Upload
meikrismahariyanto933
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 09E00113
1/223
PRA RANCANGAN PABRIK
PEMBUATAN LITHOPONE
DARI SENG SULFAT DAN BARIUM SULFIDADENGAN KAPASITAS PRODUKSI 4000 TON/TAHUN
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Ujian Sarjana Teknik Kimia
OLEH :
SUSANTO
NIM : 010405023
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
2008
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
2/223
LEMBAR PENGESAHAN
PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN LITHOPONE
DARI SENG SULFAT DAN BARIUM SULFIDA
KAPASITAS 4000 TON/TAHUN
OLEH :
SUSANTO
NIM. 010405023
Telah Diperiksa/Disetujui
Dosen Pembimbing I Dosen
Pembimbing II
Ir. Seri Maulina, Msi MayaSarah, ST. MT
NIP. 131 803 353 NIP. 132
282 134
Dosen Penguji I Dosen Penguji II Dosen PengujiIII
Maya Sarah, ST. MT Dr.Ir.Iriany, Msi Ir.Syahrul FauziSiregar, MT
NIP. 132 282 134 NIP. 131 882 286 NIP. 131 459560
Mengetahui
Koordinator Tugas Akhir
Dr. Eng. Ir. Irvan, Msi
NIP. 132 126 842
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
3/223
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul
Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat dan Barium
Sulfida Dengan Kapasitas Produksi 4.000 Ton/Tahun.
Tugas Akhir ini disusun untuk melengkapi persyaratan Ujian Sarjana
Teknik pada Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera
Utara.
Dalam menyelesaikan Perkuliahan di Departemen Teknik Kimia dan
Tugas Akhir ini, Penulis banyak menerima bimbingan, arahan, bantuan materi,
saran dan motivasi serta fasilitas dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala
hormat dan ketulusan hati, Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Teristimewa ucapan terimakasih kepada kedua Orangtua tercinta,
Ayahanda Sudarmono dan Ibunda Irawaty yang telah mendidik,
membimbing, mendukung dan memberikan kasih sayang serta
dorongan baik moril maupun materil serta doa-doanya yang selalu
membuatku yakin Allah bersamaku. Sembah sujudku untuk keduanya,
hanya Allahlah yang bisa membalas jasa-jasa keduanya selama ini.
2. Ibu Ir. Renita Manurung, MT selaku Ketua Departemen Teknik
Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Ir. Seri Maulina, Msi selaku Dosen Pembimbing Pertama Tugas
Akhir yang juga telah memberikan bimbingan dan masukan kepada
penulis.
4. Ibu Maya Sarah, ST, MT, selaku Dosen Pembimbing Kedua Tugas
Akhir ini.
5. Bapak Dr.Eng.Ir.Irvan, MSi selaku Koordinator Tugas Akhir
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik USU.
6. Ibu Dr. Ir. Iriany, MSi dan Bapak Ir Syahrul Fauzi Siregar, MT selaku
Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran terhadap Tugas
Akhir Penulis.
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
4/223
7. Seluruh Staff Pengajar dan Pegawai pada Departemen Teknik Kimia,
Fakultas Teknik USU.
8. Taufiq Mustakim teman terbaikku selama ini terima kasih untuk
semuanya (everything is changes coz of you, thanks for your support
everytime), M.Ridho P Lubis yang juga banyak membantu (aku yakin
pertemanan kita akan selamanya). Serta teman-teman Angkatan 2001
yang Gokilzz yang tidak dapat disebut satu persatu, juga untuk Arifin
Suden dan Erwin yang telah banyak membantu penulis selama ini.
9. Keponakan-keponakanku yang tersayang, Winda yang cantik, Windy
yang baek hati, Sarah si centil, Aline manizz dan Rangga si ganteng,
doa Tulang/Mama semoga kelak kalian semua pintar-pintar dan bisa
melebihi tulang/mama.
10. Patner penulis dalam menyelesaikan Tugas akhir yaitu Paulinus
Pandiangan, terima kasih telah bekerjasama dengan penulis.
11. Seluruh mahasiswa/i Teknik Kimia yang tidak bisa disebutkan satu
persatu namanya tetapi juga memberikan arti di dalam perjalanan
ini.
Penulis menyadari bahwa mungkin masih banyak kekurangan yang
terdapat pada Tugas Akhir ini sehingga jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
dengan terbuka menyambut setiap saran dan kritik yang membangun dari semua
pihak demi penyempurnaannya.
Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi pembacanya, terutama
mahasiswa/i Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Sumatera Utara.
Medan, Maret 2008
Susanto010405023
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
5/223
INTISARI
Lithopone merupakan campuran dari seng sulfida dan barium sulfat.
Lithopone diperoleh dari hasil reaksi antara barium sulfida dan seng sulfat.
Lithopone banyak digunakan sebagai bahan pewarna dasar untuk cat, tinta dan
beragam produk kosmetika. Proses pembuatan lithopone meliputi tahap reaksi
antara seng sulfat dan barium sulfida, penyaringan, pengeringan dan
penggilingan.
Lithopone diproduksi 4000 ton/tahun dengan 330 hari kerja dalam satu
tahun. Lokasi pabrik direncanakan di daerah Dumai, Kabupaten Bengkalis hilir
Sungai Rokan, Provinsi Riau, dengan luas areal 12.560 m2, tenaga kerja yang
dibutuhkan berjumlah 125 orang dengan bentuk badan usaha Perseroan Terbatas
(PT) yang dipimpin oleh seorang direktur dengan struktur organisasi sistem garis
dan staff.
Hasil analisa ekonomi Pabrik Lithopone sebagai berikut :
- Total modal investasi : Rp. 505.613.788.215,-- Biaya produksi : Rp. 630.609.846.039,-
- Hasil penjualan per tahun : Rp. 799.999.200.000,-
- Laba bersih : Rp. 117.997.185.034,-
- Profit Margin : 21,07 %
- Break even point (BEP) : 39,76 %
- Return of Investment : 23,33 %
- Pay Out Time : 4,28 tahun
- Internal Rate of Return : 30,96%
Dari analisa ini diperoleh kesimpulan bahwa pabrik lithopone dari seng
sulfat dan barium sulfida ini layak untuk didirikan.
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
6/223
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
INTISARI ...........................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .I-1
1.1 Latar Belakang...................................................................................I-1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... I-21.3 Tujuan Pra Rancangan Pabrik......................................................... I-2
1.4 Manfaat Pra Rancangan Pabrik....................................................... I-2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. II-1
2.1 Lithopone.................................................................................. II-1
2.2 Sifat-sifat Bahan Baku .............................................................. II-1
2.3 Deskripsi Proses......................................................................... II-3
BAB III NERACA MASSA...III-1
BAB IV NERACA PANAS.IV-1
BAB V SPESIFIKASI PERALATANV-1
BAB VI INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJAVI-1
6.1 Instrumentasi............................................................................VI-1
6.2 KeselamatanKerja....................................................................VI-4
BAB VII UTILITAS VII-1
7.1 Kebutuhan Steam (Uap) ........................................................VII-1
7.2 Kebutuhan Air........................................................................VII-2
7.3 Kebutuhan Bahan Kimia .......................................................VII-10
7.4 Kebutuhan Listrik..................................................................VII-11
7.5 Kebutuhan Bahan Baka.........................................................VII-11
7.6 Spesifikasi Peralatan Utilitas.................................................VII-13
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
7/223
BAB VIII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK.VIII-1
8.1 Lokasi Pabri.......................................................................... VIII-1
8.2 Tata Letak Pabrik...................................................................VIII-5
8.3 Perincian Luas Areal Pabrik................................................. VIII-7
BAB IX ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN. IX-1
9.1 Organisasi Perusahaan ......................................................... IX-1
9.2 Manajemen Perusahaan...........................................................IX-3
9.3 Bentuk Hukum Badan Usaha.................................................. IX-4
9.4 Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab ................. IX-6
9.5 Sistem Kerja.......................................................................... IX-10
9.6 Jumlah Karyawan dan Tingkat Pendidikan............................ IX-11
9.7 Kesejahteraan Karyawan..........................................................IX-12
BAB X ANALISA EKONOMI.. X-1
10.1 Modal Investasi..................................................................... X-1
10.2 Biaya Produksi Total (BPT)/Total Cost (TC)....................... X-4
10.3 Total Penjualan.................................................................... X-5
10.4 Bonus Perusahaan............................................................... X-5
10.5 Perkiraan Rugi/Laba Perusahaan......................................... X-5
10.6 Analisa Aspek Ekonomi....................................................... X-5
BAB XI KESIMPULAN............................................................................. XI-1
DAFTAR PUSTAKA. xiv
LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA...............................LA-1
LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA PANA................................ LB-1
LAMPIRAN C PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN.......... LC-1LAMPIRANDPERHITUNGANSPESIFIKASIPERALATANUTILITAS
LAMPIRAN E PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI........................... LE-1
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
8/223
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1 Kebutuhan Lithopone Lima Tahun Terakhir di Indonesia....................I-1
Tabel 3.1 Neraca Massa pada Tangki Pengendapan ..........................................III-1
Tabel 3.2 Neraca Massa padaMixingI..............................................................III-1
Tabel 3.3 Neraca Massa padaMixingII.............................................................III-2
Tabel 3.4 Neraca Massa pada Filter..................................................................III-2
Tabel 3.5 Neraca Massa padaDrier................................................................... III-3
Tabel 4.1 Neraca PanasDrier............................................................................IV-1
Tabel 6.1 Daftar penggunaan instrumentasi pada pra rancangan pabrik
pembuatan Lithopone.......................................................................................VI-2
Tabel 7.1 Kebutuhan Uap .............................................................................. VII-1
Tabel 7.2 Kualitas Air Sungai Rokan Riau.................................................... VII-3
Tabel 7.3 Perincian Kebutuhan Listrik ........................................................ VII-11
Tabel 8.1 Perincian Luas Areal Pabrik Lithopone ........................................ VIII-7
Tabel 9.1 Jumlah Karyawan dan Klasifikasinya .............................................IX-11
Tabel LB.1 Data Cp untuk Masing-masing Senyawa.........................................LB-1
Tabel LC.1 Komponen Bahan Yang Keluar dari Filter ....................................LC-26
Tabel LE.1 Perincian Harga Bangunan, dan Sarana Lainnya ............................. LE-1
Tabel LE.2 Harga Indeks Marshall dan Swift..................................................... LE-3
Tabel LE.3 Perkiraan Harga Peralatan Proses .................................................... LE-6
Tabel LE.4 Perkiraan Harga Peralatan Utilitas ................................................... LE-6
Tabel LE.5 Biaya Sarana Transportasi................................................................ LE-9
Tabel LE.6 Perincian Gaji Pegawai ..................................................................LE-14Tabel LE.7 Perincian Biaya Kas....................................................................... LE-14
Tabel LE.8 Perincian Modal Kerja ...................................................................LE-15
Tabel LE.9 Aturan Depresiasi sesuai UU Republik Indonesia
No.17 Tahun 2000...........................................................................LE-16
Tabel LE.10 Perhitungan Biaya Depresiasi sesuai UU Republik Indonesia
No.17 Tahun 2000........................................................................ LE-17
Tabel LE. 11 Data Perhitungan Internal Rate of Returm (IRR) .......................... LE-25
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
9/223
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Struktur Lithopone II-1
Gambar 2.2 Flowsheet Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone.............II-5
Gambar 6.1 Instrumentasi pada Pompa...........................................................VI-3
Gambar 6.2 Instrumentasi pada Tangki...........................................................VI-3
Gambar 6.3 Instrumentasi pada Tangki Pengendapan....................................VI-4
Gambar 7.1 Diagram Alir Proses Pengolahan Air
Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone...........................VII-27
Gambar 8.1 Tata Letak Pra Rancangan Pabrik Pembuatan
Lithopone dari Seng Sulfat dan Barium Sulfida........................VIII-8
Gambar 9.1 Struktur Organisasi Perusahaan Pabrik Pembuatan Lithopone..IX-14
Gambar LD.1 Sketsa sebagian bar screen.........................................................LD-1
Gambar LE.1 Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan (Storage) dan Tangki
Pelarutan.(Peters et.al., 2004)................................................. LE-5
Gambar LE.2 Grafik Break Event Point......................................................... LE-26
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
10/223
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Lithopone merupakan campuran dari seng sulfida dan barium sulfat.
