44

Majalah Jadi

Embed Size (px)

Citation preview

Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah melaui zakat

Assalamualaikum wr.wb.

Pembaca,mitra dan muzaki yang dirahmati Allah SWT, Alhamduliilah ouji syukur kita panjatkan kehadirat llahi rabbi, shalawat dan salam smoga tetap dilimpahkan kepada junjungan ummat, Rasulullah SAW, keluarga, para sahabat, dan kepada ummatnya hingga akhir zaman.

Berkat rahmat Allah, dukungan para mitra dan dorongan semangat dari para pengampu zakat, serta tekad yang kuat terus bangkit dan maju, majalah LAZISNU sudah ada ditangan para pembaca. Kehadiran majalah ini dimaksudkan seabagia sarana komunikasi dari seluruh pengampu kepentingan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) kepada muzakki, mustahik dan publik. Dengan harapan dapat merajut tali ukhuwah sekaligus untuk menjadi komitmen kami untuk menjaga amanah pengelola zakat seperti tageline dalam majalah ini.

Di samping itu, majlah ini merupaka wahana sosialisasi budaya filantropi sekaligus jendela akuntabilitas public atas pengelola dana ZIS yang ditunaikan melalui LAZISNU. Karena itu, meskipun masih kecil kami mau berbuat yang terbaik. Pada edisi perdana ini, sosialisasi ZIS tersaji pada essei-essei yang menjadi sajian utama di rubric laporan utama,sedangkan akuntabilitas dapat dibaca pada lembar laporan keuangan dan daftar donator.

Pembaca, pendistribusian dana ZIS LAZISNU dilakukan melalui 4 program yang utama yakni: NuSmart, NuPreuneur, NuSkill, dan NuCare. NuCare adalah program Tanggap darurat untuk bencana, kesehatan dan aksi kemanusiaan lainnya. Dari inilah majalah ini dibuat dan diberi nama. Kalau disederhanakan bahasanya NuCare brarti NU Peduli.

Sebagai media yang berfungsi edukatif, NUCare juga mengedepankan nilai informatif melalui rubik essei-essei dunia filantrofi dan tausyiah dan hikmah yang memuat kajian-kajian fiqh seputar nilaiinilai kedermawanan sosial yang ditulis oleh tokoh tokoh berkompeten. Rubik potret dan sosok mendekatkan sosok sosok muzakki atau dermawan dengan mustahik yang pantas menjadi teladan dan bisa menjadi inspirasi kepada pembaca.

Harapan kami, semoga dengan terbitnya majalah ini, dapat kepercayaan publik kepada LAZISNU dengan menyampaikan informasi aktivitas lembaga secara jujur, transparan dan berimbang sesuai dengan kaidah- kaidah jurnalistik. Selain itu, diharapkan menjadi acuan pelaksanaan kedermawanan sosial, baik individu maupun lembaga.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Evo Nanda Putra

Direktur

Bertekad menjadi lembaga pengelola dana masyarakat

(zakat, infak, sedekah, CSR dll) yang didayagunakan secara

amanah dan profesional untuk pemandirian umat.

Mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk mengeluarkan zakat, infaq dan sedekah dengan rutin dan tepat.

Mengumpulkan/menghimpun dan mendayagunakan dana zakat, infaq dan sedekah secara profesional, transparan, tepat guna dan tepat sasaran.

Menyelenggarakan program pemberdayaan masyarakat guna mengatasi problem kemiskinan, pengangguran dan minimnya akses pendidikan yang layak.

SK Menteri Agama RI no. 65 Tahun 2005 tentang Pengukuhan Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional

SK PBNU No: 14/A.II.04/6/2010 tentang Susunan Pengurus Lazis NU periode 2010 - 2015.

1

NuSmart Bantuan pendidikan bagi keluarga tidak

mampu

NuSkill Pembekalan ilmu-ilmu terapan yang diperuntukkan bagi anak-anak putus sekolah atau yang tidak melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi

NuPreneur Permodalan dan pendampingan usaha bagi

pedagang kaki lima dan usaha rumahan

NuCare Program bantuan langsung (Immediate aid) dan tanggap bencana

2

4...Apa Beda Zakat, Infaq, Shadaqah Dan Wakaf Uang 6...“Pcnu Kabupaten Bogor Pro Aktif Menangani Gafatar” Di Transit Selter Bks Citereup 8...Hadiah Fatihah Untuk Orang Yang Sudah Meninggal Dunia 10...Ketauladanan Dalam Membantas Korupsi 12...Saatnya Kita Sadar Zakat 14...Zakat Dan Infak Menumbuhkan Kasih Sayang

16...Cara Sujud Syukur .....

18...Hukum Jual Ginjal & Organ Lain Di Tubuh Manusia

23...Laporan Pengumpulan Dana Infaq, Shodaqoh Dan Zakat Lazisnu Bogor Priode Februari 2016

24...Pemimpin Pemaaf

24...Seruan Syekh Taufiq Ramadhan Al-Buthi Untuk Bangsa Indonesia 33...Rambu –Rambu Pengguna Medsos ( Media Sosial )

3

Jawaban

Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmati Allah swt. Dalam kesempatan ini kami akan menjelaskan tentang infak, zakat, dan shadaqah. Sedang mengenai wakaf uang, insya Allah akan kami jelaskan pada kesempatan lain.

Infak adalah menggunakan atau membelanjakan harta-benda untuk pelbagai kebaikan, seperti untuk pergi haji, umrah, menafkahi keluarga, menunaikan zakat, dan lain sebagainya. Oleh karena itu orang yang menghambur-hamburkan atau yang menyia-nyiakan harta bendanya tidak bisa disebut munfiq (orang yang berinfak).

Pengertian Infak ini sebagaimana dikemukakan Imam Fakhruddin ar-Razi:

“Ketahuilah bahwa Infak adalah membelanjakan harta-benda untuk hal-hal yang mengandung kemaslahatan. Oleh karena itu orang yang menyia-nyiakan harta bendanya tidak bisa disebut sebagai munfiq (orang yang berInfak). (Fakhruddin ar-Razi, Mafatih al-Ghaib, Bairut-Daru Ihya` at-Turats al-‘Arabi, tt, juz, 5, h. 293).

Salanjutnya shadaqah, menurut ar-Raghib al-Ishfani adalah harta benda yang dikeluarkan orang dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

“Shadaqah adalah harta-benda yang dikeluarkan orang dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Namun pada dasarnya shadaqah itu digunakan untuk sesuatu yang disunnahkan, sedang zakat untuk sesuatu yang diwajibkan”. (Abdurra’uf am-Manawi, at-Tauqif fi Muhimmat at-Ta’arif, Bairut-Dar al-Fikr, cet ke-1, 1410 H, h. 453)

Sedangkan zakat merupakan salah satu rukun Islam dan wajib ditunaikan jika sudah memenuhi ketentuan-ketentuannya. Para ulama mendefiniskan zakat sebagai berikut:

4

“Zakat adalah sebuah nama untuk menyebutkan kadar harta tertentu yang didistribusikan kepada kelompok tertentu pula dengan pelbagai syarat-syaratnya”. (Muhammad al-Khatib asy-Syarbini, Mughni al-Muhtaj ila Ma’rifati Alfazh al-Minhaj, Bairut-Dar al-Fikr, tt, juz, 1, h. 368)

Dari penjelasan di atas setidaknya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Bahwa Infak itu lebih umum karena mencakup juga shadaqah dan zakat. Sedangkan shadaqah adalah apa yang diberikan oleh seseorang dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt, dan tercakup di dalamnya adalah zakat.

Bedanya, zakat itu merupakan shadaqah wajib yang diambil dari harta yang tertentu seperti emas, perak (atau harta simpanan), dan binatang ternak. Disamping itu zakat diberikan kepada kalangan tertentu yang

jumlahnya delapan (al-ashnaf ats-tsamaniyah), dan pada waktu tertentu juga.

Dengan kata lain, shadaqah itu ada dua. Yang pertama adalah shadaqah wajib yang disebut zakat. Kedua adalah shadaqah tathawwu` atau shadaqah sunnah. Shadaqah tathawwu` tidak harus diberikan ke delapan golongan yang wajib menerima zakat. Namun kata shadaqah kemudian lebih digunakan untuk shadaqah tathawwu` untuk membedakan dengan istilah zakat.

Hal lain yang juga membedakan shadaqah tathawwu` adalah shadaqah tathawwu` lebih utama diberikan secara diam-diam, sedangkan zakat lebih utama diberikan secara terbuka, agar bisa menjadi taulan bagi yang lainnya.

“Imam ath-Thabari dan ulama lainnya telah menukil ijma’ bahwa diam-diam dalam memberikan shadaqah tathawwu` itu lebih utama, dan memperlihatkan dalam memberikan shadaqah wajib (zakat) itu lebih utama”. (Wizarah al-Awqaf wa asy-Syu`un al-Islamiyah Kuwait, al-Mausuah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, Bairut-Dar as-Salasil, cet ke-2, 1404 H, juz, 2, h. 287).

Demikian penjelasan singkat ini semoga bisa bermanfaat. Jadi kesimpulan sekaligus saran kami begini: Belanjakan harta benda Anda untuk hal-hal yang membawa kemaslahatan (Infak), tunaikan kewajiban zakat jika sudah terpenuhi semua ketentuannya, dan jika ada rezeki lebih bersedekahlah dengan cara diam-diam agar terhindar dari riya. (Mahbub Ma’afi Ramdlan)

5

“PCNU KABUPATEN BOGOR PRO AKTIF MENANGANI GAFATAR”

DI TRANSIT SELTER BKS CITEREUP

Ketua pcnu Kab. Bogor saat kunjungan ke transit selter BKS Citereup

6

Banyak sekali yang melatar belakangi kenapa banayak yang menjadi pengikut gafatar , yang paling mendasar adalah masalah ekonomi dan lingkungan sosial. Salah satunya yang di kunjungi oleh ketua pcnu Kab. Bogor di transit selter BKS Citereup.

Dalam permaslahan yag terjadi di negara kita ini ketua pcnu Kab. Bogor pro aktif dalam menangani masalah gafatar yang pada saaat ini senter menjadi sorotan publik. Dalam kasus ini ketua pcnu mengikuti fatwa MUI dalam masalah agama, negara , sosial, mengikuti pemerintah.

Pcnu kab. Bogor :

1. Mendorong pemerintah dalam pelayanan sosial dan kesejahteraan para X gafatar yang menanyakan masa depan mereka seperti apa dan bagaimana.

2. Warga masyarakat khususnya warga nahdliyin bagaimana bisa bersikap bijak dalam menyelesaikan isu agama ini.

3. Semoga allah menberi hidayah kepada X gafatar yang ada di bogor khususnya.

Pcnu kabupaten bogor akan terus membantu pemerintah dalam isu agama dan mencarikan solusi yang pas untuk mengani para X gafatar yang ada di kabupaten bogor.

