Upload
m-dwi-putranto
View
59
Download
2
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 1 – Peran Analis Sistem Analisis dan Perancangan Sistem
Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya
Modul Bahan Ajar UBDistanceLearning
Analisis dan Perancangan Sistem Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T.,
M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu
Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 1 –Peran Analis Sistem
Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]
1. Pendahuluan Sumber daya utama pada organisasi seperti pekerja dan bahan mentah telah diketahui sangat
penting dalam pengelolaan bisnis mereka. Tetapi perlu dipahami, saat ini informasi organisasi juga
menjadi bahan utama bisnis dan faktor kritis dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan sebuah
organisasi.
Informasi harus dikelola dengan benar sebagaimana sumber daya lainnya pada organisasi,
pengelolaan informasi juga akan memakan biaya dan dibutuhkan pengelolaan secara strategis untuk
mendukung bisnis agar mampu berkompetisi dengan para pesaing.
Dengan adanya komunikasi antar komputer(computer network), diiringi dengan pertumbuhan
internet yang begitu pesat didunia, informasi telah tumbuh menjadi kebutuhan yang penting pada
masyarakat dan bisnis. Oleh sebab itu, informasi saat ini sudah harus dikelola dengan komputer
karena dengan komputer dan dukungan perangkat lunak kita dapat memperoleh dan mengolah
informasi yang jenisnya bervariasi pada sebuah organisasi bisnis. Oleh karena itu penganalisis
sistem harus memahami siklus hidup pengembangan sistem dan juga CASE (Compute-Aided
Software Engineering) untuk mengelola informasi-informasi tersebut agar berguna sebagai sumber
daya kritis pada sebuah organisasi bisnis.
Seorang analis sistem memberikan rekomendasi, mendesain dan melakukan pengelolaan sistem
yang beraneka ragam untuk penggunanya.Keaneka ragaman sistem disini dapat dibedakan
tegantung pada kebutuhan bisnis antara lain : Transaction Processing System (TPS), Office
Automation Systems(OAS), Knowledge Work Systems(KWS), Management Information Systems (MIS),
Decision Support System (DSS), Expert System(ES), Executive Support Systems(ESS), Group Decision
Support Systems (DSS), Computer-Supported Collaborative Work Systems (CSCWS). Untuk gambaran
dari variasi beberapa sistem dibandingkan dengan level pada organisasi bisnis dapat dilihat pada
gambar 1.
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 14 –Transisi Sistem
Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]
Gambar 1. Seorang Penganalisis sistem bisa terlibat didalam sebagian atau seleuruh sistem ini.
Sumber: Kendall & Kendall, Systems Analysis and Design
Tujuan Instruksional Khusus
Dengan mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa:
1. Memahami dasar tipe dan variasi sistem berbasis komputer yang ditangani oleh analis
sistem.
2. Mengerti peran dari analis sistem
3. Mengetahui langkah-langkah pada siklus hidup pengembangan sistem dan interaksi manusia
dengan komputer dan penerapannya pada sistem yang nyata.
4. Mengetahui alat bantu CASE (Computer Aided Software Engineering) dan bagaimana alat
bantu tersebut membantu analis sistem.
Daftar Materi
1. PENDAHULUAN
1.1 Asumsi Peranan Penganalisis Sistem
2. JENIS-JENIS SISTEM
2.1 Transaction Processing System
2.2 Office Automation System
2.3 Knowledge Work System
2.4 Sistem Informasi Manajemen
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 14 –Transisi Sistem
Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]
2.5 Sistem Pendukung Keputusan
2.6 Expert System
2.7 Executive Support System
2.8 Group Decision Support System
2.9 Computer-Supported Collaborative Work System
3. KEBUTUHAN AKAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Peranan Penganalisis Sistem
3.2 Kualitas Penganalisis Sistem
4. SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM
5. COMPUTER AIDED SOFTWARE ENGINEERING (CASE)
5.1 Upper Case
5.2 Lower Case
6. LATIHAN / SOAL / KUIS / PROJEK
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 1 –Peran Analis Sistem
Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]
2. JENIS-JENIS SISTEM
2.1. Transaction Processing Systems Adalah sistem informasi yang digunakan untuk memproses data besar untuk transaksi bisnis
rutin seperti ketika perusahaan melakukan pembayaran gaji karyawan atau inventarisasi data
pergudangan. Sistem pemrosesan transaksi juga memungkinkan organisasi bisa berinteraksi
dengan lingkungan eksternal. Informasi yang dihasilkan oleh sistem pemrosesan transaksi
dapat digunakan oleh manajer-manajer perusahaan untuk melihat apa yang terjadi di
perusahaan setiap saat.
