13
1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan RANCANG BANGUN MINIATUR PENGAMAN PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN SIDIK JARI BERBASIS INTERNET of THINGS (IoT) Oleh: Asep Syaifuddin¹, Didik Notosudjono², Dimas Bangun Fiddiansyah 3 ABSTRAK Tindak kriminal perampokan sangat membuat warga masyarakat resah, khususnya di daerah perkotaan. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghindari tindak kriminal perampokan pada rumah maupun kantor, seperti menyewa pertugas keamanan seperti satpam untuk berjaga-jaga. Tentu hal ini akan menambah pengeluaran biaya perbulannya. Seringkali kita melihat kejadian perampokan rumah maupun kantor masuk melalui jalur pintu dan jendela, untuk jalur jendela dapat diatasi dengan memasang trailis besi, sedangkan untuk jalur pintu sedikit sulit karena lebar pintu yang terlalu besar serta merupakan akses utama masuk dan keluarnya orang. Untuk memaksiamalkan keamanan untuk rumah tinggal, perlu suatu metode yang dapat diimplemenasikan dengan menggunakan pengaman pintu otomatis menggunakan sidik jari. Salah satu upaya untuk meningkatkan keamanan rumah tinggal yaitu menggunakan senssor fingerprint sebagai akses untuk membuka pintu, mikrokontroler Atmega328p menjadi penyimpan logika perintah pada sistem, motor stepper sebagai penggerak untuk membuka dan menuntup pintu dan modul Esp8266 sebagai modul Wi-Fi yang menghubungkan komponen pralatan menggunkan jaringan internet dengan Aplikasi blynk yang digunakan segai pengontrolan jarak jauh serta notifikasi pemberitahuan akses masuk rumah dengan konsep Internet of Things (IoT). Kata kunci : Fingerprint, mikrokontroler, Atmega 328p, Motor Stepper, Blynk, Internet of Thinmgs, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari aktivitas yang dilakukan seharian, hampir sebagian besar dilakukan diluar rumah. Hal ini terjadi di setiap kota-kota besar. Oleh karena itu, untuk jam-jam kerja dapat dipastikan bahwa pasti banyak rumah kosong ditinggal pergi penghuninya. Terlebih lagi untuk musim liburan lebaran, natal, atau tahun baru. Rumah kosong tersebut menjadi sasaran empuk para pencuri, terutama rumah tanpa sistem keamanan yang memadai. (Sumber : Arafat, S.Kom, M.Kom. 2016) Seringkali kita melihat kejadian perampokan rumah maupun kantor masuk melalui jalur pintu dan jendela, untuk jalur jendela dapat diatasi dengan memasang trailis besi, sedangkan untuk jalur pintu sedikit sulit karena lebar pintu yang terlalu besar serta merupakan akses utama masuk dan keluar nya orang. (Sumber : Sandro Lumban Tobing. 2015) Saat ini tingkat keamanan kunci pintu yang ada dipasaran sudah dapat dikatakan tidak aman lagi. Dengan bermodalkan 2 kawat seseorang dapat membukan kunci pintu dengan mudah hanya dalam hitungan menit saja. Disinilah awal dari permasalah tersebut, sistem keamanan kunci yang lemah. Penerapan teknologi elektronika sebagai salah satu solusi diangap paling relevan untuk di terapkan, dengan merancang prototype penggerak pintu otomatis menggunakan sensor sidik jari (fingerprint), terhubung dengan kontrol dari smartphone android. (Sumber : Sandro Lumban Tobing. 2015) (Sumber : Yogi El Anwar. 2015) Dengan adanya sistem pengamanan pintu otomatis pintu dapat di buka dan di monitoring dari mana saja dengan menggunakan data internet sebgai koneksi jaringan nya, dengan sistem internet of thing (IoT). (Sumber : Arafat, S.Kom, M.Kom. 2016) Karena IoT merupakan konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dan konektivitas internet yang tersambung secara terus menerus, Sistem keamanan berfungsi memberikan informasi yang terjadi di dalam rumah. IoT membuat perangkat dapat berkomunikasi seperti mengirim dan menerima data. (Sumber : Yoyon Evendi. 2018) Judul alat ini merupakan pengembangan dari alat sebelum nya yaitu Rancang bangun pengaman pintu menggunakan sidik jari (fingerprint) dan smartphone android berbasis mikrokontroler atmega8, yang menjadi pengembangan yaitu pintu bekerja secara otomatis menggunakan motor stepper, pengontrolan pintu serta monitoring yang

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas

Embed Size (px)

Citation preview

1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan

RANCANG BANGUN MINIATUR PENGAMAN PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN

SIDIK JARI BERBASIS INTERNET of THINGS (IoT)

Oleh:

Asep Syaifuddin¹, Didik Notosudjono², Dimas Bangun Fiddiansyah3

ABSTRAK

Tindak kriminal perampokan sangat membuat warga masyarakat resah, khususnya di daerah

perkotaan. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghindari tindak kriminal perampokan pada

rumah maupun kantor, seperti menyewa pertugas keamanan seperti satpam untuk berjaga-jaga. Tentu hal

ini akan menambah pengeluaran biaya perbulannya. Seringkali kita melihat kejadian perampokan rumah

maupun kantor masuk melalui jalur pintu dan jendela, untuk jalur jendela dapat diatasi dengan

memasang trailis besi, sedangkan untuk jalur pintu sedikit sulit karena lebar pintu yang terlalu besar serta

merupakan akses utama masuk dan keluarnya orang. Untuk memaksiamalkan keamanan untuk rumah

tinggal, perlu suatu metode yang dapat diimplemenasikan dengan menggunakan pengaman pintu

otomatis menggunakan sidik jari. Salah satu upaya untuk meningkatkan keamanan rumah tinggal yaitu

menggunakan senssor fingerprint sebagai akses untuk membuka pintu, mikrokontroler Atmega328p

menjadi penyimpan logika perintah pada sistem, motor stepper sebagai penggerak untuk membuka dan

menuntup pintu dan modul Esp8266 sebagai modul Wi-Fi yang menghubungkan komponen pralatan

menggunkan jaringan internet dengan Aplikasi blynk yang digunakan segai pengontrolan jarak jauh serta

notifikasi pemberitahuan akses masuk rumah dengan konsep Internet of Things (IoT).