Himbauan ketua pcnu kepada para warga nahdliyin bah wa bagaimana caranya bisa menerima dengan baik para mantan pengikut gafatar ini walaw bagaimanapun kita liat dari segi kemanusiaannya dan ikut serta mengawasi dan membina serta memfasilitasi mereka agar mereka bisa kembali kepada keyakinan yng tidak

menyimpang.

Menurut ketua pcnu kabupaten bogor para mnatan pengikut gafatar ini masih bisa dan masih ada harapan untuk berubah asalkan adanya kerjasama antara ulama dan umaro untuk membimbing dan memberikan solusi .serat peran serta para pengurus MWC nu supaya pro aktif untuk bisa memberikan pembinaan dan pelayanan wawasan

keagamaan khususnya di daerah masing-masing. (aji yunus p )

7

yang Meninggal Dunia

alah seorang ulama Nusantara, Syekh al-‘Alamah Kiai Ali Ma’shum al-Jokjawi,

dalam kitabnya “Hujjah Ahlussunnah wal Jama’ah” menyatakah bahwa menghibahkan pahala bacaan Al-Qur’an dan sedekah kepada orang yang sudah meninggal dunia adalah persoalan khilafiyah yang diperdebatkan di kalangan ulama. Demikian juga apakah pahala bacaan Al-Qur’an dan sedekah itu sampai kepada orang yang sudah meninggal dunia? Ini juga persoalan khlafiyah.

Namun Syekh Ali Ma’shum menjelaskan kepada kita bahwa pendapat ulama yang membolehkan hibah atau hadiah pahala bacaan Al-Qur’an dan sedekah kepada orang yang sudah meninggal dunia itu didasarkan atas dalil dalil yang kuat. Demikian juga pahala bacaan Al-Qur’an dan sedekah itu juga akan sampai kepada orang yang telah meninggal dunia.

Syekh Ali Ma’shum menukil penjelasan Ibnu Taimiyah, yang menyatakan bahwa “Sesungguhnya orang yang telah meninggal dunia mendapatkan manfaat dari bacaan al-Qur’an, sebagaimana manfaat yang diperolehnya dari ibadah maliyah (yang berkaitan dengan harta) seperti sedekah. Penjelasan lain, Ibnu Qoyyum dalam kitab “Ar-Ruh” menyatakan bahwa hadiah yang paling

S

8

utama diberikan kepada mayyit atau orang yang telah meninggal dunia adalah sedekah, bacaan istighfar dan doa, serta ibadah haji untuknya. Dinyatakan juga bahwa bacaan surat Al-Fatihah dan ayat-ayat Al-Qur’an yang dihadiahkan akan sampai pahalanya kepada orang yang sudah meninggal tersebut.

Membacakal Al-Qur’an kepada orang yang meninggal dunia adalah ibadah yang sangat dianjurkan. Bahkan di dalam kitab Fathul Qadir yang menukil hadits riwayat Sahabat Ali karramallahu wajhah, Nabi Muhammad SAW bersabda:

Barangsiapa melewati pemakaman kemudian ia membaca surat al-ikhlas sebanyak sebelas kali yang pahalanya dihibahkan kepada semua orang yang sudah meninggal dunia di pemakaman itu, maka ia akan mendapatkan pahala sebanyak jumlah orang yang dmakamkan di pemakaman itu.

Demikianlah penjelasan Syekh Ali Ma’shum secara panjang lebar. Beliau juga mengutip sabda Nabi Muhammad SAW dari Abu Huroiroh berikut ini.

Barangsiapa memasuki komplek pemakaman kemudian ia membaca surat al-Fatihah, lalu surat al-ikhlas, lalu surat at-takatsur, kemudian ia mengatakan bahwa saya memberikan pahala bacaan tersebut kepada para ahli kubur

dari kalangan orang mukmin laki-laki dan perempuan, maka

mereka semua para ahli kubur akan mendapatkan pertolongan dari Allah

SWT.

Wallahu Alam (Sumber: NU Online, A. Khoirul Anam)

9

Keteladanan dalam Memberantas Korupsi

Usai dilantik menjadi khalifah, Umar bin Abdul Aziz langsung

mengangkat kapak perang terhadap korupsi . Ia memulai dari dirinya sendiri. Dia lepas

seluruh kekayaannya, termasuk kuda-kuda Persianya, perkakas

rumah tangga, sampai minyak wangi di sudut almari. Semua lalu dijual seharga 23.000 dinar (setara 10 miliar), kemudian diserahkan sepenuhnya ke Baitul Maal (Ibnu

Sa’ad dalam Kitab Thabaqat, Jilid V hal.330).

Sebagai menantu mantan Khalifah Abdul Malik, Umar merasa hartanya yang diperoleh dari berdagang, tetap tidak steril dari pengaruh kekuasaan sang mertua. Maka, dengan sifat zuhudnya, dia tak merasa berhak memilikinya saat diangkat menjadi khalifah.

Setelah itu, Umar menoleh pada isterinya, si cantik putri mantan Khalifah Abdul Malik. “Dinda, engkau boleh memilih mengembalikan perhiasanmu ke Baitul

Maal atau ijinkan aku berpisah darimu. Sebab aku tidak akan tahan terhadap panasnya hartamu itu, “ kata Umar. “Suamiku, seandainya aku memiliki perhiasan yang jauh lebih banyak dari ini sekalipun, aku akan tetap memilihmu, “ jawab sang isteri sambil menyerahkan semua perhiasan yang dia kenakan dan simpan.

10

Selanjutnya, Umar menyita semua tanah garapan dan mencabut hak-hak istimewa Bani Umayyah, yang dia curigai diperoleh dengan jalan kekerasan dan penyalahgunaan kekuasaan. Begitulah, keteladanan dan ketegasan Umar bin Abdul Aziz mengantar negeri Islam menuju baldatun thayyibatun warabbun ghafur. Maka, pada 10 Februari 1976, Komisi Fatwa MUI mengeluarkan fatwa hidup sederhana. Salah satu anjuran dalam fatwa itu kepala negara adalah memberatkan hukuman atas tindak pidana korupsi dengan perundang-undangan seperlunya, antara lain dengan usaha memasukkan Hukum Pidana Islam Alangkah indahnya bila tingkah pejabat negeri seelok laku penguasa Islam Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Namun, Yusril Ihza Mahendra benar ketika mengatakan ia lebih percaya kepada sistem ketimbang manusia. Kalau ada sistem yang kuat, orang jahat tak dapat mewujudkan niat jahatnya. Contohnya, orang Jakarta jika tingal di Singapura seminggu saja, tepaksa akan menjadi orang disiplin. Karena Singapura punya sistem kuat. Siapa melawan sistem, akan digilas oleh sistem itu. Syarwan Hamid, mantan Mendagri itu, pernah kepergok merokok di dalam lift di Singapura dan langsung kena denda. Lha kalau di sini? Islam pun bukan sistem yang hanya bertopang kepada kesadaran dan ketaqwaan individu. Islam juga ditegakkan dengan kepedulian masyarakat dalam bentuk amar ma’ruf nahi munkar. Menyuruh pribadi-pribadi pelaku korupsi untuk bertaubat dan menyerahkan kembali harta curang hasil korupsinya kepada

negara atau rakyat yang dirugikan, serta melarang yang bersangkutan menempuh jalan buruk dengan berkelit di balik prosedur hukum formal adalah salah satu bagian dari tindakan amar ma’ruf nahi munkar. Abdurrahman Al Baghdadi dalam Hukmul Islam fi malil Ghulul minal Hikkam wa Muwazhzhafid Daulah mengatakan, kekayaan gelap pejabat adalah kekayaan

yang diperoleh para penguasa, para kepala daerah dan para pejabat lainnya secara tidak sah, baik yang berasal dari kekayaan negara maupun penduduk. Harta kekayaan gelap itu harus dikembalikan kepada pemiliknya jika diketahui

dengan jelas. Jika tidak, maka disita dan dimasukkan ke Baitul Maal.

Mengemban amanah tersebut, Nabi Muhammad Saw mengejar harta korupsi itu hingga ke liang kubur. Memang, beliau wanti-wanti, jangan menyebut orang yang sudah meninggal kecuali kebaikan-kebaikannya. Namun demi hukum, ada pengecualian dari larangan tersebut. Itu karena penguasa benar-benar serius mengejar harta korupsi pejabat. Ia tak ingin menjadi ustadz di kampung maling.

11

Zakat merupaka salah satu kewajiban ummat islam yang mampu secara ekonomi. Potensi zakat sebenarnya sangat besar, tetapi sejauh ini yang ammpu dikelola oleh Lembaga zakat dan disalurkan kepada kelompak yang membutuhkan masih sangat sedikit. Untuk itu, perlu upaya untuk menyadarkan masyarakat agar

menumbuhkan semangat pengelolaan lembaga zakat yang amanah dan professional agar potensi tersebut tergarap dengan lebih baik.

Nu sebagai ormas islam terbesar di Indonesia tengah bangkit untuk membangun lembaga zakat yang diberi nama Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) sebagai lembaga zakat yang memiliki kredibilitas tingi dan dipercaya masyarakat. Sesuai dengan visi dan misi NU tentang pengembangan zakat sebagai salah satu solusi untuk mengatasi persoalan ekonomi umat.

NU memandang maslah zakat sangat penting, ini merupakan bagian dari misi islam dan kemanusiaan. Rislah islam adalah risalah kesejahteraan. Maka, masalah yang sangat mendasar, mau tidak mau, suka tidak suka, sukarela atau di paksa, harus berzakat.

Berbeda dengan sedekah yang sifatnya sukarela. Karena itu, NU sebagai ormas besar, yang sebagian anggotanya fuqara (fakir) dan masakin (miskin), ingin membangun lembaga zakat yang

besar dan terpercaya. Mudah-mudahan, kita harapkan LAZUSNU dapat menjalankan amahnya dengan baik.

Pengembangan pendayagunaan zakat dari bentuk yang konsumtif harus menjadi produktif. Sebab dengan cara itu akan mengubah mustahik supay berubah nasibnya menjadi muzakki. Memang ini masalah khilafiah yang terjadi sejak dahulu. Imam Abu Hanifah mebolehkan zakat untuk kegiatn

12

produktif, tetapi Imam Syafii tidak membolehkan. Sekarang secara kontekstual ya boleh. Sudah saatnya semua sadar dengan zakat. Kalau kita lihat lihat shalat jum’at sampai luber (membludak) jamaahnya, haji antri sampai lima tahun. Lalu, kenapa zakat tidak ada yang antri? Sudah saatnya kita sadar zakat. Seandainya umat islam benar-benar sadar melaksanakan zakatnya, saya kira dapat menjadi solus untuk mengentaskan kemiskinan, sehingga tidak ada lagi orang yang miskin, tidak ada lagi orang kafir.

