Upload
independent
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
2
ratusan ribu anak mati diare
puluhan ribu ton tinja per hari
75 % air sungai tercemar
milyaran rupiah ongkos
produksi air naik
per tahun
70 % air tanah tercemar
Permasalahan Sanitasi di Indonesia:
Studi ADB:
Kerugian ekonomi yg terkait sanitasi yg buruk diperkirakan sekitar Rp 42,3 triliyun per tahun, atau 2% dari GDP
3
Perilaku Masyarakat Yang Tidak Seharusnya
mencuci dan mandi di sungai tercemar
Sampah di saluran drainase
Air Buangan industri tanpa pengolahanan
buang air besar sembarangan (open defecation)
Jamban yang asal-asalan
pembuangan lumpur tinja secara liar
Penyediaan air & jamban
Pengelolaan limbah
Sanitasi makanan
Sanitasi pemukiman dan TTU
Pencemaran lingkungan
Pengendalian vektor & rodent
Keselamatan & kes kerja
KERANGKA DASAR DAN MAKSUD
PENGEMBANGAN SARANA SANITASI
1. Mencegah penyebaran ( kontaminasi) penyakit
melalui air (waterborne diseases) dan vektor.
2. Mencegah & menanggulangi pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup yg
diakibatkan oleh air limbah & sampah domestik.
3. Melakukan pemulihan kualitas lingkungan yg
sudah tercemar shg sesuai dgn fungsinya
kembali
Tidak ada subsidi utk Hardware (tdk terke- cuali utk kelompok termiskin atau lainnya)
Tidak ada blue print design (hanya masy yg mendesain, bukan engineer)
Masy yg pertama: mereka dpt melakukannya
Fasilitasi, jangan menyediakan.
Berjalan lambat diawal, dan cepat kemudian.
Anggota rumah tangga selalu mencuci tangan dgn air bersih yang
mengalir dan memakai sabun.
Target : 58% (2009)
Capaian : (2006) MASIH RENDAH
- 12 % CTPS sesudah BAB
- 14 % CTPS sebelum makan
- 7 % CTPS sebelum memberi makan bayi
- 9 % CTPS setelah bersihkan tinja bayi
Masalah : - Belum dibudayakan di keluarga/RT
MANFAAT : Menurunkan angka Kematian akibat Diare, Kholera,
Disentry, H1N1 & peny Infeksi Pencernaan lainnya 45% (WHO).
PHBS BIDANG
KESEHATAN LINGKUNGAN
MISAL:
-MENGHUNI RUMAH
SEHAT
-PUNYA PERSEDIAAN
AIR BERSIH
- PUNYA AKSES
JAMBAN
- CUCI TANGAN SETELAH BAB
- MEMBERANTAS JENTIK
- PUNYA TEMPAT SAMPAH
PHBS
PHBS
BIDANG GAYA
HIDUP SEHAT
MISAL:
- TIDAK MEROKOK
DI DALAM RUMAH
-MELAKUKAN
AKTIVITAS FISIK/
OLAHRAGA
-MAKAN SAYUR
DAN BUAH
Sanitasi dasar salah satu intervensi pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan lingkungan.
Bila akses sanitasi ditingkatkan secara maksimal dlm kehidupan masyarakat diharapkan berkonstribusi terhadap penurunan AKI, AKB dan AKBAL menuju MDGs.
1. Penderita (Pasien) Penyakit yg berbasis
lingkungan.
2. Masy. Umum (Klien) yg memp.masalah
kesling
3. Lingk. Penyebab masalah bagi (Pasien)
dan (klien) dan masy. Sekitar.
1. Peny.Perumahan utk penc. ISPA, TB Paru.
2. PLP utk penc peny. DBD,malaria dan Filariasis.
3. PL tempat kerja utk penc peny akibat kerja.
4. PAB& Sanitasi utk pencegahan
Peny.Diare,cacingan,kulit,kusta,frambusia.
5. Peny. Mak.Min utk penc peny sal. Pencernaan dan
keracunan makanan.
