Upload
uii
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Makalah Sejarah Pemikiran Ekonomi
Materi Pertemuan 1
“ Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik “
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomidari Dosen Pengampu Ibu Dr. Rahmani Timorita Yulianti, M.Ag
Disusun oleh :
Alvy Saidi ( 13423004)
Prodi Ekonomi Islam Kelas C
Fakultas Ilmu Agama Islam
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 1
Universitas Islam Indonesia
2015Kata Pengantar
Alhamdulillah…! Kehadirat Allah SWT, karena atas segala
Rahmat dan Khendak yang telah Ia berikan, akhirnya saya dapat
menyusun dan menyelesaikan tugas makalah dan presentasi mata
kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi dengan judul “ Sejarah Pemikiran
Ekonomi Pra-Klasik ” dengan sebaik-baiknya. Dalam makalah ini
disebutkan tentang beberapa hal mengenai sejarah, pemikiran
dan konsep ekonomi pada masa Pra-Klasik, yaitu masa dimana
awal mula pekembangan pemikiran ekonomi sebelum era klasik.
Dari pembahasan ini saya berharap dapat memberikan tambahan
pengetahuan bagi para pembaca, tentang sejarah awal mengenai
pemikiran ekonomi. Namun sebelumnya dalam penyusunan makalah
ini, saya selaku penulis ingin mengucapkan banyak terima
kasih, kepada :
1. Ibu Dr. Rahmani Timorita Yulianti, M.Ag selaku Dosen
Pengampu dari mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi
Fakultas Ilmu Agama Islam kelas c semester genap tahun
ajaran 2015, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
2. Para ahli ekonomi yang telah menciptakan karya bukunya,
yaitu Deliarnov dan Sumitro Djojohadikusumo
3. Kolega-kolega tim kelompok I penyusun makalah “ Sejarah
Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik “ FIAI UII Yogyakarta
4. Kawan-kawan Kos Suanggi, ds. Nglanjaran yang bersedia
membantu jalannya makalah “ Sejarah Pemikiran Ekonomi
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 2
Pra-Klasik “
Demikian apa yang dapat saya sampaikan dengan bangga,
kiranya masukan berupa saran dan kritik sangat kami
membutuhkan, apabila terdapat kesalahan atau hal yang kurang
sempurna dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian yang dirahmati
Allah SWT. Amin…! Jazakumullah khairan katsiran
Yogyakarta, 24 Maret 2015
Alvy Saidi
Daftar Isi
Kata
Pengantar ....................................................
..............................................................
. 2
Daftar
Isi ..........................................................
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 3
..............................................................
.... 3
Bab 1 :
Pendahuluan ..................................................
........................................................
4
A. Latar Belakang
Masalah ............................................
................................ 4
B. Rumusan
Masalah ............................................
......................................... 5
C. Tujuan .............................................
....................................................
...... 5
Bab 2 :
Pembahasan ...................................................
....................................................... 6 -
26
Bab 3 : Penutup
..............................................................
....................................................27-28
Daftar
Pustaka ......................................................
............................................................
29Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ekonomi adalah suatu hal yang kaitannya dalam kehidupan
sehari-hari sangat erat, bahkan karena hal itu pula ekonomi
dapat dikatakan tidak akan pernah lepas dari sisi kehidupan.
Jika diibaratkat keduanya adalah sepasang mata uang yang
saling tak terpisahkan, terlebih untuk kehidupan pada masa
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 5
kini, dipastikan dimana ada kehidupan disitu ada kegiatan
ekonomi.
Ekonomi adalah kegiatan yang diawali dari sebuah
pemikiran tentang bagaimana mencukupi kebutuhan atau keinginan
manusia yang tidak terbatas, dengan melakukan berbagai cara
dan upaya agar hal tersebut dapat terpenuhi. Pemikiran ini
dimulai sejak beberapa abad yang lalu dimana manusia mulai
mencetuskan ide atau pemikirannya dengan lebih obyektif,
efektif dan inovasi untuk mencapai sebuah tujuan untuk
keberlangsungan kehidupan manusia. Sejarah ini menjadi cikal
bakal lahirnya pemikiran ekonomi pada masa setelahnya dan
hingga kini, maka keberadaannya tidak akan pernah lepas dari
pemikiran ekonomi yang ada pada saat ini dan masa yang akan
datang.
Pra-Klasik, adalah masa dimana awal mula pemikiran
ekonomi muncul, meskipun masih sederhana namun keberadaannya
sebagai sejarah telah menjadi pedoman, pembelajaran ataupun
inspirasi pemikiran ekonomi pada saat ini.
Namun apa saja yang ada dibalik pemikiran ekonomi pada
masa pra-klasik ini ? Siapa saja orang atau tokoh yang ada
pada masa tersebut ? dan sebenarnya apa pemikiran yang
terdapat didalamnya? Dalam pembahasan makalah ini akan
dijelaskan mengenai pertanyaan diatas dan beberapa hal lain
yang masih berkaitan dengan sejarah pemikiran ekonomi pada
masa pra-klasik.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 6
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang yang telah disinggung di atas sebagai
dasar pembelajaran, maka akan diuraikan beberapa hal yang
diharapkan nantinya memberi penjelasan mengenai sejarah
pemikiran ekonomi pra-klasik, diantaranya :
1. Apa yang dimaksud dengan Sejarah Pemikiran Ekonomi pra-
Klasik ?
2. Bagaimana konsep teori Ekonomi dimasa Pra-Klasik?
3. Siapa saja tokoh yang punya peranan penting pemikiran
pada fase Pra-Klasik ?
C. Tujuan
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas yang bersumber
dari latar belakang masalah yang telah disebutkan, saya
berharap dari pembahasan ini kita dapat mengetahui :
1. Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik
2. Konseptual Pemikiran Ekonomi pada masa Pra-Klasik
3. Yang berperan penting keberlangsungan era Ekonomi Pra-
Klasik
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 7
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemikiran dan Ruang Lingkup Ekonomi Pra-Klasik
Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik adalah sesuatu yang
menunjukkan suatu masa yang sudah lama terlalui, ini karena
memang masanya yang dapat diketahui yaitu beberapa abad yang
lalu. Durasi waktu ini sudah sangat lama bila diruntutkan dari
waktu saat ini. Pada masa Pra-Klasik pemikiran-pemikiran
ekonomi dapat dikelompokkan menjadi beberapa masa, yaitu
masa Yunani Kuno atau Greece Classic, pemikiran-pemikiran ekonomi
masa Skolastik, masa Merkantilisme dan masa Fisiokrasi.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 8
Dengan mempelajari sejarah pemikiran ekonomi dan sistem
yang ada di dalamnya, akan diketahui teori-teori yang
digunakan dalam menghadapi masalah ekonomi tertentu dan
mengetahui substansial dari tiap pendekatan yang digunakan.
Semuanya diperlukan dan digunakan sebagai dasar mengambil
keputusan dalam menghadapi masalah ekonomi yang sangat
menentukan keberlangsungan kematangan dalam memahami Ekonomi
Klasikal.
B. Pemikiran Ekonomi Masa Yunani Kuno ( Greece Classic )
Sebenarnya persoalan ekonomi, sama tuanya dengan
keberadaan manusia itu sendiri. Namun bukti-bukti yang secara
nyata hanya bisa ditelusuri sampai pada masa Yunani Kuno. Pada
zaman ini terdapat beberapa tokoh yang ikut berperan dalam
pemikiran ekonomi seperti Plato, Aristoteles dan juga
Xenophon. Pada masa ini, konsep-konsep ekonomi dari kaum
perintis ini ditemukan terutama dalam ajaran-ajaran Filosofis,
agama, kaidah-kaidah hukum, etika atau aturan-aturan moral.
Contoh ajarannya mengingatkan bahwa cinta uang adalah akar
dari segala permasalahan.