Warga NU memang banyak yang membutuhkan uluran zakat (mustahik). untuk itu ad bebrapa langkah yang harus ditempuh dalam pengembangannya. Pertama kali, faqir miskni membutuhkan bahan pokok, nanti selanjutnya bisa untuk pendidikan dan aktivitas sosial. Bisa juga untuk membangun masjid atau madrasah. Ini pengelolaan zakat menurut pendekatan mazhab Hanafi. Kalau mazhab Syafii juga bisa untuk kegiatan produktif, tetapi ahrus disiasati dahulu. Caranya dengan di hutang dahulu, kemudian pengelolaannya termasuk dalam gharimin (orang yang memiliki hutang), maka dapat zakat. Kalau Imam Hanafi boleh langsung. Secara mendasar, masih banyak golongan umat islam yang membutuhkan zakat seperti, guru-guru madrasah atau imam musholla yang tidak ada horonya. Ini harus diperhatikan.

Salah satu aspek penting dalam mengelola adalah transparasi dalam penyalurannya. Pengelolaan zakat membutuhkan keahlian dan pengalaman. Maklum, baru kali ini LAZISNU baru hidup, tetapi saya yakin disana ada Pak Lukmanul Hakim sebagai ketua dan pak Evo sebagai direktur dengan tim manajemennya yang siap mengelola zakat dengan transparan dan tanggung jawab. Potensi zakat yang bisa digali

masih sangat besar, salah satunya adalah zakat profesi. Menurut mazhab Hanafi, zakat itu dikeluarkan setiap bulan. Pokoknya setiap kita mendapatkan uang, harus langsung dikeluarkan zakatnya (dizakati). Kalau Imam Syafii menunggu setahun.

Potensi zakat juga bisa digali dari perusahaan. Sekarang banyak perusahaan dengan aset besar sampai triliunan dan labanya juga sangat besar. Inilah makanya LAZISNU harus proaktif menjemput zakat, supaya zakat yang mereka harus keluarkan sasarannya betul,terutama yang tujuh golongan ini. Karena itu yang harus dilakukan pertama kali membangun kepercayaan supaya masyarakat percaya pada LAZISNU. Kalau mggak percaya,kita akan gagal. Mengapa masyarakat masih membagi zakatnya sendiri sampai orang miskin itu antri berjam-jam sampai ada yang korban? Ini karena masayarakat belum percaya pada lembag zakat. Maka harus ada manajemen yang transparan, ada keterbukaan, amanah dan professional.

13

“Zakat dan Infak Menumbuhkan Kasih Sayang”

alah satu sifat Allah adalah Maha Kaya (Alghani), dia bisa memberikan kekayaan kepada siapa saja yang di kehendaki, tetapi di ciptakan duina ini dengan bermacam-macam tingkatan manusia, ada yang kaya, cukup dan ada pula yang miskin. Bukankah jika semua orang menjadi kaya,maka mereka akan smakin bersyukur kepada-Nya,

mereka akan smakin rajin beribadah kepada-Nya ? Dimata Allah, derajat manusia tidak di tentukan oleh seberapa besar kekayaan yang dimiliki. Semuanya adalah bentuk ujian, apakah kita mampu bertaqwa dalam kekayaan maupun dalam kemiskinan.

Lalu mengapa allah mencipatakan ada yang kaya dan ada yang miskin. Terdapat sebuah hikmah,yaitu agar terjadi saling kasih saying diantara sesama manusia. Mereka yang kaya mempunyai kewajiban memberikan sebagian hartanya kepada yang miskin. Pemeberian ini, yang sejatinya adalah hatra orang miskin yang masih di titipkan Allah pada orang kaya. Dengan memberi, bisa menumbuhkan rasa kasih saying karena adanya hubungan timbale balik di antara kedunya. Yang diberi, selain berterimakasih kepada Allah, juga berterimakasih kepada orang yang memberi sehingga sehingga tercipta hubungan kemanusiaan yang semakin erat yang menumbuhkan ikatan batin dianata keduanya. Yang mampu memberi, bisa meningkatakan rasa syukurnya karean di berikan kelonggaran rizki dibandingkan orang lain. Al-Qur’an mengatakan bahwa barang siapa yang berterimakasih kepada sesame, berarti ia panda bersyukur kepada Allah. Mereka yang bersyukur akan mendapat rahmat yang lebih banyak.

Allah juag memerintahkan kepada manusia agar selalu menyambungkan

hubungan atau silaturahmi. Silaturahmi ini tidak saja dalam bentuk kunjungan, tetapi juga pemberian. Tidak harus datang bertamu kerumahnya, tetapi bisa juga mengirimkan sesuatu kepada orang yang membuthkan. Saling member dan saling berbagi dengan harta atau kemampuan lain yang dimiliki menjadi sarana silaturahmi untuk menciptakan ikatan persaudaraan yang menjadi sumber munculnya rasa kasih sayang.

S

14

Terdapat skala prioritas dalam berzakat, berinfaq atau memberi shodaqoh. Mereka yang paling utama adalah keluarga atau tetangga terdekat yang paling membutuhkan uluran tangan. Makanya, dalam islan terdapat aturan untuk tidak memindahkan zakat. Zakat yang dipungut atas orang kaya di suatu tempat harus diberikan kepada fakir miskin di tempat tersebut. Hadist ini dapat di tarik dalam pengelolaan sumber daya alam dalam skala Nasional. Mereka yang paling dekat dengan lokasi penambangan seharusnya mendapat prioritas yang utama dibandingkan dengan orang yang jauh. Ironi ini seperti yang kita lihat di Papua,yang memiliki kekayaan luar biasa tetapi masyarakatnya miskin. Kecemburuan yang telah terjadi menjadi konflik yang belum bisa teratasi sampai sekarang. Ini terjadi karena adanya keresahan satu pihak yang tidak mau berbagi, tidak mau menebar kasih sayang sesamanya.

Dalam skala lingkungan yang lebih kecil kemampuan untuk berbagi pada masyarakat sekitar, baik dalam bentuk infaq, zakat dan shodaqoh untuk mengurangi kecembuaruan sosial diantara yang kaya dan yang miskin. Tak dapat dipungkiri harmoni dan kedamaian masyarakat bisa terwujud jika masing-masing pihak saling membantu dan menjaga. Mereka yang tentu saja bisa membantu dengan hartanya, sedangkan yang msikin bisa membantu dengan tenaga dan keridhaannya.

Ada banyak kisah tentang orang-orang yang memprioritaskan terlebih dahulu memnuhi kebutuhan masyarakat di sekitarnya dibandingkan kebutuhan individunya. Salah satunya adalah figur kiai Fauzi di Madura, yang pergi hajinya terlambat karena ketika punya uang, diprioritaskan kepada tetangganya yang sangat membutuhkan. Hal yang sama juga dilakukan oleh seorang kiai di Pesantren Sidogiri Pasuruan yang setiap hari selasa membagi uang kepada orang yang paling membutuhkan sampai hajinya terlambat. Perilaku ini bisa menjadi teladan, di saat banyak orang yang melaksanakan ibadah umroh berulangkali, tetapi di sisi lain perhatiannya kepada masyarakat sekitar kurang, orang-orang seperti tidak dianggap dekat di hati masyarakat karena keberadaan kurang memberi manfaat. Masyarakat hanya mampu menjadi penonton, yang kadangkala diserta dengan kecemburuan, karena tidak ada sesuatu yang bisa di bagikan, yang di rasakan.

Pada dasarnya keinginan saling berbagi, saling tolong menolong dalah

bagian sunatullah dan telah hidup sejak dulu dalam bentuk gotong royong. Di desa, saling membantu ketika pindahan rumah, bercocok tanam, ketika sedang menggelar hajatan atau ketika sedang ditimpa kesusahan, semuanya secar otomatis saling berdatangan untuk saling membantu karena meraka telah hidup bersama, susah dan senang dirasakan bersama. Sayangnya, tradisi yang sangat baik ini sedikit demi sedikit tergerus oleh sikap individualis yang menyakiti masyarakat. Ulama dan pemimpin wajib mengingatkan agar kebaikan seperti ini tidak hilang.

Dalam ligkungan urban, ketika hubungan kekrabatan sudah longgar dan masing-masing telah sibuk dengan urusannya, keterikatan emosional tentu saj tidak sekuat dengan masyarakat di lingkungan pedesaan. Umumnya di perkotaan, masyarakat jauh lebih sejahtera tetapi mereka sering kali kebingungan atau tidak memiliki kesempatan untuk memberikan bantuan ke orang yang tepat dan digunakan secara tepat. Disinilah perlu dibentuk sebuah lembaga khusus berfungsi untuk mengelola harta zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS). Maka munculah Lembaga Amal Zakat yang menjadi sarana terpercaya untuk mendistribusikan ZIS kepada para mustahik. Warga NU dalam hal ini bisa memanfaatkan LazisNU yang dikelola secara professional, transparan dan akuntabel untuk mengangkat dan memberdayakan mereka yang mustahik menjadi muzaki

15

Cara Sujud Syukur Ulama mengatakan bahwa sujud syukur itu terbilang ibadah. Karenanya, orang yang ingin melakukan sujud syukur harus suci baik di badan, pakaian, maupun tempat sujudnya. Hasyiyatul Bujairimi alal Khotib menjelaskannya sebagai berikut.

وشرطھا كصالة فیعتبر لصحتھا ما یعتبر في سجود الصالة كالطھارة والستر واالستقبال وترك نحو كالم ووضع الجبھة مكشوفة بتحامل على غیر ما یتحركك بحركتھ ووضع جزء من باطن الكفین والقدمین ومن الركبتین وغیر ذلك

Syarat sujud syukur sama saja dengan sembahyang. Sujud syukur dianggap sah seperti sahnya sujud di dalam sembahyang seperti bersuci, menutup aurat, menghadap qiblat, tidak bicara, meletakkan dahi terbuka dengan sedikit tekanan di atas tempat yang tidak ikut bergerak ketika fisiknya bergerak, meletakkan telapak tangan, telapak kaki, lutut, dan syarat sujud lainnya. Adapun caranya, pertama seseorang yang akan melakukan sujud syukur mengambil posisi berdiri, lalu bertakbiratul ihrom. Kedua, mengucap takbir turun. Ketiga, turun sujud. Keempat, bangun dari sujud lalu diam sejenak sebelum salam. Kelima, salam. Semua dilakukan dengan tuma’ninah. Saat sujud ia bisa membaca lafal berikut ini.

