50
BAB I PENDAHULUAN Nama Perusahaan : KELMA Chicken Bidang Usaha : Kuliner Jenis Produk : Chicken Pok Pok Alamat Perusahaan : Jl. Ngagel Tirta II/36 Surabaya 1.1 Identifikasi Peluang Bisnis Bisnis yang akan dijalankan ini adalah bisnis makanan yang sangat menjanjikan. Karena Ayam Fillet merupakan jenis makanan yang tidak hanya memiliki tampilan menarik, namun juga memiliki cita rasa yang lezat. Letak perbedaan antara Ayam Fillet dengan jenis makanan lain yang sejenis adalah pada cita rasa yang familiar di lidah masyarakat Indonesia. Dengan semakin digemarinya makanan Eropa di kalangan masyarakat Indonesia saat ini, peluang bisnis Ayam Fillet tentu akan sangat memiliki prospek yang besar untuk digemari oleh para 1

ikma10fkmua.files.wordpress.com  · Web viewSudah tentu, ayam adalah sumber makanan sehat, prasyaratnya ialah lingkungan peternakannya haruslah sehat, bebas dari pencemaran antibiotik

  • Upload
    lamtram

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

Nama Perusahaan : KELMA Chicken

Bidang Usaha : Kuliner

Jenis Produk : Chicken Pok Pok

Alamat Perusahaan : Jl. Ngagel Tirta II/36 Surabaya

1.1 Identifikasi Peluang Bisnis

Bisnis yang akan dijalankan ini adalah bisnis makanan yang sangat

menjanjikan. Karena Ayam Fillet merupakan jenis makanan yang tidak

hanya memiliki tampilan menarik, namun juga memiliki cita rasa yang

lezat. Letak perbedaan antara Ayam Fillet dengan jenis makanan lain yang

sejenis adalah pada cita rasa yang familiar di lidah masyarakat Indonesia.

Dengan semakin digemarinya makanan Eropa di kalangan masyarakat

Indonesia saat ini, peluang bisnis Ayam Fillet tentu akan sangat memiliki

prospek yang besar untuk digemari oleh para konsumen. Kelebihan yang

dimiliki bisnis ini tidak hanya terletak pada keuntungan yang dihasilkan,

namun juga terletak pada prospeknya yang menjanjikan untuk

dikembangkan menjadi usaha yang besar.

1.2 Penjelasan Produk

Ayam Fillet merupakan produk makanan yang memiliki tampilan

mancanegara dengan rasa khas Indonesia. Bahan yang digunakan disini

merupakan kualitas nomor satu dan dijamin tanpa bahan pengawet. Bumbu

1

khas Indonesia yang digunakan juga semakin menambah cita rasa dari

Ayam Fillet kami.

Selain menjaga kualitas, produk ini juga tidak melupakan kesegaran

dari tiap bahan yang digunakan. Hal ini dilakukan agar rasa yang dihasilkan

sesuai dengan selera masyarakat. Rasa merupakan jaminan mutu dari

produk ini.

1.3 Latar Belakang

Fillet ayam adalah suatu irisan daging ayam tanpa tulang. Ketika

mendengar kata fillet maka akan terbayang jenis fillet ayam “golongan

mahal”. Tapi sebagaimana diketahui, daging ayam adalah sumber makanan

sehat. Menurut pengobatan tradisional daging, darah, kepala, otak,

tembolok, bulu sayap, selaput dalam empela, hati, empedu, usus, dan telur

ayam adalah bahan obat , dan banyak di antaranya sering menjadi bahan

santapan banyak keluarga.

Daging ayam bersifat hangat, fungsi pengobatannya sangat luas,

keefektifannya sangat nyata untuk memperkuat badan, menghilangkan

bengkak, lemah pasca sakit dan untuk wanita hamil.

Dianalisa dari nilai gizinya, setiap 100 gram daging ayam

mengandung 74 persen air, 22 persen protein, 13 miligram zat kalzium, 190

miligram zat fosfor dan 1,5 miligram zat besi. Daging ayam mengandung

vitamin A yang kaya, lebih-lebih ayam kecil. Selain itu, daging ayam juga

mengandung vitamin C dan E. Daging ayam selain rendah kadar lemaknya,

lemaknya juga termasuk asam lemak tidak jenuh, ini merupakan makanan

protein yang paling ideal bagi anak kecil, orang setengah baya dan orang

2

lanjut usia, penderita penyakit pembuluh darah jantung dan orang yang

lemah pasca sakit.

Sebenarnya, lemak merupakan salah satu dari tiga unsur gizi yang

tidak terkurangkan untuk tubuh manusia, kalau tidak mengkonsumsinya

sama sekali dapat berakibat kekurangan kalori yang diperlukan untuk

kegiatan tubuh, dan kekurangan untuk menyerap vitamin A, D, E dan K.

Masyarakat dianjurkan tidak mengkonsumsi lemak berlebihan dalam asam

lemak jenuh, yang mudah memicu lemak darah tinggi dan mengakibatkan

penyakit pembuluh darah jantung. Maka, mengkonsumsi asam lemak tidak

jenuh bermanfaat bagi kesehatan. Nilai dari daging ayam justru karena tidak

mengandung asam lemak tidak jenuh.

