Upload
itnmalang
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
A. Pengertian Penginderaan Jauh
a. Menurut Lillesand dan Kiefer
Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu dan seni
untuk memperoleh informasi dan obyek, daerah dan
gejala dengan jalan menganalisa data yang
diperoleh dengan alat tanpa kontak langsung
terhadap obyek, daerah dan dan gejala yang
dikaji.
b. Menurut Lindgren
Penginderaan jauh merupakan teknik yang
dikembangkan untuk perolehan dan analisa
informasi tentang bumi. Informasi tersebut khusus
berbentuk radiasi elektromagnetik yang
dipantulkan dari permukaan bumi.
B. Sejarah Penginderaan Jauh
Tabel 1. Sejarah Penginderaan Jauh
Waktu Tokoh /
Ilmuwan
Keterangan Perkembangan Penginderaan
Jauh
1858 Gaspard
Felix
Tournachon
Menggunakan balon udara untuk
memotret daerah Bievre-Perancis pada
ketinggian 180 meter.1860 James
Wallace B
Menggunakan balon udara untuk
memotret kota Boston18
April
G.R. Menggunakan laying-layang dengan
tinggi 600 meter untuk memotret
Penginderaan Jauh Hironimus Gesu 11.25.015
1
1906 Lawrence bencana gempa dan kebakaran di kota
San Fransisco kamera menghasilkan
foto negatif berukuran 1.4 x 2.4
meter.1895 Kolonel
Laussedat
Menggunakan layang-layang dan balon
udara untuk memetakan suatu wilayah
dengan menggunakan fotogrametri.1882 Penggunaan foto udara untuk analisa
pertahanan musuh untuk pada saat
perang sipil di Amerika.1886 Kapten
Deville
Menggunakan foto udara untuk membuat
foto udara di Kanada.
1902 Wright
Bersaudara
Menemukan pesawat udara sehingga
wahana yang digunakan tidak lagi
menggunakan balon udara. Percobaan
pertama kali tahun 1909 di Italia.1929
-
1939
Perang Dunia I dan II foto udara
berkembang pesat untuk pembuatan peta
topografi.1960 Perkembangan Inderaja dengan satelit
Dengan diluncurkan satelit, inderaja
juga mengalami perkembangan tentang
wahana pembawa sensor yaitu dengan
menggunakan satelit. Penggunaanya
masih sebatas untuk kepentingan
militer.
Penginderaan Jauh Hironimus Gesu 11.25.015
2
C. Satelit Penginderaan Jauh
a. SATELIT LANDSAT
Citra Landsat OLI/TIRS merupakan salah satu jenis citra
satelit penginderaan jauh yang dihasilkan dari sistem
penginderaan jauh pasif. Pada Landsat 8, terdapat 11
saluran dimana tiap saluran menggunakan panjang
gelombang tertentu.
Satelit landsat merupakan satelit dengan jenis orbit
sunsynkron. Mengorbit bumi dengan hampir melewati kutub,
memotong arah rotasi bumi dengan sudut inklinasi 98,2
derajat dan ketinggian orbitnya 705 km dari permukaan
bumi. Luas liputan per scene 185 km x 185 km. LANDSAT
mempunyai kemampuan untuk meliput daerah yang sama pada
permukaan bumi pada setiap 16 hari, pada ketinggian
orbit 705 km.
Sistem Sensor dalam Satelit Landsat
Satelit LANDSAT membawa instrumen-instrumen tertentu
dalam tugasnya mencitrakan bumi.
Instrumen-instrumen tersebut adalah:
1. Return Beam Vidicon (RBV).
Penginderaan Jauh Hironimus Gesu 11.25.015
3
Instrumen ini pada dasarnya merupakan sistem sensor
mirip kamera televisi yang merekam gambar permukaan
bumi di sepanjang lintasan satelit. Hasil rekaman
berupa frame image berukuran 185 km x 185 km. Pada
Landsat 1 dan Landsat 2 digunakan 3 kamera RBV yang
dipisahkan oleh filter transmisi yang berbeda hingga
memungkinkan perekaman 3 band spektral yang berbeda.