Kata kunci : Fingerprint, mikrokontroler, Atmega 328p, Motor Stepper, Blynk, Internet of Thinmgs,

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dari aktivitas yang dilakukan seharian,

hampir sebagian besar dilakukan diluar rumah. Hal

ini terjadi di setiap kota-kota besar. Oleh karena

itu, untuk jam-jam kerja dapat dipastikan bahwa

pasti banyak rumah kosong ditinggal pergi

penghuninya. Terlebih lagi untuk musim liburan

lebaran, natal, atau tahun baru. Rumah kosong

tersebut menjadi sasaran empuk para pencuri,

terutama rumah tanpa sistem keamanan yang

memadai. (Sumber : Arafat, S.Kom, M.Kom. 2016)

Seringkali kita melihat kejadian perampokan

rumah maupun kantor masuk melalui jalur pintu

dan jendela, untuk jalur jendela dapat diatasi

dengan memasang trailis besi, sedangkan untuk

jalur pintu sedikit sulit karena lebar pintu yang

terlalu besar serta merupakan akses utama masuk

dan keluar nya orang. (Sumber : Sandro Lumban

Tobing. 2015)

Saat ini tingkat keamanan kunci pintu yang

ada dipasaran sudah dapat dikatakan tidak aman

lagi. Dengan bermodalkan 2 kawat seseorang dapat

membukan kunci pintu dengan mudah hanya dalam

hitungan menit saja. Disinilah awal dari

permasalah tersebut, sistem keamanan kunci yang

lemah. Penerapan teknologi elektronika sebagai

salah satu solusi diangap paling relevan untuk di

terapkan, dengan merancang prototype penggerak

pintu otomatis menggunakan sensor sidik jari

(fingerprint), terhubung dengan kontrol dari

smartphone android. (Sumber : Sandro Lumban

Tobing. 2015) (Sumber : Yogi El Anwar. 2015)

Dengan adanya sistem pengamanan pintu otomatis

pintu dapat di buka dan di monitoring dari mana

saja dengan menggunakan data internet sebgai

koneksi jaringan nya, dengan sistem internet of

thing (IoT). (Sumber : Arafat, S.Kom, M.Kom.

2016) Karena IoT merupakan konsep yang

bertujuan untuk memperluas manfaat dan

konektivitas internet yang tersambung secara terus

menerus, Sistem keamanan berfungsi memberikan

informasi yang terjadi di dalam rumah. IoT

membuat perangkat dapat berkomunikasi seperti

mengirim dan menerima data. (Sumber : Yoyon

Evendi. 2018)

Judul alat ini merupakan pengembangan dari

alat sebelum nya yaitu Rancang bangun pengaman

pintu menggunakan sidik jari (fingerprint) dan

smartphone android berbasis mikrokontroler

atmega8, yang menjadi pengembangan yaitu pintu

bekerja secara otomatis menggunakan motor

stepper, pengontrolan pintu serta monitoring yang

2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan

dapat dilakukan menggunakan sistem IoT.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka

penulis membuat sebuah alat yaitu “Rancang

Bangun Miniatur Pengaman Pintu Otomatis

Menggunkan Sidik Jari berbasis Internet of Things

(IoT)”. (Sumber : Sandro Lumban Tobing. 2015)

1.2 Maksud dan Tujuan

Perancangan alat ini bertujuan untuk

membuat sebuah alat yang dapat meningkatkan

keamanan rumah tinggal khusus nya untuk

pengaman pintu otomatis dengan menggunakan

sidik jari (fingerprint), mikrokonroler Atmega328

dan motor stepper berbasis Internet of Things

(IoT).

II. TEORI DASAR

2.1 Mikrokontroler

Mikrokontroler merupakan terobosan dalam

teknologi mikrokomputer yang digunakan untuk

menangani sebuah aplikasi tertentu. Perbedaan

mikrokontroler dan mikrokomputer terletak pada

RAM dan ROM. Pada komputer memiliki RAM

dan ROM yang besar sedangkan mikrokontroler

RAM dan ROM terbatas. Mikrokontroler terdiri

dari ALU (Arithmetic Logical Unit), CU (Control

Unit), PC (Program Counter), SP (Stack Pointer)

register dan timer, cara kerja mikrokontroler

sebenarnya membaca dan menulis data. Sekedar

contoh, bayangkan saat mulai belajar membaca dan

menulis, ketika sudah bisa melakukan hal itu maka

bisa membaca tulisan apapun dengan baik di buku,

cerpen, artikel dan sebagainya, andapun bisa pula

menulis hal-hal sebaliknya. Begitu pula jika sudah

mahir membaca dan menulis data maka dapat

membuat program untuk membuat suatu sistem

pengaturan otomatik menggunakan mikrokontroler

yang di inginkan. (Budiarto, 2005)

Mikrokontroler merupakan komputer di

dalam chip yang digunakan untuk mengontrol

peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi

dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa

disebut “pengendali kecil” dimana sebuah sistem

elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan

komponen-komponen pendukung seperti IC TTL

dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya

terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler.

(Suprapto, 2012 :15-17)

Bentuk fisik chip mikrokontroler dapat

dilihat pada gambar 1 di bawah ini :

Gambar 1 Bentuk Fisik Chip Mikrokontroler

Sumber : kelas elektro. 2016

2.2 Mikrokontroler Atmega328p

ATMega 328p adalah mikrokontroler

keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur

RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang

dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat dari

pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set

Computer), Atmega328p memiliki 130 macam

instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam

satu siklus clock, 32 x 8-bit register serba guna,

Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16

MHz, 32 KB Flash memory dan pada arduino

memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari

flash memori sebagai bootloader, Memiliki

EEPROM (Electrically Erasable Programmable

Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat

penyimpanan data semi permanent karena

EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun

catu daya dimatikan, Memiliki SRAM (Static

Random Access Memory) sebesar 2KB, Memiliki

pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya

PWM (Pulse Width Modulation) output,

Master/Slave SPI Serial interface, serta memiliki

arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori

untuk kode program dan memori untuk data

sehingga dapat memaksimalkan kerja dan

parallelism. (Budiarto, 2005)

Pemetaan pin ATMega 328p dapat dilihat

pada gambar 2 di bawah ini :

Gambar 2 Pemetaan Pin ATMega 328p

Sumber : arduino. 2019

2.3 Software Arduino IDE

Software arduino IDE adalah suatu software

yang khusus digunakan untuk memprogram

mikrokontroler bermerek arduino.( Kadir. 2012; 19-

24) Untuk dapat menjalankan software arduino

IDE dapat dilakukan dengan cara mengklik ganda

logo arduino yang terdapat di folder C :

3 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan

\Arduino\arduino-1.8.1. yang sudah di install

sebelumnya. Beberapa saat kemudian akan muncul

tampilan seperti terlihat pada gambar 3 di bawah

ini :

Gambar 3 Tampilan Jendela Software Arduino

IDE

Sumber : Abdul Kadir. 2012; 19-24

2.4 Power Supply

Catu daya merupakan bagian yang penting

dalam rangkaian elektronika karena berfungsi

sebagai sumber daya untuk mengaktifkan

rangkaian. Catu daya tersusun oleh transformator,

penyearah, kapasitor sebagai filter dan regulator

Tegangan bolak balik diturunkan nilainya oleh

tranformator kemudian disearahkan dengan

rangkaian dioda dan gelombang outputnya

diratakan dengan kapasitor. Setelah diratakan oleh

kapasitor, kemudian tegangan tersebut distabilkan

oleh komponen peregulasi tegangan. (Nawali.

2015)

Komponen-komponen dari power supply

diantaranya seperti transformator,dioda bridge, IC

regulator, kapasitor elco, resistor dan LED.

