19
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Oksigen Terlarut Oksigen yang kita bicarakan dalam konteks Limnologi ini tentu saja oksigen yang terlarut, selanjutnya disingkat OT. Oksigen terlarut dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses aerobic. Kecepatan difusi oksigen dari udara tergantung dari beberapa faktor, yaitu kekeruhan air, suhu, salinitas, pergerakan massa airr, dan udara seperti arus, gelombang, dan pasang surut. Bila kita cermati, ternyata atmosfir bumi mengandung oksigen sekitar 210 ml/L. Kadar OT dalam perairan alami tergantung pada suhu, salinitas, turbulensi air, dan tekanan atmosfi. Semakin besar suhu dan ketinggian dari permukaan laut (altituda) serta semakin kecil tekanan atmosfir, maka kadar OT semakin kecil (Hidayat, 2015:63). Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesis dan absorbsi atmosfer/udara. Oksigen telarut di suatu perairan sangat berperan dalam proses penyerapan makanan oleh makhluk hidup dalam air. Untuk mengetahui kualitas air dalam suatu perairan, dapat dilakukan dengan mengamati beberapa parameter kimia seperti oksigen terlarut (DO). Semakin banyak jumlah DO (dissolved oxygen) makan kualitas air semakin baik, jika kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anerobik yang mungkin saja terjadi. Satuan DO dinyatakan dalam persentase saturasi. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal dari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut (Hanifah, 2013). Sumber utama oksigen dalam perairan menurut Agustyar (2015), berasal dari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut. Kecepatan difusi oksigen dari udara tergantung dari beberapa faktor seperti kekeruhan air, suhu, salinitas, pergerakan massa air dan udara seperti arcs, gelombang dan pasang surut. Keadaan oksigen terlarut 1 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO) Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

UJI OKSIGEN TERLARUT (DO)

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

11 Pengertian Oksigen Terlarut

Oksigen yang kita bicarakan dalam konteks Limnologi ini tentu saja oksigen

yang terlarut selanjutnya disingkat OT Oksigen terlarut dibutuhkan oleh semua

jasad hidup untuk pernapasan proses metabolisme atau pertukaran zat yang

kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan Disamping

itu juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam

proses aerobic Kecepatan difusi oksigen dari udara tergantung dari beberapa

faktor yaitu kekeruhan air suhu salinitas pergerakan massa airr dan udara

seperti arus gelombang dan pasang surut Bila kita cermati ternyata atmosfir

bumi mengandung oksigen sekitar 210 mlL Kadar OT dalam perairan alami

tergantung pada suhu salinitas turbulensi air dan tekanan atmosfi Semakin besar

suhu dan ketinggian dari permukaan laut (altituda) serta semakin kecil tekanan

atmosfir maka kadar OT semakin kecil (Hidayat 201563)

Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal

dari fotosintesis dan absorbsi atmosferudara Oksigen telarut di suatu perairan

sangat berperan dalam proses penyerapan makanan oleh makhluk hidup dalam

air Untuk mengetahui kualitas air dalam suatu perairan dapat dilakukan dengan

mengamati beberapa parameter kimia seperti oksigen terlarut (DO) Semakin

banyak jumlah DO (dissolved oxygen) makan kualitas air semakin baik jika kadar

oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap

akibat degradasi anerobik yang mungkin saja terjadi Satuan DO dinyatakan dalam

persentase saturasi Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal dari

suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup

dalam perairan tersebut (Hanifah 2013)

Sumber utama oksigen dalam perairan menurut Agustyar (2015) berasal

dari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang

hidup dalam perairan tersebut Kecepatan difusi oksigen dari udara tergantung

dari beberapa faktor seperti kekeruhan air suhu salinitas pergerakan massa air

dan udara seperti arcs gelombang dan pasang surut Keadaan oksigen terlarut

1 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

berlawanan dengan keadaan BOD semakin tinggi BOD semakin rendah oksigen

terlarut Keperluan organisme terhadap oksigen relatif bervariasi tergantung pada

lems stadium dan aktifitasnya Kebutuhan oksigen untuk ikan dalam keadaan

diam relatif lebih sedikit dibandingkan dengan ikan pada saar bergerak Kadungan

oksigen terlarut (DO) minimum adalah 2 ppm dalam keadaan normal dan tidak

tercemar oleh senyawa beracun Idealnya kandungan oksigen terlarut dan tidak

boleh kurang dari 17 ppm selama waktu 8 jam dengan sedikitnya pada tingkat

kejenuhan sebesar 70

Oksigen merupakan salah satu gas yang terlarut dalam perairan Kadar

oksigen yang terlarut diperairan alamibervariasi tergantung pada suhu salinitas

turbulensi air dan tekanan atmosfer kadar oksigen terlarut semakin kecil

Dekomposisi bahan organik dan oksidasi bahan anorganik dapat mengurangi

kadar oksigen terlarut hingga mencapai nol (anaerob) Hubungan antara kadar

oksigen terlarut jenuh dan suhu ditunjukkan dalam Tabel 11 yang

menggambarkan bahwa semakin tinggi suhu kelarutan oksigen semakin

berkurang Kelarutan oksigen dan gas-gas lain juga berkurang dengan

meningkatnya salinitas sehingga kadar oksigen dilarut cenderung lebih rendah

aripada kadar oksigen diperairan tawar (Hanifah 2013)

Kadar oksigen terlarut berfluktuasi secara diurnal dan musiman tergantung

pada percampuran dan tubulensi massa ai aktivitas fotosintesis respirasi dan

limbah yang masuk ke dalam air Peningkatan suhu sebesar 1oC akan

meningkatkan konsumsi oksigen sekitar 10 Penguraian bahan organik dan

oksidasi bahan anorganik dapat menguragi kadar OT hingga mencapai nol (kondisi

anaerob) Hubungan antara OT jenuh dan suhu dapat dilihat pada Tabel 12 yang

menggambarkan bahwa semakin tinggi suhu Maka kelarutan oksigen semakin

berkurang Kelarutan oksigen dan gas-gas lain juga berkurang dengan

meningkatnya salinitas (lihat Tabel 12) sehingga kadar oksigen di laur cenderung

lebih rendah daripada kadar oksigen di perairan tawar (Hidayat 201565)

2 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Tabel 11 Hubungan antara Kadar Oksigen Terlarut (OT) Jenuh dan Suhu pada Tekanan Udara 760 mmHg

Suhu (oC)

Kadar Oksigen Telarut (mgL)

Suhu (oC)

Kadar Oksigen Terlarut (mgL)

Suhu (oC)

Kadar Oksigen Terlarut (mgL)

0 1462 14 1031 28 7831 1422 15 1008 29 7692 1383 16 987 30 7563 1346 17 966 31 7434 1311 18 947 32 7305 1277 19 928 33 7186 1245 20 909 34 7067 1214 21 891 35 6958 1184 22 874 36 6849 1156 23 858 37 673

10 1129 24 842 38 66211 1103 25 826 29 65112 1078 26 811 40 64113 1054 27 797

(Cole 1983 dalam Hidayat 201564)

Tabel 12 Hubungan antara Kadar Oksigen Terlarut (OT) Jenuh dan Salinitaspada Tekanan Udara 760 mmHg

Suhu (oC)

Salinitas ()0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

20 89 86 84 81 79 77 74 72 69 6822 86 84 81 79 76 74 72 69 67 6624 83 81 78 76 74 72 69 67 65 6426 81 78 76 74 72 70 67 65 63 6128 78 76 74 72 70 68 65 63 61 6030 76 74 71 69 67 65 63 61 59 5832 73 71 69 67 65 63 61 59 57 55

(Weber 1991 dalam Hidayat 201565)

Menurut Hidayat (201565) kadar oksigen jenuh akan tercapai bila kadar

OT di perairan sama dengan kadar OT secara teoritis Kadar oksigen tidak jenuh

terjadi jika kadar OT lebih kecil daripada kadar oksigen secara teoritis Kejenuhan

oksigen di periaran dinyatakan dengan pesen saturasi Contoh perhitungan persen

saturasi oksigen adalah sebagai berikut

a Pada suhu 5oC Kadar oksigen yang terukur adalah 61 mgL sedangkan kadar

oksigen secara teoritis adalah 1277 mgL maka persen sarurasi adalah 61

1237 = 4777 (tidak jenuh)

3 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

b Pada suhu 26oC kadar oksigen yang terukur adalah 124 mgL sedangkan

kadar oksigen secara teoritis adalah 811 mgL maka persen saturasi adalah

124 811 = 15290 (lewat jenuhsuper saturasi)

Didalam air oksigen memerankan peranan dalam menguraikan komponen-

komponen kimia menjadi komponen yang lebih sederhana Oksigen memiliki

kemampuan untuk beroksida dengan zat pencemar seperti komponen organik

sehingga zat pencemar tersebut tidak meembahayakan Dengan adanya oksigen

dalam air mikroorganisme semakin giat dalam menguraikan kandunga dalam air

Reaksi yang terjadi dalam penguraian tersebut adalah

Komponen Organik+O2 +nutrien mikroorganismerarr CO2+H2O+Sel baru+nutrien+energi

Jika reaksi pengurai komponen kimia dalam air terus belaku maka kadar oksigen

pun akan menurun Pada klimaksnya oksigen yang tersedia tidak cukup untuk

menguraikan komponen kimia tersebut Keadaan yang demikian merupakan

pencemaran berat pada air (Anonim 2014)

12 Penanggulangan KelebihanKekurangan Kadar Oksigen Terlarut

Menurut Agustyar (2015) Cara untuk menanggulangi jika kelebihan kadar

oksigen terlarut adalah dengan cara

1 Menaikkan suhutemperatur air dimana jika temperatur akan menurun

2 Menambahkan kedalaman air dimana semakin dalam air tersebut maka

semakin kadar oksigen terlarut akan menurun karena proses fotosintesis

semakin berkurang dan kadar oksigen digunakan untuk pernapasan dan

oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik

Cara untuk menangguangi jika kekurangan kadar oksigen terlarut menurut

Agustyar (2015) adalah dengan cara

1 Menurunkan suhutemperatur air dimana jika temperatur turun maka kadar

oksigen terlarut akan naik

4 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

2 Mengurangi kedalam air dimana semakin dalam air tersebut maka akan

semakin kadar oksigen terlarut akan naik karena proses fotosintesis semakin

meningkat

3 Mengurangi bahan-bahan organik dalam air karena jika banyak terdapat

bahan organik dalam air maka kadar oksigen terlarutnya rendah

4 Diusahakan agar air tersebut mengalir

13 Pengaruh Keberadaan Ikan Terhadap Kadar Oksigen Terlarut

Keadaan perairan dengan kadar OT sangat rendah berbahaya bagi

organisme akuatik Semakin rendah kadar OT semakin tinggi toksisitas (daya

racun) Zn (zinc seng) Cu (copper tembaga) Pb (lead timbal timah hitam) HCN

(sianida) hidrogen sulfida dan NH4 (amonia) Kadar OT lt2 mgL dapat

mengakibatkan kematian ikan Hubungan antara OT dengan kelangsungan hidup

ikan di kolam (lihat tabel 13) Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan

dipengaruhi oleh tanaman yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya

yang masuk ke dalam air dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme

air Kadar oksigen terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan

organsime yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut yang tinggi dalam

suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut berkualitas

baik (Hidayat 201568-69)

Tabel 13 Kadar Oksigen Terlarut (OT) dan Pengaruhnya terhadap Kelangsungan Hidup Ikan

Kadar OT (mgL) Pengaruh terhadap Kelangsungan Hidup Ikan

lt03Hanya sedikit jenis ikan yang dapat bertahan pada masa pemaparan singkat (short exposure)

03-10 Pemaparan lama (prolonged expusure) dapat mengakibatkan kematian ikan10-50 Ikan dapat bertahan hidup tetapi pertumbuhannya terganggu

gt50 Hampir semua organisme akuatik menyukai kondisi ini(Swingle 1969 dalam Hidayat 201568)

14 Analisis Oksigen Terlarut

Menurut Agustyar (2015) analisis oksigen terlarut dapat ditentukan

dengan 2 macam cara yaitu

a Metode titrasi dengan cara WINKLER

5 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Prinsipnya dengan menggunakan titrasi iodometri Sampel yang akan

dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan MnCl2 dan NaOH- Kl sehingga

akan terjadi endapan MnO2 Dengan menambahkan H2SO4 atau HCl maka

endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akan membebaskan molekul

iodium (I2) yang ekivalen dengan oksigen terlarut Iodium yang dibebaskan ini

selanjutnya ditritasi dengan larutan standar natrium tiosulfat (Na2S2O3) dan

menggunakan indikator larutan amilum (kanji) Reaksi kimia yang terjadi

dapat dirumuskan

MnCl2 + NaOH Mn(OH)2 + 2 NaCl

2 Mn(OH)2 + O2 2 MnO2 + I2 + 2 KOH

I2 + 2 Na2S2O3 Na2S4O6 + 2 Nal

b Metode elektrokimia

Cara penentuan oksigen terlarut dengan metode elektrokimia adalah cara

langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat DO meter Prinsip

kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dan

anoda yang direndam dalam larutan elektrolit Pada alat DO meter probe ini

biasanya menggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb) Secara

keseluruhan elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersifat semi

permeabel terhadap oksigen Reaksi kimia yang akan terjadi adalah

Katoda O2 + 2 H2O +4e 4 HO-

Anoda Pb + 2 HO- PbO + H2O + 2e

Penentuan oksigen terlarut (DO) dengan cara titrasi berdasarkan metode

WINKLER lebih analitis apabila dibandingkan dengan cara alat DO meter Hal yang

perlu diperhatikan dalam titrasi iodometri adalah penetuan larutan standar

kaliumbikarbonat yang tepat Dengan mengikuti prosedur penimbangan

kaliumbikarbonat dan standarisasi tiosulfat secara analitis akan diperoleh hasil

penentuan oksigen terlarut yang lebih akurat Sedangkan penentuan oksigen

terlarut dengan menggunakan DO meter harus diperhatikan suhu dan salinitas

sampel yang akan diperiksa Peranan suhu dan salinitas ini sangat vital terhadap

6 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

akurasi penentuan oksigen terlarut dengan cara DO meter Alat DO meter masih

dianjurkan jika sifat penentuannya hanya bersifat kisaran (Hidayat 201570)

7 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IIMETODOLOGI

21 Hari Tanggal Tempat dan Judul Praktikum

Praktikum dilakukan pada hari Selasa Tanggal 19 April 2016 dilakukan di

Laboratorium Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang yang

berjudul ldquoPengukuran Oksigen Telarut di dalam Airrdquo

22 Tujuan Praktikum

1 Dapat menentukan kadar oksigen terlarut dalam air

2 Dapat mengetahui dan menggolongkan air yang baik untuk di konsumsi

3 Dapat mengetahui optimal untuk pertumbuhan biota air

23 Alat dan Bahan

Alat

1 Unit DO-meter

2 Gelas beker 1 liter

3 Tissue

4 Pipet tetes

5 Aquades

Bahan

1 Air sumur

2 Air sungai

3 Air gotcomberan

24 Cara Kerja

1 Masing-masing iar yang diambil dari sumber berbeda disimpan di dalam

boto tutup rapat kemudian botol dilapisi kertas karbonkertas manggis

berwarna hitam dan dilapisi lagi menggunakan kantong plastik hitam

2 Kemudian masing-masing sampel air dituangkan kedalam gelas beker

3 Masing-masing sampel air tersebut diukur DO-nya dengan menggunakan

DO-meter dengan satuan mbar dan mgL Lalu dicatat

8 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

31 Hasil Praktikum

Data hasil pengamatan oksigen terlarut diambil dari 6 kelompok berikut tabel

pengamatan dari berbagai kelompok

Tabel 31 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 1

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 7 Ulu 49 mgL2 Air Tampungan Bawah Tanah 73 mgL3 Air Sumur 57 mgL4 Air PAM 76 mgL

Tabel 32 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 2

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sumur 72 mgL2 Air Got Cempaka 74 mgL3 Air Sungai 7 Ulu 77 mgL

Tabel 33 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 3

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring 75 mgL2 Air Sumur KM 5 71 mgL3 Air Got Flamboyan 73 mgL

Tabel 34 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 4

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 76 mgL2 Air Bak Mandi 76 mgL3 Air Got Demang 74 mgL

Tabel 35 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 5

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Lingkis OKI 61 mgL2 Air Got KM 7 71 mgL3 Air PDAM Jaya Indah 76 mgL

Tabel 36 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 6

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring Pasar Induk 77 mgL2 Air Sumur Sumbawa 77 mgL3 Air Got FKIP UMP 76 mgL

9 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

32 Pembahasan

Pada praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil seperti pada tabel-

tabel dihasil Pada tabel 31 menunjukkan bahwa air Sungai Musi 7 Ulu lebih

rendah yaitu 49 mgL ini disebabkan karena pada saat pengambilan sampel air

dilakukan pada sore hari yaitu sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di

perairan tidak lagi terjadi fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah

terpakai oleh biota yang ada di perairan tersebut Menurut Maulida (2015) pada

siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah oksigen terlarut cukup banyak

sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi fotosintesis oksigen yang

terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air

sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan

oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah

berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan

kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka

kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya Pada air tampungan bawah

tanah oksigen terlarut yang terkandung yaitu 73 mgL Pada air sumur kadar

oksigen terlarut yaitu sebesar 57 mgL Pada air PAM oksigen terlarut yaitu

sebesar 76 mgL

Pada tabel 32 menunjukkan bahwa air Sungai 7 Ulu yang diambil pada

pukul 1600 WIB oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL ini berbanding terbalik

dengan hasil yang didapatkan oleh kelompok 1 besar kemungkinan bahwa

kelompok 2 mengambil air sampel sungai 7 Ulu ini pada lokasi dengan suhu yang

normal dan penguapannya tidak terlalu besar sehingga kadar oksigen terlarut

masih terjaga Pada air Sumur oksigen terlarut sebanyak 72 mgL Pada air got

Cempaka oksigen yang terlarut sebanyak 74 mgL sampeel air pada got Cempaka

ini dilakukan pada sore hari yaitu tepatnya pukul 1700 WIB

Pada tabel 33 menunjukkan bahwa air Sungai Jakabaring oksigen yang

terlarut didalamnya sebesar 75 mgL sampel diambil pada sore hari sekitar pukul

1530 WIB oksigen terlarut yang cukup tinggi dikarenakan mungkin tempat atau

lokasi yang diambil sampelnya cukup dingin dan tidak terlalu tinggi penguapan

yang terjadi sehingga oksigen terlarut masih cukup tinggi Pada air sumur KM 5

oksigen yang terlarut sebesar 71 mgL Pada air got Flamboyan okssigen terlarut

10 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

sebesar 73 mgL air got ini memiliki oksigen terlarut yang cukup tinggi

dikarenakan biota yang hidup di dalam air git tersebut masih sedikit sehingga

oksigen terlarut masih tinggi kadarnya

Pada tabel 34 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampel air Sungai Musi

pada pukul 1800 WIB oksigen yang terlarut mencapai 76 mgL ini disebabkan

karena konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan bergantung pada variasi dari

temperuatur Menurut Maulida (2015) oksigen merupakan salah satu faktor

pembatas sehingga jika ketersediannya dalam air tidak mencukupi kebutuhan

ikan maka segala aktivitas dan proses pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan

akan mengalami kematian Kebutuhan oksigen mempunyai dua aspek yaitu

kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang

tergantung pada keadaan metabolisme ikan Pada air bak mandi kelompok 4

kadar oksigen terlarut mencapai 76 mgL kemungkinan ada biota yang hidup di

air bak mandi terssbut namun kadar oksigennya tidak terpakai oleh biota lain

kecuali biota itu sendiri Pad air got Demang oksigen terlarut sebesar 74 mgL

kadar oksigen terlarut pada air got ini masih cukup tinggi

Pada tabel 35 yaitu pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 5 tepatnya

kelompok saya pengamatan DO yang terlarut di dalam air menggunakan sampe air

dari Sungai Lingkis OKI air got KM 7 dan air PDAM Jaya Indah Hasil menunjukkan

bahwa oksigen terlarut yang terdapat di Sungai Lingkis OKI sebesar 61 mgL

pengambilan sampel dilakukan pada siang hari Kelarutan oksigen yang

terkandung sedikit dikarenakan pada sungai Lingkis banya biota-biota yang hidup

disana sehingga oksigen terlarut cepat mengalami penurunan dikarenakan

pemakaian yang terus menerus oleh biota-biota yang ada di dalam perairan

tersebut Selanjutnya pada air got KM 7 oksigen terlarut sebanyak 71 mgL cukup

tinggi karena pengambilan dilakukan pagi hari Pad air PDAM Jaya Indah kadar

oksigen terlarut sebesar 76 mgL ini menunjukkan bahwa air dari PDAM Jaya

Indah memiliki kadar oksigen tertinggi kemungkinan ada banyak biota yang

menghasilkan oksigen disana

Pada tabel 36 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampe air Sungai

