Upload
unj
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
I. HAKIKAT
a. Pengertian Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang
merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari
delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan
planet terbesar dari empat planet kebumian Tata Surya.
Bumi terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru.
Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan
kehidupan muncul di permukaannya pada miliar tahun
pertama. Biosfer Bumi kemudian secara perlahan mengubah
atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya, yang
memungkinkan terjadinya perkembangbiakan organisme
serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan
magnet Bumi menghalangi radiasi surya berbahaya dan
mengizinkan makhluk hidup mikroskopis untuk berkembang
biak dengan aman di daratan. Sifat fisik, sejarah
geologi, dan orbit Bumi memungkinkan kehidupan untuk
bisa terus bertahan.
Bumi berinteraksi secara gravitasi dengan objek
lainnya di luar angkasa, terutama Matahari dan Bulan.
Ketika mengelilingi Matahari dalam satu orbit, Bumi
berputar pada sumbunya sebanyak 366,26 kali, yang
menciptakan 365,26 hari matahari atau satu tahun
sideris. Perputaran Bumi pada sumbunya miring 23,4°
dari serenjang bidang orbit, yang menyebabkan perbedaan
musim di permukaan Bumi dengan periode satu tahun
tropis (365,24 hari matahari). Bulan adalah satu-
satunya satelit alami Bumi, yang mulai mengorbit Bumi
1
sekitar 4,53 miliar tahun yang lalu. Interaksi
gravitasi antara Bulan dengan Bumi merangsang
terjadinya pasang laut, menstabilkan kemiringan sumbu,
dan secara bertahap memperlambat rotasi Bumi.
Bumi adalah tempat tinggal bagi jutaan makhluk
hidup, termasuk manusia. Sumber daya mineral Bumi dan
produk-produk biosfer lainnya bersumbangsih terhadap
penyediaan sumber daya untuk mendukung populasi manusia
global. Wilayah Bumi yang dihuni manusia dikelompokkan
menjadi 200 negara berdaulat, yang saling berinteraksi
satu sama lain melalui diplomasi, pelancongan,
perdagangan, dan aksi militer.
Bumi mengorbitkan matahari dalam lintasan berbentuk
elips (Hukum Keppler I), pada jarak rata-rata 149,6
juta km (93 juta mil). Karena lintasannya berbentuk
elips ini, maka jarak matahari-bumi selalu berubah.
Jarak matahari-bumi yang terdekat (perihelion) terjadi
pada tanggal 4 januari, dengan jarak 91,5 juta mil dan
jarak matahari-bumi terjauh (apheloin) terjadi pada
tanggal 5 juli dengan jarak 94,5 juta mil, berarti
perubahan matahari-bumi dalam satu tahun sekitar tiga
juta mil. Jarak rata- rata dari pusat matahari ke pusat
bumi disebut 1 AU (Astronomical Unit/ Satuan Jarak
Astronomi).
Bumi kita tidak bulat sempurna, tetapi pepat pada
kutub- kutubnya dan menggelembung pada ekuatornya.
Jari-jari di kutub bumi ini disebabkan pada saat baru
terbentuk, bumi belum terlalu padat dan rotasinya
2
membuat menggelembung pada bagian yang tegak lurus
sumbu rotasi, yaitu bagian ekuator.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di
lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi
dari sinar ultraviolet. Perbedaan suhu permukaan bumi
adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim
setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di
bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa
seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510
juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500
kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit
perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat
jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer.
Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit
ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi
dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu
Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi
terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air,
karbondioksida, dan gas lain.Bumi diperkirakan tersusun
atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku
setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C,
diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair
setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh
mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi
bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi
setebal kurang lebih 85 kilometer.Kerak bumi lebih
tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak
3
bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak
melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental
Drift) yang menghasilkan gempa bumi.
Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung
Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah
palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman
10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan
kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah
Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.
b. Kapankah Bumi Terbentuk?
Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya
bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada
awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar
pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut
memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar
ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk
cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu
meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian
membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka
waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula
tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang
disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian
membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian
ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi
sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan
memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk
planet-planet, termasuk planet bumi.
4
Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami
proses secara bertahap hingga terbentuk seperti
sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan
bumi, yaitu:
Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan
belum mengalami perlapisan atau perbedaan
unsur.Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali
dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang
berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan
yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke
permukaan.
Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam,
inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
Perubahan di bumi disebabkan oleh perubahan iklim dan
cuaca.
Ada dua kesimpulan yang dapat diambil dari
penjelasan mengenai proses terbentuknya bumi, yaitu:
1. Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang
meledak dahsyat, kemudian membentuk galaksi dan
nebula. Setelah itu, nebula membeku membentuk
galaksi Bima Sakti, lalu sistem tata surya.Bumi
terbentuk dari bagian kecil ringan yang terlempar ke
luar saat gumpalan kabut raksasa meledak yang
mendingin dan memadat sehingga terbentuklah bumi.
2. Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari
awal bumi terbentuk, diferensiasi sampai bumi mulai
terbagi ke dalam beberapa zona atau lapisan, yaitu
5
inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar,
dan kerak bumi.
c. Kronologi Proses Pembentukan Bumi
Material paling awal yang ditemukan di Tata
Surya berusia 4,5672±0,0006 miliar tahun. Dengan
demikian, Bumi diperkirakan terbentuk akibat akresi
yang terjadi pada masa itu. Sekitar 4,54±0,04 miliar
tahun yang lalu, Bumi primordial diperkirakan telah
terbentuk. Pembentukan dan evolusi Tata Surya
terjadi bersamaan dengan Matahari. Secara teori,
nebula surya memisahkan volume awan molekul akibat
keruntuhan gravitasi, yang mulai berputar dan
berpencar di cakram sirkumstelar, dan kemudian
planet-planet terbentuk bersamaan dengan bintang.
Nebula mengandung gas, serat es, dan debu (termasuk
nuklida primordial). Menurut teori nebula,
planetesimal mulai terbentuk sebagai partikulat
akibat penggumpalan kohesif dan gravitasi. Proses
pembentukan Bumi primordial terus berlanjut selama
10–20 juta tahun kemudian. Bulan terbentuk tak lama
sesudah pembentukan Bumi, sekitar 4,53 miliar tahun
yang lalu.
Pembentukan Bulan masih diperdebatkan oleh para
ilmuwan. Hipotesis yang disepakati menjelaskan bahwa
Bulan terbentuk akibat akresi materi yang terlepas
dari Bumi setelah objek seukuran Mars bernama Theia
bertubrukan dengan Bumi. Meskipun demikian,
6
hipotesis ini dianggap tidak konsisten. Menurut
hipotesis ini, massa Theia adalah 10% dari massa
Bumi, yang bertubrukan dengan Bumi dalam tabrakan
sekilas, dan sebagian massa Theia menyatu dengan
Bumi. Sekitar 3,8 dan 4,1 miliar tahun yang lalu,
hantaman sejumlah besar asteroid menyebabkan
perubahan besar pada lingkungan permukaan Bulan yang
berlubang-lubang dan lebih besar dari permukaan
Bumi.
d. Posisi Bumi di Galaksi Bimasakti
Bumi dan tata surya kita terletak di galaksi
Bima Sakti, tapi dimanakah persisnya?
Untuk diketahui bahwa galaksi Bima Sakti luar biasa
besarnya. Diameternya mencapai 100 ribu tahun
cahaya, berisi kurang lebih 100-400 miliar bintang,
dan Bumi kita berada sekitar 25 ribu tahun cahaya
dari pusat galaksi.
