44
Makalah Sejarah Pemikiran Ekonomi Materi Pertemuan 1 “ Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik “ Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi dari Dosen Pengampu Ibu Dr. Rahmani Timorita Yulianti, M.Ag Disusun oleh : Alvy Saidi ( 13423004) Prodi Ekonomi Islam Kelas C Fakultas Ilmu Agama Islam Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 1

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

  • Upload
    uii

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Makalah Sejarah Pemikiran Ekonomi

Materi Pertemuan 1

“ Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik “

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomidari Dosen Pengampu Ibu Dr. Rahmani Timorita Yulianti, M.Ag

Disusun oleh :

Alvy Saidi ( 13423004)

Prodi Ekonomi Islam Kelas C

Fakultas Ilmu Agama Islam

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 1

Universitas Islam Indonesia

2015Kata Pengantar

Alhamdulillah…! Kehadirat Allah SWT, karena atas segala

Rahmat dan Khendak yang telah Ia berikan, akhirnya saya dapat

menyusun dan menyelesaikan tugas makalah dan presentasi mata

kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi dengan judul “ Sejarah Pemikiran

Ekonomi Pra-Klasik ” dengan sebaik-baiknya. Dalam makalah ini

disebutkan tentang beberapa hal mengenai sejarah, pemikiran

dan konsep ekonomi pada masa Pra-Klasik, yaitu masa dimana

awal mula pekembangan pemikiran ekonomi sebelum era klasik.

Dari pembahasan ini saya berharap dapat memberikan tambahan

pengetahuan bagi para pembaca, tentang sejarah awal mengenai

pemikiran ekonomi. Namun sebelumnya dalam penyusunan makalah

ini, saya selaku penulis ingin mengucapkan banyak terima

kasih, kepada :

1. Ibu Dr. Rahmani Timorita Yulianti, M.Ag selaku Dosen

Pengampu dari mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi

Fakultas Ilmu Agama Islam kelas c semester genap tahun

ajaran 2015, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

2. Para ahli ekonomi yang telah menciptakan karya bukunya,

yaitu Deliarnov dan Sumitro Djojohadikusumo

3. Kolega-kolega tim kelompok I penyusun makalah “ Sejarah

Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik “ FIAI UII Yogyakarta

4. Kawan-kawan Kos Suanggi, ds. Nglanjaran yang bersedia

membantu jalannya makalah “ Sejarah Pemikiran Ekonomi

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 2

Pra-Klasik “

Demikian apa yang dapat saya sampaikan dengan bangga,

kiranya masukan berupa saran dan kritik sangat kami

membutuhkan, apabila terdapat kesalahan atau hal yang kurang

sempurna dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini

dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian yang dirahmati

Allah SWT. Amin…! Jazakumullah khairan katsiran

Yogyakarta, 24 Maret 2015

Alvy Saidi

Daftar Isi

Kata

Pengantar ....................................................

..............................................................

. 2

Daftar

Isi ..........................................................

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 3

..............................................................

.... 3

Bab 1 :

Pendahuluan ..................................................

........................................................

4

A. Latar Belakang

Masalah ............................................

................................ 4

B. Rumusan

Masalah ............................................

......................................... 5

C. Tujuan .............................................

....................................................

...... 5

Bab 2 :

Pembahasan ...................................................

....................................................... 6 -

26

Bab 3 : Penutup

..............................................................

....................................................27-28

Daftar

Pustaka ......................................................

............................................................

29Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ekonomi adalah suatu hal yang kaitannya dalam kehidupan

sehari-hari sangat erat, bahkan karena hal itu pula ekonomi

dapat dikatakan tidak akan pernah lepas dari sisi kehidupan.

Jika diibaratkat keduanya adalah sepasang mata uang yang

saling tak terpisahkan, terlebih untuk kehidupan pada masa

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 5

kini, dipastikan dimana ada kehidupan disitu ada kegiatan

ekonomi.

Ekonomi adalah kegiatan yang diawali dari sebuah

pemikiran tentang bagaimana mencukupi kebutuhan atau keinginan

manusia yang tidak terbatas, dengan melakukan berbagai cara

dan upaya agar hal tersebut dapat terpenuhi. Pemikiran ini

dimulai sejak beberapa abad yang lalu dimana manusia mulai

mencetuskan ide atau pemikirannya dengan lebih obyektif,

efektif dan inovasi untuk mencapai sebuah tujuan untuk

keberlangsungan kehidupan manusia. Sejarah ini menjadi cikal

bakal lahirnya pemikiran ekonomi pada masa setelahnya dan

hingga kini, maka keberadaannya tidak akan pernah lepas dari

pemikiran ekonomi yang ada pada saat ini dan masa yang akan

datang.

Pra-Klasik, adalah masa dimana awal mula pemikiran

ekonomi muncul, meskipun masih sederhana namun keberadaannya

sebagai sejarah telah menjadi pedoman, pembelajaran ataupun

inspirasi pemikiran ekonomi pada saat ini.

Namun apa saja yang ada dibalik pemikiran ekonomi pada

masa pra-klasik ini ? Siapa saja orang atau tokoh yang ada

pada masa tersebut ? dan sebenarnya apa pemikiran yang

terdapat didalamnya? Dalam pembahasan makalah ini akan

dijelaskan mengenai pertanyaan diatas dan beberapa hal lain

yang masih berkaitan dengan sejarah pemikiran ekonomi pada

masa pra-klasik.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 6

B. Rumusan masalah

Dari latar belakang yang telah disinggung di atas sebagai

dasar pembelajaran, maka akan diuraikan beberapa hal yang

diharapkan nantinya memberi penjelasan mengenai sejarah

pemikiran ekonomi pra-klasik, diantaranya :

1. Apa yang dimaksud dengan Sejarah Pemikiran Ekonomi pra-

Klasik ?

2. Bagaimana konsep teori Ekonomi dimasa Pra-Klasik?

3. Siapa saja tokoh yang punya peranan penting pemikiran

pada fase Pra-Klasik ?

C. Tujuan

Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas yang bersumber

dari latar belakang masalah yang telah disebutkan, saya

berharap dari pembahasan ini kita dapat mengetahui :

1. Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

2. Konseptual Pemikiran Ekonomi pada masa Pra-Klasik

3. Yang berperan penting keberlangsungan era Ekonomi Pra-

Klasik

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 7

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemikiran dan Ruang Lingkup Ekonomi Pra-Klasik

Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik adalah sesuatu yang

menunjukkan suatu masa yang sudah lama terlalui, ini karena

memang masanya yang dapat diketahui yaitu beberapa abad yang

lalu. Durasi waktu ini sudah sangat lama bila diruntutkan dari

waktu saat ini. Pada masa Pra-Klasik pemikiran-pemikiran

ekonomi dapat dikelompokkan menjadi beberapa masa, yaitu

masa Yunani Kuno atau Greece Classic, pemikiran-pemikiran ekonomi

masa Skolastik, masa Merkantilisme dan masa Fisiokrasi.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 8

Dengan mempelajari sejarah pemikiran ekonomi dan sistem

yang ada di dalamnya, akan diketahui teori-teori yang

digunakan dalam menghadapi masalah ekonomi tertentu dan

mengetahui substansial dari tiap pendekatan yang digunakan.

Semuanya diperlukan dan digunakan sebagai dasar mengambil

keputusan dalam menghadapi masalah ekonomi yang sangat

menentukan keberlangsungan kematangan dalam memahami Ekonomi

Klasikal.

B. Pemikiran Ekonomi Masa Yunani Kuno ( Greece Classic )

Sebenarnya persoalan ekonomi, sama tuanya dengan

keberadaan manusia itu sendiri. Namun bukti-bukti yang secara

nyata hanya bisa ditelusuri sampai pada masa Yunani Kuno. Pada

zaman ini terdapat beberapa tokoh yang ikut  berperan dalam

pemikiran ekonomi seperti Plato, Aristoteles dan juga

Xenophon. Pada masa ini, konsep-konsep ekonomi dari kaum

perintis ini ditemukan terutama dalam ajaran-ajaran Filosofis,

agama, kaidah-kaidah hukum, etika atau aturan-aturan moral.

