74
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYUR ORGANIK DI TRANSMART PLAZA MEDAN FAIR SKRIPSI Oleh: SANNY JOESAN PRABOWO NPM : 1304300077 Program Studi : Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN 2018

full skripsi.pdf - UMSU REPOSITORY

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUASAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYUR

ORGANIK DI TRANSMART PLAZA MEDAN FAIR

SKRIPSI

Oleh:

SANNY JOESAN PRABOWO

NPM : 1304300077

Program Studi : Agribisnis

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

MEDAN

2018

RINGKASAN

SANNY JOESAN PRABOWO (1304300077) dengan judul skripsi

“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Dalam

Membeli Sayur Organik di Transmart Plaza Medan Fair”. Dibimbing oleh

Khairunnisa Rangkuti S.P., M.,si dan Nursamsi S.p., M.M.

Pemenuhan harga, kualitas dan pelayanan menjadi salah satu faktor yang

diharapkan dapat meningkatkan kepuasan konsumen dalam membeli sayur

organik di Transmart Plaza Medan Fair. Rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah faktor-faktor apa yang mempengaruhi kepuasan konsumen dalam membeli

sayur organik di Transmart Plaza Medan Fair. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui faktor- faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen terhadap pembelian sayur organik di Transmart Plaza Medan Fair.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Populasi dalam penelitian ini adalah Konsumen yang membeli Sayur

Organik di Transmart Plaza Medan Fair. Jumlah Sampel Pada Penelitian ini

sebanyak 30 orang. Metode pengumulan data dalam penelitian ini adalah angket

(kuesioner), metode analisisnya yaitu uji instrument (uji validitas dan reliabilitas)

dan metode Analisis Regresi Linier Berganda menggunakan SPSS for Windows

versi 16.

Hasil dalam penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dari

ketiga variabel (harga, Kualitas dan Pelayanan), variabel yang sangat berpengaruh

terhadap kepuasan konsumen dalam membeli sayur organik di Transmart Plaza

Medan Fair adalah variabel harga.

RIWAYAT HIDUP

SANNY JOESAN PRABOWO, dilahirkan di Bekasi, 22 April 1995.

Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Bapak

LukmanHasanuddin dan Ibu Dian Rizkiana. Pendidikan formal yang pernah

ditempuh penulis adalah sebagai berikut :

- Tahun 2001 masuk Sekolah Dasar Negeri 064988 Kecamatan Medan

Maimun, Kota Medan dan tamat pada tahun 2007

- Tahun 2007 masuk Sekolah Menengah Pertama Harapan Mandiri Medan

dan tamat pada tahun 2010

- Tahun 2010 masuk Sekolah Menengah Atas SMA Harapan 3 Medan dan

tamat pada tahun 2013

- Tahun 2013 menempuh pendidikan di Program Studi Agribisnis, Fakultas

Pertanian, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan

- Tahun 2015 mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Perkebunan

Nusantara III Unit KebunSeiKebara.

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala atas

segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

iniSelama penulisan skripsi ini, perlu banyak menerima bantuan dan bimbingan

dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Kepada Allah SWT yang telah member kesehatan, kesempatan, sehingga

saya dapat menyelesaikan tugas akhir.

2. Kepada kedua Orang tua Ayah saya Lukman Hasanuddin dan Ibu saya

Dian Rizkiana yang penuh kasih sayang telah mengasuh dan membimbing

serta memberikan dukungan baik secara moril maupun secara material

serta doa dan motivasi.

3. Ibu Ir. Asritanarni Munar, M.P selaku Dekan Fakultas Pertanian,

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

4. Ibu Kharunnisa RangkutiS.P., M.Si., Selaku ketua Jurusan Agribisnis yang

telah memberikan banyak masukan dan nasehat yang membangun kepada

penulis.

5. Ibu Kharunnisa Rangkuti S.P., M.Si.,selaku Dosen Ketua Pembimbing

skripsi penulis yang telah memberikan banyak masukan dan nasehat yang

membangun kepada penulis.

6. Bapak Nursamsi, S.P, M.M, Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

memberikan masukan dan nasehat yang membangun bagi penulis.

7. Seluruh staf dosen dan keryawan Biro Fakultas Pertanian yang sangat

membantu penulis dalam menyelesaikan kegiatan administrasi dan

akademis penulis.

8. Kepada saudara kandung saya yang saya sayangi, kakak saya Dara Silvia

dan adik saya Syafaat Audy Muslimin. Terima kasih atas segala doa

ataupun dukungan kalian semua.

9. Sahabat-sahabat yang saya sayangi Sadly Nugraha, Dimas Taris, Rizki

Afif, Dwiky Cakra dan Devi Dhamayanti. Terima kasih atas motivasi dan

dukungan kalian semua.

10. Dan terima kasih kepada teman-teman Agribisnis terutama Agribisnis 2

Stambuk 2013 yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu per satu.

11. Terimakasih kepada pihak Transmart Plaza Medan Fair yang telah banyak

membantu dalam mendapatkan data untuk melengkapi data penelitian

saya.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua

pihak untuk penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis memanjatkan doa dan

sujud kepada Allah SWT yang maha pengasih dan maha penyayang yang selalu

memberikan keselamatan dan kesehatan serta rahmat-Nya kepada kita. Amin.

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmanirrahim

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH Subhanahu WaTa’ala atas

segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

yang berjudul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUASAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYUR ORGANIK DI

TRANSMART PLAZA MEDAN FAIR”.

Pertanian organik merupakan salah satu bagian dari sektor pertanian yang

mendapakan perhatian besar masyarakat di Negara maju maupun Negara

berkembang seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat yang lebih

mementingkan kualitas kesehatan baik kesehatan manusia maupun lingkungan.

Saat ini pangsapasar pangan organik meningkat dengan pesat di dunia.

Di masyarakat modern pola ini pola hidup sehat menjadi salah satu ukuran

standar kualitas. Bukan sekedar menyeimbangkan antara kesibukan dan olahraga,

tetapi pola hidup sehat bisa di mulai dengan mengonsumsi makanan. Semakin

jauh makanan itu dari kandungan obat-obatan kimia atau pestisida, kemungkinan

untuk meningkatkan standart hidup sehat semakin terbuka.

Medan, Agustus 2017

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN .......................................................................................... i

RIWAYAT HIDUP ................................................................................. ii

UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................. iii

KATA PENGANTAR ............................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... x

PENDAHULUAN .................................................................................... 1

Perumusan Masalah ...................................................................... 5

Tujuan Penelitian .......................................................................... 5

Manfaat Penelitian ........................................................................ 6

TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 7

Petani Organik ............................................................................... 7

Sayur Organik ............................................................................... 9

Pemasaran ...................................................................................... 11

Prilaku Konsumen ......................................................................... 12

Pengertian Kepuasan Konsumen. .................................................. 13

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen ........... 15

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Untuk Membeli ........................................................................................ 16

Proses Pengambilan Keputusan .................................................... 20

Perilaku Setelah Pembelian ........................................................... 22

Penelitian Terdahulu ..................................................................... 23

Kerangka Pemikiran ...................................................................... 25

Hipotesis ........................................................................................ 26

METODE PENELITIAN ....................................................................... 27

Metode Penelitian .......................................................................... 27

Metode Penentuan Lokasi Penelitian ............................................ 27

Metode Penentuan Sampel ............................................................ 27

Metode Pengumpulan Data ........................................................... 28

Metode Analisis Data .................................................................... 28

Definisi dan Batasan Operasional ................................................. 30

DESKRIPSI UMUM DAERAH PENELITIAN ................................... 31

Sejarah dan Gambaran Umum Perusahaan ................................... 31

Lokasi dan Letak Geografis .......................................................... 31

Karakteristik Sampel ..................................................................... 33

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 35

Uji Validitas dan Realibitas .......................................................... 35

Hasil Presepsi Konsumen Terhadap Sayur Organik di Transmart

Plaza Medan Fair........................................................................... 37

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ........................................ 43

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 47

Kesimpulan ................................................................................... 47

Saran .............................................................................................. 48

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 49

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1. Jumlah Penduduk Menurut Umur Di Desa Sidodadi Ramunia ..... 33

2. Karakteristik Konsumen Sayuran Organik di Transmart Plaza

Medan Fair Berdasarkan Usia ....................................................... 33

3. Karakteristik Konsumen Sayuran Organik di Transmart Plaza

Medan Fair Berdasarkan Jenis Pekerjaan ..................................... 34

4. Karakteristik Konsumen Sayuran Organik di Transmart Plaza

Medan Fair Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............................... 34

5. Hasil Uji Validitas Variabel Harga ............................................... 35

6. Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas ............................................ 35

7. Hasil Uji Validitas Variabel Pelayanan ......................................... 36

8. Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan ......................................... 36

9. Hasil Uji Reliabilitas Variabel ...................................................... 37

10. Hasil Variabel Harga ..................................................................... 38

11. Hasil Variabel Kualitas ................................................................. 39

12. Hasil Variabel Pelayanan .............................................................. 39

13. Hasil Variabel Kepuasan ............................................................... 40

14. Hasil Analisis Secara Simultan (Uji F) ......................................... 41

15. Hasil Analisis Secara Parsial (Uji T) ............................................. 42

16. Hasil Uji Determinasi .................................................................... 43

17. Hasil Uji Regresi Linier Berganda ............................................... 44

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1. Konsep Kepuasan Pelanggan ........................................................ 15

2. Proses Pengambilan Keputusan .................................................... 20

3. Skema Kerangka Pemikiran .......................................................... 26

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Skor Hasil Kuesioner .................................................................... 51

2. Distribusi Karakteristik Petani Responden Kelompok

Juli Tani ......................................................................................... 55

3. Hasil Regresi Linear Berganda ..................................................... 59

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam kondisi mengalami terpaan badai krisis moneter yang berlanjut

dengan krisis ekonomi yang berkepanjangan, saat ini sangat jarang sektor yang

tetap sanggup berdiri tegak untuk dapat memberikan kontribusi terhadap

kemampuan produksi nasional dan mampu mempertahankan peranan ekonominya

dalam peyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan, serta peningkatan devisa.

Akibat dari krisis moneter ini menyebabkan tertutupnya berbagai usaha,

pemutusan hubungan kerja, penurunan daya beli masyarakat, peningkatan

kriminalitas, serta penurunan mutu gizi masyarakat. Salah satu sektor dari sedikit

sektor yang mampu bertahan adalah sektor pertanian (Rasahan, dkk, 1999)

Pertanian organik merupakan salah satu bagian dari sektor pertanian yang

mendapat perhatian besar masyarakat di negara maju maupun negara berkembang

seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat yang lebih mementingkan

kualitas kesehatan baik kesehatan manusia maupun kesehatan lingkungan. Saat ini

pangsa pasar pangan organik meningkat dengan pesat didunia. Hal tersebut

disebabkan karena masyarakat yang mulai sadar akan kebutuhan mutlak dalam

menekan resiko kesehatan melalui pangan “sehat” tersebut (meningkatkan

immunitas tubuh). Selain itu para wanita memandang bahwa kebugaran tubuh,

kecantikan, dan penampilan adalah hal penting untuk tetap “awet muda” ataupun

“awet tua”. Saat ini, masyarakat mulai membuat relaksasi hidup seimbang (good

formood). Oleh karena itu, pangan organik dan pertanian organik akan menjadi

“in a great demand” pada masa mendatang (Saragih, 2008).

