Upload
khangminh22
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN TUGAS AKHIR
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBIAYAAN PADA PT. BANK
RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. UNIT MENDALO INDAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
Disusun Oleh :
SARA NEHEMIA SIHOMBING
C0C018029
PROGRAM DIPLOMA III STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
2021
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Dengan ini, Dosen Pembingbing Laporan Tugas Akhir, Instruktur lapangan dan
Ketua program Studi Akuntansi, menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir yang disusun
oleh:
Nama : Sara Nehemia Sihombing
Nim : C0C018029
Program Studi : DIII Akuntansi
Judul Laporan : Sistem Informasi Akuntansi Pembiayaan Pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah
Telah disetujui dan disahkan sesuai dengan prosedur, ketentuan dan kelaziman
yang berlaku dalam Ujian Komprehensif dan laporan tugas akhir pada tanggal yang
tertera dibawah ini :
Disetujui Oleh:
Jambi, 2021
Dosen Pembingbing Tugas Akhir Instruksi Lapangan
Salman Jumaili,S.E., Ak., M. Si L I Z A
NIP. 197505232001121
Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi
Dr.Ratih Kusumastuti. S.E.,M.M.,M.Si.,Ak.Ca
NIP. 197904222008122001
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Tugas Akhir ini telah dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Laporan
Tugas Akhir dan Ujian Komprehensif Program Studi Akuntansi Program Diploma III
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 24 Juni 2021
Jam : 08.00
Tempat : Gedung DIII Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Panitia Penguji
Jabatan Nama Tanda Tangan
1. Ketua Penguji : Netty Herawaty, SE,M.Si,Ak,CA ____________
2. Sekretaris : Gandy Wahyu Maulana Zulma, S.Pd., M.S., Ak ____________
3. Anggota 1 : Dr. Rita Friyani, SE., M.Si. ____________
4. Anggota 2 : Salman Jumaili S.E., Ak., M.Si. ____________
Disahkan Oleh:
Ketua Prodi Akuntansi Diploma III Ketua Jurusan Akuntansi
Dr. Ratih Kusmututi, S.E., M.M., M.Si., Dr. Enggar Diah Puspa Arum, S.E.,M.Si.,
A.k.,C.A. A.k., C.A.
NIP.1979042220081222001 NIP.197610032000122001
Mengetahui:
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Dr. H. Junaidi. SE., MSi
NIP.196706021992031003
iv
ABSTRAK
Laporan tugas akhir ini berjudul “ Sistem Informasi Akuntansi Pembiayaan Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah”. Penulisan laporan
tugas akhir ini bertujuan untuk : mengetahui Sistem Akuntansi Pemberian Pembiayaan
dan untuk mengetahui Sistem Informasi Akuntansi dalam Menunjang Efektivitas
Pengendalian Internal Pembiayaan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit
Mendalo Indah. Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam
menyusun laporan tugas akhir ini di dapatkan secara langsung dari sumbernya melalui
wawancara, data sekunder berupa arsip, dan observasi melalui buku maupun
internet/website. Dari hasil penulisan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan dalam
sistem informasi akuntansi pembiayaan sudah diterapkan oleh PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah telah memadai sesuai dengan ketetapan
yang diterapkan oleh bank dimana telah dicapai efesiensi dan efektifitas.penerapan
sistem akuntansi pembiayaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit
Mendalo Indah harus lebih selektif dalam menetapkan jumlah plafond kredit dan sesuai
dengan standar sistem akuntansi.
Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Efektivitas Pengendalian Internal Pembiayaan
v
ABSTRACT
This final project report entitled “Financing Accounting Information System at PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Mendalo Indah Unit". The writing of this final
report aims to:Know the Accounting System for Financing and to find out the
Accounting Information System in Supporting the Effectiveness of Internal Control of
Financing at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Beautiful Mendalo Unit. The
data collection method used by the author in compiling this final report was obtained
directly from the source through interviews, secondary data in the form of archives, and
observations through books and the internet/websites. From the results of the writing
carried out, it can be concluded that the financing accounting information system has
been implemented by PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. The Mendalo Indah
unit has been adequate in accordance with the provisions applied by the bank where
efficiency and effectiveness have been achieved. The application of the financing
accounting system at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. The Mendalo Indah
unit must be more selective in determining the amount of the credit limit and in
accordance with accounting system standards.
Said Key: Accounting Information System, Internal Control Effectiveness Financing
vi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang
judul “Sistem Informasi Akuntansi Pembiayaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah ”. Tugas akhir ini diselesaikan sebagai salah satu
persyaratan untuk meraih gelar Ahli Madya (AMd) dalam bidang Ilmu Akuntansi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Jambi.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada Ayahanda
terkasih Pdt. Baginda Sihombinng dan Ibunda tercinta Diana Silitonga beserta Abang
Daniel Siombing dan Adik Tersayang Kristin Sihombing, Eka Oktavia Sihombing dan
Govindo Sihombing yang senantiasa mengiringi langkah ini dengan lantunan do’a dan
kasih sayang yang tiada akhir beserta dukungan yang selalu menyertai hingga
terselesaikannya tugas akhir ini.
Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang telah membantu keberhasilan penyusunan tugas akhir ini baik secara langsung
maupun tidak langsung. Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Drs.H.Sustrisno, M.Sc.,Ph.D Selaku Rektor Universitas Jambi.
2. Bapak Dr. Junaidi, S.E.,M.Si Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jambi.
3. Ibu Dr. Erida, M.Si Selaku Ketua Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Jambi.
4. Ibu Ratih Kusumastuti, S.E.,M.M., M.Si., AK., CA Selaku Ketua Prodi Akuntansi
dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah membantu urusan mengenai
perkuliahan.
5. Bapak Salman Jumaili, S.E., Ak., M.Si selaku Dosen Pembimbing Akhir yang telah
membimbing dalam penulisan Laporan Magang hingga terselesaikan Laporan ini.
6. Bapak Fredy Olimsar, S.E.,M.M. selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
memberikan arahan mengenai Praktik Magang.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberi ilmu
perkuliahan.
vii
8. Seluruh Staf dan Sekretaris Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jambi.
9. Bapak Widyanto selaku Pimpinan Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk. Kantor Cabang Abunjani Sipin.
10. Ibu Liza selaku Kepala Unit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit
Mendalo Indah.
11. Kepada yang tersayang Bataknese dan teman- teman yang telah memberikan
dukungannya; Natalya, Alexander, Cindia, Horas, Cerley, Sidonius Angelius dan
seluruh mahasiswa angkatan tahun 2018 lainnya yang tidak mungkin disebutkan
namanya satu persatu.
12. Teman sekos ku yang selalu ada untuk memberi support dan doa dalam menyusun
laporan tugas akhir ini, aku menyayangi kelian
13. Kepada Bang Ricko, Bang Aldo, Kak Ayu, Kak Rica dan seluruh pegawai PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah yang telah banyak
membantu proses magang dan tugas akhir ini.
Semoga Tuhan membalas budi baik yang telah mereka berikan kepada penulis.
Akhir kata, penulis juga menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan
dalam penulisan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penulis ini.
Penulis juga berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebaik-
baiknya untuk ilmu pengetahuan, terima kasih.
Jambi, April 2021
Penulis
Sara Sihombing
Nim. C0C018029
viii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………........ii
HALAMAN PENGESAHAAN………………………………………………..……iii
ABSTRAK……………………………………………………………………..….......iv
ABSTRACT……………………………………………………………………...........v
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….vii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………viii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………xi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………...xii
DAFTAR LAMPIRA……………………………………………………………......xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Masalah Pokok Laporan .............................................................................. 4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan .................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Penulisan ................................................................................ 4
1.3.2 Manfaat Penulisan .............................................................................. 5
1.4 Metode Penulisan ........................................................................................ 6
1.4.1 Jenis Data ........................................................................................... 6
1.4.2 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 6
1.4.3 Metode Analisis ................................................................................ 7
1.5 Waktu dan Lokasi Magang .......................................................................... 8
1.6 Sistematika Penulisan .................................................................................. 8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Akuntansi ......................................................................................... 10
2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi ............................................................. 10
2.1.2 Unsur-Unsur Sistem Akuntansi ....................................................... 11
2.1.3 Fungsi Utama Sistem Akuntansi ..................................................... 13
ix
2.2 Akuntansi Pembiayaan ................................................................................. 15
2.2.1 Pengertian Akuntansi Pembiayaan ..................................................... 15
2.2.2 Jenis-Jenis Pembiayaan ...................................................................... 16
2.2.3 Manfaat Pembiayaan .......................................................................... 19
2.3 Sistem Informasi Akuntansi ......................................................................... 20
2.3.1 Defenisi Sistem Informasi Akuntansi ................................................. 20
2.3.2 Tujuan dan Pemakai Sistem Informasi Akuntansi.............................. 22
2.4 Sistem Pengawasan Pemberian Pembiayaan ................................................ 23
2.4.1 Syarat dan Ketentuan Pembiayaan ..................................................... 27
2.4.2 Resiko Pemberian Pembiayaan........................................................... 34
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan ...................................................................... 38
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ................................................................ 38
3.1.2 Visi. Misi dan Tujuan Organisasi ....................................................... 40
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan .......................................................... 43
3.2 Sistem Akuntansi Pemberian Pembiayaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah ............................................................. 49
A. Kegiatan Pra Akad .................................................................................. 49
B. Kegiatan Pasca Akad .............................................................................. 53
C. Akuntansi Berbasis Komputerisasi ......................................................... 54
D. Catatan Akuntansi ................................................................................... 55
3.3 Sistem Informasi Akuntansi Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian
Internal Pembiayaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit
Mendalo Indah ............................................................................................. 56
3.4 Teknik Dokumentasi Sistem Informasi Dalam Prosedur penyaluran Dana
Pembiayaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo
Indah ............................................................................................................ 57
3.5 Sistem Pengendalian Internal Penyaluran Pembiayaan pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah ............................................ 59
x
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan ................................................................................................... 63
4.2 Saran ............................................................................................................. 64
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Hal
Tabel 3.1 Jenjang Pendidikan Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Unit Mendalo Indah .................................................................................... 41
Tabel 3.2 Klasifikasi Umur Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Unit Mendalo Indah .................................................................................... 41
xii
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Hal
Gambar 2.1 Alur Proses Pengawasan Pemberian Pembiayaan .............................. 26
Gambar 3.1 Struktur Organisasi .............................................................................. 44
Gambar 3.2 Alur Kegiatan Pra Akad ...................................................................... 51
Gambar 3.3 Alur Pembayaran ................................................................................. 52
Gambar 3.4 Sistem Akuntansi di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit
Mendalo Indah ..................................................................................... 55
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul
Lampiran 1 Photo Tempat Lokasi Magang
Lampiran 2 Kegiatan Harian Magang
Lampiran 3 Photo Penilaian Instruktur Magang
Lampiran 4 photo Penilaian Dosen Pembimbing Lapangan
Lampiran 5 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju, menyebabkan
banyak bermunculan bank-bank yang menawarkan berbagai fasilitas layanan seperti
menerima simpanan, menerima pembayaran setoran listrik, telepon, air, pajak, uang
kuliah, dan pembayaran lainnya termasuk didalamnya pemberian kredit.
Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya. Hal ini termuat di dalam Undang-Undang Perbankan pasal 1 angka 1. Fungsi
utama perbankan di Indonesia adalah sebagai penghimpun dana dan penyalur dana ke
masyarakat. Dalam menjalankan fungsinya perbankan di Indonesia haruslah berdasarkan
demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. (Siti Nurlola, 2017)
Dewasa ini dunia perbankan khususnya bank umum merupakan mitra usaha yang
sangat penting bagi perusahaan-perusahaan industri, dagang ataupun perusahaan jasa non
keuangan lainnya. Bank memperoleh sebagian dana yang sebagian besar dari simpanan
masyarakat berupa giro, deposito, tabungan dan sebagainya yang kemudian akan
disalurkan kembali pada masyarakat yang membutuhkannya, terutama pada dunia usaha
dalam bentuk pembiayaan. (Julieta Monica Latumena, 2015)
Dengan memberikan pembiayaan kepada masyarakat, bank telah membantu
melancarkan arus barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. Oleh karena itu, bank
merupakan suatu lembaga keuangan yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan
perekonomian dan perdagangan suatu negara. Pembiayaan merupakan suatu proses yang
2
membutuhkan pertimbangan yang baik dari pimpinan bank, untuk menghindari
kemungkinan kerugian yang derita bank sebagai akibat debitur tidak memenuhi
kewajiban sesuai perjanjian.
Pertimbangan tersebut sangat dipengaruhi oleh ketentuan dan kebijaksanaan dari
kantor pusat bank itu sendiri. Pada dasarnya sebelum memberikan pembiayaan, seorang
pimpinan diberi wewenang untuk memutuskan pemberian pembiayaan, selalu
memperhatikan beberapa faktor sebagai bahan pertimbangan, seperti besarnya jumlah
yang diminta, tujuan penggunaan, kelayakan usaha calon debitur, bentuk dan nilai
jaminan yang diberikan serta beberapa pertimbangan lainnya yang diperlukan untuk
pembiayaan.
Bank Rakyat Indonesia adalah lembaga keuangan yang merupakan bank milik
pemerintah Indonesia. Kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali dana ke masyarakat, dan memberikan pelayanan produk dan
jasa lainnya menurut Kamsir (2016:3). Peranan bank diantaranya memberikan kredit
kepada para nasabah, baik kredit perorangan maupun kredit lembaga ataupun kredit
perusahaan, sehingga pendapatan bank dari kredit yang merupakan bunga sumber utama
pendapatan bank.
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah adalah suatu
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya dalam bentuk pembiayaan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat
banyak. Melalui kegiatan pembiayaan maka bank melayani kebutuhan pembiayaan serta
melancarkan mekanisme system bagi semua sector perekonomian. PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah menghadapi permasalahan, yakni
3
banyaknya nasabah yang mengajukan permohonan ternyata tidak layak untuk diberikan
pembiayaan.
