35
PRASARANA WILAYAH DAN KOTA II IPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) BANDAR KABANARAN KAMPOENG BATIK LAWEYAN I. Profil IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Laweyan Kampoeng Batik Laweyan adalah salah satu kawasan industri batik di Kota Surakarta yang juga merupakan kawasan wisata. Di kawasan ini, produksi batik sudah merupakan usaha yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Kurang lebih sekitar industri besar maupun kecil batik melakukan berbagai jenis usaha batik di kawasan yang masih kental dengan suasana tradisional. Saat ini, Kampoeng Batik Laweyan menjadi salah satu kawasan yang sedang ditingkatkan potensinya, baik dari segi ekonomi maupun pariwisata. Lokasi kampoeng laweyan sendiri berada di dalam kecamatan laweyan. Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 1

IPAL LAWEYAN

  • Upload
    uns-id

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)

BANDAR KABANARAN KAMPOENG BATIK LAWEYAN

I. Profil IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)

Laweyan

Kampoeng Batik Laweyan adalah salah satu

kawasan industri batik di Kota Surakarta yang juga

merupakan kawasan wisata. Di kawasan ini, produksi

batik sudah merupakan usaha yang telah berlangsung

selama puluhan tahun. Kurang lebih sekitar

industri besar maupun kecil batik melakukan

berbagai jenis usaha batik di kawasan yang masih

kental dengan suasana tradisional. Saat ini,

Kampoeng Batik Laweyan menjadi salah satu kawasan

yang sedang ditingkatkan potensinya, baik dari segi

ekonomi maupun pariwisata. Lokasi kampoeng laweyan

sendiri berada di dalam kecamatan laweyan.

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 1

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

Gambar 1.01: Peta Kota Solo

Sumber: Wikimedia.org

Gambar 1.02: Peta LaweyanSumber: Dokumen kondisi Laweyan Ibu Wiwik(Dosen Arsitektur

UNS)Dalam rangka mendukung peningkatan potensi-

potensi tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup

(KLH) Jakarta, Badan Pengelolaan dan Pengendalian

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 2

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

Dampak Lingkungan Hidup (Bappedal) Propinsi Jawa

Tengah, Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota

Surakarta didukung oleh Deutsche Gesellschaft fur Technische

Zusammenarbeit (GTZ) GmbH dalam kerangka kerjasama

teknis Program Lingkungan Hidup Indonesia – Jerman

(ProLH) bersama-sama dengan industri yang ada di

Kampoeng Batik Laweyan membangun kemitraan bersama.

Program “Upaya Pengendalian Pencemaran Air Terpadu”

dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan

kinerja lingkungan dengan berkurangnya intensitas

buangan air limbahnya sekaligus meningkatkan

kinerja ekonomi dan social di Kampoeng Batik

Laweyan. Program ini adalah program

mengintegrasikan 2 pendekatan yaitu pendekatan

Produksi Bersih dan Pengolahan Air Limbah. Dengan

pola pendekatan yang berbeda, integrasi dan

sinergitas kedua pendekatan ini diharapkan dapat

memberikan hasil yang optimal. Penerapan produksi

bersih dimulai dengan mengadakan pelatihan-

pelatihan produksi bersih yaitu:

1. Tata Kelola yang Apik (Good Housekeeping)

Bertujuan agar industri dapat mengoptimumkan

konsumsi bahan baku, air, energi serta menurunkan

jumlah limbahnya dan mengelola pemakaian bahan

agar tidak menimbulkan resiko kesehatan bagi

pekerjanya maupun resiko ,lingkungan sekitarnya.

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 3

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

2. Pengelolaan Biaya Berorientasi Lingkungan

(Environment Oriented Cost Management)

Bertujuan agar industri dapat mengelola biaya

yang dikeluarkannya untuk optimisasi biaya

produksi.

3. Pengelolaan Bahan Kimia (Chemical Management)

Bertujuan agar industri dapat mengelola

pemakaian, penyimpanan, dan pembuangan bahan

kimia dengan benar.