Memasuki abad 21 ini, gaya hidup sehat dengan slogan “Back to Nature”

telah menjadi trend baru masyarakat dunia. Orang makin menyadari bahwa

penggunaan bahan-bahan kimia non-alami, seperti pupuk dan pestisida kimia

sintetis serta hormon pertumbuhan dalam produksi pertanian ternyata berdampak

negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Gaya hidup yang

demikian ini telah mengalami pelembagaan secara internasional yang diwujudkan

melalui regulasi perdagangan global yang mensyaratkan jaminan bahwa produk

pertanian harus mempunyai atribut aman dikonsumsi (food safety attributes),

memiliki kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) serta ramah lingkungan

(eco-labelling attributes) (Maporina, 2006).

Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati tropika yang unik,

kelimpahan sinar matahari, air dan tanah, serta budaya masyarakat yang

menghormati alam, potensi pertanian organik sangat besar.Pasar produk pertanian

organik dunia meningkat 20% per tahun, oleh karena itu pengembangan budidaya

pertanian organik perlu diprioritaskan pada tanaman bernilai ekonomis

tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor

(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2005).

Prospek usaha sayuran organik sebenarnya untuk selama 10 tahun ke

depan, diperhitungkan sangat prospektif. Ini disebabkan semakin tinggi tingkat

kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi produk pertanian terutama sayuran

yang bebas bahan-bahan kimia.Ini berkaitan dengan kesehatan tubuh, di mana

berbagai negara maju sudah semakin ketat mengawasi peredaran produk sayuran

yang perawatannya menggunakan bahan kimia (Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian, 2005).

Sayuran organik sebagai salah satu produk yang dihasilkan dari pertanian

bersifat ramah lingkungan dan lebih mendekatkan diri kepada konsep alam,

sehingga mampu memberikan jaminan kualitas yang lebih baik dibandingkan

dengan sayuran biasa. Hal tersebut menimbulkan daya tarik tersendiri bagi

konsumen kelas tertentu yang kemudian mengubah pola konsumsi sayurannya

dari sayuran yang dibudidayakan secara anorganik ke sayuran organik,

sehingga daya tarik dan popularitas sayuran yang diusahakan secara anorganik

berkurang bagi konsumen kelas tertentu. Hal ini disebabkan dengan meningkatnya

tingkat pendapatandan pengetahuan akan pentingnya makanan yang aman

bagi kesehatan dan ramahlingkungan.

Umumnya sayuran organik tersedia dan dijual pada ritel-ritel modern.Hal

ini dikarenakan sayuran organik merupakan sayuran yang berkualitas tinggi dan

mahal sehingga cenderung tersedia di ritel-ritel modern atau tempat-tempat

tertentu. Selain itu, keamanan dan kesegaran sayuran organik yang lebih terjamin

melalui kemasan pada produknya. Adanya perubahan pola konsumsi masyarakat

dari sayuran anorganik menjadi sayuran organik merupakan sebuah peluang bagi

ritel-ritel modern untuk menjual sayuran organik yang aman dan sehat untuk

dikonsumsi.

Di kota Medan sayuran organik kini menjadi primadona baru di pasar

modern, walaupun harganya masih tergolong mahal atau 20% di atas harga

sayuran nonorganikdi Transmart Supermarket misalnya, sayuran organik rata-rata

dijual dengan harga Rp 17.000 hingga Rp 70.000 per kg.

Beberapa jenis sayuran organik yang tersedia diantaranya adalah

kangkung, bayam hijau, bayam merah, kubis, tomat, jagung, wortel, sawi, selada,

dan pakchoy. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Penelitian dan

pengembangan Pertanian, permintaan konsumen terhadap sayuran organik di Kota

ini terus mengalami peningkatan sebesar 20% setiap tahun sejak pertama kali

dipasarkan pada tahun 2009 (Pracaya, 2002).

Meskipun harganya mahal di Kota Medan, tetap saja sayuran ini diburu

masyarakat karena konsumen mengkonsumsi sayuran ini dengan tujuan kesehatan

dan rasanya lebih enak dibandingkan sayuran non organik. Tetapi yang menjadi

kendala bagi konsumen adalah dengan harga yang relatif mahal yaitu hampir 3

kali lipat dari harga sayuran non organik, sehingga konsumen harus

mempertimbangkan pengeluarannya sehari-hari. Dari itu konsumen harus

mengatur frekuensi pembelian akan sayur organik ini sesuai dengan

kebutuhannya.

Transmart masih sangat baru dalam usaha pemasaran sayuran organik

dibandingkan dengan swalayan modern lainnya di Kota Medan. Swalayan ini

masih berada pada tahap perkembangan, sehingga masih berusaha untuk

memperluas pangsa pasar yang ada di wilayah Medan. Sayuran organik yang

dipasarkan di Transmart merupakan produk pertanian organik dengan label

sertifikasi, yang membuat kepercayaan konsumen akan kualitas sayuran tersebut

terjamin. Konsumen yang menjadi segmentasi pasar Transmart adalah konsumen

dari kelas menengah ke bawah sampai kelas menengah ke atas dengan tingkat

pendidikan yang relatif tinggi. Selain itu lokasi Transmart yang strategis berada di

pusat kota, sangat mendukung untuk mendekatkan produk dengan konsumen

sasarannya.

Terdapat pandangan yang berbeda-beda terhadap proses keputusan yang

dilakukan oleh konsumen. Karena setiap keputusan yang dilakukan oleh

konsumen secara logis membandingkan sejumlah pilihan dalam kaitannya dengan

biaya yang diterima untuk memperoleh kepuasan terbesar dari waktu yang

dikeluarkan. Terdapat banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan

konsumen terhadap keputusan membeli sayuran organik, salah satunya adalah

kualitas dan kuantitas sayur yang baik untuk mendukung dalam peningkatan

kesehatan dan pola hidup yang baik bagi manusia.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di

atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kepuasan konsumen

dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen

Dalam Membeli Sayur Organik di Transmart Plaza Medan Fair”

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang

didapat adalah sebagai berikut :

1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dalam

membeli Sayur Organik di Transmart?

2. Faktor manakah yang paling berpengaruh terhadap kepuasan konsumen

dalam membeli Sayur Organik di Transmart?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja mempengaruhi kepuasan konsumen

dalam membeli Sayur Organik di Transmart

2. Untuk mengetahui faktor apa yang paling berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen dalam membeli Sayur Organik di Transmart

Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian adalah :

1. Sebagai bahan informasi bagi Transmart untuk lebih memperhatikan

kualitas produk, pelayanan, harga pada sayur organik serta dapat dijadikan

landasan dalam menentukan kebijakan selanjutnya.

2. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah dan pihak yang membutuhkan.

3. Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.

TINJAUAN PUSTAKA

Pertanian Organik

Pertanian organik yang semakin banyak berkembang pada saat ini

termasuk di Indonesia menunjukkan adanya kesadaran dari petani dan berbagai

pihak yang bergerak dalam sektor pertanian akan pentingnya kesehatan dan

keberlanjutan lingkungan. Revolusi hijau yang memberikan banyak bahan kimia

dalam kegiatan pertanian yang menimbulkan masalah terhadap lingkungan,

terutama lingkungan pertanian semakin hancur dan tidak lestari. Hal ini terlihat

dari semakin banyaknya lahan yang pada awalnya subur menjadi lahan kritis.

Pertanian organik merupakan salah satu solusi alternatif dalam penanggulangan

permasalahan yang ditimbulkan selama ini (Armidin, 2007).

Pertanian Organik merupakan hukum pengembalian yang berarti suatu

sistem yang berusaha untuk mengembalikan semua jenis bahan organik ke dalam

tanah, baik dalam bentuk residu dan limbah pertanian maupun ternak yang

selanjutnya bertujuan memberi makanan pada tanaman. Filosofi yang melandasi

pertanian organik adalah mengembangkan prinsip- prinsip memberikan makanan

pada tanah dan selanjutnya tanah menyediakan makanan untuk tanaman dan

bukan memberikan makanan langsung pada tanaman. Hal ini berbeda sama sekali

dengan pertanian konvensional yang memberikan unsur hara secara cepat dan

langsung dalam bentuk larutan sehingga diserap dengan takaran dan waktu

pemberian yang sesuai dengan kebutuhan tanaman (Rochim dan Rizky, 2002).

Pertanian organik dilakukan sebagai langkah pencegahan dari

kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh budidaya kimiawi yang

biasa dilakukan dalam pengolahan tanah dan mengendalikan hama dan penyakit.

Dalam pertanian organik kegiatan tersebut dapat diatasi, selain penggunaan

pupuk kandang, pemberantasan hama juga dilakukan dengan pestisida organik.

Beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida organik antara

lain nimba, tembakau, brotowali, gadung, mengkudu, pepaya, sirsak, mahoni,

dan lainnya. Penggunaan pestisida organik tidak menimbulkan pencemaran,

tidak berbahaya, tidak meracuni tubuh dan mudah diperoleh (Sutanto, 2002).

Tingginya permintaan pertanian organik di negara-negara maju dipicu oleh

menguatnya kesadaran lingkungan dan gaya hidup alami dari masyarakat,

dukungan kebujakan pemerintah nasional, dukungan industry pengolahan pangan,

dukungan pasar konvensional, adanya harga premium di tingkat konsumen,

adanya lebel generic, adanya kampanye nasional pertanian organik secara gencar.

Produk pertanian organik sekarang telah menjadi produk eksotis yang dicari. Oleh

karena itu pertanian organik bisa menjadi sebuah basis yang dijadikan usaha

dengan prospek baik dari segi keuntungan dan segi alam (Jun, 2010).

Budidaya sayuran organik akan menghasilkan sayuran yang tergolong

tidak menarik dari sisi penampilan, banyak yang berlubang dimakan ulat dan

serangga. Namun dari mutu cita rasa, sayuran organik memang lebih baik, lebih

renyah, lebih manis dan tahan lama. Sedangkan sayuran non organik, kandungan

airnya tinggi, sehingga rasanya kurang manis dan lebih cepat busuk, sehingga

memberikan suatu pilihan kepada konsumen untuk membeli produk pangan

konvensional dengan harga murah, namun mengandung residu bahan kimia atau

sayuran organik yang berpenampilan kurang menarik dan berharga mahal, tetapi

aman bagi kesehatan (Hutabarat, 2008).

Sayuran Organik

Pada awalnya pakar pertanian barat menyebutkan bahwa sistem organik

dalam bidang pertanian merupakan ”hukum pengembalian (law of return)” yang

berarti suatu sistem yang berusaha untuk mengembalikan semua jenis bahan

organik ke dalam tanah, baik dalam bentuk residu dan limbah pertanaman maupun

ternak yang selanjutnya bertujuan memberi makanan pada tanaman. Filosofi yang

melandasi sistem organik dalam pertanian adalah mengembangkan prinsip-prinsip

memberi makanan pada tanah yang selanjutnya tanah menyediakan makanan

untuk tanaman (feeding the soil that feeds the plants), dan bukan memberi

makanan langsung pada tanaman.

