Upload
khangminh22
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
RANCANG BANGUN MINIATUR PENGAMAN PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN
SIDIK JARI BERBASIS INTERNET of THINGS (IoT)
Oleh:
Asep Syaifuddin¹, Didik Notosudjono², Dimas Bangun Fiddiansyah3
ABSTRAK
Tindak kriminal perampokan sangat membuat warga masyarakat resah, khususnya di daerah
perkotaan. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghindari tindak kriminal perampokan pada
rumah maupun kantor, seperti menyewa pertugas keamanan seperti satpam untuk berjaga-jaga. Tentu hal
ini akan menambah pengeluaran biaya perbulannya. Seringkali kita melihat kejadian perampokan rumah
maupun kantor masuk melalui jalur pintu dan jendela, untuk jalur jendela dapat diatasi dengan
memasang trailis besi, sedangkan untuk jalur pintu sedikit sulit karena lebar pintu yang terlalu besar serta
merupakan akses utama masuk dan keluarnya orang. Untuk memaksiamalkan keamanan untuk rumah
tinggal, perlu suatu metode yang dapat diimplemenasikan dengan menggunakan pengaman pintu
otomatis menggunakan sidik jari. Salah satu upaya untuk meningkatkan keamanan rumah tinggal yaitu
menggunakan senssor fingerprint sebagai akses untuk membuka pintu, mikrokontroler Atmega328p
menjadi penyimpan logika perintah pada sistem, motor stepper sebagai penggerak untuk membuka dan
menuntup pintu dan modul Esp8266 sebagai modul Wi-Fi yang menghubungkan komponen pralatan
menggunkan jaringan internet dengan Aplikasi blynk yang digunakan segai pengontrolan jarak jauh serta
notifikasi pemberitahuan akses masuk rumah dengan konsep Internet of Things (IoT).
Kata kunci : Fingerprint, mikrokontroler, Atmega 328p, Motor Stepper, Blynk, Internet of Thinmgs,
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dari aktivitas yang dilakukan seharian,
hampir sebagian besar dilakukan diluar rumah. Hal
ini terjadi di setiap kota-kota besar. Oleh karena
itu, untuk jam-jam kerja dapat dipastikan bahwa
pasti banyak rumah kosong ditinggal pergi
penghuninya. Terlebih lagi untuk musim liburan
lebaran, natal, atau tahun baru. Rumah kosong
tersebut menjadi sasaran empuk para pencuri,
terutama rumah tanpa sistem keamanan yang
memadai. (Sumber : Arafat, S.Kom, M.Kom. 2016)
Seringkali kita melihat kejadian perampokan
rumah maupun kantor masuk melalui jalur pintu
dan jendela, untuk jalur jendela dapat diatasi
dengan memasang trailis besi, sedangkan untuk
jalur pintu sedikit sulit karena lebar pintu yang
terlalu besar serta merupakan akses utama masuk
dan keluar nya orang. (Sumber : Sandro Lumban
Tobing. 2015)
Saat ini tingkat keamanan kunci pintu yang
ada dipasaran sudah dapat dikatakan tidak aman
lagi. Dengan bermodalkan 2 kawat seseorang dapat
membukan kunci pintu dengan mudah hanya dalam
hitungan menit saja. Disinilah awal dari
permasalah tersebut, sistem keamanan kunci yang
lemah. Penerapan teknologi elektronika sebagai
salah satu solusi diangap paling relevan untuk di
terapkan, dengan merancang prototype penggerak
pintu otomatis menggunakan sensor sidik jari
(fingerprint), terhubung dengan kontrol dari
smartphone android. (Sumber : Sandro Lumban
Tobing. 2015) (Sumber : Yogi El Anwar. 2015)
Dengan adanya sistem pengamanan pintu otomatis
pintu dapat di buka dan di monitoring dari mana
saja dengan menggunakan data internet sebgai
koneksi jaringan nya, dengan sistem internet of
thing (IoT). (Sumber : Arafat, S.Kom, M.Kom.
2016) Karena IoT merupakan konsep yang
bertujuan untuk memperluas manfaat dan
konektivitas internet yang tersambung secara terus
menerus, Sistem keamanan berfungsi memberikan
informasi yang terjadi di dalam rumah. IoT
membuat perangkat dapat berkomunikasi seperti
mengirim dan menerima data. (Sumber : Yoyon
Evendi. 2018)
Judul alat ini merupakan pengembangan dari
alat sebelum nya yaitu Rancang bangun pengaman
pintu menggunakan sidik jari (fingerprint) dan
smartphone android berbasis mikrokontroler
atmega8, yang menjadi pengembangan yaitu pintu
bekerja secara otomatis menggunakan motor
stepper, pengontrolan pintu serta monitoring yang
2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
dapat dilakukan menggunakan sistem IoT.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka
penulis membuat sebuah alat yaitu “Rancang
Bangun Miniatur Pengaman Pintu Otomatis
Menggunkan Sidik Jari berbasis Internet of Things
(IoT)”. (Sumber : Sandro Lumban Tobing. 2015)
1.2 Maksud dan Tujuan
Perancangan alat ini bertujuan untuk
membuat sebuah alat yang dapat meningkatkan
keamanan rumah tinggal khusus nya untuk
pengaman pintu otomatis dengan menggunakan
sidik jari (fingerprint), mikrokonroler Atmega328
dan motor stepper berbasis Internet of Things
(IoT).
II. TEORI DASAR
2.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler merupakan terobosan dalam
teknologi mikrokomputer yang digunakan untuk
menangani sebuah aplikasi tertentu. Perbedaan
mikrokontroler dan mikrokomputer terletak pada
RAM dan ROM. Pada komputer memiliki RAM
dan ROM yang besar sedangkan mikrokontroler
RAM dan ROM terbatas. Mikrokontroler terdiri
dari ALU (Arithmetic Logical Unit), CU (Control
Unit), PC (Program Counter), SP (Stack Pointer)
register dan timer, cara kerja mikrokontroler
sebenarnya membaca dan menulis data. Sekedar
contoh, bayangkan saat mulai belajar membaca dan
menulis, ketika sudah bisa melakukan hal itu maka
bisa membaca tulisan apapun dengan baik di buku,
cerpen, artikel dan sebagainya, andapun bisa pula
menulis hal-hal sebaliknya. Begitu pula jika sudah
mahir membaca dan menulis data maka dapat
membuat program untuk membuat suatu sistem
pengaturan otomatik menggunakan mikrokontroler
yang di inginkan. (Budiarto, 2005)
Mikrokontroler merupakan komputer di
dalam chip yang digunakan untuk mengontrol
peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi
dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa
disebut “pengendali kecil” dimana sebuah sistem
elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan
komponen-komponen pendukung seperti IC TTL
dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya
terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler.
