10
Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci BAB I Pendahuluan A. Senarai sejarah peradaban Kerinci: K erinci, atau ”Kincai” adalah kawasan yang terletak di dataran tinggi puncak pegunungan Andalas (Bukit Barisan), yang mem- bentang sepanjang gugus barat Pulau Sumatera. Bentang alamnya yang terdiri dari kawasan perbukitan yang berlapis lapis dengan puncak Gunung Kerinci yang kokoh berdiri di ketinggian 3.805.meter di atas permukaan laut, seakan mengawasi dan melindungi Bumi Sakti Alam Kerinci dari gangguan dunia luar. Pengunungan yang ada di dataran tinggi Kerinci,seperti Gunung Raya, Gunung Tujuh, dan Gunung Kerinci seakan ikut menjaga irama dan denyut nadi kehidupan masyarakat.Para ahli Geologi dan Ekologi menjuluki Gunung Kerinci sebagai “Atap Sumatera ” (Top of Sumatera) (Potret salah satu sudut negeri alam Kerinci yang indah dan menawan) Bab-01-SEJARAH KEB-ALAM KERINCI-1 1 8/14/2012 10:04:40 AM

Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci

Embed Size (px)

Citation preview

Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci �

BAB I Pendahuluan

A. Senarai sejarah peradaban Kerinci:

Kerinci, atau ”Kincai” adalah kawasan yang terletak di dataran tinggi puncak pegunungan Andalas (Bukit Barisan), yang mem-bentang sepanjang gugus barat Pulau Sumatera. Bentang alamnya

yang terdiri dari kawasan perbukitan yang berlapis lapis dengan puncak Gunung Kerinci yang kokoh berdiri di ketinggian 3.805.meter di atas permukaan laut, seakan mengawasi dan melindungi Bumi Sakti Alam Kerinci dari gangguan dunia luar.

Pengunungan yang ada di dataran tinggi Kerinci,seperti Gunung Raya, Gunung Tujuh, dan Gunung Kerinci seakan ikut menjaga irama dan denyut nadi kehidupan masyarakat.Para ahli Geologi dan Ekologi menjuluki Gunung Kerinci sebagai “Atap Sumatera ” (Top of Sumatera)

(Potret salah satu sudut negeri alam Kerinci yang indah dan menawan)

Bab-01-SEJARAH KEB-ALAM KERINCI-1 1 8/14/2012 10:04:40 AM

Pendahuluan�

dan hutan di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat sebagai paru paru dunia. Dilain pihak benda cagar budaya yang berada di negeri atas angin ini menunjukkan Bumi Sakti Alam Kerinci merupakan salah satu pusat peradaban tertua yang pernah ada di atas permukaan bumi.

(Potret Lembah alam Kerinci dengan Gunung Kerinci yang menjulang tinggi dan hamparan Teh yang menghijau dikaki gunung Kerinci)

(Potret nelayan menjala ikan di Danau Kerinci )

Bab-01-SEJARAH KEB-ALAM KERINCI-2 2 8/14/2012 10:04:45 AM

Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci �

hektar,dengan garis keliling 530 Km,sebahagian besar dari kawasan ini diselimuti hutan belantara liar dan basah dengan berbagai tingkat keragaman hayati yang tumbuh pada ketinggian yang berbeda dengan tiga ekosistim.

Dalam wilayah tiga ekosistim, maka bumi alam Kerinci memproduksi udara segar dan sejuk yang dihirup oleh sebahagian besar penduduk dunia,-Mata air bening dari kaki kaki pegunungan yang mengalir pada puluhan anak anak sungai dan tersimpan di Danau Kerinci, Danau Gunung Tujuh, selanjutnya kembali mengalir melalui alur Sungai Batang Merangin, bemuara ke Selat Berhala yang airnya mampu melepas dahaga minimal untuk masyarakat pada empat Propinsi di Pulau Sumatera..Di “Engclave” Kerinci terdapat pesona wisata alam seperti air panas bumi di Semurup Kecamatan Air Hangat,- Sumber air panas bumi di Sungai Medang,dan di Sungai Abu Kecamatan Air Hangat Timur,sumber panas bumi juga tersimpan di Kecamatan Gunung Raya.

