Upload
independent
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI
“PENENTUAN WAKTU SETEMPAT”
OLEH:
KHOIRIYYAH AL-ADAWIYYAH
D1B014074
KELOMPOK 2
DOSEN PEMBIMBING: Ir. ENDRIANI, M.P.NIP. 1962060201989032005
FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS JAMBI
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Penentuan
Waktu Setempat ini.
Laporan Penentuan Waktu Setempat ini disusun sebagai pelengkap mata
kuliah agroklimatologi. Dengan selesainya laporan pengamatan ini, tidak terlepas
dari bimbingan dosen pembimbing, ibu Ir. Endriani, M.P.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan
Oktober, 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………….............................................(i)
DAFTAR ISI………………………………………………………………….....(ii)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………...…...1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………….2
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………......2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1Landasan Teori ……………………....................................3-4
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat…………………………….,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,..5
3.2 Alat dan Bahan……………………………………….……….5
3.3 Cara Kerja…………………………………………………..5-6
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Hasil Perhitungan………………………………..………...7-11
4.2 Pembahasan………………………………………………11-12
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………….…13
5.2 Saran…………………………………………………….…..13
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..(iii)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Umumnya orang menghitung waktu dari saat matahari terbit
sampai matahari terbit berikutnya. Tetapi karena kedudukan bumi terhadap
matahari berubah sehingga selama selama rentang waktu tertentu di kutub
tidak pernah terlihat matahari terbit dan selama rentang waktu lain tidak
terlihat waktu terbenam. Oleh karena itu perhitungan waktu dengan
menggunakan saat matahari terbit dan terbenam tidak dapat digunakan
secara luas.
Setiap tempat mempunyai system waktu tertentu, tergantung letak
tempat di permukaan bumi. Sistem waktu menurut tempat Waktu yang
dipakai sehari-hari dalam kehidupan masyarakat Indonesia adalah waktu
wilayah (WW). Sejak tanggal 1 Januari 1988 di Indonesia diberlakukan
pembahagian daerah waktu yang baru, menggantikan pembahagian waktu
lama yang berlaku sejak 1 Januari 1964. Dengan berlakunya pembahagian
daerah waktu baru ini, terjadi pergeseran waktu di beberapa tempat.
Wilayah Indonesia terbagi kedalam 3 zona waktu, yaitu Waktu
Indonesia Bagian Barat, Waktu Indonesia Bagian Tengah, dan Waktu
Indonesia Bagian Timur. Pembagian Zona Waktu ini didasarkan pada
garis Bujur letak suatu daerah di Indonesia. Dalam pembagian Zona
Waktu ini, tak hanya waktu (jam) saja yang berbeda, tetapi segala aktivitas
sosial masyarakat dan aktivitas bumi juga berbeda.
Di bidang agroklimatologi, data tentang keseragaman waktu sangat
penting. Keseragaman waktu dapat digunaan para peneliti untuk meneliti
sebuah tanaman pada daerah yang bebeda. Dengan mengetahui
keseragaman waktu, peneliti akan mudah melakukan pengamatan.