Jakabaring tepatnya di Pasar Induk oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL cukup

tinggi kemungkinan perairan masih cukup baik dan belum tercemar Pada air

11 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

sumur Sumbawa oksigen terlarut sebesar 77 mgL kemungkinan air sumur

tersebut masih asri dan belum tercemar oleh aktifitas manusia Pada air got FKIP

Universitas Muhammadiyah Palembang oksigen terlarut sebesar 76 mgL

oksigen terlarut cukup tinggi dikarenakan banyak tumbuhan air seperti lumut

yang hidup di pinggiran dekat air got tersebut

Keseimbangan oksigen terlarut dalm air secara alamiah terjadi secara

berkesinambungan Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air untuk

pertumbuhannta membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon yang dapat

diperoleh dari bahan organik yang berdifusi dari udara Bahan organik tersebut

oleh mikroorganisme akan diuraikan menjadi karbondioksida dan air

Karbondioksida selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses

fotosintesis membentuk oksigen dan seterusnya Oksigen yang dimanfaatkan

untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang

masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut

yang digunakan oleeh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh

biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari

hasil fotosintesis tanaman air (Maulida 2015)

Pencemaran air yang berlebihan menyebabkan oksigen terkarut dalam air

pada kondisi yang kritis atau merusak kadar kimia air Rusaknya kadar kimia air

tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air Besarnya beban pencemaran

yang ditamboung oleh suatu perairan dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah

palutan yaang berasal dari berbagau sumber aktifitas air buangan dari proses-

proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk

Pertanyaan

1 Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel

air yang diperoleh Jelaskan penyebabnya

2 Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen

terlarut pada suatu peraiaran

3 Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan

biota yang ada di dalamnya

12 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok

lainnya

5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen

Jawaban

1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air

Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak

terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan

dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan

konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait

dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada

temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut

karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun

begitu juga sebaliknya

2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan

yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen

Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi

proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)

setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan

konsumsi OT menjadi 2x lipat

pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada

kondisi pH netral dan alkalis

Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan

menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam

organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak

menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para

perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan

lapisan lumpur di dasar perairan

Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin

banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses

13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen

terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin

Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri

dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik

yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan

tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga

dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi

3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman

yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air

dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen

terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime

yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam

melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam

suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut

berkualitas baik

4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu

sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi

fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang

ada di perairan tersebut

5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan

proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu

perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut

Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman

maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang

dihasilkan

14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IV KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang

terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh

dari suhu tekanan dan ketinggian air

Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal

dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved

oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu

rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang

mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam

penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga

menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau

anaerobik

Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut

yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk

yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai

Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua

ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi

fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh

ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen

secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara

oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga

dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu

sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya

15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

DAFTAR PUSTAKA

Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom

dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen

_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press

Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-

fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

LAMPIRAN

Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)

Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)

17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)

Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)

18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)

19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

berlawanan dengan keadaan BOD semakin tinggi BOD semakin rendah oksigen

terlarut Keperluan organisme terhadap oksigen relatif bervariasi tergantung pada

lems stadium dan aktifitasnya Kebutuhan oksigen untuk ikan dalam keadaan

diam relatif lebih sedikit dibandingkan dengan ikan pada saar bergerak Kadungan

oksigen terlarut (DO) minimum adalah 2 ppm dalam keadaan normal dan tidak

tercemar oleh senyawa beracun Idealnya kandungan oksigen terlarut dan tidak

boleh kurang dari 17 ppm selama waktu 8 jam dengan sedikitnya pada tingkat

kejenuhan sebesar 70

Oksigen merupakan salah satu gas yang terlarut dalam perairan Kadar

oksigen yang terlarut diperairan alamibervariasi tergantung pada suhu salinitas

turbulensi air dan tekanan atmosfer kadar oksigen terlarut semakin kecil

Dekomposisi bahan organik dan oksidasi bahan anorganik dapat mengurangi

kadar oksigen terlarut hingga mencapai nol (anaerob) Hubungan antara kadar

oksigen terlarut jenuh dan suhu ditunjukkan dalam Tabel 11 yang

menggambarkan bahwa semakin tinggi suhu kelarutan oksigen semakin

berkurang Kelarutan oksigen dan gas-gas lain juga berkurang dengan

meningkatnya salinitas sehingga kadar oksigen dilarut cenderung lebih rendah

aripada kadar oksigen diperairan tawar (Hanifah 2013)

Kadar oksigen terlarut berfluktuasi secara diurnal dan musiman tergantung

pada percampuran dan tubulensi massa ai aktivitas fotosintesis respirasi dan

limbah yang masuk ke dalam air Peningkatan suhu sebesar 1oC akan

meningkatkan konsumsi oksigen sekitar 10 Penguraian bahan organik dan

oksidasi bahan anorganik dapat menguragi kadar OT hingga mencapai nol (kondisi

anaerob) Hubungan antara OT jenuh dan suhu dapat dilihat pada Tabel 12 yang

menggambarkan bahwa semakin tinggi suhu Maka kelarutan oksigen semakin

berkurang Kelarutan oksigen dan gas-gas lain juga berkurang dengan

meningkatnya salinitas (lihat Tabel 12) sehingga kadar oksigen di laur cenderung

lebih rendah daripada kadar oksigen di perairan tawar (Hidayat 201565)

2 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Tabel 11 Hubungan antara Kadar Oksigen Terlarut (OT) Jenuh dan Suhu pada Tekanan Udara 760 mmHg

Suhu (oC)

Kadar Oksigen Telarut (mgL)

Suhu (oC)

Kadar Oksigen Terlarut (mgL)

Suhu (oC)

Kadar Oksigen Terlarut (mgL)

0 1462 14 1031 28 7831 1422 15 1008 29 7692 1383 16 987 30 7563 1346 17 966 31 7434 1311 18 947 32 7305 1277 19 928 33 7186 1245 20 909 34 7067 1214 21 891 35 6958 1184 22 874 36 6849 1156 23 858 37 673

10 1129 24 842 38 66211 1103 25 826 29 65112 1078 26 811 40 64113 1054 27 797

(Cole 1983 dalam Hidayat 201564)

Tabel 12 Hubungan antara Kadar Oksigen Terlarut (OT) Jenuh dan Salinitaspada Tekanan Udara 760 mmHg

Suhu (oC)

Salinitas ()0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

20 89 86 84 81 79 77 74 72 69 6822 86 84 81 79 76 74 72 69 67 6624 83 81 78 76 74 72 69 67 65 6426 81 78 76 74 72 70 67 65 63 6128 78 76 74 72 70 68 65 63 61 6030 76 74 71 69 67 65 63 61 59 5832 73 71 69 67 65 63 61 59 57 55

(Weber 1991 dalam Hidayat 201565)

Menurut Hidayat (201565) kadar oksigen jenuh akan tercapai bila kadar

OT di perairan sama dengan kadar OT secara teoritis Kadar oksigen tidak jenuh

terjadi jika kadar OT lebih kecil daripada kadar oksigen secara teoritis Kejenuhan

oksigen di periaran dinyatakan dengan pesen saturasi Contoh perhitungan persen

saturasi oksigen adalah sebagai berikut

a Pada suhu 5oC Kadar oksigen yang terukur adalah 61 mgL sedangkan kadar

oksigen secara teoritis adalah 1277 mgL maka persen sarurasi adalah 61

1237 = 4777 (tidak jenuh)

3 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

b Pada suhu 26oC kadar oksigen yang terukur adalah 124 mgL sedangkan

kadar oksigen secara teoritis adalah 811 mgL maka persen saturasi adalah

124 811 = 15290 (lewat jenuhsuper saturasi)

Didalam air oksigen memerankan peranan dalam menguraikan komponen-

komponen kimia menjadi komponen yang lebih sederhana Oksigen memiliki

kemampuan untuk beroksida dengan zat pencemar seperti komponen organik

sehingga zat pencemar tersebut tidak meembahayakan Dengan adanya oksigen

dalam air mikroorganisme semakin giat dalam menguraikan kandunga dalam air

Reaksi yang terjadi dalam penguraian tersebut adalah

Komponen Organik+O2 +nutrien mikroorganismerarr CO2+H2O+Sel baru+nutrien+energi

Jika reaksi pengurai komponen kimia dalam air terus belaku maka kadar oksigen

pun akan menurun Pada klimaksnya oksigen yang tersedia tidak cukup untuk

menguraikan komponen kimia tersebut Keadaan yang demikian merupakan

pencemaran berat pada air (Anonim 2014)

12 Penanggulangan KelebihanKekurangan Kadar Oksigen Terlarut

Menurut Agustyar (2015) Cara untuk menanggulangi jika kelebihan kadar

oksigen terlarut adalah dengan cara

1 Menaikkan suhutemperatur air dimana jika temperatur akan menurun

2 Menambahkan kedalaman air dimana semakin dalam air tersebut maka

semakin kadar oksigen terlarut akan menurun karena proses fotosintesis

semakin berkurang dan kadar oksigen digunakan untuk pernapasan dan

oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik

Cara untuk menangguangi jika kekurangan kadar oksigen terlarut menurut

Agustyar (2015) adalah dengan cara

1 Menurunkan suhutemperatur air dimana jika temperatur turun maka kadar

oksigen terlarut akan naik

4 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

2 Mengurangi kedalam air dimana semakin dalam air tersebut maka akan

semakin kadar oksigen terlarut akan naik karena proses fotosintesis semakin

meningkat

3 Mengurangi bahan-bahan organik dalam air karena jika banyak terdapat

bahan organik dalam air maka kadar oksigen terlarutnya rendah

4 Diusahakan agar air tersebut mengalir

13 Pengaruh Keberadaan Ikan Terhadap Kadar Oksigen Terlarut

Keadaan perairan dengan kadar OT sangat rendah berbahaya bagi

organisme akuatik Semakin rendah kadar OT semakin tinggi toksisitas (daya

racun) Zn (zinc seng) Cu (copper tembaga) Pb (lead timbal timah hitam) HCN

(sianida) hidrogen sulfida dan NH4 (amonia) Kadar OT lt2 mgL dapat

mengakibatkan kematian ikan Hubungan antara OT dengan kelangsungan hidup

ikan di kolam (lihat tabel 13) Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan

dipengaruhi oleh tanaman yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya

yang masuk ke dalam air dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme

air Kadar oksigen terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan

organsime yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut yang tinggi dalam

suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut berkualitas

baik (Hidayat 201568-69)

Tabel 13 Kadar Oksigen Terlarut (OT) dan Pengaruhnya terhadap Kelangsungan Hidup Ikan

Kadar OT (mgL) Pengaruh terhadap Kelangsungan Hidup Ikan

lt03Hanya sedikit jenis ikan yang dapat bertahan pada masa pemaparan singkat (short exposure)

03-10 Pemaparan lama (prolonged expusure) dapat mengakibatkan kematian ikan10-50 Ikan dapat bertahan hidup tetapi pertumbuhannya terganggu

gt50 Hampir semua organisme akuatik menyukai kondisi ini(Swingle 1969 dalam Hidayat 201568)

14 Analisis Oksigen Terlarut

Menurut Agustyar (2015) analisis oksigen terlarut dapat ditentukan

dengan 2 macam cara yaitu

a Metode titrasi dengan cara WINKLER

5 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Prinsipnya dengan menggunakan titrasi iodometri Sampel yang akan

dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan MnCl2 dan NaOH- Kl sehingga

akan terjadi endapan MnO2 Dengan menambahkan H2SO4 atau HCl maka

endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akan membebaskan molekul

iodium (I2) yang ekivalen dengan oksigen terlarut Iodium yang dibebaskan ini

selanjutnya ditritasi dengan larutan standar natrium tiosulfat (Na2S2O3) dan

menggunakan indikator larutan amilum (kanji) Reaksi kimia yang terjadi

dapat dirumuskan

MnCl2 + NaOH Mn(OH)2 + 2 NaCl

2 Mn(OH)2 + O2 2 MnO2 + I2 + 2 KOH

I2 + 2 Na2S2O3 Na2S4O6 + 2 Nal

b Metode elektrokimia

Cara penentuan oksigen terlarut dengan metode elektrokimia adalah cara

langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat DO meter Prinsip

kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dan

anoda yang direndam dalam larutan elektrolit Pada alat DO meter probe ini

biasanya menggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb) Secara

keseluruhan elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersifat semi

permeabel terhadap oksigen Reaksi kimia yang akan terjadi adalah

Katoda O2 + 2 H2O +4e 4 HO-

Anoda Pb + 2 HO- PbO + H2O + 2e

Penentuan oksigen terlarut (DO) dengan cara titrasi berdasarkan metode

WINKLER lebih analitis apabila dibandingkan dengan cara alat DO meter Hal yang

perlu diperhatikan dalam titrasi iodometri adalah penetuan larutan standar

kaliumbikarbonat yang tepat Dengan mengikuti prosedur penimbangan

kaliumbikarbonat dan standarisasi tiosulfat secara analitis akan diperoleh hasil

penentuan oksigen terlarut yang lebih akurat Sedangkan penentuan oksigen

terlarut dengan menggunakan DO meter harus diperhatikan suhu dan salinitas

sampel yang akan diperiksa Peranan suhu dan salinitas ini sangat vital terhadap

6 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

akurasi penentuan oksigen terlarut dengan cara DO meter Alat DO meter masih

dianjurkan jika sifat penentuannya hanya bersifat kisaran (Hidayat 201570)

7 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IIMETODOLOGI

21 Hari Tanggal Tempat dan Judul Praktikum

Praktikum dilakukan pada hari Selasa Tanggal 19 April 2016 dilakukan di

Laboratorium Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang yang

berjudul ldquoPengukuran Oksigen Telarut di dalam Airrdquo

22 Tujuan Praktikum

1 Dapat menentukan kadar oksigen terlarut dalam air

2 Dapat mengetahui dan menggolongkan air yang baik untuk di konsumsi

3 Dapat mengetahui optimal untuk pertumbuhan biota air

23 Alat dan Bahan

Alat

1 Unit DO-meter

2 Gelas beker 1 liter

3 Tissue

4 Pipet tetes

5 Aquades

Bahan

1 Air sumur

2 Air sungai

3 Air gotcomberan

24 Cara Kerja

1 Masing-masing iar yang diambil dari sumber berbeda disimpan di dalam

boto tutup rapat kemudian botol dilapisi kertas karbonkertas manggis

berwarna hitam dan dilapisi lagi menggunakan kantong plastik hitam

2 Kemudian masing-masing sampel air dituangkan kedalam gelas beker

3 Masing-masing sampel air tersebut diukur DO-nya dengan menggunakan

DO-meter dengan satuan mbar dan mgL Lalu dicatat

8 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

31 Hasil Praktikum

Data hasil pengamatan oksigen terlarut diambil dari 6 kelompok berikut tabel

pengamatan dari berbagai kelompok

Tabel 31 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 1

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 7 Ulu 49 mgL2 Air Tampungan Bawah Tanah 73 mgL3 Air Sumur 57 mgL4 Air PAM 76 mgL

Tabel 32 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 2

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sumur 72 mgL2 Air Got Cempaka 74 mgL3 Air Sungai 7 Ulu 77 mgL

Tabel 33 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 3

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring 75 mgL2 Air Sumur KM 5 71 mgL3 Air Got Flamboyan 73 mgL

Tabel 34 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 4

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 76 mgL2 Air Bak Mandi 76 mgL3 Air Got Demang 74 mgL

Tabel 35 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 5

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Lingkis OKI 61 mgL2 Air Got KM 7 71 mgL3 Air PDAM Jaya Indah 76 mgL

Tabel 36 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 6

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring Pasar Induk 77 mgL2 Air Sumur Sumbawa 77 mgL3 Air Got FKIP UMP 76 mgL

