Upload
lamtram
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
Nama Perusahaan : KELMA Chicken
Bidang Usaha : Kuliner
Jenis Produk : Chicken Pok Pok
Alamat Perusahaan : Jl. Ngagel Tirta II/36 Surabaya
1.1 Identifikasi Peluang Bisnis
Bisnis yang akan dijalankan ini adalah bisnis makanan yang sangat
menjanjikan. Karena Ayam Fillet merupakan jenis makanan yang tidak
hanya memiliki tampilan menarik, namun juga memiliki cita rasa yang
lezat. Letak perbedaan antara Ayam Fillet dengan jenis makanan lain yang
sejenis adalah pada cita rasa yang familiar di lidah masyarakat Indonesia.
Dengan semakin digemarinya makanan Eropa di kalangan masyarakat
Indonesia saat ini, peluang bisnis Ayam Fillet tentu akan sangat memiliki
prospek yang besar untuk digemari oleh para konsumen. Kelebihan yang
dimiliki bisnis ini tidak hanya terletak pada keuntungan yang dihasilkan,
namun juga terletak pada prospeknya yang menjanjikan untuk
dikembangkan menjadi usaha yang besar.
1.2 Penjelasan Produk
Ayam Fillet merupakan produk makanan yang memiliki tampilan
mancanegara dengan rasa khas Indonesia. Bahan yang digunakan disini
merupakan kualitas nomor satu dan dijamin tanpa bahan pengawet. Bumbu
1
khas Indonesia yang digunakan juga semakin menambah cita rasa dari
Ayam Fillet kami.
Selain menjaga kualitas, produk ini juga tidak melupakan kesegaran
dari tiap bahan yang digunakan. Hal ini dilakukan agar rasa yang dihasilkan
sesuai dengan selera masyarakat. Rasa merupakan jaminan mutu dari
produk ini.
1.3 Latar Belakang
Fillet ayam adalah suatu irisan daging ayam tanpa tulang. Ketika
mendengar kata fillet maka akan terbayang jenis fillet ayam “golongan
mahal”. Tapi sebagaimana diketahui, daging ayam adalah sumber makanan
sehat. Menurut pengobatan tradisional daging, darah, kepala, otak,
tembolok, bulu sayap, selaput dalam empela, hati, empedu, usus, dan telur
ayam adalah bahan obat , dan banyak di antaranya sering menjadi bahan
santapan banyak keluarga.
Daging ayam bersifat hangat, fungsi pengobatannya sangat luas,
keefektifannya sangat nyata untuk memperkuat badan, menghilangkan
bengkak, lemah pasca sakit dan untuk wanita hamil.
Dianalisa dari nilai gizinya, setiap 100 gram daging ayam
mengandung 74 persen air, 22 persen protein, 13 miligram zat kalzium, 190
miligram zat fosfor dan 1,5 miligram zat besi. Daging ayam mengandung
vitamin A yang kaya, lebih-lebih ayam kecil. Selain itu, daging ayam juga
mengandung vitamin C dan E. Daging ayam selain rendah kadar lemaknya,
lemaknya juga termasuk asam lemak tidak jenuh, ini merupakan makanan
protein yang paling ideal bagi anak kecil, orang setengah baya dan orang
2
lanjut usia, penderita penyakit pembuluh darah jantung dan orang yang
lemah pasca sakit.
Sebenarnya, lemak merupakan salah satu dari tiga unsur gizi yang
tidak terkurangkan untuk tubuh manusia, kalau tidak mengkonsumsinya
sama sekali dapat berakibat kekurangan kalori yang diperlukan untuk
kegiatan tubuh, dan kekurangan untuk menyerap vitamin A, D, E dan K.
Masyarakat dianjurkan tidak mengkonsumsi lemak berlebihan dalam asam
lemak jenuh, yang mudah memicu lemak darah tinggi dan mengakibatkan
penyakit pembuluh darah jantung. Maka, mengkonsumsi asam lemak tidak
jenuh bermanfaat bagi kesehatan. Nilai dari daging ayam justru karena tidak
mengandung asam lemak tidak jenuh.
Mengapa daging ayam lebih digemari masyarakat daripada daging-
dagingan lainnya, karena daging ayam gampang dimasak. Ditambah masa
pertumbuhan dan peternakannya agak pendek. Di negara yang menganut
agama Budha, karena mereka pantang mengkonsumsi daging sapi, maka
daging ayam merupakan pilihan pertama bagi masyarakat. Dilihat secara
obyektif, nilai gizi daging ayam, kecuali kulit dan lemaknya yang
mengandung lemak tinggi, bagian tubuh ayam lainnya mengandung lemak
tidak jenuh, ditambah daging ayam mengandung protein yang kaya,
sehingga menjadi bahan makanan yang berprotein tinggi dan berlemak
rendah. Sudah tentu, ayam adalah sumber makanan sehat, prasyaratnya ialah
lingkungan peternakannya haruslah sehat, bebas dari pencemaran antibiotik
dan hormon pertumbuhan.