Adapun rangkaian penyearah catu daya

adaptor bridge Gambar 4 di bawah ini :

Gambar 4 Penyearah Sistem Jembatan (Bridge)

Sumber : Erixon Dedy Nawali. 2015

2.5 Driver Motor Stepper

Driver motor stepper digunakan sebagai

pengendali dari motor stepper. L298N merupakan

suatu IC tipe H-Bridge yang banyak digunakan

sebagai driver motor stepper dengan kemampuan

dapat mengendalikan beban induktif seperti motor

DC, motor stepper dan juga relay. Pada aplikasinya

dalam motor stepper L298N diguanakan sebagai

driver motor stepper yang berperan dalam

mengendalikan kecepetan dan juga arah dari

putaran motor. L298N dapat digunakan untuk

mengendalikan 2 buah motor yaitu bagian output A

dan B.

Sirkuit Rangkain Driver Motor L298N yang

ditunjukan pada gambar 5 di bawah ini :

Gambar 5 Sirkuit Rangkain Driver Motor L298N

Sumber : Ingole, 2016

2.6 Motor stepper

Motor stepper bekerja dengan mengubah

pulsa elektronik menjadi gerakan mekanik diskrit.

Motor stepper bergerak berdasarkan urutan pulsa

yang diberikan kepada motor oleh karena itu, agar

motor stepper dapat bergerak diperlukan

pengendali motor stepper yang berfungsi untuk

membangkitkan pulsa-pulsa secara periodik.

Motor stepper bipolar terdiri dari empat

kabel dan dua gulungan, dan tidak memiliki kran

tengah. Keuntungan dari tidak memiliki keran

tengah adalah arus bisa melewati keseluruhan

gulungan pada satu waktu, tidak hanya setengah

dari gulungan. Torsi yang dihasilkan sebanding

dengan pembagian arus lilitan terhadap jumlah

putaran. Penggunaan motor stepper bipolar tidak

boleh tertukar antara polaritas positif dan

negatifnya, agar arus koil dapat mengalir ke 2 arah.

(Prakasa, 2017)

rangkaian kontrol motor stepper bipolar

pada gambar 6 di bawah ini :

Gambar 6 Kontrol Motor Stepper bipolar

Sumber : Prakasa, 2017

2.7 Sensor Sidik Jari (Fingerprint)

Sidik jari atau fingerprint merupakan

perangkat elektronik yang sudah banyak digunkan

dalam mendeteksi jari setiap manusia dan sudah

banyak digunakan di berbagai tempat yang

bertujuan sebagai alat pengotrol maupun sebagi

pendeteksi dan pendataan manusia, karena pada

prinsipnya setiap manusia tidak terdapat sidik jari

yang sama sekalipun lahir dengan kembar. (Yuliza,

2015)

Pendeteksian sidik jari dilakukan dengan

menggunakan perangkat elektronik dan kemudian

dari hasil scanning sebelumnya disimpan dalam

4 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan

bentuk format digital yang kemudian diteruskan

kedalam pemrosesan data dalam bentuk pola fitur

jari yang kemudian disimpan dalam memori

penyimpanan data base.

Pada saat identifikasi pola minutiae tersebut

kemudian dicocokkan dengan hasil scan sidik jari

dalam, alat absensi sidik jari maupun sensor sidik

jari digunakan untuk keperluan lain seperti akses

kontrol mempunyai beberapa teknik pembacaan

sidik jari.

bentuk fisik sensor fingerprint yang

ditunjukan pada gambar 7 di bawah ini :

Gambar 7 Bentuk Fisik Sensor Fingerprint

Sumber : H. Jusuf, 2013

2.8 Modul Wifi

Modul Wi-Fi yang digunakan sebagai

penghubung antara mikrokontroler dengan jaringan

internet adalah Modul ESP8266. Modul Wi-Fi

ESP8266 ini merupakan modul Wi-Fi dengan

harga ekonomis diproduksi oleh Espressif

perusahaan manufaktur berlokasi di Shanghai Cina.

Modul ini dapat menyambungkan rangkaian

elektronika dengan internet secara nirkabel karena

modul elektronika ini menyediakan akses ke

jaringan Wi-Fi secara transfaran dengan mudah

melalui interkoneksi serial (UART RX/TX). Modul

Wi-Fi ini bekerja pada catu daya 3-3,5 Volt.

Memiliki kelebihan yaitu kekuatan transmisi yang

mampu mencapai 100 meter, oleh karena itu modul

ini memerlukan koneksi arus yang cukup besar

sekitar 80 mA. (Arafat, 2016 ) bentuk fisik dan tipe modul Wi-Fi Esp8266

dapat dilihat pada gambar 8 di bawah ini :

Gambar 8 Bentuk Fisik dan Tipe Modul Wi-Fi

Esp8266 Sumber : Arafat, S.Kom, M.Kom,2016

2.9 Blynk

Blynk adalah platform baru yang

memungkinkan Anda untuk dengan cepat

membangun interface untuk mengendalikan dan

memantau proyek hardware dari iOS dan perangkat

Android. Setelah men-download aplikasi Blynk,

kita dapat membuat dashboard proyek dan

mengatur tombol, slider, grafik, dan widget lainnya

ke layar. Menggunakan widget, Anda dapat

mengaktifkan pin dan mematikan atau

menampilkan data dari sensor. Blynk sangat cocok

untuk antarmuka dengan proyek-proyek sederhana

seperti pemantauan suhu atau menyalakan lampu

dan mematikan dari jarak jauh. Blynk adalah

Internet layanan Things (IoT) yang dirancang

untuk membuat remote control dan data sensor

membaca dari perangkat arduino ataupun esp8266

degan cepat dan mudah. Blynk bukan hanya

sebagai "cloud IoT", tetapi blynk merupakan solusi

end-to-end yang menghemat waktu dan sumber

daya ketika membangun sebuah aplikasi yang

berarti bagi produk dan jasa terkoneksi. (Arafat,

2016 )

Perancangan Blynk terdiri dari 4 tahap yaitu

:

- Create New Project untuk membuat proyek

baru.

- Auth Token untuk mengirim autentikasi

Blynk token ke email untuk diterapkan pada

kode program.

- Widget box berfungsi untuk membuat

gauges yang akan digunakan.

User interface aplikasi Blynk sebagai antarmuka

monitoring atau pengendalian.(Kadir. 2012)

tampilan aplikasi/ platform Blynk dapat dilihat

pada gambar 9 di bawah ini :

Gambar 9 Tampilan Aplikasi Blynk

Sumber : Abdul Kadir. 2012

2.10 Internet Of Things

Internet of Things (IoT), merupakan sebuah

konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat

dari konektivitas internet yang tersambung secara

terus- menerus yang memungkinkan kita untuk

menghubungkan mesin, peralatan, dan benda fisik

5 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan

lainnya dengan sensor jaringan dan aktuator untuk

memperoleh data dan mengelola kinerjanya

sendiri, sehingga memungkinkan mesin untuk

berkolaborasi dan bahkan bertindak berdasarkan

informasi baru yang diperoleh secara independen.

(Efendi. 2018)

Ide awal Internet of Things pertama kali

dimunculkan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999

di salah satu presentasinya. Kini banyak

perusahaan besar mulai mendalami Internet of

Things sebut saja Intel, Microsoft, Oracle, dan

banyak lainnya. Terdapat tiga elemen yang dapat

mendorong perkembangan teknologi IoT, elemen-

elemen tersebut diantaranya adalah :(Sukamto.

