145
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kromosom merupakan suatu unit genetika atau pewaris sifat yang terdapat di dalam inti sel makhluk hidup.kromosom berisi suatu makromulekul berupa DNA atau gen. Informasi dan sifat sifat dari sel pembawa tersimpan di dalamnya.Kromosom merupakan kata yang berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang). Kromosom merupakan sebuah alat transportasi dalam materi genetik yang sebagian besar bersegregasi menurut hukum Mendel. Kromosom merupakan unit yang sangat penting diketahui oleh manusia. Kromosom memiliki peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan suatu makhluk hidup, karena 1

kumpulan laporan genetika tumbuhan unsoed

Embed Size (px)

Citation preview

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kromosom merupakan suatu unit genetika atau pewaris

sifat yang terdapat di dalam inti sel makhluk

hidup.kromosom berisi suatu makromulekul berupa DNA atau

gen. Informasi dan sifat sifat dari sel pembawa tersimpan

di dalamnya.Kromosom merupakan kata yang berasal dari

kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti

badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer /

kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat

dan lengan kromosom yang mengandung kromonema & gen

berjumlah dua buah (sepasang). Kromosom merupakan sebuah

alat transportasi dalam materi genetik yang sebagian

besar bersegregasi menurut hukum Mendel.

Kromosom merupakan unit yang sangat penting diketahui

oleh manusia. Kromosom memiliki peranan yang sangat

penting bagi keberlangsungan suatu makhluk hidup, karena

1

kromosom merupakan alat pengangkutan bagi gen. Semakin

majunya zaman dan didukung tecnologi canggih yang

menguasai dunia pengetahuan kromosom ini dapat menjadi

penelitian bagi propesor dalam memperbaiki atau menemukan

citraan perubah sifat melaui manipulasi kromosom yaitu

DNA atau gen.Kromosom memiliki bagian yaitu DNA dan RNA

dimana dua unit ini menjadi suatu yang sangat penting

dalam pewarisan makhluk hidup.Penelitian para ilmuan

dengan menganalisis kromosom, baik mitosis maupun

meiosismerupakan langkah awal yang dapat dilaksanakan

untuk mempelajari kromosom.Mitosis merupakan dasar dalam

pembiakan vegetatif tanaman,sedangkan meiosis merupakan

dasar munculnya keragaman. Oleh karena itu, sangant

penting bagi mahasiswa pertanian mempelajari secar

mendalam dan seksama.

B. Tujuan

2

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui prilaku

kromosom pada pembelahan mitosis.

II. TINJAUNA PUSTAKA

3

Kromosom adalah unit struktur sel yang berukuran

makromolekul berisi DNA yang dapat menyimpan data

pewarisan sifat makhluk hidup. Kata kromosom berasal dari

kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti

badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer

atau kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk

bulat danlengan kromosom yang mengandung kromonema &

genberjumlah dua buah (Sastrosumarjo, 2006)

Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang

berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan.

Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna

dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua

bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan pusat

kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang

mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang).

Sastrosumarjo (2006) menjelaskan bahwa kromosom merupakan

alat transportasi materi genetik (gen atau DNA) yang

sebagian besar bersegregasi menurut hukum Mendel,

4

sedangkan Masitah (2008) menjelaskan bahwa kromosom

adalah susunan beraturan yang mengandung DNA yang

berbentuk seperti rantai panjang. Setiap kromosom dalam

genom biasanya dapat dibedakan satu dengan yang lainnya

oleh beberapa kriteria, termasuk panjang relatif

kromosom, posisi suatu struktur yang disebut sentromer

yang memberi kromosom dalam dua tangan yang panjangnya

berbeda-beda, kehadiran dan posisi bidang (area) yang

membesar yang disebut knot (tombol) atau kromomer.Adanya

perpanjangan arus pada terminal dan material kromatin

yang disebut satelit, dan sebagainya (Suprihati et.al.,

2007).

Tumbuhan pada masa awal perkembangan mengalami

pertumbuhan sangat banyak, tumbuhan mengalami pembelahan

sel secara tidak langsung yang disebut juga dengan

mitosis.Mitosis adalah pembelahan duplikasi dimana sel

memproduksi dirinya sendiri dengan jumlah kromosom sel

induk. Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama

5

melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut

turut. Peristiwa ini terjadi bersama-sama dengan

pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel

dan memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan

perkembangan hampir semua organisme.mitosis memiliki

beberapa tahapan meliputi profase metafase, anafase, dan

telofase. Terjadi pada ujung akar, yang mengalami

pembelahan awal, mitosis terjadi dalam sel somatik yang

bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama

yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang), mitosis

pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai

beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang

berputar dan terus menerus(Setjo,2004).

Struktur suatu materi genetika berupa rantai panjang

paralel yang berpilin searah dengan jarum jam.satu rantai

ini terdiri dari dari unit nukleutida,yang diaman

tersusun dari dari basa sebagai fase pertumbuhan sel

sekunder untuk pemisahan sel.terdapat beberapa fase yaitu

6

fase M dan fase C.fase M adalah fase terbentuk

mikrotubulus untuk mengikat kromosom dan pemisahan sister

kromatid.sedangkan fase C adalah sebagai fase pembagian

sitoplasma dan menghasilkan dua anak sel(Margono, 1973)

Pembelahan sel terbagi menjadi 2 yaitu mitosis dan

miosis.pembelahan miosis adalah pembelahan secara binner

dan pembelahan sel sel somatik.dimana pembelahan mitosis

ini terjadi proses yaitu

interfase ,profase,metakinesis,metafase,anafase, dan

telofase(Suryo, 2008)

Pembelahan mitosis di bagi menjadi 5 tahap bagian

yaitui yaitu profase ,metafase,anafase,dan

telofase.profase meruakan tahap awal dari proses

pembelahan mitosis yang ditandai dengan memendek dan

menebalnya kromosom dan meleburnya atau hilangnya inti

sel.metafase adalah tahap yang ditandai dengan

terbentuknya benang spindel.yang ditandai dengan

berjajarnya kromosom pada bidang equator.anafase yang

7

menunjukan proses emisahan sister kromatid yang

dilakuakan saat semua kromosom telah bergerak ketengah

sel dan benang sindel dari tiap kutub menarik

sentromor.telofase adalah proses yang ditandai dengan

penyusunan sel baru pada kromosom dan hlangnya benang

spindle(Hartl & Jones 2005: 138-140).

Bawang merah atau bahasa ilmiahnya (Allium ascalonicum L)

merupakan salah satu anggota dari familia Liliaceae.

Tanaman ini merupakan tanaman yang termaksud semusim dan

memiliki umbi yang berlapis. Tanaman memilikii akar

serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga.Umbi

terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk

batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan

membentuk umbi berlapis.Umbi bawang merah terbentuk dari

lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu. Umbi

bawang merah bukan merupakan umbi sejati seperti kentang

atau talas(Margono, 1973)

8

Bawang bombay yang disebut juga bawang timur masih

berada dalam satu garis keturunan dengan bawang merah

dengan nama ilmiah Allium cepa L. Perbedaan antara bawang

merah dan bawang bombay tidak terlalu menyolok, kecuali

bentuknya dan aromanya. Bawang bombay memiliki ukuran

yang lebih besar dan biasanya berwarna putih. Selain itu,

aromanya pun tidak terlalu menyengat seperti bawang merah

dan bawang putih.Bawang merah merupakan salah satu

komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah

diusahakan oleh petani secara intensif .Komoditas sayuran

ini termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi

yang berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta bahan

obat tradisional.Bawang merah juga merupakan salah satu

komoditas sayuran unggulan di Jawa Tengah yang mempunyai

prospek cukup baik dalam pengembangan agribisnis.Hal ini

dapat dilihat pada status usaha taninya, oleh petani

khususnya di daerah sentra produksi seperti di Kabupaten

9

Brebes bawang merah telah lama diusahakan sebagai usaha

tani yang bersifat komersial (Deptan, 2005).

III. METODE PRAKTIKUM

A. Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum adalah akar

bawang merah,larutan 0,002 M hidroxinocilin,larutan 45%

CH3COOH,larutan HCL dan larutan aceto orcein.alat yang

digunakan dalam praktikum adalah kaca preparat,cover

10

glass,beaker glass,pemanas air,pembakar bunsen,mikroskop dari

jarum.

B. Prosedur kerja

1. umbi bawang merah yang bagus dan sehat dipilih dan

dikecambahkan di air sampai muncul akar

2. akar bawang merah dicuci dengan air sampai benar

benar bersih

3. akar bawang merah dipotong dengan panjang 1 cm dan

masukan ke dalam larutan 0.002 M

hydroxycinolin,disimpan di ruang gelap dengan suhu

20c selama satu jam.

11

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 1. Hasil pengamatan kromosomNo Fase Gambar Keterangan1 Profas

e1. Sentromer2. Kromatid3. Sister kromatid

Perbesaran : 40kaliJumlah Kromosom :16Preparat : Akarbawang merah

2 Metafase

1. Benang spindel2. Kromatid3. Sentromer4. Kutub5. Garis ekuator

Perbesaran : 40kaliJumlah Kromosom :16Preparat :Akar bawang merah

12

3

2

1

14

5

32

3 Anafase

1. Kutub2. Benang spindel3. Kromatid4. Sentromer

Perbesaran : 40kaliJumlah Kromosom :16Preparat :Akar bawang merah

4 Telofase

1. Sentromer2. Kromatid3. Sekat

Sitokinesis4. Membran sel

anak 5. Membran sel

anak

Perbesaran : 40kaliJumlah Kromosom :16Preparat :Akar bawang merah

B. Pembahasan

Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang

berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan.

Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna

13

1

23

4

21

3

4

5

dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua

bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan pusat

kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang

mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang).

Sastrosumarjo (2006).Kromosom merupakan struktur dalam

makromulekul yag berada dalam sel yang berisi tentang

DNA.DNA sendiri adalah tempat tersimpanya materi genetik

dari turunan induk suatu makhluk hidup.Perana kromosom

memiliki peranan sangat penting bagi berlangsungnya suatu

proses suatu makhluk hidup,karna kromosom merupakan media

dimana sebagai tempat pengangkutan ataupun pembawa gen

gen yang akan dipindahkan ke suatu sel dari sel induk

anaknya.dari generasi ke generasi turunan.Pengamatan ini

merupakan prilaku penting untuk mengetahui betapa

pentingnya pengetahuan tentang kromosom.Prilaku atau

aktivitas kromosom dapat dilihat dalam pembelahan sel

yang sering di sebut proses mitosis dan miosis.Tumbuhan

pada masa awal perkembangan mengalami pertumbuhan sangat

14

banyak, tumbuhan mengalami pembelahan sel secara tidak

langsung yang disebut juga dengan mitosis (setjo,2004).

Pada praktikum ini membahas mitosis.Mitosis adalah

pembelahan yang terjadi pada sel somatit(sel

kelamin).Dimana mitosis merupakan pembelahan duplikasi

dimana sel memperoduksi dirinya sendiri dengan jumlah

kromosom sama dan identik dengan induk sel.Mitosis

mempertahankan pasangkan kromosom yang sama melalui

pembelahan inti dari sel somatis secara berturut

turut,dimana peristiwa ini terjadi bersama sama dengan

proses sitoplasma dan bahan bahan di luar inti sel dan

memiliki peran penting danlam pertumbuhan dan

perkembangan tanaman semua organisme.pada mitosis setiap

induk yaitu diploid(2n) akan mengahasilkan sel anakan

yang sama dan identik sama sel induknya.mitosis memiliki

tahap dalam prosesnya yaitu profase, metafase, anafase

dan telofase.

1. Interfase

15

Inti sel Nampak keruh dan tampak benang- benang

kromatin yang halus.

2. Profase

Benang-benang kromatin memendek dan

menebal.Terbentuklah kromosam. Tiap kromosom membelah dan

memanjang membentuk kromatid, membrane inti mulai

menghilang

3. Metaphase

Kromosom- kromosom menempatkan diri di bidang tengah

dari sel. Ciri utama fase ini adalah terbentuknya

gelendong pembelahan, gelendong pembelahan ini dibentuk

oleh mikrotubula.Gelendong ini membentuk kutub-kutub

pembelahan tempat sentromer mikrotubula bertumpu.

4. Anafase

Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan

bergerak menuju kutub dari sel yang berlawanan.Setiap

kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat yang sama

16

dengan sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid

tersebut menjadi kromosom baru.

5. Telofase

Setiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang

identik.Selaput gelendong inti lenyap dan dinding inti

terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi

dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai

sitokinesis.Sel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan

terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel.

Makhluk hidup pada dasarnya akan melakukan pembelahan

sel secara vegetatif dan generatif.Pembelahan sel

tumbuhan merupakan prilaku yang sangat penting bagi

tanaman untuk memepertahankan kepunahan tiap tiap spesies

dan pembelahan sel akan terjadi secara generasi ke

generasi.Genetika tumbuhan berarti ilmu yang mempelajari

bagaimana sifat keturunan(hereditas) yang diwariskan

kepada anak cucu,serta variasi yang munkin timbul di

17

dalamnya.Maka ketika kita membahas tentang pembelahan sel

tak lepas dari genetika tumbuhan.