3
Pengolahan fillet ayam menguntungkan banyak pihak dan
meningkatkan efisiensi secara keseluruhan. Konsumen dapat memperoleh
produk yang praktis sehingga waktu yang dibutuhkan untuk memasak
menjadi lebih cepat. Bagi produsen, fillet merupakan upaya
memperoleh nilai tambah karena hasil dari penjualan fillet lebih tinggi
daripada daging ayam dijual utuh. Limbah hasil produksi fillet berupa
kepala ayam, jeroan dan tulang ayam dapat diolah menjadi berbagai
olahan makanan lainnya. Jadi jika dilihat secara keseluruhan dalam
usaha fillet ikan terjadi peningkatan efisiensi karena tidak ada limbah
terbuang.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan kami adalah sebagai
berikut :
a. Mendapatkan keuntungan dan meningkatkan nilai jual beli fillet ayam
b. Mengembangkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan pada mahasiswa
untuk menciptakan makanan sehat dan bergizi serta meningkatkan
konsumsi daging ayam di kalangan masyarakat.
c. Mendirikan usaha mandiri yang mampu membuka peluang kerja dan
mengangkat perekonomian masyarakat.
d. Meningkatkan daya tarik produk
e. Memberikan nilai tambah pada komoditas dalam negeri
4
1.5 Potensi Bisnis
Berdasarkan analisa peluang pasar sementara ini, olahan makanan jadi
bisa diterima masyarakat luas. Keunggulan dari bisnis ini adalah
menyediakan konsumsi daging ayam yang sudah diolah, namun tetap
memiliki kualitas. Olahan makanan ini dapat menjadi alternatif bagi
konsumen yang ingin mencoba olahan lain dari fillet ayam maupun sebagai
olahan makanan cepat saji.
5
BAB 2
ANALSIS SWOT
2.1 Tabel Analisis SWOT
2.1.1 Faktor Eksternal
1. Tabel Peluang (opportunities)
No. Unsur Ancaman Skor Bobot Nilai
1. Kecilnya pesaing yang sama di
bidang ini5 15% 0,75
2. Semakin mudahnya akses informasi 5 15% 0,75
3. Banyaknya pangsa pasar yang bisa
diperoleh3 10% 0,3
4. Bahan baku yang mudah didapat 4 10% 0,4
5. Masyarakat ingin mencoba hal baru 4 15% 0,6
6. Makin beragamnya pola konsumsi
masyarakat5 20% 1
7. Banyaknya relasi untuk membantu
promosi3 15% 0,45
Total 29 100% 4,25
6
2. Tabel Ancaman (Threats)
No. Unsur Ancaman Skor Bobot Nilai
1.Berhadapan dengan pesaing baru dan
lama3 35% -1,05
2. Minat masyarakat menurun 3 20% -0,6
3. Munculnya variasi baru 4 45% -1,8
Total 10 100% -3,45
7
2.1.2 Faktor Internal
1. Tabel Kekuatan (strength)
No. Unsur Kekuatan Skor Bobot Nilai
1.Menggunakan bumbu racikan pribadi
yang berbeda2 22% 0,44
2. Bahan baku mudah di dapat 4 14% 0,56
3. Bahan baku yang relatif murah 4 12% 0,48
4.Menggunakan bahan-bahan yang
berkualitas4 19% 0,76
5. Harga jual relatif murah 3 33% 0,99
Jumlah 15 100% 3,23
8
2. Tabel Kelemahan (weakness)
No. Unsur Kelemahan Skor Bobot Nilai
1. Minimnya pengalaman berwirausaha -4 59% -1,96
2.Manajemen waktu yang kurang
karena terbentur jadwal kuliah-2 41% -0,82
Jumlah -6 100% -2,78
2.2 Kuadran Skoring SWOT
Nilai S (Kekuatan) = 3.23
Nilai W (Kelemahan) = -2,78
Nilai O (Peluang) = 4,24
Nilai T (Ancaman) = -3,45
Koordinat (x,y) : x = S - W y = O - T
= 3,23 – (2,78) = 4,25 – (3,45)
= 0,45 = 0,8
Koordinat (x,y) = (0,45;0,8)
9
BAB III
PERENCANAAN BISNIS
3.1 Distribusi Produk
Pada awal usaha produk ini strategi distribusi yang digunakan adalah
Bottom Up Strategy, dimana perusahaan focus utamanya menjual produk ini
di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, kemudian
mendirikan outlet/kios produk ini di berbagai tempat di luar Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Jika usaha sudah maju dan
berkembang, strategi distribusi penetrasi pasar digunakan dimana
perusahaan melakukan strategi ini untuk meningkatkan penjualan atas
produk dan pasarnya yang telah tersedia melalui usaha-usaha pemasaran
yang lebih agresif dengan mendorong konsumennya untuk membeli produk
ini lebih sering atau lebih banyak setiap pembeliannya. Promosi iklan dan
harga serta perluasan distribusi juga dilakukan agar membantu
pemasarannya.