Menurut (Sutanto, 2002) Strategi pertanian organik adalah memindahkan

hara secepatnya dari sisa tanaman, kompos dan pupuk kandang menjadi biomassa

tanah yang selanjutnya setelah mengalami proses mineralisasi akan menjadi hara

dalam larutan tanah. Dengan kata lain, unsur hara di daur ulang melalui satu atau

lebih tahapan bentuk senyawa organik sebelum diserap tanaman. Hal ini berbeda

sama sekali dengan pertanian konvensional yang memberikan unsur hara secara

cepat dan langsung dalam bentuk larutan sehingga diserap dengan takaran dan

waktu pemberian yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Kegunaan budidaya

organik pada dasarnya ialah membatasi kemungkinan dampak negatif yang

ditimbulkan oleh budidaya kimiawi dan bahkan menghilangkannya.

Dalam pertanian organik terdapat juga sayuran organik, yaitu sayuran

yang dibudidayakan dengan teknik pertanian yang mengandalkan bahan-bahan

alami tanpa bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama sayuran organik adalah

menyediakan produk pertanian bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen

dan konsumen serta tidak merusak lingkungan. Sayuran organik sebagai bagian

dari pertanian yang akrab dengan lingkungan perlu segera dimasyarakatkan

sejalan makin banyaknya dampak negatif terhadap lingkungan yang terjadi akibat

dari penerapan teknologi intensifikasi yang mengandalkan bahan kimia pertanian

(Pracaya, 2002).

Sayuran organik juga bersifat ramah lingkungan dan lebih kepada konsep

alam (back to nature). Budidaya pertanian yang dilakukan tanpa menggunakan

pupuk dan pestisida kimia. Hal tersebut membuat sayuran organik bebas dari

residu kimia sehingga layak dikonsumsi dan menyehatkan. Menurut Prestilia

(2012) dalam tesisnya menyebutkan bahwa sayuran organik dibudidayakan secara

alami maka sayuran tersebut mengandung berbagai keunggulan dibandingan

dengan sayuran non organik. Salah satu keunggulan dari sayuran organik adalah

aman dari residu bahan kimia, sehingga dapat menunjang kesehatan. Hal ini

membuat konsumen beralih dari sayuran konvensional ke sayuran organik.

Pada penelitian Isdiayanti (2007) juga menyebutkan bahwa sayuran

organik merupakan komoditas sayuran yang banyak diminati untuk

dikembangkan pada saat ini yang dihasilkan dari budidaya pertanian yang

dilakukan tanpa menggunakan pupuk dan pestisida kimia. Keistimewaan dari

sayuran organik adalah mengandung antioksidan 10-50 persen di atas sayuran

anorganik. Zat antioksidan atau biasa dikenal sebagai zat yang membantu dan

dibutuhkan oleh tubuh serta dapat menyembuhkan penyakit yang merupakan zat

kekebalan tubuh. Sayuran dan buah organik diketahui mengandung vitamin C dan

mineral esensial, seperti kalium, fosfor, magnesium, zat besi dan krom, lebih

tinggi dibanding dengan anorganik.

Pemasaran

Pemasaran merupakan hal penting bagi perusahaan untuk menentukan

keberhasilan produknya. Pemasaran (marketing) yaitu kegiatan manusia yang

ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

Dari definisi ini muncul dua kegiatan pemasaran yang utama. Pertama, para

pemasar berusaha untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran

mereka. Kedua, pemasaran meliputi studi tentang proses pertukaran dimana

terdapat dua pihak yang mentransfer sumber daya diantara keduanya. Bagi

pemasar untuk menciptakan pertukaran yang berhasil, mereka harus memahami

faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini

karena konsumen merupakan pusat dari seluruh usaha pemasaran (Barus, 2005).

Konsep pemasaran beranggapan bahwa produk yang dihasilkan harus

berorientasi pada kebutuhan konsumen. Hal ini disebabkan karena selera dan

kebutuhan konsumen terus berubah, maka macam dan kualitas produk perlu ada

pembaharuan-pembaharuan. Dalam mendesain konsep pemasaran, peranan

konsumen, masyarakat, dan lingkungan perlu mendapatkan perhatian khusus.

Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain konsep pemasaran

yaitu :

a. Identifikasi keinginan konsumen

b. Identifikasi terhadap produk yang dipasarkan. Hal ini mengandung pengertian

bahwa buat apa produk itu dipasarkan dan bukan sebaliknya membuat produk

untuk dijual

c. Identifikasi konsumen dan sekaligus menciptakan serta membina konsumen.

Di sinilah faktor dari konsep pemasaran itu, yaitu tindakan untuk

menciptakan dan membina langganan pada semua segmen yang ada. Oleh

karena itu identifikasi konsumen perlu diikuti dengan identifikasi segmen

pasar, karena konsumen pada segmen pasar tertentu akan menentukan macam

dan kualitas barang yang akan diminta (Sumarwan, 2003).

Perilaku Konsumen

Konsumen dapat dibedakan atas konsumen individu dan konsumen

organisasi. Penggunaan barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen individu dapat

diperuntukkan bagi dirinya sendiri, keluarga, saudara, teman, atau orang lain.

Konsumen organisasi membeli barang dan jasa untuk menjalankan seluruh

kegiatan organisasinya. Konsumen individu dan organisasi memiliki arti dan nilai

yang penting bagi perusahaan penghasil barang dan jasa, namun konsumen

individulah yang memberikan pengaruh secara langsung bagi kemajuan dan

kemunduran perusahaan. Produk sebaik apapun tidak akan berarti bagi

perusahaan, jika tidak digunakan oleh konsumen individu sebagai konsumen

akhir. Konsumen individu sebagai konsumen akhir memiliki keragaman

karakteristik seperti usia, latar belakang budaya, pendidikan keadaan ekonomi,

dan lain-lain (Sumarwan, 2004).

Teori konsumen merupakan teori yang mencakup perilaku konsumen

dalam membelanjakan pendapatannya untuk memperoleh alat-alat pemuas

kebutuhan, berupa barang ataupun jasa-jasa konsumsi. Reksoprayitno (2000),

menyampaikan bahwa teori konsumen menjelaskan bagaimana reaksi konsumen

dalam kesediaannya membeli suatu barang akan berubah jika jumlah pendapatan

konsumen dan harga barang yang bersangkutan berubah. Fungsi utama barang

dan jasa konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan langsung pemakainya,

dengan terpenuhinya kebutuhan konsumen tersebut akan menimbulkan kepuasan

(satisfaction) bagi konsumen itu sendiri.

Pengertian Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang

berasal dari perbandingan antara kesan terhadap kinerja (hasil) suatu produk

dengan harapan yang dimiliki. Hannah dan Karp (1991)dalam Rolita (2005)

mengemukakan, suatu usaha dalam menciptakan kepuasan konsumen harus dapat

memenuhi kebutuhan konsumen yang dianggap sangat penting yang disebut “The

Big Eight Factor” yang secara umum dibagi ke dalam tiga kategori sebagai

berikut:

1. Faktor-faktor yang berhubungan dengan produk:

a) Kualitas produk yaitu merupakan mutu dari semua komponen-komponen

yang membentuk produk sehingga memiliki nilai tambah.

b) Hubungan nilai sampai dengan harga, merupakan hubungan antara harga dan

nilai produk yang ditentukan oleh perbedaan antara nilai yang dibayar oleh

pelanggan terhadap suatu produk yang dihasilkan.

c) Bentuk produk yang merupakan komponen-komponen fisik dari suatu produk

yang menghasilkan suatu manfaat.

d) Keandalan merupakan kemampuan dari suatu usaha untuk menghasilkan

produk sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh usaha itu.

2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pelayanan :

a) Jaminan merupakan sesuatu yang ditawarkan oleh usaha tersebut untuk

pengembalian harga pembelian atau mengadakan perbaikan terhadap produk

yang rusak setelah pembelian.

b) Respon dan cara pemecahan masalah (response and remedy of problems)

merupakan sikap dari karyawan dalam menanggapi keluhan dan serta

masalah yang dihadapi oleh pelanggan.

3. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pembelian :

a) Pengalaman karyawan, merupakan hubungan antara pelanggan dan

karyawan artinya dalam hal komunikasi yang berhubungan dengan

pembelian.

b) Kemudahan dan kenyamanan (convinience of acquistion) merupakan segala

kemudahan dan kenyamanan yang diberikan oleh suatu usaha terhadap

produk yang dihasilkan

Kepuasan konsumen merupakan ukuran keberhasilan strategi pemasaran

perusahaan dalam memasarkan produknya. Mengukur tingkat kepuasan konsumen

bukanlah hal yang mudah dan memerlukan kriteria tertentu. Adapun kepuasan

konsumen dapat diukur dari sudut:

a) “Suara Konsumen” (consumen vote). Dari sudut ini pengukuran kepuasan

konsumen bersifat kualitatif dan subjektif. Kepuasan konsumen diukur dari

suara-suara konsumen yang dapat diukur dari kritik atau keluhan terhadap

strategi dari perusahaan itu.

b) “Laba atau keuntungan konsumen” (company’s profit). Peninjauan kepuasan

konsumen yang diukur berdasarkan sudut keuntungan atau laba usaha,

merupakan pengukuran yang bersifat kuantitatif dan objektif. Makin tinggi

tingkat laba ini berarti makin tinggi pula tingkat kepuasan konsumen terhadap

kebijakan produk perusahaaan (Sitohang, 2016).

Gambar 1. Konsep Kepuasan Pelanggan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen

Dalam menentukan kepuasan konsumen ada 5 faktor yang harus

diperhatikan menurut (Lupyoadi, 2001) antara lain :

a. Kualitas produk, yaitu pelanggan akan merasa puas bila hasil mereka

menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.

b. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu pelanggan akan merasa puas bila

mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang

diharapkan.

c. Emosi, yaitu pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan

bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk

dengan merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang

lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk

tetapi sosial atau self esteem yang membuat pelanggan merasa puas

terhadap merek tertentu.

Tujuan Perusahaan

Nilai Produk Bagi Pelanggan

Produk

Tujuan Perusahaan

Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan

Tingkat Kepuasan Pelanggan

d. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi

menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih

tinggi kepada pelanggan.

e. Biaya, yaitu pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan

atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau

jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Untuk Membeli

Menurut phillip Kotler (2003) perilaku pembelian konsumen dipengaruhi

oleh empat faktor, diantaranya sebagai berikut :

1. Faktor Budaya

Budaya, sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku

pembelian.Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar.

Anak-anak yang sedang tumbuh akan mendapatkan seperangkat nilai, persepsi,

preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya.

Contonhya pada anak-anak yang dibesarkan di Amerika Serikat sangat

terpengaruh dengan nilai-nilai sebagai berikut: prestasi, aktivitas, efisiensi,

kemajuan, kenikmatan materi, individualisme, kebebasan, humanisme, dan

berjiwa muda.

Masing-masing subbudaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih

menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya seperti

kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan wilayah geografis.

Pada dasaranya dalam sebuah tatanan kehidupan dalam bermasyarakat

terdapat sebuah tingkatan (strata) sosial. Tingkatan sosial tersebut dapat berbentuk

sebuah sistem kasta yang mencerminkan sebuah kelas sosial yang relatif homogen

dan permanen yang tersusun secara hirarkis dan para anggotanya menganut nilai,

minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial tidak hanya mencerminkan

penghasilan, tetapi juga indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan, perilaku

dalam berbusana, cara bicara, rekreasi dan lain-lainya.