Mengapa daging ayam lebih digemari masyarakat daripada daging-

dagingan lainnya, karena daging ayam gampang dimasak. Ditambah masa

pertumbuhan dan peternakannya agak pendek. Di negara yang menganut

agama Budha, karena mereka pantang mengkonsumsi daging sapi, maka

daging ayam merupakan pilihan pertama bagi masyarakat. Dilihat secara

obyektif, nilai gizi daging ayam, kecuali kulit dan lemaknya yang

mengandung lemak tinggi, bagian tubuh ayam lainnya mengandung lemak

tidak jenuh, ditambah daging ayam mengandung protein yang kaya,

sehingga menjadi bahan makanan yang berprotein tinggi dan berlemak

rendah. Sudah tentu, ayam adalah sumber makanan sehat, prasyaratnya ialah

lingkungan peternakannya haruslah sehat, bebas dari pencemaran antibiotik

dan hormon pertumbuhan.

3

Pengolahan fillet ayam menguntungkan banyak pihak dan

meningkatkan efisiensi secara keseluruhan. Konsumen dapat memperoleh

produk yang praktis sehingga waktu yang dibutuhkan untuk memasak

menjadi lebih cepat. Bagi produsen, fillet merupakan upaya

memperoleh nilai tambah karena hasil dari penjualan fillet lebih tinggi

daripada daging ayam dijual utuh. Limbah hasil produksi fillet berupa

kepala ayam, jeroan dan tulang ayam dapat diolah menjadi berbagai

olahan makanan lainnya. Jadi jika dilihat secara keseluruhan dalam

usaha fillet ikan terjadi peningkatan efisiensi karena tidak ada limbah

terbuang.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan kami adalah sebagai

berikut :

a. Mendapatkan keuntungan dan meningkatkan nilai jual beli fillet ayam

b. Mengembangkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan pada mahasiswa

untuk menciptakan makanan sehat dan bergizi serta meningkatkan

konsumsi daging ayam di kalangan masyarakat.

c. Mendirikan usaha mandiri yang mampu membuka peluang kerja dan

mengangkat perekonomian masyarakat.

d. Meningkatkan daya tarik produk

e. Memberikan nilai tambah pada komoditas dalam negeri

4

1.5 Potensi Bisnis

Berdasarkan analisa peluang pasar sementara ini, olahan makanan jadi

bisa diterima masyarakat luas. Keunggulan dari bisnis ini adalah

menyediakan konsumsi daging ayam yang sudah diolah, namun tetap

memiliki kualitas. Olahan makanan ini dapat menjadi alternatif bagi

konsumen yang ingin mencoba olahan lain dari fillet ayam maupun sebagai

olahan makanan cepat saji.

5

BAB 2

ANALSIS SWOT

2.1 Tabel Analisis SWOT

2.1.1 Faktor Eksternal

1. Tabel Peluang (opportunities)

No. Unsur Ancaman Skor Bobot Nilai

1. Kecilnya pesaing yang sama di

bidang ini5 15% 0,75

2. Semakin mudahnya akses informasi 5 15% 0,75

3. Banyaknya pangsa pasar yang bisa

diperoleh3 10% 0,3

4. Bahan baku yang mudah didapat 4 10% 0,4

5. Masyarakat ingin mencoba hal baru 4 15% 0,6

6.  Makin beragamnya pola konsumsi

masyarakat5 20% 1

7. Banyaknya relasi untuk membantu

promosi3 15% 0,45

Total 29 100% 4,25

6

2. Tabel Ancaman (Threats)

No. Unsur Ancaman Skor Bobot Nilai

1.Berhadapan dengan pesaing baru dan

lama3 35% -1,05

2. Minat masyarakat menurun 3 20% -0,6

3. Munculnya variasi baru 4 45% -1,8

Total 10 100% -3,45

7

2.1.2 Faktor Internal

1. Tabel Kekuatan (strength)

No. Unsur Kekuatan Skor Bobot Nilai

1.Menggunakan bumbu racikan pribadi

yang berbeda2 22% 0,44

2. Bahan baku mudah di dapat 4 14% 0,56

3. Bahan baku yang relatif murah 4 12% 0,48

4.Menggunakan bahan-bahan yang

berkualitas4 19% 0,76

5. Harga jual relatif murah 3 33% 0,99

Jumlah 15 100% 3,23

8

2. Tabel Kelemahan (weakness)

No. Unsur Kelemahan Skor Bobot Nilai

1. Minimnya pengalaman berwirausaha -4 59% -1,96

2.Manajemen waktu yang kurang

karena terbentur jadwal kuliah-2 41% -0,82

Jumlah -6 100% -2,78

2.2 Kuadran Skoring SWOT

Nilai S (Kekuatan) = 3.23

Nilai W (Kelemahan) = -2,78

Nilai O (Peluang) = 4,24

Nilai T (Ancaman) = -3,45

Koordinat (x,y) : x = S - W y = O - T

= 3,23 – (2,78) = 4,25 – (3,45)

= 0,45 = 0,8

Koordinat (x,y) = (0,45;0,8)