2. Multi Spectral Scanner (MSS).
Sistem sensor ini berupa sistem scanner yang secara
bersamaan dapat merekam bagian permukaan bumi yang
sama (scene) dengan menggunakan beberapa domain
panjang gelombang yang berbeda. Pada satelit
Landsat, sistem sensor ini merekam data 4 band dari
spektrum terlihat (visible) hingga inframerah.
3. Thematic Mapper (TM).
Instrumen ini adalah sistem sensor berupa crosstrack
scanner. Pada satelit Landsat, sistem sensor ini
merekam data 7 band dari domain terlihat (visible)
hingga Inframerah Thermal (LWIR). Instrumen ini mulai
digunakan pada Landsat 4.
4. Enhanced Thematic Mapper (ETM).
ETM atau ETM+ pada Landsat 7 adalah sistem sensor
yang merupakan perbaikan dari sistem TM dengan
tambahan band pankromatik yang beresolusi 15 m x 15
m untuk mendapatkan resolusi spasial yang lebih
tinggi.
Penginderaan Jauh Hironimus Gesu 11.25.015
4
5. Onboard Operational Land Imager (OLI)
Pada landsat 8 yang merupakan buatan Ball Aerospace.
Sistem sensor ini memiliki 9 band dan terdapat 2
band yang baru terdapat pada satelit Program Landsat
yaitu Deep Blue Coastal/Aerosol Band (0.433 – 0.453
mikrometer) untuk deteksi wilayah pesisir serta
Shortwave-InfraRed Cirrus Band (1.360 – 1.390 mikrometer)
untuk deteksi awan cirrus.
6. Sensor Thermal InfraRed Sensors (TIRS).
Instrumen ini juga terdapat pada satelit landsat 8.
Sensor ini dibuat oleh NASA Goddard Space Flight Center,
terdapat dua band pada region thermal yang mempunyai
resolusi spasial 100 meter.
Tabel 2. Perkembangan Satelit LANDSAT
No
.LANDSAT Keterangan Gambar
1
.
LANDSAT 1 Mulanya bernama "Earth Resources
Technology Satellite 1".
Satelit pertama dari U.S.A
Diluncurkan 23 Juli 1972 oleh
roket Delta 900 , adalah versi
modifikasi dari satelit
meteorologi Nimbus 4.
Melakukan monitoring dengan
membawa instrument kamera RBV dan
Penginderaan Jauh Hironimus Gesu 11.25.015
5
MMS. Operasi berakhir tahun 1978.2
.
LANDSAT 2 Mulanya bernama ERTS-B (Earth
Resources Technology Satellite-B).
Diluncurkan 22 Januari 1975.
Sensor RBV digunakan untuk tujuan
evaluasi teknik.
MMS secara sistematis terus
mengumpulkan gambar dari bumi.
Waktu operasi satelit 7 tahun.
Berhenti beroperasi 25-02-1982
3
.
LANDSAT 3 Diluncurkan 5 Maret 1978
Tujuan utama untuk menyediakan
arsip global foto satelit.
Membawa instrument MMS resolusi
maksimum 75 m.
Jarak orbit 920 km.
Waktu mengorbit bumi 18 hari.
Berhenti beroperasi 21-03-19834
.
LANDSAT 4 Diluncurkan 16 Juli 1982
Tujuan utama untuk menyediakan
arsip global foto satelit.
Data satelit dikumpulkan dan
didistribusikan oleh USGS.
Bandwith transmisi maks 85 Mbit/s.
MSS telah diperbaharui
Sensor Thematic Mapper (TM) resolusi
maks. 30 m.
Berhenti beroperasi 1993.
Penginderaan Jauh Hironimus Gesu 11.25.015
6
5
.
LANDSAT 5 Diluncurkan 1 Maret 1984.
