Upload
untad
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, potensi
sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relatif
stabil. Untuk dapat mengelola sumber daya yang berlimpah di harapkan Sistem
Pemerintahan Negara Indonesia mempunyai suatu sistem birokrasi dengan
SDM nya yang berkualitas, yaitu PNS Profesional yang saat ini di kenal dengan
istilah ASN (Aparatur Sipil Negara)
Dalam UU ASN No. 5 Tahun 2014 di jelaskan bahwa Aparatur Sipil
Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintahan. Pegawai
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
Ada banyak ASN yang bekerja disetiap Instansi Pemerintahan, ada yang
melaksanakan tugasnya dengan jabatan fungsional ada juga yang
melaksanakan tugasnya sebagai jabatan struktural, salah satunya yaitu
dibawah naungan KEMENDIKBUD dan Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota
yang pada hal ini contohnya yaitu Guru Sekolah Dasar.
Guru Sekolah Dasar sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara seharusnya
juga dapat membentuk karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN
yang berkompeten, profesional , berintegritas, dan berkomitmen baik atas
tugas dan fungsi yang embannya. Untuk itulah, dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai
Negeri Sipil (PNS), ditetapkanbahwa salah satu jenis Diklat yang strategis untuk
1
mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi profesional seperti tersebut
di atas adalah Diklat Prajabatan. Diklat ini dilaksanakan dalam rangka
membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Kompetensi inilah yang kemudian
berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu
bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat.
Selanjutnya Pelaksanaan diklat dan Prajabatan itu juga tertuang dalam
Perkalan No. 38 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan pendidikan
dan Pelatihan Pajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III yang
menjelaskan bahwa ASN harus mengikuti diklat selama 31 hari kerja dengan 18
hari kerja secara pembelajaran klasikal dan 13 hari kerja pembelajaran non
klasikal
Berdasarkan Peraturan-Peraturan maka dari itulah dibentuk suatu
sistem pola baru diklat prajabatan bagi Golongan III sejak terhitung Oktober
2014. Dari Pola ini diharapkan nantinya seorang ASN dapat merasakannya
dengan langsung bagaimana menjadi ASN yang menunjung nilai-nilai
komitmen, dan integritas. Sehinnga nantinya ASN ini dapat memiliki daya saing
tinggi dan hebat kedepannya dengan tetang menjaga tanggung jawab,
komitmen dan tugasnya.
B. Tujuan, Manfaat, Tempat dan Waktu Aktualisasi
Adapun tujuan adanya kegiatan aktualisasi ini antara lain
1. ASN/PNS dapat belajar untuk mengembang tanggung jawab penuhnya
sebagai abdi negara pada khususnya, dan pelayan masyarakat pada
umumnya.
2. ASN/PNS dapat merubah mindset di dalam dirinya untuk menjadi lebih
profesional,berkomitmen, beretika, dan berintegritas.
3. Meningkatkan kualitas hasil belajar Peserta didik yang dapat
dipertanggungjawabkan di masyarakat
4. Mampu menganilisis kemungkinan apa saja yang akan terjadi manakala
nilai-nilai ANEKA tersebut tidak diaplikasikan
2
Adapun manfaat dari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS antara lain:
a. ASN/PNS dapat belajar untuk mengembang tanggung jawab penuhnya
sebagai abdi negara pada khususnya dan pelayan masyarakat pada
umumnya.
b. ASN/PNS dapat merubah mindset didalam dirinya untuk menjadi lebih
profesional,berkomitmen, beretika, dan berintegritas.
Adapun Tempat dan Waktu Pelaksanaan Aktualisasi adalah :
Pelaksanaan Diklat Prajabatan CASN Golongan III Angkatan I
Kabupaten Bulukumba berlangsung selama 40 hari kerja yaitu pada tanggal 24
Agustus hingga 02 Oktober 2015, dengan tahapan kegiatan :
1. Tahapan Internalisasi, dilaksanakan tanggal 24 Agustus – 11 September
2015 bertempat di Kampus III Badan Diklat Pemerintah Propinsi Sulawesi
Selatan.
2. Tahapan Aktualisasi, dilaksanakan tanggal 14 September – 30 September
2015 di SDN No. 333 Tibona.
3. Seminar Aktualisasi, dilaksanakan tanggal 02 Oktober 2015 di Kampus III
Badan Diklat Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan.
3
BAB II
KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN
A. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di
tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di ketahui indikator-indikator dari
kelima kata tersebut yaitu:
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-
nilai publik.
Nilai-nilai dasar akuntabilitas meliputi :
1) Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya.
2) Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok/instansi.
3) Integritas
Integritas adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan
4) Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.
4
5) Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
6) Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan
ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
7) Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta
harapan dan kapasitas.
8) Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran
yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
9) Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil Negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan
orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan Negara.
Nilai-nilai dasar Nasionalisme meliputi:
1) Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Menyatakan keimanan dan kepercayaan kepada Tuhan sesuai dengan
keimanan dan kepercayaan masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
2) Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, gemar dengan kegiatan
kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan keadilan. Sadar
bahwa manusia itu semua sederajat, maka dikembangkan sikap saling
manghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
5
3) Nilai-nilai Persatuan Indonesia
Bangsa Indonesia menempatkan persatuan dan kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi dan golongan. Persaatuan dikembangkan atas dasar Bhineka
Tunggal Ika.
4) Nilai-nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Manusia Indonesia menjunjung tinggi dan menghayati hasil dari
keputusan musyawarah, karena itu semua pihak harus mau untuk
menerima dan melaksanakan hasil musyawarah dengan penuh
tangung jawab. Kepentingan bersama lebih utama daripada
kepentingan pribadi atau golongan. Keputusan yang diambil harus
menjunjung tinggi nilai keadilan serta dapat dipertanggung jawabkan.
5) Nilai-nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Hak dan kewajiban itu sama kedudukannya dalam menciptakan
keadilan dalam masyarakat. Perlu dikembangkan perbuatan yang luhur
dan sikap kegotong royongan dan kekeluargaan. Maka perlu
kesinambungan antara hak dan kewajiban untuk menjaga keadilan
terhadap sesama.
3. Etika pubik
Etika publik merupakan refleksi atas standar norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, prilaku
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik.
Pada prinsipnya ada tiga dimensi etika publik:
1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
Etika publik menekankan pada aspek nilai dan norma, serta prinsip
moral, sehingga etika publik membentuk integritas pelayanan publik.
6
2) Dimensi Modalitas
Unsur-unsur modalitas dalam etika publik yakni akuntabilitas,
transparansi, dan netralitas.
