ICO m 2j IH .P efnatangsn rtan P a r l e r a i la r a n Àrea D a ra i (36 514 m 2)

PEMBAMGUMAN O E PM AG A TERMINAL l . P e T i to rg i ra r O e in a g a U j ^ s p m e ( 123 * 33 ir, j2 P e m te r t fU 'è n T fe s È e ^ O x H n )3 P e rrM rg u 'A rC M » e * ty (6 3 G « 2 0 W )PEMBANGOMAN F A S I.ITA S PGKOK TERMINAL a Ls p a n g in P e m /n p iA a n Peli Kemss (3 800 n i 2)3 A re» k a n w M t f (3 9 0 0 m2)6 la p a r g in P e n a r jM ^ o W u lp /p o » e (1 700 * 2 )7 F e x U jp g ir a r G jd s f» g M i« < v p c a e ( l 200 m 2) P B .'S A N O 'JM A N F A S U T A 3P 6h U N JA N G TÈRMINAL6 P em te ng un an K an tor O p e ra » P e ia U / iw (4001*2)9 Pem torgiranK er.torPm vaM anU PP (218 m2)10 Pemhang)nanGeairrgVrtrl<giop(?fl)m2)I I P err.b & n g jn3 nP o *e r Houae (223 in? }12 P e - T * a n g j i.8 n P in a n F c T 'a ( l ‘i3 p i2 )13 Pe.THjangjr a n F a M i * S W t t ( l V rrt)14 P e iro a n g x i a n i n a ia s p F e n g j a l ia n L T tran ( 1 U rvi)15 F e rrb an g jr ia nM e5 j!(J ( l'5 0 fr2 )16 P en vca ng jn an ea cK u pA rea vuU pu ip ose (8 ® 0 rr.2)17. PM ttangjnanS igrage Twrnul (1 Ur-il)18 P e r r b a n g r ,a n G e 1 > a n jT p f r r a ( U if i l )19 P e m o s n g jr .a n S ig rp o * Tentir g (1 v m )2 0 P e ir d a n p ru n M en ar» S j v T e m rfiy (1 j n r ,2 1 P -rr-b a n r^n a n J a i jn A ta e * M aeuk F e ia tx r a r (6 6 1 15 m ?)2 2 PM >bang jn3nA/eaParW .'3epG da Molar2 3 P eT .D an gjna nA /e a Parv i/ Vobii2 4 P e ir .b a n g jn o n P a s li l» ' P t r * j r p r y Pc'V onM gn(” £ ] PCMOEMBANGAN J /A O K A M EN EN 3AH 2 0 » 2029 PEM 8AN GGM AN CCRM AGATEPMINAL2 5 P t t jt tn ja ru ja n Derm aga M jlp u 'p c e e (30 x 2 0 m)

P E M BANCO MAN F A E U T A S POKOK TERMINAL26 Lapangen P erum riJlcanFebK em as (3 700 m 2}27 A 'e a K o n W id » l ( ? 100 rr?)2 8 L s p a f(jan P e m m p u k h P M iA p j’pcse (?00 m 2)2 9 P e r g e ir te n g fr i L ^ ia n A ia P e n i li fc y r ig Term ina i (39 Q H a)

R E N C A N A IN D U K P E L A B U H A N P E LA B U H A N L A B U A N B A JO T E R M IN A L M U L T IP U R P O S E

LOKASI i

K A B U P A T E N M A N G G A R A I B A R A T P R O V IN S I N U S A T E N G G A R A T IM U R

jUQWj RETA ,

P E N G E M B A N G A N J A N G K A M E N E N G A H (20 2 0 -2 0 2 9)

KEMENTERIAN PERHUBUNGANDiREKTORAT JENOEWLPéfflU&JNGAN IAUT Situai Kefli Pen#H in Funjs KepiteStharan Pusal

Gambar 5.17 Rcncana Pembangunan clan Pengembangan Terminal MuUipurpn.se Jangka Menengah (2020-2029)

Executive SummaryRencana Induk Pelabuhan Laburni Bajo

Ili'SS’il W B Tl i b i l i W E T n V H T l t i V t l ì i r s n t w / V TI l i ' V U <WBT

GW S PASTAI

IIPVMI.DP'BT!19”55’1S r r ET 1I I W « 5 » ' E T l lW N H O S 'liT II5“,5H.M8’BT

ll?° iM 0W E T

*' kyjr. "r ’K .*■i%V-J? /• ' jfo* ’3 • c i

i*, , .Q * O

KEMENTERIAN PERHUBUNGANCifiEKTORAT J3)X ?A . f>cSHij8LN3A.N LAUT

/ y U t * . Y r ? r t t i t f i n fuijs KspefeWjun Pjal

isaaEgfaasaa

i L > „ °

i/\> i"«'\ i

KCTCRANGAN ;KEC-'ATA.N P & fQ C M b A /.C -^

m PEUGFMfWJGA* JA>*5KAFCtófK ? 0 » 2024

PERSICA* LAMAN TEQWM-UI P«w-amftsi «tir Porla-as»! L«h»n Sìp 6 ir* (ICO rtOO ir2)II RaklamivHan P»rktr»«an Laban SuTinvjr (2CKJ * 100 rri2)I I I P a m il» g in d a i P è lt r a c an U h * Am Darai (36 914 rr2) P S A B A N G U tA R C-ERfAAOATERWrJAL1 PairbantìoranOrrt'aji MuUpcrppM (120 » 20m|2 Farrtìing jr in T ia if# (SO x12m)3 P*T.B«8i9uf>aftC*'JM*»j/fp90 > 20 rr)PEM9AAGLUA* FASklTAS FOKOk TfPM-NAA4 l a p n j a r P*'vjmpjk*n Poti K irrM (5900 m2)5 A/»# Kon»c!iCM' (3 500 m2)6 lapinqan Spepera (1 700 m3)7 Pamtangonai) G-Jdinj M u l i n i » (1200 rrtfl PEMBA.NC-UNAH FASJUTAS F € N 'J ^ ^ 0 TfcPWISAL8 P arr.fc jrn jurinK an lO f Opw&tcr P e !* b im (400 5 Pamcang j t > ! K m to f P o -vaU an L P P (? I6 mJ)10. P a r t ì» ju in G iJ -j- jV .c fr ih c F K O ^ii)1 1. P a r tì a rg in a i Pcwvr H y .» (22ó n2)12 P a r t ì or. $ u n v i f tu rra h Pompa (143 »2)13. F w rtìarg un an Fas>Mat SWKO (1 UH)14 P a r t ì» gim nln«*r»sip9ogcU»ìa'il.lr>!>ah (1 UnM>16. Pafttb»gunao Mai*d 0 « mi)16. P a r tì o r g e n i! Backup Aa»a M tfu p j'F O » flì 503 m i)17. Partì»gunon Sigiai)* Tantino] (1 l*,iQ18. P a r t ì* gvnanGerbari Tcrmir«I (I Ua.g15 Pwitìargu'»»'» S*9"pcfiTariniral(l Untf20 P a r a i r g e i» M a n n SuarTaimitai i l Urd)21. Partìa tgu 'ian .Ja!» A * m M a t’A;Pal*bunan3>6 x I5ir2)22. P a r t ì a rgon*.! A n a P o * * Sapeda M ot23. P a m b a rg im n A m P a iu rM o M24 P a r tì argunin Fa jiMa a Panunjong P»fk»nlcuarESSI PE»iSEWCW4r JAHGKAME1ENGA>l»20.2029FEMBANOliHaN DERMABATERMirW.26 P arpa^ ing ir O anrigi M jftfj.T-etc (30 ■ 20 m) P£M9A*,G0‘iA* FASUTAS POMC4C TEPV>44126 L s ;y jai. Ponunp'Aan Pal.Karraafl 7Q0 m2)27 A,-** Koneo Wa&i (2 1 CO n.2)26 U r» g a n PairjmpuFin M JT ^jipcii fn o mi)20. Porgemba'igari La ha n A ita Par.tfwkurg lemóMl Q 90 Ha)

R E N C A N A IN D U K PELABU H AN P ELA BU H A N LABUAN BAJO TE R M IN A L M U LTIPURPO SE

KAB U P ATE N M ANGG ARAI BARAT PR O V IN S I N U S A TEN G G AR A TIMUR

; u u p e ià i

PENGEM BAf-JG AN JAN G K A M EN EN G AH (2020-2029)

Gambar 5.18 Datali Rencana Pembangunan don Pengembangan Terminal Multipurpose Jangka Menengah (2020-2029)

Executive SummaryRencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

K E M E N T E R IA N P E R H U 8 U N G A N DIREKTORAT JENOERAL PERHU8UNGANIM

LOKASI PELABUHAN

KETEftANG NKEGIATAN PENGEMBANQAN

S S PENGEMBANQAN JANGKA PENDEK 2020-2024

PERSIAPAN LAHAN TERMINAL1 RekJamasI dan Petkarasan tartan Stai Bara» (100 «100 m2)II. Rekiamasi dan Ptrfcereaan Lartan SiM Timi* (2001 100 m2 )III. Pemalangan don Porkorason tartan Area Darat (38.914 m2) PEMBANGUNAN DERMAGA TERMINALI . Pembang-jnhn Oenttegn Multlpurpose (120 k 20 m)2 Pembangunan Tfostìe (60x 12 m)3. Pembangunan Causalay (690 x 20 m)PEMBANGUNAN FASIUTAS POKOK TERMINAI4 lapangan Panumpukan Pali Kema» (5 600 m2J5 Area Konatfidaai (3500 m2 )6 lapongon Penumpukan Multipurposo (1.700 m2)7. Pembangunan Ondano MuHipurpoae (1.200 m2)PEMBANGUNAN FASIUTAS PENUNJANG TERMINAL 8 Pembangunan Kantor Operate* Pelabuhan (400 m?)9. Pembangunan Kanloc PerwaXilan UPP (216 m2 )10. Pembangunan Gedung Wotksrtcp (300 m2)I I . Pembangunan Power House (225 m2)12. Pembangunan Rumah Pomo* (143 m2)13 Pembangunan Fatila» SVVRO(1 Unii)14. Pombangunan Inalatasi Pongdartan limbah (1 Utili)15. Pembangunan M«i,id (140 m2i16 Pembangunan Backup Aiai MuWpiapose (20 000 m2)17. Pombangunon Slgrmge T«m.nat (1 Urtt)16. Pembangunan Gaibang TamWvH (1 UnH)19. Pembangunan Signpos! Terminal (1 Unii)20 Pombanguran Menara 8uar Tanr'r* (1 Urti)21. Pembangunan Jnien Aksee Masi* Pelabuhan (66 * 15 m2)22. Pembangunan Area Park* Sepede Mole*23. Pembangunan Area Pa** MoM24. Pambanguran Area Gallery dan HcWng CutterS S I PENGEMBANQAN JANGKA MENENGAH 2020-2029