9 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

32 Pembahasan

Pada praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil seperti pada tabel-

tabel dihasil Pada tabel 31 menunjukkan bahwa air Sungai Musi 7 Ulu lebih

rendah yaitu 49 mgL ini disebabkan karena pada saat pengambilan sampel air

dilakukan pada sore hari yaitu sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di

perairan tidak lagi terjadi fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah

terpakai oleh biota yang ada di perairan tersebut Menurut Maulida (2015) pada

siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah oksigen terlarut cukup banyak

sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi fotosintesis oksigen yang

terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air

sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan

oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah

berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan

kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka

kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya Pada air tampungan bawah

tanah oksigen terlarut yang terkandung yaitu 73 mgL Pada air sumur kadar

oksigen terlarut yaitu sebesar 57 mgL Pada air PAM oksigen terlarut yaitu

sebesar 76 mgL

Pada tabel 32 menunjukkan bahwa air Sungai 7 Ulu yang diambil pada

pukul 1600 WIB oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL ini berbanding terbalik

dengan hasil yang didapatkan oleh kelompok 1 besar kemungkinan bahwa

kelompok 2 mengambil air sampel sungai 7 Ulu ini pada lokasi dengan suhu yang

normal dan penguapannya tidak terlalu besar sehingga kadar oksigen terlarut

masih terjaga Pada air Sumur oksigen terlarut sebanyak 72 mgL Pada air got

Cempaka oksigen yang terlarut sebanyak 74 mgL sampeel air pada got Cempaka

ini dilakukan pada sore hari yaitu tepatnya pukul 1700 WIB

Pada tabel 33 menunjukkan bahwa air Sungai Jakabaring oksigen yang

terlarut didalamnya sebesar 75 mgL sampel diambil pada sore hari sekitar pukul

1530 WIB oksigen terlarut yang cukup tinggi dikarenakan mungkin tempat atau

lokasi yang diambil sampelnya cukup dingin dan tidak terlalu tinggi penguapan

yang terjadi sehingga oksigen terlarut masih cukup tinggi Pada air sumur KM 5

oksigen yang terlarut sebesar 71 mgL Pada air got Flamboyan okssigen terlarut

10 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

sebesar 73 mgL air got ini memiliki oksigen terlarut yang cukup tinggi

dikarenakan biota yang hidup di dalam air git tersebut masih sedikit sehingga

oksigen terlarut masih tinggi kadarnya

Pada tabel 34 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampel air Sungai Musi

pada pukul 1800 WIB oksigen yang terlarut mencapai 76 mgL ini disebabkan

karena konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan bergantung pada variasi dari

temperuatur Menurut Maulida (2015) oksigen merupakan salah satu faktor

pembatas sehingga jika ketersediannya dalam air tidak mencukupi kebutuhan

ikan maka segala aktivitas dan proses pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan

akan mengalami kematian Kebutuhan oksigen mempunyai dua aspek yaitu

kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang

tergantung pada keadaan metabolisme ikan Pada air bak mandi kelompok 4

kadar oksigen terlarut mencapai 76 mgL kemungkinan ada biota yang hidup di

air bak mandi terssbut namun kadar oksigennya tidak terpakai oleh biota lain

kecuali biota itu sendiri Pad air got Demang oksigen terlarut sebesar 74 mgL

kadar oksigen terlarut pada air got ini masih cukup tinggi

Pada tabel 35 yaitu pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 5 tepatnya

kelompok saya pengamatan DO yang terlarut di dalam air menggunakan sampe air

dari Sungai Lingkis OKI air got KM 7 dan air PDAM Jaya Indah Hasil menunjukkan

bahwa oksigen terlarut yang terdapat di Sungai Lingkis OKI sebesar 61 mgL

pengambilan sampel dilakukan pada siang hari Kelarutan oksigen yang

terkandung sedikit dikarenakan pada sungai Lingkis banya biota-biota yang hidup

disana sehingga oksigen terlarut cepat mengalami penurunan dikarenakan

pemakaian yang terus menerus oleh biota-biota yang ada di dalam perairan

tersebut Selanjutnya pada air got KM 7 oksigen terlarut sebanyak 71 mgL cukup

tinggi karena pengambilan dilakukan pagi hari Pad air PDAM Jaya Indah kadar

oksigen terlarut sebesar 76 mgL ini menunjukkan bahwa air dari PDAM Jaya

Indah memiliki kadar oksigen tertinggi kemungkinan ada banyak biota yang

menghasilkan oksigen disana

Pada tabel 36 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampe air Sungai

Jakabaring tepatnya di Pasar Induk oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL cukup

tinggi kemungkinan perairan masih cukup baik dan belum tercemar Pada air

11 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

sumur Sumbawa oksigen terlarut sebesar 77 mgL kemungkinan air sumur

tersebut masih asri dan belum tercemar oleh aktifitas manusia Pada air got FKIP

Universitas Muhammadiyah Palembang oksigen terlarut sebesar 76 mgL

oksigen terlarut cukup tinggi dikarenakan banyak tumbuhan air seperti lumut

yang hidup di pinggiran dekat air got tersebut

Keseimbangan oksigen terlarut dalm air secara alamiah terjadi secara

berkesinambungan Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air untuk

pertumbuhannta membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon yang dapat

diperoleh dari bahan organik yang berdifusi dari udara Bahan organik tersebut

oleh mikroorganisme akan diuraikan menjadi karbondioksida dan air

Karbondioksida selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses

fotosintesis membentuk oksigen dan seterusnya Oksigen yang dimanfaatkan

untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang

masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut

yang digunakan oleeh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh

biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari

hasil fotosintesis tanaman air (Maulida 2015)

Pencemaran air yang berlebihan menyebabkan oksigen terkarut dalam air

pada kondisi yang kritis atau merusak kadar kimia air Rusaknya kadar kimia air

tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air Besarnya beban pencemaran

yang ditamboung oleh suatu perairan dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah

palutan yaang berasal dari berbagau sumber aktifitas air buangan dari proses-

proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk

Pertanyaan

1 Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel

air yang diperoleh Jelaskan penyebabnya

2 Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen

terlarut pada suatu peraiaran

3 Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan

biota yang ada di dalamnya

12 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok

lainnya

5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen

Jawaban

1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air

Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak

terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan

dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan

konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait

dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada

temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut

karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun

begitu juga sebaliknya

2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan

yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen

Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi

proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)

setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan

konsumsi OT menjadi 2x lipat

pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada

kondisi pH netral dan alkalis

Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan

menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam

organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak

menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para

perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan

lapisan lumpur di dasar perairan

Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin

banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses

13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen

terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin

Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri

dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik

yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan

tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga

dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi

3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman

yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air

dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen

terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime

yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam

melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam

suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut

berkualitas baik

4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu

sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi

fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang

ada di perairan tersebut

5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan

proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu

perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut

Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman

maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang

dihasilkan

14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IV KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang

terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh

dari suhu tekanan dan ketinggian air

Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal

dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved

oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu

rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang

mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam

penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga

menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau

anaerobik

Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut

yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk

yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai

Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua

ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi

fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh

ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen

secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara

oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga

dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu

sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya

15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

DAFTAR PUSTAKA

Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom

dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen

_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press

Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-

fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

LAMPIRAN

Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)

Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)

17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)

Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)

18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)

19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Tabel 11 Hubungan antara Kadar Oksigen Terlarut (OT) Jenuh dan Suhu pada Tekanan Udara 760 mmHg

Suhu (oC)

Kadar Oksigen Telarut (mgL)

Suhu (oC)

Kadar Oksigen Terlarut (mgL)

Suhu (oC)

Kadar Oksigen Terlarut (mgL)

0 1462 14 1031 28 7831 1422 15 1008 29 7692 1383 16 987 30 7563 1346 17 966 31 7434 1311 18 947 32 7305 1277 19 928 33 7186 1245 20 909 34 7067 1214 21 891 35 6958 1184 22 874 36 6849 1156 23 858 37 673

10 1129 24 842 38 66211 1103 25 826 29 65112 1078 26 811 40 64113 1054 27 797

(Cole 1983 dalam Hidayat 201564)

Tabel 12 Hubungan antara Kadar Oksigen Terlarut (OT) Jenuh dan Salinitaspada Tekanan Udara 760 mmHg

Suhu (oC)

Salinitas ()0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

20 89 86 84 81 79 77 74 72 69 6822 86 84 81 79 76 74 72 69 67 6624 83 81 78 76 74 72 69 67 65 6426 81 78 76 74 72 70 67 65 63 6128 78 76 74 72 70 68 65 63 61 6030 76 74 71 69 67 65 63 61 59 5832 73 71 69 67 65 63 61 59 57 55

(Weber 1991 dalam Hidayat 201565)

Menurut Hidayat (201565) kadar oksigen jenuh akan tercapai bila kadar

OT di perairan sama dengan kadar OT secara teoritis Kadar oksigen tidak jenuh

terjadi jika kadar OT lebih kecil daripada kadar oksigen secara teoritis Kejenuhan

oksigen di periaran dinyatakan dengan pesen saturasi Contoh perhitungan persen

saturasi oksigen adalah sebagai berikut

a Pada suhu 5oC Kadar oksigen yang terukur adalah 61 mgL sedangkan kadar

oksigen secara teoritis adalah 1277 mgL maka persen sarurasi adalah 61

1237 = 4777 (tidak jenuh)

3 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

b Pada suhu 26oC kadar oksigen yang terukur adalah 124 mgL sedangkan

kadar oksigen secara teoritis adalah 811 mgL maka persen saturasi adalah

124 811 = 15290 (lewat jenuhsuper saturasi)

Didalam air oksigen memerankan peranan dalam menguraikan komponen-

komponen kimia menjadi komponen yang lebih sederhana Oksigen memiliki

kemampuan untuk beroksida dengan zat pencemar seperti komponen organik

sehingga zat pencemar tersebut tidak meembahayakan Dengan adanya oksigen

dalam air mikroorganisme semakin giat dalam menguraikan kandunga dalam air

Reaksi yang terjadi dalam penguraian tersebut adalah

Komponen Organik+O2 +nutrien mikroorganismerarr CO2+H2O+Sel baru+nutrien+energi

Jika reaksi pengurai komponen kimia dalam air terus belaku maka kadar oksigen

pun akan menurun Pada klimaksnya oksigen yang tersedia tidak cukup untuk

menguraikan komponen kimia tersebut Keadaan yang demikian merupakan

pencemaran berat pada air (Anonim 2014)

12 Penanggulangan KelebihanKekurangan Kadar Oksigen Terlarut

Menurut Agustyar (2015) Cara untuk menanggulangi jika kelebihan kadar

oksigen terlarut adalah dengan cara

1 Menaikkan suhutemperatur air dimana jika temperatur akan menurun

2 Menambahkan kedalaman air dimana semakin dalam air tersebut maka

semakin kadar oksigen terlarut akan menurun karena proses fotosintesis

semakin berkurang dan kadar oksigen digunakan untuk pernapasan dan

oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik

Cara untuk menangguangi jika kekurangan kadar oksigen terlarut menurut

Agustyar (2015) adalah dengan cara

1 Menurunkan suhutemperatur air dimana jika temperatur turun maka kadar

oksigen terlarut akan naik

4 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

2 Mengurangi kedalam air dimana semakin dalam air tersebut maka akan

semakin kadar oksigen terlarut akan naik karena proses fotosintesis semakin

meningkat

3 Mengurangi bahan-bahan organik dalam air karena jika banyak terdapat

bahan organik dalam air maka kadar oksigen terlarutnya rendah

4 Diusahakan agar air tersebut mengalir

13 Pengaruh Keberadaan Ikan Terhadap Kadar Oksigen Terlarut

Keadaan perairan dengan kadar OT sangat rendah berbahaya bagi

organisme akuatik Semakin rendah kadar OT semakin tinggi toksisitas (daya

racun) Zn (zinc seng) Cu (copper tembaga) Pb (lead timbal timah hitam) HCN

(sianida) hidrogen sulfida dan NH4 (amonia) Kadar OT lt2 mgL dapat

mengakibatkan kematian ikan Hubungan antara OT dengan kelangsungan hidup

ikan di kolam (lihat tabel 13) Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan

dipengaruhi oleh tanaman yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya

yang masuk ke dalam air dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme

air Kadar oksigen terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan

organsime yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut yang tinggi dalam

suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut berkualitas

baik (Hidayat 201568-69)

Tabel 13 Kadar Oksigen Terlarut (OT) dan Pengaruhnya terhadap Kelangsungan Hidup Ikan

Kadar OT (mgL) Pengaruh terhadap Kelangsungan Hidup Ikan

lt03Hanya sedikit jenis ikan yang dapat bertahan pada masa pemaparan singkat (short exposure)

03-10 Pemaparan lama (prolonged expusure) dapat mengakibatkan kematian ikan10-50 Ikan dapat bertahan hidup tetapi pertumbuhannya terganggu

gt50 Hampir semua organisme akuatik menyukai kondisi ini(Swingle 1969 dalam Hidayat 201568)

14 Analisis Oksigen Terlarut

Menurut Agustyar (2015) analisis oksigen terlarut dapat ditentukan

dengan 2 macam cara yaitu

a Metode titrasi dengan cara WINKLER

5 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Prinsipnya dengan menggunakan titrasi iodometri Sampel yang akan

dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan MnCl2 dan NaOH- Kl sehingga

akan terjadi endapan MnO2 Dengan menambahkan H2SO4 atau HCl maka

endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akan membebaskan molekul

iodium (I2) yang ekivalen dengan oksigen terlarut Iodium yang dibebaskan ini

selanjutnya ditritasi dengan larutan standar natrium tiosulfat (Na2S2O3) dan

menggunakan indikator larutan amilum (kanji) Reaksi kimia yang terjadi

dapat dirumuskan

MnCl2 + NaOH Mn(OH)2 + 2 NaCl

2 Mn(OH)2 + O2 2 MnO2 + I2 + 2 KOH

I2 + 2 Na2S2O3 Na2S4O6 + 2 Nal

b Metode elektrokimia

Cara penentuan oksigen terlarut dengan metode elektrokimia adalah cara

langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat DO meter Prinsip

kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dan

anoda yang direndam dalam larutan elektrolit Pada alat DO meter probe ini

biasanya menggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb) Secara

keseluruhan elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersifat semi

permeabel terhadap oksigen Reaksi kimia yang akan terjadi adalah

Katoda O2 + 2 H2O +4e 4 HO-

Anoda Pb + 2 HO- PbO + H2O + 2e

Penentuan oksigen terlarut (DO) dengan cara titrasi berdasarkan metode

WINKLER lebih analitis apabila dibandingkan dengan cara alat DO meter Hal yang

perlu diperhatikan dalam titrasi iodometri adalah penetuan larutan standar

kaliumbikarbonat yang tepat Dengan mengikuti prosedur penimbangan

kaliumbikarbonat dan standarisasi tiosulfat secara analitis akan diperoleh hasil

penentuan oksigen terlarut yang lebih akurat Sedangkan penentuan oksigen

terlarut dengan menggunakan DO meter harus diperhatikan suhu dan salinitas

sampel yang akan diperiksa Peranan suhu dan salinitas ini sangat vital terhadap

6 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

akurasi penentuan oksigen terlarut dengan cara DO meter Alat DO meter masih

dianjurkan jika sifat penentuannya hanya bersifat kisaran (Hidayat 201570)

7 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IIMETODOLOGI

21 Hari Tanggal Tempat dan Judul Praktikum

Praktikum dilakukan pada hari Selasa Tanggal 19 April 2016 dilakukan di

Laboratorium Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang yang

berjudul ldquoPengukuran Oksigen Telarut di dalam Airrdquo

22 Tujuan Praktikum

1 Dapat menentukan kadar oksigen terlarut dalam air

2 Dapat mengetahui dan menggolongkan air yang baik untuk di konsumsi

3 Dapat mengetahui optimal untuk pertumbuhan biota air

23 Alat dan Bahan

Alat

1 Unit DO-meter

2 Gelas beker 1 liter

3 Tissue

4 Pipet tetes

5 Aquades

Bahan

1 Air sumur

2 Air sungai

3 Air gotcomberan

24 Cara Kerja

1 Masing-masing iar yang diambil dari sumber berbeda disimpan di dalam

boto tutup rapat kemudian botol dilapisi kertas karbonkertas manggis

berwarna hitam dan dilapisi lagi menggunakan kantong plastik hitam

2 Kemudian masing-masing sampel air dituangkan kedalam gelas beker

3 Masing-masing sampel air tersebut diukur DO-nya dengan menggunakan

DO-meter dengan satuan mbar dan mgL Lalu dicatat

8 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

31 Hasil Praktikum

Data hasil pengamatan oksigen terlarut diambil dari 6 kelompok berikut tabel

pengamatan dari berbagai kelompok

Tabel 31 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 1

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 7 Ulu 49 mgL2 Air Tampungan Bawah Tanah 73 mgL3 Air Sumur 57 mgL4 Air PAM 76 mgL

Tabel 32 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 2

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sumur 72 mgL2 Air Got Cempaka 74 mgL3 Air Sungai 7 Ulu 77 mgL

Tabel 33 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 3

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring 75 mgL2 Air Sumur KM 5 71 mgL3 Air Got Flamboyan 73 mgL

Tabel 34 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 4

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 76 mgL2 Air Bak Mandi 76 mgL3 Air Got Demang 74 mgL

Tabel 35 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 5

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Lingkis OKI 61 mgL2 Air Got KM 7 71 mgL3 Air PDAM Jaya Indah 76 mgL

Tabel 36 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 6

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring Pasar Induk 77 mgL2 Air Sumur Sumbawa 77 mgL3 Air Got FKIP UMP 76 mgL

9 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

32 Pembahasan

Pada praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil seperti pada tabel-

tabel dihasil Pada tabel 31 menunjukkan bahwa air Sungai Musi 7 Ulu lebih

rendah yaitu 49 mgL ini disebabkan karena pada saat pengambilan sampel air

dilakukan pada sore hari yaitu sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di

perairan tidak lagi terjadi fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah

terpakai oleh biota yang ada di perairan tersebut Menurut Maulida (2015) pada

siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah oksigen terlarut cukup banyak

sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi fotosintesis oksigen yang

terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air

sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan

oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah

berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan

kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka

kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya Pada air tampungan bawah

tanah oksigen terlarut yang terkandung yaitu 73 mgL Pada air sumur kadar

oksigen terlarut yaitu sebesar 57 mgL Pada air PAM oksigen terlarut yaitu

sebesar 76 mgL

Pada tabel 32 menunjukkan bahwa air Sungai 7 Ulu yang diambil pada

pukul 1600 WIB oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL ini berbanding terbalik

dengan hasil yang didapatkan oleh kelompok 1 besar kemungkinan bahwa

kelompok 2 mengambil air sampel sungai 7 Ulu ini pada lokasi dengan suhu yang

normal dan penguapannya tidak terlalu besar sehingga kadar oksigen terlarut

masih terjaga Pada air Sumur oksigen terlarut sebanyak 72 mgL Pada air got

Cempaka oksigen yang terlarut sebanyak 74 mgL sampeel air pada got Cempaka

ini dilakukan pada sore hari yaitu tepatnya pukul 1700 WIB

Pada tabel 33 menunjukkan bahwa air Sungai Jakabaring oksigen yang

terlarut didalamnya sebesar 75 mgL sampel diambil pada sore hari sekitar pukul

1530 WIB oksigen terlarut yang cukup tinggi dikarenakan mungkin tempat atau

lokasi yang diambil sampelnya cukup dingin dan tidak terlalu tinggi penguapan

yang terjadi sehingga oksigen terlarut masih cukup tinggi Pada air sumur KM 5

oksigen yang terlarut sebesar 71 mgL Pada air got Flamboyan okssigen terlarut

10 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

sebesar 73 mgL air got ini memiliki oksigen terlarut yang cukup tinggi

dikarenakan biota yang hidup di dalam air git tersebut masih sedikit sehingga

oksigen terlarut masih tinggi kadarnya

Pada tabel 34 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampel air Sungai Musi

pada pukul 1800 WIB oksigen yang terlarut mencapai 76 mgL ini disebabkan

karena konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan bergantung pada variasi dari

temperuatur Menurut Maulida (2015) oksigen merupakan salah satu faktor

pembatas sehingga jika ketersediannya dalam air tidak mencukupi kebutuhan

ikan maka segala aktivitas dan proses pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan

akan mengalami kematian Kebutuhan oksigen mempunyai dua aspek yaitu

kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang

tergantung pada keadaan metabolisme ikan Pada air bak mandi kelompok 4

kadar oksigen terlarut mencapai 76 mgL kemungkinan ada biota yang hidup di

air bak mandi terssbut namun kadar oksigennya tidak terpakai oleh biota lain

kecuali biota itu sendiri Pad air got Demang oksigen terlarut sebesar 74 mgL

kadar oksigen terlarut pada air got ini masih cukup tinggi

Pada tabel 35 yaitu pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 5 tepatnya

kelompok saya pengamatan DO yang terlarut di dalam air menggunakan sampe air

dari Sungai Lingkis OKI air got KM 7 dan air PDAM Jaya Indah Hasil menunjukkan

bahwa oksigen terlarut yang terdapat di Sungai Lingkis OKI sebesar 61 mgL

pengambilan sampel dilakukan pada siang hari Kelarutan oksigen yang

terkandung sedikit dikarenakan pada sungai Lingkis banya biota-biota yang hidup

disana sehingga oksigen terlarut cepat mengalami penurunan dikarenakan

pemakaian yang terus menerus oleh biota-biota yang ada di dalam perairan

tersebut Selanjutnya pada air got KM 7 oksigen terlarut sebanyak 71 mgL cukup

tinggi karena pengambilan dilakukan pagi hari Pad air PDAM Jaya Indah kadar

oksigen terlarut sebesar 76 mgL ini menunjukkan bahwa air dari PDAM Jaya

Indah memiliki kadar oksigen tertinggi kemungkinan ada banyak biota yang

menghasilkan oksigen disana

Pada tabel 36 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampe air Sungai

