50
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, potensi sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relaf stabil. Untuk dapat mengelola sumber daya yang berlimpah di harapkan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia mempunyai suatu sistem birokrasi dengan SDM nya yang berkualitas, yaitu PNS Profesional yang saat ini di kenal dengan islah ASN (Aparatur Sipil Negara) Dalam UU ASN No. 5 Tahun 2014 di jelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintahan. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Ada banyak ASN yang bekerja diseap Instansi Pemerintahan, ada yang melaksanakan tugasnya dengan jabatan fungsional ada juga yang melaksanakan tugasnya sebagai jabatan struktural, salah satunya yaitu dibawah naungan KEMENDIKBUD dan Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota yang pada hal ini contohnya yaitu Guru Sekolah Dasar. Guru Sekolah Dasar sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara seharusnya juga dapat membentuk karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang berkompeten, profesional , berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang embannya. Untuk itulah, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelahan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkanbahwa salah satu jenis Diklat yang strategis untuk 1

Isi LAPORAN AKTUALISASI k ari

  • Upload
    untad

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bangsa indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, potensi

sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relatif

stabil. Untuk dapat mengelola sumber daya yang berlimpah di harapkan Sistem

Pemerintahan Negara Indonesia mempunyai suatu sistem birokrasi dengan

SDM nya yang berkualitas, yaitu PNS Profesional yang saat ini di kenal dengan

istilah ASN (Aparatur Sipil Negara)

Dalam UU ASN No. 5 Tahun 2014 di jelaskan bahwa Aparatur Sipil

Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah

dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintahan. Pegawai

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai

negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh

pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan

pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan

peraturan perundang-undangan.

Ada banyak ASN yang bekerja disetiap Instansi Pemerintahan, ada yang

melaksanakan tugasnya dengan jabatan fungsional ada juga yang

melaksanakan tugasnya sebagai jabatan struktural, salah satunya yaitu

dibawah naungan KEMENDIKBUD dan Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota

yang pada hal ini contohnya yaitu Guru Sekolah Dasar.

Guru Sekolah Dasar sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara seharusnya

juga dapat membentuk karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN

yang berkompeten, profesional , berintegritas, dan berkomitmen baik atas

tugas dan fungsi yang embannya. Untuk itulah, dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai

Negeri Sipil (PNS), ditetapkanbahwa salah satu jenis Diklat yang strategis untuk

1

mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi profesional seperti tersebut

di atas adalah Diklat Prajabatan. Diklat ini dilaksanakan dalam rangka

membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Kompetensi inilah yang kemudian

berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu

bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat.

Selanjutnya Pelaksanaan diklat dan Prajabatan itu juga tertuang dalam

Perkalan No. 38 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan pendidikan

dan Pelatihan Pajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III yang

menjelaskan bahwa ASN harus mengikuti diklat selama 31 hari kerja dengan 18

hari kerja secara pembelajaran klasikal dan 13 hari kerja pembelajaran non

klasikal

Berdasarkan Peraturan-Peraturan maka dari itulah dibentuk suatu

sistem pola baru diklat prajabatan bagi Golongan III sejak terhitung Oktober

2014. Dari Pola ini diharapkan nantinya seorang ASN dapat merasakannya

dengan langsung bagaimana menjadi ASN yang menunjung nilai-nilai

komitmen, dan integritas. Sehinnga nantinya ASN ini dapat memiliki daya saing

tinggi dan hebat kedepannya dengan tetang menjaga tanggung jawab,

komitmen dan tugasnya.

B. Tujuan, Manfaat, Tempat dan Waktu Aktualisasi

Adapun tujuan adanya kegiatan aktualisasi ini antara lain

1. ASN/PNS dapat belajar untuk mengembang tanggung jawab penuhnya

sebagai abdi negara pada khususnya, dan pelayan masyarakat pada

umumnya.

2. ASN/PNS dapat merubah mindset di dalam dirinya untuk menjadi lebih

profesional,berkomitmen, beretika, dan berintegritas.

3. Meningkatkan kualitas hasil belajar Peserta didik yang dapat

dipertanggungjawabkan di masyarakat

4. Mampu menganilisis kemungkinan apa saja yang akan terjadi manakala

nilai-nilai ANEKA tersebut tidak diaplikasikan

2

Adapun manfaat dari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS antara lain:

a. ASN/PNS dapat belajar untuk mengembang tanggung jawab penuhnya

sebagai abdi negara pada khususnya dan pelayan masyarakat pada

umumnya.

b. ASN/PNS dapat merubah mindset didalam dirinya untuk menjadi lebih

profesional,berkomitmen, beretika, dan berintegritas.

Adapun Tempat dan Waktu Pelaksanaan Aktualisasi adalah :

Pelaksanaan Diklat Prajabatan CASN Golongan III Angkatan I

Kabupaten Bulukumba berlangsung selama 40 hari kerja yaitu pada tanggal 24

Agustus hingga 02 Oktober 2015, dengan tahapan kegiatan :

1. Tahapan Internalisasi, dilaksanakan tanggal 24 Agustus – 11 September

2015 bertempat di Kampus III Badan Diklat Pemerintah Propinsi Sulawesi

Selatan.

2. Tahapan Aktualisasi, dilaksanakan tanggal 14 September – 30 September

2015 di SDN No. 333 Tibona.

3. Seminar Aktualisasi, dilaksanakan tanggal 02 Oktober 2015 di Kampus III

Badan Diklat Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan.

3

BAB II

KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN

A. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN

Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di

tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di ketahui indikator-indikator dari

kelima kata tersebut yaitu:

a. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau

institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi

amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-

nilai publik.

Nilai-nilai dasar akuntabilitas meliputi :

1) Kepemimpinan

Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana

pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan

lingkungannya.

2) Transparansi

Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh

individu maupun kelompok/instansi.

3) Integritas

Integritas adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak

tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan

4) Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau

perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung

jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan

kewajiban.

4

5) Keadilan

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai

sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.

6) Kepercayaan

Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan

ini yang akan melahirkan akuntabilitas.

7) Keseimbangan

Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka

diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta

harapan dan kapasitas.

8) Kejelasan

Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran

yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.

9) Konsistensi

Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan

sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.

b. Nasionalisme

Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil Negara untuk

mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan

orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan Negara.

Nilai-nilai dasar Nasionalisme meliputi:

1) Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa

Menyatakan keimanan dan kepercayaan kepada Tuhan sesuai dengan

keimanan dan kepercayaan masing-masing menurut dasar

kemanusiaan yang adil dan beradab.

2) Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, gemar dengan kegiatan

kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan keadilan. Sadar

bahwa manusia itu semua sederajat, maka dikembangkan sikap saling

manghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

5

3) Nilai-nilai Persatuan Indonesia

Bangsa Indonesia menempatkan persatuan dan kesatuan, serta

kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan

pribadi dan golongan. Persaatuan dikembangkan atas dasar Bhineka

Tunggal Ika.