3) Dimensi Tindakan Integritas Publik
Integritas publik adalah kualitas dari pejabat publik yang sesuai nilai,
standar, aturan moral yang diterima masyarakat.
Nilai-nilai dasar etika publik:
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen
mutu antara lain mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan
7
memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara
Nilai-nilai dasar komitmen mutu:
1) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/clients;
2) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara agar customers/clients tetap setia;
3) Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi, tanpa cacat,
tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan;
4) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan
pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients maupun
perkembangan teknologi;
5) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan;
6) Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai
cara, antara lain: pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif,
kolaborasi, dan benchmark.
5. Anti korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan
negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak
langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan
Negara, suap-menyuap,pemerasan, perbuatan curang, penggelapan
dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan
gratifikasi.
Nilai-nilai dasar Anti Korupsi:
1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil
8
seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut
untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik
terhadap diri sendiri maupun orang lain. Kejujuran juga akan terbawa
dalam bekerja sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan
untuk berbuat curang.
Nilai kejujuran di dalam sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk tidak
melakukan kecurangan akademik. Misalnya tidak mencontek, tidak
melakukan plagiarisme, dan tidak memalsukan nilai.
2) Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat
kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat
banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan
uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah
berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk
membantu sesama.
Nilai kepedulian dapat diwujudkan dalam bentuk antara lain berusaha
ikut memantau jalannya proses pembelajaran, memantau sistem
pengelolaan sumber daya di sekolah, memantau kondisi infrastruktur
lingkungan sekolah. Nilai kepedulian juga dapat diwujudkan dalam
bentuk mengindahkan seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku
di dalam sekolah dan di luar sekolah.
3) Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas
kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk
mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Jejaring
sosial yang dimiliki pribadi yang mandiri dimanfaatkan untuk
menunjang pekerjaannya tetapi tidak untuk mengalihkan tugasnya.
9
Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-
pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan
sesaat.
Nilai kemandirian dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk
mengerjakan soal ujian secara mandiri dan mengerjakan tugas-tugas
akademik secara mandiri.
4) Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat
seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam
menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran
menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai
pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam
kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
Nilai kedisiplinan dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk
kemampuan mengatur waktu dengan baik, kepatuhan pada seluruh
peraturan dan ketentuan yang berlaku di sekolah, mengerjakan segala
sesuatunya tepat waktu, dan fokus pada pelajaran.
5) Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari
bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak
tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan
sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan
bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan
tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
Penerapan nilai tanggung jawab antara lain dapat diwujudkan dalam
bentuk belajar sungguh-sungguh, mengerjakan tugas akademik dengan
baik, menjaga amanah dan kepercayaan yang diberikan.
10
6) Kerja Keras
Perbedaan nyata akan jelas terlihat antara seseorang yang mempunyai
etos kerja dengan yang tidak memilikinya. Individu beretos kerja akan
selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi
terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia
mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan
tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau
memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
Kerja keras dapat diwujudkan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya dalam melakukan sesuatu menghargai proses bukan hasil
semata, tidak melakukan jalan pintas, belajar dan mengerjakan tugas-
tugas akademik dengan sungguh-sungguh.
7) Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan
semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam
gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal
kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar
harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan
akan selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.
Nilai kesederhanaan dapat diterapkan oleh siswa dalam kehidupan
sehari-hari, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Misalnya hidup
sesuai dengan kemampuan, hidup sesuai dengan kebutuhan, tidak
suka pamer kekayaan, dan lain sebagainya.
8) Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan
mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan
penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam
kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya
11
melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia
tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka
mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
Nilai keberanian dapat dikembangkan oleh siswa dalam kehidupan di
sekolah dan di luar sekolah. Antara lain dapat diwujudkan dalam
bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran, berani mengakui
kesalahan, berani bertanggung jawab, dan lain sebagainya.
9) Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk
mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang
pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada
bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan
keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
B. Keterkaitan antara Kegiatan dengan Nilai-nilai Dasar ASN
No Nilai Dasar Kegiatan Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai Dasar ASN
1 Akuntabilitas Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebelum pelaksanaan pembelajaran merupakan tanggung jawab seorang guru agar pembelajaran berjalan sesuai dengan kurikulum.
Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran
Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan jadwal dan aturan merupakan wujud akuntabilitas seorang guru.
2 Nasionalisme Melaksanakan Kegiatan Pramuka
Dengan melaksanakan kegiatan pramuka dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air kepada siswa serta meningkatkan kedisiplinan, kesetiakawanan, dan rasa rela berkorban.
Menyanyikan Lagu Nasional di setiap awal pembelajaran
Dengan menyanyikan Lagu Nasional di setiap awal pembelajaran maka guru telah berupaya mengajak siswa untuk mengetahui dan melestarikan lagu-lagu Nasional sehingga rasa cinta dan bangga
12
kepada tanah air akan terbentuk pada diri siswa.
Membuat mading tentang perjuangan pahlawan Nasional
Dengan membuat mading tentang perjuangan pahlawan Nasional maka siswa dapat mengetahui dan memahami perjuangan para pahlawan sehingga siswa dapat meneladani sikap nasionalisme dan jiwa patriotik para pahlawan.
3 Etika Publik Menyambut kedatangan siswa di halaman sekolah dengan 6S (Senyum, Sapa, Salam, Salim, Sopan, dan Santun
Sikap santun oleh guru dalam menyambut kedatangan siswa di halaman sekolah dengan 6S merupakan salah satu nilai dasar etika publik.
Mengarahkan siswa untuk berbaris sebelum masuk kelas dan melakukan pemeriksaan kuku, gigi, dan kerapihan siswa.
Mengarahkan siswa untuk berbaris sebelum masuk kelas dapat melatih siswa untuk disiplin dan dalam melakukan pemeriksaan kuku, gigi, dan kerapihan siswa, sebelumnya guru harus menjadi contoh atau teladan bagi murid.
4 Komitmen Mutu Melaksanakan ulangan harian.
Dengan melaksanakan ulangan harian maka kemampuan atau pemahaman siswa dapat terukur dan dapat dijadikan patokan untuk peningkatan mutu pembelajaran.
Membuat alat bantu mengajar/ alat peraga yang menarik.
Dengan membuat alat bantu mengajar/ alat peraga yang menarik menjadikan siswa dapat mudah memahami materi pelajaran sehingga mutu pembelajaran dapat ditingkatkan.
Melaksanakan program remedial bagi siswa yang belum mencapai standar nilai.