Contoh ajarannya mengingatkan bahwa cinta uang adalah akar

dari segala permasalahan.

Pada zaman Yunani Kuno pembahasan tentang ekonomi masih

merupakan bagian dari filsafat oral, dan sering dikaitkan

dengan rasa keadilan serta kelayakan yang perlu diperhatikan

dalam rangka penciptaan suatu masyarakat yang adil dan makmur

secara merata.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 9

B.1. Plato ( 427 – 347  SM )

Sejak zaman Yunani Kuno, pemikiran tentang uang, bunga,

jasa tenaga kerja manusia dari perbudakan dan perdagangan. Itu

sudah terbentuk. Bukti tentang keberadaan itu dapat dilihat

dari buku Res Publica yang ditulis oleh Plato sekitar 400 SM.

Karena Plat yang melahirkan pemikiran awal tentang

perekonomian, maka pemikirannya banyak dirujuk oleh pemikir

sesudahnya. Namun pembahasannya tidak hanya ditujukan khusus

untuk memecahkan permasalahan ekonomi, tetapi juga berisi

pemikiran tentang bentuk suatu masyarakat yag sempurna, atau

sebuah utopia. Utopia adalah sistem sosial-politik yang

sempurnadan hanya ada di khayalan serta sulit atau imposible

diwujudkan dalam kenyataan.

Gagasan Plato tentang ekonomi timbul secara tidak sengaja

dari pemikirannya tentang keadilan dalam sebuah negara ideal.

Menurut Plato, dalam sebuah Negara ideal kemajuan tergantung

pada pembagian kerja yang secara alamiah dalam masyarakat.

Karena manusia diciptakan berbeda, mereka juga memiliki sifat

dan kecenderungan yang berbeda dan akhirnya jenis pekerjaan

yang diminati juga berbeda. Oelh karena itu, Plato membedakan

tiga jenis pekerjaan yang dilakukan manusia, yaitu :

- Pekerjaan sebagai pengatur

- Pekerjaan sebagai tentara

- Pekerjaan sebagai pekerja

Menurut Plato, lapisan masyarakat yang berhak untuk

mengejar laba dan mengumpulkan harta adalah kelompok

pekerja. Sedangkan kelompok pengatur dan tentara,

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 10

mereka berkerja bukan untuk mengumpulkan harta dan

kekayaan, tetapi hanya mengabdi dan memikirkan

pekerjaan mereka.

Dengan pembagian kerja dan pembatasan tersebut maka

hawa nafsu manusia untuk memperoleh harta dan barang

yang sebesar-besarnya dapat dikendalikan, sehingga

diharapkan akan tercipta suatu masyarakat yang adil dan

makmur.

Hal yang dikemukan Plato adalah tentang keharusan

penganekaragaman pekerjaan dalam masyarakat, sehingga

mereka tidak perlu membuat segala sesuatu untuk dirinya

sendiri karena memang tidak mungkin dapat memenuhi

kebutuhannya sendiri. Prisip spesialis ini kemudian

dikembangkan lebih lanjut oleh Adam Smith ratusan tahun

kemudian.

Masyarakat Yunani diperintah oleh raja-raja dan pemuka

agama. Kaum ningrat ( kaum aristrokat ) sebagai tuan tanah,

sedangkan kaum tani dan kaum buruh tidak memiliki kuasa

terhadap tanah, lalu adanya tawanan perang melahirkan golongan

budak ( kaum proletar ) sebagai pekerja kasar. Dari hal ini para

pembuat undang-undang, para politisi, kaum filosof-cendekiawan

berusaha menyusun kaidah-kaidah yang mengatur hubungan

ekonomi. Salah satunya Plato, tokoh yang hidup di zaman

keemasan kebudayaan Athena, dimana pada zaman ini mencerminkan

pola berpikir tradisi kaum ningrat yang memandang rendah para

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 11

pekerja kasar dan orang yang mengejar kekayaan. Namun Plato

justru berfikir sebaliknya, ia sangat menghargai para

prajurit, negarawan dan orang yang bekerja di sektor

pertanian.

Gagasan Plato tentang ekonomi timbul dari pemikirannya

mengenai keadilan dalam sebuah negara ideal. Menurutnya dalam

sebuah negara ideal, kemajuan tergantung pada pembagian kerja

yang dimaksudkan untuk pembangunan kualitas kemanusiaan. Plato

dapat dikatakan sebagai orang yang sangat mengecam kekayaan

dan kemewahan, ia berpendapat bahwa naluri manusia untuk

memperoleh barang-barang dan jasa yang sangat besar namun

melebihi kebutuhan wajarnya adalah tantangan utama menuju

suatu masyarakat yang adil dan makmur secara merata, sehingga

keinginan berlebih diatas wajar tersebut perlu diintervensi.

Agar tiap orang bisa hidup sejahtera secara merata, maka

manusia perlu dan berkewajiban mengendalikan nafsu

keserakahannya untuk memenuhi semua keinginan yang melebihi

kewajaran. Bila nafsu keserakahan ini tidak bisa dikendalikan

akan menyebabkan sebagian orang akan hidup berkemewahan namun

sebagian orang yang lain akan hidup dalam kesengsaraan dan

kehinaan. Ternyata gagasannya tersebut hampir sama dengan

gagasan yang dibuat oleh tokoh ekonom Adam Smith. Bedanya

division of labor atau pembagian kerja oleh Adam Smith dimaksudkan

untuk memacu pertumbuhan output dan pembangunan ekonomi,

sedangkan oleh Plato dimaksudkan untuk pembangunan kualitas

kemanusiaan.

Teori Plato tentang fungsi uang yang dijelaskan dalam

bukunya Politika, menyatakan bahwa fungsi uang adalah sebagai

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 12

alat tukar, alat pengukur nilai dan alat penimbun kekayaan.

Namun Plato menganggap bahwa uang tidak dapat dan tidak layak

dikembangkan ( melalui bunga ).

B.2. Aristoteles ( 384 – 322 SM )

Aristoteles merupakan salah satu dari murid Plato, namun

pemikirannya lebih pintar dari pada gurunya. Menurutnya

ekonomi merupakan suatu bidang tersendiri yang pembahasannya

harus dipisahkan dengan bidang lain. Ia juga orang yang

meletakkan pemikiran dasar tentang teori nilai ( value ) dan

harga ( price ) yang hingga abad ke- 19 masih dipelajari dalam

teori ekonomi. Kontribusnya yang paling besar terhadap ilmu

ekonomi ialah pemikirannya tentang pertukaran barang ( exchange

of commodities ) dan kegunaan. Menurut pandangannya kebutuhan

manusia tidak terlalu banyak, tetapi keinginannya relatif

tanpa batas. Pertukaran barang dalam bentuk barter bertujuan

untuk memenuhi kebutuhan alami, sebab tidak ada laba ekonomi

yang diperoleh dari pertukaran barang dengan barang tersebut.

Aristoteles menganggap wajar hal ini.

Aristoteles membedakan proses ekonomi ke dalam dua

cabang, yaitu kegunaan ( use ) dan keuntungan ( gain ). Lebih

spesifik ia membedakan oeconomic dan chrematistik. Oeconomic atau

ilmu ekonomi didefinisikan sebagai “ the art of house-hold management,

the administrations of one’s patrimony, the careful hasbanding of resources “ (

seni manajemen rumah tangga, administrasi dari warisan

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 13

seseorang, husbanding hati-hati sumber daya ). Sedangkan

chrematistik mengimplikasikan penggunaan sumber daya alam atau

keterampilan manusia untuk tujuan-tujuan yang bersifat acquisitive

atau tamak, dalam chrematistic, berdagang adalah aktivitas

ekonomi yang tidak didorong oleh motif faedah atau use,

melainkan laba atau gain.

Dalam mengelola rumah tangga dan negara, dibutuhkan

kegiatan produksi dan tukar menukar, sehingga ia tidak

membenarkan kegiatan perdagangan untuk mengejar keuntungan,

yang akhirnya justru tidak relevan untuk masa sesudahnya

karena ia tidak melihat dampak produktif dari perdagangan.