Lithopone merupakan hasil reaksi antara barium sulfida dan seng sulfat.
Lithopone mempunyai rumus molekul ZnS.BaSO4, dengan kandungan barium
sulfat sebesar 30% dan kandungan seng sulfida sebesar 70%. Dalam perdagangan
produk ini dikenal dengan Lithopone. Produk ini pertama sekali ditemukan pada
tahun 1870 dan menjadi populer sebagai bahan pewarna (pigmen) putih karena
secara ekonomi memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan pewarnaputih yang digunakan sebelumnya yaitu titanium dioksida (TiO2). Di samping itu,
produk ini memiliki kemampuan terdispersi yang lebih baik dalam air serta
menghasilkan tingkat keputihan warna yang lebih baik.
Kegunaan dasar dari lithopone adalah bahan pewarna (pigmen) dalam cat,
tinta dan produk-produk kosmetika. Lithopone juga dipergunakan sebagai bahan
pemutih kertas dan tekstil, dimana lithopone bertindak sebagai agen pewarna
utama. Lithopone juga digunakan sebagai bahan pewarna sekaligus penyusun
produk-produk yang terbuat dari gipsum, misalnya untuk peralatan kedokteran.
Didasari luasnya penggunaan lithopone dalam berbagai industri, maka
pendirian pabrik lithopone di Indonesia perlu dilakukan. Menurut sumber data
BPS selama lima tahun terakhir (1999 sampai 2004), kebutuhan tiap tahun adalah
sebagaimana yang tercantum pada tabel 1.1. berikut:
Tabel 1.1. Kebutuhan Lithopone Lima Tahun Terakhir (dalam kg/tahun) di
Indonesia
No. Tahun Kebutuhan Lithopone (kg/tahun)
1. 1999 1. 215. 568
2. 2001 251. 296
3. 2002 306. 929
4. 2003 984. 527
5. 2004 3. 158. 107
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
11/223
Saat ini lithopone telah diproduksi oleh beberapa negara seperti Jepang,
China dan Korea Selatan.
1.2
Rumusan Masalah
Kebutuhan terhadap produk-produk yang menggunakan lithopone cukup
tinggi di Indonesia. Untuk memperolehnya, Indonesia masih harus mengimpor
dari negara-negara yang telah memproduksi lithopone, seperti Jepang, China dan
Korea Selatan, dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Berdasarkan informasi
ini, pra rancangan pabrik pembuatan lithopone perlu dipelajari.
1.3
Tujuan Rancangan Pabrik
Tujuan dari pra rancangan pabrik lithopone dari barium sulfat dan karbon
aktif adalah untuk membuat studi kelayakan pendirian pabrik lithopone, juga
untuk menerapkan disiplin ilmu teknik kimia khususnya di bidang rancangan,
proses dan operasi teknik kimia sehingga memberikan gambaran kelayakan pra
rancangan pendirian pabrik ini.
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
12/223
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lithopone
Lithopone memiliki rumus kimia ZnS.BaSO4 dengan struktur bangun
seperti yang disajikan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Struktur Lithopone
Lithopone merupakan campuran dari seng sulfida dan barium sulfat.
Lithopone diperoleh dari hasil reaksi antara barium sulfida dan seng sulfat.
Lithopone baik digunakan sebagai bahan pewarna dasar (pigmen) untuk cat, tinta
dan beragam produk kosmetika. Saat ini lithopone telah diproduksi oleh beberapa
negara seperti Jepang, China dan Korea Selatan.
2.2 Sifat sifat Bahan Baku
2.2.1 Sifat sifat Lithopone
(Sumber: http://www.speclab.com/compound/chemabc/lithopone.htm)
Lithopone memiliki sifatsifat sebagai berikut:
1. Berat molekul sebesar 330,80 gram/mol.
2. Berupa tepung berwarna putih.
3. Memiliki pH netral (sekitar 6,8-7).
4. Cukup stabil pada kondisi suhu kamar dan tekanan 1 atm.
5. Memiliki ukuran partikel < 63 m.
6. Memiliki volatilitas maksimum 0,3%.
7. Kelarutan dalam air maksimum sebesar 25%.
8. Kelembaban maksimum 20%.
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
http://www.speclab.com/compound/chemabc/lithopone.htmhttp://www.speclab.com/compound/chemabc/lithopone.htm8/10/2019 09E00113
13/223
2.2.2 Sifat sifat Barium Sulfida (Sumber: American Institute of Physics)
Sifat-sifat dari barium sulfida:
1. Mempunyai nama IUPAC thioxobarium.
2. Memiliki berat molekul sebesar 169.393 g/mol.
3. Panas fusi sebesar 371,9 J/gram.
4. Titik didih (boiling point) sebesar 1400 oC.
5. Densitas 4250 kg/m3.
6. Berwarna putih.
7. Memiliki nilai elektronegativitas sebesar 2,1 eV.
8. Konduktivitas listriknya bervariasi tergantung pada derajat aktivasi dan
densitas bahan.
9. Mempunyai daya termolistrik sebesar 2,5 mv per derajat antara 970oC dan
1270oC.
10.Panas penyubliman sebesar 104 kkal/mol.
11.Memiliki struktur molekul Ba S.
12.Panas pembentukan sebesar -460 kJ/mol.
13.Cp sebesar 49,4 J mol-1K-1.
14.Dapat disintesis melalui reduksi barium sulfat dengan gas hidrogen padatemperatur tinggi (950 oC) sesuai dengan reaksi:
BaSO4+ 4H2BaS (s) + 4H2O (g)
2.2.3 Sifat sifat Seng Sulfat
(Sumber: http://www.speclab.com/compound/chemabc/znso4.htm)
Sifat-sifat dari seng sulfat:
1. Dapat dijumpai dalam bentuk bubuk kristal putih dan tanpa aroma.2. Bersifat transparan/meneruskan cahaya.
3. Titik didih (boiling point) sebesar 500 oC.
4. Densitas sebesar 1480 kg/m3.
5. Cukup stabil pada suhu kamar dan tekanan 1 atm.
6. Kelarutan dalam air sekitar 1 g/l atau lebih kecil.
7. Tidak terlarut dalam alkohol.
8. Mempunyai berat molekul sebesar 161 gram/mol.
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
14/223
2.2.4 Pembuatan Lithopone
Pada proses pembuatan lithopone, terjadi reaksi antara seng sulfat dengan
barium sulfida menghasilkan lithopone, dengan kandungan barium sulfat 30% dan
seng sulfida sebesar 70%. Lithopone keluaran reaktor didinginkan sebelum
selanjutnya dialirkan ke unit filter untuk memisahkan padatan lithopone dengan
cairan BaS dan ZnSO4yang terbentuk. Lithopone yang masih bercampur dengan
cairan barium sulfida dan seng sulfat dicuci terlebih dahulu menggunakan air pada
unit pencuci (washer). Lithopone keluaran unit pencuci (washer) selanjutnya
dicetak pada unit casting machine sebelum akhirnya disimpan pada gudang
penyimpanan.
2.3
Deskripsi Proses
a. Reaksi Barium Sulfida dengan Seng Sulfat
Pada proses pembuatan lithopone dari barium sulfida dan seng sulfat
terjadi reaksi berikut:
ZnSO4(l) + BaS(l) ZnS.BaSO4(s)
(Seng sulfat) (Barium sulfida) (Lithopone)
Reaksi ini berlangsung pada suhu 100o
C dan tekanan 1 atmosfer. Konversi reaksi
ini sebesar 98 % (www.chemweb.com/CRE/Pigments/)
b. Proses Pendinginan, Penyaringan dan Pencucian
Hasil reaksi antara seng sulfat dan barium sulfida di reaktor menghasilkan
lithopone, BaS dan ZnSO4. Barium sulfida dan seng sulfat berada dalam fasa cair.
Keluaran reaktor yang masih bersuhu tinggi dialirkan ke unit cooler. Barium
sulfida dan seng sulfat yang berfasa cair kemudian dipisahkan dari lithoponemenggunakan filter. Keluaran filter yaitu lithopone yang masih bercampur dengan
cairan seng sulfat dan barium sulfida selanjutnya dicuci pada unit washer
menggunakan air pencuci.
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
http://www.chemweb.com/CRE/Pigments/http://www.chemweb.com/CRE/Pigments/8/10/2019 09E00113
15/223
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
c. Pencetakan
Lithopone yang telah terpisah dari barium sulfida dan seng sulfat pada unit
filter selanjutnya dicuci dengan air pada unit washer, lalu dicetak pada unit
casting machine yang bertujuan menghasilkan ukuran partikel lithopone yang
seragam. Lithopone selanjutnya disimpan pada gudang penyimpanan dan siap
untukdipasarkan.
