Upload
truongque
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
“PENGARUH ADVERTISING DAN AUTOBIOGRAPHICAL MEMORY
TERHADAP BRAND IMAGE SERTA DAMPAKNYA PADA BRAND
LOYALTY”
(Studi Kasus Pada Es Krim Magnum di Jakarta Selatan)
Oleh
Fenta Veronica 1111081000120
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Kamis 12 Maret 2015, telah diadakan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama : Fenta Veronica
2. NIM : 1111081000120
3. Jurusan : Manajemen / Pemasaran
4. Judul Skripsi : Pengaruh Advertising dan Autobiographical Memory Terhadap
Brand Image Serta Dampaknya Pada Brand Loyalty (Studi
Kasus Pada Es Krim Magnum di Jakarta Selatan)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ketahap
Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, 12 Maret 2015
1. M. Hartana, M.Si NIP. 19680605 200801 1 023 (...………………………)
Penguji I
2. Amalia, SE., MSM NIP.19740821 200901 2 005 (……………………...…)
Penguji II
3. Ela Patriana, Ir., MM NIP. 19690528 200801 2 010 (………………..............)
Penguji III
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Fenta Veronica
2. Tempat tanggal lahir : Jakarta, 08 Mei 1992
3. Alamat : Jalan Kubis II RT 00I RW 05 No. 34, Pondok
Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan
4. Telepon : 082298024672
5. E-mail : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. SDN Pondok Cabe Ilir II Tahun 1998-2004
2. SMP Islam Ruhama Tahun 2004-2007
3. SMAN 46 Jakarta Tahun 2007-2010
4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011-2015
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Karta (Alm)
2. Ibu : Saimah
3. Alamat : Jalan Kubis II RT 00I RW 05 No. 34, Pondok Cabe Ilir,
Pamulang, Tangerang Selatan
IV. PENGALAMAN ORGANISASI
2012-2013 : KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
vi
ABSTRACT
The aim of study is to analyze the influence of advertising and autobiographical memory on brand image and the impact against brand loyalty on Magnum ice cream consumers in South Jakarta.
This study is case study with study method, it is quantitative method. The
data source for this study is primary and secondary data. The data collecting technique is questioner with 52 questions which is distributed to 80 respondents. This study is conducted in South Jakarta with respondents who have consumed Magnum ice cream at least 3 times and respondents who have seen, read, or heard the Magnum advertisement. The sampling technique is non probability sampling technique and purposive sampling method. The data analysis method is hypothesis testing, in this study is using the path analysis.
The study result is indicated that in sub structure I, the advertising
partially has no significant effect on brand image in the amount of 16.8%. While, autobiographical memory has significant effect on brand image by 38.3%. Simultaneously, advertising and autobiographical memory have significant effect on brand image. In the sub structure II, the advertising partially has significant effect on brand loyalty by 31%. While autobiographical memory has no significant effect on brand loyalty by 19%. Moreover, the brand image has significant effect on brand loyalty by 43%. Simultaneously, advertising, autobiographical memory, and brand image have significant effect on brand loyalty. Based on determination coefficient analysis (R2) on sub structure I can be seen from R square by 26%. Those numbers have purposed that the impact of advertising and autobiographical memory on brand image simultaneously by 26%. While the remaining amount by 74% (100% - 26) is influenced by other variables. Determination coefficient analysis (R2) on sub structure II can be seen from R square by 59.1%. Those numbers have purposed that the impact of advertising, autobiographical memory and brand image on brand loyalty simultaneously by 59.1%. While the remaining amount by 40.9% (100% - 59 %) is influenced by other variables. Keywords :Advertising, Autobiographical Memory, Brand Image, Brand Loyalty.
vii
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh advertising
dan autobiographical memory terhadap brand image serta dampaknya pada brand loyalty pada konsumen es krim Magnum di Jakarta Selatan.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan metode penelitian
yaitu metode kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang berisi 52 butir pernyataan yang disebarkan kepada 80 responden. Penelitian ini dilakukan di Jakarta selatan dengan responden yang telah mengkonsumsi es krim Magnum sekurang-kurangnya 3 kali dan yang sudah pernah melihat, membaca, atau mendengar iklan Magnum. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan path analysis.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam sub struktur I secara
parsial advertising tidak berpengaruh signifikan terhadap brand image sebesar 16,8%. Sedangkan Autobiographical memory berpengaruh signifikan terhadap brand image sebesar 38,3%. Secara simultan advertising dan autobiographical memory berpengaruh signifikan terhadap brand image. Pada sub struktur II secara parsial advertising berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty sebesar 31%. Sedangkan autobiographical memory tidak berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty sebesar 19%. Selain itu, brand image berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty sebesar 43%. Secara simultan advertising, autobiographical memory dan brand image berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty. Berdasarkan analisis koefisien determinasi (R2) pada sub struktur I dilihat dari R square sebesar 26%. Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh advertising dan autobiographical memory terhadap brand image secara simultan adalah 26%. Sedangkan sisanya sebesar 74% (100%-26) dipengaruhi oleh variabel lain. Analisis koefisien determinasi (R2) pada sub struktur II dilihat dari R square sebesar 59,1%. Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh advertising, autobiographical memory dan brand image terhadap brand loyalty secara simultan adalah 59,1%. Sedangkan sisanya sebesar 40,9% (100%-59,1%) dipengaruhi oleh variabel lain. Kata kunci: advertising, autobiographical memory, brand image, brand loyality
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga penyusunan
skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam tidak lupa penulis panjatkan
kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya yang telah
membawa umat manusia menuju jalan kebaikan.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak.Dengan segenap kerendahan hati, melalui kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT atas berkah, rizki, rahmat, ridha dan kemudahan-Nya yang
membuat penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
2. Nabi Besar Muhammad SAW yang telah memberikan segenap jiwa raganya
untuk mengajarkan kebenaran kepada umat manusia, sehingga terhindar dari
kebodohan.
3. Kedua orang tuaku tercinta, Karta (Alm) & Saimah, saudara-saudaraku, serta
keponakan-keponakanku. Terima kasih atas kasih sayang, support dan do’a
yang tak pernah henti untukku selama ini.
4. Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya ucapkan terima
kasih atas support yang telah Bapak berikan selama ini.
5. Dr. Muniaty Aisyah, MM selaku Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku dosen
ix
pembimbing I yang telah memberikan masukan dan bimbingan dengan
kesabaranya dan keikhlasanya. Terima kasih atas semua arahan dan saran
yang telah diberikan selama bimbingan hingga selesainya skripsi ini.
6. Cut Erika Ananda Fatima, SE, MBA selaku Dosen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku dosen
pembimbing II yang telah memberikan masukan dan bimbingan dengan
kesabaranya dan keikhlasannya. Terima kasih atas semua arahan dan saran
yang telah diberikan selama bimbingan hingga selesainya skripsi ini.
7. Dosen - Dosen UIN Jakarta FEB yang telah mengajar dan mendidik penulis
selama menjadi mahasiswa di FEB UIN Jakarta, terima kasih atas
pengorbanan waktu dan ilmu yang diberikan kepada penulis dan kawan-
kawan mahasiswa lainnya.
8. Seluruh staf akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah bekerja
dengan baik melayani mahasiswa.
9. Kepada Seluruh teman-teman Manajemen angkatan 2011. Terima kasih atas
supportdan perhatiankalian.Semoga persahabatan dan silaturahmi kita selalu
terjaga selamanya.
10. Terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang tidak
bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian
skripsi ini.
Demikianlah dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan penulisan. Penulis mengharapkan saran dan kritik membangun untuk
skripsi ini.Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan bagi pembaca pada umumnya.Terima kasih.
Wassalamu`alaikum wr.wb.
Jakarta, September 2015
Fenta Veronica
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN KOMPREHENSIF………………………….. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI…………………………..... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ……………. iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... v
ABSTRACT ................................................................................................. vi
ABSTRAK .................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 8
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 10
A. Pemasaran ............................................................................ 10
B. Promosi .... ............................................................................ 10
1. Pengertian Promosi……………… ................................... 10
2. Bauran Promosi…………………………………….......... 11
C. Advertising........................................................................... .... 13
1. Pengertian Advertising (Iklan)……………………… ....... 13
2. Tipe Advertising .............................................................. 14
3. Tujuan Periklanan…………………………...................... 15
4. Efektifitas Advertising...................................................... 17
D. Autobiographical Memory ..................................................... 26
xi
1. Pengertian Autobiographical Memory .............................. 26
2. Fungsi Autobiographical Memory .................................... 27
3. Dimensi Autobiographical Memory ................................. 29
E. Brand Image .......................................................................... 31
1. Pengertian Brand (Merek) ................................................ 31
2. Manfaat Merek ................................................................ 33
3. Pengertian Brand Image ................................................... 35
4. Pengukuran Brand Image ................................................. 35
F. Brand Loyalty ........................................................................ 37
1. Pengertian Brand Loyalty (Loyalitas Merek) .................... 37
2. Nilai Loyalitas Merek ...................................................... 38
3. Tingkatan Loyalitas Merek .............................................. 39
4. Pengukuran Brand Loyalty ............................................... 40
G. Hubungan Antar Variabel ...................................................... 43
1. Advertising Terhadap Brand Image .................................. 43
2. Advertising Terhadap Brand Loyalty ................................ 43
3. Brand Image Terhadap Brand Loyalty ............................. 44
4. Autobiographical Memory Terhadap Brand Image ........... 44
5. Autobiographical Memory Terhadap Brand Loyalty ......... 45
H. Penelitian Terdahulu ............................................................. 46
I. Kerangka Pemikiran ............................................................. 49
J. Hipotesis Penelitian .............................................................. 51
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 53
A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 53
B. Metode Penentuan Sampel ..................................................... 53
1. Populasi ........................................................................... 53
2. Sampel ............................................................................. 54
C. Metode Pengumpulan Data .................................................... 55
1. Sumber Data .................................................................... 55
2. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 56
D. Metode Analisis Data ............................................................ 57
xii
1. Uji Kualitas Data ............................................................. 57
2. Uji Normalitas ................................................................. 58
3. Analisis Jalur (Path Analysis) .......................................... 59
4. Uji Hipotesis. ................................................................... 62
5. Analisis Korelasi .............................................................. 65
6. Uji Sobel .......................................................................... 66
7. Model Trimming .............................................................. 67
E. Operasional Variabel ............................................................ 67
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................ 71
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian............................ 71
1. Sekilas Tentang Jakarta Selatan ....................................... 71
2. Sejarah Produk Objek Penelitian ...................................... 73
B. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................. 76
C. Uji Normalitas ....................................................................... 82
D. Karakteristik Responden ....................................................... 83
E. Hasil dan Pembahasan ........................................................... 86
F. Pengujian Hipotesis ............................................................... 113
1. Menguji dan Memahami Sub Struktur I ........................... 113
2. Menguji dan Memahami Sub Struktur II .......................... 121
3. Analisis Korelasi .............................................................. 132
4. Penghitungan Pengaruh .................................................... 133
5. Uji Sobel… ...................................................................... 136
6. Model Trimming…… ....................................................... 138
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 155
A. Kesimpulan ................... ........................................................ 155
B. Saran ........................ ............................................................. 156
DAFTAR PUSTAKA..... ............................................................................. 159
LAMPIRAN - LAMPIRAN ....................................................................... 163
xiii
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Halaman 1 Top Brand Award Kategori Es Krim 2015................ ......................... 4
2.1 Penelitian Terdahulu........ .................................................................. 46
3.1 Skala Likert .................................................. ...................................... 57
3.2 Kriteria Koefisien Korelasi.................................................................. 66
3.3 Operasional Variabel Penelitian .................. ..................................... 68
4.1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2009-2013 ................................................... ............................ 71
4.2 Varian Produk Es Krim Magnum.................................................... .... 74
4.3 Hasil Uji Validitas Tryout Variabel Advertising............................... ... 77
4.4 Hasil Uji Reliabilitas Tryout Variabel Advertising......................... .... 78
4.5 Hasil Uji Validitas Tryout Variabel Autobiographical Memory.......... 78
4.6 Hasil Uji Reliabilitas Tryout Variabel Autobiographical Memory....... 79
4.7 Hasil Uji Validitas Tryout Variabel Brand Image........................... .... 79
4.8 Hasil Uji Reliabilitas Tryout Variabel Brand Image...................... ..... 80
4.9 Hasil Uji Validitas Tryout Variabel Brand Loyalty.......................... ... 80
4.10 Hasil Uji Reliabilitas Tryout Variabel Brand Loyalty..................... .... 81
4.11 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin............. .................... 84
4.12 Jumlah Responden Berdasarkan Usia ................................................ 84
4.13 Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan......................................... 85
4.14 Jumlah Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian ....................... 85
4.15 Saya sering melihat iklan Magnum .................................................... 86
4.16 Iklan Magnum mampu menarik perhatian saya .................................. 86
4.17 Iklan Magnum membuat saya sadar bahwa ada es krim yang
bernamaMagnum .............................................................................. 87
4.18 Saya mengenal Magnum dari iklan .................................................... 87
4.19 Iklan Magnum membuat saya ingin membeli es krim Magnum ......... 88
4.20 Saya merasa senang saat melihat iklan Magnum ................................ 88
4.21 Saya suka dengan iklan Magnum ....................................................... 89
xiv
4.22 Iklan Magnum terdengar benar .......................................................... 89
4.23 Informasi yang disampaikan pada iklan Magnum dibutuhkan
oleh saya sebagai konsumen Magnum ............................................... 90
4.24 Informasi yang disampaikan dapat membantu saya membedakan
es krim Magnum dengan es krim lainnya........................................... 90
4.25 Saya ingat informasi yang disampaikan di iklan Magnum .................. 91
4.26 Iklan Magnum identik dengan simbol kemewahan ............................ 91
4.27 Iklan Magnum yang ditampilkan memberikan pembelajaran
tentang Magnum ............................................................................... 92
4.28 Iklan Magnum mengubah es krim Magnum menjadi sesuatu
yang spesial ....................................................................................... 93
4.29 Iklan Magnum memotivasi saya untuk mencari kenikmatan .............. 93
4.30 Iklan Magnum mempengaruhi saya dalam memutuskan untuk
membeli es krim Magnum ................................................................. 94
4.31 Saya melibatkan iklan Magnum dalam membeli es krim
Magnum ............................................................................................ 94
4.32 Iklan Magnum membuat saya yakin bahwa es krim Magnum
enak .................................................................................................. 95
4.33 Iklan Magnum membuat saya niat untuk membeli es krim
Magnum ............................................................................................ 95
4.34 Iklan Magnum membuat saya terus setia membeli es krim
Magnum ............................................................................................ 96
4.35 Iklan Magnum yang ditampilkan membuat saya langsung mencoba
es krim Magnum ............................................................................... 96
4.36 Iklan Magnum membuat saya menghubungi suara konsumen
Unilever untuk mendapatkan informasi yang lebih lanjut .................. 97
4.37 Iklan Magnum membuat saya membeli es krim Magnum .................. 97
4.38 Iklan Magnum membuat saya memberitahu orang lain untuk
membeli es krim Magnum ................................................................. 98
4.39 Rasa es krim Magnum yang bermacam-macam membuat saya
terkesan ............................................................................................. 98
xv
4.40 Rasa es krim Magnum yang enak membuat saya terkesan.................. 99
4.41 Saya terkesan dengan es krim Magnum karena iklannya yang
menarik ............................................................................................. 100
4.42 Saya terkesan dengan es krim Magnum karena bentuknya yang
menarik ............................................................................................. 100
4.43 Saya terkesan dengan es krim Magnum karena orang
lain membicarakannya ....................................................................... 101
4.44 Saya terkesan dengan es krim Magnum karena pengalaman pertama
saya saat makan es krim Magnum ..................................................... 101
4.45 Saya ingat logo Magnum yang berbentuk huruf M ............................ 102
4.46 Saya ingat dari dulu Magnum adalah es krim kesukaan saya.............. 102
4.47 Saya ingat dari dulu saya menyukai es krim Magnum daripada
es krim yang lain ............................................................................... 103
4.48 Saya ingat dari dulu saya merasa senang ketika makan es krim
Magnum ............................................................................................ 104
4.49 Saya ingat dari dulu saya suka dengan rasa es krim Magnum............. 104
4.50 Saya ingat dari dulu saya terkesan dengan iklan Magnum yang
menarik ............................................................................................. 105
4.51 Magnum adalah merek es krim yang sangat dikenal .......................... 105
4.52 Magnum adalah merek es krim yang berkualitas baik ........................ 106
4.53 Magnum adalah merek es krim yang mudah diucapkan ..................... 106
4.54 Magnum adalah merek es krim mudah diingat ................................... 107
4.55 Magnum selalu memberikan promosi yang menarik .......................... 107
4.56 Es krim Magnum bebeda dengan es krim lainnya .............................. 108
4.57 Es Krim Magnum memiliki variasi bentuk yang menarik .................. 108
4.58 Es Krim Magnum memiliki macam-macam pilihan rasa yang
menarik ............................................................................................. 109
4.59 Saya akan membeli es krim Magnum berulang kali ........................... 109
4.60 Dalam sebulan ini persentase saya membeli es krim Magnum
sering ................................................................................................ 110
4.61 Setiap kali saya membeli es krim Magnum, saya membelinya
xvi
lebih dari satu .................................................................................... 110
4.62 Saya membeli es krim Magnum karena harganya yang
terjangkau ......................................................................................... 111
4.63 Saya merasa puas dengan kualitas yang dimiliki es krim
Magnum ............................................................................................ 111
4.64 Saya sudah percaya dengan es krim Magnum .................................... 112
4.65 Saya merasa bersahabat dengan es krim Magnum .............................. 112
4.66 Saya akan merekomendasikan kepada orang lain untuk
membeli es krim Magnum ................................................................. 113
4.67 Model Summary Sub Struktur I ......................................................... 114
4.68 ANOVA ........................................................................................... 115
4.69 Coefficients ....................................................................................... 117
4.70 Model Summary Sub Struktur II ........................................................ 122
4.71 ANOVA ............................................................................................ 123
4.72 Coefficients ....................................................................................... 125
4.73 Correlations ....................................................................................... 132
4.74 ANOVA Model 1 – Sub Struktur I .................................................... 139
4.75 Coefficients Model 1 – Sub Struktur I ............................................... 139
4.76 Summary Model 1 - Sub Struktur I .................................................... 139
4.77 ANOVA Model 2 – Sub Struktur I .................................................... 140
4.78 Coefficients Model 2 - Sub Struktur I ................................................ 140
4.79 Summary Model 2 - Sub Struktur I .................................................... 141
4.80 Rangkuman Anova Model 1 dan Model 2 – Sub struktur I ................. 141
4.81 Rangkuman Coefficients Model 1 dan Model 2 – Sub Struktur I ....... 141
4.82 Rangkuman Summary Model 1 dan Model 2- Sub Struktur I ............. 142
4.83 ANOVA Model 1 – Sub Struktur II ................................................... 143
4.84 Coefficients Model 1 – Sub Struktur II .............................................. 143
4.85 Summary Model 1 – Sub Struktur II .................................................. 143
4.86 ANOVAModel 2 – Sub Struktur II .................................................... 144
4.87 Coefficients Model 2 – Sub Struktur II .............................................. 144
4.88 Summary Model 2 - Sub Struktur II................................................... 145
xvii
4.89 Rangkuman Anova Model 1 dan Model 2 – Sub struktur II ............... 145
4.90 Rangkuman Coefficients Model 1 dan Model 2 – Sub Struktur II ...... 146
4.91 Rangkuman Summary Model 1 dan Model 2- Sub Struktur II............ 146
4.92 Rangkuman Hasil Korelasi ................................................................ 147
xviii
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman 2.1 Facets of Effect Model ......................................................................... 18
2.2 Kerangka Pemikiran ............................... ............................................. 50
3.1 Diagram Analisis Jalur............................. ............................................. 60
3.2 Sub Struktural I..................................................................................... 61
3.3 Sub Struktural II........................ ........................................................... 62
4.1 Peta Jakarta Selatan ............................................................................. 71
4.2 Hasil Uji Normalitas Sub Struktur I ..................................................... 82
4.3 Hasil Uji Normalitas Sub Struktur II .................................................... 83
4.4 Model Sub Struktur I ........................................................................... 121
4.5 Model Sub Struktur II .......................................................................... 131
4.6 Model Struktur Analisis Jalur .............................................................. 135
4.7 Sub Struktural I ................................................................................... 138
4.8 Hubungan Kausal Empiris Sub Struktur I Variabel X2 terhadap Y ....... 142
4.9 Sub Struktural II .................................................................................. 142
4.10 Hubungan Kausal Empiris Sub Struktur II Variabel X1 dan Y
terhadap Z ........................................................................................... 148
4.11 Hubungan Kausal Empiris Variabel X1, X2 dan Y terhadap Z ............. 148
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Kuesioner................................ ....................................... 163
Lampiran 2 Data Mentah Jawaban Responden.................................... ........... 168
Lampiran 3 Output Hasil Pengujian Data............................................ ............ 176
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Es krim merupakan salah satu produk yang banyak disukai oleh
banyak orang, mulai dari anak-anak, orang dewasa hingga orang tua. Produk
ini banyak disukai oleh masyarakat karena selain rasasnya yang lezat dan
menyegarkan, juga merupakan salah satu jenis makanan yang bernilai gizi
tinggi yaitu mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.
Industri es krim merupakan salah satu dari sekian banyak industri
pengolahan yang mempuyai potensi besar untuk dikembangkan.Terdapat dua
pemain besar di industri makanan dan minuman dunia, terutama di kategori
eskrim, yakni Unilever dan Nestle. Menurut data Euromonitor, Unilever dan
Nestle menguasai pangsa pasar es krim dunia dengan pangsa pasar 21% dan
14%. Masih menurut data Euromonitor, sekarang ini, Benua Eropa dan
Amerika bukan lagi konsumen terbesar es krim. Sebaliknya, justru Asia
Pasifik lah yang terbesar. Kawasan Asia Pasifik menguasai pangsa pasar
sekitar 30% dari total pasar es krim dunia, sedangkan Amerika menguasai
28%. Majalah Marketeers, (2015:87).
Di Indonesia, industri es krim terus mengalami pertumbuhan. Sekarang
ini tingkat konsumsi per kapita/tahun ada di angka 0,6 liter. Angka ini
terbilang rendah bila dibandingkan negara-negara di ASEAN, seperti Filipina
yang mencapai 2-3 liter per kapita/tahun, Malaysia 2,1 liter per kapita/tahun,
dan Thailand 2 liter per kapita/tahun. Namun begitu menurut Euromonitor,
2
pasar es krim di Indonesia sangat besar mencapai 158 juta liter dan terbesar di
Asia Tenggara. Proyeksinya, hingga tahun 2018 pertumbuhan pasar es krim
mencapai 240 juta liter atau rata-rata tumbuh 8,75%. Majalah Marketeers,
(2015:87).
Dengan pasar yang sedemikian besar, Indonesia hanya memiliki dua
pemain besar, yakni Wall’s milik Unilever Indonesia dan Campina. Menurut
data dari website Unilever Indonesia dalam
www.unilever.co.id/aboutus/introductiontounilever/, Wall’s masuk ke pasar
Indonesia pada tahun 1992. Dengan 12 brand dan lebih dari 60 varian, Wall’s
menjadi es krim pilihan pertama bagi konsumen di Indonesia. Wall’s sebagai
salah satu brand dari Unilever yang mengklasifikasikan produknya sesuai
dengan usia konsumen. Wall’s memasarkan es krim Paddle Pop untuk anak-
anak dan es krim Magnum untuk kalangan dewasa.
Magnum bukanlah pemain baru di Indonesia untuk industri es krim.
Menurut website www.mymagnum.co.id. Magnum telah hadir di Indonesia
sejak tahun 1992.Pada saat itu Magnum belum begitu terkenal di pasar
Indonesia.Tidak ada yang spesial dari Magnum kala itu. Wall’s juga
sepertinya tidak melakukan inovasi dalam hal rasa dan penampilan Magnum.
Produk ini dapat dikatakan ‘terabaikan’. Kemudian di tahun 2010, Magnum
muncul kembali dengan konsep baru.Magnum mampu menarik perhatian
pasar Indonesia. Magnum mulai melakukan promosi intensif dengan
mengeluarkan iklan pertamanya yang mengusung konsep ‘sensasi makan es
krim bak putri raja’ dan ‘made of Belgium chocolate’. Iklan tersebut
3
menggambarkan orang-orang yang mengkonsumsi es krim magnum seolah-
olah merasakan nilai-nilai yang melekat pada keluarga kerajaan seperti
eksklusifitas, kemewahan, manusia kelas atas dan sebagainya. Hadirnya iklan
tersebut mampu menarik perhatian konsumen di Indonesia. Iklan-iklan
Magnum selama ini mampu membuat Magnum popular di pasar Indonesia dan
mampu menciptakan image di benak konsumen di Indonesia. Saat ini
Magnum menjadi Produk yang cukup dikenal di masyarakat dan permintaan
akan Magnum semakin meningkat. Kembali diluncurkannya iklan Magnum
tersebut terkait dengan peremajaan produk dengan menciptakan image baru
dari produk tersebut yang tujuannya untuk merubah sikap dan perilaku
konsumen. Peremajaan produk tersebut dilakukan guna memperkenalkan
kembali bagi konsumen yang belum mengetahui Magnum dan mengingatkan
kembali bagi konsumen yang sebelumnya telah mengenal Magnum. Saat ini
Magnum menjadi Produk yang cukup dikenal di masyarakat dan permintaan
akan Magnum semakin meningkat.
Meskipun begitu, es krim Magnum belum bisa mengungguli pesaing-
pesaingnya. Pada tahun ini, Magnum menempati di posisi ketiga dan tidak
mendapatkan predikat TOP Brand. Berikut adalah data untuk kategori es krim
pada tahun 2015 :
4
Tabel 1 Top Brand Award
Kategori Es Krim 2015 Merek TBI TOP
Wall's 69,7 % TOP Campina 15,8 % TOP Magnum 7,7 %
Sumber :www.topbrand-award.com, 2015
Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa posisi Wall’s dalam Top Brand
Award 2015 untuk kategori produk es krim menempati peringkat pertama
dengan presentase sebesar 69,7 %. Posisi kedua adalah es krim Campina
dengan presentase sebesar 15,8 %. Selanjutnya posisi ketiga adalah es krim
Magnum dengan presentanse sebesar 7,7 %.
Ditengah persaingan yang ketat pada industri es krim, dibutuhkan
strategi yang tepat untuk dapat meraih dan mempertahankan pangsa pasar
salah satunya dengan tidak mengabaikan kebutuhan konsumen akan informasi
tentang produk. Semakin banyak pengetahuan konsumen untuk menguasai
peluang dan sumber produk yang dihadapinya akan memudahkan konsumen
untuk melakukan perilaku belinya, dengan demikian konsumen akan merasa
lebih yakin dengan pilihannya dalam menentukan alternatif produk es krim
yang beranekaragam.
Informasi-informasi tentang produk dapat disampaikan melalui
periklanan. Lee dan Carla (2007:3) mengatakan bahwa periklanan adalah
komunikasi komersil dan non personal tentang sebuah organisasi dan produk-
produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media
5
bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan
langsung), reklame luar ruang atau kendaraan umum.
Kotler dan Keller (2012:478), iklan merupakan cara yang berbiaya
dalam bentuk nonpersonal presentasi dan promosi dari ide-ide, barang, atau
jasa oleh dibayarkan sponsor. Iklan berfungsi sebagai alat bersaing, hal
tersebut menyebabkan banyak perusahaan-perusahaan berusaha memenangkan
pasar lewat iklan.
Banyak iklan yang ditampilkan oleh produsen baik melalui media
elektronik maupun media cetak bertujuan untuk mempengaruhi citra yang
berkaitan dengan produk dan merek. Iklan yang baik dan efektif akan
mempengaruhi perilaku konsumen terutama dalam membentuk citra merek
yang kuat di benak konsumen.
Selain memberikan iklan yang baik, pemasar juga perlu
membangkitkan autobiographical memory yang positif yang telah terbentuk
pada konsumen. Menurut Braun, Ellis, dan Loftus (2002:3) autobiographical
memory didefinisikan sebagai memori dari pengalaman sebelumnya yang akan
disimpan sebagai memori jangka panjang.Terbentuknya autobiographical
memory yang positif terhadap merek akan berdampak pada brand image.
Dengan citra merek yang kuat tentunya akan memberikan keuntungan
tersendiri bagi perusahaan terutama dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Tanpa citra merek yang kuat dan positif, sangatlah sulit bagi perusahaan untuk
menarik pelanggan baru dan mempertahankan yang sudah ada.Menurut Kotler
(2007:346) citra merek ialah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh
6
konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori
konsumen. Brand image adalah salah satu sumber penting dalam menciptakan
brand loyalty.
Menurut Durianto, Sugiarto, dan Budiman (2004:126), loyalitas merek
merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek.
Loyalitas merek merupakan suatu kondisi dimana konsumen memiliki sikap
yang positif terhadap merek, memiliki komitmen terhadap merek, dan
memiliki kecenderungan untuk meneruskan pembeliannya di masa yang akan
datang. Hal ini dapat memberikan imbalan yang besar bagi perusahaan
terutama jika loyalitas ini bersifat jangka panjang dan kumulatif. Semakin
lama loyalitas seorang pelanggan, semakin besar laba yang diperoleh
perusahaan dari pelanggan tersebut.
Dalam penelitian ini, peneliti memilih lokasi penelitian di Jakarta
Selatan. Jakarta Selatan memiliki ekonomi, sosial kependudukan, dan sarana
prasarana kota yang memadai.
Jakarta Selatan merupakan daerah pemukiman.Dengan kondisi
lingkungan yang hijau, teduh dan tenang, menjadikan wilayah ini sebagai
pilihan golongan ekonomi atas dan warga asing untuk bermukim. Hal ini
terlihat dari munculnya pemukiman golongan ini di berbagai bagian wilayah
Jakarta Selatan, seperti Setiabudi, Pondok Indah, Permata Hijau, Kebayoran
Baru, dan Kemang.
Fenomena di atas telah mendorong tumbuh pesatnya sektor
ekonomi. Berbagai pusat perbelanjaan maupun Mall berkembang dengan
7
pesat, seperti International Trade Centre (ITC) Fatmawati, Gandaria City,
Poins Square dan Carefour di kawasan Lebak Bulus,Cilandak Town Square,
PIM 1 dan PIM 2 di Pondok Indah, dan lainnya. Yang mana salah satu dari
pusat perbelanjaan maupun Mall di Jakarta Selatan dijadikan sebagai Magnum
Cafe yaitu Pondok Indah Mall 2 (PIM 2). Magnum Café merupakan tempat
untuk para pleasure seekers (sebutan untuk konsumen Magnum) menikmati
Magnum dengan cara yang berbeda.
