1. Ringkasan Radiologi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    1/58

    1

    1

    FOTO THORAK

    Radio-Anatomy

    Trakea

    Hilus 

    Sinus costo-

    diafragma

    Corakan vaskuler

    (dibedakan dengan

    fibrosis, dengan

    mengikuti percabangan-

    nya atau dikotom

    Klavikula 

    Superposisi dengan

    m. sternokleido-

    mastoideus

    diafra ma

    Udara gaster

    Ventrikel

    kanan

    Arkus Aorta

    Trunkus Pulmonal

    Superior vena

    Ventrikel Kiri

    Atrium kanan

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    2/58

    2

    2

    Anatomi Foto Lateral

    Syarat Foto Torak Layak Baca

    1.  Identitas pasien dan marker

    2. 

    Jenis foto yang rutin untuk foto thorak adalah PA.

    3.  Inspirasi cukup

    Tampak iga posterior sampai iga 10; dan iga anterior tampak sampai iga ke 7

    4.  Simetrisitas foto

    Arkus aorta

    Trunkus Pulmonal

    Arteri pulmonal

    Bronkus kanan

    Bronkus kiri

    diafragma

    Retrosternal air

    Retro cardial

    air space

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    3/58

    3

    3

    Jarak antara artikulasio Sternoklavikularis dengan prosesus siponus kiri dan kanan

    sama. 

    5.  Densitas foto

    Diskus intervertebralis terlihat 5 buah dari superior.

    6. 

    Tidak ada overlapping dengan skapula.

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    4/58

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    5/58

    5

    5

    Art. Distal Inter-

    Phalang

    Art. Proximal

    Inter-Phalang

    Art. MetaCarpo-

    Phalangeal

    Art. Carpo-

    Metacarpal

    Schapoid

    Tra ezium

    Trapezoid

    Capitatum

    Hamatum

    Art. Radio Carpal

    Art. Radio-Ulnar

    Lunatum Psiform

    Triquetrum

    Sesamoid

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    6/58

    6

    6

    Art. Radiocarpal

    Art. Radioulnar

    Art. Carpo-Metacarpal

    Trapezium

    Trapezoid

    Capitatum

    Hamatum

    Schapoid Lunatum

    Psiform

    Triquetrum

    Ca ut Metacar al

    Basis Metacarpal

    Art. Metacarpo-Phalangeal

    Styloid Ulna

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    7/58

    7

    7

    Art. Akromio-

    Klavikularis

    Akromion

    Proc.

    Corochoid

    Caput

    Humeri

    Art. glenohumeri

    spina

    Margo

    Medial

    Margo

    lateral

    Margo

    Superior

    Klavikula

    AP-VIEW OF SCAPULA

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    8/58

    8

    8

    Fossa Gleinodales

    Proc. Corachoid

    Art. Akromio-

    klavikularis

    Glenoid Labrum

    Klavikula

    AP-VIEW SHOULDER

    Klavikula

    AKROMI

     

    Caput

    Fossa

    Sur ical

    humerus

    Fossa olekranon

    Proc.

    ca itellum

    trhoclea

    Proc.