Gambar 2. Salah satu contoh open source Sistem Pemrosesan Transaksi dengan bentuk pembayaran
gaji karyawan
Sumber: Kendall & Kendall, Systems Analysis and Design
2.2 Office Automation Systems
Sistem ini mendukung pekerja dalam mengarsipkan data-data dalam bentuk digital dan
terkadang saling mempertukarkan informasi tersebut didalam organisasi atau bahkan
terkadang diluar organisasi. Pada Office Automation Systems penggunanya tidak membuat atau
menciptakan pengetahuan baru namun hanya menganalisis atau memanipulasi informasi
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 1 –Peran Analis Sistem
Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]
dengan cara-cara tertentu. Contoh aplikasi Office automation Systems sudah banyak dikenal
seperti word processing, spreadsheets, desktop publishing dan lain sebagainya.
2.3 Knowledge Work Systems
Adalah sistem yang digunakan oleh pekerja profesional seperti ilmuan, insinyur, ataupun
doktor. Dalam penerepannya pengguna knowledge work systems digunakan untuk membuat
atau menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan juga untuk di mengkontribusikan
hasil informasi dari sistem ini ke organisasi atau masyarakat.
2.4 Sistem Informasi Manajemen
Adalah sistem informasi yang bekerja menggunakan interaksi antara manusia dan komputer.
Dengan kombinasi manusia, software, dan hardware, sistem ini mendukung tugas-tugas
organisasi bisnis yang lingkupnya lebih luas dibandingkan dengan sistem pemrosesan
transaksi termasuk didalamnya menganalisa & pembuatan keputusan. Sistem Informasi
Manajemen menggunakan basis data yang berisi data dan model yang membantu
penggunanya dalam meginterprestasikan data. Contoh dari sistem informasi manajemen
adalah sistem penentu profit margin per regional area.
2.5 Sistem Pendukung Keputusan
Sistem tersebut memiliki peran dalam membantu para pengambil keputusan untuk mengambil
keputusan yang tepat untuk mendukung suatu tujuan. Sistem pendukung keputusan
merupakan sebuah pengembangan dari sistem informasi manajemen tradisional dimana
pengembangannya terletak pada fungsi dalam mendukung sebuah keputusan meskipun
keputusan aktual masih tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan. Contoh dari sistem
pendukung keputusan ini adalah perencanaan keuangan dengan analisis hanya jika (what-if).
2.6 Expert System
Expert System merupakan sistem yang melakukan pengumpulan pengetahuan dari para expert
dan menggunakannya untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang akan
menghasilkan informasi berupa kesimpulan maupun rekomendasi. Contoh aplikasi dari expert
system adalah MYCIN yang merupakan sistem untuk memperlakukan perawatan terhadap
infeksi darah.
2.7 Executive Support System
Merupakan sistem yang membantu level eksekutif pada organisasi untuk membuat keputusan
strategis organisasi. Executive Support System (ESS) juga membantu para eksekutif dengan
menampilkan grafik-grafik maupun visualisasi dari kinerja organisasi sehingga dapat
digunakan sebagai pendukung kemampuan para eksekutif.
2.8 Group Decision Support Systems
Adalah sistem yang memfasilitasi sebuah keompok dalam bekerja sama ketika mengambil
sebuah keputusan. Sistem ini dirancang untuk meminimalisir perilaku kelompok yang negatif
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 1 –Peran Analis Sistem
Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]
seperti kurangnya partisipasi kelompok maupun dominasi anggota tertentu. Group Decision
Support Systems (GDSS) juga membuat penggunanya untuk berinteraksi dengan dukungan
elektronik seperti polling, questionnaires, maupun brainstorming. Contoh sistem GDSS adalah
lotus notes yang merupakan produk dari IBM dan dirancang untuk sosial bisnis.