(Potret pemukiman masyarakat Kerinci di lembah alam Kerinci)

Kondisi alamnya yang indah dengan panorama alam yang aduhai,tempat kehidupan ber-bagai spesies flora dan fauna langka menginspirasikan seorang pujangga asal alam Kerinci Ghazali Burhan mengumpamakan Kerinci ” Bagaikan Sekepal tanah dari surga yang tercampak ke du-nia”. Hamparan alamnya -yang terdiri dari gugus pegunungan yang senantiasa diselimuti awan putih dan embun serta lembah menawan yang terhampar luas membentuk kantung (Engclave) yang uniek spesifik dan meru-pakan engclave yang terluas yang pernah di huni manusia di dunia. Luasnya mencakup 1.484.650

Bab-01-SEJARAH KEB-ALAM KERINCI-3 3 8/14/2012 10:04:51 AM

Pendahuluan�

Kombinasi panorama alam yang indah itu juga menyimpan beraneka ragam Flora dan Fauna, setidaknya terdapat 4.000 jenis spesies flora termasuk jenis tanaman langka “Harpulia” dan “Vinus Strain Kerinci”/kayu sigi, terdapat 139 jenis burung, 37 jenis mamalia, 6 jenis primate dan 3 jenis mahkluk misterius yakni “Uhang Pandak”, Cigau, dan Kuda liar. Pesona alam Kerinci dengan beraneka ragam flora-fauna dan ke anekaragaman seni, budaya dan detak ritme kehidupan masyarakat-nya yang begitu sempurna adalah sebuah karunia Tuhan yang belum ditemukan dibelahan dunia lain. Bumi alam Kerinci menggambarkan kesaktian atau keajaiban, kondisi ini merupakan sebuah anugerah yang tiada ternilai yang diberikan oleh Sang Maha Pencipta.

Depati.Drs.H.A.Murady Darmansyah, Anggota DPR/MPR-RI Daerah Pemilihan Jambi (Jakarta 7:5:2012) mengemukakan dampak perkem-bangan zaman dan tuntutan pembangunan ketatanegaraan, Kabupaten Kerinci secara admisitrasi telah dimekarkan menjadi 2 daerah Kabupaten dan Kota,yakni Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.

Wajah Kota Sungai Penuh +/- tahun 1930 an)

Bab-01-SEJARAH KEB-ALAM KERINCI-4 4 8/14/2012 10:04:56 AM

Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci �

Kedua daerah otonom itu secara adat dan kebudayaan merupakan “satu kesatuan hukum adat dan satu kulturul budaya “ yang tidak dapat dipisahkan. Kedua daerah ini ibarat denyut nadi dan nafas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain.

Dalam dialek masyarakat disebutkan Kerinci adalah segalanya, Kerinci tidak hanya menjadi satu nama negeri atau nama daerah, tetapi penduduknya secara adat dan budaya, bahasa, danau, gunung dan hutan serta alamnya selalu menambahkan suku kata Kerinci. Antara masyarakat Kota Sungai Penuh dan masyarakat Kabupaten Kerinci meski secara administrasi bersifat otonom namun dalam kehidupan

dan kebudayaan tetap satu dan menyatu dalam 1 dialek,1 bahasa,1Adat Istiadat dan 1 Ke-

budayaan yang sama yakni “Kerinci”. Dan harus diakui, hingga saat ini sejarah

dan budaya Kerinci termasuk tu-lisan asli Kerinci/aksara Incung belum terdokumentasi dengan baik, sebahagian belum digali dan sebahagian lainnya telah terlupakan.