    Caput radius

    Lateral view

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    9/58

    9

    9

    klavikula

    akromion

    Tuberositas mayor

    Tuberosita minor

    Caput hemerus

    humerus

    AP-VIEW

    Fossa Olecranon

    olecranon

    Epicondilus lateral

    Epicondilus medial

    throclea

    radius ulna

    humerus

    Fossa olekranon

    Epicondylus medial

    Epicondilus lateral

    Art. humeroradial

    Art.humeroulnar

    Proc. coronoid

    olekranon

    throclea

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    10/58

    10

    10

    Proc.coronoid

    Fossa coronoid

    Epicondilus lateral

    olecranonArt. Humero-ulnar

    Epikondilus medial

    schapoid

    lunatum

    triquetrum

    siformca itatum

    Art. radiocarpal

    Art. carpoulnar

    Basis radius

    Fossa olecranon

    Epicondilus lateral

    Epikondilus medial

    capitellum

    Art. humeroulnar

    Art. humeroradial

    AP-VIEW

    LAT-VIEW

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    11/58

    11

    11

    Art. sacroiliakaSIAS

    Spina iliaka anterior inferiorSacrum

    Trocanter mayorForamen obturatoar

    Trokanter minor

    Femoral neck

    Roof acetobulum

    Acetubular convecsit

    Ramus pubic superior

    femur

    Ischial tuberosity

    patellaEpikondilus lateral

    tibia

    fibula

    Kondilus lateral Kondilus medial

    Epikondilus medial

    Eminensia

    interkondiler lateral

    Eminensia interkondiler

    medial

    Caput fibula

    Epifisis plate

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    12/58

    12

    12

    Lateral view

    patella

    Ligamentum patellar

    Tibeal plateu

    Eminensia interkondiler

    Tuberositas tibiaCaput fibula

    Kondilus lateral

    tibia

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    13/58

    13

    13

    Kondilus medialKondilus lateral

    Eminensia interkondiler

    Kondilus medial tibia

    Kondilus lateral tibia

    Maleolus medialMaleolus lateral

    talus

    Art. talocruris

    tibia

    fibula

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    14/58

    14

    14

    tibiafibula

    Talus

    Neck of talus Proc. Lat. talus

    Proc.med.talus

    calaneusnavicular

    cuboid

    Lat-view of talocruris

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    15/58

    15

    15

    Distal phalang

    Distal interphalang Medial phalang

    DIP

    PIP

    sesamoid

    Art. metatarsophalngeal

    Basis metatarsal

    Cueneform medialCueneform intermedial

    Cueneform lateral

    cuboid

    navicular

    Talus

    Art. tarsometatarsal

    Malailus lateral

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    16/58

    16

    16

    Art.tarsometatarsal

    Art. tarsometatarsal

    Cueneform medial

    Art. talocalcaneusnavicular

    navicular

    cuboid

    Art.calcaneocuboid

    kalkaneus

    Art. cuneonavicular

    fibula

    Tibia

    Art. thalocruris

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    17/58

    17

    17

    Sinus frontalis

    Sela tursika

    Sinus ethmoidal

    ant.

    Sinus maxilaris

    Inominata line

    Cavum nasi

    Septum nasi

    Canalis auditorius

    internus

    Occipito-frontal view of paranasal sinus

    sphenoid

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    18/58

    18

    18

    Satura sagitalis

    Sinus frontalis

    s henoid

    Sinus ethmoidalis

    Septum nasal &

    os.nasal inferiorSinus maxilaris

    Proc.mastodeus

    Protuberensia mentalis

    Postero-anterior of cranial

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    19/58

    19

    19

    Arcus ant. atlas

    Arcus post.atlas

    Proc. spinosus

    Proc.tranversusus

    Fasies articularis sup.

    Fasies articularis inf.

    Diskus

    intervertebralis

    Foramen

    intervertebralis

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    20/58

    20

    20

    Crista iliaka

    sacrum

    Art. Sacro iliaka

    sias

    Spina iliaka

    posterior superior

    Spina iliaka

    psterior inferior

    Ischial tuberosity

    Ramus pubis inferior

    coxic

    Simfisis os. pubis

    Foramen obturatoar

    bladder

    Corpus vertebra

    Foramen intervertebra

    Proc. spinosus

    Proc. tranversus

    promontorium

    Diskus

    intervertebralis

    pedikel

    Posisi lateralPosisi obliq

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    21/58

    21

    21

    Proc.spinosus

    pedikel

    Proc. tranversus

    Psoas line

    Facies articularis

    sacrum

    Art. sacroiliaka

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    22/58

    22

    22

    Pool atas ginjal

    Calyces superior

    Calyces medial

    Calyces inferior

    Pool bawah ginjal

    Pelvis renalis

    ureter

    Distal ureter

    Vesika urinaria

    Intravena pyelografi

    Pre peritoneal fat

    Psoas line

    Thorakal 12

    Lumbal I

    renal

    ilium

    sacrum

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    23/58

    23

    23

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    24/58

    24

    24

    BACA FOTO POLOS ABDOMEN

    Posisi rutin untuk foto poos abdomen adalah posisi supine dan left lateral dekubitus.

    Hal-hal yang dinilai:

    1. 

    Preperitoneal fat line  Menghilang pada peritonitis/ asites

    2.  Distribusi udara didalam usus

    Menilai distribusi udara dalam usus mulai dari gaster sampai ke rektum. Jiak sampai ke

    rektum maka alirannya bagus.

    3.  Apakah ada distensi usus

      Haustra

    Haustra merupakan tanda untuk distensi kolon.

      Hearing bone appearance merupakan tanda untuk distensi usus halus

    4.  Pada foto LLD liat apakah ada air fluid level

    Air fluid level merupakan gambaran dari batas udara dengan cairan. Air fluid levelmenandakan adanya suatu obstruksi usus.

    5.  Apakah ada udara bebas.

    Pada posisi supine kita nilai di para umbilikus .