Dengan melaksanakan program remedial dapat meningkatkan nilai siswa yang belum mencapai standar nilai sehingga mutu dari hasil belajar dapat di capai.
5 Anti Korupsi Memeriksa dan menilai hasil ulangan siswa.
Dalam memeriksa dan menilai hasil ulangan siswa guru dituntut untuk memberikan penilaian secara jujur, adil, dan tidak membeda-bedakan siswa berdasarkan latar belakang.
Mengisi absen dan daftar kehadiran.
Mengisi absen dan daftar kehadiran sesuai dengan jam kedatangan dan jam pulang menandakan adanya nilai kejujuran pada guru yang merupakan nilai dasar anti korupsi.
13
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. GAMBARAN UMUM LOKASI
SDN No. 333 Tibona berada di Kecamatan Bulukumpa, yang merupakan
salah satu kecamatan yang berada di kabupaten Bulukumba. Kecamatan Bulukumpa
secara administratif terbagi ke dalam 16 kelurahan dan desa. Kondisi geografis
Kecamatan Bulukumpa sebagian besar berupa pegunungan dan dataran tinggi.
Adapun batas wilayah Kecamatan Bulukumpa adalah :
Di sebelah Timur berbatasan dengan kecamatan Kajang
Di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sinjai
Di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sinjai
Di sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Rilau Ale
SDN 333 Tibona merupakan salah satu sekolah dasar di kecamatan
Bulukumpa dengan kategori terpencil. Jumlah tenaga di SDN No. 333 Tibona tahun
2015 sebanyak 14 orang, dengan perincian 3 orang tenaga ASN, 7 orang tenaga GTT
(Guru tidak tetap), 4 orang PTT (Pegawai tidak tetap). SDN No. 333 Tibona terdiri
dari 3 unit gedung dengan 6 ruangan kelas dan 1 ruangan guru.
B. Tugas dan Fungsi Organisasi
Dinas Pendidikan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
pemerintahan daerah bidang pendidikan berdasarkan azas otonomi dan tugas
bantuannya serta melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai
dengan bidangnya masing-masing.
Untuk melaksanakan tugas tersebut maka Dinas pendidikan mempunyai
fungsi :
a. Pelaksanaan pengelolaan dan pengumpulan data yang berbentuk data base
serta analisis data untuk penyusunan program kegiatan.
b. Perencanaan strategis pada Dinas Pendidikan.
14
c. Perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan
d. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
pendidikan.
e. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pendidikan.
f. Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan bidang pendidikan.
g. Penyelenggaraan kesektariatan Dinas Pendidikan.
h. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
i. Pembinaan penyelenggaraan taman kanak-kanak, sekolah dasar dan lanjuta
pertama, lanjutan atas dan pendidikan luar sekolah.
j. Pengaturan dan pengawasan penerimaan murd sekolah, keuangan,,
ketatalaksanaan, alat perlengkapan, pembangunan gedung sekolah dan
tenaga teknis, ijasah serta perpustakaan sekolah.
C. Tugas dan Fungsi Unit
Sebagai unit dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bulukumba, sekolah bertugas :
1. Menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian nilai-nilai
agama dan budaya peserta didik
2. Menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan kemampuan dan
potensi peserta didik
3. Pengelolaan, perencanaan, penyelenggaraan , dan penilaian pembelajaran
4. Menghasilkan keluaran yang memenuhi Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Adapun fungsi sekolah sebagai lembaga pendidikan antara lain :
1. Sekolah mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan , dan diharapkan anak
yang telah menyelesaikan sekolahnya dapat melakukan sesuatu pekerjaan atau
paling tidak sebagai dasar dalam mencari pekerjaan.
2. Sekolah memberikan ketrampilan dasar
3. Sekolah membuka kesempatan memperbaiki nasib
4. Sekolah menyediakan tenaga pembangunan
5. Sekolah membentuk manusia sosial
15
D. Visi dan Misi SDN No. 333 Tibona
1) Visi SDN No. 333 Tibona
Visi dari SDN No. 333 Tibona Adalah “Menjadikan lulusan SDN No. 333 Tibona
sebagai siswa yang cerdas, berbudaya berdasarkan Iman dan Taqwa”.
2) Misi SDN No. 333 Tibona
Misi dari SDN No. 333 Tibona adalah :
a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif bagi siswa sesuai
dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa
b. Melaksanakan jam pelajaran tambahan
c. Menerapkan pembelajaran PAIKEM
d. Meningkatkan profesionalitas guru melalui pendidikan dan pelatihan
e. Aktif dalam kegiatan kelompok kerja guru (KKG)
f. Meningkatkan prestasi di semua cabang olahraga
g. Pembinaan dalam kegiatan ektrakurikuler di bidang olahraga dan seni
h. Meningkatkan disiplin warga sekolah dan menanamkan sikap taat dan
patuh pada ajaran agama
E. Tugas Pegawai
Sebagai seorang guru sudah sepatutnyalah selalu ingat akan tugas
pokok dan fungsinya, agar sosok guru senantiasa melekat seiring dengan
perubahan jaman yang semakin maju. Dengan menyadari tugas pokok nya
maka ia berhak untuk selalu disebut sebagai guru profesional. Namun yang tak
kalah penting adalah agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif serta
efisien yang berbasis PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan)
Adapun Tugas pokok guru secara kongkrit adalah sebagai berikut:
1. Membuat program pengajaran ( Silabus, RPP,Prota, Promes )
2. Menganalisa materi pelajaran
16
3. Membuat lembar kerja siswa ( LKS )
4. Membuat program harian/jurnal belajar
5. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
6. Melaksanakan kegiatan penilaian baik ituulangan harian,tengah semester
atau akhir semester
7. Melaksanakan analisis ulangan, programremedial, pengayaan
8. Mengisi daftar nilai siswa, mengisi raport
9. Melaksanakan bimbingan kelas/konseling
10. Melaksanakan kegiatan bimbingan guru/tutorsebaya apabila telah
mengikuti pelatihan
11. Membuat alat bantu mengajar/alat peraga
12. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
13. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah( PKS, wali kelas dll )
14. Membuat catatan tentang kemajuan peserta didik
15. Meneliti daftar hadir siswa sebelum proses pembelajaran berlangsung
16. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya.
