Upload
doanhuong
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 1
LATAR BELAKANG
1.1 Identifikasi Produk yang Memiliki Tren Bagus
Dewasa ini dunia usaha sangat berkembang dengan pesat, hal ini
disebabkan adanya ide kreatif dan inovatif. Sejak dahulu, makanan
menempati urutan teratas dalam pemenuhan kebutuhan manusia, sehingga
masalah pangan dikategorikan kedalam kebutuhan primer atau kebutuhan
pokok. Dengan alasan itu, manusia tidak dapat melepaskan kebutuhannya
untuk makan karena hanya dengan makan manusia dapat melangsungkan
hidupnya.
N. Sarah dalam Vien Dimyati mengungkapkan bahwa bisnis kuliner di
Indonesia sangat menjanjikan, mengingat melihat jumlah penduduk
Indonesia yang besar. Masyarakat modern dewasa ini ditandai dengan
aktivitas kerja yang tinggi, khususnya yang terletak di perumahan,
perkantoran dan sekolah. Mobilitas kegiatan tersebut berdampak pada
semakin banyak orang menghabiskan waktunya di luar rumah karena
banyaknya kegiatan, khususnya kalangan pelajar, mahasiswa dan karyawan
yang sebagian besar dari mereka lebih suka mencari jenis makanan ringan
dengan harga yang murah dan memiliki citra rasa yang enak dan
berkualitas. Pada jaman sekarang ini banyak sekali jenis Unit Kegiatan
Menengah (UKM) makanan yang bermunculan dengan harga yang
terjangkau bagi semua lapisan masyarakat sehingga mengakibatkan
timbulnya daya beli yang tinggi.
1
Surabaya merupakan salah satu kota terbesar kedua di Indonesia dan
sebagai salah satu kota pendidikan, maka tidak heran jika banyak sekali
pengunjung yang sengaja datang ke Surabaya sehingga, menjadikan Kota
Surabaya sebagai tempat yang sangat potensial dalam dunia usaha. Banyak
sekali para pemilik modal dalam maupun luar daerah mendirikan usaha di
kota Surabaya.
Berkaitan dengan hal itu, muncullah ide bisnis kuliner Roll Semar
Mendem (Rosem) sebagai salah satu modifikasi makanan khas Indonesia.
Selain untuk mengenalkan penampilan makanan khas Indonesia, juga
sebagai inovasi baru produk kuliner di negeri ini. Roll Semar Mendem tidak
hanya dapat dikonsumsi untuk segmentasi usia tertentu saja, namun bisa
dikonsumsi untuk semua kalangan.
1.2 Penjelasan Tentang Produk
Roll Semar Mendem merupakan usaha bisnis yang bergerak dalam
bidang kuliner. Produk kuliner yang diperjualbelikan untuk sementara
waktu ini adalah kue Rosem yang diproduksi dari bahan nasi, potongan
ayam kecap, sayuran dan telur dadar. Nasi ketan merupakan bahan utama
yang dicampur dengan potongan ayam kecap yang diiris kecil, dan sayuran
yang direbus, selanjutnya berbagai bahan tersebut digulung dengan telur
dadar yang dibentuk seperti sebuah gulungan.
Roll Semar Mendem memiliki kekhasan bentuk layaknya makanan
Indonesia yang dibentuk seperti gulungan dengan tidak meninggalkan
keberagaman isi dan pertimbangan nilai gizi. Penggunaan bahan utama nasi,
ayam, telur dan sayuran berasakan prinsip gizi seimbang, sehingga
2
konsumen tidak hanya mendapatkan kenikmatan dari makanan namun juga
memberikan masukan unsur gizi seimbang bagi tubuh konsumen.
1.3 Latar Belakang Bisnis
Bisnis kuliner merupakan usaha yang populer di Indonesia. Masyarakat
membutuhkan makanan setiap harinya baik makanan pokok maupun hanya
sekedar makanan tambahan saja. Masyarakat Indonesia sangat kental sekali
terhadap makanan pokok berupa nasi. Bahkan ada anggapan apabila belum
mengkonsumsi nasi maka belum bisa dikatakan sebagai makan.
Oleh karena itu, kelompok ini memilih nasi sebagai bahan utama bisnis
kuliner yang diajukan. Selain nasi, bahan lainnya yakni ayam, telur dan
sayuran yang akan memberikan citra rasa yang unik sekaligus
mengenyangkan. Semua bahan diatas selanjutnya diolah untuk dijadikan
sebagai kue Rosem atau Roll Semar Mendem. Penggunaan nasi sebagai
bahan utama membuat produk kuliner Roll Semar Mendem dapat dinikmati
oleh kalangan manapun tanpa memandang segmentasi ekonomi. Hal ini
berkenaan dengan segmentasi pasar yang kami pilih secara keseluruhan
untuk mengoptimalkan pemasaran produk kuliner. Selain itu, persedian beras
nasional pada tahun 2011 mengalami surplus (Kementan, 2011).
1.4 Tujuan
a. Tujuan Umum:
Untuk mengenalkan makanan tradisional dalam bentuk yang berbeda,
yaitu seperti makanan Jepang, sushi roll.
b. Tujuan Khusus:
1) Memberikan variasi pada makanan yang telah ada.
3
2) Memberikan makanan alternatif seimbang pada masyarakat
yang aktif dalam menjalankan aktivitas.
3) Sebagai sarana mengenalkan makanan yang bergizi dan
sederhana kepada masyarakat.
1.5 Visi
a. Menjadi makanan yang disukai dan banyak diminati oleh masyarakat.
b. Rosem dapat menjadi makanan pokok untuk sarapan pagi, makan
siang, dan makan malam.
c. Rosem sebagai trademark makanan bergizi seimbang dan dibutuhkan
setiap individu.
d. Menjadikan Rosem sebagai ikon makanan “rasa lokal, kualitas
internasional”.
1.6 Misi
Adapun misi dari perusahaan kami adalah:
a. Mempromosikan lewat jejaring social mengenai franchise produk
Rosem ini,promosi produk melalui brosur, bazar di kampus, sekolahan
ataupun pada acara tertentu.
b. Membuka gerai disetiap kota di Indonesia.
c. Menambah kuantitas & kualitas pekerja.
d. Menjual Rosem dalam bentuk frozen food.
e. Mendirkan sekolah memasak tau membuat Rosem untuk anak dan
orang tua.
f. Mengembangkan cita rasa yang sesuai atau cocok dengan kemauan
atau permintaan pasar atau masyarakat.
4
1.7 Potensi Bisnis
Makanan merupakan produk yang lebih mudah untuk dijual daripada
produk lain karena setiap orang membutuhkan makan. Selain itu,
masyarakat juga membutuhkan makanan untuk menunjang asupan gizi dan
energi dalam menjalankan aktivitas tiap hari. Keunggulan produk kami juga
dari segi rasa dan bentuknya yang seperti sushi roll tetapi terbuat dari
masakan khas Indonesia seperti nasi ketan, sayuran, diberi ayam kecap yang
enak dan untuk menggulungnya digunakan telur dadar. Nikmat, mudah dan
unik penampilan yang dibuat untuk Rosem ini.
