32
Obat-obat Penurun Kolesterol dan Gangguan Sirkulasi TUGAS KIMIA FARMASI DISUSUN OLEH : 1. ISNAINI RAHAYU (4301413027) 2. CANDRA TRI K. (4301413032) 2015 PENDIDIKAN KIMIA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 9/14/2015

obat kolesterol dan gangguan sirkulasi

Embed Size (px)

Citation preview

Obat-obat Penurun Kolesterol dan Gangguan SirkulasiTUGAS KIMIA FARMASIDISUSUN OLEH : 1. ISNAINI RAHAYU (4301413027) 2. CANDRA TRI K. (4301413032)

2015

PENDIDIKAN KIMIAUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

9/14/2015

IDENTITAS KELOMPOK

Isnaini Rahayu (4101412027)

Candra Tri Kurnianingsih (4301413032)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kolesterol merupakan zat lemak atau yang lebih dikenal dengan lipid

yang diproduksi oleh hati. Protein mengandung dan membawa masuk kolesterol

ke dalam darah. Kombinasi protein dan kolesterol (lemak) ini disebut lipoprotein.

Ada dua jenis lipoprotein, yaitu lipoprotein pelindung dan lipoprotein berbahaya.

Lipoprotein pelindung atau kolesterol baik (HDL) yang akan mengangkut

kolesterol dari sel-sel dan kembali ke hati, yang kemudian akan dihancurkan atau

dikeluarkan oleh tubuh melalui kotoran. Sedangkan lipoprotein berbahaya atau

kolesterol jahat (LDL) mengangkut kolesterol dari hati ke sel-sel yang

membutuhkan. Jika kolesterol melebihi yang dibutuhkan, kolesterol akan

mengendap pada dinding arteri dan menyebabkan penyakit.

Kolesterol dibutuhkan oleh manusia untuk membangun dinding sel,

membuat hormon, dan merupakan salah satu komponen penting dalam

pembentukan asam empedu, hormone steroid, serta vitamin D. Namun

penumpukan kolesterol akan menyempitkan pembuluh darah dan membuat darah

sukar mengalir melalui pembuluh darah, hal ini mengurangi jumlah darah yang

sampai ke jaringan tubuh. Kolesterol tinggi akan meningkatkan risiko seseorang

terkena penyempitan arteri atau aterosklerosis, penggumpalan darah di bagian

tubuh tertentu, stroke, serangan jantung, dan penyakit lainnya.

Penumpukan kolesterol juga akan mengakibatkan gangguan pada system

sirkulasi. Ganguan sirkulasi darah merupakan salah satu penyebab kematian

terbesar di dunia. Gangguan sirkulasi darah merupakan gangguan yang terjadi

pada kelancaran peredaran darah seseorang akibat gangguan jantung dan

pembuluh darah yang ada pada tubuh, termasuk arteri ke otak. Gangguan sirkulasi

dapat terjadi karena beberapa factor di antaranya adanya plak atheromatus,

kekentalan darah meningkat, dan mengerasnya pembuluh darah. Makalah ini akan

membahas tentang jenis-jenis obat yang dapat mengurangi kadar kolesterol dan

gangguan paa system sirkulasi serta pengobatannya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana jenis-jenis obat kolesterol ?

2. Bagaimana penyakit yang diakibatkan karena gangguan sirkulasi ?

3. Bagaimana pengobatan untuk penyakit akibat gangguan sirkulasi ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui jenis-jenis obat kolesterol.

2. Mengetahui penyakit akibat gangguan pada system sirkulasi.

3. Mengetahui cara pengobatan untuk penyakit akibat gangguan sirkulasi.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Obat Kolesterol

Ada lima jenis obat kolesterol, yaitu.

1. Asam fibrat

Turunan asam fibrat yang dapat digunakan untuk menurunkan kolesterol

antara lain gemfibrozil, fenofibrat, dan ciprofibrate. Gemfibrozil efektif untuk

menurunkan kadar trigliserida dalam plasma. Gemfibrozil juga dapat

meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase yang mampu membersihkan partikel

yang kaya trigliserid serta mampu menaikan kadar kolesterol baik HDL.

Figure 3. Gemfibrozil

Figure 4. Fenofibrate

Figure 5. Ciprofibrate

2. Resin

Obat yang termasuk dalam turunan resin yaitu kolestiramin atau obat

antihiperlipidemik. Antihiperlipidemik merupakan obat yang menurunkan

kadar lemak dan kolesterol dalam darah. Bekerja dengan cara mengikat asam

empedu dan meningkatkan pembuangan kolesterol jahat yang berada dalam

aliran darah.

3. Penghambat HMGCoa reduktase

Obat dalam golongan penghambat HMGCoa reduktase antara lain pravastatin,

simvastatin, rosavastin, fluvastatin, dan atorvastatin. Jenis obat ini dapat

menghambat pembentukan kolesterol jahat dengan cara menghambat kerja

enzim yang berada dalam suatu jaringan hati yang menghasilkan mevalonat,

yaitu susunan senyawa kecil yang digunakan untuk mensintesis kolesterol dan

derivate mevanolat.

Figure 6. Pravastatin Figure 7. Simvastatin

Figure 8. Rosavastatin

Figure 9. Fluvastatin

Figure 10. Atorvastatin

4. Asam Nikotinat

Lebih dikenal dengan niasin atau vitamin B(tiga). Niasin biasanya diberikan

dalam dosis besar untuk meningkatkan kolesterol baik dalam darah.