17. Mengumpulkan angka kredit dan menghitungnya untuk kenaikan pangkat
18. Menumbuhkembangkan sikap menghargai seni
19. Mengikuti kegiatan kurikulum
20. Mengadakan penelitian tindakan kelas
17
F. Struktur Organisasi SDN No. 333 Tibona
18
Kepala Sekolah
ABDUL AZIS. P, S.Pd
Guru Kelas I
BAU TENRI, S.Pd
Guru Kelas II
SUMARNI, S.Pd
Guru Kelas III
WAHYUNI S, A.Ma
Guru Kelas IVPANCA WARDA, S.Pd
Guru Kelas V
AMRAN, S.Pd
Guru Kelas VI
ARI ADAM, S.Pd
Guru PKnABDUL AZIS P, S.Pd
Guru Agama
SUNARTI, S.Pd.I
Guru Olahraga
KARMAWAN, S.Pd
Guru Bahasa Indonesia
IRSAN A
Operator Sekolah
AGUS SULTAN, S.Pd
Penjaga Sekolah
MANSURU
Dewan / Komite
AHMAD DG KULLE
Unit Perpustakaan
MURNI
SISWA
MASYARAKAT
Penjaga Sekolah
MANSURU
G. Rancangan Aktualisasi
No Indikator Nilai Dasar
Informasi yang Relevan Dengan Nilai DasarDaftar Kegiatan Waktu TempatKebutuhan Stake
Holders Tugas Organisasi Tugas Unit Tugas Pegawai
1 Akuntabilitas Siswa dapat mengikuti pembelajaran yang turut dan memperoleh pengetahuan sesuai kurikulum dan kepala sekolah dapat menilai dan mengarahkan arah pembelajaran dengan melihat RPP yang telah disusun oleh guru.
Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan asas otonomi dan tugas pembantuan
Pengelolaan, perencanaan, penyelenggaraan , dan penilaian pembelajaran
Membuat program pengajaran (Silabus, RPP, Prota, Promes)
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
14 - 30 September 2015
SDN No. 333 Tibona
Siswa dapat memperoleh ilmu dan pengetahuan dari kegiatan pembelajaran di sekolah.
Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan asas otonomi dan tugas pembantuan
Pengelolaan, perencanaan, penyelenggaraan , dan penilaian pembelajaran
Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran
Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran
14 – 30 September 2015
SDN No. 333 Tibona
2 Nasionalisme Siswa mendapat pemahaman tentang rasa cinta tanah air dan nasionalisme dari kegiatan pramuka.
Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan asas otonomi dan tugas pembantuan
Menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian nilai-nilai agama dan budaya peserta didik
Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
Melaksanakan Kegiatan Pramuka
26 – 27 September 2015
SDN No. 333 Tibona
Siswa dapat mengetahui dan menghafal lagu-lagu
Melaksanakan urusan
Menyelenggarakan pendidikan
Mengajarkan lagu Nasional
Menyanyikan Lagu Nasional di setiap
14 – 30 September
SDN No. 333 Tibona
19
nasional Indonesia. pemerintahan daerah bidang pendidikan asas otonomi dan tugas pembantuan
untuk mengembangkan kepribadian nilai-nilai agama dan budaya peserta didik
kepada siswa. awal pembelajaran 2015
Siswa dapat mengetahui beberapa tokoh pahlawan Nasional dan perjuangannya membela Indonesia.
Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan asas otonomi dan tugas pembantuan
Menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian nilai-nilai agama dan budaya peserta didik
Menfasilitasi siswa dalam mengenal tokoh pahlawan nasional melalui pembuatan karya mading.
Membuat mading tentang perjuangan pahlawan Nasional
18 September 2015
SDN No. 333 Tibona
3 Etika Publik Siswa perlu merasa nyaman di sekolah sehingga dapat mengikuti pembelajaran dengan efektif.
Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan asas otonomi dan tugas pembantuan
Menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian nilai-nilai agama dan budaya peserta didik
Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan nyaman bagi siswa.
Menyambut kedatangan siswa di halaman sekolah dengan 6S (Senyum, Sapa, Salam, Salim, Sopan, dan Santun
14 – 30 September 2015
SDN No. 333 Tibona
Siswa perlu dididik kedisiplinannya dengan rutinitas positif dan keteladanan oleh guru.
Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan asas otonomi dan tugas pembantuan
Menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian nilai-nilai agama dan budaya peserta didik
Mendidik siswa untuk disiplin.
Mengarahkan siswa untuk berbaris sebelum masuk kelas dan melakukan pemeriksaan kuku, gigi dan kerapihan siswa.
14 -30 September 2015
SDN No. 333 Tibona
4 Komitmen Mutu
Siswa dapat diukur pemahaman dan
Melaksanakan urusan
Pengelolaan, perencanaan,
Melaksanakan kegiatan
Melaksanakan ulangan harian.
23 September
SDN No. 333 Tibona
20
pengetahuannya terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan guru.
pemerintahan daerah bidang pendidikan asas otonomi dan tugas pembantuan
penyelenggaraan , dan penilaian pembelajaran
penilaian. 2015
Siswa disuguhi penyampaian pembelajaran yang menarik dan interaktif melalui alat peraga sehingga materi pelajaran mudah dimengerti.
Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan asas otonomi dan tugas pembantuan
Pengelolaan, perencanaan, penyelenggaraan , dan penilaian pembelajaran
Membuat alat bantu mengajar/alat peraga
Membuat alat bantu mengajar/ alat peraga yang menarik.
14 – 30 September 2015
SDN No. 333 Tibona
Siswa harus mencapai standar nilai dalam pelaksanaan evaluasi.
Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan asas otonomi dan tugas pembantuan
Menghasilkan keluaran yang memenuhi Standar Kompetensi Lulusan.
Melaksanakan analisis ulangan, program remedial, pengayaan.
Melaksanakan program remedial bagi siswa yang belum mencapai standar nilai.
28 September 2015
SDN No. 333 Tibona
5 Anti Korupsi Siswa berhak memperoleh nilai secara adil.
Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan asas otonomi dan tugas pembantuan
Pengelolaan, perencanaan, penyelenggaraan , dan penilaian pembelajaran
Melaksanakan analsis ulangan.
Memeriksa dan menilai hasil ulangan siswa.
23 September 2015
SDN No. 333 Tibona
21
Kepala sekolah sebagai pimpinan di sekolah dapat mengetahui presentase kehadiran guru di sekolah.
Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan asas otonomi dan tugas pembantuan
Pengelolaan, perencanaan, penyelenggaraan , dan penilaian pembelajaran
Mengisi absen atau daftar kehadiran di sekolah
Mengisi absen dan daftar kehadiran.
