69
BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Identifikasi Produk yang Memiliki Tren Bagus Dewasa ini dunia usaha sangat berkembang dengan pesat, hal ini disebabkan adanya ide kreatif dan inovatif. Sejak dahulu, makanan menempati urutan teratas dalam pemenuhan kebutuhan manusia, sehingga masalah pangan dikategorikan kedalam kebutuhan primer atau kebutuhan pokok. Dengan alasan itu, manusia tidak dapat melepaskan kebutuhannya untuk makan karena hanya dengan makan manusia dapat melangsungkan hidupnya. N. Sarah dalam Vien Dimyati mengungkapkan bahwa bisnis kuliner di Indonesia sangat menjanjikan, mengingat melihat jumlah penduduk Indonesia yang besar. Masyarakat modern dewasa ini ditandai dengan aktivitas kerja yang tinggi, khususnya yang terletak di perumahan, perkantoran dan sekolah. Mobilitas kegiatan tersebut berdampak pada semakin banyak orang menghabiskan waktunya di luar rumah 1

ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewKemudian mengangkatnya dan meniriskan di atas piring kosong dan mendiamkannya beberapa saat hingga panasnya hilang. Setelah semua bahan

Embed Size (px)

Citation preview

BAB 1

LATAR BELAKANG

1.1 Identifikasi Produk yang Memiliki Tren Bagus

Dewasa ini dunia usaha sangat berkembang dengan pesat, hal ini

disebabkan adanya ide kreatif dan inovatif. Sejak dahulu, makanan

menempati urutan teratas dalam pemenuhan kebutuhan manusia, sehingga

masalah pangan dikategorikan kedalam kebutuhan primer atau kebutuhan

pokok. Dengan alasan itu, manusia tidak dapat melepaskan kebutuhannya

untuk makan karena hanya dengan makan manusia dapat melangsungkan

hidupnya.

N. Sarah dalam Vien Dimyati mengungkapkan bahwa bisnis kuliner di

Indonesia sangat menjanjikan, mengingat melihat jumlah penduduk

Indonesia yang besar. Masyarakat modern dewasa ini ditandai dengan

aktivitas kerja yang tinggi, khususnya yang terletak di perumahan,

perkantoran dan sekolah. Mobilitas kegiatan tersebut berdampak pada

semakin banyak orang menghabiskan waktunya di luar rumah karena

banyaknya kegiatan, khususnya kalangan pelajar, mahasiswa dan karyawan

yang sebagian besar dari mereka lebih suka mencari jenis makanan ringan

dengan harga yang murah dan memiliki citra rasa yang enak dan

berkualitas. Pada jaman sekarang ini banyak sekali jenis Unit Kegiatan

Menengah (UKM) makanan yang bermunculan dengan harga yang

terjangkau bagi semua lapisan masyarakat sehingga mengakibatkan

timbulnya daya beli yang tinggi.

1

Surabaya merupakan salah satu kota terbesar kedua di Indonesia dan

sebagai salah satu kota pendidikan, maka tidak heran jika banyak sekali

pengunjung yang sengaja datang ke Surabaya sehingga, menjadikan Kota

Surabaya sebagai tempat yang sangat potensial dalam dunia usaha. Banyak

sekali para pemilik modal dalam maupun luar daerah mendirikan usaha di

kota Surabaya.

Berkaitan dengan hal itu, muncullah ide bisnis kuliner Roll Semar

Mendem (Rosem) sebagai salah satu modifikasi makanan khas Indonesia.

Selain untuk mengenalkan penampilan makanan khas Indonesia, juga

sebagai inovasi baru produk kuliner di negeri ini. Roll Semar Mendem tidak

hanya dapat dikonsumsi untuk segmentasi usia tertentu saja, namun bisa

dikonsumsi untuk semua kalangan.

1.2 Penjelasan Tentang Produk

Roll Semar Mendem merupakan usaha bisnis yang bergerak dalam

bidang kuliner. Produk kuliner yang diperjualbelikan untuk sementara

waktu ini adalah kue Rosem yang diproduksi dari bahan nasi, potongan

ayam kecap, sayuran dan telur dadar. Nasi ketan merupakan bahan utama

yang dicampur dengan potongan ayam kecap yang diiris kecil, dan sayuran

yang direbus, selanjutnya berbagai bahan tersebut digulung dengan telur

dadar yang dibentuk seperti sebuah gulungan.

Roll Semar Mendem memiliki kekhasan bentuk layaknya makanan

Indonesia yang dibentuk seperti gulungan dengan tidak meninggalkan

keberagaman isi dan pertimbangan nilai gizi. Penggunaan bahan utama nasi,

ayam, telur dan sayuran berasakan prinsip gizi seimbang, sehingga

2

konsumen tidak hanya mendapatkan kenikmatan dari makanan namun juga

memberikan masukan unsur gizi seimbang bagi tubuh konsumen.

1.3 Latar Belakang Bisnis

Bisnis kuliner merupakan usaha yang populer di Indonesia. Masyarakat

membutuhkan makanan setiap harinya baik makanan pokok maupun hanya

sekedar makanan tambahan saja. Masyarakat Indonesia sangat kental sekali

terhadap makanan pokok berupa nasi. Bahkan ada anggapan apabila belum

mengkonsumsi nasi maka belum bisa dikatakan sebagai makan.

Oleh karena itu, kelompok ini memilih nasi sebagai bahan utama bisnis

kuliner yang diajukan. Selain nasi, bahan lainnya yakni ayam, telur dan

sayuran yang akan memberikan citra rasa yang unik sekaligus

mengenyangkan. Semua bahan diatas selanjutnya diolah untuk dijadikan

sebagai kue Rosem atau Roll Semar Mendem. Penggunaan nasi sebagai

bahan utama membuat produk kuliner Roll Semar Mendem dapat dinikmati

oleh kalangan manapun tanpa memandang segmentasi ekonomi. Hal ini

berkenaan dengan segmentasi pasar yang kami pilih secara keseluruhan

untuk mengoptimalkan pemasaran produk kuliner. Selain itu, persedian beras

nasional pada tahun 2011 mengalami surplus (Kementan, 2011).

1.4 Tujuan

a. Tujuan Umum:

Untuk mengenalkan makanan tradisional dalam bentuk yang berbeda,

yaitu seperti makanan Jepang, sushi roll.

b. Tujuan Khusus:

1) Memberikan variasi pada makanan yang telah ada.

3

2) Memberikan makanan alternatif seimbang pada masyarakat

yang aktif dalam menjalankan aktivitas.

3) Sebagai sarana mengenalkan makanan yang bergizi dan

sederhana kepada masyarakat.

1.5 Visi

a. Menjadi makanan yang disukai dan banyak diminati oleh masyarakat.

b. Rosem dapat menjadi makanan pokok untuk sarapan pagi, makan

siang, dan makan malam.

c. Rosem sebagai trademark makanan bergizi seimbang dan dibutuhkan

setiap individu.

d. Menjadikan Rosem sebagai ikon makanan “rasa lokal, kualitas

internasional”.