Pembiayaan yang diberikan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit
Mendalo Indah adalah pemberian kredit modal kerja dan pembiayaan kredit investasi
yang memfasilitasi kebutuhan operasional usaha dan membiayai fixed asset dalam rangka
reabilitasi, moderinisasi, perluasan atau pendirian proyek baru. Bentuk pembiayaan ini
memberikan skim plafond kredit menurun dengan jangka waktu maksimal 1 tahun yang
mempunyai suku bunga dan persyaratan umum yang berlaku sesuai perjanjian
pembiayaan kredit antara PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah
dengan para debitur.
Pemberian pembiayaan kredit harus dianalisis berdasarkan system pengawasan
pembiayaan dimulai dari kelayakan pembiayaan produk pembiayaan yang digunakan
sampai pada tahap realisasinya. Namun, realisasi pembiayaan bukanlah tahap akhir dari
system pembiayaan. Setelah realisasi pembiayaan, maka pihak pemberian pembiayaan
perlu melakukan pemantauan dan pengawasan pembiayaan yang dapat dideteksi sedini
mungkin agar persyaratan dan target yang diasumsikan dapat dipenuhi sebagai dasar
persetujuan pembiayaan.Berdasarkan uraian diatas penulis menyusun laporan yang
berkaitan dengan system akuntansi pembiayaan dalam perbankan. Oleh karena itu penulis
tertarik untuk mengambil judul “Sistem Informasi Akuntansi Pembiayaan Pada PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah”.
4
1.2 Masalah Pokok Laporan
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan sebelumnya, maka
penulis mengangkat masalah pokok laporan adalah :
1. Bagaimana Sistem Akuntansi Pemberian Pembiayaan pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah?
2. Bagaimana Sistem Informasi Akuntansi dalam Menunjung Efektivitas
Pengendalian Internal Pembiayaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk. Unit Mendalo Indah?
3. Bagaimana Teknik Dokumentasi Sistem Informasi dalam Prosedur Penyaluran
Dana Pembiayaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo
Indah?
4. Bagaimana Sistem Pengendalian Internal Penyaluran Pembiayaan pada PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.3.1 Tujuan Penulisan
Sesuai dengan masalah pokok diatas, maka tujuan dalam penulisan laporan ini
adalah :
1. Untuk Mengetahui Sistem Akuntansi Pemberian Pembiayaan pada PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah?
2. Untuk Mengetahui Sistem Informasi Akuntansi dalam Menunjang Efektifitas
Pengendalian Internal Pembiayaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk. Unit Mendalo Indah?
5
3. Untuk Mengetahui Teknik Dokumentasi Sistem Informasi dalam Prosedur
Penyaluran Dana Pembiayaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Unit Mendalo Indah?
4. Untuk Mengetahui Sistem Pengendalian Internal Penyaluran Pembiayaan pada
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah?
1.3.2 Manfaat Penulisan
Penulisan tugas akhir yang telah dilakukan penulis ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi pihak-pihak berikut ini:
1. Bagi perusahaan
Laporan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi atau pertimbangan untuk
kebijakan menganalisis sistem informasi akuntansi pembiayaan perusahaan pada
periode-periode selanjutnya.
2. Bagi penulis
Laporan ini bermanfaat dalam memperluas wawasan dan pengetahuan khususnya
tentang dunia perbankan dengan membandingkan teori-teori yang dipelajari
sebelumnya dengan praktek yang ada dilapangan dan sekaligus untuk
memperoleh gelar Ahli Madya.
3. Bagi pembaca
Laporan ini dapat bermanfaat untuk menjadi bahan referensi dalam
pengembangan mata kuliah system informasi akuntansi khusus pembiayaan.
6
1.4 Metode Penulisan
1.4.1 Jenis Data
Data yang penulis gunakan dalam penyusunan laporan magang ini adalah data
primer dan data sekunder, yaitu:
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh di dilapangan secara langsung dari
sumber asli. Dalam penulisan laporan tugas akhir ini data primer diperoleh dengan
cara observasi dan wawancara kepada pihak langsung dari PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan tidak secara langsung dari objek atau
subjek penulisan laporan tugas akhir. Dalam penulisan tugas akhir ini yang
menjadi sumber data sekunder adalah artikel, serta situs internet yang berkenaan
dengan penulisan laporan tugas akhir yang dilakukan.
1.4.2 Metode Pengumpulan Data
Jenis pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis terdiri atas beberapa bagian
yaitu sebagai berikut:
1. Observasi (Pengamatan)
Pengamatan merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data yang akurat
sesuai dengan masalah yang dibahas, yaitu melakukan pengamatan langsung pada
objek penulisan yang dijalankan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Unit Mendalo Indah.
7
2. Interview (Wawancara)
Wawancara merupakan pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara
langsung ke perusahaan, yaitu dengan menyiapkan beberapa pertanyaan kepihak
perusahaan, yaitu wawancara langsung dengan beberapa staf karyawan yang
bersangkutan (berwenang).
3. Studi Pustaka
Studi pustaka, yaitu pengumpulan data atau informasi yang bersumber dari
literature atau berbagai buku yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
1.4.3 Metode Analisis
Metode analisis adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil
penulisan laporan tugas akhir guna memperoleh suatu kesimpulan dan menjelaskan secara
deskriptif mengenai sistem informasi akuntansi pembiayaan pada PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah. Metode analisis ditinjau dari dari dua segi
yang berbeda, yaitu antara teori dan praktek yang perlu dipertemukan sehingga dapat
diketahui sejauh mana pelaksanaannya, apakah perbedaan yang timbul menyangkut
prinsip dasar konsep itu sendiri. Dengan mengalisis perbandingan, pertanyaan itu akan
terjawab selanjutnya dan hasil analisis itu dipergunakan sebagai dasar pengambilan
kesimpulan dan saran .Metode analisis yang digunakan dalam laporan tugas akhir ini
adalah metode kualitatif yang merupakan metode yang lebih menekankan pada penulisan
laporan tugas akhir yang bersifat memberikan gambaran secara jelas dan sesuai dengan
fakta di lapangan.
8
1.5 Waktu dan Tempat Magang
Magang bertempat di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo
Indah yang beralamat di Jln. Lintas Jambi Muara Bulian Mendalo Darat, Kec. Jambi Luar
Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi 36361
Pelaksanaan magang yang dilaksanakan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk, Unit Mendalo Indah dilakukan selama dua bulan yang dimulai dari tanggal 08
Februari 2021 sampai 08 April 2021.
Adapun jadwal kegiatan magang yang dilaksanakan sebagai berikut:
Senin - Jumat : 07.15- 18.00 Wib
Sabtu & Minggu : Libur
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan laporan ini secara keseluruhan terdiri 4 (empat) bab, dimana setiap bab
terdiri dari beberapa sub bab dengan rincian sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah, masalah pokok laporan,
tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan, waktu dan tempat magang,
serta sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Bab ini berisikan teori yang menjelaskan tentang sistem akuntansi, akuntansi
pembiayaan, sistem informasi akuntansi dan sistem pengawasan pemberian
pembiayaan.
9
BAB III : Pembahasan
Bab ini berisi pembahasan mengenai gambaran umum instansi pemerintah
yang menjadi objek penulisan laporan tugas akhir yang berisikan sejarah
singkat, struktur organisasi, serta aktivitas usaha perusahaan dan identifikasi
kegiatan yang menjadi sasaran teori.
BAB IV : Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan bab penutup, berisi kesimpulan dari hasil pembahasan dan
saran yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan pemikiran dan masukan
yang baik bagi perusahaan khususnya dari pihak-pihak lain dari pada
umumnya.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Akuntansi
2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi perusahaan dalam
merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi yang digunakan sebagai
alat komunikasi untuk keperluan manajemen. (Ester, 2017)
Sebuah sistem yang berkaitan dengan akuntansi sendiri dapat diartikan berbeda oleh
berbagai ahli. Ini menunjukkan betapa luasnya konsepsi dari akuntansi sendiri sehingga
terus diperhatikan oleh para ahli dari dalam negeri ataupun luar negeri. Beberapa ahli
yang mendefinisikan pengertian sistem ini diantaranya ialah:
a. Menurut Howard F. Stetler dalam Indriyati (2016) Sistem Akuntansi adalah
kumpulan formulir, catatan, prosedur, alat dan manusia yang digunakan untuk
mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk
menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan yang diperlukan oleh manajemen
untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak lain yang berkepentingan seperti
pemegang sahham, kreditur, dan lembaga pemerintah untuk menilai hasil usahanya.
b. Menurut Baridwan (2014) sistem akuntansi adalah formulir, catatan, prosedur, dan
alat yang diguunakan untuk mengolah data mebgenai usaha suatu kesatuan ekonomis
dengan tujuan utuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan yang diperlukan
oleh manajemen untuk mengawasi usahanya.
11
c. Menurut Mulyadi (2016), Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan
laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan
yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahakan pengelolaan perusahaan.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah
suatu organisasi yang digunakan untuk merangkum semua kegiatan dari transaksi
perusahaan guna menghasilkan informasi yang diperlukan oleh manajemen sebagai alat
pengawasan demi kelancaran aktifitas perusahaan dimana yang akan datang.
Sistem akuntansi merupakan subsistem informasi manajemen yang mengelolah
data keuangan menjadi informasi keuangan untuk memenuhi kebutuhan pemakai intern
maupun ekstern. Dalam rangkaian sistem juga dikenal istilah prosedur. Proedur adalah
suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu
departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi
perusahaan yang terjadi berulang- ulang, yang dimaksud dengan kegiatan klerikal yaitu
mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal, dan buku besar, diantaranya menulis, dan
membandingkan. Sedangkan sistem merupakan jaringan prosedur yang dibuat menurut
pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
2.1.2 Unsur-Unsur Sistem Akuntansi
Sistem keuangan akuntansi ini sangat diperlukan perusahaan sehingga harus
dibuat dengan teratur dan sebaik mungkin. Hal ini dilakukan agar informasi yang terdapat
di dalamnya bersifat akurat, tepat dan bisa dipercaya untuk meminimalisir kesalahan
informasi. (Julieta Lumenta,2015).
12
Ada beberapa unsur yang harus terdapat di dalam sistem ini diantaranya :
1. Formulir
Unsur pertama dalam sistem ini adalah keberadaan formulir sebagai dokumen yang
biasa dipakai untuk pencatatan berbagai transaksi perusahaan. Formulir sendiri berisi
data transaksi dimana data tersebut menjadi dasar dalam pencatatan yang dilakukan.
2. Jurnal
Jurnal adalah unsur dari sistem ini yang biasanya berupa data pengelompokan,
pencatatan transaksi sejenis, serta ringkasan dari formulir yang ada. Data yang
didapatkan kemudian akan diunggah dalam buku besar untuk arsip lebih lanjut. Jenis
dari jurnal yang biasa digunakan oleh perusahaan adalah jurnal pembelian, penjualan,
penerimaan, pembelian, dan penjualan.
3. Buku Besar
Setelah melakukan pencatatan dalam jurnal, selanjutnya keuangan akan diringkas lagi
di dalam buku besar. Buku besar ini berisi kumpulan rekening dari beberapa jurnal
agar lebih mudah untuk diarsipkan. Rekening dari buku besar bisa juga menjadi
penggolongan data keuangan agar mempermudah penyusunan laporan keuangan.
4. Buku Pembantu
Keberadaan buku pembantu di dalamnya berisi rekening-rekening pembantu yang
terdapat di dalam rekening tertentu di buku besar. Buku pembantu dan buku besar ini
adalah dua hal yang sudah merupakan catatan akhir sehingga tidak ada lagi pencatatan
selanjutnya. Dengan kata lain, kedua buku ini tidak bisa diringkas dan dilakukan
penyajian dalam bentuk lain lagi.
13
5. Laporan
Hasil akhir dari keseluruhan proses akuntansi yang sudah dilakukan akan disajikan
dalam bentuk laporan akhir ini. Laporan ini bisa berupa berbagai jenis bergantung
dengan isinya seperti misalnya laporan perubahan modal, laporan laba rugi, dan
laporan harga pokok penjualan. Di laporan ini juga tersedia daftar utang yang dimiliki
perusahaan beserta saldo persediaannya.
2.1.3 Fungsi Utama Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi dalam sebuah perusahaan memiliki fungsi yang sangat besar
terutama dalam hal pencatatan dan pengawasan. Ada beberapa fungsi dari sistem ini yang
mungkin belum banyak disadari. Beberapa hal tersebut diantaranya :
1. Mengumpulkan dan Menyimpan Data
Akuntansi sebagai sebuah sistem pencatatan biasanya memiliki uraian lengkap
mengenai kegiatan dan transaksi yang dilakukan perusahaan secara detail. Jika tidak
ada akuntansi, maka kemungkinan sebuah kegiatan akan terlupakan menjadi sangat
besar sehingga lupa untuk diperhatikan. Sistem akuntansi bisa menghimpun semua
catatan bisnis dalam bentuk yang lebih efisien.
2. Menyediakan Informasi Berguna
Selain berfungsi untuk mengumpulkan dan menyimpan, sistem yang dilakukan
akuntansi ini bisa menjadi sarana penyedia informasi. Dalam sistem manual misalnya,
berbagai catatan perusahaan akan disajikan dalam bentuk laporan yang mudah untuk
dicerna. Hal ini akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan guna melakukan
kegiatan manajemen yang baik dan sesuai.
14
3. Menyediakan Pengendalian Internal
Salah satu fungsi penting manajemen adalah untuk melakukan pengendalian internal
agar bisa sesuai dengan tujuan perusahaan. Nah dari sistem yang dilakukan dalam
akuntansinya ini bisa memberikan informasi yang terpercaya mengenai kondisi
perusahaan. Hal ini tentu mempermudah pengecekan terhadap segala aktivitas yang
dilakukan kemudian mengendalikannya.
4. Mendukung Fungsi Kepengurusan
Berbagai posisi di perusahaan memiliki tanggung jawab tertentu berdasarkan job
desk masing-masing. Keberadaan pencatatan dengan akuntansi ini bisa memberikan
informasi mengenai pemakaian sumber daya perusahaan dan ketersediaannya. Dari
informasi ini, pihak manajemen bisa melakukan evaluasi kinerja dari berbagai laporan
akuntansi yang diberikan.
