Upload
unisba
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BATUAN BEKU II
A. Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan MineralBatuan beku dapat diklasifikasikan berdasarkan mineral penyusunnya.
Sebagaimana diketahui, mineral penyusun batuan beku terdiri atas 3 jenis
mineral, mineral utama (primer), mineral sekunder dan mineral asosiasi
(tambahan). Mineral utama merupakan mineral yang keterdapatannya
mendominasi pada batuan beku tersebut, misalnya kuarsa, olivine, plagioklas,
ortoklas, piroksin, ampibol, mineral utama biasanya menentukan penamaan pada
batuan beku. Mineral sekunder merupakan mineral yang terbentuk yang berasal
dari mineral utama yang diakibatkan oleh pelapukan atau dari sisa-sisa magma,
contohnya klorit, kalsit dan kaolin. Mineral asesori atau mineral tambahan
merupakan mineral yang keterdapatannya hanya sedikit, bersifat ikutan pada
mineral utama dan tidak mempengaruhi penamaan batuan beku, misalnya
magnetit, hematit dan rutil.
Berdasarkan mineral penyusunnya, batuan beku diklasifikasikan menjadi
4 jenis batuan beku, yaitu:
1. Batuan Beku UltrabasaBatuan beku ultrabasa merupakan jenis batuan beku yang terbentuk pada
suhu tinggi dan mempunyai karakteristika berwarna gelap, disusun mineral olivin,
anortit dan bitownit. Contohnya adalah peridotit.
Sumber: geology.comFoto 1
Peridotit
Peridotit merupakan batuan beku ultrabasa yang dimana olivin
merupakan mineral utama dan seiring adanya kandungan piroksin dan ampibol.
Kandungan silika peridotit sangat rendah begitu pula dengan kandungan
plagioklasnya. Peridotit merupakan batuan yang bernilai ekonomis karena
mengandung unsur kromit, dan merupakan sumber intan dan menyerap karbon
dioksida. Peridotit merupakan batuan yang terdapat banyak dalam mantel bumi
dari kerak, mineral yang membentuknya pada umumnya merupakan mineral
yang terbentuk pada suhu tinggi dan tidak stabil di permukaan bumi, dapat
terbentuk dari proses hidrotermal dan pelapukan. Jika suatu peridotit
mengandung mineral magnesium-oksida maka dapat berubah menjadi karbonat,
seperti kalsit dan magnesium. Peridotit juga dapat berubah menjadi serpentinit,
talk, dan klorit.
Peridotit dapat menyerap karbon dioksida karena berprinsip
menggabungkan kandungan magnesium dan menjadi magnet, dan terjadi dalam
reaksi yang sangat cepat. Peridotit mempunyai batuan keluarga seperti lherzolit,
harzburgit, dunit, wehrlit, dan kimberlit.
Lherzolit, adalah peridotit yang dimana olivin sebagai mineral utama
dalam jumlah yang banyak dibandingkan dengan ortopiroksin. Para
ilmuwan menyatakan bahwa mantel bumi didominasi oleh keterdapatan
lherzolit.
Sumber: earthof-fire.comFoto 2
Lherzolit
Harzburgit, adalah peridotit olivin dan ortopiroksin sebagai mineral utama
dan spinel, garnet sebagai mineral yang dalam jumlah sedikit.
Sumber: homestead.comFoto 3
Harzburgit
Dunit, adalah peridotit dimana olivin sebagai mineral utama dan sebagian
mengandung kromit, piroksin, dan spinel.
Sumber: alexstrekeisen.itFoto 4Dunit
Wehrlit, adalah peridotit yang dimana mineral utamanya yaitu olivin,
ortopiroksin, ampibol, dan klinopiroksin.
Sumber: snipview.comFoto 5Wehrlit
Kimberlit, adalah peridotit yang dimana olivin mempunyai komposisi 35%
dengan jumlah banyak dibandingkan dengan phlogopit, pirokin, karbonat,
serpentin, diopsid, montikelit, dan garnet. Kimberlit juga kadang disebut
sebagai batu induk intan.
