11
1 Membangun Informasi Teknologi Dan Internet Dalam Bidang Pendidikan Drs. Anwar, MM Pustakawan Madya Balitsereal, Maros Pendahuluan Dalam era sekarang, maka dibutuhkan Informasi Teknologi (IT) dan Internet yang sudah merasuk ke dalam kehidupan kita sehari-hari. Oleh karena itu untuk membangun IT dalam bidang Pendidikan dii Indonesia, yang paling cepat adalah dunia maya (Internet) yang cepat mendobrak batas ruang dan waktu menciptakan peluang dan juga masalah-masalah baru. Kapan saja dan dimana saja anda membaca, saat ini, sulit untuk menghindari dari informasi atau tulisan tentang teknologi informasi (information technology, IT[1]) dan Internet. Hal ini tidak saja terjadi di negara Amerika sana, akan tetapi di Indonesia juga surat kabar dan majalah dipenuhi dengan cerita sukes dan gagal dari individu atau perusahaan yang merangkul IT dan Internet. Oleh karena itu perlu penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan IT dan Internet. Teknologi Informasi adalah sama dengan teknologi lainnya, hanya informasi merupakan komoditas yang diolah dengan teknologi tersebut. Dalam hal ini, teknologi mengandung konotasi memiliki nilai ekonomi. Teknologi pengolah informasi ini memang memiliki nilai jual, seperti contohnya teknologi database, dan security. Kesemuanya dapat dijual. Bentuk dari teknologi adalah kumpulan pengetahuan (knowledge) yang diimplementasikan dalam tumpukan kertas (stacked of papers), atau sekarang dalam bentuk CD-ROM. Tumpukan kertas inilah yang anda dapatkan jika anda membeli sebuah teknologi dalam bentuk patent atau bentuk HaKI (Intellectual Property Rights) lainnya. Apa memang benar “informasi” merupakan sebuah komoditas? Jawaban singkat adalah ya. Sebagai contoh, jika anda mengetahui bahwa besok nilai tukar rupiah akan jatuh dengan drastis, maka anda akan bergegas ke bank untuk menukarkan rupiah anda dengan dollar. Demikian pula jika anda mengetahui bahwa akan terjadi sebuah demonstrasi di daerah tertentu, maka anda akan menghindari daerah tersebut. Contoh-contoh di atas menujukkan bahwa informasi telah menjadi komoditas yang berharga. Itulah sebabnya kita memiliki surat kabar, majalah, tabloid dan sekarang situs web yang berubah secara cepat seperti Detik.com[2], Astaga![3], satunet[4], dan masih banyak situs web lainnya. Kesemuannya mengandalkan informasi sebagai komoditas. Membangun IT dan Internet Di luar negeri, khususnya di Amerika Serikat, IT dan Internet sudah betul-betul merasuk ke dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berbagai hal dapat kita lihat implikasinya. Berbagai dokumen dapat

Membangun Informasi Teknologi Dan Internet Dalam Bidang Pendidikan

Embed Size (px)

Citation preview

1

Membangun Informasi Teknologi Dan Internet Dalam Bidang Pendidikan

Drs. Anwar, MM Pustakawan Madya Balitsereal, Maros

Pendahuluan

Dalam era sekarang, maka dibutuhkan Informasi Teknologi (IT) dan Internet yang sudah merasuk

ke dalam kehidupan kita sehari-hari. Oleh karena itu untuk membangun IT dalam bidang Pendidikan dii

Indonesia, yang paling cepat adalah dunia maya (Internet) yang cepat mendobrak batas ruang dan

waktu menciptakan peluang dan juga masalah-masalah baru. Kapan saja dan dimana saja anda

membaca, saat ini, sulit untuk menghindari dari informasi atau tulisan tentang teknologi informasi

(information technology, IT[1]) dan Internet. Hal ini tidak saja terjadi di negara Amerika sana, akan tetapi

di Indonesia juga surat kabar dan majalah dipenuhi dengan cerita sukes dan gagal dari individu atau

perusahaan yang merangkul IT dan Internet. Oleh karena itu perlu penjelasan tentang apa yang

dimaksud dengan IT dan Internet. Teknologi Informasi adalah sama dengan teknologi lainnya, hanya

informasi merupakan komoditas yang diolah dengan teknologi tersebut. Dalam hal ini, teknologi

mengandung konotasi memiliki nilai ekonomi. Teknologi pengolah informasi ini memang memiliki nilai

jual, seperti contohnya teknologi database, dan security. Kesemuanya dapat dijual. Bentuk dari

teknologi adalah kumpulan pengetahuan (knowledge) yang diimplementasikan dalam tumpukan kertas

(stacked of papers), atau sekarang dalam bentuk CD-ROM. Tumpukan kertas inilah yang anda dapatkan

jika anda membeli sebuah teknologi dalam bentuk patent atau bentuk HaKI (Intellectual Property Rights)

lainnya.