3.2 Pengemasan Produk
Produk camilan ayam fillet ini dikemas dengan menggunakan paper
box. Paper box tersebut berukuran 10cm x 10cm x 5cm serta telah diberi
logo dan slogan produk. Tiap paper box dapat memuat 1 porsi ayam fillet
(@250 gram) yang saat proses produksi telah ditakar atau ditimbang
sebelumnya.
11
3.3 Jasa Pelayanan Tambahan
Jika usaha ini sudah maju jika dilihat dari frekuensi penjualan, kami
mencoba mengembangkannya dengan mengadakan jasa pelayanan
tambahan untuk para customer, salah satunya yaitu dengan free of charge
delivery service ongkir khusus kampus A, kampus B, kampus C Universitas
Airlangga dan sekitarnya (min. pembelian 10bungkus).
3.4 Lokasi Usaha
Penentuan lokasi penting untuk dilakukan karena berkaitan dengan
efisiensi transportasi, sifat bahan baku atau produk, dan kemudahan
mencapai konsumen. Dengan kata lain, lokasi menentukan besaran biaya
produksi. Oleh karena itu, penentuan lokasi mempengaruhi kedudukan
usaha dalam persaingan dan kelangsungan hidup di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, kami memilih lokasi di daerah FKM karena berdekatan
dengan rumah kami. Selain itu, di FKM banyak mahasiswa yang pastinya
tertarik dengan makanan camilan, hal ini akan membuat penjualan fillet
ayam meningkat karena tempat yang ramai bisa sangat mendukung. Selain
itu, di FKM banyak orang yang mengunjungi(bukan hanya mahasiswa dan
dosen), maka ini akan meningkatkan penjualan karena biasanya orang-orang
akan mencari-cari makanan yang variatif dan kreatif serta lezat. Oleh karena
itu, kami memilih lokasi yang sekiranya sangat tepat untuk usaha kami
karena lokasi yang strategis juga menentukan tingkat finansial kami.
12
3.5 Pasar yang Dituju
Dalam menetapkan sasaran pasar (target pasar), suatu usaha terlebih
dulu harus melakukan pengelompokkan konsumen (pembeli) ke dalam
kelompok dengan ciri-ciri (sifat) yang hampir sama. Setiap kelompok
konsumen dapat dipilih sebagai target pasar yang akan dicapai. Ini
dimaksudkan untuk mengkaji dan mencari kesempatan pasar yang dihadapi
suatu usaha, menilai potensi pasar, dan memutuskan berapa banyak dari
pasar yang ada tersebut yang akan dilayani oleh usaha fillet ayam ini.
Penentuan target pasar sangat penting karena suatu usaha tidak dapat
melayani seluruh konsumen atau pembeli yang ada di pasar. Pembeli yang
ada terlalu banyak dengan kebutuhan dan keinginan yang beragam atau
bervariasi, sehingga perusahaan harus mengidentifikasi bagian pasar mana
yang akan dilayaninya sebagai target pasar.
Kegiatan pemasaran akan lebih berhasil jika hanya diarahkan kepada
konsumen tertentu sebagai target pasar yang dituju. Target pasar adalah
kelompok konsumen yang agak sejenis, yang akan dijadikan sasaran
pemasaran usaha fillet ayam ini. Dalam hal ini, usaha ini harus
memperhatikan jenis kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu perlu
diperhatikan pula kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen manakah
yang akan dipenuhi. Konsumen memang pembeli yang harus dilayani
dengan memuaskan. Namun, tidak mungkin kami yang membuat usaha
benar-benar dapat memberikan kepuasan kepada seluruh konsumen yang
ada di pasar, karena terbatasnya kemampuan atau sumber daya manusia
13
dalam menangani. Untuk itu usaha ini perlu menentukan batas pasar yang
akan dilayani atau yang menjadi target pasar, melalui pengelompokkan
konsumen berdasarkan ciri-ciri atau sifatnya dikaitkan dengan kebutuhan
dan keinginan mereka.
Adapun yang dimaksud dengan target pasar adalah kelompok
konsumen yang mempunyai ciri-ciri atau sifat hampir sama yang dipilih dan
yang akan dicapai dengan strategi bauran pemasaran. Dengan ditetapkannya
target pasar, usaha ini dapat mengembangkan posisi produknya dan strategi
bauran pemasaran untuk setiap target pasar tersebut. Target pasar perlu
ditetapkan, karena bermanfaat dalam :
1. Mengembangkan posisi produk dan strategi bauran pemasaran.
2. Memudahkan penyesuaian produk yang dipasarkan dan strategi bauran
pemasaran yang dijalankan (harga yang tepat, saluran distribusi yang
efektif, promosi yang tepat) dengan target pasar.
3. Membidik peluang pasar lebih luas, hal ini penting saat memasarkan
produk baru.
4. Memanfaatkan sumber daya perusahaan yang terbatas seefisien dan
seefektif mungkin.