14 – 30 September2015
SDN No. 333 Tibona
22
BAB IV
CAPAIAN HASIL AKTUALISASI
A. Akuntabilitas
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
No Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Kegiatan Output Keterangan
Realisasi1 14 – 30
September 2015Akuntabilitas Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Lembar RPP
Foto kegiatan
Terlaksana
Analsis Dampak kegiatan :
Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara
lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik. Menyusun RPP adalah kegiatan yang harus
dilakukan oleh guru karena merupakan acuan guru di dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran, guru bertanggung jawab penuh dalam merencanakan
pelaksanaan pembelajaran.
Dengan melaksanakan kegiatan menyusun RPP maka pelaksanaan
pembelajaran berjalan pada arah yang jelas, mengikuti tujuan kurikulum yang
telah di rancang pemerintah. Seorang guru harus konsisten dalam mengikuti
tujuan kurikulum yang merupakan sarana dalam upaya mencerdaskan bangsa.
Selain itu dengan menyusun RPP maka pembelajaran dapat berlansung
secara interaktif dan menyenangkan karena telah direncanakan sebelumnya
oleh guru sehingga dapat berpengaruh positif pada tingkat aktifitas siswa dalam
pembelajaran serta mempengaruhi hasil belajar siswa.
Nilai dasar akuntabilitas yang harus dimilki seorang guru dalam
melaksanakan kegiatan ini adalah adalah tanggung jawab, transparansi,
23
integritas, kejelasan dan konsistensi. Sesuai dengan tugas dan fungsinya,
tanggungjawab seorang guru adalah menyusun RPP sebelum pembelajaran
dilaksanaknan. Dengan meyakini bahwa pelaksanaan pembelajaran akan
berjalan dengan baik jika telah direncanakan dengan baik pula di dalam RPP
merupakan wujud integritas seorang guru dalam persiapan pembelajaran. RPP
yang disusun oleh guru memperlihatkan apa yang akan dilakukan oleh guru
dalam pembelajaran, RPP yang disusun dapat kemudian di verifikasi oleh
kepala sekolah dan dapat pula di contoh oleh guru lain sehingga ini
manandakan perwujudan nilai transparansi dalam akuntabilitas seorang guru.
Hubungannya dengan nilai dasar kejelasan pada akuntabilitas bahwa dengan
menyusun RPP maka tujuan dan hasil dari pelaksanaan pembelajaran akan
terlihat jelas dan terlihat kesesuaiannya dengan kurikulum yang telah disusun
pemerintah. Dan Konsistensi guru dalam menyusun RPP sangat diperlukan
yaitu konsistensi untuk selalu mengikuti tujuan kurikulum yang telah ada,
karena kurikulum yang telah disusun pemerintah merupakan suatu rancangan
pendidikan yang telah jelas arahnya dan mengikuti perkembangan zaman.
Dokumentasi Kegiatan:
Mengetik Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
24
Kepala Sekolah menilai dan mengoreksi RPP yang telah disusun
RPP yang ditanda tangani kepala sekolah
25
2. Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran
Analsis Dampak kegiatan :
Proses pembelajaran ataupun kegiatan belajar-mengajar tidak bisa lepas
dari keberadaan guru. Tanpa adanya guru pembelajaran akan sulit dilakukan,
apalagi dalam rangka pelaksanaan pendidikan formal, guru menjadi pihak yang
sangat vital. Guru memiliki peran yang paling aktif dalam pelaksanaan
pendidikan demi mencapai tujuan pendidikan yang hendak dicapai. Guru
melaksanakan pendidikan melalui kegiatan pembelajaran dengan mengajar
peserta didik atau siswa.
Siswa juga akan kesulitan dalam belajar ataupun menerima materi tanpa
keberadaan guru, jika hanya mengandalkan sumber belajar dan media
pembelajaran saja akan sulit dalam penguasaan materi tanpa bimbingan guru.
Oleh karena itu melaksanakan kegiatan pembelajaran merupakan tugas pokok
dan tanggung jawab utama seorang guru. Dengan melaksanakan kegiatan
pembelajaran dapat mengarahkan siswa dalam belajar sehingga transfer ilmu
ke siswa dapat terlaksana dan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar
siswa.
Nilai dasar akuntabilitas yang harus dimilki seorang guru dalam
melaksanakan kegiatan ini adalah adalah integritas, tanggung jawab dan
konsistensi. Tanggung jawab utama seorang guru adalah melaksanakan
pembelajaran, Guru sebagai ASN di gaji salah satunya untuk melaksanakan
pembelajaran di sekolah. Integritas seorang guru adalah untuk melaksanakan
tanggung jawab itu dengan menyadari bahwa keberadaan guru sangat
diperlukan oleh siswa, kegiatan pembelajaran akan terlaksana jika ada guru,
maka guru harus selalu ada untuk mendampingi siswa dalam belajar. Dan guru
26
No Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Kegiatan Output Keterangan
Realisasi2 14 – 30
September 2015Akuntabilitas Melaksanakan
Kegiatan Pembelajaran
Absen Siswa
Foto kegiatan
Terlaksana
harus selalu konsisten dalam melaksanakan tanggungjawabnya melaksanakan
pembelajaran. Pelaksanaanya harus sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan, tepat waktu dan sesuai dengan kurikulum yang telah di tentukan
oleh pemerintah.
Dokumentasi Kegiatan:
Mengajar di kelas
Absensi Siswa
B. Nasionalisme
27
1. Melaksanakan Kegiatan Pramuka
No Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Kegiatan Output Keterangan
Realisasi1 27 September
2015Nasionalisme Melaksanakan
kegiatan pramuka Daftar
hadir latihan pramuka
Foto kegiatan
Terlaksana
Analsis Dampak kegiatan :
Pendidikan kepramukaan merupakan ekstra kurikuler yang wajib
dilaksanakan di setiap sekolah dasar dan menengah bahkan di sebagian
perguruan tinggi baik negeri maupun swasta . Tujuan pendidikan kepramukaan
adalah untuk mendidik para peserta didik atau siswa agar memiliki semangat
persatuan dan kesatuan yang kuat, memiliki aktivitas yang tinggi dalam
kedisiplinan, kemandirian, kejujuran, kerjasama, tanggung jawab, dan cinta
tanah air.
Sekolah Dasar merupakan pendidikan awal agar peserta didik SD memiliki
semangat persatuan dan kesatuan yang kuat, yang baik untuk menanamkan
sikap Nasionalisme dan Patriotisme peserta didik. Untuk itu, di sekolah dasar
perlu diadakan kegiatan kepramukaan. Dengan melaksanakan kegiatan
pramuka diharapkan dapat memupuk rasa nasionalisme dan patriotisme pada
diri siswa, mengajarkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,
memupuk disiplin siswa, berlatih dan melatih jiwa dan raga, dan banyak hal
lainnya yang bisa diperoleh murid dalam kegiatan pramuka.