    Beberapa kelainan pada foto polos abdomen

    Pre-peritoneal fat line

    Distribusi udara dinilai dari

    gaster sampai ke rektum

    Ekpertise:

    Pada foto disamping nilai:

      Preperitoneal fat line jelas

      Tampak distribusi udara

    usus mulai dari gaster

    sampai ke rektum

      Distensi usus tidak ada

      Tidak tampak air fluid level

      Tidak tampak udara bebas

    usus.

    Kesan : dalam batas normal

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    25/58

    25

    25

    Ileus obstuktif

    Gambaran khas :

      Ada gambaran air fluid level dengan pola step leader (bertingkat).dinilai pada foto

    LLD. Jika masi terlihat distribusi udara dalm rektum disebut sebagai ileus

    obstuktif parsial. Dan jika tidak tampak udara sampai ke rektum berarti ileus

    obstruktif total.

    Hearing bone

    appearance

    Air fluid level

    betingkat

    Ekpertise :Pre peritonial fat line jelas

      Distribusi udara usus tidak merata

      Tampak pelebaran usus dengan hearing bone appearance

      Tampak air fluid level bertingkat(step leader)

      Tidak tampak gambaran udara bebas di intra peritoneal

    Kesan: ileus obstruktif total letak tinggi.

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    26/58

    26

    26

    Ileus paralitik

    Gambaran khas untu ileus paralitik adalah gambaran air fluid level yag panjang-panjang dan

    sejajar.

    Baca foto BNO (Bulk, nier, oberzicht)

    Persiapan sebelum BNO

      Pasien di puasakan terlebih dahulu sebelum dilakukan foto untuk mengosongkan

    isi usus dari feses sehingga tidak menghalangi dari kontur ginjal.  Dapat diberikan 2 tablet dulcolax pada malam hari sebelum dilakukan

     pemeriksaan BNO

      Kemudian pasien dipuasakan pada malam hari sebelum pemeriksaan

    Syarat Foto BNO :

      Identitas pasien

      Diafragma dan simfisis pubis harus terlihat

      Dinding perut harus terlhat.

    Pada ileus paralitik .

      preperitoneal fat tidak

    tampak jelas.

      Distribusi udara

    diseluruh bagian usus

      Distensi diseluruh

    bagian usus

      Air fluid level sejajar

    dan panjang-panjang

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    27/58

    27

    27

    Hal-hal yang dinilai dalan Foto BNO.

      Pre-peritoneal fat line

    Pre-peritoneal fat line merupakan jaringan lemak yang memberikan bayang radilusent di

     bagian lateral abdomen, yang berjalan dari atas ke bawah sepanjang dinding abdomen

    tersebut.

     

    PSOAS line

    Merupakan bayanag opak yang dibentuk oleh Musculus PSOAS. Dari thorakal 12 samapi

    ke art. sacroiliaka. Keperluannya adalah untuk menilai reaksi / proses retro peritoneal.

      Kontur ginjal.

    Tampak jelas bila persiapan BNO dilakukan dengan benar.

    Batas kontur ginjal adalah: pool atas setinggi TH 12 dan Pool bawah setinggi L3. Dimana

    ginjal kanan lebih rentah kira-kira 1 corpus vertebre dari ginjal kiri.

      Bayangan opak disepanjang traktus urinarius.

    Untuk menilai adanya batu.

    PSOAS line

    Bayangan

    opak

    Ekpertise

      Pre-peritoneal fat line jelas

      Psoas line jelas

      Kontur kedua ginjal jelas

      Tampak bayang Opak di proyeksi ginjal kiri/tampak batu opak diproyeksi ginjal

    kiri.

    K/ Nerfrolitiasis Sinistra.

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    28/58

    28

    28

    BACA FOTO IVP

    Fungsi dari IVP adalah ubtuk menilai anatomi fungsi ginjal serta menili apakah ada batu

    atau tidak sepanjang traktus urinarius bila tidak tampak pada pemeriksaan BNO.

    PERSIAPAN

      Sama dengan BNO

     

    Kadar ureum < 60 dan kreatinin < 2

      Skin test zat kontras.

    Hal-hal yang dinilai

      5” pertama: fungsi sekresi dan ekresi ginjal. Fungsi sekresi dikatan baik apabila tampak

    kontur ginjal dengan jelas karena nefro-nefron ginjal terisi kontras dengan baik. Dan fungsi

    ekresi ginjal dikatan baik apbila kontras telah mengisi sintem pelvicalices. Namun dalam

    ekpertise belum boleh dikatakn baik karena pada dasarnya fungsi sekresi dan ekresi ginjal

    haruslah sampai ke uretra. Kemudian nilai apakah ada pelebaran dari calices dan

     bandingkan antara kanan dan kiri.  15”: menilai drainase ureter: apakah kedua ureter telah terisi kontras dan sebagian vesika

    urinaria juga terisi kontras. Kemudian juga dinilai bentuk kalices apakah ada pelebaran.