Memiliki bandwaith transmisi 85
Mbit/s.
Membawa sensor yang sama dengan
Landsat 4.
Sensor MMS dimatikan tahun 1995.
Ketinggian orbit 705.3 km.
Waktu orbit 16 hari.
Berhenti beroperasi Januari 2013.6
.
LANDSAT 6 Diluncurkan 5 Oktober 1993.
Menggunakan satelit Titan II.
Gagal mencapai orbit.
7
.
LANDSAT 7 Diluncurkan 15 April 1999. Tujuan utama memperbarui arsipcitra satelit, menyediakan citrayang update dan bebas awan.
Program Landsat dikelola NASAnamun data dikumpulkan dandidistribusikan oleh USGS.
Kapasitas mengumpulkan danmentransmisikan 532 citraperhari.
Orbit satelit polar selama 232orbit (15 hari).
Massa satelit 1973 kg. Panjang 4.04 m, dan diamaeter 2.74m.
Memori 378 GB (±1000 citra).8
.
LANDSAT 8 Landsat Data Continuity Mission(LDCM).
Penginderaan Jauh Hironimus Gesu 11.25.015
7
Proyek gabungan kerjasama USGS danNASA serta NASA Goddard Space FlightCenter.
Diluncurkan 11 Februari 2013 diPangkalan Udara VandenbergCalifornia – U.S.A
Durasi 5 – 10 tahun. Dilengkapi sensor Operational LandManager (OLI) yang terdiri dari 9band.
Thermal InfraRed Sensor (TIRS) yangterdiri dari 2 band.
Sensor OLI terdapat 2 band yangbaru : Deep Blue Coastal/ Aerosol Band(0.433 – 0.453 mikrometer) untukdeteksi wilayah pesisir.Shortwave-Infrared Cirrus Band (1.360 –
1.390 mikrometer) untuk deteksi
awan cirrus.
Tabel 3. Daftar 9 Band Sensor OLI
Band Spektral Panjang Gelombang Resolusi
SpasialBand 1 – Coastal/Aerosol 0.433 – 0.453 mikrometer 30 MeterBand 2 – Blue 0.450 – 0.515 mikrometer 30 MeterBand 3 – Green 0.525 – 0.600 mikrometer 30 MeterBand 4 – Red 0.630 – 0.680 mikrometer 30 MeterBand 5 – Near infraRed 0.845 – 0.885 mikrometer 30 MeterBand 6 – Short Wavelength 1.560 – 1.660 mikrometer 30 Meter
Penginderaan Jauh Hironimus Gesu 11.25.015
8
InfraRedBand 7 – Short Wavelength
InfraRed
2.100 – 2.300 mikrometer 30 Meter
Band 8 – Panchromatic 0.500 – 0.680 mikrometer 30 MeterBand 9 - Cirrus 1.360 – 1.390 mikrometer 30 Meter
Tabel 4. Daftar Band Sensor TIRS
Band Spektral Panjang Gelombang Resolusi
SpasialBand 10 - Long Wavelength
InfraRed10.30 – 11.30 mikrmeter 100 Meter
Band 11 - Long Wavelength
InfraRed
11.50 – 12.50 mikrometer 100 Meter
Tabel 4. Daftar sensor TIRS yang dibuat oleh NASA
Goddard Space Flight Center terdapat dua band thermal yang
memiliki resolusi spasial 100 m.
Karakteristik Data Landsat TM
Data Landsat TM (Thematic Mapper) diperoleh pada 7
saluran spektral yaitu 3 saluran tampak, 1 saluran
inframerah dekat, 2 saluran inframerah tengah, dan 1
saluran inframerah thermal.
Lokasi dan lebar dari 7 saluran ini, ditentukan dengan
mempertimbangkan kepekaannya terhadap kepekaan fenomena
Penginderaan Jauh Hironimus Gesu 11.25.015
9
alami tertentu dan menekan sekceil mungkin pelemahan
energi permukaan bumi oleh kondisi atmosfer bumi.