Berdasarkan alasan-alasan di atas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan Judul “PENGARUH ADVERTISING DAN
AUTOBIOGRAPHICAL MEMORY TERHADAP BRAND IMAGE
SERTA DAMPAKNYA PADA BRAND LOYALTY (STUDI KASUS
PADA ES KRIM MAGNUM DI JAKARTA SELATAN)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah advertising berpengaruh terhadap brand image?
2. Apakah autobiographical memory berpengaruh terhadap brand image?
3. Apakah advertising dan autobiographical memory berpengaruh secara
simultan terhadap brand image?
4. Apakah advertising berpengaruh terhadap brand loyalty?
5. Apakah autobiographical memory berpengaruh terhadap brand loyalty?
6. Apakah brand image berpengaruh terhadap brand loyalty?
8
7. Apakah advertising, autobiographical memory dan brand image
berpengaruh secara simultan terhadap brand loyalty?
8. Apakah advertising dan autobiographical memory berpengaruh terhadap
brand loyalty melalui brand image?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan dari
penelitian ini yaitu:
1. Untuk menguji dan menganalisis signifikan pengaruh advertising terhadap
brand image
2. Untuk menguji dan menganalisis signifikan pengaruh autobiographical
memory terhadap brand image
3. Untuk menguji dan menganalisis signifikan pengaruh advertising dan
autobiographical memory terhadap brand image
4. Untuk menguji dan menganalisis signifikan pengaruh advertising terhadap
brand loyalty
5. Untuk menguji dan menganalisis signifikan pengaruh autobiographical
memory terhadap brand loyalty
6. Untuk menguji dan menganalisis signifikan pengaruh brand image
terhadap brand loyalty
7. Untuk menguji dan menganalisis signifikan pengaruh advertising,
autobiographical memory dan brand image terhadap brand loyalty
8. Untuk menguji dan menganalisis signifikan pengaruh advertising dan
autobiographical memory terhadap brand loyalty melalui brand image
9
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan dan memberikan
manfaat, sebagai berikut:
1. Kontribusi Teoritis
a. Bagi Akademisi
Dapat memberikan tambahan informasi yang berguna terhadap dunia
ilmu pendidikan khususnya pengetahuan di bidang pemasaran, selain
itu dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian
selanjutnya.
b. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk
menerapkan teori-teori dan literatur yang penulis peroleh di saat
perkuliahan serta menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap
profesionalisme. Selain itu sebagai wujud Darma Bakti kepada
perguruan tinggi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Kontribusi Praktis
a. Bagi Perusahaan
Diharapkan dari hasil penelitian ini akan berguna dan bermanfaat
sebagai informasi atau pertimbangan bagi kebijakan perusahaan.
b. Bagi Pemasar
Diharapkan dari hasil penelitain ini dapat memberikan pemahaman dan
informasi pemasar mengenai advertising dan autobiographical
memory terhadap brand image serta dampaknya pada brand loyalty.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemasaran
Menurut American Marketing Association dalam Kotler dan Keller
(2009:5) pemasaran adalah fungsi organisasi dan satu set proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai kepada
pelanggan untuk membangun hubungan pelanggan yang memberikan
keuntungan bagi organisasi dan pihak-pihak yang yang berkepentingan bagi
organisasi.
Menurut Kotler dan Keller (2012:5) pengertian pemasaran adalah
sebagai berikut :“Marketing is a societal process by which individuals and
groups obtain what they need and want through creating, offering, and freely
exchanging products and services of value with others”.
Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa
yang bernilai dengan orang lain.
B. Promosi
1. Pengertian Promosi
Menurut Belch dan Belch (2009:23), promosi secara umum
didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan pemasaran yang memberikan nilai
tambahan atau intensif kepada tenaga penjualan, distributor, atau
11
konsumen akhir dan dapat merangsang penjualan langsung. Swastha
(2003:349) mengemukakan promosi adalah alur informasi atau persuasi
satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi
kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
2. Bauran Promosi
Menurut Kotler (2007:204) mengemukakan bauran promosi
merupakan tugas dari perusahaan dalam mendistribusikan total anggaran
promosi melalui lima alat promosi, yaitu: periklanan, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, penjualan perorangan, dan pemasaran langsung.
Bauran Promosi juga disebut bauran komunikasi pemasaran
perusahaan merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung
yang digunakan perusahaan untuk mengomunikasikan nilai pelanggan
secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan. (Kotler dan
Armstrong, 2008:116).
Bauran promosi merupakan gabungan dari berbagai jenis alat
promosi yang ada untuk suatu produk yang sama agar hasil dari kegiatan
promosi yang dilakukan dapat memberi hasil yang maksimal.
12
Elemen-elemen dari bauran promosi menurut Belch dan Belch
(2009:17-23) adalah sebagai berikut:
a. Advertising (periklanan)
Iklan didefinisikan sebagai bentuk komunikasi non-personal/berbayar
tentang sebuah organisasi, produk, jasa, atau ide oleh sponsor yang
teridentifikasi.
b. Direct Marketing (pemasaran langsung)
Pemasaran langsung diartikan sebagai cara organisasi
mengkomunikasikan secara langsung atas produk, jasa, ide kepada
target pasar untuk menciptakan respon atau sebuah interaksi.
c. Interactive/internet marketing (pemasaran interaktif/internet)
Pemasaran internet berbeda dengan elemen promosi yang lain karena
internet mempunyai fasilitas dimana pembeli dapat menerima
informasi lebih seperti foto, dan memberikan pertanyaan, bahkan
langsung melakukan pembelian.
d. Sales promotion (promosi penjualan)
Promosi penjualan diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang
menciptakan nilai tambah kepada pelaku penjualan ataupun
distributor dan juga dapat menstimulasi penjualan dalam jangka
pendek.
e. Publicity/public relation (publisitas/hubungan masyarakat)
Publisitas diartikan sebagai alat komunikasi bagi organisasi, produk,
atau jasa dimana bukan dilakukan secara langsung oleh organisasi
13
melainkan organisasi mencoba melalui media untuk memaparkan
cerita akan produk atau jasa yang membantu konsumen untuk
memiliki kesadaran akan produk atau jasa tertentu.
f. Personal selling (penjualan pribadi)
Suatu bentuk komunikasi perusahaan dengan bentuk individu ke
individu dimana penjual secara langsung membantu atau
mempengaruhi pembeli prospektif untuk membeli produk atau jasa
yang ditawarkan.
C. Advertising
1. Pengertian Advertising (Iklan)
Menurut Kotler dan Armstrong (2012:436) periklanan adalah
semua bentuk terbayar dari presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang,
atau jasa oleh sponsor tertentu. Menurut Belch dan Belch (2009:17), iklan
didefinisikan sebagai bentuk komunikasi nonpersonal berbayar mengenai
organisasi, produk, jasa atau ide oleh sponsor yang teridentifikasi.
Shimp (2010:182), menyatakan bahwa iklan adalah bentuk
komunikasi berbayar dan teridentifikasi yang berasal dari sumber yang
dirancang untuk membujuk penerima untuk mengambil beberapa tindakan,
sekarang atau di masa depan.
Menurut Moriarty, Nancy, dan William (2011:9), iklan adalah
bentuk komunikasi berbayar yang menggunakan media massa dan media
interaktif untuk menjangkau audiensi yang luas dalam rangka
14
menghubungkan sponsor yang jelas dengan pembeli (audiensi sasaran) dan
memberikan informasi tentang produk (barang, jasa, dan gagasan).
2. Tipe Advertising
Berbagai tipe advertising yang berbeda memiliki peran yang
berbeda pula. Dengan melihat pada situasi advertising, kita bisa
mengidentifikasi tujuh tipe advertising (Moriarty et al, 2011:15).
a. Brand. Tipe advertising yang paling jelas adalah iklan brand atau iklan
konsumen nasional. Brand advertising, seperti iklan Volkswagen
Beetle, Apple Macintosh, Polo, berfokus pada pengembangan identitas
dan citra brand jangka paanjang.
b. Retail atau iklan lokal. Banyak iklan yang ditujukan untuk retailer atau
pabrikan yang menjual barang di area tertentu. Dalam kasus retail
advertising ini, isi pesannya adalah fakta tentang produk yang tersedia
di toko lokal. Fokus tujuannya adalah memicu pembelian di toko dan
menciptakan citra retailer yang khas.
c. Direct-response advertising. Jenis upaya iklan ini dapat menggunakan
semua medium iklan, termasuk surat (direct mail), tetapi pesannya
berbeda dengan advertising nasional dan retail. Iklan ini berusaha
memicu penjualan langsung. Konsumen dapat merspons melalui
telepon, surat, internet, dan produknya akan dikirimkan dengan jasa
pengiriman.
d. Business to business advertising. Iklan B2B ini adalah komunikasi
pemasaran yang dikirim dari satu usaha (bisnis) ke usaha lain. Di
15
dalamnya mencakup pesan kepada perusahaan yang mendistribusikan
produk dan pembeli industrial dan profesional seperti pengacara dan
dokter
e. Advertising institusional. Disebut juga advertising korporat. Pesannya
fokus untuk membangun identitas korporat atau menarik perhatian
publik pada pendapat organisasi. Banyak perusahaan rokok
menayangkan iklan yang fokus pada hal-hal positif yang sedang
mereka lakukan, dan gambar iklan perusahaan obat di Amerika yang
dimuat disini menunjukkan fokusnya pada perawatan leukemia.
f. Advertising nirlaba. Organisasi nirlaba, seperti badan amal, yayasan,
asosiasi, rumah sakit, orkestra, museum dan institusi religius
menggunakan iklan nirlaba untuk konsumen dan dalam bentuk donasi
atau program partisipasi lainnya.
g. Iklan layanan publik. Iklan ini mengomunikasikan pesan untuk
kebaikan bersama, seperti iklan larangan menyetir dalam kondisi
mabuk atau pencegahan kekerasan pada anak.
3. Tujuan Periklanan
Kotler dan Amstrong (2012:437) menyatakan tujuan periklanan
adalah sebagai berikut :
a. Menginformasikan
1) Mengkomunikasikan nilai pelanggan
2) Menciptakan citra perusahaan.
3) Menceritakan kepada pasar tentang produk baru.
16
4) Menjelaskan cara kerja produk.
5) Menyarankan penggunaan produk baru tertentu.
6) Menginformasikan pasar tentang perubahan harga.
7) Menggambarkan layanan yang tersedia.
8) Mengoreksi kesan yang salah.
b. Membujuk
1) Menciptakan preferensi merek.
2) Mendorong pergantian ke merek.
3) Mengubah persepsi pelanggan dari nilai produk.
4) Membujuk pelanggan membeli sekarang.
5) Membujuk pelanggan untuk menerima kunjungan tenaga
penjualan.
6) Meyakinkan pelanggan untuk memberitahu orang lain tentang
merek tersebut.
c. Mengingatkan
1) Menjaga hubungan pelanggan.
2) Mengingatkan pelanggan bahwa produk itu mungkin diperlukan
dalam waktu dekat.
3) Mengingatkan pelanggan dimana membeli produk tersebut.
4) Mempertahankan produk tersebut tetap ada di benak konsumen
selama musimnya.
17
4. Efektifitas Advertising
Selama bertahun-tahun, professional advertising menggunakan
beberapa model untuk menjelaskan dampak dari iklan terhadap
audiensinya, diantaranya (Moriarty et al, 2011:130):
a. AIDA (Attention, Interest, Desire, dan Action)
Konsep ini pertama kali dikemukakan sekitar tahun 1900 oleh pionir
advertising bernama St. Elmo Lewis. Karena AIDA mengasumsikan
langkah-langkah yang dapat diprediksi, ia juga disebut model hierarki
efek.
b. Think/Feel/Do
Jawaban sederhana untuk bagaimana advertising bekerja dengan baik
adalah model Think/Feel/Do yang dikembangkan pada 1970-an.
Idenya adalah advertising harus dapat memotivasi orang untuk
memikirkan pesan, merasakan sesuatu dari brand, dan melakukan
sesuatu, misalnya mencoba atau membelinya.
c. Domain.
Model ini didasarkan pada respon konsumen tidak langkah demi
langkah, tetapi secara simultan. Tiga efek kunci, atau tiga domain
utama dalam pendekatan ini yaitu : (1) persepsi, (2) belajar, (3)
persuasi. Maksudnya adalah pesan dapat menyentuh persepsi
konsumen (perhatian, minat), mendidik mereka (berpikir, belajar), dan
membujuk mereka (mengubah sikap dan perilaku) pada saat yang
bersamaan.
18
Moriarty et al (2011:133) menciptakan model enam faktor yang
berguna baik itu untuk menentukan tujuan maupun mengevaluasi
efektifitas advertising. Enam efek ini dinamakan Facet Model of Effects,
facet adalah permukaan mengkilap seperti kristal atau berlian yang
bersama-sama membentuk respon konsumen terhadap pesan advertising
seperti yang dapat dilihat pada gambar 2.1. Pesan yang efektif memiliki
kualitas seperti berlian yang merepresentasikan bagaimana efek pesan
bekerja sama untuk menciptakan respon konsumen yang diharapkan.
Gambar 2.1 Facets of effect model
Melihat/ Merasakan Mendengar AFEKTIF PERSEPSI
Berpikir Percaya KOGNISI PERSUASI
Terhubung Bertindak ASOSIASI PERILAKU
Sumber : Moriarty et al, 2011:134
19
a. Lihat/Dengar: Persepsi
Persepsi adalah proses yang dengannya kita menerima
informasi melalui lima indra dan memberikan makna pada informasi
itu. Agar iklan efektif, pertama-tama ia harus diperhatikan. Ia harus
dilihat atau didengar, walau persepsi itu minimal sekalipun. Faktor
utama yang menggerakkan persepsi adalah keterpaparan, seleksi dan
perhatian, minat dan relevansi, kesadaran, dan pengenalan.
1) Keterpaparan (exposure). Tes persepsi pertama adalah apakah
komunikasi pemasaran dilihat atau didengar. Dalam advertising,
ini disebut keterpaparan, yang merupakan tujuan perencana media
yang berusaha mencari cara untuk menyampaikan pesan kepada
konsumen.
2) Seleksi dan atensi. Faktor berikutnya yang mendorong persepsi
adalah perhatian selektif, yaitu proses yang dengannya penerima
pesan memilih sendiri pesan mana yang akan dipilih. Kemampuan
untuk menarik perhatian dan membuat merek jadi diingat
merupakan salah satu kemampuan iklan. Iklan, khususnya iklan
televisi, sering didesain untuk intrusif, yakni menyusup ke pesepsi
orang agar dapat mencengkaram perhatian mereka.
3) Minat dan relevansi. Satu faktor yang dapat menembus rintangan
seleksi adalah minat, yakni penerima pesan menjadi terlibat secara
mental dengan iklan dan produknya.
20
4) Kesadaran. Ketika Anda menyadari sesuatu, Anda tahu bahwa
Anda pernah melihatnya atau mendengarnya sebelumnya. Dengan
kata lain, kesadaran muncul ketika iklan menciptakan kesan –
sesuatu yang terekan di benak. Iklan produk baru, misalnya
berusaha menciptakan level kesadaran yang tinggi.
5) Pengenalan. Pengenalan adalah pengukuran persepsi dan dipakai
untuk menentukan kesadaran.
b. Merasakan: Sisi Afektif atau Emosional
Respon afektif mencerminkan perasaan kita tentang sesuatu.
Afektif mendeskripsikan sesuatu yang menstimulasi keinginan,
menyentuh emosi, menciptakan rasa suka, dan menimbulkan perasaan.
Penggerak respon afektif adalah keinginan dan kebutuhan, perasaan,
rasa suka, dan resonasi.
1) Keinginan. Keinginan digerakkan oleh emosi dan didasarkan pada
harapan, kerinduan, dan kehendak. Dorongan membeli adalah
contohnya.
2) Perasaan. Hasrat dan perasaan kita ditangani dengan berbagai
macam cara oleh advertising, seperti dengan menyajikan rasa
humor, cinta, atau takut.
3) Rasa suka. Dua respon penting terhadap pesan adalah rasa suka
pada brand dan pada iklannya. Rasa suka merefleksikan
personalitas brand atau kekuatan menghibur dari iklan.
21
4) Resonansi. Iklan yang efektif sering menciptakan resonansi, atau
perasaan bahwa pesan itu “terdengar benar”.
c. Memahami: Sisi Kognitif
Kognisi adalah cara konsumen mencari dan merespon
informasi, dan cara mereka belajar dan memahami sesuatu. Pendorong
utama dari respon kognitif adalah kebutuhan, proses belajar,
pemahaman, diferensiasi, dan ingatan.
1) Kebutuhan. Kebutuhan adalah sesuatu yang Anda pikirkan.
Pengiklan membidik kebutuhan konsumen melalui iklan kognitif
yang menjelaskan cara produk bekerja dan apa manfaatnya bagi
penggunan.
2) Belajar kognitif. Belajar kogitif terjadi sebuah presentasi fakta,
informasi, dan penjelasan melahirkan pemahaman. Konsumen
yang mencari informasi tentang sebuah produk sebelum mereka
membelinya berarti mengambil jalur belajar kognitif. Ini biasanya
berlaku untuk pembelian besar atau mahal. Pemahaman adalah
proses untuk sampai ke pemahaman akan sesuatu, mengerti, dan
mendapat pengetahuan.
3) Diferensiasi. Kemampuan konsumen untuk memisahkan satu
brand dengan brand lain di dalam satu kategori yang sama.
4) Mengingat. Ketika Anda mengingat iklan, Anda tidak hanya ingat
pernah melihatnya dan mungkin juga brand-nya, tetapi Anda juga
mengingat teksnya, atau informasi di dalamnya.
22
d. Koneksi: Sisi Asosiasi
Asosiasi adalah teknik komunikasi melalui simbolisme. Tujuan
asosiasi adalah menggunakaan koneksi simbolik untuk mendefinisikan
brand dan membuatnya berbeda. Pendorong asosiasi diantaranya,
simbolisme, pembelajaran terkondisikan, dan transformasi.
1) Simbolisme. Melalui asosiasi, brand mengambil makna simbolik,
yang berarti brand mewakili kualitas tertentu. Ia merepresentasikan
sesuatu, biasanya yang abstrak. Misalnya iklan yang
menggambarkan jam Rolex di tangan seorang pria yang naik mobil
mewah, menjadi metafora visual yang menggambarkan
kemewahan atau kualitas brand.
2) Pembelajaran terkondisikan. Sekumpulan pikiran dan perasaan
menjadi terkait dengan brand melalui repetisi pesan.Iklan minuman
untuk audiensi pria muda, misalnya, sering menggunakan gambar
sport, pesta, dan lain-lain. Kita mengkoneksikan penampilan dan
gaya mereka dengan situasi yang direfleksikan dalam iklan.
3) Transformasi.Transformasi, seperti dijelaskan oleh mantan direktur
riset DDB Bill Wells, berarti suatu produk dimaknai ketika ia
ditransformasikan dari sekedar produk menjadi sesuatu yang
spesial. Ia menjadi dibedakan dari produk lain dalam satu kategori
yang sama melalui simbolisme brand. Transformasi dalam pikiran
konsumen itu adalah pergeseran perseptual yang diciptakan oleh
asosiasi yang disisipkan di dalam pesan iklan.
23
e. Keyakinan: Sisi Persuasi
Persuasi adalah niat sadar dari satu pihak untuk memengaruhi
atau memotivasi pihak lain aga percaya atau mau melakukan sesuatu.
Komunikasi persuasi adalah membuat atau mengubah sikap dan
menciptakan keyakinan. Faktor yang mendorong persuasi diantaranya,
motivasi, pengaruh, keterlibatan, kepercayaan dan kredibilitas,
preferensi dan niat, keyakinan, dan loyalitas.
1) Motivasi. Motivasi adalah ide bahwa sesuatu, seperti rasa lapar
atau ingin cantik, mendorong seseorang untuk bertindak dengan
cara tertentu.
2) Pengaruh. Beberapa orang yang dikenal sebagai pemimpin opini,
mungkin mampu untuk memengaruhi sikap orang lain dan
meyakinkan mereka untuk mengambil keputusan yang “benar”.
Idenya adalah orang lain seperti kawan, keluarga, guru, ahli
semisal dokter – mungkin dapat memengaruhi keputusan Anda.
Testimoni – dari orang ril, selebritis (iklan “Got Milk”), dan pakar
– sering digunakan untuk mengubah sikap.
3) Keterlibatan. Keterlibatan adalah sejauh mana seseorang terlibat
dalam memerhatikan iklan dan sejauh mana proses seseorang
dalam merespon suatu pesan dan mengambil keputusan untuk
membeli produk. Produk dengan keterlibatan tinggi adalah yang
menghasilkan level keterlibatan lebih intensif, seperti komputer,
baju, dan kosmetik. Contoh dari produk dengan keterlibatan rendah
24
adalah aspirin, amplop, paper clip, dan tisu. Maksudnya adalah
Anda memikirkan beberapa produk dan iklan yang Anda lihat,
tetapi Anda tak memikirkannya terlalu mendalam sebelum Anda
membelinya. Anda juga tidak banyak memerhatikan iklannya, dan
bahkan mungkin Anda abaikan.
4) Keyakinan. Persuasi yang efektif menghasilkan keyakinan yang
berarti konsumen menyetujui pesan persuasif dan sampai pada
tahap merasa pasti – keyakinan – terhadap brand.
5) Preferensi dan niat. Ketika konsumen memadukan keyakinan
dengan preferensi atas produk, atau niat untuk mencoba atau
membeli produk, mereka berarti termotivasi oleh keyakinan. Niat
dapat diperkuat dengan strategi imbalan, seperti tawaran yang
bagus, harga bersaing, dan hadiah.
6) Loyalitas. Loyalitas adalah respon terhadap komunikasi brand
yang mencakup pemikiran, perasaan, dan tindakan – respon yang
didasari oleh kepuasan konsumen. Jika Anda mencoba suatu
produk lalu menyukainya, maka Anda mungkin akan membelinya
lagi.
f. Tindakan: Sisi Perilaku
Perilaku tidak hanya mencoba atau membeli produk. Tujuan
iklan adalah membuat orang bertindak dengan berbagai cara –
misalnya, mencoba atau membeli produk, mengunjungi toko, atau
menjawab pertanyaan, menelpon layanan bebas pulsa, atau meng-klik
25
website. Faktor yang mendorong respon perilaku antara lain mencoba,
membeli, mengontak, mendukung, merujuk dan mencegah.
1) Mencoba. Trial atau percobaan adalah penting untuk produk baru
dan produk mahal, sebab konsumen dapat pertama kali
menggunakan produk itu tanpa keluar biaya.
2) Membeli. Tujuan dari hampir semua program marketing adalah
menaikkan penjualan. Dalam advertising, penjualan terkadang
distimulasi oleh call to action (ajakan untuk berbuat) yang
disertakan di akhir iklan, bersama dengan informasi di mana
produk itu dapat dibeli.
3) Kontak. Tindakan lain yang dapat menjadi ukuran penting dari
efektifitas iklan yaitu memberi respon dengan menghubungi
pengiklan.
4) Mendukung dan merujuk. Mengontak orang lain juga merupakan
respon yang penting, terutama ketika konsumen yang puas
memberikan testimonial kepada kawan, sahabat, dan rekan kerja.
Rekomendasi untuk membeli brand tertentu adalah tes utama dari
ikatan antara konsumen dan brand kesayangannya.
5) Mencegah. Ada situasi sosial di mana pesan advertising didesain
untuk mencegah perilaku, seperti pembatasan penggunaan mobil
dengan menggunakan iklan pentingnya udara bersih atau iklan anti
rokok dan anti minuman keras untuk remaja.
26
Untuk mengukur variabel advertising, digunakan Facet Model of
Effect dari Moriarty et al (2011:133), yaitu:
1. Persepsi
2. Afektif
3. Kognisi
4. Asosiasi
5. Persuasi
6. Tindakan
D. Autobiographical Memory
1. Pengertian Autobiographical Memory
Autobiographical memory menurut Braun etal,(2002:3)
didefinisikan sebagai memori dari pengalaman sebelumnya yang akan
disimpan sebagai memori jangka panjang. Adanya memori ini akan
membuat konsumen tidak terlalu berfokus pada informasi produk
berdasarkan rasionalisasi tetapi lebih berfokus pada perasaan ataupun
emosi berdasarkan memori masa lampau yang dapat diingat. Definisi
senada diungkapkan oleh Friedman (2007) dalam Haryanto (2008:75)
yang mendefinisikan autobiographical memorysebagai memori untuk
kejadian dan isu yang berkaitan dengan diri seseorang dan mencakup
memori untuk pengalaman spesifik dan untuk fakta individu dalam
kehidupan seseorang. Rubin (2006) dalam Haryanto (2008:381)
menjelaskan bahwa autobiographical memory terjadi ketika sebuah
kejadian tertentu di ingat kembali dengan meliputi citra tertentu.
27
Karakteristik dari autobiographical memory ini merupakan pengumpulan
dari kejadian umum dan interpretasi dari kejadian-kejadian dan kadang
merupakan detail spesifik dari kejadian tertentu yang akan terus diingat
dalam jangka panjang. Memori konsumen mengenai merek atau
pengalaman merek ketika dia anak-anak akan memiliki konsekuensi yang
besar dalam keputusan selanjutya mengenai lampiran emosional yang
telah dibangun sebelumnya. Dalam hal ini, autobiographical memory
dirasakan sebagai rekaman yang terpercaya dengan visualisasi yang kuat
yang akan menciptakan pengalaman asli (Kasali dan Haryanto, 2009:74).
Memori otobiografis adalah memori yang dimiliki seseorang
mengenai masa lalunya. Fokus memori otobiografis adalah seseorang –
Anda, rekan Anda, atau siapa saja. Anda adalah pakar mengenai memori
otobiografis Anda sendiri, karena tidak ada orang lain yang mengetahui
hidup Anda sebaik Anda sendiri. Memori otobiografis juga dapat
memberitahu kita berbagai hal mengenai kepribadian dan konsep diri
orang yang bersangkutan (Solso, Maclin, dan Maclin, 2008: 191).
Menurut Solso et al (2008:206), memori otobiografis berisi
informasi terkait emosi, deskripsi diri, peristiwa-peristiwa khusus, dan
sejarah kehidupan seseorang yang bersangkutan.
2. Fungsi Autobiographical Memory
Menurut Pillemer (1992, 1998) dalam (Riegler dan Riegler,
2009:328-329) autobiographical memory memiliki tiga fungsi penting,
diantaranya:
28
a. Fungsi komunikasi
Autobiographical memory melayani fungsi komunikasi. Bagian
penting dari percakapan kita dengan orang lain melibatkan
pembicaraan kisah-kisah pribadi mereka yang relevan dengan topik
dibicarakan. Spesifik autobiographical memory yang sangat kuat
dalam hal ini. Menghubungkan rincian kejadian yang dialami secara
pribadi membuat komunikasi kita tampak lebih jujur dan bisa
dipercayadan cenderung membuat mereka lebih persuasif.
Menghubungkan autobiographical memory yang rinci juga
memungkinkan kita terhubung secara emosional dengan orang lain
secara intim dan langsung. Misalnya, seorang teman anda mengatakan
bahwa orang tuanya telah bercerai ketika ia berusia 4 tahun, ia
berjuang dan mengatasi kanker ketika ia berusia 10 tahun, dan dia
diskors di sekolah tinggi karena minum-minuman di bawah umur.
Akhirnya dengan menceritakan kenangan yang lebih rinci dan bersifat
pribadi dapat menciptakan rasa keintiman yang lebih besar dan
hubungan yang lebih kuat dengan teman Anda. Anda mungkin akan
juga meras aempati terhadap teman anda.
b. Fungsi emosional
Autobiographical memory juga memiliki fungsi emosional yang
penting dalam hal membantu kita mengatur,merenungkan, dan
memikirkan terhadap peristiwa kehidupan yang penting.
29
c. Fungsi direktif
Dengan mengingat peristiwa-peristiwa yang dialami secara pribadi dan
secara rinci dapat membantu perilaku langsung di masa depan.
Misalnya, Anda mengalami kegagalan dimasa lalu. Kemudian dengan
anda mengingat kembali peristiwa semacam itu dapat berfungsi untuk
mengubah perilaku anda dimasa depan.
3. Dimensi Autobiographical Memory
Menurut Ling dan Catling (2012:80), autobiographical memory
memiliki empat dimensi, diantaranya:
a. Fakta-fakta biografis dan pribadi
Ini mencakup tempat dan tanggal lahir, nama-nama anggota keluarga,
dan sekolah-sekolah yang diikuti. Ini termasuk informasi yang tidak
dapat diingat secara tepat (seperti lahir di rumah sakit tertentu).
b. Salinan atau rekonstruksi peristiwa-peristiwa asli. Memori otobiografis
dapat berupa salinan langsung persitiwa asli, yang sangat nyata dan
mencakup informasi indrawi dan emosional, rekonstruksi suatu
peristiwa yang diinterpretasikan ulang dari sudut pandang informasi
yang lebih baru. Memori yang lebih lama lebih mungkin
direkonstruksi ketimbang memori yang lebih baru.
c. Ingatan spesifik atau generik. Memori otobiografis generik adalah
memori tentang peristiwa-peristiwa yang berulang yang tidak terpaku
pada suatu kasus spesifik, seperti ingatan tentang berjalan kaki ke
30
sekolah. Ini kontras dengan memori spesifik yang berkaitan dengan
peristiwa-peristiwa baru, yang dapat membentuk memori lampu kilat.
d. Perspektif pengamat atau perspektif lapangan. Memori otobiografis
dapat dilihat dari perspektif-perspektif berbeda. Perspektif pengamat
adalah di mana memori digambarkan dari sudut pandang orang lain.
Perspektif lapangan adalah di mana memori dipandang dari sudut
pandang individu yang memiliki memori tersebut.