Jakabaring tepatnya di Pasar Induk oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL cukup

tinggi kemungkinan perairan masih cukup baik dan belum tercemar Pada air

11 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

sumur Sumbawa oksigen terlarut sebesar 77 mgL kemungkinan air sumur

tersebut masih asri dan belum tercemar oleh aktifitas manusia Pada air got FKIP

Universitas Muhammadiyah Palembang oksigen terlarut sebesar 76 mgL

oksigen terlarut cukup tinggi dikarenakan banyak tumbuhan air seperti lumut

yang hidup di pinggiran dekat air got tersebut

Keseimbangan oksigen terlarut dalm air secara alamiah terjadi secara

berkesinambungan Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air untuk

pertumbuhannta membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon yang dapat

diperoleh dari bahan organik yang berdifusi dari udara Bahan organik tersebut

oleh mikroorganisme akan diuraikan menjadi karbondioksida dan air

Karbondioksida selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses

fotosintesis membentuk oksigen dan seterusnya Oksigen yang dimanfaatkan

untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang

masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut

yang digunakan oleeh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh

biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari

hasil fotosintesis tanaman air (Maulida 2015)

Pencemaran air yang berlebihan menyebabkan oksigen terkarut dalam air

pada kondisi yang kritis atau merusak kadar kimia air Rusaknya kadar kimia air

tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air Besarnya beban pencemaran

yang ditamboung oleh suatu perairan dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah

palutan yaang berasal dari berbagau sumber aktifitas air buangan dari proses-

proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk

Pertanyaan

1 Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel

air yang diperoleh Jelaskan penyebabnya

2 Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen

terlarut pada suatu peraiaran

3 Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan

biota yang ada di dalamnya

12 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok

lainnya

5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen

Jawaban

1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air

Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak

terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan

dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan

konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait

dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada

temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut

karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun

begitu juga sebaliknya

2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan

yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen

Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi

proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)

setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan

konsumsi OT menjadi 2x lipat

pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada

kondisi pH netral dan alkalis

Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan

menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam

organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak

menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para

perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan

lapisan lumpur di dasar perairan

Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin

banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses

13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen

terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin

Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri

dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik

yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan

tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga

dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi

3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman

yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air

dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen

terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime

yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam

melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam

suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut

berkualitas baik

4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu

sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi

fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang

ada di perairan tersebut

5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan

proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu

perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut

Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman

maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang

dihasilkan

14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IV KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang

terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh

dari suhu tekanan dan ketinggian air

Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal

dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved

oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu

rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang

mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam

penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga

menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau

anaerobik

Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut

yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk

yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai

Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua

ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi

fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh

ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen

secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara

oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga

dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu

sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya

15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

DAFTAR PUSTAKA

Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom

dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen

_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press

Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-

fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

LAMPIRAN

Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)

Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)

17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)

Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)

18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)

19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

b Pada suhu 26oC kadar oksigen yang terukur adalah 124 mgL sedangkan

kadar oksigen secara teoritis adalah 811 mgL maka persen saturasi adalah

124 811 = 15290 (lewat jenuhsuper saturasi)

Didalam air oksigen memerankan peranan dalam menguraikan komponen-

komponen kimia menjadi komponen yang lebih sederhana Oksigen memiliki

kemampuan untuk beroksida dengan zat pencemar seperti komponen organik

sehingga zat pencemar tersebut tidak meembahayakan Dengan adanya oksigen

dalam air mikroorganisme semakin giat dalam menguraikan kandunga dalam air

Reaksi yang terjadi dalam penguraian tersebut adalah

Komponen Organik+O2 +nutrien mikroorganismerarr CO2+H2O+Sel baru+nutrien+energi

Jika reaksi pengurai komponen kimia dalam air terus belaku maka kadar oksigen

pun akan menurun Pada klimaksnya oksigen yang tersedia tidak cukup untuk

menguraikan komponen kimia tersebut Keadaan yang demikian merupakan

pencemaran berat pada air (Anonim 2014)

12 Penanggulangan KelebihanKekurangan Kadar Oksigen Terlarut

Menurut Agustyar (2015) Cara untuk menanggulangi jika kelebihan kadar

oksigen terlarut adalah dengan cara

1 Menaikkan suhutemperatur air dimana jika temperatur akan menurun

2 Menambahkan kedalaman air dimana semakin dalam air tersebut maka

semakin kadar oksigen terlarut akan menurun karena proses fotosintesis

semakin berkurang dan kadar oksigen digunakan untuk pernapasan dan

oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik

Cara untuk menangguangi jika kekurangan kadar oksigen terlarut menurut

Agustyar (2015) adalah dengan cara

1 Menurunkan suhutemperatur air dimana jika temperatur turun maka kadar

oksigen terlarut akan naik

4 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

2 Mengurangi kedalam air dimana semakin dalam air tersebut maka akan

semakin kadar oksigen terlarut akan naik karena proses fotosintesis semakin

meningkat

3 Mengurangi bahan-bahan organik dalam air karena jika banyak terdapat

bahan organik dalam air maka kadar oksigen terlarutnya rendah

4 Diusahakan agar air tersebut mengalir

13 Pengaruh Keberadaan Ikan Terhadap Kadar Oksigen Terlarut

Keadaan perairan dengan kadar OT sangat rendah berbahaya bagi

organisme akuatik Semakin rendah kadar OT semakin tinggi toksisitas (daya

racun) Zn (zinc seng) Cu (copper tembaga) Pb (lead timbal timah hitam) HCN

(sianida) hidrogen sulfida dan NH4 (amonia) Kadar OT lt2 mgL dapat

mengakibatkan kematian ikan Hubungan antara OT dengan kelangsungan hidup

ikan di kolam (lihat tabel 13) Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan

dipengaruhi oleh tanaman yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya

yang masuk ke dalam air dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme

air Kadar oksigen terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan

organsime yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut yang tinggi dalam

suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut berkualitas

baik (Hidayat 201568-69)

Tabel 13 Kadar Oksigen Terlarut (OT) dan Pengaruhnya terhadap Kelangsungan Hidup Ikan

Kadar OT (mgL) Pengaruh terhadap Kelangsungan Hidup Ikan

lt03Hanya sedikit jenis ikan yang dapat bertahan pada masa pemaparan singkat (short exposure)

03-10 Pemaparan lama (prolonged expusure) dapat mengakibatkan kematian ikan10-50 Ikan dapat bertahan hidup tetapi pertumbuhannya terganggu

gt50 Hampir semua organisme akuatik menyukai kondisi ini(Swingle 1969 dalam Hidayat 201568)

14 Analisis Oksigen Terlarut

Menurut Agustyar (2015) analisis oksigen terlarut dapat ditentukan

dengan 2 macam cara yaitu

a Metode titrasi dengan cara WINKLER

5 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Prinsipnya dengan menggunakan titrasi iodometri Sampel yang akan

dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan MnCl2 dan NaOH- Kl sehingga

akan terjadi endapan MnO2 Dengan menambahkan H2SO4 atau HCl maka

endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akan membebaskan molekul

iodium (I2) yang ekivalen dengan oksigen terlarut Iodium yang dibebaskan ini

selanjutnya ditritasi dengan larutan standar natrium tiosulfat (Na2S2O3) dan

menggunakan indikator larutan amilum (kanji) Reaksi kimia yang terjadi

dapat dirumuskan

MnCl2 + NaOH Mn(OH)2 + 2 NaCl

2 Mn(OH)2 + O2 2 MnO2 + I2 + 2 KOH

I2 + 2 Na2S2O3 Na2S4O6 + 2 Nal

b Metode elektrokimia

Cara penentuan oksigen terlarut dengan metode elektrokimia adalah cara

langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat DO meter Prinsip

kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dan

anoda yang direndam dalam larutan elektrolit Pada alat DO meter probe ini

biasanya menggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb) Secara

keseluruhan elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersifat semi

permeabel terhadap oksigen Reaksi kimia yang akan terjadi adalah

Katoda O2 + 2 H2O +4e 4 HO-

Anoda Pb + 2 HO- PbO + H2O + 2e

Penentuan oksigen terlarut (DO) dengan cara titrasi berdasarkan metode

WINKLER lebih analitis apabila dibandingkan dengan cara alat DO meter Hal yang

perlu diperhatikan dalam titrasi iodometri adalah penetuan larutan standar

kaliumbikarbonat yang tepat Dengan mengikuti prosedur penimbangan

kaliumbikarbonat dan standarisasi tiosulfat secara analitis akan diperoleh hasil

penentuan oksigen terlarut yang lebih akurat Sedangkan penentuan oksigen

terlarut dengan menggunakan DO meter harus diperhatikan suhu dan salinitas

sampel yang akan diperiksa Peranan suhu dan salinitas ini sangat vital terhadap

6 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

akurasi penentuan oksigen terlarut dengan cara DO meter Alat DO meter masih

dianjurkan jika sifat penentuannya hanya bersifat kisaran (Hidayat 201570)

7 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IIMETODOLOGI

21 Hari Tanggal Tempat dan Judul Praktikum

Praktikum dilakukan pada hari Selasa Tanggal 19 April 2016 dilakukan di

Laboratorium Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang yang

berjudul ldquoPengukuran Oksigen Telarut di dalam Airrdquo

22 Tujuan Praktikum

1 Dapat menentukan kadar oksigen terlarut dalam air

2 Dapat mengetahui dan menggolongkan air yang baik untuk di konsumsi

3 Dapat mengetahui optimal untuk pertumbuhan biota air

23 Alat dan Bahan

Alat

1 Unit DO-meter

2 Gelas beker 1 liter

3 Tissue

4 Pipet tetes

5 Aquades

Bahan

1 Air sumur

2 Air sungai

3 Air gotcomberan

24 Cara Kerja

1 Masing-masing iar yang diambil dari sumber berbeda disimpan di dalam

boto tutup rapat kemudian botol dilapisi kertas karbonkertas manggis

berwarna hitam dan dilapisi lagi menggunakan kantong plastik hitam

2 Kemudian masing-masing sampel air dituangkan kedalam gelas beker

3 Masing-masing sampel air tersebut diukur DO-nya dengan menggunakan

DO-meter dengan satuan mbar dan mgL Lalu dicatat

8 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

31 Hasil Praktikum

Data hasil pengamatan oksigen terlarut diambil dari 6 kelompok berikut tabel

pengamatan dari berbagai kelompok

Tabel 31 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 1

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 7 Ulu 49 mgL2 Air Tampungan Bawah Tanah 73 mgL3 Air Sumur 57 mgL4 Air PAM 76 mgL

Tabel 32 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 2

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sumur 72 mgL2 Air Got Cempaka 74 mgL3 Air Sungai 7 Ulu 77 mgL

Tabel 33 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 3

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring 75 mgL2 Air Sumur KM 5 71 mgL3 Air Got Flamboyan 73 mgL

Tabel 34 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 4

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 76 mgL2 Air Bak Mandi 76 mgL3 Air Got Demang 74 mgL

Tabel 35 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 5

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Lingkis OKI 61 mgL2 Air Got KM 7 71 mgL3 Air PDAM Jaya Indah 76 mgL

Tabel 36 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 6

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring Pasar Induk 77 mgL2 Air Sumur Sumbawa 77 mgL3 Air Got FKIP UMP 76 mgL

9 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

32 Pembahasan

Pada praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil seperti pada tabel-

tabel dihasil Pada tabel 31 menunjukkan bahwa air Sungai Musi 7 Ulu lebih

rendah yaitu 49 mgL ini disebabkan karena pada saat pengambilan sampel air

dilakukan pada sore hari yaitu sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di

perairan tidak lagi terjadi fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah

terpakai oleh biota yang ada di perairan tersebut Menurut Maulida (2015) pada

siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah oksigen terlarut cukup banyak

sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi fotosintesis oksigen yang

terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air

sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan

oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah

berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan

kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka

kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya Pada air tampungan bawah

tanah oksigen terlarut yang terkandung yaitu 73 mgL Pada air sumur kadar

oksigen terlarut yaitu sebesar 57 mgL Pada air PAM oksigen terlarut yaitu

sebesar 76 mgL

Pada tabel 32 menunjukkan bahwa air Sungai 7 Ulu yang diambil pada

pukul 1600 WIB oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL ini berbanding terbalik

dengan hasil yang didapatkan oleh kelompok 1 besar kemungkinan bahwa

kelompok 2 mengambil air sampel sungai 7 Ulu ini pada lokasi dengan suhu yang

normal dan penguapannya tidak terlalu besar sehingga kadar oksigen terlarut

masih terjaga Pada air Sumur oksigen terlarut sebanyak 72 mgL Pada air got

Cempaka oksigen yang terlarut sebanyak 74 mgL sampeel air pada got Cempaka

ini dilakukan pada sore hari yaitu tepatnya pukul 1700 WIB

Pada tabel 33 menunjukkan bahwa air Sungai Jakabaring oksigen yang

terlarut didalamnya sebesar 75 mgL sampel diambil pada sore hari sekitar pukul

1530 WIB oksigen terlarut yang cukup tinggi dikarenakan mungkin tempat atau

lokasi yang diambil sampelnya cukup dingin dan tidak terlalu tinggi penguapan

yang terjadi sehingga oksigen terlarut masih cukup tinggi Pada air sumur KM 5

oksigen yang terlarut sebesar 71 mgL Pada air got Flamboyan okssigen terlarut

10 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

sebesar 73 mgL air got ini memiliki oksigen terlarut yang cukup tinggi

dikarenakan biota yang hidup di dalam air git tersebut masih sedikit sehingga

oksigen terlarut masih tinggi kadarnya

Pada tabel 34 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampel air Sungai Musi

pada pukul 1800 WIB oksigen yang terlarut mencapai 76 mgL ini disebabkan

karena konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan bergantung pada variasi dari

temperuatur Menurut Maulida (2015) oksigen merupakan salah satu faktor

pembatas sehingga jika ketersediannya dalam air tidak mencukupi kebutuhan

ikan maka segala aktivitas dan proses pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan

akan mengalami kematian Kebutuhan oksigen mempunyai dua aspek yaitu

kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang

tergantung pada keadaan metabolisme ikan Pada air bak mandi kelompok 4

kadar oksigen terlarut mencapai 76 mgL kemungkinan ada biota yang hidup di

air bak mandi terssbut namun kadar oksigennya tidak terpakai oleh biota lain

kecuali biota itu sendiri Pad air got Demang oksigen terlarut sebesar 74 mgL

kadar oksigen terlarut pada air got ini masih cukup tinggi

Pada tabel 35 yaitu pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 5 tepatnya

kelompok saya pengamatan DO yang terlarut di dalam air menggunakan sampe air

dari Sungai Lingkis OKI air got KM 7 dan air PDAM Jaya Indah Hasil menunjukkan

bahwa oksigen terlarut yang terdapat di Sungai Lingkis OKI sebesar 61 mgL

pengambilan sampel dilakukan pada siang hari Kelarutan oksigen yang

terkandung sedikit dikarenakan pada sungai Lingkis banya biota-biota yang hidup

disana sehingga oksigen terlarut cepat mengalami penurunan dikarenakan

pemakaian yang terus menerus oleh biota-biota yang ada di dalam perairan

tersebut Selanjutnya pada air got KM 7 oksigen terlarut sebanyak 71 mgL cukup

tinggi karena pengambilan dilakukan pagi hari Pad air PDAM Jaya Indah kadar

oksigen terlarut sebesar 76 mgL ini menunjukkan bahwa air dari PDAM Jaya

Indah memiliki kadar oksigen tertinggi kemungkinan ada banyak biota yang

menghasilkan oksigen disana

Pada tabel 36 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampe air Sungai

Jakabaring tepatnya di Pasar Induk oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL cukup

tinggi kemungkinan perairan masih cukup baik dan belum tercemar Pada air

11 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

sumur Sumbawa oksigen terlarut sebesar 77 mgL kemungkinan air sumur

tersebut masih asri dan belum tercemar oleh aktifitas manusia Pada air got FKIP

Universitas Muhammadiyah Palembang oksigen terlarut sebesar 76 mgL

oksigen terlarut cukup tinggi dikarenakan banyak tumbuhan air seperti lumut

yang hidup di pinggiran dekat air got tersebut

Keseimbangan oksigen terlarut dalm air secara alamiah terjadi secara

berkesinambungan Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air untuk

pertumbuhannta membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon yang dapat

diperoleh dari bahan organik yang berdifusi dari udara Bahan organik tersebut

oleh mikroorganisme akan diuraikan menjadi karbondioksida dan air

Karbondioksida selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses

fotosintesis membentuk oksigen dan seterusnya Oksigen yang dimanfaatkan

untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang

masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut

yang digunakan oleeh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh

biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari

hasil fotosintesis tanaman air (Maulida 2015)

Pencemaran air yang berlebihan menyebabkan oksigen terkarut dalam air

pada kondisi yang kritis atau merusak kadar kimia air Rusaknya kadar kimia air

tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air Besarnya beban pencemaran

yang ditamboung oleh suatu perairan dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah

palutan yaang berasal dari berbagau sumber aktifitas air buangan dari proses-

proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk

Pertanyaan

1 Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel

air yang diperoleh Jelaskan penyebabnya

2 Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen

terlarut pada suatu peraiaran

3 Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan

biota yang ada di dalamnya

12 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok

lainnya

5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen

Jawaban

1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air

Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak

terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan

dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan

konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait

dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada

temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut

karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun

begitu juga sebaliknya

2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan

yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen

Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi

proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)

setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan

konsumsi OT menjadi 2x lipat

pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada

kondisi pH netral dan alkalis

Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan

menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam

organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak

menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para

perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan

lapisan lumpur di dasar perairan

Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin

banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses

13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen

terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin

Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri

dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik

yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan

tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga

dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi

3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman

yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air

dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen

terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime

yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam

melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam

suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut

berkualitas baik

4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu

sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi

fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang

ada di perairan tersebut

5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan

proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu

perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut

Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman

maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang

dihasilkan

14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IV KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang

terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh

dari suhu tekanan dan ketinggian air

Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal

dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved

oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu

rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang

mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam

penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga

menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau

anaerobik

Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut

yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk

yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai

Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua

ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi

fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh

ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen

secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara

oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga

dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu

sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya

15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

DAFTAR PUSTAKA

Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom

dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen

_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press

Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-

fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

LAMPIRAN

Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)

Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)

17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)

Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)

18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)

19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

2 Mengurangi kedalam air dimana semakin dalam air tersebut maka akan

semakin kadar oksigen terlarut akan naik karena proses fotosintesis semakin

meningkat

3 Mengurangi bahan-bahan organik dalam air karena jika banyak terdapat

bahan organik dalam air maka kadar oksigen terlarutnya rendah

4 Diusahakan agar air tersebut mengalir

13 Pengaruh Keberadaan Ikan Terhadap Kadar Oksigen Terlarut

Keadaan perairan dengan kadar OT sangat rendah berbahaya bagi

organisme akuatik Semakin rendah kadar OT semakin tinggi toksisitas (daya

racun) Zn (zinc seng) Cu (copper tembaga) Pb (lead timbal timah hitam) HCN

(sianida) hidrogen sulfida dan NH4 (amonia) Kadar OT lt2 mgL dapat

mengakibatkan kematian ikan Hubungan antara OT dengan kelangsungan hidup

ikan di kolam (lihat tabel 13) Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan

dipengaruhi oleh tanaman yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya

yang masuk ke dalam air dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme

air Kadar oksigen terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan

organsime yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut yang tinggi dalam

suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut berkualitas

baik (Hidayat 201568-69)

Tabel 13 Kadar Oksigen Terlarut (OT) dan Pengaruhnya terhadap Kelangsungan Hidup Ikan

Kadar OT (mgL) Pengaruh terhadap Kelangsungan Hidup Ikan

lt03Hanya sedikit jenis ikan yang dapat bertahan pada masa pemaparan singkat (short exposure)

03-10 Pemaparan lama (prolonged expusure) dapat mengakibatkan kematian ikan10-50 Ikan dapat bertahan hidup tetapi pertumbuhannya terganggu

gt50 Hampir semua organisme akuatik menyukai kondisi ini(Swingle 1969 dalam Hidayat 201568)

14 Analisis Oksigen Terlarut

Menurut Agustyar (2015) analisis oksigen terlarut dapat ditentukan

dengan 2 macam cara yaitu

a Metode titrasi dengan cara WINKLER

5 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Prinsipnya dengan menggunakan titrasi iodometri Sampel yang akan

dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan MnCl2 dan NaOH- Kl sehingga

akan terjadi endapan MnO2 Dengan menambahkan H2SO4 atau HCl maka

endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akan membebaskan molekul

iodium (I2) yang ekivalen dengan oksigen terlarut Iodium yang dibebaskan ini

selanjutnya ditritasi dengan larutan standar natrium tiosulfat (Na2S2O3) dan

menggunakan indikator larutan amilum (kanji) Reaksi kimia yang terjadi

dapat dirumuskan

MnCl2 + NaOH Mn(OH)2 + 2 NaCl

2 Mn(OH)2 + O2 2 MnO2 + I2 + 2 KOH

I2 + 2 Na2S2O3 Na2S4O6 + 2 Nal

b Metode elektrokimia

Cara penentuan oksigen terlarut dengan metode elektrokimia adalah cara

langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat DO meter Prinsip

kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dan

anoda yang direndam dalam larutan elektrolit Pada alat DO meter probe ini

biasanya menggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb) Secara

keseluruhan elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersifat semi

permeabel terhadap oksigen Reaksi kimia yang akan terjadi adalah

Katoda O2 + 2 H2O +4e 4 HO-

Anoda Pb + 2 HO- PbO + H2O + 2e

Penentuan oksigen terlarut (DO) dengan cara titrasi berdasarkan metode

WINKLER lebih analitis apabila dibandingkan dengan cara alat DO meter Hal yang

perlu diperhatikan dalam titrasi iodometri adalah penetuan larutan standar

kaliumbikarbonat yang tepat Dengan mengikuti prosedur penimbangan

kaliumbikarbonat dan standarisasi tiosulfat secara analitis akan diperoleh hasil

penentuan oksigen terlarut yang lebih akurat Sedangkan penentuan oksigen

terlarut dengan menggunakan DO meter harus diperhatikan suhu dan salinitas

sampel yang akan diperiksa Peranan suhu dan salinitas ini sangat vital terhadap

6 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

akurasi penentuan oksigen terlarut dengan cara DO meter Alat DO meter masih

dianjurkan jika sifat penentuannya hanya bersifat kisaran (Hidayat 201570)

7 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IIMETODOLOGI

21 Hari Tanggal Tempat dan Judul Praktikum

Praktikum dilakukan pada hari Selasa Tanggal 19 April 2016 dilakukan di

Laboratorium Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang yang

berjudul ldquoPengukuran Oksigen Telarut di dalam Airrdquo

22 Tujuan Praktikum

1 Dapat menentukan kadar oksigen terlarut dalam air

2 Dapat mengetahui dan menggolongkan air yang baik untuk di konsumsi

3 Dapat mengetahui optimal untuk pertumbuhan biota air

23 Alat dan Bahan

Alat

1 Unit DO-meter

2 Gelas beker 1 liter

3 Tissue

4 Pipet tetes

5 Aquades

Bahan

1 Air sumur

2 Air sungai

3 Air gotcomberan

24 Cara Kerja

1 Masing-masing iar yang diambil dari sumber berbeda disimpan di dalam

boto tutup rapat kemudian botol dilapisi kertas karbonkertas manggis

berwarna hitam dan dilapisi lagi menggunakan kantong plastik hitam

2 Kemudian masing-masing sampel air dituangkan kedalam gelas beker

3 Masing-masing sampel air tersebut diukur DO-nya dengan menggunakan

DO-meter dengan satuan mbar dan mgL Lalu dicatat

8 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

31 Hasil Praktikum

Data hasil pengamatan oksigen terlarut diambil dari 6 kelompok berikut tabel

pengamatan dari berbagai kelompok

Tabel 31 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 1

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 7 Ulu 49 mgL2 Air Tampungan Bawah Tanah 73 mgL3 Air Sumur 57 mgL4 Air PAM 76 mgL

Tabel 32 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 2

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sumur 72 mgL2 Air Got Cempaka 74 mgL3 Air Sungai 7 Ulu 77 mgL

Tabel 33 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 3

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring 75 mgL2 Air Sumur KM 5 71 mgL3 Air Got Flamboyan 73 mgL

Tabel 34 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 4

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 76 mgL2 Air Bak Mandi 76 mgL3 Air Got Demang 74 mgL

Tabel 35 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 5

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Lingkis OKI 61 mgL2 Air Got KM 7 71 mgL3 Air PDAM Jaya Indah 76 mgL

Tabel 36 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 6

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring Pasar Induk 77 mgL2 Air Sumur Sumbawa 77 mgL3 Air Got FKIP UMP 76 mgL

9 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

32 Pembahasan

Pada praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil seperti pada tabel-

tabel dihasil Pada tabel 31 menunjukkan bahwa air Sungai Musi 7 Ulu lebih

rendah yaitu 49 mgL ini disebabkan karena pada saat pengambilan sampel air

dilakukan pada sore hari yaitu sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di

perairan tidak lagi terjadi fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah

terpakai oleh biota yang ada di perairan tersebut Menurut Maulida (2015) pada

siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah oksigen terlarut cukup banyak

sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi fotosintesis oksigen yang

terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air

sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan

oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah

berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan

kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka

kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya Pada air tampungan bawah

tanah oksigen terlarut yang terkandung yaitu 73 mgL Pada air sumur kadar

oksigen terlarut yaitu sebesar 57 mgL Pada air PAM oksigen terlarut yaitu

sebesar 76 mgL

Pada tabel 32 menunjukkan bahwa air Sungai 7 Ulu yang diambil pada

pukul 1600 WIB oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL ini berbanding terbalik

dengan hasil yang didapatkan oleh kelompok 1 besar kemungkinan bahwa

kelompok 2 mengambil air sampel sungai 7 Ulu ini pada lokasi dengan suhu yang

normal dan penguapannya tidak terlalu besar sehingga kadar oksigen terlarut

masih terjaga Pada air Sumur oksigen terlarut sebanyak 72 mgL Pada air got

Cempaka oksigen yang terlarut sebanyak 74 mgL sampeel air pada got Cempaka

ini dilakukan pada sore hari yaitu tepatnya pukul 1700 WIB

Pada tabel 33 menunjukkan bahwa air Sungai Jakabaring oksigen yang

terlarut didalamnya sebesar 75 mgL sampel diambil pada sore hari sekitar pukul

1530 WIB oksigen terlarut yang cukup tinggi dikarenakan mungkin tempat atau

lokasi yang diambil sampelnya cukup dingin dan tidak terlalu tinggi penguapan

yang terjadi sehingga oksigen terlarut masih cukup tinggi Pada air sumur KM 5

oksigen yang terlarut sebesar 71 mgL Pada air got Flamboyan okssigen terlarut

10 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

sebesar 73 mgL air got ini memiliki oksigen terlarut yang cukup tinggi

dikarenakan biota yang hidup di dalam air git tersebut masih sedikit sehingga

oksigen terlarut masih tinggi kadarnya

Pada tabel 34 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampel air Sungai Musi

pada pukul 1800 WIB oksigen yang terlarut mencapai 76 mgL ini disebabkan

karena konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan bergantung pada variasi dari

temperuatur Menurut Maulida (2015) oksigen merupakan salah satu faktor

pembatas sehingga jika ketersediannya dalam air tidak mencukupi kebutuhan

ikan maka segala aktivitas dan proses pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan

akan mengalami kematian Kebutuhan oksigen mempunyai dua aspek yaitu

kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang

tergantung pada keadaan metabolisme ikan Pada air bak mandi kelompok 4

kadar oksigen terlarut mencapai 76 mgL kemungkinan ada biota yang hidup di

air bak mandi terssbut namun kadar oksigennya tidak terpakai oleh biota lain

kecuali biota itu sendiri Pad air got Demang oksigen terlarut sebesar 74 mgL

kadar oksigen terlarut pada air got ini masih cukup tinggi

Pada tabel 35 yaitu pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 5 tepatnya

kelompok saya pengamatan DO yang terlarut di dalam air menggunakan sampe air

dari Sungai Lingkis OKI air got KM 7 dan air PDAM Jaya Indah Hasil menunjukkan

bahwa oksigen terlarut yang terdapat di Sungai Lingkis OKI sebesar 61 mgL

pengambilan sampel dilakukan pada siang hari Kelarutan oksigen yang

terkandung sedikit dikarenakan pada sungai Lingkis banya biota-biota yang hidup

disana sehingga oksigen terlarut cepat mengalami penurunan dikarenakan

pemakaian yang terus menerus oleh biota-biota yang ada di dalam perairan

tersebut Selanjutnya pada air got KM 7 oksigen terlarut sebanyak 71 mgL cukup

tinggi karena pengambilan dilakukan pagi hari Pad air PDAM Jaya Indah kadar

oksigen terlarut sebesar 76 mgL ini menunjukkan bahwa air dari PDAM Jaya

Indah memiliki kadar oksigen tertinggi kemungkinan ada banyak biota yang

menghasilkan oksigen disana

Pada tabel 36 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampe air Sungai

Jakabaring tepatnya di Pasar Induk oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL cukup

tinggi kemungkinan perairan masih cukup baik dan belum tercemar Pada air

11 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

sumur Sumbawa oksigen terlarut sebesar 77 mgL kemungkinan air sumur

tersebut masih asri dan belum tercemar oleh aktifitas manusia Pada air got FKIP

Universitas Muhammadiyah Palembang oksigen terlarut sebesar 76 mgL

oksigen terlarut cukup tinggi dikarenakan banyak tumbuhan air seperti lumut

yang hidup di pinggiran dekat air got tersebut

Keseimbangan oksigen terlarut dalm air secara alamiah terjadi secara

berkesinambungan Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air untuk

pertumbuhannta membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon yang dapat

diperoleh dari bahan organik yang berdifusi dari udara Bahan organik tersebut

oleh mikroorganisme akan diuraikan menjadi karbondioksida dan air

Karbondioksida selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses

fotosintesis membentuk oksigen dan seterusnya Oksigen yang dimanfaatkan

untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang

masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut

yang digunakan oleeh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh

biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari

hasil fotosintesis tanaman air (Maulida 2015)

Pencemaran air yang berlebihan menyebabkan oksigen terkarut dalam air

pada kondisi yang kritis atau merusak kadar kimia air Rusaknya kadar kimia air

tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air Besarnya beban pencemaran

yang ditamboung oleh suatu perairan dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah

palutan yaang berasal dari berbagau sumber aktifitas air buangan dari proses-

proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk

Pertanyaan

1 Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel

air yang diperoleh Jelaskan penyebabnya

2 Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen

terlarut pada suatu peraiaran

3 Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan

biota yang ada di dalamnya

12 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok

lainnya

5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen

Jawaban

1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air

Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak

terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan

dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan

konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait

dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada

temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut

karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun

begitu juga sebaliknya

2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan

yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen

Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi

proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)

setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan

konsumsi OT menjadi 2x lipat

pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada

kondisi pH netral dan alkalis

Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan

menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam

organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak

menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para

perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan

lapisan lumpur di dasar perairan

Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin

banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses

13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen

terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin

Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri

dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik

yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan

tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga

dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi

3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman

yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air

dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen

terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime

yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam

melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam

suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut

berkualitas baik

4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu

sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi

fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang

ada di perairan tersebut

5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan

proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu

perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut

Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman

maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang

dihasilkan

14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IV KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang

terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh

dari suhu tekanan dan ketinggian air

Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal

dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved

oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu

rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang

mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam

penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga

menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau

anaerobik

Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut

yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk

yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai

Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua

ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi

fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh

ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen

secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara

oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga

dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu

sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya

15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

DAFTAR PUSTAKA

Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom

dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen

_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press

Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-

fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

LAMPIRAN

Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)

Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)

17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)

Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)

18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)

19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Prinsipnya dengan menggunakan titrasi iodometri Sampel yang akan

dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan MnCl2 dan NaOH- Kl sehingga

akan terjadi endapan MnO2 Dengan menambahkan H2SO4 atau HCl maka

endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akan membebaskan molekul

iodium (I2) yang ekivalen dengan oksigen terlarut Iodium yang dibebaskan ini

selanjutnya ditritasi dengan larutan standar natrium tiosulfat (Na2S2O3) dan

menggunakan indikator larutan amilum (kanji) Reaksi kimia yang terjadi

dapat dirumuskan

MnCl2 + NaOH Mn(OH)2 + 2 NaCl

2 Mn(OH)2 + O2 2 MnO2 + I2 + 2 KOH

I2 + 2 Na2S2O3 Na2S4O6 + 2 Nal

b Metode elektrokimia

Cara penentuan oksigen terlarut dengan metode elektrokimia adalah cara

langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat DO meter Prinsip

kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dan

anoda yang direndam dalam larutan elektrolit Pada alat DO meter probe ini

biasanya menggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb) Secara

keseluruhan elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersifat semi

permeabel terhadap oksigen Reaksi kimia yang akan terjadi adalah

Katoda O2 + 2 H2O +4e 4 HO-

Anoda Pb + 2 HO- PbO + H2O + 2e

Penentuan oksigen terlarut (DO) dengan cara titrasi berdasarkan metode

WINKLER lebih analitis apabila dibandingkan dengan cara alat DO meter Hal yang

perlu diperhatikan dalam titrasi iodometri adalah penetuan larutan standar

kaliumbikarbonat yang tepat Dengan mengikuti prosedur penimbangan

kaliumbikarbonat dan standarisasi tiosulfat secara analitis akan diperoleh hasil

penentuan oksigen terlarut yang lebih akurat Sedangkan penentuan oksigen

terlarut dengan menggunakan DO meter harus diperhatikan suhu dan salinitas

sampel yang akan diperiksa Peranan suhu dan salinitas ini sangat vital terhadap

6 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

akurasi penentuan oksigen terlarut dengan cara DO meter Alat DO meter masih

dianjurkan jika sifat penentuannya hanya bersifat kisaran (Hidayat 201570)

7 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IIMETODOLOGI

21 Hari Tanggal Tempat dan Judul Praktikum

Praktikum dilakukan pada hari Selasa Tanggal 19 April 2016 dilakukan di

Laboratorium Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang yang

berjudul ldquoPengukuran Oksigen Telarut di dalam Airrdquo

22 Tujuan Praktikum

1 Dapat menentukan kadar oksigen terlarut dalam air

2 Dapat mengetahui dan menggolongkan air yang baik untuk di konsumsi

3 Dapat mengetahui optimal untuk pertumbuhan biota air

23 Alat dan Bahan

Alat

1 Unit DO-meter

2 Gelas beker 1 liter

3 Tissue

4 Pipet tetes

5 Aquades

Bahan

1 Air sumur

2 Air sungai

3 Air gotcomberan

24 Cara Kerja

1 Masing-masing iar yang diambil dari sumber berbeda disimpan di dalam

boto tutup rapat kemudian botol dilapisi kertas karbonkertas manggis

berwarna hitam dan dilapisi lagi menggunakan kantong plastik hitam

2 Kemudian masing-masing sampel air dituangkan kedalam gelas beker

3 Masing-masing sampel air tersebut diukur DO-nya dengan menggunakan

DO-meter dengan satuan mbar dan mgL Lalu dicatat

8 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

31 Hasil Praktikum

Data hasil pengamatan oksigen terlarut diambil dari 6 kelompok berikut tabel

pengamatan dari berbagai kelompok

Tabel 31 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 1

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 7 Ulu 49 mgL2 Air Tampungan Bawah Tanah 73 mgL3 Air Sumur 57 mgL4 Air PAM 76 mgL

Tabel 32 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 2

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sumur 72 mgL2 Air Got Cempaka 74 mgL3 Air Sungai 7 Ulu 77 mgL

Tabel 33 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 3

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring 75 mgL2 Air Sumur KM 5 71 mgL3 Air Got Flamboyan 73 mgL

Tabel 34 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 4

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 76 mgL2 Air Bak Mandi 76 mgL3 Air Got Demang 74 mgL

Tabel 35 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 5

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Lingkis OKI 61 mgL2 Air Got KM 7 71 mgL3 Air PDAM Jaya Indah 76 mgL

Tabel 36 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 6

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring Pasar Induk 77 mgL2 Air Sumur Sumbawa 77 mgL3 Air Got FKIP UMP 76 mgL

