Upload
khangminh22
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUASAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYUR
ORGANIK DI TRANSMART PLAZA MEDAN FAIR
SKRIPSI
Oleh:
SANNY JOESAN PRABOWO
NPM : 1304300077
Program Studi : Agribisnis
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
RINGKASAN
SANNY JOESAN PRABOWO (1304300077) dengan judul skripsi
“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Dalam
Membeli Sayur Organik di Transmart Plaza Medan Fair”. Dibimbing oleh
Khairunnisa Rangkuti S.P., M.,si dan Nursamsi S.p., M.M.
Pemenuhan harga, kualitas dan pelayanan menjadi salah satu faktor yang
diharapkan dapat meningkatkan kepuasan konsumen dalam membeli sayur
organik di Transmart Plaza Medan Fair. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah faktor-faktor apa yang mempengaruhi kepuasan konsumen dalam membeli
sayur organik di Transmart Plaza Medan Fair. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor- faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen terhadap pembelian sayur organik di Transmart Plaza Medan Fair.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Populasi dalam penelitian ini adalah Konsumen yang membeli Sayur
Organik di Transmart Plaza Medan Fair. Jumlah Sampel Pada Penelitian ini
sebanyak 30 orang. Metode pengumulan data dalam penelitian ini adalah angket
(kuesioner), metode analisisnya yaitu uji instrument (uji validitas dan reliabilitas)
dan metode Analisis Regresi Linier Berganda menggunakan SPSS for Windows
versi 16.
Hasil dalam penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dari
ketiga variabel (harga, Kualitas dan Pelayanan), variabel yang sangat berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen dalam membeli sayur organik di Transmart Plaza
Medan Fair adalah variabel harga.
RIWAYAT HIDUP
SANNY JOESAN PRABOWO, dilahirkan di Bekasi, 22 April 1995.
Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Bapak
LukmanHasanuddin dan Ibu Dian Rizkiana. Pendidikan formal yang pernah
ditempuh penulis adalah sebagai berikut :
- Tahun 2001 masuk Sekolah Dasar Negeri 064988 Kecamatan Medan
Maimun, Kota Medan dan tamat pada tahun 2007
- Tahun 2007 masuk Sekolah Menengah Pertama Harapan Mandiri Medan
dan tamat pada tahun 2010
- Tahun 2010 masuk Sekolah Menengah Atas SMA Harapan 3 Medan dan
tamat pada tahun 2013
- Tahun 2013 menempuh pendidikan di Program Studi Agribisnis, Fakultas
Pertanian, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan
- Tahun 2015 mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Perkebunan
Nusantara III Unit KebunSeiKebara.
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
iniSelama penulisan skripsi ini, perlu banyak menerima bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Kepada Allah SWT yang telah member kesehatan, kesempatan, sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas akhir.
2. Kepada kedua Orang tua Ayah saya Lukman Hasanuddin dan Ibu saya
Dian Rizkiana yang penuh kasih sayang telah mengasuh dan membimbing
serta memberikan dukungan baik secara moril maupun secara material
serta doa dan motivasi.
3. Ibu Ir. Asritanarni Munar, M.P selaku Dekan Fakultas Pertanian,
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
4. Ibu Kharunnisa RangkutiS.P., M.Si., Selaku ketua Jurusan Agribisnis yang
telah memberikan banyak masukan dan nasehat yang membangun kepada
penulis.
5. Ibu Kharunnisa Rangkuti S.P., M.Si.,selaku Dosen Ketua Pembimbing
skripsi penulis yang telah memberikan banyak masukan dan nasehat yang
membangun kepada penulis.
6. Bapak Nursamsi, S.P, M.M, Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
memberikan masukan dan nasehat yang membangun bagi penulis.
7. Seluruh staf dosen dan keryawan Biro Fakultas Pertanian yang sangat
membantu penulis dalam menyelesaikan kegiatan administrasi dan
akademis penulis.
8. Kepada saudara kandung saya yang saya sayangi, kakak saya Dara Silvia
dan adik saya Syafaat Audy Muslimin. Terima kasih atas segala doa
ataupun dukungan kalian semua.
9. Sahabat-sahabat yang saya sayangi Sadly Nugraha, Dimas Taris, Rizki
Afif, Dwiky Cakra dan Devi Dhamayanti. Terima kasih atas motivasi dan
dukungan kalian semua.
10. Dan terima kasih kepada teman-teman Agribisnis terutama Agribisnis 2
Stambuk 2013 yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu per satu.
11. Terimakasih kepada pihak Transmart Plaza Medan Fair yang telah banyak
membantu dalam mendapatkan data untuk melengkapi data penelitian
saya.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak untuk penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis memanjatkan doa dan
sujud kepada Allah SWT yang maha pengasih dan maha penyayang yang selalu
memberikan keselamatan dan kesehatan serta rahmat-Nya kepada kita. Amin.
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH Subhanahu WaTa’ala atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
yang berjudul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUASAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYUR ORGANIK DI
TRANSMART PLAZA MEDAN FAIR”.
Pertanian organik merupakan salah satu bagian dari sektor pertanian yang
mendapakan perhatian besar masyarakat di Negara maju maupun Negara
berkembang seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat yang lebih
mementingkan kualitas kesehatan baik kesehatan manusia maupun lingkungan.
Saat ini pangsapasar pangan organik meningkat dengan pesat di dunia.
Di masyarakat modern pola ini pola hidup sehat menjadi salah satu ukuran
standar kualitas. Bukan sekedar menyeimbangkan antara kesibukan dan olahraga,
tetapi pola hidup sehat bisa di mulai dengan mengonsumsi makanan. Semakin
jauh makanan itu dari kandungan obat-obatan kimia atau pestisida, kemungkinan
untuk meningkatkan standart hidup sehat semakin terbuka.
Medan, Agustus 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN .......................................................................................... i
RIWAYAT HIDUP ................................................................................. ii
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................. iii
KATA PENGANTAR ............................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... x
PENDAHULUAN .................................................................................... 1
Perumusan Masalah ...................................................................... 5
Tujuan Penelitian .......................................................................... 5
Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 7
Petani Organik ............................................................................... 7
Sayur Organik ............................................................................... 9
Pemasaran ...................................................................................... 11
Prilaku Konsumen ......................................................................... 12
Pengertian Kepuasan Konsumen. .................................................. 13
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen ........... 15
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Untuk Membeli ........................................................................................ 16
Proses Pengambilan Keputusan .................................................... 20
Perilaku Setelah Pembelian ........................................................... 22
Penelitian Terdahulu ..................................................................... 23
Kerangka Pemikiran ...................................................................... 25
Hipotesis ........................................................................................ 26
METODE PENELITIAN ....................................................................... 27
Metode Penelitian .......................................................................... 27
Metode Penentuan Lokasi Penelitian ............................................ 27
Metode Penentuan Sampel ............................................................ 27
Metode Pengumpulan Data ........................................................... 28
Metode Analisis Data .................................................................... 28
Definisi dan Batasan Operasional ................................................. 30
DESKRIPSI UMUM DAERAH PENELITIAN ................................... 31
Sejarah dan Gambaran Umum Perusahaan ................................... 31
Lokasi dan Letak Geografis .......................................................... 31
Karakteristik Sampel ..................................................................... 33
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 35
Uji Validitas dan Realibitas .......................................................... 35
Hasil Presepsi Konsumen Terhadap Sayur Organik di Transmart
Plaza Medan Fair........................................................................... 37
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ........................................ 43
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 47
Kesimpulan ................................................................................... 47
Saran .............................................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 49
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
1. Jumlah Penduduk Menurut Umur Di Desa Sidodadi Ramunia ..... 33
2. Karakteristik Konsumen Sayuran Organik di Transmart Plaza
Medan Fair Berdasarkan Usia ....................................................... 33
3. Karakteristik Konsumen Sayuran Organik di Transmart Plaza
Medan Fair Berdasarkan Jenis Pekerjaan ..................................... 34
4. Karakteristik Konsumen Sayuran Organik di Transmart Plaza
Medan Fair Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............................... 34
5. Hasil Uji Validitas Variabel Harga ............................................... 35
6. Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas ............................................ 35
7. Hasil Uji Validitas Variabel Pelayanan ......................................... 36
8. Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan ......................................... 36
9. Hasil Uji Reliabilitas Variabel ...................................................... 37
10. Hasil Variabel Harga ..................................................................... 38
11. Hasil Variabel Kualitas ................................................................. 39
12. Hasil Variabel Pelayanan .............................................................. 39
13. Hasil Variabel Kepuasan ............................................................... 40
14. Hasil Analisis Secara Simultan (Uji F) ......................................... 41
15. Hasil Analisis Secara Parsial (Uji T) ............................................. 42
16. Hasil Uji Determinasi .................................................................... 43
17. Hasil Uji Regresi Linier Berganda ............................................... 44
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
1. Konsep Kepuasan Pelanggan ........................................................ 15
2. Proses Pengambilan Keputusan .................................................... 20
3. Skema Kerangka Pemikiran .......................................................... 26
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
1. Skor Hasil Kuesioner .................................................................... 51
2. Distribusi Karakteristik Petani Responden Kelompok
Juli Tani ......................................................................................... 55
3. Hasil Regresi Linear Berganda ..................................................... 59
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam kondisi mengalami terpaan badai krisis moneter yang berlanjut
dengan krisis ekonomi yang berkepanjangan, saat ini sangat jarang sektor yang
tetap sanggup berdiri tegak untuk dapat memberikan kontribusi terhadap
kemampuan produksi nasional dan mampu mempertahankan peranan ekonominya
dalam peyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan, serta peningkatan devisa.
Akibat dari krisis moneter ini menyebabkan tertutupnya berbagai usaha,
pemutusan hubungan kerja, penurunan daya beli masyarakat, peningkatan
kriminalitas, serta penurunan mutu gizi masyarakat. Salah satu sektor dari sedikit
sektor yang mampu bertahan adalah sektor pertanian (Rasahan, dkk, 1999)
Pertanian organik merupakan salah satu bagian dari sektor pertanian yang
mendapat perhatian besar masyarakat di negara maju maupun negara berkembang
seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat yang lebih mementingkan
kualitas kesehatan baik kesehatan manusia maupun kesehatan lingkungan. Saat ini
pangsa pasar pangan organik meningkat dengan pesat didunia. Hal tersebut
disebabkan karena masyarakat yang mulai sadar akan kebutuhan mutlak dalam
menekan resiko kesehatan melalui pangan “sehat” tersebut (meningkatkan
immunitas tubuh). Selain itu para wanita memandang bahwa kebugaran tubuh,
kecantikan, dan penampilan adalah hal penting untuk tetap “awet muda” ataupun
“awet tua”. Saat ini, masyarakat mulai membuat relaksasi hidup seimbang (good
formood). Oleh karena itu, pangan organik dan pertanian organik akan menjadi
“in a great demand” pada masa mendatang (Saragih, 2008).