5. Mendukung Kegiatan Operasi
Sistem informasi yang disediakan melalui kegiatan akuntansi bisa menyediakan bagian
mana yang harus dilakukan pengecekan ulang dan perbaikan. Jadi misalnya ada
kesalahan dan keanehan dari sebuah sistem yang tidak efektif, maka kegiatan operasi
perusahaan bisa diperbaiki. Ini tentunya akan mendukung kegiatan operasi supaya bisa
berjalan dengan efisien.
Dari penjelasan di atas dapat didapatkan beberapa poin penting mengenai sistem
akuntansi. Sistem ini memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan sehingga perlu
mendapat perhatian lebih.
15
2.2 Akuntansi Pembiayaan
2.2.1 Pengertian Akuntansi Pembiayaan
Menurut undang - undang Perbankan NO.10 Tahun 1998 ”Pembiayaan adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
yang dibiayai untuk mengebalikan uang atau tagihan tersebut setelah waktu tertentu
dengan imbalan atau bagi hasil.”
Menurut Kashmir (2013:113) pengertian pembiayaan adalah “Penyediaan uang
atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan
atau bagi hasil.”
Menurut Danupranata (2013:103) pengertian pembiayaan adalah “Pembiayaan
merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk
memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang tergolong sebagai pihak yang mengalami
kekurangan dana”.
Pembiayaan secara luas berarti financing/ pembelanjaan, yaitu pendanaan yang
dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri
maupun dijalankan oleh pihak lain. Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk
mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan, seperti bank bri ke
nasabah.
Sedangkan dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan
pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan. Namun, dalam perbankan
pembiayaan dikaitkan dengan bisnis di mana pembiayaan merupakan pendanaan baik
16
aktif maupun pasif yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan kepada nasabah dan bisnis
merupakan aktivitas berupa jasa, perdagangan dan industri guna memaksimalkan nilai
keuntungan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan ada karena
persetujuan dan kesepakatan antara pihak yang membiayai (bank) dan dibiayai
(peminjam) yang sedang membutuhkan dana atau kekurangan dana dengan mewajibkan
pihak yang dibiayai (peminjam) mengembalikan uang tersebut dengan tempo yang
panjang maupun singkat.
2.2.2 Jenis-jenis Pembiayaan
Secara umum jenis-jenis pembiayaan dapat dilihat dari berbagai segi, diantaranya :
1. Berdasarkan Kegunaan
a. Kredit Modal Kerja
Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam
operasionalnya. Contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku,
membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainya yang berkaitan dengan proses
produksi perusahaan.
b. Kredit Investasi
Merupakan kredit yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau
membangun proyek dimana masa pemakainya untuk suatu periode yang relative
lebih lama dan biasanya kegunaan kredit ini adalah untuk kegiatan utama suatu
perusahaan.
17
2. Berdasarkan Tujuan Kredit
a. Kredit produktif
Merupakan kredit yang digunakan untuk penigkatan usaha atau produksi atau
investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa.
b. Kredit konsumtif
Merupakan kredit yang digunakan untuk dikonsumsi atau dipakai secara pribadi.
Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena
digunakan atau dipakai seseorang atau badan usaha.
c. Kredit perdagangan
Merupakan kredit yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan biasanya
untuk membeli barang dagangan, yang pembayarannya diharapkan dari hasil
penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada supplier
atau agen-agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah tertentu.
3. Berdasarkan Jangka Waktu
a. Kredit jangka pendek
Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling
lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.
b. Kredit jangka menengah
Merupakan kredit yang jangka waktunya berkisar antara 1 tahun sampai 3 tahun,
kredit ini dapat diberikan untuk modal kerja. Beberapa bank mengklasifikasikan
kredit jangka menengah menjadi kredit jangka panjang.
18
4. Berdasarkan Jaminan
a. Kredit dengan jaminan
Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu tujuan tertentu. Jaminan tersebut
dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud. Artinya setiap kredit yang
disalurkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan calon debitur.
b. Kredit tanpa jaminan
Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit
ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter, serta loyalitas calon debitur
selama berhubungan dengan bank bersangkutan.
5. Berdasarkan Sektor Usaha
a. Kredit pertanian merupakan kredit yang dibiayai untuk sector perkebunan atau
pertanian rakyat. Sektor usaha pertanian dapat berupa jangka pendek atau jangka
panjang.
b. Kredit peternakan merupakan kredit yang diberikan untuk jangka waktu relative
pendek, misalnya peternakan ayam dan untuk kredit jangka panjang seperti
kambing atau sapi.
c. Kredit industry merupakan kredit yang membiayai industry pengelolahan baik
industry kecil, menengah dan besar.
d. Kredit pertambangan merupakan jenis kredit untuk usaha tambang, biasanya dalam
jangka panjang, seperti tambang emas, minyak atau tambang timah.
e. Kredit pendidikan merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana
prasarana pendidikan.
f. Kredit profesi merupakan kredit yang diberikan kepada kalangan para professional
19
seperti dosen, dokter atau pengacara.
g. Kredit perumahan merupakan kredit untuk membiayai pembangunan atau
pembelian perumahan.
2.2.3 Manfaat Pembiayaan
Secara perinci pembiayaan memiliki manfaat antara lain:
a. Pembiayaan dapat meningkatkan arus tukar-menukar barang dan jasa. Pembiayaan
dapat meningkatkan arus tukar-menukar barang, hal ini seandainya belum tersedia
uang sebagai alat pembayaran, maka pembiayaan akan membantu melancarkan lalu
lintas pertukaran barang dan jasa.
b. Merupakan alat yang dipakai untuk memanfaatkan idle fund. Bank dapat
mempertemukan pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang memerlukan dana.
c. Pembiayaan sebagai alat pengendali harga. Ekspansi pembiayaan akan mendorong
meningkatkannya jumlah uang yang beredar, dan peningkatan peredaran uang akan
mendorong kenaikan harga. Sebaliknya, pembatasan pembiayaan, akan berpengaruh
pada jumlah uang yang beredar, dan keterbatasan uang yang beredar dimasyarakat
memiliki dampak pada penurunan harga.
d. Pembiayaan dapat mengaktifkan dan meningkatkan manfaat ekonomi yang ada.
Pembiayaan mudharabah dan musyarakah yang diberikan oleh bank syariah memiliki
dampak pada kenaikan makro-ekonomi. Mitra (pengusaha), setelah mendapatkan
pembiayaan dari bank syariah, akan memproduksi barang, mengolah bahan baku
menjadi barang jadi, meningkatkan volume perdagangan, dan melaksanakan kegiatan
ekonomi lainnya.
20
Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula
permintaan atau kebutuhan pendanaan untuk membiayai kebutuhan pembangunan
perekonomian. Oleh karenanya, pemerintah pun menggandeng dan mendorong pihak
swasta untuk ikut serta dalam membiayai pembangunan potensi ekonomi bangsa. Swasta
pun, secara individu atau kelembagaan, kepemilikan dananya terbatas untuk memenuhi
operasional dan pengembangan usahanya. Dengan keterbatasan kemampuan finansial
lembaga Negara dan swasta tersebut, maka lembaga keuangan memegang peran penting
dan strategis dalam kaitannya penyediaan permodalan pengembangan sektor- sektor
produktif.
2.3 Sistem Informasi Akuntansi.
2.3.1 Defenisi Sistem Informasi Akuntansi
Dalam mengambil suatu keputusan biasanya orang tersebut memerlukan informasi
yang dapat menyakinkan bahwa harapan-harapannya mendapat cukup kepastian untuk
terealisasi. Salah satu informasi penting dalam berbagai usaha adalah informasi keuangan.
Informasi keuangan diperoleh dari proses akuntansi.
Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas bisnis, memproses
informasi tersebut ke dalam bentuk laporan mengkomunikasikannya kepada para
pengambil keputusan. Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan dan pelaporan atas transaksi keuangan perusahaan serta implementasinya.
1. Menurut dan Dandago dan Rufai (2013) sistem informasi adalah seperangkat kesatuan
dari suatu subsistem saling terkait yang saling bekerja sama untuk mengumpulkan,
memproses, dan menyimpan, mengubah, dan mendistribusikan informasi untuk
21
perencanaan, pembuatan keputusan dan pengendalian.
2. Sistem informasi akuntansi didefinisikan Lim (2013) sebagai suatu alat yang
terintegrasi di lapangan dengan sistem informasi dan teknologi suatu perusahaan.
3. Sistem informasi akuntansi menurut Steven A. Moscove (2013) adalah suatu
komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisis,
dan mengomunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan
keputusan kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi, pajak, investor, dan kreditur) dan
pihak-pihak dalam terutama manajemen.
4. Menurut Henry C. Lukas (2016) Suatu sistem informasi adalah suatu kegiatan dari
prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi, akan menyediakan
informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam
organisasi.
5. Menurut John F. Nash dan Martin B. Robert (2016) Suatu sistem informasi adalah
suatu kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan
pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, proses tipe
transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap
kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar
untuk pengambilan keputusan.
6. Menurut James A. Hall (2016) Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur
formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan
kepada pemakai.
Berdasarkan defenisi dari beberapa ahli mengenai sistem informasi, maka dapat
disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah proses transaksi keuangan dan non
22
keuangan yang berpengaruh langsung terhadap proses transaksi keuangan.
2.3.2 Tujuan dan Pemakai Sistem Informasi Akuntansi.
Tujuan dari setiap sistem informasi akuntansi adalah menyediakan informasi
akuntansi bagi pemakai/pengguna. Pemakai ini mungkin dari internal seperti manager,
atau dari eksternal seperti pelanggan. Secara lebih khusus tujuannya adalah:
1. Untuk mendukung operasi harian. Untuk beroperasi setiap hari, perusahaan
melakukan sejumlah peristiwa bisnis yang disebut transaksi. Transaksi akuntansi
termasuk peristiwa atau transaksi yang menunjukkan adanya pertukaran yang bernilai
ekonomis. Kebanyakan transaksi non akuntansi, seperti memasukkan order pembelian
ke komputer, akan mengarah pada transaksi akuntansi titik pemrosesan transaksi terdiri
dari pemrosesan transaksi akuntansi dan akuntansi melalui pencatatan akuntansi
dengan prosedur. Catatan akuntansi terdiri dari jurnal (file transaksi), dan buku besar
(file master); bagaimanapun, mereka memasukkan sejumlah dokumen, daftar, tabel
referensi dan catatan lainnya. Pemrosesan transaksi distandardisasi secara wajar di
antara perusahaan untuk transaksi yang sejenis, seperti penjualan kredit. Namun
rincian prosedur biasanya berbeda tergantung pada desain sistem. Juga walaupun tipe
dasar dari transaksi akuntansi cenderung sama di antara perusahaan, tapi tetap pada
perbedaan.
2. Untuk mendukung pembuatan keputusan oleh pembuatan keputusan intern
perusahaan. Keputusan harus dibuat oleh perusahaan untuk merencanakan dan
mengendalikan jalannya perusahaan. Hal ini berkaitan dengan pemrosesan informasi.
Melalui transaksi yang diproses, SIA umumnya menyediakan beberapa informasi yang
diperlukan dalam pembuatan keputusan manajer merupakan pemakai keputusan utama
23
yang menggunakan output dari pemrosesan informasi.
3. Memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pengelola perusahaan. Setiap
perusahaan harus memenuhi kewajiban hukumnya. Kewajiban penting tertentu terdiri
dari penyediaan informasi yang wajib bagi pemakai eksternal perusahaan titik
perusahaan yang dikelola dan dimiliki oleh publik memiliki kewajiban yang lebih
besar. Mereka diminta untuk menyediakan informasi untuk pemegang saham.
2.4 Sistem Pengawasan Pemberian Pembiayaan
a. Pengertian Sistem Pengawasan Pembiayaan
Pembiayaan adalah suatu sistem/proses, mulai dari analisis kelayakan pembiayaan
sampai pada realisasinya. Namun realisasi pembiyaan bukanlah tahap akhir dari sistem
pembiayaan. Setelah realisasi pembiayaan. Maka bank perlu melakukan pemantauan dan
pengawasan pembiayaan. Aktivitas ini memiliki aspek dan tujuan tertentu, terdapat aspek
monitoring dan pengawasan pembiayaan.
Monitoring pembiayaan yaitu pemantauan pembiayaan agar dapt diketahui sedini
mungkin deviasi yang terjadi, yang akan membawa akibat menurunnya mutu
pembiayaan (uncollectible), dan pemohon kolektibilitas pembiyaan tersebut. Sementara
pengawasan pembiyaan yaitu usaha untuk mengendalikan pelaksanaan pembiayaan
agar persyaratan dan target yang diasumsikan dapat dipenuhi sebagai dasar persetujuan
pembiayaan (terms of lending).
Fungsi pengawasan sangat penting bagi setiap perusahaan, baik perusahan berskala
besar maupun perusahaan kecil. Pengawasan pembiayaan kredit merupakan proses
penilaian dan pemantauan kredit sejak analisis, bukanlah aktivitas untuk mencari
24
kesalahan/penyimpangan debitur khususnya dalam menggunakan kredit, melainkan
upaya menjaga agar apa yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan rencana
pembiayaan kredit telah dimulai sejak dini (saat penilaian jaminan).
Menurut Sinungan (1993:263), “pengamanan kredit merupakan suatu mata rantai
kegiatan bank”. Langkah pengamanan ini dimulai sejak bank merencanakan untuk
memberikan kredit, menyusun rencana dengan sekaligus perhitungan plafon, bank telah
memperhitungkan berbagai segi yang dapat dijangkau oleh kemampuan operasional.
Mengatur alokasi kredit ke arah sektor-sektor yang bervariasi, pemberian kredit kepada
nasabah serta jumlah plafon kredityang akan diberikan dan sebagainya, merupakan
langkah untuk menjaga keamanan kredit. Kegiatan pengawasan akan menjadi lebih
penting karena kredit merupakan risk asset bagi bank. Pengawasan kredit yang dilakukan
bank menurut tujuannya, yaitu:
a. Prefentif Control, yaitu pengawasan pembiayaan kredit yang dilakukan sebelum
pencairan kredit yang bertujuan untuk mencegah kemungkinan terjadinya
penyimpangan penggunaan kredit. Misalnya melakukan suvey ke lapangan untuk
melihat usaha calon debitur dan wawancara mengenai kelangsungan usaha yang sudah
dijalankan serta mencari informasi dari pihak eksternal.
b. Refresif Control, yaitu pengawasan kredit yang dilakukan setelah pencairan dan saat
penggunaan kredit dengan tujuan untuk mengatasi setiap penyimpangan yang terjadi.