2. Faktor Sosial

Selain faktor budaya, perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh

faktor sosial diantarannya sebagai berikut:

a. Kelompok acuan

Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen dapat diartikan

sebagai kelompok yang dapat memberikan pengaruh secara langsung atau tidak

langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut. Kelompok ini biasanya

disebut dengan kelompok keanggotaan, yaitu sebuah kelompok yang dapat

memberikan pengaruh secara langsung terhadap seseorang. Adapun anggota

kelompok ini biasanya merupakan anggota dari kelompok primer seperti

keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja yang berinteraksi dengan secara

langsung dan terus menerus dalam keadaan yang informal. Tidak hanya kelompok

primer, kelompok sekunder yang biasanya terdiri dari kelompok keagamaan,

profesi dan asosiasi perdagangan juga dapat disebut sebagai kelompok

keanggotaan.

b. Keluarga

Dalam sebuah organisasi pembelian konsumen, keluarga dibedakan

menjadi dua bagian. Pertama keluarga yang dikenal dengan istilah keluarga

orientas. Keluarga jenis ini terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang

yang dapat memberikan orientasi agama, politik dan ekonomi serta ambisi

pribadi, harga diri dan cinta.Kedua, keluarga yang terdiri dari pasangan dan

jumlah anak yang dimiliki seseorang. Keluarga jenis ini biasa dikenal dengan

keluarga prokreasi.

c. Peran dan status

Hal selanjutnya yang dapat menjadi faktor sosial yang dapat

mempengaruhi perilaku pembelian seseorang adalah peran dan status mereka di

dalam masyarakat. Semakin tinggi peran seseorang didalam sebuah organisasi

maka akan semakin tinggi pula status mereka dalam organisasi tersebut dan secara

langsung dapat berdampak pada perilaku pembeliannya. Contoh seorang direktur

di sebuah perusahaan tentunya memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan

dengan seorang supervisor, begitu pula dalam perilaku pembeliannya. Tentunya,

seorang direktur perusahaan akan melakukan pembelian terhadap merek-merek

yang berharga lebih mahal dibandingkan dengan merek lainnya.

3. Pribadi

Keputusan pembelian juga dapat dipengaruhi oleh karakterisitik pribadi

diantaranya usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup,

serta kepribadian dan konsep-diri pembeli.

a) Usia dan siklus hidup keluarga

Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya yang

dimana setiap kegiatan konsumsi ini dipengaruhi oleh siklus hidup keluarga

b) Pekerjaan dan lingkungan ekonomi

Pekerjaan dan lingkungan ekonomi seseorang dapat mempengaruhi pola

konsumsinya. Cotohnya, direktur perusahaan akan membeli pakaian yang

mahal, perjalanan dengan pesawat udara, keanggotaan di klub khusus, dan

membeli mobil mewah. Selain itu, biasanya pemilihan produk juga dilakukan

berdasarkan oleh keadaan ekonomi seseorang seperti besaran penghasilan

yang dimiliki, jumlah tabungan, utang dan sikap terhadap belanja atau

menabung.

c) Gaya hidup

Gaya hidup dapat di artikan sebagai sebuah pola hidup seseorang

yang terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya yang terbentuk melalui

sebuah kelas sosial, dan pekerjaan. Tetapi, kelas sosial dan pekerjaan yang

sama tidak menjamin munculnya sebuah gaya hidup yang sama. Melihat hal

ini sebagai sebuah peluang dalam kegiatan pemasaran, banyak pemasar yang

mengarahkan merek mereka kepada gaya hidup seseorang. Contohnya,

perusahaan telepon seluler berbagai merek berlomba-lomba menjadikan

produknya sesuai dengan berbagai gaya hidup remaja yang modern dan

dinamis seperti munculnya telepon selular dengan fitur multimedia yang

ditujukan untuk kalangan muda yang kegiatan tidak dapat lepas dari berbagai

hal multimedia seperti aplikasi pemutar suara, video, kamera dan sebagainya.

Atau kalangan bisnis yang menginginkan telepon selular yang dapat

menujang berbagai kegiatan bisnis mereka.

d) Kepribadian

Setiap orang memiliki berbagai macam karateristik kepribadian yang bebeda-

beda yang dapat mempengaruhi aktivitas kegiatan pembeliannya.

Kepribadian merupakan ciri bawaan psikologis manusia yang berbeda yang

menghasilkan sebuah tanggapan relatif konsiten dan bertahan lama terhadap

rangsangan lingkungannya.Kepribadian biasanya digambarkan dengan

menggunakan ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi, kemampuan

bersosialisasi, pertahanan diri dan kemapuan beradaptsi. Kepribadian dapat

menjadi variabel yang sangat berguna dalam menganalisis pilihan merek

konsumen. Hal ini disebakan karena beberapa kalangan konsumen akan

memilih merek yang cocok dengan kepribadiannya.

4. Psikologis

Terakhir, faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen

adalah faktor psikologis. Faktor ini dipengaruhi oleh empat faktor utama

yaitu Motivasi, Presepsi, Pembelajaran, Keyakinan dan Sikap.

Proses Pengambilan Keputusan

Kotler (2009) menjelaskan bahwa ada lima tahapan yang dilewati para

konsumen dalam proses keputusan pembelian: pengenalan masalah, pencarian

informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, perilaku pasca pembelian.

Jelas bahwa proses pembelian berlangsung jauh sebelum pembelian aktual dan

berlanjut jauh sesudah pembelian. Proses pembelian yang spesifik dan urutan

terjadinya terlihat pada Gambar 2 berikut ini (Kotler,2009).

Gambar 2. Proses Pengambilan Keputusan Gambar 2 menjelaskan bahwa konsumen melewati lima tahapan

seluruhnya pada setiap pembelian, namun dalam pembelian yang lebih rutin,

konsumen seringkali melompati atau membalik beberapa tahap ini. Secara rinci

tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

Keputusan Pembeli

Pengevaluasian Alternatif

Pencarian Informasi

Pengenalan Kebutuhan

Prilaku Pasca Pembelian

1. Pengenalan masalah, proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya

masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi

sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Pemasar harus

mengetahui keadaan yang menjadi kebutuhan daripada pembeli dengan cara

mengumpulkan informasi lalu menjadikannya untuk mempengaruhi

konsumen sehingga pembelian potensial mendapat perhatian yang serius dari

konsumen.

2. Pencarian Informasi, seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan

terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Jika minat konsumen dalam

mencari informasi kuat dan produk yang dibutuhkan ada disekitarnya

konsumen tersebut akan membeli produk tesebut. Sebaliknya, jika minat

konsumen tidak kuat, maka konsumen akan menyimpan kebutuhan itu ke

dalam pemikiran atau mengerjakan pencarian informasi yang berhubungan

dengan kebutuhan mereka tersebut.

3. Evaluasi alternatif, konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi

berbagai merek alternatif di dalam serangkaian pilihan. Konsep dasar dalam

memahami proses evaluasi; pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah

kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.

Ketiga, konsumen melihat produk sebagai kelompok atribut dengan berbagai

kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk

memuaskan kebutuhan. Konsumen akan memberikan perhatian yang besar

pada atribut yang menghantarkan manfaat yang memenuhi kebutuhan.

4. Keputusan pembelian, pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi

terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Ada 5 (lima)

sub-keputusan dalam melakukan maksud pembelian; merek, penyalur,

kuantitas, waktu, dan metode pembayaran.

5. Perilaku sesudah pembelian, sesudah pembelian suatu produk, konsumen

akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen

tersebut juga akan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan

penggunaan produk. Tugas pemasar belum berakhir saat produk dibeli oleh

konsumen, melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian, tindakan

pasca pembelian dan pemakaian produk pembelian.

Perilaku sesudah Pembelian

Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan

mengalami beberapa tingkat kepuasan dan ketidakpuasan. Konsumen tersebut

juga akan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan pengggunaan

produk yang akan menarik minat pemasar. Pekerjaan pemasar tidak akan berakhir

pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan terus berlangsung hingga periode

sesudah pembelian.

Hal-hal yang merupakan perilaku sesudah pembelian antara lain adalah

sebagai berikut:

a. Keputusan sesudah Pembelian

Setelah membeli suatu produk, seorang konsumen mungkin mendeteksi

adanya suatu cacat. Beberapa pembeli tidak akan menginginkan produk cacat

tersebut, yang lainnya akan bersifat netral dan beberapa bahkan mungkin

melihat cacat itu sebagai sesuatu yang meningkatkan nilai dari produk.

Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari dekatnya antara harapan dari

pembeli tentang produk dan kemampuan dari produk tersebut.

b. Tindakan-tindakan sesudah Pembelian

Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan

mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, maka ia

akan memperlihatkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli produk

itu lagi. Para pelanggan yang tidak puas bereaksi sebaliknya. (Sunarto, 2006)

Mereka mungkin akan membuang atau mengembalikan produk tersebut,

bahkan mungkin juga mengambil tindakan publik seperti mengajukan

keluhan ke perusahaan, atau mengadu ke kelompok-kelompok lain (seperti

lembaga-lembaga bisnis, swasta atau pemerintah). Tindakan pribadi dapat

berupa memutuskan untuk berhenti membeli produk tersebut atau

memperingatkan rekan atau kerabatnya.

Penelitian Terdahulu

Penelitian Rifai dkk (2008) yang berjudul Perilaku Konsumen Sayuran

Organik di Kota Pekanbaru melakukan analisis sikap dan perilaku konsumen dalam

melakukan pembelian sayuran organik dari segi atribut berdasarkan karakteristik

responden serta kepuasan konsumen dalam pembelian. Berdasarkan analisis model

Fishbein, sikap konsumen terhadap produk sayuran organik bernilai positif sebesar

7,332 yang berarti secara keseluruhan konsumen memiliki sikap positif terhadap

produk sayuran organik. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa atribut manfaat

bagi kesehatan menjadi penentu utama sikap konsumen dalam mengambil keputusan

untuk mengkonsumsi sayuran organik, kemudian diikuti oleh atribut kandungan zat,

kesegaran, rasa, kemasan, harga, warna dan merk. Sedangkan atribut distribusi atau

kemudahan memperoleh tidak menjadi pertimbangan konsumen dalam

mengkonsumsi sayuran organik.

