15
JADWAL KHUTBAH DAN MUADZIN MASJID FATIMAH UMAR DUSUN TEGALWATU DESA TEGALROSO TAHUN 2016 NO TANGGAL HARI KHOTIB MUADZIN 1 04-03-2016 JUM’AT PON Bpk. JAZIN Bpk. JUWANDI 2 11-03-2016 JUM’AT KLIWON Bpk. MARIYONO Bpk. MUDAKIR 3 18-03-2016 JUM’AT PAHING Bpk. MUHAYAT Bpk. WAHYUDI 4 25-03-2016 JUM’AT WAGE Bpk. RAMLADI Bpk. KUNCORO ADI 5 01-04-2016 JUM’AT LEGI Bpk. NURSAID Bpk. IRYADI 6 08-04-2016 JUM’AT PON Bpk. JAZIN Bpk. JUWANDI 7 15-04-2016 JUM’AT KLIWON Bpk. MARIYONO Bpk. MUDAKIR 8 22-04-2016 JUM’AT PAHING Bpk. MUHAYAT Bpk. WAHYUDI 9 29-04-2016 JUM’AT WAGE Bpk. RAMLADI Bpk. KUNCORO ADI 10 06-05-2016 JUM’AT LEGI Bpk. NURSAID Bpk. IRYADI 11 13-05-2016 JUM’AT PON Bpk. JAZIN Bpk. JUWANDI 12 20-05-2016 JUM’AT KLIWON Bpk. MARIYONO Bpk. MUDAKIR 15 27-05-2016 JUM’AT PAHING Bpk. MUHAYAT Bpk. WAHYUDI 16 03-06-2016 JUM’AT WAGE Bpk. RAMLADI Bpk. KUNCORO ADI 16 10-06-2016 JUM’AT LEGI Bpk. NURSAID Bpk. IRYADI 16 17-06-2016 JUM’AT PON Bpk. JAZIN Bpk. JUWANDI 17 24-06-2016 JUM’AT KLIWON Bpk. MARIYONO Bpk. MUDAKIR 18 01-07-2016 JUM’AT PAHING Bpk. MUHAYAT Bpk. WAHYUDI 19 08-07-2016 JUM’AT WAGE Bpk. RAMLADI Bpk. KUNCORO ADI 20 15-07-2016 JUM’AT LEGI Bpk. NURSAID Bpk. IRYADI 21 22-07-2016 JUM’AT PON Bpk. JAZIN Bpk. JUWANDI 22 29-07-2016 JUM’AT KLIWON Bpk. MARIYONO Bpk. MUDAKIR 23 05-08-2016 JUM’AT PAHING Bpk. MUHAYAT Bpk. WAHYUDI 24 12-08-2016 JUM’AT WAGE Bpk. RAMLADI Bpk. KUNCORO ADI 25 19-08-2016 JUM’AT LEGI Bpk. NURSAID Bpk. IRYADI 26 26-08-2016 JUM’AT PON Bpk. JAZIN Bpk. JUWANDI 27 02-09-2016 JUM’AT KLIWON Bpk. MARIYONO Bpk. MUDAKIR 28 09-09-2016 JUM’AT PAHING Bpk. MUHAYAT Bpk. WAHYUDI 29 16-09-2016 JUM’AT WAGE Bpk. RAMLADI Bpk. KUNCORO ADI 30 23-09-2016 JUM’AT LEGI Bpk. NURSAID Bpk. IRYADI 31 30-09-2016 JUM’AT PON Bpk. JAZIN Bpk. JUWANDI 32 07-10-2016 JUM’AT KLIWON Bpk. MARIYONO Bpk. MUDAKIR 33 14-10-2016 JUM’AT PAHING Bpk. MUHAYAT Bpk. WAHYUDI 34 21-10-2016 JUM’AT WAGE Bpk. RAMLADI Bpk. KUNCORO ADI 35 28-10-2016 JUM’AT LEGI Bpk. NURSAID Bpk. IRYADI 36 04-11-2016 JUM’AT PON Bpk. JAZIN Bpk. JUWANDI 37 11-11-2016 JUM’AT KLIWON Bpk. MARIYONO Bpk. MUDAKIR 38 18-11-2016 JUM’AT PAHING Bpk. MUHAYAT Bpk. WAHYUDI 39 25-11-2016 JUM’AT WAGE Bpk. RAMLADI Bpk. KUNCORO ADI 40 02-12-2016 JUM’AT LEGI Bpk. NURSAID Bpk. IRYADI 41 09-12-2016 JUM’AT PON Bpk. JAZIN Bpk. JUWANDI 42 16-12-2016 JUM’AT KLIWON Bpk. MARIYONO Bpk. MUDAKIR 43 23-12-2016 JUM’AT PAHING Bpk. MUHAYAT Bpk. WAHYUDI 44 30-12-2016 JUM’AT WAGE Bpk. RAMLADI Bpk. KUNCORO ADI TAKMIR MASJID FATIMAH UMAR KETUA SEKRETARIS ROKHMAD PARMIN SUSISNO

JADWAL KHUTBAH DAN MUADZIN

Embed Size (px)