Apa memang benar “informasi” merupakan sebuah komoditas? Jawaban singkat adalah ya.

Sebagai contoh, jika anda mengetahui bahwa besok nilai tukar rupiah akan jatuh dengan drastis, maka

anda akan bergegas ke bank untuk menukarkan rupiah anda dengan dollar. Demikian pula jika anda

mengetahui bahwa akan terjadi sebuah demonstrasi di daerah tertentu, maka anda akan menghindari

daerah tersebut. Contoh-contoh di atas menujukkan bahwa informasi telah menjadi komoditas yang

berharga. Itulah sebabnya kita memiliki surat kabar, majalah, tabloid dan sekarang situs web yang

berubah secara cepat seperti Detik.com[2], Astaga![3], satunet[4], dan masih banyak situs web lainnya.

Kesemuannya mengandalkan informasi sebagai komoditas.

Membangun IT dan Internet

Di luar negeri, khususnya di Amerika Serikat, IT dan Internet sudah betul-betul merasuk ke

dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berbagai hal dapat kita lihat implikasinya. Berbagai dokumen dapat

2

kita baca untuk melihat hal ini. Tulisan ini hanya membahas implikasi dalam bidang Pendidikan, Bisnis,

dan Pemerintahan saja.

Membangun di bidang Pendidikan

Dalam sejarah IT dan Internet tidak dapat dilepaskan dari bidang pendidikan. Internet di

Amerika mulai tumbuh dari lingkungan akademis (NSFNET), seperti diceritakan dalam buku “Nerds

2.0.1”. Demikian pula Internet di Indonesia mulai tumbuh dilingkungan akademis (di UI dan ITB),

maupun di instansi seperti lembaga penelitian, kamtor dinas dll., meskipun cerita yang seru justru

muncul di bidang bisnis. Mungkin perlu diperbanyak cerita tentang manfaat Internet bagi bidang

pendidikan. Adanya Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap

sumber informasi bukan menjadi malasah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi

yang mahal harganya. (Berapa banyak perpustakaan di Indonesia, dan bagaimana kualitasnya?.) Adanya

Internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat.

Mekanisme akses perpustakaan dapat dilakukan dengan menggunakan program khusus (biasanya

menggunakan standar Z39.50, seperti WAIS[5]), aplikasi telnet (seperti pada aplikasi hytelnet[6]) atau

melalui web browser (Netscape dan Internet Explorer). Sudah banyak cerita tentang pertolongan

Internet dalam penelitian, tugas akhir. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat

dilakukan melalui Internet. Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin

membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.

Kerjasama antar pakar dan juga dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik dapat

dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh untuk menemui

seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan

mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui

Internet, via email, ataupun dengan menggunakan mekanisme file sharring. Bayangkan apabila seorang

mahasiswa di Irian dapat berdiskusi masalah kedokteran dengan seoran pakar di universitas terkemuka

di pulau Jawa. Mahasiswa dimanapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau dosen yang terbaik di

Indonesia dan bahkan di dunia. Batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.

Sharring information juga sangat dibutuhkan dalam bidang penelitian agar penelitian tidak

berulang (reinvent the wheel). Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat

digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi. Distance

learning dan virtual university merupakan sebuah aplikasi baru bagi Internet. Bahkan tak kurang pakar

ekonomi Peter Drucker mengatakan bahwa “Triggered by the Internet, continuing adult education may

wll become our greatest growth industry”. (Lihat artikel majalah Forbes 15 Mei 2000.) Virtual university

3

memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang

banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta

dalam satu kelas? Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 50 orang. Virtual university dapat diakses

oleh siapa saja, darimana saja.