Menurut Haryanto (2008:80), Dimensi yang digunakan untuk
mengukur autobiographical memory, diantaranya: pengalaman tak
terlupakan, retrieval (pemanggilan kembali), dan memori emosional.
a. Pengalaman tak terlupakan
Pengalaman diartikan sebagai sesuatu yang pernah dialami (dijalani,
dirasai, ditanggung) (KBBI, 2005). Rubin (2006) dalam Haryanto
(2008: 80) Pengalaman tak terlupakan adalah penangkapan sebuah
objek, pemikiran, atau emosi melalui rasa atau pikiran yang tidak dapat
dilupakan.Menurut Rubin (2006) dalam Haryanto (2008:80),
pengalaman tak terlupakan merupakan dimensi yang dapat digunakan
untuk mengukur autobiographical memory dikarenakan memori ini
terbentuk karena adanya pengalaman khas dan tak terlupakan yang
sangat berkesan bagi individu.
b. Retrieval
Retrieval (pemanggilan) dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi,
adalah menggunakan informasi yang disimpan (Mussen dan
31
Rosenzweig, 1973 dalam Maulana dan Gumelar 2013:53). Menurut
Friedman (2007) dalam Haryanto (2008:80), retrieval adalah
kemampuan untuk mengingat informasi atau pengalaman.
c. Memori Emosional
Memori adalah stimuli yang telah diberi makna, direkam, dan
kemudian disimpan dalam otak manusia (Syam, 2011:4).Menurut
Schlessinger dan Groves (1976) dalam Syam (2011:4), memori adalah
sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup
merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk
membimbing perilakunya.Menurut Mc Neal (2003) dalam Haryanto
(2008:80), memori emosional adalah ingatan atau preferensi terhadap
suatu objek atau kejadian sejak dari dulu yang menimbulkan
kesenangan tertentu.
Dimensi yang digunakan untuk pengukuran variabel
autobiographical memory menggunakan dimensi yang digunakan oleh
Haryanto (2008:80), yaitu:
1. Pengalaman tak terlupakan
2. Retrieval
3. Memori Emosional
E. Brand Image
1. Pengertian Brand (Merek)
American Marketing Assosiation (AMA) mendefinisikan merek
(brand) sebagai “nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau
32
kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi
barang atau jasa pesaing” (Keller, 2008:2).
Menurut UU Merek N0.15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1 dalam
Tjiptono (2011:3) merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata,
huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-
unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam
kegiatan perdagangan barang atau jasa. Perkembangan terakhir
menunjukan bahwa bentuk, suara, hologram, dan bahkan aroma juga
dimasukkan dalam lingkup definisi merek (Tjiptono, 2011:3). Melalui
pengetahuan merek yang cukup, konsumen dapat menghemat waktu dan
biaya pencarian (searching cost) serta menghindari risiko-risiko yang
dapat muncul kemudian, seperti risiko fungsional, finansial, fisik, sosial,
dan psikologis. Bagi konsumen, kesan merek yang melekat pada suatu
produk disebut citra merek. Fenomena persaingan yang ada dalam era
globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke
mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk selalu
mengembangkan dan merebut market share (pangsa pasar). Salah satu aset
untuk mencapai keadaan tersebut adalah brand (merek).
Tjiptono (2008:104) menyatakan pada dasarnya suatu merek juga
merupakan janji penjual untuk secara konsisten menyampaikan
serangkaian ciri-ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek
yang baik juga menyampaikan jaminan dan jasa tertentu kepada para
pembeli. Merek mengindentifikasikan sumber atau pembuat produk dan
33
memungkinkan konsumen untuk menetapkan tanggung jawab pada
pembuat atau distributor tertentu. Konsumen bisa mengevaluasi produk
identik secara berbeda, tergantung pada bagaimana produk diberi merek.
Mereka dapat menemukan merek mana yang memuaskan dan mana yang
tidak (Kotler, 2009:332).
Merek sendiri pada dasarnya digunakan untuk beberapa tujuan,
yaitu (Tjiptono, 2008:104):
a. Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam diferensiasi atau
membedakan produk suatu perusahaan dengan produk pesaingnya.
b. Alat promosi, sebagai daya tarik produk.
c. Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan
kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen.
d. Untuk mengendalikan pasar.
Merek memiliki peranan yang penting dalam pemasaran. Ada
perbedaan yang cukup besar antara produk dan merek. Produk hanyalah
sesuatu yang dihasilkan pabrik dan mudah ditiru, sedangkan merek
merupakan sesuatu yag dibeli konsumen dan selalu memiliki keunikan
yang sulit untuk ditiru (Tjiptono, 2008:105).
2. Manfaat Merek
Merek bermanfaat bagi produsen dan konsumen. Bagi produsen,
merek berperan penting sebagai (Tjiptono, 2011:43):
34
a. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau
pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian
sediaan dan pencatatan akuntansi.
b. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik.
c. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga
mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain
waktu.
d. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan
produk dari para pesaing.
e. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum,
loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam benak
konsumen.
f. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa
datang.
Menurut Tjiptono (2011:44) fungsi potensial sebuah merek
meliputi identifikasi, praktikalitas, garansi, optimisasi, karakterisasi,
kontinuitas, hedonistic, dan fungsi etis. sementara itu, Ambler (2000)
dalam Tjiptono (2011:44) mengelompokkan manfaat-manfaat merek ke
dalam tiga kategori: raritas (manfaat ekonomi atau value for money),
virtositas (manfaat fungsional atau kualitas) dan complacibilitas (manfaat
psikologis atau kepuasan pribadi).
35
3. Pengertian Brand image
Brand Image (citra merek) adalah sekumpulan asosiasi merek yang
terbentuk dan melekat di benak konsumen. Konsumen yang terbiasa
menggunakan merek tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap
brand image (Rangkuti, 2002:43). Menurut Keller (2013:72) citra merek
atau brand image adalah “The perception and beliefs heald by the
consumer, as reflected in the association held in consumer memory”.
Berdasarkan pendapat ini brand image adalah anggapan dan kepercayaan
yang dibentuk oleh konsumen seperti yang direfleksikan dalam hubungan
yang terbentuk dalam ingatan konsumen.
4. Pengukuran Brand image
Menurut Keller (2008:56) pengukuran citra merek dapat dilakukan
berdasarkan pada aspek sebuah merek yaitu Strength, Favorable, dan.
Uniqueness.
a. Kekuatan (Strength of Brand Associations)
Semakin dalam individuberfikir tentang informasi produk dan
menghubungkannya dengan pengetahuan merek yang ada, maka
semakin kuat asosiasi merek yang akan dihasilkan. Kekuatan dalam
hal ini adalah keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh merek yang
bersifat fisik yang tidak ditemukan pada merek lainnya. Keunggulan
merek ini mengacu pada atribut-atribut fisik atas merek tersebut
sehingga bisa dianggap sebagai sebuah kelebihanyang tidak ada pada
merek lain atau merek pesaing.
36
b. Keunggulan (Favorable of Brand Association)
Untuk memilih mana yang disukai dan unik yang berhubungan
dengan merek, pemasar harus menganalisis dengan teliti mengenai
konsumen dan kompetisi untuk memutuskan posisi terbaik bagi merek
tersebut. Favorable mengarah pada kemampuan merek tersebut agar
mudah diingat oleh konsumen. Yang termasuk dalam kategori
favorable ini antara lain kemudahan merek produk untuk diucapkan,
kemampuan merek untuk tetap diingat oleh konsumen, kemudahan
penggunaan produk, serta kesesuaian antara kesan merek di benak
pelanggan dengan citra yang diinginkan perusahaan atas merek
bersangkutan.
c. Keunikan (Uniqueness of brand association)
Keunikan adalah kemampuan untuk membedakan sebuah
merek diantara merek lainnya. Keunikan ini muncul dari atribut
produk yang menjadi kesan unik atau diferensiasi antara produk satu
dengan produk lainnya yang memberikan alasan bagi konsumen bahwa
mereka harus membeli produk tersebut. Perusahaan harus bisa
membuat produk mereka unik dan beda dengan produk pesaing. Yang
termasuk dalam kategori unik ini adalah hal berbeda yang paling
dominan dalam sebuah produk dengan produk pesaingnya, variasi
layanan, variasi harga, fisik produk itu sendiri seperti fitur produk dan
variasi produk yang tersedia,penampilan atau nama dari sebuah merek
yang memberikankesan positif, cara penyampaian informasi kepada
37
konsumen, pedoman privasi yang ketat dari perusahaan, serta prosedur
pembelian yang terjamin.
F. Brand Loyalty
1. Pengertian Brand Loyalty (Loyalitas Merek)
Loyalitas merek diartikan sebagai sikap positif seorang konsumen
terhadap suatu merek, konsumen memiliki keinginan kuat untuk membeli
ulang merek yang sama pada saat sekarang maupun masa datang.
Keinginan yang kuat tersebut dibuktikan dengan selalu membeli merek
yang sama (Sumarwan, 2011:391).
Menurut Durianto et al,. (2004:126), loyalitas merek merupakan
suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini
mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seseorang
pelanggan beralih ke merek produk lain, terutama jika pada merek tersebut
didapati adanya perubahan, baik yang menyangkut harga ataupun atribut
lain. Menurut Mowen dan Minor (2002:109), loyalitas merek didefinisikan
sebagai tingkatan dimana pelanggan memiliki sikap positif terhadap suatu
merek, memiliki komitmen dan cenderung untuk terus melanjutkan
membeli produk dengan suatu merek tertentu dimasa yang akan datang.
Sedangkan menurut Setiadi (2008:199), loyalitas merek
didefinisikan sebagai sikap menyenangi terhadap suatu merek yang
dipresentasikan dalam pembelian yang konsisten terhadap merek itu
sepanjang waktu. Artinya ketika merek produk itu tidak tersedia di toko
yang ditujunya, dia terus berusaha mencari produk itu sampai ke tempat
38
yang jauh sekalipun. Bahkan ketika merek itu tidak tersedia dan petugas
penjualan mengatakan merek produk yang dicarinya akan datang beberapa
hari kemudian, dia bersedia untuk menunggunya.
2. Nilai Loyalitas Merek
Dengan pengelolaan dan pemanfaatan yang benar, loyalitas merek
dapat menjadi aset strategis bagi perusahaan. Berikut adalah beberpa
potensi yang dapat diberikan oleh loyalitas merek kepada perusahaan
(Rangkuti., 2002:63-64), yaitu:
a. Penguranngan biaya pemasaran
Perusahaan yang memiliki basis pelanggan yang mempunyai
loyalitas merek yang tinggi dapat mengurangi biaya pemasaran
perusahaan karena biaya untuk mempertahankan pelanggan jauh lebih
murah dibandingkan mendapatkan pelanggan baru.
b. Peningkatkan perdagangan
Loyalitas merek yang tinggi dapat meningkatkan
perdagangan.Loyalitas yang kuat terhadap suatu merek akan
menghasilkan peningkatan perdagangan dan memperkuat keyakinan
dalam perantara pemasaran.
c. Mengikat Customer baru
Dapat menarik minat pelanggan baru karena mereka memiliki
keyakinan bahwa membeli produk bermerek terkenal minimal dapat
memngurangi risiko.
39
d. Waktu merespon
Loyalitas merek memberikan waktu, semacam ruang bernafas,
pada suatu perusahaan untuk cepat merespon gerakan-gerakan pesaing.
Jika salah satu pesaing mengembangkan produk yang unggul, seorang
pengikut loyal akan memberi waktu pada perusahaan tersebut agar
memperbaharui produknya dengan cara menyesuaikan.
3. Tingkatan Loyalitas Merek
Aaker dalam Fajrianthi dan Farrah (2005:279) membagi loyalitas
merek ke dalam lima tingkatan, sebagai berikut:
a. Switcher (pembeli yang berpindah - pindah)
Merupakan tingkatan loyalitas merek yang terendah. Pembeli
sama sekali tidak loyal atau tidak tertarik terhadap merek apapun yang
ditawarkan. Ciri dari jenis pembeli ini adalah mereka membeli suatu
produk karena harganya murah.
b. Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan).
Merupakan pembeli yang puas dengan merek produk yang
dikonsumsinya atau setidaknya mereka tidak mengalami
ketidakpuasan dalam mengkonsumsi merek produk tersebut. Pembeli
ini membeli suatu merek didasarkan atas kebiasaan merek selama ini.
c. Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan).
Pada tingkatan ini pembeli merek termasuk ke dalam kategori
puas bila mereka mengkonsumsi merek tersebut. Meskipun demikian
mungkin saja mereka memindahkan pembeliannya ke merek lain
40
dengan menanggung switching cost (biaya peralihan) yang terkait
dengan waktu, uang, atau risiko kinerja yang melekat dengan tindakan
mereka beralih merek.
d. Liking The Brand (pembeli yang menyukai merek).
Pembeli pada tingkatan ini merupakan pembeli yang sungguh-
sungguh menyukai merek tersebut. Pada tingkatan ini dijumpai
perasaan emosional yang terkait pada merek. Meskipun demikian
seringkali rasa suka ini merupakan suatu perasaan yang sulit
diidentifikasi dan ditelusuri dengan cermat untuk dikategorikan ke
dalam sesuatu yang spesifik.
e. Committed Buyer (pembeli yang komit atau setia).
Pembeli pada tingkatan ini merupakan pelanggan yang setia.
Mereka memiliki suatu kebanggaan sebagai pengguna suatu merek dan
bahkan merek tersebut menjadi sangat penting bagi mereka, dipandang
dari segi fungsinya maupun sebagai suatu ekspresi mengenai siapa
sebenarnya mereka. Pada tingkatan ini, salah satu aktualisasi loyalitas
konsumen ditunjukkan oleh tindakan merekomendasikan dan
mempromosikan merek tersebut kepada pihak lain.
4. Pengukuran Brand Loyalty
Menurut Rangkuti (2002:64) terdapat lima pengukuran brand
loyalty terhadap suatu merek oleh konsumen, adapun pengukuran tersebut
adalah sebagai berikut:
41
a. Pengukuran Perilaku
Suatu cara langsung untuk menetapkan loyalitas terutama
untuk habitual behavior (perilaku kebiasaan) adalah dengan
memperhitungkan pola pembelian yang aktual. Berikut beberapa
ukuran yang dapat digunakan:
1) Repurchase rate (tingkat pembelian ulang), yaitu tingkat
persentase pelanggan yang membeli merek yang sama pada
kesempatan membeli jenis produk tersebut.
2) Percent of purchase (persentase pembelian), yaitu tingat persentase
pelanggan untuk setiap merek yang dibeli dari beberapa pembelian
terakhir.
3) Number of brands purchase (jumlah merek yang dibeli), yaitu
tingkat persentase pelanggan dari suatu produk untuk hanya
membeli satu merek, dua merek, tiga merek, dan seterusnya.
Loyalitas pelanggan sangat bervariasi di antara beberapa kelas
produk, tergantung pada jumlah merek yang bersaing dan
karakteristik produk tersebut. Data mengenai prilaku walaupun
obyektif tetap saja keterbatasan dalam kaitannya dengan
kompleksitas ataupun biaya perolehannya.
b. Pengukuran Biaya Peralihan (Switching Cost)
Pengukuran terhadap variabel ini dapat mengidentifikasikan
loyalitas pelanggan terhadap suatu merek. Pada umumnya jika biaya
untuk berganti merek sangat mahal, pelanggan akan enggan untuk
42
berganti merek sehingga laju penyusutan kelompok pelanggan dari
waktu ke waktu akan rendah.
c. Pengukuran Kepuasan
Pengukuran terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan
pelanggan suatu merek merupakan indikator penting dari brand
loyalty. Bila ketidakpuasan pelanggan suatu merek rendah, maka pada
umumnya tidak cukup alasan bagi pelanggan untuk beralih
mengkonsumsi merek lain.
d. Pengukuran Kesukaan Terhadap Merek
Kesukaan terhadap merek, kepercayaan, perasaan-perasaan
hormat atau bersahabat dengan suatu merek membangkitkan
kehangatan dalam perasaan pelanggan. Akan sangat sulit bagi merek
lain untuk dapat menarik pelanggan yang sudah mencintai merek
hingga pada tahapan ini. Pelanggan dapat saja sekedar suka pada suatu
merek dengan alasan yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya melalui
persepsi dan kepercayaan mereka yang terkait dengan atribut merek.
e. Pengukuran Komitmen
Merek-merek yang sangat kuat akan memiliki sejumlah besar
pelanggan yang memiliki komitmen. Misalnya konsumen suka
membicarakan merek tersebut dengan rekannya bahkan
merekomendasikan untuk membeli merek tersebut.
43
G. Hubungan Antar Variabel
1. Advertising Terhadap Brand Image
Penelitian yang dilakukan oleh Hartati dan Hamid (2014)
mengenai pengaruh product positioning dan iklan terhadap citra merek,
hasilnya menunjukkan bahwa variabel iklan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap citra merek. Begitu pula penelitian yang dilakukan
oleh Tanoni (2012) bahwa iklan berpengaruh positif terhadap citra merek.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hartati dan Hamid
(2014), serta Tanoni (2012) dapat disimpulkan bahwa iklan dapat
mempengaruhi terbentuknya citra merek yang kuat dibenak konsumen.
2. Advertising Terhadap Brand Loyalty
Penelitian yang dilakukan oleh Abbasi, Aqeel, dan Awan (2014)
mengenai “the impact of advertising on brand loyalty with the moderation
of consumer buying behaviour” dimana pada advertising dibagi
menjadilikeability, persuasiveness, dan brand personality. Hasil dari
penelitian tersebut menyatakan bahwa likeabilty, persuasiveness, dan
brand personality yang diciptakan oleh iklan adalah faktor kunci
keinginan konsumen akan merek dan perilaku pembelian. Dengan iklan
yang likeability, perilaku pembelian akan dipengaruhi secara kuat.
Eksekusi iklan yang baik dan kreatif memiliki kekuatan untuk mengajak
konsumen mengenai keputusan pembelian dan perilaku mereka. Secara
bersamaan brand personality yang diciptakan dalam iklan memiliki
dampak langsung terhadap perilaku pembelian karena pengguna
44
menghubungkan dimensi merek dengan sifat personality mereka. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat dampak positif dari semua
dinamika ini terhadap perilaku pembelian dalam mengantar konsumen
terhadap brand loyalty.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Abbasi et al (2014),
dapat disimpulkan bahwa iklan memiliki pengaruh positif terhadap
terbentuknya loyalitas merek.
3. Brand Image Terhadap Brand Loyalty
Penelitian yang dilakukan oleh Jing, Pitsaphol, dan Shabbir (2014)
menyatakan bahwa brand image memiliki hubungan dan pengaruh yang
signifikan terhadap brand loyalty. Penelitian yang juga dilakukan oleh
Rizan, Saidani, dan Sari (2012) mengenai pengaruh brand image dan
brand trust terhadap brand loyalty, hasilnya menunjukkan bahwa variabel
brand image memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
brand loyalty.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jing et. al (2014), serta
Rizan et al (2012) dapat disimpulkan bahwa brand image dapat
mempengaruhi brand loyalty.
4. Autobiographical Memory Terhadap Brand Image
Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan dan Haryanto (2011)
menunjukkan bahwa autobiographical memory memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap brand image.Penelitian yang juga dilakukan oleh
Mugge,Schifferstein, dan Schoorman (2008) menunjukkan bahwa memori
45
masa lalu berdampak pada afeksi pada produk. Sujan, Bettman, dan
Baumgartner (1993) menunjukkan bahwa autobiographical memory yang
positif akan mempengaruhi sikap positif terhadap iklan dan evaluasi
merek.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Kurniawan dan
Haryanto (2011), Mugge et al (2008), dan Sujan et al (1993), dapat
disimpulkan bahwa autobiographical memory yang positif mempunyai
dampak positif untuk brand image.
5. Autobiographical Memory Terhadap Brand Loyalty
Penelitian yang dilakukan oleh Mugge et al (2008) menunjukkan
bagaimana pengaruh cinta dan kepuasan produk adalah dipengaruhi oleh
memori dimasa lalu. Sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Lynch,
Marmorstein, dan Weigolg (1988) dalam Kurniawan dan Haryanto (2011)
mengindikasikan bahwa pilihan konsumen didasarkan pada memori
terhadap evaluasi penggunaan dimasa lalu.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mugge et al (2008),
serta Lynch, Marmorstein, dan Weigolg (1988), dapat disimpulkan bahwa
evaluasi pada merek dipengaruhi oleh memori yang diciptakan oleh
penggunaan sebuah pengalaman terhadap merek dimasa lalu. Evaluasi
positif terhadap merek akan dapat mempengaruhi dalam membangun
memori yang positif. Oleh karena itu, loyalitas akan terbagun dari
bagaimana seseorang mengevaluasi kepuasan mereka terhadap merek
berdasarkan pada pengalaman menggunakan merek dimasa lalu.
46
H. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Variabel Metode Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil
1. Sony Kurniawan dan Jony Oktavian Haryanto (2011)
Kids as future market: the role of Autobiographical memory in building brandLoyalty
Product attribute, advertising, reference group, autobiographical memory, brand image, buying habituation, dan brand loyalty
Analisis SEM
Variabel advertising, autobiographical memory, brand image, dan brand loyalty
Tidak terdapat variabel product attribute, reference group, dan buying habituation
Reference group, advertising,dan product attribute berpengaruh terhadapautobiographical memory.Autobiographicalmemoy berpenguh terhadap brandimage. Reference group,autobiographical memory, brand image, dan buyinghabituatinberpenguh terhadap brand loyalty pada anak.
2. Mohammd Rizan, Basrah Saidani, dan Yusiana Sari (2012)
Pengaruh Brand Image dan Brand Trust terhadap Brand Loyalty Teh Botol Sosro
Brand Image, Brand Trust, dan Brand Loyalty
Analisis Regresi Berganda
Variabel brand image dan brand loyalty
Tidak terdapat variabel brand trust
Brand image secara parsial berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty. Brand trust secara parsial berpengaruhsignifikan terhadap brandloyalty. Brand image dan brand trust secara simultan berpengaruh terhadap brand loyalty.
47
No Nama Judul Variabel Metode Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil
3. Romy Victor Tanoni (2012)
Pengaruh Iklan Terhadap Niat Beli Konsumen Melalui Citra Merek dan Sikap Pada Minuman Isotonic Mizone di Surabaya
Iklan, niat beli, citra merek, dan sikap
Analisis SEM
Variabel iklan, dan citra merek
Tidak terdapat variabel niat beli dan sikap
Iklan berpengaruh terhadap citra merek, iklan berpengaruh terhadap sikap, citra merek berpengaruh terhadap sikap, sikap berpengaruh terhadap niat beli, dan iklan berpengaruh terhadap niat beli melalui citra merek dan sikap.
4. Tuti Hartati dan Fortuna Zain Hamid (2013)
Pengaruh Product Positioning dan Iklan Terhadap Citra Merek Sepeda Motor Honda pada Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta
Product Positioning, Iklan dan Citra Merek
Analisis Regresi Berganda
Variabel iklan dan citra merek
Tidak terdapat variabel product positioning
Product positioning dan iklan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap citra merek sepeda motor Honda.
48
No Nama Judul Variabel Metode Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil
5. Danny Alexander Bastian (2014)
Analisa Pengaruh Citra Merek (Brand Image) dan Kepercayaan Merek (Brand Trust) Terhadap Loyalitas Merek (Brand Loyalty) ADES PT. Ades Alfindo Putra Setia
Citra Merek (Brand Image) , Kepercayaan Merek (Brand Trust), dan Loyalitas Merek
Analisis SEM
Variabel citra merek, dan loyalitas merek
Tidak terdapat variabel kepercayaan merek
Brand image bepengaruh signifikan terhadap brand loyalty, brand trust berpengaruh terhadap brand loyalty.Brand image berpengaruh signifikan terhadap brand trust.
6. Zhang Jing, Chatchai Pitsaphol, dan Rizwan Shabbir (2014)
The Influence of Brand AwarenessBrand Image and Perceived Quality on Brand Loyalty: A Case Study of OPPO Brand in Thailand
Brand Awareness, Brand Image, Perceived Quality dan Brand Loyalty
Analisis Regresi Berganda
Variabel brand image, brand loyalty
Tidak terdapat variabel brand awareness, dan perceived quality
brand awareness, brand image, dan perceived quality memiliki pengaruh dan hubungan yang signifikan terhadap brand loyalty
49
No Nama Judul Variabel Metode Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil
7. Lucy Monika dan Hartiwi Prabowo (2014)
Pengaruh Iklan dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan dan Dampaknya pada Loyalitas Merek di PT. Cipta Skynindo
Iklan, Kualitas Produk, Kepuasan Pelanggan, dan Loyalitas Merek
Analisis Jalur
Varabel iklan, dan loyalitas merek. Alat pengujian menggunakan analisis jalur
Tidak terdapat variabel kualitas produk dan kepuasan pelanggan
Iklan tidak berpengaruh langsung terhadap kepuasan konsumen dan loyalitas merek. Kualitas produk berpengaruh secara langsung dan tidak langsung terhadap kepuasan pelanggan dan berdampak pada loyalitas merek. Sedangkan kepuasan konsumen berpengaruh secara langsung terhadap loyalitas merek.
I. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang
tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran
sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari
serangkaian masalah yang ditetapkan.Abdul Hamid (2007:26).
Berdasarkan landasan teori di atas, maka dapat dikembangkan suatu
kerangka pemikiran pada penelitian ini yang dapat dilihat pada gambar 2.2
berikut ini:
50
Gambar 2.2 Model Kerangka Pemikirian Penelitian
Uji Kualitas Data : 1. Uji Validitas 2. Uji Reliabilitas 3. Uji Normalitas
Advertising (X1) Autobiographical Memory (X2)
Brand Image (Y)
Brand Loyalty(Z)
Metode Analisis Jalur (Path Analysis)
Model Trimming
Kesimpulan dan Saran
51
J. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut diatas hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sub struktural I
Hipotesis 1:
Ha1 = Advertising (X1) berpengaruh terhadap brand image (Y)
Ho1= Advertising (X1) tidak berpengaruh terhadap brand image (Y)
Hipotesis 2:
Ha2 = Autobiographical memory (X2) berpengaruh terhadap brand image
(Y)
Ho2= Autobiographical memory (X2) tidak berpengaruh terhadap brand
image (Y)
Hipotesis 3 :
Ha3 = Advertising (X1) dan autobiographical memory (X2) berpengaruh
secara simultan terhadap brand image (Y)
Ho3= Advertising (X1) dan autobiographical memory (X2) tidak
berpengaruh secara simultan terhadap brand image (Y)
2. Sub struktural II
Hipotesis 4:
Ha4= Advertising (X1) berpengaruh terhadap brand loyalty (Z)
Ho4= Advertising (X1) tidak berpengaruh terhadap brand loyalty (Z)
52
Hipotesis 5:
Ha5= Autobiographical memory (X2) berpengaruh terhadap brand loyalty
(Z)
Ho5= Autobiographical memory (X2) tidak berpengaruh terhadap brand
loyalty (Z)
Hipotesis 6:
Ha6= Brand image (Y) berpengaruh terhadap brand loyalty (Z)
Ho6= Brand image (Y) tidak berpengaruh terhadap brand loyalty (Z)
Hipotesis 7 :
Ha7= Advertising (X1), autobiographical memory (X2) dan brand image
(Y) berpengaruh secara simultan terhadap brand loyalty (Z)
Ho7= Advertising (X1), autobiographical memory (X2) dan brand image
(Y) tidak berpengaruh secara simultan terhadap brand loyalty (Z)
Hipotesis 8 :
Ha8= Advertising (X1) dan autobiographical memory (X2) berpengaruh
terhadap brand loyalty (Z) melalui brand image (Y)
Ho8= Advertising (X1) dan autobiographical memory (X2) tidak
berpengaruh terhadap brand loyalty (Z) melalui brand image (Y)
53
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jakarta Selatan. Waktu penelitian ini dari
bulan Januari sampai dengan Agustus 2015.Variabel didalam penelitian yang
peneliti laksanakan terdiri dari dua variabel eksogen (X1 dan X2) dan dua
variabel endogen (Y dan Z). Variabel yang diteliti adalah advertising dan
autobiographical memory sebagai variabel eksogen. Brand image dan brand
loyalty sebagai variabel endogen. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Menurut Kasiram (2008) dalam Wiratna (2014:39), penelitian
kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan
data berbentuk angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang
ingin diketahui. Penelitian ini bersifat studi kasus.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 61). Populasi yang dimaksud disini ialah
masyarakat yang bertempat tinggal di Jakarta Selatan.
54
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2010:62). Pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan di Jakarta Selatan dengan menggunakan teknik
nonprobability sampling.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling atau sampel
bertujuan secara subyektif. Purposive sampling adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010:68). Pertimbangan
yang digunakan dalam memilih responden adalah:
a. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen es krim Magnum
yang telah mengkonsumsi es krim Magnum sekurang-kurangnya 3 kali
b. Responden adalah konsumen es krim Magnum yang sudah pernah
melihat, membaca, atau mendengar iklan Magnum
Menurut Roscoe dalam Sugiyono (2010:74), ukuran sampel yang
layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500. Jadi dalam
penelitian ini akan menggunakan 80 responden untuk dijadikan sampel
penelitian.
55
C. Metode Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Dalam memperoleh data, penulis menggunakan data primer dan
data sekunder.
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
sumbernya. Menurut Suliyanto (2005:6) data primer yaitu data yang
dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perseorangan
langsung dari objeknya. Sedangkan menurut Malhotra (2009:120) data
primer dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan
permasalahan yang sedang ditangani.
Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara lengkap dari
responden melalui daftar pertanyaan yang diajukan.Data primer yang
dikumpulkan meliputi data identitas responden, pendapat responden
tentang brand loyalty yang menyangkut autobiographical memory,
brand image, dan advertising pada es krim Magnum.
b. Data sekunder,
Menurut Malhotra (2009:121) data sekunder adalah data yang telah
dikumpulkan untuk maksud selain untuk menyelesaikan suatu masalah
penelitian yang sedang dihadapi, data ini dapat ditemukan dengan cepat
serta tidak mahal. Data sekunder dapat diperoleh dari buku-buku,
jurnal, dan sumber bacaan lain yang memiliki relevansi dengan objek
yang diteliti. Untuk data sekunder, peneliti mengumpulkannya dengan
56
studi kepustakaan, literatur pada berbagai perpustakaan di dalam dan di
luar kampus maupun pada toko-toko buku, dan website.
2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, peneliti menggunakan
instrumen berupa kuesioner yang diberikan kepada responden.
Respondennya adalah konsumen yang pernah mengkonsumsi atau
membeli es krim Magnum. Pengumpulan data akan dilakukan melalui
kuesioner yang diserahkan kepada beberapa responden yang sebelumnya
peneliti wawancara terlebih dahulu dan kemudian beberapa responden
tersebut mereferensikan beberapa responden lainnya. Data dalam
penelitian ini didapatkan langsung dari pengisian kuesioner (angket) oleh
responden. Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari pernyataan-
pernyataan yang bersumber dari tiap-tiap indikator variabel penelitian.
Pernyataan-pernyataan pada kuesioner dibuat dengan skala Likert.