9 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

32 Pembahasan

Pada praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil seperti pada tabel-

tabel dihasil Pada tabel 31 menunjukkan bahwa air Sungai Musi 7 Ulu lebih

rendah yaitu 49 mgL ini disebabkan karena pada saat pengambilan sampel air

dilakukan pada sore hari yaitu sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di

perairan tidak lagi terjadi fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah

terpakai oleh biota yang ada di perairan tersebut Menurut Maulida (2015) pada

siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah oksigen terlarut cukup banyak

sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi fotosintesis oksigen yang

terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air

sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan

oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah

berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan

kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka

kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya Pada air tampungan bawah

tanah oksigen terlarut yang terkandung yaitu 73 mgL Pada air sumur kadar

oksigen terlarut yaitu sebesar 57 mgL Pada air PAM oksigen terlarut yaitu

sebesar 76 mgL

Pada tabel 32 menunjukkan bahwa air Sungai 7 Ulu yang diambil pada

pukul 1600 WIB oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL ini berbanding terbalik

dengan hasil yang didapatkan oleh kelompok 1 besar kemungkinan bahwa

kelompok 2 mengambil air sampel sungai 7 Ulu ini pada lokasi dengan suhu yang

normal dan penguapannya tidak terlalu besar sehingga kadar oksigen terlarut

masih terjaga Pada air Sumur oksigen terlarut sebanyak 72 mgL Pada air got

Cempaka oksigen yang terlarut sebanyak 74 mgL sampeel air pada got Cempaka

ini dilakukan pada sore hari yaitu tepatnya pukul 1700 WIB

Pada tabel 33 menunjukkan bahwa air Sungai Jakabaring oksigen yang

terlarut didalamnya sebesar 75 mgL sampel diambil pada sore hari sekitar pukul

1530 WIB oksigen terlarut yang cukup tinggi dikarenakan mungkin tempat atau

lokasi yang diambil sampelnya cukup dingin dan tidak terlalu tinggi penguapan

yang terjadi sehingga oksigen terlarut masih cukup tinggi Pada air sumur KM 5

oksigen yang terlarut sebesar 71 mgL Pada air got Flamboyan okssigen terlarut

10 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

sebesar 73 mgL air got ini memiliki oksigen terlarut yang cukup tinggi

dikarenakan biota yang hidup di dalam air git tersebut masih sedikit sehingga

oksigen terlarut masih tinggi kadarnya

Pada tabel 34 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampel air Sungai Musi

pada pukul 1800 WIB oksigen yang terlarut mencapai 76 mgL ini disebabkan

karena konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan bergantung pada variasi dari

temperuatur Menurut Maulida (2015) oksigen merupakan salah satu faktor

pembatas sehingga jika ketersediannya dalam air tidak mencukupi kebutuhan

ikan maka segala aktivitas dan proses pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan

akan mengalami kematian Kebutuhan oksigen mempunyai dua aspek yaitu

kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang

tergantung pada keadaan metabolisme ikan Pada air bak mandi kelompok 4

kadar oksigen terlarut mencapai 76 mgL kemungkinan ada biota yang hidup di

air bak mandi terssbut namun kadar oksigennya tidak terpakai oleh biota lain

kecuali biota itu sendiri Pad air got Demang oksigen terlarut sebesar 74 mgL

kadar oksigen terlarut pada air got ini masih cukup tinggi

Pada tabel 35 yaitu pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 5 tepatnya

kelompok saya pengamatan DO yang terlarut di dalam air menggunakan sampe air

dari Sungai Lingkis OKI air got KM 7 dan air PDAM Jaya Indah Hasil menunjukkan

bahwa oksigen terlarut yang terdapat di Sungai Lingkis OKI sebesar 61 mgL

pengambilan sampel dilakukan pada siang hari Kelarutan oksigen yang

terkandung sedikit dikarenakan pada sungai Lingkis banya biota-biota yang hidup

disana sehingga oksigen terlarut cepat mengalami penurunan dikarenakan

pemakaian yang terus menerus oleh biota-biota yang ada di dalam perairan

tersebut Selanjutnya pada air got KM 7 oksigen terlarut sebanyak 71 mgL cukup

tinggi karena pengambilan dilakukan pagi hari Pad air PDAM Jaya Indah kadar

oksigen terlarut sebesar 76 mgL ini menunjukkan bahwa air dari PDAM Jaya

Indah memiliki kadar oksigen tertinggi kemungkinan ada banyak biota yang

menghasilkan oksigen disana

Pada tabel 36 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampe air Sungai

Jakabaring tepatnya di Pasar Induk oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL cukup

tinggi kemungkinan perairan masih cukup baik dan belum tercemar Pada air

11 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

sumur Sumbawa oksigen terlarut sebesar 77 mgL kemungkinan air sumur

tersebut masih asri dan belum tercemar oleh aktifitas manusia Pada air got FKIP

Universitas Muhammadiyah Palembang oksigen terlarut sebesar 76 mgL

oksigen terlarut cukup tinggi dikarenakan banyak tumbuhan air seperti lumut

yang hidup di pinggiran dekat air got tersebut

Keseimbangan oksigen terlarut dalm air secara alamiah terjadi secara

berkesinambungan Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air untuk

pertumbuhannta membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon yang dapat

diperoleh dari bahan organik yang berdifusi dari udara Bahan organik tersebut

oleh mikroorganisme akan diuraikan menjadi karbondioksida dan air

Karbondioksida selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses

fotosintesis membentuk oksigen dan seterusnya Oksigen yang dimanfaatkan

untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang

masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut

yang digunakan oleeh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh

biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari

hasil fotosintesis tanaman air (Maulida 2015)

Pencemaran air yang berlebihan menyebabkan oksigen terkarut dalam air

pada kondisi yang kritis atau merusak kadar kimia air Rusaknya kadar kimia air

tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air Besarnya beban pencemaran

yang ditamboung oleh suatu perairan dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah

palutan yaang berasal dari berbagau sumber aktifitas air buangan dari proses-

proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk

Pertanyaan

1 Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel

air yang diperoleh Jelaskan penyebabnya

2 Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen

terlarut pada suatu peraiaran

3 Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan

biota yang ada di dalamnya

12 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok

lainnya

5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen

Jawaban

1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air

Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak

terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan

dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan

konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait

dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada

temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut

karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun

begitu juga sebaliknya

2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan

yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen

Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi

proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)

setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan

konsumsi OT menjadi 2x lipat

pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada

kondisi pH netral dan alkalis

Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan

menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam

organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak

menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para

perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan

lapisan lumpur di dasar perairan

Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin

banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses

13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen

terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin

Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri

dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik

yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan

tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga

dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi

3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman

yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air

dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen

terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime

yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam

melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam

suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut

berkualitas baik

4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu

sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi

fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang

ada di perairan tersebut

5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan

proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu

perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut

Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman

maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang

dihasilkan

14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IV KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang

terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh

dari suhu tekanan dan ketinggian air

Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal

dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved

oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu

rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang

mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam

penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga

menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau

anaerobik

Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut

yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk

yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai

Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua

ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi

fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh

ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen

secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara

oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga

dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu

sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya

15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

DAFTAR PUSTAKA

Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom

dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen

_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press

Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-

fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

LAMPIRAN

Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)

Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)

17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)

Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)

18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)

19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

akurasi penentuan oksigen terlarut dengan cara DO meter Alat DO meter masih

dianjurkan jika sifat penentuannya hanya bersifat kisaran (Hidayat 201570)

7 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IIMETODOLOGI

21 Hari Tanggal Tempat dan Judul Praktikum

Praktikum dilakukan pada hari Selasa Tanggal 19 April 2016 dilakukan di

Laboratorium Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang yang

berjudul ldquoPengukuran Oksigen Telarut di dalam Airrdquo

22 Tujuan Praktikum

1 Dapat menentukan kadar oksigen terlarut dalam air

2 Dapat mengetahui dan menggolongkan air yang baik untuk di konsumsi

3 Dapat mengetahui optimal untuk pertumbuhan biota air

23 Alat dan Bahan

Alat

1 Unit DO-meter

2 Gelas beker 1 liter

3 Tissue

4 Pipet tetes

5 Aquades

Bahan

1 Air sumur

2 Air sungai

3 Air gotcomberan

24 Cara Kerja

1 Masing-masing iar yang diambil dari sumber berbeda disimpan di dalam

boto tutup rapat kemudian botol dilapisi kertas karbonkertas manggis

berwarna hitam dan dilapisi lagi menggunakan kantong plastik hitam

2 Kemudian masing-masing sampel air dituangkan kedalam gelas beker

3 Masing-masing sampel air tersebut diukur DO-nya dengan menggunakan

DO-meter dengan satuan mbar dan mgL Lalu dicatat

8 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

31 Hasil Praktikum

Data hasil pengamatan oksigen terlarut diambil dari 6 kelompok berikut tabel

pengamatan dari berbagai kelompok

Tabel 31 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 1

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 7 Ulu 49 mgL2 Air Tampungan Bawah Tanah 73 mgL3 Air Sumur 57 mgL4 Air PAM 76 mgL

Tabel 32 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 2

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sumur 72 mgL2 Air Got Cempaka 74 mgL3 Air Sungai 7 Ulu 77 mgL

Tabel 33 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 3

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring 75 mgL2 Air Sumur KM 5 71 mgL3 Air Got Flamboyan 73 mgL

Tabel 34 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 4

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 76 mgL2 Air Bak Mandi 76 mgL3 Air Got Demang 74 mgL

Tabel 35 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 5

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Lingkis OKI 61 mgL2 Air Got KM 7 71 mgL3 Air PDAM Jaya Indah 76 mgL

Tabel 36 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 6

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring Pasar Induk 77 mgL2 Air Sumur Sumbawa 77 mgL3 Air Got FKIP UMP 76 mgL

9 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

32 Pembahasan

Pada praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil seperti pada tabel-

tabel dihasil Pada tabel 31 menunjukkan bahwa air Sungai Musi 7 Ulu lebih

rendah yaitu 49 mgL ini disebabkan karena pada saat pengambilan sampel air

dilakukan pada sore hari yaitu sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di

perairan tidak lagi terjadi fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah

terpakai oleh biota yang ada di perairan tersebut Menurut Maulida (2015) pada

siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah oksigen terlarut cukup banyak

sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi fotosintesis oksigen yang

terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air

sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan

oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah

berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan

kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka

kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya Pada air tampungan bawah

tanah oksigen terlarut yang terkandung yaitu 73 mgL Pada air sumur kadar

oksigen terlarut yaitu sebesar 57 mgL Pada air PAM oksigen terlarut yaitu

sebesar 76 mgL

Pada tabel 32 menunjukkan bahwa air Sungai 7 Ulu yang diambil pada

pukul 1600 WIB oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL ini berbanding terbalik

dengan hasil yang didapatkan oleh kelompok 1 besar kemungkinan bahwa

kelompok 2 mengambil air sampel sungai 7 Ulu ini pada lokasi dengan suhu yang

normal dan penguapannya tidak terlalu besar sehingga kadar oksigen terlarut

masih terjaga Pada air Sumur oksigen terlarut sebanyak 72 mgL Pada air got

Cempaka oksigen yang terlarut sebanyak 74 mgL sampeel air pada got Cempaka

ini dilakukan pada sore hari yaitu tepatnya pukul 1700 WIB

Pada tabel 33 menunjukkan bahwa air Sungai Jakabaring oksigen yang

terlarut didalamnya sebesar 75 mgL sampel diambil pada sore hari sekitar pukul

1530 WIB oksigen terlarut yang cukup tinggi dikarenakan mungkin tempat atau

lokasi yang diambil sampelnya cukup dingin dan tidak terlalu tinggi penguapan

yang terjadi sehingga oksigen terlarut masih cukup tinggi Pada air sumur KM 5

oksigen yang terlarut sebesar 71 mgL Pada air got Flamboyan okssigen terlarut

10 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

sebesar 73 mgL air got ini memiliki oksigen terlarut yang cukup tinggi

dikarenakan biota yang hidup di dalam air git tersebut masih sedikit sehingga

oksigen terlarut masih tinggi kadarnya

Pada tabel 34 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampel air Sungai Musi

pada pukul 1800 WIB oksigen yang terlarut mencapai 76 mgL ini disebabkan

karena konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan bergantung pada variasi dari

temperuatur Menurut Maulida (2015) oksigen merupakan salah satu faktor

pembatas sehingga jika ketersediannya dalam air tidak mencukupi kebutuhan

ikan maka segala aktivitas dan proses pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan

akan mengalami kematian Kebutuhan oksigen mempunyai dua aspek yaitu

kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang

tergantung pada keadaan metabolisme ikan Pada air bak mandi kelompok 4

kadar oksigen terlarut mencapai 76 mgL kemungkinan ada biota yang hidup di

air bak mandi terssbut namun kadar oksigennya tidak terpakai oleh biota lain

kecuali biota itu sendiri Pad air got Demang oksigen terlarut sebesar 74 mgL

kadar oksigen terlarut pada air got ini masih cukup tinggi

Pada tabel 35 yaitu pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 5 tepatnya

kelompok saya pengamatan DO yang terlarut di dalam air menggunakan sampe air

dari Sungai Lingkis OKI air got KM 7 dan air PDAM Jaya Indah Hasil menunjukkan

bahwa oksigen terlarut yang terdapat di Sungai Lingkis OKI sebesar 61 mgL

pengambilan sampel dilakukan pada siang hari Kelarutan oksigen yang

terkandung sedikit dikarenakan pada sungai Lingkis banya biota-biota yang hidup

disana sehingga oksigen terlarut cepat mengalami penurunan dikarenakan

pemakaian yang terus menerus oleh biota-biota yang ada di dalam perairan

tersebut Selanjutnya pada air got KM 7 oksigen terlarut sebanyak 71 mgL cukup

tinggi karena pengambilan dilakukan pagi hari Pad air PDAM Jaya Indah kadar

oksigen terlarut sebesar 76 mgL ini menunjukkan bahwa air dari PDAM Jaya

Indah memiliki kadar oksigen tertinggi kemungkinan ada banyak biota yang

menghasilkan oksigen disana

Pada tabel 36 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampe air Sungai

Jakabaring tepatnya di Pasar Induk oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL cukup

tinggi kemungkinan perairan masih cukup baik dan belum tercemar Pada air

11 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

sumur Sumbawa oksigen terlarut sebesar 77 mgL kemungkinan air sumur

tersebut masih asri dan belum tercemar oleh aktifitas manusia Pada air got FKIP

Universitas Muhammadiyah Palembang oksigen terlarut sebesar 76 mgL

oksigen terlarut cukup tinggi dikarenakan banyak tumbuhan air seperti lumut

yang hidup di pinggiran dekat air got tersebut

Keseimbangan oksigen terlarut dalm air secara alamiah terjadi secara

berkesinambungan Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air untuk

pertumbuhannta membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon yang dapat

diperoleh dari bahan organik yang berdifusi dari udara Bahan organik tersebut

oleh mikroorganisme akan diuraikan menjadi karbondioksida dan air

Karbondioksida selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses

fotosintesis membentuk oksigen dan seterusnya Oksigen yang dimanfaatkan

untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang

masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut

yang digunakan oleeh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh

biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari

hasil fotosintesis tanaman air (Maulida 2015)

Pencemaran air yang berlebihan menyebabkan oksigen terkarut dalam air

pada kondisi yang kritis atau merusak kadar kimia air Rusaknya kadar kimia air

tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air Besarnya beban pencemaran

yang ditamboung oleh suatu perairan dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah

palutan yaang berasal dari berbagau sumber aktifitas air buangan dari proses-

proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk

Pertanyaan

1 Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel

air yang diperoleh Jelaskan penyebabnya

2 Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen

terlarut pada suatu peraiaran

3 Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan

biota yang ada di dalamnya

12 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok

lainnya

5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen

Jawaban

1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air

Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak

terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan

dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan

konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait

dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada

temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut

karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun

begitu juga sebaliknya

2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan

yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen

Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi

proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)

setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan

konsumsi OT menjadi 2x lipat

pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada

kondisi pH netral dan alkalis

Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan

menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam

organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak

menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para

perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan

lapisan lumpur di dasar perairan

Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin

banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses

13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen

terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin

Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri

dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik

yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan

tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga

dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi

3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman

yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air

dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen

terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime

yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam

melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam

suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut

berkualitas baik

4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu

sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi

fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang

ada di perairan tersebut

5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan

proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu

perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut

Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman

maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang

dihasilkan

14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IV KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang

terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh

dari suhu tekanan dan ketinggian air

Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal

dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved

oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu

rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang

mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam

penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga

menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau

anaerobik

Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut

yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk

yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai

Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua

ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi

fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh

ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen

secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara

oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga

dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu

sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya

15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

DAFTAR PUSTAKA

Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom

dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen

_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press

Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-

fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

LAMPIRAN

Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)

Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)

17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)

Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)

18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)

19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IIMETODOLOGI

21 Hari Tanggal Tempat dan Judul Praktikum

Praktikum dilakukan pada hari Selasa Tanggal 19 April 2016 dilakukan di

Laboratorium Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang yang

berjudul ldquoPengukuran Oksigen Telarut di dalam Airrdquo

22 Tujuan Praktikum

1 Dapat menentukan kadar oksigen terlarut dalam air

2 Dapat mengetahui dan menggolongkan air yang baik untuk di konsumsi

3 Dapat mengetahui optimal untuk pertumbuhan biota air

23 Alat dan Bahan

Alat

1 Unit DO-meter

2 Gelas beker 1 liter

3 Tissue

4 Pipet tetes

5 Aquades

Bahan

1 Air sumur

2 Air sungai

3 Air gotcomberan

24 Cara Kerja

1 Masing-masing iar yang diambil dari sumber berbeda disimpan di dalam

boto tutup rapat kemudian botol dilapisi kertas karbonkertas manggis

berwarna hitam dan dilapisi lagi menggunakan kantong plastik hitam

2 Kemudian masing-masing sampel air dituangkan kedalam gelas beker

3 Masing-masing sampel air tersebut diukur DO-nya dengan menggunakan

DO-meter dengan satuan mbar dan mgL Lalu dicatat

8 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

31 Hasil Praktikum

Data hasil pengamatan oksigen terlarut diambil dari 6 kelompok berikut tabel

pengamatan dari berbagai kelompok

Tabel 31 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 1

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 7 Ulu 49 mgL2 Air Tampungan Bawah Tanah 73 mgL3 Air Sumur 57 mgL4 Air PAM 76 mgL

Tabel 32 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 2

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sumur 72 mgL2 Air Got Cempaka 74 mgL3 Air Sungai 7 Ulu 77 mgL

Tabel 33 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 3

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring 75 mgL2 Air Sumur KM 5 71 mgL3 Air Got Flamboyan 73 mgL

Tabel 34 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 4

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 76 mgL2 Air Bak Mandi 76 mgL3 Air Got Demang 74 mgL

Tabel 35 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 5

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Lingkis OKI 61 mgL2 Air Got KM 7 71 mgL3 Air PDAM Jaya Indah 76 mgL

Tabel 36 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 6

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring Pasar Induk 77 mgL2 Air Sumur Sumbawa 77 mgL3 Air Got FKIP UMP 76 mgL