1.6 Misi

Adapun misi dari perusahaan kami adalah:

a. Mempromosikan lewat jejaring social mengenai franchise produk

Rosem ini,promosi produk melalui brosur, bazar di kampus, sekolahan

ataupun pada acara tertentu.

b. Membuka gerai disetiap kota di Indonesia.

c. Menambah kuantitas & kualitas pekerja.

d. Menjual Rosem dalam bentuk frozen food.

e. Mendirkan sekolah memasak tau membuat Rosem untuk anak dan

orang tua.

f. Mengembangkan cita rasa yang sesuai atau cocok dengan kemauan

atau permintaan pasar atau masyarakat.

4

1.7 Potensi Bisnis

Makanan merupakan produk yang lebih mudah untuk dijual daripada

produk lain karena setiap orang membutuhkan makan. Selain itu,

masyarakat juga membutuhkan makanan untuk menunjang asupan gizi dan

energi dalam menjalankan aktivitas tiap hari. Keunggulan produk kami juga

dari segi rasa dan bentuknya yang seperti sushi roll tetapi terbuat dari

masakan khas Indonesia seperti nasi ketan, sayuran, diberi ayam kecap yang

enak dan untuk menggulungnya digunakan telur dadar. Nikmat, mudah dan

unik penampilan yang dibuat untuk Rosem ini.

Dengan kemudahan satu kali makan dan penggunaan garpu kecil

membuat konsumen tidak pelru susah payah memikirkan bau pada tangan

dan hygienitas pada saat memakan Rosem ini, dijamin tidak akan

mempersulit konsumen dalam proses memakannya. Bagi pecinta mayonese,

saus sambal & tomat tidak perlu khawatir, karena produk Rosem ini juga

dapat dinikmati bersama.

5

BAB 2

ANALISIS SWOT

2.1 Hasil Analisis SWOT

Table 2.1 STRENGHT

No Unsur Kegiatan Skor Bobot Nilai

1 Kerjasama dan kekompakan dalam

kelompok

5 40 % 2

2 Banyaknya anggota yang dapat

memasak

2 4 % 0,08

3 Dapat memanajemen waktu sendiri 3 10 % 0,3

4 Proses dapat dikerjakan bersama

sehingga waktu yang dibutuhkan

relative lebih singkat

1 6 % 0,06

5 Banyaknya saran maupun masukan

sehingga cepat dalam pengambilan

keputusan

2 10 % 0,2

6 Bahan selalu fresh dan bergizi 4 10 % 0,4

7 Proses produksi tidak rumit 1 5% 0,05

8 Merupakan inovasi terbaru dari

sebuah produk yang digemari

masyarakat

1 5 % 0,05

9 Desain produk dan pengemasan

yang menarik

4 10 % 0,4

JUMLAH 100 % 3,54

6

Table 2.2 WEAKNESS

No Unsur kegiatan Skor Bobot Nilai

1 Terlalu banyak SDM -1 10 % -0,1

2 Kurang memahami kemampuan

masing-masing anggota

-1 10 % -0,1

3 Sulit untuk berkumpul karena

banyaknya anggota dan kesibukan

masing-masing

-3 40 % -1,2

4 Kebosanan konsumen -2 30% -0,6

5 Produk tidak tahan lama karena

tidak menggunakan bahan pengawet

-1 10 % -0,1

JUMLAH 100 % -2,1

Table 2.3 OPPORTUNITIES

No Unsur Kegiatan Skor Bobot Nilai

1 Cepatnya perkembangan teknologi 3 20 % 0,6

2 Pemasaran yang lebih luas karena

anggota berasal dari daerah yang

berbeda

5 30 % 1,5

3 Banyaknya penikmat kuliner 5 40 % 2

4 Masyarakat yang semakin modern,

penikmat makanan instan

4 10 % 0,4

JUMLAH 100 % 4,5

7

Table 2.4 THREAT

No Unsur kegiatan Skor Bobot Nilai

1 Adanya pesaing yang menawarkan

produk sejenis

-4 50 % -2

2 Makin beragamnya social budaya -1 30 % -0,3

3 Produk makanan tidak bisa diterima

oleh masyarakat

-3 20 % -0,6

JUMLAH 100 % -2,9

Diketahui nilai total S= 3,54, W= -2,1, O= 4,5, T= -2,9

Jadi: x= nilai total S – lWl= 3,54– 2,1 = 1,44

y =nilai total O – lTl = 4,5 – 2,9 = 1,6

Koordinat= (1,44 ; 1,6 )

8

Strategi terhadap perusahaan SO (Strenght – Oppurtunity)

1. Focus Fokus pada apa yang ingin dicapai.

2. Be Passion Bijak, tidak gegabah dalam mengambil keputusan.

3. Long term investment Membuat rencana untuk hari ini dan masa

depan.

2.2 Strategi Bisnis

A. Produk

Rosem adalah bisnis dibidang makanan. Rosem ini merupakan

makanan tradisional yaitu semar mendem yang dibentuk menyerupai

roll. Bentuk Rosem ini diadaptasi dari bentuk sushi roll, makanan

Jepang. Rosem ini dibuat dalam dua bentuk yakni Rosem siap saji

(dapat langsung dimakan) dan Rosem frozen (dalam bentuk beku).

Dari segi ketahanan produknya sendiri ini, Rosem yang dijual siap saji

bisa tahan kurang lebih 1-2 hari sedangkan Rosem yang jenisnya

frozen food bisa tahan hingga 1-2 bulan. Cara pengemasan Rosem

sendiri ini yaitu di tempatkan pada plastik atau mika ukuran 7 x 7 cm.

Yang diberi garpu untuk memudahkan memakan Rosem. Dengan

produk yang kami berikan terdiri dari dua macam, serta

pengemasannya yang sederhana ini diharapkan dapat menarik minat

konsumen untuk membeli produk Rosem ini sendiri.

B. Pricing

Harga untuk satu bungkus Rosem ini sangat terjangkau sekali

yaitu Rp 3.000,00 per bungkus, setiap satu bungkus terdiri dari 4

potong Rosem. Dengan harga Rosem tiap bungkus Rp 3.000,00 per

9

bungkus ini maka akan diperoleh laba sebesar Rp 500,00 per

bungkusnya. Dengan mematok harga yang murah dan rasanya pasti

dijamin enak serta kemasan bungkusnya yang sederhana ini,

diharapkan semua orang dapat menikmatinya, mulai dari anak kecil

sampai orang dewasa baik dari yang berekonomi rendah sampai

menengah atas pun masih tetap dapat menikmati Rosem ini.

C. Promotion

Rosem (roll semar mendem) sebagai usaha yang baru dirintis dan

belum mempunyai nama yang cukup dikenal, ini merupakan tantangan

untuk mempromosikan serta memperkenalkan Produk kami kepada

masyarakat luas. Kami ingin menyentuh secara langsung target pasar

kami sehingga dapat memahami keinginan pelanggan. Berdasarkan

keinginan yang kuat, dan berusaha untuk mencari jalan terbaik untuk

keberlangsungan produk ini. Oleh karena itu kami mempunyai strategi

pemasaran sebagai berikut :

a. Word to mouth.

b. Sosialisasi produk dengan membagikan brosur.

c. Pembelian yang dilakukan di stand garage (pembeli dapat

melihat langsung cara pembuatan Rosem).

d. Bekerjasama dengan pemilik toko dan berbagai kantin di

kampus, perkantoran & sekolahan.

e. Membuka franchise bagi pemilik modal.