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang

digunakan di Kampung Batik Laweyan merupakan IPAL

yang digunakan secara bersama-sama (komunal) oleh

beberapa industri kecil batik yang berada di

kawasan ini. Kegiatan pengolahan air limbah ini

terdiri dari seleksi UKM, pemilihan teknologi IPAL,

pembentukan badan pengelola dan pelaksana,

penyusunan rencana kerja para pengusaha, penyusunan

DED dan RAB, penyusunan skema kontribusi

pelaksanaan konstruksi IPAL, pelatihan

pengoperasian dan perawatan serta pendampingan

dalam pengoperasian dan perawatan. Kriteria yang

digunakan dalam pemilihan teknologi IPAL, antara

lain:

1. Kapasitas volume yang memadai

2. Mudah untuk dikelola (pengoperasian dan

pemeliharaan)

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 4

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

3. Biaya operasional dan perawatan yang murah

4. Memiliki potensi untuk diterapkan ulang di

tempat lain

5. Sesuai dengan ketersediaan lokasi tempat IPAL

dibangun yang memadai

Instalasi Pengolahan Air Limbah ini diresmikan

pada tanggal 18 Maret 2008 oleh Ir. H. Joko Widodo

yang pada saat itu menjabat sebagai walikota Kota

Surakarta dengan bantuan dana dari Jerman sebagai

upaya pengendalian pencemaran air terpadu pada

segmen terpilih Bengawan Solo. Gambar 1.03 : Bukti Peresmian IPAL Laweyan

Sumber : dokumen pribadiDengan instalasi pengolahan limbah ini, perajin

batik di Laweyan didorong untuk melakukan

pendekatan produksi bersih (eko-efisiensi) dalam

produksi UKM Batik. IPAL yang digunakan di Kampoeng

Batik Laweyan merupakan IPAL yang digunakan secara

bersma-sama (komunal) oleh beberapa industri batik

yang berada di kawasan tersebut.

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 5

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

II. Struktur Organisasi Badan/Institusi Pengelola IPAL

Untuk menjalankan atau mengoperasikan, merawat

dan memperbaiki, serta mengelola administrasi

pelanggan dan keuangan, diperlukan sebuah institusi

atau badan yang mengelola IPAL. Institusi Atau

badan pengelola bersifat mandiri atau memiliki

rumah tangga sendiri, dalam pengelolaan sumber

keuangan dan membelanjakan sesuai dengan rencana

anggaran yang telah ditetapkan. Anggaran disusun

berdasar kebutuhan operasional dan perawatan IPAL

serta kebutuhan untuk pengembangan.

Pengelolaan keuangan menggunakan standart

manajemen keuangan dan menganut prinsip

acountabilitas dan transparansi, semua transaksi

(pemasukan dan pengeluaran) disertai bukti dan

dicatat dalam pembukuan. Adapun jenis instrumen

administrasi yang diperlukan yaitu : Kartu anggota

pelanggan dan catatan pemakaian; Buku bulanan

pelanggan dan catatan pemakaian; Buku kas; dan Buku

Tabungan atau rekening.

Seperti yang diketahui bahwa IPAL Laweyan ini

merupakan IPAL yang berdiri atas kepedulian dari

masyarakat sendiri maka kepengurusan nya juga

berasal dari masyarakat sendiri yang sebelumnya

diwadahi dalam paguyuban pengrajin batik Kampoeng

Batik Laweyan. Susunan pengurus Institusi/Badan

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 6

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

Pengelola IPAL Kampoeng Batik Laweyan terdiri atas:

ketua, sekretaris, bendahara dan beberapa seksi.

Namun untuk sekertaris disini tidak ada, tugas

sekertaris telah dirangkap oleh bendahara. Pengurus

Institusi/Badan Pengelola Kampoeng Batik Laweyan

merupakan relawan karena minat dan kepeduliannya,

dan dalam pelayanan operasional sehari-harinya

mengangkat beberapa tenaga kerja yang diberi honor,

antara lain tenaga operator dan tenaga administrasi

(seksi pelaksana).

Struktur Institusi/Badan Pengelola IPAL Kampoeng Batik

Laweyan

Ketua : Bpk. Hary C. Hadi

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 7

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

Wakil Ketua : Bpk. Achmad Arif

Yulianto, ST

Bendahara : Bpk. Sardjono

Sekretaris : -

Seksi Pelaksana(seksi IPAL) : Bpk. Sumarno

Hadi Wardoyo

III. Sistem Pengolahan IPAL

Teknologi yang dipakai di IPAL Laweyan adalah

teknologi DEWATS-Plus. Teknologi DEWATS-Plus

merupakan pengembangan dari teknologi DEWATS yang

didesain untuk pengolahan limbah batik dan printing

kalangan UKM (usaha kecil dan menengah) seperti di

kampoeng Laweyan ini sendiri. Sedangkan teknologi

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 8

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

DEWATS adalah suatu sistem pengolahan limbah cair

secara terdesentralisasi, terdiri dari modul-modul

pengolahan yang sesuai untuk aplikasi dan

desiminasi yang mudah dalam pengoperasian dan

perawatan nya. Teknologi DEWATS dikembangkan oleh

lembaga pengembangan teknologi pedesaan (LPTP)

Surakarta, teruji untuk pengolahan air limbah

organik dan sanitasi yang berbasis pada masyarakat.