PEMBANGUNAN DERMAGA TER/MINAL25. Perpanjengan Oormoga Mi/t.purpose (30 x 20 m)PEMBANGUNAN FASHUAS POKOK TERMINAL 26 Lapangan Penumpukan Peli Kemas (3 700 m2 )27. A-s» KonaoHdati ( l 100 m2)28. Lapangan Penumpckan MUtipurpose (700 m2)29. Pengembangjin tartan Area Pendukung Terminal (3,9 Ha)S S PENGEMBANQAN JANGKA PANJANG 2020-2039

PEMBANGUNAN DERMAGA TERMINAL30. Pombangunan Oermaga Curah Cair31. Perpanjangan Oermaga Multipurpoee (70 x 20 m)PEMBANGUNAN FASIUTAS POKOK TERMINAL32. Lapangan Pemjmpoken Peti Kemaa (4 200 m2)33 Area Konaotideal (600 m2j34 Lapangan Panumpckan Miritip-jrpcae (2 100 m2 )35. Pangembangan lapangan Panumpufcan Mutipurpose (3 178 m2)

PEMBANGUNAN FASIUTAS PENUNJANQ TERMINAL 38 Pembangunan Ruang GenieI Tambahan (81 m2)37. Pembangwan Tangkì Tlmbun Cu/art Ca!r38 Pembangunan Jaion Akses tìg ponjang menyeaoeAan nudi’ kebutuhan39 Pengombengan Lartan Area Pendukung Termlrvil (24.5 Ha)

R E N C A N A IN D U K P E L A B U H A N P E L A B U H A N L A B U A N B A JO T E R M IN A L M U L T IP U R P O S E

K A B U P A T E N M A N G G A R A I B A R A T P R O V IN S I N U S A T E N G G A R A T IM U R

iUDUl PETA

P E N G E M B A N G A N J A N G K A P A N JA N G (2 0 2 0 -2 0 3 9 )

Gambar 5.19 Roncami Pembangunan dan Pongembangan Terminal Multipurpuse Jangka Panjang (2020-2039)

Executive SumnuuyRencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

I I W f 'O M I J W I I9 ‘ S5,CW.945“ B T I lV S i ' I M J S 'B r i i » ’5 S ' . ' ) . n i r B T I I 9 ’ S S 'M .0W U T

• .ivi-, t ò t e m .

I I9 '5 S 'W .9 J J 'B I I H H J J M M W D T immoirBru n ’ j j u i ' i i r i i r

K E M E N T E R IA N P E R H U B U N G A N DIREKTOfWT JENOERAL PERHUBUNGAN IAUT Satuan Keija P s ró jM * Furasi KepefeWanan Pusal

0 g ] PENGEMBANGAN JANGKA PENOEK 2030-2074

PER8IAPAN IAHAN TERMINAI1. Rakiamaal dan Pa^am aan Inhan Sia* Barai (100 «100 m2)II. Raklamaal dan Perkor asari Lahan S*i Timor (200 x 100 m2)IH Pamaiangan dan Partaraaan U han Ama Oar* (36 914 m2)

PEMBANOUNAN DERMAGA TERMINAL1 Pombengunan Dermaga MulUpwpoao (120x20 m)2 . P e ti bang iman Trestla (00 x 12 m)3. Pombongunan Cauaoway (090 x 20 mj PEMOANGUNAN FASIUTAS POKOK TERMINAL 4 lapangan Panompukan Pali Kamaa (5 800 m2)». Ama KoraoOdaa* (.1500 m2)8 lapangan PanumptAan Mutttpufpoaa (1.700 i*i2)7. Pambangunan Godano U i/i^urpoaa (1 2COm2)

PEMBANGUNAN FASHJTA8 PENUNJANO TERMINAL 8 Pambangunan Kanlor Opomlor Pelabuhan (400 m2)9. Pombergunon Kanlor Pofwakilan UPP (218 m2)10. Pombongunan Gedung Worfcahop (360 m2)11. Pambangunan Power House (225 m2)12 Pambangunan Rumah Pompa (143 m2)13 Pambangunan Fawnaa 8WRO(1 Unii)14 Pomhangonan I n a ia t i Pangrtahm U ntali (1 Urti)1» Pambangunan Maajid (140 m2118. Pambangunan Backup Area Murtiporpcae (20000 m2)17. Pembangunsn 8ignage Terminal (1 Urti)18. Pambangunan Garbano T#rrrtnal(1 Urti)19 Pambangunan Signpoil Terminal (1 Urti)20 Pambangunan Menare S uor Tormlnal(1 Urti)21 Pambangunan Jalan Akaaa Maci* Peiatx/un (88 x 15 m2)22 Pambangunan Araa Part.r Sapeda M ac/23 Pambangunan Ama Partir Mota24 Pambangunan Ama Gallory dan Hrttfng Certarg g g PENGEMBANGAN JANGKA MENENGAH 2020-2029

PEMBANOUNAN DERMAGA TERMINAL25. Perpanjangan Oofmagn Mulliporpoao (30 x 20 m)

PEMBANGUNAN FABUITAS POKOK TERMINAL 28. lapangan Penumpukar) Poi» Kema» «3.700m2)27 Ama Konaobdaai (2 100 m2)28 Lapangan PenumpuLan MuHipcrpoaa (700 m2)29 PangamMrtgan Laban Ama Penduiung Tananai (3 90 Ha)

I B I PENOEWBANOAN JANOKA PANJANO 2020-2039 PEMBANOUNAN OERMAGA TERMINAL30 Pambangunan Darmaga Curali Ceiri l P t'panjangan Darmaga MuTOpurpoaa(70 x 20m)

PEMBANGUNAN FA3 «UTAB POKOK TERMINAL32 Lapangan Ponumpukan Poli Koma* (4 200 mi)33 Araa KonaoLdaai (800 m2)34 U pongen Penumpukan Muliipurpcae (2100 m2)35 Pangambangan Lapangan PanumpiAan Murtpurpoaa (3 175 m2)

PEMBANGUNAN FASILITAB PENUNJANO TERMINAL38. Pambangunan Ruong G ansai Tambahan (81 m2)37. Pambangunan Tangki Tlrobun Corali Cerf38 Pambangunan Jalan Akaaa dg pa^ang mar>ye»ua*an « ix v krto/uhan39 Pangambangan Lrtian Area Pandukung Tamarai (24 5 Ha)

R E N C A N A IN D U K PELA BU H A N P E L A B U H A N LABUAN B AJO T E R M IN A L M U LTIP U R PO S E

K A B U P A T E N M A N G G A R A I B AR A T P R O V IN S I N U S A T E N G G A R A T IM U R

ll9 * i.v « .M F B rfi

J U 0 A P E IA :

P E N G E M B A N G A N JA N G K A P A N JA N G (2020 -2039)

I W j W I

Gemi bar 5.20 Delai l Rencana Peinbangunan dan Pengembangan Terminal Multipurpaxe Jangka Panjang (2020-2039)

Executive SummuryRencana Induk Pclabuha» Labuan Bajo

t i r x u n r a T iìmu.mvr nsimj+w uromitt'BT lìrìni.nrm

H W S M W ’ B T I W 'W J & IU 'H T ursw.nrm

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN OKKTOfiAT JENOERAL PERHU8UNGA.N LALTT Seta Kw)a ftn h fttn IV # feftòW ww Rasi

Irf/ 1 ;Korturj - 3 ^ | :8urfla l

| --------------| : Q i u l j P a r te !

2] :Jslan□ □ : BM (Bonch MorV)

KETERANQAN ZONASI :

1. A R E A D A 8A TP E LA BW A N

8 . A R E A SANDAR M U.TIPIHP O BE LUAS :

». A R E A S A N M R C U R A H C A IR LUAS :

4, KOLAM POTAR ( 0 - I M m ) LUAS ;

fl, AREALABUHKAPALGENERALCAROO L U A S :

B. AREALABUHKAPALPETIKEM AS L U A S :

7. A R E A IA B U H KAPAL CURAR C A H LUAS :

1 AREADAHUR AT LUAS :

9 A R E A KAPAL N A TI LUAS :

13.ALURPELAYARAN

10 87 Ha

Ili Ut 1521 Ha

64» Ha

8 2 6 3 H<

11S7 Ha

1 2 *1 He

! H K

8 * 0 1 : 6 6 0 »0 650 1375

R E N C A N A IN D U K P ELA BU H A N P E LA B U H A N LABUAN BAJO T E R M IN A L M U LTIPURPO SE

K AB U P ATE N M ANGG ARAI B AR A T P R O V IN 8 I N U S A TE N G G A R A T IM U R

P E T A Z O N A S IP E R A IR A N

Gcimbor 5.21 Rencana Zonasi Pereti rem Terminal Mttllipurpose

Executive SummaryRcncana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

Gamba/- 5.22 Datai! Rcncana Zona si Peraimn Terminal Multipurpose

Executive SummaryRencana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

Gambar 5.23 Rekomendcisi I.okasi Penempatan SBNP di Sekitar Perairan Terminal Mullipurpose

Executive SummaryRencann Induk Pelabuhan Laburni Bajo

5.2.4 Rancangan Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp) Terminal M ultipurpose

5.2.4.1 Status Kepcinilikan Lahan Darat Pelabuhan Area Terminal Multipurpose

Adapun area lahan darat Terminal Multipurpose sampai saat dokumen ini disusili! telah terdapat area yang telali memiliki Sertifikat HGB atas nama PT. Pelindo III (Persero) scperti telali disebutkan pada Subbab 3.2.1.3. Area lahan darat yang telah bersertilikat tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 5.24 Area Lahan Parai Terminal Multipurpose yang Telali Terdapat Sertifikat HGB

Sumber: PT. Pelindo 11/ (Persero), 2020

5.2.4.2 Rancangan Batas DLKr dan DLKp Pelabuhan Area Terminal Multipurpose

Peta rancangan batas DLKr Darat Pelabuhan Labuan Bajo di area Terminal Multipurpose disususn berdasarkan rencana pengembangan sampai dengan jangka panjang. Luas area rancangan DLKr Darat Pelabuhan Labuan Bajo di area Terminal Multipurpose adalah seluas 37,56 Ha. Peta rancangan DLKr Darat dapat dilihat melalui Gambar 5.25.