8/10/2019 09E00113
16/223
BAB III
NERACA MASSA
3.1 TANGKI PENGENDAPAN
Tabel 3.1 Neraca Massa pada Tangki Pengendapan
Laju Alir Masuk
(kg/jam)
Laju Alir Keluar
(kg/jam)Komponen
Massa
(5) (6) (7)
ZnSO4 243,349 - -
BaS - 256,0349 -
Air 45,0646 3015,7233 3060,7879
Lithopone - - 499,999
Total 3560,7869 3560,7869
3.2 FILTER
Tabel 3.2 Neraca Massa pada Filter
Laju Alir Masuk
(kg/jam)
Laju Alir Keluar
(kg/jam)
Komponen
Massa
(7) (8) (9)
Lithopone 499,999 - 499,999
Air 3060,7879 3045,484 15,3039
3045,484 515,3029
Total 3560,7869 3560,7869
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
17/223
3.3 DRIER
Tabel 3.3 Neraca Massa pada Drier
Laju Alir Masuk
(kg/jam)
Laju Alir Keluar
(kg/jam)
Komponen
Massa
(9) (10) (11)
Lithopone 499,999 - 499,999
Air 15,3039 10,2534 5,0505
10,2534 505,0495
Total 515,3029 515,3029
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
18/223
BAB IV
NERACA PANAS
4.1 Drier
Tabel 4.1 Neraca Panas pada Drier
Komponen Panas Masuk
(kJ/jam)
(9)
Panas Keluar
(kJ/jam)
(10)
Panas Keluar
(kJ/jam)
(11)
LithoponeAir
Panas diperlukan
102,4192318,5910
9790,4615
-6741,4548
-
3470,0169-
-
Sub Total 6741,4548 3470,0169
Total 10211,4717 10211,4717
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
19/223
BAB V
SPESIFIKASI PERALATAN
5.1. Gudang Bahan Baku ZnSO4
Fungsi : Menyimpan ZnSO4untuk kebutuhan 30 hari
Jenis : Gedung berbentuk balok dengan atap berbentuk limas
Bahan konstruksi : BetonKondisi operasi : Tekanan 1 atm dan suhu 30oC
Volume : 291,8904 m3
Panjang : 10,6022 m
Lebar : 6,0584 m
Tinggi : 4,5438 m
5.2. Gudang Bahan Baku BaS
Fungsi : Menyimpan BaS untuk kebutuhan 30 hari
Jenis : Gedung berbentuk balok dengan atap berbentuk limas
Bahan konstruksi : Beton
Kondisi operasi : Tekanan 1 atm dan suhu 30oC
Volume : 101,6468 m3
Panjang : 7,4592 m
Lebar : 4,2624 m
Tinggi : 3,1968 m
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
20/223
5.3. Conveyer I
Fungsi : Mengangkut ZnSO4 dari gudang ke tangki mixer I
Jenis :Horizontal belt conveyer
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Tekanan 1 atm dan suhu 30oC
Jumlah materi : 499,999 kg / jam
Panjang conveyer : 1200 ft
Dakian conveyer : 5o
Tebal belt : 24 in
Daya conveyer : 0,08612 Hp
5.4. Conveyer II
Fungsi : Mengangkut BaS dari gudang ke tangki mixer II
Jenis :Horizontal belt conveyer
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Tekanan 1 atm dan suhu 30oC
Jumlah materi : 499,999 kg / jam
Panjang conveyer : 1200 ft
Dakian conveyer : 5o
Tebal belt : 24 in
Daya conveyer : 0,08612 Hp
5.5. Tangki Mixer I
Fungsi : Tempat melarutkan ZnSO4
Bahan konstruksi : Baja karbon SA-283 grade C
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup elipsoidal
Jumlah : 1 unit
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
21/223
Kondisi operasi : Temperatur 30oC
Tekanan 1 atm
Silinder
Diameter silinder : 6,53 m
Tinggi silinder : 8,70 m
Tebal silinder : 1/8 in
Tutup
Diameter tutup : 6,53 m
Tinggi tutup : 1,53 m
Tebal tutup : 1/8 in
5.6. Tangki Mixer II
Fungsi : Tempat melarutkan BaS
Bahan konstruksi : Baja karbon SA-283 grade C
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup elipsoidal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Temperatur 30oC
Tekanan 1 atm
Silinder
Diameter silinder : 4,59 m
Tinggi silinder : 6,12 m
Tebal silinder : 1/8 in
Tutup
Diameter tutup : 4,59 m
Tinggi tutup : 1,14 m
Tebal tutup : 1/8
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
22/223
5.7. Pompa Seng Sulfat
Fungsi : Memompa ZnSO4 dari tangki mixer I ke furnace
Jenis : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Daya : 1/8 Hp
5.8. Pompa Barium Sulfida
Fungsi : Memompa BaS dari tangki mixer II ke furnace
Jenis : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Daya : 3 Hp
5.9. Conveyer III
Fungsi : Mengangkut lithopone dari furnace ke unit quenching
Jenis :Horizontal belt conveyer
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Tekanan 1 atm dan suhu 30oC
Jumlah materi : 499,999 kg / jam
Panjang conveyer : 1200 ft
Dakian conveyer : 5o
Tebal belt : 24 in
Daya conveyer : 0,08612 Hp
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
23/223
5.10. Conveyer IV
Fungsi : Mengangkut lithopone dari unit quenching ke unit drier
Jenis :Horizontal belt conveyer
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Tekanan 1 atm dan suhu 30oC
Jumlah materi : 499,999 kg / jam
Panjang conveyer : 1200 ft
Dakian conveyer : 5o
Tebal belt : 24 in
Daya conveyer : 0,08612 Hp
5.11. Conveyer V
Fungsi : Mengangkut lithopone dari unit drier ke unit disintegrator
Jenis :Horizontal belt conveyer
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Tekanan 1 atm dan suhu 30oC
Jumlah materi : 499,999 kg / jam
Panjang conveyer : 1200 ft
Dakian conveyer : 5o
Tebal belt : 24 in
Daya conveyer : 0,08612 Hp
5.12. Conveyer VI
Fungsi : Mengangkut lithopone dari unit disintegrator ke unit
bolter
Jenis :Horizontal belt conveyer
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Tekanan 1 atm dan suhu 30o
C
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
24/223
Jumlah materi : 499,999 kg / jam
Panjang conveyer : 1200 ft
Dakian conveyer : 5o
Tebal belt : 24 in
Daya conveyer : 0,08612 Hp
5.13. Conveyer VII
Fungsi : Mengangkut lithopone dari unit bolter ke gudang
lithopone
Jenis :Horizontal belt conveyer
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Tekanan 1 atm dan suhu 30oC
Jumlah materi : 499,999 kg / jam
Panjang conveyer : 1200 ft
Dakian conveyer : 5o
Tebal belt : 24 in
Daya conveyer : 0,08612 Hp
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
25/223
BAB VI
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
6.1
Instrumentasi
Alat instrumentasi merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam
suatu pabrik. Instrumentasi adalah rangkaian peralatan yang dipakai di dalam
suatu proses kontrol untuk mengatur jalannya proses agar diperoleh hasil sesuai
dengan yang diharapkan. Dengan adanya alat kontrol maka dapat diketahui dan
dikorelasi segala kesalahan ataupun penyimpangan proses yang mungkin terjadi.
Fungsi instrumentasi adalah sebagai penunjuk (indicator), pencatat(recorder), pengontrol (controller), dan pemberi tanda bahaya (alarm). Peralatan
instrumentasi biasanya bekerja dengan tenaga mekanis atau tenaga listrik dan
pengontrolannya dapat dilakukan secara manual ataupun otomatis. Penggunaan
instrumen pada suatu peralatan proses tergantung pada pertimbangan ekonomis
dan sistem peralatan itu sendiri. Pada pemakaian alat-alat instrumen juga harus
ditentukan apakah alat-alat tersebut dipasang di atas papan instrumen dekat
peralatan proses (kontrol manual) atau disatukan di dalam suatu ruang kontrol
pusat (control room) yang dihubungkan dengan bangsal peralatan (kontrol
otomatis).
Alat-alat kontrol yang biasa dipakai pada peralatan proses antara lain:
1. Temperature Controller (TC), yaitu alat untuk mengetahui suhu aliran atau
suhu operasi suatu alat dan dapat mengendalikan suhu operasi sesuai dengan
kondisi yang diinginkan.
2. Pressure Controller (PC), yaitu alat untuk mengetahui tekanan suatu aliran
dan tekanan pada peralatan yang sedang beroperasi dan sebagai alat untuk
mengendalikan tekanan operasi sesuai yang diinginkan.
3. Flow Controller (FC), yaitu alat untuk mengukur debit aliran sesuai dengan
yang diinginkan.
4. Level Controller (LC), yaitu alat untuk mengendalikan tinggi cairan dalam
suatu alat sehingga tidak melebihi yang diinginkan.
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
26/223
8/10/2019 09E00113
27/223
Contoh jenis-jenis instrumentasi yang digunakan pada pra rancangan
pabrik pembuatan lithopone:
1. Pompa
Variabel yang dikontrol pada pompa adalah laju aliran (flow rate). Untuk
mengetahui laju aliran pada pompa dipasang flow control (FC). Jika laju
aliran pompa lebih besar dari yang diinginkan maka secara otomatis katup
pengendali (control valve) akan menutup atau memperkecil pembukaan
katup.
Gambar 6.1 Instrumentasi pada Pompa
FC
2. Tangki Mixer (Tangki Pelarutan Barium Sulfida dan Seng Sulfat)
Pada tangki ini dilengkapi dengan level control (LC) yang berfungsi untuk
mengontrol ketinggian cairan di dalam tangki. Prinsip kerja dari level control
(LC) ini adalah dengan menggunakan pelampung (floater) sehingga isi tangki
dapat terlihat dari posisi jarum penunjuk di luar tangki yang digerakkan oleh
pelampung. Jika isi tangki tinggal sedikit, maka diisi dengan menggunakan
pompa yang dilengkapi dengan valveyang berfungsi sebagaiflow control (FC).
LCFC
Gambar 6.2 Instrumentasi pada Tangki
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
28/223
3. Tangki Pengendapan
Tangki pengendapan adalah alat tempat berlangsungnya reaksi kimia
antara bahan-bahan yang terlibat dalam pembuatan produk. Dalam pabrik
ini, furnace merupakan tempat bereaksinya barium sulfida dan seng sulfat
yang menghasilkan lithopone. Pada furnace dilengkapi sensingelemen yang
peka terhadap perubahan suhu, sehingga suhu dalam furnace dapat dilihat
pada indikator temperatur. Untuk menjaga agar laju alir bahan masuk sesuai
dengan yang diinginkan digunakan flow control (FC). Dan agar tekanan
dalam reaktor bertahan pada 1 atm digunakanpressure control(PC).
LCF C
Gambar 6.3 Instrumentasi pada Tangki Pengendapan
4. Drier
Temperature control (TC) pada drier berfungsi untuk mengatur besarnya
suhu di dalam drier dengan cara mengatur banyaknya steam yang dialirkan.)
