Upload
khangminh22
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DAN
PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN
DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
PADA KOMPETENSI PROGRAM LINEAR
SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 SAPURAN
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Febri Risa Nuraini
NIM 092143606
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2013
i
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DAN
PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN
DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
PADA KOMPETENSI PROGRAM LINEAR
SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 SAPURAN
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Febri Risa Nuraini
NIM 092143606
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2013
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
.....
β........dan bertakwalah kepada Allah, maka Allah akan mengajarimu, sesunggu hnya
Allah Maha mengetahui segala sesuatu.β
Q.S. Al-Baqarah: 282
βdan barangsiapa yang berjihad, Maka Sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk
dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam.β
Q.S. Al-Ankabut: 6
βJadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal
yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah sekali.
Ingat hanya pada Allah apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah tempat
meminta dan memohon.β
Dedi Suparman
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan sebagai tanda
bakti dan sayang kepada:
1. Bapak dan Ibu Tercinta (Heri Jatmiko dan
Hariyani)
2. Saudara-saudaraku tersayang
3. Sahabat-sahabatku tersayang
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul βEksperimentasi Pembelajaran Matematika
Dengan Pendekatan Open-Ended dan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan
Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematika Pada Kompetensi
Program Linear Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Sapuran Tahun Pelajaran 2012/2013β.
Tak lupa sholawat serta salam semoga tercurah kepada baginda Rasulullah SAW,
keluarga, para sahabat, serta pengikutnya yang senantiasa istiqomah sampai akhir
zaman nanti.
Banyak pelajaran berharga yang didapat selama proses penulisan skripsi ini.
Pengalaman suka dan duka telah memberi makna yang mendalam tentang arti
kesabaran, ketekunan, dan keikhlasan.
Keberhasilan pelaksanaan penelitian ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Drs. H. Hartono, M.M, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan izin penulis
untuk mengadakan penelitian;
2. Mujiyem Sapti S.Pd, M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan izin penulis
untuk mengadakan penelitian;
3. Drs. Abu Syafik, M.Pd, Dosen Pembimbing I yang selalu memberikan
bimbingan, petunjuk dan arahan kepada penulis dengan penuh kesungguhan dan
kesabaran hingga sampai terselesainya skripsi ini;
4. Erni Puji Astuti, M.Pd, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan koreksi kepada penulis dengan penuh kesungguhan dan
kesabaran dalam penulisan skripsi ini hingga sampai terselesainya skripsi ini;
5. Drs. H. Bambang Sriyono, MM (Alm.), mantan Kepala SMK Negeri 1 Sapuran
yang telah memberikan izin sekolahnya untuk dijadikan tempat penelitian.
vii
6. Drs. Purnama, MT, Kepala SMK Negeri 1 Sapuran (Baru) yang telah
memberikan izin peneliti melanjutkan penelitian di sekolahnya;
7. Nuk Alifah, S.Pd, Guru mata pelajaran matematika SMK Negeri 1 Sapuran,
yang telah membantu dan membimbing kepada penulis dalam pengambilan data
dan pelaksanaan penelitian;
8. Nova Dewi P, S.Pd, Guru mata pelajaran matematika SMK Negeri 1 Sapuran,
yang telah membantu menilai validitas isi soal instrumen;
9. T. Sri Rejeki, S.Pd, Guru mata pelajaran matematika SMK Negeri 1 Sapuran,
yang telah membantu menilai validitas isi soal instrumen;
10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu.
Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan balasan dari Allah
SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Walaupun demikian,
dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi kemajuan keilmuwan khususnya
dunia pendidikan.
Purworejo, 5 Agustus 2013
Penyusun
Febri Risa Nuraini
ABSTRAK
Febri Risa Nuraini. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan
Open-Ended dan Pendekatan Kontekstual Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan
Pemahaman dan Pemecahan Masalah Pada Kompetensi Program Linear Siswa
Kelas X SMK Negeri 1 Sapuran Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Pendidikan
Matematika. Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah pendekatan Open-Ended
meningkatkan kemampuan siswa dalam pemahaman dan pemecahan masalah
matematika pada materi program linear; (2) apakah pendekatan kontekstual
meningkatkan kemampuan siswa dalam pemahaman dan pemecahan masalah
matematika pada materi program linear; (3) manakah yang lebih baik antara
pendekatan Open-Ended dengan pendekatan kontekstual dalam meningkatkan
kemampuan siswa dalam pemahaman dan pemecahan masalah matematika pada
materi program linear.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester II SMK
Negeri 1 Sapuran Tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari kompetensi keahlian
Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dengan jumlah 2 kelas, Teknik Sepeda Motor
(TSM) dengan jumlah 1 kelas, Busana Butik (BB) dengan jumlah 1 kelas, dan
Akuntansi (AK) dengan jumlah 3 kelas. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 62
siswa yang terdiri dari kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Teknik sampling
yang digunakan adalah stratified random sampling. Metode pengumpulan data
menggunakan metode tes.
Uji prasyarat analisis yang digunakan yaitu uji normalitas menggunakan uji
Lilliefors dan uji homogenitas variansi menggunakan uji Bartlett. Dengan
diperoleh sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan
variansi sampelnya sama. Uji hipotesis menggunakan uji t dengan ,
perhitungan uji hipotesis dilakukan sebanyak tiga kali. Hipotesis pertama
menunjukkan tobs sebesar lebih kecil dari ttabel sebesar sehingga H0
ditolak ini berarti pendekatan Open-Ended meningkatkan kemampuan pemahaman
dan pemecahan masalah pada materi program linear. Hipotesis kedua menunjukkan
tobs sebesar lebih kecil dari ttabel sebesar sehingga H0 ditolak ini
berarti pendekatan kontekstual meningkatkan kemampuan pemahaman dan
pemecahan masalah pada materi program linear. Hipotesis ketiga menunjukkan tobs
sebesar lebih kecil dari ttabel sebesar sehingga H0 ditolak ini berarti
kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah siswa yang dikenai pendekatan
kontekstual lebih baik dari kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah siswa
yang dikenai pendekatan Open-Ended pada materi program linear Siswa Kelas X
SMK Negeri 1 Sapuran Tahun Pelajaran 2012/2013.
Kata kunci: pendekatan Open-Ended, pendekatan kontekstual, kemampuan
pemahaman dan pemecahan masalah.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................ v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................. 6
D. Rumusan Masalah ...................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian .................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN TEORI, DAN HIPOTESIS .... 9
A. Kajian Teori .............................................................................. 9
B. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 22
C. Kerangka Berpikir .................................................................... 25
D. Hipotesis .................................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 28
A. Tempat, Subjek dan Waktu Penelitian ...................................... 28
B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian ................................ 29
C. Populasi, Teknik Sampling dan Sampel ................................... 30
D. Identifikasi Variabel ................................................................... 32
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 33
F. Instrumen Penelitian ................................................................... 34
G. Uji Keseimbangan .................................................................... 37
H. Teknik Analisis Data ......................................................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 51
A. Deskripsi Data .......................................................................... 51
B. Hasil Analisis Data ................................................................... 56
C. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 68
BAB V PENUTUP .................................................................................... 75
A. Simpulan ................................................................................... 75
B. Saran ......................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 77
LAMPIRAN β¦β¦β¦β¦. .......................................................................................... 79
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Desain Penelitian...................................................................... 29
Tabel 2 Rekapitulasi Data Kemampuan Awal Siswa Kelas Eksperimen I 52
Tabel 3 Rekapitulasi Data Kemampuan Awal Siswa Kelas Eksperimen
II .............................................................................................. 53
Tabel 4 Rekapitulasi Data Kemampuan Akhir Siswa Kelas Eksperimen I 54
Tabel 5 Rekapitulasi Data Kemampuan Akhir Siswa Kelas Eksperimen
II ............................................................................................. 55
Table 6 Rekapitulasi Uji Normalitas Data Tahap Awal ...................... .... 57
Tabel 7 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Tahap Awal 58
Tabel 8 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Keseimbangan ............... 60
Tabel 9 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Normalitas Tahap Akhir .. .... 61
Tabel 10 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Tahap Akhir 63
Tabel 11 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Hipotesis .......................... 67
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Histogram Distribusi Frekuensi Kemampuan Awal Siswa
Kelas Eksperimen I ................................................................ 52
Gambar 2 Histogram Distribusi Frekuensi Kemampuan Awal Siswa
Kelas Eksperimen II ............................................................... 53
Gambar 3 Histogram Distribusi Frekuensi Kemampuan Akhir Siswa
Kelas Eksperimen I ................................................................ 54
Gambar 4 Histogram Distribusi Frekuensi Kemampuan Awal Siswa
Kelas Eksperimen II ............................................................... 55
Gambar 5 Kurva Uji Hipotesis Perbandingan Pendekatan Open-Ended
dan Pendekatan Kontekstual ................................................... 67
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ................................................................... 79
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .......................... 80
Lampiran 3 Surat Penetapan Dosen Pembimbing ........................................ 81
Lampiran 4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian .................................................... 84
Lampiran 5 Silabus ........................................................................................ 85
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen I 89
Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen II 116
Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen I ................................... 140
Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen II ................................. 152
Lampiran 10 Daftar Siswa Kelas Eksperimen I ............................................... 164
Lampiran 11 Daftar Siswa Kelas Eksperimen II ............................................. 165
Lampiran 12 Daftar Nilai Ulangan Harian Matematika Materi Persamaan Dan
Pertidaksamaan Kelas Eksperimen I .......................................... 166
Lampiran 13 Daftar Nilai Ulangan Harian Matematika Materi Persamaan Dan
Pertidaksamaan Kelas Eksperimen II ........................................ 167
Lampiran 14 Daftar Hadir Siswa Kelas Eksperimen I ..................................... 168
Lampiran 15 Daftar Hadir Siswa Kelas Eksperimen II ................................... 169
Lampiran 16 Kisi-kisi Instrumen Soal Tes Prestasi Belajar Matematika ........ 170
Lampiran 17 Instrumen Soal Tes Prestasi Belajar Matematika ..................... 173
Lampiran 18 Kunci Jawaban Instrumen Soal Tes Prestasi Belajar Matematika 175
Lampiran 19 Lembar Validitas Isi oleh Validator ............................................ 181
Lampiran 20 Hasil Penilaian Validitas Isi Dari Para Rater .............................. 187
Lampiran 21 Reliabilitas Interrater .................................................................. 188
Lampiran 22 Kisi-kisi Soal Tes Prestasi Belajar Matematika .......................... 190
Lampiran 23 Soal Tes Prestasi Belajar Matematika ........................................ 192
Lampiran 24 Kunci Jawaban Soal Tes Prestasi Belajar Matematika ............... 194
Lampiran 25 Daftar Nilai Hasil Tes Prestasi Belajar Matematika Kelas
Eksperimen I .............................................................................. 200
Lampiran 26 Daftar Nilai Hasil Tes Prestasi Belajar Matematika Kelas
Eksperimen II ............................................................................. 201
Lampiran 27 Distribusi Frekuensi Awal Kelas Eksperimen I ......................... 202
Lampiran 28 Distribusi Frekuensi Awal Kelas Eksperimen II......................... 203
Lampiran 29 Distribusi Frekuensi Akhir Kelas Eksperimen I ......................... 204
Lampiran 30 Distribusi Frekuensi Akhir Kelas Eksperimen II ........................ 205
Lampiran 31 Uji Normalitas Awal Kelas Eksperimen I................................... 206
Lampiran 32 Uji Normalitas Awal Kelas Eksperimen II ................................. 208
Lampiran 33 Uji Homogenitas Variansi Populasi Awal .................................. 210
Lampiran 34 Uji Keseimbangan ....................................................................... 214
Lampiran 35 Uji Normalitas Akhir Kelas Eksperimen I ................................ 218
Lampiran 36 Uji Normalitas Akhir Kelas Eksperimen II ............................... 220
Lampiran 37 Uji Homogenitas Variansi Populasi Akhir ................................ 222
Lampiran 38 Uji Hipotesis I ............................................................................. 226
Lampiran 39 Uji Hipotesis II ........................................................................... 230
Lampiran 40 Uji Hipotesis III ......................................................................... 233
iii
Lampiran 41 Tabel Normalitas Awal Kelas Eksperimen I .............................. 236
Lampiran 42 Tabel Normalitas Awal Kelas Eksperimen II ............................. 237
Lampiran 43 Tabel Normalitas Akhir Kelas Eksperimen I .............................. 238
Lampiran 44 Tabel Normalitas Akhir Kelas Eksperimen II............................. 239
Lampiran 45 Tabel Distribusi Normal Baku .................................................... 240
Lampiran 46 Tabel Nilai Kritik Uji Lilliefors ................................................ 241
Lampiran 47 Tabel Nilai Chi Kuadrat ............................................................. 242
Lampiran 48 Tabel Nilai t0,05 ........................................................................... 243
Lampiran 49 Tabel Nilai F0,05 .......................................................................... 244
Lampiran 50 Kartu Bimbingan Skripsi ........................................................... 245
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting, pendidikan
merupakan investasi jangka panjang yang memiliki nilai yang strategis dalam
kehidupan manusia. Dalam pendidikan di Indonesia terdapat kurikulum
pendidikan yang diatur Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional bahwa
kurikulum pendidikan dasar dan pendidikan menengah wajib memuat
pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), seni budaya,
pendidikan jasmani dan olahraga, ketrampilan/ kejuruan, dan muatan lokal.
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang disebutkan sebagai mata
pelajaran wajib.
Peran matematika sangat penting dalam dunia pendidikan. Tujuan belajar
matematika adalah melatih nalar otak dalam matematika, mengembangkan
aktifitas, mengembangkan kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi dan
penemuan dengan pengembangan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu
serta rasa percaya diri, mengembangkan kemampuan pemecahan masalah,
menyampaikan informasi atau gagasan melalui pembicaraan lisan, catatan grafik
peta dan diagram dalam menjelaskan gagasan. Pencapaian tujuan tersebut akan
sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia dalam menghadapi berbagai
masalah.
2
Prestasi belajar matematika sampai saat ini masih rendah, tidak sedikit
siswa yang merasa kesulitan dalam belajar matematika. Walaupun prestasi
dalam olimpiade matematika jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) sudah
memperlihatkan hasil yang menggembirakan, namun prestasi matematika pada
jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih belum memuaskan. Hal ini
di dukung fakta, dari hasil ujian akhir semester 1 kelas X di SMK Negeri 1
Sapuran tidak sedikit siswa yang memperoleh nilai dibawah nilai kriteria
ketuntasan minimum (KKM) yaitu 70. Untuk meningkatkan prestasi belajar
matematika peran guru sangatlah penting. Guru sebagai pendidik, pembimbing,
dan fasilitator sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika. Oleh
karena itu, seorang guru matematika haruslah pandai-pandai dalam memilih
pendekatan pembelajaran yang cocok dengan materi yang disampaikan.
Dalam pendidikan menengah khususnya SMK kemampuan memecahkan
masalah adalah salah satu kekuatan yang menjadi tujuan pembelajaran
matematika. Kompetensi-kompetensi matematika pada jenjang pendidikan
menengah kejuruan banyak memuat materi yang berkaitan dengan pemecahan
masalah seperti persamaan dan pertidaksamaan, program linear, statistika dan
lain-lain. Pada kompetensi-kompetensi tersebut, kompetensi persamaan dan
pertidaksamaan khususnya pada materi sistem pertidaksamaan merupakan syarat
yang harus dipenuhi untuk optimasi fungsi tujuan dalam program linear.
Soal-soal yang diberikan pada kompetensi persamaan dan pertidaksamaan
serta program linear seringkali disajikan dalam bentuk soal pemecahan masalah.
Tidak sedikit siswa yang sering menemukan kesulitan dalam menentukan
3
penyelesaian soal. Hal ini di dukung fakta, dari hasil ulangan harian siswa pada
kompetensi persamaan dan pertidaksamaan yang reratanya masih dibawah KKM
yaitu 63,40. Hal ini diduga karena siswa kurang menguasai konsep dari materi
yang diberikan. Perlu adanya upaya dalam mengembangkan kemampuan peserta
didik dalam memecahkan masalah dengan menerapkan pendekatan
pembelajaran inovatif yang dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah. Pendekatan tersebut diantaranya pendekatan Open-Ended
dan pendekatan kontekstual.
Pendekatan Open-Ended dan pendekatan kontekstual adalah pendekatan
pembelajaran yang memberikan masalah-masalah tidak rutin pada awal proses
pembelajaran. Dalam pembelajaran dengan pendekatan Open-Ended siswa
dihadapkan dengan masalah-masalah tidak rutin yang memiliki lebih dari satu
cara penyelesaian atau lebih dari satu jawaban. Sementara pembelajaran dengan
pendekatan kontekstual siswa diberi masalah-masalah dalam kehidupan sehari-
hari yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan. Kedua pendekatan
ini memiliki maksud yang sama yaitu melalui pembelajaran ini diharapkan siswa
dapat mengontruksi, menemukan, dan memahami konsep-konsep matematika
dalam pemecahan masalah.
Penelitian penerapan pendekatan pembelajaran inovatif dalam upaya
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dengan subjek populasi
penelitian siswa di SMK, hendaknya segera dilaksanakan karena berdasarkan
program pemerintah bidang kependidikan yang akan membuka sekolah kejuruan
dengan prosentase antara sekolah kejuruan dengan sekolah umum adalah 70%
4
berbanding 30%. Selain itu penelitian-penelitian di SMK yang dilakukan
mahasiswa masih sedikit. Hal ini memotivasi penulis untuk melakukan
penelitian tentang eksperimentasi pembelajaran matematika dengan pendekatan
kontekstual dan pendekatan open-ended dalam upaya meningkatkan kemampuan
pemahaman dan pemecahan masalah pada kompetensi program linear siswa
kelas X SMK Negeri 1 Sapuran.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dilihat beberapa
masalah yang dapat diangkat untuk diadakannya penelitian antara lain sebagai
berikut.
1. Ada kemungkinan rendahnya kemampuan pemahaman dan pemecahan
masalah matematika disebabkan karena kurangnya inovasi pembelajaran yang
dilakukan oleh guru sehingga siswa kurang menyukai pelajaran matematika.
Terkait dengan hal ini muncul pertanyaan βapakah jika guru matematika
melakukan inovasi dalam proses belajar matematika maka akan menarik
minat siswa terhadap pelajaran matematika sehingga kemampuan pemahaman
dan pemecahan masalah matematika akan meningkat?β. Hal ini dapat
dilakukan penelitian dengan melakukan inovasi pembelajaran dalam proses
belajar matematika.
2. Ada kemungkinan rendahnya kemampuan pemahaman dan pemecahan
masalah matematika disebabkan karena guru tidak mengaitkan materi yang
disampaikan dengan permasalahan kontekstual yang ada dalam kehidupan
sehari-hari. Terkait dengan hal ini muncul pertanyaan βapakah jika dalam
5
pembelajaran matematika dikaitkan dengan masalah kontekstual yang ada
dalam kehidupan sehari-hari maka prestasi belajar matematika akan
meningkat?β. Hal ini dapat dilakukan penelitian mengenai penerapan
pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika.
3. Ada kemungkinan rendahnya kemampuan pemahaman dan pemecahan
masalah matematika disebabkan karena kurangnya kemampuan peserta didik
dalam memecahkan masalah-masalah matematika. Terkait dengan hal ini
maka akan muncul pertanyaan βapakah jika peserta didik sering diberikan
masalah-masalah terbuka yang memiliki lebih dari satu cara penyelesaian
atau lebih dari satu jawaban maka kemampuan pemahaman dan pemecahan
masalah matematika akan meningkat?β. Hal ini dapat dilakukan penelitian
mengenai penerapan pendekatan Open-Ended dalam pembelajaran
matematika.
4. Ada kemungkinan rendahnya kemampuan pemahaman dan pemecahan
masalah matematika disebabkan karena pendekatan pembelajaran yang
diterapkan kurang mendukung dalam penyampaian materi sehingga
pemahaman siswa terhadap materi kurang maksimal. Terkait dengan hal ini
muncul pertanyaan βapakah jika diterapkan pendekatan pembelajaran inovatif
dalam proses belajar matematika maka akan meningkatkan kemampuan
pemahaman dan pemecahan masalah matematika?β. Hal ini dapat dilakukan
penelitian dengan menerapkan pendekatan-pendekatan pembelajaran inovatif
dalam pembelajaran matematika.
6
C. Pembatasan Masalah
Dari latar belakang yang telah penulis kemukakan di atas, terdapat banyak
permasalahan dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran di jenjang SMK.
Karena adanya keterbatasan waktu dan pengetahuan yang penulis miliki serta
untuk memperjelas dan memberikan arah yang tepat dalam pembahasan skripsi,
maka batasan masalah yang penulis ambil adalah sebagai berikut.
1. Pendekatan pembelajaran inovatif
Dalam penelitian ini pendekatan pembelajaran inovatif yang digunakan
adalah pendekatan kontekstual dan pendekatan Open-Ended pada materi
program linear.
2. Pemahaman dan pemecahan masalah matematika
Pemahaman dan pemecahan masalah matematika yang dimaksud dalam
penelitian ini merupakan pemahaman dan pemecahan masalah pada soal-soal
cerita dengan menggunakan soal-soal terbuka yang memiliki multi cara atau
multi jawaban dan soal-soal yang mengaitkan dengan masalah-masalah di
sekeliling kehidupan siswa.
3. Penelitian dibatasi pada tingkat SMK Negeri 1 Sapuran dengan sampel
sebanyak 2 kelas, 1 kelas untuk kelas eksperimen I dan 1 kelas untuk kelas
eksperimen II, pokok bahasan program linear kelas X semester 2 tahun
ajaran 2012/2013.
Dari pembatasan masalah diatas maka peneliti mengambil judul
βEksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Open-Ended
Dan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman
7
Dan Pemecahan Masalah Pada Kompetensi Program Linear Siswa Kelas X
SMK Negeri 1 Sapuran Tahun Pelajaran 2012/2013β.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah tersebut, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah pendekatan Open-Ended meningkatkan kemampuan siswa dalam
pemahaman dan pemecahan masalah matematika pada materi program linear?
2. Apakah pendekatan kontekstual meningkatkan kemampuan siswa dalam
pemahaman dan pemecahan masalah matematika pada materi program linear?
3. Manakah yang lebih baik antara pendekatan Open-Ended dengan pendekatan
kontekstual dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam pemahaman dan
pemecahan masalah matematika pada materi program linear?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan tersebut, maka tujuan dari
penelitian ini adalah sebai berikut.
1. Untuk mengetahui apakah pendekatan Open-Ended meningkatkan
kemampuan siswa dalam pemahaman dan pemecahan masalah matematika
pada materi program linear.
2. Untuk mengetahui apakah pendekatan kontekstual meningkatkan kemampuan
siswa dalam pemahaman dan pemecahan masalah matematika pada materi
program linear.
3. Untuk mengetahui manakah yang lebih baik antara pendekatan Open-Ended
dengan pendekatan kontekstual dalam meningkatkan kemampuan siswa
8
dalam pemahaman dan pemecahan masalah matematika pada materi program
linear.
F. Manfaat Penelitian
Seperti yang telah dikemukakan pada latar belakang, manfaat yang
diharapkan dari penelitian ini adalah sebagi berikut.
1. Bagi siswa SMK, diharapkan penerapan pendekatan Open-Ended dan
pendekatan kontekstual ini dapat memberikan pengalaman dalam
memecahkan masalah sehingga kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah dapat meningkat serta diharapkan setelah lulus dapat menerapkan
dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.
2. Bagi guru matematika, diharapkan penerapan pendekatan Open-Ended dan
pendekatan kontekstual ini dapat menjadi rujukan dalam menerapkan
pembelajaran matematika pada materi tertentu agar peserta didik dapat
memahami konsep dan mampu menyelesaikan masalah matematika, sebagai
upaya mempersiapkan diri dalam dunia kerja.
3. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan pengalaman yang berharga sehingga
penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan dalam menerapkan
pembelajaran inovatif dikemudian hari sebagai calon tenaga pendidik.
4. Bagi pengambil kebijakan pendidikan, diharapkan penelitian penerapan
pendekatan Open-Ended dan pendekatan kontekstual ini dapat dijadikan
rujukan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar matematika peserta didik
pada umumnya.
9
BAB II
KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran merupakan suatu proses belajar serta proses memperoleh
pengetahuan. Dalam pembelajaran akan melibatkan guru, siswa, sumber
belajar, media belajar dan lain-lain. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003
tentang Sisdiknas (2009:6) pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Menurut Winkel dalam M. Sobry Sutikno (2013:31) mengartikan
pembelajaran sebagai seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung
proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian
eksternal yang berperan terhadap kejadian-kejadian internal dalam diri siswa.
Siswa belajar tidak hanya menggunakan buku sebagai sumber belajar, namun
banyak pelajaran yang di dapat dari tindakan atau perilaku yang dilihat siswa
di sekitarnya. Baik di lingkungan sekolah, lingkungan tempat tinggal, dan
lingkungan bergaul siswa.
Menurut M. Sobry Sutikno (2013:31) pembelajaran ialah segala upaya
yang dilakukan oleh guru (pendidik) agar terjadi proses belajar pada diri
siswa. Terdapat beberapa komponen dalam pembelajaran antara lain tujuan,
materi, metode, dan evaluasi. Dari keempat komponen tersebut yang perlu
diperhatika oleh guru dalam pembelajaran adalah memilih dan menentukan
pendekatan dan model pembelajaran.
10
Dari definisi pembelajaran di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
pembelajaran merupakan proses interaksi antara siswa dengan guru dan
sumber belajar agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap, keterampilan dan
kepercayaan pada siswa. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk
membantu siswa agar dapat belajar dengan baik yang didukung dengan
pendekatan dan model pembelajaran yang dipilih guru.
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang tidak bergantung pada
pengetahuan lain. Matematika justru terlibat atau membantu dalam
perkembangan ilmu-ilmu lain. Kline dalam Asep Jihad (2008:152),
menyatakan matematika bukan pengetahuan yang menyendiri, tetapi
keberadaannya untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai
permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.
Matematika adalah queen of science (ratunya ilmu). Menurut
Sumardyono (2004:28) secara umum definisi matematika dapat
dideskripsikan sebagai berikut.
a. Matematika sebagai struktur yang terorganisir.
Matematika terdiri atas beberapa komponen, yang meliputi aksioma/
postulat, pengertian pangkal /primitif, dan dalil/ teorema (termasuk
di dalamnya lemma (teorema pengantar/ kecil) dan corolly/ sifat).
b. Matematika sebagai alat (tool).
Matematika sebagai alat dalam mencari solusi pelbagai masalah
dalam kehidupan sehari-hari.
c. Matematika sebagai pola pikir deduktif.
Matematika merupakan pengetahuan yang memiliki pola pikir
deduktif, artinya suatu teori atau pernyataan dalam matematika dapat
diterima kebenarannya apabila telah dibuktikan secara deduktif
(umum).
d. Matematika sebagai cara bernalar (the way of thinking).
11
Matematika dapat pula dipandang sebagai cara bernalar, paling tidak
karena beberapa hal, seperti matematika memuat cara pembuktian
yang sahih (valid), rumus-rumus atau aturan yang umum, atau sifat
penalaran matematika yang sistematis.
e. Matematika sebagai bahasa artifisial.
Simbol merupakan ciri yang paling menonjol dalam matematika.
Bahasa matematika adalah bahasa simbol yang bersifat artifisial,
yang baru memiliki arti bila dikenakan pada suatu konteks.
f. Matematika sebagai seni yang kreatif.
Penalaran yang logis dan efisien serta perbendaharaan ide-ide dan
pola-pola yang kreatif dan menakjubkan, maka matematika sering
pula disebut sebagai seni, khususnya merupakan seni berpikir yang
kreatif.
Dari definisi matematika di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
matematika merupakan ilmu tentang bilangan yang terdiri atas beberapa
komponen, yang meliputi aksioma/ postulat, pengertian pangkal /primitif, dan
dalil/ teorema, serta sebagai alat mencari solusi masalah dalam kehidupan
sehari-hari. Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang dikembangkan
melalui simbol-simbol yang disepakati bersama oleh para matematikawan.
Konsep-konsep dalam matematika terdiri dari konsep yang paling sederhana
sampai pada konsep yang paling kompleks.
Pendapat-pendapat mengenai definisi pembelajaran dan definisi
matematika di atas memberi gambaran bahwa pembelajaran matematika
adalah proses interaksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar agar
dapat terjadi proses perolehan ilmu, pengetahuan dan keterampilan
matematika, yang meliputi ketrampilan menyelesaiakan masalah,
keterampilan membuktikan dan penalaran rumus-rumus atau aturan umum
matematika. Pembelajaran matematika dapat berkembang secara optimal
dengan dipengaruhi oleh berbagai aspek seperti kemampuan guru mengelola
12
kelas, kemampuan guru dalam memilih dan menentukan pendekatan dan
model pembelajaran, serta kemampuan siswa dalam mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh dalam pembelajaran.
2. Pendekatan Pembelajaran
Menurut Taufik (2010:12) pendekatan pembelajaran dapat diartikan
sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran,
yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya
masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan
melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Dilihat dari
pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1)
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada peserta didik
(student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Menurut Suyono dan Hariyanto (2011:18) pendekatan pembelajaran
merupakan suatu himpunan asumsi yang saling berhubungan dan terkait
dengan sifat pembelajaran. Suatu pendekatan bersifat aksiomatik dan
menggambarkan sifat-sifat dan ciri khas suatu pokok bahasan yang diajarkan.
Dalam pengertian pendekatan pembelajaran tergambarkan latar psikologis
dan latar pedagogis dari pilihan metode pembelajaran yang akan digunakan
dan diterapkan oleh guru bersama siswa.
Menurut Bambang Priyo Darminto (2011:1) pendekatan pembelajaran
(learning approach) adalah cara yang ditempuh dalam pelaksanaan
pembelajaran agar konsep materi pelajaran dapat beradaptasi dengan siswa.
13
Pada intinya, pendekatan pembelajaran matematika dibagi menjadi dua
macam yaitu pendekatan metodologis dan pendekatan materialistis.
Pendekatan metodologis adalah pendekatan pembelajaran yang dilakukan
secara analitis, sintesis, induktif, deduktif, tematis, realistis, dan heuristis.
Pendekatan materialistis adalah pendekatan pembelajaran dimana dalam
menyajikan konsep matematika dilakukan dengan menggunakan konsep
matematika lain yang diketahui oleh siswa.
Dari pengertian pendekatan pembelajaran tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa pendekatan pembelajaran adalah sudut pandang terhadap
proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum, yang melatari metode pembelajaran
dengan menggambarkan sifat-sifat dan ciri khas suatu pokok bahasan yang
diajarkan.
3. Pendekatan Open-Ended
Menurut Suyatno (2009: 62) pendekatan pembelajaran Open-Ended
merupakan pendekatan pembelajaran dengan problem (masalah) terbuka,
artinya pembelajaran yang menyajikan permasalahan dengan pemecahan
berbagai cara (flexibility) dan solusinya juga bisa beragam (multi jawab,
fluency). Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan orisinalitas ide,
kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi, sharing, keterbukaan,
dan sosialisasi. Siswa dituntut untuk berimprovisasi mengembangkan metode,
cara, atau pendekatan yang bervariasi dalam memperoleh jawaban siswa yang
beragam.
14
Menurut Suherman dalam Syafruddin (2008:1) problem yang
diformulasikan memiliki multijawaban yang benar disebut problem tak
lengkap atau disebut juga Open-Ended atau soal terbuka. Siswa yang
dihadapkan dengan Open-Ended problem, tujuan utamanya bukan untuk
mendapatkan jawaban tetapi lebih menekankan pada cara bagaimana sampai
pada suatu jawaban. Dengan demikian bukanlah hanya satu pendekatan atau
metode dalam mendapatkan jawaban, namun beberapa atau banyak.
Tujuan pembelajaran Open-Ended menurut Nohda dalam Suherman
dalam Syafrudin (2008:1) adalah untuk membantu mengembangkan kegiatan
kreatif dan pola pikir matematik siswa melalui problem posing secara
simultan. Oleh karena itu, hal yang perlu diperhatikan adalah kebebasan
siswa untuk berpikir dalam membuat progress pemecahan sesuai dengan
kemampuan, sikap, dan minatnya sehingga pada akhirnya akan membentuk
intelegensi matematika siswa. Kegiatan matematik dan kegiatan siswa disebut
terbuka jika memenuhi tiga aspek berikut.
a. Kegiatan siswa harus terbuka
Yang dimaksud kegiatan siswa harus terbuka adalah kegiatan
pembelajaran harus mengakomodasi kesempatan siswa untuk
melakukan segala sesuatu secara bebas sesuai kehendak mereka.
b. Kegiatan matematika merupakan ragam berpikir
Kegiatan matematika adalah kegiatan yang didalamnya terjadi proses
pengabtraksian dari pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari
ke dalam dunia matematika atau sebaliknya.
c. Kegiatan siswa dan kegiatan matematika merupakan satu kesatuan
Dalam pembelajaran matematika guru diharapkan dapat mengangkat
pemahaman dalam berpikir matematika sesuai dengan kemampuan
individu. Meskipun pada umumnya guru akan mempersiapkan dan
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan pengalaman dan
pertimbangan masing-masing. Guru bisa membelajarkan siswa
melalui kegiatan-kegiatan matematika tingkat tinggi yang sistematis
15
atau melalui kegiatan-kegiatan matematika yang mendasar untuk
melayani siswa yang kemampuannya renda.
Menurut Suherman dalam syafrudin (2008:5) pendekatan Open-Ended
memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan, diantaranya adalah sebagai
berikut.
a. Keunggulan pendekatan Open-Ended
1) Siswa lebih aktif dalam pembelajaran.
2) Kesempatan memanfaatkan pengetahuan dan mengembangkan
keterampilan siswa lebih banyak.
3) Dalam merespon permasalahan matematika siswa menggunakan cara
sendiri.
4) Siswa mendapat pengalaman banyak dalam memecahkan dan
menyelesaikan masalah.
b. Kelemahan pendekatan Open-Ended
1) Dalam menyiapkan dan menyampaikan masalah matematika agar
dapat langsung dipahami oleh siswa bukan pekerjaan yang mudah.