Dengan latar belakang ini, Aristoteles pada dasarnya menolak

pinjam meminjam uang dengan bunga, uang memang bermanfaat

sebagai alat tukar-menukar namun jika digunakan untuk mengejar

keuntungan saja, uang dapat menimbulkan kesenjangan antara si

kaya dan si miskin, korupsi dan pemborosan. Akan tetapi dalam

hal hak milik bersama ia tidak sependapat dengan Plato, karena

menurutnya hak milik bersama tidak praktis dan bertentangan

dengan harkat manusia, ini karena tanpa hak milik, orang tidak

merasa puas karena harga dirinya hilang serta tidak dapat

suatu perbuatan yang baik.

B.3. Xenophon ( 440 – 355 SM )

Xenophone merupakan seorang prajurit, sejarawan dan murid

Socrates yang menciptakan kata ekonomi. Menurut Xenophon kata

ekonomi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 14

yaitu Oikos dan Nomos yang berarti pengaturan dan pengelolaan

rumah tangga. Seperti halnya Plato dan Aristoteles, ia

memandang bahwa pertanian sebagai dasar kesejahteraan ekonomi,

lalu ia menganjurkan pelayaran dan perniagaan dikembangkan

negara, modal patungan dalam usaha, spesialisasi dan pembagian

kerja, konsep perbudakan dan sektor pertambangan menjadi milik

bersama.

Karya utamanya adalah “ On The Means of Improving The Revenue of

The State of Athens “. Dalam buku tersebut Xenophon menguraikan

bahwa negara Athena yang mempunyai beberapa kelebihan dapat

dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan negara, hal ini

karena Athena sangat potensial untuk menarik para pedagang dan

pengunjung dari daerah-daerah lain. Caranya, pengunjung harus

dilayani dengan baik, mereka datang ke Athena

dengan membayar pajak sehingga membawa kemakmuran bagi

masyarakat Athena, semakin baik pelayanan makin banyak

pengunjung dan menambah pendapatan. Hal ini menunjukkan bahwa

spirit merkantilisme sudah ada pada masa Yunani Kuno yang

menganjurkan orang melakukan perdagangan dengan negara-negara

lain.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 15

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 16

Sekilas Info…

Kerajaan Romawi

Kekaisaran Romawi terbentuk dari sebuah komunitas

pertanian kecil dengan perdagangan yang kecil dan strata

sosial yang kaku. Tetapi kondisi geografis yang mendukung

kekayaan yang melimpah dan kemenangan atas koloni sangat

membantu transisi yang cepat.

Romawi memiliki salah satu sistem mata uang yang paling

maju  di dunia saat itu. Koin-koin dari kuningan,

perunggu, tembaga, perak dan emas, yang dicetak dan

diedarkan berdasarkan peraturan-peraturan ketat untuk bobot,

ukuran dan komposisi logamnya. Koin-koin ini sangat popular

di dunia saat itu, ini karena koinnya sangat indah, penuh

detail dan memiliki nilai seni yang cukup tinggi.

Jatuhnya romawi diiringi dengan kehancuran ekonomi,

meningkatkan inflasi dan keadaan yang tidak terkendali.

Banyak pendapat tentang runtuhnya kekaisaran Romawi,

pendapat-pendapat tersebut ialah tanah yang tidak subur

lagi, penurunan populasi di Italia, meluasnya perbudakan

serta faktor politik. Keruntuhan Romawi yang disebabkan

C. Pemikiran Ekonomi Masa Skolastik

Ciri utama pemikiran kaum skolastik menekankan

pada kuatnya hubungan ekonomi dengan masalah etika dan

besarnya perhatian pada masalah keadilan. Hal ini disebabkan

karena tokoh-tokoh aliran tersebut dipengaruhi dengan kuat

oleh ajaran gereja yang lebih dominan dibanding ekonomi pada

zaman pertengahan yang didukung pula dengan kontribusi khusus

dari para penulis abad pertengahan terhadap teknik teori

ekonomi lemah. Pada saat itu pendidikan diserahkan pada tokoh-

tokoh gereja yang dikenal dengan nama " The Scholastics ",

sehingga periode ini disebut dengan masa skolastik. Para 

filosof  aliran skolastik menerima doktrin gereja sebagai

dasar pandangan filosofisnya dimana mereka berupaya memberikan

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 17

Sekilas Info…

Kerajaan Romawi

Kekaisaran Romawi terbentuk dari sebuah komunitas

pertanian kecil dengan perdagangan yang kecil dan strata

sosial yang kaku. Tetapi kondisi geografis yang mendukung

kekayaan yang melimpah dan kemenangan atas koloni sangat

membantu transisi yang cepat.

Romawi memiliki salah satu sistem mata uang yang paling

maju  di dunia saat itu. Koin-koin dari kuningan,

perunggu, tembaga, perak dan emas, yang dicetak dan

diedarkan berdasarkan peraturan-peraturan ketat untuk bobot,

ukuran dan komposisi logamnya. Koin-koin ini sangat popular

di dunia saat itu, ini karena koinnya sangat indah, penuh

detail dan memiliki nilai seni yang cukup tinggi.

Jatuhnya romawi diiringi dengan kehancuran ekonomi,

meningkatkan inflasi dan keadaan yang tidak terkendali.

Banyak pendapat tentang runtuhnya kekaisaran Romawi,

pendapat-pendapat tersebut ialah tanah yang tidak subur

lagi, penurunan populasi di Italia, meluasnya perbudakan

serta faktor politik. Keruntuhan Romawi yang disebabkan

pembenaran apa yang telah diterima dari gereja secara

rasional.

Asumsi yang dipakai adalah kepentingan ekonomi

sub-ordinat dari pengorbanan, serta perilaku ekonomi adalah

salah satu aspek perilaku abadi yang terikat dengan aturan-

aturan moralitas. Orang pada zaman tersebut menganggap

kekayaan materi sangat perlu sebab tanpa materi tidak bisa

menghidupi diri sendiri apalagi menolong orang lain. Akan

tetapi bagaimanapun juga motif ekonomi sangat dikecam, ini

digambarkan dengan kalimat “ The merchant can scarcely or never be pleased

to God ” ( Pedagang itu hampir atau tidak pernah dapat senang

kepada Tuhan ) . Tokoh-tokoh yang dari aliran ini antara lain

Peter Abaelardus,  St. Albertus Magnus, St. Thomas Aquinas,

William Ockham, dan Nicolas Cusasus.

Diantara filosof pada masa skolastik yang paling

terkenal adalah Augustinus ( 354 –

430 SM ). Menurutnya dibalik keteraturan dan ketertiban alam

semesta ini pasti ada yang mengendalikan, yaitu Tuhan, yang

kebenaran mutlak ada pada ajaran agama, dan aksioma bahwa

segala sesuatu diciptakan oleh Tuhan dari yang tidak ada

menjadi ada ( creatio ex nihilo ). Kehidupan yang

terbaik adalah bertapa, dan yang terpenting adalah cinta pada

Tuhan. Namun menghadapi abad ke-12, bangsa Eropa membuka

kembali kebebasan berpikir yang dipelopori oleh Peter

Abelardus (1079 – 1142 ) yang menginginkan kebebasan berpikir

dengan membalikan sebuah pernyataan yang dilontarkan

Augustinus dengan pernyataan anselmuscredo ut intelligam

dan merumuskan  pandangannya sendiri menjadi intelligo ut credom

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 18

( saya paham supaya saya percaya ). Peter Abelardus memberikan

status yang lebih tinggi tentang arti iman.

Puncak kejayaan skolastik dicapai pada pemikiran A

lbertus Magnus ( 1206 – 1280 ) dan Thomas Aquinas ( 1225 –

1274 ). Tokoh A. Magnus adalah seorang filusuf religius dari

Jerman, satu pandangannya yang sangat baik adalah

pemikirannya tentang harga yang adil dan pantas, yaitu harga

yang sama besarnya dengan biaya dan tenaga yang dikorbankan

untuk menciptakan barang tersebut. Patokannya adalah harga

yang adil dan pantas, yaitu dalam aktivitas tukar-menukar

barang harus menggunakan unsur etis. Seseorang yang menetapkan

harga melebihi biaya dan pengorbanan lain untuk menciptakan

barang, berarti ia telah melanggar etika dan tidak pantas

dihormati.