5. Mengantisipasi persaingan
Dengan mengidentifikasikan bagian pasar yang dapat dilayani secara efektif,
usaha ini akan berada pada posisi lebih baik dengan melayani konsumen tertentu
dari pasar tersebut. Dalam usaha fillet ayam ini, kami akan juga memasarkan di
mall-mall yang merupakan tempat ramai dan tepat untuk membuat usaha
semacam ini karena dengan menghomogenkan target pasar ini akan memudahkan
14
kami dalam mengelolanya. Tetapi jika kami sudah sukses dengan target pasar di
mall-mall, maka kami akan memperluas usaha ini untuk ke daerah lainnya karena
ini juga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan kami.
3.6 Tingkat Persaingan
Suatu perusahaan jarang sekali hanya berdiri sendiri dalam menjual ke
suatu pasar pelanggan tertentu, pastilah perusahaan tersebut harus bersaing
dengan sejumlah pesaing. Untuk memperoleh data-data yang spesifik, maka
tidak jarang sebuah perusahaan menghabiskan banyak biaya, tenaga dan
waktu untuk memperoleh informasi pasar tentang pesaing, dan cara terbaik
bagi perusahaan untuk mengetahui persaingan secara keseluruhan adalah
dengan meminta pendapat pembeli. Inilah analisa persaingan dengan
pengamatan umum, studi bank data, informasi-informasi publik dan lain-
lainya, yang hasilnya bisa dilihat dalam penjelasan sebagai berikut :
1. Untuk Pasar Konsumen, yaitu individu dan rumah tangga yang
membeli barang dan jasa untuk dikonsumsi.
2. Untuk pasar produsen dan atau pasar industri yaitu organisasi yang
membeli daging ayam untuk digunakan memproduksi barang lainya
dengan tujuan mendapatkan laba.
3. Untuk Pasar Kelembagaan, Pemerintah dan non laba yaitu instansi yang
membeli daging ayam untuk kebutuhan dalam pemenuhan aspek
pelayanan internal.
Sebagai usaha baru, maka harus bersaing dengan usaha-usaha sejenis
yang ada dipasar sasaran agar tidak kalah saing dengan perusahaan lain dan
memikirkan cara atau teknik bagaimana menjadi yang terbaik. Selain itu,
15
dalam persaingan ini kita tidak boleh curang karena suatu persaingan yang
sehat akan mendapatkan hasil yang memuaskan pula.
3.7 Upaya Pemasaran
Kegiatan pemasaran dan promosi produk pada tahap awal akan
dilaksanakan dengan metode attractive presentasi produk kepada kerabat
dekat,teman-teman kampus. Kita akan membangun kepercayaan dari proses
pemasaran ini. Tahap pemasaran juga dilakukan dengan “word to mouth”
(dari mulut ke mulut), dimana setiap anggota kelompok memiliki fungsi
sebagai penguat pasar produk . Model pemasaran yang kami rancang
tersebut menempatkan setiap anggota kelompok sebagai marketing dan juga
public relation bagi konsumen yang ingin mendapatkan pengetahuan
tentang produk yang diberikan oleh kami. Model tersebut cukup efektif
karena mengandalkan pada pengalaman konsumen yang telah mendapatkan
pelayanan produk kami. Dengan demikian, pasar dapat memperoleh best
value dari jasa yang diberikan oleh Kelompok kita. Media lain pemasaran
produk bisa dengan cara:
a. Advertising Iklan
Media pemasaran kedua ini melalui pemasangan pada media iklan.
Iklan yang dipilih merupakan hasil pengembangan pangsa pasar dimana
masyarakat lebih sering mengakses dan terjangkau,yaitu
Internet(Twitter,Facebook dll).
b. Poster dan Brosur
Model pemasaran ketiga adalah melalui media poster dan brosur. Media
tersebut akan dicetak dalam jumlah secukupnya dan ditempatkan di 16
lokasi-lokasi strategis. Selain itu, poster juga ditempel di lokasi yang
dekat dengan masyarakat seperti warung/cafe,pusat perbelanjaan dan
tempat umum lainnya .
c. Pameran
Model pemasaran keempat adalah melalui media pameran atau bazar.
Barang-barang yang kami jual akan diikut sertakan pada pameran baik
sekala kecil maupun menengah keatas sesuai segmen yang akan kami
tuju.
3.8 Pembiayaan
3.8.1 Peralatan Penunjang
No Modal JumlahHarga
Satuan (Rp)
Jumlah
(Rp)
1 Kompor Gas LPJ 1 Unit 500.000 500.000
2 Tabung Elpiji 1 Buah 200.000 200.000
3 Baskom 4 Buah 10.000 40.000
4 Mangkok 2 Buah 5.000 10.000
5 Saringan/serok 2 Buah 5.000 10.000
5 Spatula 2 buah 10.000 20.000
6 Wajan 2 Buah 50.000 100.000
7 Pisau 2 Buah 10.000 20.000
8 Talenan 2 Buah 5.000 10.000
9 Piring 50 buah 5.000 250.000
10 Sendok/ garpu 50 buah 1000 50.000
TOTAL 1.200.000
17
3.8.2 Biaya Produksi
No Jenis Biaya QtyHarga Satuan
(Rp)Jumlah (Rp)
1 Dada ayam potong 150 kg 15.000 2.250.000
2 Jeruk lemon 150 bh 500 75.000
3 Lada bubuk 60 bks 500 30.000
4 Bawang putih bubuk 15 kg 12.000 180.000
5 Minyak goreng 30 lt 15.000 450.000
6 Garam 15 bks 500 7.500
7 Tepung terigu 15 kg 7.000 105.000
8 Tepung maizena 30 bks 3.500 105.000
9 Baking powder 75 bks 5.000 375.000
10 Pala bubuk 15 kg 10.000 150.000
11 Ketumbar bubuk 30 kg 10.000 300.000
12 Jintan bubuk 15 kg 8.000 120.000
13Kaldu blok ayam dihaluskan
300 ktk1.000 300.000
14 Air putih 30 btl 3.000 30.000
15 Telur 300 btr 1.000 300.000
TOTAL 4.357.500
3.8.3 Biaya penjualan
Keperluan Jumlah Harga satuan (Rp) Total
X-Banner 1 150.000 150.000
Stiker 100 250 25.000
Brosur 100 500 50.000
18
Poster 50 1.000 50.000
TOTAL 275.000
3.8.4 Biaya Investasi
Kepeluan Jumlah Harga satuan (Rp) Total (Rp)
Sewa tempat 12 bulan 300.000 3.600.000
Kompor gas 2 buah 175.000 350.000
Tabung gas 1 buah 100.000 100.000
TOTAL Rp 4.050.000
Total modal awal yang dibutuhkan = Rp 12.635.000,00
Rencana harga jual/buah = Rp 5.000,00 sebanyak 1500 buah
Perhitungan Laba per bulan
Jumlah penjualan per bulan Rp 7.500.000,00
Bahan habis pakai Rp 4.357.500,00
Biaya investasi Rp 337.500,00
Peralatan penunjang Rp 100.000,00 +
Total biaya Rp 4.795.000,00
Laba Kotor Rp 2.705.000,00
Beban penjualan(TB) Rp 265.000,00
Laba Bersih Rp 2.440.000,00
% Laba
= Rp 2.440.000,00/ Rp 7.500.000,00 x 100% = 32,53%
Analisis BEP (Break Event Point)
Dalam 1 bulan diperkirakan terjual Produk Chicken Pok Pok sebanyak 1500 porsi
dengan harga Rp 5.000,00
19
1. BEP HARGA
= Total biaya/produksi
= Rp 5.060.000,00/1500 buah
= Rp 3373,3
2. BEP PRODUKSI
= Total biaya/harga jual
= Rp 5.060.000,00/Rp 5.000,00
= 1012 Buah
20
BAB IV
STUDI KELAYAKAN
4.1 Lokasi
Lokasi penjualan Ayam Fillet terletak di kantin FKM Unair,
Universitas Airlangga kampus C Mulyorejo. Karena ide bisnis plan kuliner
ini didapat dari mahasiswa FKM maka kami pertama kali mempromosikan
dan menjual produk kami pada lingkungan kampus terlebih dahulu. Jika
produk ini kiranya mendatangkan keuntungan yang lebih dan dapat
menarik konsumen yang lebih maka kami berencana akan membuka stand
di lokasi lain yang terjangkau dan strategis misalnya di masing-masing
fakultas di Universitas Airlangga baik kampus A,B, dan C. Tidak menutup
kemungkinan juga jika produk ini sudah benar-benar dikenal oleh
masyarakat kami akan melebarkan lokasi penjualan seperti di pusat
perbelanjaan.
4.2 Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang mendukung usaha ini sangat menunjang
keberhasilan usaha ini. Alat-alat yang telah dimiliki oleh perusahaan
KELMA Chicken ini antara lain kompor gas, baskom berbagai ukuran dan
Freezer. Selain itu, alat-alat maupun bahan baku dalam proses produksi
Ayam Fillet ini mudah didapat dan harganya terjangkau.
21
4.3 Sumber Daya Manusia
Sumber Daya manusia yang ada dalam perusahaan KELMA Chicken
ini berjumlah 5 orang dimana 2 orang berada di bagian produksi, 1 orang di
bagian pemeliharaan dan keuangan, dan 2 orang di manajer pemasaran.
Pemilihan peran SDM dalam usaha ini disesuaikan dengan kemampuan dan
keahlian masing-masing individu / anggota. Namun, kelima orang ini juga
fleksibel untuk bekerjasama saling membangun dan memajukan perusahaan
KELMA Chicken ini bersama-sama. Dengan pembagian SDM ini, maka
diharapkan usaha ini dapat berkembang sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
,
22
BAB V
OPERASI RENCANA BISNIS
5.1. Rencana Manajemen
5.1.1 Strategi Pemasaran
Tahap pemasaran merupakan salah satu faktor penting dalam
proses penjualan produk suatu usaha. Strategi pemasaran yang akan
kami lakukan, antara lain :
5.1.1.1. Pengembangan Produk
Fokus utama saat bisnis ini dimulai ialah untuk penjualan fillet
ayam agar banyak dibeli dan dikonsumsi konsumen.
