21
PEMIKIRAN MAZHAB NEO KLASIK MATA KULIAH SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI (SPE) (SEMESTER 2)

Ekonomi Madzab Neo Klasik

Embed Size (px)

Citation preview

PEMIKIRAN MAZHAB NEO KLASIK

MATA KULIAH SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI (SPE)(SEMESTER 2)

KELOMPOK 61. PUTRI AYU ANDARI1402103010622. R. AYU AMALIA D 1402103010593. ICHA

AWAL TIMBULNYA PEMIKIRAN NEO KLASIK

PEMIKIRAN NEO

KLASIK

Analisis KARL MARX (meramal

jatuhnya sistem

kapitalisme)

TOKOH-TOKOH MAZHAB NEO KLASIK YANG MELAKUKAN PENELITIAN YANG SAMA

Meskipun melakukan penelitian secara terpisah, tetapi hasil peneltian mereka mengemukakan hal dan kesimpulan yang sama yaitu :Teori nilai lebih (surplus value) Marx tidak mampu menjelaskan secara tepat mengenai nilai komoditas

W. Stanley Jevons Leon Walras

Carl Menger Alfred Marshall

PANGKAL PEMIKIRAN NEO KLASIK“Faedah Marginal” dan nilai suatu barang ditentukan oleh penilaian “subyektif” dari pembeli, pembagian pendapatan dilakukan secara fungsional dan ditentukan berdasarkan produktivitas marginalnya, dan biaya mencerminkan kecenderungan pembentukan harga

PENDEKATAN MARJINAL Analisis Marjinal pada intinya merupakan pengaplikasian kalkulus diferensial terhadap tingkah laku konsumen dan produsen serta penentuan harga-harga di pasar.

Konsep marjinal sering diakui sebagai kontribusi mazhab Austria, tetapi sebenarnya konsep ini sudah cukup lama dikembangkan oleh Heindrich Gossen (1810-1858).

Menurut Gossen, faedah tambahan (marginal utility) dari pengkonsumsian suatu jenis barang akan semakin turun jika barang tersebut dikonsumsi semakin banyak(Hukum Gossen I).

Hukum Gossen II menyatakan bahwa sumber daya dan dana yang tersedia selalu terbatas secara relatif untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang relatif tidak terbatas. Dengan adanya kendala (constrains) ini maka kepuasan maksimum yang bisa diperoleh terjadi pada saat faedah marjinal (marginal utility) sama untuk setiap barang yang dikonsumsi tersebut, dengan syarat semua sumber daya dan dana terpakai habis seluruhnya.

PEMBAGIAN MAZHAB PEMIKIRAN NEO KLASIK• CARL MENGER• FRIEDERICH VON WIESER• EUGEN VON BOHM BAWER• KNUT WICKSELL• LUDWIG EDLER VON MISES• FRIEDRICH AUGUST VON HAYEK

MAZHAB AUSTRIA

• LEON WALRAS• VILFREDO PARETO

MAZHAB LAUSANNE

• ALFRED MARSHAL• ARTHUR CECIL PIGOU

MAZHAB CAMBRIDGE

MAZHAB AUSTRIA Tokoh Utama: Carl Menger (1840-1921)

Pemikiran : Seperti Gossen mengembangkan teori marginal utility yang membawa pengaruh yang besar dalam pengembangan teori-teori ekonomi.

Tokoh Utama: Friedrich von WieserPemikiran: Mengembangkan lebih lanjut teori utilitas marjinal dengan menambahkan formulasi biaya-biaya oportunitas (opportunity cost).

Tokoh Utama: Eugen von Bohm BawerkPemikiran:Pengembangan teori tentang modal (Theory of Capital) dan teori tentang tingkat suku bunga.