ره وشق سمعھ وب قھ وصو ذي خل سجد وجھي لل تھ فتبارك هللا و حولھ وق صره بحسن الخالقین أ Al-khotib dalam Iqna’ menyebutkan beberapa sebab sujud syukur. Menurutnya, sujud syukur itu bukan dikerjakan tanpa alasan. Sujud itu harus dipicu oleh sebab-sebab yang jelas.

لشكرال تدخل صالة وتسن لھجوم نعمة أو اندفاع نقمة أو رؤیة مبتلى وسجدة اأو فاسق معلن ویظھرھا للفاسق إن لم یخف ضرره ال لمبتلى لئال یتأذى وھي كسجدة التالوة Sujud syukur dikerjakan di luar sembahyang. Sujud ini dikerjakan karena datangnya nikmat mendadak, terhindar dari bahaya, melihat orang kena musibah (atau orang cacat), atau orang fasiq secara terang-terangan. Seseorang disunahkan menyatakan sujud syukur di hadapan si fasiq jika tidak menimbulkan mudarat. Tetapi jangan sujud syukur di depan orang yang cacat karena dapat melukai perasaan yang bersangkutan. Pelaksanaan sujud syukur sama saja dengan sujud tilawah.

16

Sebagai alternatif, sujud syukur bisa digantikan ketika syarat-syaratnya tidak memadai. Syekh Said bin M Ba’asyin dalam Busyrol Karim mengatakan.

سبحان هللا، "و لم یتمكن من التحیة أو سجود التالوة أو الشكر قال أربع مرات ول العلي العظیم ا ال ب ة إ و وال ق كبر، وال حول أ ، وهللا ال هللا ھ إ ل ، وال إ د فإنھا " والحم

تقوم مقامھا Kalau tidak bisa mengerjakan sembahyang tahiyyatul masjid, sujud tilawah, atau sujud syukur, pihak yang bersangkutan cukup membaca sebanyak 4 kali “Subhanallah, alhamdulillah, la ilaha illallah, Allahu akbar, la haula wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil azhim”. Karena kedudukan fadhilah bacaan 4 kali itu setara dengan 3 amal di atas (sembahyang tahiyyatul masjid, sujud tilawah, atau sujud syukur). Ulama sendiri menganjurkan agar sujud syukur diikuti dengan sedekah. Sehingga, syukur kepada Allah mengambil bentuk badaniyah dan maliyah. Berikut keterangan Al-Khotib dalam Iqna’.

ویسن مع سجدة الشكر كما في المجموع الصدقة Bersamaan dengan sujud syukur, disunahkan bersedekah seperti dikutip dari kitab Al-Majmuk. Sebagai catatan berkaitan dengan sujud ini, perlu kiranya kita memerhatikan rambu-rambu dalam sujud. Pasalnya sujud merupakan bagian dari ibadah. Syekh Sulaiman dalam Hasyiyatul Bujairimi alal Khotib menyebutkan sebagai berikut.

( أي من األسباب المذكورة وغیرھا ) من غیر سبب(أو بركوع ) ولو تقرب إلى هللا بسجدةأي ولو كانت السجدة بعد الصالة، ومثل ) حرم(وھي سجدة التالوة والشكر والسھو

السجدة ركوع منفرد ونحوه فیحرم التقرب بھ (Kalau seseorang mendekatkan diri kepada Allah dengan sebuah sujud) atau ruku’ (tanpa sebab)-sebab yang tersebut seperti sujud tilawah, sujud syukur, dan sujud sahwi, (maka haramlah sujudnya) sekalipun sujud itu dilakukan usai sembahyang. Seperti sujud, ruku’ yang dikerjakan secara terpisah dari satu kesatuan rangkaian sembahyang pun demikian. Maka haramlah bertaqarrub dengan itu semua. Demikian jawaban yang dapat kami utarakan. Semoga uraian di atas dapat dipahami dan bermanfaat. Kami selalu terbuka dalam menerima saran dan kritik dari para pembaca. Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq, Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

17

Jual-beli dan transaksi lainnya pada dasarnya dihalalkan. Tetapi para ulama membuat batasan dan syarat-syarat yang mesti dipenuhi agar transaksi jual-beli sah menurut syara’ (agama). Perihal jual organ tubuh manusia ini, para ulama berbeda pendapat. Perbedaan pendapat di kalangan ulama perihal kasus ini didasarkan pada cara pandang mereka melihat sejauh mana tingkat maslahat dan mafsadat dari jual-beli organ tubuh manusia dan seberapa vital organ yang diperjualbelikan.

18

Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijiri secara jelas mengharamkan jual-beli organ tubuh manusia. Menurutnya, menjual organ tubuh dapat merusak fisik manusia. Berikut ini kutipannya.

ال یجوز بیع العضو أو الجزء من اإلنسان قبل الموت أو : حكم بیع أعضاء اإلنسانبعده، وإذا لم یحصل علیھ المضطر إال بثمن جاز الدفع للضرورة، وحرم على

عطي مكافأة علیھا وإن وھب العضو أو ال. اآلخذ جزء بعد الموت ألي مضطر، وأ . قبل الموت جاز لھ أخذھا وال یجوز لإلنسان حال الحیاة أن یبیع أو یھب عضوا

من أعضائھ لغیره؛ لما في ذلك من إفساد البدن، وتعطیلھ عن القیام بما فرض هللا .علیھ، وتصرفھ في ملك الغیر بغیر إذنھ

Artinya, “Hukum menjual organ tubuh manusia: tidak boleh menjual organ atau salah satu anggota tubuh manusia baik selagi hidup maupun setelah wafat. Bila tidak ada unsur terpaksa kecuali dengan harga tertentu, ia boleh menyerahkannya dalam keadaan darurat. Tetapi ia diharamkan menerima uangnya. Jika seseorang menghibahkan organ tubuhnya setelah ia wafat karena suatu kepentingan mendesak, dan ia menerima sebuah imbalan atas hibahnya itu saat ia hidup, ia boleh menerima imbalannya. Seseorang tidak boleh menjual atau menghibahkan organ tubuhnya selagi ia hidup kepada orang lain. Karena praktik itu dapat merusak tubuhnya dan dapat melalaikannya dari kewajiban-kewajiban agamanya. Seseorang tidak boleh mendayagunakan (menjual, menghibah, dan akad lainnya) milik orang lain tanpa seizin pemiliknya.” (Lihat Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijiri, Mausu ‘atul Fiqhil Islami, juz 5, 2009, Baitul Afkar Ad-Dauliyah).

19

Dalam membahas masalah ini, kita bisa menyimak uraian Syekh Wahbah Zuhaili perihal ketentuan barang yang sah dijual menurut syara’ (agama). Menurut Az-Zuhaili, produk yang sah dijual harus berupa harta, dapat dimiliki, dan bernilai. Berikut ini keterangan lengkapnya.

- ، لحكمھ شرعا أن یكون المعقود علیھ مشروعا یشترط أن یكون محل العقد قابال م)1(باتفاق الفقھاء مملوكا ، فإن لم یكن كذلك، كان العقد علیھ ، بأن یكون ماال تقوما

، فبیع غیر المال كالمیتة والدم ، أو ھبتھا أو رھنھا أو وقفھا أو الوصیة )2(باطال ألبي أجاز الشافعیة والحنابلة خالفا بھا باطل؛ ألن غیر المال ال یقبل التملیك أصال

لنفع بھ، وأجاز الحنابلة حنیفة ومالك بیع حلیب المرأة المرضع للحاجة إلیھ وتحقیق ابیع أعضاء اإلنسان كالعین وقطعة الجلد إذا كان ینتفع بھا لیرقع بھا جسم اآلخر . لضرورة اإلحیاء، وبناء علیھ یجوز بیع الدم اآلن للعملیات الجراحیة للضرورةArtinya, “Syarat sah produk yang dijual adalah barang yang boleh sesuai syariat. Barang yang menjadi tempat akad disyaratkan bisa menerima jual-beli secara hukum syara’. Sesuai kesepakatan ulama, produk yang dijual itu harus berupa harta, bisa dimiliki, dan bernilai. Kalau syarat prod uk itu tidak terpenuhi, akad terhadap barang itu batal (tidak sah). Menjual, menghibahkan, menggadaikan, mewakafkan, atau mewasiatkan produk bukan harta seperti bangkai dan darah, batal (tidak sah). Karena barang bukan harta pada dasarnya tidak menerima status kepemilikan. Berbeda dengan Imam Hanafi dan Imam Malik, ulama madzhab Syafi’i dan madzhab Hanbali membolehkan akad-jual beli air susu perempuan untuk suatu kepentingan dan sebuah manfaat. Sementara ulama madzhab Hanbali membolehkan akad jual-beli organ tubuh manusia seperti bola mata atau potongan kulit bilamana dimanfaatkan untuk menambal tubuh orang lain sebagai kepentingan mendesak menghidupkan orang lain. Atas dasar ini, menjual darah untuk kepentingan operasi bedah seperti sekarang ini dibolehkan,” (Lihat Wahbah Az-Zuhaili, Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, juz 10, Darul Fikr, Beirut). Syekh Wahbah Az-Zuhaili lebih lanjut memberikan batasan kategori harta. Dengan kategori ini, kita memiliki batasan yang jelas terkait produk yang boleh dijual.

ما یمیل إلیھ : ما عرفنا سابقاوالمال عند الحنفیة ك. أن یكون المبیع ماال متقوما

وھو كل ما یمكن أن یملكھ : وبعبارة أخرى . الطبع ویمكن ادخاره لوقت الحاجةواألصح أنھ ھو كل عین ذات قیمة مادیة بین . اإلنسان وینتفع بھ على وجھ معتاد

ھو ما كان : وبعبارة أخرى. والمتقوم ما یمكن ادخاره مع إباحتھ شرعا. الناسفال ینعقد ما لیس بمال كاإلنسان . یجوز االنتفاع بھ فى حالة االختیارمحرزا فعال و

ال ینعقد بیع ھذه األشیاء ألنھا معدة للفساد... الحروالمیتة والدم

20

Artinya, “Produk yang dijual harus berupa harta dan bernilai. Menurut Madzhab Hanafi sebagaimana kita ketahui, harta adalah sesuatu yang disenangi secara alamiah dan bisa disimpan untuk suatu saat diperlukan. Dengan ungkapan lain, harta adalah sesuatu yang bisa dimiliki dan diambil manfaatnya oleh seseorang pada lazimnya. Menurut pendapat yang lebih ashah, harta adalah setiap benda yang bernilai dan berupa material dalam pandangan manusia. Benda bernilai adalah sesuatu yang boleh disimpan menurut syara’. Dengan kata lain, harta bisa dipahami sebagai sesuatu yang harus dipelihara dan bisa dimanfaatkan sewaktu-waktu secara bebas. Karenanya, transaksi jual-beli barang bukan harta seperti manusia merdeka, bangkai, dan darah, tidak boleh... demikian juga menjual semua benda-benda itu (yang bukan kategori harta) tidak boleh karena dapat membawa mafsadat,” (Lihat Wahbah Az-Zuhaili, Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, juz 4, halaman 357-358, Darul Fikr, Beirut). Meskipun membolehkan jual-beli organ tubuh, sebagian madzhab Syafi’i tetap tidak bisa menerima jual-beli ginjal. Pasalnya produk dijual hanya satu dari dua bagian ginjal. Sedangkan transaksi jual-beli separuh produk yang dapat mengurangi nilai barang itu sendiri, tidak sah.

