Upload
independent
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB IPENDAHULUAN
11 Pengertian Oksigen Terlarut
Oksigen yang kita bicarakan dalam konteks Limnologi ini tentu saja oksigen
yang terlarut selanjutnya disingkat OT Oksigen terlarut dibutuhkan oleh semua
jasad hidup untuk pernapasan proses metabolisme atau pertukaran zat yang
kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan Disamping
itu juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam
proses aerobic Kecepatan difusi oksigen dari udara tergantung dari beberapa
faktor yaitu kekeruhan air suhu salinitas pergerakan massa airr dan udara
seperti arus gelombang dan pasang surut Bila kita cermati ternyata atmosfir
bumi mengandung oksigen sekitar 210 mlL Kadar OT dalam perairan alami
tergantung pada suhu salinitas turbulensi air dan tekanan atmosfi Semakin besar
suhu dan ketinggian dari permukaan laut (altituda) serta semakin kecil tekanan
atmosfir maka kadar OT semakin kecil (Hidayat 201563)
Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal
dari fotosintesis dan absorbsi atmosferudara Oksigen telarut di suatu perairan
sangat berperan dalam proses penyerapan makanan oleh makhluk hidup dalam
air Untuk mengetahui kualitas air dalam suatu perairan dapat dilakukan dengan
mengamati beberapa parameter kimia seperti oksigen terlarut (DO) Semakin
banyak jumlah DO (dissolved oxygen) makan kualitas air semakin baik jika kadar
oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap
akibat degradasi anerobik yang mungkin saja terjadi Satuan DO dinyatakan dalam
persentase saturasi Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal dari
suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup
dalam perairan tersebut (Hanifah 2013)
Sumber utama oksigen dalam perairan menurut Agustyar (2015) berasal
dari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang
hidup dalam perairan tersebut Kecepatan difusi oksigen dari udara tergantung
dari beberapa faktor seperti kekeruhan air suhu salinitas pergerakan massa air
dan udara seperti arcs gelombang dan pasang surut Keadaan oksigen terlarut
1 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
berlawanan dengan keadaan BOD semakin tinggi BOD semakin rendah oksigen
terlarut Keperluan organisme terhadap oksigen relatif bervariasi tergantung pada
lems stadium dan aktifitasnya Kebutuhan oksigen untuk ikan dalam keadaan
diam relatif lebih sedikit dibandingkan dengan ikan pada saar bergerak Kadungan
oksigen terlarut (DO) minimum adalah 2 ppm dalam keadaan normal dan tidak
tercemar oleh senyawa beracun Idealnya kandungan oksigen terlarut dan tidak
boleh kurang dari 17 ppm selama waktu 8 jam dengan sedikitnya pada tingkat
kejenuhan sebesar 70
Oksigen merupakan salah satu gas yang terlarut dalam perairan Kadar
oksigen yang terlarut diperairan alamibervariasi tergantung pada suhu salinitas
turbulensi air dan tekanan atmosfer kadar oksigen terlarut semakin kecil
Dekomposisi bahan organik dan oksidasi bahan anorganik dapat mengurangi
kadar oksigen terlarut hingga mencapai nol (anaerob) Hubungan antara kadar
oksigen terlarut jenuh dan suhu ditunjukkan dalam Tabel 11 yang
menggambarkan bahwa semakin tinggi suhu kelarutan oksigen semakin
berkurang Kelarutan oksigen dan gas-gas lain juga berkurang dengan
meningkatnya salinitas sehingga kadar oksigen dilarut cenderung lebih rendah
aripada kadar oksigen diperairan tawar (Hanifah 2013)
Kadar oksigen terlarut berfluktuasi secara diurnal dan musiman tergantung
pada percampuran dan tubulensi massa ai aktivitas fotosintesis respirasi dan
limbah yang masuk ke dalam air Peningkatan suhu sebesar 1oC akan
meningkatkan konsumsi oksigen sekitar 10 Penguraian bahan organik dan
oksidasi bahan anorganik dapat menguragi kadar OT hingga mencapai nol (kondisi
anaerob) Hubungan antara OT jenuh dan suhu dapat dilihat pada Tabel 12 yang
menggambarkan bahwa semakin tinggi suhu Maka kelarutan oksigen semakin
berkurang Kelarutan oksigen dan gas-gas lain juga berkurang dengan
meningkatnya salinitas (lihat Tabel 12) sehingga kadar oksigen di laur cenderung
lebih rendah daripada kadar oksigen di perairan tawar (Hidayat 201565)
2 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Tabel 11 Hubungan antara Kadar Oksigen Terlarut (OT) Jenuh dan Suhu pada Tekanan Udara 760 mmHg
Suhu (oC)
Kadar Oksigen Telarut (mgL)
Suhu (oC)
Kadar Oksigen Terlarut (mgL)
Suhu (oC)
Kadar Oksigen Terlarut (mgL)
0 1462 14 1031 28 7831 1422 15 1008 29 7692 1383 16 987 30 7563 1346 17 966 31 7434 1311 18 947 32 7305 1277 19 928 33 7186 1245 20 909 34 7067 1214 21 891 35 6958 1184 22 874 36 6849 1156 23 858 37 673
10 1129 24 842 38 66211 1103 25 826 29 65112 1078 26 811 40 64113 1054 27 797
(Cole 1983 dalam Hidayat 201564)
Tabel 12 Hubungan antara Kadar Oksigen Terlarut (OT) Jenuh dan Salinitaspada Tekanan Udara 760 mmHg
Suhu (oC)
Salinitas ()0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
20 89 86 84 81 79 77 74 72 69 6822 86 84 81 79 76 74 72 69 67 6624 83 81 78 76 74 72 69 67 65 6426 81 78 76 74 72 70 67 65 63 6128 78 76 74 72 70 68 65 63 61 6030 76 74 71 69 67 65 63 61 59 5832 73 71 69 67 65 63 61 59 57 55
(Weber 1991 dalam Hidayat 201565)
Menurut Hidayat (201565) kadar oksigen jenuh akan tercapai bila kadar
OT di perairan sama dengan kadar OT secara teoritis Kadar oksigen tidak jenuh
terjadi jika kadar OT lebih kecil daripada kadar oksigen secara teoritis Kejenuhan
oksigen di periaran dinyatakan dengan pesen saturasi Contoh perhitungan persen
saturasi oksigen adalah sebagai berikut
a Pada suhu 5oC Kadar oksigen yang terukur adalah 61 mgL sedangkan kadar
oksigen secara teoritis adalah 1277 mgL maka persen sarurasi adalah 61
1237 = 4777 (tidak jenuh)
3 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
b Pada suhu 26oC kadar oksigen yang terukur adalah 124 mgL sedangkan
kadar oksigen secara teoritis adalah 811 mgL maka persen saturasi adalah
124 811 = 15290 (lewat jenuhsuper saturasi)
Didalam air oksigen memerankan peranan dalam menguraikan komponen-
komponen kimia menjadi komponen yang lebih sederhana Oksigen memiliki
kemampuan untuk beroksida dengan zat pencemar seperti komponen organik
sehingga zat pencemar tersebut tidak meembahayakan Dengan adanya oksigen
dalam air mikroorganisme semakin giat dalam menguraikan kandunga dalam air
Reaksi yang terjadi dalam penguraian tersebut adalah
Komponen Organik+O2 +nutrien mikroorganismerarr CO2+H2O+Sel baru+nutrien+energi
Jika reaksi pengurai komponen kimia dalam air terus belaku maka kadar oksigen
pun akan menurun Pada klimaksnya oksigen yang tersedia tidak cukup untuk
menguraikan komponen kimia tersebut Keadaan yang demikian merupakan
pencemaran berat pada air (Anonim 2014)
12 Penanggulangan KelebihanKekurangan Kadar Oksigen Terlarut
Menurut Agustyar (2015) Cara untuk menanggulangi jika kelebihan kadar
oksigen terlarut adalah dengan cara
1 Menaikkan suhutemperatur air dimana jika temperatur akan menurun
2 Menambahkan kedalaman air dimana semakin dalam air tersebut maka
semakin kadar oksigen terlarut akan menurun karena proses fotosintesis
semakin berkurang dan kadar oksigen digunakan untuk pernapasan dan
oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik
Cara untuk menangguangi jika kekurangan kadar oksigen terlarut menurut
Agustyar (2015) adalah dengan cara
1 Menurunkan suhutemperatur air dimana jika temperatur turun maka kadar
oksigen terlarut akan naik
4 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
2 Mengurangi kedalam air dimana semakin dalam air tersebut maka akan
semakin kadar oksigen terlarut akan naik karena proses fotosintesis semakin
meningkat
3 Mengurangi bahan-bahan organik dalam air karena jika banyak terdapat
bahan organik dalam air maka kadar oksigen terlarutnya rendah
4 Diusahakan agar air tersebut mengalir
13 Pengaruh Keberadaan Ikan Terhadap Kadar Oksigen Terlarut
Keadaan perairan dengan kadar OT sangat rendah berbahaya bagi
organisme akuatik Semakin rendah kadar OT semakin tinggi toksisitas (daya
racun) Zn (zinc seng) Cu (copper tembaga) Pb (lead timbal timah hitam) HCN
(sianida) hidrogen sulfida dan NH4 (amonia) Kadar OT lt2 mgL dapat
mengakibatkan kematian ikan Hubungan antara OT dengan kelangsungan hidup
ikan di kolam (lihat tabel 13) Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan
dipengaruhi oleh tanaman yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya
yang masuk ke dalam air dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme
air Kadar oksigen terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan
organsime yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut yang tinggi dalam
suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut berkualitas
baik (Hidayat 201568-69)
Tabel 13 Kadar Oksigen Terlarut (OT) dan Pengaruhnya terhadap Kelangsungan Hidup Ikan
Kadar OT (mgL) Pengaruh terhadap Kelangsungan Hidup Ikan
lt03Hanya sedikit jenis ikan yang dapat bertahan pada masa pemaparan singkat (short exposure)
03-10 Pemaparan lama (prolonged expusure) dapat mengakibatkan kematian ikan10-50 Ikan dapat bertahan hidup tetapi pertumbuhannya terganggu
gt50 Hampir semua organisme akuatik menyukai kondisi ini(Swingle 1969 dalam Hidayat 201568)
14 Analisis Oksigen Terlarut
Menurut Agustyar (2015) analisis oksigen terlarut dapat ditentukan
dengan 2 macam cara yaitu
a Metode titrasi dengan cara WINKLER
5 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Prinsipnya dengan menggunakan titrasi iodometri Sampel yang akan
dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan MnCl2 dan NaOH- Kl sehingga
akan terjadi endapan MnO2 Dengan menambahkan H2SO4 atau HCl maka
endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akan membebaskan molekul
iodium (I2) yang ekivalen dengan oksigen terlarut Iodium yang dibebaskan ini
selanjutnya ditritasi dengan larutan standar natrium tiosulfat (Na2S2O3) dan
menggunakan indikator larutan amilum (kanji) Reaksi kimia yang terjadi
dapat dirumuskan
MnCl2 + NaOH Mn(OH)2 + 2 NaCl
2 Mn(OH)2 + O2 2 MnO2 + I2 + 2 KOH
I2 + 2 Na2S2O3 Na2S4O6 + 2 Nal
b Metode elektrokimia
Cara penentuan oksigen terlarut dengan metode elektrokimia adalah cara
langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat DO meter Prinsip
kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dan
anoda yang direndam dalam larutan elektrolit Pada alat DO meter probe ini
biasanya menggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb) Secara
keseluruhan elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersifat semi
permeabel terhadap oksigen Reaksi kimia yang akan terjadi adalah
Katoda O2 + 2 H2O +4e 4 HO-
Anoda Pb + 2 HO- PbO + H2O + 2e
Penentuan oksigen terlarut (DO) dengan cara titrasi berdasarkan metode
WINKLER lebih analitis apabila dibandingkan dengan cara alat DO meter Hal yang
perlu diperhatikan dalam titrasi iodometri adalah penetuan larutan standar
kaliumbikarbonat yang tepat Dengan mengikuti prosedur penimbangan
kaliumbikarbonat dan standarisasi tiosulfat secara analitis akan diperoleh hasil
penentuan oksigen terlarut yang lebih akurat Sedangkan penentuan oksigen
terlarut dengan menggunakan DO meter harus diperhatikan suhu dan salinitas
sampel yang akan diperiksa Peranan suhu dan salinitas ini sangat vital terhadap
6 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
akurasi penentuan oksigen terlarut dengan cara DO meter Alat DO meter masih
dianjurkan jika sifat penentuannya hanya bersifat kisaran (Hidayat 201570)
7 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IIMETODOLOGI
21 Hari Tanggal Tempat dan Judul Praktikum
Praktikum dilakukan pada hari Selasa Tanggal 19 April 2016 dilakukan di
Laboratorium Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang yang
berjudul ldquoPengukuran Oksigen Telarut di dalam Airrdquo
22 Tujuan Praktikum
1 Dapat menentukan kadar oksigen terlarut dalam air
2 Dapat mengetahui dan menggolongkan air yang baik untuk di konsumsi
3 Dapat mengetahui optimal untuk pertumbuhan biota air
23 Alat dan Bahan
Alat
1 Unit DO-meter
2 Gelas beker 1 liter
3 Tissue
4 Pipet tetes
5 Aquades
Bahan
1 Air sumur
2 Air sungai
3 Air gotcomberan
24 Cara Kerja
1 Masing-masing iar yang diambil dari sumber berbeda disimpan di dalam
boto tutup rapat kemudian botol dilapisi kertas karbonkertas manggis
berwarna hitam dan dilapisi lagi menggunakan kantong plastik hitam
2 Kemudian masing-masing sampel air dituangkan kedalam gelas beker
3 Masing-masing sampel air tersebut diukur DO-nya dengan menggunakan
DO-meter dengan satuan mbar dan mgL Lalu dicatat
8 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN
31 Hasil Praktikum
Data hasil pengamatan oksigen terlarut diambil dari 6 kelompok berikut tabel
pengamatan dari berbagai kelompok
Tabel 31 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 1
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 7 Ulu 49 mgL2 Air Tampungan Bawah Tanah 73 mgL3 Air Sumur 57 mgL4 Air PAM 76 mgL
Tabel 32 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 2
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sumur 72 mgL2 Air Got Cempaka 74 mgL3 Air Sungai 7 Ulu 77 mgL
Tabel 33 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 3
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring 75 mgL2 Air Sumur KM 5 71 mgL3 Air Got Flamboyan 73 mgL
Tabel 34 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 4
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 76 mgL2 Air Bak Mandi 76 mgL3 Air Got Demang 74 mgL
Tabel 35 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 5
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Lingkis OKI 61 mgL2 Air Got KM 7 71 mgL3 Air PDAM Jaya Indah 76 mgL
Tabel 36 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 6
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring Pasar Induk 77 mgL2 Air Sumur Sumbawa 77 mgL3 Air Got FKIP UMP 76 mgL
9 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
32 Pembahasan
Pada praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil seperti pada tabel-
tabel dihasil Pada tabel 31 menunjukkan bahwa air Sungai Musi 7 Ulu lebih
rendah yaitu 49 mgL ini disebabkan karena pada saat pengambilan sampel air
dilakukan pada sore hari yaitu sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di
perairan tidak lagi terjadi fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah
terpakai oleh biota yang ada di perairan tersebut Menurut Maulida (2015) pada
siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah oksigen terlarut cukup banyak
sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi fotosintesis oksigen yang
terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air
sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan
oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah
berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan
kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka
kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya Pada air tampungan bawah
tanah oksigen terlarut yang terkandung yaitu 73 mgL Pada air sumur kadar
oksigen terlarut yaitu sebesar 57 mgL Pada air PAM oksigen terlarut yaitu
sebesar 76 mgL
Pada tabel 32 menunjukkan bahwa air Sungai 7 Ulu yang diambil pada
pukul 1600 WIB oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL ini berbanding terbalik
dengan hasil yang didapatkan oleh kelompok 1 besar kemungkinan bahwa
kelompok 2 mengambil air sampel sungai 7 Ulu ini pada lokasi dengan suhu yang
normal dan penguapannya tidak terlalu besar sehingga kadar oksigen terlarut
masih terjaga Pada air Sumur oksigen terlarut sebanyak 72 mgL Pada air got
Cempaka oksigen yang terlarut sebanyak 74 mgL sampeel air pada got Cempaka
ini dilakukan pada sore hari yaitu tepatnya pukul 1700 WIB
Pada tabel 33 menunjukkan bahwa air Sungai Jakabaring oksigen yang
terlarut didalamnya sebesar 75 mgL sampel diambil pada sore hari sekitar pukul
1530 WIB oksigen terlarut yang cukup tinggi dikarenakan mungkin tempat atau
lokasi yang diambil sampelnya cukup dingin dan tidak terlalu tinggi penguapan
yang terjadi sehingga oksigen terlarut masih cukup tinggi Pada air sumur KM 5
oksigen yang terlarut sebesar 71 mgL Pada air got Flamboyan okssigen terlarut
10 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
sebesar 73 mgL air got ini memiliki oksigen terlarut yang cukup tinggi
dikarenakan biota yang hidup di dalam air git tersebut masih sedikit sehingga
oksigen terlarut masih tinggi kadarnya
Pada tabel 34 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampel air Sungai Musi
pada pukul 1800 WIB oksigen yang terlarut mencapai 76 mgL ini disebabkan
karena konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan bergantung pada variasi dari
temperuatur Menurut Maulida (2015) oksigen merupakan salah satu faktor
pembatas sehingga jika ketersediannya dalam air tidak mencukupi kebutuhan
ikan maka segala aktivitas dan proses pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan
akan mengalami kematian Kebutuhan oksigen mempunyai dua aspek yaitu
kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang
tergantung pada keadaan metabolisme ikan Pada air bak mandi kelompok 4
kadar oksigen terlarut mencapai 76 mgL kemungkinan ada biota yang hidup di
air bak mandi terssbut namun kadar oksigennya tidak terpakai oleh biota lain
kecuali biota itu sendiri Pad air got Demang oksigen terlarut sebesar 74 mgL
kadar oksigen terlarut pada air got ini masih cukup tinggi
Pada tabel 35 yaitu pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 5 tepatnya
kelompok saya pengamatan DO yang terlarut di dalam air menggunakan sampe air
dari Sungai Lingkis OKI air got KM 7 dan air PDAM Jaya Indah Hasil menunjukkan
bahwa oksigen terlarut yang terdapat di Sungai Lingkis OKI sebesar 61 mgL
pengambilan sampel dilakukan pada siang hari Kelarutan oksigen yang
terkandung sedikit dikarenakan pada sungai Lingkis banya biota-biota yang hidup
disana sehingga oksigen terlarut cepat mengalami penurunan dikarenakan
pemakaian yang terus menerus oleh biota-biota yang ada di dalam perairan
tersebut Selanjutnya pada air got KM 7 oksigen terlarut sebanyak 71 mgL cukup
tinggi karena pengambilan dilakukan pagi hari Pad air PDAM Jaya Indah kadar
oksigen terlarut sebesar 76 mgL ini menunjukkan bahwa air dari PDAM Jaya
Indah memiliki kadar oksigen tertinggi kemungkinan ada banyak biota yang
menghasilkan oksigen disana
Pada tabel 36 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampe air Sungai
Jakabaring tepatnya di Pasar Induk oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL cukup
tinggi kemungkinan perairan masih cukup baik dan belum tercemar Pada air
11 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
sumur Sumbawa oksigen terlarut sebesar 77 mgL kemungkinan air sumur
tersebut masih asri dan belum tercemar oleh aktifitas manusia Pada air got FKIP
Universitas Muhammadiyah Palembang oksigen terlarut sebesar 76 mgL
oksigen terlarut cukup tinggi dikarenakan banyak tumbuhan air seperti lumut
yang hidup di pinggiran dekat air got tersebut
Keseimbangan oksigen terlarut dalm air secara alamiah terjadi secara
berkesinambungan Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air untuk
pertumbuhannta membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon yang dapat
diperoleh dari bahan organik yang berdifusi dari udara Bahan organik tersebut
oleh mikroorganisme akan diuraikan menjadi karbondioksida dan air
Karbondioksida selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses
fotosintesis membentuk oksigen dan seterusnya Oksigen yang dimanfaatkan
untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang
masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut
yang digunakan oleeh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh
biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari
hasil fotosintesis tanaman air (Maulida 2015)
Pencemaran air yang berlebihan menyebabkan oksigen terkarut dalam air
pada kondisi yang kritis atau merusak kadar kimia air Rusaknya kadar kimia air
tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air Besarnya beban pencemaran
yang ditamboung oleh suatu perairan dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah
palutan yaang berasal dari berbagau sumber aktifitas air buangan dari proses-
proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk
Pertanyaan
1 Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel
air yang diperoleh Jelaskan penyebabnya
2 Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen
terlarut pada suatu peraiaran
3 Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan
biota yang ada di dalamnya
12 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok
lainnya
5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen
Jawaban
1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air
Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak
terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan
dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan
konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait
dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada
temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut
karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun
begitu juga sebaliknya
2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan
yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen
Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi
proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)
setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan
konsumsi OT menjadi 2x lipat
pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada
kondisi pH netral dan alkalis
Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan
menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam
organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak
menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para
perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan
lapisan lumpur di dasar perairan
Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin
banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses
13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen
terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin
Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri
dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik
yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan
tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga
dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi
3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman
yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air
dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen
terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime
yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam
melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam
suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut
berkualitas baik
4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu
sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi
fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang
ada di perairan tersebut
5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan
proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu
perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut
Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman
maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang
dihasilkan
14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IV KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang
terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh
dari suhu tekanan dan ketinggian air
Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal
dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved
oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu
rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang
mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam
penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga
menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau
anaerobik
Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut
yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk
yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai
Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua
ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi
fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh
ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen
secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara
oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga
dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu
sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya
15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
DAFTAR PUSTAKA
Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom
dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen
_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press
Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-
fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
LAMPIRAN
Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)
Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)
17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)
Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)
18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)