Selanjutnya saat bisnis makin berkembang maka variasi rasa
dan mungkin daging yang diolah akan makin beragam. Selain
itu jika bisnis makin pesat maka tak menutup kemungkinan
kami juga akan menyediakan menu minuman di stand kami.
5.1.1.2 Pengembangan Wilayah Pemasaran
Lokasi mempengaruhi kedudukan usaha dalam persaingan dan
kelangsungan bisnis di masa yang akan datang. Oleh karena
itu, kami memilih lokasi di Fakultas Kesehatan Mayarakat agar
memudahkan langkah awal pemasaran produk, hal ini akan
membuat penjualan fillet ayam dapat meningkat karena tempat
yang kami gunakan untuk pemasaran pertama kali merupakan
tempat yang terdapat banyak mahasiswa sehingga dapat
membantu kemajuan bisnis karena mahasiswa dikenal akan 23
rasa ingin tahu yang tinggi terhadap makanan, terlebih bila
makanan tersebut kreatif dan dengan harga yang terjangkau.
5.1.1.3 Kegiatan Promosi dan Pemasaran
Pada awal usaha strategi distribusi yang digunakan adalah
menguji cobakan pada masyarakat terutama kalangan
mahasiswa Kampus C Universitas Airlangga. Kemudian
setelah makin berkembang kami akan mencoba
mendistribusikan ke seluruh Universitas Airlangga (kampus A,
B, C) agar makin dikenal. Jika usaha ini juga sukses kami akan
menggunakan strategi Bottom Up Strategy, dimana perusahaan
mendirikan stand di mall. Usaha promosi akan terus dilakukan
dan semakin agresif baik dengan selembaran, memanfaatkan
internet ataupun dari mulut ke mulut agar semakin
meningkatkan penjualan
.
5.1.2 Strategi Pengelolaan dan Pengembangan Sumber Daya
5.1.2.1 Pengelolaan SDM yang Tersedia
Dalam pengelolaan SDM ini, akan dilakukan pembagian tugas
dari 2(dua) orang terdiri dari pemilik usaha dan wakilnya, 1(satu)
orang sebagai sekertaris, 1(satu) orang sebagai koordinator seksi
dan ada 3 seksi yang akan dibagi yaitu 1(satu) orang seksi
inovatif, 1(satu) orang seksi pengembangan usaha, 2(dua) orang
seksi adminstrasi , dan sisa anggota berjmlah 10(sepuluh) orang
bertugas sebagai pembuat.
24
Keterangan :
1. Manager
Manager disini berperan dalam pemegang usaha sekaligus pemilik usaha
yang akan diproduksi. Pengontrol dari segala aspek dan tidak harus terjun
secara langsung namun berwenang dalam mengembangkan usahanya
secara inovatif dan kreatif.
25
2. Wakil manger
Peran wakil untuk membantu menyelesaikan tugas manager, apabila
manager tidak dapat mengontrol peran wakil bisa dikendalikan dibawah
wewenang manager. Wakil juga berhak menegur jika manager
mengambil keputusan yang kurang tepat.
3. Sekertaris
Tugas sekertaris ini dipegang oleh wanita yang mempunyai perfomance
yang menarik dan pandai mengendalikan arsip-arsip karyawan.
Tanggung jawab sekertaris cukup berat karena dialah yang memegang
semua dokumen karyawan dari awal masuk dan selama karyawan
bekerja.
4. Koordinator
Koordinator adalah struktur tertinggi dalam organisasi yang memilki
peran memimpin dan mengkoordinasi seksi-seksi yang ada dibawahnya
serta memberikan kebijakan-kebijakan tentang perkembangan dan
dinamika dalam organisasi seiring dengan perkembangan usaha yang
dijalankan.
5. Seksi Kualitas & inovatif
Seksi ini bertugas untuk menjamin kualitas dari produk yang akan
ditawarkan kepada pelanggan. Kualitas yang dimaksud meliputi kualitas
bahan, rasa, penyajian dalam kemasan dan kesehatan serta hubunganya
dengan waktu kadarluasa. Dengan adanya seksi kualitas diharapkan dapat
menjamin mutu dari produk yang ditawarkan ke pelanggan. Seksi ini
juga bertugas untuk membuat inovasi variasi rasa baru yang telah
26
ditetapkan min 1 bulan ada inovasi makanan terbaru namun tetap
menjaga kualitas dari produk inovasi terbaru.
6. Seksi Promosi & Pengembangan
Seksi ini bertugas untuk mengatur dan menerapkan strategi promosi pada
awal usaha dan mengembangkan usaha ini dengan mencari potensi
pengembangan bisnis dengan cara membuka cabang atau kerjasama
dengan pihak sponsor atau pihak-pihak lain. Seksi ini langsung
berhubungan dengan koordinator dalam menentukan kebijakan-kebijakan
yang akan ditempuh dalam pengembangan usaha ini kedepannya.