Tokoh kedua yang sangat dikenal adalah Thomas

Aquinas. Ia mendapat gelar " The Angelic Doctor " karena

banyak pikirannya yang tak terpisahkan dari gereja. Menurutnya

pengetahuan berbeda dengan kepercayaan, pengetahuan didapat

melalui indera dan diolah akal.  Namun, akal tidak mampu

mencapai realitas tertinggi yang ada pada daerah adikodrati.

Ini merupakan masalah keagamaan yang harus diselesaikan dengan

kepercayaan. Semua dalil-dalil akal atau filsafat harus

dikembangkan dalam upaya memperkuat dalil-dalil agama dan

mengabdi kepada Tuhan.

Dalam bukunya yang sangat terkenal “ Summa

Theologica “, Aquinas menjelaskan bahwa memungut bunga dari uang

yang dipinjamkan adalah tidak adil, sebab ini sama dengan

menjual sesuatu yang tidak ada. Dengan pola pikir seperti

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 19

inilah ekonomi etis berkembang karena pemikiran ekonomi mereka

erat dengan ajaran agama. Pemikiran Thomas Aquinas menjadi

semakin berkembang hingga pada abad ke-13 menjadi zaman

kejayaan Skolastik. Hal ini dikarenakan adanya tiga faktor

penentu yang muncul pada akhir abad ke-12, salah satu faktor

penting tersebut adalah ditemukannya karya-karya filsafat

Yunani. Faktor-faktor tersebut membuat pemikiran ekonomi

berkembang pesat, sehingga teori dari St. Albertus Magnus dan

St. Thomas Aquinas kemudian dikembangkan oleh tokoh-tokoh lain

seperti Scotus dan Ockham.

D. Pemikiran Masa Merkantilisme

Perkembangan pemikiran ekonomi sebelum abad ke-17

kegiatan ekonomi pada umumnya masih bersifat kecil-kecil yang

hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri ( subsisten ).

Tetapi pada abad ke-17 ini kegiatan ekonomi mengalami

perkembangan yang sangat pesat dalam organisasi kegiatan

ekonomi masyarakat.

Istilah Merkantilisme berasal dari kata merchant yang berarti

pedagang. Menurut paham merkantilisme tiap negara yang

berkeinginan untuk maju harus melakukan perdagangan dengan

negara lain. Paham merkantilisme banyak dianut di negara-

negara Eropa pada abad ke-16, negara diantaranya Portugis,

Spanyol, Inggris, Perancis dan Belanda.

Masa Merkantilisme ditandai sebagai periode dimana setiap

orang masing-masing menjadi ahli ekonomi bagi dirinya sendiri.

Tiga pokok pemikiran aliran Merkantilisme adalah

tentang Neraca Perdagangan dan Merkantilisme Arus Logam Mulia,

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 20

Proteksi dan Teori Kuantitas Uang. Ketiga pokok pemikiran ini

terpusat pada satu doktrin Merkantilisme, yaitu neraca

perdagangan yang menguntungkan. Ada 3 tokoh utama dalam aliran

Merkantilisme, yaitu :

D.1. Jean Bodin, Réponse aux Paradoxes de M. de Malestrout ( 1530 –

1596 )

Jean Bodin merupakan seorang ilmuwan berkebangsaan

Perancis yang dapat dikatakan sebagai orang pertama yang

secara sistematis menyajikan teori tentang uang dan harga yang

terdapat dalam bukunya “ Reponsé aux Paradoxes de Malestroit” pada

tahun ( 1568 M ). Menurut Jean Bodin

tambahnya uang yang diperoleh dari perdagangan luar negeri

dapat menyebabkan naiknya harga barang-barang, alasan secara

rincinya adalah :

- Bertambahnya logam mulia, yaitu emas dan perak

- Praktek monopoli yang dilakukan oleh dunia swasta maupun

peran negara

- Jumlah barang dalam negeri menjadi langka karena sebagian

hasil produksi di ekspor

- Pola hidup yang amat mewah di kalangan raja dan bangsawan

sekitarnya

- Menurunnya nilai mata uang logam karena isi karat yang

terkandung di dalamnya dikurangi atau dipermainkan

Di sini telah dikemukakan sendi pokok dalam teori kuantitas

tentang uang. Bertambahnya uang (logam) bersangkut-paut dengan

perdagangan luar negeri yang meluas. Di zaman itu sedang

dikembangkan perdagangan dengan negara-negara di Amerika

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 21

Serikat, dimana ditemukan sumber-sumber logam mulia (emas dan

perak) seperti di Meksiko dan beberapa negara lain di benua

tersebut.

Melalui berbagai jalur perdagangan luar negeri banyak logam

mulai masuk ke Eropa yang kelak ditempa menjadi uang logam.

Perkembangan itu langsung mempengaruhi harga barang.

Perhatikan, bahwa oleh Jean Bodin sudah disinyalir pula

praktek-praktek monopoli sebagai salah satu penyebab yang

penting yang meningkatkan harga. Selain itu ditunjukan dan

dikecam olehnya pola hidup mewah yang berlebihan yang

dipamerkan kalangan raja dan bangsawan. Pengeluaran-

pengeluarannya yang amat mencolok mengandung dampak inflator

dengan mengorbankan kepentingan golongan masyarakat lainnya.

Jean Bodin menekankan, jika andaikata jumlah cadangan berupa

persediaan emas itu disimpan dahulu, dan pengeluaran dilakukan

secara hemat dan berhati-hati (quidadoés) maka inflasi harga

akan terkendalikan. Mengenai pengeluaran karat logam mulia

dalam isi mata uang, hal itu merupakan depresiasi uang.

Masalah depresiasi pada nilai uang tentu tidak asing bagi kita

di zaman kontemporer, dimana depresiasi uang secara langsung

dan tidak langsung bisa menjadi sebab kenaikan harga.

Teori Bodin tentang uang dinilai sangat maju dan kira-kira 3,5

abad kemudian Irving Fisher mengembangkan teori kuantitas

uang.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 22

D.2. Thomas Mun ( 1571 – 1641 ); Jean Baptist Colbert (1619-

1683)

Serangkaian ulasan dan pemikiran dari zaman

Merkantilisme lebih mengutamakan masalah-masalah kebijaksanaan

ekonomi ketimbang usaha sistematis untuk menyusun suatu

karangkan analisis. Lagi pula gagasan-gagasan itu dibeberkan

secara terpencar-pencar di antara kalangan-kalangan yang

berbagai ragam pula.

Titik temu diantara sejumlah pemikiran golongan

Merkantilisme teletak pada sifat dan maksudnya untuk

menyajikan penjelasan dan pertanggungjawaban ataupun pembelaan

mengenai kebijaksanaan pemerintahan maupun mengenai sikap

kelakuan kaum saudagar dalam kegiatan usahanya.

Diantara banyak pengarang dan pemikir ekonomi zaman

Merkantilisme kini hanya disebut dua tokoh diatas, yaitu

Thomas Mun dari Inggris dan Colbert dari Perancis. Keduanya

dan masing-masing mempunyai pengaruh besar di kalangan luas di

Inggris dan Eropa continental abad XVII. Thomas Mun adalah

seorang saudagar kaya yang berasal dari Inggris dan menjadi

sebagai anggota dewan pimpinan dari East India Company, perusahaan

dagang Inggris yang diberikan monopoli dalam lalu lintas niaga

antara Inggris dan India (beserta beberapa Negara lain di

Asia). Dia banyak menulis tentang perdagangan luar negeri, dan

buku yang ditulisnya sempat menjadi karya yang terkenal, buku

berjudul “ England’s Treasure by Foreign Trade “ ( Harta Inggris oleh

Perdagangan Luar Negeri ), adalah salah satu sumbangan besar

terhadap teori perdagangan luar negeri.  Thomas Mun mengecam

kaum bullion yang melarang mengalirnya emas keluar negeri.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 23

Menurutnya untuk meningkatkan kekayaan negara, cara yang

biasa dilakukan adalah lewat perdagangan. Dia berpedoman bahwa

nilai ekspor keluar negeri harus lebih besar dibandingkan

dengan yang diimpor oleh negara itu. Tambahnya, perdagangan

masih tetap akan menguntungkan sekalipun tidak memiliki emas

dan perak. Suatu negara yang memiliki terlalu banyak uang

justru tidak baik karena menaikkan harga-harga, dan meskipun

kenaikan tersebut akan meningkatkan pendapatan para pengusaha,

namum kenaikan tersebut secara umum langsung merugikan dan

mengurangi volume perdagangan, karena harga yang tinggi akan

mengurangi konsumsi dan permintaan.