     Normalnya berbentuk cuping. Derajat pembesaran calices ada 4 grade :

    o  Grade 1 : mendatar(flatering)

    o  Grade 2 : tumpul (blunting)

    o  Grade 3 : bulging

    o  Grade 4 : balloning

      30 “ : menilai vesika urinaria : seluruh vesika urinaria telah terisi kontras dan  dinilai

    apakah ada :

    Filling defek : untuk menilai apakah ada bagian VU yang tidak terisi oleh kontras,untuk menilai apakah ada masa di buli-buli.

    o  Additional shadow : kelaianan organ yang menyebabkan permukaan organ

     bertambah dan kontras mengisi permukaan tersebut. Seperti diverticulosis.

    o  Indentasi : kontras terisi keseluruh buli-buli namun terlihat bayangan suram yang

    merupakan penekanan masa diluar organ.

      Post voiding (PV) : menilai residu urine. Normalnya residu urine minimal.

    BNO rutin dilakukan sebelum IVP.

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    29/58

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    30/58

    30

    30

    BACA FOTO VERTEBRA LUMBO SAKRAL

    Yang dinilai dalam foto lumbo sakral adalah:

      Alignment : kesegarisan : ditarik garis lurus di posterior pada foto lateral. Untuk menilai

    apakah ada pergeseran/listhesis.

    Derajat listhesis :

    Derajat 1 : < ¼ korpuso  Derajat 2 : ¼ - ½ korpus

    o  Derajat 3 : ½ - ¾ korpus

    o  Derajat 4 : > 1 korpus

      Bone : nilai densitas dari tulang. Kemudian apakah ada lesi litik maupun lesi blastik,

    osteoporosis dan osteofit . Nyatakan dimana lokasinya.

      Pedikel intake atau tidak.

       Nilai diskus intervertebralis pakah terdapat penyempitan atau pelebaran. Menyempit pada

    spondilitis dan melebar pada fraktur kompresi

       Nilai jaringan lunak para vertebralis apakah ada soft tissue swelling.

    Foto normal

    Spondilosis : hanya osteofot saja tanpa adanya penyempitan sela sendi

    Spondilo atrhrosis : osteofit disertai dengan penyempitan sela sendi.

    Ekpertise:

      Alignment segaris/selaras

      Densitas tulang normal, tidak

    tampak lesi litik, lesi blastik,

    osteofit dan osteoporosis.

      Pedikel intake

     

    Diskus intervertebralis tidakmenyempit.

      Soft tissue swelling para

    vertebralis (-)

    Keasan : foto vertebra lumbo-

    sakral tidak tampak kelainan.

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    31/58

    31

    31

    BACA FOTO CERVICAL

    hal-hal yangd dinilai dalam foto servical

      Alignment : kesegarisan, dinilai pada posterior corpus vertebra.

      Tulang sevical : densitas tulang apakah ada osteofit, osteoporosis, lesi litik, lesi blastik.dan

    fraktur

      Diskus intervertebralis apakah ada penyempitan

      Foramen intervertebralis apakah ada penyempitan

      Ligamentum nuchae, lihat apakah ada kalsifikasi.

     

    Ekpertise :

      Alignment segaris

      Corpus vertebra baik

      Diskus intervertebralis tidak

    menyempit.

      Foramen intervertebralis

    tidak menyempit

      Tampak osteofit minimal

      Tidak tampak kalsifikasi

    ligamentum nuchea

    K/ spondiloarthrosis cervikalis.

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    32/58

    32

    32

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    33/58

    33

    33

    TUMOR PADA TULANG

    GIANT CELL TUMOR

    EWING SARKOMA

    Tampak lesi litik/lusen di

    proximal tibia dengan batas

    tidak tegas,tepi ireguler

    bersepta-septa seperti

    gambaran busa sabun(soapbuble appearance)

    Tampak gambaran radiolusent

    didaerah diafisis tulang

    panjang.

    Terjadi dektruksi yang berawal

    dari medula dan berlanjut ke

    korteks.

    Reaksi perostial (+) dengangambaran seperti kulit

    bawang(onion peel

    appearance)

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    34/58

    34

    34

    OSTEOKONDROMA(jinak)

    Osteosarkoma

      Tampak penonjolan tulang di metafise

    dengan korteks dan spongiosa normal.

    Cauli flower appearance

    Codman trian el

    Sun burs apparance

    Tampak daerah

    radiolusen berbatas tidak

    tegas, tampak dektruksi

    tulang yang bermula darimedulla, reaksi periosteal

    (+) sun burst apparane.