5. Ezetimibe

Ezetimbe dapat menurunkan kadar kolesterol jahat yang tertimbun di dalam

darah serta meningkatkan kadar kolesterol baik dengan cara mengurangi

penyerapan kolesterol dalam usus.

Figure 11. Ezetimibe

B. Gangguan Sirkulasi

1. Kongesti (Hiperemia)

Hiperemia adalah suatu keadaan dimana terdapat darah secara berlebihan

didalam pembuluh darah atau keadaan yang disertai meningkatnya volume

darah dalam pembuluh darah yang melebar. Hiperemi dapat timbul akibat

kenaikan jumlah darah yang mengalir atau penurunan jumlah darah yang

mengalir.

Ada dua jenis hyperemia, yaitu.

a. Hiperemia aktif

terjadi karena lebih banyak darah mengalir ke dalam daerah itu dari

biasanya. Hal ini terjadi karena adanya dilatasi arteriol atau kapiler yang

bekerja sebagai katup yang mengatur aliran ke dalam mikrosirkulasi lokal,

akibat terangsangnya syaraf vasodilator atau kelumpuhan

vasokonstriktornya. Contoh hyperemia pada radang akut, warna merah

pada wajah, yang timbul akibat respon terhadap stimulus neurogenik.

b. Hiperemia pasif

Hal ini terjadi karena jumlah darah vena atau aliran darah vena berkurang

atau terjadi gangguan pengosongan darah vena. Hiperemia pasif dibagi

berdasarkan perlangsungannya :

Hiperemia pasif akut : berlangsung relatif dalam waktu singkat dan

tidak ada pengaruh dari jaringan yang terkena

Hiperemia pasif kronik : perlangsungannya lama dan daapat terjadi

perubahan-perubahan yang permanen pada jaringan (hipoksia, atrofi,

nekrosis).

2. Edeme / Oedem

Edema adalah penimbunan cairan (Eksudat atau Transudat) secara berlebihan

di dalam sel,diantara sel-sel dan didalam rongga-rongga tubuh.

Efusi : jika penimbunan cairan dalam rongga (efusi perikardium, efusi

pleura)

Asites : jika penimbunan cairan dalam rongga peritoneum

Anasarka : penimbunan cairan umum yang massif

Etiologi dan Patogenesis

Timbulnya edema dapat diterangkan dengan mempertimbangkan berbagai

gaya yang normal mengatur pertukaran cairan melalui dinding pembuluh.

Faktor-faktor lokal dan sistemik yang berperanan, antara lain.

1. Kenaikan Tekanan hidrostatik dalam mikrosirkulasi memaksa cairan

masuk ke dalam ruang interstitial tubuh.

2. Kenaikan Permeabilitas dinding pembuluh memungkinkan molekul-

molekulbesar(protein) lolos dari pembuluh dan secara osmotic cairan akan

menyertainya.

3. Obstruksi/ penyumbatan dari saluran limfe menyebabkan jalan keluar

cairan hilang yangmenyebabkan penimbunan cairan (limfedema).

4. Penurunan konsentrasi protein (Hipoproteinemia), mis : Sindrom Nefrotik

dan penyakithati lanjut

3. Pendarahan (Hemorhagi)

Pendarahan adalah keluarnya darah dari system kardiovaskuler, disertai

penimbunan dalam jaringan atau ruang tubuh atau disertai keluarnya darah

dari tubuh. pendarahan dapat terjadi pada kapiler, vena, arteri atau jantung.

Istilah-istilah dalam pendarahan mempunyai nama sesuai lokasi pendarahan.

Hematoma (penimbunan darah pada jaringan, sering menonjol seperti

suatu tumor)

Hemoperikardium (pendarahan dalam ruang jantung)

Hemototoraks (pendarahan dalam ruang pleura)

Hemoperitoneum

Hematosalping (pendarahan dalam tuba fallopi)

Hemarthros (pendarahan dalam rongga sendi)

Tempat terjadinya perdarahan.

a. Kulit, dapat berupa:

Petekie (bercak perdarahan/kecil pada permukaan kulit/mukosa/organ)yang

terjadisecara spontan, biasanya pada kapiler

Ekimosis (bercak perdarahan yang lebih besar dari petekie)

Purpura (bercak perdarahan yang tersebar luas, besarnya antara petekie dan

ekimosis)

b. Mukosa

c. Serosa

d. Selaput rongga sendi

Penyebab perdarahan yang paling sering dijumpai adalah

a. hilangnya integritas dinding pembuluh darah, yang memungkinkan darah

keluar

b. Kerusakan pembuluh darah

c. Trauma

d. Kelainan mekanisme hemostasis (trombositopenia)

e. Defisiensi dari faktor-faktor pembekuan darah (penyakit hati, hemofilia)

f. Toksin, dapat berupa zat kimia, racun ular, infeksi

4. Trombosis

Trombosis adalah proses pembentukan pembekuan darah atau koagulum

dalam system Vaskuler (pembuluh darah atau jantung) pada manusia.

Trombosis ini memiliki nilai penting dalam kasus perdarahan. Koagulum

darah (thrombus) adalah suatu massa yang tersusun dari unsur-unsur darah

didalam pembuluh darah. Thrombus dapat merupakan sumbatan hemostatis

yang efektif yang terbukti membahayakan.