Pada zaman Yunani Kuno pembahasan tentang ekonomi masih
merupakan bagian dari filsafat oral, dan sering dikaitkan
dengan rasa keadilan serta kelayakan yang perlu diperhatikan
dalam rangka penciptaan suatu masyarakat yang adil dan makmur
secara merata.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 9
B.1. Plato ( 427 – 347 SM )
Sejak zaman Yunani Kuno, pemikiran tentang uang, bunga,
jasa tenaga kerja manusia dari perbudakan dan perdagangan. Itu
sudah terbentuk. Bukti tentang keberadaan itu dapat dilihat
dari buku Res Publica yang ditulis oleh Plato sekitar 400 SM.
Karena Plat yang melahirkan pemikiran awal tentang
perekonomian, maka pemikirannya banyak dirujuk oleh pemikir
sesudahnya. Namun pembahasannya tidak hanya ditujukan khusus
untuk memecahkan permasalahan ekonomi, tetapi juga berisi
pemikiran tentang bentuk suatu masyarakat yag sempurna, atau
sebuah utopia. Utopia adalah sistem sosial-politik yang
sempurnadan hanya ada di khayalan serta sulit atau imposible
diwujudkan dalam kenyataan.
Gagasan Plato tentang ekonomi timbul secara tidak sengaja
dari pemikirannya tentang keadilan dalam sebuah negara ideal.
Menurut Plato, dalam sebuah Negara ideal kemajuan tergantung
pada pembagian kerja yang secara alamiah dalam masyarakat.
Karena manusia diciptakan berbeda, mereka juga memiliki sifat
dan kecenderungan yang berbeda dan akhirnya jenis pekerjaan
yang diminati juga berbeda. Oelh karena itu, Plato membedakan
tiga jenis pekerjaan yang dilakukan manusia, yaitu :
- Pekerjaan sebagai pengatur
- Pekerjaan sebagai tentara
- Pekerjaan sebagai pekerja
Menurut Plato, lapisan masyarakat yang berhak untuk
mengejar laba dan mengumpulkan harta adalah kelompok
pekerja. Sedangkan kelompok pengatur dan tentara,
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 10
mereka berkerja bukan untuk mengumpulkan harta dan
kekayaan, tetapi hanya mengabdi dan memikirkan
pekerjaan mereka.
Dengan pembagian kerja dan pembatasan tersebut maka
hawa nafsu manusia untuk memperoleh harta dan barang
yang sebesar-besarnya dapat dikendalikan, sehingga
diharapkan akan tercipta suatu masyarakat yang adil dan
makmur.
Hal yang dikemukan Plato adalah tentang keharusan
penganekaragaman pekerjaan dalam masyarakat, sehingga
mereka tidak perlu membuat segala sesuatu untuk dirinya
sendiri karena memang tidak mungkin dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri. Prisip spesialis ini kemudian
dikembangkan lebih lanjut oleh Adam Smith ratusan tahun
kemudian.
Masyarakat Yunani diperintah oleh raja-raja dan pemuka
agama. Kaum ningrat ( kaum aristrokat ) sebagai tuan tanah,
sedangkan kaum tani dan kaum buruh tidak memiliki kuasa
terhadap tanah, lalu adanya tawanan perang melahirkan golongan
budak ( kaum proletar ) sebagai pekerja kasar. Dari hal ini para
pembuat undang-undang, para politisi, kaum filosof-cendekiawan
berusaha menyusun kaidah-kaidah yang mengatur hubungan
ekonomi. Salah satunya Plato, tokoh yang hidup di zaman
keemasan kebudayaan Athena, dimana pada zaman ini mencerminkan
pola berpikir tradisi kaum ningrat yang memandang rendah para
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 11
pekerja kasar dan orang yang mengejar kekayaan. Namun Plato
justru berfikir sebaliknya, ia sangat menghargai para
prajurit, negarawan dan orang yang bekerja di sektor
pertanian.
Gagasan Plato tentang ekonomi timbul dari pemikirannya
mengenai keadilan dalam sebuah negara ideal. Menurutnya dalam
sebuah negara ideal, kemajuan tergantung pada pembagian kerja
yang dimaksudkan untuk pembangunan kualitas kemanusiaan. Plato
dapat dikatakan sebagai orang yang sangat mengecam kekayaan
dan kemewahan, ia berpendapat bahwa naluri manusia untuk
memperoleh barang-barang dan jasa yang sangat besar namun
melebihi kebutuhan wajarnya adalah tantangan utama menuju
suatu masyarakat yang adil dan makmur secara merata, sehingga
keinginan berlebih diatas wajar tersebut perlu diintervensi.
Agar tiap orang bisa hidup sejahtera secara merata, maka
manusia perlu dan berkewajiban mengendalikan nafsu
keserakahannya untuk memenuhi semua keinginan yang melebihi
kewajaran. Bila nafsu keserakahan ini tidak bisa dikendalikan
akan menyebabkan sebagian orang akan hidup berkemewahan namun
sebagian orang yang lain akan hidup dalam kesengsaraan dan
kehinaan. Ternyata gagasannya tersebut hampir sama dengan
gagasan yang dibuat oleh tokoh ekonom Adam Smith. Bedanya
division of labor atau pembagian kerja oleh Adam Smith dimaksudkan
untuk memacu pertumbuhan output dan pembangunan ekonomi,
sedangkan oleh Plato dimaksudkan untuk pembangunan kualitas
kemanusiaan.
Teori Plato tentang fungsi uang yang dijelaskan dalam
bukunya Politika, menyatakan bahwa fungsi uang adalah sebagai
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 12
alat tukar, alat pengukur nilai dan alat penimbun kekayaan.
Namun Plato menganggap bahwa uang tidak dapat dan tidak layak
dikembangkan ( melalui bunga ).
B.2. Aristoteles ( 384 – 322 SM )
Aristoteles merupakan salah satu dari murid Plato, namun
pemikirannya lebih pintar dari pada gurunya. Menurutnya
ekonomi merupakan suatu bidang tersendiri yang pembahasannya
harus dipisahkan dengan bidang lain. Ia juga orang yang
meletakkan pemikiran dasar tentang teori nilai ( value ) dan
harga ( price ) yang hingga abad ke- 19 masih dipelajari dalam
teori ekonomi. Kontribusnya yang paling besar terhadap ilmu
ekonomi ialah pemikirannya tentang pertukaran barang ( exchange
of commodities ) dan kegunaan. Menurut pandangannya kebutuhan
manusia tidak terlalu banyak, tetapi keinginannya relatif
tanpa batas. Pertukaran barang dalam bentuk barter bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan alami, sebab tidak ada laba ekonomi
yang diperoleh dari pertukaran barang dengan barang tersebut.
Aristoteles menganggap wajar hal ini.
Aristoteles membedakan proses ekonomi ke dalam dua
cabang, yaitu kegunaan ( use ) dan keuntungan ( gain ). Lebih
spesifik ia membedakan oeconomic dan chrematistik. Oeconomic atau
ilmu ekonomi didefinisikan sebagai “ the art of house-hold management,
the administrations of one’s patrimony, the careful hasbanding of resources “ (
seni manajemen rumah tangga, administrasi dari warisan
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 13
seseorang, husbanding hati-hati sumber daya ). Sedangkan
chrematistik mengimplikasikan penggunaan sumber daya alam atau
keterampilan manusia untuk tujuan-tujuan yang bersifat acquisitive
atau tamak, dalam chrematistic, berdagang adalah aktivitas
ekonomi yang tidak didorong oleh motif faedah atau use,
melainkan laba atau gain.
Dalam mengelola rumah tangga dan negara, dibutuhkan
kegiatan produksi dan tukar menukar, sehingga ia tidak
membenarkan kegiatan perdagangan untuk mengejar keuntungan,
yang akhirnya justru tidak relevan untuk masa sesudahnya
karena ia tidak melihat dampak produktif dari perdagangan.