Adapun rancangan DLKr Perairan serta DLKp Pelabuhan Labuan Bajo di arca Terminal Multipurpose dirancang berdasarkan rencana zonasi perairan. Luas arca DLKr Perairan dirancang seluas 251,14 Ha dan area DLKp seluas 442,29 Ha. Peta rancangan DLKr Perairan dan DLKp Pelabuhan Labuan Bajo area Terminal Multipurpose dapat dilihat pada Gambar 5.26.

104

Executive SummaryRencana Iiidiik Pelabuhan Labuan Bajo

KEMENTERIAN PERHUBUNGANK 7 3 OREKTORAr JENCERAl F ERH1 JBG^GAfJIAJT

SsIjjh KeyPenhjlaUnfugsiKiipelaW'ins.i Pimi

V ' : Konlur . Sumjdi • Garts Panisi

md D • DM (Bonod Modi)Dao'Sh LiriQkungan Koija Danto» (37 06 Ha)

$>05 I OSCO 0 56 7)5 m d

R E N C A N A IN D U K PELABU H AN P ELA BU H A N LAB U A N BAJO TE R M IN A L M U LTIP U R PO S E

iena 51KABUPATEN MANGGARAI BARAT

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

i j c w i w r *

R A N C A N G A N D LK r DAR ATAN

Gambar 5.25 Pela Rancangan Dl.Kr Duratali Pelabuhan Labuan Bajo Area Terminal Multipurpa.se

Executive SummaryRcncana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

\irsm*rnn

< 2 ) 2 5

• / A r e a L s b u h / / Kaoni Peti Keiraa

V / / / V À rea / / / \ 0 y / . 8 a o d a r / / -

, . V / MulIffXlipOM.A m a ,i Saikta'f/.A/oa Ubuh/'/y

K spa lC u iah C a irn

TlTK KOORPWAT Dt*p PHWRW

■gamma.1ir!5TS32rt

f »

TITIK KOORD1NAT OLKr PBWBAN

^ -WH&r «HH/D1

I1 9 'S « 1 S ^ * I 'B T u r s s u A i r B Tn s ^ s s n s . i . 'n 'B Tn w i r s w ' B T

m w W W sM

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DKKTOftAT BOEMI fHHJBUNGAN IAUT Seta K«je fta jW r F u tf K ip fcM n i Putì

l-^^l

D :l

□ : BM (Banch Mai*)

| | | | | | | ; Zonael Peratan: Doerah Unflkuiflan Koija Paratori (37. W Ha)

1 : Osatiti UnatoJrj» Kei)a P n stin (257.74 Ha) □ □ : Oserai! Ur.gKungari Repentine»! (44250 Ha)

S ta ta 1 : 1 ( 5 0 0 0 180

RENCANAINDUK PELABUHAN PELABUHAN LABUAN BAJO TERMINAL MULTIPURPOSE

KABUPATEN MANGQARAI BARATPR O V IN S I N U S A TEN G G AR A T IM U R

R A N C A N G A N D LKr D LKp

Ganibar 5.26 Pela Rancangan DLKr Perairan don DLKp Pelabuhan Labuan Bajo Area Terminal Muliipurpo.se.

Executive SummaryRcncana Induk Pclabuhan Labuan Bajo

6 Analisis Ekonomi dan Finansial

6.1 Pelabuhan Labuan Bajo

6.1.1 Analisis Biaya InvestasiIndikasi kebutuhan biaya investasi pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo dapat dilihat pada tabel berikut. Investasi pembangunan dibuat sesuai dengan tahap pengembangan yang telali dijabarkan pada subbabsebelumnya.

Tabel 6. ! Indikasi Kebutuhan Biaya Investasi Pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo

No Fasilitas Unit EksistingJangkaPendek Harga Satuan Biaya

2020-2024

A. DermagaA.l Dermga PenumpangPanjang m 245,00 35 17,766,630 7,461,984,600Lebar m 12,00 12B. Kantor PelabuhanB.l Kantor Pengelola Pelabuhan 2m 125,00 1232 2,600,000 3,203,200,000C. Fasilitas PenumpangC.l RuangTunggu Penumpang m2 298,00 2600 2,600,000 6,760,000,000C.2 Pusat Informasi m2 - 3196 2,600,000 8,309,600,000C.4 Toilet Tipe B m2 - 140 2,600,000 364,000,000C.5 Area Parkir Kendaraan m2 6118 1,808,821 11,066,366,878I). Fasilitas Penunjang LainnyaD.l Area Plaza m2 - 14308 2,600,000 37,200,800,000D.2 Amphitheatre m2 - 14321 2,600,000 37,234,600,000D.3 Sculpture Unit - 1 1,000,000,000 1,000,000,000D.4 VTS m2 - 180 7,000,000 1,260,000,000E. Pekerjaan AwalE.l Pekerjaan Persiapan LS - 1 244,128,398 244,128,398E.2 Penimbunan Alea Belakang Dermaga m3 - 176,978 109,215 19,328,629,276E. 3 Pembongkaran Bangunan m2 - 609 177,645 108,185,778TOTAL + 10% 133,541,494,930

Sumber: Analisis Konsultan, 2020

6.1.2 Analisis EkonomiParameter yang dipakai dalam analisis kelayakan ekonomi adalah rasio biaya-manfaat (BCR), Economie Internai Rate o f Return (EIRR), dan Economie Payback Perioci. Dalam perhitungan parameter tersebut, dibutuhkan aspek manfaat dan biaya (CAPEX dan OPEX) dari rencana pembangunan terminal. Beberapa asumsi konservatif yang dipakai dalam perhitungan adalah:

1. Nilai manfaat pembangunan diambii menggunakan persentase 7% (Owusu-Manu et al., 2019) dari PDRB sector Konstruksi dan Penyediaan Jasa Akomodasi, yang merupakan sector unggulan hinterland

2. Nilai OPEX diambii sebesar 5% dari CAPEX (Wu & Clemens-Croome, 2007) dengan peningkatan sebesar 2% per tahun

Tabel berikut menyajikan perhitungan analisis kelayakan ekonomi pembangunan terminal penumpang.Tabel 6.2 Perhitungan Analisis Kelayakan Ekonomi Pelabuhan Labuan Bajo

TahunM a n fa a t

(I)a c ru h dan M a sya ra ka t)

Pengeluaran N ila i Sekarang K u m u la tif-

M a n fa a t

N ila i Sekarang K u n iu la tif-B ia ya N ila i Sekarang-N ct

Investasi O perasi dan P em d iha ra an

2020 1 4 6 ,8 95 ,64 4 ,4 23 146 ,895 ,644 ,423 -1 4 6 ,8 9 5 ,6 4 4 ,4 2 3

2021 2 2 ,1 1 8 ,3 0 3 ,3 8 9 7 ,344 ,78 2 ,2 21 19 ,74 8 ,4 85 ,16 9 153 ,453 ,485 ,692 -1 3 3 ,7 0 5 ,0 0 0 ,5 2 3

2022 2 3 ,1 3 5 ,9 9 1 ,6 9 7 7 ,4 9 1 ,6 7 7 ,8 6 6 38 ,19 2 ,3 56 ,10 1 159 ,425 ,805 ,419 -1 2 1 ,2 3 3 ,4 4 9 ,3 1 9

2023 2 4 ,1 5 3 ,6 8 0 ,0 0 5 7 ,6 4 1 ,5 1 1 ,4 2 3 5 5 ,3 8 4 ,4 6 8 ,4 4 0 16 4 ,8 64 ,88 2 ,3 14 -1 0 9 ,4 8 0 ,4 1 3 ,8 7 3

2024 2 5 ,1 7 1 ,3 6 8 ,3 1 3 7 ,794 ,341 ,651 71 ,381 ,328 ,061 169 ,818 ,327 ,342 -98 ,43 6 ,9 99 ,28 1

2025 26 ,18 9 ,0 56 ,62 1 7 ,9 5 0 ,2 2 8 ,4 8 4 8 6 ,2 4 1 ,7 0 2 ,1 1 4 174 ,329 ,500.493 -8 8 ,0 8 7 ,7 9 8 ,3 7 9

2026 2 7 ,2 0 6 ,7 4 4 ,9 2 9 8 ,1 0 9 ,2 3 3 ,0 5 4 100,025 ,485,801 178 ,437 ,890 ,327 -7 8 ,4 1 2 ,4 0 4 ,5 2 6

2027 2 8 ,2 2 4 ,4 3 3 ,2 3 7 8 ,2 7 1 ,4 1 7 ,7 1 5 11 2 ,7 92 ,78 6 ,0 29 182 ,179 ,459 ,641 -6 9 ,3 8 6 ,6 7 3 ,6 1 2

2028 2 9 ,2 4 2 ,1 2 1 ,5 4 5 8 ,4 3 6 ,8 4 6 ,0 6 9 12 4 ,6 03 ,18 8 ,4 72 185 ,586 ,960 ,265 -60 ,9 8 3 ,7 7 1 ,7 9 3

2029 3 0 ,2 5 9 ,8 0 9 ,8 5 3 8 ,605 ,58 2 ,9 91 13 5 ,5 15 ,17 9 ,2 59 188 ,690 ,219 ,762 -5 3 ,1 7 5 ,0 4 0 ,5 0 4

2030 3 1 ,2 7 7 ,4 9 8 ,1 6 1 8 ,777 ,69 4 ,6 51 14 5 ,5 85 ,69 6 ,5 74 19 1 ,5 16 ,40 2 ,5 19 -4 5 ,9 3 0 ,7 0 5 ,9 4 5