19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
berlawanan dengan keadaan BOD semakin tinggi BOD semakin rendah oksigen
terlarut Keperluan organisme terhadap oksigen relatif bervariasi tergantung pada
lems stadium dan aktifitasnya Kebutuhan oksigen untuk ikan dalam keadaan
diam relatif lebih sedikit dibandingkan dengan ikan pada saar bergerak Kadungan
oksigen terlarut (DO) minimum adalah 2 ppm dalam keadaan normal dan tidak
tercemar oleh senyawa beracun Idealnya kandungan oksigen terlarut dan tidak
boleh kurang dari 17 ppm selama waktu 8 jam dengan sedikitnya pada tingkat
kejenuhan sebesar 70
Oksigen merupakan salah satu gas yang terlarut dalam perairan Kadar
oksigen yang terlarut diperairan alamibervariasi tergantung pada suhu salinitas
turbulensi air dan tekanan atmosfer kadar oksigen terlarut semakin kecil
Dekomposisi bahan organik dan oksidasi bahan anorganik dapat mengurangi
kadar oksigen terlarut hingga mencapai nol (anaerob) Hubungan antara kadar
oksigen terlarut jenuh dan suhu ditunjukkan dalam Tabel 11 yang
menggambarkan bahwa semakin tinggi suhu kelarutan oksigen semakin
berkurang Kelarutan oksigen dan gas-gas lain juga berkurang dengan
meningkatnya salinitas sehingga kadar oksigen dilarut cenderung lebih rendah
aripada kadar oksigen diperairan tawar (Hanifah 2013)
Kadar oksigen terlarut berfluktuasi secara diurnal dan musiman tergantung
pada percampuran dan tubulensi massa ai aktivitas fotosintesis respirasi dan
limbah yang masuk ke dalam air Peningkatan suhu sebesar 1oC akan
meningkatkan konsumsi oksigen sekitar 10 Penguraian bahan organik dan
oksidasi bahan anorganik dapat menguragi kadar OT hingga mencapai nol (kondisi
anaerob) Hubungan antara OT jenuh dan suhu dapat dilihat pada Tabel 12 yang
menggambarkan bahwa semakin tinggi suhu Maka kelarutan oksigen semakin
berkurang Kelarutan oksigen dan gas-gas lain juga berkurang dengan
meningkatnya salinitas (lihat Tabel 12) sehingga kadar oksigen di laur cenderung
lebih rendah daripada kadar oksigen di perairan tawar (Hidayat 201565)
2 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Tabel 11 Hubungan antara Kadar Oksigen Terlarut (OT) Jenuh dan Suhu pada Tekanan Udara 760 mmHg
Suhu (oC)
Kadar Oksigen Telarut (mgL)
Suhu (oC)
Kadar Oksigen Terlarut (mgL)
Suhu (oC)
Kadar Oksigen Terlarut (mgL)
0 1462 14 1031 28 7831 1422 15 1008 29 7692 1383 16 987 30 7563 1346 17 966 31 7434 1311 18 947 32 7305 1277 19 928 33 7186 1245 20 909 34 7067 1214 21 891 35 6958 1184 22 874 36 6849 1156 23 858 37 673
10 1129 24 842 38 66211 1103 25 826 29 65112 1078 26 811 40 64113 1054 27 797
(Cole 1983 dalam Hidayat 201564)
Tabel 12 Hubungan antara Kadar Oksigen Terlarut (OT) Jenuh dan Salinitaspada Tekanan Udara 760 mmHg
Suhu (oC)
Salinitas ()0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
20 89 86 84 81 79 77 74 72 69 6822 86 84 81 79 76 74 72 69 67 6624 83 81 78 76 74 72 69 67 65 6426 81 78 76 74 72 70 67 65 63 6128 78 76 74 72 70 68 65 63 61 6030 76 74 71 69 67 65 63 61 59 5832 73 71 69 67 65 63 61 59 57 55
(Weber 1991 dalam Hidayat 201565)
Menurut Hidayat (201565) kadar oksigen jenuh akan tercapai bila kadar
OT di perairan sama dengan kadar OT secara teoritis Kadar oksigen tidak jenuh
terjadi jika kadar OT lebih kecil daripada kadar oksigen secara teoritis Kejenuhan
oksigen di periaran dinyatakan dengan pesen saturasi Contoh perhitungan persen
saturasi oksigen adalah sebagai berikut
a Pada suhu 5oC Kadar oksigen yang terukur adalah 61 mgL sedangkan kadar
oksigen secara teoritis adalah 1277 mgL maka persen sarurasi adalah 61
1237 = 4777 (tidak jenuh)
3 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
b Pada suhu 26oC kadar oksigen yang terukur adalah 124 mgL sedangkan
kadar oksigen secara teoritis adalah 811 mgL maka persen saturasi adalah
124 811 = 15290 (lewat jenuhsuper saturasi)
Didalam air oksigen memerankan peranan dalam menguraikan komponen-
komponen kimia menjadi komponen yang lebih sederhana Oksigen memiliki
kemampuan untuk beroksida dengan zat pencemar seperti komponen organik
sehingga zat pencemar tersebut tidak meembahayakan Dengan adanya oksigen
dalam air mikroorganisme semakin giat dalam menguraikan kandunga dalam air
Reaksi yang terjadi dalam penguraian tersebut adalah
Komponen Organik+O2 +nutrien mikroorganismerarr CO2+H2O+Sel baru+nutrien+energi
Jika reaksi pengurai komponen kimia dalam air terus belaku maka kadar oksigen
pun akan menurun Pada klimaksnya oksigen yang tersedia tidak cukup untuk
menguraikan komponen kimia tersebut Keadaan yang demikian merupakan
pencemaran berat pada air (Anonim 2014)
12 Penanggulangan KelebihanKekurangan Kadar Oksigen Terlarut
Menurut Agustyar (2015) Cara untuk menanggulangi jika kelebihan kadar
oksigen terlarut adalah dengan cara
1 Menaikkan suhutemperatur air dimana jika temperatur akan menurun
2 Menambahkan kedalaman air dimana semakin dalam air tersebut maka
semakin kadar oksigen terlarut akan menurun karena proses fotosintesis
semakin berkurang dan kadar oksigen digunakan untuk pernapasan dan
oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik
Cara untuk menangguangi jika kekurangan kadar oksigen terlarut menurut
Agustyar (2015) adalah dengan cara
1 Menurunkan suhutemperatur air dimana jika temperatur turun maka kadar
oksigen terlarut akan naik
4 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
2 Mengurangi kedalam air dimana semakin dalam air tersebut maka akan
semakin kadar oksigen terlarut akan naik karena proses fotosintesis semakin
meningkat
3 Mengurangi bahan-bahan organik dalam air karena jika banyak terdapat
bahan organik dalam air maka kadar oksigen terlarutnya rendah
4 Diusahakan agar air tersebut mengalir
13 Pengaruh Keberadaan Ikan Terhadap Kadar Oksigen Terlarut
Keadaan perairan dengan kadar OT sangat rendah berbahaya bagi
organisme akuatik Semakin rendah kadar OT semakin tinggi toksisitas (daya
racun) Zn (zinc seng) Cu (copper tembaga) Pb (lead timbal timah hitam) HCN
(sianida) hidrogen sulfida dan NH4 (amonia) Kadar OT lt2 mgL dapat
mengakibatkan kematian ikan Hubungan antara OT dengan kelangsungan hidup
ikan di kolam (lihat tabel 13) Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan
dipengaruhi oleh tanaman yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya
yang masuk ke dalam air dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme
air Kadar oksigen terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan
organsime yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut yang tinggi dalam
suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut berkualitas
baik (Hidayat 201568-69)
Tabel 13 Kadar Oksigen Terlarut (OT) dan Pengaruhnya terhadap Kelangsungan Hidup Ikan
Kadar OT (mgL) Pengaruh terhadap Kelangsungan Hidup Ikan
lt03Hanya sedikit jenis ikan yang dapat bertahan pada masa pemaparan singkat (short exposure)
03-10 Pemaparan lama (prolonged expusure) dapat mengakibatkan kematian ikan10-50 Ikan dapat bertahan hidup tetapi pertumbuhannya terganggu
gt50 Hampir semua organisme akuatik menyukai kondisi ini(Swingle 1969 dalam Hidayat 201568)
14 Analisis Oksigen Terlarut
Menurut Agustyar (2015) analisis oksigen terlarut dapat ditentukan
dengan 2 macam cara yaitu
a Metode titrasi dengan cara WINKLER
5 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Prinsipnya dengan menggunakan titrasi iodometri Sampel yang akan
dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan MnCl2 dan NaOH- Kl sehingga
akan terjadi endapan MnO2 Dengan menambahkan H2SO4 atau HCl maka
endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akan membebaskan molekul
iodium (I2) yang ekivalen dengan oksigen terlarut Iodium yang dibebaskan ini
selanjutnya ditritasi dengan larutan standar natrium tiosulfat (Na2S2O3) dan
menggunakan indikator larutan amilum (kanji) Reaksi kimia yang terjadi
dapat dirumuskan
MnCl2 + NaOH Mn(OH)2 + 2 NaCl
2 Mn(OH)2 + O2 2 MnO2 + I2 + 2 KOH
I2 + 2 Na2S2O3 Na2S4O6 + 2 Nal
b Metode elektrokimia
Cara penentuan oksigen terlarut dengan metode elektrokimia adalah cara
langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat DO meter Prinsip
kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dan
anoda yang direndam dalam larutan elektrolit Pada alat DO meter probe ini
biasanya menggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb) Secara
keseluruhan elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersifat semi
permeabel terhadap oksigen Reaksi kimia yang akan terjadi adalah
Katoda O2 + 2 H2O +4e 4 HO-
Anoda Pb + 2 HO- PbO + H2O + 2e
Penentuan oksigen terlarut (DO) dengan cara titrasi berdasarkan metode
WINKLER lebih analitis apabila dibandingkan dengan cara alat DO meter Hal yang
perlu diperhatikan dalam titrasi iodometri adalah penetuan larutan standar
kaliumbikarbonat yang tepat Dengan mengikuti prosedur penimbangan
kaliumbikarbonat dan standarisasi tiosulfat secara analitis akan diperoleh hasil
penentuan oksigen terlarut yang lebih akurat Sedangkan penentuan oksigen
terlarut dengan menggunakan DO meter harus diperhatikan suhu dan salinitas
sampel yang akan diperiksa Peranan suhu dan salinitas ini sangat vital terhadap
6 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
akurasi penentuan oksigen terlarut dengan cara DO meter Alat DO meter masih
dianjurkan jika sifat penentuannya hanya bersifat kisaran (Hidayat 201570)
7 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IIMETODOLOGI
21 Hari Tanggal Tempat dan Judul Praktikum
Praktikum dilakukan pada hari Selasa Tanggal 19 April 2016 dilakukan di
Laboratorium Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang yang
berjudul ldquoPengukuran Oksigen Telarut di dalam Airrdquo
22 Tujuan Praktikum
1 Dapat menentukan kadar oksigen terlarut dalam air
2 Dapat mengetahui dan menggolongkan air yang baik untuk di konsumsi
3 Dapat mengetahui optimal untuk pertumbuhan biota air
23 Alat dan Bahan
Alat
1 Unit DO-meter
2 Gelas beker 1 liter
3 Tissue
4 Pipet tetes
5 Aquades
Bahan
1 Air sumur
2 Air sungai
3 Air gotcomberan
24 Cara Kerja
1 Masing-masing iar yang diambil dari sumber berbeda disimpan di dalam
boto tutup rapat kemudian botol dilapisi kertas karbonkertas manggis
berwarna hitam dan dilapisi lagi menggunakan kantong plastik hitam
2 Kemudian masing-masing sampel air dituangkan kedalam gelas beker
3 Masing-masing sampel air tersebut diukur DO-nya dengan menggunakan
DO-meter dengan satuan mbar dan mgL Lalu dicatat
8 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN
31 Hasil Praktikum
Data hasil pengamatan oksigen terlarut diambil dari 6 kelompok berikut tabel
pengamatan dari berbagai kelompok
Tabel 31 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 1
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 7 Ulu 49 mgL2 Air Tampungan Bawah Tanah 73 mgL3 Air Sumur 57 mgL4 Air PAM 76 mgL
Tabel 32 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 2
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sumur 72 mgL2 Air Got Cempaka 74 mgL3 Air Sungai 7 Ulu 77 mgL
Tabel 33 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 3
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring 75 mgL2 Air Sumur KM 5 71 mgL3 Air Got Flamboyan 73 mgL
Tabel 34 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 4
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 76 mgL2 Air Bak Mandi 76 mgL3 Air Got Demang 74 mgL
Tabel 35 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 5
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Lingkis OKI 61 mgL2 Air Got KM 7 71 mgL3 Air PDAM Jaya Indah 76 mgL
Tabel 36 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 6
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring Pasar Induk 77 mgL2 Air Sumur Sumbawa 77 mgL3 Air Got FKIP UMP 76 mgL
9 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
32 Pembahasan
Pada praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil seperti pada tabel-
tabel dihasil Pada tabel 31 menunjukkan bahwa air Sungai Musi 7 Ulu lebih
rendah yaitu 49 mgL ini disebabkan karena pada saat pengambilan sampel air
dilakukan pada sore hari yaitu sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di
perairan tidak lagi terjadi fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah
terpakai oleh biota yang ada di perairan tersebut Menurut Maulida (2015) pada
siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah oksigen terlarut cukup banyak
sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi fotosintesis oksigen yang
terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air
sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan
oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah
berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan
kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka
kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya Pada air tampungan bawah
tanah oksigen terlarut yang terkandung yaitu 73 mgL Pada air sumur kadar
oksigen terlarut yaitu sebesar 57 mgL Pada air PAM oksigen terlarut yaitu
sebesar 76 mgL
Pada tabel 32 menunjukkan bahwa air Sungai 7 Ulu yang diambil pada
pukul 1600 WIB oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL ini berbanding terbalik
dengan hasil yang didapatkan oleh kelompok 1 besar kemungkinan bahwa
kelompok 2 mengambil air sampel sungai 7 Ulu ini pada lokasi dengan suhu yang
normal dan penguapannya tidak terlalu besar sehingga kadar oksigen terlarut
masih terjaga Pada air Sumur oksigen terlarut sebanyak 72 mgL Pada air got
Cempaka oksigen yang terlarut sebanyak 74 mgL sampeel air pada got Cempaka
ini dilakukan pada sore hari yaitu tepatnya pukul 1700 WIB
Pada tabel 33 menunjukkan bahwa air Sungai Jakabaring oksigen yang
terlarut didalamnya sebesar 75 mgL sampel diambil pada sore hari sekitar pukul
1530 WIB oksigen terlarut yang cukup tinggi dikarenakan mungkin tempat atau
lokasi yang diambil sampelnya cukup dingin dan tidak terlalu tinggi penguapan
yang terjadi sehingga oksigen terlarut masih cukup tinggi Pada air sumur KM 5
oksigen yang terlarut sebesar 71 mgL Pada air got Flamboyan okssigen terlarut
10 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
sebesar 73 mgL air got ini memiliki oksigen terlarut yang cukup tinggi
dikarenakan biota yang hidup di dalam air git tersebut masih sedikit sehingga
oksigen terlarut masih tinggi kadarnya
Pada tabel 34 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampel air Sungai Musi
pada pukul 1800 WIB oksigen yang terlarut mencapai 76 mgL ini disebabkan
karena konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan bergantung pada variasi dari
temperuatur Menurut Maulida (2015) oksigen merupakan salah satu faktor
pembatas sehingga jika ketersediannya dalam air tidak mencukupi kebutuhan
ikan maka segala aktivitas dan proses pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan
akan mengalami kematian Kebutuhan oksigen mempunyai dua aspek yaitu
kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang
tergantung pada keadaan metabolisme ikan Pada air bak mandi kelompok 4
kadar oksigen terlarut mencapai 76 mgL kemungkinan ada biota yang hidup di
air bak mandi terssbut namun kadar oksigennya tidak terpakai oleh biota lain
kecuali biota itu sendiri Pad air got Demang oksigen terlarut sebesar 74 mgL
kadar oksigen terlarut pada air got ini masih cukup tinggi
Pada tabel 35 yaitu pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 5 tepatnya
kelompok saya pengamatan DO yang terlarut di dalam air menggunakan sampe air
dari Sungai Lingkis OKI air got KM 7 dan air PDAM Jaya Indah Hasil menunjukkan
bahwa oksigen terlarut yang terdapat di Sungai Lingkis OKI sebesar 61 mgL
pengambilan sampel dilakukan pada siang hari Kelarutan oksigen yang
terkandung sedikit dikarenakan pada sungai Lingkis banya biota-biota yang hidup
disana sehingga oksigen terlarut cepat mengalami penurunan dikarenakan
pemakaian yang terus menerus oleh biota-biota yang ada di dalam perairan
tersebut Selanjutnya pada air got KM 7 oksigen terlarut sebanyak 71 mgL cukup
tinggi karena pengambilan dilakukan pagi hari Pad air PDAM Jaya Indah kadar
oksigen terlarut sebesar 76 mgL ini menunjukkan bahwa air dari PDAM Jaya
Indah memiliki kadar oksigen tertinggi kemungkinan ada banyak biota yang
menghasilkan oksigen disana
Pada tabel 36 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampe air Sungai
Jakabaring tepatnya di Pasar Induk oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL cukup
tinggi kemungkinan perairan masih cukup baik dan belum tercemar Pada air
11 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
sumur Sumbawa oksigen terlarut sebesar 77 mgL kemungkinan air sumur
tersebut masih asri dan belum tercemar oleh aktifitas manusia Pada air got FKIP
Universitas Muhammadiyah Palembang oksigen terlarut sebesar 76 mgL
oksigen terlarut cukup tinggi dikarenakan banyak tumbuhan air seperti lumut
yang hidup di pinggiran dekat air got tersebut
Keseimbangan oksigen terlarut dalm air secara alamiah terjadi secara
berkesinambungan Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air untuk
pertumbuhannta membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon yang dapat
diperoleh dari bahan organik yang berdifusi dari udara Bahan organik tersebut
oleh mikroorganisme akan diuraikan menjadi karbondioksida dan air
Karbondioksida selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses
fotosintesis membentuk oksigen dan seterusnya Oksigen yang dimanfaatkan
untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang
masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut
yang digunakan oleeh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh
biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari
hasil fotosintesis tanaman air (Maulida 2015)
Pencemaran air yang berlebihan menyebabkan oksigen terkarut dalam air
pada kondisi yang kritis atau merusak kadar kimia air Rusaknya kadar kimia air
tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air Besarnya beban pencemaran
yang ditamboung oleh suatu perairan dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah
palutan yaang berasal dari berbagau sumber aktifitas air buangan dari proses-
proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk
Pertanyaan
1 Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel
air yang diperoleh Jelaskan penyebabnya
2 Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen
terlarut pada suatu peraiaran
3 Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan
biota yang ada di dalamnya
12 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok
lainnya
5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen
Jawaban
1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air
Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak
terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan
dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan
konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait
dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada
temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut
karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun
begitu juga sebaliknya
2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan
yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen
Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi
proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)
setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan
konsumsi OT menjadi 2x lipat
pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada
kondisi pH netral dan alkalis
Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan
menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam
organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak
menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para
perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan
lapisan lumpur di dasar perairan
Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin
banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses
13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen
terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin
Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri
dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik
yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan
tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga
dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi
3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman
yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air
dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen
terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime
yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam
melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam
suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut
berkualitas baik
4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu
sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi
fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang
ada di perairan tersebut
5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan
proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu
perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut
Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman
maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang
dihasilkan
14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IV KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang
terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh
dari suhu tekanan dan ketinggian air
Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal
dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved
oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu
rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang
mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam
penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga
menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau
anaerobik
Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut
yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk
yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai
Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua
ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi
fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh
ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen
secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara
oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga
dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu
sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya
15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
DAFTAR PUSTAKA
Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom
dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen
_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press
Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-
fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
LAMPIRAN
Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)
Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)
17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)
Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)
18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)
19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Tabel 11 Hubungan antara Kadar Oksigen Terlarut (OT) Jenuh dan Suhu pada Tekanan Udara 760 mmHg
Suhu (oC)
Kadar Oksigen Telarut (mgL)
Suhu (oC)
Kadar Oksigen Terlarut (mgL)
Suhu (oC)
Kadar Oksigen Terlarut (mgL)
0 1462 14 1031 28 7831 1422 15 1008 29 7692 1383 16 987 30 7563 1346 17 966 31 7434 1311 18 947 32 7305 1277 19 928 33 7186 1245 20 909 34 7067 1214 21 891 35 6958 1184 22 874 36 6849 1156 23 858 37 673
10 1129 24 842 38 66211 1103 25 826 29 65112 1078 26 811 40 64113 1054 27 797
(Cole 1983 dalam Hidayat 201564)
Tabel 12 Hubungan antara Kadar Oksigen Terlarut (OT) Jenuh dan Salinitaspada Tekanan Udara 760 mmHg
Suhu (oC)
Salinitas ()0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
20 89 86 84 81 79 77 74 72 69 6822 86 84 81 79 76 74 72 69 67 6624 83 81 78 76 74 72 69 67 65 6426 81 78 76 74 72 70 67 65 63 6128 78 76 74 72 70 68 65 63 61 6030 76 74 71 69 67 65 63 61 59 5832 73 71 69 67 65 63 61 59 57 55
(Weber 1991 dalam Hidayat 201565)
Menurut Hidayat (201565) kadar oksigen jenuh akan tercapai bila kadar
OT di perairan sama dengan kadar OT secara teoritis Kadar oksigen tidak jenuh
terjadi jika kadar OT lebih kecil daripada kadar oksigen secara teoritis Kejenuhan
oksigen di periaran dinyatakan dengan pesen saturasi Contoh perhitungan persen
saturasi oksigen adalah sebagai berikut
a Pada suhu 5oC Kadar oksigen yang terukur adalah 61 mgL sedangkan kadar
oksigen secara teoritis adalah 1277 mgL maka persen sarurasi adalah 61
1237 = 4777 (tidak jenuh)
3 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
b Pada suhu 26oC kadar oksigen yang terukur adalah 124 mgL sedangkan
kadar oksigen secara teoritis adalah 811 mgL maka persen saturasi adalah
124 811 = 15290 (lewat jenuhsuper saturasi)
Didalam air oksigen memerankan peranan dalam menguraikan komponen-
komponen kimia menjadi komponen yang lebih sederhana Oksigen memiliki
kemampuan untuk beroksida dengan zat pencemar seperti komponen organik
sehingga zat pencemar tersebut tidak meembahayakan Dengan adanya oksigen