Dengan latar belakang ini, Aristoteles pada dasarnya menolak
pinjam meminjam uang dengan bunga, uang memang bermanfaat
sebagai alat tukar-menukar namun jika digunakan untuk mengejar
keuntungan saja, uang dapat menimbulkan kesenjangan antara si
kaya dan si miskin, korupsi dan pemborosan. Akan tetapi dalam
hal hak milik bersama ia tidak sependapat dengan Plato, karena
menurutnya hak milik bersama tidak praktis dan bertentangan
dengan harkat manusia, ini karena tanpa hak milik, orang tidak
merasa puas karena harga dirinya hilang serta tidak dapat
suatu perbuatan yang baik.
B.3. Xenophon ( 440 – 355 SM )
Xenophone merupakan seorang prajurit, sejarawan dan murid
Socrates yang menciptakan kata ekonomi. Menurut Xenophon kata
ekonomi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 14
yaitu Oikos dan Nomos yang berarti pengaturan dan pengelolaan
rumah tangga. Seperti halnya Plato dan Aristoteles, ia
memandang bahwa pertanian sebagai dasar kesejahteraan ekonomi,
lalu ia menganjurkan pelayaran dan perniagaan dikembangkan
negara, modal patungan dalam usaha, spesialisasi dan pembagian
kerja, konsep perbudakan dan sektor pertambangan menjadi milik
bersama.
Karya utamanya adalah “ On The Means of Improving The Revenue of
The State of Athens “. Dalam buku tersebut Xenophon menguraikan
bahwa negara Athena yang mempunyai beberapa kelebihan dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan negara, hal ini
karena Athena sangat potensial untuk menarik para pedagang dan
pengunjung dari daerah-daerah lain. Caranya, pengunjung harus
dilayani dengan baik, mereka datang ke Athena
dengan membayar pajak sehingga membawa kemakmuran bagi
masyarakat Athena, semakin baik pelayanan makin banyak
pengunjung dan menambah pendapatan. Hal ini menunjukkan bahwa
spirit merkantilisme sudah ada pada masa Yunani Kuno yang
menganjurkan orang melakukan perdagangan dengan negara-negara
lain.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 15
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 16
Sekilas Info…
Kerajaan Romawi
Kekaisaran Romawi terbentuk dari sebuah komunitas
pertanian kecil dengan perdagangan yang kecil dan strata
sosial yang kaku. Tetapi kondisi geografis yang mendukung
kekayaan yang melimpah dan kemenangan atas koloni sangat
membantu transisi yang cepat.
Romawi memiliki salah satu sistem mata uang yang paling
maju di dunia saat itu. Koin-koin dari kuningan,
perunggu, tembaga, perak dan emas, yang dicetak dan
diedarkan berdasarkan peraturan-peraturan ketat untuk bobot,
ukuran dan komposisi logamnya. Koin-koin ini sangat popular
di dunia saat itu, ini karena koinnya sangat indah, penuh
detail dan memiliki nilai seni yang cukup tinggi.
Jatuhnya romawi diiringi dengan kehancuran ekonomi,
meningkatkan inflasi dan keadaan yang tidak terkendali.
Banyak pendapat tentang runtuhnya kekaisaran Romawi,
pendapat-pendapat tersebut ialah tanah yang tidak subur
lagi, penurunan populasi di Italia, meluasnya perbudakan
serta faktor politik. Keruntuhan Romawi yang disebabkan
C. Pemikiran Ekonomi Masa Skolastik
Ciri utama pemikiran kaum skolastik menekankan
pada kuatnya hubungan ekonomi dengan masalah etika dan
besarnya perhatian pada masalah keadilan. Hal ini disebabkan
karena tokoh-tokoh aliran tersebut dipengaruhi dengan kuat
oleh ajaran gereja yang lebih dominan dibanding ekonomi pada
zaman pertengahan yang didukung pula dengan kontribusi khusus
dari para penulis abad pertengahan terhadap teknik teori
ekonomi lemah. Pada saat itu pendidikan diserahkan pada tokoh-
tokoh gereja yang dikenal dengan nama " The Scholastics ",
sehingga periode ini disebut dengan masa skolastik. Para
filosof aliran skolastik menerima doktrin gereja sebagai
dasar pandangan filosofisnya dimana mereka berupaya memberikan
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 17
Sekilas Info…
Kerajaan Romawi
Kekaisaran Romawi terbentuk dari sebuah komunitas
pertanian kecil dengan perdagangan yang kecil dan strata
sosial yang kaku. Tetapi kondisi geografis yang mendukung
kekayaan yang melimpah dan kemenangan atas koloni sangat
membantu transisi yang cepat.
Romawi memiliki salah satu sistem mata uang yang paling
maju di dunia saat itu. Koin-koin dari kuningan,
perunggu, tembaga, perak dan emas, yang dicetak dan
diedarkan berdasarkan peraturan-peraturan ketat untuk bobot,
ukuran dan komposisi logamnya. Koin-koin ini sangat popular
di dunia saat itu, ini karena koinnya sangat indah, penuh
detail dan memiliki nilai seni yang cukup tinggi.
Jatuhnya romawi diiringi dengan kehancuran ekonomi,
meningkatkan inflasi dan keadaan yang tidak terkendali.
Banyak pendapat tentang runtuhnya kekaisaran Romawi,
pendapat-pendapat tersebut ialah tanah yang tidak subur
lagi, penurunan populasi di Italia, meluasnya perbudakan
serta faktor politik. Keruntuhan Romawi yang disebabkan
pembenaran apa yang telah diterima dari gereja secara
rasional.
Asumsi yang dipakai adalah kepentingan ekonomi
sub-ordinat dari pengorbanan, serta perilaku ekonomi adalah
salah satu aspek perilaku abadi yang terikat dengan aturan-
aturan moralitas. Orang pada zaman tersebut menganggap
kekayaan materi sangat perlu sebab tanpa materi tidak bisa
menghidupi diri sendiri apalagi menolong orang lain. Akan
tetapi bagaimanapun juga motif ekonomi sangat dikecam, ini
digambarkan dengan kalimat “ The merchant can scarcely or never be pleased
to God ” ( Pedagang itu hampir atau tidak pernah dapat senang
kepada Tuhan ) . Tokoh-tokoh yang dari aliran ini antara lain
Peter Abaelardus, St. Albertus Magnus, St. Thomas Aquinas,
William Ockham, dan Nicolas Cusasus.
Diantara filosof pada masa skolastik yang paling
terkenal adalah Augustinus ( 354 –
430 SM ). Menurutnya dibalik keteraturan dan ketertiban alam
semesta ini pasti ada yang mengendalikan, yaitu Tuhan, yang
kebenaran mutlak ada pada ajaran agama, dan aksioma bahwa
segala sesuatu diciptakan oleh Tuhan dari yang tidak ada
menjadi ada ( creatio ex nihilo ). Kehidupan yang
terbaik adalah bertapa, dan yang terpenting adalah cinta pada
Tuhan. Namun menghadapi abad ke-12, bangsa Eropa membuka
kembali kebebasan berpikir yang dipelopori oleh Peter
Abelardus (1079 – 1142 ) yang menginginkan kebebasan berpikir
dengan membalikan sebuah pernyataan yang dilontarkan
Augustinus dengan pernyataan anselmuscredo ut intelligam
dan merumuskan pandangannya sendiri menjadi intelligo ut credom
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 18
( saya paham supaya saya percaya ). Peter Abelardus memberikan
status yang lebih tinggi tentang arti iman.
Puncak kejayaan skolastik dicapai pada pemikiran A
lbertus Magnus ( 1206 – 1280 ) dan Thomas Aquinas ( 1225 –
1274 ). Tokoh A. Magnus adalah seorang filusuf religius dari
Jerman, satu pandangannya yang sangat baik adalah
pemikirannya tentang harga yang adil dan pantas, yaitu harga
yang sama besarnya dengan biaya dan tenaga yang dikorbankan
untuk menciptakan barang tersebut. Patokannya adalah harga
yang adil dan pantas, yaitu dalam aktivitas tukar-menukar
barang harus menggunakan unsur etis. Seseorang yang menetapkan
harga melebihi biaya dan pengorbanan lain untuk menciptakan
barang, berarti ia telah melanggar etika dan tidak pantas
dihormati.