9

10

BAB III

PERENCANAAN BISNIS

3.1 Distribusi Produk

Pada awal usaha produk ini strategi distribusi yang digunakan adalah

Bottom Up Strategy, dimana perusahaan focus utamanya menjual produk ini

di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, kemudian

mendirikan outlet/kios produk ini di berbagai tempat di luar Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Jika usaha sudah maju dan

berkembang, strategi distribusi penetrasi pasar digunakan dimana

perusahaan melakukan strategi ini untuk meningkatkan penjualan atas

produk dan pasarnya yang telah tersedia melalui usaha-usaha pemasaran

yang lebih agresif dengan mendorong konsumennya untuk membeli produk

ini lebih sering atau lebih banyak setiap pembeliannya. Promosi iklan dan

harga serta perluasan distribusi juga dilakukan agar membantu

pemasarannya.

3.2 Pengemasan Produk

Produk camilan ayam fillet ini dikemas dengan menggunakan paper

box. Paper box tersebut berukuran 10cm x 10cm x 5cm serta telah diberi

logo dan slogan produk. Tiap paper box dapat memuat 1 porsi ayam fillet

(@250 gram) yang saat proses produksi telah ditakar atau ditimbang

sebelumnya.

11

3.3 Jasa Pelayanan Tambahan

Jika usaha ini sudah maju jika dilihat dari frekuensi penjualan, kami

mencoba mengembangkannya dengan mengadakan jasa pelayanan

tambahan untuk para customer, salah satunya yaitu dengan free of charge

delivery service ongkir khusus kampus A, kampus B, kampus C Universitas

Airlangga dan sekitarnya (min. pembelian 10bungkus).

3.4 Lokasi Usaha

Penentuan lokasi penting untuk dilakukan karena berkaitan dengan

efisiensi transportasi, sifat bahan baku atau produk, dan kemudahan

mencapai konsumen. Dengan kata lain, lokasi menentukan besaran biaya

produksi. Oleh karena itu, penentuan lokasi mempengaruhi kedudukan

usaha dalam persaingan dan kelangsungan hidup di masa yang akan datang.

Oleh karena itu, kami memilih lokasi di daerah FKM karena berdekatan

dengan rumah kami. Selain itu, di FKM banyak mahasiswa yang pastinya

tertarik dengan makanan camilan, hal ini akan membuat penjualan fillet

ayam meningkat karena tempat yang ramai bisa sangat mendukung. Selain

itu, di FKM banyak orang yang mengunjungi(bukan hanya mahasiswa dan

dosen), maka ini akan meningkatkan penjualan karena biasanya orang-orang

akan mencari-cari makanan yang variatif dan kreatif serta lezat. Oleh karena

itu, kami memilih lokasi yang sekiranya sangat tepat untuk usaha kami

karena lokasi yang strategis juga menentukan tingkat finansial kami.

12

3.5 Pasar yang Dituju

Dalam menetapkan sasaran pasar (target pasar), suatu usaha terlebih

dulu harus melakukan pengelompokkan konsumen (pembeli) ke dalam

kelompok dengan ciri-ciri (sifat) yang hampir sama. Setiap kelompok

konsumen dapat dipilih sebagai target pasar yang akan dicapai. Ini

dimaksudkan untuk mengkaji dan mencari kesempatan pasar yang dihadapi

suatu usaha, menilai potensi pasar, dan memutuskan berapa banyak dari

pasar yang ada tersebut yang akan dilayani oleh usaha fillet ayam ini.

Penentuan target pasar sangat penting karena suatu usaha tidak dapat

melayani seluruh konsumen atau pembeli yang ada di pasar. Pembeli yang

ada terlalu banyak dengan kebutuhan dan keinginan yang beragam atau

bervariasi, sehingga perusahaan harus mengidentifikasi bagian pasar mana

yang akan dilayaninya sebagai target pasar.

Kegiatan pemasaran akan lebih berhasil jika hanya diarahkan kepada

konsumen tertentu sebagai target pasar yang dituju. Target pasar adalah

kelompok konsumen yang agak sejenis, yang akan dijadikan sasaran

pemasaran usaha fillet ayam ini. Dalam hal ini, usaha ini harus

memperhatikan jenis kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu perlu

diperhatikan pula kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen manakah

yang akan dipenuhi. Konsumen memang pembeli yang harus dilayani

dengan memuaskan. Namun, tidak mungkin kami yang membuat usaha

benar-benar dapat memberikan kepuasan kepada seluruh konsumen yang

ada di pasar, karena terbatasnya kemampuan atau sumber daya manusia

13

dalam menangani. Untuk itu usaha ini perlu menentukan batas pasar yang

akan dilayani atau yang menjadi target pasar, melalui pengelompokkan

konsumen berdasarkan ciri-ciri atau sifatnya dikaitkan dengan kebutuhan

dan keinginan mereka.

Adapun yang dimaksud dengan target pasar adalah kelompok

konsumen yang mempunyai ciri-ciri atau sifat hampir sama yang dipilih dan

yang akan dicapai dengan strategi bauran pemasaran. Dengan ditetapkannya

target pasar, usaha ini dapat mengembangkan posisi produknya dan strategi

bauran pemasaran untuk setiap target pasar tersebut. Target pasar perlu

ditetapkan, karena bermanfaat dalam :

1. Mengembangkan posisi produk dan strategi bauran pemasaran.

2. Memudahkan penyesuaian produk yang dipasarkan dan strategi bauran

pemasaran yang dijalankan (harga yang tepat, saluran distribusi yang

efektif, promosi yang tepat) dengan target pasar.