4) Nilai-nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan

dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Manusia Indonesia menjunjung tinggi dan menghayati hasil dari

keputusan musyawarah, karena itu semua pihak harus mau untuk

menerima dan melaksanakan hasil musyawarah dengan penuh

tangung jawab. Kepentingan bersama lebih utama daripada

kepentingan pribadi atau golongan. Keputusan yang diambil harus

menjunjung tinggi nilai keadilan serta dapat dipertanggung jawabkan.

5) Nilai-nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Hak dan kewajiban itu sama kedudukannya dalam menciptakan

keadilan dalam masyarakat. Perlu dikembangkan perbuatan yang luhur

dan sikap kegotong royongan dan kekeluargaan. Maka perlu

kesinambungan antara hak dan kewajiban untuk menjaga keadilan

terhadap sesama.

3. Etika pubik

Etika publik merupakan refleksi atas standar norma yang

menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, prilaku

untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan

tanggung jawab pelayanan publik.

Pada prinsipnya ada tiga dimensi etika publik:

1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik

Etika publik menekankan pada aspek nilai dan norma, serta prinsip

moral, sehingga etika publik membentuk integritas pelayanan publik.

6

2) Dimensi Modalitas

Unsur-unsur modalitas dalam etika publik yakni akuntabilitas,

transparansi, dan netralitas.

3) Dimensi Tindakan Integritas Publik

Integritas publik adalah kualitas dari pejabat publik yang sesuai nilai,

standar, aturan moral yang diterima masyarakat.

Nilai-nilai dasar etika publik:

1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.

2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara

Kesatuan Republik Indonesia 1945.

3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.

8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program

pemerintah.

9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,

tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.

11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis

sebagai perangkat sistem karir.

4. Komitmen mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik

dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen

mutu antara lain mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan

7

memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan

memelihara

Nilai-nilai dasar komitmen mutu:

1) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/clients;

2) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan

memelihara agar customers/clients tetap setia;

3) Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi, tanpa cacat,

tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan;

4) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan

pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients maupun

perkembangan teknologi;

5) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan

masalah dan pengambilan keputusan;

6) Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai

cara, antara lain: pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif,

kolaborasi, dan benchmark.

5. Anti korupsi

Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk

memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–

norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan

negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak

langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan

Negara, suap-menyuap,pemerasan, perbuatan curang, penggelapan

dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan

gratifikasi.

Nilai-nilai dasar Anti Korupsi:

1) Jujur

Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi

penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil

8

seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut

untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik

terhadap diri sendiri maupun orang lain. Kejujuran juga akan terbawa

dalam bekerja sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan

untuk berbuat curang.

Nilai kejujuran di dalam sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk tidak

melakukan kecurangan akademik. Misalnya tidak mencontek, tidak

melakukan plagiarisme, dan tidak memalsukan nilai.

2) Peduli

Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat

kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan

memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat

banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan

uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk

memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah

berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk

membantu sesama.

Nilai kepedulian dapat diwujudkan dalam bentuk antara lain berusaha

ikut memantau jalannya proses pembelajaran, memantau sistem

pengelolaan sumber daya di sekolah, memantau kondisi infrastruktur

lingkungan sekolah. Nilai kepedulian juga dapat diwujudkan dalam

bentuk mengindahkan seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku

di dalam sekolah dan di luar sekolah.

3) Mandiri

Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang

menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas

kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk

mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Jejaring

sosial yang dimiliki pribadi yang mandiri dimanfaatkan untuk

menunjang pekerjaannya tetapi tidak untuk mengalihkan tugasnya.

9

Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-

pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan

sesaat.

Nilai kemandirian dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk

mengerjakan soal ujian secara mandiri dan mengerjakan tugas-tugas

akademik secara mandiri.

4) Disiplin

Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan

konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat

seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam

menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran

menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai

pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam

kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.

Nilai kedisiplinan dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk

kemampuan mengatur waktu dengan baik, kepatuhan pada seluruh

peraturan dan ketentuan yang berlaku di sekolah, mengerjakan segala

sesuatunya tepat waktu, dan fokus pada pelajaran.

5) Tanggung Jawab

Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari

bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan

perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak

tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan

sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan

bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan

tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.

Penerapan nilai tanggung jawab antara lain dapat diwujudkan dalam

bentuk belajar sungguh-sungguh, mengerjakan tugas akademik dengan

baik, menjaga amanah dan kepercayaan yang diberikan.

10

6) Kerja Keras

Perbedaan nyata akan jelas terlihat antara seseorang yang mempunyai

etos kerja dengan yang tidak memilikinya. Individu beretos kerja akan

selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi

terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia

mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan

tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau

memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.

Kerja keras dapat diwujudkan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya dalam melakukan sesuatu menghargai proses bukan hasil

semata, tidak melakukan jalan pintas, belajar dan mengerjakan tugas-

tugas akademik dengan sungguh-sungguh.

7) Sederhana

Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari

kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan

semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam

gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal

kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar

harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan

akan selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.

Nilai kesederhanaan dapat diterapkan oleh siswa dalam kehidupan

sehari-hari, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Misalnya hidup

sesuai dengan kemampuan, hidup sesuai dengan kebutuhan, tidak

suka pamer kekayaan, dan lain sebagainya.

8) Berani

Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk

menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan

mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan

penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam

kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya

11

melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia

tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka

mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.

Nilai keberanian dapat dikembangkan oleh siswa dalam kehidupan di

sekolah dan di luar sekolah. Antara lain dapat diwujudkan dalam

bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran, berani mengakui

kesalahan, berani bertanggung jawab, dan lain sebagainya.

9) Adil

Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia

terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk

mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang

pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada

bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan

keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.

B. Keterkaitan antara Kegiatan dengan Nilai-nilai Dasar ASN

No Nilai Dasar Kegiatan Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai Dasar ASN

1 Akuntabilitas Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebelum pelaksanaan pembelajaran merupakan tanggung jawab seorang guru agar pembelajaran berjalan sesuai dengan kurikulum.

Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran

Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan jadwal dan aturan merupakan wujud akuntabilitas seorang guru.

2 Nasionalisme Melaksanakan Kegiatan Pramuka

Dengan melaksanakan kegiatan pramuka dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air kepada siswa serta meningkatkan kedisiplinan, kesetiakawanan, dan rasa rela berkorban.

Menyanyikan Lagu Nasional di setiap awal pembelajaran

Dengan menyanyikan Lagu Nasional di setiap awal pembelajaran maka guru telah berupaya mengajak siswa untuk mengetahui dan melestarikan lagu-lagu Nasional sehingga rasa cinta dan bangga

12

kepada tanah air akan terbentuk pada diri siswa.

Membuat mading tentang perjuangan pahlawan Nasional

Dengan membuat mading tentang perjuangan pahlawan Nasional maka siswa dapat mengetahui dan memahami perjuangan para pahlawan sehingga siswa dapat meneladani sikap nasionalisme dan jiwa patriotik para pahlawan.

