11
MAKALAH GRAFIKA MOTION MORPHING ANIMATION Disusun Oleh: NIMAS AYU MAILANI 1111091000053 PROGRAM STUDI S1 – TEKNIK INFORMATIKA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

MAKALAH GRAFIKA MOTION - Morphing Animation

  • Upload
    jkt

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

MAKALAH GRAFIKA MOTION

MORPHING ANIMATION

Disusun Oleh:

NIMAS AYU MAILANI

1111091000053

PROGRAM STUDI S1 – TEKNIK INFORMATIKA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan pihak-pihak terkait atas

kelancaran dalam pembuatan dan penyelesaian makalah sebagai salah satu pendukung untuk

pemenuhan tugas mata kuliah Grafika Motion. Pembuatan makalah ini masih belum sempurna,

karena itulah penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Atas perhatian pembaca,

saya sampaikan terimakasih.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.

Penulis,

Nimas Ayu Mailani

Abstrak

Animasi merupakan suatu hal yang semakin banyak diminati orang tanpa memperhatikan jenis

kelamin maupun usia. Banyaknya animo masyarakat terhadap animasi dimanfaatkan oleh

production house untuk menyisipkan efek-efek animasi ke dalam film-film produksinya dengan

tujuan menarik perhatian masyarakat terhadap film tersebut. Hal ini dapat dilihat dari efek-efek

yang digunakan pada film-film yang telah ada seperti Jurrasic Park, X-Men, Harry Potter,

Werewolf, dll. Animasi memiliki banyak macamnya, diantaranya yaitu animasi sel, animasi path,

animasi spline, animasi sprite dan masih banyak lagi. Efek animasi yang juga banyak dimasukkan

ke dalam film yaitu teknik animasi morphing. Teknik ini merubah suatu bentuk atau objek

menjadi objek yang lain.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Grafika motion adalah grafik yang memanfaatkan durasi video atau teknologi animasi untuk

membuat gambar seolah bergerak dengan kombinasi suara. Menurut Wikipedia, grafika

motion dapat ditampilkan dalam media elektronik maupun teknologi manual seperti

thaumatrope, phenakistoscope, flip book dan masih banyak lagi. Animasi itu sendiri

merupakan perpaduan dari banyaknya gambar yang disusun berdasarkan urutan gerakannya

dengan memanfaatkan kerja optik mata manusia.

Penjelasan dari animasi itu sendiri memiliki beberapa versi sesuai dari masing-masing

pengamat, beberapa pengertian animasi dari beberapa buku seperti:

- Menurut Wojowasito, animasi merupakan penyesuaian dari kata animation dimana

menurut Kamus Bahasa Inggris-Indonesia ‘to animate’ yang berarti menghidupkan.

(Djalle, 2007)

- Animasi merupakan kumpulan objek (dapat berupa teks, bentuk benda, warna dan efek)

yang dimunculkan secara berurutan dan bergantian. (Ansapena, 2010)

B. Tujuan

Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Grafika Motion

serta lebih memahami mengenai teknik-teknik animasi dalam Grafika Motion.

BAB II

PEMBAHASAN

Animasi merupakan kumpulan objek yang digerakkan dengan memunculkan masing-masing

objek sesuai dengan urutan dan gerakannya. Teknik pembuatan animasi itu sendiri memiliki

banyak macam, diantaranya yaitu animasi sel, animasi path, animasi frame, animasi sprite,

animasi character dan animasi morphing.

Makalah ini hanya difokuskan pada animasi morphing yang menekankan animasi pada

perubahan bentuk suatu objek menjadi bentuk yang lain. Animasi morphing ini diusulkan oleh

Beier dan Neely (1992) dalam music video “Black and White” yang dibawakan oleh Michael

Jackson. Konsep ini menggunakan face morphing yang merubah wajah satu menjadi wajah yang

lain. Selain itu, animasi morphing banyak digunakan dalam film-film seperti dalam film Werewolf.

Morphing animation memiliki beberapa teknik dalam pembuatannya.

2.1. Cross Dissolve

Teknik animasi ini merupakan teknik dalam morphing animation yang paling sederhana,

dimana pembuatannya mengandalkan transparansi yang di setting maksimum 100% pada

gambar asal dan 0% untuk gambar tujuan. Pada prosesnya nanti, transparansi pada

gambar asal akan dikurangi sedikit demi sedikit. Jika persentase transparansi gambar asal

dan gambar tujuan dijumlahkan akan dihasilkan 100%. Hasil morphing animation dengan

teknik ini kurang memuaskan walaupun waktu pembuatannya tidak dibutuhkan waktu

yang lama.