2) Penyampaian yang kurang tepat akan membuat siswa kesulitan dalam
merespon permasalahan yang diberikan.
3) Siswa ragu atau mencemaskan jawaban mereka.
4) Mungkin ada sebagian siswa yang merasa bahwa kegiatan belajar
mereka tidak menyenangkan karena kesulitan yang mereka hadapi.
Dari penjelasan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
pendekatan pembelajaran Open-Ended merupakan pendekatan pembelajaran
yang diawali dengan memberikan soal-soal terbuka kepada siswa. Soal-soal
16
terbuka yang disusun adalah soal-soal yang memiliki multi jawaban atau
memiliki lebih dari satu cara penyelesaian. Yang lebih penting dalam
pendekatan ini adalah cara siswa untuk mencapai jawaban soal tersebut,
bukan jawaban akhir soal. Sehingga kegiatan pembelajaran ini harus
mengarah dan membawa siswa dalam menjawab masalah dengan cara atau
dengan jawaban benar lebih dari satu, sehingga merangsang kemampuan
intelektual dan pengalaman siswa dalam proses menemukan sesuatu yang
baru.
4. Pendekatan Kontekstual
Menurut Suyatno (2009:56,57) pendekatan pembelajaran kontekstual
adalah pendekatan pembelajaran yang dimulai dengan sajian atau tanya jawab
lisan (ramah, terbuka, negosiasi) yang terkait dengan dunia nyata kehidupan
siswa (daily life modeling), sehingga akan terasa manfaat dari materi yang
akan disajikan, motivasi belajar muncul, dunia pikiran siswa menjadi konkret,
dan suasana menjadi kondusif, nyaman dan menyenangkan. Prinsip
pendekatan pembelajaran kontekstual adalah aktivitas siswa, siswa
melakukan dan mengalami, tidak hanya menonton dan mencatat, dan
pengembangan kemampuan sosialisasi.
Menurut Elaine B. Johnson (2009:57, 58) pendekatan pembelajaran
kontekstual adalah suatu sistem pengajaran yang cocok dengan otak yang
menghasilkan makna dengan konteks dari kehidupan sehari-hari siswa.
Dengan memanfaatkan kenyataan bahwa lingkungan merangsang sel-sel saraf
otak untuk membentuk jalan, sistem ini memfokuskan diri pada konteks, pada
17
hubungan-hubungan. Dalam pendekatan pembelajaran kontekstual βkonteksβ
bermakna lebih dari sekadar kejadian-kejadian yang terjadi di suatu tempat
dan waktu. Konteks juga terdiri dari asumsi-asumsi bawah sadar yang kita
serap selama kita tumbuh, dari keyakinan yang kita pegang kuat, yang kita
peroleh seperti lewat osmosis, dan dari nilai-nilai yang membentuk
pengertian kita tentang kenyataan.
Menurut Suyatno (2009:57) terdapat tujuh indikator pendekatan
pembelajaran kontekstual yaitu modeling (pemusatan perhatian, motivasi,
penyampaian kompetensi-tujuan, pengarahan-petunjuk, rambu-rambu,
contoh), questioning (eksplorasi, membimbing, menuntun, mengarahkan,
mengembangkan, evaluasi, inkuiri, generalisasi), learning community
(seluruh siswa partisipatif dalam belajar kelompok atau individual, minds-on,
hands-on, mencoba, mengerjakan), inquiry (identifikasi, investigasi,
hipotesis, konjektur, generalisasi, menemukan), constructivism (membangun
pemahaman sendiri, mengkonstruksi konsep-aturan, analisis-sintesis),
reflection (reviu, rangkuman, tindak lanjut), authentic assessment (penilaian
selama proses dan sesudah pembelajaran, penilaian portofolio, penilaian
seobjektif-objektifnya dari berbagai aspek dengan berbagai cara).
Menurut Elaine B. Johnson (2009:65) pendekatan pembelajaran
kontekstual mencakup delapan komponen sebagai berikut.
a. Membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna
b. Melakukan pekerjaan yang berarti
c. Melakukan pembelajaran yang diatur sendiri
d. Bekerja sama
e. Berpikir kritis dan kreatif
f. Membantu individu untuk tumbuh dan berkembang
18
g. Mencapai standar yang tinggi
h. Menggunakan penilaian autentik
Menurut Buning dalam Bayu Aji (2012:15) pendekatan kontekstual
memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, diantaranya sebagai berikut.
a. Kelebihan Pendekatan Kontekstual
1) Memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk ikut aktif dalam
pembelajaran.
2) Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif memahami dan memecahkan
masalah.
3) Pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
4) Membantu siswa bekerja lebih efektif dalam kelompok.
5) Terbentuk sikap kerjasama yang baik antara individu maupun
kelompok.
b. Kekurangan Pendekatan Kontekstual
1) Membutuhkan waktu lumayan lama dalam pembelajaran.
2) Tidak semua siswa dapat menyesuaikan diri dalam pembelajaran
dengan pendekatan kontekstual.
3) Guru yang tidak berpengalaman, akan merasa kesulitan dalam
penyampaian materi, karena tingkat kemampuan setiap siswa tidak
sama.
4) Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual akan mudah dipahami
oleh sisa yang lebih pandai dibanding dengan siswa yang kurang
pandai.
19
5) Siswa yang tidak aktif akan tertinggal, karena pembelajaran dengan
pendekatan kontekstual menuntut siswa untuk ikut aktif dalam
pembelajaran.
Dari penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan
kontekstual adalah pendekatan pembelajaran dengan mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan pembelajaran ini
merupakan suatu pendekatan pendidikan yang berbeda, melakukan lebih dari
sekedar menuntun para siswa dalam menggabungkan subjek-subjek akademik
dengan konteks keadaan mereka sendiri. Sehingga pengalaman dan
pengetahuan siswa sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran.
5. Kemampuan Pemahaman Masalah Matematika
Untuk menentukan rencana penyelesaian masalah terlebih dahulu
seseorang harus memahami masalah yang dihadapinya. Begitu pula dalam
pemecahan masalah matematika diperlukan pemahaman terhadap masalah
matematika yang dihadapi, terlebih lagi pemahaman terhadap konsep-konsep
matematika yang akan digunakan untuk pemecahan masalah. Menurut Polya
dalam Asep Jihad (2008:167) membedakan pemahaman menjadi empat yaitu
sebagai berikut.
a. Pemahaman mekanikal dapat mengingat dan menerapkan sesuatu
secara rutin perhitungan sederhana.
b. Pemahaman induktif dapat mencobakan sesuatu dalam kasus
sederhana dan tahu bahwa sesuatu itu berlaku dalam kasus serupa.
c. Pemahaman rasional dapat membuktikan kebenaran sesuatu.
20
d. Pemahaman intuitif dapat memperkirakan kebenaran sesuatu.
Dalam pembelajaran matematika keempat pemahaman tersebut sangat
dibutuhkan, dengan banyaknya rumus dalam pembelajaran matematika
pemahaman terhadap konsep rumus tersebut akan jauh lebih bermakna
dibandingkan dengan menghafal rumus matematika. Copeland dalam Asep
Jihad (2008:167,168) membedakan dua jenis pemahaman yaitu sebagai
berikut.
a. Knowing how to yaitu dapat mengerjakan sesuatu secara rutin/ algoritmik.
b. Knowing yaitu dapat mengerjakan sesuatu dengan sadar akan proses yang
dikerjakan.
Dalam menentukan penyelesaian dari suatu masalah matematika kedua
pemahaman tersebut sangat diperlukan. Seseorang harus memahami suatu
algoritma yang benar untuk melakukan suatu proses pemecahan masalah.
Dalam pembelajaran matematika tidak jarang ditemukan masalah yang
serupa, tentunya dengan proses pemecahan masalah yang serupa pula. Oleh
karena itu, haruslah seseorang paham dan sadar terhadap proses pemecahan
masalah yang dikerjakan.
Dari penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan
pemahaman masalah merupakan kemampuan mengerti makna atau mengerti
maksud dari suatu masalah. Kemampuan pemahaman masalah tidak hanya
mengerti maksud yang ada pada suatu masalah, akan tetapi juga sadar akan
suatu proses yang dikerjakan. Yang berarti jika seorang telah memahami
suatu masalah dan memahami cara penyelesaiannya, seorang tersebut juga
21
dapat mengingat dan menerapkan pemahamannya tersebut pada masalah
serupa dan mengembangkan pemahaman tersebut pada masalah-masalah
yang berbeda.
6. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Masalah merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari dalam realitas
kehidupan ini, setiap orang pasti pernah dan akan mengalami permasalahan
hidup yang harus dihadapi dan dipecahkan atau diselesaikan. Dalam
pembelajaran matematika, masalah merupakan salah satu aspek yang sangat
penting, karena salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah siswa
memiliki kemampuan pemecahan masalah. Menurut Fajar Shadiq (2007:2)
puncak keberhasilan pembelajaran matematika adalah ketika para siswa
mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Masalah adalah suatu pertanyaan yang menunjukkan adanya suatu
tantangan (challenge) namun tidak dapat dipecahkan oleh suatu prosedur
rutin. Menurut Ruggiero dalam Elaine B. Johnson (2009:193) pemecahan
masalah adalah mencari tindakan terbaik yang harus diambil. Pemecahan
masalah pada dasarnya bukan hanya untuk mendapatkan jawaban, akan tetapi
lebih untuk mendapatkan cara atau teknik untuk menyelesaikan masalah.
Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan
pemecahan masalah merupakan kemampuan memilih tindakan terbaik untuk
menjawab pertanyaan yang menunjukkan suatu tantangan. Empat langkah
penting menurut permendiknas No. 22 (Depdiknas, 2006) yang harus
dipelajari siswa, yaitu (1) memahami masalah, (2) merancang model
22
matematika, (3) menyelesaikan model, dan (4) menafsirkan solusi yang
diperoleh. Dari keempat langkah tersebut dalam menyelesaikan masalah yang
pertama harus dilakukan adalah mengetahui makna dari suatu masalah dan
merencanakan jalan penyelesaiannya, kemudian merancang sebuah model
matematika dari masalah tersebut. Setelah merancang model dilakukan proses
penyelesaian model untuk mendapatkan solusi dari masalah matematika
tersebut.
B. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen. Dalam
penelitian ini mencoba pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual
dan pendekatan Open-Ended pada kompetensi program linear dalam upaya
meningkatkan pemahaman dan pemecahan masalah siswa kelas X SMK Negeri
1 Sapuran tahun pelajaran 2012/2013. Dalam melakukan penelitian ini peneliti
mengambil beberapa rujukan dari penelitian sebelumnya.
Penelitian yang dijadikan rujukan yang berkaitan dengan penelitian yang
dilakukan adalah penelitian oleh Winda Devia Winata yang berjudul
βEksperimentasi Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL)
Materi Segiempat Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII Semester 2 MTs
AL-Iman Gebang Purworejo Tahun Pelajaran 2010/2011β hasil penelitiannya
menyatakan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran CTL lebih baik
dibanding dengan model pembelajaran konvensional. Dalam penelitian ini
dengan penelitian yang dilakukan oleh Winda Devia Winata memiliki kesamaan
dan perbedaan. Kesamaannya adalah sama-sama menggunakan pendekatan
23
kontekstual dalam pembelajaran. Perbedaannya adalah dalam penelitian ini
kompetensi yang diambil adalah kompetensi program linear pada jenjang
pendidikan SMK, sementara penelitian yang dilakukan oleh Winda Devia
Winata mengambil kompetensi Segiempat pada jenjang pendidikan MTs.
Penelitian serupa dilakukan oleh Bayu Aji dengan judul βEksperimentasi
Model Contextual Teaching and Learning Pada Materi Keliling dan Luas
Bangun Datar Sederhana Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Se-Gugus Dewi
Sartika Kecamatan Purwodadi Tahun Pelajaran 2011/2012β dengan hasil
penelitiannya adalah pembelajaran dengan model CTL lebih baik dibanding
pembelajaran dengan model konvensional. Dalam penelitian ini dengan
penelitian yang dilakukan oleh Bayu Aji memiliki kesamaan dan perbedaan.
Kesamaannya adalah sama-sama menggunakan pendekatan kontekstual dalam
pembelajaran. Perbedaannya adalah dalam penelitian ini kompetensi yang
diambil adalah kompetensi program linear pada jenjang pendidikan SMK,
sementara penelitian yang dilakukan oleh Bayu Aji mengambil kompetensi
Keliling dan Luas Bangun Datar Sederhana pada jenjang pendidikan dasar.
Penelitian lain yang menjadi rujukan peneliti adalah penelitian yang
dilakukan oleh Rudhi Salam yang berjudul βEksperimentasi Pembelajaran
Matematika Berbasis Open-Ended Problem Pada Materi Segiempat Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri 33 Purworejo Tahun
Pelajaran 2010/2011β, hasil penelitiannya menyatakan bahwa prestasi belajar
matematika siswa yang diajar dengan pendekatan Open-Ended Problem lebih
baik dibandingkan siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan
24
konvensional. Kesamaannya adalah sama-sama menggunakan pendekatan Open-
Ended dalam pembelajaran. Perbedaannya adalah dalam penelitian ini
kompetensi yang diambil adalah kompetensi program linear pada jenjang
pendidikan SMK, sementara penelitian yang dilakukan oleh Rudhi Salam
mengambil kompetensi Segiempat pada jenjang pendidikan SMP.
Penelitian lain yang menjadi rujukan adalah penelitian Irwan Dwi Nurtika
yang berjudul βEksperimentasi Pembelajaran Matematika Berbasis Open-Ended
Problem Pada Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Kelas VII Semester II SMP Muhammadiyah Kutowinangun Tahun
Pelajaran 2010/2011β, hasil penelitiannya menyatakan bahwa prestasi belajar
matematika siswa yang diajar dengan pendekatan Open-Ended Problem lebih
baik dibandingkan siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan
konvensional. Kesamaannya adalah sama-sama menggunakan pendekatan Open-
Ended dalam pembelajaran. Perbedaannya adalah dalam penelitian ini
kompetensi yang diambil adalah kompetensi program linear pada jenjang
pendidikan SMK, sementara penelitian yang dilakukan oleh Irwan Dwi Nurtika
mengambil kompetensi Operasi Hitung Bilangan Bulat pada jenjang SMP.
Dari penelitian-penelitian yang dijadikan rujukan tersebut, terlihat bahwa
pendekatan kontekstual dan pendekatan Open-Ended lebih baik dibanding
dengan pendekatan konvesional yang bisa digunakan guru dalam pembelajaran.
Oleh karena itu, peneliti termotivasi untuk mengadakan penelitian dengan
menerapkan dua pendekatan tersebut pada pembelajaran matematika. Penerapan
25
kedua metode ini ditujukan untuk meningkatkan pemahaman dan pemecahan
masalah pada kompetensi program linear.
C. Kerangka Berfikir
Pada jenjang pendidikan SMK, proses pembelajaran yang menekankan
untuk bernalar, memecahkan masalah, ataupun pemahaman sangat dianjurkan
khususnya pada mata pelajaran matematika. Hal ini ditujukan untuk mencapai
tujuan jangka panjang pembelajaran matematika yaitu meningkatkan
kemampuan para siswa agar mereka mampu mengembangkan diri dan mampu
menyelesaikan masalah. Materi-materi mata pelajaran matematika SMK banyak
memuat materi yang berkaitan dengan pemecahan masalah seperti persamaan
dan pertidaksamaan, program linear, statistika dan lain-lain. Untuk menguasai
materi-materi tersebut khususnya materi program linear dibutuhkan kemampuan
bernalar, memecahkan masalah ataupun pemahaman.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam bernalar,
memecahkan masalah ataupun pemahaman pada kompetensi program linear
dibutuhkan penerapan pendekatan pembelajaran yang dapat mendukung proses
pembelajaran, sehingga tercapainya tujuan tersebut. Pendekatan-pendekatan
yang dapat mendukung diantaranya adalah pendekatan kontekstual dan
pendekatan Open-Ended. Dari data-data yang diperoleh di SMK Negeri 1
Sapuran, upaya meningkatkan pemahaman dan pemecahan masalah khususnya
pada kompetensi program linear perlu dilakukan. Untuk itu peneliti mencoba
menerapkan pendekatan kontekstual dan pendekatan Open-Ended pada
26
pembelajaran matematika khususnya pada kompetensi program linear di SMK
Negeri 1 Sapuran.
Pendekatan pembelajaran kontekstual merupakan suatu pendekatan
pendidikan yang berbeda, melakukan lebih dari sekedar menuntun para siswa
dalam menggabungkan subjek-subjek akademik dengan konteks keadaan mereka
sendiri. Masalah-masalah yang diambil dalam pembelajaran kontekstual
merupakan masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Pemberian masalah-
masalah kontekstual pada pendekatan ini akan memudahkan siswa dalam
membangun pemahaman terhadap materi program linear, serta akan
membiasakan siswa dalam pemecahan masalah, karena dalam pembelajaran ini
soal-soal yang diberikan pada siswa merupakan soal-soal pemecahan masalah.
Pendekatan Open-Ended merupakan pendekatan pembelajaran dengan
masalah terbuka, artinya pembelajaran yang menyajikan permasalahan dengan
pemecahan berbagai cara dan solusinya juga bisa beragam. Pembelajaran ini
melatih dan menumbuhkan orisinalitas ide, kreativitas, kognitif tinggi, kritis,
komunikasi-interaksi, sharing, keterbukaan, dan sosialisasi. Dengan penerapan
pendekatan Open-Ended dalam proses pembelajaran juga akan dapat
memudahkan siswa membangun pemahaman terhadap materi program linear
dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah.
Dilihat dari maksud dan tujuan pembelajaran dengan pendekatan
kontekstual dan pembelajaran dengan pendekatan Open-Ended, keduanya
memiliki kesamaan. Akan tetapi, peneliti berharap pendekatan kontekstual lebih
baik dari pendekatan Open-Ended. Hal ini dikarenakan pedekatan kontekstual
27
lebih melibatkan masalah-masalah kehidupan sehari-hari siswa dalam
pembelajaran, sehingga siswa akan lebih mudah memahami pelajaran yang
disampaikan. Khususnya pada kompetensi program linear ini siswa diharapkan
lebih mudah memahami masalah-masalah yang diberikan serta lebih mudah
dalam menentukan penyelesaiannya. Sementara, dari uraian tentang
pembelajaran dengan pendekatan Open-Ended dirasa pendekatan ini kurang
efektif dalam pembelajaran, karena dimungkinkan ada siswa yang memerlukan
waktu cukup lama untuk memahami maksud yang disampaikan guru. Serta
dimungkinkan ada siswa yang ragu dengan cara penyelesaian yang dipilih dan
jawaban yang diperolehnya.
D. Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara atau dugaan yang
bersifat teoritis terhadap rumusan masalah penelitian. Dalam penelitian ini
terdapat tiga dugaan, yaitu sebagai berikut.
1. Pendekatan Open-Ended meningkatkan kemampuan siswa dalam pemahaman
dan pemecahan masalah matematika pada materi program linear.
2. Pendekatan kontekstual meningkatkan kemampuan siswa dalam pemahaman
dan pemecahan masalah matematika pada materi program linear.
3. Pendekatan kontekstual lebih baik dalam meningkatkan kemampuan siswa
dalam pemahaman dan pemecahan masalah matematika pada materi program
linear dibandingkan dengan pendekatan Open-Ended.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat, Subjek, dan Waktu Penelitian
1. Tempat dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Sapuran Kecamatan
Sapuran Kabupaten Wonosobo. Subjek penelitian adalah siswa kelas X
semester II tahun pelajaran 2012/2013. Yang terdiri dari kompetensi keahlian
Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Sepeda Motor (TSM), Busana
Butik (BB), dan Akuntansi (AK).
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 8 bulan, yaitu dimulai pada bulan
januari hingga agustus tahun 2013. Dalam pelaksanaannya terdiri dari
pengajuan judul, permohonan izin penelitian, penyusunan proposal,
penyusunan instrumen, pengujian instrumen, pelaksanaan, pengolahan data,
dan penyusunan laporan penelitian. Adapun rincian waktu pelaksanaan
penelitian adalah sebagai berikut.
a. Pengajuan judul : November 2012
b. Permohonan izin penelitian : Januari 2013
c. Penyusunan proposal : Januari - Maret 2013
d. Penyusunan instrument : Maret 2013
e. Pengujian instrument : April 2013
f. Pelaksanaan penelitian : April β Mei 2013
g. Pengolahan data : Mei 2013
29
h. Penyusunan laporan : Juni β Agustus 2013
B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian
eksperimental semu (quasi experimental research), karena peneliti tidak
mungkin untuk mengontrol semua variabel yang relevan. Menurut Sukardi
(2011:16) dalam penelitian kuasi eksperimen peneliti dapat membagi grup yang
ada dengan tanpa membedakan antara kontrol dan grup secara nyata dengan
tetap mengacu bentuk alami yang sudah ada. Dalam penelitian ini dilakukan
manipulasi variabel terhadap variabel bebasnya yaitu pembelajaran matematika
dengan pendekatan kontekstual dan pendekatan Open-Ended. Dengan
mengambil dua kelas eksperimen yaitu eksperimen I dengan pendekatan Open-
Ended dan eksperimen II dengan pendekatan kontekstual.
Peneliti akan membandingkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah
siswa yang dikenai pendekatan Open-Ended (kelas eksperimen I) dengan siswa
yang dikenai pendekatan kontekstual (kelas eksperimen II), dengan desain
sebagai berikut.
Tabel 1
Desain Penelitian
Kelas Perlakuan Post test
TKR 1 (Eksperimen I) Open-Ended T1
TKR 2 (Eksperimen II) Kontekstual T2
Keterangan:
T1 = hasil post test kelas eksperimen 1
T2 = hasil post test kelas eksperimen 2
30
C. Populasi, Teknik Pengambilan Sampel, dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sukardi (2011: 53) populasi pada prinsipnya adalah semua
anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal
bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan
dari hasil akhir suatu penelitian. Jadi populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian yang menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester II SMK
Negeri 1 Sapuran Tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari kompetensi
keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dengan jumlah 2 kelas, Teknik
Sepeda Motor (TSM) dengan jumlah 1 kelas, Busana Butik (BB) dengan
jumlah 1 kelas, dan Akuntansi (AK) dengan jumlah 3 kelas.
2. Teknik Pengambilan Sampel
Sampling yang dilakukan adalah dengan Stratified Random yang
dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut.
a. Menghitung rata-rata setiap kelas dari hasil ulangan harian kompetensi
persamaan dan pertidaksamaan. Dari perhitungan tersebut diperoleh kelas
X TKR 1 dengan rata-rata 62.25, X TKR 2 dengan rata-rata 61.90, X TSM
dengan rata-rata 60.11, X BB dengan rata-rata 68.04, X AK 1 dengan rata-
rata 66.78 , X AK 2 dengan rata-rata 67.10, X AK 3 degan rata-rata 60,39.
Dari perhitungan rata-rata tersebut kemudian kelas-kelas tersebut
dikelompokkan menjadi tiga peringkat.
31
b. Setelah terbentuk tiga kelas sesuai peringkat akan di acak kelompok mana
yang akan menjadi sampel. Dari pengocokan terpilih yang menjadi sampel
adalah kelompok yang ada pada peringkat kedua yaitu kelas X TKR 1 dan
kelas X TKR 2.
c. Dua kelas yang terpilih sebagai sampel akan diberikan pembelajaran
dengan pendekatan yang berbeda. Pada tahap ini dilakukan pengundian
antara dua kelas tersebut untuk menentukan kelas eksperimen I yaitu kelas
yang dikenai pendekatan Open-Ended dan kelas eksperimen II yang
dikenai pendekatan kontekstual. Dari pengundian yang dilakukan
sebanyak 3 kali diperoleh X TKR 1 keluar sebanyak 2 kali.
d. Dari tahap kedua tersebut diperoleh kelas X TKR 1 dijadikan sebagai kelas
eksperimen I yang dikenai pendekatan Open-Ended. Sedangkan kelas X
TKR 2 dijadikan sebagai kelas eksperimen II yang dikenai pendekatan
kontekstual.
3. Sampel
Menurut Sugiyono (2010: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini diambil
dua kelas dari seluruh kelas yang menjadi populasi untuk dijadikan sampel.
Dari sampling yang dilakukan dengan menggunakan Stratified Random
diperoleh kelas X TKR1 dengan jumlah 32 siswa sebagai kelas eksperimen I
untuk pembelajaran yang menggunakan pendekatan Open-Ended dan kelas X
TKR 2 dengan jumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen II untuk
pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual.
32
D. Identifikasi Variabel
Menurut Sugiyono (2009:60) variabel penelitian pada dasarnya adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya. Pada penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu variabel bebas
(X) dan variabel terikat (Y).
1. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Dalam
penelitian ini variabel bebasnya adalah pendekatan pembelajaran.
a. Definisi operasional
Pendekatan pembelajaran adalah sudut pandang terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum, yang melatari metode
pembelajaran dengan menggambarkan sifat-sifat dan ciri khas suatu pokok
bahasan yang diajarkan. Pendekatan pembelajaran yang digunakan pada
penelitian ini adalah pendekatan Open-Ended dan pendekatan kontekstual.
b. Skala pengukuran: skala nominal.
c. Indikator: kelas yang dikenai pembelajaran dengan pendekatan Open-
Ended dan kelas yang dikenai pembelajaran dengan pendekatan
kontekstual.
d. Simbol: , dengan
Pendekatan Open-Ended (eksperimen I)
Pendekatan kontekstual (eksperimen II)
33
2. Variabel terikat yaitu varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam
penelitian ini variabel terikatnya adalah kemampuan pemahaman dan
pemecahan masalah.
a. Definisi Operasional
Kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah adalah kemampuan
dalam mengartikan maksud suatu masalah dan kemampuan memilih
tindakan terbaik yang harus diambil dalam menentukan penyelesaian
masalah.
b. Skala pengukuran: skala interval.
c. Indikator: Nilai tes pada kompetensi program linear.
d. Simbol: Y.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Dokumentasi
Menurut Riduwan (2009:58) dokumentasi ditujukan untuk memperoleh
data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan,
peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang
relevan dalam penelitian. Metode dokumentasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang kemampuan awal siswa
yang diambil dari nilai ulangan harian kompetensi persamaan dan
pertidaksamaan semester I kelas X SMK Negeri 1 Sapuran Tahun pelajaran
2012/2013 untuk mata pelajaran matematika pada dua kelas eksperimen yang
digunakan untuk menguji keseimbangan antara kedua kelas eksperimen
tersebut.
34
2. Metode Tes
Dalam mengumpulkan data hasil belajar matematika untuk mengetahui
kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah siswa pada kelas
eksperimen I dan kelas eksperimen II digunakan metode tes. Tes yang akan
diberikan sesuai dengan silabus, standar kompetensi, dan kompetensi dasar
yang tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Tes
yang digunakan berbentuk tes subyektif dimana soal tes ini berbentuk uraian.
Soal tes yang diberikan pada dua kelas eksperimen untuk mengetahui
kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah menggunakan soal yang
sama. Pada penelitian ini metode tes digunakan untuk mengumpulkan data
mengenai kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah pada kompetensi
program linear yang berbentuk soal uraian.
F. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini istrumen penelitian yang digunakan adalah soal tes
uraian yang terdiri dari 5 butir soal. Sebelum instrumen tes digunakan sebagai
alat pengumpul data penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap tes
tersebut. Uji coba yang dilakukan meliputi dua hal sebagai berikut.
1. Analisis Instrumen
Analisis instrumen bertujuan untuk mengetahui apakah soal tes telah
memenuhi syarat validitas dan reliabilitas atau belum.
a. Uji Validitas Isi
Suatu tes dikatakan memiliki validitas isi jika cakupan dan isi tes itu
sesuai dengan cakupan dan isi kurikulum yang sudah diajarkan. Isi tes
35
sesuai dengan atau mewakili sampel hasil-hasil belajar yang seharusnya
dicapai menurut tujuan kurikulum. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:67)
validitas isi dapat diusahakan tercapainya sejak saat penyusunan dengan
cara merinci materi kurikulum atau materi buku pelajaran. Dalam
penelitian ini, untuk menilai apakah instrumen tes telah mempunyai
validitas isi yang baik akan dilakukan oleh guru mata pelajaran
matematika.
Instrumen dalam penelitian ini berupa tes berbentuk uraian yang
terdiri dari 5 butir soal untuk mengukur kemampuan pemahaman dan
pemecahan masalah matematika siswa pada materi progam linear. Tes ini
diberikan setelah diberi perlakuan pada dua kelas eksperimen yaitu kelas
eksperimen I dikenai pendekatan Open-Ended dan kelas eksperimen II
dikenai pendekatan kontekstual. Sebelum tes tersebut digunakan, 5 butir
soal tersebut diuji cobakan terlebih dahulu, untuk mengetahui apakah
kelima butir soal tersebut memenuhi syarat soal yang baik atau sesuai
dengan indikator yang akan diujikan atau tidak. Untuk mengetahui apakah
5 soal tersebut memenuhi syarat soal yang baik, maka akan dilakukan uji
validitas dan reliabilitas interrater.
Di awal pembuatan instrumen penulis membuat 7 butir soal, setelah
dikoreksi oleh pembimbing skripsi disarankan untuk menggunakan 5 butir
soal saja. Setelah di hapus 2 soal yang di anggap paling sulit, penulis
mengujikan 5 butir soal terpilih pada guru matematika sebagai rater.
Setelah dikoreksi oleh rater terdapat 1 butir soal yang kurang tepat
36
mengukur indikator, sehingga perlu diubah atau tidak digunakan. Dengan
mempertimbangkan waktu yang tersedia untuk melakukan tes pada kelas-
kelas eksperimen maka diputuskan untuk menggunakan 4 butir soal yang
yang memiliki skala penilaian sangat tepat mengukur indikator. Berikut ini
adalah uraian skala penilaian yang diberikan oleh rater.
1) Untuk butir soal nomor 1, dua orang rater memberikan skor 1, yang
artinya butir soal tersebut kurang tepat mengukur indikator, sehingga
peneliti memilih butir nomor 1 yang tidak digunakan.
2) Untuk butir soal nomor 2, 3, dan 5, ketiga rater memberikan skor 3,
yang berarti butir soal tersebut sangat tepat mengukur indikator,
sehingga peneliti menggunakan butir soal tersebut dalam tes.
3) Untuk butir soal nomor 4, dua rater memberikan skor 3 yang berarti
sangat tepat mengukur indikator, sedangkan seorang rater memberikan
skor 2 yang berarti butir soal tersebut tepat mengukur indikator. Peneliti
menggunakan butir soal nomor 4 dalam tes, hanya saja memperbaiki
redaksi soal.
b. Uji Reliabilitas Interater
Koefisien reliabilitas interater atau antar penilai ditentukan
berdasarkan ketepatan butir soal mengukur indikator. Untuk mengetahui
koefisien reliabilitas instrumen tes kemampuan pemahaman dan
pemecahan masalah matematika digunakan rumus sebagai berikut.
; ;
37
Keterangan:
= Reliabilitas kesesuaian penilai
Adapun prosedur pengujiannya sebagai berikut.
1) Menentukan dengan rumus:
2) Menentukan dengan rumus:
3) Menentukan dengan rumus:
4) Menentukan dengan rumus:
(Djaali dan Pudji Mulyono, 2008:93)
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas
interraternya adalah 0,89 (perhitungan pada lampiran 21). Dengan
demikian soal tes kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah
matematika memiliki 89% kesamaan antara materi yang diajar dengan
kurikulum.
G. Uji Keseimbangan
Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah kedua populasi
dalam keadaan seimbang atau tidak. Sebelum dilakukan uji keseimbangan, perlu
38
dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu. Uji prasyarat yang dilakukan terdiri dari
uji normalitas dan uji homogenitas variansi.
1. Uji Prasyarat Uji Keseimbangan
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas pada
populasi penelitian ini peneliti mengggunakan metode Lilliefors dengan
prosedur sebagai berikut.
1) Hipotesis
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2) Taraf Signifikansi :
3) Statistik Uji
;
Keterangan:
:
: Proporsi cacah terhadap seluruh cacah
: Skor responden
4) Menentukan Daerah Kritik
; adalah ukuran sampel.
5) Keputusan Uji
ditolak jika terletak di daerah kritik.
39
6) Kesimpulan
a) Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal jika tidak
ditolak.
b) Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal jika
ditolak.
( Budiyono, 2004:170-171)
b. Uji Homogenitas Variansi Populasi
Uji homogenitas variansi populasi digunakan untuk mengetahui
apakah populasi penelitian mempunyai variansi yang sama atau tidak.
Untuk menguji homogenitas ini digunakan metode Bartlett dengan uji
Chi kuadrat dengan prosedur sebagai berikut.
1) Hipotesis
(variansi populasi homogen)
paling tidak ada satu (variansi populasi tidak homogen)
untuk .
2) Taraf signifikansi
3) Statistik Uji
Keterangan:
: derajat kebebasan untuk
: cacah semua pengukuran
40
: derajat kebebasan untuk
:
: cacah pengukuran pada sampel ke-
4) Daerah Kritik
5) Keputusan Uji
ditolak jika terletak di daerah kritik.
6) Kesimpulan
a) Populasi-populasi homogen jika tidak ditolak.
b) Populasi-populasi tidak homogen jika ditolak.
( Budiyono, 2004:177-178)
2. Uji Keseimbangan
Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas
(kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II) dalam keadaan seimbang atau
tidak, sebelum kedua kelas tersebut mendapat perlakuan. Statistik uji yang
digunakan adalah uji βt. Adapun data yang digunakan berasal dari data
dokumen nilai ulangan harian kompetensi persamaan dan pertidaksamaan
antara siswa dalam kelas yang digunakan sebagai sampel penelitian.
Langkah-langkah uji keseimbangan adalah sebagai berikut.