dalam air mikroorganisme semakin giat dalam menguraikan kandunga dalam air
Reaksi yang terjadi dalam penguraian tersebut adalah
Komponen Organik+O2 +nutrien mikroorganismerarr CO2+H2O+Sel baru+nutrien+energi
Jika reaksi pengurai komponen kimia dalam air terus belaku maka kadar oksigen
pun akan menurun Pada klimaksnya oksigen yang tersedia tidak cukup untuk
menguraikan komponen kimia tersebut Keadaan yang demikian merupakan
pencemaran berat pada air (Anonim 2014)
12 Penanggulangan KelebihanKekurangan Kadar Oksigen Terlarut
Menurut Agustyar (2015) Cara untuk menanggulangi jika kelebihan kadar
oksigen terlarut adalah dengan cara
1 Menaikkan suhutemperatur air dimana jika temperatur akan menurun
2 Menambahkan kedalaman air dimana semakin dalam air tersebut maka
semakin kadar oksigen terlarut akan menurun karena proses fotosintesis
semakin berkurang dan kadar oksigen digunakan untuk pernapasan dan
oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik
Cara untuk menangguangi jika kekurangan kadar oksigen terlarut menurut
Agustyar (2015) adalah dengan cara
1 Menurunkan suhutemperatur air dimana jika temperatur turun maka kadar
oksigen terlarut akan naik
4 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
2 Mengurangi kedalam air dimana semakin dalam air tersebut maka akan
semakin kadar oksigen terlarut akan naik karena proses fotosintesis semakin
meningkat
3 Mengurangi bahan-bahan organik dalam air karena jika banyak terdapat
bahan organik dalam air maka kadar oksigen terlarutnya rendah
4 Diusahakan agar air tersebut mengalir
13 Pengaruh Keberadaan Ikan Terhadap Kadar Oksigen Terlarut
Keadaan perairan dengan kadar OT sangat rendah berbahaya bagi
organisme akuatik Semakin rendah kadar OT semakin tinggi toksisitas (daya
racun) Zn (zinc seng) Cu (copper tembaga) Pb (lead timbal timah hitam) HCN
(sianida) hidrogen sulfida dan NH4 (amonia) Kadar OT lt2 mgL dapat
mengakibatkan kematian ikan Hubungan antara OT dengan kelangsungan hidup
ikan di kolam (lihat tabel 13) Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan
dipengaruhi oleh tanaman yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya
yang masuk ke dalam air dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme
air Kadar oksigen terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan
organsime yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut yang tinggi dalam
suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut berkualitas
baik (Hidayat 201568-69)
Tabel 13 Kadar Oksigen Terlarut (OT) dan Pengaruhnya terhadap Kelangsungan Hidup Ikan
Kadar OT (mgL) Pengaruh terhadap Kelangsungan Hidup Ikan
lt03Hanya sedikit jenis ikan yang dapat bertahan pada masa pemaparan singkat (short exposure)
03-10 Pemaparan lama (prolonged expusure) dapat mengakibatkan kematian ikan10-50 Ikan dapat bertahan hidup tetapi pertumbuhannya terganggu
gt50 Hampir semua organisme akuatik menyukai kondisi ini(Swingle 1969 dalam Hidayat 201568)
14 Analisis Oksigen Terlarut
Menurut Agustyar (2015) analisis oksigen terlarut dapat ditentukan
dengan 2 macam cara yaitu
a Metode titrasi dengan cara WINKLER
5 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Prinsipnya dengan menggunakan titrasi iodometri Sampel yang akan
dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan MnCl2 dan NaOH- Kl sehingga
akan terjadi endapan MnO2 Dengan menambahkan H2SO4 atau HCl maka
endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akan membebaskan molekul
iodium (I2) yang ekivalen dengan oksigen terlarut Iodium yang dibebaskan ini
selanjutnya ditritasi dengan larutan standar natrium tiosulfat (Na2S2O3) dan
menggunakan indikator larutan amilum (kanji) Reaksi kimia yang terjadi
dapat dirumuskan
MnCl2 + NaOH Mn(OH)2 + 2 NaCl
2 Mn(OH)2 + O2 2 MnO2 + I2 + 2 KOH
I2 + 2 Na2S2O3 Na2S4O6 + 2 Nal
b Metode elektrokimia
Cara penentuan oksigen terlarut dengan metode elektrokimia adalah cara
langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat DO meter Prinsip
kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dan
anoda yang direndam dalam larutan elektrolit Pada alat DO meter probe ini
biasanya menggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb) Secara
keseluruhan elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersifat semi
permeabel terhadap oksigen Reaksi kimia yang akan terjadi adalah
Katoda O2 + 2 H2O +4e 4 HO-
Anoda Pb + 2 HO- PbO + H2O + 2e
Penentuan oksigen terlarut (DO) dengan cara titrasi berdasarkan metode
WINKLER lebih analitis apabila dibandingkan dengan cara alat DO meter Hal yang
perlu diperhatikan dalam titrasi iodometri adalah penetuan larutan standar
kaliumbikarbonat yang tepat Dengan mengikuti prosedur penimbangan
kaliumbikarbonat dan standarisasi tiosulfat secara analitis akan diperoleh hasil
penentuan oksigen terlarut yang lebih akurat Sedangkan penentuan oksigen
terlarut dengan menggunakan DO meter harus diperhatikan suhu dan salinitas
sampel yang akan diperiksa Peranan suhu dan salinitas ini sangat vital terhadap
6 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
akurasi penentuan oksigen terlarut dengan cara DO meter Alat DO meter masih
dianjurkan jika sifat penentuannya hanya bersifat kisaran (Hidayat 201570)
7 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IIMETODOLOGI
21 Hari Tanggal Tempat dan Judul Praktikum
Praktikum dilakukan pada hari Selasa Tanggal 19 April 2016 dilakukan di
Laboratorium Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang yang
berjudul ldquoPengukuran Oksigen Telarut di dalam Airrdquo
22 Tujuan Praktikum
1 Dapat menentukan kadar oksigen terlarut dalam air
2 Dapat mengetahui dan menggolongkan air yang baik untuk di konsumsi
3 Dapat mengetahui optimal untuk pertumbuhan biota air
23 Alat dan Bahan
Alat
1 Unit DO-meter
2 Gelas beker 1 liter
3 Tissue
4 Pipet tetes
5 Aquades
Bahan
1 Air sumur
2 Air sungai
3 Air gotcomberan
24 Cara Kerja
1 Masing-masing iar yang diambil dari sumber berbeda disimpan di dalam
boto tutup rapat kemudian botol dilapisi kertas karbonkertas manggis
berwarna hitam dan dilapisi lagi menggunakan kantong plastik hitam
2 Kemudian masing-masing sampel air dituangkan kedalam gelas beker
3 Masing-masing sampel air tersebut diukur DO-nya dengan menggunakan
DO-meter dengan satuan mbar dan mgL Lalu dicatat
8 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN
31 Hasil Praktikum
Data hasil pengamatan oksigen terlarut diambil dari 6 kelompok berikut tabel
pengamatan dari berbagai kelompok
Tabel 31 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 1
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 7 Ulu 49 mgL2 Air Tampungan Bawah Tanah 73 mgL3 Air Sumur 57 mgL4 Air PAM 76 mgL
Tabel 32 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 2
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sumur 72 mgL2 Air Got Cempaka 74 mgL3 Air Sungai 7 Ulu 77 mgL
Tabel 33 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 3
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring 75 mgL2 Air Sumur KM 5 71 mgL3 Air Got Flamboyan 73 mgL
Tabel 34 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 4
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 76 mgL2 Air Bak Mandi 76 mgL3 Air Got Demang 74 mgL
Tabel 35 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 5
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Lingkis OKI 61 mgL2 Air Got KM 7 71 mgL3 Air PDAM Jaya Indah 76 mgL
Tabel 36 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 6
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring Pasar Induk 77 mgL2 Air Sumur Sumbawa 77 mgL3 Air Got FKIP UMP 76 mgL
9 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
32 Pembahasan
Pada praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil seperti pada tabel-
tabel dihasil Pada tabel 31 menunjukkan bahwa air Sungai Musi 7 Ulu lebih
rendah yaitu 49 mgL ini disebabkan karena pada saat pengambilan sampel air
dilakukan pada sore hari yaitu sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di
perairan tidak lagi terjadi fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah
terpakai oleh biota yang ada di perairan tersebut Menurut Maulida (2015) pada
siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah oksigen terlarut cukup banyak
sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi fotosintesis oksigen yang
terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air
sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan
oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah
berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan
kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka
kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya Pada air tampungan bawah
tanah oksigen terlarut yang terkandung yaitu 73 mgL Pada air sumur kadar
oksigen terlarut yaitu sebesar 57 mgL Pada air PAM oksigen terlarut yaitu
sebesar 76 mgL
Pada tabel 32 menunjukkan bahwa air Sungai 7 Ulu yang diambil pada
pukul 1600 WIB oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL ini berbanding terbalik
dengan hasil yang didapatkan oleh kelompok 1 besar kemungkinan bahwa
kelompok 2 mengambil air sampel sungai 7 Ulu ini pada lokasi dengan suhu yang
normal dan penguapannya tidak terlalu besar sehingga kadar oksigen terlarut
masih terjaga Pada air Sumur oksigen terlarut sebanyak 72 mgL Pada air got
Cempaka oksigen yang terlarut sebanyak 74 mgL sampeel air pada got Cempaka
ini dilakukan pada sore hari yaitu tepatnya pukul 1700 WIB
Pada tabel 33 menunjukkan bahwa air Sungai Jakabaring oksigen yang
terlarut didalamnya sebesar 75 mgL sampel diambil pada sore hari sekitar pukul
1530 WIB oksigen terlarut yang cukup tinggi dikarenakan mungkin tempat atau
lokasi yang diambil sampelnya cukup dingin dan tidak terlalu tinggi penguapan
yang terjadi sehingga oksigen terlarut masih cukup tinggi Pada air sumur KM 5
oksigen yang terlarut sebesar 71 mgL Pada air got Flamboyan okssigen terlarut
10 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
sebesar 73 mgL air got ini memiliki oksigen terlarut yang cukup tinggi
dikarenakan biota yang hidup di dalam air git tersebut masih sedikit sehingga
oksigen terlarut masih tinggi kadarnya
Pada tabel 34 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampel air Sungai Musi
pada pukul 1800 WIB oksigen yang terlarut mencapai 76 mgL ini disebabkan
karena konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan bergantung pada variasi dari
temperuatur Menurut Maulida (2015) oksigen merupakan salah satu faktor
pembatas sehingga jika ketersediannya dalam air tidak mencukupi kebutuhan
ikan maka segala aktivitas dan proses pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan
akan mengalami kematian Kebutuhan oksigen mempunyai dua aspek yaitu
kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang
tergantung pada keadaan metabolisme ikan Pada air bak mandi kelompok 4
kadar oksigen terlarut mencapai 76 mgL kemungkinan ada biota yang hidup di
air bak mandi terssbut namun kadar oksigennya tidak terpakai oleh biota lain
kecuali biota itu sendiri Pad air got Demang oksigen terlarut sebesar 74 mgL
kadar oksigen terlarut pada air got ini masih cukup tinggi
Pada tabel 35 yaitu pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 5 tepatnya
kelompok saya pengamatan DO yang terlarut di dalam air menggunakan sampe air
dari Sungai Lingkis OKI air got KM 7 dan air PDAM Jaya Indah Hasil menunjukkan
bahwa oksigen terlarut yang terdapat di Sungai Lingkis OKI sebesar 61 mgL
pengambilan sampel dilakukan pada siang hari Kelarutan oksigen yang
terkandung sedikit dikarenakan pada sungai Lingkis banya biota-biota yang hidup
disana sehingga oksigen terlarut cepat mengalami penurunan dikarenakan
pemakaian yang terus menerus oleh biota-biota yang ada di dalam perairan
tersebut Selanjutnya pada air got KM 7 oksigen terlarut sebanyak 71 mgL cukup
tinggi karena pengambilan dilakukan pagi hari Pad air PDAM Jaya Indah kadar
oksigen terlarut sebesar 76 mgL ini menunjukkan bahwa air dari PDAM Jaya
Indah memiliki kadar oksigen tertinggi kemungkinan ada banyak biota yang
menghasilkan oksigen disana
Pada tabel 36 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampe air Sungai
Jakabaring tepatnya di Pasar Induk oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL cukup
tinggi kemungkinan perairan masih cukup baik dan belum tercemar Pada air
11 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
sumur Sumbawa oksigen terlarut sebesar 77 mgL kemungkinan air sumur
tersebut masih asri dan belum tercemar oleh aktifitas manusia Pada air got FKIP
Universitas Muhammadiyah Palembang oksigen terlarut sebesar 76 mgL
oksigen terlarut cukup tinggi dikarenakan banyak tumbuhan air seperti lumut
yang hidup di pinggiran dekat air got tersebut
Keseimbangan oksigen terlarut dalm air secara alamiah terjadi secara
berkesinambungan Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air untuk
pertumbuhannta membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon yang dapat
diperoleh dari bahan organik yang berdifusi dari udara Bahan organik tersebut
oleh mikroorganisme akan diuraikan menjadi karbondioksida dan air
Karbondioksida selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses
fotosintesis membentuk oksigen dan seterusnya Oksigen yang dimanfaatkan
untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang
masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut
yang digunakan oleeh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh
biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari
hasil fotosintesis tanaman air (Maulida 2015)
Pencemaran air yang berlebihan menyebabkan oksigen terkarut dalam air
pada kondisi yang kritis atau merusak kadar kimia air Rusaknya kadar kimia air
tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air Besarnya beban pencemaran
yang ditamboung oleh suatu perairan dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah
palutan yaang berasal dari berbagau sumber aktifitas air buangan dari proses-
proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk
Pertanyaan
1 Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel
air yang diperoleh Jelaskan penyebabnya
2 Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen
terlarut pada suatu peraiaran
3 Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan
biota yang ada di dalamnya
12 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok
lainnya
5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen
Jawaban
1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air
Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak
terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan
dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan
konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait
dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada
temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut
karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun
begitu juga sebaliknya
2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan
yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen
Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi
proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)
setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan
konsumsi OT menjadi 2x lipat
pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada
kondisi pH netral dan alkalis
Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan
menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam
organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak
menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para
perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan
lapisan lumpur di dasar perairan
Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin
banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses
13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen
terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin
Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri
dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik
yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan
tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga
dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi
3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman
yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air
dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen
terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime
yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam
melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam
suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut
berkualitas baik
4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu
sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi
fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang
ada di perairan tersebut
5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan
proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu
perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut
Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman
maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang
dihasilkan
14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IV KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang
terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh
dari suhu tekanan dan ketinggian air
Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal
dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved
oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu
rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang
mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam
penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga
menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau
anaerobik
Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut
yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk
yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai
Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua
ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi
fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh
ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen
secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara
oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga
dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu
sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya
15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
DAFTAR PUSTAKA
Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom
dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen
_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press
Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-
fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
LAMPIRAN
Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)
Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)
17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)
Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)
18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)
19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
b Pada suhu 26oC kadar oksigen yang terukur adalah 124 mgL sedangkan
kadar oksigen secara teoritis adalah 811 mgL maka persen saturasi adalah
124 811 = 15290 (lewat jenuhsuper saturasi)
Didalam air oksigen memerankan peranan dalam menguraikan komponen-
komponen kimia menjadi komponen yang lebih sederhana Oksigen memiliki
kemampuan untuk beroksida dengan zat pencemar seperti komponen organik
sehingga zat pencemar tersebut tidak meembahayakan Dengan adanya oksigen
dalam air mikroorganisme semakin giat dalam menguraikan kandunga dalam air
Reaksi yang terjadi dalam penguraian tersebut adalah
Komponen Organik+O2 +nutrien mikroorganismerarr CO2+H2O+Sel baru+nutrien+energi
Jika reaksi pengurai komponen kimia dalam air terus belaku maka kadar oksigen
pun akan menurun Pada klimaksnya oksigen yang tersedia tidak cukup untuk
menguraikan komponen kimia tersebut Keadaan yang demikian merupakan
pencemaran berat pada air (Anonim 2014)
12 Penanggulangan KelebihanKekurangan Kadar Oksigen Terlarut
Menurut Agustyar (2015) Cara untuk menanggulangi jika kelebihan kadar
oksigen terlarut adalah dengan cara
1 Menaikkan suhutemperatur air dimana jika temperatur akan menurun
2 Menambahkan kedalaman air dimana semakin dalam air tersebut maka
semakin kadar oksigen terlarut akan menurun karena proses fotosintesis
semakin berkurang dan kadar oksigen digunakan untuk pernapasan dan
oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik
Cara untuk menangguangi jika kekurangan kadar oksigen terlarut menurut
Agustyar (2015) adalah dengan cara
1 Menurunkan suhutemperatur air dimana jika temperatur turun maka kadar
oksigen terlarut akan naik
4 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
2 Mengurangi kedalam air dimana semakin dalam air tersebut maka akan
semakin kadar oksigen terlarut akan naik karena proses fotosintesis semakin
meningkat
3 Mengurangi bahan-bahan organik dalam air karena jika banyak terdapat
bahan organik dalam air maka kadar oksigen terlarutnya rendah
4 Diusahakan agar air tersebut mengalir
13 Pengaruh Keberadaan Ikan Terhadap Kadar Oksigen Terlarut
Keadaan perairan dengan kadar OT sangat rendah berbahaya bagi
organisme akuatik Semakin rendah kadar OT semakin tinggi toksisitas (daya
racun) Zn (zinc seng) Cu (copper tembaga) Pb (lead timbal timah hitam) HCN
(sianida) hidrogen sulfida dan NH4 (amonia) Kadar OT lt2 mgL dapat
mengakibatkan kematian ikan Hubungan antara OT dengan kelangsungan hidup
ikan di kolam (lihat tabel 13) Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan
dipengaruhi oleh tanaman yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya
yang masuk ke dalam air dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme
air Kadar oksigen terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan
organsime yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut yang tinggi dalam
suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut berkualitas
baik (Hidayat 201568-69)
Tabel 13 Kadar Oksigen Terlarut (OT) dan Pengaruhnya terhadap Kelangsungan Hidup Ikan
Kadar OT (mgL) Pengaruh terhadap Kelangsungan Hidup Ikan
lt03Hanya sedikit jenis ikan yang dapat bertahan pada masa pemaparan singkat (short exposure)
03-10 Pemaparan lama (prolonged expusure) dapat mengakibatkan kematian ikan10-50 Ikan dapat bertahan hidup tetapi pertumbuhannya terganggu
gt50 Hampir semua organisme akuatik menyukai kondisi ini(Swingle 1969 dalam Hidayat 201568)
14 Analisis Oksigen Terlarut
Menurut Agustyar (2015) analisis oksigen terlarut dapat ditentukan
dengan 2 macam cara yaitu
a Metode titrasi dengan cara WINKLER
5 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Prinsipnya dengan menggunakan titrasi iodometri Sampel yang akan
dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan MnCl2 dan NaOH- Kl sehingga
akan terjadi endapan MnO2 Dengan menambahkan H2SO4 atau HCl maka
endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akan membebaskan molekul
iodium (I2) yang ekivalen dengan oksigen terlarut Iodium yang dibebaskan ini
selanjutnya ditritasi dengan larutan standar natrium tiosulfat (Na2S2O3) dan
menggunakan indikator larutan amilum (kanji) Reaksi kimia yang terjadi
dapat dirumuskan
MnCl2 + NaOH Mn(OH)2 + 2 NaCl
2 Mn(OH)2 + O2 2 MnO2 + I2 + 2 KOH
I2 + 2 Na2S2O3 Na2S4O6 + 2 Nal
b Metode elektrokimia
Cara penentuan oksigen terlarut dengan metode elektrokimia adalah cara
langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat DO meter Prinsip
kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dan
anoda yang direndam dalam larutan elektrolit Pada alat DO meter probe ini
biasanya menggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb) Secara
keseluruhan elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersifat semi
permeabel terhadap oksigen Reaksi kimia yang akan terjadi adalah
Katoda O2 + 2 H2O +4e 4 HO-
Anoda Pb + 2 HO- PbO + H2O + 2e
Penentuan oksigen terlarut (DO) dengan cara titrasi berdasarkan metode
WINKLER lebih analitis apabila dibandingkan dengan cara alat DO meter Hal yang
perlu diperhatikan dalam titrasi iodometri adalah penetuan larutan standar
kaliumbikarbonat yang tepat Dengan mengikuti prosedur penimbangan
kaliumbikarbonat dan standarisasi tiosulfat secara analitis akan diperoleh hasil
penentuan oksigen terlarut yang lebih akurat Sedangkan penentuan oksigen
terlarut dengan menggunakan DO meter harus diperhatikan suhu dan salinitas
sampel yang akan diperiksa Peranan suhu dan salinitas ini sangat vital terhadap
6 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
akurasi penentuan oksigen terlarut dengan cara DO meter Alat DO meter masih
dianjurkan jika sifat penentuannya hanya bersifat kisaran (Hidayat 201570)
7 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IIMETODOLOGI
21 Hari Tanggal Tempat dan Judul Praktikum
Praktikum dilakukan pada hari Selasa Tanggal 19 April 2016 dilakukan di
Laboratorium Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang yang
berjudul ldquoPengukuran Oksigen Telarut di dalam Airrdquo
22 Tujuan Praktikum
1 Dapat menentukan kadar oksigen terlarut dalam air
2 Dapat mengetahui dan menggolongkan air yang baik untuk di konsumsi
3 Dapat mengetahui optimal untuk pertumbuhan biota air
23 Alat dan Bahan