6.2. Keselamatan Kerja Pabrik Pembuatan Lithopone
Keselamatan kerja adalah suatu usaha untuk mencegah terjadinya
kecelakaan, cacat ataupun kematian. Keselamatan kerja dan keamanan pabrik
merupakan faktor yang perlu diperhatikan secara serius. Keselamatan kerja
merupakan jaminan perlindungan bagi keselamatan karyawan dari bahaya cacat
jasmani dan kematian. Dalam hubungan ini bahaya yang dapat timbul dari mesin,
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
29/223
bahan baku dan produk, sifat zat, serta keadaan tempat kerja harus mendapat
perhatian yang serius sehingga dapat dikendalikan dengan baik untuk menjamin
kesehatan dan keselamatan karyawan.
Makin tinggi tingkat keselamatan kerja dari suatu pabrik makin meningkat
pula aktivitas kerja para karyawan. Hal ini disebabkan karena keamanan kerja
sudah terjamin dan suasana kerja yang menyenangkan. Untuk mencapai hal
tersebut adalah menjadi tanggung jawab dan kewajiban para perancang untuk
merencanakannya sehingga bangunan yang dirancang dengan baik akan
menciptakan rasa aman bagi para pekerja. Dengan adanya keselamatan kerja
berarti para pekerja pabrik dan lingkungan sekitarnya dapat terhindar dari bahaya.
Untuk menjamin keselamatan kerja, maka dalam perencanaan pabrik
pembuatan lithopone ini perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu:
Lokasi pabrik.
Sistem pencegahan kebocoran pada pipa.
Sistem perawatan (maintenance).
Sistem penerangan.
Sistem penyimpanan material dan perlengkapan.
Sistem pemadam kebakaran.
Di samping itu terdapat beberapa peraturan dasar keselamatan kerja yang
harus diperhatikan pada saat bekerja di pabrik pembuatan lithopone ini, yaitu:
Tidak boleh merokok atau makan
Tidak boleh minum minuman keras (beralkohol) selama bertugas.
Pada pra rancangan pabrik pembuatan lithopone ini, usaha-usaha
pencegahan terhadap bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dilakukan dengan cara:
1. Pencegahan terhadap kebakaran
Memasang sistem alarm pada tempat yang strategis dan penting, seperti
power station, laboratorium dan ruang proses.
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
30/223
Mobil pemadam kebakaran harus selalu dalam keadaan siap siaga di fire
station.
Fire hydrantditempatkan di daerah storage, proses, dan perkantoran.
Fire extinguisher disediakan pada bangunan pabrik untuk memadamkan
api yang relatif kecil.
Smoke detector ditempatkan pada setiap sub-stasiun listrik untuk
mendeteksi kebakaran melalui asapnya.
2. Memakai peralatan perlindungan diri
Di dalam pabrik disediakan peralatan perlindungan diri, seperti:
Pakaian kerja
Pakaian luar dibuat dari bahan-bahan seperti katun, wol, serat, sintetis, dan
asbes. Pada musim panas sekalipun tidak diperkenankan bekerja dengan
keadaan badan atas terbuka.
Sepatu pengaman
Sepatu harus kuat dan harus dapat melindungi kaki dari bahan kimia dan
panas. Sepatu pengaman bertutup baja dapat melindungi kaki dari bahaya
terjepit. Sepatu setengah tertutup atau bot dapat dipakai tergantung pada
jenis pekerjaan yang dilakukan.
Topi pengaman
Topi yang lembut baik dari plastik maupun dari kulit memberikan
perlindungan terhadap percikan-percikan bahan kimia, terutama apabila
bekerja dengan pipa-pipa yang letaknya lebih tinggi dari kepala, maupun
tangki-tangki serta peralatan lain yang dapat bocor.
Sarung tangan
Dalam menangani bahan-bahan kimia seperti barium sulfida dan seng
sulfat, para operator diwajibkan menggunakan sarung tangan untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
31/223
Masker
Berguna untuk memberikan perlindungan terhadap uap bahan kimia agar
tidak terhirup.
3. Pencegahan terhadap bahaya mekanis
Sistem ruang gerak karyawan dibuat cukup luas dan tidak menghambat
kegiatan kerja karyawan.
Alat-alat dipasang dengan penahan yang cukup kuat.
4. Pencegahan terhadap bahaya listrik
Setiap instalasi dan alat-alat listrik harus diamankan dengan pemakaian
sekering atau pemutus hubungan arus listrik secara otomatis.
Sistem perkabelan listrik harus dipasang secara terpadu dengan tata letak
pabrik, sehingga jika ada perbaikan dapat dilakukan dengan mudah.
5. Menerapkan nilai-nilai disiplin bagi karyawan
Setiap karyawan bertugas sesuai dengan pedoman-pedoman yang
diberikan dan mematuhi setiap peraturan dan ketentuan yang diberikan.
Setiap kecelakaan kerja atau kejadian yang merugikan segera dilaporkan
ke atasan.
Setiap karyawan harus saling mengingatkan akan perbuatan yang dapat
menimbulkan bahaya.
Setiap ketentuan dan peraturan harus dipatuhi.
6. Penyediaan poliklinik di lokasi pabrik
Poliklinik disediakan untuk tempat pengobatan akibat terjadinya kecelakaan
secara tiba-tiba, misalnya menghirup uap larutan seng sulfat, patah tulang, dan
lain sebagainya.
Apabila terjadi kecelakaan kerja, seperti terjadinya kebakaran pada pabrik,
maka hal-hal yang harus dilakukan adalah:
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
32/223
Mematikan seluruh kegiatan pabrik, baik mesin maupun listrik.
Mengaktifkan alat pemadam kebakaran, dalam hal ini alat pemadam
kebakaran yang digunakan disesuaikan dengan jenis kebakaran yang
terjadi, yaitu:
Instalasi pemadam dengan air
Untuk kebakaran yang terjadi pada bahan berpijar seperti kayu, arang,
kertas, dan bahan berserat. Air ini dapat disemprotkan dalam bentuk
kabut. Sebagai sumber air, biasanya digunakan air tanah yang dialirkan
melalui pipa-pipa yang dipasang pada instalasi-instalasi tertentu di
sekitar areal pabrik. Air dipompakan dengan menggunakan pompa
yang bekerja dengan instalasi listrik tersendiri, sehingga tidak
terganggu apabila listrik pada pabrik dimatikan ketika kebakaran
terjadi.
Instalasi pemadam dengan CO2
CO2yang digunakan berbentuk cair dan mengalir dari beberapa tabung
gas yang bertekanan yang disambung secara seri menuju nozel-nozel.
Instalasi ini digunakan untuk kebakaran dalam ruang tertutup, seperti
pada tempat tangki penyimpanan produk lithopone dan juga pemadam
pada instalasi listrik.
Keselamatan kerja pada pabrik pembuatan lithopone ini dapat dicapai
dengan penambahan nilai-nilai disiplin bagi para karyawan, yaitu:
Setiap karyawan bertugas sesuai dengan pedoman-pedoman yang
diberikan.
Setiap peraturan dan ketentuan yang ada harus dipenuhi. Setiap kecelakaan atau kejadian yang merugikan harus segera dilaporkan
kepada pimpinan.
Setiap karyawan harus saling mengingatkan perbuatan yang dapat
menimbulkan bahaya.
Dilakukan kontrol secara periodik terhadap seluruh alat instalasi pabrik
oleh petugas perawatan.
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
33/223
BAB VII
UTILITAS
Utilitas dalam suatu pabrik adalah sarana penunjang utama di dalam
kelancaran proses produksi. Agar proses produksi tersebut dapat terus
berkesinambungan, haruslah didukung oleh sarana dan prasarana utilitas yang
baik. Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada Prarancangan Pabrik Pembuatan
Lithopone dari ZnSO4 dan BaS meliputi:
1. Kebutuhan steam(steam)
2. Kebutuhan air3. Kebutuhan bahan kimia
4. Kebutuhan bahan bakar
5. Kebutuhan listrik
7.1 Kebutuhan Steam(uap)
Pada pengoperasian pabrik dibutuhkan uap sebagai media pemanas.
Adapun kebutuhan steam (uap) pada Pra-rancangan Pabrik Pembuatan
Lithopone ini adalah :
Tabel 7.1 Kebutuhan Uap
Nama Peralatan Banyaknya uap yang dibutuhkan (kg/jam)
Drier 4,2800
TOTAL 4,2800
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
34/223
Steam yang digunakan adalah superheated steam dengan temperatur 150
0C dan tekanan 1 atm. Jumlah total steam yang dibutuhkan adalah 4,2800 kg/jam.
Tambahan untuk faktor keamanan diambil sebesar 20 % dan faktor kebocoran
sebesar 10%. (Perry, 1999) maka;
Jadi total steamyang dibutuhkan = 1,3 x 4,2800 kg/jam = 5,564 kg/jam.
Diperkirakan 78% kondensat dapat digunakan kembali (Evans,1978),
sehingga:
Kondensat yang digunakan kembali = 78% 5,564 = 4,3399 kg/jam
Kebutuhan air tambahan untuk ketel = 22% 5,564 = 1,2240 kg/jam
7.2 Kebutuhan Air
Kebutuhan air pada pabrik pembuatan Lithopone adalah :
Air proses = 3060,7879 kg/jam
Air untuk umpan ketel uap = 1,2240 kg/jam
Kebutuhan domestik
Perkantoran
= lkgxjam
harixorangxoranghari24
1125//l /15 = 26,0416 kg/jam
Laboratorium = 100 kg/jam
Kantin dan tempat ibadah = 150 kg/jam
Poliklinik = 50 kg/jam
Total 326,0416 kg/jam
Total kebutuhan air pada pabrik lithopone adalah :
= (Air proses + Air untuk ketel uap + Air kebutuhan domestik )
= (3060,7879 + 1,2240 + 326,0416)
= 3388,0535 kg/jam
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
35/223
Diperkirakan lumpur yang terikut pada waktu pemompaan air sungai
sebanyak 5% dari jumlah air yang dipompakan. Maka banyak air yang
dipompakan dari sungai adalah :
= 1,05 3388,0535 kg/jam
= 3557,4561 kg/jam
Sumber air untuk pabrik pembuatan lithopone ini adalah dari Sungai
Rokan, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Dimana sungai Rokan dengan
panjang 150 km memiliki potensi debit pada musim kemarau 60 m3/detik dan
pada musim hujan 100 m3/detik (Sumber: Laboratorium Pertamina UP II DUMAI
). Adapun kualitas air Sungai Rokan, Riau dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7.2 Kualitas Air Sungai Rokan, Riau
No Analisa Satuan Hasil
1.2.3.4.5.
1.2.3.4.5.6.7.8.9.
10.
11.12.13.14.15.16.17.18.19.