10

D. Target Sasaran

Target sasaran dari bisnis Roll Semar Mendem (Rosem) ini

adalah semua kalangan mulai dari anak kecil, remaja, sampai dewasa.

Sasaran utama untuk promosi awal ditujukan kepada rekan atau teman

terdekat para mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Airlangga, 200 potong Rosem ini akan dijual untuk jangka pendek,

setelah itu jika produk ini laris di pasaran maka, tidak menutup

kemungkinan untuk memproduksi yang lebih banyak lagi. Uji coba

pertama kali, akan dipromosikan melalui personal selling. Jika Rosem

ini kurang peminat, maka kami akan melakukan evaluasi dari segala

segi mulai dari rasa, bentuk dan packaging dari Rosem ini maupun dari

segi pemasaran dan pengenalan kepada masyarakat.

E. Placement

Saat ini mendistribusikan produk dengan cara bagian marketing

ataupun reseller yang bekerjasama yang mempunyai brosur tentang

produk yang akan dibagikan ke masyarakat luas, serta akan

bekerjasama dengan pemilik toko dan menitipkannya ke berbagai

kampus, kantin sekolah maupun kantin perkantoran, serta jika Rosem

ini banyak peminatnya maka kami akan membuka gerai Rosem

sendiri selain tempat usaha utama, gerai toko itu juga ada stand

garagenya sehingga penggunjung dapat melihat langsung cara

pembuatan Rosem.

11

BAB 3

PERENCANAAN BISNIS

3.1. 5W+1H+Budget

Uraian prosedur tetap dalam memproduksi Rosem (roll semar

mendem) terdapat petunjuk teknis dalam proses produksi sampai kepada

masyarakat. Proses produksi harus dapat menjawab pertanyaan tentang

enam kata yaitu what, whom, who, how much / many and how to do, where,

dan when. Berikut uraian singkat pelaksanaan rencana tindakan tersebut.

a. What

Bisnis kuliner ini bernama “ROSEM”, yang berasal dari singkatan roll

semar mendem, merupakan makanan yang tradisional (semar

mendem) yang dimodifikasi menjadi makanan sekelas makanan

Jepang (roll sushi) tanpa menghilangkan cita rasa tradisional masakan

Jawa.

b. Who

Sasaran dari bisnis Roll Semar Mendem (Rosem) ini adalah

semua kalangan mulai dari anak kecil, remaja, sampai dewasa.

Sasaran utama untuk promosi awal ditujukan kepada rekan atau teman

terdekat para mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Airlangga, 200 potong Rosem ini akan dijual untuk jangka pendek,

setelah itu jika produk ini laris di pasaran maka, tidak menutup

kemungkinan untuk memproduksi yang lebih banyak lagi. Uji coba

pertama kali, akan dipromosikan melalui personal selling. Jika Rosem

12

ini kurang peminat, maka kami akan melakukan evaluasi dari segala

segi mulai dari rasa, bentuk dan packaging dari Rosem ini maupun

dari segi pemasaran dan pengenalan kepada masyarakat.

c. Whom

Setiap pekerja pada usaha kuliner ini bertanggung jawab untuk

mencapai target yang telah ditentukan bersama tanpa meninggalkan

berbagai tugas pokok tiap pekerja. Besar target sasaran yang ingin

dicapai adalah terjual minimal 200 potong Rosem untuk mengetahui

besarnya gaji yang diterima oleh tiap pekerja.

d. When

Kegiatan produksi Rosem hingga diperkenalkan kepada masyarakat

akan dilakukan secepatnya setelah makalah kewirausahaan ini selesai.

e. Where

Pembuatan roll semar mendem (Rosem) ini dilakukan di Jl. Ngagel

Tirto II No. 23 Surabaya Selatan.

f. How

Bahan:

- Beras 1 kg

- Ayam ½ kg

- Telur ¾ kg

- Minyak goreng ¼ L

- Wortel + Buncis

- Bawang Merah + Bawang Putih

- Jahe + Daun Salam

13

- Cabai Merah Besar + Kecil

- Garam + Gula

- Merica Bubuk

- Kecap

Alat:

- Talenan

- Penggorengan

- Kompor

- Pengaduk Penggorengan

- Pisau

- Rice Cooker

- Gas

- Plastik Transparan Bergambar

- Label Produk

Cara Membuatnya:

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Menanak 1 kilogram beras dan ditambahkan 500 ml air ke

dalam rice cooker. Kemudian menunggu hingga matang

menjadi nasi.

3. Memasak ayam terlebih dahulu menjadi ayam kecap:

a. Memisahkan ½ kilogram daging ayang dengan tulangnya,

kemudian daging ayam tersebut dipisahkan satu dengan

lainnya dengan cara mencacah untuk mendapatkan daging

ayam yang berukuran kecil.

14

b. Mengiris 3 cabai merah tiap 0,5 cm dan 5 cabai kecil yang

diiris tipis.

c. Mengupas 3 siung bawang putih dan 7 siung bawang

merah. Kemudian menghaluskan bawang merah dan

bawang putih setelah lembut.

d. Menyalakan kompor kemudian memanaskan minyak

goreng di atas penggorengan. Selanjutnya bawang merah

dan bawang putih ditumis sampai harum.

e. Setelah harum, memasukkan jahe sebesar setengah ruas jari

telunjuk yang telah dimemarkan.

f. Memasukkan daging ayam yang sudah berukuran kecil ke

dalam penggorengan. Kemudian mengaduk campuran

tersebut sampai rata.

g. Menambahkan ½ sendok teh garam, 1 sendok teh gula dan

setengah sendok teh merica.

h. Menambahkan 500 cc air hangat ke dalam campuran

tersebut. Kemudian menambahkan 10 sendok makan kecap

manis.

i. Memasukkan irisan cabai merah besar dan kecil.

j. Mengaduk campuran tersebut hingga rata, kemudian

menutup penggorengan dengan penutup penggorengan,

selanjutnya menunggu hingga air menyusut dan meresap ke

daging ayam yakni sekitar ± 10 menit.

15

k. Setelah meresap, mengangkat ayam kecap tersebut dan

meletakkannya di atas piring.

l. Mendiamkan beberapa saat hingga tidak panas lagi.

4. Memanaskan teflon di atas kompor kemudian memasukkan

minyak goreng secukupnya.

5. Mengocok 5 butir telur ayam kemudian menggoreng kocokan

telur tersebut sesuai dengan ukuran teflon secara bergiliran di

atas teflon yang telah dipanaskan. Setelah matang, mengangkat

telur goreng dadar tersebut dan meletakannya di atas piring

kosong. Kemudian melanjutkan menggoreng telur hingga telur

yang telah dikocok habis.