Teknologi DEWATS ini banyak diaplikasikan sebagai

sebagai pengolahan limbah peternakan, industri

pengolahan makanan, limbah domestik(sanimas),

limbah rumah sakit dan hotel.

Konsep teknologi DEWATS-Plus memanfaatkan

energi gravitasi secara bejana berhubungan dengan

proses biologis, yang tidak perlu input energi

listrik dan bahan kimia. Penggunaan teknologi

DEWATS-Plus ini memiliki beberapa kelebihan yaitu

mudah dioperasionalkan dan mudah perawatan serta

murah (low maintance).

Teknologi DEWATS-Plus seperti yang diterapkan

dalam IPAL Laweyan adalah sebuah sistem, merupakan

interaksi dan interdependensi diantara subsistem

mempunyai kedudukan yang sama pentingnya dengan

kedudukan komponen-komponen secara individual.

Sebuah sistem sebagai suatu seri interelasi dan

interdependensi begian-bagian sehingga sehingga

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 9

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

interaksi atau saling pengaruh mempengaruhi setiap

bagian akan mempengaruhi keseluruhan.

Bekerjanya seluruh komponen atau sub sistem

tersebut akan menjamin keberlangsungan dan

keberhasilan dalam mengatasi permasalahan limbah

batik, yang secara ringkas digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 3.01 : Denah Jaringan IPAL Komunal Laweyan

Sumber : dokumen pribadi

Secara ringkas penjelasan dari gambar diatas

adalah : limbah cair batik ditampung di bak

penampungan air limbah di masing-masing pabrik

dialirkan melalui scum trap yang diukur volumenya.

Setelah melalui instrumentasi air limbah dialirkan

ke dalam saluran jaringan air limbah. Dalam jarak

tertentu, di dalam saluran jaringan air limbah

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 10

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

dibangun bak kontrol serta di dua titik

persimpangan dipasang bak intake yang sekaligus

berfungsi sebagai scum trap.

Setelah melewati scum trap air limbah ditampung

pada bak equalisasi aerob, melalui pipa disalurkan

ke dalam bak equalisasi anaerob, dan sedimentasi

dan netralisasi/septictank. Dari bak septictank,

air limbah masuk ke bak buffle reaktor. Di dalam

bak septictank sudah terjadi proses

pengendapan(sedimentasi) awal, netralisasi dan

proses homogenitas dari limbah yang berasal dari

limbah beberapa pabrik.

Air limbah mengalir masuk ke dalam bak buffle

reaktor sebagai bak utama untuk proses dekomposisi

air limbah. Di dalam buffle reaktor dipasang media

penambat tempat berbiaknya mikroba. Setelah

diproses pada bak buffle reaktor air limbah menuju

bak anaerobic stabilisasi dan ke anaerob filter

diabsorb dalam kolam aerob. Kemudian out put dari

proses instalasi limbah ini adalah air yang

dianggap tidak lagi berbahaya (paling tidak

berkurang) kandungan bahaya kimiawinya. Output itu

langsung disalurkan pipa dari tabung oksigen ke

sungai Laweyan. Namun, sebagian besar pengrajin di

sekitar Kampoeng Laweyan itu masih membuang

limbahnya langsung ke sungai, tanpa ada proses

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 11

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

instalasi pengolahan. Pengurasan pada bak

sedimentasi, buffle rekator dan anaerobic filter

direncanakan 1-2 tahun sekali. Kolam kontrol juga

untuk sampel air limbah.

Penjelasan diatas merupakan sistem yang

terdapat pada buku pengelolaan IPAL Laweyan.

Sedangkan jika dilihat dari peletakan serta sistem

kerja yang kami amati dilapangan terdapat beberapa

perbedaan, maka sistem dari IPAL Laweyan adalah

sebagai berikut :

Gambar 3.02 : Sistem Pengolahan Limbah Pada IPAL Laweyan

Sumber : dokumen pribadi

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 12

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

Dengan keterangan bahwa angka-angka dalam

gambar tersebut merupakan simbologi untuk :

1 : Industri pengrajin batik

Ada 9 industri pengrajin batik yang mengalirkan

limbah nya ke IPAL ini untuk nantinya diolah.

2 : Pipa saluran air limbah 4”

Dalam pengaliran air limbah dari tiap-tiap pabrik

masih menggunakan pipa yang berukuran Ø 4” .

3 : Pipa saluran air limbah 6”

Baru setelah memasuki sistem IPAL, semua pipa

menggunakan yang berukuran Ø 6”.