41
a. Hipotesis
(kedua kelas populasi memiliki kemampuan awal sama)
(kedua kelas populasi memiliki kemampuan awal tidak sama)
b. Taraf Signifikansi :
c. Statistik Uji
;
Keterangan:
: mean dari kemampuan awal kelas eksperimen I
: mean dari kemampuan awal kelas eksperimen II
: variansi dari kemampuan awal kelas eksperimen I
: variansi dari kemampuan awal kelas eksperimen I
: jumlah siswa kelas eksperimen I
: jumlah siswa kelas eksperimen II
d. Menentukan Daerah Kritik
e. Keputusan Uji
Tolak jika harga terletak di daerah kritik.
f. Kesimpulan
1) Kedua kelas sampel memiliki kemampuan awal yang sama jika
tidak ditolak.
42
2) Kedua kelas sampel memiliki kemampuan awal yang berbeda jika
ditolak.
(Budiyono, 2004:157-158)
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji independen,
uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Independen
Uji independen dipakai untuk menguji apakah masing-masing
populasi saling independen. I Gusti Ngurah Agung (2004: 25) memberikan
pengertian bahwa β definisi Sampel Random adalah jika dengan
membentuk sebuah sampel random yang dipilih/diambil
dari populasi atau variabel random X maka variabel X1 dan Variabel Xn
akan mempunyai distribusi (probabilitas atau densitas) yang identik dan
independen untuk setiap i = 1,2,...,nβ. Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa jika sampel diambil secara acak (random) maka
sampel-sampel tersebut akan saling independen. Oleh karena itu dalam
penelitian ini uji independen tidak perlu dilakukan karena pengambilan
sampel telah dilakukan secara acak (random) yaitu menggunakan stratified
random sampling.
b. Uji Normalitas Populasi
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas pada
43
populasi penelitian ini peneliti mengggunakan metode Lilliefors dengan
prosedur sebagai berikut.
1) Hipotesis
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2) Taraf Signifikansi :
3) Statistik Uji
;
Keterangan:
:
: Proporsi cacah terhadap seluruh cacah
: Skor responden
4) Menentukan Daerah Kritik
; adalah ukuran sampel.
5) Keputusan Uji
ditolak jika terletak di daerah kritik.
6) Kesimpulan
a) Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal jika tidak
ditolak.
b) Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal jika
ditolak.
( Budiyono, 2004:170-171)
44
c. Uji Homogenitas Variansi Populasi
Uji homogenitas variansi populasi digunakan untuk mengetahui
apakah populasi penelitian mempunyai variansi yang sama atau tidak.
Untuk menguji homogenitas ini digunakan metode Bartlett dengan uji Chi
kuadrat dengan prosedur sebagai berikut.
1) Hipotesis
(variansi populasi homogen)
paling tidak ada satu (variansi populasi tidak homogen)
untuk .
2) Taraf signifikansi
3) Statistik Uji
Keterangan:
: derajat kebebasan untuk
: cacah semua pengukuran
: derajat kebebasan untuk
:
: cacah pengukuran pada sampel ke-
45
4) Daerah Kritik
5) Keputusan Uji
ditolak jika terletak di daerah kritik.
6) Kesimpulan
a) Populasi-populasi homogen jika tidak ditolak.
b) Populasi-populasi tidak homogen jika ditolak.
( Budiyono, 2004:177-178)
2. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan menghitung uji
normalitas dan uji homogenitas variansi populasi, hasil perhitungan yang
diperoleh menunjukkan sampel berasal dari populasi yang normal dan
populasi-populasi homogen. Selanjutnya akan dilakukan perhitungan uji
hipotesis dengan uji t. Terdapat tiga hipotesis yang akan diuji yaitu sebagai
berikut.
a. Pendekatan Open-Ended meningkatkan kemampuan siswa dalam
pemahaman dan pemecahan masalah matematika pada materi program
linear (HA).
b. Pendekatan kontekstual meningkatkan kemampuan siswa dalam
pemahaman dan pemecahan masalah matematika pada materi program
linear (HB).
c. Pendekatan kontekstual lebih baik dalam meningkatkan kemampuan siswa
dalam pemahaman dan pemecahan masalah matematika pada materi
46
program linear dibandingkan dengan pendekatan Open-Ended (HA B).
Berikut akan disajikan prosedur pengujian hipotesis dengan menggunakan uji
t.
a. Pengujian hipotesis (HA)
1) Hipotesis
H0A : (Pendekatan Open-Ended tidak meningkatkan
kemampuan siswa dalam pemahaman dan pemecahan masalah
matematika pada materi program linear).
H1A : (Pendekatan Open-Ended meningkatkan kemampuan
siswa dalam pemahaman dan pemecahan masalah matematika
pada materi program linear).
Keterangan:
: Rataan hasil tes pemahaman dan pemecahan
masalah dalam pembelajaran pada materi persamaan
dan pertidaksamaan.
: Rataan hasil tes pemahaman dan pemecahan
masalah dalam pembelajaran dengan pendekatan
Open-Ended pada materi program linear.
2) Taraf Signifikansi
3) Statistik Uji
dengan
47
Keterangan:
nilai hasil tes pemahaman dan pemecahan masalah pada materi
persamaan dan pertidaksamaan.
nilai hasil tes pemahaman dan pemecahan masalah pada materi
program linear.
4) Daerah Kritik
5) Keputusan Uji
ditolak jika terletak di daerah kritik
6) Kesimpulan
a) Pendekatan Open-Ended tidak meningkatkan kemampuan
pemahaman dan pemecahan masalah pada materi program linear.
b) Pendekatan Open-Ended meningkatkan kemampuan pemahaman
dan pemecahan masalah pada materi program linear.
( Budiyono, 2004:160-161)
b. Pengujian hipotesis (HB)
1) Hipotesis
H0B : (Pendekatan kontekstual tidak meningkatkan ke-
mampuan siswa dalam pemahaman dan pemecahan masalah
matematika pada materi program linear).
H1B: (Pendekatan kontekstual meningkatkan kemampuan
siswa dalam pemahaman dan pemecahan masalah matematika
pada materi program linear).
48
Keterangan:
: Rataan hasil tes pemahaman dan pemecahan masalah
dalam pembelajaran pada materi persamaan dan
pertidaksamaan.
: Rataan hasil tes pemahaman dan pemecahan masalah
dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual
pada materi program linear.
2) Taraf Signifikansi
3) Statistik Uji
dengan
4) Daerah Kritik
5) Keputusan Uji
ditolak jika terletak di daerah kritik.
6) Kesimpulan
a) Pendekatan kontekstual tidak meningkatkan kemampuan
pemahaman dan pemecahan masalah pada materi program linear.
b) Pendekatan kontekstual meningkatkan kemampuan pemahaman dan
pemecahan masalah pada materi program linear.
( Budiyono, 2004:160-161)
49
c. Pengujian Hipotesis (HA B)
1) Hipotesis
(Pendekatan kontekstual tidak lebih baik dalam
meningkatkan kemampuan siswa dalam pemahaman dan
pemecahan masalah matematika pada materi program linear
dibandingkan dengan pendekatan Open-Ended).
(Pendekatan kontekstual lebih baik dalam meningkatkan
kemampuan siswa dalam pemahaman dan pemecahan masalah
matematika pada materi program linear dibandingkan dengan
pendekatan Open-Ended).
2) Taraf Signifikansi
3) Statistik Uji
;
4) Daerah Kritik
5) Keputusan Uji
ditolak jika terletak di daerah kritik.
6) Kesimpulan
a) Kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah siswa yang di-
kenai pendekatan kontekstual tidak lebih baik dari kemampuan
pemahaman dan pemecahan masalah siswa yang dikenai
pendekatan Open-Ended.
50
b) Kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah siswa yang
dikenai pendekatan kontekstual lebih baik dari kemampuan
pemahaman dan pemecahan masalah siswa yang dikenai
pendekatan Open-Ended.
( Budiyono, 2004:157-158)
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian tentang kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah
matematika di SMK Negeri 1 Sapuran ini dilakukan terhadap dua kelas
eksperimen. Kelas eksperimen I terdiri dari 32 siswa pada kelas X TKR 1 yang
diajarkan menggunakan pendekatan Open-Ended, sedangkan kelas eksperimen II
terdiri dari 30 siswa pada kelas X TKR 2 yang diajarkan menggunakan
pendekatan kontekstual. Materi matematika yang diajarkan pada penelitian ini
adalah program linear dengan 4 kali pertemuan.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematika siswa, yang terdiri
dari 4 butir soal berbentuk uraian. Tes kemampuan pemahaman dan pemecahan
masalah matematika ini diberikan kepada kedua kelas eksperimen setelah
menyelesaikan pokok bahasan program linear. Berikut ini akan disajikan data
tahap awal berupa data hasil tes kemampuan pemahaman dan pemecahan
masalah pada materi persamaan dan pertidaksamaan yang diperoleh dari guru
mata pelajaran dan data tahap akhir berupa data hasil penelitian yang terkumpul
dari tes yang telah diberikan kepada dua kelas eksperimen siswa SMK Negeri 1
Sapuran, berupa data hasil tes kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah
matematika siswa yang dilaksanakan sesudah pembelajaran.
52
1. Deskriptif Data Kemampuan Awal Siswa Kelas Eksperimen I
Deskriptif data tahap awal kelas eksperimen I dari 32 siswa akan
disajikan pada tabel rekapitulasi data kemampuan awal kelas eksperimen I
dan akan disajikan histogram distribusi frekuensi kemampuan awal kelas
eksperimen I sebagai berikut.
Tabel 2
Rekapitulasi Data Kemampuan Awal Kelas Eksperimen I
Statistika Skor
Jumlah Siswa (N) 32
Maksimum ( Xmax ) 90
Minimum ( Xmin ) 42
Mean ( 62,25
Median (Me) 61
Modus (Mo) 50
Variansi (s2) 152,258
Simpangan Baku (s) 12,34
Gambar 1
Histogram Distribusi Frekuensi
Kemampuan Awal Siswa Kelas Eksperimen I
53
2. Deskripsi Data Kemampuan Awal Siswa Kelsa Eksperimen II
Deskriptif data tahap awal kelas eksperimen II dari 30 siswa akan
disajikan pada tabel rekapitulasi data kemampuan awal kelas eksperimen II
dan akan disajikan histogram distribusi frekuensi kemampuan awal kelas
eksperimen II sebagai berikut.
Tabel 3
Rekapitulasi Data Kemampuan Awal Kelas Eksperimen II
Statistika Skor
Jumlah Siswa (N) 30
Maksimum ( Xmax ) 85
Minimum ( Xmin ) 41
Mean ( 61,9
Median (Me) 63
Modus (Mo)
Variansi (s2)
Simpangan Baku (s) 11,41
Gambar 2
Histogram Distribusi Frekuensi
Kemampuan Awal Siswa Kelas Eksperimen II
54
3. Deskripsi Data Kemampuan Akhir Siswa Kelas Eksperimen I
Deskriptif data tahap akhir siswa kelas eksperimen I dari 32 siswa akan
disajikan pada tabel rekapitulasi data kemampuan akhir siswa kelas
eksperimen I dan akan disajikan histogram distribusi frekuensi kemampuan
akhir siswa kelas eksperimen I sebagai berikut.
Tabel 4
Rekapitulasi Data Kemampuan Akhir Siswa Kelas Eksperimen I
Statistika Skor
Jumlah Siswa (N) 32
Maksimum ( Xmax ) 100
Minimum ( Xmin ) 31,13
Mean ( 69,43
Median (Me) 70,61
Modus (Mo) 90,05
Variansi (s2) 348,318
Simpangan Baku (s) 18,66
Gambar 3
Histogram Distribusi Frekuensi
Kemampuan Akhir Siswa Kelas Eksperimen II
55
4. Deskripsi Data Kemampuan Akhir Siswa Kelas Eksperimen II
Deskriptif data tahap akhir siswa kelas eksperimen II dari 30 siswa
akan disajikan pada tabel rekapitulasi data kemampuan akhir siswa kelas
eksperimen II dan akan disajikan histogram distribusi frekuensi kemampuan
akhir siswa kelas eksperimen II sebagai berikut.
Tabel 5
Rekapitulasi Data Kemampuan Akhir Siswa Kelas Eksperimen I
Statistika Skor
Jumlah Siswa (N) 30
Maksimum ( Xmax ) 100
Minimum ( Xmin ) 50,03
Mean ( 74,26
Median (Me) 70,81
Modus (Mo) 100
Variansi (s2) 232,251
Simpangan Baku (s) 15,24
Gambar 4
Histogram Distribusi Frekuensi
Kemampuan Akhir Siswa Kelas Eksperimen II
56
B. Hasil Analisis Data
Berikut ini akan disajikan analisis data tahap awal dan analisis data tahap
akhir. Data tahap awal dalam penelitian ini berupa data hasil tes materi
persamaan dan pertidaksamaan semester satu kelas X TKR1 dan kelas X TKR2
SMK Negeri 1 Sapuran tahun pelajaran 2012/2013 dan data tahap akhir berupa
data hasil tes kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematika pada
materi program linear siswa kelas X TKR1 (eksperimen I) dan kelas X TKR2
(eksperimen II) SMK Negeri 1 Sapuran tahun pelajaran 2012/2013 yang
dilaksanakan sesudah pembelajaran.
1. Analisis Data Tahap Awal
a. Uji Normalitas
Uji normalitas pada analisis data tahap awal diambil dari nilai tes
materi persamaan dan pertidaksamaan semester satu kelas X TKR1 dan
kelas X TKR2 SMK Negeri 1 Sapuran tahun pelajaran 2012/2013. Uji
normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas pada populasi
penelitian ini peneliti mengggunakan metode Lilliefors dengan prosedur
sebagai berikut.
1) Hipotesis
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel berasal tidak dari populasi yang berdistribusi
normal
2) Taraf Signifikan
57
3) Statistik Uji
(a) (Eksperimen I, lampiran
31)
(b) (Eksperimen II, lampiran
32)
1) Daerah Kritik
(a) ;
(b) ;
2) Keputusan Uji: diterima.
3) Kesimpulan: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
Tabel 6
Rekapitulasi Uji Normalitas Data Tahap Awal
Kelas Jumlah
Sampel
Kesimpulan
Eksperimen I 32 0,124 0,157 Normal
Eksperimen II 30 0,099 0,161 Normal
Karena pada kedua kelas kurang dari maka dapat
disimpulkan kedua kelas yang dijadikan sebagai sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas variansi populasi digunakan untuk mengetahui
58
apakah populasi penelitian mempunyai variansi yang sama atau tidak.
Untuk menguji homogenitas ini digunakan metode Bartlett dengan uji Chi
kuadrat dengan prosedur sebagai berikut.
1) Hipotesis
(variansi populasi homogen)
(variansi populasi tidak homogen)
2) Taraf signifikansi
3) Statistik Uji
(lampiran 33)
4) Daerah Kritik
5) Keputusan Uji: diterima.
6) Kesimpulan : Populasi-populasi homogen
Tabel 7
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Kelas Jumlah
Sampel
Variansi
(s2)
Kesimpulan
Eksperimen I 32 152,2581
Terima H0 Eksperimen II 30 130,0931
Karena kurang dari ( ) maka H0 diterima
artinya kedua variansi populasi homogen.
59
c. Uji Keseimbangan
1) Hipotesis
(kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II memiliki
kemampuan awal sama)
(kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II memiliki
kemampuan awal tidak sama)
2) Taraf Signifikansi :
3) Statistik Uji
(Lampiran 34)
4) Daerah Kritik
5) Keputusan Uji
diterima.
6) Kesimpulan
Kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II memiliki kemampuan awal
yang sama.
60
Tabel 8
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Keseimbangan
Kelas Jumlah
Sampel
Rata-rata
Variansi
(s2)
Kesimpulan
Eksperimen I 32 152,258
Terima H0
Eksperimen II 30 130,093
Karena kurang dari ( ) maka H0 diterima
artinya kedua kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama.
2. Analisis Data Tahap Akhir
a. Uji normalitas tes kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah
matematika siswa.
Untuk menguji normalitas pada populasi penelitian ini peneliti
menggunakan metode Lilliefors. Data untuk menguji normalitas ini
diperoleh dari hasil tes kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah
matematika siswa yang diambil pada kelas X TKR 1 (eksperimen I) dan
kelas X TKR 2 (eksperimen II) setelah pembelajaran matei program linear
selesai. Prosedur pengujian normalitas dengan metode Lilliefors adalah
sebagai berikut.
1) Hipotesis
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel berasal tidak dari populasi yang berdistribusi
normal
2) Taraf Signifikan
61
3) Statistik Uji
(a) (Eksperimen I, lampiran
35)
(b) (Eksperimen II, lampiran
36)
4) Daerah Kritik
(a) ;
(b) ;
5) Keputusan Uji: diterima.
6) Kesimpulan: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
Tabel 9
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Normalitas
Kelas Jumlah
Sampel
Kesimpulan
Eksperimen I 32 Normal
Eksperimen II 30 Normal
Karena pada kedua kelas kurang dari maka dapat
disimpulkan kedua kelas yang dijadikan sebagai sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
62
b. Uji Homogenitas Tes Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa
Setelah kedua kelas sampel dinyatakan pada penelitian dinyatakan
berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka akan dilakukan uji
homogenitas variansi kedua kelas tersebut dengan menggunakan metode
Bartlett dengan uji Chi kuadrat. Uji homogenitas variansi populasi
digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian mempunyai
variansi yang sama atau tidak. Berikut adalah hasil perhitungan uji
homogenitas.
1) Hipotesis
(variansi populasi homogen)
(variansi populasi tidak homogen)
2) Taraf signifikansi
3) Statistik Uji
(lampiran 37)
4) Daerah Kritik
5) Keputusan Uji: diterima.
6) Kesimpulan : Populasi-populasi homogen
63
Tabel 10
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Kelas Jumlah
Sampel
Variansi
(s2)
Kesimpulan
Eksperimen I 32 348,32
Terima H0 Eksperimen II 30 232,25
Karena kurang dari ( ) maka H0 diterima
artinya kedua variansi populasi homogen.
c. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil uji prasyarat menunjukkan bahwa data dari sampel
berdistribusi normal dan homogen, maka selanjutnya data dianalisis untuk
pengujian hipotesis. Dalam pengujian hipotesis penelitian ini peneliti
menggunakan statistik uji t, untuk mengetahui apakah pendekatan Open-
Ended dan pendekatan kontekstual meningkatkan kemampuan pemahaman
dan pemecahan masalah matematika dan untuk menentukan pendekatan
mana yang lebih baik dari kedua pendekatan yang digunakan.
1) Pengujian hipotesis pendekatan Open-Ended meningkatkan
kemampuan siswa dalam pemahaman dan pemecahan masalah
matematika pada materi program linear (HA).
a) Hipotesis
H0A : (pendekatan Open-Ended tidak meningkatkan
kemampuan siswa dalam pemahaman dan pemecahan masalah
matematika pada materi program linear)
64
H1A : (pendekatan Open-Ended meningkatkan
kemampuan siswa dalam pemahaman dan pemecahan masalah
matematika pada materi program linear)
Keterangan:
: Rataan hasil tes pemahaman dan pemecahan
masalah dalam pembelajaran pada materi persamaan
dan pertidaksamaan.
: Rataan hasil tes pemahaman dan pemecahan
masalah dalam pembelajaran dengan pendekatan
Open-Ended pada materi program linear.
b) Taraf Signifikansi
c) Statistik Uji
(lampiran 38)
d) Daerah Kritik
e) Keputusan Uji
ditolak.
f) Kesimpulan
Pendekatan Open-Ended meningkatkan kemampuan pemahaman
dan pemecahan masalah pada materi program linear.
65
2) Pengujian hipotesis pendekatan kontekstual meningkatkan kemampuan
siswa dalam pemahaman dan pemecahan masalah matematika pada
materi program linear (HB).
a) Hipotesis
H0B : (pendekatan kontekstual tidak meningkatkan
kemampuan siswa dalam pemahaman dan pemecahan masalah
matematika pada materi program linear).
H1B : (pendekatan kontekstual meningkatkan kemampuan
siswa dalam pemahaman dan pemecahan masalah matematika
pada materi program linear)
Keterangan:
: Rataan hasil tes pemahaman dan pemecahan
masalah dalam pembelajaran pada materi persamaan
dan pertidaksamaan.
: Rataan hasil tes pemahaman dan pemecahan
masalah dalam pembelajaran dengan pendekatan
kontekstual pada materi program linear.
b) Taraf Signifikansi
c) Statistik Uji
(lampiran 39)
d) Daerah Kritik
66
e) Keputusan Uji
ditolak.
f) Kesimpulan
Pendekatan kontekstual meningkatkan kemampuan pemahaman dan
pemecahan masalah pada materi program linear.
3) Pengujian hipotesis untuk menguji pendekatan kontekstual lebih baik
dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam pemahaman dan
pemecahan masalah matematika pada materi program linear
dibandingkan dengan pendekatan Open-Ended (HA B).
a) Hipotesis
(kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah
siswa yang dikenai pendekatan kontekstual tidak lebih baik dari
kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah siswa yang
dikenai pendekatan Open-Ended).
(kemampuan pemahaman dan pemecahan
masalah siswa yang dikenai pendekatan kontekstual lebih baik
dari kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah siswa
yang dikenai pendekatan Open-Ended).
b) Taraf Signifikansi
c) Statistik Uji
(lampiran 40)
67
d) Daerah Kritik
e) Keputusan Uji
ditolak.
f) Kesimpulan
Kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah siswa yang
dikenai pendekatan kontekstual lebih baik dari kemampuan
pemahaman dan pemecahan masalah siswa yang dikenai pendekatan
Open-Ended.
Tabel 11
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Hipotesis
Kelas Jumlah
Sampel
Rata-rata
Kesimpulan
Eksperimen I 32 69,43
Tolak H0 Eksperimen II 30
Tabel 11 menunjukkan bahwa lebih kecil dari
( ) maka H0 ditolak dan H1 diterima dengan taraf
signifikansi . Berikut akan diberikan sketsa kurvanya.
Gambar 5
Kurva Uji Hipotesis Perbandingan
Pendekatan Open-Ended dengan Pendekatan Kontekstual
Terima H0
Tolak H0
NK
(t0,05;60= -1,645)
Luas = 0,05
-4,613 Ο΅ DK
68
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada analisis data tahap awal dalam penelitian ini menggunakan data hasil
tes materi persamaan dan pertidaksamaan semester satu kelas X TKR1 dan kelas
X TKR2 SMK Negeri 1 Sapuran tahun pelajaran 2012/2013. Analisis data tahap
awal meliputi perhitungan uji normalitas, uji homogenitas dan uji keseimbangan.
Dari hasil uji normalitas yang telah dihitung, kedua kelas menghasilkan
lebih kecil dari untuk taraf signifikansi ( yaitu untuk kelas X
TKR 1 (Eksperimen I) dan , untuk kelas X
TKR 2 (Eksperimen II) dan . Sehingga
diperoleh kedua kelas yang diambil sebagai sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
Setelah kedua kelas sampel dinyatakan berasal dari populasi yang
berdistribusi normal, maka dilakukan uji homogenitas variansi kedua kelas
tersebut dengan menggunakan metode Bartlett dengan uji Chi kuadrat.
Perhitungan uji homogenitas menghasilkan lebih kecil dari
untuk taraf signifikansi yaitu dan
. Sehingga diperoleh variansi populasi yang homogen.
Setelah sampel dinyatakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal
dan variansi populasinya homogen akan dilakukan perhitungan uji
keseimbangan sebelum kedua kelas eksperimen mendapat perlakuan. Dari hasil
perhitungan uji keseimbangan menggunakan uji t diperoleh dan
dengan DK = . Berdasarkan
69
hasil perhitungan tersebut terlihat bahwa tidak terletak pada daerah kritik
untuk taraf signifikansi , berarti kedua kelas yang diambil
sebagai sampel tersebut memiliki kemampuan awal yang sama.
Selanjutnya dilakukan penelitian pada dua kelas sampel yang telah dipilih.
Kelas eksperimen I dikenai pendekatan Open-Ended dan kelas eksperimen II
dikenai pendekatan kontekstual. Penelitian ini dilakukan pada materi program
linear. Setelah pembelajaran pada materi program linear yang diberikan pada
kedua kelas eksperimen selesai, kedua kelas diberi tes yang berbentuk uraian
untuk menguji kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematika
siswa.
Sebelum butir soal tes diberikan pada kedua kelas eksperimen dilakukan
uji validitas dan reliabilitas interrater. Dari 5 soal yang diujikan pada rater
diperoleh 4 soal yang dinyatakan valid atau sangat tepat mengukur indikator.
Sehingga soal yang digunakan sebagai soal tes yang akan diberikan kepada
kedua kelas eksperimen adalah 4 butir soal yang terdiri dari soal nomor 2, 3, 4,
dan 5. Dari perhitungan reliabilitas interrater diperoleh koefisien reliabilitas
interraternya adalah 0,89 (lampiran 21). Dengan demikian soal tes kemampuan
pemahaman dan pemecahan masalah matematika memiliki 89% kesamaan
antara materi yang diajar dengan kurikulum.
Setelah soal tes tersebut diberikan pada kedua kelas eksperimen diperoleh
nilai rata-rata untuk tes kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah
menunjukkan nilai rata-rata kelas eksperimen II yaitu kelas yang dikenai
pendekatan kontekstual lebih tinggi daripada kelas eksperimen I yaitu kelas yang
70
dikenai pendekatan Open-Ended. Dengan nilai rata-rata kelas eksperimen I (
adalah 74,26 dan nilai rata-rata kelas eksperimen II adalah 69,43.
Dari data hasil tes kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah yang
diperoleh akan dilakukan analisis data tahap akhir yang terdiri dari uji
normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Dari hasil uji normalitas yang
telah dihitung, kedua kelas menghasilkan lebih kecil dari untuk
taraf signifikansi ( yaitu untuk kelas eksperimen I diperoleh
dan , untuk kelas eksperimen II diperoleh
dan . Sehingga diperoleh kedua kelas yang
diambil sebagai sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Setelah kedua kelas sampel dinyatakan berasal dari populasi yang
berdistribusi normal, maka dilakukan uji homogenitas variansi kedua kelas
tersebut dengan menggunakan metode Bartlett dengan uji Chi kuadrat.
Perhitungan uji homogenitas menghasilkan lebih kecil dari
untuk taraf signifikansi yaitu dan
. Sehingga diperoleh variansi populasi yang homogen.
Setelah kedua kelas dinyatakan berasal dari populasi yang berdistribusi
normal dan variansi populasinya homogen, maka akan dilakukan uji hipotesis.
Dalam penelitian ini uji hipotesis yang dilakukan terdiri dari 3 hipotesis.
Hipotesis yang diambil adalah sebagai berikut.
1) Pendekatan Open-Ended meningkatkan kemampuan siswa dalam pemahaman
dan pemecahan masalah matematika pada materi program linear (HA).
71
2) Pendekatan kontekstual meningkatkan kemampuan siswa dalam pemahaman
dan pemecahan masalah matematika pada materi program linear (HB).
3) Pendekatan kontekstual lebih baik dalam meningkatkan kemampuan siswa
dalam pemahaman dan pemecahan masalah matematika pada materi program
linear dibandingkan dengan pendekatan Open-Ended (HA B).
Ketiga hipotesis tersebut dihitung menggunakan uji t. Berdasarkan
pengujian hipotesis yang pertama yaitu pendekatan Open-Ended meningkatkan
kemampuan siswa dalam pemahaman dan pemecahan masalah matematika pada
materi program linear (HA) menyatakan bahwa keputusan ujinya H0A ditolak
dengan kata lain H1A diterima yang berarti kesimpulan dari uji hipotesis yang
pertama adalah pendekatan Open-Ended meningkatkan kemampuan pemahaman
dan pemecahan masalah pada materi program linear. Dengan hasil
perhitungannya adalah dan dengan daerah
kritik , terletak pada daerah kritik.
Pengujian hipotesis yang kedua yaitu pendekatan kontekstual
meningkatkan kemampuan siswa dalam pemahaman dan pemecahan masalah
matematika pada materi program linear (HB) menyatakan bahwa keputusan
ujinya H0B ditolak dengan kata lain H1B diterima yang berarti kesimpulan dari uji
hipotesis yang kedua adalah pendekatan kontekstual meningkatkan kemampuan
siswa dalam pemahaman dan pemecahan masalah matematika pada materi
program linear. Dengan hasil perhitungannya adalah dan
dengan daerah kritik , terletak
pada daerah kritik.
72
Berdasarkan hasil dari perhitungan hipotesis pertama dan kedua uji
hipotesis menyatakan bahwa kedua pendekatan yang digunakan yaitu
pendekatan Open-Ended dan pendekatan kontekstual, keduanya meningkatkan
kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematika pada materi
program linear. Setelah pengujian pertama dan kedua akan dilanjutkan untuk
melihat pendekatan yang lebih baik dari kedua pendekatan yang digunakan.
Pengujian hipotesis yang ketiga yaitu pendekatan kontekstual lebih baik dalam
meningkatkan kemampuan siswa dalam pemahaman dan pemecahan masalah
matematika pada materi program linear dibandingkan dengan pendekatan Open-
Ended (HA B).
Hasil perhitungan uji hipotesis yang ketiga menggunakan uji t menyatakan
bahwa keputusan ujinya H0(A B) ditolak dengan kata lain H1(A B) diterima yang
berarti kesimpulan dari uji hipotesis yang ketiga adalah endekatan kontekstual
lebih baik dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam pemahaman dan
pemecahan masalah matematika pada materi program linear dibandingkan
dengan pendekatan Open-Ended. Dengan hasil perhitungannya adalah
dan dengan daerah kritik
, terletak pada daerah kritik.
Berdasarkan hasil perhitungan pengujian dalam penelitian ini dapat dilihat
bahwa kedua pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan Open-Ended dan
pendekatan kontekstual meningkatkan kemampuan pemahaman dan pemecahan
masalah dibandingkan dengan kemampuan awal siswa. Namun, siswa yang
dikenai pendekatan kontekstual memiliki kemampuan yang lebih baik dalam
73
pemahaman dan pemecahan masalah matematika dibandingakan dengan siswa
yang dikenai pendekatan Open-Ended. Karena dalam prakteknya pendekatan
kontekstual memberikan pembelajaran lebih bermakna dengan memberikan
contoh langsung permasalahan dalam kehidupan sehari-hari untuk diselesaikan
dengan konsep matematika, dalam penelitian ini materi yang digunakan adalah
materi program linear. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam
penelitian ini pendekatan kontekstual lebih baik daripada pendekatan Open-
Ended.
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat berberapa keterbatasan yang perlu penulis
kemukakan. Hal ini dimaksudkan supaya dalam penggunaan hasil penelitian ini
tidak terjadi salah persepsi. Penelitian ini mempunyai keterbatasan sebagai
berikut.
1. Penelitian hanya ditujukan pada mata pelajaran matematika khususnya pada
pokok bahasan program linear, sehingga belum dapat dilihat pada pokok
bahasan yang lain.
2. Kondisi siswa yang sering lupa dengan materi sebelumnya yang mempunyai
kaitan dengan materi yang akan diajarkan membuat peneliti harus mengulang
kembali, sehingga memakan waktu yang tidak sebentar.
3. Terbatasnya instrumen penelitian yang hanya dari hasil tes di akhir materi
pelajaran, sedangkan dalam proses pembelajaran tidak disertakan.
4. Kurangnya waktu penelitian dikarenakan mengejar waktu untuk materi
berikutnya sehingga siswa tidak terkontrol secara maksimal.
74
5. Penelitian ini hanya mengukur aspek kemampuan pemahaman dan
pemecahan masalah, sedangkan aspek yang lain diabaikan.
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan
sebagai jawaban dari permasalahan yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya.
Kesimpulan ini berdasarkan hasil analisis dan perhitungan statistik yang telah
dilakukan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Berdasarkan pengujian hipotesis yang pertama menyatakan bahwa
pendekatan Open-Ended meningkatkan kemampuan pemahaman dan
pemecahan masalah matematika siswa kelas X SMK Negeri 1 Sapuran pada
materi program linear.
2. Berdasarkan pengujian hipotesis yang kedua pendekatan kontekstual
meningkatkan kemampuan siswa dalam pemahaman dan pemecahan
masalah matematika siswa kelas X SMK Negeri 1 Sapuran pada materi
program linear.
3. Dari hasil pengujian hipotesis pertama dan kedua , kemudian dilanjutkan
pengujjian hipotesis yang ketiga untuk mengetahui pendekatan yang lebih
baik dari kedua pendekatan yang digunakan. berdasarkan hasil pengujian
hipotesis ketiga diperoleh kesimpulan ujinya adalah pendekatan kontekstual
lebih baik dalam meningkatkan kemampuan pemahaman dan pemecahan
masalah matematika siswa kelas X SMK Negeri 1 Sapuran pada materi
program linear dibandingkan dengan pendekatan Open-Ended.
76
B. Saran
Melihat hasil penelitian yang berdampak positif dalam meningkatkan
kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematika khususnya pada
materi program linear, maka peneliti mengemukakan beberapa saran yang
semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak antara lain sebagai berikut.
1. Guru
Penelitian ini menghasilkan peningkatan dalam kemampuan pemahaman dan
pemecahan masalah matematika dengan menggunakan pendekatan Open-
Ended dan pendekatan kontekstual pada dua kelas yang berbeda yang peneliti
bagi menjadi kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Hendaknya guru
dapat menjadikan penelitian ini sebagai motivasi untuk menggunakan
pendekatan inovatif khususnya pendekatan Open-Ended dan pendekatan
kontekstual dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan
kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematika.
2. Mahasiswa Pendidikan Matematika
Pengontrolan variabel dalam penelitian ini hanya mengukur pada aspek
kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematika, sedangkan
aspek yang lain tidak dikontrol. Bagi peneliti selanjutnya yang menggunakan
pendekatan Open-Ended dan pendekatan kontekstual hendaknya dapat
mengukur aspek yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Asep Jihad. 2008. Pengembangan Kurikulum Matematika. Yogyakarta: Multi
Pressindo
Bambang Priyo Darminto. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Purworejo: Diktat
Kuliah
Bayu Aji. 2012. Eksperimentasi Model CTL Pada Materi Keliling Dan Luas Bangun
Datar Sederhana Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Se-Gugus Dewi Sartika
Kecamatan Purwodadi Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Prodi
Pendidikan Matatematika UMP: tidak diterbitkan
Budiyono. 2004. Statistik Untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University
Press
Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Djali dan Puji Mulyono. 2008. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta:
Grasindo
Fajar Shadiq. 2009. Diklat Guru Pengembangan Matematika SMK Jenjang Dasar
Tahun 2009 Strategi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: PPPTK
Matematika
Irwan Dwi Nurtika. 2011. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Berbasis Open-
Ended Problem Pada Materioperasi Hitung Bilangan Bulat Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Kelas VII Semester 2 SMP Muhammadiyah
kutowinangun Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. Prodi Pendidikan
Matatematika UMP: tidak diterbitkan
Johnson, Elaine B. 2009. Contextual Teaching and Learning. Bandung: MLC
M. Sobry Sutikno. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica
Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti
Pemula. Jakarta: Alfabeta
Rudi Salam. 2011. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Berbasis Open-Ended
Problem Pada Materi Segi Empat Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas
VII Semester II SMP Negeri 33 Purworejo Tahun Pelajaran 2010/2011.