Alat
1 Unit DO-meter
2 Gelas beker 1 liter
3 Tissue
4 Pipet tetes
5 Aquades
Bahan
1 Air sumur
2 Air sungai
3 Air gotcomberan
24 Cara Kerja
1 Masing-masing iar yang diambil dari sumber berbeda disimpan di dalam
boto tutup rapat kemudian botol dilapisi kertas karbonkertas manggis
berwarna hitam dan dilapisi lagi menggunakan kantong plastik hitam
2 Kemudian masing-masing sampel air dituangkan kedalam gelas beker
3 Masing-masing sampel air tersebut diukur DO-nya dengan menggunakan
DO-meter dengan satuan mbar dan mgL Lalu dicatat
8 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN
31 Hasil Praktikum
Data hasil pengamatan oksigen terlarut diambil dari 6 kelompok berikut tabel
pengamatan dari berbagai kelompok
Tabel 31 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 1
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 7 Ulu 49 mgL2 Air Tampungan Bawah Tanah 73 mgL3 Air Sumur 57 mgL4 Air PAM 76 mgL
Tabel 32 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 2
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sumur 72 mgL2 Air Got Cempaka 74 mgL3 Air Sungai 7 Ulu 77 mgL
Tabel 33 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 3
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring 75 mgL2 Air Sumur KM 5 71 mgL3 Air Got Flamboyan 73 mgL
Tabel 34 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 4
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 76 mgL2 Air Bak Mandi 76 mgL3 Air Got Demang 74 mgL
Tabel 35 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 5
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Lingkis OKI 61 mgL2 Air Got KM 7 71 mgL3 Air PDAM Jaya Indah 76 mgL
Tabel 36 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 6
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring Pasar Induk 77 mgL2 Air Sumur Sumbawa 77 mgL3 Air Got FKIP UMP 76 mgL
9 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
32 Pembahasan
Pada praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil seperti pada tabel-
tabel dihasil Pada tabel 31 menunjukkan bahwa air Sungai Musi 7 Ulu lebih
rendah yaitu 49 mgL ini disebabkan karena pada saat pengambilan sampel air
dilakukan pada sore hari yaitu sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di
perairan tidak lagi terjadi fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah
terpakai oleh biota yang ada di perairan tersebut Menurut Maulida (2015) pada
siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah oksigen terlarut cukup banyak
sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi fotosintesis oksigen yang
terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air
sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan
oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah
berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan
kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka
kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya Pada air tampungan bawah
tanah oksigen terlarut yang terkandung yaitu 73 mgL Pada air sumur kadar
oksigen terlarut yaitu sebesar 57 mgL Pada air PAM oksigen terlarut yaitu
sebesar 76 mgL
Pada tabel 32 menunjukkan bahwa air Sungai 7 Ulu yang diambil pada
pukul 1600 WIB oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL ini berbanding terbalik
dengan hasil yang didapatkan oleh kelompok 1 besar kemungkinan bahwa
kelompok 2 mengambil air sampel sungai 7 Ulu ini pada lokasi dengan suhu yang
normal dan penguapannya tidak terlalu besar sehingga kadar oksigen terlarut
masih terjaga Pada air Sumur oksigen terlarut sebanyak 72 mgL Pada air got
Cempaka oksigen yang terlarut sebanyak 74 mgL sampeel air pada got Cempaka
ini dilakukan pada sore hari yaitu tepatnya pukul 1700 WIB
Pada tabel 33 menunjukkan bahwa air Sungai Jakabaring oksigen yang
terlarut didalamnya sebesar 75 mgL sampel diambil pada sore hari sekitar pukul
1530 WIB oksigen terlarut yang cukup tinggi dikarenakan mungkin tempat atau
lokasi yang diambil sampelnya cukup dingin dan tidak terlalu tinggi penguapan
yang terjadi sehingga oksigen terlarut masih cukup tinggi Pada air sumur KM 5
oksigen yang terlarut sebesar 71 mgL Pada air got Flamboyan okssigen terlarut
10 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
sebesar 73 mgL air got ini memiliki oksigen terlarut yang cukup tinggi
dikarenakan biota yang hidup di dalam air git tersebut masih sedikit sehingga
oksigen terlarut masih tinggi kadarnya
Pada tabel 34 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampel air Sungai Musi
pada pukul 1800 WIB oksigen yang terlarut mencapai 76 mgL ini disebabkan
karena konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan bergantung pada variasi dari
temperuatur Menurut Maulida (2015) oksigen merupakan salah satu faktor
pembatas sehingga jika ketersediannya dalam air tidak mencukupi kebutuhan
ikan maka segala aktivitas dan proses pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan
akan mengalami kematian Kebutuhan oksigen mempunyai dua aspek yaitu
kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang
tergantung pada keadaan metabolisme ikan Pada air bak mandi kelompok 4
kadar oksigen terlarut mencapai 76 mgL kemungkinan ada biota yang hidup di
air bak mandi terssbut namun kadar oksigennya tidak terpakai oleh biota lain
kecuali biota itu sendiri Pad air got Demang oksigen terlarut sebesar 74 mgL
kadar oksigen terlarut pada air got ini masih cukup tinggi
Pada tabel 35 yaitu pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 5 tepatnya
kelompok saya pengamatan DO yang terlarut di dalam air menggunakan sampe air
dari Sungai Lingkis OKI air got KM 7 dan air PDAM Jaya Indah Hasil menunjukkan
bahwa oksigen terlarut yang terdapat di Sungai Lingkis OKI sebesar 61 mgL
pengambilan sampel dilakukan pada siang hari Kelarutan oksigen yang
terkandung sedikit dikarenakan pada sungai Lingkis banya biota-biota yang hidup
disana sehingga oksigen terlarut cepat mengalami penurunan dikarenakan
pemakaian yang terus menerus oleh biota-biota yang ada di dalam perairan
tersebut Selanjutnya pada air got KM 7 oksigen terlarut sebanyak 71 mgL cukup
tinggi karena pengambilan dilakukan pagi hari Pad air PDAM Jaya Indah kadar
oksigen terlarut sebesar 76 mgL ini menunjukkan bahwa air dari PDAM Jaya
Indah memiliki kadar oksigen tertinggi kemungkinan ada banyak biota yang
menghasilkan oksigen disana
Pada tabel 36 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampe air Sungai
Jakabaring tepatnya di Pasar Induk oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL cukup
tinggi kemungkinan perairan masih cukup baik dan belum tercemar Pada air
11 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
sumur Sumbawa oksigen terlarut sebesar 77 mgL kemungkinan air sumur
tersebut masih asri dan belum tercemar oleh aktifitas manusia Pada air got FKIP
Universitas Muhammadiyah Palembang oksigen terlarut sebesar 76 mgL
oksigen terlarut cukup tinggi dikarenakan banyak tumbuhan air seperti lumut
yang hidup di pinggiran dekat air got tersebut
Keseimbangan oksigen terlarut dalm air secara alamiah terjadi secara
berkesinambungan Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air untuk
pertumbuhannta membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon yang dapat
diperoleh dari bahan organik yang berdifusi dari udara Bahan organik tersebut
oleh mikroorganisme akan diuraikan menjadi karbondioksida dan air
Karbondioksida selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses
fotosintesis membentuk oksigen dan seterusnya Oksigen yang dimanfaatkan
untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang
masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut
yang digunakan oleeh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh
biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari
hasil fotosintesis tanaman air (Maulida 2015)
Pencemaran air yang berlebihan menyebabkan oksigen terkarut dalam air
pada kondisi yang kritis atau merusak kadar kimia air Rusaknya kadar kimia air
tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air Besarnya beban pencemaran
yang ditamboung oleh suatu perairan dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah
palutan yaang berasal dari berbagau sumber aktifitas air buangan dari proses-
proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk
Pertanyaan
1 Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel
air yang diperoleh Jelaskan penyebabnya
2 Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen
terlarut pada suatu peraiaran
3 Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan
biota yang ada di dalamnya
12 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok
lainnya
5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen
Jawaban
1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air
Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak
terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan
dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan
konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait
dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada
temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut
karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun
begitu juga sebaliknya
2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan
yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen
Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi
proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)
setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan
konsumsi OT menjadi 2x lipat
pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada
kondisi pH netral dan alkalis
Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan
menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam
organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak
menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para
perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan
lapisan lumpur di dasar perairan
Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin
banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses
13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen
terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin
Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri
dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik
yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan
tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga
dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi
3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman
yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air
dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen
terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime
yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam
melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam
suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut
berkualitas baik
4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu
sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi
fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang
ada di perairan tersebut
5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan
proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu
perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut
Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman
maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang
dihasilkan
14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IV KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang
terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh
dari suhu tekanan dan ketinggian air
Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal
dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved
oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu
rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang
mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam
penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga
menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau
anaerobik
Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut
yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk
yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai
Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua
ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi
fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh
ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen
secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara
oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga
dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu
sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya
15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
DAFTAR PUSTAKA
Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom
dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen
_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press
Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-
fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
LAMPIRAN
Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)
Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)
17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)
Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)
18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)
19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
2 Mengurangi kedalam air dimana semakin dalam air tersebut maka akan
semakin kadar oksigen terlarut akan naik karena proses fotosintesis semakin
meningkat
3 Mengurangi bahan-bahan organik dalam air karena jika banyak terdapat
bahan organik dalam air maka kadar oksigen terlarutnya rendah
4 Diusahakan agar air tersebut mengalir
13 Pengaruh Keberadaan Ikan Terhadap Kadar Oksigen Terlarut
Keadaan perairan dengan kadar OT sangat rendah berbahaya bagi
organisme akuatik Semakin rendah kadar OT semakin tinggi toksisitas (daya
racun) Zn (zinc seng) Cu (copper tembaga) Pb (lead timbal timah hitam) HCN
(sianida) hidrogen sulfida dan NH4 (amonia) Kadar OT lt2 mgL dapat
mengakibatkan kematian ikan Hubungan antara OT dengan kelangsungan hidup
ikan di kolam (lihat tabel 13) Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan
dipengaruhi oleh tanaman yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya
yang masuk ke dalam air dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme
air Kadar oksigen terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan
organsime yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut yang tinggi dalam
suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut berkualitas
baik (Hidayat 201568-69)
Tabel 13 Kadar Oksigen Terlarut (OT) dan Pengaruhnya terhadap Kelangsungan Hidup Ikan
Kadar OT (mgL) Pengaruh terhadap Kelangsungan Hidup Ikan
lt03Hanya sedikit jenis ikan yang dapat bertahan pada masa pemaparan singkat (short exposure)
03-10 Pemaparan lama (prolonged expusure) dapat mengakibatkan kematian ikan10-50 Ikan dapat bertahan hidup tetapi pertumbuhannya terganggu
gt50 Hampir semua organisme akuatik menyukai kondisi ini(Swingle 1969 dalam Hidayat 201568)
14 Analisis Oksigen Terlarut
Menurut Agustyar (2015) analisis oksigen terlarut dapat ditentukan
dengan 2 macam cara yaitu
a Metode titrasi dengan cara WINKLER
5 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Prinsipnya dengan menggunakan titrasi iodometri Sampel yang akan
dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan MnCl2 dan NaOH- Kl sehingga
akan terjadi endapan MnO2 Dengan menambahkan H2SO4 atau HCl maka
endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akan membebaskan molekul
iodium (I2) yang ekivalen dengan oksigen terlarut Iodium yang dibebaskan ini
selanjutnya ditritasi dengan larutan standar natrium tiosulfat (Na2S2O3) dan
menggunakan indikator larutan amilum (kanji) Reaksi kimia yang terjadi
dapat dirumuskan
MnCl2 + NaOH Mn(OH)2 + 2 NaCl
2 Mn(OH)2 + O2 2 MnO2 + I2 + 2 KOH
I2 + 2 Na2S2O3 Na2S4O6 + 2 Nal
b Metode elektrokimia
Cara penentuan oksigen terlarut dengan metode elektrokimia adalah cara
langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat DO meter Prinsip
kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dan
anoda yang direndam dalam larutan elektrolit Pada alat DO meter probe ini
biasanya menggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb) Secara
keseluruhan elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersifat semi
permeabel terhadap oksigen Reaksi kimia yang akan terjadi adalah
Katoda O2 + 2 H2O +4e 4 HO-
Anoda Pb + 2 HO- PbO + H2O + 2e
Penentuan oksigen terlarut (DO) dengan cara titrasi berdasarkan metode
WINKLER lebih analitis apabila dibandingkan dengan cara alat DO meter Hal yang
perlu diperhatikan dalam titrasi iodometri adalah penetuan larutan standar
kaliumbikarbonat yang tepat Dengan mengikuti prosedur penimbangan
kaliumbikarbonat dan standarisasi tiosulfat secara analitis akan diperoleh hasil
penentuan oksigen terlarut yang lebih akurat Sedangkan penentuan oksigen
terlarut dengan menggunakan DO meter harus diperhatikan suhu dan salinitas
sampel yang akan diperiksa Peranan suhu dan salinitas ini sangat vital terhadap
6 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
akurasi penentuan oksigen terlarut dengan cara DO meter Alat DO meter masih
dianjurkan jika sifat penentuannya hanya bersifat kisaran (Hidayat 201570)
7 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IIMETODOLOGI
21 Hari Tanggal Tempat dan Judul Praktikum
Praktikum dilakukan pada hari Selasa Tanggal 19 April 2016 dilakukan di
Laboratorium Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang yang
berjudul ldquoPengukuran Oksigen Telarut di dalam Airrdquo
22 Tujuan Praktikum
1 Dapat menentukan kadar oksigen terlarut dalam air
2 Dapat mengetahui dan menggolongkan air yang baik untuk di konsumsi
3 Dapat mengetahui optimal untuk pertumbuhan biota air
23 Alat dan Bahan
Alat
1 Unit DO-meter
2 Gelas beker 1 liter
3 Tissue
4 Pipet tetes
5 Aquades
Bahan
1 Air sumur
2 Air sungai
3 Air gotcomberan
24 Cara Kerja
1 Masing-masing iar yang diambil dari sumber berbeda disimpan di dalam
boto tutup rapat kemudian botol dilapisi kertas karbonkertas manggis
berwarna hitam dan dilapisi lagi menggunakan kantong plastik hitam
2 Kemudian masing-masing sampel air dituangkan kedalam gelas beker
3 Masing-masing sampel air tersebut diukur DO-nya dengan menggunakan
DO-meter dengan satuan mbar dan mgL Lalu dicatat
8 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN
31 Hasil Praktikum
Data hasil pengamatan oksigen terlarut diambil dari 6 kelompok berikut tabel
pengamatan dari berbagai kelompok
Tabel 31 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 1
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 7 Ulu 49 mgL2 Air Tampungan Bawah Tanah 73 mgL3 Air Sumur 57 mgL4 Air PAM 76 mgL
Tabel 32 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 2
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sumur 72 mgL2 Air Got Cempaka 74 mgL3 Air Sungai 7 Ulu 77 mgL
Tabel 33 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 3
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring 75 mgL2 Air Sumur KM 5 71 mgL3 Air Got Flamboyan 73 mgL
Tabel 34 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 4
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 76 mgL2 Air Bak Mandi 76 mgL3 Air Got Demang 74 mgL
Tabel 35 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 5
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Lingkis OKI 61 mgL2 Air Got KM 7 71 mgL3 Air PDAM Jaya Indah 76 mgL
Tabel 36 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 6
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring Pasar Induk 77 mgL2 Air Sumur Sumbawa 77 mgL3 Air Got FKIP UMP 76 mgL
9 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
32 Pembahasan
Pada praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil seperti pada tabel-
tabel dihasil Pada tabel 31 menunjukkan bahwa air Sungai Musi 7 Ulu lebih
rendah yaitu 49 mgL ini disebabkan karena pada saat pengambilan sampel air
dilakukan pada sore hari yaitu sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di
perairan tidak lagi terjadi fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah
terpakai oleh biota yang ada di perairan tersebut Menurut Maulida (2015) pada
siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah oksigen terlarut cukup banyak
sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi fotosintesis oksigen yang
terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air
sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan
oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah
berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan
kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka
kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya Pada air tampungan bawah
tanah oksigen terlarut yang terkandung yaitu 73 mgL Pada air sumur kadar
oksigen terlarut yaitu sebesar 57 mgL Pada air PAM oksigen terlarut yaitu
sebesar 76 mgL
Pada tabel 32 menunjukkan bahwa air Sungai 7 Ulu yang diambil pada
pukul 1600 WIB oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL ini berbanding terbalik
dengan hasil yang didapatkan oleh kelompok 1 besar kemungkinan bahwa
kelompok 2 mengambil air sampel sungai 7 Ulu ini pada lokasi dengan suhu yang
normal dan penguapannya tidak terlalu besar sehingga kadar oksigen terlarut
masih terjaga Pada air Sumur oksigen terlarut sebanyak 72 mgL Pada air got
Cempaka oksigen yang terlarut sebanyak 74 mgL sampeel air pada got Cempaka
ini dilakukan pada sore hari yaitu tepatnya pukul 1700 WIB
Pada tabel 33 menunjukkan bahwa air Sungai Jakabaring oksigen yang
terlarut didalamnya sebesar 75 mgL sampel diambil pada sore hari sekitar pukul
1530 WIB oksigen terlarut yang cukup tinggi dikarenakan mungkin tempat atau
lokasi yang diambil sampelnya cukup dingin dan tidak terlalu tinggi penguapan
yang terjadi sehingga oksigen terlarut masih cukup tinggi Pada air sumur KM 5
oksigen yang terlarut sebesar 71 mgL Pada air got Flamboyan okssigen terlarut
10 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
sebesar 73 mgL air got ini memiliki oksigen terlarut yang cukup tinggi
dikarenakan biota yang hidup di dalam air git tersebut masih sedikit sehingga
oksigen terlarut masih tinggi kadarnya
Pada tabel 34 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampel air Sungai Musi
pada pukul 1800 WIB oksigen yang terlarut mencapai 76 mgL ini disebabkan
karena konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan bergantung pada variasi dari
temperuatur Menurut Maulida (2015) oksigen merupakan salah satu faktor
pembatas sehingga jika ketersediannya dalam air tidak mencukupi kebutuhan
ikan maka segala aktivitas dan proses pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan
akan mengalami kematian Kebutuhan oksigen mempunyai dua aspek yaitu
kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang
tergantung pada keadaan metabolisme ikan Pada air bak mandi kelompok 4
kadar oksigen terlarut mencapai 76 mgL kemungkinan ada biota yang hidup di
air bak mandi terssbut namun kadar oksigennya tidak terpakai oleh biota lain
kecuali biota itu sendiri Pad air got Demang oksigen terlarut sebesar 74 mgL
kadar oksigen terlarut pada air got ini masih cukup tinggi
Pada tabel 35 yaitu pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 5 tepatnya
kelompok saya pengamatan DO yang terlarut di dalam air menggunakan sampe air
dari Sungai Lingkis OKI air got KM 7 dan air PDAM Jaya Indah Hasil menunjukkan
bahwa oksigen terlarut yang terdapat di Sungai Lingkis OKI sebesar 61 mgL
pengambilan sampel dilakukan pada siang hari Kelarutan oksigen yang
terkandung sedikit dikarenakan pada sungai Lingkis banya biota-biota yang hidup
disana sehingga oksigen terlarut cepat mengalami penurunan dikarenakan
pemakaian yang terus menerus oleh biota-biota yang ada di dalam perairan
tersebut Selanjutnya pada air got KM 7 oksigen terlarut sebanyak 71 mgL cukup
tinggi karena pengambilan dilakukan pagi hari Pad air PDAM Jaya Indah kadar
oksigen terlarut sebesar 76 mgL ini menunjukkan bahwa air dari PDAM Jaya
Indah memiliki kadar oksigen tertinggi kemungkinan ada banyak biota yang
menghasilkan oksigen disana
Pada tabel 36 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampe air Sungai
Jakabaring tepatnya di Pasar Induk oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL cukup
tinggi kemungkinan perairan masih cukup baik dan belum tercemar Pada air
11 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
sumur Sumbawa oksigen terlarut sebesar 77 mgL kemungkinan air sumur
tersebut masih asri dan belum tercemar oleh aktifitas manusia Pada air got FKIP
Universitas Muhammadiyah Palembang oksigen terlarut sebesar 76 mgL
oksigen terlarut cukup tinggi dikarenakan banyak tumbuhan air seperti lumut
yang hidup di pinggiran dekat air got tersebut
Keseimbangan oksigen terlarut dalm air secara alamiah terjadi secara
berkesinambungan Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air untuk
pertumbuhannta membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon yang dapat
diperoleh dari bahan organik yang berdifusi dari udara Bahan organik tersebut
oleh mikroorganisme akan diuraikan menjadi karbondioksida dan air