Memasuki abad 21 ini, gaya hidup sehat dengan slogan “Back to Nature”
telah menjadi trend baru masyarakat dunia. Orang makin menyadari bahwa
penggunaan bahan-bahan kimia non-alami, seperti pupuk dan pestisida kimia
sintetis serta hormon pertumbuhan dalam produksi pertanian ternyata berdampak
negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Gaya hidup yang
demikian ini telah mengalami pelembagaan secara internasional yang diwujudkan
melalui regulasi perdagangan global yang mensyaratkan jaminan bahwa produk
pertanian harus mempunyai atribut aman dikonsumsi (food safety attributes),
memiliki kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) serta ramah lingkungan
(eco-labelling attributes) (Maporina, 2006).
Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati tropika yang unik,
kelimpahan sinar matahari, air dan tanah, serta budaya masyarakat yang
menghormati alam, potensi pertanian organik sangat besar.Pasar produk pertanian
organik dunia meningkat 20% per tahun, oleh karena itu pengembangan budidaya
pertanian organik perlu diprioritaskan pada tanaman bernilai ekonomis
tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor
(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2005).
Prospek usaha sayuran organik sebenarnya untuk selama 10 tahun ke
depan, diperhitungkan sangat prospektif. Ini disebabkan semakin tinggi tingkat
kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi produk pertanian terutama sayuran
yang bebas bahan-bahan kimia.Ini berkaitan dengan kesehatan tubuh, di mana
berbagai negara maju sudah semakin ketat mengawasi peredaran produk sayuran
yang perawatannya menggunakan bahan kimia (Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, 2005).
Sayuran organik sebagai salah satu produk yang dihasilkan dari pertanian
bersifat ramah lingkungan dan lebih mendekatkan diri kepada konsep alam,
sehingga mampu memberikan jaminan kualitas yang lebih baik dibandingkan
dengan sayuran biasa. Hal tersebut menimbulkan daya tarik tersendiri bagi
konsumen kelas tertentu yang kemudian mengubah pola konsumsi sayurannya
dari sayuran yang dibudidayakan secara anorganik ke sayuran organik,
sehingga daya tarik dan popularitas sayuran yang diusahakan secara anorganik
berkurang bagi konsumen kelas tertentu. Hal ini disebabkan dengan meningkatnya
tingkat pendapatandan pengetahuan akan pentingnya makanan yang aman
bagi kesehatan dan ramahlingkungan.
Umumnya sayuran organik tersedia dan dijual pada ritel-ritel modern.Hal
ini dikarenakan sayuran organik merupakan sayuran yang berkualitas tinggi dan
mahal sehingga cenderung tersedia di ritel-ritel modern atau tempat-tempat
tertentu. Selain itu, keamanan dan kesegaran sayuran organik yang lebih terjamin
melalui kemasan pada produknya. Adanya perubahan pola konsumsi masyarakat
dari sayuran anorganik menjadi sayuran organik merupakan sebuah peluang bagi
ritel-ritel modern untuk menjual sayuran organik yang aman dan sehat untuk
dikonsumsi.
Di kota Medan sayuran organik kini menjadi primadona baru di pasar
modern, walaupun harganya masih tergolong mahal atau 20% di atas harga
sayuran nonorganikdi Transmart Supermarket misalnya, sayuran organik rata-rata
dijual dengan harga Rp 17.000 hingga Rp 70.000 per kg.
Beberapa jenis sayuran organik yang tersedia diantaranya adalah
kangkung, bayam hijau, bayam merah, kubis, tomat, jagung, wortel, sawi, selada,
dan pakchoy. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Penelitian dan
pengembangan Pertanian, permintaan konsumen terhadap sayuran organik di Kota
ini terus mengalami peningkatan sebesar 20% setiap tahun sejak pertama kali
dipasarkan pada tahun 2009 (Pracaya, 2002).
Meskipun harganya mahal di Kota Medan, tetap saja sayuran ini diburu
masyarakat karena konsumen mengkonsumsi sayuran ini dengan tujuan kesehatan
dan rasanya lebih enak dibandingkan sayuran non organik. Tetapi yang menjadi
kendala bagi konsumen adalah dengan harga yang relatif mahal yaitu hampir 3
kali lipat dari harga sayuran non organik, sehingga konsumen harus
mempertimbangkan pengeluarannya sehari-hari. Dari itu konsumen harus
mengatur frekuensi pembelian akan sayur organik ini sesuai dengan
kebutuhannya.
Transmart masih sangat baru dalam usaha pemasaran sayuran organik
dibandingkan dengan swalayan modern lainnya di Kota Medan. Swalayan ini
masih berada pada tahap perkembangan, sehingga masih berusaha untuk
memperluas pangsa pasar yang ada di wilayah Medan. Sayuran organik yang
dipasarkan di Transmart merupakan produk pertanian organik dengan label
sertifikasi, yang membuat kepercayaan konsumen akan kualitas sayuran tersebut
terjamin. Konsumen yang menjadi segmentasi pasar Transmart adalah konsumen
dari kelas menengah ke bawah sampai kelas menengah ke atas dengan tingkat
pendidikan yang relatif tinggi. Selain itu lokasi Transmart yang strategis berada di
pusat kota, sangat mendukung untuk mendekatkan produk dengan konsumen
sasarannya.
Terdapat pandangan yang berbeda-beda terhadap proses keputusan yang
dilakukan oleh konsumen. Karena setiap keputusan yang dilakukan oleh
konsumen secara logis membandingkan sejumlah pilihan dalam kaitannya dengan
biaya yang diterima untuk memperoleh kepuasan terbesar dari waktu yang
dikeluarkan. Terdapat banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan
konsumen terhadap keputusan membeli sayuran organik, salah satunya adalah
kualitas dan kuantitas sayur yang baik untuk mendukung dalam peningkatan
kesehatan dan pola hidup yang baik bagi manusia.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di
atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kepuasan konsumen
dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen
Dalam Membeli Sayur Organik di Transmart Plaza Medan Fair”
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang
didapat adalah sebagai berikut :
1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dalam
membeli Sayur Organik di Transmart?
2. Faktor manakah yang paling berpengaruh terhadap kepuasan konsumen
dalam membeli Sayur Organik di Transmart?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja mempengaruhi kepuasan konsumen
dalam membeli Sayur Organik di Transmart
2. Untuk mengetahui faktor apa yang paling berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen dalam membeli Sayur Organik di Transmart
Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian adalah :
1. Sebagai bahan informasi bagi Transmart untuk lebih memperhatikan
kualitas produk, pelayanan, harga pada sayur organik serta dapat dijadikan
landasan dalam menentukan kebijakan selanjutnya.
2. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah dan pihak yang membutuhkan.
3. Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Pertanian Organik
Pertanian organik yang semakin banyak berkembang pada saat ini
termasuk di Indonesia menunjukkan adanya kesadaran dari petani dan berbagai
pihak yang bergerak dalam sektor pertanian akan pentingnya kesehatan dan
keberlanjutan lingkungan. Revolusi hijau yang memberikan banyak bahan kimia
dalam kegiatan pertanian yang menimbulkan masalah terhadap lingkungan,
terutama lingkungan pertanian semakin hancur dan tidak lestari. Hal ini terlihat
dari semakin banyaknya lahan yang pada awalnya subur menjadi lahan kritis.
Pertanian organik merupakan salah satu solusi alternatif dalam penanggulangan
permasalahan yang ditimbulkan selama ini (Armidin, 2007).
Pertanian Organik merupakan hukum pengembalian yang berarti suatu
sistem yang berusaha untuk mengembalikan semua jenis bahan organik ke dalam
tanah, baik dalam bentuk residu dan limbah pertanian maupun ternak yang
selanjutnya bertujuan memberi makanan pada tanaman. Filosofi yang melandasi
pertanian organik adalah mengembangkan prinsip- prinsip memberikan makanan
pada tanah dan selanjutnya tanah menyediakan makanan untuk tanaman dan
bukan memberikan makanan langsung pada tanaman. Hal ini berbeda sama sekali
dengan pertanian konvensional yang memberikan unsur hara secara cepat dan
langsung dalam bentuk larutan sehingga diserap dengan takaran dan waktu
pemberian yang sesuai dengan kebutuhan tanaman (Rochim dan Rizky, 2002).
Pertanian organik dilakukan sebagai langkah pencegahan dari
kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh budidaya kimiawi yang
biasa dilakukan dalam pengolahan tanah dan mengendalikan hama dan penyakit.
Dalam pertanian organik kegiatan tersebut dapat diatasi, selain penggunaan
pupuk kandang, pemberantasan hama juga dilakukan dengan pestisida organik.
Beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida organik antara
lain nimba, tembakau, brotowali, gadung, mengkudu, pepaya, sirsak, mahoni,
dan lainnya. Penggunaan pestisida organik tidak menimbulkan pencemaran,
tidak berbahaya, tidak meracuni tubuh dan mudah diperoleh (Sutanto, 2002).
Tingginya permintaan pertanian organik di negara-negara maju dipicu oleh
menguatnya kesadaran lingkungan dan gaya hidup alami dari masyarakat,
dukungan kebujakan pemerintah nasional, dukungan industry pengolahan pangan,
dukungan pasar konvensional, adanya harga premium di tingkat konsumen,
adanya lebel generic, adanya kampanye nasional pertanian organik secara gencar.
Produk pertanian organik sekarang telah menjadi produk eksotis yang dicari. Oleh
karena itu pertanian organik bisa menjadi sebuah basis yang dijadikan usaha
dengan prospek baik dari segi keuntungan dan segi alam (Jun, 2010).
Budidaya sayuran organik akan menghasilkan sayuran yang tergolong
tidak menarik dari sisi penampilan, banyak yang berlubang dimakan ulat dan
serangga. Namun dari mutu cita rasa, sayuran organik memang lebih baik, lebih
renyah, lebih manis dan tahan lama. Sedangkan sayuran non organik, kandungan
airnya tinggi, sehingga rasanya kurang manis dan lebih cepat busuk, sehingga
memberikan suatu pilihan kepada konsumen untuk membeli produk pangan
konvensional dengan harga murah, namun mengandung residu bahan kimia atau
sayuran organik yang berpenampilan kurang menarik dan berharga mahal, tetapi
aman bagi kesehatan (Hutabarat, 2008).
Sayuran Organik
Pada awalnya pakar pertanian barat menyebutkan bahwa sistem organik
dalam bidang pertanian merupakan ”hukum pengembalian (law of return)” yang
berarti suatu sistem yang berusaha untuk mengembalikan semua jenis bahan
organik ke dalam tanah, baik dalam bentuk residu dan limbah pertanaman maupun
ternak yang selanjutnya bertujuan memberi makanan pada tanaman. Filosofi yang
melandasi sistem organik dalam pertanian adalah mengembangkan prinsip-prinsip
memberi makanan pada tanah yang selanjutnya tanah menyediakan makanan
untuk tanaman (feeding the soil that feeds the plants), dan bukan memberi
makanan langsung pada tanaman.