Bagi Indonesia, manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat

untuk menjadikan Internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan. Untuk merangkumkan manfaat

Internet bagi bidang pendidikan di Indonesia:

· Akses ke perpustakaan;

· Akses ke pemakai;

· Menyediakan fasilitas kerjasama.

Inisiaif-inisiatif penggunaan IT dan Internet di bidang pendidikan di Indonesia sudah mulai

bermunculan. Salah satu inisiatif yang sekarang sedang giat kami lakukan adalah program “Sekolah

2000”, dimana ditargetkan sejumlah sekolah (khususnya SMU dan SMK) terhubung ke Internet pada

tahun 2000 ini. (Informasi mengenai program Sekolah 2000 ini dapat diperoleh dari situs Sekolah 2000

di http://www.sekolah2000.or.id) Inisiatif seperti ini perlu mendapat dukungan dari kita semua. Ingat,

ini masa depan anak cucu kita semua.

IT dan Internet dipercaya menjadi salah satu penopang ekonomi di Amerika Serikat maupun di

Indonesia. Bahkan Bupati Maros Ir. HM Hatta Rahman, MM mengungkapkan hal dihadapan para

Kepala SKPD pada Pelantikan Esalon II dan III hari Rabu tgl 29 Desember 2010. Bupati Maros juga

mengatakan, di era modernisasi ini SKPD wajib mengetahui teknologi. “Minimal teknologi e-mail dan

persentasi dengan menggunakan laptop. Jadi dia berharap semua kepala SKPD punya website dan e-

mail. Dan kemudian di Maros sudah bagian pengelolaan data electronic (PDE) yang berfungsi berfungsi

mengelola berbagai data. Demikian percayanya mereka kepada hal ini sehingga pemerintah Amerika

sangat bersungguh-sungguh untuk menjaga dominasi mereka dalam hal ini. Berbagai inisiatif

dilaksanakan oleh pemerintah Amerika Serikat dan pemerintah Indonesia seperti dapat dilihat pada

dokumen-dokumen yang dapat diperoleh di Web site mereka:

Di Indonesia Aplikasi IT yang berhubungan dengan pemerintahaan adalah aplikasi yang dapat

mendekatkan pejabat dengan rakyatnya. Town house meeting dapat dilaksanakan melalui

teleconferencing. Demonstrasi dari mahasiswa dan rakyat dapat dikurangi atau bahkan dihindari bila

mereka dapat melakukan dialog (baik secara tatap mata maupun secara elektronik) dengan para

pejabat. Mengapa tidak menggunakan teleconferencing dimana rakyat langsung dapat menghadap dan

berdialog dengan pejabat, meskipun letak fisik diantara keduanya cukup jauh?

4

Hilangnya batasan ruang dan waktu dengan adanya Internet membuka peluang baru untuk

melakukan pekerjaan dari jarak jauh. Istilah teleworker atau teleworking mulai muncul. Seorang pekerja

dapat melakukan pekerjaannya dari rumah tanpa perlu pusing dengan masalah lalulintas. Kesemua hal

di atas menunjukkan adanya peluang-peluang baru di dalam bisnis dengan adanya IT dan Internet.

Di Indonesia, IT sebetulnya sudah lama digunakan di bidang pemerintahaan. Penggunaan

Internet juga sudah dimulai dengan adanya aplikasi “RI-NET” sebagai salah satu aplikasi pemacu

program Telematika Indonesia. Aplikasi RI-NET ini memberikan akses email kepada para pejabat,

memberikan layanan web (homepage) yang dapat diakses di http://www.ri.go.id, memberikan layanan

pertukaran informasi multimedia, dan di kemudian hari akan memiliki aplikasi Decission Support

System. Salah satu contoh aplikasi lain adalah penggunaan web untuk menampilkan hasil pemilu yang

baru lalu. Pengguna Internet di mana saja dapat melihat hasil pemilu secara on-line dan real-time di

http://www.kpu.go.id dan http://www.hasilpemilu99.or.id. Hal ini memberikan keterbukaan

(transparansi) pada proses pemilu. Hasilnya dapat kita lihat bahwa tidak banyak orang yang

mengeluhkan masalah hasil pemilu yang baru lalu.

Penutup

Membangun IT dan Internet semoga informasi dapat lebih cepat diketahui dan dapat

memberikan tambahan wawasan bagi para pembaca sekalian, bahwa IT dan Internet sudah tidak dapat

kita hindari. Bahkan, semestinya IT dan Internet kita gunakan untuk mensejahterakan bangsa Indonesia.