4 : Bak kontrol

Dari air limbah tiap industri karena jaraknya

jauh dengan bak intek maka agar tetap lancar

saluran limbah cair nya maka diberi 2 bak kontrol

sebelum bak intek yang berfungsi mengontrol jika

ada sedimentasi ataupun sumbatan lain nya. Bak

ini berukuran sekitar 0,5 m X 0,5 m. (foto

terlampir)

5 : Bak intake

Bak intake disini berbentuk lingkaran dengan

diameter 2 meter dan kedalaman 1,5 meter. Bak ini

difungsikan sebagai penampungan sebelum masuk

kedalam komponen bangunan IPAL. (foto terlampir)

6 : Equalisasi aerob

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 13

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

Berupa kolam persegi panjang berukuran 2 meter X

4 meter

7 : Pipa persimpangan

Pipa ini berbentuk “T” sehingga sewaktu-waktu

bisa dibuka ujung nya agar mempermudah dalam

pengurasan. Jika tidak dikuras maka bagian ujung

ditutup sehingga limbah tetap mengalir dari

bagian equalisasi aerob ke pengolah primer

sedimentasi. (foto terlampir)

8 : Pengolah primer sedimentasi

Terdapat 5 ruang/kotak yang

berbentuk seperti berikut,

sehingga tiap air yang masuk

tiap ruang bagian bawah melalui

pipa hanya bisa naik melalui

lubang-lubang yang ada di layer

dan kemudian semakin naik dan melalui pipa masuk

ke ruang bagian bawah di ruang selanjutnya yang

total nya ada 5 ruang dengan kedalaman 2 meter .

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 14

Gambar 3.03 : Kotak Pengolah PrimerSedimentasi

Sumber : dokumen pribadi

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

9 : Equalisasi anaerob dan netralisasi model

septitack serta pengolah sekunder anaerob model

buffel reaktor

Terdapat 10 kotak berbentuk persegi dengan

kedalaman 2 meter, tiap kotak terdapat sekat-

sekat. Di dalam bak ini setiap bulan nya diberi

pur sebanyak 5 kilo untuk bahan makan para

bakteri yang ada didalam kotak yang berasal dari

tinja pada saat awal pembuatan ipal serta dari

kamar mandi yang ada di IPAL tersebut. (foto

terlampir)

10 : Kamar mandi

Kamar mandi ini nantinya memproduksi tinja dan

langsung dialirkan dalam kotak equalisasi anaerob

yang mana bakteri dalam tinja difungsikan untuk

menguraikan zat-zat kimia yang terkandung didalam

limbah.

11 : Pengolah tersier anaerob stabilisasi dan

pengolah tersier anaerob dengan model media

filter alufial

Ini berupa 4 kotak yang didalam nya terdapat batu

untuk menyaring serta pengendapan limbah dengan

kedalaman 2 meter.

12 : Pengolah sekunder aerob/filter absorbsion

karbon aktif

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 15

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

Berupa kolam berukuran 2 meter X 2 meter dengan

kedalaman 2 meter yang didalam nya terdapat 20

karung berisi batok arang dan batu yang berfungsi

sebagai filter. (foto terlampir)

13 : Pengolahan tersier aerasi dengan model kolam

nabati

Kolam ini berukuran 2 meter X 4 meter dengan

kedalaman 2 meter, seharusnya berisi tumbuhan air

untuk menyerap zat-zat kimia yang masih

terkandung dalam limbah, namun di kolam ini tidak

dijumpai tumbuhan apapun.

14 : Bak kontrol

Bak ini berukuran 2 meter X 1 meter dengan

kedalaman 2 meter yang merupakan tempat untuk

mengontrol/penampungan sebelum limbah dibuang

langsung ke sungai.

15 : Pipa pembuangan

Dari bak kontrol limbah langsung dialirkan ke

sungai kali jenes untuk pembuangan nya.

16 : Sungai kali ngengas

Selain itu dalam sistem IPAL ini sendiri

terdapat komponen bangunannya. Komponen bangunan

teknologi pada IPAL Laweyan terdiri dari beberapa

bangunan diantara nya adalah :

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 16

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

1. Equalisasi aerob

Proses homogenitas air limbah

Antisipasi terjadinya fluktuasi volume air

limbah

Memisahkan partikel/komponen besar, malam,

minyak atau lemak

Tempat pengambilan sampel yang belum diolah

2. Equalisasi anaerob

Memasukkan nutrient (tinja)

Menumbuhkan proses homogenitas

Konstruksi bangunan tertutup agar tidak bau

3. Pengolah primer sedimentasi/netralisasi model

septictank

Untuk pengendapan serta stabilisasi dalam

proses anaerob melalui 4 ruang

Ruang I : berfungsi untuk memisahkan tiga

bagian air limbah. Bagian atas berbentuk busa,

bagian tengah supermatan yaitu limbah yang

dialirkan pada bak selanjutnya, lumpur yang

berat jenisnya lebih besar secara perlahan

mengendap pada bagian bawah.