Citation preview

JADWAL KHUTBAH DAN MUADZINMASJID FATIMAH UMAR

DUSUN TEGALWATU DESA TEGALROSOTAHUN 2016

NO TANGGAL HARI KHOTIB MUADZIN1 04-03-2016 JUM’AT PON Bpk. JAZIN Bpk. JUWANDI2 11-03-2016 JUM’AT KLIWON Bpk. MARIYONO Bpk. MUDAKIR3 18-03-2016 JUM’AT PAHING Bpk. MUHAYAT Bpk. WAHYUDI4 25-03-2016 JUM’AT WAGE Bpk. RAMLADI Bpk. KUNCORO ADI5 01-04-2016 JUM’AT LEGI Bpk. NURSAID Bpk. IRYADI6 08-04-2016 JUM’AT PON Bpk. JAZIN Bpk. JUWANDI7 15-04-2016 JUM’AT KLIWON Bpk. MARIYONO Bpk. MUDAKIR8 22-04-2016 JUM’AT PAHING Bpk. MUHAYAT Bpk. WAHYUDI9 29-04-2016 JUM’AT WAGE Bpk. RAMLADI Bpk. KUNCORO ADI10 06-05-2016 JUM’AT LEGI Bpk. NURSAID Bpk. IRYADI11 13-05-2016 JUM’AT PON Bpk. JAZIN Bpk. JUWANDI12 20-05-2016 JUM’AT KLIWON Bpk. MARIYONO Bpk. MUDAKIR15 27-05-2016 JUM’AT PAHING Bpk. MUHAYAT Bpk. WAHYUDI16 03-06-2016 JUM’AT WAGE Bpk. RAMLADI Bpk. KUNCORO ADI16 10-06-2016 JUM’AT LEGI Bpk. NURSAID Bpk. IRYADI16 17-06-2016 JUM’AT PON Bpk. JAZIN Bpk. JUWANDI17 24-06-2016 JUM’AT KLIWON Bpk. MARIYONO Bpk. MUDAKIR18 01-07-2016 JUM’AT PAHING Bpk. MUHAYAT Bpk. WAHYUDI19 08-07-2016 JUM’AT WAGE Bpk. RAMLADI Bpk. KUNCORO ADI20 15-07-2016 JUM’AT LEGI Bpk. NURSAID Bpk. IRYADI21 22-07-2016 JUM’AT PON Bpk. JAZIN Bpk. JUWANDI22 29-07-2016 JUM’AT KLIWON Bpk. MARIYONO Bpk. MUDAKIR23 05-08-2016 JUM’AT PAHING Bpk. MUHAYAT Bpk. WAHYUDI24 12-08-2016 JUM’AT WAGE Bpk. RAMLADI Bpk. KUNCORO ADI25 19-08-2016 JUM’AT LEGI Bpk. NURSAID Bpk. IRYADI26 26-08-2016 JUM’AT PON Bpk. JAZIN Bpk. JUWANDI27 02-09-2016 JUM’AT KLIWON Bpk. MARIYONO Bpk. MUDAKIR28 09-09-2016 JUM’AT PAHING Bpk. MUHAYAT Bpk. WAHYUDI29 16-09-2016 JUM’AT WAGE Bpk. RAMLADI Bpk. KUNCORO ADI30 23-09-2016 JUM’AT LEGI Bpk. NURSAID Bpk. IRYADI31 30-09-2016 JUM’AT PON Bpk. JAZIN Bpk. JUWANDI32 07-10-2016 JUM’AT KLIWON Bpk. MARIYONO Bpk. MUDAKIR33 14-10-2016 JUM’AT PAHING Bpk. MUHAYAT Bpk. WAHYUDI34 21-10-2016 JUM’AT WAGE Bpk. RAMLADI Bpk. KUNCORO ADI35 28-10-2016 JUM’AT LEGI Bpk. NURSAID Bpk. IRYADI36 04-11-2016 JUM’AT PON Bpk. JAZIN Bpk. JUWANDI37 11-11-2016 JUM’AT KLIWON Bpk. MARIYONO Bpk. MUDAKIR38 18-11-2016 JUM’AT PAHING Bpk. MUHAYAT Bpk. WAHYUDI39 25-11-2016 JUM’AT WAGE Bpk. RAMLADI Bpk. KUNCORO ADI40 02-12-2016 JUM’AT LEGI Bpk. NURSAID Bpk. IRYADI41 09-12-2016 JUM’AT PON Bpk. JAZIN Bpk. JUWANDI42 16-12-2016 JUM’AT KLIWON Bpk. MARIYONO Bpk. MUDAKIR43 23-12-2016 JUM’AT PAHING Bpk. MUHAYAT Bpk. WAHYUDI44 30-12-2016 JUM’AT WAGE Bpk. RAMLADI Bpk. KUNCORO ADI

TAKMIR MASJID FATIMAH UMAR

KETUA SEKRETARIS

ROKHMAD PARMIN SUSISNO

Belakangan banyak orang yang menikah disebabkan oleh suatu kecelakaan, yakni hamil duluan. Dalam bahasa masa kini disebut Married by Accident (MBA).  Sehingga tidak jarang pernikahan itu dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi dan tanpa ada pesta mewah.Yang penting, sudah ada pernikahan dan aib mereka pun bisa tertutupi secepat mungkin. Lantas, bagaimana Islam memandang pernikahan model semacam ini? Apakah Islam membolehkan atau melarangnya? Lalu bagaimana jika yang menikahi wanita hamil itu justru bukan lelaki yang menghamilinya?

Mayoritas ulama membolehkan wanita yang sudah hamil duluan dinikahi oleh lelaki yang menghamilinya. Hanya saja, menurut Imam Ahmad, Qatadah, Ishaq, dan Abu Ubaid, mereka harus bertaubat dahulu. Jika tidak, pernikahannya dianggap tidak sah.  Mereka berdalil pada ayat yang artinya, “Laki-laki yang berzina tidak menikahi melainkan perempuan yang berzina atau perempuan yang musyrik. Dan perempuan yang berzina tidak dinikahi melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik. Dan telah diharamkan hal tersebut atas kaum mukminin.” (QS an-Nur [24]: 3)

Sedangkan menurut Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, mereka tetap mengesahkan pernikahan wanita hamil tanpa harus bertaubat lebih dahulu.

Jika mereka bertaubat, lalu apa yang harus mereka lakukan?

Menurut sebagian ulama, jika terjadi di negara Islam, mereka harus menjalani hudud (hukuman Allah SWT) terlebih dahulu seperti dicambuk 100 kali bagi yang masih lajang. Sedangkan, jika terjadi di negara sekuler seperti Indonesia misalnya, maka mereka diminta untuk benar-benar taubat nasuhah.

Caranya bagaimana?

Caranya adalah apa yang diajarkan oleh Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar 2/845 tentang taubat nasuhah, yaitu: Pertama, meninggalkan perilaku dosa itu sendiri. Kedua, menyesali perbuatan maksiat yang telah dilakukan. Ketiga, berniat tidak melakukannya lagi selamanya. Keempat, membebaskan diri dari hak manusia yang dizalimi.

Setelah itu, barulah wanita yang hamil karena perzinaan ini bisa dinikahkan dengan laki-laki yang telah menghamilinya. Hal itu juga disahkan dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (UU Perkawinan) Pasal 2 Ayat (1). Dalam Pasal 53 Kompilasi Hukum Islam (KHI) juga disebutkan, seorang wanita hamil di luar nikah dapat dikawinkan dengan pria yang menghamilinya. Perkawinan dengan wanita hamil tersebut dapat dilangsungkan tanpa menunggu lebih dahulu kelahiran anaknya. Dengan dilangsungkannya perkawinan saat wanita hamil, tidak diperlukan perkawinan ulang setelah anak yang dikandung lahir.

Mayoritas ulama dari Imam Syafi’i dan Abu Hanifah berpendapat, tidak ada iddah bagiwanita yang hamil di luar nikah untuk melangsungkan pernikahan. Artinya, wanita yang hamil di luar nikah dapat dinikahkan sesegera mungkin tanpa harus menunggu kelahiran anaknya.

Lantas, bagaimanakah hukumnya jika wanita yang hamil di luar nikah dinikahkan dengan laki-laki yang tidak menghamilinya?

Mayoritas ulama baik salaf maupun khalaf pun memperbolehkan hal ini. Bahkan, menurut Syekh Yusuf Al Qaradhawi, wajib bagi seorang Muslim untuk menikahi wanita yang sedang hamil di luar nikah, meski ia bukan lelaki yang menghamilinya. Hal itu untuk mengobat hati dan mendampingi para Muslimah tersebut pascatrauma, dan menjaga bayi tak berdosa tersebut sampai dilahirkan ke dunia.