6. Memotong wortel dan buncis memanjang berukuran ± 2 cm.

7. Menyiapkan panci yang telah berisi air kemudian menyalakan

kompor. Setelah air mendidih, memasukkan irisan wortel dan

buncis dan diberi 1 sendok makan garam untuk memberikan

rasa gurih. Merebus irisan wortel dan buncis hanya selama 2

menit saja. Kemudian mengangkatnya dan meniriskan di atas

piring kosong dan mendiamkannya beberapa saat hingga

panasnya hilang.

8. Setelah semua bahan matang, menyiapkan 1 lembar telur goreng

dadar kemudian meletakannya di atas talenan.

9. Meletakan nasi secukupnya ke atas telur goreng dadar kemudian

memipihkan nasi tersebut supaya dapat diisi.

16

10. Meletakan ayam kecap, 1 iris wortel dan 1 iris buncis ke atas

nasi yang telah dipipihkan tersebut.

11. Kemudian menutup ayam kecap, 1 iris wortel dan 1 iris buncis

tersebut dengan sisa nasi yang ada, kemudian dikepalkan hingga

memadat.

12. Setelah padat, menutup adonan tersebut dimulai dengan melipat

telur dadar sambil memadatkan isi didalam telor dadar tersebut.

Setelah membentuk gulungan, kemudian gulungan tersebut

dipotong dengan ukuran ± 2 cm.

13. Melakukan langkah 12 hingga adonan telur dadar habis.

14. Langkah terakhir, Rosem (rol semar mendem) dimasukkan ke

dalam plastik transparan bergambar yang telah dipotong

seukuran 4x4 cm kemudian dibungkus seperti permen.

15. Rosem (rol semar mendem) dapat dijual ke pasaran.

g. How Much

Biaya Tetap

Tabel 3.1 Biaya Tetap

No Barang Jumlah Harga Satuan(Rp)

Jumlah(Rp)

Perkiraan Ketahanan Produk

Biaya Pembebanan Produk Per Tahun

1. Kompor Gas LPG

1 unit 125.000 125.000 8 th 15.625

2. Tabung LPG 1 unit 150.000 150.000 - -3. Selang +

Regulator1 unit 180.000 180.000 5 th 36.000

4. Wajan 1 unit 30.000 30.000 4 th 7.5005. Spatula 1 unit 10.000 10.000 3 th 3.3506. Telenan 1 unit 5.000 5.000 3 th 1.7007. Pisau 1 unit 5.000 5.000 3 th 1.7008. Rice Cooker 1 unit 175.000 175.000 8 th 21.875

17

9. Teflon 1 unit 20.000 20.000 4 th 5.000TOTAL 700.000 92.750

Biaya Penyusutan per bulan = 1/12 x Rp. 92.750,- = Rp. 7.750,-

Biaya Produksi per Bulan (7200 potong)

Tabel 3.2 Biaya Produksi per Bulan

No Jenis Bahan Jumlah Harga Satuan Jumlah1. Beras 25 kg 10.000 250.0002. Ayam 25 kg 22.000 550.0003. Telur 25 kg 15.000 375.0004. Minyak goreng 2 liter 15.000 30.0005. Cabai merah besar 0.5 kg 10.000 5.0006. Cabai kecil 0.5 kg 10.000 5.0007. Buncis 5 kg 10.000 50.0008. Wortel 15 kg 7000 105.0009. Bawang merah 0.5 kg 12.000 6.00010. Bawang putih 0.5 kg 12.000 6.0007. Jahe 0.5 kg 10.000 5.0008. Daun salam 0.5 kg 10.000 5.0009. Gula 0.5 kg 13.000 6.50010. Garam 2 bungkus 1.500 3.00011. Merica Bubuk 2 bungkus 1.000 2.00012. Kecap 1 botol 12.000 12.00013. Gaji 3 orang 500.000 1.500.00014. Tunjangan 3 orang 50.000 150.00015. Packaging + Label Produk 1440 200 288.00016. Media Promosi 50 200 10.000TOTAL 3.363.500

3.2 Rencana Anggaran Biaya Produksi Rosem

A. PENGELUARAN per Bulan

1) Biaya Produksi : Rp 3.363.500,-

2) Penyusutan modal awal : Rp 7.750,- +

Rp 3.371.250,-

Pengeluaran Per Hari = Pengeluaran Per Bulan : 30 hari

= Rp 3.371.250,- : 30

= RP 112.375,-

18

B. BIAYA PRODUKSI PER POTONG

= Biaya total pengeluaran : Jumlah produksi/bulan

= Rp 3.371.250,- : 7200 potong

= Rp 468,-

Biaya produksi Roll Semar mendem per potong adalah Rp 468,-

dimana dalam satu bungkus produk kami ini berisi 4 potong Rosem.

Sehingga akan didapat biaya produksi per bungkus Rosem yaitu

sekitar Rp 468,- x 4 potong = Rp 1.872,-.

1) PENDAPATAN

Jumlah produksi Rosem per bulan adalah sekitar 1800 bungkus

(7200 potong/ 4 potong). Harga jual per bungkusnya adalah

Rp 3.000,-

Pendapatan = 1800 bungkus x Rp 3000,- = Rp 5.400.000,-

2) KEUNTUNGAN

Keuntungan usaha per bulan = Penerimaan – Pengeluaran total

= Rp 5.400.000,- – Rp 3.371.250,-

= Rp 2.028.750,-

Total keuntungan per tahun = 12 x Rp 2.028.750,-

= Rp 24.345.000,-

3) EFISIENSI RATIO

R/C ratio =

= 5.400.000/ 3.371.250

= 1,6

19

Artinya dari model Rp 1,- yang diinvestasikan dalam usaha akan

memperoleh untung 1,6 kalinya

4) RENTABILITAS/ RETURN OF INVESMENT

Rentabilitas = x 100%

= 2.028.750/ 3.371.250

= 0,6 %

Artinya setiap penanaman modal sebesar Rp 1,- maka akan

diperoleh kembali Rp 0,6.

5) JANGKA WAKTU PENGEMBALIAN MODAL

=

= [((3.371.250) x 12) + 700.000] / 5.400.000 x 12

= 41.155.000/ 64.800.000

= 0,63 tahun 7,6 bulan

Artinya modal akan kembali dalam jangka waktu 7,6 bulan.

6) BREAK EVENT POINT

BEP harga =

= Rp 3.371.250,-/ 1800 bungkus

= Rp 1.872,- per bungkus

BEP produksi =

= Rp 3.371.250,-/ Rp 3.000,-

= 1.124 bungkus

20

Artinya usaha penjualan Rosem ini akan mengalami titik

impas dengan jumlah Rosem yang terjual sebanyak 1.124

bungkus. Diharapkan usaha ini dapat membawa keberlanjutan

untuk usaha di masa yang akan datang. Sumber dana yang

digunakan untuk menjalankan bisnis Rosem tersebut berasal dari

pendanaan yang diperoleh dengan iuran setiap anggota tim.

21

BAB 4

STUDI KELAYAKAN

A. Money

Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan Dalam

kegiatan wirausaha. Uang merupakan alat tukar & alat pengukur nilai. Besar

kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam

perusahaan. Oleh karena itu, diusahakan meminimalkan biaya produksi

supaya semakin banyak hasil produksi yang dapat mempengaruhi

pendapatan yang diterima oleh perusahaan.