(Suprapto, 2012 :15-17)
Bentuk fisik chip mikrokontroler dapat
dilihat pada gambar 1 di bawah ini :
Gambar 1 Bentuk Fisik Chip Mikrokontroler
Sumber : kelas elektro. 2016
2.2 Mikrokontroler Atmega328p
ATMega 328p adalah mikrokontroler
keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur
RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang
dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat dari
pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set
Computer), Atmega328p memiliki 130 macam
instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam
satu siklus clock, 32 x 8-bit register serba guna,
Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16
MHz, 32 KB Flash memory dan pada arduino
memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari
flash memori sebagai bootloader, Memiliki
EEPROM (Electrically Erasable Programmable
Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat
penyimpanan data semi permanent karena
EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun
catu daya dimatikan, Memiliki SRAM (Static
Random Access Memory) sebesar 2KB, Memiliki
pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya
PWM (Pulse Width Modulation) output,
Master/Slave SPI Serial interface, serta memiliki
arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori
untuk kode program dan memori untuk data
sehingga dapat memaksimalkan kerja dan
parallelism. (Budiarto, 2005)
Pemetaan pin ATMega 328p dapat dilihat
pada gambar 2 di bawah ini :
Gambar 2 Pemetaan Pin ATMega 328p
Sumber : arduino. 2019
2.3 Software Arduino IDE
Software arduino IDE adalah suatu software
yang khusus digunakan untuk memprogram
mikrokontroler bermerek arduino.( Kadir. 2012; 19-
24) Untuk dapat menjalankan software arduino
IDE dapat dilakukan dengan cara mengklik ganda
logo arduino yang terdapat di folder C :
3 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
\Arduino\arduino-1.8.1. yang sudah di install
sebelumnya. Beberapa saat kemudian akan muncul
tampilan seperti terlihat pada gambar 3 di bawah
ini :
Gambar 3 Tampilan Jendela Software Arduino
IDE
Sumber : Abdul Kadir. 2012; 19-24
2.4 Power Supply
Catu daya merupakan bagian yang penting
dalam rangkaian elektronika karena berfungsi
sebagai sumber daya untuk mengaktifkan
rangkaian. Catu daya tersusun oleh transformator,
penyearah, kapasitor sebagai filter dan regulator
Tegangan bolak balik diturunkan nilainya oleh
tranformator kemudian disearahkan dengan
rangkaian dioda dan gelombang outputnya
diratakan dengan kapasitor. Setelah diratakan oleh
kapasitor, kemudian tegangan tersebut distabilkan
oleh komponen peregulasi tegangan. (Nawali.
2015)
Komponen-komponen dari power supply
diantaranya seperti transformator,dioda bridge, IC
regulator, kapasitor elco, resistor dan LED.
Adapun rangkaian penyearah catu daya
adaptor bridge Gambar 4 di bawah ini :
Gambar 4 Penyearah Sistem Jembatan (Bridge)
Sumber : Erixon Dedy Nawali. 2015
2.5 Driver Motor Stepper
Driver motor stepper digunakan sebagai
pengendali dari motor stepper. L298N merupakan
suatu IC tipe H-Bridge yang banyak digunakan
sebagai driver motor stepper dengan kemampuan
dapat mengendalikan beban induktif seperti motor
DC, motor stepper dan juga relay. Pada aplikasinya
dalam motor stepper L298N diguanakan sebagai
driver motor stepper yang berperan dalam
mengendalikan kecepetan dan juga arah dari
putaran motor. L298N dapat digunakan untuk
mengendalikan 2 buah motor yaitu bagian output A
dan B.
Sirkuit Rangkain Driver Motor L298N yang
ditunjukan pada gambar 5 di bawah ini :
Gambar 5 Sirkuit Rangkain Driver Motor L298N
Sumber : Ingole, 2016
2.6 Motor stepper
Motor stepper bekerja dengan mengubah
pulsa elektronik menjadi gerakan mekanik diskrit.
Motor stepper bergerak berdasarkan urutan pulsa
yang diberikan kepada motor oleh karena itu, agar
motor stepper dapat bergerak diperlukan
pengendali motor stepper yang berfungsi untuk
membangkitkan pulsa-pulsa secara periodik.
Motor stepper bipolar terdiri dari empat
kabel dan dua gulungan, dan tidak memiliki kran
tengah. Keuntungan dari tidak memiliki keran
tengah adalah arus bisa melewati keseluruhan
gulungan pada satu waktu, tidak hanya setengah
dari gulungan. Torsi yang dihasilkan sebanding
dengan pembagian arus lilitan terhadap jumlah
putaran. Penggunaan motor stepper bipolar tidak
boleh tertukar antara polaritas positif dan
negatifnya, agar arus koil dapat mengalir ke 2 arah.
(Prakasa, 2017)
rangkaian kontrol motor stepper bipolar
pada gambar 6 di bawah ini :
Gambar 6 Kontrol Motor Stepper bipolar
Sumber : Prakasa, 2017
2.7 Sensor Sidik Jari (Fingerprint)
Sidik jari atau fingerprint merupakan
perangkat elektronik yang sudah banyak digunkan
dalam mendeteksi jari setiap manusia dan sudah
banyak digunakan di berbagai tempat yang
bertujuan sebagai alat pengotrol maupun sebagi
pendeteksi dan pendataan manusia, karena pada
prinsipnya setiap manusia tidak terdapat sidik jari
yang sama sekalipun lahir dengan kembar. (Yuliza,
2015)
Pendeteksian sidik jari dilakukan dengan
menggunakan perangkat elektronik dan kemudian
dari hasil scanning sebelumnya disimpan dalam
4 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
bentuk format digital yang kemudian diteruskan
kedalam pemrosesan data dalam bentuk pola fitur
jari yang kemudian disimpan dalam memori
penyimpanan data base.
Pada saat identifikasi pola minutiae tersebut
kemudian dicocokkan dengan hasil scan sidik jari
dalam, alat absensi sidik jari maupun sensor sidik
jari digunakan untuk keperluan lain seperti akses
kontrol mempunyai beberapa teknik pembacaan
sidik jari.
bentuk fisik sensor fingerprint yang
ditunjukan pada gambar 7 di bawah ini :
Gambar 7 Bentuk Fisik Sensor Fingerprint
Sumber : H. Jusuf, 2013
2.8 Modul Wifi
Modul Wi-Fi yang digunakan sebagai
penghubung antara mikrokontroler dengan jaringan
internet adalah Modul ESP8266. Modul Wi-Fi
ESP8266 ini merupakan modul Wi-Fi dengan
harga ekonomis diproduksi oleh Espressif
perusahaan manufaktur berlokasi di Shanghai Cina.