    Nb: reaksi periosteal dini

    berupa gambaran garis-

    garis tegak lurus pada

    tulang(sun ray

    appearance). Pada

    stadium lajut akan

    tampakdektruksi korteksyang meluas dan sisa

    reaksi periosteal akan

    membentuk seperti

    segita(codman tiangel)

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    35/58

    35

    35

    OSTEOMYELITIS

    Bayangan opak dikelilingi bayan

    lusen di 1/3 proximal hemerus

    (sekuester)

    Tampak lesi litik dan blastik

    caput hemerus dengan reaksi

    periosteal (+)Dektuksi tulang

    Ekpertise :

      Tampak destruksi tulang pada caput hemerus

      Tampak lesi litik dan lesi blastik di 1/3 proximal hemeri dengan

    reaksi periosteal(+)

      Tampak bayagan opak yang dikelilingi bayangan

    lusent.(sekuester)

     

    Tampak penebalan pada tulang

      Spft tissue swelling (+)

    Kesan/ osteomylitis humerus dextra.

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    36/58

    36

    36

    OSTEOARTHRITIS

    DISTRUBUSI TERSERING

    GAMBARAN RADIOLOGIS:

      Celah sendi menyempit tidak teratur

      Sklerosis dibawah permukan sendi (lebih opak)

      Osteofit

     

    Dapat terbentuk kista subartikuler

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    37/58

    37

    37

      Tampak osteofit di distal inter

    phalang, proximal interphalang

    dan carpometacarpal 1.

      Celah sendi menyempit tidak

    tertur pada sendi PIP & DIP.

      Tampak skeloris dibawah

    permukaan sendi(lebih opak)

    k/ osteoarthritis manus sinistra

    Ekpertise art.genu dex-sin:

      Tampak osteofit pada os.

    Patella emenensia

    interkondilaris, kondilus

    lateral tibia,kondilus lateralis

    femur,kondilus medial tibia

    et femur, kanan dan kiri.

      Celah sendi medial

    menyempit dan terdapat

    sklerosis dibawah permukaan

    sendi.

    Kesan/ OA genu bilateral.

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    38/58

    38

    38

    Gambaran radiologis pada RA

      Penyempitan sela sendi secara simetris dan teratur

      Osteoporosis juxtaarticular yaitu densitas tulang sekitar sendi seperti gambaran

    osteoporosis

      Psedokista diantara trabekula yang kasar(gambarannya lusen)

      Erosi pinggir sendi dan erosi tulang

     

    Soft tissue swelling  Dapat terjadi luksasi

    o  Swan neck deformity yaitu PIP Hyperektensi DIP Flexi

    o  Boutunnire deformity Yaitu MCP flexi digiti 1 DIP ektensi digiti 1 manus

    Perbedaan antara RA dan OA :

    Telihat pada RA (A) penyempitan

    sela sendi terjadi secara simetris

    dan pada OA tidak.

    Namun secara klinis keduanya

    sangant berbeda karena RA

    merupakan penyakit aoutoimun

    yang bermanifestasi pada intra

    dan ektra artikular.

    Ekpertise: manus AP.

      Tampak pennyempitan sela sendi

    yang simetris

      Osteoporosis justaxarticular dengan

    trabekula yang kasar

      Psudokista (lusen)di antara trabekula

    yang kasar

      Erosi pinggir sendi an tulang(+)

      Soft tissue swelling (+)

    k/ RA MANUS

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    39/58

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    40/58

    40

    40

    ERCP merupakan metode pemeriksaan untuk menilai batu empudu, peradangan maupun tumor di

    duktus cystikus, pankreatikus ataupun hepatikus dan duktus biliaris. Pemeriksaan dilakukan

    dengan endoskopi dan menyuntikkan langsung zat kontras melalui ampula vater. Pemeriksaan

    dilakukan dalam general anestesia.

    Fundus vesika falea

    Corpus VF

    Duktus Cystikus

    Duktus hepatikus

    Duktus hepatikus dektra

    Duktus hepatikus sinistra

    Papila vater

    Duktus coledukus/biliaris

    Duktus pankreatikus

    Duktus asesorius

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    41/58

    41

    41

    BARIUM MEAL

    Kontras di minum(bubur barium)

    Setiap organ berlumen yang di isi kontras hal-hal yang penting untuk dinilai adalah?

    1. 

    Fase pengisian(full filling)  Fiiling defek

    Defek pengisian karena adanya tumor didalam lumen tersebut

      Additional shadow

      Indentasi merupakan gambaran penekan masa yang bersal dari luar lumen sehingg

    akan tampak bayangan yang suram.