Pada paktikum acara 1 kita telah melakukan perlakuan

1). Pilih umbi bawang merah yang sudah muncul akar dan

cuci yang bersih agar nanti pengamartan tidak terdapat

kotoran.2) potong ujung akar bawang merah.ujung akar

dipotong karna di ujung akarlah pembelahan sel masih

berlangsung,dan masukan pada larutan 0,002 M

hidroxichinolin adalah larutan pada ujung akar bawang

berfunsi mempertebak dan mempercerah pembelahan

sel,sehingga nantinya mudah di amati. 3) Mengfiksasi

ujung akar bawang berfungsi mengehentikan pembelahan sel

akar bawang.larutan HCL dan CH3COOH yang dicampurkan oleh

maserasi berfungsi untuk melunakan akar sehingga nantinya

memudahkan dalam pemotongan dan penekanan pada preparat

atau pun pelunakanya.4). Ambil 1 mm bagian ujung akar dan

letakan pada preparat untuk diamati menggunakan

mikroskop.5) lakukan pewarnaan mnggunakan pewarna aseto

18

orscein merupakan larutan pewarna pada akar kromosom

dimana aseto orcein juga mudah diserap oleh kromosom

bawang merah dan memberikan pigmen pada sel sel

akar.6).Dihancurkan ujung akar bawang.7). perlakuan

melewatkan di atas api bunsen merupakan perlakuan untuk

memberikan pencerahan pada pembelahan sel atau kromosom

agar nanti mudah di amati saat di mikroskop.8) Amati dan

catat pada kertas pengamatan.

Perlakuan pemotongan akar bawang merah dilakukan saat

sel aktif membelah pada rentangan 5 menit sebelum atau

sesudah jam 24.00. Akar bawang merah aktif mebelah

terletak pada ujung akar sehingga pengamatan dilakukan

pada ujung akar bawang merah,dan bawang merah banyak

melakukan atau aktif dalam pembelahan sel.

Hasil pada praktikum acara 1 yaitu pengamatan

Praktikum kali ini, tidak semua preparat menunjukan

tahapan-tahapan pembelahan mitosis secara lengkap. Hal

ini dapat disebabkan karena praktikum dilakukan bukan

19

pada rentang waktu pembelahan mitosis.Rentang waktu

pembelahan mitosis berdasarkan pada suatu hasil

penelitian ditunjukan bahwa rentang waktu pembelahan

mitosis akar bawang merah berlangsung antara pukul 13.30-

15.30 WIB dimana tahapan prometafase (tahapan antara

profase dengan metaphase) banyak ditemukan pukul 15.15

WIB.Ini membuktikan bahwa mahasiswa masih kesulitan dalam

menemukan tahap mitosis.Hanya beberapa bahkan hanya satu

dua tahap di temukan setiap kelompok, dan itu disebabkan

rentang waktu pengamatan dan kesalahan dalam metode

praktikum,entah dari larutan atau perlakuan.Tapi dari

hasil praktikum bahwa kegagalan terletak saat

penghancuran akar bawang merah sehingga saat di amati

mahasiswa sulit menemukan pembelahan sel,bahkan

membutuhkan perlakuan beberapa kali untuk menemukan nya.

Sesuai dengan literatur bahwa Selama metafase, sentromer

dari setiap kromosom berkumpul pada bagian tengah spindel

pada bidang equator.Pada tempat-tempat ini, sentromer-

20

sentromer diikat oleh benang-benang spindel yang

terpisah, dimana setiap kromatid dilekatkan pada kutub-

kutub spindel yang berbeda. Kadang-kadang benang-benang

spindel tidak berasosiasi dengan kromosom dan merentang

secara langsung dari satu kutub ke kutub yang lain. Pada

saat metafase, sentromer-sentromer diduplikasi dan setiap

kromatid menjadi kromosom yang berdiri sendiri atau

independen.Penggunaan metode tanpa pra perlakuan (metode

sederhana) mengakibatkan kromosom pada metafase tidak

dapat menyebar dengan baik, sehingga jumlah kromosom

tidak dapat dihitung dengan tepat.kutub sel terbentuk

stel kromosom yang identik.Selaput gelendong inti lenyap

dan dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel

terbagi lagi menjadi dua bagian,proses tersebut dikenal

sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis

ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah-

tengah sel.

21

22

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun prilaku kromosom pada pembelahan sel mitosis

melalui beberapa tahap yaitu;

1. Interfase: Pada fase ini saat dimana sel mempersiapkan

diri untuk melakukan pembelahan. 

2. Profase: Pada fase ini kromosom memendek dan menebal.

Sentriol membelah dan bergerak kekutub dan terbentuk

benang-benang spindel yang terhubung dari kutub ke kutub

3. Metafase: Pada tahap ini kromosom bergerak kebidang

ekuator Benang spindel. Kromosom terikat pada benang

spindel melalui sentromer.

4. Anafase: Selama anafase, kromatid bergerak menuju ke arah

kutub-kutub yang berlawanan.

5. Telofase: Kromatid-kromatid mengumpul pada kutub-kutub.

Pada bagian bidang ekuator terjadi lekukan yang makin

23

lama makin ke dalam hingga sel induk terbagi menjadi dua

.

B. saran

1. Mahasiswa harus meningkatkan ketelitian dalam paktikum,

2. Mahasiswa dan asisten lebih komunikatif.

DAFTAR PUSTAKA

Sastrosumarjo, S. 2006. Panduan laboratorium, hal. 38 – 63. Dalam S. Sastrosumarjo (Ed.) Sitogenetika Tanaman.IPB Press. Bogor.

Schulz-Schaeffer, J. 1980.Cytogenetics : Plants, Animals,Humans. Springer-Verlag.New York, Heidelberg, Berlin.

Stack S. M., and D. E. Comings. 1979. The cromosomes and DNA of Allium cepa. CHROMOSOMA. 70:161 – 181

Suryo, H. 2007. Sitogenetika.Gajah Mada University Press.Yogyakarta.hal 446.

Suprihati, D., Elimasni, E. Sabri. 2007. Identifikasi karyotipe terung belanda (Solanum betaceum Cav.) kultivar Brastagi Sumatera Utara. Jurnal Biologi Sumatera Utara. 2(1): 7 –11.

Campbell, Neil A. 1987. Biologi Jilid I. Jakarta: Erlangga.

24

Margono, Hadi. 1973. Pengaruh Colchicine terhadap pertumbuhan Memanjang Akar Bawang Merah (Alium cepa).1998. Malang: IKIP

LAMPIRAN

25

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

26

Suatu individu yang terbentuk dari hasil pekawinan 2

individu yang dapat dilihat dengan wujud fenotip,pada

dasarnya itu merupakan kemungkina kemungkinan yang

terjadi dari pertemuan gamet janatan dan betina.Peluang

yang ada merupakan pendugaan dari keturunan hasil

perkawinan dan persilangan,tetapi tidak dapat dipastikan

begitu saja,akan tetapi perlu proses.Peranan teori

peluang atau kemungkinan sangatlah penting dalam

mempelajari ilmu genetika dan mempelajari sifat sifat

kualitatif.

Suatu uji diharapkan mampu mengubah deviasi deviasi dan

nilai yang diharapkan menjadi problabilitas dan

ketidaksamaan demikian yang terjadi peluang yang

diperlukan adanya hipotesis genetika.Probabilitas suatu

kejadian adalah angka yang menunjukan kemungkina

kemungkian yang akan terjadi pada suatu kejadian.Peluang

dinyatakan dengan nilai antara 0-1,kejadian yang mustahil

terjadi adalah nilai 0/0% dan kejadian pasti adalah nilai

27

1/100%.Dalam hal itu perlu memperhatikan besarnya sampel

dan jumlah peubah (derajat bebas).atau sering disebut

dengan uji X2 (Chi Square Test).

Uji X2 (Chi Square Test) merupakan hal terpenting dalam

genetika,yaitu perbandingan nilai observe(pengamatan)

dengan nilai expected(harapan).Makin besar perbedaan

nilai observe dengan expeted maka kemungkinan perbedaan

antara proporsi yang diuji.Metode khi-kuadrat adalah cara

yang dapat kita pakai untuk membandingkan data percobaan

yang diperoleh dari persilangan-persilangan dengan hasil

yang diharapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis.

Teori kemungkinan merupakan dasar untuk menentukan nisbah

yang diharapkan dari tipe-tipe persilangan genotip yang

berbeda.Penggunaan teori ini memungkinkan kita untuk

menduga kemungkinan diperolehnya suatu hasil tertentu

dari persilangan tersebut. Peragaan pembuktian teori

kemungkinan dengan uji Chi Square dilakukan dengan

menggunakan mata dadu yang nantinya akan dilempar dan

28

dihitung peluang munculnya beberapa angka di sisi mata

dadu tersebut. Pengujian khi kuadrat merupakan pengujian

yang berbeda dengan beberapa pengujian lain. Karena pada

pengujian khi kuadrat pengujian mutu penjajagan, yaitu

menguji apakah variablel acak x mempunyai distribusi F(x)

yang tertentu atau tidak.Ditribusi sampel yang dilukiskan

adalah suatu bayangan statistik dari 4 distribusi Xi,

jadi dapat dibandingkan dengan fungsi padat distribusi

F(x).Dengan jalan ini kita dapat memperoleh secara

kualitas persesuaian atau pertaksesuaian antara kedua

distribusi itu. Tetapi untuk dapat mengetahuidetajat

perseesuaian itu kita memerlukan ukuran kuantitas

mengenai besarnya deviasi atau penyimpangan dari

distribusi hipotesisi terhadap distribusi sample

(Surjadi, 1989).

29

B. Tujuan

Tujuan praktikum ini yaitu untuk mengetahui dan

berlatih menggunakan uji x2 dan dapat menggunakannya

kembali untuk persilangan yang sesungguhnya.

30

II. TINJAUAN PUSTAKA

Teori peluang atau lebih dikenal dengan probabilitas

merupakan suatu kemungkinan peristiwa yang harapkan,yaitu

dimana suatu yang diharapkan dan kemungkinan sesuatu yang

tejadi terdapat suatu kejadian atau objek.Seperti contoh

yaitu perlakuan atau peristiwa kejadian pelemparan mata

dadu dimana kemungkinan yang akan terjadi:uang dengan

muncul huruf dan gambar uang.Jika uang dilemparkan

beberapa kali maka akan terjadi suatu kemungkinan hasil

lemparan yaitu ½ huruf dan ½ nya adalah gambar.peristiwa

probabilitas ini memiliki hubungan atau keterkaitan

dengan pembastaraan atau sifat tanda beda.Jika XY akan

31

menghasilkann ½ nya akan membentuk gamet yang mengandung

X dan Y saja(Ruyanti,A.2011)

Probabilitas adalah suatu teori kemungkinan dimana

kejadiannya belom pasti.digunakan untuk mengetahui

kejadian yang belom dapat diketahui

kebenaranya,berdasarkan hukum hukum teori

peluang.kemungkinan terjadinya sesuatu yanng dinginkan

ialah sama dengan sesuatu yang diinginkan

seluruhnya(Suryo,1984).

Beberapa faktor teori kemungkinan,yaitu:

1. Kemungkinan terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama

perbandingan antara sesuatu yang diingikan secara

keseluruhan.

2. Terjadinya kemungkinan dua peristiwa atau lebih,yang

masing masing bediri sendri ialah sama dengan hasil

perkalian dari kemungkianan untuk peristiwa

(Yatim, W. 1991)

32

Kehidupan sehari-hari kita jumpai banyak peristiwa

dimana kemungkinan/ kebolehjadian/ peluang/ probabilitas

mengambil peranan penting.

Beberapa contoh:

1. Sebelum kita hendak berpergian, kita menengok dahulu

ke udara, apakah kiranya akan turun hujan atau tidak,

sehingga kita perlu membawa payung atau tidak. 2. Seorang

mahasiswa yang menanti pengumuman hasil ujian kemungkinan

lulus ataukah tidak. 3. Seorang ibu yang hendak

melahirkan juga menghadapi kemungkinan apakah akan

mendapat seorang anak laki-laki atau perempuan. Masih

banyak contoh lainnya semacam itu.Dalam ilmu genetika

memisahnya gen-gen dari induk/ orang tua ke gamet-gamet

pun tidak luput dari kemungkinan. Demikian pula

bersatunya gamet-gamet yang membawa gen,

menghadapiberbagai kemungkinan (Suryo,1990).

33

III. METODE PRAKTIKUM

A. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini ialah mata uang

logam dan lembar pengamatan.Alat yang diguanakan dalam

praktikum ialah uang logam,kalkulator dan alat tulis.

B. Prosedur Kerja

1. Satu keping mata uang logam dilempar ke atas,lalu

dicatat hasil pengamatanya.lemparan dilakukan

34

sebanyak 50x atau 100x.Uji X2 sebagai analaisis yang

diguanakan dalam penghitungan.

2. Lakukan hal yang sama pada kasus 2 dan 3 dengan

perlakuan lembar sekaligus.

3. Semua hasil pengamatan dicatat pada lembar

pengamatan,sedangkan hasil pengamatan sementara

dapat ditulis pada diktat praktikum.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel : Uji X2 menggunakan 2 keping uang logam 50x

Karakter yang diamati

35

AA AG GG ƩO 16 24 10 50

E 50

(ǀO-Eǀ)2 (|16-12,5|)2 =12,25

(|24-25|)2 = 1

(|10-12,5|)2 = 6,25

19,5

1,49

X2 0,98 0,04 0,5 1,49

X2 hitung : 1,49

X2 tabel : 5,99

X2 tabel >X2hitung : 5,99 > 1,49

Kesimpulan : Pengujian signifikan, artinya percobaan

sesuai dengan teori.