Tokoh Lain: Knut Wicksell (1851-1926)Pemikiran: Mengasimilasikan analisis keseimbangan umum Walras dengan teori kapital dan suku bunga Bom Bawerk menjadi Teori Distribusi, yang didasarkan pada analisis marjinal versi baru dikembangkan oleh Jevons, Walras dan Menger

Berpengaruh terhadap mengembangkan teori moneter yang pertama melihat hubungan langsung antara tingkat suku bunga dengan harga-harga

Tokoh Lain: Ludwig Edler von Mises (1881-1973)Pemikiran :

Sistem harga merupakan basis paling efisien dalam mengalokasikan sumber daya.

Mises mengaplikasikan teori kepuasan marginal untuk mengembangkan teori baru tentang uang dan memaparkan kepuasan (utility) dapat diukur secara ordinal tetapi tidak secara kardinal.

Kritikan terhadap sistem perekonomian komando yaitu sistem komando tidak akan dapat melembagakan sistem harga tanpa terlebih dahulu menghancurkan prinsip-prinsip politik.

Teori Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity) &Teori Trade Cycle

Tokoh Lain: (Friedrich August von Hayek)Pemikiran: Berjasa dalam mengembangkan teori siklus perdagangan (theory of trade cycle) dari von Mises yang diintegrasikannya dengan teori kapital Bohm Bawerk.

MAZHAB LAUSANNE Tokoh Utama: Leon Walras (1837-1910)Pemikiran : Memberikan pemaparan yang lebih jelas mengenai ketergantungan bagian-bagian ekonomi melalui model keseimbangan umumnya (General equilibrium model). Dengan jelas diuraikan bahwa perubahan satu faktor akan membawa perubahan pada variabel lain dalam sistem ekonomi secara menyeluruh.Segi positif: selain memberikan gambaran yang jelas tentang teori keseimbangan umum, juga analisanya lebih tajam karena digambarkan secara sistematis dalam bentuk matematis

Tokoh lain: Vilfredo ParetoPemikiran: Meneruskan aliran matematisnya Walras dan membantu Walras dalam menjelaskan kondisi-kondisi yang harus dipenuhi agar sumber daya dapat dialokasikan sehingga memberikan hasil yang optimum dalam suatu model keseimbangan.

Pengalokasian sejumlah sumber disebut efisien jika melalui suatu relokasi tidak ada seorang individu-pun dapat memperoleh kesejahteraan tanpa mengurangi kesejahteraan orang atau individu lainnya.

Hukum Pareto: suatu pengalokasian sumber-sumber disebut efisien bila keadaan atau kondisi yang dicapai secara jelas dan pasti tidak bisa dibuat menjadi lebih baik lagi

MAZHAB CAMBRIDGE Tokoh paling utama adalah Alfred Marshall (1842-1924). Pemikiran: Awal pemikiran Alfred Marshal yaitu dari dua pertentangan antara konsep harga oleh Klasik (sisi penawaran) dengan konsep harga dari pakar-pakar neo klasik yaitu Jevons, Menger dan Walras (sisi permintaan), yang kemudian digabung menjadi suatu konsep dimana harga terbentuk sebagai integrasi dua kekuatan di pasar yaitu penawaran dari pihak produsen dan permintaan dari pihak konsumen.

Tetapi dalam jangka panjang keadaan akan kembali normal sebab keuntungan yang dinikmati perusahaan akan menarik perusahaan lain untuk masuk ke pasar. Sehingga makin banyak perusahaan yang masuk pasar maka semakinbanyak pula produksi/penawaran, kelebihan penawaran akan memaksa harga turun dan keadaan kembali ke kondisi semula.

Tokoh lain: Arthur Cecil PigouPemikiran: Mengemukakan konsep Real Balance Effect (Effect Pigou/Dampak Pigou) yaitu suatu stimulasi kesempatan kerja yang disebabkan oleh meningkatnya nilai riil dari kekayaan likuid sebagai konsekuensi turunnya harga-harga. Sewaktu nilai kekayaan riil naik maka konsumsi akan naik, yang berdampak pada peningkatan pendapatan dan terbukanya kesempatan kerja baru.