Dengan kemudahan satu kali makan dan penggunaan garpu kecil
membuat konsumen tidak pelru susah payah memikirkan bau pada tangan
dan hygienitas pada saat memakan Rosem ini, dijamin tidak akan
mempersulit konsumen dalam proses memakannya. Bagi pecinta mayonese,
saus sambal & tomat tidak perlu khawatir, karena produk Rosem ini juga
dapat dinikmati bersama.
5
BAB 2
ANALISIS SWOT
2.1 Hasil Analisis SWOT
Table 2.1 STRENGHT
No Unsur Kegiatan Skor Bobot Nilai
1 Kerjasama dan kekompakan dalam
kelompok
5 40 % 2
2 Banyaknya anggota yang dapat
memasak
2 4 % 0,08
3 Dapat memanajemen waktu sendiri 3 10 % 0,3
4 Proses dapat dikerjakan bersama
sehingga waktu yang dibutuhkan
relative lebih singkat
1 6 % 0,06
5 Banyaknya saran maupun masukan
sehingga cepat dalam pengambilan
keputusan
2 10 % 0,2
6 Bahan selalu fresh dan bergizi 4 10 % 0,4
7 Proses produksi tidak rumit 1 5% 0,05
8 Merupakan inovasi terbaru dari
sebuah produk yang digemari
masyarakat
1 5 % 0,05
9 Desain produk dan pengemasan
yang menarik
4 10 % 0,4
JUMLAH 100 % 3,54
6
Table 2.2 WEAKNESS
No Unsur kegiatan Skor Bobot Nilai
1 Terlalu banyak SDM -1 10 % -0,1
2 Kurang memahami kemampuan
masing-masing anggota
-1 10 % -0,1
3 Sulit untuk berkumpul karena
banyaknya anggota dan kesibukan
masing-masing
-3 40 % -1,2
4 Kebosanan konsumen -2 30% -0,6
5 Produk tidak tahan lama karena
tidak menggunakan bahan pengawet
-1 10 % -0,1
JUMLAH 100 % -2,1
Table 2.3 OPPORTUNITIES
No Unsur Kegiatan Skor Bobot Nilai
1 Cepatnya perkembangan teknologi 3 20 % 0,6
2 Pemasaran yang lebih luas karena
anggota berasal dari daerah yang
berbeda
5 30 % 1,5
3 Banyaknya penikmat kuliner 5 40 % 2
4 Masyarakat yang semakin modern,
penikmat makanan instan
4 10 % 0,4
JUMLAH 100 % 4,5
7
Table 2.4 THREAT
No Unsur kegiatan Skor Bobot Nilai
1 Adanya pesaing yang menawarkan
produk sejenis
-4 50 % -2
2 Makin beragamnya social budaya -1 30 % -0,3
3 Produk makanan tidak bisa diterima
oleh masyarakat
-3 20 % -0,6
JUMLAH 100 % -2,9
Diketahui nilai total S= 3,54, W= -2,1, O= 4,5, T= -2,9
Jadi: x= nilai total S – lWl= 3,54– 2,1 = 1,44
y =nilai total O – lTl = 4,5 – 2,9 = 1,6
Koordinat= (1,44 ; 1,6 )
8
Strategi terhadap perusahaan SO (Strenght – Oppurtunity)
1. Focus Fokus pada apa yang ingin dicapai.
2. Be Passion Bijak, tidak gegabah dalam mengambil keputusan.
3. Long term investment Membuat rencana untuk hari ini dan masa
depan.
2.2 Strategi Bisnis
A. Produk
Rosem adalah bisnis dibidang makanan. Rosem ini merupakan
makanan tradisional yaitu semar mendem yang dibentuk menyerupai
roll. Bentuk Rosem ini diadaptasi dari bentuk sushi roll, makanan
Jepang. Rosem ini dibuat dalam dua bentuk yakni Rosem siap saji
(dapat langsung dimakan) dan Rosem frozen (dalam bentuk beku).
Dari segi ketahanan produknya sendiri ini, Rosem yang dijual siap saji
bisa tahan kurang lebih 1-2 hari sedangkan Rosem yang jenisnya
frozen food bisa tahan hingga 1-2 bulan. Cara pengemasan Rosem
sendiri ini yaitu di tempatkan pada plastik atau mika ukuran 7 x 7 cm.
Yang diberi garpu untuk memudahkan memakan Rosem. Dengan
produk yang kami berikan terdiri dari dua macam, serta
pengemasannya yang sederhana ini diharapkan dapat menarik minat
konsumen untuk membeli produk Rosem ini sendiri.
B. Pricing
Harga untuk satu bungkus Rosem ini sangat terjangkau sekali
yaitu Rp 3.000,00 per bungkus, setiap satu bungkus terdiri dari 4
potong Rosem. Dengan harga Rosem tiap bungkus Rp 3.000,00 per
9
bungkus ini maka akan diperoleh laba sebesar Rp 500,00 per
bungkusnya. Dengan mematok harga yang murah dan rasanya pasti
dijamin enak serta kemasan bungkusnya yang sederhana ini,
diharapkan semua orang dapat menikmatinya, mulai dari anak kecil
sampai orang dewasa baik dari yang berekonomi rendah sampai
menengah atas pun masih tetap dapat menikmati Rosem ini.
C. Promotion
Rosem (roll semar mendem) sebagai usaha yang baru dirintis dan
belum mempunyai nama yang cukup dikenal, ini merupakan tantangan
untuk mempromosikan serta memperkenalkan Produk kami kepada
masyarakat luas. Kami ingin menyentuh secara langsung target pasar
kami sehingga dapat memahami keinginan pelanggan. Berdasarkan
keinginan yang kuat, dan berusaha untuk mencari jalan terbaik untuk
keberlangsungan produk ini. Oleh karena itu kami mempunyai strategi
pemasaran sebagai berikut :
a. Word to mouth.
b. Sosialisasi produk dengan membagikan brosur.
c. Pembelian yang dilakukan di stand garage (pembeli dapat
melihat langsung cara pembuatan Rosem).
d. Bekerjasama dengan pemilik toko dan berbagai kantin di
kampus, perkantoran & sekolahan.
e. Membuka franchise bagi pemilik modal.
10
D. Target Sasaran
Target sasaran dari bisnis Roll Semar Mendem (Rosem) ini
adalah semua kalangan mulai dari anak kecil, remaja, sampai dewasa.
Sasaran utama untuk promosi awal ditujukan kepada rekan atau teman
terdekat para mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Airlangga, 200 potong Rosem ini akan dijual untuk jangka pendek,
setelah itu jika produk ini laris di pasaran maka, tidak menutup
kemungkinan untuk memproduksi yang lebih banyak lagi. Uji coba
pertama kali, akan dipromosikan melalui personal selling. Jika Rosem
ini kurang peminat, maka kami akan melakukan evaluasi dari segala
segi mulai dari rasa, bentuk dan packaging dari Rosem ini maupun dari
segi pemasaran dan pengenalan kepada masyarakat.