Para ahli astronomi sepakat bahwa galaksi Bima
Sakti berbentuk spiral dan memiliki 2 lengan utama
yaitu lengan Perseus dan lengan Scutum-Centaurus dan
beberapa lengan kecil lainnya. Tata surya kita
berada di daerah diantara dua lengan yang disebut
Orion-Cygnus. Lengan ini diameternya 3500 tahun
cahaya dan panjangnya 10.000 tahun cahaya dan
berakhir pada lengan Sagitarius.
Untuk sekali mengelilingi pusat galaksi Bima
Sakti, Matahari kita butuh waktu 250 juta tahun, dan
7
terakhir kali Matahari menyelesaikan putarannya pada
jaman Dinosaurus. (universetoday.com, astronomi.us)
e. Letak Pusat Bumi Menurut Ilmuwan
Temuan ilmiah yang menghebohkan para ilmuwan
dan dipublikasikan pada bulan januari 1977
menyebutkan,”Kota Mekah al Mukaramah adalah pusat
daratan di dunia.” Fakta ini ditemukan setelah
melalui riset panjang dan mengacu pada sejumlah
table matematis yang sangat rumit dengan bantuan
teknologi computer. Ilmuwan mesir, Dr Husein
Kamaludin, penemu fakta ini menuturkan kisah
penemuannya yang cukup mencengangkan ini; penelitian
ini dimulai dengan tujuan yang sangat berbeda dengan
hasil yang diperoleh. Pada awalnya penelitian
dilakukan untuk mendapatkan suatu alat yang dapat
membantu siapapun dan di tempat manapun dari penjuru
dunia ini untuk mengetahui dan menentukan posisi
kiblat. Sebab, selama perjalanannya ke Negara luar,
ia merasa bahwa penentuan arah kiblat selalu menjadi
masalah yang dihadapi seluruh umat muslim ketika
berada di suatu tempat yang tidak ada masjidnya atau
tempat shalat yang memiliki tanda jelas arah kiblat.
Masalah ini juga sering dihadapi oleh seseorang yang
berada di luar negeri (yang bukan negeri islam),
misalnya para pelajar dan mahasiswa yang dikirim ke
luar negeri.
8
Karena itu, Dr Husain Kamaludin berfikir untuk
membuat peta dunia baru yang dilengkapi petunjuk
posisi arah kiblat. Setelah membuat rancangan awal
riset pendahuluan yang diarahkan untuk membuat peta
baru ini dan menggambar lima benua pada peta itu,
tiba tiba temuan yang mengundang decak kagum itu
muncul.
Ilmuwan Mesir ini menemukan bahwa posisi kota
Mekah berada tepat di tengah tengah dunia.Ia lalu
memegang sebuah jangka dan meletakkan salah satu
ujungnya di gambar kota Mekah lantas menjalankan
ujung lainnya pada ujung setiap benua. Ternyata
daratan yang ada di permukaan bola bumi terbagi
secara sistematis di sekitar kota Mekah. Dari sini,
ia menemukan bahwa kota Mekah adalah pusat
daratan.Selanjutnya ia ambil peta kuno sebelum
ditemukannya benua Amerika dan Australia. Setelah
melakukan uji coba berkali kali, ia pun menemukan
bahwa Mekah tetap menjadi titik sentral daratan,
hingga ketika dibandingkan dengan kondisi peta dunia
masa permulaan Islam. Dr Husain Kamaludin
menambahkan bahwa beliau mulai penelitian ini dengan
menggambar peta yang memperhitungkan jarak semua
tempat di muka bumi dengan kota Mekah, ia kemudian
mengukur garis garis bujur yang sama untuk
mengetahui posisi garis lintang dan garis bujur jika
diukur dari kota Mekah. Setelah itu, beliau gambar
batas batas benua dan hak hak detail lainnya pada
9
jaringan garis garis ini. Hal ini membutuhkan
pemprosesan matematis yang sangat pelik, dengan
bantuan teknologi computer guna menentukan jarak dan
deviasi yang diperlukan. Penelitian ini juga
membutuhkan software penggambar garis lintang dan
garis bujur untuk proyeksi baru ini. Lalu secara
kebetulan ia menemukan bahwa ia dapat menggambar
lingkaran yang berpusat di kota Mekah dan batas
batasnya di luar ke ke-enam benua. Dan garis pinggir
lingkaran ini mengitari batas batas luar benua benua
tersebut.
Dengan demikian, Mekah adalah jantung bumi. Dan
hal ini sebelumnya sudah diindikasikan oleh sains
modern melalui temuan para ilmuwan, yang menyebutkan
kota Mekah merupakan pusat radiasi gravitasi
magnetic. Sebagaimana halnya planet planet yang
lain, bumi pun melakukan barter daya tarik dengan
planet planet dan bintang bintang lainnya. Daya
tarik ini bersumber dari dalam bumi yang bermuara
pada satu titik sentral bumi yang juga menjadi
sumber sinar radiasi. Titik temu plutonik inilah
yang ditemukan oleh seorang ilmuwan Amerika dalam
bidang topography setelah memastikan keberadaan dan
letak geografisnya. Dalam hal ini ia tentu saja
tidak didorong oleh keyakinan agama. Siang malam,
dengan semangat tinggi ia bekerja di laboratoriumnya
sambil menghadapi peta peta bumi dan perlengkapan
10
lain. Dan tanpa sengaja ia menemukan bahwa pusat
pertemuan radiasi kosmos berada di kota Mekah.
f. Usia Bumi
Diperkirakan bahwa bumi dilahirkan 4.5 bilion
(milyar) tahun yang lalu. Usia bumi dapat
diperkirakan dengan ditemukannya radioaktif, yang
selanjutnya ditemukan pula bahwa bumi berisi unsur-
unsur radioaktif. Bahan radioaktif akan meluruh
(decay) dan memancarkan sinar α (alpha), β (beta) atau
ᵞ (gamma). Partikel (sinar) α adalah inti atom
helium (He), β adalah elekton-elektron dengan
kecepatan tinggi dan sinar ᵞ adalah radiasi dengan
frekuensi tinggi seperti sinar X. Penyerapan radiasi
ini di dalam bumi mengubah energi radiasi menjadi
panas, sehingga menyebabkan temperatur yang tinggi
dibawah permukaan bumi.
Dengan adanya sinar α, β dan ᵞ, maka unsur
radioaktf secara spontan berubah menjad unsur lain.
Transformasi (perubahan bentuk) ini terjadi didalam
inti atom dan bergantung pada sifat-sifat inti.
Isotop unsur adalah atom-atom yang mempunyai sifat
kimia hampir idetik dan menduduki tempat yang sama
dalam susunan berkala unsur-unsur kimia, akan tetapi
massanya berbeda satu sama lain. Isotop berasal dari
bahasa Yunani (Greek) yaitu iso berarti sama dan topos
berarti tempat.
11
Setiap unsur kimia dilukiskan oleh jumlah
proton dalam intinya yang disebut bilangan atom
(atomic number). Selain mengandung proton dan elektron,
inti atom juga mengandung partikel-partikel netral
yang disebut netron. Jumlah proton dan netron dalam
inti atom disebut bilangan massa. Isotop yang
berlainan memiliki bilangan atom sama, tetapi
bilangan massa berbeda. Sebagai contoh:
a. Uranium 238 adalah isotop uranium dengan
bilangan atom 92 dan massanya 238, ditulis 92
U238
b. Uranium 235 adalah isotop uranium dengan
bilangan atom 92 tetapi massanya 235 (lebih
ringan), ditulis 92 U235
Peluruhan (decay) isotop radioaktif mengakibatkan
unsur tersebut berrubah menjadi unsur lain, dan jika
unsur ini juga radioaktif maka ia akan meluruh pula.