Misalnya melakukan kunjungan ke tempat usaha debitur, menganalisa perkembangan
laporan keuangan debitur dan menganalisa kelemahan usaha debitur saat itu.
b. Tujuan, Unsur dan Prinsip Pengawasan Pemberian Pembiayaan
1) Tujuan dari dilakukannya monitoring dan pengawasan pembiayaan adalah:
25
Agar penjagaan dan pengawasan dalam pengelolaan kekayaan bank di bidang
perkreditan dapat dilakukan dengan baik yaitu untuk menghindarkan penyelewengan
baik dari intern maupun ekstern bank.
a. Untuk memastikan ketelitian dan kebenaran data administrasi di bidang perkreditan
serta penyusunan dokumentasi perkreditan yang lebih baik.
b. Untuk memajukan efisiensi di dalam pengelolaan dan tata laksana usaha di bidang
perkreditan dan mendorong tercapainya rencana yang telah ditetapkan.
c. Untuk menilai tingkat kepatuhan terhadap aturan yang telah ditetapkan dan
penggarisan dalam manual perkreditan dalam pencapaian sasaran.
2) Unsur-unsur yang harus dimiliki suatu pengawasan yang baik adalah sebagai berikut:
a. Suatu bagan organisasi yang memungkinkan pemishan fungsi secara tepat.
b. Sistem pemberian wewenang serta prosedur pencatatan yang layak agar tercapai
pengawasan akuntansi yang cukup atas aktiva, utang, hasil dan biaya.
c. Praktek yang sehat harus diikuti dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap
bagian organisasi.
d. Karyawan-kaeyawan yang kualitasnya seimbang dengan tanggung jawabnya.
3) Agar dapat dilaksanakan dengan abik pengawasan hendaknya berpegang pada prinsip-
prinsip pengawasan sebagai berikut:
a. Pengawasan harus berorientasi pada tujuan perusahaan.
b. Pengawasan harus objektif dan jujur.
c. Pengawasan harus berorientasi pada peraturan-peraturan yang telah ditentukan.
d. Pengawasan harus menjamin daya guna dan hasil guna pelaksanaan pekerjaan.
e. Pengawasan harus berdasarkan standar yang objektif, teliti dan akurat.
26
Analisa sebab
kemacetan
Menggali potensi
peminjam
Melakukan
perbaikan
akad
Memperkecil
angsuran
(Rescheduling)
Memperkecil
margin
keuntungan
f. Pengawasan harus dilakukan secara berkesinambungan.
g. Hasil pengawasan harus dapat memberikan umpat balik terhadap perbaikan dan
penyempurnaan pelaksanaan pekerjaan, perencanaan dan kebijakan untuk waktu
yang akan datang.
c. Sistem Pengawasan Pemberian Pembiayaan
Gambar 2.1 Alur Proses Pengawasan Pemberian Pembiayaan
Uraian dari mekanisme sistem pegawasan pembiayaan tersebut adalah untuk
melaksanakan pembiayaan kepada debiutur , dilakukan analisa sebab kemacetan meliputi
aspek internal dan aspek eksternal, apakah terjadi kemacetan pembayaran kemudian
mengidentifikasi dan mencari tahu apa yang menjadi penyebab terjadinya kemacetan.
27
Setelah dilakukan analisa terhadap terjadinya kemacetan tersebut, maka
disusunlah suatu program untuk memperbaikinya, dari pelaksanaan program itu nantinya
akan dibandingkan dengan suatu standar yang baku dalam menentukan kolektibilitas
pembiyaan terhadap debitur.
2.4.1 Syarat dan Ketentuan Pembiayaan
Syarat dan Ketentuan Pembiayaan (“Ketentuan Financing”) yang ditetapkan oleh
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Unit Mendalo Indah (“Kami”) merupakan
bagian dari dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Syarat dan
Ketentuan yang terdapat dalam Aplikasi maupun Situs Internet kami.
Ketentuan Pembiayaan ini diperuntukkan dan berlaku bagi Pembeli (“Pemohon
Kredit”) yang menggunakan Kredit Perusahaan dan menggunakan pembayaran dengan
metode kredit (“Kredit Perusahaan”) yang Kami sediakan pada situs internet Kami
(“Situs”). Dengan mengakses dan menggunakan metode pembayaran Kredit Perusahaan
maka Pemohon Kredit dianggap telah mengetahui, membaca, sepakat, setuju dan oleh
karenanya tunduk sepenuhnya dan mengikatkan diri dengan sukarela pada Ketentuan
Pembiayaan ini.
1. Ketentuan Umum
A. BRI akan menjadi perantara antara Bank dan/atau Perusahaan peer to peer
lending/P2P yang terafiliasi dengan BRI (“Lembaga Keuangan”) dengan
Pemohon Kredit yang ingin mendapatkan kredit, dengan cara membantu
mengumpulkan data awal dan dokumen yang diperlukan oleh Lembaga
Keuangan, serta menyerahkan data dan dokumen yang diperlukan tersebut kepada
Lembaga Keuangan yang menjadi mitra pembiayaan BRI.
28
B. Beberapa definisi dari istilah yang dipakai dalam Ketentuan Financing ini
mengandung arti sebagai berikut:
a. Ketentuan Financing adalah perjanjian antara Pemohon Kredit dengan BRI,
yang berisikan seperangkat aturan yang mengatur hak, kewajiban, dan
tanggung jawab Pemohon Kredit dengan BRI.
b. Peer to Peer Lending (P2P) adalah penyelenggara layanan pinjam meminjam
uang berbasis teknologi informasi yang terdaftar, tunduk, dan diatur oleh
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan
Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi yang kegiatannya
dalam bidang keuangan adalah mempertemukan pemberi pinjaman dengan
penerima pinjaman dalam rangka melakukan perjanjian pinjam meminjam
dalam mata uang rupiah secara langsung melalui sistem elektronik dengan
menggunakan jaringan internet.
c. Kredit adalah cara menjual barang dengan metode pembayaran yang dilakukan
secara tidak tunai yaitu pembayaran ditangguhkan.
d. Kredit Perusahaan adalah fasilitas pinjaman yang didapatkan oleh Pemohon
Kredit dari Lembaga Keuangan yang dapat digunakan untuk bertransaksi di
Tokoplas.
e. Interview adalah wawancara yang dilakukan oleh Kami kepada Pemohon
Kredit untuk keperluan verifikasi atas data-data yang diberikan Pemohon
Kredit kepada BRI.
29
f. Site Visit adalah kunjungan yang dilakukan oleh BRI dan/atau Lembaga
Keuangan untuk melakukan pengecekan langsung terhadap seluruh data
dan/atau dokumen yang diberikan oleh Pemohon Kredit kepada BRI.
g. Daily Available Credit adalah Kredit yang tersedia setiap hari yang dapat yang
dapat digunakan oleh Pemohon Kredit untuk melakukan pembelian di Tokoplas
dengan cara pembayaran melalui Kredit Perusahaan.
h. Limit Kredit adalah jumlah maksimal kredit yang diberikan oleh Lembaga
Keuangan yang dapat digunakan oleh Pemohon Kredit untuk melakukan
pembelian di Situs BRI.
i. Kredit Terpakai adalah Kredit yang telah digunakan oleh Pemohon Kredit
untuk melakukan pembelian di Tokoplas dan belum dibayarkan kembali ke
Lembaga Keuangan (sehingga mengurangi Limit Kredit).
j. Informasi Pembayaran Kembali adalah informasi yang diberikan oleh Lembaga
Keuangan atas Kredit Terpakai yang sudah dibayarkan kembali oleh Pemohon
Kredit/Pembeli.
k. Hari Kerja adalah hari-hari dimana bank-bank di Indonesia beroperasi untuk
melaksanakan kegiatan kliring.
2. Hak dan Kewajiban Pemohon Kredit
A. Sebelum menggunakan Kredit Perusahaan, Pemohon Kredit wajib terlebih dahulu
mendaftarkan diri pada Aplikasi BRI dengan memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh BRI, agar dapat mengajukan Permohonan Kredit.
B. Saat melakukan interview dan/atau site visit, Pemohon Kredit wajib untuk
memberikan data dan/atau dokumen pribadi, data pasangan (apabila Pemohon
30
Kredit menggunakan nama individual), data perusahaan, data pemegang saham
perusahaan, data keuangan (rekening bank serta laporan keuangan) serta dokumen
jaminan lainnya (apabila diperlukan).
C. Pemohon Kredit wajib mengizinkan dan/atau memberikan kuasa kepada BRI
untuk dapat memberikan seluruh data dan/atau dokumen tersebut kepada
Lembaga Keuangan.
D. Setelah Pemohon Kredit setuju dengan Limit Kredit yang diberikan oleh Lembaga
Keuangan pemberi kredit dan menyetujui semua syarat dan ketentuan yang
diberikan oleh Lembaga Keuangan pemberi kredit maka Pemohon Kredit wajib
melakukan penandatanganan perjanjian kredit dengan Lembaga Keuangan yang
memberikan kredit.
E. Pemohon kredit wajib mengizinkan dan/atau memberikan kuasa kepada BRI
untuk dapat memberikan seluruh data dan/atau dokumen terkait transaksi
pembelian di Tokoplas kepada Lembaga Keuangan yang memberikan kredit,
sehingga pencairan kredit untuk pembayaran transaksi pembelian di Tokoplas
dapat diproses lebih lanjut.
F. Pemohon Kredit berupa perusahaan wajib memastikan bahwa pembayaran dengan
metode Kredit Perusahaan yang dilakukan di Situs BRI dilakukan oleh pihak yang
berwenang sesuai akta perusahaannya.
G. Pemohon Kredit wajib mengizinkan Lembaga Keuangan untuk memberikan data
pinjaman kepada BRI, yaitu mencakup total Limit Kredit yang disetujui, Daily
Available Credit, Kredit Terpakai, Informasi Pembayaran Kembali, serta
wanprestasi
31
H. Pemohon Kredit wajib menerima Site Visit atau permintaan Interview dari
Lembaga Keuangan.
I. Pemohon Kredit berhak memperoleh Limit Kredit paling banyak melalui 5 (lima)
Lembaga Keuangan yang berbeda.
J. Pemohon Kredit berhak mendapatkan informasi yang jelas dan lengkap mengenai
proses pengajuan kredit yang diajukan oleh Pemohon Kredit.
3. Hak dan Kewajiban BRI
A. BRI berhak untuk mengumpulkan data dan/atau dokumen awal yang diperlukan
dari Pemohon Kredit yang mengajukan permohonan untuk mendapatkan kredit,
dan menyerahkan data dan/atau dokumen tersebut kepada Lembaga Keuangan.
B. BRI berhak untuk melakukan Interview dan/atau Site Visit ke lokasi usaha
Pemohon Kredit yang mengajukan kredit, untuk keperluan verifikasi usaha
Pemohon Kredit.
C. BRI berhak, atas pemberitahuan dari Lembaga Keuangan, melakukan penolakan
pembelian yang menggunakan kredit, apabila Lembaga Keuangan yang
bersangkutan memberitahukan kepada pihak BRI bahwa Pemohon Kredit terbukti
melakukan wanprestasi, sehingga Limit Kredit Pemohon Kredit dibekukan dan
Pemohon Kredit sama sekali tidak bisa melakukan transaksi di Situs BRI, sampai
Pemohon Kredit melakukan pembayaran kepada Lembaga Keuangan yang
bersangkutan.
D. BRI berhak menolak untuk memproses lebih lanjut transaksi yang dilakukan oleh
Pemohon Kredit di Situs BRI, apabila BRI menerima pemberitahuan dari
32
Lembaga Keuangan yang bersangkutan bahwa permohonan pencairan kredit milik
Pemohon Kredit untuk melakukan transaksi di Tokoplas ditolak.
E. BRI wajib memberikan informasi yang jelas dan lengkap kepada Pemohon Kredit
mengenai keputusan dari Lembaga Keuangan yang bersangkutan terkait dengan
permohonan yang diajukan oleh Pemohon Kredit.
4. Proses Pengajuan Permohonan Kredit
Setelah dilakukan Interview dan/atau Site Visit, maka perwakilan BRI akan
menghubungi Pemohon Kredit untuk memintakan data dan/atau dokumen tambahan
yang diperlukan. Setelah data dan/atau dokumen tersebut lengkap, maka dalam jangka
waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah penerimaan data dan/atau dokumen tersebut, seluruh
data dan/atau dokumen yang diperlukan akan dikirimkan kepada Lembaga Keuangan
yang bersangkutan untuk diproses lebih lanjut. Keputusan diterima atau ditolaknya
permohonan pengajuan Kredit Perusahaan memerlukan waktu kurang lebih antara 5
(lima) Hari Kerja sampai dengan 30 (tiga puluh) Hari Kerja, tergantung dari kebijakan
Lembaga Keuangan yang bersangkutan.
5. Pembatasan Tanggung Jawab BRI
A. Seluruh keputusan yang berkaitan dengan diterima atau ditolaknya pengajuan
Kredit Perusahaan oleh Pemohon Kredit adalah kewenangan mutlak dari Lembaga
Keuangan yang bersangkutan.
B. Seluruh keputusan yang berkaitan dengan diterima atau ditolaknya permohonan
penarikan atau pencairan pinjaman yang dilakukan setelah adanya Limit Kredit
oleh Pemohon Kredit, adalah sepenuhnya wewenang dari Lembaga Keuangan
yang bersangkutan.
33
C. Dengan menyerahkan data dan/atau dokumen yang diperlukan kepada BRI, tidak
berarti bahwa Limit Kredit yang diminta oleh Pemohon Kredit secara langsung
telah disetujui. Perjanjian Kredit antara Pemohon Kredit dan Lembaga Keuangan
ditangani oleh Pemohon Kredit dan Lembaga Keuangan yang bersangkutan tanpa
melibatkan BRI.