3. Membidik peluang pasar lebih luas, hal ini penting saat memasarkan

produk baru.

4. Memanfaatkan sumber daya perusahaan yang terbatas seefisien dan

seefektif mungkin.

5. Mengantisipasi persaingan

Dengan mengidentifikasikan bagian pasar yang dapat dilayani secara efektif,

usaha ini akan berada pada posisi lebih baik dengan melayani konsumen tertentu

dari pasar tersebut. Dalam usaha fillet ayam ini, kami akan juga memasarkan di

mall-mall yang merupakan tempat ramai dan tepat untuk membuat usaha

semacam ini karena dengan menghomogenkan target pasar ini akan memudahkan

14

kami dalam mengelolanya. Tetapi jika kami sudah sukses dengan target pasar di

mall-mall, maka kami akan memperluas usaha ini untuk ke daerah lainnya karena

ini juga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan kami.

3.6 Tingkat Persaingan

Suatu perusahaan jarang sekali hanya berdiri sendiri dalam menjual ke

suatu pasar pelanggan tertentu, pastilah perusahaan tersebut harus bersaing

dengan sejumlah pesaing. Untuk memperoleh data-data yang spesifik, maka

tidak jarang sebuah perusahaan menghabiskan banyak biaya, tenaga dan

waktu untuk memperoleh informasi pasar tentang pesaing, dan cara terbaik

bagi perusahaan untuk mengetahui persaingan secara keseluruhan adalah

dengan meminta pendapat pembeli. Inilah analisa persaingan dengan

pengamatan umum, studi bank data, informasi-informasi publik dan lain-

lainya, yang hasilnya bisa dilihat dalam penjelasan sebagai berikut :

1. Untuk Pasar Konsumen, yaitu individu dan rumah tangga yang

membeli barang dan jasa untuk dikonsumsi.

2. Untuk pasar produsen dan atau pasar industri yaitu organisasi yang

membeli daging ayam untuk digunakan memproduksi barang lainya

dengan tujuan mendapatkan laba.

3. Untuk Pasar Kelembagaan, Pemerintah dan non laba yaitu instansi yang

membeli daging ayam untuk kebutuhan dalam pemenuhan aspek

pelayanan internal.

Sebagai usaha baru, maka harus bersaing dengan usaha-usaha sejenis

yang ada dipasar sasaran agar tidak kalah saing dengan perusahaan lain dan

memikirkan cara atau teknik bagaimana menjadi yang terbaik. Selain itu,

15

dalam persaingan ini kita tidak boleh curang karena suatu persaingan yang

sehat akan mendapatkan hasil yang memuaskan pula.

3.7 Upaya Pemasaran

Kegiatan pemasaran dan promosi produk pada tahap awal akan

dilaksanakan dengan metode attractive presentasi produk kepada kerabat

dekat,teman-teman kampus. Kita akan membangun kepercayaan dari proses

pemasaran ini. Tahap pemasaran juga dilakukan dengan “word to mouth”

(dari mulut ke mulut), dimana setiap anggota kelompok memiliki fungsi

sebagai penguat pasar produk . Model pemasaran yang kami rancang

tersebut menempatkan setiap anggota kelompok sebagai marketing dan juga

public relation bagi konsumen yang ingin mendapatkan pengetahuan

tentang produk yang diberikan oleh kami. Model tersebut cukup efektif

karena mengandalkan pada pengalaman konsumen yang telah mendapatkan

pelayanan produk kami. Dengan demikian, pasar dapat memperoleh best

value dari jasa yang diberikan oleh Kelompok kita. Media lain pemasaran

produk bisa dengan cara:

a. Advertising Iklan

Media pemasaran kedua ini melalui pemasangan pada media iklan.

Iklan yang dipilih merupakan hasil pengembangan pangsa pasar dimana

masyarakat lebih sering mengakses dan terjangkau,yaitu

Internet(Twitter,Facebook dll).

b. Poster dan Brosur

Model pemasaran ketiga adalah melalui media poster dan brosur. Media

tersebut akan dicetak dalam jumlah secukupnya dan ditempatkan di 16

lokasi-lokasi strategis. Selain itu, poster juga ditempel di lokasi yang

dekat dengan masyarakat seperti warung/cafe,pusat perbelanjaan dan

tempat umum lainnya .

c. Pameran

Model pemasaran keempat adalah melalui media pameran atau bazar.

Barang-barang yang kami jual akan diikut sertakan pada pameran baik

sekala kecil maupun menengah keatas sesuai segmen yang akan kami

tuju.