Namun terkait hal ini, mazhab Abu Hanifah menegaskan, memang boleh hukumnya menikahi wanita yang tengah hamil di luar nikah, namun belum boleh berjima’ dengannya. Kebolehan berjima’ hanya dibolehkan jika laki-laki yang menikahi merupakan orang yang menghamilinya. Adapun jika si suami bukanlah orang yang menghamilinya maka mereka harus menunggu sampai masa istibro’ (rahim telah kosong dari janin dan telah haid minimal sekali).

Hal ini berdalil dari hadis Abu Sa’id Al-Khudri RA tentang sabda Rasulullah SAW tentang tawanan wanita di Perang Authos. “Jangan dipergauli perempuan hamil sampai ia melahirkan dan jangan (pula) yang tidak hamil sampai ia telah haidh satu kali.” (HR Ahmad).

Demikian tentang status hukum pernikahan wanita yang hamil duluan. Terlepas dari semuanya itu, untuk sahabat Muslimah, hendaklah kita menjauhi seks pra nikah. Meski bagaimanapun, hari akan terasa jauh lebih indah di kala kesucian kita diserahkan pada lelaki yang kita cintai di malam pertama pernikahan kita.

Semoga sahabat Muslimah termasuk orang-orang yang bisa menjaga kesucian diri hingga pernikahan tiba. Amin.

Para ikhwan muslim yang ingin tazdkirotulmaut sekaligus bertawassul pada para wali,berikut ini daftar alamat makam-makam para wali yang tersebar di penjuru Nusantara. (Tersusun sesuai dg No. Nama Alamat Kecamatan Kabupaten)

1. Sunan Bonang Kutorejo Kota Tuban

2. Assamarqondi Gesikharjo Palang Tuban 3. Mahmudin Asari Bejagung Semanding Tuban

4. Syaih Abdul Jabar Nglirip Singgahan Tuban

5. Sunan Geseng Gesing Semanding Tuban6. Sunan Drajat Drajat Paciran Lamongan7. Maulana Ishak Kemantren Paciran Lamongan 8. Maulana Mansyur Sendang Duwur Paciran Lamongan 9. Malik Ibrahim Jl. Malik Ibrahim Kota Gresik 10. Sunan Giri Giri Kebomas Gresik 11. Siti Fatimah Leran Manyar Gresik 12. Sunan Prapen Klangenan Kebomas Gresik 13. Gua Sunan Kalijaga G. Surowiti Panceng Gresik 14. Habib Abu Baker Jl. Kauman Kota Gresik 15. Syaih Jumadilkubro Troloyo Trowulan Mojokerto 16. Saikhona Yusuf Raasa Tlangu Sumenep 17. Joko Tole Saasa Tlangu Sumenep 18. Abu Syamsudin Batu Ampar Propo Pamekasan 19. Sayyid Usman Tamberu Pajegan Pamekasan 20. Air Mata Ibu Air Mata Kota Bangkalan 21. Saikhona Kholil Mertajasa Kota Bangkalan 22. Sunan Ampel Ampel Semampir Surabaya 23. Mbah Sonhaji Ampel Semampir Surabaya 24. Mbah Soleh Ampel Semampir Surabaya 25. Sunan Bungkul Darmo Wonokromo Surabaya 26. Gus Uet Pagerwojo Pagerwojo Sidoarjo, Tambahan dari wan munawir Muhammad Munawwir Afda No.26 itu mbah ali mas 'ud ya...mbah sahlan krian..mbah romly bin tamim bin irsyad jombang ...mbah mustofa lekokHbb sholeh tanggulHbb abdurrohman wa syyidah khodijah bangil...mbah doel bangil...mbah semendi mbah selaga..hbb ja'far bin saikhon..Mbah mubassir mundzir kediri... mbah yahuda...Hbb abdul qodir bil faqihHbb abdulloh bn abd qodir bil faqih.. hbb alwy al idrus .. mbah said ketapang mlg ..mbah tohir bungkuk singosari mlg...mbah bahruddin kalam japanan... sayyid yahya ..

27. Datuk Ibrahim Alas Purwo Muncar Banyuwangi 28. K. H. Abdul Hamid Jl. Abdul Hamid Kota Pasuruan 29. Sayid Arif Segoropuro Segoropuro Pasuruan 30. Syaih Wasil Sentono Gedong Kota Kediri 31. Gus Mik Tambakngadi Mojo Kediri 32. Hasan Minbar Kauman Kalangbret Tulungagung 33. Mbah Badowi Gunung Cilik Durenan Trenggalek 34. Sayid Sulaiman Betek Mojoagung Jombang35. Syaih Aliman Ngliman Sawahan Nganjuk 36. Mbah Fatkhur Rohman Poleng Brebek Nganjuk 37. Hasan Besari Tegalsari Tegalrejo Ponorogo38. Syeh Jangkung Landoh Kayen Pati 39. Syaih Mutamakin Kajen Margoyoso Pati