6. Keadaan Kahar (Force Majeure)
Keadaan kahar (Force Majeure) adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak
dapat dihindari atau diatasi dengan upaya-upaya yang sungguh-sungguh yang lazim
dilakukan oleh manusia, atau kejadian yang terjadi karena diluar kehendak,
kemampuan dan/atau kekuasaan manusia, yaitu antara lain meliputi bencana alam
seperti gempa bumi, taufan, petir, banjir atau hujan terus menerus, wabah penyakit,
perang, peledakan, huru-hara yang secara nyata-nyata berpengaruh terhadap
pelaksanaan kewajiban masing-masing Pihak berdasarkan Ketentuan Financing ini.
Setiap kegagalan masing-masing pihak untuk melaksanakan kewajibannya
berdasarkan perjanjian ini, tidak akan dianggap sebagai pelanggaran perjanjian atau
wanprestasi ataupun kejadian kelalaian, jika kegagalan tersebut disebabkan secara
langsung oleh Force Majeure dan dapat dibuktikan dengan adanya pernyataan dari
institusi Kepolisian setempat yang mengkonfirmasi bahwa peristiwa tersebut
adalah Force Majeure, serta apabila pihak yang bersangkutan telah melakukan semua
langkah-langkah pengamanan yang sesuai, telah betul-betul menjaga dan mengambil
langkah-langkah pilihan yang wajar dengan tujuan untuk menghindarkan kegagalan
tersebut dan untuk melaksanakan tanggung jawabnya berdasarkan Ketentuan
Financing ini.
34
7. Penutup dan lain-lain
Perjanjian ini tunduk, diatur dan ditafsirkan sesuai dengan Hukum Republik Indonesia.
Terakhir diperbarui tanggal 5 Maret 2020.
2.4.2 Resiko Pemberian Pembiayaan
Resiko pembiayaan ini mengacu pada potensi kerugian yang dihadapi bank ketika
pembiayaan yang diberikan kepada debitur macet. Debitur tidak mampu memenuhi
kewajiaban mengembalikan modal yang diberikan oleh bank. Selain pengembalian
modal, resiko ini juga mencakup ketidak mampuan debitur menyerahkan porsi
keuntungan yang seharusnya diperoleh oleh bank yang disepakati diawal. Resiko gagal
bayar ini muncul akibat kegagalan debitur untuk menyelesaikan kewajibannya. Banyak
hal yang dapar terjadi diluar kehendak pihak bank maupun debitur, baik karena kelalaian
pihak bank dalam prosedur dan pengawasanpembrian pembiayaan kredit maupun
kelalaian pihak debitur. Penunggakan pembayaran pokok kredit dan bunga kredit dapat
terjadi karena :
1. Dari pihak nasabah
a. Adanya unsur kesengajaan, yaitu tidak adannya unsur kemauan untuk membayar.
b. Adanya unsur ketidaksengajaan, yaitu debitur mau membayar tetapi tidak mampu.
2. Dari pihak perbankan
Kelalaian karyawan bagian kredit dalam pemberian kredit kepada debitur dapat
menyebabkan masalah pemngembalian pembiayaan kredit dikemudian hari. Dalam
melakukan analisisnya, pihak analis kurang teliti sehingga apa yang akan terjadi tidak
dapat diperkirakan. Selain itu, kredit macet juga dapat diakibatkan karena adanya koli
antara pihak analis kredit dengan pihak debitur sehingga analisis dilakukan secara
35
subjektif.
Dalam hubungannya dengan problem loans, perlu diketahui pengelompokan
pinjaman berdasarkan tingkat collectability yang berlaku bagi perbankan di Indonesia,
yaitu :
1. Pembiayaan Kredit Lancar
Pembiayaan kredit lancar ini adalah kredit yang tidak mengalami penundaan
pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunga selama satu bulan dari waktu
ke waktu yang diperjanjikan.
2. Pembiayaan Kredit dalam Perhatian Khusus
Pembiayaan Kredit dalam Perhatian Khusus adalah kredit yang mengalami penundaan
pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunga selam satu bulan dari waktu
yang diperjanjikan.
3. Pembiayaan Kredit kurang Lancar
Pembiayaan Kredit kurang Lancar adlah kredit yang pembalian pokok pinjaman dan
penbayaran bunganya telah mengalami penundaan selama tiga bulan dari waktu yang
diperjanjikan.
Pengelolaan kredit yang dikelompokkan sebagi pembiayaan kredit macet tidak
mudah, sebab penanganan kredit macet sangatlah berbeda dengan proses analisis dan
pemberian pembiayaan kredit kepada nasabah. Dalam menangani kredit bermaslah
diperlukan kemampuan dan perhatian yang lebih, ketelitian dan perhatian yang bersifat
khusus.
Pengelolaan pembiayaan kredit ini sangatlah penting. Jika suatu kredit yang
bermasalah tidak dikelolah dengan baik, pengaruhnya akan cukup besar terhadap tingkat
36
profit atau laba yang akan diperoleh serta akan menimbulkan kerugian bank akibat beban
biaya yang selalu ada. Selain itu, pengelolaan pembiayaan kredit macet harus dilakukan
sebaik mungkin karena reputasi atau nama baik sebuah bank sering dikaitkan dengan
tingakat tau besarnya jumlah kredit yang sedng bermasalah. Hal ini secara tidak langsung
akan memperngaruhi kepercayaan masyarakat umum ataupun kalangan perbankan
sendiri terhadap bank tersebut yang juga akan mempengaruhi aktivitas usaha secara
keseluruhan.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam prosedur penanganan
pembiayaan kredit macet :
1. Pengumpulan Informasi
a. Hubungan antara bank dan debitur
b. Potensi manajemen
c. Laporan-laporan keuangan
d. Kekuatan dan kelemahan bank dari segi hokum
e. Kekuatan-kekuatan yang ada pada debitur
f. Posisi kreditur-kreditur lainnya
2. Analisa Permasalahan
Apabila semua informasi yang diperlukan telah dikumpulkan, sebelum suatu
rencana optimal disusun, beberapa permasalahan pokok harus dibuat mengenai dapat
atau tidaknya permasalahan tersebut diselesaikan dengan tanpa melakukan aksi
hokum yang dapat merusak hubungan dengan debitur. Hal penting yang perlu
terjawab dalam analisis sehingga dapat diketahui apakah huungan denga debitur bias
dilanjutkan atau tidak adalah berdasarkan :
37
a. Potensi kecakapan manajemen.
b. Prospek kelangsungan hidup usha debitur.
c. Jumlah serta kualitas faktor produksi yang tersedia.
d. Strategi yang akan dilakukan debitur untuk menyelesaikan masalah.
3. Pengendalian Resiko Pembiayaan
a. Bank harus menetapkan suatu sistem penilaian yang idependen dan berkelanjutan
terhadap efektifitas penerapan proses manajemen resiko pembiayaan.
b. Bank harus memastikan bahwa satuan kerja pembiayaan dan transaksi pembiayaan
telah dikelolah secara memadai dan eksposurrisiko pembiayaan tetap konsisten
dengan limit yang ditetapkan dan memenuhi standar.
c. Bank harus memiliki prosedur pengelolaan penangan pembiayaan bermasalah
termasuk sistem deteksi pembiayaan bermasalah secara tertulis dan menerapkannya
secara efektif. Apabila bank memiliki pembiayaan bermasalah yang cukup
signifikan, bank harus memisahkan fungsi penyelesaian pembiaan bermasalah
tersebut dengan fungsi yang memutuskan penyaluran pembiayaan.
38
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Bank Rakyat Indonesia merupakan bank milik negara. Bank ini didirikan pada
tanggal 16 Desember 1895 oleh Raden Wira Atmaja dan beberapa kawan- kawannya.
Bank ini pada awalanya bernama “De Purwokertosche Hulpen Spaarbank der
Indlandsche” (Bank Priyayi Purwokerto), dengan akte otentik yang dibuat oleh E.
Sieburg Asisten Residen, Raden Wira Atmaja yang juga dikenal sebagai pencipta Bank-
bank pertanian dan koperasi. Volksbanken mengalami kesulitan, sehingga Pemerintah
Hindia Belanda turut campur dalam perkreditan rakyat dan pada tahun 1904 didirikan
Perkreditan Rakyat (Dienest der Volksbanken) yang membantu Volksbanken baik secara
material maupun secara inmaterial.
Sebagai akibat dari resesi dunia yang hebat pada tahun 1929-1932, beberapa
Volksbanken menjadi macet dan tidak berjalan dengan baik, maka dibentuklah Algemeene
Volksbanken Bank (AVB) dengan berdasarkan Staalsbland 1932 No. 82 pada tanggal 19
Februari 1934 yang berstatuskan Badan Hukum Eropa. Pada bulan maret 1942 jepang
masuk dan menduduki Indonesia, maka sejak itu nama AVB diubah menjadi Syomin
Ginko Bank (Bank Rakyat). Setelah proklamasi Indonesia tanggal 17 Agustus 1945,
dengan Peraturan Pemerintah Nomir 1 Tahun 1945, maka ditetapkanlah berdirinya Bank
Rakyat Indonesia (BRI). Namun kemudian NICA (Netherlands Indies Civil
Administration) datang ke Yogyakarta yang saat itu menjadi Ibukota Republik Indonesia
sehingga Bank Rakyat Indonesia yang berpusat di Yogyakarta dihapuskan dan para
direksinya dipenjarakan karena tidak mau bekerja sama dengan AVB (Algemeene
39
Volksbanken Bank), maka sejak itu kegiatan BRI terhenti sementara waktu.
Dari hasil perjanjian Roem Royem, tercapainya keputusan bahwa Bank Rakyat
Indonesia dihidupkan kembali, namun wilayah kerjanya hanya meliputu wilayah yang
dikembalikan kepada Negara Republik Indonesia pada tahun 1945. (Daerah Renville),
sedangkan di daerah Republik Indonesia Serikat, Algemeene Volksbanken Bank (AVB)
diganti menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat (BARRIS). Pada akhirnya dengan
Keputusan Mentri Kemakmuran RIS tanggal 16 Maret 1950, kantor BRI RI pidah dari
Yogyakarta ke Jakarta. Walaupun demikian, persoalannya belum selesai karena pada saat
itu masih ada 2 organisasi yaitu BRI dan BARRIS yang bernaung dibawah ordonasi AVB
No. 82 (Saatsblaand 1934).
Pada akhir tahun 1960 berdasarkan UU No. 14 Tahun 1967 tentang UU Pokok
Perbankan danUU No. 13 Tahun 1968 tentang UU Bank Sentral mengembalikan fungsi
BI sebagai Bank Sentral, Bank Unit II bidang Rural dan Exim di pihak lain menjadi
Bank-Bank Milik Negara. Pada tanggal 25 Maret 1992, dikeluarkan satu keputusan yaitu
disahkannya UU No.7 Tahun 1992 tantang Perbankan. Suatu Bank Umum di Indonesia
harus dibentuk oleh satu bentuk hukum tersebut dibawah ini:
a. Persero
b. Perseroan Daerah
c. Koperasi
d. Perseroan Terbatas
Sehubungan dengan hal tersebut, BRI sebagai Bank Umum yang didirikan dengan
UU No. 20 Tahun 1968 harus menyesuaikan bentuk hokum menurut UU Perbankan
tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 1992, tentang penyesuaian
40
bentuk hukum BRI menjadi persero, dimana peralihan selanjutnya harus menjadi persero
tetapi status hukumnya tidak berubah yaitu Badan Hukum Milik Negara. Sesuai dengan
Peraturan Mentri Keuangan RI No. 5 Tahun 1945/MKF/01/1992 tanggal 31 Juli 1992,
penyesuaian bentuk hokum tersebut dilaksanakan denganakte notaris No. 133 tanggal 31
Juli 1992 yang dibuat oleh dan dihadapan Mutani Salim, SH, Notaris di Jakarta. Sesuai
dengan akte pendirian tersebut, maka secara yuridis penyebutan BRI sebagai perseroan
adalah PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero), namun penyebutan sehari-hari untuk tujuan
marketing tetap digunakan nama BRI.
PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) KCP Abunjani Sipin merupakan kantor
cabang pembantu dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah
yang didirikan tanggal 16 Desember. Seperti bank pada umumnya PT.Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah juga melayani jasa simpan pinjam serta
jasa perbankan lainnya. PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) tidak dapat dipisahkan dari
masyarakat kerena BRI mempunyai komitmen terhadap berbagai lapisan sosial
masyarakat, terutama masyarakat kecil dan menengah guna meningkatkan taraf hidup
masyarakat kecil dan menengah.
3.1.2 Visi, Misi, Tujuan Organisasi, Ketenagakerjaan & Aktivitas Perusahaan
1. Visi PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah
Menjadi Bank Komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.
2. Misi PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah
a) Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan
kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang penigkatan ekonomi
masyarakat.
41
b) Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang
tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang professional dan
memiliki budaya berbasis kinerja (performance driven culture) teknologi
informasi yang handal dan future ready.
c) Bekerja dengan optimal dan baik, memberikan keuntungan dan manfaat yang
optimal kepada pihak – pihak yang berkepentingan (stakehoders) dengan
memperhatikan prinsip keuangan berkelanjutan dan praktik keuangan
berkelanjutan dan praktik Good Corporate Governance yang sangat baik.
3. Tujuan Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah
Tujuan Bank BRI adalah ingin mempunyai arti, oleh karenanya BANK BRI
senantiasa mengembangkan daya dan upaya untuk mencapai hasil yang optimal,
bermanfaat dan terpercaya sebagai mitra kerja yang bertanggungjawab saling
menguntungkan, dengan berpegang pada visi dan misi Bank BRI.