3.8 Pembiayaan

3.8.1 Peralatan Penunjang

No Modal JumlahHarga

Satuan (Rp)

Jumlah

(Rp)

1 Kompor Gas LPJ 1 Unit 500.000 500.000

2 Tabung Elpiji 1 Buah 200.000 200.000

3 Baskom 4 Buah 10.000 40.000

4 Mangkok 2 Buah 5.000 10.000

5 Saringan/serok 2 Buah 5.000 10.000

5 Spatula 2 buah 10.000 20.000

6 Wajan 2 Buah 50.000 100.000

7 Pisau 2 Buah 10.000 20.000

8 Talenan 2 Buah 5.000 10.000

9 Piring 50 buah 5.000 250.000

10 Sendok/ garpu 50 buah 1000 50.000

TOTAL 1.200.000

17

3.8.2 Biaya Produksi

No Jenis Biaya QtyHarga Satuan

(Rp)Jumlah (Rp)

1 Dada ayam potong 150 kg 15.000 2.250.000

2 Jeruk lemon 150 bh 500 75.000

3 Lada bubuk 60 bks 500 30.000

4 Bawang putih bubuk 15 kg 12.000 180.000

5 Minyak goreng 30 lt 15.000 450.000

6 Garam 15 bks 500 7.500

7 Tepung terigu 15 kg 7.000 105.000

8 Tepung maizena 30 bks 3.500 105.000

9 Baking powder 75 bks 5.000 375.000

10 Pala bubuk 15 kg 10.000 150.000

11 Ketumbar bubuk 30 kg 10.000 300.000

12 Jintan bubuk 15 kg 8.000 120.000

13Kaldu blok ayam dihaluskan

300 ktk1.000 300.000

14 Air putih 30 btl 3.000 30.000

15 Telur 300 btr 1.000 300.000

TOTAL 4.357.500

3.8.3 Biaya penjualan

Keperluan Jumlah Harga satuan (Rp) Total

X-Banner 1 150.000 150.000

Stiker 100 250 25.000

Brosur 100 500 50.000

18

Poster 50 1.000 50.000

TOTAL 275.000

3.8.4 Biaya Investasi

Kepeluan Jumlah Harga satuan (Rp) Total (Rp)

Sewa tempat 12 bulan 300.000 3.600.000

Kompor gas 2 buah 175.000 350.000

Tabung gas 1 buah 100.000 100.000

TOTAL Rp 4.050.000

Total modal awal yang dibutuhkan = Rp 12.635.000,00

Rencana harga jual/buah = Rp 5.000,00 sebanyak 1500 buah

Perhitungan Laba per bulan

Jumlah penjualan per bulan Rp 7.500.000,00

Bahan habis pakai Rp 4.357.500,00

Biaya investasi Rp 337.500,00

Peralatan penunjang Rp 100.000,00 +

Total biaya Rp 4.795.000,00

Laba Kotor Rp 2.705.000,00

Beban penjualan(TB) Rp 265.000,00

Laba Bersih Rp 2.440.000,00

% Laba

= Rp 2.440.000,00/ Rp 7.500.000,00 x 100% = 32,53%

Analisis BEP (Break Event Point)

Dalam 1 bulan diperkirakan terjual Produk Chicken Pok Pok sebanyak 1500 porsi

dengan harga Rp 5.000,00

19

1. BEP HARGA

= Total biaya/produksi

= Rp 5.060.000,00/1500 buah

= Rp 3373,3

2. BEP PRODUKSI

= Total biaya/harga jual

= Rp 5.060.000,00/Rp 5.000,00

= 1012 Buah

20

BAB IV

STUDI KELAYAKAN

4.1 Lokasi

Lokasi penjualan Ayam Fillet terletak di kantin FKM Unair,

Universitas Airlangga kampus C Mulyorejo. Karena ide bisnis plan kuliner

ini didapat dari mahasiswa FKM maka kami pertama kali mempromosikan

dan menjual produk kami pada lingkungan kampus terlebih dahulu. Jika

produk ini kiranya mendatangkan keuntungan yang lebih dan dapat

menarik konsumen yang lebih maka kami berencana akan membuka stand

di lokasi lain yang terjangkau dan strategis misalnya di masing-masing

fakultas di Universitas Airlangga baik kampus A,B, dan C. Tidak menutup

kemungkinan juga jika produk ini sudah benar-benar dikenal oleh

masyarakat kami akan melebarkan lokasi penjualan seperti di pusat

perbelanjaan.

4.2 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang mendukung usaha ini sangat menunjang

keberhasilan usaha ini. Alat-alat yang telah dimiliki oleh perusahaan

KELMA Chicken ini antara lain kompor gas, baskom berbagai ukuran dan

Freezer. Selain itu, alat-alat maupun bahan baku dalam proses produksi

Ayam Fillet ini mudah didapat dan harganya terjangkau.

21

4.3 Sumber Daya Manusia

Sumber Daya manusia yang ada dalam perusahaan KELMA Chicken

ini berjumlah 5 orang dimana 2 orang berada di bagian produksi, 1 orang di

bagian pemeliharaan dan keuangan, dan 2 orang di manajer pemasaran.

Pemilihan peran SDM dalam usaha ini disesuaikan dengan kemampuan dan

keahlian masing-masing individu / anggota. Namun, kelima orang ini juga

fleksibel untuk bekerjasama saling membangun dan memajukan perusahaan

KELMA Chicken ini bersama-sama. Dengan pembagian SDM ini, maka

diharapkan usaha ini dapat berkembang sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai.