Skripsi. Prodi Pendidikan Matatematika UMP: tidak diterbitkan
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suharsimi Arikunto. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Yogyakarta: PT Bumi Aksara
Sumardyono. 2004. Karakteristik Matematika dan Implikasinya terhadap
Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Depdiknas.
Sumarna Surapranata. 2009. Analisis Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil
Tes. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Jawa Timur: Masmedia Buana
Winda Devia Winata. 2011. Eksperimentasi Model Pembelajaran Contextual
Teaching and Learning Materi Segiempat Terhadap Prestasibelajar Siswa
Kelas VII Semester 2 MTs Al-Iman Gebang Purworejotahun Pelajaran
2010/2011. Skripsi. Prodi Pendidikan Matatematika UMP: tidak
diterbitkan
84
Jadwal Pelaksanaan Penelitian di SMK Negri 1 Sapuran
No Kegiatan Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
1. Persiapan penelitian
2. Penyusunan instrumen
3. Pengujian instrumen
4. Pelaksanaan
5. Pengolahan data
6. Penyusunan laporan
Lampiran 4
85
SILABUS
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Sapuran
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : X/ Genap
Komp. Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Tahun Pelajaran : 2012/ 2013
Standar Kompetensi: 4. Menyelesaikan masalah program linear.
Kompetensi
Dasar Materi Ajar
Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/Alat Teknik Bentuk
Instrumen Contoh Instrumen
4.1Membuat
grafik
himpunan
penyelesaia
n sistem
pertidaksa
maan linear
- Sistem
pertidaksamaa
n linear dua
variabel
- Menentukan
himpunan
penyelesaian
sistem
pertidaksamaa
n linear dua
variabel
- Menjelaskan
pengertian
program linear.
- Mengenal
bentuk
pertidaksamaan
linear dua
variabel.
- Menggambar
grafik himpunan
penyelesaian
pertidaksamaan
linear
- Menentukan
daerah
penyelesaian
pertidaksamaan
linear
- Menentukan
daerah
penyelesaian
sistem
pertidaksamaan
linear dengan
dua variabel
Tugas individu. Uraian
obyektif.
Tentukan
penyelesaian
sistem
pertidaksamaan
linear
8 x 45 menit Sumber: Buku
Matematika
Erlangga
Program
Keahlian
Akuntansi dan
Penjualan
untuk SMK
dan MAK
Kelas X hal.
170-175.
Buku
referensi lain.
Alat:
Lampiran 5
86
- Menggambar
grafik himpunan
penyelesaian
sistem
pertidaksamaan
linear dengan 2
variabel
- Laptop
- LCD
- OHP
4.2 Menentukan
model
matematika dari
soal ceritera
(kalimat verbal)
- Program linear
dan model
matematika.
- Menjelaskan
pengertian model
matematika
- Menentukan
apa yang
diketahui dan
ditanyakan
- Menyusun
sistem
pertidaksamaan
linear
- Menentukan
daerah
penyelesaian
pertidaksamaan
-Menerjemahkan
soal ceritera
(kalimat verbal)
ke dalam kalimat
matematika
- Menentukan
daerah
penyelesaian
kalimat
matematika
Tugas individu. Uraian
singkat.
Buatlah masalah
program linear
dari kehidupan
nyata di sekitarmu
(pedagang kue,
pakaian, rumah
sakit, dll),
kemudian tentukan
model
matematikanya.
10 x 45 menit Sumber: Buku
Matematika
hal. 176-179.
Buku
referensi lain.
Alat:
- Laptop
- LCD
- OHP
4.3 Menentukan
nilai optimum
dari sistem
- Fungsi
objektif
-Menentukan
fungsi objektif -
Memahami dan
- Menentukan
fungsi obyektif
dari soal
Tugas
kelompok.
Uraian
obyektif.
Suatu perusahaan
kendaraan
memiliki dua jenis
12 x 45 menit Sumber: Buku
Matematika
hal. 179-185.
87
pertidaksamaan
linear
- Nilai
optimum
menjelaskan
langkah-langkah
untuk
menentukan
nilai optimum
fungsi objektif
sebagai
penyelesaian
program linear. -
Menggambarkan
daerah yang
memenuhi
sistem
pertidaksamaan
linear pada
model
matematika
(daerah layak). -
Mencari
penyelesaian
optimum sistem
pertidaksamaan
linear dengan
mengunakan
metode uji titik
pojok dari
daerah layak
- Menentukan
nilai optimum
berdasar fungsi
objektif
kendaraan.
Kendaraan
pertama
mempunyai 20 m3
kotak pendingin
dan 40 m3 tanpa
kotak pendingin.
Kendaraan kedua
mempunyai 30 m3
kotak pendingin
dan 30 m3 tanpa
kotak pendingin.
Seorang petani
ingin mengirimkan
hasilnya sebanyak
900 m3 sayuran
yang harus dikirim
dengan cara
mendinginkan dan
1.200 m3 tanpa
harus dilakukan
pendinginan.
Tentukan jumlah
mobil yang harus
disewa agar
ongkos sewa
seminimum
mungkin jika
ongkos mobil
pertama
Rp300.000,00 dan
Buku
referensi lain.
Alat:
- Laptop
- LCD
- OHP
88
ongkos mobil
kedua
Rp500.000,00!
4.4 Menerapkan
garis selidik
- Pengertian
garis selidik.
- Membuat
garis selidik
menggunakan
fungsi objektif.
- Menentukan
nilai optimum
menggunakan
garis selidik.
- Menjelaskan
pengertian garis
selidik
- Membuat garis
selidik
menggunakan
fungsi objektif
- Menentukan
nilai optimum
menggunakan
garis selidik
- Membuat
garis selidik
dari fungsi
objektif
- Menentukan
nilai optimum
menggunakan
garis selidik
- Menafsirkan
nilai optimum
yang diperoleh
sebagai
penyelesaian
masalah
program linear
Tugas individu Uraian
obyektif.
Tunjukkan pada
diagram Cartesius
himpunan
penyelesaian dari
setiap
pertidaksamaan x
+ y β€ 6, 2x + y β₯ 3,
x β₯ 1, x β€ 4 untuk
x, y Ξ΅ R.
a. Gambarlah
garis-garis selidik
4x + y = k untuk k
Ξ΅ R.
b. Tentukan nilai
maksimum dan
minimum dari (4x
+ y) yang
memenuhi sistem
pertidaksamaan di
atas dan tentukan
nilai-nilai x dan y
yang memenuhi.
4 x 45 menit Sumber: Buku
Matematika
hal. 185-189.
Buku
referensi lain.
Alat:
- Laptop
- LCD
- OHP
89
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Eksperimen 1)
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Sapuran
Kelas/ Semester : X TKR 1/ Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 3 45 (2 pertemuan)
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Menyelesaikan masalah program linear
B. KOMPETENSI DASAR
4.3 Menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linear.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menentukan fungsi objektif dari soal.
2. Menentukan nilai optimum berdasar fungsi objektif.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan siswa dapat:
1. Menentukan fungsi objektif dari soal.
2. Menentukan nilai optimum berdasar fungsi objektif.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Fungsi objektif disebut juga dengan fungsi sasaran. Dalam menentukan fungsi
objektif dari sebuah soal perlu dicari terlebih dahulu sasarannya.
Nilai optimum terdiri dari nilai maksimum dan nilai minimum. Langkah-langkah
yang ditempuh untuk mendapatkan nilai optimum adalah sebagai berikut.
1. Ubahlah persoalan verbal ke dalam model matematika (dalam bentuk sistem
pertidaksamaan).
2. Tentukan himpunan Penyelesaian (daerah feasible).
3. Tentukan semua titik-titik pojok pada daerah feasible tersebut
4. Hitung nilai bentuk objektif untuk setiap titik pojok dalam daerah feasible.
5. Dari hasil pada langkah d, nilai maksimum atau minimum dapat ditetapkan.
Lampiran 6
90
F. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan Open-Ended
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan pertama
No. Jenis Kegiatan Waktu
(menit)
Aspek yang
dikembangkan
1. Kegiatan Awal
a. Mempersiapkan peserta
didik mengikuti
pembelajaran
b. Membuka dengan doa
c. Perkenalan
Motivasi:
a. Guru menjelaskan
kompetensi dasar yang akan
dicapai dalam
pembelajaran.
b. Guru menjelaskan
pendekatan pembelajaran
yang akan digunakan yaitu
pendekatan Open-Ended.
Apersepsi
Mengingatkan kembali materi
sebelumnya yaitu menentukan
model matematika.
Disiplin
Taqwa
Rasa ingin tahu
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru membagikan LKS
yang berisi soal-soal
terbuka berkaitan dengan
Aktif
Kreatif
Tanggung jawab
Kerjasama
91
materi menentukan nilai
optimum.
b. Guru membimbing siswa
mengisi LKS yang
berkaitan dengan
menentukan fungsi
obyektif. Dan guru
berkeliling melihat
pekerjaan siswa.
c. Guru memilih beberapa
siswa untuk maju ke depan
menyajikan jawaban di
papan tulis.
d. Guru menanggapi jawaban-
jawaban siswa yang
disajikan di depan.
e. Siswa melanjutkan
mengerjakan LKS yang
diberikan guru yaitu tentang
menentukan daerah
penyelesaian dan
menentukan nilai optimum.
Dan guru berkeliling
melihat pekerjaan siswa.
f. Guru meminta beberapa
siswa menyajikan hasil
pekerjaannya di depan
kelas. Dan gurumenanggapi
jawaban siswa.
g. Guru dan siswa mengambil
kesimpulan mengenai
92
langkah-langkah
menentukan nilai optimum.
h. Guru memberikan beberapa
soal untuk dikerjakan.
Elaborasi
Guru memilih peserta didik
secara acak untuk
menyelesaikan soal di depan
kelas.
Aktif
Mandiri
Konfirmasi
Guru memberikan tanggapan
terhadap penyelesaian soal dan
menjelaskan kembali
penyelesaian soal.
Aktif
3. Kegiatan Akhir
a. Siswa dan guru melakukan
refleksi.
b. Guru memberikan PR
kepada siswa.
c. Guru menyampaikan materi
yang akan dipelajari
berikutnya, yaitu membuat
garis selidik dari fungsi
obyektif dan menentukan
nilai optimum dengan
menggunakan garis selidik.
d. Menutup dengan doa.
Aktif
Mandiri
Rasa ingin tahu
Taqwa
2. Pertemuan kedua
No. Jenis Kegiatan Waktu Aspek yang
93
(menit) dikembangkan
1. Kegiatan Awal
a. Mempersiapkan peserta
didik mengikuti
pembelajaran
b. Membuka dengan doa
Motivasi:
Guru menjelaskan kompetensi
dasar yang akan dicapai dalam
pembelajaran.
Apersepsi
Mengingatkan kembali materi
sebelumnya yaitu menentukan
fungsi obyektif dari soal dan
menentukan nilai optimum.
Disiplin
Taqwa
Rasa ingin tahu
2. Kegiatan inti
a. Guru meminta beberapa
siswa maju kedepan
menyajikan penyelesaian
PR pada pertemuan
sebelumnya. Dan guru
memberi kesempatan
kepada siswa lain yang
menemukan jawaban atau
cara yang berbeda untuk
menyejikan jawabannya di
depan kelas. (jika ada)
b. Guru menanggapi
penyelesaian PR siswa dan
menjelaskan kembali
Aktif
Kreatif
Tanggung jawab
94
penyelesaiannya.
c. Guru memberikan soal kuis
pada siswa untuk dikerjakan
dan dikumpulkan.
3. Kegiatan Akhir
a. Guru menyampaikan materi
yang akan dipelajari
berikutnya, yaitu membuat
garis selidik dari fungsi
obyektif dan menentukan
nilai optimum dengan
menggunakan garis selidik.
b. Menutup dengan doa.
Rasa ingin tahu
Taqwa
H. SUMBER BELAJAR
Toβali. 2008. Matematika X Sekolah Menengah Kejuruan Kelompok Penjualan
dan Akuntansi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
I. ALAT / BAHAN
1. Snowman Boardmarker
2. Lembar Kerja Siswa
J. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Jenis tagihan:
1. Tugas individu
2. Penugasan
3. Ulangan
Bentuk Instrumen:
Tes tertulis (uraian)
Contoh Instrumen (soal):
Pertemuan pertama.
1. Seorang pemborong merencanakan membangun 2 tipe rumah dengan ukuran
T.50 dan T.70. Untuk itu, ia meminta uang muka masing-masing 1 juta untuk
95
rumah T.50 dan 2 juta untuk T.70 dan ia mengharapkan uang muka yang
masuk paling sedikit 250 juta rupiah dari paling sedikit 150 buah rumah yang
hendak dibangunnya. Biaya pembuatan tiap rumah adalah 50 juta untuk T.50
dan 75 juta untuk T.70. Tentukan biaya minimal yang harus disediakan untuk
membangun rumah rumah tersebut!
Pertemuan kedua.
1. Tentukan nilai maksimum dan minimum z = 3x + 4y dari daerah feasible
berikut ini
96
Pedoman Penskoran
No. Kunci Jawaban Skor
Pertemuan pertama
1. Misalkan: T.50 ; T.70
Variabel T.50 T.70 (
rumah 1 1 150
Uang muka 1 jt 2jt 250 jt
a. Model Matematika
..........( i)
β¦β¦( ii )
β¦β¦(iii)
β¦β¦(iv)
b. Gambar daerah himpunan penyelesaian
1) Titik potong dengan sumbu dan sumbu
0 150
150 0
(0,150) (150,0)
0 250
125 0
(0,125) (250,0)
Gambar daerah penyelesaian
100
97
2) T
itik potong garis dengan garis
titik potongnya adalah
c. Nilai optimum
Titik
Biaya minimal yang harus disediakan adalah
Pertemuan kedua
1.
a. Titik Keterangan
Minimum
Maksimum
b. Titik Keterangan
Minimum
Maksimum c. Titik Keterangan
Minimum
100
98
Maksimum
Skor maksimal = 100
Nilai = Jumlah Skor : 10
Guru Mata Pelajaran,
Nuk Alfiah, S.Pd.
NIP. 197502262003122005
Wonosobo, 3 April 2013
Mahasiswa
Febri Risa Nuraini
NIM. 092143598
100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Eksperimen 1)
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Sapuran
Kelas/ Semester : X TKR 1/ Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 45 (1 pertemuan)
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Menyelesaikan masalah program linear
B. KOMPETENSI DASAR
4.4 Menerapkan garis selidik.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Membuat garis selidik dari fungsi objektif
2. Menentukan nilai optimum menggunakan garis selidik
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan siswa dapat:
1. Membuat garis selidik dari fungsi objektif
2. Menentukan nilai optimum menggunakan garis selidik
E. MATERI PEMBELAJARAN
Garis selidik adalah suatu garis yang digunakan untuk menyelidiki nilai
optimum (maksimum atau minimum) yang diperoleh dari fungsi sasaran atau
fungsi objektif.
Nilai optimum (maksimum dan minimum) bentuk objektif dari himpunan
penyelesaian sistem pertidaksamaan selain dengan menggunakan metode titik
pojok dapat juga dicari dengan menggunakan garis selidik. Langkah-langkah
yang diperlukan untuk mencari nilai optimum dengan menggunakan metode
garis selidik adalah sebagai berikut
101
1. Buatlah garis , dimana merupakan bentuk
objektif yang dicari nilai optimumnya. Untuk mempermudah, ambil
.
2. Buatlah garis-garis sejajar , yaitu dengan cara mengambil
yang berbeda atau menggeser garis ke kiri atau ke kanan.
a) Jika adalah garis yang paling kiri pada daerah
penyelesaian yang melalui titik , maka
merupakan nilai minimum.
b) Jika adalah garis yang paling kanan pada daerah
penyelesaian yang melalui titik , maka
merupakan nilai maksimum bentuk objektif tersebut.
F. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan Open-Ended
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No. Jenis Kegiatan Waktu
(menit)
Aspek yang
dikembangkan
1. Kegiatan Awal
a. Mempersiapkan peserta
didik mengikuti
pembelajaran
b. Membuka dengan doa
Motivasi:
a. Guru menjelaskan
kompetensi dasar yang akan
dicapai dalam
pembelajaran.
b. Guru menjelaskan
pendekatan pembelajaran
yang akan digunakan yaitu
Disiplin
Taqwa
Rasa ingin tahu
102
pendekatan Open-Ended.
Apersepsi
Mengingatkan kembali materi
sebelumnya yaitu menentukan
fungsi obyektif dari soal dan
menentukan nilai optimumnya.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru membagikan LKS
yang berisi soal-soal
terbuka berkaitan dengan
materi membuat garis
selidik dan menentukan
nilai optimumnya.
b. Guru membimbing siswa
mengisi LKS yang
berkaitan dengan membuat
garis selidik dan
menentukan nilai
optimumnya. Dan guru
berkeliling melihat
pekerjaan siswa.
c. Guru memilih beberapa
siswa untuk maju ke depan
menyajikan jawaban di
papan tulis.
d. Guru menanggapi jawaban-
jawaban siswa yang
disajikan di depan.
e. Siswa melanjutkan
mengerjakan LKS yang
Aktif
Kreatif
Tanggung jawab
Kerjasama
103
diberikan guru yaitu tentang
menentukan nilai optimum
dengan menggunakan garis
selidik. dan guru berkeliling
melihat pekerjaan siswa.
f. Guru meminta beberapa
siswa menyajikan hasil
pekerjaannya di depan
kelas.
g. Guru dan siswa mengambil
kesimpulan mengenai
langkah-langkah
menentukan nilai optimum
dengan menggunakan garis
selidik.
h. Guru memberikan beberapa
soal untuk dikerjakan.
Elaborasi
Guru memilih peserta didik
secara acak untuk
menyelesaikan soal di depan
kelas.
Aktif
Mandiri
Konfirmasi
Guru memberikan tanggapan
terhadap penyelesaian soal dan
menjelaskan kembali
penyelesaian soal.
Aktif
3. Kegiatan Akhir
a. Peserta didik dan guru
melakukan refleksi.
Aktif
Mandiri
Rasa ingin tahu
104
b. Peserta didik diberikan soal
kuis atau tugas untuk
dikerjakan kemudian
dikumpulkan.
c. Guru menyampaikan materi
yang akan dipelajari
berikutnya, yaitu
menafsirkan nilai optimum
yang diperoleh sebagai
penyelesaian masalah
program linear
d. Menutup dengan doa.
Taqwa
H. SUMBER BELAJAR
Toβali. 2008. Matematika X Sekolah Menengah Kejuruan Kelompok
Penjualan dan Akuntansi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional
I. ALAT / BAHAN
1. Snowman Boardmarker
2. Lembar Kerja Siswa
J. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Jenis tagihan:
1. Tugas individu
2. Penugasan
3. Ulangan
Bentuk Instrumen:
Tes tertulis (uraian)
Contoh Instrumen (soal):
1. Untuk soal-soal berikut, tentukan nilai x dan y yang memberikan nilai
optimum dari bentuk objektif tersebut dengan menggunakan metode garis
selidik.
a. bentuk objektif
105
b. bentuk objektif
c. bentuk objektif
Pedoman Penskoran
No. Kunci Jawaban Skor
1. a. Menentukan daerah penyelesaian
1) titik potong garis dengan sumbu dan sumbu
, misal garis selidiknya adalah garis g
persamaan garis selidiknya adalah .
Misal g1 dan g2 adalah garis selidik yang digeser ke titik
paling kiri dan titik paling kanan. g1//g dan g2//g
Dari gambar terlihat titik paling kiri yang dilalui garis
g1 adalah (0.0), maka nilai minimum Z adalah
. Titik paling kanan dari daerah
penyelesaian dan yang dilalui garis g2 adalah titik (5,0),
maka nilai maksimum Z adalah
Jadi nilai x dan y yang memberikan nilai optimum
adalah:
(a) Nilai minimum : (0.0)
106
(b) Nilai maksimum: (5,0)
b) Menentukan daerah penyelesaian
1) titik potong garis dengan sumbu dan sumbu
, misal garis selidiknya adalah garis g
persamaan garis selidiknya adalah .
Misal g1 dan g2 adalah garis selidik yang digeser ke titik
paling kiri dan titik paling kanan. g1//g dan g2//g
Dari gambar terlihat titik paling kiri yang dilalui garis
g1 adalah (0.0), maka nilai minimum Z adalah
. Titik paling kanan dari daerah
penyelesaian dan yang dilalui garis g2 adalah titik
(6,0), maka nilai maksimum Z adalah
Jadi nilai dan yang memberikan nilai optimum
adalah
(a) Nilai minimum : (0,0)
(b) Nilai maksimum: (5,0)
c) Menentukan daerah penyelesaian
1) titik potong garis dengan sumbu dan sumbu
107
, misal garis selidiknya adalah garis g
persamaan garis selidiknya adalah .
Misal g1 dan g2 adalah garis selidik yang digeser ke titik
paling kiri dan titik paling kanan. g1//g dan g2//g
Dari gambar terlihat titik paling kiri yang dilalui garis
g1 adalah (0.0), maka nilai minimum Z adalah
. Titik paling kanan dari daerah
penyelesaian dan yang dilalui garis g2 adalah titik
potong garis dan .
108
Diperoleh titik potongnya adalah , maka nilai
maksimum Z adalah .
Jadi nilai dan yang memberikan nilai optimum
adalah
(a) Nilai minimum : (0,0)
(b) Nilai maksimum:
Skor maksimal = 100
Nilai = Jumlah Skor : 10
Guru Mata Pelajaran,
Nuk Alfiah
NIP. 197502262003122005
Wonosobo, 13 April 2013
Mahasiswa
Febri Risa Nuraini
NIM. 092143598
109
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS EKSPERIMEN 1
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Sapuran
Kelas/ Semester : X TKR 1/ Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 45 (1 pertemuan)
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Menyelesaikan masalah program linear
B. KOMPETENSI DASAR
4.4 Menerapkan garis selidik.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menafsirkan nilai optimum yang diperoleh sebagai penyelesaian masalah
program linear.
2. Mengerjakan soal dengan baik berkaitan dengan materi mengenai sistem
pertidaksamaan linear, program linear, model matematika, dan nilai
optimum fungsi objektif.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan siswa dapat:
1. Menafsirkan nilai optimum yang diperoleh sebagai penyelesaian masalah
program linear
2. Mengerjakan soal dengan baik berkaitan dengan materi mengenai sistem
pertidaksamaan linear, program linear, model matematika, dan nilai
optimum fungsi objektif.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Nilai optimum dapat dicari dengan dua cara yaitu dengan metode titik pojok
dan metode garis selidik. Setelah nilai optimum diketahui maka dapat di
tafsirkan berapa banyak barang yang harus dipenuhi untuk memperoleh nilai
110
optimum yang diinginkan. Langkah-langkah untuk mencari penyelesaian soal
yang berkaitan dengan program linear adalah sebagai berikut.
1. Membuat model matematika dari soal.
2. Menentukan himpunan daerah penyelesaian.
3. Menentukan nilai optimum baik dengan metode titik pojok atau dengan
metode garis selidik.
4. Menafsirkan nilai optimum yang diperoleh.
F. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan Open-Ended
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No. Jenis Kegiatan Waktu
(menit)
Aspek yang
dikembangkan
1. Kegiatan Awal
a. Mempersiapkan peserta
didik mengikuti
pembelajaran
b. Membuka dengan doa
Motivasi:
a. Guru menjelaskan
kompetensi dasar yang akan
dicapai dalam
pembelajaran.
b. Guru menjelaskan
pendekatan pembelajaran
yang akan digunakan yaitu
pendekatan Open-Ended.
Apersepsi
Mengingatkan kembali materi
sebelumnya yaitu menentukan
nilai optimum dengan metode
titik pojok dan metode garis
2β
2β
2β
2β
5β
Disiplin
Taqwa
Rasa ingin tahu
111
selidik.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru membagikan LKS
yang berisi soal-soal
terbuka berkaitan dengan
materi menentukan dan
menafsirkan nilai optimum.
b. Guru membimbing siswa
mengisi LKS dengan
berkeliling.
c. Guru memilih beberapa
siswa untuk maju ke depan
menyajikan jawaban di
papan tulis.
d. Guru menanggapi jawaban-
jawaban siswa yang
disajikan di depan.
e. Siswa melanjutkan
mengerjakan LKS yang
diberikan guru. Dan guru
berkeliling melihat
pekerjaan siswa.
f. Guru meminta beberapa
siswa menyajikan hasil
pekerjaannya di depan
kelas.
g. Guru dan siswa mengambil
kesimpulan.
h. Guru memberikan beberapa
soal untuk dikerjakan.
Aktif
Kreatif
Tanggung jawab
Kerjasama
112
Elaborasi
Guru memilih peserta didik
secara acak untuk
menyelesaikan soal di depan
kelas.
Aktif
Mandiri
Konfirmasi
Guru memberikan tanggapan
terhadap penyelesaian soal dan
menjelaskan kembali
penyelesaian soal.
Aktif
3. Kegiatan Akhir
a. Peserta didik dan guru
melakukan refleksi.
b. Peserta didik diberikan soal
kuis atau tugas untuk
dikerjakan kemudian
dikumpulkan.
c. Guru menyampaikan
kepada siswa untuk
mempersiapkan diri
mengikuti evaluasi belajar
materi program linear pada
pertemuan berikutnya.
d. Menutup dengan doa.
Aktif
Mandiri
Rasa ingin tahu
Taqwa
H. SUMBER BELAJAR
Toβali . 2008. Matematika X Sekolah Menengah Kejuruan Kelompok
Penjualan dan Akuntansi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional
I. ALAT / BAHAN
1. Snowman Boardmarker
2. Lembar Kerja Siswa
113
J. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Jenis tagihan:
1. Tugas individu
2. Penugasan
3. Ulangan
Bentuk Instrumen:
Tes tertulis (uraian)
Contoh Instrumen (soal):
1. Pak Daud membeli es krim jenis I dengan harga per buah Rp 500,00 dan
jenis II Rp 400,00. Lemari es yang dipunyai untuk menyimpan es
tersebut tidak dapat memuat lebih dari 300 buah, sementara uang yang
dimiliki Pak Daud adalah Rp 140.000,00. Jika es krim tersebut dijual
kembali dengan mengambil untung masing-masing jenis Rp100,00 per
buah, maka banyaknya es krim jenis I dan II yang dijual Pak Daud jika
terjual seluruhnya dan mendapat untung yang sebesar-besarnya, masing-
masing adalah. . . .
Pedoman Penskoran
No. Kunci Jawaban Skor
1. Misal: es krim jenis I
es krim jenis II
Variabel Es krim
jenis I
Es krim
jenis II Persediaan
Kapasitas 1 1 300
Harga es krim 500 400 140.000
Model matematika:
.............
disederhanakan
.............
.............
.............
114
Titik potong dengan subu dan sumbu .
300
280
300
350
Daerah penyelesaian.
Titik potong garis dengan garis
.
Diperoleh titik potongnya adalah (200,100).
Nilai maksimum
Titik
Keterangan
(0,300) 30.000 maksimal
(280,0) 28.000
(200,100) 30.000 maksimal
115
Jadi es krim yang harus terjual untuk mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya adalah 300 es krim jenis II
atau 200 es krim jenis I dan 100 es krim jenis II dengan
keuntungan yang diperoleh adalah Rp 30.000.
Skor maksimal = 100
Nilai = Jumlah Skor : 10
Guru Mata Pelajaran,
Nuk Alfiah, S.Pd.
NIP. 197502262003122005
Wonosobo, 18 April 2013
Mahasiswa
Febri Risa Nuraini
NIM. 092143598
116
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Eksperimen 2)
Satuan Pendidikan : SMK Negri 1 Sapuran
Kelas/ Semester : X TKR 2/ Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 3 45 (2 pertemuan)
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Menyelesaikan masalah program linear
B. KOMPETENSI DASAR
4.3 Menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linear.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menentukan fungsi obyektif dari soal.
2. Menentukan nilai optimum berdasar fungsi objektif.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan siswa dapat:
1. Menentukan fungsi obyektif dari soal.
2. Menentukan nilai optimum berdasar fungsi objektif.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Fungsi objektif disebut juga dengan fungsi sasaran. Dalam menentukan fungsi
objektif dari sebuah soal perlu dicari terlebih dahulu sasarannya.
Nilai optimum terdiri dari nilai maksimum dan nilai minimum. Langkah-langkah
yang ditempuh untuk mendapatkan nilai optimum adalah sebagai berikut.
1. Ubahlah persoalan verbal ke dalam model matematika (dalam bentuk sistem
pertidaksamaan).
2. Tentukan Himpunan Penyelesaian (daerah feasible).
3. Tentukan semua titik-titik pojok pada daerah feasible tersebut
4. Hitung nilai bentuk objektif untuk setiap titik pojok dalam daerah feasible.
5. Dari hasil pada langkah d, nilai maksimum atau minimum dapat ditetapkan.
Lampiran 7
117
F. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan Kontekstual
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No. Jenis Kegiatan Waktu
(menit)
Aspek yang
dikembangkan
1. Kegiatan Awal
a. Mempersiapkan peserta
didik mengikuti
pembelajaran
b. Membuka dengan doa
c. Perkenalan
Motivasi:
a. Guru menjelaskan
kompetensi dasar yang akan
dicapai dalam
pembelajaran.
b. Guru menjelaskan
pendekatan pembelajaran
yang akan digunakan yaitu
pendekatan kontekstual.
Apersepsi
Mengingatkan kembali materi
sebelumnya yaitu menentukan
model matematika.
Disiplin
Taqwa
Rasa ingin tahu
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Siswa diberikan stimulus
berupa gambaran tentang
materi menentukan fungsi
subyektif dan menentukan
Aktif
Kreatif
Tanggung jawab
Kerjasama
118
nilai optimum dengan
memberikan contoh
kontekstual yang ada di
kehidupan sehari-hari
contohnya masalah di toko
buah.
b. Guru membagikan LKS
kepada siswa untuk
dikerjakan dengan
bimbingan guru.
c. Siswa mengerjakan LKS
dan guru berkeliling
melihat pekerjaan siswa dan
memilih beberapa siswa
untuk maju ke depan
menyajikan jawaban di
papan tulis.
d. Siswa maju menyajikan
jawaban di papan tulis.
Konfirmasi
Guru memberikan tanggapan
terhadap penyelesaian soal
LKS yang telah dikerjakan dan
menjelaskan kembali
penyelesaian soal.
Aktif
3. Kegiatan Akhir
a. Siswa dan guru melakukan
refleksi.
b. Guru menyampaikan materi
yang akan dipelajari
Aktif
Mandiri
Rasa ingin tahu
Taqwa
119
berikutnya, yaitu
melanjutkan mengisi LKS
dengan materi menentukan
nilai optimum dari gambar
daerah yang memenuhi
sistem pertidaksamaan
linear pada model
matematika (daerah
penyelesaian)
Pertemuan kedua
No. Jenis Kegiatan Waktu
(menit)
Aspek yang
dikembangkan
1. Kegiatan Awal
a. Mempersiapkan peserta
didik mengikuti
pembelajaran
b. Membuka dengan doa
Motivasi:
Guru menjelaskan
kompetensi dasar yang akan
dicapai dalam pembelajaran.
Apersepsi
Mengingatkan kembali materi
sebelumnya yaitu menentukan
daerah penyelesaian dari
sistem pertidaksamaan linear
dan menentukan fungsi
obyektif dari soal.
Disiplin
Taqwa
Rasa ingin tahu
2. Kegiatan Inti Aktif
120
Eksplorasi
a. Guru membagikan LKS
yang berisi masalah-
masalah kontekstual yang
berkaitan dengan
menentukan daerah
penyelesaian dan
menentukan nilai
optimum dari daerah
penyelesaian .
b. Guru membimbing siswa
mengisi LKS.
c. Guru berkeliling melihat
pekerjaan siswa dan
memilih beberapa siswa
untuk maju ke depan
menyajikan jawaban di
papan tulis.
d. Guru menanggapi
jawaban-jawaban siswa
yang disajikan di depan.
e. Siswa melanjutkan
mengerjakan LKS dan
guru berkeliling melihat
pekerjaan siswa.
f. Guru meminta beberapa
siswa menyajikan hasil
pekerjaannya di depan
kelas.
g. Guru dan siswa
mengambil kesimpulan
Kreatif
Tanggung Jawab
Mandiri
121
mengenai langkah-
langkah menentukan nilai
optimum dari daerah
penyelesaian.
h. Guru memberikan
beberapa soal untuk
dikerjakan.
Elaborasi
a. Guru memilih peserta
didik secara acak untuk
menyajikan
penyelesaiannya soal di
depan kelas.
b. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk menyajikan
penyelesaiannya di depan
kelas.
Aktif
Mandiri
Konfirmasi
Guru memberikan tanggapan
dan menjelaskan
penyelesaian soal.
Aktif
3. Kegiatan Akhir
a. Peserta didik dan guru
melakukan refleksi.
b. Guru memberikan tugas
individu yaitu mencari
masalah dalam kehidupan
yang dapat diselesaikan
dengan masalah program
Aktif
Mandiri
Rasa ingin tahu
Taqwa
122
linear dan dikumpulkan
pada pertemuan
berikutnya.
c. Guru menyampaikan
materi yang akan
dipelajari berikutnya.