E. Placement
Saat ini mendistribusikan produk dengan cara bagian marketing
ataupun reseller yang bekerjasama yang mempunyai brosur tentang
produk yang akan dibagikan ke masyarakat luas, serta akan
bekerjasama dengan pemilik toko dan menitipkannya ke berbagai
kampus, kantin sekolah maupun kantin perkantoran, serta jika Rosem
ini banyak peminatnya maka kami akan membuka gerai Rosem
sendiri selain tempat usaha utama, gerai toko itu juga ada stand
garagenya sehingga penggunjung dapat melihat langsung cara
pembuatan Rosem.
11
BAB 3
PERENCANAAN BISNIS
3.1. 5W+1H+Budget
Uraian prosedur tetap dalam memproduksi Rosem (roll semar
mendem) terdapat petunjuk teknis dalam proses produksi sampai kepada
masyarakat. Proses produksi harus dapat menjawab pertanyaan tentang
enam kata yaitu what, whom, who, how much / many and how to do, where,
dan when. Berikut uraian singkat pelaksanaan rencana tindakan tersebut.
a. What
Bisnis kuliner ini bernama “ROSEM”, yang berasal dari singkatan roll
semar mendem, merupakan makanan yang tradisional (semar
mendem) yang dimodifikasi menjadi makanan sekelas makanan
Jepang (roll sushi) tanpa menghilangkan cita rasa tradisional masakan
Jawa.
b. Who
Sasaran dari bisnis Roll Semar Mendem (Rosem) ini adalah
semua kalangan mulai dari anak kecil, remaja, sampai dewasa.
Sasaran utama untuk promosi awal ditujukan kepada rekan atau teman
terdekat para mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Airlangga, 200 potong Rosem ini akan dijual untuk jangka pendek,
setelah itu jika produk ini laris di pasaran maka, tidak menutup
kemungkinan untuk memproduksi yang lebih banyak lagi. Uji coba
pertama kali, akan dipromosikan melalui personal selling. Jika Rosem
12
ini kurang peminat, maka kami akan melakukan evaluasi dari segala
segi mulai dari rasa, bentuk dan packaging dari Rosem ini maupun
dari segi pemasaran dan pengenalan kepada masyarakat.
c. Whom
Setiap pekerja pada usaha kuliner ini bertanggung jawab untuk
mencapai target yang telah ditentukan bersama tanpa meninggalkan
berbagai tugas pokok tiap pekerja. Besar target sasaran yang ingin
dicapai adalah terjual minimal 200 potong Rosem untuk mengetahui
besarnya gaji yang diterima oleh tiap pekerja.
d. When
Kegiatan produksi Rosem hingga diperkenalkan kepada masyarakat
akan dilakukan secepatnya setelah makalah kewirausahaan ini selesai.
e. Where
Pembuatan roll semar mendem (Rosem) ini dilakukan di Jl. Ngagel
Tirto II No. 23 Surabaya Selatan.
f. How
Bahan:
- Beras 1 kg
- Ayam ½ kg
- Telur ¾ kg
- Minyak goreng ¼ L
- Wortel + Buncis
- Bawang Merah + Bawang Putih
- Jahe + Daun Salam
13
- Cabai Merah Besar + Kecil
- Garam + Gula
- Merica Bubuk
- Kecap
Alat:
- Talenan
- Penggorengan
- Kompor
- Pengaduk Penggorengan
- Pisau
- Rice Cooker
- Gas
- Plastik Transparan Bergambar
- Label Produk
Cara Membuatnya:
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menanak 1 kilogram beras dan ditambahkan 500 ml air ke
dalam rice cooker. Kemudian menunggu hingga matang
menjadi nasi.
3. Memasak ayam terlebih dahulu menjadi ayam kecap:
a. Memisahkan ½ kilogram daging ayang dengan tulangnya,
kemudian daging ayam tersebut dipisahkan satu dengan
lainnya dengan cara mencacah untuk mendapatkan daging
ayam yang berukuran kecil.
14
b. Mengiris 3 cabai merah tiap 0,5 cm dan 5 cabai kecil yang
diiris tipis.
c. Mengupas 3 siung bawang putih dan 7 siung bawang
merah. Kemudian menghaluskan bawang merah dan
bawang putih setelah lembut.
d. Menyalakan kompor kemudian memanaskan minyak
goreng di atas penggorengan. Selanjutnya bawang merah
dan bawang putih ditumis sampai harum.
e. Setelah harum, memasukkan jahe sebesar setengah ruas jari
telunjuk yang telah dimemarkan.
f. Memasukkan daging ayam yang sudah berukuran kecil ke
dalam penggorengan. Kemudian mengaduk campuran
tersebut sampai rata.
g. Menambahkan ½ sendok teh garam, 1 sendok teh gula dan
setengah sendok teh merica.
h. Menambahkan 500 cc air hangat ke dalam campuran
tersebut. Kemudian menambahkan 10 sendok makan kecap
manis.
i. Memasukkan irisan cabai merah besar dan kecil.
j. Mengaduk campuran tersebut hingga rata, kemudian
menutup penggorengan dengan penutup penggorengan,
selanjutnya menunggu hingga air menyusut dan meresap ke
daging ayam yakni sekitar ± 10 menit.
15
k. Setelah meresap, mengangkat ayam kecap tersebut dan
meletakkannya di atas piring.
l. Mendiamkan beberapa saat hingga tidak panas lagi.
4. Memanaskan teflon di atas kompor kemudian memasukkan
minyak goreng secukupnya.
5. Mengocok 5 butir telur ayam kemudian menggoreng kocokan
telur tersebut sesuai dengan ukuran teflon secara bergiliran di
atas teflon yang telah dipanaskan. Setelah matang, mengangkat
telur goreng dadar tersebut dan meletakannya di atas piring
kosong. Kemudian melanjutkan menggoreng telur hingga telur
yang telah dikocok habis.
6. Memotong wortel dan buncis memanjang berukuran ± 2 cm.
7. Menyiapkan panci yang telah berisi air kemudian menyalakan
kompor. Setelah air mendidih, memasukkan irisan wortel dan
buncis dan diberi 1 sendok makan garam untuk memberikan
rasa gurih. Merebus irisan wortel dan buncis hanya selama 2
menit saja. Kemudian mengangkatnya dan meniriskan di atas
piring kosong dan mendiamkannya beberapa saat hingga
panasnya hilang.
8. Setelah semua bahan matang, menyiapkan 1 lembar telur goreng
dadar kemudian meletakannya di atas talenan.
9. Meletakan nasi secukupnya ke atas telur goreng dadar kemudian
memipihkan nasi tersebut supaya dapat diisi.
16
10. Meletakan ayam kecap, 1 iris wortel dan 1 iris buncis ke atas
nasi yang telah dipipihkan tersebut.