3 Etika Publik Menyambut kedatangan siswa di halaman sekolah dengan 6S (Senyum, Sapa, Salam, Salim, Sopan, dan Santun

Sikap santun oleh guru dalam menyambut kedatangan siswa di halaman sekolah dengan 6S merupakan salah satu nilai dasar etika publik.

Mengarahkan siswa untuk berbaris sebelum masuk kelas dan melakukan pemeriksaan kuku, gigi, dan kerapihan siswa.

Mengarahkan siswa untuk berbaris sebelum masuk kelas dapat melatih siswa untuk disiplin dan dalam melakukan pemeriksaan kuku, gigi, dan kerapihan siswa, sebelumnya guru harus menjadi contoh atau teladan bagi murid.

4 Komitmen Mutu Melaksanakan ulangan harian.

Dengan melaksanakan ulangan harian maka kemampuan atau pemahaman siswa dapat terukur dan dapat dijadikan patokan untuk peningkatan mutu pembelajaran.

Membuat alat bantu mengajar/ alat peraga yang menarik.

Dengan membuat alat bantu mengajar/ alat peraga yang menarik menjadikan siswa dapat mudah memahami materi pelajaran sehingga mutu pembelajaran dapat ditingkatkan.

Melaksanakan program remedial bagi siswa yang belum mencapai standar nilai.

Dengan melaksanakan program remedial dapat meningkatkan nilai siswa yang belum mencapai standar nilai sehingga mutu dari hasil belajar dapat di capai.

5 Anti Korupsi Memeriksa dan menilai hasil ulangan siswa.

Dalam memeriksa dan menilai hasil ulangan siswa guru dituntut untuk memberikan penilaian secara jujur, adil, dan tidak membeda-bedakan siswa berdasarkan latar belakang.

Mengisi absen dan daftar kehadiran.

Mengisi absen dan daftar kehadiran sesuai dengan jam kedatangan dan jam pulang menandakan adanya nilai kejujuran pada guru yang merupakan nilai dasar anti korupsi.

13

BAB III

RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. GAMBARAN UMUM LOKASI

SDN No. 333 Tibona berada di Kecamatan Bulukumpa, yang merupakan

salah satu kecamatan yang berada di kabupaten Bulukumba. Kecamatan Bulukumpa

secara administratif terbagi ke dalam 16 kelurahan dan desa. Kondisi geografis

Kecamatan Bulukumpa sebagian besar berupa pegunungan dan dataran tinggi.

Adapun batas wilayah Kecamatan Bulukumpa adalah :

Di sebelah Timur berbatasan dengan kecamatan Kajang

Di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sinjai

Di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sinjai

Di sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Rilau Ale

SDN 333 Tibona merupakan salah satu sekolah dasar di kecamatan

Bulukumpa dengan kategori terpencil. Jumlah tenaga di SDN No. 333 Tibona tahun

2015 sebanyak 14 orang, dengan perincian 3 orang tenaga ASN, 7 orang tenaga GTT

(Guru tidak tetap), 4 orang PTT (Pegawai tidak tetap). SDN No. 333 Tibona terdiri

dari 3 unit gedung dengan 6 ruangan kelas dan 1 ruangan guru.

B. Tugas dan Fungsi Organisasi

Dinas Pendidikan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan

pemerintahan daerah bidang pendidikan berdasarkan azas otonomi dan tugas

bantuannya serta melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai

dengan bidangnya masing-masing.

Untuk melaksanakan tugas tersebut maka Dinas pendidikan mempunyai

fungsi :

a. Pelaksanaan pengelolaan dan pengumpulan data yang berbentuk data base

serta analisis data untuk penyusunan program kegiatan.

b. Perencanaan strategis pada Dinas Pendidikan.

14

c. Perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan

d. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang

pendidikan.

e. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pendidikan.

f. Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan pelaporan

penyelenggaraan bidang pendidikan.

g. Penyelenggaraan kesektariatan Dinas Pendidikan.

h. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

i. Pembinaan penyelenggaraan taman kanak-kanak, sekolah dasar dan lanjuta

pertama, lanjutan atas dan pendidikan luar sekolah.

j. Pengaturan dan pengawasan penerimaan murd sekolah, keuangan,,

ketatalaksanaan, alat perlengkapan, pembangunan gedung sekolah dan

tenaga teknis, ijasah serta perpustakaan sekolah.

C. Tugas dan Fungsi Unit

Sebagai unit dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bulukumba, sekolah bertugas :

1. Menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian nilai-nilai

agama dan budaya peserta didik

2. Menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan kemampuan dan

potensi peserta didik

3. Pengelolaan, perencanaan, penyelenggaraan , dan penilaian pembelajaran

4. Menghasilkan keluaran yang memenuhi Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Adapun fungsi sekolah sebagai lembaga pendidikan antara lain :

1. Sekolah mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan , dan diharapkan anak

yang telah menyelesaikan sekolahnya dapat melakukan sesuatu pekerjaan atau

paling tidak sebagai dasar dalam mencari pekerjaan.

2. Sekolah memberikan ketrampilan dasar

3. Sekolah membuka kesempatan memperbaiki nasib

4. Sekolah menyediakan tenaga pembangunan

5. Sekolah membentuk manusia sosial

15

D. Visi dan Misi SDN No. 333 Tibona

1) Visi SDN No. 333 Tibona

Visi dari SDN No. 333 Tibona Adalah “Menjadikan lulusan SDN No. 333 Tibona

sebagai siswa yang cerdas, berbudaya berdasarkan Iman dan Taqwa”.

2) Misi SDN No. 333 Tibona

Misi dari SDN No. 333 Tibona adalah :

a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif bagi siswa sesuai

dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa

b. Melaksanakan jam pelajaran tambahan

c. Menerapkan pembelajaran PAIKEM

d. Meningkatkan profesionalitas guru melalui pendidikan dan pelatihan

e. Aktif dalam kegiatan kelompok kerja guru (KKG)

f. Meningkatkan prestasi di semua cabang olahraga

g. Pembinaan dalam kegiatan ektrakurikuler di bidang olahraga dan seni

h. Meningkatkan disiplin warga sekolah dan menanamkan sikap taat dan

patuh pada ajaran agama

E. Tugas Pegawai

Sebagai seorang guru sudah sepatutnyalah selalu ingat akan tugas

pokok dan fungsinya, agar sosok guru senantiasa melekat seiring dengan

perubahan jaman yang semakin maju. Dengan menyadari tugas pokok nya

maka ia berhak untuk selalu disebut sebagai guru profesional. Namun yang tak

kalah penting adalah agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif serta

efisien yang berbasis PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan)

Adapun Tugas pokok guru secara kongkrit adalah sebagai berikut:

1. Membuat program pengajaran ( Silabus, RPP,Prota, Promes )

2. Menganalisa materi pelajaran

16

3. Membuat lembar kerja siswa ( LKS )

4. Membuat program harian/jurnal belajar

5. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

6. Melaksanakan kegiatan penilaian baik ituulangan harian,tengah semester

atau akhir semester

7. Melaksanakan analisis ulangan, programremedial, pengayaan

8. Mengisi daftar nilai siswa, mengisi raport

9. Melaksanakan bimbingan kelas/konseling

10. Melaksanakan kegiatan bimbingan guru/tutorsebaya apabila telah

mengikuti pelatihan

11. Membuat alat bantu mengajar/alat peraga

12. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum

13. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah( PKS, wali kelas dll )

14. Membuat catatan tentang kemajuan peserta didik

15. Meneliti daftar hadir siswa sebelum proses pembelajaran berlangsung

16. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya.