9 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

32 Pembahasan

Pada praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil seperti pada tabel-

tabel dihasil Pada tabel 31 menunjukkan bahwa air Sungai Musi 7 Ulu lebih

rendah yaitu 49 mgL ini disebabkan karena pada saat pengambilan sampel air

dilakukan pada sore hari yaitu sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di

perairan tidak lagi terjadi fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah

terpakai oleh biota yang ada di perairan tersebut Menurut Maulida (2015) pada

siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah oksigen terlarut cukup banyak

sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi fotosintesis oksigen yang

terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air

sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan

oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah

berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan

kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka

kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya Pada air tampungan bawah

tanah oksigen terlarut yang terkandung yaitu 73 mgL Pada air sumur kadar

oksigen terlarut yaitu sebesar 57 mgL Pada air PAM oksigen terlarut yaitu

sebesar 76 mgL

Pada tabel 32 menunjukkan bahwa air Sungai 7 Ulu yang diambil pada

pukul 1600 WIB oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL ini berbanding terbalik

dengan hasil yang didapatkan oleh kelompok 1 besar kemungkinan bahwa

kelompok 2 mengambil air sampel sungai 7 Ulu ini pada lokasi dengan suhu yang

normal dan penguapannya tidak terlalu besar sehingga kadar oksigen terlarut

masih terjaga Pada air Sumur oksigen terlarut sebanyak 72 mgL Pada air got

Cempaka oksigen yang terlarut sebanyak 74 mgL sampeel air pada got Cempaka

ini dilakukan pada sore hari yaitu tepatnya pukul 1700 WIB

Pada tabel 33 menunjukkan bahwa air Sungai Jakabaring oksigen yang

terlarut didalamnya sebesar 75 mgL sampel diambil pada sore hari sekitar pukul

1530 WIB oksigen terlarut yang cukup tinggi dikarenakan mungkin tempat atau

lokasi yang diambil sampelnya cukup dingin dan tidak terlalu tinggi penguapan

yang terjadi sehingga oksigen terlarut masih cukup tinggi Pada air sumur KM 5

oksigen yang terlarut sebesar 71 mgL Pada air got Flamboyan okssigen terlarut

10 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

sebesar 73 mgL air got ini memiliki oksigen terlarut yang cukup tinggi

dikarenakan biota yang hidup di dalam air git tersebut masih sedikit sehingga

oksigen terlarut masih tinggi kadarnya

Pada tabel 34 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampel air Sungai Musi

pada pukul 1800 WIB oksigen yang terlarut mencapai 76 mgL ini disebabkan

karena konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan bergantung pada variasi dari

temperuatur Menurut Maulida (2015) oksigen merupakan salah satu faktor

pembatas sehingga jika ketersediannya dalam air tidak mencukupi kebutuhan

ikan maka segala aktivitas dan proses pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan

akan mengalami kematian Kebutuhan oksigen mempunyai dua aspek yaitu

kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang

tergantung pada keadaan metabolisme ikan Pada air bak mandi kelompok 4

kadar oksigen terlarut mencapai 76 mgL kemungkinan ada biota yang hidup di

air bak mandi terssbut namun kadar oksigennya tidak terpakai oleh biota lain

kecuali biota itu sendiri Pad air got Demang oksigen terlarut sebesar 74 mgL

kadar oksigen terlarut pada air got ini masih cukup tinggi

Pada tabel 35 yaitu pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 5 tepatnya

kelompok saya pengamatan DO yang terlarut di dalam air menggunakan sampe air

dari Sungai Lingkis OKI air got KM 7 dan air PDAM Jaya Indah Hasil menunjukkan

bahwa oksigen terlarut yang terdapat di Sungai Lingkis OKI sebesar 61 mgL

pengambilan sampel dilakukan pada siang hari Kelarutan oksigen yang

terkandung sedikit dikarenakan pada sungai Lingkis banya biota-biota yang hidup

disana sehingga oksigen terlarut cepat mengalami penurunan dikarenakan

pemakaian yang terus menerus oleh biota-biota yang ada di dalam perairan

tersebut Selanjutnya pada air got KM 7 oksigen terlarut sebanyak 71 mgL cukup

tinggi karena pengambilan dilakukan pagi hari Pad air PDAM Jaya Indah kadar

oksigen terlarut sebesar 76 mgL ini menunjukkan bahwa air dari PDAM Jaya

Indah memiliki kadar oksigen tertinggi kemungkinan ada banyak biota yang

menghasilkan oksigen disana

Pada tabel 36 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampe air Sungai

Jakabaring tepatnya di Pasar Induk oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL cukup

tinggi kemungkinan perairan masih cukup baik dan belum tercemar Pada air

11 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

sumur Sumbawa oksigen terlarut sebesar 77 mgL kemungkinan air sumur

tersebut masih asri dan belum tercemar oleh aktifitas manusia Pada air got FKIP

Universitas Muhammadiyah Palembang oksigen terlarut sebesar 76 mgL

oksigen terlarut cukup tinggi dikarenakan banyak tumbuhan air seperti lumut

yang hidup di pinggiran dekat air got tersebut

Keseimbangan oksigen terlarut dalm air secara alamiah terjadi secara

berkesinambungan Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air untuk

pertumbuhannta membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon yang dapat

diperoleh dari bahan organik yang berdifusi dari udara Bahan organik tersebut

oleh mikroorganisme akan diuraikan menjadi karbondioksida dan air

Karbondioksida selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses

fotosintesis membentuk oksigen dan seterusnya Oksigen yang dimanfaatkan

untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang

masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut

yang digunakan oleeh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh

biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari

hasil fotosintesis tanaman air (Maulida 2015)

Pencemaran air yang berlebihan menyebabkan oksigen terkarut dalam air

pada kondisi yang kritis atau merusak kadar kimia air Rusaknya kadar kimia air

tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air Besarnya beban pencemaran

yang ditamboung oleh suatu perairan dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah

palutan yaang berasal dari berbagau sumber aktifitas air buangan dari proses-

proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk

Pertanyaan

1 Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel

air yang diperoleh Jelaskan penyebabnya

2 Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen

terlarut pada suatu peraiaran

3 Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan

biota yang ada di dalamnya

12 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok

lainnya

5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen

Jawaban

1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air

Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak

terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan

dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan

konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait

dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada

temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut

karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun

begitu juga sebaliknya

2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan

yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen

Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi

proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)

setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan

konsumsi OT menjadi 2x lipat

pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada

kondisi pH netral dan alkalis

Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan

menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam

organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak

menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para

perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan

lapisan lumpur di dasar perairan

Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin

banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses

13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen

terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin

Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri

dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik

yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan

tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga

dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi

3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman

yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air

dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen

terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime

yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam

melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam

suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut

berkualitas baik

4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu

sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi

fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang

ada di perairan tersebut

5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan

proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu

perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut

Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman

maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang

dihasilkan

14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IV KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang

terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh

dari suhu tekanan dan ketinggian air

Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal

dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved

oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu

rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang

mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam

penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga

menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau

anaerobik

Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut

yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk

yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai

Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua

ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi

fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh

ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen

secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara

oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga

dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu

sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya

15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

DAFTAR PUSTAKA

Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom

dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen

_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press

Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-

fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

LAMPIRAN

Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)

Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)

17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)

Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)

18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)

19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

31 Hasil Praktikum

Data hasil pengamatan oksigen terlarut diambil dari 6 kelompok berikut tabel

pengamatan dari berbagai kelompok

Tabel 31 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 1

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 7 Ulu 49 mgL2 Air Tampungan Bawah Tanah 73 mgL3 Air Sumur 57 mgL4 Air PAM 76 mgL

Tabel 32 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 2

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sumur 72 mgL2 Air Got Cempaka 74 mgL3 Air Sungai 7 Ulu 77 mgL

Tabel 33 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 3

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring 75 mgL2 Air Sumur KM 5 71 mgL3 Air Got Flamboyan 73 mgL

Tabel 34 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 4

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Musi 76 mgL2 Air Bak Mandi 76 mgL3 Air Got Demang 74 mgL

Tabel 35 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 5

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Lingkis OKI 61 mgL2 Air Got KM 7 71 mgL3 Air PDAM Jaya Indah 76 mgL

Tabel 36 Data Hasil Pengamatan Oksigen Terlarut Kelompok 6

No Sampel Air Oksigen Terlarut1 Air Sungai Jakabaring Pasar Induk 77 mgL2 Air Sumur Sumbawa 77 mgL3 Air Got FKIP UMP 76 mgL

9 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

32 Pembahasan

Pada praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil seperti pada tabel-

tabel dihasil Pada tabel 31 menunjukkan bahwa air Sungai Musi 7 Ulu lebih

rendah yaitu 49 mgL ini disebabkan karena pada saat pengambilan sampel air

dilakukan pada sore hari yaitu sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di

perairan tidak lagi terjadi fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah

terpakai oleh biota yang ada di perairan tersebut Menurut Maulida (2015) pada

siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah oksigen terlarut cukup banyak

sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi fotosintesis oksigen yang

terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air

sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan

oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah

berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan

kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka

kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya Pada air tampungan bawah

tanah oksigen terlarut yang terkandung yaitu 73 mgL Pada air sumur kadar

oksigen terlarut yaitu sebesar 57 mgL Pada air PAM oksigen terlarut yaitu

sebesar 76 mgL

Pada tabel 32 menunjukkan bahwa air Sungai 7 Ulu yang diambil pada

pukul 1600 WIB oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL ini berbanding terbalik

dengan hasil yang didapatkan oleh kelompok 1 besar kemungkinan bahwa

kelompok 2 mengambil air sampel sungai 7 Ulu ini pada lokasi dengan suhu yang

normal dan penguapannya tidak terlalu besar sehingga kadar oksigen terlarut

masih terjaga Pada air Sumur oksigen terlarut sebanyak 72 mgL Pada air got

Cempaka oksigen yang terlarut sebanyak 74 mgL sampeel air pada got Cempaka

ini dilakukan pada sore hari yaitu tepatnya pukul 1700 WIB

Pada tabel 33 menunjukkan bahwa air Sungai Jakabaring oksigen yang

terlarut didalamnya sebesar 75 mgL sampel diambil pada sore hari sekitar pukul

1530 WIB oksigen terlarut yang cukup tinggi dikarenakan mungkin tempat atau

lokasi yang diambil sampelnya cukup dingin dan tidak terlalu tinggi penguapan

yang terjadi sehingga oksigen terlarut masih cukup tinggi Pada air sumur KM 5

oksigen yang terlarut sebesar 71 mgL Pada air got Flamboyan okssigen terlarut

10 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

sebesar 73 mgL air got ini memiliki oksigen terlarut yang cukup tinggi

dikarenakan biota yang hidup di dalam air git tersebut masih sedikit sehingga

oksigen terlarut masih tinggi kadarnya

Pada tabel 34 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampel air Sungai Musi

pada pukul 1800 WIB oksigen yang terlarut mencapai 76 mgL ini disebabkan

karena konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan bergantung pada variasi dari

temperuatur Menurut Maulida (2015) oksigen merupakan salah satu faktor

pembatas sehingga jika ketersediannya dalam air tidak mencukupi kebutuhan

ikan maka segala aktivitas dan proses pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan

akan mengalami kematian Kebutuhan oksigen mempunyai dua aspek yaitu

kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang

tergantung pada keadaan metabolisme ikan Pada air bak mandi kelompok 4

kadar oksigen terlarut mencapai 76 mgL kemungkinan ada biota yang hidup di

air bak mandi terssbut namun kadar oksigennya tidak terpakai oleh biota lain

kecuali biota itu sendiri Pad air got Demang oksigen terlarut sebesar 74 mgL

kadar oksigen terlarut pada air got ini masih cukup tinggi

Pada tabel 35 yaitu pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 5 tepatnya

kelompok saya pengamatan DO yang terlarut di dalam air menggunakan sampe air

dari Sungai Lingkis OKI air got KM 7 dan air PDAM Jaya Indah Hasil menunjukkan

bahwa oksigen terlarut yang terdapat di Sungai Lingkis OKI sebesar 61 mgL

pengambilan sampel dilakukan pada siang hari Kelarutan oksigen yang

terkandung sedikit dikarenakan pada sungai Lingkis banya biota-biota yang hidup

disana sehingga oksigen terlarut cepat mengalami penurunan dikarenakan

pemakaian yang terus menerus oleh biota-biota yang ada di dalam perairan

tersebut Selanjutnya pada air got KM 7 oksigen terlarut sebanyak 71 mgL cukup

tinggi karena pengambilan dilakukan pagi hari Pad air PDAM Jaya Indah kadar

oksigen terlarut sebesar 76 mgL ini menunjukkan bahwa air dari PDAM Jaya

Indah memiliki kadar oksigen tertinggi kemungkinan ada banyak biota yang

menghasilkan oksigen disana

Pada tabel 36 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampe air Sungai

Jakabaring tepatnya di Pasar Induk oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL cukup

tinggi kemungkinan perairan masih cukup baik dan belum tercemar Pada air

11 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

sumur Sumbawa oksigen terlarut sebesar 77 mgL kemungkinan air sumur

tersebut masih asri dan belum tercemar oleh aktifitas manusia Pada air got FKIP

Universitas Muhammadiyah Palembang oksigen terlarut sebesar 76 mgL

oksigen terlarut cukup tinggi dikarenakan banyak tumbuhan air seperti lumut

yang hidup di pinggiran dekat air got tersebut

Keseimbangan oksigen terlarut dalm air secara alamiah terjadi secara

berkesinambungan Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air untuk

pertumbuhannta membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon yang dapat

diperoleh dari bahan organik yang berdifusi dari udara Bahan organik tersebut

oleh mikroorganisme akan diuraikan menjadi karbondioksida dan air

Karbondioksida selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses

fotosintesis membentuk oksigen dan seterusnya Oksigen yang dimanfaatkan

untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang

masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut

yang digunakan oleeh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh

biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari

hasil fotosintesis tanaman air (Maulida 2015)

Pencemaran air yang berlebihan menyebabkan oksigen terkarut dalam air

pada kondisi yang kritis atau merusak kadar kimia air Rusaknya kadar kimia air

tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air Besarnya beban pencemaran

yang ditamboung oleh suatu perairan dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah

palutan yaang berasal dari berbagau sumber aktifitas air buangan dari proses-

proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk

Pertanyaan

1 Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel

air yang diperoleh Jelaskan penyebabnya

2 Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen

terlarut pada suatu peraiaran

3 Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan

biota yang ada di dalamnya

12 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok

lainnya

5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen

Jawaban

1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air

Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak

terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan

dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan

konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait

dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada

temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut

karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun

begitu juga sebaliknya

2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan

yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen

Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi

proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)

setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan

konsumsi OT menjadi 2x lipat

pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada

kondisi pH netral dan alkalis

Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan

menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam

organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak

menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para

perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan

lapisan lumpur di dasar perairan

Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin

banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses

13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen

terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin

Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri

dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik

yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan

tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga

dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi

3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman

yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air

dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen

terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime

yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam

melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam

suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut

berkualitas baik

4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu

sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi

fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang

ada di perairan tersebut

5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan

proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu

perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut

Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman

maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang

dihasilkan

14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IV KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang

terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh

dari suhu tekanan dan ketinggian air

Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal

dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved

oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu

rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang

mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam

penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga

menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau

anaerobik

Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut

yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk

yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai

Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua

ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi

fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh

ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen

secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara

oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga

dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu

sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya

15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

DAFTAR PUSTAKA

Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom

dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen

_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press

Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-

fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

LAMPIRAN

Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)

Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)

17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)

Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)

18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)

19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

32 Pembahasan

Pada praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil seperti pada tabel-

tabel dihasil Pada tabel 31 menunjukkan bahwa air Sungai Musi 7 Ulu lebih

rendah yaitu 49 mgL ini disebabkan karena pada saat pengambilan sampel air

dilakukan pada sore hari yaitu sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di

perairan tidak lagi terjadi fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah

terpakai oleh biota yang ada di perairan tersebut Menurut Maulida (2015) pada

siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah oksigen terlarut cukup banyak

sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi fotosintesis oksigen yang

terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air

sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan

oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah

berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan

kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka

kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya Pada air tampungan bawah

tanah oksigen terlarut yang terkandung yaitu 73 mgL Pada air sumur kadar

oksigen terlarut yaitu sebesar 57 mgL Pada air PAM oksigen terlarut yaitu

sebesar 76 mgL

Pada tabel 32 menunjukkan bahwa air Sungai 7 Ulu yang diambil pada

pukul 1600 WIB oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL ini berbanding terbalik

dengan hasil yang didapatkan oleh kelompok 1 besar kemungkinan bahwa

kelompok 2 mengambil air sampel sungai 7 Ulu ini pada lokasi dengan suhu yang

normal dan penguapannya tidak terlalu besar sehingga kadar oksigen terlarut

masih terjaga Pada air Sumur oksigen terlarut sebanyak 72 mgL Pada air got

Cempaka oksigen yang terlarut sebanyak 74 mgL sampeel air pada got Cempaka

ini dilakukan pada sore hari yaitu tepatnya pukul 1700 WIB

Pada tabel 33 menunjukkan bahwa air Sungai Jakabaring oksigen yang

terlarut didalamnya sebesar 75 mgL sampel diambil pada sore hari sekitar pukul

1530 WIB oksigen terlarut yang cukup tinggi dikarenakan mungkin tempat atau

lokasi yang diambil sampelnya cukup dingin dan tidak terlalu tinggi penguapan

yang terjadi sehingga oksigen terlarut masih cukup tinggi Pada air sumur KM 5

oksigen yang terlarut sebesar 71 mgL Pada air got Flamboyan okssigen terlarut

10 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

sebesar 73 mgL air got ini memiliki oksigen terlarut yang cukup tinggi

dikarenakan biota yang hidup di dalam air git tersebut masih sedikit sehingga

oksigen terlarut masih tinggi kadarnya

Pada tabel 34 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampel air Sungai Musi

pada pukul 1800 WIB oksigen yang terlarut mencapai 76 mgL ini disebabkan

karena konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan bergantung pada variasi dari

temperuatur Menurut Maulida (2015) oksigen merupakan salah satu faktor

pembatas sehingga jika ketersediannya dalam air tidak mencukupi kebutuhan

ikan maka segala aktivitas dan proses pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan

akan mengalami kematian Kebutuhan oksigen mempunyai dua aspek yaitu

kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang

tergantung pada keadaan metabolisme ikan Pada air bak mandi kelompok 4

kadar oksigen terlarut mencapai 76 mgL kemungkinan ada biota yang hidup di

air bak mandi terssbut namun kadar oksigennya tidak terpakai oleh biota lain

kecuali biota itu sendiri Pad air got Demang oksigen terlarut sebesar 74 mgL

kadar oksigen terlarut pada air got ini masih cukup tinggi

Pada tabel 35 yaitu pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 5 tepatnya

kelompok saya pengamatan DO yang terlarut di dalam air menggunakan sampe air

dari Sungai Lingkis OKI air got KM 7 dan air PDAM Jaya Indah Hasil menunjukkan

bahwa oksigen terlarut yang terdapat di Sungai Lingkis OKI sebesar 61 mgL

pengambilan sampel dilakukan pada siang hari Kelarutan oksigen yang

terkandung sedikit dikarenakan pada sungai Lingkis banya biota-biota yang hidup

disana sehingga oksigen terlarut cepat mengalami penurunan dikarenakan

pemakaian yang terus menerus oleh biota-biota yang ada di dalam perairan

tersebut Selanjutnya pada air got KM 7 oksigen terlarut sebanyak 71 mgL cukup

tinggi karena pengambilan dilakukan pagi hari Pad air PDAM Jaya Indah kadar

oksigen terlarut sebesar 76 mgL ini menunjukkan bahwa air dari PDAM Jaya

Indah memiliki kadar oksigen tertinggi kemungkinan ada banyak biota yang

menghasilkan oksigen disana

Pada tabel 36 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampe air Sungai