I. FISIKABauKekeruhanRasaWarnaSuhu
II. KIMIATotal kesadahan dalam CaCO3Chloride
NO3-NZat organik dalam KMnO4(COD)SO4
-SulfidaPosfat (PO4)Cr+2
NO3*)
NO2*)
Hardness (CaCO3)pHFe2+
Mn2+Zn2+Ca2+Mg2+CO2bebasCu2+
NTU
TCU0C
mg/lmg/lmg/lmg/lmg/lmg/lmg/lmg/lmg/l
mg/lmg/lmg/lmg/lmg/lmg/lmg/lmg/lmg/l
Tidak berbau5,16
Tidak berasa15025
1501,30,26516-
0,245---
956,610
0,0160,0012
6387
1320,0032
*) Analisa tidak bisa dilakukan, alat dan bahan kimia tidak tersedia
Sumber : Laboratorium PERTAMINA UP II DUMAI 10 Februari 2005
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
36/223
Unit Pengolahan Air
Kebutuhan air untuk pabrik pembuatan lithopone diperoleh dari sungai
Rokan, yang terletak di kawasan pabrik. Untuk menjamin kelangsungan
penyediaan air, maka di lokasi pengambilan air dibangun fasilitas penampungan
air (water intake) yang juga merupakan tempat pengolahan awal air sungai.
Pengolahan ini meliputi penyaringan sampah dan kotoran yang terbawa bersama
air. Selanjutnya air dipompakan ke lokasi pabrik untuk diolah dan digunakan
sesuai dengan keperluannya. Pengolahan air di pabrik terdiri dari beberapa tahap,
yaitu (Degremont,1991) :
1. Screening
2. Klarifikasi
3. Filtrasi
4. Demineralisasi
5. Deaerasi
7.2.1 Screening
Tahap screening merupakan tahap awal dari pengolahan air.
Adapun tujuan screening adalah (Degremont, 1991):
Menjaga struktur alur dalam utilitas terhadap objek besar yang mungkin
merusak fasilitas unit utilitas.
Memudahkan pemisahan dan menyingkirkan partikel-partikel padat yang
besar yang terbawa dalam air sungai.
Pada tahap ini, partikel yang besar akan tersaring tanpa bantuan
bahan kimia. Sedangkan partikel-partikel yang lebih kecil akan terikut bersama airmenuju unit pengolahan selanjutnya.
7.2.2 Klarifikasi
Klarifikasi merupakan proses penghilangan kekeruhan di dalam air dengan
cara mencampurkannya dengan larutan Al2(SO4)3 dan Na2CO3 (soda abu).
Larutan Al2(SO4)3berfungsi sebagai koagulan utama dan larutan Na2CO3sebagai
bahan koagulan tambahan yaitu berfungsi sebagai bahan pambantu untuk
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
37/223
mempercepat pengendapan dan penetralan pH. Pada bak clarifier, akan terjadi
proses koagulasi dan flokulasi. Tahap ini bertujuan menyingkirkan Suspended
Solid(SS) dan koloid (Degremont, 1991):
Koagulan yang biasa dipakai adalah koagulan trivalent. Reaksi hidrolisis
akan terjadi menurut reaksi :
M3++ 3H2OM(OH)3+ 3H+
Dalam hal ini, pH menjadi faktor yang penting dalam penyingkiran koloid.
Kondisi pH yang optimum penting untuk terjadinya koagulasi dan terbentuknya
flok-flok (flokulasi). Koagulan yang biasa dipakai adalah larutan alum Al2(SO4)3.
Sedangkan koagulan tambahan dipakai larutan soda abu Na2CO3 yang berfungsi
sebagai bahan pembantu untuk mempercepat pengendapan dan penetralan pH.
Dua jenis reaksi yang akan terjadi adalah (Degremont, 1991):
Al2(SO4)3+ 6 Na2CO3 + 6H2O2Al(OH)3+ 12Na++ 6HCO3
-+ 3SO43-
2Al2(SO4)3+ 6 Na2CO3 + 6H2O4Al(OH)3+ 12Na++ 6CO2+ 6SO4
3-
Reaksi koagulasi yang terjadi :
Al2(SO4)3+ 3H2O + 3Na2CO3 2Al(OH)3+ 3Na2SO4+ 3CO2
Selain penetralan pH, soda abu juga digunakan untuk menyingkirkan
kesadahan permanent menurut proses soda dingin menurut reaksi (Degremont,
1991):
CaSO4+ Na2CO3Na2SO4+ CaCO3
CaCl4 + Na2CO32NaCl + CaCO3
Selanjutnya flok-flok yang akan mengendap ke dasar clarifierkarena gaya
gravitasi, sedangkan air jernih akan keluar melimpah (overflow) yang selanjutnya
akan masuk ke penyaring pasir (sand filter) untuk penyaringan.
Pemakaian larutan alum umumnya hingga 50 ppm terhadap jumlah airyang akan diolah, sedangkan perbandingan pemakaian alum dan abu soda = 1 :
0,54 (Crities, 2004).
Perhitungan alum dan abu soda yang diperlukan :
Total kebutuhan air = 3557,4561 kg/jam
Pemakaian larutan alum = 50 ppm
Pemakaian larutan soda abu = 0,54 x 50 = 27 ppm
Larutan alum Al2(SO4)3yang dibutuhkan = 50.10-6x3557,4561= 0,1694 kg/jam
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
38/223
Larutan abu soda Na2CO3 yang dibutuhkan =27.10-6x3557,4561 = 0,0914 kg/jam
7.2.3 Filtrasi
Filtrasi dalam pemurnian air merupakan operasi yang sangat umum
dengan tujuan menyingkirkan Suspended Solid (SS), termasuk partikulat BOD
dalam air (Metcalf, 1984).
Material yang digunakan dalam medium filtrasi dapat bermacam-macam :
pasir, antrasit (crushed anthracite coal), karbon aktif granular (Granular Carbon
Active atauGAC), karbon aktif serbuk (Powdered Carbon Activeatau PAC) dan
batu garnet. Penggunaan yang paling umum dipakai di Afrika dan Asia adalah
pasir dan gravel sebagai bahan filter utama, menimbang tipe lain cukup mahal
(Kawamura,1991).
Unit filtrasi dalam pabrik pembuatan lithopone menggunakan media
filtrasi granular (Granular Medium Filtration) sebagai berikut :
1. Lapisan atas terdiri dari pasir hijau (green sand). Lapisan ini bertujuan
memisahkan flok dan koagulan yang masih terikut bersama air. Lapisan yang
digunakan setinggi 24 in (60,96 cm).
2. Untuk menghasilkan penyaringan yang efektif, perlu digunakan mediumberpori misalnya atrasit atau marmer. Untuk beberapa pengolahan dua tahap atau
tiga tahap pada pengolahan effluent pabrik, perlu menggunakan bahan dengan
luar permukaan pori yang besar dan daya adsorpsi yang lebih besar, seperti
Biolite, pozzuolana ataupun Granular Active Carbon/GAC) (Degremont, 1991).
Pada pabrik ini, digunakan anterasit setinggi 12,5 in (31,75 cm).
3. Lapisan bawah menggunakan batu kerikil/gravel setinggi 7 in (17,78 cm)
(Metcalf & Eddy, 1991).Bagian bawah alat penyaring dilengkapi dengan strainersebagai penahan.
Selama pemakaian, daya saring sand filter akan menurun. Untuk itu diperlukan
regenerasi secara berkala dengan cara pencucian balik (back washing). Dari sand
filter, air dipompakan ke menara air sebelum didistribusikan untuk berbagai
kebutuhan.
Untuk air domestik, laboratorium, kantin, dan tempat ibadah, serta
poliklinik, dilakukan proses klorinasi, yaitu mereaksikan air dengan klor untuk
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
39/223
membunuh kuman-kuman di dalam air. Klor yang digunakan biasanya berupa
kaporit, Ca(ClO)2.
Perhitungan kebutuhan kaporit, Ca(ClO)2:
Total kebutuhan air yang memerlukan proses klorinasi = 326,0416 kg/jam
Kaporit yang digunakan direncanakan mengandung klorin 70 %
Kebutuhan klorin = 2 ppm dari berat air
Total kebutuhan kaporit = (2.10-6x 326,0416)/0,7 = 6,5208.10-4 kg/jam
7.2.4
Demineralisasi
Air untuk umpan ketel dan proses harus murni dan bebas dari garam-
garam terlarut. Untuk itu perlu dilakukan proses demineralisasi, dimana alat
demineralisasi dibagi atas :
Penukar kation
Berfungsi untuk mengikat logam-logam alkali dan mengurangi kesadahan
air yang digunakan. Proses yang terjadi adalah pertukaran antara kation Ca, Mg,
dan Mn yang larut dalam air dengan kation hidrogen dan resin. Resin yang
digunakan bertipe gel dengan merek IR-122 (Lorch, 1981).
Reaksi yang terjadi :
2H+R + Ca2+ Ca2+R + 2H+
2H+R + Mg2+ Mg2+R + 2H+
2H+R + Mn2+ Mn2+R + 2H+
Untuk regenerasi dipakai H2SO4dengan reaksi :
Ca
2+
R + H2SO4 CaSO4 + 2H
+
RMg2+R + H2SO4 MgSO4+ 2H
+R
Mn2+R + H2SO4 MnSO4 + 2H+R
Perhitungan Kesadahan Kation :
Air Sungai Rokan, Riau mengandung kation Fe2+, Pb+2, Mn2+, Ca2+, dan Mg2+,
masing-masing 0,016 ppm, 63 ppm, 0,0012 ppm, 87 ppm, 132 ppm (Tabel 7.3)
1 gr/gal = 17,1 ppm
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
40/223
Total kesadahan kation = 0,016 + 63 + 0,0012 + 87 + 132 ppm
= 282,0172 ppm
= 282,0172 ppm / 17,1
= 16,4922 gr/gal
Jumlah air yang diolah = 1,224 kg/jam
= 33
gal/m264,17xkg/m996,24
kg/jam1,224
= 0,3245 gal/jam
Kesadahan air = 16,4922 gr/gal x 0,3245 gal/jam x 24 jam/hari
= 321,2495 kg/hari
Perhitungan ukuran Cation Exchanger:
Jumlah air yang diolah = 0,3245 gal/jam = 0,0054 gal/menit
Dari Tabel 12.4,Nalco Water Treatment, 1988 diperoleh data-data sebagi berikut
:
- Diameter penukar kation = 2 ft- Luas penampang penukar kation = 3,14 ft2
- Jumlah penukar kation = 1 unit
Volume Resin yang Diperlukan
Total kesadahan air = 321,2495 kg/hari
Dari Tabel 12.2, Nalco, 1988 diperoleh:
- Kapasitas resin = 25 kg/ft
3
- Kebutuhan regenerant= 10 lb H2SO4/ft
3resin
Jadi, Kebutuhan resin =3/25
/2495,321
ftkg
harikg= 12,8499ft3/ hari
Tinggi resin =14,3
8499,12= 4,0923 ft
Tinggi minimum resin adalah 30 in = 2,5 ft (Tabel 12.4, Nalco, 1988)
Sehingga volume resin yang dibutuhkan = 2,5 ft 3,14 ft2= 7,85 ft3
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
41/223
Waktu regenerasi =harikg
ftkgft
/2495,321
/2585,7 33 = 0,6108 hari
Kebutuhan regenerantH2SO4= 321,2495 kg/hari 3
3
/25
/100
ftkg
ftlb
= 128,2495 lb/hari = 58,2862 kg/hari
= 2,4285 kg/jam
Penukar anion
Penukar anion berfungsi untuk menukar anion negatif yang terdapat dalam air
dengan ion hidroksida dari resin. Resin yang digunakan bermerek IRA-410.Resin
ini merupakan kopolimer stirena DVB (Lorch,1981). Reaksi yang terjadi:
2ROH + SO42- R2SO4 + 2OH
-
ROH + Cl- RCl + OH-
Untuk regenerasi dipakai larutan NaOH dengan reaksi:
R2SO4 + 2NaOH Na2SO4 + 2ROH
RCl + NaOH NaCl + ROH
Perhitungan Kesadahan Anion
Air Sungai Rokan, Riau mengandung Anion Cl-, SO4-,NO3
2-, PO42- dan CO3
2-
sebanyak 1,3 ppm, 16 ppm, 95 ppm, 0,245 ppm, dan 0,2 ppm (Tabel 7.3)
1 gr/gal = 17,1 ppm
Total kesadahan anion = 1,3 + 16 + 95 + 0,245 + 0,2 ppm
= 112,745 ppm / 17,1
= 6,5933 gr/gal
Jumlah air yang diolah = 1,224 kg/jam
= 0,3245 gal/jam
Kesadahan air = 6,5933 gr/gal x 0,3245 gal/jam x 24 jam/hari
= 128,4300 kg/hari
Perhitungan UkuranAnion Exchanger:
Jumlah air yang diolah = 0,3245 gal/jam = 0,0054 gal/menit
Dari Tabel 12.3 , Nalco, 1988, diperoleh:
- Diameter penukar anion = 2 ft
- Luas penampang penukar kation = 3,14 ft2
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
42/223
- Jumlah penukar kation = 1 unit
Volume resin yang diperlukan :
Total kesadahan air = 128,4300 kg/hari
Dari Tabel 12.7, Nalco, 1988, diperoleh :
- Kapasitas resin = 12 kg/ft3
- Kebutuhan regenerant = 5 lb NaOH/ft3resin
Jadi,
Kebutuhan resin =3kg/ft12
kg/hari128,4300= 10,7025 ft3/hari
Tinggi resin =
14,3
7025,10= 3,4084 ft
Tinggi minimum resin adalah 30 in = 2,5 ft (Nalco, 1988)
Sehingga volume resin yang dibutuhkan = 2,5 ft x 3,14 ft2 = 7,85 ft3
Waktu regenerasi =kg/hari128,4300
kg/ft12xft7,85 33= 0,7334 hari = 17,60 jam
Kebutuhan regenerantNaOH = 128,4300 kg/hari x3
3
kg/ft12
lb/ft5
= 53,5125 lb/hari = 24,2727 kg/hari
7.2.5 Deaerator
Deaerator berfungsi untuk memanaskan air yang keluar dari alat penukar
ion (ion exchanger) dan kondensat bekas sebelum dikirim sebagai air umpan
ketel. Pada deaerator ini, air dipanaskan hingga 90C supaya gas-gas yang terlarut
dalam air, seperti O2 dan CO2 dapat dihilangkan, sebab gas-gas tersebut dapatmenyebabkan korosi. Pemanasan dilakukan dengan menggunakan koil pemanas di
dalam deaerator.
7.3 Kebutuhan Bahan Kimia
Kebutuhan bahan kimia :
Al2(SO4)3 = 0,1694 kg/jam
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
43/223
Na2CO3 = 0,0914 kg/jam
Kaporit = 6,5208.10-4 kg/jam
H2SO4 = 2,4285 kg/jam
NaOH = 24,2727 kg/jam
7.4 Kebutuhan Listrik
Perincian perencanaan kebutuhan listrik dapat dilihat pada Tabel 7.3
berikut :
Tabel 7.3 Perincian Kebutuhan Listrik
No. Pemakaian Jumlah (hp)
1. Unit proses 45
2. Unit utilitas 35
3. Ruang kontrol dan Laboratorium 20
4. Bengkel 15
5. Penerangan dan perkantoran 30
6. Perumahan 50
Total 195
Total kebutuhan listrik = 45 + 35 + 20 + 15 + 30 + 50
= 195 hp x 0,7457 kW/hp
= 145,4115 kW
Efisiensi generator 80 %, maka :
Daya output generator = 145,4115/0,8 = 181,7644 kW
7.5
Kebutuhan Bahan Bakar
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
44/223
Kebutuhan bahan bakar adalah :
1. Untuk bahan bakar generator
Nilai bakar solar = 19860 btu/lb (Perry,1999)
Densitas solar = 0,89 kg/l (Perry,1999)
Daya yang dibutuhkan =hp
jambtuhp
1
/5,2544195 = 496.177,5 btu/jam
Jumlah solar yang dibutuhkan untuk bahan bakar generator adalah :
jamliter
lkg
jamkg
jamkg
lb
kgjamlb
lbbtu
jambtu
/7445,12
/89,0
/3426,11
/3426,11
454,0/9838,24
/19860
/5,177.496
=
=
=
=
=
2. Untuk bahan bakar ketel uap
Uap yang dibutuhkan untuk drier adalah uap superheated steam
Steam/uap yang dihasilkan ketel uap = 4,2800 kg/jam
Entalpi steam (150C, 1 atm) = 2776 kJ/kg (Reklaitis, 1983)
Panas yang dibutuhkan ketel
= 4,2800 kg/jam 2776 kJ/kg
= (11881,28 kJ/jam) / (1,05506 kJ/Btu)
= 11261,2363 Btu/jam
Efisiensi ketel uap = 75 %
Panas yang harus disuplai ketel
=75,0
2363,11261
= 15014,9817 Btu/jam
Nilai bahan bakar solar = 19860 Btu/lb (Perry, 1999)
Jumlah bahan bakar = (15014,9817 Btu/jam) / (19860 Btu/lbm)
= 0,7560 lbm/jam 0,45359 kg/lbm
= 0,3429 kg/jam
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
45/223
Kebutuhan solar = (0,3429 kg/jam) / (0,89 kg/ltr)
= 0,3852 ltr/jam
Total kebutuhan solar = 12,7445 ltr/jam + 0,3852 ltr/jam = 13,1297 ltr/jam
7.6 Spesifikasi Peralatan Utilitas
7.6.1 Screen (SC)
Fungsi : untuk menyaring partikel-partikel padat yang besar dan kotoran
air sungai
Jenis : Bar Screen
Jumlah : 1
Bahan konstruksi : stainless steel
Laju massa air (F) : 3557,4561 kg/jam
Ditentukan :
Panjang screen : 2 m
Lebar screen : 1 m
Ukuran bar
Lebar : 5 mm
Tebal : 20 mm
Bar cleaning space = 20 mm
Derajat kemiringan = 300
Jumlah bar = 50 buah
7.6.2 Pompa Screening (PU 01)
Fungsi : untuk memompakan air sungai menuju bak
penampungan/equalisasi
Tipe : pompa sentrifugal
Spesifikasi :
Debit pompa = 0,0350 ft3/s
Jumlah pompa = 1 buah
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
46/223
Diameter pipa = 11/4in
Schedule number = 40
Kecepatan alir = 3,3653 ft/s
Total friksi = 1,6642 lbf.ft/lbm
Kerja poros = 31,6642 lbf.ft/lbm
Daya pompa = 1/2 hp
Bahan konstruksi = commercial steel pipe
7.6.3 Bak Penampungan/Equalisasi (BP)
Fungsi : untuk menampung air yang dipompakan dari sungai sebelum
masuk ke clarifier
Tipe : bak dengan permukaan persegi
Spesifikasi :
Volume bak = 94,2713 m3
Panjang bak = 5,7341 m
Lebar bak = 4,7506 m
Tinggi bak = 2,8670 m
Bahan konstruksi = beton
7.6.4 Pompa Equalisasi (PU 02)
Fungsi : untuk memompakan air dari bak penampungan ke clarifier
Tipe : pompa sentrifugal
Spesifikasi :
Debit pompa = 0,0350 ft3/s
Jumlah pompa = 1 buah
Diameter pipa = 5/4 in
Schedule number = 40
Kecepatan alir = 3,3725 ft/s
Total friksi = 1,6562 lbf.ft/lbm
Kerja poros = 20,6570 lbf.ft/lbm
Daya pompa = 1 hp
Bahan konstruksi = commercial steel pipe
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
47/223
7.6.5 Tangki Pelarutan Al2(SO4)3(TP 01)
Fungsi : Membuat larutan alum, Al2(SO4)330% berat
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon SteelSA283 grade C
Kondisi pelarutan : Temperatur = 28C
Tekanan = 1 atm
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 0,3579 m3
Diameter : 0,6724 m
Tinggi : 1,0086 m Jenis pengaduk : Marine Propeller
Jumlah baffle : 4 buah
Daya motor : 1/20 hp
7.6.6 Pompa Larutan Alum, Al2(SO4)3 (PU-03)
Fungsi : mengalirkan larutan alum dari tangki pelarutan
alum ke clarifier
Tipe : pompa sentrifugal
Spesifikasi :
Debit pompa = 1,2192.10-6ft3/s
Jumlah pompa = 1 buah
Diameter pipa = 1/8 in
Schedule number = 40
Kecepatan alir = 0,0030 ft/s Total friksi = 0,0016 lbf.ft/lbm
Kerja poros = 17,9151 lbf.ft/lbm
Daya pompa = 1 hp
Bahan konstruksi = commercial steel pipe
7.6.7
Tangki Pelarutan Na2CO3(TP 02)
Fungsi : Membuat larutan Na2CO330% berat
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
48/223
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datarBahan konstruksi : carbon steel, SA-283, GradeC
Spesifikasi :
Kapasitas tangki = 0,1983m3
Diameter tangki = 0,5523m
Tinggi tangki = 0,8284 m
Tebal tangki = 1/2 in
Diameter impeller= 0,1550m
Daya pengaduk = 1 hp
7.6.8
Pompa Larutan Na2CO3(PU-04)
Fungsi : untuk mengalirkan larutan Na2CO3ke clarifier
Tipe : pompa sentrifugal
Spesifikasi :
Debit = 6,7566.10-6 ft3/s
Jumlah = 1 buah
Diameter pipa = 1/8 in
Schedule number = 40 Kecepatan alir = 0,0017 ft/s
Total friksi = 0,0005 lbf.ft/lbm
Kerja poros = 18,2465 lbf.ft/lbm
Daya pompa = 1 hp
Bahan konstruksi = commercial steel pipe
7.6.9
Clarifier
Fungsi : Memisahkan endapan (flok-flok) yang terbentuk karena
penambahan alum dan soda abu
Bahan konstruksi : Carbon steelSA-283, GradeC
Spesifikasi :
Terminal settling velocity= 0,00921 cm/s
Diameter clarifier = 5,1665 ft
Tinggi clarifier = 15 ft
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
49/223
Waktu pengendapan = 13,7750 jam
Tebal dinding clarifier = in
Daya pengaduk = 1 hp
7.6.10 Pompa Clarifier (PU 05)
Fungsi : untuk memompakan air dari clarifier ke sand filter
Tipe : pompa sentrifugal- Debit pompa = 0,0350 ft3/s
- Jumlah pompa = 1 buah
- Diameter pipa = 5/4 in
- Schedule number = 40
- Kecepatan alir = 3,3725 ft/s
- Total friksi = 1,8806 lbf.ft/lbm
- Kerja poros = 16,6442 lbf.ft/lbm
- Daya pompa = 1 hp
- Bahan konstruksi = commercial steel pipe
7.6.11 Sand Filter (SF)
Fungsi : Menyaring kotoran-kotoran yang masih terbawa dalam air
yang keluar dari clarifier
Bentuk : silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steelSA-283 grade C
Kondisi operasi : Temperatur = 28C
Tekanan = 1 atm
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 3,5708 m3
Diameter sand filter : 144 in
Tinggi sand filter : 4,572 m
Tebal sand filter : 1/2 in
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
50/223
7.6.12 Pompa Sand Filter (PU-06)
Fungsi : untuk memompakan air dari sand filter ke tangki air 1
Jenis : pompa sentrifugal
Spesifikasi :
- Debit pompa = 0,0350 ft3/s
- Jumlah pompa = 1 buah
- Diameter pipa = 5/4 in
- Schedule number = 40
- Kecepatan alir = 3,3725 ft/s
- Total friksi = 1,8652 lbf.ft/lbm
- Kerja poros = 12,5053 lbf.ft/lbm
- Daya pompa = 1/20 hp
- Bahan konstruksi = commercial steel pipe
7.6.13 Tangki Air (TA)
Fungsi : Menampung air untuk didistribusikan sebagai air proses, air domestik,
dan air umpan ketel.
