Upload
debby-novrioza
View
47
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
P E N D A H U L U A N
DEFINISI-DEFINISI
TUJUAN MEMPELAJARI TAKSONOMI TUMBUHAN
HUBUNGAN TAKSONOMI DENGAN ILMU LAIN
SEJARAH TAKSONOMI TUMBUHAN (Fase Perkembangan Sistem Klasifikasi)
I/Pendahuluan/1-5
DEFINISI-DEFINISI
Lawrence(1951): Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang
mempelajari tentang identifikasi, tatanama, dan klasifikasi tumbuhan.
Radford et al (1974): Sistematika tumbuhan adalah ilmu yang
mempelajari tentang deskripsi, identifikasi, tatanama, klasifikasi, serta penentuan
hubungan kekerabatan tumbuhan.
Identifikasi – determinasi – pengenalan: kegiatan mencocokan tumbuhan yang belum
dikenal dengan yang sudah dikenal. Contoh tumbuhan yang sudah dikenal terdapat pada: Pustaka, herbarium, koleksi hidup.
Tatanama: aturan pemberian nama tumbuhan berdasarkan
Kode Internasional Tatanama Tumbuhan (International Code of Botanical Nomenclature).
Nama tumbuhan: Nama umum ( nama daerah, nama lokal) Nama ilmiah (nama internasional)
Klasifikasi: proses pengaturan tumbuhan dalam tingkat-tingkat kesatuan (takson).
takson = kesatuan taksonomi contoh: spesies, marga, famili, dsb.
I/Pendahuluan/2-5
Deskripsi / Pertelaan Ciri pelukisan atau penggambaran dengan kata-kata
tentang batasan, ruang lingkup dan sifat-sifat suatu takson.
Dasar dari pertelaan (deskripsi) adalah sifat dan ciri penguasaan morfologi dan terminologi mutlak diperlukan agar dihasilkan deskripsi yang baik.
TUJUAN MEMPELAJARI TAKSONOM TUMBUAHAN
1. Mengenal berbagai tumbuhan (macam, nama, perbedaan/persamaan, tempat tumbuh)
untuk tujuan penelitian botani lainnya.
2. Mencari metode yang paling cocok tentang identifikasi, deskripsi, tatanama dan
klasifikasi.
HUBUNGAN TAKSONOMI DENGAN ILMU LAIN 1. Morfologi tumbuhan 6. Genetika 2. Anatomi tumbuhan 7. Ekologi 3. Embriologi 8. Fisiologi 4. Sitologi 9. Fitokimia 5. Palinologi 10. Fitogeografi
I/Pendahuluan/3-5
SEJARAH TAKSONOMI TUMBUHAN (Fase Perkembangan Sistem Klasifikasi)
Klasifikasi Buatan: klasifikasi yang didasarkan pada satu atau dua ciri yang mudah dilihat.
Contoh: Klasifikasi yang diciptakan oleh 1. Theophrastus (370 - 285 SM) Klasifikasi: pohon, semak dan herba 2. Albertus Magnus (1193 - 1280)
Klasifikasi: tumbuhan berpembuluh dikotil, monokotil 3. Andrea Caesalpino (1519 - 1603) Klasifikasi: pohon, herba, bakal buah diatas / dibawah 4. Carolus Linnaeus (1707 - 1778) Klasifikasi: berdasarkan sistem kelamin yaitu jumlah, posisi, letak, dan panjang benangsari
Klasifikasi Fenetik:
klasifikasi berdasarkan kekerabatan yang ditunjukan dengan banyaknya persamaan bentuk yang terlihat.
Contoh: 1. Laurent de Jussieu (1748 - 1836) Klasifikasi: Acotyledoneae, Monocotyledoneae, Dicotyledoneae 2. Augustine Pyramus de Candole (1778 - 1841) Penyempurnaan dari de Jussieu 3. Stephan Endlicher ( 1804 - 1849) Klasifikasi: Thallophyta, Cormophyta 4. George Bentham (1800-1884) dan Sir Josepth Dalton Hooker (1817-1911) Buku: Genera Plantarum
I/Pendahuluan/4-5
Klasifikasi Filogeni: klasifikasi berdasarkan kekerabatan yang berasal dari satu nenek moyang yang sama melalui proses-proses evolusi.
Contoh: 1. August Wilhelm Eiclher (1839 - 1887) Klasifikasi: Cryptogamae, Phanerogamae
2. Adolph Engler (1844 - 1930) dan K. Prantl Buku: Die Naturlichen Pflanzenfamilien (20 jilid) Klasifikasi: - Thallophyta - Embryophyta Asiphonogamae (lumut dan paku) - Embryophyta Siphonogamae (tumbuhan berbiji)
Penganut sistem klasifikasi tsb “Aliran Engler”
menyatakan bahwa tumbuhan berbiji primitif bunganya menyerupai runjung seperti bunga tusam. Contoh: bunga Casuarinaceae
3. Charles Edwin Bessey (1845 - 1915) menganut “Aliran Ranales” yang menyatakan bunga primitif mempunyai bagian-bagian serba banyak, lengkap dan lepas-lepas dan penyerbukan- nya dengan serangga. Contoh yang tergolong dalam ordo Ranales:
Magnoliaceae, Annonaceae, dsb.
Klasifikasi Alamiah: klasifikasi dengan mengikutsertakan, memperhitungkan, dan memperlakukan secara sama semua sifat yang dimiliki tumbuhan, termasuk sifat renik dan non-morfologi.
Contoh: Klasifikasi Michel Adanson (1727-1806)
I/Pendahuluan/5-5