Jensen (1986) mengemumakan bahwa kebanyakan saluran TM
dipilih setelah analisis nilai lebihnya dalam pemisahan
vegetasi, pengukuran kelembaban tumbuhan dan tanah,
pembedaan awan dan salju, dan identifikasi perubahan
hidrothermal pada tipe-tipe batuan tertentu.
Data TM mempunyai proyeksi tanah IFOV (instantaneous field of
view) atau ukuran daerah yang diliput dari setiap
piksel atau sering disebut resolusi spasial. Resolusi
spasial untuk keenam saluran spektral sebesar 30 meter,
sedangkan resolusi spasial untuk saluran inframerah
thermal adalah 120 m (Jensen,1986).
Kegunaan Satelit Landsat
a. Pemetaan tutupan lahan
b. Pemetaan penggunaan lahan
c. Pemetaan tanah
d. Pemetaan geologi
e. Pemetaan suhu permukaan laut,dll.
Pada pemanfaatan untuk pemetaan penutupan lahan dan
penggunaan lahan, data Landsat TM lebih baik dari data
SPOT multispektral karena terdapat band infrared
menengah. Landsat TM merupakan satu-satunya satelit
non-meteorologi yang memiliki band inramerah thermal.
Penginderaan Jauh Hironimus Gesu 11.25.015
10
Data thermal diperlukan untuk studi proses-proses
energi pada permukaan bumi seperti variabilitas suhu
tanaman dalam areal yang diirigasi.
b. SATELIT SATELLITE POUR I’ OBSERVATION DE LA TERRE
(SPOT)
Merupakan satelit dengan resolusi tinggi yang
diluncurkan oleh Negara Perancis yang merupakan
kerjasama dengan Negara Belgia dan Swedia.
SPOT 1 diluncurkan 22 Februari 1986 dengan resolusi
spasial 10 meter pankroamatik 20 meter multispectral
dan berakhir 31 Desember 1990.
SPOT 2 diluncurkan 22 Januari 1990 dan diorbitkan
lagi pada Juli 2009.
SPOT 3 diluncurkan pada 26 Septeber 1993 dan
berakhir 14 November 1997.
SPOT 4 diluncurkan 24 Maret 1998.
Instrumen High-Resolution
Penginderaan Jauh Hironimus Gesu 11.25.015
11
Karakteristik SPOT-5
Peluncuran Tanggal peluncuran 3 Mei 2002
Roket pelunncur : Ariene 4
Lokasi :Guena Space Centre,
Knourou, French GuyanaKetinggian orbit 822 kmInklinasi orbit 88.7 derajat sun-synchronousKecepatan 7.4 km/detik – 26.640 km/jamEquator crossing time 10:30 am. (descending node)Waktu orbit 101.4 menitRevisit time 2 – 3 hari tergantung pada
latitudeSwath Width 60 km x 60 km sampai 80 km
pada nadirMetric Accuracy <50-m horizontal position
accuracy (CE 90%)Digitalization 8 bits
Penginderaan Jauh Hironimus Gesu 11.25.015
15
Resolusi Pan : 2.5 m from 2 x 5 m
scenes
5 m (nadir)
10 m (nadir)
20 m (nadir)Band Pan : 480 – 710 nmGreen 500 – 590 nmRed 610 – 680 nmNear infraRed 780 – 890 nmShortwave infraRed 1580 – 1750 nm
Satelit SPOT-6 dan SPOT-7
Satelit SPOT-6 diluncurkan 9 September 2012 di Pusat
Antariksa Satish Dhawan, India. Sedangkan satelit
SPOT-7 diluncurkan pada tahun 2014.
Satelit SPOT 6/7 mempunyai bentuk satelit yang
berbeda dari generasi SPOT sebelumnya. Dilengkapi
dengan 4 fitur CMG (Control Moment Gyroscope) pada
sistem kontrol sehingga dapat melakukan pergerakan
manuver lebih cepat. Kelincahan gerakannya mampu
mengakuisisi data permukaan bumi dalam beberapa
model akuisisi yaitu : target mode, long strip mode, multi
strip mode, dan corridor mode.