2031 3 2 ,2 9 5 ,1 8 6 ,4 6 9 8 ,9 5 3 ,2 4 8 ,5 4 4 154,869 ,790,961 19 4 ,0 90 ,24 7 ,5 29 -3 9 ,2 2 0 ,4 5 6 ,5 6 8

2032 3 3 ,3 1 2 ,8 7 4 ,7 7 7 9 ,1 3 2 ,3 1 3 ,5 1 5 163 ,420 ,376 ,191 19 6 ,4 34 ,28 4 ,9 49 -3 3 ,0 1 3 ,9 0 8 ,7 5 8

2033 3 4 ,3 3 0 ,5 6 3 ,0 8 5 9 ,3 1 4 ,9 5 9 ,7 8 5 171 ,288 ,055 ,183 19 8 ,5 69 ,03 3 ,3 14 -2 7 ,2 8 0 ,9 7 8 ,1 3 2

2034 3 5 ,3 4 8 ,2 5 1 ,3 9 3 9 ,501 ,25 8 ,9 81 1 7 8 ,5 21 ,00 7 ,7 59 2 0 0 ,5 1 3 ,1 7 9 ,1 4 6 -2 1 ,9 9 2 ,1 7 1 ,3 8 7

2035 36 ,36 5 ,9 39 ,70 1 9 ,6 9 1 ,2 8 4 ,1 6 0 18 5 ,1 64 ,92 8 ,9 80 2 0 2 ,2 8 3 ,7 4 0 ,5 2 9 -1 7 ,1 1 8 ,8 1 1 ,5 5 0

2036 3 7 ,3 8 3 ,6 2 8 ,0 0 9 9 ,8 8 5 ,1 0 9 ,8 4 3 19 1 ,2 63 ,00 8 ,5 06 2 0 3 ,8 9 6 .2 1 6 ,0 7 4 -1 2 ,6 3 3 ,2 0 7 ,5 6 8

2037 3 8 ,4 0 1 ,3 1 6 ,3 1 7 10 ,082 ,812 ,040 196 ,855 ,942 ,912 2 0 5 ,3 6 4 ,7 2 0 ,5 8 9 -8 ,5 0 8 ,7 7 7 ,6 7 7

2038 3 9 ,4 1 9 ,0 0 4 ,6 2 5 10 ,284,468 ,281 2 0 1 ,9 8 1 ,9 7 4 ,1 1 6 2 0 6 ,7 0 2 ,1 0 8 ,6 2 9 -4 ,7 2 0 ,1 3 4 ,5 1 2

2039 4 0 ,4 3 6 ,6 9 2 ,9 3 3 10 ,49 0 ,1 57 ,64 7 20 6 ,6 76 ,94 8 ,2 01 2 0 7 ,9 2 0 ,0 8 7 ,0 2 2 -1 ,2 4 3 ,1 3 8 ,8 2 1

2040 41 ,45 4 ,3 81 ,24 1 10 ,69 9 ,9 60 ,80 0 21 0 .9 74 .38 9 ,8 03 2 0 9 ,0 2 9 ,3 1 7 ,3 4 5 1 ,945 ,072 ,458

Sumber: Analisis Konsultan, 2020

Selanjutnya didapatkan parameter kelayakan ekonomi berdasarkan perhitungan di atas, yang disajikan dalam tabel berikut.

107

E xecutive Sum m aryRcncana Indille Pelabuhan Labuau Bajo

Tabe/ 6.3 Recapitatasi Kelayakan Ekonomi Pelabuhan Labuan Bajo

Parameter Syarat Hasil Kesimpulan

Benefit Cosi Ratio (BCR) 1.00 1.01 L a y a k E k o n o m i

Economie N et Present Vaine (ENPV) - R p 1 ,9 4 5 ,0 7 2 ,4 5 8 L ay a k E k o n o m i

Pay Back Period (PBP) 20 19 L ay a k E k o n o m i

Economie Internai Rate o f Return (EIRR)

12% 1 2 .18% L ay a k E k onom i

Discount Rate 12%Bank Interest 12% ::

Sumber: Analisis Konsultan, 2020

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo layak secara ekonomi.

6.1.3 Analisis FinansialParameter yang dipakai dalam analisis kelayakan finansial adalah Net Presetit Vaine (NPV), Financial Internai Rate o f Return (FIRR), dan Payback Perìod. Dalam perhitungan parameter tersebut, dibutuhkan aspek pendapatan dan biaya (CAPEX dan OPEX) dari rencana pembangunan terminal. Tarif yang dipakai dalam perhitungan pendapatan diambii dari tarif PNBP sebagai berikut.

1. Jasa Tambat Rp 42,- per GT2. Penumpang Kelas B Rp 4.500,-, Bus Besar Rp 5.000,-, Mobil Rp 4.000,-, Motor Rp 3.000,-3. Tarif diasumsikan meningkat 10% per dua tahun

Tabel berikut mcnyajikan perhitungan analisis kelayakan finansial pembangunan terminal penumpang.Tabel 6.4 Perhitungan Analisis Kelayakan Finansial Pelabuhan Labuan Bajo

T a hun PendapatanPenge luaran N ila i S ekarang

K u m u la t if - Pendapatan

N ila i Sekarang K u m u la tif-B ia y a N ila i S ckarang-N et

Investasi O pe ra s i dan Pem eliharaan

2020 2 ,0 5 2 ,5 2 6 ,9 3 9 1 4 6 ,8 95 ,64 4 ,4 23 2 ,0 5 2 ,5 2 6 ,9 3 9 1 4 6 ,8 95 ,64 4 ,4 23 (1 4 4 ,8 4 3 ,1 1 7 ,4 8 5 )

2021 2 ,3 2 0 ,3 1 1 ,4 9 9 7 ,344 ,78 2 ,2 21 4 ,1 2 4 ,2 3 3 ,6 3 5 1 5 3 ,4 5 3 ,4 8 5 ,6 9 2 (1 4 9 ,3 2 9 ,2 5 2 ,0 5 8 )

2022 2 ,716 ,72 6 ,1 11 7 ,4 9 1 ,6 7 7 ,8 6 6 6 ,2 8 9 ,9 9 1 ,0 5 8 1 5 9 ,4 25 ,80 5 ,4 19 (1 5 3 ,1 3 5 ,8 1 4 ,3 6 2 )

2023 2 ,9 9 6 ,5 0 3 ,4 2 0 7 ,6 4 1 ,5 1 1 ,4 2 3 8 ,4 2 2 ,8 4 3 ,0 0 5 1 6 4 ,8 6 4 ,8 8 2 ,3 1 4 (1 5 6 ,4 4 2 ,0 3 9 ,3 0 9 )

2024 3 ,4 3 9 ,5 5 5 ,3 2 8 7 ,794 ,34 1 ,6 51 10 ,60 8 ,7 42 ,59 7 1 6 9 ,8 1 8 ,3 2 7 ,3 4 2 (1 5 9 ,2 0 9 ,5 8 4 ,7 4 5 )

2025 3 ,7 3 2 ,3 2 8 ,8 1 1 7 ,9 5 0 ,2 2 8 ,4 8 4 12 ,72 6 ,5 66 ,19 9 17 4 ,3 29 ,50 0 ,4 93 (1 6 1 ,6 0 2 ,9 3 4 ,2 9 5 )

2026 4 ,2 2 5 ,9 5 5 ,6 5 0 8 ,1 0 9 ,2 3 3 ,0 5 4 14 ,86 7 ,5 66 ,84 8 17 8 ,4 37 ,89 0 ,3 27 (1 6 3 ,5 7 0 ,3 2 3 ,4 8 0 )

2027 4 ,5 3 2 ,3 2 2 ,1 3 0 8 ,2 7 1 ,4 1 7 ,7 1 5 16 ,91 7 ,7 59 ,20 7 182,179 ,459,641 (1 6 5 ,2 6 1 ,7 0 0 ,4 3 4 )

2028 5 ,0 8 0 ,6 1 2 ,7 6 5 8 ,4 3 6 ,8 4 6 ,0 6 9 18 ,969 ,733 ,491 18 5 ,5 86 ,96 0 ,2 65 (1 6 6 ,6 1 7 ,2 2 6 ,7 7 5 )

2029 5 ,4 0 2 ,0 0 4 ,3 6 6 8 ,605 ,58 2 ,9 91 2 0 ,9 1 7 ,7 5 0 ,4 2 0 1 8 8 ,6 9 0 ,2 1 9 ,7 6 2 (1 6 7 ,7 7 2 ,4 6 9 ,3 4 2 )

2030 6 ,0 0 9 ,3 0 3 ,1 6 2 8 ,777 ,69 4 ,6 51 2 2 ,8 5 2 ,5 8 5 ,2 0 9 1 9 1 ,5 1 6 ,4 0 2 ,5 1 9 (1 6 8 ,6 6 3 ,8 1 7 ,3 1 0 )

2031 6 ,3 4 6 ,2 6 6 ,6 4 5 8 ,9 5 3 ,2 4 8 ,5 4 4 2 4 ,6 7 6 ,9 8 5 ,2 1 9 19 4 ,0 90 ,24 7 ,5 29 (1 6 9 ,4 1 3 ,2 6 2 ,3 1 0 )

2032 7 ,0 1 7 ,1 7 0 ,9 0 9 9 ,1 3 2 ,3 1 3 ,5 1 5 2 6 ,4 7 8 ,1 1 8 ,2 1 4 19 6 .4 34 ,28 4 ,9 49 (1 6 9 ,9 5 6 ,1 6 6 ,7 3 5 )

2033 7 ,3 7 0 ,5 6 0 ,2 9 0 9 ,3 1 4 ,9 5 9 ,7 8 5 2 8 ,1 6 7 ,2 6 0 ,4 0 0 19 8 ,5 69 ,03 3 ,3 14 (1 7 0 ,4 0 1 ,7 7 2 ,9 1 4 )

2034 8 ,1 0 9 ,9 5 4 ,3 9 2 9 ,501 ,25 8 ,9 81 2 9 ,8 2 6 ,7 1 7 ,7 4 8 2 0 0 ,5 1 3 ,1 7 9 ,1 4 6 (1 7 0 ,6 8 6 ,4 6 1 ,3 9 9 )