Jean Baptist Colbert adalah pejabat Negara yang memegang

peranan kunci sebagai Menteri Utama di bidang ekonomi dan

keuangan di bawah Raja Louis XIV.

Inti pokok pandangan Merkantilisme ialah bahwa kemajuan

dan kemakmuran Negara kebangsaan (nation state) bersangkut-

paut dengan adanya surplus ekspor barang diatas impor dalam

perdagangan luar negeri. Surplus yang dimaksud itu bisa

menambah cadangan logam mulia berupa emas dan perak. Sedangkan

cadangan demikian dianggap sebagai unsur pokok bagi kekuatan

Negara, kemajuan bangsa, dan kemakmuran masyarakat. Itulah

yang merupakan pandangan khas kaum saudagar yang meluas dan

sangat mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah di negara-negara

utama di Eropa Barat zaman itu.

Pada pihak pemerintah, para pejabat berusaha untuk

menegakkan ketataprajaan negaranya dan kekuatan militernya

untuk meluaskan pengaruhnya sampai ke kawasan benua-benua lain

dengan penjajahan berdasarkan kekerasan bersenjata. Penjajahan

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 24

dalam tahap awal ditujukan pada sasaran untuk menguasai

segenap jalur perdagangan luar negeri dari wilayah jajahannya;

baru ditahap kemudian pada penguasaan dan penggalian sumber

kekayaan alamnya. Dalam pola kebijaksanaan yang dianut oleh

pendukung merkantilisme, kemajuan harus dicapai dan dibina

dengan jalan memperoleh surplus sebesar mungkin dari

penerimaan ekspor barang yang melebihi pengeluaran untuk impor

barang. Hal tersebut memerlukan dukungan kuat terhadap ekspor

dengan pemberian monopoli, proteksi, dan subsidi. Di pihak

lain, diadakan pembatasan dan dimana perlu larangan terhadap

impor, terkecuali bahan mentah untuk diolah sebagai barang

ekspor atau barang-barang untuk re-ekspor.

Dalam pandanga Merkantilisme juga telah diungkapkan

tentang arti dan relevansi uang dalam peredaran. Uang utama

dianggap identik dengan uang logam, yang berisikan bahan logam

mulia (emas dan perak). Sehubungan dengan itu dalam pemikiran

para merkantilis juga terdapat identifikasi penyatuan antara

uang dan modal. Persediaan dan akumulasi logam mulia

mencerminkan kekuatan berupa uang dan modal. Uang logam

dimaksud, dalam cadangan persediaanya dan akumulasinya harus

diperoleh dari surplus dalam perdagangan luar negeri.

Mengenai peranan bunga, dalam pandangan Merkantilis bunga

harus dipertahankan pada tingkat yang rendah. Sebab tingkat

bunga rendah membantu usaha untuk meningkatkan perdagangan

sehingga dengan demikian, rendahnya tingkat bunga dapat

mendukung akumulasi kekayaan berupa uang dan modal (penguasaan

atas uang logam). Di zaman merkantilsme diantara sejumlah

pemikir juga sudah disadari, bilamana surplus dalam

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 25

perdagangan luar negeri terus menerus bertambah secara

kumulatif dan bahan logam mulia serta uang logam masuk dalam

jumlah yang semakin banyak, maka prose situ bisa menambah

jumlah uang yang beredar dan cenderung untuk meningkatkan

harga barang. Pada giliranya inflasi harga di pasaran domestic

tidak dapat di hindarkan sebagai akibat pemasukan logam mulia.

Satu sama lain hal itu akan menghalangi ekspor dan di pihak

lain merangsang impor. Dalam hal demikian¸ setelah beberapa

waktu berlalu, akan terlaksana koreksi seperlunya terhadap

surplus atau deficit dalam perdagangan antar bangsa dalam

keseluruhanya.

Namun, sementara itu di bidang domestic langkah-langkah

tindakan yang diambil dalam kerangka kebijaksanaan

merkantilisme biasanya mengutamakan kepentingan kaum elit

dengan mengorbankan kepentingan golongan produsen, khususnya

di bidang pertanian dan golongan konsumen dalam khalayak

ramai.

Dalam perkembangan sejarah selanjutnya di abad XVIII

pandangan dan praktek kebijaksanaan merkantilisme mengalami

tantangan yang semakin keras dari kekuatan-kekuatan politik

dan ekonomi sebagai reaksi terhadap ketimpangan dan keganjilan

yang semakin dirasakan dalam kehidupan masyarakat.

Kalau kita sekarang dengan sekilas “melompati”

perkembangan sejarah ekonomi dan melihat haluan pandangan

merkantilisme dalam kaitanya dan relevansinya di zaman

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 26

kontemporer dalam perkembangan di bagian kedua abad XX ini,

maka dapat disajikan catatan.

D.3. Sir William Petty ( 1623 – 1687 )

Sir William Petty merupakan seorang pengajar di Oxford

University yang banyak menulis tentang ekonomi politik. Ia

juga dikenal sebagai inonator, ahli bahasa, dokter, ahli

musik, pelaut dan wakil direktur di suatu akademi. Dalam

bukunya “ Political Aritmetic ” tahun 1676 ia telah menggambarkan

bidang metodologi ekonomi. Dengan terbitnya buku ini maka

studi statistika semakin berkembang di Inggris. Dialah orang

yang mengemukakan pertama kali tentang nilai tenaga kerja yang

kurang dimengerti oleh ahli-ahli berikutnya, sampai tokoh

aliran klasik Ricardo.

Menurut Petty ada dua faktor yang menciptakan

kekayaan yakni lahan dan tenaga kerja. Semboyan “ Labour is the

father and active principle of wealth, as lands are the mother ” ( Buruh adalah

ayah dan sebagai prinsip aktif kekayaan dan tanah adalah

ibu ). Baginya bukan jumlah hari kerja yang menentukan nilai

suatu barang, melainkan biaya yang diperlukan untuk menjaga

agar para pekerja tersebut tetap bekerja. Selain itu dalam hal

uang, menurutnya “ Money is the Fat of the Body-Politick, where of too much

doth as often hinder its Agility, as too little makes it sick ! “. Yaitu uang

diperlukan dalam jumlah secukupnya, tetapi lebih atau kurang

dari yang diperlukan dapat mendatangkan kemhudaratan. Harga

untuk uang adalah bunga modal, dengan demikian, semakin besar

jumlah uang beredar, maka bunga modal turun, hal ini akan

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 27

mendorong kegiatan usaha. Ia juga berpendapat bahwa tingkat

harga yang bervariasi proporsionalnya dengan jumlah uang yang

beredar. Oleh karena itu tidak heran apabila Freidrich Engels

memberinya gelar “ The Founder of Modern Political Economy ”.

D.4. Sir Dudley North ( 1641 – 1691 )

Sir Dudley North adalah salah satu tokoh yang

mendukung adanya perdagangan bebas tanpa adanya campur tangan

dan intervensi dari pemerintah melalui perundang-undangan dan

segala peraturannya. Ia juga menekankan bahwa pemerintah tidak

perlu lagi mencegah larinya emas keluar negeri selama emas

tersebut digunakan sebagai keperluan perdagangan.