Dokumentasi Kegiatan:
28
Daftar Hadir Kegiatan Pramuka
Melatih Pramuka
2. Menyanyikan Lagu Nasional di Setiap Awal Pembelajaran.
29
No Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Kegiatan Output Keterangan
Realisasi1 14 – 30
September 2015
Nasionalisme Menyanyikan lagu Nasional di setiap awal pembelajaran.
Foto kegiatan
Video kegiatan
Terlaksana
Analsis Dampak kegiatan :
Lagu-lagu Nasional merupakan salah satu identitas nasional yang dimiliki
oleh negara Indonesia. Tujuan utama adanya identitas nasional adalah untuk
menciptakan rasa nasionalisme yang tinggi pada masyarakat, sehingga tercipta
negara yang utuh dan rukun. Semakin tinggi rasa nasionalisme suatu bangsa
mencerminkan semakin kuat identitas nasional yang dimiliki negara tersebut.
Nasionalisme dalam suatu negara tentu sangatlah penting dan harus
dipertahankan untuk menjaga persatuan dan kesatuan negara.
Mengembangkan sikap nasionalisme (cinta tanah air), akan tumbuh
dengan sendirinya setelah kita berupaya mempertahankan dan melestarikan
keaslian dari bangsanya, termasuk lagu-lagu nasional. Dengan melaksanakan
kegiatan menyanyikan lagu nasional di setiap awal pembelajaran maka guru
telah berupaya untuk mengajak siswa untuk mengetahui dan melestarikan
lagu-lagu nasional yang merupakan indentitas nasional. Dengan menyanyikan
Lagu-lagu nasional juga berarti kita telah menjaga kesatuan kita sebagai bangsa
Indonesia. Sekalipun setiap daerah mempunyai lagu khas masing-masing,
namun setiap warga negara harus mempu menyanyikan lagu kebangsaan atau
lagu nasional sebagai wujud persatuan dan kesatuan bangsa.
Dokumentasi Kegiatan:
30
Salah satu siswa memimpin temannya bernyanyi
Guru mendampingi siswa dalam menyanyikan lagu nasional
3. Membuat Mading Tentang Perjuangan Pahlawan Nasional.
31
No Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Kegiatan Output Keterangan
Realisasi1 18 September
2015Nasionalisme Membuat mading
tentang perjuangan Pahlawan Nasional
Mading Pahlawan Nasional
Foto kegiatan
Terlaksana
Analsis Dampak kegiatan :
Bangsa yang besar adalah bangsa yang selalu menghargai jasa para
pahlawannya. Kemerdekaan yang kita rasakan saat ini tidak lepas dari jasa-jasa
para pahlawan. Sebagai generasi yang hidup di alam kemerdekaan, sudah
sepantasnya jika kita selalu mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah
berjuang untuk memerdekakan bangsa Indonesia.
Melaui kegiatan membuat mading tentang perjuangan pahlawan
nasional, Guru dan siswa dapat memahami dan mengapresiasi perjuangan para
pahlawan nasional. Mading yang tertempel di dinding kelas dapat dilihat dan
dibaca berulang-ulang oleh siswa sehingga siswa senantiasa mengenang jasa
para pahlawan. Dengan memahami perjuangan para pahlawan siswa
diharapkan dapat meneladani sikap berani dan rela berkorban para pahlawan,
sehinggan dapat menumbuhkan rasa nasionalisme dan memmbangkitkan jiwa
patriotik dalam diri siswa. Usaha guru dalam menanamkan rasa nasionalisme
kepada siswa merupakan wujud untuk menyiapkan generasi bangsa yang akan
menjadikan negara Indonesai menjadi lebih maju dan menjadi negara merdeka
seutuhnya.
32
Dokumentasi Kegiatan:
Siswa bersama-sama mengerjakan mading
Mading Pahlawan Nasional di tempel di dinding kelas
33
Mading Pahlawan Nasional
C. Etika Publik
1. Menyambut Kedatangan Siswa di Halaman Sekolah dengan 6s (Senyum, Sapa, Salam, Salim, Sopan, Dan Santun
No Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Kegiatan Output Keterangan
Realisasi1 14 – 30
September 2015
Etika Publik Menyambut kedatangan siswa di halaman sekolah dengan 6S (Senyum, Sapa, Salam, Salim, Sopan, dan Santun
Foto kegiatan
Terlaksana
Analsis Dampak kegiatan :
Guru adalah orang tua kedua siswa di sekolah, yang mempunyai tugas
untuk membangun karakter siswa. Karakter yang baik akan terwujud dengan
pembiasaan yang baik dan membangun karakter hanya bisa dilakukan apabila
lingkungan belajar di sekolah, sangat kondusif. Sekolah adalah “tempat untuk
34
bersenang-senang”, dimana anak merasa nyaman dan merasa senang di
sekolah
Kegiatan Menyambut kedatangan siswa di halaman sekolah dengan 6S
(Senyum, Sapa, Salam, Salim, Sopan, dan Santun).merupakan salah satu cara
yang di terapkan guru di sekolah agar siswa merasa nyaman dan senang di
sekolah. Siswa akan merasa bahwa sekolah adalah rumah kedua mereka.
Dengan senyum dan sapa oleh guru kepada siswa akan menanamkan kepada
diri siswa bahwa guru adalah orang baik yang akan membimbing mereka
layaknya orang tua sendiri. Melalui kegiatan Menyambut kedatangan siswa di
halaman sekolah dengan 6S akan menanamkan rasa menghormati dan
menghargai antara guru dan siswa di lingkungan sekolah, menanamkan rasa
hotmat kepada orang tua tanpa membeda-bedakan, menanamkan rasa rendah
diri dan tidak sombong di hadapan teman-teman dan di depan masyarakat
umum, menanamkan rasa kebersamaan dan diperlakukan sama dengan sesama
anggota siswa lainnya dan para siswa jadi mengatahui salah satu cara untuk
menghormati orang yang lebih tua serta melatih para siswa-siswi untuk tidak
jijik ketika kontak fisik dengan orang lain.
Dalam melaksanakan kegiatan ini, guru dituntut untuk memilki
beberapa nilai dasar dari etika publik yaitu memelihara dan menjunjung tinggi
standar etika luhur dimana yang muda harus menghormati yang tua dan guru
sebagai seseorang yang lebih tua harus menjadi teladan bagi siswa.