7. Karyawan
Karyawan merupakan tenaga kerja yang telah terseleksi sesuai
kebutuhan. Syarat-syarat tertentu yang digunakan untuk mencari
karyawan yang cekatan, loyal, jujur,sopan, dan berpotensi dalam
bidangnya.
5.1.2.2 Perekrutan Tenaga Baru
Saat bisnis dari kuliner Chicken Pok Pok ini semakin sukses,
kami akan merekrut beberapa karyawan untuk membantu kerja
pelayanan, keuangan, dan juga pembuatan. Upaya yang dapat
dilakukan untuk menarik minat dan menjaga kestabilan
permintaan konsumen pada produk usaha ayam fillet ini adalah
dengan penetapan harga yang seimbang, dimana kedua belah
pihak baik produsen maupun konsumen saling diuntungkan/
tidak ada yang dirugikan dan memiliki cita rasa yang khas.
27
5.1.3 Strategi Penetapan Harga
Harga yang ditetapkan juga akan mempengaruhi penjualan produk. Jika
harga yang ditawarkan sebanding dengan kualitas dan kuantitas produk
maka konsumen tak akan enggan untuk membeli produk kami dan akan
terus setia mengkonsumsinya. Strategi ini meliputi pembelian,
penjualan dan pemberian diskon dengan syarat tertentu.
5.1.4 Rencana Pengembangan Produksi
5.1.4.1 Pengembangan variasi produk
Variasi produk yang akan dijual terletak pada desain dari bentuk
ayam agar menarik konsumen untuk membeli serta kualitas rasa
dan aroma yang lezat. Dalam hal ini, mungkin akan
dikembangkan variasi produk yang dijual, sehingga apa yang
tersedia dan dijual di perusahaan KELMA Chicken ini menjadi
lebih lengkap. Variasi produk ini akan dikembangkan antara
lain: menyediakan steak beef, fillet ayam burger, dan lain
sebagainya. Namun secara garis besar adalah apa yang telah
disebutkan seperti di atas.
5.1.4.2 Pengembangan outlet dan promosi
Akan lebih baik lagi, apabila perusahaan KELMA Chicken
sudah memiliki stand atau shop sendiri, di mana tidak lagi
bergabung dengan tempat tinggal salah satu pemilik dari
perusahaan tersebut. Harapannya, outlet atau shop yang
dibangun nantinya berada di pusat kota Surabaya, karena
28
mobilitas masyarakat umumnya berada di pusat kota Surabaya.
Selain itu, untuk ke depannya diharapkan perusahaan KELMA
Chicken mempunyai jasa pengiriman keluar kota Surabaya dan
Sidoarjo sendiri. Dan tidak menutup kemungkinan, nantinya
perusahaan akan berkembang dan menerima pesanan dari luar
kota Sidoarjo dan Surabaya.
5.1.5 Analisis Risiko dan Antisipasinya
Bisnis jual fillet ayam ini tentu tidak terlepas dari risiko-risiko yang
dapat menghambat keberadaan bahkan proses perkembangan bisnis ini.
Analisis terhadap risiko usaha merupakan sesuatu yang penting, sebab
mempengaruhi antisipasi yang akan dilakukan untuk meminimalisasi
risiko yang terjadi. Beberapa hal yang berpotensi menjadi risiko
perusahaan antara lain :
a. Sistem pemeliharaan dan perawatan usaha KELMA Chicken
Proses pemeliharaan dan perawatan KELMA Chicken dilakukan
oleh tenaga sendiri secara manual. Sehingga akan memakan banyak
waktu, tenaga dan pikiran. Minimnya alat bantu dikhawatirkan
akan mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen.
b. Pesaing
Tidak dapat dipungkiri bahwa menjual fillet ayam tersebut sudah
banyak dijumpai. Hal ini yang mungkin dapat menghambat proses
penjualan dan memperpanjang waktu balik modal dari perusahaan
KELMA Chicken ini.
29
c. Pemasaran
Strategi pemasaran produk Chicken Pok Pok yang belum maksimal
dapat menjadi salah satu risiko perusahaan. Konsep pemasaran
belum dapat diakomodasi atau dijalankan dengan baik dan
maksimal, meskipun telah direncanakan dengan matang.
d. Modal
Modal awal yang dikeluarkan oleh Perusahaan KELMA Chicken
berasal dari uang pribadi dari anggotanya. Modal ini digunakan
untuk membeli peralatan secara grosir (dalam partai besar). Modal
ini tidak digunakan untuk membeli peralatan lagi, sebab Chicken
Pok Pok harus mengembangkan variasi produk lainnya agar modal
dapat meningkat.
e. Peralatan pemeliharaan untuk fillet ayam yang akan dijual
Biaya untuk penjualan terkadang mengalami naik turun, yaitu
terkadang murah dan juga mahal. Hal ini juga berpengaruh pada
harga penjualan fillet ayam per porsi-nya.