Rantai radioaktif akan berakhir dengan isotop stabil
(non radioaktif) yang tidak meluruh. Isotop
radioaktif asal (original) disebut induk (parent) dan
isotop dalam deretan peluruhan radioatif disebut putri
(daughter).
Setiap isotop radioaktif meluruh dengan
kecepatan konstan dan biasanya diinyatakan dengan
istilah waktu paro (half time) yaitu waktu yang dibutuhkan
agar separo (1/2) massa isotop radioaktif hilang
karena peluruhan atau waktu yang diperlukan agar
separo dari atom isotop radioaktif ditransformasikan
12
menjadi isotop lain. Waktu paro bahan radioaktif
yang ditemukan di bumi kemudian dipakai untuk
mengukur usia bumi.
Usia batuan (rock) ditentukan dengan mengukur
besaran relatif dari isotop induk dan putri yang
dihasilkannya. Hasilnya dinyatakan dengan perbandingan
isotopyaitu perbandingan dari besaran isotop induk
yang masih tinggal. Perbandingan (ratio) ini bertambah
dengan usia batuan. Dari perbandingan isotop dan
waktu paro yang diketahui maka usia batuan dapat
ditentukan.
II. KARAKTERISTIK BUMI
A. Bentuk Bumi
Dipandang dari angkasa, bumi bercahaya seperti
batu menyala-nyala dalam tata surya. Sejak jaman
Phytagoras (500 sebelum masehi), bentuk umum bumi
dikenal bulat. Claudius Ptolemy mengumpulkan daftar
pengamatan ekstensif yang menunjukan bahwa bumi
berbentuk bola. Christopher Columbus (1451-1506)
mengetahui bahwa bumi adalah bulat dan ia berpikir
dapat menemukan jalan pintas (shortcut) ke Hindia
(Indies) dengan berlayar ke barat. Tetapi dengan
memakai nilai-nilai Ptolemy untuk bulatan bumi,
Colombus mendapatkan pelayarannya jauh lebih panjang
daripada yang ia perkirakan. Karena nilai yang
diperoleh Ptolemy lebih kecil daripada nilai-nilai
aktual.
13
Bumi tidak tepat berbentuk bola, karena ia
berotasi mengelilingi sumbunya. Bumi berbentuk
dempak dengan jari-jari kutub 21.5 km lebih pendek
dari jari-jari ekuator. Tonjolan ekuatorial membuat
diameter ekuator 12.757 km, sedangkan diameter
melalui kutub sekitar 12.714 km. Eratosthenes (276-
194 sebelum Masehi) menentukan bahwa pada siang hari
terpanjang pada solstis musim panas, matahari berada
tepat diatas kepala pada tengah hari (pukul 12.00)
di kota kuno Syne (sekarang disebut Aswan), Mesir.
Pada hari yang sama pada tengah hari (pukul 12.00)
sebuah tiang pada Alexandria memberikan bayangan
pada tanah yang panjangnya membuat sudut zenith
matahari (sudut antara matahari dan vertikal)
sebesar 1/50 lingkaran (7º), sudut itu terbentuk
oleh radius dar pusat bumi yang mengarah ke
Alexandria dan Syne yang juga 1/50 lingkaran. Jarak
dari Syne ke Alexandria diketahui 5.000 stadia atau
sekitar 925 km. Eratosthenes menghitung bahwa
keliling bumi harus 50 x 5.000 = 250.000 stadia P
46.000 km = 29.000 mil. Jari-jari bumi dengan mudah
dapat dihitung dari kelilingnya dan diperoleh 4600
mil. Hasil ini hanya sekitar 15% lebih tinggi
daripada nilai sebenarnya.
B. Lapisan Struktur Bumi
Bumi tempat kita tinggal saat ini merupakan
salah satu anggota tata surya dengan matahari
14
sebagai pusatnya. Jarak bumi dengan matahari sekitar
150 juta km. Bumi berbentuk bulat pepat dengan jari-
jari ± 6.370 km. Bumi merupakan planet dengan urutan
ketiga dari delapan planet yang dekat dengan
matahari.Bumi diperkirakan telah terbentuk sekitar
4,6 milyar tahun yang lalu, dan merupakan satu-
satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis
mahluk hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan
dan lautan. Jika bumi diiris maka akan tampak
lapisan-lapisan seperti pada gambar di bawah ini :
Lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai
berikut :
a) Kerak bumi
Kerak bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi
menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra dan kerak
benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10
km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar
15
20-70 km.. Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan
merupakan lapisan tanah dan batuan .Lapisan ini menjadi
tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup.Suhu di bagian
bawah kerak bumi mencapai 1.100 derajad Celcius.Lapisan
kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100
km dinamakan litosfer.
Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah:
Oksigen (46,6%), Silikon (27,7%), Aluminium (8,1%),
Besi (5,0%), Kalsium (3,6%) Natrium (2,8%), Kalium
(2,6%) dan Magnesium (2,1%). Unsur–unsur tersebut
membentuk satu senyawa yang disebut dengan batuan.
b) Selimut atau Selubung Mantel
Selimut merupakan lapisan yang terletak di bawah
lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900
km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian
bawah selimut bumi mencapai 3.000 derajat Celcius.
c) Inti Bumi
Inti bumi terdiri dari material cair, dengan penyusun
utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang
terdapat pada kedalaman 2900–5200 km. Lapisan ini
dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti
dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan
terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200℃.Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan
diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari
nikel dan besi yang suhunya mencapai 4500°C.Berdasarkan penyusunnya lapisan bumi terbagi atas
litosfer, astenosfer, dan mesosfer. Litosfer adalah
16
lapisan paling luar bumi (tebal kira-kira 100 km) dan
terdiri dari kerak bumi dan bagian atas selubung.
Litosfer memiliki kemampuan menahan beban permukaan
yang luas misalkan gunungapi.Litosfer bersuhu dingin
dan kaku. Di bawah litosfer pada kedalaman kira-kira
700 km terdapat astenosfer. Astenosfer hampir berada
dalam titik leburnya dan karena itu bersifat seperti
fluida. Astenosfer mengalir akibat tekanan yang terjadi
sepanjang waktu. Lapisan berikutnya mesosfer. Mesosfer
lebih kaku dibandingkan astenosfer namun lebih kental
dibandingkan litosfer. Mesosfer terdiri dari sebagian
besar selubung hingga inti bumi.Permukaan bumi ini
terbagi atas kira-kira 20 pecahan besar yang disebut
lempeng. Ketebalannya sekitar 70 km. Ketebalan lempeng
kira-kira hampir sama dengan litosfer yang merupakan
kulit terluar bumi yang padat. Litosfer terdiri dari
kerak dan selubung atas. Lempengnya kaku dan lempeng-
lempeng itu bergerak diatas astenosfer yang lebih
cair.Arus konveksi memindahkan panas melalui zat cair
atau gas, yang membuat lempeng-lempeng dapat bergerak,
yang dapat menimbulkan getaran yang terjadi dipermukaan
bumi.
1. Atmosfer (Lapisan Udara)
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah
planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut
sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat
dari ketinggian 0km di atas permukaan tanah, sampai
17
dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer
tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut
fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi
antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung
bertahap.
Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan
oksigen (20.97%), dengan sedikit argon
(0.9%),karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%),
uap air, dangas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan
dibumi dengan menyerapradias i sinarultraviolet dari
matahari dan mengurangi suhu ekstrem diantara siang dan
malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan
planet. Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi
agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian,
tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
Atmosfir bumi adalah lapisan udara yang mengelilingi
atau menyelubungi bumi yang bersama-sama dengan bumi
melakukan rotasi dan berevolusi mengelilingi matahari.