سیف و نحوھما كثوب نفیس تنقص وال یصح بیع نصف مثال معین من اإلناء والبقطعھ قیمتھ للعجز عن تسلیم ذلك شرعا ألن التسلیم فیھ ال یمكن إال بالكسر أو القطع وفیھ نقص وتضییع مال وھو حرام Artinya, “Tidak sah menjual separuh dari suatu benda tertentu seperti wadah, pedang, dan selain keduanya. Katakan menjual potongan baju mahal. Harganya yang mahal menjadi merosot lantaran berupa potongan. Karenanya menjual sebagian benda tertentu tidak sah karena kurang syarat dalam hal penyerahannya secara utuh menurut syara’ (agama). Penyerahan suatu produk dalam kasus ini hanya mungkin dengan mematahkan atau memotongnya yang menjadi kekurangan dan penyia-nyiaan harta. Dan Itu haram,” (Lihat Al-Khatib As-Syarbini, Mughnil Muhtaj fi Ma'rifati Ma'anil Minhaj, juz 2, halaman 19, Darul Ma’rifah, Beirut). Tetapi sebagian madhzab Syafi’i mengharamkan secara mutlak jual-beli organ tubuh manusia bahkan rambut sekali pun. Demikian pendapat guru kami Rais Syuriyah PBNU periode 1994-1999 KHM Syafi’i Hadzami berikut ini yang mengutip Asnal Mathalib karya Syekh Abu Zakariya Al-Anshori.

وأما فى الثانى فألنھ یحرم االنتفاع بھ وبسائر أجزاء اآلدمي لكرامتھ

Artinya, “Dan ada pun pada masalah kedua (menyambung rambut dengan rambut anak Adam itu haram), karena bahwasanya haram memanfaatkan rambut anak Adam dan segala suku-suku anak Adam karena mulianya,” (Lihat Syekh Abu Zakariya Al-Anshari, Asnal Mathalib Syarhu Raudlatit Thalib, juz I, halaman 173).

21

Menurut guru kami, “Menjual adalah termasuk salah satu daripada wujuhul intifa’, artinya jalan-jalan memanfaatkan. Sedang memanfaatkan segala juzu’-juzu’ anak Adam adalah diharamkan karena firman Allah SWT, ‘Wa laqad karramnâ banî âdama’, dan telah kami takrimkan (permuliakan) akan anak-anak Adam,” (Lihat KHM Syafi’i Hadzami, Taudhihul Adillah [100 Masalah Agama], juz III, halaman 284-285, Menara Kudus, 1982).

Dari pelbagai keterangan di atas, penulis lebih setuju pad a pendapat ulama yang mengharamkan jual beli ginjal. Kalau pun pemerintah memperbolehkan donor ginjal, regulasi yang mengatur ini harus betul-betul ketat dan mengikat. Pasalnya ginjal merupakan organ yang sangat vital dalam tubuh manusia. Menurun dan berkurangnya fungsi ginjal karena dijual salah satu bagiannya menimbulkan pelbagai mudharat luar biasa secara medis. Di samping itu, pengharaman terhadap jual-beli ginjal dapat mengantisipasi potensi kapitalisasi yang bisa saja melibatkan mafia-mafia di kalangan medis sendiri atau orang tua. Pada lain sisi, kita tidak mengharapkan perampasan ginjal orang-orang jalanan yang diculik atau diiming-imingi oleh pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan dari transaksi jual-beli ginjal. Sementara orang-orang jalanan tidak memiliki jaminan perlindungan hukum yang memadai di Indonesia. Dan ini sangat rawan sekali. Demikian jawaban yang dapat kami kemukakan. Semoga bisa dipahami dengan baik. Kita mendukung pihak kepolisian dengan regulasi yang berlaku untuk menghentikan transaksi gelap praktik jual-beli ginjal. Kita berharap semoga kasus yang belakangan ramai terjadi tidak terulang kembali. Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca. Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq, Wassalamu ‘alaikum wr. Wb

22

NO NAMA BESARNYA (Rp) KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

SDN Cipayung 1 OSIS SMK Migas OSIS MTs, MA Al-AQROM OSIS MTs, SIBYATUL FALLAH PT. SIVA RIZKIYA KARYA PT. Cemara Bhinneka Abadi CV. Diva Cita Lestari KH. ROMDONI. S.Ag LUKMANUL HAKIM EVO NANDA PUTRA AJI YUNUS PERMANA SUHENDRA AHMAD RIFA’I IPAN RAMDAN Dra. ADE HERYATI H. ZAENAL ABDUL LATIF HENDRA KOMARA AZIS ALPIN HABIBUN NAJAT

372.000 125.000 135.000

55.000 200.000 150.000 100.000

75.000 50.000 35.000 20.000 20.000

300.000 250.000

10.000 100.000 100.000 100.000

50.000

JUMLAH Rp 2.247.000

LAPORAN PENGUMPULAN DANA INFAQ, SHODAQOH DAN ZAKAT LAZISNU KABUPATEN BOGOR PRIODE FEBRUARI 2016

23

Oleh Ahmad Mustofa Bisri

Ka’b Ibn Zuhair penyair Arab kenamaan adalah penyair dari keluarga penyair. Ayahnya, Zuhair; kakeknya, Abu Sulma; kedua bibinya Khansa dan Sulma; saudaranya, Bujair; kedua sepupunya Tamadhir dan Shakhr; keponakannya, ‘Uqbah Ibn Bujair; dan cucunya, ‘Awwam Ibn ‘Uqbah; kesemuanya adalah penyair terkenal di zaman Jahiliyah.

Ketika Nabi M uhammad SAW mendakwahkan keesaan Tuhan dan dimusuhi oleh kaumnya yang bertuhan banyak, Ka’b adalah salah seorang di antara sekian banyak penyair yang gigih melawan Nabi dengan syair-syairnya. Rasulullah SAW dan kaum muslimin menjadi bulan-bulanan puisi-puisi hijaa-nya.

Pada saat kaum muslimin menaklukkan Mekkah pada tahun 8 Hijriyah, Ka’b termasuk salah satu musuh kaum muslimin yang melarikan diri. Sampai saudaranya, Bujair, menyarankan kepadanya agar ia menemui Rasulullah SAW. Bujair meyakinkannya bahwa siapa yang datang kepada Rasulullah dan mengaku salah, pasti akan diampuni.

24

Begitu Ka’b datang menghadap Rasulullah SAW beberapa orang Ansor langsung berdiri ingin menghajarnya. Tapi seperti biasa, Rasulullah SAW dengan sareh mencegah mereka dan mendengarkan penyair itu menyatakan penyesalannya. Melihat ketulusan Ka’b dalam penyesalan dan tobatnya, Rasulullah SAW pun mengampuninya. Bahkan ketika Ka’b membacakan puisinya Banaat Su’aad, Rasullah SAW menghadiahinya burdah, semacam mantel bulu.

Sebagai pemimpin, Nabi Muhammad SAW memang dikurniai sifat penyayang dan pemaaf. Tuhannya memang merahmatinya untuk menjadi demikian. Dalam kitab suci Al-Qur’an, Allah berfirman kepada utusannya itu: “Fabimaa rahmatin minaLlaahi linta lahum…” (Q. 3: 159) “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah, kamu lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau kasar dan berhati kaku, tentulah mereka akan lari menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkan ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka tentang urusan (kalian). Kemudian bila kamu sudah membulatkan tekad, bertawakkallah kepada Allah. Sungguh Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal.”

Berapa banyak tokoh-tokoh kafir Mekkah yang sebelumnya begitu sengit memusuhi Rasulullah SAW, ketika beliau dan kaum muslimin menaklukkan Mekkah, diampuni oleh Rasulullah SAW.

Dulu waktu kejam-kejamnya orang Arab menyakiti Rasulullah SAW dan malaikat meminta beliau berdoa bagi kehancuran mereka, Rasulullah SAW malah berdoa penuh kasih sayang, “Ya Allah berilah kaumku petunjuk; mereka tidak mengerti.”

Secara lahiriah, seandainya sikap Rasulullah SAW tidak penyayang dan pemaaf, pastilah Abu Sufyan Ibn Harb pemimpin orang-orang kafir Mekkah; istrinya Hindun yang pernah mengunyah-ngunyah jantung sayyidina Hamzah; Khalid Ibn Walid; ‘Amr Ibn ‘Ash; ‘Ikrimah Ibn Abi Jahal; dan banyak lagi tokoh-tokoh kafir lainnya yang semula memusuhi Raasulullah, tidak akan menjadi muslim-muslim yang baik dan pahlawan-pahlawan Islam.

Dalam hadis-hadis sahih, banyak kita dapati kisah-kisah yang menunjukkan betapa Nabi Muhammad SAW dalam kesehariannya; baik dalam keluarga maupun dalam pergaulan kemasyarakatannya, sangat menonjol sifat-sifat kemanusiaannya. Beliau lemah-lembut kepada siapa saja, penyayang, pemaaf, dan murah hati kepada sesama. Beliau tidak menyukai kekasaran dan kekerasan. Sebagi gambaran, pernah datang orang-orang Yahudi dan mengatakan “Assaam ‘alaikum” (Semoga kematian bagimu). Rasulullah SAW pun menjawab: “Wa’alaikum;” sementara sayyidatina ‘Aisyah r.a. isteri beliau yang mendengar ucapan Yahudi itu menjawab, “’Alaikumus saam wal la’nah!” (Semoga kematian dan laknat bagi kamu!”).

Rasulullah SAW pun menegur isterinya, “Tenanglah, ‘Aisyah; jangan kasar begitu!” Istrinya masih menjawab, “Apa Rasulullah tidak mendengar ucapan mereka?” Dengan lembut Rasulullah SAW bersabda, “Aku mendengar, dan aku sudah membalasnya dengan mengatakan ‘Wa’alikum’ (Dan juga kamu).”