2015)

- Konektifitas, yaitu jaringan nirkabel yang

bertanggung jawab untuk menghubungkan

peralatan satu dengan peralatan yang

lainnya.

- People dan process, menjadi pengguna akhir

yang bertujuan untuk memproses dan

menghubungkan elemen satu dan elemen

kedua.

- Sensor dan peralatan mekanis untuk

menggerakkan atau mengontrol sebuah

mekanisme atau sistem (actuator). Dua alat

ini berfungsi sebagai penyedia informasi

digital.

Adapun arsitektur IoT dapat dilihat pada

gambar 10 di bawah ini :

Gambar 10 Arsitektur Jaringan Internet of Things

(IoT)

Sumber : Yoyon Efwndi. 2018

2.11 Jatuh Tegangan

Jatuh tegangan (voltage drop) merupakan

besarnya tegangan yang hilang pada suatu

penghantar. Jatuh tegangan pada saluran tenaga

listrik secara umum berbanding lurus dengan

panjang saluran, beban dan berbanding terbalik

dengan luas penampang penghantar. Besarnya

jatuh tegangan dinyatakan baik dalam persen atau

dalam besaran volt. Besarnya batas atas dan bawah

ditentukan oleh kebijakan perusahaan kelistrikan.

Dengan demikian jatuh tegangan (∆V)

adalah selisih antara tegangan penerima (Vr)

dengan tegangan kirim (Vs), maka jatuh tegangan

dapat dinyatakan sebagai berikut : (Basri. 1990)

∆V=(Vr)-(Vs)

Karena adanya resistansi pada penghantar maka

tegangan yang diterima (Vr) akan lebih dari

tegangan kirim (Vs), sehingga tegangan jatuh

merupakan selisih antara tegangan pada pangkal

pengirim (sending end) dan tegangan pada ujung

penerima (receiving end) tenaga lsistrik.

Tegangan jatuh relatif dinamakan regulasi

tegangan VR (voltage regulation) dan dinyatakan

dengan rumus :

VR=𝑉𝑟−𝑉𝑠

𝑉𝑟 𝑥 100%

Dimana :

Vs= tegangan pada pangkal pengirim

Vr= tegangan pada ujung penerima

III. PERANCANGAN ALAT

3.1 Umum

Secara garis besar perancangan alat yang

berjudul “Rancang Bangun Miniatur Pengaman

Pintu Otomatis Menggunakan Sidik Jari Berbasis

Internet of Things (IoT)” ini, dibagi menjadi 2

bagian perancangan perangkat keras (hardware)

dan perancangan perangkat lunak (software).

Perancangan alat dimulai dengan membuat

program mikrokontroler dengan tipe ATMEGA

328p yang berfungsi sebagai pengolah data

(processor) dan pengontrolan dari keseluruhan

sistem. Yang kemudian dihubungkan pada

rangkaian catu daya (power supply) yang fungsi

nya untuk mensuplai listrik DC kesemua sistem

pada alat, modul ESP6288 yang dipasang pada

mikrokontoler ATMega 328p berfungsi sebagai

penghubung jaringan internet pada mikrokontroler

ATMega 328p.

Dalam perancangan alat ini, juga

menggunakan sensor fingerprint sebagai accesss

untuk membuka pintu yang akan ditampilkan pada

layar LCD, dan LCD (liquid crystal display)

berfungsi untuk menampilkan hasil dari access

fingerprint sebagai orang yang dikenal atau orang

yang tidak dikenal. Motor stepper yang berfungsi

sebagai penggerak pintu otomatis akan bekerja dan

menggerakan pintu/membuka pintu bila orang

yang meng access sidik jari yang datanya telah

tersimpan (orang yang dikenal).

Blok diagram sistem perancangan dapat

dilihat pada gambar 11 di bawah ini :

6 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan

Gambar 11 Blok Diagram Sistem Perancangan

Sumber : Author

3.2 Flow Chart Diagram

Secara garis besar perancangan sistem

pengaman pintu otomatis menggunakan fingerprint

menggunakan mikrokontroler ATMega328p sebgai

kontrol utama yang berfungsi untuk mengatur

kinerja seluruh komponen pada sistem yang

terpasang. Berikut flow chart diagram dari rancang

bangun miniatur pengaman pintu otomatis

menggunakan sidik jari berbasis internet of things

(IoT). Pada gambar 12 di bawah ini :

Gambar 12 Flow Chart Diagram

Sumber : Author

3.3 Perancangan Perangkat Keras

(Hardware)

Dalam perancangan hardware ini, jenis

mikrokontroler yang digunakan pada sistem ini

adalah mikrokontroler ATMega 328p, yang

memiliki 28 pin input dan output, yang terbagi

dalam 3 buah port yaiutu portB, port C, dan port D

dengan total pin input dan output yang dapat

digunakan sebanyak 23 pin, pada mikrokotroler

ATMega 328 ini terdapat 14 pin input/output

digital dan 6 pin input analog, perancangan

hardware ini terdiri dari perancangan sensor

fingerprint perancangan LCD perancangan motor

stepper penggerak pintu dan relay notifikasi.

3.3.1 Perancangan Rangkaian Sensor Fingerprint

Pada perancangan rangkaian sensor

fingerprint terdapat satu buah sensor fingerprint.

Sensor fingerprint ini berfungsi segai access untuk

membuka pintu, dengan port yang digunakan vcc,

graound, D2 dan D3. Sedangkan tegangan yang

disuplai dengan daya sebesar 5 Volt DC pada

rangkaian sensor fingerprint. Rangkain sensor

fingerprint dapat dilihat pada gambar 14 di bawah

ini :

Gambar 14 Rangkaian Sensor Fingerprint

Sumber : Author

3.3.2 Perancangan Rangkain Interkoneksi Modul

Wi-Fi

Pada rangkaian interkoneksi modul Wi-Fi

menggunakan mikrokontroler ATMega 328 dan

modul Wi-Fi ESP8266. Modul Wi-Fi ini berfungsi

sebagai prangkat tambahan mikrokontroler agar

dapat interkoneksi dengan internet dengan

membuat koneksi TCP/IP sekaligus sebagai

penggubung dengan mikrokontroller dengan

aplikasi BLYNK yang digunakan untuk alat yang

dibuat ini. Port yang digunakan pada board adalat

vcc, ground, Tx port D6 dan Rx menngunakan port

D7. Rangkaian interkoneksi modul Wi-Fi dapat

dilihat pada gambar 15 di bawah ini :

Gambar 15 Rangkaian interkoneksi modul Wi-Fi

Sumber : Author

3.3.3 Perancangan Rangkaian Motor Stepper

Rangkain motor stepper ini terdiri dari

beberapa komponen yaitu 2 buah mikrokontroler, 2

buah driver stapper dan motor stepper. Pada

rangkaian ini menggunakan 2 driver stapper untuk

masing-masing mikrokontoler, driver stepper

mikrokontroler 1 terhubung dengan komponen-

komponen yang dipergunakan segai access untuk

membuka dan menutup pintu seperti sensor

Fingerprint, limit switch serta push button.