11. Kemudian menutup ayam kecap, 1 iris wortel dan 1 iris buncis
tersebut dengan sisa nasi yang ada, kemudian dikepalkan hingga
memadat.
12. Setelah padat, menutup adonan tersebut dimulai dengan melipat
telur dadar sambil memadatkan isi didalam telor dadar tersebut.
Setelah membentuk gulungan, kemudian gulungan tersebut
dipotong dengan ukuran ± 2 cm.
13. Melakukan langkah 12 hingga adonan telur dadar habis.
14. Langkah terakhir, Rosem (rol semar mendem) dimasukkan ke
dalam plastik transparan bergambar yang telah dipotong
seukuran 4x4 cm kemudian dibungkus seperti permen.
15. Rosem (rol semar mendem) dapat dijual ke pasaran.
g. How Much
Biaya Tetap
Tabel 3.1 Biaya Tetap
No Barang Jumlah Harga Satuan(Rp)
Jumlah(Rp)
Perkiraan Ketahanan Produk
Biaya Pembebanan Produk Per Tahun
1. Kompor Gas LPG
1 unit 125.000 125.000 8 th 15.625
2. Tabung LPG 1 unit 150.000 150.000 - -3. Selang +
Regulator1 unit 180.000 180.000 5 th 36.000
4. Wajan 1 unit 30.000 30.000 4 th 7.5005. Spatula 1 unit 10.000 10.000 3 th 3.3506. Telenan 1 unit 5.000 5.000 3 th 1.7007. Pisau 1 unit 5.000 5.000 3 th 1.7008. Rice Cooker 1 unit 175.000 175.000 8 th 21.875
17
9. Teflon 1 unit 20.000 20.000 4 th 5.000TOTAL 700.000 92.750
Biaya Penyusutan per bulan = 1/12 x Rp. 92.750,- = Rp. 7.750,-
Biaya Produksi per Bulan (7200 potong)
Tabel 3.2 Biaya Produksi per Bulan
No Jenis Bahan Jumlah Harga Satuan Jumlah1. Beras 25 kg 10.000 250.0002. Ayam 25 kg 22.000 550.0003. Telur 25 kg 15.000 375.0004. Minyak goreng 2 liter 15.000 30.0005. Cabai merah besar 0.5 kg 10.000 5.0006. Cabai kecil 0.5 kg 10.000 5.0007. Buncis 5 kg 10.000 50.0008. Wortel 15 kg 7000 105.0009. Bawang merah 0.5 kg 12.000 6.00010. Bawang putih 0.5 kg 12.000 6.0007. Jahe 0.5 kg 10.000 5.0008. Daun salam 0.5 kg 10.000 5.0009. Gula 0.5 kg 13.000 6.50010. Garam 2 bungkus 1.500 3.00011. Merica Bubuk 2 bungkus 1.000 2.00012. Kecap 1 botol 12.000 12.00013. Gaji 3 orang 500.000 1.500.00014. Tunjangan 3 orang 50.000 150.00015. Packaging + Label Produk 1440 200 288.00016. Media Promosi 50 200 10.000TOTAL 3.363.500
3.2 Rencana Anggaran Biaya Produksi Rosem
A. PENGELUARAN per Bulan
1) Biaya Produksi : Rp 3.363.500,-
2) Penyusutan modal awal : Rp 7.750,- +
Rp 3.371.250,-
Pengeluaran Per Hari = Pengeluaran Per Bulan : 30 hari
= Rp 3.371.250,- : 30
= RP 112.375,-
18
B. BIAYA PRODUKSI PER POTONG
= Biaya total pengeluaran : Jumlah produksi/bulan
= Rp 3.371.250,- : 7200 potong
= Rp 468,-
Biaya produksi Roll Semar mendem per potong adalah Rp 468,-
dimana dalam satu bungkus produk kami ini berisi 4 potong Rosem.
Sehingga akan didapat biaya produksi per bungkus Rosem yaitu
sekitar Rp 468,- x 4 potong = Rp 1.872,-.
1) PENDAPATAN
Jumlah produksi Rosem per bulan adalah sekitar 1800 bungkus
(7200 potong/ 4 potong). Harga jual per bungkusnya adalah
Rp 3.000,-
Pendapatan = 1800 bungkus x Rp 3000,- = Rp 5.400.000,-
2) KEUNTUNGAN
Keuntungan usaha per bulan = Penerimaan – Pengeluaran total
= Rp 5.400.000,- – Rp 3.371.250,-
= Rp 2.028.750,-
Total keuntungan per tahun = 12 x Rp 2.028.750,-
= Rp 24.345.000,-
3) EFISIENSI RATIO
R/C ratio =
= 5.400.000/ 3.371.250
= 1,6
19
Artinya dari model Rp 1,- yang diinvestasikan dalam usaha akan
memperoleh untung 1,6 kalinya
4) RENTABILITAS/ RETURN OF INVESMENT
Rentabilitas = x 100%
= 2.028.750/ 3.371.250
= 0,6 %
Artinya setiap penanaman modal sebesar Rp 1,- maka akan
diperoleh kembali Rp 0,6.
5) JANGKA WAKTU PENGEMBALIAN MODAL
=
= [((3.371.250) x 12) + 700.000] / 5.400.000 x 12
= 41.155.000/ 64.800.000
= 0,63 tahun 7,6 bulan
Artinya modal akan kembali dalam jangka waktu 7,6 bulan.
6) BREAK EVENT POINT
BEP harga =
= Rp 3.371.250,-/ 1800 bungkus
= Rp 1.872,- per bungkus
BEP produksi =
= Rp 3.371.250,-/ Rp 3.000,-
= 1.124 bungkus
20
Artinya usaha penjualan Rosem ini akan mengalami titik
impas dengan jumlah Rosem yang terjual sebanyak 1.124
bungkus. Diharapkan usaha ini dapat membawa keberlanjutan
untuk usaha di masa yang akan datang. Sumber dana yang
digunakan untuk menjalankan bisnis Rosem tersebut berasal dari
pendanaan yang diperoleh dengan iuran setiap anggota tim.
21
BAB 4
STUDI KELAYAKAN
A. Money
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan Dalam
kegiatan wirausaha. Uang merupakan alat tukar & alat pengukur nilai. Besar
kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam
perusahaan. Oleh karena itu, diusahakan meminimalkan biaya produksi
supaya semakin banyak hasil produksi yang dapat mempengaruhi
pendapatan yang diterima oleh perusahaan.
Produksi Rosem sendiri menghabiskan dana Rp 3.371.250,- yang
menghasilkan 7200 potong Rosem dan tiap potongnya Rp 468,-. Kami jual
per bungkus yang berisikan empat potong Rosem seharga Rp. 3000, yang
termasuk murah untuk makanan bercita rasa tinggi dan bisa menjadi
alternatif, ketika mulut merasa bosan dengan makanan pokok.