17. Mengumpulkan angka kredit dan menghitungnya untuk kenaikan pangkat

18. Menumbuhkembangkan sikap menghargai seni

19. Mengikuti kegiatan kurikulum

20. Mengadakan penelitian tindakan kelas

17

F. Struktur Organisasi SDN No. 333 Tibona

18

Kepala Sekolah

ABDUL AZIS. P, S.Pd

Guru Kelas I

BAU TENRI, S.Pd

Guru Kelas II

SUMARNI, S.Pd

Guru Kelas III

WAHYUNI S, A.Ma

Guru Kelas IVPANCA WARDA, S.Pd

Guru Kelas V

AMRAN, S.Pd

Guru Kelas VI

ARI ADAM, S.Pd

Guru PKnABDUL AZIS P, S.Pd

Guru Agama

SUNARTI, S.Pd.I

Guru Olahraga

KARMAWAN, S.Pd

Guru Bahasa Indonesia

IRSAN A

Operator Sekolah

AGUS SULTAN, S.Pd

Penjaga Sekolah

MANSURU

Dewan / Komite

AHMAD DG KULLE

Unit Perpustakaan

MURNI

SISWA

MASYARAKAT

Penjaga Sekolah

MANSURU

G. Rancangan Aktualisasi

No Indikator Nilai Dasar

Informasi yang Relevan Dengan Nilai DasarDaftar Kegiatan Waktu TempatKebutuhan Stake

Holders Tugas Organisasi Tugas Unit Tugas Pegawai

1 Akuntabilitas Siswa dapat mengikuti pembelajaran yang turut dan memperoleh pengetahuan sesuai kurikulum dan kepala sekolah dapat menilai dan mengarahkan arah pembelajaran dengan melihat RPP yang telah disusun oleh guru.

Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan asas otonomi dan tugas pembantuan

Pengelolaan, perencanaan, penyelenggaraan , dan penilaian pembelajaran

Membuat program pengajaran (Silabus, RPP, Prota, Promes)

Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

14 - 30 September 2015

SDN No. 333 Tibona

Siswa dapat memperoleh ilmu dan pengetahuan dari kegiatan pembelajaran di sekolah.

Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan asas otonomi dan tugas pembantuan

Pengelolaan, perencanaan, penyelenggaraan , dan penilaian pembelajaran

Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran

Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran

14 – 30 September 2015

SDN No. 333 Tibona

2 Nasionalisme Siswa mendapat pemahaman tentang rasa cinta tanah air dan nasionalisme dari kegiatan pramuka.

Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan asas otonomi dan tugas pembantuan

Menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian nilai-nilai agama dan budaya peserta didik

Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler pramuka.

Melaksanakan Kegiatan Pramuka

26 – 27 September 2015

SDN No. 333 Tibona

Siswa dapat mengetahui dan menghafal lagu-lagu

Melaksanakan urusan

Menyelenggarakan pendidikan

Mengajarkan lagu Nasional

Menyanyikan Lagu Nasional di setiap

14 – 30 September

SDN No. 333 Tibona

19

nasional Indonesia. pemerintahan daerah bidang pendidikan asas otonomi dan tugas pembantuan

untuk mengembangkan kepribadian nilai-nilai agama dan budaya peserta didik

kepada siswa. awal pembelajaran 2015

Siswa dapat mengetahui beberapa tokoh pahlawan Nasional dan perjuangannya membela Indonesia.

Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan asas otonomi dan tugas pembantuan

Menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian nilai-nilai agama dan budaya peserta didik

Menfasilitasi siswa dalam mengenal tokoh pahlawan nasional melalui pembuatan karya mading.

Membuat mading tentang perjuangan pahlawan Nasional

18 September 2015

SDN No. 333 Tibona

3 Etika Publik Siswa perlu merasa nyaman di sekolah sehingga dapat mengikuti pembelajaran dengan efektif.

Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan asas otonomi dan tugas pembantuan

Menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian nilai-nilai agama dan budaya peserta didik

Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan nyaman bagi siswa.

Menyambut kedatangan siswa di halaman sekolah dengan 6S (Senyum, Sapa, Salam, Salim, Sopan, dan Santun

14 – 30 September 2015

SDN No. 333 Tibona

Siswa perlu dididik kedisiplinannya dengan rutinitas positif dan keteladanan oleh guru.

Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan asas otonomi dan tugas pembantuan

Menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian nilai-nilai agama dan budaya peserta didik

Mendidik siswa untuk disiplin.

Mengarahkan siswa untuk berbaris sebelum masuk kelas dan melakukan pemeriksaan kuku, gigi dan kerapihan siswa.

14 -30 September 2015

SDN No. 333 Tibona

4 Komitmen Mutu

Siswa dapat diukur pemahaman dan

Melaksanakan urusan

Pengelolaan, perencanaan,

Melaksanakan kegiatan

Melaksanakan ulangan harian.

23 September

SDN No. 333 Tibona

20

pengetahuannya terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan guru.

pemerintahan daerah bidang pendidikan asas otonomi dan tugas pembantuan

penyelenggaraan , dan penilaian pembelajaran

penilaian. 2015

Siswa disuguhi penyampaian pembelajaran yang menarik dan interaktif melalui alat peraga sehingga materi pelajaran mudah dimengerti.

Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan asas otonomi dan tugas pembantuan

Pengelolaan, perencanaan, penyelenggaraan , dan penilaian pembelajaran

Membuat alat bantu mengajar/alat peraga

Membuat alat bantu mengajar/ alat peraga yang menarik.

14 – 30 September 2015

SDN No. 333 Tibona

Siswa harus mencapai standar nilai dalam pelaksanaan evaluasi.

Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan asas otonomi dan tugas pembantuan

Menghasilkan keluaran yang memenuhi Standar Kompetensi Lulusan.

Melaksanakan analisis ulangan, program remedial, pengayaan.

Melaksanakan program remedial bagi siswa yang belum mencapai standar nilai.

28 September 2015

SDN No. 333 Tibona

5 Anti Korupsi Siswa berhak memperoleh nilai secara adil.

Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan asas otonomi dan tugas pembantuan

Pengelolaan, perencanaan, penyelenggaraan , dan penilaian pembelajaran

Melaksanakan analsis ulangan.