Dalam pernyataanya, fungsi uang dalam perekonomian suatu

negara adalah sebagai alat untuk memajukan perdagangan dan

bukan untuk simbol kekayaan negara. Negara akan jatuh miskin

apabila uangnya digunakan untuk peperangan dan kepentingan

pembayaran untuk negara lain. Lalu menurutnya bunga uang yang

rendah akan mendorong perdagangan dan kemudian akan memperkaya

negara.

D.5 David Hume ( 1711 – 1776 )

Dalam teorinya, David Hume sangat memperhatikan

fakor keadilan dan beranggapan bahwa ketidakadilan akan

memperlemah suatu negara. Setiap warga negara harus menikmati

hasil kerjanya sesuai dengan  kesempatan yang diperolehnya.

Apabila tidak terjadi keadilan maka kekayaan yang dimiliki

oleh kaum kaya akan didistribusikan lagi bagi kaum miskin,

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 28

dengan cara ini maka dapat terlaksanakan keadilan yang

diinginkan oleh Hume tersebut.

Teori Hume yang terkenal adalah “ Price Specie-flow Mechanism “. Dalam

teorinya ini David Hume membahas tentang hubungan antara

neraca perdagangan dengan jumlah uang dan tingkat harga

barang-barang umum pada suatu negara.

E1. Franҫois Quesnay ( 1694 – 1774); A.R.J. Turgot ( 1727 –

1781), Physiokrasi

Para pemikir ekonomi yang termasuk mazhab

Physiokrasi sangata berpengaruh dalam abad XVIII, terutama

pada pertengahan abad tersebut. Diantara mereka yang paling

menonjol ialah dua pakar berbangsa Prancis diatas. Ulasan

dalam bagian ini berkisar pada pokok-pokok pemikiran yang

dipaparkan Quesnay dan Turgot.

Dengan sengaja kini telah digunakan pengertian kata

“ mazhab”. Sebab bebeda dengan gagasan-gagasan para pengarang

dari zaman Merkantilisme, pola dan garis pemikiran yang

disusun dan diungkapkan oleh golongan Physiokrat sudah

berwujud suatu kerangka dasar analisis tertentu mengenai

masalah-masalah ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Hakikat

analisisnya ialah bahwa kegiatan ekonomi berjalan menurut

suatu pola arus lingkaran (circular flow) yang menyangkut

peredaran barang dan uang. Untuk pertama kalinya proses

produksi, tukar-menukar (pemasaran) dan konsumsi dilihat dalam

keterkaitannya satu dengan yang lainnya. Selain itu arus

lingkaran yang dimaksud mencakup proses reproduksi secara

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 29

berulang yang menyangkut matarantai-matarantai produksi,

pemasaran, dan konsumsi.

Bertentangan dengan pandangan Merkantilisme, para

Physiokrat mengutamakan arti dan pentingnya sector pertanian.

Kegiatan pertanian bahkan dianggap sebagai satu-satunya sector

produktif yang menghasilkan suatu surplus produksi secara

netto (produit net) untuk masyarakat. Gagasan para Physiokrat

dapat dianggap sebagai reaksi terhadap pandangan dan praktek

yang dianjurkan oleh penganut Merkantilisme. Hal itu satu sama

lain karena dalam abad ke XVIII sector pertanian dan golongan

petani seakan-akan dijadikan anak tiri dibandingkan dengan

kepentingan saudagar yang berkecimpung dalam bidang niaga dan

industri. Dan mengakibatkan seamakin merosotnya golongan

petani produsen menajdi seamakin miskin. Kehidupan kaum tani

sangat tertekan. Pajak-pajak yang tinggi, berbagai macam kerja

paksa¸ pungutan-pungutan liar, semuanya itu dibebankan atas

pundak rakyat penduduk di sektor pertanian.

Franҫois Quesnay dizamanya sudah member isyarat

akan bahaya yang tidak dapat diremehkan karena potensi

pertanian dirongrong dan kekuatan hidup kaum tani terus di

isap. Semuanya itu kelak ternyata memang menjadi salah satu

sebab pokok bagi meletusnya Revolusi Prancis menjelang akhir

abad XVIII.

Istilah Physiokrasi untuk pertama kalinya di

gunakan oleh Quesnay. Pengertian kata tersebut berasal dari

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 30

bahasa Yunani Kuno dan merupaka penyatuan dari istilah physis

(fisika,ilmu alam) dan cratos (kekuatan, kekuasaan). Pemikiran

para Physiokrat mengenai tata susunan masyarakat pada umumnya,

tata susunan ekonomi khususnya, berakar pada falsafah dasar

dan ahluan pandangan bahwa penataannya diatur (seharusnya)

menurut kekuatan-kekuatan hokum alam, yaitu the natural order of

things atau the oder of things according to natural law.

Franҫois Quesnay, Analyse du Tableau Economique (1758), bangsa

Prancis sebenarnya seorang dokter kesehatan. Namanya menjadi

tenar sebagai seorang ahli bedah, khususnya mengenai ilmu dan

teknik pengeluaran darah pasien Quesnay kemudian diangkat

sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan (Academie des

Sciences), sebuah lembaga ilmiah yang paling berwibawa di

Prancis. Sejak awal tahun 1750-an Quesnay semakin mencurahkan

perhatiannya dan pemikirannya terhadap masalah-masalah

ekonomi, khususnya yang menyangkut pertanian. Ia mengamati

kemunduran yang berlangsung dibidang pertanian dan menjadi

sangat prihatin atas nasib golongan petani produsen yang

kehidupannya begitu tertekan. Jasa sumbangan pikiran Quesnay

dalam ilmu ekonomi bekisara pada penyajiannya tentang proses

ekonomi masyarakat dalam pola arus lingkaran peredaran (barang

dan uang) berdasarkan suatu proses reproduksi secara berulang;

dan pada saran pendapatnya tentang sumber dan sifat sesuatu

surplus netto dalam produksi masyarakat.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 31

Gagasan Quesnay dibeberkan dalam bentuk tableu, semacam gambaran

bercorak grafika. Lihat gambar di halaman berikut.

PENJELASAN SINGKAT TENTANG TABLEAU ECONOMIQUE

“ Tableau yang bersangkutan didasarkan atas pendapat mazhab Physiokrasi

bahwa produk netto atau produk bersih (produk net) bersumber semata-mata pada

sektor pertanian. Produk bersih yang dimaksud semuanya diperuntukan kepada

pemilik tanah sebagai sewa tanah (land rent). Pada awalnya suatu periode

para petani produsen memegang pasok uang sejumlah 2 miliar. Jumlah itu

dibayar oleh mereka kepada para pemilik tanah sebagai imbalan jasa (sewa

tanah) untuk penggunanaan tanahnya. Selanjutnya para pemilik tanah

menggunakan (mengeluarkan) jumlah tersebut untuk pangan (satu miliar kepada

petani produsen) dan untuk kebutuhan barang-barang lain (satu miliar kepada

para pengrajin/industri kecil).

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 32

Penerimaan bagi golongan pengrajin/industri kecil adalah dua miliar: satu

miliar dari para pemilik tanah dan satu miliar dari hasil penjualannya

kepada golongan petani produsen. Pada akhir periode yang bersangkutan,

golongan petani produsen telah menerima sejumlah tiga miliar dan dari

jumlah tiga miliar ini telah dikeluarkan satu miliar. Dengan demikian pada

akhir periode itu para petani produsen memegang sejumlah dua miliar, yaitu

sama dengan jumlah yang ada pada mereka pada awalnya. Jumlah dua miliar itu

dibayar lagi sebagai sewa tanah kepada para pemilik tanah, dan siklus dalam

proses ekonomi mulai lagi secara berulang.”

Gambaran serupa itu dalam hakikatnya tidak berbeda

dari sebuah matriks yang meliputi serangkaian tabel. Gambaran

yang dimaksud menonjolkan adanya intedependensi (kaitan-

kaitanhubungan secara timbal balik) dalam tata susunan

ekonomi. Tableau ekonomi itu memperlihatkan cara transaksi

jual beli dilakukan berbagai sektor ekonomi dari satu sektor

ke sektor yang lain; secara bagaimana pula dilakukan

pengeluaran uang yang diterima dari transaksi yang

bersangkutan. Terungkapkan suatu lingkaran yang mencakup arus

barang kea rah suatu jurusan, sedangkan dari sudut lain

mengalir arus uang (daya beli) kea rah jurusan balik. Dalam

hubungan ini ditekankan adanya identitas persamaan antara

hasil priduksi dan pendapatan.