Udara yang terkandung dalam atmosfir merupakan campuran
dan kombinasi dari gas, debu dan uap air. Atmosfir
berguna untuk melindungi makhluk hidup yang yang ada di
muka bumi karena membantu menjaga stabilitas suhu udara
siang dan malam, menyerap radiasi dan sinar ultraviolet
yang sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk bumi
lainnya.
Kandungan dalam lapisan atmosfir bumi
Nitrogen 78,17%
Oksigen 20,97%
18
Argon 0,98%
Karbon dioksida 0,04%
Sisanya adalah zat lain seperti kripton, neon,
xenon, helium, higrom dan ozon.
Lapisan-lapisan atmosfer bumi terdiri dari :
1. Troposfer / Troposfir
Ketinggian troposfer : 0 - 15 km
Suhu lapisan troposfir : 17 - -52 derajat celcius
Kurang lebih 80% gas atmosfer berada pada bagian ini
2. Stratosfer / Stratosfir
Ketinggian stratosfer : 15 - 40 km
Suhu lapisan stratosfer : -57 derajat celcius
Lapisan ozon yang memblokir atau menahan sinar
ultraviolet berada pada lapisan ini.
3. Mesosfer / Mesosfir
Ketebalan Mesosfer : 45 - 75 km
Suhu lapisan stratosfer : -140 derajat celcius
Suhu yang sangat rendah dan dingin dapat menyebabkan
awan noctilucent yang terdiri atas kristal-kristal
es
4. Thermosfer / Thermosfir
Ketebalan thermosfer : 75 - 100 km
Suhu lapisan stratosfer : 80 derajat celcius
5. Ionosfer / Ionosfir
Ketebalan ionosfer : 50 - 100 km
Adalah lapisan yang bersifat memantulkan gelombang
radio. Karena ada penyerapan radiasi dan sinar ultra
19
violet maka menyebabkan timbul lapisan bermuatan
listrik yang suhunya menjadi tinggi.
6. Eksosfer / Eksosfir
Ketebalan eksosfer : 500 - 700 km
Suhu lapisan stratosfer : -57 derajat celcius
Tidak memiliki tekanan udara yaitu sebesar 0 cmHg
2. Lapisan Hidrosfer (Lapisan Air)
Hidrosfer adalah seluruh lapisan air yang ada pada
planet bumi yang mencakup 2/3 permmukaan bumi, tetapi
massanya hanya sebagian kecil dari massa total bumi.
Ocean (samudera) mencakup bagian permukaan lebih besar
dibandingkan dengan luas daratan, dibelahan bumi utara
daratan mencakup luas permukaan 39.3% dan samudera 60.7%
sedangkan dibelahan bumi selatan daratan mencakup luas
permukaan 19.1% dan samudera 80.9%.
Samudera mencakup 71% dari seluruh luas permukaan bumi.
Air ditemukan diudara dalam bentuk awan dan hujan,
dipermukaan bumi air ditemukan di danau, sungai dan20
sebagai air bawah tanah. Air dapat mengubah bentuk tanah
melalui proses erosi dan transport tanah. Air
meninggalkan atmosfer melalui kondensasi dan kembali ke
atmosfer melalui penguapan.
Lapisan air sebagian besar di bumi terdapat di laut.
Mafaat laut adalah sebagai berikut :
a. Sumber hayati misalnya ikan
b. Sumber mineral misalnya bahan yang larut
didalam air laut atau sedimen dan deposit pada
lapisan dasar laut
c. Media angkutan transportasi yang sangat
penting di Indonesia sebagai negara atau benua
maritim
d. Tempat pariwisata mengingat kekayaa biota,
taman dan ikan laut tropis di Indonesia sangat
indah.
e. Dan sebagai sumber energi misalnya energi
gelombang, pasut (tides) atau energi yang
dibangkitkan oleh beda temperatur air laut.
Kedalaman laut diukur berdasarkkan
kecepatan bunyi dalam air. Sinyal bunyi
dipancarkan kemudian dipantulkan oleh dasar
laut dan kembali ke kapal pengukur. Kedalaman
laut (d) dihitung dari persamaan : d = v.t :
2, dimana v adalah kecepatan bunyi dalam air
dan t adalah interval waktu antara bunyi yang
dipancarkan dan dipantulkan. Dalam perhitungan
21
kedalaman laut dibagi 2, karena geellombang
suara menempuh jarak bolak-balik.
Sebaran temperatur laut vertikal menunjukan
isotermal pada lapisan atas, disebut lapisan campuran,
kemudian turun dengan kedalaman laut secara tajam pada
lapisan yang disebut termoklin, selanjutnya temperatur
mendekati homogen ada lapisan air dalam. Jika perairan
laut homogen dan tenang dan dipanasi matahari maka
sebaran temperatur laut vertikal akan berkurang secara
eksponensial terhadap kedalaman.
Salinitas permukaan lokal bergantung pada proses
yang terjadi di dalam samudera. Penguapan dan pembekuan
es, keduanya cenderung menaikkan salinitas. Tetapi curah
hujan, limpasan dan peleburan es cenderung menurunkan
salinitas air permukaan. Percampuran massa air permukaan
dengan massa air lain yang berbeda salinitasnya juga akan
mempengaruhi salinitas permukaan. Karena unsur iklim
(curah hujan, penguapan) berubah dengan musim maka
salinitas juga bergantung pada musim.
Arus laut memberi kontribusi pada transport
(angkutan) panas dari daerah tropis ke daerah kutub. Arus
laut di ukur dengan pengukur arus (current meters) yang
bekerja seperti pengukur angin (anemovane). Di daerah
monsun seperti wilayah Indonesia, arus laut berubah
secara musiman disebut ARMONDO (arus monsun Indonesia).
Pada musim panas BBU (Juni, Juli, Agustus) arus laut
mengalir dari perairan Indonesia (Laut Banda) menuju laut
22
Cina Selatan dan sebaliknya pada musim dingin BBU
(Desember, Januari, Februari), arus laut mengalir dari
laut Cina Selatan menuju ke perairan Indonesia (Laut
Banda).
3. Litosfer (Kerak Bumi)
Secara harfiah litosfer artinya “lapisan batu” (the
stone sphere). Ahli-ahli geofisika menggunakan istilah
itosfer dalam pengertian yang lebih terbatas yaitu kulit
luar bumi yang tipis, disebut kerak (crust). Litosfer
adalah lapisan bumi yang terdiri dari seluruh bagian
kerak bumi dan bagian luar mantel dengan ketebalan 50
sampai 100 km. Lapisan setebal 100 km pada mantel bumi di
bawah litosfer dan astenosfer disebut daerah plastis yang
seolah-olah litosfer “mengapung” di atas astenosfer.
Daerah plastis terdapat pada kedalaman antara 60 sampai
250 km di bawah permukaan bumi.
Litosfer merupakan lapisan yang retak-retak ada yang
saling merenggang atau saling menekan. Pada daerah yang
merenggang terjadi pemisahan antara dua lapisan litosfer,
dan daerah yang saling menekan terjadi penurunan di mana
lapisan litosfer yang satu akan masuk ke bawah lapisan
litosfer yang menekannya. Peristiwa-peristiwa ini dikenal
sebagai teori teknonik lempeng.
Menurut teori teknonik lempeng, litosfer pecah
menjadi beberapa potongan lempeng yang dapat hanyut di
atas astenosfer. Terdapat tujuh lempeng teknonik utama
yaitu lempeng Eurasia, Australia, Pasifik, Afrika,
Amerika Utara, Amerika Selatan, Antartika dan beberapa
23
lempeng kecil lainnya seperti Filipina, Cocos, Nazca,
Arab dan Iran. Kegiatan gempa, vulkanik, dan pegunungan
berada di sekitar tepi lempeng dan berkaitan dengan
gerakan yang berbeda antara lempeng yang berdekatan. Ada
tiga jenis tepi lempeng yaitu tepi konstruktif, tepi
destruktif dan tepi konservatif.