Modul ini dapat menyambungkan rangkaian
elektronika dengan internet secara nirkabel karena
modul elektronika ini menyediakan akses ke
jaringan Wi-Fi secara transfaran dengan mudah
melalui interkoneksi serial (UART RX/TX). Modul
Wi-Fi ini bekerja pada catu daya 3-3,5 Volt.
Memiliki kelebihan yaitu kekuatan transmisi yang
mampu mencapai 100 meter, oleh karena itu modul
ini memerlukan koneksi arus yang cukup besar
sekitar 80 mA. (Arafat, 2016 ) bentuk fisik dan tipe modul Wi-Fi Esp8266
dapat dilihat pada gambar 8 di bawah ini :
Gambar 8 Bentuk Fisik dan Tipe Modul Wi-Fi
Esp8266 Sumber : Arafat, S.Kom, M.Kom,2016
2.9 Blynk
Blynk adalah platform baru yang
memungkinkan Anda untuk dengan cepat
membangun interface untuk mengendalikan dan
memantau proyek hardware dari iOS dan perangkat
Android. Setelah men-download aplikasi Blynk,
kita dapat membuat dashboard proyek dan
mengatur tombol, slider, grafik, dan widget lainnya
ke layar. Menggunakan widget, Anda dapat
mengaktifkan pin dan mematikan atau
menampilkan data dari sensor. Blynk sangat cocok
untuk antarmuka dengan proyek-proyek sederhana
seperti pemantauan suhu atau menyalakan lampu
dan mematikan dari jarak jauh. Blynk adalah
Internet layanan Things (IoT) yang dirancang
untuk membuat remote control dan data sensor
membaca dari perangkat arduino ataupun esp8266
degan cepat dan mudah. Blynk bukan hanya
sebagai "cloud IoT", tetapi blynk merupakan solusi
end-to-end yang menghemat waktu dan sumber
daya ketika membangun sebuah aplikasi yang
berarti bagi produk dan jasa terkoneksi. (Arafat,
2016 )
Perancangan Blynk terdiri dari 4 tahap yaitu
:
- Create New Project untuk membuat proyek
baru.
- Auth Token untuk mengirim autentikasi
Blynk token ke email untuk diterapkan pada
kode program.
- Widget box berfungsi untuk membuat
gauges yang akan digunakan.
User interface aplikasi Blynk sebagai antarmuka
monitoring atau pengendalian.(Kadir. 2012)
tampilan aplikasi/ platform Blynk dapat dilihat
pada gambar 9 di bawah ini :
Gambar 9 Tampilan Aplikasi Blynk
Sumber : Abdul Kadir. 2012
2.10 Internet Of Things
Internet of Things (IoT), merupakan sebuah
konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat
dari konektivitas internet yang tersambung secara
terus- menerus yang memungkinkan kita untuk
menghubungkan mesin, peralatan, dan benda fisik
5 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
lainnya dengan sensor jaringan dan aktuator untuk
memperoleh data dan mengelola kinerjanya
sendiri, sehingga memungkinkan mesin untuk
berkolaborasi dan bahkan bertindak berdasarkan
informasi baru yang diperoleh secara independen.
(Efendi. 2018)
Ide awal Internet of Things pertama kali
dimunculkan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999
di salah satu presentasinya. Kini banyak
perusahaan besar mulai mendalami Internet of
Things sebut saja Intel, Microsoft, Oracle, dan
banyak lainnya. Terdapat tiga elemen yang dapat
mendorong perkembangan teknologi IoT, elemen-
elemen tersebut diantaranya adalah :(Sukamto.
2015)
- Konektifitas, yaitu jaringan nirkabel yang
bertanggung jawab untuk menghubungkan
peralatan satu dengan peralatan yang
lainnya.
- People dan process, menjadi pengguna akhir
yang bertujuan untuk memproses dan
menghubungkan elemen satu dan elemen
kedua.
- Sensor dan peralatan mekanis untuk
menggerakkan atau mengontrol sebuah
mekanisme atau sistem (actuator). Dua alat
ini berfungsi sebagai penyedia informasi
digital.
Adapun arsitektur IoT dapat dilihat pada
gambar 10 di bawah ini :
Gambar 10 Arsitektur Jaringan Internet of Things
(IoT)
Sumber : Yoyon Efwndi. 2018
2.11 Jatuh Tegangan
Jatuh tegangan (voltage drop) merupakan
besarnya tegangan yang hilang pada suatu
penghantar. Jatuh tegangan pada saluran tenaga
listrik secara umum berbanding lurus dengan
panjang saluran, beban dan berbanding terbalik
dengan luas penampang penghantar. Besarnya
jatuh tegangan dinyatakan baik dalam persen atau
dalam besaran volt. Besarnya batas atas dan bawah
ditentukan oleh kebijakan perusahaan kelistrikan.
Dengan demikian jatuh tegangan (∆V)
adalah selisih antara tegangan penerima (Vr)
dengan tegangan kirim (Vs), maka jatuh tegangan
dapat dinyatakan sebagai berikut : (Basri. 1990)
∆V=(Vr)-(Vs)
Karena adanya resistansi pada penghantar maka
tegangan yang diterima (Vr) akan lebih dari
tegangan kirim (Vs), sehingga tegangan jatuh
merupakan selisih antara tegangan pada pangkal
pengirim (sending end) dan tegangan pada ujung
penerima (receiving end) tenaga lsistrik.
Tegangan jatuh relatif dinamakan regulasi
tegangan VR (voltage regulation) dan dinyatakan
dengan rumus :
VR=𝑉𝑟−𝑉𝑠
𝑉𝑟 𝑥 100%
Dimana :
Vs= tegangan pada pangkal pengirim
Vr= tegangan pada ujung penerima
III. PERANCANGAN ALAT
3.1 Umum
Secara garis besar perancangan alat yang
berjudul “Rancang Bangun Miniatur Pengaman
Pintu Otomatis Menggunakan Sidik Jari Berbasis
Internet of Things (IoT)” ini, dibagi menjadi 2
bagian perancangan perangkat keras (hardware)
dan perancangan perangkat lunak (software).
