Upload
khangminh22
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Vol. 01 No. 01 Oanuari-Dcscmber) 2008 40 Dcdikasi
'6osen Fakultas Syari'ah clan Eko;10mi Islam IAIN SMH Bantcn
Pendahuluan
Salah satu aspek dalam manajemen yang baik adalah membangun
clan memelihara hubungan mutualisme yang bermanfaat dengan kar-
yawan. Ada beberapa hal yang sebaiknya dari awal sudah disepakati, yaitu
gaji atau bayaran yang adil, keuntungan yang adil, clan beban kerja yang adil. .
Pemimpin · dapat mempengaruhi moral clan kepuasan kerja,
keamanan, kualitas kehidupan kerja, terutama tingkat prestasi suatu
organisasi atau perusahaan. Para pemimpin juga berperan dalam
membantu kelornpok, organisasi, masyarakat .. atau perusahaan untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Pemimpin yang baik harus
mempunyai sifat-sifat atau kualitas tertentu, seperti berkarisma, berpan-
dangan kedepan, intens, clan kepercayaan diri.
Langkah pertama dalam kepemimpinan adalah memberikan
motivasi kepada · karyawan untuk menstimulasi produktivitas clan
semangat dalam bekerja. Bagaimanapun juga, kernampuan clan ke-
terampilan kepemimpinan dalam pengarahan adalah salah satu faktor
Kata Kunci : Kepemimpinan, Manqjerial, Mana_jemen, Usaba
Kemampuan dalam ha/ memimpin bukanlah s11at11 ha/ yang
mudah untuk dipelqjari ataupun mudah U!flt1k dilakukan.
Dibutuhkan pengetahuan dan kesadaran akan lingkungan diiekitar
untuk menjadi seorang pemimpin yang baik.. Kepemimpinan dalam ·
· mengelo/a suat« usaba ataupun perusabaan, sangatlah berbeda bi/a
dibandingkan memimpi!i dalam kegiatan bermasyarakat.
Namun demikian, tulisan berikut ini akan dibatasi pada kepemimpinan . dalam pelaksanaan ·. manajerial penaabaan.
Bagaimana seorang pemimpin ata« manajer, dapat mengelo/a sumber
daya yang ada didalam divisi ataupun perusabaannya. Penge/olaan
operasional dan manajemen sumber daya manusianya. Berusaba ·
menjadi pemimpin ataupun atasan yang baik
Abstrak:
Hendrieta Ferieka •
KEPEMIMPIN.AN D~.
PELAKSANAAN MANAJERIAL
I lcndricra lcricka 41 Kcpcrnirnipinan dalarn Pcluksanaan
1 American i\lan,1gc:nll·nt Association " Ten Comrnandcmcnts of Good
Communication", dalam jamcs . \.!'. Stoner, Mo11agettm1/ Re1-iew. 1955, hal. 468-469.
2 llandoko. TI Jani. 1999. Mm1ojmm1, cdisi 2. Yogyakarta : HPFE. I Jal. 294.
3 Ibid -1 Ibid.
penting bagi cfektifitas mana1er. Bila organisasi dapat meng-
identifikasikan kualitas-kualitas yang berhubungan dengan kepemim-
pinan, kemampuan untuk menseleksi pernimpin-pemimpin efektif akan
meningkat, sehingga dapat dicapai pengembangan efektifitas personalia
. dan organisasi.
Kepemimpinan (leadership) mempunyai beragam definisi. Menurut ·
Stoner, kemampuan manajerial didefinisikan sebagai suatu proses
pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari
sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.1
Ada tiga hal penting dari de.inisi tersebut, yaitu :
1. · Kepemimpinan menyangkut orang lain, bawahan atau pengikut.2
Kesediaan mereka untuk menerima pengarahan dari pemimpin,
anggota kelompok membantu menentukan kedudukan pemimpin
dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa
adanya bawahan atau karyawan, semua kualitas kepemimpinan
seorang manajer menjadi tidak relevan.
2. Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan antara
para pemimpin dan anggota kelompoknya.3 Para pemimpin
mempunyai wewenang untuk mengarahkan kegiatan anggota
kelompok, namun anggota kelornpok · tidak dapat mengarahkan
kegiatan pemimpin secara langsung.
3. Selain dapat memberikan pengarahan kepada bawahan atau
karyawan, pemimpin dapat juga mempergunakan pengamli yang
dimiliki terhadap bawahan.4 Dengan kata lain, pemimpin tidak
hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan,
. tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melak-
sanakan perintahnya supaya tugas itu dilaksanakan dengan baik
dan tepat.
Kepemimpinan adalah bagian penting dari manajemen, tetapi
tidaklah sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemam-
puan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar
bekerja mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan. Manajemen
mencakup kepernimpinan, tetapi juga mencakup fungsi-fungsi lain
seperti perencanaan, pengorganisasian clan pengawasan.
Vol. 01 No. 01 (januari-Descmbcr) 2008 42 Dcdikasi
; Edwin Ghisclli, Explorations in Manogtrial ToltRI Pasific Palisades, California:
Goodyear,1971. .
*
Kecerclasan, seorang manajer kiranya harus memiliki kecerdasan
yang lebih, karena hal tersebut penting clalam upaya mema-jukan
sebuah perusahaan. Pemimpin yang ticlak tahu apa-apa
menyebabkan kemuncluran atau kejatuhan sebuah perusahaan.
Keclewasaan clan keluasan hubungan sosial, pemimpin yang
clewasa akan mampu bersikap bijaksana, ia tahu menempatkan
diri terutama clalam hubungannya clengan bawahan. Sehingga
tercipta efektivitas clan kinerja yang . bagus. Dalam lingkup
hubungan sosial, keluwesan dari seorang · pemimpin akan
mempermuclah dalam hubungan partner-ship atau . dalarn hal
*
organisasi, yaitu :
Sedangkan Keith Davis mengikhtisarkan empat cm atau sifat
utama yang mempunyai pengaruh terhaclap kesuksesan kepemimpinan
Kriteria Kepeminipinan
Ada kepercayaan bahwa pai:a pemimpin memiliki ciri atau . sifat
tertentu yang menyebabkan mereka dapat memimpin para pengikutnya.
Kriteria kepemimpiaaa dapat mencakup: . energi, pandangan,
pengetahuan clan kecerdasan, imajinasi, kepercayaan diri, integritas, .
kepandaian berbicara atau komunikatif, pengendalian, clan keseimbangan
mental maupun emosional, bentuk fisik, pergaulan sosial clan persa-
habatan, clorongan, antusiasme.
Menurut Edwin Gbiselli, ada beberapa kriteria atau sifat-sifat
tertentu yang tampaknya penting untuk kepemimpinan efektif, di
antaranya:
a. ·. Kemampuan dalam kecluclukannya sebagai . pengawas (slljJervisor
abi/iry) atau pelaksanaan fungsi-fungsi clasar manajemen, terutama
pengarahan clan pengawasan pekerjaan orang lain
b. Keb11tuhan akan prestasi da/am peketjaan, mencakup tanggung jawab
clan keinginan untuk sukses ,
c. Kecerdasan, mencakup kebijakan, pemikiran kreatif, clan daya pikir
· d. Ketegasan (decisiveness), atau kemampuan untuk membuat
keputusan clan memecahkan masalah clengan baik
e. · Kepercayaan din
J: Inisiatif a tau kemampuan untuk tidak tergantung pada yang. lain,
mengembangkan serangkaian kegiatan clan menernukan cara-cara
baru a tau inovasi. 5
I lcndricta Fcricka 43 Kcpcmirnipinan Jalam Pclaksanaun
c, Keith Davis, H11111a11 B,b,wio11r al IFork, cdisi kc-l (New York: Mc Graw I !ill Hook
Company, 1972), hal.103-10-t.