,

22

BAB V

OPERASI RENCANA BISNIS

5.1. Rencana Manajemen

5.1.1 Strategi Pemasaran

Tahap pemasaran merupakan salah satu faktor penting dalam

proses penjualan produk suatu usaha. Strategi pemasaran yang akan

kami lakukan, antara lain :

5.1.1.1. Pengembangan Produk

Fokus utama saat bisnis ini dimulai ialah untuk penjualan fillet

ayam agar banyak dibeli dan dikonsumsi konsumen.

Selanjutnya saat bisnis makin berkembang maka variasi rasa

dan mungkin daging yang diolah akan makin beragam. Selain

itu jika bisnis makin pesat maka tak menutup kemungkinan

kami juga akan menyediakan menu minuman di stand kami.

5.1.1.2 Pengembangan Wilayah Pemasaran

Lokasi mempengaruhi kedudukan usaha dalam persaingan dan

kelangsungan bisnis di masa yang akan datang. Oleh karena

itu, kami memilih lokasi di Fakultas Kesehatan Mayarakat agar

memudahkan langkah awal pemasaran produk, hal ini akan

membuat penjualan fillet ayam dapat meningkat karena tempat

yang kami gunakan untuk pemasaran pertama kali merupakan

tempat yang terdapat banyak mahasiswa sehingga dapat

membantu kemajuan bisnis karena mahasiswa dikenal akan 23

rasa ingin tahu yang tinggi terhadap makanan, terlebih bila

makanan tersebut kreatif dan dengan harga yang terjangkau.

5.1.1.3 Kegiatan Promosi dan Pemasaran

Pada awal usaha strategi distribusi yang digunakan adalah

menguji cobakan pada masyarakat terutama kalangan

mahasiswa Kampus C Universitas Airlangga. Kemudian

setelah makin berkembang kami akan mencoba

mendistribusikan ke seluruh Universitas Airlangga (kampus A,

B, C) agar makin dikenal. Jika usaha ini juga sukses kami akan

menggunakan strategi Bottom Up Strategy, dimana perusahaan

mendirikan stand di mall. Usaha promosi akan terus dilakukan

dan semakin agresif baik dengan selembaran, memanfaatkan

internet ataupun dari mulut ke mulut agar semakin

meningkatkan penjualan

.

5.1.2 Strategi Pengelolaan dan Pengembangan Sumber Daya

5.1.2.1 Pengelolaan SDM yang Tersedia

Dalam pengelolaan SDM ini, akan dilakukan pembagian tugas

dari 2(dua) orang terdiri dari pemilik usaha dan wakilnya, 1(satu)

orang sebagai sekertaris, 1(satu) orang sebagai koordinator seksi

dan ada 3 seksi yang akan dibagi yaitu 1(satu) orang seksi

inovatif, 1(satu) orang seksi pengembangan usaha, 2(dua) orang

seksi adminstrasi , dan sisa anggota berjmlah 10(sepuluh) orang

bertugas sebagai pembuat.

24

Keterangan :

1. Manager

Manager disini berperan dalam pemegang usaha sekaligus pemilik usaha

yang akan diproduksi. Pengontrol dari segala aspek dan tidak harus terjun

secara langsung namun berwenang dalam mengembangkan usahanya

secara inovatif dan kreatif.

25

2. Wakil manger

Peran wakil untuk membantu menyelesaikan tugas manager, apabila

manager tidak dapat mengontrol peran wakil bisa dikendalikan dibawah

wewenang manager. Wakil juga berhak menegur jika manager

mengambil keputusan yang kurang tepat.

3. Sekertaris

Tugas sekertaris ini dipegang oleh wanita yang mempunyai perfomance

yang menarik dan pandai mengendalikan arsip-arsip karyawan.

Tanggung jawab sekertaris cukup berat karena dialah yang memegang

semua dokumen karyawan dari awal masuk dan selama karyawan

bekerja.

4. Koordinator

Koordinator adalah struktur tertinggi dalam organisasi yang memilki

peran memimpin dan mengkoordinasi seksi-seksi yang ada dibawahnya

serta memberikan kebijakan-kebijakan tentang perkembangan dan

dinamika dalam organisasi seiring dengan perkembangan usaha yang

dijalankan.

5. Seksi Kualitas & inovatif

Seksi ini bertugas untuk menjamin kualitas dari produk yang akan

ditawarkan kepada pelanggan. Kualitas yang dimaksud meliputi kualitas

bahan, rasa, penyajian dalam kemasan dan kesehatan serta hubunganya

dengan waktu kadarluasa. Dengan adanya seksi kualitas diharapkan dapat

menjamin mutu dari produk yang ditawarkan ke pelanggan. Seksi ini

juga bertugas untuk membuat inovasi variasi rasa baru yang telah

26

ditetapkan min 1 bulan ada inovasi makanan terbaru namun tetap

menjaga kualitas dari produk inovasi terbaru.