Sumber: umanitoba.acFoto 6
Kimberlit
2. Batuan Beku BasaBatuan beku basa adalah batuan beku yang memiliki ciri khas gelap yang
diakibatkan oleh komposisi mineral mafik, contohnya adalah piroksin, ampibol,
labradotit. Batuan beku basa dapat terbentuk secara plutonik maupun vulkanik.
Batuan beku basa yang terbentuk secara intrusif yaitu gabro, sedangkan yang
terbentuk secara ekstrusif yaitu basalt. Gabro adalah batuan beku kasar
berwarna gelap, warna hitam atau hijau gelap disebabakan adanya mineral
plagioklas dan augit. Batu gabro ini merupakan batuan yang melimpah di dalam
kerak samudera.
Sumber: geology.comFoto 7Gabro
Basalts merupakan batu yang berwarna gelap, halus dan disusun oleh
plagioklas dan piroksin. Basalt mempunyai kesamaan dengan gabro dari
komposisinya, namun basalt berbutir halus sedangkan gabro berbutir kasar.
Basalt terdapat di permukaan bumi dibandingkan dengan jenis batuan lainnya.
Sumber: geology.comFoto 8Basalt
3. Batuan Beku IntermedietBatuan beku intermediet adalah batuan beku yang tersusun oleh mineral
biotit, plagioklas seperti andesine dan oligoklas. Batuan ini dapat terbentuk dari
proses ekstrusif yaitu andesit, dan proses intrusif yaitu diorit. Diorit dan andesit
merupakan batu yang memiliki komposisi mineral yang sama namun berbeda
dalam ukuran butir dan proses keterbentukannya. Diorit terbentuk akibat proses
kristalisasi yang secara perlahan sehingga membentuk mineral yang sempurna,
sedangkan andesit mengkristal dengan cepat sehingga menghasilkan kristal
yang kecil.
Sumber: geology.comFoto 9Diorit
4. Batuan Beku AsamBatuan beku asam merupakan batuan beku yang terbentuk pada suhu
rendah, mempunyai kandungan silika yang sangat tinggi karena komposisi
mineralnya yaitu kuara, ortoklas, muskovit, plagioklas, dan albit. Contoh batuan
beku asam intrusif yaitu granit sedangkan batuan beku asam ekstrusif yaitu ryolit.
Granit adalah batuan beku berwarna terang dan mineral dapat dilihat secara
megaskopis. Granit tersusun oleh kuarsa dan feldspar dalam jumlah yang
banyak serta muskovit dalam jumlah kecil. Keluarga granit contohnya adalah
monzonit dan syenit.
Sumber: geology.comFoto 10Syenit
Riolit adalah batuan beku asam yang terbentuk secara ekstrusif di
permukaan bumi, mempunyai kandungan silika yang sangat tinggi berwarna abu-
abu, tersusun oleh kuarsa, plagioklas dan sanidin.
B. Tekstur Batuan BekuTekstur batuan beku adalah kenampakan yang terdapat pada batuan
beku, tekstur meliputi:
1. Derajat KristalisasiDerajat kristalisasi adalah perbandingan antara bidang amorf dan bidang
yang terdapat kristal. Derajat kristalisasi dibagi 3, yaitu:
Holohyalin, bidang seluruhnya merupakan gelas atau bagian yang hablur.
Holokristalin, bidang seluruhnya merupakan kristal-kristal.
Hipokristalin, sebagian bidang merupakan bidang yang hablur dan
sebagian merupakan kristal.
2. Granularitas (Besar Butir)Ukuran butir atau besar butir dibagi menjadi 5 yaitu phaneric, afanitik,
mikrokristalin, kriptokristalin dan amorf.
Phaneric, butiran berukuran besar yang dapat dilihat secara megaskopis
oleh mata.
Afanitik, butiran berukuran sangat kecil.
Amorf, butiran berupa hablur.
3. Bentuk KristalBentuk kristal pada suatu mineral tidak akan sama dan beragam, bentuk
kristal dibagi menjadi 3 yaitu:
Euhedral, bentuk kristal sempurna.