Tabel : Uji X2 menggunakan 2 keping uang logam 100x

Karakter yang diamati

36

14x50=12,5 2

4x50=25 1

4x50=12,5

(ǀO−Eǀ)2E

12,2512,5

=0,98 125

=0,04 6,2512,5

=0,5

AA AG GG ƩO 28 51 21 100

E 100

(ǀO-Eǀ)2 (|28-25|)2

= 9(|51-50|)2 = 1

(|21-25|)2 = 8

18

0,7

X2 0,36 0,02 0,32 0,7

X2 hitung : 0,7

X2 tabel : 5,99

X2 tabel >X2hitung : 5,99 > 0,7

Kesimpulan : Pengujian signifikan, artinya percobaan sesuai dengan teori.

37

14x100=25 2

4x100=50 1

4x100=25

(ǀO−Eǀ)2E

925

=0,36 150

=0,02 825

=0,32

B. Pembahasan

Ilmu genetika tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari

berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan

variasi sifat pada tanaman.Sedangkan peluang merupakan

suatu nilai antara 0 dan 1 yang menggambarkan besarnya

kesempatan kemungkianan yang akan muncul suatu hal atau

kejadian pada kondisi tertentu.Dimana dapat dikaitkan

bahwa peluang merupakan bagian atau sub ilmu dari

genetika tumbuhan.Ketika suatu varietas diuji sebuah 2

logam uang koin yang diibaratkan sifat gen suatu tumbuhan

dan akan dilemparkan dimana hasilnya merupakan hasil

persilangan antara suatu sifat fenotip.Pembahasan di atas

telah terbukti bahwa teori peluang yang berlaku merupakan

bagian dari ilmu genetika tumbuahan. Satu hal penting

dalam perbandingan teori peluang dan ilmu genetika

tumbuhan yaitu bahwa sangat diperlukan beberapa hukum

teori peluang yang terdapat di dalam ilmu genetika

38

tumbuahan,yang berarti kedua hal tersebut saling

berikatan dan merupakan satu kesatuan.

Dari hasil pengamatan telah didapat data pada

pelemparan satu uang logam sebanyak 50x

pelemparan,diperoleh data yang signifikan karena didapat

hasil x2 tabel > x2 hitung. Artinya hasil sesuai dengan

teori yang diberikan.Begitu pula pada pelemparan mata

uang logam 100x didapat hasil yang signifikan yang

memperoleh data x2 tabel > x2 hitung.Jadi data percobaan

yang dilakukan dalam praktikum ini datanya diterima atau

signifikan karna semua pelemparan yang dilakukan sesuai

dengan perbandingan.

Sifat dari kejadian pada logam merupakan prilaku

lemparan, peristiwanya yaitu saat pratikam melakukan

lemparan yang mana nantinya akan muncul hasil gambar atau

angka.Jumlah peristiwa yang didapat adala 2 yaitu gambar

dan angka.perbandingan atau nilai kemungkinan pada

perlakuan peluang adalah 0,5. Namun apabila diperlakukan

39

hasil perbandingan 1; 1 tetapi hasil tidak mutlak bahwa

1; 1 atau 50%, akan tetapi seperti dari hasil praktikum

yaitu 16 : 24: 10 untuk pelemparan 50 kali pada 2 keping

uang. Dari keseluruhan percobaan yang telah dilakukan

menunjukkan bahwa adanya keberhasilan dalam pengujian

teori kemungkinan ini dengan menggunakan pelemparan mata

uang, setelah dilakukan pelemparan kemudian diuji dengan

menggunakan rumus Chi Square atau uji X2 . Dalam hal ini

uji X2 memiliki peran atau fungsi untuk untuk mengetes

apakah rasio fenotipe praktis dapat dipertanggungjawabkan

dan sesuai dengan ratio fenotipe teoritis. Selain itu

pelemparan homogen berfungsi memberikan peluang yang sama

terhadap masing-masing sisi baik angka maupun gambar

dalam masing-masing karakteristik yang diamati.

Biasanya nilai kemungkinan 5% dianggap sebagai garis

batas antara menerima dan menolah hipotesis. Apabila

nilai kemungkinan lebih besar dari 5%, penyimpangan dari

nisbah harapan tidak nyata. Jika data X2 hitung lebih

40

kecil dari X2 tabel (X2 hitung < X2 Tabel) maka data

diterima dan data pengamatan sesuai dengan model atau

teori. Sedangkan kalau X2 hitung lebih besar dari X2

tabel (X2 hitung > X2 Tabel) maka data di tolak dan data

pengamatan tidak sesuai dengan model atau teori (Suryati,

Dotti. 2007).Pengujian Chi Square pada praktikum ini

menggunakan batas signifikan. Uji 5% yang artinya bahwa

uji penggunaan 5% sebagai galat atau pengujian eror yang

kemungkinan terjadi dalam pengamatn dari presentasi 100%.

Perbandingan 98% probabilitas mengandung parameter yang

sesungguhnya.

Beberapa jenis uji selain uji chi square yang

digunakan dalam praktikum ini yaitu 1. Uji tanda

( binominal ) yaitu variabel acak X yang menyatakan

banyaknya tanda positif atau negatif yang paling sedikit.

Bila hipotesis nol µ=µo benar, maka peluang bahwa suatu

nilai sampel menghasilkan tanda positif atau negatif sama

dengan ½. Akibatnya, statistik uji X memiliki sebaran

41

peluang Binom dengan parameter p=½ . uji yang digunakan

pengganti tanda posotif atau negatif baagi nilai nilai

pengamatan. 2. Runtun (run) adalah barisan huruf

( lambang atau tanda-tanda) yang identik yang didahului

atau diikuti sebuah huruf (lambang atau tanda) yang

berbeda. Pengujian terhadap keacakan sampel yang dimaksud

digunakan Uji Runtun (Run).Uji Runtun (run) membagi data

menjadi dua penggolongan yang tidak berpotongan (laki-

laki atau perempuan, cacat atau utuh, diatas atau dibawah

median, dan sebagainya ). 3. Uji Kolmogorof-Smirnov

merupakan uji kebaikan/ kesesuaian ( Godness of Fit) dan

pada tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel

(skor yang diobservasi) dengan distribusi teoritis

tertentu (Normal, uniform atau poisson). Hipotesis

statistiknya adalah bahwa distribusi frekuensi hasil

pengamatan bersesuaian dengan distribusi frekuensi

harapan (teoritis).

42

Sedangkan uji chi aquare adalah uji yang digunakan

untuk membandikan percobaan yang diperoleh dai hasil

persilangan persilangan yang diharapkan berdasarkan

hipotesis secara sitematis dan teoritis. Pada praktikum

kali ini teori peluang yaitu sebuah kemungkinan

kemunkinan yang akan terjadi dengan galat 5% pada

kegagalan dari 100% kemungkina kemungkian. Maka uji yang

sesuai adalah uji chi square dimana digunakan untuk

mentaksir diterima tidaknya suatu observasi. Untuk

penerimaan hipotesis nol, perbedaan frekuensi observasi

dengan kemungkinan ata harapan harus dapat dilambangkan

dengan variabilitas secara sampling pada tingkat

signifikasi yang sesuai dan diinginkan.

Teori kemungkinan dengan berbagai uji yang telah

dicoba memiliki peran serta fungsi untuk mengkaji apakah

rasio fenotipe praktis dapat dipertanggung jawabkan dan

sesuai dengan ratio fenotip teoritis. Salah satunya

adalah uji yang dapat mengubah deviasi deviasi dan nilai

43

nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari

ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang yang

diperlukan adanya evaluasi hipotesis genetik.

Pada praktikum ini telah dihasilkan data terhadap

pelemparan satu mata dadu sebanyak 50x pelemparan

diperoleh bahwa nilai x2 hitung sebesar 1,49 dan x2 tabel

5,99 sehingga hipotesis yang dapat ditarik adalah

pengujian signifikan atau sesuai dengan literatur,begitu

pula pada pelemparan 1 keping mata uang logam pada

pelemparan 100x yaitu menhasilkan data x2 tabel sebesar

5,99 dan x2 adalah 0,72 yang berarti x2 tabel lebih besar

dari pada hitung sehingga dapat disimpulkan percobaan

pada pelemparan 100x signifikan artinya percobaan sesuai

dengan teori dan literatur.Suatu hipotesis dapat diterima

atau ditolak tergantung pada perbandingan besarnya nilai

X2 hitungan dengan nilai X2 tabelnya. Suatu hipotesis

akan diterima apabila nilai X2 hitungnya lebih besar

dibandingkan dengan nilai X2 tabelnya dan sebaliknya.

44

V. KESIMPULAN DAN SARAN

45

A. Kesimpulan

1. Probabilitas atau istilah lainnya kemungkinan,

kebolehjadian, peluang dan sebagaimya umumnya digunakan

untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan.

2. Dalam praktikum ini menggunakan suatu uji yang

dikenal dengan uji X2 dan memperhatikan besarnya sampel

dan jumlah peubah. Teori kemungkinan banyak digunakan

dalam ilmu Genetika.

3. Uji Chi Square Test (X2) bertujuan untuk mengetahui

apakah data yang didapat dari hasil pengamatan sesuai

dengan nilai atau nilai ekspektasinya yang juga dapat

diartikan bahwa hasil observasinya sesuai dengan model

atau teori.

Dari data percobaan di atas disimpulkan semua data sesuai

atau sama dengan model atau teori, karena X2 hitung lebih

kecil dari X2 tabel (X2 hitung > X2 tabel).

46

B. Saran

Pelaksanaan praktikum harus dilakukan dengan

teliti,cermat,sabar dan jangan tergesa gesa supaya hasil

yang diperoleh dapat memiliki tingkat keberhasilan yang

cukup dari frekuensi galat. Dan untuk asisten smangat

yah.

DAFTAR PUSTAKA

Surjadi. 1989. Pendahuluan Teori Kemungkinan Dan Statistika.Bandung, Penerrbit ITB

Suryo. 1992. Genetika. Strata 1.Yogyakarta :Gadjah Mada

University Press.

Crowder, L.V. 1986.Genetika Tumbuhan, Edisi Indonesia. GadjahMada University Press, Yogyakarta.

Nurhadi, B. 1984.Genetika Dasar. Armico. Bandung

Suryo.1984. Genetika. Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

47

Yatim, W. 1991. Genetika. Tarsito. Bandung

Ruyani, A. 2011. Genetika. Bengkulu: Universitas Bengkulu.

Suryati, Dotti. 2012. Penuntun Pratikum Genetika Dasar.Bengkulu: Lab. Agronomi Universitas Bengkulu.

LAMPIRAN

48

I. PENDAHULUAN

49

A. Latar Belakang

Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang

biak.Makluk hidup berkembang biak salah satunya dengan

cara pembelahan sel yang dimana makhluk hidup berkembang

biak akan menghasilkan keturunan yang tak jauh dari

induknya.Genetis merupakan faktor memengaruhi adanya

perbedaan keturunan dan kesamaan pada setiap makhluk

hidup.Gen ialah pewarisan sifat atau pembawa sifat.Dimana

gen dimiliki oleh semua makluk hidup yang akan dibawa dan

diteruskan kegenerasi selanjutnya.Dalam hal itu

pembelajaran tentang persilangan antara makluk hidup

sangat penting untuk mengahsilkan suatu produk yang baru.

Persilangan 2 individu yang hanya memfokuskan sifat

dikenal dengan persilangan sederhana atau persilangan

monohibrid.Dimana mendel melanjutkan persilangan dengan

persilangan tanaman dua sifat berbeda. Persilangan ini

sangat berkaitan dengan hukum Mendel 1 atau yang kenal

istilah the law of segregation yaitu proses pembentukan gamet

50

yang membawa karakter dan sifat secara bebas.Persilangan

monohibrid yang akan menghasilkan keturunan dari

perbandingan F1 dan F2 yaitu dengan perbandinagn F2 1:2:1

merupakan bukti berlakunya hukum mendel 1.Sifat dominan

dapat dilihat secara mudah, yaitu sifat yang lebih banyak

muncul pada keturunannya.Agar mudah memahami keturunan

pada suatu makluk secara genotip maupun fenotip maka

dapa dilakukan berbagai percobaan.

B.Tujuan

Tujuan dalam praktikum persilangan monohibrid adalah

membuktikan Hukum Mendel 1 pada persilangan monohibrid.

51

II. TINJAUAN PUSTAKA

Orang yang pertama kali mengadakan perkawinan silang

ialah Gregor Mandel,seorang rahib Australia. Mandel

merupakan seorang penemu teori Mandel 1.Pertama kali

menemukan sifat monohibrid pada saat melakukan perconbaan

bertahun tahun penyilangan kacang ercis(Pisum

sativun).Tanaman ercis memiliki bunga sempurna,yang

52

berarti pada bungan ercis terdapat benang sari dan

putik,dan dapat melakukan penyerbukan sendiri.Perkawinan

silang akan berlangsung kegenerasi secara terus menerus

dan menghasilkan galur murni yaitu keturunan yang selalu

memiliki sifat sifat generik yang sama dengan

induknya(Suryo,2008).