Seringnya terjadi kesalahan dalam pendataan hasil klimatologi,
menjadikan pentingnya pengetahuan tentang klimatologi dalam bidang
pertanian. Oleh sebab itu di adakannya praktikum agroklimatologi ini.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara menentukan keseragaman waktu pengamatan?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui cara menentukan keseragaman waktu pengamatan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
Waktu Greenwich atau Greenwich Mean Time atau GMT adalah rata-rata
waktu surya seperti yang dilihat dari Royal Greenwich Observatory
(Observatorium Kerajaan di Greenwich), yang terletak di Greenwich, London,
Inggris, yang melalui konvensi dikenal terletak di 0 derajat garis bujur. Secara
teori, tengah hari GMT adalah saat di mana matahari melewati Meridian
Greenwich (dan mencapai titik tertinggi di langit di Greenwich). Karena bumi
memiliki kecepatan yang tidak teratur dalam orbit lonjongnya, kejadian ini
(tengah hari di Greenwich) bisa 16 menit berbeda dari waktu Matahari nyata
(apparent solar time) (perbedaan ini dikenal sebagai persamaan waktu). Namun
tengah hari Greenwich ini diambil rata-ratanya sepanjang tahun, dengan
menggunakan waktu Matahari.( Wikipedia 1)
Penetapan Kota Greenwich sebagai mula perhitungan waktu, menurut
geolog Mesir Dr Zaglur Najjar yang juga dosen ilmu bumi di Wales University,
Inggris, tidak terlepas dari pengaruh Inggris pada kala itu yang merupakan
kekuatan kolonial super power dunia. Dari Greenwich-lah, bumi dibagi menjadi
garis-garis bujur imajiner. Setiap 15 derajat sama dengan satu jam. Dan, setiap 15
derajat dari sana dihitung berbeda satu jam dalam hitungan 24 jam. Perhitungan
hari dan penanggalan internasional pun bermula dari bujur yang berjarak 180
derajat dari Greenwich. Perbedaan waktu setiap belahan bumi juga bisa dihitung
berdasarkan posisi kita di garis bujur. Karena satu putaran bumi itu memakan
waktu 24 jam, perbedaan waktu satu jam adalah pada 360 derajat/24 = 15 derajat
garis bujur. Artinya, setiap tempat yang memiliki perbedaan posisi bujur sebesar
15 derajat akan memiliki perbedaan waktu satu jam. Inilah pembagian zona yang
dirintis oleh orang Kanada, Sir Stanford Fleming (1827-1915).( renzdtama, 2011)
Sejak tanggal 1 Januari 1988 di Indonesia diberlakukan pembahagian
daerah waktu yang baru, menggantikan pembahagian waktu lama yang berlaku
sejak 1 Januari 1964. Dengan berlakunya pembahagian daerah waktu baru ini,
terjadi pergeseran waktu di beberapa tempat. (Anonim, 2000)
. Posisi tersebut membuat Indonesia memiliki tiga daerah waktu yang
berbeda, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA),
dan Waktu Indonesia Timur (WIT).. Daerah Waktu Indonesia Barat (WIB).
Waktu Indonesia Bahagian Barat berdasarkan meridian pangkal 105º BT, meliputi
keseluruhan Provinsi di pulau Sumatera, seluruh Provinsi di pulau Jawa, Provinsi
Kalimantan Barat dan Provinsi Kalimantan Tengah (mempunyai selisih waktu 7
jam lebih awal daripada waktu Greenwich). Daerah Waktu Indonesia Tengah
(WITA). Berdasarkan meridian pangkal 120º BT, meliputi Provinsi Kalimantan
Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB),Nusa Tenggara
Timur (NTT), dan seluruh Provinsi di Sulawesi (mempunyai selisih waktu 8 jam
lebih awal daripada Greenwich). Daerah Waktu Indonesia Timur (WIT). Waktu
Indonesia Bahagian Timur berdasarkan meridian pangkal 135º BT, meliputi
seluruh provinsi di Irian Jaya (Papua), Maluku, danMaluku Utara (mempunyai
selisih waktu 9 jam lebih awal daripada waktu Greenwich).(Wikipedia 2)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan pada hari Selasa tanggal oktober 2015
pukul 08.00 di Laboratorium agroklimatologi fakultas pertanian
Universitas Jambi.