Jika memang IT dan Internet memiliki banyak manfaat, tentunya ingin kita gunakan secepatnya. Namun

ada beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan IT dan Internet belum dapat digunakan

seoptimal mungkin. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan infrastruktur

telekomunikasi. Jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di Indonesia. Biaya

penggunaan jasa telekomunikasi juga masih mahal. Harapan kita bersama hal ini dapat diatasi sejalan

dengan perkembangan telekomunikasi yang semakin canggih dan semakin murah.Penetrasi komputer

(PC) di Indonesia masih rendah. Penggunaan Internet devices lain seperti Internet TV diharapkan dapat

menolong. Sementara itu tempat akses Internet dapat diperlebar jangkauannya melalui fasilitas di

kampus, sekolahan, dan bahkan melalui warung Internet. Isi atau content yang berbahasa Indonesia

masih langka. Hal ini merupakan masalah yang cukup serius. Perlu kita upayakan kegiatan-kegiatan atau

inisiatif untuk memperkaya materi yang ditujukan kepada masyarakat Indonesia. Proses ini harus

dilakukan secara sadar dan proaktif.

IT dan Internet juga dapat mengubah kultur kita sehari-hari. Dahulu orang dapat bekerja dengan

santai. Sekarang dengan adanya Internet, persaingan menjadi global sehingga orang ditantang untuk

5

menghadapi saingan global. Tadinya orang berfikir bahwa adanya komputer (dan Internet) dapat

membuat pekerjaan kita menjadi lebih mudah dan santai. Bupati Maros juga mengatakan, di era

modernisasi ini SKPD wajib mengetahui teknologi.

Daftara Pustaka

Anonim. 2010. Kepala SKPD wajib kuasai teknologi.

Fajar Jumat, 31 Desember 2010

Anthony B. Perkins, dan Michael C. Perkins, “The Internet Bubble: Inside the overvalued world of high-

tech stocks – and what you need to know to avoid the coming shakeout”, HarperBusiness, 1999.

Buku ini menceritakan tentang saham Internet dan IT yang menjadi rebutan sehingga mahal

harganya.

James W. Michaels and Dirk Smillie, “Webucation: Some smart investors are betting big bucks that Peter

Drucker is right about the brilliant future of online adult education,” Forbes, 15 Mei 2000.

Stephen Segaller, “Nerds 2.0.1: A brief history of the Internet”, TV Books, L.L.C., 1998. Buku ini

menceritakan awal kejadian Internet beserta tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya.

United States Government Electronic Commerce Policy. http://www.ecommerce.gov Situs web ini berisi informasi tentang electonic commerce, lengkap dengan dokumen-dokumen

resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Amerika Serikat.

6

Developing Information Technology And Internet In Education Field

Drs. Anwar, MM Associate Librarian Balitsereal, Maros

Preliminary

In the present era, it is necessary to Information Technology (IT) and Internet are already

enmeshed in our daily lives. Therefore, to develop IT in Education DII Indonesia, the fastest is a virtual

world (Internet) that quickly break down the boundaries of space and time to create opportunities and

also new problems. Whenever and wherever you read, today, it is difficult to avoid the information or

writing about information technology (information technology, IT [1]) and the Internet. This does not

only happen in the United States there, but in Indonesia also newspapers and magazines are filled with

stories merged and failed from individuals or companies that embrace IT and the Internet. Therefore

need an explanation of what is meant by IT and the Internet. Information technology is the same with

other technologies, only information is a commodity that is processed with the technology. In this case,

technology has the connotation of economic value. This information-processing technology does have

trade value, such as for example a database technology, and security. All of which can be sold. Form of

technology is a collection of knowledge (knowledge) that is implemented in a stack of paper (stacked of

papers), or now on CD-ROM. Stacks of paper is what you get if you buy a technology in the form of

patents or other forms of IPR (Intellectual Property Rights) others.

What is true "information" is a commodity? Short answer is yes. For example, if you know that

tomorrow the rupiah will fall drastically, then you will rush to the bank to exchange your dollars with the

dollar. Similarly, if you know that there will be a demonstration in a particular area, then you will avoid

the area. The examples above show that the information has become a valuable commodity. That is why

we have newspapers, magazines, tabloids and Web sites are now changing rapidly as Detik.com [2],

Gosh! [3], satunet [4], and many other web sites. Kesemuannya rely on information as a commodity.