23

Seruan Syekh Taufiq Ramadhan al-Buthi untuk Bangsa Indonesia Selasa, 12 Januari 2016 08:00 Taushiyah

Ketua Ikatan Ulama Suriah Dr Syekh Muhammad Taufiq Said Ramadhan al-Buthi mengeluarkan seruan khusus untuk bangsa Indonesia. Putra dari ulama terkemuka Suriah, almarhum Syekh Ramadhan al-Buthi yang wafat akibat bom bunuh diri anggota kelompok ekstrem, ini memuji sembari menaruh harapan kepada Muslim di Tanah Air. Berikut teks lengkap seruan tersebut yang dikirim ke redaksi NU Online:<>

سم هللا الرحمن الرحیم ب

نداء إلى الشعب األندنوسي الطیب

Seruan untuk Bangsa Indonesia

الحمد رب العالمین، والصالة والسالم على سیدنا محمد وعلى آلھ

وصحبھ ومن تبعھم بإحسان إلى یوم .الدین

24

Segala puji bagi Allah Pencipta semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Sayyidina Muhammad, keluarga, sahabat, dan pengikut mereka dengan kebaikan hingga hari akhir.

أیھا اإلخوة الكرام یا أبناء أندنوسیا، تلك األرض المباركة التي أحب أبناؤھا بما وجدوه من األخالق ال بھ، وإعجابا كریمة والصفات اإلسالم فدخلوا فیھ حبا

الحمیدة فیمن تعاملوا معھم من المسلمین، فغدوا أكبر بلد مسلم بسكانھ واتساع .رقعتھ

Wahai saudaraku yang mulia di Indonesia, negeri yang penuh dengan keberkahan, yang penduduknya mencintai Islam, lalu memeluk Islam juga karena cinta terhadap agama ini, karena mereka merasa kagum dengan akhlak mulia yang mereka temukan dalam Islam, serta sifat-sifat terpuji dari umat Islam yang bersosialisasi dengan mereka. Suatu fakta yang meniscayakan Indonesia menjadi negeri muslim terbesar, dengan penduduk dan luas teritorialnya.

لقد وجدت فیكم من صفاء الفطرة ودماثة الخلق ما جعلني أحب ھذه البالد وشعبھا، .وأشعر بأنھم یمثلون الصفاء الذي تفتقر إلیھ كثیر من الشعوب المسلمة

Saya temukan pada diri kalian, kemurnian fitrah dan akhlak yang baik, sesuatu yang menjadikan saya sangat cinta pada negeri ini dan penduduknya. Saya merasakan, penduduk Indonesia berhasil merepresentasikan kejernihan bersikap yang dibutuhkan oleh banyak bangsa-bangsa Muslim.

المسلمون الیوم بحاجة إلى صدق التمسك باإلسالم الحق، البعید عما یشوھھ، إلى تطبیق إرشادات غابت عن عقولنا، ھي من صلب شریعتنا، وأسس بحاجة

.وإال فإن الخطر سیصیب األمة ویودي بھا إلى الھالك. دیننا

Umat Islam saat ini membutuhkan keteguhan dalam berpegang diri pada Islam yang benar, yang jauh dari propaganda yang mereduksi (kebenaran ajarannya). Umat Islam butuh untuk mempraktikkan semua petuah, yang sementara ini hilang dari pikiran kita, (padahal) itu adalah inti syariat dan dasar agama kita. Jika tidak, maka bahaya mengancam umat dan akan menghancurkannya.

سري في كیان أمتنا ونحن الذي قال فیھم هللا ال أدري لماذا التفرق والتمزق یاعبدون : تعالى نا ربكم ف وأ واحدة ة م كم أ ت م ن ھذه أ وقال آمرا 92األنبیاء } ﴿إ

أیضا وممتنا عمت هللا {: وموجھا ن وا واذكروا ق ر وال تف حبل هللا جمیعا واعتصموا با ح ى شف م عل وكنت خوانا ھ إ عمت ن م ب حت صب أ كم ف وب ل ین ق ف ب ل أ م أعداء ف ذ كنت یكم إ فرة عل

كم تھتدون عل ھ ل ات كم آی ین هللا ل ك یب نھا كذل ذكم م نق أ ار ف ن الن 103آل عمران } م

رحمون {: وقال لنا كم ت عل ل وا هللا ق خویكم وات ین أ حوا ب صل أ ف خوة ون إ مؤمن ما ال ن } إ 10الحجرات

25

Saya tidak mengerti, mengapa perpecahan dan perselisihan menimpa umat ini, padahal kita adalah umat yang disebut oleh Allah dalam firman-Nya: “Sungguh agama tauhid inilah agama kamu, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.” (QS. Al-Anbiya: 92)

Allah memerintahkan, sekaligus menguji kita dalam perintah-Nya, “Dan berpegang teguhlah kamu semua pada tali (agama) Allahdan janganlah kamu bercerai berai. Ingatlah nikmat Allah kepadamu, ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kalian dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu kalian agar kamu mendapatkan petunjuk.” (QS. Ali Imran: 103)

Allah juga berfirman kepada kita: “Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, karena itu damaikanlah di antara kedua saudaramu (yang berselisih). Bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapatkan rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10)

إن الطامعین بموارد أمتنا والحاقدین على ھویتنا ال یسرھم ان نكون أمة واحدة، ویاء في اقتصادنا، أقویاء في مؤسساتنا وال یسرھم أن تجتمع كلمتنا فنصبح أق

من القوى . التعلیمیة وصناعاتنا، أقویاء نملك قرارنا وسیادة بالدنا إن كثیرا ، الطاغیة ترید أن تكون شعوبنا في خدمة مصالحھا، فقیرة ال تملك من أمرھا شیئا

.ضعیفة ال تستطیع الدفاع عن مصالحھا، وال النھوض بشأنھا

Sesungguhnya kaum yang tamak terhadap sumber daya bangsa kita, begitu benci terhadap persatuan kita, tidak suka kita menjadi umat yang satu. Mereka tidak suka, kita seiya sekata sehingga menjadi kuat dalam ekonomi, kuat dalam lembaga pendidikan dan perusahaan kita, kuat dalam independensi keputusan dan kedaulatan bangsa. Sungguh banyak kekuatan zhalim yang menginginkan bangsa kita bekerja untuk kepentingannya, (sehingga) bangsa ini menjadi miskin, tidak memiliki keputusan dan kekuatan, lemah, tidak mampu membela kepentingan dan tidak mampu bangkit.

بقولھ تعالى : نحن الیوم بحاجة إلى جمع كلمتنا وتوحید صفوفنا، التزاماوا { ق ر وال تف حبل هللا جمیعا بأمر ربنا سبحانھ وتعالى، } واعتصموا ب التزاما

على مستقبل أمتنا، فدیننا یجمع وال یفرق، ما بالنا نفترق وال ! نجتمع؟وحرصاألم یقل النبي ! دیننا یدعونا إلى التحابب والتعاون، ما بالنا نتباغض ونتدابر؟

ال تحاسدوا وال تناجشوا وال تباغضوا، وال تدابروا، وال : " فیما صح عنھ ملسو هيلع هللا ىلصیبع بعضكم على بیع بعض، وكونوا عباد هللا إخوانا المسلم أخو المسلم ال یظلمھ

بحسب " مرات ویشیر إلى صدره ثالث " اھنا وال یخذلھ، وال یحقره التقوى ھدمھ ومالھ : امرئ من الشر أن یحقر أخاه المسلم، كل المسلم على المسلم حرام

"وعرضھ

Saat ini kita butuh pada persatuan umat dan merapatkan barisan, melaksanakan perintah Allah agar kita berpegang taguh pada tali-Nya, demi menjaga masa depan umat. Agama kita

26

mempersatukan, bukan memecah belah, lalu mengapa kita terpecah tidak mau bersatu? Agama Islam menyeru kita untuk saling mencintai dan bekerjasama, lalu mengapa kita saling membenci dan menjauh? Bukankah Nabi Muhammad SAW dalam hadits shahih mengingatkan, “Janganlah saling hasud, berseteru, saling membenci, saling menjauh. Sebagian kalian tidak boleh menjual atas jualan sebagian yang lain. Jadiah hamba Allah yang bersaudara. Muslim adalah saudara bagi muslim yang lain. Ia tidak boleh menganiaya, merendahkan, dan menghinanya. Ketakwaan itu ada di sini (Nabi menunjuk dada beliau sebanyak tiga kali). Cukuplah kejelekan seseorang, dengan dia merendahkan saudaranya yang muslim. Setiap muslim bagi muslim yang lain, haram darah, harta, dan kehormatannya.”

فال . إن ما یجمع كلمتنا على تعدد آرائنا واختالف اجتھاداتنا أكثر مما نختلف علیھألم یقل . ینبغي أن نمكن الشیطان من أن یفسد العالقة األخویة التي عقدھا هللا بیننا

ین {: لنا ربنا حوا ب صل أ ف خوة ون إ مؤمن ما ال ن رحمون إ كم ت عل ل وا هللا ق خویكم وات } أ: ألم یحذرنا ربنا ممن یفسد العالقة بیننا وبین لنا أنھ الشیطان فقال. 10الحجرات

ان كان { یط ن الش ینھم إ نزغ ب ان ی یط ن الش حسن إ ي ھي أ ت وا ال ول ق ادي ی عب ل ل وقإل ل ینا ب م والشیطان ھنا قد یكون من الجن، وقد یكون . 53اإلسراء } نسان عدوا

.من اإلنس؛ فكل من یرید بث الفرقة والكراھیة بیننا یمارس دور الشیطان

Sesungguhnya faktor yang dapat menyatukan kita, meski dengan beragamnya pendapat dan perbedaan ijtihad, lebih besar daripada faktor yang dapat memisahkan kita. Tidak selayaknya kita memberi kesempatan pada setan untuk merusak hubungan persaudaraan yang telah diamanahkan Allah di antara kita. Bukankah Allah berfirman kepada kita: “Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, karena itu damaikanlah di antara kedua saudaramu (yang berselisih). Bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapatkan rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10). Bukankah Allah mengingatkan kita, terhadap siapapun yang merusak hubungan di antara kita, dan Allah menjelaskan kepada kita bahwa dia adalah setan. Allah berfirman: “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik. Sungguh, setan itu selalu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS. Al-Isra: 53). Setan pada ayat ini, terkadang berbentuk jin, terkadang pula berbentuk manusia. Siapapun yang berkeinginan menyebarkan perpecahan dan kebencian di antara kita, dia telah memerankan pekerjaan setan.

الكرامإخواني

تعالوا بنا إلى عقد میثاق ننطلق فیھ من ثوابت دیننا، ومما تتفق علیھ النصوص الشرعیة التي ال خالف فیھا تجتمع علیھ كلمتنا وتتوحد علیھ صفوفنا وننطلق بھ

.إلى غد یجمع وال یفرق، وینشر بیننا المحبة ال الكراھیة

Saudaraku yang mulia. Marilah kita mengadakan perjanjian berdasarkan prinsip-prinsip agama kita, berpondasikan hal-hal yang telah disepakati oleh nash-nash syari’at, yang tidak ada perbedaan di dalamnya. Berdasarkan hal itu semua persatuan kita terjaga dan barisan kita menjadi kokoh.Berdasarkan hal itu kita bersatu, menebarkan cinta di antara kita, bukan kebencian.