40. Mbah Imam Setumbun Sarang Rembang 41. Sayid Hamzah Nglapan Sedan Rembang 42. Sultan Hadirin Mantingan Kota Jepara 43. Mbah Dimiyati/ Sukri Demeling Mlonggo Jepara 44. Abu Hasan Syadli Ngrejenu Dawe Kudus 45. Kaliyetno Ternadi Dawe Kudus 46. Sunan Kudus Jl. Menara Kota Kudus 47. Sunan Muria Colo/Muria Dawe Kudus 48. Sunan Kalijaga Kadilangu Kota Demak 49. Raden Fatah Bintoro Kota Demak 50. Sholeh Darat Bergotopajang Kota Semarang 51. Habib Ahmad Sapuro Kota Pekalongan 52. Mbah Ruby Klampok Losari Brebes 53. Raden Purabaya Kramat Kramat Tegal 54. Syaih Subakir Puncak Gunung Tidar Magelang 55. Khoiri Dawud Sekawetan Tembayat Klaten 56. Khasan Nawawi Jabalekat Tembayat Klaten 57. H. Nur Asnawi Mogo Mogo Pemalang 58. Hadi Wijoyo Pajang Lawean Surakarta 59. Sunan Katong Kaliwungu Kaliwungu Kendal 60. Kyai Gringsing Gringsing Gringsing Batang 61. Joko Tarub Tarub Ngantru Purwodadi 62. Ki Ageng Selo Selo Ngantru Purwodadi 63. Syeh Maulana Maghribi Parangkusumo Parangtritis Bantul 64. Syeh Mahdum Ali Ranji Karang lewas Purwokerto 65. Ki Buyut Tambi Tambi Jatibarang Indramayu 66. Syeh Ahmad Patroman Tasikmalaya Pangandaran 67. Syeh Kurotulain Pulaubata Wuadas Krawang 68. Singa Perbangsa Leran Wuadas Krawang 69. Habib Husain Luarbatang Pasarikan Jakarta Utara 70. Pangeran Jayakarta Pulogadung Klender Jakarta Timur 71. Sutan Hasanudin Banten Kasemen Serang 72. Tabib Dawud Warungkondan g W. Kondang Serang 73. Syeh Asnawi Caringin Labuan Pandeglang 74. Maulana Mansur Cikaduen Cikaduen Pandeglang 75. R. Kian Santang Suci Godog Garut 76. Aria Wiratanudatar Cikundul Cikalong Cianjur 77. Syeh Abdul Muhyi Saparwadi Pamijaan Tasikmalaya 78. Gunung Santri Banjarnegara Banjarnegara Cilegon 79. Habib Alwialatas Empang Empang Bogor 80. R. Wanayasa Manganti Sukamandi Subang 81. Mbah Toyyib Kampungutan Bekasi 82. Sumur Bandung Cikapungdung Kota Bandung 83. Gunung Cibuni Cibuni Bandung 84. Sunan Gunung Jati Astana Gunungjati Cirebon 85. Syeh Megelung Karangkendal Cirebon 86. Datuk Kahfi Astana Gunungjati Cirebon 87. Imam Hanafi Astana Gunungjati Cirebon 88. Abu Musa Al Banjari Kuantan Martapura Ciamis Kal Sel 89. Mbah Singaraja Singaraja Singaraja Bali 90. Abdul Rouf Lekal Samudra Pasai Pasai Aceh 91. Malikul Dhohir Perlak Perlak Aceh 92. Al Malikul Saleh Samudra Pasai Pasai Aceh93. Teuku Umar Meulaboh Aceh Besar Aceh 94. Teuku Cik Di Tiro Takengon Aceh Besar Aceh 95. Gajah Mada Kota Gajah Bandar Lampung Lampung Selatan 96. Raden Intan Kalianda Bandar Lampung Lampung Selatan 97. Bata Bagus Ali Tulangbawang Tengah Lampung Selatan 98. Syeh Burhanudin Padang Panjang Pariaman Sumatra Barat 99. KH. Hasyim Asy'ari Wa 'Ala Alihi tebu ireng jombang.100. tambahan dari Cak Nurul KH. MOH.HASAN GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO..101. Tambahan dari Arul Hakin Mohammed Habib Sholeh Tanggul Jember Jatim.

Tempat-tempat Ziarah Keramat di Kabupaten Pandeglang :

1. Makam Syekh Mansur di Cikadueun

2. Makam Syekh Abdul Jabbar di Karangtanjung

3. Makam Syekh Asnawi di Caringin

4. Makam Syekh Daud di Labuan

5. Makam Syekh Rako di Gunung Karang

6. Makam Syekh Royani di Kadupinang

7. Makam Syekh Armin di Cibuntu

8. Makam Abuya Dimyati di Cidahu

9. Makam Ki Bustomi di Cisantri

10. Makam Nyimas Gandasari di Panimbang.

tamabah dari Muhammad Aminudin di banten nih .

1.makam pangeran sultan pujangga lautan di pulo cangkit kronjo tangerang . 2 makam sulthan pangerang suniyararas tanara banten 3. makam sultan tirtayasa tirtayasa serang banten 4.makam sultan jayakarta ASLI (yang mendirikan nama jakarta ) bolang carenang serang banten 5. syekh nawawi al mandaya carenang banten .

Tempat-tempat Ziarah dibali:

1. Pangeran Mas Sepuh / Syeh Ahmad Hamdun Choirussoleh / Raden Amangkuringrat. Makamnya di Desa Munggu. Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Di Kenal dengan Makam Keramat Pantai Seseh.

2. Chabib Umar Bin Maulana Yusuf Al Magribi, makamnya diatas bukit Bedugul Kabupaten Tabanan. Dikenal dengan Makam Keramat Bedugul

3. Chabib Ali Bin Abu Bakar Bin Umar Bin Abu Bakar Al Khamid, makamnya di kampung Islam Kusumba Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Dikenal dengan Makam Keramat Kusumba.

4. Syeh Maulana Yusuf Al Baghdi Al Maghribi, makamnya di Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Babandem, Kabupaten Karangasem. Dikenal dengan Makam Keramat Kembar

5. Chabib Ali Bin Zainul Abidin Al Idrus, makamnya di Desa Bungaya Kangin Kecamatan Babandem, Kabupaten Klungkung. Dikenal dengan Makam Keramat Kembar.

6. The Kwan Lie bergelar : Syeh Abdul Qodir Muhammad, makamnya di Desa Temukus, Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng. Dikenal dengan Makam Keramat Karang Rupit.

7. Chabib Ali Bin Umar Bin Abu Bakar Bafaqih, makamnya di jalan Loloan Barat, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Dikenal dengan Makam Keramat Loloan.

# Nong_Al_Fayed alhamdulillah barokallahu . Aamiiin . hanya menambahkan untuk maqom wali2 dan Raja2 Banten . 1. Ki Mas Jong Sempu Banten Girang . 2. Agus Jo sempu Banten Girang . 3 . Sulthon Maulana Yusuf Kasunyatan Banten . 4. Sulthon Abul Mafahir Mahmud Abdul Qodir Kenari Banten . 6 . Sulthon Abul Maali Ahmad Kenari Banten.

Tambahan dari mas Imam Subhi Imam

mbah chudlory wa ahlihii Tegalrejo Magelang...Mbah Suhemi,mbah Cholil mahaly,benda.sirampog Brebes..

# Wisnu_Tedjo_Prabowo Unt wilayah pati ada tmbhn sunan ngerang I didesa pekuwon juwana dan sunan ngerang II dingerang juwana,nyi ageng ngerang kakak ki ageng pemanahan ditambak romo,syekh abdullah asyik kiringan pundenrejo tayu...

# Sahran_Asmid Syekh maulana hasanuddin masjid agung banten,syekh maulana yusuf banten,syekh sopian tangerang banten.syekh soleh abdurohman gunung santri banten,syekh dimiyati pasar kemis banten.. Syekh waliudin karawaci banten..Raden aria wangsakara banten..mudah"bisa berbagi sesama umat muslim...

Mas # Aly_Mansur Ikut nambahi mugi berkah : Mbah mahdum al atthos pati kota ,Mbah hendro kusumo gambiran putra mbah mutamakkin kajen,Sunan prawoto sukolilo,Mbah kholifah sukolilo,Mbah rono panjunan pati,Mbah soleh gambiran,mbah cungkrung gambiran,Bupati joyo kusumo pati makam gunung pati semarang,Mbah hasan munadi dan putranya mbah hasan dipuro nyatnyono ungaran,Habib hasan al musawwa semarang,Sayyid Abdurrahman banyutowo dukuhseti belakang balai desa,Mbah jogorekso alasdowo dukuhseti pati,Sayyid ahmad bin alwi puncel dukuh seti pati,Mbah soleh amin tayu pati ,Mbah samsuri kakek buyut gusdur tayu pati,Habib zen baraqbah tayu pati .

