22
KERAJAAN MAKASSAR By : KELOMPOK 3 XI IIS 2

Kerajaan Makassar (Gowa dan Tallo)

Embed Size (px)

Citation preview

KERAJAAN MAKASSAR

By : KELOMPOK 3

XI IIS 2

Nama Kelompok 3 :

1.Endah Cahyaningsih

2.Khrisna Adhy Purnomo

3.Luthfi Nur Fadhilah

4. Nurunisa Widia Pratiwi

5. Putri Setyawati

17

12

19

25

26

START

KERAJAAN MAKASSAR

LETAK KERAJAAN

KEHIDUPAN POLITIK

KEHIDUPAN EKONOMI

KEHIDUPAN SOSISAL & BUDAYASEBAB

KERUNTUHAN

KERAJAAN MAKASSAR

LETAK KERAJAAN

KEHIDUPAN POLITIK

KEHIDUPAN EKONOMI

KEHIDUPAN SOSISAL & BUDAYASEBAB

KERUNTUHAN

Kerajaan Gowa dan Tallo lebih dikenal dengan sebutan Kerajaan Makassar. Kerajaan ini terletak di daerah Sulawesi Selatan. Makassar sebenarnya adalah ibukota Gowa yang dulu disebut sebagai Ujungpandang.

Secara geografis Sulawesi Selatan memiliki posisi yang penting, karena dekat dengan jalur pelayaran perdagangan Nusantara. Bahkan daerah Makassar menjadi pusat persinggahan para pedagang, baik yang berasal dari Indonesia bagian timur maupun para pedagang yang berasal dari daerah Indonesia bagian barat.

Dengan letak seperti ini mengakibatkan Kerajaan Makassar berkembang menjadi kerajaan besar dan   berkuasa atas jalur perdagangan Nusantara.

LETAK KERAJAAN

Peta Kerajaan Makassar

LETAK KERAJAAN

Penyebaran Islam di Sulawesi Selatan dilakukan oleh Datuk Robandang/ Dato’ Ri Bandang dari Sumatera, sehingga pada abad 17 agama Islam berkembang pesat di Sulawesi Selatan, bahkan raja Makasar pun memeluk agama Islam. Raja Makassar yang pertama memeluk agama Islam adalah Sultan Alaudin. Sejak pemerintahan Sultan Alaudin, Kerajaan Makassar berkembang sebagai kerajaan maritim dan berkembang pesat pada masa pemerintahan Raja Muhammad Said (1639 - 1653).

Selanjutnya, Kerajaan Makassar mencapai puncak kebesarannya pada masa pemerintahan Sultan Hasannudin (1653 - 1669).

KEHIDUPAN POLITIK

Pada masa pemerintahannya, Makassar berhasil memperluas wilayah kekuasaannya. Yaitu dengan menguasai daerah-daerah yang subur serta daerah-daerah yang dapat menunjang keperluan perdagangan Makassar. Ia berhasil menguasai Ruwu, Wajo, Soppeng, dan Bone. Perluasan daerah Makassar tersebut sampai ke Nusa Tenggara Barat. Daerah kekuasaan Makassar luas, seluruh jalur perdagangan di Indonesia Timur dapat dikuasainya.

Dalam peperangan melawan VOC, Sultan Hasannudin memimpin sendiri pasukannya untuk memporak-porandakan pasukan Belanda di Maluku. Akibatnya kedudukan Belanda semakin terdesak. Atas keberanian Sultan Hasannudin tersebut maka Belanda memberikan julukan padanya sebagai Ayam Jantan dari Timur.

KEHIDUPAN POLITIK

KEHIDUPAN POLITIK

Sultan AlauddinSultan Alauddin dengan nama asli Karaeng Ma’towaya Tumamenanga ri Agamanna. Ia merupakan Raja Gowa Tallo yang pertama kali memeluk agama islam yang memerintah dari tahun 1591 - 1638., ia dibantu oleh Daeng Manrabia (Raja Tallo) bergelar Sultan Abdullah.

KEHIDUPAN POLITIK

Sultan HasanuddinSultan Hasanuddin adalah Raja Makassar ke-16 dan pahlawan nasional Indonesia yang terlahir dengan nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangepe. Setelah memeluk agama Islam, ia mendapat tambahan gelar Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana, tetapi lebih dikenal dengan Sultan Hasanuddin saja. Karena keberaniannya, ia dijuluki De Haantjes van Het Oosten oleh Belanda yang artinya Ayam Jantan dari Timur.

Kerajaan Makassar merupakan kerajaan Maritim dan berkembang sebagai pusat perdagangan di Indonesia bagian Timur. Hal ini ditunjang oleh beberapa faktor :a.Letak yang strategis,b.Memiliki pelabuhan yang baikc.Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis tahun 1511 yang menyebabkan banyak pedagang-pedagang yang pindah ke Indonesia Timur.Sebagai pusat perdagangan Makassar

berkembang sebagai pelabuhan internasional dan banyak disinggahi oleh pedagang-pedagang asing seperti Portugis, Inggris, Denmark dan sebagainya yang datang untuk berdagang di Makassar.