Memeriksa dan menilai hasil ulangan siswa.

23 September 2015

SDN No. 333 Tibona

21

Kepala sekolah sebagai pimpinan di sekolah dapat mengetahui presentase kehadiran guru di sekolah.

Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan asas otonomi dan tugas pembantuan

Pengelolaan, perencanaan, penyelenggaraan , dan penilaian pembelajaran

Mengisi absen atau daftar kehadiran di sekolah

Mengisi absen dan daftar kehadiran.

14 – 30 September2015

SDN No. 333 Tibona

22

BAB IV

CAPAIAN HASIL AKTUALISASI

A. Akuntabilitas

1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

No Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Kegiatan Output Keterangan

Realisasi1 14 – 30

September 2015Akuntabilitas Menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Lembar RPP

Foto kegiatan

Terlaksana

Analsis Dampak kegiatan :

Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara

lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan

fisik serta psikologis peserta didik. Menyusun RPP adalah kegiatan yang harus

dilakukan oleh guru karena merupakan acuan guru di dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran, guru bertanggung jawab penuh dalam merencanakan

pelaksanaan pembelajaran.

Dengan melaksanakan kegiatan menyusun RPP maka pelaksanaan

pembelajaran berjalan pada arah yang jelas, mengikuti tujuan kurikulum yang

telah di rancang pemerintah. Seorang guru harus konsisten dalam mengikuti

tujuan kurikulum yang merupakan sarana dalam upaya mencerdaskan bangsa.

Selain itu dengan menyusun RPP maka pembelajaran dapat berlansung

secara interaktif dan menyenangkan karena telah direncanakan sebelumnya

oleh guru sehingga dapat berpengaruh positif pada tingkat aktifitas siswa dalam

pembelajaran serta mempengaruhi hasil belajar siswa.

Nilai dasar akuntabilitas yang harus dimilki seorang guru dalam

melaksanakan kegiatan ini adalah adalah tanggung jawab, transparansi,

23

integritas, kejelasan dan konsistensi. Sesuai dengan tugas dan fungsinya,

tanggungjawab seorang guru adalah menyusun RPP sebelum pembelajaran

dilaksanaknan. Dengan meyakini bahwa pelaksanaan pembelajaran akan

berjalan dengan baik jika telah direncanakan dengan baik pula di dalam RPP

merupakan wujud integritas seorang guru dalam persiapan pembelajaran. RPP

yang disusun oleh guru memperlihatkan apa yang akan dilakukan oleh guru

dalam pembelajaran, RPP yang disusun dapat kemudian di verifikasi oleh

kepala sekolah dan dapat pula di contoh oleh guru lain sehingga ini

manandakan perwujudan nilai transparansi dalam akuntabilitas seorang guru.

Hubungannya dengan nilai dasar kejelasan pada akuntabilitas bahwa dengan

menyusun RPP maka tujuan dan hasil dari pelaksanaan pembelajaran akan

terlihat jelas dan terlihat kesesuaiannya dengan kurikulum yang telah disusun

pemerintah. Dan Konsistensi guru dalam menyusun RPP sangat diperlukan

yaitu konsistensi untuk selalu mengikuti tujuan kurikulum yang telah ada,

karena kurikulum yang telah disusun pemerintah merupakan suatu rancangan

pendidikan yang telah jelas arahnya dan mengikuti perkembangan zaman.

Dokumentasi Kegiatan:

Mengetik Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

24

Kepala Sekolah menilai dan mengoreksi RPP yang telah disusun

RPP yang ditanda tangani kepala sekolah

25

2. Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran

Analsis Dampak kegiatan :

Proses pembelajaran ataupun kegiatan belajar-mengajar tidak bisa lepas

dari keberadaan guru. Tanpa adanya guru pembelajaran akan sulit dilakukan,

apalagi dalam rangka pelaksanaan pendidikan formal, guru menjadi pihak yang

sangat vital. Guru memiliki peran yang paling aktif dalam pelaksanaan

pendidikan demi mencapai tujuan pendidikan yang hendak dicapai. Guru

melaksanakan pendidikan melalui kegiatan pembelajaran dengan mengajar

peserta didik atau siswa.

Siswa juga akan kesulitan dalam belajar ataupun menerima materi tanpa

keberadaan guru, jika hanya mengandalkan sumber belajar dan media

pembelajaran saja akan sulit dalam penguasaan materi tanpa bimbingan guru.

Oleh karena itu melaksanakan kegiatan pembelajaran merupakan tugas pokok

dan tanggung jawab utama seorang guru. Dengan melaksanakan kegiatan

pembelajaran dapat mengarahkan siswa dalam belajar sehingga transfer ilmu

ke siswa dapat terlaksana dan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar

siswa.

Nilai dasar akuntabilitas yang harus dimilki seorang guru dalam

melaksanakan kegiatan ini adalah adalah integritas, tanggung jawab dan

konsistensi. Tanggung jawab utama seorang guru adalah melaksanakan

pembelajaran, Guru sebagai ASN di gaji salah satunya untuk melaksanakan

pembelajaran di sekolah. Integritas seorang guru adalah untuk melaksanakan

tanggung jawab itu dengan menyadari bahwa keberadaan guru sangat

diperlukan oleh siswa, kegiatan pembelajaran akan terlaksana jika ada guru,

maka guru harus selalu ada untuk mendampingi siswa dalam belajar. Dan guru

26

No Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Kegiatan Output Keterangan

Realisasi2 14 – 30

September 2015Akuntabilitas Melaksanakan

Kegiatan Pembelajaran

Absen Siswa

Foto kegiatan

Terlaksana

harus selalu konsisten dalam melaksanakan tanggungjawabnya melaksanakan

pembelajaran. Pelaksanaanya harus sesuai dengan jadwal yang telah

ditentukan, tepat waktu dan sesuai dengan kurikulum yang telah di tentukan

oleh pemerintah.

Dokumentasi Kegiatan:

Mengajar di kelas

Absensi Siswa

B. Nasionalisme

27

1. Melaksanakan Kegiatan Pramuka

No Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Kegiatan Output Keterangan

Realisasi1 27 September

2015Nasionalisme Melaksanakan

kegiatan pramuka Daftar

hadir latihan pramuka

Foto kegiatan

Terlaksana

Analsis Dampak kegiatan :

Pendidikan kepramukaan merupakan ekstra kurikuler yang wajib

dilaksanakan di setiap sekolah dasar dan menengah bahkan di sebagian

perguruan tinggi baik negeri maupun swasta . Tujuan pendidikan kepramukaan

adalah untuk mendidik para peserta didik atau siswa agar memiliki semangat

persatuan dan kesatuan yang kuat, memiliki aktivitas yang tinggi dalam

kedisiplinan, kemandirian, kejujuran, kerjasama, tanggung jawab, dan cinta

tanah air.