Neny (2008) meneliti tentang Analisis Faktor Yang Mempengaruhi

Permintaan Konsumen Akan Sayuran Organik. Peneltian ini menggunakan Linear

Berganda. Dari hasil penelitian, secara parsial, permintaan sawi manis organik

dipengaruhi oleh harga sayuran organik, harga sayuran non organik, pendapatan

keluarga dan selera konsumen Secara parsial, permintaan patchoi organik

dipengaruhi oleh harga sayuran non organik, pendapatan keluarga dan hari

raya/libur. Secara parsial, permintaan khailan organik pendapatan keluarga, secara

parsial, permintaan kangkung organik dipengaruhi oleh selera konsumen, secara

parsial, permintaan bayam hijau organik dipengaruhi oleh pendapatan keluarga,

selera konsumen dan hari raya/libur Secara parsial, permintaan bayam merah

organik dipengaruhi oleh pendapatan keluarga dan selera konsumen. Terdapat

hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan

keluarga dengan tingkat keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi

sayuran organik. Tidak terdapat hubungan antara umur dan jumlah tanggungan

keluarga dengan tingkat keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi

sayuran organik Strategi pengembangan usaha sayuran organik adalah perluasan

pangsa pasar, menjalin kerjasama dengan petani dan lembaga swalayan,

menetapkan strategi harga, mengoptimalkan produksi sayuran organik,

mengadakan kerjasama antara masyarakat dengan pemerintah dalam hal

sosialisasi makananan sehat dan pengolahan/pengawetan produksi sayuran

organik.

Kerangka Pemikiran

Konsumen adalah semua individu atau rumah tanggga yang membeli atau

memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi dengan tujuan untuk

memenuhi kebutuhan.

Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang

berasal dari perbandingan antara kesan terhadap kinerja (hasil) suatu produk

dengan harapan yang dimiliki.

Faktor-faktor yang berpeluang penting dalam mempengaruhi kepuasan

konsumen adalah faktor harga, kualitas, pelayanan (Setiadi, 2003). Konsumen

sangat memperhatikan hal-hal menyangkut kualitas, harga dan pelayanan.

Harga sayur organik merupakan variabel penting dalam pemasaran. Harga

yang rendah atau terjangkau menjadi pemicu untuk meningkatkan kinerja

pemasaran. Harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan

untuk melakukan pembelian suatu produk. Transmart memiliki harga yang cukup

terjangkau dengan kualitas yang baik, terlihat dari banyaknya peminat terhadap

sayur organik di transmart.

Kualitas sayur organik yang baik penentu kepuasan konsumen setelah

melakukan pembelian sayur organik. Dengan kualitas sayur organik yang baik

maka keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap produk dapat terpenuhi.

Dengan demikian produsen konsumen sayur organik dapat menciptakan kesetiaan

dan loyalitas terhadap produk tersebut.

Pelayanan juga merupakan variabel penting, karena pelayanan merupakan

bukti dari perusahaan tersebut baik. Apabila pelayanan suatu perusahaan baik,

maka konsumen tidak akan ragu dalam membeli produk yang mereka miliki.

Pelayanan yang diberikan Transmart saat membeli sayur organik adalah dengan

memperhatikan kesegaran sayur organik, selain itu juga transmart memiliki

karyawan-karyawan yang baik dan ramah.

Secara sederhana, kerangka konsep yang diuraikan sebelumnya dapat

digambarkan dalam Gambar dibawah ini:

Gambar 3. Skema Kerangka Pemikiran

Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah

diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: Faktor

harga, kualitas, pelayanan diduga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen

dalam membeli sayur organik di Transmart Medan.

FAKTOR – FAKTOR SAYUR ORGANIK

Harga (X1)

Kualitas (X2)

Pelayanan (X3)

Kepuasan Konsumen (Y)

\

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus (case study),

yaitu penelitian dilakukan dengan melihat langsung ke lapangan. Studi kasus

merupakan metode yang menjelaskan jenis penelitian mengenai suatu objek

tertentu selama kurun waktu atau suatu fenomena yang ditentukan pada suatu

tempat yang belum sama dengan daerah lain.

Metode Penentuan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ditentukan secara purposive artinya penelitian dipilih

berdasarkan tujuan tertentu yang dipilih sesuai dengan tujuan penelitian. Daerah

penelitian ditetapkan di Kota Medan yang ditentukan secara sengaja di Pusat

Perbelanjaan Transmart Medan.

Metode Penentuan Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah para konsumen sayur organik di pusat

perbelanjaan Transmart Plaza Medan Fair, Kota Medan. Metode pengambilan

sampel yang digunakan adalah metode accidental sampling yaitu menentukan

sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu

dengan peneliti. Kriteria penelitian ini yaitu konsumen yang membeli sayur

organik misalnya menanyakan sesuatu pada konsumen dan meminta pendapat

mereka tentang sesuatu (Sugiyono, 2007).

Calon responden harus memiliki kriteria tertentu yaitu responden yang

dipilih merupakan konsumen sayur organik. Pada penelitian ini jumlah populasi

tidak diketahui dengan pasti (random). Alasan mengambil 30 responden karena

sesuai dengan teori Bailey yang menyatakan untuk penelitian yang menggunakan

analisis statistik, ukuran responden paling minimum 30 responden (Hasan, 2002).

Oleh karena itu untuk mewakili populasi peneliti hanya mengambil sampel

sebanyak 30 responden yang merupakan konsumen sayur organik.

Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah berupa data primer dan

data skunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya

dengan cara melakukan wawancara langsung dengan konsumen sayur organik di

Transmart dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih

dahulu sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian. Data sekunder merupakan

data pelengkap yang diperoleh dari instansi atau lembaga terkait yang

berhubungan dengan penelitian ini.

Metode Analisis Data

Perumusan masalah pertama yaitu untuk menganalisis apakah faktor

harga, kualitas dan pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dalam

membeli sayur organik di Transmart dengan menggunakan analisis regresi linier

berganda, dengan rumus :

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e

Dimana :

Y = Kepuasan Konsumen (Puas/Tidak Puas)

a = Konstanta /intercept

x1 = Harga Sayur Organik

x2 =Kualitas

x3 = Pelayanan

b = Koefisien Regresi

e = Error

Untuk menguji pengaruh secara parsial digunakan dengan kriteria

pengujian :

Jika sig penelitian < 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima.

Jika sig penelitian > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak.

Untuk menguji kekuatan pengaruh faktor-faktor secara serempak

digunakan kriteria pengujian :

Jika sig penelitian < 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima

Jika sig penelitian > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak

Perumusan masalah kedua menggunakan analisis deskriptif dengan

menganalisa faktor apa yang paling berpengaruh terhadap kepuasan konsumen

dalam membeli sayur organik di Transmart.

Definisi dan Batasan Operasional

1. Keputusan pembelian adalah keputusan yang diambil dengan memilih salah satu

produk dari beberapa alternatif pilihan produk yang ada.

2. Kualitas produk adalah keseluruhan dari suatu produk atas pelayanan pada

kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.

3. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk dan jasa, atau

jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki

atau menggunakan produk atau jasa.

4. Pelayanan adalah dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan

keinginan konsumen serta ketetapan penyampaiannya dalam mengimbangi

harapan konsumen.

5. Penelitian ini dilakukan di Pusat Perbelanjaan Transmart Plaza Medan Fair.

6. Sampel adalah bagian dari populasi yang mempresentasikan seluruh karakteristik

yang ada pada populasi

7. Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli sayur organik

langsung ke lokasi penelitian.

8. Waktu penelitian adalah tahun 2018.

DESKRIPSI UMUM DAERAH PENELITIAN

SEJARAH DAN GAMBARAN UMUM TRANSMART PLAZA MEDAN

FAIR

Transmart menempati space seluas 11.000 m2 pada Plaza Medan Fair

Jalan jendral Gatot Subroto No 30 Medan, Sumatera Utara.Operasional Transmart

Medan dimulai pada tanggal 23 September 2004. Swalayan ini menjual berbagai

kebutuhan sehari-hari konsumen dengan konsep one stop shopping, mulai dari

sembilan bahan pokok, makanan dan minuman, buah, sayur, ikan, daging, alat-

alat elektronik pertukangan, fashion, kosmetik, obat-obatan, stationary, perabot

rumah tangga, dan semua produk-produk pelengkap. Produk buah dan sayuran

bersama dengan beberapa produk makanan, berada pada lantai satu yang disebut

Fresh.

Segmen pasar Transmart yang luas mulai dari konsumen berpendapatan

rendah sampai tinggi yang merupakan peluang yang sangat baik bagi manajemen

untuk menarik para pelanggan agar mau berbelanja di tempat ini sesuai dengan

strategi yang dijalankan oleh Transmart yaitu menjual produk dengan harga paling

murah, paling lengkap dan menjamin kulaitas barangnya. Untuk ini pihak

manajemen menerapkan kebijakan pengembalian barang apabila barang tidak

sesuai yang dujanjikan dan harga barang yang sejenis ditempat lain lebih murah.

Visi perusahaan Transmart adalah kebanggaan untuk menjadi ritel nomor satu di

Indonesia. Visi ini menunjukkan bahwa Transmart berusaha untuk menjadi Top

Leader dalam bisnis ritel di Indonesia dengan memberikan fasilitas dan suasana

yang berbeda dari peritel lain. Misi Transmart adalah untuk menjadi acuan bagi

dunia ritel modern disetiap pasar di mana Transmart berada.

Lokasi dan Letak Geografis

Trasnsmart Plaza Medan Fair berlokasi di Kota Medan, Kecamatan Medan

Petisah, Provinsi Sumatera Utara. Kota Medan terletak antara 2°27'-2°47'LU -

98°35'-98°44'BT. Kota Medan berada pada ketinggian 2,5 – 37,5 meter diatas

permukaan laut. Kota Medan berbatasan dengan Selat Malaka di sebelah Utara

dan Kabupaten Deli Serdang di sebelah Selatan, Barat dan Timur.

Kota Medan merupakan salah satu dari 30 Daerah Tingkat I di Sumatera

Utara dengan luas daerah sekitar 265,10 km2. Kota ini merupakan pusat

pemerintahan Dearah Tingkat I Sumatera Utara. Sebagian besar wilayah Kota

Medan merupakan dataran rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai

penting yaitu Sungai Babura dan Sungai Deli.

Berikut ini adalah deskripsi Kecamatan Medan Petisah yang merupakan

lokasi penelitian kepuasan komsumen dalam membeli sayur organik di Transmart

Plaza Medan Fair.

Kecamatan Medan Petisah merupakan salah satu kecamatan di Kota

Medan yang mempunyai luas sekitar 13,16 km². Kecamatan Medan Petisah

berbatasan dengan :

- Sebelah Utara berbatasan dengan : Kecamatan Medan Helvetia

- Sebelah Selatan berbatasan dengan : Kecamatan Medan Barat

- Sebelah Barat berbatasan dengan : Kecamatan Medan Baru

- Sebelah Timur berbatsan dengan : Kecamatan Medan Barat

Dari tujuh kelurahan di Kecamatan Medan Petisah, Kelurahan Petisah

Tengah memiliki luas wilayah terluas yaitu sebesar 1,27 km² sedangkan

Kelurahan Sei Putih Timur Tengah memiliki luas wilayah terkecil yaitu 0,32 km².

Kecamatan Medan Petisah dihuni oleh 70.610 orang dimana penduduk paling

banyak berada di Kelurahan Sei Putih Barat yakni sebanyak 13.511 orang, jumlah

penduduk paling kecil berada di Kelurahan Sei Putih Timur I sebanyak 7090

orang.

Karakteristik Sampel

Karakteristik responden konsumen dalam membeli sayuran organik di

Transmart Plaza Medan Fair dapat di lihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1. Karakteristik Konsumen Sayuran Organik di Transmart Plaza Medan

Fair Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persen (%)

1 Laki-laki 5 16,67

2 Perempuan 25 83,33

Jumlah Total 30 100

Sumber : Data Primer yang diolah pada tahun 2018

Berdasarkan tabel diatas ternyata banyak yang membelidan

mengkonsumsi sayuran organik berjenis kelamin perempuan sebanyak 25 orang

dengan persentase 83,33 % dari penelitian yang dilakukan dengan sampel 30

orang.