Tokoh kedua yang sangat dikenal adalah Thomas
Aquinas. Ia mendapat gelar " The Angelic Doctor " karena
banyak pikirannya yang tak terpisahkan dari gereja. Menurutnya
pengetahuan berbeda dengan kepercayaan, pengetahuan didapat
melalui indera dan diolah akal. Namun, akal tidak mampu
mencapai realitas tertinggi yang ada pada daerah adikodrati.
Ini merupakan masalah keagamaan yang harus diselesaikan dengan
kepercayaan. Semua dalil-dalil akal atau filsafat harus
dikembangkan dalam upaya memperkuat dalil-dalil agama dan
mengabdi kepada Tuhan.
Dalam bukunya yang sangat terkenal “ Summa
Theologica “, Aquinas menjelaskan bahwa memungut bunga dari uang
yang dipinjamkan adalah tidak adil, sebab ini sama dengan
menjual sesuatu yang tidak ada. Dengan pola pikir seperti
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 19
inilah ekonomi etis berkembang karena pemikiran ekonomi mereka
erat dengan ajaran agama. Pemikiran Thomas Aquinas menjadi
semakin berkembang hingga pada abad ke-13 menjadi zaman
kejayaan Skolastik. Hal ini dikarenakan adanya tiga faktor
penentu yang muncul pada akhir abad ke-12, salah satu faktor
penting tersebut adalah ditemukannya karya-karya filsafat
Yunani. Faktor-faktor tersebut membuat pemikiran ekonomi
berkembang pesat, sehingga teori dari St. Albertus Magnus dan
St. Thomas Aquinas kemudian dikembangkan oleh tokoh-tokoh lain
seperti Scotus dan Ockham.
D. Pemikiran Masa Merkantilisme
Perkembangan pemikiran ekonomi sebelum abad ke-17
kegiatan ekonomi pada umumnya masih bersifat kecil-kecil yang
hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri ( subsisten ).
Tetapi pada abad ke-17 ini kegiatan ekonomi mengalami
perkembangan yang sangat pesat dalam organisasi kegiatan
ekonomi masyarakat.
Istilah Merkantilisme berasal dari kata merchant yang berarti
pedagang. Menurut paham merkantilisme tiap negara yang
berkeinginan untuk maju harus melakukan perdagangan dengan
negara lain. Paham merkantilisme banyak dianut di negara-
negara Eropa pada abad ke-16, negara diantaranya Portugis,
Spanyol, Inggris, Perancis dan Belanda.
Masa Merkantilisme ditandai sebagai periode dimana setiap
orang masing-masing menjadi ahli ekonomi bagi dirinya sendiri.
Tiga pokok pemikiran aliran Merkantilisme adalah
tentang Neraca Perdagangan dan Merkantilisme Arus Logam Mulia,
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 20
Proteksi dan Teori Kuantitas Uang. Ketiga pokok pemikiran ini
terpusat pada satu doktrin Merkantilisme, yaitu neraca
perdagangan yang menguntungkan. Ada 3 tokoh utama dalam aliran
Merkantilisme, yaitu :
D.1. Jean Bodin, Réponse aux Paradoxes de M. de Malestrout ( 1530 –
1596 )
Jean Bodin merupakan seorang ilmuwan berkebangsaan
Perancis yang dapat dikatakan sebagai orang pertama yang
secara sistematis menyajikan teori tentang uang dan harga yang
terdapat dalam bukunya “ Reponsé aux Paradoxes de Malestroit” pada
tahun ( 1568 M ). Menurut Jean Bodin
tambahnya uang yang diperoleh dari perdagangan luar negeri
dapat menyebabkan naiknya harga barang-barang, alasan secara
rincinya adalah :
- Bertambahnya logam mulia, yaitu emas dan perak
- Praktek monopoli yang dilakukan oleh dunia swasta maupun
peran negara
- Jumlah barang dalam negeri menjadi langka karena sebagian
hasil produksi di ekspor
- Pola hidup yang amat mewah di kalangan raja dan bangsawan
sekitarnya
- Menurunnya nilai mata uang logam karena isi karat yang
terkandung di dalamnya dikurangi atau dipermainkan
Di sini telah dikemukakan sendi pokok dalam teori kuantitas
tentang uang. Bertambahnya uang (logam) bersangkut-paut dengan
perdagangan luar negeri yang meluas. Di zaman itu sedang
dikembangkan perdagangan dengan negara-negara di Amerika
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 21
Serikat, dimana ditemukan sumber-sumber logam mulia (emas dan
perak) seperti di Meksiko dan beberapa negara lain di benua
tersebut.
Melalui berbagai jalur perdagangan luar negeri banyak logam
mulai masuk ke Eropa yang kelak ditempa menjadi uang logam.
Perkembangan itu langsung mempengaruhi harga barang.
Perhatikan, bahwa oleh Jean Bodin sudah disinyalir pula
praktek-praktek monopoli sebagai salah satu penyebab yang
penting yang meningkatkan harga. Selain itu ditunjukan dan
dikecam olehnya pola hidup mewah yang berlebihan yang
dipamerkan kalangan raja dan bangsawan. Pengeluaran-
pengeluarannya yang amat mencolok mengandung dampak inflator
dengan mengorbankan kepentingan golongan masyarakat lainnya.
Jean Bodin menekankan, jika andaikata jumlah cadangan berupa
persediaan emas itu disimpan dahulu, dan pengeluaran dilakukan
secara hemat dan berhati-hati (quidadoés) maka inflasi harga
akan terkendalikan. Mengenai pengeluaran karat logam mulia
dalam isi mata uang, hal itu merupakan depresiasi uang.
Masalah depresiasi pada nilai uang tentu tidak asing bagi kita
di zaman kontemporer, dimana depresiasi uang secara langsung
dan tidak langsung bisa menjadi sebab kenaikan harga.
Teori Bodin tentang uang dinilai sangat maju dan kira-kira 3,5
abad kemudian Irving Fisher mengembangkan teori kuantitas
uang.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 22
D.2. Thomas Mun ( 1571 – 1641 ); Jean Baptist Colbert (1619-
1683)
Serangkaian ulasan dan pemikiran dari zaman
Merkantilisme lebih mengutamakan masalah-masalah kebijaksanaan
ekonomi ketimbang usaha sistematis untuk menyusun suatu
karangkan analisis. Lagi pula gagasan-gagasan itu dibeberkan
secara terpencar-pencar di antara kalangan-kalangan yang
berbagai ragam pula.
Titik temu diantara sejumlah pemikiran golongan
Merkantilisme teletak pada sifat dan maksudnya untuk
menyajikan penjelasan dan pertanggungjawaban ataupun pembelaan
mengenai kebijaksanaan pemerintahan maupun mengenai sikap
kelakuan kaum saudagar dalam kegiatan usahanya.
Diantara banyak pengarang dan pemikir ekonomi zaman
Merkantilisme kini hanya disebut dua tokoh diatas, yaitu
Thomas Mun dari Inggris dan Colbert dari Perancis. Keduanya
dan masing-masing mempunyai pengaruh besar di kalangan luas di
Inggris dan Eropa continental abad XVII. Thomas Mun adalah
seorang saudagar kaya yang berasal dari Inggris dan menjadi
sebagai anggota dewan pimpinan dari East India Company, perusahaan
dagang Inggris yang diberikan monopoli dalam lalu lintas niaga
antara Inggris dan India (beserta beberapa Negara lain di
Asia). Dia banyak menulis tentang perdagangan luar negeri, dan
buku yang ditulisnya sempat menjadi karya yang terkenal, buku
berjudul “ England’s Treasure by Foreign Trade “ ( Harta Inggris oleh
Perdagangan Luar Negeri ), adalah salah satu sumbangan besar
terhadap teori perdagangan luar negeri. Thomas Mun mengecam
kaum bullion yang melarang mengalirnya emas keluar negeri.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 23
Menurutnya untuk meningkatkan kekayaan negara, cara yang
biasa dilakukan adalah lewat perdagangan. Dia berpedoman bahwa
nilai ekspor keluar negeri harus lebih besar dibandingkan
dengan yang diimpor oleh negara itu. Tambahnya, perdagangan
masih tetap akan menguntungkan sekalipun tidak memiliki emas
dan perak. Suatu negara yang memiliki terlalu banyak uang
justru tidak baik karena menaikkan harga-harga, dan meskipun
kenaikan tersebut akan meningkatkan pendapatan para pengusaha,
namum kenaikan tersebut secara umum langsung merugikan dan
mengurangi volume perdagangan, karena harga yang tinggi akan
mengurangi konsumsi dan permintaan.