Subhedral, bentuk kristal yang sebagian sempurna sebagian kurang baik.
Anhedral, bentuk kristal tidak sempurna.
4. Hubungan Antar ButirHubungan antar butir merupakan kaitan butir yang satu dengan yang lain,
dibagi menjadi 2, yaitu:
Equigranular, bentuk butir dan ukuran butir yang sama.
Inequigranular, bentuk butir dan ukuran butir yang berbeda.
C. Struktur Batuan BekuStruktur merupakan gambaran besar dari tekstur-tekstur yang terdapat
dalam batuan. Berikut ini adalah beberapa struktur pada batuan beku, yaitu:
Struktur vesikuler, struktur batuan beku yang dimana terdapat pori-pori
berlubang dan kosong akibat bekas pendinginan magma.
Struktur amygdaloidal, struktur batuan beku yang hampir sama dengan
struktur vesikuler namun pori-pori diisi oleh mineral.
Struktur kekar, berupa columnar joint dan sheeting joint. Columnar joint
berupa kolom-kolom tegak seperti sill, sheeting joint berupa arah lapisan
yang sama dengan lapisan inti.
Perlapisan semu, struktur batuan beku yang terbentuk akibat proses
gravitasi dan berada pada bagian bawah batuan beku.
Pillow structure, struktur berupa bantalan.
Massive, struktur batuan beku yang menunjukan adanya equigranular
KESIMPULAN
Klasifikasi batuan beku berdasarkan mineral pembentuknya yaitu dibagi
menjadi 4 golongan, batuan beku asam, batuan beku basa, batuan beku
intermediet dan batuan beku ultra basa. Contoh batuan beku asam yaitu granit
yang terbentuk intrusif dan riolit yang terbentuk ekstrusif, contoh batuan beku
intermediet yaitu diorit yang terbentuk intrusif dan andesit yang terbentuk secara
ekstrusif, contoh batuan beku basa yaitu gabro yang terbentuk intrusif dan basalt
yang terbentuk secara ekstrusif, contoh batuan beku ultrabasa yaitu peridotit,
kimberlit, wehrlit.
Tekstur batuan beku meliputi derajat kristalisasi, granularitas, bentuk
kristal, hubungan antar butir dan kemas. Struktur batuan beku meliputi struktur
vesikuler, struktur amygdaloidal, struktur kekar, perlapisan semu, struktur
bantalan, dan massive. Struktur batuan beku menggambarkan tekstur-tekstur
yang terdapat dalam batuan beku. Ada 3 proses yang mempengaruhi genesa
batuan beku yaitu asimilasi magma, fraksinasi magma, dan differensiasi magma.
Utamanya mineral penyusun batuan beku terdapat pada mineral Seri Bowen
sebagai mineral utama.
DAFTAR PUSTAKA
Alif, Rizky, 2013. “Batuan Beku”,
http://rizqigeos.blogspot.co.id/2013/04/batuan-beku_3785.html.
Diakses tanggal 3 November 2015 pukul 19.00 WIB. (Referensi
Internet)
Amiruddin, Arief, 2014. ”Klasifikasi Batuan Beku”, http://geosjepara.blogspot.co.id/2014/02/klasifikasi-
batuanbeku.html. Diakses tanggal 3 November 2015 pukul 21.00
WIB. (Referensi Internet)
Ichsan, Muhammad, 2014. ”Batuan Beku dan Klasifikasinya”, https://ichsanmuhammad.wordpress.com/download/batuan-beku-
dan-klasifikasinya/. Diakses tanggal 4 November 2015 pukul 20.00
WIB. (Referensi Internet)
Setyobudi, Prihatin Trie, 2012. ”Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Komposisi Kimia dan Mineralogi”, https://ptbudie.wordpress.com/2012/03/29/klasifikasi-batuan-beku-
berdasarkan-komposisi-kimia-dan-mineralogi/. Diakses tanggal 4
November 2015 pukul 21.00 WIB. (Referensi Internet)