H. SUMBER BELAJAR
Toβali . 2008. Matematika X Sekolah Menengah Kejuruan Kelompok Penjualan
dan Akuntansi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
I. ALAT / BAHAN
1. Snowman Boardmarker
2. Lembar Kerja Siswa
J. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Jenis tagihan:
1. Tugas individu
2. Penugasan
3. Ulangan
Bentuk Instrumen:
Tes tertulis (uraian)
Contoh Instrumen (soal):
Pertemuan pertama.
1. Seorang pemborong merencanakan membangun 2 tipe rumah dengan
ukuran T.50 dan T.70. Untuk itu, ia meminta uang muka masing-masing
1 juta untuk rumah T.50 dan 2 juta untuk T.70 dan ia mengharapkan uang
muka yang masuk paling sedikit 250 juta rupiah dari paling sedikit 150
buah rumah yang hendak dibangunnya. Biaya pembuatan tiap rumah
adalah 50 juta untuk T.50 dan 75 juta untuk T.70. Tentukan fungsi
sunyektif dari soal dan tentukan biaya minimal yang harus disediakan
untuk membangun rumah rumah tersebut!
Pertemuan kedua.
123
1. Tentukan nilai maksimum dan minimum z = 3x + 4y dari daerah
penyelesaian berikut ini
Pedoman Penskoran
No. Kunci Jawaban Skor
Pertemuan pertama
1. Misalkan: T.50 ; T.70
Variabel T.50 T.70 (
rumah 1 1 150
Uang muka 1 jt 2jt 250 jt
a. Model Matematika
..........( i)
β¦β¦( ii )
β¦β¦(iii)
β¦β¦(iv)
b. Gambar daerah himpunan penyelesaian
1) Titik potong dengan sumbu dan sumbu
0 150
150 0
(0,150) (150,0)
0 250
125 0
(0,125) (250,0)
Gambar daerah penyelesaian
100
124
2) T
itik potong garis dengan garis
titik potongnya adalah
c. Nilai optimum
Titik
Biaya minimal yang harus disediakan adalah
Pertemuan kedua
1.
a. Titik Keterangan
Minimum
Maksimum
b. Titik Keterangan
Minimum
Maksimum
c. Titik Keterangan
100
125
Minimum
Maksimum
Skor maksimal = 100
Nilai = Jumlah Skor : 10
Guru Mata Pelajaran,
Nuk Alfiah, S.Pd
NIP. 197502262003122005
Wonosobo, 3 April 2013
Mahasiswa
Febri Risa Nuraini
NIM. 092143598
126
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Eksperimen 2)
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Sapuran
Kelas/ Semester : X TKR 2/ Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 45 (1 pertemuan)
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Menyelesaikan masalah program linear
B. KOMPETENSI DASAR
4.4 Menerapkan garis selidik.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Membuat garis selidik dari fungsi objektif
2. Menentukan nilai optimum menggunakan garis selidik
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan siswa dapat:
1. Membuat garis selidik dari fungsi objektif
2. Menentukan nilai optimum menggunakan garis selidik
E. MATERI PEMBELAJARAN
Garis selidik adalah suatu garis yang digunakan untuk menyelidiki nilai
optimum (maksimum atau minimum) yang diperoleh dari fungsi sasaran atau
fungsi objektif.
Nilai optimum (maksimum dan minimum) bentuk objektif dari himpunan
penyelesaian sistem pertidaksamaan selain dengan menggunakan metode titik
pojok dapat juga dicari dengan menggunakan garis selidik. Langkah-langkah
yang diperlukan untuk mencari nilai optimum dengan menggunakan metode
garis selidik adalah sebagai berikut
127
1. Buatlah garis , dimana merupakan bentuk
objektif yang dicari nilai optimumnya. Untuk mempermudah, ambil
.
2. Buatlah garis-garis sejajar , yaitu dengan cara mengambil
yang berbeda atau menggeser garis ke kiri atau ke kanan.
a) Jika adalah garis yang paling kiri pada daerah
penyelesaian yang melalui titik , maka
merupakan nilai minimum.
b) Jika adalah garis yang paling kanan pada daerah
penyelesaian yang melalui titik , maka
merupakan nilai maksimum bentuk objektif tersebut.
F. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan Kontekstual
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No. Jenis Kegiatan Waktu
(menit)
Aspek yang
dikembangkan
1. Kegiatan Awal
a. Mempersiapkan peserta
didik mengikuti
pembelajaran
b. Membuka dengan doa
Motivasi:
Guru menjelaskan kompetensi
dasar yang akan dicapai dalam
pembelajaran.
Apersepsi
Mengingatkan kembali materi
sebelumnya yaitu menentukan
fungsi obyektif dari soal dan
Disiplin
Taqwa
Rasa ingin tahu
128
menentukan nilai optimumnya.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru membagikan LKS
yang berisi masalah-
masalah dalam kehidupan
sehari-hari untuk ditentukan
nilai optimalnya dengan
metode garis selidik.
b. Guru membimbing siswa
mengisi LKS dan guru
berkeliling melihat
pekerjaan siswa
c. Guru memilih beberapa
siswa untuk maju ke depan
menyajikan jawaban di
papan tulis.
d. Guru menanggapi jawaban-
jawaban siswa yang
disajikan di depan.
e. Siswa melanjutkan
mengerjakan LKS yang
diberikan guru yaitu tentang
menentukan nilai optimum
dengan menggunakan garis
selidik.
f. Guru meminta beberapa
siswa menyajikan hasil
pekerjaannya di depan
kelas.
g. Guru dan siswa mengambil
Aktif
Kreatif
Tanggung jawab
Kerjasama
129
kesimpulan mengenai
langkah-langkah
menentukan nilai optimum
dengan menggunakan garis
selidik.
h. Guru memberikan beberapa
soal untuk dikerjakan.
Elaborasi
Guru memilih peserta didik
secara acak untuk
menyelesaikan soal di depan
kelas.
Aktif
Mandiri
Konfirmasi
Guru memberikan tanggapan
terhadap penyelesaian soal dan
menjelaskan kembali
penyelesaian soal.
Aktif
3. Kegiatan Akhir
a. Siswa dan guru melakukan
refleksi.
b. Guru memberikan PR
kepada siswa.
c. Guru menyampaikan materi
yang akan dipelajari
berikutnya, yaitu
menafsirkan nilai optimum
yang diperoleh sebagai
penyelesaian masalah
program linear
Aktif
Mandiri
Rasa ingin tahu
Taqwa
130
H. SUMBER BELAJAR
Toβali . 2008. Matematika X Sekolah Menengah Kejuruan Kelompok
Penjualan dan Akuntansi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional
I. ALAT / BAHAN
1. Snowman Boardmarker
2. Lembar Kerja Siswa
J. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Jenis tagihan:
1. Tugas individu
2. Penugasan
3. Ulangan
Bentuk Instrumen:
Tes tertulis (uraian)
Contoh Instrumen (soal):
1. Untuk soal-soal berikut, tentukan nilai dan yang memberikan nilai
optimum serta nilai maksimum atau minimum dari bentuk objektif
tersebut dengan menggunakan metode garis selidik.
a. bentuk objektif
b. bentuk objektif
c. bentuk objektif
No. Kunci Jawaban Skor
1. a. Menentukan daerah penyelesaian
1) titik potong garis dengan sumbu dan sumbu
, misal garis selidiknya adalah garis g
persamaan garis selidiknya adalah .
131
Misal g1 dan g2 adalah garis selidik yang digeser ke titik
paling kiri dan titik paling kanan. g1//g dan g2//g
Dari gambar terlihat titik paling kiri yang dilalui garis g1
adalah (0.0), maka nilai minimum Z adalah
. Titik paling kanan dari daerah
penyelesaian dan yang dilalui garis g2 adalah titik (5,0),
maka nilai maksimum Z adalah
Jadi nilai x dan y yang memberikan nilai optimum
adalah:
(a) Nilai minimum : (0.0)
(b) N
ilai maksimum: (5,0)
b) Menentukan daerah penyelesaian
1) titik potong garis dengan sumbu dan sumbu
, misal garis selidiknya adalah garis g
persamaan garis selidiknya adalah .
Misal g1 dan g2 adalah garis selidik yang digeser ke titik
paling kiri dan titik paling kanan. g1//g dan g2//g
132
Dari gambar terlihat titik paling kiri yang dilalui garis g1
adalah (0.0), maka nilai minimum Z adalah
. Titik paling kanan dari daerah
penyelesaian dan yang dilalui garis g2 adalah titik (6,0),
maka nilai maksimum Z adalah
Jadi nilai dan yang memberikan nilai optimum adalah
(a) Nilai minimum : (0,0)
(b) Nilai maksimum: (5,0)
c) Menentukan daerah penyelesaian
1) titik potong garis dengan sumbu dan sumbu
, misal garis selidiknya adalah garis g
persamaan garis selidiknya adalah .
Misal g1 dan g2 adalah garis selidik yang digeser ke titik
paling kiri dan titik paling kanan. g1//g dan g2//g
133
Dari gambar terlihat titik paling kiri yang dilalui garis g1
adalah (0.0), maka nilai minimum Z adalah
. Titik paling kanan dari daerah
penyelesaian dan yang dilalui garis g2 adalah titik potong
garis dan .
Diperoleh titik potongnya adalah , maka nilai
maksimum Z adalah .
Jadi nilai dan yang memberikan nilai optimum adalah
(a) Nilai minimum : (0,0)
(b) Nilai maksimum:
Skor maksimal = 10
Nilai = Jumlah Skor : 10
Guru Mata Pelajaran,
Nuk Alfiah, S.Pd.
NIP. 197502262003122005
Wonosobo, 20 April 2013
Mahasiswa
Febri Risa Nuraini
NIM. 092143598
134
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Eksperimen 2)
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Sapuran
Kelas/ Semester : X TKR 2/ Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 45 (1 pertemuan)
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Menyelesaikan masalah program linear
B. KOMPETENSI DASAR
4.4 Menerapkan garis selidik.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menafsirkan nilai optimum yang diperoleh sebagai penyelesaian masalah
program linear.
2. Mengerjakan soal dengan baik berkaitan dengan materi mengenai sistem
pertidaksamaan linear, program linear, model matematika, dan nilai optimum
fungsi objektif.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan siswa dapat:
1. Menafsirkan nilai optimum yang diperoleh sebagai penyelesaian masalah
program linear
2. Mengerjakan soal dengan baik berkaitan dengan materi mengenai sistem
pertidaksamaan linear, program linear, model matematika, dan nilai optimum
fungsi objektif.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Nilai optimum dapat dicari dengan dua cara yaitu dengan metode titik pojok dan
metode garis selidik. Setelah nilai optimum diketahui maka dapat di tafsirkan
berapa banyak barang yang harus dipenuhi untuk memperoleh nilai optimum
135
yang diinginkan. Langkah-langkah untuk mencari penyelesaian soal yang
berkaitan dengan program linear adalah sebagai berikut.
1. Membuat model matematika dari soal.
2. Menentukan himpunan daerah penyelesaian.
3. Menentukan nilai optimum baik dengan metode titik pojok atau dengan
metode garis selidik.
4. Menafsirkan nilai optimum yang diperoleh.
F. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan Kontekstual
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No. Jenis Kegiatan Waktu
(menit)
Aspek yang
dikembangkan
1. Kegiatan Awal
a. Mempersiapkan peserta
didik mengikuti
pembelajaran
b. Membuka dengan doa
Motivasi:
Guru menjelaskan kompetensi
dasar yang akan dicapai dalam
pembelajaran.
Apersepsi
Mengingatkan kembali materi
sebelumnya yaitu menentukan
nilai optimum dengan metode
titik pojok dan metode garis
selidik.
Disiplin
Taqwa
Rasa ingin tahu
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru membagi siswa
Aktif
Kreatif
Tanggung jawab
136
menjadi 8 kelompok yang
heterogen dengan masing-
masing kelompok
beranggota 4 siswa.
b. Guru menjelaskan tugas
siswa untuk mencari
masalah yang berkaitan
dengan program linear di
lingkungan sekolah.
c. Guru membimbing siswa
menentukan masalah yang
sesuai.
d. Guru dan siswa kembali ke
kelas untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang
diperoleh dengan
menggunakan konsep-
konsep program linear
dengan berkelompok.
e. Masing-masing kelompok
menyajikan hasil
temuannya di depan kelas.
f. Guru menanggapi hasil
temuan siswa yang
disajikan di depan dan
mengambil kesimpulan.
g. Guru memberikan soal
untuk dikerjakan secara
individu.
Kerjasama
Elaborasi
Guru memilih siswa secara
Aktif
Mandiri
137
acak untuk menyelesaikan soal
di depan kelas.
Konfirmasi
Guru memberikan tanggapan
terhadap penyelesaian soal dan
menjelaskan kembali
penyelesaian soal.
Aktif
3. Kegiatan Akhir
a. Siswa dan guru melakukan
refleksi.
b. Guru menyampaikan
kepada siswa untuk
mempersiapkan diri
mengikuti evaluasi belajar
materi program linear pada
pertemuan berikutnya.
Aktif
Mandiri
Rasa ingin tahu
Taqwa
H. SUMBER BELAJAR
Toβali . 2008. Matematika X Sekolah Menengah Kejuruan Kelompok Penjualan
dan Akuntansi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
I. ALAT / BAHAN
1. Snowman Boardmarker
2. Lembar Kerja Siswa
J. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Jenis tagihan:
1. Tugas individu
2. Penugasan
3. Ulangan
Bentuk Instrumen:
Tes tertulis (uraian)
Contoh Instrumen (soal):
138
1. Pak Daud membeli es krim jenis I dengan harga per buah Rp500,00 dan jenis
II Rp 400,00. Lemari es yang dipunyai untuk menyimpan es tersebut tidak
dapat memuat lebih dari 300 buah, sementara uang yang dimiliki Pak Daud
adalah Rp 140.000,00. Jika es krim tersebut dijual kembali dengan
mengambil untung masing-masing jenis Rp100,00 per buah, maka
banyaknya es krim jenis I dan II yang dijual Pak Daud jika terjual
seluruhnya dan mendapat untung yang sebesar-besarnya, masing-masing
adalah. . . .
Pedoman Penskoran
No. Kunci Jawaban Skor
1. Misal: es krim jenis I
es krim jenis II
Variabel Es krim
jenis I
Es krim
jenis II Persediaan
Kapasitas 1 1 300
Harga es krim 500 400 140.000
Model matematika:
.............
disederhanakan
.............
.............
.............
Titik potong dengan subu dan sumbu .
300
280
300
350
Daerah penyelesaian.
139
Titik potong garis dengan garis
.
Diperoleh titik potongnya adalah (200,100).
Nilai maksimum
Titik
Keterangan
(0,300) 30.000 maksimal
(280,0) 28.000
(200,100) 30.000 maksimal
Jadi es krim yang harus terjual untuk mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya adalah 300 es krim jenis II
atau 200 es krim jenis I dan 100 es krim jenis II dengan
keuntungan yang diperoleh adalah Rp 30.000.
Skor maksimal = 50
Nilai = Jumlah Skor : 5
Guru Mata Pelajaran,
Nuk Alfiah, S.Pd.
NIP. 197502262003122005
Wonosobo, 13 Mei 2013
Mahasiswa
Febri Risa Nuraini
NIM. 092143598
140
LEMBAR KERJA SISWA
(Kelas Eksperimen 1)
Standar
Kompetensi
: 4. Menyelesaikan masalah program linear
Kompetensi
Dasar
: 4.3 Menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan
linear.
Indikator : 1. Menentukan fungsi obyektif dari soal.
2. Menentukan nilai optimum berdasar fungsi objektif.
Nama : .........................................................................................
No. Presensi : .........................................................................................
Kelas : .........................................................................................
Isilah titik di bawah ini!
1. Saya .......................... adalah seorang
pengusaha yang memiliki pesawat
terbang. Sebuah pesawat terbang yang
saya miliki, mempunyai kapasitas
tempat duduk tidak lebih dari 48
orang. Setiap penumpang kelas utama
dapat membawa bagasi seberat 60 kg
dan kelas ekonomi 20 kg, sedangkan
pesawat tersebut mempunyai
kapasitas bagasi tidak lebih dari 1.440
kg. Apabila harga tiket untuk kelas
utama dan ekonomi masing-masing
Rp ............................. dan
Rp ................................ Saya ingin
mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya.
Lampiran 8
141
a. Misalkan: banyak penumpang kelas utama orang
banyak penumpang kelas ekonomi orang
Variabel Penumpang
kelas utama ( )
Penumpang kelas
ekonomi ( ) Kapasitas
Tempat duduk ...................... ...................... 48
Bagasi ...................... ...................... 1.440 kg
Sasaran/ tujuan : ..........................................................................................
Harga tiket: - kelas utama Rp .............................
- kelas ekonomi Rp .............................
Fungsi tujuan/ fungsi obyektif:
.................... ....................
b. Model matematika
Syarat daya tampung penumpang : ............ + ............ ( )
Syarat kapasitas bagasi : ............ + ............ ( )
Untuk menemukan pemecahan masalah
perusahaan saya akan mecari solusinya
dengan program linear
142
2. Untuk mendapatkan keuntungan yang
maksimal dari pesawat terbang yang
saya miliki, berapa masing-masing
tiket kelas utama dan kelas ekonomi
yang harus saya jual?
a. Menentukan himpunan daerah penyelesaian.
1) Mencari titik-titik potong grafik dengan sumbu dan
sumbu
........................
.....
.....
........................
.....
.....
a) Diperoleh titik potong garis ................ dengan sumbu adalah
(....,....) dan titik potong dengan sumbu adalah (....,....).
Kita dapat mengetahui jawabnnya dengan menentukan nilai optimal
dari data-data yang telah kita peroleh sebelumnya pak.
Kita dapat menggunakan metode titik pojok. Langkah yang kita tempuh adalah: - Menentukan himpunan daerah
penyelesaian. - Menentukan titik-titik pojok. - Uji titik pojok dengan fungsi obyektif yang
ada di data yang sudah kita peroleh.
143
b) Diperoleh titik potong garis ................ dengan sumbu adalah
(....,....) dan titik potong dengan sumbu adalah (....,....).
2) Menggambar garis pada bidang cartesius dan menentukan himpunan
daerah penyelesaiannya.
3) Mencari titik potong dua garis
...............................=.........
...............................=.........
.......
.......
...............................=.........
...............................=.........
.................. =.........
.................. =.........
.................. =.........
.................. =.........
Titik potongnya adalah (......,......)
b. Menentukan titik pojok.
Dari himpunan daerah penyelesaian yang telah diketahui, diperoleh titik-
titik pojoknya adalah (......,.......) , (......,.......) , (......,.......)
144
c. Uji titik pojok
Titik ............................. Keterangan
Nilai maksimum Z adalah Rp.............................. dipenuhi oleh ......
dan ........, atau dengan kata lain penjualan tiket akan maksimum jika
banyaknya penumpang kelas utama sebanyak ......... orang dan kelas
ekonomi ......... orang.
145
LEMBAR KERJA SISWA
(Kelas Eksperimen 1)
Standar
Kompetensi
: 4. Menyelesaikan masalah program linear
Kompetensi
Dasar
: 4.3 Menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan
linear.
Indikator : 1. Membuat garis selidik dari fungsi objektif
2. Menentukan nilai optimum menggunakan garis selidik
Nama : .........................................................................................
No. Presensi : .........................................................................................
Kelas : .........................................................................................
Isilah titik di bawah ini!
1. Gambarlah himpunan daerah penyelesaian dari sistem persamaan berikut dan
buatlah garis selidik dari fungsi obyektifnya!
a. dengan
Penyelesaian:
1) Titik potong garis dengan sumbu dan sumbu .
.................................. .......................................
2) Garis selidik
Garis selidik:
..........
146
3) Gambar daerah penyelesaian dan garis selidik
Jika garis selidik di geser ke kanan sampai pada titik daerah
penyelesaian yang paling kanan maka diperoleh nilai........................ Z
dengan = ............ sedangkan jika
garis selidik di geser ke kiri sampai pada titik daerah penyelesaian
yang paling kiri maka diperoleh nilai........................ Z dengan =
............
2. Seorang pedagang paling sedikit menyewa 25 kendaraan untuk jenis truk dan
colt dengan jumlah yang diangkut 224 karung. Truk dapat mengangkut 14
karung dan colt 8 karung. Ongkos sewa truk Rp100.000,00 dan colt
Rp75.000,00. Tentukan jumlah kendaraan masing-masing yang harus disewa
agar ongkos minimal dan tentukan pula ongkos minimumnya. (Gunakan
metode garis selidik)
Penyelesaian:
a. Model matematika
Misal: ............................. = ...........
............................. = ...........
Variabel ..................................... ..................................... Persediaan
................. .................................. .................................. .................
................. .................................. .................................. .................
147
Tujuan/ sasaran dari masalah tersebut:
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
Fungsi Obyektif : .........................................
Persamaan garis selidik dari fungsi obyektif.....................................
b. Gambar daerah penyelesaian dan garis selidik:
Untuk mencari nilai minimum dari daerah penyelesaian dengan
menggunakan garis selidik maka garis selidik di geser ke ...............
sampai pada titik pojok daerah penyelesaian paling .............. yang dilalui
garis selidik.
Diperoleh nilai minimum Z adalah .............................. dengan jumlah
kendaraan masing-masing adalah.........................
Jadi, langkah β langkah menentukan nilai optimum dengan menggunakan
garis selildik adalah sebagai berikut:
a. ..........................................................................................................
b. ..........................................................................................................
c. ..........................................................................................................
1) ....................................................................................................
2) ....................................................................................................
148
LEMBAR KERJA SISWA
(Kelas Eksperimen 1)
Standar
Kompetensi
: 4. Menyelesaikan masalah program linear
Kompetensi
Dasar
: 4.3 Menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan
linear.
Indikator : 1. Menafsirkan nilai optimum yang diperoleh sebagai
penyelesaian masalah program linear.
2. Mengerjakan soal dengan baik berkaitan dengan materi
mengenai sistem pertidaksamaan linear, program linear,
model matematika, dan nilai optimum fungsi objektif.
Nama : .........................................................................................
No. Presensi : .........................................................................................
Kelas : .........................................................................................
Isilah titik di bawah ini!
1. Pengusaha logam membuat logam campuran sebagai berikut. Logam I terdiri
atas baja, besi, dan aluminium dengan perbandingan 2 : 2 : 1. Logam II terdiri
atas baja, besi, dan aluminium dengan perbandingan 4 : 3 : 3. Sedangkan
baja, besi dan aluminium hanya tersedia 128 ton, 120 ton dan 90 ton. Logam I
dijual dengan harga Rp1.500.000,00 per ton dan logam II dijual dengan harga
Rp2.500.000,00 per ton. Tentukan berapa ton logam I dan logam II yang
harus diproduksi supaya mendapatkan hasil maksimum dan berapakah hasil
maksimum tersebut. (gunakan metode titik pojok)
Penyelesaian:
a. Misalkan: ................................ = ...............
................................ = ...............
149
Variabel ...................... ...................... Persediaan
...................... ...................... ...................... ...............
...................... ...................... ...................... ...............
...................... ...................... ...................... ...............
Sasaran/ tujuan : ..........................................................................................
Harga jual: .............................. Rp .............................
.............................. Rp .............................
Fungsi tujuan/ fungsi obyektif:
.............................. ...............................
b. Model matematika
............ + ............ ..... ...........
............ + ............ ..... ...........
............ + ............ ..... ...........
c. Menentukan himpunan daerah penyelesaian.
1) Mencari titik-titik potong grafik dengan sumbu dan
sumbu
........................
.....
.....
........................
.....
.....
........................
.....
.....
a) Diperoleh titik potong garis ................ dengan sumbu adalah
(....,....) dan titik potong dengan sumbu adalah (....,....).
b) Diperoleh titik potong garis ................ dengan sumbu adalah
(....,....) dan titik potong dengan sumbu adalah (....,....).
c) Diperoleh titik potong garis ................ dengan sumbu adalah
(....,....) dan titik potong dengan sumbu adalah (....,....).
150
2) Menggambar garis pada bidang cartesius dan menentukan himpunan
daerah penyelesaiannya.
3) Mencari titik potong antar garis
a) Titik potong garis .................................. dengan ...........................
...............................=.........
...............................=.........
.......
.......
...............................=.........
...............................=.........
.................. =.........
.................. =.........
.................. =.........
.................. =.........
Titik potongnya adalah (......,......)
b) Titik potong garis .................................. dengan ...........................
...............................=.........
...............................=.........
.......
.......
...............................=.........
...............................=.........
.................. =.........
.................. =.........
151
.................. =.........
.................. =.........
Titik potongnya adalah (......,......)
c) Titik potong garis .................................. dengan ...........................
...............................=.........
...............................=.........
.......
.......
...............................=.........
...............................=.........
.................. =.........
.................. =.........
.................. =.........
.................. =.........
Titik potongnya adalah (......,......)
4) Menentukan titik pojok.
Dari himpunan daerah penyelesaian yang telah diketahui, diperoleh titik-
titik pojoknya adalah .........................................................................
a) Uji titik pojok
Titik ............................. Keterangan
Nilai maksimum Z adalah Rp.............................. dipenuhi oleh ...... dan
........, atau dengan kata lain penjualan logam akan maksimum jika
banyaknya logam I sebanyak ......... dan logam II sebanyak.........
152
Lampiran 9
LEMBAR KERJA SISWA
(Kelas Eksperimen 2)
Standar
Kompetensi
: 4. Menyelesaikan masalah program linear
Kompetensi
Dasar
: 4.3 Menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan
linear.
Indikator : 1. Menentukan fungsi obyektif dari soal.
2. Menentukan nilai optimum berdasar fungsi objektif.
Nama : .........................................................................................
No. Presensi : .........................................................................................
Kelas : .........................................................................................
Isilah titik di bawah ini!
1. Saya .......................... adalah seorang
pengusaha yang memiliki pesawat
terbang. Sebuah pesawat terbang yang
saya miliki, mempunyai kapasitas
tempat duduk tidak lebih dari 48
orang. Setiap penumpang kelas utama
dapat membawa bagasi seberat 60 kg
dan kelas ekonomi 20 kg, sedangkan
pesawat tersebut mempunyai
kapasitas bagasi tidak lebih dari 1.440
kg. Apabila harga tiket untuk kelas
utama dan ekonomi masing-masing
Rp 1.000.000,00 dan Rp 500.000,00
Saya ingin mendapatkan keuntungan
yang sebesar-besarnya.
153
a. Misalkan: banyak penumpang kelas utama orang
banyak penumpang kelas ekonomi orang
Variabel Penumpang
kelas utama ( )
Penumpang kelas
ekonomi ( ) Kapasitas
Tempat duduk ...................... ...................... 48
Bagasi ...................... ...................... 1.440 kg
Sasaran/ tujuan : ..........................................................................................
Harga tiket: - kelas utama Rp .............................
- kelas ekonomi Rp .............................
Fungsi tujuan/ fungsi obyektif:
.................... ....................
b. Model matematika
Syarat daya tampung penumpang : ............ + ............ ( )
Syarat kapasitas bagasi : ............ + ............ ( )
Untuk menemukan pemecahan masalah
perusahaan saya akan mecari solusinya
dengan program linear
154
2. Untuk mendapatkan keuntungan yang
maksimal dari pesawat terbang yang
saya miliki, berapa masing-masing
tiket kelas utama dan kelas ekonomi
yang harus saya jual?
a. Menentukan himpunan daerah penyelesaian.
1) Mencari titik-titik potong grafik dengan sumbu dan
sumbu
........................
.....
.....
........................
.....
.....
a) Diperoleh titik potong garis ................ dengan sumbu adalah
(....,....) dan titik potong dengan sumbu adalah (....,....).
Kita dapat mengetahui jawabnnya dengan menentukan nilai optimal
dari data-data yang telah kita peroleh sebelumnya pak.
Kita dapat menggunakan metode titik pojok. Langkah yang kita tempuh adalah: - Menentukan himpunan daerah
penyelesaian. - Menentukan titik-titik pojok. - Uji titik pojok dengan fungsi obyektif yang
ada di data yang sudah kita peroleh.
155
b) Diperoleh titik potong garis ................ dengan sumbu adalah
(....,....) dan titik potong dengan sumbu adalah (....,....).
2) Menggambar garis pada bidang cartesius dan menentukan himpunan
daerah penyelesaiannya.
3) Mencari titik potong dua garis
...............................=.........
...............................=.........
.......
.......
...............................=.........
...............................=.........
.................. =.........
.................. =.........
.................. =.........
.................. =.........
Titik potongnya adalah (......,......)
b. Menentukan titik pojok.
Dari himpunan daerah penyelesaian yang telah diketahui, diperoleh titik-
titik pojoknya adalah (......,.......) , (......,.......) , (......,.......)
156
c. Uji titik pojok
Titik ............................. Keterangan
Nilai maksimum Z adalah Rp.............................. dipenuhi oleh ......
dan ........, atau dengan kata lain penjualan tiket akan maksimum jika
banyaknya penumpang kelas utama sebanyak ......... orang dan kelas
ekonomi ......... orang.
157
LEMBAR KERJA SISWA
(Kelas Eksperimen 2)
Standar Kompetensi : 4. Menyelesaikan masalah program linear
Kompetensi Dasar : 4.3 Menentukan nilai optimum dari sistem
pertidaksamaan linear.
Indikator : 1. Membuat garis selidik dari fungsi objektif
2. Menentukan nilai optimum menggunakan garis
selidik
Nama : .........................................................................................
No. Presensi : .........................................................................................
Kelas : .........................................................................................
Isilah titik di bawah ini!
1. Gambarlah himpunan daerah penyelesaian dari sistem persamaan berikut dan
buatlah garis selidik dari fungsi obyektifnya!
a. dengan
Penyelesaian:
1) Titik potong garis dengan sumbu dan sumbu .
.................................. .......................................
2) Garis selidik
Garis selidik:
..........
158
3) Gambar daerah penyelesaian dan garis selidik
Jika garis selidik di geser ke kanan sampai pada titik daerah
penyelesaian yang paling kanan maka diperoleh nilai........................ Z
dengan = ............ sedangkan jika
garis selidik di geser ke kiri sampai pada titik daerah penyelesaian
yang paling kiri maka diperoleh nilai........................ Z dengan
= ............
2. Seorang pedagang paling sedikit menyewa 25 kendaraan untuk jenis truk dan
colt dengan jumlah yang diangkut 224 karung. Truk dapat mengangkut 14
karung dan colt 8 karung. Ongkos sewa truk Rp100.000,00 dan colt
Rp75.000,00. Tentukan jumlah kendaraan masing-masing yang harus disewa
agar ongkos minimal dan tentukan pula ongkos minimumnya. (Gunakan
metode garis selidik)
Penyelesaian:
a. Model matematika
Misal: ............................. = ...........
............................. = ...........
Variabel ..................................... ..................................... Persediaan
................. .................................. .................................. .................
................. .................................. .................................. .................
159
Tujuan/ sasaran dari masalah tersebut:
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
Fungsi Obyektif : .........................................
Persamaan garis selidik dari fungsi obyektif.....................................
b. Gambar daerah penyelesaian dan garis selidik:
Untuk mencari nilai minimum dari daerah penyelesaian dengan
menggunakan garis selidik maka garis selidik di geser ke ...............
sampai pada titik pojok daerah penyelesaian paling .............. yang dilalui
garis selidik.
Diperoleh nilai minimum Z adalah .............................. dengan jumlah
kendaraan masing-masing adalah.........................
Jadi, langkah β langkah menentukan nilai optimum dengan menggunakan
garis selildik adalah sebagai berikut:
a. ..........................................................................................................
b. ..........................................................................................................
c. ..........................................................................................................
1) ....................................................................................................
2) ....................................................................................................
160
LEMBAR KERJA SISWA
(Kelas Eksperimen 2)
Standar
Kompetensi
: 4. Menyelesaikan masalah program linear
Kompetensi
Dasar
: 4.3 Menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan
linear.
Indikator : 1. Menafsirkan nilai optimum yang diperoleh sebagai
penyelesaian masalah program linear.
2. Mengerjakan soal dengan baik berkaitan dengan materi
mengenai sistem pertidaksamaan linear, program linear,
model matematika, dan nilai optimum fungsi objektif.
Nama : .........................................................................................
No. Presensi : .........................................................................................
Kelas : .........................................................................................
Isilah titik di bawah ini!
1. Pengusaha logam membuat logam campuran sebagai berikut. Logam I terdiri
atas baja, besi, dan aluminium dengan perbandingan 2 : 2 : 1. Logam II terdiri
atas baja, besi, dan aluminium dengan perbandingan 4 : 3 : 3. Sedangkan
baja, besi dan aluminium hanya tersedia 128 ton, 120 ton dan 90 ton. Logam I
dijual dengan harga Rp 1.500.000,00 per ton dan logam II dijual dengan
harga Rp 2.500.000,00 per ton. Tentukan berapa ton logam I dan logam II
yang harus diproduksi supaya mendapatkan hasil maksimum dan berapakah
hasil maksimum tersebut. (gunakan metode garis selidik)
Penyelesaian:
a. Misalkan: ................................ = ...............
................................ = ...............
161
Variabel ...................... ...................... Persediaan
...................... ...................... ...................... ...............
...................... ...................... ...................... ...............
...................... ...................... ...................... ...............
Sasaran/ tujuan : ..........................................................................................
Harga jual: .............................. Rp .............................
.............................. Rp .............................
Fungsi tujuan/ fungsi obyektif:
.............................. ...............................
b. Model matematika
............ + ............ ..... ...........
............ + ............ ..... ...........
............ + ............ ..... ...........
c. Menentukan himpunan daerah penyelesaian.
1) Mencari titik-titik potong grafik dengan sumbu dan
sumbu
........................
.....
.....
........................
.....
.....
........................
.....
.....
a) Diperoleh titik potong garis ................ dengan sumbu adalah
(....,....) dan titik potong dengan sumbu adalah (....,....).
b) Diperoleh titik potong garis ................ dengan sumbu adalah
(....,....) dan titik potong dengan sumbu adalah (....,....).
c) Diperoleh titik potong garis ................ dengan sumbu adalah
(....,....) dan titik potong dengan sumbu adalah (....,....).
162
2) Menggambar garis pada bidang cartesius dan menentukan himpunan
daerah penyelesaiannya.
3) Mencari titik potong antar garis
a) Titik potong garis .................................. dengan ...........................