2035 8 ,4 8 0 ,6 4 4 ,0 8 0 9 ,6 9 1 ,2 8 4 ,1 6 0 3 1 ,3 7 6 ,0 9 9 ,7 1 4 2 0 2 ,2 8 3 ,7 4 0 ,5 2 9 (1 7 0 .9 0 7 ,6 4 0 ,8 1 5 )

2036 9 ,2 9 3 ,7 3 2 ,1 0 9 9 ,8 8 5 ,1 0 9 ,8 4 3 32 ,89 2 ,1 08 ,74 1 2 0 3 ,8 9 6 ,2 1 6 ,0 7 4 (1 7 1 ,0 0 4 ,1 0 7 ,3 3 4 )

T a hun PendapatanPengeluaran N ila i Sekarang

K u m u la tif- Pendapatan

N ila i Sekarang K u m u la tif-B ia y a

N ila i Sekarang-NetInvestasi O pe ras i dan

Pem eliharaan

2037 9 ,6 8 2 ,6 3 0 ,9 1 8 1 0 ,0 8 2 ,8 1 2 ,0 4 0 3 4 ,3 0 2 ,3 2 9 ,1 3 9 2 0 5 ,3 64 ,72 0 ,5 89 (1 7 1 ,0 6 2 ,3 9 1 ,4 5 0 )

2038 10 ,57 4 ,9 55 ,54 2 10 ,284 ,468 ,281 3 5 ,6 7 7 ,4 9 2 ,0 2 3 2 0 6 ,7 02 ,10 8 ,6 29 (1 7 1 ,0 2 4 ,6 1 6 ,6 0 5 )

2039 10 ,98 3 ,0 08 ,82 6 10 ,49 0 ,1 57 ,64 7 3 6 ,9 5 2 ,6 9 3 ,7 7 9 20 7 ,9 20 ,08 7 ,0 22 (1 7 0 ,9 6 7 ,3 9 3 ,2 4 3 )

2040 11 ,96 0 ,0 64 ,58 7 10 ,69 9 ,9 60 ,80 0 3 8 ,1 9 2 ,5 5 4 ,9 8 5 2 0 9 ,0 29 ,31 7 ,3 45 (1 7 0 ,8 3 6 ,7 6 2 ,3 6 0 )

Sumber: Analisis Konsultan, 2020

Selanjutnya didapatkan parameter kelayakan finansial berdasarkan perhitungan di atas, yang disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 6.5 Rekapitulasi Kelayakan Ekonomi Pelabuhan Labium Bajo

Parameter Syarat Hasil Kesimpulan

Net Present Value (ENPV) - R p (1 7 0 ,8 3 6 ,7 6 2 ,3 6 0 ) T id ak L ay ak F inansial

Pay Back Period (PBP) 20 > 2 0 T id ak L ay ak F inansia l

Financial Internai Rate o f Return (FIRR) 12% 1% T id ak L ay ak F inansia l

Discount Rate 12%

Bank Interest 12%Sumber: Analisis Konsultan, 2020

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo tidak layak secara finansial.

6.2 Terminal M u l t i p u r p o s e

6.2.1 Analisis Biaya InvestasiIndikasi kebutuhan biaya investasi pembangunan Terminal Multipurpose dapat dilihat pada tabel berikut. Investasi pembangunan dibuat sesuai dengan tahap pengembangan yang telah dijabarkan pada subbab sebelumnya.

label 6.6 Indikasi Kebutuhan Biaya Investasi Pembangunan Terminal Multipurpose Jangka Pendek

N o F a s il ita s U n i i E k s is t in g

L u a s

H a rg a S a tu a n

B ia y a

J a n g k a P e n d e k J a n g k a P e n d e k

2 0 2 0 -2 0 2 4 2 0 2 0 -2 0 2 4

A . D c rm a g a

A .l Derm ga Multipurpose

Panjang Mi ni mal m - 120

Lebar m - 20

Lnas “>n r 2 4 0 0 21 ,00 0 ,0 00 5 0 ,4 0 0 ,0 0 0 ,0 0 0

A .2 Dermaga C nrah Cair

Panjang Total Minimal m -

Luas m 2 0 21 ,00 0 ,0 00 -

A . 3 Trestle

Panjang m - 60

Lebar m - 12

108

Executive SuntmaryRencana Induk Pelahuhan Labuan Bajo

L u as B iaya

N o F asilitas U n it E ksfsting J a n g k a P en d ek H arg a Satu an J a n g k a P en d e k

2 0 2 0 -2 0 2 4 2 0 2 0 -2 0 2 4

Luas m3 720 18,000,000 12,960,000,000

A.4 C ausew ay

Panjaug m - 690Lebar m - 20

Luas m3 13800 3,500,000 48,300,000,000

B . R ek lam asi

B.l Sisi Barat C ausew ay m3 10000

Reklamasi 2,730,000 27,300,000,000Perkerasan 1,000,000 10,000,000,000

B.2 Sisi Timur C ausew ay m3 * 20000

Reklamasi 2,730,000 54,600,000,000Perkerasan 1,000,000 20,000,000,000

C . K eb u tu h a n P en y ìm p an an B a r a n g K argo

C .l Gudang Barang Kargo m3 - 1200 3,500,000 4,200,000,000

C.2 Lapangan Penumpukan Barang Kargo m3 - 1700 Sudah termasuk

di PoinB.lD . K eb u tu h a n P en y ìm p an an P e ti K em a s

D.i Lapangan Penumpukan Peti Kemas m3 5800 Sudah termasuk

di PoinB.2D,2 Area Konsolidasi Peti Kemas m2 - 3500 Sudah termasuk

di PoinB.2E . F a s ilita s P erk an toran

E.l Kantor Terminal m2 ■ 400 7,000,000 2,800,000,000

E.2 Kantor Perwakilan UPP m2 ■ 216 7,000,000 1,512,000,000

F . F a silita s P en u n jan g

F,I Gedung Workshop m2 - 360 3,500,000 1,260,000,000

F.2 Gedung Substation ni2 - 225 3,500,000 787,500,000

F.3 Rumah Pompa m2 - 135 3,500,000 472,500,000

F.4 S ig n p o st Unit - 1 1,765,000 1,765,000

F.5 S ig n a g e Unit - 1 1,765,000 1,765,000

F.6 Gerbang Terminal Unit - 1 700,000,000 700,000,000F.7 Mentirà Suar Unit - 1 4,472,137,272 4,472,137,272

F.8 Fasilitas SWRO Unit 1 10,000,000,000 10,000,000,000

F.9 Masjid m2 140 7,000,000 980,000,000

F.10 Pengembangan Jaian Akses Baru m2 0 1,840,240 -

G. P er a la ta n P elabu han

G.l Q u a y C rune Unit - 0 600,000,000,000 -

G.2 Truk Peti Kemas Unit - 3 1,360,000,000 4,080,000,000

G.3 R ea c h S ta ck er Unit - 1 8,000,000,000 8,000,000,000

No F a silita s U n it E k sistin g

L u as

H arga Satuan

B iaya

J a n g k a P en d ek Jan gk a P en d ek

2 0 2 0 -2 0 2 4 2020-2024

G.4 F o rk lift Unit - 1 1,500,000,000 1,500,000,000

G.5 Alat Pemadam Kebakaran Unit - 1 1,100,000,000 1,100,000,000

TOTAL+10% 291,970,433,999S u m b e r: A n a lis is K onsu ltan , 2 0 2 0

label 6.7 Indikasi Kebutuhan Biava In vestasi Pembangunan Terminal Multipuipose Jangka Menengah

L uas B iaya

N o F a silita s U n it E k sist in g J a n g k a M en en gah H arga S atu an J a n g k a M en en gah

2 0 20-2029 2020-2029

A . D c m ia g a

A l Dermga M u ltip u rp o se

Panjang Minimal m - 30

Lebar m - 0

Luas m2 6 0 0 21 ,00 0 ,0 00 12 ,600 ,000 ,000

A . 2 Dermaga Curah Cair

Panjang Total Minimal m - 0

Luas m2 0 21 ,00 0 ,0 00 -

A .3 Trestle

Panjang m 0

Lebar m 0

Luas m2 18 ,000,000 -

A 4 C ausew ay

Panjang m - 0

Lebar m - 0

Luas m2 3 ,500 ,00 0 -

B , R ek lam asi

B.l Sisi Barat C ausew ay m2

Reklamasi 2 ,730 ,000 -

Perkerasan 1,000 ,000 -

B.2 Sisi Timur C ausew ay m2 -

Reklamasi 2 ,730 ,000 -

Perkerasan 1,000 ,000 -

C . K eb u tu h a n P en y ìm p an an B a ra n g K arg o

C .l Gudang Barang Kargo m3 - 3 ,500 ,000 -

C .2 Lapangan Penumpukan Barang Kargo m3 - 7 0 0

Sudah termasuk di Poin B,1

D. K eb u tu h a n P en y ìm p an an P e t i K em a s

D . I Lapangan Penumpukan Peti Kemas nr - 3 7 0 0

Sudah termasuk di Poin B.2

109

Executive SummaryRoncatisi Indille Pelabuhan Laburni Bajo

No Fasilitas Unit EksistingLuas Biaya

Jangka Mcncngah Harga Satuan Jangka Menengah2020-2029 2020-2029

D.2 Area Konsolidasi Peti Kem as m2 - 2100Sudah termasuk

di I’oin B.2

E. Fasilitas Perkantoran

E.l Kantor Terminal n r - 0 7,000,000 -

E.2 Kantor Perwakilan UPP m2 - 0 7,000,000 -

F. Fasilitas Penunjang

F .l Gedung Workshop m2 - 0 3,500,000 -

F.2 Gedung Substation n r - 0 3,500,000 -

F.3 Rum ah Pompa m2 - 0 3,500,000 -

F.4 Sign Post Unit - 0 1,765,000 -

F.5 Signage Unit - 0 1,765,000 -

F.6 Gerbang Terminal Unit - 0 700,000,000 -

F.7 M enata Suar Unit - 0 4,472,137,272 -

F.8 Fasilitas SWRO Unit 0 10,000,000,000

F.9 Masjid m2 0 7,000,000 -

F.10 Pengembangan Jalan Akses Baru m2 0 1,840,240 -G . Peralatan Pelabuhan

G .l Quay Ci ane Unit - 0 600,000,000,000 -

G.2 Truk Peti Kemas Unit - 5 1,360,000,000 -

G.3 Reach Stacker Unit - 1 8,000,000,000 -

G.4 Forklift Unit - 1 1,500,000,000 -

G.5 Alat Pem adam Kebakaran Unit 0 1,100,000,000 -

TOTAL+10% 13,860,000,000

Su ni ber: Analisis Konsultan, 2020

Tabe! 6.8 lndikasi Kebutuhun Biaya Investasi Penibungunan Terminal Multipurpose Jangka Panjang

