09E00113

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 09E00113

    1/223

    PRA RANCANGAN PABRIK

    PEMBUATAN LITHOPONE

    DARI SENG SULFAT DAN BARIUM SULFIDADENGAN KAPASITAS PRODUKSI 4000 TON/TAHUN

    TUGAS AKHIR

    Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

    Ujian Sarjana Teknik Kimia

    OLEH :

    SUSANTO

    NIM : 010405023

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

    F A K U L T A S T E K N I K

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    M E D A N

    2008

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    2/223

    LEMBAR PENGESAHAN

    PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN LITHOPONE

    DARI SENG SULFAT DAN BARIUM SULFIDA

    KAPASITAS 4000 TON/TAHUN

    OLEH :

    SUSANTO

    NIM. 010405023

    Telah Diperiksa/Disetujui

    Dosen Pembimbing I Dosen

    Pembimbing II

    Ir. Seri Maulina, Msi MayaSarah, ST. MT

    NIP. 131 803 353 NIP. 132

    282 134

    Dosen Penguji I Dosen Penguji II Dosen PengujiIII

    Maya Sarah, ST. MT Dr.Ir.Iriany, Msi Ir.Syahrul FauziSiregar, MT

    NIP. 132 282 134 NIP. 131 882 286 NIP. 131 459560

    Mengetahui

    Koordinator Tugas Akhir

    Dr. Eng. Ir. Irvan, Msi

    NIP. 132 126 842

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    3/223

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan

    hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul

    Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat dan Barium

    Sulfida Dengan Kapasitas Produksi 4.000 Ton/Tahun.

    Tugas Akhir ini disusun untuk melengkapi persyaratan Ujian Sarjana

    Teknik pada Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera

    Utara.

    Dalam menyelesaikan Perkuliahan di Departemen Teknik Kimia dan

    Tugas Akhir ini, Penulis banyak menerima bimbingan, arahan, bantuan materi,

    saran dan motivasi serta fasilitas dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala

    hormat dan ketulusan hati, Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Teristimewa ucapan terimakasih kepada kedua Orangtua tercinta,

    Ayahanda Sudarmono dan Ibunda Irawaty yang telah mendidik,

    membimbing, mendukung dan memberikan kasih sayang serta

    dorongan baik moril maupun materil serta doa-doanya yang selalu

    membuatku yakin Allah bersamaku. Sembah sujudku untuk keduanya,

    hanya Allahlah yang bisa membalas jasa-jasa keduanya selama ini.

    2. Ibu Ir. Renita Manurung, MT selaku Ketua Departemen Teknik

    Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

    3. Ibu Ir. Seri Maulina, Msi selaku Dosen Pembimbing Pertama Tugas

    Akhir yang juga telah memberikan bimbingan dan masukan kepada

    penulis.

    4. Ibu Maya Sarah, ST, MT, selaku Dosen Pembimbing Kedua Tugas

    Akhir ini.

    5. Bapak Dr.Eng.Ir.Irvan, MSi selaku Koordinator Tugas Akhir

    Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik USU.

    6. Ibu Dr. Ir. Iriany, MSi dan Bapak Ir Syahrul Fauzi Siregar, MT selaku

    Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran terhadap Tugas

    Akhir Penulis.

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    4/223

    7. Seluruh Staff Pengajar dan Pegawai pada Departemen Teknik Kimia,

    Fakultas Teknik USU.

    8. Taufiq Mustakim teman terbaikku selama ini terima kasih untuk

    semuanya (everything is changes coz of you, thanks for your support

    everytime), M.Ridho P Lubis yang juga banyak membantu (aku yakin

    pertemanan kita akan selamanya). Serta teman-teman Angkatan 2001

    yang Gokilzz yang tidak dapat disebut satu persatu, juga untuk Arifin

    Suden dan Erwin yang telah banyak membantu penulis selama ini.

    9. Keponakan-keponakanku yang tersayang, Winda yang cantik, Windy

    yang baek hati, Sarah si centil, Aline manizz dan Rangga si ganteng,

    doa Tulang/Mama semoga kelak kalian semua pintar-pintar dan bisa

    melebihi tulang/mama.

    10. Patner penulis dalam menyelesaikan Tugas akhir yaitu Paulinus

    Pandiangan, terima kasih telah bekerjasama dengan penulis.

    11. Seluruh mahasiswa/i Teknik Kimia yang tidak bisa disebutkan satu

    persatu namanya tetapi juga memberikan arti di dalam perjalanan

    ini.

    Penulis menyadari bahwa mungkin masih banyak kekurangan yang

    terdapat pada Tugas Akhir ini sehingga jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis

    dengan terbuka menyambut setiap saran dan kritik yang membangun dari semua

    pihak demi penyempurnaannya.

    Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi pembacanya, terutama

    mahasiswa/i Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Sumatera Utara.

    Medan, Maret 2008

    Susanto010405023

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    5/223

    INTISARI

    Lithopone merupakan campuran dari seng sulfida dan barium sulfat.

    Lithopone diperoleh dari hasil reaksi antara barium sulfida dan seng sulfat.

    Lithopone banyak digunakan sebagai bahan pewarna dasar untuk cat, tinta dan

    beragam produk kosmetika. Proses pembuatan lithopone meliputi tahap reaksi

    antara seng sulfat dan barium sulfida, penyaringan, pengeringan dan

    penggilingan.

    Lithopone diproduksi 4000 ton/tahun dengan 330 hari kerja dalam satu

    tahun. Lokasi pabrik direncanakan di daerah Dumai, Kabupaten Bengkalis hilir

    Sungai Rokan, Provinsi Riau, dengan luas areal 12.560 m2, tenaga kerja yang

    dibutuhkan berjumlah 125 orang dengan bentuk badan usaha Perseroan Terbatas

    (PT) yang dipimpin oleh seorang direktur dengan struktur organisasi sistem garis

    dan staff.

    Hasil analisa ekonomi Pabrik Lithopone sebagai berikut :

    - Total modal investasi : Rp. 505.613.788.215,-- Biaya produksi : Rp. 630.609.846.039,-

    - Hasil penjualan per tahun : Rp. 799.999.200.000,-

    - Laba bersih : Rp. 117.997.185.034,-

    - Profit Margin : 21,07 %

    - Break even point (BEP) : 39,76 %

    - Return of Investment : 23,33 %

    - Pay Out Time : 4,28 tahun

    - Internal Rate of Return : 30,96%

    Dari analisa ini diperoleh kesimpulan bahwa pabrik lithopone dari seng

    sulfat dan barium sulfida ini layak untuk didirikan.

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    6/223

    DAFTAR ISI

    Hal

    KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

    INTISARI ...........................................................................................................iii

    DAFTAR ISI....................................................................................................... iv

    DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

    BAB I PENDAHULUAN .I-1

    1.1 Latar Belakang...................................................................................I-1

    1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... I-21.3 Tujuan Pra Rancangan Pabrik......................................................... I-2

    1.4 Manfaat Pra Rancangan Pabrik....................................................... I-2

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. II-1

    2.1 Lithopone.................................................................................. II-1

    2.2 Sifat-sifat Bahan Baku .............................................................. II-1

    2.3 Deskripsi Proses......................................................................... II-3

    BAB III NERACA MASSA...III-1

    BAB IV NERACA PANAS.IV-1

    BAB V SPESIFIKASI PERALATANV-1

    BAB VI INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJAVI-1

    6.1 Instrumentasi............................................................................VI-1

    6.2 KeselamatanKerja....................................................................VI-4

    BAB VII UTILITAS VII-1

    7.1 Kebutuhan Steam (Uap) ........................................................VII-1

    7.2 Kebutuhan Air........................................................................VII-2

    7.3 Kebutuhan Bahan Kimia .......................................................VII-10

    7.4 Kebutuhan Listrik..................................................................VII-11

    7.5 Kebutuhan Bahan Baka.........................................................VII-11

    7.6 Spesifikasi Peralatan Utilitas.................................................VII-13

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    7/223

    BAB VIII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK.VIII-1

    8.1 Lokasi Pabri.......................................................................... VIII-1

    8.2 Tata Letak Pabrik...................................................................VIII-5

    8.3 Perincian Luas Areal Pabrik................................................. VIII-7

    BAB IX ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN. IX-1

    9.1 Organisasi Perusahaan ......................................................... IX-1

    9.2 Manajemen Perusahaan...........................................................IX-3

    9.3 Bentuk Hukum Badan Usaha.................................................. IX-4

    9.4 Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab ................. IX-6

    9.5 Sistem Kerja.......................................................................... IX-10

    9.6 Jumlah Karyawan dan Tingkat Pendidikan............................ IX-11

    9.7 Kesejahteraan Karyawan..........................................................IX-12

    BAB X ANALISA EKONOMI.. X-1

    10.1 Modal Investasi..................................................................... X-1

    10.2 Biaya Produksi Total (BPT)/Total Cost (TC)....................... X-4

    10.3 Total Penjualan.................................................................... X-5

    10.4 Bonus Perusahaan............................................................... X-5

    10.5 Perkiraan Rugi/Laba Perusahaan......................................... X-5

    10.6 Analisa Aspek Ekonomi....................................................... X-5

    BAB XI KESIMPULAN............................................................................. XI-1

    DAFTAR PUSTAKA. xiv

    LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA...............................LA-1

    LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA PANA................................ LB-1

    LAMPIRAN C PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN.......... LC-1LAMPIRANDPERHITUNGANSPESIFIKASIPERALATANUTILITAS

    LAMPIRAN E PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI........................... LE-1

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    8/223

    DAFTAR TABEL

    Hal

    Tabel 1.1 Kebutuhan Lithopone Lima Tahun Terakhir di Indonesia....................I-1

    Tabel 3.1 Neraca Massa pada Tangki Pengendapan ..........................................III-1

    Tabel 3.2 Neraca Massa padaMixingI..............................................................III-1

    Tabel 3.3 Neraca Massa padaMixingII.............................................................III-2

    Tabel 3.4 Neraca Massa pada Filter..................................................................III-2

    Tabel 3.5 Neraca Massa padaDrier................................................................... III-3

    Tabel 4.1 Neraca PanasDrier............................................................................IV-1

    Tabel 6.1 Daftar penggunaan instrumentasi pada pra rancangan pabrik

    pembuatan Lithopone.......................................................................................VI-2

    Tabel 7.1 Kebutuhan Uap .............................................................................. VII-1

    Tabel 7.2 Kualitas Air Sungai Rokan Riau.................................................... VII-3

    Tabel 7.3 Perincian Kebutuhan Listrik ........................................................ VII-11

    Tabel 8.1 Perincian Luas Areal Pabrik Lithopone ........................................ VIII-7

    Tabel 9.1 Jumlah Karyawan dan Klasifikasinya .............................................IX-11

    Tabel LB.1 Data Cp untuk Masing-masing Senyawa.........................................LB-1

    Tabel LC.1 Komponen Bahan Yang Keluar dari Filter ....................................LC-26

    Tabel LE.1 Perincian Harga Bangunan, dan Sarana Lainnya ............................. LE-1

    Tabel LE.2 Harga Indeks Marshall dan Swift..................................................... LE-3

    Tabel LE.3 Perkiraan Harga Peralatan Proses .................................................... LE-6

    Tabel LE.4 Perkiraan Harga Peralatan Utilitas ................................................... LE-6

    Tabel LE.5 Biaya Sarana Transportasi................................................................ LE-9

    Tabel LE.6 Perincian Gaji Pegawai ..................................................................LE-14Tabel LE.7 Perincian Biaya Kas....................................................................... LE-14