Pigou bersama Keynes dan Joan Robonson memperbaikai konsep Marshall dalam permintaan yaitu dengan memasukkan faktor lain selain pendapatan yaitu harga barang tersebut, harga barang lain, selera, ekspektasi harga dan pendapatan, besarnya pasar, dsb.

Persaingan Monopolistis dan Pasar Tidak Sempurna

Pada tahun 1930an sejumlah pakar ekonomi merevisi pemikiran-pemikiran Neo Klasik terutama mengenai teori pembentukan harga dan keseimbangan pasar.

Revisi berkaitan dengan asumsi-asumsi pasar persaingan sempurna :1. Terdapat banyak pembeli dan penjual2. Barang-barang yang dijual di pasar relatif sama

dalam jenis, sifat dan mutu3. Tiap perusahaan bebas keluar masuk pasar4. Tidak ada pembeli dan penjual yang mampu mengubah

harga yang ditentukan di pasar5. Setiap pembeli dan penjual bertindak sebagai

penerima harga (Price taker)6. Tiap pembeli dan penjual mempunyai informasi

lengkap tentang pasar7. Tidak ada perbedaan biaya transpor di antara para

penjual

Asumsi-asumsi tersebut setelah abad 20 tidak relevan lagi sehingga timbul pemikiran-pemikiran dari para pakar ekonomi yaitu:

1. Srafa, pemikiran: asumsi pasar persaingan sempurna neo klasik sudah tidak bisa diterima karena sekarang sudah banyak perusahaan-perusahaan besar dan tiap perusahaan mengenal kalau seandainya mereka mengubah keputusan out put atau penawaran maka harga-harga bisa berubah.

2. Chamberain, pemikiran: atas dasar pemikiran Srafa, Chamberlain berpendapat asumsi neo klasik yaitu barang homogen tidak realistis. Untuk membedakan produknya perusahaan melakukan diferensiasi produk sehingga masing-masing perusahaan menjual barang yang khas sehingga dapat mempengaruhi harga pasar. Mengarah ke pasar Monopolistik (Monopolistic Competition)

3. Joan Robinson, pemikiran: Fokus pada pasar persaingan tidak sempurna (Imperfect Competition). Dalam pasar persaingan tidak sempurna tiap perusahaan memegang posisi monopoli dalam barang-barang yang dibeli berdasarkan preferensi konsumen, walau ada barang substitusi dekat yang dihasilkan perusahaan-perusahaan lain

Implikasi dari revisi terhadap pemikiran Klasik dan Neo Klasik oleh ketiga ahli ekonomi di atas yaitu:1. Model pasar persaingan sempurna yang

dikembangkan Klasik hanya merupakan konstruksi pemikiran tentang keadaan yang ideal. Artinya hanya dari segi teoritis sedangkan dalam realitas mempunyai banyak kendala atau keterbatasan

2. Dengan adanya kelemahan kelemahan model pasar persaingan sempurna menimbulkan pemikiran-pemikiran bentuk model pasar yang lain yaitu pasar Monopoli (Monopolistic Market) dan pasar persaingan tidak sempurna (Imperfect Market)

Games Theory dan Informasi Asimetris

Konsep Games Theory (GT) adalah suatu konsep untuk menjelaskan perilaku ekonomi dalam pasar yang hanya diisi oleh segelintir pelaku ekonomi.

Nash mengembangkan konsep GT untuk menganalisis situasi kepentingan pelaku ekonomi yang tidak berlawanan, yang kemudian muncullah istilah “keseimbangan Nash (Nash Equilibrium)”.

George Ackerlof adalah orang pertama yang mengembangkan teori umum tentang pasar dengan informasi asimetris. Dia menjelaskan betapa pentingnya informasi pasar dalam tulisannya yang bertajuk The Market for Lemons.

Sedangkan menurut Spence, pihak yang menguasai informasi bisa memberikan isyarat kepada orang yang kurang menguasai informasi.

Terimakasih