Menurut (Sutanto, 2002) Strategi pertanian organik adalah memindahkan
hara secepatnya dari sisa tanaman, kompos dan pupuk kandang menjadi biomassa
tanah yang selanjutnya setelah mengalami proses mineralisasi akan menjadi hara
dalam larutan tanah. Dengan kata lain, unsur hara di daur ulang melalui satu atau
lebih tahapan bentuk senyawa organik sebelum diserap tanaman. Hal ini berbeda
sama sekali dengan pertanian konvensional yang memberikan unsur hara secara
cepat dan langsung dalam bentuk larutan sehingga diserap dengan takaran dan
waktu pemberian yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Kegunaan budidaya
organik pada dasarnya ialah membatasi kemungkinan dampak negatif yang
ditimbulkan oleh budidaya kimiawi dan bahkan menghilangkannya.
Dalam pertanian organik terdapat juga sayuran organik, yaitu sayuran
yang dibudidayakan dengan teknik pertanian yang mengandalkan bahan-bahan
alami tanpa bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama sayuran organik adalah
menyediakan produk pertanian bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen
dan konsumen serta tidak merusak lingkungan. Sayuran organik sebagai bagian
dari pertanian yang akrab dengan lingkungan perlu segera dimasyarakatkan
sejalan makin banyaknya dampak negatif terhadap lingkungan yang terjadi akibat
dari penerapan teknologi intensifikasi yang mengandalkan bahan kimia pertanian
(Pracaya, 2002).
Sayuran organik juga bersifat ramah lingkungan dan lebih kepada konsep
alam (back to nature). Budidaya pertanian yang dilakukan tanpa menggunakan
pupuk dan pestisida kimia. Hal tersebut membuat sayuran organik bebas dari
residu kimia sehingga layak dikonsumsi dan menyehatkan. Menurut Prestilia
(2012) dalam tesisnya menyebutkan bahwa sayuran organik dibudidayakan secara
alami maka sayuran tersebut mengandung berbagai keunggulan dibandingan
dengan sayuran non organik. Salah satu keunggulan dari sayuran organik adalah
aman dari residu bahan kimia, sehingga dapat menunjang kesehatan. Hal ini
membuat konsumen beralih dari sayuran konvensional ke sayuran organik.
Pada penelitian Isdiayanti (2007) juga menyebutkan bahwa sayuran
organik merupakan komoditas sayuran yang banyak diminati untuk
dikembangkan pada saat ini yang dihasilkan dari budidaya pertanian yang
dilakukan tanpa menggunakan pupuk dan pestisida kimia. Keistimewaan dari
sayuran organik adalah mengandung antioksidan 10-50 persen di atas sayuran
anorganik. Zat antioksidan atau biasa dikenal sebagai zat yang membantu dan
dibutuhkan oleh tubuh serta dapat menyembuhkan penyakit yang merupakan zat
kekebalan tubuh. Sayuran dan buah organik diketahui mengandung vitamin C dan
mineral esensial, seperti kalium, fosfor, magnesium, zat besi dan krom, lebih
tinggi dibanding dengan anorganik.
Pemasaran
Pemasaran merupakan hal penting bagi perusahaan untuk menentukan
keberhasilan produknya. Pemasaran (marketing) yaitu kegiatan manusia yang
ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
Dari definisi ini muncul dua kegiatan pemasaran yang utama. Pertama, para
pemasar berusaha untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran
mereka. Kedua, pemasaran meliputi studi tentang proses pertukaran dimana
terdapat dua pihak yang mentransfer sumber daya diantara keduanya. Bagi
pemasar untuk menciptakan pertukaran yang berhasil, mereka harus memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini
karena konsumen merupakan pusat dari seluruh usaha pemasaran (Barus, 2005).
Konsep pemasaran beranggapan bahwa produk yang dihasilkan harus
berorientasi pada kebutuhan konsumen. Hal ini disebabkan karena selera dan
kebutuhan konsumen terus berubah, maka macam dan kualitas produk perlu ada
pembaharuan-pembaharuan. Dalam mendesain konsep pemasaran, peranan
konsumen, masyarakat, dan lingkungan perlu mendapatkan perhatian khusus.
Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain konsep pemasaran
yaitu :
a. Identifikasi keinginan konsumen
b. Identifikasi terhadap produk yang dipasarkan. Hal ini mengandung pengertian
bahwa buat apa produk itu dipasarkan dan bukan sebaliknya membuat produk
untuk dijual
c. Identifikasi konsumen dan sekaligus menciptakan serta membina konsumen.
Di sinilah faktor dari konsep pemasaran itu, yaitu tindakan untuk
menciptakan dan membina langganan pada semua segmen yang ada. Oleh
karena itu identifikasi konsumen perlu diikuti dengan identifikasi segmen
pasar, karena konsumen pada segmen pasar tertentu akan menentukan macam
dan kualitas barang yang akan diminta (Sumarwan, 2003).
Perilaku Konsumen
Konsumen dapat dibedakan atas konsumen individu dan konsumen
organisasi. Penggunaan barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen individu dapat
diperuntukkan bagi dirinya sendiri, keluarga, saudara, teman, atau orang lain.
Konsumen organisasi membeli barang dan jasa untuk menjalankan seluruh
kegiatan organisasinya. Konsumen individu dan organisasi memiliki arti dan nilai
yang penting bagi perusahaan penghasil barang dan jasa, namun konsumen
individulah yang memberikan pengaruh secara langsung bagi kemajuan dan
kemunduran perusahaan. Produk sebaik apapun tidak akan berarti bagi
perusahaan, jika tidak digunakan oleh konsumen individu sebagai konsumen
akhir. Konsumen individu sebagai konsumen akhir memiliki keragaman
karakteristik seperti usia, latar belakang budaya, pendidikan keadaan ekonomi,
dan lain-lain (Sumarwan, 2004).
Teori konsumen merupakan teori yang mencakup perilaku konsumen
dalam membelanjakan pendapatannya untuk memperoleh alat-alat pemuas
kebutuhan, berupa barang ataupun jasa-jasa konsumsi. Reksoprayitno (2000),
menyampaikan bahwa teori konsumen menjelaskan bagaimana reaksi konsumen
dalam kesediaannya membeli suatu barang akan berubah jika jumlah pendapatan
konsumen dan harga barang yang bersangkutan berubah. Fungsi utama barang
dan jasa konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan langsung pemakainya,
dengan terpenuhinya kebutuhan konsumen tersebut akan menimbulkan kepuasan
(satisfaction) bagi konsumen itu sendiri.
Pengertian Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang
berasal dari perbandingan antara kesan terhadap kinerja (hasil) suatu produk
dengan harapan yang dimiliki. Hannah dan Karp (1991)dalam Rolita (2005)
mengemukakan, suatu usaha dalam menciptakan kepuasan konsumen harus dapat
memenuhi kebutuhan konsumen yang dianggap sangat penting yang disebut “The
Big Eight Factor” yang secara umum dibagi ke dalam tiga kategori sebagai
berikut:
1. Faktor-faktor yang berhubungan dengan produk:
a) Kualitas produk yaitu merupakan mutu dari semua komponen-komponen
yang membentuk produk sehingga memiliki nilai tambah.
b) Hubungan nilai sampai dengan harga, merupakan hubungan antara harga dan
nilai produk yang ditentukan oleh perbedaan antara nilai yang dibayar oleh
pelanggan terhadap suatu produk yang dihasilkan.
c) Bentuk produk yang merupakan komponen-komponen fisik dari suatu produk
yang menghasilkan suatu manfaat.
d) Keandalan merupakan kemampuan dari suatu usaha untuk menghasilkan
produk sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh usaha itu.
2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pelayanan :
a) Jaminan merupakan sesuatu yang ditawarkan oleh usaha tersebut untuk
pengembalian harga pembelian atau mengadakan perbaikan terhadap produk
yang rusak setelah pembelian.
b) Respon dan cara pemecahan masalah (response and remedy of problems)
merupakan sikap dari karyawan dalam menanggapi keluhan dan serta
masalah yang dihadapi oleh pelanggan.
3. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pembelian :
a) Pengalaman karyawan, merupakan hubungan antara pelanggan dan
karyawan artinya dalam hal komunikasi yang berhubungan dengan
pembelian.
b) Kemudahan dan kenyamanan (convinience of acquistion) merupakan segala
kemudahan dan kenyamanan yang diberikan oleh suatu usaha terhadap
produk yang dihasilkan
Kepuasan konsumen merupakan ukuran keberhasilan strategi pemasaran
perusahaan dalam memasarkan produknya. Mengukur tingkat kepuasan konsumen
bukanlah hal yang mudah dan memerlukan kriteria tertentu. Adapun kepuasan
konsumen dapat diukur dari sudut:
a) “Suara Konsumen” (consumen vote). Dari sudut ini pengukuran kepuasan
konsumen bersifat kualitatif dan subjektif. Kepuasan konsumen diukur dari
suara-suara konsumen yang dapat diukur dari kritik atau keluhan terhadap
strategi dari perusahaan itu.
b) “Laba atau keuntungan konsumen” (company’s profit). Peninjauan kepuasan
konsumen yang diukur berdasarkan sudut keuntungan atau laba usaha,
merupakan pengukuran yang bersifat kuantitatif dan objektif. Makin tinggi
tingkat laba ini berarti makin tinggi pula tingkat kepuasan konsumen terhadap
kebijakan produk perusahaaan (Sitohang, 2016).
Gambar 1. Konsep Kepuasan Pelanggan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen
Dalam menentukan kepuasan konsumen ada 5 faktor yang harus
diperhatikan menurut (Lupyoadi, 2001) antara lain :
a. Kualitas produk, yaitu pelanggan akan merasa puas bila hasil mereka
menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
b. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu pelanggan akan merasa puas bila
mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang
diharapkan.
c. Emosi, yaitu pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan
bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk
dengan merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang
lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk
tetapi sosial atau self esteem yang membuat pelanggan merasa puas
terhadap merek tertentu.
Tujuan Perusahaan
Nilai Produk Bagi Pelanggan
Produk
Tujuan Perusahaan
Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Tingkat Kepuasan Pelanggan
d. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi
menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih
tinggi kepada pelanggan.
e. Biaya, yaitu pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan
atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau
jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Untuk Membeli
Menurut phillip Kotler (2003) perilaku pembelian konsumen dipengaruhi
oleh empat faktor, diantaranya sebagai berikut :
1. Faktor Budaya
Budaya, sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku
pembelian.Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar.
Anak-anak yang sedang tumbuh akan mendapatkan seperangkat nilai, persepsi,
preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya.
Contonhya pada anak-anak yang dibesarkan di Amerika Serikat sangat
terpengaruh dengan nilai-nilai sebagai berikut: prestasi, aktivitas, efisiensi,
kemajuan, kenikmatan materi, individualisme, kebebasan, humanisme, dan
berjiwa muda.
Masing-masing subbudaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih
menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya seperti
kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan wilayah geografis.
Pada dasaranya dalam sebuah tatanan kehidupan dalam bermasyarakat
terdapat sebuah tingkatan (strata) sosial. Tingkatan sosial tersebut dapat berbentuk
sebuah sistem kasta yang mencerminkan sebuah kelas sosial yang relatif homogen
dan permanen yang tersusun secara hirarkis dan para anggotanya menganut nilai,
minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial tidak hanya mencerminkan
penghasilan, tetapi juga indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan, perilaku
dalam berbusana, cara bicara, rekreasi dan lain-lainya.
2. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh
faktor sosial diantarannya sebagai berikut:
a. Kelompok acuan
Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen dapat diartikan
sebagai kelompok yang dapat memberikan pengaruh secara langsung atau tidak
langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut. Kelompok ini biasanya
disebut dengan kelompok keanggotaan, yaitu sebuah kelompok yang dapat
memberikan pengaruh secara langsung terhadap seseorang. Adapun anggota
kelompok ini biasanya merupakan anggota dari kelompok primer seperti
keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja yang berinteraksi dengan secara
langsung dan terus menerus dalam keadaan yang informal. Tidak hanya kelompok
primer, kelompok sekunder yang biasanya terdiri dari kelompok keagamaan,
profesi dan asosiasi perdagangan juga dapat disebut sebagai kelompok
keanggotaan.
b. Keluarga
Dalam sebuah organisasi pembelian konsumen, keluarga dibedakan
menjadi dua bagian. Pertama keluarga yang dikenal dengan istilah keluarga
orientas. Keluarga jenis ini terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang
yang dapat memberikan orientasi agama, politik dan ekonomi serta ambisi
pribadi, harga diri dan cinta.Kedua, keluarga yang terdiri dari pasangan dan
jumlah anak yang dimiliki seseorang. Keluarga jenis ini biasa dikenal dengan
keluarga prokreasi.
c. Peran dan status
Hal selanjutnya yang dapat menjadi faktor sosial yang dapat
mempengaruhi perilaku pembelian seseorang adalah peran dan status mereka di
dalam masyarakat. Semakin tinggi peran seseorang didalam sebuah organisasi
maka akan semakin tinggi pula status mereka dalam organisasi tersebut dan secara
langsung dapat berdampak pada perilaku pembeliannya. Contoh seorang direktur
di sebuah perusahaan tentunya memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan
dengan seorang supervisor, begitu pula dalam perilaku pembeliannya. Tentunya,
seorang direktur perusahaan akan melakukan pembelian terhadap merek-merek
yang berharga lebih mahal dibandingkan dengan merek lainnya.
3. Pribadi
Keputusan pembelian juga dapat dipengaruhi oleh karakterisitik pribadi
diantaranya usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup,
serta kepribadian dan konsep-diri pembeli.
a) Usia dan siklus hidup keluarga
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya yang
dimana setiap kegiatan konsumsi ini dipengaruhi oleh siklus hidup keluarga
b) Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
Pekerjaan dan lingkungan ekonomi seseorang dapat mempengaruhi pola
konsumsinya. Cotohnya, direktur perusahaan akan membeli pakaian yang
mahal, perjalanan dengan pesawat udara, keanggotaan di klub khusus, dan
membeli mobil mewah. Selain itu, biasanya pemilihan produk juga dilakukan
berdasarkan oleh keadaan ekonomi seseorang seperti besaran penghasilan
yang dimiliki, jumlah tabungan, utang dan sikap terhadap belanja atau
menabung.
c) Gaya hidup
Gaya hidup dapat di artikan sebagai sebuah pola hidup seseorang
yang terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya yang terbentuk melalui
sebuah kelas sosial, dan pekerjaan. Tetapi, kelas sosial dan pekerjaan yang
sama tidak menjamin munculnya sebuah gaya hidup yang sama. Melihat hal
ini sebagai sebuah peluang dalam kegiatan pemasaran, banyak pemasar yang
mengarahkan merek mereka kepada gaya hidup seseorang. Contohnya,
perusahaan telepon seluler berbagai merek berlomba-lomba menjadikan
produknya sesuai dengan berbagai gaya hidup remaja yang modern dan
dinamis seperti munculnya telepon selular dengan fitur multimedia yang
ditujukan untuk kalangan muda yang kegiatan tidak dapat lepas dari berbagai
hal multimedia seperti aplikasi pemutar suara, video, kamera dan sebagainya.
Atau kalangan bisnis yang menginginkan telepon selular yang dapat
menujang berbagai kegiatan bisnis mereka.
d) Kepribadian
Setiap orang memiliki berbagai macam karateristik kepribadian yang bebeda-
beda yang dapat mempengaruhi aktivitas kegiatan pembeliannya.
Kepribadian merupakan ciri bawaan psikologis manusia yang berbeda yang
menghasilkan sebuah tanggapan relatif konsiten dan bertahan lama terhadap
rangsangan lingkungannya.Kepribadian biasanya digambarkan dengan
menggunakan ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi, kemampuan
bersosialisasi, pertahanan diri dan kemapuan beradaptsi. Kepribadian dapat
menjadi variabel yang sangat berguna dalam menganalisis pilihan merek
konsumen. Hal ini disebakan karena beberapa kalangan konsumen akan
memilih merek yang cocok dengan kepribadiannya.
4. Psikologis
Terakhir, faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen
adalah faktor psikologis. Faktor ini dipengaruhi oleh empat faktor utama
yaitu Motivasi, Presepsi, Pembelajaran, Keyakinan dan Sikap.
Proses Pengambilan Keputusan
Kotler (2009) menjelaskan bahwa ada lima tahapan yang dilewati para
konsumen dalam proses keputusan pembelian: pengenalan masalah, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, perilaku pasca pembelian.
Jelas bahwa proses pembelian berlangsung jauh sebelum pembelian aktual dan
berlanjut jauh sesudah pembelian. Proses pembelian yang spesifik dan urutan
terjadinya terlihat pada Gambar 2 berikut ini (Kotler,2009).
Gambar 2. Proses Pengambilan Keputusan Gambar 2 menjelaskan bahwa konsumen melewati lima tahapan
seluruhnya pada setiap pembelian, namun dalam pembelian yang lebih rutin,
konsumen seringkali melompati atau membalik beberapa tahap ini. Secara rinci
tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Keputusan Pembeli
Pengevaluasian Alternatif
Pencarian Informasi
Pengenalan Kebutuhan
Prilaku Pasca Pembelian
1. Pengenalan masalah, proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya
masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi
sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Pemasar harus
mengetahui keadaan yang menjadi kebutuhan daripada pembeli dengan cara
mengumpulkan informasi lalu menjadikannya untuk mempengaruhi
konsumen sehingga pembelian potensial mendapat perhatian yang serius dari
konsumen.
2. Pencarian Informasi, seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan
terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Jika minat konsumen dalam
mencari informasi kuat dan produk yang dibutuhkan ada disekitarnya
konsumen tersebut akan membeli produk tesebut. Sebaliknya, jika minat
konsumen tidak kuat, maka konsumen akan menyimpan kebutuhan itu ke
dalam pemikiran atau mengerjakan pencarian informasi yang berhubungan
dengan kebutuhan mereka tersebut.
3. Evaluasi alternatif, konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi
berbagai merek alternatif di dalam serangkaian pilihan. Konsep dasar dalam
memahami proses evaluasi; pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah
kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.
Ketiga, konsumen melihat produk sebagai kelompok atribut dengan berbagai
kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk
memuaskan kebutuhan. Konsumen akan memberikan perhatian yang besar
pada atribut yang menghantarkan manfaat yang memenuhi kebutuhan.
4. Keputusan pembelian, pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi
terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Ada 5 (lima)
sub-keputusan dalam melakukan maksud pembelian; merek, penyalur,
kuantitas, waktu, dan metode pembayaran.
5. Perilaku sesudah pembelian, sesudah pembelian suatu produk, konsumen
akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen
tersebut juga akan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan
penggunaan produk. Tugas pemasar belum berakhir saat produk dibeli oleh
konsumen, melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian, tindakan
pasca pembelian dan pemakaian produk pembelian.
Perilaku sesudah Pembelian
Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan
mengalami beberapa tingkat kepuasan dan ketidakpuasan. Konsumen tersebut
juga akan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan pengggunaan
produk yang akan menarik minat pemasar. Pekerjaan pemasar tidak akan berakhir
pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan terus berlangsung hingga periode
sesudah pembelian.
Hal-hal yang merupakan perilaku sesudah pembelian antara lain adalah
sebagai berikut:
a. Keputusan sesudah Pembelian
Setelah membeli suatu produk, seorang konsumen mungkin mendeteksi
adanya suatu cacat. Beberapa pembeli tidak akan menginginkan produk cacat
tersebut, yang lainnya akan bersifat netral dan beberapa bahkan mungkin
melihat cacat itu sebagai sesuatu yang meningkatkan nilai dari produk.
Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari dekatnya antara harapan dari
pembeli tentang produk dan kemampuan dari produk tersebut.
b. Tindakan-tindakan sesudah Pembelian
Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan
mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, maka ia
akan memperlihatkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli produk
itu lagi. Para pelanggan yang tidak puas bereaksi sebaliknya. (Sunarto, 2006)
Mereka mungkin akan membuang atau mengembalikan produk tersebut,
bahkan mungkin juga mengambil tindakan publik seperti mengajukan
keluhan ke perusahaan, atau mengadu ke kelompok-kelompok lain (seperti
lembaga-lembaga bisnis, swasta atau pemerintah). Tindakan pribadi dapat
berupa memutuskan untuk berhenti membeli produk tersebut atau
memperingatkan rekan atau kerabatnya.
Penelitian Terdahulu
Penelitian Rifai dkk (2008) yang berjudul Perilaku Konsumen Sayuran
Organik di Kota Pekanbaru melakukan analisis sikap dan perilaku konsumen dalam
melakukan pembelian sayuran organik dari segi atribut berdasarkan karakteristik
responden serta kepuasan konsumen dalam pembelian. Berdasarkan analisis model
Fishbein, sikap konsumen terhadap produk sayuran organik bernilai positif sebesar
7,332 yang berarti secara keseluruhan konsumen memiliki sikap positif terhadap
produk sayuran organik. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa atribut manfaat
bagi kesehatan menjadi penentu utama sikap konsumen dalam mengambil keputusan
untuk mengkonsumsi sayuran organik, kemudian diikuti oleh atribut kandungan zat,
kesegaran, rasa, kemasan, harga, warna dan merk. Sedangkan atribut distribusi atau
kemudahan memperoleh tidak menjadi pertimbangan konsumen dalam
mengkonsumsi sayuran organik.