Tableau ekonomi Quesnay bersifat pemaparan dalam bentuk

sederhana tentang proses sirkulasi (lingkaran arus peredaran)

dan proses reproduksi secara ulang. Namun upayanya merupakan

salah satu langkah awal dalam penerapan metode ilmiah terhadap

fenomena permasalahan ekonomi.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 33

Dalam pandangan Quesnay dan para penganut ajaran

Physiokrasi, masyarakat dapat dibagi diantara tiga (atau

empat) golongan :

1. Kelas produktif yang aktif dan giat dibidang pertanian

2. Kaum tuan tanah yang memiliki atau menguasai tanah

3. Kelas non-produktif ataupun kelas steril yang meliputi kaum

saudagar (dibidang niaga dan industri) serta golongan

professional

4. Para tenaga kerja dan buruh yang menerima gaji.

Ketiga golongan yang pertama dianggap sebagai

golongan yang mandiri dan mengambil peranan aktif dalam ekonomi

masyarakat. Sampai tingkat tertentu masing-masing memiliki

atau menguasai modal dan plagiat dalam satuan-satuan usaha

ataupun lingkungan kerja. Sedangkan golongan yang disebut

terkahir adalah kelas passif yang untuk nafkah hidupnya

tergantung sekali dari golongan-golongan lainnya.

D2. A.R.J Turgot, Réflexions sur la formation et la Distribution des Richesses

(1766)

Seperti juga Franҫois Quesnay, Baron Jecques

Turgot adalah pakar ekonomi yang paling terkemuka dan

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 34

berpengaruh dalam mazhab Physiokrasi di abad XVIII. Turgot

adalah seorang tokoh ilmuwan sejati di bidang falsafah,

ekonomi, dan sastra. Erudisinya sangat mendalam dan mencakup

ilmu-ilmu pengetahuan yang jauh lebih luas daripada disiplin

ekonomi semata-mata. Ia juga seorang ahli bahasa yang

menguasai dengan fasih tujuh bahasa asing di luar bahasa

Prancis, yaitu : bahasa Yunani Kuno, Latin, Itali, Hebrew,

Jerman, Spanyol dan Inggris. Dalam pada itu, tidak kurang

tenar reputasinya dan wibawanya dibidang pengelolaan

kebijaksanaan negara. Turgot menjabat sebagai menteri keuangan

di bawah Raja Louis XVI, dan dalam kedudukan tersebut, ia

melakukan tindakan-tindakan reformasi yang sangat berarti di

bidang keuangan negara, khususnya mengenai system fiskal.

Serangkaian tindakan tersebut meliputi di antaranya

perdagangan bebas dalam hal gandum dengan meniadakan monopoli-

monopoli di bidang tersebut, penghapusan berbagai rupa pajak

dan pengutan-pengutanyang menjadi beban atas produksi dan

perdagangan bahan pertanian, sistem perpajakan disederhanakan

dan diganti dengan pajak bumi sebagai landasan umum. Pada

tahun 1776 Turgot dipecat dari kedudukannya karena

pendiriannya, pemikirannya, dan langkah-langkah tindakannya

mendapat tantangan yang semakin keras dari pihak golongan

bangsawan/tuan tanah beserta kaum saudagar. Aliansi bangsawan

kaum saudagar itu merupakan golongan dengan kepentingan bercokol

(vested interest) yang sangat kuat dalam perimbangan-perimbangan

keadaan yang berlaku saat itu. Aliansi tersebut merasa

kepentingannya sangat dirugikan oleh serangkaian tindakan yang

diambil oleh Turgot. Lagi pula Turgot beberapa kali tidak

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 35

segan untuk member peringatan keras dan isyarat tentang bahaya

akan adanya revolusi social jika keadaan yang begitu mengekang

kehidupan petani produsen dibiarkan berlangsung terus. Memang

tiga beklas tahun kemudian, setelah pemecatan terhadap Turgot

sebagai menteri keuangan, meletuslah Revolusi Prancis.

Pemikiran Turgot mengenai masalah-masalah ekonomi masyarakat

sehaluan dan sejalan dengan pola dan garis pemikiran yang

dikembangkan oleg Franҫois Quesnay. Sebagaimana juga tercermin

pada judul karyanya yang disebutkan diatas, perhatian analisis

Turgot berkisar pada sumber awal dan proses pembentukan modal

kekayaan serta penggunaan dan pembagiaannya dalam masyarakat.

Turgot berpendapat pula, bahwa produk bersih (produit net) yang

diciptakan oleh penggarap tanah menjadi sumber satu-satunya

yang bisa memilihara kehidupan golongan-golongan masyarakat

lainnya. Kalau petani produsen sudah menciptakan surplus

serupa itu maka kemudian mereka bisa menjadi penyewa dan

pembeli jasa sejumlah tenaga kerja. Mereka yang berkerja di

sektor niaga dan industri sebenarnya didukung oleh semacam

subsidi dari pihak para penggarap pertanian. Mereka yang tidak

memiliki dan/atau tidak menggarap tanah akan menjadi buruh

bayaran upah dibidang industri ataupun buruh tani untuk para

pemilik tanah. Dalam hal terkahir, pemilik tanah tidak

menggarap tanahnya sendiri untuk sebagian dan atau seluruhnya.

Kini muncul masalah sekitar upah dan laba. Dalam kenyataannya,

sebagian besar surplus itu jatuh (dinikmati) pada pemilik

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 36

tanah sebagai sewa tanah (land rent). Rent tersebut akhirnya

bertumbuh menjadi akumulasi modal.

Dengan demikian, muncullah pengertian tentang proses

pembentukan modal. Dalam tahap-tahap perkembangan selanjutnya,

modal yang terpupuk itu juga merupakan sumber modal untuk

pertumbuhan industri, disamping untuk investasi perbaikan

disektor pertanian.

Paham modal dalam teori ekonomi mazhab Physiokrasi mencakup

alat-alat produksi (barang modal tetap) yang diperlukan untuk

menyediakan tanah guna produksi pertanian dan yang diperlukan

umtuk perawatan dan perbaikan mutu tanah agar hasil produksi

pertanian dapat dipertahankan dan ditingkatkan disamping itu,

ada sarana-sarana produksi yang dalam pengertian modern

dianggap sebagai modal dana kerja. Sebab modal dana kerja

mencakup barang-barang ya digunakan sebagai sarana berupah

bahan baku/penolong dalam siklus produksi maupun barang-barang

yang diperlukan untuk kehidupan tani beserta keluarganya.

Semua itu dapat dianggap sebagai modal dana kerja yang

berputar dalam tiap tahun. Sedangkan barang modal

tetapmenyangkut segala peralatan yang dapat digunakan untuk

masa waktu yang lebih lama dari satu tahun (termasuk ternak-

ternak yang dipekerjakan dalam produksi pertanian). Dalam

gagasan Turgot dan Quesnay, terungkapkan bahwa usia kerja

rata-rata barang modal tetap berkisar pada waktu sepuluh

tahun. Produk masyarakat mencakup semua barang yang berupa

alat produksi tetap dan saran produksi yang digunakan dalam

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 37

proses produksi. Tiap alat produksi harus menciptakan suatu

hasil yang setidak-tidaknya sama besarnya dengan sejumlah

sarana produksi yang sebelumnya digunakan dalam proses

produksi.

Berdasarkan pemikiran diatas yang mengandung unsur-unsur pokok

dalam kerangka analisis Physiokrasi, maka oleh Quesnay dan

Turgot dianjurkan, agar diberlakukan hanya satu pajak tunggal yang

berkaitan dengan sewa tanah atau land-rent. Harus diadakan

perombakan dan reformasi pada keuangan Negara dan system

viskal.