4. Ketenagakerjaan
Tabel 3.1 Jenjang Pendidikan Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit
Mendalo Indah
Pendidikan
Terakhir
Jumlah Presentase
SLTA 2 Orang 13%
DIPLOMA 3 4 Orang 34%
STRATA 1 6 Orang 53%
TOTAL 12 Orang 100%
Sumber Data : PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.Unit Mendalo Indah
Tabel 3.2 Klasifikasi umur karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia ( Persero) Tbk. Unit
Mendalo Indah
Umur Jumlah Presentase
20 – 30 Tahun 7 Orang 60%
31 – 40 Tahun 3 Orang 27%
41 – 55 Tahun 2 Orang 13%
TOTAL 12 Orang 100%
Sumber Data : PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah
42
5. Aktivitas Perusahaan
Untuk kelancaran usahanya, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit
Mendalo Indah dalam semua kegiatannya tidak terlepas dari dana. Dana tersebut berasal
dari dana sendiri dan dana masyarakat. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit
Mendalo Indah mengeluarkan produk-produk bank yang dapat diterima oleh masyarakat
secara langsung antara lain:
a. BRItama
Tabungan dari masyarakat yang pengambilan dananya dapat dilakukan setiap saat,
tanpa harus menunggu waktu satu bulan atau lebih, bunga dari tabungan BRItama
dihitung harian dengan suku bunga bersaing.
b. Simpedes
Simpanan dari masyarakat pedesaan yang pengambilan dananya dapat dilakukan
setiap waktu dan bunganya dihitung dari nilai terendah tiap bulannya.
c. Depo BRI
Pada dasarnya depo BRI ini sama dengan simpanan berjangka waktu atau deposito
yang berjangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan dan 32 bulan.
d. Produk Pinjaman
Produk Pinjaman antara lain:
1. Kupedes
Merupakan jasa pinjaman BRI dengan plafond kredit sampai dengan Rp.
500.000.000.- suku bunga yang dihitung berdasarkan flat rate system yaitu bunga
yang dihitung berdasarkan plafond kredit mula-mula dan dibebankan sepanjang
waktu kredit, dengan besaran tingkat suku bunga sesuai yang diberikan kepada
43
usaha mikro, kecil dan koperasi yang memiliki usaha produktif yang akan
mendapat penjaminan dari perusahaan penjamin dengan ketentuan yang berlaku.
Produk dari Kupedes antara lain:
a) Kredit Modal Kerja (KMK)
Berdasarkan buku pedoman Kredit Modal Kerja Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah Adalah fasilitas kredit untuk membiayai
operasional usaha termasuk kebutuhan untuk pengadaan bahan baku, proses
produksi, piutang, dan persediaan. Jangka waktu kredit maksimum 1 tahun.
b) Kredit Investasi (KI)
Kredit Investasi adalah pembiayaan investasi aktiva tetap (seperti pengadaan
mesin, peralatan, kendaraan operasional, pembelian/renovasi bangunan usaha).
Selain itu, Bank BRI juga memberikan Kredit investasi refinancing, yang
merupakan solusi bagi pengusaha yang telah/sedang menjalankan proyek namun
mengalami hambatan biaya untuk menyelesaikan proyek tersebut. Dengan
memenuhi persyaratan umum dan menyediakan dana sendiri minimum sebesar
35 % dari Total Biaya Proyek, Anda dapat mengajukan Kredit Investasi dengan
pilihan jangka waktu angsuran yang disesuaikan dengan cash-flow perusahaan
Anda.
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi memegang peranan penting bagi kelancaran aktivitas sebuah
perusahaan karena pengorganisasian akan menjadikan pekerjaan lebih efektif dan tidak
terpusat dalam satu kendali. Fungsi dari struktur organisasi adalah memperjelas setiap
fungsi dan hubungan antara bagian dalam sebuah perusahaan. Sehingga akan terlihat jelas
44
TELLER
RATU
PELAKSANA FUNGSI
ADMINISTRASI KUR MIKRO
(PA KUR)
ALDO
ASSOCIATE MARKETING
(MANTRI)
NANDO RIKO
AISYAH RICA
SATPAM
SUKAMTO DONI SANI
CUSTOMER SERVICE (CS)
RISKA
AYU
KEPALA UNIT
L I Z A
siapa yang bertanggungjawab atas sebuah pekerjaan dalam satu bidang. Tujuan struktur
organisasi adalah agar setiap komponen perusahaan berjalan secara optimal sehingga
aktivitas perusahaan akan berjalan dengan efektif dan efisien. Adanya struktur organisasi,
seorang atasan bisa memberikan tugas kepada bawahan secara adil dan optimal.
Susunan struktur organisasi perusahaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk. Unit Mendalo Indah.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit
Mendalo Indah
STRUKTUR ORGANISASI PT. BANK RAKYAT INDONESIA
(PERSERO) Tbk. UNIT MENDALO INDAH
Sumber : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah
45
Struktur organisasi menunjukkan kedudukan dan setiap bagian memiliki
tanggung jawab, wewenang, maupun kegiatan pokok masing- masing di PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah, dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Kepala Unit
a. Memimpin dan mengawasi kegiatan Bank Rakyat Indonesia sehari – hari sesuai
dengan kebijakan umum,
b. Menyetujui Pinjaman,
c. Menangani bagian perlengkapan kantor, biaya, dan pengurusan segala sesuatu yang
berhubungan dengan karyawan,
d. Memproses pengiriman uang dan menerima kiriman yang ditujukan kepada
penerima Bank melalui kliring,
e. Menandatangani laporan,
f. Memeriksa bukti kas.
2. Customer Service (CS)
Fungsi dasar dari cutomer service officer ialah memberi layanan kepada nasabah
dalam hal memberikan informasi, menampung keluhan nasabah, cross selling, dan
membantu nasabah dalam penyelesaian masalah. Yang memiliki tugas:
a. Melayani pendaftaran produk bank dan membantu menjawab pertanyaan nasabah
mengenai produk atau jasa yang ada di bank bersangkitan,
b. Menyelesaikan permasalahan atas complain dari nasabah yang merasa tidak puas
terhadap layanan atau produk bank,
c. Melayani dan memenuhi harapan nasabah dengan memberikan pelayanan yang
cepat dan tepat,
46
d. Melakukan beberapa pekerjaan administrasi seperti melakukan sistem filying atas
berkas – berkas yang ada dalam tanggung jawab bank bersangkutan dengan benar
dan rapi agar dapat dengan cepat ditemukan ketika suatu saat diperlukan.
3. Teller
Fungsi teller secara umum ialah memberikan layanan transaksi baik bersifat tunai
maupun non tunai kepada nasabah dengan ruang lingkup sebagai berikut. Tanggung
jawab:
a. Melakukan layanan transaksi tunai, transaksi non tunai, entry transaksi setoran
pajak, pengecekan keaslian uang nasabah dan keabsahan dokumen, serta
pemberian informasi yang dibutuhkan oleh nasabah untuk meningkatkan layanan
prima kepada nasabah,
b. Melaksanakan pengolahan kas teller selama jam pelayanan kas maupun akhir hari
termasuk menjaga maksimum kas untuk memastikan kelancaran transaksi
terhadap nasabah,
c. Melaksanakan pembukuan dan pengisian kas ATM/ CRM untuk memastikan
jumlah fisik uang dalam kaset ATM/ CRM saat kegiatan replenish,
d. Melaksanakan pemasaran penggunaan produk – produk dan meningkatkan
transaksi perbankan di BRI sebagai satu kesatuan yang terintegrasi untuk
mencapai Integrated banking solution. Wewenang :
a. Memfiat transaksi simpanan, pinjaman, dan jasa bank lainnya,
b. Menerima dan melakukan pembayaran tunai,
c. Mengelola User ID untuk mengoperasikan sistem dibidang layanan,
d. Melakukan entry ke dalam sistem, mendatangani bukti kas atas transaksi tunai
47
dan non tunai.
4. Satpam
Satpam memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan ketertiban
dilingkungan atau kawasan kerja khususnya pengamanan fisik di bank.
5. Pelaksana Fungsi Administrasi KUR Mikro (PA KUR)
Fungsi PA KUR melaksanakan kegiatan administrasi dan operasional bidang
administrasi KUR Mikro, dalam melayani kebutuhan dan pengelolaan data KUR Mikro
berdasarkan prosedur yang jelas, bersifat rutin dengan administrasi yang sederhana dan
membutuhkan supervise yang ketat pada nasabah khusus untuk memastikan tugas
kegiatan telah dilaksanakan sesuai ketentuan kebijakan serta sistem dan prosedur yang
berlaku dalam upaya mencapai target yang telah ditetapkan. Tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
a. Mengumpulkan, menyediakan dan mengola data – data internal dan eksternal
terkait KUR Mikro, serta mengidentifikasi dan menguraikan masalah untuk
menyajikan data, informasi atau laporan yang diperlukan dalam rangka mencapai
kinerja,
b. Megimplementasikan kebijakan pedoman ketentuan dibidang administrasi KUR
Mikro dan ketentuan pelaksanaannya untuk menyelesaikan operasional
administrasi KUR Mikro sesuai dengan tugasnya,
c. Melaksanakan pemeriksaan dan registrasi permohonan KUR Mikro untuk
memastikan kelengkapan, keamanan, dan keabsahan dokumentasi kredit dan tertib
adminitrasinya sesuai ketentuan yang berlaku,
d. Menyiapkan dokumen – dokumen dan nota – nota dokumen pembukuan kredit
48
untuk mendukung proses penyelesaian operasional administrasi KUR Mikro di PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah,
e. Mengola berkas pinjaman KUR Mikro untuk memastikan kelengkapan,
keabsahan, keamanan, dan tertib administrasinya,
f. Mengagenda dan mendokumentasikan surat atau dokumen keluar masuk sesuai
bidang tugasnya untuk memastikan surat atau dokumentasi didistribusikan atau
diarsipkan sesuai ketentuan yang berlaku dan kepentingannya,
g. Membuat draft surat dokumen laporan dengan analisis sederhana dan supervise
atasannya untuk menyajikan kepada atasannya secara akurat dan tepat waktu
sesuai ketentuan yang berlaku dan ketentuannya,
h. Mengajukan usulan dan saran untuk memberikan masukan atas kajian kebijakan
ketentuan yang terkait dengan bidang tugasnya dalam rangka peningkatan kinerja
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah,
i. Menyediakan data atau informasi yang dibutuhkan dalam rangka melaksanakan
tindak lanjut audit sesuai dengan bidang tugasnya untuk memastikan tindak lanjut
perbaikan dilaksanakan sebagai tanggapan positif atas temuan audit,
j. Membina hubungan dan kerja sama yang baik dengan pihak – pihak terkait baik
internal maupun eksternal dengan supervisor atasannya untuk memperlancar
penyelesaian tugas,
k. Melaksanakan tugas – tugas kedinasan dari atasan sesuai dengan peran dan
kompetensinya untuk mencapai target standar yang ditetapkan secara efektif dan
efisien, sepanjang tugas pokok sudah diselesaikan.
49
6. Associate Marketing (Mantri)
a. Memastikan produk atau jasa Bank dan menerima nasabah serta menangkap
peluang usaha lain,
b. Melakukan pembinaan dan pengawasa,
c. Analisis kredit,
d. Penagihan tunggakan.
3.2 Sistem Akuntansi Pemberian Pembiayaan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk. Unit Mendalo Indah
a. Kegiatan Pra Akad
1. Setelah hasil rapat Account Officer dan Pimcapem menyetujui pengajuan
pembiayaan, maka selanjutnya bagian Account Officer dan bagian
Administrasi Kredit memberitahukan kepada nasabah.
Pemberitahuan tersebut terdiri dari perjanjian pengikatan berikut
kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi nasabah. Untuk nasabah dalam
masa pra akad ini harus membuka rekening tabungan serta membayar
biaya pra akad ini harus membuka rekening tabungan serta membayar pra
realisasi. Cara membuka rekening kepada Costumer Service membuat CIF
(Costumer Identification Form). Bentuk CIF ini adalah nomor yang
bersifat unik yaitu masing-masing nasabah memiliki CIF yang berbeda-
beda. Dan masing-masing nasabah hanya memiliki satu CIF walaupun
memiliki lebih dari satu tabungan pada bank yang sama. Dala CIF ini
berisi data lengkap nasabah. Baru setelah itu diberikan nomor rekening.
50
Setiap produk tabungan memiliki nomor rekening yang berbeda.
Sehingga jika nasabah ingin membuka lebih dari satu produk tabungan
maka akan mempunyai lebih dari satu nomor rekening sesuai jumlah
tabungan yang dibuka. Kemudian setelah mempunyai buku tabungan,
nasabah membayar biaya pra realisasi kepada Teller.
2. Costumer Service memberikan data CIF dan nomor rekening kepada
bagian Administrasi Kredit.
Bagian Administrasi kredit mendapat input data yaitu dari Costumer
Service terkait data pembukuan fasilitas tabungan dan dari bagian Account
Officer terkait data pengujian pembiayaan. Bagian ini kemudian membuat
CFN (Costumer Facility Number) terkait pembiayaan yang diajukan.
3. Bagian Administrasi Kredit melakukan pemeliharaan jaminan.
Kegiatan pemeliharaan jaminan adlah mendaftarkan jaminan atau
agunan ke pihak asuransi yang akan diberikan nasabah. Jaminan atau
agunan yang dimaksud disini adalah jaminan jaminan yang bersifat
materiil dan immaterial untuk mendukung keyakinan bank atas
kemampuan dan kesanggupan nasabah untuk membayar kewajiban sesuai
kontrak yang disepakati. Dan terakhir merinci biaya-biaya yang harus
dibayar nasabah. Perincian biaya dilakukan sebelum nasabah membuka
rekening tabungan dan membayar biaya pra akad sehingga nasabah
mengetahui besarnya biaya yang harus dibayar. Dengan kata lain bahwa
nasabah mengetahui besarnya biaya yang harus dibayar atau kegiatan ini
bersifat parallel. Dapat digambarkan kegiatan pra akad sebagai berikut :
51
Nasabah
CS Teller
CIF & NO
Rek ADK
CIF &
NO
CFN Accounting 1. Pimcapem 2. AO 3. AD 4. Nasabah
Jurnal & Lap.
Keuangan
Rekom
Menyetujui
Penjadwal
Akad AO
Pembiyaan
biaya pra akad
Buka Rek.