Neny (2008) meneliti tentang Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik. Peneltian ini menggunakan Linear
Berganda. Dari hasil penelitian, secara parsial, permintaan sawi manis organik
dipengaruhi oleh harga sayuran organik, harga sayuran non organik, pendapatan
keluarga dan selera konsumen Secara parsial, permintaan patchoi organik
dipengaruhi oleh harga sayuran non organik, pendapatan keluarga dan hari
raya/libur. Secara parsial, permintaan khailan organik pendapatan keluarga, secara
parsial, permintaan kangkung organik dipengaruhi oleh selera konsumen, secara
parsial, permintaan bayam hijau organik dipengaruhi oleh pendapatan keluarga,
selera konsumen dan hari raya/libur Secara parsial, permintaan bayam merah
organik dipengaruhi oleh pendapatan keluarga dan selera konsumen. Terdapat
hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan
keluarga dengan tingkat keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi
sayuran organik. Tidak terdapat hubungan antara umur dan jumlah tanggungan
keluarga dengan tingkat keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi
sayuran organik Strategi pengembangan usaha sayuran organik adalah perluasan
pangsa pasar, menjalin kerjasama dengan petani dan lembaga swalayan,
menetapkan strategi harga, mengoptimalkan produksi sayuran organik,
mengadakan kerjasama antara masyarakat dengan pemerintah dalam hal
sosialisasi makananan sehat dan pengolahan/pengawetan produksi sayuran
organik.
Kerangka Pemikiran
Konsumen adalah semua individu atau rumah tanggga yang membeli atau
memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan.
Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang
berasal dari perbandingan antara kesan terhadap kinerja (hasil) suatu produk
dengan harapan yang dimiliki.
Faktor-faktor yang berpeluang penting dalam mempengaruhi kepuasan
konsumen adalah faktor harga, kualitas, pelayanan (Setiadi, 2003). Konsumen
sangat memperhatikan hal-hal menyangkut kualitas, harga dan pelayanan.
Harga sayur organik merupakan variabel penting dalam pemasaran. Harga
yang rendah atau terjangkau menjadi pemicu untuk meningkatkan kinerja
pemasaran. Harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan
untuk melakukan pembelian suatu produk. Transmart memiliki harga yang cukup
terjangkau dengan kualitas yang baik, terlihat dari banyaknya peminat terhadap
sayur organik di transmart.
Kualitas sayur organik yang baik penentu kepuasan konsumen setelah
melakukan pembelian sayur organik. Dengan kualitas sayur organik yang baik
maka keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap produk dapat terpenuhi.
Dengan demikian produsen konsumen sayur organik dapat menciptakan kesetiaan
dan loyalitas terhadap produk tersebut.
Pelayanan juga merupakan variabel penting, karena pelayanan merupakan
bukti dari perusahaan tersebut baik. Apabila pelayanan suatu perusahaan baik,
maka konsumen tidak akan ragu dalam membeli produk yang mereka miliki.
Pelayanan yang diberikan Transmart saat membeli sayur organik adalah dengan
memperhatikan kesegaran sayur organik, selain itu juga transmart memiliki
karyawan-karyawan yang baik dan ramah.
Secara sederhana, kerangka konsep yang diuraikan sebelumnya dapat
digambarkan dalam Gambar dibawah ini:
Gambar 3. Skema Kerangka Pemikiran
Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah
diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: Faktor
harga, kualitas, pelayanan diduga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen
dalam membeli sayur organik di Transmart Medan.
FAKTOR – FAKTOR SAYUR ORGANIK
Harga (X1)
Kualitas (X2)
Pelayanan (X3)
Kepuasan Konsumen (Y)
\
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus (case study),
yaitu penelitian dilakukan dengan melihat langsung ke lapangan. Studi kasus
merupakan metode yang menjelaskan jenis penelitian mengenai suatu objek
tertentu selama kurun waktu atau suatu fenomena yang ditentukan pada suatu
tempat yang belum sama dengan daerah lain.
Metode Penentuan Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ditentukan secara purposive artinya penelitian dipilih
berdasarkan tujuan tertentu yang dipilih sesuai dengan tujuan penelitian. Daerah
penelitian ditetapkan di Kota Medan yang ditentukan secara sengaja di Pusat
Perbelanjaan Transmart Medan.
Metode Penentuan Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah para konsumen sayur organik di pusat
perbelanjaan Transmart Plaza Medan Fair, Kota Medan. Metode pengambilan
sampel yang digunakan adalah metode accidental sampling yaitu menentukan
sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti. Kriteria penelitian ini yaitu konsumen yang membeli sayur
organik misalnya menanyakan sesuatu pada konsumen dan meminta pendapat
mereka tentang sesuatu (Sugiyono, 2007).
Calon responden harus memiliki kriteria tertentu yaitu responden yang
dipilih merupakan konsumen sayur organik. Pada penelitian ini jumlah populasi
tidak diketahui dengan pasti (random). Alasan mengambil 30 responden karena
sesuai dengan teori Bailey yang menyatakan untuk penelitian yang menggunakan
analisis statistik, ukuran responden paling minimum 30 responden (Hasan, 2002).
Oleh karena itu untuk mewakili populasi peneliti hanya mengambil sampel
sebanyak 30 responden yang merupakan konsumen sayur organik.
Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah berupa data primer dan
data skunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya
dengan cara melakukan wawancara langsung dengan konsumen sayur organik di
Transmart dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih
dahulu sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian. Data sekunder merupakan
data pelengkap yang diperoleh dari instansi atau lembaga terkait yang
berhubungan dengan penelitian ini.
Metode Analisis Data
Perumusan masalah pertama yaitu untuk menganalisis apakah faktor
harga, kualitas dan pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dalam
membeli sayur organik di Transmart dengan menggunakan analisis regresi linier
berganda, dengan rumus :
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e
Dimana :
Y = Kepuasan Konsumen (Puas/Tidak Puas)
a = Konstanta /intercept
x1 = Harga Sayur Organik
x2 =Kualitas
x3 = Pelayanan
b = Koefisien Regresi
e = Error
Untuk menguji pengaruh secara parsial digunakan dengan kriteria
pengujian :
Jika sig penelitian < 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika sig penelitian > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Untuk menguji kekuatan pengaruh faktor-faktor secara serempak
digunakan kriteria pengujian :
Jika sig penelitian < 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima
Jika sig penelitian > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak
Perumusan masalah kedua menggunakan analisis deskriptif dengan
menganalisa faktor apa yang paling berpengaruh terhadap kepuasan konsumen
dalam membeli sayur organik di Transmart.
Definisi dan Batasan Operasional
1. Keputusan pembelian adalah keputusan yang diambil dengan memilih salah satu
produk dari beberapa alternatif pilihan produk yang ada.
2. Kualitas produk adalah keseluruhan dari suatu produk atas pelayanan pada
kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.
3. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk dan jasa, atau
jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki
atau menggunakan produk atau jasa.
4. Pelayanan adalah dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen serta ketetapan penyampaiannya dalam mengimbangi
harapan konsumen.
5. Penelitian ini dilakukan di Pusat Perbelanjaan Transmart Plaza Medan Fair.
6. Sampel adalah bagian dari populasi yang mempresentasikan seluruh karakteristik
yang ada pada populasi
7. Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli sayur organik
langsung ke lokasi penelitian.
8. Waktu penelitian adalah tahun 2018.
DESKRIPSI UMUM DAERAH PENELITIAN
SEJARAH DAN GAMBARAN UMUM TRANSMART PLAZA MEDAN
FAIR
Transmart menempati space seluas 11.000 m2 pada Plaza Medan Fair
Jalan jendral Gatot Subroto No 30 Medan, Sumatera Utara.Operasional Transmart
Medan dimulai pada tanggal 23 September 2004. Swalayan ini menjual berbagai
kebutuhan sehari-hari konsumen dengan konsep one stop shopping, mulai dari
sembilan bahan pokok, makanan dan minuman, buah, sayur, ikan, daging, alat-
alat elektronik pertukangan, fashion, kosmetik, obat-obatan, stationary, perabot
rumah tangga, dan semua produk-produk pelengkap. Produk buah dan sayuran
bersama dengan beberapa produk makanan, berada pada lantai satu yang disebut
Fresh.
Segmen pasar Transmart yang luas mulai dari konsumen berpendapatan
rendah sampai tinggi yang merupakan peluang yang sangat baik bagi manajemen
untuk menarik para pelanggan agar mau berbelanja di tempat ini sesuai dengan
strategi yang dijalankan oleh Transmart yaitu menjual produk dengan harga paling
murah, paling lengkap dan menjamin kulaitas barangnya. Untuk ini pihak
manajemen menerapkan kebijakan pengembalian barang apabila barang tidak
sesuai yang dujanjikan dan harga barang yang sejenis ditempat lain lebih murah.
Visi perusahaan Transmart adalah kebanggaan untuk menjadi ritel nomor satu di
Indonesia. Visi ini menunjukkan bahwa Transmart berusaha untuk menjadi Top
Leader dalam bisnis ritel di Indonesia dengan memberikan fasilitas dan suasana
yang berbeda dari peritel lain. Misi Transmart adalah untuk menjadi acuan bagi
dunia ritel modern disetiap pasar di mana Transmart berada.
Lokasi dan Letak Geografis
Trasnsmart Plaza Medan Fair berlokasi di Kota Medan, Kecamatan Medan
Petisah, Provinsi Sumatera Utara. Kota Medan terletak antara 2°27'-2°47'LU -
98°35'-98°44'BT. Kota Medan berada pada ketinggian 2,5 – 37,5 meter diatas
permukaan laut. Kota Medan berbatasan dengan Selat Malaka di sebelah Utara
dan Kabupaten Deli Serdang di sebelah Selatan, Barat dan Timur.
Kota Medan merupakan salah satu dari 30 Daerah Tingkat I di Sumatera
Utara dengan luas daerah sekitar 265,10 km2. Kota ini merupakan pusat
pemerintahan Dearah Tingkat I Sumatera Utara. Sebagian besar wilayah Kota
Medan merupakan dataran rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai
penting yaitu Sungai Babura dan Sungai Deli.
Berikut ini adalah deskripsi Kecamatan Medan Petisah yang merupakan
lokasi penelitian kepuasan komsumen dalam membeli sayur organik di Transmart
Plaza Medan Fair.
Kecamatan Medan Petisah merupakan salah satu kecamatan di Kota
Medan yang mempunyai luas sekitar 13,16 km². Kecamatan Medan Petisah
berbatasan dengan :
- Sebelah Utara berbatasan dengan : Kecamatan Medan Helvetia
- Sebelah Selatan berbatasan dengan : Kecamatan Medan Barat
- Sebelah Barat berbatasan dengan : Kecamatan Medan Baru
- Sebelah Timur berbatsan dengan : Kecamatan Medan Barat
Dari tujuh kelurahan di Kecamatan Medan Petisah, Kelurahan Petisah
Tengah memiliki luas wilayah terluas yaitu sebesar 1,27 km² sedangkan
Kelurahan Sei Putih Timur Tengah memiliki luas wilayah terkecil yaitu 0,32 km².
Kecamatan Medan Petisah dihuni oleh 70.610 orang dimana penduduk paling
banyak berada di Kelurahan Sei Putih Barat yakni sebanyak 13.511 orang, jumlah
penduduk paling kecil berada di Kelurahan Sei Putih Timur I sebanyak 7090
orang.
