15
9/2/2015 WAWASAN SOSIAL BUDAYA MARITIM | UNIVERSITAS HASNUDDIN KATA PENGANTAR KELOMPOK 9 KERUSAKAN TERUMBU KARANG DI INDONESIA

WSBN KELOMPOK 9

Embed Size (px)

Citation preview

9/2/2015

WAWASAN SOSIAL BUDAYA MARITIM | UNIVERSITAS HASNUDDIN

KATA PENGANTAR

KELOMPOK 9 KERUSAKAN TERUMBU KARANG DI INDONESIA

Puji syukur dan rahmat dari allah S.W.T, karena atas berkat rahma-Nya kami (kelompok9) diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga dapat menyelesaikan tugas ini. Dalam makalah ini kami (kelompok9) menghadirkan bentuk dan keadaan terumbu karang di Indonesia.

Harapan kami (kelompok9) semoga makalah ini dapat menyadarkan pembaca tentang pentingnya menjaga alam khususnya terumbu karang.

Kerterbatasan sumber merupakan penghambat bagi kami dalam menyelesaikan makalah ini, karena tidak adanya buku yang menggambarkan keadaan terumbu karang di Indonesia pada saat sekarang ini.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki tentang terumbu karang masih kurang, oleh karena itu kami (kelompok9) menghapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah kami (kelompok9)

Makaassar 30 Agustus 2015

KELOMPOK 9

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………………...……iKATA PENGANTAR……………………………………………………………………...…....iiDAFTAR ISI………………………………………………………………………………..…...iii

NAMA ANGGOTA KELOMPOK..............................................................................................4

PENDAHULUAN...…….………………………………….………………………………….... 51.1 Latar Belakang………….…………………………….……………………..…………...…..51.2 Rumusan Masalah………………………………...…………………………………………61.3 Tujuan Penelitian………………………..……………………………………,……………..61.4 Metode Penelitian……………………………………………………...……………………..6

PEMBAHASAN……………………………………………………………………………….....72.1 Pengertian Terumbu Karang………………………………………………………………..72.2 Manfaat Terumbu Karang…………………………………………………………………..82.3 Keadaan Terumbu Karang………………………………………………………………….92.4 Faktor Penyebab Kerusakan Terumbu Karang………………………………………….102.4 Faktor Penyebab Kerusakan Terumbu Karang……………………………………….....112.5 Solusi………....……………………………………………………………………………...12

PENUTUP.....................................................................................................................................133.1 Kesimpulan.............................................................................................................................133.2 Saran.......................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14

LAMPIRAN GAMBAR..............................................................................................................15

WSBM(WAWASAN SOSIAL BUDAYA MARITIM)

KELOMPOK 91. ARIS MUNANDAR2. MARDA RAHMAYANTI3. ST. HADJARANNISAA’4. SUNARIA

BAB I

PENDAHULUAN1.1  Latar Belakang

INDONESIA adalah negara yang sebagian besar terdiri dari lautan. Ini merupakan kekayaan alam yang bisa digunakan untuk peningkatan ekonomi. Luas wilayah Indonesia saat ini mencapai 5.193.250 km² dengan luas lautan sekitar 3.257.483 km2 (belum termasuk perairan ZEE) dan sekitar 17.508 pulau. Ini merupakan kekayaan yang luar biasa. Kekayan alam yang bisa diraub dengan potensi ini adalah ikan-ikan yang hidup di laut, potensi wisata bahari, baik di permukaan maupun bawah laut, pembudidayaan mutiara dan rumput laut serta olahraga memancing dan menyelam (diving). Terumbu karang yang dimiliki Indonesia pun luasnya sekitar 7000 km2 dan memiliki lebih dari 480 jenis karang yang telah berhasil diidentifikasi.

Sebagai salah satu ekosistem utama pesisir dan laut, terumbu karang dengan beragam biota dan keindahan yang mempesona, memiliki nilai ekologis dan ekonomis yang tinggi. Selain berperan sebagai pelindung pantai dari hempasan ombak dan arus kuat, terumbu karang juga mempunyai nilai ekologis antara lain sebagai habitat, tempat mencari makanan, tempat asuhan dan tumbuh besar serta tempat pemijahan bagi berbagai biota laut. Nilai ekonomis terumbu karang yang menonjol adalah sebagai tempat penangkapan berbagai jenis biota laut konsumsi dan berbagai jenis ikan hias, bahan konstruksi dan perhiasan, bahan baku farmasi dan sebagai daerah wisata serta rekreasi yang menarik.