4. Lapisan Tanah
Lapisan tanah adalah formasi yang dibentuk oleh
berbagai lapisan dalam tanah yang secara spesifik dapat
dibedakan secara geologi, kimia, dan biologi, termasuk
proses pembentukannya. Ketika usia tanah meningkat,
lapisan tanah umumnya lebih mudah untuk diamati.
Pengidentifikasian dan pendeskripsian lapisan yang ada
adalah langkah pertama dalam mengklasifikasikan tanah
dalam level yang lebih tinggi, menggunakan berbagai
sistem seperti USDA soil taxonomy atau Australian Soil
Clasification. Badan dunia World Reference Base for Soil
Resources memberikan daftar 40 ciri lapisan tanah: Albic,
Andic, Anthraquic, Anthropedogenic, Argic, Calcic,
Cambic, Chernic, Cryic, Duric, Ferralic, Ferric, Folic,
Fragic, Fluvic, Gypsic, Histic, Hydragric, Hortic,
Irragric, Melanic, Mollic, Natric, Nitic, Ochric,
Petrocalcic, Petroduric, Petrogypsic, Petroplinthic,
Plaggic, Plinthic, Salic, Spodic, Sulfuric, Takyric,
Terric, Umbric, Vertic, Vitric, Yermic. Endapan baru dari
tanah seperti alluvium, pasir, dan abu vulkanik mungkin
tidak memiliki sejarah pembentukan lapisan dan hanya
24
suatu lapisan endapan yang dapat dibedakan dari tanah
yang ditutupinya.
Setiap tanah biasanya memiliki tiga atau empat
lapisan yang berbeda. Lapisan dibedakan umumnya pada
keadaan fisik yang terlihat, warna dan tekstur adalah
yang utama. Hal ini membawa pengklasifikasian lebih
lanjut dalam hal tekstur tanah yang dipengaruhi ukuran
partikel, seperti apakah tanah itu lebih berpasir atau
lebih liat dari pada lapisan tanah di atas dan di
bawahnya.Sebagian besar jenis tanah mengacu pada pola
utama lapisan tanah yang kadang-kadang disebut dengan
lapisan tanah yang ideal. Setiap lapisan ditandai dengan
huruf, dengan urutannya sebagai berikut: O-A-B-C-R.
Lapisan O
Huruf O menujukkan kata "organik". lapisan ini
disebut juga dengan humus. Lapisan ini didominasi
oleh keberadaan material organik dalam jumlah besar
yang berasal dari berbagai tingkat dekomposisi.
Lapisan O ini tidak sama dengan lapisan dedaunan
yang berada di atas tanah, yang sesungguhnya bukan
bagian dari tanah itu sendiri.
Lapisan A
Lapisan A adalah lapisan atas dari tanah, sehingga
diberi huruf A. Kondisi teknis dari lapisan A
mungkin bervariasi, namun seringkali dijelaskan
sebagai lapisan tanah yang relatif lebih dalam dari
lapisan O. Lapisan ini memiliki warna yang lebih
gelap dari pada lapisan yang berada di bawahnya dan
25
mengandung banyak material organik. Dan mungkin
lapisan ini lebih ringan dan mengandung lebih
sedikit tanah liat. Lapisan A dikenal sebagai
lapisan yang memiliki banyak aktivitas biologi.
Organisme tanah seperti cacing tanah, arthropoda,
nematoda, jamur, dan berbagai spesies bakteri dan
bakteri archaea terkonsentrasi di sini, dan
seringkali berhubungan dengan akar tanaman.
Lapisan B
Lapisan B umunya disebut lapisan tanah bawah, dan
mengandung lapisan mineral yang mirip dengan lapisan
mineral tanah liat seperti besi atau aluminium, atau
material organik yang sampai ke lapisan tersebut
oleh suatu proses kebocoran. Akar tanaman menembus
lapisan tanah ini, namun lapisan ini sangat miskin
material organik. Lapisan ini umumnya berwarna
kecoklatan, atau kemerahan akibat tanah liat dan
besi oksida yang terbilas dari lapisan A.
Lapisan C
Lapisan C dinamakan karena berada di bawah A dan B.
lapisan ini sedikit dipengaruhi oleh keberadaan
proses pembentukan tanah dari bawah. Lapisan C ini
mungkin mengandung bebatuan yang belum mengalami
proses pelapukan. Lapisan C juga mengandung material
induk.
Lapisan R
Lapisan R didefinisikan sebagai lapisan yang
mengalami sebagian pelapukan bebatuan menjadi tanah.
26
Berbeda dengan lapisan di atasnya, lapisan ini
sangat padat dan keras dan tidak bisa digali dengan
tangan.
C. Cuaca dan Iklim
Sebelum membahas lebih jauh mengenai cuaca dan iklim,
terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai unsur-unsur
cuaca dan iklim itu sendiri.
Setiap hari keadaan atmosfer dapat kita amati.
Misalnya hari cerah, hari hujan, angin kencang, atau
hari mendung.Keadaan cuaca pada suatu tempat berubah-
ubah setiap waktu.Cuaca terjadi pada tempat yang tidak
luas dan pada suatu saat, sedangkan iklim merupakan
rata-rata cuaca pada suatu wilayah yang luas dan dalam
waktu yang lebih lama.
Keadaan cuaca dapat diperkirakan dengan cara
pengamatan. Pengamatan dilakukan terhadap unsur-unsur
cuaca misalnya suhu udara, kelembapan, angin, keadaan
awan, dan curah hujan.
i. Suhu Udara
Suhu udara diukur dengan
thermometer.Thermometer maksimum digunakan
untuk mengukur suhu tertinggi dan thermometer
minimum igunakan untuk mengukur suhu
terendah.Selain itu digunakan juga thermometer
pencatat.Pengukuran panas dilakukan dalam
waktu tertentu, biasanya dalam satu
hari.Selang waktu 1 jam, suhu yang terekam
27
pada thermometer dicatat.Keadaan suhu
sepanjang hari juga dapat diamati dengan
termograf dan kertas yang berisikan catatan
suhu yang disebut termogram.Kertas ini diganti
setiap hari.
Catatan suhu pada termograf dan thermometer
dapat menunjukkan adanya peru bahan suhu udara
sepanjang hari. Suhu tertinggi terjadi pada
pukul 1 atau 2 siang, dan terendah pada pukul
4 atau 5 pagi.Angka derajat panas sepanjang
hari dirata-ratakan, sehingga kita mendapatkan
suhu tertentu yang disebut suhu harian. Dari
catatan suhu setiap hari tersebut ternyata
suhu harian pun tidak sama. Suhu harian selama
sebulan dirata-ratakan juga, sehingga kita
peroleh suhu bulanan. Suhu bulanan itupun
tidak sama dalam setahun.Suhu udara didaerah
rendah lebih tinggi daripada di
pegunungan.Demikian pula suhu udara di daerah
tropis lebih tinggi daripada di daerah sedang
dan kutub.
ii. Tekanan Udara
Permukaan bumi mendapat tekanan dari udara,
karena udara memiliki massa. Besarnya tekanan
udara dapat diukur dengan barometer.Barometer
air raksa merupakan hasil percobaan Torricelli
pada tahun 1643.Barometer air raksa tidak
28
mudah dibawa kemana-mana.Sebagai gantinya
dipergunakan barometer aneroid.
