19
ANINGSIH SRIWATI G2L115013 METABOLISME “HORMON THYROID”

HORMON THYROID Aningsih Sriwati(G2L115013)

Embed Size (px)

Citation preview

ANINGSIH SRIWATIG2L115013

METABOLISME“HORMON THYROID”

Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya memacu atau menggiatkan atau merangsang. Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu banyak (sedikit), tetapi jika kekurangan atau berlebihan akan mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan seperti penyakit) sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta proses metabolisme tubuh. Pada makhluk hidup, khususnya manusia hormon dihasilkan oleh kelenjar yang tersebar dalam tubuh.

Kelenjar dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :1. Kelenjar eksokrin yaitu kelenjar yang mempunyai saluran khusus dalam

penyaluran hasil sekretnya/getahnya. Ex : Kelenjar keringat, kelenjar mamae, dan seluruh organ yang bermuara ke saluran pencernaan (hati, pankeas, kelenjar saliva, kelenjar lambung dan usus).

2. Kelenjar endokrin yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus dalam penyaluran hasil sekretnya/getahnya sehingga hormon yang dihasilkan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.

Ex : kelenjar hipofisis, thymus, kelenjar tiroid, kelenjar adrenal dll

PENGERTIAN HORMON

Kelenjar Endokrin:

Kelenjar Eksotrin

Konsentasi hormon dalam cairan ekstrasel sangat rendah berkisar 10-15 –10-9. Sel target harus membedakan antara berbagai hormon dengan konsentrasi yang kecil, juga antar hormon dengan molekul lain. Derajad pembeda dilakukan oleh molekul pengenal yang terikat pada sel target disebut Reseptor Reseptor Hormon: Molekul pengenal spesifik

dari sel tempat hormon berikatan sebelum memulai efek biologiknya

Umumnya pengikatan Hormon Reseptor ini bersifat reversibel dan nonkovalen. Reseptor hormon bisa terdapat pada permukaan sel (membran plasma) atau pun intraselluler.

RESEPTOR HORMON

Interaksi hormon dengan reseptor permukaan sel akan memberikan sinyal pembentukan senyawa yang disebut sebagai second messenger (hormon sendiri dianggap sebagai first messenger)

Jika hormon sudah berinteraksi dengan reseptor spesifiknya pada sel-sel target, maka peristiwa-peristiwa komunikasi intraseluler dimulai. Hal ini dapat melibatkan reaksi modifikasi seperti fosforilasi dan dapat mempunyai pengaruh pada ekspresi gen dan kadar ion. Peristiwa-peristiwa ini hanya memerlukan dilepaskannya zat-zat pengatur

Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut komposisi kimia, sifat kelarutan, lokasi reseptor dan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel Klasifikasi Hormon Berdasarkan Senyawa Kimia

Pembentuknya Golongan Steroid→turunan dari kolestrerol Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang

kecil →Thyroid,Katekolamin

Golongan Polipeptida/Protein → Insulin,Glukagon,GH,TSH

KLASIFIKASI HORMON

Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air

Berdasarkan lokasi reseptor hormon Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor

intraseluler Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel

(plasma membran) Berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja

hormon di dalam sel kelompok Hormon yang menggunakan kelompok second messenger

senyawa cAMP, cGMP, Ca2+, Fosfoinositol, Lintasan Kinase sebagai mediator

intraseluler

FUNGSI HORMON

Hormon

Pertumbuhan &

PerkembanganReproduksi

Mengatur keseimbangan cairan tubuh

Mengatur Tingkah laku

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terletak di leher dan terdiri atas sepasang lobus di sisi kiri dan kanan. Terletak di leher dihubungkan oleh isthmus yang menutupi cincin trakea 2 dan 3. Setiap lobus berbentuk seperti buah pear, dengan apeks di atas sejauh linea oblique lamina cartilage thyroidea, dengan basis di bawah cincin trakea 5 atau 6.9 Kelenjar tiroid mempunyai panjang ± 5 cm, lebar 3 cm, dan dalam keadaan normal kelenjar tiroid pada orang dewasa beratnya antara 10 sampai 20 gram. Aliran darah kedalam tiroid per gram jaringan kelenjar sangat tinggi (± 5 ml/menit/gram tiroid).