Tipe : Silinder tegak dengan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel, SA-283, Grade C
Spesifikasi :
- Kapasitas tangki = 25,7103 m3
- Jumlah = 1 buah
- Diameter tangki = 3,011m
- Tinggi tangki = 3,613m- Tebal dinding = 1/2in
7.6.14 Pompa Tangki Air 1 (PU-12)
Fungsi : untuk memompakan air dari tangki air 1 ke cation exchanger
Jenis : pompa sentrifugal
Spesifikasi :
- Debit pompa = 0,0350 ft3/s
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
51/223
- Jumlah pompa = 1 buah
- Diameter pipa = 1 in
- Schedule number = 40
- Kecepatan alir = 6,2724 ft/s
- Total friksi = 44,6093 lbf.ft/lbm
- Kerja poros = 51,4255 lbf.ft/lbm
- Daya pompa = 1/20 hp
- Bahan konstruksi = commercial steel pipe
7.6.15 Tangki Pelarutan H2SO4(TP-03)
Fungsi : Membuat larutan H2SO45 % beratJenis : Tangki berpengaduk propeller dengan alas dan tutup datarBahan konstruksi : carbon steel SA-283, GradeC
Spesifikasi :
- Kapasitas tangki = 39,526m3
- Diameter tangki = 3,3550m
- Tinggi tangki = 4,4733 m
- Tebal tangki = in
- Diameter impeller= 4,6610m
- Lebar impeller = 1,5537m
- Tinggiimpeller = 0,474m
- Daya pengaduk = 4 hp
7.6.16 Pompa Larutan H2SO4(PU-07)
Fungsi : untuk memompakan larutan H2SO4ke cation exchanger
Jenis : pompa sentrifugal
Spesifikasi :
- Debit pompa = 2,24.10-5ft3/s
- Jumlah pompa = 1 buah
- Diameter pipa = 0,125 in
- Schedule number = 40
- Kecepatan alir = 0,0568 ft/s
- Total friksi = 0,1161lbf.ft/lbm
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
52/223
- Kerja poros = 0,4491 lbf.ft/lbm
- Daya pompa = 1/20 hp
- Bahan konstruksi = commercial steel pipe
7.6.17
Penukar Kation / CationExchanger(CE)
Fungsi : Mengurangi kesadahan air
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steelSA-283 grade C
Kondisi penyimpanan : temperatur 28C dan tekanan 1 atm
Jumlah : 1 unit
Silinder:
- Diameter : 0,6096 m
- Tinggi : 0,9144 m
- Tebal : in
Tutup :
- Diameter : 0,6096 m
- Tinggi : 0,1524 m
- Tebal : in
7.6.18 PompaKation Exchanger(PU-08)
Fungsi : untuk memompakan air dari cation exchangerke anion exchanger
Jenis : pompa sentrifugal
Spesifikasi :
- Debit pompa = 0,0007495 ft
3
/s- Jumlah pompa = 1 buah
- Diameter pipa = 1,5 in
- Schedule number = 40
- Kecepatan alir = 0,00092 ft/s
- Total friksi = 60,3984 lbf.ft/lbm
- Kerja poros = 75,3984 lbf.ft/lbm
- Daya pompa = 3/4 hp
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
53/223
8/10/2019 09E00113
54/223
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steelSA-283 grade C
Kondisi penyimpanan : temperatur 28C dan tekanan 1 atm
Jumlah : 1 unit
Silinder:
- Diameter : 0,61 m
- Tinggi : 0,91 m
- Tebal : in
Tutup:
- Diameter : 0,61 m
- Tinggi : 0,15 m
- Tebal : in
7.6.22 Pompa Anion Exchanger (PU-10)
Fungsi : untuk memompakan air dari anion exchangerke deaerator
Jenis : pompa sentrifugal
Spesifikasi :
- Debit pompa = 1,249.10-5
ft3
/s
- Jumlah pompa = 1 buah
- Diameter pipa = 1/8 in
- Schedule number = 40
- Kecepatan alir = 0,00120 ft/s
- Total friksi = 0,0227 lbf.ft/lbm
- Kerja poros = 15,0227 lbf.ft/lbm
- Daya pompa = 1/20 hp- Bahan konstruksi = commercial steel pipe
7.6.23 Deaerator(DE)
Fungsi : Menghilangkan gas-gas yang terlarut dalam air
umpan ketel
Bentuk : Silinder horizontal dengan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steelSA-283, GradeC
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
55/223
Kondisi operasi : temperatur 28C dan tekanan 1 atm
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 0,03172 m3
Silinder:
- Diameter : 3,4548 m
- Tinggi : 1,4311 m
- Tebal : 1/2in
Tutup :
- Diameter : 3,4548 m
- Tinggi : 0,869 m
- Tebal : 1/2in
7.6.24 Pompa Deaerator (PU-11)
Fungsi : untuk memompakan air dari deaerator menuju ketel uap
Jenis : pompa sentrifugal
Spesifikasi :
- Debit pompa = 0,0000125 ft3/s
- Jumlah pompa = 1 buah
- Diameter pipa = 3/2 in
- Schedule number = 40
- Kecepatan alir = 8,827.10-4ft/s
- Total friksi = 0,3003 lbf.ft/lbm
- Kerja poros = 7,8415 lbf.ft/lbm
- Daya pompa = 1/20 hp
- Bahan konstruksi = commercial steel pipe
7.6.25 Ketel Uap (KU)
Fungsi : untuk mengalirkan air dari unit pendingin untuk kebutuhan air proses
Spesifikasi :
- Panjang tube = 12 ft
- Jumlah = 2 buah
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
56/223
- Diameter tube = 1,5 in
- Luas permukaan pipa = 0,8156 ft/s
- Bahan konstruksi = carbon steel pipe
7.6.26
Pompa Tangki Air 3 (PU-12)
Fungsi : untuk mengalirkan air dari tangki air 1 ke tangki utilias 2
Spesifikasi :
- Debit = 0,0350 ft3/s
- Jumlah = 1 buah
- Diameter pipa = 3/4 in
- Schedule number = 40
- Kecepatan alir = 5,3665 ft/s
- Total friksi = 7,7433 lbf.ft/lbm
- Kerja poros = 17,2874 lbf.ft/lbm
- Daya pompa = 1/20hp
- Bahan konstruksi = commercial steel pipe
7.6.27
Tangki Pelarutan Kaporit, Ca(ClO)2 (TP-5)
Fungsi : Melarutkan kaporit kedalam air kebutuhan domestik (Nalco,1958)
Kondisi pelarutan : Temperatur = 30C
Tekanan = 1 atm
Jumlah : 1 unit
- Kapasitas tangki : 0,00158m3
- Diameter tangki : 0,1172 m
- Tinggi tangki : 0,1758 m
- Tebal : in
7.6.28 Pompa Kaporit (PU-13)
Fungsi : untuk memompakan air dari tangki pelarutan kaporit ke tangki
domestik
Jenis : pompa sentrifugal
Spesifikasi :
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
57/223
8/10/2019 09E00113
58/223
- Bahan konstruksi = commercial steel pipe
7.6.31 Pompa Air Proses (PU-15)
Fungsi : untuk memompakan air untuk kebutuhan air proses
Jenis : pompa sentrifugal
Spesifikasi :
- Debit pompa = 0,0062 ft3/s
- Jumlah pompa = 1 buah
- Diameter pipa = 1/2 in
- Schedule number = 40
- Kecepatan alir = 8,6124 ft/s
- Total friksi = 16,6590 lbf.ft/lbm- Kerja poros = 31,6591 lbf.ft/lbm
- Daya pompa = 1/20 hp
- Bahan konstruksi = commercial steel pipe
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
59/223
BAB VIII
LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
8.1 Lokasi Pabrik
Secara geografis, penentuan lokasi dan tata letak pabrik merupakan salah
satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam perencanaan suatu pabrik, karena
akan mempengaruhi kedudukan pabrik dalam persaingan dan menentukan
kelangsungan hidup (eksistensi) pabrik tersebut. Dengan penentuan lokasi dan tata
letak yang baik, pabrik akan dapat beroperasi secara lancar, efektif dan efisien;
sehingga biaya investasi, produksi, dan distribusi seminimum mungkin serta
sekaligus dapat memenuhi sasaran penjualan tepat pada waktunya dengan jumlah,
kuantitas serta harga yang layak, dan masih dapat memperoleh keuntungan
(Timmerhaus,2004).