    Tabel LE.8 Perincian Modal Kerja ...................................................................LE-15

    Tabel LE.9 Aturan Depresiasi sesuai UU Republik Indonesia

    No.17 Tahun 2000...........................................................................LE-16

    Tabel LE.10 Perhitungan Biaya Depresiasi sesuai UU Republik Indonesia

    No.17 Tahun 2000........................................................................ LE-17

    Tabel LE. 11 Data Perhitungan Internal Rate of Returm (IRR) .......................... LE-25

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    9/223

    DAFTAR GAMBAR

    Hal

    Gambar 2.1 Struktur Lithopone II-1

    Gambar 2.2 Flowsheet Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone.............II-5

    Gambar 6.1 Instrumentasi pada Pompa...........................................................VI-3

    Gambar 6.2 Instrumentasi pada Tangki...........................................................VI-3

    Gambar 6.3 Instrumentasi pada Tangki Pengendapan....................................VI-4

    Gambar 7.1 Diagram Alir Proses Pengolahan Air

    Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone...........................VII-27

    Gambar 8.1 Tata Letak Pra Rancangan Pabrik Pembuatan

    Lithopone dari Seng Sulfat dan Barium Sulfida........................VIII-8

    Gambar 9.1 Struktur Organisasi Perusahaan Pabrik Pembuatan Lithopone..IX-14

    Gambar LD.1 Sketsa sebagian bar screen.........................................................LD-1

    Gambar LE.1 Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan (Storage) dan Tangki

    Pelarutan.(Peters et.al., 2004)................................................. LE-5

    Gambar LE.2 Grafik Break Event Point......................................................... LE-26

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    10/223

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1

    Latar Belakang

    Lithopone merupakan campuran dari seng sulfida dan barium sulfat.

    Lithopone merupakan hasil reaksi antara barium sulfida dan seng sulfat.

    Lithopone mempunyai rumus molekul ZnS.BaSO4, dengan kandungan barium

    sulfat sebesar 30% dan kandungan seng sulfida sebesar 70%. Dalam perdagangan

    produk ini dikenal dengan Lithopone. Produk ini pertama sekali ditemukan pada

    tahun 1870 dan menjadi populer sebagai bahan pewarna (pigmen) putih karena

    secara ekonomi memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan pewarnaputih yang digunakan sebelumnya yaitu titanium dioksida (TiO2). Di samping itu,

    produk ini memiliki kemampuan terdispersi yang lebih baik dalam air serta

    menghasilkan tingkat keputihan warna yang lebih baik.

    Kegunaan dasar dari lithopone adalah bahan pewarna (pigmen) dalam cat,

    tinta dan produk-produk kosmetika. Lithopone juga dipergunakan sebagai bahan

    pemutih kertas dan tekstil, dimana lithopone bertindak sebagai agen pewarna

    utama. Lithopone juga digunakan sebagai bahan pewarna sekaligus penyusun

    produk-produk yang terbuat dari gipsum, misalnya untuk peralatan kedokteran.

    Didasari luasnya penggunaan lithopone dalam berbagai industri, maka

    pendirian pabrik lithopone di Indonesia perlu dilakukan. Menurut sumber data

    BPS selama lima tahun terakhir (1999 sampai 2004), kebutuhan tiap tahun adalah

    sebagaimana yang tercantum pada tabel 1.1. berikut:

    Tabel 1.1. Kebutuhan Lithopone Lima Tahun Terakhir (dalam kg/tahun) di

    Indonesia

    No. Tahun Kebutuhan Lithopone (kg/tahun)

    1. 1999 1. 215. 568

    2. 2001 251. 296

    3. 2002 306. 929

    4. 2003 984. 527

    5. 2004 3. 158. 107

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    11/223

    Saat ini lithopone telah diproduksi oleh beberapa negara seperti Jepang,

    China dan Korea Selatan.

    1.2

    Rumusan Masalah

    Kebutuhan terhadap produk-produk yang menggunakan lithopone cukup

    tinggi di Indonesia. Untuk memperolehnya, Indonesia masih harus mengimpor

    dari negara-negara yang telah memproduksi lithopone, seperti Jepang, China dan

    Korea Selatan, dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Berdasarkan informasi

    ini, pra rancangan pabrik pembuatan lithopone perlu dipelajari.

    1.3

    Tujuan Rancangan Pabrik

    Tujuan dari pra rancangan pabrik lithopone dari barium sulfat dan karbon

    aktif adalah untuk membuat studi kelayakan pendirian pabrik lithopone, juga

    untuk menerapkan disiplin ilmu teknik kimia khususnya di bidang rancangan,

    proses dan operasi teknik kimia sehingga memberikan gambaran kelayakan pra

    rancangan pendirian pabrik ini.

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    12/223

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Lithopone

    Lithopone memiliki rumus kimia ZnS.BaSO4 dengan struktur bangun

    seperti yang disajikan pada Gambar 2.1.

    Gambar 2.1. Struktur Lithopone

    Lithopone merupakan campuran dari seng sulfida dan barium sulfat.

    Lithopone diperoleh dari hasil reaksi antara barium sulfida dan seng sulfat.

    Lithopone baik digunakan sebagai bahan pewarna dasar (pigmen) untuk cat, tinta

    dan beragam produk kosmetika. Saat ini lithopone telah diproduksi oleh beberapa

    negara seperti Jepang, China dan Korea Selatan.

    2.2 Sifat sifat Bahan Baku

    2.2.1 Sifat sifat Lithopone

    (Sumber: http://www.speclab.com/compound/chemabc/lithopone.htm)

    Lithopone memiliki sifatsifat sebagai berikut:

    1. Berat molekul sebesar 330,80 gram/mol.

    2. Berupa tepung berwarna putih.

    3. Memiliki pH netral (sekitar 6,8-7).

    4. Cukup stabil pada kondisi suhu kamar dan tekanan 1 atm.

    5. Memiliki ukuran partikel < 63 m.

    6. Memiliki volatilitas maksimum 0,3%.

    7. Kelarutan dalam air maksimum sebesar 25%.

    8. Kelembaban maksimum 20%.

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

    http://www.speclab.com/compound/chemabc/lithopone.htmhttp://www.speclab.com/compound/chemabc/lithopone.htm
  • 8/10/2019 09E00113

    13/223

    2.2.2 Sifat sifat Barium Sulfida (Sumber: American Institute of Physics)

    Sifat-sifat dari barium sulfida:

    1. Mempunyai nama IUPAC thioxobarium.

    2. Memiliki berat molekul sebesar 169.393 g/mol.

    3. Panas fusi sebesar 371,9 J/gram.

    4. Titik didih (boiling point) sebesar 1400 oC.

    5. Densitas 4250 kg/m3.

    6. Berwarna putih.

    7. Memiliki nilai elektronegativitas sebesar 2,1 eV.

    8. Konduktivitas listriknya bervariasi tergantung pada derajat aktivasi dan

    densitas bahan.

    9. Mempunyai daya termolistrik sebesar 2,5 mv per derajat antara 970oC dan

    1270oC.

    10.Panas penyubliman sebesar 104 kkal/mol.

    11.Memiliki struktur molekul Ba S.

    12.Panas pembentukan sebesar -460 kJ/mol.

    13.Cp sebesar 49,4 J mol-1K-1.

    14.Dapat disintesis melalui reduksi barium sulfat dengan gas hidrogen padatemperatur tinggi (950 oC) sesuai dengan reaksi:

    BaSO4+ 4H2BaS (s) + 4H2O (g)

    2.2.3 Sifat sifat Seng Sulfat

    (Sumber: http://www.speclab.com/compound/chemabc/znso4.htm)

    Sifat-sifat dari seng sulfat:

    1. Dapat dijumpai dalam bentuk bubuk kristal putih dan tanpa aroma.2. Bersifat transparan/meneruskan cahaya.

    3. Titik didih (boiling point) sebesar 500 oC.

    4. Densitas sebesar 1480 kg/m3.

    5. Cukup stabil pada suhu kamar dan tekanan 1 atm.

    6. Kelarutan dalam air sekitar 1 g/l atau lebih kecil.

    7. Tidak terlarut dalam alkohol.

    8. Mempunyai berat molekul sebesar 161 gram/mol.

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    14/223

    2.2.4 Pembuatan Lithopone

    Pada proses pembuatan lithopone, terjadi reaksi antara seng sulfat dengan

    barium sulfida menghasilkan lithopone, dengan kandungan barium sulfat 30% dan

    seng sulfida sebesar 70%. Lithopone keluaran reaktor didinginkan sebelum

    selanjutnya dialirkan ke unit filter untuk memisahkan padatan lithopone dengan

    cairan BaS dan ZnSO4yang terbentuk. Lithopone yang masih bercampur dengan

    cairan barium sulfida dan seng sulfat dicuci terlebih dahulu menggunakan air pada

    unit pencuci (washer). Lithopone keluaran unit pencuci (washer) selanjutnya

    dicetak pada unit casting machine sebelum akhirnya disimpan pada gudang

    penyimpanan.

    2.3

    Deskripsi Proses

    a. Reaksi Barium Sulfida dengan Seng Sulfat

    Pada proses pembuatan lithopone dari barium sulfida dan seng sulfat

    terjadi reaksi berikut:

    ZnSO4(l) + BaS(l) ZnS.BaSO4(s)

    (Seng sulfat) (Barium sulfida) (Lithopone)

    Reaksi ini berlangsung pada suhu 100o

    C dan tekanan 1 atmosfer. Konversi reaksi

    ini sebesar 98 % (www.chemweb.com/CRE/Pigments/)

    b. Proses Pendinginan, Penyaringan dan Pencucian

    Hasil reaksi antara seng sulfat dan barium sulfida di reaktor menghasilkan

    lithopone, BaS dan ZnSO4. Barium sulfida dan seng sulfat berada dalam fasa cair.

    Keluaran reaktor yang masih bersuhu tinggi dialirkan ke unit cooler. Barium

    sulfida dan seng sulfat yang berfasa cair kemudian dipisahkan dari lithoponemenggunakan filter. Keluaran filter yaitu lithopone yang masih bercampur dengan

    cairan seng sulfat dan barium sulfida selanjutnya dicuci pada unit washer

    menggunakan air pencuci.

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

    http://www.chemweb.com/CRE/Pigments/http://www.chemweb.com/CRE/Pigments/
  • 8/10/2019 09E00113

    15/223

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

    c. Pencetakan

    Lithopone yang telah terpisah dari barium sulfida dan seng sulfat pada unit

    filter selanjutnya dicuci dengan air pada unit washer, lalu dicetak pada unit

    casting machine yang bertujuan menghasilkan ukuran partikel lithopone yang

    seragam. Lithopone selanjutnya disimpan pada gudang penyimpanan dan siap

    untukdipasarkan.