KEHIDUPAN EKONOMI

Pelayaran dan perdagangan di Makassar diatur berdasarkan hukum niaga yang disebut dengan ADE’ ALOPING LOPING BICARANNA PABBALUE, sehingga dengan adanya hukum niaga tersebut, maka perdagangan di Makassar menjadi teratur dan mengalami perkembangan yang pesat.

Selain perdagangan, Makassar juga mengembangkan kegiatan pertanian karena Makassar juga menguasai daerah-daerah yang subur di bagian Timur Sulawesi Selatan.

KEHIDUPAN EKONOMI

Sebagai negara Maritim, maka sebagian besar masyarakat Makassar adalah nelayan dan pedagang. Mereka giat berusaha untuk meningkatkan taraf kehidupannya, bahkan tidak jarang dari mereka yang merantau untuk menambah kemakmuran hidupnya.

Walaupun masyarakat Makassar memiliki kebebasan untuk berusaha dalam mencapai kesejahteraan hidupnya, tetapi dalam kehidupannya mereka sangat terikat dengan norma adat yang mereka anggap sakral. Norma kehidupan masyarakat Makasar diatur berdasarkan adat dan agama Islam yang disebut PANGADAKKANG. Dan masyarakat Makassar sangat percaya terhadap norma-norma tersebut.

KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA

Di samping norma tersebut, masyarakat Makassar juga mengenal pelapisan sosial yang terdiri dari lapisan atas yang merupakan golongan bangsawan dan keluarganya disebut dengan “Anakarung/ Karaeng”, sedangkan rakyat kebanyakan disebut “to Maradeka” dan masyarakat lapisan bawah yaitu para hamba-sahaya disebut dengan golongan “Ata”.

Dari segi kebudayaan, masyarakat Makassar banyak menghasilkan benda-benda budaya yang berkaitan dengan dunia pelayaran. Mereka terkenal sebagai pembuat kapal. Jenis kapal yang dibuat oleh orang Makassar dikenal dengan nama Pinisi dan Lombo. Kapal Pinisi dan Lombo merupakan kebanggaan rakyat Makassar dan terkenal sampai mancanegara.

KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA

KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA

Masjid KatangkaKoin Emas

PENINGGALAN KERAJAAN MAKASSAR

KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA

Fort Rotterdam

Pelabuhan Paotere

KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA

Kompleks Makam Raja-Raja Makassar

Komples Makam Sultan Hasanuddin

Sultan Hasannudin terkenal sebagai raja yang sangat anti kepada dominasi asing. Oleh karena itu, ia menentang kehadiran dan monopoli yang dipaksakan oleh VOC yang telah berkuasa di Ambon. Untuk itu hubungan antara Batavia (pusat kekuasaan VOC di Hindia Timur) dan Ambon terhalangi oleh adanya kerajaan Makassar. Dengan kondisi tersebut, timbul pertentangan antara Sultan Hasannudin dengan VOC, bahkan menyebabkan terjadinya peperangan. Peperangan tersebut terjadi di daerah Maluku.

SEBAB KERUNTUHAN

Upaya Belanda untuk mengakhiri peperangan dengan Makassar yaitu dengan melakukan politik adu-domba antara Makassar dengan kerajaan Bone (daerah kekuasaan Makassar). Raja Bone yaitu Aru Palaka yang merasa dijajah oleh Makassar mengadakan persetujuan kepada VOC untuk melepaskan diri dari kekuasaan Makassar. Sebagai akibatnya Aru Palaka bersekutu dengan VOC untuk menghancurkan Makassar.

Akibat persekutuan tersebut, akhirnya Belanda dapat menguasai ibukota Kerajaan Makassar. Dan secara terpaksa Kerajaan Makassar harus mengakui kekalahannya dan menandatangai perjanjian Bongaya tahun 1667 yang isinya tentu sangat merugikan kerajaan Makassar.             

SEBAB KERUNTUHAN

Isi dari perjanjian Bongaya antara lain:a. VOC memperoleh hak monopoli perdagangan di

Makassar.b. Belanda dapat mendirikan benteng di

Makassar.c. Makassar harus melepaskan daerah-daerah

jajahannya seperti Bone dan pulau-pulau di luar Makassar.

d. Aru Palaka diakui sebagai Raja Bone.Walaupun perjanjian telah diadakan, tetapi

perlawanan Makassar terhadap Belanda tetap berlangsung. Bahkan pengganti dari Sultan Hasannudin yaitu Mapasomba (putra Hasannudin) meneruskan perlawanan melawan Belanda. Untuk menghadapi perlawanan rakyat Makassar, Belanda mengerahkan pasukannya secara besar-besaran. Akhirnya, Belanda dapat menguasai sepenuhnya kerajaan Makassar, dan Makassar mengalami kehancurannya.

SEBAB KERUNTUHAN

VIDEO

END

THANK’S FOR YOUR ATTENTION !

SEE YOU NEXT TIME