B. Material
Usaha ini membutuhkan peralatan dan bahan untuk mendukung
pembuatan Rosem. Peralatan yang dibutuhkan berupa kompor gas LPG,
tabung LPG, selang beserta regulator LPG, wajan, spatula, telenan, pisau,
rice cooker, teflon. Berbagai bahan yang digunakan seperti beras, ayam,
telur, minyak goreng, cabai merah besar, cabai kecil, buncis, wortel, bawang
merah, bawang putih, jahe, daun salam, gula, garam, merica bubuk, kecap,
packaging, dan label produk. Sarana prasarana yang digunakan berupa
banner stand yang diletakkan didepan yang digunakan sebagai media
22
promosi. Serta kami akan menggunakan brosur untuk disebarkan di depan
stand untuk menarik konsumen agar tertarik terhadap produk kami.
C. Man
Sumber daya manusia terdiri dari seorang pemilik usaha, seorang juru
masak, seorang marketing, seorang accounting. Semua orang yang berada
dalam perusahaan ini merupakan sumber daya yang berasal dari orang
dalam, maksudnya mempekerjkan kolega. Pembagian job desk dalam
perusahaan ini sepenuhnya mempertimbangkan dari aspek keahlian dari tiap
sumber daya yang ada dan untuk tahap awal ini memungkinkan hanya
merekrut sumber daya murni dari dalam tetapi tidak menutup kemungkinan
perekrutan dari orang luar pada tahap perkembangan perusahaan
berlangsung.
1) Deskripsi pekerjaan
a. Direktur: memimpin semua jalannya manajemen mulai dari
input, proses, dan output. Input meliputi pemilihan dan
pembelian bahan dan alat yang akan dipakai dalam proses
produksi sampai pengemasan. Proses meliputi semua jalannya
proses pembuatan. Output meliputi penjualan ke target sasaran.
b. Juru masak: memimpin jalannya produksi ataupembuatan,
mulai dari pengolahan beras sampai dengan pencampuran
dengan berbagai bahan lainnya dan pengemasannya.
c. Marketing: memimpin dan mengatur bebagai hal yang berkaitan
dengan promosi dan penjualan ke berbagai tempat atau target
sasaran.
23
D. Market
Rosem ini akan kami promosikan melalui personal selling, membuka stand
di bazar. Jika strategi tersebut tidak berhasil, maka kami akan evaluasi dan
merubah strategi berdasarkan hasil evaluasi.
E. Machines
Machine atau mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau
menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi
kerja, untuk itu kami menggunakan LPG sebagai bahan bakar kompor yang
murah dan efisien untuk memasak. Selain itu, LPG juga mempunyai
kelebihan dari minyak tanah yaitu, ramah lingkungan, lebih cepat matang,
hemat biaya, aman dan mudah digunakan, digunakan rice cooker yang
mempunyai fungsi ganda yaitu, untuk memasak beras ketan dan menjaga
nasi ketan tidak kering. Selain itu, rice cooker juga mempunyai kelebihan
untuk efektifitas dan efisiensi dalam memproduksi Rosem.
F. Method
Metode ini lebih mengarah kepada strategi pemasaran produk Rosem
itu sendiri. Terdapat berbagai strategi pemsaran antara lain :
1) Metode Promosi
Dalam metode promosi ini terdapat beberapa cara untuk
mempromosikan produk Rosem ini pada konsumen, berikut caranya :
a. Media Cetak
Media cetak yang digunakan untuk promosi yaitu seperti x-
banner, brosur dan pamflet.
24
b. Media Internet
Selain menggunakan media cetak, tim pelaksana juga
menggunakan media internet untuk mempromosikan produk
Rosem.
c. Tester dan word to mouth
Produk Rosem atau roll semar mendem melalui media
cetak, selanjutnya juga memberikan produk ini kepada beberapa
orang sebagai sampel untuk dinikmati, setelah menikmati dan
rasanya dapat diterima oleh obyek, secara tidak langsung
beberapa obyek akan mempromosikan kepada orang lain. Inilah
yang disebut word to mouth yang diyakini sebagai cara yang
efektif sebagai media promosi yang tidak perlu mengeluarkan
dana untuk perusahaan.
G. Technology
Dalam pembuatan maupun pemasaran produk ini tidak terlepas dari
yang namanya teknologi. Diawali dari proses pembuatan, produk Rosem
telah menggunakan alat modern yang sangat menunjang proses
pembuatannya. Selain itu pada proses pemasaran nya juga sudah
menggunakan x-banner dan berbagai media promosi yang menunjang
proses pengenalan produk ke masyarakat.
H. Time
Pada jaman ke jaman dan dari waktu ke waktu semakin diminatinya
aneka ragam makanan yang memiliki varian inovasi. Pada dasarnya manusia
itu sendiri tidak terlepas dari makanan yang notabene sebagai salah satu
25
kebutuhan pokoknya, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa kreativitas
serta inovasi makanan sangat ditunggu oleh masyarakat. Oleh karena itu,
Rosem atau Roll Semar Mendem dibuat yang akan menambah inovasi di
bidang kuliner dan harapannya akan dapat diterima dengan baik oleh
kalangan masyarakat.
I. Information
Pada awalnya bagian marketing pada usaha ini akan memulai dengan
menitipkan produk Rosem ini di koperasi mahasiswa Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Airlangga dan juga kantin disana. Selain itu,
kedepannya dapat memiliki outlet yang nantinya akan dibuka pada hari
Sabtu dan Minggu.
Beberapa outlet ini nantinya akan disebar seperti contohnya di Pasar
Minggu Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) atau di dekat danau
Kampus C universitas Airlangga yang pada hari libu ramai dengan pembeli,
kemudian tidak menutup kemungkinan untuk membuka outlet Rosem ini
jika terdapat berbagai acara kuliner atau bazaar, sehingga untuk hal ini
sumber daya yang ada akan mencari info mengenai berbagai acara kuliner
atau bazaar supaya dapat mempromosikan produk Rosem ini.
26
BAB 5
REAL BUSINESS PLAN
5.1 Rencana Manajemen
Produk makanan yang dibuat ini berorientasi pada inovasi makanan,
jadi makanan tradisional yang telah ada, sedikit dikombinasi menjadi
makanan dengan bentuk seperti makanan Jepang yakni Roll Sushi, namun
tetap dengan cita rasa tradisional. Rencana manajemen yang digunakan
untuk melancarkan bidang usaha makanan ini adalah.
a. Pemilik usaha tunggal tunggal yang sekaligus bekerja rangkap
menjadi pengolah bisnis, marketing, accounting, sekaligus sedikit
banyak bertugas sebagai juru masak.
b. Satu pekerja yang handal dalam bidang memasak & berinovasi
dengan makanan, selain itu juga harus mampu mengetahui berbagai
tempat yang menjual berbagai bahan dengan harga murah.
c. Satu orang pekerja yang ahli dalam bidang pemasaran makanan,
memiliki banyak koneksi, supel, ramah, kreatif, inovatif dan talk
active.
d. Seorang yang ahli dalam bidang accounting, kreatif & inovatif dalam
bidang kuliner, ramah dan sedikit dalam berbicara (introvert).