Penginderaan Jauh Hironimus Gesu 11.25.015
16
Gambar 1. Perbedaan Kemampuan Sistem Kontrol SPOT 6/7 dengan
generasi SPOT sebelumnya.
Penginderaan Jauh Hironimus Gesu 11.25.015
17
Gambar 2. Mode Akuisisi SPOT 6/7
Satelit SPOT 6/7 membawa sensor NAOMI (New AstrotSat Optical
Modular Instrument) dengan resolusi spasial lebih tinggi
dibandingakan sensor HRVIR SPOT-4 dan HRG SPOT-5 yang
beroperasi sebelumnya yakni 1.5 m. Sensor NAOMI bekerja pada
panjang felombang kanal spectral lebih lebar daripada kanal
pankromatik SPOT-4 dan SPOT-5, yakni 0.450 – 0.745 µm.
Sedangkan kanal multispectral dengan resolusi spasial 6 m,
terdiri dari kanal spektral biru (0,450 - 0,520µm),
hijau (0,530-0,590µm), merah (0,625-0,695µm) dan band
NIR (0,760 - 0,890 µm).
c. SATELIT QUICKBIRD
Quickbird merupakan satelit penginderaan jauh yang
diluncurkan pada tanggal 18 Oktober 2001 di California,
U.S.A. Dan mulai memproduksi data pada bulan Mei 2002.
Quickbird diluncurkan dengan 98º orbit sun-synchronous
dan misi pertama kali satelit ini adalah menampilkan
citra digital resolusi tinggi untuk kebutuhan komersil
yang berisi informasi geografi seperti sumber daya
alam.
Penginderaan Jauh Hironimus Gesu 11.25.015
18
Satelit Quickbird mampu untuk men-download citra dari
stasiun three mid-latitude yaitu Jepang, Itali dan U.S
(Colorado). Quickbird juga memperoleh data tutupan
lahan atau kebutuhan lain untuk keperluan GIS
berdasarkan kemampuan Quickbird untuk menyimpan data
dalam ukuran besar dengan resolusi tertinggi dan
medium-inclination, non – polar orbit.
Setelah meng-orbit selama 90 hari, Quickbird akan
memperoleh citra dengan nilai resolusi, Panchromatic
sebesar 61 cm dan Multispectral sebesar 2.44 meter. Pada resolusi
61 cm bangunan, jembatan, jalan-jalan serta berbagai
infrastruktur lain dapat terlihat secara detail.
Quickbird dapat digunakan untuk berbagai aplikasi
terutama dalam hal perolehan data yang memuat
infrastruktur, sumber daya alam bahkan untuk keperluan
pengelolaan tanah (manajemen, pajak). Sedangkan untuk
keperluan industri, citra Quickbird dapat memperoleh
cakupan daerah yang cukup luas sebesar 16.5 km atau
10.3 mil.