Memberikan layanan kepada publik secara santun juga merupakan salah satu
nilai dasar etika publik, melului kegiatan menyambut kedatangan siswa dengan
6S, guru dituntut untuk bersikap santun dan ramah kepada siswa. Sehingga di
harapkan dari kegiatan ini akan tercipta rasa saling menghargai dan terjadi
ikatan batin yang kuat antar sesama warga sekolah. Dan diharapkan
pembiasaan seperti ini akan terbawa sampai ke lingkungan keluarga maupun
masyarakat.
35
2. Mengarahkan Siswa untuk Berbaris Sebelum Masuk Kelas dan Melakukan Pemeriksaan Kuku, Gigi dan Kerapihan Siswa.
No Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Kegiatan Output Keterangan
Realisasi1 14 – 30
September 2015
Etika Publik Mengarahkan siswa untuk berbaris sebelum masuk kelas dan melakukan pemeriksaan kuku, gigi dan kerapihan siswa.
Foto kegiatan
Terlaksana
Analsis Dampak kegiatan :
Mengarahkan siswa untuk berbaris sebelum masuk kelas dan melakukan
pemeriksaan kuku, gigi dan kerapihan siswa merupakan salah satu kegiatan yang
berfungsi untuk membangun karakter siswa. Karakter yang baik akan terwujud
dengan pembiasaan yang baik. Mengarahkan siswa untuk berbaris merupakan
salah satu pembiasaan yang baik yang melatih siswa untuk disiplin.
Pemeriksaan kuku, gigi, dan kerapihan siswa menanamkan kepada siswa
bahwa menjadi seseorang yang baik bukan hanya memilki sikap dan perilaku
yang baik tapi juga harus menjaga penampilan. Penampilan yang rapi dan
bersih dapat mencerminkan karakter seseorang.
Dalam melaksanakan kegiatan ini tentunya guru harus menjadi contoh
bagi murid. Sudah menjadi prinsip moral bahwa guru adalah teladan bagi
murid, dan etikanya sebelum guru menyuruh siswa untuk berpenampilan rapi
dan bersih, maka guru juga harus berpenampilan rapi dan bersih.
37
Dokumentasi Kegiatan:
Guru mengarahkan siswa untuk berbaris di depan kelas
Guru memeriksan kebersihan kuku, gigi dan kerapihan siswa
38
D. Komitmen Mutu
1. Melaksanakan Ulangan Harian
No Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Kegiatan Output Keterangan
Realisasi1 23 September
2015Komitmen Mutu Melaksanakan
ulangan harian Soal
Ulangan harian
Daftar perolehan nilai
Foto kegiatan
Terlaksana
Analsis Dampak kegiatan :
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam Proses pembelajaran,
untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan
menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Ulangan harian adalah kegiatan
yang dilakukan secara periodik untukmengukur pencapaian kompetensi peserta
didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih. Penilaian
hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan
untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk
meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran.
Dengan melaksanakan ulangan harian, guru dapat Mengetahui tingkat
pencapaian tujuan pembelajaran dengan mendeteksi siswa yang telah dan
belum menguasai tujuan pembelajaran, ketepatan materi yang diberikan dan
ketepatan metode yang digunakan. Setelah itu guru melaksanakan remedial
dan menyusun rencana ulang dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran dengan melihat kekurangan-kekurangan pada pembelajaran
sebelumnya sehingga mutu pembelajaran dapat terjaga atau meningkat.
Disinilah guru sebagai ASN dalam menerapkan nilai dasar komitmen mutu.
39
Dokumentasi Kegiatan:
Guru mengawasi siswa yang mengerjakan ulangan
Soal Ulangan Harian Hasil Analisi Ulangan Harian
40
2. Membuat Alat Bantu Mengajar/ Alat Peraga yang Menarik.
No Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Kegiatan Output Keterangan
Realisasi1 14 – 30
September 2015
Komitmen Mutu Membuat alat bantu mengajar/ alat peraga yang menarik.
Alat peraga
Foto Kegiatan
Terlaksana
Analsis Dampak kegiatan :
Alat peraga adalah salah satu sarana untuk mempermudah pemahaman
konsep pada waktu guru dan siswa melaksanakan proses
belajar mengajar. Dengan alat peraga dimaksud siswa akan lebih mudah
menyerap materi pelajaran, terutama konsep-konsep yang bersifat abstrak.
Keberhasilan seorang guru dalam memahamkan konsep pelajaran kepada
siswanya tidak terlepas dari peran alat peraga.
Ada bermacam-macam alat peraga yang beredar di pasaran mulai alat
peraga yang digunakan secara fisik mapun elektronik. Namun alangkah baiknya
jika guru juga mampu merancang alat peraga sendiri disesuaikan dengan tujuan
yang akan disampaikannya. Sehubungan dengan hal tersebut maka guru
dituntut untuk selalu aktif, kreatif dan inovatif, salah satunya dalam hal
penyediaan alat peraga, Dengan adanya alat peraga maka akan Membantu
kelancaran dalam proses belajar mengajar, mempermudah pemahaman konsep
dan kegiatan belajar mengajar lebih efektif dan efisien sehingga mutu
pembelajaran akan terjaga atau meningkat dan tujuan pendidikan yang ingin
dicapai dapat berhasil secara maksimal.
41
3. Melaksanakan Program Remedial bagi Siswa yang Belum Mencapai Standar nilai.
No Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Kegiatan Output Keterangan
Realisasi3 28 September
2015Komitmen Mutu Melaksanakan
program remedial bagi siswa yang belum mencapai standar nilai
Lembaran Hasil Kerja Siswa
Daftar perolehan nilai remedial
Foto kegiatan
Terlaksana
Analsis Dampak kegiatan :
Dalam pembelajaran di sekolah, sering dijumpai adanya peserta didik
yang tidak mencapai penguasaan kompetensi yang telah ditentukan, maka
muncul permasalahan mengenai apa yang harus dilakukan oleh pendidik. Salah
satu tindakan yang diperlukan adalah pemberian program pembelajaran
remedial atau perbaikan. Pemberian program pembelajaran remedial
didasarkan atas latar belakang bahwa pendidik perlu memperhatikan
perbedaan individual peserta didik. Dengan diberikannya pembelajaran
remedial bagi peserta didik yang belum mencapai tingkat ketuntasan belajar,
maka peserta didik ini memerlukan waktu lebih lama daripada mereka yang
telah mencapai tingkat penguasaan.