Ada tiga keadaan dasar yang menyebabkan terbentuknya bekuan (trombus):

a. Kelainan dinding dan lapisan pembuluh darah/perubahan pada permukaan

endotel pembuluh darah, Aterosklerosis (penyakit pada lapisan dan

dinding arteri yang menyebabkan tidak rata dan menebal. Arteri darah

merupakan aliran tekanan tinggi dengan kecepatan tinggi, berdinding agak

tebal dan tidak mudah berubah bentuk). Poliarteritis nodosa

Trombophlebitis.

b. Kelainan aliran darah/perubahan pada aliran darah : Bila aliran darah

berubah, misalnya menjadi lambat maka trombosit akan menepi sehingga

mudah melekat pada dinding pembuluh darah. Perubahan ini lebih sering

terjadi pada Vena/flebotrombosis (aliran darah vena merupakan aliran

bertekanan rendah dan kecepatannya relatif rendah dan dindingnya tipis,

sehingga mudah berubah bentuk). Trombus sering terjadi pada varices dan

vena yang terbendung akibat penekanan tumor.

Akibat Trombus

a. Pada Trombosis Arteri : Jika arteri tersumbat oleh thrombus maka

jaringan yangdisuplai oleh arteri itu akan kehilangan suplai darah yang

menyebabkan kelainanfungsi jaringan sampai kematian.

b. Pada Trombosis Vena : akibat dari trombus vena agak berlainan, karena

sistem venamempunyai saluran anastomosis sehingga Jika salah satu vena

tersumbat, makadarah masih bisa menemukan jalan kembali ke jantung

melalui saluran tadi. Hanya jika vena yang sangat besar yang tersumbat

barulah timbul gangguan lokal.

5. Emboli

Emboli yaitu suatu benda asing yang tersangkut pada suatu tempat dalam

sirkulasi darah. Prosesnya disebut Embolisme.. Emboli dapat berasal dari

trombus (tromboemboli) dalam jantung, Trombus dalam vena dan trombus

dalam arteri.Embolus dapat berupa :

a. Benda padat yang berasal dari trombus, sel kanker ataupun dari kelompok

bakteri dan jaringan

b. Benda cair yang berasal dari zat lemak maupun cairan amnion ataupun

benda asingyang disuntikkan ke dalam sistim kardiovaskular

c. Benda gas, dapat berasal dari udara, nitrogen dan CO2

Emboli dalam tubuh terutama berasal dari trombus vena (v. profunda) yang

terlepas dan terbawa aliran darah masuk ke Vena Cava kemudian ke jantung

kanan. Darah meninggalkan ventrikel kanan ke cabang utama arteri

pulmonalis lalu ke cabang arteri pulmonalis kanan dan kiri sampai ke

pembuluh darah yang lebih kecil. Karena keadaan antomis ini maka emboli

yangberasal dari trombus vena berakhir sebagai emboli arteri pulmonalis.

Emboli yang menyangkut sirkulasi arterial berasal dari bagian kiri sistem

sirkulasi. Emboli arteripaling sering ditemukan berasal dari trombus

intrakardium atau dari thrombus mural dalam aorta. Gelembung gas pada

berbagai keadaan dapat menjadi emboli, keadaan ini dinamakan penyakit

Caisson, yang timbul jika seseorang hidup dibawah tekanan atmosfir yang

meningkat seperti dalam perlengkapan menyelam dibawah air karena makin

banyak gas atmosfir yang terlarutdalam darah dan gelembung tersebut

tersangkut dalam mikrosirkulasi, juga dapat vterjadi pada kesalahan infuse IV

atau pemasangan kateter. Akibat-akibat embolus tergantung pada besar dan

jenis embolus, pembuluh darah yangterkena serta ada tidaknya kolateral,

6. Aterosklerosis

Keadaan dimana pembuluh arteri mengalami penebalan dan atau pengerasan

dinding. Ada tiga keadaan yang tercakup.

a. Sklerosis Monckeberg : menyangkut pengendapan garam-garam kalsium

dalam dinding muskuler arteri berukuran sedang. Bentuk ini secara klinis

tidak penting karena endotel pembuluh tidak kasar dan lumennya tidak

menyempit.

b. Arteriosklerosis : suatu keadaan dimana terjadi gangguan pada pembuluh

arteri yang mengakibatkan penebalan dan/pengerasan dinding

arteri/atreriol. Keadaan ini sering terlihat pada penderita tekanan darah

tinggi dan juga berhubungan dengan ketuaan

c. Aterosklerosis : Merupakan penyakit yang melibatkan aorta, cabang-

cabangnya yang besar dan arteri ukuran sedang. Aterosklerosis ini tidak

melibatkan arteriol dan juga tidak melibatkan sirkulasi vena.

Faktor yang menyokong perkembangan aterosklerosis :

Faktor genetik tertentu

Kolesterol tinggi

Diabetes Mellitus

Hipertensi

7. Iskemia

Iskemia adalah keadaan kekurangan darah/suplai darah yang tidak memadai

ke suatu daerah akibat perbekalan darah berkurang. Setiap hal yang

mempengaruhi aliran darah dapat menimbulkan iskemia jaringan. Dapat

terjadi secara mendadak ataupun perlahan-lahan. Iskemi mendadak biasanya

terjadi karena thrombosis atau embolisme. Akibat iskemi yang paling ekstrim

bila tidak ada kolateral ataupun hambatan pembentukan kolateral maka

sebagian atau seluruh organ tubuh yang disuplai itu akan mengalami kematian

jaringan/nekrosis. Nekrosisiskemik ini dinamakan infark. sedangkan iskemi

yang perlahan-lahan dan berlangsung lamadapat mengakibatkan

atropi/penyusutan jaringan, biasanya diakibatkan karena aterosklerosis.