No Fasilitas Unit EksistingLuas

Harga SatuanBiaya

Jangka Panjang Jangka Panjang2020-2039 2020-2039

A. DermagaA. 1 Derm ga Multipurpose

Panjang Minimal m - 70

Lebar m - 0

Luas m2 1400 21,000,000 29,400,000,000

A.2 Derm aga Curah C air

Panjang Total Minimal m - 120

Luas m2 2400 21,000,000 50,400,000,000

A .3 Trestle

Panjang m - 0

No Fasilitas Unit EksistingLuas

Harga SatuanBiaya

Jangka Panjang Jangka Panjang2020-2039 2020-2039

Lebar m - 0

Luas m2 18,000,000 -

A.4 Causeway

Panjang m - 0

Lebar ni - 0

Luas n r 3,500,000 -

B. Rcklamasi

B.l Sisi Barat Causeway ni2

Reklamasi 2,730,000 -

Perkerasan 1,000,000 -

B.2 Sisi Timur Causeway n r -

Reklamasi 2,730,000 -

Perkerasan 1,000,000 -

C. Kebutuhan Pcnyintpanan BarangKargo

C-.l Gudang Barang Kargo m2 - 3,500,000 -

C.2 Lapangan Penum pukan Barang Kargo ni2 - 2100

Sudali termasuk di Poin B.l

I). Kebutuhan Penyitnpanan Peti Kemas

D .l Lapangan Penum pukan Peti Kemas

m2 - 4200Sudah termasuk

di Poin B.2

D.2 A rea Konsolidasi Peti Kemas n r - 600Sudah termasuk

di Poin B.2

E. Fasilitas Perkantoran

E .l Kantor Terminal n r - 0 7,000,000 -

E.2 Kantor Perw akilan UPP m2 - 0 7,000,000 -

F. Fasilitas Pcnunjang

F.l Gedung Workshop n r - 0 3,500,000 -

F.2 Gedung Substation n r - 0 3,500,000 -

F.3 Rum ah Pom pa n r - 0 3,500,000 -

F.4 Sign Post Unit - 0 1,765,000 -

F.5 Signage Unit - 0 1,765,000 -

F.6 Gerbang Terminal Unit - 0 700,000,000 -

F.7 Menat a Suar Unit - 0 4,472,137,272 -

F.8 Fasilitas SW RO Unit 0 10,000,000,000

F.9 Masjid m2 0 7,000,000 -

F. 10Pengem bangan Jalan Akses Baru

ni2 920 1,840,240 1,693,020,800

G. Peralatan PelabuhanG .l Quay Crane Unit - 1 600,000,000,000 600,000,000,000

G.2 Truk Peti Kemas Unit - 5 1,360,000,000 6,800,000,000

110

Executive SummaryRcncana Induk Pclabulian Labuan Bajo

No Fasilitas Unit EksistingLuas

Hnrga SatuanBiaya

Jangka Panjang Jangka Panjang2020-2039 2020-2039

G.3 Rendi Stacker Unit - 1 8,000,000,000 8,000,000,000

G.4 Forklift Unit - 1 1,500,000,000 1,500,000,000

G.5 Alat Pemadam Kebakaran Unit - 0 1,100,000,000 -

TOTAL+10% 767,572,322,880Sumber: Analisis Kansultan, 2020

6.2.2 Analisis EkonomiParameter yang dipakai dalam analisis kelayakan ekonomi adalah rasio biaya-manfaat (BCR), Economie Internai Rate o f Return (EIRR), dan Economìe Payback Period. Dalam periiitungan parameter tersebut, dibutuhkan aspek manfaat dan biaya (CAPEX dan OPEX) dari rencana pembangunan terminal. Beberapa asumsi konservatif yang dipakai dalam perhitungan adalah:

1. Nilai manfaat pembangunan diambii dari pengurangan waktu tunggu kapal, manfaat penambahan tenaga kerja, serta dengan menggunakan persentase 7% (Owusu-Manu et al., 2019) dari PDRB scctor Konstruksi dan Penyediaan Jasa Akomodasi, yang merupakan sector unggulan hinterland

2. Nilai OPEX diambii sebesar 5% dari CAPEX (Wu & Clemens-Croome, 2007) dengan peningkatan sebesar 3% per tahun

Tabel berikut menyajikan perhitungan analisis kelayakan ekonomi pembangunan Terminal Multipurpose.Tabe! 6.9 Perhitungan Analisis Kelayakan Ekonomi Terminal Multipurpose

T a hun M a n fa a t (D aerah dan M asyaraka t)

Pengeluaran N ila i Sekarang N ila i Sekarang K u m u la tif-B ia y a N ila i S ekarang-N ct

Investasi O peras i dan Pem eiiharaan

K u m u la tif-M a n fa a t

2020 2 9 1 ,9 7 0 ,4 3 3 ,9 9 9 - 2 9 1 ,9 7 0 ,4 3 3 ,9 9 9 (2 9 1 ,9 7 0 ,4 3 3 ,9 9 9 )

2021 1 8 6 ,9 91 ,30 3 ,3 89 - 14 ,59 8 ,5 21 ,70 0 1 6 6 ,9 56 ,52 0 ,8 83 3 0 5 ,0 0 4 ,8 2 8 ,3 7 4 (1 3 8 ,0 4 8 ,3 0 7 ,4 9 1 )

2022 1 1 1 ,5 93 ,99 1 ,6 97 - 15 ,036 ,477 ,351 2 5 5 ,9 1 8 ,5 6 7 ,8 3 5 3 1 6 ,9 9 1 ,8 1 6 ,0 5 8 (6 1 ,0 7 3 ,2 4 8 ,2 2 3 )

2023 4 8 ,7 2 4 ,6 8 0 ,0 0 5 - 15 ,487,571 ,671 2 9 0 ,5 9 9 ,8 3 2 ,6 4 4 32 8 ,0 15 ,56 3 ,6 61 (3 7 ,4 1 5 ,7 3 1 ,0 1 7 )

2024 50 ,70 4 ,3 68 ,31 3 - 15 ,95 2 ,1 98 ,82 2 32 2 ,8 23 ,37 5 ,3 61 3 3 8 ,1 5 3 ,4 7 4 ,4 0 2 (1 5 ,3 3 0 ,0 9 9 ,0 4 1 )

2025 55 ,212 ,056 ,621 13 ,86 0 ,0 00 ,00 0 16 ,43 0 ,7 64 ,78 6 3 5 4 ,1 5 2 ,1 7 9 ,0 4 7 3 5 5 ,3 4 1 ,2 6 7 ,8 2 2 (1 ,1 8 9 ,0 8 8 ,7 7 5 )

2026 5 7 ,5 9 9 ,6 0 2 ,0 7 2 - 16 ,92 3 ,6 87 ,73 0 3 8 3 ,3 3 3 ,9 3 0 ,0 2 4 36 3 ,9 15 ,33 4 ,7 11 19 ,41 8 ,5 95 ,31 3

2027 59 ,98 7 ,1 47 ,52 3 - 17 ,43 1 ,3 98 ,36 2 4 1 0 ,4 6 9 ,0 6 9 ,1 3 6 3 7 1 ,8 0 0 ,4 1 4 ,0 8 2 3 8 ,6 6 8 ,6 5 5 ,0 5 4

2028 6 2 ,3 7 4 ,6 9 2 ,9 7 4 - 17 ,954 ,340 ,313 4 3 5 ,6 6 1 ,1 6 1 ,4 7 9 3 7 9 ,0 5 1 ,8 7 1 ,0 0 4 5 6 ,6 0 9 ,2 9 0 ,4 7 5

2029 6 4 ,7 6 2 ,2 3 8 ,4 2 4 - 18 ,49 2 ,9 70 ,52 2 4 5 9 ,0 1 5 ,0 7 3 ,8 9 5 3 8 5 ,7 2 0 ,6 2 1 ,5 6 6 7 3 ,2 9 4 ,4 5 2 ,3 2 9

2030 67 ,14 9 ,7 83 ,87 5 7 6 7 ,5 7 2 ,3 2 2 ,8 8 0 19 ,04 7 ,7 59 ,63 8 4 8 0 ,6 3 5 ,5 0 7 ,1 4 6 6 3 8 ,9 9 1 ,2 3 5 ,5 0 1 (1 5 8 ,3 5 5 ,7 2 8 ,3 5 6 )

2031 6 9 ,5 3 7 ,3 2 9 ,3 2 6 - 19 ,61 9 ,1 92 ,42 7 5 0 0 ,6 2 5 ,8 2 7 ,6 7 0 6 4 4 ,6 3 1 ,2 8 4 ,5 0 6 (1 4 4 ,0 0 5 ,4 5 6 ,8 3 6 )

2032 7 1 ,9 2 4 ,8 7 4 ,7 7 7 - 2 0 ,2 0 7 ,7 6 8 ,2 0 0 5 1 9 ,0 8 7 ,1 5 1 ,5 8 8 6 4 9 ,8 1 8 ,1 1 5 ,2 8 7 (1 3 0 ,7 3 0 ,9 6 3 ,6 9 8 )

2033 79 ,00 3 ,1 63 ,08 5 - 2 0 ,8 1 4 ,0 0 1 ,2 4 6 5 3 7 ,1 9 2 ,6 3 7 ,5 0 6 6 5 4 ,5 8 8 ,1 4 7 ,1 6 5 (1 1 7 ,3 9 5 ,5 0 9 ,6 6 0 )