Mas # Togay_Friendster Wali kandong di kp. Jatikramat kota BekasiKH. Noer Ali desa babelan kota BekasiKH. Abdullah Safi,i kp. Jati Waringin Raya Kota Bekasi

Mas # Mohammad_Heri_Siswanto 1. KH. Abdul Karim, Lirboyo Kediri2. KH. Marzuqi Dahlan, Lirboyo3. KH. Mahrus Ali, Lirboyo4. KH. Makhsum Djauhari, Lirboyo5. KH. Idris Marzuqi, Lirboyo6. KH. Ma'roef, Kedunglo Kediri7. KH. Mubassyir Mundzir, Bandar Kidul Kediri8. Syaikh Ihsan Bin Dahlan, Jampes Kediri9. Syaikh Abdullah Mursyad, Setono Lendehan Kediri10. KH. Fattah, Mangunsari Nganjuk11. KH. Zainuddin, Mojosari Nganjuk12. KH. Djazuli Utsman, Ploso Kediri13. Mbah Mesir, Trenggalek

# Pakde_Dono Yang pernah saya ziarah bersama guru H Muhammad Maulani dan jama'ah langgar Miftahul khair Banjarmasin :Makam Sultan Suriansah, Kuin utara Banjarmasin Makam datu...? kami menyebut Kubahbasirih, Banjarmasin Makam guru Ijai, Martapura, Kalsel Makam Datu Ahmad (abahnya datu Syekh Muhammad Arsyad al banjary)Makam Syekh Muhammad Arsyad al banjary, Kelampayan, Martapura Makam datu Nuraya, Muning Tatakan. Tapin, Kalsel Makam Datu Sanggul Makam Datu Suban Makam Syekh H Sa'dudin bin Hsa'ad (Datu Taniran) Taniran kubah, Angkinang. Kandangan

Iki wis ana syahadatain

KHUTBAH JAWAGRAHANA SERNGENGE

× .... العظيم اليه 9استغفرالله اتوب و وم القي هوالحى اال الاله ذى ال .هم برب كفروا ذين ال ثم ور والن الظلمات وجعل واألرض موات الس خلق ذي ال ه لل الحمد

. ورسوله. عبده محمدا ان واشهد مثيال وال ند وال له شريك ال وحده الله اآل اله ال ان واشهد يعدلون . وصحبه آله وعلى محمد ورسولك عبدك على م وسل صل اللهم العلى سالة بالر المبعوث

قون المت فاز فقد وطاعته الله بتقوى اي وإي أوصيكم الله قوا ات المؤمنون ها أي فيآ بعد أجمعينأما

Jamaah Shalat grahana Rahimakumullah,Mangga kita sami muji syukur dumatheng Allah Swt mawi ningkataken iman lan taqwa kita dumatheng Allah SWT kanthi taqwa ingkang saestu, inggih punika istiqamah ingdalem ngelampahi sedaya dhawuh-Ipun lan nilar sedaya awisan-awisan-Ipun. Kanti mekaten, mugi-mugi kita dadhos ummat ingkang langkung sahe sarta pinunjul saha pikantuk ridla saking Allah SWT wonten ing alam donya ngantos wonten ing akhiratipun.Jamaah Rahimakumullah,Sholawat lan salamipun Allah mugiya katetepaken wonten ngarsa dalem Nabiyullah Saw, pinangka panutan kita kaum muslim. Allah Dawuh wonten ing surah al-Imran ayat 190-191:ه الل يذكرون ذين ال األلباب ألولي آليات هار والن يل الل واختالف واألرض موات الس خلق في إنباطال هذا خلقت ما نا رب واألرض موات الس خلق في رون ويتفك جنوبهم وعلى وقعودا قياما

ار الن عذاب فقنا سبحانك

“Setuhune ikuingdhalem kedadehane pira-pira langit lan bumi, lan gilir gumantine wengi lan rina, yekti ndhuweni pira-pira tandha kanggone pira-pira wong kang ndhuweni akal, (yaiku) wong akeh kang pada eling marang Allah khale pada ngadeg, lungguh, utawa kelekaran (ing atase lambunge wong akeh) lan wong wong mau pada mikir ingndhalem kedadehane pira-pira langit lan bumi, (khale pada ngucap): “Dhuh pangeran kula, mboten ndadhosaken panjenengan ing punika kedadhean khale bathal (sia-sia), Maha suci Panjenengan, mangka mugi panjenengan ngereksa kula saking siksa neraka. (QS Ali Imran:190-191).Namung ulil albaab (tiang-tiang ingkang menggalih mawi iman) ingkang kersa ngerenungi makna grahana lan mendhet hikmahipun. Grahana kadang katingal serem. Sekedhik mbaka sekedhik serngenge saya petheng saya petheng ngantos total petheng ribeng, naming samangkehipun ugi sekedhik mbaka sekedhik pulih saya padang saya padang ngantos padhang jinggrang maleh.Wonten kahanan petheng nalikanipun grahana punika kathah mitos utawi anggepan saking sebagian masyarakat. Sebagian masyarakat wonten ingkang pitadhos menawi Serngenge kala wau dipun caplok raseksa sehingga tiang-tiang lajeng nabuh samubarang piranthi kagem ngusir raseksa kala wau. Lan niku dipun anggep kasil nalikanipun Serngenge pulih padang maleh.Sebagian masyarakat ugi wonten ingkang pitadhos menawi Grahana punika pinangka pratandha ingkang awon. Wonten zaman Rasululah SAW, mitos punika dipun kaitaken kaliyan sedanipun Ibrahim putranipun Rasullah Saw, ingkang wekdal punika inggih sareng kalian grahana serngenge. Lajeng Rasulullah SAW mboten ngleresaken anggepan masyarakat punika, lajeng kanjeng nabi tindhak wonten masjid ngeleksanakaken shalat ingkang dangu jumenengipun, ruku’ lan sujudipun. Sak bibaripun shalat lajeng kanjeng Nabi ngendika, فادعوا ذلك رأيتم فإذا ، لحياته وال أحد لموت ينخسفان ال الله آيات من آيتان والقمر مس الش إن

وتصدقوا ، وا وصل وكبروا، …… الله

“Saktemene Serngenge lan Bulan kuwi tanda-tanda keagungane Allah, menawa ora bakal kedadean Grahana jalaran matine utawa lahire salah sijine manungsa. Yen kowe kabeh weruh anane Grahana, mangka wediya lan cepeta donga ana ngarsane Allah Swt kanthi njaluk pangapuranipun gusti Allah, takbira lan jumenengna shalat lan sedekaha.” (Muttafaq ‘Alaihi)

Jamaah Shalat grahana Rahimakumulah,Grahana punika namung salah satunggalipun tanda keagunganipun Allah. Kanthi sains (ilmu pengetahuan), kita tansah langkung kathah anggenipun sinau dateng ayat-ayatipun Gusti Allah. Grahana maringi kathah bukti bilih alam punika wonten ingkang ngatur. Inggih Allah ingkang ngatur peredaran benda-benda langit kanthi sae lan teratur. Allah ngendika:

هار والن يل الل لكم وسخر والقمردائبين مس الش لكم �وسخر

“Lan ngereh sapa Allah kanggo sira kabeh ing serngenge lan bulan khale pada mlaku ingndalem lingkarane (orbite) lan ngereh sapa Allah kanggo sira kabeh ing wengi lan rina”. (QS Ibrahim: 33)Serngenge lan Bulan beredar wonten orbitipun piyambak-piyambak. Al-Quran nyaosi isyarat, bilih bulan lan Serngenge punika benten sifat cahyanipun lan ugi gerakanipun. Allah SWT dhawuh:

خلق ما نينوالحساب الس عدد لتعلموا منازل وقدره نورا والقمر ضياء مس الش جعل ذي ال �هو يعلمون لقوم اآليات يفصل بالحق إال ذلك ه �الل

“Allah iku dzat kang ndadekake ing serngenge kang madangi lan bulan kang ana cahyane lan netepaken manzilah-manzilah (pira-pira panggonan) kanggo lumakune bulan mau, supaya sira kabeh pada weruh ing etungane tahun lan hisab (wektu). Allah ora nitahake kabeh mau anging kelawan haq. Lan Allah nerangake ing pira-pira ayat marang wong kang nduweni angen-angen”. (QS Yunus:5).Ayat punika mboten namung nyingkap bentenipun sifat cahya Serngenge lan bulan kemawon, ananging ugi benten gerakanipun. Bentenipun orbit punika ingkang nyebabaken menyebapaken Serngenge katingal mboten rubah bentukipun, salajeng bulan rubah-ubah bentukipun lan wujudipun midherek panggenanipun (manzilah-manzilah) wonten sistem bumi-bulan-Serngenge. Sakpunika sains (ilmu pengetahuan) saged nyingkap sifat gerak lan sumber cahya bulan lan Serngenge.Gerak saben dintenipun Serngenge dan bulan, mlethek ing wetan lan sumurub ing kilen, punika namung gerak semu. Sebab sejatosipun bumilah ingkang gerak. Bumi muter wonten porosipun sepindah saben dintenipun sehingga awan lan wengi gilir gumanti lan benda-benda langit sanesipun bumi katon tampak terbit lan terbenam, kadosdenten Serngenge lan bulan. Mboten namung bumi ingkang muter wonten porosipun kemawon, ananging Serngenge dan bulan ugi muter wonten orbitipun. Allah SWT dhawuh,العزيز تقدير ذلك لها لمستقر تجري مس والش مظلمون هم فإذا هار الن منه نسلخ يل الل لهم وآيةوال القمر تدرك أن لها ينبغي مس الش ال القديم كالعرجون عاد ى حت منازل قدرناه والقمر العليم

يسبحون فلك في وكل هار الن سابق يل الل

“Lan iku dadi tandha (kekuasaane Allah yang agung) tumrap kabeh manungsa yaiku wengi, lan Ingsun misahake saking wengi mau ing rina, mangka nalikane Ingsun misah mau kabeh manungsa pada kepethengan kabeh. Ana dene Serngenge kuwi mlaku ing panggonane. Mengkana iku kuasane dzat kang menang tur mirsani. Lan Ingsun netepake ing bulan manzilah-manzilah (ing pira-pira panggonan), hingga (tumekah manzilah kang terakhir) bali maneh kaya mancung kang wis lawas. Ora prayoga tumrape Serngenge yenta nusul marang bulan lan ora ana ing wengi kuwi ngelancangi rina, ana dene kabeh kuwi lumaku ana ing ndalem kolongan (orbite) dewe-dewe”. (QS Yaasiin: 37-40).Senajan Serngenge lan bulan katingal muter wonten jalur ingkang sama, namung kekalihipun mboten tubrukan, sebab orbitipun benten-benten. Kepanggihipun bulan lan Serngenge nalikanipun Grahana Serngenge namung katingal kasat mripat, inggih namung nalikanipun Serngenge kalingkalingan bulan kemawon. Jamaah Rahimakumulah,Sains njelasaken fenomena sejatosipun. Sains ngilangaken mitos utawi kapercayan masyarakat jahiliyah lan neguhaken keyakinan saha kekuasaanipun Gusti Allah. Grahana kita pendet hikmahipun, inggih Allah nunjukaken keagungan-Ipun lan kekuasaan-Ipun.

Keteraturan ingkang luar biasa ingkang Allah ciptakaken mungkinaken manungsa saged ngetung peredaran Serngenge kagem pretungan wektu lan ngira-ira wekdalipun Grahana. Buktinipun sains ugi saged mrediksi Grahana ing enjang punika. Mboten intelektualipun manungsa ingkang kita banggakaken, ananging Kekuasaanipun gusti Allah ingkang langkung ageng tanpa winatesل وتقب الحكيم والذكر اآليات من فيه بما اكم وإي ونفعني العظيم القرآن في ولكم لي الله باركالمسلمين ولسائر ولكم لي العظيم الله واستغفر العليم ميع الس هو ه إن تالوته ومنكم ي من

ائبين الت نجاة ويا المستغفرين فوز فيا فاستغفروه والمؤمنات والمؤمنين والمسلمات

Khutbah Kaping kalih

× .... العظيم اليه 7استغفرالله اتوب و وم القي هوالحى اال الاله ذى ال . وأشهد له شريك ال وحده الله إال إله ال أن وأشهد نورا والقمر ضياء مس الش خلق ذى ال الحمد لله

وصحبه آله وعلى محمد ورسولك عبدك على م وسل صل اللهم ورسوله عبده محمدا دنا سي أنقون المت فاز فقد وطاعته الله بتقوى اي وإي أوصيكم الله قوا ات المؤمنون ها أي فيا بعد أجمعينأما

: برق فإذا يومالقيامة ان أي يسأل الرجيم يطان الش من بالله أعوذ الكريم، كتابه في تعال فقاليومئذ ك رب إلى وزر ال كال المفر أين يومئذ اإلنسان يقول مسوالقمر وجمعالش وخسفالقمر البصر المستقرعلى صل اللهم تسليما موا وسل عليه وا صل آمنوا لذين هاا ياأي بي الن على ون يصل ومالئكته الله إن

إبراهيم دنا سي آل وعلى إبراهيم دنا سي على يت صل كما محمد دنا سي آل وعلى محمد دنا bسيدنا سي آل وعلى إبراهيم دنا سي على باركت كما محمد دنا سي آل وعلى محمد دنا سي على وبارك

مجيد حميد ك إن العالمين في إبراهيمسميع ك إن واألموات منهم األحياء والمؤمنات والمؤمنين والمسلمات للمسلمين اغفر اللهمعلى وانصرهم بينهم ذات وأصلح قلوبهم بين ف وأل الحاجات وقاضي الدعوات مجيب قريبوالمسلمين , , اإلسالم أعز اللهم يرحمنا وال اليخافك من علينا ط تسل ال اللهم وعدوهم عدوك إذ بعد قلوبنا التزغ نا رب المؤمنين عبادك وانصر الدين أعداء ودمر والمشركين رك الش وأذلوقنا حسنة اآلخرة وفي حسنة الدنيا في آتنا نا رب الوهاب أنت ك إن رحمة لدنك من لنا وهب هديتنا

ار الن عذاب

والبغي . والمنكر الفحشاء عن وينهى القربى ذي وايتآء حسان واإل بالعدل يأمر الله إن الله عبادمن واسألوه يزدكم نعمه على واشكروا يذكركم العظيم الله فاذكروا رون تذك كم لعل يعظكم

تصنعون ما يعلم والله أكبر الله ولذكر يعطكم فضله

Provinsi Banten - Rumah Adat Badui

Provinsi Jawa Tengah - Rumah Adat Joglo

Provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta - Rumah Adat Bangsal Kencono dan Joglo.