Gambar 2.1.1

Contoh teknik cross dissolve morphing animation

2.2. Feature Based Image Morphing

Teknik animasi morphing ini memiliki tingkat kesulitan yang lebih dibandingkan teknik

morphing cross dissolve. Teknik ini menggunakan titik-titik yang membentuk garis, dimana

gambar asal dan gambar tujuan memiliki garis-garis yang disebut dengan garis feature.

Garis feature ini lah yang akan menjadi pembatas objek dari suatu image yang akan di

morph. Teknik ini membutuhkan dua tahap dalam pembuatan morphing animation, yaitu

tahap deformation dan cross dissolve. Pada tahap deformation, image source dan image

destination dirubah dengan memperhatikan garis feature yang ada pada masing-masing

image. Semakin panjang garis feature, maka semakin bagus hasil deformation. Begitu pula

dengan jarak titik dan garis feature, semakin dekat jarak keduanya maka hasil deformation

akan semakin bagus. Pada tahap ini posisi, warna dan bentuk objek diubah sesuai dengan

objek yang terdapat pada image destination sesuai garis feature yang terdapat dalam

image destination. Setelah tahap deformation ini selesai, dilanjutkan dengan tahap cross

dissolve.

Gambar 2.2.1

Contoh teknik feature based morphing

(a)

(b)

Gambar 2.2.2

Contoh teknik feature based morphing (a) dengan garis feature (b) frame-frame animasi morphing

2.3. Mesh Morphing (Triangulation Based Morphing)

Mesh morphing hampir sama dengan teknik animasi morphing feature based morphing.

Perbedaan kedua teknik ini terdapat pada garis-garis feature pada mesh morphing yang

membentuk segitiga dengan memperhatikan jumlah segitiga dan titik kontrol yang

terdapat dalam segitiga tersebut.

Seperti halnya feature based morphing, pada mesh morphing garis feature pada image

source dipasangkan dengan garis feature yang terdapat dalam image destination.

Perbedaannya terdapat pada kurva tertutup (segitiga) yang dibentuk oleh tiga garis

feature, dimana didalamnya terdapat titik kontrol yang disebut site point. Deformasi

dilakukan dengan mendeformasikan titik (site point) yang terdapat di dalam segitiga

dengan tiga garis feature. Peletakan garis-garis feature ini berdasarkan delaunay

triangulation yang menggunakan algoritma insertion.

Gambar 2.3.1

Contoh teknik mesh morphing

2.4. Selection Morphing

Teknik ini sering digunakan dalam animasi yang membutuhkan ekspresi hewan. Selection

morphing hanya men-deformasi sebagian dari objek yang telah diinputkan. Dengan teknik

selection morphing, kita dapat menghasilkan animasi hanya dengan sebuah foto atau

image source tanpa harus melakukan cross dissolve dengan image destination.

Gambar 2.4.1.

Contoh teknik selection morphing

Gambar 2.4.2.

Contoh teknik selection morphing

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan penjabaran mengenai teknik animasi morphing di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa:

- Teknik animasi morphing memiliki beberapa teknik dalam pembuatannya yaitu cross

dissolve, feature based morphing, mesh morphing (triangulation based morph) dan selection

morphing.

- Cross dissolve merupakan teknik morphing paling mudah yang mengandalkan tingkatan

transparansi dari image source dan image destination.

- Feature based morph dan mesh morphing merupakan teknik animasi morphing yang hampir

sama, dengan perbedaan hanya terdapat pada garis feature dan peletakannya.

- Selection morphing lebih dapat digunakan saat dibutuhkan perubahan/deformasi hanya

pada sebagian objek.

Daftar Pustaka

Bhatt, Bhumika G. Desember 2011. Comparative Study of Triangulation based and Feature based

Image Morphing. International Journal (SIPIJ). Volume 2, No. 4

Dhian Pribadi. O, Adi Sarwoko. E, Sugiharto. A. 2013. Implementasi Teknik Mesh Morphing dan

Selection Morphing pada Citra Digital dengan Delphi 7.0. UNDIP. Volume 02, No.01

Syahfitri, Yunita. September 2011. Teknik Film Animasi dalam Dunia Komputer. Jurnal

SAINTIKOM. Volume 10, No. 3

Vlad, Alexandru. Juni 2010. Image Morphing Techniques. JIDEG. Volume 5, Issue 1

Zakiyah. Maret 2011. Penerapan Teknik Animasi 3 Dimensi Pada Website Penjualan PT. BA.

Bangunan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta