29
َ ونُ ثُ رْ حَ ت اَ مْ مُ تْ يَ َ رَ فَ . َ ونُ عِ ر َ ّ ر ل ُ نْ حَ تْ مَ ُ هَ ونُ عَ رْ زَ تْ مُ تْ يَ َ . Maka Terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam. Kamukah yang menumbuhkannya atau kamikah yang menumbuhkannya?. Abu Hurairah ra, Rasul saw: ِ َ ّ َ لْ وَ ق وُ عَ مْ سَ تْ مَ لَ : َ ةَ زْ تَ رُ ه وُ 7 ثَ َ الَ ق) ُ َ ّ َ وُ هَ عِ ر َ ّ ر ل َ ّ نِ = اَ قُ تْ ثَ رَ حْ لُ قَ يْ لَ وُ تْ عَ رَ رْ مُ كُ دَ حَ َ ّ نَ ل وُ قَ ي اَ ل( . ) َ ونُ عِ ر َ ّ ر ل ُ نْ حَ تْ مَ ُ هَ ونُ عَ رْ زَ تْ مُ تْ يَ َ ( : ىَ ل اَ عَ يJanganlah salah seorang diantara kalian mengatakan “Aku telah menumbuhkan” tapi hendaklah dia berkata “Aku telah menanam”, karena yang menumbuhkan itu hanya Allah swt. Berkata Abu Hurairah ra: Bukankah kalian telah mendengar firman Allah swt yang mengatakan: (…) Anas Bin Malik ra, Rasul saw: ٌ هَ قَ دَ صِ هِ 7 نُ هَ لَ انَ ا كَ ّ لِ = ، ٌ هَ م يِ هَ 7 بْ وَ ٌ انَ سْ تِ = ْ وَ ٌ رْ يَ طُ هْ نِ مُ لُ كْ اَ يَ ف ا،ً عْ رَ رُ عَ رْ زَ تْ وَ ، اً سْ رَ غُ سِ رْ غَ يٍ مِ لْ سُ مْ نِ م اَ مTidak ada seorang Muslim yang menanam tanaman lalu tanaman itu dimakan burung atau manusia atau binatang kecuali baginya dari buah yang dimakan itu sebagai sedekah. (HR.Bukhari)

أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَحْرُثُونَ . أَأَنْتُمْ تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ الزَّارِعُونَ

Embed Size (px)

DESCRIPTION

أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَحْرُثُونَ . أَأَنْتُمْ تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ الزَّارِعُونَ . Maka Terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam . K amukah yang menumbuhkannya atau kamikah yang menumbuhkannya ?. Abu Hurairah ra , Rasul saw: - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

ث�ون� ر� ا ت�ح� �ي�ت�م� م� أ ر� ار�ع�ون� . أ�ف� ن� الز� ع�ون�ه� أ�م� ن�ح� ر� �ن�ت�م� ت�ز� �أ .أMaka Terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam. Kamukah yang

menumbuhkannya atau kamikah yang menumbuhkannya?.

Abu Hurairah ra, Rasul saw:

ة�: �ر� ي �و ه�ر� �ب �ه�( ق�ال� أ ار�ع� ه�و� الل �ن� الز� �ت� ف�إ ث �ق�ل� ح�ر� �ي ع�ت� و�ل ر� �م� ز� �ح�د�ك �ن� أ �ق�ول )ال� ي. ) ار�ع�ون� �ح�ن� الز� �م� ن �ه� أ ع�ون ر� �ز� �م� ت �ت �ن �أ �ع�ال�ى: )أ �ه� ت م�ع�وا ق�و�ل� الل �س� �م� ت �ل أ

Janganlah salah seorang diantara kalian mengatakan “Aku telah menumbuhkan” tapi hendaklah dia berkata “Aku telah menanam”, karena yang menumbuhkan itu hanya Allah

swt. Berkata Abu Hurairah ra: Bukankah kalian telah mendengar firman Allah swt yang mengatakan: (…)

Anas Bin Malik ra, Rasul saw:

و� � ان6 أ �س� �ن و� إ

� �ر6 أ �ه� ط�ي �ل� م�ن �ك �أ ع=ا، ف�ي ر� ع� ز� ر� �ز� و� ي� ا، أ س= �غ�ر�س� غ�ر� B ي �م ل م�ا م�ن� م�س�

�ه� ص�د�ق�ة6 �ه� ب �ان� ل �ال� ك �ه�يم�ة6، إ بTidak ada seorang Muslim yang menanam tanaman lalu tanaman itu dimakan burung

atau manusia atau binatang kecuali baginya dari buah yang dimakan itu sebagai sedekah. (HR.Bukhari)

Page 2: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

�م� و �ت �ي أ �ف�ر� �ع�اذ�ة� )أ ت س� �ع�د� اال� � ب أ �ق�ر� �ن� ي ر�ض� أ� �ذ�ر� ف�ي األ� �ب �ق�ي ال �ل �لL م�ن� ي �ك �ح�بN ل ت �م�س� ال

�ت� والمبلغ، اللهم صلي �ب �م�ن ار�ع� و�ال �ه� الز� �ل� الل : ب �ق�ول� �م� ي �ة�، ث ي ( اآل� �ون� ث �ح�ر� م�ا ت ، �ر�ين� اك �ع�م�ك� م�ن� الش� �ن �ا أل� �ن ع�ل ه�، و�اج� ر� �ا ض�ر� �ن Lب ن ه�، و�ج� �م�ر� �ا ث ق�ن ز� ع�ل�ى م�ح�م�دB، و�ار�

. �م�ين� �ع�ال ب� ال �ا ر� �ا ف�يه� ي �ن �ار�ك� ل ، و�ب �ر�ين� �ك� م�ن� الذ�اك ئ ال� و�آل��ر� اد� و�غ�ي �ج�ر� : الدNود� و�ال ف�ات� ع� م�ن� ج�م�يع� اآل� ر� �ك� الز� �ذ�ل م�ان6 ل

� �ق�و�ل� أ �ن� ه�ذ�ا ال : إ �ق�ال� و�ي�ك� �ذ�ل ب� ف�و�ج�د� ك �ق�ةB و�ج�ر� �اه� م�ن� ث م�ع�ن ، س� �ك� ذ�ل

Baik bagi setiap mereka yang menanam bibit untuk membaca setelah Membaca al-istiadzah (meminta perlindungan dari Allah swt) dia membaca (afara aitum…), kemudian

dia membaca:(balillahi…)

Tetapi Allah swt yang Maha menumbuhkan dan menyampaikan, ya Allah sholawat dan Salam atas Nabi Muhammad saw. Ya Allah, berikanlah kepada kami buahnya dan

jauhkanlah dari kami bahayanya dan jadikanlah bagi kami atas nikmat-Mu sebagai orang yang bersyukur dan atas kekuasaan-Mu menjadi orang yang berfikir dan

berikanlah keberkahan di dalamnya Ya Allah Pemelihara alam semesta.Dikatakan: Sungguh ini do’a dapat sebagai pengaman bagi tanaman dari segala yang

membahayakan baik dari cacing, belalang, hama atau lainnya. Kami mendengar ini dari orang yang dapat dipercaya dan telah kami coba dan kami merasakan hal itu.

Page 3: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

Larangan untuk mengucapkan “Aku telah menanam” bukanlah sebuah hal yang diharamkan tetapi hanya sebagai adab dan petunjuk.Sebagaimana adanya sebuah larangan yang berbunyi:

�ي �ات �اي� و�ف�ت �ي و�ف�ت �ت م�ي و�ج�ار�ي �ق�ل� غ�ال� �ي �ي و�ل م�ت� �د�ي و�أ �م� ع�ب �ح�د�ك �ن� أ �ق�ول ال� ي

Janganlah salah seorang diantara kalian mengatakan “Ini hambaku dan ummatku”, tapi hendaklah dia mengatakan “anak laki-laki ku atau anak perempuanku”

Berkata Imam Mawardi rhm:Dalam ayat ini ada dua pelajaran;

• Nikmat yang Allah swt berikan dengan menumbuhkan tanaman yang ditanam sehingga dengannya mereka dapat melangsungkan kehidupannya agar mereka bersyukur atas nikmat tersebut.

• Bukti yang jelas, saat Allah swt mampu menumbuhkan dari biji-bijian yang mereka tanam hingga menjadi tanaman yang hijau tentu menghidupkan dari yang mati akan lebih mampu. Tentu proses kejadian seperti ini akan dapat menjadi bukti nyata akan kekuasaan Allah swt bagi mereka yang memiliki akal.

Page 4: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

ون� ك�ه� ا ف�ظ�ل�ت�م� ت�ف� ط�ام# ع�ل�ن�اه� ح� اء� ل�ج� ل�و� ن�ش�Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia hancur dan kering, maka

jadilah kamu heran dan tercengang.

Imam Qurthubi mengatakan:

Dalam ayat ini ada dua hikmah:o Hendaknya setiap orang yang dapat memanen dari pohon yang

ditanamnya bersyukur kepada Allah swt, karena kebaikan dari-Nya pohon itu dapat dinikmati.

o Hendaknya dia mengambil pelajaran atas dirinya.

Page 5: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

Al-Waqiah

وم�ون� )( ر� ن� م�ح� م�ون� )( ب�ل� ن�ح� غ�ر� �ن�ا ل�م� إ(sambil berkata): "Sesungguhnya Kami benar-benar menderita kerugian“. Bahkan

kami menjadi orang-orang yang tidak mendapat hasil apa-apa.Pohon yang mereka tanam akan mengalami kegagalan bila Allah swt

menghendakinya .

Setelah Allah swt berbicara tentang makanan, lalu Dia swt berbicara tentang minuman. Dia berfirman:

ب�ون� )( ر� اء� ال�ذ�ي ت�ش� �ي�ت�م� ال�م� أ ر� أ�ف�Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum

ن�ز�ل�ون� )( ن� ال�م� ن� أ�م� ن�ح� ز� ل�ت�م�وه� م�ن� ال�م� �ن�ز� �ن�ت�م� أ �أ أKamukah yang menurunkannya dari al-Muzni atau kamikah yang

menurunkannya?

. و�ع�ن� اب�ن� ع�ب�اس6 اب� ح� ن� الس� ز� ا أ�ن� ال�م� م� د6 و�غ�ي�ر�ه� اه� ج� و�ل� اب�ن� ع�ب�اس6 و�م� ق�ي�د6: �ب�و ز� : أ اح� ح� Dو�ف�ي الص . اب� ح� اء� و�الس� م� ن� الس� ز� الث�و�ر�يD: ال�م� ا و� �ي�ض# أ

اء� اب�ة� ال�ب�ي�ض� ح� ن�ة� الس� ز� ال�م�

Page 6: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

Menurut Ibnu Abbas dan Mujahid serta ulama lainnya: Arti al-Mujnu adalah awan. Sedang menurut Abu Zaid rhm: Awan yang berwarna putih.

Proses terjadinya Hujan:Allah swt berfirman:

اء� اء� ك�ي�ف� ي�ش� م� ط�ه� ف�ي الس� ي�ب�س� اب#ا ف� ح� ت�ث�ير� س� ي�اح� ف� Dل� الر س� الل�ه� ال�ذ�ي ي�ر�اء� اب� ب�ه� م�ن� ي�ش� ص�

إ�ذ�ا أ� ل�ه� ف� ال� ج� م�ن� خ� ر� ى ال�و�د�ق� ي�خ� ت�ر� ا ف� ف# ع�ل�ه� ك�س� ي�ج� و�ون� ر� ت�ب�ش� �ذ�ا ه�م� ي�س� ب�اد�ه� إ م�ن� ع�

Allah swt, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah swt membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-

gumpal; lalu kamu Lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. (Qs.Ar-

Rum, 48)

Dalam ayat lain:

ى ت�ر� ا ف� ك�ام# ع�ل�ه� ر� اب#ا ث�م� ي�ؤ�لDف� ب�ي�ن�ه� ث�م� ي�ج� ح� ج�ي س� �ل�م� ت�ر� أ�ن� الل�ه� ي�ز� أد6 ا م�ن� ب�ر� يه� ب�ال6 ف� اء� م�ن� ج� م� ل� م�ن� الس� Dي�ن�ز ل�ه� و� ال� ج� م�ن� خ� ر� ال�و�د�ق� ي�خ�ه� ي�ذ�ه�ب� ق� ن�ا ب�ر� اء� ي�ك�اد� س� ه� ع�ن� م�ن� ي�ش� ر�ف� ي�ص� اء� و� يب� ب�ه� م�ن� ي�ش� ي�ص� ف�

ار� �ب�ص� ب�األ�

Page 7: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

Tidaklah kamu melihat bahwa Allah swt mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka

kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti)

gunung-gunung. Maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat

awan itu Hampir-hampir menghilangkan penglihatan. (Qs.an-Nur,43)

Di dalam tafsir Dzilalu al-Qur’an dikatakan:

ومشهد السحب كالجبال ال يبدو كما يبدو لراكب الطائرة ..وهي تعلو فوق السحب أو تسير بينها، فإذا المشهد مشهد

الجبال حقا، بضخامتها، ومساقطها، وارتفاعاتها وانخفاضاتها. وإنه لتعبير مصور للحقيقة التي لم يرها الناس،

إال بعد ما ركبوا الطائرات.

ال� اب� الثDق� ح� ئ� الس� ي�ن�ش� ع#ا و� ا و�ط�م� و�ف# ق� خ� و� ال�ذ�ي ي�ر�يك�م� ال�ب�ر� ه�Dia-lah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan

dan harapan, dan Dia mengadakan awan yang berat. (Qs.ar-Ra’du, 12)

Page 8: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

Allah swt menjelaskan bagaimana pentingnya kedudukan air dalam kelangsungan hidup mahluk-Nya. Dikatakan dalam al-Qur’an:

ن�ون� ال� ي�ؤ�م� يd أ�ف� ء6 ح� ي� اء� ك�ل� ش� ع�ل�ن�ا م�ن� ال�م� و�ج�..Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu hidup. Maka mengapakah mereka

tiada juga beriman?. (Qs.Al-Anbiya, 30)

ع�ل�ن�اه� اء� ج� ال�و� ن�ش� اج# ون� أ�ج� ك�ر� ل�و�ال� ت�ش� )( ف�Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka Mengapakah kamu

tidak bersyukur?

Berkata Ibnu Abbas ra:

ع�ون� ب�ه� . ال� ت�ن�ت�ف� ال�ه� اب�ن� ع�ب�اس6 ة�، ق� ل�وح� د�يد� ال�م� ا ش� ل�ح# ي� م�أ�

ف�ي شرب وال زرع وال غيرهما.Yaitu sangat asin, yang tidak dapat digunakan untuk minum dan bercocok

tanam atau lainnya.

Page 9: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

Allah swt berfirman:

ن�ه� ابg و�م� ر� ن�ه� ش� اء# ل�ك�م� م� اء� م� م� ل� م�ن� الس� �ن�ز� و� ال�ذ�ي أ ه�يم�ون� يه� ت�س� رg ف� ج� ش�

Dia-lah, yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan)

tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.(Qs.An-Nahl, 10)

Abu Ja’far ra mengatakan: Dahulu Rasul saw apabila usai minum air beliau membaca:

ع�ل�ه� ل�م� ي�ج� ت�ه�، و� م� ح� ات#ا ب�ر� ر� ان�ا ع�ذ�ب#ا ف� ق� د� ل�ل�ه� ال�ذ�ي س� م� ال�ح�ا ب�ذ�ن�وب�ن�ا اج# ا أ�ج� ل�ح# م�

Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan minum kepada kita dengan air yang tawar nikmat untuk diminum dengan kasih sayang-Nya, dan tidak

menjadikannya asin disebabkan dosa-dosa kami.

(HR.Kanzul Ummar, dengan sanad yang Mursal)

Page 10: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

ون� �ي�ت�م� الن�ار� ال�ت�ي ت�ور� أ ر� )( أ�ف�Maka Terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dengan

menggosok-gosokkan kayu).

ئ�ون� ن�ش� ن� ال�م� ا أ�م� ن�ح� ت�ه� ر� ج� أ�ت�م� ش� �ن�ش� �ن�ت�م� أ �أ أKamukah yang menjadikan kayu itu atau kamikah yang menjadikannya?

Page 11: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

gل�و� ت�ع�ل�م�ون� ع�ظ�يم gم س� �ن�ه� ل�ق� إ و�Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.

آنg ك ر� �ن�ه� ل�ق� �ر�يمgإ Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia,

ك�ن�ون6 ف�ي ك�ت�اب6 م�Pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),

ون� ر� ه� إ�ال� ال�م�ط�ه� kال� ي�م�س Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.

Imam Qurthubi rhm mengatakan:

ل�ي�س� ان�ة6، و� ر6 و�ال� ك�ه� ح� ، ل�ي�س� ب�س� gك�ر�يم gآن ر� آن� ق� ر� ذ�ا ال�ق� إ�ن� ه�ة# ز� ع�ج� ع�ل�ه� الل�ه� ت�ع�ال�ى م� م�ودg، ج� آنg ك�ر�يمg م�ح� ر� و� ق� ى، ب�ل� ه� ت�ر# ف� ب�م��ن�ه� ، أل� ن�ين� ؤ�م� و� ك�ر�يمg ع�ل�ى ال�م� ، و�ه� ل�م� ل�ى الل�ه� ع�ل�ي�ه� و�س� ل�ن�ب�يDه� ص�

اء�.. م� ، ك�ر�يمg ع�ل�ى أ�ه�ل� الس� د�ور�ه�م� اء� ص� ف� ، و�ش� م� بDه� م� ر� ك�ال�Sungguh ini al-Qur’an bacaan yang mulia, bukan sihir atau ramalan dan bukan dusta tapi dia itu adalah bacaan yang mulian lagi terpuji, Allah swt menjadikannya sebagai mukjizat untuk nabi-Nya saw, dan dia kemuliaan bagi orang Mukmin karena pembicaraan Tuhan mereka, sebagai penyembuhan dada mereka dan kemuliaan bagi pendududk langit…

Page 12: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

gآن ر� �ن�ه� ل�ق� ك�ر�يمgإMaksud Kata-kata ( كريم )

ق� ال� �خ� يه� م�ن� ك�ر�يم� األ� ا ف� ( ل�م� gك�ر�يم( : . و�ق�يل� ل�وق6 خ� ي� غ�ي�ر� م�أ�

ئ�ه�. ار� ي�ع�ظ�م� ق� اف�ظ�ه�، و� م� ح� �ن�ه� ي�ك�ر� : أل� �م�ور�. و�ق�يل� ع�ان�ي األ� و�م�o Al-Qur’an itu bukan Mahluk tapi kalamullah

o Karena kandung isi al-Qur’an itu mengandung berbagai kemuliaan ahlaq dan mengandung berbagai permasalahan

o Karena dimuliakan orang yang menjaganya dan diagungkan yang membacanya.

�ك�ن�ون6ف�ي ك�ت�اب6 مMaksud kata-kata ( مكنون )

ك�ن�ون6 : م� ن�د� الل�ه� ت�ع�ال�ى. و�ق�يل� ونg ع� ( م�ص� ك�ن�ون6 ف�ي ك�تاب6 م�اء� م� ن�ا ك�ت�ابg ف�ي الس� ال�ك�ت�اب� ه� . و� وظg ع�ن� ال�ب�اط�ل� ف� م�ح�

o Terjaga di sisi Allah swto Terjaga dari kebathilan

o Yang dimaksud ‘kitab’ di sini adalah yang berada di langit.

Page 13: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

Maksud kata-kata ( ال يمسسه )

ون� م�ن� الذkن�وب� و�ه�م� ر� ال� ي�م�سk ذ�ل�ك� ال�ك�ت�اب� إ�ال� ال�م�ط�ه�م� ال�ذ�ين� �ن�ه� ي�د6: إ اب�ن� ز� �ب�و ال�ع�ال�ي�ة� و� ال� أ ئ�ك�ة�. و�ك�ذ�ا ق� ال�م�ال�ل� م�ن� س� kئ�ك�ة� و�الر ل� م�ن� ال�م�ال� س� kن�وب� ك�الرkوا م�ن� الذ ر� Dط�هل� ال�ذ�ين� س� kو�الر ، gر ب�ر�يل� الن�از�ل� ب�ه� م�ط�ه� ج� ، ف� ب�ن�ي آد�م�

. ون� ر� م� ب�ذ�ل�ك� م�ط�ه� يئ�ه� ي�ج�• Anas bin Malik ra dan Said bin Jubair ra: Tidak menyentuh al-kitab kecuali

orang-orang yang suci dari dosa yaitu para Malaikat. Berkata Abu Aliyah dan Ibnu Zaid rhm: Selain para malaikat juga para Rasul, Malaikat Jibril as

yang suci turun membawa al-Qur’an kepada Rasul saw yang suci.

و� ال�ك�ت�اب� وظ� ال�ذ�ي ه� ف� : ال� ي�م�سk الل�و�ح� ال�م�ح� و�ق�يل�ون� ر� ئ�ك�ة� ال�م�ط�ه� ك�ن�ون� إ�ال� ال�م�ال� . ال�م�

• Tidak ada yang menyentuh al-Qur’an yang terjaga di lauhil Mahfudz kecuali para Malaikat yang suci.

Page 14: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

و� األظهر. �ي�د�ين�ا، و�ه� ح�ف� ال�ذ�ي ب�أ اد� ب�ال�ك�ت�اب� ال�م�ص� ر� : ال�م� و�ق�يل�: )ال� ت�م�س� ل�م� ل�ى الل�ه� ع�ل�ي�ه� و�س� ال� الن�ب�يk ص� : ق� ر� ال� اب�ن� ع�م� و�ق�ه� م� ال� ن�د� إ�س� ر� ع� ر� ل�ع�م� ت� ع�م� ال�ت� أ�خ� ( . و�ق� gر �ن�ت� ط�اه� أ آن� إ�ال� و� ر� ال�ق�

) ون� ر� ه� إ�ال� ال�م�ط�ه� kد�ع�ا بالصحيفة: )ال ي�م�س ا و� ل� ع�ل�ي�ه� د� د�خ� و�ق�• Yang dimaksud dengan al-Kitab adalah Mushaf yang berada di tangan kita, dan

ini pendapat yang lebih kuat. Berkata Ibnu Umar ra, Rasul saw: “Janganlah kamu menyentuh al-Qur’an kecuali kamu dalam keadaan suci”

Dan berkata saudari Umar kepada Umar saat dia memeluk Islam dan meminta catatan (yang berisikan ayat al-Qur’an) “ Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang

yang suci”.

د�اث� �ح� ( م�ن� األ� ون� ر� ه� إ�ال� ال�م�ط�ه� kه�: )ال� ي�م�س ت�اد�ة� و�غ�ي�ر� ال� ق� ق� . اس� �ن�ج� األ� و�

• Qatadah rhm: Tidak menyentuhnya bagi mereka yang berhadats besar dan najis

ط�اي�ا. ال�خ� : م�ن� الذkن�وب� و� ب�يع� ب�ن� أ�ن�س6 . الر� ك� ر� Dم�ن� الش : kال�ك�ل�ب�ي• Kalbiy rhm: Tidak menyentuhnya orang Syirik

• Ar-Rabi’ bin Anas rhm: Yang banyak dosa dan kesalahan, atau yang bertauhid

Page 15: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

. آن� ر� اء�ة� ال�ق� ر� ى م�ن� ق� ار� ود� و�الن�ص� دg م�ن� ال�ي�ه� ك�ن� أ�ح� ك�ان� اب�ن� ع�ب�اس6 ي�ن�ه�ى أ�ن� ي�م�• Ibnu Abbas ra: Yahudi dan Nasrani tidak diperbolehkan membaca al-Qur’an.