Sedangkan driver stepper mikrokontroler 2

terhubung dengan aplikasi blynk yang

dipergunakan sebagai pengendali untuk membuka

7 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan

pintu menggukan smartphone. Rangakain motor

stapper dapat dilihat pada gambar 16 di bawah ini :

Gambar 16 Rangkaian Motor Stepper

Sumber : Author

3.4 Perancangan Perangkat Lunak

(Software)

Dalam perancangan mikrokontroler untuk

sistem keamanan menggunakan mikrokontroler

ATMega 328p tidak hanya menggunakan

perancangan hardware adapun perancangan

software yang dilakukan agar dalam perancangan

alat ini berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

Langkah-langkah dalam memasukan

program dalam bahasa C ke software IDE Arduino.

1. Menjalankan software IDE arduino yang

terlah terinstal, dengan menjalankan sebuah

file bernama Arduino.exe pada lokasi

desktop layar komputer/laptop.

2. Setelah jendela tampilan awal terbuka,

dipilih tipe board arduino yang digunakan

karena yang digunakan adalah Arduino nano

processor ATMega 328p, maka dipilih Tools

– Board – Arduino Nano – processor –

ATMega 328p.

3. Setelah memilih papan arduino nano

processor ATMega 328p, proses selajut nya

masukan program yang telah disiapkan atau

buat program baru untuk mikrokontroller

tersebut kedalam jendela sofware arduino

IDE. Tampilan jendela edit program atau

membuat program baru sofware arduino IDE

dapat dilihat pada gambar 17 di bawah ini :

Gambar 17 Tampilan Jendela Edit Program Atau

Membuat Program Baru

Sumber : Author

3.5 Perancangan Aplikasi Blynk

Blynk adalah suatu aplikasi OS mobile yang

digunakan untuk android dan iOS yang berfungsi

sebagai pengendalian modul arduino,

mikrokontroler dan raspberry-pi. Untuk alat yang

dibuat ini aplikasi Blynk digunakan sebagai

kendali mikrokontroler ATMega 328p melalui

jaringan internet. Aplikasi Blynk ini sendiri

digunakan untuk mengontrol dan monitoring dari

dari jarak jauh, dengan catatan mikrokontroler

harus terhubung dengan jaringan internet dan ping

koneksi internet yang baik serta stabil. Berikut ini

adalah langkah-langkah untuk penggunaan aplikasi

Blynk :

1. Download aplikasi Blynk menggunakan

plyastore yang terpasang pada perangkat

android.

2. Langkah selanjut nya buka apliksi Blynk

yang telah terinstal pada smartphone login

untuk registrasi aplikasi Blynk.

3. Setelah login dan registrasi berhasil, lalu

new project kemudian berinama project

sesuai yang diinginkan pada kolam project

name lalu pilih hardware yang digunakan

arduino mega selanjutnya pilih conection

type Wi-Fi setelah semua langkah selesai

tekan create dan project siap diseting.

Tampilan new project dapat dilihat pada

gambar 18 di bawah ini :

Gambar 18 Tampilan Create New Project Blynk

Sumber : Author

8 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan

4. Setelah pembuatan project selesai maka auth

token akan masuk melalui email sesuai

dengan email yang didaftarkan. Tampilan

auth token pada kontak masuk email dapat

dilihat pada gambar 19 di bawah ini :

Gambar 19 Tampilan Auth Token Blynk Pada

Email

Sumber : Author

5. Setelah auth token diterima yang pada email

yang sudah didaftarkan yang terdapat pada

gambar 19 di atas langkah selanjut nya

masukan kode auth token yang terdapat pada

email kedalam skecth program arduino IDE.

Auth token blynk pada skecth program

arduino IDE dapat dilihat pada gambar 20 di

bawah ini :

Gambar 20 Tampilan Auth Token Blynk Pada

Skecth Program Arduino IDE

Sumber : Author

6. Seting tampilan aplikasi Blynk sesuai

dengan kebutuhan pasang widget box untuk

pengontroran, monitoring, notifikasi dan

sebagainya yang ingin dipergunakan.

Tampilan widget box pengontrolan dan

notifikasi aplikasi Blynk dapat dilihat pada

gambar 21 di bawah ini :

Gambar 21 Tampilan Pengontrolan dan Notifikasi

Aplikasi Blynk

Sumber : Author

7. Setelah semua widget box yang dibutuhkan

terpasang, tekan tombol Play untuk

berinteraksi dengan mikrokontroler ATMega

328p yang sudah terkoneksi jaringan

internet.

IV PENGUJIAN DAN DATA ANALISIS

4.1 Data Hasil pengujian

Untuk mengetahui kinerja dari alat yang

telah dibuat, maka dilakukan pengukuran yang

bertujuan untuk untukmengetahui kinerja dari

pengoperasian semua sistem apakah telah sesuai

dengan spesifikasi alat yang dibuat.

4.1.1 Pengukuran tegangan rangkaian catu daya

(power supply)

Pengujian tegangan catu daya atau power

supply pengujian ini dilakukan guna mengetahui

tegangan kerja pada catu daya tersebut. Pengujian

dilakukan pada output power supply yang akan

mesuplai daya pada mikrokontroler ATMega 328p,

pengujian catu daya ini dilakukan tanpa beban,

dilakukan sebanyak 10 kali pengukuran. Berikut

tabel 1 hasil pengukuran regulasi teangan

rangkaian catu daya tanpa beban menggunakan

multimeter :

Tabel 1 Hasil Pengukuran Catu Daya

4.1.2 Pengukuran tegangan rangkaian modul

Wi-Fi ESP8266 Pengukuran dan analisa modul Wi-Fi

ESP8266, pada pengukuran modul Wi-Fi ESP8266

pada alat yang dibuat ini diberi suplai tegangan

sebesar 3,3 V DC, dilakukan sebanyak 10 kali

pengukuran. Berikut hasil pengukuran regulasi

tegangan rangkaian modul Wi-Fi ESP 8266 dapat

dilihat pada tabel 2 di bawah ini :

Tabel 2 Hasil Pengukuran Modul Wi-Fi Esp8266

Perco-

baan

Objek

yang

diukur

Hasil Pengukuran Rata-rata

(Volt) Output (VDC)

1

Power

Supply

5 V DC

5,01

5,01

2 5,01

3 5,02

4 5

5 5

6 5

7 5,02

8 5,02

9 5

10 5,02

9 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan

4.1.3 Pengukuran dan analisa rangkaian driver

motor stepper a. Pengukuran rangkain driver motor stepper

pada pengukuran rangkaian motor stepper

membutuhkan suplai tegangan yang

dibutuhkan sebesar 5 Volt DC, pengukuran

rangkaian motor stepper ini sendiri terdari 2

driver motor stepper yang berfungsi sebagai

pensuplai daya sekaligus pengatur putaran

pada motor stepper. Hasil pengukuran tegangan

rangakain dua driver motor stepper dapat dilihat

pada tabel 3 dan 4 di bawah ini : Tabel 3 Hasil Pengukuran Tegangan Driver Motor

Stepper 1 (Satu)

Tabel 4 Hasil Pengukuran Tegangan Driver Motor

Stepper 2 (Dua)

b. analisa driver motor stepper

Pengjian driver motor stepper ini dilakukan untuk

dua driver yang digunakan sehingga cara kerja dari

masing-masing driver dapat dikiketahui sesuai

fungsinya.