Perancangan alat dimulai dengan membuat
program mikrokontroler dengan tipe ATMEGA
328p yang berfungsi sebagai pengolah data
(processor) dan pengontrolan dari keseluruhan
sistem. Yang kemudian dihubungkan pada
rangkaian catu daya (power supply) yang fungsi
nya untuk mensuplai listrik DC kesemua sistem
pada alat, modul ESP6288 yang dipasang pada
mikrokontoler ATMega 328p berfungsi sebagai
penghubung jaringan internet pada mikrokontroler
ATMega 328p.
Dalam perancangan alat ini, juga
menggunakan sensor fingerprint sebagai accesss
untuk membuka pintu yang akan ditampilkan pada
layar LCD, dan LCD (liquid crystal display)
berfungsi untuk menampilkan hasil dari access
fingerprint sebagai orang yang dikenal atau orang
yang tidak dikenal. Motor stepper yang berfungsi
sebagai penggerak pintu otomatis akan bekerja dan
menggerakan pintu/membuka pintu bila orang
yang meng access sidik jari yang datanya telah
tersimpan (orang yang dikenal).
Blok diagram sistem perancangan dapat
dilihat pada gambar 11 di bawah ini :
6 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
Gambar 11 Blok Diagram Sistem Perancangan
Sumber : Author
3.2 Flow Chart Diagram
Secara garis besar perancangan sistem
pengaman pintu otomatis menggunakan fingerprint
menggunakan mikrokontroler ATMega328p sebgai
kontrol utama yang berfungsi untuk mengatur
kinerja seluruh komponen pada sistem yang
terpasang. Berikut flow chart diagram dari rancang
bangun miniatur pengaman pintu otomatis
menggunakan sidik jari berbasis internet of things
(IoT). Pada gambar 12 di bawah ini :
Gambar 12 Flow Chart Diagram
Sumber : Author
3.3 Perancangan Perangkat Keras
(Hardware)
Dalam perancangan hardware ini, jenis
mikrokontroler yang digunakan pada sistem ini
adalah mikrokontroler ATMega 328p, yang
memiliki 28 pin input dan output, yang terbagi
dalam 3 buah port yaiutu portB, port C, dan port D
dengan total pin input dan output yang dapat
digunakan sebanyak 23 pin, pada mikrokotroler
ATMega 328 ini terdapat 14 pin input/output
digital dan 6 pin input analog, perancangan
hardware ini terdiri dari perancangan sensor
fingerprint perancangan LCD perancangan motor
stepper penggerak pintu dan relay notifikasi.
3.3.1 Perancangan Rangkaian Sensor Fingerprint
Pada perancangan rangkaian sensor
fingerprint terdapat satu buah sensor fingerprint.
Sensor fingerprint ini berfungsi segai access untuk
membuka pintu, dengan port yang digunakan vcc,
graound, D2 dan D3. Sedangkan tegangan yang
disuplai dengan daya sebesar 5 Volt DC pada
rangkaian sensor fingerprint. Rangkain sensor
fingerprint dapat dilihat pada gambar 14 di bawah
ini :
Gambar 14 Rangkaian Sensor Fingerprint
Sumber : Author
3.3.2 Perancangan Rangkain Interkoneksi Modul
Wi-Fi
Pada rangkaian interkoneksi modul Wi-Fi
menggunakan mikrokontroler ATMega 328 dan
modul Wi-Fi ESP8266. Modul Wi-Fi ini berfungsi
sebagai prangkat tambahan mikrokontroler agar
dapat interkoneksi dengan internet dengan
membuat koneksi TCP/IP sekaligus sebagai
penggubung dengan mikrokontroller dengan
aplikasi BLYNK yang digunakan untuk alat yang
dibuat ini. Port yang digunakan pada board adalat
vcc, ground, Tx port D6 dan Rx menngunakan port
D7. Rangkaian interkoneksi modul Wi-Fi dapat
dilihat pada gambar 15 di bawah ini :
Gambar 15 Rangkaian interkoneksi modul Wi-Fi
Sumber : Author
3.3.3 Perancangan Rangkaian Motor Stepper
Rangkain motor stepper ini terdiri dari
beberapa komponen yaitu 2 buah mikrokontroler, 2
buah driver stapper dan motor stepper. Pada
rangkaian ini menggunakan 2 driver stapper untuk
masing-masing mikrokontoler, driver stepper
mikrokontroler 1 terhubung dengan komponen-
komponen yang dipergunakan segai access untuk
membuka dan menutup pintu seperti sensor
Fingerprint, limit switch serta push button.
Sedangkan driver stepper mikrokontroler 2
terhubung dengan aplikasi blynk yang
dipergunakan sebagai pengendali untuk membuka
7 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
pintu menggukan smartphone. Rangakain motor
stapper dapat dilihat pada gambar 16 di bawah ini :
Gambar 16 Rangkaian Motor Stepper
Sumber : Author
3.4 Perancangan Perangkat Lunak
(Software)
Dalam perancangan mikrokontroler untuk
sistem keamanan menggunakan mikrokontroler
ATMega 328p tidak hanya menggunakan
perancangan hardware adapun perancangan
software yang dilakukan agar dalam perancangan
alat ini berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
Langkah-langkah dalam memasukan
program dalam bahasa C ke software IDE Arduino.
1. Menjalankan software IDE arduino yang
terlah terinstal, dengan menjalankan sebuah
file bernama Arduino.exe pada lokasi
desktop layar komputer/laptop.
2. Setelah jendela tampilan awal terbuka,
dipilih tipe board arduino yang digunakan
karena yang digunakan adalah Arduino nano
processor ATMega 328p, maka dipilih Tools
– Board – Arduino Nano – processor –
ATMega 328p.
3. Setelah memilih papan arduino nano
processor ATMega 328p, proses selajut nya
masukan program yang telah disiapkan atau
buat program baru untuk mikrokontroller
tersebut kedalam jendela sofware arduino
IDE. Tampilan jendela edit program atau
membuat program baru sofware arduino IDE
dapat dilihat pada gambar 17 di bawah ini :
Gambar 17 Tampilan Jendela Edit Program Atau
Membuat Program Baru
Sumber : Author
3.5 Perancangan Aplikasi Blynk
Blynk adalah suatu aplikasi OS mobile yang
digunakan untuk android dan iOS yang berfungsi
sebagai pengendalian modul arduino,
mikrokontroler dan raspberry-pi. Untuk alat yang
dibuat ini aplikasi Blynk digunakan sebagai
kendali mikrokontroler ATMega 328p melalui
jaringan internet. Aplikasi Blynk ini sendiri
digunakan untuk mengontrol dan monitoring dari
dari jarak jauh, dengan catatan mikrokontroler
harus terhubung dengan jaringan internet dan ping
koneksi internet yang baik serta stabil. Berikut ini
adalah langkah-langkah untuk penggunaan aplikasi
Blynk :
1. Download aplikasi Blynk menggunakan
plyastore yang terpasang pada perangkat
android.