1. Fungsi dan Gaya Kepemimpinan
Aspek pertama dalam perilaku kepernimpinan menekankan pada
fungsi atau peran yang dilakukan pernimpin dalam kelompoknya. Agar
kelompok berjalan dengan efektif, seorang pemimpin hams
melaksanakan dua fungsi utama, yaitu :
1. Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (task-related) atau
pemecahan masalah, menyangkut pemberian saran penyelesaian,
informasi clan pendapat
2. Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (group-maintenance) atau sosial,
mencakup segala sesuatu yang dapat membantu kelompok
betjalan lebih lancar-persetujuan clengan kelompok lain,
penengah dalarn perbedaan pcndapat, clan sebagainya
Aspck kedua dalam perilaku kepernimpinan memusatkan pada
gaya pernimpin dalam hubungannya dengan bawahan atau karyawan clan
Perilaku Kepemimpinan
Penclekatan perilaku kepernimpinan tidak bertujuan untuk
mengetahui sifat-sifat pernimpin, tetapi mencoba untuk menentukan apa
yang di/akukan oleh para pernimpin ef ekcif - bagaimana mereka
menclelegasikan tugas, bagaimana mereka berkomunikasi clan memocivasi
bawahan, bagaimana mereka menjalankan tugas, clan sebagainya. Tidak
seperti sifat-sifat, perilaku kepemimpinan dapat dipelajari clan dikem-
bangkan, sehingga individu-individu dapat dilacih dengan perilaku-
perilaku kepernimpinan yang tepat agar mampu mernimpin lebih efekcif
clan efisien.
*
membina hubungan dengan relasi clan kolega. Dan hal tersebut
rnenjadi keuntungan tersendiri dalam upaya penginvestasian.
Motivasi diri clan dorongan berprestasi, prestasi menjadi salah
satu motivasi untuk mencapai sasaran atau tujuan yang . telah
ditetapkan. Dengan aclanya clorongan berprestasi, memacu
prnimpin mengadakan suatu agenda ketja yang produkcif.dan
pula efisien.
Sikap-sikap hubungan manusiawi, pemimpin yang demokracis
clan memiliki pemahaman akan psikologis para bawahannya akan
lebih manusiawi dalam memperlakukan bawahan-bawahannya.
Sehingga bawahan pun merasa lebih "enjoy" terhadap
peketjaannya. 6
*
\'ol. 01 No. 01 (januari-Dcscrnbcr) 2008 44 Dcdikasi
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya Kepernimpinan
· Pendekatan Jihtasional-contingenry menggambarkan bahwa gaya yang
digunakan tergantung pada faktor-faktor seperti situasi, karyawan, tugas,
organisasi clan variabel-variabel lingkungan lainnya.
Menurut Mary Parker Pollet, ada tiga variabel yang mem-
Kesimpulan yang dapat dibuat, bahwa kepemimpinan . adalah
kompleks clan gaya atau perilaku kepemimpinan yang pa~g tepat
tergantung pada situasi clan variabel yang saling berhubungan. ·
2.. Adakah Gaya Kepemimpinan Ideal
Apakah ada . gaya· kepemimpinan normatif atau ideal?
Permasalahan ini biasanya terpusat pada gagasan bahwa gaya ideal 'itu
ada, yaitu:
Gqya yang secara aktif me/ibatkan bawaban da/am penetapan t11j11an
dengan menggimakan teknik-teknik manajemen partisipatif dan
memusatean perbatian baik terhadap karya111an maupun tugas yang dilaksanakan ·
Pengalaman-pengalaman kepemimpinan mengungkapkan bahwa
dalam beberapa situasi pendekatan otokratik mungkin yang paling baik,
dalam situasi lain mungkin pendekatan partisipatif yang lebih efektif.