Namun dibalik semua itu proses pemanfaatan sumberdaya perikanan di Indonesia khususnya untuk ikan dan karang saat ini banyak yang tidak sesuai. Hal ini disebabkan oleh semakin bertambahnya kebutuhan dan permintaan pasar untuk ikan-ikan karang serta persaingan yang semakin meningkat. Keadaan tersebut menyebabkan nelayan melakukan kegiatan eksploitasi terhadap ikan-ikan karang secara besar-besaran dengan menggunakan berbagai cara yang tidak sesuai dengan kode etik perikanan yang bertanggung jawab. Cara yang umumnya digunakan oleh nelayan adalah melakukan illegal fishing yang meliputi pemboman, pembiusan, dan penggunaan alat tangkap. Semua cara yang dilakukan oleh nelayan ini semata-mata hanya menguntungkan untuk nelayan dan memberikan dampak kerusakan bagi ekosistem perairan khususnya terumbu karang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan terumbu karang itu sendiri ?2. Apa manfaat terumbu karang ?3. Bagaimanakah keadaan terumbu karang di Indonesia ?4. Apa penyebabnya terjadinya kerusakan terumbu karang di indonesia ?  

5. Solusi apakah yang tepat untuk mengatasi kerusakan terumbu karang di Indonesia ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Dapat mengetahui pengertian dari terumbu karang2. Mengetahui manfaat terumbu karang3. Mengetahui keadaan pada terumbu karang di Indonesia4. Penyebab terjadinya kerusakan terumbu karang di Indonesia 5. Memberikan solusi yang tepat guna mengatasi kerusakan terumbu karang.

1.4 Metode Penulisan

Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis menggunakan metode tinjauan pustaka serta membaca-baca yang berkaitan tentang terumbu karang dengan melakukan penjelajahan internet.

BAB II

PEMBAHASAN2.1 Pengertian Terumbu Karang

Menurut istilahTerumbu karang terdiri dari dua suku kata yakni terumbu dan karang. Terumbu

adalah dangkalan laut (yang luas) dan Karang adalah batu kapur, gunung (pulau laut) dan tumbuhan laut. Jadi terumbu karang bisa diartikan sebagai dangkalan laut yang terdiri dari batu, gunung dan tumbuhan laut.

Menurut KBBITerumbu Karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan

sejenis tumbuhan alga yang disebut "zooxanthellae".

Pengertian secara umumTerumbu karang adalah kumpulan fauna laut yang berkumpul menjadi

satu membentuk terumbu. Struktur tubuh karang banyak terdiri atas kalsium (Ca) dan karbon (C). Hewan ini hidup dengan memakan berbagai mikroorganisme yang hidup melayang di kolom perairan laut.Terumbu karang struktur hidupnya yang terbesar dan tertua di dunia. Untuk sampai kekondisi yang sekarang, terumbu karang membutuhkan waktu berjuta tahun. Tergantung dari  jenis, dan kondisi perairannya. Terumbu karang umumnya hanya tumbuh beberapa milimeter saja per tahunnya.

Koloni dari terumbu karang terbentuk oleh ribuan binatang kecil bernama Polip, sedangkan kalau kita lihat bentuk sederhana dari karang adalah hanya terdiri dari satu buah polip yang bentuknya menyerupai tabung dengan mulutnya berada di bagian atas dan dikelilingin oleh Tentakel.

Tapi pada sebagian besar spesies terumbu karang, satu buah polip karang akan mengembangbiakkan diri menjadi banyak individu yang kemudian membentuk sebuah koloni.

Terumbu karang menjadi rumah bagi ribuan spesies makhluk hidup. Jika rumahnya saja dalam kondisi tidak baik atau bahkan hancur, bisa dibayangkan berapa banyak makhluk hidup yang terancam kelangsungan hidupnya.

2.2 Manfaat Terumbu Karang

Manfaat terumbu karang :

  Sebagai Spawning Ground dan Nursery Ground. Secara alami, terumbukarang merupakan habitat bagi banyak spesies laut untuk melakukan pemijahan, peneluran, pembesaran anak, serta makan dan mencari makan (feeding-foraging) terutama bagi sejumlah spesies yang memiliki nilai ekonomis penting.

  Sebagai pelindung sempadan pantai, dan ekosistem pesisir lain dari terjangan arus kuat dan gelombang besar.

Penyokong keberadaan pulau kecil yang ada disekitarnya.  Gudang keanekaragaman hayati laut.

2.3 Keadaan Terumbu Karang Indonesia

"Saat ini kondisi terumbu karang yang masih baik hanya 30 persen, sedang sisanya 70 persen dalam kondisi rusak dan rusak berat," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam rilisnya, Minggu 9 Agustus 2015.