2. Langkah selanjut nya buka apliksi Blynk
yang telah terinstal pada smartphone login
untuk registrasi aplikasi Blynk.
3. Setelah login dan registrasi berhasil, lalu
new project kemudian berinama project
sesuai yang diinginkan pada kolam project
name lalu pilih hardware yang digunakan
arduino mega selanjutnya pilih conection
type Wi-Fi setelah semua langkah selesai
tekan create dan project siap diseting.
Tampilan new project dapat dilihat pada
gambar 18 di bawah ini :
Gambar 18 Tampilan Create New Project Blynk
Sumber : Author
8 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
4. Setelah pembuatan project selesai maka auth
token akan masuk melalui email sesuai
dengan email yang didaftarkan. Tampilan
auth token pada kontak masuk email dapat
dilihat pada gambar 19 di bawah ini :
Gambar 19 Tampilan Auth Token Blynk Pada
Sumber : Author
5. Setelah auth token diterima yang pada email
yang sudah didaftarkan yang terdapat pada
gambar 19 di atas langkah selanjut nya
masukan kode auth token yang terdapat pada
email kedalam skecth program arduino IDE.
Auth token blynk pada skecth program
arduino IDE dapat dilihat pada gambar 20 di
bawah ini :
Gambar 20 Tampilan Auth Token Blynk Pada
Skecth Program Arduino IDE
Sumber : Author
6. Seting tampilan aplikasi Blynk sesuai
dengan kebutuhan pasang widget box untuk
pengontroran, monitoring, notifikasi dan
sebagainya yang ingin dipergunakan.
Tampilan widget box pengontrolan dan
notifikasi aplikasi Blynk dapat dilihat pada
gambar 21 di bawah ini :
Gambar 21 Tampilan Pengontrolan dan Notifikasi
Aplikasi Blynk
Sumber : Author
7. Setelah semua widget box yang dibutuhkan
terpasang, tekan tombol Play untuk
berinteraksi dengan mikrokontroler ATMega
328p yang sudah terkoneksi jaringan
internet.
IV PENGUJIAN DAN DATA ANALISIS
4.1 Data Hasil pengujian
Untuk mengetahui kinerja dari alat yang
telah dibuat, maka dilakukan pengukuran yang
bertujuan untuk untukmengetahui kinerja dari
pengoperasian semua sistem apakah telah sesuai
dengan spesifikasi alat yang dibuat.
4.1.1 Pengukuran tegangan rangkaian catu daya
(power supply)
Pengujian tegangan catu daya atau power
supply pengujian ini dilakukan guna mengetahui
tegangan kerja pada catu daya tersebut. Pengujian
dilakukan pada output power supply yang akan
mesuplai daya pada mikrokontroler ATMega 328p,
pengujian catu daya ini dilakukan tanpa beban,
dilakukan sebanyak 10 kali pengukuran. Berikut
tabel 1 hasil pengukuran regulasi teangan
rangkaian catu daya tanpa beban menggunakan
multimeter :
Tabel 1 Hasil Pengukuran Catu Daya
4.1.2 Pengukuran tegangan rangkaian modul
Wi-Fi ESP8266 Pengukuran dan analisa modul Wi-Fi
ESP8266, pada pengukuran modul Wi-Fi ESP8266
pada alat yang dibuat ini diberi suplai tegangan
sebesar 3,3 V DC, dilakukan sebanyak 10 kali
pengukuran. Berikut hasil pengukuran regulasi
tegangan rangkaian modul Wi-Fi ESP 8266 dapat
dilihat pada tabel 2 di bawah ini :
Tabel 2 Hasil Pengukuran Modul Wi-Fi Esp8266
Perco-
baan
Objek
yang
diukur
Hasil Pengukuran Rata-rata
(Volt) Output (VDC)
1
Power
Supply
5 V DC
5,01
5,01
2 5,01
3 5,02
4 5
5 5
6 5
7 5,02
8 5,02
9 5
10 5,02
9 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
4.1.3 Pengukuran dan analisa rangkaian driver
motor stepper a. Pengukuran rangkain driver motor stepper
pada pengukuran rangkaian motor stepper
membutuhkan suplai tegangan yang
dibutuhkan sebesar 5 Volt DC, pengukuran
rangkaian motor stepper ini sendiri terdari 2
driver motor stepper yang berfungsi sebagai
pensuplai daya sekaligus pengatur putaran
pada motor stepper. Hasil pengukuran tegangan
rangakain dua driver motor stepper dapat dilihat
pada tabel 3 dan 4 di bawah ini : Tabel 3 Hasil Pengukuran Tegangan Driver Motor
Stepper 1 (Satu)
Tabel 4 Hasil Pengukuran Tegangan Driver Motor
Stepper 2 (Dua)
b. analisa driver motor stepper
Pengjian driver motor stepper ini dilakukan untuk
dua driver yang digunakan sehingga cara kerja dari
masing-masing driver dapat dikiketahui sesuai
fungsinya.
1. driver stepper 1 yang terhubung dengan
mikrokontroler 1 serta terhubung dengan sensor
Fingerprint (sidik jari) sebagai akses utama
yang digunakan untuk masuk dan membuka
pintu, sehingga driver stepper 1 ini selalu
berada pada posisi on sejak awal sistem
dinyalakan.
2. driver stepper 2 terhubung dengan
mikrokontroler 2 serta terhubung dengan
pengendalian smartphone yang terkoneksi
internet of things, driver 2 ini sendiri bekerja
apabila pengendalian membuka dan menutup
pintu dilakakuan menggunkan aplikasi blynk
yang terpasang pada smartphone dengan cara
menekan button pada aplikasi blynk yang akan
membuat driver 2 berada pada posisi on.