Membangun manajemen tim yang efektif dan efisien sehingga dapat
mengembangkan berbagai inovasi dan dapat tercapai dengan
sebaikmungkin. Dalam hal pengolahan dan pengembangan sumber daya
manusia (SDM) sangatlah perlu diperhatikan dalam berwirausaha, disini
27
pengolahan dan pengembangan di bidang Sumber Daya Manusia (SDM)
beberapa diantaranya.
a. Memperluas jaringan bisnis yang memberikan motivasi sebagai
pemilik usaha yang bertujuan untuk pengembangan perusahaan.
b. Mengikuti pelatihan atau seminar dalam hal pencapaian
pengembangan dan pengolahan dalam bidang memasak, accounting,
teknologi informasi dan pengembangan motivasi wirausaha.
c. Menjadikan pedoman atau pencapaian nilai untuk berwirausaha sangat
tinggi dalam pencapaian sehingga pendapatan pekerja juga sesuai.
d. Memperbanyak kemampuan kerja.
Pemasaran yaitu kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan
konsumen (probe/search), menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen (product), menentukan tingkat harga
(price), mempromosikannya supaya produk dikenal konsumen (promotion),
dan mendistribusikan produk ke tempat konsumen (place).
Tujuan pemasaran adalah barang dan jasa yang dihasilkan dapat
disukai, dibutuhkan dan dibeli oleh konsumen. Dalam hal pemasaran,
beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi usaha baru adalah.
a. Penetrasi pasar, dengan memperbesar volume penjualan dan
periklanan.
b. Pengembangan pasar, peningkatan penjualan dengan pengenalan
produk pada pasar baru.
c. Pengembangan produk, modifikasi produk yang sudah ada untuk
meningkatkan penjualan.
28
d. Segmentasi pasar, pemasaran produk berdasarkan segmennya.
Strategi promosi sangat penting dalam mengenalkan suatu produk
tertentu. Dalam hal ini beberapa kemungkinan lakunya suatu produk
dipengaruhi beberapa faktor, yakni.
a. Harga dibawah pasar untuk produk yang sama.
b. Harga sama dengan harga pasar.
c. Promosi penjualan (bazar)
d. Wiraniaga, dengan menunjukkan dan memberikan pelayan kepada
pengunjung.
e. Pemasaran langsung, langsung menghubungi konsumen.
f. Hubungan dengan masyarakat, mempublikasikan barang melalui
selebaran.
g. Menitipkan di toko dan kantin sekolah atau perkantoran.
5.2 Struktur Organisasi
a. Dalam kewirausahaan pemilik disini merangkap dalam hal berkenaan
dengan ide, inovasi suatu produk yang akan ditawarkan dalam pasaran
sehingga bisa mengontrol juga dalam hal pemasaran dan penjualannya.
29
Pemilik Usaha
AccountingJuru masak Marketing
Dalam proses kepemilikan disini dikembangkan adanya suatu unsur tertentu
dalam pembuatan dan perancangan suatu wirausaha dalam pemilihan juru
masak, accounting dalam hal pencapaian tujuan produk yang dihasilkan.
b. Juru masak disini merupakan suatu ujung tombak keberhasilan suatu produk
kuliner dan memiliki unsur yang berbeda dalam pengembangan dan inovasi
produk tersebut, dengan cara ini juru masak tersebut akan berinovasi sesuai
dengan minat pasar untuk menjadikan produk Roll Semar Mendem atau
Rosem supaya dapat dikenal masyarakat luas.
c. Marketing sangatlah dibutuhkan dalam proses pengembangan pasar dengan
menjadikan suatu proses perencanaan dan tujuan pasar, dengan adanya
pemasaran dan pengenalan produk, masyarakat menjadi tahu akan
pengembangan inovasi yang dibuat, design yang unik dalam suatu produk
akan menimbulkan rasa penasaran untuk membelinya.
d. Accounting dibutuhkan dalam bidang usaha apapun untuk mengontrol
keuangan. Bagian keuangan ini haruslah orang yang dipercaya dan bersifat
introvert untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan, namun bagi
bidang usaha kecil menengah lebih baik bagian keuangan dipegang
langsung oleh pemiliki usaha.
5.3 Proses Produksi
Uraian prosedur tetap dalam memproduksi Rosem (roll semar
mendem) terdapat petunjuk teknis dama proses produksi sampai kepada
masyarakat. Proses produksi harus dapat menjawab pertanyaan tentang
enam kata yaitu what, whom, who, how much / many and how to do, where,
dan when. Berikut uraian singkat pelaksanaan rencana tindakan tersebut.
30
a. What
Bisnis kuliner ini bernama “ROSEM”, yang berasal dari
singkatan roll semar mendem, merupakan makanan yang tradisional
(semar mendem) yang dimodifikasi menjadi makanan sekelas
makanan Jepang (roll sushi) tanpa menghilangkan cita rasa tradisional
masakan Jawa.
b. Who
Sasaran dari bisnis Roll Semar Mendem (Rosem) ini adalah
semua kalangan mulai dari anak kecil, remaja, sampai dewasa.
Namun, sasaran utama untuk promosi awal ditujukan kepada rekan
atau teman terdekat. Uji coba pertama kali, akan dipromosikan
melalui personal selling.
Sasaran utama adalah masyarakat sekitar garasi stand, pelajar,
mahasiswa dan pegawai kantoran, 200 potong Rosem ini akan dijual
untuk jangka pendek, setelah itu jika produk ini laris di pasaran maka,
tidak menutup kemungkinan untuk memproduksi yang lebih banyak
lagi.
Uji coba pertama kali, akan dipromosikan melalui personal
selling. Jika Rosem ini kurang peminat, maka kami akan melakukan
evaluasi dari segala segi mulai dari rasa, bentuk dan packaging dari
Rosem ini maupun dari segi pemasaran dan pengenalan kepada
masyarakat.