Sekolah Dasar merupakan pendidikan awal agar peserta didik SD memiliki

semangat persatuan dan kesatuan yang kuat, yang baik untuk menanamkan

sikap Nasionalisme dan Patriotisme peserta didik. Untuk itu, di sekolah dasar

perlu diadakan kegiatan kepramukaan. Dengan melaksanakan kegiatan

pramuka diharapkan dapat memupuk rasa nasionalisme dan patriotisme pada

diri siswa, mengajarkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,

memupuk disiplin siswa, berlatih dan melatih jiwa dan raga, dan banyak hal

lainnya yang bisa diperoleh murid dalam kegiatan pramuka.

Dokumentasi Kegiatan:

28

Daftar Hadir Kegiatan Pramuka

Melatih Pramuka

2. Menyanyikan Lagu Nasional di Setiap Awal Pembelajaran.

29

No Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Kegiatan Output Keterangan

Realisasi1 14 – 30

September 2015

Nasionalisme Menyanyikan lagu Nasional di setiap awal pembelajaran.

Foto kegiatan

Video kegiatan

Terlaksana

Analsis Dampak kegiatan :

Lagu-lagu Nasional merupakan salah satu identitas nasional yang dimiliki

oleh negara Indonesia. Tujuan utama adanya identitas nasional adalah untuk

menciptakan rasa nasionalisme yang tinggi pada masyarakat, sehingga tercipta

negara yang utuh dan rukun. Semakin tinggi rasa nasionalisme suatu bangsa

mencerminkan semakin kuat identitas nasional yang dimiliki negara tersebut.

Nasionalisme dalam suatu negara tentu sangatlah penting dan harus

dipertahankan untuk menjaga persatuan dan kesatuan negara.

Mengembangkan sikap nasionalisme (cinta tanah air), akan tumbuh

dengan sendirinya setelah kita berupaya mempertahankan dan melestarikan

keaslian dari bangsanya, termasuk lagu-lagu nasional. Dengan melaksanakan

kegiatan menyanyikan lagu nasional di setiap awal pembelajaran maka guru

telah berupaya untuk mengajak siswa untuk mengetahui dan melestarikan

lagu-lagu nasional yang merupakan indentitas nasional. Dengan menyanyikan

Lagu-lagu nasional juga berarti kita telah menjaga kesatuan kita sebagai bangsa

Indonesia. Sekalipun setiap daerah mempunyai lagu khas masing-masing,

namun setiap warga negara harus mempu menyanyikan lagu kebangsaan atau

lagu nasional sebagai wujud persatuan dan kesatuan bangsa.

Dokumentasi Kegiatan:

30

Salah satu siswa memimpin temannya bernyanyi

Guru mendampingi siswa dalam menyanyikan lagu nasional

3. Membuat Mading Tentang Perjuangan Pahlawan Nasional.

31

No Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Kegiatan Output Keterangan

Realisasi1 18 September

2015Nasionalisme Membuat mading

tentang perjuangan Pahlawan Nasional

Mading Pahlawan Nasional

Foto kegiatan

Terlaksana

Analsis Dampak kegiatan :

Bangsa yang besar adalah bangsa yang selalu menghargai jasa para

pahlawannya. Kemerdekaan yang kita rasakan saat ini tidak lepas dari jasa-jasa

para pahlawan. Sebagai generasi yang hidup di alam kemerdekaan, sudah

sepantasnya jika kita selalu mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah

berjuang untuk memerdekakan bangsa Indonesia.

Melaui kegiatan membuat mading tentang perjuangan pahlawan

nasional, Guru dan siswa dapat memahami dan mengapresiasi perjuangan para

pahlawan nasional. Mading yang tertempel di dinding kelas dapat dilihat dan

dibaca berulang-ulang oleh siswa sehingga siswa senantiasa mengenang jasa

para pahlawan. Dengan memahami perjuangan para pahlawan siswa

diharapkan dapat meneladani sikap berani dan rela berkorban para pahlawan,

sehinggan dapat menumbuhkan rasa nasionalisme dan memmbangkitkan jiwa

patriotik dalam diri siswa. Usaha guru dalam menanamkan rasa nasionalisme

kepada siswa merupakan wujud untuk menyiapkan generasi bangsa yang akan

menjadikan negara Indonesai menjadi lebih maju dan menjadi negara merdeka

seutuhnya.

32

Dokumentasi Kegiatan:

Siswa bersama-sama mengerjakan mading

Mading Pahlawan Nasional di tempel di dinding kelas

33

Mading Pahlawan Nasional

C. Etika Publik

1. Menyambut Kedatangan Siswa di Halaman Sekolah dengan 6s (Senyum, Sapa, Salam, Salim, Sopan, Dan Santun

No Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Kegiatan Output Keterangan

Realisasi1 14 – 30

September 2015

Etika Publik Menyambut kedatangan siswa di halaman sekolah dengan 6S (Senyum, Sapa, Salam, Salim, Sopan, dan Santun

Foto kegiatan

Terlaksana

Analsis Dampak kegiatan :

Guru adalah orang tua kedua siswa di sekolah, yang mempunyai tugas

untuk membangun karakter siswa. Karakter yang baik akan terwujud dengan

pembiasaan yang baik dan membangun karakter hanya bisa dilakukan apabila

lingkungan belajar di sekolah, sangat kondusif. Sekolah adalah “tempat untuk

34

bersenang-senang”, dimana anak merasa nyaman dan merasa senang di

sekolah

Kegiatan Menyambut kedatangan siswa di halaman sekolah dengan 6S

(Senyum, Sapa, Salam, Salim, Sopan, dan Santun).merupakan salah satu cara

yang di terapkan guru di sekolah agar siswa merasa nyaman dan senang di

sekolah. Siswa akan merasa bahwa sekolah adalah rumah kedua mereka.

Dengan senyum dan sapa oleh guru kepada siswa akan menanamkan kepada

diri siswa bahwa guru adalah orang baik yang akan membimbing mereka

layaknya orang tua sendiri. Melalui kegiatan Menyambut kedatangan siswa di

halaman sekolah dengan 6S akan menanamkan rasa menghormati dan

menghargai antara guru dan siswa di lingkungan sekolah, menanamkan rasa

hotmat kepada orang tua tanpa membeda-bedakan, menanamkan rasa rendah

diri dan tidak sombong di hadapan teman-teman dan di depan masyarakat

umum, menanamkan rasa kebersamaan dan diperlakukan sama dengan sesama

anggota siswa lainnya dan para siswa jadi mengatahui salah satu cara untuk

menghormati orang yang lebih tua serta melatih para siswa-siswi untuk tidak

jijik ketika kontak fisik dengan orang lain.

Dalam melaksanakan kegiatan ini, guru dituntut untuk memilki

beberapa nilai dasar dari etika publik yaitu memelihara dan menjunjung tinggi

standar etika luhur dimana yang muda harus menghormati yang tua dan guru

sebagai seseorang yang lebih tua harus menjadi teladan bagi siswa.