Dengan kata lain, perilaku kepemimpinan yang sesuai dalam suatu situasi
tidak perlu harus cocok dalam situasi _ lain. · Sebagai contoh, dalam
perusahaan barang konsumsi dengan persaingan yang ketat dibutuhkan
keterampilan untuk memotivasi individu-individu secara kreatif, yang
mungki tidak diperlukan oleh perusahaan dengan tingkat spesialisasi yang
tinggi.
telah diidentifikasikan dua gaya kepemimpinan, yaitu : z
a. . Gaya dengan orientasi tugas . (task-oriented), manajer mengarahkan
dan mengawasi bawahan secara tertutup untuk menjamin bahwa
tugas dilaksanakan sesuai dengan yang cliingin:kan atau lebih
memperhatikan pelaksanaan pekerjaan daripada pengembangan
clan pertumbuhan karyawan.
b. Gaya dengan onentasi · karya111an (employee-oriented), manajer
mencoba untuk Iebih memotivasi bawahan dibanding mengawasi
mereka, mendorong para anggota kelompok untuk melaksanakan
tugas-tugas dengan memberikan kesempatan bawahan untuk ~
berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, menciptakan suasana
persahabatan serta hubungan-hubungan ·saling mempercayai dan
menghormati dengan para anggota kelompok.
I Icndrieta l-cricka 45 Kcpcrnimipinan dalarn Pcluksunaan
7 Robert Tannenbaum dun \X'arrcn .11. Schmidt, "I low to Choose a Leadership
Pattern", J-JtJ1mm B11.rint.r.r R,vinv, hal. 162-164.
4. Rangkaia» Kesatuan Kepemimpinan Menurut Robert Tannenbaum dan Wa.tren · H. Schmidt,
"manajer harus mempertimbangkan tiga kumpulan "kekuatan" sebelum
memilih gaya kepernimpinan'", yaitu:
a. kekuatan-kekuatan dalam diri manajer, yang mencakup :
1. sistcm nilai
2. kecenderungan kepem.impinannya sendiri
3. kepercayaan terhadapbawahan
4. perasaan aman dan tidak aman
- kondisi perekonomian - industti · . ·
Faktor-faktor va.v mempenprubi peri/aku k,:pemim .. 1.Jinan ; 1. ra/eJor{aktor makro
- organisasional
: 7 sosial dan kebudayaan
2. · raktor{aletor mikro - pengharapan dan perilaku atasan
- kepribadian dan latar belakang pemimpin
- pengharapan dan perilaku bawahan
_· tingkatan organieasi dan besarnya kelompok
pengsruhi gaya kepemimpinan, yaitu 1) . pernimpin.selaku perancang dari
· agenda kerja yang produktif dan otak · dari sebuah kinerja aktif. 2)
. pengikut atau bawahan, sebagai pelaksana dari agenda-agenda yang telah
direncanakan dengan kecerdasan seorang pemimpin dan 3) · situasi,
kondisi dimana inemungkinkan terciptanya hubungan dua arah yang
· produktif antara pemimpin dan bawahan dengan megindahkan nilai dan
hubungan manusiawi. Ketiganya saling berhubungan dan be.rinteraksi,
seperti ditunjukkan · pada gambar. Follet juga rrienyatakan bahwa para
pemimpin seharusnya berorientasi pada kelompok dan . · bukan
. berorientasi pada bawahan.
\'ol. 01 No. 01 (lanuari-Dcscmbcr) 2008 46 Dcdikasi
Konsep Tannenbaum· clan Schmidt ini disajikan sebagai suatu
rangkaian kesatuan kepemimpinan (leadership co11ti111111m). Pendekatan yang
paling efektif sebagai manajer, menurut mereka, adalah sedapat rnungkin
Jleksibel, maupun memilih perilaku kepemimpinan yang dibutuhkan dalam
waktu dan tempat tertentu.
Dalam organisasi, seperti juga dalam kehidupan lainnya,
dibutuhkan fleksibilitas. Hal ini membantu untuk menanggapi terhadap
orang-orang clan situasi secara tepat ·clan· membuat penyesuaian bila
b. kekuatan-kekuatan dalam diri para bawahan, meliputi :
1. kebutuhan · akan kebebasan, ketertekanan dalam lingkup ·
"peketjaan" akan menghambat kinetja para bawahan tersebut.
2. kebutuhan atas peningkatan tanggung jawab, bagaimana
perlakuan pemimpin atas tuntutan bawahan terutama
tanggung jawab pimpinan mempengaruhi pula sebuah pola
produktivitas.