1. driver stepper 1 yang terhubung dengan

mikrokontroler 1 serta terhubung dengan sensor

Fingerprint (sidik jari) sebagai akses utama

yang digunakan untuk masuk dan membuka

pintu, sehingga driver stepper 1 ini selalu

berada pada posisi on sejak awal sistem

dinyalakan.

2. driver stepper 2 terhubung dengan

mikrokontroler 2 serta terhubung dengan

pengendalian smartphone yang terkoneksi

internet of things, driver 2 ini sendiri bekerja

apabila pengendalian membuka dan menutup

pintu dilakakuan menggunkan aplikasi blynk

yang terpasang pada smartphone dengan cara

menekan button pada aplikasi blynk yang akan

membuat driver 2 berada pada posisi on.

4.1.4 Pengukuran, pengujian dan analisa sensor

fingerprint a. Pengukuran dan analisa sensor fingerprint

pada pengukuran sensor fingerprint ini, nilai

tegangan yang digunakan sebesar 5 Volt DC yang

sumbernya berasal dari output mikrokotroler,

pengukuran dilakukan pada output mikrokontoler

yang digunakan sebagai suplai tegangan sensor

fingerprint. Berikut pengukuran tegangan

rangkaian sensor fingerprint dapat dilihat pada

tabel 5 di bawah ini :

Tabel 5 Hasil Pengukuran Tegangan Sensor

Fingerprint

Perco-

baan

Objek

yang

diukur

Hasil Pengukuran Rata-rata

(Volt) Output (VDC)

1

Modul

Wi-Fi

Esp628

8

3,3 V

DC

3,28

3,28

2 3,29

3 3,28

4 3,29

5 3,29

6 3,28

7 3,29

8 3,27

9 3,27

10 3,29

Perco-

baan

Objek

yang

diukur

Hasil Pengukuran Rata-rata

(Volt) Output (VDC)

1

Driver

motor

stepper

Satu

5 V DC

5

4,99

2 5

3 4,99

4 5

5 4,99

6 5

7 4,98

8 4,99

9 5

10 4,98

Perco-

baan

Objek

yang

diukur

Hasil Pengukuran Rata-rata

(Volt) Output (VDC)

1

Driver

motor

stepper

dua

5 V DC

4,99

4,99

2 5

3 5

4 4,99

5 5

6 4,99

7 5

8 4,98

9 4,99

10 5

10 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan

b. Pengujian dan analisa sensor fingerprint

Pada pengujian sensor fingerprint ini

berdasarkan kondisi sidik jari yang berbada-beda

baik yang sudah tersimpan maupun belum

tersimpan serta penginputan data sidik baru,

sehingga diharapkan nantinya dapat menyimpulkan

kondisi sistem dan kepekaan sensor fingerprint

terhadap sidik jari yang sudah didaftarkan dengan

sidik jari yang belum didaftarkan.

1. Pengujian sidik jari yang sudah terdaftar

Sidik jari yang sudah didaftarkan digunakan

sebagai akses masuk dan membuka pintu ini

dilakuakan menggukan sidik jari penulis dengan

menggunakan sidik jari yang berbada yang

dilakukan sebanyak 6 kali percobaan. Langkah

pengujian dengan cara menepel sidik jari yang

sudah terdaftar pada area sensor fingerprint

dengan cacatan kondisi pintu dalam keadaan

tertutup. Sehingga jika sensor fingerprint

berhasil mengidentifikasi dan membaca sidik

jari tersebut maka sistem akan mengirim data

pada LCD yang akan menampilkan tulisan

“akses diterima” dan motor stapper aktif

sehingga pintu akan terbuka, serta melakukan

pengukuran waktu yang dibutuhkan oleh sistem

dalam membaca sidik jari tersebut. Berikut data

hasil pengujian kepekaan sensor fingerprint

membaca sidik jari pada tabel 6 di bawah ini :

Tabel 6 Data Hasil Pengujian Sidik Jari Terdaftar NO Jari yang

digunakan

Status Waktu

pembacaan

1. Ibu jari kanan Diterima 1,3 detik

2. Jari telunjuk kanan Diterima 1,5 detik

3. Ibu jari kiri Diterima 2 detik

4. Jari tengah kiri Diterima 1,5 detik

5. Jari manis kiri Diterima 2 detik

6. Jari kelingking Diterima 3 detik

Pada tabel 6 menjelaskan hasil dari

pengujian sensor fingerprint pada saat sidik jari

ditempelkan pada sensor fingerprint, kecepatan

membaca data sidik jari yang telah tersimpan

dari enam kali percobaan, sensor fingerprint

dalam satu kali mengidentifikasi sidik jari

membutuhkan rentang waktu 1,3 sampai

dengan 3 detik.

2. Pengujian sidik jari yang belum terdaftar

Pada pengujian sidik jari yang belum

didaftarkan ini menggunakan sidik jari penulis

dengan menggunakan sidik jari yang berbeda

dilakuakan sebanyak 2 kali percobaan. Jika

sensor fingerprint berhasil mengidentifikasi dan

membaca sidik jari tersebut maka sistem akan

mengirim data pada LCD yang akan

menampilkan tulisan “sidik jari tidak cocok”

dan pintu akan tetep tertutup dan malakukan

pengukuran waktu sistem dalam

mengidentifikasi sidik jari yang tidak terdaftar.

Berikut data hasil pengujian sidik jari yang

tidak dikenal pada tebel 7 di bawah ini :

Tabel 6 Data Hasil Pengujian Sidik Jari Tidak

Terdaftar No Jari yang

digunakan

Status Waktu

pembacaan

1. Jari tengah kanan Ditolak 1.5 detik

2. Jari manis kanan Ditolak 1.3 detik

Pada tabel 7 menjelaskan hasil dari

pengujian sensor fingerprint dalam kecepatan

membaca sidik jari yang belum didaftarkan

dari dua kali percobaan yang dilakuakan, sensor

fingerprint dalam mengidentifikasi

membutuhkan rentang waktu 1,3 sampai

dengan 1,5 detik.