  • 8/10/2019 09E00113

    16/223

    BAB III

    NERACA MASSA

    3.1 TANGKI PENGENDAPAN

    Tabel 3.1 Neraca Massa pada Tangki Pengendapan

    Laju Alir Masuk

    (kg/jam)

    Laju Alir Keluar

    (kg/jam)Komponen

    Massa

    (5) (6) (7)

    ZnSO4 243,349 - -

    BaS - 256,0349 -

    Air 45,0646 3015,7233 3060,7879

    Lithopone - - 499,999

    Total 3560,7869 3560,7869

    3.2 FILTER

    Tabel 3.2 Neraca Massa pada Filter

    Laju Alir Masuk

    (kg/jam)

    Laju Alir Keluar

    (kg/jam)

    Komponen

    Massa

    (7) (8) (9)

    Lithopone 499,999 - 499,999

    Air 3060,7879 3045,484 15,3039

    3045,484 515,3029

    Total 3560,7869 3560,7869

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    17/223

    3.3 DRIER

    Tabel 3.3 Neraca Massa pada Drier

    Laju Alir Masuk

    (kg/jam)

    Laju Alir Keluar

    (kg/jam)

    Komponen

    Massa

    (9) (10) (11)

    Lithopone 499,999 - 499,999

    Air 15,3039 10,2534 5,0505

    10,2534 505,0495

    Total 515,3029 515,3029

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    18/223

    BAB IV

    NERACA PANAS

    4.1 Drier

    Tabel 4.1 Neraca Panas pada Drier

    Komponen Panas Masuk

    (kJ/jam)

    (9)

    Panas Keluar

    (kJ/jam)

    (10)

    Panas Keluar

    (kJ/jam)

    (11)

    LithoponeAir

    Panas diperlukan

    102,4192318,5910

    9790,4615

    -6741,4548

    -

    3470,0169-

    -

    Sub Total 6741,4548 3470,0169

    Total 10211,4717 10211,4717

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    19/223

    BAB V

    SPESIFIKASI PERALATAN

    5.1. Gudang Bahan Baku ZnSO4

    Fungsi : Menyimpan ZnSO4untuk kebutuhan 30 hari

    Jenis : Gedung berbentuk balok dengan atap berbentuk limas

    Bahan konstruksi : BetonKondisi operasi : Tekanan 1 atm dan suhu 30oC

    Volume : 291,8904 m3

    Panjang : 10,6022 m

    Lebar : 6,0584 m

    Tinggi : 4,5438 m

    5.2. Gudang Bahan Baku BaS

    Fungsi : Menyimpan BaS untuk kebutuhan 30 hari

    Jenis : Gedung berbentuk balok dengan atap berbentuk limas

    Bahan konstruksi : Beton

    Kondisi operasi : Tekanan 1 atm dan suhu 30oC

    Volume : 101,6468 m3

    Panjang : 7,4592 m

    Lebar : 4,2624 m

    Tinggi : 3,1968 m

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    20/223

    5.3. Conveyer I

    Fungsi : Mengangkut ZnSO4 dari gudang ke tangki mixer I

    Jenis :Horizontal belt conveyer

    Jumlah : 1 unit

    Kondisi operasi : Tekanan 1 atm dan suhu 30oC

    Jumlah materi : 499,999 kg / jam

    Panjang conveyer : 1200 ft

    Dakian conveyer : 5o

    Tebal belt : 24 in

    Daya conveyer : 0,08612 Hp

    5.4. Conveyer II

    Fungsi : Mengangkut BaS dari gudang ke tangki mixer II

    Jenis :Horizontal belt conveyer

    Jumlah : 1 unit

    Kondisi operasi : Tekanan 1 atm dan suhu 30oC

    Jumlah materi : 499,999 kg / jam

    Panjang conveyer : 1200 ft

    Dakian conveyer : 5o

    Tebal belt : 24 in

    Daya conveyer : 0,08612 Hp

    5.5. Tangki Mixer I

    Fungsi : Tempat melarutkan ZnSO4

    Bahan konstruksi : Baja karbon SA-283 grade C

    Bentuk : Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup elipsoidal

    Jumlah : 1 unit

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    21/223

    Kondisi operasi : Temperatur 30oC

    Tekanan 1 atm

    Silinder

    Diameter silinder : 6,53 m

    Tinggi silinder : 8,70 m

    Tebal silinder : 1/8 in

    Tutup

    Diameter tutup : 6,53 m

    Tinggi tutup : 1,53 m

    Tebal tutup : 1/8 in

    5.6. Tangki Mixer II

    Fungsi : Tempat melarutkan BaS

    Bahan konstruksi : Baja karbon SA-283 grade C

    Bentuk : Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup elipsoidal

    Jumlah : 1 unit

    Kondisi operasi : Temperatur 30oC

    Tekanan 1 atm

    Silinder

    Diameter silinder : 4,59 m

    Tinggi silinder : 6,12 m

    Tebal silinder : 1/8 in

    Tutup

    Diameter tutup : 4,59 m

    Tinggi tutup : 1,14 m

    Tebal tutup : 1/8

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    22/223

    5.7. Pompa Seng Sulfat

    Fungsi : Memompa ZnSO4 dari tangki mixer I ke furnace

    Jenis : Pompa sentrifugal

    Bahan konstruksi : Commercial steel

    Jumlah : 1 unit

    Daya : 1/8 Hp

    5.8. Pompa Barium Sulfida

    Fungsi : Memompa BaS dari tangki mixer II ke furnace

    Jenis : Pompa sentrifugal

    Bahan konstruksi : Commercial steel

    Jumlah : 1 unit

    Daya : 3 Hp

    5.9. Conveyer III

    Fungsi : Mengangkut lithopone dari furnace ke unit quenching

    Jenis :Horizontal belt conveyer

    Jumlah : 1 unit

    Kondisi operasi : Tekanan 1 atm dan suhu 30oC

    Jumlah materi : 499,999 kg / jam

    Panjang conveyer : 1200 ft

    Dakian conveyer : 5o

    Tebal belt : 24 in

    Daya conveyer : 0,08612 Hp

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    23/223

    5.10. Conveyer IV

    Fungsi : Mengangkut lithopone dari unit quenching ke unit drier

    Jenis :Horizontal belt conveyer

    Jumlah : 1 unit

    Kondisi operasi : Tekanan 1 atm dan suhu 30oC

    Jumlah materi : 499,999 kg / jam

    Panjang conveyer : 1200 ft

    Dakian conveyer : 5o

    Tebal belt : 24 in

    Daya conveyer : 0,08612 Hp

    5.11. Conveyer V

    Fungsi : Mengangkut lithopone dari unit drier ke unit disintegrator

    Jenis :Horizontal belt conveyer

    Jumlah : 1 unit

    Kondisi operasi : Tekanan 1 atm dan suhu 30oC

    Jumlah materi : 499,999 kg / jam

    Panjang conveyer : 1200 ft

    Dakian conveyer : 5o

    Tebal belt : 24 in

    Daya conveyer : 0,08612 Hp

    5.12. Conveyer VI

    Fungsi : Mengangkut lithopone dari unit disintegrator ke unit

    bolter

    Jenis :Horizontal belt conveyer

    Jumlah : 1 unit

    Kondisi operasi : Tekanan 1 atm dan suhu 30o

    C

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    24/223

    Jumlah materi : 499,999 kg / jam

    Panjang conveyer : 1200 ft

    Dakian conveyer : 5o

    Tebal belt : 24 in

    Daya conveyer : 0,08612 Hp

    5.13. Conveyer VII

    Fungsi : Mengangkut lithopone dari unit bolter ke gudang

    lithopone

    Jenis :Horizontal belt conveyer

    Jumlah : 1 unit

    Kondisi operasi : Tekanan 1 atm dan suhu 30oC

    Jumlah materi : 499,999 kg / jam

    Panjang conveyer : 1200 ft

    Dakian conveyer : 5o

    Tebal belt : 24 in

    Daya conveyer : 0,08612 Hp

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    25/223

    BAB VI

    INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA

    6.1

    Instrumentasi

    Alat instrumentasi merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam

    suatu pabrik. Instrumentasi adalah rangkaian peralatan yang dipakai di dalam

    suatu proses kontrol untuk mengatur jalannya proses agar diperoleh hasil sesuai

    dengan yang diharapkan. Dengan adanya alat kontrol maka dapat diketahui dan

    dikorelasi segala kesalahan ataupun penyimpangan proses yang mungkin terjadi.

    Fungsi instrumentasi adalah sebagai penunjuk (indicator), pencatat(recorder), pengontrol (controller), dan pemberi tanda bahaya (alarm). Peralatan

    instrumentasi biasanya bekerja dengan tenaga mekanis atau tenaga listrik dan

    pengontrolannya dapat dilakukan secara manual ataupun otomatis. Penggunaan

    instrumen pada suatu peralatan proses tergantung pada pertimbangan ekonomis

    dan sistem peralatan itu sendiri. Pada pemakaian alat-alat instrumen juga harus

    ditentukan apakah alat-alat tersebut dipasang di atas papan instrumen dekat

    peralatan proses (kontrol manual) atau disatukan di dalam suatu ruang kontrol

    pusat (control room) yang dihubungkan dengan bangsal peralatan (kontrol

    otomatis).

    Alat-alat kontrol yang biasa dipakai pada peralatan proses antara lain:

    1. Temperature Controller (TC), yaitu alat untuk mengetahui suhu aliran atau

    suhu operasi suatu alat dan dapat mengendalikan suhu operasi sesuai dengan

    kondisi yang diinginkan.

    2. Pressure Controller (PC), yaitu alat untuk mengetahui tekanan suatu aliran

    dan tekanan pada peralatan yang sedang beroperasi dan sebagai alat untuk

    mengendalikan tekanan operasi sesuai yang diinginkan.

    3. Flow Controller (FC), yaitu alat untuk mengukur debit aliran sesuai dengan

    yang diinginkan.

    4. Level Controller (LC), yaitu alat untuk mengendalikan tinggi cairan dalam

    suatu alat sehingga tidak melebihi yang diinginkan.

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    26/223

  • 8/10/2019 09E00113

    27/223

    Contoh jenis-jenis instrumentasi yang digunakan pada pra rancangan

    pabrik pembuatan lithopone:

    1. Pompa

    Variabel yang dikontrol pada pompa adalah laju aliran (flow rate). Untuk

    mengetahui laju aliran pada pompa dipasang flow control (FC). Jika laju

    aliran pompa lebih besar dari yang diinginkan maka secara otomatis katup

    pengendali (control valve) akan menutup atau memperkecil pembukaan

    katup.

    Gambar 6.1 Instrumentasi pada Pompa

    FC

    2. Tangki Mixer (Tangki Pelarutan Barium Sulfida dan Seng Sulfat)

    Pada tangki ini dilengkapi dengan level control (LC) yang berfungsi untuk

    mengontrol ketinggian cairan di dalam tangki. Prinsip kerja dari level control

    (LC) ini adalah dengan menggunakan pelampung (floater) sehingga isi tangki

    dapat terlihat dari posisi jarum penunjuk di luar tangki yang digerakkan oleh

    pelampung. Jika isi tangki tinggal sedikit, maka diisi dengan menggunakan

    pompa yang dilengkapi dengan valveyang berfungsi sebagaiflow control (FC).

    LCFC

    Gambar 6.2 Instrumentasi pada Tangki

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    28/223

    3. Tangki Pengendapan

    Tangki pengendapan adalah alat tempat berlangsungnya reaksi kimia

    antara bahan-bahan yang terlibat dalam pembuatan produk. Dalam pabrik

    ini, furnace merupakan tempat bereaksinya barium sulfida dan seng sulfat

    yang menghasilkan lithopone. Pada furnace dilengkapi sensingelemen yang

    peka terhadap perubahan suhu, sehingga suhu dalam furnace dapat dilihat

    pada indikator temperatur. Untuk menjaga agar laju alir bahan masuk sesuai

    dengan yang diinginkan digunakan flow control (FC). Dan agar tekanan

    dalam reaktor bertahan pada 1 atm digunakanpressure control(PC).

    LCF C

    Gambar 6.3 Instrumentasi pada Tangki Pengendapan

    4. Drier

    Temperature control (TC) pada drier berfungsi untuk mengatur besarnya

    suhu di dalam drier dengan cara mengatur banyaknya steam yang dialirkan.)