     

     Nilai apakah ada penyempitan lumenMisalnya pada achalasia esofagus dimana distal menyempit dan proximal

    melebar(rat tail)

    2.  Fase pengosongan unutk menilai mukosa dari lumen tersebut. Apakah mukosa reguler atau

    ireguler.

    Filling defek- akibat adanya

    masa didalam lumen esofagus

    Additional shadow

    akibat sutu diverticula

    Penyempian

    lumen(rat tail)

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    42/58

    42

    42

    BARIUM ENEMA

    Pemeriksaan single kontrasDilakukan hanya dengan memasukkan kontras ke dalam lumen melalui anus dan kemudian

    dilkukan foto.

    Double kontras

    Persiapan pemeriksaaan.

      Syarat utama dalam pemeriksaa kontras ganda adalah bahwa kolon harus bebas

    dari kotoran, maka harus dilkukan hal-hal sebagai berikut: merubah pola makan

     penderita(low residu), minum sebanyak-banyaknya, pemberian pencahar.

    Cara pemeriksaan:

     

    Media kontras

    Yang biasa digunakan adalah barium dengan konsentrasi 70-80 W/V. dan banyak

    larutan umumnya berkisar antara 600-800 ml.

      Teknik pemeriksaan

    o  Tahap pengisian

    Pengisian kolon dengan kontras dan dikatakan cukup apabila telah

    mencapaiflexura lienalis atau pertengahan kolon tranversum.

    o  Tahap pelapisan

    Ditunggu 1-2 menit untuk memberi kesempatan kontras melapisi seluruh

    mukosa dari kolon

    Tahap pengosongan

    Setelah diyakini seluruh mukosa kolon terisi dengan sempurna maka sisa

    larutan barium dalam lumen kolon perlu dibuang sebanyak2 nya dengan

    cara memiringkan ke kiri dan menegakkan meja.

    o  Tahap pengembangan

    Dlakuakan pemmpaan udara ke dalam lumen kolon dan jangan sampai

    terjadi overdistension

    o  Tahap pemotretan

    Setelah seluruh kolon mengembang secara sempurna dilakukan

     pemotretan diakukan dalam spot view(bagian2 tertentu saja ) dan

    keseluruha kolon.

    Gambaran erosi pada mukosa yang terjadi secara

    difus sehingga mukosa tidak lagi

    reguler..(gastritis erosif)

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    43/58

    43

    43

    FOTO NORMALPOSISI RIGHT POSTERIOR OBLIQ

    FOTO ANTER0-POSTERIOR

    Haustra akan terlihat

    sepanjang kolon normal

    Kaliber kolon berubah secra

    perlahan mulai dari sekum

    8,5 cm – sigmoid 2,5 cm

    Mukosa kolon yang tampak sebagai garis

    tipis halus dan melingkar teratur yang

    dinamakan linea iluminata

    Flexura lienaliFlexura

    hepatika

    Asending

    kolon

    Katup ileosaekal apendik

    Kolon

    desendingsi moid

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    44/58

    44

    44

    KEGANASAN PADA KOLON

    Ekpertise:

      Colon in loop; tampak kontras mengisi rektum,colon sigmoid, colon desenden, colon

    tranversum, colon asenden saekum dan reluk ke ileum terminalis

      Full barium: kaliber,dinding dan haustrasi kolon normal, tidak tampak filling defek, tidak tampak

    additional shadow,tidak tampak indentasi,tidak tampak penyempitan lumen.

      Double kontras : mukosa dan dinding kolon dalam batas normal

    K/ colon in loop dalam batas normal

    Filling defect

    gambaran apple core

    Ekpertise colon in loop pada ca colon

    Colon in loop

      Tampak kontras mengisi rektum, colon

    sigmoid,colon desenden,colon tranversum,

    colon asenden, caekum dan ileun terminalis.

    Ful Ba :

      Tampak filling defek berdinding ireguler

    membentuk gambaran apple core pada 1/3

    proximal kolon desenden.

      Besar bentuk dan posisi kolon lain dalam batas

    normal

    Double contras

      Tampak mukosa berdinding ireguler pada 1/3

    proximal kolon desenden

      Tampak filling defek dengan gambaran apple

    core di 1/3 proximal kolon deseden

    K/ Ca Colon 1/3 Proximal kolon desenden.

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    45/58

    45

    45

    APENDIKOGRAM

    Persiapan:

      Buat foto polos abdomen dengan persiapan seperti BNO.

      Minum barium 200 cc dan 3 jam kemudian boleh makan

     

    24 jam kemudian foto apendikografi posisi supine dan prone

       Normalnya kontras akan masuk pada apendik.