3.2 Alat dan Bahan
1. Peta atau Globe
2. Alat Tulis
3. Tabel koreksi waktu
3.3 Cara kerja
Untuk menentukan waktu setempat dalam waktu wilayah dan
kemudian dikoreksi dengan waktu revolusi dapat dipakai rumus :
Ww = Wst + B +K
Dimana :
WW : Waktu Wilayah (WIB,WITa, WITim)
Wst : Waktu Setempat
B : Beda waktu dalam menit, nilainya dapat negative atau positif
K : Koreksi waktu akibat revolusi bumi. (K sudah ada di Tabel)
Untuk menentukan nilai B (beda waktu dalam menit) adalah :
B = 4 (dww-dbt) menit
Dimana :
Dww : Derajat waktu wilayah
105 untuk tempat yang memakai waktu wilayah WIB
120 untuk tempat yang memakai waktu wilayah WITa
135 untuk tempat yang memakai waktu wilayah WITim
Dbt : Derajat bujur timur, dari tempat yang akan ditentukan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Perhitungan
a. Padang : 100◦ 28“
B = 4 (dww-dbt) menit
= 4 (105◦ - 100◦ 28“)
= 4 (100◦5”- 100◦28”)
= 4 (-23) menit
= -92 menit
= - 1 jam 32 menit
Tanggal 10 Januari, K = 8 menit
Ww = Wst + B +K
= 07.00 - 1 jam 32 menit + 8 menit
= 07.00 – 1 jam 24 menit
= 05. 36 menit
Ww = Wst + B +K
= 12.00 - 1 jam 32 menit + 8 menit
= 12.00 – 1 jam 24 menit
= 10. 36 menit
Ww = Wst + B +K
= 15.00 - 1 jam 32 menit + 8 menit
= 15.00 – 1 jam 24 menit
= 13.36 menit
Tanggal 10 november, K = -16 menit
Ww = Wst + B +K
= 07.00 - 1 jam 32 menit - 16 menit
= 07.00 – 1 jam 48 menit
= 05. 12 menit
Ww = Wst + B +K
= 12.00 - 1 jam 32 menit - 16 menit
= 07.00 – 1 jam 48 menit
= 10.12 menit
Ww = Wst + B +K
= 15.00 - 1 jam 32 menit - 16 menit
= 07.00 – 1 jam 48 menit
= 13.12 menit
b. Kupang : 120◦ 52“
B = 4 (dww-dbt) menit
= 4 (120◦ - 120◦ 52“)
= 4 (-52) menit
= -208 menit
= - 3 jam 28 menit
Tanggal 10 Januari, K = 8 menit
Ww = Wst + B +K
= 07.00 - 3 jam 28 menit + 8 menit
= 07.00 - 3 jam 20 menit
= 03. 40 menit
Ww = Wst + B +K
= 12.00 - 3 jam 28 menit + 8 menit
= 12.00 - 3 jam 20 menit
= 08. 40 menit
Ww = Wst + B +K
= 15.00 - 3 jam 28 menit + 8 menit
= 15.00 - 3 jam 20 menit
= 11. 40 menit
Tanggal 10 November, K = -16 menit
Ww = Wst + B +K
= 07.00 - 3 jam 28 menit - 16 menit
= 07.00 – 3 jam 44 menit
= 03.16 menit
Ww = Wst + B +K
= 12.00 - 3 jam 28 menit - 16 menit
= 12.00 – 3 jam 44 menit
= 08.16 menit
Ww = Wst + B +K
= 15.00 - 3 jam 28 menit - 16 menit
= 15.00 – 3 jam 44 menit
= 11.16 menit
c. Manokwari : 132◦ 44“
B = 4 (dww-dbt) menit
= 4 (135◦ - 132◦ 44“)
= 4 (132◦3” - 132◦ 44“)
= 4 (-41) menit
= -164 menit
= - 2 jam 44 menit
Tanggal 10 Januari, K = 8 menit
Ww = Wst + B +K
= 07.00 - 2 jam 44 menit + 8 menit
= 07.00 - 2 jam 36 menit
= 04.24 menit
Ww = Wst + B +K
= 12.00 - 2 jam 44 menit + 8 menit
= 12.00 - 2 jam 36 menit
= 09.24 menit
Ww = Wst + B +K
= 15.00 - 2 jam 44 menit + 8 menit
= 15.00 - 2 jam 36 menit
= 12.24 menit
Tanggal 10 November, K = -16 menit
Ww = Wst + B +K
= 07.00 - 2 jam 44 menit - 16 menit
= 07.00 – 3 jam
= 03.00 menit
Ww = Wst + B +K
= 12.00 - 2 jam 44 menit - 16 menit
= 12.00 – 3 jam
= 09.00 menit
Ww = Wst + B +K
= 15.00 - 2 jam 44 menit - 16 menit
= 15.00 – 3 jam
= 12.00 menit
4.2 Pembahasan
Kelompok 2 melakukan perhitungan waktu pada 3 wilayah yang
berbeda di Indonesia, yaitu Padang, Kupang, dan Manokwari. Dari
Perhitungan tersebut didapatkan data sebagai berikut :
Terlihat bahwa di setiap wilayah memiliki waktu yang berbeda-beda. Jika
tanggal 10 januari waktu setempat pukul 07.00 maka di wilayah padang waktu
memasuki pukul 05.36, di wilayah Kupang yang termasuk wilayah Indonesia
bagian tengah memasuki pukul 03.40, serta manokwari yang merupakan bagian
dari wilayah Indonesia bagian timur memasuki pukul 04.24. Antara Indonesia
bagian barat dengan Indonesia bagian timur memiliki perbedaan waktu 1 jam.
Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian tengah memiliki pebedaan waktu
2 jam, sedngkan antara Indonesia bagian timur dan tengah memiliki perbedaan
waktu selama 1 jam dari perhitungan waktu setempat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Indonesia memiliki tiga pembagian waktu wilayah atau tiga zona
waktu, yaitu : WIB (Waktu Indonesia Barat), WITa (Waktu Indonesia
Tengah) dan WITim (Waktu Indonesia Timur). Masing-masing wilayah
memiliki perbedaan waktu 1 jam. Zona Waktu ini dibagi berdasarkan pada
garis Bujur letak suatu daerah di Indonesia. Daerah WIB dimulai dari garis
bujur 105 derajat BT meliputi keseluruhan Propinsi di Pulau Sumatera,
seluruh Propinsi di Pulau Jawa, Propinsi Kalimantan Barat dan Propinsi
Kalimantan Tengah. Daerah WITA dari garis bujur 120 derajat BT
meliputi Propinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa
Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan seluruh Propinsi
di Pulau Sulawesi. Sementara daerah WIT, dimulai dari garis bujur 135
derajat BT mencakup seluruh Propinsi di Pulau Papua dan Pulau Maluku.
Daerah WIB memiliki selisih waktu 7 jam lebih awal dari meridian utama
atau waktu Greenwich. Sedangkan daerah WITA memiliki selisih lebih
awal 8 jam, dan daerah WIT memiliki selisih 9 jam.
5.2 Saran
Penelitian harus dilakukan secara teliti agar hasil dan data
pengamatan waktu setempat yang didapat akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2000. Upaya Memecahkan ”Problem Garis Bujur”. (http://wol.jw.org/en/wol/d/r25/lp-in/102010170). Diakses tanggal 17 Oktober 2015
Bahri, Ilyas. 2013. Penentuan Waktu Setempat. http://ilyasbachray-
forestry.blogspot.com/2013/11/penentuan-waktu-setempat.html. Diakses tanggal
18 Oktober 2015.
Handoko, Rudi. 2014. Pembagian WIB, WIT, WITA.
http://www.orbitdigital.net/article/kenapa-harus-ada-wib-wita-dan-wit-
yah#sthash.biH6zhFV.dpuf. Diakses tanggal 18 Oktober 2015.
Renzdtama, 2011 asal-mula penetapan Greenwich (http://renzdtama.wordpress.com/2011/09/17/asal-mula-penetapan-greenwich-sebagai-0%C2%B0/) Diakses tanggal 17 Oktober 2015
Penuntun Praktikum Instrumentasi Klimatologi, 2015. Universitas Jambi
Viona, A. 2012 Penentuan Waktu di Indonesia. http://geoenviron.blogspot.com/2012/10/waktu-indonesia.html. Diakses tanggal 18 Oktober 2015
Wikipedia 1 , Waktu Greenwich (http://id.wikipedia.org/wiki/Waktu_Greenwich) Diakses tanggal 17 Oktober 2015
Wikipedia 2 , Geografi Indonesia (http://ms.wikipedia.org/wiki/Geografi_Indonesia) Diakses tanggal 17 Oktober 2015
Zuhri, Raden. 2010. Pembagian Waktu di Indonesia. http://negaraku-
indonesiaku.blogspot.com/p/pembagian-waktu-di-indonesia.html. Diakses tanggal
18 Oktober 2015.