Jean Baptist Colbert adalah pejabat Negara yang memegang
peranan kunci sebagai Menteri Utama di bidang ekonomi dan
keuangan di bawah Raja Louis XIV.
Inti pokok pandangan Merkantilisme ialah bahwa kemajuan
dan kemakmuran Negara kebangsaan (nation state) bersangkut-
paut dengan adanya surplus ekspor barang diatas impor dalam
perdagangan luar negeri. Surplus yang dimaksud itu bisa
menambah cadangan logam mulia berupa emas dan perak. Sedangkan
cadangan demikian dianggap sebagai unsur pokok bagi kekuatan
Negara, kemajuan bangsa, dan kemakmuran masyarakat. Itulah
yang merupakan pandangan khas kaum saudagar yang meluas dan
sangat mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah di negara-negara
utama di Eropa Barat zaman itu.
Pada pihak pemerintah, para pejabat berusaha untuk
menegakkan ketataprajaan negaranya dan kekuatan militernya
untuk meluaskan pengaruhnya sampai ke kawasan benua-benua lain
dengan penjajahan berdasarkan kekerasan bersenjata. Penjajahan
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 24
dalam tahap awal ditujukan pada sasaran untuk menguasai
segenap jalur perdagangan luar negeri dari wilayah jajahannya;
baru ditahap kemudian pada penguasaan dan penggalian sumber
kekayaan alamnya. Dalam pola kebijaksanaan yang dianut oleh
pendukung merkantilisme, kemajuan harus dicapai dan dibina
dengan jalan memperoleh surplus sebesar mungkin dari
penerimaan ekspor barang yang melebihi pengeluaran untuk impor
barang. Hal tersebut memerlukan dukungan kuat terhadap ekspor
dengan pemberian monopoli, proteksi, dan subsidi. Di pihak
lain, diadakan pembatasan dan dimana perlu larangan terhadap
impor, terkecuali bahan mentah untuk diolah sebagai barang
ekspor atau barang-barang untuk re-ekspor.
Dalam pandanga Merkantilisme juga telah diungkapkan
tentang arti dan relevansi uang dalam peredaran. Uang utama
dianggap identik dengan uang logam, yang berisikan bahan logam
mulia (emas dan perak). Sehubungan dengan itu dalam pemikiran
para merkantilis juga terdapat identifikasi penyatuan antara
uang dan modal. Persediaan dan akumulasi logam mulia
mencerminkan kekuatan berupa uang dan modal. Uang logam
dimaksud, dalam cadangan persediaanya dan akumulasinya harus
diperoleh dari surplus dalam perdagangan luar negeri.
Mengenai peranan bunga, dalam pandangan Merkantilis bunga
harus dipertahankan pada tingkat yang rendah. Sebab tingkat
bunga rendah membantu usaha untuk meningkatkan perdagangan
sehingga dengan demikian, rendahnya tingkat bunga dapat
mendukung akumulasi kekayaan berupa uang dan modal (penguasaan
atas uang logam). Di zaman merkantilsme diantara sejumlah
pemikir juga sudah disadari, bilamana surplus dalam
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 25
perdagangan luar negeri terus menerus bertambah secara
kumulatif dan bahan logam mulia serta uang logam masuk dalam
jumlah yang semakin banyak, maka prose situ bisa menambah
jumlah uang yang beredar dan cenderung untuk meningkatkan
harga barang. Pada giliranya inflasi harga di pasaran domestic
tidak dapat di hindarkan sebagai akibat pemasukan logam mulia.
Satu sama lain hal itu akan menghalangi ekspor dan di pihak
lain merangsang impor. Dalam hal demikian¸ setelah beberapa
waktu berlalu, akan terlaksana koreksi seperlunya terhadap
surplus atau deficit dalam perdagangan antar bangsa dalam
keseluruhanya.
Namun, sementara itu di bidang domestic langkah-langkah
tindakan yang diambil dalam kerangka kebijaksanaan
merkantilisme biasanya mengutamakan kepentingan kaum elit
dengan mengorbankan kepentingan golongan produsen, khususnya
di bidang pertanian dan golongan konsumen dalam khalayak
ramai.
Dalam perkembangan sejarah selanjutnya di abad XVIII
pandangan dan praktek kebijaksanaan merkantilisme mengalami
tantangan yang semakin keras dari kekuatan-kekuatan politik
dan ekonomi sebagai reaksi terhadap ketimpangan dan keganjilan
yang semakin dirasakan dalam kehidupan masyarakat.
Kalau kita sekarang dengan sekilas “melompati”
perkembangan sejarah ekonomi dan melihat haluan pandangan
merkantilisme dalam kaitanya dan relevansinya di zaman
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 26
kontemporer dalam perkembangan di bagian kedua abad XX ini,
maka dapat disajikan catatan.
D.3. Sir William Petty ( 1623 – 1687 )
Sir William Petty merupakan seorang pengajar di Oxford
University yang banyak menulis tentang ekonomi politik. Ia
juga dikenal sebagai inonator, ahli bahasa, dokter, ahli
musik, pelaut dan wakil direktur di suatu akademi. Dalam
bukunya “ Political Aritmetic ” tahun 1676 ia telah menggambarkan
bidang metodologi ekonomi. Dengan terbitnya buku ini maka
studi statistika semakin berkembang di Inggris. Dialah orang
yang mengemukakan pertama kali tentang nilai tenaga kerja yang
kurang dimengerti oleh ahli-ahli berikutnya, sampai tokoh
aliran klasik Ricardo.
Menurut Petty ada dua faktor yang menciptakan
kekayaan yakni lahan dan tenaga kerja. Semboyan “ Labour is the
father and active principle of wealth, as lands are the mother ” ( Buruh adalah
ayah dan sebagai prinsip aktif kekayaan dan tanah adalah
ibu ). Baginya bukan jumlah hari kerja yang menentukan nilai
suatu barang, melainkan biaya yang diperlukan untuk menjaga
agar para pekerja tersebut tetap bekerja. Selain itu dalam hal
uang, menurutnya “ Money is the Fat of the Body-Politick, where of too much
doth as often hinder its Agility, as too little makes it sick ! “. Yaitu uang
diperlukan dalam jumlah secukupnya, tetapi lebih atau kurang
dari yang diperlukan dapat mendatangkan kemhudaratan. Harga
untuk uang adalah bunga modal, dengan demikian, semakin besar
jumlah uang beredar, maka bunga modal turun, hal ini akan
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 27
mendorong kegiatan usaha. Ia juga berpendapat bahwa tingkat
harga yang bervariasi proporsionalnya dengan jumlah uang yang
beredar. Oleh karena itu tidak heran apabila Freidrich Engels
memberinya gelar “ The Founder of Modern Political Economy ”.
D.4. Sir Dudley North ( 1641 – 1691 )
Sir Dudley North adalah salah satu tokoh yang
mendukung adanya perdagangan bebas tanpa adanya campur tangan
dan intervensi dari pemerintah melalui perundang-undangan dan
segala peraturannya. Ia juga menekankan bahwa pemerintah tidak
perlu lagi mencegah larinya emas keluar negeri selama emas
tersebut digunakan sebagai keperluan perdagangan.