Kondisi terumbu karang di Indonesia masih memprihatinkan. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mencatat, hampir sepertiga kondisi terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan atau kurang baik. Meskipun kondisi ini telah mengalami tren membaik dalam sepuluh tahun terakhir.

Sebanyak 30,4 persen dari total luas terumbu karang yang dimiliki oleh Indonesia berada dalam kondisi rusak atau tidak baik. Hanya sebesar 2,59 persen dan 27,14 persen yang dalam kondisi sangat baik dan baik. Selebihnya, 37,18 persen dalam kondisi kurang baik.

Terumbu karang (coral reef) Indonesia merupakan yang terkaya di dunia. Luas terumbu karang di Indonesia ini mencapai 2,5 juta hektar. Selain luas, terumbu karang Indonesia pun memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Sedikitnya 750 jenis karang yang termasuk ke dalam 75 marga terdapat di Indonesia.

Sayangnya, kekayaan ini nyaris hilang. Berbagai survei mencatat tingkat kerusakan terumbu karang Indonesia yang sangat memprihatinkan. Survei terbaru dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dengan melakukan pengamatan di 1.135 stasiun, hingga 2013, tercatat 5,29 persen dalam kondisi sangat baik, sebesar 27,14 persen masih dalam kondisi baik, dan sebesar 37,18 persen dalam kondisi cukup. Sisanya sebesar 30,4 persen dalam kondisi tidak baik.

2.4 Faktor Penyebab Kerusakan Terumbu Karang Di Indonesia

Berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan rusaknya terumbu karang : Sedimentasi

Konstruksi di daratan dan sepanjang pantai, penambangan atau pertanian di daerah aliran sungai ataupun penebangan hutan tropis menyebabkan tanah mengalami erosi dan terbawa melalui aliran sungai ke laut dan terumbu karang. Kotoran-kotoran, lumpur ataupun pasir-pasir ini dapat membuat air menjadi kotor dan tidak jernih lagi sehingga karang tidak dapat bertahan hidup karena kurangnya cahaya. Hutan mangrove dan padang lamun yang berfungsi sebagai penyaring juga menjadi rusak dan menyebabkan sedimen dapat mencapai terumbu karang. Penebangan hutan mangrove untuk keperluan kayu bakar dapat merubah area hutan mangrove tesebut menjadi pantai terbuka. Dengan membuka tambak-tambak udang dapat merusak tempat penyediaan udang alami.

Penagkapan ikan dengan bahan peledakPenggunaan bahan peledak untuk penangkapan ikan oleh nelayan akan

mengakibatkan penangkapan ikan secara berlebihan, sehingga menyebabkan tangkapan ikan akan berkurang dimasa berikutnya. Penggunaan Kalium Nitrat (sejenis pupuk) sebagai bahan peledak akan mengakibatkan ledakan yang besar, sehingga membunuh ikan dan merusak karang di sekitarnya.

Aliran DrainaseAliran drainase yang mengandung pupuk dan kotoran yang terbuang ke

perairan pantaiyang mendorong pertumbuhan algae yang akan menghambat pertumbuhan polip karang, mengurangi asupan cahaya dan oksigen. Penangkapan secara berlebihan membuat masalah ini bertambah buruk karena ikan-ikan yang biasanya makan algae juga ikuk tertangkap.

Penggunaan racun sianida terhadap karangKapal-kapal penangkap ikan seringkali menggunakan Sianida dan racun-racun

lain untuk menangkap ikan-ikan karang yang berharga. Metode ini acap digunakan untuk menangkap ikan-ikan tropis untuk akuarium dan sekarang digunakan untuk menangkap ikan-ikan sebagai konsumsi restoran-restoran yang memakai ikan hidup.

Pengambilan dan PengerukanPengambilan karang untuk digunakan sebagai bahan baku konstruksi atau dijual

untuk cinderamata juga merusak terumbu karang. Demikian pula pengerukan dan pengeboman karang untuk konstruksi di daerah terumbu karang.

Pemanasan GlobalTerumbu karang juga terancam oleh pemanasan global. Pemutihaan terumbu

karang meningkat selama dua dekade terakhir, masa dimana bumi mengalami beberapa kali suhu tepanas dalam sejarah. Ketika suhu laut meningkat sangat tinggi, polip karang kehilangan algae simbiotik didalamnya, sehingga mengubah warna mereka menjadi putih dan akhirnya mati. Pemanasan global juga mengakibat cuaca ekstrim sukar diperkirakan, seperti badai tropis yang dapat mengakibatkan kerusakan fisik ekosistem terumbu karang yang sangat besar. Meningkatnya permukaan laut juga menjadi ancaman serius bagi terumbu karang dan pulau-pulau kecil maupun atol.