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka Pabrik Pembuatan Lithopone ini
direncanakan berlokasi di daerah Dumai, Kabupaten Bengkalis yang merupakan
hilir Sungai Rokan, Provinsi Riau.Dasar pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik adalah :
8.1.1 Faktor Primer/Utama
1. Letak Sumber Bahan Baku
Suatu pabrik sebaiknya didirikan di daerah yang dekat dengan sumber bahan
baku, disamping juga harus diperhatikan jarak pabrik tersebut dengan daerah
pemasaran, sehingga pengadaan transportasi mudah diatasi. Bahan baku
utama pembuatan lithopone ini yaitu seng sulfat dan barium sulfida yang
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
60/223
diimpor dari Singapura, sedangkan bahan-bahan kimia pendukung lainnya
dapat disuplai dari pabrik yang berlokasi di Riau.
2. Letak dari pasar dan kondisi pemasaran
Kebutuhan akan lithopone terus menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun,
sehingga memungkinkan pabrik berjalan dengan lancar. Kawasan industri
Bengkalis Dumai, Riau mempunyai pelabuhan dan relatif dekat dengan negara
lain seperti Singapura, Malaysia. Kondisi pemasaran lithopone diperkirakan
tidak akan mengalami hambatan karena permintaan lithopone terus
menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.
3. Fasilitas pengangkutan (Transportasi)
Lokasi yang dipilih dalam rencana pendirian pabrik ini merupakan kawasan
perluasan industri, yang telah memiliki sarana pelabuhan dan pengangkutan
darat sehingga pembelian bahan baku dan pelemparan produk dapat dilakukan
melalui jalan darat maupun laut. Pabrik ini direncanakan didirikan dekat
dengan jalan raya (lintas Dumai Pekanbaru) dan Pelabuhan Dumai (Selat
Panjang) sehingga mempermudah transportasi untuk pengiriman produk.
Bahan baku yang berbentuk cairan dikemas dalam tabung khusus, dan
padatan yang digunakan diangkut dengan menggunakan truk.
Sedangkan produk yang dihasilkan diangkut dengan menggunakan
pesawat, kapal, dan truk.
4. Tenaga kerja
Tenaga kerja termasuk hal yang sangat menunjang dalam operasional pabrik.Sebagai kawasan industri, daerah ini merupakan salah satu tujuan para tenaga
kerja yang mencari kerja. Para tenaga kerja ini merupakan tenaga kerja yang
produktif dari berbagai tingkatan, baik yang terdidik maupun yang belum
terdidik.
5. Pembangkit tenaga listrik
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
61/223
Dalam pendirian suatu pabrik, tenaga listrik dan bahan bakar adalah faktor
penunjang yang paling penting. Pembangkit listrik utama untuk pabrik adalah
menggunakan generator diesel yang bahan bakarnya diperoleh dari Pertamina.
Selain itu, kebutuhan tenaga listrik juga dapat diperoleh Perusahaan Listrik
Negara (PLN) Riau.
8.1.2 Faktor Sekunder
Yang termasuk ke dalam faktor sekunder antara lain adalah :
1. Harga tanah dan bangunan
Tanah yang tersedia cukup luas dan biaya tanah serta bangunan untuk
pendirian pabrik relatif terjangkau.
2. Kemungkinan perluasan
Perluasan pabrik di masa yang akan datang sangat memungkinkan karena
tanah yang tersedia cukup luas dan disekeliling pabrik belum banyak berdiri
pabrik serta tidak mengganggu pemukiman penduduk.
3. Persediaan air
Kebutuhan air diperoleh dari Sungai Rokan yang dekat dengan lokasi pabrik,
dimana sungai ini yang memiliki panjang 150 km dengan potensi debit pada
musim kemarau 60 m3/detik dan pada musim hujan 100 m3/detik.
4. Masyarakat daerahSikap masyarakat diperkirakan akan mendukung pendirian pabrik ini karena
akan menyediakan lapangan kerja bagi mereka. Selain itu pendirian pabrik ini
diperkirakan tidak akan mengganggu keselamatan dan keamanan masyarakat
sekitarnya.
5. Iklim di daerah lokasi
Seperti kebanyakan daerah di Indonesia, maka kondisi cuaca dan iklim di
sekitar lokasi pabrik relatif stabil Pada setengah bulan pertama musim
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
62/223
kemarau dan setengah bulan kedua musim hujan. Untuk daerah ini belum
terjadi bencana alam yang berarti sehingga memungkinkan pabrik berjalan
dengan lancar. Temperatur udara tidak pernah mengalami penurunan maupun
kenaikan yang cukup tajam dimana temperatur udara berada diantara 30 35
0C dan tekanan udara berkisar pada 760 mmHg dan kecepatan udaranya
sedang. Walaupun demikian perbedaan suhu yang terjadi relatif kecil.
6. Sumber tenaga dan bahan bakar
Listrik untuk kebutuhan pabrik diperoleh dari generator pembangkit tenaga
listrik. Disamping itu, disediakan juga cadangan dari Perusahaan Listrik
Negara (PLN) Wilayah III Riau Sumbar. Bahan bakar solar untuk
generator dapat diperoleh dari PT. Pertamina.
7. Perumahan
Mengingat di daerah lokasi pabrik belum banyak tersedia perumahan bagi
karyawan, maka direncanakan untuk mendirikan fasilitas perumahan
karyawan (mess) sebagai salah satu daya tarik bagi karyawan yang akan
bekerja di pabrik.
8. Daerah pinggiran kota
Daerah pinggiran kota dapat menjadi lebih menarik untuk pembangunan
pabrik. Akibatnya dapat timbul aspek desentralisasi industri. Alasan pemilihan
daerah lokasi di pinggiran kota antara lain :
Upah buruh relatif rendah
Harga tanah lebih murah
Servis industri tidak terlalu jauh dari kota
8.2 Tata Letak Pabrik
Tata letak pabrik adalah suatu perencanaan dan pengintegrasian aliran dari
komponen-komponen produksi suatu pabrik, sehingga diperoleh suatu hubungan
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
63/223
yang efisien antara operator, peralatan, material proses dan bahan baku sehingga
penyusunan yang teratur dan efisien dari semua peralatan dihubungkan dengan
tenaga kerja yang ada di dalamnya.
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan pada penyusunan tata letak
pabrik pembuatan asam sulfanilat ini adalah (Timmerhaus, 2004):
1. Urutan proses produksi.
2. Pengembangan lokasi baru atau penambahan / perluasan lokasi yang belum
dikembangkan pada masa yang akan datang
3. Distribusi ekonomis pada pengadaan air, steam proses, tenaga listrik dan
bahan baku
4. Pemeliharaan dan perbaikan.
5. Keamanan (safety) terutama dari kemungkinan kebakaran dan keselamatan
kerja.
6. Bangunan yang meliputi luas bangunan, kondisi bangunan dan konstruksinya
yang memenuhi syarat.
7. Fleksibilitas dalam perencanaan tata letak pabrik dengan mempertimbangkan
kemungkinan perubahan dari proses/mesin, sehingga perubahan-perubahan
yang dilakukan tidak memerlukan biaya yang tinggi.
8. Masalah pembuangan limbah cair.
9. Service area, seperti kantin, tempat parkir, ruang ibadah, dan sebagainya
diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu jauh dari tempat kerja.
10.Letak tempat
Misalnya di suatu lokasi yang agak tinggi, bila digunakan untuk menempatkan
tangki penyimpan cairan maka cairan dalam tangki tersebut dapat dialirkan ke
tempat yang lebih rendah tanpa menggunakan pompa. Contohnya adalah padamenara air.
11.Fasilitas jalan, gudang, dan kantor sebaiknya ditempatkan dekat jalan,
tujuannya untuk memperlancar arus lalu lintas.
12.Letak alat-alat
Jika suatu produk masih perlu diolah lebih lanjut pada unit berikutnya maka
unitnya dapat disusun berurutan sehingga sistem pemipaan dan penyusunan letak
pompanya lebih sederhana.
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
64/223
13.Keamanan
Pada perancangan tata letak alat perlu dipertimbangkan pengurangan
terjadinya bahaya kebakaran, peledakan, racun bagi karyawan dan bahaya
mekanik yang dapat menyebabkan cacat tubuh. Oleh karena itu, sifat-sifat
berbahaya dari bahan kimia yang digunakan harus diketahui. Gangguan terhadap
masyarakat sekitar harus dihindari, misalnya pencemaran lingkungan berupa
gangguan debu, getaran, suara, dan lain-lain. Pada pabrik lithopone ini
contoh bahan kimia yang berbahaya adalah seng sulfat.
14.Plantservices
Unit pembangkit tenaga uap dan listrik dipilih di suatu tempat yang sesuai
agar tidak mengganggu terhadap operasi pabrik.
Pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan beberapa
keuntungan, seperti (Timmerhaus,2004) :
1. Mengurangi jarak transportasi bahan baku dan produksi, sehingga mengurangi
material handling.
2. Memberikan ruang gerak yang lebih leluasa sehingga mempermudah
perbaikan mesin dan peralatan yang rusak atau di-blowdown.
3. Mengurangi ongkos produksi.
4. Meningkatkan keselamatan kerja.
5. Mengurangi kerja seminimum mungkin.
6. Meningkatkan pengawasan operasi dan proses agar lebih baik.
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
65/223
8.3 Perincian Luas Areal Pabrik
Luas areal yang diperlukan untuk lokasi pabrik pembuatan lithopone
diperkirakan sebagai berikut :
Tabel 8.1 Perincian Luas Areal Pabrik Lithopone
No Nama bangunan Luas (m2)
1 Pos Jaga 10
2 Tempat Parkir 500
3 Rumah Timbangan 200
4 Laboratorium 200
5 Gudang Produk 200
6 Gudang Bahan Baku 500
7 Bengkel 200
8 Unit Pembangkit Listrik 300
9 Ruang Kontrol 150
10 Daerah Proses 1500
11 Unit Pengolahan Air 1000
12 Unit Pembangkit Uap 100
13 Penampungan Limbah 100
14 Daerah Perluasan 1000
15 Perkantoran 700
16 Poliklinik 200
17 Perpustakaan 100
18 Tempat Ibadah 200
19 Kantin 200
20 Taman 300
21 Perumahan Karyawan 4000
Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009
8/10/2019 09E00113
66/223
22 Jalan 900
Total 12560
Jadi, direncanakan pengadaan tanah untuk pembangunan pabrik
pembuatan lithopone ini sekitar 1 ha. Susunan areal-areal bagian pabrik lithopone
seperti yang tertera pada Tabel 8.1 dapat dilihat pada gambar 8.1.
BAB IX
ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN
Masalah organisasi merupakan hal yang penting dalam perusahaan, hal ini
menyangkut efektivitas dalam peningkatan kemampuan perusahaan dalam
memproduksi dan mendistribusikan produk yang dihasilkan. Dalam upaya
peningkatan efektivitas dan kinerja perusahaan maka pengaturan atau manajemen
harus menjadi hal yang mutlak. Tanpa manajemen yang efektif dan efis