Memberikan layanan kepada publik secara santun juga merupakan salah satu

nilai dasar etika publik, melului kegiatan menyambut kedatangan siswa dengan

6S, guru dituntut untuk bersikap santun dan ramah kepada siswa. Sehingga di

harapkan dari kegiatan ini akan tercipta rasa saling menghargai dan terjadi

ikatan batin yang kuat antar sesama warga sekolah. Dan diharapkan

pembiasaan seperti ini akan terbawa sampai ke lingkungan keluarga maupun

masyarakat.

35

Dokumentasi Kegiatan:

Menyambut Siswa dengan 6S

Menyambut Siswa dengan 6S

36

2. Mengarahkan Siswa untuk Berbaris Sebelum Masuk Kelas dan Melakukan Pemeriksaan Kuku, Gigi dan Kerapihan Siswa.

No Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Kegiatan Output Keterangan

Realisasi1 14 – 30

September 2015

Etika Publik Mengarahkan siswa untuk berbaris sebelum masuk kelas dan melakukan pemeriksaan kuku, gigi dan kerapihan siswa.

Foto kegiatan

Terlaksana

Analsis Dampak kegiatan :

Mengarahkan siswa untuk berbaris sebelum masuk kelas dan melakukan

pemeriksaan kuku, gigi dan kerapihan siswa merupakan salah satu kegiatan yang

berfungsi untuk membangun karakter siswa. Karakter yang baik akan terwujud

dengan pembiasaan yang baik. Mengarahkan siswa untuk berbaris merupakan

salah satu pembiasaan yang baik yang melatih siswa untuk disiplin.

Pemeriksaan kuku, gigi, dan kerapihan siswa menanamkan kepada siswa

bahwa menjadi seseorang yang baik bukan hanya memilki sikap dan perilaku

yang baik tapi juga harus menjaga penampilan. Penampilan yang rapi dan

bersih dapat mencerminkan karakter seseorang.

Dalam melaksanakan kegiatan ini tentunya guru harus menjadi contoh

bagi murid. Sudah menjadi prinsip moral bahwa guru adalah teladan bagi

murid, dan etikanya sebelum guru menyuruh siswa untuk berpenampilan rapi

dan bersih, maka guru juga harus berpenampilan rapi dan bersih.

37

Dokumentasi Kegiatan:

Guru mengarahkan siswa untuk berbaris di depan kelas

Guru memeriksan kebersihan kuku, gigi dan kerapihan siswa

38

D. Komitmen Mutu

1. Melaksanakan Ulangan Harian

No Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Kegiatan Output Keterangan

Realisasi1 23 September

2015Komitmen Mutu Melaksanakan

ulangan harian Soal

Ulangan harian

Daftar perolehan nilai

Foto kegiatan

Terlaksana

Analsis Dampak kegiatan :

Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian

kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam Proses pembelajaran,

untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan

menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Ulangan harian adalah kegiatan

yang dilakukan secara periodik untukmengukur pencapaian kompetensi peserta

didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih. Penilaian

hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan

untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk

meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran.

Dengan melaksanakan ulangan harian, guru dapat Mengetahui tingkat

pencapaian tujuan pembelajaran dengan mendeteksi siswa yang telah dan

belum menguasai tujuan pembelajaran, ketepatan materi yang diberikan dan

ketepatan metode yang digunakan. Setelah itu guru melaksanakan remedial

dan menyusun rencana ulang dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran dengan melihat kekurangan-kekurangan pada pembelajaran

sebelumnya sehingga mutu pembelajaran dapat terjaga atau meningkat.

Disinilah guru sebagai ASN dalam menerapkan nilai dasar komitmen mutu.

39

Dokumentasi Kegiatan:

Guru mengawasi siswa yang mengerjakan ulangan

Soal Ulangan Harian Hasil Analisi Ulangan Harian

40

2. Membuat Alat Bantu Mengajar/ Alat Peraga yang Menarik.

No Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Kegiatan Output Keterangan

Realisasi1 14 – 30

September 2015

Komitmen Mutu Membuat alat bantu mengajar/ alat peraga yang menarik.

Alat peraga

Foto Kegiatan

Terlaksana

Analsis Dampak kegiatan :

Alat peraga adalah salah satu sarana untuk mempermudah pemahaman

konsep pada waktu guru dan siswa melaksanakan proses

belajar mengajar. Dengan alat peraga dimaksud siswa akan lebih mudah

menyerap materi pelajaran, terutama konsep-konsep yang bersifat abstrak.

Keberhasilan seorang guru dalam memahamkan konsep pelajaran kepada

siswanya tidak terlepas dari peran alat peraga.

Ada bermacam-macam alat peraga yang beredar di pasaran mulai alat

peraga yang digunakan secara fisik mapun elektronik. Namun alangkah baiknya

jika guru juga mampu merancang alat peraga sendiri disesuaikan dengan tujuan

yang akan disampaikannya. Sehubungan dengan hal tersebut maka guru

dituntut untuk selalu aktif, kreatif dan inovatif, salah satunya dalam hal

penyediaan alat peraga, Dengan adanya alat peraga maka akan Membantu

kelancaran dalam proses belajar mengajar, mempermudah pemahaman konsep

dan kegiatan belajar mengajar lebih efektif dan efisien sehingga mutu

pembelajaran akan terjaga atau meningkat dan tujuan pendidikan yang ingin

dicapai dapat berhasil secara maksimal.

41

Dokumentasi Kegiatan:

Membuat alat peraga

Menggunakan alat peraga

42

3. Melaksanakan Program Remedial bagi Siswa yang Belum Mencapai Standar nilai.

No Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Kegiatan Output Keterangan

Realisasi3 28 September

2015Komitmen Mutu Melaksanakan

program remedial bagi siswa yang belum mencapai standar nilai

Lembaran Hasil Kerja Siswa

Daftar perolehan nilai remedial

Foto kegiatan

Terlaksana

Analsis Dampak kegiatan :

Dalam pembelajaran di sekolah, sering dijumpai adanya peserta didik

yang tidak mencapai penguasaan kompetensi yang telah ditentukan, maka

muncul permasalahan mengenai apa yang harus dilakukan oleh pendidik. Salah

satu tindakan yang diperlukan adalah pemberian program pembelajaran

remedial atau perbaikan. Pemberian program pembelajaran remedial

didasarkan atas latar belakang bahwa pendidik perlu memperhatikan

perbedaan individual peserta didik. Dengan diberikannya pembelajaran

remedial bagi peserta didik yang belum mencapai tingkat ketuntasan belajar,

maka peserta didik ini memerlukan waktu lebih lama daripada mereka yang

telah mencapai tingkat penguasaan.