Iskemi dapat terjadi pada keadaan-keadaan antara lain :

Trombosis

Embolisme

Aterosklerosis

Spasme arteri

Tekanan dari luar pembuluh darah atau torsi

Sebab-sebab sistemik karena tingkat perfusi dalam jaringan rendah mis :

Payah jantung yang berat

Syok yang lamab.

Dampak dari iskemi tergantung dari :

Intensitas iskemianya

Kecepatan timbulnya, mendadak atau perlahan-lahan

Kebutuhan metabolik dari jaringan itu

Organ/jaringan yang terkena

Ada tidaknya susunan kolateral

8. Infark

Infark adalah nekrosis iskemi setempat. Penyebabnya antara lain karena

sumbatan arteri maupun vena yang tidak selalu terbentu total. Hal ini dapat

pula terjadi pada aterosklerosis koroner, meskipun hanya terjadi insufisiensi

namun dapat terjadi infark miokard. Apakah daerah iskemik benar-benar

menjadi infark atau tidak bergantung pada berbagai factorlocal dan sistemik.

Misalnya derajat penyumbatan arteri akan lebih mudah ditoleransi jika

berlangsung lambat, jika kebutuhan metabolism jaringan rendah, dan njika

terdapat sirkulasikolateral (yaitu suplai tambahan pada daerah yang terlibat

oleh cabang-cabang arteri yang berdekatan). Selain itu apapun penyebabnya

pengaruh iskemia akan menjadi lebih buruk jika oksigen yang diangkut darah

berkurang.

Macam-macam infark :

a. Infark anemik (pucat), dapat terjadi pada alat tubuh yang padat, seperti

ginjal ataupunJantung

b. Infark hemorhagik, terjadi pada alat tubuh yang mempunyai jaringan

linggar, sepertiparu-paru, usus, hati

c. Infark dapat anemik maupun hemorhagik, misalnya pada otak yang lambat

laun melunak dan menjadi cair sehingga menimbulkan lubang dalam

jaringan.

Patogenesis terjadinya Infark

Setelah terjadi oklusi pembuluh, baik arteri maupun vena akan terjadi

hiperemi. Setelah berlangsung beberapa jam stagnasi darah menyebabkan

timbulnya oedem dan perdarahan. Setelah 24 jam pada alat tubuh yang padat

(jantung dan ginjal) akan tampak pucat, saedangkan pada alat tubuh yang

terdiri dari jaringan longgar (paru dan limpa) jaringan yang terkena tetap

hemorhagik sehingga berwarna merah. Setelah beberapa hari, untuk infark

pucat akan nampak kuning putih, berbatas tegas sedangkan infark merah tidak

berubah banyak. Perbatasan daerah infark dan jaringan normal tidak nyata

karena oedem, hiperemi dan perdarahan. Setelah beberapa hari sampai

beberapa minggu, bagian yang terkena akan mengalami fibrosis mulai dari

tepi ke pusat nekrosis sehingga infark diganti oleh jaringan parut yang pucat.

Bagian pucat kadang-kadang dapat mencair karena proses lisis yang bila luas

akan membentuk kista, danakhirnya cairan diresorbsi diganti oleh jaringan

padat.

C. Obat-Obat Gangguan Sirkulasi

1. FLUDILAT 

Fludilat 100mg mengandung zat aktif Bencyclane , obat ini termasuk ke

dalam obat golongan penghambat kanal kalsium. Obat golongan ini bekerja

dengan merelaksasi otot polos pembuluh darah sehingga pembuluh darah

melebar dan tekanan darah berkurang. Bencyclane bekerja kuat pada

pembuluh darah anggota gerak dan sistem saraf pusat.

Golongan : K Merah

Kandungan : Bencyclane / Bensiklan hidrogen fumarat.

Indikasi

Kelainan sirkulasi darah di otak & pembulluh darah tepi.

Pengerasan pembuluh darah otak.

Kelainan sirkulasi darah pada anggota gerak tubuh yang disebabkan oleh

arteriosklerosis (penebalan dinding pembuluh nadi dengan akibat

hilangnya kelenturan pembuluh nadi).

Angiopati diabetik, ulkus kruris, penyakit Raynaud, akrosianosis,

perdarahan subarakhnoid dan apopleksi (setelah hari ke-4), kondisi

sesudah apoplektik.

Pendengaran berkurang.

Kelainan pembuluh darah otak dan tubuh seperti pengerasan pembuluh

darah karena berbagai penyebab, termasuk penumpukan kolesterol, usia

lanjut, dan penyakit-penyakit lainnya yang dapat mempengaruhi sirkulasi

peredaran darah terutama pada anggota gerak tubuh (seperti diabetes

mellitus, penyakit Raynaud, dan stroke);

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa bencyclane dapat digunakan

sebagai pilihan terapi bantuan dalam program fisioterapi pasien pasca-

stroke dengan hipertensi. Bencyclane tidak hanya menurunkan tekanan

darah namun juga membantu menjaga integritas dinding pembuluh darah.

Kontra Indikasi

Insufisiensi hati parah, insufisiensi ginjal, dan insufisiensi jantung

terdekompensasi, infark miokardial yang baru saja terjadi, blok atrio-

ventrikular, apopleksi yang baru saja terjadi (hingga hari ke-3), sirkulasi

darah mengalami kolaps yang parah, terapi simultan dengan β-bloker.

Kelainan atau penyakit yang mempengaruhi hati, ginjal, dan jantung.

