22
SM KRISTEN B R N ’ 2 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas penyertaanNyalah, sehingga laporan makalah tentang “Adat dan Budaya Toraja” ini dapat kami selesaikan dengan baik. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan mensupport kami sehingga kami dapat mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan materi ini dengan baik. Kami juga berterima kasih kepada Pak Marthen Payunglangi’, S.Pd., yang selalu membimbing dan mendidik kami dengan ikhlas dalam proses penelitian dan penyajian makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan baik. Makalah ini berisi tentang hasil rangkuman dari semua materi yang diajarkan di sekolah mengenai adat dan budaya Toraja, mulai dari aluk todolo, hubungan masyarakat Toraja, penjelasan tentang tongkonan, sampai objek- objek wisata yang ada di Toraja. Untuk lebih lengkapnya, silahkan membaca laporan ini. Mudah-mudahan laporan ini dapat diterima oleh para pembaca, dan menjadi tambahan wawasan dan alternatif informasi, serta memberi kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya. Tak ada gading yang tak retak. Sebagai manusia biasa,

SM KRISTEN B R N

Embed Size (px)

Citation preview

   S M K R I S T E N B R N ’ 2 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas  penyertaanNyalah, sehingga laporan makalah tentang “Adat dan Budaya Toraja” ini dapat kami selesaikan dengan baik. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan mensupport kami sehingga kami dapat mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan materi ini dengan baik. Kami juga berterima kasih kepada Pak Marthen Payunglangi’, S.Pd., yang selalu membimbing danmendidik kami dengan ikhlas dalam  proses penelitian dan penyajian makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikannya denganbaik. Makalah ini berisi tentang hasil rangkuman dari semua materi yang diajarkan di sekolah mengenai adat dan budaya Toraja, mulai dari aluk todolo, hubungan masyarakat Toraja,penjelasan tentang tongkonan, sampai objek-objek wisata yang ada di Toraja. Untuk lebih lengkapnya, silahkan membaca laporan ini. Mudah-mudahan laporan ini dapat diterima olehpara pembaca, dan menjadi tambahan wawasan dan alternatif informasi, serta memberi kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya. Tak ada gading yang tak retak. Sebagai manusia biasa,

kami juga menyadari masih  banyak kekurangan dan keterbatasan dalam makalah ini. Untuk itu kami mohon maaf kepada  pembaca dan kami berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalahyang akan datang serta menambah pengalaman bagikami. Sekian dan terima kasih. Barana’ November 2012 Ariyanto Bakti Pangala

DAFTAR ISI Kata Pengantar ................................................................... 2 Daftar Isi ............................................................................ 3 Bab I. Pendahuluan ............................................................ 4 1. Latar Belakang ........................................................... 4 2. Tujuan ........................................................................ 4 Bab II.

Pembahasan ........................................................... 5 1. Asal-usul Suku Toraja ............................................... 5 2. Hubungan Sosial Masyarakat Toraja ......................... 6 3. Aluk Todolo ............................................................... 10 4. Tongkonan ................................................................. 12 5. Rambu Tuka’......................................... 13 6. Rambu Solo’ .............................................................. 17 7. Ukiran Toraja ............................................................. 22 8. Bahasa, Tarian, dan Musik di Toraja ......................... 24 9. 

Objek Wisata di Toraja .............................................. 26 Bab III. Penutup ................................................................. 28 1. Kesimpulan ................................................................ 28 2. Saran .......................................................................... 28 Lampiran ............................................................................ 29

Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara dengan berbagaisuku bangsa yang mendiaminya dari bagian barat hingga timur. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki pola kehidupan tersendiri. Pola kehidupan itu membuat Indonesia menjadi kaya akan keberagaman. Keberagaman itu termasuk identitas suku (aspek kesejarahan), sistem sosial, sistem kekerabatan, struktur kelembagaan, adat-istiadat dan kebudayaan sertasistem kepercayaan yang dianut suku tersebut. Di Indonesia bagian barat, kita mengenal suku Melayu, suku Kubu, Batak, Mentawai yang

memiliki kekhasan budaya. Menyeberangi bagian barat, kita menemukan suku Badui, Jawa, Dayak, dengan keanekaragaman kearifan lokal.Di bagian Indonesia timur, kita memiliki suku Bima, Bugis, Papua, Tana Toraja yang masih memiliki keaslian budayanya. Bangsa yang bijak adalah bangsa yang menghargai hasil cipta, karya, dan karsa suku bangsa yang mendiaminya. Dari sekianbanyak suku bangsa yang ada di Indonesia, ada suku bangsa yang memiliki pola kehidupan yang unik. Yaitu pola kehidupan yang terdapat pada masyarakat suku Tana Toraja. Suku Tana Toraja adalah suku yang menetap di  pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan, Indonesia. Populasinya diperkirakan sekitar 650.000 jiwa, dengan 450.000 di antaranya masih tinggal di KabupatenTana Toraja. Mayoritas suku Toraja memeluk agama Kristen, sementara sebagian menganut Islam dan kepercayaan animisme yang dikenal sebagai Aluk Todolo. Pemerintah Indonesia telahmengakui kepercayaan ini sebagai bagian dari Agama Hindu Dharma. Seperti daerah-daerah yang lainnya di Indonesia, daerah Tana Toraja memiliki sejarah yang panjang dan tentu saja tidak diketahui oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Termasuk pola kehidupan yang tidak kalah menarik dengan suku-suku lain yang ada diIndonesia. Tidak hanya peninggalan sejarah, namun juga peninggalan budaya suku Tana Toraja sebagai suku bangsa yang tinggal di Kabupaten Tana Toraja yang masih terjaga kelestariannya sampai saat ini.

B. Tujuan 1.Mengkaji asal-usul masyarakat Tana Toraja. 2.Mengidentifikasi Keprcayaan masyarakat Toraja. 3. Mengidentifikasi sistem pola kehidupan suku Tana Toraja. 4. Mengidentifikasi benda tradisional di Toraja. 5. Mengidentifikasi perkembangan budaya dan seni masyarakat suku Tana Toraja.

Bahasa, Tarian,

dan Musik Toraja  Bahasa

Bahasa Toraja adalah bahasa yang dominan di Tana Toraja,dengan Sa'dan

Toraja sebagai dialek bahasa yang utama.  Bahas a Indonesia sebagai bahasa

nasional adalah bahasa resmidan digunakan oleh masyarakat, akan tetapi

bahasa Toraja pun diajarkan disemua  sekola h dasar di Tana Toraja.Ragam bahasa

di Toraja antara lain  Kalumpang  ,  Mamasa , Tae'   ,

Talondo'  , Toala'   , dan Toraja-Sa'dan, dan termasuk

dalam rumpunbahasa Melayu-Polinesia dari bahasa Austronesia. Pada mulanya,

sifat geografis Tana Toraja yang terisolasi membentuk banyak dialek dalam

bahasa Toraja itu sendiri. Setelah adanyapemerintahanresmi di Tana Toraja,

beberapa dialek Toraja menjadi terpengaruh oleh bahasa lain melaluiproses

transmigrasi, yang diperkenalkan sejak masapenjajahan. Hal itu adalah penyebab

utama dari keragaman dalam bahasaToraja. Ciriyang menonjol dalam bahasaToraja

adalah gagasan tentang dukacita kematian. Pentingnya upacara kematian di

Toraja telahmembuat bahasa mereka dapatmengekspresikan perasaanduka cita dan proses

berkabung dalam beberapa