27

بقولھ ,كلنا نؤمن بالقرآن الكریم - لشرعنا، عمال والسنة المطھرة مصدراعم {: تعالى وا أ بطل سول وال ت طیعوا الر وأ طیعوا هللا وا أ ذین آمن یھا ال ا أ كم ی } ال 33محمد

Semua kita beriman kepada al-Qur’an dan Sunnah yang suci, sebagai sumber syariat, dalam rangka mengamalkan firman Allah, “Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, dan janganlah kamu merusakkan segala amalmu.” (QS. Muhammad: 33)

من دیننا، وعترة النبي - كلنا نحب أھل بیت النبوة الذین نعد محبتھم جزءاقدوتنا، ومحبة الصحابة كلھم على نھج جمع كلمة األمة كما أرادھا أجالء ملسو هيلع هللا ىلص

{:ألم یقل هللا تعالى. الصحابة أمر ال یجوز إنكاره یھ أ كم عل ل سأ ل ال أ ال ق إ جراق ربى ومن ی ق ي ال ة ف مود ور شكور ال غف ن هللا إ یھا حسنا ھ ف زد ل ن } ترف حسنة

الذي رواه الترمذي والنسائي بلفظ ملسو هيلع هللا ىلص، وال ننسى حدیث النبي 23الشورى في حجتھ یوم عرفة ملسو هيلع هللا ىلصرأیت رسول هللا : عن جابر بن عبد هللا قال: قریب

الناس إني تركت فیكم ما یا أیھا: " وھو على ناقتھ القصواء یخطب، فسمعتھ یقولولعلكم تعلمون أن أھل " . كتاب هللا، وعترتي أھل بیتي: إن أخذتم بھ لن تضلوا

.بیت النبوة ممن كانوا السبب في دخول اإلسالم إلى بالدكم

Kita semua cinta kepada keluarga Nabi, di mana kecintaan kepada mereka merupakan bagian dari ajaran agama kita. Keturunan Nabi Muhammad SAW adalah panutan kita. Cinta kepada semua sahabat, sesuai prinsip persatuan umat, seperti yang dimaksud oleh kebanyakan sahabat, adalah perkara yang tidak dapat dipungkiri. Bukankah Allah berfirman: “Katakanlah (Muhammad), ‘Aku tidak meminta kepadamu sesuatu impalan pun atas seruanku, kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan, dan barang siapa mengerjakan kebaikan akan kami tambahkan kebaikan baginya. Sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri.” (QS . al-Syura: 23). Kita tidak lupa terhadap hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan al-Nasai, dengan redaksi yang mirip, dari Jabir bin Abdillah, ia berkata, Rasulullah SAW dalam hajinya, pada hari Arafah, berkhutbah - sedang beliau berada di atas unta beliau “Qashwa”. Aku mendengar beliau bersabda: “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku meninggalkan untuk kalian sesuatu yang bila kalian berpegang teguh padanya, kalian tidak akan tersesat, yaitu Kitabullah dan Itrah, keluargaku.” Dan pastinya kalian tahu, bahwa keturunan Nabi Muhammad SAW adalah penyebab masuknya Islam di negara kalian, Indonesia.

28

كلنا متفقون على أن من واجبنا أن نتعلم الضروري من أمور عقیدتنا، -شریعتنا؛ مما نصحح بھ عبادتنا ومعاملتنا، وأن السبیل إلى والضروري من أحكام

: ذلك إنما ھو العودة إلى أھل العلم الذین وصفھم هللا في كتابھ بأنھم أھل الذكر فقالم ال { ن كنت كر إ ھل الذ وا أ ل اسأ یھم ف ل وحي إ ن رجاال ال ك إ بل نا ق رسل وما أ

مون . 7األنبیاء }تعل

Kita semua sepakat bahwa di antara tugas kita adalah mempelajari hal pokok dalam akidah kita, hal pokok dari hukum-hukum syariat. Hal itu dapat menjadikan sah ibadah dan muamalah kita. Jalan menuju ke sana adalah dengan cara kembali kepada ulama yang disebut sebagai “orang yang berilmu” oleh Allah dalam kitabsuci-Nya: “Dan Kami tidak mengutus (Rasul-Rasul) sebelum Engkau (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah kepada orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Anbiya: 7)

على أخذ الحكم من كتاب هللا وسنة نبیھ، فكان ال بد - إذ لیس كل الناس قادرامن عودة العامة إلى العلماء المتخصصین، والعلماء المتخصصون لیسوا قادرین

ا قالھ المجتھدون، على تحقیق شروط االجتھاد، فكان ال بد لھم من العودة إلى موقد جرت األمة على اتباع أئمة المذاھب المجتھدین، ال بالنظر إلى أشخاصھم وما

ذھبوا إلیھ في اجتھاداتھم ھم، بل إلى ما وصل إلیھ مذھبھم من خالل مراحل تحقیق المذھب بطبقة األصحاب، ثم المجتھدین في المذھب، ثم المرجحین، ثم

من التحقیق والمناقشة حتى صار المذھب إلى ما طبقة المفتین وذلك عبر قرون .صار إلیھ من التمحیص، مما ال یمكن للفرد منا أن یصل إلى تحقیقھ

Karena tidak semua orang mampu mengambil hukum dari al-Qur’an dan Sunnah, maka menjadi suatu keniscayaan orang awam kembali kepada ulama yang kompeten. Mereka tidak mampu mempraktikkan syarat ijtihad, maka mereka harus kembali kepada hasil ijtihad para ulama mujtahid. Umat Islam selalu konsisten dan terbukti selalu mengikuti imam-imam mujtahid madzhab. Mengikuti mereka bukan karena mereka atau hasil ijtihad mereka belaka, namun capaian madzhab mereka dalam dinamika perjalanan madzhab, mulai generasi ashhab, kemudian ulama mujtahid madzhab, lalu pen-tarjih, dan mufti. Hal itu terjadi berabad-abad, melalui proses penelitian mendalam (tahqiq) dan diskusi (munaqasyah) hingga madzhab mereka teruji, di mana salah seorang di antara kita tidak dapat melakukannya.

ولیس من الحكمة أن نبدأ من حیث بدأ األئمة الذین ال یفصل بینھم وبین النبي -سوى قرنین من الزمن، ونھمل تلك الجھود العظیمة والمكتبة الزاخرة من ملسو هيلع هللا ىلص

بینما نحن في ھذا العصر یفصلنا عن الفقھ والعلم والبیان لنصوص الشریعة؛ وقد غدت لغتنا أضعف عن فھم النص ومعرفتنا تاریخ النبوة أربعة عشر قرنا

إن تجاوز المذاھب الفقھیة الشائعة . بكثیر من شروط االجتھاد وأدواتھ ضعیفة عظیمة للتحقیق إضاعة لتراث فقھي عظیم بذل فیھ آالف العلماء جھود ا

والتمحیص في اجتھادات أئمة الفقھ وأصحابھم ومن بعدھم وإتمام عملھم في بناء

29

فقھ یعالج القضایا القائمة عند ورود النص او النوازل التي وقعت أو یتوقع غنیة في الحوار البدیع ووجوه . وقوعھا ومناقشات العلماء لبعضھم تعتبر كنوزا

.ھا وجمالھااالستدالل المذھلة في قوت

Bukanlah suatu kebijaksanaan, kita memulai sesuatu yang telah dilakukan oleh para imam yang jeda masa mereka dengan Nabi Muhammad SAW hanya dua abad. Kita tidak dapat acuh terhadap usaha mereka, perpustakaan besar yang mengoleksi karya fiqih, dan segala apapun yang menjelaskan tentang syariat. Sedangkan kita di masa ini dipisahkan oleh 14 abad. Bahasa kita lebih lemah untuk memahami nash (dalil). Penguasaan kita terhadap syarat ijtihad dan pirantinya sangat lemah. Tidak mengindahkan madzhab-madzhab fiqih berarti memusnahkan khazanah keilmuan klasik, sesuatu yang telah dihasilkan oleh ribuan ulama. Mereka mengerahkan segenap usaha untuk meneliti produk-produk ijtihad para imam fiqih dan para pengikut mereka pada era berikutnya.

ھم في بناء فقھ یعالج القضایا القائمة عند ورود النص او النوازل وإتمام عمل - غنیة في . التي وقعت أو یتوقع وقوعھا ومناقشات العلماء لبعضھم تعتبر كنوزا

.الحوار البدیع ووجوه االستدالل المذھلة في قوتھا وجمالھا

Mereka juga menyempurnakan amal usaha dalam membangun keilmuan fiqih ini untuk menyelesaikan berbagai kasus yang terjadi saat sudah tersedia nash, atau hal-hal yang telah terjadi atau dipotensikan akan terjadi. Hasil diskusi antar ulama merupakan simpanan kekayaan besar, dalam pola diskusi yang baik, sisi pengambilan hukum dari dalil (idtidlal), dalam kekuatan dan keelokannya.

األمة المسلمة مھما اختلفت أطیافھا تجتمع على أصول الدین وثوابتھ، من -وقد اختلف المسلمون في . حقائق اإلیمان ومصادر الحكم الشرعي ونحو ذلك

في المساجد أو أمام الماضي فعالجوا خالفاتھم بالحوار العلمي الذي عقدت حلقاتھ لم یتعامل المسلمون . ولم یلجأ إلى أسلوب العنف إال من ضعفت حجتھ. والة األمر

وال ینبغي . من أھل السنة والجماعة مع المخالف بأسلوب القمع واإللغاء واإلقصاءفإننا إذا كنا مكلفین بان ال نجادل أھل الكتاب وسائر المخالفین إال بالتي ھي . ذلك

اذا نلجأ إلى أسلوب العنف والتكفیر والقمع مع إخواننا الذین قد یخالفوننا أحسن، فلم .في أمور تغلب علیھا أنھا اجتھادیة أو محتملة

Umat Islam meskipun berbeda, namun mereka bertemu dalam pokok dan prinsip agama yang sama, berupa hakikat keimanan, sumber hukum, dan lainnya. Umat Islam sebenarnya sejak dulu telah berbeda pendapat, namun mereka menyudahi perbedaan mereka dengan diskusi ilmiah, dilakukan di masjid-masjid, atau di depan pemerintah. Mereka tidak menyelesaikan perselisihan itu dengan kekerasan, kecuali yang memang hujjahnya lemah. Umat Islam dari kalangan Ahlussunnah Wal-Jama’ah tidak berinteraksi dengan kelompok yang berbeda dengan cara keras dan lalim. Hal itu memang tidak sepatutnya terjadi. Kita, jika diperintahkan untuk bedebat dengan ahli kitab atau kelompok yang berbeda lainnya, harus hanya dengan cara yang baik. Lalu, mengapa kita lebih memilih cara ekstrim, takfiri, dan

30

keras terhadap saudara-saudara kita sendiri yang terkadang mereka berbeda dengan kita yang umumnya dalam masalah ijtihadiyah, atau yang kebenarannya relatif (tidak absolut).