ل�م� ه� ل�ل�م�س� Dل�ه� و�م�س م� س� ب�ح��ن�ه� ال� ب�أ� د� ب�ن� ع�ل�يd أ د�او� اد6 و� م� ك�م� و�ح� و�ي� ع�ن� ال�ح� د� ر� و�ق�

وا kت�ج ل�ه�. و�اح� م� ر�ك� ح� وز� ل�ل�م�ش� : ال� ي�ج� ال� د� ق� د�ث#ا، إ�ال� أ�ن� د�او� ح� و� م�ا أ� ر# ر� ط�اه� ال�ك�اف� و�

ع� و� م�و�ض� ، و�ه� ر� ي�ص� �ل�ى ق� ل�م� إ ل�ى الل�ه� ع�ل�ي�ه� و�س� ة� ذ�ل�ك� ب�ك�ت�اب� الن�ب�يD ص� �ب�اح� ف�ي إة� ف�يه ج� ال� ح� ة6 ف� ور� ر� �ض�

Hakam, Hammad dan Daud bin Ali : Tidak mengapa untuk menyentuhnya orang Muslim atau Kafir, suci atau berhadats, berpegang dengan diperbolehkannya Raja Qisra. (dibantah oleh pengarang): Tapi itu

dalam keadaan dharurat sehingga tidak dapat dijadikan hujjah. ن�ون� ؤ�م� ي� ال�م�

، أ� ون� ر� ك�ت�ه� إ�ال� ال�م�ط�ه� ب�ر� ع�ه� و� ن�ف� ه� و� د� ط�ع�م� اء�: ال� ي�ج� ر� ال� ال�ف� و�ق�آن� ر� ب�ال�ق�

• Al-Farra rhm dan Imam Bukhari rhm: Tidak merasakan nikmat, manfaat dan keberkahannya kecuali mereka yang bersuci dari orang-orang yang beriman

ل�ى الل�ه� ع�اذg ع�ن� الن�ب�يD ص� و�اه� م� . و�ر� ن�ون� ؤ�م� اب�ه� إ�ال� ال�م� ع�ن�ى ال� ي�م�سk ث�و� : ال�م� و�ق�يل�ه� إ�ال� kي� ال� ي�م�س

، أ� ع� ر� ب�رg ع�ن� الش� ي�ة� خ� ر� اآل� : ظ�اه� . ث�م� ق�يل� ل�م� ع�ل�ي�ه� و�س�ت�ي�ار� ذ�ا اخ� ، و�ه� ع� ر� و� غ�ي�ر� الش� ه� ف� ذ�ل�ك� ف� ال� د� خ� إ�ن� و�ج� ع#ا، ف� ر� ون� ش� ر� ال�م�ط�ه�

. Dب�ي ب�ي ب�ك�ر� ب�ن� ال�ع�ر�� اض�ي أ ال�ق�

• Abu Bakar Ibnu A’rabiy rhm: Tidak ada yang mendapatkan pahala dari bacaan al-Qur’an ini kecuali orang yang beriman.

Page 16: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

وء6 ح�ف� ع�ل�ى غ�ي�ر� و�ض� اء� ف�ي م�سD ال�م�ص� ت�ل�ف� ال�ع�ل�م� ؟و�اخ�ذ�ه�ب� و� م� م6. و�ه� ز� ر�و ب�ن� ح� د�يث� ع�م� ه� ل�ح� Dن�ع� م�ن� م�س ور� ع�ل�ى ال�م� ه� م� ال�ج� ف�

ي�د6 و�ع�ط�اء6 ع�ود6 وسعد بن أبي وقاص وسعيد ابن ز� اب�ن� م�س� ع�ل�يd و�م� ن�ه� اء� م� ه� ق� اع�ة6 م�ن� ال�ف� م� اد�، و�ج� م� ك�م� و�ح� ال�ح� ع�يD و� الن�خ� ر�يD و� ه� kالز و�

kع�ي اف� ال�كg و�الش� .م� Jumhur: Dilarang menyentuh al-Qur’an tidak dalam keadaan tidak berwudhu,

berpegang dengan hadits dari riwayat Amr bin Hazm. Dan pendapat seperti ini juga merupakan mazhab Ali bin Abi Thalib ra, Ibnu Mas’ud, Sa’ad bin Abi Waqqas, Said bin

Zaid, Atha, Zuhri, Nakha’I, Hakam dan Hammad, serta para ulama ahli fiqih diantaranya Imam Malik dan Syafi’I rhm.

، د�ث� ح� ه� ال�م� kن�ه� ي�م�س� و�ي� ع�ن�ه� أ ر� ة�، ف� ن�يف� ب�ي ح�اي�ة� ع�ن� أ� و� Dت� الر ت�ل�ف� و�اخ�

kع�ب�ي م� اب�ن� ع�ب�اس6 و�الش� ن�ه� ل�ف� م� اع�ة6 م�ن� الس� م� ذ�ا ع�ن� ج� و�ي� ه� د� ر� و�ق�ك�ت�وب� ا ال� م� ي�ه� و�م� و�اش� ه� و�ح� ر� �ن�ه� ي�م�سk ظ�اه� و�ي� ع�ن�ه� أ ا. و�ر� م� ه� و�غ�ي�ر�

gر ه� إ�ال� ط�اه� kال� ي�م�س ا ال�ك�ت�اب� ف� م�أ� يه�، و� .ف�

Ada perbedaan riwayat tentang pendapat Imam Hanifah, ada pedapat darinya: Tidak mengapa untuk menyentuhnya orang yang berhadats. Ada yang mengatakan pendapat

seperti ini juga pendapat dari ulama salaf seperti Ibnu Abbas, Sya’bi dan lainnya. Ada yang mengatakan, bahwa Imam Abu Hanifah diperbolehkan untuk menyentuh permukaan atau

pinggirnya tapi tidak menyentuh tulisan ayatnya.

Page 17: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

�ن� ة� ع�ل�ي�ه�، أل� ج� وDي ال�ح� ا ي�ق� م� ه� م� ل�م� ذ�ا إ�ن� س� : و�ه� Dب�ي اب�ن� ال�ع�ر�ل�ى الل�ه� ع�ل�ي�ه� ا ك�ت�ب�ه� الن�ب�يk ص� يم� ن�وعg. و�ف� م� ن�وع� م� م� ر�يم� ال�م� ح�

ل�م� لعمرو و�ى د�ل�يلg ع�ل�ي�ه�. و�س� م6 أ�ق� ز� ابن ح�Ibnu A’rabiy rhm: Jika memang riwayat ini benar, tapi apa yang diriwayatkan

oleh oleh Amr bin Hazm adalah dalil yang terkuat.