    6.2. Keselamatan Kerja Pabrik Pembuatan Lithopone

    Keselamatan kerja adalah suatu usaha untuk mencegah terjadinya

    kecelakaan, cacat ataupun kematian. Keselamatan kerja dan keamanan pabrik

    merupakan faktor yang perlu diperhatikan secara serius. Keselamatan kerja

    merupakan jaminan perlindungan bagi keselamatan karyawan dari bahaya cacat

    jasmani dan kematian. Dalam hubungan ini bahaya yang dapat timbul dari mesin,

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    29/223

    bahan baku dan produk, sifat zat, serta keadaan tempat kerja harus mendapat

    perhatian yang serius sehingga dapat dikendalikan dengan baik untuk menjamin

    kesehatan dan keselamatan karyawan.

    Makin tinggi tingkat keselamatan kerja dari suatu pabrik makin meningkat

    pula aktivitas kerja para karyawan. Hal ini disebabkan karena keamanan kerja

    sudah terjamin dan suasana kerja yang menyenangkan. Untuk mencapai hal

    tersebut adalah menjadi tanggung jawab dan kewajiban para perancang untuk

    merencanakannya sehingga bangunan yang dirancang dengan baik akan

    menciptakan rasa aman bagi para pekerja. Dengan adanya keselamatan kerja

    berarti para pekerja pabrik dan lingkungan sekitarnya dapat terhindar dari bahaya.

    Untuk menjamin keselamatan kerja, maka dalam perencanaan pabrik

    pembuatan lithopone ini perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu:

    Lokasi pabrik.

    Sistem pencegahan kebocoran pada pipa.

    Sistem perawatan (maintenance).

    Sistem penerangan.

    Sistem penyimpanan material dan perlengkapan.

    Sistem pemadam kebakaran.

    Di samping itu terdapat beberapa peraturan dasar keselamatan kerja yang

    harus diperhatikan pada saat bekerja di pabrik pembuatan lithopone ini, yaitu:

    Tidak boleh merokok atau makan

    Tidak boleh minum minuman keras (beralkohol) selama bertugas.

    Pada pra rancangan pabrik pembuatan lithopone ini, usaha-usaha

    pencegahan terhadap bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dilakukan dengan cara:

    1. Pencegahan terhadap kebakaran

    Memasang sistem alarm pada tempat yang strategis dan penting, seperti

    power station, laboratorium dan ruang proses.

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    30/223

    Mobil pemadam kebakaran harus selalu dalam keadaan siap siaga di fire

    station.

    Fire hydrantditempatkan di daerah storage, proses, dan perkantoran.

    Fire extinguisher disediakan pada bangunan pabrik untuk memadamkan

    api yang relatif kecil.

    Smoke detector ditempatkan pada setiap sub-stasiun listrik untuk

    mendeteksi kebakaran melalui asapnya.

    2. Memakai peralatan perlindungan diri

    Di dalam pabrik disediakan peralatan perlindungan diri, seperti:

    Pakaian kerja

    Pakaian luar dibuat dari bahan-bahan seperti katun, wol, serat, sintetis, dan

    asbes. Pada musim panas sekalipun tidak diperkenankan bekerja dengan

    keadaan badan atas terbuka.

    Sepatu pengaman

    Sepatu harus kuat dan harus dapat melindungi kaki dari bahan kimia dan

    panas. Sepatu pengaman bertutup baja dapat melindungi kaki dari bahaya

    terjepit. Sepatu setengah tertutup atau bot dapat dipakai tergantung pada

    jenis pekerjaan yang dilakukan.

    Topi pengaman

    Topi yang lembut baik dari plastik maupun dari kulit memberikan

    perlindungan terhadap percikan-percikan bahan kimia, terutama apabila

    bekerja dengan pipa-pipa yang letaknya lebih tinggi dari kepala, maupun

    tangki-tangki serta peralatan lain yang dapat bocor.

    Sarung tangan

    Dalam menangani bahan-bahan kimia seperti barium sulfida dan seng

    sulfat, para operator diwajibkan menggunakan sarung tangan untuk

    menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    31/223

    Masker

    Berguna untuk memberikan perlindungan terhadap uap bahan kimia agar

    tidak terhirup.

    3. Pencegahan terhadap bahaya mekanis

    Sistem ruang gerak karyawan dibuat cukup luas dan tidak menghambat

    kegiatan kerja karyawan.

    Alat-alat dipasang dengan penahan yang cukup kuat.

    4. Pencegahan terhadap bahaya listrik

    Setiap instalasi dan alat-alat listrik harus diamankan dengan pemakaian

    sekering atau pemutus hubungan arus listrik secara otomatis.

    Sistem perkabelan listrik harus dipasang secara terpadu dengan tata letak

    pabrik, sehingga jika ada perbaikan dapat dilakukan dengan mudah.

    5. Menerapkan nilai-nilai disiplin bagi karyawan

    Setiap karyawan bertugas sesuai dengan pedoman-pedoman yang

    diberikan dan mematuhi setiap peraturan dan ketentuan yang diberikan.

    Setiap kecelakaan kerja atau kejadian yang merugikan segera dilaporkan

    ke atasan.

    Setiap karyawan harus saling mengingatkan akan perbuatan yang dapat

    menimbulkan bahaya.

    Setiap ketentuan dan peraturan harus dipatuhi.

    6. Penyediaan poliklinik di lokasi pabrik

    Poliklinik disediakan untuk tempat pengobatan akibat terjadinya kecelakaan

    secara tiba-tiba, misalnya menghirup uap larutan seng sulfat, patah tulang, dan

    lain sebagainya.

    Apabila terjadi kecelakaan kerja, seperti terjadinya kebakaran pada pabrik,

    maka hal-hal yang harus dilakukan adalah:

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    32/223

    Mematikan seluruh kegiatan pabrik, baik mesin maupun listrik.

    Mengaktifkan alat pemadam kebakaran, dalam hal ini alat pemadam

    kebakaran yang digunakan disesuaikan dengan jenis kebakaran yang

    terjadi, yaitu:

    Instalasi pemadam dengan air

    Untuk kebakaran yang terjadi pada bahan berpijar seperti kayu, arang,

    kertas, dan bahan berserat. Air ini dapat disemprotkan dalam bentuk

    kabut. Sebagai sumber air, biasanya digunakan air tanah yang dialirkan

    melalui pipa-pipa yang dipasang pada instalasi-instalasi tertentu di

    sekitar areal pabrik. Air dipompakan dengan menggunakan pompa

    yang bekerja dengan instalasi listrik tersendiri, sehingga tidak

    terganggu apabila listrik pada pabrik dimatikan ketika kebakaran

    terjadi.

    Instalasi pemadam dengan CO2

    CO2yang digunakan berbentuk cair dan mengalir dari beberapa tabung

    gas yang bertekanan yang disambung secara seri menuju nozel-nozel.

    Instalasi ini digunakan untuk kebakaran dalam ruang tertutup, seperti

    pada tempat tangki penyimpanan produk lithopone dan juga pemadam

    pada instalasi listrik.

    Keselamatan kerja pada pabrik pembuatan lithopone ini dapat dicapai

    dengan penambahan nilai-nilai disiplin bagi para karyawan, yaitu:

    Setiap karyawan bertugas sesuai dengan pedoman-pedoman yang

    diberikan.

    Setiap peraturan dan ketentuan yang ada harus dipenuhi. Setiap kecelakaan atau kejadian yang merugikan harus segera dilaporkan

    kepada pimpinan.

    Setiap karyawan harus saling mengingatkan perbuatan yang dapat

    menimbulkan bahaya.

    Dilakukan kontrol secara periodik terhadap seluruh alat instalasi pabrik

    oleh petugas perawatan.

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    33/223

    BAB VII

    UTILITAS

    Utilitas dalam suatu pabrik adalah sarana penunjang utama di dalam

    kelancaran proses produksi. Agar proses produksi tersebut dapat terus

    berkesinambungan, haruslah didukung oleh sarana dan prasarana utilitas yang

    baik. Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada Prarancangan Pabrik Pembuatan

    Lithopone dari ZnSO4 dan BaS meliputi:

    1. Kebutuhan steam(steam)

    2. Kebutuhan air3. Kebutuhan bahan kimia

    4. Kebutuhan bahan bakar

    5. Kebutuhan listrik

    7.1 Kebutuhan Steam(uap)

    Pada pengoperasian pabrik dibutuhkan uap sebagai media pemanas.

    Adapun kebutuhan steam (uap) pada Pra-rancangan Pabrik Pembuatan

    Lithopone ini adalah :

    Tabel 7.1 Kebutuhan Uap

    Nama Peralatan Banyaknya uap yang dibutuhkan (kg/jam)

    Drier 4,2800

    TOTAL 4,2800

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    34/223

    Steam yang digunakan adalah superheated steam dengan temperatur 150

    0C dan tekanan 1 atm. Jumlah total steam yang dibutuhkan adalah 4,2800 kg/jam.

    Tambahan untuk faktor keamanan diambil sebesar 20 % dan faktor kebocoran

    sebesar 10%. (Perry, 1999) maka;

    Jadi total steamyang dibutuhkan = 1,3 x 4,2800 kg/jam = 5,564 kg/jam.

    Diperkirakan 78% kondensat dapat digunakan kembali (Evans,1978),

    sehingga:

    Kondensat yang digunakan kembali = 78% 5,564 = 4,3399 kg/jam

    Kebutuhan air tambahan untuk ketel = 22% 5,564 = 1,2240 kg/jam

    7.2 Kebutuhan Air

    Kebutuhan air pada pabrik pembuatan Lithopone adalah :

    Air proses = 3060,7879 kg/jam

    Air untuk umpan ketel uap = 1,2240 kg/jam

    Kebutuhan domestik

    Perkantoran

    = lkgxjam

    harixorangxoranghari24

    1125//l /15 = 26,0416 kg/jam

    Laboratorium = 100 kg/jam

    Kantin dan tempat ibadah = 150 kg/jam

    Poliklinik = 50 kg/jam

    Total 326,0416 kg/jam

    Total kebutuhan air pada pabrik lithopone adalah :

    = (Air proses + Air untuk ketel uap + Air kebutuhan domestik )

    = (3060,7879 + 1,2240 + 326,0416)

    = 3388,0535 kg/jam

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    35/223

    Diperkirakan lumpur yang terikut pada waktu pemompaan air sungai

    sebanyak 5% dari jumlah air yang dipompakan. Maka banyak air yang

    dipompakan dari sungai adalah :

    = 1,05 3388,0535 kg/jam

    = 3557,4561 kg/jam

    Sumber air untuk pabrik pembuatan lithopone ini adalah dari Sungai

    Rokan, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Dimana sungai Rokan dengan

    panjang 150 km memiliki potensi debit pada musim kemarau 60 m3/detik dan

    pada musim hujan 100 m3/detik (Sumber: Laboratorium Pertamina UP II DUMAI

    ). Adapun kualitas air Sungai Rokan, Riau dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 7.2 Kualitas Air Sungai Rokan, Riau

    No Analisa Satuan Hasil

    1.2.3.4.5.

    1.2.3.4.5.6.7.8.9.

    10.

    11.12.13.14.15.16.17.18.19.