...............................=.........
...............................=.........
.......
.......
...............................=.........
...............................=.........
.................. =.........
.................. =.........
.................. =.........
.................. =.........
Titik potongnya adalah (......,......)
b) Titik potong garis .................................. dengan ...........................
...............................=.........
...............................=.........
.......
.......
...............................=.........
...............................=.........
.................. =.........
.................. =.........
163
.................. =.........
.................. =.........
Titik potongnya adalah (......,......)
c) Titik potong garis .................................. dengan ...........................
...............................=.........
...............................=.........
.......
.......
...............................=.........
...............................=.........
.................. =.........
.................. =.........
.................. =.........
.................. =.........
Titik potongnya adalah (......,......)
4) Membuat garis selidik.
Fungsi obyektif : .............................. ...............................
Persamaan garis selidik :
.............................. ............................... = ..............................
5) Menentukan nilai maksimum
Garis selidik di geser ke ............ hingga melewati titik paling ............
dari daerah penyelesaian, diperoleh titiknya adalah ( ............., ...........)
Dengan nilai maksimum Z adalah
.....................+...................... = ...........................
Jadi, nilai maksimum Z adalah Rp.............................. dipenuhi oleh
...... dan ........, atau dengan kata lain penjualan logam akan
maksimum jika banyaknya logam I sebanyak ......... dan logam II
sebanyak .........
164
Lampiran 10
DAFTAR SISWA
KELAS EKSPERIMEN I
No. NIS Nama Siswa Kelas Eksperimen I
1 1911 Ade Zastrial
2 1915 Aditya Bagas Pradika
3 1916 Aditya Lesmana
4 1918 Afidhin
5 1932 Ahmad Zaenun
6 1934 Ahmad Fauzan
7 1939 Anam Rauf Chasnafi
8 1940 Andi Irawan
9 1945 Anip Nukman
10 1948 Ari Ritno
11 1951 Arifin
12 1958 Bagas Adhitama
13 1963 Baryadin
14 1989 Eko Prastiono
15 1990 Eko Susanto
16 1998 Ernanto
17 2000 Fadhoni
18 2031 Irvani
19 2033 Irvan
20 2048 Lesanto
21 2057 Muhammad Irwanto
22 2059 Muhammad Fahri Huseini
23 2074 Nur Fadhih Yunianto
24 2084 Panji Supono
25 2094 Riekat Kagayuh Margiadi
26 2105 Romadhon
27 2111 Samsul Arifin
28 2128 Suratman
29 2136 Tri Widiyanto
30 2141 Usman Yuliyanto
31 2148 Wahyu Eko Nugroho
32 2151 Wahyu Sutaufiq
165
Lampiran 11
DAFTAR SISWA
KELAS EKSPERIMEN II
No. NIS Nama Siswa
1 1910 Adam Rizkianto
2 1914 Aditia Anggoro
3 1917 Aditya Ragil Saputra
4 1920 Agung Susanto
5 1927 Ahmad Galih Thaifur
6 1929 Ahmad Prastio
7 1935 Aldian Fajar Pangestu
8 1950 Ari Sulistiyo
9 1959 Bagus Aji Saputra
10 1961 Bangkit Setiyabudi
11 1971 Desy Kusniati
12 1977 Diki Abdul Kafi
13 1981 Dwi Prastiyo
14 2006 Feri Cahya
15 2009 Ferry Wisnu Ramdani
16 2017 Gus Mutoyib
17 2021 Hari Pralambang
18 2030 Irfan Sofian Pratama
19 2038 Jumanto
20 2039 Khafid Ardiansah
21 2058 Muhammad Addityya
22 2063 Muhammad Ali Permana
23 2087 Pujianto
24 2090 Rahayu Setyoaji
25 2106 Romadhon Restu Prayogo
26 2109 Saeful Anwar
27 2122 Slamet Sochiban
28 2123 Solihun
29 2138 Ujang Suryana
30 2169 Zulvan Diantomo
166
Lampiran 12
DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN MATEMATIKA
MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
KELAS EKSPERIMEN I
No. Nama Siswa Nilai
1 Ade Zastrial 56
2 Aditya Bagas Pradika 50
3 Aditya Lesmana 42
4 Afidhin 50
5 Ahmad Zaenun 52
6 Ahmad Fauzan 75
7 Anam Rauf Chasnafi 67
8 Andi Irawan 72
9 Anip Nukman 75
10 Ari Ritno 85
11 Arifin 80
12 Bagas Adhitama 68
13 Baryadin 72
14 Eko Prastiono 50
15 Eko Susanto 42
16 Ernanto 50
17 Fadhoni 73
18 Irvani 75
19 Irvan 70
20 Lesanto 90
21 Muhammad Irwanto 50
22 Muhammad Fahri Huseini 62
23 Nur Fadhih Yunianto 66
24 Panji Supono 50
25 Riekat Kagayuh Margiadi 60
26 Romadhon 70
27 Samsul Arifin 62
28 Suratman 52
29 Tri Widiyanto 60
30 Usman Yuliyanto 54
31 Wahyu Eko Nugroho 58
32 Wahyu S. 54
167
Lampiran 13
DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN MATEMATIKA
MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
KELAS EKSPERIMEN I
No. Nama Siswa Nilai
1 Adam Rizkianto 66
2 Aditia Anggoro 51
3 Aditya Ragil Saputra 85
4 Agung Susanto 80
5 Ahmad Galih Thaifur 68
6 Ahmad Prastio 72
7 Aldian Fajar Pangestu 50
8 Ari Sulistiyo 42
9 Bagus Aji Saputra 50
10 Bangkit Setiyabudi 48
11 Desy Kusniati 53
12 Diki Abdul Kafi 65
13 Dwi Prastiyo 62
14 Feri Cahya 68
15 Ferry Wisnu Ramdani 50
16 Gus Mutoyib 41
17 Hari Pralambang 55
18 Irfan Sofian Pratama 48
19 Jumanto 73
20 Khafid Ardiansah 73
21 Muhammad Addityya 72
22 Muhammad Ali Permana 71
23 Pujianto 55
24 Rahayu Setyoaji 60
25 Romadhon Restu Prayogo 72
26 Saeful Anwar 64
27 Slamet Sochiban 73
28 Solihun 71
29 Ujang Suryana 62
30 Zulvan Diantomo 57
170
Lampiran 16
Kisi β Kisi Prestasi Belajar Matematika
Satuan Pendidikan
Kelas/ Semester
Mata Pelajaran
Materi Pokok
Waktu
Standar Kompetensi
:
:
:
:
:
:
SMK Negeri 1 Sapuran
X/ genap
Matematika
Program Linear
90 menit
4.Menyelesaikan masalah program linier
No. Kompetensi dasar Indikator Soal Nomor
soal Indikator soal Aspek yang diukur
4.1 Menentukan nilai
optimum dari
sistempertidaksama
an linier
a. Fungsi obyektif
ditentukan dari soal
b. Nilai optimum
ditentukan berdasar
fungsi obyektif
Uraian
Uraian
1
3
1) Menyusun sistem
pertidaksamaan dari
soal.
2) Menyusun fungsi
obyektif
3) Menggambar daerah
penyelesaian
1) Menyusun model
matematika.
2) Menggambar himpunan
(C2,C3)
(C2,C3, C4)
171
Uraian
5
daerah penyelesaian
3) Menentukan fungsi
obyektif
4) Menentukan nilai
maksimum
1) Menyusun model
matematika.
2) Menggambar daerah
himpunan penyelesaian
3) Menentukan nilai
optimum dari fungsi
obyektif.
(C2,C3, C4)
4.2 Menerapkan garis
selidik
a. Garis selidik
digambarkan dari
fungsi obyektif
b. Nilai optimum
ditentukan
menggunakan
garis selidik
Uraian
Uraian
2
4
1) Menyusun sistem
pertidaksamaan dari
soal.
2) Membuatgaris selidik
dari fungsi obyektif.
3) Menentukan nilai
maksimum dengan
menggunakan garis
selidik.
1) Menyusun sistem
pertidaksamaan dari
soal.
2) Menentukan persamaan
garis selidik yang ada
pada gambar.
(C2,C3)
(C2,C3)
172
3) Menentukan fungsi
obyektif dari persamaan
garis selidik.
Jumlah 5 soal
Keterangan:
C2 : Aspek pemahaman
C3 : Aspek aplikasi/ penerapan
C4 : Aspek analilsis
173
TES PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : X TKR
Hari/ tanggal : ........, April 2013
Waktu : 90 menit
Sifat ujian : Close Book
PETUNJUK KHUSUS:
Selesaikanlah soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar!
1. Seorang penjahit mempunyai 60 meter wol dan 90 meter katun. Dengan
bahan yang tersedia, penjahit akan membuat setelan jas dan rok. Satu stel jas
memerlukan 3 meter wol dan 3 meter katun. Satu rok memerlukan 1 meter
wol dan 3 meter katun. Harga satu stel jas Rp 400.000,00 dan harga satu stel
rok Rp 120.000,00.
a. Buatlah model matematika dari masalah tersebut!
b. Gambarlah himpunan daerah penyelesaiannya!
2. Daerah yang diarsir adalah himpunan
penyelesaian permasalahan program
linier. Tentukan:
a. Sistem pertidaksamaan dari grafik
disamping.
b. dengan menggunakan garis selidik
tentukan nilai maksimumnya jika
.
3. Perusahaan mengeluarkan sejenis barang yang diperoduksi dalam tiga ukuran,
yaitu ukuran besar, ukuran sedang dan ukuran kecil. Ketiga ukuran itu
dihasilkan dengan menggunakan mesin I dan mesin II . Mesin I setiap hari
menghasilkan 1 ton ukuran besar, 3 ton ukuran sedang dan 5 ton ukuran kecil.
Mesin II setiap hari menghasilkan masing-masing ukuran sebanyak 2 ton.
Perusahaan itu bermaksud memperoduksi paling sedikit 80 ton ukuran besar,
Lampiran 17
174
180 ton ukuran sedang dan 200 ton ukuran kecil. Bila biaya operasi mesin I
adalah Rp500.000,00 tiap hari dan mesin II adalah Rp400.000,00 tiap hari.
a. Buatlah model matematika masalah tersebut.
b. Gambar himpunan daerah penyelesaiannya.
c. Tentukan dalam berapa hari masing-masing mesin bekerja untuk
pengeluaran biaya sekecil-kecilnya dan berapa biaya tersebut.
4. Tentukan sistem pertidaksamaan dari
himpunan daerah penyelesaian
disamping dan tentukan fungsi
objektifnya, jika garis g merupakan
garis selidik.
Skor : 10
5. Suatu perusahaan mebel akan memproduksi meja dan kursi dari kayu. Untuk
sebuah meja dan kursi dibutuhkan masing-masing 10 keping papan dan 5
keping papan. Sedangkan biaya sebuah meja adalah Rp 60.000,00 dan kursi
Rp 40.000,00. Perusahaan itu hanya memiliki bahan 500 keping papan dan
biaya produksi yang akan dikeluarkan tidak lebih dari Rp3.600.000,00.
Seorang pelanggan memesan 25 kursi. Tentukan:
a. Model matematika perusahaan di atas.
b. Gambarlah grafiknya dan tentukan daerah himpunan penyelesaiannya!
c. Tentukan nilai optimum dari soal tersebut!
175
KUNCI JAWABAN
1. a. Model matematika
Variabel Jas Rok Ketentuan Persediaan
Kain wol 3 1 60
Kain katun 3 3 90
Dibentuk model matematika menjadi,
........................
disederhanakan
........................
b. Gambar Daerah Penyelesaian
Titik potong garis dengan sumbu
dan sumbu .
(0,60) (20,0)
(0,30) (30,0)
2. a. Sistem pertidaksamaan
1) garis yang melalui titik (500,0) dan (0,500) adalah
Jadi garis yang melalui titik (500,0) dan (0,500) adalah .
Dilihat dari daerah penyelesaian pada gambar, maka sistem
pertidaksamaan yang memenuhi adalah .
2) garis yang melalui titik (400,0) dan (0,800) adalah
Lampiran 18
176
Jadi garis yang melalui titik (400,0) dan (0,800) adalah
. Dilihat dari daerah penyelesaian pada gambar, maka
sistem pertidaksamaan yang memenuhi adalah .
b. Nilai maksimum
1) Titik Potong
Persamaan garis AE
2 β¦β¦β¦(i)
Persamaan garis BD 500
..........(ii)
Dari (i) dan (ii) diperoleh:
2
300 +
Jadi C (300 , 200)
2) Garis selidik
Fungsi obyektif:
Persamaan garis selidik (misal g) :
(0,40) (30,0)
40
30
g
g1
Dengan menggeser g sampai pada titik paling kanan dari daerah
penyelesaian diperoleh titik paling kanannya adalah (300,200)
177
sehingga diperoleh . Jadi nilai
Maksimum dari Z adalah 18.000.
3. a. Model matematika disusun dengan memisalkan:
Jumlah hari kerja mesin I adalah x
Jumlah hari kerja mesin II adalah y
Mesin I Mesin I Persediaan
Ukuran besar 1 ton 2 ton 80 ton
Ukuran sedang 3 ton 2 ton 160 ton
Ukuran kecil 5 ton 2 ton 200 ton
Fungsi objektifnya
b. Gambar himpunan daerah penyelesaian
1) Titik potong garis dengan sumbu dan sumbu
2) Gambar daerah penyelesaian
c. Nilai Minimum
1) Titik potong garis dengan garis
Titik potongnya adalah (50,15)
178
2) Titik potong garis dengan garis
Titik potongnya adalah (10,75)
3) Uji titik pojok
titik
(0,100) 40.000.000
(10,75) 35.000.000
(50,15) 31.000.000
(80,0) 40.000.000
Jadi, untuk biaya minimum, mesin I bekerja 50 hari dan mesin II 15 hari
dengan biaya minimum sebesar Rp 31.000.000,00
4. - Sistem pertidaksamaan yang menggambarkan daerah penyelesaian.
a. Garis yang melalui titik (0,8) dan (4,0)
Dari gambar daerah penyelesaian fungsi pertidaksamaannya adalah
b. Garis yang melalui titik (0,5) dan (5,0)
Dari gambar daerah penyelesaian fungsi pertidaksamaannya adalah
c. Garis yang melalui titik (0,4) dan (8,0)
179
Dari gambar daerah penyelesaian fungsi pertidaksamaannya adalah
Jadi daerah yang diarsir tersebut memenuhi pertidaksamaan: ; ; ; ;
- Fungsi objektif
Persamaan garis g yang merupakan garis selidik dari fungsi objektif adalah
5. Misalkan: meja ; kursi
Variabel Meja Kursi ( Persediaan
Papan 10 5 500
Biaya 60.000 40.000 3.600.000
Seorang pelanggan memesan 25 kursi.
a. Model Matematika
10
2 β¦β¦(i)
60.000 disederhanakan
6
3 β¦β¦(ii)
y β¦β¦(iii)
β¦β¦(iv)
β¦β¦(v)
b. Gambar daerah himpunan penyelesaian
1) Titik potong dengan sumbu dan sumbu
180
2
0 50
100 0
(0,100) (50,0)
3
0 60
90 0
(0,90) (60,0)
Gambar daerah penyelesaian
c. Nilai optimum
1) Titik potong garis 2 dengan garis 3
2
3
4
3
2
2 titik potongnya adalah
2) Titik potong garis 2 dengan garis
2
2 titik potongnya adalah (
2
3) Uji titik pojok
Titik
Nilai optimum:
a) Nilai maksimum : Rp
b) Nilai minimum : Rp
Penilaian Validitas Isi Instrumen Kemampuan Pemahaman Dan Pemecahan Masalah Pada Kompetensi Program Linear
oleh Validator
A. Identitas
Nama : ....................................................................................................................................................
Pekerjaan/ Bidang Keahlian : ....................................................................................................................................................
B. Pengantar
Berikut ini diberikan skala penilaian validitas isi (content validity) instrumen kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah
pada kompetensi program linear. Bapak/ Ibu diminta menilai ketepatan soal (butir) mengukur indikator dengan cara melingkari
alternatif skala penilaian. Adapun skala penilaian adalah sebagai berikut.
1 : jika butir kurang tepat mengukur indikator.
2 : jika butir tepat mengukur indikator.
3 : jika butir sangat tepat mengukur indikator.
Para penilai juga diminta memberi komentar/ koreksi terhadap butir soal yang masih kurang jelas.
Lampiran 19
C. Indikator, Soal dan Skala Penilaian.
Indikator No.
Butir Soal Indikator Soal
Skala
Penilaian Komentar/ koreksi
1 2 3
a. Fungsi
obyektif
ditentukan dari
soal
b. Nilai optimum
ditentukan
berdasar fungsi
obyektif
1
Seorang penjahit mempunyai 60 meter wol dan
90 meter katun. Dengan bahan yang tersedia,
penjahit akan membuat setelan jas dan rok.
Satu stel jas memerlukan 3 meter wol dan 3
meter katun. Satu rok memerlukan 1 meter wol
dan 3 meter katun. Harga satu stel jas Rp
400.000,00 dan harga satu stel rok Rp
120.000,00.
a. Buatlah model matematika dari masalah
tersebut!
b. Gambarlah himpunan daerah
penyelesaiannya!
1) Menyusun model
matematika dari
soal.
2) Menyusun fungsi
obyektif
3) Menggambar
daerah
penyelesaian
1 2 3
3 Perusahaan mengeluarkan sejenis barang yang 1) Menyusun model
diperoduksi dalam tiga ukuran, yaitu ukuran
besar, ukuran sedang dan ukuran kecil. Ketiga
ukuran itu dihasilkan dengan menggunakan
mesin I dan mesin II . Mesin I setiap hari
menghasilkan 1 ton ukuran besar, 3 ton ukuran
sedang dan 5 ton ukuran kecil. Mesin II setiap
hari menghasilkan masing-masing ukuran
sebanyak 2 ton. Perusahaan itu bermaksud
memperoduksi paling sedikit 80 ton ukuran
besar, 180 ton ukuran sedang dan 200 ton
ukuran kecil. Bila biaya operasi mesin I adalah
Rp500.000,00 tiap hari dan mesin II adalah
Rp400.000,00 tiap hari.
a. Buatlah model matematika masalah
tersebut.
b. Gambar himpunan daerah penyelesaiannya.
c. Tentukan dalam berapa hari masing-masing
mesin bekerja untuk pengeluaran biaya
sekecil-kecilnya dan berapa biaya tersebut.
matematika.
2) Menggambar
himpunan daerah
penyelesaian
3) Menentukan
fungsi obyektif
4) Menentukan nilai
maksimum
1
2
3
5 Suatu perusahaan mebel akan memproduksi
meja dan kursi dari kayu. Untuk sebuah meja
dan kursi dibutuhkan masing-masing 10 keping
papan dan 5 keping papan. Sedangkan biaya
sebuah meja adalah Rp 60.000,00 dan kursi Rp
40.000,00. Perusahaan itu hanya memiliki
bahan 500 keping papan dan biaya produksi
yang akan dikeluarkan tidak lebih dari
Rp3.600.000,00. Seorang pelanggan memesan
25 kursi. Tentukan:
a. Model matematika perusahaan di atas.
b. Gambarlah grafiknya dan tentukan
daerah himpunan penyelesaiannya!
c. Tentukan nilai optimum dari soal
tersebut!
1) Menyusun model
matematika.
2) Menggambar
daerah himpunan
penyelesaian
3) Menentukan nilai
optimum dari
fungsi obyektif.
1
2
3
a. Garis selidik
digambarkan
dari fungsi
obyektif
2 Daerah yang diarsir adalah himpunan
penyelesaian permasalahan program linier.
Tentukan:
a. Sistem pertidaksamaan dari grafik
1) Menyusun sistem
pertidaksamaan
dari soal.
2) Membuatgaris
b. Nilai
optimum
ditentukan
menggunaka
n garis
selidik
disamping.
b. Dengan menggunakan garis selidik tentukan
nilai maksimumnya jika .
selidik dari fungsi
obyektif.
3) Menentukan nilai
maksimum
dengan
menggunakan
garis selidik.
1 2 3
4 Tentukan sistem pertidaksamaan dari himpunan
daerah penyelesaian disamping dan tentukan
fungsi objektifnya, jika garis g merupakan garis
selidik.
1) Menyusun sistem
pertidaksamaan
dari soal.
2) Menentukan
persamaan garis
selidik yang ada
pada gambar.
3) Menentukan
fungsi obyektif
1
2
3
187
Lampiran 20
HASIL PENILAIAN VALIDITAS ISIDARI PADA RATER
No.Butir
Nilai
A B C
1 2 1 1
2 3 3 3
3 3 3 3
4 2 3 3
5 3 3 3
Keterangan rater:
A = Nuk Alfiah, S.Pd.
B = Nova Dewi P, S.Pd.
C = T. Sri Rejeki, S.Pd.
188
Lampiran 21
Reliabilitas Interrater
No.Butir Nilai
π΄ππ ππ 2
πππ2
A B C ππ12 ππ2
2 ππ32 πππ
2
1 2 1 1 4 16 4 1 1 6
2 3 3 3 9 81 9 9 9 27
3 3 3 3 9 81 9 9 9 27
4 2 3 3 8 64 4 9 9 22
5 3 3 3 9 81 9 9 9 27
π΄ππ 13 13 13 39 323
109
ππ2 169 169 169
ππ2 507
Data tersebut kemudian disajikan dalam bentuk sebagai berikut:
Dimana, πππ : π = 1,2,3,4,5
π = A, B, C
π =π π½πΎ πβπ π½πΎπ
π π½πΎ π; π π½πΎπ =
π½πΎπ
πππ ; π π½πΎπ =
π½πΎπ
πππ
π = Reliabilitas kesesuaian penilai
π½πΎπ‘ππ‘ππ = π½πΎπ = πππ2 β
ππ2
π= 109 β
39 2
15= 109 β 101,4 = 7,6
π½πΎπππππ = π½πΎπ =1
ππ ππ .
2
βππ
2
π=
1
3 323 β
39 2
15
= 107,67 β 101,4 = 6,27
π½πΎπππππ = π½πΎπ =1
ππ π.π
2βππ
2
π=
1
5 507 β
39 2
15
= 101,4 β 101,4 = 0
π½πΎππππ = π½πΎπ = π½πΎπ β π½πΎπ β π½πΎπ = 7,6 β 6,27 β 0 = 1,33
πππ = π β 1 = 5 β 1 = 4
πππ = π β 1 = 3 β 1 = 2
189
πππ = π β 1 π β 1 = 2 Γ 4 = 8
πππ = π β 1 = 15 β 1 = 14
Maka,
π π½πΎπ =π½πΎπ
πππ=
6,27
4= 1,57
π π½πΎπ =π½πΎπ
πππ=
1,33
8= 0,166
π =π π½πΎπ β π π½πΎπ
π π½πΎπ=
1,57 β 0,166
1,57=
1,404
1,57= 0,89
190
Lampiran 22
Kisi β Kisi Prestasi Belajar Matematika
Satuan Pendidikan
Kelas/ Semester
Mata Pelajaran
Materi Pokok
Waktu
Standar Kompetensi
:
:
:
:
:
:
SMK Negeri 1 Sapuran
X/ genap
Matematika
Program Linear
90 menit
4.Menyelesaikan masalah program linier
No. Kompetensi dasar Indikator Soal Nomor
soal Indikator soal Aspek yang diukur
4.1 Menentukan nilai
optimum dari
sistempertidaksama
an linier
a. Fungsi obyektif
ditentukan dari soal
b. Nilai optimum
ditentukan berdasar
fungsi obyektif
Uraian
Uraian
2
4
1) Menyusun model
matematika.
2) Menggambar himpunan
daerah penyelesaian
3) Menentukan fungsi
obyektif
4) Menentukan nilai
maksimum
1) Menyusun model
matematika.
2) Menggambar daerah
(C2,C3, C4)
(C2,C3, C4)
191
himpunan penyelesaian
3) Menentukan nilai
optimum dari fungsi
obyektif.
4.2 Menerapkan garis
selidik
a. Garis selidik
digambarkan dari
fungsi obyektif
b. Nilai optimum
ditentukan
menggunakan
garis selidik
Uraian
Uraian
1
3
1) Menyusun sistem
pertidaksamaan dari
soal.
2) Membuatgaris selidik
dari fungsi obyektif.
3) Menentukan nilai
maksimum dengan
menggunakan garis
selidik.
1) Menyusun sistem
pertidaksamaan dari
soal.
2) Menentukan persamaan
garis selidik yang ada
pada gambar.
3) Menentukan fungsi
obyektif dari persamaan
garis selidik.
(C2,C3)
(C2,C3)
Jumlah 4 soal
Keterangan:
C2 : Aspek pemahaman
C3 : Aspek aplikasi/ penerapan
C4 : Aspek analilsis
192
Lampiran 23
TES PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : X TKR
Hari/ tanggal : ........, April 2013
Waktu : 90 menit
Sifat ujian : Close Book
PETUNJUK KHUSUS:
Selesaikanlah soal-soal dibawah inidengan baik dan benar!
1. Daerah yang diarsir adalah himpunan
penyelesaian permasalahan program
linier. Tentukan:
a. Sistem pertidaksamaan dari grafik
disamping.
b. dengan menggunakan garis selidik
tentukan nilai maksimumnya jika
.
2. Perusahaan mengeluarkan sejenis barang yang diperoduksi dalam tiga ukuran,
yaitu ukuran besar, ukuran sedang dan ukuran kecil. Ketiga ukuran itu
dihasilkan dengan menggunakan mesin I dan mesin II . Mesin I setiap hari
menghasilkan 1 ton ukuran besar, 3 ton ukuran sedang dan 5 ton ukuran kecil.
Mesin II setiap hari menghasilkan masing-masing ukuran sebanyak 2 ton.
Perusahaan itu bermaksud memperoduksi paling sedikit 80 ton ukuran besar,
180 ton ukuran sedang dan 200 ton ukuran kecil. Bila biaya operasi mesin I
adalah Rp500.000,00 tiap hari dan mesin II adalah Rp400.000,00 tiap hari.
a. Buatlah model matematika masalah tersebut.
b. Gambar himpunan daerah penyelesaiannya.
c. Tentukan dalam berapa hari masing-masing mesin bekerja untuk
pengeluaran biaya sekecil-kecilnya dan berapa biaya tersebut.
193
3. Tentukan sistem pertidaksamaan dari
himpunan daerah penyelesaian
disamping dan tentukan fungsi
objektifnya, jika garis g merupakan
garis selidik.
4. Suatu perusahaan mebel akan memproduksi meja dan kursi dari kayu. Untuk
sebuah meja dan kursi dibutuhkan masing-masing 10 keping papan dan 5
keping papan. Sedangkan biaya sebuah meja adalah Rp 60.000,00 dan kursi
Rp 40.000,00. Perusahaan itu hanya memiliki bahan 500 keping papan dan
biaya produksi yang akan dikeluarkan tidak lebih dari Rp3.600.000,00.
Seorang pelanggan memesan 25 kursi. Tentukan:
a. Model matematika perusahaan di atas.
b. Gambarlah grafiknya dan tentukan daerah himpunan penyelesaiannya!
c. Tentukan nilai optimum dari soal tersebut!
194
Lampiran 24
KUNCI JAWABAN
1. a. Sistem pertidaksamaan
1) garis yang melalui titik (500,0) dan (0,500) adalah
Jadi garis yang melalui titik (500,0) dan (0,500) adalah .
Dilihat dari daerah penyelesaian pada gambar, maka sistem
pertidaksamaan yang memenuhi adalah .
2) garis yang melalui titik (400,0) dan (0,800) adalah
Jadi garis yang melalui titik (400,0) dan (0,800) adalah
. Dilihat dari daerah penyelesaian pada gambar, maka
sistem pertidaksamaan yang memenuhi adalah .
b. Nilai maksimum
1) Titik Potong
Persamaan garis AE
195
2 β¦β¦β¦(i)
Persamaan garis BD 500
..........(ii)
Dari (i) dan (ii) diperoleh:
2
300 +
Jadi C (300 , 200)
2) Garis selidik
Fungsi obyektif:
Persamaan garis selidik (misal g) :
(0,40) (30,0)
40
30
g
g1
Dengan menggeser g sampai pada titik paling kanan dari daerah
penyelesaian diperoleh titik paling kanannya adalah (300,200)
sehingga diperoleh . Jadi nilai
Maksimum dari Z adalah 18.000.
2. a. Model matematika disusun dengan memisalkan:
Jumlah hari kerja mesin I adalah x
Jumlah hari kerja mesin II adalah y
196
Mesin I Mesin I Persediaan
Ukuran besar 1 ton 2 ton 80 ton
Ukuran sedang 3 ton 2 ton 160 ton
Ukuran kecil 5 ton 2 ton 200 ton
Fungsi objektifnya
b. Gambar himpunan daerah penyelesaian
1) Titik potong garis dengan sumbu dan sumbu
2) Gambar daerah penyelesaian
c. Nilai Minimum
1) Titik potong garis dengan garis
Titik potongnya adalah (50,15)
197
2) Titik potong garis dengan garis
Titik potongnya adalah (10,75)
3) Uji titik pojok
titik
(0,100) 40.000.000
(10,75) 35.000.000
(50,15) 31.000.000
(80,0) 40.000.000
Jadi, untuk biaya minimum, mesin I bekerja 50 hari dan mesin II 15 hari
dengan biaya minimum sebesar Rp 31.000.000,00
3. - Sistem pertidaksamaan yang menggambarkan daerah penyelesaian.
a. Garis yang melalui titik (0,8) dan (4,0)
Dari gambar daerah penyelesaian fungsi pertidaksamaannya adalah
b. Garis yang melalui titik (0,5) dan (5,0)
198
Dari gambar daerah penyelesaian fungsi pertidaksamaannya adalah
c. Garis yang melalui titik (0,4) dan (8,0)
Dari gambar daerah penyelesaian fungsi pertidaksamaannya adalah
Jadi daerah yang diarsir tersebut memenuhi pertidaksamaan:
; ; ; ;
- Fungsi objektif
Persamaan garis g yang merupakan garis selidik dari fungsi objektif adalah
4. Misalkan: meja ; kursi
Variabel Meja Kursi ( Persediaan
Papan 10 5 500
Biaya 60.000 40.000 3.600.000
Seorang pelanggan memesan 25 kursi.