Para peneliti dan budayawan menyebutkan, hamparan luas renah alam Kerinci merupakan bahagian

pusat alam Melayu,- menurut ANTHONI. J. WHITTEN Kawasan alam Kerinci telah didiami manusia semenjak 10.000.Tahun SM. Hasil penelitian dan catatan sejarah menyebutkan, kelompok manusia yang pertama kali datang ke Alam Kerinci disebut dengan nama ” Kecik Wok Gedang Wok ”.Kelompok ini menurut pakar diduga kuat merupakan manusia pertama yang mendiami Pulau Sumatera. Penyebutan Kecik Wok Gedang Wok diberikan karena kelompok manusia ini belum me-miliki nama panggilan-diantara sesama mereka, dan mereka bertegur sapa dengan sebutan Wok.

Peneliti asal Amerika Serikat yang melakukan penelitian pada tahun 1973 bersama tim lembaga purbakala dan peninggalan nasional

(Batu peninggalan Megalithikum )

Bab-01-SEJARAH KEB-ALAM KERINCI-5 5 8/14/2012 10:05:01 AM

Pendahuluan�

menyebutkan ”Suku Bangsa Kerinci“ lebih tua dibandingkan dari suku bangsa INCA (Indian) di Amerika, dengan salah satu bukti adalah tentang manusia Kecik Wok Gedang Wok yang belum memiliki nama panggilan secara individu, sedangkan bangsa/suku Indian telah memiliki nama seperti Big Buffalo ( Kerbau Besar ), Little Fire (Api Kecil).

(Naskah Kuno di Desa Tanjung Tanah Danau Kerinci)

Para ahli arkeologi menyatakan manusia “Homo Sapiens” telah menghuni alam melayu sejak 35.000 tahun yang silam. Kelompok manusia ini dapat digolongkan dalam ras dan rumpun “Melayu Poli-nesia”, maka diduga manusia yang masuk ke alam Kerinci termasuk ke dalam rumpun melayu polinesia. Pendapat DR. Bennet Bronson yang menyebutkan manusia ”Kecik Wok Gedang Wok” telah ada jauh sebelum kedatangan gelombang perpindahan suku suku bangsa dari Asia Tenggara ke Indonesia sangat beralasan.

Salah satu daerah pedalaman yang dimasuki ras proto melayu temasuk alam Kerinci yang daerahnya telah didiami manusia “Kecik Wok Gedang Wok” (Prof.H.Idris Jakfar,SH) yang dalam perkembang-annya kedua komunitas ini telah terjadi percampuran darah yang kemudian melahirkan “Nenek Moyang Orang Kerinci” dan seiring dengan perkembangan keturunan, maka nenek moyang orang Kerinci membuat pusat pusat pemukiman yang tersebar di sejumlah pelosok alam Kerinci. Pesatnya perkembangan manusia telah melahirkan banyak kantong kantong pemukiman, kantong pemukiman menjadi negeri, dan kemudian negeri-negeri ini memiliki sistim tata pemerintahan yang mengatur tata kehidupan masyarakat pada saat itu.

Versi M.Sulut Ngabi Teh Satiobawo ( Dpt.H.Alimin, wawancara 7/4-2012 ), istilah sebutan “Kecik Wok Gedang Wok “, merupakan istilah

Bab-01-SEJARAH KEB-ALAM KERINCI-6 6 8/14/2012 10:05:06 AM

Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci �

ungkapan adat, bukan bahasa penelitian ilmiah, secara adat Kecik Wok Gedang Wok “secara harfiah artinya” Kecil Kita Besarpun Kita” penyebutan Kecik Wok Gedang Wok lebih tepat digunakan untuk istilah penyebutan manusia atau ‘Orang Purba Kerinci”

Berdasarkan catatan sejarah, pada masa lampau di Kerinci terdapat 3 sistim Pemerintahan yang berdaulat dan memayungi masyarakat dan negeri. Ketiga pemerintahan itu ialah pemerintahan “KOYING” atau “Kerajaan Negeri Koying”, berikutnya disebut dengan pemerin-tahan Segindo atau Negara Segindo alam Kerinci dan ketiga dikenal dengan nama pemerintahan Depati atau Negara Depati Empat Alam Kerinci.