31
c. Whom
Setiap pekerja pada usaha kuliner ini bertanggungjawab untuk
mencapai target yang telah ditentukan bersama tanpa meninggalkan
berbagai tugas pokok tiap pekerja. Besar target sasaran yang ingin
dicapai adalah terjual minimal 200 potong Rosem untuk mengetahui
besarnya gaji yang diterima oleh tiap pekerja.
d. When
Kegiatan produksi Rosem hingga diperkenalkan kepada masyarakat
akan dilakukan secepatnya setelah makalah kewirausahaan ini selesai.
e. Where
Pembuatan roll semar mendem (Rosem) ini dilakukan di Jl. Ngagel
Tirto 2/23 Surabaya Selatan.
f. How Much
Biaya Tetap
No Barang Jumlah Harga Satuan(Rp)
Jumlah(Rp)
Perkiraan Ketahanan Produk
Biaya Pembebanan Produk Per Tahun
1. Kompor Gas LPG
1 unit 125.000 125.000 8 th 15.625
2. Tabung LPG 1 unit 150.000 150.000 - -3. Selang +
Regulator1 unit 180.000 180.000 5 th 36.000
4. Wajan 1 unit 30.000 30.000 4 th 7.5005. Spatula 1 unit 10.000 10.000 3 th 3.3506. Telenan 1 unit 5.000 5.000 3 th 1.7007. Pisau 1 unit 5.000 5.000 3 th 1.7008. Rice Cooker 1 unit 175.000 175.000 8 th 21.8759. Teflon 1 unit 20.000 20.000 4 th 5.000TOTAL 700.000 92.750
Biaya Penyusutan per bulan = 1/12 x Rp. 92.750,- = Rp. 7.750,-
Biaya Produksi per Bulan (7200 potong)
32
Biaya Produksi per Bulan
No Jenis Bahan Jumlah Harga Satuan Jumlah1. Beras 25 kg 10.000 250.0002. Ayam 25 kg 22.000 550.0003. Telur 25 kg 15.000 375.0004. Minyak goreng 2 liter 15.000 30.0005. Cabai merah besar 0.5 kg 10.000 5.0006. Cabai kecil 0.5 kg 10.000 5.0007. Buncis 5 kg 10.000 50.0008. Wortel 15 kg 7000 105.0009. Bawang merah 0.5 kg 12.000 6.00010. Bawang putih 0.5 kg 12.000 6.0007. Jahe 0.5 kg 10.000 5.0008. Daun salam 0.5 kg 10.000 5.0009. Gula 0.5 kg 13.000 6.50010. Garam 2 bungkus 1.500 3.00011. Merica Bubuk 2 bungkus 1.000 2.00012. Kecap 1 botol 12.000 12.00013. Gaji 3 orang 500.000 1.500.00014. Tunjangan 3 orang 50.000 150.00015. Packaging + Label Produk 1440 200 288.00016. Media Promosi 50 200 10.000TOTAL 3.363.500
Rencana Anggaran Biaya Produksi Rosem
PENGELUARAN per Bulan
Biaya Produksi : Rp 3.363.500,-
Penyusutan modal awal : Rp 7.750,- +
Rp 3.371.250,-
Pengeluaran Per Hari = Pengeluaran Per Bulan : 30 hari
= Rp 3.371.250,- : 30
= RP 112.375,-
g. How
Bahan:
- Beras 1 kg
33
- Ayam ½ kg
- Telur ¾ kg
- Minyak goreng ¼ L
- Wortel + Buncis
- Bawang Merah + Bawang Putih
- Jahe + Daun Salam
- Cabai Merah Besar + Kecil
- Garam + Gula
- Merica Bubuk
- Kecap
Alat:
- Talenan
- Penggorengan
- Kompor
- Pengaduk Penggorengan
- Pisau
- Rice Cooker
- Gas
- Plastik Transparan Bergambar
- Label Produk
Cara Membuatnya:
1. Menyiapkan alat dan bahan.
34
2. Menanak 1 kilogram beras dan ditambahkan 500 ml air ke
dalam rice cooker. Kemudian menunggu hingga matang
menjadi nasi.
3. Memasak ayam terlebih dahulu menjadi ayam kecap:
a. Memisahkan ½ kilogram daging ayang dengan tulangnya,
kemudian daging ayam tersebut dipisahkan satu dengan
lainnya dengan cara mencacah untuk mendapatkan daging
ayam yang berukuran kecil.
b. Mengiris 3 cabai merah tiap 0,5 cm dan 5 cabai kecil yang
diiris tipis.
c. Mengupas 3 siung bawang putih dan 7 siung bawang merah.
Kemudian menghaluskan bawang merah dan bawang putih
setelah lembut.
d. Menyalakan kompor kemudian memanaskan minyak goreng
di atas penggorengan. Selanjutnya bawang merah dan
bawang putih ditumis sampai harum.
e. Setelah harum, memasukkan jahe sebesar setengah ruas jari
telunjuk yang telah dimemarkan.
f. Memasukkan daging ayam yang sudah berukuran kecil ke
dalam penggorengan. Kemudian mengaduk campuran
tersebut sampai rata.
g. Menambahkan ½ sendok teh garam, 1 sendok teh gula dan
setengah sendok teh merica.
35
h. Menambahkan 500 cc air hangat ke dalam campuran
tersebut. Kemudian menambahkan 10 sendok makan kecap
manis.
i. Memasukkan irisan cabai merah besar dan kecil.
j. Mengaduk campuran tersebut hingga rata, kemudian
menutup penggorengan dengan penutup penggorengan,
selanjutnya menunggu hingga air menyusut dan meresap ke
daging ayam yakni sekitar ± 10 menit.
k. Setelah meresap, mengangkat ayam kecap tersebut dan
meletakkannya di atas piring.
l. Mendiamkan beberapa saat hingga tidak panas lagi.
4. Memanaskan teflon di atas kompor kemudian memasukkan
minyak goreng secukupnya.
5. Mengocok 5 butir telur ayam kemudian menggoreng kocokan
telur tersebut sesuai dengan ukuran teflon secara bergiliran di
atas teflon yang telah dipanaskan. Setelah matang, mengangkat
telur goreng dadar tersebut dan meletakannya di atas piring
kosong. Kemudian melanjutkan menggoreng telur hingga telur
yang telah dikocok habis.
6. Memotong wortel dan buncis memanjang berukuran ± 2 cm.
7. Menyiapkan panci yang telah berisi air kemudian menyalakan
kompor. Setelah air mendidih, memasukkan irisan wortel dan
buncis dan diberi 1 sendok makan garam untuk memberikan
rasa gurih. Merebus irisan wortel dan buncis hanya selama 2
36
menit saja. Kemudian mengangkatnya dan meniriskan di atas
piring kosong dan mendiamkannya beberapa saat hingga
panasnya hilang.
8. Setelah semua bahan matang, menyiapkan 1 lembar telur goreng
dadar kemudian meletakannya di atas talenan.
9. Meletakan nasi secukupnya ke atas telur goreng dadar kemudian
memipihkan nasi tersebut supaya dapat diisi.
10. Meletakan ayam kecap, 1 iris wortel dan 1 iris buncis ke atas
nasi yang telah dipipihkan tersebut.
11. Kemudian menutup ayam kecap, 1 iris wortel dan 1 iris buncis
tersebut dengan sisa nasi yang ada, kemudian dikepalkan hingga
memadat.
12. Setelah padat, menutup adonan tersebut dimulai dengan melipat
telur dadar sambil memadatkan isi didalam telor dadar tersebut.
Setelah membentuk gulungan, kemudian gulungan tersebut
dipotong dengan ukuran ± 2 cm.
13. Melakukan langkah 12 hingga adonan telur dadar habis.
14. Langkah terakhir, Rosem (rol semar mendem) dimasukkan ke
dalam plastik transparan bergambar yang telah dipotong
seukuran 4x4 cm kemudian dibungkus seperti permen.