    Yang dinilai :

      Apendik terisi kontras atau tidak

      Kaliber apendik apakah ada sebagian yang mengecil

      Mukosa apakah ireguler

      Mobilitas (eks: terfiksir)

    Contoh :

    Contoh ekpertise apendisitis kronik

    Apendik tak teri

    kontras

    Ekpertise apendikogram :

    Plain foto ; tidak tampak kelainan

    Apendikogram :

    Tampak apendik tidak terisi oleh kontras

    K/ non Visualisasi apendik.

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    46/58

    46

    46

    Plain foto : tidak tampak kelainan

    Apendikogram :

    Tampak apendik terisi oleh kontras dengan bentuk dan kaliber sebagian mengecil , mukosa

    dan dinding ireguler.

    Kesan : apendisitis kronis.

    Foto cranium ap- lat

    Hal-hal yang di nilai :

      Soft tissue swelling

      Os cranium

      Dorsum sella dan sella tursika

      Petrosus ridge

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    47/58

    47

    47

    selatursika

    Petrosus ridge

    Ekpertise foto cranium posisi

    AP-LAT

      Ossa cranium intak

     

    Soft tissue swelling (-)  Sella tursica dan

    dorsum sella baik

    k/ tak tampak kelainan

    pada foto cranium

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    48/58

    48

    48

    Mastoid posisi sculler

    Pasien berbaring ke kiri/kanan dengan prosesus mastodeus menempel pada film. Arah sinar datang

    membentuk sudut 30 derajat ke arah caudal dan sentrasi sinar ke mastoi yang diperiksa.

    Gambar normal:

    Telinga luar

    Pneumatisasi air cell

    Antrum mastoid

    Prosesus styloid

    Peri antral air

    cell

    Condylus mandibula

    Temporomandibula joint

    Ekspertise :

    Apakah ada perselubungan di antrum/periantrum

    mastoid sehingga tidak tampak pneumotisasi mastoid

    Apaaakah ada dektruksi dan sklerotik tulang mastoid

    Jika ada perselubungan maka kesan mastoiditis

    Jika tampak sklerotik dan destruksi maka mastoiditis

    dengan kolesteatom.

    Perseubungan di antrum

    dan periantrum sehingga

    tidak tampak pneumatisasi

    mastoid

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    49/58

    49

    49

    TEMPORO-MANDIBULA JOINT.(TMJ)

    Temporomandibula joint

    Proc.Kondylus mandibula

    Proc. coronoid

    Ramus mandibula

    Angulus mandibula

    Corpus mandibula

    Contoh ekspertise

    Sinistra:

      Open mouth: Prosesus condylaris mandibula berada dalam fosa condylaris mandibula

      Close mouth : prosesus condylaris mandibula berada anterior fossa kondilaris mandibula

    Dextra

      Open mouth : procesus kondilaris mandibula berada antero-inferior fossa kondilaris

    mandibula

      Close mouth : prosesus kondilaris mandibula berada lebih ke inferior fossa kondilaris

    mandibulaKesan/ Dislokasi Temporo- mandibularis junction dextra.

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    50/58

    50

    50

    SINUS PARANASAL

    POSISI WATER

    Sinus frontalis

    Os. nasal

    Sinus maxilaris

    Sinus sphenoid

    Sinus ethmoidalis ant.

    Sinus ethmoidalis posterior

    Os. zigomatikum

    mandibula

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    51/58

    51

    51

    Retrograde uretrografi

    Ekpertise :

      Tampak perselubungan pada

    sinus maxilaris terutama kanan

    dengan penebalan dinding

    antrum, sinus lain cerah.

      Septum nasi ditengah, tampak

    perselubungan di cavum nasi

    dengan penyempitan rongga

    udara.

    Kesan/ sinusitis maxilaris denagan

    hipertrofi konka bilateral.

    Uretra pars cavernosa

    Bulbar uretra

    Uretra pars memranosa

    Uretra pars prostatika

    bladder

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    52/58

    52

    52

    Pembesaran jantung pada foto thorak

    Ekspertise :

    Kontras tmapak mengisi uretra cavernobulbosa, kontras

    tidak dapat masuk ke vesika urinaria.

    Tamapak ektravasasi kontras.

    Kesan/ ruptur uretra.

    RAH

    Batas jantung kanan lebih dari 1/3

    diafragma kanan dan sudut

    kardiofrenikus lancip

    Pada stenosis trikuspid

    Double kontur

    LAH ;

    Tampak gambaran double kontur sisi kanan

     jantung, aurikel menonjol dan bronkus utama

    kiri terangkat.