Dalam pernyataanya, fungsi uang dalam perekonomian suatu
negara adalah sebagai alat untuk memajukan perdagangan dan
bukan untuk simbol kekayaan negara. Negara akan jatuh miskin
apabila uangnya digunakan untuk peperangan dan kepentingan
pembayaran untuk negara lain. Lalu menurutnya bunga uang yang
rendah akan mendorong perdagangan dan kemudian akan memperkaya
negara.
D.5 David Hume ( 1711 – 1776 )
Dalam teorinya, David Hume sangat memperhatikan
fakor keadilan dan beranggapan bahwa ketidakadilan akan
memperlemah suatu negara. Setiap warga negara harus menikmati
hasil kerjanya sesuai dengan kesempatan yang diperolehnya.
Apabila tidak terjadi keadilan maka kekayaan yang dimiliki
oleh kaum kaya akan didistribusikan lagi bagi kaum miskin,
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 28
dengan cara ini maka dapat terlaksanakan keadilan yang
diinginkan oleh Hume tersebut.
Teori Hume yang terkenal adalah “ Price Specie-flow Mechanism “. Dalam
teorinya ini David Hume membahas tentang hubungan antara
neraca perdagangan dengan jumlah uang dan tingkat harga
barang-barang umum pada suatu negara.
E1. Franҫois Quesnay ( 1694 – 1774); A.R.J. Turgot ( 1727 –
1781), Physiokrasi
Para pemikir ekonomi yang termasuk mazhab
Physiokrasi sangata berpengaruh dalam abad XVIII, terutama
pada pertengahan abad tersebut. Diantara mereka yang paling
menonjol ialah dua pakar berbangsa Prancis diatas. Ulasan
dalam bagian ini berkisar pada pokok-pokok pemikiran yang
dipaparkan Quesnay dan Turgot.
Dengan sengaja kini telah digunakan pengertian kata
“ mazhab”. Sebab bebeda dengan gagasan-gagasan para pengarang
dari zaman Merkantilisme, pola dan garis pemikiran yang
disusun dan diungkapkan oleh golongan Physiokrat sudah
berwujud suatu kerangka dasar analisis tertentu mengenai
masalah-masalah ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Hakikat
analisisnya ialah bahwa kegiatan ekonomi berjalan menurut
suatu pola arus lingkaran (circular flow) yang menyangkut
peredaran barang dan uang. Untuk pertama kalinya proses
produksi, tukar-menukar (pemasaran) dan konsumsi dilihat dalam
keterkaitannya satu dengan yang lainnya. Selain itu arus
lingkaran yang dimaksud mencakup proses reproduksi secara
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 29
berulang yang menyangkut matarantai-matarantai produksi,
pemasaran, dan konsumsi.
Bertentangan dengan pandangan Merkantilisme, para
Physiokrat mengutamakan arti dan pentingnya sector pertanian.
Kegiatan pertanian bahkan dianggap sebagai satu-satunya sector
produktif yang menghasilkan suatu surplus produksi secara
netto (produit net) untuk masyarakat. Gagasan para Physiokrat
dapat dianggap sebagai reaksi terhadap pandangan dan praktek
yang dianjurkan oleh penganut Merkantilisme. Hal itu satu sama
lain karena dalam abad ke XVIII sector pertanian dan golongan
petani seakan-akan dijadikan anak tiri dibandingkan dengan
kepentingan saudagar yang berkecimpung dalam bidang niaga dan
industri. Dan mengakibatkan seamakin merosotnya golongan
petani produsen menajdi seamakin miskin. Kehidupan kaum tani
sangat tertekan. Pajak-pajak yang tinggi, berbagai macam kerja
paksa¸ pungutan-pungutan liar, semuanya itu dibebankan atas
pundak rakyat penduduk di sektor pertanian.
Franҫois Quesnay dizamanya sudah member isyarat
akan bahaya yang tidak dapat diremehkan karena potensi
pertanian dirongrong dan kekuatan hidup kaum tani terus di
isap. Semuanya itu kelak ternyata memang menjadi salah satu
sebab pokok bagi meletusnya Revolusi Prancis menjelang akhir
abad XVIII.
Istilah Physiokrasi untuk pertama kalinya di
gunakan oleh Quesnay. Pengertian kata tersebut berasal dari
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 30
bahasa Yunani Kuno dan merupaka penyatuan dari istilah physis
(fisika,ilmu alam) dan cratos (kekuatan, kekuasaan). Pemikiran
para Physiokrat mengenai tata susunan masyarakat pada umumnya,
tata susunan ekonomi khususnya, berakar pada falsafah dasar
dan ahluan pandangan bahwa penataannya diatur (seharusnya)
menurut kekuatan-kekuatan hokum alam, yaitu the natural order of
things atau the oder of things according to natural law.
Franҫois Quesnay, Analyse du Tableau Economique (1758), bangsa
Prancis sebenarnya seorang dokter kesehatan. Namanya menjadi
tenar sebagai seorang ahli bedah, khususnya mengenai ilmu dan
teknik pengeluaran darah pasien Quesnay kemudian diangkat
sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan (Academie des
Sciences), sebuah lembaga ilmiah yang paling berwibawa di
Prancis. Sejak awal tahun 1750-an Quesnay semakin mencurahkan
perhatiannya dan pemikirannya terhadap masalah-masalah
ekonomi, khususnya yang menyangkut pertanian. Ia mengamati
kemunduran yang berlangsung dibidang pertanian dan menjadi
sangat prihatin atas nasib golongan petani produsen yang
kehidupannya begitu tertekan. Jasa sumbangan pikiran Quesnay
dalam ilmu ekonomi bekisara pada penyajiannya tentang proses
ekonomi masyarakat dalam pola arus lingkaran peredaran (barang
dan uang) berdasarkan suatu proses reproduksi secara berulang;
dan pada saran pendapatnya tentang sumber dan sifat sesuatu
surplus netto dalam produksi masyarakat.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 31
Gagasan Quesnay dibeberkan dalam bentuk tableu, semacam gambaran
bercorak grafika. Lihat gambar di halaman berikut.
PENJELASAN SINGKAT TENTANG TABLEAU ECONOMIQUE
“ Tableau yang bersangkutan didasarkan atas pendapat mazhab Physiokrasi
bahwa produk netto atau produk bersih (produk net) bersumber semata-mata pada
sektor pertanian. Produk bersih yang dimaksud semuanya diperuntukan kepada
pemilik tanah sebagai sewa tanah (land rent). Pada awalnya suatu periode
para petani produsen memegang pasok uang sejumlah 2 miliar. Jumlah itu
dibayar oleh mereka kepada para pemilik tanah sebagai imbalan jasa (sewa
tanah) untuk penggunanaan tanahnya. Selanjutnya para pemilik tanah
menggunakan (mengeluarkan) jumlah tersebut untuk pangan (satu miliar kepada
petani produsen) dan untuk kebutuhan barang-barang lain (satu miliar kepada
para pengrajin/industri kecil).
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 32
Penerimaan bagi golongan pengrajin/industri kecil adalah dua miliar: satu
miliar dari para pemilik tanah dan satu miliar dari hasil penjualannya
kepada golongan petani produsen. Pada akhir periode yang bersangkutan,
golongan petani produsen telah menerima sejumlah tiga miliar dan dari
jumlah tiga miliar ini telah dikeluarkan satu miliar. Dengan demikian pada
akhir periode itu para petani produsen memegang sejumlah dua miliar, yaitu
sama dengan jumlah yang ada pada mereka pada awalnya. Jumlah dua miliar itu
dibayar lagi sebagai sewa tanah kepada para pemilik tanah, dan siklus dalam
proses ekonomi mulai lagi secara berulang.”
Gambaran serupa itu dalam hakikatnya tidak berbeda
dari sebuah matriks yang meliputi serangkaian tabel. Gambaran
yang dimaksud menonjolkan adanya intedependensi (kaitan-
kaitanhubungan secara timbal balik) dalam tata susunan
ekonomi. Tableau ekonomi itu memperlihatkan cara transaksi
jual beli dilakukan berbagai sektor ekonomi dari satu sektor
ke sektor yang lain; secara bagaimana pula dilakukan
pengeluaran uang yang diterima dari transaksi yang
bersangkutan. Terungkapkan suatu lingkaran yang mencakup arus
barang kea rah suatu jurusan, sedangkan dari sudut lain
mengalir arus uang (daya beli) kea rah jurusan balik. Dalam
hubungan ini ditekankan adanya identitas persamaan antara
hasil priduksi dan pendapatan.