6. Seksi Promosi & Pengembangan

Seksi ini bertugas untuk mengatur dan menerapkan strategi promosi pada

awal usaha dan mengembangkan usaha ini dengan mencari potensi

pengembangan bisnis dengan cara membuka cabang atau kerjasama

dengan pihak sponsor atau pihak-pihak lain. Seksi ini langsung

berhubungan dengan koordinator dalam menentukan kebijakan-kebijakan

yang akan ditempuh dalam pengembangan usaha ini kedepannya.

7. Karyawan

Karyawan merupakan tenaga kerja yang telah terseleksi sesuai

kebutuhan. Syarat-syarat tertentu yang digunakan untuk mencari

karyawan yang cekatan, loyal, jujur,sopan, dan berpotensi dalam

bidangnya.

5.1.2.2 Perekrutan Tenaga Baru

Saat bisnis dari kuliner Chicken Pok Pok ini semakin sukses,

kami akan merekrut beberapa karyawan untuk membantu kerja

pelayanan, keuangan, dan juga pembuatan. Upaya yang dapat

dilakukan untuk menarik minat dan menjaga kestabilan

permintaan konsumen pada produk usaha ayam fillet ini adalah

dengan penetapan harga yang seimbang, dimana kedua belah

pihak baik produsen maupun konsumen saling diuntungkan/

tidak ada yang dirugikan dan memiliki cita rasa yang khas.

27

5.1.3 Strategi Penetapan Harga

Harga yang ditetapkan juga akan mempengaruhi penjualan produk. Jika

harga yang ditawarkan sebanding dengan kualitas dan kuantitas produk

maka konsumen tak akan enggan untuk membeli produk kami dan akan

terus setia mengkonsumsinya. Strategi ini meliputi pembelian,

penjualan dan pemberian diskon dengan syarat tertentu.

5.1.4 Rencana Pengembangan Produksi

5.1.4.1 Pengembangan variasi produk

Variasi produk yang akan dijual terletak pada desain dari bentuk

ayam agar menarik konsumen untuk membeli serta kualitas rasa

dan aroma yang lezat. Dalam hal ini, mungkin akan

dikembangkan variasi produk yang dijual, sehingga apa yang

tersedia dan dijual di perusahaan KELMA Chicken ini menjadi

lebih lengkap. Variasi produk ini akan dikembangkan antara

lain: menyediakan steak beef, fillet ayam burger, dan lain

sebagainya. Namun secara garis besar adalah apa yang telah

disebutkan seperti di atas.

5.1.4.2 Pengembangan outlet dan promosi

Akan lebih baik lagi, apabila perusahaan KELMA Chicken

sudah memiliki stand atau shop sendiri, di mana tidak lagi

bergabung dengan tempat tinggal salah satu pemilik dari

perusahaan tersebut. Harapannya, outlet atau shop yang

dibangun nantinya berada di pusat kota Surabaya, karena

28

mobilitas masyarakat umumnya berada di pusat kota Surabaya.

Selain itu, untuk ke depannya diharapkan perusahaan KELMA

Chicken mempunyai jasa pengiriman keluar kota Surabaya dan

Sidoarjo sendiri. Dan tidak menutup kemungkinan, nantinya

perusahaan akan berkembang dan menerima pesanan dari luar

kota Sidoarjo dan Surabaya.

5.1.5 Analisis Risiko dan Antisipasinya

Bisnis jual fillet ayam ini tentu tidak terlepas dari risiko-risiko yang

dapat menghambat keberadaan bahkan proses perkembangan bisnis ini.

Analisis terhadap risiko usaha merupakan sesuatu yang penting, sebab

mempengaruhi antisipasi yang akan dilakukan untuk meminimalisasi

risiko yang terjadi. Beberapa hal yang berpotensi menjadi risiko

perusahaan antara lain :

a. Sistem pemeliharaan dan perawatan usaha KELMA Chicken

Proses pemeliharaan dan perawatan KELMA Chicken dilakukan

oleh tenaga sendiri secara manual. Sehingga akan memakan banyak

waktu, tenaga dan pikiran. Minimnya alat bantu dikhawatirkan

akan mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen.

b. Pesaing

Tidak dapat dipungkiri bahwa menjual fillet ayam tersebut sudah

banyak dijumpai. Hal ini yang mungkin dapat menghambat proses

penjualan dan memperpanjang waktu balik modal dari perusahaan

KELMA Chicken ini.

29

c. Pemasaran

Strategi pemasaran produk Chicken Pok Pok yang belum maksimal

dapat menjadi salah satu risiko perusahaan. Konsep pemasaran

belum dapat diakomodasi atau dijalankan dengan baik dan

maksimal, meskipun telah direncanakan dengan matang.

d. Modal

Modal awal yang dikeluarkan oleh Perusahaan KELMA Chicken

berasal dari uang pribadi dari anggotanya. Modal ini digunakan

untuk membeli peralatan secara grosir (dalam partai besar). Modal

ini tidak digunakan untuk membeli peralatan lagi, sebab Chicken

Pok Pok harus mengembangkan variasi produk lainnya agar modal

dapat meningkat.

e. Peralatan pemeliharaan untuk fillet ayam yang akan dijual

Biaya untuk penjualan terkadang mengalami naik turun, yaitu

terkadang murah dan juga mahal. Hal ini juga berpengaruh pada

harga penjualan fillet ayam per porsi-nya.