Produksi Rosem sendiri menghabiskan dana Rp 3.371.250,- yang

menghasilkan 7200 potong Rosem dan tiap potongnya Rp 468,-. Kami jual

per bungkus yang berisikan empat potong Rosem seharga Rp. 3000, yang

termasuk murah untuk makanan bercita rasa tinggi dan bisa menjadi

alternatif, ketika mulut merasa bosan dengan makanan pokok.

B. Material

Usaha ini membutuhkan peralatan dan bahan untuk mendukung

pembuatan Rosem. Peralatan yang dibutuhkan berupa kompor gas LPG,

tabung LPG, selang beserta regulator LPG, wajan, spatula, telenan, pisau,

rice cooker, teflon. Berbagai bahan yang digunakan seperti beras, ayam,

telur, minyak goreng, cabai merah besar, cabai kecil, buncis, wortel, bawang

merah, bawang putih, jahe, daun salam, gula, garam, merica bubuk, kecap,

packaging, dan label produk. Sarana prasarana yang digunakan berupa

banner stand yang diletakkan didepan yang digunakan sebagai media

22

promosi. Serta kami akan menggunakan brosur untuk disebarkan di depan

stand untuk menarik konsumen agar tertarik terhadap produk kami.

C. Man

Sumber daya manusia terdiri dari seorang pemilik usaha, seorang juru

masak, seorang marketing, seorang accounting. Semua orang yang berada

dalam perusahaan ini merupakan sumber daya yang berasal dari orang

dalam, maksudnya mempekerjkan kolega. Pembagian job desk dalam

perusahaan ini sepenuhnya mempertimbangkan dari aspek keahlian dari tiap

sumber daya yang ada dan untuk tahap awal ini memungkinkan hanya

merekrut sumber daya murni dari dalam tetapi tidak menutup kemungkinan

perekrutan dari orang luar pada tahap perkembangan perusahaan

berlangsung.

1) Deskripsi pekerjaan

a. Direktur: memimpin semua jalannya manajemen mulai dari

input, proses, dan output. Input meliputi pemilihan dan

pembelian bahan dan alat yang akan dipakai dalam proses

produksi sampai pengemasan. Proses meliputi semua jalannya

proses pembuatan. Output meliputi penjualan ke target sasaran.

b. Juru masak: memimpin jalannya produksi ataupembuatan,

mulai dari pengolahan beras sampai dengan pencampuran

dengan berbagai bahan lainnya dan pengemasannya.

c. Marketing: memimpin dan mengatur bebagai hal yang berkaitan

dengan promosi dan penjualan ke berbagai tempat atau target

sasaran.

23

D. Market

Rosem ini akan kami promosikan melalui personal selling, membuka stand

di bazar. Jika strategi tersebut tidak berhasil, maka kami akan evaluasi dan

merubah strategi berdasarkan hasil evaluasi.

E. Machines

Machine atau mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau

menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi

kerja, untuk itu kami menggunakan LPG sebagai bahan bakar kompor yang

murah dan efisien untuk memasak. Selain itu, LPG juga mempunyai

kelebihan dari minyak tanah yaitu, ramah lingkungan, lebih cepat matang,

hemat biaya, aman dan mudah digunakan, digunakan rice cooker yang

mempunyai fungsi ganda yaitu, untuk memasak beras ketan dan menjaga

nasi ketan tidak kering. Selain itu, rice cooker juga mempunyai kelebihan

untuk efektifitas dan efisiensi dalam memproduksi Rosem.

F. Method

Metode ini lebih mengarah kepada strategi pemasaran produk Rosem

itu sendiri. Terdapat berbagai strategi pemsaran antara lain :

1) Metode Promosi

Dalam metode promosi ini terdapat beberapa cara untuk

mempromosikan produk Rosem ini pada konsumen, berikut caranya :

a. Media Cetak

Media cetak yang digunakan untuk promosi yaitu seperti x-

banner, brosur dan pamflet.

24

b. Media Internet

Selain menggunakan media cetak, tim pelaksana juga

menggunakan media internet untuk mempromosikan produk

Rosem.

c. Tester dan word to mouth

Produk Rosem atau roll semar mendem melalui media

cetak, selanjutnya juga memberikan produk ini kepada beberapa

orang sebagai sampel untuk dinikmati, setelah menikmati dan

rasanya dapat diterima oleh obyek, secara tidak langsung

beberapa obyek akan mempromosikan kepada orang lain. Inilah

yang disebut word to mouth yang diyakini sebagai cara yang

efektif sebagai media promosi yang tidak perlu mengeluarkan

dana untuk perusahaan.

G. Technology

Dalam pembuatan maupun pemasaran produk ini tidak terlepas dari

yang namanya teknologi. Diawali dari proses pembuatan, produk Rosem

telah menggunakan alat modern yang sangat menunjang proses

pembuatannya. Selain itu pada proses pemasaran nya juga sudah

menggunakan x-banner dan berbagai media promosi yang menunjang

proses pengenalan produk ke masyarakat.

H. Time

Pada jaman ke jaman dan dari waktu ke waktu semakin diminatinya

aneka ragam makanan yang memiliki varian inovasi. Pada dasarnya manusia

itu sendiri tidak terlepas dari makanan yang notabene sebagai salah satu

25

kebutuhan pokoknya, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa kreativitas

serta inovasi makanan sangat ditunggu oleh masyarakat. Oleh karena itu,

Rosem atau Roll Semar Mendem dibuat yang akan menambah inovasi di

bidang kuliner dan harapannya akan dapat diterima dengan baik oleh

kalangan masyarakat.

I. Information

Pada awalnya bagian marketing pada usaha ini akan memulai dengan

menitipkan produk Rosem ini di koperasi mahasiswa Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Airlangga dan juga kantin disana. Selain itu,

kedepannya dapat memiliki outlet yang nantinya akan dibuka pada hari

Sabtu dan Minggu.

Beberapa outlet ini nantinya akan disebar seperti contohnya di Pasar

Minggu Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) atau di dekat danau

Kampus C universitas Airlangga yang pada hari libu ramai dengan pembeli,

kemudian tidak menutup kemungkinan untuk membuka outlet Rosem ini

jika terdapat berbagai acara kuliner atau bazaar, sehingga untuk hal ini

sumber daya yang ada akan mencari info mengenai berbagai acara kuliner

atau bazaar supaya dapat mempromosikan produk Rosem ini.

26

BAB 5

REAL BUSINESS PLAN

5.1 Rencana Manajemen

Produk makanan yang dibuat ini berorientasi pada inovasi makanan,

jadi makanan tradisional yang telah ada, sedikit dikombinasi menjadi

makanan dengan bentuk seperti makanan Jepang yakni Roll Sushi, namun

tetap dengan cita rasa tradisional. Rencana manajemen yang digunakan

untuk melancarkan bidang usaha makanan ini adalah.

a. Pemilik usaha tunggal tunggal yang sekaligus bekerja rangkap

menjadi pengolah bisnis, marketing, accounting, sekaligus sedikit

banyak bertugas sebagai juru masak.

b. Satu pekerja yang handal dalam bidang memasak & berinovasi

dengan makanan, selain itu juga harus mampu mengetahui berbagai

tempat yang menjual berbagai bahan dengan harga murah.

c. Satu orang pekerja yang ahli dalam bidang pemasaran makanan,

memiliki banyak koneksi, supel, ramah, kreatif, inovatif dan talk

active.

d. Seorang yang ahli dalam bidang accounting, kreatif & inovatif dalam

bidang kuliner, ramah dan sedikit dalam berbicara (introvert).