Dengan teridentifikasinya risiko-risiko tersebut, maka dapat
dilakukan antisipasi yang menyeluruh sehingga system dalam
perusahaan dapat berjalan dengan baik. Adapun antisipasi yang dapat
dilakukan meliputi:
a. Sistem pemeliharaan dan perawatan usaha KELMA Chicken
Antisipasi terhadap pemenuhan system pemeliharaan dan
perawatan yang baik dapat dilakukan sebagai berikut :
30
1. Pembinaan dan peningkatan skill mengenai cara
pemeliharaan dan perawatan yang tepat agar kualitas produk
(fillet ayam) yang dihasilkan selalu terjamin.
2. Melengkapi alat yang belum dimiliki secara bertahap
sehingga produktivitas meningkat.
3. Melakukan pemeriksaan terhadap kualitas fillet ayam secara
rutin dan teratur.
b. Pesaing
Bila kita sudah punya “value” dimata konsumen atau pelanggan,
sebenarnya kita tidak perlu resah. Oleh karena itu, yang perlu
dilakukan oleh perusahaan KELMA Chicken adalah menjaga agar
“value” tersebut masih dapat dilihat, dirasakan, dan diminati oleh
para pelanggan.
c. Pemasaran Produk
Pemasaran yang dilakukan secara menyeluruh dan terus-menerus
dapat mendukung jumlah penjualan fillet ayam, sehingga
diperlukan beberapa strategi terkait untuk mengantisipasi
terhambatnya system pemasaran, diantaranya dengan
mengoptimalkan semua SDM yang ada untuk melakukan tindakan
marketing dan menambah jumlah produk (fillet ayam) yang
dimiliki. Selain itu, penyusunan rencana pemasaran selama
minimal satu tahun juga diperlukan agar pemasaran yang
akandilakukan menjadi terarah dan terintegrasi dengan baik.
31
d. Modal
Apabila modal yang terkumpul masih kurang untuk menjalankan
bisnis ini, maka dapat melakukan pinjaman kepada pihak lain.
Sebagai antisipasi waktu tenggang pinjaman, maka perlu
dikeompokkan tersendiri laba yang diperoleh dengan uang yang
digunakan untuk perkembangan perusahaan selanjutnya. Cara
pembagian remunerasi yang proporsional dilakukan sesuai
dengan modal yang telah diberikan oleh masing-masing anggota
perusahaan KELMA Chicken.
e. Peralatan pemeliharaan untuk fillet yang akandijual
Dalam mengatasi masalah pemasokan atau pemenuhan kebutuhan
peralatan perawatan untuk usaha fillet ayam yang hendak dijual,
maka diperlukan jalinan kerja sama dengan pemasok bahan. Alat-
alat yang diperlukan yang merupakan produsen utama dari
pembuat alat-alat maupun bahan makanan yang dibutuhkan untuk
pembuatan kue tersebut. Pemasok ini juga harus merupakan
pemasok yang bertanggung jawab, dapat dipercaya dalam kualitas
bahan, dan dapat dinego untuk urusan harga.
5.2 Proses Produksi
Cara pembuatan:
1. Gulirkan atau masukkan fillet dada ayam kedalam adonan tepung
bumbu satu persatu hingga semua tersalut tepung bumbu.
32
2. Lalu celupkan fillet dada ayam kedalam adonan celupan. Lakukan satu
persatu, lalu gulirkan kembali kedalam tepung bumbu sambil fillet
dada ayamnya ditekan-tekan/dikepal-kepal dengan jari-jari agar tepung
lekat menempel dan tidak rontok. Lakukan semuanya sampai selesai.
3. Goreng fillet dada ayam yang sudah berlumur tepung bumbu dengan
minyak goreng dan api sedang. Bolak balik hingga ayam fillet matang
kuning kecoklatan. Angkat dan tiriskan. Siap dihidangkan hangat-
hangat.
5.3 Skema Proses Produksi
BAB VI
33
Pengemasan produk
Penjualan
Pembelian alat dan bahan
Pembuatan produk
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Perusahaan KELMA Chicken merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang kuliner. Menu makanan disini adalah Chicken Pok Pok. Harga jual
relative terjangkau yakni Rp. 5.000 dan dengan kualitas yang sama bagusnya
dengan produk di pasaran umumnya. Pemasaran produk perusahaan KELMA
Chicken ini utamanya dilakukan melalui media online (lewat internet) dan
personal selling.
6.2 Saran
Dalam pendirian suatu bisnis diperlukan suatu kerja keras dan analisis
pasar yang matang, agar produk yang dijual nantinya dapat diterima oleh
konsumen/ pelanggan. Oleh karena itu, diperlukan suatu usaha inovasi dan
variasi agar produk yang ditawarkan dapat semakin menarik minat
konsumen. Selain itu, hal penting yang perlu diperhatikan adalah membuat
usaha yang baru saja dirintis dapat bertahan dan berlanjut sampai ke periode
berikutnya dan dapat berkembang menjadi usaha yang lebih besar.
Bertahannya suatu usaha/ bisnis tertentu juga tergantung dari komitmen dari
masing-masing anggota perintis usaha/ bisnis tersebut.
34