Jakabaring tepatnya di Pasar Induk oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL cukup

tinggi kemungkinan perairan masih cukup baik dan belum tercemar Pada air

11 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

sumur Sumbawa oksigen terlarut sebesar 77 mgL kemungkinan air sumur

tersebut masih asri dan belum tercemar oleh aktifitas manusia Pada air got FKIP

Universitas Muhammadiyah Palembang oksigen terlarut sebesar 76 mgL

oksigen terlarut cukup tinggi dikarenakan banyak tumbuhan air seperti lumut

yang hidup di pinggiran dekat air got tersebut

Keseimbangan oksigen terlarut dalm air secara alamiah terjadi secara

berkesinambungan Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air untuk

pertumbuhannta membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon yang dapat

diperoleh dari bahan organik yang berdifusi dari udara Bahan organik tersebut

oleh mikroorganisme akan diuraikan menjadi karbondioksida dan air

Karbondioksida selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses

fotosintesis membentuk oksigen dan seterusnya Oksigen yang dimanfaatkan

untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang

masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut

yang digunakan oleeh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh

biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari

hasil fotosintesis tanaman air (Maulida 2015)

Pencemaran air yang berlebihan menyebabkan oksigen terkarut dalam air

pada kondisi yang kritis atau merusak kadar kimia air Rusaknya kadar kimia air

tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air Besarnya beban pencemaran

yang ditamboung oleh suatu perairan dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah

palutan yaang berasal dari berbagau sumber aktifitas air buangan dari proses-

proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk

Pertanyaan

1 Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel

air yang diperoleh Jelaskan penyebabnya

2 Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen

terlarut pada suatu peraiaran

3 Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan

biota yang ada di dalamnya

12 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok

lainnya

5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen

Jawaban

1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air

Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak

terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan

dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan

konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait

dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada

temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut

karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun

begitu juga sebaliknya

2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan

yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen

Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi

proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)

setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan

konsumsi OT menjadi 2x lipat

pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada

kondisi pH netral dan alkalis

Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan

menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam

organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak

menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para

perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan

lapisan lumpur di dasar perairan

Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin

banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses

13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen

terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin

Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri

dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik

yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan

tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga

dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi

3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman

yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air

dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen

terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime

yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam

melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam

suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut

berkualitas baik

4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu

sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi

fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang

ada di perairan tersebut

5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan

proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu

perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut

Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman

maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang

dihasilkan

14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IV KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang

terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh

dari suhu tekanan dan ketinggian air

Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal

dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved

oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu

rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang

mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam

penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga

menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau

anaerobik

Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut

yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk

yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai

Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua

ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi

fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh

ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen

secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara

oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga

dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu

sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya

15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

DAFTAR PUSTAKA

Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom

dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen

_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press

Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-

fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

LAMPIRAN

Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)

Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)

17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)

Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)

18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)

19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

sebesar 73 mgL air got ini memiliki oksigen terlarut yang cukup tinggi

dikarenakan biota yang hidup di dalam air git tersebut masih sedikit sehingga

oksigen terlarut masih tinggi kadarnya

Pada tabel 34 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampel air Sungai Musi

pada pukul 1800 WIB oksigen yang terlarut mencapai 76 mgL ini disebabkan

karena konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan bergantung pada variasi dari

temperuatur Menurut Maulida (2015) oksigen merupakan salah satu faktor

pembatas sehingga jika ketersediannya dalam air tidak mencukupi kebutuhan

ikan maka segala aktivitas dan proses pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan

akan mengalami kematian Kebutuhan oksigen mempunyai dua aspek yaitu

kebutuhan lingkungan bagi spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif yang

tergantung pada keadaan metabolisme ikan Pada air bak mandi kelompok 4

kadar oksigen terlarut mencapai 76 mgL kemungkinan ada biota yang hidup di

air bak mandi terssbut namun kadar oksigennya tidak terpakai oleh biota lain

kecuali biota itu sendiri Pad air got Demang oksigen terlarut sebesar 74 mgL

kadar oksigen terlarut pada air got ini masih cukup tinggi

Pada tabel 35 yaitu pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 5 tepatnya

kelompok saya pengamatan DO yang terlarut di dalam air menggunakan sampe air

dari Sungai Lingkis OKI air got KM 7 dan air PDAM Jaya Indah Hasil menunjukkan

bahwa oksigen terlarut yang terdapat di Sungai Lingkis OKI sebesar 61 mgL

pengambilan sampel dilakukan pada siang hari Kelarutan oksigen yang

terkandung sedikit dikarenakan pada sungai Lingkis banya biota-biota yang hidup

disana sehingga oksigen terlarut cepat mengalami penurunan dikarenakan

pemakaian yang terus menerus oleh biota-biota yang ada di dalam perairan

tersebut Selanjutnya pada air got KM 7 oksigen terlarut sebanyak 71 mgL cukup

tinggi karena pengambilan dilakukan pagi hari Pad air PDAM Jaya Indah kadar

oksigen terlarut sebesar 76 mgL ini menunjukkan bahwa air dari PDAM Jaya

Indah memiliki kadar oksigen tertinggi kemungkinan ada banyak biota yang

menghasilkan oksigen disana

Pada tabel 36 menunjukkan hasil yang di ambil dari sampe air Sungai

Jakabaring tepatnya di Pasar Induk oksigen yang terlarut sebesar 77 mgL cukup

tinggi kemungkinan perairan masih cukup baik dan belum tercemar Pada air

11 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

sumur Sumbawa oksigen terlarut sebesar 77 mgL kemungkinan air sumur

tersebut masih asri dan belum tercemar oleh aktifitas manusia Pada air got FKIP

Universitas Muhammadiyah Palembang oksigen terlarut sebesar 76 mgL

oksigen terlarut cukup tinggi dikarenakan banyak tumbuhan air seperti lumut

yang hidup di pinggiran dekat air got tersebut

Keseimbangan oksigen terlarut dalm air secara alamiah terjadi secara

berkesinambungan Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air untuk

pertumbuhannta membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon yang dapat

diperoleh dari bahan organik yang berdifusi dari udara Bahan organik tersebut

oleh mikroorganisme akan diuraikan menjadi karbondioksida dan air

Karbondioksida selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses

fotosintesis membentuk oksigen dan seterusnya Oksigen yang dimanfaatkan

untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang

masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut

yang digunakan oleeh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh

biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari

hasil fotosintesis tanaman air (Maulida 2015)

Pencemaran air yang berlebihan menyebabkan oksigen terkarut dalam air

pada kondisi yang kritis atau merusak kadar kimia air Rusaknya kadar kimia air

tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air Besarnya beban pencemaran

yang ditamboung oleh suatu perairan dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah

palutan yaang berasal dari berbagau sumber aktifitas air buangan dari proses-

proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk

Pertanyaan

1 Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel

air yang diperoleh Jelaskan penyebabnya

2 Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen

terlarut pada suatu peraiaran

3 Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan

biota yang ada di dalamnya

12 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok

lainnya

5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen

Jawaban

1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air

Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak

terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan

dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan

konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait

dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada

temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut

karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun

begitu juga sebaliknya

2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan

yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen

Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi

proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)

setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan

konsumsi OT menjadi 2x lipat

pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada

kondisi pH netral dan alkalis

Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan

menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam

organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak

menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para

perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan

lapisan lumpur di dasar perairan

Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin

banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses

13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen

terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin

Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri

dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik

yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan

tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga

dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi

3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman

yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air

dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen

terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime

yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam

melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam

suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut

berkualitas baik

4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu

sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi

fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang

ada di perairan tersebut

5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan

proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu

perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut

Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman

maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang

dihasilkan

14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IV KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang

terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh

dari suhu tekanan dan ketinggian air

Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal

dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved

oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu

rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang

mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam

penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga

menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau

anaerobik

Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut

yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk

yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai

Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua

ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi

fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh

ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen

secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara

oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga

dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu

sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya

15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

DAFTAR PUSTAKA

Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom

dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen

_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press

Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-

fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

LAMPIRAN

Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)

Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)

17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)

Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)

18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)

19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

sumur Sumbawa oksigen terlarut sebesar 77 mgL kemungkinan air sumur

tersebut masih asri dan belum tercemar oleh aktifitas manusia Pada air got FKIP

Universitas Muhammadiyah Palembang oksigen terlarut sebesar 76 mgL

oksigen terlarut cukup tinggi dikarenakan banyak tumbuhan air seperti lumut

yang hidup di pinggiran dekat air got tersebut

Keseimbangan oksigen terlarut dalm air secara alamiah terjadi secara

berkesinambungan Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air untuk

pertumbuhannta membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon yang dapat

diperoleh dari bahan organik yang berdifusi dari udara Bahan organik tersebut

oleh mikroorganisme akan diuraikan menjadi karbondioksida dan air

Karbondioksida selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses

fotosintesis membentuk oksigen dan seterusnya Oksigen yang dimanfaatkan

untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang

masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut

yang digunakan oleeh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh

biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari

hasil fotosintesis tanaman air (Maulida 2015)

Pencemaran air yang berlebihan menyebabkan oksigen terkarut dalam air

pada kondisi yang kritis atau merusak kadar kimia air Rusaknya kadar kimia air

tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air Besarnya beban pencemaran

yang ditamboung oleh suatu perairan dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah

palutan yaang berasal dari berbagau sumber aktifitas air buangan dari proses-

proses industri dan buangan domestik yang berasal dari penduduk

Pertanyaan

1 Adakah perbedaan kandungan oksigen terlarut pada masing-masing sampel

air yang diperoleh Jelaskan penyebabnya

2 Jelaskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen

terlarut pada suatu peraiaran

3 Jelaskan hubungan banyaknya oksigen terlarut pada suatu perairan dengan

biota yang ada di dalamnya

12 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok

lainnya

5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen

Jawaban

1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air

Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak

terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan

dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan

konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait

dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada

temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut

karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun

begitu juga sebaliknya

2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan

yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen

Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi

proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)

setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan

konsumsi OT menjadi 2x lipat

pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada

kondisi pH netral dan alkalis

Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan

menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam

organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak

menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para

perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan

lapisan lumpur di dasar perairan

Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin

banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses

13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen

terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin

Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri

dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik

yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan

tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga

dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi

3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman

yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air

dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen

terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime

yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam

melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam

suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut

berkualitas baik

4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu

sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi

fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang

ada di perairan tersebut

5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan

proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu

perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut

Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman

maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang

dihasilkan

14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IV KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang

terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh

dari suhu tekanan dan ketinggian air

Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal

dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved

oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu

rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang

mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam

penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga

menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau

anaerobik

Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut

yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk

yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai

Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua

ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi

fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh

ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen

secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara

oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga

dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu

sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya

15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

DAFTAR PUSTAKA

Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom

dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen

_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press

Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-

fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

LAMPIRAN

Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)

Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)

17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)

Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)

18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)

19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

4 Mengapa berbada jumlah DO air sungai pada kelompok 1 dengan kelompok

lainnya

5 Mengapa pada malam hari tidak terjadi produksi oksigen

Jawaban

1 Ada hal ini disebabkan oleh faktor suhu tekanan dan juga ketinggian air

Adapun faktor lain yaitu pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak

terjadi fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan

dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan

konsetrasi oksigen secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait

dengan suhu antara oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada

temperatur yang tinggi juga dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut

karena penguapan jika suhu sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun

begitu juga sebaliknya

2 Faktor yang mempengaruhi kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan

yaitu suhu pH input oksigen jenis bahan organik rasio karbon dan nitrogen

Suhu Suhu optimum mikroorganisme berktivitas beraneka ragam tetapi

proses dekomposisi biasanya terjadi pada kondisi udara hangat (5-35oC)

setiap peningkatan suhu 10oC akan meningkatkan proses dekomposisi dan

konsumsi OT menjadi 2x lipat

pH Proses dekomposisi bahan organik lebih cepat berlangsung pada

kondisi pH netral dan alkalis

Input oksigen Dekomposisi secara anaerob berlangsung lebih lambat dan

menghasilkan produk berupa bahan organik seperti alkohol dam asam

organik Dekomposisi secara aerob disebut tidak sempurna karena tidak

menghasilkan CO2 dan H2O seperti halnya dekomposisi secara aerob Para

perairan alami dekomposisi anaerob terjadi pada zona hipolimnion dan

lapisan lumpur di dasar perairan

Jenis bahan organik Semakin banyak limbah dalam perairan semakin

banyak pula oksigen terlarut yang digunakan dekomposer untuk proses

13 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen

terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin

Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri

dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik

yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan

tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga

dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi

3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman

yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air

dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen

terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime

yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam

melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam

suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut

berkualitas baik

4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu

sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi

fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang

ada di perairan tersebut

5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan

proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu

perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut

Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman

maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang

dihasilkan

14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IV KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang

terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh

dari suhu tekanan dan ketinggian air

Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal

dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved

oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu

rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang

mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam

penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga

menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau

anaerobik

Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut

yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk

yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai

Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua

ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi

fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh

ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen

secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara

oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga

dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu

sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya

15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

DAFTAR PUSTAKA

Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom

dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen

_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press

Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-

fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

LAMPIRAN

Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)

Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)

17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)

Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)

18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)

19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

penguraian Maka banyak sedikitnya limbah akan mempengaruhi okssigen

terlarut Urutan kecepatan dekomposisi gula gt selulosa gt lignin

Rasio karbon dan nitrogen Berdasarkan berat keringnya bakteri terdiri

dari C 50 N 10 sedangkan jamur C 50 dan N 5 Jika bahan organik

yang didekomposisi banyak mengandung N maka mikroorganisme akan

tumbuh dengan baik Selain itu dimanfaatkan oleh mikroorganisme N juga

dilepas ke perairan atau disebut mengalami mineralisasi

3 Kepekatan kadar oksigen terlarut di suatu perairan dipengaruhi oleh tanaman

yang berfotosintesis di air kederasan arus air cahaya yang masuk ke dalam air

dan jumlah bahan organik yang diuraikan oleh organisme lain Kadar oksigen

terlarut yang tinggi pada suatu perairan dapat menguntungkan organsime

yang hidup di dalamnya karena oksigen terlarut dimanfaatkan dalam

melakukan metabolisme Selain itu kadar oksigen terlarut yang tinggi dalam

suatu perairan dapat menunjukkan bahwa air pada perairan tersebut

berkualitas baik

4 Karena pada saat pengambilan sampel air dilakukan pada sore hari yaitu

sekitar pukul 1530 WIB Pada waktu berikut di perairan tidak lagi terjadi

fotosintesis sehingga kadar oksigen terlarut sudah terpakai oleh biota yang

ada di perairan tersebut

5 Karena pada malam hari tidak ada cahaya yang cukup untuk melakukan

proses fotosintesis bagi tanaman air dan fitoplankton yang ada di suatu

perairan untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut

Sehingga pada malam hari tidak terjadi proses fotosintesis oleh tanaman

maupun fitoplankton maka dari itu tidak ada produksi oksigen yang

dihasilkan

14 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IV KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang

terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh

dari suhu tekanan dan ketinggian air

Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal

dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved

oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu

rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang

mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam

penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga

menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau

anaerobik

Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut

yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk

yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai

Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua

ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi

fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh

ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen

secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara

oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga

dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu

sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya

15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

DAFTAR PUSTAKA

Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom

dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen

_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press

Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-

fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

LAMPIRAN

Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)

Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)

17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)

Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)

18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)

19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

BAB IV KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa DO yang

terdapat di perairan dari berbagai sampel memiliki perbedaan karena pengaruh

dari suhu tekanan dan ketinggian air

Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal

dari fotosintesis absorbsi atmosferudara Semakin banyak jumlah DO (dissolved

oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu

rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang

mungkin saja terjadi Oksigen juga dijadikan sebagai faktor pembatas dalam

penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air Selain itu oksigen juga

menentukan peran biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau

anaerobik

Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum kadar oksigen terlarut

yang tinggi yaitu terdapat pada air Sungai Jakabaring tepatnya di Pasar Induk

yaitu 77 mgL Kadar oksigen terlarut yang terendah yaitu pada sampe air Sungai

Musi 7 Ulu yang diambil pada pukul 1530 WIB yaitu sebesar 49 mgL Hal kedua

ini dapat terjadi dikarenakan pada siang hari ketika terjadi fotosintesis jumlah

oksigen terlarut cukup banyak sebaliknya pada malam hari ketika tidak terjadi

fotosintesis oksigen yang terbentuk selama siang hari akan dipergunakan oleh

ikan dan tumbuhan air sehingga sering terjadi penurunan konsetrasi oksigen

secara drastis Kelarutan oksigen didalam air jugaa terkait dengan suhu antara

oksigen dengan suhu adalah berbanding terbalik Pada temperatur yang tinggi juga

dapat meningkatkan kehilangan oksigen terlarut karena penguapan jika suhu

sangat tinggi maka kelarutan oksigen menurun begitu juga sebaliknya

15 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

DAFTAR PUSTAKA

Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom

dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen

_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press

Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-

fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

LAMPIRAN

Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)

Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)

17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)

Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)

18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)

19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

DAFTAR PUSTAKA

Agustyar 2015 Kandungan Oksigen Terlarut DO (Disslove Oxygen) (Online) (httpwwwagustyarcom201504kandungan-oksigen-rerlarut-do-disslove-oxygenhtmm=1) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2013 Dissloved Oxygen Meters (Online) (httpmglobalinstrucom

dissloved-oxygen-metershtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Anonim 2014 Oksigen Terlarut (Online) (httpidmwikipediaorgwikiokigen

_terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hanifah Hanan 2013 Oksigen Terlarut (Online) (httpwwwacademiaedu 524 9810Oksigen_Terlarut) Diakses pada tanggal 24 April 2016

Hidayat Saleh 2015 Limnologi Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Press

Maulida Lisa 2015 Oksigen Terlarut dalam Perairan (Online) (httplisa-m-r-

fpk09webunairacidartikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen20Terlarut 20dalam20Perairanhtml) Diakses pada tanggal 24 April 2016

16 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

LAMPIRAN

Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)

Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)

17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)

Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)

18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)

19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

LAMPIRAN

Gambar 1 Lokasi Sungai Lingkis OKI(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 2 Proses Pengambilan Sampel AirSungai (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 3 Alat yang diperlukan dalamPengambilan Sampel Plastik Hitam dan Botol Bekas (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 4 Lokasi Air Got KM 7 (DokumenPribadi 2016)

Gambar 5 Proses Pengambilan Sampel AirGot (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 6 Lokasi Air PDAM Jaya Indah(Dokumentasi Pribadi 2016)

17 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)

Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)

18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)

19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 7 Dissloved Oxygen Meters (Anonim 2013)

Gambar 8 Gelas Beaker 900 ml(Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 9 Gelas Erlenmayer (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 10 Tissue (Dokumen Pribadi 2016)

18 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)

19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)

Gambar 11 Hasil Pengukuran DO padaSungai Lingkis OKI (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 12 Hasil Perhitungan DO pada AirGot KM 7 (Dokumen Pribadi 2016)

Gambar 13 Hasil Pengukuran DO pada AirPDAM Jaya Indah (Dokumen Pribadi 2016)

19 Laporan Praktikum Limnologi Uji Oksigen Terlarut (DO)Tri Ayu Mardhotillah (342013163)