2034 86 ,08 1 ,4 51 ,39 3 - 2 1 ,4 3 8 ,4 2 1 ,2 8 3 5 5 4 ,8 0 6 ,6 0 7 ,9 6 0 65 8 ,9 74 ,87 2 ,9 11 (1 0 4 ,1 6 8 ,2 6 4 ,9 5 2 )

2035 93 ,15 9 ,7 39 ,70 1 - 22 ,08 1 ,5 73 ,92 1 5 7 1 ,8 2 6 ,5 4 4 ,1 0 3 6 6 3 ,0 0 9 ,0 9 3 ,9 0 9 (9 1 ,1 8 2 ,5 4 9 ,8 0 6 )

2036 1 0 0 ,2 38 ,02 8 ,0 09 - 2 2 ,7 4 4 ,0 2 1 ,1 3 9 5 8 8 ,1 7 7 ,5 3 7 ,8 1 2 6 6 6 ,7 1 9 ,1 3 6 ,4 3 5 (7 8 ,5 4 1 ,5 9 8 ,6 2 3 )

2037 10 7 ,3 16 ,31 6 ,3 17 - 2 3 ,4 2 6 ,3 4 1 ,7 7 3 6 0 3 ,8 0 7 ,5 5 1 ,9 7 3 6 7 0 ,1 3 1 ,0 5 0 ,5 4 3 (6 6 ,3 2 3 ,4 9 8 ,5 6 9 )

2038 114 ,394 ,604 ,625 - 2 4 ,1 2 9 ,1 3 2 ,0 2 6 6 1 8 ,6 8 3 ,3 7 9 ,4 7 0 67 3 ,2 68 ,79 2 ,9 81 (5 4 ,5 8 5 ,4 1 3 ,5 1 1 )

2039 12 1 ,4 72 ,89 2 ,9 33 - 2 4 ,8 5 3 ,0 0 5 ,9 8 7 6 3 2 ,7 8 7 ,2 0 5 ,5 4 8. . .

6 7 6 ,1 5 4 ,3 9 5 ,4 0 2 (4 3 ,3 6 7 ,1 8 9 ,8 5 4 )

Tahun M a n fa a t (Daerah dan M asyaraka t)

Pengeluaran N ila i Sekarang K u m u la tlf-

M a n fa a t

N ila i Sekarang K u m u la tif-B ia ya N ila i Sekarang-Net

Investasi O peras i dan Pem eiiharaan

2040 128 ,551 ,181 ,241 - 2 5 ,5 9 8 ,5 9 6 ,1 6 7 6 4 6 ,1 1 3 ,6 9 0 ,6 5 5 67 8 ,8 08 ,11 9 ,0 58 (3 2 ,6 9 4 ,4 2 8 ,4 0 3 )

2041 1 2 3 ,5 97 ,05 1 ,2 58 - 2 6 ,3 6 6 ,5 5 4 ,0 5 2 6 5 7 ,5 5 3 ,7 8 5 ,7 2 4 681 ,248 ,597 ,062 (2 3 ,6 9 4 ,8 1 1 ,3 3 8 )

2042 12 8 ,1 96 ,77 5 ,0 67 - 2 7 ,1 5 7 ,5 5 0 ,6 7 3 6 6 8 ,1 4 8 ,2 8 9 ,0 4 4 68 3 ,4 92 ,96 5 ,2 27 (1 5 ,3 4 4 ,6 7 6 ,1 8 3 )

2043 1 3 2 ,7 96 ,49 8 ,8 76 - 2 7 ,9 7 2 ,2 7 7 ,1 9 4 6 7 7 ,9 4 7 ,0 7 1 ,2 2 6 685 ,556 ,982 ,378 (7 ,6 0 9 ,9 1 1 ,1 5 3 )

2044 1 3 7 ,3 96 ,22 2 ,6 85 - 2 8 ,8 1 1 ,4 4 5 ,5 0 9 6 8 6 ,9 9 9 ,0 2 3 ,3 6 7 687 ,455 ,141 ,009 (4 5 6 ,1 1 7 ,6 4 2 )

2045 14 1 ,9 95 ,94 6 ,4 94 - 2 9 ,6 7 5 ,7 8 8 ,8 7 5 6 9 5 ,3 5 1 ,6 9 4 ,4 5 7 689 ,200 ,769 ,035 6 ,150 ,92 5 ,4 22

2046 1 4 6 ,5 95 ,67 0 ,3 03 - 30 ,56 6 ,0 62 ,54 1 7 0 3 ,0 5 1 ,0 1 7 ,7 1 9 69 0 ,8 06 ,12 3 ,3 80 12 ,244 ,894 ,338

2047 1 5 1 ,1 95 ,39 4 ,1 12 - 3 1 ,4 8 3 ,0 4 4 ,4 1 7 7 1 0 ,1 4 1 ,1 1 1 ,0 0 4 69 2 ,2 82 ,47 6 ,0 37 17 ,85 8 ,6 34 ,96 7

2048 15 5 ,7 95 ,11 7 ,9 21 - 3 2 ,4 2 7 ,5 3 5 ,7 5 0 7 1 6 ,6 6 4 ,1 3 8 ,5 0 5 693 ,640 ,193 ,213 2 3 ,0 2 3 ,9 4 5 ,2 9 2

2049 1 6 0 ,3 94 ,84 1 ,7 30 - 3 3 ,4 0 0 ,3 6 1 ,8 2 2 72 2 ,6 60 ,22 2 ,9 41 694,888 ,808,1 16 2 7 ,7 7 1 ,4 1 4 ,8 2 6

2050 1 6 4 ,9 94 ,56 5 ,5 39 - 3 4 ,4 0 2 ,3 7 2 ,6 7 7 7 2 8 ,1 6 7 ,3 9 8 ,9 9 0 69 6 ,0 37 ,08 7 ,8 92 32 ,13 0 ,3 11 ,09 8

Sumber: Analisis Konsultan, 2020

Selanjutnya didapatkan parameter kelayakan ekonomi berdasarkan perhitungan di atas, yang disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 6.10 Rekapitalasi Kelayakan Ekonomi Terminal Multipurpose

P a r a m e te r S y a r a t H a s ii K e s i in p u la n

Benefit Cosi Ratio (BCR) 1.00 1.05 L ay a k E k onom i

Economie N et Present Value (ENFI) - R p 3 2 ,l 30 ,311 ,098 L ay a k E k onom i

Pay Back Period (PBP) 30 26 L ay ak E k onom i

Economie Internai Rate o f Return (EIRR)

12% 13.40% L ay ak E k o n o m i

Discount Rate 12%

Bank Interest 12%

Sumber: Analisis Konsultan, 2020

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa pembangunan Terminal Multipurpose layak secala ekonomi setelah dilakukan penambahan durasi studi menjadi 30 tahun.

6.2.3 Analisis FinansialParameter yang dipakai dalam analisis kelayakan finansial adalah Net Present Vaine (NPV), Financial Internai Rate o f Return (FIRR), dan Payback Period. Dalam perhitungan parameter tersebut, dibutuhkan aspek pendapatan dan biaya (CAPEX dan OPEX) dari rencana pembangunan terminal. Tarif yang dipakai dalam perhitungan pendapatan adalah sebagai berikut.

1. Jasa Tambat Rp 234,- per GT/Etmal2. Stevedoring Peti Kemas Rp 1.698.356,- per TEUs dan General Kargo Rp 58.564,- per ton3. Jasa Dermaga Peti Kemas Rp 58.564,- per TEUs dan General Kargo Rp 3.660,- per ton4. Haulage Peti Kemas Rp 117.128,- per TEUs5. Lift On-Lift OJf Feti Kemas Rp 131.769,- per TEUs6. Stripping Peti Kemas Rp 263.538,- per TEUs7. Storage Rp 11.713,- per TEUs atau Ton/hari8. Pass Masuk Truk Rp 13.177,-9. Tarif diasumsikan mcningkat 10% per dua tahun

111

Executive SummatyRencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

Tabel berikut menyajikan perhitungan analisis kelayakan fmansial pembangunan Terminal Multìpurpose.Tabei 6 .11 P erh itungan A n a lis is K e la ya ka n F in a n s ia l T erm ina l M u ltìp u rp o se

P e n g e lu a r a n N ila i S e k a r a n gN ila i S e k a r a n g

K u r a n la tlf-B ia y aT a b u n P e n d e p a ta n

In v e sta s i O p e r a s i d a n P em elih a ra a n

K u m u la tif-P e n d a p a ta n

N ila i S e k a r a n g -N e t

2020 26,753,223,429 291,970,433,999 26,753,223,429 291,970,433,999 (265,217,210,570)

2021 28,828,141,584 14,598,521,700 52,492,635,558 305,004,828,374 (252,512,192,816)

2022 31,393,802,064 15,036,477,351 77,519,582,357 316,991,816,058 (239,472,233,701)

2023 37,450,392,774 Ì5,487”57 l,67 Ì 104,176,032,206 328,015,563,661 (223,839,53 Ì ,454)

2024 40,515,331,581 15,952,198,822 129,924,257,879 338,153,474,402 (208,229,216,523)

2025 47,953,785,299 13,860,000,000 16,430,764,786 157,134,523,491 355,341,267,822 (198,206,744,332)

2026 51,934,504,071 16,923,687,730 183,446,159,516 363,915,334,711 (180,469,175,195)

2027 61,998,208,572 17,431,398,362 211,491,000,516 371,800,414,082 (160,309,413,567)

2028 67,047,213,914 17,954,340,313 238,570,245,698 379,051,871,004 (140,481,625,306)

2029 79,935,393,995 18,492,970,522 267,395,750,124 385,720,621,566 (118,324,871,442)

2030 86,334,219,380 767,572,322,880 19,047,759,638 295,193,058,166 638,991,235,501 (343,798,177,335)

2031 102,482,568,329 19,619,192,427 324,654,347,647 644,631,284,506 (319,976,936,859)

2032 110,332,236,031 20,207,768,200 352,973,884,585 649,818,115,287 (296,844,230,701)

2033 130,761,853,011 20,814,001,246 382,941,126,349 654,588,147,165 (271,647,020,817)