    LATERAL VIEW: menekan esofagus ke belekang

    atau kesamping .atrium kii menojol 1/3 bagian

    tengah belakang

    Jika LVH : jantung membesar ke kiri dengan apek tertanam

    ke diafragma dan segmen pulmonal tidak menonjol

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    53/58

    53

    53

    Segmen pulmonal menonjol

    Tampak jantung memebesar kekiri dengan apek

    terangkat(CTI >55) Dengan segmen pulmonal

    menonjol. Double kontur super posisi dengan

    certebra.

    Pulmo : tampak hilus melebar dengan corakan

    vaskular meningkat(kranialisasi).

    Kesan : kardiomegali (RVH) denagan tanda2

    bendungan paru

    SPONDILITIS TB

    Paling sering terjadi pada vertebra Thorako-lumbal

    Tipe – tipe lesi :

      Tipe marginal : proses dimulai dari dekat diskus intervertebralis baik atas maupun bawah.

    Tampak gambaran ektruksi tulang di depan corpus vertebre dan dapat menyebabkan gibbus.

    Sangat cepat merusak diskus vertebralis

      Tipe sentral : proses dimulai di tengah korpus. Abses di mulai di tengah korpus vertebra dan

    lambat menyebabkan kerusakan diskus

      Tipe anterior/ sup periosteal : proses di mulai dari periosteoum dan ke ligamentum longitudinal

    anterior. Kerusakan diskus terjadi lambat.

    Trias

      Destruksi tulang

      Penyempitan sela sendi

      Edema paravertebra

    Dektruksi korpus vertebra

    lumbal 4 disertai

    penyempitan diskus

    intervertebralis

    Ekpertise ;

      Alignment selaras

     

    Tampak dektruksi corpus vertebralis L3-4disertai penyempiatan sela sendi dan edema

    paravertebralis.

      Pedikel intak

    k/ spondilitis lumbalis

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    54/58

    54

    54

    Soft tissue swelling /

    udem para vertebral

    Ekperetise:

      Tampak lesi hiperdens di parieto oksipital sinistra disertai dengan perifokal udem dan

    obliterasi kornu poster ventrikel lateral

      Tak tampak midline shift

      Sulkus dan gyrus tidak melebar.

      Diffrensiasi korteks dan medula jelas

      Cerebelum, pons, CPA baik

    Kesan : perdarahan intra serebral parieto-oksipital sinistra

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    55/58

    55

    55

    BRAIN CT-SCAN

    Radio Anatomi

    Distrubisi lesi isodens, hipodens maupun Hiperdens terletak di 2 area besar yaitu supra dan infra

    tentorium. Tentorium serebri adalah pemisa antara serebelum dan sereblum. Di topang oleh

    os.petrosum.

    Os. Petrosum dapat dipakai sagai penanda secara anatomis apakah suatu lesi terletak di supra

    ataupun infra tentorium. Jika pada slice yang tidak tampak lagi os. Petrosum maka dara tersebut

    telah masuk ke supra tentorium.

    Sistem Ventrikel 

    Ventrikel Latreal terbagi 3 kornu (tanduk) anteroir, medial dan kornu posterior. Di dikat kornu

    anterior kita dapat menilai nukleus caudatus, nukleus filformis(globus palidus dan putamen),capsula interna,capsula ekterna dan juga talamus

    Os. petrosum

    serebelum

    ons

    Ventrikel IV

    Ventrikel III

    Cerebeli pontis angel(CPA)

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    56/58

    56

    56

    Lobus otak terbagi 4 yaitu lobus frontal, lobus parietal, lobus temporal dan lobus oksipital.

    Penanda lobus frontal adalah di fossa anterior (depan os. Petrosum.) lobus temporal pada di tandai

    dengan fisssura silfii, apabila fissura silfii tidak tampak yang kita lihat adalah lobus parietal.

    Cornu anterior

    Vent. LAT

     Nc. caudatus

    globus

     palidus

    Putamen

    talamus

    Capsula interna

    Capsula eksterna

    Sisterna (lekukan

    sulcus yang besar)

    Cornu posterior

    korteks

    medulla

    Garis midline

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    57/58

    57

    57

    Ekspertise CT-scan Kepala normal

      Tidak tampak lesi isodens,hipodens maupun hiperdense di supra dan infra tentorium

      Sulci dan giry tidak melebar

      Sitem ventrikel dan sisterna tidak melebar

     

    Differnsiasi korteks dan medulla baik  Tidak tampak midline shift

      Cerebelum, pons, CPA baik.

  • 8/20/2019 1. Ringkasan Radiologi

    58/58

    58

     p

    Fran s Widodo