2.9 Computer-Supported Collaborative Work Systems
Sistem ini mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut ‘groupware’ dan berbasiskan
jaringan komputer untuk memfasilitasi sebuah kelompok untuk bekerja secara berkolaborasi.
3. KEBUTUHAN AKAN ANALISIS DAN PERANCANGAN
SISTEM
Analisis dan perancangan sistem melakukan upaya dalam melakukan analisa input data atau
aliran data secara sistematis, pemrosesan data, transformasi data, penyimpanan data, dan
menghasilkan output informasi dalam konteks bisnis. Analisis dan perancangan sistem juga
digunakan dalam analisa, merancang, dan implementasi peningkatan fungsi bisnis yang
dicapai melalui penggunaan sistem informasi berbasis komputer.
3.1 Peranan Penganalisis Sistem
Seorang analis sistem menilai bagaimana fungsi bisnis dengan cara mengamati bagaimana
input, pengolahan data dan output informasi dengan membantu meningkatkan proses bisnis
pada organisasi. Untuk memeningkatkan fungsi bisnis pada sebuah organisasi tersebut
diperlukan dukungan sistem yang berbasis komputer.
Sebagai seorang analis sistem diperlukan pemahaman pada pendekatan sistematis dan
pemilihan metoda untuk melakukan analisis dan meningkatkan fungsi suatu bisnis.
Seorang penganalisis sistem harus bekerja dengan semua kalangan sekaligus berinteraksi
dengan komputer. Penganalisis sistem memiliki tiga peran utama yaitu sebagai konsultan,
pendukung ahli dan melakukan perubahan.
Penganalisis sistem sebagai seorang konsultan bertindak sebagai konsultan sistem pada bisnis
dan bisa disewa untuk melakukan analisa terhadap sistem informasi yang mendukung bisnis
organisasi.
Penganalisis sistem sebagai pendukung ahli memiliki peranan dalam sebuah organisasi bisnis
dimana dia bekerja. Dalam peran tersebut penganalisis sistem memberikan gambaran
berdasarkan keahlian profesionalnya mengenai sistem pendukung bisnis baik berupa
perangkat keras dan perangkat lunak komputer.
Penganalisis sistem sebagai agen perubahan merupakan peran yang paling komperhensif
dalam dunia penganalisis sistem. Sebagai agen perubahan, penganalisis sistem akan masuk
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 1 –Peran Analis Sistem
Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]
dalam siklus hidup pengembangan sistem dan terus mengikuti alur dari sikus tersebut.
Diperlukan interaksi antara penganalisis sistem dan manajemen sejak awal dari perubahan
sistem. Pada bidang ini, penganalisis sistem akan menyarankan perubahan yang melibatkan
sistem informasi pendukung bisnis untuk meningkatkan kinerja sistem tersebut dalam
mendukung proses bisnis pada organisasi.
3.2 Kualitas Penganalisis Sistem
Penganalisis sistem adalah seorang pemecah masalah. Penganalisis juga harus mampu
menjadi komunikator yang memiliki kemampuan dalam menjalin komunikasi dengan
lingkungannya dalam waktu yang lama, karena akan dituntut dalam pengumpulan kebutuhan
user dan mengkomunikasikannya terhadap beberapa pengembang perangkat lunak.
Seorang penganalisis sistem harus memiliki pengalaman dalam bidang komputer yang cukup
lama, karena juga akan berhadapan dengan infrastruktur pendukung pengolah informasi
seperti perangkat keras server, jaringan komputer, maupun tinjauan dari sistem keamanan.
Penganalisis sistem juga harus memiliki etika profesional seperti yang disediakan oleh
Association of Computing Machinery (ACM) seperti yang tertera pada
http://www.acm.org/constitution/code.html.
4. SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM
Untuk melakukan pendekatan secara sistematis, penganalisis sistem melakukan analisa dan
merancang sistem informasi yang semuanya berada dalam apa yang disebut siklus hidup
pengembangan sistem. Siklus hidup pengembangan sistem adalah pendekatan yang dilakukan
melalui tahapan-tahapan untuk menganalisa dan merancang sebuah sistem.