3.· ketertarikan clan keahlian untuk penartganan masalah, ketika
bawahan yang memiliki suatu penyelesaian rasional akan suatu
masalah kiranya pemimpin perlu memperhitungkan gagasan .
. bawahan clan mencoba rnenghimpunnya menjadi satu . paket
penyelesaian yang rnampu menyelesaikan masalah yang
dihadapi atau setidaknya memininialisir pennasalahan yang. . · ada.
4. harapan mengenai keterlibatan dalam pembuatan keputusan,
saat bawahan ikut dilibatkan dalam pengambilan keputusan
dimana · bawahan tersebut pun diberikan kesempatan untuk
ikut berperan serta aktif mengeluarkan ide-ide, gagasan atau
opini clan tanggapan menjadikan bawahan merasa bahwa
mereka adalah dibutuhkan dan hal tersebut pun menjadi
sebuah · "penghargaan" tersendiri ya1;1g akan memotivasi ketja
bawahan .
. c. kekuatan-kekuatan dari situasi, mencakup :.
1. Tipe organisasi, memudahkan mengenali penyelesaian yang
. harus dipakai
2. Desakan waktu, mendesak atau tidaknya suatu penyelesaian
a tau keputusan tersebut harus diambil
3. Efektifitas kelompok, efektifitas dalam penyelesaian secara
kelompok tidak individualis
4. Sifat masalah itu sendiri, memungkinkan pengenalan akan
permasalahan yang dihadapi clan penyelesaiannya.
I Icndricra Fcricka 47 Kcpcrnimipinan dalnrn Pclaksanaan
Edwin Ghiselli. 1971. Explorations in Managerial Talent Pasi.ic Palisades. California: Goodyear
Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen, edisi 2. Yogyakarta : BPFE
James A.F. Stoner. 1955. Management Review Keith Davis. 1972. Human Behaviour at Wor~ edisi ke-4. New York:
Mc Graw Hill Book Company
Robbins; Stephen P. and Coulter, Mary. 1999. Management, sixth
edition. Jakarta: PT.Prenhallindo
Robert Tannenbaum clan Warren H. Schmidt. How to. Choose a
Leadership Pattern. Harvara Business Review
Samuelson, Paul A. and Nordhaus, William D. 1985. Economics, 12th
edition. Singapore: McGraw-Hill Book Co
The Editors of Inc. Magazine. 1989: Guide to. Managing People. New
York : Prentice Hall Press
DAFTAR PUSTAKA
Penutup
Kepemimpinan · merupakan suatu · proses pengarahan dan
pemberian pengaruh pada kegiatan dari sekelompok anggota untuk
bekerja rnencapai tujuan dan sasaran, · Kemampuan dan keterampilan
kepemimpinan dalam pengarahan adalah faktor penting efektifitas
manajer, Kepemimpinan menyangkut orang lain, pembagian kekuasaan
dan penggunaa.n pengaruh yang dimiliki .
Perilaku-perilaku kepemimpinan yang sesuai · pada suatu situasi
belum tentu cocok pada situasi lain. Pemimpin yang lebih berorientasi
pada bekerja dengan clan melalui 'karyawan, dalam beberapa hal akan
. memberikan hasil-hasil yang lebih efektif.
Pemimpin itu mengatur clan menentukan pola organisasi, saluran
. komunikasi, struktur peran dalam pencapaian tujuan organisasi clan cara
pelaksanaannya. Dan seharusnya pemimpin dapat mengubah-ubah gaya-
gaya kepemimpinan mereka untuk memenuhi persyaratan/kebutuhan
situasi tertentu clan ·. seharusnya mereka dapat . belajar untuk menjadi
pemimpin yang efektif
terjadi penyimpangan dari aotisipasi .. Sebagai manajer atau pemimpin
dalam · perusahaan, perilaku kepemimpinannya akan dipelajari pada
jabatannya, saat berinteraksi dengan para bawahan dan tugas-tugas
mereka.