Koying ( Dpt.H.Alimin) adalah sebuah berita dari daratan Cina pada abad ke 3M,disebutkan sebuah negeri di Pulau Sumatera yang memiliki banyak gunung api, kata Koying berasal dari kata Ko, -Kok artinya Negeri; -Yin,- Ying=Dingin/ awang awang yang artinya negeri yang bersuhu Dingin yang berada di awang awang., Negeri yang dingin pasti berada di daerah puncak/pegunungan, kata Koying yang dimaksud berita dari negeri Cina bisa Jadi Kerinci, atau bisa saja Tri Arga di Minangkabau karena di daerah Minangkabau juga terdapat Gunung berapi yakni Gunung Singgalang, Gunung Merapi dan Gunung Sago, dimasa lalu nenek moyang suku Kerinci menyebutkan gunung Kerinci dengan sebutan gunung “Merapoi” atau Gunung Merapi

Persatuan SugindoDimasa lalu di kawasan Kerinci tinggi terdapat Sembilan (9) orang

Sigindo, masing masing Sigindo adalah gelar kepala suku atau/kepala kaum yang dikenal pada abad ke XIV, yakni mereka yang mengatur kaumnya di wilayah masing masing, merekalah yang memakan habis memancung putus dalam wilayahnya , mereka yang menghitam dan memutihkan dalam wilayahnya. Dan dalam tiap wilayah Kerajaan Sigindo terdapat beberapa negeri dan dusun yang memiliki rakyat yang cukup banyak yang patuh kepada Sigindo, antara satu Sigindo dengan Sigindo yang lain terjalin hubungan yang harmonis dan penuh rasa kekeluargaan, ringan sama dijinjing, berat sama dipikul, berbenteng dado berkuto betis, menghadap musuh setapak pun tidak surut dalam membantu

Bab-01-SEJARAH KEB-ALAM KERINCI-7 7 8/14/2012 10:05:10 AM

Pendahuluan�

wilayah Sigindo yang mendapat ganguan dari musuh. Kesembilan Si-gindo Sigindo tersebut masing masing adalah sebagai berikut: Contoh pada tulisan Incung yang tertulis pada tanduk yang tersimpan di Koto Bingin Dusun (desa) Sungai Liuk dan Tanah Kampung disebutkan bahwa Sigindo Panjang adalah Menantu Nenek Siak Langin (Siak Lengih) atau dikenal dengan nama “Syekh Samilullah”, dalam Tambo dikatakan Nik Sigindo Tujuh Beradik,dengan demikian artinya mereka hidup dalam satu Zaman (Dpt.H.Alimin). Adapun Sigindo tersebut yakni :1. Sigindo Ekok Misai Sungai Tenang berkedudukan di Koto Tapus

(sekarang Jangkat)2. Sigindo Balak Serampas berkedudukan di Tanjung Kasri ( sekarang

termasuk Kecamatan Jangkat)3. Sigindo Batinting Jerangkang Tinggi berkedudukan di Pulau Sangkar4. Sigindo Bauk Tanjung Muara Sekiau berkedudukan di Temiai5. Sigindo Kumbang Wilayah Selatan Danau Kerinci berkedudukan di

Jujun6. Sigindo Kuning Wilayah Barat Danau Kerinci berkedudukan di

Seleman7. Sigindo Teras Wilayah Utara Danau Kerinci berkedudukan di

Pengasi8. SigindoPanjang Wilayah Rawang berkedudukan di Rawang9. Sigindo Sakti Wilayah Ujung Tanjung Muaro Sekiau di Muaro

SekiauPada masa itu persatuan antara satu Sigindo dengan Segindo Segindo

yang lain sangat kuat, bagi mereka kesulitan satu Segindo merupakan kesulitan pula bagi Segindo yang lain, kerajaan Segindo Segindo pada masa itu sangat disegani oleh kerajaan kerajaan lain,dan setiap satu tahun mereka mengadakan pertemuan untuk membicarakan kepen-tingan bersama,wadah persatuan mereka disebut dengan” Sakti Alam Kerinci”.