Obat golongan penghambat kanal kalsium sebagian besar dimetabolisme

di hati dan dikeluarkan lewat ginjal sebagai urin. Gangguan pada organ-

organ tersebut dapat mempengaruhi kadar obat dalam tubuh dan efek

obat tersebut.

Riwayat serangan jantung sebelum pemakaian obat dan tekanan darah

rendah. Obat golongan penghambat kanal kalsium bekerja sebagai

penurun tekanan darah. Tekanan darah yang terlalu rendah dapat

menyebabkan gangguan kesadaran, kebingungan, dan gangguan fungsi

organ tubuh.

Penggunaan obat ini dengan obat jantung lainnya memerlukan instruksi

dokter yang berkompetensi. Obat ini dapat memperkuat kerja beberapa

obat golongan lainnya yang sebagian besar merupakan obat-obatan yang

dapat mempengaruhi kerja jantung dan sistem saraf dalam tubuh.

Bencyclane dapat memicu terjadinya kejang pada pasien dengan

riwayat epilepsi atau kejang sebelumnya. Obat ini telah ditarik dari

peredaran di Jerman. Saat ini WHO tidak mencatat daftar negara yang

menggunakan obat ini.

Perhatian

Pasien yang mudah terkena serangan otak, adanya sisa urin karena

pembesaran prostat.

Interaksi obat: bisa mempotensiasi aksi antihipertensi, Nitrat, α-bloker, obat-

obat psikotropika trisiklis.

Efek Samping

Kadang-kadang berupa efek pada saluran pencernaan. 

Efek samping obat golongan penghambat kanal kalsium umumnya

berupa mual, konstipasi, nyeri kepala, ruam kulit, pembengkakan anggota

gerak, tekanan darah rendah dan pusing;

Efek samping bencyclane belum terdokumentasi namun terdapat

beberapa laporan gejala saluran pencernaan ringan.

Dosis :Fludilat digunakan 1-2 tablet 3 kali sehari.

Sangat disarankan untuk tidak menggunakan obat ini secara bebas dan

diharapkan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat

ini.

2. LENTRIN 

Golongan : K Merah

Kandungan :Pentoxfylline / Pentoksifilin.

Indikasi

Kelainan sirkulasi arteri perifer pada penderita arteriosklerosis & diabetes,

serangan iskemik yang bersifat sementara, setelah infark miokardial.

Gangguan sirkulasi serebral, kelainan sirkulasi okuler, astenospermia.

Kontra Indikasi : Perdarahan masif.

Perhatian

Sklerosis koroner & serebral berat yang disertai dengan hipertensi atau

hipotensi, ketidakstabilan sirkulasi, gangguan fungsi ginjal, hamil, menyusui.

Interaksi obat: bisa mempotensiasi efek antihipertensi.

Efek Samping

Jarang : gangguan saluran pencernaan, sakit kepala, kemerahan pada wajah

dan leher, berdebar.

Indeks Keamanan Pada Wanita Hamil

Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik

atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada

wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat

seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan

terhadap bahaya potensial pada janin.

Dosis : 2-3 kaplet sehari.

3. ERYPENT 400 

Golongan : K Merah

Kandungan : Pentoxfylline / Pentoksifilin.

Indikasi

Gangguan sirkulasi arteri perifer, angioneuropati, parestesia, akrosianosis,

penyakit Raynaud, gangguan sirkulasi serebral, gejala-gejala sklerosis arteri

serebral seperti vertigo, sakit kepala, pikun, insomnia (sulit tidur),

kemunduran dalam kemampuan mengendarai dan demensia vaskular dini,

gangguan peredaran darah dalam mata, gangguan fungsi telinga bagian dalam

karena kelambanan sirkulasi darah.

Kontra Indikasi

Perdarahan otak yang parah, baru saja mengalami infark miokardial, &

perdarahan retina masif.

Perhatian

Koroneri berat & sklerosis yang disertai dengan hipertensi, hipotensi, sirkulasi

darah yang tidak stabil, gangguan fungsi ginjal, kehamilan.

Interaksi obat: bisa mempotensiasi efek antihipertensi.

Efek Samping

Jarang : gangguan saluran pencernaan, reaksi hipersensitivitas.

Indeks Keamanan Pada Wanita Hamil

Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik

atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada

wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat

seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan

terhadap bahaya potensial pada janin.

Dosis

Awalnya : 3 kali sehari 1 tablet.

Dosis selanjutnya (pemeliharaan) : 1-2 kali sehari 1 tablet.

4. GELAFUNDIN 

Golongan : K Merah

Kandungan : Per 100 ml : Gelatin (bentuk turunan polimerisat suksinil, berat

rata-rata molekul 35000) 3 gram, NaCl 0,451 gram, CaCl2 0,021 gram.

Indikasi : Volume pengganti primer pada hipovolemia, stabilisasi sirkulasi

selama operasi, sirkulasi ekstra-korporeal (hemodialisis : mesin jantung/paru).

Kontra Indikasi : Hipervolemia, hiperhidrasi, gangguan jantung berat.

Perhatian : Hipernatremia, dehidrasi, gangguan pembekuan darah, gangguan

fungsi ginjal, penyakit hati kronis.

Efek Samping : Sama dengan seluruh volume koloidal pengganti, alergi,

berbagai macam tingkat keparahan reaksi (anafilaktik atau anafilaktoid) bisa

terjadi setelah infus Gelafundin/Gelofusin. 

Dosis : Pencegahan dan pengobatan hipovolemia dan hipotensi : 500-1000

mL.