Tableau ekonomi Quesnay bersifat pemaparan dalam bentuk
sederhana tentang proses sirkulasi (lingkaran arus peredaran)
dan proses reproduksi secara ulang. Namun upayanya merupakan
salah satu langkah awal dalam penerapan metode ilmiah terhadap
fenomena permasalahan ekonomi.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 33
Dalam pandangan Quesnay dan para penganut ajaran
Physiokrasi, masyarakat dapat dibagi diantara tiga (atau
empat) golongan :
1. Kelas produktif yang aktif dan giat dibidang pertanian
2. Kaum tuan tanah yang memiliki atau menguasai tanah
3. Kelas non-produktif ataupun kelas steril yang meliputi kaum
saudagar (dibidang niaga dan industri) serta golongan
professional
4. Para tenaga kerja dan buruh yang menerima gaji.
Ketiga golongan yang pertama dianggap sebagai
golongan yang mandiri dan mengambil peranan aktif dalam ekonomi
masyarakat. Sampai tingkat tertentu masing-masing memiliki
atau menguasai modal dan plagiat dalam satuan-satuan usaha
ataupun lingkungan kerja. Sedangkan golongan yang disebut
terkahir adalah kelas passif yang untuk nafkah hidupnya
tergantung sekali dari golongan-golongan lainnya.
D2. A.R.J Turgot, Réflexions sur la formation et la Distribution des Richesses
(1766)
Seperti juga Franҫois Quesnay, Baron Jecques
Turgot adalah pakar ekonomi yang paling terkemuka dan
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 34
berpengaruh dalam mazhab Physiokrasi di abad XVIII. Turgot
adalah seorang tokoh ilmuwan sejati di bidang falsafah,
ekonomi, dan sastra. Erudisinya sangat mendalam dan mencakup
ilmu-ilmu pengetahuan yang jauh lebih luas daripada disiplin
ekonomi semata-mata. Ia juga seorang ahli bahasa yang
menguasai dengan fasih tujuh bahasa asing di luar bahasa
Prancis, yaitu : bahasa Yunani Kuno, Latin, Itali, Hebrew,
Jerman, Spanyol dan Inggris. Dalam pada itu, tidak kurang
tenar reputasinya dan wibawanya dibidang pengelolaan
kebijaksanaan negara. Turgot menjabat sebagai menteri keuangan
di bawah Raja Louis XVI, dan dalam kedudukan tersebut, ia
melakukan tindakan-tindakan reformasi yang sangat berarti di
bidang keuangan negara, khususnya mengenai system fiskal.
Serangkaian tindakan tersebut meliputi di antaranya
perdagangan bebas dalam hal gandum dengan meniadakan monopoli-
monopoli di bidang tersebut, penghapusan berbagai rupa pajak
dan pengutan-pengutanyang menjadi beban atas produksi dan
perdagangan bahan pertanian, sistem perpajakan disederhanakan
dan diganti dengan pajak bumi sebagai landasan umum. Pada
tahun 1776 Turgot dipecat dari kedudukannya karena
pendiriannya, pemikirannya, dan langkah-langkah tindakannya
mendapat tantangan yang semakin keras dari pihak golongan
bangsawan/tuan tanah beserta kaum saudagar. Aliansi bangsawan
kaum saudagar itu merupakan golongan dengan kepentingan bercokol
(vested interest) yang sangat kuat dalam perimbangan-perimbangan
keadaan yang berlaku saat itu. Aliansi tersebut merasa
kepentingannya sangat dirugikan oleh serangkaian tindakan yang
diambil oleh Turgot. Lagi pula Turgot beberapa kali tidak
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 35
segan untuk member peringatan keras dan isyarat tentang bahaya
akan adanya revolusi social jika keadaan yang begitu mengekang
kehidupan petani produsen dibiarkan berlangsung terus. Memang
tiga beklas tahun kemudian, setelah pemecatan terhadap Turgot
sebagai menteri keuangan, meletuslah Revolusi Prancis.
Pemikiran Turgot mengenai masalah-masalah ekonomi masyarakat
sehaluan dan sejalan dengan pola dan garis pemikiran yang
dikembangkan oleg Franҫois Quesnay. Sebagaimana juga tercermin
pada judul karyanya yang disebutkan diatas, perhatian analisis
Turgot berkisar pada sumber awal dan proses pembentukan modal
kekayaan serta penggunaan dan pembagiaannya dalam masyarakat.
Turgot berpendapat pula, bahwa produk bersih (produit net) yang
diciptakan oleh penggarap tanah menjadi sumber satu-satunya
yang bisa memilihara kehidupan golongan-golongan masyarakat
lainnya. Kalau petani produsen sudah menciptakan surplus
serupa itu maka kemudian mereka bisa menjadi penyewa dan
pembeli jasa sejumlah tenaga kerja. Mereka yang berkerja di
sektor niaga dan industri sebenarnya didukung oleh semacam
subsidi dari pihak para penggarap pertanian. Mereka yang tidak
memiliki dan/atau tidak menggarap tanah akan menjadi buruh
bayaran upah dibidang industri ataupun buruh tani untuk para
pemilik tanah. Dalam hal terkahir, pemilik tanah tidak
menggarap tanahnya sendiri untuk sebagian dan atau seluruhnya.
Kini muncul masalah sekitar upah dan laba. Dalam kenyataannya,
sebagian besar surplus itu jatuh (dinikmati) pada pemilik
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 36
tanah sebagai sewa tanah (land rent). Rent tersebut akhirnya
bertumbuh menjadi akumulasi modal.
Dengan demikian, muncullah pengertian tentang proses
pembentukan modal. Dalam tahap-tahap perkembangan selanjutnya,
modal yang terpupuk itu juga merupakan sumber modal untuk
pertumbuhan industri, disamping untuk investasi perbaikan
disektor pertanian.
Paham modal dalam teori ekonomi mazhab Physiokrasi mencakup
alat-alat produksi (barang modal tetap) yang diperlukan untuk
menyediakan tanah guna produksi pertanian dan yang diperlukan
umtuk perawatan dan perbaikan mutu tanah agar hasil produksi
pertanian dapat dipertahankan dan ditingkatkan disamping itu,
ada sarana-sarana produksi yang dalam pengertian modern
dianggap sebagai modal dana kerja. Sebab modal dana kerja
mencakup barang-barang ya digunakan sebagai sarana berupah
bahan baku/penolong dalam siklus produksi maupun barang-barang
yang diperlukan untuk kehidupan tani beserta keluarganya.
Semua itu dapat dianggap sebagai modal dana kerja yang
berputar dalam tiap tahun. Sedangkan barang modal
tetapmenyangkut segala peralatan yang dapat digunakan untuk
masa waktu yang lebih lama dari satu tahun (termasuk ternak-
ternak yang dipekerjakan dalam produksi pertanian). Dalam
gagasan Turgot dan Quesnay, terungkapkan bahwa usia kerja
rata-rata barang modal tetap berkisar pada waktu sepuluh
tahun. Produk masyarakat mencakup semua barang yang berupa
alat produksi tetap dan saran produksi yang digunakan dalam
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 37
proses produksi. Tiap alat produksi harus menciptakan suatu
hasil yang setidak-tidaknya sama besarnya dengan sejumlah
sarana produksi yang sebelumnya digunakan dalam proses
produksi.
Berdasarkan pemikiran diatas yang mengandung unsur-unsur pokok
dalam kerangka analisis Physiokrasi, maka oleh Quesnay dan
Turgot dianjurkan, agar diberlakukan hanya satu pajak tunggal yang
berkaitan dengan sewa tanah atau land-rent. Harus diadakan
perombakan dan reformasi pada keuangan Negara dan system
viskal.