    I. FISIKABauKekeruhanRasaWarnaSuhu

    II. KIMIATotal kesadahan dalam CaCO3Chloride

    NO3-NZat organik dalam KMnO4(COD)SO4

    -SulfidaPosfat (PO4)Cr+2

    NO3*)

    NO2*)

    Hardness (CaCO3)pHFe2+

    Mn2+Zn2+Ca2+Mg2+CO2bebasCu2+

    NTU

    TCU0C

    mg/lmg/lmg/lmg/lmg/lmg/lmg/lmg/lmg/l

    mg/lmg/lmg/lmg/lmg/lmg/lmg/lmg/lmg/l

    Tidak berbau5,16

    Tidak berasa15025

    1501,30,26516-

    0,245---

    956,610

    0,0160,0012

    6387

    1320,0032

    *) Analisa tidak bisa dilakukan, alat dan bahan kimia tidak tersedia

    Sumber : Laboratorium PERTAMINA UP II DUMAI 10 Februari 2005

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    36/223

    Unit Pengolahan Air

    Kebutuhan air untuk pabrik pembuatan lithopone diperoleh dari sungai

    Rokan, yang terletak di kawasan pabrik. Untuk menjamin kelangsungan

    penyediaan air, maka di lokasi pengambilan air dibangun fasilitas penampungan

    air (water intake) yang juga merupakan tempat pengolahan awal air sungai.

    Pengolahan ini meliputi penyaringan sampah dan kotoran yang terbawa bersama

    air. Selanjutnya air dipompakan ke lokasi pabrik untuk diolah dan digunakan

    sesuai dengan keperluannya. Pengolahan air di pabrik terdiri dari beberapa tahap,

    yaitu (Degremont,1991) :

    1. Screening

    2. Klarifikasi

    3. Filtrasi

    4. Demineralisasi

    5. Deaerasi

    7.2.1 Screening

    Tahap screening merupakan tahap awal dari pengolahan air.

    Adapun tujuan screening adalah (Degremont, 1991):

    Menjaga struktur alur dalam utilitas terhadap objek besar yang mungkin

    merusak fasilitas unit utilitas.

    Memudahkan pemisahan dan menyingkirkan partikel-partikel padat yang

    besar yang terbawa dalam air sungai.

    Pada tahap ini, partikel yang besar akan tersaring tanpa bantuan

    bahan kimia. Sedangkan partikel-partikel yang lebih kecil akan terikut bersama airmenuju unit pengolahan selanjutnya.

    7.2.2 Klarifikasi

    Klarifikasi merupakan proses penghilangan kekeruhan di dalam air dengan

    cara mencampurkannya dengan larutan Al2(SO4)3 dan Na2CO3 (soda abu).

    Larutan Al2(SO4)3berfungsi sebagai koagulan utama dan larutan Na2CO3sebagai

    bahan koagulan tambahan yaitu berfungsi sebagai bahan pambantu untuk

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    37/223

    mempercepat pengendapan dan penetralan pH. Pada bak clarifier, akan terjadi

    proses koagulasi dan flokulasi. Tahap ini bertujuan menyingkirkan Suspended

    Solid(SS) dan koloid (Degremont, 1991):

    Koagulan yang biasa dipakai adalah koagulan trivalent. Reaksi hidrolisis

    akan terjadi menurut reaksi :

    M3++ 3H2OM(OH)3+ 3H+

    Dalam hal ini, pH menjadi faktor yang penting dalam penyingkiran koloid.

    Kondisi pH yang optimum penting untuk terjadinya koagulasi dan terbentuknya

    flok-flok (flokulasi). Koagulan yang biasa dipakai adalah larutan alum Al2(SO4)3.

    Sedangkan koagulan tambahan dipakai larutan soda abu Na2CO3 yang berfungsi

    sebagai bahan pembantu untuk mempercepat pengendapan dan penetralan pH.

    Dua jenis reaksi yang akan terjadi adalah (Degremont, 1991):

    Al2(SO4)3+ 6 Na2CO3 + 6H2O2Al(OH)3+ 12Na++ 6HCO3

    -+ 3SO43-

    2Al2(SO4)3+ 6 Na2CO3 + 6H2O4Al(OH)3+ 12Na++ 6CO2+ 6SO4

    3-

    Reaksi koagulasi yang terjadi :

    Al2(SO4)3+ 3H2O + 3Na2CO3 2Al(OH)3+ 3Na2SO4+ 3CO2

    Selain penetralan pH, soda abu juga digunakan untuk menyingkirkan

    kesadahan permanent menurut proses soda dingin menurut reaksi (Degremont,

    1991):

    CaSO4+ Na2CO3Na2SO4+ CaCO3

    CaCl4 + Na2CO32NaCl + CaCO3

    Selanjutnya flok-flok yang akan mengendap ke dasar clarifierkarena gaya

    gravitasi, sedangkan air jernih akan keluar melimpah (overflow) yang selanjutnya

    akan masuk ke penyaring pasir (sand filter) untuk penyaringan.

    Pemakaian larutan alum umumnya hingga 50 ppm terhadap jumlah airyang akan diolah, sedangkan perbandingan pemakaian alum dan abu soda = 1 :

    0,54 (Crities, 2004).

    Perhitungan alum dan abu soda yang diperlukan :

    Total kebutuhan air = 3557,4561 kg/jam

    Pemakaian larutan alum = 50 ppm

    Pemakaian larutan soda abu = 0,54 x 50 = 27 ppm

    Larutan alum Al2(SO4)3yang dibutuhkan = 50.10-6x3557,4561= 0,1694 kg/jam

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    38/223

    Larutan abu soda Na2CO3 yang dibutuhkan =27.10-6x3557,4561 = 0,0914 kg/jam

    7.2.3 Filtrasi

    Filtrasi dalam pemurnian air merupakan operasi yang sangat umum

    dengan tujuan menyingkirkan Suspended Solid (SS), termasuk partikulat BOD

    dalam air (Metcalf, 1984).

    Material yang digunakan dalam medium filtrasi dapat bermacam-macam :

    pasir, antrasit (crushed anthracite coal), karbon aktif granular (Granular Carbon

    Active atauGAC), karbon aktif serbuk (Powdered Carbon Activeatau PAC) dan

    batu garnet. Penggunaan yang paling umum dipakai di Afrika dan Asia adalah

    pasir dan gravel sebagai bahan filter utama, menimbang tipe lain cukup mahal

    (Kawamura,1991).

    Unit filtrasi dalam pabrik pembuatan lithopone menggunakan media

    filtrasi granular (Granular Medium Filtration) sebagai berikut :

    1. Lapisan atas terdiri dari pasir hijau (green sand). Lapisan ini bertujuan

    memisahkan flok dan koagulan yang masih terikut bersama air. Lapisan yang

    digunakan setinggi 24 in (60,96 cm).

    2. Untuk menghasilkan penyaringan yang efektif, perlu digunakan mediumberpori misalnya atrasit atau marmer. Untuk beberapa pengolahan dua tahap atau

    tiga tahap pada pengolahan effluent pabrik, perlu menggunakan bahan dengan

    luar permukaan pori yang besar dan daya adsorpsi yang lebih besar, seperti

    Biolite, pozzuolana ataupun Granular Active Carbon/GAC) (Degremont, 1991).

    Pada pabrik ini, digunakan anterasit setinggi 12,5 in (31,75 cm).

    3. Lapisan bawah menggunakan batu kerikil/gravel setinggi 7 in (17,78 cm)

    (Metcalf & Eddy, 1991).Bagian bawah alat penyaring dilengkapi dengan strainersebagai penahan.

    Selama pemakaian, daya saring sand filter akan menurun. Untuk itu diperlukan

    regenerasi secara berkala dengan cara pencucian balik (back washing). Dari sand

    filter, air dipompakan ke menara air sebelum didistribusikan untuk berbagai

    kebutuhan.

    Untuk air domestik, laboratorium, kantin, dan tempat ibadah, serta

    poliklinik, dilakukan proses klorinasi, yaitu mereaksikan air dengan klor untuk

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    39/223

    membunuh kuman-kuman di dalam air. Klor yang digunakan biasanya berupa

    kaporit, Ca(ClO)2.

    Perhitungan kebutuhan kaporit, Ca(ClO)2:

    Total kebutuhan air yang memerlukan proses klorinasi = 326,0416 kg/jam

    Kaporit yang digunakan direncanakan mengandung klorin 70 %

    Kebutuhan klorin = 2 ppm dari berat air

    Total kebutuhan kaporit = (2.10-6x 326,0416)/0,7 = 6,5208.10-4 kg/jam

    7.2.4

    Demineralisasi

    Air untuk umpan ketel dan proses harus murni dan bebas dari garam-

    garam terlarut. Untuk itu perlu dilakukan proses demineralisasi, dimana alat

    demineralisasi dibagi atas :

    Penukar kation

    Berfungsi untuk mengikat logam-logam alkali dan mengurangi kesadahan

    air yang digunakan. Proses yang terjadi adalah pertukaran antara kation Ca, Mg,

    dan Mn yang larut dalam air dengan kation hidrogen dan resin. Resin yang

    digunakan bertipe gel dengan merek IR-122 (Lorch, 1981).

    Reaksi yang terjadi :

    2H+R + Ca2+ Ca2+R + 2H+

    2H+R + Mg2+ Mg2+R + 2H+

    2H+R + Mn2+ Mn2+R + 2H+

    Untuk regenerasi dipakai H2SO4dengan reaksi :

    Ca

    2+

    R + H2SO4 CaSO4 + 2H

    +

    RMg2+R + H2SO4 MgSO4+ 2H

    +R

    Mn2+R + H2SO4 MnSO4 + 2H+R

    Perhitungan Kesadahan Kation :

    Air Sungai Rokan, Riau mengandung kation Fe2+, Pb+2, Mn2+, Ca2+, dan Mg2+,

    masing-masing 0,016 ppm, 63 ppm, 0,0012 ppm, 87 ppm, 132 ppm (Tabel 7.3)

    1 gr/gal = 17,1 ppm

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    40/223

    Total kesadahan kation = 0,016 + 63 + 0,0012 + 87 + 132 ppm

    = 282,0172 ppm

    = 282,0172 ppm / 17,1

    = 16,4922 gr/gal

    Jumlah air yang diolah = 1,224 kg/jam

    = 33

    gal/m264,17xkg/m996,24

    kg/jam1,224

    = 0,3245 gal/jam

    Kesadahan air = 16,4922 gr/gal x 0,3245 gal/jam x 24 jam/hari

    = 321,2495 kg/hari

    Perhitungan ukuran Cation Exchanger:

    Jumlah air yang diolah = 0,3245 gal/jam = 0,0054 gal/menit

    Dari Tabel 12.4,Nalco Water Treatment, 1988 diperoleh data-data sebagi berikut

    :

    - Diameter penukar kation = 2 ft- Luas penampang penukar kation = 3,14 ft2

    - Jumlah penukar kation = 1 unit

    Volume Resin yang Diperlukan

    Total kesadahan air = 321,2495 kg/hari

    Dari Tabel 12.2, Nalco, 1988 diperoleh:

    - Kapasitas resin = 25 kg/ft

    3

    - Kebutuhan regenerant= 10 lb H2SO4/ft

    3resin

    Jadi, Kebutuhan resin =3/25

    /2495,321

    ftkg

    harikg= 12,8499ft3/ hari

    Tinggi resin =14,3

    8499,12= 4,0923 ft

    Tinggi minimum resin adalah 30 in = 2,5 ft (Tabel 12.4, Nalco, 1988)