Karbondioksida selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses
fotosintesis membentuk oksigen dan seterusnya Oksigen yang dimanfaatkan
untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang
masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut
yang digunakan oleeh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh
biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari
hasil fotosintesis tanaman air (Maulida 2015)
Pencemaran air yang berlebihan menyebabkan oksigen terkarut dalam air
pada kondisi yang kritis atau merusak kadar kimia air Rusaknya kadar kimia air
tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air Besarnya beban pencemaran
yang ditamboung oleh suatu perairan dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah
palutan yaang berasal dari berbagau sumber aktifitas air buangan dari proses-
proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk
Pertanyaan
1 Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel
air yang diperoleh Jelaskan penyebabnya
2 Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen
terlarut pada suatu peraiaran
3 Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan
biota yang ada di dalamnya
12 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok
lainnya
5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen
Jawaban
1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air
Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak
terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan
dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan
konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait
dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada
temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut
karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun
begitu juga sebaliknya
2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan
yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen
Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi
proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)
setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan
konsumsi OT menjadi 2x lipat
pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada
kondisi pH netral dan alkalis
Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan
menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam
organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak
menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para
perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan
lapisan lumpur di dasar perairan
Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin
banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses
13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen
terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin
Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri
dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik
yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan
tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga
dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi
3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman
yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air
dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen
terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime
yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam
melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam
suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut
berkualitas baik
4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu
sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi
fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang
ada di perairan tersebut
5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan
proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu
perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut
Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman
maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang
dihasilkan
14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IV KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang
terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh
dari suhu tekanan dan ketinggian air
Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal
dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved
oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu
rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang
mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam
penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga
menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau
anaerobik
Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut
yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk
yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai
Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua
ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi
fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh
ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen
secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara
oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga
dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu
sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya
15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
DAFTAR PUSTAKA
Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom
dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen
_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press
Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-
fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
LAMPIRAN
Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)
Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)
17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)
Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)
18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)
19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Prinsipnya dengan menggunakan titrasi iodometri Sampel yang akan
dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan MnCl2 dan NaOH- Kl sehingga
akan terjadi endapan MnO2 Dengan menambahkan H2SO4 atau HCl maka
endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akan membebaskan molekul
iodium (I2) yang ekivalen dengan oksigen terlarut Iodium yang dibebaskan ini
selanjutnya ditritasi dengan larutan standar natrium tiosulfat (Na2S2O3) dan
menggunakan indikator larutan amilum (kanji) Reaksi kimia yang terjadi
dapat dirumuskan
MnCl2 + NaOH Mn(OH)2 + 2 NaCl
2 Mn(OH)2 + O2 2 MnO2 + I2 + 2 KOH
I2 + 2 Na2S2O3 Na2S4O6 + 2 Nal
b Metode elektrokimia
Cara penentuan oksigen terlarut dengan metode elektrokimia adalah cara
langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat DO meter Prinsip
kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dan
anoda yang direndam dalam larutan elektrolit Pada alat DO meter probe ini
biasanya menggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb) Secara
keseluruhan elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersifat semi
permeabel terhadap oksigen Reaksi kimia yang akan terjadi adalah
Katoda O2 + 2 H2O +4e 4 HO-
Anoda Pb + 2 HO- PbO + H2O + 2e
Penentuan oksigen terlarut (DO) dengan cara titrasi berdasarkan metode
WINKLER lebih analitis apabila dibandingkan dengan cara alat DO meter Hal yang
perlu diperhatikan dalam titrasi iodometri adalah penetuan larutan standar
kaliumbikarbonat yang tepat Dengan mengikuti prosedur penimbangan
kaliumbikarbonat dan standarisasi tiosulfat secara analitis akan diperoleh hasil
penentuan oksigen terlarut yang lebih akurat Sedangkan penentuan oksigen
terlarut dengan menggunakan DO meter harus diperhatikan suhu dan salinitas
sampel yang akan diperiksa Peranan suhu dan salinitas ini sangat vital terhadap
6 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
akurasi penentuan oksigen terlarut dengan cara DO meter Alat DO meter masih
dianjurkan jika sifat penentuannya hanya bersifat kisaran (Hidayat 201570)
7 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IIMETODOLOGI
21 Hari Tanggal Tempat dan Judul Praktikum
Praktikum dilakukan pada hari Selasa Tanggal 19 April 2016 dilakukan di
Laboratorium Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang yang
berjudul ldquoPengukuran Oksigen Telarut di dalam Airrdquo
22 Tujuan Praktikum
1 Dapat menentukan kadar oksigen terlarut dalam air
2 Dapat mengetahui dan menggolongkan air yang baik untuk di konsumsi
3 Dapat mengetahui optimal untuk pertumbuhan biota air
23 Alat dan Bahan
Alat
1 Unit DO-meter
2 Gelas beker 1 liter
3 Tissue
4 Pipet tetes
5 Aquades
Bahan
1 Air sumur
2 Air sungai
3 Air gotcomberan
24 Cara Kerja
1 Masing-masing iar yang diambil dari sumber berbeda disimpan di dalam
boto tutup rapat kemudian botol dilapisi kertas karbonkertas manggis
berwarna hitam dan dilapisi lagi menggunakan kantong plastik hitam
2 Kemudian masing-masing sampel air dituangkan kedalam gelas beker
3 Masing-masing sampel air tersebut diukur DO-nya dengan menggunakan
DO-meter dengan satuan mbar dan mgL Lalu dicatat
8 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN
31 Hasil Praktikum
Data hasil pengamatan oksigen terlarut diambil dari 6 kelompok berikut tabel
pengamatan dari berbagai kelompok
Tabel 31 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 1
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 7 Ulu 49 mgL2 Air Tampungan Bawah Tanah 73 mgL3 Air Sumur 57 mgL4 Air PAM 76 mgL
Tabel 32 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 2
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sumur 72 mgL2 Air Got Cempaka 74 mgL3 Air Sungai 7 Ulu 77 mgL
Tabel 33 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 3
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring 75 mgL2 Air Sumur KM 5 71 mgL3 Air Got Flamboyan 73 mgL
Tabel 34 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 4
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 76 mgL2 Air Bak Mandi 76 mgL3 Air Got Demang 74 mgL
Tabel 35 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 5
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Lingkis OKI 61 mgL2 Air Got KM 7 71 mgL3 Air PDAM Jaya Indah 76 mgL
Tabel 36 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 6
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring Pasar Induk 77 mgL2 Air Sumur Sumbawa 77 mgL3 Air Got FKIP UMP 76 mgL
9 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
32 Pembahasan
Pada praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil seperti pada tabel-
tabel dihasil Pada tabel 31 menunjukkan bahwa air Sungai Musi 7 Ulu lebih
rendah yaitu 49 mgL ini disebabkan karena pada saat pengambilan sampel air
dilakukan pada sore hari yaitu sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di
perairan tidak lagi terjadi fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah
terpakai oleh biota yang ada di perairan tersebut Menurut Maulida (2015) pada
siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah oksigen terlarut cukup banyak
sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi fotosintesis oksigen yang
terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air
sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan
oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah
berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan
kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka
kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya Pada air tampungan bawah
tanah oksigen terlarut yang terkandung yaitu 73 mgL Pada air sumur kadar
oksigen terlarut yaitu sebesar 57 mgL Pada air PAM oksigen terlarut yaitu
sebesar 76 mgL
Pada tabel 32 menunjukkan bahwa air Sungai 7 Ulu yang diambil pada
pukul 1600 WIB oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL ini berbanding terbalik
dengan hasil yang didapatkan oleh kelompok 1 besar kemungkinan bahwa
kelompok 2 mengambil air sampel sungai 7 Ulu ini pada lokasi dengan suhu yang
normal dan penguapannya tidak terlalu besar sehingga kadar oksigen terlarut
masih terjaga Pada air Sumur oksigen terlarut sebanyak 72 mgL Pada air got
Cempaka oksigen yang terlarut sebanyak 74 mgL sampeel air pada got Cempaka
ini dilakukan pada sore hari yaitu tepatnya pukul 1700 WIB
Pada tabel 33 menunjukkan bahwa air Sungai Jakabaring oksigen yang
terlarut didalamnya sebesar 75 mgL sampel diambil pada sore hari sekitar pukul
1530 WIB oksigen terlarut yang cukup tinggi dikarenakan mungkin tempat atau
lokasi yang diambil sampelnya cukup dingin dan tidak terlalu tinggi penguapan
yang terjadi sehingga oksigen terlarut masih cukup tinggi Pada air sumur KM 5
oksigen yang terlarut sebesar 71 mgL Pada air got Flamboyan okssigen terlarut
10 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
sebesar 73 mgL air got ini memiliki oksigen terlarut yang cukup tinggi
dikarenakan biota yang hidup di dalam air git tersebut masih sedikit sehingga
oksigen terlarut masih tinggi kadarnya
Pada tabel 34 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampel air Sungai Musi
pada pukul 1800 WIB oksigen yang terlarut mencapai 76 mgL ini disebabkan
karena konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan bergantung pada variasi dari
temperuatur Menurut Maulida (2015) oksigen merupakan salah satu faktor
pembatas sehingga jika ketersediannya dalam air tidak mencukupi kebutuhan
ikan maka segala aktivitas dan proses pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan
akan mengalami kematian Kebutuhan oksigen mempunyai dua aspek yaitu
kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang
tergantung pada keadaan metabolisme ikan Pada air bak mandi kelompok 4
kadar oksigen terlarut mencapai 76 mgL kemungkinan ada biota yang hidup di
air bak mandi terssbut namun kadar oksigennya tidak terpakai oleh biota lain
kecuali biota itu sendiri Pad air got Demang oksigen terlarut sebesar 74 mgL
kadar oksigen terlarut pada air got ini masih cukup tinggi
Pada tabel 35 yaitu pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 5 tepatnya
kelompok saya pengamatan DO yang terlarut di dalam air menggunakan sampe air
dari Sungai Lingkis OKI air got KM 7 dan air PDAM Jaya Indah Hasil menunjukkan
bahwa oksigen terlarut yang terdapat di Sungai Lingkis OKI sebesar 61 mgL
pengambilan sampel dilakukan pada siang hari Kelarutan oksigen yang
terkandung sedikit dikarenakan pada sungai Lingkis banya biota-biota yang hidup
disana sehingga oksigen terlarut cepat mengalami penurunan dikarenakan
pemakaian yang terus menerus oleh biota-biota yang ada di dalam perairan
tersebut Selanjutnya pada air got KM 7 oksigen terlarut sebanyak 71 mgL cukup
tinggi karena pengambilan dilakukan pagi hari Pad air PDAM Jaya Indah kadar
oksigen terlarut sebesar 76 mgL ini menunjukkan bahwa air dari PDAM Jaya
Indah memiliki kadar oksigen tertinggi kemungkinan ada banyak biota yang
menghasilkan oksigen disana
Pada tabel 36 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampe air Sungai
Jakabaring tepatnya di Pasar Induk oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL cukup
tinggi kemungkinan perairan masih cukup baik dan belum tercemar Pada air
11 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
sumur Sumbawa oksigen terlarut sebesar 77 mgL kemungkinan air sumur
tersebut masih asri dan belum tercemar oleh aktifitas manusia Pada air got FKIP
Universitas Muhammadiyah Palembang oksigen terlarut sebesar 76 mgL
oksigen terlarut cukup tinggi dikarenakan banyak tumbuhan air seperti lumut
yang hidup di pinggiran dekat air got tersebut
Keseimbangan oksigen terlarut dalm air secara alamiah terjadi secara
berkesinambungan Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air untuk
pertumbuhannta membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon yang dapat
diperoleh dari bahan organik yang berdifusi dari udara Bahan organik tersebut
oleh mikroorganisme akan diuraikan menjadi karbondioksida dan air
Karbondioksida selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses
fotosintesis membentuk oksigen dan seterusnya Oksigen yang dimanfaatkan
untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang
masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut
yang digunakan oleeh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh
biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari
hasil fotosintesis tanaman air (Maulida 2015)
Pencemaran air yang berlebihan menyebabkan oksigen terkarut dalam air
pada kondisi yang kritis atau merusak kadar kimia air Rusaknya kadar kimia air
tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air Besarnya beban pencemaran
yang ditamboung oleh suatu perairan dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah
palutan yaang berasal dari berbagau sumber aktifitas air buangan dari proses-
proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk
Pertanyaan
1 Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel
air yang diperoleh Jelaskan penyebabnya
2 Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen
terlarut pada suatu peraiaran
3 Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan
biota yang ada di dalamnya
12 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok
lainnya
5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen
Jawaban
1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air
Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak
terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan
dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan
konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait
dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada
temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut
karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun
begitu juga sebaliknya
2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan
yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen
Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi
proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)
setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan
konsumsi OT menjadi 2x lipat
pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada
kondisi pH netral dan alkalis
Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan
menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam
organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak
menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para
perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan
lapisan lumpur di dasar perairan
Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin
banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses
13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen
terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin
Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri
dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik
yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan
tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga
dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi
3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman
yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air
dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen
terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime
yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam
melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam
suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut
berkualitas baik
4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu
sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi
fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang
ada di perairan tersebut
5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan
proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu
perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut
Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman
maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang
dihasilkan
14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IV KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang
terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh
dari suhu tekanan dan ketinggian air
Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal
dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved
oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu
rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang
mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam
penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga
menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau
anaerobik
Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut
yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk
yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai
Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua
ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi
fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh
ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen
secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara
oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga
dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu
sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya
15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
DAFTAR PUSTAKA
Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom
dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen
_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press
Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-
fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
LAMPIRAN
Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)
Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)
17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)
Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)
18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)
19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
akurasi penentuan oksigen terlarut dengan cara DO meter Alat DO meter masih
dianjurkan jika sifat penentuannya hanya bersifat kisaran (Hidayat 201570)
7 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IIMETODOLOGI
21 Hari Tanggal Tempat dan Judul Praktikum
Praktikum dilakukan pada hari Selasa Tanggal 19 April 2016 dilakukan di
Laboratorium Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang yang
berjudul ldquoPengukuran Oksigen Telarut di dalam Airrdquo
22 Tujuan Praktikum
1 Dapat menentukan kadar oksigen terlarut dalam air
2 Dapat mengetahui dan menggolongkan air yang baik untuk di konsumsi
3 Dapat mengetahui optimal untuk pertumbuhan biota air
23 Alat dan Bahan
Alat
1 Unit DO-meter
2 Gelas beker 1 liter
3 Tissue
4 Pipet tetes
5 Aquades
Bahan
1 Air sumur
2 Air sungai
3 Air gotcomberan
24 Cara Kerja
1 Masing-masing iar yang diambil dari sumber berbeda disimpan di dalam
boto tutup rapat kemudian botol dilapisi kertas karbonkertas manggis
berwarna hitam dan dilapisi lagi menggunakan kantong plastik hitam
2 Kemudian masing-masing sampel air dituangkan kedalam gelas beker
3 Masing-masing sampel air tersebut diukur DO-nya dengan menggunakan
DO-meter dengan satuan mbar dan mgL Lalu dicatat
8 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN
31 Hasil Praktikum
Data hasil pengamatan oksigen terlarut diambil dari 6 kelompok berikut tabel
pengamatan dari berbagai kelompok
Tabel 31 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 1
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 7 Ulu 49 mgL2 Air Tampungan Bawah Tanah 73 mgL3 Air Sumur 57 mgL4 Air PAM 76 mgL
Tabel 32 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 2
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sumur 72 mgL2 Air Got Cempaka 74 mgL3 Air Sungai 7 Ulu 77 mgL
Tabel 33 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 3
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring 75 mgL2 Air Sumur KM 5 71 mgL3 Air Got Flamboyan 73 mgL
Tabel 34 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 4
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 76 mgL2 Air Bak Mandi 76 mgL3 Air Got Demang 74 mgL
Tabel 35 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 5
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Lingkis OKI 61 mgL2 Air Got KM 7 71 mgL3 Air PDAM Jaya Indah 76 mgL
Tabel 36 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 6
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring Pasar Induk 77 mgL2 Air Sumur Sumbawa 77 mgL3 Air Got FKIP UMP 76 mgL
9 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
32 Pembahasan
Pada praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil seperti pada tabel-
tabel dihasil Pada tabel 31 menunjukkan bahwa air Sungai Musi 7 Ulu lebih
rendah yaitu 49 mgL ini disebabkan karena pada saat pengambilan sampel air
dilakukan pada sore hari yaitu sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di
perairan tidak lagi terjadi fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah
terpakai oleh biota yang ada di perairan tersebut Menurut Maulida (2015) pada
siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah oksigen terlarut cukup banyak
sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi fotosintesis oksigen yang
terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air
sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan
oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah
berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan
kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka
kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya Pada air tampungan bawah
tanah oksigen terlarut yang terkandung yaitu 73 mgL Pada air sumur kadar
oksigen terlarut yaitu sebesar 57 mgL Pada air PAM oksigen terlarut yaitu
sebesar 76 mgL
Pada tabel 32 menunjukkan bahwa air Sungai 7 Ulu yang diambil pada
pukul 1600 WIB oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL ini berbanding terbalik
dengan hasil yang didapatkan oleh kelompok 1 besar kemungkinan bahwa
kelompok 2 mengambil air sampel sungai 7 Ulu ini pada lokasi dengan suhu yang
normal dan penguapannya tidak terlalu besar sehingga kadar oksigen terlarut
masih terjaga Pada air Sumur oksigen terlarut sebanyak 72 mgL Pada air got
Cempaka oksigen yang terlarut sebanyak 74 mgL sampeel air pada got Cempaka
ini dilakukan pada sore hari yaitu tepatnya pukul 1700 WIB
Pada tabel 33 menunjukkan bahwa air Sungai Jakabaring oksigen yang
terlarut didalamnya sebesar 75 mgL sampel diambil pada sore hari sekitar pukul
1530 WIB oksigen terlarut yang cukup tinggi dikarenakan mungkin tempat atau
lokasi yang diambil sampelnya cukup dingin dan tidak terlalu tinggi penguapan
yang terjadi sehingga oksigen terlarut masih cukup tinggi Pada air sumur KM 5
oksigen yang terlarut sebesar 71 mgL Pada air got Flamboyan okssigen terlarut
10 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
sebesar 73 mgL air got ini memiliki oksigen terlarut yang cukup tinggi
dikarenakan biota yang hidup di dalam air git tersebut masih sedikit sehingga
oksigen terlarut masih tinggi kadarnya
Pada tabel 34 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampel air Sungai Musi
pada pukul 1800 WIB oksigen yang terlarut mencapai 76 mgL ini disebabkan
karena konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan bergantung pada variasi dari
temperuatur Menurut Maulida (2015) oksigen merupakan salah satu faktor
pembatas sehingga jika ketersediannya dalam air tidak mencukupi kebutuhan
ikan maka segala aktivitas dan proses pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan
akan mengalami kematian Kebutuhan oksigen mempunyai dua aspek yaitu
kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang
tergantung pada keadaan metabolisme ikan Pada air bak mandi kelompok 4
kadar oksigen terlarut mencapai 76 mgL kemungkinan ada biota yang hidup di
air bak mandi terssbut namun kadar oksigennya tidak terpakai oleh biota lain
kecuali biota itu sendiri Pad air got Demang oksigen terlarut sebesar 74 mgL
kadar oksigen terlarut pada air got ini masih cukup tinggi
Pada tabel 35 yaitu pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 5 tepatnya
kelompok saya pengamatan DO yang terlarut di dalam air menggunakan sampe air
dari Sungai Lingkis OKI air got KM 7 dan air PDAM Jaya Indah Hasil menunjukkan
bahwa oksigen terlarut yang terdapat di Sungai Lingkis OKI sebesar 61 mgL
pengambilan sampel dilakukan pada siang hari Kelarutan oksigen yang
terkandung sedikit dikarenakan pada sungai Lingkis banya biota-biota yang hidup
disana sehingga oksigen terlarut cepat mengalami penurunan dikarenakan
pemakaian yang terus menerus oleh biota-biota yang ada di dalam perairan
tersebut Selanjutnya pada air got KM 7 oksigen terlarut sebanyak 71 mgL cukup
tinggi karena pengambilan dilakukan pagi hari Pad air PDAM Jaya Indah kadar
oksigen terlarut sebesar 76 mgL ini menunjukkan bahwa air dari PDAM Jaya
Indah memiliki kadar oksigen tertinggi kemungkinan ada banyak biota yang
menghasilkan oksigen disana
Pada tabel 36 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampe air Sungai
Jakabaring tepatnya di Pasar Induk oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL cukup
tinggi kemungkinan perairan masih cukup baik dan belum tercemar Pada air
11 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
sumur Sumbawa oksigen terlarut sebesar 77 mgL kemungkinan air sumur
tersebut masih asri dan belum tercemar oleh aktifitas manusia Pada air got FKIP
Universitas Muhammadiyah Palembang oksigen terlarut sebesar 76 mgL
oksigen terlarut cukup tinggi dikarenakan banyak tumbuhan air seperti lumut
yang hidup di pinggiran dekat air got tersebut
Keseimbangan oksigen terlarut dalm air secara alamiah terjadi secara
berkesinambungan Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air untuk
pertumbuhannta membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon yang dapat
diperoleh dari bahan organik yang berdifusi dari udara Bahan organik tersebut
oleh mikroorganisme akan diuraikan menjadi karbondioksida dan air
Karbondioksida selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses
fotosintesis membentuk oksigen dan seterusnya Oksigen yang dimanfaatkan
untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang
masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut
yang digunakan oleeh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh
biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari
hasil fotosintesis tanaman air (Maulida 2015)
Pencemaran air yang berlebihan menyebabkan oksigen terkarut dalam air
pada kondisi yang kritis atau merusak kadar kimia air Rusaknya kadar kimia air
tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air Besarnya beban pencemaran
yang ditamboung oleh suatu perairan dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah
palutan yaang berasal dari berbagau sumber aktifitas air buangan dari proses-
proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk
Pertanyaan
1 Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel
air yang diperoleh Jelaskan penyebabnya
2 Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen
terlarut pada suatu peraiaran
3 Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan
biota yang ada di dalamnya
12 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok
lainnya
5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen
Jawaban
1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air
Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak
terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan
dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan
konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait
dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada
temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut
karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun
begitu juga sebaliknya
2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan
yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen
Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi
proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)
setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan
konsumsi OT menjadi 2x lipat
pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada
kondisi pH netral dan alkalis
Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan
menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam
organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak
menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para
perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan
lapisan lumpur di dasar perairan
Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin
banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses
13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen
terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin
Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri
dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik
yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan
tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga
dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi
3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman
yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air
dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen
terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime
yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam
melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam
suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut
berkualitas baik
4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu
sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi
fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang
ada di perairan tersebut
5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan
proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu
perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut
Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman
maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang
dihasilkan
14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IV KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang
terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh
dari suhu tekanan dan ketinggian air
Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal
dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved
oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu
rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang
mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam
penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga
menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau
anaerobik
Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut
yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk
yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai
Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua
ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi
fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh
ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen
secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara
oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga
dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu
sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya
15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
DAFTAR PUSTAKA
Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom
dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen
_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press
Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-
fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
LAMPIRAN
Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)
Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)
17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)
Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)
18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)
19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IIMETODOLOGI
21 Hari Tanggal Tempat dan Judul Praktikum
Praktikum dilakukan pada hari Selasa Tanggal 19 April 2016 dilakukan di
Laboratorium Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang yang
berjudul ldquoPengukuran Oksigen Telarut di dalam Airrdquo
22 Tujuan Praktikum
1 Dapat menentukan kadar oksigen terlarut dalam air
2 Dapat mengetahui dan menggolongkan air yang baik untuk di konsumsi
3 Dapat mengetahui optimal untuk pertumbuhan biota air
23 Alat dan Bahan
Alat
1 Unit DO-meter
2 Gelas beker 1 liter
3 Tissue
4 Pipet tetes
5 Aquades
Bahan
1 Air sumur
2 Air sungai
3 Air gotcomberan
24 Cara Kerja
1 Masing-masing iar yang diambil dari sumber berbeda disimpan di dalam
boto tutup rapat kemudian botol dilapisi kertas karbonkertas manggis
berwarna hitam dan dilapisi lagi menggunakan kantong plastik hitam
2 Kemudian masing-masing sampel air dituangkan kedalam gelas beker
3 Masing-masing sampel air tersebut diukur DO-nya dengan menggunakan
DO-meter dengan satuan mbar dan mgL Lalu dicatat
8 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN
31 Hasil Praktikum
Data hasil pengamatan oksigen terlarut diambil dari 6 kelompok berikut tabel
pengamatan dari berbagai kelompok
Tabel 31 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 1
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 7 Ulu 49 mgL2 Air Tampungan Bawah Tanah 73 mgL3 Air Sumur 57 mgL4 Air PAM 76 mgL
Tabel 32 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 2
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sumur 72 mgL2 Air Got Cempaka 74 mgL3 Air Sungai 7 Ulu 77 mgL
Tabel 33 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 3
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring 75 mgL2 Air Sumur KM 5 71 mgL3 Air Got Flamboyan 73 mgL
Tabel 34 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 4
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 76 mgL2 Air Bak Mandi 76 mgL3 Air Got Demang 74 mgL
Tabel 35 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 5
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Lingkis OKI 61 mgL2 Air Got KM 7 71 mgL3 Air PDAM Jaya Indah 76 mgL
Tabel 36 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 6
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring Pasar Induk 77 mgL2 Air Sumur Sumbawa 77 mgL3 Air Got FKIP UMP 76 mgL
9 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
32 Pembahasan
Pada praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil seperti pada tabel-
tabel dihasil Pada tabel 31 menunjukkan bahwa air Sungai Musi 7 Ulu lebih
rendah yaitu 49 mgL ini disebabkan karena pada saat pengambilan sampel air
dilakukan pada sore hari yaitu sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di
perairan tidak lagi terjadi fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah
terpakai oleh biota yang ada di perairan tersebut Menurut Maulida (2015) pada
siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah oksigen terlarut cukup banyak
sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi fotosintesis oksigen yang
terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air
sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan
oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah
berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan
kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka
kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya Pada air tampungan bawah
tanah oksigen terlarut yang terkandung yaitu 73 mgL Pada air sumur kadar
oksigen terlarut yaitu sebesar 57 mgL Pada air PAM oksigen terlarut yaitu
sebesar 76 mgL
Pada tabel 32 menunjukkan bahwa air Sungai 7 Ulu yang diambil pada
pukul 1600 WIB oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL ini berbanding terbalik
dengan hasil yang didapatkan oleh kelompok 1 besar kemungkinan bahwa
kelompok 2 mengambil air sampel sungai 7 Ulu ini pada lokasi dengan suhu yang
normal dan penguapannya tidak terlalu besar sehingga kadar oksigen terlarut
masih terjaga Pada air Sumur oksigen terlarut sebanyak 72 mgL Pada air got
Cempaka oksigen yang terlarut sebanyak 74 mgL sampeel air pada got Cempaka
ini dilakukan pada sore hari yaitu tepatnya pukul 1700 WIB
Pada tabel 33 menunjukkan bahwa air Sungai Jakabaring oksigen yang
terlarut didalamnya sebesar 75 mgL sampel diambil pada sore hari sekitar pukul
1530 WIB oksigen terlarut yang cukup tinggi dikarenakan mungkin tempat atau
lokasi yang diambil sampelnya cukup dingin dan tidak terlalu tinggi penguapan
yang terjadi sehingga oksigen terlarut masih cukup tinggi Pada air sumur KM 5
oksigen yang terlarut sebesar 71 mgL Pada air got Flamboyan okssigen terlarut
10 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
sebesar 73 mgL air got ini memiliki oksigen terlarut yang cukup tinggi
dikarenakan biota yang hidup di dalam air git tersebut masih sedikit sehingga
oksigen terlarut masih tinggi kadarnya
Pada tabel 34 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampel air Sungai Musi
pada pukul 1800 WIB oksigen yang terlarut mencapai 76 mgL ini disebabkan
karena konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan bergantung pada variasi dari
temperuatur Menurut Maulida (2015) oksigen merupakan salah satu faktor
pembatas sehingga jika ketersediannya dalam air tidak mencukupi kebutuhan
ikan maka segala aktivitas dan proses pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan
akan mengalami kematian Kebutuhan oksigen mempunyai dua aspek yaitu
kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang
tergantung pada keadaan metabolisme ikan Pada air bak mandi kelompok 4
kadar oksigen terlarut mencapai 76 mgL kemungkinan ada biota yang hidup di
air bak mandi terssbut namun kadar oksigennya tidak terpakai oleh biota lain
kecuali biota itu sendiri Pad air got Demang oksigen terlarut sebesar 74 mgL
kadar oksigen terlarut pada air got ini masih cukup tinggi
Pada tabel 35 yaitu pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 5 tepatnya
kelompok saya pengamatan DO yang terlarut di dalam air menggunakan sampe air
dari Sungai Lingkis OKI air got KM 7 dan air PDAM Jaya Indah Hasil menunjukkan
bahwa oksigen terlarut yang terdapat di Sungai Lingkis OKI sebesar 61 mgL
pengambilan sampel dilakukan pada siang hari Kelarutan oksigen yang
terkandung sedikit dikarenakan pada sungai Lingkis banya biota-biota yang hidup
disana sehingga oksigen terlarut cepat mengalami penurunan dikarenakan
pemakaian yang terus menerus oleh biota-biota yang ada di dalam perairan
tersebut Selanjutnya pada air got KM 7 oksigen terlarut sebanyak 71 mgL cukup
tinggi karena pengambilan dilakukan pagi hari Pad air PDAM Jaya Indah kadar
oksigen terlarut sebesar 76 mgL ini menunjukkan bahwa air dari PDAM Jaya
Indah memiliki kadar oksigen tertinggi kemungkinan ada banyak biota yang
menghasilkan oksigen disana
Pada tabel 36 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampe air Sungai
Jakabaring tepatnya di Pasar Induk oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL cukup
tinggi kemungkinan perairan masih cukup baik dan belum tercemar Pada air
11 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
sumur Sumbawa oksigen terlarut sebesar 77 mgL kemungkinan air sumur
tersebut masih asri dan belum tercemar oleh aktifitas manusia Pada air got FKIP
Universitas Muhammadiyah Palembang oksigen terlarut sebesar 76 mgL
oksigen terlarut cukup tinggi dikarenakan banyak tumbuhan air seperti lumut
yang hidup di pinggiran dekat air got tersebut
Keseimbangan oksigen terlarut dalm air secara alamiah terjadi secara
berkesinambungan Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air untuk
pertumbuhannta membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon yang dapat
diperoleh dari bahan organik yang berdifusi dari udara Bahan organik tersebut
oleh mikroorganisme akan diuraikan menjadi karbondioksida dan air
Karbondioksida selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses
fotosintesis membentuk oksigen dan seterusnya Oksigen yang dimanfaatkan
untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang
masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut
yang digunakan oleeh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh
biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari
hasil fotosintesis tanaman air (Maulida 2015)
Pencemaran air yang berlebihan menyebabkan oksigen terkarut dalam air
pada kondisi yang kritis atau merusak kadar kimia air Rusaknya kadar kimia air
tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air Besarnya beban pencemaran
yang ditamboung oleh suatu perairan dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah
palutan yaang berasal dari berbagau sumber aktifitas air buangan dari proses-
proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk
Pertanyaan
1 Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel
air yang diperoleh Jelaskan penyebabnya
2 Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen
terlarut pada suatu peraiaran
3 Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan
biota yang ada di dalamnya
12 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok
lainnya
5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen
Jawaban
1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air
Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak
terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan
dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan
konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait
dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada
temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut
karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun
begitu juga sebaliknya
2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan
yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen
Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi
proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)
setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan
konsumsi OT menjadi 2x lipat
pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada
kondisi pH netral dan alkalis
Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan
menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam
organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak
menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para
perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan
lapisan lumpur di dasar perairan
Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin
banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses
13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen
terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin
Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri
dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik
yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan
tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga
dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi
3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman
yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air
dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen
terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime
yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam
melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam
suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut
berkualitas baik
4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu
sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi
fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang
ada di perairan tersebut
5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan
proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu
perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut
Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman
maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang
dihasilkan
14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IV KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang
terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh
dari suhu tekanan dan ketinggian air
Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal
dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved
oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu
rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang
mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam
penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga
menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau
anaerobik
Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut
yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk
yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai
Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua
ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi
fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh
ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen
secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara
oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga
dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu
sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya
15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
DAFTAR PUSTAKA
Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom
dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen
_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press
Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-
fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
LAMPIRAN
Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)
Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)
17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)
Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)
18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)
19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN
31 Hasil Praktikum
Data hasil pengamatan oksigen terlarut diambil dari 6 kelompok berikut tabel
pengamatan dari berbagai kelompok
Tabel 31 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 1
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 7 Ulu 49 mgL2 Air Tampungan Bawah Tanah 73 mgL3 Air Sumur 57 mgL4 Air PAM 76 mgL
Tabel 32 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 2
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sumur 72 mgL2 Air Got Cempaka 74 mgL3 Air Sungai 7 Ulu 77 mgL
Tabel 33 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 3
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring 75 mgL2 Air Sumur KM 5 71 mgL3 Air Got Flamboyan 73 mgL
Tabel 34 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 4
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 76 mgL2 Air Bak Mandi 76 mgL3 Air Got Demang 74 mgL