2034 140,920,005,292 21,438,421,283 411,776,151,425 658,974,872,911 (247,198,721,486)

2035 166,472,626,403 22,081,573,921 442,190,077,872 663,009,093,909 (220,819,016,037)

2036 179,584,173,203 22,744,021,139 471,484,146,646 666,719,136,435 (195,234,989,789)

2037 212,150,388,902 23,426,341,773 502,382,650,216 670,131,050,543 (167,748,400,327)

2038 227,679,915,555 24,129,132,026 531,990,053,112 673,268,792,981 (141,278,739,869)

2039 267,847,055,168 24,853,005,987 563,088,911,388 676,154,395,402 (113,065,484,015)

2040 285,675,721,955 25,598,596,167 592,703,989,345 678,808,119,058 (86,104,129,713)

2041 297,658,272,914 26,366,554,052 620,255,123,499 681,248,597,062 (60,993,473,563)

2042 309,406,983,982 27,157,550,673 645,825,293,399 683,492,965,227 (37,667,671,828)

2043 353,271,264,555 27,972,277,194 671,892,457,832 685,556,982,378 (13,664,524,546)

2044 366,194,846,729 28,811,445,509 696,018,144,566 687,455,141,009 8,563,003,557

2045 417,030,271,794 29,675,788,875 720,549,244,085 689,200,769,035 31,348,475,051

2046 431,246,212,186 30,566,062,541 743,198,644,209 690,806,123,380 52,392,520,829

2047 490,008,367,836 31,483,044,417 766,176,890,729 692,282,476,037 73,894,414,692

2048 505,645,902,268 32,427,535,750 787,347,914,380 693,640,193,213 93,707,721,167

2049 573,411,780,369 33,400,361,822 808,783,924,508 694,888,808,116 113,895,116,393

2050 590,633,068.243 34,402,372,677 828,497,362,542 696,037,087,892 132,460,274,650

S u m b er: A n a lis is K oitsultan, 2020

Selanjutnya didapatkan parameter kelayakan fmansial berdasarkan perhitungan di atas, yang disajikan dalam tabel berikut.

Tabe! 6 .12 R eka p itu ìa si K ela ya ka n E ko n o m i T erm ina l M ultìpurpose

Parameter Syarat Hasil -V Kesimpulan

N e t P r e s e n t V a lu e (E N P V ) - Rpl32,460,274,650 Layak Finansial

P a y B a c k P e r io d (P B P ) 30 27 Layak Finansial

F in a n c ia l I n t e r n a i R a te o f R e tu r n (F IR R ) 12% 14.10% Layak Finansial

D is c o u n t R a te 12%

B a n k I n t e r e s t 12%Sum ber: A n a lis is K onsu ltan , 2020

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa pembangunan Terminal Multìpurpose layak secara fmansial setelah dilakukan penambahan durasi studi menjadi 30 tahun.

112

Executive SumrnaiyRcncana Induk Pelabuhan Labuan Bajo

7 Kajian Rona Awal Lingkungan

7.1 Analisis Dampak Pencemaran Lingkungan

Prakiraan dampak dimaksudkan sebagai pengkajian secara cermat dan parsial terhadap perubahan kualitas lingkungan akibat adanya suatu kcgiatan. Perubahan kualitas tersebut diungkapkan sebagai besar dampak (magnitude) dan arti pentingnya dampak (significant impact). Pada dasarnya besar dampak didekati dengan membandingkan kondisi kualitas lingkungan faktual sebelum adanya proyek (rona awal) dengan kualitas lingkungan potcnsial yang diproyeksikan akan tcrjadi sesudah proyek berlangsung. Dalam hai ini besaran dampak tersebut dapat positif ataupun negatif, tergantung pada sifat dampak yang akan terjadi.

Identifikasi awal dampak lingkungan hidup beserta sumbernya untuk kegiatan kepelabuhanan secara ringkas disampaikan pada tabel berikut.

Tabe/ 7.1 Identifikasi Awal Dampak Lingkungan

Jenis Kegiatan

No Komponen Lingkungan

Tahap Pra

Konstruksi

Tahap

Konstruksi

Tahap

Operasional

Surv

ai d

an p

engu

kura

n

Pem

beba

san

laha

n

Mob

ilisa

si T

enag

a K

erja

K

onst

ruks

iA

ktiv

itas K

anto

r L

apan

gan

dan

Bas

ecam

p

Mob

ilisa

si a

lat b

erat

dan

m

ater

ia] K

onst

ruks

i

Pem

bang

unan

Jal

an

Aks

es B

aru

Peng

urug

an T

anah

Pem

buat

an D

erm

aga

dan

bang

unan

pel

engk

ap

s93SSS£>«

?P-("eta.293Uaa,

O Pem

elih

araa

n pe

labu

han

I Komponen Fisik - Kimia

1 K u a lita s U d a ra (p a rtik u la t/d e b u ) d d d

2 K eb is in g an d d d

3 P e n u m n a n S tab ilita s L eren g d d d

4 E ro si d a n S ed im en tas i d d

5 P e n u m n a n T an ah d

6 T e rp o to n g n y a A k ife r A ir T an a h d

7 K u a n tita s A ir S u n g a i d

8 K u a lita s A ir P e rm u k aa n d d d

9 K e ru sa k a n Ja lan d

10 P e n u m n a n A k ses ib ilita s m asy a ra k a t d

11 P e ru b a h a n F o la P e lay a n an L alu L in tas d

12 E ste tik a L in g k u n g a n /B e n ta n g A lan i d d d d

li Komponen Biologi

15 K e a n e k a a n Jen is F lo ra d d d d

16 M ig ra s i F au n a d d d d

Jenis Kegiatan

No Komponen Lingkungan

Tahap Pra

Konstruksi

Tahap

Konstruksi

Tahap

Operasional

Surv

ai d

an p

engu

kura

n

Pem

beba

san

laha

n

Mob

ilisa

si T

enag

a K

erja

K

onst

ruks

i

1

I !

i !

1 1< 93

e x

2 Mob

ilisa

si a

lat b

erat

dan

m

ater

ial K

onst

ruks

iPe

mba

ngun

an J

alan

A

kses

Bar

u

JS93a93Ha93W>

s

&9CI

AV

Pem

buat

an D

erm

aga

dan

bang

unan

pel

engk

ap

Ope

rasi

onal

Pel

abuh

an

Pem

elih

araa

n pe

labu

han

17 B io ta A ir V d

I I I Komponen Sosekbud

18 P e n u m n a n P e n d a p a tan d

19 P e n in g k a ta n P e n d a p a tan d d

20 P e ru b a h a n M a ta P en c ah a ria n d

21 K e re sa h a n M a sy a ra k a t d d

20 K o n flik Sosia l d

22 P e n u m n a n K u a lita s S an ita s i L in g k u n g a n

d

23 P e n in g k a ta n P re v a le n s i P e n y a k it B a w a a n A ir

d

24 P e n in g k a ta n P re v a le n s i P e n y a k it IS P A d

25 K e n y a m a n a n M a sy a rak a t d d

Suniber: Analisis Konsultan. 2020

7 .2 Konsep G r e e n p o r t / E c o p o r t

Dalam perencanaan pelabuhan modera, konsep green port menjadi hai yang lumrah digunakan. Isu konservasi energi dan pemeliharaan lingkungan sudali menjadi pertimbangan penting, baik itu dalam tahap pembangunan hingga operasional pelabuhan itu sendiri. Salah satu panduan urnum yang dapat digunakan sebagai acuan untuk merencanakan pelabuhan berkonsep green port pada studi ini adalah Green Port Guidelines 1, yang dikembangkan oleh Sydney Ports Corporation. Panduan tersebut dikembangkan untuk memperbaiki ketahanan lingkungan terhadap pengembangan pelabuhan baru dan untuk mcnjaga kebcrlangsungan perbaikan lingkungan dari aktivitas pelabuhan yang ada. Konsep green port ini yang diajukan Sydney Ports Corporation dibagi dalam 10 poin isu lingkungan yang menyangkut operasi dan fasilitas pelabuhan. Poin-poin ini merupakan bentuk kriteria yang perlu dipertimbangkan atau dituju. Pengukuran juga diperlukan dalam mencapai sctiap kriteria tersebut. Adapun ke-10 kriteria yang diajukan adalah:

1. Pemilihan Material2. Manajemen Limbah/Sampah3. Konsumsi Air4. Penggunaan Energi5. Transportasi6. Lingkungan dalam Ruangan

113

ExecutiVe SunmiaiyRencana Jnduk Pelabuhan Labuan Bajo

7- Em isiK ualitas Air

9 - Penggunaan Lahan *0- M anajemen Lingkungan Kerja

V i t e r i a tersebut di atas mungkin tidak dapat dipenuhi seluruhnya dengan sempurna, namun keberhasilan sua tu p e labuhan dalam memenuhi kriteria tersebut, menentukan seberapa berhasil pelabuhan itu direncanakan, d ibarigun, dan dioperasikan dengan konsep “green p o rr . Konsep tersebut tidak dapat dilakukan hanya pada Pa d a satu tahapatau pada satu bidang. Konsep “green p o r r tercapai dengan kombinasi kontribusi dari seluruh P>hak terkait, pada semua tahap, dan pada semua bidang, untuk mendukung penghematan biaya yang a iak s im a l, dengan tetap memperhatikan dampak lingkungan dan sosial, baik di dalam pelabuhan maupun ^e P a d a masyarakat di sekitamya.

^ a l a r t i mengaplikasiakan konsep green pori, hai yang paling sederhana untuk diaplikasikan adalah melalui k eb erad aan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Tempat Penampungan Limbah (TPL) pada area pelabuhan. U n t u k memenuhi kebutuhan ini, pada perencanaan pengembangan pelabuhan telah direncanakan terdapatnya ^ 1 H dan TPL pada area pelabuhan.

Rekomendasi Studi Lingkungan yang Dilakukan

r>er^yusunan dokumen lingkungan sesuai dengan arahan dari instansi yang berwenang (atau berdasarkan Pe ra tu ra n yang berlaku).

Ditetapkan di Jakarta

Pada Tanggal

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA

ttd

BUDI KARYA SUMADI

Salinan Sesuai dengan aslinya,

115