Persatuan PamuncakKerajaan Sigindo Sigindo bertahan hingga berabad abad, gelar

seorang raja yang disebut Segindo mampu mensejahterakana dan

Bab-01-SEJARAH KEB-ALAM KERINCI-8 8 8/14/2012 10:05:15 AM

Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci �

memakmurkan rakyat di wilayah Segindo masing masing. Dan pada akhirnya gelar Sigindo beralih menjadi Pamuncak, pada masa itu perkem-bangan penduduk tumbuh pesat, lahan lahan pertanian dan perkebunan semakin luas, agama Hindu dan Budha yang berkembang saat itu secara perlahan berangsur menghilang dan digantikan dengan penyebaran agama Islam,dan pada saat itu gelar raja di daerah Kerinci Tinggi dan Kerinci Rendah berobah menjadi ’Pamuncak ” dan pada masa itu ada Sembilan Pamuncak secucur air seguling batu, Enam Pamuncak berada di Kerinci Tinggi dan Tiga Pamuncak berada di kawasan Kerinci rendah. Masa Pamuncak diganti dengan Depati , masa Pemerintahan Pamuncak berakhir di Wilayah Kerinci Tinggi berakhir sejak masa Adi-tyawarman menjadi Raja Pagaruyung tahun 1347-1376 M. Setelah tiga tahun naik Tahta Raja Adityawarman (1350) datang ke Kerinci tinggi dan Kerinci rendah, ia mengganti semua gelar kepala adat atau raja raja yang ada di Kerinci dengan gelar Depati, dan pada masa itu ada sepuluh Depati dan satu wilayah yakni tanah Pembarap masih bergelar Mang-kuyudo, setelah itu tanah Pembarap diberi gelar Depati Mangkuyudo, sehingga dengan demikian jumlah depati menjadi sebelas dan kesebelas Depati itu diresmikan Raja melayu Adityawarman, adapun Mangkuyudo Pembarap berawal dari usul Pamuncak Tigo Kaum agar didirikan suatu kerajaan dengan gelar Mangkuyudo dan yang pertamakali menjabat Mangkuyudo adalah cucu dari Pamuncak Tigo Pulau Sangkar(*Muchtar Agus Cholif,SH-Adipati Ganto Anggo Rajo : 158-171)

Para Depati yang diresmikan oleh Raja Adityawarman pada saat itu sebanyak 7 orang Depati diwilayah Kerinci Tinggi dan 4 orang di wilayah Kerinci Rendah, para depati yang diresmikan itu merupakan raja raja penguasa adat yang memimpin di wilayah masing masing, para Depati itu bergabung dalam wadah persatuan yang disebut dengan “Empat Diatas Tigo Dibaruh, Pamuncak dan Pembarap”.

Husaini Kadir,SH( Tanggerang, 4 :5:2012) Mantan Kepala Pusat BPHN Kementerian Hukum dan HAM- RI dan Mantan Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Propinsi Kalimantan Selatan, menyebutkan tulisan tulisan yang ada mengenai Kerinci banyak tersimpan di Musium Leiden

Bab-01-SEJARAH KEB-ALAM KERINCI-9 9 8/14/2012 10:05:20 AM

Pendahuluan�0

Belanda, sejumlah peneliti dari luar negeri terutama dari Belanda pernah melakukan penelitian mengenai Kerinci, diantara peneliti yang melakukan penelitian dan menerbitkan karya karya hasil penelitiannya adalah Marsden (1934), E.A Klerks (1895), LC.Westenenk (1922), BJC.Schrieke (1926), dan diantara peneliti itu yang terbanyak melakukan penelitian tentang Kerinci adalah P.Voorhoeve ,karya karyanya tentang Kerinci banyak dimuat di dalam majalah “ Bijdragen tot de Taal. Land en volkenkunde ( KITLV) di Negara Belanda,P.Voorhoeve dengan bantuan tokoh adat alam Kerinci juga meneliti dan menyalin aksara asli suku Kerinci yang selama ini dikenal dengan aksara”Incung”.

Bab-01-SEJARAH KEB-ALAM KERINCI-10 10 8/14/2012 10:05:21 AM