Membangun manajemen tim yang efektif dan efisien sehingga dapat

mengembangkan berbagai inovasi dan dapat tercapai dengan

sebaikmungkin. Dalam hal pengolahan dan pengembangan sumber daya

manusia (SDM) sangatlah perlu diperhatikan dalam berwirausaha, disini

27

pengolahan dan pengembangan di bidang Sumber Daya Manusia (SDM)

beberapa diantaranya.

a. Memperluas jaringan bisnis yang memberikan motivasi sebagai

pemilik usaha yang bertujuan untuk pengembangan perusahaan.

b. Mengikuti pelatihan atau seminar dalam hal pencapaian

pengembangan dan pengolahan dalam bidang memasak, accounting,

teknologi informasi dan pengembangan motivasi wirausaha.

c. Menjadikan pedoman atau pencapaian nilai untuk berwirausaha sangat

tinggi dalam pencapaian sehingga pendapatan pekerja juga sesuai.

d. Memperbanyak kemampuan kerja.

Pemasaran yaitu kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan

konsumen (probe/search), menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan konsumen (product), menentukan tingkat harga

(price), mempromosikannya supaya produk dikenal konsumen (promotion),

dan mendistribusikan produk ke tempat konsumen (place).

Tujuan pemasaran adalah barang dan jasa yang dihasilkan dapat

disukai, dibutuhkan dan dibeli oleh konsumen. Dalam hal pemasaran,

beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi usaha baru adalah.

a. Penetrasi pasar, dengan memperbesar volume penjualan dan

periklanan.

b. Pengembangan pasar, peningkatan penjualan dengan pengenalan

produk pada pasar baru.

c. Pengembangan produk, modifikasi produk yang sudah ada untuk

meningkatkan penjualan.

28

d. Segmentasi pasar, pemasaran produk berdasarkan segmennya.

Strategi promosi sangat penting dalam mengenalkan suatu produk

tertentu. Dalam hal ini beberapa kemungkinan lakunya suatu produk

dipengaruhi beberapa faktor, yakni.

a. Harga dibawah pasar untuk produk yang sama.

b. Harga sama dengan harga pasar.

c. Promosi penjualan (bazar)

d. Wiraniaga, dengan menunjukkan dan memberikan pelayan kepada

pengunjung.

e. Pemasaran langsung, langsung menghubungi konsumen.

f. Hubungan dengan masyarakat, mempublikasikan barang melalui

selebaran.

g. Menitipkan di toko dan kantin sekolah atau perkantoran.

5.2 Struktur Organisasi

a. Dalam kewirausahaan pemilik disini merangkap dalam hal berkenaan

dengan ide, inovasi suatu produk yang akan ditawarkan dalam pasaran

sehingga bisa mengontrol juga dalam hal pemasaran dan penjualannya.

29

Pemilik Usaha

AccountingJuru masak Marketing

Dalam proses kepemilikan disini dikembangkan adanya suatu unsur tertentu

dalam pembuatan dan perancangan suatu wirausaha dalam pemilihan juru

masak, accounting dalam hal pencapaian tujuan produk yang dihasilkan.

b. Juru masak disini merupakan suatu ujung tombak keberhasilan suatu produk

kuliner dan memiliki unsur yang berbeda dalam pengembangan dan inovasi

produk tersebut, dengan cara ini juru masak tersebut akan berinovasi sesuai

dengan minat pasar untuk menjadikan produk Roll Semar Mendem atau

Rosem supaya dapat dikenal masyarakat luas.

c. Marketing sangatlah dibutuhkan dalam proses pengembangan pasar dengan

menjadikan suatu proses perencanaan dan tujuan pasar, dengan adanya

pemasaran dan pengenalan produk, masyarakat menjadi tahu akan

pengembangan inovasi yang dibuat, design yang unik dalam suatu produk

akan menimbulkan rasa penasaran untuk membelinya.

d. Accounting dibutuhkan dalam bidang usaha apapun untuk mengontrol

keuangan. Bagian keuangan ini haruslah orang yang dipercaya dan bersifat

introvert untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan, namun bagi

bidang usaha kecil menengah lebih baik bagian keuangan dipegang

langsung oleh pemiliki usaha.

5.3 Proses Produksi

Uraian prosedur tetap dalam memproduksi Rosem (roll semar

mendem) terdapat petunjuk teknis dama proses produksi sampai kepada

masyarakat. Proses produksi harus dapat menjawab pertanyaan tentang

enam kata yaitu what, whom, who, how much / many and how to do, where,

dan when. Berikut uraian singkat pelaksanaan rencana tindakan tersebut.

30

a. What

Bisnis kuliner ini bernama “ROSEM”, yang berasal dari

singkatan roll semar mendem, merupakan makanan yang tradisional

(semar mendem) yang dimodifikasi menjadi makanan sekelas

makanan Jepang (roll sushi) tanpa menghilangkan cita rasa tradisional

masakan Jawa.

b. Who

Sasaran dari bisnis Roll Semar Mendem (Rosem) ini adalah

semua kalangan mulai dari anak kecil, remaja, sampai dewasa.

Namun, sasaran utama untuk promosi awal ditujukan kepada rekan

atau teman terdekat. Uji coba pertama kali, akan dipromosikan

melalui personal selling.

Sasaran utama adalah masyarakat sekitar garasi stand, pelajar,

mahasiswa dan pegawai kantoran, 200 potong Rosem ini akan dijual

untuk jangka pendek, setelah itu jika produk ini laris di pasaran maka,

tidak menutup kemungkinan untuk memproduksi yang lebih banyak

lagi.

Uji coba pertama kali, akan dipromosikan melalui personal

selling. Jika Rosem ini kurang peminat, maka kami akan melakukan

evaluasi dari segala segi mulai dari rasa, bentuk dan packaging dari

Rosem ini maupun dari segi pemasaran dan pengenalan kepada

masyarakat.