6. Pengamanan Pestisida utk pencegahan keracunan
Pestisida.
7. Peny. atau gangguan lain yang berhubungan dengan
lingkungan.
1. Inventarisasi masalah kesling dan peny berbasis lingk yg dihadapi
masy.
2. Mengintegrasikan intervensi kesling dg program terkait di
Puskesmas.
3. Menentukan skala prioritas penyusunan perencanaan &
pelaksanaan penanganan masalah kesling.
4. Menumbuhkembangkan PSM dg kelembagaan yg sudah ada.
5. Membentuk jaringan kerjasama antar Kab/Kota/Kec.
6. Menciptakan perubahan & Peningkatan PHBS serta menumbuhkan
kemandirian masy.
7. Mengupayakan dukungan dana dari berbagai sumber.
1. Tenaga Pelaksana
A. Tenaga Inti (Sanitarian)
B. Tenaga Pendukung : bidan, perawat, petugas gizi
dll
C. Tenaga yang ditunjuk oleh pimpinan Pusk dlm
pelaksanaan program.
2. Prasarana dan Sarana
a. Ruangan Klin. Sanitasi dan bengkel sanitasi.
b. Peralatan.
c. Transportasi.
d. Alat Peraga dan media penyuluhan.
e. Formulir pencatatan & Pelaporan.
f. Buku Pedoman
3. Sumber Dana
Peranan Puskesmas
1. Menyelenggarakan pelaks.&penilaian kegiatan
Klinik Sanitasi.
2. Pengumpulan, pengolahan & analisis data.
3. Pengawasan,penilaian & perbaikan kualitas lingk
4. Mencari & mengelola sumber pembiayaan.
5. Melakukan pencegahan peny berbasis lingkungan.
6. Memberikan bantuan & pelatihan teknis.
7. Menyiapkan tenaga, ruangan, peralatan dan media
penyuluhan.
8. Pembinaan masyarakat melalui penyuluhan &
konseling.
9. Mendayagunakan tenaga lapangan PPM&PL dan
Bides untuk mendukung kegiatan klinik sanitasi.
10. Koordinasi dengan L/P & L/S.
11. Melakukan pencatatan & Pelaporan tentang
pelaksanaan Klinik Sanitasi.
Peranan Masyarakat
1. Membina keluarga binaan.
2. Inventaris data sarana kesling.
3. Menggali dan memanfaatkan sbr daya
setempat.
4. Melakukan pengorganisasian & pendanaa
masy.
5. Mengembangkan cara penilaian &
pemantauan.
1. Belum semua Puskesmas
mempunyai tenaga sanitarian.
2. Terbatasnya Jangkauan sanitarian
membina desa.
3. Terbatasnya dana.
1. Alokasi dana Pusk mungkin dpt dimanfaatkan utk
keg. Klin.Sanitasi
2. Peny. Berbasis lingk masih mendominasi.
3. Minlok di Pusk dpt digunakan utk pengemb &
koordinasi Klinik Sanitasi.
4. Pendayagunaan sanitarian yg bekerja diluar bdg
tugasnya.
5. Program sektor lain dpt menunjang kegiatan KS.
6. Adanya prog. lain di desa yg dpt
menunjang Keg.Kl.Sanitasi.
5. Meningkatnya partisipasi masy. Dlm
Pemb. Krn pemberdayaan masy.
6. Telah tersedianya alat
7. Penerapan paradigma sehat yg selaras
dg Klinik Sanitasi
1. Petugas KS mencatat kegiatan klinik
san.(dlm register, kartu status kesehatan).
Kartu status kesling, kartu rumah &
formulir lain
2. Petugas KS mengolah data kegiatan.
3. Petugas KS Membuat visualisasi data yg
diperbaharui scr priodik.
1. Pemantauan utk mengetahui
hambatan & peluang setiap bulan
dlm Minlok utk perbaikan
pelaksanaan KS.
2. Evaluasi secara L/P & L/S pada
akhir tahun yg hasilnya utk
penyusunan program kerja utk tahun
berikutnya.