BID’AH

Assalaamu'alaykum, kepada rekans muslim ysh, sekedar nasehat dan wawasan.

Bid'ah (Arab:بدعة) adalah perbuatan yang dikerjakan tidak menurut contoh sebelumnya atau yang sudah ditetapkan, termasuk menambah atau mengurangi ketetapan, atauBid'ah adalah suatu perbuatan yang dilakukan tidak pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, atauBid’ah adalah suatu jalan yang diada-adakan dalam agama yang dimaksudkan untuk ta’abudi, bertentangan dengan Al-Kitab (Al-Qur`aan), As-Sunnah, pendapat para Sahabat Nabi atau ijma’“, sedangkan pelaku bid'ah disebut mubtadi'.Jika di tinjau dari sudut pandang bahasa, bid’ah dapat juga diambil dari kata bida’ yaitu al-ikhtiro‘ yaitu mengadakan sesuatu tanpa adanya contoh sebelumnya.

Perkara Bid’ah, sebagaimana sabda Rosuulullaah Shollallaahu ‘Alayhi Wa sallam, mengutip HR. Imam Ahmad No. 13815, 13909 &14455, Imam Muslim No.1435, Imam Ibnu Majah No.44 dan Imam Nasa’i No.1560 : Telah bercerita kepada kami, dari Jabir bin Abdullah Al-Anshori berkata; Rosuulullaah Shollallaahu 'Alayhi Wasallam berdiri dan berkhutbah, Beliau memuji Allah sesuai dengan hak-Nya. Beliau bersabda: "Barangsiapa yang Allah beri petunjuk maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Barang siapa yang disesatkan maka tidak ada yang memberinya petunjuk. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullaah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shollallaahu 'Alayhi Wasallam. Sejelek-jelek perkara adalah hal yang baru, setiap hal yang baru adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah sesat". Beliau jika menyebutkan Hari Kiamat, memerahlah wajah dan kedua pipinya dan meninggi suaranya. Beliau menampakkan kemarahannya seperti seorang komandan yang sedang memberikan perintah kepada pasukannya. Jagalah kalian pada pagi dan sore harinya. Siapa yang meninggalkan harta maka itu menjadi hak ahli warisnya, siapa yang meninggalkan dloya' (anak atau keluarga) atau hutang maka menjadi hakku dan juga tanggunganku. Aku adalah wali (penolong dan teman dekat) bagi orang-orang mukmin.

Bid'ah itu terbagi dalam Dua macam, yaitu : 1. Bid'ah Dlolalah (yang sesat)/ Madzmumah (yang tercela), adalah Suatu perkara baru yang bertentangan/ bertolak belakang dengan Al-Qur'aan, As-Sunnah, pendapat para Sahabat atau Ijma. 2. Bid'ah Huda (yang berpetunjuk)/ Hasanah (yang baik) adalah Suatu perkara baru yang tidak bertentangan dengan Al-Qur'aan, As-Sunnah, pendapat para Sahabat Nabi atau Ijma).Bid'ah yang tercela (madzmumah)/ yang sesat (dlolalah) adalah yang berdosa/ haram, jika megerjakannya, dimana perbuatan itu tidak memiliki dasar syar'i yang menguatkannya, inilah makna yang dimaksud dari Sabda Nabi SAW, “Kullu bid’atin dlolaalah” artinya "Setiap perbuatan bid'ah itu sesat".

Sehubungan ada keterkaitan antara Hadist perkara Bid’ah di atas dengan Hadist perkara Niat, yaitu mengutip HR. Imam Bukhori No.4682 dan Imam Muslim No.3530 : Dari sahabat Umar RA telah menceritakan, bahwa Nabi SAW telah bersabda; “Sesungguhnya semua amal perbuatan hanya bergantung pada niatnya”.

Jadi para ulama bersepakat bahwa ciri amal ibadah agar diterima oleh Allah SWT adalah:a. Meniatkan amal perbuatannya semata untuk Allah SWT dan ikhlas kepada-Nyab. Amal ibadahnya itu dilakukan sesuai dengan tuntunan syari’at.Suatu amal ibadah, meskipun dikerjakan dengan ikhlas, namun tidak benar, maka amal itu tidak akan diterima oleh Allah SWT dan begitupun sebaliknya meskipun amal ibadah itu dilakukan dengan benar, namun dikerjakan dengan tidak ikhlas, juga tidak akan diterima oleh Allah SWT. Amal ibadah baru diterima bila dikerjakan dengan ikhlas dan dengan benar. Adapun yang dimaksud dengan ikhlas adalah dikerjakan semata hanya untuk Allah SWT dan yang dimaksud dengan benar adalah dikerjakan sesuai dengan tuntunan syari’at yakni Al-Qur’aan, As-Sunnah, pendapat para Sahabat atau Ijma.

Permasalahan yang timbul yang disebut sebagai Bid’ah Hasanah. Sebenarnya ungkapan bid’ah Hasanah ini timbul ketika Umar RA mendapati suatu kaum muslimin pada zamannya melakukan sholaat Tarawih pada malam bulan Romadloon dengan sendiri-sendiri dan bahkan ada yang berjama’ah hanya dengan beberapa orang saja dan ada yang berjama’ah dengan jumlah besar. Keadaan ini terus berlangsung hingga Amirul Mu’minin Umar RA mengumpulkan mereka kepada Satu Imam, lalu Umar Rodliyallaahu ‘Anhu berkata: “Sebaik-baiknya bid’ah adalah ini (sholaat Tarawih secara berjama’ah)”.Hadist yang diriwayatkan oleh Bukhori dan muslim dari Aisyah RA, bahwa Nabi pernah melakukan qiyamul layl di bulan Romadloon dengan para sahabat selama Tiga malam berturut-turut, kemudian Beliau Shollallaahu ‘Alayhi Wasallam tidak melakukannya pada malam berikutnya dan bersabda: “Sesungguhnya aku khawatir kalau sholaat tersebut diwajibkan atas kamu lalu kamu tidak akan sanggup melaksakannya”.