Makin tinggi suatu tempat dari permukaan laut,
makin rendah tekanan udaranya.Hal ini
disebabkan oleh makin banyaknya udara yang
menekan.Tekanan udara dihitung dengan
menggunakan satuan milibar. Garis pada peta
yang menghubungkan tekanan udara sama disebut
isobar.
Barometer dipakai juga untuk mengukur tinggi
tempat dari permukaan laut.Setiap naikan 10m,
permukaan air raksa dalam tabung turun rata-
rata 1mm. satuan ini dapat juga dinyatakan
dalam milibar (mb). Pada lapisan atmosfer
bawah tekanan turun 1 mb tiap kenaikan 8m.
Pada lapisan atmosfer atas, tekanan turun 1 mb
tiap kenaikan lebih dari 8m.
Barometer aneroid sebagai alat pengukur
ketinggian tempat dinamakan juga
altimeter.Altimeter umumnya digunakan untuk
mengukur ketinggian pesawat yang sedang
terbang.Tekanan udara pada suatu tempat
berubah sepanjang hari.
iii. Kelembapan Udara
Kelembapan udara dibedakan menjadi kelembapan
mutlak dan kelembapan nisbi.Kelembapan mutlak
(absolut) adalah bilangan yang menunjukkan
berapa gram berat uap air yang tertampung
29
dalam 1 m3 udara. Sedangkan kelembapan nisbi
(relatif) adalah bilangan yang menunjukkan
berapa persen perbandingan antara jumlah uap
air yang ada dalam udara dan jumlah air
maksimum yang dapat ditampung oleh udara
tersebut, atau dengan kata lain:
Kelembapan nisbi = kelembapannilaiudaranilaijenuhudara x
100%
Contoh : suatu udara bervolume 1 m3 mengandung
uap air sebanyak 5 g, dan pada suhu 21℃mengandung uap air sebanyak 18.5 g maka :
Kelembapan mutlak = 5gr1m3= 5g/m2
Kelembapan relative : 518.5
x100%=27 %
iv. Angin
Perbedaan tekanan udara dibeberapa tempat
menimbulkan aliran udara. Aliran ini
berlangsung dari tempat yang tekanan udaranya
tinggi ke tempat yang tekanan udaranya rendah.
Aliran udara ini disebut angin.
Arah dan kecepatan angin dapat diketahui
dengan bermacam-macam cara, antara lain dengan
bendera angin. Arah angin dinyatakan dalam
derajat 360°atau 0° berarti angin utara 90°angin timur 180° angin selatan dan 270° anginbarat.
30
Besarnya kecepatan angin dapat ditentukan
dengan alat yang disebut anemometer. Biasanya
digunakan anemometer mangkuk. Bagian penting
dari alat ini adalah 3 atau 4 mangkuk yang
dapat berputar pada sumbu tegak lurus. Kalau
bagian yang cekung ditimpa angin, maka
berputarlah mangkuk-mangkuk itu. Kecepatan
angin dapat dibaca pada skala. Arah dan
kecepatan angin pada suatu saat juga dapat
diketahui melalui anemometer dan hasil
catatannya disebut anemogram.
Penentuan arah dan kecepatan angin banyak
manfaatnya, lebih-lebih untuk keperluan
penerbangan. Mengetahui arah dan kecepatan
angin di pemukaan bumi berarti membantu dalam
menentukan arah dan panjang landasan pesawat
udara, jumlah penumpang dan bahan bakar yang
diperlukan.Untuk itu, perlu diadakan
penyelidikan mengenai arah dan kecepatan angin
pada lapisan udara atas. Dalam penyelidikan
angin biasanya digunakan balon pilot. Balon
pilot itu terbuat dari karet, berwarna merah
dan diisi dengan gas hydrogen. Sesudah balon
dilepaskan, diikuti dengan teodolit. Teodolit
adalah teropong yang dapat mengukur sudut
horizontal dan vertical dengan mengetahui
kedudukan balon tiap menit, diketahui pula
arah dan kecepatan angin pada ketinggian
31
tertentu. Pengukuran ini hanya mampu mencapai
angin pada ketinggian 6 atau 7 km. Data diatas
7 km diperoleh dengan menggunakan alat yang
disebut rawin. Rawin terdiri dari balon yang
lebih besar dan dilengkapi dengan reflector
atau pemancar radio.
v. Awan
Awan adalah kumpulan tetesan air (Kristal-
kristal es) didalam udara yang terjadi
karena adanya pengembunan atau pemadaan
uap air yang terdapat dalam udara setelah
melampaui keadaan penuh. Kondisi awan
dapat berupa cair, gas, atau padat karena
sangat dipengaruhi oleh keadaan suhu.
Pembagian awan yang ada sekarang ini
adalah hasil kongres internasional tentang
awan yang diadakan di Munchen tahun 1802
dan Uppsala (Swedia) tahun 1894.
Adapun pembagiannya sebagai berikut :
1. Awan Tinggi, terdapat pada ketinggian pada
6 – 12 km. awan ini selalu terdiri dari
Kristal-kristal es karena ketinggiannya.
Cirrus (Ci) : awan tipis seperti
bulu ayam
Cirro Stratus (Ci-St) : awan putih
merata sebagai tabir
32
Cirro Cumulus (Ci-Cu) : awan yang
menyerupai kelompok biri-biri
(domba) atau seperti sisik ikan.
2. Awan Rendah, terdapat pada ketinggia
kurang dari 3 km.
Strato Cumulus (St-Cu) : awan yang
tebal, luas dan bergumpal-gumpal
Stratus (St) : awan merata rendah
dan berlapis-lapis
Nimbo Stratus (Ni-St) : lapisan
awan yang luas, sebagian telah
merupakan hujan.
3. Awan Menengah, terdapat pada ketinggian
antara 3-6 km.
Allto Cumulus (A-Cu): awan
bergumpal-gumpal
Alto Stratus (A-St): awan berlapis-
lapis tebal
4. Awan yang terjadi karena udara naik, terdapat
pada ketinggian antara 500m-1500m.
Cumulus (Cu): awan bergumpal-gumpal
dan bagian dasarnya rata
Cumulus Limbus (Cu-Ni): kelompok
awan yang bergumpal-gumpal luas,
sebagian telah menjadi hujan. Hal
ini sering terjadi pada waktu angin
ribut.
Masing-masing awan dapat diuraikan sebagai berikut:
33
1) Cirrus (Ci)
Awan ini halus, dan berstruktur serat, berbentuk
seperti burung. Sering tersusun seperti pita yang
meengkung di langit sehingga seakan-akan tampak
bertemu pada satu atau ada 2 titik pada horizon,
dan sering terdapat kristal es. Awan ini tidak
menimbulkan hujan
2) Cirro Stratus (Ci-St)
Bentuknya seperti kelambu putih yang halus dan
rata menutup seluruh langit, sehingga tampak
cerah, atau terlihat seperti anyaman yang
bentuknya tidak teratur.Awan ini sering
menimbulkan terjadinya Hallo (lingkaran) yang
terdapat pada matahari atau bulan.Biasanya terjadi
pada musim kering.
3) Cirro – Cumulus (Ci-Cu)
Awan ini terputus-putus dan penuh dengan Kristal-
kristal es sehingga bentuknya seperti segerombolan
domba, dan sering dapat menimbulkan bayangan.
4) Alto Stratus (A-St)
Awanini bersifat luas dan tebal. Warna awan alto
stratus adalah kelabu, sehingga pada matahari dan
bulan akan tampak terang,
5) Alto Cumulus (A-Cu)
Awan ini kecil-kecil tetapi banyak.Biasanya
berbentuk seperti bola yang agak tebal berwarna
putih sampai pucat dan ada bagian yang kelabu.Awan
34
ini bergerombol dan sering berdekatan sehingga
tampaknya saling bergandengan.