31

c. Whom

Setiap pekerja pada usaha kuliner ini bertanggungjawab untuk

mencapai target yang telah ditentukan bersama tanpa meninggalkan

berbagai tugas pokok tiap pekerja. Besar target sasaran yang ingin

dicapai adalah terjual minimal 200 potong Rosem untuk mengetahui

besarnya gaji yang diterima oleh tiap pekerja.

d. When

Kegiatan produksi Rosem hingga diperkenalkan kepada masyarakat

akan dilakukan secepatnya setelah makalah kewirausahaan ini selesai.

e. Where

Pembuatan roll semar mendem (Rosem) ini dilakukan di Jl. Ngagel

Tirto 2/23 Surabaya Selatan.

f. How Much

Biaya Tetap

No Barang Jumlah Harga Satuan(Rp)

Jumlah(Rp)

Perkiraan Ketahanan Produk

Biaya Pembebanan Produk Per Tahun

1. Kompor Gas LPG

1 unit 125.000 125.000 8 th 15.625

2. Tabung LPG 1 unit 150.000 150.000 - -3. Selang +

Regulator1 unit 180.000 180.000 5 th 36.000

4. Wajan 1 unit 30.000 30.000 4 th 7.5005. Spatula 1 unit 10.000 10.000 3 th 3.3506. Telenan 1 unit 5.000 5.000 3 th 1.7007. Pisau 1 unit 5.000 5.000 3 th 1.7008. Rice Cooker 1 unit 175.000 175.000 8 th 21.8759. Teflon 1 unit 20.000 20.000 4 th 5.000TOTAL 700.000 92.750

Biaya Penyusutan per bulan = 1/12 x Rp. 92.750,- = Rp. 7.750,-

Biaya Produksi per Bulan (7200 potong)

32

Biaya Produksi per Bulan

No Jenis Bahan Jumlah Harga Satuan Jumlah1. Beras 25 kg 10.000 250.0002. Ayam 25 kg 22.000 550.0003. Telur 25 kg 15.000 375.0004. Minyak goreng 2 liter 15.000 30.0005. Cabai merah besar 0.5 kg 10.000 5.0006. Cabai kecil 0.5 kg 10.000 5.0007. Buncis 5 kg 10.000 50.0008. Wortel 15 kg 7000 105.0009. Bawang merah 0.5 kg 12.000 6.00010. Bawang putih 0.5 kg 12.000 6.0007. Jahe 0.5 kg 10.000 5.0008. Daun salam 0.5 kg 10.000 5.0009. Gula 0.5 kg 13.000 6.50010. Garam 2 bungkus 1.500 3.00011. Merica Bubuk 2 bungkus 1.000 2.00012. Kecap 1 botol 12.000 12.00013. Gaji 3 orang 500.000 1.500.00014. Tunjangan 3 orang 50.000 150.00015. Packaging + Label Produk 1440 200 288.00016. Media Promosi 50 200 10.000TOTAL 3.363.500

Rencana Anggaran Biaya Produksi Rosem

PENGELUARAN per Bulan

Biaya Produksi : Rp 3.363.500,-

Penyusutan modal awal : Rp 7.750,- +

Rp 3.371.250,-

Pengeluaran Per Hari = Pengeluaran Per Bulan : 30 hari

= Rp 3.371.250,- : 30

= RP 112.375,-

g. How

Bahan:

- Beras 1 kg

33

- Ayam ½ kg

- Telur ¾ kg

- Minyak goreng ¼ L

- Wortel + Buncis

- Bawang Merah + Bawang Putih

- Jahe + Daun Salam

- Cabai Merah Besar + Kecil

- Garam + Gula

- Merica Bubuk

- Kecap

Alat:

- Talenan

- Penggorengan

- Kompor

- Pengaduk Penggorengan

- Pisau

- Rice Cooker

- Gas

- Plastik Transparan Bergambar

- Label Produk

Cara Membuatnya:

1. Menyiapkan alat dan bahan.

34

2. Menanak 1 kilogram beras dan ditambahkan 500 ml air ke

dalam rice cooker. Kemudian menunggu hingga matang

menjadi nasi.

3. Memasak ayam terlebih dahulu menjadi ayam kecap:

a. Memisahkan ½ kilogram daging ayang dengan tulangnya,

kemudian daging ayam tersebut dipisahkan satu dengan

lainnya dengan cara mencacah untuk mendapatkan daging

ayam yang berukuran kecil.

b. Mengiris 3 cabai merah tiap 0,5 cm dan 5 cabai kecil yang

diiris tipis.

c. Mengupas 3 siung bawang putih dan 7 siung bawang merah.

Kemudian menghaluskan bawang merah dan bawang putih

setelah lembut.

d. Menyalakan kompor kemudian memanaskan minyak goreng

di atas penggorengan. Selanjutnya bawang merah dan

bawang putih ditumis sampai harum.

e. Setelah harum, memasukkan jahe sebesar setengah ruas jari

telunjuk yang telah dimemarkan.

f. Memasukkan daging ayam yang sudah berukuran kecil ke

dalam penggorengan. Kemudian mengaduk campuran

tersebut sampai rata.

g. Menambahkan ½ sendok teh garam, 1 sendok teh gula dan

setengah sendok teh merica.

35

h. Menambahkan 500 cc air hangat ke dalam campuran

tersebut. Kemudian menambahkan 10 sendok makan kecap

manis.

i. Memasukkan irisan cabai merah besar dan kecil.

j. Mengaduk campuran tersebut hingga rata, kemudian

menutup penggorengan dengan penutup penggorengan,

selanjutnya menunggu hingga air menyusut dan meresap ke

daging ayam yakni sekitar ± 10 menit.

k. Setelah meresap, mengangkat ayam kecap tersebut dan

meletakkannya di atas piring.

l. Mendiamkan beberapa saat hingga tidak panas lagi.

4. Memanaskan teflon di atas kompor kemudian memasukkan

minyak goreng secukupnya.

5. Mengocok 5 butir telur ayam kemudian menggoreng kocokan

telur tersebut sesuai dengan ukuran teflon secara bergiliran di

atas teflon yang telah dipanaskan. Setelah matang, mengangkat

telur goreng dadar tersebut dan meletakannya di atas piring

kosong. Kemudian melanjutkan menggoreng telur hingga telur

yang telah dikocok habis.

6. Memotong wortel dan buncis memanjang berukuran ± 2 cm.

7. Menyiapkan panci yang telah berisi air kemudian menyalakan

kompor. Setelah air mendidih, memasukkan irisan wortel dan

buncis dan diberi 1 sendok makan garam untuk memberikan

rasa gurih. Merebus irisan wortel dan buncis hanya selama 2

36

menit saja. Kemudian mengangkatnya dan meniriskan di atas

piring kosong dan mendiamkannya beberapa saat hingga

panasnya hilang.

8. Setelah semua bahan matang, menyiapkan 1 lembar telur goreng

dadar kemudian meletakannya di atas talenan.

9. Meletakan nasi secukupnya ke atas telur goreng dadar kemudian

memipihkan nasi tersebut supaya dapat diisi.

10. Meletakan ayam kecap, 1 iris wortel dan 1 iris buncis ke atas

nasi yang telah dipipihkan tersebut.

11. Kemudian menutup ayam kecap, 1 iris wortel dan 1 iris buncis

tersebut dengan sisa nasi yang ada, kemudian dikepalkan hingga

memadat.

12. Setelah padat, menutup adonan tersebut dimulai dengan melipat

telur dadar sambil memadatkan isi didalam telor dadar tersebut.

Setelah membentuk gulungan, kemudian gulungan tersebut

dipotong dengan ukuran ± 2 cm.

13. Melakukan langkah 12 hingga adonan telur dadar habis.

14. Langkah terakhir, Rosem (rol semar mendem) dimasukkan ke

dalam plastik transparan bergambar yang telah dipotong

seukuran 4x4 cm kemudian dibungkus seperti permen.