Skala likert adalah pengukuran dengan lima kategori respon yang berkisar
antara“sangat setuju”dan”sangat tidak setuju” yang mengharuskan
responden menentukan derajat persetujuan atau ketidaksetujuan responden
terhadap masing-masing dari serangkaian pertanyaan mengenai objek
stimulus (Malhotra, 2009: 298). Skala 1-5 untuk memperoleh data yang
bersifat numerical dan diberi skor atau nilai. Untuk kategori pertanyaan
dengan jawaban sangat tidak setuju atau sangat setuju.
57
Tabel 3.1 Skala Likert
No Jenis jawaban Bobot 1 Sangat Setuju (SS) 5 2 Setuju (S) 4 3 Netral (N) 3 4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2008:20)
Angka 1 (satu) menunjukan bahwa responden memberikan
tanggapan yang bersifat negatif (sangat tidak setuju) terhadap pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan, sedangkan angka 5 (lima) menunjukan
tanggapan yang bersifat positif (sangat setuju).
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
analisis statistik yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan SPSS
22.
1. Uji Kualitas Data
a. Uji validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana
variabel yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya
diukur. Uji validitas ini digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-
butir dalam daftar pertanyaan. Uji validitas digunakan untuk mengukur
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan
valid jika pertanyaan pada kuesiner mampu untuk mengungkapkan
58
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas suatu butir
pertanyaan dapat dinilai pada hasil output program SPSS pada tabel
dengan judul Item-Total Statistic. Menilai validitas masing-masing
butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai correted item total correalation
>r tabel atau suatu butir pertanyaan dianggap valid jika koefisien
korelasi product moment melebihi 0,3 (Suliyanto, 2005:42).
b. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang
digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan
hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali. Hasil uji reliabilitas
dengan bantuan SPSS akan menghasilkan Cronbach Alpha. Kriteria
peniliaian uji reliabilitas menurut Nunnally (1994) yang dikutip oleh
Ghazali (2011:48) adalah jika Cronbach Alpha memberikan nilai >
0.70 maka instrumen penelitian dianggap reliabel.
2. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2011:160), uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah model yang
mempunyai distribusi data normal atau setidaknya mendekati normal.
Dalam penelitian ini cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan cara melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatifdari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting pada data
59
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data
residual normal, makagaris akan menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya.
3. Analisis Jalur (Path analysis)
Penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis) sebagai
uji hipotesisnya. Analisis jalur (path analysis) digunakan untuk
menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat
variabel eksogen terhadap variabel endogen (Riduwan dan Kuncoro,
2008:2). Menurut Sugiyono (2010:297), analisis jalur digunakan untuk
melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk
sebab akibat. Melalui analisis jalur ini akan dapat ditemukan jalur mana
yang paling tepat dan singkat suatu variabel independen menuju variabel
dependen yang terakhir.
Sebelum peneliti menggunakan analisis jalur dalam penelitiannya,
maka peneliti harus menyusun model hubungan antar variabel yang dalam
hal ini disebut diagram jalur (Sugiyono, 2010:298).
Diagram jalur memberikan secara ekplisit hubungan kausalitas
antar variabel. Model bergerak dari kiri ke kanan dengan implikasi
prioritas hubungan kausal variabel yang dekat kesebelah kiri. Setiap nilai
menggambarkan jalur dan koefisien jalur (Ghozali, 2011:250).
60
ρyx1
ρzy
Є1 Є2
ρyx2
ρzx1
ρzx2
rx1x2
Gambar 3.1 Diagram Analisis Jalur
Keterangan:
ρyx1 : standardized coefficient, koefisien jalur pengaruh langsung X1
terhadap Y.
ρyx2 : standardized coefficient, koefisien jalur pengaruh langsung X2
terhadap Y.
ρzx1 : standardized coefficient, koefisien jalur pengaruh langsung X1
terhadap Z.
ρzx2 : standardized coefficient, koefisien jalur pengaruh langsung X2
terhadap Z.
X1: Advertising
X2: Autobiographical memory
Y : Brand image
Advertising (X1)
Autobiographical Memory (X2)
Brand Loyalty (Z)
Brand Image (Y)
61
Z : Brand loyalty
Є : Standart Error
Diagram jalur dalam penelitian ini terdiri atas dua persamaan
struktural dimana X1 dan X2 adalah variabel eksogen dan Y serta Z adalah
variabel endogen. Persamaan struktural dalam Riduwan dan Kuncoro,
(2008:129&136) dapat dilihat sebagai berikut :
a. Hipotesis untuk persamaan Sub Struktural I
Gambar 3.2 Sub Struktural I
Dari gambar di atas terdapat variabel endogen (Y) dan variabel
eksogen (X1 dan X2), yang memiliki persamaan struktur Y = ρyx1X1
+ρyx2X2+ ρyε1Є1
Autobiographical Memory (X2)
Advertising (X1)
Brand Image (Y)
ρyx1
ρyx2
Є1
62
b. Hipotesis untuk persamaan Sub Struktural II
Gambar 3.3 Sub Struktural II
Є2
Dari gambar di atas terdapat variabel endogen (Z) dan variabel
eksogen (X1, X2 dan Y), yang memiliki persamaan struktur Z = ρzx1X1+
ρzx2X2 + ρzyY+ρzε2Є2
4. Uji Hipotesis
Pengujian dalam analisis jalur yang dapat dilakukan antara lain:
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan variabel independen terhadap variabel dependen serta
seberapa besar pengaruh dari faktor lain yang tidak dimasukkaan
dalam penelitian. Nilai koefisien determinasi (R2) adalah antara nol
dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai
yang hampir mendekati satu berarti variabel-variabel independen
Brand Loyalty (Z)
Autobiographical Memory (X2)
Advertising (X1)
Brand Image (Y)
ρzx1
ρzx2
ρzy
Є2
63
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:97).
Hasil output SPSS pada model summary khususnya, angka
yang terdapat pada kolom R Square digunakan untuk melihat besarnya
pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen dengan cara
menghitung koefisien (KD) dengan menggunakan rumus sebagai
berikut (Sarwono, 2007:30) :
KD = r2 x 100%
b. Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk
mengetahui pengaruh secara keseluruhan (uji simultan) dapat
dilakukan dengan cara membandingkan besarnya angka F hitung
dengan angka F tabel. Angka F hitung didapat dari hasil outout SPSS,
sedangkan F tabel didapat dari melihat daftar tabel dengan ketentuan
tarafsignifikansi0,05 dan derajat kebebasan (degree of freedom) = (k-
1)(n-k). Setelah itu, menentukan kriteria uji hipotesis yaitu sebagai
berikut :
1) Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha ditermia.
2) Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Untuk mengethui besarnya angka signifikansi pada penelitian
ini dengan cara membandingkan angka taraf signifikan (sig) hasil
64
penghitungan dengantarafsignifikansi 0,05 (5%). Kriterianya sebagai
berikut (Riduwan dan Kuncoro, 2008:117) :
1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak signifikan.
2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak dan Ha
diterima, artinya signifikan.
c. Uji statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Uji statistik yang digunakan
untuk pengujian secara individual yaitu dengan cara menghitung
besarnya angka table t dengan ketentuan taraf signifikansi 0,05 dan
derajat kebebasan (degree of freedom) = n – 2 (Sarwono, 2007:32).
Setelah itu, menentukan kriteria uji hipotesis yaitu sebagai berikut :
1) Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha ditermia.
2) Jika t hitung <t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
Selanjutnnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur
bandingkan dengan nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas
Sig. dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut (Riduwan
dan Kuncoro, 2008:118) :
65
1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak signifikan.
2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya signifikan.
5. Analisis Korelasi
Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk
mengetahui derajat hubungan linear antara satu variabel dengan variabel
lain (Suliyanto, 2005:52). Penelitian ini menggunakan analisis korelasi
Product Moment (Pearson).
Korelasi Pearson Product Moment (PPM) sangat popular dan
sering digunakan oleh mahasiswa dan para peneliti (Riduwan dan
Kuncoro, 2008:61). Dasar pemikiran analisis korelasi product moment
adalah perubahan antar variabel, artinya jika perubahan suatu varabel
diikuti perubahan variabel yang lain maka kedua variabel tersebut saling
berkolerasi (Pardede dan Manurung, 2014:31). Korelasi PPM
dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤
+1), apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya
tidak ada korelasi; r = 1 berarti korelasinya sangat kuat (Riduwan dan
Kuncoro, 2008:62). Oleh karena itu, untuk mempermudah pemberian
kategori koefisien korelasi maka dibuat kriteria pengukuran sebagai
berikut :
66
Tabel 3.2 Kriteria Koefisien Korelasi
Nilai r Kriteria
0,00 – 0,29 Korelasi sangat lemah 0,30 – 0,49 Korelasi lemah 0,50 – 0,69 Korelasi cukup 0,70 – 0,79 Korelasi kuat 0,80 – 1,00 Korelasi sangat kuat
Sumber: Pardede dan Manurung (2014:32)
Korelasi dua variabel bersifat signifikan jika angka
signifikansi (sig) <0,05, sebaliknya jika angka signifikansi (sig) > 0,05
maka hubungan kedua variabel tidak signifikan (Sarwono, 2007:23).
6. Uji Sobel
Dalam penelitian ini terdapat variabel intervening yakni brand
image. Menurut Baron dan Kenny (1986) dalam Ghozali (2011:247) suatu
variabel disebut variabel intervening jika variabel tersebut ikut
mempengaruhi hubungan antara variabel prediktor (independen) dan
variabel kriterion (dependen). Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan
dengan prosedur yang dikembangkan oleh Sobel (1982), dikenal dengan
uji sobel (Sobel test).
Uji sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak
langsung variabel independen (X) ke variabel dependen (Y) melalui
variabel intervening (M). Besarnya standard error pengaruh tidak
langsung (indirect effect) Sp2p3 dihitung dengan rumus dibawah ini :
67
Sp2p3 = √p32Sp22+p22Sp32+Sp22Sp32
Kemudian untuk mencari nilai t statistic pengaruh mediasi dengan
rumus sebagai berikut:
Keterangan :
p2 : Unstandardized coefficient beta variabel independen
p3 :Unstandardized coefficient beta variabel intervening
Sp2 : Standar error independen
Sp3 : Standar error intervening
7. Model Trimming
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008:127) model trimming terjadi
ketika koefisien jalur diuji secara keseluruhan ternyata ada variabel yang
tidak signifikan. Walaupun ada satu, dua atau lebih variabel yang tidak
signifikan, peneliti perlu memperbaiki model struktur analisi jalur yang
telah dihipotesiskan.Cara menggunakan model trimming yaitu menghitung
ulang koefisien jalur tanpa menyertakan variabel eksogen yang
koefisiennya jalurnya tidak signifikan.
E. Operasional Variabel Penelitian
Gambaran operasional dalam penelitian ini tercantum dalam tabel dan
secara umum penelitian ini membahas tentang pengaruh advertising dan
autobiographical memory terhadap brand image serta dampaknya pada brand
loyalty. Dengan variabel penelitian sebagai berikut:
t : p2p3
Sp2p3
68
Tabel 3.3 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Skala
Advertising (X1)
(Moriarty et al,
2011)
Persepsi 1. Keterpaparan
2. Perhatian selektif
3. Kesadaran
4. Pengenalan
Ordinal
Emosi/ afektif 5. Keinginan
6. Perasaan
7. Rasa suka
8. Resonasi
Kognisi 9. Kebutuhan
10. Diferensiasi
11. Mengingat
Asosiasi 12. Simbolisme
13. Pembelajaran terkondisikan
14. Transformasi
Persuasi 15. Motivasi
16. Pengaruh
17. Keterlibatan
18. Keyakinan
19. Preferensi dan niat
20. Loyalitas
Tindakan 21. Mencoba
22. Kontak
23. Membeli
24. Mendukung dan merujuk
69
Variabel Dimensi Indikator Skala
Autobiographical
Memory (X2)
(Haryanto, 2008)
Pengalaman tak
terlupakan
25. Terkesan dengan produk karena
rasanya yang bervariasi
26. Terkesan dengan produk karena
rasanya yang enak
27. Terkesan dengan produk karena
iklannya yang menarik
28. Terkesan dengan produk karena
bentuknya yang menarik
29. Terkesan dengan produk karena
orang lain membicarakannya
30. Terkesan dengan produk karena
pengalaman pertama makan
produk Ordinal Retrieval
31. Ingat logo produk
Memori Emosional
32. Ingat dari dulu produk
merupakan makanan kesukaan
33. Ingat dari dulu menyukai
produk dibandingkan produk
lain
34. Ingat dari dulu merasa senang
ketika memakan produk
35. Ingat dari dulu suka dengan
rasa produk
36. Ingat dari dulu merasa terkesan
dengan iklan produk yang
menarik
70
Variabel Dimensi Indikator Skala
Brand Image(Y)
(Keller, 2008)
Strength (Kekuatan)
37. Merek sangat dikenal
38. Merek berkualitas baik
Ordinal
Favorable (Keunggulan)
39. Merek mudah diucapkan
40. Merek mudah diingat
Uniqueness (Keunikan)
41. Promosi yang menarik
42. Diferensiasi produk dengan
merek lain
43. Variasi penampilan fisik
produk yang menarik
44. Fitur yang menarik
Brand Loyalty
(Z)
(Rangkuti, 2002)
Pengukuran
Perilaku
45. Perilaku pembelian ulang
46. Perilaku persentase pembelian
47. Perilaku pembelian produk
lebih dari satu
Ordinal
Pengukuran Biaya
Peralihan
(Switching Cost)
48. Tidak akan berpindah produk
lain karena harga
Pengukuran
Kepuasan
49. Puas dengan kualitas yang
dimiliki produk
Pengukuran
Kesukaan
Terhadap Merek
50. Kepercayaan
51. Rasa bersahabat
Pengukuran
Komitmen
52. Merekomendasikan kepada
konsumen lain
71
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah konsumen es krim Magnum yang telah
membeli es krim Magnum sekurang-kurangnya 3 kali di daerah Jakarta
Selatan. Karena itu, penulis mencoba melaporkan gambaran umum dan
sejarah singkat mengenai objek penelitian.
1. Sekilas tentang Jakarta Selatan
Gambar 4.1 Peta Jakarta Selatan
Sumber : Jakartaplaces.com, 2015
Jakarta Selatan terletak pada 106’22’42 Bujur Timur (BT) s.d.
106’58’18 BT, dan 5’19’12 Lintang Selatan (LS). Luas Wilayah sesuai
72
dengan Keputusan Gubernur KDKI Nomor 1815 tahun 1989 adalah
145,37 km2 atau 22,41% dari luas DKI Jakarta. Terbagi menjadi 10
kecamatan dan 65 kelurahan, berada di belahan selatan banjir kanal
dengan batas-batas wilayah sebagai barikut:
- Sebelah Utara : Banjir Kanal Jl. Jenderal Sudirman Kecamatan
Tanah Abang, Jl. Kebayoran Lama dan Kebun Jeruk
- Sebelah Timur : Kali Ciliwung
- Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kota Administrasi Depok
- Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Ciledug, Kota
Administrasi Tangerang (http://selatan.jakarta.go.id/)
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun
2009 - 2013
TAHUN 2013 2012 2011 2010 2009
Jumlah Pria (jiwa) 1.077.327 1.054.501 1.100.153 1.043.675 1.079.475
Jumlah Wanita (jiwa) 1.064.614 998.144 1.035.418 1.018.557 1.080.163
Total (jiwa) 2.141.941 2.052.645 2.135.571 2.062.232 2.159.638
Pertumbuhan Penduduk (%)
4 -4 4 -5 1
Kepadatan Penduduk (jiwa/Km²)
15.162 - - - 15.287
Sumber Data: DKI Dalam Angka 2014 Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, 2015
73
2. Sejarah Produk Objek Penelitian
a. Sejarah Magnum
Magnum merupakan salah satu produk es krim yang
diproduksi dan didistribusikan oleh PT. Unilever Indonesia di
bawah brand Wall's. Menurut website Unilever Indonesia dalam
www.unilever.co.id/id/aboutus/ourhistory//, Unilever adalah
Perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen,
margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es
krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk
kosmetik. Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencakup brand-
brand ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux,
Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto,
Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.
Es Krim Magnum pada awalnya dibuat oleh Frisko di
Aarhus, Denmark. Produk ini pertama diluncurkan pada tahun
1987 dengan nama awal The Magnum yang terdiri dari sebuah bar
tebal es krim vanilla pada stik, ditutupi dengan coklat putih atau
gelap, dengan berat 86 gram (120 ml). Nama The
Magnum kemudian berganti menjadi Magnum Classic hingga saat
ini. Mulai tahun 1992, perusahaan menambahkan varian Magnum
lainnya (Zidniezou, 2015).
Es krim Magnum sudah mulai diperkenalkan di Indonesia
tahun 1992 (www.mymagnum.co.id). Di Indonesia sendiri
74
perkembangan varian Magnum baru berkembang pesat di tahun
2010. Produk ini cukup dikenal di masyarakat terlebih lagi dengan
adanya inovasi-inovasi yang dilakukan terhadap produk ini yang
membuat popularitas Magnum ini semakin meningkat.
b. Varian produk es krim Magnum
Sejak kemunculannya kembali pada tahun 2010,Magnum
mengalami perkembangan yang begitu pesat. Hadir dengan dua
varian saja yaitu Magnum Classic dan Magnum Almond, kemudian
Magnum menambah varian-varian baru yang lebih menarik.
Berikut ini adalah varian produk es krim Magnum dari 2010
sampai dengan yang terbaru 2015:
Tabel 4.2 Varian Produk Es Krim Magnum
No. Nama Produk Keterangan
1. Magnum Classic
Es krim vanilla yang lembut dan lapisan coklat Belgia tebal.
2. Magnum Almond
Es krim dengan perpaduan almond yang renyah dan es krim vanilla yang lembut serta lapisan coklat belgia
3. Magnum Infinity
Es krim coklat dengan saus karamel di dalamnya. Dibalut dengan lapisan coklat Tanzania dan butiran kakao di atasnya.
75
No. Nama Produk Keterangan
4. Magnum Gold
Cokelat Belgia berlapis emas, diisi krim vanila lembut dan saus sea salt caramel
5. Magnum Pink
Es krim dengan perpaduan kesegaran saus delima dibalut lapisan cokelat Belgia tebal
6. Magnum Black
Es krim dengan cita rasa saus espresso di tengah dan lapisan tebal dark chocolate serta krim vanila yang lembut
7. Magnum Mini Classic
Enam es krim vanilla dengan lapisan coklat Belgia tebal yang berukuran mini
8. Magnum Mini Almond
Es krim dengan perpaduan taburan almond yang renyah danlapisan coklat Belgia dengan krim vanila lembut. Semuanya disajikan dalam bentuk yang lebih praktis.
9. Magnum Honeycomb
Es krim rasa madu yang dilapisi cokelat Belgia yang tebal dengan rasa madu disetiap lapisannya
10. Magnum Mini Brownie
Perpaduan klasik krim vanila lembut, butiran almond dan kemewahan cokelat Belgia dalam ukuran mini
11. Magnum White Almond
Perpaduan es krim vanila yang lembut, dengan cokelat putih Belgia dan kacang almond
Sumber :mymagnum.co.id, 2015
76
B. Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Validitas suatu butir pertanyaan dapat dinilai pada hasil output
program SPSS pada tabel dengan judul Item-Total Statistic. Menilai validitas
masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai correted item total
correalation > r tabel atau suatu butir pertanyaan dianggap valid jika koefisien
korelasi product moment melebihi 0,3 (Suliyanto, 2005:42). Dan salah satu
ukuran reliabilitas adalah dengan nilai koefisien Cronbach’s Alpha> 0,7
menunjukan instrument tersebut reliabel (Ghozali, 2011:48). Penghitungan uji
validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan software SPSS 22.
Untuk mendapatakan data primer, penulis melakukan penyebaran
kuesioner secara keseluruhan kepada 80 responden. Sebelum kuesioner
disebarkan kepada 80 responden, penulis melakukan uji coba kuesioner
(tryout) terhadap 20 responden dengan memberikan 52 butir pernyataan untuk
menguji tingkat validitas dan reliabilitas dari seluruh pernyataan tersebut.
Kuesioner tersebut dibagi menjadi 4 variabel utama yaitu Advertising (X1)
dibagi menjadi 24 indikator dengan 24 butir pernyataan, variabel
Autobiographical Memory (X2) dibagi menjadi 12 indikator dengan 12
pernyataan, variabel Brand Image (Y) dibagi menjadi 8 indikator dengan 8
pernyataan, dan variabel Brand Loyalty (Z) dibagi menjadi 8 indikator dengan
8 pernyataan.
77
Berikut ini adalah hasil tryout yang diberikan kepada 20 responden
dengan 52 pernyataan yang dibagi menjadi 4 variabel utama, yaitu
Advertising, Autobiographical Memory, Brand Image, dan Brand Loyalty.
1. Advertising (X1)
Adapun dalam pernyataan advertising ini terdapat 24 butir
pernyataan yang akan diuji validitas, berikut hasil uji validitas variabel
advertising.
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Tryout Variabel Advertising
Item Pernyataan
Corrected Item-Total
Correlation
Keterangan
X1_1 .406 VALID X1_2 .527 VALID X1_3 .354 VALID X1_4 .445 VALID X1_5 .427 VALID X1_6 .508 VALID X1_7 .376 VALID X1_8 .713 VALID X1_9 .397 VALID X1_10 .372 VALID X1_11 .522 VALID X1_12 .354 VALID X1_13 .324 VALID X1_14 .363 VALID X1_15 .438 VALID X1_16 .583 VALID X1_17 .735 VALID X1_18 .682 VALID X1_19 .714 VALID X1_20 .505 VALID X1_21 .486 VALID X1_22 .482 VALID X1_23 .641 VALID X1_24 .740 VALID
Sumber: Data Primer diolah, 2015
78
Dari hasil output di atas dapat dilihat bahwa seluruh pernyataan
pada variabel advertising, memiliki nilai r hitung lebih besar dari 0,3dan
dinyatakan seluruh pernyataan valid.
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Tryout Variabel Advertising
Cronbach’s Alpha N of Item .903 24
Sumber: Data Primer, diolah 2015
Untuk uji reliabilitas, suatu konstruk dikatakan reliabel menurut
Nunnally yang dikutip oleh Ghozali (2011: 48) adalah jika Cronbach’s
Alpha memberikan nilai > 0.70. Dari hasil output didapat nilai
Cronbach’s Alpha 0.903> 0.70, sehingga dapat disimpulkan untuk
instrumental advertising adalah reliabel.
2. Autobiographical Memory (X2)
Dalam pernyataan autobiographical memory ini terdapat 12 butir
pernyataan yang akan diuji validitas, berikut hasil uji validitas variabel
autobiographical memory.
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Tryout Variabel Autobiographical Memory
Item Pernyataan
Corrected Item-Total
Correlation
Keterangan
X2_1 .476 VALID X2_2 .556 VALID X2_3 .638 VALID X2_4 .759 VALID X2_5 .696 VALID X2_6 .853 VALID X2_7 .458 VALID X2_8 .733 VALID X2_9 .735 VALID X2_10 .659 VALID X2_11 .746 VALID X2_12 .767 VALID
Sumber: Data Primer diolah, 2015
79
Dari hasil output di atas dapat dilihat bahwa seluruh pernyataan
pada variabel autobiographical memory, memiliki nilai r hitung lebih
besar dari 0,3 dan dinyatakan seluruh pernyataan valid.
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Tryout Variabel Autobiographical Memory
Cronbach’s Alpha N of Item .922 12 Sumber: Data Primer, diolah 2015
Untuk uji reliabilitas, suatu konstruk dikatakan reliabel menurut
Nunnally yang dikutip oleh Ghozali (2011: 48) adalah jika Cronbach’s
Alpha memberikan nilai > 0.70. Dari hasil output didapat nilai Cronbach’s
Alpha 0.922> 0.70, sehingga dapat disimpulkan untuk instrumental
autobiographical memory adalah reliabel.
3. Brand Image (Y)
Dalam pernyataan brand image ini terdapat 8 butir pernyataan
yang akan diuji validitas, berikut hasil uji validitas variabel brand image.
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Tryout Variabel Brand Image
Item Pernyataan
Corrected Item-Total
Correlation
Keterangan
Y_1 .429 VALID Y_2 .688 VALID Y_3 .545 VALID Y_4 .587 VALID Y_5 .626 VALID Y_6 .442 VALID Y_7 .411 VALID Y_8 .427 VALID
Sumber: Data Primer diolah, 2015
80
Dari hasil output di atas dapat dilihat bahwa seluruh pernyataan
pada variabel brand image, memiliki nilai r hitung lebih besar dari 0,3 dan
dinyatakan seluruh pernyataan valid.
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Tryout Variabel Brand Image
Cronbach’s Alpha N of Item
.795 8 Sumber: Data Primer diolah, 2015
Untuk uji reliabilitas, suatu konstruk dikatakan reliabel menurut
Nunnally yang dikutip oleh Ghozali (2011: 48) adalah jika Cronbach’s
Alpha memberikan nilai > 0.70. Dari hasil output didapat nilai Cronbach’s
Alpha 0.795> 0.70, sehingga dapat disimpulkan untuk instrumental brand
image adalah reliabel.
4. Brand Loyalty (Z)
Adapun dalam pernyataan brand loyalty ini terdapat 8 butir
pernyataan yang akan diuji validitas, berikut hasil uji validitas variabel
brand loyalty.
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Tryout Variabel Brand Loyalty
Item Pernyataan
Corrected Item-Total
Correlation
Keterangan
Z_1 .764 VALID Z_2 .826 VALID Z_3 .554 VALID Z _4 .575 VALID Z _5 .539 VALID Z _6 .660 VALID Z_7 .764 VALID Z_8 .772 VALID
Sumber: Data Primer diolah, 2015
81
Dari hasil output di atas dapat dilihat bahwa seluruh pernyataan
pada variabel brand loyalty, memiliki nilai r hitung lebih besar dari 0,3
dan dinyatakan seluruh pernyataan valid.
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Tryout Variabel Brand Loyalty
Cronbach’s Alpha N of Item
.893 8
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Untuk uji reliabilitas, suatu konstruk dikatakan reliabel menurut
Nunnally yang dikutip oleh Ghozali (2011: 48) adalah jika Cronbach’s
Alpha memberikan nilai > 0.70. Dari hasil output didapat nilai Cronbach’s
Alpha 0.893> 0.70, sehingga dapat disimpulkan untuk instrumental brand
loyalty adalah reliabel.
Dari hasil uji validitas diatas dapat disimpulkan bahwa dari semua
item pernyataan dalam kuesioner, telah memenuhi kriteria yang valid
karena memiliki nilai r hitung lebih besar dari 0,3. Dalam hal ini berarti
item pertanyaan dari setiap variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel
advertising, autobiographical memory,brand image, dan brand loyalty
telah memenuhi syarat uji validitas yaitu memiliki nilai r hitung lebih
besar dari 0,3.
82
C. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2011:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan cara melihat normal
probability plot untuk pengujian residual model regresi. Data yang baik dan
layak digunakan dalam penelitian adalah yang memiliki distribusi normal.
Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data
yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan menyebar di titik-titik searah
mengikuti garis diagonal.
a. Sub Struktur I
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Sub Struktur I
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Melihat tampilan grafik normal probability plot di atas
menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal, dan
menyebar di titik-titik searah mengikuti garis diagonal, maka dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi secara normal.
83
b. Sub Struktur II
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Sub Strukur II
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Melihat tampilan grafik normal probability plot di atas
menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal, dan
menyebar di titik-titik searah mengikuti garis diagonal, maka dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi secara normal.
D. Karakteristik Responden
Responden yang dipilih oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
konsumen yang pernah mengkonsumsi es krim Magnum sekurang-kurangnya
3 kali dan yang sudah pernah melihat, membaca, atau mendengar iklan
Magnum. Berikut rangkuman data dari konsumen es krim Magnum yang
bersedia menjadi responden :
84
1. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.11
Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1. Laki-Laki 8 10% 2. Perempuan 72 90%
Jumlah 80 100% Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil dari data yang diolah pada tabel 4.11 persentase
untuk responden yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 10% dan untuk
responden yang berjenis kelamin perempuan sebesar 90%.Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa responden yang paling banyak
mengkonsumsi es krim Magnum adalah respendon perempuan.
2. Berdasarkan Usia Tabel 4.12
Jumlah Responden Berdasarkan Usia No Usia Jumlah Persentase 1. ≤ 17 Tahun 5 6,3% 2. 18 - 23 Tahun 65 81,3% 3. 24 - 29 Tahun 5 6,3% 4. 30 - 35 Tahun 2 2,5% 5. > 35 Tahun 3 3,8%
Jumlah 80 100% Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil dari data yang diolah pada tabel 4.12 dapat
dilihat dari kategori umur terdapat responden yang berusia ≤ 17 tahun
dengan persentase sebesar 6,3%, usia 18 – 23 tahun sebesar 81,3%, usia 24
- 29 tahun sebesar 6,3%, usia 30 – 35 tahun sebesar 2,5% dan usia > 35
tahun sebesar 3,8%. Melalui data tersebut dapat disimpulkan dari 80
responden, 81,3% yang mengkonsumsi es krim Magnum adalah
responden yang berusia 18 - 23 tahun.
85
3. Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.13
Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan No Pekerjaan Jumlah Persentase 1. Pelajar 5 6,3% 2. Mahasiswa 61 76,3% 3. Pegawai Swasta 9 11,3% 4. PNS - - 5. Lain-lain 5 6,3%
Jumlah 80 100% Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan dari data yang diolah pada tabel 4.13 dapat dilihat
bahwa persentase konsumen es krim Magnum yang masih bekerja sebagai
Pelajar sebesar 6,3%, Mahasiswa sebesar 76,3%, Pegawai Swasta 11,3%
dan Lain-lain sebesar 6,3%. Melalui data tersebut dapat disimpulkan
bahwa dari 80 responden, 76,3% yang mengkonsumsi es krim Magnum
adalah Mahasiswa.
4. Berdasarkan Frekuensi Pembelian
Tabel 4.14 Jumlah Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian
No Frekuensi Jumlah Persentase 1. 3 Kali 2 2,5% 2. > 3 Kali 78 97,5%
Jumlah 80 100% Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan data yang diolah oleh pada tabel 4.14 dapat dilihat
bahwa persentase konsumen yang mengkonsumsi es krim Magnum lebih
dari 3 kali adalah sebesar 97,5% dan sisanya sebesar 2,5% adalah
konsumen yang mengkonsumsi es krim Magnum sebanyak 3 kali.
86
E. Hasil dan Pembahasan
Pengaruh Advertising dan Autobiographical Memory TerhadapBrand
Image Serta Dampaknya pada Brand Loyalty (Studi Kasus pada Es Krim
Magnum di Jakarta Selatan), dapat dilihat dan dijelaskan melalui output
kuesioner yang telah diberikan kepada 80 responden, pernyataan-
pernyataannya sebagai berikut :
1. Variabel Advertising (X1)
Tabel 4.15 Saya sering melihat iklan Magnum
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 3 3.8 3.8 3.8
Netral 11 13.8 13.8 17.5 Setuju 43 53.8 53.8 71.3 Sangat Setuju 23 28.8 28.8 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.15 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Saya sering melihat iklan Magnum, sebanyak 3
responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 11 responden menyatakan
Netral, sebanyak 43 responden menyatakan Setuju, dan 23 responden
menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.16 Iklan Magnum mampu menarik perhatian saya
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 3 3.8 3.8 3.8
Netral 9 11.3 11.3 15.0 Setuju 52 65.0 65.0 80.0 Sangat Setuju 16 20.0 20.0 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
87
Berdasarkan hasil tabel 4.16 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Iklan Magnum mampu menarik perhatian saya,
sebanyak 3 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 9 responden
menyatakan Netral, sebanyak 52 responden menyatakan Setuju, dan 16
responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.17 Iklan Magnum membuat saya sadar bahwa ada es krim yang
bernama Magnum
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Netral 6 7.5 7.5 7.5
Setuju 50 62.5 62.5 70.0 Sangat Setuju 24 30.0 30.0 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.17 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Iklan Magnum membuat saya sadar bahwa ada
es krim yang bernama Magnum, sebanyak 6 responden menyatakan
Netral, sebanyak 50 responden menyatakan Setuju, dan 24 responden
menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.18 Saya mengenal Magnum dari iklan
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 5 6.3 6.3 6.3
Netral 10 12.5 12.5 18.8 Setuju 47 58.8 58.8 77.5 Sangat Setuju 18 22.5 22.5 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.18 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Saya mengenal Magnum dari iklan, sebanyak 5
88
responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 10 responden menyatakan
Netral, sebanyak 47 responden menyatakan Setuju, dan 18 responden
menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.19 Iklan Magnum membuat saya ingin membeli es krim Magnum
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3
Tidak Setuju 1 1.3 1.3 2.5 Netral 18 22.5 22.5 25.0 Setuju 41 51.3 51.3 76.3 Sangat Setuju 19 23.8 23.8 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.19 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Iklan Magnum membuat saya ingin membeli es
krim Magnum, sebanyak 1 responden menyatakan Sangat Tidak Setuju,
sebanyak 1 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 18 responden
menyatakan Netral, sebanyak 41 responden menyatakan Setuju, dan 19
responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.20 Saya merasa senang saat melihat iklan Magnum
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 4 5.0 5.0 5.0
Netral 44 55.0 55.0 60.0 Setuju 26 32.5 32.5 92.5 Sangat Setuju 6 7.5 7.5 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.20 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Saya merasa senang saat melihat iklan
89
Magnum, sebanyak 4 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 44
responden menyatakan Netral, sebanyak 26 responden menyatakan Setuju,
dan 6 responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.21 Saya suka dengan iklan Magnum
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 3 3.8 3.8 3.8
Tidak Setuju 4 5.0 5.0 8.8 Netral 22 27.5 27.5 36.3 Setuju 40 50.0 50.0 86.3 Sangat Setuju 11 13.8 13.8 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.21 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Saya suka dengan iklan Magnum, sebanyak 3
responden menyatakan Sangat Tidak Setuju, sebanyak 4 responden
menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 22 responden menyatakan Netral,
sebanyak 40 responden menyatakan Setuju, dan 11 responden menyatakan
Sangat Setuju.
Tabel 4.22 Iklan Magnum terdengar benar
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 8 10.0 10.0 10.0
Netral 41 51.3 51.3 61.3 Setuju 29 36.3 36.3 97.5 Sangat Setuju 2 2.5 2.5 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.22 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwaIklan Magnum terdengar benar, sebanyak 8
90
responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 41 responden menyatakan
Netral, sebanyak 29 responden menyatakan Setuju, dan 2 responden
menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.23 Informasi yang disampaikan pada iklan Magnum dibutuhkan oleh
saya sebagai konsumen Magnum
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 6 7.5 7.5 7.5
Netral 31 38.8 38.8 46.3 Setuju 40 50.0 50.0 96.3 Sangat Setuju 3 3.8 3.8 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.23 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwaInformasi yang disampaikan pada iklan Magnum
dibutuhkan oleh saya sebagai konsumen Magnum, sebanyak 6 responden
menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 31 responden menyatakan Netral,
sebanyak 40 responden menyatakan Setuju, dan 3 responden menyatakan
Sangat Setuju.
Tabel 4.24 Informasi yang disampaikan dapat membantu saya membedakan es
krim Magnum dengan es krim lainnya
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.5 2.5 2.5
Tidak Setuju 2 2.5 2.5 5.0 Netral 10 12.5 12.5 17.5 Setuju 47 58.8 58.8 76.3 Sangat Setuju 19 23.8 23.8 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
91
Berdasarkan hasil tabel 4.24 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Informasi yang disampaikan dapat membantu
saya membedakan es krim Magnum dengan es krim lainnya, sebanyak 2
responden menyatakan Sangat Tidak Setuju, sebanyak 2 responden
menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 10 responden menyatakan Netral,
sebanyak 47 responden menyatakan Setuju, dan 19 responden menyatakan
Sangat Setuju.
Tabel 4.25 Saya ingat informasi yang disampaikan di iklan Magnum
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 14 17.5 17.5 17.5
Netral 32 40.0 40.0 57.5 Setuju 27 33.8 33.8 91.3 Sangat Setuju 7 8.8 8.8 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.25 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Saya ingat informasi yang disampaikan di iklan
Magnum, sebanyak 14 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 32
responden menyatakan Netral, sebanyak 27 responden menyatakan Setuju,
dan 7 responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.26 Iklan Magnum identik dengan simbol kemewahan
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 3 3.8 3.8 3.8
Netral 5 6.3 6.3 10.0 Setuju 44 55.0 55.0 65.0 Sangat Setuju 28 35.0 35.0 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
92
Berdasarkan hasil tabel 4.26 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Iklan Magnum identik dengan simbol
kemewahan, sebanyak 3 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 5
responden menyatakan Netral, sebanyak 44 responden menyatakan Setuju,
dan 28 responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.27 Iklan Magnum yang ditampilkan memberikan pembelajaran tentang
Magnum
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.5 2.5 2.5
Tidak Setuju 3 3.8 3.8 6.3 Netral 33 41.3 41.3 47.5 Setuju 37 46.3 46.3 93.8 Sangat Setuju 5 6.3 6.3 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.27 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Iklan Magnum yang ditampilkan memberikan
pembelajaran tentang Magnum, sebanyak 2 responden menyatakan Sangat
Tidak Setuju, sebanyak 3 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak
33 responden menyatakan Netral, sebanyak 37 responden menyatakan
Setuju, dan 5 responden menyatakan Sangat Setuju.
93
Tabel 4.28 Iklan Magnum mengubah es krim Magnum menjadi sesuatu yang
spesial
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3
Tidak Setuju 1 1.3 1.3 2.5 Netral 22 27.5 27.5 30.0 Setuju 33 41.3 41.3 71.3 Sangat Setuju 23 28.8 28.8 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.28 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan Iklan Magnum mengubah es krim Magnum menjadi
sesuatu yang spesial, sebanyak 1 responden menyatakan Sangat Tidak
Setuju, sebanyak 1 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 22
responden menyatakan Netral, sebanyak 33 responden menyatakan Setuju,
dan 23 responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.29 Iklan Magnum memotivasi saya untuk mencari kenikmatan
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 12 15.0 15.0 15.0
Netral 39 48.8 48.8 63.8 Setuju 25 31.3 31.3 95.0 Sangat Setuju 4 5.0 5.0 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.29 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan Iklan Magnum memotivasi saya untuk mencari
kenikmatan, sebanyak 12 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak
39 responden menyatakan Netral, sebanyak 25 responden menyatakan
Setuju, dan 4 responden menyatakan Sangat Setuju.
94
Tabel 4.30 Iklan Magnum mempengaruhi saya dalam memutuskan untuk
membeli es krim Magnum
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 3 3.8 3.8 3.8
Netral 29 36.3 36.3 40.0 Setuju 40 50.0 50.0 90.0 Sangat Setuju 8 10.0 10.0 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.30 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan Iklan Magnum mempengaruhi saya dalam memutuskan
untuk membeli es krim Magnum, sebanyak 3 responden menyatakan
Tidak Setuju, sebanyak 29 responden menyatakan Netral, sebanyak 40
responden menyatakan Setuju, dan 8 responden menyatakan Sangat
Setuju.
Tabel 4.31 Saya melibatkan Iklan Magnum dalam membeli es krim Magnum
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.5 2.5 2.5
Tidak Setuju 10 12.5 12.5 15.0 Netral 36 45.0 45.0 60.0 Setuju 28 35.0 35.0 95.0 Sangat Setuju 4 5.0 5.0 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.31 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan Saya melibatkan Iklan Magnum dalam membeli es
krim Magnum, sebanyak 2 responden menyatakan Sangat Tidak Setuju,
sebanyak 10 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 36 responden
95
menyatakan Netral, sebanyak 28 responden menyatakan Setuju, dan 4
responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.32 Iklan Magnum membuat saya yakin bahwa es krim Magnum enak
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 4 5.0 5.0 5.0
Netral 14 17.5 17.5 22.5 Setuju 50 62.5 62.5 85.0 Sangat Setuju 12 15.0 15.0 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.32 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan Iklan Magnum membuat saya yakin bahwa es krim
Magnum enak, sebanyak 4 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak
14 responden menyatakan Netral, sebanyak 50 responden menyatakan
Setuju, dan 12 responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.33 Iklan Magnum membuat saya niat untuk membeli es krim Magnum
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 4 5.0 5.0 5.0
Netral 23 28.8 28.8 33.8 Setuju 45 56.3 56.3 90.0 Sangat Setuju 8 10.0 10.0 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.33 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan Iklan Magnum membuat saya niat untuk membeli es
krim Magnum, sebanyak 4 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak
23 responden menyatakan Netral, sebanyak 45 responden menyatakan
Setuju, dan 8 responden menyatakan Sangat Setuju.
96
Tabel 4.34 Iklan Magnum membuat saya terus setia membeli es krim Magnum
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3
Tidak Setuju 22 27.5 27.5 28.8 Netral 33 41.3 41.3 70.0 Setuju 21 26.3 26.3 96.3 Sangat Setuju 3 3.8 3.8 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.34 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan Iklan Magnum membuat saya terus setia membeli es
krim Magnum, sebanyak 1 responden menyatakan Sangat Tidak Setuju,
sebanyak 22 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 33 responden
menyatakan Netral, sebanyak 21 responden menyatakan Setuju, dan 3
responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.35 Iklan Magnum yang ditampilkan membuat saya langsung mencoba
es krim Magnum
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 16 20.0 20.0 20.0
Netral 24 30.0 30.0 50.0 Setuju 31 38.8 38.8 88.8 Sangat Setuju 9 11.3 11.3 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.35 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan Iklan Magnum yang ditampilkan membuat saya
langsung mencoba es krim Magnum, sebanyak 16 responden menyatakan
Tidak Setuju, sebanyak 24 responden menyatakan Netral, sebanyak
97
31responden menyatakan Setuju, dan 9 responden menyatakan Sangat
Setuju.
Tabel 4.36 Iklan Magnum membuat saya menghubungi suara konsumen
Unilever untuk mendapatkan informasi yang lebih lanjut
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 11 13.8 13.8 13.8
Tidak Setuju 43 53.8 53.8 67.5 Netral 17 21.3 21.3 88.8 Setuju 9 11.3 11.3 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.36 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan Iklan Magnum membuat saya menghubungi suara
konsumen Unilever untuk mendapatkan informasi yang lebih lanjut,
sebanyak 11 responden menyatakan Sangat Tidak Setuju, sebanyak 43
responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 17 responden menyatakan
Netral, dan 9 responden menyatakan Setuju.
Tabel 4.37 Iklan Magnum membuat saya membeli es krim Magnum
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 6 7.5 7.5 7.5
Netral 28 35.0 35.0 42.5 Setuju 38 47.5 47.5 90.0 Sangat Setuju 8 10.0 10.0 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.37 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan Iklan Magnum membuat saya membeli es krim
Magnum, sebanyak 6 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak
98
28responden menyatakan Netral, sebanyak 38 responden menyatakan
Setuju, dan 8 responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.38 Iklan Magnum membuat saya memberitahu orang lain untuk
membeli es krim Magnum
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3
Tidak Setuju 14 17.5 17.5 18.8 Netral 37 46.3 46.3 65.0 Setuju 24 30.0 30.0 95.0 Sangat Setuju 4 5.0 5.0 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.38 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan Iklan Magnum membuat saya memberitahu orang lain
untuk membeli es krim Magnum, sebanyak 1 responden menyatakan
Sangat Tidak Setuju, sebanyak 14 responden menyatakan Tidak Setuju,
sebanyak 37 responden menyatakan Netral, sebanyak 24 responden
menyatakan Setuju, dan 4 responden menyatakan Sangat Setuju.
2. Variabel Autobiographical Memory (X2)
Tabel 4.39 Rasa es krim Magnum yang bermacam-macam membuat saya terkesan
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3
Tidak Setuju 5 6.3 6.3 7.5 Netral 18 22.5 22.5 30.0 Setuju 46 57.5 57.5 87.5 Sangat Setuju 10 12.5 12.5 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
99
Berdasarkan hasil tabel 4.39 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan Rasa es krim Magnum yang bermacam-macam
membuat saya terkesan, sebanyak 1 responden menyatakan Sangat Tidak
Setuju, sebanyak 5 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 18
responden menyatakan Netral, sebanyak 46 responden menyatakan Setuju,
dan 10 responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.40 Rasa es krim Magnum yang enak membuat saya terkesan
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3
Tidak Setuju 3 3.8 3.8 5.0 Netral 11 13.8 13.8 18.8 Setuju 50 62.5 62.5 81.3 Sangat Setuju 15 18.8 18.8 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.40 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan Rasa es krim Magnum yang enak membuat saya
terkesan, sebanyak 1 responden menyatakan Sangat Tidak Setuju,
sebanyak 3 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 11 responden
menyatakan Netral, sebanyak 50 responden menyatakan Setuju, dan 15
responden menyatakan Sangat Setuju.
100
Tabel 4.41 Saya terkesan dengan es krim Magnum karena iklannya yang
menarik
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3
Tidak Setuju 2 2.5 2.5 3.8 Netral 22 27.5 27.5 31.3 Setuju 43 53.8 53.8 85.0 Sangat Setuju 12 15.0 15.0 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.41 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan Saya terkesan dengan es krim Magnum karena
iklannya yang menarik, sebanyak 1 responden menyatakan Sangat Tidak
Setuju, sebanyak 2 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 22
responden menyatakan Netral, sebanyak 43 responden menyatakan Setuju,
dan 12 responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.42 Saya terkesan dengan es krim Magnum karena bentuknya yang
menarik
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3
Tidak Setuju 11 13.8 13.8 15.0 Netral 38 47.5 47.5 62.5 Setuju 29 36.3 36.3 98.8 Sangat Setuju 1 1.3 1.3 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.42 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan Saya terkesan dengan es krim Magnum karena
bentuknya yang menarik, sebanyak 1 responden menyatakan Sangat Tidak
Setuju, sebanyak 11 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 38
101
responden menyatakan Netral, sebanyak 29 responden menyatakan Setuju,
dan 1 responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.43 Saya terkesan dengan es krim Magnum karena orang lain
membicarakannya
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3
Tidak Setuju 11 13.8 13.8 15.0 Netral 28 35.0 35.0 50.0 Setuju 33 41.3 41.3 91.3 Sangat Setuju 7 8.8 8.8 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.43 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan Saya terkesan dengan es krim Magnum karena orang
lain membicarakannya, sebanyak 1 responden menyatakan Sangat Tidak
Setuju, sebanyak 11 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 28
responden menyatakan Netral, sebanyak 33 responden menyatakan Setuju,
dan 7 responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.44 Saya terkesan dengan es krim Magnum karena pengalaman pertama
saya saat makan es krim Magnum
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 4 5.0 5.0 5.0
Tidak Setuju 3 3.8 3.8 8.8 Netral 38 47.5 47.5 56.3 Setuju 33 41.3 41.3 97.5 Sangat Setuju 2 2.5 2.5 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.44 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan Saya terkesan dengan es krim Magnum karena
102
pengalaman pertama saya saat makan es krim Magnum, sebanyak 4
responden menyatakan Sangat Tidak Setuju, sebanyak 3 responden
menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 38 responden menyatakan Netral,
sebanyak 33 responden menyatakan Setuju, dan 2 responden menyatakan
Sangat Setuju.
Tabel 4.45 Saya ingat logo Magnum yang berbentuk huruf M
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3
Netral 8 10.0 10.0 11.3 Setuju 41 51.3 51.3 62.5 Sangat Setuju 30 37.5 37.5 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.45 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan Saya ingat logo Magnum yang berbentuk huruf M,
sebanyak 1 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 8 responden
menyatakan Netral, sebanyak 41 responden menyatakan Setuju, dan 30
responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.46 Saya ingat dari dulu Magnum adalah es krim kesukaan saya
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.5 2.5 2.5
Tidak Setuju 16 20.0 20.0 22.5 Netral 42 52.5 52.5 75.0 Setuju 18 22.5 22.5 97.5 Sangat Setuju 2 2.5 2.5 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
103
Berdasarkan hasil tabel 4.46 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan Saya ingat dari dulu Magnum adalah es krim kesukaan
saya, sebanyak 2 responden menyatakan Sangat Tidak Setuju, sebanyak 16
responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 42 responden menyatakan
Netral, sebanyak 18 responden menyatakan Setuju, dan 2 responden
menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.47 Saya ingat dari dulu saya menyukai es krim Magnum daripada es
krim yang lain
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.5 2.5 2.5
Tidak Setuju 20 25.0 25.0 27.5 Netral 37 46.3 46.3 73.8 Setuju 18 22.5 22.5 96.3 Sangat Setuju 3 3.8 3.8 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.47 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan Saya ingat dari dulu saya menyukai es krim Magnum
daripada es krim yang lain, sebanyak 2 responden menyatakan Sangat
Tidak Setuju, sebanyak 20 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak
37 responden menyatakan Netral, sebanyak 18 responden menyatakan
Setuju, dan 3 responden menyatakan Sangat Setuju.
104
Tabel 4.48 Saya ingat dari dulu saya merasa senang ketika makan es krim
Magnum
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.5 2.5 2.5
Tidak Setuju 10 12.5 12.5 15.0 Netral 31 38.8 38.8 53.8 Setuju 32 40.0 40.0 93.8 Sangat Setuju 5 6.3 6.3 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.48 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan Saya ingat dari dulu saya merasa senang ketika makan
es krim Magnum, sebanyak 2 responden menyatakan Sangat Tidak Setuju,
sebanyak 10 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 31 responden
menyatakan Netral, sebanyak 32 responden menyatakan Setuju, dan 5
responden menyatakan Sangat Setuju
Tabel 4.49 Saya ingat dari dulu saya suka dengan rasa es krim Magnum
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.5 2.5 2.5
Tidak Setuju 4 5.0 5.0 7.5 Netral 32 40.0 40.0 47.5 Setuju 33 41.3 41.3 88.8 Sangat Setuju 9 11.3 11.3 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.49 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan Saya ingat dari dulu saya suka dengan rasa es krim
Magnum, sebanyak 2 responden menyatakan Sangat Tidak Setuju,
sebanyak 4 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 32 responden
105
menyatakan Netral, sebanyak 33 responden menyatakan Setuju, dan 9
responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.50 Saya ingat dari dulu saya terkesan dengan iklan Magnum yang menarik
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3
Tidak Setuju 3 3.8 3.8 5.0 Netral 22 27.5 27.5 32.5 Setuju 46 57.5 57.5 90.0 Sangat Setuju 8 10.0 10.0 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.50 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan Saya ingat dari dulu saya terkesan dengan iklan
Magnum yang menarik, sebanyak 1 responden menyatakan Sangat Tidak
Setuju, sebanyak 3 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 22
responden menyatakan Netral, sebanyak 46 responden menyatakan Setuju,
dan 8 responden menyatakan Sangat Setuju.
3. Variabel Brand Image (Y)
Tabel 4.51 Magnum adalah merek es krim yang sangat dikenal
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 5 6.3 6.3 6.3
Netral 17 21.3 21.3 27.5 Setuju 48 60.0 60.0 87.5 Sangat Setuju 10 12.5 12.5 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.51 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Magnum adalah merek es krim yang sangat
106
dikenal, sebanyak 5 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 17
responden menyatakan Netral, sebanyak 48 responden menyatakan Setuju,
dan 10 responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.52 Magnum adalah merek es krim yang berkualitas baik
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 3 3.8 3.8 3.8
Netral 11 13.8 13.8 17.5 Setuju 51 63.8 63.8 81.3 Sangat Setuju 15 18.8 18.8 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.52 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Magnum adalah merek es krim yang berkualitas
baik, 3 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 11 responden
menyatakan Netral, sebanyak 51 responden menyatakan Setuju, dan 15
responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.53 Magnum adalah merek es krim yang mudah diucapkan
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3
Netral 8 10.0 10.0 11.3 Setuju 59 73.8 73.8 85.0 Sangat Setuju 12 15.0 15.0 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.53 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Magnum adalah merek es krim yang mudah
diucapkan, sebanyak 1 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak
107
8responden menyatakan Netral, sebanyak 59 responden menyatakan
Setuju, dan 12 responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.54 Magnum adalah merek es krim yang mudah diingat
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Netral 8 10.0 10.0 10.0
Setuju 60 75.0 75.0 85.0 Sangat Setuju 12 15.0 15.0 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.54 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Magnum adalah merek es krim yang mudah
diingat, sebanyak 8 responden menyatakan Netral, sebanyak 60 responden
menyatakan Setuju, dan 12 responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.55 Magnum selalu memberikan promosi yang menarik
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3
Netral 20 25.0 25.0 26.3 Setuju 48 60.0 60.0 86.3 Sangat Setuju 11 13.8 13.8 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.55 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Magnum selalu memberikan promosi yang
menarik, sebanyak 1 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 20
responden menyatakan Netral, sebanyak 48 responden menyatakan Setuju,
dan 11 responden menyatakan Sangat Setuju.
108
Tabel 4.56 Es krim Magnum berbeda dengan es krim lainnya
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3
Netral 15 18.8 18.8 20.0 Setuju 47 58.8 58.8 78.8 Sangat Setuju 17 21.3 21.3 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.56 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa es krim Magnum bereda dengan es krim
lainnya, 1 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 15 responden
menyatakan Netral, sebanyak 47 responden menyatakan Setuju, dan 17
responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.57 Es krim Magnum memiliki variasi bentuk yang menarik
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 13 16.3 16.3 16.3
Netral 43 53.8 53.8 70.0 Setuju 21 26.3 26.3 96.3 Sangat Setuju 3 3.8 3.8 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.57 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Es krim Magnum memiliki variasi bentuk yang
menarik, 13 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 43 responden
menyatakan Netral, sebanyak 21 responden menyatakan Setuju, dan 3
responden menyatakan Sangat Setuju.
109
Tabel 4.58 Es krim Magnum memiliki macam-macam pilihan rasa yang menarik
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 3 3.8 3.8 3.8
Netral 19 23.8 23.8 27.5 Setuju 50 62.5 62.5 90.0 Sangat Setuju 8 10.0 10.0 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.58 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Es krim Magnum memiliki macam-macam
pilihan rasa yang menarik, 3 responden menyatakan Tidak Setuju,
sebanyak 19 responden menyatakan Netral, sebanyak 50 responden
menyatakan Setuju, dan 8 responden menyatakan Sangat Setuju.
4. Variabel Brand Loyalty (Z)
Tabel 4.59 Saya akan membeli es krim Magnum berulang kali
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 8 10.0 10.0 10.0
Netral 19 23.8 23.8 33.8 Setuju 41 51.3 51.3 85.0 Sangat Setuju 12 15.0 15.0 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.59 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Saya akan membeli es krim Magnum berulang
kali, sebanyak 8 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 19
responden menyatakan Netral, sebanyak 41 responden menyatakan Setuju,
dan 12 responden menyatakan Sangat Setuju.
110
Tabel 4.60 Dalam sebulan ini persentase saya membeli es krim Magnum sering
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 4 5.0 5.0 5.0
Tidak Setuju 8 10.0 10.0 15.0 Netral 18 22.5 22.5 37.5 Setuju 42 52.5 52.5 90.0 Sangat Setuju 8 10.0 10.0 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.60 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Dalam sebulan ini persentase saya membeli es
krim Magnum sering, sebanyak 4 responden menyatakan Sangat Tidak
Setuju, sebanyak 8 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 18
responden menyatakan Netral, sebanyak 42 responden menyatakan Setuju,
dan 8 responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.61 Setiap kali saya membeli es krim Magnum, saya membelinya lebih
dari satu
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 4 5.0 5.0 5.0
Tidak Setuju 13 16.3 16.3 21.3 Netral 16 20.0 20.0 41.3 Setuju 39 48.8 48.8 90.0 Sangat Setuju 8 10.0 10.0 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.61 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Setiap kali saya membeli es krim Magnum, saya
membelinya lebih dari satu, sebanyak 4 responden menyatakan Sangat
Tidak Setuju, sebanyak 13 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak
111
16 responden menyatakan Netral, sebanyak 39 responden menyatakan
Setuju, dan 8 responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.62 Saya membeli es krim Magnum karena harganya yang terjangkau
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 3 3.8 3.8 3.8
Tidak Setuju 13 16.3 16.3 20.0 Netral 22 27.5 27.5 47.5 Setuju 32 40.0 40.0 87.5 Sangat Setuju 10 12.5 12.5 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.62 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Saya membeli es krim Magnum karena
harganya yang terjangkau, sebanyak 3 responden menyatakan Sangat
Tidak Setuju, sebanyak 13 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak
22 responden menyatakan Netral, sebanyak 32 responden menyatakan
Setuju, dan 10 responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.63 Saya merasa puas dengan kualitas yang dimiliki es krim Magnum
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3
Tidak Setuju 2 2.5 2.5 3.8 Netral 16 20.0 20.0 23.8 Setuju 52 65.0 65.0 88.8 Sangat Setuju 9 11.3 11.3 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.63 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Saya merasa puas dengan kualitas yang dimiliki
es krim Magnum, sebanyak 1 responden menyatakan Sangat Tidak Setuju,
112
sebanyak 2 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 16 responden
menyatakan Netral, sebanyak 52 responden menyatakan Setuju, dan 9
responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.64 Saya sudah percaya dengan merek Magnum
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 4 5.0 5.0 5.0
Netral 19 23.8 23.8 28.8 Setuju 49 61.3 61.3 90.0 Sangat Setuju 8 10.0 10.0 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.64 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Saya sudah percaya dengan merek Magnum,
sebanyak 4 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 19 responden
menyatakan Netral, sebanyak 49 responden menyatakan Setuju, dan 8
responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.65 Saya merasa bersahabat dengan merek Magnum
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3
Tidak Setuju 9 11.3 11.3 12.5 Netral 38 47.5 47.5 60.0 Setuju 28 35.0 35.0 95.0 Sangat Setuju 4 5.0 5.0 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.65 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Saya merasa bersahabat dengan merek
Magnum, sebanyak 1 responden menyatakan Sangat Tidak Setuju,
113
sebanyak 9 responden menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 38 responden
menyatakan Netral, sebanyak 28 responden menyatakan Setuju, dan 4
responden menyatakan Sangat Setuju.
Tabel 4.66 Saya akan merekomendasikan kepada orang lain untuk membeli es
krim Magnum
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.5 2.5 2.5
Tidak Setuju 4 5.0 5.0 7.5 Netral 25 31.3 31.3 38.8 Setuju 44 55.0 55.0 93.8 Sangat Setuju 5 6.3 6.3 100.0 Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.66 frekuensi jawaban yang sudah diolah
tentang pernyataan bahwa Saya akan merekomendasikan kepada orang
lain untuk membeli es krim Magnum, sebanyak 2 responden menyatakan
Sangat Tidak Setuju, sebanyak 4 responden menyatakan Tidak Setuju,
sebanyak 25 responden menyatakan Netral, sebanyak 44 responden
menyatakan Setuju, dan 5 responden menyatakan Sangat Setuju.
F. Pengujian Hipotesis
1. Menguji dan Memahami Sub Struktural I
Adapun rumus model persamaan sub struktural I adalah sebagai
berikut :Y = ρyx1X1 + ρyx2X2 + ρy ε1Є1
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS,
diperoleh hasil sebagai berikut secara simultan dan parsial :
114
a. Melihat Pengaruh Advertising (X1) dan Autobiographical
Memory (X2) Secara Simultan Terhadap Brand Image (Y)
Untuk melihat pengaruh variabel Advertising dan
Autobiographical Memory terhadap Brand Image secara simultan, kita
akan melihat hasil perhitungan dalam Model Summary, khususnya
angka R Square di bawah ini :
Tabel 4.67 Model Summary Sub Struktur I
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .510a .260 .241 2.982 a. Predictors: (Constant), Autobiographical Memory (X2), Advertising (X1)
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Besarnya angkaR Square adalah 0,260. Angka tersebut
digunakan untuk melihat besarnya pengaruh advertising dan
autobiographical memory terhadap brand image dengan cara
menghitung koefisien determinasi (KD) menggunakan rumus sebagai
berikut :
KD = r2 x 100%
KD = 0,260 x 100%
KD = 26 %
Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh
advertising dan autobiographical memory terhadap brand imagesecara
simultan adalah 26 %, sedangkan sisanya sebesar 74 % (100% - 26%)
115
dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabilitas brand
image yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel
advertising dan autobiographical memory sebesar 26 % sementara
pengaruh sebesar 74 % disebabkan oleh variabel-variabel lain di luar
model ini.
Untuk mengetahui apakah model regresi di atas sudah benar
atau masih salah, diperlukan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan
angka F sebagaimana tertera pada tabel berikut ini :
Tabel 4.68 ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 241.153 2 120.576 13.559 .000b
Residual 684.735 77 8.893 Total 925.887 79
a. Dependent Variable: Brand Image (Y) b. Predictors: (Constant), Autobiographical Memory (X2), Advertising (X1)
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Hipotesisnya adalah sebagai berikut :
Ho : Tidak ada pengaruh antara advertising dan autobiographical
memory dengan brand image.
Ha : Ada pengaruh antara advertising dan autobiographical memory
dengan brand image.
Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1) Membandingkan besarnya angka F hitung dengan F tabel pada
model anova, F penelitian didapat sebesar 13,559 dan F tabel
diperoleh sebesar 2,72. Dengan ketentuan derajat kebebasan = (k-
116
1)(n-k) atau df1 = k – 1 dan df2 = n – k dimana df1 = 4 – 1 = 3 dan
df2 = 80 – 3 = 77.
Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Dari hasil perhitungan didapatkan angka F hitung sebesar
13,559 > F tabel 2,72 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, berarti
ada pengaruh antara advertising dan autobiographical memory
dengan brand image.
2) Membandingkan besarnya taraf signifikansi (Sig) dengan taraf
signifikansi 0,05.
(a) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak signifikan.
(b) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak dan Ha
diterima, artinya signifikan.
Berdasarkan hasil dari perhitungan pada tabel anova angka
signifikansi (Sig) adalah 0,000 angka tersebut menunjukkan bahwa
nilai taraf signifikansi 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai taraf
signifikansi (Sig) [0,05 ≥ 0,000] maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Berarti, ada pengaruh antara advertising dan autobiographical
memory dengan brand image.
117
b. Melihat Pengaruh Advertising (X1) dan Autobiographical
Memory (X2) Secara Parsial Terhadap Brand Image (Y)
Untuk melihat besarnya pengaruh variabel advertising dan
autobiographical memory secara parsial terhadap brand image
digunakan Uji t sementara itu, untuk melihat besarnya pengaruh,
digunakan angka Beta atau Standardized Coefficients dibawah ini :
Tabel 4.69 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 17.308 2.837 6.101 .000
Advertising (X1) .055 .043 .168 1.277 .206 Autobiographical Memory (X2) .203 .070 .383 2.922 .005
Sumber: Data Primer diolah, 2015
1) Pengaruh antara advertising dengan brand image.
Hipotesisnya :
Ho : Tidak ada pengaruh antara advertising dengan brand image.
Ha : Ada pengaruh antara advertising dengan brand image.
Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
(a) Membandingkan besarnya angka t hitung dengan t tabel, t
hitung didapat sebesar 1,277 dan t tabel diperoleh sebesar
1,991. Dengan ketentuan Derajat Kebebasan (DK) = n-2, atau
80-2 = 78 menghasilkan t tabel sebesar 1,991. Dengan kriteria
uji hipotesis :
a. Dependent Variable: Brand Image (Y)
118
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
Dari hasil perhitungan didapatkan angka t hitung sebesar 1,277
< t tabel 1,991 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, berarti
tidak ada pengaruh antara advertising dengan brand image.
(b) Membandingkan besarnya taraf signifikansi (Sig) dengan taraf
signifikansi 0,05.
(1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama
dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka
H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
(2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama
dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka
H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
Berdasarkan hasil dari perhitungan pada tabel
coefficients angka signifikansi (Sig) untuk advertising adalah
0,206 angka tersebut menunjukkan bahwa nilai taraf
signifikansi 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai taraf
signifikansi (Sig) [0,05 ≤ 0,206] maka H0 diterima dan Ha
ditolak. Artinya tidak ada pengaruh antara advertising dengan
brand image. Besarnya pengaruh advertising terhadap brand
image adalah sebesar 0,168 atau 16,8% dan hal tersebut
memiliki pengaruh yang sangat lemah, sedangkan sisanya
83,2% (100% - 16,8% = 83,2%) dijelaskan oleh variabel lain.
119
Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dikemukan
Tuti Hartati dan Fortuna Zain Hamid dalam jurnalnya yang
berjudul Pengaruh Product Positioning dan Iklan Terhadap
Citra Merek Sepeda Motor Honda pada Mahasiswa Politeknik
Negeri Jakartadiketahui bahwa iklan berpengaruh signifikan
terhadap citra merek. Dengan kata lain, iklan yang ditampilkan
Magnum tidak menjamin dapat menciptakan citra merek yang
positif pada merek Magnum. Karena iklan Magnum memiliki
pengaruh yang sangat lemah terhadap citra merek Magnum.
2) Pengaruh antara autobiographical memory dengan brand image.
Hipotesisnya :
Ho : Tidak ada pengaruh autobiographical memory dengan
brand image.
Ha : Ada pengaruh antara autobiographical memory dengan
brand image.
Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
(a) Membandingkan besarnya angka t hitung dengan t tabel, t
hitung didapat sebesar 2,922 dan t tabel diperoleh sebesar
1,991. Dengan ketentuan Derajat Kebebasan (DK) = n-2, atau
80-2 = 78 menghasilkan t tabel sebesar 1,991. Dengan kriteria
uji hipotesis :
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
120
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
Dari hasil perhitungan didapatkan angka t hitung
sebesar 2,922> t tabel 1,991 sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima, berarti ada pengaruh antara autobiographical memory
dengan brand image.
(b) Membandingkan besarnya taraf signifikansi (Sig) dengan taraf
signifikansi 0,05.
(1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0
diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
(2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak
dan Ha diterima, artinya signifikan.
Berdasarkan hasil dari perhitungan pada tabel
coefficients angka signifikansi (Sig) untuk autobiographical
memoryadalah 0,005 angka tersebut menunjukkan bahwa nilai
taraf signifikansi 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai taraf
signifikansi (Sig) [0,05 ≥ 0,005] maka H0 ditolak dan Ha
diterima, artinya ada pengaruh antara autobiographical memory
dengan brand image. Besarnya pengaruh autobiographical
memory terhadap brand image adalah sebesar 0,383 atau 38,3%
121
Є1
sedangkan sisanya 61,7% (100% - 38,3% = 61,7%) dijelaskan
oleh variabel lain.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dikemukan Sony
Kurniawan dan Jony Oktavian Haryanto dalam jurnalnya yang
berjudul Kids As Future Market: The Role Of Autobiographical
Memory In Building Brand Loyalty. Diketahui bahwa
autobiographical memory memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap brand image.
Persamaan struktural I menjadi :
Y = 0,383X2+ 0,860Є1
Angka residu sebesar 0,860 diperoleh dari√1 – R2
√1 – 0,260 = 0,860
Gambar 4.4
Model Sub Struktur I
2. Menguji dan Memahami Sub Struktural II
Adapun rumus model persamaan sub struktural II adalah sebagai
berikut :Z = ρzx1X1 + ρzx2X2 +ρzyY+ρzε2Є2
Autobiographical Memory (X2)
Advertising (X1)
Brand Image (Y)
0,383
0,860
122
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS,
diperoleh hasil sebagai berikut secara simultan dan parsial :
a. Melihat Pengaruh Advertising (X1), Autobiographical Memory
(X2), dan Brand Image (Y) Secara Simultan Terhadap Brand
Loyalty (Z)
Untuk melihat pengaruh variabel Advertising,
Autobiographical Memory dan Brand Image terhadap Brand Loyalty,
kita akan melihat hasil perhitungan dalam Model Summary, khususnya
angkaR Square di bawah ini :
a. Predictors: (Constant), Brand Image (Y), Advertising (X1), Autobiographical Memory (X2)
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Besarnya angka R Square adalah 0,591. Angka tersebut
digunakan untuk melihat besarnya pengaruh advertising,
autobiographical memory, dan brand image terhadap brand loyalty
dengan cara menghitung koefisien determinasi (KD) menggunakan
rumus sebagai berikut :
KD = r2 x 100%
KD = 0,591 x 100%
KD = 59,1%
Tabel 4.70 Model Summary Sub Struktur II
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .769a .591 .574 3.353
123
Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh
advertising, autobiographical memory, dan brand image terhadap
brand loyalty sebesar 59,1%, sedangkan sisanya sebesar 40,9% (100%
- 59,1%) dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabilitas
brand loyalty yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel
advertising, autobiographical memory, dan brand image sebesar
59,1% sedangkan pengaruh sebesar 40,9% disebabkan oleh variabel-
variabel lain di luar model ini.
Untuk mengetahui apakah model regresi di atas sudah benar
atau masih salah, diperlukan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan
angka F sebagaimana tertera pada tabel berikut ini :
Tabel 4.71 ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1233.158 3 411.053 36.553 .000b
Residual 854.642 76 11.245 Total 2087.800 79
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Hipotesisnya adalah sebagai berikut :
Ho : Tidak ada pengaruh antara advertising, autobiographical memory
dan brand image dengan brand loyalty.
Ha : Ada pengaruh antara advertising, autobiographical memory dan
brand image dengan brand loyalty.
Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a. Dependent Variable: Brand Loyalty (Z) b. Predictors: (Constant), Brand Image (Y), Advertising (X1), Autobiographical Memory (X2)
124
1) Membandingkan besarnya angka F hitung dengan F tabel pada
model anova, F penelitian didapat sebesar 36,553 dan F tabel
diperoleh sebesar 2,72. Dengan ketentuan derajat kebebasan = (k-
1)(n-k) atau df1 = k – 1 dan df2 = n – k dimana df1 = 4 – 1 = 3 dan
df2 = 80– 3 = 77.
Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Dari hasil perhitungan didapatkan angka F hitung sebesar
36,553> F tabel 2,72 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, berarti
ada pengaruh antara advertising, autobiographical memory dan
brand image dengan brand loyalty.
2) Membandingkan besarnya taraf signifikansi (Sig) dengan taraf
signifikansi 0,05.
(a) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak signifikan.
(b) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak dan Ha
diterima, artinya signifikan.
Berdasarkan hasil dari perhitungan pada tabel anova angka
signifikansi (Sig) adalah 0,000 angka tersebut menunjukkan bahwa
nilai taraf signifikansi 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai taraf
signifikansi (Sig) [0,05 ≥ 0,000] maka H0 ditolak dan Ha diterima.
125
Berarti, ada pengaruh antara advertising, autobiographical memory
dan brand image dengan brand loyalty.
b. Melihat Pengaruh Advertising (X1), Autobiographical Memory
(X2), dan Brand Image (Y) Secara Parsial Terhadap Brand
Loyalty (Z)
Untuk melihat besarnya pengaruh variabel advertising,
autobiographical memory, dan brand image secara parsial terhadap
brand loyalty digunakan Uji t sementara itu, untuk melihat besarnya
pengaruh, digunakan angka Beta atau Standardized Coefficients
dibawah ini :
Tabel 4.72 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -10.903 3.886 -2.806 .006
Advertising (X1) .153 .049 .310 3.127 .003 Autobiographical Memory (X2) .152 .083 .190 1.839 .070
Brand Image (Y) .646 .128 .430 5.044 .000
Sumber: Data Primer diolah, 2015
1) Pengaruh antara advertising dengan brand loyalty.
Hipotesisnya :
Ho : Tidak ada pengaruh antara advertising dengan brand
loyalty.
Ha : Ada pengaruh antara advertising dengan brand loyalty.
Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a. Dependent Variable: Brand Loyalty (Z)
126
(a) Membandingkan besarnya angka t hitung dengan t tabel, t
hitung didapat sebesar 3,127 dan t tabel diperoleh sebesar
1,991. Dengan ketentuan Derajat Kebebasan (DK) = n-2, atau
80-2 = 78 menghasilkan t tabel sebesar 1,991. Dengan kriteria
uji hipotesis :
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
Dari hasil perhitungan didapatkan angka t hitung
sebesar 3,127> t tabel 1,991 sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima, berarti ada pengaruh antara advertising dengan brand
loyalty.
(b) Membandingkan besarnya taraf signifikansi (Sig) dengan taraf
signifikansi 0,05.
(1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima
dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
(2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak dan
Ha diterima, artinya signifikan.
Berdasarkan hasil dari perhitungan pada tabel
coefficients angka signifikansi (Sig) untuk advertising adalah
0,003 angka tersebut menunjukkan bahwa nilai taraf
127
signifikansi 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai taraf
signifikansi (Sig) [0,05 ≥ 0,003] maka H0 ditolak dan Ha
diterima. Artinya ada pengaruh antara advertising dengan
brand loyalty. Besarnya pengaruh advertising terhadap brand
loyalty adalah sebesar 0,310 atau 31% sedangkan sisanya 69%
(100% - 31% = 69%) dijelaskan oleh variabel lain.
Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dikemukan
Lucy Monika dan Hartiwi Prabowo dalam jurnalnya yang
berjudul Pengaruh Iklan dan Kualitas Produk Terhadap
Kepuasan Pelanggan dan Dampaknya pada Loyalitas Merek di
PT. Cipta Skynindo. Pada penelitian tersebut disebutkan bahwa
iklan tidak berpengaruh secara langsung terhadap loyalitas
merek. Dengan kata lain, iklan-iklan yang ditampilkan oleh
Magnum mampu menarik konsumen untuk terus
mengkonsumsi es krim Magnum.
2) Pengaruh antara autobiographical memory dengan brand loyalty.
Hipotesisnya :
Ho : Tidak ada pengaruh autobiographical memory dengan
brand loyalty.
Ha : Ada pengaruh antara autobiographical memory dengan
brand loyalty.
Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
128
(a) Membandingkan besarnya angka t hitung dengan t tabel, t
hitung didapat sebesar 1,839 dan t tabel diperoleh sebesar
1,991. Dengan ketentuan Derajat Kebebasan (DK) = n-2, atau
80-2 = 78 menghasilkan t tabel sebesar 1,991. Dengan kriteria
uji hipotesis :
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
Dari hasil perhitungan didapatkan angka t hitung
sebesar 1,839 < t tabel 1,991 sehingga Ho diterima dan Ha
ditolak, berarti tidak ada pengaruh antara autobiographical
memory dengan brand loyalty.
(b) Membandingkan besarnya taraf signifikansi (Sig) dengan taraf
signifikansi 0,05.
(1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima
dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
(2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak dan
Ha diterima, artinya signifikan.
Berdasarkan hasil dari perhitungan pada tabel
coefficients angka signifikansi (Sig) untuk autobiographical
memory adalah 0,070 angka tersebut menunjukkan bahwa nilai
129
taraf signifikansi 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai taraf
signifikansi (Sig) [0,05 ≤ 0,070] maka H0 diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak ada pengaruh antara autobiographical
memory dengan brand loyalty. Besarnya pengaruh
autobiographical memory terhadap brand loyalty adalah
sebesar 0,190 atau 19% dan hal tersebut memiliki pengaruh
yang sangat lemah, sedangkan sisanya 81% (100% - 19% =
81%) dijelaskan oleh variabel lain.
Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dikemukan
Sony Kurniawan dan Jony Oktavian Haryanto dalam jurnalnya
yang berjudul Kids As Future Market: The Role Of
Autobiographical Memory In Building Brand Loyalty. Dalam
penelitian tersebut diketahui bahwa autobiographical memory
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap brand
loyalty.
3) Pengaruh antara brand image dengan brand loyalty.
Hipotesisnya :
Ho : Tidak ada pengaruh brand image dengan brand loyalty.
Ha : Ada pengaruh antara brand image dengan brand loyalty.
Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
(a) Membandingkan besarnya angka t hitung dengan t tabel, t
hitung didapat sebesar 5,044 dan t tabel diperoleh sebesar
130
1,991. Dengan ketentuan Derajat Kebebasan (DK) = n-2, atau
80-2 = 78 menghasilkan t tabel sebesar 1,991. Dengan kriteria
uji hipotesis :
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
Dari hasil perhitungan didapatkan angka t hitung
sebesar 5,044> t tabel 1,991 sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima, berarti ada pengaruh antara brand image dengan
brand loyalty.
(b) Membandingkan besarnya taraf signifikansi (Sig) dengan taraf
signifikansi 0,05.
(1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima
dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
(2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak dan
Ha diterima, artinya signifikan.
Berdasarkan hasil dari perhitungan pada tabel
coefficients angka signifikansi (Sig) untuk brand image adalah
0,000 angka tersebut menunjukkan bahwa nilai taraf
signifikansi 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai taraf
signifikansi (Sig) [0,05 ≥ 0,000] maka H0 ditolak dan Ha
131
Є2
diterima, artinya ada pengaruh antara brand image dengan
brand loyalty. Besarnya pengaruh brand image terhadapbrand
loyalty adalah sebesar 0,430 atau 43% sedangkan sisanya 57%
(100% - 43% = 57%) dijelaskan oleh variabel lain.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dikemukan
Mohammad Rizan, Basrah Saidani, dan Yusiana Sari dalam
jurnalnya yang berjudul Pengaruh Brand Image dan Brand
Trust terhadap Brand Loyalty Teh Botol Sosro. Diketahui
bahwa brand image memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap brand loyalty.
Persamaan struktural II menjadi :
Z = 0,310X1 + 0,430Y + 0.639Є2
Angka residu sebesar 0,639 diperoleh dari√1 – R2
√1 – 0,591 = 0,639
Gambar 4.5
Model Sub Struktur II
Brand Loyalty
(Z) Autobiographical Memory (X2)
Advertising (X1)
Brand Image (Y)
0,310 0,639
0,430
132
3. Analisis Korelasi
Tabel 4.73 Correlations
Advertising
(X1) Autobiographical
Memory (X2) Advertising (X1) Pearson Correlation 1 .665**
Sig. (2-tailed) .000 N 80 80
Autobiographical Memory (X2)
Pearson Correlation .665** 1 Sig. (2-tailed) .000 N 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Korelasi antara advertising dengan autobiographical memory
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara
variabel advertising dengan autobiographical memory sebesar 0,665.
Untuk menafsirkan angka tersebut, digunakan kriteria sebagai berikut :
0,00 – 0,29 : korelasi sangat lemah
0,30 – 0,49 : korelasi lemah
0,50 – 0,69 : korelasi cukup
0,70 – 0,79 : korelasi kuat
0,80 – 1,00 : korelasi sangat kuat
Korelasi sebesar 0,665 mempunyai maksud hubungan antara
variabel advertising dengan autobiographical memory mempunyai
korelasi yang cukup dan searah (karena hasilnya positif). Searah
artinya jika advertising tinggi maka autobiographical memory juga
tinggi. Korelasi kedua variabel bersifat signifikan karena angka
133
signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Jika angka signifikan (sig.) < 0,05
maka hubungan kedua variabel signifikan, sebaliknya jika angka
signifikan (sig.) > 0,05 maka hubungan kedua variabel tidak
signifikan.
4. Penghitungan Pengaruh
a. Pengaruh Langsung (Direct Effect)
Untuk menghitung pengaruh langsung, digunakan formula
sebagai berikut :
1) Pengaruh variabel advertising terhadap brand image
X1 Y = 0,168
2) Pengaruh variabel autobiographical memory terhadap brand image
X2 Y = 0,383
3) Pengaruh variabel advertising terhadap brand loyalty
X1 Z = 0,310
4) Pengaruh variabel autobiographical memory dengan brand loyalty
X2 Z = 0,190
5) Pengaruh variabel brand image dengan brand loyalty
Y Z = 0,430
b. Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect)
1) Pengaruh variabel advertising terhadap brand loyalty melalui
brand image
X1 Y Z = (0,168 x 0,430) = 0,072
134
2) Pengaruh variabel autobiographical memory terhadap brand
loyalty melalui brand image
X2 Y Z = (0,383 x 0,430) = 0,165
c. Pengaruh Total (Total Effect)
1) Pengaruh variabel advertising terhadap brand loyalty melalui
brand image
X1 Y Z = (0,310+ 0,072) = 0,382
2) Pengaruh variabel autobiographical memory terhadap brand
loyaltymelalui brand image
X2 Y Z = (0,190 + 0,165) = 0,355
d. Analisis besar pengaruh langsung dan tidak langsung
1) Advertising
Dari hasil perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa pengaruh
langsung advertising terhadap brand image sebesar 16,8% (0,168)
dan advertising terhadap brand loyalty sebesar 31% (0,310) serta
pengaruh tidak langsung advertising terhadap brand loyalty
melalui brand image sebesar 7,2% (0,072). Jadi, pengaruh
langsung advertising terhadap brand image lebih besar dari
pengaruh tidak langsung serta pengaruh langsung advertising
terhadap brand loyalty lebih besar dari pengaruh tidak langsung.
2) Autobiographical Memory
Dari hasil perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa
pengaruh langsung autobiographical memory terhadap brand
135
Є1 Є2
image sebesar 38,3% (0,383) dan autobiographical memory
terhadap brand loyalty sebesar 19% (0,190) serta pengaruh tidak
langsung autobiographical memory terhadap brand loyalty melalui
brand image sebesar 16,5% (0,165). Jadi, pengaruh langsung
autobiographical memory terhadap brand image lebih besar dari
pengaruh tidak langsung serta pengaruh langsung autobiographical
memory terhadap brand loyalty lebih besar dari pengaruh tidak
langsung.
Gambar 4.6
Model StrukturAnalisis Jalur
Persamaan strukturalnya adalah :
Substruktur I : Y = 0,383X2+ 0,860Є1
Substruktur II :Z = 0,310X1+ 0,430Y+0,639Є2
Advertising (X1)
Brand Image
(Y)
Brand Loyalty
(Z)
Autobiographical Memory
(X2)
0,168 0,310
0,383 0,190
0,639 0,860
0,430 0,665
136
5. Uji Sobel
Uji sobel, dilakukan untuk mengukur apakah variabel intervening
dalam hal ini adalah variabel brand image, mampu dijadikan instrument
untuk mediasi variabel independen dan variabel dependen.
Adapun hasil dari perhitungan adalah sebagai berikut :
a. Pengaruh advertising (X1) terhadap brand loyalty (Z) melalui brand
image (Y)
Hipotesisnya :
H0 : Tidak ada pengaruh tidak langsung antara variabel advertising
(X1) terhadap brand loyalty (Z) melalui brand image(Y)
Ha : Ada pengaruh tidak langsung antara variabel advertising (X1)
terhadap brand loyalty (Z) melalui brand image (Y)
Keterangan:
p2 : beta advertising pada kolom unstandardized coefficients
p3 : beta brand image pada kolom unstandardized coefficients
sp2 : std. error advertising pada kolom unstandardized coefficients
sp3 :std. error brand image pada kolom unstandardized coefficients
Dimana : Sp2p3 = √p32Sp22 + p22Sp32 + Sp22Sp32
Sp2p3 = √0,43020,0492 + 0,31020,1282 + 0,04920,1282
= √0,002057785284
= 0,045362818
=1,208075575ata = 2,938, dimana t-tabel : 1,991
t = p2p3 = 0,310 x 0,430
Sp2p3 0,045362818
137
Karena nilai t-hitung sebesar 2,938 > t-tabel 1,991, maka
kesimpulan adalah Ha diterima. Artinya ada pengaruh tidak langsung
antara advertising (X1) terhadap brand loyalty (Z) melalui brand
image (Y). Sehingga dapat disimpulkan bahwa brand image (Y)
memediasi pengaruh tidak langsung advertising (X1) terhadap brand
loyalty (Z).
b. Pengaruh autobiographical memory (X2) terhadap brand loyalty (Z)
melalui brand image (Y)
Hipotesisnya :
H0 :Tidak ada pengaruh tidak langsung antara variabel
autobiographical memory (X2) terhadap brand loyalty (Y) melalui
brand image (Y)
Ha : Ada pengaruh tidak langsung antara variable autobiographical
memory (X2) terhadap brand loyalty (Z) melalui brand image (Y)
Keterangan:
p2 : beta autobiographical memory pada kolom unstandardized
coefficients
p3 : beta brand image pada kolom unstandardized coefficients
sp2 : std. error autobiographical memory pada kolom unstandardized
coefficients
sp3 : std. error brand image pada kolom unstandardized coefficients
Dimana : Sp2p3 = √p32Sp22 + p22Sp32 + Sp22Sp32
Sp2p3 = √0,43020,0832 + 0,19020,1282 + 0,08320,1282
138
= √0,001978107876
= 0,044475924
=1,922316658 ata= 1,836, dimana t-tabel : 1,991
Karena nilai t-hitung sebesar 1,836< t-tabel 1,991, maka
kesimpulan adalah H0 diterima. Artinya tidak ada pengaruh tidak
langsung antara autobiographical memory (X2) terhadap brand loyalty
(Z) melalui brand image (Y). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
brand image (Y) tidak memediasi pengaruh tidak langsung
autobiographical memory (X2) terhadap brand loyalty (Z).
6. Model Trimming
Setelah koefisien jalur diuji secara keseluruhan ternyata terdapat
dua variabel yang tidak signifikan yaitu variabel advertising pada sub
struktur I dan variabel autobiographical memory pada sub struktur II. Oleh
karena itu, peneliti perlu memperbaiki model struktur analisis jalur yang
telah dihipotesiskan.
a. Menguji Analisis Jalur Sub Struktural I
Adapun rumus model persamaan sub struktural I adalah
sebagai berikut :Y = ρyx1X1 + ρyx2X2 + ρyε1Є1
Gambar 4.7 Sub Struktural I
Autobiographical Memory (X2)
Advertising (X1)
Brand Image (Y)
ρyx1
ρyx2
Є1
t = p2p3 = 0,190 x 0,430
Sp2p3 0,044475924
139
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS,
diperoleh hasil sebagai berikut secara simultan dan parsial :
Untuk mengetahui apakah model regresi di atas sudah benar
atau masih salah, diperlukan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan
angka F sebagaimana tertera pada tabel berikut ini :
Tabel 4.74 ANOVA Model 1 – Sub Struktur I
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 241.153 2 120.576 13.559 .000b
Residual 684.735 77 8.893 Total 925.887 79
a. Dependent Variable: Brand Image (Y) b. Predictors: (Constant), Autobiographical Memory (X2), Advertising (X1)
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Tabel 4.75 Coefficients Model 1 – Sub Struktur I
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 17.308 2.837 6.101 .000
Advertising (X1) .055 .043 .168 1.277 .206 Autobiographical Memory (X2) .203 .070 .383 2.922 .005
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Tabel 4.76 Summary Model 1 - Sub Struktur I
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1 .510a .260 .241 2.982
a. Predictors: (Constant), Autobiographical Memory (X2), Advertising (X1)
Sumber: Data Primer diolah, 2015
a. Dependent Variable: Brand Image (Y)
140
Berdasarkan hasil analisis jalur sub struktur I (X1, X2, dan
Y) yang terlihat pada Tabel 4.75 Coefficients Model 1 masing-
masing diperoleh nilai:
a) ρyx1= Beta = 0,168 [t = 1,277 dan probablitas (sig) 0,206 ]
b) ρyx2= Beta = 0, 383 [t = 2,922 dan probablitas (sig) 0,005 ]
Hasil analisis membuktikan bahwa ada koefisien jalur yang
tidak signifikan yaitu variabel advertising (X1), maka Model 1
perlu diperbaiki melalui metode trimming, yaitu mengeluarkan
variabel advertising (X1) yang dianggap hasil dari koefisien jalur
tidak signifikan dari analisisnya. Kemudian diulang atau diuji lagi
yang mana variabel eksogen advertising (X1) tidak diikutsertakan.
Hasil perhitungan ditunjukkan pada tabel
Tabel 4.77 ANOVAModel 2 – Sub Struktur I
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
2 Regression 226.659 1 226.659 25.284 .000b Residual 699.228 78 8.964 Total 925.887 79
a. Dependent Variable: Brand Image (Y) b. Predictors: (Constant), Autobiographical Memory (X2)
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Tabel 4.78 CoefficientsModel 2 – Sub Struktur I
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta 2 (Constant) 19.555 2.234 8.753 .000
Autobiographical Memory (X2) .263 .052 .495 5.028 .000
a. Dependent Variable: Brand Image (Y) Sumber: Data Primer diolah, 2015
141
Tabel 4.79 Summary Model 2 – Sub Struktur I
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
Change Statistics R Square Change
F Change df1
2 .495a .245 .235 2.994 .245 25.284 1 Model Summary
Model Change Statistics
df2 Sig. F Change 2 78 .000
a. Predictors: (Constant), Autobiographical Memory (X2)
Sumber: Data Primer diolah, 2015
1) Rangkuman Hasil Uji Sub Struktur I
Tabel 4.80 Rangkuman AnovaModel 1 dan Model 2 – Sub struktur I
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 241.153 2 120.576 13.559 .000b Residual 684.735 77 8.893 Total 925.887 79
2 Regression 226.659 1 226.659 25.284 .000b Residual 699.228 78 8.964 Total 925.887 79
a. Dependent Variable: Brand Image (Y) b. Predictors: (Constant), Autobiographical Memory (X2), Advertising (X1)
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Tabel 4.81 Rangkuman CoefficientsModel 1 dan Model 2 – Sub Struktur I
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 17.308 2.837 6.101 .000
Advertising (X1) .055 .043 .168 1.277 .206 Autobiographical Memory (X2) .203 .070 .383 2.922 .005
2 (Constant) 19.555 2.234 8.753 .000 Autobiographical Memory (X2) .263 .052 .495 5.028 .000
a. Dependent Variable: Brand Image (Y) Sumber: Data Primer diolah, 2015
142
Є1
Є2
Tabel 4.82 Rangkuman Summary Model 1 dan Model 2- Sub
Struktur I
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .510a .260 .241 2.982 2 .495a .245 .235 2.994
a. Predictors: (Constant), Autobiographical Memory (X2), Advertising (X1)
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil analisis pada tabel di peroleh nilai
koefisien jalur X2 terhadap Y sebesar ρyx2 = 0,495dengan koefisien
determinan atau kontribusi (R Square = R2 yx2) = 0,245 dan besar
koefisien residu ρyε1= √1 – 0,245 = 0,869. Dengan demikian
didapat digram jalur sub struktur I mengalami perubahan, yaitu
menjadi Gambar 4.8 sebagai berikut.