Ciri poko pada pajak tunggal ialah bahwa tingkat pajak (besar

kecilnya pajak) yang dipungut harus proposional dalam

perimbanganya dengan besar kecilnya produk bersih atau produit

net dari hasil pertanian.

Seabagaimana telah dibeberkan diatas, pemikiran para

Physiokrat dalam kerangka analisis yang dikembangkannya telah

mengadakan identifikasi tentang pengertian modal dalam teori

ekonomi, sifat dan pembentukan akumulasi modal serta adanya

surplus berupa produk bersih atau produk net dalam produksi

masyarakat. Selain itu, oleh Turgot diamati kecenderungan

berlakunya law of diminishing returns yang mendasari basar-kecilnya

imbalan jasa berupa land rent bagi penggunaan tanah, yang sesuai

dengan mutu lahan yang terlibat dalam produksi pertanian.

Saran pendapat Turgot itu kemudian menjadi pangkal tolak bagi

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 38

pemikiran Richardo mengenai teori sewa tanah yang menjadi

terkenal dalam teori ekonomi.

Serangakaian konsep pengertian tentang modal dan surplus,

produktifitas, sewa tanah, penggolongan masyarakat diantara

tiga golongan (beserta satu subgolongan) dengan tolak ukur

peranannya masing-masing dalam proses produksi, perbedaan

antara kegiatan yang produktif dan kegiatan yang steril, --

segala sesuatu itu merupaka sumbangan dan saran yang penting

bagi munculnya suatu kerangka arus pemikiran dan pola

pendekatan terhadap masalah-masalah ekonomi yang kemudian

dikenal dan dikembangkan sebagai political economy dalam mazhab

(aliran) Klasik.

Dalam kerangka pemikiran Physiokrasi telah terkandung benih-

benih utama bagi teori ekonomi yang menyangkut : niali barang

dan pembentuka harganya berdasarkan biaya tenaga kerja (laboul

theory of value dalam gagasan Richardo dan kemudian diandalkan

oleh Marx), teori penyewaan tanah oleh Richardo, teori tentang

nilai surplus oleh Marx, analisis input-output oleh Leontieff

dalam abad XX.

Relevansi pemikiran para pakar Physiokrasi bagi masalah-

masalah kebijaksanaan bersangkut-paut dengan pendiriannya

dalam hal-hal sebagai berikut : anjuran untuk meniadakan

segala rupa peraturan yang menghambat perdagangan dalam dan

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 39

luar negeri, khususnya mengenai perdagangan bahan pertanian;

persaingan bebas dalam produksi dan perdangan dengan

penghapusan segala bentuk monopoli dan hal-hal istimewah

ataupun kemudahan-kemudahan yang besifat khusus;

penyederhanaan system viskal dan diberlakukannya hanya satu

jensi pajak, yaitu pajak bumi secara umum yang besar-kecilnya

produit net.

Memanglah mazhab Physiokrasi merupakan tahap pendahulu bagi

mazhab Klasik. Terutama perkembangan pemikiran oleh Quesnay

dan Turgot dapat dianggap sebagai proses transisi kearah

pemikiran para pakar ekonomi dari mazhab Klasik. Adam Smith

dan David Ricardo maupun Karl Marx mengakui dan menjelaskan

bahwa mereka sering meminjam dan mengandalkan beberapa konsep

pengertian yang mula-mula diungkapkan oleh Franҫois Quesnay

dan Turgot.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 40

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Di zaman Yunani Kuno dimana saat itu di Athena masih

mencerminkan pola berpikir tradisi kaum ningrat, para tokoh

ekonomi ( Plato, Aristoteles, dan Xenophone ) sependapat bahwa

pertanian merupakan dasar dari kesejahteraan ekonomi. Selain

itu pada dasarnya mereka menolak pinjam meminjam uang dengan

bunga. Pemikiran mereka yang dituangkan dalam buku, nantinya

bakal dijadikan rujukan oleh para ahli ekonomi selanjutnya

seperti halnya teori division of labour Adam Smith yang terinspirasi

dari pemikiran Plato.

Di era kerajaan Romawi Kuno perkembangan ekonomi menjadi

lebih maju hal itu ditandai mata uang Romawi yang telah

memiliki standar mata uang yang diedarkan berdasarkan

peraturan-peraturan ketat untuk bobot, ukuran, dan komposisi

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 41

logamnya.Seperti halnya pemikiran dari Plato dan Aristoteles

serta kerajaan Romawi Kuno juga melarang keras setiap pungutan

atas bunga dan pada perkembangan selanjutnya mereka membatasi

besarnya suku bunga. Kerajaan Romawi adalah negara pertama

yang menerapkan peraturan tentang bunga untuk melindungi para

konsumen.

Setelah kerajaan Romawi runtuh, kegiatan ekonomi mulai

menyesuaikan dengan struktur masyarakat yang baru, dimana saat

itu muncul pemikiran pemikiran ekonomi dari kaum skolastik.

Kedua tokoh di era skolastik ( St. Albertus Magnus  dan Thomas

Aquinas ) pemikiran mereka mendapat pengaruh kuat ajaran

gereja. Adapun ciri utama pemikiran mereka berdua adalah

hubungan antara ekonomi masalah etis serta besarnya perhatian

pada masalah keadilan.

Kemudian pada era merkantilisme berlangsung tidak hanya

perdagangan dan perekonomian saja yang maju pesat, kemajuan

literatur pun juga berkembang seiring dengan munculnya

persoalan-persoalan ekonomi yang berhubungan dengan bisnis

para pedagang. Adapun di era ini terdapat beberapa seumbangsih

pemikiran yang bakal dijadikan rujukan oleh ahli ekonomi

setelahnya, diantaranya adalah teori nilai tenaga kerja yang

dikemukakan oleh Sir William Petty, lalu ada teori perdagangan

luar negeri yang dikemukakan oleh Thomas Mun, dan juga

tidak ketinggalan teori uang dan harga yang dikemukakan oleh

Jean Bodin.

Masa yang paling akhir dari pemikiran ekonomi pra-

klasik adalah Physiokrat. Berbeda dengan kaum Merkantilisme

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 42

yang menganggap  sumber kekayaan negara adalah perdagangan

luar negeri, para penganut Physiokratis percaya bahwa alam

diciptakan oleh Tuhan penuh keselarasan dan keharmonisan. Di

era ini terdapat dua tokoh yang memberikan sumbangsih dalam

perekonomian yaitu Quesney, ia menggambarkan arus perekonomian

memiliki analogi seperti aliran darah. Quesnay juga membedakan

input menjadi 3 ( tanah, buruh dan modal ). Kemudian Turgot,

pemikirannya mencanangkan teori pembentukan modal dan teori

hukum hasil lebih yang makin berkurang.

Paham-paham modal dalam teori ekonomi mazhab

Physiokrasi mencakup alat-alat produksi (barang modal tetap)

yang diperlukan untuk menyediakan tanah guna produksi

pertanian dan yang diperlukan untuk perawatan dan perbaikan

mutu tanah agar hasil produksi pertanian dapat dipertahankan

dan dipertingkatkan.

Memanglah mazhab Physiokrasi merupakan tahap pendahulu

bagi mazhab yang dipamerkan Adam Smith dan David Ricardo

maupun Karl Marx (Aliran Klasik). Terutama perkembangan

pemikiran ekonomi oleh Quesnay dan Turgot dapat dianggap

sebagai proses transisi kea rah pemikiran para pakar ekonomi

dari mazhab Klasik. Adam Smith dan Ricardo maupun Marx pun

mengakui bahwa pemikiran-pemikiran mereka tidak terlepas dari

bauh pemikiran pendahulu, yaitu Quesnay dan Turgot. Ke tiga

tokoh aliran Klasik ini mengakui dan mengandalkan beberapa

konsep pengertian yang mula-mula diungkapkan oleh Quesnay dan

Turgot.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 43

Daftar Pustaka

- Deliarnov. 2009. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta :

Raja Wali Press

- Djojohadikusumo, Sumitro 1991. Perkembangan Pemikiran Ekonomi.

Jakarta : Yayasan Obor Indonesia

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 44