15. Rosem (rol semar mendem) dapat dijual ke pasaran.

h. Anggaran

1) Biaya Produksi per Potong

= Biaya total pengeluaran : Jumlah produksi/bulan

37

= Rp 3.371.250,- : 7200 potong

= Rp 468,-

Biaya produksi Roll Semar mendem per potong adalah Rp 468,-

dimana dalam satu bungkus produk kami ini berisi 4 potong

Rosem. Sehingga akan didapat biaya produksi per bungkus

Rosem yaitu sekitar Rp 468,- x 4 potong = Rp 1.872,-.

2) Pendapatan

Jumlah produksi Rosem per bulan adalah sekitar 1800 bungkus

(7200 potong/ 4 potong). Harga jual per bungkusnya adalah

Rp 3.000,-

Pendapatan = 1800 bungkus x Rp 3000,- = Rp 5.400.000,-

3) Keuntungan

Keuntungan usaha per bulan = Penerimaan – Pengeluaran total

= Rp 5.400.000,- – Rp 3.371.250,-

= Rp 2.028.750,-

Total keuntungan per tahun = 12 x Rp 2.028.750,-

= Rp 24.345.000,-

4) Efisiensi Ratio

R/C ratio =

= 5.400.000/ 3.371.250

= 1,6

Artinya dari model Rp 1,- yang diinvestasikan dalam usaha akan

memperoleh untung 1,6 kalinya.

38

5) Rentabilitas/ Return O Investment

Rentabilitas = x 100%

= 2.028.750/ 3.371.250

= 0,6 %

Artinya setiap penanaman modal sebesar Rp 1,- maka akan

diperoleh kembali Rp 0,6.

6) Jangka Waktu Pengembalian Modal

=

= [((3.371.250) x 12) + 700.000] / 5.400.000 x 12

= 41.155.000/ 64.800.000

= 0,63 tahun 7,6 bulan

Artinya modal akan kembali dalam jangka waktu 7,6 bulan.

7) Break Event Point

BEP harga =

= Rp 3.371.250,-/ 1800 bungkus

= Rp 1.872 per bungkus

BEP produksi =

= Rp 3.371.250,-/ Rp 3.000,-

= 1.124 bungkus

Artinya usaha penjualan Rosem ini akan mengalami titik

impas dengan jumlah Rosem yang terjual sebanyak 1.124

39

bungkus. Diharapkan usaha ini dapat membawa keberlanjutan

untuk usaha di masa yang akan datang. Sumber dana yang

digunakan untuk menjalankan bisnis Rosem tersebut berasal dari

pendanaan yang diperoleh dengan iuran setiap anggota tim.

5.4 Pengelolaan Karyawan

Sistem remunerasi atau penggajian untuk usaha kuliner Rosem ini

menggunakan sistem upah harian berdasarkan jumlah Rosem yang dibuat

(untuk juru masak), untuk marketing berdasarkan jumlah Rosem yang

terjual di masyarakat luar per harinya, untuk accounting berdasarkan jumlah

Rosem yang terjual di garasi stand rumah, namun gaji ini diberikan setiap

bulannya yakni sebesar Rp 500.000,- tiap orangnya. Selain itu, pemberian

insentif pada penjualan Rosem dalam partai besar akan menjadi upah

tambahan pada tiap pekerja pada usaha kuliner ini, disesuaikan dengan

jumlah Rosem yang terjual.

Pengembangan karir, pendidikan dan pelatihan diberikan pada setiap

pekerja di usaha kuliner ini ketika diadakannya seminar gratis tentang

membuat usaha kuliner yang diadakan oleh berbagai juru masak terkenal,

secara langsung kegiatan produksi Rosem ditunda untuk sementara waktu.

Kegiatan produksi dilanjutkan kembali setelah kegiatan seminar tersebut

selesai, apabila usaha Rosem ini berkembang pesat dengan harapan dapat

membuka cabang di berbagai tempat, untuk menghargai jasa pekerja,

pekerja yang sudah lama bekerja dapat diberi posisi untuk mengepalai toko

cabang.

40

Dengan memberi kesempatan pada pekerja dengan cara mengikuti

seminar kuliner tersebut, pemberian insentif setiap penjualan partai besar

dan kepercayaan yang diberikan oleh pemilik usaha untuk memimpin toko

cabang dengan harapan pekerja dapat bekerja lebih profesional, memiliki

motivasi untuk mencapai kesuksesan bersama, lebih produktif dan lebih

loyal terhadap atasannya.

41

BAB 6

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Rosem atau roll semar mendem adalah kombinasi makanan tradisional

jawa, yaitu semar mendem, yang disajikan ala makanan jepang, sushi. Roll

semar mendem ini memiliki cita rasa yang sangat tinggi serta cara penyajian

yang sangat menarik. Selain itu, Rosem juga merupakan salah satu makanan

sehat dan bergizi karena makanan ini kaya akan zat gizi makro dan zat gizi

mikro yang diperlukan oleh tubuh.

Roll semar mendem ini adalah nasi yang didalamnya ada sayuran,

yakni buncis dan wortel, serta ayam kecap suwir dan kemudian digulung

dengan telur dadar. Namun dalam perkembangannya, Rosem ini isinya bisa

berubah – ubah sesuai selera pasar. Produk ini nantinya akan dipasarkan di

kamupus Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dan

dititipkan dibeberapa tempat lainnya, misalnya kantin atau perkantoran.

Target sasaran dari bisnis Roll Semar Mendem (Rosem) ini adalah semua

kalangan mulai dari anak kecil, remaja, sampai dewasa. Sasaran utama

untuk promosi awal ditujukan kepada rekan atau teman terdekat para

mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Harga

jual Rosem dipasaran adalah 500 rupiah perpotong namun kami menjual

3000 rupiah per 5 potong. Kami mempromosikan produk ini dengan cara

menyebar brosur.

42

6.2 Saran

Dalam sebuah bisnis diperlukan kerja sama untuk mencapai

kesuksesan. Kerja sama ini dilakukan oleh seluruh anggota perusahaan yang

ada didalamnya, dengan kerja sama maka muncullah semangat dan ide baru

untuk mengarahkan usaha Rosem atau roll semar mendem ini kearah yang

lebih baik.

Dalam pembuatan suatu produk diperlukan berbagai variasi baru

untuk meningkatkan minat masyarakat dalam mengkonsumsi produk kami,

sehingga masyarakat dari kalangan manapun dapat menerima produk

dengan baik, dan perusahaan dapat makin berkembang menjadi perusahaan

yang lebih besar. Kritik dan saran ditampung sebagai cara melihat

responden pasar terhadap produk ini.

43

Daftar Pustaka

Supriyanto, S.2010.How to Become a Succesful Enterpreneur.Airlangga Press,

Surabaya.

http://www.jurnas.com/halaman/9/2012-05-14/209007 oleh Vien Dimyati diakses

24 Mei 2012

elib.unikom.ac.id/download.php?id=141014 diakses 24 Mei 2012

44

Daftar Gambar

Gambar 1. Contoh Produk Rosem

45