6) Nimbo Stratus (Ni-St)
Awan ini bentuknya tidak menentu, tepinya compang-
camping tak beraturan.Di Indonesia awan ini hanya
menimbulkan hujan gerimis saja.awan ini berwarna
putih dan penyebarannya luas di langit.
7) Strato Cumulus (St-Cu)
Awan ini bentuknya seperti bola-bola yang sering
menutupi seluruh langit sehingga ampak seperti
gelombang dilautan.
8) Cumulus (Cu)
Merupakan awan tebal dengan puncak-puncak yang
agak tinggi, terbentuk pada siang hari karena
udara yang baik.kalau berhadapan dengan matahari
akan terlihat terang dan apabila yang memperoleh
sinar hanya sebelah saja maka akan menimbulkan
bayangan yang berwarna kelabu.
9) Stratus (St)
Awan yang rendah dan sangat luas, tingginya
dibawah 1000m.lapisannya melebar seperti kabut
tetapi tidak sampai menyentuh permukaan bumi.
Antara kabut dan awan stratus pada dasarnya tidak
berbeda.
10)Cumulo-Nimbus (Cu-Nb)
Awan yang dapat menimbulkan huja dengan kilat dan
Guntur.Awan ini bervolume besar, posisinya rendah
dengan puncak yang tinggi sebagai menara atau
35
gunung dan puncaknya melebar, sehingga merupakan
awan yang tebal.Biasanya diatas awan cumulonimbus
terdapat awan cirro stratus.
vi. Curah Hujan
Tebalnya hujan pada setiap tempat dapat
diketahui dengan pengukuran curah hujan.
Alat pengukur hujan disebut penakar hujan.
Di seluruh Indonesia pada saat ini terdapat
kurang lebih 4.000 unit alat penakar hujan.
Hasil pengukuran curah hujan dikirim ke
Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika untuk di evaluasi lebih lanjut.
Alat pengukur curah hujan biasa berfungsi
untuk mengukur jumlah hujan yang jatuh
selama 24 jam pada suatu gelas ukur.
Sedangkan alat pencatat hujan otomatis
mencatat jumlah curah hujan pada kertas
pencatat yang setiap hari atau minggu
diganti dengan yang baru.
Jumlah curah hujantidakmerata di seluruh
Indonesia.curah hujan di Nusa Tenggara
Timur lebih kecil daripada curah hujan di
Jawa. Jumlah curah hujan tidak sama pula
sepanjang tahun, paling banyak ialah selama
bertiup angin Musim Barat
Jenis-jenis Hujan
36
Hujan Zenital (Hujan Tropika) terjadi di
daerah tropis, disebut juga hujan naik
ekuatorial. Hujan ini biasanya terjadi
pada waktu sore hari, setelah
pemanasan maksmial (pukul 14.00-15.00.
Di daerah tropis kira-kira 10 LU - 10
LS, hujan ini terjadi bersamaan
waktunya dengan beradanya matahari
pada titik zenitalnya, atau beberapa
waktu sesudahnya. Selama setahun
daerah tropis mengalami 2 kali hujan
zenital,sedangkan daerah lintang 231/2
LU/LS hanya mengalami sekali saja.
Hujan Musom terjadi di daerah-daerah
Musom. Hujan zenital di daerah musom
mengalami perubahan karena daerah-
daerah ini dipengaruhi oleh angin
musom. Contoh: pulau Jawa, meskipun
berdekatan dengan khatulistiwa, tapi
hanya mengalami musim hujan sekali
dalam setahun kira-kira dari Oktober –
April.
Hujan Siklun terjadi di daerah sedang.
Angin di daerah sedang selalu disertai
hujan. Sebab didaerah siklun udara
naik ke atas dan menjadi dingin. Hujan
di daerah sedang dapat dikatakan
berlangsung sepanjang tahun.
37
Hujan Musim Dingin terjadi di daerah sub-
tropis. Daerah subtropis di pesisir
barat kontinen-kontinen turun hujan
pada waktu musim dingin, artinya waktu
matahari berada pada posisi nadir.
Daerah subtropis ini terletak antara
30 - 40 LU/LS. Daerah –daerah nya
ialah disekitar laut tengah (Portugal,
Spanyol, Italia, Afrika Utara, Syria,
Palestina, Mesopotania, Persia),
California barat daya, serta pulau
sebelah utara Selandia Baru.
Hujan Musim Panas terjadi di daerah
subtropis (pesisir timur kontinen –
kontinen). Daerahnya terletak antara
30 - 40 LU/LS, yaitu sebelah tenggara
Amerika Serikat, Argentina Utara,
Uruguay dan Brazil Selatan, China
Timur, Jepang, dan pantai timur Afrika
Selatan.
Hujan pegunungan (hujan orografis). Terjadi di
daerah pegunungan. Udara yang
mengandung uapair bergeraknaik keatas
pegunungna. Akibat penurunan suhu,
udaratersebut terkondensasidan
turunlah hujan pada lereng yang
berhadapan dengan arah datangnya
angin. Udara ini terus bergerak ke
38
atas akhirnya turun ke sisi lereng di
belakangnya, tetapi tidak lagi
mengandung uap air. Sisi lereng yang
dilalui udara kering disebut daerah
bayangan hujan.
39
III. Standar Pembelajaran untuk Anak Usia Dini
Materi yang terkait dengan pengenalan pembelajaran
mengenai bumi pada anak usia dini meliputi:
1. pengetahuan tentang benda-benda langit (bintang,
bulan, dan matahari)
2. kajian tentang tanah, batuan, dan air
3. kajian tentang makhluk yang hidup di bumi
4. Berbagai perubahan yang terjadi dipermukaan bumi;
seperti cuaca dan iklim
a. Keterampilan Proses yang Dikuasai
Sejumlah keterampilan proses yang dikuasai dan
ditergetkan dalam konteks penguasaan topik-topik
tema bumi, diantaranya:
a. Keterampilan mengamati dan mengenali sejumlah
nama dari fenomena cuaca yang ada
b. Keterampilan mengelompokkan dengan
mengumpulkan berbagai batuan-batuan yang
diperoleh disekitar anak
c. Mengenal beberapa contoh air
d. Keterampilan mengkomunikasikan dengan
mengurutkan koleksi batuan dari yang terkecil
menuju yang terbesar
e. Keterampilan memprediksi (memperkirakan)
dengan mengajak anak memperkirakan atau
menduga keadaan cuaca untuk esok hari atas
pengamatan cuaca padahari ini.
40
b. Cara mengenalkan sains melalui bermain
Bermain adalah sesuatu yang mengasyikan. Permainan
yang dirancang secara kreatif dan sesuai
karakteristik anak usia dini akan banyak
memberikan penglaman beharga bagi anak. Untuk
melakukan perancanagan dan pemilihan permainan
yang cocok bagi pengenalan topic bumi dan alam
raya terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan, diantaranya:
Pelajarilah ruang lingkup materi pembelajaran
bidang bumi.
Banyak beragam permainan terkait dengan
pengenalan bumi dan alam raya, hendaklah
dipilih yang paling memungkinkan.
Menurut The Book of Preschool Teaching and Learning
Standards 2014 New jersey state department of education,
prinsip dalam mengembangkan pembelajaran sains,
diantaranya:
a) Berhubungan langsung dengan pengalaman kehidupan
nyata anak dan harus dibuat dari apa yang anak
ketahui
b) Mencerminkan konsep yang perlu dikuasai anak.
c) Mendukung materi utama (dalam kurikulum) sehingga
berdasarkan penelitian.
d) Berupa materi terpadu antara konsep dan proses.
e) Berhubungan dengan aktivitas yang sering kali
dilakukan anak.