اد�ة6. : ال� يحمله غير طاهر بمالقة و�ال� ع�ل�ى و�س� gال�ك ال� م� و�ق�ل�ه� م� ن�ع� م�ن� ح� ل�م� ي�م� . و� س� ب�ذ�ل�ك�

ة�: ال� ب�أ� ن�يف� �ب�و ح� ال� أ و�ق� . ائ�ل6 ه� ب�ح� Dو� م�س

ة6 أ� ق� ب�ع�ال�Berkata Imam Malik: Tidak boleh membawa al-Qur’an kecuali dalam keadaan

suci atau karpet yang tertulis ayat. Tapi Imam Abu Hanifah rhm: membolehkannya

Page 18: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

ن�ع� . ا ال�م� م� د�ه� : أ�ح� ي�ن� ه� �ي�اه� ع�ل�ى و�ج� ب�ي�ان� إ Dالص Dو�ف�ي م�سظ� ف� ن�ع� ل�م� ي�ح� �ن�ه� ل�و� م� ، أل� و�از� الث�ان�ي ال�ج� . و� ا ب�ال�ب�ال�غ� اع�ت�ب�ار#

ه� » �ن� ت�ع�لkم� ، أل� آن� ر� إ�ن� 1ال�ق� ب�ي� و� �ن� الص� غ�ر�، و�أل� Dال� الص « ح� kح �ن� النDي�ة� ال� ت�ص� ل�ة6، أل� ت� ب�ك�ام� ا ل�ي�س� �ن�ه� ةg إ�ال� أ ار� ك�ان�ت� ل�ه� ط�ه�از� أ�ن� ل�ة6 ج� ة6 ك�ام� ار� ل�ه� ع�ل�ى غ�ي�ر� ط�ه� م� از� أ�ن� ي�ح� إ�ذ�ا ج� ن�ه�، ف� م�

د�ث#ا ل�ه� م�ح� م� ..ي�ح�Anak kecil menyentuh al-Qur’an ?

o Dilarang hingga mencapai usia baligho Diperbolehkan…

Page 19: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

بD ال�ع�ال�م�ين� ت�ن�ز�يلg م�ن� ر�Diturunkan dari Pemelihara alam semesta.

Ibnu Katsir rhm:

أي: هذا القرآن منزل من ]الله[ رب العالمين، وليس هو كما عر، بل هو الحق.. يقولون: إنه سحر، أو كهانة، أو ش�

Al-Qur’an ini turun dari Allah swt, pemelihara alam semesta dan dia bukanlah sebagaimana yang mereka katakan bahwa al-Qur’an itu adalah

sihir, ramalan atau syair tapi dia itu adalah hak tidak ada keraguan di dalamnya…

ن�ون� د�ه� �ن�ت�م� م� د�يث� أ ذ�ا ال�ح� ب�ه� ف�أ�

Maka Apakah kamu menganggap remeh saja Al-Quran ini ? قال ابن عباس وعطاء وغيرهما. والمدهن الذي ظاهره خالف

باطنهIbnu Abbas ra, Atha dan lainnya; al-Mudhinu yaitu yang dhahirnya berbeda

dengan bathinnya

Page 20: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

ع�ل�ون� ت�ج� ك�م�و� ق� �ن�ك�م� ت�ك�ذDب�ون�ر�ز� أKalian menjadikan rezki kalian dengan mendustakan Allah

.قال ابن عباس: تجعلون شكركم التكذيبIbnu Abbsa ra: Mereka menjadikan rasa syukur mereka dengan mendustakan.

.وذكر الهيثم بن عدي:أن من لغة أزد شنوءة ما رزق فالن؟ أي ما شكرهAl-Haitsam bin Adiy: Dalam bahasa Azdi kata “Razaqa” artinya syukur.

د�ي�ة#{ أي لم يكونوا ت�ص� ك�اء# و� ن�د� ال�ب�ي�ت� إ�ال� م� م� ع� الت�ه� ا ك�ان� ص� كقوله تعالى: }و�م� .يصلون ولكنهم كانوا يصفرون ويصفقون مكان الصالة

Sholat yang mereka lakukan di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan..(Qs.al-Anfal, 35),

Mereka tidak mendirikan sholat tapi mereka menggantinya dengan siulan dan tepukan tangan sebgai pengganti sholat.

ففيه بيان أن ما أصاب العباد من خير فال ينبغي أن يروه من قبل الوسائط التي جرت العادة بأن تكن أسباب، بل ينبغي أن يروه من قبل الله تعالى، ثم

.يقابلونه بشكر إن كان نعمة، أو صبر إن كان مكروها تعبدا له وتذلالHikmah ayat: Seseorang jika mendapatkan kebaikan janganlah hanya melihat dari sarana saja yang menjadi sebab tapi hendaknya mereka melihat dari sisi Allah swt, kemudian mensikapinya dengan bersyukur bila kenikmatan dan sabar jika sesuatu yang tidak disukai sebagai ibadah dan merendahkan diri kepada-Nya.

Page 21: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

وم� ل�ق� �ذ�ا ب�ل�غ�ت� ال�ح� ل�و�ال إ ف�Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan

ت� ال�ت�ف� اق� . و� ر� �ن�ه� ال�ف� اق6 . و�ظ�ن� أ اق�ي� . و�ق�يل� م�ن� ر� �ذ�ا ب�ل�غ�ت� الت�ر� ك�ال إاق� ئ�ذ6 ال�م�س� م� بDك� ي�و� �ل�ى ر� اق� . إ اق� ب�الس� الس�

Sekali-kali jangan, apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan. Dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang dapat

menyembuhkan?“. Dan dia yakin bahwa sesungguhnya Itulah waktu perpisahan (dengan dunia). Dan bertaut betis (kiri) dan betis (kanan).

Kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau. (Qs.al-Qiyamah, 26-30)

Abu Hurairah ra:ة� د�ق� يk الص�

ول� الل�ه� أ� س� : ي�ا ر� ل�م� ل�ى الله� ع�ل�ي�ه� و�س� لg ل�لن�ب�يD ص� ج� ال� ر� ق�ى ت�خ�ش� م�ل� الغ�ن�ى، و�

، ت�أ� gر�يص يحg ح� ح� �ن�ت� ص� أ د�ق� و� : »أ�ن� ت�ص� ال� ؟ ق� ل� أ�ف�ض�ال�ن6 ل�ف� ال�ن6 ك�ذ�ا، و� ل�ت� ل�ف� ، ق� وم� ل�ق� �ذ�ا ب�ل�غ�ت� الح� ت�ى إ ل� ح� ه� ، و�ال� ت�م� ر� ق� الف�

ال�ن6 د� ك�ان� ل�ف� ق� ك�ذ�ا، و�Seseorang berkata kepada Nabi saw: Ya Rasul, apakah sedekah yang lebih

utama ? Beliau bersabda: Sedekah sedang kamu dalam keadaan sehat dan ada keinginan, bercita-cita kaya dan ada rasa takut miskin, janganlah kamu akhirkan

hingga sampainya nyawa di kerongkongan, lalu kamu katakan: Bagi fulan ini…(HR.Bukhari)

Page 22: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

ون� ين�ئ�ذ6 ت�ن�ظ�ر� �ن�ت�م� ح� أ و� Padahal kamu ketika itu melihat

وقال ابن عباس: يريد من حضر من أهل الميت ينتظرون متى تخرج نفسه.

Ibnu Abbas ra: Maksudnya siapa yang hadir dari keluarganya yang melihat saat keluarnya ruh

ون� ر� ل�ك�ن� ال ت�ب�ص� ن�ك�م� و� �ل�ي�ه� م� ب� إ ر� ن� أ�ق� ن�ح� و�Dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. tetapi kamu tidak melihat

. أي بالقدرة والعلم والرؤية. �م� �ك �ه� م�ن �ي �ل ب� إ �ق�ر� �ح�ن� أ }و�نYaitu dengan kekuasaan, ilmu dan penglihatan.

..قال عامر بن عبد القيس: ما نظر إلى شيء إال رأيت الله تعالى أقرب إلى منهA’mi bin Abdul Qois rhm: Tidak melihat sesuatu kecuali aku melihat Allah swt

lebih dekat darinya.�ك�ن� ال { }و�ل �م� �ك �ه� م�ن �ي �ل ب� إ �ق�ر� �ح�ن� أ وقيل أراد ورسلنا الذين يتولون قبضه }و�ن

ون�{ أي ال ترونهم �ص�ر� �ب تAda yang mengatakan: Yang dimaksud di ayat ini adalah para utusan kami yang

mengurusi pencabutan nyawa. Akan tetapi kalian tidak melihat mereka.

Page 23: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

د�ين�ين� ل�و�ال إ�ن� ك�ن�ت�م� غ�ي�ر� م� ف�Maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)?

ين� اد�ق� ا إ�ن� ك�ن�ت�م� ص� ع�ون�ه� ج� ت�ر�Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah

orang-orang yang benar?Allah swt berfirman:

ا ال�ح# ع�ون� . ل�ع�لDي أ�ع�م�ل� ص� ج� بD ار� ال� ر� و�ت� ق� د�ه�م� ال�م� اء� أ�ح� ت�ى إ�ذ�ا ج� ح�خg إ�ل�ى ي�و�م� ز� م� ب�ر� ائ�ه� ر� ا و�م�ن� و� ائ�ل�ه� و� ق� ةg ه� ا ك�ل�م� �ن�ه� ك�ت� ك�ال� إ ا ت�ر� يم� ف�

ي�ب�ع�ث�ون�Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya

Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia).Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. sekali-kali

tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja, dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan. (Qs.Al-Mukminun,

99-100)

د�م�ون� ت�ق� اع�ة# و�ال� ي�س� ون� س� ر� ت�أ�خ� م� ال� ي�س� ل�ه� اء� أ�ج� إ�ذ�ا ج� لg ف� ة6 أ�ج� م�ل�ك�لD أ� و�

Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu dan apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula)

memajukannya. (Qs.Al-A’raf, 34)

Page 24: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

ب�ين� ر� ق� ا إ�ن� ك�ان� م�ن� ال�م� م�أ� ف�

Adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),

ن�ة� ن�ع�يم6 انg و�ج� ي�ح� ر� و�حg و� ر� ف�Maka dia memperoleh ketenteraman dan rezki serta jannah kenikmatan.

اب� ال�ي�م�ين� ح� ص�ا إ�ن� ك�ان� م�ن� أ� م�

أ� و�Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan

اب� ال�ي�م�ين� ح� ص�مg ل�ك� م�ن� أ� ال� ف�س�

Maka keselamatanlah bagimu karena kamu dari golongan kanan.Ibnu Katsir rhm:

هذه األحوال الثالثة هي أحوال الناس عند احتضارهم: إما أن يكون من المقربين ، أو يكون ممن دونهم من أصحاب اليمين. وإما أن يكون من

المكذبين الضالين عن الهدى، الجاهلين بأمر الله؛Inilah keadaan orang saat hendak meninggal dunia; Jika bukan dari golongan orang

sangat sholeh, maka dari golongan kanan atau dari golongan yang mendustakan lagi sesat serta bodoh akan perintah Allah swt.

Page 25: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

ب�ين� ر� ا إ�ن� ك�ان� م�ن� ال�م�ق� م�أ� ف�

Adapun mereka yang “Muqarrabin” yaitu mereka yang mendirikan kewajiban,sunnah dan meninggalkan hal-hal yang haramkan, makruh dan

sebagian hal yang mubah.

gو�ح ر� انg وف� ي�ح� ن�ة� ن�ع�يم6 �ر� و�ج�Maka dia memperoleh ketenteraman dan rezki serta surga kenikmatan.

Juga mendapatkan kabar gembira dari para Malaikat, sebagaimana disebutkan dalam riwayat Barra bin A’zib ra.

�ح�ان6 { : ورزق ي راحة وريحان، يقول: مستراحة. } و�ر�Ibnu Abbas ra: “Rauh dan Raihan” yaitu Istirahat. “Raihan” adalah rizki

�ر، والسدي: الروح: الفرح. �ي ب ة: الراحة من الدنيا. وقال سعيد بن ج� ر� وقال أبو ح�ز��ح�ان6 { : جنة ورخاء. وقال قتادة: فروح ورحمة ي و�ح6 و�ر� وعن مجاهد: } ف�ر�

Abu Harzah rhm: Istirahat dari kehidupan dunia. Said bin Jubair dan Suddi rhm: Kebahagian dan Mujahid: Surga dan kesenangan, sedang menurut

Qatadah: Rauh itu maksudnya adalah kasih sayang.