Selain itu, tujuan guru melaksanakan kegiatan remedial adalah

membantu siswa yang mengalami kesulitan menguasai kompetensi yang telah

ditentukan agar mencapai hasil belajar yang lebih baik. Secara umum tujuan

dari kegiatan remedial ini adalah untuk membantu siswa mencapai kompetensi

atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang

yang berlaku. Sedangkan secara khusus, kegiatan remedial bertujuan untuk

membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar yang dihadapinya dengan

memperbaiki cara mengajar guru. Maka dengan pengajaran remedial siswa

43

dapat memahami dirinya menyangkut prestasi belajar siswa, kemudian

memperbaiki cara-cara belajar yang lebih baik, dengan dorongan dan motivasi

maka siswa akan lebih baik untuk memahami materi-materi tersebut. Dengan

demikian hasil belajar siswa yang remedial akan meningkat dan akan setara

dengan dengan siswa yang lulus, sehingga dengan kata lain mutu dari hasil

pembelajaran akan tetap terjaga atau meningkat. Hal ini merupakan

perwujudan nilai dasar komitmen mutu oleh guru, di mana guru berupaya

menjaga agar hasil belajar seluruh siswa dapat mencapai standar nilai dan

memenuhi dati tujuan kurikulum.

Dokumentasi Kegiatan:

Lembaran hasil remedial siswa

44

Analsisi Hasil Remedial

Siswa mengerjakan soal remedial

45

E. Anti Korupsi

1. Memeriksa dan Menilai Hasil Ulangan Siswa.

No Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Kegiatan Output Keterangan

Realisasi3 28 September

2015Anti Korupsi Memeriksa dan

menilai hasil ulangan siswa.

Lembaran hasil ulangan siswa.

Daftar perolehan nilai

Foto kegiatan

Terlaksana

Analsis Dampak kegiatan :

Memberikan penilaian terhadap siswa oleh guru harus senantiasa

mengacu pada objektivitas, atau dengan kata lain penilaian harus objektif jauh

dari sifat-sifat yang mengandung unsur subjektif. Penilaian yang bersifat

objektif tidak memandang dan membeda-bedakan latar belakang peserta didik,

namun melihat kompetensi yang dihasilkan oleh peserta didik tersebut, bukan

atas dasar siapa dirinya. Peserta didik berhak memperoleh nilai secara adil,

penilaian hasil belajar tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik

karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,

budaya, adat istiadat, status sosial, ekonomi, fisik, dan gender.

Pada kegiatan memeriksa dan menilai hasil uangan siswa dengan

objektif, guru dituntut untuk memberikan penilaian secara jujur, adil, dan tidak

memihak. Terkadang beberapa guru yang mempunyai murid kesayangan,

mungkin akan memberikan nilai lebih tinggi dibanding siswa lainnya walaupun

mereka menuliskan jawaban yang sama terhadap sebuah butir soal. Nah, ini

tandanya sang guru berlaku tidak adil (subjektif). Guru sebagai ASN yang

menjungjung nilai dasar anti korupsi perilaku seperti ini harus dihindari karena

telah bertentangan dengan nilai-nilai kejujuran dan keadilan. Seorang guru

46

harus jujur memberikan penilaian sesuai dengan kemampuan dan hasil kerja

siswa serta guru harus adil memberikan penilaian tanpa membeda-bedakan

siswa berdasarkan latar belakangnya.

Dokumentasi Kegiatan:

Lembaran hasil Pemeriksaan ulangan siswa Analisi Hasil Ulangan Siswa

Memeriksa lembar kerja ulangan siswa

47

2. Mengisi Absen dan Daftar Kehadiran.

No Waktu Pelaksanaan Nilai Dasar Kegiatan Output Keterangan

Realisasi3 14 - 30

September 2015Anti Korupsi Mengisi absen dan

daftar kehadiran. Absen dan

daftar kehadiran

Foto kegiatan

Terlaksana

Analsis Dampak kegiatan :

Korupsi tidak hanya berwujud merugikan materi atau harta benda.

Namun, korupsi juga bisa berupa mengurangi produktivitas secara sengaja,

hingga target atau kewajiban PNS yang bersangkutan tidak terlaksana dengan

baik. Termasuk yang diperhatikan dalam pembahasan korupsi adalah korupsi

waktu. Di mana seseorang lalai dengan amanah mengenai waktu yang telah

dijanjikan atau disepakati misalnya dalam hal pekerjaan atau sesuatu yang

berkaitan dengan waktu. Contoh korupsi waktu misalnya seorang pegawai atau

PNS yang tidak amanah dalam waktu, masuk kerja terlambat atau tidak masuk

kerja tetapi tetap mengisi absen kehadiran.

Dalam menerapkan nilai dasar ASN anti korupsi pada kegiatan mengisi

absen dan daftar kehadiran, seorang guru harus menanamkan nilai-nilai

kejujuran. Mengisi absen dan daftar kehadiran harus sesuai dengan kenyataan

yang terjadi, sesuai dengan jam kedatangan dan jam pulang guru di sekolah,

tidak memanipulasinya atau menitip absen kepada orang lain. Dengan begitu,

guru akan melaksanakan tugasnya sesuai dengan beban kerjanya sehingga

pelaksanaan dan pengelolaan pendidikan di sekolah dapat berjalan dengan

baik.

48

Dokumentasi Kegiatan:

Mengisi absen guru dan pegawai

Absen Guru dan Pegawai SDN No. 333 Tibona

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

ASN merupakan suatu profesi yang dalam proses kerjanya seseorang

dituntutbekerja secara professional sehingga menghasilkan pelayanan publik yang

berkualitas. Profesi Guru sebagai ASN perlu ditanamkan nilai-nilai dasar profesi

agar terwujudnya pendidikan berkualitas, Sehingga dengan demikian keberadaan

guru yang berkompetensi merupakan syarat mutlak hadirnya sistim dan praktik

pendidikan yang berkualitas. Melalui kegiatan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar

akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, dan anti korupsi (ANEKA) akan mampu

meningkatkan kinerja peserta diklat dalam menjalankan tugas dan fungsi di instanti

tempat bekerja sebagai seorang guru yang professional dan memiliki integritas

dalam mewujudkan pelayanan pendidikan berkualitas, khususnya di SDN No. 333

Tibona.

B. Saran

Dalam kesempatan ini ASN sebagai peserta Diklat Prajabat

memberikan saran kepada seluruh SKPD Kab. Bulukumba umumnya, khususnya

kepada Kepala Sekolah SDN No. 333 Tibona untuk senantiasa mengaplikasikan

nilai-nilai ANEKA dengan sungguh-sungguh untuk menciptakan kualitas

pelayanan publik yang baik. Dan juga hendaknya senantiasa memberikan

dorongan dan bimbingan yang bersifat membangun baik itu dari segi kualitas

lulusan peserta didik maupun dalam bidang inovasi data dan lebih jauh lagi

keunggulan dalam bidang sarana dan prasarana sekolah. Dengan adanya

ketertiban dalam memegang teguh tugas dan fungsi guru serta menjaga

loyalitas sebagai Aparatur Sipil Negara nantinya akan membawa perubahan

yang positif yang mengarah pada tercapainya cita-cita bangsa.

50