15. Rosem (rol semar mendem) dapat dijual ke pasaran.
h. Anggaran
1) Biaya Produksi per Potong
= Biaya total pengeluaran : Jumlah produksi/bulan
37
= Rp 3.371.250,- : 7200 potong
= Rp 468,-
Biaya produksi Roll Semar mendem per potong adalah Rp 468,-
dimana dalam satu bungkus produk kami ini berisi 4 potong
Rosem. Sehingga akan didapat biaya produksi per bungkus
Rosem yaitu sekitar Rp 468,- x 4 potong = Rp 1.872,-.
2) Pendapatan
Jumlah produksi Rosem per bulan adalah sekitar 1800 bungkus
(7200 potong/ 4 potong). Harga jual per bungkusnya adalah
Rp 3.000,-
Pendapatan = 1800 bungkus x Rp 3000,- = Rp 5.400.000,-
3) Keuntungan
Keuntungan usaha per bulan = Penerimaan – Pengeluaran total
= Rp 5.400.000,- – Rp 3.371.250,-
= Rp 2.028.750,-
Total keuntungan per tahun = 12 x Rp 2.028.750,-
= Rp 24.345.000,-
4) Efisiensi Ratio
R/C ratio =
= 5.400.000/ 3.371.250
= 1,6
Artinya dari model Rp 1,- yang diinvestasikan dalam usaha akan
memperoleh untung 1,6 kalinya.
38
5) Rentabilitas/ Return O Investment
Rentabilitas = x 100%
= 2.028.750/ 3.371.250
= 0,6 %
Artinya setiap penanaman modal sebesar Rp 1,- maka akan
diperoleh kembali Rp 0,6.
6) Jangka Waktu Pengembalian Modal
=
= [((3.371.250) x 12) + 700.000] / 5.400.000 x 12
= 41.155.000/ 64.800.000
= 0,63 tahun 7,6 bulan
Artinya modal akan kembali dalam jangka waktu 7,6 bulan.
7) Break Event Point
BEP harga =
= Rp 3.371.250,-/ 1800 bungkus
= Rp 1.872 per bungkus
BEP produksi =
= Rp 3.371.250,-/ Rp 3.000,-
= 1.124 bungkus
Artinya usaha penjualan Rosem ini akan mengalami titik
impas dengan jumlah Rosem yang terjual sebanyak 1.124
39
bungkus. Diharapkan usaha ini dapat membawa keberlanjutan
untuk usaha di masa yang akan datang. Sumber dana yang
digunakan untuk menjalankan bisnis Rosem tersebut berasal dari
pendanaan yang diperoleh dengan iuran setiap anggota tim.
5.4 Pengelolaan Karyawan
Sistem remunerasi atau penggajian untuk usaha kuliner Rosem ini
menggunakan sistem upah harian berdasarkan jumlah Rosem yang dibuat
(untuk juru masak), untuk marketing berdasarkan jumlah Rosem yang
terjual di masyarakat luar per harinya, untuk accounting berdasarkan jumlah
Rosem yang terjual di garasi stand rumah, namun gaji ini diberikan setiap
bulannya yakni sebesar Rp 500.000,- tiap orangnya. Selain itu, pemberian
insentif pada penjualan Rosem dalam partai besar akan menjadi upah
tambahan pada tiap pekerja pada usaha kuliner ini, disesuaikan dengan
jumlah Rosem yang terjual.
Pengembangan karir, pendidikan dan pelatihan diberikan pada setiap
pekerja di usaha kuliner ini ketika diadakannya seminar gratis tentang
membuat usaha kuliner yang diadakan oleh berbagai juru masak terkenal,
secara langsung kegiatan produksi Rosem ditunda untuk sementara waktu.
Kegiatan produksi dilanjutkan kembali setelah kegiatan seminar tersebut
selesai, apabila usaha Rosem ini berkembang pesat dengan harapan dapat
membuka cabang di berbagai tempat, untuk menghargai jasa pekerja,
pekerja yang sudah lama bekerja dapat diberi posisi untuk mengepalai toko
cabang.
40
Dengan memberi kesempatan pada pekerja dengan cara mengikuti
seminar kuliner tersebut, pemberian insentif setiap penjualan partai besar
dan kepercayaan yang diberikan oleh pemilik usaha untuk memimpin toko
cabang dengan harapan pekerja dapat bekerja lebih profesional, memiliki
motivasi untuk mencapai kesuksesan bersama, lebih produktif dan lebih
loyal terhadap atasannya.
41
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Rosem atau roll semar mendem adalah kombinasi makanan tradisional
jawa, yaitu semar mendem, yang disajikan ala makanan jepang, sushi. Roll
semar mendem ini memiliki cita rasa yang sangat tinggi serta cara penyajian
yang sangat menarik. Selain itu, Rosem juga merupakan salah satu makanan
sehat dan bergizi karena makanan ini kaya akan zat gizi makro dan zat gizi
mikro yang diperlukan oleh tubuh.
Roll semar mendem ini adalah nasi yang didalamnya ada sayuran,
yakni buncis dan wortel, serta ayam kecap suwir dan kemudian digulung
dengan telur dadar. Namun dalam perkembangannya, Rosem ini isinya bisa
berubah – ubah sesuai selera pasar. Produk ini nantinya akan dipasarkan di
kamupus Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dan
dititipkan dibeberapa tempat lainnya, misalnya kantin atau perkantoran.
Target sasaran dari bisnis Roll Semar Mendem (Rosem) ini adalah semua
kalangan mulai dari anak kecil, remaja, sampai dewasa. Sasaran utama
untuk promosi awal ditujukan kepada rekan atau teman terdekat para
mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Harga
jual Rosem dipasaran adalah 500 rupiah perpotong namun kami menjual
3000 rupiah per 5 potong. Kami mempromosikan produk ini dengan cara
menyebar brosur.
42
6.2 Saran
Dalam sebuah bisnis diperlukan kerja sama untuk mencapai
kesuksesan. Kerja sama ini dilakukan oleh seluruh anggota perusahaan yang
ada didalamnya, dengan kerja sama maka muncullah semangat dan ide baru
untuk mengarahkan usaha Rosem atau roll semar mendem ini kearah yang
lebih baik.
Dalam pembuatan suatu produk diperlukan berbagai variasi baru
untuk meningkatkan minat masyarakat dalam mengkonsumsi produk kami,
sehingga masyarakat dari kalangan manapun dapat menerima produk
dengan baik, dan perusahaan dapat makin berkembang menjadi perusahaan
yang lebih besar. Kritik dan saran ditampung sebagai cara melihat
responden pasar terhadap produk ini.
43
Daftar Pustaka
Supriyanto, S.2010.How to Become a Succesful Enterpreneur.Airlangga Press,
Surabaya.
http://www.jurnas.com/halaman/9/2012-05-14/209007 oleh Vien Dimyati diakses
24 Mei 2012
elib.unikom.ac.id/download.php?id=141014 diakses 24 Mei 2012
44