4.1.4 Pengukuran, pengujian dan analisa sensor
fingerprint a. Pengukuran dan analisa sensor fingerprint
pada pengukuran sensor fingerprint ini, nilai
tegangan yang digunakan sebesar 5 Volt DC yang
sumbernya berasal dari output mikrokotroler,
pengukuran dilakukan pada output mikrokontoler
yang digunakan sebagai suplai tegangan sensor
fingerprint. Berikut pengukuran tegangan
rangkaian sensor fingerprint dapat dilihat pada
tabel 5 di bawah ini :
Tabel 5 Hasil Pengukuran Tegangan Sensor
Fingerprint
Perco-
baan
Objek
yang
diukur
Hasil Pengukuran Rata-rata
(Volt) Output (VDC)
1
Modul
Wi-Fi
Esp628
8
3,3 V
DC
3,28
3,28
2 3,29
3 3,28
4 3,29
5 3,29
6 3,28
7 3,29
8 3,27
9 3,27
10 3,29
Perco-
baan
Objek
yang
diukur
Hasil Pengukuran Rata-rata
(Volt) Output (VDC)
1
Driver
motor
stepper
Satu
5 V DC
5
4,99
2 5
3 4,99
4 5
5 4,99
6 5
7 4,98
8 4,99
9 5
10 4,98
Perco-
baan
Objek
yang
diukur
Hasil Pengukuran Rata-rata
(Volt) Output (VDC)
1
Driver
motor
stepper
dua
5 V DC
4,99
4,99
2 5
3 5
4 4,99
5 5
6 4,99
7 5
8 4,98
9 4,99
10 5
10 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
b. Pengujian dan analisa sensor fingerprint
Pada pengujian sensor fingerprint ini
berdasarkan kondisi sidik jari yang berbada-beda
baik yang sudah tersimpan maupun belum
tersimpan serta penginputan data sidik baru,
sehingga diharapkan nantinya dapat menyimpulkan
kondisi sistem dan kepekaan sensor fingerprint
terhadap sidik jari yang sudah didaftarkan dengan
sidik jari yang belum didaftarkan.
1. Pengujian sidik jari yang sudah terdaftar
Sidik jari yang sudah didaftarkan digunakan
sebagai akses masuk dan membuka pintu ini
dilakuakan menggukan sidik jari penulis dengan
menggunakan sidik jari yang berbada yang
dilakukan sebanyak 6 kali percobaan. Langkah
pengujian dengan cara menepel sidik jari yang
sudah terdaftar pada area sensor fingerprint
dengan cacatan kondisi pintu dalam keadaan
tertutup. Sehingga jika sensor fingerprint
berhasil mengidentifikasi dan membaca sidik
jari tersebut maka sistem akan mengirim data
pada LCD yang akan menampilkan tulisan
“akses diterima” dan motor stapper aktif
sehingga pintu akan terbuka, serta melakukan
pengukuran waktu yang dibutuhkan oleh sistem
dalam membaca sidik jari tersebut. Berikut data
hasil pengujian kepekaan sensor fingerprint
membaca sidik jari pada tabel 6 di bawah ini :
Tabel 6 Data Hasil Pengujian Sidik Jari Terdaftar NO Jari yang
digunakan
Status Waktu
pembacaan
1. Ibu jari kanan Diterima 1,3 detik
2. Jari telunjuk kanan Diterima 1,5 detik
3. Ibu jari kiri Diterima 2 detik
4. Jari tengah kiri Diterima 1,5 detik
5. Jari manis kiri Diterima 2 detik
6. Jari kelingking Diterima 3 detik
Pada tabel 6 menjelaskan hasil dari
pengujian sensor fingerprint pada saat sidik jari
ditempelkan pada sensor fingerprint, kecepatan
membaca data sidik jari yang telah tersimpan
dari enam kali percobaan, sensor fingerprint
dalam satu kali mengidentifikasi sidik jari
membutuhkan rentang waktu 1,3 sampai
dengan 3 detik.
2. Pengujian sidik jari yang belum terdaftar
Pada pengujian sidik jari yang belum
didaftarkan ini menggunakan sidik jari penulis
dengan menggunakan sidik jari yang berbeda
dilakuakan sebanyak 2 kali percobaan. Jika
sensor fingerprint berhasil mengidentifikasi dan
membaca sidik jari tersebut maka sistem akan
mengirim data pada LCD yang akan
menampilkan tulisan “sidik jari tidak cocok”
dan pintu akan tetep tertutup dan malakukan
pengukuran waktu sistem dalam
mengidentifikasi sidik jari yang tidak terdaftar.
Berikut data hasil pengujian sidik jari yang
tidak dikenal pada tebel 7 di bawah ini :
Tabel 6 Data Hasil Pengujian Sidik Jari Tidak
Terdaftar No Jari yang
digunakan
Status Waktu
pembacaan
1. Jari tengah kanan Ditolak 1.5 detik
2. Jari manis kanan Ditolak 1.3 detik
Pada tabel 7 menjelaskan hasil dari
pengujian sensor fingerprint dalam kecepatan
membaca sidik jari yang belum didaftarkan
dari dua kali percobaan yang dilakuakan, sensor
fingerprint dalam mengidentifikasi
membutuhkan rentang waktu 1,3 sampai
dengan 1,5 detik.
3. Pengujian pendaftaran sidik jari baru
Pengujian pendaftaran sidik jari
menggunkan sidik jari penulis dengan
menggunakan sidik jari yang berbeda dilakukan
sebanyak 2 kali percobaan. Langkah percobaan
dengan cara menempelkan sidik jari yang ingin
ditaftarkan pada area sensor fingerprint
kemudian tekan push button yang sudah
dirancang untuk menginput data sidik jari baru
selama 1 detik. Sehingga jika sidik jari berhasil
berhasil didaftarkan maka layar LCD akan
menampilkan info “lepas kan sidik jari”
kemudian lepaskan sidik jari dan LCD akan
menampilkan info “scan finger” setelah 1 detik
maka LCD akan menampilkan info “sidik jari
disimpan”. Berikut data hasil pendaftaran sidik
jari dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini :
Tabel 8 Data Hasil Pengujian Pendaftaran Sidik
Jari
Perco-
baan
Objek
yang
diukur
Hasil
Pengukuran Rata-rata
(Volt) Output (VDC)
1
Sensor
fingerpr-
int
5 V DC
4,95
4,94
2 4,94
3 4,94
4 4,95
5 4,95
6 4,94
7 4,94
8 4,93
9 4,93
10 4,93
11 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
NO Jari yang
digunakan
Status Waktu yang
dibutuhkan
1 Jari manis
kanan
Sidik jari
disimpan
5 detik
2 Jari kelingking
kanan
Sidik jari
disimpan
7 detik
Pada tabel 8 diatas menjelaskan hasil
pengujian pendaftaran sidik jari waktu yang
dibutuhkan untuk menyimpan data sidik jari,
dari dua kali hasil pengujian dibutuhkan waktu
selama 5 - 7 detik untuk satu kali pendaftran
sidik jari sampai dengan data sidik jari
tersimpan.