Ciri poko pada pajak tunggal ialah bahwa tingkat pajak (besar
kecilnya pajak) yang dipungut harus proposional dalam
perimbanganya dengan besar kecilnya produk bersih atau produit
net dari hasil pertanian.
Seabagaimana telah dibeberkan diatas, pemikiran para
Physiokrat dalam kerangka analisis yang dikembangkannya telah
mengadakan identifikasi tentang pengertian modal dalam teori
ekonomi, sifat dan pembentukan akumulasi modal serta adanya
surplus berupa produk bersih atau produk net dalam produksi
masyarakat. Selain itu, oleh Turgot diamati kecenderungan
berlakunya law of diminishing returns yang mendasari basar-kecilnya
imbalan jasa berupa land rent bagi penggunaan tanah, yang sesuai
dengan mutu lahan yang terlibat dalam produksi pertanian.
Saran pendapat Turgot itu kemudian menjadi pangkal tolak bagi
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 38
pemikiran Richardo mengenai teori sewa tanah yang menjadi
terkenal dalam teori ekonomi.
Serangakaian konsep pengertian tentang modal dan surplus,
produktifitas, sewa tanah, penggolongan masyarakat diantara
tiga golongan (beserta satu subgolongan) dengan tolak ukur
peranannya masing-masing dalam proses produksi, perbedaan
antara kegiatan yang produktif dan kegiatan yang steril, --
segala sesuatu itu merupaka sumbangan dan saran yang penting
bagi munculnya suatu kerangka arus pemikiran dan pola
pendekatan terhadap masalah-masalah ekonomi yang kemudian
dikenal dan dikembangkan sebagai political economy dalam mazhab
(aliran) Klasik.
Dalam kerangka pemikiran Physiokrasi telah terkandung benih-
benih utama bagi teori ekonomi yang menyangkut : niali barang
dan pembentuka harganya berdasarkan biaya tenaga kerja (laboul
theory of value dalam gagasan Richardo dan kemudian diandalkan
oleh Marx), teori penyewaan tanah oleh Richardo, teori tentang
nilai surplus oleh Marx, analisis input-output oleh Leontieff
dalam abad XX.
Relevansi pemikiran para pakar Physiokrasi bagi masalah-
masalah kebijaksanaan bersangkut-paut dengan pendiriannya
dalam hal-hal sebagai berikut : anjuran untuk meniadakan
segala rupa peraturan yang menghambat perdagangan dalam dan
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 39
luar negeri, khususnya mengenai perdagangan bahan pertanian;
persaingan bebas dalam produksi dan perdangan dengan
penghapusan segala bentuk monopoli dan hal-hal istimewah
ataupun kemudahan-kemudahan yang besifat khusus;
penyederhanaan system viskal dan diberlakukannya hanya satu
jensi pajak, yaitu pajak bumi secara umum yang besar-kecilnya
produit net.
Memanglah mazhab Physiokrasi merupakan tahap pendahulu bagi
mazhab Klasik. Terutama perkembangan pemikiran oleh Quesnay
dan Turgot dapat dianggap sebagai proses transisi kearah
pemikiran para pakar ekonomi dari mazhab Klasik. Adam Smith
dan David Ricardo maupun Karl Marx mengakui dan menjelaskan
bahwa mereka sering meminjam dan mengandalkan beberapa konsep
pengertian yang mula-mula diungkapkan oleh Franҫois Quesnay
dan Turgot.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 40
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Di zaman Yunani Kuno dimana saat itu di Athena masih
mencerminkan pola berpikir tradisi kaum ningrat, para tokoh
ekonomi ( Plato, Aristoteles, dan Xenophone ) sependapat bahwa
pertanian merupakan dasar dari kesejahteraan ekonomi. Selain
itu pada dasarnya mereka menolak pinjam meminjam uang dengan
bunga. Pemikiran mereka yang dituangkan dalam buku, nantinya
bakal dijadikan rujukan oleh para ahli ekonomi selanjutnya
seperti halnya teori division of labour Adam Smith yang terinspirasi
dari pemikiran Plato.
Di era kerajaan Romawi Kuno perkembangan ekonomi menjadi
lebih maju hal itu ditandai mata uang Romawi yang telah
memiliki standar mata uang yang diedarkan berdasarkan
peraturan-peraturan ketat untuk bobot, ukuran, dan komposisi
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 41
logamnya.Seperti halnya pemikiran dari Plato dan Aristoteles
serta kerajaan Romawi Kuno juga melarang keras setiap pungutan
atas bunga dan pada perkembangan selanjutnya mereka membatasi
besarnya suku bunga. Kerajaan Romawi adalah negara pertama
yang menerapkan peraturan tentang bunga untuk melindungi para
konsumen.
Setelah kerajaan Romawi runtuh, kegiatan ekonomi mulai
menyesuaikan dengan struktur masyarakat yang baru, dimana saat
itu muncul pemikiran pemikiran ekonomi dari kaum skolastik.
Kedua tokoh di era skolastik ( St. Albertus Magnus dan Thomas
Aquinas ) pemikiran mereka mendapat pengaruh kuat ajaran
gereja. Adapun ciri utama pemikiran mereka berdua adalah
hubungan antara ekonomi masalah etis serta besarnya perhatian
pada masalah keadilan.
Kemudian pada era merkantilisme berlangsung tidak hanya
perdagangan dan perekonomian saja yang maju pesat, kemajuan
literatur pun juga berkembang seiring dengan munculnya
persoalan-persoalan ekonomi yang berhubungan dengan bisnis
para pedagang. Adapun di era ini terdapat beberapa seumbangsih
pemikiran yang bakal dijadikan rujukan oleh ahli ekonomi
setelahnya, diantaranya adalah teori nilai tenaga kerja yang
dikemukakan oleh Sir William Petty, lalu ada teori perdagangan
luar negeri yang dikemukakan oleh Thomas Mun, dan juga
tidak ketinggalan teori uang dan harga yang dikemukakan oleh
Jean Bodin.
Masa yang paling akhir dari pemikiran ekonomi pra-
klasik adalah Physiokrat. Berbeda dengan kaum Merkantilisme
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 42
yang menganggap sumber kekayaan negara adalah perdagangan
luar negeri, para penganut Physiokratis percaya bahwa alam
diciptakan oleh Tuhan penuh keselarasan dan keharmonisan. Di
era ini terdapat dua tokoh yang memberikan sumbangsih dalam
perekonomian yaitu Quesney, ia menggambarkan arus perekonomian
memiliki analogi seperti aliran darah. Quesnay juga membedakan
input menjadi 3 ( tanah, buruh dan modal ). Kemudian Turgot,
pemikirannya mencanangkan teori pembentukan modal dan teori
hukum hasil lebih yang makin berkurang.
Paham-paham modal dalam teori ekonomi mazhab
Physiokrasi mencakup alat-alat produksi (barang modal tetap)
yang diperlukan untuk menyediakan tanah guna produksi
pertanian dan yang diperlukan untuk perawatan dan perbaikan
mutu tanah agar hasil produksi pertanian dapat dipertahankan
dan dipertingkatkan.
Memanglah mazhab Physiokrasi merupakan tahap pendahulu
bagi mazhab yang dipamerkan Adam Smith dan David Ricardo
maupun Karl Marx (Aliran Klasik). Terutama perkembangan
pemikiran ekonomi oleh Quesnay dan Turgot dapat dianggap
sebagai proses transisi kea rah pemikiran para pakar ekonomi
dari mazhab Klasik. Adam Smith dan Ricardo maupun Marx pun
mengakui bahwa pemikiran-pemikiran mereka tidak terlepas dari
bauh pemikiran pendahulu, yaitu Quesnay dan Turgot. Ke tiga
tokoh aliran Klasik ini mengakui dan mengandalkan beberapa
konsep pengertian yang mula-mula diungkapkan oleh Quesnay dan
Turgot.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik 43