Siklus hidup pengambangan sistem memiliki beberapa variasi dan tidak ada siklus hidup
pengembangan sistem yang dijadikan acuan baku dikarenakan beberapa analis sistem tidak
sepakat dengan tahapan-tahapan yang ada dalam siklus hidup pengambangan sistem tersebut
karena akan sangat bergantung dengan kebutuhan dan tipe organisasi dari pengguna.
Pada gambar 3 kendall & Kendall dalam bukunya berjudul analisis dan perancangan sistem
menunjukkan siklus hidup pengembangan sistem antara lain :
o Identifikasi masalah, peluang dan tujuan
Merupakan tahap awal dari siklus hidup dimana pada tahapan ini penganalisis
sistem melakukan identifikasi pada masalah, pelung dan tujuan yang akan
dicapai pada sebuah sistem. Pada tahapan ini penganalisis akan mengamati apa
yang terjadi pada proses bisnis organsiasi, kemudian dengan bekerjasama
dengan anggota organisasional yang lain akan ditentukan permasalahan yang
timbul dan dilakukan pengukuran peluang apakah proses bisnis tersebut
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 1 –Peran Analis Sistem
Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]
mampu untuk membuat organisasi maupun perusahaan bersaing atau
berkompetisi dengan perusahaan lainnya.
o Menentukan syarat-syarat kebutuhan informasi
Pada tahap ni penanalisis sistem akan mendaftar dan memasukkan kebutuhan
informasi apa sajakan yang dibutuhkan oleh para pengguna sistem.
o Menganalisa kebutuhan sistem
Tahap analisa kebutuhan sistem memerlukan perangkat dan teknik tertenu
untuk membantu penganalisis menentukan kebutuhan. Contohnya pada
penggunaan diagram aliran data untuk menyusun aliran input, proses, dan
output proses bisnis yang dimodelkan dalam bentuk grafis secara terstruktur.
o Merancang Sistem
Dalam tahap desain penganalisa sistem menggunakan informasi yang sudah
terkumpul untuk membentuk sebuah desain informasi logik. Contoh bagian dari
perancangan sistem informasi logik adalah antarmuka user. Antarmuka akan
bertindak sebagai penghubung antara sistem dan user. Pada tahap perancangan
juga mencakup perancangan file dan baisdata. Penganalisis sistem juga harus
merancang prosedur-prosedur lain seperti backup dan kontrol untuk
melindungi sistem dan data.
o Pengembangan dan dokumentasi perangkat lunak
Pada tahap pengembangan dan dokumentasi perangkat lunak penganalisis
sistem akan bekerja sama dengan pengembang perangkat lunak atau
programmer untuk mengembangkan perangkat lunak. Perangkat lunak tersebut
akan terdidi dari rencana struktur, dokumentasi dan juga pseudocode.
o Menguji dan mempertahankan sistem
Sebelum sistem siap atau dapat digunakan, penganalisis sistem harus
melakukan pengujian terhadap sistem terlebih dahulu. Bagian pengujian
terhadap sistem dapat dilakukan bersama-sama dengan pengembang perangkat
lunak. Pengujian akan dilakukan dengan data aktual yang sudah ada yang
digunakan sehari-hari pada proses bisnis organisasi.
o Implementasi dan Evaluasi sistem
Impelementasi dan evaluasi sistem merupakan tahap terakhir pada siklus hidup
pengembangan sistem dan akan dilanjutkan dari awal siklus apabila ada perubahan yang
diinginkan pada sistem yang akan dirancang. Tahap implementasi dan evaluasi sistem
termasuk didalamnya adalah pelatihan yang diberikan kepada pengguna untuk dapat
beradaptasi dengan sistem yang nanti akan mereka hadapi.
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 1 –Peran Analis Sistem
Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]
Gambar 3. Siklus hidup pengembangan sistem menurut kendall & kendall
Sumber: Kendall & Kendall, Systems Analysis and Design
5. Computer Aided Software Engineering (CASE) Untuk meningkatkan produktivitas penganalisis sistem, bebera CASE tools telah disediakan
untuk mencegah penganalis sistem dalam melakukan kegiatan yang berulang-ulang dengan
dukungan otomatisasi. Dengan CASE tools analis sistem akan mendapatkan kemudahan seperti
meningkatkan produktifitas, meningkatkan kemudahan komunikasi antara pengguna dana
analis sistem, melakukan integrasi terhadap aktivitas tahapan yang ada pada siklus hidup
pengembangan sistem dan membantu apabila terdapat perubahan-perubahan pada
pemeliharaan sistem.