Disini jelas sekali bahwa Umar RA tidaklah mengada-ada atau membuat ajaran baru berupa qiyamul lail dibulan Romadloon secara berjama’ah dengan Satu imam, akan tetapi Umar RA mencoba ingin menyatukan orang-orang yang sholaatnya sendiri-sendiri dan sebagian yang lain berjama’ah. Tidak mungkin apa yang Umar RA ucapkan “Sebaik-baiknya bid’ah adalah ini (sholaat Tarawih secara berjama’ah)” adalah bid’ah yang sebagimana yang disabdakan Nabi: “Setiap bid’ah itu adalah sesat”.

Pendapat Imam As-Syafi’i, berkata: Bid’ah itu ada Dua, yaitu bid’ah yang terpuji/ yang baik dan bid’ah yang tercela/ yang sesat. Apa yang bersesuaian dengan sunnah maka itu adalah terpuji dan apa yang bertentangan dengan sunnah berarti tercela.Pendapat Imam As-Syafi’i : perkara-perkara yang diadakan terbagi Dua: yang pertama apa yang di buat bertentangan dengan Al-Kitab (Al-Qur’aan), As-Sunnah, pendapat para Sahabat Nabi atau Ijma, maka inilah bid’ah yang tercela/ sesat. Kedua apa yang di buat berupa kebaikan yang tidak bertentangan dengan salah

satu dari perkara Al-Qur’aan, As-Sunnah, pendapat para Sahabat Nabi atau Ijma, maka itu perbuatan yang terpuji/ baik.

Sehubungan hal tersebut di atas, maka Bid’ah itu terbagi kepada bid’ah Huda’ (yang terpuji)/ Hasanah (yang baik) dan bid’ah Madzmumah (yang tercela)/ Dlolalah (yang sesat). Dalam perkara ini, termasuklah setiap yang diada-adakan selepas zaman Rosuulullaah Sholallaahu ‘Alayhi Wasallam dan para Khulafa Ar-Rosyidin.HR. Imam Ahmad No. 16519, 16521 dan 16522, Imam Ad-Darimi No.95, Imam Abu Dawud No.3991, Imam Ibnu Majah No.42 dan Imam Tirmidzi No.2600 : Telah menceritakan kepada kami, dari Al 'Irbadh bin Sariyah, dia berkata; suatu hari Rosuulullaah Shollallaahu 'Alayhi Wasallam memberi wejangan kepada kami setelah sholaat Shubuh wejangan yang sangat menyentuh sehingga membuat air mata mengalir dan hati menjadi gemetar. Maka seorang sahabat berkata; 'seakan-akan ini merupakan wejangan perpisahan, lalu apa yang engkau wasiatkan kepada kami ya Rosuulullaah?', Rosuulullaah Shollallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda: "Aku wasiatkan kepada kalian untuk (selalu) bertaqwa kepada Allah, mendengar dan ta'at meskipun terhadap seorang budak Habasyi, sesungguhnya siapa saja diantara kalian yang hidup akan melihat perselisihan yang sangat banyak, maka jauhilah oleh kalian perkara-perkara yang dibuat-buat, karena sesungguhnya hal itu merupakan kesesatan. Barangsiapa diantara kalian yang menjumpai hal itu hendaknya dia berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para Khulafa’ur Rosyidin yang mendapat petunjuk, gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham. Hindarilah kalian hal-hal yang baru, sesungguhnya setiap hal yang baru adalah bid'ah dan setiap bid'ah ada sesat.

Sebagai contoh, dalam perkara bersalaman, hal ini disunahkan pada setiap pertemuan, adapun orang-orang membiasakan bersalaman pada setiap kali usai sholaat, maka hal ini tidak ada dasarnya sama sekali, namun hal itu tidak mengapa dilakukan, karena dasar bersalaman itu adalah Sunnah dan bersalaman pada saat selesai sholaat itu sangat baik, sehubungan jiwa kita masih dalam keadaan suci dari hadats. Adapun mereka yang membiasakannya pada kondisi tertentu seperti usai sholaat, maka hal ini tidak keluar dari ketentuan bersalaman sehubungan ada dasar syariat (Sunnah) nya".

Sebagaimana perbuatan yang termasuk katagori kebaikan dan terpuji, dalam perihal Nabi Muhammad SAW tidak menyunahkan sholaat Tarawih secara berjamaah kepada umat Islam, Rosuulullaah hanya melakukannya Tiga hari berturut-turut lalu meninggalkannya dan tidak lagi mengumpulkan jama’ah untuk melakukan sholaat Tarawih. Adapun praktik sholaat Tarawih berjama’ah tersebut juga tidak dilakukan pada masa Kholifah Abu Bakar RA, namun hal itu dipraktikkan di masa Kholifah Umar bin Al-Khoththoob RA, beliau menganjurkannya serta membiasakannya, sehingga Umar RA menamakannya dengan bid'ah Hasanah, namun pada hakikatnya praktik tersebut sesungguhnya adalah sunnah, berdasarkan sabda Nabi SAW, "Ikutilah Sunnahku dan sunah khulafa ar-Rosyidin setelahku".Juga sabda Rosuulullaah lainnya, "Ikuti orang-orang setelahku, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali ..." ., mengutip HR. Ibnu Majah No.94: Telah menceritakan kepada kami, dari Hudzaifah bin Al-Yaman ia berkata; Rosuulullaah Shollallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku tidak tahu berapa lama aku akan (hidup) bersama kalian, maka ikutilah Dua orang setelahku, Beliau lalu menunjuk kepada Abu Bakr dan Umar”.Adapun Sabda Nabi Muhammad SAW, "Setiap perkara baru adalah bid'ah", sebaiknya dipahami jika perkara itu bertolak belakang dengan dasar-dasar syari’at atau tidak sesuai dengan Al-Qur’aan, Sunnah, pendapat para Sahabat Nabi atau Ijma.Sedangkan perkara terjadinya perbedaan, pada dasarnya ajarannya Muhammad bin Abdul Wahhab yang mendirikan paham Salafi Wahabi itu telah menyimpangkan/ merubah agama Islam dalam perkara 1) Aqidah, 2) Rukun dan 3) Syari’at, dari yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW, Keluarganya, para Sahabatnya dan para Ulama Pewarisnya dalam ajaran Ahlus Sunnah Wal Jama’ah (ASWAJA), namun paham Salafi Wahabi mengelabui umat Islam dengan mengaku ajarannya Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.Adapun ajarannya Muhammad bin Abdul Wahhab (pendiri Salafi Wahabi) ini sesungguhnya telah dianut/ diadopsi oleh Ormas Islam di Indonesia yang mengaku Reformis Islam, diantaranya : Muhammadiyah, Al-Irsyad, PERSIS, LDII, MMI, HTI, JIL, FPI, Salafush Sholih, As-Sunnah, Salafi.Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas keterbatasannya, wa assalaam.