Seiring jaman modern karna ke akuratan hukum mandel maka

sampai saat ini hukum mandel masih digunakan dalam

perkawianan silang antara dua individu.Pada masa

kehidupan Mandel sebenarnya belum mengenal istilah

keturunan modern,belum diketahui sifat kromosom,apalagi

asam nukleat dan istilh modern yang digunakan ilmuan saat

ini.Mandel hanya menganggap bahwa dalam penemuanya itu

hanya faktor penentu atau dikenal nama faktor.Hukum

Mandel 1 berlaku pada gametosis perbandingan F1 X F1 yang

memiliki genotif heterozigot.Pada kromosom terdapat dalam

lokus yang yang sama,pada waktu genetik gametogenesis gen

53

sealel akan terpisah,masing masing akan pergi ke suatu

gamet(Yatim,1986).

Persilangan monohibrid adalah persilangan antara duar

individu dengan prilaku dan sifat yang berbea.Persilangan

monohibrid dapat di bagi menjadi 2 yaitu persilnagan

monohibrid dominan dan persilangan

intermediant(Suryo,1995).

Persilangan monohibrid merupakan persilangan yang

melibatkan satu sifat berbeda antara 2

individu.Persilangan antara normal dengan curved

menghasilkan f1 normal.Hukum dominan pada persilangan

monohibrid yaitu jika penyilangan dua organisme jantan

dan betina homozigot dengan pasangan yang kontraks,yang

dimana hanya muncul dari sifat tetuanya pada keturunan

sifat F1,sifat demikianlah yang dinamakan sifat

dominan(Ganawati,2009).

54

III. METODE PRAKTIKUM

A. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum yaitu biji

kedelai,media tananm(tanah) dan lembar pengamatan.Alat

yang digunakan yaitu seendbox dan alat tulis.

55

B. Prosedur Kerja

Biji populasi P1, P2, F1 dan F2 pada seedbox berisi tanah

di tanam.

1. Biji kedelai dibiarka tumbuh dan berkembang

2. Warna batang yang muncul diamati

3. Warna batang biji ditabulasikan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

56

A. Hasil

Tabel 1.1 Persilangan Kedelai varietas Grobogan x

varietas Muria

Groboga

n X Muria

HH Hh

HH = Hipokotil Ungu hh = Hipokotil Hijau

F1 = Hh

Hipokotil Ungu

P2 F1 X F1

Hh X Hh

F2

  H H

H HH Hh

H Hh Hh

57

Perbandingan Genotip:

1 HH = Hipokotil Ungu

2 Hh = Hipokotil Ungu

1 hh = Hipokotil Hijau

Perbandingan Fenotip:

3 Hipokotil Ungu = 12

1 Hipokotil Hijau = 5

Tabel 1.2 Uji X2 pada Persilangan Kedelai varietas

Grobogan x varietas Muria

Karakter yang diamati Jumlah

Ungu Hijau

O 12 5 17

E 34 x 17 = 12,75

14 x 17 = 4,25 17

|O-E|2 (|12-12,75|)-

0,5)2 = 0,0625

(|5-4,25|)-

0,5)2 = 0,06250,125

|O-E|2 0,062512,75

=0,004 0,06254,25 = 0,014 0,018

58

E

X2 0,004 0,014 0,018

X2 tabel : 3,84

X2 hitung : 0,018

X2 hitung < X2 tabel = 0,018 < 3,84

Kesimpulan: X2 hitung < X2 tabel maka pengamatan

signifikan atau sesuai dengan perbandingan hukum Mendel

I.

B. Pembahasan

Persilangan monohibrida adalah persilangan sederhana

yang hanya memperhatikan satu sifat atau tanda

beda.Dimana dalam praktikum ini drosophilla sebagai

sample persilnagan monohibrid untuk membuktikan hukum

mandel 1.Pada kasus dominant penuh, keturunan yang

didapat pada F2 akan menunjukkan perbandingan fenotip

dominan dan resesif 3 : 1 atau perbandingan genotip 1 : 2

: 1. Analisa dengan uji X2 hanya dilakukan untuk

59

perbandingan fenotipnya. Persilangan ini bersifat

resiprokal, artinya penggunaan individu jantan dan betina

dengan satu tanda beda tertentu dapat sesuka hati tanpa

ada pengaruhnya dalam rasio fenotip generasi kedua

(F2).Mendel melakukan persilangan monohibrid atau

persilangan satu sifat beda, dengan tujuan mengetahui

pola pewarisan sifat dari tetua kepada generasi

berikutnya. Persilangan ini untuk membuktikan hukum

Mendel I yang menyatakan bahwa pasangan alel pada proses

pembentukkan sel gamet dapat memisah secara bebas. Hukum

Mendel I disebut juga dengan hukum segregasi. Dari uraian

di atas membuktikan adanya hubungan antara persilangan

monohibrid dengan hukum mandel 1 yaitu persilangan

monohibrid yang menghasilkan keturunan dengan

perbandingan F2, yaitu 1:2:1 merupakan bukti perlakuannya

hukum mandel 1 yang dikenal juga Hukum Pemisahan Gen yang

sealel (The Law of Segregation of Allelic Genes) .

60

Kedelai varietas lokal grobongan telah sejak

lama menjadi pilihan petani jawa tengah, khususnya petani

kabupaten Grobongan. Varietas ini memiliki keungulan

umunya lebih pendek, polongan besar, dan tidak kematangan

polong dan daun bersamaan, jadi pada saat dipanen daun

kedelai sudah rontok.Potensi hasil 3,40 t/ha dengan rata

rata hasil 2,77 t/ha. Dekripsi kedelai varietas Grobongan

yaitu

Dilepas tahun: 2008

SK mentan: 238/kpts/SR.120/3/2008

Asal: permurnian populasi Lokal

Malabar Grobongan

Tipe pertumbuhan: Determinit

Warna hipekotil: ungu

Warna epokotil: ungu

Warna daun: hijau agak tua

Warna bulu batang: coklat

Warna bunga: ungu

61

Warna kult biji: kuning muda

Warna polong tua: coklat

Warna hilum biji: coklat

Bentuk daun: Lanceolate

Umur berbunga: 30-32 hari

Umur polong masak: ± 76 hari

Tinggi tanaman: 50-60 cm

Bobot biji: ± 18 g/100 biji

Rata rata hasil : 2,77 ton/ha

Potensi hasil : 3,40 ton/ha

Kandungan lemak: 18,4%

Kandungan protein: 49,9%

Daerah sebaran: Beradaptasi baik pada beberapa

kondisi lingkungan tumbuh yang berbeda

sukup besar, pada musim hujan dan daerah

beririgasi baik.

Sifat lain -polong masak titik muda pecah, dan

62

-pada saat panen daun luruh 95-100% saat

panen >95% daunnya telah luruh

Deskripsi Kedelai Varietas Muria

Nama Varietas : Muria

SK : 18/Kpts/TP.240/1/1987 tanggal 14 Januari tahun

1987

Tahun : 1987

Tetua : Seleksi pedigree dari Orba yang diradiasi

dengan sinar Gamma dosis 0.4 Kgy (40 krad)

Rataan Hasil : 1.8 ton/ha

Pemulia: Hendratno dan Rivaie Ratma

Nomor induk : Psj/69

Nomor galur : Psj/69

Asal : Seleksi pedigree dari Orba yang diradiasi dengan

sinar Gamma dosis 0.4 Kgy (40 krad)

63

Warna hipokotil : Hijau

Warna epikotil: Hijau

Warna daun : Hijau muda

Warna bunga : Putih

Warna biji : Kuning

Warna hilum biji : Coklat

Warna kulit polong masak : Coklat

Warna bulu : Coklat

Tipe tumbuh : Determinit

Tinggi tanaman: 40-50 cm

Umur mulai berbunga : 33-35 hari

Umur polong masak : 83-88 hari

Bentuk biji : Bulat agak lonjong

Kerebahan : Tahan rebah

Bobot 100 biji: 12.5 gram

Kandungan protein : 35-36%

Kandungan lemak : 21.5%

Hasil : 1.8 ton/ha

64

Ketahanan terhadap penyakit : Cukup tahan terhadap

karat daun

Keterangan : Polong tidak mudah pecah, fiksasi N

simbiotik dengan legin efektif

DNA merupakan singkatan dari Deoxyribose Nucleic Acid

adalah asam nukleotida, biasanya dalam bentuk heliks

ganda yang mengandung instruksi genetik yang menentukan

perkembangan biologis dari seluruh bentuk kehidupan

sel.DNA mengandung genetik kehidupan dan bertanggung

jawab atas penurunan sifat genetika.gen itu sendiri

adalah subtansi dari hereditas yang mentimpan imformasi

sifat dari keturunan. Setiap gen menduduki tempat

tertentu dalam kromosom, lokasi khusus yang ditempati gen

dalam kromosom disebut lokus gen. Sifat yang tampak dari

luar atau sifat keturunan dapat yang dapat kita amati

disebut fenotipe.Genotip adalah sifat yang tidak tampak

yang ditentukan oleh pasangan gen atau susunan gen dalam

65

individu yang menentukan sifat yang tampak ( yatim,

1983 ).

Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini,

teknologi banyak dimanfaatkan agar kehidupan sehari-hari

menjadi lebih mudah dan nyaman. Ilmu pewarisan sifat atau

dalam biologi dinamakan Genetika, dimanfaatkan khususnya

dalam usaha untuk mengembangbiakkan hewan atau tumbuhan

yang memiliki sifat-sifat unggul.dan manfaat dalam ilmu

pertanian itu sendiri persilangan monohibrid yaitu

Misalnya di bidang pertanian, para ilmuwan berhasil

menyilangkan berbagai jenis padi sehingga akhirnya

ditemukan bibit padi yang memiliki sifat unggul berdaya

hasil tinggi, umur pendek, dan rasanya enak. Ditemukan

pula bibit kelapa hibrida dan jagung hibrida yang berdaya

hasil tinggi. jadi manfaat adanya persilangan monobrid

bagi pertanian yaitu mampu melahirkan rekayasa gentika

yang nantinya akan menghasilkan varietas varietas yang

unggul.

66

Sepasang kromosom merupakan homolog sesamanya, berarti

dalam kromosom hpmplog juga terdapat lokus gen – gen yang

bersesuaian. Gen – gen yang bersesuaian pada lokus yang

bersesuaian pada kromosom homolog disebut alel (pasangan

gen). B (huruf kapital) dengan b (huruf kecil) atau R

dengan r merupakan pasangan gen yang disebut alel.

Menurut letaknya, alel adalah gen – gen yang terletak

pada lokus yang bersesuaian dari kromosom homolog.

Sedangkan jika dilihat dari pengaruh gen pada fenotipe,

alel ialah anggota dari sepasang gen yang memiliki

pengaruh berlawanan. dari uraian di atas telah dapat di

tarik kesimpulan bahwa DNA, gen, lokus,alel ,sifat

genotip dan fenotip itu semua merupakan satu kesatuan

yang berada dalam satu subtansi subtansi genetika.

Hasil praktikum yang telah dilakukan bahwa

persilangan kedelai varietas Grobongan dengan Muria

perbandingan fenotipnya HH = Hipokotil Ungu, Hh =

Hipokotil Ungu, hh = Hipokotil Hijau dan genotipnya

67

yaitu Hipokotil Ungu = 12

Hipokotil Hijau = 5. Karakter Yang Diamati Ungu 12 Dan

Hijau 5 Menghasilkan Data X2 Hitung < X2tabel =0,018

<3,84. Sehingga dapat disimpulkan data persilangan

kedelai varietas grobongan dengan muria adalah

signifikan yaitu sesuai dengan hukum Mandel 1.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada persilangan monohibrid membuktikan adanya hukum

mandel.yaitu perbandingan hasil pada praktikum F2 1:2:1

mebuktikan sama dengan perlakuan atau hukum mandel 1 yang

dikenal dengan Hukum Pemisahan Gen yang sealel.

B. Saran

68

1. Praktikan harus lebih telitidan memeperhatikan betul

prosedur kerja persilangan monohibrid sehingga tidak

terjadi dalam membuat acc.

2. Asisten harus sabar dan semangat memperhatikan para

praktikan.

DAFTAR PUSTAKA

Kimball, John W. 1987. Biologi. Jakarta : Erlangga.

69

Suryo. 1994. Genetika. Yogyakarta : Gadjah Mada University

Press.

Welsh, James R and Johanis P. Mogea. 1991. Dasar – Dasar

Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta : Erlangga.

Yatim, Wildan. 1983. Genetika Edisi ke-3. Bandung : Tarsito.

70

LAMPIRAN

71

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu aspek penting dalam makhluk hidup adalah

kemampuan untuk melakukan reproduksi dan dengan adanya

reproduksi makhluk hidup maka mampu menghasilkan dan

melestarikan jenisnya.Pada organisme yang melakukan

perkembang biakan secara seksual,individu itu adalah

merupakan kombinasi informasi dari induk yaitu genetika

yang dimana disumbangkan oleh 2 gamet yang berbeda yang

berasal dari kedua parentalnya.