3. Pengujian pendaftaran sidik jari baru

Pengujian pendaftaran sidik jari

menggunkan sidik jari penulis dengan

menggunakan sidik jari yang berbeda dilakukan

sebanyak 2 kali percobaan. Langkah percobaan

dengan cara menempelkan sidik jari yang ingin

ditaftarkan pada area sensor fingerprint

kemudian tekan push button yang sudah

dirancang untuk menginput data sidik jari baru

selama 1 detik. Sehingga jika sidik jari berhasil

berhasil didaftarkan maka layar LCD akan

menampilkan info “lepas kan sidik jari”

kemudian lepaskan sidik jari dan LCD akan

menampilkan info “scan finger” setelah 1 detik

maka LCD akan menampilkan info “sidik jari

disimpan”. Berikut data hasil pendaftaran sidik

jari dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini :

Tabel 8 Data Hasil Pengujian Pendaftaran Sidik

Jari

Perco-

baan

Objek

yang

diukur

Hasil

Pengukuran Rata-rata

(Volt) Output (VDC)

1

Sensor

fingerpr-

int

5 V DC

4,95

4,94

2 4,94

3 4,94

4 4,95

5 4,95

6 4,94

7 4,94

8 4,93

9 4,93

10 4,93

11 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan

NO Jari yang

digunakan

Status Waktu yang

dibutuhkan

1 Jari manis

kanan

Sidik jari

disimpan

5 detik

2 Jari kelingking

kanan

Sidik jari

disimpan

7 detik

Pada tabel 8 diatas menjelaskan hasil

pengujian pendaftaran sidik jari waktu yang

dibutuhkan untuk menyimpan data sidik jari,

dari dua kali hasil pengujian dibutuhkan waktu

selama 5 - 7 detik untuk satu kali pendaftran

sidik jari sampai dengan data sidik jari

tersimpan.

4.1.5 Perhitungan regulasi tegangan pada

komponen

Dari hasil pengukuran komponen

menggunkan multimeter didapatkan hasil

perhitungan regulasi tegangan dengan

menggunakan persamaan VR=𝑉𝑟−𝑉𝑠

𝑉𝑟 𝑥 100%

dengan suplai tegangan yang diukur pada

komponen sebesar 3.3 V DC dan 5 V DC. Hasil

perhitungan ragulasi tegangan dapat dilihat pada

tabel 9 di bawah ini :

Tabel 9 Hasil Perhitungan Regulasi Tegangan

Komponen NO Komponen Tegangan

suplai

Hasil ukur

rata-rata

Persentase

regulasi

1 Power supply 5 Volt DC 5,01 -0,2%

2 Esp8266 3,3 Volt

DC 3,28 0,6%

3 Relay 1 5 Volt DC 4,98 0,4%

4 Relay 2 5 Volt DC 4,99 0,2%

5 Relay 3 5 Volt DC 4,99 0,2%

6 LCD 5 Volt DC 4,97 0,6%

7 Driver

Stepper 1 5 Volt DC 4,99 0,2%

8 Driver

Stepper 2 5 Volt DC 4,99 0,2%

9 Sensor sidik

jari 5 Volt DC 4,94 1,2%

10 Limit swicth 5 Volt DC 4,97 0,6%

4.2 Pengujian modul Wi-Fi dengan aplikasi

blynk

Pada alat ini modul wi-fi ESP8266

digunakan untuk menerima perintah jarak jauh

melalui Smartphone (remote control) :

menggunakan jaringan internet melalui aplikasi

BLYNK. Berikut kode program untuk

menghubungkan jaringan Wi-Fi ke ESP8266

dengan menggunkan jaringan internet dan

terkoneksi dengan aplikasi blynk dapat dilihat pada

gambar 22 di bawah ini :

Gambar 22 Kode Program Unggahan Koneksi

Blynk Menggunakan ESP8266

Sumber : Author

Pada gambar 22 diatas dapat dilihat data

unggahan modul Wi-Fi ESP8266, agar terkoneksi

dengan hotspot yang terhubung dengan jaringan

internet dan terkoneksi dengan aplikasi blynk.

Setelah Wi-Fi terkoneksi dengan ESP8266 maka

otomatis access yang dilakukan pada sensor

fingerprint baik data sidik jari yang sudah

tersimpan atau yang belum tersimpan akan akan

masuk notifikasi kepada smartphone baik melalui

aplikasi blynk atau melalui pesan email serta

mengontrol untuk membuka pintu dan menutup

pintu. Berikut tampilan pengendalian pintu aplikasi

blynk pada smartphone dapat dilihat pada gambar

23 di bawah ini :

Gambar 23 Pengendalian Pintu Menggunakan

Aplikasi Blynk Pada Smartphone

Sumber : Author

Pengujian pengiriman notifikasi

pemberitahuan, pengujian ini dilakukan untuk

menghitung waktu pengiriman notifikasi melalui

aplikasi blynk dan email yang dikirim dari Blynk

server yaitu [email protected] ke aplikasi blynk

yang digunakan serta ke email penerima yaitu

[email protected]. Hasil rata-rata

perhitungan waktu pengiriman dapat dilihat pada

tabel 10 di bawah ini :

Tabel 10 Data Hasil Waktu Pengiriman Notifikasi

Email dan Aplikasi Blynk

12 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan

Pengujian

Waktu Penerimaan

Email (detik)

Waktu Penerimaan

Aplikasi Blynk (detik)

Orang

yang

dikenal

Orang

yang tidak

dikenal

Orang yang

dikenal

Orang yang

tidak

dikenal

1 2 2 1,5 2

2 2,5 3 1,5 1,5

3 2 3 2 1,5

4 2,5 2 2 2

5 2,5 2,5 1,5 2

Dari hasil pengukuran waktupenerimaan

email dan aplikasi blynk pada tabel 10 diatas

diperoleh waktu untuk setiap kali pengiriman

melalui email 2 sampai 3 detik, sedangkan waktu

pengiriman melalui aplikasi blynk 1,5 samapai 2

detik untuk setiap kali pengiriman. Cepat atau

lambatnya proses waktu pengiriman email bisa di

sebabkan masalah sinyal atau gangguan server dari

internet, sehingga data real time akan terlambat

diterima.

4.2 Pengujian Sistem Keseluruhan

Pengujian ini dilakukan berdasarkan

simulasi kerja alat secara keseluruhan. Data yang

diambil adalah data dari setiap nilai rata-rata pada

masing-masing pengujian. Pengujian awal

dilakukan saat alat dihidupkan dari posisi off

menjadi on, arus listrik yang masuk dari sumber

PLN akan diubah menjadi tegangan DC dan akan

disalurkan ke setiap komponen sesuai dengan

kebutuhan, Keluaran 5 Volt DC digunakan untuk

rangakaian mikrokontroler Atmega328p, Accses

point dan motor. Sedangkan keluaran 3.3 Volt DC

digunakan untuk modul Wi-Fi Esp8266.

Ketika alat dihubungkan dengan sumber

maka semua sistem siap untuk berjalan, dan

display LCD akan memberikan informasi data

bahwa sistem sudah siap untuk digunakan. Bila ada

yang mengakses sidik jari pada sensor fingerprint

dengan data yang sudah tersimpan, maka display

LDC akan menampilkan info bahwa akses diterima

kemudian pintu akan terbuka dan notifikasi

pemberitahuan akan diterima aplikasi blynk dan

email, selanjut nya setelah beberapa detik saat

pintu menyentuh limit switch maka pintu akan

tertutup kembali. Namun bila yang mengakses

sidik jari dengan data yang belum tersimpan,

dispaly LCD akan menampilkan info sidik jari

tidak cocok, pintu akan tetap tertutup dan notifiksi

pemberitahuan akan diterima aplikasi blynk dan

email dengan notifikasi “orang yang tidak dikenal

mencoba masuk”.