Hipovolemia berat : 1-2 Liter.

Pada keadaan darurat dengan indikasi vital : 500 ml sebagai infus cepat

(dibawah tekanan), kemudian setelah terjadi kemajuan parameter sirkulasi,

selanjutnya infus sepadan dengan kekurangan volume.

Hemodilusi : maksimal 20 ml/kg berat badan/hari.

Sirkulasi ekstrakorporeal : 500-1500 ml.

Meningkatkan hasil leukosit pada leukoferesis : 500-1000 ml/leukaferesis.

5. OCTALBIN 

Golongan : K Merah

Kandungan : Human Albumin 10 gram.

Indikasi : Pemulihan & pemeliharaan pada sirkulasi volume darah.

Kontra Indikasi : Insufisiensi dekompensasi jantung, hipertensi, varises

esofageal, edema paru, haemorrhagic diathesis, anemia berat, anuria ginjal &

paska ginjal, dehidrasi (jika cairan yang cukup tidak diberikan secara

serempak).

Perhatian

Resiko hipervolemia.

Monitor keadaan elektrolit.

Tidak dilarutkan dengan air untuk suntikan.

Terapi dihentikan jika kardiovaskuler overload.

Tekanan darah meningkat.

Tekanan tinggi vena & edema paru.

Efek Samping : Hipotensi, flush, urtikaria, demam & mual kemungkinan

jarang terjadi.

Indeks Keamanan Pada Wanita Hamil : Penelitian pada hewan

menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau

lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian

pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya

keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada

janin.

Dosis

Dewasa: 2 g/kg berat badan untuk 24 jam.

Anak: 0.5-1 g/kg berat badan.

6. CAFERGOT 

Golongan : K Merah

Kandungan : Ergotamine tartrat 1 mg, Kafein 100 mg.

Indikasi : Serangan migren, sakit kepala yang berkaitan dengan tipe

pembuluh darah.

Kontra Indikasi

Gangguan sirkulasi perifer, penyakit obliteratif pembuluh darah, sakit jantung

koroner, hipertensi berat, gangguan fungsi ginjal atau hati, sepsis (reaksi

umum disertai demam karena kegiatan bakteri, zat-zat yang dihasilkan

bakteri, atau kedua-duanya), wanita hamil, menyusui.

Perhatian

Hindari penggunaan yang sering atau penggunaan jangka panjang, hentikan

pengobatan jika ada gangguan sirkulasi perifer.

Selama penggunaan jangka panjang dan tidak terputus akan menginduksi

sakit kepala, dan jarang terjadi kasus ulkus rektak atau anus.

Interaksi obat : 

memungkinkan resiko iskemia perifer jika digunakan dengan Eritromisin,

Troleandomisin, Josamisin.

mempertinggi resiko reaksi vasospastik jika digunakan dengan

Propranolol (jarang).

zat-zat vasokontriktor.

Efek Samping

Mual, muntah, parestesia, anggota gerak terasa sakit dan lemah,

vasokontriksi perifer (jika terjadi, hentikan pengobatan).

Nyeri prekordial, iskemia miokardial, dan infarksi.

Penggunaan jangka panjang bisa menyebabkan fibrosis retroperitonial

atau pleural atau perubahan fibrotik pada katup jantung.

Indeks Keamanan Pada Wanita Hamil

Penelitian pada manusia dan hewan telah menunjukkan janin yang abnormal

atau ada kejadian berbahaya pada janin berdasarkan pengalaman manusia atau

keduanya, dan risiko penggunaan obat pada wanita hamil jelas melampaui

keuntungannya. Obat dikontraindikasikan pada wanita yang sedang atau akan

hamil.

Dosis

2 tablet pada serangan pertama.

Jika tidak ada perbaikan, 1 tablet tiap setengah jam.

Dosis harian maksimum 6 tablet.

Dosis mingguan maksimum 10 tablet.

7. ERYTRAL 

Golongan : K Merah

Kandungan : Pentoxfylline / Pentoksifilin.

Indikasi

Gangguan sirkulasi darah pada otak yang disebabkan oleh arteriosklerosis

serebral yang bermanifestasi pada kehilangan konsentrasi, vertigo, pikun.

Fase akut trombosis & stroke emboli yang disebabkan oleh gangguan

aliran darah yang berhubungan dengan pengumpalan platelet patologikal.

Penyakit arteri oklusif perifer dan gangguan sirkulasi arterosklerosis,

diabetik, gangguan tropik, ulkus dan ganggren pada kaki. 

Perhatian : Penyakit arteri koroner berat, hipotensi, menyusui.

Interaksi obat: bisa mempotensiasi efek antihipertensi.

Efek Samping

Gangguan saluran pencernaan, pusing, sakit kepala, kemerahan pada

wajah dan leher, angina, berdebar.

Kadang-kadang : aritmia jantung, hepatitis, sakit kuning, diskrasia darah.

Indeks Keamanan Pada Wanita Hamil

Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik

atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada

wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat

seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan

terhadap bahaya potensial pada janin.

Dosis

Gangguan ringan : awalnya 3 kali sehari 200 mg, kemudian dikurangi sampai

100 mg 3 kali sehari.

Gangguan parah : 2-3 kali sehari 400 mg.

8. ISO MACK RETARD 

Golongan : K Merah

Kandungan : Isosorbide Dinitrat.

Indikasi

Pencegahan & pengobatan jangka panjang angina pektoris.

Pengobatan infark miokardial yang parah.