Gambar 4.8 Hubungan Kausal Empiris Sub Struktur I
Variabel X2 terhadap Y
b. Menguji Analisis Jalur Sub Struktural II
Adapun rumus model persamaan sub struktural II adalah
sebagai berikut :Z = ρzx1X1 + ρzx2X2 +ρzyY +ρzε2Є2
Gambar 4.9 Sub Struktural II
Brand Image (Y) 0,495 0,869 Autobiographical Memory (X2)
Brand Loyalty (Z)
Autobiographical Memory (X2)
Advertising (X1)
Brand Image (Y)
ρzx1
ρzx2
ρzy
143
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS,
diperoleh hasil sebagai berikut secara simultan dan parsial :
Tabel 4.83 ANOVA Model 1 – Sub Struktur II
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1233.158 3 411.053 36.553 .000b
Residual 854.642 76 11.245 Total 2087.800 79
Sumber:Data Primer diolah, 2015 Tabel 4.84
Coefficients Model 1 – Sub Struktur II
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -10.903 3.886 -2.806 .006
Advertising (X1) .153 .049 .310 3.127 .003 Autobiographical Memory (X2) .152 .083 .190 1.839 .070
Brand Image (Y) .646 .128 .430 5.044 .000
Sumber: Data Primer diolah, 2015
a. Predictors: (Constant), Brand Image (Y), Advertising (X1), Autobiographical Memory (X2)
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil analisis jalur sub struktur II (X1, X2, Y,
dan Z) yang terlihat pada Tabel 4.84 Coefficients Model 1 masing-
masing diperoleh nilai:
a. Dependent Variable: Brand Loyalty (Z) b. Predictors: (Constant), Brand Image (Y), Advertising (X1), Autobiographical Memory (X2)
a. Dependent Variable: Brand Loyalty (Z)
Tabel 4.85 Summary Model 1 – Sub Struktur II
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1 .769a .591 .574 3.353
144
a) ρzx1= Beta = 0,310 [t = 3,127 dan probablitas (sig) 0,003 ]
b) ρzx2= Beta = 0,190 [t = 1,839 dan probablitas (sig) 0,070 ]
c) ρzy= Beta = 0,430[t = 5,044 dan probablitas (sig) 0,000 ]
Hasil analisis membuktikan bahwa ada koefisien jalur yang
tidak signifikan yaitu variabel autobiographical memory (X2),
maka Model 1 perlu diperbaiki melalui metode trimming, yaitu
mengeluarkan variabel autobiographical memory (X2) yang
dianggap hasil dari koefisien jalur tidak signifikan dari analisisnya.
Kemudian diulang atau diuji lagi yang mana variabel eksogen
autobiographical memory (X2) tidak diikutsertakan. Hasil
perhitungan sebagai berikut.
Tabel 4.86 ANOVAModel 2 – Sub Struktur II
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
2 Regression 1195.120 2 597.560 51.544 .000b Residual 892.680 77 11.593 Total 2087.800 79
Tabel 4.87 CoefficientsModel 2 – Sub Struktur II
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta 2 (Constant) -11.264 3.940 -2.859 .005
Advertising (X1) .205 .040 .416 5.062 .000
Brand Image (Y) .721 .123 .480 5.839 .000
a. P
Sumber: Data Primer diolah, 2015
a. Dependent Variable: Brand Loyalty (Z) b. Predictors: (Constant), Brand Image (Y), Advertising (X1)
Sumber: Data Primer diolah, 2015
a. Dependent Variable: Brand Loyalty (Z)
145
predictors: (Constant), Brand Image (Y), Advertising (X1)
Sumber: Data Primer diolah, 2015
1) Rangkuman Hasil Uji Sub Struktur II
Tabel 4.89 Rangkuman ANOVA Model 1 dan Model 2 – Sub Struktur II
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1233.158 3 411.053 36.553 .000b
Residual 854.642 76 11.245 Total 2087.800 79
2 Regression 1195.120 2 597.560 51.544 .000b Residual 892.680 77 11.593 Total 2087.800 79
Tabel 4.88 Summary Model 2 – Sub Struktur II
Model R R
Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
Change Statistics
R Square Change F Change df1
2 .757a .572 .561 3.405 .572 51.544 2 Model Summary
Model Change Statistics
df2 Sig. F Change 2 77 .000
a. Dependent Variable: Brand Loyalty (Z) b. Predictors: (Constant), Brand Image (Y), Advertising (X1), Autobiographical Memory (X2)
Sumber: Data Primer diolah, 2015
146
Tabel 4.90 Rangkuman CoefficientsModel 1 dan Model 2 – Sub Struktur II
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -10.903 3.886 -2.806 .006
Advertising (X1) .153 .049 .310 3.127 .003
Autobiographical Memory (X2)
.152 .083 .190 1.839 .070
Brand Image (Y) .646 .128 .430 5.044 .000
2 (Constant) -11.264 3.940 -2.859 .005 Advertising (X1) .721 .123 .480 5.839 .000
Brand Image (Y) .205 .040 .416 5.062 .000
Tabel 4.91 Rangkuman Summary Model 1 dan Model 2 – Sub
Struktur II
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1 .769a .591 .574 3.353 2 .757a .572 .561 3.405
a. Predictors: (Constant), Brand Image (Y), Advertising (X1), Autobiographical Memory (X2)
Sumber: Data Primer diolah, 2015
a. Dependent Variable: Brand Loyalty (Z) Sumber: Data Primer diolah, 2015
147
Tabel 4.92 Rangkuman Hasil Korelasi
Advertising
(X1) Autobiographical Memory (X2)
Brand Image (Y)
Brand Loyalty (Z)
Advertising (X1)
Pearson Correlation 1 .665** .422** .619** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 80 80 80 80
Autobiographical Memory (X2)
Pearson Correlation .665** 1 .495** .610** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 80 80 80 80
Brand Image (Y)
Pearson Correlation .422** .495** 1 .656** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 80 80 80 80
Brand Loyalty (Z)
Pearson Correlation .619** .610** .656** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil analisis jalur sub struktur II (X1, Y, dan
Z) yang terlihat pada tabel coefficients Model 2 masing-masing
diperoleh nilai :
a. ρzx1 = Beta = 0,480 t = 5,839 dan probabilitas (sig) = 0,000
b. ρzy = Beta = 0,416 t = 5,062 dan probabilitas (sig) = 0,000
Besarnya koefisien determinan atau kontribusi X1 dan Y
secara simultan terhadap Z sebesar
(R square = R2zyx1) = (ρzx1).(rzx1) + (ρzy).(rzy)
R2zyx1 = (0,480).(0,619) + (0,416).(0,656)
= 0,297212 + 0,272896
= 0,572
148
Є2
Є2
Є1
Dan besar koefisien residu untuk ρzε2= √1 – 0,572 = 0,654.
Dengan demikian didapat diagram jalur sub struktur II mengalami
perubahan, yaitu menjadi Gambar 4.10 sebagai berikut.
Gambar 4.10
Hubungan Kausal Empiris Sub Struktur II
Variabel X1 dan Y terhadap Z
Berdasarkan hasil dari koefisien jalur pada sub struktur I
dan II, maka dapat digambarkan secara keseluruhan yang
menggambarkan hubungan kausal empiris antarvariabel X1, X2, Y
terhadap Z sebagai berikut.
Gambar 4.11
Hubungan Kausal Empiris Variabel X1, X2 dan Y terhadap Z
Brand Loyalty (Z)
Advertising (X1)
Brand Image (Y)
0,480 0,654
0,416
Advertising (X1)
Brand Image (Y)
Brand Loyalty
(Z) Autobiographical Memory
(X2)
0,495 0,416
0,869
0,480 0,654
149
Hasil dari koefisien jalur pada sub struktur I dan II berubah
menjadi persamaan struktur yaitu :
Sub struktur I : Y= 0,495X2+ 0,869Є1
Sub struktur II :Z = 0,480X1 + 0,416Y+0,654Є2
c. Pengujian Kesesuaian Model: Koefisien Q
Uji kesesuaian model dimaksudkan untuk menguji apakah
model yang diusulkan memiliki kesesuaian dengan data atau tidak.
Rumusan hipotesis statistik kesesuaian model analisis jalur dirumuskan
seperti berikut.
Ha : R ≠ R Ø : Matriks korelasi estimasi berbeda dengan matriks
korelasi sampel
Ho : R = RØ : Matriks korelasi estimasi tidak berbeda (sama)
dengan matriks korelasi sampel
Untuk menguji kesesuaian model analisis jalur, digunakan uji
statistik kesesuaian model koefisien Q dengan rumus :푄 = 1−푅2푚1−푀
(Riduwan dan Kuncoro, 2008:146)
Keterangan:
Q = Koefisien Q
R2m = 1 – (1 – R21).(1 – R2
2).....(1-R2p)
M = R2m setelah dilakukan trimming
Apabila Q = 1 mengindikasikan model fit sempurna. Jika Q <
1, untuk menentukan fit tidaknya model maka statistik koefisien Q
150
perlu diuji dengan statistik W hitung = - (N – d) InQ (Riduwan dan
Kuncoro, 2008:146)
Keterangan
N = Menunjukkan keterangan sampel
d = Banyaknya koefisien jalur yang tidak signifikan sama denga
degree of freedom = derajat bebas)
R2m = Koefisien determinasi multipel untuk model yang diusulkan
M = Menunjukkan koefisien determinan multipel (R2m) setelah
koefisien jalur yang tidak signifikan yang dihilangkan
1) Dasar pengambilan keputusan
Jika W hitung ≥ χ2 (df ; a), = tolak Ho (berarti matriks korelasi
sampel berbeda dengan matriks
korelasi estimasi), maksudnya kedua
model tersebut signifikan
Jika W hitung ≤ χ2 (df ;a), = terima Ho (berarti matriks korelasi
sampel tidak berbeda (sama) dengan
matriks korelasi estimasi, maksudnya
kedua model tersebut tidak signifikan
2) Pengujian Statistik
Koefisien determinasi multipel untuk model yang diusulkan
dari diagram jalur tersebut diperoleh koefisien determinasi untuk
nilai :
R21= 0,260
151
R22 = 0,591
Rumus :
R2m = 1 – (1 – R21).(1-R2
2)
R2m = 1 – (1 – 0,260).(1-0,591)
= 1 – (0,74).(0,409)
= 1 – 0,30266
= 0,697
Koefisien determinan multipel (R2m) setelah koefisien jalur
yang tidak signifikan yang dihilangkan dan nilai tersebut diambil
dari :
R21 = 0,245
R22 = 0,572
Rumus : M = R2m setelah dilakukan trimming
M = 1 – (1 – R2yx2).(1 – R2zyx1)
= 1 – ( 1 – 0,245).(1 – 0,572)
= 1 – (0,755).(0,428)
= 1 – 0,32314
= 0,677
Mencari nilai :
푄 = 1−푅2푚1−푀 =
,,
= ,,
= 0,938
Q < 1, maka statistik koefisien Q perlu diuji dengan statistik W
yang dihitung.
152
Dengan ukuran sampel 80 dan d = 1, maka koefisien W dapat
dihitung sebagai berikut:
Rumus : W hitung = - (N – d) InQ
W hitung = - (80 – 1) In 0,938 = (-79) . (-0,064005329)
= 5,056
Dicari tabel distribusi (χ2) atau chi-kuadrat/chi-square untuk dk = 1
dengan α = 0,05 diperoleh sebesar 3,841. Ternyata W hitung < χ2
atau 5,056 > 3,841, maka ditolak Ho (artinya matrik korelasi
sampel berbeda dengan matriks korelasi estimasi), maksudnya
kedua model signifikan. Kesimpulan model empiris yang diperoleh
memiliki kemampuan untuk mengeneralisasikan tentang fenomena
yaitu variabel brand image (Y) dan brand loyalty (Z) dengan baik.
d. Memaknai Hasil Analisis Jalur
Berdasarkan hasil perhitungan secara keseluruhan, maka dapat
dimaknai dan dibahas sehingga memberikan informasi secara objektif
sebagai berikut:
1) Hipotesis pada sub struktur I yang berbunyi ”Advertising dan
Autobiographical memory berkontribusi secara simultan dan
signifikan terhadap brand image”. Bahwa tidak semua variabel
diterima, karena berdasarkan pengujian koefisien jalur sub struktur
I hanya koefisien jalur X1 terhadap Y yang secara statistik tidak
signifikan. Sedangkan koefisien jalur X2 terhadap Y signifikan.
Dengan demikian hasil temuan analisis ini memberikan informasi,
153
bahwa autobiographical memory berkontribusi secara simultan dan
signifikan terhadap brand image. Besarnya kontribusi
autobiographical memory terhadap brand image sebesar 0,495 x
100% = 49,5 % dan sisanya 50,5% ( 100 – 49,5) merupakan
kontribusi dari variabel lain di luar variabel autobiographical
memory.
2) Hipotesis pada sub struktur II yang berbunyi ”Advertising,
autobiographical memory, dan brand image berkontribusi secara
simultan dan signifikan terhadap brand loyalty”. Bahwa tidak
semua variabel diterima, karena berdasarkan pengujian koefisien
jalur sub struktur II hanya koefisien jalur X1 terhadap Z dan Y
terhadap Z yang secara statistik signifikan. Sedangkan koefisien
jalur X2 terhadap Z tidak signifikan. Dengan demikian hasil
temuan analisis ini memberikan informasi, bahwa advertising (X1)
dan brand image (Y) berkontribusi secara simultan dan signifikan
terhadap brand loyalty (Z), besarnya diterangkan sebagai berikut:
(a) Besarnya kontribusi advertising (X1) yang secara langsung
mempengaruhi brand loyalty (Z) adalah 0,480 x 100% = 48%
(b) Besarnya kontribusi brand image (Y) yang secara langsung
mempengaruhi brand loyalty (Z) adalah 0,416 x 100% = 41,6%
(c) Besarnya kontribusi advertising (X1) dan brand image (Y)
berpengaruh secara simultan yang langsung mempengaruhi
brand loyalty (Z) adalah 0,572 = 57,2% dan sisanya sebesar
154
0,6542 = 42,7% dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak dapat
dijelaskan dalam penelitian.
3) Pengaruh tidak langsung X2 terhadap Z melalui Y sebesar
ρzx2X2.ρzyY = (0,495) . (0,416) = 0,206. Dengan demikian
pengaruh total X2 terhadap Z melalui Y sebesar 0,206.
155
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan pada
bab sebelumya, maka dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan dimana hal
ini merupakan jawaban dari rumusan masalah yang disebutkan pada bab 1
yaitu sebagai berikut :
1. Advertising tidak berpengaruh terhadap brand image karena jumlah
pengaruh sebesar 16,8% dianggap sangat lemah.
2. Autobiographical memory berpengaruh terhadap brand image sebesar
38,3%
3. Advertising dan autobiographical memory berpengaruh terhadap brand
image sebesar 26%
4. Advertising berpengaruh terhadap brand loyalty sebesar 31%
5. Autobiographical memory tidak berpengaruh terhadap brand loyalty
karena jumlah pengaruh sebesar 19% dianggap sangat lemah.
6. Brand image berpengaruh terhadap brand loyalty sebesar 43%
7. Advertising, autobiographical memory, dan brand image berpengaruh
terhadap brand loyalty sebesar 59,1%
156
8. Advertising dan autobiographical memory berpengaruh terhadap brand
loyalty melalui brand image masing-masing sebesar 7,2% dan 16,5%
B. Saran
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan
ataupun bahan pertimbangan dalam hal periklanan, autobiographical memory,
brand image dan brand loyalty. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka di
dapatkan beberapa saran dari hasil penelitian, antara lain:
1. Dalam penelitian ini iklan Magnum berpengaruh terhadap brand loyalty.
Oleh karena itu, diharapkan perusahaan memberikan iklan dengan konsep
yang menarik, kreatif, inovatif yang mampu bersaing dengan iklan lain
sehingga dapat menguntungkan sebuah perusahaan salah satunya adalah
mampu mempertahankan yang sudah ada. Agar iklan menjadi menarik,
kreatif, dan inovatif, maka perusahaan perlu memperhatikan hal-hal ini,
diantaranya:
a. Iklan harus dapat menunjukkan manfaat-manfaat yang membuat
produk menjadi lebih dapat disukai atau menarik untuk konsumen.
b. Iklan harus dapat membuat konsumen percaya bahwa produk sesuai
dengan manfaat yang ditunjukkan.
c. Iklan harus dapat membedakan yaitu iklan harus memberitahu
bagaimana produk lebih baik dari merek lain.
157
Selain itu, perusahaan dapat juga membuat strategi periklanan yang terus
menerus dan intensif sehingga membuat konsumen terus ingat dengan
produk. Memilih media periklanan yang mudah dijangkau pada saat ini
seperti media sosial agar konsumen lebih sering terpapar dengan iklan.
Perusahaan juga perlu memberikan iklan yang mudah dipahami karena
berdasarkan penelitian dan tinjauan lapangan yang peneliti temukan
terdapat konsumen yang berada dibawah usia dewasa. Hal ini
membuktikan bahwa segmen pasar Magnum luas tidak hanya terbatas
pada kalangan dewasa lagi ,tetapi sudah merambah pasar anak-anak dan
remaja.
2. Dalam penelitian ini autobiographical memory yang telah terbentuk pada
konsumen Magnum memiliki pengaruh yang signifikan terhadap brand
image. Maka dari itu, perusahaan perlu meningkatkan autobiographical
memory terutama memori yang positif sehingga akan membuat konsumen
mengasosiasikan citra yang positif dan kuat terhadap merek. Misalnya
dengan memberikan pengalaman yang berkesan dengan cara membuat
event-event yang memberikan pengalaman yang berkesan dalam
mengkonsumsi es krim Magnum. Selain itu perusahaan perlu
meningkatkan kualitas rasa dan penampilan produk agar konsumen
menjadi terkesan. Perusahaan juga bisa membuat strategi promosi yang
berkesan misalnya memberikan hadiah kepada pelanggan untuk bertemu
dengan selebriti yang menjadi brand ambassador Magnum. Perusahaan
158
juga perlu membangkitkan autobiographical memory konsumen yang
telah terbentuk selama ini terhadap es krim Magnum dengan cara
melakukan strategi pemasaran nostalgia yaitu misalnya dengan
memberikan iklan yang menggambarkan seorang konsumen yang setia
mengkonsumsi es krim Magnum dari awal Magnum diluncurkan sampai
saat ini dimana iklan tersebut dapat mewakili gambaran perjalanan
Magnum dari tahun 1992 sampai saat ini.
3. Dalam penelitian ini brand image memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap brand loyaty. Maka dari itu, jika perusahaan ingin meningkatkan
citra baik Magnum dan menjaga loyalitas konsumennya, dapat dilakukan
dengan cara memperbaharui bentuk es krim yang lebih menarik dan unik
serta menambah varian-varian rasa yang menarik.
4. Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang dapat
mempengaruhi penelitian ini dan berharap untuk penelitian berikutnya
bisa lebih diperbaharui. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat
menambahkan atau mengganti variabel lain sehingga dapat menghasilkan
data yang baru dan lebih baik.
159
DAFTAR PUSTAKA Abbasi, A. S., Aqeel, A. M. B., Awan, A. N, “The Impact of Advertising on Brand Loyalty with
The Moderation of Consumer Buying Behaviour: A Conceptual Framework”,Institute of Interdisciplinary Business Research, Vol. 3 No.13. Pp.501-513, 2011.
Adiwaluyo, Ign Eko, “Campina:Tidak Andalkan Iklan Konvensional Agar Dibeli”, Marketeers,
Maret 2015, hal.87. Bastian, Danny Alexander, “Analisa Pengaruh Citra Merek (Brand Image) dan Kepercayaan
Merek (Brand Trust) Terhadap Loyalitas Merek (Brand Loyalty) ADES PT. Ades Alfindo Putra Setia, Jurnal Manajemen Pemasaran Petra,Vol. 2, No. 1, hal 1-9, 2014.
Belch, George dan Belch, Michael, “Advertising and Promotion: An Integrated Marketing
Communication Perspective”, McGraw Hill, New York, 2009. Braun, K. A., Ellis, R., dan Loftus, E.F, “Make my Memory: How Advertising Can Change Our
Memories of the Past”, Journal of Psychology & Marketing, 19 (1), 1-23, 2002. Chaplin, L. G., dan John, D. R, “The Development of Self-Brand Connections in Children and
Adolescents”, Journal of Consumer Research, 32 (June), 119-129, 2005. Durianto, Darmadi, Sugiarto dan Lie Joko Budiman, “Brand Equity Ten – Strategi Memimpin
Pasar”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004. Fajrianthi dan Zatul Farrah, “Strategi Perluasan Merek dan Loyalitas Konsumen”, Insan, Vol
No 3,Desember, 2005. Ghazali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Menggunakan Program SPSS”,
Universitas Diponegoro, Semarang, 2011. Hamid, Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Cetakan Pertama, FEIS UIN Press, Jakarta,
2007. Hartati, Tuti dan Fortuna Zain Hamid, “Pengaruh Product Positioning dan Iklan Terhadap Citra
Merek Sepeda Motor Honda Pada Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta”, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Humaniora, Vol 10. No.1, 2013.
Haryanto, J. O,“Analisis Intensi Mengkonsumsi lagi pada Anak dalam Membangun Kekuatan
Mempengaruhi, Pembelian Impulsif dan Autobiographical Memory”, Universitas Indonesia, Jakarta, 2008.
Haryanto, J. O,“The Role of Intention to Consume in Creating Autobiographical
Memory”,GadjahMada International Journal of Business, Vol. 10 No. 3. Pp. 375-391, 2008.
160
Haryanto, J.O, “Role of Promotion in Creating influence Power, Impulsive Buying, and
Autobiographical Memory”, Jurnal Manajemen , Vol.13 No.2, 2009. Jing, Zhang., Pitsaphol, Chatchai., dan Shabbir, Rizwan,“The Influence of Brand Awareness,
Brand Image, and Perceived Quality on Brand Loyalty: A Case Study of Oppo Brand in Thailand”, Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business, Vol. 5 No. 12. Pp.10-21, 2014.
Kasali, Rhenald dan Jony Oktavian Haryanto, “Role of Product Characteristics, Reference
Group, Retail Environments, and Promotion in Creating Influence Power, Impulsive Buying, and Autobiographical Memory”, International review of business, 10: 67-82, 2009.
Keller, Kevin Lane, “Startegic Brand Management: Building, Measuring, and Managing Brand
Equity”, Edisi ke-4, Pearson Education, United State of America, 2013. Keller, Kevin Lane, “Startegic Brand Management: Building, Measuring, and Managing Brand
Equity”, Prentice Hall.inc, New Jersey, 2008. Kotler, Philip dan Garry Armstrong, “Principles of Marketing”, 14th edition, Pearson Prentice
Hall, New Jersey, 2012 Kotler, Philip dan Garry Armstrong, “Prinsip-prinsip Pemasaran”, Jilid 1,Erlangga, Jakarta,
2008. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, “Manajemen Pemasaran”, edisi ketiga belas
jilid1,Erlangga, Jakarta, 2009. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, “Manajemen Pemasaran”, edisi ketiga belas jilid
2,Erlangga, Jakarta, 2009. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, “Principles of Marketing”, 14th edition, Pearson Prentice
Hall, New Jersey, 2012. Kotler, Philip, “Manajemen Pemasaran”, Edisi 12, PT. Macana Jaya Cemerlang, Jakarta, 2007. Kotler, Philip, “Manajemen Pemasaran”, Jilid 2, PT. Prenhalindo, Jakarta, 2002. Kurniawan, S., dan Haryanto, J. O, “Kids as Future Market: The Role of Autobiographical
Memory in Building Brand Loyalty”, Journal of Arts, Science and Commerce, Vol. 2, 77-90, 2011.
Lee, Monle dan Johnson Carla, “Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global”,
Prenada Media, Jakarta, 2004.
161
Ling, Jonathan dan Catling, Jonathan, “Psikologi Kognitif”, Erlangga, Jakarta, 2012. Malhotra, Naresh K, “Riset Pemasaran”, Edisi keempat jilid I, Indeks, Jakarta, 2009. Maulana, Herdian dan Gum gum Gumelar, “Psikologi Komunikasi dan Persuasi”, Akademia
Permata, Jakarta, 2013. Monika, Lucy dan Hartiwi Prabowo, “Pengaruh Iklan dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan
Pelanggan dan Dampaknya Pada Loyalitas Merek di PT CiptaSkynindo”, Undergraduate thesis, BINUS, 2014.
Moriarty, Sandra., Nancy, Mitchell dan William, Wells, “Advertising”, Edisi 8, Kencana,
Jakarta, 2011. Mowen, John C. dan Michael Minor, “Perilaku Konsumen”, Edisi ke-5 jilid II, Erlangga, Jakarta,
2002. Mugge, R., Schifferstein, H. N. J., dan Schoorman, J. P. L, “Product Attachment and
Satisfaction: The Effects of Pleasure and Memories”, European Advances in Consumer Research, 8, 325-331, 2008.
Pardede, Ratlan dan Reinhard Manurung, “Analisis Jalur PATH, Teori Dan Aplikasi Dalam
Riset Bisnis”,Rineka Cipta, 2014. Rangkuti, Freddy, “The Power of Brands. Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi
Pengembangan Merek”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002. Riduwan dan Engkos A. Kuncoro, “Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path
Analysis)”, Alfabeta, Bandung, 2008. Riegler, Gregory Robinson dan Bridget Robison Riegler, “Cognitive Psychology:Applying The
Science of The Mind”, Edisi ke 2, Pearson Education Inc, USA, 2009. Rizan, M., Saidani, B., dan Sari, Y, “Pengaruh Brand Image dan Brand Trust terhadap Brand
Loyalty The Botol Sosro: Survey Konsumen The Botol Sosro di Food Court ITC Cempaka Mas, Jakarta Timur”, Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, Vol. 3, No. 1, pp, 2012.
Sarwono, Jonathan, “Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis Dengan SPSS”, Andi Offset, Yogyakarta,
2007. Setiadi, J. Nugroho, “Perilaku Konsumen; Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian
Pemasaran”, Kencana, Bogor, 2008. Shimp, Terence. A., “Advertising, Promotion, & Other Aspects of Integrated Marketing
Communications”, 8th edition, South-Western Cengage Learning, 2010.
162
Solso, Robert L., Maclin, Otto H., Maclin, M Kimberly., “Psikologi Kognitif”, Ed. Ke-8, Erlangga, Jakarta, 2008.
Sugiyono, “Statistik Untuk Penelitian”, Alfabeta, Bandung, 2010. Sujan, M., Bettman, J. R., dan Baumgartner, H, “Influencing Consumer Judgement Using
Autobiographical Memory: A Self-Referencing Perspective”, Journal of Marketing Research, 30 (November), 422-436, 1993.
Suliyanto, “Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran”, Ghalia Indonesia, Bogor, 2005. Sumarwan, Ujang, “Perilaku Konsumen :Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran”, Penerbit
Ghalia Indonesia, Bogor, 2011. Surachman, “Dasar-dasar Manajemen Merek”, Bayumedia Publishing, Malang, 2008. Swastha, Basu, “Manajemen Pemasaran Modern”, edisi kedua, Liberty, Yogyakarta, 2003. Syam, Nina W, “Psikologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi”, Simbiosa Rekatama Media,
Bandung, 2011. Tanoni, Romy Victor, “Pengaruh Iklan Terhadap Niat Beli Konsumen Melalui Citra Merek dan
Sikap Pada Minuman Isotonic Mizone di Surabaya, Kajian Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol.1 No.6, 2012.
Tjiptono, Fandy, “Strategi Pemasaran”, Edisi 3, Andi, Yogyakarta, 2008. Tjiptono, Fandy, “Manajemen dan Strategi Merek”, Andi, Yogyakarta, 2011. Wiratna, Sujarweni V, “Metodologi Penelitian”, Pustaka Baru Press, Yogyakarta, 2014. Zidniezou, “Magnum Ice Cream Life Cycle”, Diakses pada Tanggal 25 Juli 2015, Jam 16.30 dari
http://zidniezou.blogspot.co.id/2015/04/magnum-ice cream-life-cycle.html www.unilever.co.id/aboutus/introductiontounilever/ diakses pada tanggal 22 Januari 2015 Jam
19.32 WIB www.topbrand-award.com Diakses pada tanggal 24 Juni 2015 Jam 15.43 WIB www.mymagnum.co.id Diakses pada tanggal 24 Juni 2015 Jam 16.00 WIB www.unilever.co.id/id/aboutus/ourhistory// Diakses pada tanggal 25 Juli 2015 Jam 16.00 WIB www.jakartaplace.com Diakses pada tanggal 25 Juli 2015 Jam 20.00 WIB http://selatan.jakarta.go.id/ Diakses pada tanggal 25 Juli 2015 Jam 21.00 WIB
163
LAMPIRAN 1
Kuesioner Penelitian Pengaruh Advertising dan Autobiographical Memory Terhadap Brand Image serta
Dampaknya pada Brand Loyalty (Studi kasus pada Es Krim Magnum di Jakarta Selatan)
Dalam rangka menyelesaikan Program Strata Satu Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang sedang menyusun skripsi sebagai
syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.
Nama : Fenta Veronica
NIM : 1111081000120
Jurusan : Manajemen Pemasaran
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Saya hendak melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Advertising dan
Autobiographical Memory Terhadap Brand Image serta Dampaknya pada Brand Loyalty”
(Studi Kasus pada Es Krim Magnum di Jakarta Selatan). Untuk itu saya mohon bantuan
Bapak/Ibu/Saudara/i agar sudi kiranya mengisi angket ini. Mengingat mutu dan kualitas
penelitian ini sangat tergantung dari angket yang saudara/i isi, sehingga saya memohon agar
Bapak/Ibu/Saudara/i mengisi sejujurnya berdasarkan pengalaman yang saudara alami. Atas
perhatiannya dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.
A. Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Isilah data diri anda sebelum melakukan pengisian kuesioner
2. Petunjuk pengisian
Berikut ini keterangan alternatif pilihan jawaban yang tersedia, yaitu:
a. SS : Sangat Setuju
b. S : Setuju
c. N : Netral
d. TS : Tidak Setuju
e. STS : Sangat Tidak Setuju
164
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut saudara paling tepat dengan memberi tanda (√ )
pada setiap butir pertanyaan.
B. Data Responden
1. Nama :
2. JenisKelamin : Laki-laki Perempuan
3. Usia : ≤ 17 tahun 30 – 35 tahun
18 – 23 tahun > 35 tahun
24 – 29 tahun
4. Pekerjaan : Pelajar
Mahasiswa
Pegawai Swasta
PNS
Dan Lainnya: …………………..