Karakteristik Sampel
Karakteristik responden konsumen dalam membeli sayuran organik di
Transmart Plaza Medan Fair dapat di lihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1. Karakteristik Konsumen Sayuran Organik di Transmart Plaza Medan
Fair Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persen (%)
1 Laki-laki 5 16,67
2 Perempuan 25 83,33
Jumlah Total 30 100
Sumber : Data Primer yang diolah pada tahun 2018
Berdasarkan tabel diatas ternyata banyak yang membelidan
mengkonsumsi sayuran organik berjenis kelamin perempuan sebanyak 25 orang
dengan persentase 83,33 % dari penelitian yang dilakukan dengan sampel 30
orang.
Tabel 2. Karakteristi Konsumen Sayuran Organik di Transmart Plaza Medan Fair
Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Persetase (%)
1 20-30 3 10
2 31-40 20 67
3 41-50 2 7
4 51-60 5 16
Jumlah Total 30 100
Sumber : Data primer yang diolah pada tahun 2018
Berdasarkan tabel diatas ternyata banyak yang membeli dan
mengkonsumsi sayuran organik di Transmart Plaza Medan Fair berumur 31-40
tahun. Sebanyak 20 orang dengan persentase 67% dari penelitian yang dilakukan
dengan sampel 30 orang
Tabel 3.Karakteristik Konsumen Sayuran Organik di Transmart Plaza Medan Fair
Berdasarkan Pekerjaan.
No Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
1 Ibu Rumah Tangga 10 33,33
2 Karyawan Swasta 6 20
3 Wiraswasta 1 3,33
5 Mahasiswi 2 6,66
6 Dokter 1 3,33
7 Pegawai Negeri Sipil 5 16,66
8 Guru Honor 4 13,33
9 Pensiunan PTPN 1 3,33
Jumlah Total 30 100
Sumber : Data primer yang diolah pada tahun 2018
Berdasarkan tabel diatas ternyata banyak yang membeli dan megkonsumsi
sayuran organik di Transmart Plaza Medan Fair adalah Ibu Rumah Tangga
sebanyak 10 orang dengan persentase 33,33 % dari penelitian yang dilakukan
dengan sampel sebanyak 30 orang.
Tabel 4.Karakteristik Konsumen Sayuran Organik di Transmart Plaza Medan Fair
Berdasarkan Tingkat Pendidikan.
No Pendidikan Jumlah Persentase(%)
1 SMA 20 66,66
2 D3 2 6,66
3 S1 6 20
4 S2 1 3,33
Jumlah Total 30 100
Sumber : Data primer yang diolah pada tahun 2018
Berdasarkan tabel diatas ternyata banyak yang membeli dan
mengkonsumsi sayuran organik di Transmart Plaza Medan Fair adalah
berpendidikan SMA yang mana sebanyak 20 orang dengan persentase 66,66 %
dengan sampel 30 orang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kepuasan konsumen memiliki peranan yang penting dalam menentukan
pembelian suatu produk atau jasa dan juga dalam memprediksi frekuensi
pembelian atau pembelian ulang oleh konsumen dengan faktor-faktor pemasaran
yang dilakukan oleh pelaku usaha. Tiga faktor yang biasanya diperhatikan oleh
konsumen adalah harga, kualitas dan pelayana dan secara teoritis faktor-faktor
tersebut mempengaruhi kepuasan konsumen.
1. Uji Validitas Dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Variabel Harga
Tabel 5. Hasil Uji Validitas Variabel Harga
Indikator R hit R tab Keterangan
Indi1 0,812 0,355 Valid
Indi2 0,766 0,355 Valid
Indi3 0,573 0,355 Valid
Indi4 0,375 0,355 Valid
Total 1 0,355 Valid
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2018
Berdasarkan hasil uji validitas terhadap butir-butir pernyataan variabel
kewajaran/keadilan, diketahui bahwa semua butir-butir pernyataannya valid
karena memiliki r hitung >r tabel.
Tabel 6. Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas
Indikator R hit R tab Keterangan
Indi1 0,778 0,355 Valid
Indi2 0,796 0,355 Valid
Indi3 0,752 0,355 Valid
Indi4 0,590 0,355 Valid
Total 1 0,355 Valid
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2018
Berdasarkan hasil uji validitas terhadap butir-butir pernyataan variabel
kewajaran/keadilan, diketahui bahwa semua butir-butir pernyataannya valid
karena memiliki r hitung >r tabel.
Tabel 7. Hasil Uji Validitas Variabel Pelayanan
Indikator R hit R tab Keterangan
Indi1 0,841 0,355 Valid
Indi2 0,739 0,355 Valid
Indi3 0,811 0,355 Valid
Indi4 0,702 0,355 Valid
Indi5 0,904 0,355 Valid
Total 1 0,355 Valid
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2018
Berdasarkan hasil uji validitas terhadap butir-butir pernyataan variabel
kewajaran/keadilan, diketahui bahwa semua butir-butir pernyataannya valid
karena memiliki r hitung >r tabel.
Tabel 8. Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan
Indikator R hit R tab Keterangan
Indi1 0,760 0,355 Valid
Indi2 0,759 0,355 Valid
Indi3 0,570 0,355 Valid
Indi4 0,388 0,355 Valid
Total 1 0,355 Valid
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2018
Berdasarkan hasil uji validitas terhadap butir-butir pernyataan variabel
kewajaran/keadilan, diketahui bahwa semua butir-butir pernyataannya valid
karena memiliki r hitung >r tabel.
b. Uji Reliabilitas
Tabel 9. Hasil Uji Reliabilitas Variabel
No. Variabel Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha
yang disyaratkan Keterangan
1 Harga 0,743 0,6 Reliabel
2 Kualitas 0,790 0,6 Reliabel
3 Pelayanan 0,806 0,6 Reliabel
4 Kepuasan 0,735 0,6 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2018
Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa semua variabel
penelitian reliabel karena nilai Cronbach's Alpha> 0,60.
Hasil Persepsi Konsumen Terhadap Sayur Organik di Transmart Plaza
Medan Fair
Berdasarkan deskripsi jawaban responden terhadap variabel-variabel yang
diteliti, dapat diketahui intensitas kondisi masing-masing variabel. Intensitas
kondisi dari masing-masing variabel dapat dibedakan menjadi tinggi, sedang, dan
rendah. Untuk mengetahui frekuensi intensitas kondisi masing-masing variabel
dapat diketahui dengan perkalian antara skor tertinggi dalam setiap variabel
dengan jumlah item pertanyaan yang ada setiap variabel yang kemudian dibagi
dalam 3 kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah (sugiyono, 2003).
Keterangan :
RS = Rentang Skala
M = Skor Maksimal
N = Skor Minimal
K = Jumlah Kategori
RS = 𝐦−𝐧
𝒌
Kategori jawaban responden dapat dijelaskan sebagai berikut :
3 – 4 = kondisi variabel penelitian menunjukkan tinggi atau baik.
2 – 3 = kondisi variabel penelitian menunjukkan sedang atau cukup.
1 – 2 = kondisi variabel penelitian menunjukkan rendah atau tidak baik.
Kondisi sedang dan tinggi diperoleh dari hasil kelipatan nilai kondisi
rendah sehingga terjadi peningkatan di setiap kondisi yang berbeda.
Pada tabel dibawah ini akan menyajikan banyaknya jumlah responden dan
nilai rata-rata terhadap hasil pernyataan dari kepuasan pembelian, variabel harga,
variabel kualitas dan variabel pelayanan pada sayur organik di Transmart Plaza
Medan Fair.
Variabel Harga
Tabel 10. Hasil Variabel Harga
Indikator
Skor
Jumlah
Rata-
Rata TS KS S SS
1 1 4 13 12 96 3,2
2 0 10 8 12 92 3,0
3 0 6 12 12 96 3,2
4 0 7 10 13 96 3,2
Jumlah 380 12,6
Rata-rata 95 3,16
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2018
Tanggapan responden sebagaimana pada tabel diatas bahwa sebagian
besar responden memberikan tanggapan yang setuju terhadap ke semua indikator
variabel harga tersebut, pada keempat indikator diatas, variabel harga memiliki
jumlah nilai rata-rata dari tiga indikator sebesar 3,2. Dan kondisi nila rata-rata
pada variabel produk adalah sebesar 3,16. Berdasarkan kategori rentang skor
RS = 𝟒−𝟏
𝟑 = 1
maka rata-rata 3,16 berada pada nilai kisaran (3 – 4), artinya kondisi variabel
penelitian berada pada tingkat skor tinggi atau baik.
Tabel 11. Hasil Variabel Kualitas
Indikator
Skor
Jumlah
Rata-
Rata TS KS S SS
1 7 16 4 3 63 2,1
2 1 7 17 5 86 2,86
3 1 6 20 3 85 2,83
4 0 2 14 14 102 3,4
Jumlah 336 11,2
Rata-rata 84 2,8
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2018
Tanggapan responden sebagaimana pada tabel diatas bahwa sebagian
besar responden memberikan tanggapan yang setuju terhadap ke semua indikator
variabel kualitas tersebut, pada indikator ke empat variabel Kualitas menunjukan
jumlah rata-rata tertinggi sebesar 3,4. Dan kondisi nila rata-rata pada variabel
produk adalah sebesar 2,8. Berdasarkan kategori rentang skor maka rata-rata 2,8
berada pada nilai kisaran (2 – 3), artinya kondisi variabel penelitian berada pada
tingkat skor sedang atau cukup.
Tabel 12. Hasil Variabel Pelayanan
Indikator
Skor
Jumlah
Rata-
Rata TS KS S SS
1 1 5 10 14 97 3,2
2 0 2 9 19 107 3,5
3 1 6 10 13 95 3,1
4 0 5 13 12 97 3,2
5 1 3 14 12 97 3,2
Jumlah 493 16,2
Rata-rata 123,2 4,10
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2018
Tanggapan responden sebagaimana pada tabel diatas bahwa sebagian besar
responden memberikan tanggapan yang setuju terhadap ke semua indikator
variabel Pelayanan tersebut, pada indikator kedua variabel Pelayanan menunjukan
jumlah rata-rata tertinggi sebesar 3,5. Dan kondisi nila rata-rata pada variabel
produk adalah sebesar 4,10. Berdasarkan kategori rentang skor maka rata-rata
4,10 berada pada nilai kisaran (3 – 4), artinya kondisi variabel penelitian berada
pada tingkat skor tinggi atau baik.
Tabel 13. Hasil Variabel Kepuasan
Indikator
Skor
Jumlah
Rata-
Rata TS KS S SS
1 1 4 14 11 95 3,16
2 0 9 9 12 93 3,1
3 0 6 12 12 96 3,2
4 0 7 10 13 96 3,2
Jumlah 380 12,66
Rata-rata 95 3,16
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2018
Tanggapan responden sebagaimana pada tabel diatas bahwa sebagian
besar responden memberikan tanggapan yang sangat setuju terhadap ke semua
indikator variabel Kepuasan tersebut, pada indikator ke tiga dan empat variabel
kepuasan menunjukan jumlah rata-rata tertinggi sebesar 3,2. Dan kondisi nila rata-
rata pada variabel produk adalah sebesar 3,16. Berdasarkan kategori rentang skor
maka rata-rata 3,16 berada pada nilai kisaran (3 – 4), artinya kondisi variabel
penelitian berada pada tingkat skor tinggi atau baik.