Build IT and Internet

Abroad, particularly in the United States, IT and Internet has really penetrated into everyday life.

In many ways we can see the implications. Various documents can be read to see this. This paper only

discusses the implications in the field of Education, Business, and the Government alone.

7

Building in Education

In the history of IT and the Internet can not be separated from education. Internet in the United

States began to grow from an academic environment (NSFNET), as told in the book "Nerds 2.0.1".

Similarly, the Internet in Indonesia began to grow academic environment (in the UI and ITB), as well as in

institutions such as research institutes, etc. kamtor service., Although the exciting story appeared in the

field of business. May need to be multiplied a story about the benefits of the Internet for education.

Existence of the Internet open source information that was difficult to access. Access to information

resources not become malasah again. Library is one source of information is expensive. (How many

libraries in Indonesia, and how its quality?.) Existence of the Internet allows a person in Indonesia to

access the library in the United States. Library access mechanisms can be done using a special program

(usually using the Z39.50 standard, such as WAIS [5]), telnet applications (such as on applications

hytelnet [6]) or via a web browser (Netscape and Internet Explorer). There have been many stories

about the help the Internet in research, the final. Exchange of information or the frequently asked

questions by experts can be conducted via the Internet. Without the Internet much the final project and

thesis, which may require time in the history of IT and the Internet can not be separated from

education. Internet in the United States began to grow from an academic environment (NSFNET), as told

in the book "Nerds 2.0.1". Similarly, the Internet in Indonesia began to grow academic environment (in

the UI and ITB), as well as in institutions such as research institutes, etc. kamtor service., Although the

exciting story appeared in the field of business. May need to be multiplied a story about the benefits of

the Internet for education. Existence of the Internet open source information that was difficult to

access. Access to information resources not become malasah again. Library is one source of information

is expensive. (How many libraries in Indonesia, and how its quality?.) Existence of the Internet allows a

person in Indonesia to access the library in the United States. Library access mechanisms can be done

using a special program (usually using the Z39.50 standard, such as WAIS [5]), telnet applications (such

as on applications hytelnet [6]) or via a web browser (Netscape and Internet Explorer). There have been

many stories about the help the Internet in research, the final. Exchange of information or the

frequently asked questions by experts can be conducted via the Internet. Without the Internet much the

final project and thesis, which may require more time to resolve.

Cooperation between experts and also with students who are physically located far apart can be

done more easily. In the past, one must travel or walk long distances to see a specialist to discuss a

problem. Currently this can be done from home by sending an email. Papers and research can be done

with data exchange via the Internet, via email, or by using the mechanism Sharring file. Imagine if a

8

student in Irian can discuss medical problems with seoran experts at leading universities in Java.

Students anywhere in Indonesia, experts or lecturers can access the best in Indonesia and even in the

world. Geographic boundaries are not a problem anymore.

Sharring information is also needed in the field of research for the study was not repeated

(reinvent the wheel). The results of research in universities and research institutes can be used together

to speed up the process of developing science and technology. Distance learning and virtual university is

a new application for the Internet. Even no less an economist Peter Drucker said that "Triggered by the

Internet, continuing adult education changed from May WLL our greatest growth industry. " (See Forbes

magazine article May 15, 2000.) Virtual University has the characteristics of scalable, that is to provide

education that is accessible by many people. If education is only done in a regular classroom, how many

people can participate in one class? The number of participants may only be charged 50 people. Virtual

University can be accessed by anyone, from anywhere. For Indonesia, the benefits mentioned above has

to be a good reason to make the Internet as the infrastructure ofin education . To summarize the

benefits of the Internet for education in Indonesia:

• Access to the library;

• Access to the user;

• Provide facilities for cooperation.

Inisiaif-initiative use of IT and the Internet in education in Indonesia has begun to emerge. Of

the initiatives we are now keen to do is program "School 2000", which targeted a number of schools

(especially high school and vocational school) to connect to the Internet in 2000. Information about The

2000 School program can be obtained from the school site, 2000 in http://www.sekolah2000.or.id)

Initiatives like this need support from us all. Remember, this is the future of our children and

grandchildren all.