Ruang II : menampung supernatan aliran dari

ruang I berfungsi sama dengan ruang I, besaran

lumpur dan busa sudah berkurang, dan

seterusnya hingga melalui ruang III dan IV.

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 17

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

Proses pada septictank berlangsung tanpa

udara/oksigen (anaerob) atau ruangan tertutup,

sehingga bakteri anaerob tumbuh dan

berkembangbiak.

Penguraian karbohidrat, lemak dan protein oleh

mikro-organisme anaerob dapat menghasilkan

produk CO2, NH3, H2S, CH4.

Kecepatan aliran uplift kurang dari 2 m/jam

Penanganan lumpur dengan penyedot lumpur pada

periode tertentu melalui man hole dialirkan

menuju bak pengering lumpur (drying-bad)

4. Pengolah sekunder anaerob model buffel reaktor

Proses sedimentasi padatan

Proses pencernaan anaerobik larutan padatan

melalui kontak lumpur

Proses pencernaan anaerobik (fermentasi)

lumpur bagian bawah

Proses sedimentasi bahan mineral (stabilisasi)

Kecepatan aliran uplift kurang dari 2 m/jam

Penguraian karbohidrat, lemak dan protein oleh

mikro-organisme anaerob dapat menghasilkan

produk CO2, NH3, H2S, CH4

Di dalamnya dipasang batu volkanik dan filter

polyuretan media penambat mikroorganisme

anaerob tidak mudah hanyut namun mudah berbiak

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 18

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

Periode tertentu (28 hari) bakteri akan mati

dan diganti oleh generasi baru berikutnya

Bagian atas bangunan dipasang man hole untuk

menyedot lumpur dan perawatan

5. Pengolah tersier anaerob stabilisasi

Tahap lanjutan dari buffle reaktor sebagai

pengendapan

Stabilisasi dari reaktor sebelumnya

Bagian atas bangunan dipasang man hole untuk

menyedot lumpur dan perawatan

6. Pengolah tersier anaerob dengan model media

filter alufial

Didalamnya berisi media batu berpori untuk

penambat bakteri yang memakan limbah yang tak

terolah pada reaktor sebelumnya

Bagian atas bangunan dipasang man hole untuk

menyedot lumpur dan perawatan

Material AF (alufial filter) tersebut dapat

diperoleh dari batuan gunung merapi

7. Pengolah sekunder aerob/filter absorbsian karbon

aktif

Sebagai filter terbuka menjadi kontak dengan

udara

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 19

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

Media filter menggunakan ijuk dan karbon aktif

untuk absorb diserapnya zat warna atau kimiawi

terlepas dari mengurangi bau

8. Pengolah tersier aerasi dengan model kolam

nabati

Proses kontak udara dengan air limbah setelah

melalui proses sebelumnya

Untuk aerasi ditanami tumbuhan air (enceg

gondok, teratai atau tanaman sejenis yang

menghasilkan oksigen) dan untuk mengikat

sebagian logam berat yang tersisa

9. Bak kontrol akhir

Untuk menguji kualitas hasil akhir dari proses

pengolahan limbah

Sebagai indikator pada kolam ini dipelihara

ikan

Untuk mengambil sampel air limbah setelah

diolah

10. Bak pengering lumpur/drying-bed

Bangunan ini diperuntukkan menampung lumpur

dari masing-masing rekator penghasil lumpur

untuk dikeringkan dengan bantuan panas

matahari. Bangunan ini dilengkapi dengan drain

pada setiap level ketinggian yang dapat

memudahkan pengeringan. Secara berkala lumpur

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 20

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

pada bak pengering di ambil sampel untuk uji

laboratorium.

Untuk komponen bangunan IPAL Laweyan jika

dibuat alurnya adalah

sebagai berikut,

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 21

1

.2

.

3

.

4

.

5

.