Pada saat pengendalian membuka dan

menutup pintu menggukan aplikasi blynk dengan

cara menekan tombol button yang telah diseting

pada tampilan aplikasi blynk pada smartphon yang

digunakan.

V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan pengujian dan analisa,

selanjutnya dapat diperoleh kesimpulan yaitu

sebagai berikut :

1. Dari hasil pengukuran catu daya tanpa beban

menggunakan multimeter didapat tegangan

rata-rata sebesar 5,01 Volt DC dengan

perhitungan tegangan regulasi sebesar -

0,2%, terjadi peningkatan tegangan sebesar

0,01 Volt DC, tegangan tersebut masih baik

untuk digunakan sebagai suplai tegangan

mikrikontroler ATMega328p dan semua

komponen yang membutuhkan suplai

tegangan kerja sebesar 5 Volt DC

2. Dari hasil pengujian sensor fingerprint

dalam mengidentifikasi sidik jari yang sudah

tersimpan atau yang belum tersimpan

membutuhkan waktu sekitar 1,3 - 3 detik

sedangkan untuk melakukan pendaftaran

sidik jari samapai dengan tersimpan

dibutuhkan waktu 5-7 detik. 3. Pengujian pengendalian dan notifikasi

menggunakan aplikasi blynk pada

samartphone menggunakan jaringan internet

dengan bantuan modul ESP8266 yang

terpasang, dapat berjalan dengan baik

selama terhubung dengan koneksi internet

dan dengan ping jaringan internet yang baik

serta setabil.

4. Dari hasil pengujian keseluruhan sistem

berjalan dengan baik bila dilakukan akses

menggunakan sensor fingerprint dengan

sidik jari yang sudah tersimpan maka display

LCD akan menampilkan info akses diterima,

dan bila dilakukan akses dengan sidik jari

yang belum tersimpan maka display LCD

akan menampilkan info sidik jari tidak

cocok.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian dalam

pembuatan alat maka saran untuk pengembangan

alat sebagai berikut :

1. Dalam perancangan alat yang dibuat aplikasi

blynk yang digunakan hanya untuk

pengendalian dan notifikasi dapat

dikembangkan untuk lebih banyak parameter

dalam aplikasi blynk yang digunakan bisa

ditambahkan monititoring pada alat dengan

memasang smart CCTV yang bisa

dimonitoring dari jarak jauh menggunakan

akses internet

13 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan

2. Penambahan sistem manual adalam

membuka pintu agar bila terjadi pemadaman

listrik pintu tetap bisa menjadi akses sebagai

tempat untuk masuk dan keluar atau

pemasangan back up daya untuk menjaga

sistem pengaman pintu fimgerprint yang

dibuat tetap bisa dioprasikan meski terjadi

pemadaman listrik

3. Agar dapat menggunakan satu

mikrokontroler untuk pengolah data dan

sistem agar biaya yang dikeluarkan dapat

lebih terjangkau.

DAFTAR PUSTAKA

Arafat, S.Kom, M.Kom. 2016. Sistem Pengaman

Pintu Rumah Bersasis Internet of Things

(IoT) Dengan ESP8266. Technologia Vol.7

No.4 263-265.

Budiharto, Widodo. 2005. Perancangan Sistem

dan Aplikasi Mikrokontroler. PT.Elex

Media Komputindo. Jakarta.

Dedy Nawali, Erixon. 2015. Rancang Bangun Alat

Penguras dan Pengisi Tempat Minum

Ternak Ayam Berbasis Mikrokontroler

Atmega 16. E-Journal Teknik Elektro dan

Komputer Vol.4 No.7 26-27.

Efendi, Yoyon. 2018. Internet of Things (IoT)

Sistem Pengendalian Lampu Menggunakan

Raspberry PI Berbasis Mpbile. Jurnal

Ilmiah Ilmu Komputer Vol.4 No.1. 20.1

32-33.

El Anwar, Yogie. 2015. Prototype Penggerak Pintu

Pagar Otomatis Berbasis Arduino Atmega

328p Dengan Sensor Sidik Jari. E-Journal

Rekayasa dan Teknologi Elektro Vol.9

E. Yuliza and T. U. Kalsum. 2015. Alat Keamanan

Pintu Brankas Berbasis Sensor Sidik Jari

Dan Passoword Digital Dengan

Menggunakan Mikrokontroler Atmega 16.

J. Media infotama, vol. 11, no. 1, pp. 1–10.

Hasan, Basri. 1990. Sistem Distribusi Listrik.

Jakarta : ISTN.

H. Jusuf, A. Azimah, and Winarsih. 2013.

Pengembangan Aplikasi Sistem Absensi

Dosen dengan Menggunakan Fingerprint (

Sidik Jari Digital ) di Universitas Nasional.

Rekayasa Teknol., vol. 5, no. 1, pp. 3–8

Ingole, M. A. N. 2016. Arduino based Solar

Tracking System. International Conference

on Science and Technology for

Suistainable Development. ISSN. 2348-

8549. 61-66.

Kadir, Abdul. 2012. Panduan Praktis Mempelajari

Aplikasi Mikrokontroler Dan

Pemrogramannya Menggunakan Arduino.

Yogyakarta : ANDI.

Luman Tobing, Sendro. 2015. Rancang Bangun

Pengaman Pintu Menggunakan Sidik Jari

dan Smartphone Android Berbasis

Mikrokontroler. Universitas Tanjung

Pontianak. Kalimantan Barat.

Prakasa, G. N. 2017. Prototipe Kunci Pintu

Menggunakan Motor Stepper Berbasis

Arduino Mega 2560 Dengan Perintah

Suara Pada Android. Universitas Lampung.

Bandar Lampung.

Purwanto, Eko 2015. Implementasi Jaringa

Hotspot dengan Menggunakan Router

Mikroti Sebagai Penunjang Pembelajaran.

Surakarta : STMIK Duta Bangsa.

Rusmadi, Dedy. 2007. Mengenal Teknik

Elektronika. Bandung : PIONIR JAYA.

Sasmoko, Dani. 2017. Implementasi Penerapan

Internet Of Things (IoT) Pada

MonitoringInfus Menggunakan Esp8266

dan Web untuk Berbagi Data. Jurnal

Ilmiah Informatika Volume. 2 No.1. 91-92.

Sukamto, Deni. 2015. Internet Of Things Metode

dan Implementasi. Universitas AKAKOM.

Yogyakarta.

Suprapto. 2012. Aplikasi dan Pemrograman

Mirokontroler AVR. Yogyakarta : UNY

Press.

PENULIS

1. Asep Syaifuddin, ST. Alumni (2019)

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas

Teknik Universitas Pakuan Bogor. E-mail :

[email protected]

2. Prof. Dr. Ir. H. Didik Notosudjono, M.Sc.

Staf Dosen Program Studi Teknik Elektro,

Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor.

E-mail : [email protected]

3. Dimas Bangun Fiddiansyah, ST., MSEE

Staf Dosen Program Studi Teknik Elektro,

Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor.

E-mail : [email protected]