ى : (إذا كان ربنا قد أمرنا أن نقول ألھل الكتاب - ل وا إ كتاب تعال ھل ال ا أ ل ی قینكم یننا وب مة سواء ب نبحث عن الوصف الجامع الذي یجمع فمن باب أولى أن)كل

عند إخواننا إن إطالق . بیننا ال أن نبحث ونتصید الخالفات وما قد نراه خطأوصف الكفر والشرك ضد مخالفینا ال یخدم وحدة األمة التي عقدھا ربنا بیننا،

خ : (ویتناقض مع قولھ تعالى ین أ حوا ب صل أ ف خوة ون إ مؤمن ما ال ن إ وا هللا ق ویكم واترحمون كم ت عل ھ : (ویتعارض مع قولھ تعالى 10الحجرات )ل ورسول طیعوا هللا وأ

وا وتذھب ریحكم تفشل ویجعل أمتنا أشالء ممزقة ضعیفة عن ) وال تنازعوا ف .مواجھة عدوھا، ضعیفة عن تحقیق مصالحھا

Allah telah memerintahkan kita untuk mengatakan kepada Ahli Kitab: “Katakanlah:"Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu.” (QS. Ali Imran: 64). Jika Allah memerintahkan kita sedemikian rupa dalam menyikapi non Muslim, maka lebih utama lagi bagi kita untuk mencari pola yang dapat menyatukan kita. Bukan dengan cara mencari dan memanfaatkan perselisihan, atau mencari-cari hal-hal yang kita anggap salah pada saudara kita. Penyematan kata kufur dan syirik terhadap kelompok berbeda tidak menguntungkan persatuan umat yang telah diperintahkan Allah. Hal itu bertentangan dengan firman Allah:

“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, karena itu damaikanlah di antara kedua saudaramu (yang berselisih). Bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapatkan rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10).

“Dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmt.” (QS. Al-Anfal: 46)

Semua perselisihan itu telah menjadikan umat Islam berkeping, tercerai-berai, lemah dalam menghadapi musuhnya, tidak mampu mewujudkan berbagai kemaslahatannya.

ذین معھ : (إن ربنا تبارك وتعلى وصف المسلمین بأنھم - وال سول هللا د ر حم مینھم ار رحماء ب كف ى ال اء عل شد )أ

Allah telah menyebut umat Islam bahwa mereka adalah “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka”

أیھا اإلخوة األحبة - أعناقكم فال تضیعوھا إن بالدكم أمانة في: وأخیرابإھمالكم وتنازعكم، وإن أمتكم أمانة في أعناقكم فال تمزقوھا بخالفاتكم ونزاعاتكم

وأنتم الشعب المؤمن الطیب الذي حافظ على ھویتھ اإلسالمیة على الرغم من وأخوتكم اإلسالمیة . تعرضھا لغزوات معادیة كثیرة عبر أكثر من ثالثة قرون

31

إنما : ألم یقل: بھا فال تضیعوھا، وھو سوف یسألكم عنھا أمانة عھد هللا إلیكم ...المؤمنون إخوة فأصلحوا بین أخویكم

Sebagai penutup, wahai saudara yang saya cintai, sesungguhnya negeri kalian adalah amanah di pundak. Karena itu jangan kalian rusak dengan keteledoran dan perselisihan. Umat kalian adalah amanah di pundak, jangan diceraiberaikan dengan polemik dan perseteruan. Kalian adalah bangsa yang beriman, yang baik, yang tetap menjaga persatuan umat meski pernah digampur oleh banyak serangan, selama lebih dari 3 abad. Persaudaraan Islam adalah amanah Allah, karena itu jangan dirusak. Allah akan menanyai kalian tentang hal ini.

حفظ هللا أندنوسیا وشعب أندنوسیا ودین أندنوسیا وشباب أندنوسیا وفتیات اندنوسیا اه ویسر وفقكم هللا لما فیھ رض. ومعاھد أندنوسیا وجامعاتھا وجعلھا في ظل عنایتھ

لكم ولبالدكم أسباب الخیر والسعادة واالزدھار

Semoga Allah menjaga Indonesia, bangsa, agama, pemuda, pemudi, pesantren, dan universitas negeri ini. Semoga Allah menjadikannya senantiasa berada dalam bimbingan-Nya. Semoga Allah memberipetunjuk terhadap hal yang Dia ridhai. Semoga kalian dan negeri kalian mendapatkan kebaikan, kebahagiaan, dan kemakmuran.

32

Rambu-rambu Pengguna Medsos

Hampir semua orang saat ini mengenal dan menggunakan media sosial. Media ini sangat besar manfaatnya untuk peradaban manusia, terutama untuk komunikasi. Informasi apapun bisa diketahui oleh siapa pun di belahan dunia mana pun dalam waktu sekejap.

Untuk beberapa orang, media sosial seperti facebook, twitter, dan sejenisnya tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi, tetapi juga

sekaligus menjadi wadah untuk eksistensi diri. Sebab itu, seseorang akan merasa kurang dalam hidupnya jika ia tidak memperbarui status dalam sehari. Sekalipun media sosial memiliki banyak manfaat, hal ini bukan berarti ia tidak mengandung mudharat sedikitpun. Dalam beberapa kasus banyak juga ditemukan pertikaian yang dipicu gara-gara pembaruan status di facebook maupun kicauan lewat

twitter. Tak jarang pula mereka yang berseteru itu mengadukan teman facebook atau pengikut twitternya kepada polisi atas tuduhan pencemaran nama baik dan lain-lain. Maka dari itu, untuk menghindari dampak negatif ini, bagi netizen yang hobi berjejaring media sosial perlu mengindahkan pesan Imam al-Nawawi yang termaktub dalam kitab al-Azkar,

33

ومتى استوى الكالم وتركھ في المصلحة، ینبغي لكل مكلف أن یحفظ لسانھ عن جمیع الكالم إال كالما تظھر المصلحة فیھ، اعلم أنھ

في صحیح البخاري وروینا...ح إلى حرام أو مكروه، بل ھذا كثیر أو غالب في العادةالكالم المبا فالسنة اإلمساك عنھ، ألنھ فد ینجرمن كان یؤمن با والیوم اآلخر فلیقل خیرا أو لیصمت: وسلم قال ومسلم عن أبي ھریرة رضي هللا عنھ عن النبي صلى هللا علیھ

"Ketahuilah bahwa setiap orang wajib menjaga lisannya kecuali untuk hal-hal yang bermanfaat. Apabila dirasa ucapan tersebut posisinya masih ambigu, maksudnya tidak ada kepastian apakah mengandung manfaat atau mudharat, maka lebih baik ditinggalkan (diam). Sebab terkadang ucapan yang diperbolehkan bisa berubah status hukumnya menjadi haram atau makruh. Hal ini banyak terjadi di lapangan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda, “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata baik atau lebih baik diam.” Secara umum, pembaruan status di media sosial termasuk sesuatu yang diperbolehkan (mubah). Sebab ia bisa dijadikan sebagai ajang silaturahmi atau komunikasi antara satu orang dan lainnya. Bagi netizen pengguna medsos seyogianya menjaga adab atau etika ketika menggunakan facebook atau twitter.

Ketiklah status-status yang memiliki manfaat untuk orang banyak dan

hindari status ataupun kicauan yang mengandung fitnah, makian, dan apa

saja yang bisa menyinggung perasaan orang lain. Bila tidak mampu membuat status yang bermanfaat, maka lebih baik diam,

seperti nasihat Rasulullah SAW dalam hadis yang

dikutip di atas. Wallahu a’lam.

34

FORMULIR INDIVIDU

1. No. ID : ……………………………………………………………

2. Nama Lengkap : ……………………………………………………………

3. Jenis Kelamin : ……………………………………………………………

4. Alamat : ……………………………………………………………

Jalan : ……………………………………………………………

Dusun Rt/Rw : ……………………………………………………………

Desa / Kelurahan : ……………………………………………………………

Kecamatan : ……………………………………………………………

Kabupaten /kota : ……………………………………………………………

Provinsi : ……………………………………………………………

5. Telepon : ……………………………………………………………

6. Donasi : ……………………………………………………………

Dengan Angka : ……………………………………………………………

Dengan Hurup : ……………………………………………………………

7. Alokasi : Zakat Infaq Shodaqah Lain – lain

8. Tempo Donasi : 1. Bulan 2.Bulan 3.Bulan

9. Cara Pembayaran : 1.Transfer 2.Jemput 3.Antar

Langsung

…………..,……………………….. 2015

(………………………………………………..) Nama Petugas LAZISNU

(………………………………………………..) Nama Calon Donatur

FORMULIR LEMBAGA / PERUSAHAAN

No. ID : ………………………………………………………

Nama Lembaga / Perusahaan : ………………………………………………………

Alamat : ……………………………………………………………

Jalan : ……………………………………………………………

Dusun Rt/Rw : ……………………………………………………………

Desa / Kelurahan : ……………………………………………………………

Kecamatan : ……………………………………………………………

Kabupaten /kota : ……………………………………………………………

Provinsi : ……………………………………………………………

Telepon : ……………………………………………………………

Donasi : ……………………………………………………………

Dengan Angka : ……………………………………………………………

Dengan Hurup : ……………………………………………………………

Alokasi : Zakat Infaq Shodaqah Lain – lain

Tempo Donasi : 1. Bulan 2.Bulan 3.Bulan

Cara Pembayaran : 1.Transfer 2.Jemput 3.Antar

Langsung

…………..,……………………2015

(………………………………………………..) Nama Petugas LAZISNU

(………………………………………………..) Nama Calon Donatur

Tim Perumus Pembuatan Majalah LAZISNU

1. Pelindung a. KH. Romdom, M.Ag, M.H ( Ketua

PCNU ) b. H. Abas Ma’ruf, S.Pd.I (

Sekretaris PCNU Kab. Bogor ) 2. Tim Redaksi

a. Lukmanul Hakim.M,Pd 3. Sekretaris Redaksi

a. Aji Yunus Permana b. Suhendra

4. Keuangan a. Habibun Najat

5. Iklan dan Promosi a. Syukron Makmun b. Sonta Hararis c. Ahmad Rifa’i

6. Fotografer a. Evo Nanda Putra b. Ipan ramdhan

7. Desain Grafis a. Amirudin