1 : Equalisasi aerob2 : Pengolah primer

sedimentasi3 : Equalisasi anaerob dan

netralisasi model septitack serta pengolah sekunder anaerob model buffel reaktor

4 : Pengolah tersier anaerobstabilisasi dan pengolah tersier anaerob dengan

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

Gambar 3.04 : Alur Komponen Bangunan Teknologi IPAL LaweyanSumber : dokumen pribadi

IV. Asal Limbah

Terdapat kurang lebih 87 industri pengrajin

batik yang tersebar di kecamatan Laweyan yaitu

di bagian barat, timur, tengah. 87 industri

tersebut adalah :

No Nama Perusahaan Jenis Usaha1 Batik Cahaya

PutraProduksi batik danshowroom

2 Batik PutraLaweyan

Produksi batik danshowroom

3 Batik Sidoluhur Konveksi batik danshowroom

4 Batik Adityan Produksi batik danshowroom

5 Batik RIN Jasa konveksi6 Batik Wanto Jasa konveksi7 Batik Sri Nurlan Produksi batik8 Batik Santika Konveksi batik dan

showroom9 Batik Molina Produksi batik10 Batik Marin Rumah mode dan

showroom11 Batik Puspa

KencanaProduksi batik danshowroom

12 Batik Nesa Noer Showroom13 Batik Thahaya

BaruShowroom

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 22

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

14 Batik Cempaka Produksi batik danshowroom

15 Batik Merak Ati Produksi batik danshowroom

16 Batik Nugraha Showroom17 Batik Gres Tenan Produksi batik dan

showroom18 Batik Merak

ManisProduksi batik danshowroom

19 Batik GunawanDesain

Produksi batik danshowroom

20 Batik Halus Produksi batik danshowroom

21 Batik BapakBandono

Produksi batik

22 Batik Doyohadi Showroom23 Batik Rohyani Produksi batik dan

showroom24 Batik Mahkota Produksi dan showroom25 Batik Sentong

AyuShowroom

26 Batik Luar Biasa Produksi batik danshowroom

27 Batik SaudEffendi

Produksi batik danshowroom

28 Batik Amelia Produksi batik danshowroom

29 Batik SuryaPelangi

Produksi batik danshowroom

30 Batik Cattleya Produksi batik danshowroom

31 Batik Wedelan Produksi batik danshowroom

32 Batik Putra Produksi batik dan

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 23

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

Bengawan showroom33 Batik Lor Ing

PasarProduksi batik danshowroom

34 Batik Adina Produksi batik danshowroom

35 Batik Laweyan HY Produksi batik danshowroom

36 Batik Pulau Jawa Produksi batik danshowroom

37 BatikTjokosumarto

Produksi batik

38 Batik Multisari Produksi batik39 Batik Oke Produksi batik40 Batik

PurworaharjoProduksi batik

41 Batik Supriyarso Produksi batik42 Batik Setya Budi Produksi batik43 Rin Modeste Konveksi44 Pardi Collection Konveksi45 Edi Collection Konveksi46 Marijo Collection Konveksi47 KUB Setono Konveksi48 KUB Selawe Konveksi49 KUB Klaseman Konveksi50 Marin Konveksi dan showroom51 Batik Putri Solo Konveksi dan showroom52 Batik Satrio

LuhurKonveksi dan showroom

53 Batik AnnaColection

Konveksi dan showroom

54 Batik Mustika Konveksi dan showroom55 Batik Putro Hadi Konveksi dan showroom56 Batik Lawasan Konveksi dan showroom57 Dewi Collection Konveksi dan showroom

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 24

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

58 Batik Sri Nurlan Showroom59 Batik Nugraha Showroom60 Batik Candi

KencanaShowroom

61 Batik Farhan Showroom62 Batik Kencana

MurniShowroom

63 Batik Ivy Showroom64 Batik Sindjang

SGShowroom

65 Batik PutraPelangi

Showroom

66 Batik GriyaPendapi

Showroom

67 Batik Mbah Zaini Showroom68 Batik Galeri

MerpatiShowroom

69 Batik 75 Showroom70 Batik Qisti Showroom71 Batik Tiga Negri Showroom72 Batik Sidomurti Showroom73 Batik Lili

HanifahShowroom

74 Batik Doyohadi Showroom75 Batik Sidomulyo Showroom76 Batik Damayanti Showroom77 Batik Dandan Showroom78 Batik Kanaya Showroom79 KUB Laweyan Art Cinderamata80 Anglo Art Cinderamata81 Suyadi Art Cinderamata82 Basiran Blangkon Cinderamata83 Batik Mustika Cinderamata84 UI & Fa wood Cinderamata

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 25

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

85 Wiryono Gallery Cinderamata86 Dipta Cinderamata87 Batik CiptaAsri Cinderamata Yang tersebar di kampoeng Laweyan seperti

dalam peta ini :

Pada IPAL ini menggunakan system gravitasi yang

mana air limbah mengalir dari tempat yang tinggi ke

tempat yang rendah. Laweyan bagian barat dan tengah

cenderung memiliki kontur yang tinggi, maka atas

dasar itulah limbah yang berasal dari Laweyan

bagian barat dan tengah dapat ditampung dan diolah

di system IPAL tersebut dengan menggunakan

peralatan yang cenderung masih konvensional.