Tabel 2. Karakteristi Konsumen Sayuran Organik di Transmart Plaza Medan Fair

Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Persetase (%)

1 20-30 3 10

2 31-40 20 67

3 41-50 2 7

4 51-60 5 16

Jumlah Total 30 100

Sumber : Data primer yang diolah pada tahun 2018

Berdasarkan tabel diatas ternyata banyak yang membeli dan

mengkonsumsi sayuran organik di Transmart Plaza Medan Fair berumur 31-40

tahun. Sebanyak 20 orang dengan persentase 67% dari penelitian yang dilakukan

dengan sampel 30 orang

Tabel 3.Karakteristik Konsumen Sayuran Organik di Transmart Plaza Medan Fair

Berdasarkan Pekerjaan.

No Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

1 Ibu Rumah Tangga 10 33,33

2 Karyawan Swasta 6 20

3 Wiraswasta 1 3,33

5 Mahasiswi 2 6,66

6 Dokter 1 3,33

7 Pegawai Negeri Sipil 5 16,66

8 Guru Honor 4 13,33

9 Pensiunan PTPN 1 3,33

Jumlah Total 30 100

Sumber : Data primer yang diolah pada tahun 2018

Berdasarkan tabel diatas ternyata banyak yang membeli dan megkonsumsi

sayuran organik di Transmart Plaza Medan Fair adalah Ibu Rumah Tangga

sebanyak 10 orang dengan persentase 33,33 % dari penelitian yang dilakukan

dengan sampel sebanyak 30 orang.

Tabel 4.Karakteristik Konsumen Sayuran Organik di Transmart Plaza Medan Fair

Berdasarkan Tingkat Pendidikan.

No Pendidikan Jumlah Persentase(%)

1 SMA 20 66,66

2 D3 2 6,66

3 S1 6 20

4 S2 1 3,33

Jumlah Total 30 100

Sumber : Data primer yang diolah pada tahun 2018

Berdasarkan tabel diatas ternyata banyak yang membeli dan

mengkonsumsi sayuran organik di Transmart Plaza Medan Fair adalah

berpendidikan SMA yang mana sebanyak 20 orang dengan persentase 66,66 %

dengan sampel 30 orang.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kepuasan konsumen memiliki peranan yang penting dalam menentukan

pembelian suatu produk atau jasa dan juga dalam memprediksi frekuensi

pembelian atau pembelian ulang oleh konsumen dengan faktor-faktor pemasaran

yang dilakukan oleh pelaku usaha. Tiga faktor yang biasanya diperhatikan oleh

konsumen adalah harga, kualitas dan pelayana dan secara teoritis faktor-faktor

tersebut mempengaruhi kepuasan konsumen.

1. Uji Validitas Dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Variabel Harga

Tabel 5. Hasil Uji Validitas Variabel Harga

Indikator R hit R tab Keterangan

Indi1 0,812 0,355 Valid

Indi2 0,766 0,355 Valid

Indi3 0,573 0,355 Valid

Indi4 0,375 0,355 Valid

Total 1 0,355 Valid

Sumber: Data primer yang diolah tahun 2018

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap butir-butir pernyataan variabel

kewajaran/keadilan, diketahui bahwa semua butir-butir pernyataannya valid

karena memiliki r hitung >r tabel.

Tabel 6. Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas

Indikator R hit R tab Keterangan

Indi1 0,778 0,355 Valid

Indi2 0,796 0,355 Valid

Indi3 0,752 0,355 Valid

Indi4 0,590 0,355 Valid

Total 1 0,355 Valid

Sumber: Data primer yang diolah tahun 2018

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap butir-butir pernyataan variabel

kewajaran/keadilan, diketahui bahwa semua butir-butir pernyataannya valid

karena memiliki r hitung >r tabel.

Tabel 7. Hasil Uji Validitas Variabel Pelayanan

Indikator R hit R tab Keterangan

Indi1 0,841 0,355 Valid

Indi2 0,739 0,355 Valid

Indi3 0,811 0,355 Valid

Indi4 0,702 0,355 Valid

Indi5 0,904 0,355 Valid

Total 1 0,355 Valid

Sumber: Data primer yang diolah tahun 2018

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap butir-butir pernyataan variabel

kewajaran/keadilan, diketahui bahwa semua butir-butir pernyataannya valid

karena memiliki r hitung >r tabel.

Tabel 8. Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan

Indikator R hit R tab Keterangan

Indi1 0,760 0,355 Valid

Indi2 0,759 0,355 Valid

Indi3 0,570 0,355 Valid

Indi4 0,388 0,355 Valid

Total 1 0,355 Valid

Sumber: Data primer yang diolah tahun 2018

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap butir-butir pernyataan variabel

kewajaran/keadilan, diketahui bahwa semua butir-butir pernyataannya valid

karena memiliki r hitung >r tabel.

b. Uji Reliabilitas

Tabel 9. Hasil Uji Reliabilitas Variabel

No. Variabel Cronbachs Alpha

Cronbachs Alpha

yang disyaratkan Keterangan

1 Harga 0,743 0,6 Reliabel

2 Kualitas 0,790 0,6 Reliabel

3 Pelayanan 0,806 0,6 Reliabel

4 Kepuasan 0,735 0,6 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah tahun 2018

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa semua variabel

penelitian reliabel karena nilai Cronbach's Alpha> 0,60.

Hasil Persepsi Konsumen Terhadap Sayur Organik di Transmart Plaza

Medan Fair

Berdasarkan deskripsi jawaban responden terhadap variabel-variabel yang

diteliti, dapat diketahui intensitas kondisi masing-masing variabel. Intensitas

kondisi dari masing-masing variabel dapat dibedakan menjadi tinggi, sedang, dan

rendah. Untuk mengetahui frekuensi intensitas kondisi masing-masing variabel

dapat diketahui dengan perkalian antara skor tertinggi dalam setiap variabel

dengan jumlah item pertanyaan yang ada setiap variabel yang kemudian dibagi

dalam 3 kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah (sugiyono, 2003).

Keterangan :

RS = Rentang Skala

M = Skor Maksimal

N = Skor Minimal

K = Jumlah Kategori

RS = 𝐦−𝐧

𝒌

Kategori jawaban responden dapat dijelaskan sebagai berikut :

3 – 4 = kondisi variabel penelitian menunjukkan tinggi atau baik.

2 – 3 = kondisi variabel penelitian menunjukkan sedang atau cukup.

1 – 2 = kondisi variabel penelitian menunjukkan rendah atau tidak baik.

Kondisi sedang dan tinggi diperoleh dari hasil kelipatan nilai kondisi

rendah sehingga terjadi peningkatan di setiap kondisi yang berbeda.

Pada tabel dibawah ini akan menyajikan banyaknya jumlah responden dan

nilai rata-rata terhadap hasil pernyataan dari kepuasan pembelian, variabel harga,

variabel kualitas dan variabel pelayanan pada sayur organik di Transmart Plaza

Medan Fair.

Variabel Harga

Tabel 10. Hasil Variabel Harga

Indikator

Skor

Jumlah

Rata-

Rata TS KS S SS

1 1 4 13 12 96 3,2

2 0 10 8 12 92 3,0

3 0 6 12 12 96 3,2

4 0 7 10 13 96 3,2

Jumlah 380 12,6

Rata-rata 95 3,16

Sumber: Data primer yang diolah tahun 2018

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel diatas bahwa sebagian

besar responden memberikan tanggapan yang setuju terhadap ke semua indikator

variabel harga tersebut, pada keempat indikator diatas, variabel harga memiliki

jumlah nilai rata-rata dari tiga indikator sebesar 3,2. Dan kondisi nila rata-rata

pada variabel produk adalah sebesar 3,16. Berdasarkan kategori rentang skor

RS = 𝟒−𝟏

𝟑 = 1

maka rata-rata 3,16 berada pada nilai kisaran (3 – 4), artinya kondisi variabel

penelitian berada pada tingkat skor tinggi atau baik.

Tabel 11. Hasil Variabel Kualitas

Indikator

Skor

Jumlah

Rata-

Rata TS KS S SS

1 7 16 4 3 63 2,1

2 1 7 17 5 86 2,86

3 1 6 20 3 85 2,83

4 0 2 14 14 102 3,4

Jumlah 336 11,2

Rata-rata 84 2,8

Sumber: Data primer yang diolah tahun 2018

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel diatas bahwa sebagian

besar responden memberikan tanggapan yang setuju terhadap ke semua indikator

variabel kualitas tersebut, pada indikator ke empat variabel Kualitas menunjukan

jumlah rata-rata tertinggi sebesar 3,4. Dan kondisi nila rata-rata pada variabel

produk adalah sebesar 2,8. Berdasarkan kategori rentang skor maka rata-rata 2,8

berada pada nilai kisaran (2 – 3), artinya kondisi variabel penelitian berada pada

tingkat skor sedang atau cukup.

Tabel 12. Hasil Variabel Pelayanan

Indikator

Skor

Jumlah

Rata-

Rata TS KS S SS

1 1 5 10 14 97 3,2

2 0 2 9 19 107 3,5

3 1 6 10 13 95 3,1

4 0 5 13 12 97 3,2

5 1 3 14 12 97 3,2

Jumlah 493 16,2

Rata-rata 123,2 4,10

Sumber: Data primer yang diolah tahun 2018

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel diatas bahwa sebagian besar

responden memberikan tanggapan yang setuju terhadap ke semua indikator

variabel Pelayanan tersebut, pada indikator kedua variabel Pelayanan menunjukan

jumlah rata-rata tertinggi sebesar 3,5. Dan kondisi nila rata-rata pada variabel

produk adalah sebesar 4,10. Berdasarkan kategori rentang skor maka rata-rata

4,10 berada pada nilai kisaran (3 – 4), artinya kondisi variabel penelitian berada

pada tingkat skor tinggi atau baik.

Tabel 13. Hasil Variabel Kepuasan

Indikator

Skor

Jumlah

Rata-

Rata TS KS S SS

1 1 4 14 11 95 3,16

2 0 9 9 12 93 3,1

3 0 6 12 12 96 3,2

4 0 7 10 13 96 3,2

Jumlah 380 12,66

Rata-rata 95 3,16

Sumber: Data primer yang diolah tahun 2018

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel diatas bahwa sebagian

besar responden memberikan tanggapan yang sangat setuju terhadap ke semua

indikator variabel Kepuasan tersebut, pada indikator ke tiga dan empat variabel

kepuasan menunjukan jumlah rata-rata tertinggi sebesar 3,2. Dan kondisi nila rata-

rata pada variabel produk adalah sebesar 3,16. Berdasarkan kategori rentang skor

maka rata-rata 3,16 berada pada nilai kisaran (3 – 4), artinya kondisi variabel

penelitian berada pada tingkat skor tinggi atau baik.

Analisis Regresi Linier Berganda

a. Uji Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari

Harga, Kualitas dan Pelayanan yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat yaitu Kepuasan

Konsumen.