Tabel 35 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 5
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Lingkis OKI 61 mgL2 Air Got KM 7 71 mgL3 Air PDAM Jaya Indah 76 mgL
Tabel 36 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 6
No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring Pasar Induk 77 mgL2 Air Sumur Sumbawa 77 mgL3 Air Got FKIP UMP 76 mgL
9 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
32 Pembahasan
Pada praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil seperti pada tabel-
tabel dihasil Pada tabel 31 menunjukkan bahwa air Sungai Musi 7 Ulu lebih
rendah yaitu 49 mgL ini disebabkan karena pada saat pengambilan sampel air
dilakukan pada sore hari yaitu sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di
perairan tidak lagi terjadi fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah
terpakai oleh biota yang ada di perairan tersebut Menurut Maulida (2015) pada
siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah oksigen terlarut cukup banyak
sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi fotosintesis oksigen yang
terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air
sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan
oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah
berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan
kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka
kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya Pada air tampungan bawah
tanah oksigen terlarut yang terkandung yaitu 73 mgL Pada air sumur kadar
oksigen terlarut yaitu sebesar 57 mgL Pada air PAM oksigen terlarut yaitu
sebesar 76 mgL
Pada tabel 32 menunjukkan bahwa air Sungai 7 Ulu yang diambil pada
pukul 1600 WIB oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL ini berbanding terbalik
dengan hasil yang didapatkan oleh kelompok 1 besar kemungkinan bahwa
kelompok 2 mengambil air sampel sungai 7 Ulu ini pada lokasi dengan suhu yang
normal dan penguapannya tidak terlalu besar sehingga kadar oksigen terlarut
masih terjaga Pada air Sumur oksigen terlarut sebanyak 72 mgL Pada air got
Cempaka oksigen yang terlarut sebanyak 74 mgL sampeel air pada got Cempaka
ini dilakukan pada sore hari yaitu tepatnya pukul 1700 WIB
Pada tabel 33 menunjukkan bahwa air Sungai Jakabaring oksigen yang
terlarut didalamnya sebesar 75 mgL sampel diambil pada sore hari sekitar pukul
1530 WIB oksigen terlarut yang cukup tinggi dikarenakan mungkin tempat atau
lokasi yang diambil sampelnya cukup dingin dan tidak terlalu tinggi penguapan
yang terjadi sehingga oksigen terlarut masih cukup tinggi Pada air sumur KM 5
oksigen yang terlarut sebesar 71 mgL Pada air got Flamboyan okssigen terlarut
10 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
sebesar 73 mgL air got ini memiliki oksigen terlarut yang cukup tinggi
dikarenakan biota yang hidup di dalam air git tersebut masih sedikit sehingga
oksigen terlarut masih tinggi kadarnya
Pada tabel 34 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampel air Sungai Musi
pada pukul 1800 WIB oksigen yang terlarut mencapai 76 mgL ini disebabkan
karena konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan bergantung pada variasi dari
temperuatur Menurut Maulida (2015) oksigen merupakan salah satu faktor
pembatas sehingga jika ketersediannya dalam air tidak mencukupi kebutuhan
ikan maka segala aktivitas dan proses pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan
akan mengalami kematian Kebutuhan oksigen mempunyai dua aspek yaitu
kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang
tergantung pada keadaan metabolisme ikan Pada air bak mandi kelompok 4
kadar oksigen terlarut mencapai 76 mgL kemungkinan ada biota yang hidup di
air bak mandi terssbut namun kadar oksigennya tidak terpakai oleh biota lain
kecuali biota itu sendiri Pad air got Demang oksigen terlarut sebesar 74 mgL
kadar oksigen terlarut pada air got ini masih cukup tinggi
Pada tabel 35 yaitu pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 5 tepatnya
kelompok saya pengamatan DO yang terlarut di dalam air menggunakan sampe air
dari Sungai Lingkis OKI air got KM 7 dan air PDAM Jaya Indah Hasil menunjukkan
bahwa oksigen terlarut yang terdapat di Sungai Lingkis OKI sebesar 61 mgL
pengambilan sampel dilakukan pada siang hari Kelarutan oksigen yang
terkandung sedikit dikarenakan pada sungai Lingkis banya biota-biota yang hidup
disana sehingga oksigen terlarut cepat mengalami penurunan dikarenakan
pemakaian yang terus menerus oleh biota-biota yang ada di dalam perairan
tersebut Selanjutnya pada air got KM 7 oksigen terlarut sebanyak 71 mgL cukup
tinggi karena pengambilan dilakukan pagi hari Pad air PDAM Jaya Indah kadar
oksigen terlarut sebesar 76 mgL ini menunjukkan bahwa air dari PDAM Jaya
Indah memiliki kadar oksigen tertinggi kemungkinan ada banyak biota yang
menghasilkan oksigen disana
Pada tabel 36 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampe air Sungai
Jakabaring tepatnya di Pasar Induk oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL cukup
tinggi kemungkinan perairan masih cukup baik dan belum tercemar Pada air
11 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
sumur Sumbawa oksigen terlarut sebesar 77 mgL kemungkinan air sumur
tersebut masih asri dan belum tercemar oleh aktifitas manusia Pada air got FKIP
Universitas Muhammadiyah Palembang oksigen terlarut sebesar 76 mgL
oksigen terlarut cukup tinggi dikarenakan banyak tumbuhan air seperti lumut
yang hidup di pinggiran dekat air got tersebut
Keseimbangan oksigen terlarut dalm air secara alamiah terjadi secara
berkesinambungan Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air untuk
pertumbuhannta membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon yang dapat
diperoleh dari bahan organik yang berdifusi dari udara Bahan organik tersebut
oleh mikroorganisme akan diuraikan menjadi karbondioksida dan air
Karbondioksida selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses
fotosintesis membentuk oksigen dan seterusnya Oksigen yang dimanfaatkan
untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang
masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut
yang digunakan oleeh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh
biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari
hasil fotosintesis tanaman air (Maulida 2015)
Pencemaran air yang berlebihan menyebabkan oksigen terkarut dalam air
pada kondisi yang kritis atau merusak kadar kimia air Rusaknya kadar kimia air
tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air Besarnya beban pencemaran
yang ditamboung oleh suatu perairan dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah
palutan yaang berasal dari berbagau sumber aktifitas air buangan dari proses-
proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk
Pertanyaan
1 Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel
air yang diperoleh Jelaskan penyebabnya
2 Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen
terlarut pada suatu peraiaran
3 Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan
biota yang ada di dalamnya
12 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok
lainnya
5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen
Jawaban
1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air
Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak
terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan
dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan
konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait
dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada
temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut
karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun
begitu juga sebaliknya
2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan
yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen
Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi
proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)
setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan
konsumsi OT menjadi 2x lipat
pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada
kondisi pH netral dan alkalis
Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan
menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam
organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak
menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para
perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan
lapisan lumpur di dasar perairan
Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin
banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses
13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen
terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin
Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri
dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik
yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan
tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga
dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi
3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman
yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air
dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen
terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime
yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam
melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam
suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut
berkualitas baik
4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu
sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi
fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang
ada di perairan tersebut
5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan
proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu
perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut
Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman
maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang
dihasilkan
14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IV KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang
terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh
dari suhu tekanan dan ketinggian air
Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal
dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved
oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu
rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang
mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam
penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga
menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau
anaerobik
Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut
yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk
yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai
Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua
ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi
fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh
ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen
secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara
oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga
dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu
sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya
15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
DAFTAR PUSTAKA
Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom
dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen
_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press
Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-
fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
LAMPIRAN
Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)
Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)
17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)
Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)
18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)
19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
32 Pembahasan
Pada praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil seperti pada tabel-
tabel dihasil Pada tabel 31 menunjukkan bahwa air Sungai Musi 7 Ulu lebih
rendah yaitu 49 mgL ini disebabkan karena pada saat pengambilan sampel air
dilakukan pada sore hari yaitu sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di
perairan tidak lagi terjadi fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah
terpakai oleh biota yang ada di perairan tersebut Menurut Maulida (2015) pada
siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah oksigen terlarut cukup banyak
sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi fotosintesis oksigen yang
terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air
sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan
oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah
berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan
kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka
kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya Pada air tampungan bawah
tanah oksigen terlarut yang terkandung yaitu 73 mgL Pada air sumur kadar
oksigen terlarut yaitu sebesar 57 mgL Pada air PAM oksigen terlarut yaitu
sebesar 76 mgL
Pada tabel 32 menunjukkan bahwa air Sungai 7 Ulu yang diambil pada
pukul 1600 WIB oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL ini berbanding terbalik
dengan hasil yang didapatkan oleh kelompok 1 besar kemungkinan bahwa
kelompok 2 mengambil air sampel sungai 7 Ulu ini pada lokasi dengan suhu yang
normal dan penguapannya tidak terlalu besar sehingga kadar oksigen terlarut
masih terjaga Pada air Sumur oksigen terlarut sebanyak 72 mgL Pada air got
Cempaka oksigen yang terlarut sebanyak 74 mgL sampeel air pada got Cempaka
ini dilakukan pada sore hari yaitu tepatnya pukul 1700 WIB
Pada tabel 33 menunjukkan bahwa air Sungai Jakabaring oksigen yang
terlarut didalamnya sebesar 75 mgL sampel diambil pada sore hari sekitar pukul
1530 WIB oksigen terlarut yang cukup tinggi dikarenakan mungkin tempat atau
lokasi yang diambil sampelnya cukup dingin dan tidak terlalu tinggi penguapan
yang terjadi sehingga oksigen terlarut masih cukup tinggi Pada air sumur KM 5
oksigen yang terlarut sebesar 71 mgL Pada air got Flamboyan okssigen terlarut
10 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
sebesar 73 mgL air got ini memiliki oksigen terlarut yang cukup tinggi
dikarenakan biota yang hidup di dalam air git tersebut masih sedikit sehingga
oksigen terlarut masih tinggi kadarnya
Pada tabel 34 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampel air Sungai Musi
pada pukul 1800 WIB oksigen yang terlarut mencapai 76 mgL ini disebabkan
karena konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan bergantung pada variasi dari
temperuatur Menurut Maulida (2015) oksigen merupakan salah satu faktor
pembatas sehingga jika ketersediannya dalam air tidak mencukupi kebutuhan
ikan maka segala aktivitas dan proses pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan
akan mengalami kematian Kebutuhan oksigen mempunyai dua aspek yaitu
kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang
tergantung pada keadaan metabolisme ikan Pada air bak mandi kelompok 4
kadar oksigen terlarut mencapai 76 mgL kemungkinan ada biota yang hidup di
air bak mandi terssbut namun kadar oksigennya tidak terpakai oleh biota lain
kecuali biota itu sendiri Pad air got Demang oksigen terlarut sebesar 74 mgL
kadar oksigen terlarut pada air got ini masih cukup tinggi
Pada tabel 35 yaitu pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 5 tepatnya
kelompok saya pengamatan DO yang terlarut di dalam air menggunakan sampe air
dari Sungai Lingkis OKI air got KM 7 dan air PDAM Jaya Indah Hasil menunjukkan
bahwa oksigen terlarut yang terdapat di Sungai Lingkis OKI sebesar 61 mgL
pengambilan sampel dilakukan pada siang hari Kelarutan oksigen yang
terkandung sedikit dikarenakan pada sungai Lingkis banya biota-biota yang hidup
disana sehingga oksigen terlarut cepat mengalami penurunan dikarenakan
pemakaian yang terus menerus oleh biota-biota yang ada di dalam perairan
tersebut Selanjutnya pada air got KM 7 oksigen terlarut sebanyak 71 mgL cukup
tinggi karena pengambilan dilakukan pagi hari Pad air PDAM Jaya Indah kadar
oksigen terlarut sebesar 76 mgL ini menunjukkan bahwa air dari PDAM Jaya
Indah memiliki kadar oksigen tertinggi kemungkinan ada banyak biota yang
menghasilkan oksigen disana
Pada tabel 36 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampe air Sungai
Jakabaring tepatnya di Pasar Induk oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL cukup
tinggi kemungkinan perairan masih cukup baik dan belum tercemar Pada air
11 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
sumur Sumbawa oksigen terlarut sebesar 77 mgL kemungkinan air sumur
tersebut masih asri dan belum tercemar oleh aktifitas manusia Pada air got FKIP
Universitas Muhammadiyah Palembang oksigen terlarut sebesar 76 mgL
oksigen terlarut cukup tinggi dikarenakan banyak tumbuhan air seperti lumut
yang hidup di pinggiran dekat air got tersebut
Keseimbangan oksigen terlarut dalm air secara alamiah terjadi secara
berkesinambungan Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air untuk
pertumbuhannta membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon yang dapat
diperoleh dari bahan organik yang berdifusi dari udara Bahan organik tersebut
oleh mikroorganisme akan diuraikan menjadi karbondioksida dan air
Karbondioksida selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses
fotosintesis membentuk oksigen dan seterusnya Oksigen yang dimanfaatkan
untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang
masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut
yang digunakan oleeh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh
biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari
hasil fotosintesis tanaman air (Maulida 2015)
Pencemaran air yang berlebihan menyebabkan oksigen terkarut dalam air
pada kondisi yang kritis atau merusak kadar kimia air Rusaknya kadar kimia air
tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air Besarnya beban pencemaran
yang ditamboung oleh suatu perairan dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah
palutan yaang berasal dari berbagau sumber aktifitas air buangan dari proses-
proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk
Pertanyaan
1 Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel
air yang diperoleh Jelaskan penyebabnya
2 Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen
terlarut pada suatu peraiaran
3 Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan
biota yang ada di dalamnya
12 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok
lainnya
5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen
Jawaban
1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air
Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak
terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan
dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan
konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait
dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada
temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut
karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun
begitu juga sebaliknya
2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan
yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen
Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi
proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)
setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan
konsumsi OT menjadi 2x lipat
pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada
kondisi pH netral dan alkalis
Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan
menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam
organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak
menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para
perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan
lapisan lumpur di dasar perairan
Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin
banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses
13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen
terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin
Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri
dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik
yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan
tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga
dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi
3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman
yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air
dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen
terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime
yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam
melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam
suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut
berkualitas baik
4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu
sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi
fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang
ada di perairan tersebut
5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan
proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu
perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut
Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman
maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang
dihasilkan
14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IV KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang
terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh
dari suhu tekanan dan ketinggian air
Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal
dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved
oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu
rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang
mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam
penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga
menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau
anaerobik
Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut
yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk
yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai
Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua
ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi
fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh
ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen
secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara
oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga
dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu
sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya
15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
DAFTAR PUSTAKA
Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom
dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen
_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press
Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-
fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
LAMPIRAN
Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)
Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)
17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)
Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)
18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)
19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
sebesar 73 mgL air got ini memiliki oksigen terlarut yang cukup tinggi
dikarenakan biota yang hidup di dalam air git tersebut masih sedikit sehingga
oksigen terlarut masih tinggi kadarnya
Pada tabel 34 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampel air Sungai Musi
pada pukul 1800 WIB oksigen yang terlarut mencapai 76 mgL ini disebabkan
karena konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan bergantung pada variasi dari
temperuatur Menurut Maulida (2015) oksigen merupakan salah satu faktor
pembatas sehingga jika ketersediannya dalam air tidak mencukupi kebutuhan
ikan maka segala aktivitas dan proses pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan
akan mengalami kematian Kebutuhan oksigen mempunyai dua aspek yaitu
kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang
tergantung pada keadaan metabolisme ikan Pada air bak mandi kelompok 4
kadar oksigen terlarut mencapai 76 mgL kemungkinan ada biota yang hidup di
air bak mandi terssbut namun kadar oksigennya tidak terpakai oleh biota lain
kecuali biota itu sendiri Pad air got Demang oksigen terlarut sebesar 74 mgL
kadar oksigen terlarut pada air got ini masih cukup tinggi
Pada tabel 35 yaitu pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 5 tepatnya
kelompok saya pengamatan DO yang terlarut di dalam air menggunakan sampe air
dari Sungai Lingkis OKI air got KM 7 dan air PDAM Jaya Indah Hasil menunjukkan
bahwa oksigen terlarut yang terdapat di Sungai Lingkis OKI sebesar 61 mgL
pengambilan sampel dilakukan pada siang hari Kelarutan oksigen yang
terkandung sedikit dikarenakan pada sungai Lingkis banya biota-biota yang hidup
disana sehingga oksigen terlarut cepat mengalami penurunan dikarenakan
pemakaian yang terus menerus oleh biota-biota yang ada di dalam perairan
tersebut Selanjutnya pada air got KM 7 oksigen terlarut sebanyak 71 mgL cukup