IT and the Internet is believed to be one of economic support in the United States and in

Indonesia. Even Maros Regent Ir. Hatta HM Rahman, MM disclose the presence of the Heads SKPD on

Inauguration Esalon II and III on Wednesday 29th December 2010. Regent Maros also said, in this era of

modernization SKPD must know the technology. "Minimum e-mail technology and the percentage with

a laptop. So he hoped all heads SKPD has a website and e-mail. And then in Maros is the electronic data

management (PDE), which function serves to manage a variety of data. So convinced them to it so that

the American government so intent to keep their domination in this regard. Various initiatives

9

undertaken by the U.S. government and the Indonesian government as can be seen in the documents

can be obtained on their Web site:

In Indonesia, IT Application relating to governance is the application that can approach officials

with their people. Town house meeting can be conducted via teleconferencing. Demonstrations of

students and the people can be reduced or even avoided if they can engage in dialogue (both face-to-

eye or electronically) with the officials. Why not use teleconferencing in which people can overlook and

direct dialogue with officials, although the physical location quite a distance between them? The loss of

time and space constraints with the Internet opens new opportunities to do work from a distance. The

term teleworker or teleworking began to emerge. A worker can perform their work from home without

the need to bother with traffic problems. All of the above indicate the existence of new opportunities in

business with the IT and the Internet.

In Indonesia, in fact IT has long been used in the field of governance. Internet use also has been

started with the application of "RI-NET" as an application program boosters Indonesian Telematics. RI-

NET application provides email access to officials, provide web services (homepage) which can be

accessed at http://www.ri.go.id, providing multimedia information exchange, and in the future will have

applications Decission Support System . One example of another application is using the web to display

the results of recent elections. Internet users anywhere can view the election results on-line and real-

time in http://www.kpu.go.id and http://www.hasilpemilu99.or.id. This provides openness

(transparency) in the electoral process. As a result we can see that not many people who complain

about problems of the recent election results.

Cover

Build IT and the Internet hopefully more information can be quickly known and can provide

additional insights for readers and gentlemen, that IT and the Internet are not to be avoided. In fact,

should IT and the Internet we use to prosper the nation of Indonesia.

If this is the IT and the Internet has many benefits, of course we want to use immediately. But there are

some constraints in Indonesia that led to IT and the Internet can not be used optimally. One of the main

causes is the lack of availability of telecommunications infrastructure. Telephone network is still not

available in various places in Indonesia. The cost of telecommunications service usage is still too

expensive. Our hope with this matter can be resolved in line with the development of

telecommunications is increasingly sophisticated and increasingly murah.Penetrasi computers (PCs) in

Indonesia is still low. Use of Internet devices such as Internet TVs expected to help. Meanwhile, where

10

Internet access can be widened its reach through the facilities on campus, school, and even through

Internet cafes. Content or content in Indonesian language is scarce. This is a serious problem. We need

to attempt the activities or initiatives to enrich the material addressed to the people of Indonesia. This

process must be done consciously and proactively.

IT and Internet can also change our everyday culture. In the past people can work with ease.

Now with the Internet, a global competition that challenged people to face the global competition. At

first people think that the computer (and Internet) can make our jobs easier and more relaxed. Regent

Maros also said, in this era of modernization SKPD must know the technology.

References

Anonim. 2010. Kepala SKPD wajib kuasai teknologi.

Fajar Jumat, 31 Desember 2010

Anthony B. Perkins, dan Michael C. Perkins, “The Internet Bubble: Inside the overvalued world of high-

tech stocks – and what you need to know to avoid the coming shakeout”, HarperBusiness, 1999.

Buku ini menceritakan tentang saham Internet dan IT yang menjadi rebutan sehingga mahal

harganya.

James W. Michaels and Dirk Smillie, “Webucation: Some smart investors are betting big bucks that Peter

Drucker is right about the brilliant future of online adult education,” Forbes, 15 Mei 2000.

Stephen Segaller, “Nerds 2.0.1: A brief history of the Internet”, TV Books, L.L.C., 1998. Buku ini

menceritakan awal kejadian Internet beserta tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya.

United States Government Electronic Commerce Policy. http://www.ecommerce.gov Situs web ini berisi informasi tentang electonic commerce, lengkap dengan dokumen-dokumen

resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Amerika Serikat.

11