4.1.5 Perhitungan regulasi tegangan pada
komponen
Dari hasil pengukuran komponen
menggunkan multimeter didapatkan hasil
perhitungan regulasi tegangan dengan
menggunakan persamaan VR=𝑉𝑟−𝑉𝑠
𝑉𝑟 𝑥 100%
dengan suplai tegangan yang diukur pada
komponen sebesar 3.3 V DC dan 5 V DC. Hasil
perhitungan ragulasi tegangan dapat dilihat pada
tabel 9 di bawah ini :
Tabel 9 Hasil Perhitungan Regulasi Tegangan
Komponen NO Komponen Tegangan
suplai
Hasil ukur
rata-rata
Persentase
regulasi
1 Power supply 5 Volt DC 5,01 -0,2%
2 Esp8266 3,3 Volt
DC 3,28 0,6%
3 Relay 1 5 Volt DC 4,98 0,4%
4 Relay 2 5 Volt DC 4,99 0,2%
5 Relay 3 5 Volt DC 4,99 0,2%
6 LCD 5 Volt DC 4,97 0,6%
7 Driver
Stepper 1 5 Volt DC 4,99 0,2%
8 Driver
Stepper 2 5 Volt DC 4,99 0,2%
9 Sensor sidik
jari 5 Volt DC 4,94 1,2%
10 Limit swicth 5 Volt DC 4,97 0,6%
4.2 Pengujian modul Wi-Fi dengan aplikasi
blynk
Pada alat ini modul wi-fi ESP8266
digunakan untuk menerima perintah jarak jauh
melalui Smartphone (remote control) :
menggunakan jaringan internet melalui aplikasi
BLYNK. Berikut kode program untuk
menghubungkan jaringan Wi-Fi ke ESP8266
dengan menggunkan jaringan internet dan
terkoneksi dengan aplikasi blynk dapat dilihat pada
gambar 22 di bawah ini :
Gambar 22 Kode Program Unggahan Koneksi
Blynk Menggunakan ESP8266
Sumber : Author
Pada gambar 22 diatas dapat dilihat data
unggahan modul Wi-Fi ESP8266, agar terkoneksi
dengan hotspot yang terhubung dengan jaringan
internet dan terkoneksi dengan aplikasi blynk.
Setelah Wi-Fi terkoneksi dengan ESP8266 maka
otomatis access yang dilakukan pada sensor
fingerprint baik data sidik jari yang sudah
tersimpan atau yang belum tersimpan akan akan
masuk notifikasi kepada smartphone baik melalui
aplikasi blynk atau melalui pesan email serta
mengontrol untuk membuka pintu dan menutup
pintu. Berikut tampilan pengendalian pintu aplikasi
blynk pada smartphone dapat dilihat pada gambar
23 di bawah ini :
Gambar 23 Pengendalian Pintu Menggunakan
Aplikasi Blynk Pada Smartphone
Sumber : Author
Pengujian pengiriman notifikasi
pemberitahuan, pengujian ini dilakukan untuk
menghitung waktu pengiriman notifikasi melalui
aplikasi blynk dan email yang dikirim dari Blynk
server yaitu [email protected] ke aplikasi blynk
yang digunakan serta ke email penerima yaitu
[email protected]. Hasil rata-rata
perhitungan waktu pengiriman dapat dilihat pada
tabel 10 di bawah ini :
Tabel 10 Data Hasil Waktu Pengiriman Notifikasi
Email dan Aplikasi Blynk
12 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
Pengujian
Waktu Penerimaan
Email (detik)
Waktu Penerimaan
Aplikasi Blynk (detik)
Orang
yang
dikenal
Orang
yang tidak
dikenal
Orang yang
dikenal
Orang yang
tidak
dikenal
1 2 2 1,5 2
2 2,5 3 1,5 1,5
3 2 3 2 1,5
4 2,5 2 2 2
5 2,5 2,5 1,5 2
Dari hasil pengukuran waktupenerimaan
email dan aplikasi blynk pada tabel 10 diatas
diperoleh waktu untuk setiap kali pengiriman
melalui email 2 sampai 3 detik, sedangkan waktu
pengiriman melalui aplikasi blynk 1,5 samapai 2
detik untuk setiap kali pengiriman. Cepat atau
lambatnya proses waktu pengiriman email bisa di
sebabkan masalah sinyal atau gangguan server dari
internet, sehingga data real time akan terlambat
diterima.
4.2 Pengujian Sistem Keseluruhan
Pengujian ini dilakukan berdasarkan
simulasi kerja alat secara keseluruhan. Data yang
diambil adalah data dari setiap nilai rata-rata pada
masing-masing pengujian. Pengujian awal
dilakukan saat alat dihidupkan dari posisi off
menjadi on, arus listrik yang masuk dari sumber
PLN akan diubah menjadi tegangan DC dan akan
disalurkan ke setiap komponen sesuai dengan
kebutuhan, Keluaran 5 Volt DC digunakan untuk
rangakaian mikrokontroler Atmega328p, Accses
point dan motor. Sedangkan keluaran 3.3 Volt DC
digunakan untuk modul Wi-Fi Esp8266.
Ketika alat dihubungkan dengan sumber
maka semua sistem siap untuk berjalan, dan
display LCD akan memberikan informasi data
bahwa sistem sudah siap untuk digunakan. Bila ada
yang mengakses sidik jari pada sensor fingerprint
dengan data yang sudah tersimpan, maka display
LDC akan menampilkan info bahwa akses diterima
kemudian pintu akan terbuka dan notifikasi
pemberitahuan akan diterima aplikasi blynk dan
email, selanjut nya setelah beberapa detik saat
pintu menyentuh limit switch maka pintu akan
tertutup kembali. Namun bila yang mengakses
sidik jari dengan data yang belum tersimpan,
dispaly LCD akan menampilkan info sidik jari
tidak cocok, pintu akan tetap tertutup dan notifiksi
pemberitahuan akan diterima aplikasi blynk dan
email dengan notifikasi “orang yang tidak dikenal
mencoba masuk”.
Pada saat pengendalian membuka dan
menutup pintu menggukan aplikasi blynk dengan
cara menekan tombol button yang telah diseting
pada tampilan aplikasi blynk pada smartphon yang
digunakan.