2.5 Solusi1. ZonasiPengelolaan zonasi pesisir bertujuan untuk memperbaiki ekosistem pesisir yang sudah rusak. Pada prinsipnya wilayah pesisir dipetakan untuk kemudian direncanakan strategi pemulihan dan prioritas pemulihan yang diharapkan. Pembagian zonasi pesisir dapat berupa zona penangkapan ikan, zona konservasi maupun lainnya sesuai dengan kebutuhan/pemanfaatan wilayah tersebut, disertai dengan zona penyangga karena sulit untuk membatasi zona-zona yang telah ditetapkan di laut. Ekosistem terumbu karang dapat dipulihkan dengan memasukkannya ke dalam zona konservasi yang tidak dapat diganggu oleh aktivitas masyarakat sehingga dapat tumbuh dan pulih secara alami.

2. RehabilitasPemulihan kerusakan terumbu karang dapat dilakukan dengan melakukan

rehabilitasi aktif, seperti meningkatkan populasi karang, mengurangi algae yang hidup bebas, serta meningkatkan ikan-ikan karang. Berikut ini adalah rehabilitasi yang dapat dilakukan antara lain:

Meningkatkan populasi karangPeningkatan populasi karang dapat dilakukan dengan meningkatkan rekruitmen,

yaitu membiarkan benih karang yang hidup menempel pada permukaan benda yang bersih dan halus dengan pori-pori kecil atau liang untuk berlindung; menambah migrasi melalui transplantasi, serta mengurangi mortalitas dengan mencegahnya dari kerusakan fisik, penyakit, hama dan kompetisi.

Mengurangi alga hidup yang bebasPengurangan populasi alga dapat dilakukan dengan cara membersihkan karang

dari alga dan meningkatkan hewan pemangsa alga. Meningkatkan ikan-ikan karang

Populasi ikan karang dapat ditingkatkan dengan meningkatkan rekruitmen, yaitu dengan meningkatkan ikan herbivora dan merehabilitasi padang lamun sebagai pelindung bagi ikan-ikan kecil, meningkatkan migrasi atau menambah stok ikan, serta menurunkan mortalitas jenis ikan favorit.

Rehabilitasi Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau kecil merupakan proses pemulihan dan perbaikan kondisi ekosistem atau populasi yang telah rusak walaupun hasilnya berbeda dari kondisi yang semula.

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan :

Terumbu karang adalah kumpulan fauna laut yang berkumpul menjadi satu membentuk terumbu. Struktur tubuh karang banyak terdiri atas kalsium (Ca) dan karbon (C). Hewan ini hidup dengan memakan berbagai mikroorganisme yang hidup melayang di kolom perairan laut

Terumbu karang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, disamping penyeimbang ekosistem laut juga bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Keadaan terumbu karang di indonesia sangat memprihatinkan karena kerusakannya mencapai dua per tiga dari total keseluruhan terumbu karam indonesia

Selain faktor alami kerusakan terumbu karang di Indonesia terjadi oleh beberapa penyebab yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab seperti pengambilan karang, pemboman ikan yang dapat merusak karang maupun menggunakan racun berbahaya yaitu racun sianida.

Adapun solusi yang dapat mencegah terjadinya kerusakan terumbu karang yaitu dengan melakukan zonasi maupun rehabilitasi terahadap terumbu karang tersebut.

3.2 Saran :Perlu adanya kerjasama yang baik dari berbagai pihak yakni masyarakat

maupun pemerintah untuk dapat melestarikan sumberdaya ekosistem laut seperti terumbu karang agar tidak cepat rusak yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com

KBBI

http://kbbi.web.id

Tempo.com (edisi 28 agustus 2015)

Riset LIPI

alamendah.org

Anonimous, 1992.  Strategi  dan  Pengelolaan  Terumbu   Karang. Proseding seminar  Kelautan. KMNKLH. Jakarta. Hal 35-38.

Gayatri Liley. 1998. Pengelolaan Terumbu Karang Berbasis Masyarakat. Makalah Konverensi nasional I: Pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan Indonesia, IPB Bogor.

HANYA ADA 2 PILIHANRUSAK, DAN TIDAK MEMILIKI MANFAAT

ATAU

INDAH, DAN MEMILIKI BANAYAK MANFAAT