Dengan teridentifikasinya risiko-risiko tersebut, maka dapat

dilakukan antisipasi yang menyeluruh sehingga system dalam

perusahaan dapat berjalan dengan baik. Adapun antisipasi yang dapat

dilakukan meliputi:

a. Sistem pemeliharaan dan perawatan usaha KELMA Chicken

Antisipasi terhadap pemenuhan system pemeliharaan dan

perawatan yang baik dapat dilakukan sebagai berikut :

30

1. Pembinaan dan peningkatan skill mengenai cara

pemeliharaan dan perawatan yang tepat agar kualitas produk

(fillet ayam) yang dihasilkan selalu terjamin.

2. Melengkapi alat yang belum dimiliki secara bertahap

sehingga produktivitas meningkat.

3. Melakukan pemeriksaan terhadap kualitas fillet ayam secara

rutin dan teratur.

b. Pesaing

Bila kita sudah punya “value” dimata konsumen atau pelanggan,

sebenarnya kita tidak perlu resah. Oleh karena itu, yang perlu

dilakukan oleh perusahaan KELMA Chicken adalah menjaga agar

“value” tersebut masih dapat dilihat, dirasakan, dan diminati oleh

para pelanggan.

c. Pemasaran Produk

Pemasaran yang dilakukan secara menyeluruh dan terus-menerus

dapat mendukung jumlah penjualan fillet ayam, sehingga

diperlukan beberapa strategi terkait untuk mengantisipasi

terhambatnya system pemasaran, diantaranya dengan

mengoptimalkan semua SDM yang ada untuk melakukan tindakan

marketing dan menambah jumlah produk (fillet ayam) yang

dimiliki. Selain itu, penyusunan rencana pemasaran selama

minimal satu tahun juga diperlukan agar pemasaran yang

akandilakukan menjadi terarah dan terintegrasi dengan baik.

31

d. Modal

Apabila modal yang terkumpul masih kurang untuk menjalankan

bisnis ini, maka dapat melakukan pinjaman kepada pihak lain.

Sebagai antisipasi waktu tenggang pinjaman, maka perlu

dikeompokkan tersendiri laba yang diperoleh dengan uang yang

digunakan untuk perkembangan perusahaan selanjutnya. Cara

pembagian remunerasi yang proporsional dilakukan sesuai

dengan modal yang telah diberikan oleh masing-masing anggota

perusahaan KELMA Chicken.

e. Peralatan pemeliharaan untuk fillet yang akandijual

Dalam mengatasi masalah pemasokan atau pemenuhan kebutuhan

peralatan perawatan untuk usaha fillet ayam yang hendak dijual,

maka diperlukan jalinan kerja sama dengan pemasok bahan. Alat-

alat yang diperlukan yang merupakan produsen utama dari

pembuat alat-alat maupun bahan makanan yang dibutuhkan untuk

pembuatan kue tersebut. Pemasok ini juga harus merupakan

pemasok yang bertanggung jawab, dapat dipercaya dalam kualitas

bahan, dan dapat dinego untuk urusan harga.

5.2 Proses Produksi

Cara pembuatan:

1. Gulirkan atau masukkan fillet dada ayam kedalam adonan tepung

bumbu satu persatu hingga semua tersalut tepung bumbu.

32

2. Lalu celupkan fillet dada ayam kedalam adonan celupan. Lakukan satu

persatu, lalu gulirkan kembali kedalam tepung bumbu sambil fillet

dada ayamnya ditekan-tekan/dikepal-kepal dengan jari-jari agar tepung

lekat menempel dan tidak rontok. Lakukan semuanya sampai selesai.

3. Goreng fillet dada ayam yang sudah berlumur tepung bumbu dengan

minyak goreng dan api sedang. Bolak balik hingga ayam fillet matang

kuning kecoklatan. Angkat dan tiriskan. Siap dihidangkan hangat-

hangat.

5.3 Skema Proses Produksi

BAB VI

33

Pengemasan produk

Penjualan

Pembelian alat dan bahan

Pembuatan produk

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Perusahaan KELMA Chicken merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang kuliner. Menu makanan disini adalah Chicken Pok Pok. Harga jual

relative terjangkau yakni Rp. 5.000 dan dengan kualitas yang sama bagusnya

dengan produk di pasaran umumnya. Pemasaran produk perusahaan KELMA

Chicken ini utamanya dilakukan melalui media online (lewat internet) dan

personal selling.

6.2 Saran

Dalam pendirian suatu bisnis diperlukan suatu kerja keras dan analisis

pasar yang matang, agar produk yang dijual nantinya dapat diterima oleh

konsumen/ pelanggan. Oleh karena itu, diperlukan suatu usaha inovasi dan

variasi agar produk yang ditawarkan dapat semakin menarik minat

konsumen. Selain itu, hal penting yang perlu diperhatikan adalah membuat

usaha yang baru saja dirintis dapat bertahan dan berlanjut sampai ke periode

berikutnya dan dapat berkembang menjadi usaha yang lebih besar.

Bertahannya suatu usaha/ bisnis tertentu juga tergantung dari komitmen dari

masing-masing anggota perintis usaha/ bisnis tersebut.

34