199
a. Model Matematika
10
2 β¦β¦(i)
60.000 disederhanakan
6
3 β¦β¦(ii)
y β¦β¦(iii)
β¦β¦(iv)
β¦β¦(v)
b. Gambar daerah himpunan penyelesaian
1) Titik potong dengan sumbu dan sumbu
2
0 50
100 0
(0,100) (50,0)
3
0 60
90 0
(0,90) (60,0)
Gambar daerah penyelesaian
200
c. Nilai optimum
1) Titik potong garis 2 dengan garis 3
2
3
4
3
2
2 titik potongnya adalah
2) Titik potong garis 2 dengan garis
2
2 titik potongnya adalah (
2
3) Uji titik pojok
Titik
Nilai optimum:
a) Nilai maksimum : Rp
b) Nilai minimum : Rp
202
Lampiran 27
DISTRIBUSI FREKUENSI AWAL KELAS EKSPERIMEN I
1. Nilai-Nilai siswa kelas eksperimen I
56; 50; 42; 50; 52; 75; 67;
72; 75; 85; 80; 68; 72; 50;
42; 50; 73; 75; 70; 90; 50;
62; 66; 50; 60; 70; 62; 52;
60; 54; 58; 54;
2. Tabel Distribusi Frekuensi
Nilai Frekuensi fi Xi πΉππ’π π₯π β π₯ π₯π β π₯ 2 ππ π₯π β π₯ 2
42 2 84 2 -20,25 410,0625 820,125
50 6 300 8 -12,25 150,0625 900,375
52 2 104 10 -10,25 105,0625 210,125
54 2 108 12 -8,25 68,0625 136,125
56 1 56 13 -6,25 39,0625 39,0625
58 1 58 14 -4,25 18,0625 18,0625
60 2 120 16 -2,25 5,0625 10,125
62 2 124 18 -,25 ,0625 0,125
66 1 66 19 3,75 14,0625 14,0625
67 1 67 20 4,75 22,5625 22,5625
68 1 68 21 5,75 33,0625 33,0625
70 2 140 23 7,75 60,0625 120,125
72 2 144 25 9,75 95,0625 190,125
73 1 73 26 10,75 115,5625 115,5625
75 3 225 29 12,75 162,5625 487,6875
80 1 80 30 17,75 315,0625 315,0625
85 1 85 31 22,75 517,5625 517,5625
90 1 90 32 27,75 770,0625 770,0625
Total 32 1992 4720
a. Mean π₯ = πππ₯π
ππ=
1992
32= 62,25
b. Median Me =60+62
2= 61
c. Modus ππ = 50
d. Variansi s2 = ππ π₯πβπ₯ 2
πβ1=
4720
31= 152,258
e. Simpangan Baku π = ππ π₯πβπ₯ 2
πβ1= 348,318 = 12,34
203
Lampiran 28
DISTRIBUSI FREKUENSI AWAL KELAS EKSPERIMEN II
1. Nilai-Nilai siswa kelas eksperimen I
56; 50; 42; 50; 52; 75; 67;
72; 75; 85; 80; 68; 72; 50;
42; 50; 73; 75; 70; 90; 50;
62; 66; 50; 60; 70; 62; 52;
60; 54; 58; 54;
2. Tabel Distribusi Frekuensi
Nilai Frekuensi fi Xi πΉππ’π π₯π β π₯ π₯π β π₯ 2 ππ π₯π β π₯ 2
41 1 41 1 -20,9 436,81 436,81
42 1 42 2 -19,9 396,01 396,01
48 2 96 4 -13,9 193,21 386,42
50 3 150 7 -11,9 141,61 424,83
51 1 51 8 -10,9 118,81 118,81
53 1 53 9 -8,9 79,21 79,21
55 2 110 11 -6,9 47,61 95,22
57 1 57 12 -4,9 24,01 24,01
60 1 60 13 -1,9 3,61 3,61
62 2 124 15 ,1 ,01 0,02
64 1 64 16 2,1 4,41 4,41
65 1 65 17 3,1 9,61 9,61
66 1 66 18 4,1 16,81 16,81
68 2 136 20 6,1 37,21 74,42
71 2 142 22 9,1 82,81 165,62
72 3 216 25 10,1 102,01 306,03
73 3 219 28 11,1 123,21 369,63
80 1 80 29 18,1 327,61 327,61
85 1 85 30 23,10 533,61 533,61
Total 30 1857 3772,7
a. Mean π₯ = πππ₯π
ππ=
1857
30= 61,9
b. Median Me =62+64
2= 63
c. Modus ππ = 50; 72; 73
d. Variansi s2 = ππ π₯πβπ₯ 2
πβ1=
3772,7
29= 130,093
e. Simpangan Baku π = ππ π₯πβπ₯ 2
πβ1= 130,093 = 11,41
204
Lampiran 29
DISTRIBUSI FREKUENSI AKHIR KELAS EKSPERIMEN I
1. Nilai-Nilai siswa kelas eksperimen I
60,89; 70,7; 80,89; 40,61; 60,05; 70,5; 90,05;
71,08; 50,42; 100; 90,33; 82,38; 90,1; 31,13;
40,14; 40,8; 90,33; 90,05; 91,27; 100; 71,36;
51,27; 80,42; 50,98; 70,31; 81,08; 71,2; 60,33;
70,23; 50,98; 61,08; 60,89;
2. Tabel Distribusi Frekuensi
Nilai Frekuensi fi Xi πΉππ’π π₯π β π₯ π₯π β π₯ 2 ππ π₯π β π₯ 2
31.13 1 31,13 1 -38,3 1467,0 1466,962
40.14 1 40,14 2 -29,3 858,0 857,959
40.61 1 40,61 3 -28,8 830,6 830,6464
40.80 1 40,8 4 -28,6 819,7 819,7306
50.42 1 50,42 5 -19,0 361,4 361,4157
50.98 2 101,96 7 -18,5 340,4 680,8742
51.27 1 51,27 8 -18,2 329,8 329,8197
60.05 1 60,05 9 -9,4 88,0 88,00199
60.33 1 60,33 10 -9,1 82,8 82,82706
60.89 2 121,78 12 -8,5 72,9 145,8952
61.08 1 61,08 13 -8,4 69,7 69,73816
70.23 1 70,23 14 0,8 0,6 0,638501
70.31 1 70,31 15 0,9 0,8 0,772751
70.52 1 70,52 16 1,1 1,2 1,186057
70.70 1 70,7 17 1,3 1,6 1,61052
71.08 1 71,08 18 1,6 2,7 2,719407
71.17 1 71,17 19 1,7 3,0 3,024338
71.36 1 71,36 20 1,9 3,7 3,721282
80.42 1 80,42 21 11,0 120,8 120,7595
80.89 1 80,89 22 11,5 131,3 131,3101
81.08 1 81,08 23 11,6 135,7 135,7007
82.38 1 82,38 24 12,9 167,7 167,6782
90.05 3 270,15 27 20,6 425,1 1275,437
90.33 2 180,66 29 20,9 436,8 873,5416
91.27 1 91,27 30 21,8 476,9 476,9447
100.00 2 200 32 30,6 934,5 1868,935
Total 32 2221,8 10797,85
a. Mean π₯ = πππ₯π
ππ=
2221 ,8
32= 69,43
b. Median Me =70,52+70,70
2= 70,61
c. Modus ππ = 90,05
d. Variansi s2 = ππ π₯πβπ₯ 2
πβ1=
10797 ,85
31= 348,318
e. Simpangan Baku π = ππ π₯πβπ₯ 2
πβ1= 348,318 = 18,66
205
Lampiran 30
DISTRIBUSI FREKUENSI AKHIR KELAS EKSPERIMEN II
1. Nilai-nilai Kelas Eksperimen II
50,03; 50,89; 50,89; 60,61; 60,7; 60,8; 60,98;
60,98; 61,003; 61,08; 70,23; 70,42; 70,61; 70,72;
70,72; 70,89; 70,98; 80,23; 80,33; 80,33; 80,42;
80,61; 80,8; 90,52; 91,08; 91,08; 100; 100;
100; 100;
2. Tabel Distribusi Frekuensi
Nilai Frekuensi fi Xi πΉππ’π π₯π β π₯ π₯π β π₯ 2 ππ π₯π β π₯ 2
50,03 1 50,03 1 -24,2 587,3 587,3029
50,89 2 101,78 3 -23,4 546,4 1092,719
60,61 1 60,61 4 -13,7 186,4 186,4408
60,7 1 60,70 5 -13,6 184,0 183,9911
60,8 1 60,80 6 -13,5 181,3 181,2883
60,98 2 121,96 8 -13,3 176,5 352,947
61 1 61,00 9 -13,3 175,9 175,9425
61,08 1 61,08 10 -13,2 173,8 173,8266
70,23 1 70,23 11 -4,0 16,3 16,27585
70,42 1 70,42 12 -3,8 14,8 14,7789
70,61 1 70,61 13 -3,7 13,4 13,35415
70,72 2 141,44 15 -3,5 12,6 25,1246
70,89 1 70,89 16 -3,4 11,4 11,38613
70,98 1 70,98 17 -3,3 10,8 10,78685
80,23 1 80,23 18 6,0 35,6 35,58918
80,33 2 160,66 20 6,1 36,8 73,58462
80,42 1 80,42 21 6,2 37,9 37,89223
80,61 1 80,61 22 6,3 40,3 40,26749
80,8 1 80,80 23 6,5 42,7 42,71494
90,52 1 90,52 24 16,3 264,2 264,2467
91,08 2 182,16 26 16,8 282,8 565,5333
100 4 400,00 30 25,7 662,3 2649,298
Total 30 2227,9 6735,291
a. Mean π₯ = πππ₯π
ππ=
2227,9
30= 74.26
b. Median Me =70,72+70,89
2= 70,805
c. Modus ππ = 100
d. Variansi s2 = ππ π₯πβπ₯ 2
πβ1=
6735,291
29= 232.251
e. Simpangan Baku π = ππ π₯πβπ₯ 2
πβ1= 232.249 = 15.24
206
UJI NORMALITAS AWAL
KELAS EKSPERIMEN I
1) Hipotesis
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel berasal tidak dari populasi yang berdistribusi normal
2) Taraf Signifikan πΌ = 0,05
3) Statistik Uji
πΏβππ‘π’ππ = ππππ πΉ ππ β π ππ ; ππ = ππ β π
π
Keterangan:
πΉ ππ : π π β€ ππ ; π~π(0,1)
π ππ : Proporsi cacah π β€ ππ terhadap seluruh cacah π
ππ : Skor responden
4) Komputasi
X = 1992 ; X2 = 128722 ; N = 32
Sehingga:
π₯ = X
N=
1992
32= 62,25
π = π. π
2β π 2
π(π β 1)
= 32 128722 β 1992 2
32 32 β 1
= 4119104 β 3968064
32 (31)
= 151040
992
= 152,258 = 12,339
Tabel uji normalitas (terlampir)
Dari tabel uji normalitas diperoleh
πΏ = maks πΉ(ππ) β π(ππ) = 0,124
Lampiran 31
207
5) Daerah Kritik
πΏ0,05;32 =0,886
32=
0,886
5,657= 0,157
π·πΎ = πΏ πΏ > 0,157
πΏπππ = 0,124 β DK
Terima H0Tolak H0
NK
(Z0,05;32=0,157)DK
Luas = 0,05
DP
0,124 Ο΅ DP
6) Keputusan Uji: π»0 diterima.
7) Kesimpulan: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
208
UJI NORMALITAS AWAL
KELAS EKSPERIMEN II
1) Hipotesis
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel berasal tidak dari populasi yang berdistribusi normal
2) Taraf Signifikan πΌ = 0,05
3) Statistik Uji
πΏβππ‘π’ππ = ππππ πΉ ππ β π ππ ; ππ = ππ β π
π
Keterangan:
πΉ ππ : π π β€ ππ ; π~π(0,1)
π ππ : Proporsi cacah π β€ ππ terhadap seluruh cacah π
ππ : Skor responden
4) Komputasi
X = 1857 ; X2 = 118721 ; N = 30
Sehingga:
π₯ = X
N=
1857
30= 61,9
π = π. π
2β π 2
π(π β 1)
= 30 118721 β 1857 2
30 30 β 1
= 3561630 β 3448449
30 (29)
= 113181
870
= 130,093 = 11,406
Tabel uji normalitas (terlampir)
Dari tabel uji normalitas diperoleh
πΏ = maks πΉ(ππ) β π(ππ) = 0,099
Lampiran 32
209
5) Daerah Kritik
πΏ0,05;30 = 0,161
π·πΎ = πΏ πΏ > 0,161
πΏπππ = 0,099 β DK
Terima H0Tolak H0
NK
(Z0,05;30=0,161)DK
Luas = 0,05
DP
0,099 Ο΅ DP
6) Keputusan Uji: π»0 diterima.
7) Kesimpulan: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
210
UJI HOMOGENITAS VARIANSI POPULASI
AWAL
Uji BartLett
1. Hipotesis
π»0 βΆ π12 = π2
2 (variansi populasi homogen)
π»1 βΆ π12 β π2
2 (variansi populasi tidak homogen)
2. Taraf signifikansi πΌ = 0,05
3. Statistik Uji
π2 =2,303
π π log π πΎπΊ β ππ log ππ
2
π
π=1
Keterangan:
π : derajat kebebasan untuk π πΎπΊ = π β π
π : cacah semua pengukuran
ππ : derajat kebebasan untuk ππ2 = ππ β 1
π : 1,2, β¦ , π
ππ : cacah pengukuran pada sampel ke-π
π πΎπΊ = πππ ππ
ππ2 =
πππ
ππ
πππ = ππ2 β
ππ 2
ππ π = 1 +
1
3 π β 1
1
ππβ
1
π
Lampiran 33
211
4. Komputasi
No. Kelas Eksperimen I
(X1)
Kelas Eksperimen II
(X2) X1
2 X2
2
1 56 66 3136 4356
2 50 51 2500 2601
3 42 85 1764 7225
4 50 80 2500 6400
5 52 68 2704 4624
6 75 72 5625 5184
7 67 50 4489 2500
8 72 42 5184 1764
9 75 50 5625 2500
10 85 48 7225 2304
11 80 53 6400 2809
12 68 65 4624 4225
13 72 62 5184 3844
14 50 68 2500 4624
15 42 50 1764 2500
16 50 41 2500 1681
17 73 55 5329 3025
18 75 48 5625 2304
19 70 73 4900 5329
20 90 73 8100 5329
21 50 72 2500 5184
22 62 71 3844 5041
23 66 55 4356 3025
24 50 60 2500 3600
25 60 72 3600 5184
26 70 64 4900 4096
27 62 73 3844 5329
28 52 71 2704 5041
29 60 62 3600 3844
30 54 57 2916 3249
31 58
3364
32 54
2916
X1 = 1992 X2 = 1857 X1
2 =128722 X22 =118721
X1
2 = 3968064 X2 2 = 3448449
π1 = 32 β 1 = 31
π2 = 30 β 1 = 29
212
ππ = π = π1 + π2 = 31 + 29 = 60
ππ1 = π12 β
π1 2
π1
= 128722 β3968064
32
= 128722 β 124002
= 4720
ππ2 = π22 β
π2 2
π2
= 118721 β3448449
30
= 118721 β 114948,3
= 3772,7
Tabel Kerja untuk Menghitung π2
Sampel fj SSj sj2 log sj
2 fj log sj
2
Kelas Eksperimen I 31 4720 152,2581 2,18258 67,65999
Kelas Eksperimen II 29 3772,7 130,0931 2,114254 61,31337
Jumlah 60 8492,7 128,9734
π πΎπΊ = πππ ππ
=8492,7
60= 141,545
π. log π πΎπΊ = 60 Γ log 141,545 = 60 Γ 2,151 = 129,06
π = 1 +1
3 π β 1
1
ππβ
1
π
= 1 +1
3 2β1
1
31+
1
29β
1
60
= 1 +1
3 0,0501
= 1 + 0,0167
= 1,0167
Sehingga,
213
π2 =2,303
π π log π πΎπΊ β ππ log ππ
2
π
π=1
=2,303
1,0167 129,06 β 128,9734
=2,303
1,0167 0,0866
= 0,196
5. Daerah Kritik
π20,05;2β1
= π20,05;1
= 3,841
π·πΎ = π2 π2 > 3,841
Terima H0Tolak H0
NK
(Z0,05;1=3,841)DK
Luas = 0,05
DP
0,196 Ο΅ DP
6. Keputusan Uji
π»0 diterima.
7. Kesimpulan : Populasi-populasi homogen
214
Lampiran 34
UJI KESEIMBANGAN
KELAS EKSPERIMEN I DAN KELAS EKSPERIMEN II
1. Hipotesis
π»0: π1 = π2 (kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II memiliki
kemampuan awal sama)
π»1: π1 β π2 (kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II memiliki
kemampuan awal tidak sama)
2. Taraf Signifikansi : πΌ = 0,05
3. Statistik Uji
π‘πππ = π1 β π2
π 1
2
π1+π 2
2
π2
~π‘ π£ ;
π£ = π 1
2
π1+π 2
2
π2
2
π 1
2
π1
2
π1 β 1 + π 2
2
π2
2
π2 β 1
Keterangan:
π1 : mean dari kemampuan awal kelas eksperimen I
π2 : mean dari kemampuan awal kelas eksperimen II
π 12 : variansi dari kemampuan awal kelas eksperimen I
π 22 : variansi dari kemampuan awal kelas eksperimen I
π1 : jumlah siswa kelas eksperimen I
π2 : jumlah siswa kelas eksperimen II
4. Komputasi
No Kelas Eksperiment I
(X1)
Kelas Eksperimen
II (X2) X1
2 X2
2
1 56 66 3136 4356
2 50 51 2500 2601
3 42 85 1764 7225
4 50 80 2500 6400
5 52 68 2704 4624
6 75 72 5625 5184
7 67 50 4489 2500
8 72 42 5184 1764
215
9 75 50 5625 2500
10 85 48 7225 2304
11 80 53 6400 2809
12 68 65 4624 4225
13 72 62 5184 3844
14 50 68 2500 4624
15 42 50 1764 2500
16 50 41 2500 1681
17 73 55 5329 3025
18 75 48 5625 2304
19 70 73 4900 5329
20 90 73 8100 5329
21 50 72 2500 5184
22 62 71 3844 5041
23 66 55 4356 3025
24 50 60 2500 3600
25 60 72 3600 5184
26 70 64 4900 4096
27 62 73 3844 5329
28 52 71 2704 5041
29 60 62 3600 3844
30 54 57 2916 3249
31 58
3364
32 54
2916
π1 = 1992 π2 = 1857 π1
2 =128722 π22 = 118721
π 12 =
π. π12 β π1
2
π π β 1
=32 Γ 128722 β 1992 2
32 32 β 1
=4119104 β 3968064
32(31)
=151040
992
= 152,258
π 22 =
π. π22 β π2
2
π π β 1
=30 Γ 118721 β 1857 2
30 30 β 1
216
=3561630 β 3448449
30(29)
=113181
870
= 130,093
π‘ = 62,250 β 61,90
152,25832 +
130,09330
=0,35
4,7580625 + 4,33643
=0,35
9,0944925
=0,35
3,0157
= 0,116
π£ =
152,25832 +
130,09330
2
152,258
32 2
32 β 1 +
130,09330
2
30 β 1
= 9,0944925 2
22,63931 +
18,80529
=82,7098
0,730 + 0,648
=82,7098
1,378= 60,02 β 60
5. Daerah Kritik
π‘0,052
;60= π‘0,025;60 = 1,960
π·πΎ = π‘ π‘ < β1,960 ππ‘ππ’ π‘ > 1,960
217
Terima H0Tolak H0
NK
(t0,025;60=1,960)DK
Luas = 0,025
DP
0,116 Ο΅ DP
NK
(t0,025;60=-1,960)DK
Luas = 0,025
Tolak H0
6. Keputusan Uji
π»0 diterima.
7. Kesimpulan
Kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II memiliki kemampuan awal yang
sama.
218
UJI NORMALITAS AKHIR
KELAS EKSPERIMEN I
1) Hipotesis
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel berasal tidak dari populasi yang berdistribusi normal
2) Taraf Signifikan πΌ = 0,05
3) Statistik Uji
πΏβππ‘π’ππ = ππππ πΉ ππ β π ππ ; ππ = ππ β π
π
Keterangan:
πΉ ππ : π π β€ ππ ; π~π(0,1)
π ππ : Proporsi cacah π β€ ππ terhadap seluruh cacah π
ππ : Skor responden
4) Komputasi
X = 2221,79 ; X2 = 165058,81 ; N = 32
Sehingga:
π₯ = X
N=
2221,79
32= 69,43
π = π. π
2β π 2
π(π β 1)
= 32 165058,81 β 2221,79 2
32 32β1
= 5281881 ,92β4936350 ,8041
32 (31)
= 345531 ,1159
992
= 348,318 = 18,663
Tabel uji normalitas (terlampir)
Dari tabel uji normalitas diperoleh
πΏ = maks πΉ(ππ) β π(ππ) = 0,085
5) Daerah Kritik
πΏ0,05;32 =0,886
32=
0,886
5,657= 0,157
Lampiran 35
219
π·πΎ = πΏ πΏ > 0,157
πΏπππ = 0,085 β DK
Terima H0Tolak H0
NK
(Z0,05;32=0,157)DK
Luas = 0,05
DP
0,085 Ο΅ DP
6) Keputusan Uji: π»0 diterima.
7) Kesimpulan: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
220
UJI NORMALITAS AKHIR
KELAS EKSPERIMEN II
1) Hipotesis
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel berasal tidak dari populasi yang berdistribusi normal
2) Taraf Signifikan πΌ = 0,05
3) Statistik Uji
πΏβππ‘π’ππ = ππππ πΉ ππ β π ππ ; ππ = ππ β π
π
Keterangan:
πΉ ππ : π π β€ ππ ; π~π(0,1)
π ππ : Proporsi cacah π β€ ππ terhadap seluruh cacah π
ππ : Skor responden
4) Komputasi
X = 2227,93 ; X2 = 172191,39 ; N = 30
Sehingga:
π₯ = X
N=
2227,93
30= 74,264
π = π. π
2β π 2
π(π β 1)
= 30 172191,39 β 2227,93 2
30 30β1
= 5165741 ,7β4963672 ,0849
30 (29)
= 202069 ,6151
870
= 232,264 = 15,24
Tabel uji normalitas (terlampir)
Dari tabel uji normalitas diperoleh
πΏ = maks πΉ(ππ) β π(ππ) = 0,154
5) Daerah Kritik
πΏ0,05;30 = 0,161
π·πΎ = πΏ πΏ > 0,161
Lampiran 36
221
πΏπππ = 0,154 β DK
Terima H0Tolak H0
NK
(Z0,05;30=0,161)DK
Luas = 0,05
DP
0,154 Ο΅ DP
6) Keputusan Uji: π»0 diterima.
7) Kesimpulan: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
222
UJI HOMOGENITAS VARIANSI POPULASI
AKHIR
Uji BartLett
1. Hipotesis
π»0 βΆ π12 = π2
2 (variansi populasi homogen)
π»1 βΆ π12 β π2
2 (variansi populasi tidak homogen)
2. Taraf signifikansi πΌ = 0,05
3. Statistik Uji
π2 =2,303
π π log π πΎπΊ β ππ log ππ
2
π
π=1
Keterangan:
π : derajat kebebasan untuk π πΎπΊ = π β π
π : cacah semua pengukuran
ππ : derajat kebebasan untuk ππ2 = ππ β 1
π : 1,2, β¦ , π
ππ : cacah pengukuran pada sampel ke-π
π πΎπΊ = πππ ππ
ππ2 =
πππ
ππ
πππ = ππ2 β
ππ 2
ππ π = 1 +
1
3 π β 1
1
ππβ
1
π
4. Komputasi
No. Kelas Eksperimen I (X1) Kelas Eksperimen II
(X2) X1
2 X2
2
1 60,89 80,33 3707,592 6452,909
2 70,7 60,7 4998,49 3684,49
Lampiran 37
223
3 80,89 60,8 6543,192 3696,64
4 40,61 80,33 1649,172 6452,909
5 60,05 70,42 3606,003 4958,976
6 70,52 70,23 4973,07 4932,253
7 90,05 100 8109,003 10000
8 71,08 80,61 5052,366 6497,972
9 50,42 60,98 2542,176 3718,56
10 100 50,89 10000 2589,792
11 90,33 60,98 8159,509 3718,56
12 82,38 80,23 6786,464 6436,853
13 90,05 70,72 8109,003 5001,318
14 31,13 80,42 969,0769 6467,376
15 40,14 60,61 1611,22 3673,572
16 40,8 50,03 1664,64 2503,001
17 90,33 61,08 8159,509 3730,766
18 90,05 50,89 8109,003 2589,792
19 91,27 100 8330,213 10000
20 100 100 10000 10000
21 71,36 91,08 5092,25 8295,566
22 51,27 80,8 2628,613 6528,64
23 80,42 61,003 6467,376 3721,366
24 50,98 70,72 2598,96 5001,318
25 70,31 91,08 4943,496 8295,566
26 81,08 70,98 6573,966 5038,16
27 71,17 100 5065,169 10000
28 60,33 90,52 3639,709 8193,87
29 70,23 70,89 4932,253 5025,392
30 50,98 70,61 2598,96 4985,772
31 61,08
3730,766
32 60,89 3707,592
π1 = 2221,79 π2 = 2227,933 π1
2 = 165058,8 π22 =172191,4
π1
2 = 4936350,804 π2 2 = 4963685,452
π1 = 32 β 1 = 31
π2 = 30 β 1 = 29
π1 = 32 β 1 = 31
π2 = 30 β 1 = 29
ππ = π = π1 + π2 = 31 + 290 = 60
224
ππ1 = π12 β
π1 2
π1
= 165058,8 β4936350,804
32
= 165058,8 β 154260,963
= 10797,837
ππ2 = π22 β
π2 2
π2
= 172191,4 β4963685,452
30
= 172191,4 β 165456,18173
= 6735,218
Tabel Kerja untuk Menghitung π2
Sampel fj SSj sj2 log sj
2 fj log sj
2
Kelas Eksperimen I 31 10797,85 348,32 2,541976 78,80124
Kelas Eksperimen II 29 6735,212 232,25 2,365953 68,61264
Jumlah 60 17533,06 147,4139
π πΎπΊ = πππ ππ
=17533,06
60= 292,2177
π. log π πΎπΊ = 60 Γ log 292,2177 = 60 Γ 2,4657 = 147,942
π = 1 +1
3 π β 1
1
ππβ
1
π
= 1 +1
3 2β1
1
31+
1
29β
1
60
= 1 +1
3 0,0501
= 1 + 0,0167
= 1,0167
225
Sehingga,
π2 =2,303
π π log π πΎπΊ β ππ log ππ
2
π
π=1
=2,303
1,0167 147,942 β 147,4139
=2,303
1,0167 0,5281
= 1,196
5. Daerah Kritik
π20,05;2β1
= π20,05;1
= 3,841
π·πΎ = π2 π2 > 3,841
Terima H0Tolak H0
NK
(Z0,05;1=3,841)DK
Luas = 0,05
DP
1,196 Ο΅ DP
6. Keputusan Uji
π»0 diterima.
7. Kesimpulan : Populasi-populasi homogen
226
Lampiran 38
UJI HIPOTESIS I
1) Pengujian hipotesis I : pendekatan Open-Ended meningkatkan kemampuan
siswa dalam pemahaman dan pemecahan masalah matematika pada materi
program linear (HA).
a) Hipotesis
H0A : π1π΄ β₯ π2π΄ (pendekatan Open-Ended tidak meningkatkan
kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah pada materi
program linear)
H1A : π1π΄ < π2π΄ (pendekatan Open-Ended meningkatkan kemampuan
pemahaman dan pemecahan masalah pada materi program linear)
Keterangan:
π1π΄ : Rataan hasil tes pemahaman dan pemecahan masalah
dalam pembelajaran pada materi persamaan dan
pertidaksamaan.
π2π΄ : Rataan hasil tes pemahaman dan pemecahan masalah
dalam pembelajaran dengan pendekatan Open-Ended
pada materi program linear.
b) Taraf Signifikansi πΌ = 0,05
c) Statistik Uji
π‘ =π· βπ0π π
π
~π‘(π β 1) dengan D = X β Y
227
Keterangan:
X: nilai hasil tes pemahaman dan pemecahan masalah pada materi
persamaan dan pertidaksamaan.
Y: nilai hasil tes pemahaman dan pemecahan masalah pada materi program
linear.
d) Komputasi
No X Y D D2
1 56 60,89 -4,89 23,9121
2 50 70,7 -20,7 428,49
3 42 80,89 -38,89 1512,4321
4 50 40,61 9,39 88,1721
5 52 60,05 -8,05 64,8025
6 75 70,52 4,48 20,0704
7 67 90,05 -23,05 531,3025
8 72 71,08 0,92 0,8464
9 75 50,42 24,58 604,1764
10 85 100 -15 225
11 80 90,33 -10,33 106,7089
12 68 82,38 -14,38 206,7844
13 72 90,05 -18,05 325,8025
14 50 31,13 18,87 356,0769
15 42 40,14 1,86 3,4596
16 50 40,8 9,2 84,64
17 73 90,33 -17,33 300,3289
18 75 90,05 -15,05 226,5025
19 70 91,27 -21,27 452,4129
20 90 100 -10 100
21 50 71,36 -21,36 456,2496
22 62 51,27 10,73 115,1329
23 66 80,42 -14,42 207,9364
24 50 50,98 -0,98 0,9604
25 60 70,31 -10,31 106,2961
26 70 81,08 -11,08 122,7664
27 62 71,17 -9,17 84,0889
28 52 60,33 -8,33 69,3889
29 60 70,23 -10,23 104,6529
228
30 54 50,98 3,02 9,1204
31 58 61,08 -3,08 9,4864
32 54 60,89 -6,89 47,4721
π· = -229,79 π·2 = 6995,4725
π0 = 0 (sebab tidak dibicarakan selisih rataan)
π· = π·
π=
β229,79
32= β7.181
π π2 =
π. π·2 β π· 2
π(π β 1)
=32 Γ 6995,4725 β β229,79 2
32(32 β 1)
=223855,12 β 52803,44
32(31)
=171051,7
992
= 172,4311
π π = π π 2 = 172,4311 = 13,1313
π‘ =π· β π0
π π π
=β7.181
13,1313 31
=β7.181
13,13135,657
=β7.181
2,321
= β3,093
e) Daerah Kritik
π‘πΌ ;πβ1 = π‘0,05;31 = 1,645
229
π·πΎ = π‘ π‘ < β1,645
Terima H0
Tolak H0
NK
(t0,05;32= -1,645)
Luas = 0,05
-3,093 Ο΅ DK
f) Keputusan Uji
π»0 ditolak.
g) Kesimpulan
Pendekatan Open-Ended meningkatkan kemampuan pemahaman dan
pemecahan masalah pada materi program linear.
230
Lampiran 39
UJI HIPOTESIS II
2) Pengujian hipotesis II: pendekatan kontekstual meningkatkan kemampuan
siswa dalam pemahaman dan pemecahan masalah matematika pada materi
program linear (HB).
a) Hipotesis
H0B : π1π΅ β₯ π2π΅ (pendekatan kontekstual tidak meningkatkan kemampuan
pemahaman dan pemecahan masalah pada materi program linear).
H1B : π1π΅ < π2π΅ (pendekatan kontekstual meningkatkan kemampuan
pemahaman dan pemecahan masalah pada materi program linear).
Keterangan:
π1π΅ : Rataan hasil tes pemahaman dan pemecahan
masalah dalam pembelajaran pada materi persamaan
dan pertidaksamaan.
π2π΅ : Rataan hasil tes pemahaman dan pemecahan
masalah dalam pembelajaran dengan pendekatan
kontekstual pada materi program linear.
b) Taraf Signifikansi πΌ = 0,05
c) Statistik Uji
π‘ =π· βπ0π π
π
~π‘(π β 1) dengan π· = π β π
d) Komputasi
No X Y D D2
1 66 80,33 -14,33 205,3489
2 51 60,7 -9,7 94,09
3 85 60,8 24,2 585,64
4 80 80,33 -0,33 0,1089
231
5 68 70,42 -2,42 5,8564
6 72 70,23 1,77 3,1329
7 50 100 -50 2500
8 42 80,61 -38,61 1490,732
9 50 60,98 -10,98 120,5604
10 48 50,89 -2,89 8,3521
11 53 60,98 -7,98 63,6804
12 65 80,23 -15,23 231,9529
13 62 70,72 -8,72 76,0384
14 68 80,42 -12,42 154,2564
15 50 60,61 -10,61 112,5721
16 41 50,03 -9,03 81,5409
17 55 61,08 -6,08 36,9664
18 48 50,89 -2,89 8,3521
19 73 100 -27 729
20 73 100 -27 729
21 72 91,08 -19,08 364,0464
22 71 80,8 -9,8 96,04
23 55 61,003 -6,003 36,03601
24 60 70,72 -10,72 114,9184
25 72 91,08 -19,08 364,0464
26 64 70,98 -6,98 48,7204
27 73 100 -27 729
28 71 90,52 -19,52 381,0304
29 62 70,89 -8,89 79,0321
30 57 70,61 -13,61 185,2321
π· = -370,933 π·2 = 9635,284
π0 = 0 (sebab tidak dibicarakan selisih rataan)
π· = π·
π=
β370,933
30= β12,36
π π2 =
π. π·2 β π· 2
π(π β 1)
=30 Γ 9635,284 β β370,933 2
30(30 β 1)
=289058,52 β 137591,291
30(29)
=151467,229
870
= 174,1003
232
π π = π π 2 = 174,1003 = 13,195
π‘ =π· β π0
π π π
=β12,36
13,195 30
=β12,36
13,1955,477
=β12,36
2,409
= β5,131
e) Daerah Kritik
π‘πΌ ;πβ1 = π‘0,05;29 = 1,699
π·πΎ = π‘ π‘ < β1,699
Terima H0
Tolak H0
NK
(t0,05;29= -1,699)
Luas = 0,05
-5,131 Ο΅ DK
f) Keputusan Uji
π»0 ditolak.
g) Kesimpulan
Pendekatan kontekstual meningkatkan kemampuan pemahaman dan
pemecahan masalah pada materi program linear.
233
Lampiran 40
UJI HIPOTESIS III
3) Pengujian Hipotesis III: Kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah
siswa yang dikenai pendekatan kontekstual lebih baik dari kemampuan
pemahaman dan pemecahan masalah siswa yang dikenai pendekatan Open-
Ended (HA B).
a) Hipotesis
π»0: π2π΄ β₯ π2π΅ (kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah siswa
yang dikenai pendekatan kontekstual tidak lebih baik dari kemampuan
pemahaman dan pemecahan masalah siswa yang dikenai pendekatan
Open-Ended).
π»1: π2π΄ < π2π΅ (kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah
siswa yang dikenai pendekatan kontekstual lebih baik dari
kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah siswa yang dikenai
pendekatan Open-Ended).
b) Taraf Signifikansi πΌ = 0,05
c) Statistik Uji
π‘ = π 1βπ 2 βπ0
π π 1
π1+
1
π2
~π‘(π1 + π1 β 2) ; π π2 =
π1β1 π 12+ π2β1 π 2
2
π1+π2β2
d) Komputasi
Dari perhitungan-perhitungan sebelumnya diperoleh:
π 1 = 69,43 ; π 2 = 74,26 ; π 12 = 18,66 ; π 2
2 = 15,24 ; π1 = 32 ;
π2 = 30
234
Sehingga,
π π2 =
π1 β 1 π 12 + π2 β 1 π 2
2
π1 + π2 β 2
= 32 β 1 18,66 + 30 β 1 15,24
32 + 30 β 2
= 31 18,66 + 29 15,24
60
=578,46 + 441,96
60
=1020,42
60
= 17,007
π π = 17,007 = 4,124
π0 = 0 (sebab tidak dibicarakan selisih rataan)
π‘ = π 1 β π 2 β π0
π π 1π1
+1π2
=69,43 β 74,26
4,124 132 +
130
=β4,83
4,124 0,064583
=β4,83
4,124 0,254
=β4,83
1,047
= β4,613
235
e) Daerah Kritik
π‘πΌ ;πβ1 = π‘0,05;61 = β1,645
π·πΎ = π‘ π‘ < β1,645
Terima H0
Tolak H0
NK
(t0,05;60= -1,645)
Luas = 0,05
-4,613 Ο΅ DK
f) Keputusan Uji
π»0 ditolak.
g) Kesimpulan
Kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah siswa yang dikenai
pendekatan kontekstual lebih baik dari kemampuan pemahaman dan
pemecahan masalah siswa yang dikenai pendekatan Open-Ended.