Dalam hukum mandel ll atau dikenal dengan the law of

independnt assortmen of genes atau hukum pengelompokan

gen secara bebas dari gen gen yang terdapat pada kromosom

72

yang memiliki kelainan.Hal itu sangat berkatan dengan

pesilangan dihibrid.Pembuktian hukum ini dipakai pada

dihibrid atau polihibrid yaitu perkawinan dua individu

dengan tanda yang berbeda.Fenotip adalah penampakan atau

perbedaan sifat dari suatu individutergantung dari

susunan genetikanya yang dinyatakan dengan kata

kata(misanya ukuran,warna,bentuk,rasa).Genotip adalah

susunan atau konstitusi genetika dari suatu indivu yang

ada hubunganya dengan fenotif,biasanya dinyatakan dengan

simbol/tanda pertama dari fenotif.Dan tak lupa monohibrid

adalah hibrid dengan satu sifat.

Seiring dengan adanya praktikum ini maka pengamatan

dihibrid menggunakan lalat(drosophilla melanogaster)

karna waktu yang sangat minim drosophilla ini sangat

cocok untuk perlakuan dalam acara 4 yaitu persilangan

dihibrid.dimana lalat atau drosophilla ini mempunyai umur

dalam perkembangan siklusnya selama 10 sampai 15

hari.Oleh karna itu dalam praktikum ini menggunakan lalat

73

buat atau dengan nama ilmiyahnya drosophilla

melanogaster.

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah membuktikan hukum

mandel ll pada persilangan dihibrida.

74

II. TINJAUAN PUSTAKA

Persilangan dihibrid adalah persilangan antara

dua individu sejenis yang dimana melibatkan dua sifat

beda,misalnya persilangan antara tanaman ercis berbiji

bulat dan berwarna hijau dengan tanaman ercis berbiji

kisut dan berwarna cokelat atau padi yang berumur pendek

dan berbulis sedikit dengan padi berumur panjang dan

berbulir banyak(corebina,1997).

Hukum mendel ll yaitu pengelompokan gen secara bebas

berlaku ketika pembuatan gamet yang dimana gen terletak

pada kromosom yang berlainan.Dimana gen sealel secara

bebas pergi ke masing masing kutub meosis.pembuktian

hukum mendel ll ini dioakai pada persilangan dihibrid

atau polihibrid,yaitu persilangan dari dua individu yang

memiliki atau lebih karakter yang berbeda.Hukum ini juga

disebut hukum asoetasi.Hibrid adalah persilangan antara

75

dua individu yang berkaitan erat dengan hukum mandel ll

yang berbunyi”independent assostment of genes”.Atau

pengelompokan gen sevara bebas.Arti hibrid semacam itu

juga dikemukan oleh gardner ratio.fenotipe klasik yang

dihasilkan dari perkawinan dihibrida adalah 9:3:3:1,ratio

ini diperoleh dari alel alel pada kedua lokus

memperlihatkan hubungan dominan dan resesif.Ratio ini

dapat dimodifikasi jika atau kedua lokus mempunyai alel-

alel dominan dan alel lethal (Crowder,1990: 43).

Hukum Mendel II disebut juga hukum asortasi. Mendel

menggunakan kacang ercis untuk dihibrid, yang pada

bijinya terdapat dua sifat beda, yaitu soal bentuk dan

warna biji. Persilangan dihibrid yaitu persilangan dengan

dua sifat beda sangat berhubungan dengan hukum Mendel II

yang berbunyi “independent assortment of genes”. Atau

pengelompokan gen secara bebas. Hukum ini berlaku ketika

pembentukan gamet, dimana gen sealel secara bebas pergi

ke masing-masing kutub ketika meiosis.B untuk biji bulat,

76

b untuk biji kisut, K untuk warna kuning dan k untuk

warna hijau.Jika tanaman ercis biji bulat kuning

homozygote (BBKK) disilangkan dengan biji kisut hijau

(bbkk), maka semua tanaman F1 berbiji bulat kuning.

Apabila tanaman F1 ini dibiarkan menyerbuk kembali, maka

tanaman ini akan membentuk empat macam gamet baik jantan

ataupun betina masing-masing dengan kombinasi BK, Bk,Bk,

bk. Akibatnya turunan F2 dihasilkan 16 kombinasi,yang

terdiri dari empat macam fenotip, yaitu 9/16 bulat

kuning, 3/16 bulat hijau, 3/16 kisut kuning dan 1/16

kisut hijau. Dua diantara fenotip itu serupa dengan

induknya semula dan dua lainnya merupakan fariasi baru 

(Gooddenough,1984).

77

III. METODE PRAKTIKUM

A. Bahan Dan Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah botol

bening,cawan peptridi dan alat tulis.bahan yang digunakan

dalam praktikum ini yaitu lalat buah atau drosiphilla

melanogaster,media lalat,plastik bening,chloroform,kapas

dan lembar pengamatan.

B. Prosedur Kerja

1. 10-20 lalat drosophilla melanogaster dipilih dengan dua

tanda beda tertentu untuk dikawinkan,

78

2. Setelah nampak pupa(6-7 hari setelah dikawinkan),induk

persilangan haris dibuang sebelum pupa pupa menjadi

imago,

3. Pengamatan dilakukan pada keturunan F1.apabila terdapat

lebih dari satu macam fenotip,persilangan tidak dapat

diteruskan hingga F1 karena hasil.ini membuktikan bahwa

betina yang digunakan ada yang tidak virgin.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Lalat Drosophilla melanogaster(normal)No

.

Tipe

Lalat

Terli

hat

Gambar Keterangan

79

dari

1 Norma

l

(jant

an)

Atas 1. Warna mata :

Merah

2. Warna badan :

Kelabu

3. Panjang

sayap : Lurus

panjang

4. Segmen :

Bergaris hitam

diatasnya

2 Norma

l

(beti

na)

Atas 1. Warna mata :

Merah

2. Warna badan :

Kelabu

3. Panjang sayap

: Lurus

panjang

80

4. Segmen :

Bergaris

hitam pekat

3 Norma

l

(jant

an)

Bawah 1. Segmen :

Berwarna

hitam

2. AP : Tumpul

4 Norma

l

(beti

na)

Bawah 1. Segmen :

Berwarna

kelabu

2. AP : Lancip

2.Gambar Drosophilla melanogaster (ebony)No

.

Tipe

Lalat

Terli

hat

dari

Gambar Keterangan

81

1 Ebony

(jant

an)

Atas 1. Warna mata :

Merah

2. Warna badan :

Kelabu

3. Panjang

sayap : Lurus

panjang sama

dengan badan

4. Segmen :

Bergaris hitam

tebal

2 Ebony

(beti

na)

Atas 1. Warna mata :

Merah

2. Warna badan :

Kelabu

3. Panjang

sayap : Lebih

dari badan

82

4. Segmen :

Bergaris hitam

tipis

3 Ebony

(jant

an)

Bawah 3. Segmen :

Berwarna

hitam tebal

4. AP : Tumpul

4 Ebony

(beti

na)

Bawah 5. Segmen :

Berwarna

hitam tipis

6. AP : Lancip

3.Gambar Drosophilla melanogastern (dumphy)

No

.

Tipe

Lalat

Terli

hat

dari

Gambar Keterangan

83

1 Dumpy

(jant

an)

Atas 1. Warna mata :

Merah

2. Warna badan :

Coklat

3. Panjang

sayap : Tidak

melebihi tubuh

4. Segmen :

Bergaris hitam

tebal

2 Dumpy

(beti

na)

Atas 1. Warna mata :

Merah

2. Warna badan :

Coklat

3. Panjang

sayap : Tidak

melebihi tubuh

4. Segmen :

84

Bergaris hitam

tipis

3 Dumpy

(jant

an)

Bawah 1. Segmen :

Berwarna hitam

2. AP : Tumpul

4 Dumpy

(beti

na)

Bawah 1. Segmen :

Berwarna

kelabu

2. AP : Lancip

B. Pembahasan

Percobaan yang telah dilakukan george mandel

tidak hanya berhenti pada monohibrid saja akan tetapi

penelitian trus berlangsung hingga menghasilkan penemuan

dua sifat yang berbeda yaitu dihibrid.dihibrid adalah

persilangan antara dua individu dengan sifat yang

berbeda,yang masing masing sifat dispesifikan oleh

85

sepasang gen autosom berbeda yang berpasangan secara

bebas (dengan kata kata lain, gen gen pada kromosom

kromosom berbeda yang bukan kromosom seks). Persilangan

yang melibatkan analisis dua sifat yang saling bebas

disebut persilangan dihibrid. Persilangan ini merupakan

tipe dari hukum Mendel II yang disebut juga hukum

berpasangan bebas. Bunyi dari hukum Mendel II yaitu “bila

dua individu berbeda satu dengan yang lain dalam dua

pasang sifat atau lebih, maka diturunkannya sifat yang

sepasang tidak tergantung dari pasangan sifat yang

lain”.Persilangan dengan dua sifat beda yang lain juga

memiliki perbandingan fenotip F2 sama, yaitu 9 : 3 : 3 :

1.

Berdasarkan penjelasan pada persilangan dihibrid tampak

adanya hubungan antara jumlah sifat beda, macam gamet,

genotip, dan fenotip beserta perbandingannya.susnan gen

yang bebas merupakan hukum mandel 2 terkait penyilangan

dihibrid menyebabkan 4 perbandingan itu bias terjadi

86

Hasil perbandingan yang Mendel lakukan ini sesuai dengan

hukum probabilitas yang berbunyi “kesempatan munculnya

dua peristiwa atau lebih secara bersama sama adalah

hasil dari kesempatan untuk terjadinya pemisahan secara

bebas”. Selain dari perbandingan yang sama, Hukum

probabilitas juga memiliki kesimpulan yang sama pula

dengan hukum Mendel II. Ratio fenotipe dihibrid yang di

dadapat ini sesungguhnya baru ratio teoritis yang di

dapat dari perhitungan di atas kertas, dan melihat pada

susunan fenotipe individu individunya. Pada praktikum

sesungguhnya, rasio yang didapatkan tidak akan sesuai

atau sama persis denngan teori tersebut hanya saja

mendekati perbandingan tersebut.

Hukum mandel dan persilangan dihibrid merupakan

hal yang meimliki keterkaitan dimana hukum mandel adalah

persilangan dua individu atau lebih dan pesilangan yang

bersifat bebas. Sedangkan persilangan dihibrid adalah

persilangan dua individu yang memiliki sifat

87

berbeda.Jelaslah bahwa persilangan dihibrida merupakan

satu hal kesatuan dan dihibrida mrupakan bagian dari

aplikasi hukum mandel.

Mutasi merupakan penyebab fungsi dari suatu gen

menjadi berubah.Perubahan pada tingkat nukleotida akan

berpengaruh pada tingkat nukleotida kemudian mempengaruhi

transkripsi dan translasi dari gen untuk ekspresi

protein. Bahkan walaupun mutasi hanya mengubah satu basa

nitrogen secara berurutan akan menyebabkan sifat yang

muncul menjadi sangat berbeda karena perubahan basa

nitrogennya dapat mengubah pula protein yang terbentuk.

Jenis jenis mutan pada lalat buah ( Drosophilla

melanogaster ) yaitu:

1. Dumpy : Sayap lebih pendek hingga dua pertiga panjang

normal dengan ujung sayap tampak seperti terpotong. Bulu

pada dada tampak tidak sama rata. Sayap pada sudut 90o

dari tubuh dalam posisi normal mereka (Borror et al,

1998)

88

2. Sepia : Mata berwarna coklat sampai hitam akibat adanya

kerusakan gen pada kromosom ketiga, lokus 26 (Russell,

1994: 113)

3. Clot : Mata berwarna maroon yang semakin gelap menjadi

coklat seiring dengan pertambahan usia (Borror, 1994)

4. Ebony : Lalat ini berwarna gelap , hampir hitam

dibadannya. Adanya suatu mutasi pada gen yang terletak

pada kromosom ketiga. Secara normal fungsi gen tersebut

berfungsi untuk membangun pigmen yang memberi warna pada

lalat buah normal. Namun karena mengalami kerusakan maka

pigmen hitam menumpuk di seluruh tubuh (Borror et al,

1998)

5. Curly : Sayap pada lalat berbentuk keriting. Terjadi

mutasi gen pada kromosom kedua. Sayap-sayap ini menjadi

keriting karena adanya suatu mutasi dominan, yang berarti

bahwa satu salinan gen diubah dan menghasilkan adanya

kelainan tersebut (Borror et al, 1998)

89

6. White : Matanya berwarna putih yang terjadi akibat

adanya kerusakan pada gen white yang terletak pada

kromosom pertama lokus 1,5 dan benar-benar tidak

menghasilkan pigmen merah sama sekali (Pai, 1992:51)

7. Eyemissing : Mata berupa titik, mengalami mutasi pada

kromosom ketiga di dalam tubuhnya, sehingga yang harusnya

diintruksi sel di dalam larva untuk menjadi mata menjadi

tidak terbentuk karena adanya mutasi (Russell, 1994: 113)

8. Claret : Claret (ca) merupakan mutan dengan mata berwarna

merah anggur atau merah delima (ruby). Mutasi terjadi

pada kromosom nomor 3, lokus 100,7 (Russell, 1994: 113)

9. Taxi : Taxi merupakan mutan dengan sayap yang terentang,

baik ketika terbang mahupun hinggap. Mutasi terjadi pada

kromosom nomor 3, lokus 91,0 (Russell, 1994: 113)

10. Black : Seluruh tubuhnya berwarna hitam akibat adanya

kerusakan pada gen black pada kromosom kedua lokus 48.5

(Borror et al, 1998).