Hipertensi pulmoner.

Kontra Indikasi

Infarksi jantung akut dengan tekanan pengisian rendah; gagal ventrikel

kiri dengan tekanan pengisian rendah; kondisi syok; tekanan darah sangat

rendah, penyakit miokardial dengan penyempitan ventrikel,

inflamasi/radang konstriktif perikardium.

Pasien dengan gangguan sirkulasi pada pembuluh koroner yang menderita

kelainan bentuk sekitar saluran pernafasan, sejak darah mengalir sampai

daerah yang terpasok mungkin meningkat pada pengeluaran di bagian

paru yang terventilasi lebih baik.

Perhatian

Stenosis aorta & atau mitralis.

Kecenderungan terhadap gangguan penganturan sirkulasi akibat tekanan

darah rendah; penyakit yang disertai dengan peningkatan tekanan

intrakranial.

Kehamilan & menyusui.

Interaksi obat:

meningkatkan aksi penurunan tekanan darah jika digunakan dengan

antihipertensi, β-bloker, antagonis Kalsium, vasodilator lainnya,

neuroleptik atau antidepresan trisiklik, alkohol, sildenafil.

meningkatkan aksi dihidroergotamin.

memungkinkan penurunan keampuhan jika digunakan bersama dengan

obat-obat anti inflamasi/radang non steroid.

Efek Samping

Sakit kepala, tekanan darah menurun tajam, mual, muntah, pusing,

lemah, denyut nadi meningkat, kemerahan pada kulit.

Reaksi alergi kulit & atau dermatitis eksfoliatif.

Kasus-kasus individual : kolaps & pingsan.

Indeks Keamanan Pada Wanita Hamil

Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik

atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada

wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat

seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan

terhadap bahaya potensial pada janin.

Dosis

1 kapsul pada pagi & sore hari.

Bisa ditingkatkan menjadi 1 kapsul 3 kali sehari.

9. PERIFAS 

Golongan : K Merah

Kandungan : Cinnarizine.

Indikasi

Kelainan sirkulasi darah pada pembuluh darah tepi.

Gangguan keseimbangan : pencegahan dan terapi lanjutan untuk gejala-

gejala arteriosklerosis labirintin, vertigo, tinitus (telinga berdenging tanpa

luar), mual.

Mencegah mabuk dalam perjalanan. 

Efek Samping

Sangat jarang : somnolen (ketagihan tidur), gangguan saluran pencernaan.

Indeks Keamanan Pada Wanita Hamil

Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik

atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada

wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat

seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan

terhadap bahaya potensial pada janin.

Dosis

Kelainan sirkulasi perifer : 3 kali sehari 2-3 tablet.

Gangguan keseimbangan : 

dewasa & anak berusia lebih dari 12 tahun : 3 kali sehari 1 tablet. 

anak berusia 5-12 tahun : 3 kali sehari ½ tablet.

Mabuk perjalanan : 

dewasa : 1 tablet diberikan ½ jam sebelum perjalanan.

anak berusia 5-12 tahun : ½ tablet diberikan ½ jam sebelum perjalanan.

10. ISOKET 

Isoket 5mg mengandung bahan aktif berupa isosorbid dinitrat atau singkatnya

nitrat, yaitu agen vasodilator dengan mekanisme kerja menyebebkan relaksasi

dari otot polos pembuluh darah dan menyebabkan vasodilatasi atau pelebaran

pembuluh darah.

Golongan : K Merah

Kandungan : Isosorbide Dinitrat.

Indikasi

Obat ini umum diindikasikan pada pengobatan maupun pencegahan angina

pektoris akut, kasus infark myocard akut, gagal bilik jantung kiri akut,

pengobatan jangka panjang dari penyakit jantung koroner, pengobatan jangka

panjang dan pencegahan dari angina pektoris dengan riwayat infark myocard,

pengobatan jangka panjang dari penyakit jantung kronis yang berat

(dikombinasikan dengan obat golongan glikosida jantung, diuretik,

penghambat angiotensin converting enzyme atau vasodilator arteri), serta pada

kasus hipertensi pulmonal. Selain dalam bentuk sediaan isoket 5 mg, isoket

juga tersedia  tablet 10 mg, tablet sustained-release 20 mg dan 40 mg, dan

dalam bentuk sediaan ampul 1mg/mL.

Kontra Indikasi

Kontraindikasi dari Isoket adalah pasien yang memiliki riwayat

hipersensitivitas terhadap obat ini, pasien dengan tekanan darah diastol yang

rendah, pasien dengan hypertrophic obstructive

cardiomyopathy (HOCM), perikarditis konstriktif, tamponade jantung, syok

kardiogenik, gagal sirkulasi, stenosis katup aorta dan/atau mitral, hipotensi

berat dengan tekanan darah sistolik kurang dari 90 mmHg, trauma kepala dan

pendarahan otak, penyakit yang berhubungan dengan peningkatan

tekanan intracranial, anemia berat, hipovolemia, glaukoma sudut tertutup,

penggunaan bersamaan dengan obat golongan phosphodiesterase inhibitors.

Isoket harus digunakan dengan hati-hati dengan pengawasan dokter pada

kasus pasien dengan hipotiroidisme, hipotermia, malnutrisi, penyakit hati atau

penyakit ginjal yang berat, serta pada ibu hamil dan menyusui. Isoket tablet

5mg mengandung laktosa, pasien dengan gangguan penyerapan laktosa

disarankan untuk tidak menggunakan obat ini.