Analisis Regresi Linier Berganda
a. Uji Simultan (Uji F)
Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari
Harga, Kualitas dan Pelayanan yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat yaitu Kepuasan
Konsumen.
Tabel 14. Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of
Squares Df Mean
Square F Sig.
1 Regression 112,933 3 37,644 564,551 ,000
b
Residual 1,734 26 ,067
Total 114,667 29
a. Dependent Variable: kepuasanY
b. Predictors: (Constant), pelayananx3, kualitasx2, hargax1
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2018
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka F hitung 564,551 > F tabel
2,62 sehingga H0 di tolak dan H1 diterima. Artinya ada pengaruh yang signifikan
antara harga, kualitas, pelayanan terhadap kepuasan konsumen dalam pembelian.
Hal ini dikarenakan sayuran organik yang dijual di Transmat Plaza Medan Fair
relatif harganya terjangkau kualitasnya baik dan pelayaan yang diberikan juga
memuaskan konsumen sehingga mempengaruhi kepuasan konsumen.
b. Uji Parsial (Uji T)
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak
digunakan statistik t (uji-t). jika thitung < ttabel, maka H0 diteirma atau H1 ditolak,
sedangkan jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jika tingkat signifikansi
dibawah 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil Uji Persial (Uji t) dapat dilihat
pada Tabel 16 berikut :
Tabel 15. Hasil Uji Parsial (Uji T)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .782 .454 1.724 .097
X1 .962 .026 .995 36.961 .000
X2 -.017 .025 -.019 -.685 .499
X3 -.006 .017 -.010 -.371 .714
a. Dependent Variable: Y
a. Harga (X1)
Variabel Harga memiliki nilai thit sebesar 36,961 sedangkan nilai ttab 2,051.
Dengan demikian nilai thit (36,961) > ttab (2,051) dan nilai signifikan harga
lebih kecil dari 0,05, maka di peroleh kesimpulan bahwa harga berpengaruh
positif dalam penelitian ini.
b. Kualitas (X2)
Variabel Kualitas memiliki nilai thit sebesar -0,685 sedangkan nilai ttab 2,051.
Dengan demikian nilai thit (-0,685) < ttab (2,051) dan nilai signifikan kualitas
lebih besar dari 0,05, maka di peroleh kesimpulan bahwa kualitas tidak
berpengaruh dalam penelitian ini.
c. Pelayanan
Variabel Pelayanan memiliki nilai thit sebesar -0,0371 sedangkan ttab 2,051.
Dengan demikian nilai thit (-0,0371) < ttab (2,051) dan nilai signifikan
pelayanan lebih besar dari 0,05, maka di peroleh kesimpulan bahwa
pelayanan tidak berpengaruh dalam penelitian ini.
c. Uji Koefisien Determinasi
Uji Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui kemampuan
model dalam menjelaskan variabel dependen. Uji koefisien determinasi dapat
dilihat pada tabel 16 sebagai berikut :
Tabel 16. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary
b
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
Durbin-Watson
R Square Change
F Change df1 df2
Sig. F Change
1 ,992a ,985 ,983 ,25823 ,985 564,551 3 26 ,000 1,556
a. Predictors: (Constant), pelayananx3, kualitasx2, hargax1
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2018
Dari data diatas dapat dilihat hasil pengujian nilai koefisien determinasi R-
Square dari penelitian sebesar 0,985 dimana nilai ini mengidentifikasi bahwa
secara simultan (serempak) dan dapat dilihat pengaruh variabel yang diuji
berpengaruh sekitar 98,5 % dari semua variabel dan selebihnya di pengaruhi oleh
faktor lain yang tidak di teliti dalam penelitian ini sebesar 1,5 %.
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel bebas (X) yang terdiri dari Harga (X1), Kualitas (X2),
Pelayanan (X3) terhadap variabel terikat (Y) yaitu Kepuasan Konsumen
(Situmoran, 2012).
Tabel 17. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .782 .454 1.724 .097
X1 .962 .026 .995 36.961 .000
X2 -.017 .025 -.019 -.685 .499
X3 -.006 .017 -.010 -.371 .714
a. Dependent Variable: Y
Tabel diatas dapat diketahui bahwa analisis regresi linear berganda dapat
dirumuskan pada peerrsamaan sebagai berikut :
Y= 0,782 + 0,962X2 – 0,17X1 – 0,006X3 + e
Berdasarkan uraian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Konstanta (a) = 0,782. Ini menunjukkan tingkat konstanta dimana jika
variabel Harga (X1), variabel Kualitas (X2) dan variabel Kepuasan (X3)
adalah 0, maka Kepuasan Konsumen (Y) dalam membeli sayur organik
sebesar 0,782.
b. Koefisien b1 (X1) = 0,962. Ini menunjukkan bahwa variabel Harga (X1)
berpengaruh secara Positif terhadap kepuasan konsumen, atau dengan kata
lain, jika variabel harga meningkat sebesar satu satuan, maka kepuasan
konsumen dalam membeli sayur organik akan meningkat sebesar 0,962
satuan.
c. Koefisien b2 (X2) = -0,017. Ini menunjukkan bahwa variabel Kualitas (X1)
berpengaruh secara Negatif terhadap kepuasan konsumen, atau dengan
kata lain, jika variabel kualitas menurun sebesar satu satuan, maka
kepuasan konsumen dalam membeli sayur organik tidak akan meningkat
sebesar -0,017 satuan.
d. Koefisien b3 (X3) = -0.006. Ini menunjukkan bahwa variabel Pelayanan (X3)
berpengaruh secara Negatif terhadap kepuasan konsumen, atau dengan
kata lain, jika variabel Pelayanan menurun sebesar satu satuan, maka
kepuasan konsumen dalam membeli sayur organik tidak akan meningkat
sebesar -0.006 satuan.
1. Pengaruh Harga Terhadap Kepuasan Pembelian Sayur Organik
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka Sig. Sebesar 0,00 < Alpha
sebesar 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya ada pengaruh yang
signifikan antara harga terhadap kepuasan konsumen dalam pembelian Sayur
Organik. Hal ini dikarenakan sayuran organik yang dijual di Transmat Plaza
Medan Fair relatif harganya terjangkau oleh konsumen sehingga mempengaruhi
kepuasan konsumen. Contohnya harga sayur organik sawi di Plaza Medan Fair
Rp. 1050/ons sedangkan di Berastagi Supermarket Rp. 1950/ons.
2. Pengaruh Kualitas Sayur Organik Terhadap Kepuasan Pembelian Sayur
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka Sig. Sebesar 0,499> Alpha
sebesar 0,05 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya tidak ada pengaruh
yang signifikan antara kualitas terhadap kepuasan konsumen dalam pembelian
sayur organik. Karena kualitas sayuran yang dijual di Transmart Plaza Medan Fair
hampir sama dengan kualitas sayur organik yang dijual di supermarket lainnya,
selain itu sayuran yang dijual di Transmart Plaza Medan Fair tidak memiliki
banyak pilihan merk atau label sehingga konsumen hanya terfokus pada satu label
sayuran yaitu “Organic Simalem”. Hal ini menyebabkan konsumen tidak memiliki
banyak pilihan dalam memilih sayur organic yang akan mereka beli.
3. Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Pembelian Sayur Organik
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka Sig. Sebesar 0,714 >
Alpha sebesar 0,05 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan antara pelayanan terhadap kepuasan konsumen dalam
pembelian sayur organik. Fenomena yang terjadi di lapangan adalah pelayanan
yang diberikan pada Transmart Plaza Medan Fair dalam melayani konsumen
sangat baik. Keadaan Supermarket yang nyaman dengan fasilitas yang memadai
tidak membuat konsumen bosan. Kemampuann karyawan dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari konsumen juga cukup baik, namun keadaan ini tidak
berbeda dengan keadaan yang ada pada supermarket lainnya. Tidak ada perbedaan
yang signifikan terhadap pelayanan konsumen di Transmart Plaza Medan Fair
dengan tempat lainnya seperti Berastagi Supermarket.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maupun hasil pengujian yang telah dilakukan,
maka, dapat ditarik kesimpulan adalah sebagai berikut :
1. Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa kepuasan konsumen dalam
membeli Sayuran Organik dipengaruhi oleh harga. Harga berpengaruh
karena harga jual sayur organic di Transmart Plaza Medan Fair lebih
murah dari harga jual sayuran organik di supermarket lain.
2. Hasil pengujian serempak (uji F) pada Harga, Kualitas dan Pelayanan
secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kepuasan Konsumen pembeli sayur organik.
3. Hasil pengujian Parsial (uji T) Harga berpengaruh secara Negatif terhadap
kepuasan konsumen, atau dengan kata lain, jika variabel harga menurun
sebesar satu satuan, maka kepuasan konsumen dalam membeli sayur
organik tidak akan meningkat.
4. Hasil pengujian Parsial (uji T) Kualitas berpengaruh secara Positif
terhadap kepuasan konsumen, atau dengan kata lain, jika variabel kualitas
meningkat sebesar satu satuan, maka kepuasan konsumen dalam membeli
sayur organik akan meningkat.
5. Hasil Pengujian Parsial (uji T) Pelayanan berpengaruh secara Negatif
terhadap kepuasan konsumen, atau dengan kata lain, jika variabel
Pelayanan menurun sebesar satu satuan, maka kepuasan konsumen dalam
membeli sayur organik tidak akan meningkat.
6. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) menunjukkan bahwa 0,985 berarti
98,5% Kepuasan Konsumen dapat dijelaskan oleh harga, kualitas dan
pelayanan. Sedangkan 1,5% lainnya dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak di bahas dalam penelitian ini
Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil beberapa saran yaitu :
1. Tetap menjaga kualitas sayuran organik karena kualitas yang baik akan
mempengaruihi kesehatan konsumen
2. Lebih banyak lagi dilakukan promosi agar lebih banyak lagi konsumen
yang datang membeli.
DAFTAR PUSTAKA
Armidin RP. 2007. Strategi Pengembangan Usaha Gerai Pangan
OrganicVegetables Kemang Timur, Jakarta Selatan [Skripsi]. Bogor:
FakultasPertanian, Institut Pertanian Bogor.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2005. Prospek Pertanian Organik di Indonesia. : //www.Litbang.Deptan. Goid/ berita/one/17.Diakses pada tanggal 20 Juli 20017.
Barus MA. 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Beberapa Sayuran Organik (Studi Kasus di PT Amani Mastra, Bekasi)
[Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Farm.
[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor Ghalia Indo, Jakarta..
Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan
Aplikasiny. Ghalia Indonesia. Bogor.
Hutabarat ND. 2008. Analisis Perilaku Konsumen Sayuran Segar pada
Supermarket Foodmart di Plaza Ekalokasari Bogor [Skripsi]. Bogor:
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Isdiayanti. 2007. Analisis Usahatani Sayuran Organik di Perusahaan Matahari
Jun. 2010. Costumer Brand Loyalty.International Jurnal of Business and
Management.Dongbei University of Finance and Economics. China
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. JilidSatu.
Edisi Ketigabelas. Jakarta:Erlangga.