90

Beberapa contoh tanaman dihibrid yaitu kacang

ercis untuk dihibrid, yang pada bijinya terdapat dua

sifat beda, yaitu soal bentuk dan warna biji. B untuk

biji bulat, b untuk biji kisut, K untuk warna kuning dan

k untuk warna hijau. Jika tanaman ercis biji bulat kuning

homozygote (BBKK) disilangkan dengan biji kisut hijau

(bbkk), maka semua tanaman F1 berbiji bulat kuning.

Apabila tanaman F1 ini dibiarkan menyerbuk kembali, maka

tanaman ini akan membentuk empat macam gamet baik jantan

ataupun betina masing-masing dengan kombinasi BK, Bk,Bk,

bk. Akibatnya turunan F2 dihasilkan 16 kombinasi.yang

terdiri dari empat macam fenotip, yaitu 9/16 bulat

kuning, 3/16 bulat hijau, 3/16 kisut kuning dan 1/16

kisut hijau. Dua diantara fenotip itu serupa dengan

induknya semula dan dua lainnya merupakan fariasi baru

(Gooddenough,1984)

Selanjutnya adalah tanaman kedelai dengan

kecambah kedelai yang berwarana putih = 9, kecambah yang

91

berwaran ungu = 64. Contoh selanjutnya yaitu lalat buah

atau dresophilla melanogasterdengan persilangan sayap

panjang ,warna tubuh coklat dan sayap 2/3 panjang lalat,

warna coklat tubuh putih sehingga dihasilkan sayap

panjang warna tubuh coklat (244), sayap 2/3 panjang lalat

warna tubuh coklat (78), sayap panjang warna tubuh putih

(83), sayap 2/3 panjang lalat warna tubuh putih(27).

Tanaman semangka warna buah merah dengan buah tanpa biji

disilangkan semangka warna buah kuning dengan buah dengan

biji. Hasilnya buah semangka warna merah pingk dengan

buah tanpa biji.

Pada praktikum ini telah dilakukan persilangan

dihibrida pada lalat buah atau drosophilla melanogaster

dengan hasil x2 tabel > x2 hitung yang artinya hasil

signifikan ( hasil sesuai dengan perbandingan hukum

mandel 9:3:3:1 ).

92

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Persilangan dihibrid merupakan pewarisan atau persilangan

dua sifat dengan tanda yang berbeda.dan merupakan dari

hukum mandel dua atau pemilihan secara bebas.Dimana

segregasi suatu pasangan gen tidak bergantung kepada

segregasi pasangan gen lainnya, sehingga di dalam gamet-

gamet yang terbentuk akan terjadi pemilihan kombinasi

gen-gen secara bebas.

C. Saran

93

Praktikan harus lebih bersabar, tenang dang

teliti dalam pratikum persilangan lalat buah. Semangat

untuk para asisten mas mbak.

DAFTAR PUSTAKA

Kimball, John W. 1987. Biologi. Jakarta : Erlangga.

Suryo. 1994. Genetika. Yogyakarta : Gadjah Mada University

Press.

Welsh, James R and Johanis P. Mogea. 1991. Dasar – Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta : Erlangga.

Yatim, Wildan. 1983. Genetika Edisi ke-3. Bandung : Tarsi

94

Russell, P. J. 1994. Fundamental of Genetics. USA: Harper Collins College, Hlm 528

Shorrocks, B. 1972. Drosophila. London: Ginn and Company Limited, pp 31-48; 71-76; 103-116.

Crowdew, L. V. 1995. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.Erlangga, Jakarta

Goodenough, U., 1984. Genetika. Diterjemahkan oleh

Sumartono Adisoemarto.

Johnson, L.G., 1983. Biology. Wm. C. Brown Company

Publishers, Iowa.

LAMPIRAN

95

96

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teori pewarisan sifat dalam suatu populasi yang dapat

diterima kebenaranya dikemukakan oleh Gregor Mandel,teori

ini berdasarkan penelitian beliau selama bertahun tahun

yaitu dengan penelitian persilangan berbagai

varietaskacang kapri. Dalam percobaannya Mendel memilih

tanaman yang memiliki sifat biologi yang mudah diamati.

Berbagai alasan dan keuntungan menggunakan tanaman kapri

yaitu, (a) Tanaman kapri tidak hanya memiliki bunga yang

menarik, tetapi juga memiliki mahkota yang tersusun

sehingga melindungi bunga kapri terhadap fertilisasi oleh

serbuk sari dari bunga yang lain. Hasilnya, tiap bunga

menyerbuk sendiri secara alami; (b) Penyerbukan silang

dapat dilakukan secara akurat dan bebas, dapat dipilih

mana tetua jantan dan betina yang diinginkan; (c) Mendel

dapat mengumpulkan benih dari tanaman yang disilangkan,

97

kemudian menumbuhkannya dan mengamati karakteristik

(sifat) keturunannya.

semakin pesatnya pengetahuan dan seiring zaman

hukum mendel masih digunakan dalam persilangan hingga

zaman ini.Biasanya kita beranggapan bahwa suatu sifat

keturunan yang nampak pada suatu individu itu ditentukan

oleh sebuah gen tunggal, misalnya gen R, bunga putih oeh

gen r, buah bulat batang pendek oleh gen B, buah oval

(lonjong) oleh gen b,batang tinggi oleh gen T,batang

pendek oleh gen t. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-

hari seringkali kita mengetahui bahwa cara diwariskanya

sifat keturunan tidak mungkin diterangkan dengan pedoman-

pedoman diatas, karena sulit sekali disesuaikan dengan

hokum-hukum mendel, itu terbukti bahwa adanya

penyimpangan hukum mandel dimana disebabkan adanya

pesilangan suatu populasi yang menghasilkan suatu sifat

yang sama persis pada hukum mandel.

B. Tujuan

98

Tujuan dari praktikum kali ini yaitu agar praktikum depat

mengetahui penyimpangan hukum mandel.

II. TINJAUAN PUSTAKA

99

Hukum mendel II atau dikenal dengan The Law of

Independent assortmen of genesatau Hukum Pengelompokan.

Gen Secara Bebas dinyatakan bahwa selama pembentukan

gamet, gen-gen sealel akan memisah secara bebas dan

mengelompok dengan gen lain yang bukan alelnya.

Pembuktian hukum ini dipakai pada dihibrid atau

polihibrid, yaitu persilangan dari 2 individu yang

memiliki satu ataulebih karakter yang berbeda. Monohibrid

adalah hibrid dengan 1 sifat beda, dan dihibrid adalah

hibrid dengan 2 sifat beda, akan menghasilakn

perbandingan 9:3:3:1. Fenotif adalah penampakan/

perbedaan sifat dari suatu individu tergantung dari

susunan genetiknya yang dinyatakan dengan kata-kata

(misalnya mengenai ukuran, warna, bentuk, rasa, dsb).

Genotif adalah susunan genetik dari suatu inidividu yang

ada hubungannyadengan fenotif; biasanya dinyatakan dengan

simbol/tanda huruf ( Suryati, Dotti. 2007).

100

Pada beberapa gen yang berinteraksi atau dipengaruhi oleh

gen lain,digunakan untuk menumbuhkan karakter. Gen-gen

itu mungkin terdapat pada

kromosom sama (berangkai), mungkin pula pada kromosom

berbeda. Setelah

penemuan Mendel dan penelitian awal tentang pewarisan

sifat secara bebas,diketahui bahwa tidak semua keturuan

yang bersegregasi dapat dipisahkan

menjadi kelas-kelas yang jelas dengan nisbah yang

sederhana. Keragaman nisbah

genetika Mendel ini dapat dijelaskan berdasarkan adanya

interaksi gen, yaitu

pengaruh satu alel terhadap alel lain pada lokus yang

sama dan juga pengaruh satu

gen pada satu lokus terhadap gen pada lokus lain

(Crowder, 1993).

Hukum-hukum mendel merupakan prinsip dasar genetika.

hukum Mendel terdiri atas 2 hukum, yaitu:

101

1. Hukum Mendel I ( Hukum Pemisahan Mendel - Prinsip

Segregasi – Hukum pemisahan gen sealel )

a. Dalam peristiwa pembentukan sel kelamin (gamet),

pasangan-pasangan alel akan memisah secara bebas.

b. Berlaku untuk pembastaran dengan satu sifat beda

(monohibridisasi), baik dominansi maupun intermediet.

2. Hukum Mendel II (Hukum Kebebasan Mendel = Prinsip

berpasang-pasangan secara bebas)

a. Dalam peristiwa pembentukan gamet, alela-alela

mengadakan

kombinasi secara bebas sehingga kombinasi sifat-sifat

yang muncul dalam

keturunannya beraneka ragam.

b. Berlaku untuk pembastaran dengan dua sifat beda

(dihibridisasi) atau lebih, baik dominansi maupun

intermediet. ( Yatim,1986 ).

102

III. METODE PRAKTIKUM

A. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah mata uang logam dan

lembar pengamatan.Alat yang digunakan meliputi : uang

logam, kalkulator dan alat tulis.

B. Prosedur Kerja

1. Satu kantong plastik berisi kancing warna

diambil,kemudian kocok sampai homogen,

2. Satu butir kancing diambil serta cata hasilnya,

3. Kancing diambil sebanyak 90x dan 160x, kemudian cata pada

lembar pengamatan,

4. Analisis data menggunakan uji x2,

103

5. Kantong dibagian atas dicantumkan kode.

IV. HASIL PEMBAHASAN

A. Hasil

PERCOBAAN 90X

Karakter Yanag diamati Jumlah

Hitam KuningO 79 11 90

E 1316 x 90 = 3

16 x 90 = 90

104

73,125 16,875|O-E|2 (|79- 73,125|)-

0,5)2 = 28,890

(|11-16,875|)-

0,5)2 = 28,89057,78

|O-E|2

E 28,89073,125

=¿0,398 28,89016,875 = 1,712 2,107

X2 0,398 1,712 2,107

X2 hitung = 2,107

X2 tabel = 3,84

Kesimpulan: X2 hitung < X2 tabel maka pengamatan

signifikan atau sesuai dengan perbandingan.

Percobaan 160 x

Karakter Yanag diamati Jumlah

Hitam KuningO 120 40 160

105

E 1316 x 160 = 130

316 x 160 = 30 160

|O-E|2 (|120-130|)-

0,5)2 = 90,25

(|40-30|)-0,5)2

= 90,25180,5

|O-E|2

E 90,25130 = 0,694 90,25

30 = 3,008 3,702

X2 0,694 3,008 3,702

Kesimpulan: X2 hitung < X2 tabel maka pengamatan

signifikan atau sesuai dengan perbandingan.

X2 hitung = 3,702

X2 tabel = 3,84

B. Pembahasan

106

Seorang jenius tahun 1910 T.H. Morgan, seorang

sarjana Amerika yang dapat menemukan sebuah teori dimana

teori ini akan menimbulkan penyimpangan hukum mandel.

Penyimpangan ini terjadi pada lalat buah, sampai saat

telah diketahui 5.000 gen , sedangkan lalat buah hanya

memiliki 4 pasang kromosom.Hal itu membuktikan bahwa pada

sebuah kromosom didalam gamet tidak terdapat sebuah

gen.Tetapi puluhan bahkan ratusan yang dimana gen itu

sendiri memiliki pekrjaan atau aktivitas dalam kromosom

untuk menumbuhkan sifat,tetapi ada beberapa gen yang

berinteraksi atau dipengaruhi oleh gen lain untuk

menumbuhkan sifat.

Interaksi gen akan menimbulkan perbandingan fenotip

yang ketutrunan akan menyipang dari hukum mandel. Jika

pada persilangan dihibrid menurut mandel fenotip yang

dihaisilkan f2 adalah 9:3:3:1, pada penyimpangan semu

perbandingan tersebut akan menjadi (9:3:4),(9:7) , atau

(12:3:1).Penyimpangan semu hukum Mendel adalah

107

perbandingan fenotip dari persilangan monohibrid dan

dihibrid yang seolah-olah tidak mengikuti pola 3 : 1

ataupun pola 9 : 3 : 3 : 1 . Pola tersebut dapat berupa 9

: 3 : (3+1), (9+3) : 3 : 1, atau 9 : (3+3+1). Hal ini

disebabkan interaksi antargen yang dapat menyebabkan

perbandingan fenotip yang menyimpang dari hukum

Mendel.Bentuk interaksi antargen yang menyebabkan

penyimpangan semu hukum Mendel dapat berupa atavisme,

epistasis-hipostasis, polimeri, kriptomeri, dan gen

komplementer.

Penyimpangan hukum mandel memiliki beberapa bentuk

yaitu :

A. Avatisme ( interaksi gen)

Avatisme atau interaksi dalam bentuk pada pial ayam

ditemukan oleh W. Bateson dan R.C. punnet. Pada jengger

ayam tidak satu gen saja yang mengatu sifat akan tetapi

terdapat dua sifat yang saling berinteraksi.Berbeda

108

dilakukan oleh Mendel pada kacang ercisnya maka sifat dua

buah bentuk jengger dalam satu ayam sangatlah ganjil.