Page 26: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

Tapi seluruh ulama sepakat mengatakan: Semua ini diperoleh bagi orang yang al-Muqarrab saat menjelang akhir hayatnya.

] [ : : النار؟ أهل من أم هو الجنة أهل أمن يعلم حتى الناس من أحد6 يموت ال كعب بن محمد وقالMuhammad bin Ka’ab rhm: Tidaklah wafat seseorang sehingga dia mengetahui ‘ apakah

termasuk dari penduduk surga atau penghuni neraka ?’.

ة� ر� ي�اة� الدkن�ي�ا و�ف�ي اآلخ� و�ل� الث�اب�ت� ف�ي ال�ح� ن�وا ب�ال�ق� ي�ث�بDت� الل�ه� ال�ذ�ين� آم�Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam

kehidupan di dunia dan di akhirat.. (Qs.Ibrahim, 27)

م� ال�م�الئ�ك�ة� أ�ال ام�وا ت�ت�نزل� ع�ل�ي�ه� ت�ق� بkن�ا الل�ه� ث�م� اس� ال�وا ر� إ�ن� ال�ذ�ين� ق�ن� ن�ة� ال�ت�ي ك�ن�ت�م� ت�وع�د�ون� . ن�ح� وا ب�ال�ج� ر� �ب�ش� أ ن�وا و� ز� وا و�ال ت�ح� اف� ت�خ�ت�ه�ي ا ت�ش� ا م� يه� ل�ك�م� ف� ة� و� ر� ي�اة� الدkن�ي�ا و�ف�ي اآلخ� ل�ي�اؤ�ك�م� ف�ي ال�ح� و�

أ�… ك�م� س� �ن�ف� أ

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan

mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". 31. Kamilah pelindung-

pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan…(Qs.Fushilat, 30-32)

Page 27: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

Abdurrahman bin Abi Laila:

من أحب لقاء الله أحب الله لقاءه، ومن كره لقاء الله كره الله �بكيكم؟" فقالوا: إنا لقاءه". قال: فأكب القوم يبكون فقال: "ما ي

�ان� م�ن� �ن� ك م�ا إ� نكره الموت. قال: "ليس ذاك، ولكنه إذا ح�ض�ر } ف�أ

ر بذلك أحب لقاء Lش� B { ، فإذا ب �ع�يم �ة� ن ن �ح�ان6 و�ج� ي و�ح6 و�ر� �ين� . ف�ر� ب �م�ق�ر� ال�ان� م�ن� �ن� ك م�ا إ

� الله عز وجل، والله، عز وجل، للقائه أحب } و�أر Lش� B[ { فإذا ب �ة� ج�ح�يم �ي �ص�ل B ] و�ت Lين� . ف�نزل6 م�ن� ح�م�يم �ين� الض�ال �ذLب �م�ك ال

بذلك كره لقاء الله، والله للقاءه أكره.Siapa yang suka bertemu dengan Allah swt maka Allah swt suka untuk

bertemu dengannya, dan siapa yang membenci untuk bertemu dengan-Nya maka Allah swt benci untuk bertemu denganya. Maka orang-orang menangis,

lalu beliau bertanya: “Apa yang menyebabkan kalian menangis ?”, mereka berkata: “Kami semua tidak mensukai kematian”, beliau berkata: “bukan

demikian, tapi jika telah hadir kematian (Fa ammaa…) saat diberikan kabar gembira mereka suka untuk bertemu dengan Allah, maka Allah suka untuk

bertemu dengan mereka. Begitu pula sebaliknya,…(HR.Ahmad)

Page 28: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

الDين� ك�ذDب�ين� الض� ا إ�ن� ك�ان� م�ن� ال�م� م�أ� و�

dan Adapun jika dia Termasuk golongan yang mendustakan lagi sesat

يم6 م� لg م�ن� ح� ن�ز� ف�Maka dia mendapat hidangan air yang mendidih

يم6 ح� ل�ي�ة� ج� ت�ص� و�Dan dibakar di dalam Jahannam

ين� قk ال�ي�ق� و� ح� ذ�ا ل�ه� إ�ن� ه�Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar.

بDك� ال�ع�ظ�يم� م� ر� بDح� ب�اس� ف�س�Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Maha besar

Uqbah bin A’mir ra; } � �ع�ظ�يم Lك� ال ب � ر� م �اس� Lح� ب ب لما نزلت على رسول الله صلى الله عليه وسلم: } ف�س�

Lك� األع�ل�ى { قال ب م� ر� Lح� اس� ب قال: "اجعلوها في ركوعكم" ولما نزلت: } س�رسول الله صلى الله عليه وسلم: "اجعلوها في سجودكم".

Ketika turun kepada Rasul ayat “Fasabbih…”beliau berkata: Jadikanlah bacaan ini di ruku’ kalian, dan ketika turun ayat “Sabbihism..” beliau bersabda:

Jadikanlah bacaan ini di sujud kalian’. (HR.Abu Daud dan Ibnu Majah)

Page 29: أَفَرَأَيْتُمْ مَا  تَحْرُثُونَ  . أَأَنْتُمْ  تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ  الزَّارِعُونَ

Jabir ra, Rasul saw:

ت� له نخلة من قال: سبحان الله العظيم وبحمده، غ�ر�س�في الجنة

Barangsiapa yang membaca Subhanallah..ditanamkan baginya sebuah pohon kurma di dalam surga.

(HR.Thurmudzi, beliau mengatakan: Hasan Gharib dan diriwayatkan juga oleh Nasai)

Abu Hurairah ra, Rasul saw:

كلمتان خفيفتان على اللسان، ثقيلتان في الميزان، حبيبتان إلى الرحمن: سبحان الله وبحمده، سبحان الله

العظيم.Dua kalimat ringan di lisan, berat dalam timbangan dan dikasihi Allah swt

adalah “Subhanallah…(HR.Bukhari)