tinggi karena pengambilan dilakukan pagi hari Pad air PDAM Jaya Indah kadar
oksigen terlarut sebesar 76 mgL ini menunjukkan bahwa air dari PDAM Jaya
Indah memiliki kadar oksigen tertinggi kemungkinan ada banyak biota yang
menghasilkan oksigen disana
Pada tabel 36 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampe air Sungai
Jakabaring tepatnya di Pasar Induk oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL cukup
tinggi kemungkinan perairan masih cukup baik dan belum tercemar Pada air
11 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
sumur Sumbawa oksigen terlarut sebesar 77 mgL kemungkinan air sumur
tersebut masih asri dan belum tercemar oleh aktifitas manusia Pada air got FKIP
Universitas Muhammadiyah Palembang oksigen terlarut sebesar 76 mgL
oksigen terlarut cukup tinggi dikarenakan banyak tumbuhan air seperti lumut
yang hidup di pinggiran dekat air got tersebut
Keseimbangan oksigen terlarut dalm air secara alamiah terjadi secara
berkesinambungan Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air untuk
pertumbuhannta membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon yang dapat
diperoleh dari bahan organik yang berdifusi dari udara Bahan organik tersebut
oleh mikroorganisme akan diuraikan menjadi karbondioksida dan air
Karbondioksida selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses
fotosintesis membentuk oksigen dan seterusnya Oksigen yang dimanfaatkan
untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang
masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut
yang digunakan oleeh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh
biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari
hasil fotosintesis tanaman air (Maulida 2015)
Pencemaran air yang berlebihan menyebabkan oksigen terkarut dalam air
pada kondisi yang kritis atau merusak kadar kimia air Rusaknya kadar kimia air
tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air Besarnya beban pencemaran
yang ditamboung oleh suatu perairan dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah
palutan yaang berasal dari berbagau sumber aktifitas air buangan dari proses-
proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk
Pertanyaan
1 Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel
air yang diperoleh Jelaskan penyebabnya
2 Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen
terlarut pada suatu peraiaran
3 Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan
biota yang ada di dalamnya
12 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok
lainnya
5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen
Jawaban
1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air
Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak
terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan
dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan
konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait
dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada
temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut
karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun
begitu juga sebaliknya
2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan
yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen
Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi
proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)
setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan
konsumsi OT menjadi 2x lipat
pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada
kondisi pH netral dan alkalis
Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan
menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam
organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak
menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para
perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan
lapisan lumpur di dasar perairan
Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin
banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses
13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen
terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin
Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri
dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik
yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan
tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga
dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi
3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman
yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air
dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen
terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime
yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam
melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam
suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut
berkualitas baik
4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu
sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi
fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang
ada di perairan tersebut
5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan
proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu
perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut
Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman
maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang
dihasilkan
14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IV KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang
terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh
dari suhu tekanan dan ketinggian air
Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal
dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved
oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu
rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang
mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam
penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga
menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau
anaerobik
Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut
yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk
yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai
Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua
ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi
fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh
ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen
secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara
oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga
dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu
sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya
15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
DAFTAR PUSTAKA
Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom
dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen
_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press
Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-
fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
LAMPIRAN
Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)
Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)
17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)
Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)
18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)
19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
sumur Sumbawa oksigen terlarut sebesar 77 mgL kemungkinan air sumur
tersebut masih asri dan belum tercemar oleh aktifitas manusia Pada air got FKIP
Universitas Muhammadiyah Palembang oksigen terlarut sebesar 76 mgL
oksigen terlarut cukup tinggi dikarenakan banyak tumbuhan air seperti lumut
yang hidup di pinggiran dekat air got tersebut
Keseimbangan oksigen terlarut dalm air secara alamiah terjadi secara
berkesinambungan Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air untuk
pertumbuhannta membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon yang dapat
diperoleh dari bahan organik yang berdifusi dari udara Bahan organik tersebut
oleh mikroorganisme akan diuraikan menjadi karbondioksida dan air
Karbondioksida selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses
fotosintesis membentuk oksigen dan seterusnya Oksigen yang dimanfaatkan
untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang
masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut
yang digunakan oleeh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh
biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari
hasil fotosintesis tanaman air (Maulida 2015)
Pencemaran air yang berlebihan menyebabkan oksigen terkarut dalam air
pada kondisi yang kritis atau merusak kadar kimia air Rusaknya kadar kimia air
tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air Besarnya beban pencemaran
yang ditamboung oleh suatu perairan dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah
palutan yaang berasal dari berbagau sumber aktifitas air buangan dari proses-
proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk
Pertanyaan
1 Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel
air yang diperoleh Jelaskan penyebabnya
2 Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen
terlarut pada suatu peraiaran
3 Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan
biota yang ada di dalamnya
12 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok
lainnya
5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen
Jawaban
1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air
Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak
terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan
dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan
konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait
dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada
temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut
karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun
begitu juga sebaliknya
2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan
yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen
Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi
proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)
setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan
konsumsi OT menjadi 2x lipat
pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada
kondisi pH netral dan alkalis
Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan
menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam
organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak
menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para
perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan
lapisan lumpur di dasar perairan
Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin
banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses
13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen
terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin
Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri
dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik
yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan
tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga
dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi
3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman
yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air
dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen
terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime
yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam
melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam
suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut
berkualitas baik
4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu
sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi
fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang
ada di perairan tersebut
5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan
proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu
perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut
Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman
maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang
dihasilkan
14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IV KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang
terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh
dari suhu tekanan dan ketinggian air
Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal
dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved
oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu
rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang
mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam
penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga
menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau
anaerobik
Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut
yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk
yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai
Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua
ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi
fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh
ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen
secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara
oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga
dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu
sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya
15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
DAFTAR PUSTAKA
Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom
dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen
_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press
Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-
fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
LAMPIRAN
Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)
Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)
17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)
Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)
18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)
19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok
lainnya
5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen
Jawaban
1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air
Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak
terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan
dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan
konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait
dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada
temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut
karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun
begitu juga sebaliknya
2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan
yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen
Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi
proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)
setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan
konsumsi OT menjadi 2x lipat
pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada
kondisi pH netral dan alkalis
Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan
menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam
organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak
menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para
perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan
lapisan lumpur di dasar perairan
Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin
banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses
13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen
terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin
Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri
dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik
yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan
tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga
dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi
3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman
yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air
dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen
terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime
yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam
melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam
suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut
berkualitas baik
4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu
sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi
fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang
ada di perairan tersebut
5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan
proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu
perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut
Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman
maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang
dihasilkan
14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IV KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang
terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh
dari suhu tekanan dan ketinggian air
Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal
dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved
oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu
rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang
mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam
penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga
menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau
anaerobik
Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut
yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk
yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai
Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua
ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi
fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh
ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen
secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara
oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga
dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu
sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya
15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
DAFTAR PUSTAKA
Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom
dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen
_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press
Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-
fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
LAMPIRAN
Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)
Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)
17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)
Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)
18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)
19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen
terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin
Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri
dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik
yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan
tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga
dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi
3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman
yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air
dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen
terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime
yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam
melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam
suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut
berkualitas baik
4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu
sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi
fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang
ada di perairan tersebut
5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan
proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu
perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut
Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman
maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang
dihasilkan
14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IV KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang
terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh
dari suhu tekanan dan ketinggian air
Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal
dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved
oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu
rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang
mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam
penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga
menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau
anaerobik
Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut
yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk
yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai
Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua
ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi
fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh
ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen
secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara
oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga
dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu
sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya
15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
DAFTAR PUSTAKA
Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom
dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen
_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press
Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-
fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
LAMPIRAN
Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)
Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)
17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)
Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)
18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)
19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
BAB IV KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang
terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh
dari suhu tekanan dan ketinggian air
Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal
dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved
oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu
rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang
mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam
penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga
menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau
anaerobik
Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut
yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk
yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai
Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua
ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah
oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi
fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh
ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen
secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara
oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga
dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu
sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya
15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
DAFTAR PUSTAKA
Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom
dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen
_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press
Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-
fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
LAMPIRAN
Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)
Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)
17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)
Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)
18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)
19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
DAFTAR PUSTAKA
Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom
dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen
_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016
Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press
Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-
fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016
16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
LAMPIRAN
Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)
Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)
17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)
Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)
18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)
19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
LAMPIRAN
Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)
Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)
17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)
Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)
18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)
19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)
Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)
18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)
19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)
Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)
Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)
19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)