Selain itu, tujuan guru melaksanakan kegiatan remedial adalah
membantu siswa yang mengalami kesulitan menguasai kompetensi yang telah
ditentukan agar mencapai hasil belajar yang lebih baik. Secara umum tujuan
dari kegiatan remedial ini adalah untuk membantu siswa mencapai kompetensi
atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang
yang berlaku. Sedangkan secara khusus, kegiatan remedial bertujuan untuk
membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar yang dihadapinya dengan
memperbaiki cara mengajar guru. Maka dengan pengajaran remedial siswa
43
dapat memahami dirinya menyangkut prestasi belajar siswa, kemudian
memperbaiki cara-cara belajar yang lebih baik, dengan dorongan dan motivasi
maka siswa akan lebih baik untuk memahami materi-materi tersebut. Dengan
demikian hasil belajar siswa yang remedial akan meningkat dan akan setara
dengan dengan siswa yang lulus, sehingga dengan kata lain mutu dari hasil
pembelajaran akan tetap terjaga atau meningkat. Hal ini merupakan
perwujudan nilai dasar komitmen mutu oleh guru, di mana guru berupaya
menjaga agar hasil belajar seluruh siswa dapat mencapai standar nilai dan
memenuhi dati tujuan kurikulum.
Dokumentasi Kegiatan:
Lembaran hasil remedial siswa
44
E. Anti Korupsi
1. Memeriksa dan Menilai Hasil Ulangan Siswa.
No Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Kegiatan Output Keterangan
Realisasi3 28 September
2015Anti Korupsi Memeriksa dan
menilai hasil ulangan siswa.
Lembaran hasil ulangan siswa.
Daftar perolehan nilai
Foto kegiatan
Terlaksana
Analsis Dampak kegiatan :
Memberikan penilaian terhadap siswa oleh guru harus senantiasa
mengacu pada objektivitas, atau dengan kata lain penilaian harus objektif jauh
dari sifat-sifat yang mengandung unsur subjektif. Penilaian yang bersifat
objektif tidak memandang dan membeda-bedakan latar belakang peserta didik,
namun melihat kompetensi yang dihasilkan oleh peserta didik tersebut, bukan
atas dasar siapa dirinya. Peserta didik berhak memperoleh nilai secara adil,
penilaian hasil belajar tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial, ekonomi, fisik, dan gender.
Pada kegiatan memeriksa dan menilai hasil uangan siswa dengan
objektif, guru dituntut untuk memberikan penilaian secara jujur, adil, dan tidak
memihak. Terkadang beberapa guru yang mempunyai murid kesayangan,
mungkin akan memberikan nilai lebih tinggi dibanding siswa lainnya walaupun
mereka menuliskan jawaban yang sama terhadap sebuah butir soal. Nah, ini
tandanya sang guru berlaku tidak adil (subjektif). Guru sebagai ASN yang
menjungjung nilai dasar anti korupsi perilaku seperti ini harus dihindari karena
telah bertentangan dengan nilai-nilai kejujuran dan keadilan. Seorang guru
46
harus jujur memberikan penilaian sesuai dengan kemampuan dan hasil kerja
siswa serta guru harus adil memberikan penilaian tanpa membeda-bedakan
siswa berdasarkan latar belakangnya.
Dokumentasi Kegiatan:
Lembaran hasil Pemeriksaan ulangan siswa Analisi Hasil Ulangan Siswa
Memeriksa lembar kerja ulangan siswa
47
2. Mengisi Absen dan Daftar Kehadiran.
No Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Kegiatan Output Keterangan
Realisasi3 14 - 30
September 2015Anti Korupsi Mengisi absen dan
daftar kehadiran. Absen dan
daftar kehadiran
Foto kegiatan
Terlaksana
Analsis Dampak kegiatan :
Korupsi tidak hanya berwujud merugikan materi atau harta benda.
Namun, korupsi juga bisa berupa mengurangi produktivitas secara sengaja,
hingga target atau kewajiban PNS yang bersangkutan tidak terlaksana dengan
baik. Termasuk yang diperhatikan dalam pembahasan korupsi adalah korupsi
waktu. Di mana seseorang lalai dengan amanah mengenai waktu yang telah
dijanjikan atau disepakati misalnya dalam hal pekerjaan atau sesuatu yang
berkaitan dengan waktu. Contoh korupsi waktu misalnya seorang pegawai atau
PNS yang tidak amanah dalam waktu, masuk kerja terlambat atau tidak masuk
kerja tetapi tetap mengisi absen kehadiran.
Dalam menerapkan nilai dasar ASN anti korupsi pada kegiatan mengisi
absen dan daftar kehadiran, seorang guru harus menanamkan nilai-nilai
kejujuran. Mengisi absen dan daftar kehadiran harus sesuai dengan kenyataan
yang terjadi, sesuai dengan jam kedatangan dan jam pulang guru di sekolah,
tidak memanipulasinya atau menitip absen kepada orang lain. Dengan begitu,
guru akan melaksanakan tugasnya sesuai dengan beban kerjanya sehingga
pelaksanaan dan pengelolaan pendidikan di sekolah dapat berjalan dengan
baik.
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
ASN merupakan suatu profesi yang dalam proses kerjanya seseorang
dituntutbekerja secara professional sehingga menghasilkan pelayanan publik yang
berkualitas. Profesi Guru sebagai ASN perlu ditanamkan nilai-nilai dasar profesi
agar terwujudnya pendidikan berkualitas, Sehingga dengan demikian keberadaan
guru yang berkompetensi merupakan syarat mutlak hadirnya sistim dan praktik
pendidikan yang berkualitas. Melalui kegiatan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, dan anti korupsi (ANEKA) akan mampu
meningkatkan kinerja peserta diklat dalam menjalankan tugas dan fungsi di instanti
tempat bekerja sebagai seorang guru yang professional dan memiliki integritas
dalam mewujudkan pelayanan pendidikan berkualitas, khususnya di SDN No. 333
Tibona.
B. Saran
Dalam kesempatan ini ASN sebagai peserta Diklat Prajabat
memberikan saran kepada seluruh SKPD Kab. Bulukumba umumnya, khususnya
kepada Kepala Sekolah SDN No. 333 Tibona untuk senantiasa mengaplikasikan
nilai-nilai ANEKA dengan sungguh-sungguh untuk menciptakan kualitas
pelayanan publik yang baik. Dan juga hendaknya senantiasa memberikan
dorongan dan bimbingan yang bersifat membangun baik itu dari segi kualitas
lulusan peserta didik maupun dalam bidang inovasi data dan lebih jauh lagi
keunggulan dalam bidang sarana dan prasarana sekolah. Dengan adanya
ketertiban dalam memegang teguh tugas dan fungsi guru serta menjaga
loyalitas sebagai Aparatur Sipil Negara nantinya akan membawa perubahan
yang positif yang mengarah pada tercapainya cita-cita bangsa.
50