Pada CASE tools analis sistem juga dapat melakukan otomatisasi dalam beberapa hal seperti
penggambaran maupun modifikasi diagram, otomatisasi dalam peningkatan kolaborasi antar
grup, juga memfasilitasi grup dalam melakukan pembuatan gambar-gambar maupun diagram
secara interaktif.
Dengan CASE tools analis sistem dapat mengakomdasi kebutuhan pengguna dalam bentuk
visualisasi gambar maupun diagram untuk mempermudah komunikasi penerjemahan sistem
antara pengguna dan analis sistem.
Klasifikasi CASE dapat dibedakan menjadi dua yaitu Upper CASE, Lower CASE, dan Integrated
CASE
5.1 Upper CASE
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 1 –Peran Analis Sistem
Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]
Upper CASE merupakan peralatan-perelatan yang digunakan untuk membuat maupun
memodifikasi desain sistem, membantu dalam memodelkan kebutuhan organisasional
dan mendefiniskan batas-batas sistem. Upper CASE juga mendukung pembentukan
prototype dan juga desain laporan-laporan.
5.2 Lower CASE
Lower CASE merupakan alat bantu yang mampu melakakuan generate dari desain CASE
menjadi bahasa pemrograman komputer. Lower CASE juga memberikan keuntungan
terhadap analis sistem antara lain mempercepat penulisan program komputer, kode
program dapat di generate lebih dari satu bahasa program, dan dengan generate kode
kesalahan syntax maupun error dapat diminamilisir.
Gambar 4. Siklus hidup pengambangan sistemmodel tradisional dibandingkan dengan penggunaan CASE
menurut kendall & kendall
Sumber: Kendall & Kendall, Systems Analysis and Design
Menurut Ian Sommerville dalam bukunya Software Engineering CASE dapat diklasifikasikan seperti pada
gambar 5
Desain dan Analisis Algoritma- BAB 1 –Peran Analis Sistem
Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]
Gambar 5. Klasifikasi CASE
Sumber: Ian Sommerville Software Engineering
6. Soal
A. Studi Kasus Andi akhirnya diangkat menjadi seorang manajer analisis sistem setelah dua tahun bekerja
menjadi seorang Programmer. Terdapat perbedaan job description setelah Andi menjadi
seorang manajer analisis sistem dan Andi masih rancu dalam hal ini, Andi pun melihat beberapa
timnya yang sebagian seorang programmer cenderung tidak efisien dalam mengerjakan
beberapa baris program yang sebetulnya hanya diulang-ulang. Andi pun mulai menyusun job
description sebagai seorang analis sistem agar dia bisa betul-betul membedakan pekerjaannya
sekarang dibandingkan dulu sebagai programmer, dan Andi juga mulai membuat ide global
dalam melakukan efisiensi timnya dalam membuat baris program. Dapatkah anda membantu
andi untuk menyelesaikan dua tugas tersebut ?
B. Pertanyaan (Evaluasi mandiri)
1. Jelaskan mengapa informasi saat ini menjadi salah satu sumber daya organisasi yang sangat
penting ?
2. Sebutkan peranan sebagai seorang penganalisis sistem,
3. Sebutkan beberapa contoh merk CASE tools yang bersifat open source ataupun yang non
open source. Jabarkan fitur CASE tools tersebut secara lengkap.
4. Sebutkan beberapa sertifikasi internasional sebagai seorang analis sistem, jelaskan secara
garis besar model dari sertifikasi tersebut.
5. Cari beberapa model untuk siklus hidup pengembangan sistem (Software Development Life
Cycle)
Functional perspective
•Tools yang digunakan untuk fungsi spesifikasi
Process perspective
•Tools yang digunakan untuk mendukung aktifitas proses
Integration perspective
•Tools yang digunakan untuk mengklasifikasikan integrasi unit