    Sehingga volume resin yang dibutuhkan = 2,5 ft 3,14 ft2= 7,85 ft3

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    41/223

    Waktu regenerasi =harikg

    ftkgft

    /2495,321

    /2585,7 33 = 0,6108 hari

    Kebutuhan regenerantH2SO4= 321,2495 kg/hari 3

    3

    /25

    /100

    ftkg

    ftlb

    = 128,2495 lb/hari = 58,2862 kg/hari

    = 2,4285 kg/jam

    Penukar anion

    Penukar anion berfungsi untuk menukar anion negatif yang terdapat dalam air

    dengan ion hidroksida dari resin. Resin yang digunakan bermerek IRA-410.Resin

    ini merupakan kopolimer stirena DVB (Lorch,1981). Reaksi yang terjadi:

    2ROH + SO42- R2SO4 + 2OH

    -

    ROH + Cl- RCl + OH-

    Untuk regenerasi dipakai larutan NaOH dengan reaksi:

    R2SO4 + 2NaOH Na2SO4 + 2ROH

    RCl + NaOH NaCl + ROH

    Perhitungan Kesadahan Anion

    Air Sungai Rokan, Riau mengandung Anion Cl-, SO4-,NO3

    2-, PO42- dan CO3

    2-

    sebanyak 1,3 ppm, 16 ppm, 95 ppm, 0,245 ppm, dan 0,2 ppm (Tabel 7.3)

    1 gr/gal = 17,1 ppm

    Total kesadahan anion = 1,3 + 16 + 95 + 0,245 + 0,2 ppm

    = 112,745 ppm / 17,1

    = 6,5933 gr/gal

    Jumlah air yang diolah = 1,224 kg/jam

    = 0,3245 gal/jam

    Kesadahan air = 6,5933 gr/gal x 0,3245 gal/jam x 24 jam/hari

    = 128,4300 kg/hari

    Perhitungan UkuranAnion Exchanger:

    Jumlah air yang diolah = 0,3245 gal/jam = 0,0054 gal/menit

    Dari Tabel 12.3 , Nalco, 1988, diperoleh:

    - Diameter penukar anion = 2 ft

    - Luas penampang penukar kation = 3,14 ft2

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    42/223

    - Jumlah penukar kation = 1 unit

    Volume resin yang diperlukan :

    Total kesadahan air = 128,4300 kg/hari

    Dari Tabel 12.7, Nalco, 1988, diperoleh :

    - Kapasitas resin = 12 kg/ft3

    - Kebutuhan regenerant = 5 lb NaOH/ft3resin

    Jadi,

    Kebutuhan resin =3kg/ft12

    kg/hari128,4300= 10,7025 ft3/hari

    Tinggi resin =

    14,3

    7025,10= 3,4084 ft

    Tinggi minimum resin adalah 30 in = 2,5 ft (Nalco, 1988)

    Sehingga volume resin yang dibutuhkan = 2,5 ft x 3,14 ft2 = 7,85 ft3

    Waktu regenerasi =kg/hari128,4300

    kg/ft12xft7,85 33= 0,7334 hari = 17,60 jam

    Kebutuhan regenerantNaOH = 128,4300 kg/hari x3

    3

    kg/ft12

    lb/ft5

    = 53,5125 lb/hari = 24,2727 kg/hari

    7.2.5 Deaerator

    Deaerator berfungsi untuk memanaskan air yang keluar dari alat penukar

    ion (ion exchanger) dan kondensat bekas sebelum dikirim sebagai air umpan

    ketel. Pada deaerator ini, air dipanaskan hingga 90C supaya gas-gas yang terlarut

    dalam air, seperti O2 dan CO2 dapat dihilangkan, sebab gas-gas tersebut dapatmenyebabkan korosi. Pemanasan dilakukan dengan menggunakan koil pemanas di

    dalam deaerator.

    7.3 Kebutuhan Bahan Kimia

    Kebutuhan bahan kimia :

    Al2(SO4)3 = 0,1694 kg/jam

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    43/223

    Na2CO3 = 0,0914 kg/jam

    Kaporit = 6,5208.10-4 kg/jam

    H2SO4 = 2,4285 kg/jam

    NaOH = 24,2727 kg/jam

    7.4 Kebutuhan Listrik

    Perincian perencanaan kebutuhan listrik dapat dilihat pada Tabel 7.3

    berikut :

    Tabel 7.3 Perincian Kebutuhan Listrik

    No. Pemakaian Jumlah (hp)

    1. Unit proses 45

    2. Unit utilitas 35

    3. Ruang kontrol dan Laboratorium 20

    4. Bengkel 15

    5. Penerangan dan perkantoran 30

    6. Perumahan 50

    Total 195

    Total kebutuhan listrik = 45 + 35 + 20 + 15 + 30 + 50

    = 195 hp x 0,7457 kW/hp

    = 145,4115 kW

    Efisiensi generator 80 %, maka :

    Daya output generator = 145,4115/0,8 = 181,7644 kW

    7.5

    Kebutuhan Bahan Bakar

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    44/223

    Kebutuhan bahan bakar adalah :

    1. Untuk bahan bakar generator

    Nilai bakar solar = 19860 btu/lb (Perry,1999)

    Densitas solar = 0,89 kg/l (Perry,1999)

    Daya yang dibutuhkan =hp

    jambtuhp

    1

    /5,2544195 = 496.177,5 btu/jam

    Jumlah solar yang dibutuhkan untuk bahan bakar generator adalah :

    jamliter

    lkg

    jamkg

    jamkg

    lb

    kgjamlb

    lbbtu

    jambtu

    /7445,12

    /89,0

    /3426,11

    /3426,11

    454,0/9838,24

    /19860

    /5,177.496

    =

    =

    =

    =

    =

    2. Untuk bahan bakar ketel uap

    Uap yang dibutuhkan untuk drier adalah uap superheated steam

    Steam/uap yang dihasilkan ketel uap = 4,2800 kg/jam

    Entalpi steam (150C, 1 atm) = 2776 kJ/kg (Reklaitis, 1983)

    Panas yang dibutuhkan ketel

    = 4,2800 kg/jam 2776 kJ/kg

    = (11881,28 kJ/jam) / (1,05506 kJ/Btu)

    = 11261,2363 Btu/jam

    Efisiensi ketel uap = 75 %

    Panas yang harus disuplai ketel

    =75,0

    2363,11261

    = 15014,9817 Btu/jam

    Nilai bahan bakar solar = 19860 Btu/lb (Perry, 1999)

    Jumlah bahan bakar = (15014,9817 Btu/jam) / (19860 Btu/lbm)

    = 0,7560 lbm/jam 0,45359 kg/lbm

    = 0,3429 kg/jam

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    45/223

    Kebutuhan solar = (0,3429 kg/jam) / (0,89 kg/ltr)

    = 0,3852 ltr/jam

    Total kebutuhan solar = 12,7445 ltr/jam + 0,3852 ltr/jam = 13,1297 ltr/jam

    7.6 Spesifikasi Peralatan Utilitas

    7.6.1 Screen (SC)

    Fungsi : untuk menyaring partikel-partikel padat yang besar dan kotoran

    air sungai

    Jenis : Bar Screen

    Jumlah : 1

    Bahan konstruksi : stainless steel

    Laju massa air (F) : 3557,4561 kg/jam

    Ditentukan :

    Panjang screen : 2 m

    Lebar screen : 1 m

    Ukuran bar

    Lebar : 5 mm

    Tebal : 20 mm

    Bar cleaning space = 20 mm

    Derajat kemiringan = 300

    Jumlah bar = 50 buah

    7.6.2 Pompa Screening (PU 01)

    Fungsi : untuk memompakan air sungai menuju bak

    penampungan/equalisasi

    Tipe : pompa sentrifugal

    Spesifikasi :

    Debit pompa = 0,0350 ft3/s

    Jumlah pompa = 1 buah

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    46/223

    Diameter pipa = 11/4in

    Schedule number = 40

    Kecepatan alir = 3,3653 ft/s

    Total friksi = 1,6642 lbf.ft/lbm

    Kerja poros = 31,6642 lbf.ft/lbm

    Daya pompa = 1/2 hp

    Bahan konstruksi = commercial steel pipe

    7.6.3 Bak Penampungan/Equalisasi (BP)

    Fungsi : untuk menampung air yang dipompakan dari sungai sebelum

    masuk ke clarifier

    Tipe : bak dengan permukaan persegi

    Spesifikasi :

    Volume bak = 94,2713 m3

    Panjang bak = 5,7341 m

    Lebar bak = 4,7506 m

    Tinggi bak = 2,8670 m

    Bahan konstruksi = beton

    7.6.4 Pompa Equalisasi (PU 02)

    Fungsi : untuk memompakan air dari bak penampungan ke clarifier

    Tipe : pompa sentrifugal

    Spesifikasi :

    Debit pompa = 0,0350 ft3/s

    Jumlah pompa = 1 buah

    Diameter pipa = 5/4 in

    Schedule number = 40

    Kecepatan alir = 3,3725 ft/s

    Total friksi = 1,6562 lbf.ft/lbm

    Kerja poros = 20,6570 lbf.ft/lbm

    Daya pompa = 1 hp

    Bahan konstruksi = commercial steel pipe

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    47/223

    7.6.5 Tangki Pelarutan Al2(SO4)3(TP 01)

    Fungsi : Membuat larutan alum, Al2(SO4)330% berat

    Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

    Bahan konstruksi : Carbon SteelSA283 grade C

    Kondisi pelarutan : Temperatur = 28C

    Tekanan = 1 atm

    Jumlah : 1 unit

    Kapasitas : 0,3579 m3

    Diameter : 0,6724 m

    Tinggi : 1,0086 m Jenis pengaduk : Marine Propeller

    Jumlah baffle : 4 buah

    Daya motor : 1/20 hp

    7.6.6 Pompa Larutan Alum, Al2(SO4)3 (PU-03)

    Fungsi : mengalirkan larutan alum dari tangki pelarutan

    alum ke clarifier

    Tipe : pompa sentrifugal

    Spesifikasi :

    Debit pompa = 1,2192.10-6ft3/s

    Jumlah pompa = 1 buah

    Diameter pipa = 1/8 in

    Schedule number = 40

    Kecepatan alir = 0,0030 ft/s Total friksi = 0,0016 lbf.ft/lbm

    Kerja poros = 17,9151 lbf.ft/lbm

    Daya pompa = 1 hp

    Bahan konstruksi = commercial steel pipe

    7.6.7

    Tangki Pelarutan Na2CO3(TP 02)

    Fungsi : Membuat larutan Na2CO330% berat

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    48/223

    Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datarBahan konstruksi : carbon steel, SA-283, GradeC

    Spesifikasi :

    Kapasitas tangki = 0,1983m3

    Diameter tangki = 0,5523m

    Tinggi tangki = 0,8284 m

    Tebal tangki = 1/2 in

    Diameter impeller= 0,1550m

    Daya pengaduk = 1 hp

    7.6.8

    Pompa Larutan Na2CO3(PU-04)

    Fungsi : untuk mengalirkan larutan Na2CO3ke clarifier

    Tipe : pompa sentrifugal

    Spesifikasi :

    Debit = 6,7566.10-6 ft3/s

    Jumlah = 1 buah

    Diameter pipa = 1/8 in

    Schedule number = 40 Kecepatan alir = 0,0017 ft/s

    Total friksi = 0,0005 lbf.ft/lbm

    Kerja poros = 18,2465 lbf.ft/lbm

    Daya pompa = 1 hp

    Bahan konstruksi = commercial steel pipe

    7.6.9

    Clarifier

    Fungsi : Memisahkan endapan (flok-flok) yang terbentuk karena

    penambahan alum dan soda abu

    Bahan konstruksi : Carbon steelSA-283, GradeC

    Spesifikasi :