Tabungan
Gambar 3.2 Alur Kegiatan Pra Akad
Sumber : Data Diolah
Salah satu syarat yang harus dipenuhi nasabah dalam masa sebelum akad
adalah membayar biaya pra akad. Biaya tersebut terdiri dari:
Biaya Provisi
Biaya Administrasi
Biaya Notaris
BiayaAsuransi
Over Booking
By. Pra
Akad
Jaminan Pra
Akad
52
-By. Adm
-Saldo Awal
Nasabah dapat dikatakan dirugikan karena harus membayar biaya yang
belum seharusnya dibayarkan. Padahal bisa saja syarat untuk nasabah cukup
dengan membuka rekening dan jika perlu biaya akad yang tidak terealisasi
dapat dikembalikan. Biaya tersebut diantaranya adalah biaya administrasi dan
saldo minimal. Sedangkan biaya lain dibayarkan saat akad telah terjadi. Cara
tersebut sedikit menyulitkan karena nasabah harus melakukan minimal dua
kali pembayaran dalam satu bulan akad tersebut. Yaitu membayar biaya
sebelum akad dan biaya sesudah akad. Berikut ini adalah rancangan alur
pembayaran yang baik dan yang harus dibayarkan nasabah dalam masa akad
adalah:
Gambar 3.3 Alur Pembayaran
Sumber : Data Diolah
Alur diatas maka nasabah tidak dibebankan dengan biaya yang
seharusnya belum ditanggungnya dalam masa pra akad. Teknis pembayaran
biaya pasca akad dapat dilakukan pada saat hari berlangsungnya akad
sehingga proses pencairan dapat dipercepat. Dengan demikian proses pasca
akad seperti membuka CIF dapat dilakukan secepatnya sebagaimana ketika
perlakuan pembuka fasilitas tersebut pada model pembiayaan yang berlaku
sekarang.
Akad Angsuran
Berikutnya
By.Akad
Agunan
OB
53
b. Kegiatan Pasca Akad
Setelah prose akad berlangsung, pincapem memerintahkan bagian
Administrasi Kredit untuk menindak lanjuti kegiatan pasca akad. Kemudian
bagian ini melakukan beberapa kegiatan terkait kegiatan pasca akad yaitu:
1. Meregister dan menyimpan dokumen atau paket akad sebagai arsip riwayat
pembiayaan. Dokumen akad yaitu berks permohonan pembiyaan dan
jaminan agunan baik soft copy maupun hard copy. Serta mengurus
kelengkapan akad dan fasilitas yang akan diperoleh nasabah seperti IMB,
Asurans dan Sertifikat Agunan Rumah/Tanah.
2. Memasukan data nasabah ke sistem yang dikenal dengan CFN (Costumer
Facility Number). Yang selanjutnya setiap transaksi langsung masuk ke
sistem.
3. Setelah menerima Surat Pencairan Dana (SPD) dan Daftar Realiasi (DRR),
maka Bagian Administrasi Kredit membuat Dokumen OL (Offering Letter),
SKPP dan IPK (Surat Putusan). Kemudian dokumen tersebut diserahkan
kepada Account Officer untuk diteliti. Kemudian diserahkan kepada
Pimpapem.
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, menggunakan sistem
Akuntansi Berbasis Komputerisasi Program BSD dan BRInet yang merupakan
sistem internet. Dimana didalam sistem ini masing-masing karyawan memiliki
password yang tidak bisa diketahui oleh siapapum kecuali karyawan tersebut
dan Pimcapem. Setelah data-data yang diperlukan dimasukan ke dalam sistem,
maka secara otomatis setiap pengolahan transaksi akan dikerjakan oleh sistem.
54
Sedang bagian yang terkait hanya memasukan transaski yang terjadi. Sistem
tersebut dilakukan demi menjaga kerahasiaan data nasabah agar tidak terjadi
hal yang tidak diinginkan.
c. Akuntansi Berbasis Komputerisasi
Pengolahan transaksi bank dengan komputerisasi yaitu seluruh proses
kegiatan pencatatan mulai dari buku harian sampai buku besar dan neraca serta
laporan keuangan yang lain dilakukan dan dikerjakan oleh satu unit, yaitu
komputer. Dengan sistem komputerisasi, akan diperoleh laporan keuangan secara
tepat dan sesuai dengan kebutuhan manajemen.program yang digunakan
perusahaan adalah program aplikasi BSD dan Brinets yang merupakan sistem
internet. Dalam sistem ini terdapat data-data nasabah BRI di seluruh wilayah.
Untuk menggunakan sistem ini masing-masing pegawai memiliki password yang
tidak bisa diketahui oleh siapapun kecuali pegawai tersebut dan pimpinan. Sistem
tersebut dilakukan demi menjaga kerahasiaan data nasabah agar tidak terjadi hal
yang tidak diinginkan.
Semua proses transaksi dilakukan oleh BSD dan BRInet. Kode nasabah
yang dibuat untuk dimasukan ke dalam sistem itulah yang disebut CFN
(Costumer Facility Number).
Berikut adalah ilustrasi CFN (Costumer
xxxxxxxxx MRI XXX
Nomor Urut
Jenis Pembiayaan
CIF
55
Nasbah
Nomor CFN ini untuk seterusnya menjadi kode pembiayaan untuk satu
nasabah. Sehingga yang muncul di jurnal ketika nasbah membayar angsuran
adalah kode nomor tersebut, bukan nama nasabah. Hal ini untuk menjaga
kerahasiaan nasabah. Data CFN ini juga berfungsi untuk mengetahui dan
memantau semua hal terkait pembayaran nasabah.
Atau Sistem Akuntansi BSD dan BRInets:
Gambar 3.4 Sistem Akuntansi PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk.
Unit Mendalo Indah Secara Komputerisasi
ADK mengecek
kelengkapan
dokumen akad,
meregister,
menyimpan dan
memasukan ke data
sistem
Teller Mendebet kas
dan memasukan no
rek nasabah
Sumber Data : PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit
Mendalo Indah
d. Catatan Akuntansi
1) Adapun langkah dan jurnal untuk melakukan pembentukan rekening calon
debitur sebagai berikut :
Komitmen Pinjaman Modal Kerja An. KreyKnor xxx
Kontrak Komitmen Pinjaman Modal Kerja An. Kreyknoor xxx
Akad
BRInet
Keuang
Lap
Loan
dari BSD dan
56
2) Jurnal pada saat terjadinya Realisasi Pembiyaan Kredit sebagai berikut:
Kontra Komitmen Pinjaman Modal Kerja An. KreyKnoor xxx
Komitmen Pinjaman Modal Kerja An. KreyKnoor xxx
Kredit An. KreyKnoor xxx
Kas/ Rekening Tabungan xxx
3) Jurnal untuk Melakukan Penghapusbukuan adalah sebagai berikut:
a. Membentuk rekening titipan pengahpusbukuan.
b. Menjurnal penghapusbukuan dengan cara overbooking:
Rekening Titipan Penghapusbukuan Debitur xxx
Administrasi Kewajiban Debitur Kredit xxx
Momerandum Penghapusbukuan Pinjaman xxx
Kontra Momerandum Pengahupsan Pinjaman xxx
Memorandum PPAP Penghapusbukuan Pinjaman xxx
Kontra Mmrndm. PPAP Penghapusbukuan Pinjaman xxx
4) Mengubah status rekening pembiayaan pinjaman di sistem BRI (BRInets)
dari akktif
3.3 Sistem Informasi Akuntansi Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian
Internal Pembiayaan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia ( Persero) Tbk. Unit
Mendalo Indah
PT. Bank Rakyat Indonesia berpandangan bahwa Sistem Informasi Akuntansi
yang diberlakukan di perusaahan merupakan alat yang dapat mempermudah
manajemen perusahaan dalam melaksanakan aktivitas-aktivitasnya terutama dalam
57
hal pengambilan keputusan yang berkaitan dengan prosedur pembiayaan pada calon
debitur atau nasabah.
Oleh karena itu untuk mendukung keandalan Sistem Informasi Akuntansi nya,
PT. Bank Rakyat Indonesia mempunyai beberapa komponen yang terdapat pada
Praktek Pembiayaan hal ini terlihat dari:
1. Bagian yang Terkait dalam Prosedur Penyaluran Dana Pembiayaan
2. Dokumen yang digunakan
3. Penggunaan Komputer dan Teknologi Informasi
4. Perlakuan Akuntansi
5. Proses Penyaluran Dana Pembiayaan
6. Prosedur Pembiayaan
7. Teknik Dokumentasi Prosedur Pembiayaan
3.4 Teknik Dokumentasi Sistem Informasi dalam Prosedur Penyaluran Dana
Pembiayaan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo
Indah
Teknik dokumentasi sistem informasi merupakan alat yang digunakan dalam
analisis, desain dan dokumentasi serta memahami kaitan antar-subsitem. Teknik
sistem ini biasanya berupa diagram. Flowchart merupakan teknik sistem yang paling
sering digunakan., yang merupakan diagram simbol guna menunjukan arus data dan
tahapan operasi dalam sebuah sistem. Dari Proses Prosedur Penyaluran Pembiayaan
berikut adalah sistem teknik dan dokumentasi penyaluran dana Pembiayaan yang
berupa diagram flowchart yang menggambarkan prosedur alur pembiayaan dan
bagan alir data.
58
Dalam sistem teknik dan dokumentasi pembiayaan terdapat 7 proses yaitu:
1) Tahap Solitasi dan Permohonan
Tahap Solitasi, pembinaan kepada calon nasabah dengan cara berinteraksi langsung
maupun tidak langsung untuk meningkatkan customerbase. Di BRI Unit Mendalo Indah
dengan dilakukannya kunjungan langsung ditempat (on the spot) atau biasa disebut
dengan Grebeg Pasar. Sedangkan Tahap Permohonan, calon nasabah melakukan
pengisian formulir yang sudah disediakan oleh BRI Unit Mendalo Indah sesuai
pembiayaan yang dibutuhkan oleh calon nasabah dan membuat Daftar Rencana
Pembiayaan sebagai rincian pembiayaan yang akan diguinakan oleh nasabah.
2) Tahap Investigasi
Tahap Investigasi, pada tahapan ini akan dilakukan pengecekan data nasabah pada
Surat Permohonan Pembiayaan dengan melakukan wawancara dan memeriksa kondisi
fisik tempat usaha dari calon nasabah, dengan melakukan trade checking, market
checking, dan BI checking.
3) Tahap Analisa
Tahap Analisa, Surat Permohonan Pembiayaan yang telah memenuhui persyaratan
perlu dilakukan analisa dengan menggambarkan semua informasi nasabah berkaitan
dengan data pemohon pembiayaan, serta membuat rekomendasi dengan disesuaikan
dengan batasan wewenang pemutusan pembiayaan.
4) Tahap Persetujuan
Tahap Persetujuan, surat rekomendasi yang telah dibuat akan diserahkan kepada
Pimpinan Cabang untuk dilakukannya pengecekan atas kecukupan/kesesuaian syarat-
syarat dan keputusan akhir agar dapat melakukan pencairan dana atau tidak.
59
5) Tahap Pencairan
Tahap Pencairan, pada tahapan ini dokumen administrasi pembiayaan akan
dilakukan pengecekan ulang mengenai kesesuaian dokumen yang diserahkan kepada
Teller untuk kemudian dilakukannya pencairan dana pembiayaan.
6) Tahap Monitoring
Tahap Monitoring adalah aktifitas yang ditujukan untuk memberikan informasi
tentang sebab dan akibat dari suatu kebijakan yang sedang dilaksanakan.
Monitoring diperlukan agar kesalahan awal dapat segera diketahui dan dapat dilakukan
tindakan perbaikan, sehingga mengurangi risiko yang lebih besar.
7) Tahap pembayaran angsuran / pelunasan
Tahap Pembayaran Angsuran/ Pelunasan merupakan suatu pembayaran atau
pelunasan atas uang, barang atau jasa secara bertahap atau berkala dengan cara cicilan
atau pembayaran sebagian dengan besar pembayaran dan jangka waktunya telah
ditentukan sesuai kesepakatan kedua belah pihak yang membayar dan penerima
pembayaran.
3.5 Sistem Pengendalian Internal Penyaluran Pembiayaan Pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah
Untuk menganalisa Pengendalian Internal pada pembiayaan yang diterapkan Bank
Rakyat Indonesia Unit Mendalo Indah telah mamadai dan berjalan sesuai dengan
fungsinya Maka penulis mencoba menganalisis sesuai yang direkomendasikan oleh
COSO (Committee of Sponsoring Organizations of Tradeway).
60
Proses Pengendalian Internal suatu organisasi terdiri dari lima elemen menurut
COSO yaitu :
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan Pengendalian Organisasi, adalah komponen pertama dari lima
komponen pengendalian internal, dan merupakan fondasi dari komponen-komponen
pengendalian sistem yang lain. Lingkungan pengendalian merupakan dampak
kumulatif atas faktor-faktor untuk membangun, mendukung dan meningkatkan
efektivitas kebijakan dan prosedur tertentu.
2. Penaksiran Resiko
Penaksiran Resiko merupakan proses indentifikasi, menganalisis, dan mengelola
risiko yang mempengaruhi tujuan perusahaan.Tahapan yang paling kritis dalam
menaksir risiko adalah mengidentifikasi tindakan yang diperlukan.
Pada prosedur pemberian pembiayaan Bank Rakyat Indonesia Unit Mendalo
Indah, analisa pembiayaan merupakan landasan utama kegiatan pembiayaan, yang
berguna untuk menilai kelayakan usaha, mengukur besar, jenis dan sifat keperluan
keuangan, serta menetapkan stuktur pembiayaannya. Oleh karna itu dalam pemberian
pembiayaan Bank Rakyat Indonesia Unit Mendalo Indah Depok menerapkan 7
tahapan
3. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dibangun untuk
membantu memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan dengan baik. Pada
aktifitas pengendalian pembiayaan yang ada di Bank Rakyat Indonesia Unit Mendalo
Indah hal ini terlihat dari :
61
1. Ada berbagai macam wujud dokumen dan catatan, mulai dari dokumen yang berupa
kertas sampai media penyimpanan optikal dan magnetik seperti optical disk.
2. Pengecekan Akuntabilitas dan tinjauan kinerja oleh pihak Independen
3. Persetujuan , merupakan penerimaan bahwa permohonan pembiayaan boleh
diproses lebih lanjut.