Perhatian

Glaukoma sudut tertutup, hipotiroidisme, hipotermia, malnutrisi, labilitas

sirkulasi rendah, anak-anak.

Interaksi obat : efek bisa ditingkatan oleh alkohol.

Efek Samping

Efek samping yang sering muncul dalam penggunaan Isoket adalah nyeri

kepala (pada pengkonsumsian obat secara berkala insidensi dari nyeri kepala

berkurang secara bertahap seiring dengan berjalannya waktu), pusing, rasa

ringan serta hipoensi dalam posisi tubuh tegak, mengantuk, berdebar-debar,

dan rasa letih. Sedangkan efek samping lainnya yang jarang terjadi berupa,

hipotensi berat yang dapat menimbulkan kembali gejala angina pektoris,

warna kulit menjadi kemerahan karna pelebaran pembuluh darah, kolaps

(kadang disertai bradiaritmia dan sinkop), rasa mual – muntah, serta reaksi

alergi. Dalam frekuensi yang sangat jarang, dapat timbul efek samping berupa

sensasi terbakar pada dada, angioedema, sindrom Stevens - Johnson .

Indeks Keamanan Pada Wanita Hamil

Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik

atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada

wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat

seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan

terhadap bahaya potensial pada janin.

Dosis

Pemberian secara peroral, 1 tablet 3 – 4 kali/hari (tanpa pengunyahan dan

dengan jumlah cairan yang cukup untuk memulai terapi dan pada terapi

jangka panjang dengan dosis rendah);

Pemberian secara bawah lidah, tablet bawah lidah (untuk pengobatan

angina pektoris akut atau sebelum test ketahanan fisik atau tekanan

mental, yang diduga dapat menyebabkan angina pectoris);

Dosis yang diberikan setelah terjadi infark myocard akut atau gagal bilik kiri

jantung akut harus dinilai oleh dokter yang merawat.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Ada lima jenis obat kolesterol yaitu asam fibrat, resin, penghambat HMGCoa

reduktase, asam nikotinat, dan ezetimibe

2. Gangguan pada system sirkulasi dapat mengakibatkan beberapa penyakit

diantaranya hiperemia, edeme, hemorhagi, thrombosis, emboli, dan

aterosklerosis

3. Ada beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk mengobati gangguan

pada system sirkulasi yaitu fludilat, lentrin, octalbin, cafergot, erytral, iso

mack retard, perifas, serta isoket.

B. Saran

1. Sebaiknya detail dari tiap obat dilengkapi dengan penjelasan yang dilihat dari

perspektif ilmu kimia.

2. Melengkapi jenis-jenis obat penurun kolesterol dan gangguan sirkulasi

dengan penjelasan yang lebih rinci.

DAFTAR PUSTAKA

Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi keempat. Jakarta :

Penerbit Universitas Indonesia

http://www.s itusobat.com / 07/09/2015_16.00

Sanjoyo, Raden. 2005. SISTEM KARDIOVASKULER. Yogyakarta: Penerbit

Universitas Gadjah Mada

Latihan Soal

Isnaini Rahayu

1. Salah satu jenis obat kolesterol yang bekerja dengan cara mengikat asam

empedu adalah …

a. Antihiperlipidemik

b. Ezetimibe

c. Simvastatin

d. Asam fibrat

Jawaban : A

2. Atorvastatin termasuk salah satu obat penurun kolesterol jenis …

a. Asam fibrate

b. Resin

c. Penghambat HMGCoa reduktase

d. Ezetimibe

Jawaban : C

3. Yang tidak termasuk penjelasan Gemfibrozil …

a. Turunan dari asam fibrate

b. Termasuk obat golongan penghambat HMGCoa reduktase

c. Efektif untuk menurunkan kadar trigliserida dalam plasma

d. Dapat meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase

Jawaban : B

4. Suatu keadaan dimana terdapat darah secara berlebihan di dalam pembuluh

darah adalah …

a. Kongesti (Hiperemia)

b. Hemorhagi

c. Emboli

d. Trombus

Jawaban : A

5. Keadaan di mana terjadi gangguan pada pembuluh arteri yang mengakibatkan

penebalan dan/pengerasan dinding arteri/atreriol adalah …

a. Sklerosis Monckeberg

b. Aterosklerosis

c. Trombosis

d. Arteriosklerosis

Jawaban : D

Candra Tri Kurnianingsih

6. Salah satu komponen penting dalam pembentukan asam empedu, hormone

steroid, serta vitamin D.adalah …

a. kolesterol

b. sirkulasi

c. darah

d. protein

Jawaban : A

7. Obat Antihiperlipidemik termasuk salah satu obat penurun kolesterol jenis …

a. Asam fibrate

b. Resin

c. Penghambat HMGCoa reduktase

d. Ezetimibe

Jawaban : B

8. Yang tidak termasuk penyebab pendarahan adalah… .

a. Kerusakan pembuluh darah

b. Capek

c. Kelainan mekanisme hemostasis (trombositopenia)

d. Toksin, dapat berupa zat kimia, racun ular, infeksi

Jawaban : B

9. Penimbunan cairan (Eksudat atau Transudat) secara berlebihan di dalam

sel,diantara sel-sel dan didalam rongga-rongga tubuh disebut penyakit… .

e. Kongesti (Hiperemia)

f. Thrombus

c. Hemorhagi

d. Edema

Jawaban : D

10. Yang bukan merupakan jenis obat gangguan sirkulasi adalah… .

a. Resin

b. Fludilat

c. Cafergot

d. Erytral

Jawaban : A