Kotler, Philip.2003. Manajemen Pemasaran. edisi kesebelas, Jakarta: Indeks
kelompokGramedia.
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta. Salemba Empat
MAPORINA.Masyarakat Pertanian Organik Indonesia.2006. Menghantarkan Indonesia Menjadi Produsen Organik Terkemuka. Jakarta (ID): Maporina.
Neny T, 2008.Analisis Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan
Sayur Organik.Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan
Pracaya, 2002.Bertanam sayuran Organik di Kebun, Pot, dan Polibag.Penebar
Swadaya Jakarta.
Prestilia. 2012. Optimasi Pengadaan Sayuran Organik (Studi Kasus di PT. Masa
Organik Indonesia, Bogor). Thesis. Fakultas Pertanian. Universitas
Padjadjaran, Bandung.
Rasahan C.A.Nasrum H., Ngentem M.S., Rudi W., Syafruddin M., Subagyono
D., H.S.Alimoeso, T.E. Marasi N., dan M.Winarno. 1999. Refleksi
Pertanian Tanaman Hortikultura Nusantara. Pustaka Sinar Harapan,
Jakarta.
Reksoprayitno, Soediyono, 2000. Ekonomi Makro, Yogyakarta : Penerbit BPFE.
Rifai, Ahmad, Didi Muwardi, dan Juwita Rizki Fitri N. R. 2008. Perilaku
KonsumenSayur Organik di Pekan Baru.Jurnal Industri dan Perkotaan
Volume 12, No.22.
Rochim dan Rizky. 2002. Sayuran Organik Penuhi Keinginan Konsumen.
Majalah Hortikultura. Dirjen Bina Prod.Hortikultura. Jakarta.
Rolita, E. 2005.Analisis Faktor-Faktor Kepuasan Konsumen (Studi Kasus Usaha
Makanan Mie Khas Aceh Titi Bobrok).Skripsi. Universitas Sumatera
Utara. Medan.
Saragih SE. 2008. Pertanian Organik: solusi hidup harmoni dan berkelanjutan. Cetakan 1. Jakarta: Penebar Swadaya.
Setiadi, Nugroho, J. 2003, Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk
Strategi dan Penelitian Pemasaran, Bandung : Kencana
Sitohang, Rany Valentyna. 2016. Analisis Pengaruh Faktor Produk, Harga Dan
Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Dan Frekuensi
Pembelian Mi Aceh (Studi Kasus: Rumah Makan Mi Aceh Titi Bobrol
Kota Medan. Universitas Sumatera Utara Medan.
Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Bisnis. CV. Alvabeta. Bandung.
Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: ALFABETA
Sumarwan U. 2004.Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia
Sumarwan, 2003.Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran.
Susanto, R.2002. Penerapan Pertanian Organik, kanisius, Yogyakarta.
Sutanto R. 2002. Penerapan pertanian organik: pemasyarakatan dan
pengembangannya. Yogyakarta: Kanisius.
Lampiran 1.
Skor Hasil Kueioner
Variabel Harga
No.
Responden
Nomor Butir Angket Total
Indi1 Indi2 Indi3 Indi4
1 4 4 4 4 16
2 4 4 4 3 15
3 4 2 3 4 13
4 3 3 2 4 12
5 4 4 3 2 13
6 3 3 3 2 11
7 4 4 4 4 16
8 1 2 3 3 9
9 2 2 3 3 10
10 3 3 4 2 12
11 3 2 4 4 13
12 4 4 3 4 15
13 3 2 2 3 10
14 4 4 3 2 13
15 4 4 2 3 13
16 3 2 3 4 12
17 3 3 2 4 12
18 2 2 4 3 11
19 3 4 4 3 14
20 2 2 3 4 11
21 4 4 4 3 15
22 4 4 4 4 16
23 3 3 3 2 11
24 2 2 2 3 9
25 3 3 4 4 14
26 4 4 4 4 16
27 3 3 3 2 11
28 3 3 2 4 12
29 4 4 3 2 13
30 3 2 4 3 12
Variabel kualitas
No. Responden Nomor Butir Angket
Total Indi1 Indi2 Indi3 Indi4
1 4 4 4 4 16
2 3 3 3 3 12
3 4 4 3 4 15
4 2 3 3 3 11
5 2 3 2 4 11
6 4 3 3 3 13
7 2 2 3 3 10
8 1 2 2 2 7
9 1 2 3 4 10
10 1 3 4 4 12
11 2 1 3 4 10
12 2 3 2 3 10
13 1 2 1 2 6
14 2 2 2 3 9
15 1 2 2 4 9
16 2 3 2 3 10
17 1 3 3 3 10
18 2 3 3 4 12
19 3 4 3 3 13
20 2 3 3 4 12
21 1 2 3 3 9
22 2 3 3 4 12
23 2 3 3 3 11
24 2 4 4 4 14
25 3 4 3 3 13
26 3 3 3 4 13
27 2 3 3 3 11
28 2 3 3 4 12
29 2 3 3 3 11
30 2 3 3 4 12
Variabel Pelayanan
No.
Responden
Nomor Butir Angket Total
Indi1 Indi2 Indi3 Indi4 Indi5
1 3 3 4 3 2 15
2 3 4 2 3 3 15
3 2 3 3 3 3 14
4 3 4 3 3 4 17
5 2 4 2 3 3 14
6 2 3 2 4 3 14
7 3 3 3 3 3 15
8 4 4 4 4 4 20
9 4 4 4 4 4 20
10 4 4 4 4 4 20
11 4 4 3 4 4 19
12 3 3 2 3 2 13
13 1 2 1 2 1 7
14 3 3 2 3 3 14
15 2 4 4 2 2 14
16 2 2 3 4 3 14
17 3 4 3 2 3 15
18 4 4 4 4 4 20
19 3 4 4 4 4 19
20 3 3 3 2 3 14
21 4 4 2 2 3 15
22 3 3 3 3 3 15
23 4 4 4 3 4 19
24 4 4 4 4 4 20
25 4 4 4 4 4 20
26 4 3 3 3 3 16
27 4 4 4 4 4 20
28 4 4 4 4 4 20
29 4 4 4 3 3 18
30 4 4 3 3 3 17
Variabel Kepuasan
No. Responden Nomor Butir Angket
Total Indi1 Indi2 Indi3 Indi4
1 3 4 4 4 15
2 4 4 4 3 15
3 4 2 3 4 13
4 3 3 2 4 12
5 4 4 3 2 13
6 3 3 3 2 11
7 4 4 4 4 16
8 1 2 3 3 9
9 2 2 3 3 10
10 3 3 4 2 12
11 3 2 4 4 13
12 4 4 3 4 15
13 3 2 2 3 10
14 4 4 3 2 13
15 4 4 2 3 13
16 3 2 3 4 12
17 3 3 2 4 12
18 2 2 4 3 11
19 3 4 4 3 14
20 2 3 3 4 12
21 4 4 4 3 15
22 4 4 4 4 16
23 3 3 3 2 11
24 2 2 2 3 9
25 3 3 4 4 14
26 4 4 4 4 16
27 3 3 3 2 11
28 3 3 2 4 12
29 4 4 3 2 13
30 3 2 4 3 12
Lampiran 2. Hasil Output SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel Harga
Correlations
Indi1 Indi2 Indi3 Indi4 Total
Indi1 Pearson Correlation 1 ,769** ,214 ,043 ,812
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,257 ,823 ,000
N 30 30 30 30 30
Indi2 Pearson Correlation ,769** 1 ,240 -,118 ,766
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,201 ,533 ,000
N 30 30 30 30 30
Indi3 Pearson Correlation ,214 ,240 1 ,045 ,573**
Sig. (2-tailed) ,257 ,201 ,813 ,001
N 30 30 30 30 30
Indi4 Pearson Correlation ,043 -,118 ,045 1 ,375*
Sig. (2-tailed) ,823 ,533 ,813 ,041
N 30 30 30 30 30
Total Pearson Correlation ,812** ,766
** ,573
** ,375
* 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,041
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Reliabilitas Variabel Harga
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
,743 ,747 5
Variabel Kualitas
Correlations
Indi1 Indi2 Indi3 Indi4 Total
Indi1 Pearson Correlation 1 ,608** ,331 ,176 ,778
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,074 ,353 ,000
N 30 30 30 30 30
Indi2 Pearson Correlation ,608** 1 ,462
* ,198 ,796
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,010 ,295 ,000
N 30 30 30 30 30
Indi3 Pearson Correlation ,331 ,462* 1 ,514
** ,752
**
Sig. (2-tailed) ,074 ,010 ,004 ,000
N 30 30 30 30 30
Indi4 Pearson Correlation ,176 ,198 ,514** 1 ,590
**
Sig. (2-tailed) ,353 ,295 ,004 ,001
N 30 30 30 30 30
Total Pearson Correlation ,778** ,796
** ,752
** ,590
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Reliabilitas Variabel Kualitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
,790 ,844 5
Variabel Pelayanan
Correlations
ind1 ind2 ind3 ind4 ind5 total
ind1 Pearson Correlation 1 .644** .590
** .407
* .694
** .841
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .026 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
ind2 Pearson Correlation .644** 1 .514
** .230 .643
** .739
**
Sig. (2-tailed) .000 .004 .222 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
ind3 Pearson Correlation .590** .514
** 1 .479
** .603
** .811
**
Sig. (2-tailed) .001 .004 .007 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
ind4 Pearson Correlation .407* .230 .479
** 1 .696
** .702
**
Sig. (2-tailed) .026 .222 .007 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
ind5 Pearson Correlation .694** .643
** .603
** .696
** 1 .904
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Total Pearson Correlation .841** .739
** .811
** .702
** .904
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Reliabilitas Pelayanan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
,806 ,912 6
Variabel Kepuasan
Correlations
Indi1 Indi2 Indi3 Indi4 Total
Indi1 Pearson Correlation 1 ,696** ,172 ,000 ,760
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,364 1,000 ,000
N 30 30 30 30 30
Indi2 Pearson Correlation ,696** 1 ,236 -,081 ,759
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,209 ,670 ,000
N 30 30 30 30 30
Indi3 Pearson Correlation ,172 ,236 1 ,045 ,570**
Sig. (2-tailed) ,364 ,209 ,813 ,001
N 30 30 30 30 30
Indi4 Pearson Correlation ,000 -,081 ,045 1 ,388*
Sig. (2-tailed) 1,000 ,670 ,813 ,034
N 30 30 30 30 30
Total Pearson Correlation ,760** ,759
** ,570
** ,388
* 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,034
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
,735 ,733 5
Lampiran 3. Hasil Regresi Linear Berganda
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 X3, X1, X2a . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Y
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .992a .985 .983 .25823 .985 564.551 3 26 .000 1.556
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
59
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 112.933 3 37.644 564.551 .000a
Residual 1.734 26 .067
Total 114.667 29
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .782 .454 1.724 .097
X1 .962 .026 .995 36.961 .000
X2 -.017 .025 -.019 -.685 .499
X3 -.006 .017 -.010 -.371 .714
a. Dependent Variable: Y
60