V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengujian dan analisa,
selanjutnya dapat diperoleh kesimpulan yaitu
sebagai berikut :
1. Dari hasil pengukuran catu daya tanpa beban
menggunakan multimeter didapat tegangan
rata-rata sebesar 5,01 Volt DC dengan
perhitungan tegangan regulasi sebesar -
0,2%, terjadi peningkatan tegangan sebesar
0,01 Volt DC, tegangan tersebut masih baik
untuk digunakan sebagai suplai tegangan
mikrikontroler ATMega328p dan semua
komponen yang membutuhkan suplai
tegangan kerja sebesar 5 Volt DC
2. Dari hasil pengujian sensor fingerprint
dalam mengidentifikasi sidik jari yang sudah
tersimpan atau yang belum tersimpan
membutuhkan waktu sekitar 1,3 - 3 detik
sedangkan untuk melakukan pendaftaran
sidik jari samapai dengan tersimpan
dibutuhkan waktu 5-7 detik. 3. Pengujian pengendalian dan notifikasi
menggunakan aplikasi blynk pada
samartphone menggunakan jaringan internet
dengan bantuan modul ESP8266 yang
terpasang, dapat berjalan dengan baik
selama terhubung dengan koneksi internet
dan dengan ping jaringan internet yang baik
serta setabil.
4. Dari hasil pengujian keseluruhan sistem
berjalan dengan baik bila dilakukan akses
menggunakan sensor fingerprint dengan
sidik jari yang sudah tersimpan maka display
LCD akan menampilkan info akses diterima,
dan bila dilakukan akses dengan sidik jari
yang belum tersimpan maka display LCD
akan menampilkan info sidik jari tidak
cocok.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian dalam
pembuatan alat maka saran untuk pengembangan
alat sebagai berikut :
1. Dalam perancangan alat yang dibuat aplikasi
blynk yang digunakan hanya untuk
pengendalian dan notifikasi dapat
dikembangkan untuk lebih banyak parameter
dalam aplikasi blynk yang digunakan bisa
ditambahkan monititoring pada alat dengan
memasang smart CCTV yang bisa
dimonitoring dari jarak jauh menggunakan
akses internet
13 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
2. Penambahan sistem manual adalam
membuka pintu agar bila terjadi pemadaman
listrik pintu tetap bisa menjadi akses sebagai
tempat untuk masuk dan keluar atau
pemasangan back up daya untuk menjaga
sistem pengaman pintu fimgerprint yang
dibuat tetap bisa dioprasikan meski terjadi
pemadaman listrik
3. Agar dapat menggunakan satu
mikrokontroler untuk pengolah data dan
sistem agar biaya yang dikeluarkan dapat
lebih terjangkau.
DAFTAR PUSTAKA
Arafat, S.Kom, M.Kom. 2016. Sistem Pengaman
Pintu Rumah Bersasis Internet of Things
(IoT) Dengan ESP8266. Technologia Vol.7
No.4 263-265.
Budiharto, Widodo. 2005. Perancangan Sistem
dan Aplikasi Mikrokontroler. PT.Elex
Media Komputindo. Jakarta.
Dedy Nawali, Erixon. 2015. Rancang Bangun Alat
Penguras dan Pengisi Tempat Minum
Ternak Ayam Berbasis Mikrokontroler
Atmega 16. E-Journal Teknik Elektro dan
Komputer Vol.4 No.7 26-27.
Efendi, Yoyon. 2018. Internet of Things (IoT)
Sistem Pengendalian Lampu Menggunakan
Raspberry PI Berbasis Mpbile. Jurnal
Ilmiah Ilmu Komputer Vol.4 No.1. 20.1
32-33.
El Anwar, Yogie. 2015. Prototype Penggerak Pintu
Pagar Otomatis Berbasis Arduino Atmega
328p Dengan Sensor Sidik Jari. E-Journal
Rekayasa dan Teknologi Elektro Vol.9
E. Yuliza and T. U. Kalsum. 2015. Alat Keamanan
Pintu Brankas Berbasis Sensor Sidik Jari
Dan Passoword Digital Dengan
Menggunakan Mikrokontroler Atmega 16.
J. Media infotama, vol. 11, no. 1, pp. 1–10.
Hasan, Basri. 1990. Sistem Distribusi Listrik.
Jakarta : ISTN.
H. Jusuf, A. Azimah, and Winarsih. 2013.
Pengembangan Aplikasi Sistem Absensi
Dosen dengan Menggunakan Fingerprint (
Sidik Jari Digital ) di Universitas Nasional.
Rekayasa Teknol., vol. 5, no. 1, pp. 3–8
Ingole, M. A. N. 2016. Arduino based Solar
Tracking System. International Conference
on Science and Technology for
Suistainable Development. ISSN. 2348-
8549. 61-66.
Kadir, Abdul. 2012. Panduan Praktis Mempelajari
Aplikasi Mikrokontroler Dan
Pemrogramannya Menggunakan Arduino.
Yogyakarta : ANDI.
Luman Tobing, Sendro. 2015. Rancang Bangun
Pengaman Pintu Menggunakan Sidik Jari
dan Smartphone Android Berbasis
Mikrokontroler. Universitas Tanjung
Pontianak. Kalimantan Barat.
Prakasa, G. N. 2017. Prototipe Kunci Pintu
Menggunakan Motor Stepper Berbasis
Arduino Mega 2560 Dengan Perintah
Suara Pada Android. Universitas Lampung.
Bandar Lampung.
Purwanto, Eko 2015. Implementasi Jaringa
Hotspot dengan Menggunakan Router
Mikroti Sebagai Penunjang Pembelajaran.
Surakarta : STMIK Duta Bangsa.
Rusmadi, Dedy. 2007. Mengenal Teknik
Elektronika. Bandung : PIONIR JAYA.
Sasmoko, Dani. 2017. Implementasi Penerapan
Internet Of Things (IoT) Pada
MonitoringInfus Menggunakan Esp8266
dan Web untuk Berbagi Data. Jurnal
Ilmiah Informatika Volume. 2 No.1. 91-92.
Sukamto, Deni. 2015. Internet Of Things Metode
dan Implementasi. Universitas AKAKOM.
Yogyakarta.
Suprapto. 2012. Aplikasi dan Pemrograman
Mirokontroler AVR. Yogyakarta : UNY
Press.
PENULIS
1. Asep Syaifuddin, ST. Alumni (2019)
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas
Teknik Universitas Pakuan Bogor. E-mail :
2. Prof. Dr. Ir. H. Didik Notosudjono, M.Sc.
Staf Dosen Program Studi Teknik Elektro,
Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor.
E-mail : [email protected]
3. Dimas Bangun Fiddiansyah, ST., MSEE
Staf Dosen Program Studi Teknik Elektro,
Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor.
E-mail : [email protected]