Sedangkan untuk limbah industri batik yang berasal

dari Laweyan bagian timur tidak dapat disalurkan ke

sistem pengolahan limbah IPAL Laweyan karena muka

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 26

Gambar 4.01 : Persebaran Industri Batik Di Kampung LaweyanSumber : brosur “Kampung Batik Laweyan”

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

tanah yang terlalu rendah menyebabkan air limbah

tidak dapat mengalir ke sistem pengolahan IPAL

Laweyan tersebut.

IPAL di Laweyan ini memiliki kapasitas

penampungan air limbah yang sangat terbatas,

tercatat hanya 9 industri batik yang berada di

bagian barat dan tengah yang limbahnya bisa

dialirkan ke IPAL Laweyan. Kesembilan industri

batik tersebut dan lokasinya diantaranya adalah :

1. Batik Mahkota milik Ir. Alpha Febela

Priyatmono (bagian barat)

2. Batik Puspa Kencana milik H. Achmad Sulaiman

(bagian tengah)

3. Batik Amelia milik Sukarni (bagian tengah)

4. Batik Gress Tenan milik sardjono (bagian

tengah)

5. Batik Budi milik Gunawan Kurnia Pribadi

(bagian tengah)

6. Batik Surya Pelangi milik Rochyani (bagian

tengah)

7. Batik Cempaka milik Dani Arifmawan W (bagian

tengah)

8. Batik Adina milik Didik Setyadi (bagian

tengah)

9. Batik Suwanto milik Suwanto (bagian tengah)

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 27

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

V. Kelayakan Baku Mutu

Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan

bahwa program upaya pengendalian pencemaran air

terpadu di Kampoeng Batik Laweyan telah terlaksana

atas kerjasama Kementerian Lingkungan Hidup (KLH )

Jakarta, Badan Pengelolaan dan Pengendalian Dampak

Lingkungan Hidup (Bappedal) Propinsi Jawa Tengah,

Kantor Lingkungan Hidup Kota Surakarta, Forum

Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan didukung oleh

Deutche Gesellschaft fur Technische Zusammenarbeit (GTZ) GmbH,

sebagai kerjasama teknis Program Lingkungan Hidup

Indonesia Jerman (Pro LH).

Program ini mengintegrasikan 2 pendekatan yaitu

pendekatan produksi bersih dan pengelolaan air

limbah. Penerapan produksi bersih dilakukan dengan

pengusaha batik di Kampoeng Batik Laweyan sebagai

subyeknya, langkahnya yaitu pelatihan Tata Kelola

yang Apik dan pelatihan penggunaan bahan kimia

dengan didampingi konsultan dari GTZ terhadap 3 IKM

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 28

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

yang dijadikan percontohan, diharapkan 3 IKM

tersebut dapat memberi contoh dari pelatihan kepada

IKM lain di Kampoeng Batik Laweyan.

Dari hasil penerapan produksi bersih, volume

dan kandungan zat pencemar pada air limbah dapat

ditekan. Hingga penelitian ini diakhiri terdapat 11

IKM (Industri Kecil Menengah) batik yang telah

menyetujui dengan membuat surat pernyataan

kesediaan menerapkan produksi bersih dan

pengendalian pencemaran air. Limbah dari 11 IKM

batik tersebut dikelola dengan menggunakan

instalasi pengelola air limbah (IPAL). Limbah sisa

produksi batik dikelola dengan menggunakan

teknologi IPAL Decentralized Wastewater Treatment System

(DEWATS), dari hasil penelitian teknologi ini dapat

mengurangi beban pencemar pada air limbah sebesar

50 %. Air hasil pengolahan akan dialirkan menuju

sungai Kabanaran/Premulung. Air yang dihasilkan

dari proses pengolahan air limbah IKM tersebut

dapat digolongkan sebagai air limbah. Sebelum

dialirkan bebas, air limbah perlu lebih dahulu

diuji kualitasnya. Pengujian terhadap mutu dan

kualitas dari air limbah IKM batik dilakukan dengan

mendasarkan ketentuan yang berlaku. Untuk air

limbah yang dihasilkan IKM batik berlaku ketentuan

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 29

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

dalam Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor

10 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah.

Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan

pada air limbah dapat dibuktikan air limbah hasil

pengolahan pada IPAL Laweyan masih melampaui baku

mutu yang disyaratkan dalam Perda Jawa Tengah Nomor

10 Tahun 2004. Ini dapat diartikan sebagai suatu

pelanggaran terhadap lingkungan yang mana dapat

dijatuhi sanksi baik sanksi pidana maupun sanksi

administrasi sesuai dengan Pasal 19 ayat (3) Perda

Kota Surakarta Nomor 2 tahun 2006 tentang

Pengendalian Lingkungan hidup kepada IKM Kampoeng

Batik Laweyan yang tidak mau atau tidak sungguh-

sungguh menerapkan produksi bersih dan pengendalian

pencemaran air.

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 30

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

VI. Masalah yang terdapat pada IPAL Laweyan

Masyarakat kerap kali harus menahan napas

setiap melewati bantaran Kali Jenes, terutama yang

membelah Kampung Kidul Pasar Laweyan. Pasalnya,

dari aliran anak sungai Bengawan Solo tersebut

tercium bau sangat menyengat. Bau menusuk hidung

itu lantaran di kali tersebut terdapat banyak

limbah yang berasal dari zat pewarna kain batik.

Dikarenakan banyak saluran pengolahan limbah milik

perajin batik tidak berfungsi maksimal. Limbah

batik mencemari Kali Jenes setiap hari mengalir

cukup deras dari paralon-paralon penyaringan sampah

milik pengusaha batik lokal. Bahkan ada pula limbah

batik yang dibuang secara langsung oleh produsen

batik ke Kali Jenes. Sayangnya saat ini, kondisi

IPAL tampak kurang terawat serta efisiensi

pemanfaatannya tampak kurang maksimal. Masih

dibutuhkan penyadaran dan kampanye kepada para

perajin batik Laweyan dan kampung sekitarnya untuk

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 31

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

mengurangi bahan pewarna kimia dan mengelola zat-

zat kimia dalam pewarna secara lebih hati-hati.

Selain itu IPAL ini masih memiliki kapasitas

yang terbatas, sehingga banyak industri-industri

yang tidak dapat mengalirkan limbahnya ke IPAL ini,

dan mereka langsung membuang nya ke sungai karna

tidak memiliki alat untuk mengolahnya.

Teknologi yang dipakai di IPAL Laweyan ini

masih termasuk bersifat konvensional sehingga kadar

Limbah walaupun mengalami beberapa proses

penyaringan kadar kejernihannya masih sekitar 70%

(menurut sumber wawancara) sedangkan menurut sumber

dari artikel dan penelitian-penelitian mahasiswa

limbah yang telah diolah oleh IPAL ini kandungan

nya masih dibawah baku mutu untuk dapat dialirkan

ke sungai.

VII. Solusi Penyelesaian Masalah

Meskipun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

sudah dibangun di kawasan Kampoeng Batik Laweyan

pada tahun 2008, upaya ini masih kurang optimal.

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 32

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

Setidaknya di kawasan tersebut membutuhkan dua

lokasi IPAL. Hanya saja tidak mudah untuk membuat

IPAL di lokasi Kampung Batik Laweyan. Hal itu

dikarenakan masalah pendanaan dan lokasi lahan yang

terbatas. Dua hal itulah yang membuat pembuatan

IPAL yang masih sangat jauh untuk direalisasikan.

Pembangunan IPAL di kawasan sentra industri

batik ini butuh campur tangan dari pihak Pemerintah

Kota Surakarta. Terutama dalam penyediaan anggaran.

Pasalnya, untuk membangun IPAL di kawasan Laweyan

tidaklah dengan anggaran keci. Terlebih jika harus

membebaskan lahan yang dibutuhkan untuk membangun

saluran-saluran IPAL tersebut. Masalah anggaran

menjadi kendala yang sangat berpengaruh, maka

penyelesaian masalah ini harus diambil alih oleh

pemerintah. Pemerintahlah yang membiayai

pembangunan IPAL yang ideal dan memenuhi standar

baku mutu lingkungan di kawasan ini. Pengolahan

limbah batik agar lebih ramah lingkungan harus

menjadi perhatian bersama. Perlu perhatian dan

kerjasama semua pihak, baik Kabupaten atau Kota

yang berbatasan dengan Kota Surakarta, serta

pemerintah pusat untuk mencari solusi bersama

mengelola limbah batik lebih ramah lingkungan.

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 33

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

LAMPIRAN FOTO SURVEI

Pipa persimpangan Equalisasi

anaerob

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 34

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IIIPAL KAMPOENG BATIK LAWEYAN

Bak Kontrol Filter Absorbsion Karbon Aktif

Sumber Informasi (Bpk Sumarno) BakIntake

Seksi Pelaksana

Erlana Citra – Sri Murdiati Rin Permata Sari 35