Tabel 14. Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of

Squares Df Mean

Square F Sig.

1 Regression 112,933 3 37,644 564,551 ,000

b

Residual 1,734 26 ,067

Total 114,667 29

a. Dependent Variable: kepuasanY

b. Predictors: (Constant), pelayananx3, kualitasx2, hargax1

Sumber: Data primer yang diolah tahun 2018

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka F hitung 564,551 > F tabel

2,62 sehingga H0 di tolak dan H1 diterima. Artinya ada pengaruh yang signifikan

antara harga, kualitas, pelayanan terhadap kepuasan konsumen dalam pembelian.

Hal ini dikarenakan sayuran organik yang dijual di Transmat Plaza Medan Fair

relatif harganya terjangkau kualitasnya baik dan pelayaan yang diberikan juga

memuaskan konsumen sehingga mempengaruhi kepuasan konsumen.

b. Uji Parsial (Uji T)

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak

digunakan statistik t (uji-t). jika thitung < ttabel, maka H0 diteirma atau H1 ditolak,

sedangkan jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jika tingkat signifikansi

dibawah 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil Uji Persial (Uji t) dapat dilihat

pada Tabel 16 berikut :

Tabel 15. Hasil Uji Parsial (Uji T)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .782 .454 1.724 .097

X1 .962 .026 .995 36.961 .000

X2 -.017 .025 -.019 -.685 .499

X3 -.006 .017 -.010 -.371 .714

a. Dependent Variable: Y

a. Harga (X1)

Variabel Harga memiliki nilai thit sebesar 36,961 sedangkan nilai ttab 2,051.

Dengan demikian nilai thit (36,961) > ttab (2,051) dan nilai signifikan harga

lebih kecil dari 0,05, maka di peroleh kesimpulan bahwa harga berpengaruh

positif dalam penelitian ini.

b. Kualitas (X2)

Variabel Kualitas memiliki nilai thit sebesar -0,685 sedangkan nilai ttab 2,051.

Dengan demikian nilai thit (-0,685) < ttab (2,051) dan nilai signifikan kualitas

lebih besar dari 0,05, maka di peroleh kesimpulan bahwa kualitas tidak

berpengaruh dalam penelitian ini.

c. Pelayanan

Variabel Pelayanan memiliki nilai thit sebesar -0,0371 sedangkan ttab 2,051.

Dengan demikian nilai thit (-0,0371) < ttab (2,051) dan nilai signifikan

pelayanan lebih besar dari 0,05, maka di peroleh kesimpulan bahwa

pelayanan tidak berpengaruh dalam penelitian ini.

c. Uji Koefisien Determinasi

Uji Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui kemampuan

model dalam menjelaskan variabel dependen. Uji koefisien determinasi dapat

dilihat pada tabel 16 sebagai berikut :

Tabel 16. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary

b

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

Durbin-Watson

R Square Change

F Change df1 df2

Sig. F Change

1 ,992a ,985 ,983 ,25823 ,985 564,551 3 26 ,000 1,556

a. Predictors: (Constant), pelayananx3, kualitasx2, hargax1

Sumber: Data primer yang diolah tahun 2018

Dari data diatas dapat dilihat hasil pengujian nilai koefisien determinasi R-

Square dari penelitian sebesar 0,985 dimana nilai ini mengidentifikasi bahwa

secara simultan (serempak) dan dapat dilihat pengaruh variabel yang diuji

berpengaruh sekitar 98,5 % dari semua variabel dan selebihnya di pengaruhi oleh

faktor lain yang tidak di teliti dalam penelitian ini sebesar 1,5 %.

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variabel bebas (X) yang terdiri dari Harga (X1), Kualitas (X2),

Pelayanan (X3) terhadap variabel terikat (Y) yaitu Kepuasan Konsumen

(Situmoran, 2012).

Tabel 17. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .782 .454 1.724 .097

X1 .962 .026 .995 36.961 .000

X2 -.017 .025 -.019 -.685 .499

X3 -.006 .017 -.010 -.371 .714

a. Dependent Variable: Y

Tabel diatas dapat diketahui bahwa analisis regresi linear berganda dapat

dirumuskan pada peerrsamaan sebagai berikut :

Y= 0,782 + 0,962X2 – 0,17X1 – 0,006X3 + e

Berdasarkan uraian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Konstanta (a) = 0,782. Ini menunjukkan tingkat konstanta dimana jika

variabel Harga (X1), variabel Kualitas (X2) dan variabel Kepuasan (X3)

adalah 0, maka Kepuasan Konsumen (Y) dalam membeli sayur organik

sebesar 0,782.

b. Koefisien b1 (X1) = 0,962. Ini menunjukkan bahwa variabel Harga (X1)

berpengaruh secara Positif terhadap kepuasan konsumen, atau dengan kata

lain, jika variabel harga meningkat sebesar satu satuan, maka kepuasan

konsumen dalam membeli sayur organik akan meningkat sebesar 0,962

satuan.

c. Koefisien b2 (X2) = -0,017. Ini menunjukkan bahwa variabel Kualitas (X1)

berpengaruh secara Negatif terhadap kepuasan konsumen, atau dengan

kata lain, jika variabel kualitas menurun sebesar satu satuan, maka

kepuasan konsumen dalam membeli sayur organik tidak akan meningkat

sebesar -0,017 satuan.

d. Koefisien b3 (X3) = -0.006. Ini menunjukkan bahwa variabel Pelayanan (X3)

berpengaruh secara Negatif terhadap kepuasan konsumen, atau dengan

kata lain, jika variabel Pelayanan menurun sebesar satu satuan, maka

kepuasan konsumen dalam membeli sayur organik tidak akan meningkat

sebesar -0.006 satuan.

1. Pengaruh Harga Terhadap Kepuasan Pembelian Sayur Organik

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka Sig. Sebesar 0,00 < Alpha

sebesar 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya ada pengaruh yang

signifikan antara harga terhadap kepuasan konsumen dalam pembelian Sayur

Organik. Hal ini dikarenakan sayuran organik yang dijual di Transmat Plaza

Medan Fair relatif harganya terjangkau oleh konsumen sehingga mempengaruhi

kepuasan konsumen. Contohnya harga sayur organik sawi di Plaza Medan Fair

Rp. 1050/ons sedangkan di Berastagi Supermarket Rp. 1950/ons.

2. Pengaruh Kualitas Sayur Organik Terhadap Kepuasan Pembelian Sayur

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka Sig. Sebesar 0,499> Alpha

sebesar 0,05 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya tidak ada pengaruh

yang signifikan antara kualitas terhadap kepuasan konsumen dalam pembelian

sayur organik. Karena kualitas sayuran yang dijual di Transmart Plaza Medan Fair

hampir sama dengan kualitas sayur organik yang dijual di supermarket lainnya,

selain itu sayuran yang dijual di Transmart Plaza Medan Fair tidak memiliki

banyak pilihan merk atau label sehingga konsumen hanya terfokus pada satu label

sayuran yaitu “Organic Simalem”. Hal ini menyebabkan konsumen tidak memiliki

banyak pilihan dalam memilih sayur organic yang akan mereka beli.

3. Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Pembelian Sayur Organik

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka Sig. Sebesar 0,714 >

Alpha sebesar 0,05 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya tidak ada

pengaruh yang signifikan antara pelayanan terhadap kepuasan konsumen dalam

pembelian sayur organik. Fenomena yang terjadi di lapangan adalah pelayanan

yang diberikan pada Transmart Plaza Medan Fair dalam melayani konsumen

sangat baik. Keadaan Supermarket yang nyaman dengan fasilitas yang memadai

tidak membuat konsumen bosan. Kemampuann karyawan dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan dari konsumen juga cukup baik, namun keadaan ini tidak

berbeda dengan keadaan yang ada pada supermarket lainnya. Tidak ada perbedaan

yang signifikan terhadap pelayanan konsumen di Transmart Plaza Medan Fair

dengan tempat lainnya seperti Berastagi Supermarket.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maupun hasil pengujian yang telah dilakukan,

maka, dapat ditarik kesimpulan adalah sebagai berikut :

1. Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa kepuasan konsumen dalam

membeli Sayuran Organik dipengaruhi oleh harga. Harga berpengaruh

karena harga jual sayur organic di Transmart Plaza Medan Fair lebih

murah dari harga jual sayuran organik di supermarket lain.

2. Hasil pengujian serempak (uji F) pada Harga, Kualitas dan Pelayanan

secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Kepuasan Konsumen pembeli sayur organik.

3. Hasil pengujian Parsial (uji T) Harga berpengaruh secara Negatif terhadap

kepuasan konsumen, atau dengan kata lain, jika variabel harga menurun

sebesar satu satuan, maka kepuasan konsumen dalam membeli sayur

organik tidak akan meningkat.

4. Hasil pengujian Parsial (uji T) Kualitas berpengaruh secara Positif

terhadap kepuasan konsumen, atau dengan kata lain, jika variabel kualitas

meningkat sebesar satu satuan, maka kepuasan konsumen dalam membeli

sayur organik akan meningkat.

5. Hasil Pengujian Parsial (uji T) Pelayanan berpengaruh secara Negatif

terhadap kepuasan konsumen, atau dengan kata lain, jika variabel

Pelayanan menurun sebesar satu satuan, maka kepuasan konsumen dalam

membeli sayur organik tidak akan meningkat.

6. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) menunjukkan bahwa 0,985 berarti

98,5% Kepuasan Konsumen dapat dijelaskan oleh harga, kualitas dan

pelayanan. Sedangkan 1,5% lainnya dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak di bahas dalam penelitian ini

Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil beberapa saran yaitu :

1. Tetap menjaga kualitas sayuran organik karena kualitas yang baik akan

mempengaruihi kesehatan konsumen

2. Lebih banyak lagi dilakukan promosi agar lebih banyak lagi konsumen

yang datang membeli.

DAFTAR PUSTAKA

Armidin RP. 2007. Strategi Pengembangan Usaha Gerai Pangan

OrganicVegetables Kemang Timur, Jakarta Selatan [Skripsi]. Bogor:

FakultasPertanian, Institut Pertanian Bogor.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2005. Prospek Pertanian Organik di Indonesia. : //www.Litbang.Deptan. Goid/ berita/one/17.Diakses pada tanggal 20 Juli 20017.

Barus MA. 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Beberapa Sayuran Organik (Studi Kasus di PT Amani Mastra, Bekasi)

[Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Farm.

[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor Ghalia Indo, Jakarta..

Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan

Aplikasiny. Ghalia Indonesia. Bogor.

Hutabarat ND. 2008. Analisis Perilaku Konsumen Sayuran Segar pada

Supermarket Foodmart di Plaza Ekalokasari Bogor [Skripsi]. Bogor:

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Isdiayanti. 2007. Analisis Usahatani Sayuran Organik di Perusahaan Matahari

Jun. 2010. Costumer Brand Loyalty.International Jurnal of Business and

Management.Dongbei University of Finance and Economics. China

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. JilidSatu.

Edisi Ketigabelas. Jakarta:Erlangga.

Kotler, Philip.2003. Manajemen Pemasaran. edisi kesebelas, Jakarta: Indeks

kelompokGramedia.