Spesifikasi Citra Quickbird
Peluncuran Tanggal : 18 Oktober 2001
Range waktu Peluncuran : 1851-1906
GMT (1451-1506 EDT)
Roket Peluncur : Delta II
Lokasi Peluncuran : SLC-2W,
Penginderaan Jauh Hironimus Gesu 11.25.015
19
Vandenberg Air Force Base,
CaliforniaOrbit Tinggi: 450 km, 98 derajat, sun-
synchronous inclination
Putaran ke lokasi yg sama : 2-3
hari tergantung posisi Lintang
Periode orbit : 93.4 minutesPerekaman per orbit ~128 gigabits (sekitar 57 image
area tunggal)Lebar Sapuan dan Luas
Area
Lebar Sapuan : 16.5 kilometer di atas nadir dan kemampuan sapuan tanah : 544 km di pusat daerah lintasan satelit (hingga ~30° off-nadir) Areas of interest
Single Area: 16.5 km x 16.5 km Strip: 16.5 km x 115 km
Ketelitian Kesalahan radius 23 meter, dan kesalahan linear 17 meter (tanpa titik kontrol)
Resolusi Sensor Spectral
dan BandwithPankromatik
61 centimeter(2 ft) GroundSample Distance (GSD) pada nadir
Black & White: 445 s/d 900 nanometer
Multispektral
2.4 meter (8 ft) GSDpada nadir
Blue: 450 – 520 nanometer
Green: 520– 600 nanometer
Red: 630 –
Penginderaan Jauh Hironimus Gesu 11.25.015
20
690 nanometer
Near-IR: 760 – 900 nanometer
Dyanamic Range 11-bit per pixelKapasitas Penyimpanan 128 gigabitDimensi dan Umur satelit Perkiraan usia : s/d tahun 2010
Bobot : 1050 Kg, panjang 3.04-meter
(10-ft).Karakteristik Satelit Quickbird, diluncurkan pada
bulan Oktober 2001, memperoleh
gambar hitam dan putih dengan
resolusi 61 cm dan gambar berwarna
(4 band) dengan resolusi 2,44 m
dengan luas permukaan sebesar 16,5
km x 16,5 km.
d. SATELIT WORLDVIEW
Worldview-2 sama dengan Quickbird merupakan satelit
yang diperdagangkan dengan resolusi tinggi dimiliki
oleh Digitalglobe. Satelit ini dengan resolusi
spasial panchromatic (black and white) imagery 50 cm
dan multispectral tersedia 8 band dan resolusi
spasial 1.8 m.
Penginderaan Jauh Hironimus Gesu 11.25.015
21
Spesifikasi teknis Satelit Worldview-2
Peluncuran Tanggal : 8 Oktober 2009
Roket Peluncur : Delta 7920
Lokasi Peluncuran : Vanderberg Air
Force Base, CaliforniaOrbit Tinggi : 770 km sun-synchronous,
jam 10:30 am descending node
Periode orbit : 100 menitMasa Operasi 7.25 tahun, meliputi seluruh yang
terpakai dan mengalami penyusutan
(mis. Bahan bakar)Dimensi satelit, bobot
dan power
4.3 m tinggi x 2 meter lebar, 7.1
meter lebar panel energi surya.
Bobot : 2800 kg.
3.2 kW panel surya, 100 A hr
batterySensor Bands Pankromatik
8 Multispektral :
4 standard colors : blue,
green, red, near-IR 1
4 new colors : coastal,
yellow, red edge, near-IR 2Resolusi Sensor (GSD) Pankromatik : 0.46 m GSD pada
nadir 0.52m GSD pada 20’ off-
nadir
Multispektral : 1.84 m GSD pada
Penginderaan Jauh Hironimus Gesu 11.25.015
22
nadir 2.08 m GSD pada 20’ off-
nadir.
(p.s: citra satelit harus
diresampling ke ukuran 0.5 m bagi
pengguna diluar pemeritahan Amerika)Dynamic Range 11-bit per pixelLebar Sapuan 16.4 km pada nadirKapasitas penyimpanan 2199 GBPerekaman per orbit 524 GBMaks. Area terekam pada
sekali lintas
65.6 km x 110 km mono
48 km x 110 km stereoPutaran ke lokasi yang
sama
1.1 hari pada 1 meter GSD atau
kurang
3.7 hari pada 20’ off-nadir atau
kurang (0.52 m GSD)Ketelitian lokasi 6.5m CE90 dengan perkiraan
antara 4.6 s/d 10.7m CE90,
diluar pengaruh terrain dan off-
nadir
2.0 m jika menggunakan
registrasi titik kontrol tanah
e. SATELIT GEOEYE
Geoeye-1 merupakan satelit pengamat bumi yang
pembuatannya disponsori oleh Google dan National
Geospatial Intelligence Agency (NGA) yang diluncurkanPenginderaan Jauh
Hironimus Gesu 11.25.01523
pada 6 September 2008 dari Vanderberg Air Force Base,
California Amerika Serikat. Satelit ini mampu memetakan
gambar dengan resolusi gambar yang sangat tinggi dan
merupakan satelit komersil dengan pencitraan gambar
tertinggi yang ada di orbit bumi saat ini.