Dengan adanya interaksi antara dua gen dominan dan gen

resesif seluruhnya akan menghasilkan variasi fenotipe

baru, yakni ros dan pea. Gen dominan R yang berinteraksi

dengan gen resesif P akan menghasil- kan bentuk jengger

ros dan gen resesif r yang bertemu dengan gen dominan.

B. Kriptometri

Kriptometri merupakan salah satu penyimpangan

hukum mandel yaitu gen yang bersifat yang akan hanya

muncul jika hadi bersama dengan gen domina yang

lain.Peristiwa ini terjadi pada persilangan bunga linaria

maroccana dari galur alaminya yaitu warna merah dan putih

yang ternyata hasil f1 nya yaitu berwarna ungu

seluruhnya. Itu disebabkan karna adanya suatu pigmen yang

berada dalam bunga(abtosianin).

C. Polimeri

109

Persilangan yang dilakukan oleh Nelason Ehle

pada gandum dengan warna biji merah dan putih.peristiwa

ini mirip dengan persilangan dihibrid yang tidak dominan

sempurna menghasilkan warna peralihan seperti merah muda.

Tetapi pada persilangan ini tidak hanya dikontrol oleh

satu gen sifat saja akan tetapi oleh dua gen yang berbeda

lokus, namun masih mempengruhi sifat. peritiwa ini

dinamakan dengan polimeri.

D. Epistasis dan hipostasis

Interaksi ini yaitu dimana salah satu gen

bersifat menutupi baik terhadap alelnya dan alel

lainya.epistasis adalah sifat yang menutupi, sedangkan

hipostasis adalah sifat yang ditutupi.

E. Komplementer

Salah satu tipe interaksi gen-gen pada organisme adalah

saling men- dukung munculnya suatu fenotipe atau sifat.

Penyimpangan hukum mandel adalah sebuah

penyimpangan dimana sebuah persilangan menghasilkan data

110

atau sifat yang tak sesuai dengan hukum

mandel.Pembelajaran penyimpangan hukum mandel yaitu untuk

menemukan sifat baru dalam penyilangan sesuai keinginan

peneliti.selain itu dengan adanya penyilangan hukum

mandel akan menemukan sebuah interaksi gen yang akan

menimbukan sebuah hukum baru.

Hasil yang diperoleh dalam praktikum ini yaitu

pengambilan kancing warna pada kantong plastik dengan

epistasis dominan Resesif yaitu bahwa semua data

menunjukan hasil signifikan yaitu pengambilan 90x yaitu

x2 tabel > x2 hitung dengan hasil perbandingan 13 :3. Dan

pada pengambilan 160x hasil data yaitu x2 tabel > x2

hitung,maka hasilnya juga signifikan (sesuai literatur),

dengan perbandingan 13 : 3. Untuk hasil dari pengamatan

dan percobaan lain dapat dilihat pada lampiran.

V. PENUTUP

111

A. Kesimpulan

Penyimpangan semu hukum Mendel adalah perbandingan

fenotip dari persilangan monohibrid dan dihibrid yang

seolah-olah tidak mengikuti pola 3 : 1 ataupun pola 9 : 3

: 3 : 1 . Pola tersebut dapat berupa 9 : 3 : (3+1), (9+3)

: 3 : 1, atau 9 : (3+3+1).Contoh penyimpangan hukum

mendel 2 antara lain : Komplementer Kriptomeri Epistasis

– Hipostasis Polimeri. Hasil percobaan menunjukan ada Ho

yang ditolak dan dierima. Ditolak karena X2hitung>

X2tabel. Diterima karena X2hitung < X2tabel.

B. Saran

Sebaiknya praktikan untuk lebih teliti dalam

melakukan pengambilan kancing baju agar tidak terjadi

kegalatan.

112

DAFTAR PUSTAKA

Suryo. 2004. Genetika. Gadjah Mada University:Yogyakarta

Yatim, W. 2003. Genetika. Tarsito. Bandung

Crowder, L. V. 1986. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta : GadjahMada University Press.

Pay, C. Anna. 1987. Dasar-dasar Genetika. Jakarta: Erlangga.

Suryo, 1986. Genetika. Yogyakarta : Gadjah Mada University

Press.

Tjien, Kiaw. 1991. Genetika Dasar Jurusan Biologi. Bandung: ITB.

Halang, Bund dan Muhammad Zaini. 2012. Penuntun Praktikum

Genetika. Jurusan PMIPA FKIP UNLAM . Banjarmasin.

Wildan, Yatim. 1986. Genetika. Tarsitu : Bandung.

113

LAMPIRAN

114

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pola pewarisan sifat tidak hanya dapat dipelajai

melalui sebuah uji percobaan persilangan buatan.Pada

tanaman keras atau hewan-hewan dengan daur hidup panjang

115

seperti halnya gajah, misalnya, suatu persilangan baru

akan memberikan hasil yang dapat dianalisis setelah kurun

waktu yang sangat lama. Demikian pula, untuk mempelajari

pola pewarisan sifat tertentu pada manusia jelas tidak

mungkin dilakukan percobaan persilangan.Pola pewarisan

sifat pada organisme-organisme semacam itu harus

dianalisis menggunakan data hasil pengamatan langsung

pada populasi yang ada.

Keanekaragaman adalah sifat beda dari suatu

organisasi spesies. Dengan adanya sifat beda akan terjadi

variasi, maka dari itu perlu bagi mahasiswa mengadakan

percobaan dan pengamatan ini untuk mengetahui faktor –

faktor serta sifat secara genetik atau pengaruh

lingkungan yang mempengaruhi keanekaragaman dan

keseragaman pada makhluk hidup. Meskipun terdapat

keseragaman pada makhluk hidup , tetapi tidak ada manusia

yang tepat sama sekalipun kembar identik , Setiap manusia

memiliki keunikan masing-masing , individu yang satu

116

dengan yang lainnya mempunyai persamaan dan perbedaan

sifat yang menurun , baik sifat kualitatif maupun

kuantitatif .

Keanekaragaman yang tampak secara fenotip pada

tumbuhan dan hewan juga mempunyai variasi antara lain :

bentuk, warna, dan ukuran, sedangkan pada manusia dengan

adanya pengaruh lingkungan maka individu yang bergenotip

sama kemungkinan akan mempunyai fenotip yang berbeda.

Adanya pewarisan sifat, dalam populasi dapat dilihat

adanya sifat yang sangat bervariasi sehingga kecil

kemungkinan persamaannya

B. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk menghitung frekuensi

alel dan frekuensi genotip; membuktikan hukum hardy-

weinberg, serta mengukur sifat sifat kualitatif dan

kuantitatif.

117

II. TINJAUAN PUSTAKA

Genetika populasi ialah cabang ilmu yang

mempelajari gen gen dalam populasi,yangmenguraikan secara

sistematik dan matematik akibat dari keturunan dari

tingkat suatu populasi.Populasi adalah suatu kelompok

organisasi dari suatu keturunan spesies. Dan dari situ

dapat dapat diambil semple.Semua makhluk hidup merupakan

masyarakat dalam suatu populasi dimana merupakan hasil

118

dari perkawinan antar spesies dan memiliki lengkang gen

yang sama.Lengkang gen (gen pool) yaitujumlah dari semua

alel yang berlainan atau keterangan genetik dalam anggota

dari suatu populasi secara kawin (suryo, 1986).

Dalam tahun 1908 G.H. Hardy ( seorang ahli matematik

bangsa inggris ) dan W. Weinberg ( seorang dokter bangsa

jerman ) secara terarah menemukan dasar dasar yang ada

hubunganya dengan frekuensi da dalam populasi.prinsip

yang terbentuk pernyataan teoritis itu dikenal sebagai

prisnsip Ekuilibrum Hardy-Weinberg.Pernyataan ( dalam

keseimbangan ), maka baik frekuensi gen maupun frekuensi

genotip akan tetap dari satu generasi ke generasi

seterusnya.Hal ini dijumpai dalam populasi besar,dimana

perkawinan berlangsung secara acak ( random) dan tidak

ada pilihan/ pengaturan atau faktor lain yang dapat

merubah frekuensi gen ( Suryo, 1986).

Genetika ( ilmu keturunan ) tegolong dalam ilmu hayat

yang mempelajari turun – temurunnya sifat sifat induk

119

atau orang tua kepada keturunannya). Terbentuknya

individu hasil perkawinan yang dapat dilihat dalam wujud

fenotip, pada dasarnya hanya merupakan kemungkinan-

kemungkinan pertemuan gamet jantan dan gamet

betina.Keturunan hasil suatu persilangan tidak dapat

dipastikan begitu saja, melainkan hanya diduga

berdasarkan peluang yang ada. Sehubungan dengan itu,

peranan teori kemungkinan ( peluang ) sangat penting

dalam mempelajari genetika( Suryo, 2008).

Sifat kualitatif adalah sifat yang secara kualitatif

berbeda sehingga mudah dikelompokkan dan biasanya

dinyatakan dalam kategori, Sifat ini yang menjadi obyek

penelitian Mendel sehingga tercipta hukumnya yang yang

terkenal dengan Genetika Mendel menyangkut segregasi,

rekombinasi, linkage, interaksi non alel dan lain-lain

yang dapat menyebabkan berhasil tidaknya

hibridisasi.Banyak sifat penting seperti produksi, kadar

protein dan kualitas dikendalikan oleh kegiatan banyak

120

gen yang masing-masing mempunyai pengaruh kecil pada

sifat itu. Dengan adanya pengaruh lingkungan, akan

menambah pengaburan perbedaan genetika

tersebut(Stanfield, 1991)

        Teori Mendel tidak dapat diterapkan untuk

mempelajari proses menurunnya sifat ini, tetapi digunakan

teori lain yakni genetika kuantitatif. Untuk sifat

kualitatif pekerjaan seleksi akan lebih efisien bila

didasarkan atas variasi genetik. Akan tetapi untuk

menyeleksi sifat kuantitatif tidak lagi mendasarkan pada

variasi genetik, tetapi pada variasi fenotipe individu-

individu dalam populasi. Sifat kuantitatif yang

dipelajari dinyatakan dalam besaran kuantitatif bagi

masing-masing individu tanaman yang selanjutnya digunakan

pendekatan analisis sejumlah ukuran sifat itu (Crowder,

L.V. 1986).

121

III. METODE PRAKTIKUM

122

A. Bahan Dan Alat

bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah

kantong pelastik berisi biji kedelai, kantong pelastik

yang berisi kancing berwarna, kantong plastik yang berisi

kacang tanah dan lembar pengamatan.Alat yang diguanakan

dalam praktikum ini adalah neraca ( timbangan eletrik),

kalkulator dan alat tulis.

B. Prosedur Kerja

Pecobaan 1.

Misal suatu populasi yang sudah keadaan

seimbang,tersusun dari individu individu dengan warna

merah (GG), putih(gg), dan merah muda (Gg).

1. Sebanyak 200 individu diambil secara acak

2. Individu yang dipilih dicatat warnanya

123

3. Frekuensi genotip dan frekuensi alel G dan alel g

dihitung.

Percobaan 2.

Siapkan kantong yang sama ukuranya

1. Setiap kantong dengan 2 macam warna kancing baju diisi

dengan perbandingan seperti hasil perhitungan point

1.Kedua kantong isinya sama banyak

2. Secara acak kancing diambil dari setiap kantong dan catat

warna keduanya

3. Pengambilan diulang sebanyak 100x

124

4. Frekuensi alel dan frekuensi genotipnya dihitung

5. Label yang tersedia dimasukan data

6. X2 sebagai analisis.

Percobaan 3.

Pengamatan karakter kuantitatif dan kualitatif

menggunakan kacang tanah:

1. Individu secara acak diambil dan timbang dari populasi

kacang tanah yang tersedia

2. Pekerjaan tersebut diulang sebanyak 100x

3. Warna dan bobotnya diamati dan buat grafiknya.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

125

Percobaan 1

Misal

GG = 39 X

Gg = 50 Y

Gg = 111 Z

Z£populasi =

111200 = 0,555

1. Perhitungan frekuensi alel

p+ q = 1

( p + q )² = 1²

p² +2pq + q² = 1

q² = √0,555 = 0,745

Jika p + q = 1

Maka p = 1 – q

P = 1 – 0,745

P = 0,255

GG(merah) = p² = (0,255)² x 100% = 6,502

126

Gg(merah muda) = 2pq = 2 (0,255) (0,745) x 100 % = 37,995

gg(putih) = q² = (0,745)² x 100% = 55,502

p² : 2pq : q² = GG + Gg + gg

6,502 : 37,995 : 55,502

1 : 5,843 : 8,53

Hasilnya tidak signifikan atau tidak sesuai dengan teori

Tabel 1.1 Uji X2 Percobaan 1Karakteristik

GG(merah) Gg(putih) Gg(merahmuda)

jumlah

Observasi(O) 39 50 111 200

Harapan(E)

14×200=50 2

4×200=100 1

4×20=50 200

(|O−E|)2 (|39−50|)2

¿121(|50−100|)

2

¿2500

(|111−50|)2

¿3721

6342

(|0−E|)2

E(121)²50

=2,42 (2500)²100

=25 (3721)²50

=74,42 107,84

X2 2,42 25 74,42 107,84

X² table = 5,99

X² hitung = 107,84

127

X² table < X² hitung jadi bersifat tidak signifikan atau

tidak sesuai dengan teori.