    Terminal settling velocity= 0,00921 cm/s

    Diameter clarifier = 5,1665 ft

    Tinggi clarifier = 15 ft

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    49/223

    Waktu pengendapan = 13,7750 jam

    Tebal dinding clarifier = in

    Daya pengaduk = 1 hp

    7.6.10 Pompa Clarifier (PU 05)

    Fungsi : untuk memompakan air dari clarifier ke sand filter

    Tipe : pompa sentrifugal- Debit pompa = 0,0350 ft3/s

    - Jumlah pompa = 1 buah

    - Diameter pipa = 5/4 in

    - Schedule number = 40

    - Kecepatan alir = 3,3725 ft/s

    - Total friksi = 1,8806 lbf.ft/lbm

    - Kerja poros = 16,6442 lbf.ft/lbm

    - Daya pompa = 1 hp

    - Bahan konstruksi = commercial steel pipe

    7.6.11 Sand Filter (SF)

    Fungsi : Menyaring kotoran-kotoran yang masih terbawa dalam air

    yang keluar dari clarifier

    Bentuk : silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal

    Bahan konstruksi : Carbon steelSA-283 grade C

    Kondisi operasi : Temperatur = 28C

    Tekanan = 1 atm

    Jumlah : 1 unit

    Kapasitas : 3,5708 m3

    Diameter sand filter : 144 in

    Tinggi sand filter : 4,572 m

    Tebal sand filter : 1/2 in

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    50/223

    7.6.12 Pompa Sand Filter (PU-06)

    Fungsi : untuk memompakan air dari sand filter ke tangki air 1

    Jenis : pompa sentrifugal

    Spesifikasi :

    - Debit pompa = 0,0350 ft3/s

    - Jumlah pompa = 1 buah

    - Diameter pipa = 5/4 in

    - Schedule number = 40

    - Kecepatan alir = 3,3725 ft/s

    - Total friksi = 1,8652 lbf.ft/lbm

    - Kerja poros = 12,5053 lbf.ft/lbm

    - Daya pompa = 1/20 hp

    - Bahan konstruksi = commercial steel pipe

    7.6.13 Tangki Air (TA)

    Fungsi : Menampung air untuk didistribusikan sebagai air proses, air domestik,

    dan air umpan ketel.

    Tipe : Silinder tegak dengan tutup ellipsoidal

    Bahan konstruksi : Carbon steel, SA-283, Grade C

    Spesifikasi :

    - Kapasitas tangki = 25,7103 m3

    - Jumlah = 1 buah

    - Diameter tangki = 3,011m

    - Tinggi tangki = 3,613m- Tebal dinding = 1/2in

    7.6.14 Pompa Tangki Air 1 (PU-12)

    Fungsi : untuk memompakan air dari tangki air 1 ke cation exchanger

    Jenis : pompa sentrifugal

    Spesifikasi :

    - Debit pompa = 0,0350 ft3/s

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    51/223

    - Jumlah pompa = 1 buah

    - Diameter pipa = 1 in

    - Schedule number = 40

    - Kecepatan alir = 6,2724 ft/s

    - Total friksi = 44,6093 lbf.ft/lbm

    - Kerja poros = 51,4255 lbf.ft/lbm

    - Daya pompa = 1/20 hp

    - Bahan konstruksi = commercial steel pipe

    7.6.15 Tangki Pelarutan H2SO4(TP-03)

    Fungsi : Membuat larutan H2SO45 % beratJenis : Tangki berpengaduk propeller dengan alas dan tutup datarBahan konstruksi : carbon steel SA-283, GradeC

    Spesifikasi :

    - Kapasitas tangki = 39,526m3

    - Diameter tangki = 3,3550m

    - Tinggi tangki = 4,4733 m

    - Tebal tangki = in

    - Diameter impeller= 4,6610m

    - Lebar impeller = 1,5537m

    - Tinggiimpeller = 0,474m

    - Daya pengaduk = 4 hp

    7.6.16 Pompa Larutan H2SO4(PU-07)

    Fungsi : untuk memompakan larutan H2SO4ke cation exchanger

    Jenis : pompa sentrifugal

    Spesifikasi :

    - Debit pompa = 2,24.10-5ft3/s

    - Jumlah pompa = 1 buah

    - Diameter pipa = 0,125 in

    - Schedule number = 40

    - Kecepatan alir = 0,0568 ft/s

    - Total friksi = 0,1161lbf.ft/lbm

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    52/223

    - Kerja poros = 0,4491 lbf.ft/lbm

    - Daya pompa = 1/20 hp

    - Bahan konstruksi = commercial steel pipe

    7.6.17

    Penukar Kation / CationExchanger(CE)

    Fungsi : Mengurangi kesadahan air

    Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal

    Bahan konstruksi : Carbon steelSA-283 grade C

    Kondisi penyimpanan : temperatur 28C dan tekanan 1 atm

    Jumlah : 1 unit

    Silinder:

    - Diameter : 0,6096 m

    - Tinggi : 0,9144 m

    - Tebal : in

    Tutup :

    - Diameter : 0,6096 m

    - Tinggi : 0,1524 m

    - Tebal : in

    7.6.18 PompaKation Exchanger(PU-08)

    Fungsi : untuk memompakan air dari cation exchangerke anion exchanger

    Jenis : pompa sentrifugal

    Spesifikasi :

    - Debit pompa = 0,0007495 ft

    3

    /s- Jumlah pompa = 1 buah

    - Diameter pipa = 1,5 in

    - Schedule number = 40

    - Kecepatan alir = 0,00092 ft/s

    - Total friksi = 60,3984 lbf.ft/lbm

    - Kerja poros = 75,3984 lbf.ft/lbm

    - Daya pompa = 3/4 hp

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    53/223

  • 8/10/2019 09E00113

    54/223

    Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal

    Bahan konstruksi : Carbon steelSA-283 grade C

    Kondisi penyimpanan : temperatur 28C dan tekanan 1 atm

    Jumlah : 1 unit

    Silinder:

    - Diameter : 0,61 m

    - Tinggi : 0,91 m

    - Tebal : in

    Tutup:

    - Diameter : 0,61 m

    - Tinggi : 0,15 m

    - Tebal : in

    7.6.22 Pompa Anion Exchanger (PU-10)

    Fungsi : untuk memompakan air dari anion exchangerke deaerator

    Jenis : pompa sentrifugal

    Spesifikasi :

    - Debit pompa = 1,249.10-5

    ft3

    /s

    - Jumlah pompa = 1 buah

    - Diameter pipa = 1/8 in

    - Schedule number = 40

    - Kecepatan alir = 0,00120 ft/s

    - Total friksi = 0,0227 lbf.ft/lbm

    - Kerja poros = 15,0227 lbf.ft/lbm

    - Daya pompa = 1/20 hp- Bahan konstruksi = commercial steel pipe

    7.6.23 Deaerator(DE)

    Fungsi : Menghilangkan gas-gas yang terlarut dalam air

    umpan ketel

    Bentuk : Silinder horizontal dengan tutup ellipsoidal

    Bahan konstruksi : Carbon steelSA-283, GradeC

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    55/223

    Kondisi operasi : temperatur 28C dan tekanan 1 atm

    Jumlah : 1 unit

    Kapasitas : 0,03172 m3

    Silinder:

    - Diameter : 3,4548 m

    - Tinggi : 1,4311 m

    - Tebal : 1/2in

    Tutup :

    - Diameter : 3,4548 m

    - Tinggi : 0,869 m

    - Tebal : 1/2in

    7.6.24 Pompa Deaerator (PU-11)

    Fungsi : untuk memompakan air dari deaerator menuju ketel uap

    Jenis : pompa sentrifugal

    Spesifikasi :

    - Debit pompa = 0,0000125 ft3/s

    - Jumlah pompa = 1 buah

    - Diameter pipa = 3/2 in

    - Schedule number = 40

    - Kecepatan alir = 8,827.10-4ft/s

    - Total friksi = 0,3003 lbf.ft/lbm

    - Kerja poros = 7,8415 lbf.ft/lbm

    - Daya pompa = 1/20 hp

    - Bahan konstruksi = commercial steel pipe

    7.6.25 Ketel Uap (KU)

    Fungsi : untuk mengalirkan air dari unit pendingin untuk kebutuhan air proses

    Spesifikasi :

    - Panjang tube = 12 ft

    - Jumlah = 2 buah

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    56/223

    - Diameter tube = 1,5 in

    - Luas permukaan pipa = 0,8156 ft/s

    - Bahan konstruksi = carbon steel pipe

    7.6.26

    Pompa Tangki Air 3 (PU-12)

    Fungsi : untuk mengalirkan air dari tangki air 1 ke tangki utilias 2

    Spesifikasi :

    - Debit = 0,0350 ft3/s

    - Jumlah = 1 buah

    - Diameter pipa = 3/4 in

    - Schedule number = 40

    - Kecepatan alir = 5,3665 ft/s

    - Total friksi = 7,7433 lbf.ft/lbm

    - Kerja poros = 17,2874 lbf.ft/lbm

    - Daya pompa = 1/20hp

    - Bahan konstruksi = commercial steel pipe

    7.6.27

    Tangki Pelarutan Kaporit, Ca(ClO)2 (TP-5)

    Fungsi : Melarutkan kaporit kedalam air kebutuhan domestik (Nalco,1958)

    Kondisi pelarutan : Temperatur = 30C

    Tekanan = 1 atm

    Jumlah : 1 unit

    - Kapasitas tangki : 0,00158m3

    - Diameter tangki : 0,1172 m

    - Tinggi tangki : 0,1758 m

    - Tebal : in

    7.6.28 Pompa Kaporit (PU-13)

    Fungsi : untuk memompakan air dari tangki pelarutan kaporit ke tangki

    domestik

    Jenis : pompa sentrifugal

    Spesifikasi :

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    57/223

  • 8/10/2019 09E00113

    58/223

    - Bahan konstruksi = commercial steel pipe

    7.6.31 Pompa Air Proses (PU-15)

    Fungsi : untuk memompakan air untuk kebutuhan air proses

    Jenis : pompa sentrifugal

    Spesifikasi :

    - Debit pompa = 0,0062 ft3/s

    - Jumlah pompa = 1 buah

    - Diameter pipa = 1/2 in

    - Schedule number = 40

    - Kecepatan alir = 8,6124 ft/s

    - Total friksi = 16,6590 lbf.ft/lbm- Kerja poros = 31,6591 lbf.ft/lbm

    - Daya pompa = 1/20 hp

    - Bahan konstruksi = commercial steel pipe

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    59/223

    BAB VIII

    LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

    8.1 Lokasi Pabrik

    Secara geografis, penentuan lokasi dan tata letak pabrik merupakan salah

    satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam perencanaan suatu pabrik, karena

    akan mempengaruhi kedudukan pabrik dalam persaingan dan menentukan

    kelangsungan hidup (eksistensi) pabrik tersebut. Dengan penentuan lokasi dan tata

    letak yang baik, pabrik akan dapat beroperasi secara lancar, efektif dan efisien;

    sehingga biaya investasi, produksi, dan distribusi seminimum mungkin serta

    sekaligus dapat memenuhi sasaran penjualan tepat pada waktunya dengan jumlah,

    kuantitas serta harga yang layak, dan masih dapat memperoleh keuntungan

    (Timmerhaus,2004).

    Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka Pabrik Pembuatan Lithopone ini

    direncanakan berlokasi di daerah Dumai, Kabupaten Bengkalis yang merupakan

    hilir Sungai Rokan, Provinsi Riau.Dasar pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik adalah :

    8.1.1 Faktor Primer/Utama

    1. Letak Sumber Bahan Baku

    Suatu pabrik sebaiknya didirikan di daerah yang dekat dengan sumber bahan

    baku, disamping juga harus diperhatikan jarak pabrik tersebut dengan daerah

    pemasaran, sehingga pengadaan transportasi mudah diatasi. Bahan baku

    utama pembuatan lithopone ini yaitu seng sulfat dan barium sulfida yang

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    60/223

    diimpor dari Singapura, sedangkan bahan-bahan kimia pendukung lainnya

    dapat disuplai dari pabrik yang berlokasi di Riau.

    2. Letak dari pasar dan kondisi pemasaran

    Kebutuhan akan lithopone terus menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun,

    sehingga memungkinkan pabrik berjalan dengan lancar. Kawasan industri

    Bengkalis Dumai, Riau mempunyai pelabuhan dan relatif dekat dengan negara

    lain seperti Singapura, Malaysia. Kondisi pemasaran lithopone diperkirakan

    tidak akan mengalami hambatan karena permintaan lithopone terus

    menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.

    3. Fasilitas pengangkutan (Transportasi)

    Lokasi yang dipilih dalam rencana pendirian pabrik ini merupakan kawasan

    perluasan industri, yang telah memiliki sarana pelabuhan dan pengangkutan

    darat sehingga pembelian bahan baku dan pelemparan produk dapat dilakukan

    melalui jalan darat maupun laut. Pabrik ini direncanakan didirikan dekat

    dengan jalan raya (lintas Dumai Pekanbaru) dan Pelabuhan Dumai (Selat

    Panjang) sehingga mempermudah transportasi untuk pengiriman produk.

    Bahan baku yang berbentuk cairan dikemas dalam tabung khusus, dan

    padatan yang digunakan diangkut dengan menggunakan truk.

    Sedangkan produk yang dihasilkan diangkut dengan menggunakan

    pesawat, kapal, dan truk.

    4. Tenaga kerja

    Tenaga kerja termasuk hal yang sangat menunjang dalam operasional pabrik.Sebagai kawasan industri, daerah ini merupakan salah satu tujuan para tenaga

    kerja yang mencari kerja. Para tenaga kerja ini merupakan tenaga kerja yang

    produktif dari berbagai tingkatan, baik yang terdidik maupun yang belum

    terdidik.

    5. Pembangkit tenaga listrik

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    61/223

    Dalam pendirian suatu pabrik, tenaga listrik dan bahan bakar adalah faktor

    penunjang yang paling penting. Pembangkit listrik utama untuk pabrik adalah

    menggunakan generator diesel yang bahan bakarnya diperoleh dari Pertamina.

    Selain itu, kebutuhan tenaga listrik juga dapat diperoleh Perusahaan Listrik

    Negara (PLN) Riau.

    8.1.2 Faktor Sekunder

    Yang termasuk ke dalam faktor sekunder antara lain adalah :

    1. Harga tanah dan bangunan

    Tanah yang tersedia cukup luas dan biaya tanah serta bangunan untuk

    pendirian pabrik relatif terjangkau.

    2. Kemungkinan perluasan

    Perluasan pabrik di masa yang akan datang sangat memungkinkan karena

    tanah yang tersedia cukup luas dan disekeliling pabrik belum banyak berdiri

    pabrik serta tidak mengganggu pemukiman penduduk.

    3. Persediaan air

    Kebutuhan air diperoleh dari Sungai Rokan yang dekat dengan lokasi pabrik,

    dimana sungai ini yang memiliki panjang 150 km dengan potensi debit pada

    musim kemarau 60 m3/detik dan pada musim hujan 100 m3/detik.

    4. Masyarakat daerahSikap masyarakat diperkirakan akan mendukung pendirian pabrik ini karena

    akan menyediakan lapangan kerja bagi mereka. Selain itu pendirian pabrik ini

    diperkirakan tidak akan mengganggu keselamatan dan keamanan masyarakat

    sekitarnya.

    5. Iklim di daerah lokasi

    Seperti kebanyakan daerah di Indonesia, maka kondisi cuaca dan iklim di

    sekitar lokasi pabrik relatif stabil Pada setengah bulan pertama musim

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    62/223

    kemarau dan setengah bulan kedua musim hujan. Untuk daerah ini belum

    terjadi bencana alam yang berarti sehingga memungkinkan pabrik berjalan

    dengan lancar. Temperatur udara tidak pernah mengalami penurunan maupun

    kenaikan yang cukup tajam dimana temperatur udara berada diantara 30 35

    0C dan tekanan udara berkisar pada 760 mmHg dan kecepatan udaranya

    sedang. Walaupun demikian perbedaan suhu yang terjadi relatif kecil.

    6. Sumber tenaga dan bahan bakar

    Listrik untuk kebutuhan pabrik diperoleh dari generator pembangkit tenaga

    listrik. Disamping itu, disediakan juga cadangan dari Perusahaan Listrik

    Negara (PLN) Wilayah III Riau Sumbar. Bahan bakar solar untuk

    generator dapat diperoleh dari PT. Pertamina.

    7. Perumahan

    Mengingat di daerah lokasi pabrik belum banyak tersedia perumahan bagi

    karyawan, maka direncanakan untuk mendirikan fasilitas perumahan

    karyawan (mess) sebagai salah satu daya tarik bagi karyawan yang akan

    bekerja di pabrik.

    8. Daerah pinggiran kota

    Daerah pinggiran kota dapat menjadi lebih menarik untuk pembangunan

    pabrik. Akibatnya dapat timbul aspek desentralisasi industri. Alasan pemilihan

    daerah lokasi di pinggiran kota antara lain :

    Upah buruh relatif rendah

    Harga tanah lebih murah

    Servis industri tidak terlalu jauh dari kota

    8.2 Tata Letak Pabrik

    Tata letak pabrik adalah suatu perencanaan dan pengintegrasian aliran dari

    komponen-komponen produksi suatu pabrik, sehingga diperoleh suatu hubungan

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    63/223

    yang efisien antara operator, peralatan, material proses dan bahan baku sehingga

    penyusunan yang teratur dan efisien dari semua peralatan dihubungkan dengan

    tenaga kerja yang ada di dalamnya.

    Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan pada penyusunan tata letak

    pabrik pembuatan asam sulfanilat ini adalah (Timmerhaus, 2004):

    1. Urutan proses produksi.

    2. Pengembangan lokasi baru atau penambahan / perluasan lokasi yang belum

    dikembangkan pada masa yang akan datang

    3. Distribusi ekonomis pada pengadaan air, steam proses, tenaga listrik dan

    bahan baku

    4. Pemeliharaan dan perbaikan.

    5. Keamanan (safety) terutama dari kemungkinan kebakaran dan keselamatan

    kerja.

    6. Bangunan yang meliputi luas bangunan, kondisi bangunan dan konstruksinya

    yang memenuhi syarat.

    7. Fleksibilitas dalam perencanaan tata letak pabrik dengan mempertimbangkan

    kemungkinan perubahan dari proses/mesin, sehingga perubahan-perubahan

    yang dilakukan tidak memerlukan biaya yang tinggi.

    8. Masalah pembuangan limbah cair.

    9. Service area, seperti kantin, tempat parkir, ruang ibadah, dan sebagainya

    diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu jauh dari tempat kerja.

    10.Letak tempat

    Misalnya di suatu lokasi yang agak tinggi, bila digunakan untuk menempatkan

    tangki penyimpan cairan maka cairan dalam tangki tersebut dapat dialirkan ke

    tempat yang lebih rendah tanpa menggunakan pompa. Contohnya adalah padamenara air.

    11.Fasilitas jalan, gudang, dan kantor sebaiknya ditempatkan dekat jalan,

    tujuannya untuk memperlancar arus lalu lintas.

    12.Letak alat-alat

    Jika suatu produk masih perlu diolah lebih lanjut pada unit berikutnya maka

    unitnya dapat disusun berurutan sehingga sistem pemipaan dan penyusunan letak

    pompanya lebih sederhana.

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    64/223

    13.Keamanan

    Pada perancangan tata letak alat perlu dipertimbangkan pengurangan

    terjadinya bahaya kebakaran, peledakan, racun bagi karyawan dan bahaya

    mekanik yang dapat menyebabkan cacat tubuh. Oleh karena itu, sifat-sifat

    berbahaya dari bahan kimia yang digunakan harus diketahui. Gangguan terhadap

    masyarakat sekitar harus dihindari, misalnya pencemaran lingkungan berupa

    gangguan debu, getaran, suara, dan lain-lain. Pada pabrik lithopone ini

    contoh bahan kimia yang berbahaya adalah seng sulfat.

    14.Plantservices

    Unit pembangkit tenaga uap dan listrik dipilih di suatu tempat yang sesuai

    agar tidak mengganggu terhadap operasi pabrik.

    Pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan beberapa

    keuntungan, seperti (Timmerhaus,2004) :

    1. Mengurangi jarak transportasi bahan baku dan produksi, sehingga mengurangi

    material handling.

    2. Memberikan ruang gerak yang lebih leluasa sehingga mempermudah

    perbaikan mesin dan peralatan yang rusak atau di-blowdown.

    3. Mengurangi ongkos produksi.

    4. Meningkatkan keselamatan kerja.

    5. Mengurangi kerja seminimum mungkin.

    6. Meningkatkan pengawasan operasi dan proses agar lebih baik.

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    65/223

    8.3 Perincian Luas Areal Pabrik

    Luas areal yang diperlukan untuk lokasi pabrik pembuatan lithopone

    diperkirakan sebagai berikut :

    Tabel 8.1 Perincian Luas Areal Pabrik Lithopone

    No Nama bangunan Luas (m2)

    1 Pos Jaga 10

    2 Tempat Parkir 500

    3 Rumah Timbangan 200

    4 Laboratorium 200

    5 Gudang Produk 200

    6 Gudang Bahan Baku 500

    7 Bengkel 200

    8 Unit Pembangkit Listrik 300

    9 Ruang Kontrol 150

    10 Daerah Proses 1500

    11 Unit Pengolahan Air 1000

    12 Unit Pembangkit Uap 100

    13 Penampungan Limbah 100

    14 Daerah Perluasan 1000

    15 Perkantoran 700

    16 Poliklinik 200

    17 Perpustakaan 100

    18 Tempat Ibadah 200

    19 Kantin 200

    20 Taman 300

    21 Perumahan Karyawan 4000

    Susanto : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Lithopone Dari Seng Sulfat Dan Barium Sulfida Dengan..., 2008USU Repository 2009

  • 8/10/2019 09E00113

    66/223

    22 Jalan 900

    Total 12560

    Jadi, direncanakan pengadaan tanah untuk pembangunan pabrik

    pembuatan lithopone ini sekitar 1 ha. Susunan areal-areal bagian pabrik lithopone

    seperti yang tertera pada Tabel 8.1 dapat dilihat pada gambar 8.1.

    BAB IX

    ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN

    Masalah organisasi merupakan hal yang penting dalam perusahaan, hal ini

    menyangkut efektivitas dalam peningkatan kemampuan perusahaan dalam

    memproduksi dan mendistribusikan produk yang dihasilkan. Dalam upaya

    peningkatan efektivitas dan kinerja perusahaan maka pengaturan atau manajemen

    harus menjadi hal yang mutlak. Tanpa manajemen yang efektif dan efis