Hormon Thyroid

Hormon-hormon tiroid memiliki efek pada pertumbuhan sel, perkembangan dan metabolisme energi. Efek-efek ini bersifat genomic, melalui pengaturan ekspresi gen, dan yang tidak bersifat genomic, melalui efek langsung pada sitosol sel, membran sel, dan mitokondria. Hormon tiroid juga merangsang pertumbuhan somatis dan berperan dalam perkembangan normal sistem saraf pusat.

Hormon ini tidak esensial bagi kehidupan, tetapi ketiadaannya menyebabkan perlambatan perkembangan mental dan fisik, berkurangnya daya tahan tubuh terhadap dingin, serta pada anak-anak timbul retardasi mental dan kecebolan (dwarfisme). Sebaliknya, sekresi tiroid yang berlebihan menyebabkan badan menjadi kurus, gelisah, takikardia, tremor, dan kelebihan pembentukan panas.

Fungsi Hormon Tiroid

Sel-sel epitel folikel merupakan tempat sintesis hormon tiroid dan mengaktifkan pelepasannya dalam sirkulasi. Dua hormon tiroid utama yang dihasilkan oleh folikel-folikel adalah tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Tiroksin (T4) mengandung empat atom yodium dan triiodotironin (T3) mengandung tiga atom yodium. T4 disekresi dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dengan T3, tetapi apabila dibandingkan milligram per milligram, T3 merupakan hormon yang lebih aktif daripada T4.

Tiroksin (T4) dan Triiodotironin (T3

Struktur kimia tiroksin (T3, T4) dan senyawa-senyawa yang berhubungan.(Murray RK: Harper's Biochemistry, 22nd ed, Appleton & Lange, 1990.)

Hormon tiroid memiliki keunikan yaitu hormon tersebut memerlukan unsur yodium bagi aktivitas biologisnya. Serangkaian reaksi fisiologi dan biokimiawi yang ekstensif telah berkembang untuk menjamin kecukupan jumlah yodium bagi bioseintesis T3 dan T4. Proses ini melibatkan tiroglobulin yaitu salah satu bentuk protein yang disintesis oleh sel-sel folikel kelenjar tiroid , berukuran besar dengan massa molekul 660 kDa serta mengandung 115 residu tirosin yang masing-masing merupakan tempat potensial untuk terjadinya yodinasi.

Mekanisme sekresi hormon tiroid sendiri diatur oleh suatu axis hipothalamus-hipofisis-tiroid. Hipotalamus akan mensekresikan Thyroid Releasing Hormon (TRH) yang akan merangsang hipofisis untuk mengeluarkan Thyroid Stimulating Hormon (TSH). Kemudian TSH merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid.

Mekanisme Kerja Hormon Tyroid

Mekanisme Kerja

1. Pembentukan hormon tiroid yang berlebihan (hipertiroidisme)Penyakit GravesSering terjadi pada usia sekitar dekade ketiga atau keempat walaupun bisa terdapat pada semua umur dengan angka kejadian lebih sering pada perempuan daripada laki-laki.Penyakit Goiter nodular toksik. Goiter nodular toksik merupakan kelainan hipertiroidisme yang paling sering terjadi pada usia lanjut sebagai komplikasi goiter nodular kronik

2. Defisiensi hormon tiroid (hipotiroidisme). Hipotiroidisme adalah berkurangnya efek hormon tiroid di

jaringan. Pembagian secara klinik : Hipotiroid tipe sentral apabila kerusakan di hipofisis/hipotalamusHipotiroid tipe primer apabila kelainan terletak di kelenjar tiroidHipotiroid tipe lain : penyebab farmakologi, defisiensi iodium, dan

resistensi perifer

Kelainan Fungsi Tiroid

wassalam