236
TABEL NORMALITAS AWAL KELAS EKSPERIMEN I
No. ππ ππ2 ππ
tabel
ππ πΉ ππ π(ππ) πΉ(ππ) β π(ππ)
1 42 1764 -1,64 0,50 0,4495 0,05 0,063 0,012
2 42 1764 -1,64 0,50 0,4495 0,05 0,063 0,012
3 50 2500 -0,99 0,50 0,3389 0,16 0,250 0,089
4 50 2500 -0,99 0,50 0,3389 0,16 0,250 0,089
5 50 2500 -0,99 0,50 0,3389 0,16 0,250 0,089
6 50 2500 -0,99 0,50 0,3389 0,16 0,250 0,089
7 50 2500 -0,99 0,50 0,3389 0,16 0,250 0,089
8 50 2500 -0,99 0,50 0,3389 0,16 0,250 0,089
9 52 2704 -0,83 0,50 0,2967 0,20 0,313 0,109
10 52 2704 -0,83 0,50 0,2967 0,20 0,313 0,109
11 54 2916 -0,67 0,50 0,2486 0,25 0,375 0,124
12 54 2916 -0,67 0,50 0,2486 0,25 0,375 0,124
13 56 3136 -0,51 0,50 0,195 0,31 0,406 0,101
14 58 3364 -0,34 0,50 0,1331 0,37 0,438 0,071
15 60 3600 -0,18 0,50 0,0741 0,43 0,500 0,074
16 60 3600 -0,18 0,50 0,0741 0,43 0,500 0,074
17 62 3844 -0,02 0,50 0,008 0,51 0,563 0,055
18 62 3844 -0,02 0,50 0,008 0,51 0,563 0,055
19 66 4356 0,30 0,50 0,1179 0,62 0,594 0,024
20 67 4489 0,38 0,50 0,148 0,65 0,625 0,023
21 68 4624 0,47 0,50 0,1808 0,68 0,656 0,025
22 70 4900 0,63 0,50 0,2357 0,74 0,719 0,017
23 70 4900 0,63 0,50 0,2357 0,74 0,719 0,017
24 72 5184 0,79 0,50 0,2852 0,79 0,781 0,004
25 72 5184 0,79 0,50 0,3078 0,81 0,781 0,027
26 73 5329 0,87 0,50 0,3078 0,81 0,813 0,005
27 75 5625 1,03 0,50 0,3485 0,85 0,906 0,058
28 75 5625 1,03 0,50 0,3485 0,85 0,906 0,058
29 75 5625 1,03 0,50 0,3485 0,85 0,906 0,058
30 80 6400 1,44 0,50 0,4251 0,93 0,938 0,012
31 85 7225 1,84 0,50 0,4671 0,97 0,969 0,002
32 90 8100 2,25 0,50 0,4878 0,99 1,000 0,012
ππ = 1992 ππ2 =128722
πΏππππ = 0,124
π₯ = 62,25
πΏπ‘ππππ = 0,157
π = 12,33929
Lampiran 41
237
Lampiran 42
TABEL NORMALITAS AWAL KELAS EKSPERIMEN II
No. ππ ππ2 ππ
tabel
ππ πΉ ππ π(ππ) πΉ(ππ) β π(ππ)
1 41 1681 -1,83 0,50 0,4664 0,0336 0,033 0,0003
2 42 1764 -1,74 0,50 0,4591 0,0409 0,067 0,026
3 48 2304 -1,22 0,50 0,3888 0,1112 0,133 0,022
4 48 2304 -1,22 0,50 0,3888 0,1112 0,133 0,022
5 50 2500 -1,04 0,50 0,3508 0,1492 0,233 0,084
6 50 2500 -1,04 0,50 0,3508 0,1492 0,233 0,084
7 50 2500 -1,04 0,50 0,3508 0,1492 0,233 0,084
8 51 2601 -0,96 0,50 0,3315 0,1685 0,267 0,098
9 53 2809 -0,78 0,50 0,2823 0,2177 0,300 0,082
10 55 3025 -0,60 0,50 0,2257 0,2743 0,367 0,092
11 55 3025 -0,60 0,50 0,2257 0,2743 0,367 0,092
12 57 3249 -0,43 0,50 0,1664 0,3336 0,400 0,066
13 60 3600 -0,17 0,50 0,0675 0,4325 0,433 0,001
14 62 3844 0,01 0,50 0,0040 0,5040 0,500 0,004
15 62 3844 0,01 0,50 0,0040 0,5040 0,500 0,004
16 64 4096 0,18 0,50 0,0714 0,5714 0,533 0,038
17 65 4225 0,27 0,50 0,1064 0,6064 0,567 0,040
18 66 4356 0,36 0,50 0,1406 0,6406 0,600 0,041
19 68 4624 0,53 0,50 0,2019 0,7019 0,667 0,035
20 68 4624 0,53 0,50 0,2019 0,7019 0,667 0,035
21 71 5041 0,80 0,50 0,2881 0,7881 0,733 0,055
22 71 5041 0,80 0,50 0,2881 0,7881 0,733 0,055
23 72 5184 0,89 0,50 0,3133 0,8133 0,833 0,020
24 72 5184 0,89 0,50 0,3133 0,8133 0,833 0,020
25 72 5184 0,89 0,50 0,3133 0,8133 0,833 0,020
26 73 5329 0,97 0,50 0,3340 0,8340 0,933 0,099
27 73 5329 0,97 0,50 0,3340 0,8340 0,933 0,099
28 73 5329 0,97 0,50 0,3340 0,8340 0,933 0,099
29 80 6400 1,59 0,50 0,4441 0,9441 0,967 0,023
30 85 7225 2,03 0,50 0,4788 0,9788 1,000 0,021
31
32
ππ = 1992,00 ππ2 =128722
πΏππππ = 0,099
π₯ = 62,250
πΏπ‘ππππ = 0,157
π = 12,33929
238
TABEL NORMALITAS AKHIR KELAS EKSPERIMEN I
No. ππ ππ2 ππ
tabel
ππ πΉ ππ π(ππ) πΉ(ππ) β π(ππ)
1 31,13 969,077 -2,05 0,50 0,4798 0,0202 0,031 0,011
2 40,14 1611,220 -1,57 0,50 0,4418 0,0582 0,063 0,004
3 40,61 1649,172 -1,54 0,50 0,4382 0,0618 0,094 0,032
4 40,8 1664,640 -1,53 0,50 0,4370 0,063 0,125 0,062
5 50,42 2542,176 -1,02 0,50 0,3461 0,1539 0,156 0,002
6 50,98 2598,960 -0,99 0,50 0,3389 0,1611 0,219 0,058
7 50,98 2598,960 -0,99 0,50 0,3389 0,1611 0,219 0,058
8 51,27 2628,613 -0,97 0,50 0,3340 0,166 0,250 0,084
9 60,05 3606,003 -0,50 0,50 0,1915 0,3085 0,281 0,027
10 60,33 3639,709 -0,49 0,50 0,1879 0,312 0,313 0,001
11 60,89 3707,592 -0,46 0,50 0,1772 0,3228 0,375 0,052
12 60,89 3707,592 -0,46 0,50 0,1772 0,3228 0,375 0,052
13 61,08 3730,766 -0,45 0,50 0,1736 0,3264 0,406 0,080
14 70,23 4932,253 0,04 0,50 0,0160 0,516 0,438 0,079
15 70,31 4943,496 0,05 0,50 0,0199 0,5199 0,469 0,051
16 70,52 4973,070 0,06 0,50 0,0239 0,5239 0,500 0,024
17 70,7 4998,490 0,07 0,50 0,0279 0,5279 0,531 0,003
18 71,08 5052,366 0,09 0,50 0,0359 0,5359 0,563 0,027
19 71,17 5065,169 0,09 0,50 0,0359 0,5359 0,594 0,058
20 71,36 5092,250 0,10 0,50 0,0398 0,5398 0,625 0,085
21 80,42 6467,376 0,59 0,50 0,2224 0,7224 0,656 0,066
22 80,89 6543,192 0,61 0,50 0,2291 0,7291 0,688 0,042
23 81,08 6573,966 0,62 0,50 0,2324 0,7324 0,719 0,014
24 82,38 6786,464 0,69 0,50 0,2549 0,7549 0,750 0,005
25 90,05 8109,003 1,10 0,50 0,3643 0,8643 0,844 0,021
26 90,05 8109,003 1,10 0,50 0,3643 0,8643 0,844 0,021
27 90,05 8109,003 1,10 0,50 0,3643 0,8643 0,844 0,021
28 90,33 8159,509 1,12 0,50 0,3686 0,8686 0,906 0,038
29 90,33 8159,509 1,12 0,50 0,3686 0,8686 0,906 0,038
30 91,27 8330,213 1,17 0,50 0,3790 0,879 0,938 0,059
31 100 10000,000 1,64 0,50 0,4495 0,9495 1,000 0,051
32 100 10000,000 1,64 0,50 0,4495 0,9495 1,000 0,051
ππ = 2221,79 ππ2 =165058,81 πΏππππ = 0,085
π₯ = 69,431 πΏπ‘ππππ = 0,157
π = 18,663
Lampiran 43
239
Lampiran 44
TABEL NORMALITAS AKHIR KELAS EKSPERIMEN II
No. ππ ππ2 ππ
tabel
ππ πΉ ππ π(ππ) πΉ(ππ) β π(ππ)
1 50,03 2503,0009 -1,59 0,50 0,4441 0,0559 0,033 0,023
2 50,89 2589,7921 -1,53 0,50 0,4370 0,0630 0,100 0,037
3 50,89 2589,7921 -1,53 0,50 0,4370 0,0630 0,100 0,037
4 60,61 3673,5721 -0,90 0,50 0,3389 0,1611 0,133 0,028
5 60,7 3684,49 -0,89 0,50 0,3133 0,1867 0,167 0,020
6 60,8 3696,64 -0,88 0,50 0,3106 0,1894 0,200 0,011
7 60,98 3718,5604 -0,87 0,50 0,3078 0,1922 0,267 0,074
8 60,98 3718,5604 -0,87 0,50 0,3078 0,1922 0,267 0,074
9 61,003 3721,36601 -0,87 0,50 0,3078 0,1922 0,300 0,108
10 61,08 3730,7664 -0,87 0,50 0,3078 0,1922 0,333 0,141
11 70,23 4932,2529 -0,26 0,50 0,1026 0,3974 0,367 0,031
12 70,42 4958,9764 -0,25 0,50 0,0987 0,4013 0,400 0,001
13 70,61 4985,7721 -0,24 0,50 0,0948 0,4052 0,433 0,028
14 70,72 5001,3184 -0,23 0,50 0,0910 0,4090 0,500 0,091
15 70,72 5001,3184 -0,23 0,50 0,0910 0,4090 0,500 0,091
16 70,89 5025,3921 -0,22 0,50 0,0871 0,4129 0,533 0,120
17 70,98 5038,1604 -0,22 0,50 0,0871 0,4129 0,567 0,154
18 80,23 6436,8529 0,39 0,50 0,1517 0,6517 0,600 0,052
19 80,33 6452,9089 0,40 0,50 0,1554 0,6554 0,667 0,011
20 80,33 6452,9089 0,40 0,50 0,1554 0,6554 0,667 0,011
21 80,42 6467,3764 0,40 0,50 0,1554 0,6554 0,700 0,045
22 80,61 6497,9721 0,42 0,50 0,1628 0,6628 0,733 0,071
23 80,8 6528,64 0,43 0,50 0,1664 0,6664 0,767 0,100
24 90,52 8193,8704 1,07 0,50 0,3577 0,8577 0,800 0,058
25 91,08 8295,5664 1,10 0,50 0,3643 0,8643 0,867 0,002
26 91,08 8295,5664 1,10 0,50 0,3643 0,8643 0,867 0,002
27 100 10000 1,69 0,50 0,4545 0,9545 1,000 0,046
28 100 10000 1,69 0,50 0,4545 0,9545 1,000 0,046
29 100 10000 1,69 0,50 0,4545 0,9545 1,000 0,046
30 100 10000 1,69 0,50 0,4545 0,9545 1,000 0,046
ππ = 2227,93 ππ2 =172191,39 πΏππππ = 0,154
π₯ = 74,264 πΏπ‘ππππ = 0,161
π = 15,240
Lampiran 45
z
0.0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
2.0
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
3.0
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
0
0.0000
0.0398
0.0793
0.1179
0.1554
0.1915
0.2257
0.2580
0.2881
0.3159
0.3413
0.3643
0.3849
0.4032
0.4192
0.4332
0.4452
0.4554
0.4641
0.4713
0.4772
0.4821
0.4861
0.4893
0.4918
0.4938
0.4953
0.4965
0.4974
0.4981
0.4987
0.4990
0.4993
0.4995
0.4997
0.4998
0.4998
0.4999
0.4999
0.5000
1
0.0040
0.0438
0.0832
0.1217
0.1591
0.1950
0.2291
0.2611
0.2910
0.3186
0.3438
0.3665
0.3869
0.4049
0.4207
0.4345
0.4463
0.4564
0.4649
0.4719
0.4778
0.4826
0.4864
0.4896
0.4920
0.4940
0.4955
0.4966
0.4975
0.4982
0.4987
0.4991
0.4993
0.4995
0.4997
0.4998
0.4998
0.4999
0.4999
0.5000
2
0.0080
0.0478
0.0871
0.1255
0.1628
0.1985
0.2324
0.2642
0.2939
0.3212
0.3461
0.3686
0.3888
0.4066
0.4222
0.4357
0.4474
0.4573
0.4656
0.4726
0.4783
0.4830
0.4868
0.4898
0.4922
0.4941
0.4956
0.4967
0.4976
0.4982
0.4987
0.4991
0.4994
0.4995
0.4997
0.4998
0.4999
0.4999
0.4999
0.5000
3
0.0120
0.0517
0.0910
0.1293
0.1664
0.2019
0.2357
0.2673
0.2967
0.3238
0.3485
0.3708
0.3907
0.4082
0.4236
0.4370
0.4484
0.4582
0.4664
0.4732
0.4788
0.4834
0.4871
0.4901
0.4925
0.4943
0.4957
0.4968
0.4977
0.4983
0.4988
0.4991
0.4994
0.4996
0.4997
0.4998
0.4999
0.4999
0.4999
0.5000
4
0.0160
0.0557
0.0948
0.1331
0.1700
0.2054
0.2389
0.2704
0.2995
0.3264
0.3508
0.3729
0.3925
0.4099
0.4251
0.4382
0.4495
0.4591
0.4671
0.4738
0.4793
0.4838
0.4875
0.4904
0.4927
0.4945
0.4959
0.4969
0.4977
0.4984
0.4988
0.4992
0.4994
0.4996
0.4997
0.4998
0.4999
0.4999
0.4999
0.5000
5
0.0199
0.0596
0.0987
0.1368
0.1736
0.2088
0.2422
0.2734
0.3023
0.3289
0.3531
0.3749
0.3944
0.4115
0.4265
0.4394
0.4505
0.4599
0.4678
0.4744
0.4798
0.4842
0.4878
0.4906
0.4929
0.4946
0.4960
0.4970
0.4978
0.4984
0.4989
0.4992
0.4994
0.4996
0.4997
0.4998
0.4999
0.4999
0.4999
0.5000
6
0.0239
0.0636
0.1026
0.1406
0.1772
0.2123
0.2454
0.2764
0.3051
0.3315
0.3554
0.3770
0.3962
0.4131
0.4279
0.4406
0.4515
0.4608
0.4686
0.4750
0.4803
0.4846
0.4881
0.4909
0.4931
0.4948
0.4961
0.4971
0.4979
0.4985
0.4989
0.4992
0.4994
0.4996
0.4997
0.4998
0.4999
0.4999
0.4999
0.5000
7
0.0279
0.0675
0.1064
0.1443
0.1808
0.2157
0.2486
0.2794
0.3078
0.3340
0.3577
0.3790
0.3980
0.4147
0.4292
0.4418
0.4525
0.4616
0.4693
0.4756
0.4808
0.4850
0.4884
0.4911
0.4932
0.4949
0.4962
0.4972
0.4979
0.4985
0.4989
0.4992
0.4995
0.4996
0.4997
0.4998
0.4999
0.4999
0.4999
0.5000
8
0.0319
0.0714
0.1103
0.1480
0.1844
0.2190
0.2517
0.2823
0.3106
0.3365
0.3599
0.3810
0.3997
0.4162
0.4306
0.4429
0.4535
0.4625
0.4699
0.4761
0.4812
0.4854
0.4887
0.4913
0.4934
0.4951
0.4963
0.4973
0.4980
0.4986
0.4990
0.4993
0.4995
0.4996
0.4997
0.4998
0.4999
0.4999
0.4999
0.5000
9
0.0359
0.0753
0.1141
0.1517
0.1879
0.2224
0.2549
0.2852
0.3133
0.3389
0.3621
0.3830
0.4015
0.4177
0.4319
0.4441
0.4545
0.4633
0.4706
0.4767
0.4817
0.4857
0.4890
0.4916
0.4936
0.4952
0.4964
0.4974
0.4981
0.4986
0.4990
0.4993
0.4995
0.4997
0.4998
0.4998
0.4999
0.4999
0.4999
0.5000
Tabel Distribusi Normal Baku
240
241
)
Lampiran 46
Nilai Kritik Uji Lilliefors
Ukuran
sampel (n)
Tingkat signifikansi (
0.01 0.05 0.10 0.15 0.20
4 5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
25
30
0.417 0.405
0.364
0.348
0.331
0.311
0.294
0.284
0.275
0.268
0.261
0.257
0.250
0.245
0.239
0.235
0.231
0.200
0.187
0.381 0.337
0.319
0.300
0.285
0.271
0.258
0.249
0.242
0.234
0.227
0.220
0.213
0.206
0.200
0.195
0.190
0.173
0.101
0.352 0.315
0.294
0.276
0.261
0.249
0.239
0.230
0.223
0.214
0.207
0.201
0.195
0.189
0.184
0.179
0.174
0.158
0.144
0.319 0.299
0.277
0.258
0.244
0.233
0.224
0.217
0.212
0.202
0.194
0.187
0.182
0.177
0.173
0.169
0.166
0.147
0.136
0.300 0.285
0.265
0.247
0.233
0.223
0.215
0.206
0.199
0.190
0.183
0.177
0.173
0.169
0.166
0.163
0.160
0.142
0.131
Sumber: Budiyono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press.
242
Lampiran 47
Tabel Distribusi Chi-Kuadrat
db 0.01 0.025 0.05 0.1 0.2 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 0.95 0.975 0.99
1
6.635
5.024
3.841
2.706
1.642
0.708
0.455
0.275
0.148
0.064
0.016
0.004
0.001
0.000 2 9.210 7.378 5.991 4.605 3.219 1.833 1.386 1.022 0.713 0.446 0.211 0.103 0.051 0.020 3 11.345 9.348 7.815 6.251 4.642 2.946 2.366 1.869 1.424 1.005 0.584 0.352 0.216 0.115 4 13.277 11.143 9.488 7.779 5.989 4.045 3.357 2.753 2.195 1.649 1.064 0.711 0.484 0.297 5 15.086 12.833 11.070 9.236 7.289 5.132 4.351 3.655 3.000 2.343 1.610 1.145 0.831 0.554 6 16.812 14.449 12.592 10.645 8.558 6.211 5.348 4.570 3.828 3.070 2.204 1.635 1.237 0.872 7 18.475 16.013 14.067 12.017 9.803 7.283 6.346 5.493 4.671 3.822 2.833 2.167 1.690 1.239 8 20.090 17.535 15.507 13.362 11.030 8.351 7.344 6.423 5.527 4.594 3.490 2.733 2.180 1.646 9 21.666 19.023 16.919 14.684 12.242 9.414 8.343 7.357 6.393 5.380 4.168 3.325 2.700 2.088 10 23.209 20.483 18.307 15.987 13.442 10.473 9.342 8.295 7.267 6.179 4.865 3.940 3.247 2.558 11 24.725 21.920 19.675 17.275 14.631 11.530 10.341 9.237 8.148 6.989 5.578 4.575 3.816 3.053 12 26.217 23.337 21.026 18.549 15.812 12.584 11.340 10.182 9.034 7.807 6.304 5.226 4.404 3.571 13 27.688 24.736 22.362 19.812 16.985 13.636 12.340 11.129 9.926 8.634 7.042 5.892 5.009 4.107 14 29.141 26.119 23.685 21.064 18.151 14.685 13.339 12.078 10.821 9.467 7.790 6.571 5.629 4.660 15 30.578 27.488 24.996 22.307 19.311 15.733 14.339 13.030 11.721 10.307 8.547 7.261 6.262 5.229 16 32.000 28.845 26.296 23.542 20.465 16.780 15.338 13.983 12.624 11.152 9.312 7.962 6.908 5.812 17 33.409 30.191 27.587 24.769 21.615 17.824 16.338 14.937 13.531 12.002 10.085 8.672 7.564 6.408 18 34.805 31.526 28.869 25.989 22.760 18.868 17.338 15.893 14.440 12.857 10.865 9.390 8.231 7.015 19 36.191 32.852 30.144 27.204 23.900 19.910 18.338 16.850 15.352 13.716 11.651 10.117 8.907 7.633 20 37.566 34.170 31.410 28.412 25.038 20.951 19.337 17.809 16.266 14.578 12.443 10.851 9.591 8.260 21 38.932 35.479 32.671 29.615 26.171 21.991 20.337 18.768 17.182 15.445 13.240 11.591 10.283 8.897 22 40.289 36.781 33.924 30.813 27.301 23.031 21.337 19.729 18.101 16.314 14.041 12.338 10.982 9.542 23 41.638 38.076 35.172 32.007 28.429 24.069 22.337 20.690 19.021 17.187 14.848 13.091 11.689 10.196 24 42.980 39.364 36.415 33.196 29.553 25.106 23.337 21.652 19.943 18.062 15.659 13.848 12.401 10.856 25 44.314 40.646 37.652 34.382 30.675 26.143 24.337 22.616 20.867 18.940 16.473 14.611 13.120 11.524 26 45.642 41.923 38.885 35.563 31.795 27.179 25.336 23.579 21.792 19.820 17.292 15.379 13.844 12.198 27 46.963 43.195 40.113 36.741 32.912 28.214 26.336 24.544 22.719 20.703 18.114 16.151 14.573 12.879 28 48.278 44.461 41.337 37.916 34.027 29.249 27.336 25.509 23.647 21.588 18.939 16.928 15.308 13.565 29 49.588 45.722 42.557 39.087 35.139 30.283 28.336 26.475 24.577 22.475 19.768 17.708 16.047 14.256 30 50.892 46.979 43.773 40.256 36.250 31.316 29.336 27.442 25.508 23.364 20.599 18.493 16.791 14.953 31 52.191 48.232 44.985 41.422 37.359 32.349 30.336 28.409 26.440 24.255 21.434 19.281 17.539 15.655 32 53.486 49.480 46.194 42.585 38.466 33.381 31.336 29.376 27.373 25.148 22.271 20.072 18.291 16.362 33 54.776 50.725 47.400 43.745 39.572 34.413 32.336 30.344 28.307 26.042 23.110 20.867 19.047 17.074 34 56.061 51.966 48.602 44.903 40.676 35.444 33.336 31.313 29.242 26.938 23.952 21.664 19.806 17.789 35 57.342 53.203 49.802 46.059 41.778 36.475 34.336 32.282 30.178 27.836 24.797 22.465 20.569 18.509 36 58.619 54.437 50.998 47.212 42.879 37.505 35.336 33.252 31.115 28.735 25.643 23.269 21.336 19.233 37 59.893 55.668 52.192 48.363 43.978 38.535 36.336 34.222 32.053 29.635 26.492 24.075 22.106 19.960 38 61.162 56.896 53.384 49.513 45.076 39.564 37.335 35.192 32.992 30.537 27.343 24.884 22.878 20.691 39 62.428 58.120 54.572 50.660 46.173 40.593 38.335 36.163 33.932 31.441 28.196 25.695 23.654 21.426 40 63.691 59.342 55.758 51.805 47.269 41.622 39.335 37.134 34.872 32.345 29.051 26.509 24.433 22.164 45 69.957 65.410 61.656 57.505 52.729 46.761 44.335 41.995 39.585 36.884 33.350 30.612 28.366 25.901 50 76.154 71.420 67.505 63.167 58.164 51.892 49.335 46.864 44.313 41.449 37.689 34.764 32.357 29.707 55 82.292 77.380 73.311 68.796 63.577 57.016 54.335 51.739 49.055 46.036 42.060 38.958 36.398 33.570
Sumber: Budiyono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press.
243
Lampiran 48
Tabel
Distribusi t
db 0,25 0,2 0,15 0, 1 0,05 0,025 0,02 0,01 0,005
1
1,0000
1,376
4
1,9626
3,077
7
6,3138
12,7062
15,89
45
31,8205
63,6567
2 0,8165 1,060
7 1,3862 1,885
6 2,9200 4,3027 4,84
87 6,9646 9,9248
3 0,7649 0,978
5 1,2498 1,637
7 2,3534 3,1824 3,48
19 4,5407 5,8409
4 0,7407 0,941
0 1,1896 1,533
2 2,1318 2,7764 2,99
85 3,7469 4,6041
5 0,7267 0,919
5 1,1558 1,475
9 2,0150 2,5706 2,75
65 3,3649 4,0321
6 0,7176 0,905
7 1,1342 1,439
8 1,9432 2,4469 2,61
22 3,1427 3,7074
7 0,7111 0,896
0 1,1192 1,414
9 1,8946 2,3646 2,51
68 2,9980 3,4995
8 0,7064 0,888
9 1,1081 1,396
8 1,8595 2,3060 2,44
90 2,8965 3,3554
9 0,7027 0,883
4 1,0997 1,383
0 1,8331 2,2622 2,39
84 2,8214 3,2498
10 0,6998 0,879
1 1,0931 1,372
2 1,8125 2,2281 2,35
93 2,7638 3,1693
11 0,6974 0,875
5 1,0877 1,363
4 1,7959 2,2010 2,32
81 2,7181 3,1058
12 0,6955 0,872
6 1,0832 1,356
2 1,7823 2,1788 2,30
27 2,6810 3,0545
13 0,6938 0,870
2 1,0795 1,350
2 1,7709 2,1604 2,28
16 2,6503 3,0123
14 0,6924 0,868
1 1,0763 1,345
0 1,7613 2,1448 2,26
38 2,6245 2,9768
15 0,6912 0,866
2 1,0735 1,340
6 1,7531 2,1314 2,24
85 2,6025 2,9467
16 0,6901 0,864
7 1,0711 1,336
8 1,7459 2,1199 2,23
54 2,5835 2,9208
17 0,6892 0,863
3 1,0690 1,333
4 1,7396 2,1098 2,22
38 2,5669 2,8982
18 0,6884 0,862
0 1,0672 1,330
4 1,7341 2,1009 2,21
37 2,5524 2,8784
19 0,6876 0,861
0 1,0655 1,327
7 1,7291 2,0930 2,20
47 2,5395 2,8609
20 0,6870 0,860
0 1,0640 1,325
3 1,7247 2,0860 2,19
67 2,5280 2,8453
21 0,6864 0,859
1 1,0627 1,323
2 1,7207 2,0796 2,18
94 2,5176 2,8314
22 0,6858 0,858
3 1,0614 1,321
2 1,7171 2,0739 2,18
29 2,5083 2,8188
23 0,6853 0,857
5 1,0603 1,319
5 1,7139 2,0687 2,17
70 2,4999 2,8073
24 0,6848 0,856
9 1,0593 1,317
8 1,7109 2,0639 2,17
15 2,4922 2,7969
25 0,6844 0,856
2 1,0584 1,316
3 1,7081 2,0595 2,16
66 2,4851 2,7874
26 0,6840 0,855
7 1,0575 1,315
0 1,7056 2,0555 2,16
20 2,4786 2,7787
27 0,6837 0,855
1 1,0567 1,313
7 1,7033 2,0518 2,15
78 2,4727 2,7707
28 0,6834 0,854
6 1,0560 1,312
5 1,7011 2,0484 2,15
39 2,4671 2,7633
29 0,6830 0,854
2 1,0553 1,311
4 1,6991 2,0452 2,15
03 2,4620 2,7564
30 0,6828 0,853
8 1,0547 1,310
4 1,6973 2,0423 2,14
70 2,4573 2,7500
31 0,6825 0,853
4 1,0541 1,309
5 1,6955 2,0395 2,14
38 2,4528 2,7440
32 0,6822 0,853
0 1,0535 1,308
6 1,6939 2,0369 2,14
09 2,4487 2,7385
33 0,6820 0,852
6 1,0530 1,307
7 1,6924 2,0345 2,13
82 2,4448 2,7333
34 0,6818 0,852
3 1,0525 1,307
0 1,6909 2,0322 2,13
56 2,4411 2,7284
35 0,6816 0,852
0 1,0520 1,306
2 1,6896 2,0301 2,13
32 2,4377 2,7238
36 0,6814 0,851
7 1,0516 1,305
5 1,6883 2,0281 2,13
09 2,4345 2,7195
37 0,6812 0,851
4 1,0512 1,304
9 1,6871 2,0262 2,12
87 2,4314 2,7154
38 0,6810 0,851
2 1,0508 1,304
2 1,6860 2,0244 2,12
67 2,4286 2,7116
Sumber: Budiyono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press.
244 Lampiran 49
df1 1 2 3 4 5 6
df2
1 161.447639 199.500000 215.707345 224.583241 230.161878 233.986000
2 18.512821 19.000000 19.164292 19.246794 19.296410 19.329534
3 10.127964 9.552094 9.276628 9.117182 9.013455 8.940645
4 7.708647 6.944272 6.591382 6.388233 6.256057 6.163132
5 6.607891 5.786135 5.409451 5.192168 5.050329 4.950288
6 5.987378 5.143253 4.757063 4.533677 4.387374 4.283866
7 5.591448 4.737414 4.346831 4.120312 3.971523 3.865969
8 5.317655 4.458970 4.066181 3.837853 3.687499 3.580580
9 5.117355 4.256495 3.862548 3.633089 3.481659 3.373754
10 4.964603 4.102821 3.708265 3.478050 3.325835 3.217175
11 4.844336 3.982298 3.587434 3.356690 3.203874 3.094613
12 4.747225 3.885294 3.490295 3.259167 3.105875 2.996120
13 4.667193 3.805565 3.410534 3.179117 3.025438 2.915269
14 4.600110 3.738892 3.343889 3.112250 2.958249 2.847726
15 4.543077 3.682320 3.287382 3.055568 2.901295 2.790465
16 4.493998 3.633723 3.238872 3.006917 2.852409 2.741311
17 4.451322 3.591531 3.196777 2.964708 2.809996 2.698660
18 4.413873 3.554557 3.159908 2.927744 2.772853 2.661305
19 4.380750 3.521893 3.127350 2.895107 2.740058 2.628318
20 4.351244 3.492828 3.098391 2.866081 2.710890 2.598978
21 4.324794 3.466800 3.072467 2.840100 2.684781 2.572712
22 4.300950 3.443357 3.049125 2.816708 2.661274 2.549061
23 4.279344 3.422132 3.027998 2.795539 2.639999 2.527655
24 4.259677 3.402826 3.008787 2.776289 2.620654 2.508189
25 4.241699 3.385190 2.991241 2.758710 2.602987 2.490410
26 4.225201 3.369016 2.975154 2.742594 2.586790 2.474109
27 4.210008 3.354131 2.960351 2.727765 2.571886 2.459108
28 4.195972 3.340386 2.946685 2.714076 2.558128 2.445259
29 4.182964 3.327654 2.934030 2.701399 2.545386 2.432434
30 4.170877 3.315830 2.922277 2.689628 2.533555 2.420523
31 4.159615 3.304817 2.911334 2.678667 2.522538 2.409432
32 4.149097 3.294537 2.901120 2.668437 2.512255 2.399080
33 4.139252 3.284918 2.891564 2.658867 2.502635 2.389394
34 4.130018 3.275898 2.882604 2.649894 2.493616 2.380313
35 4.121338 3.267424 2.874187 2.641465 2.485143 2.371781
36 4.113165 3.259446 2.866266 2.633532 2.477169 2.363751
37 4.105456 3.251924 2.858796 2.626052 2.469650 2.356179
38 4.098172 3.244818 2.851741 2.618988 2.462548 2.349027
39 4.091279 3.238096 2.845068 2.612306 2.455831 2.342262
40 4.084746 3.231727 2.838745 2.605975 2.449466 2.335852
41 4.078546 3.225684 2.832747 2.599969 2.443429 2.329771
42 4.072654 3.219942 2.827049 2.594263 2.437693 2.323994
43 4.067047 3.214480 2.821628 2.588836 2.432236 2.318498
44 4.061706 3.209278 2.816466 2.583667 2.427040 2.313264
45 4.056612 3.204317 2.811544 2.578739 2.422085 2.308273
46 4.051749 3.199582 2.806845 2.574035 2.417356 2.303509
47 4.047100 3.195056 2.802355 2.569540 2.412837 2.298956
48 4.042652 3.190727 2.798061 2.565241 2.408514 2.294601
49 4.038393 3.186582 2.793949 2.561124 2.404375 2.290432
50 4.034310 3.182610 2.790008 2.557179 2.400409 2.286436
51 4.030393 3.178799 2.786229 2.553395 2.396605 2.282603
52 4.026631 3.175141 2.782600 2.549763 2.392953 2.278923
53 4.023017 3.171626 2.779114 2.546273 2.389444 2.275388
54 4.019541 3.168246 2.775762 2.542918 2.386070 2.271989
Tabel Nilai ππ,ππ;ππ;ππ
245
55 4.016195 3.164993 2.772537 2.539689 2.382823 2.268717
56 4.012973 3.161861 2.769431 2.536579 2.379697 2.265567
57 4.009868 3.158843 2.766438 2.533583 2.376684 2.262532
58 4.006873 3.155932 2.763552 2.530694 2.373780 2.259605
59 4.003983 3.153123 2.760767 2.527907 2.370977 2.256780
60 4.001191 3.150411 2.758078 2.525215 2.368270 2.254053
61 3.998494 3.147791 2.755481 2.522615 2.365656 2.251418
62 3.995887 3.145258 2.752970 2.520101 2.363128 2.248871
63 3.993365 3.142809 2.750541 2.517670 2.360684 2.246408
64 3.990924 3.140438 2.748191 2.515318 2.358318 2.244024
65 3.988560 3.138142 2.745915 2.513040 2.356028 2.241716
66 3.986269 3.135918 2.743711 2.510833 2.353809 2.239480
67 3.984049 3.133762 2.741574 2.508695 2.351658 2.237312
68 3.981896 3.131672 2.739502 2.506621 2.349573 2.235210
69 3.979807 3.129644 2.737492 2.504609 2.347550 2.233171
70 3.977779 3.127676 2.735541 2.502656 2.345586 2.231192
71 3.975810 3.125764 2.733647 2.500760 2.343680 2.229271
72 3.973897 3.123907 2.731807 2.498919 2.341828 2.227404
73 3.972038 3.122103 2.730019 2.497129 2.340028 2.225590
74 3.970230 3.120349 2.728280 2.495388 2.338278 2.223826
75 3.968471 3.118642 2.726589 2.493696 2.336576 2.222110
76 3.966760 3.116982 2.724944 2.492049 2.334920 2.220441
77 3.965094 3.115366 2.723343 2.490447 2.333308 2.218817
78 3.963472 3.113792 2.721783 2.488886 2.331739 2.217235
79 3.961892 3.112260 2.720265 2.487366 2.330210 2.215694
FORUM STATISTIKA - http://ineddeni.wordpress.com