Screening Questions
1. Sudah berapa kali Anda mengkonsumsi es krim magnum?
< 3 Kali 3 Kali > 3 Kali
2. Apakah Anda mengetahui iklan magnum ?
Ya Tidak
165
ADVERTISING No. Pernyataan SS S N TS STS
1. Saya sering melihat iklan Magnum
2. Iklan Magnum mampu menarik perhatian saya
3. Iklan Magnum membuat saya sadar bahwa ada es krim yang bernama
Magnum
4. Saya mengenal Magnum dari iklan
5. Iklan Magnum membuat saya ingin membeli es krim Magnum
6. Saya merasa senang saat melihat iklan Magnum
7. Saya suka dengan iklan Magnum
8. Iklan Magnum terdengar benar
9. Informasi yang disampaikan pada iklan Magnum dibutuhkan oleh saya
sebagai konsumen Magnum
10. Informasi yang disampaikan dapat membantu saya membedakan es krim
Magnum dengan es krim lainnya
11. Saya ingat informasi yang disampaikan di iklan Magnum
12. Iklan Magnum identik dengan simbol kemewahan
13. Iklan Magnum yang ditampilkan memberikan pembelajaran tentang
Magnum
14. Iklan Magnum mengubah es krim Magnum menjadi sesuatu yang spesial
15. Iklan Magnum memotivasi saya untuk mencari kenikmatan
16. Iklan Magnum mempengaruhi saya dalam memutuskan untuk membeli es
krim Magnum
17. Saya melibatkan Iklan Magnum dalam membeli es krim Magnum
166
No. Pernyataan SS S N TS STS
18. Iklan Magnum membuat saya yakin bahwa es krim Magnum enak
19. Iklan Magnum membuat saya niat untuk membeli es krim Magnum
20. Iklan Magnum membuat saya terus setia membeli es krim Magnum
21. Iklan Magnum yang ditampilkan membuat saya langsung mencoba es krim
Magnum
22. Iklan Magnum membuat saya menghubungi suara konsumen Unilever untuk
mendapatkan informasi yang lebih lanjut
23. Iklan Magnum membuat saya membeli es krim Magnum
24. Iklan Magnum membuat saya memberitahu orang lain untuk membeli es
krim Magnum
AUTOBIGRAPHICAL MEMORY No. Pernyataan SS S N TS STS
1. Rasa es krim Magnum yang bermacam-macam membuat saya terkesan
2. Rasa es krim Magnum yang enak membuat saya terkesan
3. Saya terkesan dengan es krim Magnum karena iklannya yang menarik
4. Saya terkesan dengan es krim Magnum karena bentuknya yang menarik
5. Saya terkesan dengan es krim Magnum karena orang lain membicarakannya
6. Saya terkesan dengan es krim Magnum karena pengalaman pertama saya saat
makan es krim Magnum
7. Saya ingat logo Magnum yang berbentuk huruf M
8. Saya ingat dari dulu Magnum adalah es krim kesukaan saya
9. Saya ingat dari dulu saya menyukai es krim Magnum daripada es krim yang lain
10. Saya ingat dari dulu saya merasa senang ketika makan es krim Magnum
11. Saya ingat dari dulu saya suka dengan rasa es krim Magnum
12. Saya ingat dari dulu saya terkesan dengan iklan Magnum yang menarik
167
BRAND IMAGE No. Pernyataan SS S N TS STS
1. Magnum adalah merek es krim yang sangat dikenal
2. Magnum adalah merek es krim yang berkualitas baik
3. Magnum adalah merek es krim yang mudah diucapkan
4. Magnum adalah merek es krim yang mudah diingat
5. Magnum selalu memberikan promosi yang menarik
6. Es krim Magnum berbeda dengan es krim lainnya
7. Es krim Magnum memiliki variasi bentuk yang menarik
8. Es krim Magnum memiliki macam-macam pilihan rasa yang menarik
BRAND LOYALTY No. Pernyataan SS S N TS STS
1. Saya akan membeli es krim Magnum berulang kali
2. Dalam sebulan ini persentase saya membeli es krim Magnum sering
3. Setiap kali saya membeli es krim Magnum, saya membelinya lebih dari satu
4. Saya membeli es krim Magnum karena harganya yang terjangkau
5. Saya merasa puas dengan kualitas yang dimiliki es krim Magnum
6. Saya sudah percaya dengan merek Magnum
7. Saya merasa bersahabat dengan merek Magnum
8. Saya akan merekomendasikan kepada orang lain untuk membeli es krim Magnum
168
LAMPIRAN 2
ADVERTISING
P1 P2 P3 P4 P5
P
6
P
7
P
8
P
9
P
10
P
11
P
12
P
13
P
14
P
15
P
16
P
17
P
18
P
19
P
20
P
21
P
22
P
23
P
24 Total
R1 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 2 3 3 83
R2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 88
R3 4 3 4 5 3 3 3 2 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 77
R4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 2 3 3 3 2 3 3 78
R5 2 2 3 3 3 2 1 2 2 1 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 3 2 53
R6 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 2 5 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97
R7 5 4 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 5 4 5 2 5 3 100
R8 4 5 5 2 5 4 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 95
R9 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 5 4 5 2 4 4 4 4 2 2 1 4 2 82
R10 5 5 5 5 5 3 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 111
R11 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 93
R12 5 4 5 4 4 3 5 4 3 4 5 5 3 4 4 3 3 5 4 4 4 3 3 4 95
R13 3 4 4 4 3 3 4 3 2 5 4 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 82
R14 5 5 5 4 4 3 4 2 2 4 3 3 3 4 3 5 4 5 4 3 4 1 4 3 87
R15 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 2 4 2 82
R16 4 5 4 4 4 5 4 3 4 3 3 5 3 3 3 4 4 5 4 3 5 2 3 4 91
R17 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 85
R18 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 2 3 1 3 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 78
R19 5 5 4 3 4 3 5 3 3 5 3 4 4 5 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 88
R20 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 5 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 4 4 85
R21 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 93
R22 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 2 5 3 100
R23 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 3 4 2 4 3 97
R24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92
R25 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 85
R26 4 4 4 4 5 4 5 3 3 4 3 5 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 4 80
R27 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 3 2 4 2 4 3 93
R28 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 89
R29 3 4 4 4 5 3 1 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 4 1 3 2 77
R30 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 5 4 5 2 4 4 4 4 2 2 1 4 2 82
R31 4 3 5 4 3 3 2 3 2 3 3 5 3 4 2 3 1 4 2 2 3 4 3 1 72
R32 5 5 5 5 5 3 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 111
R33 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 89
R34 5 4 4 2 4 3 3 3 3 3 2 5 3 5 5 3 3 4 3 3 3 3 4 3 83
R35 5 5 5 5 5 4 3 4 4 5 3 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 3 5 3 105
R36 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 86
R37 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 92
R38 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 3 4 3 2 4 1 3 3 97
R39 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 92
169
R40 5 4 5 4 4 3 5 4 3 4 5 5 3 4 4 3 3 5 4 4 4 3 3 4 95
R41 4 5 4 5 3 4 5 3 4 4 4 5 4 5 4 3 3 3 3 2 2 1 3 3 86
4R2 2 2 3 3 3 2 1 2 3 1 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 3 2 54
R43 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 2 4 2 82
R44 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 3 5 3 3 3 4 4 5 4 3 5 2 3 4 92
R45 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 85
R46 5 5 4 3 4 3 5 3 3 5 3 4 4 5 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 88
R47 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 5 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 4 4 85
R48 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 94
R49 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 2 5 3 100
R50 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 101
R51 5 5 4 4 5 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 5 4 2 5 2 4 3 89
R52 3 4 5 5 4 3 3 4 3 2 2 4 1 1 3 3 1 5 4 1 4 1 4 3 73
R53 3 2 4 4 1 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 1 3 2 60
R54 4 3 4 2 5 2 2 2 4 4 4 5 2 4 2 3 2 4 4 2 2 4 4 2 76
R55 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 89
R56 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 96
R57 5 4 4 4 5 4 4 3 4 5 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 80
R58 4 4 4 5 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 88
R59 4 4 5 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 3 74
R60 4 5 4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 2 3 2 4 4 86
R61 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 2 4 3 3 2 2 2 4 4 3 4 2 4 4 83
R62 4 4 5 5 4 3 4 4 3 3 4 5 4 3 2 5 3 5 5 3 2 1 4 2 87
R63 5 5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 3 2 77
R64 5 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 77
R65 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 3 3 83
R66 4 4 5 2 4 4 4 2 2 4 4 5 2 5 2 4 4 4 4 2 4 2 4 2 83
R67 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 4 2 4 2 4 2 76
R68 3 4 5 4 3 3 4 4 4 5 4 5 3 5 4 5 5 4 5 3 5 3 5 5 100
R69 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 5 3 4 3 4 4 3 2 2 3 4 86
R70 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 3 2 2 2 2 3 78
R71 3 4 4 5 5 4 5 3 4 5 3 5 4 5 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 95
R72 4 5 5 5 5 4 5 3 3 5 3 5 5 5 4 4 3 5 4 4 3 2 4 4 99
R73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 94
R74 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 85
R75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 90
R76 3 4 4 4 4 3 2 3 3 4 5 3 5 3 5 3 3 3 4 3 2 3 2 3 81
R77 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3 2 77
R78 5 4 5 4 4 3 4 3 5 5 3 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 93
R79 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 79
R80 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 75
170
AUTOBIOGRAPHICAL MEMORY
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 Total
R1 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 38 R2 4 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 41 R3 3 4 3 3 4 4 5 3 4 4 3 3 43 R4 3 4 4 3 4 3 4 2 2 3 3 4 39 R5 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 14 R6 4 5 5 4 4 4 5 3 3 3 3 4 47 R7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 47 R8 3 4 4 2 4 4 5 2 5 5 5 4 47 R9 4 3 3 3 4 4 4 2 2 4 4 4 41
R10 5 5 5 3 3 3 5 3 3 3 3 4 45 R11 4 4 4 4 3 5 5 3 3 3 3 5 46 R12 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 48 R13 4 3 3 3 5 3 5 2 2 2 2 4 38 R14 3 4 3 3 4 3 5 3 2 3 4 4 41 R15 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 39 R16 5 4 4 3 3 3 5 3 3 4 4 5 46 R17 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 39 R18 4 4 4 3 2 1 4 3 2 3 3 4 37 R19 4 4 4 4 2 3 5 4 3 4 3 4 44 R20 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 44 R21 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 44 R22 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 50 R23 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 40 R24 4 3 3 3 3 4 4 4 5 4 4 4 45 R25 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 36 R26 4 3 4 3 3 3 5 3 2 4 4 4 42 R27 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 41 R28 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 43 R29 4 4 3 2 3 3 4 4 2 3 4 3 39 R30 4 3 3 3 4 4 4 2 2 4 4 4 41 R31 2 4 3 4 2 3 5 2 2 3 3 3 36 R32 5 5 5 3 3 3 5 3 3 3 3 4 45 R33 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 46 R34 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38 R35 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 57 R36 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 47 R37 4 4 4 5 4 3 4 3 3 3 3 3 43 R38 5 5 3 4 3 5 5 3 3 4 5 4 49 R39 5 5 5 2 5 3 5 5 4 5 5 5 54 R40 5 5 5 3 5 3 5 4 4 4 5 5 53 R41 4 4 4 3 4 3 5 3 3 4 4 4 45
171
R42 3 3 4 2 4 3 4 2 2 2 2 4 35 R43 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 41 R44 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 47 R45 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38 R46 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 43 R47 3 4 3 3 4 4 5 3 4 4 3 3 43 R48 4 5 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 42 R49 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 41 R50 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 41 R51 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 41 R52 4 4 2 2 2 4 5 3 3 3 4 2 38 R53 2 2 2 2 3 1 3 1 1 1 1 2 21 R54 2 4 4 4 2 2 2 2 2 4 4 2 34 R55 4 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 39 R56 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 41 R57 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 41 R58 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 5 50 R59 2 2 4 4 3 2 5 2 2 2 2 4 34 R60 3 4 4 3 2 4 4 2 2 2 3 3 36 R61 4 5 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 45 R62 3 5 5 2 2 1 5 2 4 5 5 3 42 R63 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 43 R64 4 4 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 33 R65 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 44 R66 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 40 R67 2 2 4 3 4 4 4 2 2 2 3 4 36 R68 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 44 R69 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 48 R70 4 4 4 3 4 3 5 3 3 4 4 4 45 R71 5 5 5 3 5 3 5 4 4 4 5 5 53 R72 5 5 5 4 5 3 5 5 4 5 5 5 56 R73 4 4 4 4 2 4 4 2 2 2 4 4 40 R74 4 4 4 4 2 4 4 2 2 2 4 4 40 R75 4 4 5 3 3 3 4 3 3 3 3 4 42 R76 3 3 4 3 2 2 4 4 3 3 3 3 37 R77 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 49 R78 5 4 4 4 5 4 5 3 3 3 4 4 48 R79 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 49 R80 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 47
172
BRAND IMAGE
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 Total
R1 3 4 4 4 4 4 3 3 29 R2 4 4 4 4 4 4 3 4 31 R3 3 4 4 4 4 4 3 3 29 R4 4 4 4 4 4 4 2 3 29 R5 4 5 4 4 5 5 3 4 34 R6 5 5 5 5 4 5 3 4 36 R7 4 3 4 3 3 5 2 4 28 R8 2 4 4 4 4 4 3 3 28 R9 2 4 4 4 3 4 4 4 29
R10 4 4 4 4 4 5 3 4 32 R11 5 4 4 5 5 4 4 4 35 R12 4 5 4 4 5 3 3 4 32 R13 4 3 4 4 3 4 4 4 30 R14 4 5 5 5 4 3 2 4 32 R15 4 4 4 4 4 4 4 4 32 R16 5 5 5 5 5 5 4 4 38 R17 4 4 3 4 4 4 3 4 30 R18 4 3 4 3 3 3 3 3 26 R19 4 4 4 5 4 4 3 4 32 R20 3 4 4 4 4 4 4 4 31 R21 5 5 5 5 4 3 3 3 33 R22 4 3 4 3 3 4 4 4 29 R23 3 4 4 4 4 4 2 4 29 R24 5 4 4 4 4 4 4 4 33 R25 4 3 4 4 3 3 2 4 27 R26 3 4 4 4 4 3 3 3 28 R27 4 4 4 4 4 4 3 4 31 R28 4 4 4 4 4 3 3 4 30 R29 4 3 3 4 3 3 2 4 26 R30 2 4 4 4 3 4 4 4 29 R31 4 4 3 3 4 4 2 2 26 R32 4 4 4 4 4 5 3 4 32 R33 3 4 4 4 4 4 4 4 31 R34 4 4 4 4 4 4 4 4 32 R35 5 5 5 4 5 5 5 5 39 R36 4 4 4 4 3 4 4 3 30 R37 4 4 4 4 4 4 4 4 32 R38 5 4 3 4 4 4 3 4 31 R39 4 4 4 4 4 4 4 4 32 R40 5 5 4 4 4 4 4 5 35 R41 4 4 4 4 4 4 3 4 31 R42 4 4 4 4 4 4 3 3 30
173
R43 4 4 4 4 4 4 3 4 31 R44 4 4 4 4 4 4 3 3 30 R45 4 4 4 4 4 4 3 3 30 R46 4 5 5 5 5 5 3 5 37 R47 5 5 5 5 5 5 3 5 38 R48 4 4 4 4 4 4 3 4 31 R49 3 4 4 4 3 4 2 4 28 R50 4 4 4 4 3 4 3 4 30 R51 4 3 4 4 3 4 4 4 30 R52 3 2 5 4 3 3 2 4 26 R53 2 2 2 3 2 2 2 3 18 R54 2 4 4 4 4 5 5 4 32 R55 3 4 4 4 4 5 5 5 34 R56 3 4 4 4 4 4 3 4 30 R57 3 4 4 4 3 3 2 2 25 R58 3 4 4 4 5 4 3 4 31 R59 4 4 4 4 4 3 3 3 29 R60 4 4 4 4 3 3 3 3 28 R61 4 4 4 4 4 5 3 3 31 R62 4 5 4 4 4 3 3 3 30 R63 4 3 3 3 3 3 3 4 26 R64 3 3 3 4 4 4 3 3 27 R65 4 4 4 4 4 4 4 4 32 R66 4 2 3 4 4 4 4 2 27 R67 4 3 3 3 3 3 3 3 25 R68 3 5 5 5 5 5 3 3 34 R69 3 4 4 4 4 4 3 4 30 R70 4 4 4 4 4 4 3 4 31 R71 5 5 5 5 5 5 4 5 39 R72 4 5 5 5 5 5 4 5 38 R73 4 4 4 4 4 4 3 4 31 R74 4 4 4 4 4 4 2 4 30 R75 4 5 4 4 3 5 3 4 32 R76 4 3 4 4 3 4 4 4 30 R77 3 4 5 5 4 5 3 5 34 R78 4 4 4 3 3 4 3 4 29 R79 4 4 4 4 4 4 2 4 30 R80 3 4 4 4 4 4 3 4 30
174
BRAND LOYALTY
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 Total
R1 3 2 4 2 3 3 3 3 23 R2 4 3 4 4 4 4 4 3 30 R3 3 3 2 3 4 4 3 4 26 R4 3 3 4 2 4 4 4 4 28 R5 2 1 1 1 2 4 2 3 16 R6 4 3 3 4 4 4 4 4 30 R7 3 3 5 3 4 4 3 4 29 R8 5 4 4 2 4 4 4 4 31 R9 2 1 1 1 3 2 3 2 15
R10 5 5 3 5 5 5 5 5 38 R11 5 4 4 5 5 4 4 4 35 R12 4 5 4 4 5 3 3 4 32 R13 4 3 4 4 3 4 4 4 30 R14 4 5 5 5 4 3 2 4 32 R15 4 4 4 4 4 4 4 4 32 R16 5 5 5 5 5 5 4 4 38 R17 4 4 3 4 4 4 3 4 30 R18 4 3 4 3 3 3 3 3 26 R19 4 4 4 5 4 4 3 4 32 R20 3 4 4 4 4 4 4 4 31 R21 5 5 5 5 4 3 3 3 33 R22 4 3 4 3 3 4 5 4 30 R23 3 4 4 4 4 4 2 4 29 R24 5 4 4 4 4 4 4 4 33 R25 4 3 4 4 3 3 2 4 27 R26 3 4 4 4 4 3 3 3 28 R27 4 4 4 4 4 4 3 4 31 R28 4 4 4 4 4 3 3 4 30 R29 4 3 3 4 3 3 2 4 26 R30 2 4 4 4 3 4 4 4 29 R31 4 4 3 3 4 4 2 2 26 R32 4 4 4 4 4 5 3 4 32 R33 2 4 4 4 4 4 4 4 30 R34 4 4 4 4 4 4 4 4 32 R35 5 5 5 4 5 5 5 5 39 R36 4 4 4 4 3 4 4 3 30 R37 4 4 4 4 4 4 4 4 32 R38 5 4 3 4 4 4 3 4 31 R39 4 4 4 4 4 4 4 4 32 R40 5 5 4 4 4 4 4 5 35 R41 4 4 4 4 4 4 3 4 31 R42 4 4 4 4 4 4 3 3 30
175
R43 4 4 4 4 4 4 3 4 31 R44 4 4 4 4 4 4 3 3 30 R45 4 4 4 4 4 4 3 3 30 R46 4 5 5 5 5 5 3 5 37 R47 5 5 5 5 5 5 3 5 38 R48 4 4 4 4 4 4 2 4 30 R49 3 4 4 4 3 4 2 4 28 R50 4 4 4 4 3 4 3 4 30 R51 2 2 3 3 4 3 3 2 22 R52 2 2 1 1 4 3 2 1 16 R53 2 1 1 1 1 2 1 1 10 R54 2 3 2 2 4 5 5 2 25 R55 4 4 4 4 4 4 4 4 32 R56 4 3 3 3 4 4 4 3 28 R57 3 3 3 2 4 3 3 4 25 R58 5 5 4 4 4 4 4 4 34 R59 3 2 3 3 3 3 3 3 23 R60 3 2 2 2 4 3 3 3 22 R61 3 2 2 3 4 4 4 4 26 R62 4 3 5 2 4 4 3 3 28 R63 3 3 4 2 3 3 3 3 24 R64 3 3 4 2 3 3 3 3 24 R65 4 4 4 4 4 4 4 4 32 R66 3 2 4 2 2 2 3 4 22 R67 3 2 3 3 3 3 3 3 23 R68 4 3 3 3 5 4 4 4 30 R69 4 3 3 3 4 4 4 3 28 R70 4 2 2 2 4 4 3 3 24 R71 5 3 4 3 4 4 4 4 31 R72 4 4 3 2 5 5 4 4 31 R73 3 3 3 3 4 4 3 3 26 R74 4 2 3 4 4 4 3 3 27 R75 4 2 4 4 4 2 4 4 28 R76 3 3 2 2 4 3 3 3 23 R77 3 2 2 3 3 3 3 3 22 R78 4 4 3 4 4 4 4 4 31 R79 4 2 2 3 4 4 3 3 25 R80 4 3 3 4 4 4 3 3 28
176
LAMPIRAN 3
1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Advertising (X1)
Hasil Uji Validitas Tryout Variabel Advertising
Item Pernyataan
Corrected Item-Total
Correlation
Keterangan
X1_1 .406 VALID X1_2 .527 VALID X1_3 .354 VALID X1_4 .445 VALID X1_5 .427 VALID X1_6 .508 VALID X1_7 .376 VALID X1_8 .713 VALID X1_9 .397 VALID X1_10 .372 VALID X1_11 .522 VALID X1_12 .354 VALID X1_13 .324 VALID X1_14 .363 VALID X1_15 .438 VALID X1_16 .583 VALID X1_17 .735 VALID X1_18 .682 VALID X1_19 .714 VALID X1_20 .505 VALID X1_21 .486 VALID X1_22 .482 VALID X1_23 .641 VALID X1_24 .740 VALID
Hasil Uji Reliabilitas Tryout Variabel Advertising Cronbach’s Alpha N of Item
.903 24
177
b. Autobiographical Memory (X2)
Hasil Uji Validitas Tryout Variabel Autobiographical Memory Item
Pernyataan Corrected Item-
Total Correlation
Keterangan
X2_1 .476 VALID X2_2 .556 VALID X2_3 .638 VALID X2_4 .759 VALID X2_5 .696 VALID X2_6 .853 VALID X2_7 .458 VALID X2_8 .733 VALID X2_9 .735 VALID X2_10 .659 VALID X2_11 .746 VALID X2_12 .767 VALID
Hasil Uji Reliabilitas Tryout Variabel Autobiographical Memory Cronbach’s Alpha N of Item
.922 12
c. Brand Image (Y)
Hasil Uji Validitas Tryout Variabel Brand Image Item
Pernyataan Corrected Item-
Total Correlation
Keterangan
Y_1 .429 VALID Y_2 .688 VALID Y_3 .545 VALID Y_4 .587 VALID Y_5 .626 VALID Y_6 .442 VALID Y_7 .411 VALID Y_8 .427 VALID
Hasil Uji Reliabilitas Tryout Variabel Brand Image Cronbach’s Alpha N of Item
.795 8
178
d. Brand Loyalty (Z)
Hasil Uji Validitas Tryout Variabel Brand Loyalty Item
Pernyataan Corrected Item-
Total Correlation
Keterangan
Z_1 .764 VALID Z_2 .826 VALID Z_3 .554 VALID Z _4 .575 VALID Z _5 .539 VALID Z _6 .660 VALID Z_7 .764 VALID Z_8 .772 VALID
Hasil Uji Reliabilitas Tryout Variabel Brand Loyalty Cronbach’s Alpha N of Item
.893 8
2. Uji Normalitas a. Sub Struktur I
Hasil Uji Normalitas
179
b. Sub Struktur II Hasil Uji Normalitas
3. Pengujian Hipotesis
a. Sub struktur I
Model Summary Sub Struktur I
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .510a .260 .241 2.982 a. Predictors: (Constant), Autobiographical Memory (X2), Advertising (X1)
ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 241.153 2 120.576 13.559 .000b
Residual 684.735 77 8.893 Total 925.887 79
a. Dependent Variable: Brand Image (Y) b. Predictors: (Constant), Autobiographical Memory (X2), Advertising (X1)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 17.308 2.837 6.101 .000
Advertising (X1) .055 .043 .168 1.277 .206 Autobiographical Memory (X2) .203 .070 .383 2.922 .005
a. Dependent Variable: Brand Image (Y)
180
b. Sub Struktur II
a. Predictors: (Constant), Brand Image (Y), Advertising (X1), Autobiographical Memory (X2)
ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1233.158 3 411.053 36.553 .000b
Residual 854.642 76 11.245 Total 2087.800 79
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -10.903 3.886 -2.806 .006
Advertising (X1) .153 .049 .310 3.127 .003 Autobiographical Memory (X2) .152 .083 .190 1.839 .070
Brand Image (Y) .646 .128 .430 5.044 .000
Correlations
Advertising
(X1) Autobiographical
Memory (X2) Advertising (X1) Pearson Correlation 1 .665**
Sig. (2-tailed) .000 N 100 100
Autobiographical Memory (X2)
Pearson Correlation .665** 1 Sig. (2-tailed) .000 N 100 100 Sig. (2-tailed) .000 .000 N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Model Summary Sub Struktur II
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .769a .591 .574 3.353
a. Dependent Variable: Brand Loyalty (Z) b. Predictors: (Constant), Brand Image (Y), Advertising (X1), Autobiographical Memory (X2)
a. Dependent Variable: Brand Loyalty (Z)
181
4. Model Trimming a. Sub Struktur I
ANOVA Model 1 – Sub Struktur I Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 241.153 2 120.576 13.559 .000b
Residual 684.735 77 8.893 Total 925.887 79
a. Dependent Variable: Brand Image (Y) b. Predictors: (Constant), Autobiographical Memory (X2), Advertising (X1)
Coefficients Model 1 – Sub Struktur I
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 17.308 2.837 6.101 .000
Advertising (X1) .055 .043 .168 1.277 .206 Autobiographical Memory (X2) .203 .070 .383 2.922 .005
a. Dependent Variable: Brand Image (Y)
Summary Model 1 - Sub Struktur I
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1 .510a .260 .241 2.982
a. Predictors: (Constant), Autobiographical Memory (X2)
ANOVA Model 2 – Sub Struktur I
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
2 Regression 226.659 1 226.659 25.284 .000b Residual 699.228 78 8.964 Total 925.887 79
a. Dependent Variable: Brand Image (Y) b. Predictors: (Constant), Autobiographical Memory (X2)
Coefficients Model 2 – Sub Struktur I
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta 2 (Constant) 19.555 2.234 8.753 .000
Autobiographical Memory (X2) .263 .052 .495 5.028 .000
a. Dependent Variable: Brand Image (Y)
182
Summary Model 2 – Sub Struktur I
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
Change Statistics R Square Change
F Change df1
2 .495a .245 .235 2.994 .245 25.284 1 Model Summary
Model Change Statistics
df2 Sig. F Change 2 78 .000
a. Predictors: (Constant), Autobiographical Memory (X2)
Rangkuman AnovaModel 1 dan Model 2 – Sub struktur I
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 241.153 2 120.576 13.559 .000b Residual 684.735 77 8.893 Total 925.887 79
2 Regression 226.659 1 226.659 25.284 .000b Residual 699.228 78 8.964 Total 925.887 79
a. Dependent Variable: Brand Image (Y) b. Predictors: (Constant), Autobiographical Memory (X2), Advertising (X1)
Rangkuman CoefficientsModel 1 dan Model 2 – Sub Struktur I
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 17.308 2.837 6.101 .000
Advertising (X1) .055 .043 .168 1.277 .206 Autobiographical Memory (X2) .203 .070 .383 2.922 .005
2 (Constant) 19.555 2.234 8.753 .000 Autobiographical Memory (X2) .263 .052 .495 5.028 .000
a. Dependent Variable: Brand Image (Y)
Rangkuman Summary Model 1 dan Model 2- Sub Struktur I
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .510a .260 .241 2.982 2 .495a .245 .235 2.994
a. Predictors: (Constant), Autobiographical Memory (X2), Advertising (X1)
183
b. Sub Struktu II
ANOVA Model 1 – Sub Struktur II Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1233.158 3 411.053 36.553 .000b
Residual 854.642 76 11.245 Total 2087.800 79
Coefficients Model 1 – Sub Struktur II
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -10.903 3.886 -2.806 .006
Advertising (X1) .153 .049 .310 3.127 .003 Autobiographical Memory (X2) .152 .083 .190 1.839 .070
Brand Image (Y) .646 .128 .430 5.044 .000
a. Predictors: (Constant), Brand Image (Y), Advertising (X1), Autobiographical Memory (X2)
ANOVA Model 2 – Sub Struktur II
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
2 Regression 1195.120 2 597.560 51.544 .000b Residual 892.680 77 11.593 Total 2087.800 79
a. Dependent Variable: Brand Loyalty (Z) b. Predictors: (Constant), Brand Image (Y), Advertising (X1), Autobiographical Memory (X2)
a. Dependent Variable: Brand Loyalty (Z)
Summary Model 1 – Sub Struktur II
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1 .769a .591 .574 3.353
a. Dependent Variable: Brand Loyalty (Z) b. Predictors: (Constant), Brand Image (Y), Advertising (X1)
184
Coefficients Model 2 – Sub Struktur II
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta 2 (Constant) -11.264 3.940 -2.859 .005
Advertising (X1) .205 .040 .416 5.062 .000
Brand Image (Y) .721 .123 .480 5.839 .000
predictors: (Constant), Brand Image (Y), Advertising (X1)
Rangkuman ANOVA Model 1 dan Model 2 – Sub Struktur II Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1233.158 3 411.053 36.553 .000b
Residual 854.642 76 11.245 Total 2087.800 79
2 Regression 1195.120 2 597.560 51.544 .000b Residual 892.680 77 11.593 Total 2087.800 79
a. Dependent Variable: Brand Loyalty (Z)
Summary Model 2 – Sub Struktur II
Model R R
Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
Change Statistics
R Square Change F Change df1
2 .757a .572 .561 3.405 .572 51.544 2 Model Summary
Model Change Statistics
df2 Sig. F Change 2 77 .000
a. Dependent Variable: Brand Loyalty (Z) a. Predictors: (Constant), Brand Image (Y), Advertising (X1), Autobiographical Memory (X2)
185
Rangkuman Coefficients Model 1 dan Model 2 – Sub Struktur II
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -10.903 3.886 -2.806 .006
Advertising (X1) .153 .049 .310 3.127 .003
Autobiographical Memory (X2)
.152 .083 .190 1.839 .070
Brand Image (Y) .646 .128 .430 5.044 .000
2 (Constant) -11.264 3.940 -2.859 .005 Advertising (X1) .721 .123 .480 5.839 .000
Brand Image (Y) .205 .040 .416 5.062 .000
a.Dependent Variable: Brand Loyalty (Z) Rangkuman Summary Model 1 dan Model 2 – Sub
Struktur II
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1 .769a .591 .574 3.353 2 .757a .572 .561 3.405
a. Predictors: (Constant), Brand Image (Y), Advertising (X1), Autobiographical Memory (X2)
Rangkuman Hasil Korelasi
Advertising
(X1)
Autobiographical Memory
(X2) Brand
Image (Y) Brand
Loyalty (Z) Advertising (X1)
Pearson Correlation 1 .665** .422** .619** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 80 80 80 80
Autobiographical Memory (X2)
Pearson Correlation .665** 1 .495** .610**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 80 80 80 80
Brand Image (Y)
Pearson Correlation .422** .495** 1 .656** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 80 80 80 80
Brand Loyalty (Z)
Pearson Correlation .619** .610** .656** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)