4. Informasi dan Komunikasi
a. Informasi
Informasi mengacu pada sistem akuntansi organisasi, yang terdiri dari metode dan
catatan yang diciptakan untuk mengidentifikasi, merangkai,menganalisis,
mengelompokan, mencatat, dan melaporkan transaksi organisasi dan untuk
memelihara akuntabilitasnya. Pada Bank Rakyat Indonesia Unit Mendalo Indah dalam
mengatur perlakuan akuntansi dalam hal ini pengakuan, pengukuran, dan penyajian
berpedoman pada Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 59 dan Ikatan Akuntansi
Indonesia (IAI) Bersama Bank Indonesia (BI). Pencatatan transaksi akuntansi pada
Bank Rakyat Indonesia Unit Mendalo Indah dilakukan secara terkomputerisasi
sehingga proses pengolahan datanya cepat dan tingkat akurasinya tinggi.
b. Komunikasi
Komunikasi terkait dengan memberikan pemahaman yang jelas mengenai semua
kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengendalian. Komunikasi yang dimaksud
pada pembiayaan Bank Rakyat Indonesia Unit Mendalo Indah, yaitu dengan
memberikan pemahaman yang jelas mengenai prosedur pemberian pembiayaanya,
salah satunya adalah dengan teknik dokumentasi yang mengambarkan prosedur dan
alur dokumenuntuk memudahkan pengerjaan bagi tiap bagian yang terkait.
62
5. Pengawasan
Pengawasan atau monitoring, merupakan komponen pengendalian internal yang
kelima, melibatkan proses yang berkelanjutan untuk menaksir kualitas pengendalian
internal dari waktu ke waktu serta untuk mengambil tindakan koreksi yang diperlukan.
Untuk memastikan bahwa operasional pembiayaan musyarakah pada Bank Rakyat
Indonesia telah memenuhi prinsip-prinsip dari mulai prosedur pemberian
pembiayaan,akad hingga tahap pelunasan, maka Bank Rakyat Indonesia Unit Mendalo
Indah telah memiliki institusi internal independen yang khusus dalam pengawasan
kepatuhan.
63
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi
pembiayaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah antara
lain yaitu:
1. Sistem akuntansi pemberian pembiayaan sudah diterapkan oleh PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. Unit mendalo Indah dan telah memadai susuai dengan
ketetapan yang diterapkan oleh bank dimana telah dicapai efesiensi dan efektivitas.
2. Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah berpandangan
bahwa sistem informasi akuntansi dalam menunjang efektivitas pengendalian
internal pembiayaan yang diberlakukan diperusahaan merupakan alat yang dapat
mempermudah manajemen perusahaan dalam melaksanakan aktivitas- aktivitasnya
terutama dalam hal pengambilan keputusan yang berkaitan dengan prosedur
pembiayaan pada calon debitur atau nasabah.
3. Teknik dokumentasi sistem informasi dalam prosedur penyaluran dana pembiayaan
merupakan alat yang digunakan dalam analisis, desain dan dokumentasi serta
memahami kaitan antar- subsistem. Proses prosedur penyaluran pembiayaan berikut
adalah sistem teknik dan dokumentasi penyaluran dana pembiayaan yang berupa
diagram flowchart yang menggambarkan prosedur alur pembiayaan.
4. Sistem pengendalian internal penyaluran pembiayaan yang diterapkan Bank Rakyat
Indonesia Unit Mendalo Indah telah memadai dan berjalan sesuai dengan fungsinya
64
dengan menggunakan rekomendasiCOSO (Committee of Sponsoring Organizations
of Tradeway) yang terdiri dari 5 elemen dapat diketahui bahwa sistem Pengendalian
Internal yang diterapkan Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo
Indah dalam hal pembiayaan sudah cukup memadai walaupun masih terdapat
kekurangan dalam hal Lingkungan Pengendalian dan pengawasanya.
4.2 Saran
Berdasarkan pembahasan yang dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat
diambil beberapa saran yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi pembiayaan
pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo Indah antara lain yaitu:
1. Mengenai penerapan sistem informasi akuntansi dalam menunjang pengendalian
internal pembiayaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Mendalo
Indah maka dapat diambil saran untuk perusahaan yaitu, secara berkesinambungan
mengontrol sistem informasi akuntansi yang dijalankan selama ini. Diperlukan juga
pengembangan sistem informasi akuntansi yang lebih baik untuk memenuhi
kebutuhan pasar yang selalu berkembang, serta segera melakukan perbaikan apabila
ditemukan kesalahan kerja pada sistem yang digunakan.
2. Sebaiknya BRI mempertegas penerapan kehati-hatian yang telah ditetapkan pada
sisten dan prosedur pemberian pembiayaan kredit dari prosedur permohonan kredit,
pengisian dokumen ke dalam sistem sampai dengan prosedur penyelamatan kredit
bermasalah. Tindakan ini merupakan salah satu upaya bank untuk mengurangi
resiko kredit macet sebab bank dapat menilai itikad baik pemohon kredit salah
satunya adalah dengan melengkapi semua dokumen persyaratan permohona
65
pembiayaan kredit salah satunya adalah dengan melengkapi semua dokumen
persyaratan permohonan pembiayaan kredit dan Account Officer serta ADK yang
menangani permohonan kredit.
3. Pihak BRI terus mengadakan program pelatihan dan pengembangan seperti
program pelatihan, seminar, kursus maupun lokarya untuk meningkatkan masing-
masing kemampuan karyawan bank sesuai bidangnya, terutama yang tugasnya
berkaitan dengan penyaluran pembiayaan kredit, Administrasi Kredit, Account
Officer, dan pembinaan kredit serta bagian penyelesaian kredit bermasalah. Salah
satunya guna mengetahui perkembangan metode analisis sistem akuntansi
pembiayaan kredit sehingga dapat bersaing dengan competitor.
4. Hendaknya bank tetap konsisten pada misinya dalam pelaksanaan strategi yaitu
memprioritaskan debitur kecil dan menengah sehingga bank mempunyai ciri khas
tersendiri dibandingkan dengan bank lainnya yang dapat melahirkan suatu
keunggulan bersaing.
Demikianlah kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan, semoga dapat
berguna bagi kemajuan dan perkembangan sistem dunia perbankan, sehingga dapat
memberikan kelancaran pembiayaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
66
DAFTAR PUSTAKA
Aulia Hafni Elsima. 2015. Sistem Informasi Akuntansi Pembiayaan Pada PT. Bank
Syariah Bukopin Cabang Medan. Universitas Sumatera Utara : Medan.
Bodnar, George H. dan William S. Hopwood yang diterjemahkan oleh Amir Abadi
Jusuf dan Rudi M. Tambunan. 2012. Sistem Informasi Akuntansi. Buku Satu.
Edisi Keenam. Salemba Empat. Jakarta.
Ester, 2017. Sistem Akuntansi Pembiayaan Crude Palm Oil Pada PT. Perkebunan
Nusantara VI Jambi. Universitas Jambi : Jambi.
Faiz Zamzani, Nabella Duta Nusa, Ihda Arifin Faiz. 2017. Sistem Informasi Akuntansi.
Gadjah Mada University Pess : Yogyakarta.
Julieta Monica Latumena. 2015. Analisis Sistem Akuntansi Pembiayaan Pada PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Martadinata :
Manado.
Mulyadi, 2013. Sistem Akuntansi. Edisi 3, Cetakan Keempat, Salemba Empat, Jakarta.
M. Fakhri Husein, 2012. Sistem Informasi akuntansi.Edisi Kedua Penerbit Upp Amp
Ykpn : Yogyakarta.
Siti Nurlola Hidayat. 2017. Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dalam
Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Pembiayaan Pada PT. Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Utama Depok : Jakarta
Sugi Priharto, 2020. Akuntansi Accurate, Gougle Shocler : Jakarta.
Wawan Wahyudin Nugraha, 2014. Proses Pembiayaan Bank, Artikel Bebas : Jakarta.
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Kegiatan Harian: 08 Februari 2021
Senin
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
08.30 Penyerahan anak magang ke cabang BRI
09.00 -Penempatan ke unit BRI (Mendalo Indah)
-Perkenalan
-Belajar cara internet banking
-belajar penarikan PIP tanpa buku tabungan
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 09 Februari 2021
Selasa
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Belajar Aplikasi Portal (SSO)
10.30 Belajar cara penarikan PIP
12.00 Istirahat
13.00 Register
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 10 Februari 2021
Rabu
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Maintenance CIF
12.30 Istrahat
13.15 Maintenance CIF
16.10 Register
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 11 Februari 2021
Kamis
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Maintenance CIF
12.00 Istrahat
13.00 Maintenance CIF
15.30 Register
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 15 Februari 2021
Senin
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Register
12.00 Istirahat
13.15 Maintenance CIF
15.00 Register
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 16 Februari 2021
Selasa
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Register buku tabungan PIP
11.00 Maintenance CIF
12.00 Istirahat
13.00 Register
18.00 Pu;ang
Kegiatan Harian: 17 Februari 2021
Rabu
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Maintenance CIF
09.15 Register
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance CIF
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 18 Februari 2021
Kamis
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Register
10.15 Cetak transaksi
12.00 Istirahat
13.00 Menyusun berkas PIP
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 19 Februari 2021
Jumat
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Yasinan
08.00 Register
09.30 Maintenance CIF
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance CIF
16.00 Stempel buku tabungan
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 22 Februari 2021
Senin
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Pelayanan PIP
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance CIF
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 23 Februari 2021
Selasa
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Pelayanan penarikan PIP
10.30 Maintenance CIF
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance CIF
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 24 Februari 2021
Rabu
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Pelayanan PIP
10.00 Register
12.00 Istirahat
13.00 Pelayanan PIP
16.00 Maintenance CIF
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 25 Februari 2021
Kamis
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 MAsuk (Briefing dan Doa)
08.00 Mencari berksas
09.30 Register
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance CIF
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 26 Februari 2021
Jumat
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Mencari berkas
09.30 Register
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance CIF
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 01 Maret 2021
Senin
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Maintenance CIF
12.00 Istirahat
13.00 OB angsuran
15.00 Maintenance CIF
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 02 Maret 2021
Selasa
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Mencari berkas
10.00 Maintenance CIF
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance CIF
16.30 Register
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 03 Maret 2021
Rabu
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Mencari berkas
10.00 Maintenance CIF
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance CIF
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 04 Maret 2021
Kamis
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Maintenance CIF
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance CIF
16.30 Register
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 05 Maret 2021
Jumat
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Yasinan
08.00 Maintenance CIF
12.00 Istirahat
13.00 Register
15.00 Maintenance CIF
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 08 Maret 2021
Senin
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Maintenance CIF
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance CIF
15.00 Register
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 09 Maret 2021
Selasa
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Cari berkass
09.00 Maintenance CIF
12.00 Istirahat
13.00 Register
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 10 Maret 2021
Rabu
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Maintenance CIF
12.00 Istirahat
13.00 Register
15.00 Maintenance CIF
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 12 Maret 2021
Jumat
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Yasinan)
08.00 Maintenance CIF
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance CIF
17.00 Foto copy berkas
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 15 Maret 2021
Senin
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Register
11.00 Cari berkas
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance CIF
16.00 Register
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 16 Maret 2021
Selasa
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Register
11.00 Cari berkas
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance CIF
16.00 Register
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 17 Maret 2021
Rabu
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Maintenance CIF
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance CIF
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 18 Maret 2021
Kamis
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Maintenance CIF
11.00 Cari berkas
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance CIF
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 19 Maret 2021
Jumat
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Yasinan)
08.00 Maintenance CIF
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance CIF
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 20 Maret 2021
Sabtu
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Maintenance CIF
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance CIF
15.00 Register
17.40 Cetak
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 22 Maret 2021
Senin
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Maintenance CIF
11.00 Cari berkas
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance CIF
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 23 Maret 2021
Selasa
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Cari berkas
09.30 Maintenance CIF
12.00 Istirahat
13.00 Cari dan nyusun berkas
15.00 Maintenance CIF
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 24 Maret 2021
Rabu
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Maintenance berkas
10.00 Cari berkas
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance berkas
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 25 Maret 2021
Kamis
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Maintenance berkas
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance berkas
17.00 Cetak berkas
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 26 Maret 2021
Jumat
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Yasinan)
08.00 Cari berkas
10.00 Maintenance berkas
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance berkas
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 29 Maret 2021
Senin
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Maintenance berkas
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance berkas
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 30 Maret 2021
Selasa
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Maintenance berkas
11.00 Cari berkas
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance berkas
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 31 Maret 2021
Rabu
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Maintenance berkas
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance berkas
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 01 April 2021
Kamis
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Maintenance berkas
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance berkas
17.30 Register
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 05 April 2021
Senin
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Maintenance CIF
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance berkas
17.00 Register
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 06 April 2021
Selasa
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Maintenance CIF
12.00 Istirahat
13.00 Maintenance CIF
15.00 Cari berkas
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 07 April 2021
Rabu
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa)
08.00 Maintenance CIF
12.00 Istirahat
13.00 Membantu nasabah bikin surat pernyataan
14.00 Maintenance CIF
18.00 Pulang
Kegiatan Harian: 08 April 2021
Kamis
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
07.15 Masuk (Briefing dan Doa sekalian perpisahan anak magang
08.00 Pencabutan berkas cabang ke kantor BRI cabang
13.00 Perpisahan dari kantor Unit Mendalo Indah
15.00 Pulang
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Program Studi : Akuntansi (A)
1. Nama Lengkap : Sara Nehemia Sihombing
2. No. Hp : 082273150121
3. Tempat / Tanggal Lahir : Padangsidimpuan, 18 september 2000
4. Alamat Rumah : Tanotombangan Angkola (Tapsel)
5. Alamat : Jambi, Mendalo Asri Blok Ac No.3
6. E-mail : [email protected]
7. Riwayat Pendidikan :
NO Nama pendidikan Tempat Tahun Spesialisasi
bidang
Dari Sampai
1 SD Negeri 101412 Tantom Angkola 2006 2012 UMUM
2 SMP Negeri 1 Tanotobangan Tantom Angkola 2012 2015 UMUM
3 SMA Negeri 1 Sayurmatinggi Sayurmatinggi 2015 2018 IPA
4 Universitas Jambi Jambi 2018 2021 Akuntansi
8. Kursus dan pelatihan
Waktu Kursus Dan Pelatihan Tempat
2021 Magang PT. BRI (Persero) Tbk. Unit
Mendalo Indah
Jambi, April 2021
Sara N. Sihombing
Nim. C0C018029