Sensor kamera pada satelit ini dibuat oleh ITT
Corporation yang kemudian dikirimkan kepada General
Dynamics untuk diintegrasikan kedalam Geoeye-1 pada
Januari 2007.
Satelit ini mampu menghasilkan gambar dengan resolusi
0.41 m untuk sensor pankromatik (hitam-putih) dan 1.65
m untuk sensor multispectral (berwarna), kemampuan ini
sangat ideal untuk proyek pemetaan skala besar.
Terdapat tiga tingkat produk pencitraan yang ditentukan
oleh tingkat akurasi posisi :
1. Produk GEO
Produk Geo adalah gambar peta berorientasi
radiometrik yang cocok digunakan untuk bebagai
keperluan. Selain untuk aplikasi visualisasi dan
pemantauan, produk geo juga dilengkapi dengan model
sensor kamera dalam format Rational Polynomial
Coeficient (RPC). Model kamera ini memetakan
koordinat tanah menjadi koordinat gambar hasil
pencitraan. Produk Geo juga dapat digunakan oleh
pengguna ahli dengan menggunakan perangkat
komersial.\
Penginderaan Jauh Hironimus Gesu 11.25.015
24
2. Produk GeoProfesional
Produk Geoprofesional adalah hasil pencitraan yang
telah dikoreksi oleh staf produksi Geoeye Inc dengan
menggunakan proses kepemilikannya atas fasilitas
produksi untuk mengoptimalkan data yang dikumpulkan
oleh satelit Geoeye. Proses pengkoreksian yang
dilakukan Geoeye memungkinkan pengguna untuk dengan
cepat mendapatkan hasil yang paling akurat dan tepat
yang tersedia dari program satelit. Produk ini cocok
untuk ekstrasi fitur, perubahan deteksi, pemetaan
dasar, dan aplikasi serupa lainnya.
3. Produk Geostereo
Produk Geostereo menyediakan dasar untuk fitur
pengenalan tiga dimensi, ekstrasi dan eksploitasi.
Oleh karena itu, produk ini menyediakan dua gambar
berbentuk stereo geometri untuk berbagai apliaksi
pencitraan stereo seperti pembuatan Model Elevasi
Digital (DEM), pembuatan ekstrasi ketinggian, dan
menciptakan berbagai lapisan spasial Geostereo dalam
proyeksi pemetaan meliputi data kamera dengan format
RPC, yang mendukung penyesuaian, ekstrasi, stereo
tiga dimensi, generasi DEM, dan operasi
fotogrametri.
Kegunaan :
GEOEYE-1 memberikan berbagai aplikasi untuk :
Penginderaan Jauh Hironimus Gesu 11.25.015
25
Pertahanan Negara
Keamanan Nasional
Transportasi Air dan Kelautan
Minyak dan Gas
Energi
Pertambangan
Pemetaan dan Layanan Berbasis Lokasi
Negara dan Pemerintahan Daerah
Asuransi dan Manajemen Resiko
Pertanian
SDA dan Pemantauan Lingkungan
Resolusi gambar yang mampu dihasilkan oleh satelit
GEOEYE-1 bisa mencapai jarak 41 cm, namun pemerintah
U.S.A membatasi penggunaanya oleh publik yaitu hanya
sampai resolusi 50 cm, karena detail seperti itu
dapat mengancam privasi Negara. Google sebagai
layanan komersial hanya diperbolehkan mengambil
gambar melalui satelit ini dengan resolusi maksimal
50 cm, sedangkan NGA memperoleh gambar dengan
resolusi 43 cm.
Penginderaan Jauh Hironimus Gesu 11.25.015
26