41
f) Informasi terkait tema dapat dirasakan anak dan
dapat didiskusikan.
g) Materi yang sama hendaklah dilakukan melalui
aktivitas yang berbeda.
h) Hendaklah merupakan perpaduan dari beberapa area
bahan apa dalam program anak usia dini.
i) Hendaklah dapat diperluas, dipandang, bahkan
menarik didemonstrasikan anak.
c. Anak-anak mengamati dan menyelidiki bumi
Guru preschool yang efektif dalam memberikan
pengajaran mengenai bumi pada anak diharapkan
mampu:
1) Memberikan kesempatan untuk menjelajahi
lingkungan alam, di dalam ruangan dan di luar
ruangan (misalnya, tanah, batu, air, dan
udara)
2) Memberikan peluang untuk menjelajahi energi
alam dari sinar matahari melalui hubungannya
dengan hidup dan hal-hal yang tak hidup
(misalnya, kebutuhan tanaman akan sinar
matahari atau efek dari cahaya dan kegelapan
sebuah objek).
3) Memberikan peluang untuk menyelidiki gejala
(fenomena) cuaca (misalnya, merekam setiap
hari perubahan cuaca, mengamati siklus
perubahan musiman, membahas karakteristik
jenis cuaca yang berbeda).
42
4) Dapat memberikan pengalaman untuk membantu
anak-anak dalam membangun sebuah kesadaran
konservasi dan menghormati lingkungan alam
dalam konteks sehari-hari (misalnya,
melestarikan sumber daya, daur ulang).
d. Hasil Pembelajaran Prasekolah
Indikator Pembelajaran Untuk Anak Prasekolah :
1) Menjelajahi dan menggambarkan karakteristik
tanah, batu, air, dan udara ( misalnya,
mensortir batu berdasarkan bentuk atau warna,
mengamati air sebagai benda padat dan
cairan, memperhatikan angin).
2) Mengeksplorasi efek dari sinar matahari pada
hidup dan tak hidup suatu hal (tumbuh tanaman
dengan dan tanpa sinar matahari, menyelidiki
bayangan yang terjadi ketika cahaya matahari
diblokir oleh benda-benda).
3) Mengamati dan merekam cuaca (grafik suhu
sepanjang musim atau mewakili tingkat angin
dengan melambaikan syal di luar ruangan)
4) Menunjukkan kesadaran yang muncul dari
kebutuhan akan konservasi, daur ulang, dan
menghargai lingkungan (mematikan kran air,
mengumpulkan gelas yoghurt kosong untuk
digunakan kembali sebagai wadah cat,
memisahkan bahan dalam tempat sampah daur
ulang, menggunakan kembali barang-barang
43
KESIMPULAN
Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan
planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam
Tata Surya. Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat
planet kebumian Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan
dunia atau Planet Biru.Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar
tahun yang lalu, dan kehidupan muncul di permukaannya pada
miliar tahun pertama. Berdasarkan Theory Big Bang, proses
terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu.
Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar
pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut memungkinkan
bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian
besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu
saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di
luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-
nebula. Diperkirakan bahwa bumi dilahirkan 4.5 bilion (milyar)
tahun yang lalu. Usia bumi dapat diperkirakan dengan
ditemukannya radioaktif, yang selanjutnya ditemukan pula bahwa
bumi berisi unsur-unsur radioaktif.
Claudius Ptolemy mengumpulkan daftar pengamatan ekstensif
yang menunjukan bahwa bumi berbentuk bola. Christopher
Columbus (1451-1506) mengetahui bahwa bumi adalah bulat dan ia
berpikir dapat menemukan jalan pintas (shortcut) ke Hindia
(Indies) dengan berlayar ke barat. Tetapi dengan memakai
nilai-nilai Ptolemy untuk bulatan bumi, Colombus mendapatkan
pelayarannya jauh lebih panjang daripada yang ia perkirakan.
45
Karena nilai yang diperoleh Ptolemy lebih kecil daripada
nilai-nilai aktual.
Berdasarkan penyusunnya lapisan bumi terbagi atas
litosfer, astenosfer, dan mesosfer. Litosfer adalah lapisan
paling luar bumi (tebal kira-kira 100 km) dan terdiri dari
kerak bumi dan bagian atas selubung. Litosfer memiliki
kemampuan menahan beban permukaan yang luas misalkan
gunungapi. Litosfer bersuhu dingin dan kaku.Di bawah litosfer
pada kedalaman kira-kira 700 km terdapat astenosfer.
Astenosfer hampir berada dalam titik leburnya dan karena itu
bersifat seperti fluida. Astenosfer mengalir akibat tekanan
yang terjadi sepanjang waktu. Lapisan berikutnya mesosfer.
Mesosfer lebih kaku dibandingkan astenosfer namun lebih kental
dibandingkan litosfer. Mesosfer terdiri dari sebagian besar
selubung hingga inti bumi.
Permukaan bumi ini terbagi atas kira-kira 20 pecahan
besar yang disebut lempeng. Ketebalannya sekitar 70 km.
Ketebalan lempeng kira-kira hampir sama dengan litosfer yang
merupakan kulit terluar bumi yang padat. Litosfer terdiri dari
kerak dan selubung atas. Lempengnya kaku dan lempeng-lempeng
itu bergerak diatas astenosfer yang lebih cair.Arus konveksi
memindahkan panas melalui zat cair atau gas, yang membuat
lempeng-lempeng dapat bergerak, yang dapat menimbulkan getaran
yang terjadi dipermukaan bumi.
Terdapat pula lapisan udara (atmosfer), lapisan air
(hidrosfer), lapisan kerak bumi (litosfer), dan lapisan tanah.
Di dalam atmosfer atau lapisan udara, banyak terjadi proses
alam yang dampaknya dapat kita rasakan langsung, salah satunya
46
adalah cuaca dan iklim. Keadaan cuaca dapat diperkirakan
dengan cara pengamatan. Pengamatan dilakukan terhadap unsur-
unsur cuaca misalnya suhu udara, kelembapan, angin, keadaan
awan, dan curah hujan.
Dalam kaitannya dengan pembelajaran anak usia dini,
mengacu pada standar NSTA, berikut beberapa materi yang bisa
diajarkan pada anak tentang pembelajaran bumi.
Sejumlah keterampilan proses yang dikuasai dan ditergetkan
dalam konteks penguasaan topik-topik tema bumi, diantaranya:
a. Keterampilan mengamati dan mengenali sejumlah
nama dari fenomena cuaca yang ada
b. Keterampilan mengelompokkan dengan
mengumpulkan berbagai batuan-batuan yang
diperoleh disekitar anak
c. Mengenal beberapa contoh air
d. Keterampilan mengkomunikasikan dengan
mengurutkan koleksi batuan dari yang terkecil
menuju yang terbesar
e. Keterampilan memprediksi (memperkirakan)
dengan mengajak anak memperkirakan atau
menduga keadaan cuaca untuk esok hari atas
pengamatan cuaca pada hari ini.
47
Daftar Pustaka
Sumber :
1. Preschool Teaching and Learning Standards 2014 New jersey
state department of education.
2. ENSIKLOPEDIA Mukjizat Al-Quran dan Hadis, Hisham Thalbah
2009. PT. SAPTA SENTOSA.
3. Tjasyono,Bayong. 2009. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung :
PT Remaja Rosdakarya.
4. Wardiyatmoko, K. 1994. Geografi SMU. Jakarta : ERLANGGA.
5. http://www.astronomi.us/2012/05/dimanakah-letak-posisi-
bumi-di-galaksi-bima-sakti.html
6. http://www.artikata.com/arti-322640-bumi.html
7. http://standards.nsta.org/AccessStandardsByTopic.aspx
48