Percobaan 2

Misal

HH = 24 X

Hk = 53 Y

kk= 23 Z

Z£populasi =

23100 = 0,23

q² = z = 23

q² = √ 23100

¿√0,23

= 0,47

Jika p + q = 1

Maka p = 1 – q

P = 1 – 0,47

P = 0,53 g

128

Perhitungan frekuensi genotip

HH = p² = (0,53)² x 100% = 28,09

Hk = 2pq = 2 (0,53) (0,47) x 100 % = 49,82

kk = q² = (0,47)² x 100% = 22,09

p² : 2pq : q² = HH + Hk + kk

28,09 : 49,82 : 22,09

1,27: 2,25 : 1

1 : 2 : 1

Hasilnya tidak signifikan atau tidak sesuai dengan teori

Tabel 1.2 Uji X2 Percobaan 2Karakteristik

HH Hk kkjumlah

Observasi(O) 24 53 23 100

Harapan(E)

14×100=25 2

4×100=50 1

4×100=25 100

(|O−E|)2 (|24−25|)2

¿1(|53−50|)

2

¿9

(|23−25|)2

¿4

14

(|0−E|)2

E(1)25

=0,04 (9)50

=0,18 (4)25

=0,16 0,38

X2 0,04 0,18 0,16 0,38

129

X² table = 5,99

X² hitung = 0,38

X² table > X² hitung jadi bersifat signifikan jadi

percobaan sesuai dengan perbandingan Hukum Mendel atau

sesuai dengan teori.

Percobaan 3Tabel 1.3 Pengamatan Kuantitatif dan Kualitatif.

Bobot 0,1 0,2 0,3

Jumlah 37 53 10

Grafik Pengamatan Kuantitatif dan Kualitatif.

0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.350

10

20

30

40

50

60

Uji Kuantitatif dan Kualitatif

Jumlah

Bobot (gram)

Juml

ah

130

B. Pembahasan

Populasi Mendel meruapakan suatu kelompok organisme

yang bereproduksi secara seksual dengan derajat hubungan

keluarga yang relatif dekat yang berada di dalam batas-

batas geografis dimana terjadi antar-perkawinan

(interbreeding). Jika semua gamet yang dihasilkan oleh

suatu populasi Mendel ditetapkan sebagai campuran

hipotesis unit-unit genetik yang akan menimbulkan

generasi berikutnya, kita mempunyai konsep suatu kelompok

gen (gen pool).

Jika kita memperhatikan akan sepasang alel (A dan a),

kita akan menemukan bahwa persentase gamet-gamet pada

pusat gen yang mengandung A atau a akan bergantung pada

frekuensi-frekuensi genotipe dari generasi parental yang

gamet-gametnya membentuk pusat gen ini. Misalnya, jika

sebagian besar populasi itu bergenotipe resesif aa, maka

frekuensi alele resesif dalam pusat gen itu akan relatif

tinggi, dan persentase gamet-gamet yang mengandung alele

131

dominan A secara bersesuaian akan rendah. Perkawinan

antar anggota dalam suatu populasi yang terjadi secara

acak maka frekuensi zigotik yang diharapkan pada generasi

berikutnya dapat diramalkan dari pengetahuan tentang

frekuensi gen (alelik) dalam pusat gen dari populasi

parental, (Stanfield, 1991).

Bahwa p + q = 1, yaitu persentase gamet-gamet A dan a

harus menjadi 100% umtuk memperhitumgkan semua gamet

dalam pusat gen. Frekuensi-frekuensi genotipe (zigotik)

yang diharapkan pada generasi berikutnya dapat diringkas

seperti berikut:

(p + q)2 = p2 + 2pq + q2 = 1,0

AA Aa aa

Jadi p2 adalah fraksi generasi berikutnya yang diharapkan

menjadi homozigot dominan (AA), 2pq adalah fraksi yang

diharapkan heterozigot (Aa), dan q2 adalah fraksi yang

diharapkan resesif (aa). Semua fraksi genotipe ini harus

132

menjadi satu unit untuk memperhitungkan semua genotipe

dalam populasi keturunan.

Rumus ini, yang mengekspresikan harapan-harapan

genotipe dari keturunan yang berkenaan dengan frekuensi-

frekuensi gametik (alelik) dari pusat gen parental,

disebut hukum Hardy-Weinberg, (Stanfield, 1991). Yaitu Di

bawah suatu kondisi yang stabil, baik frekuensi gen

maupun perbandingan genotip akan tetap (konstan) dari

generasi ke generasi pada populasi yang berbiak secara

seksual”.

Hukum hardy weinberg berfungsi sebagai parameter evolusi

dalam suatu populasi. Bila frekuensi gen dalam suatu

populasi selalu kontan dari generasi,maka populasi

tersebut tidak mengalami evulasi. Jika salah satu salah

satu syarat tidak terpenuhi maka gen akan berubah,yang

artinya populasi tersebut sedang atau akan mengalami

evolusi atau perubahan.

133

Frekuensi genotipe didefinisikan sebagai proporsi atau

persentase genotipe tertentu di dalam suatu populasi.

Frekuensi genotipe dapat pula diartikan sebagai

proporsi/persentase individu di dalam suatu populasi yang

tergolong ke dalam genotipe tertentu. Frekuensi genetik

menggambarkan susunan genetik populasi tempat mereka

berada. Susunan genetik suatu populasi ditinjau dari gen-

gen yang ada dinyatakan sebagai frekuensi gen, atau

disebut juga frekuensi alel, yaitu proporsi atau

persentase alel tertentu pada suatu lokus. Contoh

perhitungan frekuensi genotipe dan frekuensi alel adalah

data frekuensi golongan darah sistem MN pada orang Eskimo

di Greenland menurut Mourant (1954), Frekuensi alel

adalah proporsi ataupun perbandingan keseluruhan kopi gen

yang terdiri dari suatu varian gen tertentu (alel).

Dengan kata lain, ia merupakan jumlah kopi suatu alel

tertentu dibagi dengan jumlah kopi keseluruhan alel pada

suatu lokus dalam suatu populasi. Ia dapat diekspresikan

134

dalam bentuk persentase. Dalam genetika populasi,

frekuensi alel digunakan untuk menggambarkan tingkat

keanekaragaman genetik pada suatu individu, populasi, dan

spesies.

Apabila diketahui:

1. lokus tertentu pada suatu kromosom beserta gen yang

menduduki lokus tersebut

2. suatu populasi berjumlah N individu yang membawa n

lokus pada tiap-tiap sel somatik mereka (contohnya dua

lokus pada sel spesies diploid yang mengandung dua set

kromosom)

3. terdapat alel-alel gen yang berbeda

4. terdapat a kopi suatu alel

maka frekuensi alelnya adalah persentase keseluruhan

kemunculan lokus tersebut yang diduduki oleh satu alel

tertentu dan frekeunsi satu alelnya adalah a/(n*N).

Sifat kualitatif merupakan sifat-sifat yang mudah

digolongkan kedalam kategori fenotipe yang jelas.

135

Fenotipe-fenotipe yang jelas ini berada dibawah kendali

genetik dari hanya satu atau beberapa gen dengan sedikit

atau tanpa modifikasi-modifikasi lingkungan yang

mengaburkan pengaruh-pengaruh gennya. Pigmentasi normal

atau albino, penggunaan tangan kanan atau kiri, dan

rambut lurus (normal) atau keriting merupakan salah satu

contoh dari sifat kualitatif.

         Banyak sifat tanaman dan hewan lebih

memperlihatkan perbedaan tingkatan fenotipe kontinu

daripada perbedaan tingkatan fenotipe yang jelas dan

tegas seperti yang dijumpai dalam segregasi sifat Mendel.

Sifat-sifat ekonomis penting seperti hasil tanaman,

produksi telur dan susu, pertambahan berat badan, tinggi

tanaman, ketahanan terhadap penyakit dan lain-lain,

menunjukan pola yang seolah-olah tercampur dari satu

bentuk ke bentuk lainnya. Sifat-sifat ini sering disebut

sifat-sifat kuantitatif yang dibedakan dari sifat

136

kualitatif yang kategorinya berbeda jelas, (Crowder,

1986).

Sifat kuantitatif adalah penyusunan genotip dari

suatu kultivar agar lebih bermanfaat. Juga dapat

diartikan sebagai ilmu genetika yang mempelajari model

pewarisan sifat sifat kuantitatif. Beberapa prinsip

diantaranya:1. Merubah susunan genotip, 2. Harus ada

keragaman genotip, 3. Kebanyakan sifat agronomis

dikendalikan oleh gen minor.

perkawinan terjadi apabila secara rambang dan

apabila beberapa asumsi terpenuhi maka frekuensi alele

dalam populasi akan tetap dalam keseimbangan yang stabil,

yaitu tidak berubah dari satu generasi ke generasi

berikutnya. Tipe gamet yang berbeda (gamet dengan alele

berbeda) akan terbentuk sebanding dengan frekuensi

masing-masing alelenya dan frekuensi tiap tipe zigot akan

sama dengan hasil kali dari frekuensi gamet-gametnya.

Asumsi untuk keseimbangan Hardy-Weinberg:

137

1. Perkawinan secara rambang. Dalam perkawinan

rambang fenotipe individu tidak mempengaruhi pilihan

pasangannya. Perkawinan rambang lebih banyak terjadi

diantara tanaman diantara manusia dan hewan.

2. Tidak ada seleksi. Semua gamet mempunyai kesempatan

sama untuk membentuk zigot dan semua zigot mempunyai

viabilitas (daya hidup) dan fertilitas sama.

3. Tidak ada migrasi, yaitu tidak ada introduksi alele

dari populasi lain.

4. Tidak ada mutasi. Mutasi adalah proses yang lambat

dan perubahan frekuensi alele biasanya minimal.

5. Tidak ada penghanyutan genetik rambang (random

genetic drift). Penghanyutan terjadi dalam populasi kecil

karena contoh alele yang kecil bila dibandingkan suatu

populasi besar.

6. Meiosis normal sehingga hanya faktor kebetulan yang

berlaku dalam gametogenesis.

138

Dan dari hasil praktikum bahwa asumsi asumsi hukum hardy

weinberg perlakuan perkawinan secara acak,tidak ada

seleksi dan hasil perbadingan sesuai dengan hukum mandel.

Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan pada

percobaan kedua yaitu hasil perhitungan frekuensi genotip

dengan perbandingan 1,27;2,25;1 = 1:2:1

Dengan x2 tabel 5,99 dan x2 hitung 0,38 sehingga x2 tabel > x2

hitung(percobaan sesuai dengan perbandingan genotip hukum

mandel). Percobaan 1 yaitu pada pengambilan 200 kancing

diperoleh warna merah sebanyak 39, warna putih 50 dan

warna merah muda 111. Setelah dianalisis mengahsilkan

data x2 tabel 5,99 < x2 hitung sehingga bersifat

signifikan.Dikarnakan saar perhitungan dasar kesalahan

praktikum dalam membaca dan mencatat warna kuning terjadi

tidak kehomogenan.pada percobaan 3 hasil yaitu bobit 0,1:

0,2:0,3 dengan jumlah 37:53:10.

139

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hukum hardy heimberg yaitu di bawah suatu kondisi

yang stabil, baik frekuensi gen maupun perbandingan

genotip akan tetap (konstan) dari generasi ke generasi

pada populasi yang berbiak secara seksual”.Berdasarkan

praktikum yang telah kami lakukan pada percobaan kedua

yaitu hasil perhitungan frekuensi genotip dengan

perbandingan 1,27;2,25;1 = 1:2:1. Dengan x2 tabel 5,99

dan x2 hitung 0,38 sehingga x2 tabel > x2 hitung(percobaan sesuai

dengan perbandingan genotip hukum mandel).

B. Saran

1. Mahasiswa dalam praktikum harus lebih teliti dan serius.

140

2. Asisten harus benar benar meperhatikan praktikan.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2.

Jakarta: Erlangga.

Crowder, L. V. 1986. Genetika Tumbuhan. Gadjah MadaUniversity Press:Yogyakarta.

Kimball, John W. 1994. Biologi Edisi Kelima. Erlangga: Jakarta.

Stanfield, W. D. 1991. Genetika Edisi Kedua. Erlangga:Jakarta.

Suryo. 1983 Genetika. Gadjah Mada University

Press:Yogyakarta.

141

Susanto, Agus Heri.2011. Genetika. Graha ilmu.

Yogyakarta.

LAMPIRAN

142

143

BIODATE .

Muhammad Ikhsan Dilahirkan di Kendari

4 Juli 1995, anak pertama dari dua

bersaudara( adik laki laki) keluarga

Bapak Widayadi dan Ibuk Astuti.

Penulis menyelesaikan Pendidikan

Dasar SD Negeri 02 Wuura KENDARI.

Pada tahun 2007 penulis menyelesaikan

Sekolah pendidikan Menengah MTs Al-Muhajirin Konsel

Sulawesi Tenggara. Pada tahun 2010 penulis menyelesaikan

pendidikan Menengah Akhir MA MA’ARIF NU BLITAR pada tahun

2013, dan meneruskan jenjang kuliah di Universitas

Jenderal Soedirman fakultas Pertanian (S1) Jurusan

Agroteknologi 13 Purwokerto Bayumas Jawa Tengah.

144

Hidup tanpa laporan rasanya hampar .....ada laporan hidup lebih berasa.....

145