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta. Salemba Empat

MAPORINA.Masyarakat Pertanian Organik Indonesia.2006. Menghantarkan Indonesia Menjadi Produsen Organik Terkemuka. Jakarta (ID): Maporina.

Neny T, 2008.Analisis Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan

Sayur Organik.Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan

Pracaya, 2002.Bertanam sayuran Organik di Kebun, Pot, dan Polibag.Penebar

Swadaya Jakarta.

Prestilia. 2012. Optimasi Pengadaan Sayuran Organik (Studi Kasus di PT. Masa

Organik Indonesia, Bogor). Thesis. Fakultas Pertanian. Universitas

Padjadjaran, Bandung.

Rasahan C.A.Nasrum H., Ngentem M.S., Rudi W., Syafruddin M., Subagyono

D., H.S.Alimoeso, T.E. Marasi N., dan M.Winarno. 1999. Refleksi

Pertanian Tanaman Hortikultura Nusantara. Pustaka Sinar Harapan,

Jakarta.

Reksoprayitno, Soediyono, 2000. Ekonomi Makro, Yogyakarta : Penerbit BPFE.

Rifai, Ahmad, Didi Muwardi, dan Juwita Rizki Fitri N. R. 2008. Perilaku

KonsumenSayur Organik di Pekan Baru.Jurnal Industri dan Perkotaan

Volume 12, No.22.

Rochim dan Rizky. 2002. Sayuran Organik Penuhi Keinginan Konsumen.

Majalah Hortikultura. Dirjen Bina Prod.Hortikultura. Jakarta.

Rolita, E. 2005.Analisis Faktor-Faktor Kepuasan Konsumen (Studi Kasus Usaha

Makanan Mie Khas Aceh Titi Bobrok).Skripsi. Universitas Sumatera

Utara. Medan.

Saragih SE. 2008. Pertanian Organik: solusi hidup harmoni dan berkelanjutan. Cetakan 1. Jakarta: Penebar Swadaya.

Setiadi, Nugroho, J. 2003, Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk

Strategi dan Penelitian Pemasaran, Bandung : Kencana

Sitohang, Rany Valentyna. 2016. Analisis Pengaruh Faktor Produk, Harga Dan

Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Dan Frekuensi

Pembelian Mi Aceh (Studi Kasus: Rumah Makan Mi Aceh Titi Bobrol

Kota Medan. Universitas Sumatera Utara Medan.

Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Bisnis. CV. Alvabeta. Bandung.

Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: ALFABETA

Sumarwan U. 2004.Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia

Sumarwan, 2003.Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran.

Susanto, R.2002. Penerapan Pertanian Organik, kanisius, Yogyakarta.

Sutanto R. 2002. Penerapan pertanian organik: pemasyarakatan dan

pengembangannya. Yogyakarta: Kanisius.

Lampiran 1.

Skor Hasil Kueioner

Variabel Harga

No.

Responden

Nomor Butir Angket Total

Indi1 Indi2 Indi3 Indi4

1 4 4 4 4 16

2 4 4 4 3 15

3 4 2 3 4 13

4 3 3 2 4 12

5 4 4 3 2 13

6 3 3 3 2 11

7 4 4 4 4 16

8 1 2 3 3 9

9 2 2 3 3 10

10 3 3 4 2 12

11 3 2 4 4 13

12 4 4 3 4 15

13 3 2 2 3 10

14 4 4 3 2 13

15 4 4 2 3 13

16 3 2 3 4 12

17 3 3 2 4 12

18 2 2 4 3 11

19 3 4 4 3 14

20 2 2 3 4 11

21 4 4 4 3 15

22 4 4 4 4 16

23 3 3 3 2 11

24 2 2 2 3 9

25 3 3 4 4 14

26 4 4 4 4 16

27 3 3 3 2 11

28 3 3 2 4 12

29 4 4 3 2 13

30 3 2 4 3 12

Variabel kualitas

No. Responden Nomor Butir Angket

Total Indi1 Indi2 Indi3 Indi4

1 4 4 4 4 16

2 3 3 3 3 12

3 4 4 3 4 15

4 2 3 3 3 11

5 2 3 2 4 11

6 4 3 3 3 13

7 2 2 3 3 10

8 1 2 2 2 7

9 1 2 3 4 10

10 1 3 4 4 12

11 2 1 3 4 10

12 2 3 2 3 10

13 1 2 1 2 6

14 2 2 2 3 9

15 1 2 2 4 9

16 2 3 2 3 10

17 1 3 3 3 10

18 2 3 3 4 12

19 3 4 3 3 13

20 2 3 3 4 12

21 1 2 3 3 9

22 2 3 3 4 12

23 2 3 3 3 11

24 2 4 4 4 14

25 3 4 3 3 13

26 3 3 3 4 13

27 2 3 3 3 11

28 2 3 3 4 12

29 2 3 3 3 11

30 2 3 3 4 12

Variabel Pelayanan

No.

Responden

Nomor Butir Angket Total

Indi1 Indi2 Indi3 Indi4 Indi5

1 3 3 4 3 2 15

2 3 4 2 3 3 15

3 2 3 3 3 3 14

4 3 4 3 3 4 17

5 2 4 2 3 3 14

6 2 3 2 4 3 14

7 3 3 3 3 3 15

8 4 4 4 4 4 20

9 4 4 4 4 4 20

10 4 4 4 4 4 20

11 4 4 3 4 4 19

12 3 3 2 3 2 13

13 1 2 1 2 1 7

14 3 3 2 3 3 14

15 2 4 4 2 2 14

16 2 2 3 4 3 14

17 3 4 3 2 3 15

18 4 4 4 4 4 20

19 3 4 4 4 4 19

20 3 3 3 2 3 14

21 4 4 2 2 3 15

22 3 3 3 3 3 15

23 4 4 4 3 4 19

24 4 4 4 4 4 20

25 4 4 4 4 4 20

26 4 3 3 3 3 16

27 4 4 4 4 4 20

28 4 4 4 4 4 20

29 4 4 4 3 3 18

30 4 4 3 3 3 17

Variabel Kepuasan

No. Responden Nomor Butir Angket

Total Indi1 Indi2 Indi3 Indi4

1 3 4 4 4 15

2 4 4 4 3 15

3 4 2 3 4 13

4 3 3 2 4 12

5 4 4 3 2 13

6 3 3 3 2 11

7 4 4 4 4 16

8 1 2 3 3 9

9 2 2 3 3 10

10 3 3 4 2 12

11 3 2 4 4 13

12 4 4 3 4 15

13 3 2 2 3 10

14 4 4 3 2 13

15 4 4 2 3 13

16 3 2 3 4 12

17 3 3 2 4 12

18 2 2 4 3 11

19 3 4 4 3 14

20 2 3 3 4 12

21 4 4 4 3 15

22 4 4 4 4 16

23 3 3 3 2 11

24 2 2 2 3 9

25 3 3 4 4 14

26 4 4 4 4 16

27 3 3 3 2 11

28 3 3 2 4 12

29 4 4 3 2 13

30 3 2 4 3 12

Lampiran 2. Hasil Output SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel Harga

Correlations

Indi1 Indi2 Indi3 Indi4 Total

Indi1 Pearson Correlation 1 ,769** ,214 ,043 ,812

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,257 ,823 ,000

N 30 30 30 30 30

Indi2 Pearson Correlation ,769** 1 ,240 -,118 ,766

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,201 ,533 ,000

N 30 30 30 30 30

Indi3 Pearson Correlation ,214 ,240 1 ,045 ,573**

Sig. (2-tailed) ,257 ,201 ,813 ,001

N 30 30 30 30 30

Indi4 Pearson Correlation ,043 -,118 ,045 1 ,375*

Sig. (2-tailed) ,823 ,533 ,813 ,041

N 30 30 30 30 30

Total Pearson Correlation ,812** ,766

** ,573

** ,375

* 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,041

N 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Uji Reliabilitas Variabel Harga

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

,743 ,747 5

Variabel Kualitas

Correlations

Indi1 Indi2 Indi3 Indi4 Total

Indi1 Pearson Correlation 1 ,608** ,331 ,176 ,778

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,074 ,353 ,000

N 30 30 30 30 30

Indi2 Pearson Correlation ,608** 1 ,462

* ,198 ,796

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,010 ,295 ,000

N 30 30 30 30 30

Indi3 Pearson Correlation ,331 ,462* 1 ,514

** ,752

**

Sig. (2-tailed) ,074 ,010 ,004 ,000

N 30 30 30 30 30

Indi4 Pearson Correlation ,176 ,198 ,514** 1 ,590

**

Sig. (2-tailed) ,353 ,295 ,004 ,001

N 30 30 30 30 30

Total Pearson Correlation ,778** ,796

** ,752

** ,590

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001

N 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Uji Reliabilitas Variabel Kualitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

,790 ,844 5

Variabel Pelayanan

Correlations

ind1 ind2 ind3 ind4 ind5 total

ind1 Pearson Correlation 1 .644** .590

** .407

* .694

** .841

**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .026 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

ind2 Pearson Correlation .644** 1 .514

** .230 .643

** .739

**

Sig. (2-tailed) .000 .004 .222 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

ind3 Pearson Correlation .590** .514

** 1 .479

** .603

** .811

**

Sig. (2-tailed) .001 .004 .007 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

ind4 Pearson Correlation .407* .230 .479

** 1 .696

** .702

**

Sig. (2-tailed) .026 .222 .007 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

ind5 Pearson Correlation .694** .643

** .603

** .696

** 1 .904

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

Total Pearson Correlation .841** .739

** .811

** .702

** .904

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Uji Reliabilitas Pelayanan

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

,806 ,912 6

Variabel Kepuasan

Correlations

Indi1 Indi2 Indi3 Indi4 Total

Indi1 Pearson Correlation 1 ,696** ,172 ,000 ,760

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,364 1,000 ,000

N 30 30 30 30 30

Indi2 Pearson Correlation ,696** 1 ,236 -,081 ,759

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,209 ,670 ,000

N 30 30 30 30 30

Indi3 Pearson Correlation ,172 ,236 1 ,045 ,570**

Sig. (2-tailed) ,364 ,209 ,813 ,001

N 30 30 30 30 30

Indi4 Pearson Correlation ,000 -,081 ,045 1 ,388*

Sig. (2-tailed) 1,000 ,670 ,813 ,034

N 30 30 30 30 30

Total Pearson Correlation ,760** ,759

** ,570

** ,388

* 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,034

N 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

,735 ,733 5

Lampiran 3. Hasil Regresi Linear Berganda

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 X3, X1, X2a . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Y

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .992a .985 .983 .25823 .985 564.551 3 26 .000 1.556

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

b. Dependent Variable: Y

59

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 112.933 3 37.644 564.551 .000a

Residual 1.734 26 .067

Total 114.667 29

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

b. Dependent Variable: Y

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .782 .454 1.724 .097

X1 .962 .026 .995 36.961 .000

X2 -.017 .025 -.019 -.685 .499

X3 -.006 .017 -.010 -.371 .714

a. Dependent Variable: Y

60

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 9.0677 15.9034 12.6667 1.97338 30

Residual -.79864 .93504 .00000 .24450 30

Std. Predicted Value -1.824 1.640 .000 1.000 30

Std. Residual -3.093 3.621 .000 .947 30

a. Dependent Variable: Y

61